Upload
lamtuong
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ALWAYS DELIVER BETTER VERSION
Mengawali bisnisnya sebagai perusahaan pembiayaan alat
berat, sejak 1981 hingga kini PT BCA Finance telah mantap
menentukan fokus bisnisnya sebagai perusahaan pembiayaan
konsumen, khususnya pembiayaan kendaraan roda empat
ke atas atau mobil. Perbaikan di berbagai segi, baik di
internal Perusahaan maupun pelayanan kepada stakeholder,
mengantarkan Perusahaan mencapai berbagai prestasi dan
secara konsisten menjaga pertumbuhan profitabilitasnya dari
tahun ke tahun.
Tahun 2014, PT BCA Finance mengusung tema “Always Deliver
Better Version” yang bermakna perbaikan terus menerus di
segala sisi dan bidang yang pada akhirnya meningkatkan
nilai Perusahaan di mata stakeholder, terutama nilai di mata
pelanggan. Hal ini diibaratkan seperti proses pembuatan
origami: dari selembar kertas diproses dengan keuletan,
kreativitas dan ketelitian menciptakan bentuk yang indah,
berbeda dan unik dari sebelumnya. Bentuk segitiga serupa
bentuk mata panah menggambarkan optimisme Perusahaan
dalam mewujudkan visi misinya.
Perbaikan sedikit demi sedikit, terus menerus dan dalam
berbagai sisi merupakan bentuk dari upaya PT BCA Finance
untuk menjadi perusahaan pembiayaan yang diandalkan,
dipercaya dan dipilih pelanggan-pelanggannya. Dalam
cakupan yang lebih luas, Perusahaan meningkatkan nilai
di mata stakeholder sebagai perusahaan yang tidak hanya
terkemuka, tetapi juga perusahaan yang bisnisnya berkembang
secara berkesinambungan.
Started its business as a heavy equipment finance company, since
1981 until now PT BCA Finance has steadily determined its business
focus as a consumer finance company, especially a four-wheel
vehicle financing up or car. Improvements in various aspects in
the Company, both internal and service to stakeholder, bring the
Company accomplishing various achievements and consistently
maintain profitability growth from year to year.
In 2014, PT BCA Finance carried a theme "Always Deliver Better
Version" which means continual improvement in all aspects and
areas and ultimately increases the value of the Company in the eye
of the stakeholder, especially the value in the eye of the customer.
It is likened to the process of making origami: from a piece of paper
processed with tenacity, creativity and thoroughness creates
beautiful shape, different and unique than ever. The triangular
shape similar to arrowhead shape represents optimism of the
Company in realizing the vision and mission.
Gradual, continual improvements and in various aspects are form
of PT BCA Finance efforts to be a finance company which is reliable,
trustworthy and selected by its customers. In a broader coverage,
the Company increases the value in the eye of stakeholder as
a company, which is not only a leading one, but also holds
continuously growing business.
Selalu memberikan yang lebih baik
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Table of Content
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN /Introduction
BAB 1.1. Ringkasan Laporan Tahunan /
Summary of Annual Report
BAB 1.2. Pokok-Pokok Kinerja PT BCA
Finance / PT BCA Finance Key
Performance
07
09
01
02 IKHTISAR /Highlight
BAB 2.1. Ikhtisar Keuangan /
Financial Highlights
BAB 2.2. Informasi Obligasi /
Bonds Information
BAB 2.3. Peringkat Obligasi /
Bond Ratings
BAB 2.4. Ikhtisar Medium Term Notes /
Medium Term Notes Highlights
BAB 2.5. Kaleidoskop BCA Finance 2014 /
BCA Finance’s Kaleidoscope 2014
15
16
26
28
33
1
Table of ContentDAFTAR ISI /
03 LAPORAN MANAJEMEN /Management’s Report
BAB 3.1. Laporan Dewan Komisaris /
Report from The Board of Commissioners
BAB 3.2. Laporan Dewan Direksi /
Report from The Board of Directors
40
44
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PERIODE 2014 PT BCA FINANCE /Responsibility of Annual ReportYear 2014 of PT BCA Finance
04
2
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
PROFIL PERUSAHAAN /Company Profile
BAB 5.1. Sekilas Tentang BCA Finance / About BCA Finance
BAB 5.2. Visi dan Misi /Vision and Mission
BAB 5.3. Nilai-Nilai Perusahaan / Corporate Values
BAB 5.4. Struktur Organisasi BCA Finance / BCA Finance
Organization Structure
BAB 5.5. Profil Dewan Komisaris / Profile of Board of Commissioners
BAB 5.6. Profil Dewan Direksi / Profile of Board of Directors
BAB 5.7. Pemegang Saham Utama dan Entitas Asosiasi / Major Shareholders and
Associates
BAB 5.8. Profil Pemegang Saham / Profile of Shareholders
BAB 5.9. Profil Entitas Asosiasi / Profile of Company’s Associates
BAB 5.10. Perkembangan Kepemilikan Saham Perusahaan /
History of Company’s Share Ownership
BAB 5.11. Penghargaan / Awards
BAB 5.12. Jaringan Usaha / Business Networks
52
55
56
58
62
66
71
72
78
80
83
86
05
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /Management’s Discussion and Analysis
BAB 6.1. Tinjauan Umum / General Overview
BAB 6.2. Tinjauan Atas Kinerja Keuangan / Financial Performance Overview
6.2.1. Laporan Posisi Keuangan / Financial Report
6.2.1. 1. Aset /Asset
6.2.1.2. Liabilitas / Liability
6.2.1.3. Ekuitas / Equity
6.2.2. Laporan Laba Rugi Komprehensif / Comprehensive Income Report
6.2.2. 1. Pendapatan / Revenue
6.2.2.2. Beban / Expense
6.2.2.3. Laba Komprehensif / Comprehensive Income
BAB 6.3. Sumber Pendanaan / Funding Resource
BAB 6.4. Kemampuan Bayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas/ Liabilities Servicing
and Receivables Collectability
6.4.1 Likuiditas / Liqudity
6.4.2 Solvabilitas / Solvability
6.4.3 Tingkat Kolektabilitas Piutang / Level of Company’s Receivables
Collectability
BAB 6.5. Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal / Management Policy on
Capital Structure
BAB 6.6. Informasi Keuangan Lainnya / Other Financial Information
94
102
103
103
105
108
110
110
113
115
116
118
118
120
122
123
125
06
3
Table of ContentDAFTAR ISI /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
TATA KELOLA PERUSAHAAN /Good Corporate Governance
BAB 8.1. Landasan Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Foundation
BAB 8.2. Kode Etik / Code of Conduct
BAB 8.3. Whistle Blowing System / Whistle Blowing System
BAB 8.4. Struktur Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Structure
8.4.1. Rapat Umum Pemegang Saham /General Meeting of Shareholder
8.4.2. Dewan Komisaris / Board of Commissioners
8.4.2.1. Komite di Bawah Dewan Komisaris /
Committee Under The Board of Commissioners
8.4.3. Dewan Direksi /Board of Directors
8.4.3.1. Komite di Bawah Dewan Direksi /
Committee Under The Board of Directors
8.4.4. Hubungan Afiliasi / Affiliation Relationship
BAB 8.5. Kepatuhan / Compliance
BAB 8.6. Sistem Pengendalian Internal / Internal Control System
BAB 8.7. Audit Eksternal / External Audit
BAB 8.8. Komunikasi dan Informasi / Communication and Information
BAB 8.9. Keterbukaan Informasi dan Pelaporan / Disclosure of Information and
Report
BAB 8.10. Penerapan Managemen Risiko / Risk Management Implementation
BAB 8.11. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
BAB 8.12. Litigasi dan Perkara Hukum Penting / Litigation and Lawsuit
BAB 8.13. Rencana Peningkatan Tata Kelola Perusahaan yang Baik / Good Corporate
Governance Development Plan
164
166
172
174
175
182
192
200
212
215
218
226
235
237
240
243
252
255
258
08
TINJAUAN BISNIS /Business Overview
BAB 7.1. Tinjauan Pasar dan Strategi / Market and Strategy Overview
BAB 7.2. Strategi PT BCA Finance /PT BCA Finance Strategy
BAB 7.3. Laporan Usaha / Business Performance Report
7.3.1. Operasional /Operational
7.3.2. Pemasaran dan Pengelolaan Piutang /Marketing and Account
Receivable Management
7.3.3. Teknologi Informasi dan Bisnis Proses /Information Technology and
Business Process
7.3.4. Sumber Daya Manusia /Human Resources
7.3.5. Menyongsong Tahun 2015 /Welcoming Year 2015
119
133
138
138
142
145
150
158
07
4
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
TESTIMONI /Testimonials09
LAPORAN KEUANGAN /Financial Statement10
5
Table of ContentDAFTAR ISI /
01
PENDAHULUANINTRODUCTION
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bab 1.1 | Ringkasan Laporan TahunanChapter 1.1 | Summary of Annual Report
KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN
Seiring dengan pertumbuhan Perusahaan, organisasi harus dapat
bergerak secara fleksibel tanpa mengurangi kontrol di setiap
unit kerja yang ada, agar tidak menimbulkan risiko yang dapat
merugikan Perusahaan. Selama tahun 2014, struktur organisasi
hanya mengalami perubahan secara mikro di level operasional.
Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan
sepanjang tahun 2014 tidak mengalami perubahan, yaitu:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Ricki Immanuel
Komisaris Independen : Sim Idrus Munandar
Komisaris Independen : Adhi Gunawan Budirahardjo
Dewan Direktur
Presiden Direktur : Roni Haslim
Direktur : Petrus Santoso Karim
Direktur : Amirdin Halim
Direktur : David Pangestu
KINERJA KEUANGAN
BCA Finance dengan berbagai gejolak ekonomi, politik dan
persaingan dalam industri pembiayaan yang kian sengit, mampu
mempertahankan kinerja keuangannya secara berkesinambungan
di tahun 2014. Ketahanan Perusahaan tercermin pada konsistensi
pertumbuhan keuangan Perusahaan secara keseluruhan.
• Perusahaan berhasil membukukan Laba bersih mencapai
Rp.1.001 miliar, meningkat 7,44% dibanding tahun sebelumnya.
• PerusahaanmampumenjagaNon Performing Loan (NPL) tetap
di bawah 1%, yaitu sebesar 0,96%.
• Portofolio kredit kelolaan Perusahaan relatif sama dengan
tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp.35.619 miliar.
• Pembiayaan baru mencapai Rp.22.612 miliar, sangat
disayangkan pembiayaan baru mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp26.921 miliar.
MANAGEMENT AND SUPERVISION
In line with the growth of the Company, an organization must be able to
move flexibly without diminishing control in each existing work unit, so
as not leading to a risk which can damage the Company. During 2014,
the organizational structure only changed at micro level of operation.
Composition of the members of the Board of Directors and Board of
Commissioners in the Company during 2014 did not change, namely:
Board of Commissioners
President Commissioner : Ricki Immanuel
Independent Commissioner : Sim Idrus Munandar
Independent Commissioner : Adhi Gunawan Budirahardjo
Board of Directors
President Director : Roni Haslim
Director : Petrus Santoso Karim
Director : Amirdin Halim
Director : David Pangestu
FINANCIAL PERFORMANCE
BCA Finance with a wide range of economic, political and competition
turmoil in the finance industry that increasingly intense, is able
to maintain its sustainable performance in 2014. Resilience of the
Company is reflected on the Company’s financial growth consistency
as a whole.
• In terms of financial achievement, the Company records a net
Profit of IDR 1.001 billion, an increase of 7,44% over the prior year.
• The Company is capable ofmaintaining Non Performing Loan
(NPL) still less than 1%, amounting to 0,96%.
• CreditportfoliotheCompanymanagedwasrelatively thesame
as prior year, amounted to IDR 35.619 billion.
• ThenewfinancingreachedIDR22.612billion,itwasunfortunately
decreased compared to 2013 amounted to IDR 26.921 billion.
7
IntroductionPENDAHULUAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
KINERJA OPERASIONAL
Jumlah cabang Perusahaan pada tahun 2014 sebanyak 59 (termasuk
Kantor Pusat) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Kinerja
Perusahaan didukung lebih dari 2.000 karyawan dengan pelanggan
aktif mencapai lebih dari 350.000 pelanggan.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perusahaan berkomitmen dalam menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, hal ini diwujudkan dengan penerapan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan hingga pengembangannya
menyesuaikan best practice maupun Hukum dan Peraturan
yang berlaku. Penerapan Tata Kelola Perusahaan tersebut
meliputi diantaranya seperti: pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris dan Direksi, pelaksanaan tugas Komite
Audit, kode etik dan budaya Perusahaan, penangan benturan
kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan, audit internal dan
eksternal, penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal,
keterbukaan dan transparansi informasi tentang Perusahaan dan
rencana strategis Perusahaan yang mana seluruhnya bertujuan
menjaga kepentingan para pemangku kepentingan.
PROSPEK USAHA
Perusahaan tetap optimisi menyongsong tahun 2015 walaupun
persaingan dalam industri pembiayaan semakin menantang.
Walaupun perkembangan industri otomotif diproyeksikan relatif
stagnan di tahun 2015, Perusahaan memandang pertumbuhan
industri otomotif beberapa tahun ke depan masihlah baik. Hal ini
mengingat kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor relatif
tinggi serta munculnya berbagai tipe dan inovasi baru kendaraan-
khususnya mobil. Di sisi lain, Perusahaan menyadari tantangan di
tahun 2015 sebagai berikut:
• Adanya potensi fluktuasi harga BBM bersubsidi yang mana
berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia secara signifikan.
• Dengan kondisi ekonomi global terutama terkait dengan
kebijakan the Fed mendorong potensi peningkatan suku
bunga acuan (BI rate) yang mana berdampak signifikan pada
suku bunga kredit maupun deposito.
• Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih
mengalami perlambatan, hal ini turut meningkatkan risiko non
performing loan (NPL).
• Likuiditas di industri perbankan semakin ketat. Kebijakan
pemerintah meningkatkan batas minimum LDR di tahun 2013
berdampak di sepanjang tahun 2014 dan diproyeksi masih
berlanjut hingga tahun 2015.
Berbagai peraturan baru yang muncul di tahun 2014 ikut mewarnai
bisnis di industri pembiayaan sekaligus memperluas peluang
bisnisnya. Semuanya ini menjadi tantangan bagi BCA Finance untuk
senantiasa mempertahankan daya saing dan kinerjanya di tahun-
tahun mendatang.
OPERATIONAL PERFORMANCE
There were 59 branches of the Company in 2014 (including head office)
scattered in various regions in Indonesia. The Company’s performance
was supported by more than 2.000 employees with active subscribers
reached more than 350.000 customers.
CORPORATE GOVERNANCE
The Company was committed implementing the Good Corporate
Governance; this is realized by application of the principles of Corporate
Governance until the development thereof adjusted into best practice
and applicable Laws and Regulations. Application of the Corporate
Governance among others, includes: the duties and responsibilities of
the Board of Commissioners and Board of Directors, implementation of
the Audit Committee tasks, the Corporate code of conducts and culture,
handling conflicts of interest, implementation of the compliance
function, internal and external audit, application of risk management
and internal control, openness and transparency of information about
the Company and the Company’s strategic plan which was entirely
aimed at safeguarding the interests of the stakeholders.
BUSINESS PROSPECT
The Company keeps optimistic to welcome 2015 although competition
in the finance industry is increasingly challenging. Although the
development of the automotive industry is projected as relatively
stagnant in 2015, the Company views the growth of the automotive
industry for the next few years is still good. This is because the demand
of motor vehicles is relatively high and the emergence of various types
and new innovations of the vehicles, especially cars. On the other hand,
the company is aware of the challenges in 2015 as follows:
• Thepotentialfluctuationsinsubsidizedfuelpriceswhichhavea
significant impact on the Indonesian economy.
• With the global economic conditions, especially related to the
Fed’s policy encourages the potential increase in the benchmark
interest rate (BI rate) which has a significant impact on loan rate
and deposit.
• Indonesia’s economic growth is expected to slowdown, it also
increases non performing loan (NPL risk).
• Liquidityinthebankingindustryisgettingtougher.Government
policies increase the LDR minimum limit in 2013 affected
throughout 2014 and is projected to continue until 2015.
Various new regulations arising out in 2014 also tint the business in the
finance industry as well as to expand its business opportunities All of this
is a major challenge for BCA Finance to maintain its competitiveness
and performance in the coming years.
8
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bab 1.2 | Pokok-Pokok Kinerja PT BCA Finance Chapter 1.2 | PT BCA Finance Key Performance
PEMBIAYAAN BARU DALAM NILAI (MILIAR RUPIAH)
0
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
14.987
20.381
24.590
26.921
22.612
2010 2011 2012 2013 2014
/NEW FINANCING IN VALUE (IDR BILLION)
Catatan: Nilai pembiayaan baru merupakan jumlah dalam nilai
Rupiah pembiayaan baru yang disalurkan selama tahun tersebut
(termasuk porsi on-book dan off book, berkaitan dengan pembiayaan
bersama).
Jumlah pembiayaan baru dalam nilai di tahun 2014 mengalami
penurunan sebesar 16,00% menjadi sebesar Rp 22.612 triliun.
Note: The new financing value is the total amount in Rupiah transmitted
within the calendar year (including on-book and off-book records
related to joint financing).
The new financing value in 2014 has deacrease by 16,00% becomes IDR
22.612 trillion.
PEMBIAYAAN BARU DALAM UNIT/NEW FINANCING IN UNIT
Catatan: Unit pembiayaan baru merupakan jumlah dalam unit
pembiayaan baru, baik mobil baru dan bekas, yang disalurkan
selama tahun tersebut.
Unit pembiayaan baru di tahun 2014 penurunan menjadi 160 ribu
unit, atau sekitar 12,48 % bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Note: New financing unit is the total of new financing unit, both new
and used cars, transmitted within the calendar year.
New financing unit in 2014 has decreased to be 160 thousand units, or
around 12,48 % compare to previous year.
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
101.792
138.218
161.619
183.197
2010 2011 2012 2013 2014
200.000
80.000
160.331
9
IntroductionPENDAHULUAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
TOTAL ASET KELOLAAN/TOTAL MANAGED ASSET
Catatan: Total aset kelolaan merupakan jumlah seluruh pembiayaan
yang dikelola perusahaan (termasuk porsi PT BCA Finance dan PT
Bank Central Asia, Tbk. berkaitan dengan pembiayaan bersama).
Total aset kelolaan di tahun 2014 relatif stabil, yaitu sebesar
Rp.35.619 miliar.
Note: The total managed asset is the total amount of the entire financing
deals managed by the company (including PT BCA Finance and PT Bank
Central Asia, Tbk. records related to joint financing).
Total managed asset in 2014 realtively stable, amounted IDR 35.619
trillion.
JUMLAH KONTRAK/ NUMBER OF CONTRACTS
Catatan: Jumlah kontrak mencerminkan jumlah unit pembiayaan
yang dikelola perusahaan (termasuk porsi on-book dan off book,
berkaitan dengan pembiayaan bersama).
Jumlah kontrak di tahun 2014 tumbuh sekitar 8,32% menjadi lebih
dari 451 ribu konsumen.
Note: Total number of contracts represented the total financing units
managed by the Company (including on-book and off-book records
related to joint financing).
Total number of contracts in 2014 has growth around 8,23 % becomes
more than 415 thousands customers.
0
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
16.725
30.016
35.617
2010 2011 2012 2013 2014
35.000
40.000
23.202
35.619
450.000
0
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
191.182
384.000
400.000
245.268
312.903
2010 2011 2012 2013 2014
415.940
10
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
PIUTANG BERMASALAH/ NON-PERFORMING LOAN
Catatan: Definisi piutang bermasalah Perusahaan adalah sisa
terhutang pokok piutang yang menunggak lebih dari 30 hari
(balance overdue) dibandingkan dengan total aset kelolaan.
Piutang bermasalah perusahaan mengalami peningkatan menjadi
sebesar 0,96%.
Note: The Company’s non-performing loan refers to the remaining
account receivable debt which is indebted more than 30 days (balance
overdue) compared to the total managed assets.
The Company’s non-performing loan has increase to become 0,96%
LABA KOMPREHENSIF & LABA SEBELUM MANFAAT PAJAK/ COMPREHENSIVE INCOME AND INCOME BEFORE TAX BENEFIT
Laba komprehensif perusahaan di tahun 2014 mengalami
peningkatan sekitar 7,04 % menjadi sebesar Rp.1.001 miliar. Laba
sebelum manfaat pajak mengalami peningkatan sekitar 6,98 %
menjadi sebesar Rp.1.329 miliar
The Company’s comprehensive income in 2014 has increased around
7,04 % become IDR 1.001 billion. Income before tax benefit has increased
around 6,98 % become IDR 1.329 billion.
0,20%
0,44%
0,60%
0,68%
0,96%
2010 2011 2012 2013 2014
0,30%0,40%0,50%0,60%0,70%
0,90%0,80%
1,00%
0,52%
ASET & EKUITAS/ ASSET & EQUITY
200400600
800
1.000
1.200
1.400
2010 2011 2012 20140
577
768
670
896
731
973
935
1.00
1
1.0002.0003.000
4.000
5.000
6.000
7.000
2010 2011 2012 2013 20140 1.
207
3.25
1
1.47
3
3.69
2
1.22
9
4.84
3
1.09
0
1.53
6
5.79
8
6.12
8
Profit after tax
Profit before tax
Equity
Asset
Jumlah aset di tahun 2014 mengalami peningkatan sekitar 5,69 %
menjadi sebesar Rp.6.148 miliar, yang diikuti dengan peningkatan
ekuitas sekitar 40,97 % menjadi Rp.1.536 miliar.
Total asset in 2014 has increased around 5,69 % become IDR 6.148
billion, which followed by total equity incremental around 40,97 % to
IDR 1.536 billion.
1.24
3
1.32
9
2013
11
IntroductionPENDAHULUAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Catatan: Imbal hasil rata-rata aset (ROAA) merupakan perbandingan
total laba komprehensif tahun berjalan dengan rata-rata aset. Imbal
hasil rata-rata ekuitas (ROAE) merupakan perbandingan total laba
komprehensif tahun berjalan dengan rata-rata ekuitas.
ROAA di tahun 2014 menurun sekitar 4,55% menjadi sebesar 16,78%,
yang diikuti dengan penurunan ROAE sekitar 5,49 %
menjadi 76,23 %.
Note: Return on Average Asset (ROAA) is the comparison between
total comprehensive income and average asset being recorded in the
financial book-year, while Return on Average Equity (ROAE) refers to the
comparison between total comprehensive income and average equity.
ROAA in 2014 has decreased around 4,55% to become 16,78%, which
followed by ROAE decreasing around 5,49% to become 76,23 %.
PANGSA PASAR/ MARKET SHARE
Catatan: Perhitungan pangsa pasar menggunakan asumsi bahwa
70% dari penjualan mobil baru nasional dibiayai secara kredit.
Pangsa pasar merupakan perbandingan jumlah unit pembiayaan
baru-mobil baru dengan 70% penjualan mobil baru nasional.
Sumber informasi jumlah penjualan mobil baru nasional adalah
www.gaikindo.co.id.
Pangsa pasar di tahun 2014 mengalami penurunan menjadi sebesar
11,07%
Note: Calculation of the market share is assuming that 70% sales of
national brand new cars are paid in credit. Target market refers to
the comparison between total new financing units and the 70% sales
of national brand new cars. Source of national new cars’ sales: www.
gaikindo.co.id.
The market share in 2014 has decreased to become 11,07%.
IMBAL HASIL ATAS RATA-RATA ASET & EKUITAS/ RETURN ON AVERAGE ASSET & EQUITY
10.0020.0030.00
40.00
50.00
60.00
70.00
2010 2011 2012 2013 20140 21
.60
56.8
6
19.2
7
49.9
0
17.1
2
54.0
6
17.5
8
16.7
7
80.6
6
76.1
9
ROA (%)
ROAE (%)
80.00
90.00
2,00%
12,41% 12,80% 13,03%
11,07%
2010 2011 2012 2013 2014
4,00%6,00%8,00%
10,00%12,00%14,00%
10,56%
0,00%
12
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201413
IntroductionPENDAHULUAN/
02IKHTISAR
HIgHLIgHTS
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
In 2014, The Company’s net income increase to IDR 1.001 billion and
maintain NPL below 1%, which is 0,96%. Explanation related to financial
highlight in the table is discussed further in PART V - Management’s
Discussion And Analysis.
Stock Price Information
The Company is not public company, doesn’t have any stock/share
which traded in the capital market. Company does not illustrate
historical data of stock price during year 2014.
Bab 2.1 | Ikhtisar Keuangan Chapter 2.1 | Financial Highlights
Pada tahun 2014, laba bersih Perusahaan mencapai Rp.1.001 miliar
dan mempertahankan NPL di bawah 1%, yaitu 0,96%. Uraian
mengenai ikhtisar data keuangan pada tabel dibahas lebih lanjut
pada BAGIAN V – Analisa dan Pembahasan Manajemen.
Informasi Harga Saham
Perusahaan bukan perusahaan terbuka sehingga tidak memiliki
saham yang diperdagangkan di pasar modal. Perusahaan tidak
menampilkan data historis harga saham tahun 2014.
15
Financial HighlightsIKHTISAR /
Catatan: *) Termasuk Kantor Pusat**) Hanya Pembiayaan Konsumen
Note: *) Include Head Office**) Consumer Financing only
URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 EXPLANATION
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Jumlah Pembiayaan Baru (Dalam Unit) 101.792 138.218 161.619 183.197 160.331 Total New Financing (In Unit)
Jumlah Pembiayaan Baru (Miliar Rupiah) 14.987 20.381 24.590 26.921 22.612 Total New Financing (Rp. Billion)
Total Aset Kelolaan (Miliar Rupiah) 16.725 23.202 30.016 35.617 35.619 Total Managed Asset (Rp. Billion)
BALANCE SHEET (Rp. Billion)
Modal Kerja Bersih 961 1.531 1.529 1.003 975 Net Working Capital
Penyertaan Dalam Saham 35 33 41 66 146 Investment in Shares of Stock
Aset 3.251 3.692 4.843 5.798 6.128 Asset
Liabilitas 2.043 2.219 3.613 4.708 4.592 Liabilities
Ekuitas 1.208 1.473 1.229 1.090 1.536 Equity
INCOME STATEMENT(Rp. Billion)
Pendapatan 1.147 1.357 1.609 1.933 2.178 Income
Beban 379 461 636 690 849 Expenses
Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak 768 896 973 1.243 1.329 Income Before Tax Benefit
(Expense)
Laba Komprehensif 577 670 731 935 1.001 Comprehensive Income
Jumlah Saham (Lembar) 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 Number of Shares
Laba Per Saham Dasar (Rp Nilai Penuh) 28.842 33.510 36.475 46.764 50.087 Earnings per Share
FINANCIAL RATIOS
Profitabilitas Profitability
Imbal Hasil Atas Aset Rata-Rata (ROAA) 21,60% 19,27% 17,12% 17,58% 16,78% Return on Average Aset (ROAA)
Imbal Hasil Atas Ekuitas Rata-Rata (ROAE) 56,86% 49,90% 54,06% 80,66% 76,23% Return on Average Equity (ROAE)
Biaya Operasional / Pendapatan Operasional 22,51% 21,29% 23,13% 22,66% 24,24% Operating Expense / Operating
Income
Solvabilitas Solvability
Hutang Terhadap Aktiva 0,63 0,60 0,75 0,81 0,75 Debt to Asset Ratio
Hutang Terhadap Ekuitas 1,69 1,51 2,94 4,32 2,99 Debt to Equity Ratio
Aset Produktif Productive Asset
Jumlah Piutang Bermasalah 0,52% 0,44% 0,60% 0,68% 0,96% Non Performing Loan (NPL)
OPERATIONAL PERFORMANCE
Jaringan Usaha* 36 38 50 53 59 Number of Business Network
Jumlah Kota* 32 34 45 48 54 Number of Cities
Jumlah Karyawan 602 690 1.168 2.409 2.338 Number of Employees
Jumlah Kontrak** 191.182 245.268 312.903 384.000 415.940 Number of Contracts
URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 EXPLANATION
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 2.2 | Informasi Obligasi Chapter 2.2 | Bonds Information
Berikut adalah informasi obligasi yang diterbitkan oleh PT BCA
Finance dalam lima tahun terakhir:
Here are the information bonds issued by PT BCA Finance in the last
five years:
Catatan:
Data per Desember 2014
Note:
As per December 2014
16
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
No. Nama Obligasi / Bond NameTingkat Suku Bunga (%) /
Interest Rate (%)
Nilai Penerbitan (Rp) / Value (Rp)
Tanggal Efektif / Effective Date Tanggal Jatuh Tempo / Marturity Date Status / Status Rating / Rating
1 Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap: / BCA Finance 3rd Bond Year 2010 with Fixed Rate:
- Seri A / Tranche A 8,65% 211.500.000.000 11 Maret / March 2010 23 Juni / June 2011 Lunas / Paid Pefindo: idAA+ menjadi idAAA
- Seri B / Tranche B 9,05% 88.500.000.000 11 Maret / March 2010 23 Maret / March 2012 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - tetap
- Seri C/ Tranche C 10,45% 100.000.000.000 11 Maret / March 2010 23 Maret / March 2013 Lunas / Paid / Pefindo: idAA+ to idAAA
- Seri D / Tranche D 10,95% 100.000.000.000 11 Maret / March 2010 23 Maret / March 2014 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - unchanged
Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap / BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010 With Fixed Rate
11,20% 100.000.000.000 11 Maret / March 2010 23 Maret / March 2015 Belum jatuh tempo / Out-standing
Pefindo: idAA menjadi idAA+Fitch: AA- (idn) - tetap/ Pefindo: idAA to idAA+
Fitch: AA- (idn) - unchanged
2 Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap: / BCA Finance 4thBond Year 2011 With Fixed Rate:
-Seri A / Tranche A 7,90% 392.000.000.000 14 Juni / June 2011 26 Juni / June 2012 Lunas / Paid Pefindo : idAA+ menjadi idAAA
-Seri B / Tranche B 8,10% 178.000.000.000 14 Juni / June 2011 22-Sept / June 2012 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - tetap
-Seri C / Tranche C 8,70% 230.000.000.000 14 Juni / June 2011 22 Juni / June 2013 Lunas / Paid / Pefindo : idAA+ to idAAA
-Seri D / Tranche D 8,90% 200.000.000.000 14 Juni / June 2011 22 Juni / June 2014 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - unchanged
-Seri E / Tranche E 9,00% 100.000.000.000 14 Juni / June 2011 22 Juni / June 2015 Belum jatuh tempo / Outstanding
3 Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012: / BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase with Fixed Rate Year 2012 :
- Seri A / Tranche A 6,35% 650.000.000.000 1 Mei / May 2012 14 Mei / May 2013 Lunas / Paid Pefindo: idAA+ menjadi idAAA
- Seri B / Tranche B 7,35% 200.000.000.000 1 Mei / May 2012 9 Mei / May 2014 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - tetap
- Seri C / Tranche C 7,60% 250.000.000.000 1 Mei / May 2012 9 Mei / May 2015 Belum jatuh tempo / Outstanding
/ Pefindo : idAA+ to idAAAFitch: AAA (idn) - unchanged
- Seri D / Tranche D 7,70% 600.000.000.000 1 Mei / May 2012 9 Mei / May 2016 Belum jatuh tempo / Outstanding
4 Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013: / BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase with Fixed Rate Year 2013:
- Seri A / Tranche A 6,50% 750.000.000.000 1 Mei / May 2012 24 Juni / June 2014 Lunas / Paid Pefindo: idAA+ menjadi idAAA
- Seri B / Tranche B 7,50% 350.000.000.000 1 Mei / May 2012 14 Juni / June 2016 Belum jatuh tempo / Outstanding
Fitch: AAA (idn) - tetap
- Seri C / Tranche C 7,60% 200.000.000.000 1 Mei / May 2012 14 Juni / June 2017 Belum jatuh tempo / Outstanding
/ Pefindo : idAA+ to idAAAFitch: AAA (idn) - unchanged
5 Obligsai Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014: / BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase with Fixed Rate Year 2013:
- Seri A / Tranche A 9,00% 225.000.000.000 1 Mei / May 2012 7 Apr / Apr 2015 Belum jatuh tempo / Outstanding
Pefindo: idAAAFitch: AAA (idn)
- Seri B / Tranche B 10,00% 275.000.000.000 1 Mei / May 2012 27 Maret / March 2017 Belum jatuh tempo /Outstanding
/ Pefindo :idAAAFitch: AAA (idn)
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201417
Financial HighlightsIKHTISAR /
No. Nama Obligasi / Bond NameTingkat Suku Bunga (%) /
Interest Rate (%)
Nilai Penerbitan (Rp) / Value (Rp)
Tanggal Efektif / Effective Date Tanggal Jatuh Tempo / Marturity Date Status / Status Rating / Rating
1 Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap: / BCA Finance 3rd Bond Year 2010 with Fixed Rate:
- Seri A / Tranche A 8,65% 211.500.000.000 11 Maret / March 2010 23 Juni / June 2011 Lunas / Paid Pefindo: idAA+ menjadi idAAA
- Seri B / Tranche B 9,05% 88.500.000.000 11 Maret / March 2010 23 Maret / March 2012 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - tetap
- Seri C/ Tranche C 10,45% 100.000.000.000 11 Maret / March 2010 23 Maret / March 2013 Lunas / Paid / Pefindo: idAA+ to idAAA
- Seri D / Tranche D 10,95% 100.000.000.000 11 Maret / March 2010 23 Maret / March 2014 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - unchanged
Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap / BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010 With Fixed Rate
11,20% 100.000.000.000 11 Maret / March 2010 23 Maret / March 2015 Belum jatuh tempo / Out-standing
Pefindo: idAA menjadi idAA+Fitch: AA- (idn) - tetap/ Pefindo: idAA to idAA+
Fitch: AA- (idn) - unchanged
2 Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap: / BCA Finance 4thBond Year 2011 With Fixed Rate:
-Seri A / Tranche A 7,90% 392.000.000.000 14 Juni / June 2011 26 Juni / June 2012 Lunas / Paid Pefindo : idAA+ menjadi idAAA
-Seri B / Tranche B 8,10% 178.000.000.000 14 Juni / June 2011 22-Sept / June 2012 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - tetap
-Seri C / Tranche C 8,70% 230.000.000.000 14 Juni / June 2011 22 Juni / June 2013 Lunas / Paid / Pefindo : idAA+ to idAAA
-Seri D / Tranche D 8,90% 200.000.000.000 14 Juni / June 2011 22 Juni / June 2014 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - unchanged
-Seri E / Tranche E 9,00% 100.000.000.000 14 Juni / June 2011 22 Juni / June 2015 Belum jatuh tempo / Outstanding
3 Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012: / BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase with Fixed Rate Year 2012 :
- Seri A / Tranche A 6,35% 650.000.000.000 1 Mei / May 2012 14 Mei / May 2013 Lunas / Paid Pefindo: idAA+ menjadi idAAA
- Seri B / Tranche B 7,35% 200.000.000.000 1 Mei / May 2012 9 Mei / May 2014 Lunas / Paid Fitch: AAA (idn) - tetap
- Seri C / Tranche C 7,60% 250.000.000.000 1 Mei / May 2012 9 Mei / May 2015 Belum jatuh tempo / Outstanding
/ Pefindo : idAA+ to idAAAFitch: AAA (idn) - unchanged
- Seri D / Tranche D 7,70% 600.000.000.000 1 Mei / May 2012 9 Mei / May 2016 Belum jatuh tempo / Outstanding
4 Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013: / BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase with Fixed Rate Year 2013:
- Seri A / Tranche A 6,50% 750.000.000.000 1 Mei / May 2012 24 Juni / June 2014 Lunas / Paid Pefindo: idAA+ menjadi idAAA
- Seri B / Tranche B 7,50% 350.000.000.000 1 Mei / May 2012 14 Juni / June 2016 Belum jatuh tempo / Outstanding
Fitch: AAA (idn) - tetap
- Seri C / Tranche C 7,60% 200.000.000.000 1 Mei / May 2012 14 Juni / June 2017 Belum jatuh tempo / Outstanding
/ Pefindo : idAA+ to idAAAFitch: AAA (idn) - unchanged
5 Obligsai Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014: / BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase with Fixed Rate Year 2013:
- Seri A / Tranche A 9,00% 225.000.000.000 1 Mei / May 2012 7 Apr / Apr 2015 Belum jatuh tempo / Outstanding
Pefindo: idAAAFitch: AAA (idn)
- Seri B / Tranche B 10,00% 275.000.000.000 1 Mei / May 2012 27 Maret / March 2017 Belum jatuh tempo /Outstanding
/ Pefindo :idAAAFitch: AAA (idn)
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Kronologis Pencatatan Obligasi BCA Finance III dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010
Pada tahun 2010, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance III
dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I tahun 2010 Dengan Tingkat
Bunga Tetap dengan nilai keseluruhan sebesar Rp.600.000.000.000,-
(enam ratus miliar rupiah) dengan jangka waktu paling lama
60 (enam puluh) bulan. Penawaran umum Obligasi tersebut
memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar
Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat No.
S-2227/BL/2010 tanggal 11 Maret 2010 dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia. Obligasi ini terbagi atas Obligasi BCA Finance III Seri A, B,
C dan D dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I.
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi BCA Finance III dan
Obligasi Subordinasi BCA Finance I setelah dikurangi biaya emisi
telah digunakan seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha
pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan
penggunaan dana No. 144/CP/IV/2010 tanggal 10 April 2010 yang
telah disampaikan kepada Bapepam-LK.
Penawaran Umum atas Obligasi BCA Finance III dan Obligasi
Subordinasi BCA Finance I dibantu oleh lembaga dan profesi
penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut :
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• AkuntanPublik
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT Kresna Graha Securindo Tbk
PT DBS Vickers Securities Indonesia
PT OSK Nusadana Securities Indonesia
Pembayaran bunga Obligasi BCA Finance III dan Obligasi
Subordinasi BCA Finance I dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan
pembayaran pertama pada tanggal 23 Juni 2010.
Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga
Obligasi BCA Finance III Seri A, B, C dan D yang jatuh tempo masing-
masing pada tanggal 23 Juni 2011, 23 Maret 2012 , 23 Maret 2013
dan 23 Maret 2014. Nilai Obligasi BCA Finance III (Seri D) dan Obligasi
Subordinasi BCA Finance I yang masih terhutang per tanggal 31
Desember 2014 adalah sebesar Rp.100.000.000.000,- (seratus miliar
Rupiah).
Chronology of Bca Finance 3Rd Bond And Bca Finance 1St
Subordinated Bond Listing 2010
In 2010, the Company issued BCA Finance 3rd Bond and BCA Finance 1st
Subordinated Bond Year 2010 with Fixed Rate with an aggregate value
of IDR 600.000.000.000 (six hundred billion rupiah) and maximum
maturity of 60 (sixty) months. The Bond public offering received an
effective statement from the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (Bapepam-LK), based on letter No. S-2227/BL/2010
dated March 11th, 2010 and listed on the Indonesia Stock Exchange. The
Bond was divided into BCA Finance 3rd Bond Tranche A, B, C and D and
BCA Finance 1st Subordinated Bond.
Funds received from the issuance of BCA Finance 3rd Bond and BCA
Finance 1st Subordinated Bond, after deducting for issuance costs, had
been used entirely for working capital of the Company’s consumer
financing activities, in accordance with use of funds utilization report
No. 144/CP/IV/2010 dated April 10th ,2010,which had been submitted to
Bapepam-LK.
Public Offering of BCA Finance 3rd Bond and BCAFinance 1st Subordinated
Bond were assisted by following capital market supporting institutions
and professions :
• Trustee
PT Bank Mega Tbk,
• PublicAccountants
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
• LegalConsultant
Soemarjono, Herman & Associates
• RatingAgency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT Kresna GrahaSecurindo Tbk
PT DBS Vickers Securities Indonesia
PT OSK Securities Indonesia Nusadana
BCA Finance 3rd Bond and BCA Finance 1st Subordinated Bond coupon
payments were paid every three months with the first payment on June
23rd, 2010.
The Company had made payment of all principal and interest of BCA
Finance 3rd Bond Tranche A, B, C and D that were due respectively on
June 23rd, 2011, March 23rd, 2012, March 23rd, 2013 and March 23rd, 2014.
The outstanding amount of BCA Finance 3rd Bond and BCA Finance
1st Subordinated Bond were IDR 100.000.000.000 (one hundred billion
rupiah) as of December 31st, 2014.
18
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Chronology of Bca Finance 4Th Bond Listing 2011
In 2011, the Company issued BCA Finance 4th Bond Year 2011 with Fixed
Rate with an aggregate amount of IDR 1.100.000.000.000 (one trillion
one hundred billion rupiah) and maximum maturity of 48 (forty eight)
months. The Bond public offering received an effective statement
from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam - LK), based on letter No. S-6550/BL/2011 dated June 14th,
2011 and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bond was divided
into BCA Finance IV Bond Tranche A, B,C D and E.
Funds received from the issuance of BCA Finance 4th Bond, after
deducting for issuance costs, had been used entirely for working
capital of the Company’s consumer financing activities, in accordance
with use of funds utilization report No. 232/BCAF/CP/VII/2011 dated July
14th, 2011, which had been submitted to Bapepam-LK.
Public Offering of BCA Finance 4th Bond was assisted by following
capital market supportinginstitutions and professions :
• Trustee
PT Bank Mega, Tbk
• Public Accountants
Purwantono, Suherman& Surja
• Legal Consultant
Soemarjono, Herman & Associates
• Rating Agency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT Bahana Securities
PT DBS Vickers Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
PT Transasia Securities
BCA Finance 4th Bond coupon payments were paid every three months
with the first payment on September 22nd, 2011.
The Company had made payment of all principal and interest of BCA
Finance 4th Bond Tranche A, B, C and D that were due respectively on
June 26th, 2012, September 22nd, 2012, June 22nd, 2013 and June 22nd,
2014. The outstanding amount of BCA Finance 4th Bond (Tranche E) was
IDR 100.000.000.000 (one hundred thirty billion rupiah) as of December
31st, 2014.
Kronologis Pencatatan Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011
Pada tahun 2011, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance
IV tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi BCA Finance
IV) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp.1.100.000.000.000,- (satu
triliun seratus miliar rupiah) dengan jangka waktu paling lama 48
(empat puluh delapan) bulan. Penawaran umum Obligasi tersebut
memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
& Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat No. S-6550/
BL/2011 tanggal 14 Juni 2011 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Obligasi ini terbagi atas Obligasi BCA Finance IV Seri A, B, C, D dan E.
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi BCA Finance IV setelah
dikurangi biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk modal
kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai
dengan surat laporan penggunaan dana No. 232/BCAF/CP/VII/2011
tanggal 14 Juli 2011 yang telah disampaikan kepada Bapepam-LK.
Penawaran Umum atas Obligasi BCA Finance IV dibantu oleh
lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara lain sebagai
berikut :
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• AkuntanPublik
Purwantono, Suherman & Surja
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT Bahana Securities
PT DBS Vickers Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
PT Transasia Securities
Pembayaran bunga Obligasi BCA Finance IV dilakukan setiap
tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 22
September 2011.
Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan
bunga Obligasi BCA Finance IV Seri A, B, C dan D yang jatuh tempo
masing-masing pada tanggal 26 Juni 2012, 22 September 2012 ,
22 Juni 2013 dan 22 Juni 2014. Nilai Obligasi BCA Finance IV (Seri
E) yang masih terhutang per 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp.100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).
19
Financial HighlightsIKHTISAR /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Kronologis Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012
Pada tahun 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan
I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I tahun 2012
(Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I) dengan nilai
keseluruhan sebesar Rp.1.700.000.000.000,- (satu triliun tujuh ratus
miliar rupiah) dengan jangka waktu paling lama 48 (empat puluh
delapan) bulan. Penawaran umum Obligasi tersebut memperoleh
pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat No. S-5093/BL/2012
tanggal 1 Mei 2012 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi
ini terbagi atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Seri A,
B, C, dan D.
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan
BCA Finance Tahap I setelah dikurangi biaya emisi telah digunakan
seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan
konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan
dana No. 290/BCAF/CP/VII/2012 tanggal 2 Juli 2012 yang telah
disampaikan kepada Bapepam-LK.
Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap
I dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara
lain sebagai berikut :
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• AkuntanPublik
Purwantono, Suherman & Surja
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT Bahana Securities
PT HSBC Securities Indonesia
PT OSK Nusadana Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I
dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama
pada tanggal 9 Agustus 2012 . Perusahaan telah melakukan
pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I
BCA Finance Tahap I Seri A dan B yang jatuh tempo pada tanggal 14
Mei 2013 dan 9 Mei 2014. Nilai Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance
Tahap I (Seri C dan D) yang masih terhutang per 31 Desember 2014
adalah sebesar Rp.850.000.000.000,- (delapan ratus lima puluh
miliar rupiah).
Chronology of Bca Finance 1St Continuous Bond 1St Phasee Year 2012
In 2012, the Company issued BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase
with Fixed Rate with an aggregate amount of IDR 1.700.000.000.000
(one trillion seven hundred billion Rupiah) rand maximum maturity of
48 (forty eight) months. The Bond public offering received an effective
statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam-LK), based on letter No S-5093/BL/2012 dated May
1st, 2012 and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bond was
divided into BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Tranche A, B, C
and D.
Funds received from the issuance of BCA Finance 1st Continuous Bond
1st Phase, after deducting for issuance costs, had been used entirely
for working capital of the Company’s consumer financing activities, in
accordance with use of funds report No. 290/BCAF/CP/VII/2012 dated
July 2nd, 2012, which had been submitted to Bapepam-LK.
Public Offering of BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase was assisted
by following capital market supporting institutions and professions :
• Trustee
PT Bank Mega, Tbk
• Public Accountants
Purwantono, Suherman & Surja
• Legal Consultant
Soemarjono, Herman & Associates
• Rating Agency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT Bahana Securities
PT HSBC Securities Indonesia
PT OSK Nusadana Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Bond coupon payments
were paid every three months with the first payment on August 9th,
2012. The Company had made payment of all principal and interest
of BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Tranche A and B was due
on May 14th, 2013 and May 9th, 2014. The outstanding amount of BCA
Finance 1st Continuous Bond 1st Phase was IDR 850.000.000.000 (eight
hundred fifty billion rupiah) as of December 31st, 2014.
20
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Kronologis Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013
Pada tahun 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan
I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II tahun 2013
(Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II) dengan nilai
keseluruhan sebesar Rp.1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus
miliar rupiah) dengan jangka waktu paling lama 36 (tiga puluh
enam) bulan. Penawaran umum Obligasi tersebut memperoleh
pernyataan telah efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal &
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat No. S-5093/
BL/2012 tanggal 1 Mei 2012 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Obligasi ini terbagi atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap
II Seri A, B, dan C.
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I
BCA Finance Tahap II setelah dikurangi biaya emisi telah digunakan
seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan
konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan
dana No. 644/BCAF/CP/VII/2013 tanggal 10 Juli 2013 yang telah
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap
II dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara
lain sebagai berikut :
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT BCA Sekuritas
PT HSBC Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II
dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama
pada tanggal 14 September 2013. Perusahaan telah melakukan
pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I
BCA Finance Tahap II Seri A yang jatuh tempo pada tanggal 24 Juni
2014. Nilai Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II (Seri B dan
C) yang masih terhutang per 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp.550.000.000.000,- (lima ratus lima puluh miliar rupiah).
Chronology of Bca Finance 1St Continuous Bond 2Nd Phasee Year 2013
In 2013, the Company issued BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase
with Fixed Rate with an aggregate amount of IDR 1.300.000.000.000
(one trillion three hundred billion rupiah) and maximum maturity of
36 (thirty six) months. The Bond public offering received an effective
statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam-LK), based on letter No S-5093/BL/2012 dated May
1st, 2012 and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bond was
divided into BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Tranche A, B
and C.
Funds received from the issuance of BCA Finance 1st Continuous Bond
2nd Phase, after deducting for issuance costs, had been used entirely
for working capital of the Company’s consumer financing activities, in
accordance with use of funds report No. 644/BCAF/CP/VII/2013 dated
July 10th, 2013, which had been submitted to Bapepam-LK.
Public Offering of BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase was
assisted by following capital market supporting institutions and
professions :
• Trustee
PT Bank Mega, Tbk
• Legal Consultant
Soemarjono, Herman & Associates
• Rating Agency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT BCA Sekuritas
PT HSBC Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Bond coupon payments
were paid every three months with the first payment on September 14th,
2013. The Company had made payment of all principal and interest of
BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Tranche A was due on June
24th, 2014. The outstanding amount of BCA Finance 1st Continuous Bond
2nd Phase was IDR 550.000.000.000 (five hundred fifty billion rupiah) as
of December 31st, 2014.
21
Financial HighlightsIKHTISAR /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Kronologis Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III Tahun 2014
Pada tahun 2014, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan
I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III tahun 2014
(Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III) dengan nilai
keseluruhan sebesar Rp.500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah)
dengan jangka waktu paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan.
Penawaran umum Obligasi tersebut memperoleh pernyataan telah
efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) berdasarkan surat No. S-5093/BL/2012 tanggal 1 Mei
2012 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi ini terbagi atas
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III Seri A dan B.
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan
BCA Finance Tahap III setelah dikurangi biaya emisi telah digunakan
seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan
konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan
dana No. 239/BCAF/CP/IV/2014 tanggal 15 April 2014 yang telah
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap
III dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara
lain sebagai berikut :
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT BCA Sekuritas
Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III
dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama
pada tanggal 27 Juni 2014. Nilai Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance
Tahap III seluruhnya masih terhutang per 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp.500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah).
Chronology of Bca Finance 1St Continuous Bond 3Rd Phasee Year 2014
In 2014, the Company issued BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase
with Fixed Rate with an aggregate amount of IDR 500.000.000.000
(five hundred billion Rupiah) and maximum maturity of 36 (thirty
six) months. The Bond public offering received an effective statement
from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK), based on letter No S-5093/BL/2012 dated May 1st, 2012
and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bond was divided into
BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase Tranche A and B.
Funds received from the issuance of BCA Finance 1st Continuous Bond
3rd Phase, after deducting for issuance costs, had been used entirely
for working capital of the Company’s consumer financing activities,
in accordance with use of funds report No. 239/BCAF/CP/IV/2014
dated April 15th, 2014, which had been submitted to Financial Services
Authority.
Public Offering of BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase was
assisted by following capital market supporting institutions and
professions :
• Trustee
PT Bank Mega, Tbk
• Legal Consultant
Soemarjono, Herman & Associates
• Rating Agency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT BCA Sekuritas
BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase Bond coupon payments
were paid every three months with the first payment on June 27th, 2014.
The outstanding amount of BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase
was IDR 500.000.000.000 (five hundred billion rupiah) as of December
31st, 2014.
22
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201423
Financial HighlightsIKHTISAR /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
RELALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM/ REALIZATION OF FUND UTILIZATION FROM PUBLIC OFFERING
24
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Jenis Penawaran Umum /Type of Public Offering
Modal Kerja /Working Capital
Rencana Penggunaan /Utilization Fund Planning
Realisasi Penggunaa /Realization of Fund
Utilization
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum/
Remaining Proceed from Public Offering
Penawaran Umum (Obligasi BCAF III dan Obligasi Subordinasi BCAF I) /Public Offering BCA Finance 3rd Bond and 1st Subordinated Bond
Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing
593.640 593.640 0
Penawaran Umum (Obligasi BCAF IV Th 2011) /Public Offering BCA Finance 4thBond Year 2011
Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing
1.094.307 1.094.307 0
Penawaran Umum (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) /Public Offering BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Year 2012
Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing
1.692.404 1.692.404 0
Penawaran Umum (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II) /Public Offering BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Year 2013
Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing
1.295.128 1.295.128 0
Penawaran Umum (Obligasi Berkelanjutan I Tahap III) /Public Offering BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase Year 2014
Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing
497.909 497.909 0
DALAM JUTA RUPIAH / IN MILLION RUPIAH
Jenis Penawaran Umum / Type of Public Offering
Tanggal Efektif /Effective
Date
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum /Realization Amount from Public Offering
Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus /Fund Utilization Planning Base on Prospectus
Jumlah Hasil Penawaran
Umum /Total From Public
Offering
Biaya Penawaran
Umum / Cost of Public
Offering
Hasil Bersih /
Net
Ekspansi /Expansion
Refinancing /Refinancing
Divestasi / Divestment
Modal Kerja /Working Capital
Total
Penawaran Umum Obligasi BCA Finance III Tahun 2010Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 / Public Offering BCA Finance 3rd Bond Year 2010BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010
11 Maret / March 2010
600.000 6.360 593.640 - - - 593.640 593.640
Penawaran Umum Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 / Public Offering BCA Finance 4thBond Year 2011
14 Juni / June 2011
1.100.000 5.693 1.094.307 - - - 1.094.307 1.094.307
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012/ Public Offering BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Year 2012
01 Mei / May 2012
1.700.000 7.596 1.692.404 - - - 1.692.404 1.692.404
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013 / Public OfferingBCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Year 2013
01 Mei / May 2012
1.300.000 4.872 1.295.128 - - - 1.295.128 1.295.128
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III Tahun 2014 / Public OfferingBCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase Year 2014
01 Mei / May 2012
500.000 2.091 497.909 497.909 497.909
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201425
Financial HighlightsIKHTISAR /
DALAM JUTA RUPIAH / IN MILLION RUPIAH
Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus /Fund Utilization Planning Base on Prospectus
Sisa Dana Hasil Penawaran
Umum/Remaining
Proceed Pbulic Offering
Ekspansi /Expansion
Refinancing /Refinancing
Divestasi / Divestment
Modal Kerja /Working Capital
Total /Total
- - - 593.640 593.640 -
- - - 1.094.307 1.094.307 -
- - - 1.692.404 1.692.404 -
- - - 1.295.128 1.295.128 -
497.909 497.909
Jenis Penawaran Umum / Type of Public Offering
Tanggal Efektif /Effective
Date
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum /Realization Amount from Public Offering
Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus /Fund Utilization Planning Base on Prospectus
Jumlah Hasil Penawaran
Umum /Total From Public
Offering
Biaya Penawaran
Umum / Cost of Public
Offering
Hasil Bersih /
Net
Ekspansi /Expansion
Refinancing /Refinancing
Divestasi / Divestment
Modal Kerja /Working Capital
Total
Penawaran Umum Obligasi BCA Finance III Tahun 2010Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 / Public Offering BCA Finance 3rd Bond Year 2010BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010
11 Maret / March 2010
600.000 6.360 593.640 - - - 593.640 593.640
Penawaran Umum Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 / Public Offering BCA Finance 4thBond Year 2011
14 Juni / June 2011
1.100.000 5.693 1.094.307 - - - 1.094.307 1.094.307
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012/ Public Offering BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Year 2012
01 Mei / May 2012
1.700.000 7.596 1.692.404 - - - 1.692.404 1.692.404
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013 / Public OfferingBCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Year 2013
01 Mei / May 2012
1.300.000 4.872 1.295.128 - - - 1.295.128 1.295.128
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III Tahun 2014 / Public OfferingBCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase Year 2014
01 Mei / May 2012
500.000 2.091 497.909 497.909 497.909
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 2.3 | Peringkat ObligasiChapter 2.3 | Bond Ratings
Sebagai Emiten, BCA Finance berkewajiban melakukan
pemeringkatan tahunan. Sejak tahun 2009, Perusahaan menunjuk
dua lembaga pemeringkat, yaitu PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch). Peringkat Obligasi
BCA Finance terus meningkat, hal ini membuktikan bahwa
Perusahaan berhasil mencapai pertumbuhan berkesinambungan.
Pada tahun 2013, hasil pemeringkatan terakhir atas obligasi
Perusahaan, yaitu Obligasi BCA Finance III Tahun 2010, Obligasi
BCA Finance IV Tahun 2011, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance
Tahap I Tahun 2012 dan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap
II Tahun 2013 dari Pefindo adalah idAA+ (Double A Plus) dan dari Fitch
adalah AAA(idn) (Triple A). Sedangkan hasil pemeringkatan terakhir
atas Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 dari Pefindo
adalah idAA (Double A) dan dari Fitch adalah AA-(idn) (Double A
Minus).
Sejak 7 Februari 2014, Pefindo meningkatkan peringkat tahunan
obligasi (Obligasi BCA Finance III Tahun 2010, Obligasi BCA Finance
IV Tahun 2011, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I, II dan
III) dari idAA+ (Double A Plus) menjadi idAAA (triple A). Peringkat
Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 turut meningkat dari
idAA (Double A) menjadi idAA+ (Double A Plus). Pada 25 November
2014, Pefindo kembali melaksanakan pemeringkatan tahunan
dan peringkat Perusahaan tidak mengalami perubahan. Peringkat
tahunan dari Fitch tidak mengalami perubahan sepanjang tahun
2014.
As a Bond Issuer, BCA Finance is obliged to perform an annual bond
rating. Since 2009, the Company appointed two rating agencies, PT
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) and PT Fitch Ratings Indonesia
(Fitch). BCA Finance’s bond rating gradually increased every year, which
indicated that the Company succeeded in achieving a sustainable
growth.
In 2013, the final bond rating of BCA Finance 3rd Bond Year 2010, BCA
Finance 4th Bond Year 2011, BCA Finance 1st Sustainable Bond 1st Phase
Year 2012 and BCA Finance 1st Sustainable Bond 2nd Phase conducted
by Pefindo recorded idAA+ (Double A Plus), while Fitch rated AAA(idn)
(Triple A) to the abovementioned bonds. In addition, for BCA Finance
1st Subordinated Bond final rating result, Pefindo and Fitch rated idAA
(Double A) and AA-(idn) (Double A Minus), respectively.
Since February 7th, 2014, Pefindo raised the annual bond rating (BCA
Finance 3rd Bond Year 2010, BCA Finance 4th Bond Year 2011, BCA Finance
1st Sustainable Bond 1st, 2nd and 3rd Phases) to idAAA (triple A). However,
the rating of BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010 alsa raised
from idAA (Double A) to idAA+ (Double A Plus). On November 25th,
2014, Pefindo review the company’s annual rating and the rating is
unchanged. During 2014, the annual rating from Fitch also unchanged.
26
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Nama Obligasi / Bond Name2013 2014
Pefindo Fitch Pefindo Fitch( 5 Feb 2013) (22 May 2013) ( 25 Nov 2014) ( 21 May 2014)
Obligasi BCA Finance III Tahun 2010/idAA+ AAA(idn) Lunas / Paid AAA(idn)
BCA Finance 3rd Bond Year 2010 with
Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010/idAA AA-(idn) idAA+ AA-(idn)BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010 With
Fixed Rate
Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011/idAA+ AAA(idn) idAAA AAA(idn)
BCA Finance 4th Bond Year 2011
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012/ idAA+ AAA(idn) idAAA AAA(idn)BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Year 2012
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013/
idAA+ AAA(idn) idAAA AAA(idn)BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase with Fixed Rate Year 2013:
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap IV Tahun 2014/
- - idAAA AAA(idn)BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase with Fixed Rate Year 2014:
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Hasil peringkat ini mencerminkan sinergi yang baik antara
BCA Finance dengan induk perusahaan atau pemegang saham
pengendali, yaitu PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA). BCA Finance
sendiri mampu membuktikan kemampuan Perusahaan dalam
mempertahankan posisi bisnis yang kuat, kinerja keuangan
serta kualitas aset yang sangat baik, serta memiliki fundamental
Perusahaan yang kuat. Hal ini tercermin dari profitabilitas yang
kuat dan konsisten walaupun dalam kondisi perekonomian yang
tidak menentu, rendahnya pinjaman bermasalah, pencadangan
yang memadai dan efisiensi serta efektivitas yang tinggi oleh
Perusahaan. Peringkat yang dicapai Perusahaan pun terus
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
The rating clearly reflected a solid synergy between the subsidiary and
its holding company or the controlling shareholder, PT Bank Central
Asia, Tbk. (BCA). Meanwhile, BCA Finance has also proven its ability
to maintain its strong business positioning along with an outstanding
financial performance, a high quality of assets as well as strong
Company’s fundamental. Such positive performance was also shown by
a strong and consistent profitability earned despite the unpredictable
economic situation marked by a decreased non-performing loan
coupled with existing fund reserves that were adequately, efficiently
and effectively managed by the Company. As a result, the Company’s
rating remained to move upward from previous year.
PEMERINGKATAN TAHUNAN OBLIGASI ATAS PT BCA FINANCEPT BCA FINANCE’S ANNUAL BOND RATING
BBB
BBB+
A
A+
AA-
201020082003 201120092004 20122005 20132006 20142007
AA
AA+
AAA
Pemeringkatan Pefindo Atas PT BCA Finance
Pemeringkatan Fitch Atas PT BCA Finance
/PefindoRatingforPTBCAFinancce
/FitchRatingforPTBCAFinancce
27
Financial HighlightsIKHTISAR /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 2.4 | Ikhtisar Medium Term Notes (MTN) Chapter 2.4 | Medium Term Notes Highlights
Kronologis Medium Term Notes (MTN) III BCA Finance Tahun 2013
Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) III BCA Finance
Tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap dengan nilai keseluruhan
sebesar Rp.300.000.000.000,- (tiga ratus miliar rupiah) dengan
jangka waktu 3 (tiga) tahun. Penerbitan MTN ini berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau peraturan berlaku di
Indonesia dan tidak didaftarkan pada bursa. MTN III terbit dijamin
dengan garansi dari Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF).
Dana yang diterima dari penerbitan Medium Term Notes (MTN) III BCA
Finance ini telah digunakan seluruhnya untuk kegiatan pembiayaan
konsumen Perusahaan.
Penerbitan atas Medium Term Notes (MTN) III BCA Finance dibantu
oleh lembaga dan profesi penunjang, antara lain sebagai berikut :
• KonsultanHukum
Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo
• PenjaminPelaksanaEmisiEfekdanAgenPembayaran
PT Nikko Securities Indonesia
• Notaris
Satria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH, Mkn
Pembayaran bunga Medium Term Notes (MTN) III BCA Finance
dilakukan setiap enam bulan sekali dengan pembayaran pertama
pada tanggal 4 Juni 2014.
Chronology of Bca Finance 3Rd Medium Term Notes Year 2013
In 2013, the Company issued BCA Finance 3rd Medium Term Notes
(MTN) Year 2013 with Fixed Rate with an aggregate value of IDR
300.000.000.000 (three hundred billion rupiah) with maximum maturity
of 3 (three) years. The issuance of MTN is base on law or regulation
that relevant in Indonesia and not listed in any the capital market or
stock exchange. The issuance of BCA Finance 3rd MTN is guaranteed by
guaranty form Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF).
Funds received from the issuance of BCA Finance 3rd Medium Term Notes
(MTN) had been used entirely for working capital of the Company’s
consumer financing activities.
The issuance of BCA Finance 3rd MTN were assisted by following capital
market supporting institutions and professions :
• LegalConsultant
Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo
• UnderwriterandPayingAgent
PT Nikko Securities Indonesia
• Notary
Satria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH, Mkn
BCA Finance 3rd Medium Term Notes (MTN) coupon payments were
paid every six months with the first payment on June 4th, 2014.
28
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
No. Nama MTN / MTN Name Tingkat Suku Bunga (%) / Interest Rate (%)
Nilai Penerbitan (Rp) / Value (Rp)
Tanggal Penerbi-tan / Issue Date
Tanggal Jatuh Tempo / Maturity Date
Status / Status
1 MTN III BCA Finance Tahun 2013 / BCA Finance 3rd Medium Term Notes (MTN) Year 2013
8,20% 300.000.000.000 4 Desember / December 2013
4 Desember / December 2016
Belum Jatuh Tempo / Outstanding
2 MTN IV BCA Finance Tahun 2014 / BCA Finance 4th Medium Term Notes (MTN) Year 2014
7,94% 120.000.000.000 18 Maret / March 2014
18 Maret / March 2017
Belum Jatuh Tempo/ Outstanding
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Kronologis Medium Term Notes (MTN) IV BCA Finance Tahun 2014
Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) IV BCA Finance
Tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap dengan nilai keseluruhan
sebesar Rp.120.000.000.000,- (Seratus Dua Puluh Miliar Rupiah)
dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun. Penerbitan MTN ini berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau peraturan berlaku di
Indonesia dan tidak didaftarkan pada bursa. MTN IV terbit dijamin
dengan garansi dari Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF).
Dana yang diterima dari penerbitan Medium Term Notes (MTN)
IV BCA Finance ini telah digunakan seluruhnya untuk kegiatan
pembiayaan konsumen Perusahaan.
Penerbitan atas Medium Term Notes (MTN) IV BCA Finance dibantu
oleh lembaga dan profesi penunjang, antara lain sebagai berikut :
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PenjaminPelaksanaEmisiEfekdanAgenPembayaran
PT Nikko Securities Indonesia
• Notaris
Satria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH, Mkn
Pembayaran bunga Medium Term Notes (MTN) IV BCA Finance
dilakukan setiap enam bulan sekali dengan pembayaran pertama
pada tanggal 18 September 2014
Chronology Of Bca Finance 4Th Medium Term Notes Year 2014
In 2014, the Company issued BCA Finance 4th Medium Term Notes
(MTN) Year 2014 with Fixed Rate with an aggregate value of IDR
120.000.000.000 (one hundred twenty billion rupiah) with maximum
maturity of 3 (three) years. The issuance of MTN is base on law or
regulation that relevant in Indonesia and not listed in any the capital
market or stock exchange. The issuance of BCA Finance 4th MTN is
guaranteed by guaranty form Credit Guarantee & Investment Facility
(CGIF).
Funds received from the issuance of BCA Finance 4th Medium Term Notes
(MTN) had been used entirely for working capital of the Company’s
consumer financing activities.
The issuance of BCA Finance 4th MTN were assisted by following capital
market supporting institutions and professions :
• LegalConsultant
Soemarjono, Herman & Rekan
• UnderwriterandPayingAgent
PT Nikko Securities Indonesia
• Notary
Satria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH, Mkn
BCA Finance 4th Medium Term Notes (MTN) coupon payments were
paid every six months with the first payment on September 18th, 2014.
