Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
52
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020
EFEKTIVITAS MIKROKAPSUL OLEORESIN FULI PALA (Myristica fragrans
HOUTT) SEBAGAI PENGAWET DAGING AYAM BROILER
[Effectivity of Microcapsil Mace Nutmeg(Myristica fragrans HOUTT) Oleoresin as
Preservative of Boiler Chicken Meat]
Alston Millan*, Yohanis Sirante
Program Studi Budidaya Tanaman Perkebuanan, Politeknik Malinau
*Email korespondensi: [email protected]
Diterima: 25 Agustus 2019
Disetujui: 21 Maret 2020
DOI: /10.23960/jtihp.v25i1.52-61
ABSTRACT
Nutmeg oleoresin microcapsules are the solid, liquid, and gas coating technology
of the nutmeg fruit. The purpose of this study was to know how mace nutmeg oleoresin
microcapsules could preserve the broiler chicken meat at room temperature during 4 days
of observation. The experimental design used was a Completely Randomized Design
(CRD) consisting of 5 treatments with mace concentration of nutmeg microcapsules oleo-
resin (0, 50, 100, 150, and 200) ppm. The variables observed were water content, pH val-
ue, total microbes, and organoleptic properties (color, aroma, and texture). The results
showed that mace nutmeg oleoresin microcapsules did not affect (p> 0.05) water content
and sensory properties of broiler chicken meat, but had a significant effect (p <0.05) on
the pH value and total microbe at the same day of room temperature storage. Panel or-
ganoleptic test results on the level of preference for meat color, aroma, and texture of
chicken meat were in the range score of 3 (somewhat like) to 4 (somewhat dislike). The
treatments of nutmeg oleoresin did not affect (p> 0.05) on color, the aroma, and the tex-
ture of broiler chicken meat. This research shows that marinating using oleoresin micro-
capsules has not been effective as a preservative to broiler chicken meat at room tempera-
ture.
Keywords: chicken meat, mace nutmeg oleoresin microcapsules
ABSTRAK
Mikrokapsul oleoresin fuli pala merupakan teknologi penyalutan padatan, cairan
dan gas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mikrokapsul oleoresin
fuli pala dapat mengawetkan daging ayam broiler pada suhu ruangan selama 4 hari.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri
dari 5 perlakuan konsentrasi mikrokapsul fuli pala yaitu 0, 50, 100, 150, dan 200 ppm.
Variabel yang diamati adalah kadar air, nilai pH, total mikroba dan sifat organoleptik
(warna, aroma dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging ayam broiler
yang direndam menggunakan mikrokapsul oleoresin fuli pala tidak berpengaruh
(p>0,05) terhadap kadar air dan uji organoleptik (warna, aroma dan tekstur), tetapi
berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai pH dan total mikroba pada hari yang sama
(0, 2, dan 4) dan disimpan pada suhu ruang. Hasil uji organoleptic panelis pada tingkat
kesukaan terhadap warna daging, aroma dan tekstur daging ayam berada pada kisaran
angka 3 (agak suka) sampai 4 (agak tidak suka). Penelitian ini menunjukan bahwa
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020 53
mikrokapsul oleoresin fuli pala belum efektik sebagai pengawat daging broiler ayam
pada suhu ruang.
Kata kunci: daging ayam, mikrokapsul oleoresin fuli pala
PENDAHULUAN
Salah satu bahan pangan yang se-
ring dikonsumsi oleh masyarakat adalah
daging ayam broiler. Daging ayam broiler
banyak mengandung nutrisi seperti protein,
lemak, mineral, karbohidrat dan vitamin.
Kandungan nutrisi yang tinggi pada daging
ayam broiler sangat baik untuk perkem-
bangbiakan mikroorganisme yang menye-
babkan kebusukan dan kerusakan. Kerusa-
kan pada daging ditandai dengan adanya
perubahan fisik dan perubahan kimia
(Windiyartono et al., 2016). Menurut
Soeparno (2011), pengawetan merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan daya
simpan daging segar maupun produk da-
ging olahan. Proses pengawetan pada dasar
-nya memperlambat laju pertumbuhan
maupun perkembangan mikroorganisme
didalam daging, bisa menggunakan garam
(Raharjo, 2015), gula (Evanuarini et al.,
2011), atau rempah-rempah (Arrizqiyani et
al., 2017) .
