Agama Alquran Ketuhanan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    1/20

    1.Qs. AlFushshilat, ayat 30

    Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:

    "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka

    meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat

    akan turun kepada mereka dengan mengatakan:

    "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa

    sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah

    yang telah dijanjikan Allah kepadamu" .

    Azbabun nuzul

    Sementara ini penulis belum menemukan

    azababun nuzul dari ayat ini.

    Tafsirul ayat.

    Firman allah : sesungguhnya orang yang

    mengatakan, tuhan kami ialah Allah lalu

    mengesakannya dan tidak menyekutukannya ,

    maka mereka telah melepaskan diri dari tuhan

    tuhan dan sekutu sekutu. kemudian mereka

    meneguhkan pendirian mereka dalam

    mengesakan Allah, tidak mencapur adukkan

    dengna perbuatan syirik, maka mereka telah taat

    kepada Allah, melaksanakan perintahnya dan

    menjauhi larangannya.

    Berikut berbagai riwayat dari Rasulullah Saw

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    2/20

    mengenai penafsiran kalimat kemudian mereka

    meneguhkan pendirian mereka:

    a. Amr bin Ali menceritakan kepada kami, ia

    berkata : Salin bin Qutaibah Abu Qutaibah

    menceritakan kepada kami: Suhail bin Abi Hazm

    Al-Qathi menceritakan kepada kami dari Tsabit

    Albunnani, dari bin Malik, bahwa Rasulullah Saw

    membaca ayat Sesungguhnya orang-orang yang

    mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian

    mereka meneguhkan pendirian mereka, ia

    berkata, manusia telah mengucapkan tuhan

    kami adalah Allah kemudian sebagian mereka

    menjadi kafir. Barang siapa wafat dengan

    brpegang penuh pada kalimat ini, maka ia

    termasuk orang yang teguh pendiriannya .

    b. Menurut ahli takwil mereka berpendapat pada

    kata yakni : tidak menyekutukan Allah dengan

    apapun, mereka menyempurnakan ketauhidan

    mereka.

    c. Ibnu Bassyar (dalam sanadnya) menyebutkan

    maksud dari kata adalah orangorang yang

    tidak mempersekutukan Allah dengan apapun.

    d. Ia berkata : Jarir bin Abdul Hamid dan Abdllah

    bin Idris menceritakan dari Asy-Syaibani, dari

    Abu Bakar bin Abu Musa, dari AlAswad bin

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    3/20

    Hilal, dari Abu Bakar ia berkata kepada para

    sahabatnya tentang ayat Sesungguhnya orang-

    orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah

    Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian

    mereka, mereka berkata maknanya adalah

    orangorang itu berkata tuhan kami adalah

    Allah kemudian mereka beramal. Abu Bakar

    lalu berkata : kamu memakanai ayat ini bukan

    pada tempatnya, makna dari ayat

    Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:

    "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka

    meneguhkan pendirian mereka maksudnya

    adalah orang orang yang tidak menodai kata

    kata mereka dengan perbuatan syirik dan

    lainnya

    e. Yunus menceritakan kepadaku, ia berkata: Ibu

    Wahab memberi tahu kepada kami, ia berkata :

    Ibnu Zaid berkata tentang ayat Sesungguhnya

    orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami

    ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan

    pendirian mereka ia berkata maksud dari ayat

    tersebut adalah teguh pendirian dalam

    beribadah kepada Allah .

    Sementara mengenai ayat, Maka Malaikat akan

    turun kepada mereka maksudnya adalah

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    4/20

    malaikat akan turun menghampiri mereka dari

    sisi Allah ketika kematian datang kepada mereka.

    Dan berikut riwayat yang di jadikan pedoman

    oleh para ahli takwil :

    Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia

    berkata Hakkam mencceritakan kepada kami

    dari Anbasah, dari Muhammad bin

    Abndurrahman, dari Qassaim bin Abi Bazzah,

    dari Mujahid, tentang ayat ,Maka Malaikat akan

    turun kepada mereka dengan mengatakan:

    "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa

    sedih, ia berkata maksudnya adalah pada saat

    kematian.

    Diriwayatkan dari Abdullah bahwa ia membaca

    maka malaikat akan turun kepada mereka dan

    berkata : Janganlah kamu takut dan janganlah

    merasa sedih maksudnya adalah jangan kamu

    meras merasa takut terhadap apa yang akan

    menimpamu setelah kamu mati, dan janganlah

    kamu merasa sedih atas apa yang kamu

    tingglkan dibelakangmu.

