Upload
hilmia-fahma
View
62
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ALAT DAN CARA KERJAA. Alat yang dipergunakan:
1. Spirometer: ada 2 jenis, yaitu spirometer terbuka dan spirometer tertutup. Yang digunakan dalam pratikum adalah spirometer tertutup. Ada 4 jenis spirometer tertutup yang dapat dipergunakan dalam pratikum di sini:
a. Spirometer Collin
b. Spirometer Chest
c. Spirometer Harvard
d. Spirometer Palmer
2. Timbangan dan Pengukur Tinggi Badan
3. Barometer air raksa
4. Penjepit Hidung dan mouth piece
5. Kertas spiogram
Gambar 1 : Skema Spirometer
B. Cara perhitungan
I. Pengukuran Kapasitas Vital
1. Meletakkan sungkup spirometer pada posisi paling rendah. Menutup hubungan spirometer dengan udara luar dan mengisi spirometer dengan oksign murni. Berikutnya menghidupkan aliran listrik dan menjalankan drum pencatat dengan kecepatan yang paling rendah.
2. Memasang mouth piece pada pipa spirometer dan meletakkan karet mouth piece di antara gigi dan bibir, kemudian menjepit hidung dengan penjepit hidung sehingga orang coba bernapas melalui mulut. Selama percobaan orang coba harus dalam posisi berdiri.
3. Setelah orang coba terbiasanya bernapas melalui mouth piece, maka membuka hubungan antara mulut dengan spirometer.
4. Memerintahkan orang coba bernapas seperti biasa ke dalam spirometer sebanyak kurang lebih 5 kali (untuk menghitung TV), setelah itu orang coba melakukan perhitungan KV one stage dan two stage.
5. Mengubah hasil yang diperoleh dalam kondisi ATPS ke BTPS dengan rumus:
Di mana:
P1 = P Barometer ruangan P uap air pada suhi ruanganV1 = Volume yang dicatat oleh spirometer (dalam ATPS)T1 = 273 + Temperatur ruangan dalam derajat Celcius
P2 = P barometer ruangan P uap air pada suhu tubuh
V2 = Volume yang dicari (dalam BTPS)
T2 = 273 + temperatur tubuh dalam derajat celcius (gambar 1)
DISKUSI
Harga Standar Kapasitas Vital:
Pertanyaan:
1. Berapa persenkah harga KV yang didapat (dalam BTPS) dibanding dengan harga standar?
Jawab:
MC 1 (Putri)
One Stage:
V2 = 2532 mL
% KV = ( 2532 / 3390 ) x 100% = 0,7469 x 100 = 74,69%Two Stage:
V2 = 2147 mL
% KV = ( 2147 / 3390) x 100% = 0,6333 x 100% = 63,33%
MC2 (Candra)
One Stage:
V2 = 4139 mL
% KV = ( 4139 / 4208 ) x 100% = 0,9836 x 100% = 98,36%Two Stage:
V2 = 3020 mL
%KV = ( 3020 / 4208 ) x 100% = 0,7177 x 100% = 71,77 %2. Normalkah paru dari orang tersebut?
Jawab:
MC1 (Putri) ( Kurang dari Normal
MC2 (Candra) ( Mendekati Normal
PENGUKURAN KAPASITAS VITAL PAKSAAN = FORCED VITAL CAPACITY (FVC) Cara Kerja:
Memerintahkan orang coba untuk menghirup udara dari spirometer semaksimal mungkin, menahan sebentar kemudian menghembuskan udara pernapasan ke dalam spirometer dengan sekuat-kuatnya, sementara itu drum pencatat diputar dengan kcepatan paling tinggi (20 mm/detik). Di sini dapat diukur jumlah udara yang dihembuskan secara maksimal pada detik pertama (FEV1), detik kedua (FEV2) dan detik ketiga (FEV3), yang dibandingkan dengan jumlah udara yang dikeluarkan pada Kapasitas Vital Paksaan.
Gambar 2. Grafik FVC dan FEV1Pertanyaan:
1. Udara dari bagian mana yang diekspresikan pada detik pertama, kedua dan ketiga?
Jawab:
FEV1 = pernapasan atas
FEV2 = pernapasan atas bawah
FEV3 = pernapasan bawah
Forced ( garis lurus2. Bagaimana kesan anda terhadap paru-paru orang coba?