Penggunaan rempah-rempah seba-
gai pengawet alami sudah banyak diguna-
kan untuk menghambat terjadinya kerusa-
kan daging (Arrizqiyani et al., 2017). Salah
satu bahan alami yang berfungsi sebagai
bumbu, flavor dan sekaligus sebagai pe-
ngawet dalam pangan atau makanan adalah
fuli pala (Myristica fragrans Houtt). Fuli
pala mampu sebagai anti mikroba dan anti-
bakteri (Rastuti et al., 2012; Agustinisari et
al., 2014), antioksidan (Wijayanti et al.,
2018; Wibowo et al., 2018), serta antifungi
(Agaus dan Agaus, 2019).
Penggunaan fuli pala dalam bentuk
utuh, irisan, bubuk dan oleoresin memiliki
kelemahan seperti oleoresin tidak larut
dalam air, sehingga perlu membuat mikro-
kapsul dari oleoserin fuli pala.
Penelitian mengenai penggunaan
mikrokapsul sudah pernah dilakukan oleh
Khasanah et al. (2015), yang membuat
mikrokapsul menggunakan kombinasi gum
arab, maltodekstrin dan susu skim sebagai
enkapsulan untuk mengetahui sifat mikro-
kapsul oleoresin daun kayu manis secara
fisik dan kimia.
Penelitian tentang penggunaan
mikrokapsul oleoresin fuli pala belum
pernah dilakukan, sehingga perlu dilakukan
penelitian tentang penggunaan mikrokapsul
oleoresin fuli pala terhadap daging ayam
broiler. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana mikrokapsul oleo-
resin fuli pala dapat mengawetkan daging
ayam broiler.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah daging ayam broiler
bagian dada/breast sebanyak 4 kg yang di-
peroleh dari Pasar Induk Malinau dan
mikrokapsul oleoresin fuli pala yang di-
peroleh dari hasil penelitian sebelumnya
sebanyak 200 gram. Peralatan yang dipa-
kain pada penelitian ini adalah pH meter,
oven, desikator, cawan petri, alat-alat
gelas, kertas krep, timbangan analitik, auto-
clave, incubator, plastik vacuum, botol
sampel, lampu spritus, jarum ose, kapas,
masker, sarung tangan untuk analisis total
mikroba.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tang-
gal 01 s.d. 06 Agustus 2019 di Laborato-
rium UPTD Pupuk Organik Hayati Dinas
Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Rancangan percobaan aplikasi
mikrokapsul pada daging ayam broiler
54
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020
menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL)dengan tiga ulangan dan lima perla-
kuan, yaitu P1= konsentrasi mikrokapsul
oleoresin fuli pala 0 ppm; P2= konsentrasi
mikrokapsul oleoresin fuli pala 50 ppm;
P3= konsentrasi mikrokapsul oleoresin fuli
pala 100 ppm; P4= konsentrasi mikro-
kapsul oleoresin fuli pala 150 ppm; P5=
konsentrasi mikrokapsul oleoresin fuli pala
200 ppm. Analisis data dihitung meng-
gunakan analisa statistik dan dilanjutkan
dengan uji lanjutan DMRT apabila ada
perbedaan antar perlakuan menggunakan
aplikasi SPPS versi 23, (www.ibm.com,
2019).
Analisis dilakukan meliputi kadar
air, pH, Total Plate Count (TPC), dan sifat
organoleptik (warna, aroma dan tekstur)
daging ayam broiler yang disimpan selama
0 hari, 2 hari, 4 hari pada suhu ruang.
Prosedur/Pelaksanaan Penelitian
Aplikasi mikrokapsul oleoresin fuli
pala pada daging ayam broiler dilaksana-
kan menggunakan metode Wikanta et al.
(2012). Penggunaan mikrokapsul oleoresin
fuli pala pada daging ayam broiler di-
lakukan dengan cara perendaman sebelum
proses penyimpanan daging. Perendaman
daging ayam broiler dengan berbagai
konsentrasi mikrokapsul fuli pala dilaku-
kan selama satu jam. Adapun konsentrasi
mikrokapsul fuli pala setiap perlakuan
yaitu: 0 ppm/liter, 50 ppm/liter, 100 ppm/
liter, 150 ppm/liter dan 200 ppm/liter air.
Daging ayam broiler yang sudah direndam
lalu dikemas dengan plastik jenis low
density polyethylene lalu disimpan selama
0 hari, 2 hari, 4 hari pada suhu ruang.