    Ahli takwil berpendapat berdasar, Muhammad

    menceritakan kepadakami, ia berkata : Ahmad

    menceritakan kepada kami, ia berkata : Asbath

    menceritakan kepada kami dari As-Suddi,

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    5/20

    tentang ayat janganlah kamu takut dan

    janganlah kamu merassa sedih. Maksudnya

    adalah : janganlah kamu takut terhadap apa yang

    ada didepanmu dan jangan pula merasa sedih

    terhadap sesuatu setelah kamu.

    Firman Allah yang berbunyi dan gembirakanllah

    mereka dengan jannah yang telah dijanjikan oleh

    allah kepadamu maksudnya adalah

    bergembiralah kamu, karena diakhirat kamu

    akan mendapatkan surga yang telah dijanjikan

    ketika kamu berada didunia, karena

    keimananmu kepada allah dan teguhnya

    pendirianmu dalam ketaatna kepadanya.

    Demikian meurut riwayat berikut ini:

    Muhammad menceritakan kepada kami, ia

    berkata : ahmad menceritakan kepada kami, ia

    berkata : asbath menceritakan kepada kami dari

    assuddi, tentang ayat dan gembirakanllah

    mereka dengan jannah yang telah dijanjikan oleh

    allah kepadamu ia berkata ; maksudnya adalah

    janji ketika masih didunia.

    2. Qs. Surat Al-Anbiya

    - Ayat 22

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    6/20

    Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan

    selain Allah, tentulah keduanya itu telah Rusak

    binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai

    'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan .

    - Azbabun nuzul

    Sementara ini penulis belum menemukan

    azababun nuzul dari ayat ini.

    - Tafsirul ayat

    Maksud ayat diatas adalah, Allah berfirman :

    sekiranya dilangit dan di bumi ada tuhantuhan

    yang patut disembah selain Allah pencipta segala

    sesuatu, yang uluhiyah dan ibadah tidak

    diperbolehkan kecuali kepadanya, tentu

    keduanya telah rusak binasa maksudnya adalah

    kedua penduduk langit dan bumi pastilah rusak.

    Dan maksud dari kalimat Maka Maha suci Allah

    yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang

    mereka sifatkan adalah ke-maha-sucian itu

    hanya milik allah, dari dusta mereka yang

    musyrik kepada-Nya.

    Perihal diatas sebagai mana yang terdapat pada

    riwayat berikut:

    Bisyr menceritakan kepada kami, ia berkata :

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    7/20

    Syaid menceritakan kepada kami dari Qatadah,

    tentang firman Allah (7:22) Sekiranya ada di

    langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah,

    tentulah keduanya itu telah Rusak binasa. Maka

    Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada

    apa yang mereka sifatkan. Ia berkata Allah

    mensucikan Dzatnya sendiri ketika dia

    didustakan .

    Ayat 25

    dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun

    sebelum kamu melainkan Kami wahyukan

    kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang

    hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu

    sekalian akan aku ".

    Azbabun nuzul

    Sementara ini penulis belum menemukan

    azababun nuzul dari ayat ini.

    Tafsirul ayat

    Maksud ayat diatas adalah; allah taala berfirman

    dankami tidak mengutus wahai Muhammad

    sebelum kamu seorang rosulpun pada suatu

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    8/20

    kaum melainkan kami wahyukan tiada tuhan

    yang wajib disembah baik dilangit maupun

    dibumi kecuali aku (Allah).

    maka sembahlah oleh kamu sekalian akan aku.

    maksudnya memurnikan ibadah hanya untuk

    Allah dan mengesakan ketuhanan hanya untuk

    Allah.

    Perihal diatas sesuai pentakwilan dari para

    ulama mufassir, sebagaimana yang tertera pada

    periwayatan berikut:

    Bisyr menceritakan kepada kami, ia berkata :

    Yazid menceritakan kepada kami, ia berkata Said

    menceritakan kepada kami dari Qatadah,tentang

    firman Allah QS. Al_Anbiya ayat 25:

    dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun

    sebelum kamu melainkan Kami wahyukan

    kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang

    hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu

    sekalian akan aku". ia mengatakan maksudnya

    adalah: dengan aku mengutus para rasul dengan

    ikhlas dan tauhid, dan tidaka kan diterimaabu

    jafar berkata : menrutku ia berkata suatu amal

    perbuatan sebelum mereka mengucapkannya

    dan mengakuinya. Syariat itu bermacam-

    macam, dalam taurat ada syariat, dalam injil ada

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    9/20

    syariat dfan dalam al-quran ada syariat halal

    dan haram. Ini semua menyangkut keikhlasan

    beribadah kepada allah dan memurnikan tauhid

    kepada Nya .

