Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
249
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI PERGURUAN TINGGI
PARIWISATA
EUIS ERNAWATI
Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur
Email: [email protected]
ABSTRACK
This study aims to describe the evaluation of Arabic teaching-learning at STIE Pariwisata YAPARI.
The research uses descriptive method with a qualitative approach. The subject of this research are the
lecturer of Arabic language and the students on their fourth semester. The data are collected by
interview and document analysis as triangulation. In general it can be said that the evaluation is well.
All components are synergistic. The purpose of evaluation and competence to be achieved is
appropriate. The evaluation reports are processed and published by BAAK directly. Between
evaluation and learning objectives are also appropriate.
Keyword: Evaluation, Arabic Language Teaching-Learning, Tourism College
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran bahasa Arab di STIE Pariwisata
YAPARI. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah dosen pengajar mata kuliah bahasa Arab dan mahasiswa
semester empat jurusan Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI. Pengumpulan data
berupa wawancara dan analisis dokumen sebagai triangulasi data. Secara umum dapat dikatakan
bahwa keseluruhan evaluasi sudah terarah dengan baik. Seluruh komponen nya sudah sinergis. Tujuan
evaluasi dan kompetensi yang ingin dicapai sudah sesuai. Laporan hasil evaluasi langsung diproses
dan dipublikasikan oleh BAAK. Antara evaluasi dengan tujuan pembelajaran juga sudah sesuai.
Kata Kunci: Evaluasi, Pembelajaran Bahasa Arab, Perguruan Tinggi Pariwisata
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
250
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
A. PENDAHULUAN
Bahasa Arab untuk tujuan pariwisata bukanlah sesuatu yang asing lagi untuk
negara lain, misalnya Malaysia. Akan tetapi, berbeda halnya dengan Indonesia. Bahasa
Arab di dalam dunia pariwisata pada lingkup Negara Indonesia dapat dikatakan sebagai
satu ranah yang baru. Hal ini dibuktikan dengan baru sedikitnya perguruan tinggi berbasis
pariwisata yang memfokuskan bahasa Arab untuk tujuan khusus pariwisata. Dalam
kegiatan pembelajaran bahasa Arab di perguruan tinggi pariwisata, kegiatan evaluasi
memiliki kedudukan sangat penting. Karena dengan mengadakan evaluasi, pendidik dapat
mengetahui sejauh mana tercapainya suatu program pembelajaran dan penguasaan peserta
didik terhadap materi yang telah disampaikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Setemen
(2010, p. 207-208) bahwa evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Evaluasi dapat menggambarkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
suatu materi, mengambarkan tingkat kesulitan belajar peserta didik, serta menggambarkan
posisi peserta didik di antara teman-temannya.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum dapat dipahami bahwa evaluasi merupakan penilaian terhadap suatu
proses atau pelaksanaan suatu kegiatan yang telah dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauhmana keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut. Senada dengan
ungkapan diatas, Hermawan (2008, p. 177) memaparkan bahwa evaluasi merupakan
penilaian yang kemudian memunculkan hasil yang menjadi parameter keberhasilan
peserta didik. Lebih lanjut رحوواتي menjelaskan:
( أنّ التقويم لو وسائل، منو الاختبارات. وىي عبارة عن نوع من 4، ص. 3102شرحت رحمواتي ) الاختبارات التي يراد لها أن تقيس ماحصلو المتعلم في برنامج معين أو مستوى معين، أو تقيس كفايتو العامة في
اللغة، أو تقيس استعداده اللغوى.Pada hakikatnya kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh pendidik bukanlah untuk
mencari kesalahan peserta didik. Melainkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pembelajaran terhadap peningkatan mutu pendidikan. Hal ini diperkuat oleh pendapat
Divayana (2017, p. 282) yang mengungkapkan bahwa kegiatan evaluasi sebenarnya
dilaksanakan bukan untuk mencari kesalahan atau kelemahan berdasarkan hasil penilaian
terhadap suatu objek atau program yang dievaluasi, namun yang terpenting adalah untuk
mengetahui tingkat efektivitas suatu objek dapat berjalan dengan baik dan mengetahui
kelemahan yang menyebabkan suatu objek atau program tidak dapat berjalan dengan baik,
sehingga perlu diberikan suatu rekomendasi untuk dapat dilakukan perbaikan ataupun
penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan yang ditemukan tersebut.
Sementara itu Daryanto (2012, p. 11) memaparkan bahwa tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mengupayakan tindak lanjut dari
tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh peserta didik dengan memperoleh informasi
yang akurat. Oleh karena itu, penelitian ini peting untuk dilakukan agar dapat memberikan
gambaran mengenai evaluasi pembelajaran bahasa Arab di perguruan tinggi pariwisata.
Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran bahasa Arab di perguruan tinggi tersebut. Selain itu penelitian ini juga
berupaya dapat mengungkap keberadaan bahasa Arab yang menjadi mata kuliah di
perguruan tinggi yang berbasis pariwisata. Karena dewasa ini fenomena terkait
pembelajaran bahasa Arab untuk tujuan khusus pariwisata belum banyak dikaji.
Secara umum evaluasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tes dan non tes.
Sebagaimana teori yang dipaparkan oleh Arifin (2010, p. 8) di bawah ini:
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
251
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa secara umum alat evaluasi yang
digunakan ada dua macam, yakni tes dan non tes. Agar mendapatkan hasil evaluasi yang
akurat, maka hendaknya menggunakan alat tes yang baik. Adapun karakteristik tes yang
baik sebagaimana dipaparkan Shihabuddin (2008) berikut ini: valid, reliabel, objektif,
praktis, dan ekonomis. Lebih lanjut, Daryanto (2012, p. 36) membedakan tes menjadi 3
macam, yaitu: tes diagnostic, tes formatif, dan tes sumatif.
C. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti menjadi instrumen utama. Untuk memperoleh data
peneliti melakukan wawancara dan studi dokumentasi sebagai triangulasi data. Dalam
penelitian ini terdapat tiga tahapan dalam analisis data, yakni mereduksi data, display data
dan menggambarkan kesimpulan.
Adapun partisipan dalam penelitian ini antara lain: penanggungjawab bidang
akademik, ketua program studi Usaha Perjalanan Wisata, seorang dosen pengajar mata
kuliah bahasa Arab dan seluruh mahasiswa jurusan Usaha Perjalanan Wisata STIE
Pariwisata tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 11 orang. Setelah data terkumpul,
kemudian data dianalisis dan dipaparkan secara deskriptif. Untuk dapat lebih memahami
langkah penelitian mengenai “evaluasi pembelajaran bahasa Arab di perguruan tinggi
pariwisata” maka dapat dilihat di bawah ini:
1. Penentuan subjek dan lokasi penelitian
2. Studi pendahuluan
3. Penyusunan instrumen penelitian (kisi-kisi penelitian, pedoman wawancara, dan
pedoman studi dokumentasi)
4. Mengumpulkan data melalui wawancara dan studi dokumentasi
5. Menganalisis data dengan cara mereduksi data, menyajikan, dan memverifikasi data
6. Menyajikan dan membahas hasil temuan
7. Hasil penelitian
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut di bawah ini dipaparkan hasil penelitian mengenai evaluasi pembelajaran
mata kuliah Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata
YAPARI. Penemuan di bawah ini menjelaskan hasil dari wawancara yang dilakukan
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
252
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
terhadap para partisipan, yakni penanggung jawab bidang akademik, ketua program studi,
dosen, dan mahasiswa yang kemudian diperkuat dengan studi dokumentasi. Bagian ini
mengungkap fenomena tentang: tujuan evaluasi, kompetensi yang ingin dicapai, bentuk
evaluasi, alat evaluasi, cara penilaian, pemanfaatan hasil evaluasi, waktu evaluasi, tempat
evaluasi, laporan hasil evaluasi, dan kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran.
1. Tujuan Evaluasi
Berikut di bawah ini mengungkap fenomena tentang tujuan evaluasi mata kuliah
Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI.
Tabel 1. Tujuan Evaluasi
No. Pertanyaan Partisipan Jawaban
1 Ketua Program
Studi
Supaya proses pembelajaran lebih
efektif sehingga mahasiswa
menguasai apa yang dituntut di
silabus.
2 Dosen Untuk mengetahui kelemahan dan
kemampuan serta potensi yang
dimiliki mahasiswa. Karena ada
anak yang cenderung lebih suka
membaca. Jadi ada anak yang
ketika diberi bacaan dia paham.
Berarti nanti kalau dia di usaha
manajemen travel dia bisa. Ada
juga anak yang cepet nangkap dan
cerewet. Cerewet dengan aksi dia
ngomong, gayanya. Dari situ kita
bisa tahu kalau dia lebih cocok di
guiding
Berdasarkan tabel 1, ada 2 partisipan yang membahas tentang tujuan evaluasi.
