186
ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC CAPITAL ASSET PRICING MODEL SERTA KEAKURATANNYA DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM INDEKS JII PERIODE 2013-2017 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Bazzuri Sidik NIM. 11140810000008 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2018

ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

i

ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC

CAPITAL ASSET PRICING MODEL SERTA KEAKURATANNYA

DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM INDEKS JII

PERIODE 2013-2017

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Bazzuri Sidik

NIM. 11140810000008

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2018

Page 2: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC

CAPITAL ASSET PRICING MODEL SERTA KEAKURATANNYA

DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM INDEKS JII

PERIODE 2013-2017

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Bazzuri Sidik

NIM. 11140810000008

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

NIP. 19690203 2001121 003

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2018

Page 3: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 08 Maret 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Bazzuri Sidik

2. NIM : 11140810000008

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : Alternatif Capital Asset Pricing Model dan Islamic

Capital Asset Pricing Model serta Keakuratannya dalam

Memprediksi Return Saham Indeks JII Periode 2013-

2017

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 08 Maret 2018

1. Dr. Indoyama Nasaruddin SE., M.A.B. ( _____)

NIP. 197411272001121002 Penguji I

2. Deni Pandu Nugraha, M.Sc ( )

NIP. 2012108503 Penguji II

Page 4: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …
Page 5: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Bazzuri Sidik

NIM : 11140810000008

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen/Keuangan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 15 Juli 2018

(Bazzuri Sidik)

NIM. 11140810000008

Page 6: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Bazzuri Sidik

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Maret 1996

Alamat Rumah : Jalan Haji Toran RT 05/RW 01 No. 30, Kelurahan

Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang

Selatan, Provinsi Banten

Ayah : Syafrudin Benny

Ibu : Siti Maryam

No. Telepon : 089997745896

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

2001 – 2008 : SD Negeri Bintaro 04 Pagi

2008 – 2011 : SMP Negeri 235 Jakarta

2011 – 2014 : SMA Negeri 87 Jakarta

2014 – 2018 : Program Sarjana S1 Manajemen Keuangan FEB

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pendidikan Non Formal

Pelatihan Bahasa Inggris LBPP LIA Intermediate Level 2016

Pelatihan Bahasa Inggris LBPP LIA High-Intermediate Level 2017

Pelatihan Analisis Teknikal Pasar Modal BINAINSAN 2017

Pengalaman Organisasi

2012 – 2013 : Anggota Rohis SMAN 87 Jakarta

2015 – 2016 : Koordinator Divisi Sosial Agama HMJ

Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2016 – 2017 : Sekretaris Bidang 1 HMJ Manajemen UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 7: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the alternatives CAPM model with

different risk-free rate factor and ICAPM model with replacement factor of risk-

free rate and to test its accuracy in predicting JII stock return. Each CAPM and

ICAPM model shows two alternatives: CAPM with SBI and government bond as

risk-free rate factor, and ICAPM by substituting risk-free rate factor with inflation

and zakat rate. In addition, it examines the effect of excess market return CAPM

and ICAPM model on JII stock return. Research methods used to calculate the

accuracy of each models is to measure the value of MAD, coefficient of

determination, Anova test, and linear regression time series. The sample in this

research was taken from the stocks that entered into JII index during the period of

2013-2017 consecutively as many as 15 company samples. The results of this

research indicate that there is no difference in accuracy between CAPM and

ICAPM models, but the use of CAPM model with government bond is more

recommended because it has better MAD and coefficient of determination value

compared to other models. The result of research also found there is significant

positive influence on excess market return CAPM and ICAPM models on JII stock

return.

Keywords: CAPM, ICAPM, SBI, Government bond, inflation and zakat.

Page 8: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

viii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alternatif model CAPM dengan

faktor tingkat keuntungan bebas risiko yang berbeda dan model ICAPM dengan

faktor pengganti dari tingkat keuntungan bebas risiko serta menguji

keakuratannya dalam memprediksi return saham JII. Masing-masing model

CAPM dan ICAPM menampilkan dua alternatif yaitu CAPM dengan variabel SBI

dan obligasi pemerintah sebagai faktor tingkat keuntungan bebas risiko dan

ICAPM dengan mengganti faktor tingkat keuntungan bebas risiko dengan inflasi

dan zakat. Selain itu menguji pengaruh excess market return pada model CAPM

dan ICAPM terhadap return saham JII. Metode penelitian yang digunakan untuk

menghitung keakuratan masing-masing model adalah dengan mengukur nilai

MAD, koefisien determinasi, uji Anova dan regresi linier time series. Sampel

pada penelitian diambil dari saham-saham yang masuk kedalam indeks JII selama

periode 2013-2017 berturut-turut yaitu sebanyak 15 sampel perusahaan. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan akurasi antara model

CAPM dan ICAPM, namun penggunaan model CAPM dengan variabel obligasi

pemerintah lebih direkomendasikan karena memiliki nilai MAD dan koefisien

determinasi yang lebih baik dibandingkan dengan model lainnya. Hasil penelitian

juga ditemukan terdapat pengaruh yang signifikan pada excess market return

terhadap return saham JII.

Kata kunci: CAPM, ICAPM, SBI, Obligasi pemerintah, inflasi dan zakat.

Page 9: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang, yang

telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulisan

skripsi yang berjudul “Alternatif Capital Asset Pricing Model dan Islamic Capital

Asset Pricing Model Serta Keakuratannya dalam Memprediksi Return Saham

pada Indeks JII Periode 2013-2017” dapat terselesaikan. Tidak lupa shalawat serta

salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

yang telah berjihad untuk menyiarkan ajaran-ajaran Islam yang agung dalam

akhlak beliau yang mulia, dan semoga kesejahteraan dan rahmat senantiasa juga

tercurah untuk keluarganya dan para sahabatnya terkasih senantiasa membela dan

mengikuti ajarannya, sehingga mereka beruntung dengan mendapat ridha dan

pahala dari sisi Allah SWT.

Penulis menyampaikan terima kasih atas jasa semua pihak yang telah

memberikan waktu, tenaga, pikiran, nasihat dan saran-saran dengan penuh rasa

ikhlas sebagai sesuatu yang sangat berguna bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., MA selaku Dekan FEB, Bapak Dr.

Amilin, SE.Ak., MSi selaku Wadek I FEB, Bapak Dr. Ade Sofyan

Mulazid, MH selaku Wadek II FEB, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin,

Lc., MA selaku Wadek III FEB, yang telah memberikan jalan bagi penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ela Patriana, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing

Page 10: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

x

dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta memberikan

motivasi yang begitu besar kepada penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan

ilmu yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis.

6. Kedua orang tua saya Bapak Syafrudin Benny dan Ibu Siti Maryam yang

selalu mendoakan dengan ikhlas dan memberikan dukungan serta kasih

sayang dan cinta yang tulus. Kalian adalah motivasi terbesar bagi penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada kedua saudara kandung penulis Syahrani yang selalu mendukung,

menasehati, memberikan dukungan moril maupun materil dan Muhammad

Ikhsan yang selalu menghibur penulis serta menjadi motivasi penulis.

Karena kepada mereka penulis berusaha untuk bisa menjadi kakak/adik

yang baik, semoga kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah serta bisa

membahagiakan kedua orang tua tercinta.

8. Kepada Ka Aldi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam

proses pengerjaan skirpsi ini.

9. Teman-teman yang selalu menghibur dikala jenuh dan mendukung penulis

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Kepada Faturrohim yang sudah mau

meluangkan waktunya untuk membantu memperbaiki laptop penulis

ketika bermasalah, Hendy Widoyanto yang telah mempersilahkan

rumahnya kepada penulis untuk proses penyelasaian skripsi dan Ardhian

Nrawang Cahyo yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi rekan

diskusi dan menghibur penulis. Semoga Allah SWT melancarkan segala

urusan dan diberikan kekuatan dalam menjalani tantangan hidup.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan di kampus Adam Febriliano, Azmi Naufal,

Dimas Gusti Bagus, Fadly Syahril Rauf, Fajar Maulana, Hamdy Farhan,

Iqbal Putra, Kautsar Jundy, Ilham Syahbana Limbong, Muhammad

Jumadil Ichsan, Muhammad Afdal Alfaruq, Miftahul Achyar, Prasetya

Adi Pratama, Abyan Sharenov, Robi Cahyadi, Muhammad Ilham AS dan

Vicky Sofyan. Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan

memudahkan langkah kalian dalam menggapai cita-cita.

Page 11: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

xi

11. Keluarga besar KKN SENJA 153 dan semua orang di Kampung Bojong

yang telah memberikan pengalaman dan pelajaran yang begitu berarti

selama KKN sehingga membuat penulis terus berusaha untuk menjadi

pribadi yang lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Semoga Allah SWT

melancarkan segala urusan kalian dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi

dari waktu ke waktu.

12. Semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan skrispi ini yang

namanya tidak bisa disebutkan satu per satu namun selalu terpatri di hati

penulis.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu

melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kepada mereka.

Pada akhirnya penulis menyadari akan kekurangan yang ada pada skripsi ini.

Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan maupun

kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca

pada umumnya. Aamiin.

Jakarta, 13 Juli 2018

Penulis

(Bazzuri Sidik)

Page 12: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

xii

DAFTAR ISI

ABSTRACT ........................................................................................................................ vii

ABSTRAK ....................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xvii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 12

C. Batasan Masalah ................................................................................................... 13

D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 14

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................. 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 16

A. Landasan Teori ...................................................................................................... 16

1. Investasi ............................................................................................................ 16

2. Pasar Modal ...................................................................................................... 18

3. Saham ................................................................................................................ 21

4. Jakarta Islamic Index (JII) ................................................................................ 23

5. Return ................................................................................................................ 26

6. Risiko ................................................................................................................ 29

7. Beta ................................................................................................................... 32

8. Capital Asset Pricing Model ............................................................................. 33

9. Islamic Capital Asset Pricing Model ................................................................ 37

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 40

C. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 54

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 58

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 60

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 60

Page 13: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

xiii

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................................... 60

1. Populasi ............................................................................................................. 61

2. Sampel............................................................................................................... 62

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 64

1. Sumber Data ...................................................................................................... 64

2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 64

D. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 65

1. Menghitung Expected Return Saham JII menggunakan Model CAPM ........... 66

2. Menghitung Expected Return Saham JII menggunakan Model ICAPM .......... 69

3. Pemilihan Metode yang Akurat ........................................................................ 72

4. Uji Normalitas Nilai MAD (Mean Absolute Deviation) ................................... 73

5. Uji Levene untuk Kesamaan Ragam ................................................................. 74

6. Uji Anova (Uji F) .............................................................................................. 75

7. Uji Variabel Masing-Masing Model ................................................................. 76

E. Operasional Variabel............................................................................................. 80

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................. 83

A. Gambaran Umum .................................................................................................. 83

1. Sejarah Singkat Jakarta Islamic Index .............................................................. 83

2. Perkembangan Jakarta Islamic Index ............................................................... 84

B. Analisa dan Pembahasan ....................................................................................... 86

1. Capital Asset Pricing Model dengan Faktor SBI .............................................. 86

2. Capital Asset Pricing Model dengan Faktor Obligasi Pemerintah ................... 95

3. Islamic Capital Asset Pricing Model dengan Faktor Inflasi ........................... 104

4. Islamic Capital Asset Pricing Model dengan Faktor Zakat ............................ 113

5. Nilai MAD dan Koefisien Determinasi pada Model CAPM(1), CAPM(2),

ICAPM(1) dan ICAPM(2) ...................................................................................... 121

6. Uji Normalitas Nilai Mean Absolute Deviation (MAD) ................................. 125

7. Uji Anova atau Uji F ....................................................................................... 126

8. Uji Variabel Masing-Masing Model ............................................................... 129

C. Interpretasi Data .................................................................................................. 147

1. Tidak Terdapat Perbedaan Akurasi antara CAPM(1), CAPM(2), ICAPM(1) dan

ICAPM(2) ............................................................................................................... 147

Page 14: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

xiv

2. Pengaruh Excess Market Return Terhadap Return Saham.............................. 148

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 151

A. Simpulan ............................................................................................................. 151

B. Saran ................................................................................................................... 151

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 153

LAMPIRAN .................................................................................................................... 157

Page 15: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Indeks JII Periode 2013-2017 .................................................................... 7

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 40

Tabel 3.1. Populasi Perusahaan pada Indeks JII Periode 2013-2017 ............................... 62

Tabel 3.2. Sampel Perusahaan pada Indeks JII Periode 2013-2017................................. 63

Tabel 3.3. Uji Statistik Durbin Watson ............................................................................ 78

Tabel 4.1. Rata-rata Return Saham Perusahaan JII Periode 2013-2017 ........................... 87

Tabel 4.2. Return Pasar (Rm) Periode 2013-2017 ............................................................ 88

Tabel 4.3. Tingkat Suku Bunga SBI (Rf1) Periode 2013-2017 ....................................... 90

Tabel 4.4. Risiko Sistematis (β) CAPM(1) ...................................................................... 92

Tabel 4.5. Expected Return CAPM dengan Faktor SBI .................................................. 94

Tabel 4.6. Rata-rata Return Saham Perusahaan JII Periode 2013-2017 .......................... 96

Tabel 4.7. Return Pasar (Rm) Periode 2013-2017 ........................................................... 97

Tabel 4.8. Yield Obligasi Pemerintah FR0064 (Rf2) Periode 2013-2017 ....................... 99

Tabel 4.9. Risiko Sistematis (β) CAPM(2) .................................................................... 101

Tabel 4.10. Expected Return CAPM dengan Faktor Obligasi Pemerintah .................... 103

Tabel 4.11. Rata-rata Return Saham Perusahaan JII Periode 2013-2017 ...................... 105

Tabel 4.12. Return Pasar (Rm) Periode 2013-2017 ....................................................... 106

Tabel 4.13. Tingkat Inflasi Periode 2013-2017 ............................................................. 108

Tabel 4.14. Risiko Sistematis (β) ICAPM(1) ................................................................. 110

Tabel 4.15. Expected Return ICAPM dengan Faktor Tingkat Inflasi ............................ 112

Tabel 4.16. Rata-rata Return Saham Perusahaan JII Periode 2013-2017 ...................... 114

Tabel 4.17. Return Pasar (Rm) Periode 2013-2017 ....................................................... 115

Tabel 4.18. Risiko Sistematis (β) ICAPM(2) ................................................................. 118

Tabel 4.19. Expected Return ICAPM dengan Faktor Tingkat Zakat ............................. 120

Tabel 4.20. Nilai Mean Absolute Deviation (MAD) ..................................................... 122

Tabel 4.21. Hasil Koefisien Determinasi CAPM(1) ...................................................... 122

Tabel 4.22. Hasil Koefisien Determinasi CAPM(2) ...................................................... 123

Tabel 4.23. Hasil Kofisien Determinasi ICAPM(1)....................................................... 124

Tabel 4.24. Hasil Koefisien Determinasi ICAPM(2) ..................................................... 125

Tabel 4.25. Uji Normalitas Jarque-Bera ........................................................................ 126

Tabel 4.26. Uji Levene untuk Kesamaan Ragam ........................................................... 127

Tabel 4.27. Anova F-test CAPM(1), CAPM(2), ICAPM(1) dan ICAPM(2)................. 128

Tabel 4.28. Hasil Uji Autokorelasi CAPM(1) ............................................................... 133

Tabel 4.29. Hasil Uji Autokorelasi CAPM(2) ............................................................... 134

Tabel 4.30. Hasil Uji Autokorelasi ICAPM(1) .............................................................. 135

Tabel 4.31. Hasil Uji Autokorelasi ICAPM(2) .............................................................. 136

Tabel 4.32. Hasil Uji Heterokedastisitas pada CAPM(1) .............................................. 137

Tabel 4.33. Hasil Uji Heterokedastisitas pada CAPM(2) .............................................. 137

Tabel 4.34. Hasil Uji Heterokedastisitas pada ICAPM(1) ............................................. 138

Page 16: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

xvi

Tabel 4.35. Hasil Uji Heterokedastisitas pada ICAPM(2) ............................................. 138

Tabel 4.36. Hasil Uji t Model CAPM(1) ....................................................................... 140

Tabel 4.37. Hasil Uji t Model CAPM(2) ....................................................................... 142

Tabel 4.38. Hasil Uji t Model ICAPM(1) ...................................................................... 144

Tabel 4.39. Hasil Uji t Model ICAPM(2) ...................................................................... 146

Page 17: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Risiko Sistematis, Risiko Tidak Sistematis dan Risiko Total .......... 31

Gambar 2.2. Security Market Line ........................................................................ 36

Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 57

Page 18: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Perkembangan Indeks JII Periode 2013-2017 ................................................ 85

Grafik 4.2. Perubahan Return Pasar (JII) dan BI Rate (SBI) ........................................... 91

Grafik 4.3. Perubahan Return Pasar (JII) dan Yield Obligasi Pemerintah Seri-FR0064 100

Grafik 4.4. Perubahan Return Pasar (JII) dan Inflasi ..................................................... 109

Grafik 4.5. Perubahan Return Pasar (JII) dan Tingkat Zakat ......................................... 117

Grafik 4.6. Hasil Uji Normalitas CAPM(1) ................................................................... 129

Grafik 4,7. Hasil Uji Normalitas CAPM(2) ................................................................... 130

Grafik 4.8. Hasil Uji Normalitas ICAPM(1) .................................................................. 131

Grafik 4.9. Hasil Uji Normalitas ICAPM(2) .................................................................. 132

Page 19: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Actual Return ............................................................................................. 157

Lampiran 2. Return Pasar ............................................................................................... 162

Lampiran 3. Inflasi, Obligasi Pemerintah Seri-FR0064 dan BI Rate (SBI) .................... 164

Lampiran 4. Statistik Deskriptif SPSS 25 ....................................................................... 166

Lampiran 5. Uji Keseragaman Varian (Uji Levene) SPSS 25 ........................................ 166

Lampiran 6. Uji Anova SPSS 25 .................................................................................... 166

Lampiran 7. Multiple Comparisons SPSS 25 ................................................................. 167

Lampiran 8. MAD SPSS 25 ............................................................................................ 167

Page 20: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan

perusahaan untuk melakukan ekspansi dan meningkatkan kinerja perusahaan,

selain itu investasi dapat meningkatkan perekonomian suatu negara agar

menjadi lebih baik. Investasi adalah komitmen saat ini atas uang atau sumber

daya lain dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan (return) di masa

depan (Bodie.et.al, 2014:1). Namun, perolehan kembaliannya return adalah

tidak pasti dan tidak tetap. Investasi berbeda dengan membungakan uang,

karena membungakan uang adalah kegiatan usaha yang kurang mengandung

risiko karena perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan

tetap (Yuliana, 2010:16).

Menurut data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilakukan tahun

2010, jumlah penduduk beragama Islam mencapai 207.176.162 jiwa dari total

jumlah penduduk Indonesia sebesar 237.741.326 jiwa, atau sebesar 87,18%.

Sebagai salah satu negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di

dunia, Indonesia merupakan pasar yang sangat ideal untuk mengembangkan

sistem keuangan dan investasi berbasis syariah khususnya di pasar modal.

Hingga saat ini, konsep keuangan yang sesuai Syariat Islami tidak hanya

berkembang di negara-negara muslim tetapi juga di negara-negara non-

Page 21: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

2

muslim seperti di Amerika Serikat dan Inggris. Sebagai contoh pasar modal di

Amerika Serikat terdapat Dow Jones Islamic Market Index (DJMI) dan di

Inggris juga terdapat Islamic Index di London yang sudah berdiri sejak tahun

2013 (Febrianto dan Rachman, 2016:14-15). Investasi berbasis syariah sangat

diminati oleh para investor dari berbagai negara dikarenakan selain memiliki

prospek yang baik di masa yang akan datang, investasi syariah juga menekan

pada sisi etis dan tidak etis dimana harus sesuai dengan prinsip syariah, yaitu

hukum Islam yang mengatur setiap segi kehidupan umat muslim. Salah satu

sarana investasi syariah yang menarik bagi para investor adalah pasar modal.

Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk

mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar

modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka

panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif

(Anoraga, 2008:1). Dengan adanya pasar modal, maka perusahaan-perusahaan

memungkinkan untuk melakukan ekspansi dengan dana yang mudah diperoleh

dari para investor sehingga kegiatan ekonomi di berbagai sektor dapat

ditingkatkan. Adapun pasar modal syariah sama halnya dengan pasar modal

konvensional, namun terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dijalankan

sesuai syariat Islam. Sebagai permulaan, Index Islam semuanya didasarkan

pada penyaringan negatif (ketika perusahaan disaring dari investasi karena

keterlibatan mereka dalam aktivitas tertentu seperti perjudian, pornografi,

alkohol dan daging babi) dibandingkan dengan pencampuran unsur

penyaringan positif (ketika perusahaan disaring karena praktik positif mereka

Page 22: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

3

seperti adanya kebaikan sosial atau manajemen lingkungan yang baik) (Alim,

2014:246). Selain itu kegiatan yang berhubungan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana

semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan

dengan hukum muamalat Islamiyah (Rodoni, 2009:62). Hal inilah kemudian

yang menjadi acuan dari pasar modal syariah dimana aktivitas bisnis

dijalankan sesuai syariah Islam serta produk dan jasa yang dipasarkan

memiliki kebaikan bersama dalam lingkungan masyarakat.

Berkembangnya sistem ekonomi Islam di berbagai negara telah menjadi

fenomena yang menarik dan menggembirakan terutama bagi masyarakat yang

beragama Islam di seluruh dunia. Pasar modal syariah telah menjadi financial

nerve centre (saraf finansial dunia) pada dunia ekonomi modern. Oleh karena

itu, adanya pasar modal yang berlandaskan syariah ini bertujuan untuk

menghilangkan praktek kegiatan ekonomi konvensional, khususnya dalam

kegiatan pasar modal yang mengandung unsur spekulasi sebagai salah satu

komponen yang nampaknya masih menjadi hambatan psikologis bagi umat

Islam untuk turut aktif dalam kegiatan investasi terutama di bidang pasar

modal (Nurrahmi dan Rodoni, 2014:3).

Saham merupakan instrumen yang menarik untuk dijadikan sarana

investasi. Saham merupakan tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana

pada suatu perusahaan (Fahmi, 2015:80). Ekspektasi dari para investor

terhadap investasinya pada saham adalah memperoleh tingkat pendapatan

(return) saham sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return tersebut dapat

Page 23: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

4

berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham. Dividen

merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham. Investor

akan sangat senang apabila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi

dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor dan investor potensial memiliki

kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar investasi mereka.

Investor selalu mencari alternatif investasi yang memberikan return tertinggi

dengan tingkat risiko tertentu. Mengingat risiko yang melekat pada investasi

saham lebih tinggi dari pada investasi pada perbankan, return yang diharapkan

juga lebih tinggi (Suharli, 2005:99-100).

Banyak investor percaya dengan gagasan bahwa untuk mendapatkan

return yang tinggi maka didalamnya terdapat risiko yang tinggi. Lebih jauh

lagi, para ekonom telah mengasumsikan bahwa investor lebih bersifat risk-

averse, yaitu merelakan return yang lebih tinggi daripada harus menanggung

risiko yang tinggi. Terdapat dua jenis risiko yang mempengaruhi return pada

saham, yaitu sebagai berikut:

Risiko sistematik (systematic risk) adalah segala jenis risiko yang

mempengaruhi sejumlah besar asset, masing-masing pada tingkat yang lebih

tinggi atau lebih rendah. Risiko non-sistematik (unsystematic risk) adalah

suatu risiko yang secara spesifik mempengaruhi suatu asset atau beberapa

asset saja. Jika asumsi ini benar, maka kita akan mengharapkan investor untuk

meminta return yang lebih tinggi untuk mengimbangi risiko tambahan yang

diterima oleh pemegang asset yang lebih tinggi risikonya (Sartono, 2002:169).

Page 24: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

5

Sebagai investor ataupun calon investor muslim yang baik, selain

berinvestasi pada saham-saham syariah, tentunya juga melakukan ikhtiar

dimana hal tersebut berupa pengukuran terkait risiko dan return dari saham-

saham yang dipilih. Investor memerlukan suatu model perhitungan penilaian

return untuk memilih saham yang akan dibeli atau dijual untuk mengetahui

saham yang undervalued atau yang sudah overvalued. Suatu saham dikatakan

undervalued apabila harga saham yang terjadi di pasar lebih rendah dari harga

wajarnya, kemudian saat dilakukan penjualan return yang diperoleh berada

diatas expected return. Saham dapat dikatakan overvalued apabila harga

saham yang terjadi di pasar lebih tinggi dari harga wajarnya, dan pada saat

dilakukan penjualan return yang diperoleh berada dibawah expected return.

Banyak model yang dapat digunakan untuk mengukur risiko dan return

saham. Salah satu model yang terkenal adalah Capital Asset Pricing Model

(CAPM) diperkenalkan oleh William Sharpe (1964) dan Litner (1965) yang

menjelaskan bahwa pada kondisi equilibrium, pengembalian asset adalah

jumlah dari tingkat bebas risiko ditambah beta kali perubahan return pasar

(excess market return). Risiko hanya diukur dengan sensitivitas return

individual sekuritas pada return index pasar (beta). Salah satu asumsi dalam

CAPM adalah bahwa semua investor memiliki pola pikir atau cara yang sama

dalam melihat investasi, terutama dalam memperkirakan return yang

diharapkan. Di dunia nyata, asumsi ini jelas memiliki kelemahan, karena tidak

ada satu perwakilan pun yang cukup untuk menggambarkan mengapa return

Page 25: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

6

saham berubah. Perubahan return suatu saham tidak bisa dijelaskan oleh satu

faktor (market index) saja (Kisman dan Restiyanita, 2015:184).

Beberapa peneliti mencoba mengembangkan CAPM yang sesuai dengan

konsep syariah dikarenakan adanya instrumen risk-free rate pada model

CAPM dianggap sebagai ribawi (bunga) yang bertentangan dengan ajaran

Islam. Salim (2008) dalam penelitiannya membuat model Islamic Capital

Asset Pricing Model (ICAPM) menghapus risk free rate menjadi zero risk-free

rate. Hanif dan Dar (2011) membandingkan model CAPM dan ICAPM,

dimana risk-free rate pada model ICAPM diganti menjadi inflasi. Hanif

(2011) dalam penelitiannya yang berupaya mengembangkan model ICAPM

menggunakan inflasi sebagai pengganti risk-free rate. Sama seperti Hanif

(2011), Febrianto dan Rachman (2016) menguji perbandingan model CAPM

dan ICAPM, dimana pada model ICAPM mengganti risk-free rate dengan

zero risk-free rate, zakat dan inflasi. Kemudian Hakim, Hamid dan Meera

(2016) dalam penelitiannya, menggunakan zero risk-free rate untuk ICAPM.

Lalu penelitian Sheikh (2010) dalam Hanif (2011) dalam pengujiannya terkait

ICAPM mengganti risk-free rate dengan tingkat pertumbuhan dari Gross

Domestic Product.

Perkembangan pasar modal di Indonesia diikuti oleh indeks saham

syariah Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan salah satu media yang

dibentuk oleh PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama Danareksa Investasi

Management untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan

investasi syariah, serta didalamnya terpilih saham-saham syariah yang tercatat

Page 26: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

7

memiliki kapitalisasi pasar terbesar dan memiliki nilai likuiditas perdagangan

paling tinggi setahun terakhir. Sehingga penulis memfokuskan penelitian pada

saham-saham yang listing di JII. Berikut adalah gambaran indeks harga saham

di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2013-2017.

Tabel 1.1. Data Indeks JII Periode 2013-2017

No Tahun Penutupan Indeks JII

1 2013 585,11

2 2014 691,04

3 2015 603,35

4 2016 694,13

5 2017 759, 07

Sumber: website http://www.idx.co.id (data diolah)

Pada tahun 2014 Indeks JII mengalami kenaikan sebesar 18,10% pada

harga penutupan 691,04 yang pada tahun sebelumnya Indeks JII berada pada

harga penutupan 585,11. Kemudian seiring melambatnya pertumbuhan

ekonomi dan menurunnya IHSG pada tahun 2015 Indeks JII mengalami

penurunan sebesar 12,69%, namun kembali meningkat secara berturut-turut di

tahun 2016 dan 2017 sebesar 15,04% pada tahun 2016 dan 9,35% pada tahun

2017. Secara umum dapat disimpulkan bahwa saham-saham yang termasuk

dalam kelompok JII memiliki kinerja cukup baik dalam hal return yang

diberikan dan dari prinsip risiko relatif lebih rendah dibandingkan dengan

saham-saham kelompok non JII. Sehubungan dengan hal tersebut, maka

kinerja pasar modal syariah khususnya Jakarta Islamic Index (JII) yang

Page 27: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

8

selama ini cukup baik maka harus ditingkatkan. Meskipun Jakarta Islamic

Index (JII) memiliki kinerja yang cukup baik, perubahan yang signifikan dari

tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 membuat investor perlu melakukan

pengukuran dengan model CAPM dan ICAPM, karena hal tersebut amat

penting untuk meminimalisir kerugian yang diperoleh, serta memaksimalkan

keuntungan dari investasi pada saham-saham syariah Jakarta Islamic Index

(JII).

Sehubungan dengan adanya metode penghitungan untuk memprediksi

return saham, seharusnya umat muslim sudah berani terjun di dunia investasi.

Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya keberadaan sebuah pasar

modal berbasis syariah bagi para investor, yakni pertama; untuk mencegah

umat muslim dari investasi pada suatu bisnis yang haram, agar investor lebih

memilih saham yang syariah, selain memperoleh keuntungan tetapi juga

memberikan kebaikan bagi masyarakat yang mengkonsumsi produk yang

halal. Kedua; ahli fiqih dan pakar ekonomi Islam telah mampu membuat surat-

surat berharga yang berlandaskan syariah Islam, sehingga peranan investor

juga masuk dalam mengembangkan investasi yang berbasis Islam untuk

mensosialisasikan kepada masyarakat muslim di Indonesia. Ketiga;

melindungi para penguasa dan pebisnis muslim dari ulah para spekulan ketika

melakukan investasi.