    3. Qs. Al-Araf ayat 172

    Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan

    keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka

    dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa

    mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini

    Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau

    Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan

    yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak

    mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam)

    adalah orang-orang yang lengah terhadap ini

    (keesaan Tuhan)" ,

    4. Kontekstualisasi Ayat

    Beriman kepada Allah taala memiliki pengaruh

    yang baik, kaitannya didunia maupun diakhirat,

    dan sungguh kebaikan dunia akhirat, serta

    penolakan kejahatan semua itu adalah pengaruh

    dari iman ini, karena Allah swt akan membela

    kaum mukminin dari segala hal yang dibenci,

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    10/20

    menyelamatkan umatnya dari segala

    penderitaan dan menjaga dari tipudaya para

    mussuh (setan).

    Selain itu keimanan kepada allah akan membawa

    jiwa manusia menjadi bersih dari khurafat.

    Karena ketika keimanan itu memang

    berlangsung secara benar, niscaya manusia akan

    menggantungkan segala perkaranya kepada allah

    swt semata, karena hakikinya allah adalah rabb

    semesta alam, dan tidak ada rabb yang hak

    untuk disembah selain Nya. Karena itu orang

    tidak akan takut kepada makhluk, tidak akan

    menggantungkan hatinya kepada salah seorang

    manusia, karena itu manusia terbebas dari

    khurafat dan ilusi.

    Termasuk pengaruh dari iman kepada Allah

    adalah keberuntungan dan kemenangan :

    mendapata apa yang diminta dan selamat dari

    seiap yang ditakuti, hal ini sesuai dengn firman

    Allah Qs. Al-Baqarah ayat 5 :

    Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk

    dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang

    yang beruntung

    Namun pengaruh atau manfaat terbesar dari

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    11/20

    rasa iman kepada Allah adalah didapatkan

    keridhaan dari Allah swt, sehingga surga

    merupakan puncak kebahaagiaan yang

    merupakan kenikmatan abadi serta kasih sayang

    yang sempurna, karena hal tersebut telah di

    janjikan oleh Allah swt .

    5. kesimpulan

    bahwasanya kebutuhan kita terthadap aqidah

    adalah diatas segala kebutuhan , dan

    kepentingan kita terhadap aqidah adalah diatas

    segala kepentingan, sebab tidak ada

    kebahagiaan, kenikmatan, dan kegembiraan bagi

    hati kecuali dengan beridbadah kepada Allah.

    Aqidah adalah kwajiban yang paling besar dan

    yang paling ditekaknkan, karena itu ia adalah

    yang pertama kali diwajibkan atas manusia,

    seseuai dengan sabda rasulullah saw : aku

    diperintahkan menerangi manusia sampai

    mereka bersaksi bahwa tidak ada sesebahan

    yang haq kecuali allah dan bahwa Muhammad

    adalah utusan Allah.

    Sesungguhnya semengakui wujud allah adalah

    fitrah bagi manusia, sebagian besar manusia

    mengakui wujud allah kecuali sedikit sekali dari

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    12/20

    ikalangan orangorang atheis. Lalu semua

    orang mengetahu bahwa yang baru opasti ada

    pembuatnya dan makhluqmahluk yang banyak

    ini serta apa saja yang kita saksikan setiap saat

    pastilah ada ag menciptakannya. Dan pencipta

    itu adalah Allah, sebab mustahil ada makhluk

    tanpa ada yang menciptakan, sebagaimana

    mustahil makhluk itu menciptakan dirinya

    sendiri. Sebab itu kita sebagai makhluq dilarang

    keras untuk melakukan perbuatan syirik, karena

    syirik adalah perbuatan yang berlawanan dengan

    keimanan terhadap uluhiyah Allah sebagai

    sesembahan yang haq semata, dan jika beriman

    kepada uluhiyah Allah semata dan meng-Esa-

    kanNya dalam beribadah adalah kewajiban yang

    terpenting dan yang paling besar, maka syirik

    adalah perbuatan yang paling besar disisi Allah,

    dan syirik inilah satusatunya dosa yang tak

    terampuni oleh Allah swt.

    1. Surat Rum ayat 30:

    "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama sebagi fitrah

    Allah, yang telah menciptakan manusia atasnya. Tidak ada perubahan

    pada ciptaan (fitrah) Allah."

    Pada ayat ini jelas sekali, bahwa Dinmerupakan fitrah manusia dan

    bagian dari fitrah manusia yang tidak akan pernah berubah.

