6
Manajemen Pengoperasian dan Pengawasan Produksi Alur proses pengoperasian yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan cara membeli ternak sejak ternak kecil (muda), kemudian dibesarkan dan dijual dalam bentuk hidup atau karkas. Perusahaan melakukan tipe sistem produksi terputus-putus, sebagaimana yang dikemukakan oleh Widiati dan Kusumastuti (2013) menyatakan sistem produksi yang terputus-putus dilakukan dengan arus masukan input dan output yang menghasilkan keluaran yang sama. Lokasi perusahaan berada pada dekat sumber bahan baku pakan. Pemasaran biasanya dilakukan oleh pembeli yang datang ke lokasi. Jumlah tenaga kerja didatangkan langsung, bergantung pada kejujuran dan kerajinan tenaga kerja. Lokasi perusahaan di bukit pegunungan yang memiliki cuaca dan iklim lingkungan yang mendukung untuk proses pembesaran dan penggemukan sapi. Sodiq (2011) menyatakan lokasi penggemukan sapi mempengaruhi sistem produksi yang diusahakan, yang berkaitan dengan sumber bahan baku pakan. Berdasarkan literatur, lokasi yang dipilih oleh perusahaan sudah baik.

agrobisnis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: agrobisnis

Manajemen Pengoperasian dan Pengawasan Produksi

Alur proses pengoperasian yang dilakukan oleh perusahaan adalah

dengan cara membeli ternak sejak ternak kecil (muda), kemudian

dibesarkan dan dijual dalam bentuk hidup atau karkas. Perusahaan

melakukan tipe sistem produksi terputus-putus, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Widiati dan Kusumastuti (2013) menyatakan sistem

produksi yang terputus-putus dilakukan dengan arus masukan input dan

output yang menghasilkan keluaran yang sama.

Lokasi perusahaan berada pada dekat sumber bahan baku pakan.

Pemasaran biasanya dilakukan oleh pembeli yang datang ke lokasi.

Jumlah tenaga kerja didatangkan langsung, bergantung pada kejujuran

dan kerajinan tenaga kerja. Lokasi perusahaan di bukit pegunungan yang

memiliki cuaca dan iklim lingkungan yang mendukung untuk proses

pembesaran dan penggemukan sapi. Sodiq (2011) menyatakan lokasi

penggemukan sapi mempengaruhi sistem produksi yang diusahakan,

yang berkaitan dengan sumber bahan baku pakan. Berdasarkan literatur,

lokasi yang dipilih oleh perusahaan sudah baik.

Page 2: agrobisnis

Tata letak (layout) perusahaan adalah sebagai berikut.

Gambar . Layout Perusahaan

Perusahaan mempunyai fasilitas berupa tempat parkir, ruang

pekerja, ruang tamu, ruang diskusi, kamar mandi, dapur, dan ruang

pemilik. Kandang terdapat dua buah. Perusahaan juga mempunyai tempat

penampungan limbah dan digester biogas untuk memperoleh Letak ruang

chopping dekat dengan kedua kandang, hal ini dimaksudkan agar pekerja

mudah dan dekat untuk memberi pakan ternak ke kandang. Letak tempat

penampungan limbah juga jauh dari ruang pekerja dan ruang pemilik, hal

ini agar tidak menimbulkan efek bau pada saat pemilik atau pekerja

beristirahat. Widiati dan Kusumastuti (2013) menyatakan tata letak

perusahaan sebaiknya didesain untuk mempermudah jalannya sistem

produksi dan mempermudah komunikasi antar departemen. Berdasarkan

litaratur, tata letak kandang perusahaan sudah dibuat dengan benar.

Perencanaan penjaminan mutu produk dilakukan dengan cara

evaluasi melalui recording. Recording dilakukan tiap persentase karkas

dan lemak pada ternak yang terjual. Pakan yang diberikan dicek kadar

nutriennya terlebih dahulu di lab sebelum diberikan ke ternak, dan

Keterangan :

A. Tempat parkirB. Ruang PekerjaC. Ruang Tamu dan

DiskusiD. Kamar MandiE. Ruang Pemilik

(owner)F. DapurG. Ruang choppingH. KandangI. Penampungan

LimbahJ. Digester BiogasK. Lahan Tanaman

Page 3: agrobisnis

bantuan bimbingan konsultan agar tercapai produksi ternak yang optimal.

