94
PROPOSAL SKRIPSI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK SAAT PEMBELAJARAN DARING Oleh RESA KAMALA FASIKA NIM 201733021 i

admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

PROPOSAL SKRIPSI

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK SAAT PEMBELAJARAN

DARING

OlehRESA KAMALA FASIKA

NIM 201733021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS2021

i

Page 2: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

PERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL SKRIPSI

Proposal skripsi dengan judul Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Saat

Pembelajaran Daring oleh Resa Kamala Fasika NIM 201733021 disetujui untuk

diseminarkan.

Kudus,

Pembimbing I Pembimbing II

Mila Roysa, S.Pd, M.Pd Khamdun, S.Pd, M.Pd

NIDN. 0604038702 NIDN. 0612047001

Mengetahui

Ka. Prodi

Siti Masfuah, S.Pd, M.Pd

NIDN. 0615129001

ii

Page 3: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Proposal skripsi oleh Resa Kamala Fasika (NIM: 201733021) ini telah

diseminarkan di depan Tim Penguji pada tanggal sebagai syarat untuk

melakukan penelitian.

Kudus,

Tim Penguji

Ketua Anggota

Anggota Ka. Prodi

iii

Page 4: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

ABSTRAK

Fasika, Resa Kamala. 2021. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Saat Pembelajaran Daring. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus. Dosen Pembimbing (1) Mila Roysa, S.Pd,M.Pd. (2) Khamdun, S.Pd, M.Pd.

Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Pembelajaran Daring

Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing, membina, dan melindungi anak. Selama pandemi, orang tua mempunyai peran penting untuk mendampingi anak belajar secara online. Hal ini tentunya orang tua dituntut mempunyai pola asuh yang tepat dalam mendampingi anak selama di rumah. Perilaku yang baik muncul dari pola asuh yang baik, begitu pula sebaliknya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola asuh yang diterapkan orang tua saat pembelajaran daring selama Covid-19. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung sebagian atau seluruhnya memanfaatkan internet.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangbener Rt.08 / Rw.05, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah orang tua siswa, siswa kelas V SD 2 Karangbener, dan guru. Sedangkan sumber data sekunder dihasilkan melalui dokumentasi, catatan penelitian, buku dan jurnal relevan yang terkait dengan penelitian ini, serta data pendukung lainnya. Teknik dan instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi.

iv

Page 5: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

PENGESAHAN PENGUJI iii

ABSTRAK iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5

2.1 Deskripsi Konseptual 5

2.1.1 Pola Asuh Orang Tua 5

2.1.2 Metode Belajar Siswa dalam Pembelajaran Daring 9

2.1.3 Lingkungan Belajar Anak SD 10

2.1.4 Peran Guru dalam Proses Pembelajaran 12

2.2 Kajian Penelitian Relevan 13

2.3 Kerangka Berpikir 19

v

Page 6: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

BAB III METODE PENELITIAN 21

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 21

3.1.1 Tempat Penelitian 21

3.1.2 Waktu Penelitian 21

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian 21

3.3 Peranan Peneliti 22

3.4 Data dan Sumber Data 22

3.4.1 Data 22

3.4.2 Sumber Data 23

3.5 Pengumpulan Data 24

3.6 Keabsahan Data 26

3.7 Analisis Data 27

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 32

PERNYATAAN 54

KETERANGAN SELESAI BIMBINGAN 55

PERMOHONAN SEMINAR PROPOSAL 56

vi

Page 7: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

DAFTAR TABEL

2.1 Persamaan, Perbedaan, Orisinalitas Kajian Relevan 16

vii

Page 8: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir 19

3.1 Analisis Data 28

viii

Page 9: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi-kisi Observasi Pola Asuh Orang Tua 33

Kisi-kisi Observasi Siswa 35

Instrumen Observasi Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak saat Pembelajaran

Daring 36

Instrumen Observasi siswa Kelas V 38

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa 39

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru 40

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Orang Tua 41

Instrumen Wawancara Siswa Kelas V 42

Instrumen Wawancara Guru Kelas V 44

Instrumen Wawancara Orang Tua Siswa 46

Kisi-kisi Angket Respon Siswa 48

Kisi-kisi Angket Respon Orang Tua 49

Angket Respon Siswa Kelas V 50

Angket Respon Orang Tua Siswa Kelas V 52

ix

Page 10: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-empat disebutkan bahwa salah

satu tujuan Nasional Negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan

bangsa. Banyak cara yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan tersebut,

diantaranya adalah melalui pendidikan. Dalam upaya pencapaian tujuan

pendidikan tersebut, diperlukan adanya suatu pengalaman dalam belajar.

Pengalaman belajar yang tidak menimbulkan kepuasan bagi anak tidak akan

mengubah tingkah laku sesuai yang diharapkan. Dalam hal ini guru harus bisa

menciptakan suasana proses belajar mengajar yang hidup, akan tetapi disaat

kondisi seperti ini yaitu adanya wabah covid-19 sementara pembelajaran harus

dilakukan secara daring oleh sebab itu mau tidak mau anak harus belajar

dirumah dengan pendampingan orang tua sehingga diharapkan ada hubungan

timbal balik antara orang tua dengan anak.

Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, telah

mengeluarkan Surat Edaran No. 4 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan

dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) sudah

terhitung mulai 24 Maret 2020. Adanya surat tersebut, pemerintah

menghendaki agar masyarakat untuk tetap bekerja, belajar, dan beribadah di

Rumah. Kondisi tersebut memberikan dampak secara langsung pada dunia

pendidikan. Lembaga pendidikan formal, informal, dan nonformal menutup

pembelajaran tatap muka dan beralih dengan pembelajaran daring (online).

Peralihan pembelajaran, dari yang semula tatap muka menjadi pembelajaran

daring memunculkan banyak hambatan bagi orang tua peserta didik karena

orang tua juga harus ikut serta mendampingi anak dalam belajarnya di Rumah.

Keluarga merupakan adanya hubungan darah terhadap beberapa individu

yang berada dalam satu rumah tangga yang sama. Didalam keluarga terdiri

dari ayah, ibu, dan anak. Menurut Djamarah (2014 : 19) mengemukakan

bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat

tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan

1

Page 11: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling

menyerahkan diri.

Orang tua merupakan faktor eksternal yang mempunyai peranan utama

dalam mendidik anak. Tugas dan peran orang tua yang utama bukan lagi

mendidik, melainkan menyampaikan pengetahuan, memupuk pengertian,

membimbing anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan agar

dapat belajar secara efektif, sehingga diharapkan akan tercapai suatu

masyarakat yang cerdas sesuai yang dicita-citakan. Keberhasilan dalam belajar

hendaknya memberikan suatu bantuan kepada anak untuk mengatasi masalah

atau kesulitan yang timbul pada kegiatan belajar.

Terkadang orang tua sering mengeluh dan tidak dapat berbuat banyak

dalam menghadapi berbagai hambatan dalam belajar yang dihadapi anaknya

apalagi dengan kondisi yang sekarang ini pembelajaran masih dilakukan

secara daring. Perhatian orang tua lah yang dapat mendukung keberhasilan

anak di Sekolah. Menurut Slameto (2010 : 60-61) mengemukakan bahwa cara

orang tua mendidik anak sangat berpengaruh terhadap belajar anak. Sikap dan

perlakuan orang tua yang tidak memperhatikan anak seperti tidak

memperhatikan kebutuhan anak-anak dalam belajar akan mengakibatkan

kegagalan dalam prestasi pendidikan anak. Jelas bahwa orang tua memiliki

peran penting bagi pembentukan pola berpikir dan kecakapan anak. Pola asuh

yang positif akan berdampak baik pada perkembangan anak dalam belajar,

begitu pula sebaliknya pola asuh yang tidak baik akan berdampak tidak baik

juga pada perkembangan anak dalam belajar.

Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama

mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan

membimbing, membina, dan melindungi anak.

Menurut Hurlock (2006 : 93-4) mengemukakan bahwa terdapat tiga jenis

pola asuh yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda yaitu pola otoriter,

pola demokratis, dan pola permisif. Pola otoriter adalah suatu jenis pola asuh

yang menuntut agar anak patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan

aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya dan

mengemukakan pendapat sendiri. Pola demokratis adalah suatu jenis pola asuh

2

Page 12: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

orang tua yang mendorong anak-anaknya agar mandiri namun masih

memberikan batas-batas dan pengendalian atas tindakan yang dilakukan anak.