    Syekh Muhammad Taqi Mishbah, seorang mujtahid dan filosuf

    kontemporer, ketika mengomentari ayat di atas menyatakan, bahwa

    ada duia penafsiran yang dapat diambil dari ayat ini, (1)Pertama,

    maksud ayat ini ialah, bahwa prinsip-prinsip agama, seperti tauhid dan

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    13/20

    hari akhir, dan hukum-hukum agama secara global, seperti membantu

    orang-orang miskin, menegakkan keadilan dan lainnya, sejalan sengan

    kecenderungan manusia. (2)Kedua,tunduk kepada Allah Taalamempunyai akar dalam diri manusia. Lantaran manusia secara fitrah,

    cenderung untuk bergantung dan mencintai Kesempurnaan yang

    mutlak

    Kedua penafsiran di atas bisa diselaraskan. Penafsiran pertama

    mengatakan, bahwa mengenal agama adalah fitrah, sedangkan

    penafsiran kedua menyatakan bahwa yang fitri adalah

    ketergantungan, cinta dan menyembah kepada Yang Sempurna.

    Namun menyembah kepada Yang Sempurna tidak mungkin dilakukan

    tanpa mengenal-Nya terlebih dahulu. Dengan demikian, penafsiran

    kedua kembali kepada yang pertama. (Maarif al-Quran,juz 1

    halaman 31-32).

    Allamah Thabathabai memberikan penjelasan mengapa Din itu

    merupakan fitrah. Dalam kitab Tafsir al-Mizan, beliau

    berkata,"(Lantaran) Din tidak lain kecuali tradisi kehidupan dan jalan

    yang harus dilalui manusia, sehingga dia bahagia dalam hidupnya.

    Tidak ada tujuan yang ingin dicapai manusia, melainkan

    kebahagiaaan."

    Selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa setiap fitrah mendapat

    bimbingan untuk sampai kepada tujuannya masing-masing.

    Sebagaimana terungkap dalam firman Allah berikut, "Tuhan kami yang

    menciptakan segala sesuatu, kemudian memberinya petunjuk."(QS.Thaha: 50).

    Manusia, seperti juga makhluk lainnya, mempunyai tujuan dan

    mendapat bimbingan agar sampai kepada tujuannya. Bimbingan

    tersebut berupa fitrah yang akan mengantarkan dirinya kepada tujuan

    hidupnya." (Tafsir al-Mizan,juz 21 halaman 178-179).

    2. Surat al-Arafayat 172:"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu

    mengeluarkan dari sulbi anak-anak Adam keturunan mereka dan

    mengambil kesaksian dari mereka atas diri mereka sendiri, Bukankah

    Aku ini Tuhan kalian? Seraya mereka menjawab, Benar (Engkau

    Tuhan kami), Kami menjadi saksi. (Hal ini Kami lakukan), agar dihari

    kiamat kalian tidak mengatakan, Sesungguhnya kami lengah atas ini

    (wujud Allah).

    Dalam ayat tersebut dikatakan, bahwa setiap manusia sebelum lahir

    ke muka bumi ini pernah dimintai kesaksiannya atas wujud Allah

    Taaladan mereka menyaksikan atau mengenal-Nya dengan baik.

    Kemudian, hal itu mereka bawa terus hingga lahir ke dunia.

    Oleh karena itu, manusia betapapun besarnya dia, kuat dan kaya,

    namun dia tetap tidak dapat mengingkari bahwa dirinya tidak memiliki

    wujud dirinya sendiri dan tidak dapat berdiri sendiri dalam mengurus

    segala urusannya. Sekiranya dia memiliki dirinya sendiri, niscaya dia

    dapat mengatasi berbagai kesulitan dan kematian. Dan sekiranya dia

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    14/20

    pun berdiri sendiri dalam mengurus segala urusannya, maka dia tidak

    akan membutuhkan fasilitas-fasilitas alam.

    Ketidakberdayaan manusia dan ketergantungannya kepada yang lain,merupakan bagian dari fitrah (ciptaan) manusia. Jadi, selamanya

    manusia membutuhkan dan bergantung kepada yang lain. Dan dia

    tidak akan mendapatkan tempat bergantung yang sempurna, kecuali

    Allah Taalasemata. Itulah yang dinamakan fitrah bertuhan (fitrah

    Ilahiyah). (Lihat kitab Tafisr al-Mizan,juz 9 halaman 306-323).

    Selanjutnya ayat tersebut menyatakan, bahwa dengan dibekalinya

    manusia (dengan) fitrah, maka ia tidak mempunyai alasan untuk

    mengingkari dan lengah atas wujud Allah Taala.

    Syekh Taqi Misbah berpendapat, bahwa pengetahuan dan pengakuan

    manusia akan Allah, dalam ayat tersebut, adalah pengetahuan yang

    sifatnya huduri-syuhudi(ilmu huduri) dan bukan hushuli (Lihat kitab

    Maarif al-Quran, juz 1 halaman 33).

    3. Surat Yasin,ayat 60-61:

    "Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, wahai anak-anak

    Adam, agar kalian tidak menyembah setan. Sesungguhnya setan itu

    adalah musuh kalian yang nyata. Dan sembahlah Aku. Itulah jalan

    yang lurus."