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pasar modal telah banyak

dilakukan. Diantaranya membandingkan antara Capital Asset Pricing Model

(CAPM) dan Islamic Capital Asset Pricing Model (ICAPM). Dari beberapa

Page 28: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

9

penelitian terdapat variabel, studi kasus dan hasil yang berbeda. Beberapa

penelitian terdapat kesimpulan yang berbeda diantaranya oleh Hanif dan Dar

(2011) dengan penelitian berjudul “Comparative Testing of Capital Asset

Pricing Model (CAPM) and Shari'a Compliant Asset Pricing Model

(SCAPM): Evidence from Karachi Stock Exchange-Pakistan” dimana hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa tak satu pun dari model telah menunjukkan

hasil yang signifikan secara statistik untuk kapitalisasi yang lebih tinggi

maupun kapitalisasi yang lebih rendah. Kedua model memberikan hasil yang

signifikan secara statistik untuk portofolio kapitalisasi menengah, namun

kekuatan penjelas SCAPM dengan WPI lebih baik daripada CAPM. Proxy

inflasi WPI (Wholesale Price Index) adalah proxy yang paling baik digunakan

bila dibandingkan risk-free rate dan inflasi CPI (Consumer Price Index).

Penelitian lainnya juga pernah dilakukan oleh Febrianto dan Rahman

(2016) yang berjudul “Islamic Capital Asset Pricing Model: A comparative

analysis” dimana dalam penelitiannya menggunakan berbagai alternatif risk-

free. Hasil temuannya menjelaskan bahwa model CAPM dengan faktor risk-

free rate tingkat suku bunga dan ICAPM dengan faktor inflasi sebagai

pengganti risk-free memiliki pola yang sama untuk mengestimasi return

saham. Sedangkan hasil CAPM dan ICAPM dengan faktor zakat dan zero-

risk-free rate menunjukan hasil yang berbeda meskipun memiliki pola yang

relatif sama, tetapi memiliki rentang nilai yang jauh.

Penggunaan yield sukuk–AAA, zero risk-free rate dan t-bills pada Shari’a

CAPM dan standar CAPM dalam penelitian yang dilakukan Hakim, Hamid

Page 29: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

10

dan Meera (2016) yang berjudul “Capital Asset Pricing Model and Pricing of

Islamic Financial Instruments”. Dua versi Shari’a CAPM dengan

menggunakan faktor yield sukuk–AAA dan zero-risk free rate memperoleh

hasil yang serupa dan kekuatan penjelas yang sama dalam portofolio yang

berbeda untuk periode jangka waktu tiga tahun serta lebih akurat

dibandingkan standar CAPM dengan faktor t-bills sebagai risk-free rate.

Namun, Shari’a CAPM dengan zero-risk free rate dan standar CAPM dengan

faktor t-bills pada periode sepuluh tahun memiliki perilaku yang serupa dalam

menjelaskan return portofolio serta memiliki keakuratan yang signifikan.

Effendi (2016) dalam penelitiannya terkait Shari’a CAPM yang berjudul

“Optimalisasi Shari’a Compliant Asset Pricing Model terhadap Rate of

Return pada Jakarta Islamic Index” memperoleh hasil yang bahwasannya

SCAPM dengan faktor inflasi lebih optimal dibandingkan SCAPM dengan

faktor zakat dan SCAPM dengan zero-risk free rate. Hasil analisis tersebut

didukung oleh hasil analisis grafik yang menggambarkan SCAPM dengan

faktor inflasi memiliki volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan

SCAPM lainnya.

Al-Afeef (2017) melakukan penelitian model CAPM yang berjudul

“Capital Asset Pricing Model, Theory and Practice: Evidence from USA

(2009-2016)”. Penelitian tersebut membahas CAPM dan kemampuannya

untuk mengukur pengembalian yang diperlukan, peneliti menguji model ini

pada perusahaan Amazon yang terdaftar di S&P 500 selama periode (2009-

2016), untuk mengukur dampak dari beta saham dan return indeks pasar S&P

Page 30: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

11

500 terhadap return yang diperlukan. Model regresi berganda digunakan

untuk menguji pengaruh variabel independen (beta saham dan return indeks

pasar) pada variabel dependen (return yang diperlukan). Hasil penelitian Al-

Afeef (2017) menyatakan bahwa 20% return yang diperlukan adalah karena

beta saham dan return pasar, sedangkan 80% dipengaruhi oleh faktor lain,

peneliti juga menemukan bahwa CAPM dapat diterapkan pada pasar efisien

dan perusahaan besar.

Penelitian mengenai model CAPM pada perusahaan sektor pertanian

dilakukan oleh Magut dan Bogonko (2017) dengan judul penelitian

“Evaluation of Capital Asset Pricing Model in Predicting Securities Returns

at The Nairobi Securities Exchange (Listed Agricultural Companies)”. Hasil

penelitiannya menyatakan bahwa metode CAPM dapat digunakan untuk

memprediksi return saham pada perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di

Nairobi Securities Exchange.

Penelitian yang dilakukan Strydom dan Charteris (2013) dengan judul

penelitian “The South African risk-free rate anomaly” menyatakan bahwa

faktor t-bills dan t-bonds sebagai variabel risk-free rate bukanlah faktor

terbaik untuk digunakan pada model CAPM. Penelitian tersebut bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan Magut dan Bagonko (2017) yang

menganggap variabel t-bills atau t-bonds sebagai faktor risk-free rate

memperoleh hasil CAPM yang akurat dalam memprediksi return saham.

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, maka dirasa

perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Capital Asset Pricing Model

Page 31: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

12

(CAPM) dan Islamic Capital Asset Pricing Model (ICAPM) khususnya untuk

saham-saham syariah. Agar lebih memperjelas ruang lingkup penelitian, maka

penulis memilih saham-saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index

(JII). Dimana saham-saham syariah yang termasuk dalam Jakarta Islamic

Index (JII) memiliki kapitalisasi pasar yang tinggi, likuiditas yang bagus, serta

halal dalam produk/jasa yang digunakan konsumen.

Dengan meninjau latar belakang dan uraian diatas, maka objek

penelitiannya adalah saham-saham syariah yang termasuk dalam Jakarta

Islamic Index (JII) periode 2013-2017. Periode ini dipilih karena terdapat

sekumpulan informasi yang memiliki hubungan yang kuat dengan kondisi

perusahaan saat ini, serta adanya perubahan pergerakan saham JII yang

terbilang signifikan pada periode 2013-2017. Berdasarkan fenomena diatas,

terkait perbedaan hasil penelitian keakuratan antara CAPM dan ICAPM, maka

penulis tertarik untuk menulis judul penelitian “Alternatif Capital Asset

Pricing Model dan Islamic Capital Asset Pricing Model Serta

Keakuratannya dalam Memprediksi Return Saham Indeks JII 2013-

2017”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka masalah-

masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebgai berikut :

Page 32: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

13

1. Banyak model yang mampu mengukur risiko dan return saham sehingga

keakuratan model sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi

saham.

2. Banyaknya para spekulan yang mempengaruhi pergerakan harga saham-

saham syariah sehingga membuat para investor perlu melakukan ikhtiar

dalam memperkirakan return saham syariah.

3. Risk-free rate pada model CAPM tidak sesuai dengan prinsip syariah

karena terdapat unsur riba didalamnya sehingga diperlukan pengukuran

model CAPM yang sesuai dengan prinsip syariah.

C. Batasan Masalah

Mengingat masalah yang tercakup dalam penelitian ini sangat luas, maka

penulis membatasi penelitian sebagai berikut:

1. Membandingkan empat model CAPM dengan faktor risk-free rate yang

berbeda yaitu (1) CAPM dengan tingkat suku bunga sebagai risk-free rate,

(2) CAPM dengan obligasi pemerintah sebagai risk-free rate, (3) ICAPM

dengan inflasi sebagai pengganti risk-free rate dan (4) ICAPM dengan

faktor zakat sebagai pengganti risk-free.

2. Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII).

3. Periode penelitian yang digunakan pada Jakarta Islamic Index (JII) selama

5 tahun dimulai dari tahun 2013-2017.

Page 33: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

14

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perbedaan keakuratan antara model CAPM dan ICAPM dalam

memprediksi return saham pada JII periode 2013-2017 ?

2. Bagaimana pengaruh excess market return to risk-free pada model CAPM

terhadap return saham di JII dengan tingkat suku bunga SBI dan yield

obligasi pemerintah sebagai risk-free rate ?

3. Bagaimana pengaruh excess market return pada model ICAPM terhadap

return saham di JII dengan inflasi dan tingkat zakat sebagai pengganti

risk-free rate ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas yang diuraikan, tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbedaan keakuratan antara model CAPM dan ICAPM

dalam memprediksi return saham pada indeks JII periode 2013-2017

2. Untuk mengetahui pengaruh excess market return to risk-free pada model

CAPM terhadap return saham JII dengan tingkat suku bunga SBI dan

yield obligasi pemerintah sebagai risk-free rate.

3. Untuk mengetahui pengaruh excess market return pada model ICAPM

terhadap return saham di JII dengan inflasi dan tingkat zakat sebagai

pengganti risk-free rate.

Page 34: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

15

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk berbagai kepentingan,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor dan calon investor

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi para

investor dalam pengambilan keputusan investasi yang optimal khususnya

di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).

2. Bagi penulis

Dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah,

khususnya ilmu berkaitan dengan manajemen keuangan, manajemen

investasi dan manajemen risiko serta pasar modal selama kuliah dalam

menganalisis perbandingan keakuratan Capital Asset Pricing Model

(CAPM) dan Islamic Capital Asset Pricing Model (ICAPM).

3. Bagi akademik

Dapat memberikan masukan dan informasi yang diharapkan mampu

memberi manfaat dalam bidang akademik maupun dalam bidang praktisi

serta untuk mengembangkan penelitian terkait CAPM dan ICAPM.

Page 35: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Investasi

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana

lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh

keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2010:2). Investasi dapat diartikan

sebagai konsumsi dimasa yang akan datang, tetapi pengertian investasi

yang lebih luas membutuhkan aktiva yang produktif untuk mengubah satu

unit konsumsi mendatang. Dengan demikian, investasi dapat didefinisikan

sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva

produktif selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2015:5).

Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: investasi pada aset-

aset finansial dan investasi pada aset-aset riill (Halim, 2005:4). Investasi

pada instrument finansial diantaranya seperti saham, obligasi, pasar uang

dan deposito. Sedangkan untuk investasi pada aset-aset riil dapat berupa

tanah, bangunan, mesin ataupun emas. Menurut Kamarudin Ahmad

(2004:3) terdapat beberapa alasan mengapa seseorang melakukan

investasi, antara lain adalah :

a. Mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang.

Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana cara meningkatkan

taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana

Page 36: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

17

berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada

sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam

memilih perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan

diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena

digerogoti oleh inflasi,

c. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak

menerapkan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi

di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada

masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha

tertentu.

Seorang investor harus melalui beberapa proses dan tahapan tertentu

untuk mencapai keputusan investasi yang terbaik. Menurut Zainal

(2016:30-31) Tahapan-tahapan tersebut diantaranya adalah :

a. Menentukan kebijakan investasi.

Kebijakan investasi meliputi penentuan tujuan investasi dan besar

kekayaan yang akan diinvestasikan. Tujuan investasi harus dinyatakan

baik dalam tingkat keuntungan (return) maupun risiko. Jumlah dana

yang diinvestasikan juga mempengaruhi return dan risiko yang

ditanggung.

b. Melakukan analisis sekuritas.

Analisis sekuritas berarti menilai sekuritas secara individual , dan

untuk mengidentifikasi sekuritas digunakan dua filosofi berbeda, yaitu

:

Page 37: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

18

1) Untuk sekuritas yang mispriced (harga terlalu tinggi atau terlalu

rendah) dapat dengan analisis teknikal atau analisis fundamental.

2) Untuk sekuritas dengan harga wajar, pemilihan sekuritas

didasarkan atas preferensi risiko para pemodal, pola kebutuhan kas,

dan lain-lain.

c. Membentuk portofolio.

Dari hasil evaluasi terhadap masing-masing sekuritas, dipilih

asset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio dan ditentukan

proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing sekuritas

tersebut.

d. Merevisi portofolio.

Revisi atas portofolio berarti merubah portofolio dengan cara

menambah atau mengurangi saham dalam portofolio yang dianggap

menarik atau tidak menarik lagi.

e. Evaluasi kinerja portofolio

Evaluasi kinerja portofolio membandingkan kinerja yang diukur

baik dalam return yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung,

terhadap portofolio benchmark atau pasar.

2. Pasar Modal

Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, definisi

pasar modal (capital market) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Page 38: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

19

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek. Menurut Husnan (2009:3) secara formal pasar

modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument

keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh

pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Adapun pasar

modal syariah adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan

efek yang menjalankan kegiatannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

Islam (Sutedi, 2011:45).

Husnan (2009:4) menjelaskan bahwa alasan dibentuknya pasar modal

adalah karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan.

Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan

fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan

menginvestasikan dana yang mereka miliki, lenders mengharapkan akan

memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari sisi borrowers

tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan

investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi

perusahaan. Dalam proses ini diharapakan akan terjadi peningkatan

produksi, sehingga akhirnya secara keseluruhan akan terjadi peningkatan

kemakmuran. Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang

diperlukan oleh para borrowers dan para lenders menyediakan dana tanpa

Page 39: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

20

harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan

untuk investasi tersebut.

Menurut Raharjaputra (2009:29) lembaga yang akan menjadi pelaku

pasar modal adalah sebagai berikut :

a. Emiten

Emiten adalah perusahaan yang membutuhkan dana melalui pasar

modal. Melalui pasar modal tersebut, perusahaan dapat memperoleh

dana jangka panjang, baik berupa modal sendiri (equity) maupun

melalui modal pinjaman baik pada pasar perdana (initial public

offering) maupun pada pasar berikutnya.

b. Pemodal (Investor)

Investor adalah seseorang atau pihak yang menanamkan modalnya

secara langsung, membangun pabrik, memiliki sumber daya manusia,

dan memproduksi barang dan jasa untuk dijual ke masyarakat.

c. Lembaga Penunjang

Keberadaan lembaga penunjang merupakan salah satu faktor

penting berkembangnya pasar modal. Lembaga penunjang yang

menyediakan jasanya bagi para emiten dan pemilik modal meliputi :

penjamin emisi, penunjang (guarantor), wali amanat, perantara

perdagangan efek (pialang/broker), pedagang efek, perusahaan surat

berharga, dan perusahaan pengelola dana.

d. Kantor (Biro) Administrasi Efek

Kegiatan kantor administrasi efek adalah sebagai berikut :

Page 40: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

21

1) Membantu emiten dan penjamin emisi dalam rangka emisi efek.

Bantuan ini dalam bentuk mencetak sertifikat saham emiten,

mencatat permohonan pembelian efek pada pasar perdana, dan

sebagainya.

2) Melaksanakan kegiatan untuk menyimpan dan pengalihan hak atas

saham para pemodal.

3) Menyusun daftar pemegang saham dan perubahannya untuk

melakukan pembukuan pemegang saham dan diserahkan oleh

emiten kepada kantor administrasi efek.

4) Menyiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham,

seperti menyampaikan panggilan RUPS termasuk pemberitahuan

pembayaran dividen.

5) Membuat laporan-laporan lainnya bila diminta instansi berwenang

seperti Bapepam-LK.

3. Saham

Saham merupakan sumber keuangan korporasi yang berasal dari

pemilik korporasi (stockholder), dan merupakan bukti kepemilikan atas

korporasi oleh pemegangnya, dan surat berharga yang dapat

diperdagangkan di pasar bursa (bursa efek) (Tampubolon, 2013:152).

Adapun saham yang bersifat syariah menurut Hidayat (2011:78) adalah

bukti kepemilikan atas surat perusahaan yang jenis usaha, produk barang,

jasa yang diberikan dan akal serta cara pengelolaan tidak bertentangan

Page 41: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

22

dengan prinsip-prinsip syariah dan tidak termasuk saham yang memiliki

hak-hak istimewa.

Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk

saham (stock). Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja,

saham ini disebut dengan saham biasa (common stock). Untuk menarik

investor potensial lainnya, suatu perusahaan mungkin juga mengeluarkan

kelas lain dari saham, yaitu yang disebut dengan saham preferen

(preferred stock) (Jogiyanto, 2013:141).

a. Saham Biasa

Saham biasa, atau disebut juga sekuritas ekuitas atau ekuitas

(equity), merupakan bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan.

Setiap lembar saham memberi hak kepada pemiliknya satu suara

dalam segala hal terkait tata kelola perusahaan yang digunakan dalam

rapat umum pemegang saham tahunan dan untuk mendapatkan bagian

manfaat keuangan perusahaan (Bodie.et.al, 2014:42).

Sedangkan menurut Husnan (2009:36) menjelaskan bahwa saham

biasa adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan.

Keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham berasal dari

pembayaran dividen dan kenaikan harga saham. Besar kecilnya

dividen yang diterima oleh pemegang saham tidak tetap, tergantung

pada keputusan RUPS.

b. Saham Preferen

Saham preferen merupakan saham yang akan menerima dividen

dalam jumlah yang tetap. Biasanya pemiliknya tidak mempunyai hak

Page 42: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

23

dalam RUPS (Husnan, 2009:36). Sama seperti utang, saham preferen

memperoleh pendapatan yang tetap, tetapi risiko saham preferen lebih

tinggi dibandingkan dengan risiko pemegang utang dan lebih rendah

dibandingkan dengan risiko saham biasa (dari sudut pandang investor).

Pemegang saham preferen mempunyai prioritas yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pemegang saham biasa dalam hal pembagian

dividen dan distribusi kas dari penjualan aset apabila perusahaan

bangkrut, karena itu saham preferen juga disebut surat berharga senior

(dibandingkan saham biasa) (Hanafi, 2016:486).

4. Jakarta Islamic Index (JII)

Pada tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama

dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan

indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam yaitu Jakarta Islamic

Index (JII). Indeks ini diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham-saham

yang berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan pasar modal

syariah. Adapun perbedaan mendasar antara indeks konvensional dengan

indeks Islam adalah indeks konvensional memasukkan seluruh saham

yang tercatat dibursa dengan mengabaikan aspek halal haram, yang

terpenting saham emiten yang terdaftar (listing) sudah sesuai dengan

aturan yang berlaku (Rodoni, 2009:72).

Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham-

saham yang sesuai syariah Islam. Pada awal peluncurannya, pemilihan

Page 43: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

24

saham yang masuk dalam kriteria melibatkan pihak Dewan Pengawas

Syariah PT Danareksa Investment Management. Akan tetapi seiring

perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut dilakukan

oleh Bapepam-LK, bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional. Hal ini

tertuang dalam peraturan Bapepam-LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan

Penerbitan Daftar Efek Syariah (Indonesia Stock Exchange, 2010:12).

a. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi Prinsip-Prinsip Syariah

Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,

terdapat beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan

syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum dapat

dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index.

Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan Peraturan

Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan Penerbitan Efek

Syariah, jenis kegiatan utama suatu badan usaha yang dinilai tidak

memenuhi syariah Islam adalah :

1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang dilarang.

2) Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi,

jual beli risiko yang mengandung gharar dan maysir.

3) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan atau

menyediakan :

a) Barang dan atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-

dzatihi).

Page 44: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

25

b) Barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram

li-ghairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI, dan atau

c) Barang dan atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam kategori syariah

adalah :

1) Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan

diatas.

2) Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan

penyerahan barang/jasa dan perdagangan dengan penawaran dan

permintaan palsu.

3) Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut :

a) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total

ekuitas tidak lebih dari 82% (hutang yang berbasis bunga

dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 45% : 55%).

b) Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya

dibandingkan dengan total pendapatan (revenue) tidak lebih

dari 10% (Indonesia Stock Exchange, 2010:12).

b. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Index

Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam perhitungan

Jakarta Islamic Index dilakukan proses sebagai berikut :

1) Saham-saham yang akan dipilih berdasarkan Daftar Efek Syariah

(DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK.

Page 45: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

26

2) Memilih 60 saham dari Daftar Efek Syariah tersebut berdasarkan

urutan kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun terakhir.

3) Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan tingkat

likuiditas yaitu nilai transaksi di pasar regular selama 1 tahun

terakhir.

c. Evaluasi Indeks dan Pergantian Saham

Jakarta Islamic Index akan direview selama 6 bulan, yaitu setiap

bulan Januari dan Juli atau berdasarkan periode yang ditetapkan oleh

Bapepam-LK yaitu pada saat diterbitkannya Daftar Efek Syariah.

Sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan dimonitor secara terus

menerus berdasarkan data publik yang tersedia (Indonesia Stock

Exchange, 2010:13).

5. Return

Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor

berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor dalam

menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Tandelilin,

2001:47). Return dalam konteks manajemen investasi merupakan imbalan

yang diperoleh akibat hasil dari investasi (Halim, 2006:34). Para investor

membeli saham, berarti membeli prospek perusahaan. Bila prospek

perusahaan membaik maka harga saham tersebut meningkat, dengan

naiknya harga saham diharapkan return saham juga naik. Karena return

saham merupakan selisish antara harga saham sekarang dikurangi dengan

Page 46: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

27

harga saham sebelumnya (Rodoni, 2014:69). Return ini kemudian

dibedakan menjadi dua yaitu actual return (pengembalian yang telah

terjadi) dan expected return (pengembalian yang diharapkan) yang akan

diperoleh oleh seorang investor di masa yang akan datang.

Return realisasian (realized return) merupakan return yang telah

terjadi. Return realisasi dihitung dengan menggunakan data historis.

Return realisasian penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur

kinerja dari perusahaan. Return realisasian atau return historis ini juga

berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian (expected return)

dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasian (expected return)

adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa

mendatang. Berbeda dengan return realisasian yang sifatnya sudah terjadi,

return ekspektasian sifatnya belum terjadi (Jogiyanto, 2015:263). Menurut

Hanafi (2016:192) Formula yang lebih umum untuk menghitung return

adalah sebagai berikut ini:

{[( ( ]

( }

Dimana :

Pt = Harga atau nilai pada periode t

Pt-1 = Harga atau nilai pada periode t-1

D1 = Dividen yang dibayarkan pada periode t

Namun mengingat perusahaan tidak selalu membagikan dividen kas

secara periodik kepada para pemegang sahamnya, maka return saham

dapat dihitung capital gain (loss) saja tanpa adanya dividen.

Page 47: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

28

Adapun expected return merupakan return yang digunakan dalam

menghitung hasil pengukuran CAPM dan ICAPM. Expected return

nantinya akan dijadikan acuan pengambilan keputusan bagi para investor.

Untuk mengukur expected return dengan CAPM dan ICAPM

dibutuhkan perhitungan return pasar. Karena dalam penelitian ini

menggunakan saham-saham yang terdapat pada indeks JII, maka indeks

JII dijadikan sebagai return pasar dengan rumus sebagai berikut:

(

(

Dimana:

Rm = Return pasar

JIIt = Harga pasar indeks JII periode t

JIIt-1 = Harga pasar indeks JII periode t-1

Selain itu, dalam metode CAPM investor perlu memperhatikan tingkat

keuntungan bebas risiko (Rf), agar return yang diperoleh sudah melebihi

return minimum yang disyaratkan. Menurut Hanafi (2016:229) (Rf) bisa

ditafsirkan sebagai kompensasi atas waktu, sedangkan term kedua bisa

ditafsirkan sebagai kompensasi atas risiko sistematis. Return bebas risiko

bisa diambil dari obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau tingkat

suku bunga bebas risiko berdasarkan deposito bank pemerintah di

Indonesia.

Page 48: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

29

Oleh karena itu dalam penelitian ini akan digunakan tingkat suku

bunga SBI dan yield obligasi pemerintah Indonesia sebagai (Rf), dengan

pengukuran sebagai berikut:

Dimana :

Rf = Risk-free asset (Return aset bebas risiko)

SBIt = Tingkat suku bunga SBI periode t

Bond Yieldt = Yield obligasi pemerintah Indonesia periode t

Mengingat (Rf) dianggap terdapat unsur riba didalamnya, maka dalam

ICAPM mengganti (Rf) dengan inflasi (Hanif, 2011) atau dengan tingkat

zakat (Effendi, 2016).

6. Risiko

Risiko adalah kemungkinan mengalami kerugian, yang biasanya

diukur dalam bentuk kemungkinan bahwa beberapa hasil akan muncul

yang bergerak dalam kisaran sangat baik (misalnya aset berlipat ganda) ke

sangat buruk (misalnya asetnya tidak bernilai sama sekali). Risiko juga

dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian yang akan

dialami investor atau ketidakpastian atas return yang akan diterima di

masa mendatang (Gumati, 2011:50)

Sedangkan menurut Eiteman, Stonehill dan Moffett dalam Fahmi

(2011:169), risk is the mismatching of interest rate bases for associated

assets and liabilities, yang berarti secara umum risiko dapat ditangkap

Page 49: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

30

sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan

terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan suatu

pertimbangan. Djohanputro (2006:15) menyatakan bahwa pengertian dasar

risiko terkait dengan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidakpastiannya

dapat diukur secara kuantitatif. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa risiko adalah suatu ketidakpastian yang akan terjadi akibat dari

keputusan investasi yang dapat diukur secara kuantitatif. Risiko terbagi

menjadi dua tipe yaitu systematic risk dan unsystematic risk.

a. Systematic Risk

Systematic Risk adalah risiko yang mempengaruhi sejumlah besar

aset. Keragaman total return sekuritas secara langsung bergabung

dengan keseluruhan pergerakan pada pasar umum dan pasar ekonomi

(Zainal, 2016:420). Menurut Keown (2011:201) Risiko sistematis

merupakan variasi-variasi dalam pengembalian investasi yang tak

dapat dihilangkan melalui diversifikasi oleh investor. Risiko sistematis

biasa juga disebut sebagai risiko pasar dimana hal ini dipengaruhi oleh

faktor-faktor makro yang terjadi di luar perusahaan, misalnya resesi,

inflasi, suku bunga, kurs, dan sebagainya sehingga risiko ini tidak

dapat didiversifikasi.

b. Unsystematic risk

Unsystematic risk adalah risiko yang mempengaruhi hanya satu

aset atau sebagian kecil aset. Risiko portofolio pada umumnya

menurunkan banyak saham karena eliminasi risiko non-sistematis.

Page 50: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

31

Risiko ini unik, berhubungan dengan particular company.

Penambahan lebih banyak lagi saham akan mengurangi risiko tetapi

tidak peduli berapa banyak bagian saham yang terkorelasi

ditambahkan ke dalam portofolio, tidak dapat mengeliminasi semua

risiko (Zainal, 2016:420). Risiko tidak sistematis merupakan bagian

variasi dalam pengembalian investasi yang dapat dihilangkan melalui

diversifikasi oleh investor (Keown, 2011:201). Risiko tidak sistematis

sering disebut sebagai risiko perusahaan atau risiko khas, karena risiko

ini berasal dari internal perusahaan dan mempengahi perusahaan

tersebut.

Gambar 2.1.

Risiko Sistematis, Risiko Tidak Sistematis dan Risiko Total

Pada gambar 2.1 tampak bahwa semakin banyak jumlah saham dalam

portofolio, maka semakin kecil risiko yang tidak sistematis. Karena risiko

yang tidak sistematis dapat dihilangkan dengan diversifikasi, maka risiko

ini menjadi tidak relevan dalam portofolio, sehingga yang relevan bagi

Page 51: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

32

investor adalah risiko pasar atau risiko sistematis yang diukur dengan Beta

(=β) (Halim, 2005:43).

7. Beta

Beta adalah sensitivitas sekuritas terhadap indeks: jumlah dimana

imbal hasil sekuritas cenderung naik atau turun untuk setiap 1% kenaikan

atau penurunan imbal hasil pada indeks (Bodie.et.al, 2014:261). Beta

menghubungkan kovarian dari sebuah aset dengan portofolio pasar dengan

varian dari portofolio pasar, dan diidentifikasi sebagai laba yang

diharapkan CAPM (Zainal, 2016:419).

Menurut Jogiyanto (2013:375) beta merupakan suatu pengukur

volatilitas return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return

pasar. Beta sekuritas ke-i mengukur volatilitas return sekuritas ke-i dengan

return pasar. Dengan demikian beta adalah pengukur sistematik dari suatu

sekuritas terhadap risiko pasar. Jika volatilitas ini diukur dengan kovarian,

maka kovarian return antara sekuritas ke-i dengan return pasar adalah

sebesar σim. Jika kovarian ini dihubungkan relatif terhadap risiko pasar

(yaitu dibagi dengan varian return pasar atau σ²ᴍ), maka hasil ini

mengukur risiko sekuritas ke-i relatif terhadap risiko pasar atau beta.

Dengan demikian beta dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut

(Jogiyanto, 2013 : 383):

Page 52: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

33

Dimana :

βi = Sensitivitas sekuritas i

σim = Covariance (Ri,Rm)

σ²m = Varian return pasar JII

8. Capital Asset Pricing Model

Kemampuan untuk mengestimasi return suatu individual sekuritas

merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan oleh investor. Oleh

karena itu kehadiran Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang dapat

digunakan untuk mengestimasi return suatu sekuritas dianggap sangat

penting dalam bidang keuangan. Bentuk standar CAPM pertama kali

dikembangkan oleh Sharpe (1964) dan Lintner (1965).

Husnan (2009:177) berpendapat bahwa Capital Asset Pricing Model

(CAPM) merupakan model untuk menentukan harga suatu asset. CAPM

berusaha menjelaskan hubungan antara risiko sistematis dengan tingkat

keuntungan (return) (Hanafi, 2016:231). Model ini menjelaskan

bagaimana menemukan harga suatu saham dengan mempertimbangkan

risiko yang terkandung didalamnya.

Menurut Rodoni dan Yong (2002:118), CAPM adalah nama yang

diberikan kepada satu kedudukan prinsip yang menerangkan bagaimana

para investor berperilaku dalam pasar. CAPM sangat berguna karena :

Page 53: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

34

a. Secara relatif CAPM adalah mudah dan dapat dibentuk melalui

aplikasi secara langsung teori portofolio.

b. Implikasinya adalah seperti Hipotesis Pasar Efisien, yaitu CAPM telah

diuji dengan data sebenarnya dan didapatkan agak sesuai dengan

ramalan teori. CAPM juga dapat digunakan sebagai satu asas untuk

penyesuaian selanjutnya yaitu sebagaimana yang digunakan oleh para

analisis sekuritas.

Untuk melihat bagaimana harga aset ditentukan, harus disusun suatu

model (suatu teori). Hal ini menuntut penyederhanaan agar pembangun

model dapat hanya memfokuskan hanya pada elemen yang paling penting

dengan cara meringkas dari situasi yang kompleks. Cara ini dilakukan

dengan membuat asumsi tertentu mengenai lingkungan (Ahmad, 2004:34).

