Upload
cremlinlippi
View
240
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
Akuntan Publik
Definisi
Akuntan publik adalah akuntan yang memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia
Jasa jasa yang diberikan akuntan publik :
-Jasa assurance
-Jasa atestasi
-Jasa nonassurance
JASA ATESTESI: terdiri dari audit, pemeriksaan, review, dan prosedur yang disepakati. Jasa atestesi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang pakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
JASA ASSURANCE: jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan
JASA NON ASSURANCE: jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh: jasa perpajakan, jasa konsultasi.
Etika Profesional Profesi Akuntan Publik : - Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. - Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. - Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen Akuntan Publik untuk mengatur perilaku akuntan yang menjadi anggota IAI yang berpraktik dalam profesi akuntan publik.
- Kode Etik Profesi Akuntan Publik menurut IAPI dibagi menjadi 2 bagian berikut ini.:
Bagian A : Prinsip Dasar Etika Profesi Seksi 100 Prinsip-Prinsip Dasar Etika Profesi Seksi 110 Prinsip Integritas Seksi 120 Prinsip Objektivitas Seksi 130 Prinsip Kompetensi serta Sikap
Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional Seksi 140 Prinsip Kerahasiaan Seksi 150 Prinsip Perilaku Profesional
Bagian B : Aturan Etika Profesi Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan
KAP Seksi 220 Benturan Kepentingan Seksi 230 Pendapat Kedua Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk
Remunerasi Lainnya Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-
tamahan Lainnya Seksi 270 Penyimpanaan Aset Milik Klien Seksi 280 Objektivitas – Semua Jasa Profesional Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance
- Kode Etik Profesi Akuntan menurut IAI dibagi menjadi 4 bagian berikut ini.:
(1) Prinsip Etika,
(2) Aturan Etika,
(3) Interpretasi Aturan Etika, dan
(4) Tanya dan Jawab. Aturan Etika Kompartemen
- Akuntan Publik terdiri dari berikut ini :100 Independensi, Integritas dan Objektivitas200 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi300 Tanggung Jawab kepada Klien400 Tanggung Jawab kepada, Rekan Seprofesi500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain
Bagaimana tanggung jawab akuntan publik terhadap laporan keuangan yang diauditnya dan dilampirkan dalam SPT klien, atau bagaimana jika
ternyata laporan keuangan itu tidak benar? Paragraf pertama dari suatu laporan akuntan
berbunyi demikian "...Laporan keuangan ini merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah memberikan pendapat tehadap laporan keuangan berdasarkan hasil pemeriksaan".
Jadi akuntan publik mempunyai tanggung jawab terhadap opini yang diberikan atas laporan keuangan yang diperiksanya. Ia tidak bisa lari dari tanggung jawab jika laporan keuangan yang dikaitkan dengan pendapatnya itu terdapat penyimpangan.
Besarnya tanggung jawab akuntan publik ini harus dilihat baik dari perspektif Wajib Pajak maupun akuntan publik. Artinya apakah ketidakbenaran pendapat akuntan publik itu disebabkan kesalahan Wajib Pajak atau akuntan publik.
Jika memang kesalahan itu ada di akuntan publik, maka akuntan publik harus dikenakan sanksi. Tetapi jika ternyata kesalahan itu ada pada WP, akuntan publik harus dibebaskan dari tanggung jawab.
Menyeret ke pengadilan akuntan publik yang diduga melakukan kecurangan merupakan sesuatu yang positif bagi profesi akuntan secara keseluruhan. Siapa yang salah harus dihukum.
Kasus Penyimpangan Etika Akuntan Publik
Kasus ENRON- Terungkap pada Desember 2001 dan terus
berkembang tahun 2002 - Terdapat manipulasi laporan keuangan
dengan mencatat keuntungan $600 juta padahal perusahaan rugi, dengan tujuan agar investor tetap tertarik pada saham Enron.
- Direktur Keuangan dan sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen
- Awal tahun 2001 hasil evaluasi KAP Anderson tetap mempertahankan Enron sebagai klien
- Pertengahan tahun 2001 Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat kepada CEO dan partner KAP Andersen.
- CEO Enron tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar, yang sebenarnya rugi sebesar $644 juta.
- 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan dan memiliki hutang sebesar lebih dari $1 miliyar.
- 16 Oktober 2001 Enron menerbitkan laporan keuangan, Enron mengalami keuntungan yang meningkat dari periode sebelumnya.
- 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan dan memiliki hutang sebesar lebih dari $1 miliyar.
- Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron.
- Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron,harga saham Enron terus menurun dan hampir tak ada nilainya.
- Juni 2002 KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor Enron.
- Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki.
- KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningakat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron
Penyimpangan yang dilakukan oleh KAP anderson menurut Kode Etik Profesi Akuntan Publik: 100.1 Salah satu hal yang membedakan profesi
akuntan publik dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi kepentingan publik. Oleh karena itu, tanggung jawab profesi akuntan publik tidak hanya terbatas pada kepentingan klien atau pemberi kerja. Ketika bertindak untuk kepentingan publik, setiap Praktisi harus mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam Kode Etik ini.
100.4 (a) Prinsip integritas. (b) Prinsip objektivitas. (c) Prinsip kompetensi serta sikap
kecermatan dan kehati-hatian profesional (professional competence and due care).
PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI
110.1 Prinsip integritas mewajibkan setiap Praktisi untuk
tegas, jujur, dan adil dalam hubungan profesional dan hubungan bisnisnya.
110.2 Praktisi tidak boleh terkait dengan laporan, komunikasi, atau informasi lainnya yang diyakininya terdapat:(a) Kesalahan yang material atau pernyataan yang menyesatkan;(b) Pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hatihati; atau(c) Penghilangan atau penyembunyian yang dapat menyesatkan atas informasi yang seharusnya diungkapkan.
PRINSIP OBJEKTIVITAS
120.1 Prinsip objektivitas mengharuskan Praktisi untuk tidak membiarkan subjektivitas, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-pihak lain memengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan bisnisnya.
120.2 Praktisi mungkin dihadapkan pada situasi yang dapat mengurangi objektivitasnya. Karena beragamnya situasi tersebut, tidak mungkin untuk mendefinisikan setiap situasi tersebut. Setiap Praktisi harus menghindari setiap hubungan yang bersifat subjektif atau yang dapat mengakibatkan pengaruh yang tidak layak terhadap pertimbangan profesionalnya.
SEKSI 140PRINSIP KERAHASIAAN
140.7 (a) Pengungkapan yang diperbolehkan oleh hukum
dan disetujui oleh klien atau pemberi kerja; (b) Pengungkapan yang diharuskan oleh hukum,
sebagai contoh: (i) Pengungkapan dokumen atau bukti lainnya
dalam sidang pengadilan; atau (ii) Pengungkapan kepada otoritas publik yang tepat
mengenai suatu pelanggaran hukum
150. PRINSIP PERILAKU PROFESIONAL
150.1 Prinsip perilaku profesional mewajibkan setiap Praktisi untuk mematuhi setiap ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, serta menghindari setiap tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Hal ini mencakup setiap tindakan yang dapat mengakibatkan terciptanya kesimpulan yang negatif oleh pihak ketiga yang rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan, yang dapat menurunkan reputasi profesi.
SEKSI 200ANCAMAN DAN PENCEGAHAN
200.2 Setiap Praktisi tidak boleh terlibat dalam setiap bisnis, pekerjaan, atau aktivitas yang dapat mengurangi integritas, objektivitas, atau reputasi profesinya, yang dapat mengakibatkan pertentangan dengan jasa profesional yang diberikannya.
200.4 (a) Kepentingan keuangan pada klien atau
kepemilikan bersama dengan klien atas suatu kepentingan keuangan.
(c) Hubungan bisnis yang erat dengan suatu klien.
(d) Kekhawatiran atas kemungkinan kehilangan klien.
200.7 (c) Mantan rekan KAP atau Jaringan KAP
yang menjadi direktur, pejabat, atau karyawan klien dengan kedudukan yang berpengaruh langsung dan signifikan terhadap hal pokok dari perikatan.
SEKSI 210PENUNJUKAN PRAKTISI, KAP, ATAUJARINGAN KAP
210.1 Sebelum menerima suatu klien baru, setiap Praktisi harus mempertimbangkan potensi terjadinya ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi yang diakibatkan oleh diterimanya klien tersebut. Ancaman potensial terhadap integritas atau perilaku profesional antara lain dapat terjadi dari isu-isu yang dapat dipertanyakan yang terkait dengan klien (pemilik,manajemen, atau aktivitasnya).
210.4 Pencegahan yang tepat mencakup antara lain:
(a) Memperoleh pemahaman tentang klien, pemilik, manajer, serta pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan kegiatan bisnis perusahaan, atau
(b) Memastikan adanya komitmen dari klien untuk meningkatkan praktik tata kelola perusahaan atau pengendalian
SEKSI 280OBJEKTIVITAS – SEMUA JASAPROFESIONAL
280.2 Setiap Praktisi yang memberikan jasa assurance harus bersikap independen terhadap klien assurance. Independensi dalam pemikiran (independence of mind) dan independensi dalam penampilan (independence in appearance) sangat dibutuhkan untuk memungkinkan Praktisi untuk menyatakan pendapat, atau memberikan kesan adanya pernyataan pendapat, secara tidak bias dan bebas dari benturan kepentingan atau pengaruh pihak lain.