    Sebagian ulama, seperti Ayatullah Syahid Muthahhari berpendapat,

    bahwa perintah ini terjadi di alam sebelum alam dunia, dan dijadikan

    sebagai bukti, bahwa mengenal Allah adalah sebuah fitrah (KitabFitrat, halaman 245).

    4. Surat al-Ankabut ayat 65:

    "Dikala mereka menaiki kapal, mereka berdoa (memanggil) Allah

    dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Namun, ketika Allah

    menyelamatkan mereka ke daratan, mereka kembali berbuat syirik."

    Ayat ini menjelaskan, bagaimana fitrah itu mengalami pasang surut

    dalam diri manusia. Biasanya, fitrah itu muncul saat manusia merasa

    dirinya tidak berdaya dalam menghadapi kesulitan.

    Dalam kitab tafsir Namunehdisebutkan, bahwa kesulitan dan bencana

    dapat menjadikan fitrah manusia tumbuh, karena cahaya tauhid

    tersimpan dalam jiwa setiap manusia. Namun, fitrah itu sendiri bisa

    tertutup, disebabkan oleh tradisi dan tingkah laku yang menyimpang,

    atau pendidikan yang keliru. Lalu ketika bencana dan kesulitan dari

    berbagai arah menimpanya, sementara dia tidak berdaya

    menghadapinya, maka pada saat seperti itu dia berpaling kepada Sang

    Pencipta. (Tafsir Namuneh, juz 16 halaman 340-341)

    Oleh karena itu, para ahli marifat dan ahli hikmah meyakini, bahwa

    dalam suatu musibah besar, yaitu kesadaran manusia terhadap

    (keberadaan) Allah muncul kembali.

    Ayat-ayat Afaqi

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    15/20

    Selain menegaskan bahwa masalah tauhid adalah fitrah, al-Quran

    juga berusaha mengajak manusia berpikir dengan akalnya bahwa di

    balik terciptanya alam raya dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya (membuktikan) adanya Sang Pencipta.

    Allamah al-Hilly dalam kitab Bab Hadi al-Asyr halaman 7 menjelaskan,

    bahwa para ulama dalam upaya membuktikan wujud Sang Pencipta

    mempunyai dua jalan. Salah satunya, adalah dengan jalan

    membuktikan wujud Allah melalui fenomena-fenomena alam yang

    membutuhkan sebab, seperti diisyaratkan dalam ayat al-Quran

    berikut ini:

    "Akan Kami perlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di alam raya

    ini (afaq) dan di dalam diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka

    bahwa sesungguhnya Dia itu benar (haq)."(QS.Fush-shilat:53).

    Inilah jalan yang ditempuh Nabi Ibrahim as. Pengembaraan rasional

    Nabi Ibrahim as. seperti ini dalam mencari Tuhan, yang sebenarnya

    beliau tujukan untuk mengajak kaumnya berpikir, merupakan metode

    Afaqiyang efektif sekali.

    Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihat langsung ayat-ayat yang

    menjelaskan pengembaraan rasional Nabi Ibrahim as. tersebut dalam

    al-Quran, surat al-Anamayat 75 sampai 79.

    Ayat-ayat al-Quran yang mengajak kita untuk merenungkan

    fenomena alam dan keunikan-keunikan makhluk yang ada di

    dalamnya, sangatlah banyak. Tentang hal ini, kami mencoba

    mengklasifikasikan kepada dua kelompok:Pertama,ayat-ayat tentang benda-benda mati di langit dan di bumi.

    Misalnya, ayat yang berbunyi, "Sesungguhnya di dalam penciptaan

    langit dan bumi serta pergantian malam dan siang, terdapat tanda-

    tanda bagi orang-orang yang memiliki akal." (QS.Ali Imran:190).

    Atau ayat lain berbunyi,"Sesungguhnya, pada pergantian malam dan

    siang dan apa yang Allah ciptakan di langit dan di bumi, terdapat

    tanda-tanda bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS. Yunus: 6). Untuk

    menambah wawasan tentang ayat-ayat semacam ini bacalah pula

    surat an-Nahl ayat 3 sampai 17.

    Kedua ayat tersebut dan ayat-ayat lainnya, memandang langit dan

    seisinya serta bumi dan segala yang terkandung di dalamnya, sebagai

    tanda dan bukti wujud Allah Ta'ala. Karena secara akal, tidak mungkin

    semua itu ada dengan sendirinya, di samping semuanya itu akan

    mengalami perubahan atau hadits (lihat pembahasan burhan huduts

    pada risaltuna edisi 3).