Jawab:
Dilihat dari perhitungan:MC1 (Putri) ( normal
MC2 (Candra) ( abnormal
3. Diantara FEV1, FEV2, dan FEV3, manakah yang paling cocok untuk mendeteksi kelainan paru secara epidemiologik dan manakah yang secara faali?
Jawab:
Untuk mendeteksi kelainan paru : FEV1PENGUKURAN KAPASITAS PERNAPASAN MAKSIMAL (KPM)
KPM adalah jumlah udara yang dapat dihisap atau dihembuskan secara maksimal selama satu menit.
Cara Kerja: (Menggunakan spirometer Harvard)
1. Memerintahkan orang coba bernapas secepat-cepatnya dan semaksimal mungkin dari dan ke dalam spirometer, sementara itu drum pencatat diputar dengan kecepatan sedang (10 mm/detik) selama 12 detik.2. Besarnya amplitudo pada setiap kali napas diukur, demikian pula banyaknya frekuensi napas yang terjadi selama 12 detik tersebut.
3. Besarnya Kapasitas Pernapasan Maksimal = Volume Tidak maksimal tiap kali bernapas x frekuensi pernafasan selama 12 detik x 60/12 L/menitDiskusi:
Harga Standar KPM:
LPT = Luas Permukaan TubuhPertanyaan:
Hitunglah harga KPM standard dan bandingkan dengan hasil perhitungan dari percobaan anda, normalkah harga tersebut?Jawab:
MC1 = (KPM / KPM Standar) x 100% = (5448,586 / 9281,806) x 100% = 0,5870 x 100% = 58,70%MC2 = (KPM / KPM Standar) x 100% = (14404,6 / 13325,268) x 100% = 1,081 x 100% = 108,1%Cara Pemeriksaan FEV11. Dibandingkan dengan FVC
____________ ( disebut normal bila > 75%
2. Dibandingkan dengan FEV1 standar
_______________ ( disebut normal bila > 80%
3. ____________________ ( disebut normal bila > 80%
____________ FVC standar
Harga Standar FEV1:
Batasan:
Normal : bila FEV1 hitung > 80% harga standar
Obstruksi ringan: bila FEV1 hitung < 80% dan > 60% harga standarObstruksi sedang: bila FEV1 hitung < 60% dan > 40% harga standarObstruksi berat: bila FEV1 hitung < 40%Untuk harg a relatif, perbandingan (rasio ) FEV 1 dan FVC dalam satuan persen hanya tergantung pada umur saja:
Batasan :
Normal
: Bila ratio hitung > 80% harga standar
Obstruksi ringan : Bila ratio hitung < 80% dan >60% harga standar
Obstruksi sedang : Bila ratio hitung < 60% dan >40% harga standar
Obstruksi berat : Bila ratio hitung < 40% harga standar
Harga normal FVC
Batasan :
Normal
: Bila FVC hitung >80% harga standar
Restriksi ringan : Bila FVC hitung < 80% dan >60% harga standar
Restriksi sedang : Bila FVC hitung < 60% dan >40% harga standar
Restriksi berat : Bila FVC hitung < 40%
Keterangan :
Umur: dalam tahun
TB: tinggi badan dalam cm
C: constanta, C=0, bila umur < 21 tahun dan C=1, bila umur >21 tahun
__________ = _______
Pria = { 27,63 (0,112 X umur dalam tahun)} X tinggi badan dalam cm
Wanita = { 21,78 (0,101 X umur dalam tahun)} X tinggi badan dalam cm
P1 x V1
P2 x V2
T1
T2
FEV 1
Pria = { 86,5 (0,522 X umur dalam tahun)} X LPT dalam m2
Wanita = { 71,3 (0,474 X umur dalam tahun)} X LPT dalam m2
FVC
FEV1
FEV 1 standar
FEV 1
FVC
FEV 1 standar
FEV2 Wanita = -2,39 + (0,017 x umur) + (0,029 x TB) + {(0,85 x C) (0,039 x C x umur)}
FEV1 Pria = -4,002 + (0,048 x umur) + (0,039 x TB) + {(1,49 x C) (0,074 x C x umur)}
Ratio FEV1/FVC wanita = 97,89 (0,318 x umur dalam tahun)
Ratio FEV1 / FVC pria = 96,63 (0,365 x umur dalam tahun)
FVC wanita = -3,37 + (0,028 x umur) + (0,036 x TB) + {(1,00 x C) (0,0458 x C x umur)}
FVC pria = -5,44 + (0,061 x umur) + (0,048 x TB) + {(1,62x C) (0,074 x C x umur)}