Kadar Air (AOAC, 2005)
Cawan aluminium kosong dipanas-
kan menggunakan oven pada suhu 1050 C
dalam waktu 30 menit, kemudian di-
dinginkan dengan desikator lalu cawan alu-
minium diukur beratnya. Prosedur peng-
eringanan cawan aluminium diulang untuk
memperoleh berat yang sama. Sampel da-
ging ayam broiler sejumlah 2 gr yang su-
dah dikeringkan lalu ditimbang, kemudian
sampel dipanaskan kedalam oven dengan
suhu 1050 C dalam waktu 6 jam. Sampel
dikeluarkan lalu didinginkan dalam desika-
tor dalam waktu 30 menit. Pengeringan
sampel diulang sampai mendapatkan berat
yang sama. Perhitungan persentase kadar
air menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
W3 = kehilangan berat
W1 = berat sampel
Nilai pH (AOAC, 2005)
Daging ayam broiler sebanyak 25
gr lalu ditambahkan dengan 50 ml air des-
tilasi, daging ayam broiler dihancurkan
menggunakan blender untuk mendapatkan
sampel yang homogen. Pengukuran nilai
pH menggunakan pH meter. Sebelum pe-
ngukuran pH dilakukan, pH meter harus
dikalibrasi menggunakan buffer pH 4 dan
7. Setelah itu pengukuran nilai pH daging
ayam broiler, dengan cara elektroda pH
dicelupkan kedalam larutan daging ayam
broiler sampai mendapatkan nilai yang nor-
mal.
Total Mikroba (SNI: 7388:2009)
Sampel daging ayam broiler ditim-
bang sebanyak 10 gram lalu dimasukkan
ke dalam tabung erlenmeyer yang sudah
disterilisasikan. Larutan NaCl ditambahkan
sebanyak 90 ml ke dalam tabung erlen-
meyer lalu diaduk sampai homogen.
Sampel diambil sebanyak 1 ml dari tabung
erlenmeyer menggunakan pipet dan di-
masukkan kedalam tabung reaksi 1 lalu
diaduk sampai homogen. Sampel tersebut
kemudian diambil sebanyak 1 ml dan di-
masukan ke dalam tabung reaksi 2, diaduk
sampai homogen. Proses yang sama dari
tabung reaksi ke 2, ke 3 dan seterusnya
sampai tabung reaksi ke enam. Masing-
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020 55
Faktor Pengenceran Koloni per mL
Pengenceran awal x pengenceran selanjut-nya x jumlah yang ditumbuhkan
Jumlah koloni x 1/ faktor pengenceran.
Skala Perbandingan Skala Numerik
Sangat Suka 1
Suka 2
Agak Suka 3
Agak Tidak Suka 4
Tidak Suka 5
Sangat Tidak Suka 6
Konsentrasi Mikrokapsul Oloeresin Fuli Pala
Lama Penyimpanan
0 Hari 2 Hari 4 Hari
0 ppm 23,96 ± 0,865a 23,48 ± 1,563a 20,30 ± 0,730a
50 ppm 24,76 ± 0,512a 25,93 ± 4,839a 20,16 ± 1,566a
100 ppm 23,98 ± 0,455a 24,47 ± 1,129a 21,18 ± 2,719a
150 ppm 23,96 ± 0,664a 23,61 ± 0,288a 22,05 ± 2,129a
200 ppm 24,81 ± 0,628a 23,36 ± 1,050a 19,54 ± 2,078a
Tabel 3. Nilai kadar air
Keterangan: superskrip yang sama pada kolom menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05).
masing tabung reaksi diambil sampel
sebanyak 1 ml dan kemudian dimasukkan
kedalam cawan petri steril, lalu ditambah-
kan dengan agar cair sebanyak 10 ml – 15
ml. Cawan petri yang berisi sampel akan
membeku pada suhu ruangan, kemudian
diinkubasi dengan suhu 37oC selama 24-48
jam pada posisi terbalik. Setelah jumlah
koloni bakterinya terbentuk kemudian
dihitung dengan menggunakan rumus pada
Tabel 1.
Tabel 1. Rumus perhitungan jumlah koloni
Uji Organoleptik
Uji perbedaan secara organoleptik
terhadap warna, aroma, dan tekstur pada
daging ayam didasarkan pada skala per-
bandingan yang ditransformasikan menjadi
skala numerik (Tabel 2).
Tabel 2. Pengujian organoleptik menggunakan skala perbandingan dan skala numerik warna, aroma, dan tekstur.