Dalam hal standar CAPM, asumsi-asumsi yang dipergunakan adalah

sebagai berikut:

a. Tidak ada biaya transaksi

b. Investasi sepenuhnya bisa dipecah-pecah (fully disvisible)

c. Tidak ada pajak penghasilan bagi para pemodal

d. Pemodal tidak bisa mempengaruhi harga saham dengan tindakan

membeli atau menjual saham

e. Para pemodal diasumsikan akan bertindak semata-mata atas

pertimbangan expected value dengan deviasi standar tingkat

keuntungan portofolio

f. Pemodal bisa melakukan short sales

Page 54: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

35

g. Terdapat riskless lending and borrowing rate, sehingga pemodal bisa

menyimpan dan meminjam dengan tingkat bunga yang sama.

h. Pemodal mempunyai pengharapan yang homogen

i. Semua aktiva bisa diperjualbelikan.

Kemudian, konsep CAPM ini pada umumnya berguna untuk

menguantifikasikan hubungan antara risiko dan return. Risiko yang dapat

didiversifikasi dapat dieliminasi dengan diversifikasi sederhana (Ahmad,

2004:134).

Keadaan ekuilibrium pasar mengenai expected return dan risiko dapat

digambarkan oleh Security Market Line (SML) untuk sekuritas individual.

Sementara Capital Market Line (SML) digunakan untuk menggambarkan

trade off antara risiko dan expected return portofolio. Security Market Line

(SML) merupakan penggambaran secara grafis dari model CAPM.

Untuk sekuritas individual, tambahan expected return diakibatkan

oleh tambahan risiko sekuritas individual yang diukur dengan beta. Beta

menentukan besarnya expected return untuk sekuritas individual dengan

argumentasi bahwa untuk portofolio yang didiversifikasikan dengan

sempurna, risiko tidak sistematik cenderung menjadi hilang dan risiko

yang relevan hanya risiko sistematik yang diukur oleh beta (Jogiyanto,

2013:497). Hubungan expected return dan beta dapat digambarkan di

Security Market Line (SML) sebagai berikut :

Page 55: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

36

Gambar 2.2. Security Market Line

Dari gambar tersebut terlihat bahwa titik M menunjukkan bahwa

portofolio pasar dengan beta senilai 1 dengan expected return sebesar

E(Rm). Untuk beta bernilai 0 atau untuk aktiva bebas risiko, aktiva ini

mempunyai expected return sebesar Rf yang merupakan intercept dari

SML. Dengan asumsi SML adalah garis linier, maka persamaan dari garis

linier ini dapat dibentuk dengan intercept sebesar Rf dan slope sebesar

[E(Rm)-Rf] / βi. Karena βi adalah bernilai 1, maka slope dari SML adalah

sebesar [E(Rm)-Rf]. Selanjutnya persamaan SML untuk sekuritas ke-i

dapat ditulis:

( [ ( ]

Dari sinilah model CAPM terbentuk dan banyak dipakai oleh

akademisi dan praktisi (Jogiyanto, 2013:499).

Dimana :

E(Ri) = Return yang diharapkan sekuritas-i

Page 56: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

37

E(Rm) = Return yang diharapkan portofolio pasar (JII)

Rf = Tingkat suku bunga SBI atau obligasi pemerintah

βi = Risiko aset-i

Dalam metode CAPM pada penelitian ini menggunakan dua versi

berbeda. Pertama, penggunaan tingkat suku bunga SBI sebagai variabel

(Rf). Kedua, penggunaan yield obligasi pemerintah sebagai variabel (Rf).

9. Islamic Capital Asset Pricing Model

Metode standar CAPM yang dikembangkan oleh Sharpe (1964) dan

Lintner (1965) tidak dapat digunakan secara langsung untuk

memperkirakan return instrumen keuangan Islam yang berisiko karena

input model tidak termasuk dalam investasi syariah bagi para investor

muslim. Islam melarang keras berinvestasi dalam aset bebas risiko dan

bisnis yang tidak halal (Hakim, 2016:25). Oleh karena itu, perlu untuk

menyesuaikan CAPM sesuai dengan syariat Islam untuk membuatnya

berlaku pada instrumen keuangan Islam.

Pada penelitian ini peneliti menerapkan dua versi ICAPM. Pertama,

ICAPM yang dilakukan oleh Hanif (2011). Karena metode CAPM

dianggap tidak relevan dengan instrumen keuangan Islam. Dalam

instrumen keuangan Islam, riba (bunga) yang termasuk dalam aset bebas

risiko merupakan hal yang wajib ditinggalkan., karena Allah SWT.

melarang riba (bunga) dan menghalalkan jual beli. Menurut teori Hanif

Page 57: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

38

(2011), pengukuran expected return dari suatu sekuritas dapat dihitung

dengan formula sebagai berikut :

( [ ( ]

Dimana :

E(Ri) = Return yang diharapkan sekuritas-i

E(Rm) = Return yang diharapkan portofolio pasar (JII)

I = Inflasi

βi = Risiko aset-i

Metode ICAPM yang dikembangkan oleh Hanif (2011) terdapat

inflasi sebagai pengganti risk-free asset (Rf). Dalam perspektif Islam (Rf)

merupakan hal yang dilarang.

Adapun alasan Hanif (2011) mengganti (Rf) dengan Inflasi karena

melihat komposisi dan justifikasi (Rf) dalam kerangka kerja konvensional.

(Rf) terdiri dari dua hal yaitu: (Rf) nyata dan biaya inflasi. (Rf) nyata

mewakili nilai waktu dari uang, Menurut teori preferensi likuiditas

Keynes, itu adalah kompensasi untuk mengorbankan likuiditas oleh

investor. Di bawah kerangka kerja secara syariah, uang adalah alat tukar

dan bukan komoditas. Nilai waktu dari uang tidak diakui oleh para pakar

ekonomi syariah di bidang keuangan. Uang dapat digunakan dalam proses

pembuatan utilitas (produksi dan pengiriman barang dan jasa) dan berhak

mendapatkan laba atas dan dasar pembagian kerugian.

Komponen (Rf) kedua adalah biaya inflasi. Di bawah rezim mata uang

kertas karena inflasi daya beli mata uang dapat berkurang dan pemilik

Page 58: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

39

mata uang mengalami penurunan kekayaannya. Hal ini menjadi tanggung

jawab utama dari suatu negara untuk melindungi kekayaan warganya.

Kekayaan dapat berkurang karena inflasi yang berlebihan dalam ekonomi

dan pemerintahan seharusnya tidak membiarkan fenomena ini tidak

terkendali.

Kemudian metode ICAPM versi kedua dengan mengganti variabel

(Rf) dengan tingkat zakat. Ashker (1987) yang mengubah model CAPM

dengan mengganti risk-free rate dengan tingkat zakat (Z) sebesar 2,56%

karena menarik modal untuk investasi, return minimal seorang investor

mengharapkan (bersedia) agar investasi mampu menutupi zakat (Sadaf dan

Andleb, 2014:191). Adapun rumus tingkat zakat (Z) 2,56% diperoleh

dengan penghitungan sebagai berikut:

Presentase zakat itu sendiri dikarenakan seorang muslim wajib

mengeluarkan zakat pada penghasilannya sebesar 2,5% (Effendi,

2016:372). Dalam ekonomi Islam tingkat bunga tidak masuk dalam

perhitungan investasi. Oleh karena itu, ongkos oportunitas (opportunity

cost) dana untuk tujuan investasi adalah tingkat zakat yang yang

dibayarkan atas dana tersebut. Dengan kata lain, tabungan yang tidak

disalurkan menjadi investasi nyata akan terbebani oleh zakat (Rodoni,

2009:231).

Page 59: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

40

Penyesuaian model ICAPM versi kedua dengan faktor zakat dapat

diestimasikan dengan persamaan sebagai berikut (Febrianto dan Rachman,

2016:18):

( [ ( ]

Dimana :

E(Ri) = Return yang diharapkan sekuritas-i

βi = Risiko asset-i

E(Rm) = Return yang diharapkan portofolio pasar (JII)

Z = Tingkat zakat

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari beberapa hasil penelitian

oleh para peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan saat ini. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas,

ringkasan dari penelitian terdahulu diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Metode Variabel Hasil Penelitian

1. Bing Xiao (2016).

Expert Journal of

Business and

Management Vol.

4, No. 1, 2016,

page 46-55.

“Conditional

Relationship

(1) Mencari

hubungan

kondisional antara

return dan beta di

US Stock Market

(2) Kovarian dan

varian digunakan

untuk mengukur beta

Ri = Return

saham; Rm =

Return pasar; β

= Beta; Rf =

risk-free

(1) Ketika

excess market

return

diabaikan, beta

menjadi faktor

risiko yang tidak

signifikan

(2) Ketika

Page 60: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

41

Between Beta and

Return in the US

Stock Market ”

dengan memasukkan

model ARCH untuk

memperkirakan

waktu berbagai beta

excess market

return positif,

hubungan positif

ditemukan

antara beta dan

return. Begitu

juga sebaliknya

ketika hubungan

negatif

ditemukan

2. Shabir A. Hakim,

Zarinah Hamid

dan Ahamed K.

M. Meera (2016).

JKAU: Islamic

Econ., Vol. 29,

No. 1, pp: 21-39

(January 2016)

“Capital Asset

Pricing Model

and Pricing of

Islamic Financeal

Instruments

Metode analisis

menggunakan uji

statistik deskriptif

dan GMM

(1) CAPM

dengan E(Rm)

= return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, βi

= sensitiviatas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(t-bills).

(2) SCAPM(S)

dengan semua

variabel sama

kecuali

variabel Rf = 0

(zero risk-free

rate).

(3) SCAPM(Z)

dengan semua

(1) Dua versi

Syariah CAPM

memiliki hasil

yang serupa dan

kekuatan

penjelas yang

sama dalam

portofolio yang

berbeda untuk

periode 3 tahun.

(2) Untuk hasil

SCAPM(S) dan

CAPM periode

10 tahun

memiliki

perilaku yang

serupa dalam

menjelaskan

pengembalian

portofolio.

Page 61: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

42

variabel sama

kecuali Rf

diganti dengan

E(Rz) =

syariah zero

beta portfolio

(dalam kasus

ini

menggunakan

sukuk – AAA)

3. M. Hanif dan A.

Dar (2011).

Middle Eastern

Journal of

Scientific

Research,

Forthcoming.

“Comparative

Testing of Capital

Asset Pricing

Model (CAPM)

and Shari’a

Capital Asset

Pricing Model

(SCAPM):

Evidence from

Karachi Stock

Exchange-

Pakistan”

(1) Melakukan Uji

regresi pada proxy

(Rf) untuk CAPM,

serta inflasi (WPI

dan CPI) untuk

ICAPM.

(2) Melakukan Unit-

root ADF test

statistic kemudian

uji statistik

deskriptif.

Variabel

CAPM dan

ICAPM yaitu

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan,

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan, βi

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

atau inflasi

(WPI dan CPI)

ICAPM

memiliki

kekuatan

penjelas yang

lebih tinggi

dibandingkan

dengan CAPM.

4. Igo Febrianto dan Metode analisis (1) CAPM (1) ICAPM

Page 62: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

43

Artie A. Rachman

(2016).

Jurnal Ilmiah

ESAI Vol. 10

No.1, Januari

2016

“Islamic Capital

Asset Pricing

Model: A

Comparative

Analysis”

deskriptif komparatif

dengan

membandingkan

hasil estimasi CAPM

dengan hasil estimasi

CAPM dengan

konsep syariah.

dengan E(Rm)

= return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, βi

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(SBI).

(2) ICAPM

dengan semua

variabel sama

kecuali

variabel (Rf)

yang diganti

dengan (I)

inflasi, (Z)

zakat dan zero

risk-free rate.

dengan

menggunakan

inflasi memiliki

pola yang sama

dengan CAPM

sedangkan

ICAPM dengan

menggunakan

zakat memiliki

pola yang sama

pula, tetapi

memiliki nilai

rentang yang

terlalu jauh.

(2) Zakat dan

zero risk-free

rate tidak cukup

baik untuk

ICAPM.

(3) Tidak ada

perbedaan yang

signifikan antara

ICAPM dengan

inflasi dan

CAPM

5. M. Hanif (2011).

Pak. J. Commer.

Soc. Sci. 2011

Vol. 5 (2), 283-

292.

“Risk and Return

Peneliti memaparkan

apa saja pengganti

risk-free rate untuk

Syariah CAPM,

dimana risk-free rate

bisa digantikan

- (1) Penelitian ini

membahas

model penilaian

asset teknis yang

digunakan

dalam kerangka

Page 63: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

44

under Shari’a

Framework: An

Attempt to

Develop Shari’a

Compliant Asset

Pricing Model-

SCAPM”

dengan inflasi, zakat,

GDP, dll.

kerja

konvensional

yang kemudian

diaplikasikan

dalam kerangka

kerja sesuai

syariat Islam.

(2) CAPM

dikonversi

menjadi ICAPM

dengan

mengganti (Rf)

dengan inflasi.

6. M. Hanif,

Abdullah Iqbal

dan Zulfikar Shah

(2016).

JKAU: Islamic

Econ., Vol. 29,

No. 2, pp: 37-54

(July 2016).

“Risk and Returns

of Shari’ah

Compliant Stocks

on the Karachi

Stock Exchange –

A CAPM and

SCAPM

Approach”

Uji statistik

deskriptif dan

Multiple regression

(OLS Regression)

untuk memperoleh

dampak antara

indeks pasar

(independen) dengan

indeks saham syariah

(dependen).

Variabel:

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm.

CAPM

menggunakan

risk-free rate

(Rf) sedangkan

SCAPM

menggunakan

I = inflasi.

Temuan hasil

yang sedikit

lebih baik pada

SCAPM

daripada CAPM

dan tingkat suku

bunga bebas

risiko dan inflasi

terlihat memiliki

pengaruh yang

serupa.

Page 64: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

45

7. S. Poornima dan

Swathiga P.

(2017).

International

Journal of

Applied Research

2017: 3(7): 375-

378.

“A Study on

Relationship

between Risk and

Return Analysis

of Selected Stocks

on NSE Using

Capital Asset

Pricing Model”

(1) Menggunakan

metode CAPM untuk

mencari hubungan

risiko dan return

pada NSE dimana

perusahaan sektor IT

dan sektor otomotif

dijadikan objek

penelitian.

(2) Mengukur

seberapa besar risiko

(standar deviasi dan

beta) dan return

saham dari model

CAPM.

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(government t-

bills).

(1) Terdapat

hubungan antara

risiko dan return

dengan

menggunakan

metode CAPM.

(2) Terdapat 2

perusahaan dari

5 perusahaan

yang layak

dipilih investor

untuk sektor

otomotif,

sedangkan pada

sektor IT

terdapat 1

perusahaan dari

5 perusahaan

yang layak

dipilih investor.

8. Mohammad

Abdel Mohsen

Al-Afeef (2017).

International

Journal of

Business and

Management;

Vol. 12, No. 8;

2017.

“Capital Asset

Pricing Model,

Metode yang

digunakan adalah

Regresi linier

berganda dengan

melihat dampak dari

variabel independen

terhadap variabel

dependen. Lalu

menggunakan uji

anova

Model CAPM

dengan E(Rm)

= S&P 500, βi,

Rf = US t-

bonds

Variabel

independen :

(S&P 500)

Return dan

Koefisien beta

pada

(1) CAPM dapat

diterapkan pada

US Stock

Market.

(2) 20%

perubahan

return yang

diharapkan

dipengaruhi oleh

beta dan return

pasar.

Page 65: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

46

Theory and

Practice:

Evidence from

USA (2009-

2016)”

perusahaan

Amazon.

Variabel

dependen :

Return yang

diharapkan

pada

perusahaan

Amazon

dengan metode

CAPM

(3) CAPM dapat

diterapkan pada

pasar yang

efisien dan

perusahaan-

perusahaan

besar.

9. John Tarus Magut

dan Bitange

Bogonko (2017).

American Based

Research Journal.

Vol. 6, Issue 9

September 2017.

“Evaluation of

Capital Asset

Pricing Model in

Predicting

Securities Returns

at The Nairobi

Securities

Exchange (Listed

Agricultural

Companies)”

(1) Metode Ordinary

Least Square (OLS)

digunakan untuk

menentukan

koefisien beta

standar.

(2) Data diregresikan

dengan rumus

CAPM untuk

menentukan

pengembalian yang

diharapkan.

(3) Uji t dan R-

Square

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, βi

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(t-bills).

(1) CAPM

dengan periode

5 tahun mampu

memprediksi

secara garis

besar

pengembalian

portofolio di

Kenya NSE dan

khususnya pada

perusahaan

sektor pertanian.

(2) Besarnya

koefisien beta

mempengaruhi

return (beta

yang tinggi

menghasilkan

return yang

lebih tinggi dan

Page 66: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

47

sebaliknya

10. David Wakyiku

(2010).

Working Paper.

African Institute

for Mathematical

Sciences, South

Africa 2010.

“Testing the

Capital Asset

Pricing Model

(CAPM) on the

Uganda Stock

Exchange”

(1) Metode yang

digunakan adalah

Analisis Regresi

Linier Berganda,

OLS.

(2) Melihat seberapa

besar R²-Square

pada CAPM dan

zero-beta CAPM

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(t-bills).

Zero-beta

CAPM dengan

mengganti Rf

dengan E(Rz)

= zero-beta

portfolio.

(1) Terdapat 3

perusahaan dari

10 perusahaan

yang mampu

dijelaskan

dengan CAPM

dan hanya 1

perusahaan dari

10 perusahaan

yang dapat

dijelaskan zero-

beta CAPM.

(2) Secara

keseluruhan

kedua model

tidak sesuai

diterapkan pada

Uganda Stock

Exchange.

11. Brad Carter,

Chris Muller dan

Mike Ward

(2017).

Working Paper.

Gordon Institute

of Business

Science,

University of

Pretoria, South

Menguji hubungan

antara risiko dan

return pada model

CAPM dan Black

CAPM dengan

melihat peringkat

beta menggunakan

Uji Anova atau Uji

F.

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

(1) Terdapat

hubungan

terbalik antara

risiko (beta) dan

return.

(2) t-bills

ataupun t-bonds

menjadi proxy

yang baik untuk

CAPM.

Page 67: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

48

Africa.

“The

Applicability of

Black’s Variation

of the Capital

Asset Pricing

Model (CAPM) in

the South African

Context”

= risk-free rate

(t-bills).

Black CAPM

dengan

mengganti Rf

dengan E(Rz)

= zero-beta

portfolio.

(3) CAPM

menjadi model

yang lebih baik

dari pada Black

CAPM dalam

memprediksi

return.

12. Barry Strydorm

dan Ailie

Charteris (2013).

African Journal

of Business

Management.

Vol. 7(28), pp.

2807-2816, 28

July, 2013.

“The South

African risk-free

rate Anomaly”

Uji regresi pada

faktor Rf. Penelitian

ini berusaha

menyelesaikan

anomali tingkat

bebas risiko dengan

melihat hubungan

antara return

minimum dan proxy

yang sering

digunakan CAPM.

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(t-bills dan t-

bonds).

Zero-beta

CAPM dengan

mengganti Rf

dengan E(Rz)

= zero-beta

portfolio

varians

minimum.

(1)

Pengembalian

minimum

melebihi t-bills

dan t-bonds

menunjukkan

bahwa

instrumen

tersebut bukan

proxy terbaik

untuk tingkat

keuntungan

bebas risiko.

(2) Expected

return pada

zero-beta

portfolio

varians-

minimum

memberikan

pengembalian

yang lebih baik

Page 68: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

49

tentang

pengembalian

minimum yang

dibutuhkan.

13. Mansoor Maitah,

Khursid

Khudoykulov,

Kholnazar

Amonov dan

Umar Burkhanov

(2015).

Asian Social

Science; Vol. 11,

No. 16; 2015.

“Verifying

Capital Asset

Pricing Model in

Greek Capital

Market”

Uji Regresi Linier

Berganda pada

variabel CAPM, Uji

t, Uji F dan R-

Square.

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(t-bills).

(1) Model

CAPM tidak

memadai untuk

mengevaluasi

data di Bursa

Efek Athena. (2)

Tes

mengkonfirmasi

validitas beta

sebagai ukuran

risiko

menggunakan

analisis regresi,

dan ditemukan

bahwa

pengembalian

yang lebih tinggi

tidak berarti beta

linier yang lebih

tinggi pada SML

14. Zainul Kisman

dan Shintabelle

Restiyanita M

(2015).

American Journal

of Economis,

Melakukan Uji t test,

Uji F test dan

Adjusted-R².

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

Kedua model

memiliki hasil

yang baik dalam

memprediksi

return saham,

tetapi CAPM

Page 69: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

50

Finance and

Management,

Vol. 1, No. 3,

2015, pp.184-189.

“The Validity of

Capital Asset

Pricing Model

(CAPM) and

Arbitrage Pricing

Theory (APT) in

Predicting the

Return of Stocks

in Indonesia

Stock Exchange

2008-2010”

saham-i yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(SBI).

APT dengan

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan,

serta faktor

GDP dan

Inflasi.

tidak lebih baik

dari APT dalam

memprediksi

return saham.

15. Denny Cahyo

Prasetyo dan

Noval Adib

(2015).

Jurnal Akuntansi

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis

Universitas

Brawijaya, 2015.

“Perbandingan

Keakuratan

CAPM dan APT

dalam

Memprediksi

Return Saham di

Jakarta Islamic

Menggunakan

metode analisis data

expected return, R-

Square, Mean

Absolute Deviation

(MAD), Independent

Sample t-test.

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(SBI).

APT dengan

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan,

(1) Tidak ada

perbedaan yang

keakuratan

antara CAPM

dan APT.

(2) Model

CAPM dapat

menjelaskan

variasi variabel

return saham

sebesar 25%,

sedangkan APT

sebesar 18%.

Page 70: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

51

Index (Periode

2010-2014)”

serta faktor

Inflasi, BI rate,

Kurs mata

uang dan harga

minyak dunia.

16. Gancar Candra

Premananto dan

Muhammad

Madyan (2004).

Jurnal Penelitian

Dinamika Sosial

Vol. 5 No. 2

Agustus 2004:

125-139.

“Perbandingan

Keakuratan

Capital Asset

Pricing Model

dan Arbitrage

Pricing Theory

dalam

Memprediksi

Tingkat

Pendapatan

Return Saham

Industri

Manufaktur

sebelum dan

semasa Krisis

Ekonomi”

Melakukan Uji t, R-

Square dan melihat

Mean Absolute

Deviation (MAD)

dari kedua model.

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(SBI).

APT dengan

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan,

serta faktor

Suku Bunga,

Inflasi dan

Kurs.

(1) Terdapat

perbedaan yang

signifikan antara

model CAPM

dan APT.

(2) Metode

CAPM lebih

akurat

dibandingkan

dengan APT

sebelum dan

semasa krisis

ekonomi.

Page 71: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

52

17. Lemiyana (2015).

I-Finance Vol. 1.

Juli 2015.

“Analisis Model

CAPM dan APT

dalam

Memprediksi

Tingkat Return

Saham Syariah

(Studi Kasus

Saham di Jakarta

Islamic Index)”

Melakukan

pengukuran standar

deviasi dan uji t

untuk

membandingkan

kedua model serta

melihat R-Square.

CAPM dengan

E(Rm) =

return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, β

= sensitivitas

Ri dan Rm, Rf

= risk-free rate

(SBI).

APT dengan

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan,

serta faktor

GDP, Suku

Bunga dan

Inflasi.

(1) Tidak

terdapat

perbedaan

akurasi yang

signifikan antara

CAPM dan

APT.

(2) Model

CAPM lebih

akurat dalam

memprediksi

return saham

syariah.

18. Michell Suharli

(2005).

Jurnal Akuntansi

& Keuangan, Vol.

7, No. 2,

November 2005:

99-116.

“Studi Empiris

terhadap Dua

Faktor yang

Mempengaruhi

Menggunakan

Analisis Regresi

Linier Berhganda.

Variabel Y:

Return saham.

Variabel X:

Debt to Equity

Ratio dan

tingkat risiko

yang diukur

dengan beta

CAPM.

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa rasio

hutang dan

tingkat risiko

tidak

memberikan

pengaruh yang

signifikan

terhadap return

saham.

Page 72: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

53

Return Saham

pada Industri

Food &

Beverages di

Bursa Efek

Indonesia”

19. Kharisya Ayu

Effendi (2016).

Jurnal

Manajemen

Volume XX, No.

03, Oktober 2016:

370-386

“Optimalisasi

Shari’a

Compliant Asset

Pricing Model

terhadap Rate of

Return pada

Jakarta Islamic

Index”

Menggunakan

statistik deskriptif,

kemudian Unit Root-

Test untuk

memastikan

terpenuhinya

asumsi-asumsi OLS,

selanjutnya dengan

analisis regresi linier

dan perbandingan

explanatory power.

(1) SCAPM

dengan E(Rm)

= return pasar

yang

diharapkan,

E(Ri) = return

saham-i yang

diharapkan, βi

= sensitivitas

Ri dan Rm, I =

inflasi.

(2) SCAPM

dengan semua

variabel sama

kecuali

variabel risk-

free yang

diganti dengan

Z = tingkat

zakat.

(3) SCAPM

dengan

menghapus

variabel risk-

free (Rf=0).

Berdasarkan

hasil analisis

explanatory

power

menyatakan

bahwa ketiga

model SCAPM

memiliki

kekuatan

penjelas yang

tinggi (R-

Square). Namun

SCAPM dengan

inflasi memiliki

hasil yang

terbaik.

Page 73: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

54

20. Yossi Imam

Candika (2016),

Thesis, “Pengaruh

Carthart Four

Factor Model dan

Three Moment

CAPM terhadap

Excess Return

Saham di

Indonesia”

(1) Menganalisis

pengaruh Carhart

Four Factor Model

dan Three Moment

CAPM terhadap

excess return saham

dengan analisis

regresi linier

berganda.

(2) Menganalisis

pengaruh excess

market return

terhadap return

saham dengan

analisis regresi time

series.

(1) Variabel

bebas =

Carhart Four

Factor Model

dan Three

Moment

CAPM.

Variabel

terikat = excess

return saham.

(2) Variabel

bebas = excess

market return.

Variabel

terikat = return

saham

(1) Charhart

Four Factor

Model dan

Three Moment

CAPM memiliki

pengaruh positif

signifikan. (2)

Excess market

return memiliki

pengaruh yang

positif

signifikan

terhadap return

saham.

C. Kerangka Pemikiran

Langkah pertama yang dilakukan untuk melakukan penelitian ini adalah

dengan menentukan sampel dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam

Jakarta Islamic Index (JII) selama periode 2013-2017 melalui website resmi

Bursa Efek Indonesia. Pemilihan saham perusahaan yang konsisten selama

periode tersebut bertujuan untuk memaksimalkan return yang diperoleh

investor dengan risiko yang minimum. Karena konsistensi saham yang

terdaftar dalam indeks JII selama 5 tahun berturut-turut merupakan saham-

saham unggulan yang mampu memenuhi ketentuan indeks JII dengan

Page 74: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

55

memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan volume perdagangan yang tinggi,

sehingga mampu menjadi gambaran dari indeks JII secara keseluruhan.

Setelah saham-saham indeks JII yang menjadi sampel penelitian

ditentukan. Peneliti mengumpulkan data harga saham bulanan dari

perusahaan-perusahaan yang telah diseleksi melalui website investing.com.

Peneliti juga mengumpulkan data historis indeks JII dan yield obligasi

pemerintah pada website yang sama. Selain itu data bulanan tingkat suku

bunga SBI dan inflasi diperoleh dari website resmi Bank Indonesia.

Data-data yang terkumpul kemudian diolah sehingga menjadi variabel

yang dibutuhkan pada penelitian. Adapun variabel yang perlu dihitung yaitu

pendapatan saham yang sesungguhnya (Ri), risk-free rate (Rf), return

portofolio pasar (Rm), inflasi (I) dan menghitung beta (βi) dari masing-masing

saham. Variabel-variabel yang telah dihitung kemudian diolah kedalam

Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Islamic Capital Asset Pricing

Model (ICAPM) dengan formula dan variabel yang disesuaikan. Metode

CAPM dengan dua versi yang berbeda. Pertama, penggunaan tingkat suku

bunga SBI sebagai risk-free rate (Rf1) pada CAPM(1) dan versi kedua,

penggunaan yield obligasi pemerintah (Rf2) pada CAPM(2). Begitu juga

dengan metode ICAPM dengan dua versi yang berbeda. Pertama, penggunaan

inflasi (I) sebagai pengganti (Rf) pada ICAPM(1) dan versi kedua, dengan

mengganti variabel (Rf) dengan tingkat zakat (Z).

Langkah selanjutnya adalah menghitung Mean Absolute Deviation

(MAD) untuk mengetahui model mana yang paling akurat dalam

Page 75: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

56

memperkirakan return saham indek JII. Kemudian dilakukan uji normalitas

pada semua data. Setelah semua data bedistribusi normal maka dilanjutkan ke

tahap selanjutnya yaitu uji kesamaan ragam (Uji Levene) lalu membandingkan

hasil MAD dengan Uji Anova atau Uji F. Selain itu Uji t dan koefisien

determinasi juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari excess market

return pada faktor dari masing-masing versi CAPM. Adapun skema dari

kerangka pemikirannya adalah sebagai berikut:

Page 76: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

57

Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran

Menentukan Model untuk

Memprediksi Return Saham

JII

CAPM (1)

Rf = SBI ;

Rm = JII ; βi

CAPM (2)

Rf = yield

Gov. Bond ;

Rm = JII ; βi

ICAPM (1)

I = Inflasi ;

Rm = JII ; βi

ICAPM (2)

Z = Tingkat

zakat ; Rm

= JII ; βi

Menghitung

Return

Saham JII

dengan

CAPM (1)

Menghitung

Return

Saham JII

dengan

CAPM (2)

Menghitung

Return

Saham JII

dengan

ICAPM (1)

Menghitung

Return

Saham JII

dengan

ICAPM (2)

Nilai MAD masing-masing model Adjust-R² Uji t

Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Uji ANOVA (Uji F)

Kesimpulan dan Saran

Page 77: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

58

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu permasalahan

yang masih bersifat praduga sehingga masih perlu dibuktikan kebenarannya

dan harus memiliki penjelasan yang logis dan dapat diuji. Dalam memprediksi

return saham menggunakan masing-masing versi model CAPM dan ICAPM

serta pembahasan mengenai hasil penelitian terdahulu yang sudah dilakukan,

maka dapat dibuat sebuah hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis perbedaan akurasi antara model CAPM dan ICAPM.

a. H1 : Terdapat perbedaan akurasi antara dua versi model CAPM dan

dua versi model ICAPM dalam memprediksi return saham JII

periode 2013-2017.

b. H2 : Tidak terdapat perbedaan akurasi yang signifikan antara dua versi

model CAPM dan dua versi model ICAPM dalam memprediksi

return saham JII periode 2013-2017.

