6
ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER 1. Alasan Pentingnya Etika Komputer James Moor menyatakan ada tiga alasan utama mengapa etika komputer sangat penting bagi masyarakat. Kelenturan logika Yang dimaksud dengan kelenturan logika oleh Moor adalah kita mampu memprogram komputer untuk melakukan apa pun yang kita inginkan. Faktor transformasi Alasan lain mengapa etika komputer menjadi demikian penting karena terbukti bahwa penggunaan komputer telah mengubah secara drastis cara-cara kita dalam melakukan sesuatu. Inilah yang dimaksud dengan factor transformasi

Alasan Di Balik Etika Komputer

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Alasan Di Balik Etika Komputer

ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER

1. Alasan Pentingnya Etika KomputerJames Moor menyatakan ada tiga alasan utama mengapa etika komputer sangat penting bagi masyarakat.• Kelenturan logika

Yang dimaksud dengan kelenturan logika oleh Moor adalah kita mampu memprogram komputer untuk melakukan apa pun yang kita inginkan.

• Faktor transformasiAlasan lain mengapa etika komputer menjadi demikian penting karena terbukti bahwa penggunaan komputer telah mengubah secara drastis cara-cara kita dalam melakukan sesuatu. Inilah yang dimaksud dengan factor transformasi

Page 2: Alasan Di Balik Etika Komputer

• Faktor tidak terlihatAlasan ketiga perlunya etika komputer karena pada umumnya masyarakat memandang komputer sebagai “kotak hitam” karena semua operasi internal komputer tidak dapat dilihat langsung. Tersembunyinya operasi internal komputer membuka peluang untuk membuat program-program secara tersembunyi, melakukan kalkulasi kompleks secara diam-diam, bahkan penyalahgunaan dan pengrusakan yang tidak terlihat

Page 3: Alasan Di Balik Etika Komputer

ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER (Lanjut)

2. Hak Masyarakat dan KomputerMasyarakat tidak hanya mengharapkan pemerintah dan kalangan bisnis untuk menggunakan komputer dengan cara yang etis, tetapi juga mempunyai hak-hak tertentu yang terkait dengan komputer. Penggolongan hak asasi manusia dalam area komputer yang dipublikasikan secara luas adalah PAPA yang ditulis oleh Richard O. Manson. Manson menciptakan istilah PAPA untuk menunjukkan empat hak asasi masyarakat dalam hal informasi. Istilah PAPA adalah singkatan dari Privacy ,Accuracy ,Property dan Accesibility (Kerahasiaan , Keakuratan ,Kepemilikan dan Kemudahan Akses).

Page 4: Alasan Di Balik Etika Komputer

3. Hak untuk KerahasiaanHakim Agung Louis Brandeis dihargai sebagai orang yang memperkenalkan “the right to be let alone” (hak untuk berada seorang diri). Manson merasa bahwa hak ini terancam oleh dua kekuatan. Pertama, kemampuan komputer yang semakin meningkat telah dimanfaatkan untuk kegiatan pengintaian atau memata-matai pihak-pihak tertentu. Yang kedua, meningkatnya nilai informasi dalam pengambilan keputusan. Pemerintah pusat memberikan perhatiannya terhadap masalah ini dalam Akta Tentang kerahasiaan Pribadi pda 1974 (Privacy Act). Namun, akta ini hanya berlaku terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut Manson, pembuat keputusan memberikan nilai yang sangat tinggi terhadap informasi sehingga mereka sering melanggar batas kerahasiaan pihak lain untuk mendapatkan informasi yang mereka perlukan.

ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER (Lanjut)

Page 5: Alasan Di Balik Etika Komputer

ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER (Lanjut)

4. Hak untuk KeakuratanKomputer memiliki potensi untuk mencapai tingkat ketelitian yang tidak dapat dicapai oleh sistem nonkomputer. Walaupun komputer memiliki potensi ini, tetapi tidak selalu tercapai. Ada beberapa sistem berbasis komputer menghasilkan lebih banyak kesalahan disbanding kesalahan yang dapat ditoleransi oleh sistem maual.

5. Hak untuk KepemilikanKepemilikan intelektual yang pada umumnya ada dalam bentuk program komputer. Penjual perangkat lunak dapat melindungi hak-hak kepemilikan intelektual mereka dari pencurian kepemilikan intelektual dengan menggunakan hak cipta, hak paten dan persetujuan lisensi.

Page 6: Alasan Di Balik Etika Komputer

ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER (Lanjut)

6. Hak untuk Mendapatkan Aksesinformasi yang tersedia untuk masyarakat umum ada dalam bentuk dokumen yang dicetak pada kertas atau gambar mikro yang dapat diperoleh di perpustakaan. Sekarang informasi-informasi ini banyak yang telah dikonversike database yang bersifat komersial sehingga sulit untuk diakses oleh masyarakat luas. Untuk mengakses informasi ini, seseorang harus memiliki perangkat keras dan lunak komputer yang diperlukan dan membayar biaya akses. Dengan fakta bahwa komputer dapat mengakses data jauh lebih cepat dan mudah dibandingkan teknologi lain, adalah hal yang ironis bila hak untuk akses terhadap database menjadi masalah etika di zaman serba terkomputerisasi.