Sumber : (Marlina, 2012)
Pengujian organoleptik pada panelis
dilakukan dengan cara menyajikan 5 sam-
pel daging ayam masing-masing satu
potong daging yang telah diberi kode
MKOF30 (P1), MKOF32 (P2), MKOF34
(P3), MKOF34 (P4), MKOF36 (P5). Pen-
gujian organoleptik menggunakan panelis
agak terlatih sebanyak 15 orang sebagi
ulangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar Air
Hasil uji Duncan menunjukkan
bahwa penggunaan lima perlakuan konsen-
trasi mikrokapsul oleoresin fuli pala tidak
berpengaruh nyata pada kadar air daging
ayam boiler yang diamati pada penyim-
panan 0, 2 dan 4 hari (Tabel 3). Peng-
gunaan plastik low density sebagai media
penyimpanan daging boiler dalam peneliti-
an ini tidak berpangaruh terhadap kadar air
daging ayam boiler. Hal ini diduga karena
degradasi kolagen dari protein daging
ayam yang menyusun ikatan silang dian-
tara serat daging berfungsi menahan air
daging (Hartati, 2012). Selain itu, aplikasi
mikrokapsul bergantung pada bahan yang
digunakan dalam proses pembuatan
mikrokapsul (Balasubramani et al., 2014;
Khasanah et al., 2015). Kadar air daging
ayam pada masing-masing perlakuan
penggunaan mikrokapsul oleoresin fuli
pala mempunyai rentang penurunan se-
bagai berikut pada konsentrasi 0 ppm dari
23,96% menjadi 20,30%; pada konsentrasi
50 ppm dari 24,76% menjadi 20,16%; pada
56
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020
Keterangan: superskrip yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p >
0,05)
Tabel 4. Nilai pH
Konsentrasi Mikrokapsul Oloeresin Fuli Pala
Lama Penyimpanan
0 Hari 2 Hari 4 Hari
0 ppm 5,5 ± 0,000a 6,7 ± 0,500a 8,0 ± 0,000a
50 ppm 5,1 ± 0,288ab 7,3 ± 0,577ab 8,0 ± 0,000a
100 ppm 5,3 ± 0,577ab 7,3 ± 0,577ab 8,0 ± 0,000a
150 ppm 5,0 ± 0,000ab 7,6 ± 0,577b 7,6 ± 0,577a
200 ppm 5,6 ± 0,288b 7,6 ± 0,577b 7,3 ± 0,577a
konsentrasi 100 ppm dari 23,98% menjadi
21,18%; pada konsentrasi 150 ppm dari
23,96% menjadi 22,05%; pada konsentrasi
200 ppm dari 24,81% menjadi 19,54%.
Jadi penurunan kadar air daging ayam boil-
er bukan karena penggunaan mikrokapsul
oleoresin fuli pala dalam perendaman akan
tetapi karena faktor penyimpanan.
Nilai pH
Nilai pH daging ayam broiler yang
direndam menggunakan mikrokapsul oleo-
resin fuli pala yang disimpan pada suhu
ruangan dapat dilihat pada Tabel 4. Nilai
pH merupakan faktor penting dalam me-
nentukan kualitas daging baik secara fisik
maupun mikrobiologis sehingga sangat
menentukan tingkat keawetan dan kuali-
tasnya.
Tabel 4. Menunjukkan bahwa pe-
rendaman menggunakan mikrokapsul oleo-
resin fuli pala daging ayam broiler menun-
jukkan perbedaan yang nyata pada konsen-
trasi 0 ppm dan 200 ppm Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
nilai pH pada daging ayam yang sudah
direndam dengan mikrokapsul oleoresin
fuli pala. Menurut Arizona et al. (2011),
Ginting et al. (2014) dan Koswara et al.
(2011) bahwa nilai pH daging yang se-
makin tinggi disebabkan oleh mikroba
yang mendominasi asam-asam amino da-
lam daging sehingga menghasilkan senya-
wa-senyawa bersifat basa.
Kisaran pH daging ayam broiler
yang direndam menggunakan mikrokapsul
oleoresin fuli pala antara 5,00-8,00 hingga
hari ke-4. Nilai pH ini lebih tinggi bila
dibandingkan dengan penelitian Jaelani et
al. (2014) yang memiliki pH rata-rata
sebesar 5,95 dan hasil penelitian Pura et al.
(2015) dimana pH daging ayam broiler
tanpa perlakuan apapun adalah 5,75 - 5,97
serta hasil penelitian Afrianti et al. (2013)
dimana daging ayam broiler tanpa perla-
kuan apapun memiliki pH rata-rata 6,79
dalam rentang masa simpan 6 – 12 jam.