29
Financial HighlightsIKHTISAR /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Lembaga Penunjuang Pasar Modal Dalam Penerbitan Obligasi dan Medium Term Notes BCA Finance
Beberapa lembaga penunjang pasar modal telah bekerja sama
dengan BCA Finance dalam menerbitkan Obligasi dan Medium Term
Notes, sebagai berikut:
Capital Market Supporting Institutions And Professions in The Issuance Of BCA Finance Bonds And Medium Term Notes
These are capital market supporting institutions and professions whom
have been working together in the issuance of BCA Finance Bonds and
Medium Term Notes:
30
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Wali Amanat / Agen Pemantau
Trustee/MonitoringAgentPT Bank Mega, Tbk. Menara Bank Mega Lantai 16
Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14 A
Jakarta 12790
Telepon: (021) 79175000
Faksimili: (021) 7990720
Akuntan Publik
Public Accountant
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja kini menjadi/ currently named Purwanto Suherman & Surja
Gedung Bursa Efek Indonesia
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Ged Bursa Efek Indonesia
Jakarta 1219
Telepon (021) 5151041
Konsultan Hukum
Legal Consultant
Soemarjono, Herman & Rekan Kantor Advokat (Law Office)
Jl. Sultan Agung No. 62
Jakarta 1290
Telepon: (021) 8294960
Faksimili: (021) 8280530
Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo Office 8, 15th Floor Suite H, SCBD Lot 28
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Telepon: (021) 29332858
Faksimili: (021) 29332857
Pemeringkat Efek
Rating Agent
PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Senayan City 17th Floor
Jl. Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270
Telepon: (021) 72782380
Faksimili: (021) 72782370
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201431
Financial HighlightsIKHTISAR /
Wali Amanat / Agen Pemantau
Trustee / Monitoring Agent
PT Fitch Ratings Indonesia DBS Bank Tower 24th Floor Suite 2403
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5
Jakarta 12940
Telepon: (021) 29886800
Faksimili: (021)29886822
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
Underwriter
PT Bahana Securities Graha CIMB Niaga, 19th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 58
Jakarta 12190
Telepon: (021) 2505081
Faksimili: (021) 2505070
PT BCA Sekuritas Menara BCA - Grand Indonesia, Lt. 41
Jl. MH. Thamrin No. 1
Jakarta 10310
Telepon: (021) 23587222
Faksimili: (021) 23587300 / 23587250
PT DBS Vickers Securities Indonesia DBS Bank Tower
Ciputra World 1, 32F
Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3 - 5
Jakarta 12940
Telepon: (021) 30034900
Faksimili: (021) 30034994
PT HSBC Securities Indonesia Gedung World Trade Center Lantai 4
Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta 12920
Telepon: (021) 29277080/ 30487580
Faksimili: (021) 5719734
PT Kresna Graha Securindo Tbk Kresna Tower, 6th Floor
Parc 18 SCBD
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Telepon: (021) 25557000
Faksimili: (021) 29391950
PT Nikko Securities Indonesia Wisma Indocement 3rd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71
Jakarta 12910
Telepon: (021) 2510125
Faksimili: (021) 2510126
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version32
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
Underwriter
PT OSK Nusadana Securities Indonesia CIMB Niaga Plaza 14th Floor Suite 1401
kini menjadi PT RHB OSK Securities Indonesia Jl. Jend. Sudirman Kav. 25
Jakarta 12920
Telepon: (021) 25986888/ 25986777
PT Standard Chartered Securities Indonesia Menara Standard Chartered, 3rd Floor
Jl. Prof. DR. Satrio No. 164
Jakarta 12930
Telepon: (021) 25551877
Faksimili: (021) 5719734
PT Transasia Securities The East, 36th Floor
kini menjadi PT OCBC Sekuritas Indonesia Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E.3.2. No. 1
Jakarta 12950
Telepon: (021) 57958038
Faksimili: (021) 57958039
Agen Pembayaran
Paying Agent
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1 Lt.5
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Telepon: (021) 52991001
Faksimili: (021) 52991199
PT Nikko Securities Indonesia Wisma Indocement, 3rd floor
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 70-71
Jakarta 12190
Telepon (021) 251-0125
Faksimili (021) 251-012
Faksimili: (021) 29391950
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bab 2.5 | Kaleidoskop BCA Finance 2014Chapter 2.5 | BCA Finance’s Kaleidoscope 2014
JANUARI
• Padatanggal10Januari2014didilaksanakannyaKick Off Meeting
yang diadakan di Hotel Ciputra. Acara ini diikuti oleh kurang
lebih 400 karyawan BCA Finance dari seluruh Indonesia dengan
tema FOCUS1st. Acara ini diisi dengan target bisnis dan rencana
program kerja di tahun 2014. Acara ini juga bertujuan sebagai
pemberi motivasi untuk menyambut pelaksanaan aktivitas kerja
di tahun 2014, sarana sosialisasi program kerja antar divisi, serta
wadah untuk mempertemukan dan mempererat hubungan antar
karyawan PT BCA Finance.
• AcaraKick Off Meeting tersebut dilanjutkan dengan Reward High
Contribution Tour ke Australia sebagai bentuk apresiasi yang
diberikan oleh Manajemen atas prestasi yang telah dicapai oleh
tiap-tiap pejabat manajemen, yaitu pimpinan cabang, unit kerja,
departemen dan divisi. Acara ini dilaksanakan selama 4 hari 3
malam, yaitu dari tanggal 10 – 14 Januari 2014.
JANUARY
• OnJanuary10th, 2014 A Kick Off Meeting was held at Ciputra Hotel.
This event was attended by approximately 400 employees of BCA
FinancefromalloverIndonesiawiththethemeFOCUS1st. This event
discussed the business target and action plan in 2014. The event also
aims as a motivator to welcome the implementation of operations
in 2014, a means of work program socialization between divisions,
as well as a means to bring together and strengthen the relationship
between the employees of PT BCA Finance.
• The Kick Off Meeting event then followed by Reward High
Contribution Tour to Australia as a token of appreciation given by
the Management of the achievements gained by each management
officers, include the heads of branch, operation unit, department and
division. This event took place during 4 days and 3 nights, from 10th
till 14th January 2014.
• Ataskinerjakeuanganyangbaikdanberkesinambungan,
BCA Finance memperoleh apresiasi berupa penghargaan:
> Sepuluh Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2013 “Kategori
Total Aset diatas Rp.500 Miliar dari APPI Awards - Asosiasi
Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada 28 Januari
2014;
> Juara I Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2013 “Kategori
Total Aset diatas Rp.500 Miliar” dari APPI Awards - Asosiasi
Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) ;
> Peringkat II Digital Brand Perusahaan Pembiayaan dari
Infobank Award-Majalah Infobank pada 30 Januari 2014.
• To a good and sustainable financial performance, BCA Finance
gained the following awards:
> Ten Best Finance Company in 2013 with "Total Assets Category
above IDR 500 Billion from APPI Awards - Indonesian Financial
Services Association (APPI) on January 28th, 2014;
> FirstWinnerofBestFinanceCompanyin2013with"TotalAssets
Category above IDR 500 Billion from APPI Awards - Indonesian
Financial Services Association (APPI);
> Second rating of Digital Brand Finance Company from Infobank
Award-Infobank Magazine on January 30th, 2014.
33
Financial HighlightsIKHTISAR /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
FEBRUARI
• Pada Februari 2014, BCA Finance menerima penghargaan dari
Excellent Service Experience Award (ESEAward) 2014 – Bisnis
Indonesia & Carre CCSL sebagai Excellent Service Experience
Award (ESEAward) 2014 “Industri Category: Financing 4W”
MARET
• Untuk mendukung target pelepasan kredit baru dan untuk
mendiversifikasi sumber pendanaan, PT BCA Finance
menerbitkan:
> Surat hutang jangka menengah atau MTN (Medium Term Note)
IV BCA Finance 2014 senilai Rp.120 Miliar dengan penjaminan
dari CGIF untuk investor yang berasal dari Jepang pada 18
Maret 2014;
> Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2014
senilai Rp.500 Miliar pada 27 Maret 2014.
APRIL
• Telah dijalankan 2 (dua) kali meeting review Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) 2014, yaitu :
- RKA kuartal I pada tanggal 16 April 2014;
- RKA kuartal II pada tanggal 19 Agustus 2014.
Kedua meeting RKA tersebut diadakan di Wisma BCA Pondok
Indah. Tujuan dari RKA Review adalah sharing pencapaian
target Key Performance Indicator (KPI) korporasi maupun divisi,
mengidentifikasikan kendala-kendala yang muncul pada target
KPI yang belum tercapai dan memantau inisiatif yang sudah
dijalankan, serta mengidentifikasikan KPI yang perlu ditinjau
kembali.
FEBRUARY
• InFebruary2014,BCAFinancereceivedtheawardofExcellentService
Experience Award (ESEAward) 2014 - Indonesian Business & Carre
CCSL as Excellent Service Experience Award (ESEAward) 2014 for
"IndustryCategory:Financing4W”
MARCH
• Tosupportthereleaseofanewcredittargetandtodiversifyfunding
sources, PT BCA Finance issued:
> BCA Finance 4th Medium Term Notes Year 2014 of IDR 120 Billion
with guarantee of CGIF for investors from Japan on March 18th,
2014;
> BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase year 2014 of IDR 500
Million on March 27th, 2014.
APRIL
• Two(2)timesmeetingonthereviewofWorkPlanandBudge(RKA)
2014, have been carried out, include:
- First quarter RKA on April 16th, 2014;
- Second quarter RKA on August 19th, 2014;
Those two meetings were held at Wisma BCA Pondok Indah.
The purpose of RKA Review is sharing the target achievement of
Key Performance Indicator (KPI) corporate and division, identify
constraints that may arise on unachievable KPI target and monitor
the implemented initiatives, as well as identify the KPI that needs to
be revisited.
• Pada tanggal 4-5April 2014berlangsungprogramReward High
Achiever tour ke Singapur yang diikuti oleh 150 peserta. Program
High Achiever merupakan program pemberian reward yang
diberikan kepada karyawan non-pejabat manajemen yang
memberikan kinerja dan terbaik kepada Perusahaan. Tujuan dari
diadakannya program ini adalah untuk meningkatkan motivasi
kerja karyawan agar kinerjanya tetap terjaga secara maksimal
dalam mencapai target perusahaan dan sebagai bentuk apresiasi
perusahaan kepada karyawan yang berprestasi kerja baik. Acara
ini berlangsung selama tiga hari dua malam dan mendapat
antusias yang hangat dari para peserta.
• On4th till 5th April 2014 the program of Reward High Achiever tour to
Singapore was organized and participated by 150 participants. This
high achiever program is a reward granted to non-officer employees
of management who provide the performance and best to the
Company. This program aims to improve job motivation of employee
in order to keep ongoing maximum performance in achieving the
Company target and as a token of appreciation to employees who
have good achievement. This event took place for three days and two
nights and got a warm enthusiasm of the participants.
34
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
JUNI
• Di tahun2014,BCAFinancemengadakanProgramUndian “Beli
Mobil Berhadiah Mobil”. Program ini merupakan program yang
ditujukan bagi konsumen yang membeli mobil di Bursa Mobil
Surabaya DTC (pada 1 Juni 2014 hingga 28 Februari 2015) dan
Bursa Mobil WTC Mangga Dua (pada 1 Juli 2014 – 28 Februari
2015). Melalui program ini, setiap konsumen yang membeli satu
unit mobil akan secara otomatis memperoleh satu nomor undian
untuk memenangkan sebuah hadiah berupa satu unit mobil.
JUNE
• In2014,BCAFinanceheldaLuckyDrawProgram“BuyingCarPrizing
Car”. The program is intended for consumers who buy the car at
Surabaya Car Stock DTC (on June 1st, 2014 through February 28th,
2015)andCarStockWTCManggaDua(onJuly1st, 2014 till February
28th, 2015). Through this program, every consumer who buys a car
unit will automatically get one lottery number to win a prize in a car
unit form.
• Sebagaibentukperformance review cabang secara periodik oleh
manajemen, serta sebagai forum untuk mengkomunikasikan
permasalahan, ide, maupun sharing pengalaman antar cabang,
maka pada bulan Juni 2014 mulai dijalankan Area Review dan
Branch Visit 2014 yang diadakan pada 10 Cabang BCA Finance,
yaitu Gorontalo, Surabaya, Makassar, Cakranegara, Denpasar,
Jambi, Medan, Pekanbaru, Kudus dan Semarang.
• BCA Finance memperoleh penghargaan “Gold Champion of
Indonesia Wow Brand 2014 Category: Car Leasing dari Indonesia
Wow Brand 2014 - MarkPlus. Inc pada 25 Juni 2014.
JULI
• Pada 2 Juli 2014, BCA Finance memperoleh penghargaan dari
Indonesia Multifinance Award 2013 – Majalah Business Review
dan Majalah Woman Review dengan kategori:
> The Best 2nd Marketing for Indonesia Multifinance Company
> The Best 2nd Information Technology for Indonesia
Multifinance Company
> The Best 3rd Finance for Indonesia Multifinance Company
> The Best 3rd Non Listed Company with Asset > Rp.5T
• Pada21Juli2014,Perusahaanmemperolehpenghargaansebagai
The 1st Champion of Indonesia Original Brand 2014 Product
Category: Car Financing dari Majalah SWA
AGUSTUS
• BCAFinancebersamadenganAsosiasiPerusahaanPembiayaan
Indonesia (APPI) menyelenggarakan Literasi Keuangan di
kota Balikpapan pada 12 hingga 14 Agustus 2014. Adapun
• As a form of branch performance review on a periodical basis by
management, as well as a forum to communicate concerns, ideas,
or sharing experience between branch, then on June 2014 an
Area Review and Branch Visit 2014 was started to implement at 10
BCA Finance Branches, include Gorontalo, Surabaya, Makassar,
Cakranegara, Denpasar, Jambi, Medan, Pekanbaru, Kudus and
Semarang.
• BCAFinanceawarded"GoldChampionofIndonesiaWowBrand2014
Category:CarLeasingfromIndonesiaWowBrand2014-MarkPlus.
Inc on June 25th, 2014.
JULY
• OnJuly2nd, 2014, BCA Finance received an award from the Indonesian
Finance Multifinance Award 2013 - Business Review Magazine and
WomanReviewMagazinebyfollowingcategory:
> The Best 2nd Marketing for Indonesia Multifinance Company
> The Best 2nd Information Technology for Indonesia Multifinance
Company
> The Best 3rd Finance for Indonesia Multifinance Company
> The Best 3rd Non Listed Company with Asset > Rp.5T
• OnJuly21st, 2014 the Company received an award as The 1st Champion
of Indonesia Original Brand 2014 Product Category: Car Financing
fromSWAMagazine.
AUGUST
• BCA Finance together with the Indonesian Financial Services
Association (APPI) organized a Financial Literacy in Balikpapan on
August 12th till 14th, 2014. The event was organized as an effort to fulfill
35
Financial HighlightsIKHTISAR /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
SEPTEMBER
• BCA Finance ikut memeriahkan IIMS (Indonesian International
Motor Show) 2014 yang diadakan di Jakarta International Expo
pada tanggal 18 – 28 September 2014. Perusahaan menyambut
dan menghadiri acara otomotif terbesar 2014 ini melalui kerja
sama dengan beberapa ATPM rekanan.
SEPTEMBER
• BCAFinancealsoenlivenedtheIIMS(IndonesianInternationalMotor
Show) 2014 held in Jakarta International Expo on September 18th till
28th, 2014. The Company welcomed and attended the 2014 largest
automotive event by collaboration with several partner ATPMs.
• Perusahaansangatmenyadaripentingnyasetiappelangganbagi
BCA Finance. Guna memperingati Hari Pelanggan Nasional yang
jatuh pada tanggal 4 September 2014, BCA Finance membagikan
hadiah kepada pelanggan di kantor pusat dan seluruh kantor
cabang.
OKTOBER
• Perusahaan menyelenggarakan Operational Review XV pada
13 – 15 Oktober 2014 bertempat di kantor pusat, Wisma BCA
Pondok Indah. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan
pemahaman atas kebijakan yang telah ditetapkan serta untuk
mengoptimalkan kerjasama, koordinasi, dan komunikasi yang
efektif antara unit kerja yang ada di Divisi National Operation baik
yang berada di kantor pusat maupun di kantor cabang. Dalam
acara ini turut diselenggarakan pelatihan dengan tema “Leading
at the Speed of Trust” untuk meningkatkan kualitas leadership
Branch Operation Head sebagai penanggungjawab kegiatan
operasional cabang dalam hal memelihara kredibilitas dan
• TheCompanyiswellawareoftheimportanceofeachcustomerfor
BCA Finance. To commemorate National Customer Day which fell on
September 4th, 2014, BCA Finance distributed gifts to the customer at
the head office and all branch offices.
OCTOBER
• TheCompanyorganizedtheFifteenthOperationalReviewMeeting
held on October 13th till 15th,2014atheadoffice,WismaBCAPondok
Indah. This event aims to harmonize an understanding of the defined
policies and to optimize effective cooperation, coordination, and
communication between working units in the National Operation
Division both in a head office and branch offices. In the event it was
also organized a training with the theme “Leading at the Speed
of Trust” in order to improve the leadership quality for Branch
Operation Head as a person in charge of branch operations in
terms of maintaining the credibility and trust in the good working
relationships with internal and external parties, so that the optimal
penyelenggaraan acara ini sebagai upaya pemenuhan kewajiban
Perusahaan terhadap peraturan OJK dalam hal perlindungan
konsumen melalui pemberian edukasi kepada masyarakat.
the Company's obligations to the FSA rules in terms of consumer
protection through the provision of education to the community.
36
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
kepercayaan dalam hubungan kerja baik dengan pihak internal
maupun eksternal, sehingga kinerja yang dihasilkan optimal.
performance was generated.
• Pada tanggal 22Oktober 2014diadakanAcaraPlanning Session
di Jakarta yang dihadiri oleh jajaran Direksi, Deputy Director,
Division Head dan Regional Manager (RM). Tujuan acara Planning
Session adalah untuk meninjau ulang kondisi makro global dan
nasional, mendiskusikan dan mematangkan strategi inisiatif
beserta rencana kerja dari korporat, direktorat dan divisi untuk
jangka pendek dan jangka panjang serta mematangkan target
korporasi dan target bisnis tahun mendatang.
• Guna mendekatkan diri dengan konsumen, BCA Finance
meluncurkan BCA Finance Aps pada 8 Oktober 2014. Aplikasi
ini berbentuk simulator kredit yang dapat diakses masyarakat
melalui smart phone.
• Perusahaan kembali menyelenggarakan Gathering KKB BCA
Autoshow di kota Bandung pada 25 hingga 26 Oktober 2014.
Acara ini merupakan auto show, menampilkan lebih dari 150
kendaraan di mana tidak hanya memajang kendaraan tetapi
juga terdapat fasilitas test drive. Acara ini dihadiri sekitar dua ribu
pengunjung.
• OnOctober22nd, 2014 an Event of the Planning Session was organized
in Jakarta, attended by Board of Directors, Deputy Director, Division
Head and Regional Manager (RM). This Planning Session event aims
to review the national and global macro conditions, discuss and
finalize the initiative strategy and corporate work plan, directorates
and divisions for short-term and long-term targets and finalize the
corporate and business targets for next year.
• In order to get closerwith consumers, BCA Finance launched BCA
Finance Apps on October 8th, 2014. This application is a loan simulator
form that can be accessed by the community via smart phone.
• The Company held the Gathering of KKB BCA Autoshow again in
Bandung on October 25th till 26th, 2014. This event is an auto show,
displaying more than 150 vehicles in which not only displaying
the vehicle but also a test drive facility. This event was attended by
around two thousand visitors.
NOVEMBER
• Pada12November2014,BCAFinancemenyelenggarakanacara
Mancing Bersama yang dihadiri oleh showroom-showroom
rekanan BCA Finance. Acara ini diselenggarakan di Godong Ijo,
Depok. Dengan diselenggarakannya acara ini, komunikasi dan
hubungan baik antara BCA Finance dengan showroom-showroom
semakin berkualitas.
NOVEMBER
• On November 12th, 2014, BCA Finance organized an event Joint
Fishing participated by partner showrooms of BCA Finance. This
event was carried out at Godong Ijo, Depok. By convening this event,
communication and good relationship between BCA Finance and
showrooms is increasingly qualified
37
Financial HighlightsIKHTISAR /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
• Credit Protection Prima merupakan produk kerjasama antara
BCA Finance dengan BCA Life yang mana diperkenalkan pada
acara ceremonial tanggal 5 November 2014 di Hotel Indonesia
Kempinski. Penyelenggaraan acara ini sebagai peresmian partner
maskapai asuransi credit protection baru.
• Premium Protection Credit is a product of cooperation between
BCA Finance and BCA Life being introduced at the ceremony event
on November 5th, 2014 at Indonesia Kempinski Hotel. This event was
organized as the opening of insurance company partners for new
credit protection.
• Di tahun 2014, BCA Finance kembali menggulirkan program
Beasiswa yang keenam, setelah sukses Program Beasiswa BCA
Finance tahun 2009 hingga 2013. Program Beasiswa BCA Finance
2014 disambut antusias oleh mahasiswa dari berbagai Perguruan
Tinggi di Indonesia, hal tersebut ditandai dengan masuknya
aplikasi lebih dari 40.000 selama 1 bulan masa pendaftaran.
Tujuan acara ini adalah :
1. Awarness PT BCA Finance kepada masyarakat melalui program
Corporate Social Responsibility (CSR);
2. Meningkatkan forum komunikasi antara pemenang dengan
BCA Finance ; dan
3. Press Release untuk tujuan awarness BCA Finance kepada
masyarakat
• BCAFinancememperolehpenghargaan sebagaiTheWinnerof
SPEx2 Award 2014 The Best in Four - Wheel Leasing Industry dari
SPEx2 Award 2014 pada 17 November 2014.
• In2014,BCAFinanceproceededagainthesixthScholarshipprogram,
after a successful Scholarship Program of BCA Finance in 2009 and
2013. This 2014 Scholarship Program of BCA Finance is enthusiastically
welcomed by students from various universities in Indonesia, it is
marked by the inclusion of more than 40.000 applications during the
first months of the registration period. The purpose of this event is:
1. Awareness of PT BCA Finance to the community through the
program of Corporate Social Responsibility (CSR);
2. To increase a communication forum between the winner and
BCA Finance; and
3. Press Release for the purpose of BCA Finance awareness to the
community
• BCAFinancereceivedanawardasTheWinnerofSPEx2Award2014
TheBestinFour-WheelLeasingIndustryfromSPEx2Award2014on
November 17th, 2014.
Guna memastikan pengembangan pengetahuan setiap Insan
Perusahaan, peningkatan kualitas komunikasi dan kerja sama serta
pelayanan kepada stakeholder, BCA Finance menyelenggarakan
berbagai pelatihan sepanjang tahun 2014.
Seiring dengan pertumbuhan bisnis, BCA Finance membutuhkan
tenaga kerja yang handal dan terampil. Perusahaan beberapa kali
mengadakan seleksi penerimaan tenaga kerja baru di beberapa
kota di seluruh Indonesia.
To ensure the development of knowledge every Company personnel,
improve the quality of communication and collaboration and service to
stakeholders, BCA Finance organized various training throughout 2014.
In line with business growth, BCA Finance needs a reliable and skilled
workforce. The Company organized a selection of new staff recruitment
several times in various cities across Indonesia.
38
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
03
LAPORAN MANAJEMENMANAgEMENT’S REPORT
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Kepada Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang
terhormat,
Gejolak ekonomi, politik dan budaya mewarnai tahun 2014 yang
menjadikannya tahun yang sangat menantang bagi para pelaku
usaha di Indonesia. Pemulihan ekonomi AS, sebagai motor ekonomi
global, mendorong normalisasi kebijakan moneter The Fed dan
apresiasi dolar AS yang menguat terhadap hampir seluruh mata
uang dunia. Indonesia pun sempat dibayangi risiko kembalinya
modal asing. Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Indonesia
masih berjalan lambat di Tahun 2014. Namun membanggakan
Dear honorable Stakeholders and Shareholders,
Economic, political and cultural turmoil tinted the Year 2014 making
it a very challenging year for business players in Indonesia. The
U.S. economic recovery, as the global economic engine, pushes the
normalization of the fed monetary policy and the appreciation of the
U.S. strongdollar to themostcurrenciesaround theworld. Indonesia
had a chance to be overshadowed by the risk of foreign capital return.
Indonesia's economic growth and recovery still runs slow in 2014.
However, it is proud of that the Indonesian leadership transition is
Bab 3.1 | Laporan Dewan KomisarisChapter 3.1 | Report From Board Of Commissioners
"Walaupun tahun 2014 adalah tahun yang cukup sulit, kembali Direksi BCA Finance dan seluruh jajarannya berhasil melewati dengan baik."
"Although year 2014 is quite tough year, Board of Director of BCA Finance and its management, once again, was successful in showing a good performance."
40
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
bahwa transisi kepemimpinan Indonesia berhasil dilaksanakan
secara damai dan kondusif.
Penghujung tahun 2014, diwarnai gejolak politik dan juga ekonomi.
Setelah melalui berbagai perdebatan, akhirnya Presiden Joko
Widodo menaikan harga BBM bersubsidi. Kebijakan kenaikan harga
BBM itu kemudian dibuntuti kenaikan suku bunga acuan (BI rate)
dari 7,50% menjadi 7,75%. Kebijakan ini ditempuh dalam rangka
memastikan tekanan inflasi setelah kenaikan harga BBM tetap
terkendali. Semuanya itu menjadi tantangan bagi para pelaku bisnis
di Indonesia.
Penilaian Dewan Komisaris Atas Kinerja Direksi
Rencana strategis dan program-program kerja yang telah disusun
Dewan Direksi di tahun 2014 menitikberatkan pada: pengembangan
Perusahaan stabil dan berkesinambungan. Walaupun tahun 2014
adalah tahun yang cukup sulit, kembali Direksi BCA Finance dan
seluruh jajarannya berhasil melewati dengan baik. Penyaluran
Pembiayaan Baru mengalami penurunan tetapi pertumbuhan laba
Perusahaan naik 7% dari tahun lalu dan berhasil menembus angka
Rp. 1 Triliun dan angka NPL Perusahaan tetap dapat dipertahankan
dibawah 1%. Dewan Komisaris menilai kinerja Direksi di tahun 2014
sangat baik dan kami yakin prestasi ini dapat terus dipertahankan
untuk tahun-tahun mendatang.
Tata Kelola Perusahaan
Selama tahun 2014 Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan
secara aktif dan berkala khususnya dalam pelaksanaan tata kelola
Perusahaan yang baik, yang menjadi keharusan dalam melindungi
Perusahaan dan kepentingan para pemangku kepentingan. Dalam
memastikan bahwa seluruh mekanisme pengawasan berfungsi
secara optimal Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
Komite Audit telah memberikan dukungan yang aktif dan efektif
kepada Dewan Komisaris dalam kapasitasnya sebagai pengawas.
Dewan Komisaris melaporkan bahwa Tata Kelola Perusahaan (Good
Corporate Governance – GCG) telah dijalankan sesuai dengan best
practices maupun Hukum dan Peraturan yang berlaku. Nilai-nilai
transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi
dan kewajaran telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
budaya BCA Finance.
Dalam tugas dan tanggungjawabnya sebagai Pengawas, Dewan
Komisaris selalu menjaga komunikasi yang baik dengan seluruh
Jajaran Direksi dan secara bersama berkomitmen untuk mencapai
successfully implemented in a peaceful and conducive.
At the end of 2014, tinted by political turmoil and also economic. After
somedebates,thePresidentJokoWidodoultimatelyraisedthepriceof
subsidized fuel. The policy of fuel price escalation was then followed
by an increase in the benchmark interest rate (BI rate) from 7,50% into
7,75%. This policy is adopted in order to ensure the inflation pressure
after fuel price increase is under control. All this becomes a challenge for
business players in Indonesia.
Board of Commissioners’ Assessment toward Board of Directors’ Performance
Strategic plans and work programs the Board of Directors prepared
in 2014 focusing on: the development of stable and sustainable
Company. Although year 2014 is quite tough year, Board of Director
of BCA Finance and its management, once again, was successful in
showing a good performance. The new finance has decreased but the
Company’s net income growth has increased about 7% compare to
last year performance, achieve IDR 1 trillion and NPL was maintained
below 1%. Board of Commissioners is highly appreciated the excellent
performance of the Board of Directors in year 2014 and sure that those
achievement can be maintained in the following years.
Good Corporate Governance
Board of Commissioners have done effective and continuous control
especially in the implementation of good corporate governance,
which is a necessity in protecting the Company and interests of the
stakeholders. In making sure that the whole mechanism of supervision
optimally functions Board of Commissioners is assisted by an Audit
Committee.
The Audit Committee has provided an active and effective support
to the Board in their capacity as supervisory board. Board of
Commissioners reported that the Good Corporate Governance (GCG)
has been implemented in accordance with best practices and applicable
laws and regulations. The values of transparency, accountability,
responsibility, independence and fairness have become an integral part
of BCA Finance culture.
In their duty and responsibility as the Supervisory, the Board of
Commissioners always keeps good communication with the Board
of Directors, and jointly committed to achieve quality growth by
41
Management’s ReportLAPORAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
pertumbuhan Perseroan yang berkualitas dengan menetapkan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perseroan yang baik dalam setiap
Kegiatan Usaha Perseroan pada seluruh tingkatan/jajaran
organisasi.
Perubahan Manajemen
Pada tahun 2014 tidak terdapat perubahan susunan Dewan
Komisaris dan Komite Audit.
Pandangan Atas Prospek Perusahaan
Kondisi ekonomi yang belum stabil menjadi ujian berat bagi
industri pembiayaan khususnya potensi kemungkinan naiknya BI
rate, jika Bank Sentral Amerika Serikat menaikan suku bunganya dan
Depresiasi Nilai Rupiah yang masih berlanjut. Selain itu, persaingan
dalam industri pembiayaan semakin ketat. Semua itu menjadi ujian
sekaligus pembuktian konsistensi BCA Finance sebagai perusahaan
terkemuka di Indonesia. Peluang usaha masihlah luas, baik dari sisi
perkembangan industri otomotif, kebutuhan masyarakat maupun
kondisi persaingan dalam industri pembiayaan sendiri. Ditambah
lagi, industri pembiayaan mempunyai peluang melebarkan sayap
bisnisnya dengan diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan,
yang meliputi pembiayaan modal kerja, pembiayaan sektor
infrastruktur, pembiayaan multiguna serta kegiatan fee base.
Dewan komisaris bangga melihat BCA Finance berada pada
posisi yang sangat baik dan selalu dapat melewati segala dampak
Ekonomi Domestik dan Global. Hal tersebut dimungkinkan berkat
Strategy dan Improvement yang terus dilakukan oleh Direksi di
dalam pendekatan hubungan dengan nasabah dan ditambah
penekanan budaya disiplin dan kerjasama Tim dari seluruh
Jajaran BCA Finance. Dengan dukungan dan sinergi dengan PT
Bank Central Asia Tbk sebagai Perusahaan Induk, kami yakin BCA
Finance mampu untuk terus meningkatkan kinerja Perusahaan dan
meningkatkan pelayanan kepada nasabah khususnya.
Apresiasi
Atas nama Dewan Komisaris kami ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada seluruh pemegang saham, mitra bisnis, nasabah, dan
seluruh pemangku kepentingan lainnya yang telah memberikan
kepercayaan dan dukungan yang begitu besar bagi perkembangan
BCA Finance sampai saat ini. Kiranya kerjasama yang telah terjalin
selama ini dapat terus ditingkatkan pada masa yang akan datang.
implementation of Good Corporate Governance principals in every
business activities in all level of organization.
Change in Management
There was no change in Board of Commissioners’ and Audit Committee’s
structures in year 2014.
Future Growth Direction
Unstable economic condition becomes a severe test for the finance
industry, especially the possibility of BI rate increase, as the result if the
Fed increases the interest rate and depreciation of Indonesia Rupiah
Currency continue. On the other side, the competition in the finance
industry getting tighter. All of it become a test and also a verification of
BCA Finance consistency as one of the leading company in Indonesia.
Business opportunity still wide, either from automotive industry
growth, the society’s need and also the competition in the finance
industry itself. In addition, finance industry has opportunity to widen its
business by the issuance of Financial Services Authority Regulation, that
covering financing of working capital, financing in infrastructure sector,
multifunction financing and fee base activity.
The Board of Commissioners proud that BCA Finance stand in very good
position and always can surpass all the impacts of Domestic and Global
economic condition. That is possible by the continuity implementation
of strategy and improvement done by The Board of Directors in
improving the relationship with customer and also highlighting the
discipline and teamworkwith all themember of BCA Finance.With
support and synergy with PT Bank Central Asia, Tbk. as parent company,
we sure that BCA Finance capable to improve its company performance
and service to the customer.
Appreciation
On Board of Commissioners behalf we would like to express our
gratitude to all shareholders, business partners, customers, and all
other stakeholders that until now giving big trust and support for BCA
Finance’ development. During this whole time, the good relationship
that has bind up hopefully can be improved in the future.
42
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Selanjutnya kami juga memberikan apresiasi kepada Direksi,
segenap jajaran manajemen dan seluruh karyawan BCA Finance
yang telah bekerja keras untuk mendukung pertumbuhan bisnis
Perusahaan. Semoga prestasi yang telah diraih dapat terus
dipertahankan dan ditingkatkan pada masa mendatang.
Ricki ImmanuelPresiden Komisaris/President Commissioner
We also give appreciation to the Board of Directors, all levels of
management and all employees of BCA Finance who have worked
hard to support the business growth of the Company. Hopefully the
achievements can be maintained and improved in the future.
43
Management’s ReportLAPORAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Para pemegang saham yang kami hormati,
BCA Finance (BCAF) dengan berbagai gejolak ekonomi,
politik dan persaingan dalam industri pembiayaan yang
kian sengit, mampu mempertahankan kinerjanya secara
berkesinambungan di tahun 2014. Ketahanan Perusahaan
tercermin pada konsistensi pertumbuhan keuangan
Perusahaan secara keseluruhan.
Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan sekaligus
perjuangan dari setiap insan Perusahaan. Semua ini dalam upaya
mempertahankan keunggulan Perusahaan terutama dalam
Dear honorable shareholders,
BCA Finance (BCAF) with turmoil of economic, political and
competition in the finance industry that increasingly intense, is
able to maintain its sustainable performance in 2014. Resilience
of the Company is reflected on the Company's financial growth
consistency as a whole.
Year 2014 was a year full of challenge as well as the struggle of every
member of the Company. This is an effort to maintain the Company's
excellence especially in competitiveness amid the financing business
Bab 3.1 | Laporan Dewan DireksiChapter 3.1 | Board Of Directors’ Report
"Di tahun 2014, Perusahaan senantiasa meningkatkan daya saing, yaitu dengan menonjolkan keunggulan Perusahaan, mempererat sinergi dengan BCA, memperluas jaringan, mengembangkan Insan Perusahaan, dan memperkuat eksekusi strategi di lapangan."
"In 2014, the Company continued to improve competitiveness, by highlighting the Company's excellence, strengthening synergies with BCA, expanding the network, developing the Company Personnel, and strengthening the strategy execution in the field."
44
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
daya saing di tengah sengitnya bisnis pembiayaan. Di tahun
2014, Perusahaan berupaya untuk membangun perbaikan secara
konsisten di segala aspek guna mewujudkan visi-misi Perusahaan.
Perusahaan mempercayai kesuksesan dibangun mulai dari
perbaikan sedikit demi sedikit dan terus menerus. Pertumbuhan
berkesinambungan kinerja keuangan Perusahanaan disadari betul
sebagai motivasi dalam menyongsong tahun 2015.
Strategi Perusahaan
BCA Finance tetap fokus pada empat strategi utama, yaitu operational
excellence, most competitive price, prudent dan mutual relationship.
Di tahun 2014, Perusahaan senantiasa meningkatkan daya saing,
yaitu dengan menonjolkan keunggulan Perusahaan, mempererat
sinergi dengan BCA, memperluas jaringan, mengembangkan Insan
Perusahaan, dan memperkuat eksekusi strategi di lapangan.
Keunggulan utama Perusahaan, yaitu menawarkan bunga bersaing
dengan proses cepat, merupakan strategi efektif dalam menjaring
kebutuhan pembiayaan masyarakat. Tidak hanya itu, pengenalan
citra baik BCA Finance akan proses yang mudah dan cepat di mata
masyarakat pun ditingkatkan melalui sinergi dengan BCA. Seluruh
bagian Perusahaan bersinergi dan bekerja sama dalam menerapkan
strategi seperti:
• sumberpendanaanmurahdanterdiversifikasi;
• prosesefisiendengandukungansisteminformasi;
• sumberdayamanusiahandaldanterampil;dan
• mampu menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi
pelanggan baik dalam pengajuan kredit maupun pembayaran
angsuran.
Pelayanan merupakan kunci utama dalam menciptakan loyalitas
pelanggan. Hal ini dapat terwujud dengan sumber daya manusia
berkualitas yang handal, profesional dan memiliki integritas tinggi.
Insan-insan Perusahaan dilatih dan dikembangkan potensinya guna
menjadi ujung tombak Perusahaan dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada pelanggan dan juga mitra usaha. Komitmen dan
disiplin dalam eksekusi juga digalakkan untuk menjadi bagian
penting dalam budaya Perusahaan. Insan Perusahaan pun senantiasa
melakukan perbaikan di berbagai sisi. Kami juga menyadari betul
hubungan dengan mitra usaha merupakan bagian penting dari
kesuksesan Perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan senantiasa
menjaga hubungan baik dan kepercayaan, serta kepuasan baik
dengan pelanggan maupun mitra usaha.
Pencapaian Tahun 2014
BCA Finance memiliki jaringan yang tersebar di berbagai wilayah di
Indonesia untuk menjangkau konsumen dan dealer/showroom. Kini
intense. In 2014, the Company attempted to build a consistent
improvement in all aspects in order to realize the Company's vision
and mission. The Company believes that success is built starting from
gradual and continuous improvement. Sustainable growth of the
Company's financial performance is well recognized as a motivation in
facing 2015.
Corporate Strategy
BCA Finance keeps focusing on four main strategies, include operational
excellence, most competitive price, prudent and mutual relationship.
In 2014, the Company continued to improve competitiveness, by
highlighting the Company's excellence, strengthening synergies with
BCA, expanding the network, developing the Company Personnel, and
strengthening the strategy execution in the field.
The main Company's excellence lies in offering competitive interest with
a quick process, is an effective strategy in attracting financing needs in
the community. Not only that, good image recognition of BCA Finance
about easy and quick process in the eyes of the community is enhanced
through synergy with BCA. All parts of the Company are synergy and
work together in implementing the strategy such as:
• cheapanddiversifiedfundingsources;
• efficientprocesswiththesupportofinformationsystem;
• reliableandskilledhumanresources;and
• able to bring the ease and comfort for customer both in credit
application and installment payment.
Service is key in creating customer loyalty. This can be realized by
qualified human resources that are reliable, professional and have high
integrity. The Company's Personnel are trained and developed of their
potency to be a spearhead of the Company in delivering best service
to customers and business partners. Commitment and discipline in
execution is also encouraged to be an important part of the corporate
culture. The Company's Personnel also continue to make improvements
inallaspects.Wearealsowellawareoftherelationshipwithbusiness
partners is an important part of the success of the Company. Therefore,
the Company continues to maintain good relationship and trust, and
satisfaction with customers and business partners.
Year 2014 Achievement
BCA Finance has a network scattered across various regions in Indonesia
to reach consumers and dealers/showrooms. We possess 59 branch
45
Management’s ReportLAPORAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
kami memiliki 59 cabang yang tersebar di 54 kota dan 27 provinsi di
Indonesia. Melalui perjuangan dan kerja keras serta didukung oleh
optimisme dan konsistensi, Perusahaan memperoleh hasil sebagai
berikut:
• Dari sisi pencapaian operasional, BCAF berhasil membukukan
pembiayaan baru mencapai Rp22.612 miliar. Dengan berbagai
tantangan sepanjang tahun 2014, pembiayaan baru mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp26.921 miliar.
• Portofolio aset kelolaan Perusahaan relatif sama dengan tahun
sebelumnya, yaitu sebesar Rp 35.619 miliar. Stabilnya portofolio
aset kelolaan Perusahaan menunjukkan kemampuan Perusahaan
dalam menjaga kinerja yang baik dan berkesinambungan.
• Tidak hanya itu, Perusahaan mampu menjaga Non Performing
Loan (NPL) tetap di bawah 1%, yaitu sebesar 0,96%. Risiko kredit
Perusahaan ini diukur melalui NPL - rasio seluruh saldo piutang
yang menunggak lebih dari 30 hari terhadap total aset kelolaan
(sisa pokok hutang). Sedangkan jika diukur, rasio NPL dengan
kondisi piutang yang menunggak lebih dari 90 hari adalah sebesar
0,33%. Hal ini membuktikan bahwa Perusahaan melakukan
pengelolaan kredit dengan menjalankan prinsip kehati-hatian,
berhasil mengantisipasi dan melakukan mitigasi yang tepat
dalam meminimalkan risiko kredit yang mungkin terjadi.
• Darisisipencapaiankeuangan,Perusahaanberhasilmembukukan
Laba bersih mencapai Rp.1.001 miliar, meningkat 7,04% dibanding
tahun sebelumnya dan melampaui target yang besarnya adalah
Rp. 945 miliar. Kinerja keuangan yang baik ini menunjukkan bahwa
Perusahaan mampu mengoptimalkan pendapatan Perusahaan
yang bersumber dari bunga dan non-bunga.
Kendala-Kendala
Pada tahun 2014, BCA Finance menghadapi kendala umum,
berasal dari kondisi eksternal, yang umumnya dialami oleh seluruh
perusahaan pembiayaan. Suku bunga kredit yang relatif tinggi,
ketatnya likuiditas perbankan, gejolak politik dan kenaikan harga
BBM di penghujung tahun 2014 mendorong meningkatnya inflasi
dan kemudian berdampak pada perlambatan pertumbuhan
ekonomi yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Kondisi
tersebut memberikan pengaruh baik dari sisi penjualan maupun
risiko kredit. Terutama dalam bisnis pembiayaan, tingkat suku
bunga memberikan pengaruh signifikan. Meningkatnya inflasi
mendorong Bank Indonesia untuk meningkatkan suku bunga acuan
yang diikuti oleh industri perbankan dan industri keuangan lainnya.
Dalam bisnis pembiayaan suku bunga memiliki pengaruh baik dari
sisi penjualan maupun risiko kredit.
Pemerintah pun menerbitkan beberapa peraturan yang
mempengaruhi peta persaingan industri pembiayaan. Perusahaan
pun senantiasa berupaya memenuhi dan patuh pada peraturan
yang berlaku. Berbagai tantangan tersebut mampu Perusahaan
offices scattered in 54 cities and 27 provinces in Indonesia. Through
struggle and hard work, supported by optimism and consistency, the
Company gained the following outcomes:
• Intermsofoperationalachievement,BCAFmanagedtorecordanew
financingofIDR22.612billion.Withvariouschallengesduring2014,
new financing decreased compared to 2013 amounted to IDR 26.921
billion.
• Managed asset portfolio the Company managed was relatively
the same as prior year, amounted to IDR 35.619 billion. The stable
portfolio the Company managed showing the Company's ability to
maintain good and sustainable performance.
• Not only that, the Company is capable of maintaining Non
Performing Loan (NPL) still under 1%, amounting to 0,96%. The
Company's credit risk is measured by NPL - the ratio entire overdue
receivables balance more than 30 days to total manageable assets
(the remaining principal of debt). Meanwhile the NPL ratio mesured
by overdue receivable more than 90 days condition, it is equal to
0,33%. This proves that the Company is doing credit management
by running the precautionary principle, successfully anticipating and
right mitigating in minimizing credit risk that may occur.
• Intermsoffinancialachievement,theCompanyrecordsanetProfit
of IDR 1.001 billion, an increase of 7,04% over the prior year and
exceeds the target amount of IDR 945 billion. This sound financial
performance shows that the company is able to optimize the revenue
from interest and non-interest revenue.
Obstacles
In 2014, BCA Finance encountered common problem, came from
external condition, which in general entire company financing
experienced. A relative high interest rate of credit, tight bank liquidity,
political turmoil and rising of fuel price at the end of 2014 encouraged
the increasing inflation and then had an impact on slowing economic
growth that might affect people's purchasing power. This condition
provides a good effect in terms of sales and credit risk. Mainly in
financing business, interest rates provide a significant impact. Rising
inflation prompts Bank Indonesia to raise its benchmark interest rate,
followed by the banking industry and other financial industries. In
financing business interest rates have an effect both in terms of sales
and credit risk.
The government also issues several regulations affecting the competitive
landscape of the finance industry. The Company constantly meets
and complies with applicable regulation. The Company are managed
to go through those challenges, of course with hard work, focus and
46
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
lalui dengan baik, tentulah dengan kerja keras, fokus dan konsisten
dalam penerapan strategi.
Pandangan Atas Prospek Perusahaan
BCA Finance tetap optimis menyongsong tahun 2015 walaupun
persaingan semakin ketat dan diproyeksi diwarnai gejolak ekonomi.
Meneropong kinerja industri otomotif dalam lima tahun terakhir
dan prospek perkembangannya, BCA Finance sebagai perusahaan
pembiayaan yang memfokuskan bisnisnya pada pembiayaan
konsumen khususnya mobil, menyadari besarnya potensi bisnis di
bidang pembiayaan ini. Penjualan mobil baru nasional tahun 2015
diproyeksikan oleh Gaikindo antara relatif sama dengan tahun
2014, yaitu 1,2 juta hingga 1,3 juta unit. Pertumbuhan ekonomi
ditargetkan pemerintah berada di level 5,6% hingga 5,8%. Baik
dari sisi peningkatan kesejahteraan penduduk dan komposisi
demografi, keduanya menunjukan potensi, yakni masih besarnya
kebutuhan pembiayaan khususnya dalam memfasilitasi pengadaan
sarana transportasi seperti mobil. Di sisi lainnya, era suku bunga
tinggi masih berlanjut yang menjadi tantangan bagi perkembangan
industri pembiayaan.
Fokus utama Perusahaan pada tahun 2015 maupun tahun-tahun
mendatang tentulah pada kekuatan penguasaan pasar terutama
pada segmen-segmen yang memberikan profitabilitas tinggi.
Seluruh strategi, rencana kerja, dan target Perusahaan bertujuan
mewujudkan visinya, yaitu “Menjadi perusahaan terkemuka
dalam industri pembiayaan di Indonesia yang memberikan NILAI
TERBAIK kepada para stakeholders”. Penguasaan pasar diperkuat
baik dengan kecepatan proses bisnis, keunggulan produk hingga
senantiasa menciptakan loyalitas pelanggan. BCA Finance konsisten
menawarkan bunga kompetitif, proses cepat dan menjaga loyalitas
pelanggannya, serta menyadari ini sebagai kekuatan utama
menjaring kebutuhan pembiayaan kendaraan khususnya mobil.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Perusahaan meyakini bahwa pencapaian kinerja Perusahaan
juga merupakan hasil dari penerapan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik – Good Corporate Governance (GCG) secara
konsisten dan berkelanjutan. Tata kelola perusahaan yang baik
memberikan arahan dan panduan dalam pengelolaan aset
dan Perusahaan secara keseluruhan. Tidak hanya cukup untuk
mematuhi aturan, tata kelola perusahaan juga mendorong
Perusahaan dan setiap Insan Perusahaan yang terlibat di dalamnya
untuk menjalankan seluruh kegiatannya sesuai dengan etika bisnis,
budaya Perusahaan, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian internal,
manajemen risiko, whistleblowing system dan berbagai prosedur
sebagai bagian dari penerapan GCG. BCA Finance melaksanakan
consistent in the implementation of the strategy.
Overview of Company Prospect
BCA Finance keeps optimistic to welcome 2015 despite the competition
is increasingly intense and projected under the spectrum of economic
turmoil. Observing the performance of the automotive industry in the
last five years and the development prospects, BCA Finance as a finance
company focusing its business on consumer financing, especially cars,
realizes the enormous potential of this business in financing. National
new car sales in 2015 are projected by Gaikindo between relatively
similar to 2014, which is 1,2 million to 1,3 million units. Economic growth
is targeted by the government at the level of 5,6% to 5,8%. In terms of
improving the population welfare and demographic composition, both
show potential, in which the need of financing, especially in facilitating
the provision of means of transportation such as cars is still high. On the
other hand, the era of high interest rates still continues to be a challenge
for the development of the finance industry.
The key focus of the Company in 2015 and the coming years would
have been on the strength of market share particurally in high
profitable segments. The whole strategy, work plan, and the target
of the Company aim to realize its vision, "Being a leading Company
in the finance industry in Indonesia delivering BEST VALUE to the
stakeholders”.Market share is strengthenedby the speedof business
process, product excellence to continuously create customer loyalty.
BCA Finance consistently offers competitive interest rates, fast process
and maintain its customer loyalty, as well as realizes this as a major
force to capture the need of financing vehicles, mainly cars.
Good Corporate Governance Implementation
The Company believes that the achievement of the Company's
performance is also a result of implementing the principles of Good
Corporate Governance (GCG) consistently and continuously. Good
corporate governance provides direction and guidance in the
management of assets and the Company as a whole. Not just enough
to comply with the rules, corporate governance also encourages
the Company and each Company personnel involved therein to run
their entire operations under business ethics, Corporate culture, and
principles of good corporate governance.
The Company has applied an internal control system, risk management,
whistleblowing system and various procedures as part of GCG
implementation. BCA Finance implements and continues to improve
47
Management’s ReportLAPORAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
dan terus berusaha menyempurnakan penerapan GCG dengan
standar prinsip tata kelola perusahaan (best practice) yang menganut
prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi
dan kewajaran
Perubahan Anggota Direksi
Pada tahun 2014 tidak terdapat perubahan susunan Dewan Direksi.
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas prestasi kinerja
BCA Finance yang baik di tahun 2014. Saya mewakili Dewan
Direksi menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada seluruh jajaran manajemen dan Insan BCA Finance atas
jerih payah, kerja keras, dedikasi, dan komitmen dalam upaya
meningkatkan nilai perusahaan selama tahun 2014. Dewan Direksi
juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada para pemegang
saham, investor obligasi, kreditur, pelaku usaha otomotif, rekanan
maskapai asuransi, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk
konsumen dan masyarakat atas dukungan, kepercayaan, loyalitas
dan komitmen yang telah diberikan kepada Perusahaan sehingga
BCA Finance dapat mewujudkan kinerja terbaik. Semoga Tuhan
Yang Maha Kuasa merestui langkah kita semua.
Roni HaslimPresiden Direktur/
President Director
the application of the GCG with of standard principles of corporate
governance (best practice) adhering to the principles of transparency,
accountability, responsibility, independence and fairness.
Change in Management
There was no change in the Board of Commissioners and Audit
Committee structures in year 2014.
Acknowledgement
Thanks to the grace of God Almighty upon the good achievement of
BCA Finance performance in 2014. I represent the Board of Directors
hereby express our high appreciation and gratitude to all management
and personnel of BCA Finance on their hard way, hard work, dedication,
and commitment to improve the value of the Company during
2014. The Board of Directors also deeply thanks to the shareholders,
bond investors, creditors, automotive business players, insurance
company partners, and other stakeholders, including consumers and
the community for their support, trust, loyalty and commitment that
contributed to the Company so the BCA Finance can realize the best
performance. May God Almighty bless all of our steps.
48
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
04TANGGUNg JAWAB
ATAS LAPORAN TAHUNAN PERIODE 2014 PT BCA FINANCE
RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT
YEAR 2014 PT BCA FINANCE
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Dewan KomisarisBoard of Commissioner
Ricki Immanuel Sim Idrus Munandar Adhi Gunawan Budirahardjo Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris IndependenPresident Commissioner Independent Commissioner Independent Commisioner
Dewan DireksiBoard of Director
Roni Haslim Petrus Santoso Karim Amirdin Halim David Pangestu Presiden Direktur Direktur Direktur DirekturPresident Director Director Director Director
PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATASLAPORAN TAHUNAN (PERIODE) 2014PT BCA FINANCE
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua
informasi dalam Laporan Tahunan PT BCA Finance tahun 2014 telah
dimuat secara lengkap dan benar, serta bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan 2014.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, Maret 2015
THE ANNUAL REPORT (PERIOD) 2014 RESPONSIBILITY STATEMENT OF BOARD OFCOMMISSIONERS AND DIRECTORS
We, the undersigned, testify that all information contained in the 2014
Annual Report of PT BCA Finance have been presented truthfully and
completely. We assume full responsibility for the content’s accuracy of
2014 Company’s Annual Report.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Jakarta, March 2015
Dewan KomisarisBoard of Commissioner
Dewan DireksiBoard of Director
Ricki ImmanuelPresiden Komisaris
President Commissioner
Roni HaslimPresiden DirekturPresident Director
Adhi Gunawan BudirahardjoKomisaris Independen
Independent Commissioner
Sim Idrus MunandarKomisaris Independen
Independent Commissioner
Petrus S. KarimDirekturDirector
Amirdin HalimDirekturDirector
David PangestuDirekturDirector
50
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
05Profil
PERUSAHAANCORPORATE
ProfiLEName / Name : PT BCA Finance
Alamat / Address : Wisma BCA Pondok Indah Lantai 2
Jl. Metro Pondok Indah No. 10
Jakarta 12310
Telepon / Telephone : 021-29973100
Faksimili / Facsimile : 021-29973232
E-mail / E-mail : [email protected]
Website / Website : www.bcafinance.co.id
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Sejarah Perusahaan
PT BCA Finance berdiri pada tahun 1981 dengan nama PT
Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Pada
awal berdirinya, pemegang saham Perusahaan adalah PT Bank
Central Asia dan Japan Leasing Corporation. Saat itu Perusahaan
masih memfokuskan usaha pada pembiayaan komersial, seperti
pembiayaan mesin-mesin produksi, alat berat dan transportasi.
Pada tahun 2001, terdapat perubahan kepemilikan saham, dimana
PT Bank Central Asia, Tbk. menjadi pemegang saham mayoritas,
serta perubahan fokus usaha menjadi pembiayaan kendaraan
bermotor, khususnya roda empat atau lebih, kemudian diikuti
dengan perubahan nama dari PT Central Sari Metropolitan Leasing
Corporation (CSML) menjadi PT Central Sari Finance (CSF). Hingga
akhirnya, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-08091 HT.01.04.TH.2005,
Background History
PT BCA Finance was established in 1981 under the name of PT Central
Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Initially, PT Bank Central
Asia and Japan Leasing Corporation were the Company’s shareholders.
At that time, the Company was focusing its business on commercial
finance, such as financing for production machines, heavy equipments,
and transportation.
There were several changes happened in 2001, such as share ownership
change in which PT Bank Central Asia, Tbk. became the major
shareholders; a change of business focus to vehicles financing, and
followed by name changing from PT Central Sari Metropolitan Leasing
Corporation (CSML) to PT Central Sari Finance (CSF) before finally
changed its name to PT BCA Finance on March 28th, 2005 in accordance
with Decision Letter of Minister of Laws and Human Rights of the
Republic of Indonesia No.C-08091 HT.01.04.TH.2005.
“SEiring dengAN PERUbAHAn nAmA menjAdi Pt bCA finANCE, PERUSAHAAN tERUS tUmbUh dAN bERkEmbANg”
“Along with the corporate name change become PT BCA Finance, the Company has been gradually developing and growing”
Bab 5.1 | Sekilas Tentang BCA FinanceChapter 5.1 | About BCA Finance
52
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
maka per tanggal 28 Maret 2005 PT Central Sari Finance berubah
nama menjadi PT BCA Finance.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 441/KMK.017/1995 tanggal 14 September 1995 dan
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-
034/KM.5/2006 tanggal 20 Februari 2006, Perusahaan memperoleh
pembaharuan mengenai izin usaha dalam bidang usaha lembaga
pembiayaan sehingga Perusahaan dapat melakukan kegiatan
usaha sebagai lembaga pembiayaan yang meliputi pembiayaan
konsumen, kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, dan usaha
kartu kredit.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Perusahaan seperti tercantum dalam Anggaran
Dasarnya adalah untuk melakukan usaha dalam bidang lembaga
pembiayaan dengan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
• Sewa guna usaha, yakni kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara finance lease maupun
operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha
selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala;
• Anjak piutang, yakni kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang dan/
atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam dan/atau luar negeri;
• Usaha kartu kredit, yakni kegiatanpembiayaanuntukmembeli
barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit;
• Pembiayaan konsumen, yaitu kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pengadaan barang kebutuhan konsumen dengan sistem
pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen.
Diantara keempat ijin kegiatan usaha tersebut, BCA Finance
memfokuskan kegiatan usahanya di bidang pembiayaan konsumen
dengan turut mengembangkan bidang usaha sewa guna usaha,
dan anjak piutang. Dua kategori produk unggulan BCA Finance
berupa pembiayaan konsumen meliputi CS Mobil Baru dan Bekas;
dan Kredit Kendaraan Bermotor BCA (KKB BCA). CS Mobil Baru dan
Bekas merupakan produk pembiayaan yang hadir untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan channel dari showroom dan dealer,
sedangkan KKB BCA dengan channel dari nasabah Bank BCA.
Kedua produk tersebut menawarkan tenor pembiayaan hingga
6 tahun, serta keleluasaan dalam mengatur cara bayar maupun
beban angsuran. Perusahaan juga menawarkan sewa guna usaha
untuk pengadaan kebutuhan produk, antara lain berupa kendaraan
bermotor, mesin, peralatan berat maupun tanah dan bangunan.
Walaupun anjak piutang tidak menjadi fokus bisnisnya, Perusahaan
turut menawarkan produk tersebut.
According to Decision Letter of Minister of Finance Republic of Indonesia
No. 441/KMK.017/1995 dated September 14th, 1995 and Decision Letter
of Minister of Finance Republic of Indonesia No.KEP-034/KM.5.2006
dated February 20th, 2006, as the Company obtained a business license
renewal as a financing institutions allowing the Company to tap into
financing businesses comprising consumer finance, leasing, factoring
as well as credit card businesses.
Purpose and Objective
Company’s purpose and objective, as mentioned in the Article of
Association, is to do business as the financing institution through the
following activities:
• Leasing,afinancingactivitybyprovidingcapitalgoods,bothfinance
lease and operating lease, to be utilized by the lessor for a certain
period based on the payment term;
• Factoring, a financing activity in form of buying and/or transfer
and receivable management and/or short-term bill of a company’s
trading transaction both local and/or abroad;
• Credit card business, a financing activity to purchase goods and
services by using credit card;
• Consumerfinancing,afinanceactivity in form of consumer goods
procurement that utilizes installment system by the consumers.
Among those four business licenses, BCA Finance focusing its business
on consumer financing, while simultaneously developing leasing and
factoring businesses. Two best products of BCA’s consumer finance
are CS New and Used Cars and BCA Motor Vehicle Credit (KKB BCA).
CS New and Used Cars are products that offered to fulfill customers’
needs through showroom and dealer channels, while KKB BCA is
maximizing BCA customers’ channels. Those two products are offering
payment period up to 6 years, which also allows customers to manage
their own installment and payment method options accordingly. The
Company also provides leasing facility for procurement needs such as
vehicles, machines, heavy equipments, as well as land and building.
The Company also offers factoring facility as secondary business focus.
53
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Seiring dengan perubahan nama, BCA Finance pun terus menerus
tumbuh dan berkembang. Hal ini tercermin dari peningkatan
jumlah pembiayaan baru dan total aset kelolaan. Prestasi ini tidak
terlepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh Perusahaan
induk kami yaitu PT Bank Central Asia, Tbk.
Sampai dengan saat ini Perusahaan masih tetap fokus di sektor
pembiayaan mobil. Dari waktu ke waktu Perusahaan berupaya
meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasarnya, baik
dengan penerapan strategi yang tepat, membuka cabang-cabang
baru maupun memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Sampai dengan Desember 2014, Perusahaan telah memiliki 59
jaringan usaha yang sudah tersebar di 54 kota besar dan 27 provinsi
di seluruh Indonesia.
Pencapaian dan perjalanan Perusahaan pun tidak terlepas dari
konsistensi Perusahaan yang senantiasa menerapkan nilai-nilai
PerusahaanyaituFOCUS,yangmerupakansingkatandariFirst Class
Teamwork, Orientation to Quality, Customer Focus, Uncompromised
Integrity, dan Striving for Excellence. FOCUSmerupakan pedoman
dan panduan bagi manajemen dan seluruh karyawan BCA Finance
yang mengatur dan mengarahkan bagaimana layaknya karyawan
berpikir, berperilaku dan berinteraksi dalam lingkungan kerja
setiap harinya. Dengan adanya pedoman dan panduan tersebut,
terciptalah kesamaan pandangan dan pemahaman sehingga
manajemen dan seluruh karyawan BCA Finance dapat bersama-
sama mewujudkan visi Perusahaan.
Along with the corporate name change, BCA Finance has been
gradually developing and growing. As indicated by the incremental
number of new financing and total managed assets. This achievement
is inseparable from the full support given by our holding company, PT
Bank Central Asia, Tbk.
Up to today, the car financing sector remains the Company’s core
business. Besides, the Company strives to continually improve and
maintain its market share by implementing an appropriate strategy,
expanding new branches, and providing the best customer services. As
of December 2014, 59 business networks were recorded on location of
54 cities and 27 provinces across Indonesia.
The Company’s milestone achievement came along as a result of
the Company’s consistency in implementing the core values namely
FOCUS, which stands for First Class Teamwork, Orientation to Quality,
Customer Focus, Uncompromised Integrity, and Striving for Excellence.
FOCUS has become a guideline for both management and all
employees regarding how they think, act and interact in the daily work
activities. With the guideline, the Company aims to create an alignment
of perception and comprehension so that both management and
employees can team up to implement one shared Company’s vision.
Bekerja… Sendiri…Menjadi tiada arti tanpa kebersamaan
Working…Alone…Is nothing without togetherness
Berpikir…Menjadi kosong tanpa hasil nyata
Thinking…Is empty without real result
Berkarya…Menjadi sia-sia tanpa keunggulan
Creating…Is useless without excellence
Melayani…Menjadi hampa tanpa ketulusan
Serving…Is meaningless without sincerity
Tim Budaya Perusahaan / Corporate Value Team
54
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Visi dan Misi merupakan arahan strategis sekaligus tujuan yang juga
menjadi dasar dalam pengelolaan Perusahaan secara keseluruhan.
Visi dan misi telah digaungkan sejak Perusahaan menyandang
nama PT BCA Finance, namun resmi ditetapkan bersamaan dengan
diluncurkannyabukuBUDAYAPERUSAHAANpadatahun2006.Buku
Budaya Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Presiden Direktur
PT BCA Finance, mencakup: visi, misi, nilai-nilai Perusahaan dan
etika kerja BCA Finance. Visi dan misi PT BCA Finance adalah:
VISI
Menjadi perusahaan terkemuka dalam industri pembiayaan
di Indonesia yang memberikan NILAI TERBAIK kepada para
stakeholders.
• PerusahaanTerkemuka
“Terkemuka” berarti menjadi yang terdepan dalam memberikan
nilai yang unggul dan berkelanjutan dalam jangka panjang
kepada para stakeholders, sebagaimana dijabarkan dalam
pernyataan misi kami.
• IndustriPembiayaandiIndonesia
BCA Finance memfokuskan diri pada industri multifinance,
sekalipun portofolio pembiayaan saat ini didominasi oleh
pembiayaan untuk mobil. BCA Finance akan mendiversifikasi
produk-produknya untuk mempertahankan tingkat
pertumbuhannya.
• MemberikanNILAITERBAIKkepadaparastakeholders
Kalimat ini didefinisikan lebih lanjut dalam pernyataan misi kami.
MISI
• Kami memberikan NILAI TERBAIK untuk memuaskan para
pelanggan sebagai pilihan utama mereka dengan memberikan
produk dan jasa yang berkualitas tinggi, inovatif, dan handal.
• Kami memberikan NILAI TERBAIK kepada para rekan distribusi
dengan mengembangkan hubungan saling percaya dan
partnership menang-menang yang terfokus pada pertumbuhan
yang berkesinambungan.
• KamimemberikanNILAITERBAIKkepadaparapemegangsaham
dan kreditur dengan menciptakan pertumbuhan keuangan dan
tingkat pengembalian yang dapat dipertahankan dalam jangka
panjang dengan tingkat risiko yang dapat diterima.
• Kamimemahami tanggung jawabsosial kami sebagai korporat
dan memberikan NILAI TERBAIK kepada Masyarakat dengan
secara aktif berkontribusi terhadap kesejahteraan mereka.
• Kami yakin bahwahasil-hasil yangdapat dipertahankandalam
jangka panjang untuk para stakeholders hanya dapat dicapai
Vision and Mission is a strategic direction, also goal which became
basis in manage the Company as a whole. Vision and mission has been
echoed since the Company bear the name of PT BCA Finance, however
it’s launched officially concurrent with the book of CORPORATE
CULTURE in 2006. Corporate Culture book has been approved by the
President Director of PT BCA Finance, include: vision, mission, values
and work ethic. The vision and mission of PT BCA Finance are:
VISION
To become the leading company in financing industry in Indonesia
delivering the BEST VALUES to our stakeholders.
• TheLeadingCompany
“Leading” means running at the forefront in sustainable and superior
values to stakeholders, as identified in our mission statements.
• IntheFinancingIndustryinIndonesia
BCA Finance considers financing industry as its playing ground, even
though our current financing portfolio is dominated by car financing.
BCA Finance will develop diversified financing products beyond car
financing in order to sustain its growth.
• DeliveringtheBESTVALUEStoourStakeholders
This statement is further defined in our mission statements.
MISSION
• We deliver the BEST VALUES to delight our customers as their
preferred choice by providing high quality, innovative and reliable
products and services.
• WedelivertheBESTVALUEStoourdistributionpartnersbydeveloping
mutual trust and win-win partnership which focuses on continuous
growth.
• We deliver the BEST VALUES to our shareholders and creditors by
creating sustainable financial growth and return at acceptable risk.
• Weunderstandour social responsibility asa corporate citizenand
deliver the BEST VALUES to our community by actively contributing
to its welfare.
• Webelievethatsustainableresults toourstakeholderscanonlybe
achieved by delivering the BEST VALUES to our people by recruiting,
Bab 5.2 | Visi dan MisiChapter 5.2 | Vision and Mission
55
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Nilai-nilai Perusahaan merupakan pedoman dasar berperilaku
dan berinteraksi bagi segenap Insan Perusahaan serta merupakan
panduan moral bagi segenap Insan Perusahaan dalam mengemban
misi dan mencapai visi Perusahaan. Tata nilai Perusahaan berperan
penting dalam pembentukan etos kerja dan menjadi sumber
inspirasi pengambilan keputusan strategis Perusahaan. Melalu
praktik bisnis yang professional dan dengan menerapkan nilai-
nilai Perusahaan diharapkan Perusahaan mampu untuk mencapai
pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu bersaing secara
sehat dengan perusahaan pembiayaan lainnya.
Nilai-nilai Perusahaan yang diterapkan adalah FOCUS yang
merupakan singkatan dari:
FIRST CLASS TEAMWORK, memiliki arti :
Mengembangkan kerjasama dengan meyakinkan orang lain
developing and providing reward to highly competent people, and
creating a conducive work climate in which our people can grow and
innovate.
• WedelivertheBESTVALUEStooursupplierbygivingfairandwin-win
treatment.
dengan memberikan NILAI TERBAIK kepada orang-orang
kami dengan merekrut, mengembangkan dan memberikan
imbalan kepada orang-orang yang berkompetensi tinggi dan
menciptakan iklim kerja yang kondusif di mana orang-orang
dapat bertumbuh dan berinovasi.
• Kamimemberikan NILAI TERBAIK kepada para supplier dengan
memperlakukan mereka secara fair dan prinsip “menang-
menang”.
Bab 5.3 | Nilai PerusahaanChapter 5.3 | Corporate Values
Corporate values are basic guidelines of behave and interact among
all Company personnel and also moral guidelines for all Company
personnel in achieving the mission and vision. The Corporate values
play an important role in institution of work ethic and became
source of inspiration Company’s strategic decision-making. Through
professional business practices and by implementing the Corporate
values are expected that the Company is able to achieve sustainable
growth and compete fairly with other finance companies.
The values of BCA Finance are abbreviated as FOCUS from :
FIRST CLASS TEAMWORK has meaning:
Developing teamwork by convincing other people, being able to
56
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
dan mampu untuk menyampaikan informasi dengan jelas serta
menyelesaikan perbedaan pendapat dengan komunikasi yang
terbuka dengan kesadaran bahwa keberhasilan unit atau organisasi
tidak bergantung pada seseorang saja.
ORIENTATION TO QUALITY, memiliki arti :
Mengidentifikasikan berbagai kondisi yang berdampak pada kualitas
pelayanan dengan menetapkan standar mutu, melaksanakan
pekerjaan berdasarkan standar tersebut dan meningkatkannya
secara berkesinambungan.
CUSTOMER FOCUS, memiliki arti :
Membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan serta
berupaya untuk memahami kebutuhannya, dan menyediakan
solusi yang dapat memenuhi harapan pelanggan.
UNCOMPROMISED INTEGRITY, memiliki arti :
Penerapan nilai-nilai etika, sosial, dan prosedur kerja yang standar
dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
STRIVING FOR EXCELLENCE, memiliki arti :
Menetapkan target yang menantang dan berusaha untuk
mencapainya serta mampu untuk memotivasi orang lain untuk
mencapai tujuan yang menantang.
convey information clearly and solving disagreements with open
communications while realizing that the success of the unit or
organization does not depend on one person only.
ORIENTATION TO QUALITY has meaning:
Identifying any conditions that affect the service quality, by setting
quality standards, implementing job based on those standards and
improving them continuously.
CUSTOMER FOCUS has meaning:
Building and maintaining relationships with customers and striving
to understand their needs, and providing solutions to meet their
expectations.
UNCOMPROMISED INTEGRITY has meaning:
Application of ethical values, social values, and standard operating
procedures in completing daily tasks.
STRIVINGFOREXCELLENCE has meaning:
Setting challenging targets, striving to achieve and being able to
motivate others to achieve challenging goals.