2. Hipotesis pengaruh excess market return pada model CAPM terhadap

return saham.

a. H3 : Excess market return to risk-free pada model CAPM(1) dengan

tingkat suku bunga SBI sebagai risk-free rate berpengaruh

terhadap return saham JII.

b. H4 : Excess market return to risk-free pada model CAPM(2) dengan

yield obligasi pemerintah sebagai risk-free rate berpengaruh

terhadap return saham JII.

Page 78: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

59

3. Hipotesis pengaruh excess market return pada model ICAPM terhadap

return saham.

a. H5 : Excess market return to inflation pada model ICAPM(1)

berpengaruh terhadap return saham JII.

b. H6 : Excess market return to zakat pada model ICAPM(2)

berpengaruh terhadap return saham JII.

Page 79: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah harga

saham pada Indeks JII sebagai return pasar, tingkat suku bunga SBI dan yield

obligasi pemerintah seri FR-0064 yang menjadi benchmark dari obligasi

pemerintah sebagai risk-free rate. Selain itu terdapat variabel independen

inflasi dan zakat sebagai pengganti risk-free rate. Beta saham sebagai

sensitivitas suatu sekuritas terhadap indeks. Selain itu dalam penelitian ini

yang menjadi variabel dependen adalah return saham pada perusahaan yang

terdaftar dalam Indeks JII periode Januari 2013 – Desember 2017 yang

kemudian dibandingkan dengan perhitungan expected return dari dua model

yang berbeda yaitu CAPM dan ICAPM. Semua data yang digunakan adalah

bulanan seperti pada penelitian-penelitian sebelumnya.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dari target

spesifik yang diinginkan karena memiliki kesesuaian dengan kriteria tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti. Teknik ini merupakan suatu metode

pengambilan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan

tertentu.

Page 80: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

61

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi, objek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:80). Jadi populasi

bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang

dipelajari, tetapi dalam objek atau subjek tersebut harus memiliki

karakteristik atau sifat tertentu sesuai tujuan penelitian. Pemilihan

perusahaan Indeks JII yaitu dikarenakan dalam Indeks JII terdapat

perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria sesuai dengan syariah

Islam yang menjadi penggerak ekonomi syariah di Indonesia. Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Indeks JII

periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, dikarenakan ada

perusahaan yang masuk dan keluar dari Indeks JII maka terdapat 47

perusahaan yang masuk dalam populasi.

Page 81: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

62

Tabel 3.1.

Populasi Perusahaan pada Indeks JII Periode 2013-2017

No. Kode

Perusahaan

No. Kode

Perusahaan

No. Kode

Perusahaan

1 AALI 17 INTP 33 MPPA

2 ADRO 18 ITMG 34 PWON

3 AKRA 19 JSMR 35 SMRA

4 ANTM 20 KLBF 36 CTRA

5 ASII 21 LPKR 37 SILO

6 ASRI 22 LSIP 38 PTPP

7 BKSL 23 MAPI 39 SSMS

8 BSDE 24 MNCN 40 LPPF

9 CPIN 25 PGAS 41 SCMA

10 ENRG 26 PTBA 42 WSKT

11 EXCL 27 SMGR 43 MIKA

12 HRUM 28 TLKM 44 ADHI

13 ICBP 29 UNTR 45 MYRX

14 INCO 30 UNVR 46 PPRO

15 INDF 31 BMTR 47 TPIA

16 INDY 32 WIKA

Sumber: Website Resmi Bursa Efek Indonesia http://www.idx.co.id, (Data diolah)

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014:81) berpendapat bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

populasi. Dengan menggunakan teknik purposive sampling maka kriteria

yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Saham-saham yang terdaftar di Indeks JII selama periode 2013 –

2017.

Page 82: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

63

Saham-saham yang konsisten secara berturut-turut terdaftar dalam

Indeks JII selama periode 2013 – 2017.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks JII memiliki

data keuangan yang lengkap dan dapat diandalkan kebenarannya

dalam periode 2013 – 2017.

Tabel 3.2.

Sampel Perusahaan pada Indeks JII Periode 2013-2017

No. Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI

2 Adaro Energy Tbk ADRO

3 AKR Corporindo Tbk AKRA

4 Astra International Tbk ASII

5 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE

6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

7 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

8 Kalbe Farma Tbk KLBF

9 Lippo Karawaci Tbk LPKR

10 PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP

11 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS

12 Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR

13 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM

14 United Tractors Tbk UNTR

15 Unilever Indonesia Tbk UNVR

Sumber: Website Resmi Bursa Efek Indonesia http://www.idx.co.id, (Data diolah)

Page 83: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

64

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Menurut Sugiyono (2014:131) data sekunder yaitu sumber data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data sekunder berupa catatan, bukti, atau laporan historis yang

tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari situs http://www.investing.com yang

menyediakan data historis harga saham perusahaan-perusahaan di seluruh

dunia serta instrumen investasi lainnya. Kemudian situs resmi Bursa Efek

Indonesia http://www.idx.co.id untuk memperoleh data-data perusahaan

yang termasuk dalam indeks JII dan situs resmi Penilaian Harga Efek

Indonesia (IBPA) http://www.ibpa.co.id untuk memperoleh data obligasi

pemerintah. Selain itu, situs resmi Bank Indonesia http://www.bi.go.id

yang menyediakan data tingkat suku bunga dan inflasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dilakukan

dalam menyusun penelitian ini. Teknik pengumpulan data merupakan

cara-cara untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang

mendukung penelitian ini (Sugiyono, 2014:401). Data yang diambil dalam

penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak

Page 84: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

65

langsung dari perusahaan yang dijadikan bagian dari unit analisis. Data-

data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Data-data perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index

diperoleh data statistik yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

b. Data-data harga saham, indeks JII dan yield obligasi pemerintah seri

FR-0064 yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan

Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA).

c. Data inflasi dan tingkat suku bunga SBI diperoleh dari data statistik

yang dipublikasi oleh Bank Indonesia.

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

penelitian kepustakaan (Library Research). Dengan memperoleh data

sekunder penulis melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh

landasan teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini

dilakukan denga cara membaca, mengkaji, meneliti dan menelaah

literatur-literatur berupa jurnal, buku maupun makalah yang memiliki

hubungan erat dengan topik yang diteliti yang kemudian penulis dapat

melakukan penelitian dengan mengutip teori-teori serta formula yang

berkenaan dengan penelitian. Hal ini dilakukan agar landasan teoritis dapat

tersusun dengan baik.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

Page 85: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

66

menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014:206). Penelitian ini

menggunakan model perhitungan Mean Absolute Deviation (MAD). Model

analisis tersebut digunakan untuk mencari perbedaan keakuratan model

CAPM dan ICAPM dalam memprediksi return saham JII. Setelah itu, hasil

MAD yang diperoleh dari empat versi CAPM dianalisis untuk mengetahui

signifikansi perbedaan rata-rata dengan Analysis of Variance (ANOVA) one-

way. Data yang digunakan dalam penelitian ini akan diolah menggunakan

Microsoft Excel, Eviews 10 dan SPSS 25. Adapun langkah-langkah analisis

ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Expected Return Saham JII menggunakan Model CAPM

Menurut Bodie, et.al (2014:307), expected return dari suatu sekuritas

untuk model CAPM dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

( [ ( ]

Dimana E(Ri) merupakan tingkat pendapatan yang diharapkan dari

sekuritas-i yang mengandung risiko, (Rf) merupakan tingkat pendapatan

bebas risiko, E(Rm) merupakan tingkat pendapatan yang diharapkan dari

portofolio pasar dan βi merupakan tolak ukur risiko yang tidak dapat

terdiversivikasi dari sekuritas-i.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua versi model CAPM.

Untuk model CAPM pertama disebut CAPM(1) dimana variabel (Rf)

menggunakan tingkat suku bunga SBI. Sedangkan untuk model CAPM

Page 86: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

67

kedua disebut CAPM(2) menggunakan yield obligasi pemerintah seri

FR0064 sebagai variabel (Rf).

Variabel yang berkaitan dengan formula CAPM diatas adalah :

a. Actual Return Saham JII Terpilih

Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah

hasil yang diperoleh dari penghitungan selisih harga saham periode

berjalan dengan periode sebelumnya dan mengabaikan dividen, maka

dapat ditulis rumus (Suharli, 2005:101):

{[( ( ]

( }

Dimana:

Ri = Actual return saham JII terpilih

Pt = Harga saham JII terpilih periode-t

P(t-1) = Harga saham JII terpilih periode (t-1)

b. Return Pasar

Pendapatan pasar yang digunakan adalah indeks JII, sehingga

dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

(

(

Dimana:

Rm = Return pasar

JIIt = Harga pasar indeks JII periode-t

JII(t-1) = Harga pasar indeks JII periode (t-1)

Page 87: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

68

c. Return aset bebas risiko

Tingkat suku bunga Bank Indonesia dan obligasi pemerintah

dijadikan variabel risk-free rate. Variabel risk-free rate yang

digunakan untuk CAPM(1) menggunakan tingkat suku bunga SBI

sebagai (Rf1) dan untuk CAPM(2) menggunakan yield obligasi

pemerintah seri FR0064 (Rf2) dimana masing-masing variabel risk-

free rate adalah satu tahun dibagi dua belas bulan. Dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

Dimana:

Rf1 = Risk-free rate untuk model CAPM(1)

Rf2 = Risk-free rate untuk model CAPM(2)

SBIt = Tingkat suku bunga SBI periode-t

FR0064t = Yield obligasi pemerintah seri FR0064 periode-t

d. Beta saham

Sebelum melakukan pengukuran dengan model CAPM, perlu

menghitung nilai beta yang merupakan suatu pengukuran volatilitas

return suatu sekuritas atau portofolio terhadap return pasar. Beta

mengukur tingkat dimana imbal hasil pada saham dan pasar bergerak

bersama. Secara formal, beta ditetapkan sebagai (Bodie.et.al,

2014:295):

(

(

Page 88: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

69

2. Menghitung Expected Return Saham JII menggunakan Model ICAPM

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, expected return

merupakan pendapatan masing-masing saham yang diharapkan oleh

investor untuk masa yang akan datang. Peneliti menggunakan dua versi

ICAPM. Dimana untuk ICAPM versi pertama disebut ICAPM(1)

menggunakan inflasi sebagai pengganti risk-free rate (Rf) (Hanif, 2011),

dan ICAPM versi kedua disebut ICAPM(2) mengganti variabel risk-free

rate (Rf) sehingga menjadi tingkat zakat. Adapun formula dari model

ICAPM(1) adalah sebagai berikut:

( [ ( ]

Dimana:

E(Ri) = Return yang diharapkan sekuritas-i

E(Rm) = Return yang diharapkan portofolio pasar (JII)

I = Inflasi

βi = Risiko aset-i

Kemudian formula dari model ICAPM(2) menurut Ashker (1987)

dalam Febrianto dan Rachman (2016:18):

( [ ( ]

Dimana:

E(Ri) = Return yang diharapkan sekuritas-i

E(Rm) = Return yang diharapkan portofolio pasar (JII)

βi = Risiko aset-i

Z = Tingkat zakat

Page 89: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

70

Adapun variabel-variabel yang berkaitan dengan rumus ICAPM diatas

adalah:

a. Actual Return Saham JII Terpilih

Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah

hasil yang diperoleh dari penghitungan selisih harga saham periode

berjalan dengan periode sebelumnya dan mengabaikan dividen, maka

dapat ditulis rumus (Suharli, 2005:101):

{[( ( ]

( }

Dimana:

Ri = Actual return saham JII terpilih

Pt = Harga saham JII terpilih periode-t

P(t-1) = Harga saham JII terpilih periode t-1

b. Return Pasar

Pendapatan pasar yang digunakan adalah indeks JII, sehingga

dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

(

(

Dimana :

Rm = Return pasar

JIIt = Harga pasar indeks JII periode-t

JII(t-1) = Harga pasar indeks JII periode (t-1)

Page 90: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

71

c. Inflasi

Tingkat inflasi (I) dalam hal ini adalah sebagai pengganti dari nilai

risk-free rate (Rf). Karena dalam model ICAPM penggunaan risk-free

rate dilarang dalam syariat Islam. Variabel inflasi selama satu tahun

dibagi dua belas bulan, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

d. Zakat

Tingkat zakat (Z) merupakan pengganti dari variabel risk-free rate

(Rf). Karena tingkat keuntungan bebas risiko (Rf) tidak diperkenankan

dalam Syariat Islam. Variabel tingkat zakat adalah sebesar 2,56% yang

diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Effendi, 2016:372):

Adapun presentase zakat itu sendiri adalah sebesar 2,5%

dikarenakan seorang muslim wajib mengeluarkan zakat penghasilan

sebesar 2,5%. Hasil dari penghitungan tingkat zakat tersebut kemudian

dibagi 12 bulan.

e. Beta saham

Untuk menentukan hasil model ICAPM diperlukan penghitungan

beta. Beta merupakan pengukuran risiko sistematis pada volatilitas

return suatu sekuritas terhadap return pasar. Adapun pengukuran beta

saham sebagai berikut (Bodie.et.al, 2014:295):

(

(

Page 91: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

72

3. Pemilihan Metode yang Akurat

Untuk mengukur keakuratan model CAPM dan ICAPM maka akan

dilakukan penghitungan Mean Absolute Deviation (MAD) dan Koefisien

Determinasi dari masing-masing model.

a. Mean Absolute Deviation (MAD)

Agar suatu ramalan menjadi akurat, data yang akan diramalkan

harus relevan dan metode peramalan yang digunakan harus tepat.

Mean Absolute Deviation (MAD) mengukur ketepatan ramalan dengan

merata-rata kesalahan dugaan (Subagyo, 2000:6). MAD merupakan

rata-rata kesalahan mutlak selama periodee tertentu tanpa

memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau kecil

dibandingkan kenyataannya (Nasution, 2003:35). Menurut Premananto

dan Madyan (2004:130) secara sistematis MAD antara actual return

dan expected return dapat dirumuskan sebagai berikut :

∑[ ( ]

Dimana :

MAD = Rata-rata penyimpangan absolut

Ri = Return saham-i yang sesungguhnya (actual return)

E(Ri) = Return saham-i yang diharapkan (expected return)

N = Jumlah data

b. Koefisien Adjusted Determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk menguji seberapa besar

peranan variabel independen untuk menjelaskan variabilitas variabel

Page 92: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

73

dependen dalam model regresi. Sebuah garis regresi adalah baik jika

nilai R² tinggi, sebaliknya bila nilai R² rendah maka peranan variabel

independen untuk menjelaskan variabel dependen adalah kurang baik

(Lemiyana, 2015:17).

4. Uji Normalitas Nilai MAD (Mean Absolute Deviation)

Priyatno (2012:144) menyatakan bahwa uji normalitas dilakukan

untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak. uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

apakah distribusi sebuah data yang didapatkan mengikuti atau mendekati

hukum sebaran normal (Nisfiannor, 2009:91). Uji normalitas dalam

penelitian ini menggunakan uji Jarque-Bera, karena melalui uji Jarque-

Bera kesimpulan yang diperoleh lebih eksak.

Uji Normalitas ini dilakukan sebagai syarat untuk melakukan Uji

Anova (Nisfiannor, 2009:110). Dasar pengambilan keputusan dilakukan

berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significanted), yaitu:

Ho : Sampel diambil dari populasi berdistribusi normal.

Ha : Sampel diambil bukan dari populasi berdistribusi normal.

α : 0,05

Kriteria uji:

Jika nilai probabilitas (sig) ≥ α, maka Ho diterima

Jika nilai probabilitas (sig) ≤ α, maka Ho ditolak

Page 93: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

74

5. Uji Levene untuk Kesamaan Ragam

Uji Levene (Levene’s test) atau Uji Levene untuk kesamaan ragam

(Levene Test for Equality of Variances) digunakan untuk menguji apakah

sampel sebanyak k memiliki variances yang sama (Uyanto, 2006:135). Uji

Levene ini sendiri merupakan syarat untuk melakukan Uji Anova. Bentuk

hipotesis untuk uji Levene adalah :

Ho : σ1² = σ2² = σ3² =,...= σk²

H1 : σi ≠ σj untuk sedikitnya satu pasang (i,j).

Bila diketahui suatu variabel Y dengan besar sampel N yang dibagi

menjadi k subgroup, dimana Ni merupakan besar sampel dari subgroup

ke-i, maka uji Levene didefinisikan sebagai berikut:

( ∑

( )

( ∑ ∑ (

Dimana:

N = Jumlah observasi

k = Banyaknya grup

Zij = [Yij - Ỹt]

Ỹt = Rata-rata dari grup ke i

Ẑi = Rata-rata grup dari Zi

Ẑ = Rata-rata keseluruhan Zij.

Sehingga H0:σ1² = σ2² = σ3² =,....=σk² ditolak bila W˃Fα, k=1, N=k

Page 94: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

75

6. Uji Anova (Uji F)

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa semua

kelompok mempunyai mean populasi yang sama adalah Anova atau Uji F.

Hal ini dilakukan karena membandingkan lebih dari dua mean populasi.

Pengujian Anova atau uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan melihat tingkat signifikan atau dengan membandingkan Fhitung

dengan Ftabel. Pengujian dengan tingkat signifikan pada tabel Anova <

α=0,05 atau Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak (terdapat perbedaan),

sementara sebaliknya apabila tingkat signifikan pada tabel Anova >

α=0,05 atau Fhitung < Ftabel maka Ho diterima (tidak terdapat perbedaan).

Pengujian hipotesis Anova menurut Sugiyono (2014:192) dapat

digunakan rumus signifikan korelasi ganda sebagai berikut:

( ( ⁄

Keterangan:

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel

dk = (n-k-1) derajat kebebasan

Bentuk hipotesis untuk Uji Anova atau Uji F dalam penelitian ini

adalah:

Page 95: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

76

Ho : Tidak terdapat perbedaan dalam akurasi (nilai MAD) antara model

CAPM dengan faktor SBI, CAPM dengan faktor obligasi pemerintah,

ICAPM dengan faktor inflasi dan ICAPM dengan faktor zakat.

H1 : Terdapat perbedaan dalam akurasi (nilai MAD) antara model CAPM

dengan faktor SBI, CAPM dengan faktor obligasi pemerintah, ICAPM

dengan faktor inflasi dan ICAPM dengan faktor zakat.

7. Uji Variabel Masing-Masing Model

a. Uji Normalitas Masing-Masing Model

Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati

normal. Sebenarnya normalitas dapat dilihat dari gambar histogram,

namun sering kali polanya tidak mengikuti bentuk kurva normal,

sehingga sulit disimpulkan. Namun, lebih mudah jika melihat dari

koefisien dan Jarque-Bera dari probabilitasnya. Bila nilai Jarque-Bera

tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka data berdistribusi normal.

Bila probabilitas lebih besar dari 5%, maka data berdistribusi normal

(Winarno, 2015:543).

Adapun hipotesis dari pengujian normalitas data adalah sebagai

berikut:

Ho : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Bila probabilitas Obs*R2>0,05 signifikan, maka Ho diterima.

Bila probabilitas Obs*R2<0,05 tidak signifikan, maka Ho ditolak.

Page 96: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

77

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi yang dilakukan penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

terdapat masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi

yang bebas dari autokorelasi (Santoso, 2012:241). Pada prosedur

pendeteksian masalah autokorelasi dapat digunakan besaran Durbin-

Watson. Untuk memeriksa ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukan

uji Durbin-Watson dengan keputusan sebagai berikut:

Jika (D-W) < dL, maka Ho ditolak

Jika (D-W) > dU, maka Ho diterima

Jika dL < (D-W) < dU, maka tidak dapat diambil kesimpulan

Uji dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson, dengan

rumus:

∑(

Page 97: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

78

Tabel 3.3.

Uji Statistik Durbin Watson

Nilai Statistik d Hasil

0 < d < dL Terdapat autokorelasi positif

dL ≤ d ≤ Du Tidak dapat diambil kesimpulan

dU ≤ d ≤ 4-dU Tidak terdapat autokorelasi positif

ataupun negatif

4-dU ≤ d ≤ 4-dL Tidak dapat diambil kesimpulan

4-dL ≤ d ≤ 4 Terdapat korelasi negatif

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Husein (2011:179) uji heteroskedastisitas dilakukan

untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

lain. Heterokedastisitas merupakan indikasi varian antara residual tidak

homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi

efisien. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas

ialah dengan menggunakan Uji White (no cross term). Uji

heterokedastisitas dengan uji white maksudnya dengan meregresikan

residual kuadrat sebagai variabel dependen dengan variabel dependen

ditambah dengan variabel independen. Dasar pengambilan keputusan

uji heterokedastisitas dengan Uji White adalah:

Prob*R Square > 0.05, maka tidak ada masalah heterokedastisitas

atau Ho diterima

Prob*R Square < 0.05, maka ada masalah heterokedastisitas atau

Ho ditolak

Page 98: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

79

d. Uji t

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara

individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%).

Penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilakukan dengan kriteria:

1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien

regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel

independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen.

2) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien

regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen.

Dengan dilakukannya pengujian t-statistik, maka ada atau

tidaknya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y) dapat diketahui. Dalam penelitian ini uji t digunakan

untuk mengetahui pengaruh variabel independen excess market return

to risk-free dengan tingkat suku bunga SBI sebagai risk-free rate,

excess market return to risk-free dengan yield obligasi pemerintah seri

FR0064 sebagai risk-free rate, excess market return to inflation dan

excess market return to zakat secara parsial terhadap variabel

dependen return saham.

Page 99: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

80

E. Operasional Variabel

Pengertian variabel menurut Sugiyono (2010:31) adalah sesuatu hal yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Operasional variabel diperlukan dalam menentukan jenis, indikator, serta

skala dari variabel-variabel yang terkait dalam suatu penelitian sehingga

pengujian hipotesis dapat dilakukan secara terstruktur dengan alat bantu

statistik. Berikut ini adalah definisi untuk variabel-variabel yang akan diteliti:

1. Return saham (Ri), return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari

penghitungan selisih harga saham periode berjalan dengan periode

sebelumnya dan mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus (Suharli,

2005:101) :

{[( ( )]

( }

Dimana :

Ri = Actual return saham JII terpilih

Pt = Harga saham JII terpilih periode t

P(t-1) = Harga saham JII terpilih periode t-1

2. Return pasar (Rm), Pendapatan pasar yang digunakan adalah indeks JII,

sehingga dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

Page 100: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

81

(

(

Dimana :

Rm = Return pasar

JIIt = Harga pasar indeks JII periode t

JII(t-1) = Harga pasar indeks JII periode t-1

3. Return aset bebas risiko, Tingkat suku bunga Bank Indonesia dan obligasi

pemerintah dijadikan variabel risk-free rate. Variabel risk-free rate yang

digunakan untuk CAPM(1) menggunakan tingkat suku bunga SBI sebagai

(Rf1) dan untuk CAPM(2) menggunakan yield obligasi pemerintah seri

FR0064 (Rf2) dimana masing-masing variabel risk-free rate adalah satu

tahun dibagi dua belas bulan. Dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Dimana:

Rf1 = Risk-free rate untuk model CAPM(1)

Rf2 = Risk-free rate untuk model CAPM(2)

SBIt = Tingkat suku bunga SBI periode-t

FR0064t = Yield obligasi pemerintah seri FR0064 periode-t

4. Inflasi, Tingkat inflasi (I) dalam hal ini adalah sebagai pengganti dari nilai

risk-free rate (Rf). Karena dalam model ICAPM penggunaan risk-free rate

dilarang dalam syariat Islam. Variabel inflasi selama satu tahun dibagi dua

belas bulan, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Page 101: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

82

5. Zakat, Tingkat zakat (Z) merupakan pengganti dari variabel risk-free rate

(Rf). Karena tingkat keuntungan bebas risiko (Rf) tidak diperkenankan

dalam Syariat Islam, sedangkan dalam umat muslim diwajibkan

mengeluarkan zakat penghasilan sebesar presentase zakat 2,5%. Variabel

tingkat zakat itu sendiri adalah sebesar 2,56% yang diperoleh dengan

rumus sebagai berikut (Effendi, 2016:372):

6. Beta, Sebelum melakukan pengukuran dengan model CAPM maupun

ICAPM, perlu menghitung nilai beta yang merupakan suatu pengukuran

volatilitas return suatu sekuritas atau portofolio terhadap return pasar.

Beta mengukur tingkat dimana imbal hasil pada saham dan pasar bergerak

bersama. Secara formal, beta ditetapkan sebagai (Bodie.et.al, 2014:295):

(

(

Page 102: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

83

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Singkat Jakarta Islamic Index

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks yang dikembangkan

oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bekerjasama dengan Danareksa

Investment Management (DIM) untuk merespon kebutuhan informasi bagi

para investor muslim yang berkaitan dengan investasi syariah. Jakarta

Islamic Index (JII) merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) yang diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan

tahun 1 Januari 1995 sebagai base date dengan nilai 100. Pembentukan

instrument syariah ini untuk mendukung pembentukan Pasar Modal

Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret

2003. Mekanisme Pasar Modal Syariah meniru pola serupa di Malaysia

yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek Jakarta

dan Bursa Efek Surabaya. JII melakukan penyaringan terhadap saham

listing. Rujukan dalam penyaringan adalah fatwa syariah yang dikeluarkan

oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan fatwa DSN, maka

Bursa Efek Indonesia memilih emiten yang unit usahanya sesuai dengan

syariah.

Momentum berkembangnya Pasar Modal Syariah di Indonesia

dimulai pada tahun 1997, yakni dengan diluncurkannya danareksa syariah

Page 103: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

84

pada tanggal 3 Juli 1997 oleh PT Danareksa Investment Management.

Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor

untuk melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan

manfaat bagi pemodal dalam menjalankan Syariat Islam untuk melakukan

investasi di pasar modal. JII juga diharapkan dapat mendukung

transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah di Indonesia.

Jawaban menjadi jawaban bagi para investor yang ingin menanamkan

dananya secara syariah tanpa khawatir tercampur dengan dana ribawi.

Selain itu JII menjadi tolak ukur (benchmark) dalam memilih portofolio

saham sesuai syariah agar terhindar dari bisnis yang tidak halal.

2. Perkembangan Jakarta Islamic Index

Pada bulan November 2007, Bapepam dan LK telah mengeluarkan

Daftar Efek Syariah (DES) yang berisi daftar saham syariah yang ada di

Indonesia. Dengan adanya DES maka masyarkat khususnya umat muslim

akan semakin mudah untuk mengetahui saham-saham apa saja yang

termasuk dalam kategori saham syariah di Indonesia. Pada tanggal 8 Maret

2011, DSN MUI telah menerbitkan Fatwa No. 80 tentang penerapan

prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas di

pasar reguler bursa efek. Dengan adanya fatwa tersebut, seharusnya

masyarakat khususnya umat muslim dapat meningkatkan keyakinannya

bahwa investasi syariah di pasar modal Indonesia sudah sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah sepanjang memenuhi kriteria yang tercantum dalam

Page 104: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

85

fatwa tersebut. Selain itu, dengan adanya fatwa tersebut diharapkan umat

muslim mulai untuk berinvestasi di pasar modal syariah.

Perkembangan pasar modal syariah menunjukkan kemajuan seiring

dengan meningkatnya indeks yang ditunjukkan dalam Jakarta Islamic

Index (JII). Peningkatan indeks JII walaupun nilainya tidak sebesar IHSG

tetapi kenaikan presentase indeks JII lebih besar daripada IHSG selama

lima tahun terakhir sejak awal 2013 sampai dengan 2017. Hal ini

dikarenakan adanya konsep halal, berkah, kapitalisasi pasar yang tinggi

dan rasio hutang yang rendah dari perusahaan-perusahaan yang termasuk

dalam indeks JII.

Grafik 4.1. Perkembangan Indeks JII Periode 2013-2017

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Berdasarkan grafik 4.1. dapat diketahui bahwa indeks JII mengalami

pergerakan yang fluktuatif dan cenderung meningkatan selama periode

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Jan

-13

Ap

r-1

3

Jul-

13

Oct

-13

Jan

-14

Ap

r-1

4

Jul-

14

Oct

-14

Jan

-15

Ap

r-1

5

Jul-

15

Oct

-15

Jan

-16

Ap

r-1

6

Jul-

16

Oct

-16

Jan

-17

Ap

r-1

7

Jul-

17

Oct

-17

Jakarta Islamic Index

Page 105: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

86

penelitian, meskipun terjadi penurunan pada periode-periode tertentu.

Pada awal periode Januari 2013 indeks JII memiliki nilai 585,11

sedangkan di akhir periode yaitu pada Desember 2017 indeks JII

mengalami kenaikan menjadi 759,07 yang merupakan nilai tertinggi

indeks JII selama lima tahun terakhir. Sedangkan nilai terendah indeks JII

terjadi pada September 2015 yaitu sebesar 556,09.

B. Analisa dan Pembahasan

1. Capital Asset Pricing Model dengan Faktor SBI

a. Return Saham Perusahaan JII

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

penutupan (closing price) bulanan saham-saham yang termasuk dalam

JII selama periode Januari 2013 sampai dengan periode Desember

2017. Return saham (Ri) yang dihitung merupakan return aktual

diperoleh dari harga saham penutupan bulan saat ini (Pt) dikurangi

dengan harga penutupan pada bulan sebelumnya (Pt-1) kemudian

dibagi dengan harga penutupan bulan sebelumnya (Pt-1). Rata-rata

return saham perusahaan yang menjadi sampel penelitian dari tahun

2013 sampai dengan tahun 2017 disajikan dalam tabel 4.1.

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata return saham per bulan dari

masing-masing perusahaan dari tahun 2013 hingga tahun 2017 dapat

dilihat bahwa rata-rata secara keseluruhan adalah 0,0062, hal ini

menunjukkan bahwa return saham perusahaan JII secara keseluruhan

Page 106: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

87

bernilai positif dan ini juga menunjukkan bahwa selama periode

penelitian kalangan investor memberikan respon yang positif terhadap

saham-saham JII. Rata-rata return per bulan tertinggi dari sampel

saham perusahaan JII adalah saham Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)

dengan rata-rata return sebesar 0,0181 per bulan, sedangkan untuk

rata-rata return per bulan terendah adalah saham Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk. (PGAS) yaitu sebesar -0,0105.

Tabel 4.1.