Nilai TPC Daging Ayam Broiler
Nilai total mikroba daging ayam
broiler yang direndam menggunakan mik-
rokapsul oleoresin fuli pala pada suhu ru-
ang (cfu/g) dapat dilihat pada Tabel 5.
yang menunjukkan bertambahnyaa waktu
penyimpanan menyebabkan peningkatan
total mikroba dalam daging. Hal ini se-
jalan dengan penelitian Ginting et al.
(2014) bahwa dengan bertambahnya waktu
penyimpanan maka total mikroba pun akan
semakin meningkat
Hasil penelitian menunjukkan bah-
wa nilai total mikroba daging ayam ber-
beda-beda pada setiap konsentrasi yang
dicobakan. Nilai tertinggi diperoleh perla-
kuan konsentrasi 200 ppm pada penyim-
panan 4 hari dengan nilai 3,59x1010 ko-
loni/g dan nilai terendah diperoleh konsen-
trasi 150 ppm pada penyimpanan 0 hari
dengan nilai 2,40x107 koloni/g (Tabel 5).
Secara umum perlakuan oleoresin belum
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020 57
Tabel 5. Nilai Total Mikroba (cfu/g)
Keterangan: superskrip yang berbeda dalam kolom sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05)
Konsentrasi Mikrokapsul
Oloeresin Fuli Pala
Lama Penyimpanan
0 Hari 2 Hari 4 Hari
0 ppm 7,27x107 a 4,94x108 a 1,03x1010 a
50 ppm 7,67x107 a 6,13x108 a 2,04x1010 a
100 ppm 5,07x107 a 6,65x108 a 2,67x109 b
150 ppm 2,40x107 a 4,87x108 a 3,31x1010 c
200 ppm 1,62x108 b 5,16x108 a 3,59x1010 c
mampu menekan jumlah total mikroba se-
hingga pada hari ke empat telah mencapai
1010 koloni/g. Nilai total mikroba daging
ayam yang direndam menggunakan mikro-
kapsul oleoresin fuli pala pada semua per-
lakuan menunjukkan total mikroba se-
makin meningkat dengan bertambahnya
masa simpan daging ayam broiler pada
suhu ruang, Hal ini dapat disebabkan kare-
na daging broiler telah mengandung
jumlah mikroba awal yang tinggi sehingga
aplikasi oleoresin sebagai pengawet alami
menjadi tidak efektif.
Tingginya jumlah mikroba awal
didalam daging ayam disebabkan oleh
berbagai faktor eksternal seperti tingkat
kebersihan rumah pemotongan hewan dan
sanitasi peralatan. Menurut Sukmawati et
al. (2018) faktor kebersihan rumah potong
hewan dan sanitasi sangat mempengaruhi
perkembangan cemaran mikroba pada dag-
ing ayam. Selain kebersihan rumah potong,
kondisi penjualan, meja penjualan dan
tempat pemotongan yang kurang higienis
dapat menyebabkan daging ayam ter-
kontaminasi oleh mikroorganisme baik
yang bersifat patogen maupun non-
pathogen (Hajrawati et al., 2016)
Selain itu tingginya koloni mikroba
awal sampel juga dapat dipengaruhi oleh
suhu dan kelembapan, baik pada waktu
penyimpanan maupun pada proses distri-
businya. Menurut Mukti et al. (2017) pe-
ningkatan jumlah mikroba juga dipe-
ngaruhi oleh proses pengangkutan yang
masih sederhana, kurang higinis dan peng-
gunaan transportasi yang tidak layak serta
air yang digunakan selama proses pemo-
tongan hingga pengolahan daging ayam.
Suhu merupakan salah satu faktor
penting dalam perkembangan mikroba, su-
hu normal atau suhu ruang adalah suhu
yang paling baik untuk perkembangan
mikroorganisme. Demikian halnya dengan
faktor kelembaban, dimana tingkat kelem-
baban suatu lingkungan berbanding lurus
dengan tingkat kecepatan tumbuh mikro-
organisme. Menurut Irawati et al. (2014),
daya tembus oksigen dapat dipengaruhi
oleh kemasan plastik yang digunakan un-
tuk penyimpanan pada suhu ruang seperti
plastik jenis PE. Plastik jenis PP menurut
Furqon et al. (2016), lebih baik dalam
mempertahankan kadar air karena memiliki
permeabilitas uap air yang rendah dari pada
PE.
Tempat penyimpanan daging yang
higienis, tertutup dari udara bebas, serta
pengaturan tingkat suhu dan kelembaban
dapat mencegah dan mengurangi potensi
kontaminasi mikroorganisme.
