Agroforestry Bahan Kuliah-2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Syamsuddin Millang

Citation preview

  • KLASSIFIKASI SISTEM AGROFORESTRY :Berdasarkan Struktur (Penekanan pada Elemen Kehutanan) tda :* Agrisilvikuture (sistem AF yang mengkombinasikan komponen kehutanan (tanaman berkayu/woody plants, tanaman berdaur panjang = tree crops) dengan komponen pertanian (tanaman non kayu, tanaman semusim = annual crops). Contoh : Penanaman pohon serbaguna pada lahan pertanian (multipurpose trees/shrubs on farmlands, shelterbelt, windbreaks, soil conservation hedges),

    Tumpangsari jati di jawa, Penanaman tanaman semusim (jagung, padi, kerdelai, kacang tanah) di bawah tegakan HTI di luar Jawa, Penanaman tanaman kakao dan kopi dengan tanaman pelindung sengon, turi, dadap, lamtoro, gamal, Penanaman tanaman obat-obatan atau rempah-rempah di bawah tegakan misalnya penaman jahe, empong-empong (Zingiberaceae)

  • KLASSIFIKASI SISTEM AGROFORESTRY :* Silvopasture (Pengkombinasian antara komponen kehutanan dengan komp. ternak) : kedua komp. Kadang-2 tidak dijumpai dalam ruang dan waktu yang bersamaan.Contoh : Pohon atau perdu pada padang penggembalaan, produksi terpadu antara ternak dan produk kayu (integrated production of animals and wood products), penanaman rumput dibawah tegakan (cut and carry), living fences of fodder hedges and shrubs = pagar hidup yang berfungsi juga sebagai makanan ternak (pemangkasan)

  • KLASSIFIKASI AGROFORESTRY :Agrosilvopasture (Pengkombinasian antara komp. Kehutanan, pertanian, dan ternak pada unit manajemen lahan yang sama). Pengkombinasian dalam silvopastural dilakukan secara terencana untuk mengoptimalkan fungsi produksi dan jasa (khususnya komp. Kehutanan) kepada masyarakat. Tidak tertutup kemungkinan bahwa kombinasi dimasud juga didukung oleh permudaan alam dan satwa liar (interaksi komponen : peranan pohon/tegakan bagi penyediaan pakan satwa liar misalnya buah-buahan untuk berbagai jenis burung dan sebaliknya fungsi satwa dalam penyerbukan atau regenerasi tegakan serta sumber protein hewani bagi petani pemilik lahan.

    Contoh : kebun pekarangan (home-gardens) di jawa barat, kebun hutan (forest gardens), kebun desa (village-forest gardens) misalnya Parak di Maninjau Sumatera Barat (berbagai jenis pohon seperti kayu manis, pala, durian, dan tumbuhan bawah seperti kapulaga (Ammomum cardomomum) dan berbagai jenis paku-pakuan ditanam di dalam satu unit lahan yang sama), Lembo dan Tembawang di Kalimantan

  • KLASSIFIKASI SISTEM AGROFORESTRY :Silvofisheries (Pengkombinasian antara komp. Hutan (mangrove atau tanaman darat lainnya) dengan komp. Perikanan.Contoh : Pemeliharaan ikan, kepiting, udang di dalam tambak atau kolam ikanApiculture (Pengkombinasian antara komp. Hutan/buah-buahan dengan lebah madu)Sericulture (Budidaya ulat sutera)Budidaya kutu lak (Lassifer lacca) dengan pohon kesambi

  • STRUKTUR RUANG DAN WAKTUStruktur Ruang :* Bentuk Baris (alternate rows)* Bentuk Jalur (alternate strips)* Bentuk Pagar/Membatasi (Border)* Bentuk Acak (Random)

  • STRUKTUR RUANG DAN WAKTUStruktur Waktu :* Bersamaan sepanjang rotasi

    * Bersamaan kurang dari rotasi

    * Tumpang tindih

    * Berseling bergantian

    * Terputus-putus

  • BERDASARKAN FUNGSIProduktif (sistem AF memiliki fungsi produktif jika memproduksi satu atau lebih produk yang dibutuhkan (dapat berupa pangan, kayu bakar, dan pakan ternak)

    Protektif (sistem AF memiliki fungsi protektif jika dapat memperbaiki atau berfungsi melindungi misalnya kesuburan tanah, penaung, penghalang angin dan sebagainya)

  • BERDASARKAN SOSEK

    Tingkat input (teknologi): (low input, dan high input)Tingkat Manajemen : subsistence, intermediate, dan commercial

    BERDASARKAN EKOLOGI/WILAYAH PENYEBARAN

    Zona dataran tinggi tropisZona dataran rendah tropisZona dataran tinggi sub tropisZona dataran rendah sub tropisZona Semi arid Sub Tropis