FIRSTCLASSTEAMWORK
•Teamwork•Transparency•ImpactandInfluence
•ClearCommunication•CareforOthers
•ManagingConflict
ORIENTATIONTOQUALITY
•ContinuousQualityImprovement•Accuracy•Responsiveness
•ReadinesstoChange•ProblemAnalysis
CUSTOMERFOCUS•CustomerRealtionship•Listeningto
Customers•FulfillingCustomer’sNeeds•CommitmenttoCustomers•Internal
Customer Service
STRIVINGFOREXCELLENCE
•StretchingGoals•Achievement•SelfMotivation•MotivatingOthers
UNCOMPROMISEDINTEGRITY
•IntegrityandHonesty•Ethics•Consistency•Accountability•ConcernfortheCompany
57
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 5.4 | Struktur Organisasi BCA FinanceChapter 5.4 | BCA Finance Organization Structure
Berikut adalah susunan Pengurus dan Eksekutif Senior BCA Finance
per 31 Desember 2014 :
Following is the composition of the Board of Commissioners and
Directors as well as Senior Executive of BCA Finance as of December 31st,
2014:
58
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
President Director
KKB & CorpMarketing Director
KKBDeputyDirector
CS Used Car DeputyDirector
CS Used Car DeputyDirector
Regional ManagerKKB
Corp Marketing & CreditDiv Head
Regional Manager CS UsedCar
Regional Manager CS NewCar
Internal Audit DivHead
National CollectionDiv Head
Credit Settlement Head
PengurusDewan Komisaris Board of CommissionersPresiden KomisarisPresident Commissioner : Ricki Immanuel
Komisaris IndependenIndependent Commissioner : Sim Idrus Munandar
Komisaris IndependenIndependent Commissioner : Adhi Gunawan Budirahardjo
Dewan Direktur Board of DirectorsPresiden DirekturPresident Director : Roni Haslim
DirekturDirector : Petrus Santoso Karim
DirekturDirector : Amirdin Halim
DirekturDirector : David Pangestu
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201459
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
IT, Business Process &Operation Director
Corporate Planning, Leasing, People & Finance Director
National Operation DeputyDirector
Finance & People DeputyDirector
IT & Business Process Div Head
National OperationDiv Head
HR & ServicesDiv Head
Finance & AccountingDiv Head
Leasing & Special FinancingDiv Head
Corp. Risk, Planning & SecretaryDiv Head
Opr Branch Mgt DeputyDiv Head
Central Opr Deputy DivHead
PengurusEksekutif Senior Senior ExecutiveDeputi DirekturDeputy Director : Rita Tjahjadi
Deputi DirekturDeputy Director : Punto Nugroho
Deputi DirekturDeputy Director : Bambang Prastyanto
Deputi DirekturDeputy Director : Kuntho Adji Wibowo
Deputi DirekturDeputy Director : Herry M. Somantri
Deputi DirekturDeputy Director : Suiman Agung
Deputi DirekturDeputy Director : Hendro Utomo
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Dewan Komisaris dan Dewan DireksiBoard of Commissioner and Board of Directors
60
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Berikut merupakan komposisi sumber daya manusia (termasuk
Dewan Direksi) PT BCA Finance, berdasarkan:
Below are the composition of PT BCA Finance human resources
(including the Board of Directors), based on:
61
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
a. Menurut Jenjang Pendidikan / Level of Education:
b. Menurut Jenjang Manajemen / Managerial Position:
c.MenurutJenjangUsia/Age Qualification:
d. Menurut Status / Status of Employment:
Jenjang Pendidikan/ Level of Education
31 Desember / December 31st
2010 2011 2012 2013 2014Pasca Sarjana/Sar-jana / postgraduate 495 586 943 1.811 1.785
Sarjana Muda dan setingkat / bachelor 84 80 172 447 393
SLTA dan sederajat / senior high school 25 27 56 154 163
SLTP dan sederajat / junior high school 1 1 1 1 1
Jumlah / Total 605 694 1.172 2.413 2.342
Jenjang Manajemen / Managerial Position
31 Desember / December 31st
2010 2011 2012 2013 2014
Direksi / Director 3 4 4 4 4
Eksekutif Senior / Senior Executive 24 25 26 34 33
Manajer / Manager 119 196 304 333 350
Pelaksana / Executor 459 469 838 2.042 1.955Jumlah / Total 605 694 1.172 2.413 2.342
Jenjang Usia / Age Qualification
31 Desember / December 31st
2010 2011 2012 2013 201418 – 25 Tahun/ 18 to 25 year 110 161 546 1.086 905
26 – 35 Tahun/ 26 to 35 year 355 384 461 1.128 1.216
36 – 45 Tahun / 36 to 45 year 122 125 137 157 173
45 tahun ke atas / more than 45 years 18 24 28 42 48
Jumlah / Total 605 694 1.172 2.413 2.342
Status Pegawai / Status of Employ-ment
31 Desember / December 31st
2010 2011 2012 2013 2014
Karyawan Tetap / permanent employee 428 464 525 595 670
Karyawan Kontrak / contract employee 177 230 647 1.818 1.672
Jumlah / Total 605 694 1.172 2.413 2.342
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 5.5 | Profil Dewan KomisarisChapter 5.5 | Profile of Board of Commisioners
62
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
SIM IDRUS MUNANDARKomisaris Independen
Independent Commissioner
RICKI IMMANUELPresiden Komisaris
President Commissioner
ADHI GUNAWAN BUDIRAHARDJOKomisaris Independen merangkap Ketua Komite AuditIndependent Commissioner and Chairman of Audit Committee
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201463
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1956.
Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia, Jakarta
pada tahun 1986. Efektif menjabat sebagai Presiden Komisaris
PerusahaanberdasarkanRapatUmumPemegangSahamTahunan
pada tahun 2011 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat
UmumPemegangSahamTahunanpadatahun2012denganmasa
jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya :
1979 – 1982 Wakil Manajer Akuntansi PT Tedjo Espress
Travel Agung Ltd
1982 – 1983 Wakil Manajer Keuangan PT Kalbe Farma
1983 – 1984 Manajer Akuntansi dan Keuangan PT Sumisari
MFG.Ltd
1984 - 1988 Finance Manager, PT Enseval
1988 – 1989 Finance Manager, PT Asiamed Bumi
1989–1990 CorporateFinanceManagerKalbeGroup
1990 – 1993 Finance Manager PT Bank Arta Prima
1993 – 2011 Berbagai posisi di PT Bank Central Asia, Tbk.
dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi
Keuangan dan Akuntansi
2011-sekarang Presiden Komisaris PT BCA Finance
Indonesian citizen, born in Jakarta on June 16th, 1956. Completed his
education at the University of Indonesia, Jakarta in 1986. Appointed as
President Commissioner of the Company in the Shareholders’ General
Meeting in 2011 and he was re-appointed by the Annual Shareholders’
General Meeting in 2012 for a period until June 30th, 2015.
Work experience:
1979 – 1982 Deputy Accounting Manager of PT Tedjo Espress
Travel Agung Ltd
1982 – 1983 Deputy Finance Manager of PT Kalbe Farma
1983 – 1984 Accounting and Finance Manager, PT Sumisari
MFG. Ltd
1984 - 1988 Finance Manager, PT Enseval
1988 - 1989 Finance Manager, PT Asiamed Earth
1989 - 1990 Corporate Finance Manager, Kalbe Group
1990 - 1993 Finance Manager, PT Bank Arta Prima
1993 - 2011 Various positions at PT Bank Central Asia, Tbk.
with the last position as Head of Finance and
Accounting Division
2011- present President Commissioner of PT BCA Finance
RICKI IMMANUELPresiden Komisaris
President Commissioner
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Warga Negara Indonesia, lahir di Pontianak pada tanggal 10 Juli
1954.MeyelesaikanpendidikannyadiUniversitasIndonesia,Jakarta
pada tahun 1981. Efektif menjabat sebagai Komisaris Independen
PerusahaanberdasarkanRapatUmumPemegangSahamTahunan
pada tahun 2011 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat
UmumPemgangSahamTahunanpada tahun2012denganmasa
jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya :
1977 - 1981 Auditor Senior Kantor Akuntan Publik Hadi
Susanto Price Waterhouse & Co
1981-1983 AssistanttoGroupCEODharmalaGroup
1983-2005 DirekturUtamaPTBinaDanatamaFinance,Tbk.
2005 – sekarang Komisaris Pada Beberapa Perusahaan
2008 – sekarang Direktur Independen Pada Berberapa
Perusahaan
2011 – sekarang Komisaris Independen PT BCA Finance
Indonesian citizen, born in Pontianak on July 10th,1954. Completed his
education at the University of Indonesia, Jakarta in 1981. Appointed as
Independent Commissioner in Shareholders’ General Meeting in 2011
and he was reappointed by the Annual Shareholders’ General Meeting
in 2012 for a period until June 30th,2015.
Work experience:
1977 - 1981 Senior Auditor, Public Accounting Firm Hadi
Susanto Price Waterhouse & Co.
1981 - 1983 Assistant to Group CEO Dharmala Group
1983 - 2005 President Director of PT Bina Danatama Finance,
Tbk.
2005 - present Commissioner in various companies
2008 - present Independent Director in various companies
2011 - present Independent Commissioner of PT BCA Finance
SIM IDRUS MUNANDAR
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
SIM IDRUS MUNANDAR
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
64
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201465
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
Warga Negara Indonesia, lahir di Pekalongan pada tanggal
4 Desember 1956. Menyelesaikan pendidikannya di Sekolah
Tinggi Ekonomi Indonesia pada tahun 1989. Diangkat sebagai
Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit Perusahaan
berdasarkanRapatUmumPemegangSahamTahunanpadatahun
2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya :
1977–1978 StaffUnitKendaraanPTIntiSalimCorp
1978 – 1979 Workshop Supervisor PT Central Sole Agen
1979 – 1979 Staff Sales Administration Department PT Central
Sari Medi
1980 – 2012 Berbagai posisi di PT Bank Central Asia, Tbk.
dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor
Wilayah IX Jakarta
2012 – sekarang Komisaris Independen merangkat Komite Audit
PT BCA Finance
Indonesian citizen, born in Pekalongan on December 4th, 1956.
Completed his education at Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia in 1989.
He was appointed as Independent Commissioner and Chairman of the
Audit Committee in Shareholders’ General Meeting in 2012, for a period
until June 30th, 2015.
Work experience:
1977 - 1978 Vehicle Unit Staff, PT Inti Salim Corp.
1978 - 1979 Workshop Supervisor, PT Central Sole Agency
1979 - 1979 Sales Administration Department Staff, PT Central
Sari Medi
1980 - 2012 Various positions at PT Bank Central Asia, Tbk. with
the last position as Head of Jakarta Regional Office IX
2012 – present Independent Commissioner and Chairman of Audit
Committee
ADHI GUNAWAN BUDIRAHARDJO
Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit
Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 5.6 | Profil Dewan DireksiChapter 5.6 | Profile of Board of Directors
66
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
DAVID PANGESTUDirekturDirector
RONI HASLIMPresiden DirekturPresident Director
AMIRDIN HALIMDirekturDirector
PETRUS S. KARIMDirekturDirector
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201467
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 24 Januari
1962. Menyelesaikan pendidikannya di RMIT, Melbourne, Australia
pada tahun 1985. Bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2000
sebagaiGeneralManagerPemasarandanpadatahun2004diangkat
sebagai Direktur Perusahaan. Kemudian diangkat sebagai Presiden
Direktur Perusahaan sejak tahun 2008 dan terakhir diangkat kembali
berdasarkanRapatUmumPemegangSahamTahunanpadatahun
2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya :
1989-1997 Wakil Pimpinan Kantor Cabang Utama PT Bank
Central Asia, Tbk.
1997 - 2000 Branch Manager PT Bank Tiara Asia
2000–2004 GeneralManagerPemasaranPTBCAFinance
2004 – 2008 Direktur PT BCA Finance
2008 – sekarang Presiden Direktur PT BCA Finance
2010 – sekarang Presiden Komisaris PT Central Santosa Finance
Indonesian citizen, born on January 24th, 1962 in Medan. Completed his
education at RMIT, Melbourne, Australia in 1985. Joined the Company
in 2000 as Marketing General Manager and in 2004, he was appointed
as Director of the Company. Subsequently, he was appointed as
President Director of the Company since 2008 and lastly re-appointed
by the Annual General Meeting of Shareholders in 2012 for a period
until June 30th, 2015.
Work experience :
1989 - 1997 Deputy Branch Manager, PT Bank Central Asia, Tbk.
1997 - 2000 Branch Manager, PT Bank Tiara
2000 - 2004 Marketing General Manager, PT BCA Finance
2004 - 2008 Director, PT BCA Finance
2008 - present President Director, PT BCA Finance
2010 - Present President Commissioner, PT Central Santosa
Finance
RONI HASLIMPresiden Direktur President Director
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tanggal 27 April 1964.
Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Tarumanagara,
Jakarta pada tahun 1988 dan di Institut Pengembangan
Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta pada tahun 2003. Bergabung
dengan Perusahaan pada tahun 2000 sebagai General Manager
Operasional dan menjabat sebagai Direktur (non akta) pada tahun
2004. Kemudian diangkat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun
2008 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan
sampai dengan 30 Juni 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya :
1990 - 2000 Biro - Senior Manager PT Bank Central Asia, Tbk.
2000–2004 GeneralManagerOperasionalPTBCAFinance
2004 – sekarang Direktur PT BCA Finance
2011–sekarang PresidenKomisarisPTAsuransiUmumBCA
(sebelumnya bernama PT Central Sejahtera
Insurance)
Indonesian citizen, born on April 27th, 1964 in Jakarta. Completed his
education at Tarumanagara University, Jakarta in 1988 and at Institut
Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta in 2003. Joined
the Company in 2000 as Operational General Manager and appointed
as Director (non-certificate) in 2004. Subsequently, he was appointed
as Director of the Company since 2008 and lastly re-appointed by the
Annual General Meeting of Shareholders in 2012 for a period until June
30th, 2015.
Work experience :
1990 - 2000 Bureau - Senior Manager, PT Bank Central Asia, Tbk
2000 - 2004 Operational General Manager, PT BCA Finance
2004 - Present Director, PT BCA Finance
2010 - Present President Commissioner, BCA Insurance (earlier
named PT Central Sejahtera Insurance)
PETRUS S. KARIM
DirekturDirector
SIM IDRUS MUNANDAR
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
68
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201469
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 4 Oktober
1958. Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Nommensen,
Medanpadatahun1980dandiUniversitasDarmaAgung,Medan
pada tahun 1986. Bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 2003
sebagaiGeneralManagerKeuangandanmenjabatsebagaiDirektur
(non akte) pada tahun 2004. Kemudian diangkat sebagai Direktur
Perusahaan sejak tahun 2008 dan terakhir diangkat kembali
berdasarkanRapatUmumPemegangSahamTahunanpadatahun
2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya :
1982–1990 MarketingManagerPTEktudjuGroup
1990 – 2003 Senior Loan Review Adviser – Credit Risk
Management Unit PT Bank Central Asia, Tbk.
2003–2004 GeneralManagerKeuanganPTBCAFinance
2004 – sekarang Direktur PT BCA Finance
Indonesian citizen, born on October 4th, 1958 in Medan. Completed
his education at Nommensen University, Medan in 1980 and at
Darma Agung University, Medan in 1986. Joined the Company in
2003 as Finance General Manager and appointed as a Director (non-
certificate) in 2004. Subsequently, he was appointed as Director of the
Company since 2008 and lastly, re-appointed by the Annual General
Meeting of Shareholders in 2012 for a period until June 30th, 2015.
Work experience:
1982 - 1990 Marketing Manager, PT Ektudju Group
1990 - 2003 Senior Loan Review Adviser – Credit Risk
Management Unit, PT Bank Central Asia, Tbk.
2003 - 2004 Finance General Manager, PT BCA Finance
2004 – present Director, PT BCA Finance
AMIRDIN HALIMDirektur Director
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Warga Negara Indonesia, lahir di Bogor pada tanggal 10 Juli 1957.
Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Delaware Technical
and Community College, Amerika Serikat pada tahun 1984. Menjabat
sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2009 sampai dengan
tahun 2011. Kemudian diangkat sebagai Direktur Perusahaan pada
tahun2011danterakhirdiangkatkembaliberdasarkanRapatUmum
Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan
sampai dengan 30 Juni 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya:
1984 – 1985 Programmer First National Bank of Maryland, USA
1985 – 1911 Berbagai Posisi di Divisi Operasional dan Divisi
Teknologi Informasi pada PT Bank Central Asia,
Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Kepala
Divisi Teknologi Informasi
2009 - 2011 Komisaris PT BCA Finance
2011 - sekarang Direktur PT BCA Finance
Indonesian citizen, born in July 10th 1957 in Bogor. Completed his
education at University of Delaware Technical and Community College,
USA in 1984. He appointed as Commissioner of the Company from 2009
to 2011. Subsequently, he was appointed as Director of the Company
in 2011 and lastly re-appointed by the Annual General Meeting of
Shareholders in 2012 for a period until June 30th, 2015.
Work experience :
1984 - 1985 Programmer, First National Bank of Maryland, USA
1985 - 2011 Various position in Operation Division and
Information Technology Division at PT Bank
Central Asia, Tbk. with the last position as Head of
Information Technology Division
2009 - 2011 Commissioner, PT BCA Finance
2011 - present Director, PT BCA Finance
DAVID PANGESTU
DirekturDirector
SIM IDRUS MUNANDAR
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
70
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bab 5.7 | Pemegang Saham Utama Dan Entitas AsosiasiChapter 5.7 | Major Shareholders and Associates
Farindo Investment (Mauritius) Ltd
qualitate qua (qq) Sdr. Robert Budi
Hartono dan Sdr. Bambang Hartono *
Anthony Salim Masyarakat**
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT BCA Finance
BCA Finance Limited
PT Central Santosa FinancePT. Bank BCA Syariah PT Asuransi Umum BCA
1,76% 51,09%47,15%
100,00%
99,58%0,42%
0,01% 99,99% 45,00% 75,00%
25,00%
Keterangan :
* Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-
7 tanggal 25 Februari 2010, Ultimate Shareholders Farindo
Investments (Mauritius) Ltd (“Farindo”) adalah Sdr. Robert Budi
Hartono dan Sdr. Bambang Hartono
** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,45%
dimilikiolehpihakyangterafiliasidenganUltimateShareholders;
sebesar 0,02% dimiliki oleh Sdr. Robert Budi Hartono dan 0,02%
dimiliki oleh Sdr. Bambang Hartono
Note :
* In accordance with the Bank Indonesia Letter No. 12/21/DPB3/TPB3-
7 dated February 25th, 2010, Farindo Investments (Mauritius) Ltd’s
(“Farindo”) Ultimate Shareholders are Mr. Robert Budi Hartono and
Mr. Bambang Hartono
** In the composition of the shares owned by the public, 2,45% is owned
by a party affiliated with the Ultimate Shareholder; 0,02% is owned
by Mr. Robert Budi Hartono and 0,02% owned by Mr. Bambang
Hartono
25,00%
71
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 5.8 | Profil Pemegang SahamChapter 5.8 | Profile of Shareholders
Komposisi pemegang saham PT BCA Finance per 31 Desember 2014
adalah sebagai berikut :
Following is the composition of PT BCA Finance’s shareholders as of
December 31st, 2014 :
PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI, BAIK LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG, SAMPAI KEPADA PEMILIK INDIVIDU
MAJOR AND CONTROLING SHAREHOLDERS, BOTH DIRECTLY AND INDIRECTLY, TO THE INDIVIDUALS OWNERS
Farindo Investment (Mauritius) Ltd
qualitate qua (qq) Sdr. Robert Budi Hartono
dan Sdr. Bambang Hartono *
Anthony Salim Masyarakat
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT BCA Finance
BCA Finance Limited
1,76% 51,09%47,15%
100,00%
99,58%0,42%
72
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Pemegang Saham Per 31 Desember 2014 Saham (Rp) PersentaseShareholders as of December 31st, 2014 Shares (IDR) PercentagePT. Bank Central Asia, Tbk. 199.151.850.000 99,58 %BCA Finance Limited 848.150.000 0,42 %Jumlah / Total 200.000.000.000 100,00%
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) mulai beroperasi pada tahun 1957
dengan nama Bank Central Asia NV. Kini BCA merupakan bank
swasta terbesar di Indonesia yang melayani beragam segmen
nasabah, baik nasabah individu maupun nasabah bisnis melalui
jaringan perbankan elektronik dan kantor cabang yang menjangkau
hampir seluruh kota besar di Indonesia.
Setelah krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, BCA diambil-alih
oleh Pemerintah dan diikutsertakan dalam program rekapitulasi
dan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN). Saat itu, pada tahun 2000 pengawasan
terhadap BCA dikembalikan dari BPPN ke Bank Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui BPPN menguasai 92,8% dari
kepemilikan BCA. Pada tahun yang sama, BPPN melakukan divestasi
22,5% dari seluruh saham BCA melalui Penawaran Saham Publik
Perdana (Initialing Public Offering/IPO) dan pada tahun 2001 melalui
Penawaran Publik Kedua (Secondary Public Offering) 10% dari
total saham BCA. Pada tahun 2002, Farindo Investment (Mauritus)
Limited mengambil alih 51% total saham BCA melalui proses tender
strategic private placement. Selanjutnya, BPPN melakukan divestasi
seluruh sisa saham BCA pada tahun 2004 dan 2005.
BCA merupakan salah satu bank transaksional terbesar yang
memiliki jaringan elektronik yang tersebar luas di Indonesia. Melalui
1.074 kantor cabang dan 15.254 ATM BCA yang terhubung secara
online di seluruh Indonesia serta layanan internet dan mobile
banking, BCA memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam
bertransaksi. (Data per Desember 2014)
Saat ini BCA dan entitas anak perusahaan didukung oleh lebih dari
20.000 karyawan yang andal dan professional. BCA mengelola lebih
dari 13 juta rekening nasabah, memproses ratusan juta transaksi
keuangan dan memenuhi kebutuhan nasabah perorangan dan
perusahaan melalui beragam produk dan layanan. BCA merupakan
salah satu bank terkemuka di Indonesia. BCA juga aktif menyediakan
fasilitas pinjaman baik untuk nasabah individu, UKM, komersial,
maupun korporasi.
Visi BCA adalah menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat,
yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
Berikut adalah susunan pemegang saham BCA serta susunan
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi BCA per 31 Desember 2014:
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) began its operation in 1957 with the
name Bank Central Asia NV. BCA is Indonesia’s largest private bank,
serving diverse customer segments, both individual and business
customers, through a network of electronic banking and branches that
reach almost all major cities in Indonesia.
After Indonesia’s economic crisis in 1997-1998, BCA was taken over by
the Government and included in the recapitulation and restructuring
program undertaken by the Indonesian Bank Restructuring Agency
(IBRA). At that time, the supervision of BCA was returned from IBRA
to Bank Indonesia in 2000. The Indonesian Government through IBRA
controlled 92,8% of the ownership of BCA. In the same year, IBRA
divested 22,5% of all BCA shares through Initial Public Offering (IPO), and
10% in 2001 through Secondary Public Offering 10%. In 2002, Farindo
Investment (Mauritius) Limited acquired 51% of BCA’s total shares
through strategic private placement tendering process. Furthermore,
IBRA divested the remaining shares of BCA in 2004 and 2005.
BCA is one of the biggest transactional banks with widespread
electronic network in Indonesia. With 1.074 branches and 15.254
ATM machines that are connected online throughout Indonesia, BCA
provides convenience and comfort in transactions. (as per December
2014)
BCA and its subsidiaries are currently supported more than by 20.000
reliable and professional employees. BCA manages approximately
13 million customer accounts processes hundreds of millions of
financial transactions and meets the needs of individual customers
and companies through a wide range of products and extensive
services. BCA is one of the leading banks in Indonesia. BCA is also active
in providing loans for individual customers, SME, commercial and
corporate.
BCA’s vision is to be the bank of choice and a major pillar of the
Indonesian economy.
Following is the structure of BCA’s shareholders, along with the Board
of Commissioners and the Board of Directors as of December 31st, 2014 :
73
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Keterangan :
* Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-
7 tanggal 25 Februari 2010, Ultimate Shareholders FarIndo
Investments (Mauritius) Ltd (“Farindo”) adalah Sdr. Robert Budi
Hartono dan Sdr. Bambang Hartono
** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,45%
dimilikiolehpihakyangterafiliasidenganUltimateShareholders;
sebesar 0,02% dimiliki oleh Sdr. Robert Budi Hartono dan 0,02%
dimiliki oleh Sdr. Bambang Hartono
Note :
* In accordance with the Bank Indonesia Letter No. 12/21/DPB3/TPB3-
7 dated February 25th, 2010, Farindo Investments (Mauritius) Ltd’s
(“Farindo”) Ultimate Shareholders are Mr. Robert Budi Hartono and
Mr. Bambang Hartono
** In the composition of the shares owned by the public, 2,45% is
owned by a party affiliated with the Ultimate Shareholder; 0,02%
is owned by Mr. Robert Budi Hartono and 0,02% owned by Mr.
Bambang Hartono
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERSPresiden KomisarisPresident Commissioner
: Djohan Emir Setijoso
KomisarisCommissioner
: Tonny Kusnadi
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
: Cyrillus Harinowo
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
: Raden Pardede
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
: Sigit Pramono
74
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Pemegang Saham BCA Jumlah Saham Persentase KepemilikanBCA Shareholders Shares Percentage of OwnershipFarindo Investments (Mauritius) Ltdqualitate qua (qq) Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono *
11.625.990.000 47,15%
Anthony Salim 434.079.976 1,76%Masyarakat ** 12.594.940.024 51,09%Jumlah 24.655.010.000 100,00%Total
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORSPresiden DirekturPresident Director
: Jahja Setiaatmadja
Wakil Presiden DirekturVice President Director
: Eugene Keith Galbraith
DirekturDirector
: Dhalia Mansor Ariotedjo
DirekturDirector
: Anthony Brent Elam
DirekturDirector
: Suwignyo Budiman
DirekturDirector
: Subur Tan
DirekturDirector
: Henry Koenaifi
DirekturDirector
: Armand Wahyudi Hartono
DirekturDirector
: Erwan Yuris Ang
DirekturDirector
: Rudy Susanto
75
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
BCA Finance Limited
BCA Finance Limited (sebelumnya bernama Central Asia Capital
Corporation Limited) didirikan di Hongkong pada tanggal 27 Mei
1975 yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Salim Group.
Perusahaan ini didaftarkan sebagai Authorized Institution (deposit
taking company) dibawah supervisi Hong Kong Monetary Authority
yang bergerak dalam bidang pembiayaan trade finance dan
penghimpunan deposito masyarakat (deposit taking) pada bulan
April 1976.
Perusahaan ini menjadi anak perusahaan sepenuhnya dari BCA
pada saat BCA membeli seluruh saham yang dimiliki oleh Salim
Grouppada tahun1996.Setelahpengalihan sahamdilaksanakan,
maka nama perusahaan diubah menjadi BCA Finance Limited.
Setelah terjadinya perubahan pengendalian BCA oleh Farallon
Capital Management LLC, Amerika Serikat, BCA Finance Limited
mengubah strategi usahanya dengan mengembalikan ijin
usahanya sebagai perusahaan deposit taking kepada otoritas Hong
Kong Monetary Authority pada bulan Maret 2004. Selanjutnya
BCA Finance Limited mendapatkan ijin usaha sebagai lembaga
pembiayaan (money lenders) dan lembaga pengiriman uang (money
service operator) dengan fokus bisnisnya dalam jasa pengiriman
uang.
Pengurus BCA Finance Limited pada tanggal 31 Desember 2014
adalah sebagai berikut:
BCA Finance Limited
BCA Finance Limited (previously named as Central Asia Capital
Corporation Limited) was incorporated in Hong Kong on May 27th, 1975,
of which, Salim Group as the majority shareholder. The company was
registered as an Authorized Institution (deposit taking company) under
the supervision of the Hong Kong Monetary Authority, engaging in the
financing of trade finance and deposit taking in April 1976.
The company became a wholly owned subsidiary of BCA when BCA
acquired all of the shares owned by the Salim Group in 1996. After the
transfer of the shares, the company name was changed to BCA Finance
Limited.
After a change of control of BCA by Farallon Capital Management LLC,
the United States, BCA Finance Limited changed its business strategy
-by surrendering its business license as a deposit-taking company to
the Hong Kong Monetary Authority in March 2004. Furthermore, BCA
Finance Limited obtained business licenses as financing institutions
(money lenders) and money services operator with business focus in
money transfer services.
Following is the structure of BCA Finance Limited’s Management as of
December 31st, 2014 :
DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORSDirekturDirector
: Eva Agrayani Tjong
DirekturDirector
: Edmund Tondobala
DirekturDirector
: Andy Kwok
76
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201477
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Catatan:
*) Sejak 23 Desember 2013, nama PT Central Sejahtera Insurance
berubahmenjadiPTAsuransiUmumBCA.
BCA Syariah
PT Bank BCA Syariah berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan usaha
dengan prinsip-prinsip syariah setelah memperoleh izin operasi
syariahdariBankIndonesiaberdasarkanKeputusanGubernurBINo.
12/13/KEP.GBI/DpG/2010tanggal2Maret2009dankemudianresmi
beroperasi sebagai bank syariah pada tanggal 5 April 2010.
Kepemilikan saham PT Bank BCA Syariah adalah sebagai berikut:
1. PT Bank Central Asia, Tbk. : 596.299 lembar saham (99,9998%)
2. PT BCA Finance : 1 lembar saham (0,0002%)
BCA Syariah mencanangkan untuk menjadi pelopor dalam industri
perbankan syariah Indonesia sebagai bank yang unggul di bidang
penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan
bagi nasabah perseorangan, mikro, kecil dan menengah.
Masyarakat yang menginginkan produk dan jasa perbankan yang
Bab 5.9 | Profil Entitas AsosiasiChapter 5.9 | Profile of Company’s Associates
Perusahaan melakukan penyertaan pada perusahaan lain yang
tercatat pada Desember 2014 antara lain sebagai berikut :
The Company’s share ownership that were recorded in other companies
as of December 2014 were as follow:
Note:
*) Since December 23rd, 2013, PT Central Sejahtera Insurance changed
its name to PT Asuransi Umum BCA.
BCA Syariah
PT Bank BCA Syariah was established and started its business activity
by initiating implementation of sharia principals after obtaining a
sharia operational permit from Bank Indonesia in accordance with the
BI Governor Decree No.12/13/KEP.GBI/DpG/2010 dated March 2nd, 2009
then it was officially operating as Syari’ah bank on April 5th, 2010.
Following is the share ownership of PT Bank BCA Syariah:
1. PT Bank Central Asia, Tbk. : 596.299 share units (99,9998%)
2. PT BCA Finance : 1 share unit (0,0002%)
BCA Syariah is announce to be the pioneer of Indonesia’s Syari’ah
banking industry as bank who superior in finance settlement, funding
and financing for individual, micro, small and middle segment
customers. Syari’ah Bank has been targeting customers who have keen
interest in quality banking services and products that are easy to access
78
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Nama Perusahaan/ Company Name
Kegiatan Usaha/ Business Activity
Berdiri Sejak/ Year of Establisthment
Kepemilikan Saham/ Share Ownership
Tahun Penyertaan/ Year of Participation
PT Bank BCA Syariah Bank/ Bank 2009 0,01% 2009PT Central Santosa Finance (CSF) Lembaga Pembiayaan/
Finance Institution2010 25,00% 2010
PT Asuransi Umum BCA* Asuransi/ Insurance 1988 25,00% 2010
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
and offering speed in transaction.
Now days, BCA Syariah owns 45 networks consisting of 8 Branch Offices,
2 Sub Branch Offices, 4 Sub Branch Offices of Micro Bina Usaha Rakyat
(BUR), 23 Syariah Service Units (ULS) and 8 Functional Branch offices
of Micro Bina Usaha Rakyat (BUR), located in DKI Jakarta, Tangerang,
Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya, Semarang, Bandung and Solo.
Central Santosa Finance (CSF)
PT Central Santosa was established in 2010 and was committed
to be the leading- financial institution in Indonesia’s automotive
industry, especially motorcycle. Through the Ministry of Finance letter
No.KEP-523/KM.10/2010 published on September 3rd, 2010, PT Central
Santosa Finance, as part of PT Bank Centarl Asia, Tbk., expanded its
business unit by creating competitive excellence in order to provide
the best solution dan benefit for consumers, ATPM, Dealer Network,
Shareholders, and all employees.
The share ownership of PT Central Santosa Finance is as follows:
1. PT Bank Central Asia, Tbk. : 45%
2. PT BCA Finance : 25%
3. PT Multikem Suplindo : 30%
Currently, PT Central Finance has seventy-six branches in over Sumatra,
Java, and Borneo.
PT Asuransi Umum BCA / BCA Insurance
The company was established in 1988 and was initially named Asuransi
Ganesha Ciptadanamas. In 2006, the company changed its name into
Transpasific General Insurance. After being acquired by Bank Central
Asia Pension Fund and BCA Finance, the company’s name changed into
Central Sejahtera Insurance in 2011. Finally, on December 23rd, 2013, PT
Central Sejahtera Insurance officially changed its name into PT Asuransi
Umum BCA.
Following is the share ownership of PT Asuransi Umum BCA:
1. PT Bank Central Asia, Tbk. 75%
2. PT BCA Finance 25%
BCAinsurance is headquartered at WTC Mangga Dua Building and
serves various general insurance services, such as: property, motor
vehicles, and other insurances.
berkualitas serta ditunjang oleh kemudahan akses dan kecepatan
transaksi merupakan target dari Bank Syariah.
BCA Syariah hingga saat ini memiliki 45 jaringan cabang yang terdiri
dari 8 Kantor Cabang Utama (KCU), 2 Kantor Cabang Pembantu
(KCP), 4 Kantor Cabang PembantuMikro Bina Usaha Rakyat (KCP
BUR),23UnitLayananSyariah(ULS)dan8KantorFungsionalMikro
BinaUsahaRakyat(KFOBUR)yangtersebardiwilayahDKIJakarta,
Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya, Semarang, Bandung
dan Solo.
Central Santosa Finance (CSF)
Pada tahun 2010, PT Central Santosa Finance didirikan dengan
keyakinan untuk menjadi lembaga pembiayaan pilihan utama
dalam industri otomotif Indonesia, khususnya dalam industri
kendaraan roda dua. Melalui ijin Kementrian Keuangan No. KEP-
523/KM.10/2010 yang terbit pada tanggal 3 September 2010, maka
sebagai bagian dari grup bank swasta terbesar di Indonesia yaitu
PT Bank Central Asia, Tbk., perusahaan terus melebarkan bisnis
unitnya dengan terus menciptakan keunggulan kompetitif
sehingga dapat memberikan solusi dan manfaat terbaik bagi
konsumen, ATPM, Jaringan Dealer, para Pemegang Saham, dan
segenap Karyawan Perusahaan.
Kepemilikan saham PT Central Santosa Finance (CSF) adalah sebagai
berikut:
1. PT Bank Central Asia, Tbk. : 45%
2. PT BCA Finance : 25%
3. PT Multikem Suplindo : 30%
PT Central Santosa Finance hingga saat ini memiliki tujuh puluh
enam cabang yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan
Kalimantan.
PTAsuransiUmumBCA/BCAinsurance
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1988, dengan nama Asuransi
GaneshaCiptadanamas.Padatahun2006,perusahaaniniberubah
nama menjadi Transpacific General Insurance. Setelah diakuisisi
oleh Dana Pensiun Bank Central Asia dan BCA Finance, perusahaan
berubah nama menjadi Central Sejahtera Insurance pada 2011.
Sejak 23 Desember 2013, nama PT Central Sejahtera Insurance resmi
merubahnamanyamenjadiPTAsuransiUmumBCA.
KepemilikansahamPTAsuransiUmumBCAadalahsebagaiberikut:
1. PT Bank Central Asia, Tbk. 75%
2. PT BCA Finance 25%
BCAinsurance berkantor pusat di GedungWTCManggaDua dan
melayani berbagai jasa asuransi umum kerugian, seperti: properti,
kendaraan bermotor, dan asuransi harta benda lainnya.
79
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 5.10 | Perkembangan Kepemilikan Saham PerusahaanChapter 5.10 | History of Company’s Share Ownership
The capital and share ownership composition has changed since its
early establishment. The chronology of the company’s share ownership
development since 1983 to 2006 is described in BCA Finance Annual
Report Year 2013 and the following changes is described below.
2006
Based on the Board of Directors Statement written in the Deed No.78
dated May 31st, 2006 that was made and witnessed by the Notary,
Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isband, SH., in Jakarta, the Company’s
Board of Directors have received the announcement of shares transfer
totaling 25.000 shares and was valued at IDR 250.000.000 (two hundred
and fifty million rupiah) from Mr. Wella Jaya Saputra to BCA Finance
Limited. The stock transfer has been completed on January 6th, 2006 as
mentioned in the Sale of Shares on January 6th, 2006 and was registered
in the Notary book of Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH.
No.28/W/V/2006 dated May 31st, 2006, and it was signed by Mr. Wella
Jaya Saputra as the Seller, and BCA Finance Limited as the Buyer. The
total stock selling transaction value was valued at IDR 1,5 (one point
five rupiah).
The Company’s shares transfer has been announced to the authorized
institution, while the notification of the change in the Company’s
shareholders’ composition has been accepted and noted by the
General Director of Laws Administration Department on behalf of the
Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.C-
UM.02.01.10353 dated June 21st, 2006.
After the Company’s shares trading, the Company’s capital structure
and composition of shareholders were as follows:
Komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perusahaan telah
mengalami perubahan sejak tahun berdirinya. Adapun riwayat
perkembangan kepemilikan saham Perusahaan sejak tahun
1983 sampai 2006 dapat dilihat pada Laporan Tahunan 2013 dan
selanjutnya pada keterangan di bawah ini.
2006
Berdasarkan Pernyataan Direksi Perusahaan yang dituangkan
dalam Akta No. 78 tanggal 31 Mei 2006, yang dibuat di hadapan
Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH., Notaris di Jakarta,
Direksi Perusahaan menyatakan telah menerima pemberitahuan
pengalihan seluruh saham atau sebanyak 25.000 saham dengan
nilai nominal sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta
rupiah) dari Tuan Wella Jaya Saputra kepada BCA Finance Limited;
pengalihan saham mana telah dilaksanakan pada tanggal 6 Januari
2006 sebagaimana ternyata dari Sale of Shares tanggal 6 Januari
2006 yang telah dibukukan dan didaftarkan dalam buku Notaris
Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH. tersebut di bawah No.
28/W/V/2006 tanggal 31 Mei 2006, yang telah ditandatangani oleh
Tuan Wella Jaya Saputra, selaku Penjual dan BCA Finance Limited,
selaku Pembeli. Nilai transaksi saham yang diperjual belikan
tersebut seluruhnya sebesar Rp.1,5 (satu koma lima rupiah).
Pengalihan saham dalam Perusahaan tersebut selanjutnya telah
diberitahukan kepada instansi yang berwenang dan pemberitahuan
perubahan pemegang saham Perusahaan tersebut telah diterima
dandicatatolehDirekturJenderalAdministrasiHukumUmumatas
nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di
bawahNomorC-UM.02.01.10353tanggal21Juni2006.
Setelah terjadinya jual beli saham Perusahaan, maka struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah
sebagai berikut:
80
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
2010
In accordance with the shareholders’ decision obtained without the
general meeting of shareholders on August 4th, 2010 declared in Deed
No.87 dated August 24th, 2010 with the presence of Fransiscus Xaverius
Budi Santoso Isbandi, SH., the Notary in Jakarta, the Company’s
shareholders agreed to increase the initial working capital from IDR
200.000.000.000 (two hundred billion rupiah) for 20.000.000 (twenty
million) shares, to IDR 500.000.000.000 (five hundred billion rupiah)
for 50.000.000 (fifty million) shares, each was valued at IDR 10.000
(ten thousand rupiah). Besides, the shareholders also approved to rise
the Company’s issued and paid-up capital from IDR 58.952.000.000
(fifty eight billion and nine hundred fifty two million rupiah) for
5.895.200 (five million, eight hundred and ninety five thousand, and
two hundred) shares, to IDR 200.000.000.000 (two hundred billion
rupiah) for 20.000.000 (twenty million) shares by issuing 14.104.800
(fourteen million, one hundred and four thousand, and eight hundred)
new shares. The payment of the new shares’ taking over was funded
from capitalization of half detained profit as of the financial book of
year 2009, which amounted to IDR 141.048.000.000 (one hundred
forty one billion, and forty eight million rupiah) which was allocated
proportionally to the following shareholders: (i) PT Bank Central Asia,
Tbk. for 14.044.985 (fourteen million, forty four thousand, nine hundred
and eighty five) shares that amounted to IDR 140.448.850.000 (one
hundred forty billion, four hundred forty eight million, eight hundred
and fifty thousand rupiah) and (ii) BCA Finance Limited for 59.815 (fifty
nine thousand eight hundred fifteen) shares that was valued at IDR
598.150.000 (five hundred ninety eight million, and one hundred fifty
thousand rupiah).
2010
Berdasarkan keputusan para pemegang saham yang diambil
tanpa mengadakan rapat umum pemegang saham tanggal 4
Agustus 2010 yang kemudian dinyatakan dalam Akta No. 87
tanggal 24 Agustus 2010 dibuat di hadapan Fransiscus Xaverius
Budi Santoso Isbandi, SH., Notaris di Jakarta, para pemegang
saham Perusahaan menyetujui meningkatkan modal dasar
Perusahaan dari semula sebesar Rp.200.000.000.000,- (dua ratus
miliar rupiah) yang terbagi atas 20.000.000 (dua puluh juta) saham,
menjadi sebesar Rp.500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah)
terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) saham, masing-masing
saham bernilai nominal Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) serta
meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari
semula sebesar Rp.58.952.000.000,- (lima puluh delapan miliar
sembilan ratus lima puluh dua juta rupiah) terbagi atas 5.895.200
(lima juta delapan ratus sembilan puluh lima ribu dua ratus) saham,
menjadi Rp.200.000.000.000,- (dua ratus miliar rupiah) terbagi
atas 20.000.000 (dua puluh juta) saham; dengan cara menerbitkan
saham baru sebanyak 14.104.800 (empat belas juta seratus
empat ribu delapan ratus) saham. Penyetoran atas pengambil-
bagianan saham baru tersebut berasal dari kapitalisasi sebagian
laba ditahan sampai dengan tahun buku 2009, dengan jumlah
Rp.141.048.000.000,- (seratus empat puluh satu miliar empat puluh
delapan juta rupiah), yang dialokasikan kepada para pemegang
saham secara proporsional yaitu kepada (i) PT Bank Central Asia,
Tbk. sebanyak 14.044.985 (empat belas juta empat puluh empat
ribu sembilan ratus delapan puluh lima) saham, dengan nilai
nominal Rp.140.449.850.000,- (seratus empat puluh miliar empat
ratus empat puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh ribu
rupiah) dan (ii) BCA Finance Limited, sebanyak 59.815 (lima puluh
sembilan ribu delapan ratus lima belas) saham, dengan nilai
81
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
UraianExplanation
Nilai Nominal Rp. 10.000,- per sahamValued at IDR10.000 per Share
PersentasePercentage (%)Jumlah Saham
Number of SharesJumlah Nilai Nominal (Rp)Total Value (IDR)
Modal Dasar 20.000.000 200.000.000.000
Initial Working Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Issued and Paid-Up Capital
Pemegang Saham
Shareholders
1. PT Bank Central Asia, Tbk. 5.870.200 58.702.000.000 99,58
2. BCA Finance Limited 25.000 250.000.000 0,42
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
5.895.200 58.952.000.000 100,00
Total Issued and Paid-Up Capital
Jumlah Saham Dalam Portepel 14.104.800 141.048.000.000
Total Stock in Portfolio
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
After the injection of the Company’s working capital, the new capital
structure and composition of shareholders were as follow:
nominal Rp.598.150.000,- (lima ratus sembilan puluh delapan juta
seratus lima puluh ribu rupiah).
Dengan terjadinya peningkatan modal Perusahaan tersebut, maka
struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan
adalah sebagai berikut :
As of the date of this Annual Report has been officially published,
the Company’s capital structure and composition of shareholders
remained the same.
Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perusahan tidak
mengalami perubahan.
82
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
KeteranganExplanation
Nilai Nominal Rp.10.000,- per SahamValue IDR10.000 per Share Persentase
Percentage (%)Jumlah Saham
Number of SharesJumlah Nilai Nominal(Rp)Total Value (IDR)
Modal Dasar 50.000.000 500.000.000.000Basic CapitalModal Ditempatkan dan Disetor Penuh:Issued and Paid-Up Capital1. PT Bank Central Asia, Tbk. 19.915.185 199.151.850.000 99,582. BCA Finance Limited 84.815 848.150.000 0,42Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
20.000.000 200.000.000.000 100,00
Total Issued and Paid-Up CapitalSaham Dalam Portepel 30.000.000 300.000.000.000 Total Stock in Portfolio
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bab 5.11 | PenghargaanChapter 5.11 | Awards
Prestasi dan kinerja membanggakan BCA Finance dari tahun ke
tahun mendapat berbagai apresiasi dengan diperolehnya 46
penghargaan.
Selama tahun 2014, BCA Finance telah memperoleh 13 penghargaan,
diantaranya :
BCA Finance achievement and boasting performance from year to year
received a wide range of awards by gaining 46 awards.
During 2014, BCA Finance has gained 13 awards, including:
83
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
Peringkat II Digital Brand Perusahaan Pembiayaan dari Infobank Award-Majalah Infobank
2nd position of Digital Brand - Financing Company form Infobank Award – Infobank Magazine
Juara I Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2013 “Kategori Total Aset diatas Rp 500 Miliar” dari APPI Awards - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
1st place as The Greatest Financing Company 2013 with category Total Asset more than IDR 500 Billion from IFSA Awards – Indonesia Financing Services Association
Sepuluh Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2013 “Kategori Total Aset diatas Rp 500 Miliar dari APPI Awards - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
The Ten Best Financing Company with category Total Asset more than IDR 500 Billion from IFSA Awards – Indonesia Financing Services Association
Excellent Service Experience Award (ESEAward) 2014 “Industri Category: Financing 4W” dari Excellent Service Experience Award (ESEAward) 2014 – Bisnis Indonesia & Carre CCSL
Excellent Service Experience Award (ESEAward) 2014 “Industri Category: Financing 4W” from Excellent Service Experience Award (ESEAward) 2014 – Bisnis Indonesia & Carre CCSL
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version84
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
GoldChampionofIndonesia Wow Brand 2014 Category: Car Leasing dari Indonesia Wow Brand 2014 - MarkPlus. Inc
Gold Champion of Indonesia Wow Brand 2014 Category: Car Leasing from Indonesia Wow Brand 2014 - MarkPlus. Inc
The Best 2nd Marketing for Indonesia Multifinance Company dari Indonesia Multifinance Award 2013 - Majalah Business Review - Majalah Woman Review
The Best 2nd Marketing for Indonesia Multifinance Company from Indonesia Multifinance Award 2013 - Business Review Magazine - Majalah Woman Review
The Best 2nd Information Technology for Indonesia Multifinance Company dari Indonesia Multifinance Award 2013 - Majalah Business Review - Majalah Woman Review
The Best 2nd Information Technology for Indonesia Multifinance Company from Indonesia Multifinance Award 2013 - Business Review Magazine- Majalah Woman Review
The Best 3rd Finance for Indonesia Multifinance Company dari Indonesia Multifinance Award 2013 - Majalah Business Review - Majalah Woman Review
The Best 3rd Finance for Indonesia Multifinance Company from Indonesia Multifinance Award 2013 - Business Review Magazine- Majalah Woman Review
The Best 2nd Information Technology for Indonesia Multifinance Company from Indonesia Multifinance Award 2013 - Business Review Magazine- Majalah Woman Review
The 1st Champion of Indonesia Original Brand 2014 Product Category: Car Financing dari Majalah SWA
The 1st Champion of Indonesia Original Brand 2014 Product Category: Car Financing from SWA Magazine
The Best 3rd Non Listed Company with Asset > Rp.5T dari Indonesia Multifinance Award 2013 - Majalah Business Review - Majalah Woman Review
The Best 3rd Non Listed Company with Asset > Rp.5T from Indonesia Multifinance Award 2013 - Business Review Magazine- Majalah Woman Review
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Perolehan penghargaan bukanlah akhir dari perjuangan. Segala
bentuk apresiasi tersebut menjadi penyemangat setiap Insan
Perusahaan untuk memberikan performa terbaik dalam mencapai
tujuan Perusahaan.
Gaining the award is not the end of the struggle. All forms of awards
become a stimulator of every people in the Company to provide the best
performance in achieving the Company’s objectives.
85
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
Multifinance Platinum Thropy 2014 “Atas Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” 2004-2013 dari Majalah Infobank
Multifinance Platinum Thropy 2014 for Great Financial Performance 2004-2013 from Infobank Magazine
Best Multifinance Company 2014 Kategori Multifinance Aset > Rp 5 Triliun dari Majalah Investor
The best financing company year 2014 with asset category more than IDR 5 trillion from Investor Magazine
The Winner of SPEx2 Award 2014 The Best in Four - Wheel Leasing Industry dari SPEx2 Award 2014
The Winner of SPEx2 Award 2014 The Best in Four - Wheel Leasing Industry from SPEx2 Award 2014
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 5.12 | Jaringan UsahaChapter 5.12 | Business Networks
DI. Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Tanjung Pinang
Pangkal Pinang
Bandar Lampung DKI Jakarta
Semarang Denpasar
SaBanjarmasin
Pontianak
PTBCAFinancekinitelahmemiliki59JaringanUsaha(TermasukKantorPusat)di54Kotayang tersebar di 27 Propinsi di Indonesia. Berikut merupakan daftar JaringanUsahaPTBCAFinance.
86
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Manado
Makassar
Kendari
Gorontalo
SamarindaSa
PT BCA FInance has extended its networks by having 59 branches (include Head Office) located in 54 cities and 27 provinces in Indonesia. These are list of BCA Finance’s businessnetworks.
87
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version88
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
JAKARTA
•KantorPusat •KelapaGadingWisma BCA Pondok Indah Lt. 2 BCA KCP Kirana Boutique Lt. 3
Jl. Metro Pondok Indah No. 10 Komp.KiranaBoutiqueOfficeBlokE.2No.8&9KelapaGading
Jakarta 12310 JakartaUtara
Telp : (021) 29973100 Telp : (021) 29289944
Fax : (021) 29973200 Fax : (021) 29289945
•PondokIndah •DaanMogotBCA Cabang Iskandar Muda Lt. 3 BCA Cabang Daan Mogot Lt.2, Lt. 3
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. 80 No. 1-2 Jl. Daan Mogot Raya No.48 A-B
Arteri Pondok Indah Jakarta 11460
Jakarta 12240 Telp : (021) 5605040
Telp : (021)7269948 Fax : (021) 5604554, 5604997, 5605221
Fax : (021)7269906
•WTCManggaDuaGedungWTCManggaDuaLt.3&6BlokCL
Jl. Mangga Dua Raya No.8
akarta 14430
Telp : (021) 30013999
Fax : (021) 30013993
JAWA BARAT
•Bekasi •BogorBCA Cabang Bulevar Hijau, Lt. 3 & 4 BCA Cabang Bogor Lt.4
Komplek Sentra Niaga Bulevard Hijau Kav. 33-35 Jl. Ir. Juanda No. 28
Medan Satria, Bekasi 17131 Bogor 16122
Telp : (021) 88876200 Telp : (0251) 8333024
Fax : (021) 88878450 / 88877872 Fax : (0251) 8333462
•Depok •KarawangRuko Pesona View Blok D No. 2 & 3 & 4 BCA Cabang Karawang Lt. 4
Komp Perkantoran Pesona Khayangan, Jl. Ir. H. Juanda Jl. Panatayuda 1 No. 37
Depok 16411 Karawang 41312
Telp : (021) 77840971 Telp : (0267) 8454018
Fax : (021) 77840972 Fax : (0267) 8454017
•Bandung •TasikmalayaBCA Cabang Soekarno Hatta Lt. 4 Jl. Ciamis No. 147 (Jl. Mohammad Hatta)
Jl. Soekarno Hatta No. 240 Kec. Cipedes Desa Sukamanah
Bandung 40227 Tasikmalaya 46133
Telp : (022) 5421116 Telp : (0265) 313295
Fax : (022) 5421117
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201489
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
•Cirebon •SukabumiBCA Cabang Cirebon Lt. 4 Ruko Brawijaya
Jl.YosSudarsoNo.27 Jl. Brawijaya No. 3 RT.02 RW.12
Cirebon 45111 Kel.GunungParang,Kec.Cikole,
Telp : (0231) 246624 Sukabumi 43111
Fax : (0231) 246911 Telp : (0266) 231112
Fax : (0266) 231116
TANGERANG
•Cilegon •TangerangBCA Cabang Cilegon II, Lt. 3 BCA Cabang Serpong
Komp. Pertokoan Cilegon City Square Blok A No. 1-3 & Blok C no.1 WismaBCABSDCITYLt.1Jl.PahlawanSeribuKav.CBDLot1.3
Cilegon 42411 Tangerang - Banten 15322
Telp : (0254) 378783 Telp : (021) 53164745 (hunting)
Fax : (0254) 378781 Fax : (021) 53164740
JAWATENGAH&DIY
•Tegal •SoloJalan Sultan Agung No. 29, Kejambon BCA Cabang Solo Lt.5
Tegal 52124 (Eks. Dealer Vespa Piaggio) Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 3
Telp : (0283) 325034 Solo 57112
Fax : (0283) 325035 Telp : (0271) 653346
Fax : (0271) 642631
•Semarang •YogyakartaBCA Cabang MT. Haryono Lt.2 BCACabangYogyakartaLt.5
Jl. MT. Haryono No. 657 Jl. Jend. Sudirman 49-51
Semarang 50242 Yogyakarta55223
Telp : (024) 8414840 Telp : (0274) 557520
Fax : (024) 8410128 Fax : (0274) 557518
•Kudus •PurwokertoKomplek Ruko Sudirman Square KomplekGORSatria
Jl. Jend. Sudirman No. 101 Kav. A9 Jl. Dr. Soeharso Ruko Kalibiru No. 2
Kudus 59317 Purwokerto 53114
Telp : (0291) 4257030 Telp : (0281) 630080
Fax : (0291) 4257031 Fax : (0281) 635252
•MagelangKomp. Ruko Manis Square Blok A-6 & A7
Jl. Sarwoedi Wibowo
Magelang 56172
Telp : (0293) 3276711
Fax : (0293) 3276740
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version90
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
JAWATIMUR
•SurabayaGalaxy •SurabayaVeteranBCACabangGalaxyLt.3 BCAKCUVeteranLt.6
Jl. Kertajaya Indah Timur No. 37-39 Jl. Veteran 18-24
Surabaya 60117 Surabaya 60175
Telp : (031) 5966884 (hunting) Telp : (031) 3528711
Fax : (031) 5966885 Fax : (031) 3528712
•Jember •GresikBCA Cabang Jember Lt. 3 Komp.RukoGreenGardenBlokA-2No.6
Jl.GajahMadaNo.14-18 Jl. Wahidin Sudirohusodo No. 788 Kel.Dahanrejo, Kec.Kebomas
Jember 68131 Gresik
Telp : (0331) 485150 Telp : (031) 51163927
Fax : (0331) 484601 Fax : (031) 51163928
•Kediri •MadiunKompRukoHayamWurukTradeCenterBlokG-7 KCUBCAMadiunLt.3
Jl. Hayam Wuruk Kediri Kel.Balowertoi Kec.Kota Jl. Jend. Sudirman 79 – 81
Kediri 64123 Madiun 63132
Telp : (0354) 698855 Telp : (0351) 454760
Fax : (0354) 698829 Fax : (0351) 454761
•MalangRuko Kawi
Jl.KawiAtas36D,RT01/04Kel.GadingkasriKec.Klojen
Malang 65116
Telp : (0341) 554433
Fax : (0341) 554455
BALI&NUSATENGGARA
•Denpasar •CakranegeraBCA Cabang Renon Lt. 2 BCA Cabang Cakranegara Lt.2
Jl.M.YaminNo.11ª Jln. Raya Sandubaya Ruko No.23 – Bertais Sweta Cakranegara
Denpasar 80226 Mataram 83236
Telp : (0361) 7423607 Telp : (0370) 6175571 / 670202
Fax : (0361) 261788 Fax : (0370) 6175578
SUMATERA
•BandaAceh •MedanJl. Mister Moh Hasan No. 53-54 BCA Cabang Medan, Lt. Basement & Lt. 4
Desa Batoh Kec. Lueng Bata Jl. Diponegoro No.15
Banda Aceh 23245 Medan 20112
Telp : (0651) 28896 Telp : (061) 4536336
Fax : (0651) 28897 Fax : (061) 4513220
Always Deliver Better Version - BCA Finance 201491
Corporate ProfilePROFIL PERUSAHAAN /
•PematangSiantar •TanjungPinangKomp. Ruko Megaland Blok C No. 6 Komp. Ruko Plaza Bintan Center Blok Down No. 8
Jl. Sangawaluh Jl. DI Panjaitan Batu 9
Pematang Siantar 21151 Bintan
Telp : (0622) 433940 Telp : (0771) 7335480
Fax : (0622) 433941 Fax : (0771) 7335484
•Batam •PangkalPinangBCA Cabang Batam Lt.3 Jl. Raya Koba No.80 (Jl. Mayor Sjafri Rachman)
Jl. Raja Ali Haji No.18, Sei Jodoh Kel.Bukit Besar, Kec. Intan
Batam 29432 Pangkal Pinang 33145
Telp : (0778) 421095 Telp : (0717) 4255031
Fax : (0778) 421037 Fax : (0717) 4255053
•Padang •PekanbaruJl. Sawahan No. 55A - 55B Jl. H. Imam Munandar, Harapan Raya No.364, Tangkerang
Padang 25121 Pekanbaru 28288
Telp : (0751) 894040 Telp : (0761) 7891400
Fax : (0751) 894030 Fax : (0761) 7891401
•BukitTinggi •BengkuluJl.AhmadYaniNo.99 Jl. Timur Indah Raya no 14 E&F
Kel.BentengPasarAtasKec.GugukPanjang Kel.Sidomulyo,Kec.GadingCempaka
Bukit Tinggi Bengkulu 38229
Telp : (0752) 8016046 Telp : (0736) 5612066 / 67
Fax : (0752) 627398 Fax : -
•Jambi •PalembangJl. Pattimura - Ruko Sipin Nusa Indah No. 2 Jl. Letkol Iskandar No. 280 (Samping KCP BCA)
Jambi 36125 Palembang 30134
Telp : (0741) 670060 Telp : (0711) 360733
Fax : (0741) 670053 Fax : (0711) 360754 / 55
•LubukLinggau •LampungJl.YosSudarsoRT.1No.33 Jl. Pattimura No.33 Teluk Betung
Kel. Majapahit, Kec. Lubuk Linggau Timur 1 Bandar Lampung 35211
Lubuk Linggau 31611 Telp : (0721) 481949
Telp : (0733) 7329866 Fax : (0721) 489298
Fax : (0733) 7329867
•Duri •MuaraBangoJln. Lintas Duri, Dumai No.13 Kec. Mandau Jln. Sudirman KM 3 arah Bangko
Riau 28884 Kel. Sungai Kerjan Kec. Bungo Dani
Telp : (0765) 7084917 Muara Bango
Fax : - Telp : (0853) 68869671/72/73
Fax : -
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version92
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
KALIMANTAN
•Pontianak •BanjarmasinKomp Rukan Perdana Square Blok B/15 Jl.AhmadYaniKM4RT04Banjarmasin
Jalan Perdana No.8 Kel. Pemurus Baru Kec. Banjarmasin Selatan
Pontianak 78122 Banjarmasin 70233
Telp : (0561) 746330 Telp : (0511) 4229610
Fax : (0561) 746331 / 32 Fax : (0511) 4229620 / 30
•Palangkaraya •SamarindaJl. Raden Tumenggung Milono KM 1 No.2 BCA Cabang Samarinda Lt. 4
Kel. langkai Kec. Pahandut Jl. Jend. Sudirman 30
Palangkaraya Samarinda 75111
Telp : (0536) 322239 Telp : (0541) 732792
Fax : (0536) 322239 Fax : (0541) 732783
•Balikpapan •SampitJl. MT.Haryono No. 201 RT 54 Jl. HM.Arsyad RT 46 RW IX
Balikpapan 76114 Kel. MB.Hilir Kec. Mentawa Baru Ketapang Kab. Kotawaringin Timur
Telp : (0542) 7206840 Sampit
Fax : (0542) 7206860, 7206899 Telp : (0531) 2065012
Fax : (0531) 2065013
SULAWESI
•Gorontalo •MakassarJl. Pangeran Hidayat No. 158 Kompleks Ratulangi Office Park Blok A5,
Kel. Liluwo Kec. Kota Tengah Jl.Dr.Sam Ratulangi No.7
Gorontalo96159 Makassar 90113
Telp : (0435) 828810 Telp : (0411) 8111224 (hunting)
Kec : (0435) 828809 Fax : (0411) 8111225
•Manado •KendariBCA Cabang Manado Lt.4 Komp. Ruko Senapati Land Blok A No. 37
Jl. Sam Ratulangi No.17-19 Jl. Raya By Pass Kendari Kel.Bande Kec.Kadia
Manado 95111 Kendari
Telp : (0431) 843579 Telp : (0401) 3135111
Fax : (0431) 862048 Fax : (0401) 3135112
•Palu •Pare-PareJl. Ir Juanda (Perempatan Jl Sisingamangaraja) No. 91 Jln. Bau Massepe No. 241 Kelurahan Cappagalung
Kel. Besusu Timur, Kec. Palu Timur Pare-Pare 91122
Palu 94111 Telp : (0421) 28285
Telp : (0451) 458508 Fax : (0421) 23626
Fax : (0451) 458506
06ANAlisA dAN PEmbAHASAN
mANAjEmen
mANAgEment’S disCUssion
and ANAlySis
KALIMANTAN
•Pontianak •BanjarmasinKomp Rukan Perdana Square Blok B/15 Jl.AhmadYaniKM4RT04Banjarmasin
Jalan Perdana No.8 Kel. Pemurus Baru Kec. Banjarmasin Selatan
Pontianak 78122 Banjarmasin 70233
Telp : (0561) 746330 Telp : (0511) 4229610
Fax : (0561) 746331 / 32 Fax : (0511) 4229620 / 30
•Palangkaraya •SamarindaJl. Raden Tumenggung Milono KM 1 No.2 BCA Cabang Samarinda Lt. 4
Kel. langkai Kec. Pahandut Jl. Jend. Sudirman 30
Palangkaraya Samarinda 75111
Telp : (0536) 322239 Telp : (0541) 732792
Fax : (0536) 322239 Fax : (0541) 732783
•Balikpapan •SampitJl. MT.Haryono No. 201 RT 54 Jl. HM.Arsyad RT 46 RW IX
Balikpapan 76114 Kel. MB.Hilir Kec. Mentawa Baru Ketapang Kab. Kotawaringin Timur
Telp : (0542) 7206840 Sampit
Fax : (0542) 7206860, 7206899 Telp : (0531) 2065012
Fax : (0531) 2065013
SULAWESI
•Gorontalo •MakassarJl. Pangeran Hidayat No. 158 Kompleks Ratulangi Office Park Blok A5,
Kel. Liluwo Kec. Kota Tengah Jl.Dr.Sam Ratulangi No.7
Gorontalo96159 Makassar 90113
Telp : (0435) 828810 Telp : (0411) 8111224 (hunting)
Kec : (0435) 828809 Fax : (0411) 8111225
•Manado •KendariBCA Cabang Manado Lt.4 Komp. Ruko Senapati Land Blok A No. 37
Jl. Sam Ratulangi No.17-19 Jl. Raya By Pass Kendari Kel.Bande Kec.Kadia
Manado 95111 Kendari
Telp : (0431) 843579 Telp : (0401) 3135111
Fax : (0431) 862048 Fax : (0401) 3135112
•Palu •Pare-PareJl. Ir Juanda (Perempatan Jl Sisingamangaraja) No. 91 Jln. Bau Massepe No. 241 Kelurahan Cappagalung
Kel. Besusu Timur, Kec. Palu Timur Pare-Pare 91122
Palu 94111 Telp : (0421) 28285
Telp : (0451) 458508 Fax : (0421) 23626
Fax : (0451) 458506
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Global and National Economic Condition
The world economy has improved, although it is moving unevenly and slowly. The motor of global economic and as a super power country, United States’ economy is important to be observed. United States’ economy keeps showing many improvements with the decrease on the unemployment level. In line with such condition, the normalization of Fed’s monetary policy also continues to take place which in turn supporting a strong appreciation of US Dollar toward almost all currencies of the world. The said condition increases the risk of foreign capital return from emerging market, including Indonesia.The political fluctuation gives a significant color during 2014, starting from Legislative Election until Presidential Election. This Indonesian leadership transition was successfully organized in a peaceful nuance. Now, the new government, Jokowi-JK, faces many challenges in various sectors, such as deceleration of economic growth, stagnation of poverty reduction, economic gap widening and trade balance deficit. After passing through various debates, President Joko Widodo finally decided the price of subsidized fuel (BBM) on November 18th, 2014. The increase in the price of premium BBM from Rp.6.500.- becomes Rp.8.500.- per liter. Meanwhile, the price of solar, from Rp.5.500.-, becomes Rp.7.500.- per liter. This policy is simultaneously to support the working program proclaimed by the new government.
The policy for increasing BBM price is then followed by the increase on reference rate of interest (BI rate), from 7,50% to be 7,75%. This policy is taken in order to ensure that the inflation pressure is still under control even after the increase of BBM price. The increase in BI rate in the end of 2014 became another challenge for every
Bab 6.1 | Tinjauan Umum Chapter 6.1 | General Overview
Kondisi Ekonomi Global dan Nasional
Ekonomi dunia membaik meski tidak merata dan cenderung lambat. Motor ekonomi global dan sebagai negara adikuasa, perekonomian AS penting untuk dicermati. Perekonomian AS terus menunjukkan perbaikan dengan tingkat pengangguran yang menurun. Sejalan dengan kondisi itu, normalisasi kebijakan moneter The Fed terus berlangsung yang kemudian mendorong apresiasi dolar AS yang kuat terhadap hampir seluruh mata uang dunia. Kondisi tersebut meningkatkan risiko kembalinya modal asing dari emerging market, termasuk Indonesia.
Gejolak politik mewarnai sepanjang tahun 2014, mulai dari Pemilu Legislatif hingga Pemilu Presiden. Transisi kepemimpinan Indonesia ini berhasil dilaksanakan secara damai. Kini pemerintahan baru, Jokowi-JK, menghadapi tantangan di berbagai bidang, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi, stagnansi pengurangan angka kemiskinan, kesenjangan ekonomi yang melebar dan defisit neraca perdangan. Setelah melalui berbagai perdebatan, Presiden Joko Widodo akhirnya
memutuskan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada
18 November 2014. Kenaikan harga BBM premium dari Rp.6.500,-
menjadi Rp.8.500 per liter, sedangkan BBM solar dari Rp.5.500,-
menjadi Rp.7.500,- per liter. Kebijakan ini serta merta untuk
mendukung program kerja yang dicanangkan pemerintahan baru.
Kebijakan kenaikan harga BBM itu kemudian dibuntuti kenaikan
suku bunga acuan (BI rate) dari 7,50% menjadi 7,75%. Kebijakan
ini ditempuh dalam rangka memastikan tekanan inflasi setelah
kenaikan harga BBM tetap terkendali. Kenaikan BI rate di
penghujung tahun 2014 merupakan tantangan bagi setiap pelaku
94
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
business actor, especially in the labor intensive industry. The business actor experienced a big pressure after the increase of BBM price, labor’s salary, and electrical cost. In addition, the increase in BI rate is assessed as increasing the potential of bad debt credit, especially in the small sector.
Automotive Industry
Automotive Industry in Indonesia has a great improvement potentially. The level of vehicle ownership is still relatively low if compared with the neighboring countries, namely Malaysia and Singapore. The comparison of vehicle ownership in Malaysia is 330 cars per 1.000 people, whereas in Indonesia, it has just reached 80 cars per 1.000 people. With the population of 240 million people and an increasing per capita income, Indonesia has a big potential of the market for automotive manufacturers and importers (Source: Ministry of Industry).
bisnis khususnya industri padat karya. Pelaku usaha mengalami
tekanan besar setelah kenaikan harga BBM, upah buruh dan tarif
listrik. Selain itu, kenaikan BI rate dinilai meningkatkan potensi
kredit macet, terutama di sektor kecil.
