16
Al-Ukhuwah Menu Ukhuwah: Apatis Mengapa Harus Peduli Mesir? Pandangan Pertama Essai Universitas Kaki Lima

Al-Ukhuwah - · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

Al-Ukhuwah

Menu Ukhuwah:Apatis

Mengapa Harus Peduli Mesir?

Pandangan Pertama

Essai

Universitas Kaki Lima

Page 2: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

Buletin AL-UKHUWAH merupakan buletin bulanan yang diterbitkan oleh BIDANG MEDIA DAN WACANA (BMW) UKMF KM AL-HUDA. Alamat: Sekretariat UKMF KM AL-HUDA, Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) lantai 3 sayap selatan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta

@km_alhuda KM Al-Huda (FBS-UNY) [email protected]

Melayani:- Pertanyaan seputar islam

- Kritik dan saran yang membangun/motivasiMenerima TULISAN berupa, artikel, puisi, opini, cerpen, esai, wawasan islam, tokoh

muslim, dsb

STAF REDAKSI

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)1

SALAM REDAKSI

Assalamu'alaykum.....

Salam media.......

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah yang sampai saat ini masih memberikan

nikmat iman dan kelapangan dalam segala hal. Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan

kepada baginda Rasulullah Saw yang kita nantikan syafa'atnya di akhir zaman.

Sahabat, buletin Al Ukhuwah kembali hadir menyapa sahabat semua dengan

beberapa menu segar. Tentang kenapa sih kita tidak boleh apatis? Kenapa sih kita harus peduli

dengan Mesir? Ada sedikit perkenalan juga tentang Al Huda dan sebuah cerpen menarik. Mau

tahu selengkapnya? Buka lembar-lembar berikutnya ya...

Untuk semakin memperbaiki kualitas, Al Ukhuwah menerima segala kritik dan saran

dari sahabat semua. Kami tunggu masukannya ya, selamat menikmati menu ukhuwah dari

kami.

Wassalamu'alaykum...

Penanggung jawab:Hasan RiyadiIis Apriyatin Nupus

Pimpinan Redaksi:Asih

Reporter/Penulis:SatriantiHasanAyuNur Fikri Awaliyah

Editor:Nur.MU

Komikus:Megha

Layouter:Yulpriawan Gp

Produksi:UmamRizky

Sirkulasi:ElyEllisSegenap Keluarga

Pelindung:Prof. Dr Zamzani, M.Pd

Pembimbing:Nur MuhammadAyu Ardhitya

Ilustrator:AbrorMegha

Page 3: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu

berfirman kepada para malaikat, “Aku

hendak menjadikan khalifah di bumi.”

Mereka bertanya, “Apakah Engkau hendak

menjadikan orang yang merusak dan

menumpahkan darah di sana, sedangkan

k a m i b e r t a s b i h m e m u j i - M u d a n

menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,

“Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak

kamu ketahui.” (Al Baqarah: 30)

Amanah be-

sar ini untuk

semua ma-

nusia tanpa terkecuali. Allah

telah membela kita di depan

para malaikat. Maka dari itu

buktikanlah. Seorang kha-

lifah yang peduli dengan

umat muslim yang sedang

ter t indas . Bukan malah

bersikap apatis. Jika seperti

i t u , k i t a m e m b e n a r k a n

argumen malaikat. Itu bukan

sosok khalifah sejati.

S ikap ini lah yang sekarang

menjadi pertanyaan besar bagi kita sebagai

seorang manusia, lupakah kita akan tujuan

kita sebagai khalifah di muka bumi ini? Kita

tidak lupa tapi ada satu hal yang membuat

kita lupa. Kita telah terkena arus egois. Arus

yang sedang menjamur di kalangan

masyarakat. Paham materialisme dan sikap

hidup hedonis yang menyebabkan egois

muncu l . Ego is in i yang kemudian

melahirkan sikap apatis.

Bukankah kita juga di wajibkan

tolong-menolong terhadap sesama muslim.

Mungkin yang menjadi pertanyaan, masih

muslimkah kita? Saat Palestina, Suriah, dan

Mesir telah terjadi penindasan HAM. Apa

yang sudah kita lakukan untuk mereka?

Masihkah kita berdiam diri? Salah satu

perenungan untuk kita. Kita tidak peduli

dengan orang lain itu sebenarnya tidak

merugikan mereka juga. Namun, satu hal

yang harus kita ingat, kita

harus siap saat orang lain

t idak pedul i ket ika kita

membutuhkan kepedulian

mereka. Kita makhluk sosial

itu hal mutlak adanya. Saling

m e n o l o n g , m e m ba n t u ,

memberi, dan berbagi, ini

letak keindahan kehidupan.

Mungkin bukan hal yang

mudah untuk dilakukan,

namun janji Allah itu pasti.

Penindasan HAM

te r j a d i d i n e g a r a l a i n ,

mungkin kita belum mer-

asakan efek dari penindasan

tersebut. Namun yang perlu kita tahu, saat

penindasan itu terjadi kita pun sebenarnya

ditindas juga dengan gelimang harta. Pada

akhirnya akan mengarah pada penindasan

fisik. Berebut kekayaan dengan berbagai

cara yang di halalkan. Ini rahasia umum tapi

apa mau di kata? Kita masih saja apatis

dengan apa yang terjadi. Hal itu yang akan

menghancurkan diri kita.

ApatisAyu

http://kreavi.com/

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 4: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

WAWASAN

Mesi r te rus d iguncang

dengan tembakan yang diluncurkan para

militer kepada masyarakat pendukung

Mursyi. Pembantaian terjadi di beberapa

wilayah Mesir. Warga tergeletak bersimbah

darah menjadi pemandangan yang tak

asing. Pasca kudeta presiden

Mursyi, 3 Juli lalu. Kondisi

Mesir semakin parah, ratusan

bahkan ribuan warga tewas.