Partisipan tersebut adalah ketua Program Studi dan dosen. Ketua Program Studi
mengatakan bahwa tujuan evaluasi perlu Supaya proses pembelajaran lebih efektif
sehingga mahasiswa menguasai apa yang dituntut di silabus. Berdasarkan hal tersebut,
evaluasi menjadi sangat penting untuk mengetahui keberhasilan mahasiswa dalam
menguasai bahasa Arab. Hal ini diperkuat dengan teori dari Hermawan (2008, p. 177)
bahwa evaluasi merupakan penilaian yang kemudian memunculkan hasil yang menjadi
parameter keberhasilan peserta didik.
Berdasarkan tabel 1 di atas, Dosen mengemukakan bahwa Untuk mengetahui
kelemahan dan kemampuan serta potensi yang dimiliki mahasiswa. Hal ini membuktikan
bahwa evaluasi yang dibuat oleh dosen memiliki manfaat yang sangat besar. Pengetahuan
dosen akan kemampuan serta potensi mahasiswa dapat memudahkan dosen dalam
mengarahkan mahasiswa untuk dapat menggali potensi yang dimilikinya dengan lebih
baik. Selain itu, dengan mengetahui kelemahan mahasiswa juga dapat membantu dosen
untuk menentukan metode atau media pembelajaran yang lebih cocok untuk mengatasi
kelamahan mahasiswa tersebut. Hal ini sesuai dengan teori bahwa “Evaluasi merupakan
kegiatan pemberian nilai kepada seseorang, suatu benda, atau suatu kejadian. Untuk
memberikan nilai kepada hal tertentu, seorang penilai atau guru perlu mengambil
keputusan, yakni nilai apa yang diberikan (misalnya baik-buruk, tinggi-rendah, atau
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
253
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
memuasakan-sangat memuaskan) pada benda, keadaan, atau suatu peristiwa. Keputusan
tersebut didasarkan pada fakta-fakta yang ada dan sesuai dengan permasalahannya. Fakta-
fakta itu diperoleh dari pengukuran dan non pengukuran. Jadi evaluasi merujuk pada
kegiatan membandingkan data dengan standar tertentu untuk menimbang atau menilai
suatu kualitas” (Shihabuddin, 2008, p. 13).
Berdasarkan tabel 1 di atas, Dosen mengemukakan bahwa Karena ada anak yang
cenderung lebih suka membaca. Jadi ada anak yang ketika diberi bacaan dia paham.
Berarti nanti kalau dia di usaha manajemen travel dia bisa. Ada juga anak yang cepet
nangkap dan cerewet. Cerewet dengan aksi dia ngomong, gayanya. Dari situ kita bisa tahu
kalau dia lebih cocok di guiding. Pengamatan yang dilakukan oleh dosen sebagai langkah
evaluasi. Langkah evaluasi ini kemudian memunculkan data-data untuk mengambil
keputusan pengajaran yang tepat. Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa mahasiswa
memiliki cara belajar yang berbeda. Ada mahasiswa yang mudah menangkap materi
dengan cara membaca, bahkan ada pula yang lebih mudah memahami materi dengan cara
diskusi. Hal ini menuntut dosen untuk dapat menciptakan pembelajaran yang lebih variatif
sehingga dapat mengakomodir segala kebutuhan mahasiswa. Hal ini sesuai dengan teori
Menurut Purwanto (2012, p. 1) kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses
yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data
tersebut kemudian dicoba membuat keputusan.
2. Kompetensi yang Ingin Dicapai
Berikut di bawah ini mengungkap fenomena tentang kompetensi yang ingin dicapai
pada mata kuliah Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata
YAPARI.
Tabel 2. Kompetensi yang Ingin Dicapai
No. Pertanyaan Partisipan Jawaban
1 Apa kompetensi
yang anda harapkan
untuk dicapai oleh
peserta didik dalam
pembelajaran bahasa
Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan
Wisata STIE
Pariwisata?
Akademik Harapannya, peserta didik bisa
berkomunikasi dengan,
menyampaikan kemauan dari
wisatawan, dan berinteraksi
dengan orang Arab.
2 Apa kompetensi
yang anda harapkan
untuk dicapai oleh
peserta didik dalam
pembelajaran bahasa
Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan
Wisata STIE
Pariwisata?
Ketua
Prodi Harapannya, peserta didik
bisa memandu wisatawan
yang berbahasa Arab
Bisa merancang paket perjalanan dalam bahasa
Arab
3 Apa kompetensi
yang anda harapkan
untuk dicapai oleh
peserta didik dalam
Dosen Yang penting bisa baca, tulis,
bisa ngomong bahasa Arab.
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
254
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
pembelajaran bahasa
Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan
Wisata STIE
Pariwisata?