Hasil penelitian diatas menunjukan
bahwa konsentrasi 100 ppm pada masa
simpan 4 hari total mikroba lebih rendah
dibandingkan dengan konsentrasi 0 ppm
dan 50 ppm dan 200 ppm dihari yang sama
dan pada konsentrasi 150 ppm masa sim-
pan 2 hari juga menunjukkan total mikroba
lebih rendah dibandingkan dengan konsen-
trasi lainnya. Perendaman daging ayam
58
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020
Tabel 6. Uji Organoleptik (Warna, Aroma dan Tekstur)
Keterangan : superskrip yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05)
Konsentrasi Mikrokapsul Oleoresin Fuli Pala
Warna Tekstur Aroma
0 ppm 3,89 ± 1,588a 3,84 ± 1,613a 3,98 ± 0,473a
50 ppm 3,93 ± 1,514a 3,60 ± 1,424a 3,98 ± 0,494a
100 ppm 3,89 ± 1,806a 3,36 ± 1,230a 3,98 ± 0,562a
150 ppm 3,89 ± 1,645a 3,71 ± 1,543a 4,00 ± 0,529a
200 ppm 3,96 ± 1,695a 3,64 ± 1,426a 4,00 ± 0,588a
broiler menggunakan mikrokapsul oleores-
in fuli pala dapat menghambat aktivitas
mikroba dalam daging ayam broiler. Me-
nurut beberapa penelitian yang mengatakan
bahwa fuli pala mampu sebagai anti
mikroba dan anti bakteri (Rastuti et al,
2012; Agustinisari et al., 2014),
antioksidan (Wijayanti et al., 2018; Wi-
bowo et al, 2018 ), antifungi (Agaus dan
Agaus, 2019). Fuli pala mengandung
senyawa aktif yaitu sabinene hexane,
myristicin, phenol dan metil eugenol
sehingga mampu dalam menghambat
aktivitas mikroba (Arrizqiyani et al.,
2017). Kandungan senyawa flavanoid pada
fuli pala berperan dengan cara
mengganggu perkembangan transpeptidase
peptidoglikan yang menye-babkan
terganggunya proses pembentukan
membran sel sehingga membran sel tidak
terbentuk ataupun terbentuk tetapi tidak
sempurna (Rini et al., 2018).
Batas maksimum cemaran mikroba
pada daging ayam menurut SNI 7388 tahun
2009 yaitu 1 x 105 koloni/g. Semua perla-
kukan yang dicobakan masih diatas batas
maksimum SNI 7833 tahun 2009 maka
daging ayam broiler yang disimpan pada
suhu ruangan tidak bisa untuk dikonsumsi.
Uji Organoleptik
Warna Daging
Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa konsentrasi mikrokapsul oleoresin
fuli pala tidak berpengaruh nyata (p>0.05)
terhadap warna daging ayam broiler (Tabel
6). Data menunjukkan tingkat kesukaan
panelis terhadap warna daging berada pada
kisaran angka 3 (agak suka) sampai 4 (agak
tidak suka). Warna daging unggas sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
umur ternak, bangsa, pH dan pakan
(Jaelani et al., 2014).
Aroma Daging
Data hasil pengamatan menunjukan
bahwa perendaman daging ayam meng-
gunakan mikrokapsul oleoresin fuli pala
tidak memberikan pengaruh nyata (p>0.05)
terhadap aroma daging (Tabel 6). Penilaian
panelis terhadap tingkat kesu-kaan aroma
daging berada pada kisaran angka 3 (agak
suka) sampai 4 (agak tidak suka). Kan-
dungan lemak yang banyak pada daging
ayam memberikan aroma amis yang khas.
Pada penelitian ini, uji organoleptik di-
lakukan hanya menggunakan indra pen-
ciuman.
Tekstur Daging
Data hasil pengamatan pada
menunjukkan bahwa perendaman daging
ayam menggunakan mikrokapsul oleoresin
fuli pala tidak memberikan pengaruh yang
nyata (p>0.05) terhadap tekstur daging
ayam broiler (Tabel 6). Penilaian panelis
terhadap tingkat kesukaan tekstur daging
berada pada kisaran angka 3 (agak suka)
sampai 4 (agak tidak suka). Tekstur daging
ayam dipengaruhi oleh beberapa faktor an-
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020 59
tara lain, umur ternak, bangsa, pH, pakan
dan lama penyimpanan (Jaelani et al.,
2014).