P r e s i d e n

Mursyi diadili di pengadilan

setempat, namun pengadilan

ini tidak diketahui jelas kapan

persidangan dihelat. Tuduhan

pada Presiden Mursyi dan 14

anggota Ikhwanul Muslimin

lainnya nampak sekali mengada-

ada. Presiden dan anggota Ikh-

wanul Muslimin dituduh me-lakukan

pembunuhan, penghasutan pem-

bunuhan, dan premanisme. Dakwaan

mengada-ada ini terkait dengan kekerasan

di luar istana presiden Desember lalu,

setelah Mursyi dituding memicu kemarahan

demonstran terkait dekrit Presiden.

Kenyataannya, Junta Militer membunuh

ribuan pendukung Presiden Mursyi yang

memprotes kudeta. Namun dengan

propaganda, pemerintah kudeta justru

menuduh Ikhwan melakukan tindakan

kekerasan.

Militer Mesir memanfaat-

kan ulama pemerintah untuk melakukan

propaganda kepada tentara dan polisi

dalam perlawanannya terhadap pen-

dukung Mursyi, Muhammad Mursyi.

Propaganda militer menyebutkan, tindakan

keras terhadap demonstran pro-Mursi

merupakan tugas mulia. Kampanye

propaganda agama juga merupakan

langkah militer untuk menghancurkan basis

utama pendukung Mursyi, yakni Ikhwanul

Muslimin. Cara propaganda ini, tulis New

York Times, serupa dengan gaya

gerakan radikal yang menggu-

nakan doktr in isas i untuk

melawan kelompok ber-

keyakinan berbeda. Hal ini

dilakukan rezim militer Mesir,

karena mereka takut terhadap

anggota yang tidak sepakat

atau membangkang tindak

kekerasan itu.

Insiden terparah

ter jad i pada tanggal 14

Agustus 2013 saat militer

membubarkan secara paksa

lokasi demonstran di Mesir.

Saat penangkapan terjadi

pula kekerasan. Menurut

pengacara pemimpin Ikhwanul Muslimin

( I M ) , M u h a m m a d G h a r i b , m e n i l a i

persidangan terhadap petinggi IM di Mesir

bersifat politis. Elite militer mencoba

menyingkirkan para pesaing politik mereka

dengan menahan dan membawanya ke

pengadilan. Para pemimpin Ikhwanul

Muslimin menjadi incaran militer pasca-

kudeta 3 Juli. Satu per satu para petinggi

ke lompok I s lam i tu d i tahan untuk

melemahkan gerakan Ikhwan.

Tak hanya tindakan-tindakan

keji itu saja yang dilakukan Junta Militer.

Mereka pun memerintahkan empat stasiun

televisi untuk menghentikan transmisi

penyiarannya. Keempat saluran televisi

tersebut yaitu, Al Jazeera, Al Yarmouk, Al

Quds, dan Al Jazeera Mubasher Misr. Media-

media ini dibredel dengan alasan-alasan

Nur Fikri Awaliyah

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Abror

Page 5: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

@km_alhuda

KM Al-Huda (FBS-UNY)

[email protected]

Sampaikan aspirasi anda ke:

Help Centre

yang menurut Junta Militer salah. Seperti

halnya pengadilan Presiden Mursyi,

tuduhannya pun tampak mengada-ada. Al

Jazeera Mubasher Misr merupakan siaran

televisi yang khusus meliput berita di Mesir.

Pemerintahan sementara kudeta menuduh

saluran televisi Al Jazeera dalam pem-

beritaannya dianggap memihak Presiden

Muhammad Mursyi dan pendukungnya.

Pengadilan juga menghentikan siaran

saluran televisi Al-Yarmouk yang berbasis di

Amman dan berafiliasi dengan Ikhwanul

Muslimin Yordania. Saluran Al-Quds yang

berbasis di Gaza dan berafiliasi dengan

gerakan perlawanan Palestina Hamas, serta

saluran Ahrar 25 yang berafiliasi dengan

Ikhwanul Muslimin Mesir, juga dihentikan.

Keempat saluran televisi satelit tersebut

termasuk yang konsisten menyajikan

liputan langsung dari dua lokasi kamp

demonstran para pendukung Mursi yang

ada di Kairo, Rabaa al-Adawiya Square dan

Giza Nahda Square.

Terang sudah, Junta

Militer dapat dikatakan takut kepada

para pendukung Presiden Mursyi.

Mereka takut berita yang sebenarnya

(fakta), yang terjadi di Mesir diketahui

kebenarannya oleh seluruh kaum

muslim di dunia. Segala cara mereka

lakukan, bahkan mereka pun tak

peduli dengan pembantaiannya. Lalu,

apakah kita sebagai pemuda-pemudi

Islam hanya akan berdiam diri

menyaksikan saudara-saudara kita

dibantai, dibunuh dengan kejamnya? Tidak

ada alasan lagi bagi kita untuk tidak peduli

terhadap kejadian -ini. Tiada lagi perkataan,

“Ah.. Bukan negara kita yang dibantai.”

Ingatlah kawan! Pembantaian itu menimpa

saudara-saudara muslim kita.

Referensi: Islamedia.web.id

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 6: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

PROFIL AL HUDA

Hasan Riyadi

PANDANGAN PERTAMA

“Jalan cinta selalu melahirkan perubahan

besar dengan cara yang sangat sederhana.

Karena ia menjangkau pangkal hati secara

langsung darimana segala perubahan

dalam diri seseorang bermula. Bahkan

ketika ia menggunakan kekerasan, cinta

selalu mengubah efeknya, dan seketika ia

berujung haru” (Anis Matta)

Jika tuan datang ke sebuah

kampus ungu, kampus FBS UNY, maka tuan

akan me-nemui banyak hal disini. Bahasa,

seni, sastra dan budaya begitu kental dan

begitu men-dapatkan tempatnya. Tapi, ada

baiknya jika tuan mampir atau sekedar

menengok , mel ihat bahkan masuk

mengikuti sebuah keluarga di sini. Ya UKMF

KM Al-Huda, sebuah tempat yang bisa

dibilang sebagai “keluarga” bagi orang

yang berada di dalamnya.