    Demikian pula, yang terdapat pada peristiwa peredaran matahari dan

    bulan serta benda-benda langit lainnya yang teratur, tanaman-

    tanaman di dalam bumi yang disirami air yang tumbuh besar, lalu

    mengeluarkan ranting-ranting yang dihiasi dengan dedaunan yang

    rindang dan memberikan berbagai buah-buahan dengan seribu rasa,

    subhanallah.

    Begitulah, semuanya terus berlangsung dengan sangat teratur.. Tiada

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    16/20

    lain, hal itu semua menunjukkan wujud Allah Ta'ala semata. (Lihat

    burhan an-nidhamdalam buletin Risalatuna nomor 3).

    Kedua, ayat-ayat tentang keunikan berbagai ragam binatang.Diantaranya ayat yang berkenaan dengan kehidupan lebah berikut

    ini,"Dan Tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah, Buatlah sarang-

    sarang di bukit-bukit, pada pohon-pohon dan tempat-tempat yang

    dibuat manusia. Kemudian makanlah dari berbagai buah-buahan, dan

    tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan. (Lalu) dari perut

    lebah tersebut akan keluar minuman (madu) yang bermacam-macam

    warnanya. Padanya terdapat obat untuk manusia. Sesungguhnya,

    pada semua itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir."

    (QS.An-Nahl: 68-69)

    Seekor lebah akan hinggap dari satu bunga kepada bunga yang lain,

    untuk menghisap cairan yang terkandung di dalamnya, lalu (darinya)

    dihasilkan madu yang lezat dan dapat dimanfaatkan sebagai penawar

    penyakit.

    2. 1. Surat al-Anbiya, ayat 22"Seandainya di langit dan di bumi terdapat beberapa Tuhan selain

    Allah, niscaya keduanya akan rusak."Dalam terminologi ilmu mantiq (logika aristotelian) argumentasi diatas disebut dengan qiyas istitsnai. Qiyas ini terdiri dari dua unsur

    yang disebut dengan muqaddam dan tali.Ia mempunyai mempunyaibeberapa bentuk salah satunya ialah, jika tali itu benar makamuqaddam benar juga, dan jika tali keliru maka dengan sendirinyamuqaddam keliru. Dalam aplikasi kehidupan sehari-hari mereka

    seringkali memberi contoh seperti ini, jika matahari terbit maka siangtiba, namun jika siang belum tiba berarti matahari belum terbit.Sehubungan dengan ayat tersebut, jika Tuhan itu berbilang maka alamraya ini tidak teratur dan seimbang, namun kenyataannya alam rayaini teratur dan seimbang, berarti Tuhan tidak berbilang. Dalil inidisebut para mutakallimin dan filosuf dengan istilah dalil tamanu.Yang menentukan benar tidaknya qiyas istitsna'iini, adalah sejauh

    mana konsekuensi logis (mulazamah aqliyyah) atau keterkaitan antaramuqaddam dan tali. Jika konsekuensi logis dan keterkaitan itu dapatdipertanggung jawabkan,maka qiyas itu benar. Sebaliknya, jika

    keduanya tidak dapat dipertanggung jawabkan, maka qiyas itu tidakbenar.

    2. Surat al-Mukminun, ayat 91"Tidaklah Allah mempunyai anak dan tidak pula ada Tuhan disamping-Nya. (karena jika mempunyai anak dan ada Tuhan selain-Nya), makamasing-masing Tuhan akan membawa ciptaan-Nya sendiri dansebagian akan lebih unggul dari sebagian yang lainnya."Ayat ini juga menggunakan qiyasyang sama dengan ayat sebelumnya.Maksud ayat tersebut, ialah bahwa jika Tuhan itu banyak, makamasing-masing dari mereka mempunyai ciptaan sendiri-sendiri sebagai

    bukti kekuasaannya, dan mereka akan mengaturnya sesuai dengan

    kemauan mereka. Tiada yang dapat memaksa dan menghalangi

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    17/20

    kemauan mereka.Jika ada satu Tuhan yang mengalah atau dikalahkan kemauannya oleh

    yang lainnya, maka dia sebenarnya bukan Tuhan, karena Tuhan harusMaha Kuat dan Maha Kuasa yang tidak mungkin terkalahkan.Lebih jelas lagi, jika Tuhan itu banyak, maka mampukah sebagianmengalahkan yang lainnya? Jika dapat, maka yang kalah bukanlah

    Tuhan, sebaliknya jika tidak dapat, maka Tuhan yang tidak bisamengalahkan Tuhan yang lain sebenarnya bukan Tuhan, karena Tuhanadalah Maha Kuasa.