Rata-rata Return Saham Perusahaan JII Periode 2013-2017

No. Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

Return

Saham

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI -0,0010

2 Adaro Energy Tbk ADRO 0,0090

3 AKR Corporindo Tbk AKRA 0,0105

4 Astra International Tbk ASII 0,0036

5 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE 0,0116

6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 0,0162

7 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0,0068

8 Kalbe Farma Tbk KLBF 0,0099

9 Lippo Karawaci Tbk LPKR -0,0060

10 PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP 0,0012

11 Perusahaan Gas Negara (Persero)

Tbk PGAS -0,0105

12 Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR -0,0053

13 Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tbk TLKM 0,0167

14 United Tractors Tbk UNTR 0,0121

15 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0,0181

Rata-rata Return 0,0062

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Page 107: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

88

b. Return Pasar

Data return pasar (Rm) dalam penelitian ini menggunakan Jakarta

Islamic Index (JII), dimana data yang digunakan adalah harga

penutupan (closing price) bulanan pada periode Januari 2013 sampai

dengan Desember 2017.

Tabel 4.2.

Return Pasar (Rm) Periode 2013-2017

Periode 2013 2014 2015 2016 2017

Jan 0,0165 0,0304 0,0226 0,0156 -0,0069

Feb 0,0672 0,0398 0,0218 0,0475 0,0127

Mar 0,0234 0,0216 0,0084 0,0169 0,0290

Apr 0,0338 0,0113 -0,0871 0,0009 0,0276

Mei -0,0089 0,0141 0,0500 -0,0068 -0,0061

Jun -0,0243 -0,0028 -0,0588 0,0701 0,0217

Jul -0,0552 0,0540 -0,0229 0,0465 -0,0016

Agst -0,0509 0,0011 -0,0681 0,0279 -0,0028

Sep -0,0108 -0,0051 -0,0705 -0,0096 -0,0174

Okt 0,0514 -0,0250 0,0540 0,0003 -0,0063

Nov -0,0582 0,0187 -0,0107 -0,0773 -0,0206

Des 0,0090 0,0118 0,0406 0,0167 0,0636

Total N

60

Minimum

-0,0871

Maksimum

0,0701

Rata-rata 0,0047

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Return pasar tahun dari awal tahun 2012 sampai dengan akhir

tahun 2017 sangat fluktuatif, sehingga terdapat return yang bernilai

negatif dan positif. Hal ini menandakan bahwa terdapat risiko

didalamnya. adapun return yang bernilai negatif terjadi pada tahun

2013 yaitu di bulan Mei (-0,0089), Juni (-0,0243), Juli (-0,0552),

Page 108: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

89

Agustus (-0,0509), September (-0,0108) dan November (-0,0582).

Pada tahun 2014 return yang bernilai negatif yaitu di bulan Juni (-

0,0028), September (-0,0051) dan Oktober (-0,0250), Tahun 2015

return negatif terjadi pada bulan April (-0,0871), Juni (-0,0588), Juli (-

0,0229), Agustus (-0,0681), September (-0,0705) dan November (-

0,0107). Tahun 2016 return negatif terjadi pada bulan Mei (-0,0068),

September (-0,0096) dan November (-0,0773). Kemudian terakhir

pada tahun 2017 return negatif terjadi pada bulan Januari (-0,0069),

Mei (-0,0061), Juli (-0,0016), Agustus (-0,0028), September (-0,0174),

Oktober (-0,0063) dan November (-0,0206). Meskipun return pada

indeks JII yang bernilai negatif cukup banyak. kinerja indeks JII tetap

dinilai baik karena return positif juga terjadi di bulan lainnya.

Return pasar yang tertinggi terjadi pada tahun Juni 2016 yaitu

sebesar 0,0701. Sedangkan return pasar terendah terjadi pada bulan

April 2015 yaitu -0,0871. Rata-rata return pasar dari Januari 2013

sampai dengan Desember 2017 bernilai positif yaitu sebesar 0,0047,

hal ini menandakan bahwa investor merespon positif terhadap saham-

saham syariah.

c. Risk-free rate (Tingkat Suku Bunga SBI)

Risk-free rate (Rf) merupakan tingkat keuntungan aset bebas

risiko atas saham yang diukur dengan menggunakan tingkat suku

bunga SBI yang berlaku pada waktu tertentu. Nilai tingkat suku bunga

SBI sebagai risk-free rate dapat dilihat pada tabel 4.3.

Page 109: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

90

Tabel 4.3.

Tingkat Suku Bunga SBI (Rf1) Periode 2013-2017

Periode 2013 2014 2015 2016 2017

Jan 0,0048 0,0063 0,0065 0,0060 0,0040

Feb 0,0048 0,0063 0,0063 0,0058 0,0040

Mar 0,0048 0,0063 0,0063 0,0056 0,0040

Apr 0,0050 0,0063 0,0063 0,0056 0,0040

Mei 0,0054 0,0063 0,0063 0,0056 0,0040

Jun 0,0054 0,0063 0,0063 0,0054 0,0040

Jul 0,0058 0,0063 0,0063 0,0054 0,0040

Agst 0,0060 0,0063 0,0063 0,0044 0,0038

Sep 0,0060 0,0063 0,0063 0,0042 0,0035

Okt 0,0063 0,0063 0,0063 0,0040 0,0035

Nov 0,0063 0,0065 0,0063 0,0040 0,0035

Des 0,0063 0,0065 0,0063 0,0040 0,0035

Total N

60

Minimum

0,0035

Maksimum

0,0065

Rata-rata 0,0054

Sumber: website http://www.bi.go.id (data diolah)

Nilai risk-free rate tertinggi terjadi pada bulan November 2014

sampai dengan Januari 2015 dengan risk-free rate sebesar 0,0065.

Sedangkan risk-free rate terendah terjadi pada bulan September 2017

sampai dengan Desember 2017 dengan risk-free rate sebesar 0,0035.

Adapaun rata-rata risk-free rate selama 2013 sampai dengan 2017

adalah sebesar 0,0054.

Page 110: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

91

Grafik 4.2.

Perubahan Return Pasar (JII) dan BI Rate (SBI)

Berdasarkan grafik 4.2. dapat dilihat bahwa perubahan return

pasar (JII) sangatlah fluktuatif dibandingkan dengan tingkat suku

bunga SBI.

d. Beta CAPM(1)

Beta Saham (β) atau risiko sistematis merupakan ukuran risiko

pasar yang mempengaruhi harga saham. Beta mengukur volatilitas

return suatu sekuritas dengan return pasar. Nilai beta dapat diukur

dengan hasil kovarian antara return saham dengan return pasar yang

kemudian dibagi dengan varian dari return pasar. Nilai beta yang

positif berarti menunjukkan bahwa kenaikan return pasar juga

mengakibatkan kenaikan pada return saham. Sedangkan, beta yang

negatif berarti menunjukkan bahwa kenaikan return pasar

mengakibatkan penurunan pada return saham. Beta saham perusahaan

-0.1000

-0.0800

-0.0600

-0.0400

-0.0200

0.0000

0.0200

0.0400

0.0600

0.0800

Jan

-13

May

-13

Sep

-13

Jan

-14

May

-14

Sep

-14

Jan

-15

May

-15

Sep

-15

Jan

-16

May

-16

Sep

-16

Jan

-17

May

-17

Sep

-17

Return Pasar (JII)

BI Rate (SBI)

Page 111: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

92

yang termasuk dalam JII selama periode 2013 sampai dengan 2017

disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4.

Risiko Sistematis (β) CAPM(1)

No. Kode Cov (Ri, Rm) σ²m Beta (β)

1 AALI 0,000430 0,001311 0,328163

2 ADRO 0,001094 0,001311 0,835030

3 AKRA 0,000946 0,001311 0,721883

4 ASII 0,001726 0,001311 1,316744

5 BSDE 0,002222 0,001311 1,695555

6 ICBP 0,001507 0,001311 1,149610

7 INDF 0,001430 0,001311 1,091072

8 KLBF 0,001543 0,001311 1,177091

9 LPKR 0,001559 0,001311 1,189281

10 LSIP 0,000409 0,001311 0,312257

11 PGAS 0,001530 0,001311 1,167256

12 SMGR 0,001554 0,001311 1,185628

13 TLKM 0,001238 0,001311 0,944986

14 UNTR 0,000611 0,001311 0,465946

15 UNVR 0,000854 0,001311 0,651401

Sumber : website http://www.investing.com (data diolah)

Berdasarkan perhitungan yang disajikan beta seluruh perusahaan

JII memiliki nilai yang positif, hal ini menunjukkan bahwa kenaikan

return pasar indeks JII akan mengakibatkan kenaikan pula pada return

saham perusahaan yang termasuk dalam JII.

Nilai beta yang lebih besar dari satu (β > 1) menunjukkan bahwa

return sekuritas lebih sensitif terhadap perubahan return pasar, yang

berarti memiliki tingkat risiko sistematis yang agresif. Nilai beta yang

kurang dari satu (β < 1) menunjukkan bahwa return sekuritas kurang

sensitif terhadap perubahan return pasar, yang berarti memiliki tingkat

Page 112: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

93

risiko sistematis yang lemah. Apabila nilai beta sama dengan satu (β =

1) hal ini berarti return sekuritas memiliki perubahan yang sama

terhadap return pasar (Magut dan Bogonko, 2017:37).

Dari tabel 4.4. dapat dilihat bahwa saham-saham yang memiliki

sensitifitas yang agresif adalah ASII (1,316744), BSDE (1,695555),

ICBP (1,149610), INDF (1,091072), KLBF (1,177091), LPKR

(1,189281), PGAS (1,167256) dan SMGR (1,185628). Selain saham-

saham yang memiliki sensitifitas yang agresif, dalam JII terdapat pula

saham-saham yang memiliki sensitifitas yang lemah diantaranya AALI

(0,328163), ADRO (0,835030), AKRA (0,721883), LSIP (0,312257),

TLKM (0,944986), UNTR (0,465946) dan UNVR (0,651401). Dari 15

perusahaan JII yang memiliki beta yang paling agresif adalah BSDE

dengan beta 1,695555, sedangkan yang memiliki beta yang paling

lemah adalah LSIP dengan beta 0,312257.

e. Expected Return Model CAPM dengan Faktor SBI

Sebelum menghitung expected return dengan model CAPM(1)

diperlukan variabel risk-free (Rf1) dimana variabel tersebut diperoleh

dari tingkat suku bunga SBI yang menjadi acuan suku bunga di

Indonesia per tahun dibagi dengan 12 bulan, kemudian diambil rata-

ratanya yaitu sebesar 0,0054 (0,54%). Beta saham (βi) yang diperoleh

dari kovarian antara return saham dan return pasar yang dibagi dengan

varian return pasar.

Page 113: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

94

Tabel 4.5.

Expected Return CAPM dengan Faktor SBI

Kode Saham Ri E(Rm) Beta (β) Rf (SBI) CAPM(1)

AALI -0,0010 0,0076 0,3282 0,0054 0,006106

ADRO 0,0090 0,0076 0,8350 0,0054 0,007220

AKRA 0,0105 0,0076 0,7219 0,0054 0,006971

ASII 0,0036 0,0076 1,3167 0,0054 0,008278

BSDE 0,0116 0,0076 1,6956 0,0054 0,009110

ICBP 0,0162 0,0076 1,1496 0,0054 0,007911

INDF 0,0068 0,0076 1,0911 0,0054 0,007782

KLBF 0,0099 0,0076 1,1771 0,0054 0,007971

LPKR -0,0060 0,0076 1,1893 0,0054 0,007998

LSIP 0,0012 0,0076 0,3123 0,0054 0,006071

PGAS -0,0105 0,0076 1,1673 0,0054 0,007949

SMGR -0,0053 0,0076 1,1856 0,0054 0,007990

TLKM 0,0167 0,0076 0,9450 0,0054 0,007461

UNTR 0,0121 0,0076 0,4659 0,0054 0,006409

UNVR 0,0181 0,0076 0,6514 0,0054 0,006816

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Dari tabel 4.5. di atas, menunjukkan bahwa besarnya expected

return (E(Ri)) dari masing-masing saham mengikuti tingkatan beta

(risiko sistematis). Saham LSIP memiliki beta yang paling rendah

yaitu sebesar 0,3123 dan expected return yang paling rendah pula yaitu

sebesar 0,006071 atau 0,6071%. Sedangkan saham BSDE memiliki

beta yang paling tinggi yaitu sebesar 1,6956 dan memiliki expected

return yang paling tinggi pula yaitu sebesar 0,009110 atau 0,9110%.

Adapun saham-saham JII yang tergolong undervalued berdasarkan

model CAPM dengan faktor SBI adalah ADRO (0,0090), AKRA

(0,0105), BSDE (0,0116), ICBP (0,0162), KLBF (0,0099), TLKM

(0,0167), UNTR (0,0121), dan UNVR (0,0181). Sedangkan saham-

Page 114: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

95

saham JII yang tergolong overvalued berdasarkan model CAPM

dengan faktor SBI adalah AALI (-0,0010), ASII (0,0036), INDF

(0,0068), LPKR (-0,0060), LSIP (0,0012), PGAS (-0,0105), dan

SMGR (-0,0053).

2. Capital Asset Pricing Model dengan Faktor Obligasi Pemerintah

a. Return Saham Perusahaan JII

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

penutupan (closing price) bulanan saham-saham yang termasuk dalam

JII selama periode Januari 2013 sampai dengan periode Desember

2017. Return saham (Ri) yang dihitung merupakan return aktual

diperoleh dari harga saham penutupan bulan saat ini (Pt) dikurangi

dengan harga penutupan pada bulan sebelumnya (Pt-1) kemudian

dibagi dengan harga penutupan bulan sebelumnya (Pt-1). Rata-rata

return saham perusahaan yang menjadi sampel penelitian dari tahun

2013 sampai dengan tahun 2017 disajikan dalam tabel 4.6.

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata return saham per bulan dari

masing-masing perusahaan dari tahun 2013 hingga tahun 2017 dapat

dilihat bahwa rata-rata secara keseluruhan adalah 0,0062, hal ini

menunjukkan bahwa return saham perusahaan JII secara keseluruhan

bernilai positif dan ini juga menunjukkan bahwa selama periode

penelitian kalangan investor memberikan respon yang positif terhadap

saham-saham JII. Rata-rata return per bulan tertinggi dari sampel

saham perusahaan JII adalah saham Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)

Page 115: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

96

dengan rata-rata return sebesar 0,0181 per bulan, sedangkan untuk

rata-rata return per bulan terendah adalah saham Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk. (PGAS) yaitu sebesar -0.0105.

Tabel 4.6.

Rata-rata Return Saham Perusahaan JII Periode 2013-2017

No. Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

Return

Saham

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI -0,0010

2 Adaro Energy Tbk ADRO 0,0090

3 AKR Corporindo Tbk AKRA 0,0105

4 Astra International Tbk ASII 0,0036

5 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE 0,0116

6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 0,0162

7 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0,0068

8 Kalbe Farma Tbk KLBF 0,0099

9 Lippo Karawaci Tbk LPKR -0,0060

10 PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP 0,0012

11 Perusahaan Gas Negara (Persero)

Tbk PGAS -0,0105

12 Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR -0,0053

13 Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tbk TLKM 0,0167

14 United Tractors Tbk UNTR 0,0121

15 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0,0181

Rata-rata Return 0,0062

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

b. Return Pasar

Data return pasar (Rm) dalam penelitian ini menggunakan Jakarta

Islamic Index (JII), dimana data yang digunakan adalah harga

Page 116: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

97

penutupan (closing price) bulanan pada periode Januari 2013 sampai

dengan Desember 2017.

Tabel 4.7.

Return Pasar (Rm) Periode 2013-2017

Periode 2013 2014 2015 2016 2017

Jan 0,0165 0,0304 0,0226 0,0156 -0,0069

Feb 0,0672 0,0398 0,0218 0,0475 0,0127

Mar 0,0234 0,0216 0,0084 0,0169 0,0290

Apr 0,0338 0,0113 -0,0871 0,0009 0,0276

Mei -0,0089 0,0141 0,0500 -0,0068 -0,0061

Jun -0,0243 -0,0028 -0,0588 0,0701 0,0217

Jul -0,0552 0,0540 -0,0229 0,0465 -0,0016

Agst -0,0509 0,0011 -0,0681 0,0279 -0,0028

Sep -0,0108 -0,0051 -0,0705 -0,0096 -0,0174

Okt 0,0514 -0,0250 0,0540 0,0003 -0,0063

Nov -0,0582 0,0187 -0,0107 -0,0773 -0,0206

Des 0,0090 0,0118 0,0406 0,0167 0,0636

Total N

60

Minimum

-0,0871

Maksimum

0,0701

Rata-rata 0,0047

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Return pasar tahun dari awal tahun 2012 sampai dengan akhir

tahun 2017 sangat fluktuatif, sehingga terdapat return yang bernilai

negatif dan positif. Hal ini menandakan bahwa terdapat risiko

didalamnya. adapun return yang bernilai negatif terjadi pada tahun

2013 yaitu di bulan Mei (-0,0089), Juni (-0,0243), Juli (-0,0552),

Agustus (-0,0509), September (-0,0108) dan November (-0,0582).

Pada tahun 2014 return yang bernilai negatif yaitu di bulan Juni (-

0,0028), September (-0,0051) dan Oktober (-0,0250), Tahun 2015

Page 117: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

98

return negatif terjadi pada bulan April (-0,0871), Juni (-0,0588), Juli (-

0,0229), Agustus (-0,0681), September (-0,0705) dan November (-

0,0107). Tahun 2016 return negatif terjadi pada bulan Mei (-0,0068),

September (-0,0096) dan November (-0,0773). Kemudian terakhir

pada tahun 2017 return negatif terjadi pada bulan Januari (-0,0069),

Mei (-0,0061), Juli (-0,0016), Agustus (-0,0028), September (-0,0174),

Oktober (-0,0063) dan November (-0,0206). Meskipun return pada

indeks JII yang bernilai negatif cukup banyak. kinerja indeks JII tetap

dinilai baik karena return positif juga terjadi di bulan lainnya.

Return pasar yang tertinggi terjadi pada tahun Juni 2016 yaitu

sebesar 0,0701. Sedangkan return pasar terendah terjadi pada bulan

April 2015 yaitu -0,0871. Rata-rata return pasar dari Januari 2013

sampai dengan Desember 2017 bernilai positif yaitu sebesar 0,0047,

hal ini menandakan bahwa investor merespon positif terhadap saham-

saham syariah.

c. Risk-free rate (Obligasi Pemerintah Seri-FR0064)

Risk-free rate (Rf) merupakan tingkat keuntungan aset bebas

risiko atas saham yang diukur dengan menggunakan yield obligasi

pemerintah seri-FR0064 yang merupan benchmark dari seluruh

obligasi pemerintah. Nilai yield obligasi pemerintah seri-FR0064

sebagai risk-free rate dapat dilihat pada tabel 4.8.

Page 118: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

99

Tabel 4.8.

Yield Obligasi Pemerintah FR0064 (Rf2) Periode 2013-2017

Periode 2013 2014 2015 2016 2017

Jan 0,0045 0,0074 0,0059 0,0069 0,0064

Feb 0,0045 0,0070 0,0058 0,0069 0,0063

Mar 0,0046 0,0066 0,0062 0,0064 0,0059

Apr 0,0046 0,0066 0,0064 0,0064 0,0059

Mei 0,0051 0,0067 0,0068 0,0066 0,0058

Jun 0,0059 0,0069 0,0070 0,0062 0,0057

Jul 0,0066 0,0067 0,0072 0,0058 0,0058

Agst 0,0072 0,0069 0,0073 0,0059 0,0056

Sep 0,0071 0,0070 0,0080 0,0059 0,0054

Okt 0,0062 0,0067 0,0073 0,0060 0,0057

Nov 0,0072 0,0064 0,0072 0,0068 0,0054

Des 0,0070 0,0065 0,0074 0,0066 0,0052

Total N

60

Minimum

0,0045

Maksimum

0,0080

Rata-rata 0,0063

Sumber: Website resmi Indonesia Bond Pricing Agency,

http://www.ibpa.co.id (data diolah)

Nilai risk-free rate tertinggi terjadi pada bulan September 2015

dengan risk-free rate sebesar 0,0080. Sedangkan risk-free rate

terendah terjadi pada bulan Januari 2013 sampai dengan Februari 2013

dengan risk-free rate sebesar 0,0045. Adapaun rata-rata risk-free rate

selama 2013 sampai dengan 2017 adalah sebesar 0,0063.

Page 119: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

100

Grafik 4.3.

Perubahan Return Pasar (JII) dan Yield Obligasi Pemerintah Seri-FR0064

Berdasarkan grafik 4.3. dapat dilihat bahwa perubahan return

pasar (JII) sangatlah fluktuatif dibandingkan dengan yield obligasi

pemerintah seri-FR0064.

d. Beta CAPM(2)

Beta Saham (β) atau risiko sistematis merupakan ukuran risiko

pasar yang mempengaruhi harga saham. Beta mengukur volatilitas

return suatu sekuritas dengan return pasar. Nilai beta dapat diukur

dengan hasil kovarian antara return saham dengan return pasar yang

kemudian dibagi dengan varian dari return pasar. Nilai beta yang

positif berarti menunjukkan bahwa kenaikan return pasar juga

mengakibatkan kenaikan pada return saham. Sedangkan, beta yang

negatif berarti menunjukkan bahwa kenaikan return pasar

mengakibatkan penurunan pada return saham. Beta saham perusahaan

-0.1000

-0.0800

-0.0600

-0.0400

-0.0200

0.0000

0.0200

0.0400

0.0600

0.0800

Jan

-13

Jun

-13

No

v-1

3

Ap

r-1

4

Sep

-14

Feb

-15

Jul-

15

Dec

-15

May

-16

Oct

-16

Mar

-17

Au

g-1

7

Return Pasar (JII)

Yield Obligasi PemerintahSeri-FR0064

Page 120: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

101

yang termasuk dalam JII selama periode 2013 sampai dengan 2017

disajikan pada tabel 4.9.

Tabel 4.9.

Risiko Sistematis (β) CAPM(2)

No. Kode Cov (Ri, Rm) σ²m Beta (β)

1 AALI 0,000430 0,001311 0,328163

2 ADRO 0,001094 0,001311 0,835030

3 AKRA 0,000946 0,001311 0,721883

4 ASII 0,001726 0,001311 1,316744

5 BSDE 0,002222 0,001311 1,695555

6 ICBP 0,001507 0,001311 1,149610

7 INDF 0,001430 0,001311 1,091072

8 KLBF 0,001543 0,001311 1,177091

9 LPKR 0,001559 0,001311 1,189281

10 LSIP 0,000409 0,001311 0,312257

11 PGAS 0,001530 0,001311 1,167256

12 SMGR 0,001554 0,001311 1,185628

13 TLKM 0,001238 0,001311 0,944986

14 UNTR 0,000611 0,001311 0,465946

15 UNVR 0,000854 0,001311 0,651401

Sumber : website http://www.investing.com (data diolah)

Berdasarkan perhitungan yang disajikan beta seluruh perusahaan

JII memiliki nilai yang positif, hal ini menunjukkan bahwa kenaikan

return pasar indeks JII akan mengakibatkan kenaikan pula pada return

saham perusahaan yang termasuk dalam JII.

Nilai beta yang lebih besar dari satu (β > 1) menunjukkan bahwa

return sekuritas lebih sensitif terhadap perubahan return pasar, yang

berarti memiliki tingkat risiko sistematis yang agresif. Nilai beta yang

kurang dari satu (β < 1) menunjukkan bahwa return sekuritas kurang

sensitif terhadap perubahan return pasar, yang berarti memiliki tingkat

Page 121: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

102

risiko sistematis yang lemah. Apabila nilai beta sama dengan satu (β =

1) hal ini berarti return sekuritas memiliki perubahan yang sama

terhadap return pasar (Magut dan Bogonko, 2017:37).

Dari tabel 4.9. dapat dilihat bahwa saham-saham yang memiliki

sensitifitas yang agresif adalah ASII (1,316744), BSDE (1,695555),

ICBP (1,149610), INDF (1,091072), KLBF (1,177091), LPKR

(1,189281), PGAS (1,167256) dan SMGR (1,185628). Selain saham-

saham yang memiliki sensitifitas yang agresif, dalam JII terdapat pula

saham-saham yang memiliki sensitifitas yang lemah diantaranya AALI

(0,328163), ADRO (0,835030), AKRA (0,721883), LSIP (0,312257),

TLKM (0,944986), UNTR (0,465946) dan UNVR (0,651401). Dari 15

perusahaan JII yang memiliki beta yang paling agresif adalah BSDE

dengan beta 1,695555, sedangkan yang memiliki beta yang paling

lemah adalah LSIP dengan beta 0,312257.

e. Expected Return Model CAPM dengan Faktor Obligasi

Pemerintah Seri-FR0064

Sebelum menghitung expected return dengan model CAPM(2)

diperlukan variabel risk-free (Rf2) dimana variabel tersebut diperoleh

dari yield obligasi pemerintah seri-FR0064 yang menjadi benchmark

seluruh obligasi pemerintah per tahun dibagi dengan 12 bulan,

kemudian diambil rata-ratanya yaitu sebesar 0,0063 (0,63%). Beta

saham (βi) yang diperoleh dari kovarian antara return saham dan

return pasar yang dibagi dengan varian return pasar

Page 122: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

103

Tabel 4.10.

Expected Return CAPM dengan Faktor Obligasi Pemerintah

Kode Saham Ri E(Rm) Beta (β) Rf

(FR0064) CAPM(2)

AALI -0,0010 0,0076 0,3282 0,0063 0,006739

ADRO 0,0090 0,0076 0,8350 0,0063 0,007375

AKRA 0,0105 0,0076 0,7219 0,0063 0,007233

ASII 0,0036 0,0076 1,3167 0,0063 0,007979

BSDE 0,0116 0,0076 1,6956 0,0063 0,008454

ICBP 0,0162 0,0076 1,1496 0,0063 0,007770

INDF 0,0068 0,0076 1,0911 0,0063 0,007696

KLBF 0,0099 0,0076 1,1771 0,0063 0,007804

LPKR -0,0060 0,0076 1,1893 0,0063 0,007819

LSIP 0,0012 0,0076 0,3123 0,0063 0,006719

PGAS -0,0105 0,0076 1,1673 0,0063 0,007792

SMGR -0,0053 0,0076 1,1856 0,0063 0,007815

TLKM 0,0167 0,0076 0,9450 0,0063 0,007513

UNTR 0,0121 0,0076 0,4659 0,0063 0,006912

UNVR 0,0181 0,0076 0,6514 0,0063 0,007145

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Dari tabel 4.10. di atas, menunjukkan bahwa besarnya expected

return (E(Ri)) dari masing-masing saham mengikuti tingkatan beta

(risiko sistematis). Saham LSIP memiliki beta yang paling rendah

yaitu sebesar 0,3123 dan expected return yang paling rendah pula yaitu

sebesar 0,006719 atau 0,6719%. Sedangkan saham BSDE memiliki

beta yang paling tinggi yaitu sebesar 1,6956 dan memiliki expected

return yang paling tinggi pula yaitu sebesar 0,008454 atau 0,8454%.

Adapun saham-saham JII yang tergolong undervalued berdasarkan

model CAPM dengan faktor SBI adalah ADRO (0,0090), AKRA

(0,0105), BSDE (0,0116), ICBP (0,0162), KLBF (0,0099), TLKM

(0,0167), UNTR (0,0121), dan UNVR (0,0181). Sedangkan saham-

Page 123: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

104

saham JII yang tergolong overvalued berdasarkan model CAPM

dengan faktor SBI adalah AALI (-0,0010), ASII (0,0036), INDF

(0,0068), LPKR (-0,0060), LSIP (0,0012), PGAS (-0,0105), dan

SMGR (-0,0053).

3. Islamic Capital Asset Pricing Model dengan Faktor Inflasi

a. Return Saham Perusahaan JII

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

penutupan (closing price) bulanan saham-saham yang termasuk dalam

JII selama periode Januari 2013 sampai dengan periode Desember

2017. Return saham (Ri) yang dihitung merupakan return aktual

diperoleh dari harga saham penutupan bulan saat ini (Pt) dikurangi

dengan harga penutupan pada bulan sebelumnya (Pt-1) kemudian

dibagi dengan harga penutupan bulan sebelumnya (Pt-1). Rata-rata

return saham perusahaan yang menjadi sampel penelitian dari tahun

2013 sampai dengan tahun 2017 disajikan dalam tabel 4.11.

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata return saham per bulan dari

masing-masing perusahaan dari tahun 2013 hingga tahun 2017 dapat

dilihat bahwa rata-rata secara keseluruhan adalah 0,0062, hal ini

menunjukkan bahwa return saham perusahaan JII secara keseluruhan

bernilai positif dan ini juga menunjukkan bahwa selama periode

penelitian kalangan investor memberikan respon yang positif terhadap

saham-saham JII. Rata-rata return per bulan tertinggi dari sampel

saham perusahaan JII adalah saham Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)

dengan rata-rata return sebesar 0,0181 per bulan, sedangkan untuk

Page 124: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

105

rata-rata return per bulan terendah adalah saham Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk. (PGAS) yaitu sebesar -0,0105.

Tabel 4.11.

Rata-rata Return Saham Perusahaan JII Periode 2013-2017

No. Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

Return

Saham

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI -0,0010

2 Adaro Energy Tbk ADRO 0,0090

3 AKR Corporindo Tbk AKRA 0,0105

4 Astra International Tbk ASII 0,0036

5 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE 0,0116

6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 0,0162

7 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0,0068

8 Kalbe Farma Tbk KLBF 0,0099

9 Lippo Karawaci Tbk LPKR -0,0060

10 PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP 0,0012

11 Perusahaan Gas Negara (Persero)

Tbk PGAS -0,0105

12 Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR -0,0053

13 Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tbk TLKM 0,0167

14 United Tractors Tbk UNTR 0,0121

15 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0,0181

Rata-rata Return 0,0062

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

b. Return Pasar

Data return pasar (Rm) dalam penelitian ini menggunakan Jakarta

Islamic Index (JII), dimana data yang digunakan adalah harga

penutupan (closing price) bulanan pada periode Januari 2013 sampai

dengan Desember 2017.

Page 125: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

106

Tabel 4.12.

Return Pasar (Rm) Periode 2013-2017

Periode 2013 2014 2015 2016 2017

Jan 0,0165 0,0304 0,0226 0,0156 -0,0069

Feb 0,0672 0,0398 0,0218 0,0475 0,0127

Mar 0,0234 0,0216 0,0084 0,0169 0,0290

Apr 0,0338 0,0113 -0,0871 0,0009 0,0276

Mei -0,0089 0,0141 0,0500 -0,0068 -0,0061

Jun -0,0243 -0,0028 -0,0588 0,0701 0,0217

Jul -0,0552 0,0540 -0,0229 0,0465 -0,0016

Agst -0,0509 0,0011 -0,0681 0,0279 -0,0028

Sep -0,0108 -0,0051 -0,0705 -0,0096 -0,0174

Okt 0,0514 -0,0250 0,0540 0,0003 -0,0063

Nov -0,0582 0,0187 -0,0107 -0,0773 -0,0206

Des 0,0090 0,0118 0,0406 0,0167 0,0636

Total N

60

Minimum

-0,0871

Maksimum

0,0701

Rata-rata 0,0047

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Return pasar tahun dari awal tahun 2012 sampai dengan akhir

tahun 2017 sangat fluktuatif, sehingga terdapat return yang bernilai

negatif dan positif. Hal ini menandakan bahwa terdapat risiko

didalamnya. adapun return yang bernilai negatif terjadi pada tahun

2013 yaitu di bulan Mei (-0,0089), Juni (-0,0243), Juli (-0,0552),

Agustus (-0,0509), September (-0,0108) dan November (-0,0582).