Berdasarkan tabel 2, ada 3 partisipan yang membahas tentang kompetensi yang
ingin dicapai. Partisipan tersebut adalah penanggung jawab bidang akademik, ketua
Program Studi dan dosen. Penanggung jawab bidang akademik mengemukakan bahwa
Harapannya, peserta didik bisa berkomunikasi dengan, menyampaikan kemauan dari
wisatawan, dan berinteraksi dengan orang Arab. Ketua Program Studi mengatakan bahwa
Harapannya, peserta didik bisa memandu wisatawan yang berbahasa Arab; Bisa
merancang paket perjalanan dalam bahasa Arab. Dosen memaparkan bahwa Yang penting
bisa baca, tulis, bisa ngomong bahasa Arab. Berdasarkan data di atas, secara garis besar
dapat diketahui bahwa pendapat penangung jawab bidang akademik, ketua program studi,
dan dosen bahasa Arab memiliki kesamaan, yaitu berharap mahasiswa bisa berbicara
bahasa arab dan memandu turis yang berasal dari mancanegara (khususnya timur tengah).
Lebih lanjut, kompetensi yang ingin dicapai oleh para pengampu kebijakan di STIE
Pariwisata YAPARI memang berkaitan dengan evaluasi untuk mengembangkan
kemampuan mahasiswa khususnnya pada mata kuliah bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan
teori Supardi (2012, p. 111) yang memaparkan bahwa pendidikan merupakan upaya yang
dilakukan oleh pendidik secara sadar, terencana, terpola, serta bisa dievaluasi guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
3. Bentuk Evaluasi
Berikut di bawah ini mengungkap fenomena tentang bentuk evaluasi dalam mata
kuliah Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI.
Tabel 3. Bentuk Evaluasi
No. Pertanyaan Partisipan Pemaparan
1 Apakah bentuk
evaluasi yang
digunakan dalam
pembelajaran bahasa
Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan
Wisata STIE
Pariwisata? Apakah
lisan atau tulisan?
Dosen Lisan dan tulisan
2 Apakah bentuk
evaluasi yang
digunakan dalam
pembelajaran bahasa
Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan
Wisata STIE
Pariwisata? Apakah
lisan atau tulisan?
Mahasiswa
1
Bentuk evaluasi lebih banyak lisan
Lisan dan tulisan
3 Mahasiswa
2
Hapalan
Kadang lisan dan tulisan
4 Mahasiswa
3
Diberi PR menulis mencari
mudzakar dan banyak menulis
Lisan dan tulisan
5 Mahasiswa
4
Menghafal
Lisan dan tulisan
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
255
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
6 Mahasiswa
5
Tugas menghafal perckapan dan
tugas lapangan
Lisan dan tulisan
7 Mahasiswa
6
Menghafal
Berbentuk tulisan
8 Mahasiswa
7
Menghafal percakapan, membuat
kalimat
Tulisan
9 Mahasiswa
8
Menghafal teks percakapan dan
mempraktekannya di depan kelas.
Lisan dan tulisan
10 Mahasiswa
9
Menulis bahasa Arab, percakapan,
menghafal percakapan
Lisan dan kadang tulisan
11 Mahasiswa
10
Mencari angka
Lisan dan tulisan
Berdasarkan tabel 3, ada 11 partisipan yang membahas tentang bentuk evaluasi.
Partisipan tersebut adalah dosen dan mahasiswa 1-10. Dosen mengemukakan bahwa
bentuk evaluasi berupa Lisan dan tulisan dan mahasiswa mengemukakan bahwa bentuk
evaluasi berupa Lisan (hapalan dan mempraktekannya di depan kelas.) dan tulisan (Diberi
PR menulis mencari mudzakar dan banyak menulis, Mencari angka), dan tugas lapangan.
Keseluruhan pemaparan pada tabel 3 di atas memang menunjukkan bahwa bahwa bentuk
evaluasi yang dilakukan hanya ada dua bentuk, hanya bervariasi rupanya. Sesuai dengan
teori yang dipaparkan oleh Arifin (2010, p. 8) di bawah ini.
Berdasarkan pemaparan Arifin (2010, p. 8) di atas diketahui bahwa evaluasi terbagi
menjadi 2 jenis, yakni tes dan non tes. Evaluasi yang dilakukan dengan tes dapat
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu lisan, tulisan, dan tindakan. Adapun evaluasi
yang dilakukan pada pembelajaran bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata
STIE Pariwisata YAPARI termasuk ke dalam evaluasi dengan menggunakan tes, yaitu tes
lisan dan tulisan.
