Upload
linda-tan
View
41
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
akl
Citation preview
Corporate Liquidations and Reorganizations
ReorganisasiReorganisasi pada umumnya adalah pengaturan atau perbaikan mengenai susunan kapital suatu perseroan, biasanya yang meliputi penarikan kembali semua efek yang belum diselesaikan, dan penggantiannya dengan efek yang baru. Pada khususnya, adalah suatu recapitalization mengenai suatu perseroan yang jatuh bangkrut, yang menetapkan, bahwa para pemegang saham, pemegang obligasi, dan para kreditur menyetujui satu sama lain akan menyerahkan kepentingan-kepentingan dan tuntutan-tuntutannya, dan membentuk suatu perseroan yang baru untuk menyelesaikan hutang-hutang perseroan yang lama dan melanjutkan usaha-usahanya.
Langkah-langkah reorganisasi
1. Menentukan Nilai Perusahaan berdasarkan tingkat kapitalisasi.
2. Menentukan Struktur Modal yang Baru
Struktur modal tersebut bertujuan mengurangi beban tetap
(bunga) agar perusahaan bisa beroperasi dengan lebih fleksibel.
Untuk mengurangi beban tetap tersebut, total hutang biasanya
akan dikurangi. Jika tidak ada lagi harapan bahwa operasi
perusahaan akan berhasil, maka likuidasi merupakan alternatif
satu-satunya yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.
Contoh
PT. Maju beberapa tahun terakhir menderita kerugian,
sebagaimana ditunjukan pada neraca tahun 2011 dengan saldo
rugi mencapai Rp. 100.000.000,- untuk mengatasi kerugian yang
terus menerus dan agar perusahaan dapat melanjutkan
operasinya perusahaan mengadakan reorganisasi.
Neraca
Perusahaan " Maju"
31 Desember 2011
kas 3,000,000 Utang Dagang 10,000,000
Surat berharga 2,000,000 utang wesel 10,000,000
piutang dagang 5,000,000 utang jangka panjang 10,000,000
persediaan 10,000,000 saham Preferen 5,000,000
Tanah 10,000,000 saham biasa 15,000,000
Gedung (net) 5,000,000 Rugi (10,000,000)
Mesin (net) 5,000,000
Total aktiva 40,000,000 Total hutang & modal (40,000,000)
Sebelum diadakan reorganisasi, para pemegang saham sepakat untuk menilai bahwa :1.Piutang dagang dihapus sebanyak 10%2.Persediaan dinilai menjadi 80% dari nilai buku3.Gedung dinilai menjadi Rp. 4.000.000,-4.Pemegang saham preferen dirubah menjadi pemegang saham biasa dengan nilai yang sama5.Kerugian sepenuhnya ditanggung oleh pemegang saham biasa yang lama6.Cadangan yang di inginkan setelah reorganisasi adalah 20% Berdasarkan data diatas buatlah :1.Neraca setelah perusahaan melakukan penilaian kembali2.Neraca setelah reorganisasi Terlebih dahulu menentukan nilai aktiva yang mengalami perubahanPiutang dagang sisa 90% x Rp. 5.000.000,-Persediaan 80% x Rp. 20.000.000,-Gedung Rp. 4.000.000,-
Neraca
Perusahaan " Maju"
31 Desember 2011
Setelah penilaian kembali
kas 3,000,000 Utang Dagang 10,000,000
surat berharga 2,000,000 utang wesel 10,000,000
piutang dagang 4,500,000 utang jangka panjang 10,000,000
persediaan 8,000,000 saham Preferen 5,000,000
Tanah 10,000,000 saham biasa 15,000,000
Gedung (net) 4,000,000 Rugi (13,500,000)
Mesin (net) 5,000,000
Total aktiva 36,500,000 Total hutang & modal 36,500,000
Modal saham baru
Saham biasa – rugi
15.000.000 – 13.500.000 = 1.500.000
Cadangan kerugian : 1.500.000 x 20/100 = 250.000
Nilai saham biasa : 1.500.000 – 250.000 = 1.250.000
Saham preferen menjadi saham biasa
5.000.000 + 1.250.000 = 6.250.000
Neraca
Perusahaan " Maju"
31 Desember 2011
Setelah Reorganisasi
kas 3,000,000 Utang Dagang 10,000,000
surat berharga 2,000,000 utang wesel 10,000,000
piutang dagang 4,500,000 utang jangka panjang 10,000,000
persediaan 8,000,000 saham biasa 6,250,000
Tanah 10,000,000 cadangan 250,000
Gedung (net) 4,000,000
Mesin (net) 5,000,000
Total aktiva 36,500,000 Total hutang & modal 36,500,000
Keterangan Saham biasa Saham preferenPengertian suatu sertifikat atau piagam yang
memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan.
saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa.
Perbedaan
Pada saham biasa mendapatkan hak untuk memilih direksi dan kebijakan tertentu
sedangkan preferen tidak (kecuali dalam situasi tertentu)
Deviden pada saham biasa tergantung kinerja perusahaan, kalau baik mereka akan medapatkan keuntungan setimpal, bigitupun sebaliknya.
Tapi untuk saham preferen sudah ditetapkan devidennya.
Tidak prioritas dalam pengembalian investasi
Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi, dalam hal pengembalian investasi, pemegang saham preferenlah yang diutamakan dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
Pada pemegang saham biasa diberi hak untuk memesan kembali, sehingga dapat memelihara proporsi kepemilikan perusahaan
kalau preferen tidak.
Neraca
Perusahaan " Maju"
31 Desember 2011
Aktiva Lancar 45,000,000 utang jangka pendek 30,000,000
Aktiva tetap 45,000,000 modal 70,000,000
rugi (10,000,000)
Total aktiva 90,000,000 90,000,000