Sedangkan pola premisif adalah suatu jenis pola asuh orang tua yang sangat

terlibat dalam kehidupan anak, tetapi menetapkan sedikit batas dan kendali

terhadap anak mereka. Orang tua cenderung lebih membiarkan anak-anak

mereka melakukan apa saja, sehingga anak tidak dapat mengendalikan

perilakunya serta tidak mampu untuk menaruh hormat pada orang lain.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan di SD 2 Karangbener

tepatnya di Kelas V, menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah siswa di

Kelas mengaku lebih menyukai pembelajaran tatap muka langsung daripada

pembelajaran secara daring dan siswa juga memberikan informasi bahwa

kebiasaan mereka di Rumah cenderung menghabiskan waktu untuk bermain

dan nonton televisi. Pernyataan tersebut menjadi lebih kuat dengan penjelasan

yang diberikan oleh guru kelas bahwa lebih dari setengah jumlah siswa di

Kelas memiliki motivasi belajar rendah. Hal tersebut terjadi akibat dari orang

tua dalam memberikan pendampingan yang kurang maksimal sehingga

berdampak buruk pada belajar anak apalagi pembelajaran dilakukan secara

daring.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Saat Pembelajaran

Daring”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti paparkan maka

rumusan masalah secara umum yaitu : Bagaimanakah Pola Asuh Orang Tua

Terhadap Anak Saat Pembelajaran Daring?

Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

1) Bagaimana bentuk pola asuh yang diterapkan oleh orang tua siswa di SD

2 Karangbener?

2) Bagaimana faktor pola asuh orang tua yang mempengaruhi belajar siswa

saat pembelajaran daring?

3

Page 13: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1) Mengetahui bentuk pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada

siswa di SD 2 Karangbener.

2) Mengetahui faktor pola asuh orang tua yang mempengeruhi belajar siswa

saat pembelajaran daring.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1) Manfaat Teoritis

Berkaitan dengan manfaat teoritis, secara umum hasil penelitian pengaruh

pola pendampingan ini dapat dijadikan rujukan bagi orang tua dalam

memberikan pendampingan untuk siswa sekolah dasar agar dalam hal

pembelajaran siswa dapat meningkatkan semangat belajarnya secara utuh

dan sekaligus sebagai bahan masukan untuk penelitian sejenisnya.

2) Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah

seperti yang diuraikan berikut ini :

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan efek posistif bagi

siswa dalam pengaruhnya terhadap semangat belajar siswa sehingga

siswa tersebut mendapat yang baik.

b. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi sekolah, dalam hal karakter

peserta didik yang baik. Dan memberikan manfaat tepat guna yang

dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolahan.

c. Bagi Orang Tua

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan masukan kepada

orang tua terkait dalam memberikan pola pendampingan kepada anak

dalam pembelajaran secara daring.

4

Page 14: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Konseptual

Dalam deskripsi konseptual atau kajian teori ini peneliti akan menguraikan

tentang, (1) Pola asuh orang tua, (2) Metode belajar siswa dalam pembelajaran

daring, (3) Lingkungan belajar anak SD, (4) Peran guru dalam proses

pembelajaran daring.

2.1.1 Pola Asuh Orang Tua

a) Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Menurut Bahasa, pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pola” memiliki arti cara kerja, sistem,

model, dan bentuk tetap. Sedangkan kata “asuh” memiliki arti menjaga (merawat,

mendidik) atau membimbing. Pola asuh orang tua adalah interaksi antara orang

tua dan anak selama mengadakan kegiatan pengasuhan dalam mendidik anak

dengan tujuan membimbing, membina, dan melindungi anak untuk mencapai

kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Orang tua

adalah lingkungan terdekat anak yang menjadi idola mereka. Cara kerja perilaku

orang tua atau tingkah laku orang tua secara tidak langsung akan ditiru oleh anak.

Anak akan meniru bagaimana orang tua bertutur kata, bersikap, mengungkapkan

perasaan, menanggapi, dan memecahkan masalah.

Menurut Poerwadarminta (1985: 63) mengemukakan bahwa pola asuh terdiri

dari dua istilah yaitu “pola” yang berarti model dan “asuh” yang berarti merawat,

menjaga, mendidik, dan melatih anak supaya bisa mandiri. Sedangkan menurut

Djamarah (2014: 51) mengemukakan bahwa pola asuh adalah kebiasaan yang

dilakukan oleh orang tua dalam memimpin, menjaga, dan membimbing anak yang

dilakukan secara konsisten sejak anak lahir hingga remaja dan membentuk

perilaku anak sesuai dengan norma dan nilai yang baik sesuai dengan kehidupan

masyarakat.

Berdasarkan pendapat menurut para ahli diatas maka peneliti mendefinisikan

bahwa pola asuh adalah interaksi antara orang tua dan anak, dimana orang tua

5

Page 15: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

mengontrol anak dalam memberikan pengasuhan terhadap anak dengan cara

mendidik, membimbing kepribadian anak, dan membangun pengetahuan sehingga

anak dapat berkembang sesuai usia perkembangannya. Dalam hal ini pola asuh

yang positif akan memberikan dorongan belajar bagi anak sehingga anak dapat

belajar dengan baik.

b) Jenis-jenis Pola Asuh

Menurut Hurlock (2006: 93) terdapat 3 jenis pola asuh yaitu pola asuh

otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif sebagai berikut:

1. Pola Asuh Otoriter

Menurut Baumrind (dalam Santrock 2002: 257-258) mengemukakan bahwa

pola asuh otoriter ini adalah suatu jenis bentuk pola asuh yang menentu agar anak

patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua

tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapat sendiri.

Menurut Adek (2008) bahwa pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik

anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka

melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas, dan menarik diri.

Dalam hal ini anak harus nurut kepada orang tua dan anak tidak boleh

mengeluarkan pendapat. Anak jarang diajak bertukar pikiran dan berkomunikasi

dengan orang tua. Pola asuh yang bersifat otoriter ini juga ditandai dengan

hukuman-hukuman yang dilakukan dengan keras. Dalam pola asuh otoriter ini

akan berakibat buruk bagi kepribadian anak seperti anak menjadi penakut, kurang

adaptif, pencemas, dan mudah stres sehingga memungkinkan anak kehilangan

kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan perilakunya sendiri.

Menurut Hurlock (2006: 93) mengemukakan bahwa terdapat beberapa

karakteristik dalam pola asuh otoriter ini yaitu orang tua memiliki kaidah dan

peraturan yang bersifat kaku, adanya hukuman pada setiap pelanggaran, tidak ada

pujian jika anak melaksanakan peraturan dengan benar, anak tidak diberi

kebebasan dalam berbuat kecuali yang dikehendaki orang tua, anak tidak diberi

kesempatan untuk mengambil keputusan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pola

asuh otoriter merupakan pola asuh dimana orang tua memegang kendali secara

6

Page 16: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

keseluruhan agar anak patuh tanpa adanya kebebasan untuk anak dalam bertanya

dan mengemukakan pendapat sendiri.

2. Pola Asuh Demokratis

Menurut David (dalam Shochib, 2000) mengemukakan bahwa dalam

keluarga dengan pola asuh demokratis dapat dijumpai pada keluarga seimbang

yang ditandai oleh keharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, ayah dengan

anak, serta ibu dengan anak. Sedangkan menurut Septiani (2012) mengemukakan

bahwa pada pola asuh demokratis ini orang tua memberikan aturan-aturan yang

jelas, dan menjelaskan akibat yang terjadi apabila peraturan dilanggar. Dalam hal

ini orang tua bertanggung jawab dan dapat dipercaya, serta menjadi sebagai

koordinator. Pada pola asuh demokratis ini orang tua juga memberikan sedikit

kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang dikehendaki dan apa yang

diinginkan anak, serta jika anak berpendapat orang tua memberikan kesempatan

untuk mendengarkan, dilibatkan dalam pembicaraan terutama menyangkut dengan

kehidupan anak itu sendiri. Pola asuh demokratis ini dapat memberikan dampak

baik bagi kepribadian anak yaitu anak akan mandiri, percaya diri, dapat

berinteraksi baik dengan teman sebayanya, patuh, dan mampu menghadapi stres.

Menurut Hurlock (2006: 93) mengemukakan bahwa terdapat beberapa

karakteristik dalam pola asuh demokratis ini yaitu orang tua melakukan diskusi,

memberikan penjelasan serta alasan dalam membuat peraturan, orang tua lebih

menekankan pada aspek pendidikan daripada hukuman, hukuman hanya diberikan

jika anak dengan sengaja melakukan pelanggaran, orang tua memberikan pujian

jika anak melakukan perbuatan yang sesuai dengan apa yang patut dilakukan,

orang tua berusaha menumbuhkan kontrol dalam diri anak.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pola

asuh demokratis merupakan pola asuh orang tua dimana anak diberikan

kesempatan dalam menentukan pilihan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak

sepenuhnya orang tua mengambil keputusan tentang anaknya.

3. Pola Asuh Permisif

Menurut Shapiro (1999: 127-128) mengemukakan bahwa orang tua yang

permisif berusaha menerima dan mendidik anaknya sebaik mungkin tapi

cenderung sangat pasif ketika sampai pada masalah penetapan batas-batas atau

7

Page 17: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

menanggapi ketidakpatuhan. Menurut Covey (1997: 45) mengemukakan bahwa

orang tua yang menerapkan pola asuh permisif cenderung ingin selalu disukai dan

anak tumbuh dewasa tanpa pengertian mendalam mengenai standard an harapan,

tanpa komitmen pribadi untuk disiplin dan bertanggung jawab. Sedangkan

menurut Lutvita (2008) mengemukakan bahwa anak yang diasuh secara permisif

mempunyai kecenderungan kurang berorientasi pada prestasi, suka memaksakan

keinginannya, egois, kemandirian yang rendah, serta kurang bertanggung jawab.