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
256
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
4. Alat Evaluasi
Berikut di bawah ini mengungkap fenomena tentang alat evaluasi mata kuliah
bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI.
Tabel 4. Alat Evaluasi
No. Pertanyaan Partisipan Pemaparan
1 Bagaimana alat evaluasi
yang dilaksanakan
dalam pembelajaran
bahasa Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan Wisata
STIE Pariwisata?
Apakah berbentuk UTS,
UAS, Quiz, Tugas
lapangan?
Dosen UTS, UAS, tugas lapangan, tugas
kelompok, dan tugas pribadi
2 Bagaimana alat evaluasi
yang dilaksanakan
dalam pembelajaran
bahasa Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan Wisata
STIE Pariwisata?
Apakah berbentuk UTS,
UAS, Quiz, Tugas
lapangan?
Mahasiswa
1
UTS, UAS, tugas
3 Mahasiswa
2-5
UTS, UAS, tugas lapangan
4 Mahasiswa
6
quiz, tugas lapangan
5 Mahasiswa
7
UTS, UAS, tugas, dan sikap
6 Mahasiswa
8
Baru UTS dan tugas lapangan
7 Mahasiswa
9
UTS, UAS, quiz, tugas lapangan
8 Mahasiswa
10
Semuanya dijalani
Berdasarkan tabel 4, ada 11 partisipan yang membahas tentang alat evaluasi.
Partisipan tersebut adalah dosen dan mahasiswa 1-10. Dosen mengemukakan bahwa alat
evaluasi berupa UTS, UAS, tugas lapangan, tugas kelompok, dan tugas pribadi. Sedang
mahasiswa-mahasiswa memaparkan bahwa alat evaluasi berupa UTS, UAS, tugas,quiz.
Tabel 4 di atas menguatkan penemuan tentang tabel 4 yang telah dijabarkan di atas.
Jawaban dari dosen sesuai dengan jawaban dari mahasiswa. Hal ini menggiring pada
sebuah pemahaman bahwa mahasiwa turut andil dalam kegiatan evaluasi yang dilakukan
oleh dosen. Evaluasi yang dijabarkan di atas senada dengan yang diungkapkan oleh Bahri
& Sukamto (2017, p. 55) bahwa evaluasi pembelajaran merupakan salah satu komponen
yang harus dilakukan oleh seorang dosen dalam memberikan penilaian terhadap
mahasiswa . Evaluasi yang sering dilakukan dikampus meliputi kuis, tugas ujian tengah
semester (UTS), dan ujian akhir semester (UAS).
5. Cara Penilaian
Berikut di bawah ini mengungkap fenomena tentang cara penilaian pada mata kuliah
Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI.
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
257
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
Tabel 5. Cara Penilaian
No. Pertanyaan Partisipan Jawaban
1 Bagaimana cara anda
memberikan penilaian
terhadap kemampuan
peserta didik?
Dosen Kalau UTS ada bobotnya kan.
Penilaiannya sudah di atur. Dari
mulai sikap, tugas mandiri, tugas
kelompok, yang lainnya berapa
peren-berapa persennya sudah ada.
Tugas 15%, sikap 10%, UTS 20%,
UAS 35%, Praktik 20%
Berdasarkan tabel 5, ada 1 partisipan yang membahas tentang cara penilaian.
Partisipan tersebut adalah dosen. Dosen mengemukakan bahwa Kalau UTS ada bobotnya
kan. Penilaiannya sudah di atur. Dari mulai sikap, tugas mandiri, tugas kelompok, yang
lainnya berapa persen-berapa persennya sudah ada. Tugas 15%, sikap 10%, UTS 20%,
UAS 355, Praktik 20%. Hal ini menunjukkan bahwa dosen menilai mahasiswa dari
berbagai aspek, yakni aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik seperti yang umumnya
dilakukan oleh para pendidik pada umunya. Tidak hanya melihat dari hasil melainkan dari
proses juga. Keberadaan UTS dan UAS di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata ini
termasuk ke dalam tes sumatif. Sebagaimana diungkapkan oleh Daryanto (2012, p. 36)
bahwa tes dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu: Tes diagnostic, Tes formatif, dan
Tes sumatif.
6. Pemanfaatan Hasil Evaluasi
Pembahasan di bawah ini mengenai pemanfaatan hasil evaluasi pada mata kuliah
Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI.
Tabel 6. Pemanfaatan Hasil Evaluasi
No. Pertanyaan Partisipan Jawaban
1 Apa manfaat dari hasil
evaluasi pembelajaran
bahasa Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan Wisata
STIE Pariwisata?