Pada tahun 2014 return yang bernilai negatif yaitu di bulan Juni (-

0,0028), September (-0,0051) dan Oktober (-0,0250), Tahun 2015

return negatif terjadi pada bulan April (-0,0871), Juni (-0,0588), Juli (-

0,0229), Agustus (-0,0681), September (-0,0705) dan November (-

0,0107). Tahun 2016 return negatif terjadi pada bulan Mei (-0,0068),

September (-0,0096) dan November (-0,0773). Kemudian terakhir

Page 126: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

107

pada tahun 2017 return negatif terjadi pada bulan Januari (-0,0069),

Mei (-0,0061), Juli (-0,0016), Agustus (-0,0028), September (-0,0174),

Oktober (-0,0063) dan November (-0,0206). Meskipun return pada

indeks JII yang bernilai negatif cukup banyak. kinerja indeks JII tetap

dinilai baik karena return positif juga terjadi di bulan lainnya.

Return pasar yang tertinggi terjadi pada tahun Juni 2016 yaitu

sebesar 0,0701. Sedangkan return pasar terendah terjadi pada bulan

April 2015 yaitu -0,0871. Rata-rata return pasar dari Januari 2013

sampai dengan Desember 2017 bernilai positif yaitu sebesar 0,0047,

hal ini menandakan bahwa investor merespon positif terhadap saham-

saham syariah.

c. Inflasi sebagai Pengganti Risk-Free Rate

Inflasi (I) merupakan pengganti variabel risk-free rate (Rf) untuk

model ICAPM karena dalam syariat Islam keuntungan bebas risiko

(risk-free) tidak diperbolehkan. Tingkat inflasi sebagai pengganti risk-

free dapat dilihat pada tabel 4.13.

Page 127: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

108

Tabel 4.13.

Tingkat Inflasi Periode 2013-2017

Periode 2013 2014 2015 2016 2017

Jan 0,0038 0,0069 0,0058 0,0035 0,0029

Feb 0,0044 0,0065 0,0052 0,0037 0,0032

Mar 0,0049 0,0061 0,0053 0,0037 0,0030

Apr 0,0046 0,0060 0,0057 0,0030 0,0035

Mei 0,0046 0,0061 0,0060 0,0028 0,0036

Jun 0,0049 0,0056 0,0061 0,0029 0,0036

Jul 0,0072 0,0038 0,0061 0,0037 0,0032

Agst 0,0073 0,0033 0,0060 0,0023 0,0032

Sep 0,0070 0,0038 0,0057 0,0026 0,0031

Okt 0,0069 0,0040 0,0052 0,0028 0,0030

Nov 0,0070 0,0052 0,0041 0,0030 0,0028

Des 0,0070 0,0070 0,0028 0,0025 0,0030

Total N

60

Minimum

0,0023

Maksimum

0,0073

Rata-rata 0,0045 Sumber: website http://www.bi.go.id (data diolah)

Tingkat inflasi (I) tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2013

dengan inflasi sebesar 0,0073. Sedangkan inflasi terendah terjadi pada

bulan Agustus 2016 dengan inflasi sebesar 0,0023. Adapaun rata-rata

inflasi selama 2013 sampai dengan 2017 adalah sebesar 0,0045.

Page 128: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

109

Grafik 4.4.

Perubahan Return Pasar (JII) dan Inflasi

Berdasarkan grafik 4.4. dapat dilihat bahwa perubahan return

pasar (JII) sangatlah fluktuatif dibandingkan dengan inflasi.

d. Beta ICAPM(1)

Beta Saham (β) atau risiko sistematis merupakan ukuran risiko

pasar yang mempengaruhi harga saham. Beta mengukur volatilitas

return suatu sekuritas dengan return pasar. Nilai beta dapat diukur

dengan hasil kovarian antara return saham dengan return pasar yang

kemudian dibagi dengan varian dari return pasar. Nilai beta yang

positif berarti menunjukkan bahwa kenaikan return pasar juga

mengakibatkan kenaikan pada return saham. Sedangkan, beta yang

negatif berarti menunjukkan bahwa kenaikan return pasar

mengakibatkan penurunan pada return saham. Beta saham perusahaan

yang termasuk dalam JII selama periode 2013 sampai dengan 2017

disajikan pada tabel 4.14.

-0.1000

-0.0800

-0.0600

-0.0400

-0.0200

0.0000

0.0200

0.0400

0.0600

0.0800

Jan

-13

May

-13

Sep

-13

Jan

-14

May

-14

Sep

-14

Jan

-15

May

-15

Sep

-15

Jan

-16

May

-16

Sep

-16

Jan

-17

May

-17

Sep

-17

Return Pasar (JII)

Inflasi

Page 129: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

110

Tabel 4.14.

Risiko Sistematis (β) ICAPM(1)

No. Kode Cov (Ri, Rm) σ²m Beta (β)

1 AALI 0,000430 0,001311 0,328163

2 ADRO 0,001094 0,001311 0,835030

3 AKRA 0,000946 0,001311 0,721883

4 ASII 0,001726 0,001311 1,316744

5 BSDE 0,002222 0,001311 1,695555

6 ICBP 0,001507 0,001311 1,149610

7 INDF 0,001430 0,001311 1,091072

8 KLBF 0,001543 0,001311 1,177091

9 LPKR 0,001559 0,001311 1,189281

10 LSIP 0,000409 0,001311 0,312257

11 PGAS 0,001530 0,001311 1,167256

12 SMGR 0,001554 0,001311 1,185628

13 TLKM 0,001238 0,001311 0,944986

14 UNTR 0,000611 0,001311 0,465946

15 UNVR 0,000854 0,001311 0,651401

Sumber : website http://www.investing.com (data diolah)

Berdasarkan perhitungan yang disajikan beta seluruh perusahaan

JII memiliki nilai yang positif, hal ini menunjukkan bahwa kenaikan

return pasar indeks JII akan mengakibatkan kenaikan pula pada return

saham perusahaan yang termasuk dalam JII.

Nilai beta yang lebih besar dari satu (β > 1) menunjukkan bahwa

return sekuritas lebih sensitif terhadap perubahan return pasar, yang

berarti memiliki tingkat risiko sistematis yang agresif. Nilai beta yang

kurang dari satu (β < 1) menunjukkan bahwa return sekuritas kurang

sensitif terhadap perubahan return pasar, yang berarti memiliki tingkat

risiko sistematis yang lemah. Apabila nilai beta sama dengan satu (β =

1) hal ini berarti return sekuritas memiliki perubahan yang sama

terhadap return pasar (Magut dan Bogonko, 2017:37).

Page 130: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

111

Dari tabel 4.14. dapat dilihat bahwa saham-saham yang memiliki

sensitifitas yang agresif adalah ASII (1,316744), BSDE (1,695555),

ICBP (1,149610), INDF (1,091072), KLBF (1,177091), LPKR

(1,189281), PGAS (1,167256) dan SMGR (1,185628). Selain saham-

saham yang memiliki sensitifitas yang agresif, dalam JII terdapat pula

saham-saham yang memiliki sensitifitas yang lemah diantaranya AALI

(0,328163), ADRO (0,835030), AKRA (0,721883), LSIP (0,312257),

TLKM (0,944986), UNTR (0,465946) dan UNVR (0,651401). Dari 15

perusahaan JII yang memiliki beta yang paling agresif adalah BSDE

dengan beta 1,695555, sedangkan yang memiliki beta yang paling

lemah adalah LSIP dengan beta 0,312257.

e. Expected Return Model ICAPM dengan Faktor Tingkat Inflasi

Sebelum menghitung expected return dengan model ICAPM(1)

diperlukan variabel tingkat inflasi (I) dimana variabel tersebut

diperoleh dari nilai inflasi per tahun dibagi dengan 12 bulan, kemudian

diambil rata-ratanya yaitu sebesar 0,0045 (0,45%). Beta saham (βi)

yang diperoleh dari kovarian antara return saham dan return pasar

yang dibagi dengan varian return pasar.

Page 131: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

112

Tabel 4.15.

Expected Return ICAPM dengan Faktor Tingkat Inflasi

Kode Saham Ri E(Rm) Beta (β) Tingkat

Inflasi (I) ICAPM(1)

AALI -0,0010 0,0076 0,3282 0,0045 0,005523

ADRO 0,0090 0,0076 0,8350 0,0045 0,007076

AKRA 0,0105 0,0076 0,7219 0,0045 0,006730

ASII 0,0036 0,0076 1,3167 0,0045 0,008552

BSDE 0,0116 0,0076 1,6956 0,0045 0,009713

ICBP 0,0162 0,0076 1,1496 0,0045 0,008040

INDF 0,0068 0,0076 1,0911 0,0045 0,007861

KLBF 0,0099 0,0076 1,1771 0,0045 0,008125

LPKR -0,0060 0,0076 1,1893 0,0045 0,008162

LSIP 0,0012 0,0076 0,3123 0,0045 0,005475

PGAS -0,0105 0,0076 1,1673 0,0045 0,008094

SMGR -0,0053 0,0076 1,1856 0,0045 0,008151

TLKM 0,0167 0,0076 0,9450 0,0045 0,007413

UNTR 0,0121 0,0076 0,4659 0,0045 0,005946

UNVR 0,0181 0,0076 0,6514 0,0045 0,006514

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Dari tabel 4.15. di atas, menunjukkan bahwa besarnya expected

return (E(Ri)) dari masing-masing saham mengikuti tingkatan beta

(risiko sistematis). Saham LSIP memiliki beta yang paling rendah

yaitu sebesar 0,3123 dan expected return yang paling rendah pula yaitu

sebesar 0,005475 atau 0,5475%. Sedangkan saham BSDE memiliki

beta yang paling tinggi yaitu sebesar 1,6956 dan memiliki expected

return yang paling tinggi pula yaitu sebesar 0,009713 atau 0,9713%.

Adapun saham-saham JII yang tergolong undervalued berdasarkan

model CAPM dengan faktor SBI adalah ADRO (0,0090), AKRA

(0,0105), BSDE (0,0116), ICBP (0,0162), KLBF (0,0099), TLKM

(0,0167), UNTR (0,0121), dan UNVR (0,0181). Sedangkan saham-

Page 132: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

113

saham JII yang tergolong overvalued berdasarkan model CAPM

dengan faktor SBI adalah AALI (-0,0010), ASII (0,0036), INDF

(0,0068), LPKR (-0,0060), LSIP (0,0012), PGAS (-0,0105), dan

SMGR (-0,0053).

4. Islamic Capital Asset Pricing Model dengan Faktor Zakat

a. Return Saham Perusahaan JII

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

penutupan (closing price) bulanan saham-saham yang termasuk dalam

JII selama periode Januari 2013 sampai dengan periode Desember

2017. Return saham (Ri) yang dihitung merupakan return aktual

diperoleh dari harga saham penutupan bulan saat ini (Pt) dikurangi

dengan harga penutupan pada bulan sebelumnya (Pt-1) kemudian

dibagi dengan harga penutupan bulan sebelumnya (Pt-1). Rata-rata

return saham perusahaan yang menjadi sampel penelitian dari tahun

2013 sampai dengan tahun 2017 disajikan dalam tabel 4.16.

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata return saham per bulan dari

masing-masing perusahaan dari tahun 2013 hingga tahun 2017 dapat

dilihat bahwa rata-rata secara keseluruhan adalah 0,0062, hal ini

menunjukkan bahwa return saham perusahaan JII secara keseluruhan

bernilai positif dan ini juga menunjukkan bahwa selama periode

penelitian kalangan investor memberikan respon yang positif terhadap

saham-saham JII. Rata-rata return per bulan tertinggi dari sampel

Page 133: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

114

saham perusahaan JII adalah saham Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)

dengan rata-rata return sebesar 0,0181 per bulan, sedangkan untuk

rata-rata return per bulan terendah adalah saham Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk. (PGAS) yaitu sebesar -0,0105.

Tabel 4.16.

Rata-rata Return Saham Perusahaan JII Periode 2013-2017

No. Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

Return

Saham

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI -0,0010

2 Adaro Energy Tbk ADRO 0,0090

3 AKR Corporindo Tbk AKRA 0,0105

4 Astra International Tbk ASII 0,0036

5 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE 0,0116

6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 0,0162

7 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0,0068

8 Kalbe Farma Tbk KLBF 0,0099

9 Lippo Karawaci Tbk LPKR -0,0060

10 PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP 0,0012

11 Perusahaan Gas Negara (Persero)

Tbk PGAS -0,0105

12 Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR -0,0053

13 Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tbk TLKM 0,0167

14 United Tractors Tbk UNTR 0,0121

15 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0,0181

Rata-rata Return 0,0062

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

b. Return Pasar

Data return pasar (Rm) dalam penelitian ini menggunakan Jakarta

Islamic Index (JII), dimana data yang digunakan adalah harga

Page 134: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

115

penutupan (closing price) bulanan pada periode Januari 2013 sampai

dengan Desember 2017.

Tabel 4.17.

Return Pasar (Rm) Periode 2013-2017

Periode 2013 2014 2015 2016 2017

Jan 0,0165 0,0304 0,0226 0,0156 -0,0069

Feb 0,0672 0,0398 0,0218 0,0475 0,0127

Mar 0,0234 0,0216 0,0084 0,0169 0,0290

Apr 0,0338 0,0113 -0,0871 0,0009 0,0276

Mei -0,0089 0,0141 0,0500 -0,0068 -0,0061

Jun -0,0243 -0,0028 -0,0588 0,0701 0,0217

Jul -0,0552 0,0540 -0,0229 0,0465 -0,0016

Agst -0,0509 0,0011 -0,0681 0,0279 -0,0028

Sep -0,0108 -0,0051 -0,0705 -0,0096 -0,0174

Okt 0,0514 -0,0250 0,0540 0,0003 -0,0063

Nov -0,0582 0,0187 -0,0107 -0,0773 -0,0206

Des 0,0090 0,0118 0,0406 0,0167 0,0636

Total N

60

Minimum

-0,0871

Maksimum

0,0701

Rata-rata 0,0047

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Return pasar tahun dari awal tahun 2012 sampai dengan akhir

tahun 2017 sangat fluktuatif, sehingga terdapat return yang bernilai

negatif dan positif. Hal ini menandakan bahwa terdapat risiko

didalamnya. adapun return yang bernilai negatif terjadi pada tahun

2013 yaitu di bulan Mei (-0,0089), Juni (-0,0243), Juli (-0,0552),

Agustus (-0,0509), September (-0,0108) dan November (-0,0582).

Pada tahun 2014 return yang bernilai negatif yaitu di bulan Juni (-

0,0028), September (-0,0051) dan Oktober (-0,0250), Tahun 2015

Page 135: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

116

return negatif terjadi pada bulan April (-0,0871), Juni (-0,0588), Juli (-

0,0229), Agustus (-0,0681), September (-0,0705) dan November (-

0,0107). Tahun 2016 return negatif terjadi pada bulan Mei (-0,0068),

September (-0,0096) dan November (-0,0773). Kemudian terakhir

pada tahun 2017 return negatif terjadi pada bulan Januari (-0,0069),

Mei (-0,0061), Juli (-0,0016), Agustus (-0,0028), September (-0,0174),

Oktober (-0,0063) dan November (-0,0206). Meskipun return pada

indeks JII yang bernilai negatif cukup banyak. kinerja indeks JII tetap

dinilai baik karena return positif juga terjadi di bulan lainnya.

Return pasar yang tertinggi terjadi pada tahun Juni 2016 yaitu

sebesar 0,0701. Sedangkan return pasar terendah terjadi pada bulan

April 2015 yaitu -0,0871. Rata-rata return pasar dari Januari 2013

sampai dengan Desember 2017 bernilai positif yaitu sebesar 0,0047,

hal ini menandakan bahwa investor merespon positif terhadap saham-

saham syariah.

c. Zakat sebagai Pengganti Risk-Free Rate

Zakat (Z) merupakan pengganti variabel risk-free rate (Rf) untuk

model ICAPM karena dalam syariat Islam keuntungan bebas risiko

(risk-free) tidak diperbolehkan. Tingkat zakat selama periode 2013

sampai dengan 2017 sebagai pengganti risk-free bernilai konstan

dengan nilai sebesar 2,56% per tahun yang kemudian dibagi 12 bulan

sesuai dengan syariat Islam dalam mengeluarkan zakat penghasilan.

Page 136: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

117

Grafik 4.5.

Perubahan Return Pasar (JII) dan Tingkat Zakat

Berdasarkan grafik 4.5. dapat dilihat bahwa perubahan return

pasar (JII) sangatlah fluktuatif dibandingkan dengan tingkat zakat yang

konstan.

d. Beta ICAPM(2)

Beta Saham (β) atau risiko sistematis merupakan ukuran risiko

pasar yang mempengaruhi harga saham. Beta mengukur volatilitas

return suatu sekuritas dengan return pasar. Nilai beta dapat diukur

dengan hasil kovarian antara return saham dengan return pasar yang

kemudian dibagi dengan varian dari return pasar. Nilai beta yang

positif berarti menunjukkan bahwa kenaikan return pasar juga

mengakibatkan kenaikan pada return saham. Sedangkan, beta yang

negatif berarti menunjukkan bahwa kenaikan return pasar

mengakibatkan penurunan pada return saham. Beta saham perusahaan

-0.1000

-0.0800

-0.0600

-0.0400

-0.0200

0.0000

0.0200

0.0400

0.0600

0.0800

Jan

-13

May

-13

Sep

-13

Jan

-14

May

-14

Sep

-14

Jan

-15

May

-15

Sep

-15

Jan

-16

May

-16

Sep

-16

Jan

-17

May

-17

Sep

-17

Return Pasar (JII)

Tingkat Zakat

Page 137: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

118

yang termasuk dalam JII selama periode 2013 sampai dengan 2017

disajikan pada tabel 4.18.

Tabel 4.18.

Risiko Sistematis (β) ICAPM(2)

No. Kode Cov (Ri, Rm) σ²m Beta (β)

1 AALI 0,000430 0,001311 0,328163

2 ADRO 0,001094 0,001311 0,835030

3 AKRA 0,000946 0,001311 0,721883

4 ASII 0,001726 0,001311 1,316744

5 BSDE 0,002222 0,001311 1,695555

6 ICBP 0,001507 0,001311 1,149610

7 INDF 0,001430 0,001311 1,091072

8 KLBF 0,001543 0,001311 1,177091

9 LPKR 0,001559 0,001311 1,189281

10 LSIP 0,000409 0,001311 0,312257

11 PGAS 0,001530 0,001311 1,167256

12 SMGR 0,001554 0,001311 1,185628

13 TLKM 0,001238 0,001311 0,944986

14 UNTR 0,000611 0,001311 0,465946

15 UNVR 0,000854 0,001311 0,651401

Sumber : website http://www.investing.com (data diolah)

Berdasarkan perhitungan yang disajikan beta seluruh perusahaan

JII memiliki nilai yang positif, hal ini menunjukkan bahwa kenaikan

return pasar indeks JII akan mengakibatkan kenaikan pula pada return

saham perusahaan yang termasuk dalam JII.

Nilai beta yang lebih besar dari satu (β > 1) menunjukkan bahwa

return sekuritas lebih sensitif terhadap perubahan return pasar, yang

berarti memiliki tingkat risiko sistematis yang agresif. Nilai beta yang

kurang dari satu (β < 1) menunjukkan bahwa return sekuritas kurang

sensitif terhadap perubahan return pasar, yang berarti memiliki tingkat

Page 138: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

119

risiko sistematis yang lemah. Apabila nilai beta sama dengan satu (β =

1) hal ini berarti return sekuritas memiliki perubahan yang sama

terhadap return pasar (Magut dan Bogonko, 2017:37).

Dari tabel 4.18. dapat dilihat bahwa saham-saham yang memiliki

sensitifitas yang agresif adalah ASII (1,316744), BSDE (1,695555),

ICBP (1,149610), INDF (1,091072), KLBF (1,177091), LPKR

(1,189281), PGAS (1,167256) dan SMGR (1,185628). Selain saham-

saham yang memiliki sensitifitas yang agresif, dalam JII terdapat pula

saham-saham yang memiliki sensitifitas yang lemah diantaranya AALI

(0,328163), ADRO (0,835030), AKRA (0,721883), LSIP (0,312257),

TLKM (0,944986), UNTR (0,465946) dan UNVR (0,651401). Dari 15

perusahaan JII yang memiliki beta yang paling agresif adalah BSDE

dengan beta 1,695555, sedangkan yang memiliki beta yang paling

lemah adalah LSIP dengan beta 0,312257.

e. Expected Return Model ICAPM dengan Faktor Tingkat Zakat

Sebelum menghitung expected return dengan model ICAPM(2)

diperlukan variabel tingkat zakat (Z) dimana variabel tersebut

diperoleh dari presentase zakat sesuai ketentuan syariat Islam sebesar

2,5% kemudian untuk memperoleh tingkat zakat digunakan rumus

[Presentase Zakat/(1-Presentase Zakat)] sehingga diperoleh hasil

2,56% per tahun. Setelah itu tingkat zakat tersebut dibagi menjadi 12

bulan sehingga diperoleh nilai konstan tingkat zakat per bulan sebesar

Page 139: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

120

0,0021 (0,21%). Beta saham (βi) yang diperoleh dari kovarian antara

return saham dan return pasar yang dibagi dengan varian return pasar.

Tabel 4.19.

Expected Return ICAPM dengan Faktor Tingkat Zakat

Kode Saham Ri E(Rm) Beta (β) Tingkat

Zakat (Z) ICAPM(2)

AALI -0,0010 0,0076 0,3282 0,0021 0,003924

ADRO 0,0090 0,0076 0,8350 0,0021 0,006684

AKRA 0,0105 0,0076 0,7219 0,0021 0,006068

ASII 0,0036 0,0076 1,3167 0,0021 0,009307

BSDE 0,0116 0,0076 1,6956 0,0021 0,011369

ICBP 0,0162 0,0076 1,1496 0,0021 0,008397

INDF 0,0068 0,0076 1,0911 0,0021 0,008078

KLBF 0,0099 0,0076 1,1771 0,0021 0,008546

LPKR -0,0060 0,0076 1,1893 0,0021 0,008613

LSIP 0,0012 0,0076 0,3123 0,0021 0,003837

PGAS -0,0105 0,0076 1,1673 0,0021 0,008493

SMGR -0,0053 0,0076 1,1856 0,0021 0,008593

TLKM 0,0167 0,0076 0,9450 0,0021 0,007282

UNTR 0,0121 0,0076 0,4659 0,0021 0,004674

UNVR 0,0181 0,0076 0,6514 0,0021 0,005684

Sumber: website http://www.investing.com (data diolah)

Dari tabel 4.19. di atas, menunjukkan bahwa besarnya expected

return (E(Ri)) dari masing-masing saham mengikuti tingkatan beta

(risiko sistematis). Saham LSIP memiliki beta yang paling rendah

yaitu sebesar 0,3123 dan expected return yang paling rendah pula yaitu

sebesar 0,003837 atau 0,3837%. Sedangkan saham BSDE memiliki

beta yang paling tinggi yaitu sebesar 1,6956 dan memiliki expected

return yang paling tinggi pula yaitu sebesar 0,011369 atau 1,1369%.

Page 140: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

121

Adapun saham-saham JII yang tergolong undervalued berdasarkan

model CAPM dengan faktor SBI adalah ADRO (0,0090), AKRA

(0,0105), BSDE (0,0116), ICBP (0,0162), KLBF (0,0099), TLKM

(0,0167), UNTR (0,0121), dan UNVR (0,0181). Sedangkan saham-

saham JII yang tergolong overvalued berdasarkan model CAPM

dengan faktor SBI adalah AALI (-0,0010), ASII (0,0036), INDF

(0,0068), LPKR (-0,0060), LSIP (0,0012), PGAS (-0,0105), dan

SMGR (-0,0053).

5. Nilai MAD dan Koefisien Determinasi pada Model CAPM(1),

CAPM(2), ICAPM(1) dan ICAPM(2)

Untuk mengetahui metode mana yang lebih baik dalam menghitung

return saham JII, maka digunakan penghitungan nilai MAD dan koefisien

determinasi dari keempat model CAPM tersebut.

a. Nilai Mean Absolute Deviation (MAD)

Hasilnya dari penghitungan nilai MAD dapat dilihat pada tabel

4.20. Meskipun memiliki selisih nilai MAD yang sangat kecil, nilai

MAD CAPM(2) sebesar 0,056337 adalah yang paling rendah bila

dibandingkan dengan Nilai MAD CAPM(1) (0,056357), MAD

ICAPM(1) (0,056352) dan MAD ICAPM(2) (0,056351). Hal ini

menunjukkan keempat model CAPM layak digunakan untuk

menghitung expected return. Namun dari segi keakuratnnya CAPM

dengan faktor yield obligasi pemerintah seri-FR0064 lebih baik.

Page 141: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

122

Tabel 4.20.

Nilai Mean Absolute Deviation (MAD)

Kode

Saham

MAD

CAPM1

MAD

CAPM2

MAD

ICAPM1

MAD

ICAPM2

AALI 0,077333 0,077430 0,077186 0,077139

ADRO 0,080851 0,080803 0,080871 0,080774

AKRA 0,062235 0,062274 0,062250 0,062349

ASII 0,033998 0,034037 0,034060 0,034043

BSDE 0,051496 0,051360 0,051399 0,051239

ICBP 0,040283 0,040270 0,040265 0,040223

INDF 0,042540 0,042538 0,042541 0,042576

KLBF 0,038964 0,038925 0,039003 0,038940

LPKR 0,076227 0,076147 0,076242 0,076323

LSIP 0,105317 0,105390 0,105254 0,105156

PGAS 0,067469 0,067429 0,067519 0,067593

SMGR 0,043101 0,043081 0,043142 0,043231

TLKM 0,037399 0,037389 0,037424 0,037447

UNTR 0,051098 0,050963 0,051102 0,051116

UNVR 0,037048 0,037015 0,037027 0,037120

Rata-rata 0,056357 0,056337 0,056352 0,056351

b. Koefisien Determinasi model CAPM(1), CAPM(2), ICAPM(1) dan

ICAPM(2)

1) Koefisien Determinasi (Adjusted R²) CAPM(1) dengan Faktor SBI

Tabel 4.21.

Hasil Koefisien Determinasi CAPM(1)

Dependent Variable: RETURN Method: Least Squares Date: 05/23/18 Time: 08:49 Sample: 2013M01 2017M12 Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.006803 0.002756 2.468482 0.0165

EXCESSRETURN_CAPM1 0.945561 0.075974 12.44580 0.0000 R-squared 0.727569 Mean dependent var 0.006189

Adjusted R-squared 0.722872 S.D. dependent var 0.040547

Page 142: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

123

Dilihat dari tabel 4.21. menunjukkan bahwa nilai koefisien

determinasi atau disebut juga Adjusted R² sebesar 0,722872. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa variabel excess market return to risk-

free yang mana dalam hal ini merupakan selisih antara return pasar

dengan risk-free (SBI) memberikan kontribusi sebesar 72,28%

dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap return saham JII, dan

27,72% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

2) Koefisien Determinasi (Adjusted R²) CAPM(2) dengan Faktor

Obligasi Pemerintah Seri-FR0064

Tabel 4.22.

Hasil Koefisien Determinasi CAPM(2)

Dilihat dari tabel 4.22. menunjukkan bahwa nilai koefisien

determinasi atau disebut juga Adjusted R² sebesar 0,725120. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa variabel excess market return to risk-

free yang mana dalam hal ini merupakan selisih antara return pasar

dengan risk-free (FR0064) memberikan kontribusi sebesar 72,51%

Dependent Variable: RETURN

Method: Least Squares

Date: 05/23/18 Time: 08:52

Sample: 2013M01 2017M12

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.007689 0.002747 2.799074 0.0069

EXCESSRETURN_CAPM2 0.942239 0.075285 12.51555 0.0000

R-squared 0.729779 Mean dependent var 0.006189

Adjusted R-squared 0.725120 S.D. dependent var 0.040547

Page 143: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

124

dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap return saham JII, dan

27,49% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

3) Koefisien Determinasi (Adjusted R²) ICAPM(1) dengan Faktor

Inflasi

Tabel 4.23.

Hasil Kofisien Determinasi ICAPM(1)

Dependent Variable: RETURN

Method: Least Squares

Date: 05/23/18 Time: 08:54

Sample: 2013M01 2017M12

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.005985 0.002766 2.163601 0.0346

EXCESSRETURN_ICAPM1 0.936509 0.075644 12.38051 0.0000

R-squared 0.725479 Mean dependent var 0.006189

Adjusted R-squared 0.720746 S.D. dependent var 0.040547

Dilihat dari tabel 4.23. menunjukkan bahwa nilai koefisien

determinasi atau disebut juga Adjusted R² sebesar 0,720746. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa variabel excess market return to

inflation yang mana dalam hal ini merupakan selisih antara return

pasar dengan tingkat inflasi memberikan kontribusi sebesar

72,07% dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap return saham

JII, dan 27,93% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Page 144: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

125

4) Koefisien Determinasi (Adjusted R²) ICAPM(2) dengan Faktor

Zakat

Tabel 4.24.

Hasil Koefisien Determinasi ICAPM(2)

Dependent Variable: RETURN

Method: Least Squares

Date: 05/23/18 Time: 08:57

Sample: 2013M01 2017M12

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.003723 0.002752 1.353029 0.1813

EXCESSRETURN_ICAPM2 0.948793 0.075817 12.51423 0.0000

R-squared 0.729737 Mean dependent var 0.006189

Adjusted R-squared 0.725078 S.D. dependent var 0.040547

Dilihat dari tabel 4.24. menunjukkan bahwa nilai koefisien

determinasi atau disebut juga Adjusted R² sebesar 0,725078. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa variabel excess market return to

zakat yang mana dalam hal ini merupakan selisih antara return

pasar dengan tingkat zakat memberikan kontribusi sebesar 72,50%

dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap return saham JII, dan

27,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

6. Uji Normalitas Nilai Mean Absolute Deviation (MAD)

Sebelum melakukan pengujian dengan uji Anova atau uji F dari nilai

MAD masing-masing model perlu dilakukan uji normalitas dengan

menggunakan Jarque-Bera dengan Software Eviews 10.