SEKSI 290INDEPENDENSI DALAM PERIKATANASSURANCE
290.1 Dalam melaksanakan perikatan assurance, Kode Etik ini mewajibkan anggota tim assurance, KAP, dan jika relevan, Jaringan KAP, untuk bersikap independen terhadap klien assurance sehubungan dengan kapasitas mereka untuk melindungi kepentingan publik
290.101……. anggota tim assurance maupun anggota keluarga langsung atau anggota keluarga dekatnya harus menjaga independensinya terhadap klien assurance. Selain itu, KAP atau Jaringan KAP tidak boleh memiliki kepentingan keuangan yang material, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada klien assurance.
290.106 Ketika anggota tim assurance maupun anggota keluarga
langsungnya memiliki kepentingan keuangan yang bersifat langsung maupun kepentingan keuangan yang bersifat tidaklangsung yang material pada klien assurance, ancaman kepentingan pribadi yang dapat terjadi demikian signifikan, sehingga pencegahan yang tepat untuk menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima adalah dengan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
(a) Melepaskan kepentingan keuangan yang bersifat langsung sebelum seorang individu menjadi anggota tim assurance;
(b) Melepaskan kepentingan keuangan yang bersifat tidak langsung sebelum seorang individu menjadi anggota tim assurance, baik secara keseluruhan maupun dalam jumlah yang memadai hingga kepentingan keuangan yang tersisa menjadi tidak lagi material; atau
(c) Mengeluarkan personil tersebut dari tim assurance.
290.143
Independensi anggota tim assurance atau KAP dapat terancam ketika direktur, pejabat, atau karyawan klien assurance yang dalam kedudukannya memiliki pengaruh langsung dan signifikan atas informasi hal pokok dari perikatan assurance, pernah menjadi nggota tim assurance atau rekan KAP. Situasi seperti ini dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi, terutama ketika hubungan yang signifikan tetap terjadi antara individu tersebut dengan KAP tempatnya bekerja sebelumnya. Demikian pula, independensi dapat terancam ketika anggota tim assurance mengetahui atau mempunyai alasan untuk menyakini kemungkinannya untuk bergabung dengan klien assurance di kemudian hari.
290.146 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman telaah
pribadi, dan ancaman kedekatan dapat terjadi ketika mantan pejabat, direktur, atau karyawan klien assurance bergabung dengan KAP dan menjadi bagian dari tim assurance, sebagai contoh, ketika anggota tim assurance harus menerbitkan laporan assurance atas informasi hal pokok atau elemen laporan keuangan yang sebelumnya menjadi tanggung jawab mantan personil tersebut.
290.149 Ketika rekan atau karyawan KAP juga merupakan
direktur atau pejabat klien assurance, ancaman telaah pribadi atau ancaman kepentingan pribadi yang dapat terjadi demikian signifikan, sehingga tidak ada satupun pencegahan yang dapat mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Dalam perikatan audit laporan keuangan, ketika rekan atau karyawan KAP atau Jaringan KAP juga merupakan direktur atau pejabat klien audit laporan keuangan, ancaman yang dapat terjadi demikian signifikan, sehingga tidak ada satupun pencegahan yang dapat mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, satu-satunya tindakan yang tepat agar KAP tetap dapat melaksanakan perikatannya adalah dengan menolak untuk menerima atau melanjutkan pelaksanaan, atau bahkan mengundurkan diri dari, perikatan assurance.
DAMPAK KASUS Pihak manajemen Enron telah melakukan
berbagaimacam pelanggaran praktik bisnis KAP Andersen sebagai pihak yang
seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat
Tidak hanya investor, karyawan Enron juga merugi akibat menginvestasikan dana pensiun pada saham perusahaan
Menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia.
Kredibilitas akuntan publik menjadi jatuh terutama disebabkan oleh keterlibatan Arthur Andersen salah satu KAP terbesar di dunia di dalam skandal tersebut
Kepercayaan masyarakat menjadi berkurang secara drastis terhadap profesi akuntan publik, yang menilai bahwa Akuntan Publik sebagai industri yang tidak lepas dari kepentingan bisnis yang sempit.
Tips Menjadi Akuntan Publik
Periksa independensi terhadap calon klien Kuatkan iman kepada Tuhan YME Jaga moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain
sebagainya untuk konsisten ke hal yang baik Patuhi aturan, hukum, kode etik profesi yang
berlaku Jadikan agama sebagai tameng diri dari
segala godaan