Penyimpanan produk disimpan dalam bentuk ternak hidup, yaitu di

kandang pemeliharaan. BSN (2008) menyatakan penyimpanan karkas

atau daging dapat dilakukan dalam bentuk segar, segar dingin atau beku

di ruangan atau tempat sesuai dengan karakteristik produk. Elly et al.

(2013) chit. Rusnan et al. (2015) mengatakan bahwa untuk meningkatkan

produktivitas ternak salah satu faktor penting yang harus diperhatikan

dalah penyediaan pakan sepanjang tahun, upaya ini dilakukan agar

pemenuhan kebutuhan zat makanan ternak untuk mempertahankan

kehidupan pokok dan tujuan produksi dapat berkesinambungan.

Berdasarkan literatur, penjaminan mutu produk sudah dilakukan dengan

benar.

Pengawasan Produksi

Pengawasan pengendalian bahan baku oleh perusahaan dilakukan

dengan penimbangan ketersediaan bahan baku, jumlah pembelian adalah

kurang lebih dua ton tiap bulan. Bahan baku diuji di laboratorium secara

berkala. Pengendalian keuangan dilakukan dengan menghitung untung

atau rugi antara selisih harga bahan baku yang dikeluarkan dengan harga

output produk (sapi) yang dijual). Widiati dan Kusumastuti (2013)

menyatakan bahwa ada dua macam pengendalian mutu, yaitu

pengendalian masukan dan pengeluaran. Pengecekan langsung juga

dilakukan agar dapat mengungkapkan kekeliruan sebelum terjadi berlarut-

larut dalam produksi yang mendatangkan kerugian yang besar bagi

perusahaan. Pengendalian persediaan bahan baku seharusnya berupaya

untuk selalu menghitung persediaannya secara akurat sehingga dapat

mengingatkan departemen pembelian apabila mereka membutuhkan

persediaan yang lebih banyak dan dapat membaca perputaran persediaan

(inventory turnover). Berdasarkan literatur, pengendalian pengawasan

produksi sudah dilakukan oleh perusahaan dengan benar.

Page 4: agrobisnis

Bentuk standar pengawasan tiap unit dilakukan setiap bulan. SOP

kerja untuk karyawan adalah dimulainya kerja pada pagi hari hingga sore

hari. Pekerja melakukan kerja secara fulltime dan tetap. Standar penilaian

berdasarkan kerajinan, keterampilan, kekreatifan, dan kejujuran pekerja.

Sangsi pekerja adalah dikeluarkan dari pekerjaannya apabila pekerja tidak

jujur. Widiati dan Kusumastuti (2013) menyatakan bahwa manajemen

SDM berhubungan dengan manajemen. Aktivitas yang terlibat meliputi

perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, kepemimpinan dan

pengawasan. Prinsip pada manajemen SDM yang perlu diperhatikan yaitu

kemanusiaan, kesesuaian gaji dengan niat kerja, kecocokan seseorang

dalam bidang kerja, disiplin, dan tanggung jawab. Berdasarkan literatur,

standar pengawasan pada tiap unit usaha sudah cukup baik.

Perusahaan mempunyai laporan keuangan. Laporan keuangan

ditulis setiap bulan berdasarkan peforma. Analisis untung rugi kemudian

dilakukan dengan pengurangan nilai input ( harga jual produk) dengan

pengeluaran output (upah tenaga kerja, harga pakan, listrik, dan air).

Widiati dan Kusumastuti (2013) menyatakan bahwa tujuan utama

penghitungan rugi laba adalah untuk membandingkan secara tepat antara

beban dan pendapatan usaha yang terjadi dalam periode tertentu

sehingga dapat mengukur laba atau rugi usaha secara akurat.

Berdasarkan literatur, laporan keuangan sudah dilakukan oleh

perusahaan dengan cukup baik.

Daftar pustaka

Widiati, R. dan T.A. Kusumastuti. 2013. Manajemen Agribisnis : Aplikasi pada Industri Peternakan. CGS Press. Yogyakarta.

Sodiq, A. 2011. Analisis Kawasan Usaha Pengembangbiakan dan Penggemukan Sapi Potong Berbasis Sumberdaya Lokal Pedesaan untuk Program Nasional Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi. Jurnal Agripet 11 (1) : 22-30.

Rusnan, H., Ch. L. Kaunang, dan Y.L.R. Tulung. 2015. Analisis potensi dan strategi pengembangan sapi potong dengan pola integrasi

Page 5: agrobisnis

kelapa–sapi di kabupaten halmahera selatan provinsi maluku utara. Jurnal Zootek 35 (2) : 187 – 200.