Page 145: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

126

Tabel 4.25.

Uji Normalitas Jarque-Bera

Date: 05/29/18

Time: 17:36

Sample: 1 15

MAD_CAPM1 MAD_CAPM2 MAD_ICAPM1 MAD_ICAPM2

Mean 0.056357 0.056337 0.056352 0.056351

Median 0.051098 0.050963 0.051102 0.051116

Maximum 0.105317 0.105390 0.105254 0.105156

Minimum 0.033998 0.034037 0.034060 0.034043

Std. Dev. 0.021046 0.021063 0.021023 0.021002

Skewness 0.879378 0.883326 0.879448 0.876364

Kurtosis 2.815324 2.822478 2.813941 2.804957

Jarque-Bera 1.954581 1.970359 1.955206 1.943811

Probability 0.376329 0.373372 0.376212 0.378361

Sum 0.845357 0.845052 0.845285 0.845268

Sum Sq. Dev. 0.006201 0.006211 0.006188 0.006175

Observations 15 15 15 15

Sumber : Hasil olah data

Berdasarkan tabel 4.25. data berdistribusi normal, dimana hal ini

dapat dilihat dari nilai probabilitas masing MAD dari model CAPM

dimana nilai probabilitas (sig) ≥ α (0.05) dan nilai Jarque-Bera < 2 yang

menyatakan bahwa Ho diterima atau data berdistribusi normal. Karena

data berdistribusi normal maka uji Anova dapat dilanjutkan.

7. Uji Anova atau Uji F

Setelah data nilai MAD (Mean Absolute Deviation) untuk ketiga

model berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji

kesaamaan ragam varian dengan menggunakan uji Levene. Setelah itu

membandingkan keempat MAD dari model CAPM dengan melakukan uji

Page 146: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

127

Anova. Hipotesis dari uji Anova untuk masing-masing MAD adalah

sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan signifikan dalam akurasi (nilai MAD)

antara model CAPM dengan faktor SBI, CAPM dengan faktor obligasi

pemerintah, ICAPM dengan faktor inflasi dan ICAPM dengan faktor

zakat.

H1 : Terdapat perbedaan signifikan dalam akurasi (nilai MAD) antara

model CAPM dengan faktor SBI, CAPM dengan faktor obligasi

pemerintah, ICAPM dengan faktor inflasi dan ICAPM dengan faktor

zakat.

Tabel 4.26.

Uji Levene untuk Kesamaan Ragam

Test for Equality of Variances Between Series

Date: 05/29/18 Time: 17:39

Sample: 1 15

Included observations: 15

Method df Value Probability

Bartlett 3 0.000130 1.0000

Levene (3, 56) 2.92E-05 1.0000

Brown-Forsythe (3, 56) 3.04E-05 1.0000

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan Software Eviews 10 yang

ditunjukkan pada tabel 4.26. hasil uji Levene diperoleh nilai probabilitas

(Sig) = 1.0000 lebih besar dari nilai α = 0.05, maka data adalah homogen

dan asumsi varian dari keempat MAD adalah sama besar (equal cell

variances). Dari hasil tersebut maka persyaratan uji Anova telah terpenuhi

Page 147: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

128

dengan asumsi varian dari keempat MAD sama besar (equal cell

variances). Setelah itu pengujian Anova dapat dilihat pada tabel 4.27.

Tabel 4.27.

Anova F-test CAPM(1), CAPM(2), ICAPM(1) dan ICAPM(2)

Test for Equality of Means Between Series

Date: 05/29/18 Time: 17:41

Sample: 1 15

Included observations: 15

Method df Value Probability

Anova F-test (3, 56) 2.60E-06 1.0000

Welch F-test* (3, 31.1111) 2.49E-06 1.0000

*Test allows for unequal cell variances

Analysis of Variance

Source of Variation df Sum of Sq. Mean Sq.

Between 3 3.46E-09 1.15E-09

Within 56 0.024775 0.000442

Total 59 0.024775 0.000420

Category Statistics

Std. Err.

Variable Count Mean Std. Dev. of Mean

MAD_CAPM1 15 0.056357 0.021046 0.005434

MAD_CAPM2 15 0.056337 0.021063 0.005439

MAD_ICAPM1 15 0.056352 0.021023 0.005428

MAD_ICAPM2 15 0.056351 0.021002 0.005423

All 60 0.056349 0.020492 0.002645

Berdasarkan pengolahan data Anova F-test dengan Software Eviews

10 yang disajikan pada tabel 4.27. dengan asumsi equal cell variances,

hasilnya adalah Ho diterima karena nilai probabilitas (Sig) lebih besar dari

taraf signifikansi (α = 5%), yaitu probabilitas (Sig) = 1,00 > 0,05, dan nilai

Page 148: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

129

Fhitung < Ftabel dengan nilai α = 5%. Selain itu nilai mean dari MAD

CAPM(2) (0,056337) lebih rendah dibandingkan dengan nilai MAD

CAPM(1) (0,056357), MAD ICAPM(1) (0,056352) dan MAD ICAPM(2)

(0,056351) yang berarti model CAPM(2) memiliki rata-rata yang lebih

baik dan stabil pada penghitungan expected return CAPM(2).

8. Uji Variabel Masing-Masing Model

a. Uji Normalitas Masing-Masing Model

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik Jarque-Bera. Pedoman yang digunakan adalah apabila nilai

Jarque-Bera tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka data

terdistribusi normal. Dan apabila probabilitas lebih besar dari nilai

signifikan (α = 0,05) maka data terdistribusi normal (Winarno,

2015:543).

1) Model CAPM(1)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: Residuals

Sample 2013M01 2017M12

Observations 60

Mean -1.85e-18

Median 0.000935

Maximum 0.061710

Minimum -0.052855

Std. Dev. 0.021164

Skewness 0.100207

Kurtosis 3.364040

Jarque-Bera 0.431728

Probability 0.805845

Grafik 4.6.

Hasil Uji Normalitas CAPM(1)

Page 149: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

130

Berdasarkan grafik 4.6. dapat dilihat hasil grafik dari uji

normalitas Jarque-Bera dengan menggunakan fasilitas Eviews 10,

maka pada variabel pada model CAPM(1) dalam penelitian ini

berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan uji

normalitas terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari nilai Jarque Bera

sebesar 0,431728 < 2 dan nilai probabilitas 0,805845 > 0.05. Oleh

karena itu Ho diterima yang menunjukkan data tersebut memiliki

distribusi normal, sehingga dapat dikatakan persyaratan normalitas

data terpenuhi.

2) Model CAPM(2)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: Residuals

Sample 2013M01 2017M12

Observations 60

Mean -1.16e-18

Median 0.000534

Maximum 0.060461

Minimum -0.053259

Std. Dev. 0.021078

Skewness 0.089045

Kurtosis 3.315346

Jarque-Bera 0.327897

Probability 0.848786

Grafik 4,7.

Hasil Uji Normalitas CAPM(2)

Berdasarkan grafik 4.7. dapat dilihat hasil grafik dari uji

normalitas Jarque-Bera dengan menggunakan fasilitas Eviews 10,

maka pada variabel pada model CAPM(2) dalam penelitian ini

berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan uji

normalitas terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari nilai Jarque Bera

Page 150: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

131

sebesar 0,327897 < 2 dan nilai probabilitas 0,848786 > 0,05. Oleh

karena itu Ho diterima yang menunjukkan data tersebut memiliki

distribusi normal, sehingga dapat dikatakan persyaratan normalitas

data terpenuhi.

3) Model ICAPM(1)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: Residuals

Sample 2013M01 2017M12

Observations 60

Mean 4.63e-19

Median 0.000791

Maximum 0.061594

Minimum -0.051332

Std. Dev. 0.021245

Skewness 0.123136

Kurtosis 3.285242

Jarque-Bera 0.355032

Probability 0.837348

Grafik 4.8.

Hasil Uji Normalitas ICAPM(1)

Berdasarkan grafik 4.8. dapat dilihat hasil grafik dari uji

normalitas Jarque-Bera dengan menggunakan fasilitas Eviews 10,

maka pada variabel pada model ICAPM(1) dalam penelitian ini

berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan uji

normalitas terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari nilai Jarque Bera

sebesar 0,355032 < 2 dan nilai probabilitas 0,837348 > 0.05. Oleh

karena itu Ho diterima yang menunjukkan data tersebut memiliki

distribusi normal, sehingga dapat dikatakan persyaratan normalitas

data terpenuhi.

Page 151: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

132

4) Model ICAPM(2)

0

1

2

3

4

5

6

7

-0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: Residuals

Sample 2013M01 2017M12

Observations 60

Mean 1.16e-19

Median 0.000285

Maximum 0.061724

Minimum -0.053085

Std. Dev. 0.021079

Skewness 0.109275

Kurtosis 3.352469

Jarque-Bera 0.429996

Probability 0.806543

Grafik 4.9.

Hasil Uji Normalitas ICAPM(2)

Berdasarkan grafik 4.9. dapat dilihat hasil grafik dari uji

normalitas Jarque-Bera dengan menggunakan fasilitas Eviews 10,

maka pada variabel pada model ICAPM(2) dalam penelitian ini

berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan uji

normalitas terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari nilai Jarque Bera

sebesar 0,429996 < 2 dan nilai probabilitas 0,806543 > 0,05. Oleh

karena itu Ho diterima yang menunjukkan data tersebut memiliki

distribusi normal, sehingga dapat dikatakan persyaratan normalitas

data terpenuhi.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji dalam model regresi

linier (time series) ada atau tidak korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau

periode sebelumnya. Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan

uji Durbin-Watson. Berikut hasil uji autokorelasi masing-masing

model:

Page 152: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

133

1) Model CAPM(1)

Tabel 4.28.

Hasil Uji Autokorelasi CAPM(1)

CAPM1

dw 2,212824

4-dw 1,787176

dl 1,5144

du 1,6518

T=60, K=2

dw>du

tidak terdapat

autokorelasi

positif

(4-dw)>du

tidak terdapat

autokorelasi

negative Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.28. di atas nilai Durbin Watson sebesar

2,212824, pembanding menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah

sampel sebanyak T=60 dengan jumlah variabel sebanyak K=2

maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai dU sebesar 1,6518.

Karena nilai dw (2,212824) lebih besar dari nilai dU dan nilai 4-dw

(1,787176) lebih besar dari nilai dU maka dapat disimpulkan tidak

terdapat autokorelasi.

Page 153: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

134

2) Model CAPM(2)

Tabel 4.29.

Hasil Uji Autokorelasi CAPM(2)

CAPM2

dw 2,229547

4-dw 1,770453

dl 1,5144

du 1,6518

T=60, K=2

dw>du

tidak terdapat

autokorelasi

positif

(4-dw)>du

tidak terdapat

autokorelasi

negative Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.29. di atas nilai Durbin Watson sebesar

2,229547, pembanding menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah

sampel sebanyak T=60 dengan jumlah variabel sebanyak K=2

maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai dU sebesar 1,6518.

Karena nilai dw (2,229547) lebih besar dari nilai dU dan nilai 4-dw

(1,770453) lebih besar dari nilai dU maka dapat disimpulkan tidak

terdapat autokorelasi.

Page 154: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

135

3) Model ICAPM(1)

Tabel 4.30.

Hasil Uji Autokorelasi ICAPM(1)

ICAPM1

dw 2,191727

4-dw 1,808273

dl 1,5144

du 1,6518

T=60, K=2

dw>du

tidak terdapat

autokorelasi

positif

(4-dw)>du

tidak terdapat

autokorelasi

negative Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.30. di atas nilai Durbin Watson sebesar

2,191727, pembanding menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah

sampel sebanyak T=60 dengan jumlah variabel sebanyak K=2

maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai dU sebesar 1,6518.

Karena nilai dw (2,191727) lebih besar dari nilai dU dan nilai 4-dw

(1,808273) lebih besar dari nilai dU maka dapat disimpulkan tidak

terdapat autokorelasi.

Page 155: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

136

4) Model ICAPM(2)

Tabel 4.31.

Hasil Uji Autokorelasi ICAPM(2)

ICAPM2

dw 2,228277

4-dw 1,771723

dl 1,5144

du 1,6518

T=60, K=2

dw>du

tidak terdapat

autokorelasi

positif

(4-dw)>du

tidak terdapat

autokorelasi

negatif Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.31. di atas nilai Durbin Watson sebesar

2,228277, pembanding menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah

sampel sebanyak T=60 dengan jumlah variabel sebanyak K=2

maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai dU sebesar 1,6518.

Karena nilai dw (2,212824) lebih besar dari nilai dU dan nilai 4-dw

(1,771723) lebih besar dari nilai dU maka dapat disimpulkan tidak

terdapat autokorelasi.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pemngamatan yang lain. Untuk mengetahui terjadi heterodestisitas

atau tidak yaitu dengan melakukan uji White. Berikut hasil uji

heterokedastisitas:

Page 156: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

137

1) Model CAPM(1)

Tabel 4.32.

Hasil Uji Heterokedastisitas pada CAPM(1)

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.630561 Prob. F(1,58) 0.4304

Obs*R-squared 0.645289 Prob. Chi-Square(1) 0.4218 Scaled explained SS 0.712742 Prob. Chi-Square(1) 0.3985

Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Hasil output pada tabel 4.32. menunjukkan nilai Obs*R-

Squared sebesar 0,645289 sedangkan nilai probabilitas (Chi-

Square) sebesar 0,4218 (lebih besar dari α = 0,05). Dengan

demikian hasil uji heterokedastisitas dapat disimpulkan menerima

Ho bahwa data tidak mengandung masalah heterokedastisitas.

2) Model CAPM(2)

Tabel 4.33.

Hasil Uji Heterokedastisitas pada CAPM(2)

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.807102 Prob. F(1,58) 0.3727

Obs*R-squared 0.823474 Prob. Chi-Square(1) 0.3642 Scaled explained SS 0.890818 Prob. Chi-Square(1) 0.3453

Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Hasil output pada tabel 4.33. menunjukkan nilai Obs*R-

Squared sebesar 0,823474 sedangkan nilai probabilitas (Chi-

Square) sebesar 0,3642 (lebih besar dari α = 0,05). Dengan

Page 157: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

138

demikian hasil uji heterokedastisitas dapat disimpulkan menerima

Ho bahwa data tidak mengandung masalah heterokedastisitas.

3) Model ICAPM(1)

Tabel 4.34.

Hasil Uji Heterokedastisitas pada ICAPM(1)

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.641495 Prob. F(1,58) 0.4264

Obs*R-squared 0.656356 Prob. Chi-Square(1) 0.4178 Scaled explained SS 0.700801 Prob. Chi-Square(1) 0.4025

Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Hasil output pada tabel 4.34. menunjukkan nilai Obs*R-

Squared sebesar 0,641495 sedangkan nilai probabilitas (Chi-

Square) sebesar 0,4178 (lebih besar dari α = 0,05). Dengan

demikian hasil uji heterokedastisitas dapat disimpulkan menerima

Ho bahwa data tidak mengandung masalah heterokedastisitas.

4) Model ICAPM(2)

Tabel 4.35.

Hasil Uji Heterokedastisitas pada ICAPM(2)

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.304914 Prob. F(1,58) 0.5829

Obs*R-squared 0.313779 Prob. Chi-Square(1) 0.5754 Scaled explained SS 0.344883 Prob. Chi-Square(1) 0.5570

Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Page 158: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

139

Hasil output pada tabel 4.35. menunjukkan nilai Obs*R-

Squared sebesar 0,313779 sedangkan nilai probabilitas (Chi-

Square) sebesar 0,5754 (lebih besar dari α = 0,05). Dengan

demikian hasil uji heterokedastisitas dapat disimpulkan menerima

Ho bahwa data tidak mengandung masalah heterokedastisitas.

d. Uji t

1) Model CAPM(1)

Pengujian dengan regresi linier (time series) untuk model

CAPM(1) digunakan persamaan regresi sebagai berikut:

Return = 0,006803 + 0,945561 Excess market return to risk-free

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana model

CAPM(1) menjelaskan bahwa excess market return to risk-free

dengan tingkat suku bunga SBI sebagai risk-free berpengaruh

terhadap return saham. Nilai t hitung sebesar 12,44580 lebih besar

dari nilai t tabel sebesar 2,00172 dan nilai probabilitas untuk

variabel excess market return to risk-free sebesar 0,0000 lebih

kecil dari tingkat signifikansi 0,05, hal ini menunjukkan bahwa

variabel excess market return to risk-free dengan tingkat suku

bunga SBI sebagai risk-free memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap return saham. Nilai koefisien variabel excess

market return to risk-free sebesar 0,945561, hal ini berarti jika

variabel excess market return to risk-free mengalami kenaikan

sebesar satu poin maka menyebabkan kenaikan pada return saham

sebesar 0,945561%.

Page 159: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

140

Tabel 4.36.

Hasil Uji t Model CAPM(1)

Dependent Variable: RETURN

Method: Least Squares

Date: 05/23/18 Time: 08:49

Sample: 2013M01 2017M12

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.006803 0.002756 2.468482 0.0165

EXCESSRETURN_CAPM

1 0.945561 0.075974 12.44580 0.0000

R-squared 0.727569 Mean dependent var 0.006189

Adjusted R-squared 0.722872 S.D. dependent var 0.040547

S.E. of regression 0.021345 Akaike info criterion -4.823212

Sum squared resid 0.026426 Schwarz criterion -4.753401

Log likelihood 146.6964 Hannan-Quinn criter. -4.795905

F-statistic 154.8979 Durbin-Watson stat 2.212824

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.36. di atas, dapat dilihat nilai probabilitas

variabel excess market return to risk-free kurang dari 0,05,

sehingga dapat diartikan bahwa excess market return to risk-free

berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Hasil ini

mejawab hipotesis kedua mengenai pengaruh variabel excess

market return to risk-free dengan tingkat suku bunga SBI sebagai

risk-free dalam model CAPM(1) terhadap return saham. Diketahui

bahwa nilai probabilitas variabel ini sebesar 0,000 yang berarti

variabel ini berpengaruh terhadap return saham karena nilai

probabilitas < 0,05.

Page 160: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

141

2) Model CAPM(2)

Pengujian dengan regresi linier (time series) untuk model

CAPM(2) digunakan persamaan regresi sebagai berikut:

Return = 0,007689 + 0.942239 Excess market return to risk-free

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana model

CAPM(2) menjelaskan bahwa excess market return to risk-free

dengan yield obligasi pemerintah seri-FR0064 sebagai risk-free

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai t hitung

sebesar 12,51555 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,00172 dan

nilai probabilitas untuk variabel excess market return to risk-free

sebesar 0,0000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, hal ini

menunjukkan bahwa variabel excess market return to risk-free

dengan yield obligasi pemerintah seri-FR0064 sebagai risk-free

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham.

Nilai koefisien variabel excess market return to risk-free sebesar

0,942239, hal ini berarti jika variabel excess market return to risk-

free mengalami kenaikan sebesar satu poin maka menyebabkan

kenaikan pada return saham sebesar 0,942239%.

Page 161: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

142

Tabel 4.37.

Hasil Uji t Model CAPM(2)

Dependent Variable: RETURN

Method: Least Squares

Date: 05/23/18 Time: 08:52

Sample: 2013M01 2017M12

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.007689 0.002747 2.799074 0.0069

EXCESSRETURN_CAPM

2 0.942239 0.075285 12.51555 0.0000

R-squared 0.729779 Mean dependent var 0.006189

Adjusted R-squared 0.725120 S.D. dependent var 0.040547

S.E. of regression 0.021258 Akaike info criterion -4.831356

Sum squared resid 0.026212 Schwarz criterion -4.761545

Log likelihood 146.9407 Hannan-Quinn criter. -4.804049

F-statistic 156.6389 Durbin-Watson stat 2.229547

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.37. di atas, dapat dilihat nilai probabilitas

variabel excess market return to risk-free kurang dari 0,05,

sehingga dapat diartikan bahwa excess market return to risk-free

berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Hasil ini

mejawab hipotesis kedua mengenai pengaruh variabel excess

market return to risk-free dengan yield obligasi pemerintah seri-

FR0064 sebagai risk-free dalam model CAPM(2) terhadap return

saham. Diketahui bahwa nilai probabilitas variabel ini sebesar

0,000 yang berarti variabel ini berpengaruh terhadap return saham

karena nilai probabilitas < 0,05.

Page 162: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

143

3) Model ICAPM(1)

Pengujian dengan regresi linier (time series) untuk model

ICAPM(1) digunakan persamaan regresi sebagai berikut:

Return = 0,005985 + 0,936509 Excess market return to inflation

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana model

ICAPM(1) menjelaskan bahwa excess market return to inflation

dengan mengganti risk-free dengan tingkat inflasi berpengaruh

terhadap return saham. Nilai t hitung sebesar 12,38051 lebih besar

dari nilai t tabel sebesar 2,00172 dan nilai probabilitas untuk

variabel excess market return to inflation sebesar 0,0000 lebih

kecil dari tingkat signifikansi 0,05, hal ini menunjukkan bahwa

variabel excess market return to inflation memiliki pengaruh

positif yang signifikan terhadap return saham. Nilai koefisien

variabel excess market return to inflation sebesar 0,936509, hal ini

berarti jika variabel excess market return to inflation mengalami

kenaikan sebesar satu poin maka menyebabkan kenaikan pada

return saham sebesar 0,936509%.

Page 163: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

144

Tabel 4.38.

Hasil Uji t Model ICAPM(1)

Dependent Variable: RETURN

Method: Least Squares

Date: 05/23/18 Time: 08:54

Sample: 2013M01 2017M12

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.005985 0.002766 2.163601 0.0346

EXCESSRETURN_ICAPM1 0.936509 0.075644 12.38051 0.0000

R-squared 0.725479 Mean dependent var 0.006189

Adjusted R-squared 0.720746 S.D. dependent var 0.040547

S.E. of regression 0.021427 Akaike info criterion -4.815569

Sum squared resid 0.026629 Schwarz criterion -4.745758

Log likelihood 146.4671 Hannan-Quinn criter. -4.788262

F-statistic 153.2769 Durbin-Watson stat 2.191727

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.38. di atas, dapat dilihat nilai probabilitas

variabel excess market return to inflation kurang dari 0,05,

sehingga dapat diartikan bahwa excess market return to inflation

berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Hasil ini

mejawab hipotesis ketiga mengenai pengaruh variabel excess

market return to inflation dalam model ICAPM(1) terhadap return

saham. Diketahui bahwa nilai probabilitas variabel ini sebesar

0,000 yang berarti variabel ini berpengaruh terhadap return saham

karena nilai probabilitas < 0,05.

Page 164: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

145

4) Model ICAPM(2)

Pengujian dengan regresi linier (time series) untuk model

ICAPM(2) digunakan persamaan regresi sebagai berikut:

Return = 0,003723 + 0,948793 Excess market return to zakat

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana model

ICAPM(2) menjelaskan bahwa excess market return to zakat

dengan mengganti risk-free dengan tingkat zakat berpengaruh

terhadap return saham. Nilai t hitung sebesar 12,51423 lebih besar

dari nilai t tabel sebesar 2,00172 dan nilai probabilitas untuk

variabel excess market return to zakat sebesar 0,0000 lebih kecil

dari tingkat signifikansi 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel

excess market return to zakat memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap return saham. Nilai koefisien variabel excess

market return to zakat sebesar 0,948793, hal ini berarti jika

variabel excess market return to zakat mengalami kenaikan

sebesar satu poin maka menyebabkan kenaikan pada return saham

sebesar 0,948793%.

Page 165: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

146

Tabel 4.39.

Hasil Uji t Model ICAPM(2)

Dependent Variable: RETURN

Method: Least Squares

Date: 05/23/18 Time: 08:57

Sample: 2013M01 2017M12

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.003723 0.002752 1.353029 0.1813

EXCESSRETURN_ICAPM2 0.948793 0.075817 12.51423 0.0000

R-squared 0.729737 Mean dependent var 0.006189

Adjusted R-squared 0.725078 S.D. dependent var 0.040547

S.E. of regression 0.021260 Akaike info criterion -4.831203

Sum squared resid 0.026216 Schwarz criterion -4.761391

Log likelihood 146.9361 Hannan-Quinn criter. -4.803896

F-statistic 156.6059 Durbin-Watson stat 2.228277

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.39. di atas, dapat dilihat nilai probabilitas

variabel excess market return to zakat kurang dari 0,05, sehingga

dapat diartikan bahwa excess market return to zakat berpengaruh

positif signifikan terhadap return saham. Hasil ini mejawab

hipotesis keenam mengenai pengaruh variabel excess market

return to zakat dalam model ICAPM(2) terhadap return saham.

Diketahui bahwa nilai probabilitas variabel ini sebesar 0,000 yang

berarti variabel ini berpengaruh terhadap return saham karena nilai

probabilitas < 0,05.

Page 166: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

147

C. Interpretasi Data

1. Tidak Terdapat Perbedaan Akurasi antara CAPM(1), CAPM(2),

ICAPM(1) dan ICAPM(2)

Bedasarkan hasil Mean Absolute Deviation (MAD) dari model

CAPM(1), CAPM(2), ICAPM(1) dan ICAPM(2) memiliki nilai MAD

yang berbeda, namun selisih MAD antara keempat model CAPM tersebut

sangat kecil. Dari keempat nilai MAD pada setiap model CAPM, nilai

yang paling rendah adalah CAPM(2) dengan faktor yield obligasi

pemerintah yang berarti CAPM(2) lebih akurat dibandingkan model

CAPM lainnya meskipun selisih angka nilai MAD sangat kecil. Selain itu,

dilihat dari nilai koefisien determinasi dari excess market return pada

masing-masing model CAPM ditemukan bahwa CAPM(2) dengan faktor

yield obligasi pemerintah memiliki nilai koefisien determinasi yang paling

tinggi diantara model CAPM lainnya. Hal ini menunjukkan excess market

return pada CAPM(2) memberikan kontribusi yang paling tinggi diantara

model CAPM lainnya. Selisih angka koefisien determinasi yang tidak

begitu jauh menandakan keempat model CAPM tersebut dengan variabel

atau pengganti risk-free yang berbeda layak dijadikan alat ukur untuk

menghitung expected return dengan model CAPM.

Kemudian Berdasarkan hasil Anova F-test yang telah dilakukan pada

nilai MAD antara model CAPM(1) dengan tingkat suku bunga SBI,

CAPM(2) dengan yield obligasi pemerintah seri-FR0064, ICAPM(1)

dengan tingkat inflasi dan ICAPM(2) dengan tingkat zakat tidak terdapat

Page 167: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

148

perbedaan yang signifikan diantara keempat versi model CAPM tersebut.

Hal ini dikarenakan nilai rata-rata SBI, obligasi pemerintah seri-FR0064,

inflasi dan zakat tidak memiliki perbedaan yang begitu jauh sehingga tidak

terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini didukung oleh penelitian

Febrianto dan Rachman (2016) yang menyatakan model CAPM dan

ICAPM dengan inflasi tidak terdapat perbedaan diantara keduanya, namun

penelitian tersebut menyatakan terdapat perbedaan pada model CAPM

dengan tingkat zakat. Penelitian ini juga memiliki kemiripan dengan

penelitian yang dilakukan Hakim, Hamid dan Meera (2016) yang

menyatakan tidak terdapat perbedaan antara model CAPM dengan risk-

free dan CAPM dengan yield sukuk peringkat-AAA. Penelitian Poornima

dan Swathiga (2017) dan Al-Afeef (2017) juga berhasil menemukan

saham-saham yang layak untuk diinvestasikan melalui penghitungan

model CAPM dengan variabel yield obligasi pemerintah. Effendi (2016)

dalam penelitiannya menyatakan Syariah CAPM dengan inflasi dan

Syariah CAPM dengan zakat memiliki R-Square yang tinggi.

Namun penelitian ini tidak didukung oleh Strydorm dan Charteris

(2013) dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel t-bills dan

t-bonds tidak layak dijadikan variabel risk-free pada model CAPM.

2. Pengaruh Excess Market Return Terhadap Return Saham

Sebagaimana hasil penelitian menggunakan Software Eviews 10 yang

telah dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa variabel excess

Page 168: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

149

market return to risk-free dengan faktor tingkat suku bunga SBI memiliki

pada model CAPM(1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return

saham dimana pernyataan ini dapat dibuktikan pada tabel 4.36. dimana

nilai probabilitas variabel excess market return to risk-free lebih rendah

dari tingkat signifikansi. Hal yang sama juga terjadi pada CAPM(2)

dimana variabel excess market return to risk-free dengan faktor yield

obligasi pemerintah seri-FR0064 memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap return saham dimana pernyataan ini dapat dibuktikan pada tabel

4.37.

Selain itu hasil penelitian mengenai variabel excess market return to

inflation dengan menggunakan faktor inflasi sebagai pengganti risk-free

pada model ICAPM(1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return

saham dimana pernyataan ini dapat dibuktikan pada tabel 4.38. dimana

nilai probabilitas variabel excess market return to inflation lebih rendah

dari tingkat signifikansi. Begitu juga pada model ICAPM(2) dimana

variabel excess market return to zakat dengan menggunakan faktor tingkat

zakat sebagai pengganti risk-free memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap return saham dimana pernyataan ini dapat dibuktikan pada tabel

4.39. Pengujian terkait excess market return ini didukung oleh Candika

(2015) dan Xiao (2016) dimana hasil penelitiannya menyatakan terdapat

pengaruh excess market return terhadap return saham. Selain itu dalam

penelitiannya menjelaskan ketika excess market return mengalami

Page 169: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

150

perubahan yang positif maka hubungan positif antara beta dan return juga

ditemukan, begitu juga sebaliknya ketika keadaan negatif.

Page 170: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

151

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan keakuratan dari keempat

versi Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan variabel atau pengganti

risk-free yang berbeda-beda dalam memprediksi return saham Jakarta Islamic

Index (JII). Hasil dari penelitian ini dapat memperoleh beberapa kesimpulan

antara lain:

1. Tidak terdapat perbedaan keakuratan yang signifikan dalam memprediksi

return saham antara model CAPM dan ICAPM. Namun, model CAPM

dengan faktor yield obligasi pemerintah lebih direkomendasikan karena

memiliki hasil yang sedikit lebih baik.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan pada excess market return to risk-free

dengan faktor tingkat suku bunga SBI dan yield obligasi pemerintah

sebagai risk-free rate terhadap return saham.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan pada excess market return dengan

faktor inflasi dan tingkat zakat sebagai pengganti risk-free rate terhadap

return saham.