Orang tua yang memiliki pola asuh permisif cenderung selalu memberikan

kebebasan pada anak tanpa memberikan adanya kontrol sama sekali dan kurang

tegas dalam menerapkan peraturan. Orang tua permisif tidak begitu menuntut

karena yakin bahwa anak-anak seharusnya berkembang sesuai dengan

kecenderungan alamiahnya. Anak diberi kebebasan untuk mengatur dirinya

sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya. Dalam pola asuh permisif

ini dapat menyebabkan anak tidak patuh pada orang tua dan kurang mampu

mengontrol diri.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti mengemukakan bahwa pola

asuh permisif adalah pola asuh dimana orang tua menginginkan hal baik untuk

anak akan tetapi orang tua cenderung memberikan kebebasan anak dalam

menentukan pilihannya.

c) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh

Menurut Edwars adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh

sebagai berikut:

1. Pendidikan Orang Tua

Pendidikan orang tua dalam perawatan anak akan mempengaruhi persiapan

mereka menjalankan pengasuhan. Untuk orang tua yang sudah memiliki

pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak akan lebih siap dalam

menjalankan peran asuh, selain itu orang tua dapat mengamati tanda-tanda

pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Ada beberapa cara yang dapat

dilakukan agar lebih siap dalam menjalankan peran pengasuhan yaitu terlibat aktif

dalam setiap pendidikan anak, selalu berupaya menyediakan waktu untuk anak-

anak, mengamati segala sesuatu dengan berorientasi pada masalah anak, dapat

menilai perkembangan fungsi keluarga dan kepercayaan anak.

8

Page 18: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

2. Lingkungan

Tidak mustahil jika lingkungan ikut serta dalam mewarnai pola-pola pengasuhan

yang diberikan orang tua terhadap anaknya karena lingkungan dapat

mempengaruhi perkembangan anak.

3. Budaya

Banyak orang tua mengharapkan anaknya dapat diterima dimasyarakat. Sering

kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam

mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam mengasuh anak karena

pola-pola tersebut dianggap berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan.

2.1.2 Metode Belajar Siswa dalam Pembelajaran Daring

Menurut Gilbert (2015) mengemukakan bahwa pembelajaran daring

menarik sejumlah peserta didik dan sudah lazim dilaksanakan dalam menyusun

kegiatan pembelajaran mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah dan ke

jenjang pendidikan tingkat tinggi. Pembelajaran daring dapat didefinisikan

sebagai pembelajaran yang berlangsung sebagian atau seluruhnya memanfaatkan

internet (Education, 2010).

Salah satu dampak social distancing terjadi pada sistem pembelajaran di

Sekolah. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan

Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus. Mendikbud

menghimbau supaya semua lembaga pendidikan tidak melakukan proses belajar

mengajar secara langsung atau tatap muka, akan tetapi harus dilaksanakan secara

tidak langsung atau jarak jauh. Dengan adanya himbauan tersebut membuat semua

lembaga pendidikan mengganti metode pembelajaran yaitu menjadi online atau

dalam jaringan (daring). Berdasarkan hasil observasi, guru menyatakan bahwa

selama pembelajaran online diberlakukan untuk semua lembaga pendidikan,

banyak mengalami perubahan yang salah satunya yaitu semangat belajar siswa,

terutama pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPA karena dapat dilihat

bahwa pelajaran Bahasa Indonesia yang banyak bacaan dan pelajaran IPA yang

cukup rumit materinya untuk dipelajari sehingga semangat belajar siswa menurun

ditambah pembelajaran dilakukan secara daring.

9

Page 19: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

Dari hasil implikasi Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 terdapat

beberapa metode yang efektif untuk diterapkan pada saat pembelajaran daring,

diantaranya sebagai berikut :

1. Project Based Learning (PBL)

Metode Project Based Learning ini sangat efektif diterapkan untuk para

pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek,

eksperimen, dan inovasi. Metode ini dapat memberikan pelatihan kepada

pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, dan gotong-royong dengan sesama.

2. Daring Method (Metode Daring)

Metode daring dapat mengatasi permasalahan yang terjadi selama pandemi

ini berlangsung dengan membuat para siswa memanfaatkan fasilitas yang ada

di rumah dengan baik.

3. Home Visit Method

Metode pembelajaran saat pandemi ini mirip seperti kegiatan belajar

mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi, pengajar mengadakan

home visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu. Metode ini sangat cocok

untuk pelajar yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan

seperangkat teknologi yang mewadai.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti dapat menjelaskan bahwa pembelajaran

berbasis online atau jarak jauh diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi

siswa. Dalam hal ini, guru juga mengharapkan partisipasi dan pengasuhan orang

tua di Rumah untuk memberikan dorongan terhadap anak-anak mereka supaya

bisa semangat belajar di Rumah, dengan menggunakan fasilitas yang ada dan

melakukan kegiatan sesuai dengan ketetapan pemerintah selama Covid-19.

2.1.3 Lingkungan Belajar Anak SD

Secara umum, lingkungan belajar anak usia sekolah dasar dapat dibagi

menjadi tiga yaitu lingkungan belajar keluarga, lingkungan belajar sekolah, dan

lingkungan belajar masyarakat. Dalam hal ini lingkungan belajar keluarga, orang

10

Page 20: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

tua mempunyai peran penting dalam memberikan pengasuhan kepada anak

sehingga akan tercapai situasi yang diharapkan.

a) Lingkungan Belajar Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi anak. Menurut Shocib

(2010: 10) mengemukakan bahwa keluarga adalah pendidikan pusat yang pertama

dan terpenting karena sejak timbulnya adab kemanusiaan sampai kini, keluarga

selalu mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti setiap manusia. Sedangkan

menurut Damsar (2015: 71) mengemukakan bahwa dalam masyarakat modern

keluarga lebih merupakan agen sosialisasi primer utama, pelajaran berikutnya

seperti nilai, norma, harapan dan diterima dari keluarga seiring berjalannya waktu,

yang berkaitan dengan berjalannya usia.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti mengemukakan bahwa

lingkungan pendidikan didalam keluarga adalah lingkungan belajar yang sangat

mempengaruhi pola kehidupan anak. Keluarga mempunyai peranan sangat

penting dalam upaya pembentukan karakter kepribadian anak. Keluarga adalah

pendidikan umum bagi anak, dengan demikian dalam keluarga diperlukan adanya

keseriusan untuk memberikan pendampingan dan bimbingan yang maksimal bagi

anak.

b) Lingkungan Belajar Sekolah

Menurut Ridwan (2008) mengemukakan bahwa definisi sekolah adalah

lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan belajar siswa. Lingkungan pendidikan pada hakikatnya adalah

sesuatu yang ada diluar individu maupun didalam individu. Pada umumnya

sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting

dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu lingkungan sekolah

yang baik mampu mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Menurut Suharjo

(2006: 1) mengemukakan bahwa sekolah dasar pada dasarnya merupakan lembaga

pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Sedangkan menurut

Sugiyono (2010: 1) mengemukakan bahwa anak sekolah dasar merupakan anak

dengan kategori banyak mengalami perubahan yang sangat drastis baik mental

maupun fisik. Hakekatnya pendidikan sekolah dasar lebih mengarahkan dan

memotivasi anak untuk memberikan semangat anak dalam belajar. Pendidikan

11

Page 21: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

sekolah dasar harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, karena sekolah

dasar merupakan pondasi atau wadah pertama kali yang diterima anak dijenjang

pendidikan formal.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa lingkungan belajar sekolah mempunyai peranan yang sangat penting bagi

pertumbuhan akademik pada anak, dan yang paling terpenting sekolah adalah

wadah satu-satunya untuk menyalurkan bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh

seorang anak khususnya diusia sekolah dasar.

c) Lingkungan Belajar Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan salah satu lingkungan belajar yang alami

dalam memahami etika serta nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Masyarakat

dikatakan memiliki peranan sangat penting dalam pembentukan jiwa sosial dari

seseorang karena lingkungan belajar masyarakat diyakini mampu membentuk

pengetahuan sosial pada diri seseorang. Pendidikan dalam masyarakat dikatakan

sempurna dan akan terwujud apabila orang-orang yang berkepentingan seperti

orang tua, tokoh-tokoh masyarakat, guru-guru, anak atau pemuda saling bersatu

paham dalam bidang agama, politik, dan kebangsaan.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sosial

masyarakat pada siswa sekolah dasar memang begitu penting. Jika seorang siswa

mendapatkan lngkungan belajar masyarakat yang baik, maka lingkungan belajar

keluarga dan lingkungan belajar sekolah akan menjadi lebih kompleks. Sehingga

seorang anak diharapkan akan memiliki kemampuan yang lengkap yaitu

kepribadian, pengetahuan, dan sosial yang maksimal.