Mungkin terbesit dalam pikiran tuan

ketika baru membaca atau melihat

“Keluarga Muslim” (baca: Rohis) adalah

sebuah tempat anak-anak alim dan sholeh.

“Saya belum pantas disana, saya belum baik

jika masuk ke dalamnya, saya belum, saya

belum, dan saya belum yang lainnya”, atau

ada benak lain yang muncul “Nga-pain ikut

kegiatan kalo cu-man ngaji, gue sudah

ngapal, nglothok di luar kepala, atau bosen

lah kalo selalu diatur-atur”. Pernah-kah?

Atau mungkin “Kalo saya ikut ini, tidak

boleh ini dan itu” atau yang lebih parah

mem-berikan persepsi itu gerakan radikal,

teroris, dan penuh intrik politik!

Pikiran-pikiran di atas pun kutemui

ketika menginjakan kaki ini pertama kali di

kampus ungu. Tapi semua berbeda, semua

berubah ketika aku melihat jika tidak hanya

dari satu sisi. UKMF KM Al-Huda adalah

salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)

Fakultas di FBS, merupakan ormawa yang

menaungi kegiatan kerohanian Islam di FBS.

Eits, tapi jangan salah pikir kalau kegiatannya

hanya ngaji dan ngaji. Memang ngaji tetap

menjadi bagian utama dan penting. Tapi

banyak kegiatan lain yang dilakukan di sini.

Karena Islam itu syamil (menyeluruh) dalam

setiap aspek kehidupan kita, jadi dalam

berseni dan bersastra pun Al-Huda

memfasilitasi keduanya, dalam konteks

islam.

Lima bidang di Al Huda menawarkan

kegiatan yang menarik untuk siap kita ikuti.

BKP (Bidang Kaderisasi dan Pembinaan)

meliputi kegiatan Simamoru, ICE CREAM

(training kepemimpinan), diskusi-diskusi,

Family Gathering, mabit, rihlah (jalan-jalan),

Abror

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 7: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

makan-makan, lotisan, bakaran bareng dan

sebagainya. BPU (Bidang Pelayanan Umat)

meliputi kajian Warung Hati, ketakmiran

mushola FBS, Baksos Idul Adha, Silaturahim

antar Ormawa, Tadarus, Tabligh Akbar dan

sebagainya. BMW (Bidang Media dan

Wacana). Nah ini bidangnya para jurnalis,

reporter dan designer grafis. Kegiatannya

meliputi penerbitan buletin, pamflet syiar,

diskusi media, pelatihan desain (ilustrasi,

layout), reportase, seminar nasional

kepenulisan, dan sebagainya. Yang unik di

Al-Huda FBS adalah BSBK (Bidang Seni

Budaya dan Kreativitas), ini tempatnya anak

FBS banget, kegiatannya meliputi festival

nasyid, pelatihan kaligrafi, pembuatan

komik, konser amal, sarasehan budaya,

galeri seni , diskusi budaya, teater,

pembuatan film, musik manajemen, dan

sebagainya. Dan terakhir tak kalah keren

ada BK (Bidang Kemuslimahan), bidang

khusus putri, meliputi kegiatan kajian

muslimah, seminar muslimah, lomba

cerpen, IHSD dan sebagainya.

Kegiatan di atas beberapa sudah

dilaksanakan di tahun ini. Di akhir tahun, Al-

Huda masih punya garapan besar. Ada

baksos Idul Adha, seminar kepenulisan

bersama Kang Abik (Habiburrahman El Z.),

Galeri Seni, Tabligh Akbar, teater Kolosal

kerjasama KSB (Komunitas Studi Budaya)

dan Kongres SKI Budaya Tingkat Nasional

(garapan tim jaringan Al Huda) dan pe-

nerbitan Buku RMDK hasil karya pengurus

Al Huda. InsyaAllah.

Mengusung jargon “The Great

Family” pada tahun ini, kami berharap

bahwa bukan hanya sekadar menjalankan

kegiatan. Tapi lebih dari itu, dengan rasa

cinta dan persaudaraan kita satukan tujuan

dalam balutan keikhlasan pada setiap

kegiatannya. Entah itu rasa senang, gembira,

sedih bahkan sesekali harus meneteskan air

mata kebanggaan akan kau temui dalam

proses ini. Layaknya sebuah rumah yang di

dalamnya terdapat keluarga yang kokoh,

besar dan dahsyat. Karena memang

demikian adanya, sudah banyak orang-

orang hebat lahir dari rahim ini. Tommy

Safarsyah (Ketua BEM FBS 2013), Hafian Fuad

(Ketua DPM FBS 2013), Ratna Rismayanti

(Wakil Ketua Limlart FBS 2013), Rahma

Fitriana dan Rasman (Mapres FBS) dan

lainnya adalah sebagian orang-orang hebat

di kampus ungu yang masih sering kita

temui. Pun jika kau masih belum percaya bisa

tanyakan orang-orang hebat di sekitarmu.

Sejak berdiri di tahun 1998, KM Al-Huda

sudah banyak menghasilkan orang-orang

hebat yang tersebar di penjuru tanah air.

Akan tetapi, pilihan tetap kembali

pada diri kita masing-masing. Kitalah yang

akan membuka kunci kesuksesan itu. Dari

siswa menjadi mahasiswa. Buang rasa takut-

mu, pikiran-pikiran yang membelenggumu

dan cari tahu kebenarannya. Inilah saatnya

belajar, berproses dengan belajar, mencari

ilmu, berorganisasi, dan berubah menjadi

lebih baik. Ingat! Tidak ada orang baik di

dunia ini, yang ada hanyalah orang yang

senantiasa berbuat kebaikan. KM Al-Huda

bukanlah tempat orang-orang baik, tapi

orang-orang yang sama-sama berproses

menjadi lebih baik!