Akademik Sebagai bahan evaluasi, bila
tidak terpenuhi materi harus di
kaji oleh dosen.
2 Apa manfaat dari hasil
evaluasi pembelajaran
bahasa Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan Wisata
STIE Pariwisata?
Ketua
Prodi
Jadi bahan pertimbangan untuk
memperbaiki atau
menyesuaikan dengan
kebutuhan.
3 Apa manfaat dari hasil
evaluasi pembelajaran
bahasa Arab di Jurusan
Usaha Perjalanan Wisata
STIE Pariwisata?
Dosen Melihat sejauh mana indikator
dan kompetensi yang
diharapkan tercapai.
Berdasarkan tabel 6, ada 3 partisipan yang membahas tentang pemanfaatan hasil
evaluasi. Partisipan tersebut adalah penanggung jawab bidang akademik, ketua program
studi, dan dosen. Penanggung jawab bidang akademik mengemukakan bahwa Sebagai
bahan evaluasi, bila tidak terpenuhi materi harus di kaji oleh dosen. Ketua prodi
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
258
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
mengatakan bahwa evaluasi jadi bahan pertimbangan untuk memperbaiki atau
menyesuaikan dengan kebutuhan. Dosen mengemukakan bahwa Melihat sejauh mana
indikator dan kompetensi yang diharapkan tercapai. Secara garis besar beberapa pendapat
di atas memiliki kesamaan, yakni manfaat evaluasi adalah sebagai bahan acuan
keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
evaluasi tidak hanya sekedar formalitas, melainkan sebagai tolak ukur keberhasilan serta
sebagai bahan pertimbangan guna perbaikan kegiatan pembelajaran di masa mendatang.
Senada dengan hal tersebut Daryanto (2012) mengungkapkan bahwa manfaat evaluasi
untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi peserta didik dan dan
apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum. jika sebagian besar dari peserta
didik memperoleh angka jelek pada penilaian yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan
oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat. Lebih lanjut hal ini diperkuat oleh
pendapat رحمواتي : ( أنّ التقويم لو وسائل، منو الاختبارات. وىي عبارة عن نوع من الاختبارات 4، ص. 3102شرحت رحمواتي )
لها أن تقيس ماحصلو المتعلم في برنامج معين أو مستوى معين، أو تقيس كفايتو العامة في اللغة، أو التي يراد تقيس استعداده اللغوى.
7. Waktu Evaluasi
Berikut di bawah ini mengungkap fenomena tentang waktu evaluasi pada mata
kuliah Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI.
Tabel 7. Waktu Evaluasi
No. Pertanyaan Partisipan Jawaban
1 Apakah ada waktu
tertentu untuk
melakukan evaluasi
(mingguan,
bulanan, sumatif,
formatif, dll)?
Dosen Tiap pertemuan ada tugas individu
yaitu praktek percakapan,
pertengahan semester ada UTS,
setelah UTS ada tugas lapangan,
dua minggu sekali ada tugas tulis,
kemudian menjelang UAS ada
praktek kelompok yaitu membuat
drama di kelas.
Berdasarkan tabel 7, ada 1 partisipan yang membahas tentang waktu evaluasi.
Partisipan tersebut adalah dosen. Dosen mengemukakan Tiap pertemuan ada tugas
individu yaitu praktek percakapan, pertengahan semester ada UTS, setelah UTS ada tugas
lapangan, dua minggu sekali ada tugas tulis, kemudian menjelang UAS ada praktek
kelompok yaitu membuat drama di kelas. Berdasarkan tabel 4.55 di atas, dapat diketahui
bahwa dosen telah melakukan perencanaan secara detail. Bentuk-bentuk evaluasi beragam
dan sudah ditentukan sejak awal. Bahkan untuk waktu evaluasi pun telah direncakan
dengan program-program tertentu. Sebagaimana diungkapkan oleh Menurut Purwanto
(2012, p. 1) bahwa kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja
direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian
dicoba membuat keputusan.
8. Tempat Evaluasi
Berikut di bawah ini mengungkap fenomena tentang tempat evaluasi pada mata
kuliah Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI.
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
259
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
Tabel 8. Tempat Evaluasi
No. Partisipan Pemaparan
1 Dosen Diatur oleh kampus.
Berdasarkan tabel 8, ada 1 partisipan yang membahas tentang tempat evaluasi.