2.1.4 Peran Guru dalam Proses Pembelajaran

Menurut Slameto (1995: 97-98) mengemukakan bahwa tugas guru adalah

untuk mendorong, membimbing, dan member fasilitas belajar bagi siswa untuk

mencapai tujuan. Mengenai apa itu peran guru ada beberapa pendapat yang

dapat dijelaskan dalam buku Sadirman A. M. (2006: 143), antara lain: Prey Katz

menggambarkan bahwa peran guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat

memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan,

pembimbing dalam mengembangkan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai,

12

Page 22: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

orang yang menguasai bahan yang diajarkan. James W. Brown mengemukakan

bahwa tugas dan peran guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi

pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol

dan mengevaluasi kegiatan siswa. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa peran guru adalah:

1. Sebagai organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus,

workshop, jadwal pelajaran, dan lain-lain.

2. Sebagai motivator, guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan

untuk mendinamisasi potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan daya cipta,

sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar.

3. Sebagai director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan

belajar mengajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

4. Sebagai inisiator, guru sebagai pencetus ide-ide kreatif yang dapat dicontoh

oleh anak didiknya dalam proses belajar.

5. Sebagai transmitter, guru bertindak sebagai penyebar kebijaksanaan pendidikan

dan pengetahuan.

6. Sebagai fasilitator, guru memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses

belajar mengajar mengajar.

7. Sebagai mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

8. Sebagai evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak dapat

menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

2.2 Kajian Penelitian Relevan

Berdasarkan pengamatan yang telah peneliti lakukan, sampai saat ini terdapat

beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan pola asuh orang tua untuk

meningkatkan semangat belajar siswa saat pembelajaran daring, diantara yang

relevan adalah penelitian yang ditulis oleh:

Penelitian yang membahas tentang hubungan pola asuh yang pernah

dilakukan oleh: Joko Tri Suharsono, dkk 2009, yang melakukan penelitian

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemampuan Sosialisasi Pada Anak

Prasekolah Di TK Pertiwi Purwokerto Utara menggunakan metode pendekatan

cross sectional. Bahwa hasil penelitian menunjukkan hubungan pola asuh orang

13

Page 23: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

tua terhadap kemampuan sosialisasi pada anak prasekolah di TK Pertiwi

Purwokerto Utara yang telah diuraikan, maka peneliti menyarankan sebagai

berikut (1) Orang tua memegang peranan penting dalam kemampuan sosialisasi

anak dan pengasuhan yang baik sangat penting untuk menjamin tumbuh

kembangnya anak yang optimal, sehingga orang tua perlu menggali informasi

yang banyak tentang pola asuh yang tepat untuk diterapkan kepada anak. (2)

Kemampuan sosialisasi dipengaruhi oleh faktor keluarga (orang tua) dan

lingkungan disekitarnya. (3) Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat

mengetahui pola asuh yang paling dominan terhadap kemampuan sosialisasi anak

dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan sosialisasi pada anak

prasekolah.

Penelitian yang membahas tentang pola asuh orang tua dan lingkungan yang

dilakukan oleh: Rini Harianti, 2016 yang melakukan penelitian mengkaji tentang

Pola Asuh Orang Tua Dan Lingkungan Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar

Siswa dengan menggunakan metode penelitian kualitatif serta analisis deskriptif.

Hasil kajian menunjukkan bahwa hasil analisis regresi linear menunjukkan

pengaruh pola asuh terhadap motivasi menunjukkan hubungan sangat kuat

(R=0.831) dan pola positif, artinya semakin baik pola asuh semakin meningkat

motivasi.

Penelitian yang membahas tentang pola asuh terhadap kedisiplinan belajar

yang dilakukan oleh: Eka Setiawati, 2015 mengkaji penelitian tentang Pengaruh

Pola Asuh Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa menggunakan metode penelitian

kuantitatif bahwa hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pola asuh

terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas V Gugus Teuku Umar Kecamatan

Dukuhturi Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2013/2014. Besarnya pengaruh pola

asuh terhadap kedisiplinan belajar siswa tergolong kuat dengan koefisien R

sebesar 0,645. Sedangkan kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar

41,6% kemudian sisanya 58,4% ditentukan oleh faktor lain. Dari hasil data yang

diperoleh maka disimpulkan pola asuh sangat mempengaruhi kedisiplinan belajar

pada siswa namun tidak dijelaskan jenis pola asuh mana yang mampu

mempengaruhi kedisiplinan siswa tersebut.

14

Page 24: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

Penelitian yang dilakukan oleh: Ani Siti Anisah (2011) mengkaji Pola Asuh

Orang Tua dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Karakter Anak dengan

menggunakan pendekatan cross sectional. Bahwa hasil penelitian menunjukkan

hasil Hasil uji chi-square yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pola

asuh orang tua terhadap kemampuan sosialisasi pada anak pra sekolah di TK

Pertiwi Purwokerto Utara diperoleh bahwa anak yang diasuh dengan pola asuh

otoriter mempunyai kemampuan sosialisasi baik sebanyak 1 (5,3%), cukup

sebanyak 7 (36,8%), kurang sebanyak 11 (57,9%). Anak dengan pola asuh

demokratis lebih dari setengahnya memiliki kemampuan sosialisasi yang baik

yaitu 27 (79,4%), sedangkan cukup dan kurang sebanyak 3 (8,8%) dan 4 (11,8%).

Hasil analisis diketahui bahwa nilai p=0,000, yaitu p<ɑ (0,05) sehingga dapat

diuraikan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua terhadap kemampuan

sosialisasi pada anak pra sekolah di TK Pertiwi Purwokerto Utara.

Penelitian yang dilakukan oleh: Cahyati, Nika dan Kusumah, Rita (2020)

yang mengkaji tentang Peran Orang Tua dalam Menerapkan Pembelajaran di

Rumah Saat Pandemi Covid 19 dengan menggunakan metode kualitatif

fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran

yang sangat besar selama terjadinya kegiatan pembelajaran di rumah, orang tualah

madrasah pertama bagi anak-anaknya sebelum adanya pembelajaran di Sekolah.

Orang tua dapat meningkatkan kelekatan hubungan dengan anaknya dan orang tua

dapat melihat langsung perkembangan kemampuan anaknya dalam belajar.

Pembelajaran di rumah lebih cenderung kepada banyaknya pemberian tugas yang

dapat dibantu dibimbing pengerjaannya oleh orang tua di rumah. Pembelajaran

dirumah dinilai tetap mampu meningkatkan kualitas pembelajaran begitupun

dengan pembelajaran di sekolah, pembelajaran di rumah dinilai tidak

menguntungkan bagi siswa menurut sebagian orang tua, karena di sekolah siswa

dapat berinteraksi langsung dengan guru dan bisa bersosialisasi dengan teman-

temannya. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran secara daring

memiliki manfaat bagi siswa maupun orang tuanya, kebijakan pemerintah

mengenai pembelajaran daring membuat semua orang sadar pentingnya

mempelajari teknologi dan menggunakan teknologi secara positif.

15

Page 25: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

Penelitian yang dilakukan oleh: Nasrah, A. Muafiah (2020) mengkaji tentang

Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Daring Mahasiswa Pada Masa

Pandemi Covid-19 dengan menggunakan metode Kuantitatif. Penelitian

menunjukkan bahwa hasil belajar dapat diketahui bahwa hanya 52% mahasiswa

yang memperoleh nilai sangat baik dengan rata-rata niai 87,192 berada pada

kategori baik. Dari beberapa indikator penilaian Motivasi belajar, hanya indikator

senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang berada pada kategori

motivasi tinggi yang lainnya berada pada kategori motivasi sangat tinggi.

Motivasi belajar daring mahasiswa pada mata pelajaran IPA 74% berada pada

kategori motivasi sangat tinggi dan 1% termotivasi sangat rendah sehingga dapat

diuraikan bahwa pencapaian hasil motivasi belajar dan hasil belajar belum

maksimal, maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar mahasiswa dalam perkuliahan IPA.

Tabel 2.1 Persamaan, Perbedaan, dan Orisinalitas Kajian Relevan

NoNama

Peneliti

Judul

PenelitianPersamaan Perbedaan Orisinalitas

1. Joko Tri

Suharsono,

dkk.

Hubungan

Pola Asuh

Orang Tua

Terhadap

Sosialisasi

Pada Anak

Prasekolah

Di TK

Pertiwi

Purwokerto

Utara.

Penelitiannya

sama-sama

membahas

tentang pola

asuh yang

dapat

berpengaruh

pada anak.

Penelitian

yang

dilakukan

oleh Joko Tri

Suharsono,

dkk lebih

fokus pada

hubungan

pola asuh

pada

sosialisasi

anak.

Penelitian

yang akan

dilakukan

oleh peneliti

lebih fokus

pada peranan

pola asuh

terhadap

semangat

belajar siswa

SD saat

pembelajaran

daring.

2. Rini

Harianti.