“Kita berdiri dalam satu barisan Allah

SWT, barisan yang senantiasa berproses me-

nuju kebaikan, berproses untuk senantiasa

bermanfaat bagi orang lain dan setia

menjunjung tinggi kalimat Laailaahaillallah”

(Hasan Riyadi/ PBSI 2010/ Ketua Al Huda

2013)

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 8: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

ESAISatrianti

Ngetat, Mini, dan Transparan? No Way

Bismillahirohmanirrohim.

Berbicara soal pakaian tentu kita

akan sangat tertarik, khususnya para

wanita. Berbagai model pakaian yang

tersuguh di abad 20 ini begitu beragam,

dari pakaian atas dengan berbagai bentuk

dan pakaian bagian bawah dengan segala

kreativitasnya; rok mini , jeans dan

sebagainya. Kreativitas pakaian ini muncul

dengan seabrek per-mintaan konsumen

yang semakin melonjak, peminat pakaian

model-model mini dan ketat tak kalah

peminatnya. Hal

in i wa ja r sa ja , mengatas-

namakan tren alias style

orang-orang di abad 20-

an, dari kalangan atas

sampai bawah meng-

enakan model pakaian

ketat, mini serta trans-

paran. Tren macam apa

ini?

Jika ditilik le-

bih dalam, fungsi pa-kaian

itu sendiri untuk melindungi

tubuh alias menutup bagian

tubuh yang tak boleh nampak untuk

orang lain. Namun, seiring perkembangan

zaman, fungsi pakaian semakin beragam,

baik sebagai ajang menunjukan status,

mempercantik diri dan sebagainya. Pada

intinya, penggunaan pakaian dengan

berbagai model menunjukkan fungsinya

masing-masing, meski itu memberikan

bahaya bagi tubuh.

Perkembangan model-model

pakaian, khusus pada baju dan celana yang

ketat serta mini semakin menarik perhatian

wanita di abad ini. Jika diamati melalui

televisi, misalnya penggunaan model-model

pakaian seperti ini semakin membuih.

Namun, apakah pakaian model-model

seperti ini memberikan dampak yang baik

pada tubuh kita maupun sosial masyarakat?

Tentu saja jawabannya tidak. Berbagai per-

soalan muncul dengan adanya penggunaan

pakaian ketat dan mini ini.

Si Ketat, Mini, dan Transparan

Dari kesehatan . Penggunaan

pakaian ketat yang terus-menerus dapat

mengakibatkan berkembang-

biaknya penyakit. Semisal pada

bagian vital wanita yang

akan meng-alami jamuran

a tau bahkan kanker

r a h i m k a - r e n a

d i sebabkan ce l ana

ke t a t . Ke n a pa d e -

mikian? Celana yang

ketat tidak mem-be-

rikan ruang udara yang

masuk, sehingga bagian

ini mengalami kelem-baban

sepanjang hari, ia tidak diberi

r u a n g u n t u k k e r i n g . M a k a ,

perkembangan jamur sangat mudah

mencemari bagian ini, akibatnya pengguna

akan merasakn gatal-gatal pada bagian vital

tersebut. Hal ini juga berlaku bagi laki-laki

yang suka menggunakan celana ketat,

penggunaan celana ketat mengakibatkan

bagian vital laki-laki tidak mendapatkan

ruang yang luas bagi udara. Hal ini dapat

mengakibatkan penjamuran di daerah

t e r s e b u t d a n p a l i n g m e n a k u t k a n

terganggunya 'kejantanan' dari alat vital

tersebut. ini merupakan bagian kecil dari

bahaya penggunaan pakaian ketat, saudara

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 9: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

bisa browsing mengenai bahaya peng-

gunaan pakaian ketat ini. Penalaran ilmu

ilmiah lainnya, penggunaan pakaian ketat

mengakibatkan berbagai macam penyakit.

Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya,

tubuh kita membutuhkan ekskresi (baca:

keringat) untuk mengeluarkan karbon-

dioksida dalam tubuh, dengan pen-

ggunaan pakaian yang ketat, proses

ekskresi ini tidak dapat dilakukan dengan

sempurna sehingga keringat yang kita

keluarkan mengendap dikulit lalu masuk

lagi ke pori-pori tubuh, bisa jadi hal ini

mengakibatkan kanker kul i t , ser ta

menyakiti proses alamiah tubuh. Selain itu,

kesulitan kita untuk menghirup oksigen

terhambat karena penggunaan pakaian

ketat ini, seharusnya paru-paru kita diberi

kelonggaran agar dapat mengeluarkan zat

yang beracun dalam tubuh. Namun, karena

pakaian ketat yang dikenakan terlalu sering

menyebabkan kita kesulitan menghirup

oksigen, akibatnya zat beracun yang mesti

dikeluarkan (karbondioksida) yang diganti

dengan masuknya oksigen mengalami

kendala, maka menjadi lemas dan penyakit

yang masuk ke tubuh kita. Hal ini juga

berlaku bagi pakaian mini dan transparan.

Penggunaan pakaian mini dan trasnparan

menyebabkan kulit mudah terbakar oleh

sinar matahari, berbagai zat beracun di

sekitar lingkungan mudah masuk ke dalam

tubuh melalui pori-pori tubuh. Seperti yang

kita ketahui, bahwasannya sinar ultraviolet

yang mengenai tubuh kita secara langsung

dapat menyebabkan mudahnya keriput

pada kulit serta munculnya bercak-bercak

merah pada tubuh, bahkan meng-

akibatkan kanker kulit yang banyak dialami

masyarakat barat, khususnya pada wanita

karena daya tahan tubuhnya yang lemah di-

bandingkan laki-laki.