Indostri Otomotif
Industri Otomotif di Indonesia mempunyai potensi perkembangan
yang sangat besar. Tingkat kepemilikan kendaraan masih tergolong
rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga, yaitu Malaysia
dan Singapura. Perbandingan kepemilikan kendaraan di Malaysia
330 mobil per 1.000 orang, sedangkan di Indonesia baru mencapai
80 mobil per 1.000 orang. Dengan populasi 240 juta orang dan
pendapatan perkapita yang meningkat, Indonesia mempunyai
potensi pasar yang besar bagi produsen dan importir otomotif
(sumber: Kementrian Perindustrian).
Dengan potensi yang masih sangat luas, industri otomotif nasional
berhasil bertahan di tengah situasi dengan berbagai tantangan
walaupun sedikit melambat. Kenaikan harga BBM bersubsidi,
lonjakan tarif dasar listrik, harga gas serta kebijakan moneter
menjadi tantangan industri otomotif di sepanjang tahun 2014.
Penjualan kendaraan, khususnya mobil, di Indonesia selama lima
tahun terakhir menunjukkan tren positif, walaupun mengalami
perlambatan di tahun 2014. Penjualan mobil baru nasional mencapai
1.208 ribu unit, sedikit menurun dibanding tahun 2013. Walaupun
sedikit melambat, pertumbuhan industri mobil ini fantastis yaitu
rata-rata tumbuh 20% selama 5 tahun terakhir.
Kehadiran produk mobil murah ramah lingkungan atau low cost
green car ternyata menopang penjualan mobil nasional. Di tahun
2014 ini, LCGC menyumbang proporsi sekitar 14% dari penjualan
mobil baru nasional, dengan andalan produknya: Toyota Agya,
Daihatsu Ayla, Karimun Wagon R, Honda Brio Satya, Datsun Go +
Panca (Sumber: Sindo News, 24 Desember 2014). Pemerintah pun
setuju melanjutkan proyek LCGC tersebut, dengan tujuan merebut
pasar ASEAN dan juga memperbesar kemungkinan masyarakat
kelas menengah untuk membeli mobil.
With such broadened potential yet, national automotive industry can survive successfully in the midst of situation filled with various challenges, although it moves a little bit slow. The increase in subsidized BBM price, a hike of electrical price, gas price, and monetary policy had challenged automotive industry throughout 2014. The sales of vehicle, particularly cars, in Indonesia during the last five years showed a positive trend, although it also experienced a slowing down in 2014. The sales of national new car reached 1.208 thousand units, which slightly decreased compared to 2013. However, in such slightly slowing-down, the growth of car industry was still fantastic with average 20% during the last five years.
The presence of low cost green car product may actually support the sales of national car. In 2014, LCGC contributed about 14% from the sales of national new car, with its leading product: Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Karimun Wagon R, Honda Brio Satya, Datsun Go + Panca (Source: Sindo News, December 24th 2014). The government also agreed to continue LCGC program, which is aimed to seize ASEAN market and to widen as well the possibility of middle class society to buy car.
95
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
2009 2010 2011 2012 2013 2014
486.662
764.710894.180
1.116.230
1.229.9161.208.019
Penjualan Mobil Nasi/ National New Car Sales
(Dalam Unit/ in Unit)
sumber/source : Gaikindo
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
The increase in subsidized BBM price in the end of 2014 gave impact to the decrease in national car sales per month. However, this impact is viewed as a short term impact, namely only during 1-3 months. The sales of national car cannot be separated from the condition of domestic economic growth. The consumers in middle to low class are usually affected by this increase. Worse to be said, this segment has been driving the market of national automotive for all these times. The segment of car sales in middle to low class itself, in general, reaches 46,8% from the total of national car sales.
Financing Industry
The economic condition which has not been stable yet becomes one of the factors causing the finance business in the next year still moves slowly. Besides that, the era of high interest rate will still become the most feared condition in 2015. Bank of Indonesia is predicted to potentially increase the reference rate of interest until the level of 8%. This condition obviously gives a heavy challenge for the finance businessmen. In fact, the increase in reference rate of interest (BI rate) is followed by the increase in banking credit rate of interest which becomes the funding source during this time. This condition supports finance company to increase its sales price to the consumers. The economic pressure and the decrease in society’s purchasing power enhance the potential of NPL (non-performing loan) increasing which must be faced by financing industry.
Financing industry has an opportunity to widen its business by the issued of the Regulation of Financial Service Authority. The expansion of additional business which can be started by finance company, including financing of work capital, financing of project and infrastructure, multipurpose financing and fee base activity, may open the potentials for finance industry to boost its business volume. With the new government and various economic and political challenges, hopefully, finance industry can improve its performance.
Kenaikan harga BBM bersubsidi di akhir 2014 berimbas pada
penurunan penjualan mobil nasional per bulan. Namun dampak
ini dipandang sebagai dampak jangka pendek yaitu dalam kurun
waktu 1-3 bulan. Penjualan mobil nasional tidak lepas dari kondisi
pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Konsumen di kelas mengengah
ke bawah yang biasanya terkena dampak dari kenaikan ini. Parahnya,
segmen inilah yang selama ini menggerakan pasar otomotif
nasional. Pangsa penjualan mobil di kelas mengengah ke bawah
sendiri biasanya mencapai 46,8% dari total penjualan mobil nasional.
Industri Pembiayaan
Kondisi ekonomi yang belum stabil menjadi salah satu faktor
kenapa bisnis pembiayaan pada tahun depan diperkirakan masih
bergerak lambat. Selain itu, era suku bunga tinggi masih menjadi
momok pada 2015. Bank Indonesia diperkirakan berpotensi
meningkatkan suku bunga acuan di hingga ke level 8%. Kondisi ini
tentu menjadi tantangan berat bagi pebisnis multifinance. Pasalnya,
Kenaikan suku bunga acuan (BI rate) dibuntuti dengan kenaikan
suku bunga kredit perbankan yang selama ini menjadi sumber
pendanaan utama perusahaan pembiayaan selain modal sendiri.
Kondisi ini mendorong perusahaan pembiayaan menaikan harga
jualnya kepada konsumen. Tekanan ekonomi dan menurunnya
daya beli masyarakat meningkatkan potensi peningkatan NPL (non
performing loan) yang harus dihadapi industri pembiayaan.
Industri pembiayaan mempunyai peluang melebarkan sayap
bisnisnya dengan diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Perluasan usaha tambahan yang bisa mulai digarap perusahaan
pembiayaan yang meliputi pembiayaan modal kerja, pembiayaan
proyek dan infrastruktur, pembiayaan multiguna serta kegiatan
fee base, membuka potensi bagi industri pembiayaan untuk
meningkatkan volume bisnisnya. Dengan pemerintahan baru
dan berbagai tantangan ekonomi dan politik, semoga industri
pembiayaan bisa meningkatkan kinerjanya.
96
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
BCA Finance Business Activity
Since 2001, the Company has been focusing on consumer finance
particularly the four wheeled vehicles. Until now, BCA Finance runs
three types of business, namely: consumer financing, leasing, and
factoring.
Kegiatan Usaha BCA Finance
Sejak 2001, Perusahaan berfokus pada pembiayaan konsumen
khususnya kendaraan roda empat. Hingga saat ini, BCA Finance
menjalankan tiga jenis usaha, yaitu: pembiayaan konsumen, sewa
guna usaha dan anjak piutang.
Pembiayaan Konsumen - Mobil
BCA Finance yang memfokuskan dirinya pada pembiayaan kendaraan bermotor yang berbentuk pemberian kredit untuk kepemilikan kendaraan roda empat atau lebih. Kendaraan yang dibiayaan seperti MPV/ Minibus, sedan, SUV dan pick-up, baik kendaraan baru maupun kendaraan bekas pakai. Jangka waktu pembiayaan sebagian besar antara satu tahun sampai dengan empat tahun. Dalam penyaluran pembiayaan konsumen tersebut, Perusahaan tidak mengkhususkan diri pada merek atau produk tertentu, melainkan hampir semua produk kendaraan roda empat atau lebih dari berbagai merek yang diperdagangkan di Indonesia.
Dari tahun ke tahun angka pelepasan pembiayaan konsumen baru pun mengalami peningkatan. Bahkan pada saat industri mengalami pertumbuhan negatif di tahun 2009, BCA Finance berhasil mencatatkan angka pertumbuhan positif sekitar 20%. Dengan berbagai tantangan dalam persaingan industri pembiayaan, gejolak ekonomi dan politik di sepanjang tahun 2014, penyaluran pembiayaan baru Perusahaan mengalami penurunan. Di tahun 2013, pembiayaan baru mencapai Rp.26.700 triliun dengan jumlah 182.872 unit. Pembiayaan baru tahun 2014 mencapai sebesar Rp.22.431 triliun dengan jumlah 160.019 unit atau menurun 16,00% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan persaingan dalam industri pembiayaan yang semakin ketat disertai perlambatan pertumbuhan penjualan mobil baru nasional. Kinerja Keuangan Perusahaan pun tetap terjaga, hal ini terindikasi peningkatan profit Perusahaan. (Catatan: Data pembiayaan baru dalam nilai Perusahaan telah disajikan pada Bab 1.2 Pokok-Pokok Kinerja PT BCA Finance).
Consumer Financing - Car
BCA Finance is focusing itself on motor vehicle financing in the form of credit grant for the ownership of four-wheel vehicles or more. The vehicles financed are MPV/ Minibus, sedan, SUV and pick-up, either new vehicle or used vehicle. The financing period is mostly from one year until four years. In the distribution of such consumer financing, the Company does not specialize in particular brand or product, but almost in all products of four-wheel vehicle or more from various brands traded in Indonesia.
From year to year, the number of new consumer financing release shows many improvements. In fact, when the industry had to undergo a negative growth in 2009, BCA Finance succeeded to file a positive growth value of around 20%. With various challenges in the competition of financing industry, as well as economic and political fluctuation throughout 2014, the distribution of Company’s new financing faced a decline. In 2013, the new financing reached IDR 26.700 trillion with totally 182.872 units. The new financing in 2014 then reached IDR 22.431 trillion with totally 160.019 unit or declining as much as 16,00% compared to previous year. This decline is caused by more strict competition in financing industry, along with the deceleration suffered in the growth of national new car sales. The Company’s financial performance is preserved. It indicates the increase in the Company’s net income. (Note: Data of new financing in value and Company’s total management asset has been presented in Chapter 1.2: Performance Principals of PT BCA Finance.
97
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
PT BCA FINANCE
Pembiayaan Konsumen Consumer financing
Sewa Guna UsahaLeasing
Anak PiutangFactoring
Mobil baruNew Car
Mobil BekasUsed Car
Kegiatan Usaha /Business Activity
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Jumlah kontrak yang dikelola oleh perusahaan pun meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, dari sisi kapasitas, Perusahaan menambah jumlah cabang untuk menjangkau dan mendekatkan diri pada pelanggan maupun mitra bisnis. Hingga akhir tahun 2014, Perusahaan telah memiliki 58 cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pun terjaga dari tahun ke tahun.
Perusahaan menyalurkan pembiayaan kendaraan, baik mobil baru maupun bekas. Perlakuan penyaluran pembiayaan mobil baru tentu berbeda dengan mobil bekas, menyesuaikan karakternya masing-masing. Selama tiga tahun terakhir proporsi pembiayaan mobil baru dan bekas berada dikisaran 60% dan 40%. Tidak terdapat perubahan proporsi pembiayaan mobil baru dengan mobil bekas secara signifikan.
The number of contract managed by the company also increases from year to year. In addition, from the capacity side, the Company has added the number of branch in order to reach and get closer with the consumers and business partners. Until the end of 2014, the Company already had 58 branches spread all over Indonesia. The growth of income and net profit is preserved from time to time.
The company distributes the financing of vehicle, either new or used car. The treatment in distribution of new car financing is definitely different with the financing distribution for used car, which is according to its own characters. Over the past three years, the proportion of new and used car financing is around 60% and 40%. There is no significant change in the proportion of new car financing compared to the used car.
98
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Proporsi Kondisi Mobil Berdasarkan Unit Pembiayaan Baru Proportion of Unit New Car Financing Base on Car Condition
2012 2013 2014
38%
62%
39%
61%
41%
59%
Mobil bekas Mobil Baru
2012 2013 2014
32%
68%
33%
67%
38%
61%
161.341 182.872160.019
Proporsi Kondisi Mobil Berdasarkan Nilai Pembiayaan Baru Proportion of Value New Car Financing Base on Car Condition
24.401
22.431
26.700
(Dalam unit/ In unit)
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Kontrak(Khusus pembiayaan konsumen)Number of Contracts(particularly consumer financing)
191.281 245.268 312.903 384.000 415.940
Jumlah CabangNumber of Business Network
36 38 50 53 58
Pendapatan (Rp miliar)Revenue (IDR Billion)
1.147 1.357 1.609 1.933 2.178
Laba Bersih Setelah Pajak (Rp miliar)Net Profit After Tax (IDR Billion)
577 670 731 935 1.001
(Dalam Jutaan Rupiah /In million Rupiah)
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Sewa Guna Usaha
Sejak tahun 2012, Perusahaan berusaha mengembangkan bidang sewa guna usaha/ sewa pembiayaan. Hal ini ditunjukan dengan dibentuknya divisi yang khusus menangani dan memproses sewa guna usaha. Perusahaan mengkategorikan empat tipe dalam pembiayaan sewa guna usaha, mencakup: pembiayaan mesin, kendaraan, alat berat dan gedung. Tiga di antara empat tipe tersebut (mesin, kendaraan dan alat berat) aktif dan proporsinya didominasi tipe pembiayaan alat berat. Selama tiga tahun terakhir, sewa pembiayaan meningkat, menunjukan hasil atas upaya Perusahaan.
Leasing
Since year 2012, the Company has been seeking to develop leasing business. This is evidenced by the establishment of a specific division that handles and processes leasing business. The Company categorizes it into four types, which are: leasing of machinery, vehicle, heavy equipment and building. Three out of the four lease types: machinery, vehicle and heavy equipment are considered active, in which heavy equipment takes dominant proportion. Over the past three years, leasing has increased, which has reflected the result of the Company’s best efforts.
99
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
Proporsi Kondisi Mobil Berdasarkan Nilai Pembiayaan Baru
Proporsi Kondisi Mobil Berdasarkan Unit Total Aset KelolaanProportion of Total Managed Asset in Unit Base on Car Condition
2012 2013 2014
35%
65%
34%
66%
34%
66%
Mobil bekas Mobil Baru
2012 2013 2014
29%
71%
28%
72%
30%
70%
312.903 29.890384.000 35.415415.940 35.407
Proporsi Kondisi Mobil Berdasarkan Nilai Total Aset Kelolaan Proportion of Value Total Managed Asset Base on Car Condition
Sewa Pembiayaan/Leasing(Dalam miliar RuPiah/in billion iDR)
(Dalam unit/In unit) (Dalam jutaan Rupiah/In million Rupiah)
2012 2013 2014
Aset Kelolaan Pembiayaan Baru
126 120158
192 198
96
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version100
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Anjak Piutang
Selain pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, Perusahaan memiliki bidang anjak piutang. Proporsi anjak piutang ini tergolong kecil. Hal ini sejalan dengan fokus bisnis Perusahaan.
Factoring
In addition to consumer financing and leasing, the Company also engages factoring business. The proportion of factoring is relatively small. This is in line with the Company’s business focus.
Kepercayaan Masyarakat
Walaupun di tahun 2014 ini Perusahaan mengalami penurunan penyaluran pembiayaan baru, namun Perusahaan tetap mempertahankan produktivitasnya. Pertumbuhan Perusahaan sepanjang tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya dapat juga dipandang dari banyaknya unit yang telah dikelola PT BCA Finance. Pada akhir tahun 2014, jumlah unit yang dikelola mencapai 415.940 unit, jumlah ini meningkat dua kali dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Prestasi ini menunjukan Perusahaan mampu mempertahankan kepercayaan masyarakat atas keandalan pelayanan dan produk BCA Finance.
Esktensifikasi dan Intensifikasi pasar
Meluasnya pangsa pasar menunjukkan bagaimana eksistensi Perusahaan di industri pembiayaan ini. Perusahaan mengembangkan bisnisnya dengan memperluas jaringan usaha berupa pembukaan dan pemekaran cabang baru serta peluncuran produk-produk inovatif. Perusahaan memiliki divisi yang khusus menangani: pengembangan produk, yaitu Corporate Marketing and Credit (CMC) dan membidik potensial cabang strategis, yaitu Business Development Assurance (BDA). Selain itu, untuk mendukung penerapan berbagai strategi, Perusahaan perlu didukung sumber informasi yang komprehensif dan aktual. Oleh karena itu, Perusahaan mendedikasikan satu unit yang memfokuskan fungsinya pada pengelolaan data piutang, yaitu Account Receivable Management (ARM). Pembukaan cabang dan peluncuran produk baru tentu telah memperhatikan potensi pasar dan tingkat risiko bisnisnya.
Public Trust
Although there was a decline in the new financing distribution in 2014, the Company still maintained its productivity. The Company’s growth throughout 2014 and the previous years can also be viewed from the amount of units managed by PT BCA Finance. In the end of 2014, the amount of units managed had reached 415.940 units. This number has doubled in the last five years. This achievement shows that the Company is able to maintain public trust upon the reliability of services and products of BCA Finance.
Market Extensification and Intensification
A widening market segment shows how the Company’s existence is measured in this financing industry. The Company develops its business by expanding its business network in the form of new branch opening and expansion, as well as the launching of innovative products. The Company has a special division in order to handle the product development, namely Corporate Marketing and Credit (CMC), and for targeting the potential of strategic branch, which is Business Development Assurance (BDA). In addition, in order to support the implementation of various strategies, the Company needs to be supported by a comprehensive and actual source of information. For that reason, the Company dedicates one unit to focus only on the receivable data management, named as Account Receivable Management (RAM). The branch opening and new product launching have definitely taken into account the market potential and its business risk level.
anjak Piutang/FactoRing(Dalam miliar RuPiah/in billion iDR)
2012 2013 2014
Aset Kelolaan Pembiayaan Baru
6 9
14
63 62
85
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014101
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
Dampak Perubahan Harga Terhadap Perusahaan dan Laba Perusahaan
Tidak dapat dipungkiri bahwa industri pembiayaan mengiringi pertumbuhan industri otomotif, hal ini mengingat sebagian besar pembelian kendaraan dibiayai dari kredit atau pembiayaan. Dari sudut pandang industri pembiayaan, suku bunga BI merupakan salah satu faktor penting penggerak daya beli masyarakat terhadap produk-produk pembiayaan. Sejak tahun 2013 hingga tahun 2014, suku bunga BI naik sebesar 2% yang pada akhirnya berpengaruh pada besar suku bunga yang dibebankan kepada konsumen. Kenaikan suku bunga BI tidak hanya mempengaruhi besar biaya pendanaan bagi Perusahaan, tetapi juga pertumbuhan pasar pembiayaan itu sendiri.
Dengan kondisi tersebut, Perusahaan meningkatkan suku bunga pembiayaan yang ditawarkan kepada pelanggan. Hal ini sebagai akibat dari peningkatan biaya pendanaan Perusahaan. Di sisi lain, persaingan usaha dalam industri pembiayaan semakin ketat. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rata-rata suku bunga pembiayaan baru mengalami peningkatan sekitar 2%. Penyaluran pembiayaan baru pun mengalami perlambatan.
Seiring dengan pergerakan inflasi, harga mobil relatif meningkat. Namun dengan hadirnya produk mobil murah – LCGC di penghujung tahun 2013, seperti ketika diluncurkannya tipe MPV (multi purpose vehicle) – Xenia, Avanza, dan APV, dan GrandMax, mampu mempertahankan nilai pembiayaan per unit tetap stabil. Angka pertumbuhan pelepasan pembiayaan baru dari tahun 2013 dibandingkan 2014, mengalami penurunan. Dengan berbagai tantangan, Perusahaan mampu mempertahankan pertumbuhan laba Perusahaan secara konsisten. Pada tahun 2014, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sekitar 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pencapaian PT BCA Finance
Perusahaan berhasil membukukan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp.22.612 miliar di tahun 2014. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Walaupun demikian, perusahaan tetap menjaga kinerja dan produktifitas keuangannya secara berkesinambungan.
Impact of Price Change upon the Company and Company’s Profit
It cannot be denied that the financing industry is accompanying the growth of automotive industry, remembering that most of vehicle purchase is financed from credit or financing. From the financing industry point of view, BI rate is one of the essential factors driving the society’s purchasing power toward the financing products. Since 2013 until 2014, BI rate increased amounting to 2% which at last influencing to the amount of interest rate imposed to the consumers. The increase in BI rate is not only influencing the amount of financing cost for the Company, but also to the growth of financing market itself.
With such condition, the Company increases the rate of financing offered to the consumers. This is considered as the result of the Company’s financing cost increase. In another side, the business competition in financing industry becomes stricter. If compared with the previous year, the average rate of interest in new financing has increased amounting to 2%. As a result, the distribution of new financing is decelerating.
In line with the inflation movement, the price of car is relatively increasing. However, the presence of low cost car product – LCGC in the end of 2013, such as the launching of MPV (Multipurpose Vehicle) type – Xenia, Avanza, APV, and Grandmax, can maintain the stability of financing value per unit. The growth rate of new financing release since 2013, compared with 2014, experienced a decline. With various challenges, the Company is still able to maintain the growth of Company’s profit consistently. In 2014, the Company succeeded to hit the profit growth around 7% compared with the previous year.
Achievement of PT BCA Finance
The company succeeded to account a new financy distribution in the amount of IDR 22.612 billion in 2014. Such amount had decreased compare to previous year. With that condition, the company still can maintain it’s financial and productivity performance continously.
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Financial Statements Analysis
The following discussion refers to the Financial Statements of the
Company for the last 12 (twelve) months period ended December 31st,
2014 and year 2013, and was audited by a Public Accountant Office
Siddharta & Widjaja dated December 31st, 2012 Financial Statement
which was audited by Purwantono Suherman & Surja with unqualified
opinion in all material respects.
Changes in Accounting Policies
We were also informed that there is no accounting policies changes in
year 2014 Financial Statements of PT BCA Finance.
The Material Facts After the Accountant’s Report Date
In early 2015, the Company is planning for a corporate action through
bond issue plan to support the growth of its consumer financing.
Analisa Laporan Keuangan
Pembahasan berikut mengacu pada Laporan Keuangan Perusahaan
untuk periode 12 (dua belas) bulan yang terakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Siddharta & Widjaja serta tanggal 31 Desember 2012 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono Suherman &
Surja dengan pendapat wajar untuk semua hal yang material.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Kami turut menginformasikan bahwa tidak terdapat perubahan
kebijakan akuntansi pada Laporan Keuangan PT BCA Finance tahun
2014.
Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Pada awal tahun 2015, Perusahaan berencana untuk melakukan
aksi Korporasi dengan menerbitkan obligasi untuk mendukung
pertumbuhan pembiayaan konsumen.
Bab 6.2 | Tinjauan Atas Kinerja KeuanganChapter 6.2 | Financial Performance Overview
102
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Company’s assets consist of cash and bank deposit; net finance lease
investment; net consumer financing receivables; factoring receivables;
receivables from related parties; other receivables and assets; prepaid
expenses; derivatives receivables; shares of stock; fixed assets and
deferred tax assets. Details of the Company’s assets for 2012, 2013 and
2014 are shown in the table above.
Aset Perusahaan terdiri dari kas dan bank; investasi sewa
pembiayaan bersih; piutang pembiayaan konsumen bersih; tagihan
anjak piutang; piutang pihak berelasi; piutang dan asset lain-lain;
biaya di bayar dimuka; piutang derivatif; penyertaan saham; asset
tetap bersih dan asset pajak tangguhan. Rincian dari asset Perseroan
untuk tahun 2012, 2013 dan 2014 dapat dilihat dari tabel di atas.
Subbab 6.2 .1 | Laporan Posisi KeuanganSection 6.2.1 | Financial Report
Subabb 6.2.1.1 ASET / Section 6.2.1.1 ASSET
(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)
ASET / ASSET
JUMLAH ASET / TOTAL ASSET
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
103
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
Uraian31 Desember/ 31 Dec
Explanation2012 % 2013 % 2014 %
Kas dan Bank 3.559 0,1% 2.867 0,0% 4.602 0,1% Cash on hand and in banksInvestasi sewa pembiaayaan bersih
116.936 2,4% 188.170 3,2% 195.281 3,2% Net investment in finance leases
Piutang Pembiayaan Konsumen bersih
4.487.552 92,7% 5.229.340 90,2% 5.065.806 82,7% Net Consumer financing receivables
Tagihan anjak piutang 5.472 0,1% 8.420 0,1% 13.111 0,2% Factoring receivablesPiutang pihak berelasi 100.677 2,1% 189.894 3,3% 462.589 7,5% Due from related partiesPiutang dan aset lain-lain 21.426 0,4% 34.987 0,6% 56.776 0,9% Other receivables and assetsBiaya dibayar dimuka 16.822 0,3% 28.354 0,5% 39.358 0,6% Prepaid expensesPiutang derivatif - 0,0% - 0,0% 20.002 0,3% Derivative receivablePenyertaan saham 41.212 0,9% 66.019 1,1% 145.639 2,4% Investment in shares of stockAset tetap bersih 28.030 0,6% 29.501 0,5% 108.814 1,8% Fixed assetsAset pajak tangguhan 21.261 0,4% 20.482 0,4% 16.441 0,3% Deferred tax assets Jumlah Aset 4.842.948 100,0% 5.798.034 100,0% 6.128.419 100,0% Total Assets
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
The Company’s total assets as on December 31st, 2014 was IDR 6.128.419
million, an increase of IDR 330.385 million or 5,7% hike from the
figure in 2013. Total Company’s asset as on December 31st, 2013 was
IDR 5.798.034 million, an increase IDR 995.086 million or 19,7% hike
compared to IDR 4.842.948 million in 2012. The incremental was mainly
due to the increasing of due from related parties, value of investment
and net fixed asset.
a. Net investment in finance leases
Net lease investments as per December 31st, 2014 amounted to IDR
195.281 million, an increase of IDR 7.111 million, or increase 3,8%
than the net finance leases investment in 2013. Net lease investment
for the year ended on December 31st, 2013 amounted to IDR 188.170
million, an increase of IDR 71.234 million or 60,9% higher than
the net finance lease investment of IDR 116.936 million in 2012.
The increase in net finance lease investments from year to year
was driven by readability in developing finance lease investment
business by established a division that focuses to handle financing
lease since 2012.
b. Net Consumer Financing Receivables
The Company’s main activity is consumer financing, providing
consumer financing facility for four-wheeled motor vehicles,
especially for Minibus, MPV, Sedan, SUV and pick-ups for new and
used vehicles. The majority of financing period for both individual
and corporate customers is from 1 year to 6 years.
Total consumer financing receivables on December 31st, 2014 was
IDR 5.065.806 million, a decrease of IDR 163.534 million or 3,1%
compared with the figure on December 31st, 2013. Total consumer
financing on December 31st, 2013 was IDR 5.299.340 million, an
increase of IDR 741.788 million or 16,5% hike compared to IDR
4.487.552 million as on December 31st, 2012. The decreasing of net
consumer financing year 2014 is due to a decrease in new consumer
financing. Total new consumer financing (including joint financing)
in 2013 and 2014 were IDR 26.700.770 million and IDR 22.431.488
million.
c. Factoring Receivables
Factoring receivables on December 31st, 2014 was IDR 13.111
million, an increase of IDR 4.691 million or 55,7% hike compared
to the amount as on December 31st, 2013. Factoring receivables
on December 31st, 2013 was IDR 8.420 million, an increase of IDR
2.948 million or 53,9% hike compared to factoring receivables on
Jumlah aset Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp.6.128.419 juta, mengalami peningkatan sejumlah
Rp.330.385 juta atau sebesar 5,7% dari tahun 2013. Jumlah aset
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp.5.798.034
juta, mengalami peningkatan sebesar Rp.955.086 juta atau sebesar
19,7% dibanding tahun 2012 sebesar Rp.4.842.948 juta. Peningkatan
aset Perusahaan tersebut terutama disebabkan peningkatan
piutang pihak berelasi, peningkatan nilai penyertaan saham dan
aset tetap bersih.
a. Investasi Sewa Pembiayaan Bersih
Investasi sewa neto per 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp.195.281 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp.7.111
juta, atau meningkat 3,8% dibanding nilai investasi sewa
pembiayaan neto tahun 2013. Investasi sewa neto untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.188.170
juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.71.234 juta atau
meningkat 60,9% dibanding investasi sewa pembiayaan neto
tahun 2012 sebesar Rp.116.936 juta. Peningkatan investasi sewa
pembiayaan neto dari tahun ke tahun ini didorong oleh minat
Perusahaan untuk mengembangkan bisnis sewa pembiayaan
dengan membentuk Divisi yang berfokus pada menangani
sewa pembiayaan sejak tahun 2012.
b. Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih
Kegiatan usaha utama Perseroan adalah pembiayaan konsumen
dalam bentuk pemberian kredit kendaraan bermotor roda
empat terutama jenis Minibus, MPV, Sedan, SUV dan Pick-Up
untuk kendaraan baru maupun kendaraan bekas pakai. Jangka
waktu fasilitas pembiayaan baik kepada konsumen individu
maupun perseroan adalah sebagian besar antara 1 tahun
sampai dengan 6 tahun.
Jumlah piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31
Desember 2014 adalah sebesar Rp.5.065.806 juta, mengalami
penurunan sejumlah Rp.163.534 juta atau 3,1% dibandingkan
dengan jumlah piutang pembiayaan per 31 Desember 2013.
Jumlah piutang pembiayaan konsumen per 31 Desember 2013
adalah sebesar Rp.5.299.340 juta, meningkat sebesar Rp.741.788
juta atau sebesar 16,5% dibandingkan dengan jumlah piutang
pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2012
sebesar Rp.4.487.552 juta. Penurunan piutang pembiayaan
konsumen di tahun 2014 disebabkan oleh menurunnya jumlah
penyaluran pembiayaan konsumen baru yang berhasil dilepas
Perusahaan. Total pembiayaan konsumen baru Perusahaan
(termasuk pembiayaan bersama) pada tahun 2013 dan 2014
adalah sebesar Rp.26.700.770 juta dan Rp.22.431.488 juta.
c. Tagihan Anjak piutang
Tagihan anjak piutang pada tanggal 31 December 2014 adalah
sebesar Rp.13.111 juta mengalami peningkatan sejumlah
Rp.4.691 juta atau 55,7% dibanding tagihan anjak piutang pada
tanggal 31 Desember 2013. Tagihan anjak piutang pada tanggal
31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.8.420 juta, mengalami
104
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
peningkatan sejumlah Rp. 2.948 juta atau 53,9% dibanding
tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2012. Proporsi
tagihan anjak piutang secara keseluruhan aset Perusahaan
tergolong minim, hal ini sejalan dengan kebijakan Perusahaan
yang tidak menjadikan anjak piutang sebagai fokus bisnisnya.
d. Piutang pihak berelasi
Piutang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp.462.589 juta, mengalami peningkatan sejumlah
Rp.272.695 juta atau 144% dibanding piutang pihak berelasi
pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan nilai piutang
pihak berelasi disebabkan Perusahaan memiliki saldo piutang
yang merupakan pembayaran dealer mobil untuk porsi
pembiayaan Induk Perusahaan (atas pembiayaan bersama)
yang dibayarkan lebih dahulu oleh Perusahaan. Pada tahun
2014, Perusahaan selain memiliki saldo piutang pihak berelasi
dengan entitas Induk yakni PT Bank Central Asia, Tbk. juga
memberikan fasilitas pinjaman kepada entitas asosiasi yakni PT
Central Santosa Finance sebesar Rp.50.000 juta dan PT Asuransi
Umum BCA sebesar Rp.35.000 juta.
Piutang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah
sebesar Rp.189.894 juta, mengalami peningkatan sejumlah
Rp.89.217 juta atau 88,6% dibanding piutang pihak berelasi
pada tanggal 31 Desember 2012, sebesar Rp.100.677 juta.
e. Penyertaan saham
Penyertaan saham pada 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp.145.639 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.79.620
juta atau 120,6% dibanding nilai penyertaan saham pada tanggal
31 Desember 2013. Penyertaan saham pada 31 Desember 2013
adalah sebesar Rp.66.019 juta, meningkat sebesar Rp.24.807
juta atau 60,2% dibanding pada 31 Desember 2012 sebesar
Rp.41.212 juta. Peningkatan nilai penyertaan saham ini seiring
dengan pertumbuhan usaha entitas asosiasi yakni PT Central
Santosa Finance (CSF) dan penambahan nilai penyertaan
sebesar Rp.50.000 juta. CSF melalukan peningkatan modal kerja
sebesar Rp 200.000 juta, sehingga porsi kepemilikan Perusahaan
tetap 25%.
December 31st, 2012. Proportion of factoring receivables compare
to total asset is classified as minor portion, this was in line with the
Company’s policy to not to focus on factoring business.
d. Receivables from Related Parties
Receivables from related parties on December 31st, 2014 amounted
to IDR 462.589 million, an increase of IDR 272.695 million or 144%
hike compared to that on December 31st, 2013. The increase in
receivable from related parties due Company has balance of dealer
payment which include Parent Company financing portion (on joint
financing) that paid in advance by Company. In 2014, Company
has balance of receivable from related parties which are parent
company – PT Bank Central Asia, Tbk. and also landing facility to
associates namely PT Central Santosa Finance amounted to IDR
50.000 million and BCA Insurance amounted to IDR 35.000 million.
Receivables from related parties on December 31st, 2013 amounted
to IDR 189.894 million, an increase of IDR 89.217 million or 88,6%
hike compared to that on December 31st, 2012, amount IDR 100.677
million.
e. Investment in shares of stock
Investment in shares of stock on December 31st, 2014 amounted IDR
145.639 million, an increase of IDR 79.620 million or 120,6% hike
compared to the investment on December 31st, 2013. Investment
in share of stock on December 31st, 2013 amounted IDR 66.019
million, an increase of IDR 24.807 million or 60,2% hike compare
to the investment of IDR 41.212 million on December 31st, 2012.
The incremental of investment in shares of stock a line with the
growth of associated party, PT Central Santosa Finance (CSF) and
additional of investment value amounted to IDR 50.000 million.
CSF increased its authorized capital by IDR 200.000 million, the
Company’s share of ownership in CSF remains at 25%.
Company’s liabilities consist of short-term debts and overdrafts; accrual
expense; taxes payable; other debts; obligations under finance lease;
estimated liability for employee benefits; medium-term notes payables
and bond payables. The details of the Company’s liabilities for 2012,
2013 and 2014 are shown in the table below.
Kewajiban Perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek dan
cerukan; beban akrual; utang pajak; utang lain-lain; utang sewa
pembiayaan; estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan; wesel
bayar jangka menengah dan utang obligasi. Rincian dari kewajiban
Perusahaan untuk tahun 2012, 2013 dan 2014 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
SUBBAB 6.2.1.2 LIABILITAS SECTION 6.2.1.2 LIABILITY
105
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Total Company’s liabilities as on December 31st, 2014 was IDR 4.592.402
million, a decrease of IDR 116.020 million or 2,5% compared to total
liabilities on December 31st, 2013. Total Company’s liabilities as on
December 31st, 2013 was IDR 4.708.422 million, an increase of IDR
1.094.947 million or 30,3% hike compared to total liabilities of IDR
3.613.475 million in 2012. The decreasing of total company’s liabilities
is due to payment of maturity bond with principal amount IDR 1.250
million. Year 2014, the company issues bond amounted to IDR 500.000
million and medium term notes amounted to IDR 120.000 million. Year
2013, the company issues bond amounted to IDR 1.300.000 million.
Jumlah kewajiban Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp.4.592.402 juta, mengalami penurunan sejumlah
Rp.116.020 juta atau 2,5% dibanding jumlah kewajiban Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2013. Jumlah kewajiban Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp.4.708.422 juta,
mengalami peningkatan sejumlah Rp.1.094.947 juta atau 30,3%
dibanding jumlah kewajiban Perusahaan pada tahun 2012 sebesar
Rp.3.613.475 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya
pelunasan Obligasi Perusahaan dengan nilai pokok sebesar Rp1.250
juta. Pada tahun 2014, Perusahaan juga menerbitkan Obligasi
sebesar Rp.500.000 juta dan Medium Term Notes sebesar Rp.120.000
juta. Pada tahun 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi sebesar
Rp.1.300.000 juta.
(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)LIABILITAS/ LIABILITY
JUMLAH LIABILITAS/ NUMBER OF LIABILITY
a. Pinjaman Jangka Pendek dan Cerukan
Pinjaman jangka pendek dan cerukan Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.1.294.383 juta,
a. Short Term Debts and Overdrafts
Short-term debts and overdrafts of the Company on December 31st,
2014 amounted to IDR 1.294.383 million, an increase of IDR 595.780
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah
106
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Uraian31 Desember/ 31 Dec
Explanation2012 % 2013 % 2014 %
Pinjaman jangka pendek dan cerukan
166.141 4,6 % 698.603 14,8 % 1.294.383 28,2 % Short-term loans and overdraft
Beban yang masih harus dibayar
113.658 3,1% 95.442 2.0 % 74.019 1,6 % Accrued expenses
Utang Pajak 37.735 1,0 % 48.369 1,0 % 53.277 1,2 % Taxes payableUtang lain-lain 763.769 21,1 % 715.881 15,2 % 644.343 14,0 % Other payablesUtang sewa pembiayaan 2.710 0,1 % 1.670 0,0 % 517 0,0 % Obligations under finance leaseEstimasi liabilitas imbalan kerja karyawan
7.585 0,2 % 12.610 0,3 % 16.963 0,4 % Estimated employee benefits liabiity
Wesel bayar jangka menengah
- 0,0 % 293.419 6,2 % 413.442 9,0 % Medium-term notes
Utang Obligasi 2.521.877 69.8% 2.842.428 60,4 % 2.095.458 45,6 % Bonds payableJumlah Liabilitas 3.613.475 100 % 4.708.422 100 % 4.592.402 100 % Total Liabilities
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
million or 85,3% hike compared to the amount on December
31st, 2013. Short-term debts and overdrafts of the Company on
December 31st, 2013 amounted to IDR 698.603 million, an increase
of IDR 532.462 million or three times hike compared to IDR 166.141
million on December 31st, 2012. The increasing was primarily due to
the Company’s funding needs for new financing of the Company’s
short term debts and overdrafts.
b. Other Debts
The Company’s other debt as on December 31st, 2014 was IDR
644.343 million, a decrease of IDR 71.538 million or 9,9% compared
to the amount on December 31st, 2013. The Company’s other debt
on December 31st, 2013 was IDR 715.881 million, a decrease of IDR
47.888 million or 6,3% drop compared to IDR 763.769 million on
December 31st, 2012. This decrease was primarily due to unloading
of insurance loan to third parties.
c. Bond payables
Bond payables of the Company on December 31st, 2014 amounted
to IDR 2.095.458 million, a decrease of IDR 746.970 million or 26,3%
compared to the amount as on December 31st, 2013. The decreasing
in 2014 was primarily due to the payment of bond payable which
mature with total principal amount IDR 1.250.000 million. Bond
payables of the Company on December 31st, 2013 was IDR 2.842.428
million, an increase of IDR 320.551 million or 12,7% hike compared
to IDR 2.521.877 million on December 31st, 2012. The increase in 2013
was primarily due to the issuance of BCA Finance 1st Continuous
Listing Bond 2nd Phase in 2013 amounting to IDR 1.300.000 million.
d. Medium Term Notes Payable
Medium Term Notes payable of the Company on December 31st,
2014 amounted to IDR 413.442 million, an increase of IDR 120.023
million or 40,9% compared to the amount as on December 31st,
2013. The incremental in 2014 was primarily due to the issuance of
4th Medium Term Note amounted IDR 120.000 million on March 18th,
2014. Medium Term Notes payable of the Company on December
31st, 2013 was IDR 293.419 million, an increase of IDR 293.419 million
compared to Medium Term Notes payable balance on December
31st, 2012. The increase in 2013 was primarily due to the issuance of
3rd Medium Term Notes in 2014 amounting to IDR 300.000 million.
mengalami peningkatan sejumlah Rp.595.780 juta atau 85,3%
dibanding pinjaman jangka pendek dan cerukan Perseroan
pada 31 Desember 2013. Pinjaman jangka pendek dan cerukan
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp. 698.603
juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp. 532.462 juta atau
tiga kali lipat dibanding pinjaman jangka pendek dan cerukan
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp. 166.141
juta. Peningkatan pinjaman jangka pendek dan cerukan di 31
Desember 2014 didorong kebutuhan pendanaan Perusahaan
dalam penyaluran pembiayaan baru.
b. Utang lain-lain
Utang lain-lain Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp.644.343 juta, mengalami penurunan sejumlah
Rp.71.538 juta atau 9,9% dibanding utang lain-lain Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2013. Utang lain-lain Perseroan pada
tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp.715.881 juta, mengalami
penurunan sejumlah Rp. 47.888 juta atau 6,3% dibanding utang
lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar
Rp. 763.769 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh
menurunnya jumlah utang asuransi kepada pihak ketiga.
c. Utang Obligasi
Utang obligasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp.2.095.458 juta, mengalami penurunan sejumlah
Rp.746.970 juta atau 26,3% dibanding utang obligasi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013. Penurunan pada
tahun 2014 tersebut terutama disebabkan oleh pelunasan
obligasi Perusahaan yang jatuh tempo dengan total nilai
pokok sebesar Rp.1.250.000 juta. Utang obligasi Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp.2.842.428 juta,
mengalami peningkatan sejumlah Rp.320.551 juta atau 12,7%
dibanding dengan utang obligasi Perseroan pada tanggal 31
Desember 2012 sejumlah Rp.2.521.877 juta. Peningkatan pada
tahun 2013 tersebut terutama disebabkan oleh Penerbitan
Obligasi Bekelanjutan I BCA Finance Tahap II tahun 2013 sebesar
Rp 1.300.000 juta.
d. Wesel Bayar Jangka Menengah
Utang wesel bayar jangka menengah Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp.413.442 juta, mengalami
peningkatan sejumlah Rp.120.023 juta atau 40,9% dibanding
utang wesel bayar jangka menengah Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2013. Peningkatan pada tahun 2014 tersebut
terutama disebabkan oleh penerbitan Medium Term Notes IV
sebesar Rp. 120.000 juta pada 18 Maret 2014. Wesel bayar jangka
menengah Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar
Rp.293.419 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.293.419
juta dibanding dengan pada tanggal 31 Desember 2012.
Peningkatan pada tahun 2013 tersebut terutama disebabkan
oleh Penerbitan Medium Term Notes III sebesar Rp.300.000 juta.
107
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
SUBBAB 6.2.1.3 EKUITAS SECTION 6.2.1.3 EQUITY
Jumlah ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar
Rp.1.536.017 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.446.405 juta
atau 40,97% dibanding jumlah ekuitas Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2013. Peningkatan ini bersumber dari laba bersih yang
diperoleh Perusahaan atas aktivitas usahanya. Pembagian dividen
selama tahun 2014 yaitu dividen interim (per kuartal) sebesar 55%
laba bersih tahun berjalan (2014) , serta pembayaran dividen tunai
atas laba bersih tahun 2013 Perusahaan sebesar 0,6%. Jumlah ekuitas
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp.1.089.612
juta, mengalami penurunan sejumlah Rp.139.860 juta atau 11,4%
dibanding jumlah ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2012 sebesar Rp.1.229.472 juta. Penurunan nilai ekuitas Perusahaan
yang disebabkan pembagian dividen tidak mengurangi komitmen
Induk Perusahaan (PT Bank Central Asia, Tbk.) dalam mendukung
pertumbuhan bisnis Perusahaan. Dukungan Induk Perusahaan,
khususnya dalam segi pendanaan, dilakukan melalui pembiayaan
bersama dalam penyaluran pembiayaan baru.
Total equity as of December 31st, 2014 amounted to IDR 1.536.017
million, an increase of IDR 446.405 million or 40,97% hike compared
to the amount on December 31st, 2013. The incremental was due to
company’s net income from its business activities. Dividend payment
during year 2014, consist of dividend interim (quarterly) amounted to
55% of the Company’s net income in 2014, combined with the payment
of cash dividends over the Company’s net income in 2013 by 0,6%.
The total equity as of December 31st, 2013 amounted to IDR 1.089.612
million, a decrease of IDR 139.860 million or 11,4 % compared to year
2012 that amounted to IDR 1.229.472 million. The decrease of the
Company’s equity as impact of the dividend payment did not reduce
the parent Company’s (PT Bank Central Asia, Tbk.,) commitment in
supporting the growth of BCA Finance business. Support from the
parent company, especially in term of funding side, is done trough joint
(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)
EKUITAS/EQUITY
JUMLAH EKUITAS / TOTAL EQUITY
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
108
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Uraian 31 Desember/ 31 Dec Explanation
2012 % 2013 % 2014 %Modal saham 200.000 16,3% 200.000 18,4% 200.000 13,0% Capital stockPendapatan (beban) komprehensif lain
0,0% 0,0% -489 0,0% Other comprehensive income (expense)
- Telah ditentukan penggunaannya
3.150 0,3% 13.150 1,2% 40.000 2,6% Appropriated
- Belum ditentukan penggunaannya
1.026.322 83,5% 876.462 80,4% 1.296.506 84,4% Uappropriated
Jumlah Ekuitas 1.229.472 100% 1.089.612 100% 1.536.017 100% Total Equity
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
RASIO PEMBAGIAN DIVIDEN / DIVIDEND PAYOUT RATIO
Sebagai bank, BCA wajib mematuhi peraturan Bank Indonesia,
termasuk Peraturan Bank Indonesia No: 7/3/PBI/2005 tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Dalam peraturan tersebut
menyatakan pula bahwa penyertaan modal tercakup dalam
perhitungan BMPK. Pertumbuhan bisnis non-organik BCA dan
pertumbuhan agresif Perusahaan mengurangi ruang gerak dalam
perhitungan BMPK. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi
pembagian dividen Perusahaan dalam jumlah signifikan.
Kebijakan Pembagian Dividen
Kebijakan pembagian dividen baik waktu dan jumlah dividen yang
dibagikan ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) yang secara berkala diselenggarakan setiap tahunnya.
Kewenangan RUPS telah dijelaskan pada Bab 8.3.1 Rapat Umum
Pemegang Saham. Selama tahun 2014, Perusahaan membagikan
dividen, seperti tabel dibawah ini.
financing scheme.
As a bank, BCA shall comply with Bank Indonesia regulations, including
Bank Indonesia Regulation No.7/3/PBI/2005 on Legal Lending Limit
(LLL), in which also state that total equity is included in the calculation
of LLL. The non-organic business growth of BCA and an aggressive
growth of the Company reduced the space in calculation of LLL. This is
being the reason why the Company distributed its dividend payment in
significant amount.
The Dividend Policy
The dividend distribution policy both the timing and the amount of
dividend paid is determined by the General Meeting of Shareholders
(AGMS) which is held every year on a regular basis. The AGMS
authorities is described in Chapter 8.3.1 regarding General Meeting
of Shareholders. During 2014, the Company distributed dividends, as
illustrated in the table below.
(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)
109
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
Uraian 2012 2013 2014 Explanation
Laba Komprehensif 729.501 935.281 1.000.742 Comprehensive IncomeRasio Pembagian Dividen 80% 100% 55% Dividend Payout RatioDividen Tunai 536.162 145.141 5.281 Cash DividendsDividen Interim 438.460 930.000 548.567 Interim DividendsTotal 974.622 1.075.141 553.848 TotalJumlah Lembar Saham 20.000.000 20.000.000 20.000.000 Number of SharesDividen Per Saham 48.731 53.757 27.692 Dividend per shares
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Pendapatan Perusahaan berasal dari pendapatan pembiayaan
konsumen; sewa pembiayaan; anjak piutang; denda dan pendapatan
lainnya; laba penjualan penyertaan lainnya – neto, penerimaan atas
piutang yang telah dihapuskan; pendapatan bunga; laba penjualan
asset tetap, bagian atas laba neto entitas asosiasi dan laba selisih
kurs- neto. Rincian dari pendapatan perseroan untuk tahun 2012,
2013, 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah.
Company’s revenue comes from consumer financing; financing lease;
factoring; penalty and other income; gain on sale of other investment –
net; recovery of receivables previously written-off; interest income; gain
on sale of fixed asset, equity in net income of associated entities and
gain on foreign exchange - net. Details of the Company’s revenue for
2012, 2013 and 2014 are shown in the table below :
Subbab 6.2.2 | Laporan Laba Rugi KomprehensifSection 6.2 .2 | Comprehensive Income Report
SUBBAB 6.2.2.1 PENDAPATAN SECTION 6.2.2.1 REVENUE
(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)PENDAPATAN/ REVENUE
Pada tahun 2014, jumlah pendapatan Perusahaan sebesar
Rp.2.178.247 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.245.426 juta
atau 12,7% dari tahun 2013. Pada tahun 2013, jumlah pendapatan
Perusahaan sebesar Rp.1.932.821 juta, mengalami peningkatan
sejumlah Rp.324.166 juta atau 20,2% dari tahun 2012. Peningkatan
ini terutama bersumber dari optimalisasi pendapatan yang
terutama berasal dari margin bunga.
In 2014, the Company’s total revenue was IDR 2.178.247 million, an
increase of IDR 245.426 million or 12,7% hike compared to 2013. Then,
in 2013, the Company’s total revenue was IDR 1.932.821 million, an
increase of IDR 324.166 million or 20,2 % compared to 2012. The increase
was based on revenue optimalization that due to interest margin.
JUMLAH PENDAPATAN / TOTAL REVENUE
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
110
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Uraian 2012%
2013%
2014%
Explanation12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
Pembiayaan Konsumen 1.403.876 87,3% 1.652.806 85,5% 1.880.362 86,3% Consumer financing Sewa Pembiayaan 11.417 0,7% 22.455 1,2% 23.562 1,1% Direct financing leases Anjak Piutang 1.586 0,1% 1.529 0,1% 2.010 0,1% FactoringDenda dan pendapatan lainnya
177.151 11,0% 219.356 11,3% 228.341 10,5% Penalty and other income
Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan
4.612 0,3% 2.803 0,1% 4.557 0,2% Recovery of receivables previously written-off
Pendapatan bunga 2.871 0,2% 9.065 0,5% 9.795 0,4% Interest incomeBagian atas laba neto entitas asosiasi
7.113 0,4% 24.807 1,3% 29.620 1,4% Equity in net income of associated entities
Laba selisih kurs - neto 28 0,0% - 0,0% - 0,0% Gain on foreign exchange - netJumlah Pendapatan 1.608.654 100,0% 1.932.821 100,0% 2.178.247 100,0% Total Revenue
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
a. Pembiayaan konsumen
Secara umum dari tahun ke tahun, Perusahaan menetapkan
kebijakan bahwa pembiayaan konsumen merupakan fokus
utama usaha Perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi
terbesar pendapatan Perusahaan berasal dari pendapatan
pembiayaan konsumen. Pada tahun 2014, pendapatan
Perusahaan dari pembiayaan konsumen mencapai Rp.1.880.362
juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.227.556 juta atau
13,8% dibanding tahun 2013. Pada tahun 2013, pendapatan
Perusahaan dari pembiayaan konsumen mencapai Rp. 1.652.806
juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.248.930 juta atau
17,7% dibanding tahun 2012 sebesar Rp.1.403.876 juta.
Kenaikan pendapatan pembiayaan konsumen merupakan
kontribusi dari pembiayaan Perusahaan yang merupakan hasil
dari jaringan usaha yang tersebar luas di seluruh Indonesia,
perkembangan dalam hubungan dengan dealer atau showroom,
serta kenaikan kerjasama pembiayaan konsumen dengan PT
Bank Central Asia, Tbk. Pendapatan pembiayaan konsumen
terdiri dari pendapatan pembiayaan konsumen yang diterima
Perusahaan dari pembiayaan konsumen yang dikelola sendiri
maupun pembiayan bersama yang menjadi porsi Perusahaan.
b. Sewa Pembiayaan
Pendapatan sewa pembiayaan Perusahaan tahun 2014
mencapai Rp.23.562 juta, meningkat sejumlah Rp.1.107 juta atau
naik 4,9% dari tahun 2013. Pada tahun 2013, pendapatan sewa
pembiayaan Perusahaan mencapai Rp.22.455 juta, meningkat
sejumlah Rp.11.038 juta atau naik 96,7% dari tahun 2012.
Peningkatan pendapatan sewa pembiayaan ini seiring dengan
peningkatan aset investasi sewa pembiayaan. Meskipun
bukan merupakan fokus utama, Perusahaan berencana untuk
meningkatkan bisnis sewa pembiayaan. Rencana tersebut
direalisasikan dengan dibentunya Divisi baru di tahun 2012
yang khusus menangani sewa pembiayaan.
c. Anjak Piutang
Pada tahun 2014, pendapatan anjak piutang mencapai Rp.2.010
juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 481 juta atau 31,5%
dibanding tahun 2013. Pada tahun 2013, pendapatan anjak
piutang mencapai Rp 1.529 juta, mengalami penurunan
sebesar Rp 57 juta atau 3,59% dibanding pendapatan anjak
piutang pada tahun 2012 sebesar Rp 1.586 juta. Peningkatan ini
sebabkan terutama karena peningkatan jumlah anjang piutang
di tahun 2014.
d. Denda, pendapatan lain-lain
Pada tahun 2014, pendapatan denda, pendapatan lain-lain
mencapai Rp.228.341 juta, mengalami peningkatan sebesar
Rp.8.985 juta atau naik 4,1% dibanding pendapatan denda,
pendapatan lain-lain pada tahun 2013. Pada tahun 2013,
pendapatan denda, pendapatan lain-lain mencapai Rp.219.356
juta, mengalami peningkatan sebesar Rp.42.205 juta atau
23,82% dibanding pendapatan denda, pendapatan lain-lain
a. Consumer Financing
In general, from year to year, the Company established a policy
to focus in consumer financing. It is evidenced from the greatest
contribution of the Company’s revenue deriving from consumer
financing income. In 2014 the Company’s income from consumer
financing reached IDR 1.880.362 million, an increase of IDR 227.556
million or 13,8% hike compared to the figure in 2013. In 2013 the
Company’s income from consumer financing reached IDR 1.652.806
million, an increase of IDR 248.930 million or 17,73% hike compared
to the figure in 2012’s amount IDR 1.403.876 million.
The increase in consumer financing revenue was contributed by the
Company’s financing, as a result of business network throughout
Indonesia, relationship to dealers or car showrooms, as well as
increase in consumer financing partnership with PT Bank Central
Asia, Tbk. Consumer financing income comprises of income from
Self Financing and income from Joint financing.
b. Finance Lease
Income from Finance lease for 2014 reached IDR 23.562 million, an
increase of IDR 1.107 million, 4,9% hike from 2013.In 2013, income
from Finance lease reached IDR 22.455 million, an increase of
IDR 11.038 million, hike 96,7% from 2012. This was in line with the
incremental of investment in finance lease asset. Despite not being
the primary focus, the Company plans to increase its finance lease
business. The plan was implemented by developing existing units
into divisions in 2012.
c. Factoring
In 2014, factoring income reached IDR 2.010 million, a increase of
IDR 481 million or 31,5% hike compared to the figure in 2013. In
2013, factoring income reached IDR 1.529 million, a decrease of IDR
57 million or 3,59% drop compared to the figure in 2012 amounted
IDR 1.586 million. The incremental was due to the incremental of
factoring during 2014.
d. Overdue Penalty and Other Income
In 2014, revenue from overdue penalty and other income was IDR
228.341 million, an increase of IDR 8.985 million or 4,1% hike from
the figure in 2013. In 2013, revenue from overdue penalty and other
income was IDR 219.356 million, an increase of IDR .42.205 million
or 23,82% hike from IDR 177.151 million in 2012. The increase was
based on higher revenue from penalty.
111
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
pada tahun 2012 yang sebesar Rp.177.151 juta. Peningkatan ini
terutama bersumber dari meningkatnya pendapatan denda.
e. Laba Penjualan Penyertaan Lainnya – Neto
Tidak terdapat laba penjualan penyertaan lainnya – netto di
tahun 2012, 2013 dan 2014. Pada tahun 2010, Perseroan mencatat
laba penjualan penyertaan lainnya – neto sebesar Rp.8.783juta
atas penjualan penyertaan saham di PT Bank Windu Kentjana
International Tbk (BWKI).
f. Penerimaan Atas Piutang yang Telah Dihapusbukukan.
Pada tahun 2014, penerimaan atas piutang yang telah
dihapusbukukan sebesar Rp.4.557 juta, mengalami peningkatan
sejumlah Rp.1.754 juta atau 62,6% dibanding tahun 2013.
Pada tahun 2013, penerimaan atas piutang yang telah
dihapusbukukan sebesar Rp.2.803 juta, mengalami penurunan
sejumlah Rp.1.809 juta atau 39,23% dibanding tahun 2012
sebesar Rp.4.612 juta. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan
Perusahaan dalam melakukan penagihan atas piutang yang
telah dihapuskan.
g. Pendapatan Bunga
Pada tahun 2014, pendapatan bunga Perusahaan sebesar
Rp.9.795 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.730 juta atau
naik 8,1% dari tahun 2013. Pada tahun 2013, pendapatan bunga
Perusahaan sebesar Rp.9.065 juta, mengalami peningkatan
sejumlah Rp.6.194 juta atau lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2012
sebesar Rp.2.871 juta. Pendapatan bunga ini merupakan hasil
atas pemberian pinjaman kepada entitas asosiasi – PT Central
Sentosa Finance (CSF) dan PT Asuransi Umum BCA (BCAI), serta
bunga atas saldo rata-rata mengendap pada rekening bank milik
Perusahaan. Pemberian fasilitas pinjaman kepada CSF sebesar
Rp 100.000 juta dilakukan dalam 2 tahap, masing-masing pada
tanggal 3 Agustus 2012 dan 3 Oktober 2012. Pada tanggal 3
November 2014, Perusahaan menerima pelunasan pinjaman
subordinasi dari CSF sebesar Rp.50.000 juta. Perusahaan
memberikan fasilitas pinjaman kepada BCAI sebesar Rp.35.000
juta pada tanggal 22 September 2014.
h. Bagian atas laba neto entitas asosiasi
Pada tahun 2014, bagian atas laba neto entitas asosiasi sebesar
Rp.29.620 juta, meningkat sebesar Rp.4.813 juta atau naik 19,4%
dibanding tahun 2013. Pada tahun 2013, bagian atas laba neto
entitas asosiasi sebesar Rp.24.807 juta, meningkat sebesar
Rp.17.694 juta atau 2,5 kali dibanding tahun 2012 sebesar
Rp.7.113 juta.
i. Laba / (Rugi) Selisih Kurs – Neto
Pada tahun 2014 dan 2013, Perusahaan tidak membukukan laba
selisih kurs neto. Pada tahun 2012, Perusahaan membukukan
laba selisih kurks neto sebesar Rp.28 juta. Keuntungan dan
kerugian kurs mata uang asing berasal dari rekening giro
dollar yang disesuakan dengan kurs tengah akhir bulan Bank
Indonesia.
e. Gain on Sale of Other Investment – Net
There were no other gains from sale of other investments - net in
2012, 2013 and 2014. In 2010, the Company recorded a Gain on sale
of other investment - net of IDR 8.783 million for sale of shares in PT
Bank Windu Kentjana International Tbk (BWKI).
f. Recovery of Receivables Previously Written-Off
In 2014 Recovery of receivables previously written-off was IDR 4.557
million, a increase of IDR 1.754 million or 62,6% hike compared
to the figure in 2013. In 2013 Recovery of receivables previously
written-off was IDR 2.803 million, a decrease of IDR .1.809 million
or 39,23% drop compared to the figure in 2012 amount of IDR 4.612
million. It was inseparable from the Company’s success in collecting
the receivables that have been written off.
g. Interest Income
In 2014 the Company received interest income of IDR 9.795 million,
an increase of IDR 730 million or 8,1% hike compare to 2013. In
2013 the Company received interest income of IDR 9.065 million,
an increase of IDR 6.194 million or more than two times compare
to 2012 amount of IDR 2.871 million. The interest income is yield of
landing that gave to associate entity – PT Central Sentosa Finance
(CSF) and PT Asuransi Umum BCA (BCAI), as well as average of
the Company’s balance in bank. Landing facility for CSF gave
in two phases, respectively on August 3rd, 2012 and October 3rd,
2012. On November 3rd, 2014, the Company obtained repayment
of subordinated loan from CSF amounted IDR 50.000 million. The
Company provides subordinated loan facility to BCAI amounted to
IDR 35.000 on September 22nd, 2014.
h. Equity in Net Income of Associated Entities
In 2014, Equity in net income of associated entities amounted to
IDR 29.620 million, an increase of IDR 4.813 million or 19,4% hike
compare to 2012. In 2013, Equity in net income of associated entities
amounted to IDR 24.807 million, an increase of IDR 17.694 million or
more than two and half times compare to 2012 amount of IDR 7.113
million.
i. Gain/ (Loss) on Foreign Exchange – Net
In 2014 and 2013, The Company did not record any net foreign
exchange gain. In 2012, The Company recorded a net foreign
exchange gain of IDR 28 million. Gains and losses on foreign
exchange stemmed from dollar account, based on Bank Indonesia’s
end of month middle exchange rate.
112
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
SUBBAB 6.2.2.2 BEBAN SECTION 6.2.2.2 EXPENSE
Beban Perseroan berasal dari gaji, tunjangan dan kesejahteraan
karyawan; umun dan administrasi; beban bunga; cadangan
kerugian penurunan nilai piutang; penyusutan; jasa profesional;
amortisasi biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah
ditangguhkan; bagian atas rugi neto entitas aossiasi; dan rugi selisih
kurs – neto. Rincian dari beban Perseroan dan tahun 2012, 2013 dan
2014 dapat dilihat pada tabel berikut
The Company’s Expenses comprises of salary, allowances and other
employee benefits; general and administrative; interest expense;
allowance for impairment losses of receivables; depreciation;
professional services; amortization of bond issuance costs and deferred
medium term notes; share of losses of associate entity net and loss on
foreign exchange - net. Details of the Company’s expenses for 2012,
2013 and 2014 are shown in the table below.
(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)BEBAN/ EXPENSE
JUMLAH BEBAN/ TOTAL EXPENSE
Pada tahun 2014, beban Perusahaan sebesar Rp.848.836 juta,
mengalami peningkatan sejumlah Rp.159.162 juta atau 23,1%
dibanding tahun 2013. Pada tahun 2013, beban Perusahaan sebesar
Rp.689.674 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.53.895
juta atau 8,5% dibanding tahun 2012 sebesar Rp.635.779 juta.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya biaya
operasional berupa peningkatan biaya beban bunga, biaya umum
dan administrasi.
In 2014, the Company’s expenses amounted to IDR 848.836 million, an
increase of IDR 159.162 million or 23,1% hike compared to the figure
in 2013. In 2013, the Company’s expenses amounted to IDR 689.674
million, an increase of IDR 53.895 million or 8,5% hike compared to
the figure in 2012 amounted to IDR 635.779 million. The incremental
was primarily due to operational cost increase incremental of interest
expense, general and administrative expense.
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
113
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
Uraian2012 2013 2014
Explanation12 Bulan % 12 Bulan % 12 Bulan %
Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan
149.473 23,51% 212.579 30,8% 252.946 29,8% Salaries, allowances and employees’ benefits
Umum dan administrasi 189.991 29,88% 193.202 1,2% 242.293 28,5% General and administrativeBeban bunga 220.019 34,61% 237.893 0,1% 300.167 35,4% Interest expenseCadangan kerugian penurunan nilai piutang
46.412 7,30% 20.362 11,3% 28.331 3,3% Provision for impairment losses on receivables
Penyusutan aset tetap 14.933 2,35% 12.710 0,1% 11.209 1,3% Depreciation of fixed assetsJasa profesional 14.951 2,35% 12.848 0,5% 13.881 1,6% Professional feesBagian atas rugi neto entitas asosiasi
- 0,0% - 0,0% - 0,0% Equity in net loss of associated entities
Rugi selisih kurs-neto - 0,0% 80 0,0% 9 0,0% Loss on foreign exchange - netJumlah Beban 635.779 100% 689.674 100,0% 848.836 100,0% Total Expenses
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
a. Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan
Pada tahun 2014, beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan
karyawan sebesar Rp.252.946 juta, mengalami peningkatan
sejumlah Rp.40.367 juta atau naik 19,0% dari tahun 2013. Pada
tahun 2013, beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan
sebesar Rp.212.579 juta, mengalami peningkatan sejumlah
Rp.63.106 juta atau 42,2% dari tahun 2012 sebesar Rp.149.473
juta. Peningkatan beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan
karyawan di tahun 2014 disebabkan adanya penyesuaian gaji,
tunjangan, dan kesejahteraan karyawan untuk peningkatan
kesejahteraan karyawan. Dari sisi jumlah karyawan, jumlah
karyawan Perusahaan di tahun 2013 relatif sama dengan tahun
2014.
b. Umum dan Administrasi
Pada tahun 2014, beban umum dan administrasi sebesar
Rp.242.293 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.49.091
juta atau sebesar 25,4% dibanding dengan tahun 2013.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan biaya
pemasaran dan fidusia. Pada tahun 2013, beban umum dan
administrasi sebesar Rp.193.202 juta, mengalami penurunan
sejumlah Rp.3.211 juta atau sebesar 1,7% dibanding dengan
tahun 2012 sebesar Rp.189.991 juta.
c. Beban Bunga
Pada tahun 2014, beban bunga mencapai Rp.300.167 juta,
mengalami peningkatan sejumlah Rp.62.274 juta atau sebesar
26,2% dibanding tahun 2013. Pada tahun 2013, beban bunga
mencapai Rp.237.893 juta, mengalami peningkatan sejumlah
Rp.17.874 juta atau sebesar 8,1% dibanding tahun 2012 sebesar
Rp.220.019 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan
suku bunga pinjaman yang dimiliki oleh Perusahaan selama
tahun 2014 untuk mendukung pertumbuhan volume bisnis
Perusahaan.
d. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
Pada tahun 2014, beban cadangan kerugian penurunan nilai
piutang sebesar Rp.28.331 juta, mengalami peningkatan sebesar
Rp.7.969 juta atau 39,1% dibanding tahun 2013. Pada tahun 2013,
beban cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar
Rp.20.362 juta, mengalami penurunan sebesar Rp.26.050juta
atau 56,1% dibanding tahun 2012 sebesar Rp.46.412 juta.
Kenaikan ini dikarenakan oleh adanya peningkatan jumlah
pembiayaan yang dibiayai Perusahaan, jumlah kredit yang
bermasalah dalam jumlah piutang yang dihapusbukukan
sepanjang tahun 2014.
a. Salaries, Allowances, and Other Employee Benefits
In 2014, salaries, allowances and other employee benefits
amounted to IDR 252.946 million, an increase of IDR 40.367 million
or 19,0% hike from the figure in 2013. In 2013, salaries, allowances
and other employee benefits amounted to IDR 212.579 million,
an increase of IDR 63.106 million or 42,2% hike from the figure in
2012 amounted to IDR 149.473 million. The incremental of salaries,
allowances and other employee benefits during year 2014 due to
adjustment of employee salaries, allowance and other benefits to
increase employee welfare. In the terms of number of employee,
from year 2013 to 2014 year the number of company’s employee
relatively same.
b. General and Administrative Expense
In 2014, general and administrative expenses amounted to IDR
242.293 million, an increase of IDR 49.091 million or 25,4% hike
from the figure in 2013. The incremental was primarily due to the
increasing in marketing and fiduciary expenses. In 2013, general
and administrative expenses amounted to IDR 193.202 million, a
decrease of IDR 3.211 million or 1,7% drop from the figure in 2012
amounted to IDR 189.991 million.
c. Interest Expense
In 2014, interest expense reached IDR 300.167 million, an increase
of IDR 62.274 million or 26,2% hike from the figure in 2013. In 2013,
interest expense reached IDR 237.893 million, an increase of IDR
17.874 million or 8,1% hike from the figure in 2012 amounted to
IDR 220.019 million. This increase was due to the increase in cost of
fund owned by the Company during 2014 to support the Company’s
growing volume of business.
d. Allowance for Impairment Losses of Receivables
In 2014, allowance for impairment losses of receivables amounted
to IDR 28.331 million, an increase of IDR 7.969 million or 39,1%
compared to the figure in 2013. In 2013, allowance for impairment
losses of receivables amounted to IDR 20.362 million, an increase
of IDR 26.050 million or 56,1% compared to the figure in 2012
amounted to IDR 46.412 million. This increase was due to an
increase in total Company’s financing, number of non performing
loans and number of written-off Account Receivables throughout
2014.