Pola Asuh

Orang Tua

Penelitiannya

sama-sama

Penelitian

yang

Penelitian

yang akan

16

Page 26: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

dan

Lingkungan

Pembelajaran

Terhadap

Motivasi

Belajar

Siswa.

membahas

tentang pola

asuh yang

kaitannya

dengan

semangat

belajar siswa.

dilakukan

oleh Rini

Harianti

terdapat

variabel lain

yaitu

lingkungan

pembelajaran.

dilakukan

oleh peneliti

lebih fokus

pada peranan

pola asuh

terhadap

semangat

belajar siswa

SD saat

pembelajaran

daring.

3. Eka

Setiawati.

Pengaruh

Pola Asuh

Terhadap

Kedisiplinan

Belajar.

Penelitian

sama-sama

membahas

pola asuh dan

kaitannya

dengan belajar

anak.

Penelitian

yang

dilakukan

oleh Eka

Setiawati

lebih fokus

pada

kedisiplinan

belajar.

Penelitian

yang akan

dilakukan

oleh peneliti

lebih fokus

pada peranan

pola asuh

terhadap

semangat

belajar siswa

SD saat

pembelajaran

daring.

4. Ani Siti

Anisah.

Pola Asuh

Orang Tua

dan

Implikasinya

Terhadap

Pembentukan

Karakter

Siswa.

Penelitiannya

sama-sama

membahas

tentang pola

asuh dan

jenis-jenis

pola asuh

yang dapat

Penelitian

yang

dilakukan

oleh Arini Siti

Aisah lebih

menekankan

pada aspek

pembentukan

Penelitian

yang akan

dilakukan

oleh peneliti

lebih fokus

pada peranan

pola asuh

terhadap

17

Page 27: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

berpengaruh

pada anak.

karakter pada

diri anak.

semangat

belajar siswa

SD saat

pembelajaran

daring.

5. Cahyati,

N. dan

Kusumah,

R.

Peran Orang

Tua dalam

Menerapkan

Pembelajaran

di Rumah

Saat Pandemi

Covid 19.

Penelitiannya

sama-sama

membahas

tentang pola

asuh saat masa

pandemi covid

19.

Penelitian

yang

dilakukan

oleh Cahyati,

N. dan

Kusumah, R.

lebih

menekankan

pada

perkembangan

kemampuan

anaknya saat

proses

pembelajaran

di Rumah.

Penelitian

yang akan

dilakukan

oleh peneliti

lebih fokus

pada peranan

pola asuh

terhadap

semangat

belajar siswa

SD saat

pembelajaran

daring.

6. Nasrah, A.

Muafiah.

Analisis

Motivasi

Belajar dan

Hasil Belajar

Daring

Mahasiswa

Pada Masa

Pandemi

Covid-19.

Penelitiannya

sama-sama

membahas

tentang belajar

daring pada

masa pandemi

covid 19.

Penelitian

yang

dilakukan

oleh Nasrah,

A. Muafiah

lebih

menekankan

pada

pencapaian

hasil motivasi

belajar dan

hasil belajar

Penelitian

yang akan

dilakukan

oleh peneliti

lebih fokus

pada peranan

pola asuh

terhadap

semangat

belajar siswa

SD saat

pembelajaran

18

Page 28: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

PendidikanYangIdeal

Lingkungan Belajar

Pendidikan Anak Sekolah Dasar

Keluarga

Sekolah

Masyarakat

Daring

Pola Asuh

Semangat Belajar

daring. daring.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka teori adalah rancangan konsep yang disusun secara sistematis yang

saling berhubungan. Kerangka teori ini berfungsi untuk memperjelas pada saat

mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data sekaligus untuk memperjelas

rujukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian. Peneliti membuat kerangka teori

ini dalam bentuk bagan berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan

dalam kajian teori, supaya lebih mudah dalam memahami teori dari siapa saja

yang membangun teori peneliti dalam melakukan penelitian.

Kerangka teori telah disusun oleh peneliti sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Berdasarkan pada bagan kerangka berpikir diatas dapat disimpulkan bahwa

mulai dari pendidikan yang ideal dapat diperoleh siswa melalui pendidikan anak

usia SD yang dilakukan secara daring dan Lingkungan belajar. Lingkungan

19

Page 29: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Dalam hal ini keluarga mempunyai peranan penting untuk

memberikan dorongan semangat belajar anak berhubungan dengan pola asuh yang

positif, sehingga jika anak dapat memiliki semangat belajar yang baik akan

memperoleh hasil belajar yang maksimal. Dari uraian tersebut pola asuh

mempunyai peranan penting dalam pembentukan semangat belajar anak dan

implikasinya terhadap pendidikan yang ideal.

20

Page 30: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangbener Kecamatan Bae Kabupaten

Kudus. Dimana didalam penelitian ini akan memperdalam analisis pola asuh

orang tua terhadap anak saat pembelajaran daring dalam meningkatkan motivasi

belajar pada siswa kelas V SD 2 Karangbener.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini memerlukan beberapa tahap yaitu tahap perencanaan,

pelaksanan, dan pelaporan. Adapun waktu yang digunakan untuk merencanakan

penelitian pada bulan Maret 2021, untuk pelaksanaan penelitian pada bulan Mei

2021, dan pelaporan penelitian dimungkinkan pada bulan Juli 2021 yang

bertempat di Desa Karangbener Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Penelitian ini

diharapkan dapat selesai tepat waktu sehingga peneliti dapat memperoleh

penelitian yang sudah direncanakan.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini mengungkap tentang pola asuh orang tua terhadap anak saat

pembelajaran daring. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif, yaitu menggunakan kata-kata tertulis atau lisan orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati dan suatu pendekatan penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan cara

pengukuran. Dengan metode penelitian deskriptif untuk menekankan atau

menjelaskan peristiwa kejadian yang terjadi pada masa sekarang serta

memperoleh gambaran empirik tentang pola asuh ibu dan lingkungan

pembelajaran secara daring.

Penelitian ini memfokuskan diri pada prosedur-prosedur yang menghasilkan

data kualitatif, ungkapan atau data dari orang itu sendiri atau tingkah laku yang

21

Page 31: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

dilakukan melalui observasi. Melalui penelitian kualitatif, peneliti menggunakan

strategi kualitatif untuk mengumpulkan data atau informasi secara mendalam

tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan. Penelitian ini

digunakan untuk melakukan penelitian kaitannya dengan analisis pola asuh orang

tua untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V secara daring di SD 2

Karangbener Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.

3.3 Peranan Peneliti

Pada penelitian ini, peneliti mempunyai peranan penting untuk terwujudnya

keberhasilan dalam penelitian. Peneliti mempunyai peranan dari observasi

terhadap permasalahan sampai akhir menyimpulkan hasil penelitian yang sudah

diperoleh. Peran peneliti dalam penelitian kualitatif ini yaitu sebagai perencana

penelitian, pengumpul data penelitian, penganalisis data hingga akhirnya dapat

menyimpulkan data yang diperoleh dari sebuah penelitian tersebut. Oleh karena

itu, peneliti disini mempunyai peranan yang begitu penting untuk melakukan

sebuah penelitian. Disamping itu, peneliti juga berperan sebagai pendamping dan

obyek yang akan diteliti.

Berdasarkan pendidikan usia sekolah dasar pada kondisi yang masih pandemi

saat ini, peneliti berusaha memecahkan fenomena pola asuh yang diterapkan

orang tua terhadap siswa sehingga peneliti dapat memberikan informasi yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dan diharapkan hasil dari penelitian

bisa dimanfaatkan atau digunakan untuk kepentingan pendidikan.

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Informasi penting yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu berupa

data kualitatif. Data yang banyak berupa uraian kata-kata. Penelitian ini diperoleh

secara lisan dan tulisan. Data lisan diperoleh dari hasil wawancara dari

narasumber yaitu orang tua siswa. Sedangkan, data tulisan diperoleh dari hasil

teori pendukung yang terdapat dibuku terkait variabel yang akan diteliti yaitu pola

asuh orang tua.

22

Page 32: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

Untuk data sementara yang diperoleh dari hasil observasi yang

dilaksanakan di SD 2 Karangbener pada kelas V mempunyai jumlah siswa

sebanyak 14 siswa meliputi 7 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Kondisi

siswa menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah siswa dikelas mengaku

lebih senang bermain game dihandphone daripada belajar dan siswa juga

memberikan informasi bahwa kebiasaan mereka dirumah selalu menghabiskan

waktu untuk bermain handphone, menonton televisi, dan bermain. Berdasarkan

pada identitas data orang tua siswa kelas V rata-rata berprofesi sebagai buruh

pabrik dan pedagang. Hal tersebut terjadi akibat dari orang tua dalam memberikan

pendampingan yang kurang maksimal sehingga berdampak buruk pada belajar

anak apalagi pembelajaran dilakukan secara daring. Hal ini akan menjadi bahan

penelitian bagaimana bentuk pengasuhan dilihat dari background keluarga yang

berbeda.

3.4.2 Sumber Data

Menurut Arikunto (2010: 172) mengemukakan bahwa sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data pada

penelitian ini adalah siswa, orang tua siswa yang akan memberikan informasi

secara langsung dengan dilakukannya wawancara serta wawancara dari guru

kelas. Menurut Sugiyono (2016: 308) mengemukakan bahwa sumber data

dibedakan menjadi dua yaitu primer dan sekunder, yang dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari seseorang.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau

dapat melalui orang lain atau teori-teori yang didalam buku.