Dari sosial. Budaya berpakaian

masyarakat Indonesia, sungguh sangat

berbeda. Keberanian masyarakatnya

mengenakan pakaian-pakaian ala barat

khususnya para wanita. Mohon maaf, celana

jins, celana mini, rok mini dan transparan,

baju mini serta tranparan, ada baju panjang

namun menampakkan dada. Astaghfirullah,

kecenderungan sosial untuk melakukan

tindak kejahatan terhadap wanita semakin

tinggi. Ingat kembali bahwa pada dasarnya,

fungsi dari pakaian ialah melindungi diri kita.

B a g i a n - b a g i a n t u b u h y a n g t i d a k

sepantasnya diperlihatkan menjadi bahan

yang rugi untuk tidak ditampakkan,

perlombaan ini dapat kita amati sendiri di

televisi dan masyarakat sekitar kita.

Pemerkosaan merupakan salah satu dampak

sosial masyarakat dikarenakan penggunaan

pakaian yang tidak sesuai ini. Bahkan, hal ini

tidak dapat dihindari oleh seorang wanita

berkerudung dan berpakaian rapi. Mengapa

demikian?

Saya sempat mendengarkan ungkapan-

ungkapan tanpa penalaran dari beberapa

orang. “Orang kerudungan saja bisa

diperkosa kok! Itu berarti bukan persoalan

pakaian mini maupun ketat dong!

S i pe lakunya sa ja be ro tak mesum.

”Naudzubillahimindzalik. Jadi mulailah

berfikir, kalau yang berkerudung saja masih

bisa terkena musibah, apalagi yang tidak

berkerudung, maka segala kemungkinan

bisa terjadi lebih besar.

Pakaian ala Islam.

Bicara soal pakaian, Islam sesungguhnya

telah memberikan peringatan untuk

mengenakan pakaian yang pantas. Pakaian

yang longgar (tidak ketat) dan tidak

transparan artinya menutup semua bagian

tubuh kecuali telapat tangan dan wajah.

Inilah pakaian Islam yang dapat melindungi

kita dari penyakit maupun gangguan sosial.

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 10: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

demikian itu adalah sebagaian dari

tanda-tanda Kekuasaan ALLAH,

mudah-mudahan mereka selalu

ingat.”

Selanjutnya, saya suguhkan ayat

yang mewajibkan kita para muslimah untuk

menutup kain kudung sampai dada dan

menggunakan jilbab. Allah SWT berfirman

dalam Q.S. An-Nur (24): 31. “...Dan hendaklah

mereka menutupkan kain kudung ke

dadanya...” dan dalam Q.S (33): 59. Allah SWT

berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada

istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan

istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka

mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh

mereka.” Yang demikian itu mereka tidak

d iganggu . Dan A l lah ada lah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Berdasarkan beberapa dalil di atas

tidak ada keraguan lagi untuk menunda

menutup aurat, di mana sesungguhnya Allah

SWT menyerukan hal tersebut tidak dan

tidak bukan untuk kemanfaatan manusia itu

sendiri; wanita pada khususnya agar mereka

dikenal Allah SWT sebagai bentuk syukur

dan ketaqwaan, serta tidak diganggu baik

dari manusia itu sendiri maupun gangguan

yang tidak bisa didefinisikan dengan akal.

Serta membuat kita senantiasa bersyukur

serta dpat memanfaatkan apa-apa yang

telah diturunkan oleh Allah untuk umat-Nya

seperti pakaian yang indah namun tidak

membuat r iya, sombong, dan ujub.

Naudzubil lahi mindzalik . Selain itu,

penggunaan jilbab dapat memperlambat

gejala penuaan. Mengapa demikian?

Sinar matahari memang penting

bagi pembentukan vitamin D yang berperan

penting terhadap kesehatan kulit. Namun,

secara penalaran ilmiah bahwa sinar

matahari merangsang melanosit (sel-sel

melanin) mengeluarkan melanin, akibatnya

rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Nah!

inilah pakaian kita sebagai muslim.

Jilbab (baca: gamis dan kerudung)

tentu bukanlah hal yang tabu lagi

d ika langan masyarakat Indones ia ,

khususnya para muslimah. Baik media cetak

maupun elektronik sudah sangat gencar

meny-erukan kaum muslimah untuk

mengenakan pakaian ini sebagai cara

menutup aurat yang merupakan kewajiban

bagi setiap muslimah, yang pada dasarnya

laki-laki pun juga harus menutup aurat. Tapi

di sini, kita akan membahasnya khusus

untuk wanita saja.

Jika ditarik maknanya secara

logika, Allah SWT menyerukan wanita-

wanita muslimah untuk menutup aurat

mereka agar dapat dikenal dan terjaga

kehormatannya. Itu berarti apa yang

diserukan Allah SWT ialah suatu kewajiban,

dan apa yang wajib di sini? Yaitu menutup

aurat bukan kain kudung, gamis, pakaian,

celana dan sebagainya. Namun, kecerdasan

logika manusia tentu dapat menangkap

makna tersebut bahwasannya untuk

menutup aurat tentu kita membutuhkan

hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya.

Jadi, kain kudung, gamis, rok, baju dan

sebagainya merupakan alat kita untuk

memenuhi kewajiban menutup aurat.

Seruan Al lah SWT Kepada Kaum

Muslimah (khususnya).

Untuk menyakinkan argumen di

atas, maka saya suguhkan firman Allah

mengenai pakaian sebagai alat untuk

menutup aurat. Dalam Q.S. Al A'raf (7): 26.

Allah SWT berfirman:

“Hai, anak Adam! Sesungguhnya

Kami telah menurunkan kepadamu

pakaian untuk menutupi auratmu

d a n p a k a i a n i n d a h u n t u k

perhiasan. Dan pakaian takwa

itulah yang paling baik. Yang

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 11: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

Jika mengenakan jilbab alias pakaian sesuai

syari'at tentu sinar matahari diserap oleh

kulit kita sesuai kebutuhan saja sehingga

jaringan kolegen dan elastin berperan

penting dalam menjaga keindahan dan

kelenturan kulit kita. So, pakaian ketat,

mini dan transparan? No way.