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bah-
wa perendaman daging ayam meng-
gunakan mikrokapsul oleoresin fuli pala
mempengaruhi nilai kadar air dan mampu
menurunkan nilai pH serta mampu men-
gahambat aktivitas mikroba. Total mikroba
yang dihasilkan masih berada diatas batas
maksimum sehingga daging ayam broiler
yang disimpan pada suhu ruang tidak layak
untuk dikonsumsi. Tingkat kesukaan panel-
is tidak berpengaruh terhadap warna dag-
ing, aroma daging dan tekstur daging ayam
broiler.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, M., B. Dwiloka, dan B. E. Setiani.
2013. Total bakteri, pH dan kadar air
daging ayam broiler setelah direndam
dengan ekstrak daun senduduk
(Malestona malabathricum L.) sela-
ma masa simpan. Jurnal Pangan dan
Gizi. 4(7):49-56.
Agaus, L. R., dan R. V. Agaus. 2019.
Manfaat kesehatan tanaman pala
(Myristica fragrans). Medula. 6: 662-
666
Agustinisari, I., E. Y. Purwani, N. Ha-
rimurti dan S. Yuliani. 2014. Aktivi-
tas antimikroba nanoemulsi minyak
biji pala. Journal Penelitian Pasca
Panen. 11(1):1-8.
AOAC. 2005. Official method of analysis
of the association of official anali-
tycal chemist. benyamin franklin sta-
tion. Washington D.C.
Arizona, R., E. Suryanto dan Y. Erwanto.
2011. Pengaruh konsentrasi asap cair
tempurung kenari dan lama penyim-
panan terhadap kualitas kimia dan
fisik daging. Buletin Peternakan.
35:50-56.
Arrizqiyani, T., N. Sonjaya dan A. Asty.
2017. Optimalisasi potensi tanaman
pala sebagai antibakteri escherichia
coli menggunakan metode ekstraksi.
Prosiding Seminar Nasional Pub-
likasi Hasil-Hasil Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat. Oktober
2017. Semarang.
Balasubramani, P., P.T. Palaniswamy, R.
Visvanathan, V. Thirupathi, A. Sub-
bayaran, dan J.P. Maran, 2014. Mi-
croencapsulation of garlic oleores-
in using maltodextrin as wall material
by spray drying technology. Interna-
tional Journal of Biological Macro-
molecules. 72: 210-217.
BSN. 2009. SNI: 7388:2009 Tentang Batas
Maksimum Cemaran Mikroba Dalam
Bahan Makanan Asal Hewan. Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta.
Evanuarini dan H. Huda. 2011. Kualitas
dendeng sapi giling pada penamba-
han gula yang berbeda. Jurnal Ilmu-
ilmu Peternakan. 21(2):7 – 10.
Furqon, A. A. Q., I. Maflahah dan A. Rah-
man. 2016. Pengaruh jenis pengemas
dan lama penyimpanan terhadap mu-
tu produk nugget gembus. Jurnal
Agrointek. 10(2):70-74.
Ginting, C., S. Ginting, dan I. Suhaidi.
2014. Pengaruh jumlah bubuk kunyit
terhadap mutu tahu segar selama
penyimpanan pada suhu ruang. Jutnal
Rekayasa Pangan dan Pertanian. 2
(4): 52-60.
Hajrawati, M., Fadliah, Wahyuni dan I. I.
Arief. 2016. Kualitas fisik, mikrobi-
ologis, dan organoleptik daging ayam
broiler pada pasar tradisional. Jurnal
Ilmu Produksi. 4(3):386-389.
Hartati, S. 2012. Populasi Mikroba dan Si-
fat Fisik Daging Sapi Beku Selama
60
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020
Penyimpanan. (Skripsi). Fakultas
Agroindustri. Universitas Mercu Bu-
ana. Yogyakarta.
https://www.ibm.com/support/pages/
downloading-ibm-spss-statistics-23.
(diunduh pada tanggal 24 Agustus
2019).
Irawati, N., dan Y. Hanurawaty. 2014.
Penggunaan kemesan plastik jenis PE
(polythylen), PP (polypropylen) dan
plastik wrap terhadap angka kuman
pada daging ayam. Jurnal Kesehatan.
13(1):21-28.
Jaelani, A., S. Dharmawati dan Wanda.
2014. Berbagai lama penyimpanan
daging ayam broiler segar dalam ke-
masan plastik pada lemari es (Suhu
40C) dan pengaruhnya terhadap sifat
fisik dan organoleptik. Ziraa’ah
Majalah Ilmiah Pertanian. 39(3):119-
128.
Khasanah, L. U., B. K. Anandhito, T.
Rachmawaty, R. Utami, dan G. J.