Data primer dalam penelitian ini adalah orang tua siswa, siswa kelas V SD 2

Karangbener, dan guru. Data yang akan diperoleh dapat dijelaskan sebagai

berikut:

23

Page 33: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

1) Orang tua siswa, dalam subjek penelitian ini data yang akan diperoleh adalah

penjelasan deskriptif yang terkait dengan bagaimana pengasuhan yang

diberikan oleh anak dan semangat belajar anak saat pembelajaran daring.

2) Siswa, peneliti akan menggali tentang bagaimana semangat belajar siswa saat

daring dan peranan orang tua dirumah dalam memberikan pengasuhan.

3) Guru kelas, peneliti akan menyesuaikan informasi yang didapat dari orang tua

dan siswa sehingga guru dapat memberikan informasi yang sesuai dengan

kondisi kelas tentang semangat belajar siswa sebelum daring.

Dalam data sekunder akan dijadikan sebagai data pendukung penelitian

dengan melalui dokumentasi, catatan penelitian, dan data pendukung lainnya.

3.5 Pengumpulan Data

Langkah utama dalam penelitian yaitu teknik pengumpulan data dengan

tujuan untuk mendapatkan sebuah data. Pada tahap pengumpulan data ini peneliti

akan mendapatkan data dengan menggunakan beberapa teknik sebagai berikut :

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2010: 310) mengemukakan bahwa metode observasi

partisipasif yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang

diamati atau yang dimanfaatkan sebagai sumber data penelitian. Menurut

Sarwono (2001: 224) mengemukakan bahwa kegiatan observasi meliputi kegiatan

melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek yang

dilihat, dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang

sedang dilakukan. Sedangkan menurut Arikunto (2009: 19) mengemukakan

bahwa observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, observasi yang akan dilakukan pada

penelitian ini adalah observasi partisipasif. Peneliti melakukan observasi tentang

beberapa hal yang terkait dengan pola asuh dan semangat belajar siswa sekolah

dasar secara daring. Melalui pengamatan langsung diharapkan peneliti dapat

memperoleh data yang dibutuhkan dalam menjunjung hasil penelitian.

24

Page 34: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

2. Wawancara

Menurut Sugiyono (2010: 194) mengemukakan bahwa wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Sedangkan menurut Esterberg dalam Sugiyono (2010: 319) mengemukakan

bahwa terdapat beberapa macam wawancara yaitu wawancara terstruktur, semi

terstruktur, dan tidak terstruktur. Penelitian ini menggunakan wawancara semi

terstruktur. Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih

terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat. Wawancara ini

digunakan untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak saat pembelajaran

daring pada siswa kelas V SD 2 Karangbener.

3. Angket

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuesioner atau angket merupakan

alat riset atau survey yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis yang

bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui

wawancara pribadi, daftar pertanyaan. Menurut Sugiyono (2011) mengemukakan

bahwa angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawab. Terdapat beberapa jenis angket yaitu angket

terbuka dan tertutup, semi terbuka, dan angket langsung dan tidak langsung. Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan angket tertutup karena angket tertutup

merupakan angket yang jawabannya telah disediakan, responden tinggal memilih

jawaban yang sesuai.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar, atau karya dari seseorang.

Menurut Arikunto (2009: 274) mengemukakan bahwa metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya. Sedangkan

menurut Sukardi (2003: 81) mengemukakan bahwa sumber dokumentasi

dibedakan menjadi dua macam yaitu dokumentasi resmi dan dokumentasi tidak

25

Page 35: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

resmi. Metode dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh

dalam observasi. Dalam penelitian ini dokumentasi berfungsi untuk menambah

pemahaman dan dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

3.6 Keabsahan Data

Menurut Lexy (2014: 324) mengemukakan bahwa untuk menentukan

keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan

didasarkan atas kriteria tertentu, ada empat kriteria yang digunakan yaitu

kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability).

1. Kepercayaan (Credibility)

Fungsi dari kriteria ini yaitu untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa

sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai.

2. Keteralihan (Transferability)

Kriteria ini berfungsi untuk mengumpulkan kejadian empiris tentang temuan

kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk

menyediakan data deskriptif secukupnya jika ia ingin membuat keputusan

tentang pengalihan tersebut.

3. Kebergantungan (Dependability)

Kebergantungan mempunyai kesamaan fungsi yaitu substitusi dari istilah

reliabilitas pada penelitian nonkualitatif.

4. Kepastian (Confirmability)

Menurut nonkualitatif kriteria kepastian berasal dari konsep objektivitas.

Nonkualitatif menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan antar subjek.

Menurut Sugiyono (2016: 366) mengemukakan bahwa keabsahan data yang

dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian dilakukan benar-benar ilmiah

sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian

kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability.

1. Credibility

Uji kredibilitas atau uji kepercayaan terhadap penelitian yang disajikan oleh

peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebuah karya

ilmiah.

26

Page 36: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

2. Transferability

Transferbilitas adalah validitas eksternal dalam sebuah penelitian kualitatif.

Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau dapat diterapkan hasil

penelitian ke populasi dimana tersebut diambil.

3. Dependability

Realibitas atau penelitian dapat dipercaya, dengan kata lain beberapa

percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama. Penelitian

dependability merupakan penelitian apabila penelitian yang dilakukan oleh

orang lain dengan proses penelitian yang sama akan memperoleh hasil yang

sama pula.

Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menarik kesimpulan terkait keabsahan

data dalam penelitian sebagai berikut:

1) Credibility

Pada tahap ini ditunjukkan adanya temuan observasi orang tua, pola

pembelajaran dan efek belajar siswa kemudian data bisa diperoleh dari

wawancara dan dokumentasi.

2) Transferability

Pada tahap ini berkaitan terhadap kritik dan dilakukan interpretasi data,

kemudian data tersebut akan disambungkan menjadi data baru.

3) Reliability

Data yang berkaitan dengan pendidikan usia sekolah dasar dengan pola

pengasuhan orang tua.

4) Confirmability

Pada tahap ini data yang diperoleh benar-benar objektif yang nantinya akan

berlanjut pada tindak lanjut peneliti.

3.7 Analisis Data

Menurut Sugiyono (2016: 335) mengemukakan bahwa analisis data

merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit melakukan

27

Page 37: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

Koneksi Data

Reduksi Data

Kesimpulan

Penyajian Data

sintesa dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri dan orang

lain. Berikut adalah penjelasan tahapannya:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan

keluasan kedalaman wawasan yang tinggi. Dalam mereduksi data, peneliti akan

dipandu pada tujuan yang dicapai. Tujuan utama pada penelitian kualitatif adalah

pada temuan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data, yang

paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut maka data terorganisasikan,

tersusun dalam pola hubungan sehingga akan mudah dipahami.

3. Kesimpulan atau Verifikasi

Langkah ketiga dalam penelitian kualitatif adalah melakukan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan merupakan temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Gambar 3.1 Analisis Data

28

Page 38: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

Dari teori ahli yang terdapat pada tahapan analisis data, peneliti akan

menguraikan terkait dengan analisis data yang akan dilaksanakan mulai dari

menentukan rancangan penelitian, kemudian data yang diperoleh akan direduksi

sehingga dapat diperoleh dari proses penelitian yang akan dianalisis supaya hasil

penelitian tidak bersifat subjektif. Pada tahap selanjutnya peneliti akan

menyimpulkan hasil penelitian dan melakukan evaluasi terkait dengan masalah

yang ada pada penelitian.

29

Page 39: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

DAFTAR PUSTAKA

Adek. 2008. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakteristik Anak. Viewed 15 September, http://valmband.multiply.com/journal/item/31/pengaruh_pola_asuh_orang_tua_terhadap_karakteristik_anak, Volume 4, Nomor 3.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyati, N., dan Kusumah, R. 2020. Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 04 No. 1 (152-159).

Anisah, Ani Siti. 2011. Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Karakter Anak. Jurnal Pendidikan Universitas Garut, Vol. 05, No. 01 (70-84).

Damsar. 2015. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga : Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Jakarta: Rineka Cipta. Jurnal Kreatif Februari 2017.

Education, U. S. D. 2010. Evaluation of Evidence-Based Practices in Online Learning: A Meta-Analysis and Review of Online Learning Studies.

Gilbert, B. 2015. Online Learning Revealing The Benefits and Challenges. Fisher Digital Publications.

Harianti, Rini, dkk. 2016. Pola Asuh Orang Tua dan Lingkungan Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Curricula, Vol.1, No.2.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak (Child Development) Jilid 2 (Edisi 6). Diterjemahkan oleh Meitasari Tjandrasa. 2006. Jakarta: Erlangga.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2020. Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Moloeng, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.

Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press, Vol. 12, No. 1, April 2011.

Nasrah, A. Muafiah. 2020. Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Daring Mahasiswa Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Vol. 03 No. 2 (207-213).