Salam cinta.

Alhamduli l lahirobbil 'a lamin.

Semoga tulisan ini memberikan manfaat

bagi para pembaca, jika terdapat kekeliruan

dalam penulisan baiknya saling meng-

ingatkan karena penulis juga manusia biasa

yang penuh kekurangan. Saya berharap agar

terhindar dari penyakit hati agar tulisan ini

mendapatkan barakah dari-Nya. Jika

terdapat manfaat dan kebenaran dari Allah

SWT, maka Dia-lah yang memberikan

rahmat tersebut sehingga saya dapat

menyampaikannya kepada para pembaca.

Jazakallah, syukron katsir. Salam cinta dari

saya , SEMANGAT MENUNTUT ILMU

KARENA-NYA.

Masa putih abu hampir usai.

Pendaftaran mahasiswa baru pun sudah

dibuka oleh panitia dari masing-masing

universitas. Banyak teman-temanku yang

merasa bingung memilih universitas guna

melanjutkan pendidikan mereka. Jakarta,

Bandung, Bogor, Purwokerto, Semarang,

Yogyakarta, Surabaya dan kota-kota besar

lainnya adalah nama kota impian bagi mereka

yang tinggal di pelosok daerah tetapi ingin

lanjutkan pendidikannya di perantauan.

Seperti manusia normal pada

umumnya, aku pun merasa bingung. Akan

tetapi , kebingunganku tak seumum

kebingungan teman-temanku. Aku ingin

sekali kuliah, bukan karena gengsi ataupun

malu, tapi karena aku ingin memperdalam

ilmu. Namun aku bingung, apakah orang

miskin sepertiku bisa melanjutkan kuliah?

Padahal, aku ingin sekali melanjutkan

pendidikan di jurusan yang aku idam-idamkan

sedari dulu, yaitu jurusan seni, baik itu seni

rupa ataupun seni musik.

Aku teringat sebuah lirik lagu yang

kudengar saat aku melintasi sebuah kios kaset-

kaset bajakan di kaki lima.

“Ketika mimpimu yang begitu indah

tak pernah terwujud.. Ya, sudahlah..”

Entah, lirik lagu siapa itu. Yang jelas,

lagu itu sukses mematahkan anganku.

Belakangan ini aku mendapat informasi dari

kawanku mengenai lagu tersebut. Ternyata

pencipta lagu tersebut adalah Bondan. Aku

bingung. Padahal, setauku Pak Bondan itu

adalah sang spesialis masalah kuliner. Iya kan?

***

Aku adalah anak pertama dari lima

bersaudara. Nama ku Muhammad Sebastian

CERPENAditya Eko Prasetyo “Bondit”

UNIVERSITAS KAKI LIMA

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 12: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

Ayahku hanyalah supir angkot. Walaupun

demikian, kami tetap merasa cukup.

Suatu ketika, saat aku baru masuk

SMA, musibah menimpa keluarga kami.

Ayahku, sang driver, mengalami kecelakaan

ketika sedang bekerja. Angkotnya masuk ke

jurang sedalam lima meter. Padahal, ayah tak

sedang mabuk ataupun memakai narkoba

l ayaknya o rang-o rang yang pe rnah

diberitakan di televisi. Bukan pula akibat dari

kebut-kebutan ala kompetisi mobil balap

Formula One (F1) . Ayah hanya ingin

menghindari seekor kucing yang secara tiba-

tiba melintas di jalan. Untungnya, keadaan

angkot sepi. Hanya ada ayahku.

Warga yang menyaksikan kejadian

itu langsung menolong ayah dan mebawanya

ke rumah sakit. Sebagian warga menghubungi

keluarga kami yang informasinya mereka

dapatkan melalui KTP yang tersimpan di

dompet ayah.

“Benar dengan rumah Bapak Tejo?”

Tanya beberapa orang warga yang tak pernah

keluarga kami kenal sebelumnya.

“Iya, betul sekali. Ada perlu apa

mas?” Tanya ibuku heran.

“Bapak Tejo kecelakaan, mobilnya

masuk jurang. Sekarang beliau dirawat di

Rumah Sakit Pasti Sembuh, Bu”. Jelasnya.

“A..apa?! Terus mobilnya bagaimana?

Rusak?” Polos ibu bertanya.

“Lho kok, mobilnya yang ditanya?

Ayo segera ikut saya ke Rumah Sakit!”

Sesampainya di rumah sakit, kami

langsung memasuki ruangan ayah dirawat.

Ternyata, kondisi ayahku cukup parah. Kaki

kanannya hancur karena terhimpit oleh

Pratama. Adik-adikku, Muhammad Dwi Erik

masih SMP kelas tiga, Muhammad Tri Alex

SMP kelas satu, Muhammad Ronaldo

Pamungkas SD kelas lima, dan Aning yang

masih berusia satu tahun kurang satu bulan

empat setengah hari. Orangtua ku memang

menaruh harapan besar pada anak-anaknya

melalui nama. Mereka berharap agar nasib

kami serupa dengan pemilik nama-nama

tersebut yang notabene adalah nama orang-

orang sukses terdahulu. Padahal nama

orangtua ku sangatlah Jawa, Surti dan Tejo.

Usut punya usut, Aning adalah anak yang

kelahirannya tidak diharapkan. Padahal,

dengan kondisi ekonomi yang sedemikian

terbatas, empat orang anak dirasa sudah

terlalu banyak. Namun, ternyata Tuhan

menitipkan satu anak lagi pada orangtuaku,

anak perempuan. Maka dari itu, orangtua ku

memberinya nama yang berbeda dengan

nama keempat kakanya. Aning, yang berarti,

Ana Maning (Indonesia: Ada Lagi).

Aku tinggal disebuah rumah

sederhana, namun masih cukup untuk

ditempati oleh kami bertujuh. Tetanggaku,

Hercules Robinhood, adalah teman satu

sekolah dan satu angkatan, tapi kita tak kenal

dekat, walaupun tiap berjumpa kita selalu

melempar sapa. Ia adalah anak orang kaya,

berbanding terbalik denganku yang serba

kekurangan.