Partisipan tersebut adalah dosen. Dosen mengemukakan bahwa tempat evaluasi tersebut
diatur oleh kampus. Hal ini menunjukkan bahwa pihak kampus bertanggung jawab untuk
memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan proses evaluasi. Tabel 8 menunjukkan pula
kerja sama yang baik antara pihak kampus dan dosen untuk membuat suasana evaluasi
yang kondusif sehingga dapat mewujudkan hasil evaluasi yang baik. Sebagaimana
diungkapkan oleh Muryadi (2017, p. 1) bahwa evaluasi merupakan siatu alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan
aturan-aturan yang sudah ditentukan.
9. Laporan Hasil Evaluasi
Di bawah ini membahas fenomena tentang laporan hasil evaluasi pada mata kuliah
Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI.
Tabel 9. Laporan Hasil Evaluasi
No. Partisipan Pemaparan
1 Dosen Dilaporkan ke BAAK
Berdasarkan tabel 9, ada 1 partisipan yang membahas tentang laporan hasil evaluasi.
Partisipan tersebut adalah dosen. Dosen mengemukakan bahwa laporan hasil evaluasi
tersebut dilaporan pada BAAK. Berdasarkan jawaban tersebut, dosen menyerahkan hasil
evaluasi kepada BAAK. BAAK yang memiliki fungsi untuk mengolah nilai-nilai
mahasiswa dan publikasikannya.
10. Kesesuaian Evaluasi dengan Tujuan Pembelajaran
Di bawah ini mengungkap fenomena tentang kesesuaian evaluasi dengan tujuan
pembelajaran pada mata kuliah Bahasa Arab di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata
STIE Pariwisata YAPARI.
Tabel 10. Kesesuaian Evaluasi dengan Tujuan Pembelajaran
No. Partisipan Pemaparan
1 Dosen Evaluasi telah sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan tabel 10, ada 1 partisipan yang membahas tentang kesesuaian evaluasi
dengan tujuan pembelajaran pada mata kuliah Bahasa Arab di Program Studi Usaha
Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI Partisipan tersebut adalah dosen. Dosen
mengemukakan bahwa Evaluasi telah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran yang dilaksanakan di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata kampus STIE
Pariwisata YAPARI bisa dikorelasikan dengan UU RI No 2 tahun 2003 (Risetdikti, 2016,
p. 6) tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) bahwa pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
260
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Ketika
ada kesesuaian antara evaluasi dan tujuan pendidikan yang diharapkan oleh Negara
Indonesia, maka bisa dikatakan bahwa evaluasi pembelajaran berjalan dengan baik.
Untuk memperkuat data hasil wawancara yang telah di paparkan diatas, peneliti
melakukan studi dokumen. Dalam studi dokumen ini peneliti menganalisa RPS, soal UTS,
dan buku ajar. Untuk lebih jelas, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 11. Analisa Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab
No Aspek yang Ditelaah Keterangan
Ya Tida
k
1 Validitas - Kesesuaian materi yang diujikan dengan
tujuan pembelajaran
- Kesesuaian materi yang diujikan dengan
bahan ajar
- Kesesuaian materi yang diujikan dengan
kompetensi yang ingin dicapai
- Dapat dijadikan tolak ukur
2 Objektivitas Tidak ada unsur pribadi yang mempengaruhi
3 Kepraktisan - mudah dilaksanakan
- Mudah pemeriksaan
- Dilengkapi dengan petunjuk yang jelas
Diadaptasi dari “Modul Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia” yang disusun oleh
Shihabuddin (2008). Berdasarkan tabel 11 di atas yang merujuk pada modul evaluasi
bahasa Indonesia yang disusun oleh Shihabuddin (2008), segi validitas memiliki empat
poin penilaian yaitu: kesesuaian materi yang diujikan dengan tujuan pembelajaran,
kesesuaian materi yang diujikan dengan bahan ajar, kesesuaian materi yang diujikan
dengan kompetensi yang ingin dicapai, dan dapat dijadikan tolak ukur. Berdasarkan hasil
studi dokumen yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa materi yang diujikan
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang terdapat pada RPS. Lebih lanjut, materi
yang diujikan juga sudah sesuai dengan bahan ajar yang digunakan. Selain itu, materi yang
diujikan juga sudah sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh dosen dan lembaga.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa evaluasi yang dilakukan sudah valid dan dapat
dijadikan tolak ukur pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di program studi Usaha
Perjalanan Wisata STIE Pariwisata YAPARI.