30

Page 40: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

Ridwan. 2008. Ketercapaian Prestasi Belajar. Diunduh di http://ridwan202.wordpress.com tanggal 10 September 2019, Vol. 5, No.2 (2016).

Santrock, Jhon. 2002. Perkembangan Masa Hidup Edisi ke-5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga, Pesona PAUD, Volume 1, Nomor 1.

Sardiman, A. M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan. 2001. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiawati, Eka. 2015. Pengaruh Pola Asuh Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa. Jurnal Of Elementary Education Vol. 2 No. 1.

Shocib, M. 2000. Pola Asuh Orang Tua, Rineka Cipta, Jakarta. Volume 4, Nomor 3, November 2009.

Shocib, M. 2010. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Jurnal Kreatif Februari 2017.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tri, Suharsono Joko, dkk. 2009. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemampuan Sosialisasi Pada Anak Prasekolah Di TK Pertiwi Purwokerto Utara. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Jurnal Of Nursing), Volume 4, No. 3 November 2009.

Uno, H. B. 2014. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

31

Page 41: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

32

Page 42: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

KISI-KISI OBSERVASI POLA ASUH ORANG TUA

No Indikator Aspek yang Diamati

1. Pola Otoriter a. Orang tua memiliki kaidah dan peraturan yang

bersifat kaku.

b. Adanya hukuman pada setiap pelanggaran

c. Tidak ada pujian jika anak melaksanakan

peraturan dengan benar.

d. Anak tidak diberi kebebasan dalam berbuat

kecuali yang dikehendaki orang tua.

e. Anak tidak diberi kesempatan untuk mengambil

keputusan.

2. Pola Demokratis a. Orang tua melakukan diskusi, memberikan

penjelasan serta alasan dalam membuat

peraturan.

b. Orang tua lebih menekankan aspek pendidikan

daripada hukuman.

c. Hukuman hanya diberikan jika anak dengan

sengaja melakukan pelanggaran.

d. Orang tua memberikan pujian jika anak

melakukan perbuatan yang sesuai dengan apa

yang patut dilakukan.

33

Page 43: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

e. Orang tua berusaha menumbuhkan kontrol dalam

diri anak.

3. Pola Permisif a. Orang tua memberikan kebebasan penuh kepada

anak.

b. Anak tidak pernah diberi hukuman.

c. Orang tua membiarkan anak menentukan sendiri

batasan-batasan dari tingkah lakunya.

d. Pengawasan dari orang tua sangat longgar.

34

Page 44: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

KISI-KISI OBSERVASI SISWA

Indikator Aspek yang Diamati

Orang tua a. Memotivasi anak untuk menumbuhkan minat belajar.

b. Membimbing dan mengarahkan siswa dalam kegiatan

belajar.

c. Memberi fasilitas dan kemudahan dalam proses belajar

anak.

Lingkungan a. Kebersihan lingkungan rumah.

b. Lingkungan masyarakat sekitar rumah.

c. Teman bermain dilingkungan rumah.

d. Kondisi tempat belajar untuk kegiatan belajar.

35

Page 45: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

INSTRUMEN OBSERVASI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

ANAK SAAT PEMBELAJARAN DARING

Hari / Tanggal :

Tempat :

Waktu :

No Indikator Aspek yang Diamati Deskripsi

1. Pola Otoriter a. Orang tua memiliki kaidah

dan peraturan yang bersifat

kaku.

b. Adanya hukuman pada setiap

pelanggaran

c. Tidak ada pujian jika anak

melaksanakan peraturan

dengan benar.

d. Anak tidak diberi kebebasan

dalam berbuat kecuali yang

dikehendaki orang tua.

e. Anak tidak diberi kesempatan

untuk mengambil keputusan.

2. Pola Demokratis a. Orang tua melakukan diskusi,

memberikan penjelasan serta

alasan dalam membuat

peraturan.

b. Orang tua lebih menekankan

aspek pendidikan daripada

hukuman.

c. Hukuman hanya diberikan

jika anak dengan sengaja

melakukan pelanggaran.

36

Page 46: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

d. Orang tua memberikan pujian

jika anak melakukan

perbuatan yang sesuai dengan

apa yang patut dilakukan.

e. Orang tua berusaha

menumbuhkan kontrol dalam

diri anak.

3. Pola Permisif a. Orang tua memberikan

kebebasan penuh kepada

anak.

b. Anak tidak pernah diberi

hukuman.

c. Orang tua membiarkan anak

menentukan sendiri batasan-

batasan dari tingkah lakunya.

d. Pengawasan dari orang tua

sangat longgar.

Kudus,

Peneliti,

Resa Kamala Fasika

NIM.201733021

37

Page 47: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

INSTRUMEN OBSERVASI SISWA KELAS V SD 2 KARANGBENER BAE

KUDUS

Hari / Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Indikator Aspek yang Diamati Deskripsi

Orang tua a. Memotivasi anak untuk

menumbuhkan minat belajar.

b. Membimbing dan mengarahkan

siswa dalam kegiatan belajar.

c. Memberi fasilitas dan kemudahan

dalam proses belajar anak.

Lingkungan d. Kebersihan lingkungan rumah.

e. Lingkungan masyarakat sekitar

rumah.

f. Teman bermain dilingkungan

rumah.

g. Kondisi tempat belajar untuk

kegiatan belajar.

Kudus,

Peneliti,

Resa Kamala Fasika

NIM.201733021

38

Page 48: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA SISWA

No. Komponen Sub KomponenNo. Lembar

Wawancara

1. Mengetahui informasi

siswa saat pembelajaran

daring

a. Kesulitan siswa saat

pembelajaran daring1 dan 4

b. Mata pelajaran yang disukai dan

tidak disukai siswa.2 dan 3

2. Respon dan proses cara

belajar siswa saat

pembelajaran daring

a. Cara belajar siswa saat

pembelajaran daring.5 dan 7

b. Sikap siswa dilingkungan

keluarga, sekolah, dan rumah.6

c. Respon orang tua terhadap anak

dalam pembelajaran daring.8, 9, dan 10

39

Page 49: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA GURU

No. Komponen Sub KomponenNo. Lembar

Wawancara

1. Mengetahui informasi

guru saat pembelajaran

daring

a. Lamanya guru mengajar di

Sekolah dan di Kelas.1 dan 2

b. Jumlah siswa di Kelas. 3

c. Motivasi guru saat pembelajaran

daring4

2. Respon dan proses cara

guru mengajar saat

pembelajaran daring

a. Cara menyampaikan materi saat

pembelajaran daring.5 dan 7

b. Cara mengatasi hambatan saat

pembelajaran daring.6

c. Upaya yang dilakukan terhadap

siswa berprestasi dan kurang

berprestasi.

8 dan 9

d. Respon siswa dalam

pembelajaran daring.10

40

Page 50: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA ORANG TUA

No. Komponen Sub KomponenNo. Lembar

Wawancara

1. Mengetahui informasi

orang tua saat

pembelajaran daring

a. Penerapan pola pendampingan

kepada anak.2

b. Memberikan keluangan waktu

untuk anak.3, 6, 9, dan 10

c. Motivasi orang tua saat

pembelajaran daring4 dan 5

2. Respon orang tua

terhadap pembelajaran

daring

a. Cara mengajarkan anak saat

pembelajaran daring.1

b. Masalah-masalah yang dihadapi

anak saat pembelajaran daring.7

c. Memberikan arahan-arahan

kepada anak dalam melakukan

aktivitas belajar.

8

41

Page 51: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

INSTRUMEN WAWANCARA SISWA I KELAS V SD 2 KARANGBENER

BAE KUDUS

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Nama Siswa :

Hari / Tanggal Wawancara :

Tempat :

No Pertanyaan Jawaban

1. Kesulitan apa yang dialami saat pembelajaran Daring?

2. Mata pelajaran apa saja yang kamu sukai di SD 2

Karangbener?

3. Apa pelajaran yang tidak disukai? Berikan alasan!

4. Ketika kamu tidak bisa mengerjakan tugas, apa yang

dilakukan?

5. Jika ada PR, apakah kamu mengumpulkan tepat waktu?

6. Bagaimana sikap kamu terhadap orang tua, guru, dan

temanmu?

7. Apakah kamu juga mengikuti kegiatan Bimbingan

Belajar / LES?

8. Apakah orang tuamu selalu menanyakan sekolah,

seperti ada PR atau tidak dan kegiatan-kegiatan lain?

42

Page 52: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

9. Apakah orang tuamu selalu membebaskan untuk

bermain sampai lupa waktu belajar?

10. Bagaimana tanggapan orang tuamu jika kamu

mendapatkan nilai kurang baik?

Kudus,

Peneliti,

Resa Kamala Fasika

NIM.201733021

43

Page 53: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

INSTRUMEN WAWANCARA GURU KELAS V SD 2 KARANGBENER

BAE KUDUS

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Nama Guru :

Hari / Tanggal Wawancara :

Tempat :

No Pertanyaan Jawaban

1. Sudah berapa lama ibu / bapak guru mengajar di SD 2

Karangbener?

2. Sudah berapa lama ibu / bapak menjadi guru kelas v di

SD 2 Karangbener?