114
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
SUBBAB 6.2.2.3 LABA KOMPREHENSIF SECTION 6.2.2.2 COMPREHENSIVE INCOME
Pada tahun 2014, laba komprehensif Perusahaan adalah sebesar
Rp.1.000.253 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.64.972 juta
atau 6,9% dari tahun 2013. Pada tahun 2013, laba komprehensif
Perusahaan adalah sebesar Rp.935.281 juta, mengalami peningkatan
sejumlah Rp.205.780 juta atau 28,2% dari tahun 2012 sebesar
Rp.729.501 juta. Peningkatan laba komprehensif ini bersumber
dari meningkatnya pendapatan Perusahaan yang lebih tinggi dari
peningkatan beban.
In 2014, the Company’s net profit amounted to IDR 1.000.253 million, an
increase IDR 64.972 million or 6,9% hike from the figure in 2013. In 2013,
the Company’s net profit amounted to IDR 935.281 million, an increase
IDR 205.780 million or 28,2% hike from the figure in 2012 amounted
to IDR 729.501 million. The increase in net profit was based on higher
incremental revenue, compare to incremental expense.
(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)LABA KOMPREHENSIF/ COMPREHENSIVE INCOME
115
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
Uraian2012 2013 2014
Explanation12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
Pendapatan 1.608.654 1.932.821 2.178.247 IncomeBeban 635.779 689.674 848.836 ExpensesLaba sebelum manfaat (beban) pajak
972.875 1.243.147 1.329.411 Income before tax benefit (expense)
Manfaat (beban) pajak (243.374) (307.866) (328.669) Tax benefits (expense)Laba Bersih 729.501 935.281 1.000.742 Net incomePendapatan Komprehensif 1.107 - (489)Laba Komprehensif 730.608 935.281 1.000.253 Comprehencive income
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 6.3 | Sumber PendanaanChapter 6.3 | Funding Resources
a. Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
Ditinjau dari arus kas aktivitas operasi selama satu tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan
berhasil mencatat penerimaan kas sebesar Rp.45.893.402 juta
yang sebagian besar bersumber dari penerimaan kas dari
konsumen atas pembiayaan konsumen sebesar Rp.26.260.598
juta dan penerimaan kas dari bank sehubungan dengan
transaksi kerja sama pembiayaan bersama without recourse
sebesar Rp.19.175.058 juta. Jumlah pengeluran kas baik untuk
pengeluaran kas untuk transaksi maupun pengeluaran kas
untuk operasional adalah sebesar Rp.45.139.535 juta, sebagian
besar terdiri dari pengeluaran kas untuk transaksi pembiayaan
konsumen sebesar Rp.22.234.377 juta dan pengeluaran
kas untuk pembayaran bank sehubungan dengan transaksi
kerjasama pembiayaan bersama without recourse sebesar
Rp.21.478.623 juta. Jumlah seluruh kas neto yang diperoleh oleh
Perseroan yang digunakan untu aktivitas operasi adalah sebesar
Rp.753.867 juta. Penerimaan kas untuk operasional lebih besar
dari pengeluaran karena penerimaan kas dari pembiayaan
konsumen yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan bisnis
pembiayaan konsumen Perseroan.
Ditinjau dari arus kas aktivitas operasi selama satu tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan
berhasil mencatat penerimaan kas sebesar Rp.47.880.082 juta
yang sebagian besar bersumber dari penerimaan kas dari
a. Net Cash Receipt from (Used for) Operating Activities
In term of cash flows from operating activities for the year ended
on December 31st, 2014, the Company recorded cash receipts of IDR
45.893.402 million, mostly from the cash receipt from customers
of IDR 26.260.598 million for customer financing and cash
receipts from banks of IDR 19.175.058 million with respect to joint
financing transaction without recourse. Total cash expenditure for
transactions and for operating expenses was IDR 45.139.535 million,
largely consisting of cash for consumer financing transactions
of IDR 22.234.377 million and disbursements of cash for bank
payments related to joint financing transactions without recourse
of IDR 21.478.623 million. The net cash acquired by the Company
used in operating activities was IDR 753.867 million. Cash receipts
from operation were greater than the cash receipts from financing
due to greater cash receipt from customers along with the growth
of the Company’s customer financing businesses.
In term of cash flows from operating activities for the year ended
on December 31st, 2013, the Company recorded cash receipts of IDR
47.880.082 million, mostly from the cash receipt from customers
of IDR 24.351.076 million for customer financing and cash
(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)ARUS KAS/ CASH FLOW
Uraian 2012 2013 2014 ExplanationKas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
137.019 51.941 753.867 Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(7.665) (10.178) (123.736) Net Cash Used in Investing Activities
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(127.841) (42.455) (628.396) Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
Kenaikan (penurunan) Neto Kas dan Bank 1.513 (692) 1.735 Net increase (decrease) in Cash on Hand and in Banks
Kas dan Bank Awal Tahun 2.046 3.559 2.867 Cash on Hand and in Banks at Beginning of Year
Kas dan Bank Akhir Tahun 3.559 2.867 4.602 Cash on Hand and in Banks at End of Year
Arus kas masuk bagi Perusahaan terutama dari penerimaan kas
dari angsuran konsumen, pinjaman bank, dana penerusan hasil
kerjasama dengan bank dan dana dari pasar modal. Kebutuhan
utama Perusahaan akan likuiditas adalah memenuhi kebutuhan
modal kerja dan untuk membayar pinjaman yang jatuh tempo.
Tabel berikut merupakan ringkasan arus kas.
Cash inflows for the Company are mainly cash receipts from customer’s
installment, bank loans, fund in cooperation with banks and fund from
the capital market. The Company’s primary need for liquidity is to meet
working capital need and to repay maturing loan. The following table
summarizes the Company’s cash flow.
116
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
konsumen atas pembiayaan konsumen sebesar Rp.24.351.076
juta dan penerimaan kas dari bank sehubungan dengan
transaksi kerja sama pembiayaan bersama without recourse
sebesar Rp.23.132.722 juta. Jumlah pengeluran kas baik untuk
pengeluaran kas untuk transaksi maupun pengeluaran kas
untuk operasional adalah sebesar Rp.47.828.141 juta, sebagian
besar terdiri dari pengeluaran kas untuk transaksi pembiayaan
konsumen sebesar Rp.26.366.574 juta dan pengeluaran kas
untuk pembayaran bank sehubungan dengan transaksi
kerjasama pembiayaan bersama without recourse sebesar
Rp.20.202.098 juta. Jumlah seluruh kas neto yang diperoleh
oleh Perseroan yang digunakan untu aktivitas operasi adalah
sebesar Rp.51.941 juta. Penerimaan kas untuk operasional lebih
besar dari pengeluaran karena penerimaan kas dari pembiayaan
konsumen yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan bisnis
pembiayaan konsumen Perseroan.
Ditinjau dari arus kas aktivitas operasi selama tahun 2012,
Perseroan berhasil mencatat penerimaan kas sebesar
Rp.42.697.462 juta yang sebagian besar bersumber dari
penerimaan kas dari konsumen atas pembiayaan konsumen
sebesar Rp.20.830.006 juta dan penerimaan kas dari bank
sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan
bersama without recourse sebesar Rp.21.574.833 juta. Jumlah
pengeluaran kas baik untuk pengeluaran kas transaksi maupun
operasional sebesar Rp.41.701.558 juta termasuk pengeluran
kegiatan pembiayaan sebesar Rp.23.914.607 juta sehingga
jumlah seluruh kas neto yang digunakan Perseroan untuk
aktivitas operasi adalah sebesar Rp.137.019 juta. Penerimaan
kas untuk operasional lebih besar dari pengeluaran karena
penerimaan kas dari pembiayaan konsumen yang lebih besar
seiring dengan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen
Perseroan.
b. Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Penggunaan kas untuk investasi pada tahun 2014 adalah sebesar
Rp.123.736 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.113.558
juta atau sebelas kali dibanding tahun 2013 sebesar Rp.10.178
juta, terutama disebabkan oleh perolehan investasi pada entitas
asosiasi, asset tetap dan pemberian pinjaman kepada entitas
asosiasi di tahun 2014.
Penggunaan kas untuk investasi pada tahun 2013 adalah sebesar
Rp.10.178 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.2.513
juta atau 32,78% dibanding tahun 2012 sebesar Rp.7.665 juta,
terutama disebabkan oleh perolehan aset tetap di tahun 2013.
Penggunaan kas untuk investasi pada tahun 2012 adalah
sebesar Rp.7.665 juta, mengalami peningkatan sejumlah
Rp.924 juta atau 13,70% dibanding tahun 2011 sebesar Rp6.741
juta. Peningkatan tersebut disebabkan perolehan aset tetap
Perusahaan dan penambahan penyertaan pada entitas asosiasi
yakni PT Central Sejahtera Insurance di tahun 2012.
receipts from banks of IDR 23.132.722 million with respect to joint
financing transaction without recourse. Total cash expenditure for
transactions and for operating expenses was IDR 47.828.141 million,
largely consisting of cash for consumer financing transactions
of IDR 26.366.574 million and disbursements of cash for bank
payments related to joint financing transactions without recourse
of IDR 20.202.098 million. The net cash acquired by the Company
used in operating activities was IDR 51.941 million. Cash receipts
from operation were greater than the cash receipts from financing
due to greater cash receipt from customers along with the growth
of the Company’s customer financing businesses.
In term of cash flows from operating activities for the year ended
on December 31st, 2012, the Company recorded cash receipts of IDR
42.697.462 million, mostly from the cash receipt from customers
of IDR 20.830.006 million for customer financing and cash
receipts from banks of IDR 21.574.833 million with respect to joint
financing transaction without recourse. Total cash expenditure
for transactions and for operating expenses was IDR 41.701.558
million, consisting of cash for consumer financing transactions of
IDR 23.914.607 million with the result that the net cash acquired by
the Company used in operating activities was IDR 137.019 million.
Cash receipts from operation were greater than the cash receipts
from financing due to greater cash receipt from customers along
with the growth of the Company’s customer financing businesses.
b. Net Cash Used for Investing Activities
The use of cash for investment in 2014 was IDR 123.736 million, an
increase of IDR 113.558 million or eleven times hike compared to IDR
10.178 million in 2013, mainly due to the acquisition of investment
in associate entity, fixed assets and grant of loan to associated
entities during 2014.
The use of cash for investment in 2013 was IDR 10.178 million, an
increase of IDR 2.513 million or 32,78% hike compared to IDR 7.665
million in 2012, mainly due to the addition of fixed assets during
2013.
The use of cash for investment in 2012 was IDR 7.665 million, an
increase of IDR 924 million or 13,70% hike compared to IDR 6.741 in
2011, mainly due to the addition of fixed assets and investments in
associated company, PT Central Sejahtera Insurance in 2012.
117
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
c. Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Pada tahun 2014, Perusahaan mengalami defisit dari aktivitas
pendanaan sebesar Rp.628.396 juta. Hal ini terutama disebabkan
peningkatan pembayaran utang bank, utang obligasi, dan
dividen kas pada tahun 2014. Total pembayaran utang obligasi
sebesar Rp.1.250.000 juta dan pembayaran dividen kas sebesar
Rp.553.848 juta.
Pada tahun 2013, Perusahaan mengalami defisit dari aktivitas
pendanaan sebesar Rp.42.455 juta. Hal ini terutama disebabkan
peningkatan pembayaran utang bank, utang obligasi, dan
dividen kas pada tahun 2013. Total pembayaran utang obligasi
sebesar Rp.980.000 juta dan pembayaran dividen kas sebesar
Rp.1.075.141 juta.
Pada tahun 2012, Perseroan mengalami defisit dari aktivitas
pendanaan sebesar Rp.127.841 juta. Hal ini dikarenakan adaya
pemberian pinjaman kepada entitas asosiasi yakni PT Cental
Santosa Finance (CSF) dan meningkatnya pembayaran utang
bank, utang obligasi dan dividen kas pada tahun 2012.
Bab 6.4 | Kemampuan Bayar Utang dan Tingkat KolektibilitasChapter 6.4 | Liabilities Servicing and Receivables Collectability
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya, terutama pinjaman yang
diterima Perusahaan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan
dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen. Likuiditas
Perusahaan diukur berdasarkan perbandingan antara aset lancar
dengan liabilitas jangka pendek. Yang dimaksud aset lancar dalam
perhitungan ini adalah aset yang akan diperoleh dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun, mencakup: jumlah kas, setara kas,
piutang pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun.
Liabilitas jangka pendek merupakan jumlah kewajiban yang akan
jatuh tempo kurang dari satu tahun.
The level of liquidity reflects the company’s ability to meet its short term
liabilities, primarily loans of the company to improve the Company’s
performance in provision of consumer financing facilities. The
Company’s liquidity is measured by the ratio between current assets to
current liabilities. The definition of current assets in this calculation is an
asset to be acquired within a less than one year period, including: the
amount of cash, cash equivalents, accounts receivable from financing
that will mature within one year. Short-term liabilities are the total
liabilities with a due date of less than one year.
Subbab 6.4 .1 | LikuiditasSection 6.4.1 | Liquidity
c. Net Cash Receipt from (Used for) Financing Activities
In 2014, the Company had a deficit of IDR 628.396 million from
financing activities. This was mainly due to increased payment of
bank loan, bond and cash dividend in 2014. Total payment of bond
amount of IDR 1.250.000 million and cash dividend amount of IDR
553.848 million.
In 2013, the Company had a deficit of IDR 42.455 million from
financing activities. This was mainly due to increased payment of
bank loan, bond and cash dividend in 2013. Total payment of bond
amount of IDR 980.000 million and cash dividend amount of IDR
1.075.141 million.
In 2012, the Company had a deficit of IDR 127.842 million from
financing activities. This was mainly due to the provision of loans
to associates (CSF) and increased payment of bank loan, bond and
cash dividends in 2012.
118
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Uraian 2012 2013 2014 ExplanationASET LANCAR ASSETSKas dan bank 3.559 2.867 4.602 Cash on hand and in banksPiutang pembiayaan konsumen 3.413.699 3.572.625 3.409.331 Consumer financing receivablesInvestrasi sewa pembiayaan neto 66.243 121.647 133.949 Net investment in finance leasesTagihan anjak piutang 5.683 9.244 14.300 Factoring receivablesPiutang pihak berelasi 677 89.894 85.431 Due from a related partyPiutang lain-lain 16.359 34.986 14.978 Other receivablesPiutang derivatif - - - Derivative receivablePenyertaan lainnya - - - Other investmentJumlah Aset Lancar 3.506.220 3.831.263 3.662.591 Total Assets
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Likuiditas Perusahaan terkait sumber pendanaan berkaitan
langsung dengan pendanaan dari bank atau pasar modal,
sedangkan dari sisi penggunaan dana disalurkan kembali dalam
bentuk pembiayaan konsumen. Berdasarkan karakter kegiatan
usaha, Perusahaan selalu berusaha untuk menyesuaikan profil
jangka waktu pinjaman /sumber pendanaan yang diterima dengan
jangka waktu pembiayaan kepada para konsumen. Upaya ini salah
satunya dilakukan melalui diversifikasi sumber dana.
Likuiditas Perusahaan untuk tahun 2014 adalah sebesar 1,37 kali,
relatif serupa bila dibandingkan dengan tahun 2013. Ditinjau dari
arus kas aktivitas operasi selama tahun 2014, Perseroan mencatat
jumlah penerimaan kas sebesar Rp.45.893.402 juta. Jumlah
pengeluaran kas sebesar Rp.45.139.535 juta. Jumlah seluruh kas
neto yang diperoleh Perseroan untuk aktivitas operasi adalah
sebesar Rp.753.867 juta.
Likuiditas Perusahaan untuk tahun 2013 adalah sebesar 1,36 kali,
menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan ini
disebabkan peningkatan yang cukup signifikan pada jumlah utang
obligasi yang jatuh tempo dalam satu tahun. Ditinjau dari arus kas
aktivitas operasi selama tahun 2013, Perseroan mencatat jumlah
penerimaan kas sebesar Rp.47.880.082 juta. Jumlah pengeluaran kas
sebesar Rp.47.828.141 juta. Jumlah seluruh kas neto yang diperoleh
Perseroan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp.51.941 juta.
Likuiditas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 adalah sebesar 1,71 Kali. Bila dibandingkan
dengan rasio likuiditas tahun 2011, nilai ini menurun signifikan.
Penurunan ini disebabkan meningkatnya utang obligasi yang jatuh
tempo dalam satu tahun. Ditinjau dari arus kas aktivitas operasi
selama satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,
Perseroan mencatat jumlah penerimaan kas sebesar Rp.42.697.462
juta. Jumlah pengeluaran kas sebesar Rp.41.701.558 juta. Jumlah
seluruh kas neto yang diperoleh Perseroan untuk aktivitas operasi
adalah sebesar Rp.137.019 juta.
The Company’s liquidity related to the sources of funding is directly
correlated with funding from banks or capital markets, while the
funding usage channeled back in the form of consumer financing.
Based on the character of business activities, the Company has always
tried to adjust the tenor of loan profile by the tenor of the consumer
financing. One of the efforts is done through diversification of funding
sources.
The Company’s liquidity year 2014 recorded 1,37 times; it decreased
compared to year 2013. In terms of cash flow in operating activities
during 2014, the Company recorded cash proceeds amounted to IDR
45.893.402 million. The total cash disbursement is IDR 45.139.535
million. Meanwhile, total amount of the Company’s net cash acquired
in operating activities amounted to IDR 753.867 million.
The Company’s liquidity year 2013 recorded 1,36 times; it decreased
compared to year 2012. The decrease was due to a significant increase in
the amount of bonds within one year. In terms of cash flow in operating
activities during 2013, the Company recorded cash proceeds amounted
to IDR 47.880.082 million. The total cash disbursement is IDR 47.828.141
million. Meanwhile, total amount of the Company’s net cash acquired
in operating activities amounted to IDR 51.941 million.
The Company’s liquidity for the year ended December 31st, 2012
recorded to 1,71 times. If compared to the liquidity ratio in 2011, this
ratio decreased significantly. This decrease was due to increased bonds
within one year. In terms of cash flow in operating activities for the
year ended December 31st, 2012, the Company recorded cash proceeds
amounted to IDR 42.697.462 million, while total cash disbursement is
IDR 41.701.558 million. The total amount of the Company’s net cash
acquired in operating activities amounted to IDR 137.019 million.
LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITIESPinjaman jangka pendek dan cerukan 166.027 698.603 1.292.170 Short-term loans and overdraftBeban yang masih harus dibayar 32.982 26.852 22.873 Accrued expenseGaji, tunjangan dan kesejahteraan 80.791 69.181 52.076 Salary, allowance and benefitUtang sewa pembiayaan 1.164 1.164 517 Obligations under finance leaseWesel bayar jangka menengah - 24.600 - Medium-term notes payableUtang obligasi 1.007.160 1.290.013 675.000 Bonds payablUtang lain-lain 763.769 714.468 631.406 Other payablesJumlah liabilitas jangka pendek 2.051.893 2.824.882 2.674.042 Total liabilities
Rasio likuiditas 1,71x 1,36x 1,37x Likuidity Ratio
119
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
Uraian 2012 2013 2014 Explanation
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Solvabilitas merupakan kemampuan Perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya yang diukur dengan perbandingan antara jumlah
liabilitas dengan ekuitas (solvabilitas ekuitas) maupun jumlah
liabilitas dengan aset (solvabilitas aset).
Solvabilitas ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014,
2013, dan 2012 masing-masing adalah sebesar 2,99 kali, 4,32 kali,
dan 2,94 kali.
Solvency is the ability of the Company to meet its liabilities as measured
by the ratio between total liabilities to equity (equity solvency) and total
liabilities to assets (assets solvency).
The company’s equity solvency as on December 31st, 2014, 2013, and
2012 respectively were 2,99 times, 4,32 times and 2,94 times.
Subbab 6.4 .2 | SolvabilitasSection 6.4.2 | Solvability
Solvabilitas aset Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013
dan 2012 masing-masing adalah sebesar 0,75 kali, 0,81 kali, dan 0,75
kali.
The company’s assets solvency as on December 31st, 2014, 2013 and
2012 are respectively amounted to 0,75 times, 0,81 times and 0,75 times.
120
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Uraian2012 2013 2014
Explanation12 Bulan / 12 months
12 Bulan / 12 months
12 Bulan / 12 months
Jumlah liabilitas 3.613.475 4.708.422 4.592.402 Total liabilitiesJumlah Ekuitas 1.229.472 1.089.612 1.536.017 Total EquitySolvabilitas ekuitas 2,94 4,32 2,99 Equity solvability
Uraian2012 2013 2014
Explanation12 Bulan / 12 months
12 Bulan / 12 months
12 Bulan / 12 months
Jumlah liabilitas 3.613.475 4.708.422 4.592.402 Total liabilitiesJumlah aset 4.842.948 5.798.034 6.128.419 Total assets
Solvabilitas aktiva 0,75 0,81 0,75 Activa solvability
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Imbal Hasil Ekuitas Rata-Rata dan Imbal Hasil Aset Rata-Rata
• ImbalHasilEkuitasRata-Rata
Imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk
menghasilkan laba komprehensif tahun berjalan yang diukur
dengan membandingkan antara laba komprehensif tahun
berjalan dengan rata-rata ekuitas. Imbal Hasil Ekutas Perseroan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014, 2013, 2012 masing-masing adalah sebesar 76,19%,
80,66% dan 54,06%. Penurunan rasio secara dari tahun 2014
dibandingkan tahun 2013 disebabkan peningkatan nilai ekuitas
Perusahaan yang cukup signifikan.
Return on Average Equity and Return on Average Assets
• Return on Average Equity
Return on average equity shows the Company’s ability to generate
comprehensive income for the current year, as measured by
comparing the total comprehensive income for the year with an
average equity. The Company’s return on average equity for the
years ended December 31st, 2014, 2013 and 2012 are respectively
76,19%, 80,66% and 54,06%. A decreasing of the ratio from year 2014
compare to 2013 due to an increase in total equity was considered
quite significant.
• ImbalHasilAsetRata-Rata
Imbal Hasil Aset menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk
menghasilkan laba komprehensif tahun berjalan yang diukur
dengan membandingkan anatara laba komprehensif tahun
berjalan dengan rata-rata aset. Imbal Hasil Aset Perseroan untuk
tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 December 2014, 2013, dan
2012 adalah sebesar 16,77%, 17,58% dan 17,12%. Selama tiga
tahun terakhir, rasio rata-rata imbal hasil aset relatif stabil, sekitar
17%.
• Return on Average Assets
Return on average assets demonstrate the Company’s ability to
generate a comprehensive income for the current year, as measured
by comparing the total comprehensive income for the year with
an average assets. The company’s Return on average assets for
the years ended December 31st, 2014, 2013, and 2012 were 16,77%,
17,58% and 17,12%. During the past three years, return on average
assets ratio relatively stable, around 17%.
Uraian31-Des
Explanation2012 2013 2014
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 730.608 935.281 1.000.253 Net income
Ekuitas 1.229.472 1.089.612 1.536.017 EquityImbal hasil ekuitas rata-rata (%) 54,06% 80,66% 76,19% Return On Average Equity
Uraian31-Des
Explanation2012 2013 2014
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 730.608 935.281 1.000.253 Net income Aset 4.842.948 5.798.034 6.128.419 AssetsImbal Hasil Aset Rata-Rata (%) 17,12% 17,58% 16,77% Return On Average Assets
121
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Sebagai perusahaan pembiayaan, tingkat kolektibilitas piutang
merupakan salah satu indikator kinerja perusahaan pembiayaan
yang sehat. Perseroan menyalurkan pembiayaan baik dengan
dibiayai sendiri (self financing) maupun dibiayai bersama ( joint
financing) dalam hal ini adalah PT Bank Central Asia, Tbk.
Perusahaan melakukan penanganan piutang bermasalah sejak dini,
yaitu hari pertama menunggak, dan dibagi dalam empat tahap.
(Tahap penanganan piutang bermasalah dijelaskan pada Bab 7.3.2
Pemasaran dan Pengelolaan Piutang)
Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan diukur melalui jumlah
piutang bermasalah yang menunggak lebih dari 30 hari dengan
metode balance overdue, yaitu perbandingan antara sisa pokok
piutang bermasalah lebih dari 30 hari dengan total seluruh aset
kelolaan (sisa pokok hutang). Selama lima tahun berturut-turut,
Perseroan menunjukan kinerja tingkat kolektibilitas yang sangat
baik, yaitu mampu menjaga di bawah 1%.
As a multifinance company, the collectability of receivable is one of the
healthy financial performance indicators of a company. The Company
distributes financing both with self-financing and joint financing, in this
case is PT Bank Central Asia, Tbk.
The company handle non performing loan (NPL) since the earlier
stage, start form the first day default, and is divided into four stages.
(The stages of handling the NPL issue are described in Chapter 7.3.2 -
Marketing and Account Receivable Management)
The collectability of receivables is measured through the number of
receivables overdue for more than 30 days using overdue balance
method, which is the ratio between the outstanding principal of
NPL with overdue more than 30 days and total assets manage asset
(outstanding principal). For five successive years, the Company’s
performance showed a very good level of collectability, as keep the NPL
ratio under 1%.
Subbab 6.4 .3 | Tingkat Kolektibilitas Piutang PerusahaanSection 6.4.3 | Level of Company’s Receivables Collectability
PIUTANG BERMASALAH/ NON PERFORMING LOAN
0,60%
0,96%
20100,30%
0,50%
0,70%
0,90%
1,10%
2011 2012 2013 2014
0,52% 0,44%
0,68%
122
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor AHU-70136.AH.01.02 Tahun 2008
tanggal 26 September 2008, terjadi beberapa perubahan sebagai
wujud penyesuaian Perusahaan terhadap peraturan Undang-
Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Terkait
kebijakan modal dasar Perusahaan, dinyatakan bahwa modal dasar
Perusahan sebesar Rp.200.000.000.000,- (dua ratus miliar rupiah)
yang terbagi atas 20.000.000 (dua puluh juta) lembar saham,
masing-masing saham bernilai nominal Rp.10.000,- (sepuluh ribu
rupiah). Modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor bernilai
Rp.58.592.000.000,- (lima puluh delapan miliar lima ratus Sembilan
puluh dua juta rupiah) atau 5.895.200 (lima juta delapan ratus
sembilan puluh lima ribu dua ratus) lembar saham. Saham-saham
yang masih dalam simpanan dapat diterbitkan Perusahaan sesuai
dengan keperluan modal Perusahaan, dengan persetujuan RUPS.
Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor AHU-44490.AH.01.02 pada tanggal
24 Agustus 2010, terjadi perubahan struktur modal Perseroan
dimana jumlah modal dasar Perseroan mengalami peningkatan.
Peningkatan ini dilakukan dengan menerbitkan saham baru
sebanyak 14.104.800 (empat belas juta seratus empat ribu delapan
ratus) lembar saham, masing-masing bernilai Rp.10.000,- sehingga
seluruhnya bernilai Rp.141.048.000.000,- (seratus empat puluh satu
miliar empat puluh delapan juta rupiah).
Berdasarkan perubahan tersebut nilai modal dasar Perusahaan
menjadi Rp.500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) yang terbagi
atas 50.000.000 (lima puluh juta) lembar saham dengan masing-
masing lembar saham bernilai nominal Rp.10.000,- (sepuluh ribu
rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor
40% (empat puluh persen) atau sejumlah 20.000.000 (dua puluh
juta) lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp.200.000.000.000,- (dua ratus miliar rupiah) oleh para pemegang
saham yang telah mengambil bagian saham.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
adalah sebagai berikut:
Based on the Decree of Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia Number AHU-70136.AH.01.02 of 2008 dated
September 26th, 2008, there are some amendments as the realization
of Company’s adjustment upon the regulation of Law No. 40 0f 2007
concerning Limited Liability Company. Relating to the Company’s
authorized capital policy, it is stated that the Company’s authorized
capital policy is amounting to IDR 200.000.000.000 (two hundred
billion rupiah) which is divided into 20.000.000 (twenty million) shares,
in which each share’s nominal value is IDR 10.000 (ten thousand rupiah).
The authorized capital which has been subscribed and paid is IDR
58.592.000.000 (fifty eight billion five hundred and ninety two million
rupiah) or 5.895.200 (five million eight hundred ninety five thousand
and two hundred) shares. The shares which are still in deposit can be
issued by the Company according to the Company’s capital need, by the
approval of GMS.
Based on the Decree of Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia Number AHU-44490.AH.01.02 dated August
24th, 2010, the Company’s capital structure is changed, in which the
amount of Company’s authorized capital has increased. This increase is
conducted by issuing new shares in the amount of 14.104.800 (fourteen
million one hundred four thousand and eight hundred) shares, in which
each share’s nominal value is IDR 10.000. Thus, all shares’ value is IDR
141.048.000.000 (one hundred forty one billion and forty eight million
rupiah).
Based on such changes, the value of Company’s authorized capital
becomes IDR 500.000.000.000 (five hundred billion rupiah) which is
divided into 50.000.000 (fifty million) shares whose nominal value
is IDR 10.000 (ten thousand rupiah). From such authorized capital,
40% (forty percent) has been subscribed and paid or amounting to
20.000.000 (twenty million) shares whose entirely nominal value is IDR
200.000.000.000 (two hundred billion rupiah) by the shareholders who
have taken their part of shares.
The Company’s capital structure and shareholder composition is as
follow:
Bab 6.5 | Kebijakan Manajemen Atas Struktur ModalChapter 6.5 | Management Policy on The Company’s Capital Structure
123
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tidak
mengalami perubahan.
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perusahaan turut tunduk
pada Peraturan Menteri keuangan No. 84/PMK.012/2006 tentang
Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur:
• Modaldisetorsekurang-kurangnyaRp.100miliar;
• Modal sendiri sekurangkurangnya sebesar 50 % (lima puluh
perseratus) dari modal disetor; dan
• Jumlah pinjaman bagi setiap Perusahaan Pembiayaan
dibandingkan jumlah modal sendiri (networth) dan Pinjaman
Subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan
setinggi-tingginya sebesar 10 (sepuluh) kali.
Berikut profil permodalan Perusahaan dalam rangka memenuhi
Peraturan Menteri keuangan No. 84/PMK.012/2006:
Until this Annual Report is issued, the Company’s capital structure and
shareholder composition does not make any changes.
As the financing company, the Company must also be subject to the
Regulation of Minister of Finance No. No. 84/PMK.012/2006 concerning
the Financing Company, regulating as follow:
• The paid capital shall be at least amounting to IDR 100 billion;
• Equity shall be at least amounting to 50% (fifty percent) from the
paid capital; and
• The loan amount for each Financing Company compared with net
worth and Subordinated Loan which is subtracted with gearing
ratio shall be determined maximally amounting to 10 (ten) times.
The following is the Company’s capital profile in order to fulfill
Regulation of the Minister of Finance No. 84/PMK.012/2006:
Sesuai dengan kewenangannya, melalui RUPS Tahunan, Perusahaan
menentukan Penggunaan laba bersih tahun berjalan termasuk
untuk penentuan penyisihan untuk cadangan wajib, pembagian
dividen dan penggunaan lain bilamana Perusahaan memiliki saldo
laba yang positif. Rincian jumlah modal Perusahaan untuk tahun
2012, 2013 dan 2014 telah dijabarkan pada SUBBAB 6.2.1.3 tentang
Ekuitas pada Laporan Tahunan ini.
According to its authority, via Annual GMS, the Company determines the
use of current annual net profit, including determining the elimination
for reserve requirement, dividend division and other uses when the
Company has positive profit balance. Details of the Company’s capital
amount for 2012, 2013, and 2014 has been described in SECTION 6.2.1.3
concerning Equity in this Annual Report.
STRUKTUR MODAL/ CAPITAL STRUCTURE
124
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Uraian / Explanation Nilai Nominal: Rp 10.000,- per sahamNominal Value: IDR 10,000,- per share
PersentasePercentage%Jumlah Lembar Saham
Number of Shares Jumlah Nilai Nominal (Rp)Total Nominal Value (IDR)
Modal Dasar/Capital 50.000.000 500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Capital :1. PT Bank Central Asia Tbk 19.915.185 199.151.850.000 99,582. BCA Finance Limited, Hong Kong 84.815 848.150.000 0,42Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Total Issued and Fully Paid Capital
20.000.000 200.000.000.000 100,0
Jumlah Saham dalam Portepel / Total Shares in Portepel
30.000.000 300.000.000.000
Keterangan / Description PMK No. 84/PMK.012/2006Permodalan Perusahaan / Company’s Capital
2012 2013 2014Modal Disetor/Paid-up Capital Sekurang-kurangnya Rp 100 miliar /
With minimum amount IDR 100 billionRp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000
Modal Sendiri Terhadap Modal Disetor / Equity to Paid-up Capital
Minimum 50% 615% 545% 768%
DER Maksimum / maximum 10 kali 2,94x 4,32x 2,99x
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bab 6.6 | INFORMASI KEUANGAN LAINNYA Chapter 6.6 | Other Financial Information
Informasi Keuangan yang Telah Dilaporkan yang Mengandung
Kejadian yang Sifatnya Luar Biasa atau Jarang Terjadi
Pada tahun 2014, tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa atau
jarang terjadi yang berpengaruh secara signifikan pada kondisi
keuangan Perusahaan, termasuk: investasi, ekspansi, divestasi,
peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/ modal.
Informasi keuangan yang jarang terjadi di tahun 2014, di antaranya:
• Berdasarkan pada RUPS Luar Biasa tertanggal 16 September
2014, Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi
kepada PT Asuransi Umum BCA (“BCAInsurance”) sebesar
Rp.35.000.000.000,- (tiga puluh lima miliar rupiah) yang
direalisasikan tanggal 22 September 2014. Tujuan pemberian
pinjaman tersebut adalah pemenuhan ketentuan batas tingkat
solvabilitas BCAInsurance yang telah diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan
Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi
berikut perubahannya. Jenis pinjaman yang diberikan adalah
pinjaman subordinasi dengan tenor 5 (lima) tahun atau jatuh
tempo pada 22 September 2019.
• Berdasarkan persetujuan Direksi No. 618/BCAF/CP/X/2014
tertanggal 28 Oktober 2014 atas surat Permohonan
Penambahan Modal No. 397/X/2014 SKDir-CLG tertanggal 16
Oktober 2014, Perusahaan melakukan penambahan modal PT
Central Santosa Finance. Penambahan modal pada PT Central
Santosa Finance adalah sebesar Rp.200.000.000.000,- (dua
ratus miliar rupiah) yang bersumber secara proposional dari
para Pemegang Saham PT Central Santosa Finance. Proporsi
penambahan modal dari PT BCA Finance pada PT Central
Santosa Finance adalah 50.000 (lima puluh ribu) lembar
saham dari 200.000 (dua ratus ribu) lembar saham dengan
nilai Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah). Dengan
demikian total saham yang dimiliki Perusahaan atas PT Central
Santosa Finance adalah 75.000 (tujuh puluh lima ribu) lembar,
bernilai Rp.75.000.000.000,- (tujuh puluh lima miliar rupiah)
dengan proporsi kepemilikan sebesar 25%.
Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
Perusahaan melakukan investasi barang modal berupa pengadaan
perlengkapan dan peralatan kantor, serta tanah dalam upaya
pengembangan usaha. Pengeluran atas barang modal pada tahun
2014, 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp.90.492
juta, Rp.10.386 juta dan Rp. 8.046 juta. Pengeluaran barang modal
tersebut sebagain besar digunakan untuk pengembangan pada
Financial Information which Has Been Reported and Contained
Extraordinary or Infrequent Events
In 2014, there is no extraordinary event or rarely happen which
influences significantly to the Company’s financial condition, including:
investment, expansion, divestment, business merger, acquisition or
restructuration of debt/ capital.
Financial information which rarely happens in 2014 is as follow:
• Based on Extraordinary GMS dated September 16, 2014, the
Company gives facility of subordinated loan to PT Asuransi Umum
BCA (“BCA Insurance”) amounting to IDR 35.000.000.000,- (thirty
five billion rupiah) which is realized on September 22nd, 2014.
The giving of such loan is aimed to fulfill the requirement of BCA
Insurance solvency level limit as regulated in Regulation of the
Minister of Finance No. 53/PMK.010/2012 concerning the Financial
Health of Insurance Company and Reinsurance Company along
with its amendments. The type of loan given is subordinated loan
with principal term of 5 (five) years or its due date on September
22nd, 2019
• Based on the approval from Board of Directors No. 618/BCAF/
CP/X/2014 dated October 28th, 2014 upon the Application letter
of Capital Addition No. 397/X/2014 SKDir-CLG dated October 16,
2014, the Company shall conduct the capital addition of PT Central
Santosa Finance. The capital addition on PT Central Santosa
Finance is amounting to IDR 200.000.000.000 (two hundred billion
rupiah) which proportionally coming from the Shareholders of
PT Central Santosa Finance. The proportion of capital addition
from PT BCA Finance to PT Central Santosa Finance is 50.000 (fifty
thousand) shares from 200.000 (two hundred thousand) shares
with nominal value of IDR 50.000.000.000 (fifty billion rupiah).
Therefore, the total of shares owned by the Company upon PT
Central Santosa Finance is 75.000 (seventy five thousand) shares
whose nominal value is IDR 75.000.000.000 (seventy five billion
rupiah) with the ownership proportion amounting to 25%.
Material Bonding for the Investment of Capital Goods
The company conducts an investment of capital goods in furniture,
fixtures and office equipment, as well as land for the business
development. The expense upon capital goods in 2014, 2013, and 2012
is respectively amounting to IDR 90.492 million, IDR 10.386 million, IDR
8.046 million. The expense of such capital goods is mostly used for the
development on services and business network in order to support the
125
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Pada tahun 2012 hingga 2014, Perusahaan tidak memiliki ikatan
yang material atas investasi barang modal yang perlu diungkapkan
Perusahaan.
Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/ atau
Manajemen
Perusahaan tidak program kepemilikan saham oleh karyawan dan/
atau manajemen.
Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Perusahaan merencanakan penerbitan obligasi pada kuartal
pertama tahun 2015 untuk mendukung pertumbuhan usaha
Perusahaan.
From 2012 until 2014, the Company has no material bonding upon
investment of capital goods which is necessarily disclosed by the
Company.
Share Ownership Program by Employee and/ or Management
The company does not have share ownership program by employee
and/ or management.
Material Fact Happens After the Date of Accountant’s Report
The company plans the issuance of obligation on the first quarter in
2015 for supporting the Company’s business growth.
layanan dan jaringan usaha guna menunjang pertumbuhan bisnis
Perusahaan. Berikut rincian pengeluaran barang modal:
Company’s business growth. The following is the expense of capital
goods in detailed:
126
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Keterangan / DescriptionPermodalan Perusahaan / Company’s Capital
2012 2013 2014Aktiva Tetap;Fixed Assets;•Tanah/Land - 1.907 82.735
•PerlengakapandanPeralatanKantor/Furnitures, Fixtures and Office Equipment
8.046 8.479 7.757
Jumlah / Total 8.046 10.386 90.492
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014127
Management’s Discussion and AnalysisANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /
07TINjAUAN BISNIS
BUSINESS OVERVIEW
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Economic and political turmoil during 2014 accompanied automotive
industry development. In early 2014, the automotive industry was
enlivened with a high demand for environmentally friendly cheap car
or as known as Low Cost Green Car (LCGC) product and multi-purpose
vehicle (MPV) segment, as first quarter car sales of 2014 successfully
achieved the figure more than one hundred thousand units. As in
prior years, new car sales also go up ahead of Eid al-Fitri which falls
in July 2014. In addition, the biggest automotive event in Indonesia,
the Indonesia International Motor Show 2014 also raised car sales in
Indonesia.
Trying to observe automotive industry, Toyota, Daihatsu, Suzuki and
Honda still dominate the automotive brand in recent years. Various
well-known ATPM compete to launch and continue the eco-friendly
car programs that are well received by the community, as well as offer
a wide range of new car models in 2014. All of this sustains the survival
of national new car sales in 2014. As a finance company, the growth of
Bab 7.1 | Tinjauan BisnisChapter 7.1 | Business Overview
Gejolak ekonomi dan politik sepanjang tahun 2014 mengiringi
perkembangan industri otomotif. Di awal tahun 2014, industri
otomotif disemarakkan dengan tingginya permintaan mobil
murah ramah lingkungan atau yang dikenal dengan produk
Low Cost Green Car (LCGC) dan segmen multi purpose vehicle
(MPV), sebagaimana penjualan mobil kuartal pertama tahun
2014 tersebut berhasil menembus angka lebih dari seratus ribu
unit. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penjualan mobil baru
juga kembali naik menjelang Hari Raya Idul Fitri yang jatuh
di bulan Juli 2014. Selain itu, perhelatan otomotif terbesar di
Indonesia yaitu Indonesia International Motor Show 2014 juga
mendongkrak penjualan mobil Indonesia.
Sedikit meneropong industri otomotif, Toyota, Daihatsu, Suzuki
dan Honda masih menjadi merek otomotif yang mendominasi
beberapa tahun belakangan ini. Berbagai ATPM ternama
berlomba meluncurkan dan melanjutkan program mobil
murah ramah lingkungan yang disambut baik oleh masyarakat,
serta menawarkan berbagai variasi model mobil baru di tahun
129
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
97
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
104 112 113106
97
111
91
103 105
91
79
Penjualan Mobil Nasional/ National Nes Car Sales 2014
(Dalam Unit/ in Unit)
Sumber / Source : GAIKINDO
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
business is complementary each other with the automotive industry.
Growth over the past five years, the distribution of BCA Finance
financing was scattering in various brands.
The Company continues to attempt strive building collaboration
alliances with various ATPMs and launches a wide range of exclusive
program to indulge the public with different product variations
and attractive offer. The Company also looks at the growth of the
automotive industry in the next few years is still good. This is because
the demand of motor vehicles is relatively high.
In addition to automotive industry development, the economic
development of Indonesia and various government policies have a
significant impact for the finance industry.
Regulasi Baru
Guna meningkatkan pengembangan pengetahuan dan
perlindungan terhadap masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan
menerbitkan beberapa surat edaran di tahun 2014, diantaranya:
• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/SEOJK.07/2014
tentang Penyampaian Informasi dalam rangka Pemasaran
Produk dan/atau Layanan Jasa Keuangan.
• Surat Edaran Otoritas Jasa keuangan No. 2/SEOJK.07/2014
tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen
pada Pelaku Jasa Keuangan.
• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/SEOJK.07/2014
tentang Pelaksanaan Edukasi dalam rangka meningkatkan
Literasi Keuangan pada Konsumen dan/atau Masyarakat.
• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.07/2014
tentang Perjanjian Baku.
Perusahaan senantiasa meningkatkan pelayanan kepada
stakeholders, khususnya pelanggan. Oleh karena itu, BCA Finance
menyesuaikan sistem dan prosedur baik yang secara internal
maupun yang berkaitan dengan eksternal Perusahaan sebagai
bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara umum
dan penyesuaian terhadap berbagai peraturan tersebut.
Selain itu, OJK turut menerbitkan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 06/D.05/2013 tentang Penetapan Tarif Premi
Serta Ketentuan Biaya Akuisisi Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan
Bermotor dan Harta Benda Serta Jenis Risiko Khusus Meliputi Banjir,
Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi dan Tsunami Tahun 2014.
Produk pembiayaan senantiasa berdampingan dengan produk
asuransi. Munculnya peraturan terkait tarif asuransi tersebut tentu
mempengaruhi besar biaya yang ditanggung oleh pelanggan
yang kemudian turut mempengaruhi penyaluran pembiayaan
New Regulation
In order to enhance the development of knowledge and protection of
the society, the Financial Services Authority issued several circulars in
2014, including:
• Financial Services Authority Circular No. 12/SEOJK.07/2014
concerning the Submission of information in the framework of
Marketing Products and/or service to Financial Services.
• Financial Services Authority Circular No. 2/SEOJK.07/2014
concerning Services and Consumer Complaints Handling on
Financial Services Actors.
• Financial Services Authority Circular No. 1/SEOJK.07/2014
concerning Implementation of Education in the interest of
increasing the Financial Literacy to Consumer and/or Society.
• Financial Services Authority Circular No. 13/SEOJK.07/2014
concerning Standard Agreement.
The Company continues to enhance services to stakeholders, especially
the customers. Therefore, BCA Finance adjusts the systems and
procedures both internally and externally related to the Company as an
improvement of service to the society in general and the adjustments to
the various regulations.
In addition, the FSA also issued the Financial Services Authority
Circular No. 06/D.05/2013 concerning Premium Rate Determination
and Condition of Acquisition Costs in Motor Vehicle Insurance
Business Line and Possessions and Special Risk Type Covered Flood,
Earthquake, Volcanic Eruption and Tsunami in 2014. Financing
products are always adjacent with the insurance products. Emergence
of regulations related to insurance rates would greatly affect the costs
the customers bear which then also influence the distribution of new
financing and competition landscape within the finance industry. The
2014. Semuanya ini menopang bertahannya penjualan mobil
baru nasional di tahun 2014. Sebagai perusahaan pembiayaan,
pertumbuhan bisnisnya saling melengkapi dengan pertumbuhan
industri otomotif. Selama lima tahun terakhir, penyaluran
pembiayaan BCA Finance tersebar pada berbagai merek.
Perusahaan senantiasa berupaya membangun jalinan kerja sama
dengan berbagai ATPM dan melucurkan berbagai program ekslusif
demi memanjakan masyarakat dengan berbagai variasi produk dan
penawaran menarik. Perusahaan pun memandang pertumbuhan
industri otomotif beberapa tahun ke depan masihlah baik. Hal ini
mengingat kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor relatif
tinggi.
Selain perkembangan industri otomotif, perkembangan ekonomi
Indonesia serta berbagai kebijakan pemerintah berdampak
signifikan bagi industri pembiayaan.
130
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
baru dan peta persaingan dalam industri pembiayaan. Perusahaan
senantiasa mematuhi peraturan tersebut dengan tetap menjaga
daya saingnya di dalam industri pembiayaan dengan menjaga
kualitas pelayanan dan menghadirkan berbagai variasi produk
yang kompetitif.
Peraturan lainnya yang turut berpengaruh adalah kebijakan
Otoritas Jasa Keuangan yang melarang praktik telemarketing yang
langsung meghubungi nomor telepon pribadi calon pelanggan
yang dituangkan dalam Peraturan OJK No.1/POJK.7/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan yang mulai efektif 6
Agustus 2014. Peraturan ini diterbitkan demi melindungi informasi
pribadi seseorang, seperti nomor telepon seluler maupun telepon
rumah pribadi. BCA Finance menyadari betul bahwa telemarketing
menjadi salah satu pintu dalam memasarkan produknya.
Namun disisi lain, sebagai bentuk dukungan terhadap menjaga
kepentingan calon pelanggan, Perusahaan senantiasa mematuhi
peraturan tersebut.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang juga terbit pada
tahun 2014 yang turut mempengaruhi Perusahaan sebagai
perusahaan pembiayaan sebagai berikut:
a. POJK No. 1/POJK.07/2014 tentang Lembaga Alternatif
Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan
b. POJK No. 3/POJK.02/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan
c. POJK No. 10/POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat Risiko
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank
d. POJK No. 11/POJK.05/2014 tentang Pemeriksaan Langsung
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank
e. POJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan
f. POJK No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan
g. POJK No. 28/POJK.05/2014 tentang Perizinan dan Kelembagaan
Perusahaan Pembiayaan
h. POJK No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha
Perusahaan Pembiayaan
i. POJK No. 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola yang Baik Bagi
Perusahaan pembiayaan
Industri Pembiayaan dan Prospek Usaha 2015
Perusahaan tetap optimis menyongsong tahun 2015 walaupun
persaingan dalam industri pembiayaan semakin menantang.
Perkembangan industri otomotif diproyeksikan relatif stagnan,
suku bunga kredit pun tergolong tinggi dan pertumbuhan
ekonomi Indonesia diproyeksi masih melambat di tahun 2015.
Semuanya ini menjadi tantangan besar bagi BCA Finance untuk
company continues to comply with the rules while maintaining its
competitiveness in the finance industry to keep quality of service and
deliver a wide range of competitive products.
Other regulation that also influences is the Financial Services Authority
policy prohibiting telemarketing practices that directly put a call
through personal phone number of prospective customers as contained
in FSA Regulation No. 1/POJK.7/2013, regarding Consumer Protection
for the Financial Services Sector that effective on August 6th, 2014. This
regulation is issued to protect one’s personal information, such as a cell
phone number or personal home phone. BCA Finance highly realizes
that telemarketing is one of the doors in marketing the products. On
the other hand, as a form of support to keep the interest of potential
customers, the Company continues to comply with these regulations.
Certain regulation that also issued by the Financial Services Authority
in year 2014 which bring several impact to the Company as financing
company:
a. POJK No. 1/POJK.07/2014 regarding Alternative Dispute Resolution
in the Financial Services Sector
b. POJK No. 3/POJK.07/2014 regarding the Procedure for Collecting
Fees Charge by the Financial Services Authority
c. POJK No. 10/POJK.05/2014 regarding Risk Assessment Level of Non-
Bank Financial Institutions
d. POJK No. 11/POJK.05/2014 regarding Direct Examination of Non-
Bank Financial Institutions
e. POJK No. 17/POJK.03/2014 regarding Application of Integrated Risk
Management for Financial Conglomeration
f. POJK No. 18/POJK.03/2014 regarding Application of Integrated
Governance for Financial Conglomeration
g. POJK No. 28/POJK.05/2014 regarding Business Licenses and
Organization of Finance Companies
h. POJK No. 29/POJK.05/2014 regarding Arrangement of Finance
Company Business
i. POJK No. 30/POJK.05/2014 regarding Good Corporate Governance
for Finance Companies
Finance Industry and Business Prospect 2015
The Company keeps optimistic to welcome 2015 although competition
in the finance industry is increasingly challenging. The automotive
industry development is projected to still relatively stagnant, credit
interest rates is also relatively high and economic growth in Indonesia
is projected to still slow in 2015. All of this is a major challenge for BCA
Finance to maintain its competitiveness and performance in 2015.
131
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
With these challenges, opportunities of finance industrial development
in 2015 are wide open with the issuance of FSA Regulations related
to additional business expansion workable by the finance company,
which includes working capital financing, multipurpose financing and
fee base operations.
mempertahankan daya saing dan kinerjanya di tahun 2015.
Dengan berbagai tantangan tersebut, kesempatan perkembangan
industri pembiayaan di tahun 2015 terbuka lebar dengan
diterbitkannya Peraturan OJK terkait perluasan usaha tambahan
yang dapat digarap perusahaan pembiayaan yang meliputi
pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna serta kegiatan fee
base.
132
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Competition in financing industry is tightening, especially among
the companies that are supported by ATPM and Bank. The reliability
of the finance company nowadays does not only measured by the
inexpensive interest rate is offered, but more than that is measured
by level of services and level of stakeholders engagement, especially
with the customers. In maintaining an ongoing positive performance
and to realize the Company’s mission of providing the best value to
stakeholders, BCA Finance consistently implement four strategies
covering: operational excellence, most competitive price, prudent
principle, and mutual relationship.
OPERATIONAL EXCELLENCE, improvement of cost effectiveness and
process efficiency, along with optimization of any resources held by the
Company to achieve optimum productivity.
Persaingan dalam industri pembiayaan ini semakin ketat, terutama
di antara perusahaan yang didukung ATPM dan Bank. Keunggulan
perusahaan pembiayaan, kini tidak hanya dipandang dari murahnya
bunga yang ditawarkan, tetapi juga pelayanan dan hubungan baik
dengan stakeholder khususnya pelanggan. Dalam mempertahankan
kinerja positif berkesinambungan dan mewujudkan misi yaitu
memberikan nilai terbaik kepada stakeholder, BCA Finance secara
konsisten menerapkan empat strategi, mencakup: operational
excellence, most competitive price, prinsip kehati-hatian, dan mutual
relationship.
OPERATIONAL EXCELLENCE, meningkatkan efektivitas biaya dan
efisiensi proses serta optimalisasi setiap sumber daya yang dimiliki
oleh Perusahaan dalam rangka mencapai produktivitas yang
optimal.
133
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
“Dalam mempertahankan kinerja positif berkesinambungan dan mewujudkan misi yaitu memberikan nilai terbaik kepada stakeholder, BCA Finance secara konsisten menerapkan empat strategi, mencakup: operational excellence, most competitive price, prinsip kehati-hatian, dan mutual relationship. “
Bab 7.2 | Strategi PT BCA FinanceChapter 7.2 | PT BCA Finance Strategy
“In maintaining an ongoing positive performance and to realize the Company’s mission of providing the best value to stakeholders, BCA Finance consistently implement four strategies covering: operational excellence, most competitive price, prudent principle, and mutual relationship.”
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
BCA Finance secara terus menerus berupaya untuk melakukan
perbaikan dalam setiap proses kerja dalam rangka mewujudkan
process excellence sehingga Perusahaan dapat memberikan nilai
terbaik kepada para stakeholders. Sejalan dengan hal tersebut, BCA
Finance pun senantiasa berupaya untuk mengoptimalkan setiap
sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan dalam rangka mencapai
produktivitas yang optimal.
Efektivitas biaya, efisiensi proses dan produktivitas setiap sumber
daya yang dimiliki oleh Perusahaan merupakan faktor yang turut
menentukan tingkat suku bunga BCA Finance yang ditawarkan
kepada konsumen. Atas dasar hal tersebut, kami terus berupaya
untuk memberikan nilai yang terbaik kepada konsumen dengan
senantiasa menjalankan Operational Excellence dalam rangka
memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pelayanan
terbaik dan juga tingkat bunga yang kompetitif. Hal tersebut juga
berlaku untuk semua stakeholders BCA Finance.
MOST COMPETITIVE PRICE, didukung oleh struktur pendanaan
dengan tingkat suku bunga yang kompetitif.
Disamping penerapan Operational Excellence, BCA Finance juga
senantiasa memfokuskan diri pada penyediaan dana dengan tingkat
suku bunga yang sangat kompetitif. Dalam rangka memperoleh
dana dengan dengan tingkat suku bunga yang kompetitif,
BCA Finance memperoleh dukungan sepenuhnya dari induk
perusahaan, PT Bank Central Asia, Tbk. Disamping itu, alternatif
sumber-sumber pendanaan potensial lainnya tetap dijaga dengan
baik oleh BCA Finance dengan terus membuka akses likuiditas
baik ke dunia perbankan maupun pasar modal. Perusahaan pun
senantiasa memantau dan mengantisipasi pergerakan suku bunga
dan ketersediaan dana di pasar dalam rangka memperoleh dana
dengan suku bunga yang kompetitif, dengan tingkat risiko yang
terkendali.
MENERAPKAN PRINSIP KEHATI-HATIAN (PRUDENT), dalam rangka
meminimalkan risiko dalam melakukan seluruh kegiatannya, BCA
Finance selalu mengacu pada prinsip kehati-hatian (prudent).
BCA Finance senantiasa menerapkan manajemen risiko secara
terpadu dalam seluruh kegiatannya. Sebagai anak perusahaan
dari PT Bank Central Asia, Tbk., BCA Finance melakukan penerapan
manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Perusahaan
induk sebagaimana diatur oleh Bank Indonesia sebagai regulator
perbankan. Hal ini tentu membawa pengaruh positif mengingat
industri perbankan adalah industri yang paling mapan dan
berpengalaman dalam penerapan manajemen risiko.
Penerapan manajemen risiko dilakukan secara menyeluruh sejak
BCA Finance continuously strives to make improvements in every work
process to achieve process excellence, thus, the Company can provide
the best value to its stakeholders. Accordingly, BCA Finance also strives
to optimize every resource owned to attain optimum productivity.
Cost effectiveness, process efficiency and productivity of each resource
owned by the Company are factors that also determine the interest rate
offered to customers. For that reason, we consistently strive to provide
the best value to customers by always implementing Operational
Excellence in order to provide customer satisfactions through best
service and competitive interest rates. The same also applies to all
stakeholders of BCA Finance.
MOST COMPETITIVE PRICE, supported by the funding structure with
competitive interest rate.
Besides Operational Excellence implementation, BCA Finance also
continuously focuses on the provision of financing funds with a very
competitive interest rates. To obtain the low rate funds, BCA Finance
is fully supported by its Parent Company, PT Bank Central Asia, Tbk.,
Additionally; alternative sources of other potential funding are also
well maintained, by keeping liquidity access to the banking and capital
market. BCA Finance also constantly monitors and anticipates interest
rate fluctuation and fund availability in the market to obtain fund at
competitive interest rates and manageable risks.
PRUDENT PRINCIPLE IMPLEMENTATION, in order to minimize the risk,
BCA Finance has always referred to the prudent principle.
BCA Finance continuously implements integrated risk management
in all activities. As a subsidiary of PT Bank Central Asia, Tbk., BCA
Finance undertakes risk management in consolidation with its Parent
Company, as regulated by Bank Indonesia as the bank regulator in
banking industry. It certainly brings a positive influence since the
banking industry is the most established and experienced industry in
risk management implementation.
Application of risk management is carried out comprehensively from
134
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
dari awal proses akuisisi, penetapan kebijakan sampai dengan
pengelolaan piutang dan manajemen operasi Perusahaan. Wujud
dari konsistensi Perusahaan dalam menerapkan prinsip kehati-
hatian antara lain tercermin dari pembentukan komite kredit,
penetapan kebijakan kredit yang tepat dan fokus kepada sektor
pembiayaan yang memiliki resiko rendah, pelaksanaan Risk and
Control Self Assessment di tingkat unit kerja dengan tujuan setiap
unit kerja mampu mengidentifikasi risiko operasional inheren yang
muncul di unit kerjanya serta pemilihan chanel penjualan, dealer
dan showroom yang berkualitas.
MUTUAL RELATIONSHIP, menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan dengan memberikan nilai terbaik kepada para
pemangku kepentingan, mitra usaha dan konsumen.
Dalam rangka mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, BCA
Finance senantiasa berupaya untuk dapat menjalin kerjasama
yang menguntungkan kedua belah pihak dan bersifat win win
solution. Perusahaan secara terus menerus berupaya untuk menjadi
partner yang terpercaya dan dapat selalu memberikan nilai terbaik.
Untuk itu BCA Finance senantiasa melakukan berbagai perbaikan
dalam rangka meningkatkan kualitas dan menambah nilai lebih
Perusahaan.
Kunci Sukses Kinerja BCA Finance
Keempat strategi tersebut kembali diterjemahkan ke dalam rencana
kerja jangka panjang Perusahaan yang menjadi kunci sukses
dalam mencapai visi dan misi. Sepanjang tahun 2014, BCA Finance
membangun dan menerapkan beberapa strategi, di antaranya:
• Menonjolkan keunggulan BCA Finance yaitu menawarkan
bunga relatif murah dengan proses yang cepat. Strategi ini
dipandang efektif mendorong meningkatnya volume penjualan
dengan pemilihan segmen yang berisiko rendah. Pemilihan
segmen yang berisiko rendah dilakukan dengan menerapkan
prinsip kehati-hatian berupa survey dan analisa kelayakan bisnis.
• Bersinergi dengan BCA. Salah satu kesuksesan BCA Finance
adalah adanya sinergi dengan BCA. Sinergi tersebut didasari
oleh adanya hal-hal berikut:
o Brand Image yang sangat kuat
BCA merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia
dan memiliki brand image yang sangat bagus di mata
masyarakat. Nama besar BCA tersebut membawa dampak
pada kenyamanan konsumen untuk mengambil pembiayaan
kendaraan bermotor di BCA Finance. Selain itu, dengan nama
besar BCA itu pula yang membawa dealer dan showroom
antusias untuk bekerjasama dengan BCA Finance.
o Sumber pendanaan murah
BCA Finance yang bersinergi dengan BCA membawa
kemudahan bagi BCA Finance dalam hal mendapatkan
sumber dana, yang akhirnya kemudian memudahkan BCA
Finance dalam hal menerapkan prinsip most competitive price.
the initial acquisition process, policy setting, to account receivables
management and operation management. The manifestation of the
Company’s consistency in applying the prudent principle is reflected
on the establishment of credit committee, the determination of
appropriate credit policy that focuses on low risk financing sectors, the
implementation of the Risk and Control Self Assessment at the level of
the working unit with the aim that each working unit is able to identify
inherent operational risks that arise therein and the selection of channel
distributions, dealers and showroom that qualify.
MUTUAL RELATIONSHIP, establishing mutually beneficial relationships
by providing the best value to the stakeholders, business partners and
customers.
In order to achieve sustainable growth, BCA Finance continuously
strives to establish mutually beneficial relationship for both parties with
win-win solution. The Company strives to become the trusted partner
and to provide the best value. For that reason, BCA Finance constantly
makes various improvements to enhance the quality and increase the
added value of the Company.
The Key Success Factor of BCA Finance Performance
The fourth strategy is translated into the Company’s long -term work
plan considered as the key success factors in achieving the Company’s
vision and mission. Throughout 2014, BCA Finance built and
implemented several strategies, such as by:
• Highlighting the BCA Finance advantages that offer relatively
competitive interest rate and quick process. This strategy is
considered effective to boost sales volume with low-risk segment
selection. This selection of low-risk segment is done by applying
the prudent principle in the form of surveys and business feasibility
analysis.
• Synergizing with BCA. One of the BCA Finance key success factors
is the synergy built with BCA as the parent company. The Synergy is
based on the followings item:
o Very Strong Brand Image
BCA is one of the largest banks in Indonesia and has a very
positive brand perception in the eyes of the society. The big
name of BCA has impacted the consumers’ trust in contracting
their automotive financing with BCA Finance. Having its good
reputation, BCA carries forward to strengthen partnership
between dealer/ showroom and BCA Finance.
o Low cost funding source
The synergy built between BCA Finance and BCA has created
a convenient consumer experience in terms of the flexibility
in obtaining funding sources, which ultimately facilitate BCA
Finance in implementing the principle of offering the most
135
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
o Data base dan jaringan yang luas
BCA mempunyai jaringan pasar yang luas yang tersebar
di seluruh Indonesia. Selain itu, BCA mempunyai customer
base yang sangat potensial menjadi calon konsumen di BCA
Finance.
o Teknologi dan variasi metode cara pembayaran
Dalam hal teknologi, BCA berbagai teknologi yang
menunjang kebutuhan pelanggan. Dengan teknologi
tersebut BCA dikenal sebagai transactional banking dalam
hal kemudahan transaksi. Saat ini BCA Finance memiliki
6 metode cara pembayaran, yaitu Autodebet, ATM, Open
Payment, Virtual Account, PDC dan Tunai.
o Managemen risiko
Perbankan merupakan institusi yang memiliki standard
kehati-hatian yang tinggi yang diatur oleh Bank Indonesia.
Dalam menjalankan bisnisnya, BCA Finance melakukan
sinergi dengan BCA sehingga dalam hal akuisisi kredit
diperlukan adanya prinsip kehati-hatian yang melewati
proses survei dan analisa kelayakan kredit terlebih dahulu
untuk mendapatkan kredit yang berkualitas.
• Memperluas jaringan usaha, khususnya luar Jawa
BCA Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan
yang berkembang sangat pesat, yang mana sampai dengan
bulan Desember 2014 Perusahaan memiliki 59 kantor cabang
(termasuk kantor pusat) yang tersebar di 54 kota di seluruh
Indonesia. Selain cabang tersebut, BCA Finance juga memiliki
channel dengan KCU/KCP BCA, showroom, dan dealer. Guna
memperluas jaringan usahanya, BCA Finance berusaha mencari
potensi-potensi tiap daerah yang memiliki potensi untuk
dibuka cabang baru. Dikarenakan penyebaran portofolio BCA
Finance sebesar kurang lebih 75% yang terpusat di Pulau Jawa,
BCA Finance secara bertahap akan memperluas portofolionya
ke luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
• Menyeleksi dan mengembangkan sumber daya yang
berkualitas
BCA Finance menyadari bahwa sumber daya yang berkualitas
merupakan fondasi untuk mendukung tercapainya tujuan
Perusahaan. Oleh karena itu, BCA Finance akan melakukan
perbaikan di bidang sumber daya manusia yang mencakup
program Profesional Development Program (PDP) dan Operational
Development Program (ODP) akan terus diselenggarakan
untuk mendapatkan sumber daya yang memiliki kualitas dan
kompetensi tinggi.
• Memperkuat eksekusi strategi di lapangan
BCA Finance menyadari bahwa tanpa disiplin eksekusi
di lapangan, strategi yang diterapkan tidak akan efektif.
Perusahaan terus memicu dan menciptakan budaya disiplin
eksekusi, termasuk dengan pelatihan dan monitoring eksekusi.
competitive price.
o Comprehensive data base and extensive network
BCA retains a wide market network throughout Indonesia.
Besides, BCA is competitively advantaged with its large
customer-base that is potential to become customers for BCA
Finance.
o Technology and selections of payment method
Technology wise, BCA has various technologies that support
the needs of customers. With the technology known as
transactional banking, BCA takes its role in offering flexibility
in transactions. Currently, BCA Finance applies 6 methods of
payment comprising Auto-debit, ATM, Open Payment, Virtual
Account, PDC and Cash.
o Risk management
A Bank is an institution that applies a strict prudential standard
as regulated by the Central Bank of Indonesia. In running
its business, BCA Finance has been synergizing with BCA in
providing credit facilities considering that credit acquisition
needs a strict application of prudent principle that is conducted
through the process of survey and analysis of credit worthiness
prior to the actual provision of quality credit.
• Extending the businesses network, mainly outside Java
PT BCA Finance is a finance company that growing rapidly, who
recorded 59 branch offices (including head office) located in over 54
cities throughout Indonesia, as of December 2014. On top of those
branches, BCA Finance also extends its networks of Main Branch
Office (KCU) and Secondary Branch Office (KCP), showrooms,
and dealers. In effort of further expanding its business networks,
BCA Finance has strived to discover more potentials of each area
that carries the potential to opening new branches. Due to the
growing network portfolio of BCA Finance by approximately
75% concentrated in Java, BCA Finance will gradually expand
its portfolio outside Java, that cover Sumatra, Kalimantan, and
Sulawesi.
• Selecting and developing quality resources
BCA Finance realizes that quality resources are the basic elements
that support the achievement of the overall Company’s objectives.
As a follow up, BCA Finance will initiate further improvement in
the areas of human resources including Professional Development
Program (PDP) and Operational Development Program (ODP),
which will be continually organized to produce higher quality and
more competent human resources.
• Strengthening the strategy of ground execution
BCA Finance realizes that without a discipline execution, whatever
strategy that is being adopted will not be effective. The Company
continues to lead and create a culture of disciplined execution,
which is carried out through training and execution monitoring.
136
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Pangsa Pasar BCA Finance/BCA Finance’s Market Share
Perkembangan penjualan mobil baru nasional menunjukkan
besarnya tidak hanya industri otomotif itu sendiri, tetapi juga
besarnya potensi industri pembiayaan. Sebagian besar penjualan
mobil di Indonesia didanai pembiayaan yang kini telah menjadi
bagian penting penggerak ekonomi Indonesia. Persaingan dalam
industri pembiayaan semakin terasa di tengah gejolak ekonomi
tahun 2014. BCA Finance mencapai pangsa pasar sebesar 11,07%,
sedikit mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun
2013. Penurunan tersebut memperlihatkan semakin ketatnya
persaingan di dalam industri pembiayaan itu sendiri. Pertumbuhan
penjualan mobil nasional pun mengalami perlambatan. Perusahaan
meyakini dan memandang optimis untuk mempertahankan dan
meningkatkan pangsa pasarnya dari tahun ke tahun, tentunya
dengan penerapan strategi yang tepat.