    3. Surat al-Isra, ayat 42"Katakanlah, sendainya terdapat beberapa Tuhan di samping-Nya,sebagai mana yangmereka yakini, niscaya mereka mencari jalan

    menuju Tuhan, Pemilik Arsy."Ayat ini juga menggunakan pendekatan yang sama dengan ayatsebelumnya, yaitu qiyas istitsnai.Allamah Thabathabai dalam mengomentari ayat di atas berkata,

    "Kesimpulan dalil ini ialah bahwa jika terdapat beberapa tuhan disamping Allah Ta'ala, sebagaiman yang mereka yakini, dan setiapmereka dapat meraih apa yang dimiliki-Nya, maka mereka inginmeraih kekuasaan dan akan menyingkirkan-Nya, sehingga merekaakan lebih berkuasa. Lantaran, keinginan untuk berkuasa merupakanciri dari segala sesuatu yang wujud. Namun tiada satupun yang dapatmelakukan hal itu." (Tafsir al-Mizan, jilid 13 hal. 106-107)

    Dalam ayat tersebut disingung kata-kata Arsy, sebagai tempat yangsangat agung dan tinggi, serta merupakan lambang kebesaran dankekuasaan yang paling tinggi. Mereka pasti ingin menguasainya,

    sebagai bukti kebesaran mereka.

    4. Surat al-Qashash, ayat 71-72"Katakanlah,Tidakkah kalian perhatikan, jika Allah jadikan untukkalian malam terus menerus sampai hari kiamat, Siapakah Tuhanselain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepada kalian?Maka apakah kalian tidak mendengar ?""Katakanlah,Tidakkah kalian renungkan, jika Allah jadikan untuk

    kalian siang terus menerus sampai hari kiamat, Siapakah Tuhan selainAllah yang akan mendatangkan malam kepada kalian untukberistirahat? Tidakkah kalian perhatikan?"

    Kedua ayat ini dengan tegas membantah kaum musyrikin yangmenganggap patung-patung sebagai Tuhan. Andaikan patung-patungitu Tuhan, maka mereka harus bisa mengubah hukum alam ini, karenaTuhan adalah Dzat yang Mahakuasa.

    5. Surat al-Baqarah, ayat 258"Ibrahim berkata, Sesungguhnya Allah mendatangkan (menerbitkan)matahari dari ufuk timur, maka terbitkanlah ia dari ufuk barat ? Makaterdiamlah orang kafir."Ayat ini menceritakan perdebatan antara Nabi Ibrahim as. dengan raja

    Namrudz yang mengaku sebagai Tuhan. Beliau ingin mematahkanargumen Namrudz, dengan cara menyuruhnya agar memperlihatkan

    kekuasaan dan keperkasaannya dengan menerbitkan matahari dari

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    18/20

    ufuk barat bukan dari ufuk timur.Sudah tentu, permintaan Nabi Ibrahim as. seperti ini tidak mungkin

    dilakukan oleh Raja Namrudz, sehingga tampak jelas di mata khalayakbanyak, bahwa Raja Namrud bukan Tuhan semesta alam.Nabi Ibrahim as. dikenal sebagai seorang nabi yang bijak dan cerdik,yang sering memojokkan lawan bicaranya dengan argumentasi yang

    sederhana namun akurat, sehingga lawan bicaranya dibuat tidakberkutik.Sehubungan hal di atas, Allah Ta'ala sering mengutip dalam kitab-Nyatentang perdebatan beliau dengan orang musyrik, misalnya dalamsurat al-Anbiya, ayat 62 sampai ayat 65.

    6. Surat al-maidah, ayat 17

    "Sungguh telah kafir orang-orang yang meyakini, bahwa Tuhan ituadalah al-Masih putera Maryam. Katakanlah,Maka siapakah yangdapat menahan Allah, jika hendak mematikan al-Masih putera Maryamdan Ibunya atau seluruh yang hidup di muka bumi ini ?"

    Penuhanan Nabi Isa as. sudah berlangsung sejak zamanditurunkannya Al-Qur'an , bahkan jauh sebelumnya.Dengan ayat di atas Allah ingin menyatakan, bahwa Isa al-Masih as.bukanlah Tuhan, tapi seorang manusia pilihan Allah. Karena terbukti(menurut kaum Nashrani), bahwa al-Masih telah meninggal, apapunalasan kematiannya. Hal ini mengindikasikan, bahwa al-Masih itu tidaklain dari ciptaan Allah semata, karena ciri khas Tuhan adalah kekal dan

    sejati.

    7. Surat al-Anam, ayat 101

    "(Tuhan) Pencipta langit dan Bumi, bagaimana mungkin Diamempunyai putera, padahal Dia telah menciptakan segala sesuatu danDia Maha Mengetahui segala sesuatu."