Meskipun hidup dalam ekonomi

yang kurang, orangtuaku sangatlah peduli

akan pendidikan. Mereka berharap, agar

hidup anak-anaknya tak seperti kehidupan

mereka. Ibu dan Ayah hanyalah tamatan SD.

Ibuku bekerja sebagai buruh cuci, sedangkan

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 13: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

bagian-bagian mobil yang cukup berat. Tapi

aku masih bersyukur, ayah tidak meninggal

dan masih sadar, meskipun kerap merintih

sakit, terutama di kaki kananya. Oleh karena

itu, Dokter merekomendasikan keluarga kami

agar kaki kanan ayah segera diamputasi.

“Bapak harus segera diamputasi,

Bu. Kondisi kakinya sudah parah.” Kata dokter

kepada ibu.

“Amputasi itu apa, Dok? Sejenis

pekerjaan kah?” Polos ibu menjawab.

Aku merasa malu akan pertanyaan

yang diajukan oleh ibuku. Akupun langsung

menarik ibu ke belakang sembari berbisik.

“Itu Akuntansi, Bu ! Ibu tidak tahu

amputasi? Amputasi itu.. Apa ya? Kasih tau

nggak ya? Pokoknya, yang jelas nanti kaki

bapak harus dipotong.” Jelasku.

Setelah ibu mendapatkan kosakata

baru dariku, ibu meminta dokter agar ia diberi

waktu untuk dapat mendiskusikannya

dengan ayah.

Singkat cerita, ibu dan ayah

menyepakat i agar kak i kanan ayah

diamputasi. Sebuah keputusan berat yang

harus dilakukan memang. tapi tak mengapa,

kesembuhan ayah adalah segalanya. Soal

biaya? Ibu pun sudah berusaha pinjam

kesana-kemari sampai uangnya cukup untuk

membiayai kebutuhan ayah yang cukup

mahal meskipun ada dana subsidi yang

meringankan biaya selama di rumah sakit.

Semenjak itu, kondisi ekonomi

keluarga kami mengalami krisis yang dahsyat.

Ayahku pengangguran. Ia sudah tua

ditambah lagi dengan kondisi kakinya yang

tidak sempurna. Mau kerja apalagi? Akan

tetapi, aku masih bersyukur memiliki orangtua

s e p e r t i o r a n g t u a k u . M e r e k a t e t a p

m e n g i n g i n k a n a n a k - a n a k n y a u n t u k

melanjutkan sekolah. Ya, hanya sekolah saja,

tidak sampai kuliah.

***

Aku melamun sendirian dihalaman

kelas saat jam istirahat berlangsung. Tak

seperti kebanyakan teman-temanku yang

sibuk bolak-balik ke ruang BK untuk konsultasi

mengenai perguruan tinggi mana yang harus

mereka pilih. Kebingungan akan ambisi kuliah

menghantuiku terus menerus dalam lamunan.

Aku ingin sekali melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi, tapi, di sisi lain, kondisi

ekonomi keluarga memaksaku untuk bekerja,

bukan kuliah.

“Hei, bro!” Aditya, Eko, dan Prasetyo

mengagetkanku.

“Wah, kalian ini ! Jantungku hampir

copot nih !” Marahku.

“Santai lho bro.. haha.. kamu kenapa?

Mukamu kok asem banget?” Tanya Adit

padaku.

“Aku nggak apa-apa kok.” Sahutku.

“Ah bohong! Mendingan kamu ikut

kami deh” kata Eko.

“Kemana?” Jawabku.

“Konsu l tas i ke Pak Armando

mengenai perguruan tinggi. Bagaimana? Ikut

yuk?” Prasetyo mengajak.

Sebenarnya aku ingin sekali ikut, tapi,

aku khawatir, aku khawatir akan mimpiku yang

mungkin akan semakin melambung dan

membuatku semakin terbang menghayal bila

aku ikut dengan mereka.

“Aku menyusul.” Jawabku bohong.

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 14: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

Aditya, Eko dan Prasetyo adalah

sahabatku. Kami berempat ingin sekali

melanjutkan pendidikan di perantauan yang

sama. Namun, sepertinya hanya mereka

bertiga saja yang berangkat. Aku tak ikut.

Aku tetap disini untuk membantu ibuku

bekerja. Ya, mencari uang untuk membiayai

sekolah adik-adikku sampai tamat sekolah.

***

Singkat cerita, pelepasan SMA telah

berlangsung. Bak anak panah, teman-teman

ku, termasuk ketiga sahabatku pun meluncur

ke perantauan-perantauan yang mereka

impikan, kecuali aku. Selepas masa sekolah

berakhir, aku bekerja sebagai pegawai

pengisian bahan bakar kendaraan bermotor

atau orang lebih akrab menyebutnya pom

bensin yang lokasinya tak jauh dari rumah.

Selain menjadi pegawai pom, aku memiliki

pekerjaan sampingan, yaitu mengamen.

Menyadar i bakat musikku, aku me-

manfaatkannya sebagai mata pencaharian.

Awalnya memang berat. Aku harus

bergaul dengan orang yang memiliki latar

belakang berbeda. Mulai dari preman,

pemabuk, pengguna narkoba dan lain

sebagainya. Namun, lambat laun aku mulai

beradaptasi dengan lingkungan itu. Aku

mencoba untuk menerima kondisi yang ada

tanpa harus ikut melakukan hal serupa

dengan yang mereka lakukan.