The development of the national new car sales does not only become
the parameter for the automotive industry growth, but it also measures
the huge potential of the financing sector as a whole. The majority of
car sales in Indonesia have largely funded by financing, which today
has become one of Indonesia’s key economic drivers. The competition
in the financing industry got strengthened especially amid the ongoing
economic uncertainties in 2014. BCA Finance’s market share reach
11,07%, although has little bit decreasing compare to year 2013. The
Company believes and optimist to maintain and increase its market
share from year to year, of course, through the execution of the right
strategy.
12,41% 12,80%13,03%
2010 2011 2012 2013 2014
10,56%11,07% Pangsa Pasar
Penjualan Mobil Nasional
137
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
Asumsi: 70% penjualan mobil baru nasional dibiayai dari kreditAssumption: 70% of national new cars sales using financing
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Sub Bab 7.3 | Laporan UsahaSection 7.3 | Business Performance Report
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang jasa, memberikan
layanan cepat, mudah, nyaman dan terpercaya merupakan suatu
keharusan. Perusahaan memiliki divisi-divisi yang memiliki fungsi
tersendiri yang mana saling bekerja sama untuk mewujudkan visi
dan misi Perusahaan.
As a Company that involved in services, providing quick, easy, and
trusted comfortable service is a must. The Company holds divisions with
separate function working together to achieve the Company’s vision
and mission.
Sub Bab 7.3 .1 | OperasionalSection 7.3.1 | Operations
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kepuasan
konsumen menjadi salah satu kunci sukses. BCA Finance pun
meyakini hal tersebut, dan menjadikannya bagian dari nilai
serta strategi perusahaan yaitu operational excellence. Kepuasan
konsumen tercipta melalui pemenuhan ekspektasi pelanggan
terhadap pelayanan yang tidak akan dapat terwujud tanpa adanya
kegiatan operasional yang baik.
Seluruh kegiatan operasional Perusahaan berlandaskan pada
nilainya untuk memberikan pelayanan yang “Cepat, Mudah,
Nyaman dan Terpercaya”. Hal ini hanya dapat diwujudkan dengan
memperkuat sinergi dengan seluruh fungsi di dalam Perusahaan
sehingga mampu mengantarkan produk dan layanan yang
handal, inovatif serta mampu menciptakan kepuasan pelanggan
itu sendiri. Perusahaan membangun citra layanan berkualitas
tinggi dan handal bagi seluruh pelanggan dan masyarakat
dengan secara terus menerus menjaga keseragaman dan kualitas
As a Company that involved in services, customer satisfaction is a key
to success. BCA Finance also relies on the belief, and make it part of
the Company’s value and strategy known as operational excellence.
Customer satisfaction is created by complying with customer
expectations for services that will not be achieved without good
practices.
All operations of the Company based on its value to provide “Quick,
Easy, Comfortable and Reliable” services. This can only be achieved by
strengthening the synergy between functions in the Company so as
capable of delivering reliable, innovative products and services and able
to create customer satisfaction itself. The Company builds the image of
high quality and reliable services to its customers and communities by
continuously maintaining the uniformity and quality of service. The
Company keeps and develops this embedded good image so it realizes
the Company in real to be the customers preferred financing company.
138
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
layanan. Citra baik yang telah melekat ini Perusahaan jaga dan
kembangkan sehingga secara nyata mewujudkan Perusahaan
menjadi perusahaan pembiayaan pilihan utama pelanggan. Hal-hal
tersebut diwujudkan melalui:
• Bersinergi dengan seluruh fungsi dalam Perusahaan guna
mengantarkan nilai layanan berkualitas tinggi dalam rangka
memuaskan para pelanggan
• Memaksimalkan, meningkatkan dan menjaga kompetensi
karyawan pada setiap lini guna menjaga kualitas dan
keseragaman layanan
• Menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap karyawan
guna meningkatkan produktivitas
• Menerapkan proses operasional sesuai dengan prosedur
yang berlaku dan di dukung oleh pengendalian internal yang
memadai
• Mengembangkan sistem dan proses kerja secara
berkesinambungan guna mempercepat dan meningkatkan
kualitas layanan kepada Pelanggan
• Membina hubungan kerja dengan para rekanan dengan prinsip
”win-win solution”
Layanan terbaik tidak terlepas dari proses kerja yang dirancang
sebaik-baiknya dengan mengutamakan efektivitas, efisiensi dan
kontrol yang optimal. Dalam hal ini, Perusahaan telah memiliki
departemen khusus untuk meninjau dan mengembangkan
rancangan proses bisnis hingga penerapan rancangan tersebut
secara berkelanjutan. Hal ini serta merta untuk mewujudkan process
excellence di BCA Finance.
Peningkatan Kualitas Layanan
Kualitas layanan yang selaras dengan persepsi konsumen menjadi
kunci keberhasilan Perusahaan mampu bersaing dalam industri
pembiayaan. Oleh sebab itu, Perusahaan memberi perhatian
khusus dalam mengembangkan pemenuhan kebutuhan, kualitas
dan ekspektasi layanan kepada pelanggan.
Guna mengetahui dan memastikan keselarasan antara kualitas
layanan dengan ekspektasi pelanggan tersebut, Perusahaan
melaksanakan survey counter (online) dan survei kepuasan
konsumen secara berkesinambungan. Kedua survei tersebut
menjadi sarana untuk memperoleh umpan balik terkini dalam
rangka terus melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan
kepuasan konsumen. Hasil survei dan informasi tersebut
ditindaklanjuti sebagai dasar dan motivasi perbaikan pelayanan
kepada seluruh pelanggan, baik berwujud pengembangan produk,
sistem, ataupun proses. Semua ini merupakan upaya Perusahaan
dalam menciptakan loyalitas pelanggan.
Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa tidak seluruhnya
layanan yang diberikan oleh Perusahaan memberikan hasil
sempurna. Untuk itu, Perusahaan membentuk unit kerja Customer
These are realized through:
• Synergy with all functions in the Company to deliver high-value
quality services for the customer satisfaction
• Maximize, improve and keep the competency of employees in each
line to maintain the quality and uniformity of service
• Create a conducive working environment for all employees to
improve productivity
• Apply operational process conforms to applicable procedures and
supported by adequate internal control
• Develop systems and work process on an ongoing basis to
accelerate and improve the quality of service to Customer
• Foster a working relationship with the partner to the principle of
”win-win solution”
The best service is inseparable from the work process designed as well
as possible with emphasis on effectiveness, efficiency and optimal
control. In this regard, the Company has held a special department to
review and develop the business process design to the implementation
of the plan on an ongoing basis. This is necessarily to achieve the
process excellence in BCA Finance.
Service Quality Improvement
Quality of service is in line with consumers’ perception is a key success
of the Company in order to be capable of competing in the finance
industry. Therefore, the Company gives special attention in developing
fulfillment of need, quality and service expectations to customer.
In order to know and ensure a harmony between the quality of service
and the customer expectations, the Company conducts the online
counter-survey and customer satisfaction survey on an ongoing basis.
Those both surveys are means to gain the latest feedback in order to
continue making improvement to increase the customer satisfaction.
The results of the survey and the information are followed-up as a basis
and motivation of service improvement to all customers, both in the
form of product development, system, and process. All of these are the
Company’s efforts in generating the customer loyalty.
The company is fully aware that not all services the Company provides
resulting in perfect outcome. To that end, the Company formed the
Customer Care service unit to collect and handle consumer complaints
139
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Care guna menampung dan menangani eskalasi keluhan konsumen
yang kurang puas atas penanganan pelayanan perusahaan.
Salah satu wujud nyata upaya Perusahaan dalam meningkatkan
kualitas layanan kepada konsumen, Perusahaan melaksanakan
program Service Excellence. Program ini dimulai sejak tahun
2007, dengan membangun fondasi-fondasi layanan antara
lain penetapan nilai layanan yaitu Mudah, Cepat, Nyaman dan
Terpercaya; pembekalan service mindset dan keahlian karyawan;
serta pembuatan panduan standar layanan antara lain standar
greeting, standar penampilan dan standar layanan yang dilekatkan
pada setiap proses operasional yang bersentuhan langsung dengan
konsumen serta perangkat yang digunakan dalam mengukur
konsistensi layanan.
Perusahaan menawarkan kemudahan bagi pelanggannya, seperti:
• Sistem reservasi BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor)
yang menawarkan kemudahan dan kecepatan bagi konsumen
dalam pengambilan BPKB atas pinjaman yang telah lunas;
• Pengiriman SMS notification yang membantu mengingatkan
konsumen dalam hal waktu pengurusan perpanjangan STNK;
• Menyediakan informasi pada website BCA Finance untuk
memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi tanpa
harus datang ke cabang BCA Finance.
BCA Finance senantiasa berusaha hadir lebih dekat bagi
pelanggannya. Di tahun 2014, Perusahaan mempersiapkan dirinya
untuk memperluas pelayanan kepada pelanggan dengan:
• Akan dibukanya layanan bagi pelanggan pada hari Sabtu dan di
mall (service point at mall).
• Customer self service di mana konsumen dapat berhubungan
dengan Perusahaan setiap saat dan di mana pun mereka berada.
Kedua hal tersebut merupakan bagian dari pemenuhan aspirasi
pelanggan yang membutuhkan layanan di luar hari kerja maupun di
luar kantor cabang BCA Finance. Pelanggan pun akan lebih leluasa
dan dapat melakukannya di saat beraktivitas bersama keluarga.
Akurasi Dan Kecepatan Dalam Proses Kerja Operasional
Tiga pilar utama dalam mengembangkan kualitas operasional
Perusahaan meliputi proses, layanan, dan karyawan. Sepanjang
tahun 2014, Perusahaan senantiasa melakukan berbagai perbaikan
dalam proses, layanan dan karyawan.
a. Proses
Selain adanya upaya untuk meningkatkan kualitas layanan,
Perusahaan juga mengedepankan pentingnya akurasi dan
kecepatan dalam proses kerja operasional. Peningkatan
kecepatan proses dan akurasi kerja dilakukan di berbagai lini
fungsi kerja dengan mengoptimalkan pemanfaatan sistem
teknologi yang terkini. Perusahaan mewujudkannya dengan
penerapan proyek Optimalisasi Proses Akuisisi (OPA) yang
escalation which is dissatisfied with the handling of the Company’s
services.
One of the real forms to the Company’s efforts in improving the service
quality to the consumer, the Company performs the Service Excellence
program. This program was started since 2007, by building service
foundations among other, defining values of service - Easy, Quick,
Comfortable and Reliable; service mindset provisioning and skills of
employees; and the preparation of standard service guide among
others, includes greeting, standard appearance and service attached to
each operational process in direct contact with consumers and devices
used in measuring the consistency of service.
The company offers convenience to customers, such as:
• BPKB (Vehicle Owner Book) reservation system that offers the ease
and speed for consumers in getting back the BPKB upon paid off
loan;
• Delivery of SMS notification that helps remind the customer on the
handling time the vehicle registration renewal (STNK);
• Provide information on BCA Finance’s website to enable the
customers to obtain information without having to come at BCA
Finance branch.
BCA Finance always attempts to come more closely to its customers.
In 2014, the Company prepared itself to expand services to customers
through:
• The opening of service point at mall to customers that will be
available on Saturday in the mall.
• Customer self service where consumers can relate to the Company
at any time and wherever they are.
Both of these are part of customers’ aspiration compliance that needs
services beyond business day and workplace in BCA Finance branch
office. Customers will also be more flexible and can do at the time of
having activities with the family.
Accuracy And Speed In Operational Work Process
There are three main pillars in developing the quality of the Company’s
operations include process, services, and employees. Throughout 2014,
the Company continues to conduct a wide range of improvement in
process, services and employees.
a. The Process
In addition to efforts of improving the quality of service, the
Company also emphasizes the importance of accuracy and speed
in operational work process. Improvement of the process speed and
accuracy of the work performed in various lines of work function
by optimizing the utilization of latest technological system. The
Company realizes it by implementing the Acquisition Process
Optimization (Optimalisasi Proses Akuisisi - OPA), followed by
140
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
dilanjutkan dengan Mobile Entry serta Survey Counter. Tidak
hanya itu, Perusahaan juga menerapkan Kaizen.
b. Layanan
Perusahaan senantiasa mendekatkan diri dan mendengarkan
kebutuhan layanan pelanggan-pelanggannya, melalui: survei
dan wawancara terkait layanan BCA Finance.
c. Karyawan
Untuk mendukung keberhasilan dalam peningkatan kualitas
serta kecepatan proses tentunya dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas, kompeten dan berdedikasi tinggi
dalam menjalankannya.
Peningkatan kualitas dan produktivitas karyawan juga
dilakukan dengan sharing pengetahuan dan ujian Process and
Product Knowledge (PPK). Sharing pengetahuan serta kejadian
operasional merupakan bentuk koordinasi dan edukasi antar
cabang dalam menjalankan proses operasional di masing-
masing cabang yang kini telah difasilitasi dengan Operation
Knowledges Management System. Ujian PPK pun dilaksanakan
secara berkala untuk memastikan standar kualifikasi pelayanan
selalu terpenuhi. Pengujian ini sendiri bertujuan agar karyawan
akan lebih terpacu untuk memberikan kualitas kerja terbaik bagi
pelanggan dan Perusahaan.
Seluruh perbaikan dan pengembangan mendorong operasional
Perusahaan yang efisien, handal dan akurat.
Pengendalian Internal Pada Operasional Perusahaan
Fungsi pengendalian yang baik mengantarkan Perusahaan pada
kualitas akusisi yang baik pula. Untuk memastikan fungsi internal
control berjalan dengan baik, Perusahaan secara konsisten
menjalankan Checklist Operational dan Branch Operational Risk
Control. Perusahaan juga menerapkan pemantauan harian untuk
memastikan seluruh transaksi operasional berjalan baik dan
benar. Pengembangan pemantauan secara pasif dalam bentuk
pengembangan exception report juga terus dilakukan utnuk dapat
melakukan deteksi dini secara komprehensif.
Suara Pelanggan bagi Perusahaan
Perusahaan menyediakan berbagai sarana bagi konsumen untuk
menyampaikan pengaduan seperti email, call center HALO BCA,
kotak saran, SMS , web site corporate, kantor cabang terdekat, dan
sebagainya. Segala keluhan dianalisa dan kemudian menjadi dasar
perbaikan dan pengembangan proses serta standar layanan guna
menciptakan layanan yang lebih baik.
Perusahaan menyadari betapa pentingnya penanganan terhadap
pengaduan atau keluhan pelanggan. Agar pengaduan pelanggan
dapat ditangani dengan baik, Perusahaan membentuk unit
Customer Care yang berfokus pada penangan seluruh keluhan
pelanggan. Penanganan pengaduan dan keluhan konsumen telah
Mobile Entry and Counter Survey. Not only that, the Company also
implements Kaizen.
b. The Services
The company continues to get closer to and listen to the needs of its
customers services, through: surveys and interviews related to BCA
Finance services.
c. The Employees
To support the success in improving the quality and speed of the
process, qualified, competent and dedicated human resources are
absolutely required.
Improvement of employees’ quality and productivity is also
conducted by sharing knowledge and exams on Process and
Product Knowledge (PPK). Sharing knowledge and operational
information is a form of coordination and education between
branches in performing operational process in each branch which
now has been facilitated by Operation Knowledges Management
System. PKK exam is executed on a regular basis to ensure service
qualification standards are always met. The exam itself aims that
employees will be more motivated to provide the best quality work
for the customer and the Company.
Such entire improvement and development will promote efficient,
reliable and accurate operations of the Company.
Internal Control on the Company Operations
Good control function brings the Company to good acquisition quality
as well. To ensure the internal control function goes well, the Company
has consistently run Checklist Operational and Branch Operational Risk
Control. The company also implements a daily monitoring to ensure
that all operational transactions running properly. Development
of passive monitoring in the form of exception report development
is always conducted to be able to perform a comprehensive early
detection.
Customer Voice for the Company
The Company provides a wide range of means for consumers to submit
their complaints such as email, call center HALO BCA, suggestion box,
SMS , corporate website, closest branch offices, and so on. All complaints
are analyzed and will be the basis for process and standard service
improvement and development in order to create a better service.
The company realizes how important the handling of claim or customer
complaints. To handle better complaint of the customers, the Company
formed the Customer Care unit that focuses on handling the entire
customer complaints. Consumers claim and complaint handling has
been standardized and supported by systems and technology so that
141
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Sub Bab 7.3.2 | Pemasaran dan Pengelolaan PiutangSection 7.3.2 | Marketing and Account Receivable Management
PEMASARAN
Di tahun 2014, walaupun angka penjualan mobil baru nasional
mengalami sedikit penurunan namun mampu mempertahankannya
di sekitar 1,2 juta unit. Bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, yaitu sebesar 1.229.916 unit, penjualan mobil nasional
mengalami penurunan sekitar 1,78%. Tidak dapat dipungkiri
bahwa industri otomotif telah memberikan kontribusi signifikan
dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi pasar yang terus
berkembang menuntut Perusahaan untuk tetap konsisten dalam
mengembangkan dan mendorong pertumbuhan bisnis dalam
aspek product, pricing, program, promosi dan partnership sehingga
menjadi Perusahaan Pembiayaan pilihan konsumen dan showroom
/ dealer, yang juga menghasilkan kualitas kredit yang baik.
Sebagai perusahaan pembiayaan yang tetap fokus dalam
pembiayaan mobil, BCA Finance senantiasa mengembangkan dua
pasar utama yang terdapat pada industri pembiayaan otomotif yaitu
Dealer Driven Market (pendekatan ke dealer atau showroom mobil
melalui produk CS Mobil) dan Customer Driven Market (pendekatan
langsung ke nasabah Bank melalui produk KKB BCA). Dengan
dukungan penuh Joint Financing Scheme dari BCA dan penerapan
strategi Operational Excellence yang berimbas pada efisiensi biaya
di bidang operasional, BCA Finance berhasil dalam menerapkan
strategi Most Competitive Price secara konsisten. Perusahaan
mempertahankan keunggulannya yaitu tetap menawarkan bunga
kompetitif kepada konsumen sehingga BCA Finance memiliki nilai
lebih dalam industri pembiayaan di Indonesia. Sepanjang tahun
2014 Perusahaan berhasil mencapai angka pelepasan pembiayaan
baru sebesar Rp.22,61 triliun atau sekitar 160 ribu unit kendaraan.
Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 16% dibandingkan
dengan total pembiayaan baru di tahun 2013 yang mencapai
Rp.26,92 triliun atau sekitar 183 ribu unit kendaraan.
MARKETING
In 2014, although the number of national new car sales slightly declined
but was able to keep it at around 1,2 million units. When compared with
prior year, at 1.229.916 units, national car sales have decreased by about
1,78%. It is inevitable that the automotive industry has contributed
significantly to economic growth in Indonesia. Market condition
that continues growing require the Company to keep consistent in
developing and driving business growth in product, pricing, program,
promotion and partnership aspects so as to be a consumer preferred
Finance Company and showroom / dealer, which also generate good
credit quality.
As a finance company that keeps focusing on car financing, BCA
Finance continues to develop two principal market found in automotive
financing industry, namely Dealer Driven Market (approach to dealer or
showroom cars through CS Car products) and Customer Driven Market
(direct approach to customers of the Bank via KKB BCA products). With
full support in Joint Financing Scheme of BCA strategic implementation
to Operational Excellence which affects on cost efficiency in operations,
BCA Finance was successful to implement the strategy of consistently
Most Competitive Price The Company maintains its superiority by still
offering competitive interest to consumers so that BCA Finance holds
more value in the finance industry in Indonesia. Throughout 2014, the
Company successfully reached the value of new financing release of
IDR 22,61 trillion, or about 160 thousand vehicle units. This number
decreases by 16% compared to the total new financing in 2013 which
reached IDR 26,92 trillion, or about 183 thousand vehicle units.
distandardisasikan dan ditunjang dengan sistem dan teknologi
sehingga Perusahaan dapat memberikan penanganan secara
maksimal.
Perusahaan menyadari betul pentingnya citra Perusahaan di mata
masyarakat dan pelanggan. Citra Perusahaan menjadi salah satu
daya saing Perusahaan dalam industri pembiayaan. Hingga saat ini,
seluruh keluhan pelanggan dapat ditangani dengan baik, meskipun
beberapa harus melalui tahapan yang cukup panjang.
the Company can provide maximum handling.
The Company is well aware on the importance of the Company’s image
in the eyes of community and customers. The company’s image is one
of the Company’s competitiveness in the finance industry. Up until now,
all customer complaints can be effectively handled, although some
have to go through quite long phase.
142
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Di tengah persaingan yang ketat, Perusahaan tetap memiliki
optimisme dalam menjalankan kegiatan usahanya melalui
kebijakan-kebijakan strategis yang telah ditetapkan oleh
manajemen Perusahaan. Di awal tahun 2014, OJK menerbitkan
peraturan terkait tarif asuransi yang mana mempengaruhi biaya
pelanggan dalam memperoleh fasilitas pembiayaan secara
keseluruhan. Hal ini turut mempengaruhi peta persaingan dan
strategi pemasaran dalam industri pembiayaan. Pelaku bisnis
dalam industri pembiayaan semakin gencar menawarkan berbagai
manfaat bagi showroom dan dealer, serta angsuran ringan bagi
konsumen.
Perusahaan memiliki Divisi Corporate Marketing & Credit (CMC) yang
berfungsi menggali potensi dan berupaya dalam meningkatkan
pangsa pasar serta meluncurkan produk-produk baru yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen dengan tetap mempertimbangkan
berbagai risiko. Perusahaan telah melakukan beberapa strategi
pemasaran, diantaranya melalui: meluncurkan paket mini for max,
mengembangkan produk ”fix & cap” dengan tenor hingga 6 tahun,
mengembangkan kerjasama dengan kendaraan merk tertentu,
melakukan cross selling dengan produk – produk Perusahaan
Induk, pemberian point reward, gathering serta penempatan media
promosi. Dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam proses
akuisisi disertai manajemen risiko yang efektif, Perusahaan optimis
mampu mengelola pengembangan bisnis di masa yang akan
datang dengan baik.
Perusahaan sebagai kunci sukses keberhasilannya, memperkuat
keunggulannya dalam bidang pemasaran mencakup:
• Hubungan yang telah terjalin dengan baik antara Perusahaan
dengan Dealer, Showroom dan BCA.
• Perusahaan mampu menawarkan benefit yang menarik berupa
reward dan insentif kepada Dealer dan Showroom.
• Perusahaan membangun hubungan baik dengan beberapa
APTM sehingga realisasi penyaluran pembiayaan cukup
konsisten.
• Perusahaan bersinergi dengan BCA sehingga dapat menggali
potensi pasar yang ada.
Perusahaan pun berusaha meningkatkan brand awareness sehingga
mampu menjadi Perusahaan pilihan konsumen. Hal ini diwujudkan
dengan meningkatkan kualitas komunikasi dengan masyarakat
dan keunggulan produk. Dalam meningkatkan kualitas komunikasi
dengan masyarakat, Perusahaan berusaha mendekatkan dirinya
melalui iklan rutin di media massa dan media luar ruang dan
pengembangan media informasi digital guna menyampaikan
informasi produk dan seputar kredit. Produk yang ditawarkan
Perusahaan semakin bervariasi dan menyediakan kebutuhan
masyarakat.
Di tahun 2014, dalam rangka meningkatkan kualitas hubungan
dengan partner bisnis dan brand awarness, Perusahaan
Amid tight competition, the Company retains the optimism in running
its operations through strategic policies established by the Company’s
management. In early 2014, the FSA published the regulation related to
insurance rates affecting the cost of the customer to obtain financing
facility as a whole. This also affects the competition and strategic
marketing map in the finance industry. Business actors in the finance
industry are more unceasing to offer various benefits for showrooms
and dealers, and mild installment for consumers.
The company holds a Corporate Marketing & Credit (CMC) Division,
which serves to explore the potential and strives to increase market
share and launches new products that suit the needs of consumers
while considering various risks. The Company performed some
marketing strategies, including through: the launching of mini for max
package, developed ”fix & cap” products with a tenor up to 6 years,
developed cooperation with certain brands of vehicles, performed
cross selling with Parent Company’s products, provision of point
reward, gathering and placement of promotion media. By applying the
precautionary principle in the acquisition process followed by effective
risk management, the Company is optimistic capable of managing
effective business development in the future.
The Company as the key to success, strengthens its superiority in
marketing includes:
• A good longstanding relationship between the Company and the
Dealer, Showroom and BCA.
• The Company is able to offer attractive benefits in the form of
rewards and incentives to dealers and Showroom.
• The company builds a good relationship with some APTM so as the
realized financing distributions are quite consistent.
• The Company works synergy with the Bank to explore the potential
of existing markets.
The Company attempts to increase brand awareness so as to be the
consumers preferred Company. This is realized by improving the quality
of communication with the public and product excellence. In improving
the quality of communication with the public, the Company seeks
closer itself through regular advertisements in the mass media and
outdoor media and the development of digital information media to
convey information about products and credit. Products the Company
offers are increasingly varied and provide the community needs.
In 2014, in the interest of increasing the quality of relationship with
business partners and brand awareness, the Company organized
143
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
menyelenggarakan beberapa kegiatan diantaranya sebagai berikut:
• Gathering KKB BCA
• Peluncuran beberapa program, bekerja sama dengan beberapa
APTM
• Dealer reward program
• Promosi dan iklan di media masa, media luar ruangan dan
media digital, maupun melalui dealer, showroom dan kantor
cabang BCA
• Program berhadiah di bursa mobil terkemuka dengan turut
melakukan branding secara menyeluruh
several events among other, as follows:
• KKB BCA Gathering
• The launch of several programs, in collaboration with some APTM
• Dealer reward program
• Promotion and advertising in mass media, outdoor media and
digital media, as well as through dealers, showrooms and BCA
branch offices.
• Prize program at leading cars exchange by participating in overall
branding
PENGELOLAAN PIUTANG
Optimisme Perusahaan dalam menjaga kualitas asetnya tidak
terlepas dari kinerja tim Collection yang senantiasa berupaya
secara terus menerus melakukan peningkatan dalam pengelolaan
piutang bermasalah. Hal ini terlihat dari angka non performing loan
(NPL) yang tetap terjaga dibawah 1%. Pada akhir tahun 2014 tingkat
NPL Perusahaan berada di angka 0,96%. Pencapaian yang baik ini
tidak lepas dari adanya strategi dan perbaikan terus menerus yang
dilakukan oleh Divisi Collection sesuai misi yang diterapkan untuk
menjadi yang terbaik di industri multifinance yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan sehingga turut berkontribusi maksimal
pada pencapaian profitabilitas dengan tetap menjaga image positif
Perusahaan.
Dalam melakukan pengelolaan kredit bermasalah, tim Collection
menerapkan strategi monitoring berlapis baik secara vertikal
maupun horisontal. Monitoring secara horisontal dilakukan dengan
membagi layer penanganan kredit bermasalah menjadi empat
tahapan, yaitu pada Overdue 1-7 hari penanganan dilakukan oleh
Unit Desk Collection dengan mengingatkan konsumen melalui
telepon mengenai kewajiban yang telah jatuh tempo untuk segera
dilakukan pembayaran. Apabila konsumen masih belum memenuhi
kewajibannya pada Overdue 8-30 hari, maka penanganan
konsumen dilanjutkan oleh Unit Field Collection dengan cara
melakukan kunjungan untuk penagihan ke tempat tinggal dan atau
lokasi kerja/usaha konsumen. Selanjutnya untuk konsumen yang
menunggak pada Overdue lebih dari 30 hari penanganan dilakukan
oleh Unit Problem Account Officer (PAO). Sedangkan Departmen
Remedial melakukan penanganan bagi konsumen Write Off.
Monitoring secara horisontal ini dibuat agar terdapat fungsi saling
kontrol dalam penanganan satu konsumen yang sama untuk usia
tunggakan tertentu. Selain itu, monitoring juga dilakukan secara
vertikal yaitu dengan adanya kontrol yang berlapis dari Division
Head sampai dengan level Collection Head. Dalam hal ini, Collection
Head disupervisi secara langsung oleh Area Collection Head dan Area
Collection Head disupervisi oleh Department Head serta Department
Head disupervisi oleh Division Head.
ACCOUNT RECEIVABLE MANAGEMENT
The Company’s optimism of its asset quality is inseparable from the
performance of Collection team that constantly makes improvements
in managing non performing loan. This is evidenced by consistent
Non Performing Loan (NPL) figure less than 1%. In the end of 2014,
the Company’s NPL was 0,96%. This solid achievement is inseparable
from Collection Division’s strategy and continuous improvement, in
accordance with its mission to be the best in multi-finance industry and
to focus on customer satisfaction, thus giving maximum contribution
to profitability by keeping positive image of The Company.
In managing non performing loan, Collection team conducts horizontal
and vertical multilayered monitoring strategy. Horizontal monitoring
is applied by dividing layers of non performing credit management
to four (4) stages. In 1-7 days overdue, Desk Collection Unit reminds
customers by phone regarding their due liabilities. If the customers
have not paid in 8-30 days overdue, customer handling is transferred
to Field Collection Unit, who will visit customers’ residences or offices
to collect their liabilities. Subsequently, for customers with over 30
days overdue, Problem Account Officer (PAO) Unit will be in charge.
Meanwhile, Remedial Department is responsible for customers who
have been written-off. The objective of the horizontal monitoring is to
ensure mutual control function in handling of one identical customer
for certain overdue. In addition, monitoring is also conducted vertically,
via multilayered control by Division Head until Collection Head. In this
regard, Collection Head is supervised directly by Area Collection Head
that is supervised by Department Head, and lastly Department Head is
supervised by Division Head.
144
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Sub Bab 7.3.3 | Teknologi Informasi dan Proses BisnisSection 7.3.3 | Information Technology and Business Process
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi kini menjadi
salah satu bagian penting dalam masyarakat modern. Sebagai
salah satu kunci sukses yang mengiringi pesatnya pertumbuhan
bisnis Perusahaan, pengembangan teknologi informasi perlu
tidak hanya sekedar mengikuti tren teknologi terkini, tetapi juga
menciptakan inovasi dalam mendukung pelayanan dan kinerja
Perusahaan secara menyeluruh. BCA Finance mendedikasikan satu
divisi yang berfokus untuk menangani teknologi informasi dan
bisnis proses. Peranan teknologi dan proses kerja disadari penting
dan sangat berkaitan erat dengan keandalan dan kecepatan dalam
hal memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Sebagai salah satu penggerak bisnis, Teknologi Informasi dan
Bisnis Proses (TI & BisPro) Perusahaan bersandar pada visinya
yaitu “menjadi salah satu pilar perusahaan untuk maju ke depan
melalui perannya sebagai enabler dan differensiator” dengan misi
“menyediakan layanan yang terpercaya, komprehensif dan inovatif
dalam bidang TI kepada semua unit kerja guna mendukung
pencapaian target Perusahaan”. Perusahaan terus mengoptimalkan
proses kerja yang tentu mencakup tidak hanya sekedar masalah
kecepatan tetapi juga keamanan, keakuratan, dan kontrol yang
terukur.
Bisnis Proses
Dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari, Perusahaan
menetapkan berbagai prosedur dan langkah kerja. Semua itu
bertujuan untuk menciptakan standar kerja dengan hasil optimal.
It is inevitable that information technology currently has become
an important part in modern society. As one of the success keys
accompanying the rapid growth of the Company business, the
development of information technology needs not just follow the
latest technology trend, but also to create innovation in supporting
service and overall Company performance. PT BCA Finance dedicated
a division focused on handling information technology and business
process. The role of technology and work process is aware of important
and closely related to the reliability and speed in providing services to
customers.
As one of the business driver, Information Technology and Business
Process (TI & BisPro) in the Company relies on its vision, “to be one of
the Company’s pillars to move forward through its role as enabler and
differentiator” with the mission “to provide reliable, comprehensive and
innovative services in IT to all work units to support the achievement of
the Company target”. The Company continues to optimize work process
that would include not only speed issue but also security, accuracy, and
measurable control issues.
Business Process
In conducting its daily business operations, the Company establishes
various procedures and work step. All of these aim to create a standard
job with optimal outcome. In general, standard procedures and job
145
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Secara umum, standar prosedur dan instruksi kerja sudah
mengakomodir dan mencakup proses utama Perusahaan dengan
baik. Perusahaan pun secara periodik memantau dan menyelidiki
efektivitas proses yang berlangsung di lapangan. Tidak sampai
di situ, Perusahaan akan merancang kembali prosedur dan
kebijakan yang mana tidak lagi cocok. Pembaharuan ini bertujuan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas baik dari sisi waktu, sumber
daya, maupun biaya.
Bisnis proses tentulah diselaraskan dan bertujuan mendukung
bisnis dan strategi yang telah ditetapkan Perusahaan. Proses
penyelarasan dilaksanakan dengan berkoordinasi bersama seluruh
unit terkait melalui rapat dan diskusi. Berdasarkan rancangan utama
bisnis proses Perusahaan, langkah penerapan dilakukan sesuai
dengan prioritas penerapan yang harus dilakukan. Perbaikan secara
berkelanjutan (continuous improvement) dan peninjauan kembali
secara berkala semata-mata bertujuan untuk mengakomodir
regulasi dan kebutuhan bisnis yang menjadi tujuan jangka panjang
Perusahaan.
Menerapkan perubahan bukanlah suatu hal yang mudah,
tentu perlu kerja sama tim yang baik di dalamnya. Setiap
pembaharuan prosedur dan kebijakan tersebut disosialisasikan
dan dikomunikasikan dengan harapan kesalahan dalam penerapan
dan pemahaman / interpretasi dapat ditekan seminimal mungkin.
Sosialisasi setiap kebijakan disampaikan baik memalui jalur
komunikasi secara formal maupun non-formal. Secara formal
informasi tersebut disampaikan memalui: penggunaan video
tutorial, chat room, email, corporate portal, broadcast message, serta
forum-forum pertemanan dan pelatihan. Sosialisasi melalui jalur
non-formal, dilakukan dengan pendekatan pribadi dengan bagian
terkait.
Tekonologi Informasi
Kepercayaan masyarakat mendorong pesatnya pertumbuhan bisnis
Perusahaan. Informasi teknologi memegang peranan penting
dalam mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan, di mana tidak
hanya menangani pengelolaan data pelanggan tetapi juga mampu
menangkap peluang bisnis. Proses dan informasi teknologi yang
digunakan saat ini dikembangkan secara berkelanjutan sehingga
mampu menjadi pengungkit pertumbuhan bisnis Perusahaan ke
tingkat yang lebih tinggi.
Sebagai perusahaan pembiayaan, salah satu sistem penting yang
menunjang kegiatan usahanya adalah loan system. Loan system
ini mencakup penangan kredit pelanggan dari awal hingga akhir
yaitu sejak mengenal pelanggan, kontrak aplikasi, pembayaran
angsuran, hingga maintain dan layanan pelanggan. Selain Loan
System, Perusahaan juga mengadopsi berbagai teknologi hingga
teknologi terkini, yaitu:
instructions have accommodated and included effective core process in
the Company. The Company also periodically monitors and inspects the
effectiveness of the process runs on site. Not halting there, the Company
will redesign procedures and policies which are no longer consistent.
This update aims at improving the efficiency and effectiveness both in
terms of time, resources, and cost.
Business process should be aligned and aims to support the business
and the strategy the Company has defined. Alignment process is made
in coordination together with entire related units through meeting and
discussion. Based on core design of the Company’s business process,
the measure of implementation is done in accordance with the priority
application that must be undertaken. Continuous improvement and
a periodic review are solely intended to accommodate regulation and
business needs being the Company’s long-term objectives.
Implement a change is not an easy thing, it of course needs good
teamwork therein. Each renewal of the procedures and policies
is disseminated and communicated in anticipation that errors in
implementation and understanding/interpretation can be minimized.
Socialization of each policy is undertaken both through formal and
non-formal communication channel. Such formal information is
communicated through: use of tutorial video, chat room, email,
corporate portal, broadcast message, and meeting forums and
training course. While, non-formal socialization conducted by personal
approach with related departments.
Information Technology
Public trust encourages the rapid growth of the Company business.
Information technology plays an important role in supporting the
growth of the Company business, in which not only handling the
management of customer data, but also capable of capturing business
opportunities. Process and information technology in use today
developed in a sustainable manner so as capable of being the growth
leverage of business in the Company to a higher level.
As a finance company, one of the important systems that supports
business operation is loan system. This Loan system includes customer
credit handling from beginning to end -- since knowing the customer,
application contract, installment payments, up to maintain and
customer service. In addition to Loan System, the Company also adopts
a wide range of technology to the latest one, namely:
146
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
APLIKASI PENDUKUNG
• Aprova-Financore adalah aplikasi inti yang merupakan modul
aplikasi mulai dari pra-realisasi yang berbentuk workflow dan
terdiri dari modul-modul seperti data entry, data matching,
survei, scoring, credit committee, purchase order, disbursement,
sampai dengan pengelolaan kredit konsumen.
• Corporate Portal adalah aplikasi yang berbasis web dan
berfungsi sebagai pusat informasi di BCA Finance. Portal
memiliki modul-modul seperti News sebagai media komunikasi
ke karyawan, Forum sebagai tempat bertukar informasi, meeting
room booking, transport booking, memo kebijakan dan edaran
Direksi, Forms karyawan, Email, Chatting, dan modul-modul
pendukung lainnya.
• Microsoft Dynamic adalah salah satu aplikasi ERP (Enterprise
Resource Planning) dari Microsoft, dimana saat ini BCA Finance
hanya menggunakan modul General Ledger untuk pencatatan
akuntansi, modul Fixed Asset untuk pencatatan aset Perusahaan
dan modul Expenses untuk mencatat pengeluaran operasional
Perusahaan. Aplikasi ini terintegrasi dengan e-GER berbasis
web yang mana berguna dalam pengelolaan biaya dan juga
permintaan barang/aset secara online.
• Document Work Bench adalah aplikasi yang menyimpan
data dokumen hardcopy dalam bentuk digital, sehingga
dapat mempermudah proses pencarian dan pengambilan
copy dokumen tersebut. Dokumen-dokumen yang disimpan
dalam bentuk digital antara lain BPKB dan dokumen data diri
konsumen.
• Website BCA Finance adalah pintu gerbang BCA Finance di
dunia maya. Website ini telah dikembangkan dengan beberapa
fitur yang lebih baik dari versi sebelumnya, diantaranya
konsumen dapat melihat outstanding/saldo pinjaman, reservasi
online pengambilan BPKB, simulasi pengambilan kredit maupun
simulasi pelunasan kredit, showroom untuk mobil baru maupun
mobil bekas, dan masih banyak fitur lain yang akan terus
ditambahkan untuk kenyamanan konsumen. Website BCA
Finance dapat diakses melalui www.bcafinance.co.id
• RFID – Radio Frequensi Identification adalah suatu sistem yang
dapat menyimpan informasi dan digunakan sebagai identifikasi
suatu barang dimana proses identifikasinya dapat dilakukan
dalam jarak tertentu dalam jumlah banyak. RFID digunakan
untuk identifikasi BPKB yang ada di bagian Document Custodian,
dengan demikian proses penyimpanan BPKB lebih teratur dan
mempersingkat proses pencariannya, sehingga proses yang
berlangsung di Document Custodian semakin baik.
• Mobile Approval adalah suatu aplikasi yang mengakomodasi
persetujuan kredit secara cepat dan akurat melalui teknologi.
Dengan meningkatnya angka pembiayaan, maka dalam rangka
meningkatkan kecepatan proses realisasi kredit, pada bulan
Juni 2012 Perusahaan telah mengimplementasikan suatu
aplikasi Mobile Approval. Aplikasi ini memungkinkan pejabat
SUPPORTING APPLICATION
• Aprova – Financore is the core application which consists of
application modules ranging from pre-realization in the form
of workflows comprising of modules such as data entry, data
matching, survey, scoring, credit committee, purchase order,
disbursement, to customer credit management.
• Corporate Portal is a web-based application which serves as
the information center in BCA Finance. The portal has modules
such as News as a medium of communication to employees;
Forum, as a platform to exchange information, meeting room
booking, transport booking, policy and Directors’ circular memos,
employee forms, Email, Chatting, and other supporting modules.
• Microsoft Dynamic is one of the ERP (Enterprise Resource Planning)
applications from Microsoft. BCA Finance currently uses the General
Ledger module for accounting transaction, Fixed Asset module
to record the Company’s assets and Expenses module to record
the Company’s operating expenses. This application is integrated
with e-GER web base which has cost management function
and also needs/ asset demand management with online base.
• Document Work Bench is the application which stores
hardcopy data in digital format, to ease the search and
retrieval of copies of the document. Documents stored
in digital format are BPKB and customers’ personal data.
• Website BCA Finance is BCA Finance gateway in cyberspace.
This website has been developed with some better features
than the previous version, for instance, customers are able to
check their loan outstanding, make online reservation for taking
BPKB, have simulation of credit and have simulation of credit
repayment, showroom for new and used cars, and many other
features which are continuously added for the convenience of
customers. The website can be accessed at www.bcafinance.co.id.
• Radio Frequency Identification is a system which stores
information and is used as goods identification in which the
identification process can be done in large quantities and within a
certain distance. This technology is utilized for BPKB identification
in Document Custodian unit. Using the RFID, BPKB storage process
are better organized, and the retrieval processes are faster, stock
checking process duration are cut to hours from days. This RFID
improves the work processes in the Document Custodian unit.
• Mobile Approval is an application which accommodates
quick and accurate credit approval through technology. With
increasing number of financing and objective to improve the
speed of loan realization process, the Company in June 2012
implemented a Mobile Approval application. This application
allows credit committees to obtain necessary information
147
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
berwenang pemutus kredit untuk mendapatkan informasi
mengenai calon konsumen dan memberikan persetujuan kredit
atas calon konsumen tersebut secara online via smartphone
untuk proses realisasi selanjutnya. Melalui aplikasi ini, proses
persetujuan kredit dapat dilakukan dengan cepat dan aman.
• Mobile Entry. Dalam rangka meningkatkan kecepatan proses
realisasi kredit, Perusahaan memiliki sistem Mobile Entry yang
akan digunakan langsung oleh Credit Marketing Officer dalam
melakukan input aplikasi, akan di-input sendiri oleh marketing
melalui tablet.
• Mobile Collection adalah suatu aplikasi yang mengakomodasi
kegiatan sehari – hari Tim Collection, dengan adanya aplikasi ini
mampu meningkatkan efisiensi Perusahaan.
• Self Service Kiosk merupakan suatu sistem untuk mendukung
layanan nasabah. Fitur yang diberikan oleh Self Service Kiosk
antara lain dapat menampilkan informasi-informasi mengenai
suku bunga, produk dan promo yang dimiliki BCA Finance,
simulasi kredit (normal atau fix & cap), cetak Surat Keterangan
Leasing (SKL) guna pengurusan perpanjangan STNK, cetak
jadwal angsuran dan dapat membantu dalam pendaftaran
autodebet.
• JOGET workflow merupakan suatu aplikasi yang berfungsi
sebagai pengganti form manual sehingga berbagai permintaan
dapat diproses secara digital.
• BCA Finance Apps hadir untuk mempermudah dan
mempercepat akses informasi masyarakat akan produk dan
layanan BCA Finance berupa aplikasi smartphone.
Selain sistem, Perusahaan juga memastikan ketersediaan kapasitas
jaringan informasi pada setiap cabang Perusahaan di seluruh
Indonesia. Seluruh cabang Perusahaan telah memilki standar
kecepatan jaringan informasi yang memadai dengan turut
menyesuaikan kebutuhan masing-masing cabang. Selain itu,
Perusahaan juga telah menerapkan sistem Redudant Link pada
cabang-cabang besar sehingga tercipta jaminan kapasitas dan
ketersediaan jaringan informasi pada cabang-cabang tersebut.
Tidak hanya ketersediaan jaringan, keamanan sistem dan data
base Perusahaan menjadi salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan. Berdasarkan sisi sistem, Perusahaan menerapkan
aplikasi Antivirus untuk menjaga keamanan data dari gangguan
aplikasi perusak/ virus dan menerapkan policy Hardening untuk
setiap PC dan Server. Berdasarkan sisi user, Perusahaan menetapkan
dan mensosialisasikan penggunaan UserID yang aman dan
pengoperasian dokumen yang aman. Berdasarkan sisi admisitrasi,
Perusahaan melakukan pemisahan system administrator (SA) secara
independen sehingga terjaga objektivitasnya.
Perusahaan juga telah menerapkan Backup System secara berkala
untuk menjaga kelangsungan usaha operasional dari bencana
yang mungkin terjadi baik disebabkan bencana alam maupun
about potential customer and provide them credit approval
online via smart-phone for further process. Through this
application, the loan approval process becomes quicker and safer.
• Mobile Entry. In order to increase the speed of credit realization,
the Company has a commitment to provide Mobile Entry system.
Mobile Entry will be run directly by Credit Marketing Officers. In
processing application input, the officer will carry out the input
process via tablet.
• Mobile Collection is an application to accommodate daily
operations of the Collection Team , with this application it is able to
improve the efficiency of the Company.
• Self Service Kiosk is a system to support customer service. Some
features provided by the Self Service Kiosk are information
display about rate, product and promo of BCA Finance, credit
simulation (normal or fix & cap), printing of Leasing Certificate
(SKL) for vehicle registration (STNK) renewal, printing of
installment schedule and assistance of auto-debit registration.
• JOGET workflow is an application that has same function as
manual form, so that can process many kind of demand/ request
digitally.
• BCA Finance Apps are present to make easy and speed up access
of information to public on products and services of BCA Finance as
smartphone application.
In addition to the system, the Company also ensures the availability
of information network capacity in each branch of the Company in
Indonesia. All branches of the Company have a standard speed of
adequate information network by participating to match the needs of
each branch. In addition, the Company also applied the Redundant Link
system on large branches so as the capacity guarantee and availability
of information network in those branches is generated.
Not only network availability, security system and database of the
Company are one of the important things to consider. Under the system
side, the Company adopted Antivirus application to keep data security
from malicious application/virus attack and implement Hardening
policy for each PC and Server. Based on the user side, the Company
established and disseminated using safe User ID and operation of a
secure document. Based on administration side, the Company made
the separation of independently system administrator (SA) so as the
objectiveness is maintained.
The Company also applied Backup System on a regular basis to keep an
operational business survival of the disaster that may occur either from
natural disaster or from damage disorder that occurs in the system.
148
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
karena gangguan kerusakan yang terjadi pada sistem. Kegiatan ini
dilakukan baik harian, mingguan, dan bulanan untuk mengamakan
data historis yang ada pada Loan System.
Sejak tahun 2010, Perusahaan telah memiliki Disaster Recovery
System (DRC) yang merupakan mirror site dari Loan System
Perusahaan. Bila terjadi bencana yang mengakibatkan Loan System
utama tidak lagi dapat berfungsi (crash), maka kegiatan operasional
Perusahaan akan dialihkan ke Core System cadangan yang ada
pada DRC sehingga kegiatan operasional dapat berjalan normal.
Selain itu Perusahaan juga sudah memiliki pedoman BCP (Business
Continuity Plan) guna memastikan proses bisnis dapat terus
berlangsung walaupun dalam kondisi terjadi bencana. Perusahaan
juga melakukan simulasi dan pelatihan BCP secara berkala untuk
memastikan tercapainya pemahaman pedoman tersebut.
Komitmen IT Terhadap Perkembangan Bisnis Perusahaan
Perusahaan mengembangkan baik proses bisnis serta informasi
teknologi guna meningkatkan efektivitas proses, efisiensi biaya, dan
produktivitas sumber daya manusia. Melanjutkan pengembangan
di tahun 2013, sepanjang tahun 2014 kembali meningkatkan
optimalisasi proses akuisisi, penggunaan aplikasi mobile serta BCA
Finance apps. Upaya-upaya tersebut guna meningkatkan kualitas
pelayanan kepada seluruh pelanggan dan business partner dalam
berinteraksi dan memperoleh informasi tentang produk-produk
BCA Finance.
Perusahaan juga terus meningkatkan akurasi dan percepatan proses
yang berhubungan dengan pihak ketiga dengan mengembangkan
aplikasi yang bersifat business-to-business (B2B). Hal ini bertujuan
untuk mengurangi penggunaan kertas dan mengurangi interaksi
dengan manusia guna memperkecil resiko human-error; diantaranya
adalah B2B dengan pihak Bank dan Asuransi.
Pengelolaan database pun terus dipelihara dengan teratur,
diantaranya dengan terus melakukan tuning database, house keeping
data, meningkatkan kapasitas server sesuai dengan teknologi
terkini, dan juga memperbaharui database ke versi yang terkini.
Demikian juga dengan data warehouse yang terus dikembangkan
agar semakin lengkap dan relevan dengan kebutuhan bisnis
Perusahaan.
Peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen menjadi
dasar fokus pengembangan informasi teknologi dan bisnis
proses Perusahaan di masa mendatang. Perusahaan akan
mengembangkan dan meningkatkan fitur-fitur pada BCAF Apps
sehingga mampu meningkatkan kemudahan bagi konsumen
dalam mendapatkan pelayanan kami tanpa harus datang ke
kantor, melakukan pembayaran angsuran hingga memantau sisa
kredit. Perusahaan juga melanjutkan penerapan teknologi ke arah
These operations are performed daily, weekly, and monthly to secure
the existing historical data on Loan System.
Since 2010, the Company has owned Disaster Recovery System (DRC)
which is a mirror site of Loan System in the Company. In case of a
disaster resulting in main Loan System can no longer function (crash),
the Company operations will be switched to back up Core System
that exists on DRC so that the operational function can run normally.
In addition, the Company has held a BCP (Business Continuity Plan)
guideline to ensure the business process can continue to run even in
disaster condition occurs. The Company also conducts BCP simulation
and training on a periodical basis to ensure the achievement of
understanding the guideline.
IT Commitment to Business Development of the Company
The Company develops both business process and information
technology to improve process effectiveness, cost efficiency, and
productivity of human resources. Continuing development in 2013,
during the year 2014 back to increase optimization of the acquisition
process, the use of mobile applications and BCA Finance Apps. Those
efforts to improve the quality of service to all customers and business
partner in interacting and gaining information on BCA Finance
products.
The company also continues to improve accuracy and acceleration of
the process relating to third parties by developing applications that are
business-to-business (B2B) in nature. This aims to reduce paper use and
reduce interaction with human to minimize the risk of human-error;
includes B2B with the Bank and Insurance party.
Database management continues to be regularly maintained,
including by continuing to perform tuning database, housekeeping
data, increase the capacity of the server in accordance with the
latest technology, and also update the database to the latest version.
Likewise, with the warehouse data that are constantly developed to be
more complete and relevant to the needs of business in the Company.
Improvement of service quality to consumers is the fundamental
focus of technology information and business process development
the Company in the future. The company will develop and increase
the features of BCAF Apps so as able to increase the convenience for
consumers in getting our services without having to come to the office,
make installment payments up to monitor the remaining credit. The
Company also continues application of technology towards mobile
149
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Perusahaan berkomitmen dalam mengembangkan kompetensi,
keahlian dan kepribadian setiap Insan Perusahaan sebagai aset
Perusahaan yang sangat bernilai. Hal ini guna mendukung
pencapaian visi dan target kinerja Perusahaan secara nyata.
Perkembangan Organisasi
Seiring dengan pertumbuhan Perusahaan, organisasi harus dapat
bergerak secara fleksibel tanpa mengurangi kontrol di setiap unit
kerja yang ada, agar tidak menimbulkan risiko yang dapat merugikan
Perusahaan. Struktur organisasi Perusahaan secara umum telah
sejalan dengan arah, tujuan dan fokus dari organisasi. Selama tahun
2014, struktur organisasi hanya mengalami perubahan secara mikro
di level operasional. Perubahan ini dilakukan untuk menyelaraskan
pertumbuhan perusahaan sehingga fungsi-fungsi kerja yang ada
dapat berjalan dengan maksimal.
Dalam menyusun struktur organisasi yang efektif, Perusahaan
meyakini bahwa struktur organisasi tersebut harus mencakup:
• Sejalan dengan arah, tujuan dan fokus dari organisasi
• Memiliki pembagian wewenang yang bertanggung jawab
secara jelas
• Mempertimbangkan span of control dari masing-masing jabatan
• Mempertimbangkan sisi risiko dan proses kontrol
• Hirarki yang linear dan praktis di mana tidak terdapat redundancy
fungsi kerja
Apabila meninjau perkembangan perusahaan pada 5 (lima) tahun
terakhir, struktur organisasi telah mengalami perubahan yang
cukup signifikan. Sejak tahun 2009 hingga 2014, Perusahaan telah
tumbuh dengan pesat baik dari segi target keuangan, sumber daya
manusia, dan jumlah fungsi kerja dalam struktur organisasi. Sejalan
dengan pertumbuhan tersebut, disusunlah fungsi-fungsi baru yang
bertujuan memaksimalkan potensi perusahaan untuk mencapai
target yang telah ditentukan. Fungsi-fungsi tersebut memiliki
tujuan dan karakteristik spesifik dalam menjalankan pekerjaannya
sehingga Perusahaan semakin terfokus dan fungsi kontrol dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Komposisi sumber daya
manusia (termasuk Dewan Direksi) BCA Finance telah diuraikan
dalam Bab 5.4 Struktur Organisasi BCA Finance.
The company is committed developing the competency, expertise and
personality of each Person of the Company as a very valuable asset. This
is to support the achievement of the vision and targets of Company’s
performance significantly.
Organizational Development
In line with the growth of the Company, an organization must be able
to move flexibly without diminishing control in each existing work
unit, so as not leading to a risk which can damage the Company. The
Company’s organizational structure has generally been in line with
the direction, purpose and focus of the organization. During 2014, the
organizational structure only changed at micro level of operation. This
change is made to align with the Company’s growth so that the existing
job functions can run at maximum level.
In preparing an effective organizational structure, the Company
believes that the organizational structure should include:
• In line with direction, purpose and focus of the organization
• Has clearly of responsible authority distribution
• Consider span of control of each position
• Consider a side of risk and control process
• Linear and practicable hierarchy where redundancy of job function
is not found
When reviewing the progress of the Company in recent 5 (five) years, an
organizational structure has undergone significant change. Since 2009
to 2014, the Company has grown rapidly both in aspect of financial
target, human resources, and the amount of job functions within
the organizational structure. In line with the growth, new functions
are drafted with aim at maximizing the potential of the Company to
achieve the predetermined targets. Those functions have the specific
goal and characteristic in implementing the work so as the Company
is more focused and control function can run effectively and efficiently.
The composition of human resources (including Board of Directors)
of BCA Finance has been described in Chapter 5.4 Organizational
Structure of BCA Finance.
Sub Bab 7.3.4 | Sumber Daya ManusiaSection 7.3.4 | Human Resources
mobile appliance di tahun mendatang (2015), seperti: melanjutkan
pengembangan mobile survey dan mobile sales. Diharapkan secara
keseluruhan, pelanggan mendapatkan pelayanan yang lebih
nyaman, aman dan cepat.
appliance in the next year (2015), such as: to continue development of
mobile survey and mobile sales. It is expected that as a whole, customers
will get the service more comfortable, safe and fast.
150
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Recruitment and Resources Quality
Success in meeting the needs of employees is measured from the
quantity and quality of employees. Quantity of employees is formulated
in the form of Man Power Planning (MPP) which is a barometer of the
Company to recruit employees that are also in line with Company
targets annually. From quality side, competency of each employee on
the organization and function basis needs to be developed consistently.
Each employee is expected to have sufficient competency in accordance
with the needs of the Company. Competency on the organizational
basis is derived from the value of FOCUS, as the value of the Company
and the direction of management in business development, being one
part of the required qualifications. Functionally, the different potential
of each employee can be developed to become value added for the
Company and also being used as consideration in the selection of
employees for placement in each present function in the Company.
Fulfilling the workforce needs in the Company is done through internal
and external sourcing. On strategic positions, the workforce resources
prioritized from internal organization. Management believes that the
career path is one of the motivators to increase employee commitment.
While the fulfillment of workforce needs through external sourcing, in
the process of seeking the applicant, the Company works together with
several Universities in Indonesia in addition to job vacancy advertising
electronically in mass media.
Throughout 2014, the Company recruited more than 800 new
employees in effort of regeneration and development of the
organization, in accordance with the business growth in the Company,
through jobfair, campus hiring event, etc. in several cities. The Company
also utilizes technology to accelerate the recruitment process, since
2013 the Company adopted effective and efficient e-recruitment used in
the process of the company fulfillment.
Training and Development of Employee’s Potential
Development of competency, expertise and personality of employees
to be part of the key to the success of the Company. In developing
the employees’ competency, the Company organizes the mentoring
training, or OJT (On the Job Training). Meanwhile, to develop technical
competencies, the Company entrusts the training and development
of knowledge by its internal resources, i.e. each business units.
Development of employees in the BCA Finance itself is based on the
requirements and needs of each work units that are translated in the
form Competency Dictionary. The Company also holds the Road Map
designated special for marketing, covers things required in developing
Rekrutmen dan Kualitas Sumber Daya
Keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan karyawan diukur dari
kuantitas dan kualitas karyawan. Kuantitas karyawan dirumuskan
dalam bentuk Man Power Planning (MPP) yang menjadi tolak ukur
Perusahaan untuk melakukan perekrutan karyawan yang juga
sejalan dengan target Perusahaan setiap tahunnya. Dari segi kualitas,
kompetensi setiap karyawan secara organisasi dan secara fungsi
perlu dikembangkan secara konsisten. Setiap karyawan diharapkan
memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan. Kompetensi secara organisasi diturunkan dari nilai
FOCUS, sebagaimana nilai Perusahaan serta arahan manajemen
dalam pengembangan usaha, menjadi salah satu bagian dari
kualifikasi yang dibutuhkan. Secara fungsi, potensi setiap karyawan
yang berbeda-beda dapat dikembangkan menjadi nilai tambah
bagi Perusahaan dan juga menjadi bahan pertimbangan dalam
melakukan seleksi karyawan untuk penempatan dalam setiap
fungsi yang ada di Perusahaan.
Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja Perusahaan dilakukan melalui
internal sourcing dan external sourcing. Pada posisi-posisi strategis,
sumber tenaga kerja diprioritaskan berasal dari internal perusahaan.
Manajemen percaya bahwa jenjang karir adalah salah satu
motivator untuk meningkatkan komitmen karyawan. Sedangkan
pemenuhan kebutuhan melalui external sourcing, dalam proses
pencarian pelamar, Perusahaan bekerja sama dengan beberapa
institusi Perguruan Tinggi di Indonesia disamping pemasangan
iklan lowongan pekerjaan secara elektronik maupuan di media
massa.
Sepanjang tahun 2014, Perusahaan telah merekrut lebih dari 800
karyawan baru sebagai upaya dari regenerasi dan pengembangan
organisasi sesuai dengan pertumbuhan bisnis Perusahaan melalui
even jobfair, campus hiring dan sebagainya di beberapa kota besar.
Perusahaan pun memanfaatkan teknologi untuk mempercepat
proses rektrumen di mana sejak tahun 2013 Perusahaan
menggunakan e-recruitment yang efektif dan efisiensi dalam proses
pemenuhan karyawan.
Pelatihan dan Pengembangan Potensi Karyawan
Pengembangan kompetensi, keahlian maupun kepribadian
karyawan menjadi bagian dari kunci keberhasilan Perusahaan.
Dalam mengembangkan kompetensi karyawan, Perusahaan
menyelenggarakan pelatihan, mentoring, maupun OJT (On the Job
Training). Sedangkan untuk mengembangkan kompetensi teknis,
Perusahaan mempercayakan pelatihan dan pengembangan
pengetahuan oleh sumber daya internalnya, yaitu masing-
masing unit bisnis. Pengembangan karyawan di BCA Finance itu
sendiri didasarkan atas persyaratan dan kebutuhan dari masing-
masing unit kerja yang diterjemahkan dalam bentuk Competency
151
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Dictionary. Perusahaan juga memiliki Road Map yang diperuntukan
khusus bagi marketing, mencakup hal-hal yang diperlukan dalam
membangun karirnya sebagai seorang marketing.
Perusahaan memiliki kebijakan pelatihan yang telah disusun
guna mengatur pelaksanaan serta evaluasi pelaksanaan kegiatan
pelatihan. Pelatihan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014
mengacu pada training plan yang diperoleh berdasarkan kebutuhan
pengembangan masing-masing di unit kerja.
Dengan kebijakan, sistem dan program kerja tersebut, Perusahaan
berupaya menciptakan kesempatan yang merata bagi seluruh
karyawan untuk mengembangkan diri dan mengikuti pelatihan
sesuai perananannya dalam Perusahaan. Secara umum jenis
pelatihan pada masing-masih level adalah:
1. Staff Development Course 1; diberikan kepada staff dengan
masa kerja lebih dari 1 tahun. Materi dalam pelatihan ini
merupakan materi soft skill yang diadopsi dari topik Seven
Habits, yaitu Menjadi Pribadi Efektif dan Berpikir & Bertindak
Proaktif.
2. Staff Development Course 2; diberikan kepada staff dengan
masa kerja lebih dari 2 tahun. Materinya masih diadopsi dari
topik Seven Habit, yaitu Perilaku Asertif.
3. Basic Management Course; diberikan kepada middle up
management, meliputi Branch Manager, Branch Operation
Head, Branch Collection Head, Unit Head, dan Specialist.
Materi yang terangkum dalam pelatihan tersebut antara lain
Understanding Strategy, Business Process, Operational Excellence,
Risk Management, Legal, HR for Non HR, Emotional Quality
Management, dan Leadership. Basic Management Couse ini
dibagi kedalam tiga tahap.
Pada tahun 2014, Perusahaan menyelenggarakan Basic Management
Course Tahap 3. Topik dalam pelatihan tersebut adalah Coaching
and Interviewing Skills. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan
kemampuan para pemimpin dalam mengoptimalkan kemampuan
subordinatnya melalui proses coaching. Interviewing Skills bertujuan
meningkatkan kemampuan wawancara pejabat terhadap kandidat,
sehingga memperoleh karyawan yang berkualitas.
Selama tahun 2014, Perusahaan menginvestasikan sejumlah dana
untuk pelatihan karyawan:
their career as marketing staffs.
The company has a policy of the specified training to arrange the
implementation and evaluation of the training activities. The training
conducted during 2014 referred to training plan obtained based on
development needs of each work unit.
With the policy, system and work program, the Company strives to
create equal opportunity for all employees to develop themselves and
participate in the training pursuant to their role in the Company. In
general, type of training in each level includes:
1. Staff Development Course 1; assigned to staffs with their service
period more than a year. The subject in this training covers soft skill
adopted of the topic on Seven Habits, i.e. To Be Effective Personal
and Proactive Thinking & Acting.
2. Staff Development Course 2; assigned to staffs with more than
two years period of service. The subject is still adopted from the
topic on Seven Habit, i.e. Assertive Behavior.
3. Basic Management Course; assigned to middle up management,
includes Branch Manager, Branch Operation Head, Branch
Collection Head, Unit Head, and Specialist. The subjects covered
in the training include Understanding Strategy, Business Process,
Operational Excellence, Risk Management, Legal, HR for Non
HR, Emotional Quality Management, and Leadership. Basic
Management Course are divided into three phases.
In 2014 the Company organized Basic Management Course Phase 3.
The topic in this training includes Coaching and Interviewing Skills.
This training aims to increase the competency of leaders in optimizing
their subordinate ability through the coaching process. Interviewing
Skills aims to increase the competency of interview for officers to the
candidates, so as to obtain a qualified employee.
In 2014, the Company invested a number of fund for the training of
employees:
Jenis/Type TotalInternal Rp.97.215.255,-In House Rp.1.307. 201.800,-Eksternal Rp.43.100.000,-
Jumlah Rp.1.447.517.055,-
152
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Jenis Training/Type Nama training/Program Name Waktu Pelaksanaan/Schedule Time
Training Reguler
Visi Misi Value Per bulan 1x / once a month(KP dan Cabang Jabodetabek)
KYC (Pengenalan Prinsip Pengguna Jasa & Anti Money Laundering)
Per bulan 1x / once a month(KP dan Cabang Jabodetabek)
Project Training
Know Your Customer and Corporate Per 2 Bulan / every two months(Medan, Surabaya, Semarang, Malang, Yogyakarta, Bandung)
Standard PenampilanPer 2 Bulan / every two months
(Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Malang, Yogyakarta, Bandung)
RODP (Relationship Officer Development Program)
Pelaksanaan 2 Batch / two batchsJanuari-Agustus(Kantor Pusat)
Marketing Training 4 Batch Per 3 Bulan / 4 batchs every 3 months(Surabaya, Jakarta)
Kaizen November-Desember (Kantor Pusat)
Training Program
Staff Development Course 1 3 Batch Per 4 Bulan / 4 batchs every 4 months(Kantor Pusat)
Staff Development Course 2 3 Batch Per 4 Bulan / 3 batchs every 4 months(Kantor Pusat)
Branch Manager Development Program 2 Batch Per 6 Bulan / 2 batchs every 6 months(Kantor Pusat)
Basic Management Course 1 1 Batch(Kantor Pusat)
Basic Management Course 2 1 Batch(Kantor Pusat)
Basic Management Course 3 8 Batch/s(Kantor Pusat)
Strategic Management Course 2 Batch/s(Kantor Pusat)
Operation Review 2 Batch/s(Kantor Pusat)
Collection Development Course 1 Batch (Kantor Pusat)
Program kerja yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2014
dalam rangka meningkatkan kompetensi, keahlian dan kualitas
kepribadian karyawan BCA Finance antara lain:
The work program implemented throughout 2014 in the framework
to increase th competency, skills and personal quality of BCA Finance
employees, among others:
153
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Peningkatan Produktivitas Karyawan
Produktivitas karyawan menjadi salah satu hal yang paling penting
dalam menjaga stabilitas organisasi. Ketika sebuah perusahaan
memiliki karyawan yang produktif maka perusahaan tersebut
telah memiliki aset berharga guna menjalankan kelangsungan
perusahaan dalam mencapai targetnya. Perusahaan melaksanakan
pemantauan secara berkala setiap tahunnya, begitu juga
di tahun 2014. Monitoring produktivitas dilakukan dengan
melihat perkembangan kontribusi karyawan khususnya di Divisi
Marketing dan Collection untuk mencapai target perusahaan.
Dengan melakukan monitoring produktivitas, diharapkan para
karyawan dapat memberikan performa yang jauh lebih baik
serta menimbulkan persaingan yang sehat demi mencapai target
individu maupun perusahaan.
Penilaian Kinerja Karyawan dan Jenjang Karir
Penilaian terhadap kinerja dan jenjang karir karyawan merupakan
bentuk tanggung jawab sekaligus apresiasi (baik dalam bentuk
financial maupun non-financial) yang diberikan secara adil
dan objektif Perusahaan kepada setiap Insan Perusahaan atas
sumbangsihnya terhadap pertumbuhan bisnis Perusahaan.
Penilaian Kinerja Karyawan dilakukan setiap semester (6 bulan).
Penilaian Kinerja adalah salah satu bagian dari Performance
Management System, yang terdiri dari: Performance Planning, yaitu
perencanaan target dan kompetensi yang dibutuhkan; Performance
Monitoring (coaching & counseling) yaitu pemantauan pencapaian
target dan kompetensi; dan Performance Appraisal (penilaian
kinerja) yang merupakan evaluasi terhadap hasil kerja karyawan.
Dalam Performance Appraisal terdapat 3 aspek penilaian yaitu
penilaian terhadap pencapaian Key Performance Indicator
(KPI), penilaian terhadap kompetensi dan penilaian terhadap
kedisiplinan. KPI mulai disusun pada akhir tahun yang dijadikan
dasar pengukuran kinerja di akhir tahun dan merupakan ukuran
keberhasilan perusahaan, unit kerja, sampai dengan individu
yang telah disepakati oleh Manajemen. Untuk meningkatkan
koordinasi serta kerjasama antar unit kerja, maka pencapaian dari
KPI Perusahaan didistribusikan menjadi tanggung jawab seluruh
direktorat, divisi, departemen, unit kerja, hingga ke seluruh individu
yang ada di BCA Finance.
Jenjang karir di BCA Finance dibagi menjadi 2, yaitu struktural
dan fungsional, dan keduanya tidak menutup kemungkinan
karyawan untuk mencapai level yang tinggi baik di bagian core
function maupun support function. Sejak tahun 2008, Perusahaan
mengembangkan proses assessment untuk mengetahui potensi
dan menjadi bagian dari pengembangan career path setiap
karyawannya. Hal ini bertujuan mengoptimalkan potensi dalam
waktu singkat dan meminimalkan gap atau kelemahan karyawan.