B. Saran

1. Periode estimasi untuk Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Islamic

Capital Asset Pricing Model (ICAPM) hanya terbatas selama 5 tahun

Page 171: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

152

dimulai dari tahun 2013 sampai dengan 2017 sehingga hasil keakuratan

dari model CAPM tidak maksimal. Agar hasil keakuratan pada model

CAPM dan ICAPM lebih maksimal maka perlu dilakukan pembatasan

pada periode jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

2. Pengujian pada sampel penelitian ini perlu dibuat lebih spesifik dengan

membuat batasan kelompok kapitalisasi pasar tinggi, kapitalisasi pasar

menengah dan kapitalisasi pasar rendah. Dengan begitu hasil keakuratan

dari keempat versi CAPM dapat diketahui kesesuaiannya pada saham-

saham kelompok kapitalisasi pasar tinggi, kapitalisasi pasar menengah dan

kapitalisasi pasar rendah.

Page 172: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

153

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta:

Rineka Cipta, 2004.

Al-Afeef, Mohammad Abdel Mohsen. “Capital Asset Pricing Model, Theory and

Practice: Evidence from USA (2009-2016)”. International Journal of

Business Management: Vol. 12, No. 8 (2017): 182-192.

Alim, Emmy Abdul. Global Leaders in Islamic Finance: Industry Milestones and

Reflections. Singapore: WILEY, 2014.

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta,

2008.

Bodie, Kane dan Marcus. Manajemen Portofolio dan Investasi Edisi 9 Buku 1.

Jakarta: Salemba Empat, 2014.

Carter, Brad, Chris Muller dan Mike Ward. “The Applicability of Black’s

Variation of The Capital Asset Pricing Model (CAPM) in The South

African Context”. South Africa, University of Pretoria, Gordon Institute of

Business Science, (2017).

Djohanputro, Bramantyo. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Jakarta:

PPM, 2006.

Effendi, Kharisya Ayu. “Optimalisasi Shari’a Compliant Asset Pricing Model

terhadap Rate of Return pada Jakarta Islamic Index”. Jurnal Manajemen:

Volume XX, No. 03 (2016): 370-386.

Fahmi, Irham. Manajemen Risiko: Teori, Kasus dan Solusi. Bandung:

ALFABETA, 2011.

_____, Irham. Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung:

ALFABETA, 2015.

Febrianto, Igo dan Artie Arditha Rachman. “Islamic Capital Asset Pricing Model:

A Comparative Analysis”. Jurnal Ilmiah Esai: Vol. 10, No. 1 (2016): 14-

33.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 7.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.

Gumati, Tatang Ary. Manajemen Investasi : Konsep Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2011.

Page 173: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

154

Hakim, Shabir Ahmad, Zarinah Hamid dan Ahamed Kameel Mydin Meera.

“Capital Asset Pricing Model and Pricing of Financial Instruments”.

JKAU. Islamic Econ: Vol. 29, No. 1 (2016): 21-39.

Halim, Abdul. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat, 2005.

_____, Abdul. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2006.

Hanafi, Mamduh M. Manajemen Keuangan Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta, 2016.

Hanif, Muhammad. “Risk and Return under Shari’a Framework An Attempt to

Develop Shari’a Compliant Asset Pricing Model-SCAPM”. Pakistan,

National University of Computer & Emerging Sciences, Islamabad,

(2011).

_____, Muhammad dan A. Dar. “Comparative Testing of Capital Asset Pricing

Model (CAPM) and Shari’a Compliant Asset Pricing Model (SCAPM):

Evidence from Karachi Stock Exchange-Pakistan”. Middle Eastern

Journal of Scientific Research, Forthcoming, (2010).

Hartono, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 7. Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta, 2013.

_______, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 9. Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2015.

Hidayat, Taufik. Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta: Mediakita, 2011.

Husein, Umar. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2011.

Husnan, Suad. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi 4.

Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2009.

Keown, Arthur J, John D. Martin, J. William Petty dan David F. Scott, Jr.

Manajemen Keuangan : Prinsip dan Penerapan. Jakarta: PT Indeks, 2011.

Kisman, Zainul dan Restyanita M. Shintabelle. “The Validity of Capital Asset

Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting

the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange 2008-2010”. American

Journal of Economics, Finance and Management: Vol. 1, No.3 (2015):

184-189.

Lemiyana. “Analisis Model CAPM dan APT dalam Memprediksi Tingkat Return

Saham Syariah (Studi Kasus Saham di Jakarta Islamic Index)”. I-Finance:

Vol. 1, No. 1 (2015)

Magut, John Tarus dan Jared Bitange Bogonko. “Evaluation of Capital Asset

Pricing Model in Predicting Securities Returns at The Nairobi Securities

Page 174: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

155

Exchange (Listed Agricultural Companies)”. American Based Research

Journal: Vol. 6, Issue-9 (2017).

Nasution. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Nisfiannor, Muhammad. Pendekatan Statistika Modern. Jakarta: Salemba Empat,

2009.

Nurrahmi, Novita dan Ahmad Rodoni. “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Volatilitas Indeks Saham Syariah Jakarta Islamic Index

dan Kuala Lumpur Syariah Index dengan Pendekatan Error Correction

Model”, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (2014).

Poornima, S. dan Swathiga P. “A Study on Relationship between Risk and Return

Analysis of Selected Stocks on NSE Using Capital Asset Pricing Model”.

International Journal of Applied Research: Vol. 3, No. 7 (2017): 375-378.

Premananto, Gancar Candra dan Muhammad Madyan. “Perbandingan

Keakuratan Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory

dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Saham Industri Manufaktur

Sebelum dan Semasa Krisis Ekonomi”. Jurnal Penelitian Dinamika Sosial:

Vol. 5, No. 2 (2004): 125-139.

Priyatno, Duwi. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta:

Andi Offset, 2012.

Raharjaputra, Hendra S. Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk Eksekutif

Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009.

______, Ahmad, dan Herni Ali. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2014.

______, Ahmad dan Othman Young. Analisis Investasi dan Teori Portofolio.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persadan, 2002.

Sadaf, Rabeea dan Sumaera Andleeb. “Islamic Capital Asset Pricing Model

(ICAPM)”. Journal of Islamic Banking and Finance: Vol. 2, No. 1 (2014):

187-195.

Santoso, Singgih. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2012.

Sartono, Agus R. Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,

2002.

Selim, Tarek H. “An Islamic Capital Asset Pricing Model”. Humanomics: Vol. 24,

No. 2 (2008): 122-129.

Page 175: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

156

Strydorm, Barry dan Ailie Charteris. “The South African Risk-Free Rate

Anomaly”. African Journal of Business Management: Vol. 7, No. 28

(2013): 2807-2816/

Subagyo, Pangestu. Forecasting: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta, 2000.

Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: ALFABETA, 2010.

_______. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: ALFABETA, 2014.

Suharli, Michell. “Studi Empiris Terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi

Return Saham Pada Industri Food & Beverages di Bursa Efek Jakarta”,

Jurnal akuntansi & Keuangan: Vol.7, No 2 (2005): 99-116.

Sutedi, Andrian. Pasar Modal Syariah (Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan

Prinsip Syariah). Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Tampubolon, Manahan P. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media,

2013.

Tandelilin, Eduardus. Analisis Manajemen Investasi Portofolio Edisi 1.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001.

________, Eduardus. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi 1.

Yogyakarta: Kanisius, 2010.

Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006.

Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015.

Yuliana, Indah. Investasi Produk Keuangan Syari’ah. Malang: UIN-MALIKI

PRESS, 2010.

Zainal, Veithzal Rifai, Rahmat Waluyanto, Andria Permata Veithzal dan Didy

Handoko. Manejemen Investasi Islami Edisi 1. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta, 2016.

Buku Panduan Indonesia Stock Exchange

www.ibpa.co.id

www.idx.co.id

www.investing.com

www.bi.go.id

Page 176: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

157

LAMPIRAN

Lampiran 1. Actual Return

Bulan/Tahu

n

A_Retur

n AALI

A_Retur

n ADRO

A_Retur

n AKRA

A_Retur

n ASII

A_Retur

n BSDE

A_Retur

n ICBP

Jan-13 -0,0432 0,0377 -0,0663 -0,0329 0,2613 0,0256

Feb-13 -0,0212 -0,0485 0,1548 0,0816 0,1429 0,0625

Mar-13 0,0027 -0,1656 0,1173 -0,0063 0,0938 0,1294

Apr-13 -0,0432 -0,0611 0,0300 -0,0696 -0,0114 0,1927

May-13 0,1017 -0,2439 0,0388 -0,0408 0,2717 0,1441

Jun-13 0,0102 -0,0753 -0,0093 -0,0071 -0,1818 -0,0687

Jul-13 -0,2106 -0,1860 -0,1840 -0,0714 -0,1222 -0,0820

Aug-13 0,2701 0,3286 -0,0809 -0,0692 -0,1709 -0,1071

Sep-13 -0,0126 -0,0323 0,0063 0,0661 0,0992 0,0250

Oct-13 -0,0462 0,1333 0,2125 0,0310 0,0903 0,0927

Nov-13 0,1962 0,1078 -0,0361 -0,0602 -0,1401 -0,1071

Dec-13 0,1281 -0,0354 -0,0642 0,0880 -0,0444 0,0200

Jan-14 -0,1445 -0,1284 0,0057 -0,0551 0,1163 0,0784

Feb-14 0,1875 0,0474 0,0364 0,0817 0,0660 0,0160

Mar-14 0,0196 -0,0151 0,0603 0,0612 0,0651 -0,0963

Apr-14 0,1308 0,2092 -0,0134 0,0068 -0,0459 -0,0099

May-14 -0,0706 0,0338 -0,1352 -0,0471 0,0321 0,0200

Jun-14 0,0311 -0,0408 0,0497 0,0283 -0,0776 -0,0196

Jul-14 -0,0524 0,0085 0,0162 0,0619 0,0673 0,0450

Aug-14 -0,0449 0,1097 0,1932 -0,0194 0,0126 0,0048

Sep-14 -0,0980 -0,1065 0,0381 -0,0693 -0,0374 0,0810

Oct-14 0,0217 -0,0340 -0,0963 -0,0390 0,0388 -0,0264

Nov-14 0,0213 -0,0485 -0,0558 0,0517 0,1028 0,0181

Dec-14 0,0105 -0,0370 -0,1140 0,0421 0,0198 0,1644

Jan-15 -0,0412 -0,0385 0,1396 0,0572 0,1191 0,1069

Feb-15 0,0602 -0,0400 0,0373 0,0000 0,0990 -0,0138

Mar-15 -0,0142 -0,0104 0,0524 0,0924 -0,0383 0,0263

Apr-15 -0,1626 -0,0789 0,0146 -0,2012 -0,1265 -0,1006

May-15 0,2187 -0,0171 0,0529 0,0657 0,0214 0,0682

Jun-15 -0,0746 -0,1163 0,0822 -0,0308 -0,1234 -0,1152

Jul-15 -0,1253 -0,2237 -0,0295 -0,0601 0,0719 -0,0141

Aug-15 -0,1469 0,0085 0,0565 -0,1090 -0,1034 0,0366

Sep-15 0,0583 -0,1008 -0,0370 -0,1181 -0,1246 -0,0275

Page 177: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

158

Oct-15 0,0980 0,1121 0,0085 0,1292 0,1530 0,0645

Nov-15 -0,1482 -0,0756 0,0339 0,0042 0,0401 -0,0436

Dec-15 -0,0649 -0,0636 0,1762 0,0127 0,0682 0,0675

Jan-16 0,0773 0,0194 0,0244 0,0750 -0,0389 0,0723

Feb-16 -0,1303 0,1524 0,1122 0,0543 -0,0260 0,0900

Mar-16 0,2256 0,0661 -0,1498 0,0662 0,0890 -0,0349

Apr-16 -0,1154 0,1318 -0,0647 -0,0724 0,0082 0,0050

May-16 -0,1211 -0,0274 -0,0154 -0,0186 -0,0108 0,0605

Jun-16 0,0903 0,1972 0,0000 0,1212 0,1530 0,0632

Jul-16 -0,0136 0,2235 0,0547 0,0439 -0,0095 -0,0014

Aug-16 0,1310 0,1058 -0,0111 0,0550 0,0287 0,1599

Sep-16 -0,0960 0,0478 -0,0337 0,0123 0,0233 -0,0501

Oct-16 0,0287 0,3154 0,1008 -0,0030 -0,0136 -0,0079

Nov-16 0,0852 -0,0347 -0,0599 -0,0821 -0,2166 -0,0798

Dec-16 0,0136 0,1078 -0,1011 0,0960 0,0324 -0,0087

Jan-17 -0,0596 0,0000 0,1125 -0,0393 0,0427 -0,0204

Feb-17 -0,0523 0,0000 -0,0487 0,0314 0,0000 -0,0089

Mar-17 -0,0033 0,0324 -0,0157 0,0518 0,0301 -0,0210

Apr-17 -0,0336 0,0143 0,0840 0,0377 -0,0504 0,0767

May-17 -0,0069 -0,1437 -0,0221 -0,0223 0,0112 -0,0085

Jun-17 0,0280 0,0395 -0,0151 0,0200 0,0110 0,0115

Jul-17 0,0017 0,1297 0,0575 -0,1064 -0,0219 -0,0511

Aug-17 0,0017 0,0224 -0,0181 -0,0125 0,0251 0,0449

Sep-17 0,0085 0,0000 0,0480 0,0032 -0,0354 0,0000

Oct-17 -0,0202 0,0000 0,0493 0,0127 -0,0282 0,0086

Nov-17 -0,0497 -0,0685 -0,1477 -0,0031 -0,0407 -0,0398

Dec-17 -0,0505 0,0941 0,0000 0,0408 0,0303 0,0533

Bulan/Tahu

n

A_Retur

n INDF

A_Retur

n KLBF

A_Retur

n LPKR

A_Retur

n LSIP

A_Retur

n PGAS

A_Retur

n SMGR

Jan-13 0,0342 0,0283 0,0300 -0,0435 0,0163 -0,0063

Feb-13 0,2066 0,1835 0,0971 -0,0568 0,0267 0,1016

Mar-13 0,0205 -0,0388 0,2124 -0,0699 0,2396 0,0202

Apr-13 -0,0134 0,1210 -0,0146 -0,2124 0,0504 0,0395

May-13 0,0000 0,0432 0,3630 0,2632 -0,1200 -0,0217

Jun-13 0,0000 -0,0069 -0,1739 -0,1042 0,0455 -0,0500

Jul-13 -0,1156 -0,0069 -0,1579 -0,3488 0,0261 -0,1111

Aug-13 0,0000 -0,0559 -0,1016 0,3304 -0,0847 -0,1711

Sep-13 0,0846 -0,1259 -0,0522 -0,1477 -0,0370 0,0317

Page 178: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

159

Oct-13 -0,0567 0,1017 0,0367 0,2598 -0,0192 0,1038

Nov-13 0,0000 -0,0615 -0,1947 0,1500 -0,0490 -0,1080

Dec-13 -0,0075 0,0246 0,0000 0,0489 -0,0773 0,1055

Jan-14 0,0568 0,1240 0,0440 -0,1425 0,0659 0,0035

Feb-14 0,0287 0,0320 -0,0105 0,2508 0,0273 0,0563

Mar-14 0,0174 0,0103 0,1543 0,0676 0,0459 0,0533

Apr-14 -0,0342 0,0546 -0,0138 0,1086 0,0390 -0,0601

May-14 -0,0319 -0,0032 -0,0327 -0,0571 0,0188 -0,0084

Jun-14 -0,0183 0,0779 -0,0725 0,0022 0,0276 0,0238

Jul-14 0,0560 0,0422 0,1458 -0,0929 0,0583 0,0995

Aug-14 -0,0283 -0,0405 -0,0273 -0,1095 -0,0169 -0,0211

Sep-14 0,0182 0,0241 -0,1215 0,0160 0,0345 -0,0493

Oct-14 -0,0250 0,0029 0,1383 0,0237 -0,0083 0,0292

Nov-14 -0,0183 0,0264 0,0888 0,0206 0,0000 0,0079

Dec-14 0,0075 0,0457 -0,1245 -0,0479 0,0084 0,0125

Jan-15 0,1185 0,0191 0,1127 -0,0265 -0,1583 -0,1003

Feb-15 -0,0199 -0,0322 0,0396 0,0217 0,0297 0,0206

Mar-15 0,0068 0,0332 0,1441 -0,0798 -0,0769 -0,0824

Apr-15 -0,0940 -0,0375 -0,1222 -0,1763 -0,1458 -0,0842

May-15 0,0815 0,0251 0,0970 0,1684 0,0476 0,0760

Jun-15 -0,0993 -0,0897 -0,0923 -0,0661 0,0047 -0,1078

Jul-15 -0,0722 0,0418 -0,0212 -0,1286 -0,0730 -0,1583

Aug-15 -0,1311 -0,0401 -0,0736 -0,2030 -0,3050 -0,0842

Sep-15 0,0377 -0,1791 0,0561 0,2824 -0,0899 -0,0216

Oct-15 0,0045 0,0400 0,0531 0,1191 0,1858 0,0829

Nov-15 -0,1176 -0,0664 0,0798 -0,2258 -0,1150 0,0842

Dec-15 0,0615 -0,0112 -0,1946 0,1000 0,0339 0,0729

Jan-16 0,1981 0,0114 0,0193 0,0795 -0,1239 -0,0307

Feb-16 0,1371 -0,0262 -0,0284 0,0035 0,0956 -0,0724

Mar-16 0,0248 0,1115 0,0195 0,2727 -0,0076 -0,0073

Apr-16 -0,0138 -0,0484 -0,0287 -0,1566 0,0019 -0,0270

May-16 -0,0281 0,0400 -0,0591 -0,0554 -0,0534 -0,0909

Jun-16 0,0469 0,0699 0,1990 -0,0483 -0,0565 0,0389

Jul-16 0,1483 0,0948 -0,0087 0,0181 0,4060 0,0027

Aug-16 -0,0480 0,0716 -0,0308 0,1388 -0,0821 0,0560

Sep-16 0,0978 -0,0446 -0,1000 -0,0656 -0,0497 0,0202

Oct-16 -0,0230 0,0146 -0,0859 0,0201 -0,1080 -0,0248

Nov-16 -0,1088 -0,1379 -0,1547 0,1902 0,0352 -0,0990

Dec-16 0,0462 0,0100 -0,0588 -0,0413 0,0189 0,0338

Page 179: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

160

Jan-17 0,0000 -0,0429 0,0208 -0,1092 0,0667 -0,0163

Feb-17 0,0252 0,0552 0,0000 -0,0484 -0,0174 0,0665

Mar-17 -0,0154 0,0065 -0,0136 -0,0068 -0,1060 -0,0649

Apr-17 0,0469 0,0292 0,0897 -0,0478 -0,0395 -0,0194

May-17 0,0448 -0,0284 -0,1392 0,0932 -0,0123 0,0708

Jun-17 -0,0171 0,0552 -0,0294 -0,1016 -0,0625 0,0582

Jul-17 -0,0262 0,0677 0,0833 0,0292 0,0000 -0,0050

Aug-17 0,0000 -0,0144 0,0979 -0,0248 -0,0578 0,0528

Sep-17 0,0060 -0,0263 -0,0764 0,0255 -0,2571 -0,0334

Oct-17 -0,0267 -0,0390 -0,0483 0,0709 0,1683 0,0765

Nov-17 -0,1067 0,0000 -0,1667 -0,0795 -0,0761 -0,1376

Dec-17 0,0410 0,0563 -0,1513 0,0216 0,0294 0,0532

Bulan/Tahun A_Return

TLKM

A_Return

UNTR

A_Return

UNVR

Jan-13 0,0716 0,0025 0,0576

Feb-13 0,1080 -0,0228 0,0363

Mar-13 0,0232 -0,0570 -0,0022

Apr-13 0,0639 -0,0247 0,1513

May-13 -0,0554 -0,0817 0,1619

Jun-13 0,0181 0,1166 0,0082

Jul-13 0,0576 -0,0769 0,0341

Aug-13 -0,0780 -0,0595 -0,0189

Sep-13 -0,0455 0,0316 -0,0337

Oct-13 0,1190 0,0736 -0,0050

Nov-13 -0,0745 0,0429 -0,1133

Dec-13 -0,0115 0,0411 -0,0226

Jan-14 0,0581 0,0158 0,0981

Feb-14 0,0220 -0,0168 0,0009

Mar-14 -0,0473 0,0935 0,0236

Apr-14 0,0226 0,0458 0,0000

May-14 0,1369 -0,0012 -0,0043

Jun-14 -0,0427 0,0657 0,0052

Jul-14 0,0751 -0,0087 0,0504

Aug-14 0,0057 -0,0328 0,0089

Sep-14 0,0938 -0,1016 0,0250

Oct-14 -0,0566 -0,0766 -0,0440

Nov-14 0,0273 -0,0027 0,0461

Page 180: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

161

Dec-14 0,0142 -0,0532 0,0157

Jan-15 -0,0122 0,0317 0,1091

Feb-15 0,0371 0,1592 0,0049

Mar-15 -0,0153 0,0506 0,1014

Apr-15 -0,0952 -0,0183 0,0744

May-15 0,0880 -0,0514 0,0164

Jun-15 0,0299 0,0037 -0,0878

Jul-15 0,0034 -0,0086 0,0127

Aug-15 -0,0238 -0,0532 -0,0069

Sep-15 -0,0784 -0,0863 -0,0434

Oct-15 0,0132 0,0358 -0,0263

Nov-15 0,0933 -0,0994 -0,0068

Dec-15 0,0597 0,0399 0,0068

Jan-16 0,0757 0,0265 -0,0081

Feb-16 -0,0311 -0,1078 0,2132

Mar-16 0,0229 -0,0145 -0,0359

Apr-16 0,0725 -0,0196 -0,0082

May-16 0,0423 -0,0533 0,0123

Jun-16 0,0757 0,0423 0,0458

Jul-16 0,0628 0,0642 -0,0006

Aug-16 -0,0047 0,1905 0,0133

Sep-16 0,0238 -0,0560 -0,0241

Oct-16 -0,0209 0,2218 -0,0017

Nov-16 -0,1043 -0,0289 -0,0888

Dec-16 0,0529 0,0119 -0,0426

Jan-17 -0,0276 0,0282 0,0619

Feb-17 -0,0052 0,1281 0,0237

Mar-17 0,0727 0,0751 0,0273

Apr-17 0,0581 0,0151 0,0271

May-17 -0,0046 0,0325 0,0376

Jun-17 0,0391 -0,0117 0,0568

Jul-17 0,0376 0,0965 0,0031

Aug-17 0,0000 0,0066 0,0327

Sep-17 -0,0021 0,0561 -0,0312

Oct-17 -0,1389 0,0836 0,0128

Nov-17 0,0298 -0,0339 -0,0060

Dec-17 0,0699 0,0567 0,1339

Page 181: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

162

Lampiran 2. Return Pasar

Bulan/Tahun JII_(Rm)

Jan-13 0,0165

Feb-13 0,0672

Mar-13 0,0234

Apr-13 0,0338

May-13 -0,0089

Jun-13 -0,0243

Jul-13 -0,0552

Aug-13 -0,0509

Sep-13 -0,0108

Oct-13 0,0514

Nov-13 -0,0582

Dec-13 0,0090

Jan-14 0,0304

Feb-14 0,0398

Mar-14 0,0216

Apr-14 0,0113

May-14 0,0141

Jun-14 -0,0028

Jul-14 0,0540

Aug-14 0,0011

Sep-14 -0,0051

Oct-14 -0,0250

Nov-14 0,0187

Dec-14 0,0118

Jan-15 0,0226

Feb-15 0,0218

Mar-15 0,0084

Apr-15 -0,0871

May-15 0,0500

Jun-15 -0,0588

Jul-15 -0,0229

Aug-15 -0,0681

Sep-15 -0,0705

Oct-15 0,0540

Nov-15 -0,0107

Dec-15 0,0406

Page 182: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

163

Jan-16 0,0156

Feb-16 0,0475

Mar-16 0,0169

Apr-16 0,0009

May-16 -0,0068

Jun-16 0,0701

Jul-16 0,0465

Aug-16 0,0279

Sep-16 -0,0096

Oct-16 0,0003

Nov-16 -0,0773

Dec-16 0,0167

Jan-17 -0,0069

Feb-17 0,0127

Mar-17 0,0290

Apr-17 0,0276

May-17 -0,0061

Jun-17 0,0217

Jul-17 -0,0016

Aug-17 -0,0028

Sep-17 -0,0174

Oct-17 -0,0063

Nov-17 -0,0206

Dec-17 0,0636

Page 183: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

164

Lampiran 3. Inflasi, Obligasi Pemerintah Seri-FR0064 dan BI Rate (SBI)

Bulan/Tahun Inflasi Obligasi Pemerintah

Seri-FR0064 BI Rate

Jan-13 4,57% 5,34% 5,75%

Feb-13 5,31% 5,42% 5,75%

Mar-13 5,90% 5,52% 5,75%

Apr-13 5,57% 5,49% 6,00%

May-13 5,47% 6,10% 6,50%

Jun-13 5,90% 7,12% 6,50%

Jul-13 8,61% 7,87% 7,00%

Aug-13 8,79% 8,61% 7,25%

Sep-13 8,40% 8,49% 7,25%

Oct-13 8,32% 7,42% 7,50%

Nov-13 8,37% 8,69% 7,50%

Dec-13 8,38% 8,44% 7,50%

Jan-14 8,22% 8,89% 7,50%

Feb-14 7,75% 8,39% 7,50%

Mar-14 7,32% 7,97% 7,50%

Apr-14 7,25% 7,93% 7,50%

May-14 7,32% 8,06% 7,50%

Jun-14 6,70% 8,24% 7,50%

Jul-14 4,53% 8,03% 7,50%

Aug-14 3,99% 8,22% 7,50%

Sep-14 4,53% 8,40% 7,50%

Oct-14 4,83% 8,05% 7,50%

Nov-14 6,23% 7,70% 7,75%

Dec-14 8,36% 7,79% 7,75%

Jan-15 6,96% 7,04% 7,75%

Feb-15 6,29% 6,90% 7,50%

Mar-15 6,38% 7,41% 7,50%

Apr-15 6,79% 7,69% 7,50%

May-15 7,15% 8,17% 7,50%

Jun-15 7,26% 8,38% 7,50%

Jul-15 7,26% 8,60% 7,50%

Aug-15 7,18% 8,79% 7,50%

Sep-15 6,83% 9,62% 7,50%

Oct-15 6,25% 8,80% 7,50%

Nov-15 4,89% 8,61% 7,50%

Page 184: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

165

Dec-15 3,35% 8,87% 7,50%

Jan-16 4,14% 8,28% 7,25%

Feb-16 4,42% 8,24% 7,00%

Mar-16 4,45% 7,71% 6,75%

Apr-16 3,60% 7,72% 6,75%

May-16 3,33% 7,87% 6,75%

Jun-16 3,45% 7,46% 6,50%

Jul-16 3,21% 6,94% 6,50%

Aug-16 2,79% 7,14% 5,25%

Sep-16 3,07% 7,07% 5,00%

Oct-16 3,31% 7,26% 4,75%

Nov-16 3,58% 8,18% 4,75%

Dec-16 3,02% 7,94% 4,75%

Jan-17 3,49% 7,64% 4,75%

Feb-17 3,83% 7,54% 4,75%

Mar-17 3,61% 7,03% 4,75%

Apr-17 4,17% 7,03% 4,75%

May-17 4,33% 6,95% 4,75%

Jun-17 4,37% 6,81% 4,75%

Jul-17 3,88% 6,95% 4,75%

Aug-17 3,82% 6,68% 4,50%

Sep-17 3,72% 6,50% 4,25%

Oct-17 3,58% 6,81% 4,25%

Nov-17 3,30% 6,51% 4,25%

Dec-17 3,61% 6,30% 4,25% Sumber: Website Resmi Bank Indonesia dan Indonesia Bond Pricing Agency

Page 185: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

166

Lampiran 4. Statistik Deskriptif SPSS 25

MAD

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

MAD_CAPM

1

15 .05635716 .021045593 .005433949 .04470250 .06801182 .033998 .105317

MAD_CAPM

2

15 .05633683 .021063293 .005438519 .04467236 .06800129 .034037 .105390

MAD_ICAPM

1

15 .05635237 .021022999 .005428115 .04471022 .06799452 .034060 .105254

MAD_ICAPM

2

15 .05635123 .021002254 .005422759 .04472057 .06798189 .034043 .105156

Total 60 .05634939 .020491821 .002645483 .05105580 .06164299 .033998 .105390

Lampiran 5. Uji Keseragaman Varian (Uji Levene) SPSS 25

Levene Statistic df1 df2 Sig.

MAD Based on Mean .000 3 56 1.000

Based on Median .000 3 56 1.000

Based on Median and with

adjusted df

.000 3 55.998 1.000

Based on trimmed mean .000 3 56 1.000

Lampiran 6. Uji Anova SPSS 25

MAD

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .000 3 .000 .000 1.000

Within Groups .025 56 .000

Total .025 59

Page 186: ALTERNATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN ISLAMIC …

167

Lampiran 7. Multiple Comparisons SPSS 25

Dependent Variable: MAD

Tukey HSD

(I) Model_CAPM (J) Model_CAPM

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

MAD_CAPM1 MAD_CAPM2 .000020334 .007680366 1.000 -.02031641 .02035708

MAD_ICAPM1 .000004793 .007680366 1.000 -.02033195 .02034154

MAD_ICAPM2 .000005930 .007680366 1.000 -.02033081 .02034267

MAD_CAPM2 MAD_CAPM1 -.000020334 .007680366 1.000 -.02035708 .02031641

MAD_ICAPM1 -.000015541 .007680366 1.000 -.02035228 .02032120

MAD_ICAPM2 -.000014404 .007680366 1.000 -.02035115 .02032234

MAD_ICAPM1 MAD_CAPM1 -.000004793 .007680366 1.000 -.02034154 .02033195

MAD_CAPM2 .000015541 .007680366 1.000 -.02032120 .02035228

MAD_ICAPM2 .000001137 .007680366 1.000 -.02033561 .02033788

MAD_ICAPM2 MAD_CAPM1 -.000005930 .007680366 1.000 -.02034267 .02033081

MAD_CAPM2 .000014404 .007680366 1.000 -.02032234 .02035115

MAD_ICAPM1 -.000001137 .007680366 1.000 -.02033788 .02033561

Lampiran 8. MAD SPSS 25

Tukey HSDa

Model_CAPM N

Subset for alpha = 0.05

1

MAD_CAPM2 15 .05633683

MAD_ICAPM2 15 .05635123

MAD_ICAPM1 15 .05635237

MAD_CAPM1 15 .05635716

Sig. 1.000