Aku banyak belajar dari lingkungan

yang menurut sebagian besar orang “buruk”

dan “harus dijauhi”. Mungkin sebagian besar

orang hanya melihat mereka sepintas. Seperti

melihat lautan yang permukaannya dipenuhi

dengan sampah. Padahal jika kita sempatkan

sedikit waktu untuk menyelami lautan itu, tak

tertutup kemungkinan bahwa dasar dari lautan

yang penuh sampah di permukaan, serupa

dengan dasar laut Bunaken atau Lombok yang

keindahannya sudah diakui dunia. Benar saja,

di balik gaya mereka yang polos dan apa

adanya itu, mereka mengajarkan ku tentang

arti dari solidaritas. Mereka mengajarkan ku

bagaimana menghadapi kerasnya kehidupan

dunia.

Uang hasil mengamen dan bekerja di

pom bensin aku sisihkan untuk diriku sendiri

dan keluarga. Cukup tak cukup, harus cukup.

Aku harus tetap bisa menghadapi hari-hari

keras ini yang terus berjalan. Sedikit demi

sedikit aku sisihkan uang hasil kerja untuk

ditabung.

Mengingat kegemaranku akan seni

rupa, aku diam-diam membelanjakan uang

yang ku tabung untuk membuka usaha lukisan

dan karikatur. Usaha ini tanpa izin, karena aku

hanya berjualan di kaki lima yang sewaktu-

waktu bisa saja di gerebek oleh Satpol PP. Tapi

tak mengapa, aku sudah memperhitungkan

segala risiko yang akan terjadi.

Hari demi hari terus ku lewati.

Lambat laun aku mulai menikmati aktifitas ini.

Siang hingga sore membuka usaha lukisan,

selepas shalat Isya mengamen, dan malam

harinya aku menjaga pom bensin sampai pagi,

hari minggu libur. Impian ku akan kuliah ku

kubur dalam. Mungkin, suatu saat nanti akan

tiba masa dimana aku harus membongkar

kuburan itu dan ku gapai lagi mimpi-mimpi

masa laluku.

***

Matahari mulai meninggi di hari

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 15: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

minggu. Hari dimana aku berikan hak

tubuhku untuk beristirahat, berdiam di rumah

berbagi kasih dengan keluarga. Kunikmati

betul keluangan ini. Duduk aku di teras rumah

menemani Ayah yang sedang melihat adik-

adiku bermain. Tak lama, lewatlah Hercules,

tetanggaku, di depan rumah. Ia melanjutkan

kuliahnya di salah satu Universitas swasta

yang ada di Jakarta.

“Lagi libur Her?” Sapaku.

Aku pun menghampirinya, ber-

harap Ia mau berbagi cerita selama Ia menjadi

Mahasiswa di Jakarta.

“Iya nih, Bas. Kamu juga lagi libur?

Kuliah dimana sekarang?” Tanya Hercules.

Aku pun bingung harus menjawab

apa. Antara malu, malu dan malu.

“Hmm.. Aku nggak kuliah Her.

Sekarang aku bekerja membantu orangtuaku.

Bagaimana kuliahmu?” jawabku malu.

“Kuliah? Aku bosan, Bas. Banyak

sekali tugas. Dosen jarang masuk. Hidup di

perantauan pun tak enak. Maka dari itu,

hampir setiap minggu Aku pulang ke rumah.

Oh iya, Aku buru-buru nih, Aku duluan ya,

Bas” Jawabnya.

“Oke Her !” Tangkisku.

Sejenak aku berpikir. Ternyata ada

juga orang yang tak menikmati kesempatan

mendapatkan pendidikan di perguruan

tinggi. Entah apa yang membuat orang itu tak

be tah . Padaha l se tauku , ku l i ah i tu

menyenangkan. Pendapatku semakin kuat

setiap kali mendengar cerita dari ketiga

sahabatku yang sampai saat ini masih aktif

berkomunikasi dengan ku, walau hanya lewat

pesan singkat telepon genggam. Sudah

hampir satu semester, ketiga sahabatku tak

pulang kampung. Mereka bilang, bahwa

mereka begitu menikmati kuliah di jurusan

yang mereka pi l ih. Terlebih, kegiatan

organisasi yang mereka ikuti membuat waktu

mereka semakin sempit untuk pulang

kampung.

Akupun kerap bertukar cerita akan

pengalaman ku kepada mereka. Ternyata,

mereka mendukung kegiatan ku, mulai dari

mengamen, membuka usaha lukisan dan

menjadi petugas pom bensin. Bahkan,

terkadang mereka mengaku kagum akan

diriku yang begitu sabar menghadapi

tantangan hidup. Mereka pun menjulukiku

sebagai “Mahasiswa Universitas Kaki Lima,

Jurusan Seni dan Kewirausahaan”. Dosen ku

adalah “mereka-mereka” yang dianggap oleh

sebagian besar orang sebagai sampah

masyarakat. Mahasiswa pun sama, namun tak

beralmamater. Tak kenal yang namanya tugas,

skripsi dan wisuda, apalagi toga.

***

“Ya Sudahlah” bukanlah kalimat

ratapan orang yang berputus asa. Ia adalah

ungkapan keikhlasan akan keputusan yang

telah Tuhan beri. Ia adalah ungkapan

kepercayaan bahwa Tuhan pasti akan

menunjukan jalan lain, yang terbaik tentunya.

Setidaknya, itu menurut pendapat dan

pengalamanku.

Oh iya, belakangan ini Aku mendapat

informasi bahwa pencipta lagu “Ya Sudahlah”

adalah Bondan Prakoso dan Fade 2 Black,

bukan Bondan Winarno sang spesialis

makanan itu.

Ya sudahlah.

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

Page 16: Al-Ukhuwah -   · PDF fileanggota Ikhwanul Muslimin lainnya nampak sekali mengada-ada. Presiden dan anggota Ikh-wanul Muslimin dituduh me-lakukan pembunuhan, penghasutan pem

Megha

COMIC SOON

Cooming Soon

- Seminar Nasional

Kepenulisan

-Tabligh Akbar

-Warung Hati

-Daurah Mar’atus Shalihah

-Galeri Seni

-Ice Cream 2

AL-UKHUWAH Edisi 5 (September 2013)

THEGREATFAMILY