    8. Surat Fathir, ayat 15"Wahai manusia, kalian adalah faqir (membutuhkan) kepada Allah,sementara Allah adalah Mahakaya lagi Maha Terpuji."Kata faqir berarti sesuatu atau seseorang yang tidak mempunyai apa-

    apa. Allah ingin menegaskan, bahwa manusia itu benar-benar faqir ,artinya benar-benar ia membutuhkan kepada Allah dalam segalaperkara dan keadaan, hatta wujudnya (eksistensi dirinya). Atau

    dengan meminjam istilah Mulla Shadra, seorang filosuf muslim dan

    penulis kitab al-Hikmah al-Mutaaliyah, yaitu bahwa selain Allah adalahfaqir wujudi. Pengertian benar-benar faqir, diambil dari huruf alim lamTa'alarifpada kata 'al-Fuqara (lihat teks arabnya) yang berkonotasipembatasan atau pengkhususan (hashr). Sedangkan kata al-Ghani,berarti yang tidak membutuhkan apapun.Sifat ghani hanya ada pada Allah saja. Jadi hanya Allah sajalah yangtidak membutuhkan apa-apa (al-ghina) kepada yang lain, merupakanciri khas Tuhan semesta alam.

    9. Surat al-Hadid, ayat 3

    "Dialah Yang Awal dan yang Akhir, yang tampak dan YangTersembunyi, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."

    Termasuk kemahasempuranaan Allah, adalah Dia yang paling pertama

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    19/20

    dan terdahulu, sehingga tiada yang lebih dahulu, sehingga tiada yanglebih dahulu dari-nya. Akan tetapi, pada saat yang sama Dia yang

    Paling Akhir, sehingga tiada yang lebih akhir dari-Nya.Demikian pula, Dia yang paling Tampak dan Jelas, dan tiada yang lebihjelas dari-Nya, akan tetapi pada saat yang sama Dia yangTersembunyi, itu semua ada pada-Nya, karena Dialah illat(prima

    kausa) segala sesuatu dan tidak tergantung kepada selain-Nya (al-Ghani), sementara segala sesuatu bergantung kepada-Nya dalamsegala sesuatu dan keadaan (al-faqir).

    10. Surat asy-Syura, ayat 11"Tiada sesuatupun yang menyerupai-Nya"Ayat ini ringkas , namun menjelaskan wujud dan semua sifat

    kesempurnaan Allah Ta'ala. Tiada satupun yang menyerupai Allahdalam segala hal, karena andaikan ada sesuatu yang menyerupaiAllah, maka Dia bukan lagi Maha Esa. Dia sangat jauh berbeda denganmakhluk-Nya. Dengan kesendirian-Nya dalam wujud dan sifat

    kesempurnaan, tapi pada saat yang sama Dia sangat dekat denganmakhluk-Nya, lantaran makhluk merupakan bagian dari wujud-Nyadan dalam liputan-Nya.

    3. Kitab Rujukan :

    4.

    5. Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Huraits telah

    menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim?? dari Katsir bin

    Zaid? dari Utsman bin Rabiah? dari Syaddad bin Aus? radliallahu anhu

    bahwa Nabi? shallallahu alaihi wasallam berkata kepadanya: Maukah

    aku tunjukkan kepadamu sayyid istighfar? Yaitu ALLAAHUMMA ANTA

    RABBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA KHALAQTANII WA ANAA

    ABDUKA WA ANAA ALAA AHDIKA WA WADIKAMASTATHATU, AUUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANATU

    WA ABUU-U LAKA BINIMATIKA ALAYYA WA ATARIFU

    BIDZUNUUBII FAGHFIR LII DZUNUUBII, INNAHU LAA

    YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA. (Ya Allah, Engkau adalah

    Tuhanku, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engaku, Engkau

    telah menciptakanku, dan aku adalah hambaMu, dan berada dalam

    perjanjian dan janjiMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari

    keburukan apa yang telah aku perbuat, dan aku mengakui kenikmatanMu

    yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosa-dosaku, maka

    ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa

    kecuali Engkau). Tidak ada seorangpun diantara kalian yang

  • 5/20/2018 Agama Alquran Ketuhanan

    20/20

    mengucapkannya ketika sore hari kemudian datang kepadanya taqdir

    untuk meninggal sebelum datang pagi hari melainkan wajib baginya

    Surga, dan tidaklah ia mengucapkannya ketika pagi hari kemudian datangkepadanya taqdir untuk meninggal sebelum datang sore hari melainkan

    wajib baginya Surga. (HR.Tirmidzi : 3315 ).

    Itulah Dia Allah, tidak ada Tuhan yang wajib disembah, selain Dia! KepunyaanNyalah

    segala puji baik di dunia maupun di akhirat. Dan wewenangnyalah pemutusan segala

    hukum, serta kepadaNya pulalah nanti kamu dikembalikan.(al-qashas ayat 70)

    ( : )