Berdasarkan tabel 11 di atas yang merujuk pada modul evaluasi bahasa Indonesia
yang disusun oleh Shihabuddin (2008), segi objektivitas memiliki satu poin yaitu tidak ada
unsur pribadi yang mempengaruhi. Berdasarkan hasil studi dokumen yang telah dilakukan,
maka dapat diketahui bahwa tidak tidak ada unsur pribadi dalam proses evaluasi
pembelajaran bahasa Arab. Dosen melakukan evaluasi secara objektif. Berdasarkan tabel
11 di atas yang merujuk pada modul evaluasi bahasa Indonesia yang disusun oleh
Shihabuddin (2008), segi kepraktisan memiliki tiga poin penilaian yaitu: mudah
dilaksanakan, mudah pemeriksaan, dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas.
Berdasarkan hasil studi dokumen yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa
evaluasi yang dilakukan mudah untuk dilaksanakan. Evaluasi dilakukan secara lisan dan
tulisan. Untuk evaluasi lisan biasanya dosen meminta mahasiswa berdialog dengan
menggunakan bahasa Arab secara berpasangan. Adapun untuk evaluasi tulisan, dosen
meminta mahasiswa untuk mengisi tugas yang ada di buku ajar , maupun soal ketika UTS
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
261
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
dan UAS. Lebih lanjut, evaluasi yang dilakukan pun mudah untuk diperiksa. Untuk
evaluasi secara tertulis biasanya soal berbentuk pilihan ganda dan esai. Ketika membuat
soal, dosen juga menyiapkan kunci jawabannya. Selain itu, soal evaluasi yang dibuat pun
dilengkapi dengan petunjuk pengerjaannya. Sehingga ketika evaluasi dilakukan,
mahasiswa tidak mengalami kebingungan, dan dosen pun mudah memeriksaannya.
E. KESIMPULAN
Model pembelajaran bahasa Arab yang digunakan di jurusan Usaha Perjalanan
Wisata STIE Pariwisata adalah model pembelajaran yang menekankan pada kemampuan
berbicara. Secara umum dapat dikatakan bahwa keseluruhan evaluasi sudah terarah dengan
baik. Seluruh komponen nya sudah sinergis. Tujuan evaluasi dan kompetensi yang ingin
dicapai sudah jelas. Kroscek dari dosen dan mahasiswa pun sama terkait bentuk evaluasi
dan alat evaluasi dimana ada lisan, tulisan, tugas kelompok, tugas perorangan, tugas
lapangan. Cara penilaian pun sudah memiliki persentasi yang jelas. Pemanfaatan hasil
evaluasi pun dilakukan untuk perbaikan pengajaran di masa depan dan untuk mengetahui
kemampuan para mahasiswa. Waktu evaluasi dan tempat evaluasi dibantu diatur oleh
kampus. Laporan hasil evaluasi langsung diproses dan dipublikasikan oleh BAAK. Selain
itu, antara evaluasi dengan tujuan pembelajaran juga sudah sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
31. الوجلة. جاهعة إهام بنجول الاسلاهية الحكوهية(. تقوين تعلين اللغة العربية للناطقين بلغة أخرى. 3102رحوواتي. )
(2.)
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 4, No. 2, 2021
doi.org/10.36670/alamin.v2i02.20
262
P-ISSN: 2088-7981
E-ISSN: 2685-1148 E-ISSN: 2685-1148
Arifin, Z. 2010. Evaluasi pembelajaran (teori dan praktik). Makalah. Tidak diterbitkan.
Bahri, Z & Sukamto. 2017. “Aplikasi Evaluasi Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif
Menggunakan PHP dan MYSQL”. Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran
Informatika (JIPI)”. Vol 02, No 02. pp. 55-64.
Daryanto. (2012). Evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Divayana, D.G.H. 2017. “Evaluasi Pemanfaatan E-Learning Menggunakan Model CSE-
UCLA”. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXVI, No. 2. pp. 280-289.
Hermawan, A. H. 2008. Ilmu Pendidikan Islam.Bandung:Pustaka Ilmiah.
Muryadi, A.D. 2017. “Model Evaluasi Program dalam Penelitian Evaluasi”. Jurnal Ilmiah
PENJAS Vol. 3, No.1. pp. 1-16.
Purwanto, Ngalim. (2012). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Risetdikti. 2016. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
[Online] tersedia di: http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf. Diakses pada tanggal 26 Maret
2018.
Setemen, K. 2010. “Pengembangan evaluasi pembelajaran online”. Jurnal pendidikan dan
pengajaran. Jilid 43, Nomor 3, pp. 207-2014.
Shihabuddin. 2008. Evaluasi pengajaran bahasa Indonesia (edisi I). Modul perkuliahan .
tidak diterbitkan.
Supardi, U.S. 2012. “Arah kebijakan di Indonesia dalam tataran kebijakan dan implementasi”.
Jurnal Formatif. 2 (2). pp . 111-121.