3. Berapa jumlah siswa yang belajar di Kelas V saat ini?

4. Bagaimana peran ibu / bapak dalam memotivasi siswa

saat pembelajaran daring?

5. Apa metode pembelajaran yang ibu / bapak gunakan

saat pembelajaran daring?

6. Apa solusi ibu / bapak lakukan mengenai faktor

hambatan saat pembelajaran daring?

7. Jika ada tugas kelompok, bagaimana pembagian

kelompok tersebut saat pembelajaran daring seperti ini?

8. Apa upaya-upaya yang selama ini ibu / bapak lakukan

untuk terus mempertahankan siswa yang berprestasi?

44

Page 54: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

9. Apa upaya-upaya yang selama ini ibu / bapak terapkan

untuk menambah semangat belajar bagi siswa lain yang

kurang berprestasi?

10. Bagaimana respon siswa terhadap strategi yang ibu /

bapak guru terapkan pada saat pembelajaran daring?

Kudus,

Peneliti,

Resa Kamala Fasika

NIM.201733021

45

Page 55: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

INSTRUMEN WAWANCARA ORANG TUA SISWA KELAS V SD 2

KARANGBENER BAE KUDUS

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Nama Siswa :

Hari / Tanggal Wawancara :

Tempat :

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah ibu / bapak ada aturan-aturan atau cara

mengajarkan anak saat belajar secara daring?

2. Bagaimana cara ibu / bapak menerapkan pola

pendampingan kepada anak supaya anak dengan

sendirinya mau belajar?

3. Apakah ibu / bapak dapat menyempatkan waktu untuk

menemani anak belajar?

4. Bagaimana motivasi ibu / bapak untuk mengajak anak

supaya tiap malam mau belajar?

5. Apakah di Lingkungan Rumah dapat mempengaruhi

pembentukan motivasi belajar anak?

6. Apakah ibu / bapak memberikan kebebasan anak pada

saat diluar jam pembelajaran daring?

7. Pernahkan anak ibu / bapak bercerita tentang kesulitan-

kesulitan atau masalah-masalah yang dialami saat

pembelajaran daring?

46

Page 56: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

8. Apakah ibu / bapak selalu memberikan arahan-arahan

kepada anak dalam melakukan aktivitas belajar

mengajar di rumah?

9. Apakah dengan pekerjaan ibu / bapak dapat menyita

waktu kebersamaan anak?

10. Bagaimana cara ibu / bapak memberikan waktu untuk

anak supaya dapat berkomunikasi dengan baik?

Kudus,

Peneliti,

Resa Kamala Fasika

NIM.201733021

47

Page 57: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

KISI-KISI ANGKET RESPON SISWA

No. Komponen Sub KomponenNo. Lembar

Wawancara

1. Respon siswa terhadap

cara belajar secara

daring

a. Respon siswa terhadap

pembelajaran daring1, 5, dan 9

b. Sikap siswa yang timbul saat

pembelajaran daring2

c. Menumbuhkan sikap optimis, dan

berfikir ilmiah10

2. Pembelajaran secara

daring dapat

memecahkan kesulitan

siswa

a. Siswa lebih mudah mengerjakan

soal3 dan 4

b. Selalu tepat waktu saat

mengumpulkan tugas8

c. Pendampingan orang tua saat

pembelajaran daring6

d. Mengikuti kegiatan bimbingan

belajar7

48

Page 58: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

KISI-KISI ANGKET RESPON ORANG TUA

No. Komponen Sub KomponenNo. Lembar

Wawancara

1. Respon anak terhadap

pendampingan orang

tua

a. Merasa bersemangat dan senang

saat mengikuti pembelajaran

daring

1

b. Merasa nyaman belajar dengan

lingkungan yang bersih dan rapi2

c. Timbul sikap saat pembelajaran

daring 4 dan 8

2. Respon orang tua

terhadap pembelajaran

daring

a. Selalu mengecek tugas dan

mendampingi anak saat

pembelajaran daring

3 dan 6

b. Menyiapkan perlengkapan belajar 5

c. Memberi fasilitas dan waktu

kepada anak7 dan 9

d. Memberikan arahan yang positif 10

49

Page 59: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

ANGKET RESPON SISWA KELAS V SD 2 KARANGBENER BAE

KUDUS TERHADAP PEMBELAJARAN DARING

Berilah tanda check list () sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pernyataan

dibawah ini!

Keterangan : Ya (setuju) dan Tidak (tidak setuju)

Hari / Tanggal :

Nama :

No PernyataanPilihan Sikap

Ya Tidak

1. Pembelajaran secara daring membuat saya bersemangat dan sangatlah

menarik minat untuk belajar.

2. Kesempatan berdiskusi dalam pembelajaran daring, membuat saya lebih

berani mengemukakan pendapat.

3. Dengan cara belajar seperti ini, membuat saya lebih mudah mengerjakan

soal Bahasa Indonesia.

4. Cara belajar seperti ini, membuat saya lebih mudah mengerjakan soal

IPA.

5. Saya tidak mudah bosan dan senang ketika belajar dirumah.

6. Orang tua saya selalu mendampingi saya mengerjakan tugas saat

pembelajaran daring.

7. Saya menyisihkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan belajar /

LES.

50

Page 60: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

8. Saya selalu tepat waktu saat mengumpulkan tugas / PR.

9. Saya tidak pernah menyontek saat ulangan harian.

10. Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran seperti ini.

Kudus,

Peneliti,

Resa Kamala Fasika

NIM.201733021

51

Page 61: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

ANGKET RESPON ORANG TUA SISWA KELAS V SD 2

KARANGBENER BAE KUDUS TERHADAP PEMBELAJARAN DARING

Berilah tanda check list () sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pernyataan

dibawah ini!

Keterangan : Ya (setuju) dan Tidak (tidak setuju)

Hari / Tanggal :

Nama :

No PernyataanPilihan Sikap

Ya Tidak

1. Anak saya merasa bersemangat dan senang mengikuti pembelajaran

daring.

2. Anak saya merasa nyaman saat belajar dirumah karena lingkungan

sekitar bersih dan rapi.

3. Saya selalu menanyakan dan mengecek tugas pada anak saat diluar jam

pembelajaran daring.

4. Cara belajar seperti ini, membuat anak saya menjadi pemberani dan

percaya diri untuk mengajukan pertanyaan.

5. Saya selalu menyiapkan perlengkapan belajar setiap akan pembelajaran

dimulai

6. Saya selalu mendampingi anak saya mengerjakan tugas pada saat jam

pembelajaran daring.

7. Saya memberi fasilitas kepada anak untuk mengikuti kegiatan

bimbingan belajar / LES.

52

Page 62: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

8. Anak saya selalu tepat waktu saat mengumpulkan tugas / PR.

9. Saya selalu memberikan kebebasan waktu untuk anak bermain.

10. Saya akan menegur jika anak membuat kesalahan.

Kudus,

Peneliti,

Resa Kamala Fasika

NIM.201733021

53

Page 63: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Resa Kamala Fasika

NIM : 201733021

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Proposal Skripsi: POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK SAAT

PEMBELAJARAN DARING

Menyatakan bahwa proposal skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan

sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau

yang ditulis oleh orang lain atau telah digunakan sebagai persyaratan penyelesaian

studi pada perguruan tinggi lain kecuali pada bagian-bagian tertentu yang saya

ambil sebagai acuan.

Apabila ternyata terbukti pernyataan ini tidak benar, selanjutnya menjadi

tanggung jawab saya.

Kudus,

Penyusun

Resa Kamala Fasika

NIM. 201733021

54

Page 64: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

KETERANGAN SELESAI BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mila Roysa, S.Pd, M.Pd

NIDN : 0604038702

Jabatan : Pembimbing I

Nama : Khamdun, S.Pd, M.Pd

NIDN : 0612047001

Jabatan : Pembimbing II

telah menyelesaikan bimbingan proposal skripsi yang berjudul:

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK SAAT

PEMBELAJARAN DARING

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk mengajukan permohonan seminar

proposal.

Kudus,

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Mila Roysa, S.Pd, M.Pd Khamdun, S.Pd, M.Pd

NIDN. 0604038702 NIDN. 0612047001

55

Page 65: admin.ebimta.com · Web viewPola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pendampingan dalam mendidik anak dengan tujuan membimbing,

PERMOHONAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Resa Kamala Fasika

NIM/Semester : 201733021/8

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengajukan permohonan menempuh ujian proposal.

Bersama ini kami lampirkan:

1. Surat pernyataan mahasiswa tentang orisinilitas proposal skripsi

2. Surat keterangan selesai bimbingan proposal skripsi

3. Naskah proposal skripsi 3 eksemplar

4. Tanda bukti pembayaran biaya awal bimbingan dan ujian proposal skripsi

5. Transkip nilai yang telah lulus dengan IPK minimal 3.0

Kudus,

Mengetahui,

Ka. Prodi PGSD FKIP UMK Pemohon

Siti Masfuah, S.Pd, M.Pd Resa Kamala Fasika

NIDN. 0615129001 NIM. 201733021

56