Hasil dari assessment ini diterjemahkan dalam bentuk Individual
Employee Productivity Enhancement
Productivity of employees to be one of the most important issues in
maintaining the stability of the organization. When a Company has
employees who are productive, the Company already has a valuable
asset to run the continuity of the Company in achieving its target. The
Company conducts regular monitoring every year, as well as in 2014.
Monitoring on productivity is undertaken by looking at the development
of the employee’s contribution, especially in Marketing and Collection
Divisions to achieve the Company’s target. By conducting monitoring
on productivity, employees are expected to provide a much better
performance as well as causing healthy competition to achieve the
individual and the Company’s target.
Employee Performance Appraisal and Career Path
Employee performance appraisal and career path is a form of
responsibility and appreciation (both in financial and non-financial)
form provided in a fair and objective manner by the Company to each of
the Company Personnel for their contribution to the growth of business
in the Company. Employee Appraisal is conducted every semester
(6 months). Performance appraisal is one part of the Performance
Management System, consisting of: Performance Planning is a target
planning and competency required; Performance Monitoring (coaching
& counseling) is a monitoring on target achievement and competency;
and Performance Appraisal is an evaluation of th employee output.
There are 3 aspects in Performance Appraisal include appraisal of Key
Performance Indicator (KPI) achievement, appraisal of the competency,
and appraisal of the discipline. KPI begins to compile at the end of the
year which forms the basis of performance measurement at the end of
the year and is a measure of the Company success, work unit, up to the
individual agreed upon by the Management. To promote coordination
and cooperation among the work unit, the achievement of Company’s
KPI is distributed into the responsibility of all directorates, divisions,
departments, work units, up to all existing individuals in BCA Finance.
Career path in BCA Finance is divided into two, i.e. structural and
functional career, and not closing a chance of employee to achieve a
high level both in core function and support function division. Since
2008, the Company developed the process of assessment to know
the potential and being part of the career path development of each
employee. It aims to optimize the potential in a short time and minimize
gap or employee weakness. These results of assessment are translated
in Individual Development Plan form which being monitored by the
employee supervisor together with HR team. In addition, in 2014 it
154
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Development Plan yang dipantau oleh atasan karyawan yang
bersangkutan bersama dengan tim HR. Selain itu, pada tahun
2014 diadakan pelatihan Coaching untuk level Branch Manager,
Branch Operation Head, Branch Collection Head dan Unit Head ke
atas sehingga mereka dapat membantu karyawan yang ada dalam
supervisinya untuk mengembangkan diri secara optimal.
Penghargaan dan Sanksi bagi Insan Perusahaan
Pada dasarnya penghargaan ataupun sanksi adalah sesuatu
yang umum digunakan dalam dunia kerja untuk memotivasi dan
menyeragamkan kinerja dalam sebuah perusahaan. BCA Finance
pun menerapkan hal serupa, yaitu:
• memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi
di bidangnya dengan bentuk kegiatan yang dikenal dengan
Reward Tour dan High Achiever; dan
• memberikan sanksi sesuai dengan tingkatan-tingkatan
kesalahan, mulai dari kesalahan tingkat yang paling kecil
dengan diberikannya Surat Teguran, sampai dengan tingkat
kesalahan yang paling besar yaitu PHK.
BCA Finance telah mengatur kedua hal tersebut secara jelas
baik melalui kebijakan atau keputusan internal dan Peraturan
Perusahaan.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Kecepatan dan kemudahan akses terhadap informasi menjadi
hal yang sangat penting di era teknologi ini. Hingga tahun 2014
BCA Finance mengembangkan sistem dan infrastruktur guna
memfasilitasi kebutuhan komunikasi, informasi dan pengembangan
diri karyawan.
Perusahaan memiliki Human Resources Integrated System (HRIS) yang
merupakan sistem terintegrasi yang berfungsi untuk menelaah,
memantau dan mengolah data ketenagakerjaan. HRIS ini dapat
memudahkan dan memberdayakan setiap karyawan BCA Finance
dalam pengelolaan data pribadinya, seperti: kegiatan administrasi
karyawan terkait pengajuan cuti, absensi karyawan, claim medical
dan lainnya. Sejak Mei 2013, Perusahaan mengimplementasikan
e-recruitment dalam HRIS. Aplikasi baru ini dapat memudahkan
pemangku jabatan dalam mengajukan permohonan penambahan
atau penggantian karyawan secara online.
Iklim Kerja Perusahaan
Iklim kerja Perusahaan di tahun 2014 relatif berjalan kondusif. Pada
dasarnya iklim kerja yang kondusif terbentuk dari kualitas komunikasi
dan koordinasi, baik itu horizontal communication maupun Diagonal
Communication, sehingga membangun iklim kerja Perusahaan
yang kondusif. Hal ini tercermin dari perkembangan produktivitas,
dimana setiap karyawan dapat merasakan rasa aman, nyaman dan
was held a Coaching training for the level of Branch Manager, Branch
Operation Head, Branch Collection Head and Unit Head up so that they
can help employees under his/her supervision to develop themselves
optimally.
Rewards and Punishment for the Company Persons
In essence, rewards or punishment is a common issue used in the
world of employment to motivate and uniform the performance in a
Company. BCA Finance also applies the same, includes:
• granting awards to employees who excel in their field in the form of
activities known as Reward Tour and High Achiever; and
• providing sanctions in accordance with the levels of fault, ranging
from the smallest fault level by granting Warning Letter, to the
biggest level of fault is dismissed.
BCA Finance has set up those two issues clearly either through policy or
internal decision and Regulation of the Company.
Human Resources Information System
Speed and ease of access to information becomes very important
issue in this technological era. Until 2014 BCA Finance developed the
systems and infrastructures to facilitate the need of communication,
information and self-development of employees.
The Company holds a Human Resources Integrated System (HRIS)
which is an integrated system that serves to review, monitor and
process the manpower data. HRIS can facilitate and empower each
employee of BCA Finance in the management of their personal data,
such as: administrative activities related to employee leave application,
absenteeism, and other medical claim. Since May 2013, the Company
implemented e-recruitment in HRIS. This new application can facilitate
job holders in applying for online, the addition or replacement of
employees.
Work Climate of the Company
The work climate of the Company in 2014 runs relatively conducive.
In principle, the conducive working environment is formed of
communication quality and coordination, both horizontal
communication and diagonal communication, so as to build a
conducive work climate in the Company. This is reflected in the
development of productivity, where every employee can feel a sense of
155
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
security, comfortable and kinship at every level of the organization in
BCA Finance. The Company program in 2014 in creating a conducive
working environment, among others:
1. Bulletin
Using internal mass media such as BCA Finance Info bulletin as a tool
of disseminating information to employees. This bulletin provides
indirectly knowledge relating to business growth and operations
of the Company every month to employees in every branch of BCA
Finance. In line with the development of technology era at this time,
BCA Finance Bulletin is made in two editions i.e. printed edition and
digital edition. Through BCA Finance info Bulletin, the Company
expects to distribute the latest information about the Company to
all employees evenly.
2. Survey
The Company realizes the importance of knowing the expectation,
constraints faced, and the employee work process. To facilitate
communication among function or between management with
the entire personnel of the Company, since 2013 the Company
organized regular surveys annually. Based on the survey results, the
Company may learn very important inputs as valuable feedback
and provides information to the Company on which matters have
been well done and what needs to be improved. The survey is also
a bridge between the problems, expectations and events that occur
in the working environment of employee and the management of
BCA Finance for being followed up together later.
3. Compliance with manpower regulation
The Company continues to move in harmony according to
manpower regulation that applies in Indonesia in managing the
human resources so as following to safeguard the interests of any
Company personnel. Thus, the Company in a long-term along with
employees are able to evolve together with mutually beneficial
working relationship.
4. Informal Events
BCA Finance also organizes informal events each year to relieve
boredom and increase intimacy between the level in the Company.
Informal events that are carried out in 2014 include Bazaar, sport
event for employee, Employee Gathering and other unit activities.
Employees can channelize their talents and hobbies, join and chat
with fellow employees, supervisors and subordinates.
kekeluargaan di setiap level organisasi di BCA Finance. Program
Perusahaan di tahun 2014 dalam menciptakan iklim kerja yang
kondusif , antara lain :
1. Bulletin
Penggunaan media massa internal berupa Bulletin Info BCA
Finance sebagai alat penyampai informasi kepada karyawan.
Secara tidak langsung bulletin memberikan pengetahuan
terkait pertumbuhan bisnis dan aktivitas perusahaan setiap
bulannya terhadap karyawan di setiap cabang BCA Finance.
Sejalan dengan perkembangan era teknologi pada masa ini,
Bulletin BCA Finance dibuat dalam 2 edisi yaitu edisi cetak
dan edisi digital. Melalui Bulletin Info BCA Finance tersebut,
Perusahaan berharap dapat menyalurkan informasi terbaru
tentang Perusahaan kepada seluruh karyawan secara merata.
2. Survei
Perusahaan menyadari pentingnya untuk mengetahui
harapan, kendala yang dihadapi, dan proses kerja karyawan.
Guna menjembatani komunikasi antar fungsi maupun antara
manajemen dengan seluruh Insan Perusahaan, sejak 2013
Perusahaan menyelenggarakan survei secara berkala setiap
tahunnya. Berdasarkan hasil survei tersebut, Perusahaan dapat
mengetahui masukan-masukan yang sangat penting sebagai
umpan balik yang berharga dan memberi informasi bagi
perusahaan mengenai hal-hal apa saja yang telah terlaksana
dengan baik dan yang perlu ditingkatkan. Survei tersebut
juga merupakan jembatan penghubung antara permasalahan,
harapan dan kejadian yang terjadi di lingkungan kerja karyawan
dan pihak management BCA Finance untuk kemudian
ditindaklanjuti bersama.
3. Kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan
Perusahaan senantiasa bergerak selaras sesuai dengan
peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia
dalam mengelola sumber daya manusianya sehingga turut
menjaga kepentingan setiap Insan Perusahaan. Dengan
demikian, Perusahaan secara jangka panjang bersama dengan
karyawannya mampu berkembang bersama dengan hubungan
kerja saling menguntungkan.
4. Kegiatan Informal
BCA Finance juga menyelenggarakan kegiatan informal setiap
tahunnya guna menghilangkan rasa jenuh dan meningkatkan
keakraban antar jenjang dalam Perusahaan. Kegiatan informal
yang dilaksanakan di tahun 2014 diantaranya: Bazaar, Kegiatan
olahraga karyawan, Employee Gathering dan kegiatan-kegiatan
unit lainnya. Karyawan dapat menyalurkan bakat dan hobinya,
156
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
berbaur dan bercengkrama bersama dengan sesama karyawan,
atasan dan bawahan.
5. Budaya Perusahaan
Suatu organisasi yang besar dan hebat pastinya didukung oleh
Budaya Perusahaan yang baik. BCA Finance telah mencanangkan
FOCUS sebagai budayanya sejak tahun 2005. Pemahaman setiap
Insan Perusahaan terhadap Budaya Perusahaan disampaikan
pada saat karyawan bergabung melalui pelatihan VIMIVA, yaitu
pelatihan tentang Visi, Misi, Nilai dan Kode Etik BCA Finance; dan
menjadi bagian dari kurikulum pengetahuan karyawan yang
disosialisasikan melalui e- learning.
Sejak tahun 2013 hingga saat ini, Perusahaan mengadopsi
dan membangun budaya 4 Disciplines of Execution (4DX) guna
meningkatkan kerja sama tim, kedisiplinan, konsistensi dan
fokus dalam melakukan eksekusi strategi guna mencapai tujuan
Perusahaan.
5. Corporate Culture
A large and prominent organization is certainly supported by good
Corporate Culture. BCA Finance has launched FOCUS as its culture
since 2005. Understanding of each Company Personnel on the
Corporate Culture submitted at the time the employees join through
VIMIVA training, i.e. the training on the Vision, Mission, Values and
Code of BCA Finance Ethics; and become part of the curriculum for
employee knowledge socialized through e-learning.
Since 2013 to date, the Company adopts and builds a culture of 4
Disciplines of Execution (4DX) to increase teamwork, discipline,
consistency and focus on strategies execution to achieve the
Company objectives.
157
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Menyambut tahun 2015, ketidakpastian ekonomi masih
menghantui para pelaku bisnis di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia diperkirakan masih melambat. Namun Perusahaan
tetap memandang optimis tahun 2015 yang merupakan tahun
yang semakin menantang bagi industri pembiayaan, BCA Finance
menyadari tantangan-tantangan yang meliputi:
• Adanya potensi fluktuasi harga BBM bersubsidi yang mana
berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia secara signifikan.
• Dengan kondisi ekonomi global terutama terkait dengan
kebijakan the Fed mendorong potensi peningkatan suku bunga
acuan (BI rate) yang mana berdampak signifikan pada suku
bunga kredit maupun deposito.
• Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih
mengalami perlambatan, hal ini turut meningkatkan risiko non
performing loan (NPL).
• Likuiditas di industri perbankan semakin ketat. Kebijakan
pemerintah meningkatkan batas minimum LDR di tahun 2013
berdampak di sepanjang tahun 2014 dan diproyeksi masih
berlanjut hingga tahun 2015. Bank berusaha menghimpun dana
(DPK dan deposito) dan lebih selektif dalam menyalurkan kredit.
Dengan demikian hal ini juga mempengaruhi tidak hanya biaya
tetapi juga akses terhadap modal kerja perusahaan-perusahaan
pembiayaan.
BCA Finance memandang tantangan tersebut sebagai bagian dari
kesempatan. BCA Finance sebagai perusahaan yang telah memiliki
Welcoming 2015, economic uncertainties still haunt business players
in Indonesia. Economic growth in Indonesia is predicted still slowly.
But the company is still looking optimistic that 2015 is an increasingly
challenging year for the financing industry, BCA Finance is aware of the
challenges include:
• The potential fluctuations in subsidized fuel prices which have a
significant impact on the Indonesian economy.
• With the global economic conditions, especially related to the
Fed’s policy encourages the potential increase in the benchmark
interest rate (BI rate) which has a significant impact on loan rate
and deposit.
• Indonesia’s economic growth is expected to slowdown, it also
increases non performing loan (NPL) risk.
• Liquidity in the banking industry is getting tougher. Government
policies increase the LDR minimum limit in 2013 affected throughout
2014 and is projected to continue until 2015. Banks attempt raising
funds (DPK and deposits) and more selective in lending. Thus, it
also affects not only costs but also access to working capital of the
financing firms.
BCA Finance looks this challenge as part of a chance. BCA Finance as
a Company that already has a steady path in the financial industry
Sub Bab 7.3.5 | Menyongsong Tahun 2015Section 7.3.5 | Welcoming Year 2015
158
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
jejak langkah yang mantap di industri pembiayaan menyakini
bahwa masih besarnya kesempatan di industri pembiayaan.
Komitmen Terhadap Pelayanan Konsumen
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan,
memberikan layanan yang cepat, mudah, nyaman dan terpercaya
merupakan suatau keharusan untuk mencapai misi yang senantiasa
dijalankan oleh Perusahaan yaitu memberikan nilai terbaik kepada
stakeholders. Oleh karenanya, Perusahaan senantiasa berusaha
untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen
dan turut melaksanakan perlindungan konsumen.
Komitmen Terhadap Mitra Bisnis
Untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mitra bisnis,
Perusahaan senantiasa menjaga hubungan yang kuat, erat dan
saling menguntungkan dengan terus menerapkan image cepat,
menguntungkan kedua belah pihak dan aman.
Komitmen Terhadap Masyarakat
Sejalan dengan terus meningkatnya pertumbuhan bisnis, dan juga
sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Perusahaan senantiasa
menggalakan beberapa kegiatan sosial sebagai wujud sumbangsih
kepada masyarakat.
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Perusahaan
Untuk mendorong keberhasilan Perusahaan serta menghadapi
persaingan industri pembiayaan yang semakin ketat sangatlah
dibutuhkan sumber daya yang berkualitas. Dalam hal ini,
Perusahaan terus mendorong peningkatan kualitas setiap individu
dan organisasi dengan tujuan mengembangkan kompetensi yang
selaras dengan nilai-nilai Perusahaan. Perusahaan berkomitmen
untuk terus mengembangkan karyawan sebagai aset yang sangat
bernilai serta menciptakan iklim kerja yang kondusif, di mana
semua orang dapat bertumbuh didalamnya.
Perusahaan akan secara terus menerus mengembangkan
kemampuan sumber daya manusianya baik dari keterampilan
maupun pengetahuan. Tidak hanya itu, Perusahaan pun senantiasa
meningkatkan Brand Awareness di mata masyarakat sehingga
mampun menjaring tenaga kerja handal. Hal ini diupayakan melalui
pembinaan kerja sama dengan kampus-kampus yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Guna memastikan organisasi yang senantiasa sehat, efektif dan
efisien, Perusahaan akan melakukan peninjauan ulang baik secara
makro maupun mikro terhadap struktur organisasi yang berjalan
saat ini. Tinjauan tersebut berupa keterkaitan fungsi kerja, alur
informasi hingga pengembangan jenjang karir. Diharapkan dengan
upaya-upaya tersebut, Perusahaan menjadi organisasi yang
semakin efektif dan produktif.
believes that there are still large opportunities in the finance industry.
Commitment to Customer Service
As a Company engaged in financial services, providing a fast, easy,
comfortable and reliable is a must to achieve the mission which
continues to execute by the Company providing the best value to
stakeholders. Accordingly, the Company continuously strives to endless
improve the quality of service to consumers and helps implement
consumer protection.
Commitment to Business Partners
To increase the trust and satisfaction of our business partners, the
Company always keeps strong, close, and mutual beneficial relationship
to continue to apply quick image, mutually beneficial and safe.
Commitment to Community
In line with the increasing growth of the business, and also as a form
of Social Responsibility, the Company continues promoting some social
activities as a form of contribution to the community.
Development of Human Resources and Organization
To encourage the success of the Company and to face increasingly
tighter competition in financing industry, the quality resources are
extremely required. In this regard, the Company continues to boost the
quality of every individual and organization with the aim of developing
competencies which are aligned with the Company’s values. The
company is committed to continue developing employees as valuable
assets and creates a favorable working environment, where everyone
can grow therein.
The Company will continuously develop human resource capability
both of skills and knowledge. Not only that, the Company also
continually increases Brand Awareness in the eyes of public so as being
able to capture a reliable workforce. This is achieved through fostering
cooperation with campuses spread throughout Indonesia.
To ensure the organization that is ever healthy, effective and
efficient, the Company will conduct a review both macro and micro
to organizational structure that currently runs. The review includes
linkage of work function, the flow of information up to the development
of a career path. Through these efforts, the Company is expected to be
the more effective and productive organization.
159
Business OverviewTINJAUAN BISNIS/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Inovasi Produk
Perusahaan senantiasa mengembangkan dan berinovasi dalam
hal produk dengan keyakinan untuk memberikan nilai terbaik
kepada seluruh pelanggan maupun masyarakat. Setelah sukses
meluncurkan produk baru di tahun 2012 yaitu Mini for Max dan Fix
and Cap, Perusahaan terus mengenalkan produk baru tersebut
kepada masyarakat. Inovasi produk baru lainnya telah dipersiapkan
dengan rinci dan matang untuk mendapatkan kesepatan di tahun
2015 ini.
Pengembangan Teknologi Informasi Berkelanjutan Demi
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Untuk menunjang keberhasilan suatau bisnis tidak akan terlepas dari
adanya sistem teknologi yang terintegrasi dengan baik, oleh karena
itu dibutuhkan pengembangan teknologi informasi terkini serta
kualitas sumber daya manusia yang handal. Di tahun 2015, Perusahaan
melanjutkan pengembangan dan pemeliharaan teknologi yang
sudah ada, serta pembangunan infrastruktur teknologi ke arah
mobile. Tidak hanya itu, Perusahaan juga terus meningkatkan standar
keamanan sistem dan perangkat, serta penerapan standarisasi
proses operasional. Semuanya ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi dalam mendukung strategi most competitive price.
Penerapan Manajemen Risiko
Untuk terus bergerak dan menuju pencapaian target yang
diharapkan, Perusahaan akan terus dan selalu menerapkan fungsi
manajemen risiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-
hatian.
Efektivitas Proses dan Efisiensi Biaya
Memasuki tahun 2015, Perusahaan akan terus melakukan
penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan
kondisi terkini di pasar untuk menghasilkan proses kerja yang
semakin efektif dan efisien dengan mengurangi non value added
process agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktivitas,
efisiensi serta mendukung aktivitas kegiatan usaha.
Diversifikasi Pendanaan
Dalam rangka mendukung target pelepasan kredit serta untuk
mendiversifikasikan sumber dana, Perusahaan akan mengeluarkan
surat hutang atau penerbitan obligasi yang tentunya disesuaikan
dengan kondisi di pasar. Selain itu, Perusahaan juga senantiasa
mencari alternatif sumber pendanaan yang aman dan murah agar
dapat bersaing di pasar. Selain itu, dengan adanya dukungan penuh
dari induk perusahaan, yakni PT Bank Central Asia Tbk., yang secara
terus menerus mendukung Perusahaan dalam hal pendanaan
telah semakin memperkokoh posisi Perusahaan dalam industri
pembiayaan di Indonesia.
Product Innovation
The Company continues to develop and innovate in terms of products
with confidence to deliver the best value to all customers and the
community. After successful launching new products in 2012, known
as Mini for Max and Fix and Cap, the Company continues to introduce
new products to the public. Another new product innovation has been
prepared in details and mature to get chance in 2015.
Sustainable Development of Information Technology For Services
Quality Improvement
To support the success of a business will not be separated from the
integrated technology system properly, and therefore the development
of the latest information technology and reliable human resources are
highly needed. In 2015, the Company will continue the development
and maintenance of existing technologies, as well as infrastructure
development towards mobile technology. Not only that, the Company
will also continue raising standard system security and devices, and the
implementation of standardized operational process. These all aim at
improving efficiency in supporting the most competitive price strategy.
Application of Risk Management
To keep moving and leading to the achievement expected target, the
Company will continue and always apply a risk management function
which continues to rely on the precautionary principle.
Process Effectiveness and Cost Efficiency
Welcoming 2015, the Company will continue to improve systems and
procedures which are adapted to current condition in the market
to generate more effective and efficient work processes by reducing
non value added process in order to keep competitive and increase
productivity, efficiency and support the business operations.
Funding Diversification
In order to support a credit release target and to diversify sources of
fund, the Company will issue a debenture or bond issuance which must
be adapted to the conditions in the market. In addition, the Company is
also constantly looking for safe and inexpensive alternative sources of
funding to compete in the market. In addition, with the full support of the
parent company, PT Bank Central Asia Tbk., which has been continuously
supporting the Company in funding sector has increasingly strengthened
the Company’s position in the finance industry in Indonesia.
160
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
08TATA KELOLA
PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
“Build enhanced relations with all stakeholders based on trust, responsibility, dedication and loyalty”
“Menjalin hubungan yang lebih baik dengan seluruh pemangku kepentingan berdasarkan kepercayaan, tanggung jawab, dedikasi dan loyalitas.”
162
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014163
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Build enhanced relations with all stakeholders based on trust,
responsibility, dedication and loyalty for all parties’ development be
believed that build Company’s positive growth. It has been formed by
implementation of Good Corporate Governance with these following
purpose:
1. Drive in reaching the company’s continuity through the
management based on transparency, accountability, responsibility,
independency and fairness.
2. Drive in function utilization and independence of Company’s
organs are Shareholder Shareholders’ General Meeting, Board of
Commissioners, and Board of directors.
3. Drive Company that put a base by the high moral value and
compliance to law and regulation in making any decision.
4. Drive incidence of awareness and social responsibility to public and
environment especially around the company.
5. Optimize value of company in shareholder perspective without
neglecting stakeholder
The implementation of GCG principles, Company recognizes the
importance of corporate governance guidelines which is ratified
in 2014. The Good Governance Guidelines, accordance with Surat
Keputusan No. 26/SK/DIR/2014, were established by considering the
corporate governance guidelines issued by the National Governance
Policy Committee in 2006, legislation on limited companies, legislation
in the finance company sector and other laws and regulations relevant
to the Company’s business of the Company as well as by adopting the
Company’s values.
Menjalin hubungan yang lebih baik dengan seluruh pemangku
kepentingan berdasarkan kepercayaan, tanggung jawab, dedikasi
dan loyalitas untuk kemajuan bersama merupakan hal yang
diyakini telah membangun pertumbuhan positif Perusahaan. Hal
ini diwujudkan melalui penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
dimana bertujuan:
1. Mendorong tercapainya kesinambungan Perusahaan melalui
pengelolaan berdasarkan asas transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-
masing organ Perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang
Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi.
3. Mendorong Perusahaan untuk membuat keputusan dan
tindakan yang dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
4. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial
Perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan
terutama di sekitar Perusahaan.
5. Mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi pemegang saham
dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan
(stakeholder) lainnya.
Dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
Baik, Perusahaan memandang pentingnya suatu pedoman tata
kelola perusahaan yang mana telah disahkan pada tahun 2014.
Pedoman Penerapan Good Corporate Governance, sesuai Surat
Keputusan No. 26/SK/DIR/2014, disusun dengan memperhatikan
pedoman tata kelola perusahaan yang dikeluarkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance (KNKG) revisi tahun 2006, peraturan
perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas, peraturan
perundang-undangan di bidang perusahaan pembiayaan dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang relevan dengan
kegiatan usaha Perusahaan serta menselaraskannya dengan nilai-
nilai Perusahaan.
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version164
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Bab 8.1 | Landasan Tata Kelola Perusahaan Chapter 8.1 | Good Corporate Governance Foundation
The Good Corporate Governance BCA Finance foundation include:
1. The principal of Good Corporate Governance.
In achieving business sustainability, the Company implements the
principles of GCG in all business aspects and to all its people. The
principles implemented comprising transparency, accountability,
responsibility, independence, and fairness. The implementation of
those five principles is guided by the existing laws and regulations that
related both direct and indirect with GCG implementation throughout
all business activites in all organizational levels.
Transparency, is the principle of exposure of material and relevant
information with accessible and understandable information
according to the stakeholder right to sustain the objectivity in running
the businees. The Company also takes the initiative to expose not only
issues that are required by the regulations, but other material issues
that public and other shareholders need to know.
Accountability, is the principle that specifies each function and calls
for execution of responsibilities of Company’s Organs therefore, the
Company is managed effectively, properly and measurable according
to the Company’s best interests, by also paying attention of the
shareholders and stakeholders interests. The Company also responsible
Landasan Tata Kelola Perusahaan yang Baik BCA Finance mencakup:
1. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Dalam rangka pencapaian kesinambungan usaha perusahaan,
Perusahaan menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek
bisnis dan pada seluruh Insan Perusahaan. Prinsip-prinsip GCG
tersebut adalah transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, serta kewajaran. Dalam rangka menerapkan
kelima prinsip tersebut, Perusahaan berpedoman pada berbagai
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik
terkait secara langsung dan tidak langsung dengan pelaksanaan
GCG dalam setiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
Transparansi, adalah keterbukaan dalam mengemukakan informasi
yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan
dipahami oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya guna
menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis. Perusahaan juga
mengambil inisiatif untuk mengungkapkan (disclose) tidak hanya
masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan
semata, tetapi juga hal penting yang dapat mempengarui kondisi
Perusahaan serta hal penting untuk mengambil keputusan oleh
pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
Akuntabilitas, adalah kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban organ Perusahaan sehingga pengelolaannya
berjalan secara benar, terukur dan efektif sesuai dengan kepentingan
Perusahaan dengan tetap memperhatikan kepentingan pemegang
saham dan pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan pun harus
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014165
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara transparan dan
wajar.
Responsibilitas atau pertanggungjawaban, adalah kesesuaian
pengelolaan Perusahaan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan
pembiayaan dan/ atau Perusahaan yang sehat.
Independensi, artinya pengelolaan Perusahaan secara profesional
tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. Dalam
mengelola Perusahaan, masing-masing organ Perusahaan tidak
saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak
lain, bebas dari benturan kepentingan , sehingga pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara objektif dan profesional.
Kewajaran, artinya keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-
hak stakeholders. Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan
senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas keadilan dan
kesetaraan.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan ditetapkan untuk memberikan landasan,
arah dan panduan bagi segenap Insan Perusahaan dalam
menjalankan kegiatan Perusahaan.
3. Tata Nilai Perusahaan
Tata Nilai Perusahaan adalah pedoman bagi manajemen dan
seluruh karyawan BCA Finance yang perlu diwujudkan dalam
bentuk tindakan dan perilaku yang sesuai secara konsisten setiap
harinya.
4. Kode Etik Perusahaan
Kode Etik Perusahaan adalah hal-hal yang harus dilakukan dan tidak
boleh dilakukan dalam berinteraksi dengan pihak-pihak lain, baik
internal maupun eksternal, yang perlu ditaati oleh manajemen dan
karyawan BCA Finance.
5. Pedoman Perilaku Perusahaan
Untuk terus dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif,
Perusahaan menyadari pentingnya untuk menyusun pedoman
perilaku perusahaan secara tegas dan jelas, baik yang menjadi
hak dan kewajiban Perusahaan maupun hak dan kewajiban Insan
Perusahaan, peraturan kerja, sistem penggajian, cuti dan ijin serta
jaminan sosial bagi Insan Perusahaan.
of its performance by fair and transparent manner.
Responsibility, is the principle that requires consistency between
Company’s management with the existing regulations, multifinance
company management principles and/or standards of strong company.
Independence, is the principle that guides the Company’s management
that is free from influence or pressure from any parties. In managing the
company, each Corporate Organ is not dominated each other and got
intervention from other parties to avoid conflict of interest. This way,
decision making can be done objectively and professionally.
Fairness, is the principle that calls for fair and equal treatment by the
Company in meeting stakeholders’ rights according to the agreement
and applicable laws and regulations. In performing its business
activities, the Company always pays attention to the shareholders’
and stakeholders’ interests according to the principles of fairness and
equality.
2. Company’s Vision and Mission
Vision and Mission were decided to give foundation, direction and
guidance for whole employees in running the Company’s activity.
3. Company’s Value
Company’s value is guidance for the management and the whole BCA
Finance’s employee that need to be implemented consistently in daily
appropriate act and behavior.
4. Code Of Conduct
Company’s Code Of Conduct is things which must be done and may
not be done in interacting with other party, either internal and also
external, that need to be adhered by a management and BCA Finance’s
employees.
5. The Company’s Behavior Guidance
To create continue conducive working environment, Company realize
the importance to established the company’s behavior guidance
expressly and clear, either that becoming the rights and obligations
of Company and also the rights and obligations of employees, the job
regulation, system of pay, leave and permission and social security for
employees.
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version166
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
BCA Finance creates a work environment cultured that reflects the Company’s vision, missions and values. Such culture is maintained through continuous in-depth socialization and communication regarding the definition and meaning of Company’s vision, missions and values to its people. It is not only socialized and communicated during employee induction program but also in employee training programs.
In order to implement Code of Conduct both inside and outside work environment, each employees need to know and understand it. The Company’s Code of Conduct must be socialized to all employees as it serves as the ethical guidelines, define what must and mustn’t, for all Company’s people in conducting business and interacting with other parties, both within internal and external. It requires full compliance both from the Management Team as well as from Stakeholders. BCA Finance’s Code of Conduct provides directions on proper interactions with all Company’s Stakeholders, including with Co-workers, Customer / Dealer and Showroom, Supplier, Shareholders and Communities.
The Company’s Code of Conduct is also a detailed implementation of Corporate Culture that is established on positive values that develop and grow in individual employees, in order to reach common goals as well as to become a reference for all stakeholders in making and executing decisions.
Bab 8.2 | Kode EtikChapter 8.2 | Code of Conduct
BCA Finance membangun lingkungan kerja berbudaya sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan. Budaya ini dilestarikan dengan mensosialisasikan dan mengkomunikasikan arti dan makna dari visi, misi, dan nilai-nilai Perusahaan secara mendalam pada setiap Insan Perusahaan. Budaya ini disampaikan tidak hanya pada kesempatan perkenalan karyawan baru, tetapi juga pada program-program pelatihan.
Agar dapat melaksanakan Kode Etik Perusahaan baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja, setiap Insan Perusahaan perlu mengetahui dan memahami Kode Etik tersebut, yang mana wajib disosialisasikan kepada setiap Insan Perusahaan. Kode etik merupakan hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seluruh Insan Perusahaan dalam berinteraksi dengan pihak-pihak lain, baik internal maupun eksternal, yang harus ditaati oleh Manajemen dan pemangku kepentingan. Kode etik BCA Finance mengatur interaksi dengan seluruh stakeholder Perusahaan, mencakup Kode Etik terhadap Rekan Kerja, Pelanggan / Dealer dan Showroom, Supplier, Pemegang Saham dan Komunitas.
Kode Etik Perusahaan juga merupakan penjabaran dari Budaya Perusahaan yang telah dirumuskan berdasarkan nilai-nilai positif yang tumbuh dan berkembang di dalam diri segenap Insan Perusahaan, untuk mencapai tujuan bersama dan juga sebagai acuan bagi pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan dan bertindak.
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014167
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Kerangka Nilai dan Standard Etika
Kode Etik Perusahaan memberikan kerangka nilai-nilai dan standar etika. Kepatuhan terhadap nilai dan standar etika tersebut merupakan tanggung jawab pribadi Insan Perusahaan. Prinsip-prinsip berikut harus diterapkan oleh Insan Perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari:1. Semua keputusan dan tindakan harus mematuhi hukum,
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kebijakan Perusahaan.
2. Setiap Insan Perusahaan adalah manusia yang jujur, terpercaya, di dalam segala tindakan dan hubungan untuk dan atas nama Perusahaan.
3. Martabat manusia senantiasa dihargai dalam berbagai hubungan antara Insan Perusahaan dengan pihak lain.
4. Komunikasi yang jujur dan akurat merupakan ciri Insan Perusahaan. Kerahasiaan diterapkan pada hal dan proporsi yang sepatutnya.
5. Kode Etik diakui, dihargai, dan diterapkan oleh segenap Insan Perusahaan.
6. Penyimpangan terhadap Kode Etik Perusahaan dapat dikenakan tindakan indisipliner, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), serta tindakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
KODE ETIK TERHADAP KOMUNITASNama dan reputasi Perusahaan adalah aset Perusahaan, dan hanya dapat digunakan dalam mengembangkan bisnis Perusahaan. Nama Perusahaan harus dijaga dan dilindungi oleh setiap Insan Perusahaan dari penggunaan untuk kepentingan pihak lain, atau dihubungkan dengan tindakan ilegal.Etika Perusahaan terhadap Komunitas mencakup:
1. Secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial di dalam memelihara lingkungan yang bersih dan sehat di sekitar Perusahaan.
2. Membangun dan membina hubungan yang harmonis serta berupaya memberikan manfaat melalui program pemberdayaan masyarakat di sekitar Perusahaan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perusahaan.
3. Tidak diperkenankan untuk membicarakan permasalah internal Perusahaan kepada masyarakat luas.
4. Ikut serta dalam upaya-upaya untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya.
KODE ETIK TERHADAP PEMANGKU KEPENTINGANPerusahaan senantiasa mengusahakan tindakan positif untuk memastikan kesempatan yang sama bagi Insan Perusahaan dan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk diskriminasi. Perusahaan memiliki komitmen terhadap integritas pribadi dan penghargaan atas setiap pribadi. Yang dimaksud dengan Insan Perusahaan disini adalah anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Jajaran Manajemen dan seluruh karyawan Perusahaan yang meliputi status karyawan tetap, percobaan maupun kontrak. Dalam kode etik terhadap Insan Perusahaan sesuai dengan NILAI FOCUS, yaitu:1. First- Class Teamwork2. Orientation to Quality3. Customer Focus4. Uncompromised Integrity5. Striving for Excellence
Values Framework and Ethical Standards
The Company’s Code of Conduct provides framework of values and standards for ethical implementation. Compliance to the values and ethical standards becomes a personal responsibility to all employees. Below are the principles that guide all employees while performing daily tasks:1. All decisions and actions must comply with the applicable laws and
regulations, as well as the Company’s policies.
2. All employees are honest and trustworthy in every action and relationship for, and on behalf of, the Company.
3. Human’s dignity needs to be preserved in various relationships between employees and other parties.
4. Performing honest and accurate communication is one established character of employees. Confidentiality is duly applied.
5. Code of Conduct is recognized, appreciated, and implemented by all employees.
6. Violations of the Company’s Code of Conduct may be subject to disciplinary action, Termination of Employment and legal actions according to applicable regulations.
CODE OF CONDUCT ON COMMUNITY The Company’s name and reputation are its assets, and can only be used for developments of the Company’s business. The Company’s name must be protected and kept by every employee from any use by other parties, or for any connection to any illegal actions.
The Company’s Code of Conduct on interaction with the Community covers the following aspects:1. Active participation in any social activities that aim to keep clean
and healthy environment around the Company’s operations.
2. Establishing and maintaining harmonious relationship as well as trying to provide benefits for surrounding communities through empowerment programs, by also considering the Company’s financial condition.
3. Not allow to discuss the Company’s internal issues to public.
4. Participating in efforts to support the improvement of public welfare of Indonesia.
CODE OF CONDUCT ON STAKEHOLDERS The Company always strives to bring positive actions by providing opportunities for all employees as well as creating work environment that is free from discrimination. The Company has made a commitment to uphold personal integrity and appreciate every individual. The Company’s employees include the Board of Commissioners, the Board of Directors, Management Team and all Company’s employees with permanent, probation or on contract status of employment. Code of conduct on employees is aligned with the FOCUS VALUE, which covers:
1. First-Class Teamwork2. Orientation to Quality3. Customer Focus4. Uncompromised Integrity5. Striving for Excellence
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version168
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Kesempatan Yang SamaPerusahaan merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan Insan Perusahaan yang terbaik. Perusahaan meyakini pentingnya keragaman di antara Insan Perusahaan dalam mencapai keberhasilan organisasi yang besar. Perusahaan menghargai keanekaragaman wacana, latar belakang, dan pengalaman yang dibutuhkan Perusahaan di era globalisasi. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada para Insan Perusahaan dalam kegiatan rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, tanpa memandang suku, agama, aliran, jenis kelamin, ras atau negara asal.
Tanggung Jawab Perusahaan mengharapkan seluruh Insan Perusahaan bertindak sesuai dengan standar perilaku, integritas dan profesionalisme tinggi dalam segala aspek pekerjaannya dan menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, ketentuan internal dan kebijakan Perusahaan, termasuk Kode Etik Perusahaan. Perusahaan juga menginginkan setiap Insan Perusahaan menjunjung tinggi etika dalam bekerja dan bertindak. Kode Etik Perusahaan bukanlah suatu bentuk kontrak kerja dan bukan pula jaminan untuk kelangsungan kerja.Etika kepada rekan kerja turut mencakup:1. Mampu menghargai dan mendukung rekan kerja yang lain
tanpa membedakan usia, suku, agama dan jenis kelamin.2. Tidak saling menjatuhkan, iri, egois, serta tidak mendukung
perbuatan rekan yang dapat merugikan Perusahaan. 3. Mampu untuk menghindari perselisihan kepentingan antara
urusan pribadi dan pekerjaan. 4. Mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum
menyalahkan rekan / bagian lain. 5. Mampu menjaga segala informasi yang berkenaan dengan
rahasia Perusahaan.6. Mampu untuk menjaga kesopanan dengan berpakaian yang
pantas dan wajar di tempat kerja.
Kompensasi dan KarirPerusahaan menghargai setiap individu berdasarkan integritas, kualitas kinerja, pencapaian sasaran bisnis, dan kerja sama. Perusahaan mendorong para Insan Perusahaan mengejar prestasi dengan motivasi tinggi. Perusahaan menyediakan sarana pelatihan dan pengembangan yang berkesinambungan, sehingga setiap Insan Perusahaan memiliki kesempatan penuh guna mencapai efektivitas dalam tugas dan karirnya. Perusahaan juga menyediakan sistem pengembangan karir yang adil, melalui proses evaluasi yang obyektif atas kompetensi dan kepribadian setiap Insan Perusahaan yang berpotensi untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.
KesejahteraanUntuk meningkatkan motivasi dan rasa aman dalam bekerja, Perusahaan memberikan:1. Fasilitas kesehatan, pinjaman, dan jaminan keselamatan kerja
bagi Insan Perusahaan.2. Tempat kerja yang sehat, nyaman, dan aman.3. Berbagai tunjangan, sesuai dengan ketentuan Pemerintah dan
kebijakan Perusahaan.4. Program Dana Pensiun.
Equal OpportunitiesThe Company recruits, develops and retains its best employees. The Company believes in the diversity of employees in order to achieve greater organizational success. The Company appreciates diversity of discourse, background and experiences of each Stakeholder that are needed to navigate the Company in the globalization era. The Company provides equal opportunity to the employees related to recruitment, training and development of its employees, regardless of race, religion, belief, gender, or country.
ResponsibilityThe Company expects all employees to act according to the standards of conduct with integrity and high professionalism in all work aspects, as well as to maintain compliance with the applicable laws and regulation, internal regulation and Company’s policy, including the Code of Conduct. The Company would also like every employee to uphold high ethical standards in working and taking action. The Company’s Code of Conduct does not serve as a work contract or a guarantee for continuity of work.
Ethic on co-workers include:1. Being able to appreciate and support other co-workers regardless
of age, race, religion and gender.2. Avoiding fighting, feeling of jealousy, and actions that potentially
cause losses to the Company.3. Being able to avoid conflicts of interest between personal and
professional affairs.4. Being able to introspect before blaming colleagues or other counter
parties.5. Being able to keep all confidential information.
6. Being able to maintain modesty by dressing properly in the workplace.
Compensation and CareerThe Company appreciates each individual according to their integrity, performance quality, business target achievement and cooperation. The Company encourages the employees to pursue high achievements with high motivation. The Company provides training infrastructure and continuous development programs, in order that all employees are given full opportunities in achieving effectiveness in duties and career. The Company also creates a fair career development system, based on objective evaluation on competencies and personalities of each employee who has the potential to assume bigger duties and responsibilities.
WelfareIn order to increase motivation and improve safety during work, the Company provides:1. Health care, loan and occupational safety guarantee for the
employees. 2. Healthy, comfortable and safe working environment. 3. Various allowances according to the Government regulation and
the Company’s policy. 4. Pension Fund Program.
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014169
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Komunikasi Setiap Insan Perusahaan berhubungan satu sama lain secara terbuka, tulus dan jujur. Perusahaan mengutamakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan dalam bekerja.
Tugas dan WewenangSetiap Insan Perusahaan membuat keputusan dan menjalankan tugasnya sesuai dengan wewenang jabatan yang telah ditetapkan. Wewenang tersebut dibuat secara jelas oleh Perusahaan.
Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan KerjaPerusahaan mengutamakan keamanan, keselamatan, dan kesehatan lingkungan kerja. Dengan lingkungan kantor yang aman dan sehat, setiap karyawan dapat berkarya dengan maksimal serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pelanggan.
Penyalahgunaan JabatanInsan Perusahaan tidak boleh menggunakan informasi dan wewenang yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau keluarga atau orang lain.
Hubungan Antar Insan PerusahaanPerusahaan melarang pelecehan dan intimidasi di lingkungan kerja. Perusahaan dan setiap Insan Perusahaan senantiasa melakukan tindakan positif untuk memastikan lingkungan kerja yang bebas pelecehan dan intimidasi serta pelanggaran norma-norma kesusilaan. Jika Insan Perusahaan merasa mendapatkan perlakuan yang melecehkan, dan/atau intimidasi atau melihat perilaku yang melanggar norma kesusilaan dapat melaporkan ke atasan langsung atau unit kerja Sumber Daya Manusia di Kantor Pusat.
Pengamanan Aset dan Manajemen RisikoPerusahaan senantiasa mengelola risiko dengan baik dan melakukan pengendalian internal yang andal di setiap proses bisnis dan harus didukung oleh setiap Insan Perusahaan.
Perusahaan mengambil dan melaksanakan keputusan bisnis secara jelas dan berhati-hati dengan birokrasi seminimal mungkin dan dapat dilaksanakan dengan baik dan relatif mudah oleh setiap Insan Perusahaan.
KODE ETIK TERHADAP PELANGGAN / DEALER dan SHOWROOMEksistensi Perusahaan tidak lepas dari adanya kepercayaan masyarakat yang menjadi pelanggan / dealer / showroom yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam bisnis pembiayaan.
Mengenali Pelanggan / Dealer dan ShowroomInsan Perusahaan memberikan perhatian khusus dalam memilih pihak-pihak dalam hubungan bisnis, baik itu pelanggan, dealer dan showroom, pemasok, maupun rekanan. Pengenalan dan pemantauan dilakukan secara berkesinambungan terhadap pelanggan untuk mendeteksi transaksi yang tidak wajar selama periode hubungan bisnis.
Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan / Dealer dan ShowroomInsan Perusahaan membangun hubungan yang berkelanjutan dan kualitas produk serta layanan terbaik kepada setiap pelanggan
CommunicationEach employee builds mutual relationships that are open, sincere and honest with one another. The Company puts priorities on togetherness and a sense of family in the work environment.
Duties and AuthoritiesEach employee makes decisions and performs their duties according to the established positional authority. The authorities are defined clearly by the Company.
Security, Safety and Health at Work The Company puts priority over security, safety and health at work. With safe and healthy office environment, every employee can give their optimum performance as well as provide the best service to the customers.
Abuse of PowerEmployees cannot use the existing information and authority for the interests of personal or family or a group of people.
Relationships Between EmployeesThe Company prohibits any harassment and intimidation at the work place. The Company and each employee strive to constantly initiate positive actions to ensure a work environment that is free from harassment and intimidation as well as violation of obscenity laws. If any employee experiences any kind of harassment and/or intimidation or witness any behavior that violates the obscenity laws, they are encouraged to file a report to the immediate superior or to Human Resources Department at the Head Office.
Asset Security and Risk Management The Company continuously tries to manage its risks well and performs reliable internal control in every business process, which therefore needs a full support from all respecting employees.
The Company strives to make decision and executes the business decision clearly and prudently by minimizing bureaucracy, which can be properly and easily implemented by all employees.
CODE OF CONDUCT ON CUSTOMER/DEALER AND SHOWROOMThe Company’s existence is tied to the trust of the people who become customers / dealers / showrooms as one of the most essential factors in the financing business.
Identifying Customer/Dealer and ShowroomEmployees pay special attention in selecting various parties to build business relationship with, including the customer, dealer and showroom, supplier or business partner. Knowing the customer is followed up through a continuous monitoring of the customer to detect unusual transactions during business dealings.
Responsibility to Customer/Dealer and ShowroomEmployees build a continuous relationship and provide quality products and best services to all customer/dealer and showroom. The
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version170
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
/ dealer dan showroom. Dalam hubungan tersebut, Perusahaan mengakui dan menghargai pelanggan / dealer dan showroom sebagai mitra usaha. Insan Perusahaan memiliki komitmen terhadap kualitas, dan senantiasa berjuang untuk mencapai dan melampaui harapan dari para pelanggan / dealer dan showroom, dengan cara: 1. Menciptakan dan mempertahankan hubungan yang erat dan
positif dengan pelanggan.2. Mendengarkan dan menghargai masukan, saran dan umpan
balik dari pelanggan.3. Mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan.4. Memegang sikap bahwa customer adalah ”aliran darah” dalam
tubuh perusahaan yang akan menentukan hidup atau matinya perusahaan.
5. Melihat anggota tim atau departemen lain sebagai internal customer yang perlu dilayani.
6. Mampu menjaga kerahasiaan data-data yang berhubungan dengan pelanggan / dealer, dan dipergunakan hanya untuk kepentingan perusahaan.
7. Tidak menerima, menawarkan atau memberi hadiah yang berlebihan (excessive entertainment), yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan secara objektif atau hal sejenisnya yang dianggap tidak layak.
8. Melaporkan kepada atasan bila mendapatkan hadiah dari pelanggan / dealer dan mau untuk berbagi dengan rekan kerja yang lain.
9. Tidak menggunakan jaringan dealer /pelanggan BCA Finance untuk kegiatan bisnis yang berkompetisi langsung/tidak langsung dengan usaha BCA Finance, atau dapat menganggu konsentrasi/ kinerja karyawan yang bersangkutan.
KODE ETIK TERHADAP PEMEGANG SAHAMInteraksi dengan pemegang saham dilakukan dengan memberikan informasi yang baik dan akurat serta menerapkan perlakuan yang setara dalam penyediaan informasi. Etika BCA Finance terhadap Pemegang Saham menyatakan bahwa manajemen dan karyawan BCA Finance akan:• Melaksanakanprinsip-prinsipgood corporate governance, yaitu:
adil, transparan, akuntabilitas dan tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta nilai di mata stakeholder.
• Pengelolaan investasi dengan memperhatikan risiko dalambatas yang wajar, dan bila di atas batas kewenangan akan memberitahukan terlebih dahulu kepada pemegang saham.
• Menghindari benturan kepentingan baik secara langsungmaupun tidak langsung dengan usaha BCA Finance.
• Menjaga asetPerusahaandanmenggunakannyahanyauntukkepentingan Perusahaan.
• Menjalankan seluruh aktifitas dan kegiatan Perusahaanberdasarkan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
KODE ETIK TERHADAP PEMASOK DAN REKANANPerusahaan melakukan pembelian perlengkapan, material, produk dan jasa berdasarkan evaluasi atas kualitas, manfaat, dan harga yang ditawarkan pemasok/rekanan.
relationship will reflect the Company’s confirmation and appreciation to the customer/dealer and showroom as business partners. Therefore, employees have the commitment toward product and service quality and always strive to achieve or even go beyond the performance expectations of customer/dealer and showroom through: 1. Creating and maintaining close and positive relationship with
customers.2. Listening and respecting inputs, suggestions and feedbacks from
customers.3. Taking all necessary actions to meet or exceed customer
expectations.4. Maintaining attitudes that the customer is the “blood flow”
within the company body who determine company’s existence or extinction.
5. Taking team members or the other departments as internal customers who need to be served.
6. Being able to keep confidentiality of data related to customers / dealer, and using them solely for the Company interests.
7. Not accepting nor offering or giving excessive entertainment/gifts which potentially affect the decision-making objectively or similar matters considered in appropriate.
8. Making reports to relating super ordinates when obtaining a gift from customer/ dealer and willing to share with colleagues.
9. Not using BCA Finance dealer / customer network for business activities directly/ indirectly in competition with BCA Finance business, or activities that potentially disrupt the concentration / performance of related employee.
CODE OF CONDUCT ON SHAREHOLDERS Interactions with the shareholders are performed by providing good and accurate information as well as by implementing equal treatment regarding supply of the information. BCA Finance code of conduct that applies to its Shareholders states that the management team and employees of BCA Finance will:• Implementtheprinciplesofgoodcorporategovernance,including
fairness, transparency, accountability and responsibility, to improve the Company’s performance and increase the stakeholder’s value.
• Perform investment management that considers risks withintolerable limit. For risks that are beyond such limit will be informed to the shareholders.
• Avoidanydirectorindirectconflictofintereststhatmightaffectthebusiness of BCA Finance.
• Maintain the Company’s assets and use them only for theCompany’s interests.
• PerformallCompany’sactivitiesaccordingtotheapplicable lawsand regulations.
CODE OF CONDUCT ON SUPPLIER AND PARTNERThe Company purchases equipment, material, product and service based on the evaluation results on the quality, benefit and price offered by the supplier/partner.
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014171
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Evaluasi Yang ObyektifKeputusan pembelian harus didasari oleh penilaian obyektif terhadap kualitas, keandalan, dan integritas pemasok/rekanan, dan nilai dari penawaran secara jangka pendek dan jangka panjang sesuai sasaran bisnis Perusahaan.
Penerapan Kode Etik Perusahaan terhadap PemasokPemasok dan rekanan harus menaati Kode Etik Perusahaan yang relevan dalam hubungan bisnisnya dengan Perusahaan, misalnya: dokumen dan data yang diberikan Perusahaan sebagai bagian dari kerja sama harus dijaga kerahasiaannya.
1. Tidak meminta atau menerima uang jada atau hadiah apapun dari supplier.
2. Mampu untuk menjalin hubungan yang komunikatif dengan supplier.
3. Mampu untuk memberikan perlakukan yang adil kepada seluruh supplier.
4. Mampu untuk dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat kepada supplier.
5. Melakukan tender secara terbuka, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan melibatkan calon supplier yang mempunyai reputasi yang baik.
6. Memandang supplier sebagai partner dan memenuhi komitmen sesuai kesepakatan kepada supplier.
7. Tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan ketika berhubungan bisnis dengan supplier yang merupakan anggota keluarga inti dari karyawan yang bersangkutan.
KEWAJIBAN MELAPOR ATAS PENYIMPANGAN KODE ETIK PERUSAHAAN
Kepatuhan Terhadap Hukum dan PeraturanInsan Perusahaan menaati hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan dapat dikenakan tindakan indisipliner, PHK, serta tindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Pelaporan Penyimpangan Kode EtikInsan Perusahaan yang memiliki informasi mengenai penyimpangan terhadap Kode Etik Perusahaan, dihimbau untuk segera melaporkannya kepada Divisi Audit Internal untuk ditindaklanjuti. Laporan yang dapat ditindaklanjuti adalah laporan yang memiliki bukti awal yang meyakinkan dan disertai dengan identitas pihak yang melaporkan.
Perlindungan Terhadap PelaporInsan Perusahaan yang melaporkan penyimpangan tersebut akan dijaga kerahasiaannya, sehingga tidak mengalami kerugian moral dan material akibat laporannya tersebut.
Objective EvaluationPurchasing decisions must be based on objective evaluation on the quality of products, reliability and integrity of the supplier/partner, as well as from the value of those offers on the short-term and long-term business targets of the Company.
Implementation of Company’s Code of Conduct on Supplier Suppliers and partners need to comply with the Company’s Code of Conduct relevant to their business relationship with the Company. For instance: documents and data provided by the Company as part of cooperation agreement should be kept confidential.
1. No soliciting or accepting illicit funds or any gift whatsoever from suppliers .
2. Being able to develop communicative relationships with suppliers.
3. Being able to give fair treatments to all suppliers.
4. Being able to provide quick, correct and accurate information to suppliers.
5. Conducting transparent tender in accountable manner by involving prospective suppliers with good reputations.
6. Treating suppliers as partners and fulfilling commitments as agreed with suppliers.
7. Not involved in the decision making process when dealing with suppliers who are core family members of the related employee.
OBLIGATIONS TO REPORT FOR ANY VIOLATIONS OF THE COMPANY’S CODE OF CONDUCT
Compliance to the Laws and Regulations Employees obey the applicable laws and regulations of the Republic of Indonesia. Violations of the laws and regulations may be subject to disciplinary actions, termination, as well as actions based on applicable laws.
Reports on Violation of Code of Conduct Each employee with information on the violations of the Company’s Code of Conduct appeal to be reported to the Internal Audit Division for actionable. Reports to be followed up are the ones that have convincing early evidences and clear identity of the whistleblower.
Protection for the WhistleblowerThe identity of employee who reports on the violations will be kept confidential, therefore not receiving moral and material losses as a result.
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version172
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Bab 8.3 | Whistle Blowing SystemChapter 8.3 | Whistle Blowing System
Whistle Blowing System adalah mekanisme yang digunakan untuk mencegah kecurangan atau pelanggaran dengan menampung segala jenis laporan internal Perusahaan yang disertai dengan bukti atau fakta yang akurat yang melibatkan partisipasi aktif dari karyawan di BCA Finance. Untuk mencegah terjadinya kecurangan atau pelanggaran, Perusahaan telah menerapkan Whistle Blowing System sejak tahun 2012. Penerapan Whistle Blowing System berada dibawah koordinasi Divisi Audit Internal.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dan manfaat penerapan Whistle Blowing System, adalah :
1. Menjadi media pelaporan atas segala tindakan kecurangan atau pelanggaran yang terjadi dalam Perusahaan;
2. Menerapkan sistem pencegahan diri terhadap potensi kecurangan yang berdampak negatif bagi Perusahaan;
3. Meningkatkan standar pelayanan dan etika bisnis yang benar;4. Menciptakan rasa memiliki atau loyalitas yang tinggi bagi para
karyawan terhadap Perusahaan;5. Mendidik segenap karyawan agar menjalankan bisnis
Perusahaan secara benar dan bersih;6. Menjadi media atau tools bagi internal auditor untuk mendeteksi
adanya kecurangan atau pelanggaran yang terjadi.
KRITERIA PELAPORAN
Kriteria pelaporan adalah sebagai berikut :1. Pelanggaran terhadap kebijakan dan prosedur yang berlaku;2. Perbuatan yang melanggar etika bisnis;3. Tindakan kriminalitas atau pelanggaran hukum.
Whistle Blowing System is a mechanism that used to prevent fraud or violations by accommodating any kind of internal company reports that are accompanied by evidences or accurate facts, which require active participation from all employees of BCA Finance. To prevent fraud or breach, the Company has been implementing a Whistle Blowing System since 2012. Implementation of the Whistle Blowing System is under the coordination of the Internal Audit Division.
PURPOSE AND BENEFIT
The purpose and benefit of the Whistle Blowing System implementation, are as follows:
1. As a reporting media for any act of fraud or violations that occur within the Company;
2. Implementing self prevention system against potential fraud which can negatively affect the Company;
3. Improving service standards and proper business ethics;4. To create a sense of belonging or high loyalty for the employees of
the company;5. To educate all employees to run the business enterprise properly
and clean;6. As the media or tool for internal auditors to detect fraud or
violations.
REPORTING CRITERIA
Reporting criteria are as follows:1. Violation of the applicable policies and procedures;2. Violations of business ethics;3. Crimes or violations of law.
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014173
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanaan Whistle Blowing System adalah sebagai berikut:1. Pelapor menyampaikan laporan atas dugaan pelanggaran
berserta bukti atau fakta yang akurat melalui media pelaporan yang telah ditentukan oleh Divisi Internal Audit;
2. Divisi Internal Audit akanmenerima danmelakukan verifikasiterhadap laporan berdasarkan kriteria pelaporan;
3. Divisi Internal Audit akan mengirimkan rekap pelaporan internal yang akan ditindaklanjuti ke Direksi setiap tanggal 10;
4. Hasil tindak lanjut akan dilaporkan ke Direksi dalam bentuk memo internal;
5. Untuk pelaporan yang ditindaklanjuti akan direkap setiap bulan dan disimpan oleh Divisi Internal Audit.
PERLINDUNGAN TERHADAP PELAPOR
Perlindungan terhadap Pelapor adalah sebagai berikut :
1. Identitas pelapor akan dirahasiakan;
2. Pelapor akan memberikan keterangan mengenai laporan tanpa intimidasi.
Pelapor yang terbukti terlibat dalam tindakan pelanggaran atau kecurangan akan diberikan sanksi khusus sesuai kebijaksanaan dari Direksi, sedangkan tersangka dan semua pihak yang terlibat dalam tindakan pelanggaran atau kecurangan akan diberikan sanksi berdasarkan ketentuan Perusahaan.
LAPORAN PELANGGARAN
Di tahun 2014, tidak ada laporan berkaitan dengan Whistle Blowing System.
IMPLEMENTATION PHASES
Phases in Whistle Blowing System are as follows:
1. Whistleblower submits a report of the alleged violations along with evidences of or accurate facts through a reporting media that has been determined by the Internal Audit Division;
2. Internal Audit Division will accept and verify the report based on the reporting criteria;
3. Internal Audit Division will send a recap of internal reporting to be followed up to the Board of Directors on day 10 each month;
4. Follow-up results will be reported to the Board of Directors in the form of an internal memo;
5. Followed-up reports will be recapitulated every month and archived by the Internal Audit Division.
PROTECTION FOR THE WHISTLEBLOWER
Protection for the Whistleblower is regulated through the followings:
1. Identity of the Whistleblower will be kept in a strictly confidential note.
2. Whistleblower will provide a description of the report without receiving intimidation.
If the whistleblower is proven to be involved in the violations or fraud, then he/she will be given special sanction according to the direction given by the Board of Directors, while the Suspects and all parties involved in the act of violation or fraud will be given sanctions under the provisions of the Company.
REPORT OF VIOLATION
In 2014, there was no report related to Whistle Blowing System.
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan Anggaran Dasar PerusahaanCompany organ with the authorities which are not given to the Board of Directors or
the Board of Commissioners, with limitations specified on the Laws No. 40 year 2007 on Limited Liability Company and Company’s Articles of Association
Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan serta
memberi nasehat kepada DireksiCompany organ that functions to perform general and/or specific oversight
according to the Company’s Articles of Association and to give counsel to the Board of Directors.
Organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan
maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Company organ that has the authority to and full responsibility for the Company’s management for the Company’s interests, according to the purposes
and objectives of the Company, and to represent the Company in and outside of the court, according to the provision in the Articles of Association
174
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Bab 8.4| Struktur Tata Kelola PerusahaanChapter 8.4 | Good Corporate Governance Structure
Perusahaan menyadari bahwa pelaksanaan GCG yang efektif harus didukung oleh struktur dan sistem yang akuntabel sehingga dapat menciptakan institusi yang unggul dan dapat melindungi kepentingan seluruh pemegang saham maupun pemangku kepentingan lainnya.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), organ Perusahaan terdiri dari:1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), 2. Dewan Komisaris, dan 3. Direksi. Masing-masing organ memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
In order to establish an excellent institution and to protect the interests of shareholders and stakeholders,the Company realizes that an effective GCG implementation needs to be supported by accountable structure and system.
According to the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company (“UUPT”), Company organs are including:1. General Meeting of Shareholders (GMS), 2. The Board of Commissioners, and 3. The Board of Directors. Each organ has its own authorities and responsibilities that are assigned according to each function specified in the Company’s Articles of Association or the applicable laws and regulations in Indonesia.
Rapat Umum Pemegang Saham
/ General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris
/ The Board of Commissioners
Dewan Direksi
/ The Board of DIrectors
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Sub Bab 8.4.1 | Rapat Umum Pemegang SahamSection 8.4.1 | General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perusahaan
yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
Undang-Undang Perusahaan Terbatas (UUPT) dan/atau Anggaran
Dasar Perusahaan. RUPS merupakan sarana bagi pemegang saham
untuk mengetahui dan mengevaluasi kegiatan dan pengelolaan
Perusahaan.
Kewenangan RUPS
RUPS sebagai organ Perusahaan, memiliki wewenang antara lain:
General Meeting of Shareholders (GMS) is a Company organ that has
theauthorities that are not given to the Board of Directors or the Board of
Commissioners, according to the limitations set in the Laws concerning
Limited Liability Company (“UUPT”) and/or the Company’s Articles of
Association. GMS becomes a forum for the shareholders to be informed
and evaluate the Company’s business activities and management.
Authority of GMS
As one of the Company organs, authorities of GMS are including:
175
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan forum yang
diselenggarakan oleh Perusahaan sehingga pemegang saham
memiliki kesempatan untuk mengetahui dan mengevaluasi
kegiatan dan pengelolaan Perusahaan.
Dewan Komisaris, bertugas melakukan pengawasan atas
kebijaksanan Direksi dalam menjalankan Perusahaan serta
memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris juga
melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan-
keputusan yang diambil dalam RUPS maupun tugas-tugas yang
ditentukan di dalam Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan-
peraturan terkait lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan
Komisaris Perusahaan dibantu oleh Komite Audit.
Direksi, bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan
untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan. Tugas pokok Direksi
adalah memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan; menguasai, memelihara, dan mengurus
kekayaan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan; menciptakan
struktur pengendalian internal, menjamin terselenggaranya Fungsi
Audit Internal Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan
menindaklanjuti temuan audit baik dari auditor internal, auditor
eksternal, Otoritas Jasa Keuangan maupun otoritas terkait lainnya.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Komite-Komite
Eksekutif dan Jajaran Manajemen yang memimpin Unit-unit Kerja
Bisnis, Unit-unit Kerja Pendukung maupun Unit-unit Kerja yang
menjalankan Fungsi Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko.
General Meeting of Shareholders (GMS), is a forum held by the
Company to allow the shareholders have the chance to understand and
evaluate the Company’s business activities and management.
The Board of Commissioners, function to supervise the Board of
Directors’ policies related to the Company’s management as well as to
provide advise to the Board of Directors. The Board of Commissioners
also performs other duties based on the results of GMS or other duties
specified in the Company’s Articles of Association as well as related
regulations. In performing their duties, the Board of Commissioners is
assisted by the Audit Committee.
The Board of Directors, is fully responsible for the Company’s
management for interests and goals of the Company. Main duties of
the Board of Directors are including to lead and manage the Company
according to the purposes and objectives of the Company; to control,
maintain and manage the Company’s assets for the Company’s
interests; as well as to create a structure for internal control and
ensure the implementation of Internal Audit within all management
level and follow up on the audit findings, whether it is from internal
auditor, external auditor, Financial Services Authority or other related
authorities. In performing their duties, the Board of Directors is assisted
by the Executive Committees and the Management Team, that leads
various Business Units, Supporting Units or other Units that perform
Internal Control and Risk Management functions.
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
1. To approve the Annual Report, including the Financial Report and
Supervisory Report from the Company’s Board of Commissioners,
and to provide full release and discharge to all members of the
Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company
after finished their management and supervisory duties;
2. To confirm on the use of the Company’s net profit;
3. To make decisions related to the Company’s organizational
activities, for example on amendments to the Articles of Association
as well as any merger, consolidation, acquisition, separation,
dissolution and liquidation of the Company;
4. To appoint and/or change the structure of the Board of Directors
and the Board of Commissioners;
5. To decide on the remuneration, allowances and honorarium of the
Company’s Board of Directors and Board of Commisioners;
1. Menyetujui Laporan Tahunan termasuk mengesahkan Laporan
Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
Perusahaan dan memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perusahaan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang
telah dilakukannya;
2. Menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan;
3. Mengambil keputusan-keputusan menyangkut organisasi
Perusahaan, misalnya perubahan anggaran dasar,
penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan,
pembubaran dan likuidasi Perusahaan;
4. Melakukan pengangkatan dan/atau perubahan susunan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
5. Memutuskan penetapan gaji, tunjangan serta honorarium
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan;
6. Memberi persetujuan terhadap transaksi yang mengandung
benturan kepentingan;
7. Melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
Akuntan Publik terdaftar; dan
8. Memutuskan tindakan-tindakan yang berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku
harus diputuskan oleh RUPS.
Penyelenggaraan RUPS
Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan
Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi wajib menyelenggarakan
RUPS Tahunan dan berwenang menyelenggarakan RUPS
Lainnya/Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan secara rutin
setiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku
Perusahaan berakhir. Sedangkan RUPS Lainnya/Luar Biasa dapat
diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan
Perusahaan.
Pelaksanaan Hasil RUPS
Sebagaimana telah kami laporkan dalam Laporan Tahunan 2013,
bahwa BCA Finance telah melaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan
di tahun 2013. Proses pelaksanaan RUPS Tahunan yang dilaksanakan
pada tanggal 15 Mei 2013 telah kami sampaikan secara rinci dalam
Laporan Tahunan 2013. Berikut kami menyampaikan pelaksanaan
atas hasil RUPS Tahunan tersebut:
6. To give approval on any transactions with potential conflict of
interests;
7. To appoint Registered Public Accounting Firm and Public
Accountant; and
8. To make decisions that are according to the Company’s Articles of
Association as well as applicable laws and regulations, per GMS
approval.
Convening of GMS
By considering the laws and regulations as well as the Company’s
Articles of Association, the Board of Directors must convene an
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and is allowed to
convene other GMS or Extraordinary GMS. AGMS is convened regularly
every year, at maximum 6 (six) months after the Company year end.
Other GMS or Extraordinary GMS are held anytime according to the
Company’s needs.
Implementation of GMS’ Result
As we have reported in 2013 Annual Report, that in 2013 BCA Finance
has held 1 (one) Annual GMS. The implementation process of Annual
GMS was held on May 15th, 2013 has been reported specifically in 2013
Annual Report. These are the following implementation base on the
Annual GMS:
176
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014177
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Keputusan RUPS/ GMS DecisionPelaksanaan/ Realization
Keterangan/ Description
RUPS TAHUNAN pada 15 Mei 2013 / Annual General Meeting of Shareholder on May 15th, 2013Menetapan penggunaan laba bersih yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
To determine the use of the Company’s net profit for the year ended December 31st, 2012
Terealisasi/Realized
Perusahaan telah menetapkan penggunaan Laba Bersih Tahun 2012, yaitu:• Cadangan laba neto sebagai dana cadangan wajib
sebesar Rp.10.000 juta.• Pembayaran dividen interm disepanjang tahun 2012
sebesar Rp.583.601 juta.• Pembayaran dividen tunai di tahun 2013 atas laba bersih
tahun 2012 yaitu sebesar Rp.145.141 juta.