Manuhara. 2015. Pengaruh rasio ba-
han penyalut maltodekstrin, gum ar-
ab, dan susu skim terhadap karakter-
istik fisik dan kimia mikrokapsul ole-
oresin daun kayu manis
(Cinnamomum burmannii). Jurnal
Agritech. 35(4): 414-421.
Koswara dan Sutrisno. 2011. Nilai Gizi,
Pengawetan dan Pengolahan Tahu.
Produksi : eBook Pangan.
Marlina, E. T., R. L. Balia dan Y. A. Hi-
dayati. 2012. Uji organoleptik yang
diberi ransum yang mengandung
lumpur susu terfermentasi oleh As-
pergillus niger. Jurnal Ilmu Ternak.
12(1): 21-28.
Mukti, A., Rastina, A. Harris, Ismail, Dar-
niati dan D. Masyitha. 2017. Re-
sistensi Escherichia Coli terhadap
antibiotik dari daging ayam broiler di
pasar rukoh. Jurnal Ilmiah Maha-
siswa Veteriner. 1(3): 492-498.
Pura, E. A., K. Suradi dan L. Suryaningsih.
2015. pengaruh berbagai konsentrasi
daun salam (syzygiumpolyanthum)
terhadap daya awet dan akseptabilitas
pada karkas ayam broiler. Jurnal
Ilmu Ternak. 15(2):32-38.
Puspitasari, I., A. M. P. Nuhriawangsa, dan
W. Swastike. 2013. Pengaruh pem-
anfaatan kunyit (Curcuma domestica
val.) terhadap kualitas mikrobia dan
fisiko-kimia daging sapi. Tropical
Animal Husbandry Journal. 2(1):58-
64.
Rastuti, U., S. Widyaningsih, D. Kartika,
dan D. R. Ningsih. 2013. Aktivitas
antibakteri minyak atsiri daun pala
dari banyumas terhadap Staphylo-
coccus aureus dan Escherichia coli
serta identifikasi senyawa penyusun-
nya. Molekul. 8 (2): 197-203.
Raharjo, D. 2015. Daya Tahan Ikan
Bandeng Segar yang Diawetkan
Menggunakan Pengawet Alami
Kombinasi Daun Jambu Mete
(Anacardium occidentale) dan
Garam. (Skripsi). Universitas Mu-
hammadiyah Surakarta. Surakarta.
Rini, C. S., Rohmah, dan L. Y.
Widyaningrum. 2018. Efektivitas
Kunyit (Curcuma longa Linn) ter-
hadap Esherichia coli dan Bacillus
subtilis. Journal of Medical Laborato-
ry Science/Technology. 1(1):1-6.
Soeparno. 2011. Ilmu nutrisi gizi dan dag-
ing. Jojgakarta : Gadjah Mada Uni-
versity Press. Hal 30.
Sukmawati. 2018. Total microbial plates
on beef and beef offal. Journal Bio-
Science. 2(1):22–28.
Wibowo, D. P., Y. Febriani., H. D. Riasari,
dan L. Aulifa. 2018. Komposisi min-
yak atsiri, uji aktivitas antioksidan
dan antibakteri biji pala (Myristica
fragrans Houtt.) dari Garut Jawa
Daging Ayam Mikrokapsul Alston dan Yohanis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 25 No.1, Maret 2020 61
Barat. Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi Indonesia. 5 (3) : 82-87.
Wijayanti, P. A., B. Kunarto, E. Pratiwi
dan Rohadi. 2018. Total fenolik, fla-
vonoid, antosianin dan aktivitas anti-
oksidan oleoresin fuli pala (Myristica
Fragrans Houtt) yang diekstrak
menggunakan metode solid liquid
microwave assisted extraction. Jurnal
Teknologi Pangan dan Hasil Per-
tanian. 13(1):1-9.
Wikanta, D. K., M. T. Susanti, F. Arifan
dan H. Suyanto. 2012. Kemampuan
asap cair pada pengawetan ikan
bandeng (Chanos Chanos Forsk) di-
sertai perendaman prapengasapan
dalam larutan mikrokapsul oleoresin
daun sirih (Piper betle L.). Prosiding
Seminar Nasional Kimia III. Him-
punan Kimia Indonesia. Maret 2012.
Semarang.
Windiyartono, A., R. Riyantib, dan V.
Wanniatie. 2016. Efektivitas tepung
bunga kecombrang (nicolaia speci-
osa horan) sebagai pengawet ter-
hadap aspek kimia daging ayam
broiler. Jurnal Ilmiah Peternakan
Terpadu. 4(1):19-23.