The Company determined the use of Net Income for 2012, included:• NetprofitreserveasmandatoryreservefundofIDR10.000
million.• Paymentofinterimdividendduring2012amountedtoIDR
583.601 million.• Paymentofcashdividendin2013onnetincomeof2012in
the amount of IDR 145.141 million.
Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar (termasuk Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut) yang akan memeriksa / mengaudit buku dan catatan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 serta menetapkan besarnya honorarium dan syarat lainnya tentang penunjukkan Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut (termasuk Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut) dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Terealisasi/Realized
Perusahaan berdasarkan Berita Acara Rapat Dewan Komisaris tanggal 25 September 2013 telah menunjuk Akuntan Publik Terdaftar yang berwenang untuk memeriksa buku dan catatan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 yaitu KAP Terdaftar Siddharta & Widjaja yang sekarang bernama KPMG Siddharta Widjaja & Rekan
By virtue of the Minutes of Board of Commissioners’ Meeting dated September 25th, 2013, the Company designated a an authorized Registered Public Accountant to audit the books and records of the Company for the year ended December 31st, 2013, i.e. KAP Registered Siddharta & Widjaja, which is now being called KPMG Siddharta Widjaja & Partners
To give full power and authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint a Registered Public Accounting Firm (including Registered Public Accountant from that Registered Public Accounting Firm) which will audit the Company’s reports and records for the year ended December 31st, 2013 as well as to decide on the amount of honorarium and other requirements related to the appointment of the Registered Public Accounting Firm (including the Registered Public Accountant from that Public Accounting Firm) in compliance with the applicable laws and regulations
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Keputusan RUPS/ GMS Decision Pelaksanaan/ Realization Keterangan/ Description
178
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
RUPS TAHUNAN pada 15 Mei 2013 / Annual General Meeting of Shareholder on May 15th, 2013
Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Direksi Perusahaan untuk mengajukan permohonan kredit / meminjam uang atas nama Perusahaan kepada pihak lain (antara lain kepada Bank, Penerbitan Obligasi mapun Medium Term Notes) untuk periode sejak ditetapkan dalam RUPS Tahunan ini sampai dengan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2014 dengan ketentuan untuk setiap permohonan kredit / meminjam uang tersebut Direksi Perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perusahaan
To give power and authority to the Company’s Board of Directors to apply for credit/loan on behalf of the Company to another party (including to the bank, through bond issuance or through Medium Term Notes) for the specified period starting from the approval in this AGMS until 2014 AGMS with the provision that any application for credit/loan the Company’s Board of Directors will receive prior approval from the Company’s Board of Commissioners
Terealisasi/Realized
Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Surat Persetujuan Komisaris tanggal 10 Januari 2014 menyetujui Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Perseroan Tahap 3 Tahun 2014 dalam jumlah maksimum sebesar Rp.500.000 juta.
The company with the approval of the Board of Commissioners via Board Letter of Approval dated January 10th, 2014 approved the Issuance of the first Continuous Bond of the Company Phase 3 In 2014 in the maximum amount of IDR 500.000 million.
Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris Pereseroan jika kondisi keuangan Perusahaan memungkinan untuk membagikan dividen interim pada tahun 2013
To give power to the Company’s Board of Directors per approval of the Company’s Board of Commissioners, according to the Company’s financial condition, to distribute 2013 interim dividend
Terealisasi/Realized
Dengan menimbang kondisi keuangan Perusahaan yang baik Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen interm sepanjang tahun 2013 sebesar Rp 930.000 juta yang mana telah disetujui Dewan Komisaris yang dituangkan dalam Surat Persetujuan Dewan Komisarsis.Considering the sound financial condition of the Company, it has made interim dividend payment during 2013 amounting to IDR 930.000 million which has been approved by the Board of Commisioners and stated in Statement of the Board of Commissioners approval.
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Sepanjang tahun 2014, BCA Finance telah melaksanakan RUPS
sebagai berikut :
Throughout 2014, BCA Finance convened General Meeting of
Shareholders with details as follows:
RUPS / GMS TANGGAL / Date AGENDA PEMBAHASAN / Agenda
RUPS LUAR BIASA / Extraordinary General Meeting of Shareholders
16 September 2014/ September 16th 2014
Memberikan persetujuan kepada Direksi Perusahaan untuk memberikan Pinjaman Subordinasi maksimal sebesar Rp.35.000.000.000,- (tiga puluh lima miliar rupiah) kepada BCA Insurance dengan syarat dan ketentuan yang dianggap baik oleh Direksi Perusahaan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku sehingga dapat diperhitungkan dalam perhitungan tingkat solvabilitas BCA Insurance.Granting approval to the Company’s Board of Directors to provide Subordinated Loans with a maximum amount to IDR 35.000.000.000 (thirty-five billion rupiah) to BCA Insurance with terms and conditions considered good by the Company’s Board of Directors and in accordance with the provisions of applicable laws and regulations that could be taken into account in the calculation of BCA Insurance solvency level.
RUPS TAHUNAN / Annual General Meeting of Shareholder
20 Maret 2014 / March 20th, 2014
1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris termasuk Laporan Keuangan Perusahaan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja.
To approve and ratify the Annual Report previously reviewed by the Board of Commissioners, including the Company’s Financial Statements, i.e. balance sheet and income statement for the year ended December 31st, 2013, audited by the Public Accounting Firm of Siddharta & Widjaja.
2. Menetapan penggunaan laba bersih yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
To determine the use of the Company’s net profit for the year ended December 31st, 2013.
3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada PT Bank Central Asia, Tbk. selaku pemegang saham mayoritas Perusahaan pada saat ini untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya yang akan dibayar oleh Perusahaan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013.
To give power and authority to PT Bank Central Asia, Tbk as the majority shareholder to decide on the remuneration and other allowances, that will be paid by the Company, to the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the year ended December 31st, 2013.
4. Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar (termasuk Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut) yang akan memeriksa / mengaudit buku dan catatan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014 serta menetapkan besarnya honorarium dan syarat lainnya tentang penunjukkan Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut (termasuk Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut) dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
To give full power and authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint a Registered Public Accounting Firm (including Registered Public Accountant from that Registered Public Accounting Firm) which will audit the Company’s reports and records for the year ended December 31st, 2014 as well as to decide on the amount of honorarium and other requirements related to the appointment of the Registered Public Accounting Firm (including the Registered Public Accountant from that Public Accounting Firm) in compliance with the applicable laws and regulations.
179
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version180
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
RUPS / GMS TANGGAL / Date AGENDA PEMBAHASAN / Agenda
5. Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Direksi Perusahaan untuk mengajukan permohonan kredit / meminjam uang atas nama Perusahaan kepada pihak lain (antara lain kepada Bank, Penerbitan Obligasi mapun Medium Term Notes) maksimum sejumlah Rp.10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) dan/ atau menjaminkan tagihan-tagihan / piutang milik Perseroan untuk periode sejak ditetapkan dalam RUPS Tahunan ini sampai dengan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2015 dengan ketentuan untuk setiap permohonan kredit / meminjam uang tersebut Direksi Perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perusahaan
Granting full power and authority to the Company’s Board of Directors to apply for a loan/borrowed money on the Company behalf to others (among other to the Bank, Bonds Issuance and Medium Term Notes) at a maximum amount to IDR 10.000.000.000 (ten billion rupiah) and/or pledged billings/account receivables of the Company for the period since the RUPS was stipulated until an Annual RUPS 2015 was convened provided that for each loan application/borrowed the monies by the Company’s Board of Directors might be prior approved by the Company’s Board of Commissioners.
6. Persetujuan atas budget logistik tahunan Perusahaan sampai dengan nilai sebesar Rp.1.200.000.000.000,- (satu triliun dua ratus miliar rupiah) untuk periode sejak ditetapkan dalam RUPS Tahunan ini sampai dengan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2015
Approval of the Company’s annual logistic budget up to a value of IDR 1.200.000.000.000 (one trillion two hundred billion rupiah) for the period since this Annual RUPS stipulated until the Annual RUPS convened in 2015.
7. Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Direksi Perusahaan untuk menjamin kepada pihak lain (antara lain Bank) berupa tagihan – tagihan atau piutang milik Perusahaan yang telah dan / atau akan ada dikemudian hari sehubungan dengan permohonan kredit
To give power and authority to the Company’s Board of Directors to provide a collateral to other party (including the bank) in the form of the Company’s bills and receivables, related to the credit application
8. Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris jika kondisi keuangan Perusahaan memungkinan untuk membagikan dividen interim pada tahun 2014
To give power to the Company’s Board of Directors per approval of the Board of Commissioners, according to the Company’s financial condition, to distribute 2014 interim dividend
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014181
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Sub Bab 8.4.2 | Dewan KomisarisSection 8.4.2 | The Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar Perusahaan
atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perusahaan serta
memberikan nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan,
sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Dewan Komisaris
juga melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan-
keputusan yang diambil dalam RUPS maupun tugas-tugas yang
ditentukan di dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan serta peraturan-peraturan terkait lainnya.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris diungkapkan
dalam Surat Keputusan No. 050 / SK/ DIR/ 2012. Pedoman ini
The Board of Commissioners has the duty to perform general and/or
specific oversight, according to the Company’s Articles of Association,
on the Board of Directors’ policies in managing the Company, as well as
to provide counsel to the Board of Directors for the Company’s interests,
according to the purposes and objectives of the Company. The Board
of Commissioners also performs other duties according to the results of
GMS or specified in the Articles of Association, the Regulations of the
Financial Services Authority and related regulations.
The Board of Commissioners Charter is specified in the Decree No. 050
/ SK/ DIR/ 2012. The guideline has been published since May 2012 and
182
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
diterbitkan sejak bulan Mei tahun 2012, yang memuat tentang
komposisi anggota; rangkap jabatan; tugas, tanggung jawab dan
wewenang; hal-hal yang dilarang; etika kerja; waktu kerja; dan
Rapat Dewan Komisaris.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh
Komite Audit.
Susunan dan Komposisi Dewan Komisaris
1. Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 2 (dua) orang.
2. Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris.
3. Minimal 1 (satu) anggota Dewan Komisaris wajib berdomisili di
Indonesia.
4. Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen
dengan jumlah anggota Komisaris Independen paling kurang 1
(satu) orang dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
5. Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan
Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan
berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
6. Setiap usulan pengangkatan dan/atau penggantian anggota
Dewan Komisaris diputuskan dalam RUPS.
7. Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan telah
lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
Test).
provides directions on the composition of members; multiple roles;
duties, responsibilities and authorities; prohibitions; work ethics; work
schedule; and meetings of the Board of Commissioners.
In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the
Audit Committee.
Structure and Composition of the Board of Commissioners
1. The Board of Commissioners must consist minimum 2 (two)
members.
2. The Board of Commissioners is led by a President Commissioner.
3. At least 1 (one) member of the Board of Commissioners must reside
in Indonesia.
4. The Board of Commissioners consists of Commissioner and
Independent Commissioner, with minimum one Independent
Commissioner out of all members of the Board of Commissioners.
5. The Board of Commissioners is a council, therefore each member
of the Board of Commissioners is not to act on his/her own, but
according to the Board’s decisions.
6. Any proposed appointment and/or replacement of the members of
the Board of Commissioners is decided at GMS.
7. The members of the Board of Commissioners must pass the Fit and
Proper Test.
Susunan Dewan Komisaris BCA Finance per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :The Composition of the Board of Commissioners of BCA Finance as of December 31th 2014 is as follows:
Catatan / Note: *) Merangkap Ketua Komite Audit / Also the Chairman of Audit Committee
183
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris BCA Finance Per 31 Desember 2014 / The Composition of the Board of Commissioners of BCA Finance as of December 31st, 2014
Nama / Name Jabatan / Position
Ricki Immanuel Presiden Komisaris
Sim Idrus Munandar Komisaris Independen
Adhi Gunawan Budirahardjo* Komisaris Independen
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Guna menjaga independensi Dewan Komisaris dan menghindari
adanya benturan kepentingan, Perusahaan wajib memiliki Komisaris
Independen dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali
atau hubungan dengan Perusahaan, yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen. Keberadaan
Komisaris Independen dimaksudkan untuk mendorong terciptanya
iklim dan lingkungan kerja yang lebih obyektif dan menempatkan
kewajaran dan kesetaraan di antara berbagai kepentingan
termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan pemangku
kepentingan lainnya.
Masa Jabatan Dewan Komisaris
Masa jabatan keanggotaan Dewan Komisaris diatur sebagai berikut:
• ParaanggotaDewanKomisarisdiangkatolehRUPSuntukjangka
waktuyangdimulaisejaktanggalyangditetapkandalamRUPS
yang mengangkat anggota Dewan Komisaris tersebut (dengan
ketentuan apabila pada saat diangkat oleh RUPS, anggota
Dewan Komisaris tersebut belum lulus Fit and Proper Test, maka
masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut efektif sejak
anggota Dewan Komisaris tersebut lulus Fit and Proper Test)
sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-3 (ketiga)
yangdiselenggarakansetelahRUPSyangmengangkatanggota
Dewan Komisaris yang bersangkutan.
• RUPSberhakmemberhentikananggotaDewanKomisarispada
setiap waktu sebelum masa jabatannya berakhir.
• SeoranganggotaDewanKomisarisberhakmengundurkandiri
dari jabatannya dengan memenuhi ketentuan dalam Anggaran
Dasar Perusahaan.
• JabatananggotaDewanKomisarisdengansendirinyaberakhir,
jika yang bersangkutan:
a. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perusahaan;
b. Meninggal dunia;
c.DiberhentikanberdasarkankeputusanRUPS;
d. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan
berdasarkan suatu keputusan Pengadilan;
e.Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan
yang berlaku.
Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian,
pengubahan atau pengunduran diri anggota Dewan Komisaris
Perusahaan mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan.
Rangkap Jabatan
1. Anggota Dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan
In order to maintain the independence of the Board of Commissioners
as well as to avoid any conflict of interests, the Company must have
Independent Commissioners according to provisions specified in the
applicable regulations.
An Independent Commissioner is a member of the Board of
Commissioners with no financial, management, shareholding and/or
family relations with other members of the Board of Commissioners
and/or the Board of Directors, as well as with the majority or
controlling shareholders, which can influence his/her capability to
act independently. The presence of Independent Commissioner is to
encourage the establishment of working situation and environment
which are more objective as well as allow for application of fairness
and equality principles in responding to various interests, including the
interests of minority shareholders and other stakeholders.
Term of Office of the Board of Commissioners
The description of the Board of Commissioners’ term of office is as
follows:
• Any member of the Board of Commissioners is appointed by the
GMS and work for a specified period starting from the stated date
of GMS that appoints that member of the Board of Commissioners
(provided that if at the time of appointment during GMS, the
member of the Board of Commissioners has not yet passed the
fit and proper test, then the term of office of that member will be
effective as of the time he/she passes the fit and proper test) until
the closing of the 3rd AGM held after the first GMS that appointed the
member.
• GMS has the authority to terminate any member of the Board of
Directors at any time before the end of his/her term of office.
• Any Member of the Board of Commissioners has the right to resign
from his/her position according to the regulation specified in the
Company’s Articles of Association.
• ThetermofofficeofamemberoftheBoardofCommissionerswill
end because of:
a. Personal resignation according to the regulations in the
Company’s Articles of Association;
b. Die
c. Terminated per GMS decision;
d. Declared bankrupt or put under guardianship according to court
order;
e. No longer meets the requirements of the applicable regulations.
Procedures for appointment, replacement, termination, change or
resignation of the members of the Company’s Board of Commissioners
is refer to the Company’s Articles of Association.
Multiple Roles
1. The members of the Board of Commissioners can only have multiple
184
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
palingbanyakdi3(tiga)perusahaan.
2. Perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang
bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab sebagai Dewan Komisaris.
3. Tidaktermasukrangkap jabatansebagaimanadimaksudpada
paragraf di atas apabila menjabat pada perusahaan yang
terafiliasi dengan BCA dan BCA Finance.
Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Dewan
Komisaris
Berikut adalah kewajiban, tugas, tanggung jawab, dan wewenang
Dewan Komisaris:
1. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas, tanggung jawab,
dan wewenangnya secara independen sehingga keputusan
yang diambil obyektif dan bebas dari tekanan maupun
kepentingan pihak manapun;
2. Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan
serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada
Direksi;
3. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya untuk
kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya
pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan
usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi;
5. Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang 1 (satu)
komite yaitu Komite Audit;
6. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite-komite yang
telah dibentuk oleh Dewan Komisaris menjalankan tugasnya
secara efektif;
7. Anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun
sendiri-sendiri, setiap waktu pada jam kerja Perusahaan
berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain
yang digunakan atau dikuasai oleh Perusahaan dan berhak
memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,
memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain
serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah
dijalankan oleh Direksi;
8. Dewan Komisaris dapat meminta Direksi, setiap anggota Direksi,
dan atau Jajaran Manajemen untuk memberikan penjelasan
tentang segala hal mengenai Perusahaan sebagaimana
diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas
mereka;
9. Dewan Komisaris berhak mengusulkan penggantian dan/atau
pengangkatananggotaDireksikepadaRUPS;
10. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memutuskan untuk
roles in maximum3 (three) companies.
2. Multiple roles assignments must not cause the member ignoring
his/her duties and responsibilities as a member of the Board of
Commissioners.
3. The above-mentioned multiple roles requirement is not applicable
if the person assumes roles in the companies affiliated with BCA and
BCA Finance.
Liabilities, Duties, Responsibilities, and Authorities of the Board of
Commissioners
Below are the liabilities, duties, responsibilities, and authorities of the
Board of Commissioners:
1. The Board of Commissioners shall carry out the duties,
responsibilities, and authorities independently in order that
decisions are made objectively and free from pressure or the
interests of any party;
2. The Board of Commissioners shall direct, monitor, and evaluate the
implementation of the Company’s strategic policies, supervise the
execution of the duties and responsibilities of the Board of Directors
as well as provide advice to the Board of Directors;
3. Each member of the Board of Commissioners shall carry out their
duties responsibly and in good faith for the interests and business
of the Company in compliance with the applicable laws and
regulations;
4. The Board of Commissioners must ensure the implementation of
Good Corporate Governance in all Company’s business activities at
all organization levels;
5. The Board of Commissioners shall establish at least 1 (one)
committee, namely Audit Committee;
6. The Board of Commissioners must ensure that the committees
established by the Board of Commissioners carry out their duties
effectively;
7. Members of the Board of Commissioners, either jointly or
individually, during each office hours are allowed to enter the
building and yard or other locations used or owned by the Company;
entitled to examine all books, letters and other evidences; have the
right to check and balance the cash condition etc; as well as have
the right to know all the actions that have been implemented by the
Board of Directors;
8. The Board of Commissioners may request the Board of Directors,
each member of the Board of Directors, and/or Management Team
to provide explanations on all things concerning the Company as
needed by the Board of Commissioners in carrying out their duties;
9. The Board of Commissioners reserves the right to propose for
replacement and/or appointment of members of the Board of
Directors to GMS;
10. The Board of Commissioners at anytime has the right to temporarily
185
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih
anggota Direksi jika anggota Direksi tersebut bertindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar Perusahaan, merugikan
Perusahaan, melalaikan kewajiban dan/atau melanggar
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun tata
cara pemberhentian sementara tersebut mengacu pada
Anggaran Dasar Perusahaan;
11. Dewan Komisaris wajib:
a. membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan
salinannya;
b. memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah
dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada
RUPS;
12. DewanKomisariswajibmemilikiPedomandanTataTertibKerja
yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris.
13. Dewan Komisaris dalam melaksanakan kewajiban, tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya, wajib memperhatikan
AnggaranDasarPerusahaan,PedomandanTataTertibDewan
Komisaris Perusahaan, serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Persetujuan Dewan Komisaris yang diberikan kepada Direksi untuk
melakukan tindakan-tindakan tertentu juga dapat ditetapkan
melaluiSuratPersetujuanDewanKomisaris.
Transparansi Dewan Komisaris
Untuk memenuhi aspek transparansi, anggota Dewan Komisaris
wajib:
1. Mengungkapkan adanya hubungan keuangan dan hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota
Direksi dan/atau pemegang saham pengendali Perusahaan
dalam laporan pelaksanaan GCG.
2. Mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya yang diterima
anggota Dewan Komisaris.
Larangan bagi Dewan Komisaris
Hal-hal yang dilarang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris
adalah:
1. Terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional
Perusahaan, kecuali penyediaan dana kepada pihak terkait
sebagaimana hal-hal yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan atau peraturan perundangan yang berlaku;
2. Memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi,
keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan Perusahaan.
3. Mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari
Perusahaan selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditetapkanRUPS.
4. Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang saling memiliki
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan
sesama anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota
Direksi.
lay off one or more members of the Board of Directors if the members
act contrary to the Company’s Articles of Association, cause loss to
the Company, neglect their liabilities and/or violate the applicable
laws and regulations. The procedure for temporary layoff will refer
to the Company’s Articles of Association;
11. The Board of Commissioners shall:
a. Make minutes of the Board of Commissioners’ meetings and keep
the copies;
b. Provide a report on supervisory duties performed during the last
year end to the GMS;
12. The Board of Commissioners must possess a Charter binding each
member of the Board of Commissioners.
13. In its performance, the Board of Commissioners shall fulfill its
liabilities, duties, responsibilities and authorities; must take comply
with the Company’s Articles of Association, the Company’s Board
of Commissioners Charter as well as the applicable laws and
regulations.
The approval granted by the Board of Commissioners to the Board of
Directors to perform certain actions can also be made in the form of the
Board of Commissioners’ Letter of Approval.
Transparency of the Board of Commissioners
To meet the principle of transparency, the members of the Board of
Commissioners must:
1. Reveal the financial relationship as well as family relationship with
other members of the Board of Commissioners, members of the
Board of Directors and/or the Company’s controlling shareholder in
its GCG implementation report.
2. Reveal the remuneration package and other facilities received by
the members of the Board of Commissioners.
Prohibitions for the Board of Commissioners
Things that are prohibited to the Board of Commissioners are including:
1. To be involved in the decision making of the Company’s operational
activities, except for the provision of funds to related parties as
specified in the Company’s Articles of Association or applicable
laws and regulations;
2. To exploit the Company for personal, family and/or other parties’
interests which cause loss or reduce the profits of the Company.
3. To take and/or receive personal gains from the Company aside the
remuneration package and other facilities specified in the GMS.
4. The majority members of the Board of Commissioners must not
have family ties, up to their second generation, with the fellow
members of the Board of Commissioners and/or the Board of
Commissioners.
186
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Remuneration Policy
For performing its duties and responsibilities as members of the Board
of Commissioners, each member is entitled for a remuneration package.
Main Policies on Remuneration Package
Main policies on remuneration distribution to the members of the
Board of Commissioners specify that:
1. Remuneration package to the members of the Board of
Commissioners is a compensation given by the Company for the
performance of liabilities, duties and responsibilities during a
certain period.
2. Remuneration distribution is determined during GMS.
3. The remuneration package is calculated by considering competitive
aspect in order that it is attractive to the professionals and can
accommodate the condition of the labor force as well as reflects the
Company’s capability and performance.
Authority in Remuneration Distribution
Remuneration distribution to the members of the Board of
Commissioners is determined at GMS and GMS can transfer the
authority to the Company organ and/or other parties to decide on the
amount of salary and/or allowances that will be paid to the members of
the Board of Commissioners.
Decision Procedure and Amount of Remuneration Package
Members of the Board of Commissioners
The decision procedure and the amount of remuneration package
for the members of the Board of Commissioners are made at GMS.
The amount of compensation received by the Company’s Board of
Commissioners for the year ended 31st December 2012, 2013 and 2014
are as follows:
Kebijakan Remunerasi
Atas pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagai anggota Dewan
Komisaris, maka anggota Dewan Komisaris berhak mendapatkan
remunerasi.
Kebijakan Pokok Remunerasi
Kebijakan pokok dalam pemberian remunerasi bagi anggota
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris merupakan
kompensasi yang diberikan Perusahaan atas pelaksanaan
kewajiban, tugas, dan tanggung jawab yang telah dilakukan
selama periode tertentu.
2. PemberianremunerasiakandirumuskandalamRUPS.
3. Sistem remunerasi disusun sedemikian rupa sehingga
menarik bagi profesional karena cukup kompetitif dan dapat
mengakomodasi kondisi pasar tenaga kerja serta mencerminkan
kemampuan dan kinerja Perusahaan.
Wewenang Pemberian Remunerasi
PemberianRemunerasiuntukanggotaDewanKomisarisditetapkan
oleh RUPS dan RUPS dapat melimpahkan wewenangnya kepada
organ dan/atau pihak lain untuk menetapkan besarnya gaji dan/
atau tunjangan yang akan dibayarkan kepada anggota Dewan
Komisaris.
Prosedur Penetapan dan Besarnya Remunerasi Anggota Dewan
Komisaris
Penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris
dilakukanmelaluiRUPS.JumlahkompensasiyangditerimaDewan
KomisarisPerusahaanuntuktahunyangberakhirpadatanggal31
Desember2012,2013dan2014adalahsebagaiberikut:
Rapat Dewan Komisaris
Dalam penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris, sesuai dengan
PedomandanTataTertibKerjaDewanKomisarisharusmemenuhi
ketentuan sebagai berikut:
• Wajibdiselenggarakansecaraberkalapalingkurangsetahun4
(empat)kali.
• Wajib dihadiri seluruh anggota Dewan Komisari secara fisik
palingkurang2 (dua)kalisetahun.DalamhalanggotaDewan
Komisaris tidak dapat menghadiri rapat secara fisik, maka dapat
menghadiri rapat melalui teknologi telekonferensi.
The Board of Commissioners’ Meetings
In convening the Board of Commissioners’ meeting, according to
the Board of Commissioners Charter, it has to meet the following
requirements:
• Mustbeheldregularlyminimum4(four)timesayear.
• Must have physical attendance from all members of the Board
of Commissioners at least twice a year. If any member cannot
physically attend the meeting, he/she can attend via teleconference.
RenumerasiDewanKomisaris/Board of Commissioners’ Renumeration
Jabatan/Position 2012 2013 2014
Komisaris / Commissioner Rp.2.820.500.000,- Rp.3.440.000.000,- Rp.3.820.000.000,-
187
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
• Dewan Komisaris dapat jugamengambil keputusan yang sah
tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, asal saja semua
anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis,
dan memberikan persetujuan, mengenai usul yang diajukan
serta menandatangani persetujuan tersebut. Persetujuan yang
demikian itu dapat pula dibuat dalam bentuk counterpart.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sahdalamRapatDewanKomisaris.
• Pengambilankeputusanberdasarkanmusyawarahmufakat.
• Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
• Segala keputusan Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi
seluruh anggota Dewan Komisaris.
• Prosedur lebih lanjut mengenai mekanisme rapat Dewan
KomisarismengacupadaAnggaranDasarPTBCAFinance.
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan 12 (dua
belas) kali pertemuan bersama-sama dengan Dewan Direksi
dengan tingkat kehadiran mencapai 95,2%. Tingkat kehadiran
yang maksimal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh
anggota Dewan Komisaris Perusahaan. Daftar kehadiran dalam
RapatDewanKomsarisselamatahun2014sebagaiberikut:
• The Board of Commissioners could also make official decisions
without convening the Board of Commissioners’ meeting provided
that all members of the Board of Commissioners have been notified
in written letter, and have given approvals on the proposed
suggestions as well as will sign on the approval. The approval can
also be made in a form of counterpart, in which it has the same
authority with any decisions made officially during the Board of
Commissioners’ meeting.
• Decisionmakingismadethroughconsensus.
• Ifthereisnoconsensus,decisionmakingismadethroughvoting.
• All decisions made by the Board of Commissioners bind all its
members.
• Further procedures on the Board of Commissioners’ meeting
mechanism will refer to the Articles of Association of PT BCA
Finance.
Throughout 2014, the Board of Commissioners held twelve meetings
with the Board of Directors with attendance rate of 95,2%. The
maximum attendance rate reflects the high commitment shown by all
members of the Company’s Board of Commissioners. The attendance
list of the Board of Commissioners’ meetings throughout 2014 are as
follows:
188
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Nama / Name Jabatan/Position 27Jan2014
26Feb 2014
27Mar2014
17Apr2014
21Mei2014
26Jun2014
24Jul2014
27Agt2014
25Sept2014
27Okt2014
26Nov2014
22Des2014
Keterangan : / Description :√ : Hadir / Presentx :TidakHadir/ Absent
Ricki Immanuel Presiden Komisaris /President Commissioner √ √ √ √ √ √ x √ √ √ x √
Sim Idrus Munandar Komisaris Independen/Independent Commissioner √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Adhi GunawanBudirahardjo
Komisaris Independen/Independent Commissioner √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Roni Hasllim Presiden Direktur /President Director √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Petrus Santoso Karim Direktur/Director √ √ √ √ √ √ √ √ √ x √ √
Amirdin Halim Direktur/Director √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
David Pangestu Direktur/Director √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ x √
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Dewan Komisaris Telah Lulus Uji Kepatutan
BerdasarkanpadaSalinanKeputusanKetuaBadanPengawasPasar
Modal dan Lembaga Keuangan:
• KEP-379/BL/2011tentangpenilaianKemampuandanKepatutan
atasnamaRickiImmanuel,tanggal20Juli2011.
• KEP-484/BL/2011tentangpenilaianKemampuandanKepatutan
atasnamaSimIdrusMunandar,tanggal22Agustus2011
• KEP-399/BL/2012 tentang Penetapan Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan atas nama Adhi Gunawan
Budiraharjotanggal18Juli2012.
Pelaksanaan Assessment Atas Kinerja Anggota Dewan Komisaris
dan Direksi
SesuaipuladenganwewenangRUPS,sepertidijelaskansebelumnya,
bahwa penyelenggaraan assesment atas kinerja anggota Dewan
KomisarisdanDireksimelekat/dilakukanmelaluiRUPS.Penilaian
dilakukan dengan penyerahan laporan kinerja dan pertanggung
jawabandariDewanKomisarisdanDireksikepadaRUPSTahunan.
Hal yang tercakup dalam assessment meliputi: pelaksanaan
kewajiban, tugas, tanggung jawab, serta wewenang; kinerja
keuangan Perusahaan; pencapaian target kinerja Perusahaan; dan
pelaksanaan tata kelola Perusahaan.
Peninjauan dan assessment atas kinerja Direksi dilaksanakan
pulasecaraberkala sepanjang tahunberjalanpadaRapatDewan
Komisaris. Penilaian dilakukan dengan penyampaian kinerja
Perusahaan dalam Rapat Dewan Komisaris. Penyampaian kinerja
Board of Commissioners Has Passed Fit and Proper Test
Based on a copy of the Chief Capital Market Supervisory Agency and
Financial Institution Decree:
• KEP-379/BL/2011ontheassessmentofFitandProperTestforRicki
Immanuel, on July 20th, 2011.
• KEP-484/BL/2011ontheassessmentofFitandProperTestforSimK.
Munandar, on August 22nd, 2011
• KEP-399/BL/2012ontheStipulationofFitandProperTestResultsfor
Adhi Gunawan Budiraharjo on July 18th, 2012.
Implementation of Assessment on Member of Board of
Commissioners and Board of Directors Performance
According to RUPS (GMS) authority as well, as described earlier, that
the assessment on performance of the Board of Commissioners and
Board of Directors attached/conducted through GMS. Assessment is
done by submission of performance and accountability report of Board
of Commissioners and Board of Directors to the Annual RUPS. Matters
covered in assessment include: iimplementation of obligation, duties,
responsibility, and authority; the Company’s financial performance;
Company achievement of performance target; and the implementation
of corporate governance.
A review and assessment of Board of Directors performance is also
conducted on a periodical basis throughout the year on Board of
Commissioners Assessment is done by presentation of the Company’s
performance in the Board of Commissioners Meeting. Presentation
189
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Jumlah kehadiran para anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
The attendance list of the Board of Commissioners’ meetings
throughout 2014 are as follows:
*18Juli2012,pengangkatanBapakAdhiGunawanBudirahardjosebagaiKomisarisIndependen* July 18th, 2012, appointment of Mr. Adhi Gunawan Budirahardjo as Independent Commissioner
Nama / Name Jabatan/PositionJumlahRapat/
Number of Meetings
JumlahKehadiran / Number of Parcipation
% Kehadiran/ %Attendance
Alasan Ketidakhadiran /
Reason of Absence
Ricki Immanuel Presiden Komisaris /President Commissioner 12 10 83,3% Cuti / On Leave
Sim Idrus MunandarKomisaris Independen/Independent Commissioner 12 12 100,0% 12
Adhi GunawanBudirahardjo
Komisaris Independen/Independent Commissioner 12 12 100,0% 12
Roni HasllimPresiden Direktur /President Director 12 12 100,0% 12
Petrus Santoso KarimDirektur/Director 12 11 91,7% Perjalanan Dinas /
On Leave
Amirdin HalimDirektur/Director 12 12 100,0% 12
David PangestuDirektur/Director 12 11 91,7% Cuti / On Leave
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Perusahaan mencakup: kinerja keuangan; pengelolaan risiko bisnis;
perkembanganbisnis;pengelolaanSDM;dankepatuhanterhadap
peraturan.
Gunamemenuhi Syarat Berkelanjutan, anggotaDewan Komisaris
telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
of the Company’s performance includes: financial performance;
business risk management; business development; human resource
management; and compliance to regulation.
To meet the Sustainable Terms, members of the Board of Commissioners
have conducted the following activities:
Nama Jabatan Nama Kegiatan
Ricki Immanuel Presiden Komisaris /President Commissioner
SebagaiPesertadalamInternationalSeminarAsiaPacificandIndonesiaEconomicReviewyangdiselenggarakanAPPIpadatanggal23Mei2014As a Participant in the International Seminar on Asia Pacific and Indonesia Economic Review held by APPI on May 23rd, 2014.
Sim Idrus Munandar Komisaris Independen/Independent Commissioner
SebagaiPesertadalamInternationalSeminarTheGlobal&AsianEconomicOutlook2015yangdiselenggarakanAPPIpadatanggal3Oktober2014As a Participant in the International Seminar on The Global & Asian Economic Outlook 2015 held by APPI on October 3rd, 2014
Adhi GunawanBudirahardjo
Komisaris Independen/Independent Commissioner
•SebagaiPesertadalamBoardandExecutiveDevelopmentProgramForInsuranceyangdiselenggarakanISEApadatanggal20-21September2013As a Participant in the Board and Executive Development Program For Insurance held by ISEA on September 20th till 21st, 2013•SebagaiPesertadalamInternationalSeminarAsiaPacificandIndonesiaEconomicReviewyangdiselenggarakanAPPIpadatanggal23Mei2014As a Participant in the International Seminar on Asia Pacific and Indonesia Economic Review held by APPI on May 23rd, 2014.
190
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014191
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
THE BOARD OF COMMISIONER
AUDIT COMMITTEE
Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit.
Perusahaan tidak memiliki Komite Nominasi dan Renumerasi,
namun kebijakan dan fungsi dari komite tersebut masih melekat
padakewenanganRapatUmumPemegangSaham(RUPS).
KOMITE AUDIT
Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas
perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak
lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian
internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya,
khususnya atas hal-hal yang terkait dengan proses pelaporan
keuangan, pengendalian internal, efektivitas audit internal dan
eksternal serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
StrukturdanKeangotaan
1. Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
2. Keanggotaan Komite Audit paling kurang terdiri dari:
a.Seorang Komisaris Independen yang merangkap Ketua
Komite Audit.
b.Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di
bidang hukum atau perbankan dan memiliki pengalaman
kerja di bidang hukum, dan/atau perbankan paling kurang 5
(lima)tahun.
3. Pengangkatan Anggota Komite Audit dilakukan oleh Direksi
berdasarkanKeputusanRapatDewanKomisarisdandilaporkan
kepadaRUPS.
The Committee that is under the Board of Commissioners is the
Audit Committee. The Company does not have the Nomination and
Remuneration Committee but the policies and functions performed by
the committee are attached to the authority of GMS.
AUDIT COMMITTEE
The Audit Committee performs monitoring and evaluation functions
on the planning and execution of audit and also oversight on the follow
up of the audit findings in order to assess the adequacy of internal
control, including adequacy of financial reporting process.
The Audit Committee is established in order to assisst the Board of
Commissioners in performing their duties and functions, especially
on things that are related to the financial reporting process, internal
control, effectiveness of internal and external audits as well as the
compliance with the applicable laws and regulations.
Structure and Membership
1. Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners.
2. The membership of Audit Committee at least consists of:
a. An Independent Commissioner which also assumes the role of
the Chairman of Audit Committee.
b. One member comes from Independent Party with expertise in
law or banking and possesses work experience in law and/or
banking industry for at least 5 (five) years.
3. Appointment of Audit Committee Member is made by the Board of
Directors according to the results of the Board of Commissioners’
meeting. The appointment is reported to the GMS.
192
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
SUBBAB 8.4.2.1 KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
SECTION 8.4.2.1 COMMITTEE UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
SusunanKomiteAuditBCAFinanceper31Desember2014adalah
sebagai berikut :
The structure of Audit Committee of BCA Finance per December 31st,
2014 is as follows:
Catatan / Note :*) Merangkap Komisaris Independen / Also assumes the role as Independent Commissioner
Adhi Gunawan BudirahardjoKomisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Pekalongan pada tanggal 4
Desember1956.MenyelesaikanpendidikannyadiSekolahTinggi
EkonomiIndonesiapadatahun1991.DiangkatsebagaiKomisaris
Independen merangkap Ketua Komite Audit Perusahaan
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada
tahun2012denganmasajabatansampaidengan30Juni2015.
Adhi Gunawan BudirahardjoIndependent Commissioner and Chairman of Audit Committee
Indonesian citizen, born in Pekalongan on December 4th, 1956.
Completed his education at Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia
in 1991. He was appointed as Independent Commissioner and
Chairman of the Audit Committee in Shareholders’ General Meeting
in 2012, for a period until June 30th, 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya :
1977 – 1978 StaffUnitKendaraanPTIntiSalimCorp
1978 – 1979 WorkshopSupervisorPTCentralSoleAgen
1979 – 1979 StafSalesAdministrationDepartment
PTCentralSariMedi
1980 – 2012 Berbagai posisi di PT Bank Central Asia Tbk
dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor
WilayahIXJakarta
2012 – sekarang Komisaris Independen merangkap Ketua
KomiteAuditPTBCAFinance
Work experience:
1977 - 1978 Vehicle Unit Staff, PT Inti Salim Corp.
1978 - 1979 Workshop Supervisor, PT Central Sole Agency
1979 - 1979 Sales Administration Department Staff, PT
Central Sari Medi
1980 - 2012 Various positions at PT Bank Central Asia Tbk
with the last position as Head of Jakata Regional
Office IX
2012 – present Independent Commissioner and Chairman of
Audit Committee
193
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Susunan Komite Audit BCA Finance Per 31 Desember 2013 / The Audit Committee Structure of BCA Finance Per December 31st, 2014
Nama Jabatan
Adhi Gunawan Budirahardjo * Ketua Komite Audit / Chairman of the Audit Committee
Ronald Djunawan Pratanata Anggota / Member
Yosa Prakarsa Anggota / Member
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Ronald Djunawan PratanataKomite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1962.
Menyelesaikan pendidikannya di The University of Texas,
Austin, Texas,USApada tahun 1985.Diangkat sebagai Komite
AuditPerusahaanberdasarkanRapatUmumPemegangSaham
Tahunan pada tahun 2009 dan diangkat kembali pada tahun
2012denganmasajabatansampaidengan30Juni2015.
Ronald Djunawan PratanataAudit Committee
Indonesian citizen, born in Jakarta in 1962. Completed his education
at The University of Texas, Austin, Texas, USA in 1985. He was
appointed as Audit Committee in Shareholders’ General Meeting in
2009 and was re-appointed in 2012, for a period until June 30th, 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya :
1986 - 1992 Assistant Vice President ABN Amro Bank N. V.,
Jakarta–NewYork
1992 – 1998 SeniorManagerPTBankCentralAsia,Tbk
1998 – 2004 VicePresidentDirectorPTBCAFinance
2005 – 2012 Berbagai Posisi (General Manager, Direktur,
Komisaris)PadaBerbagaiPerusahaan
2009 – sekarang KomiteAuditPTBCAFinance
Work experience:
1986 – 1992 Assistant Vice President ABN Amro Bank N. V.,
Jakarta – New York
1992 – 1998 Senior Manager of PT Bank Central Asia, Tbk.
1998 – 2004 Vice President Director of PT BCA Finance
2005 – 2012 Various positions at various companies (General
Manager, Director, Commissioner)
2009 – Present Audit Committee of PT BCA Finance
Yosa PrakarsaKomite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Telukbetung pada tahun
1960. Menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi,Bandungpadatahun1986.DiangkatsebagaiKomite
AuditPerusahaanberdasarkanRapatUmumPemegangSaham
Tahunanpadatahun2012denganmasajabatansampaidengan
30Juni2015.
Yosa PrakarsaAudit Committee
Indonesian citizen, born in Telukbetung in 1960. Completed
his education at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi in 1986. He was
appointed as Audit Committee in Shareholders’ General Meeting in
2012, for a period until June 30th, 2015.
Pengalaman kerja sebelumnya :
1986 - 1991 AnalisKreditPTBankCentralAsia,Tbk
1991 – 1993 Kepala Bagian Operasional PT Bank Central
Asia,Tbk
1993 – 1995 BranchManagerPTBankDanamonIndonesia
1995 – 1999 KepalaKreditPTBankDanaAsia
2001 – 2012 GeneralManagerPTZetaAgroCorporation
2012 – sekarang KomiteAuditPTBCAFinance
Work experience:
1986 – 1991 Credit Analyst of PT Bank Central Asia, Tbk.
1991 – 1993 Head of Operation of PT Bank Central Asia, Tbk.
1993 – 1995 Branch Manager of PT Bank Danamon Indonesia
1995 – 1999 Head of Credit PT Bank Dana Asia
2001 – 2012 General Manager of PT Zeta Agro Corporation
2012 – Present Audit Committee of PT BCA Finance
194
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Syarat Keanggotaan
Syarat-syaratyangharusdipenuhiolehAnggotaKomiteAudit
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Anggota Komite Audit dari pihak independen harus berasal dari
pihak di luar Perusahaan yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham
pengendali atau hubungan dengan Perusahaan, yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
2. Memiliki integritas yang tinggi, akhlak, dan moral yang baik.
3.Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan
memahami laporan keuangan.
4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan
perundangan perusahaan pembiayaan dan peraturan
perundang-undangan terkait lainnya.
5. Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau
mengendalikan kegiatan usaha Perusahaan, kecuali Komisaris
Independen.
6.Tidakmempunyai:
a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan
sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal
dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama
Perusahaan; dan/atau
b. Hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
7. Anggota Direksi dilarang menjadi Anggota Komite Audit.
Rangkap Jabatan
1. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan sebagai
KetuaKomitepalingbanyakpada1 (satu)Komite lainnyapada
Perusahaan.
2. Anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak Independen dapat
merangkap jabatan sebagai Pihak Independen anggota Komite
lainnya pada Perusahaan, dan/atau perusahaan lain, sepanjang
yang bersangkutan:
a. memenuhi seluruh kompetensi yang disyaratkan
b. memenuhi kriteria independensi
c. mampu menjaga rahasia Perusahaan
d. memperhatikan kode etik yang berlaku, dan
e. tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai anggota Komite Audit Perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab
TugasdantanggungjawabpokokKomiteAuditadalahmemberikan
pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-
hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan
dengan tugas Dewan Komisaris, yang meliputi:
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
Requirements for Membership
Requirements that need to be fulfilled as an Audit Committee Member
are as follows:
1. Members of Audit Committee from Independent Party has to be from
outside the Company with no financial, management, shareholding
and/or family relations with other members of the Board of
Commissioners and/or the Board of Directors, as well as with the
controling shareholders, which can influence his/her capability to
act independently.
2. To possess high integrity, good character and good moral.
3. To possess sufficient knowledge to read and understand the financial
statements.
4. To possess adequate knowledge regarding the laws and regulations
of financing companies as well as other related laws and regulations.
5. Is not someone who has authorities and responsibilities to plan,
lead or control the Company’s business, unless that person is an
Independent Commissioner.
6. Be required to not have:
a. Family relationship due to marriage or parentage up to second
generation, whether it is horizontally or vertically, with the
members of the Board of Commissioners, the Board of Directors
or the Company’s Majority Shareholders; and/or
b. Business relations both directly or indirectly related to the
Company’s business activities.
7. Members of the Board of Directors are prohibited to serve as members
of Audit Committee.
Multiple Roles
1. The Chairman of the Audit Committee can only serve as a Committee
Chairman in 1 (one) other committee.
2. The members of Audit Committee which come from Independent
Party can have additional roles asmembers from Independent Party
in other Company’s Committees, and/or other companies, as long as
they:
a. Fulfill the required competencies
b. Fulfill the independence criteria
c. Able to keep the Company’s confidential information
d. Comply with the applicable code of conduct, and
e. Do not ignore their duties and responsibilities as the Company’s
Audit Committee.
Duties and Responsibilities
The main duties and responsibilities of Audit Committee are to provide
advice to the Board of Commissioners on the report or other information
provided bt the Board of Directors to the Board of Commissioners,
identify things that require attention from the Board of Commissioners,
and perform other duties related to the Board of Commissioners, which
are including:
1. Performing oversight and evaluation on the planning and
195
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil
audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal
termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
2. Dalam rangka melaksanakan tugas pada butir tersebut diatas
dan guna memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris,
Komite Audit paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap:
a. PelaksanaantugasDivisiAuditInternal(DAI),turutmencakup:
• Menyetujui Internal Audit Charter, menanggapi rencana
internal audit dan masalah – masalah yang ditemukan
oleh audit internal serta menentukan pemeriksaan khusus
oleh Departemen Internal Audit apabila terdapat dugaan
terjadinya kecurangan, penyimpangan terhadap hukum
dan peraturan yang berlaku.
• Mengambil langkah – langkah yang diperlukan dalam
hal auditee tidak menindaklanjuti laporan Head Internal
Audit.
• MenilaiefektivitaspelaksanaanfungsiDivisiInternalAudit.
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik
denganStandarAudityangberlaku.
c. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan DAI,
AkuntanPublikdanhasilpengawasanOtoritasJasaKeuangan
(OJK)
3.MemberikanrekomendasimengenaipenunjukanAkuntanPublik
dan Kantor Akuntan Publik terdaftar kepada Dewan Komisaris
untuk disampaikan kepada RUPS, yang mana RUPS dapat
mendelegasikan Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik terdaftar tersebut kepada Dewan Komisaris.
4. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan serta ketentuan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris
atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan.
Wewenang Komite Audit
Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja
sama dengan Divisi Audit Internal. Wewenang Komite Audit ini
mencakup:
• Mengaksessertamemilikijalurinformasiyanginformasitentang
karyawan, dana, aset serta sumber daya Perusahaan lainnya
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya, termasuk dengan
auditor internal maupun eksternal.
• Memperoleh Laporan Hasil Audit serta laporan lainnya yang
diperlukan.
• MengadakandiskusiyangtransparandenganDireksiataupejabat
lain dengan sepengetahuanDireksimengenai pertimbangan –
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
• Mengundangnarasumberdaripihakinternalmaupuneksternal.
implementation of audit as well as monitoring of the follow ups
of audit results in order to assess the adequacy of internal control,
including the adequacy of financial statements.
2. In order to perform the duty above, as well as to provide
recommendations to the Board of Commissioners, Audit Committee
at least performs monitoring and evaluation on:
a. Performance of Internal Audit Division (DAI), which includes:
• ApprovingInternalAuditCharter,respondingtotheinternal
audit plan and issues found by the audit internal as well as
deciding on the special inspection performed by the Internal
Audit Departemen for any allegation of fraud and violations
on the applicable laws and regulations.
• Taking necessary actions in case auditee does not perform
follow ups based on Internal Audit Head report.
• Evaluating the effectiveness of Internal Audit Division
performance.
b. Compliance of audit performance by the Public Accounting Firm
with the applicable Audit Standards.
c. Follow ups by the Board of Directos on DAI, Public Accounting
FirmandFinancialServiceAuthority(OJK)findings.
3. Providing recommendations on the appointment of Registered
Public Accountant and Registered Public Accounting Firm to the
Board of Commissioners to later be informed to GMS. The authority
for appointments of the Registered Public Accountant and Registered
Public Accounting Firm is then transferred by GMS to the Board of
Commissioners.
4. Making a review on the Company’s compliance with the laws and
regulations that are related to the Company’s business activities.
5. Making a review and reporting to the Board of Commissioners
regarding complaints that are related to the Company.
Authorities of Audit Committee
In exercising their authorities, the Audit Committee must cooperate
with the Internal Audit Division. The authorities of the Audit Committee
are including:
• Accessing and possessing information channel related to the
employees, fund, assets and other resources of the Company which
are required by the Committee in performing their duties, including
in cooperation with the internal and external audits.
• Receiving Audit Findings Report as well as other reports that are
needed.
• Holding transparent discussions with the Board of Directors or
other authorities, per approval from all Board of Directors, on
considerations in making any decisions.
• Invitinginternalandexternalguestspeakers.
196
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Rapat Komite Audit
Selamatahun2014,KomiteAudittelahmelakukan8(delapan)kali
pertemuan dengan tingkat kehadiran mencapai 100 %. Tingkat
kehadiran yang maksimal ini menunjukkan komitmen yang tinggi
dari seluruh Komite Audit Perusahaan. Daftar kehadiran dalam
rapat Komite Audit selama tahun 2014 sebagai berikut :
Audit Committee’s Meeting
Throughout 2014, Audit Committee held 8 (eight) meetings with
attendance rate of 100%. This maximum attendance shows a high
commitment from all members of Company’s Audit Committee. The
attendance list of Audit Committee’s meetings throughout 2014 is as
follows:
Keterangan / Description : √ : Hadir / present x:TidakHadir/ absent
JumlahkehadiranKomiteAuditdalamRapatKomiteAuditselama
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
The attendance list of Audit Committee’s meetings throughout 2014 is
as follows:
Keterangan :*) 18 Juli 2012, pengangkatan Bapak Adhi Gunawan Budirahardjo sebagai Komisaris Independen 30 Juli 2012, pengangkatan Bapak Adhi Gunawan Budirahardjo sebagai Ketua Komite AuditDescription:*) 18th July 2012, appointment of Mr. Adhi Gunawan Budirahardjo as Independent Commissioner 30th July 2012, appointment of Mr. Adhi Gunawan Budirahardjo as the Chairman of Audit Committee
197
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Nama / Name Jabatan/ Position JumlahRapat/ Number of Meetings
JumlahKehadiran/ Number of Parcipation
% Kehadiran/ % Attendance
Adhi Gunawan Budirahardjo * Komisaris Independen Merangkap Ketua Komite Audit / Independent Commissioner as well as the Chairman of Audit Committee
8 8 100%
RonaldD.Pratanata Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee
8 8 100%
YosaPrakarsa Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee
8 8 100%
Nama / Name Jabatan/Position26Feb 2014
27Mar2014
26Jun2014
24Jul2014
27Agt2014
26Sept2014
5Nov2014
26Nov2014
Adhi Gunawan Budirahardjo*
Komisaris Independen Merangkap Ketua Komite Audit / Independent Commissioner as well as the Chairman of Audit Committee
√ √ √ √ √ √ √ √
RonaldD.Pratanata Anggota Komite Audit/Member of Audit Committee √ √ √ √ √ √ √ √
YosaPrakarsa Anggota Komite Audit/Member of Audit Committee √ √ √ √ √ √ √ √
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
GrafikTingkatKehadiranPadaRapatKomiteAudit Chart of Attendance Rate in the Audit Committee’s Meetings
Adhi Gunawan Budirahardjo
RonaldD.Pratanata
YosaPrakarsa
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Laporan Singkat Pelaksanaan Aktivitas Komite Audit
Laporan singkat pelaksanaan aktivitas Komite Audit selama tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Brief Report On Audit Committee Activity
Brief report on Audit Committee activity throughout 2014 is as follows:
198
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
TANGGAL / Date AGENDA PEMBAHASAN / Agenda
26 Februari 2014/ February 26th 2014
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia yang membatasi pemberian diskon premi asuransi maksimum sebesar 25% (dua puluh lima persen). POJK baru tersebut, diproyeksi berpengaruh cukup signifikan terhadap laba usaha Perusahaan. Regulation of Financial Services Authority (FSA) of the Republic of Indonesia limits the giving of maximum assurance premium discount amounting to 25% (twenty five percent). Such new RFSA is projected to have a quite significant influence toward the Company’s business profit.
2. Pengelolaan penyaluran pembiayaan mobil bekas diharapkan lebih memperhatikan kelengkapan persyaratan pemberian kredit untuk menghindari adanya potensi kredit fiktif dan kemungkinan adanya fraud yang berpotensi meningkatkan non performing loan.The management of used car financing distribution is expected to be more taking into account the completeness of credit grant requirements in order to prevent the potential of fictive credit and the possibility of fraud potentially increasing non-performing loan.
3. Pengawasan terhadap Anak Perusahaan harus dilakukan sesuai dengan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.The supervision upon Subsidiary must be done according to the implementation of Good Corporate Governance.
27 Maret 2014 / March 27th, 2014
Draft Laporan Komite Audit disetujui dan akan diserahkan kepada Dewan Komisaris.Draft of Audit Committee Report is approved and will be submitted to Board of Commissioners.
26 Juni2014 / June 26th, 2014
1. Trend Non Performing Loan (NPL) yang meningkat pada Mei diindikasikan sebagai akibat dari tertundanya pembayaran angsuran konsumen karena hari libur pada minggu keempat bulan Mei. Perusahaan perlu menjaga agar NPL tidak melewati batas psikologis 1%.Trend of the increasing Non-Performing Loan (NPL) in May is indicated as a result of the consumers’ delayed installment payment due to the holiday in the fourth week of May. The company needs to maintain that NPL may not overreach the psychological limit of 1%.
2. Telah dilakukan penelaahan atas Laporan Hasil Pemeriksaan Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap BCA Finance. Prinsip kehati-hatian tetap perlu dijaga dan ditingkatkan, pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan pengawasan dalam pelaksanaan Prinsip Mengenal Pengguna Jasa perlu ditingkatkan.A review has been done upon Temporary Inspection Result Report of Financial Services Authority (FSA) toward BCA Finance. The principle of prudence must always be maintained and increased. Similarly, the implementation of Good Corporate Governance and supervision within the implementation of Customer Due Diligence need to be increased also.
24 Juli 2014 / July 24th, 2014
Pembahasan pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sehubungan dengan kepegawaian untuk memastikan terlaksananya prinsip-prinsip tersebut dalam operasional Perusahaan.
Discussion on the implementation of Good Corporate Governance principles in relation to the personnel in order to ensure the implementation of such principles in the Company’s operational.
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014199
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
27 Agustus 2014 / August 27th, 2014
Pembahasan rekap hasil Audit Internal Perusahaan terkait bagian Marketing dan bagian Collection.Discussion on the recapitulation of Company’s Internal Audit result relating to Marketing and Collection division.
26 September 2014 /September 26th, 2014
Pembahasan Rancangan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan, terutama dalam kaitannya dengan tugas dan wewenang Komite Audit dan pengendalian internal Perusahaan. Discussion on the Plan of Good Corporate Governance for Financing Company, mainly in relation to the tasks and authorities of Audit Committee and the Company’s internal control.
5 November 2014 / November 5th, 2014
1. Pembahasan Laporan Keuangan per September 2014 Discussion on Financial Statement as of September 2104
2. Non Performing Loan (NPL) per September 2014 terlihat membaik, ditengah kondisi perkekonomian dengan suku bunga pinjaman yang cenderung naik.Non-Performing Loan (NPL) as of September 2014 is considered better in the midst of economic condition with the loan rate tends to increase
3. Penelaahan Laporan Hasil Audit dari beberapa kantor cabang dan bagian Perusahaan. Berdasarkan laporan tersebut menunjukkan temuan-temuan yang bersifat administratif dan prosedural yang perlu mendapat perhatian dari manajemenA review on the Report of Audit Result from several branch offices and Company’s divisions. Based on such report, it shows some administrative and procedural findings which require to get immediate attention from the management
26 November 2014 / November 26th, 2014
1. Trend Non Performing Loan (NPL) per Oktober 2014 mengalami penurunan; memperlihatkan perbaikan portfolio bermasalah.
Trend of Non-Performing Loan (NPL) as of October 2014 experienced a decline; showing the improvement of problem portfolio
2. Sehubungan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, maka Perusahaan mengajukan permohonan kepada PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) untuk melakukan audit Anak Perusahaan dengan maksud untuk membantu Perusahaan sehingga memperoleh opini dan masukan atas kecukupan dan efektivitas dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik, managemen resiko konsolidasi dan sistem pengendalian internal dalam rangka membangun BCA Finance sebagai institusi keuangan yang sehat. Permohonan Perusahaan tersebut ditanggapi positif oleh BCA.Relating to the implementation of good corporate governance principles, the Company proposes a request to PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) to conduct an audit of Subsidiary with the intention to help the Company to get many opinions and inputs on the adequacy and effectively in the implementation of good corporate governance, consolidation risk management and internal control system in order to build BCA Finance as a healthy financial institution. Such Company’s Request is responded positively by BCA.
3. Rapat melakukan review atas persiapan pembuatan Laporan Tahunan Komite Audit. Laporan Hasil Audit BCA terhadap BCA Finance.The meeting is convened to conduct a review on the preparation of Annual Report made by Audit Committee. The Report of BCA’s Audit Result toward BCA Finance.
TANGGAL / Date AGENDA PEMBAHASAN / Agenda
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
SUBBAB 8.4.3 | Dewan DireksiSECTION 8.4.3 | Board of Directors
Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan
Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, baik
di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan.
PedomandanTataTertibKerjaDewanDireksidiungkapkandalam
SuratKeputusanNo.050/SK/DIR/2012.Pedomaniniditerbitkan
sejak bulan Mei tahun 2012, yang memuat tentang komposisi
anggota; rangkap jabatan; tugas, tanggung jawab, dan wewenang;
hal-hal yang dilarang; etika kerja; waktu kerja; dan rapat Dewan
Direksi.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Komite-komite
Eksekutif,Unit-unitKerjaBisnis,Unit-unitKerjaPendukungmaupun
Unit-unitKerjayangmenjalankanfungsiPengendalianInternaldan
ManajemenRisiko.
The Board of Directors is a Company organ with authorities and
responsibilities to best manage the Company for the Company’s best
interests according to the purpose and objective by the Company. The
Board of Directors is also to represent the Company both in and outside
the Court, according to the Company’s Articles of Association.
TheBoardofDirectorsCharterisspecifiedintheDecreeNo.050/SK/
DIR/ 2012. The guidelinehas been published since May 2012 and specifies
the composition of members; multiple roles; duties, responsibilities and
authorities; prohibitions; work ethics; work schedule; and the meeting
of the Board of Directors.
In performing its duties, the Board of Directors is assisted by the
Executive Committees, Business Work Units, Suppporting Work
Units, or other Work Units that perform the Internal Control and Risk
Management functions.
200
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Komposisi Direksi
Komposisi dan kriteria Direksi adalah sebagai berikut:
1. JumlahanggotaDireksipalingkurang2(dua)orang.
2. SeluruhanggotaDireksiwajibberdomilisidiIndonesia.
3. DireksidipimpinolehseorangPresidenDirektur.
4. Presiden Direktur wajib berasal dari pihak yang independen
terhadap pemegang saham pengendali.
5. SetiapanggotaDireksiharusmemenuhipersyaratantelahlulus
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai
dengan ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and Proper Test).
Masa Jabatan Direksi
Masa jabatan keanggotaan pada Direksi diatur sebagai berikut:
1. ParaanggotaDireksidiangkatolehRUPSuntuk jangkawaktu
yangdimulaisejaktanggalyangditetapkandalamRUPSyang
mengangkat anggota Direksi tersebut (dengan ketentuan
apabilapadasaatdiangkatolehRUPS,anggotaDireksitersebut
belum lulus Fit and Proper Test, maka masa jabatan anggota
Direksi tersebut efektif sejak anggota Direksi tersebut lulus
Fit and Proper Test) sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan
yang ke-3 (ketiga) yang diselenggarakan setelah RUPS yang
mengangkat anggota Direksi yang bersangkutan.
2. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat
diangkat kembali.
3. RUPS dapatmemberhentikan seorang anggota Direksi pada
setiap waktu sebelum masa jabatannya berakhir.
4. JabatananggotaDireksidengansendirinyaberakhir, jikayang
bersangkutan:
a. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perusahaan;
b. Meninggal dunia;
c.DiberhentikanberdasarkankeputusanRUPS;
d. Dinyatakan pailit atau dinyatakan berada di bawah
pengampuan berdasarkan keputusan Pengadilan;
e.Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan
yang berlaku.
Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian,
pengubahan atau pengunduran diri anggota Direksi Perusahaan
sebagaimana diungkapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Rangkap Jabatan
1. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada
Perusahaan, perusahaan dan/atau lembaga lain.
2. Yang tidak termasuk rangkap jabatan sebagaimana dimaksud
pada paragraf di atas apabila Direksi yang bertanggung jawab
terhadap pengawasan atas penyertaan pada perusahaan yang
terafiliasi dengan BCA dan BCA Finance.
Composition of the Board of Directors
Composition and criteria of establishment of the Board of Directors:
1. The Board of Directors must have minimum 2 (two) members.
2. All members of the Board of Directors must reside in Indonesia.
3. The Board is led by a President Director.
4. The President Director must be independent and has no relationship
with the controlling shareholders.
5. Each member of the Board of Directors has to pass the Fit and
Proper Testaccording to the Financial Service Authority regulation
onFit and Proper Test.
Term of Office of the Board of Directors
The Term of Office of the Board of Directors is as follows:
1. Any member of the Board of Directors is appointed by GMS for a
specified period starting from the stated date of GMS that appointed
the member (provided that if at the time of appointment during
GMS, the member of the Board of Directors has not yet passed the
Fit and Proper Test, then the term of office of that member will be
effective once he/she passes the Fit and Proper Test) until the closing
of the 3rd AGMS held after the first GMS that appointed the specified
member of the Board of Directors.
2. The member of the Board of Directors with expiring term of office
can be re-elected.
3. GMS has the authority to terminate any member of the Board of
Directors at any time before the end of his/her term of office.
4. The term of office of a member of the Board of Directors will end
because of:
a. Personal resignation according to the regulations in the
Company’s Articles of Association;
b. Die;
c. Terminated according to GMS decision;
d. Declared bankrupt or put under guardianship according to court
order;
e. No longer meets the requirements of the applicable regulations
Procedures for appointment, replacement, termination, change or
resignation of the members of the Company’s Board of Directors as
stated in the Company’s Articles of Association.
Multiple Roles
1. The members of the Board of Directors cannot have multiple roles
as members of the Board of Commissioners, the Board of Directors
or Executive Members of the Company as well as in other companies
and institutions.
2. The above-mentioned multiple roles requirement is not applicable
if the member is responsible of oversight of participation in the
companies affiliated with BCA and BCA Finance.
201
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Kewajiban, Tugas dan Tanggung Jawab dan Wewenang Direksi
Berikut adalah kewajiban, tugas, tanggung jawab, dan wewenang
Direksi:
1. Direksi bertanggung jawab penuh atas kepengurusan
Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan.
TugaspokokDireksiadalah:
a. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan;
b. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan
untuk kepentingan Perusahaan;
c. Menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin
terselenggaranya fungsi Audit Internal Perusahaan dalam
setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan
Divisi Audit Internal Perusahaan sesuai dengan kebijakan atau
arahan yang diberikan Dewan Komisaris;
2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Direksimewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat
Perusahaan dengan pihak lain dan pihak lain dengan
Perusahaan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang
mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk tindakan-tindakan berikut di
bawah ini, Direksi wajib mendapat persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Dewan Komisaris:
a. meminjamkan uang yang menyerupai atau mengakibatkan
timbulnya pinjaman uang atas nama Perusahaan sampai
jumlah yang ditentukan RUPS (namun tidak termasuk
pengambilan uang dari kredit yang telah dibuka) yang
melebihi jumlah tertentu yang dari waktu ke waktu akan
ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
b. Mengikat Perusahaan sebagai penanggung / penjamin;
c. membeli, atau dengan cara lain memperoleh barang tidak
bergerak, kecuali dalam rangka melakukan kegiatan lain
yang lazim dilakukan oleh Perusahaan sepanjang tidak
bertentangan dengan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam rangka
restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain membeli
agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang
atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi
kewajibannya kepada Perusahaan, dengan ketentuan agunan
yang dibeli wajib dicairkan secepatnya;
d. mendirikan perusahaan baru, melakukan atau melepaskan
atau mengurangi penyertaan modal atau menambah
penyertaan modal, kecuali:
I. penambahan penyertaan modal yang berasal dari dividen
saham perusahaan, atau
II. penyertaan modal dalam rangka penyelamatan kredit;
dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-
Liabilities, Duties and Responsibilities as well as Authorities of the
Board of Directors
Below are the liabilities, duties, responsibilities, and authorities of the
Board of Directors:
1. The Board of Directors is fully responsible for the Company’s
management to pursue the Company’s interests and objectives.
Main duties of the Board of Directors are:
a. To lead and manage the Company according to the Company’s
purposes and objectives;
b. To control, retain and manage the Company’s assets for the
Company’s best interests;
c. To create an internal control structure, to guarantee the
establishment of the Company’s Internal Audit at all
management level and to follow up on the Company’s Internal
Audit Division findings according to the policies and directions
given by the Board of Commissioners.
2. Each member of the Board of Directors in good will and full
responsibility must perform his/her duties in compliance with the
applicable laws and regulations.
3. The Board of Directors is to represent the Company in and outside
the Court on all matters and in every situation, to bind the Company
with other party or vice versa, and to execute every action, whether
related to the management or ownership, with limitations on
several actions below that require written approval from the Board
of Commissioners:
a. Lending money that give the impression or might cause the
Company to have the loans within the maximum amount
determined by the GMS (excluding the withdrawal of funds from
an open credit) but exceeding the maximum amount determined
by the Board of Commissioners;
b. Binding the Company as the guarantor;
c. Purchasing, or otherwise acquiring, immovable properties,
except in order to implement what is established in performing
other activities commonly conducted by the Company as long
as not contrary to the applicable laws and regulations, including
measures for restructuring and rescuing loans, such as collateral
purchase, either all or in part, through auction or otherwise, in the
event the debtor does not fulfill its obligations to the Company,
provided that the collateral purchased must be disbursed as soon
as possible;
d. Establish a new company and conducting or releasing or
reducing or increasing equity capital, except:
l. increasing capital from the Company’s stock dividends, or
ll. equity participation in order to rescue the credit;
by remaining compliant with the applicable laws and
202
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
undangan yang berlaku;
e. mengalihkan atau melepaskan hak tagih Perusahaan
yang telah dihapusbukukan, baik untuk sebagian ataupun
seluruhnya, yang jumlahnya akan ditetapkan dari waktu ke
waktu oleh Dewan Komisaris;
f. menjual atau mengalihkan atau melepaskan hak atau
mengagunkan/menjaminkan, kekayaan Perusahaan yang
bernilai kurang dari atau sama dengan 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah kekayaan bersih Perusahaan yang
tercantum dalam neraca Perusahaan, baik dalam 1 (satu)
transaksi maupun dalam beberapa transaksi yang berdiri
sendiriataupunyangberkaitansatusamalaindalam1(satu)
tahun buku, dan
g. melakukan tindakan hukum atau transaksi yang bersifat
strategis dan dapat berdampak signifikan terhadap
kelangsungan usaha Perusahaan, yang jenis tindakan hukum
atau transaksi tersebut dari waktu ke waktu akan ditetapkan
oleh Dewan Komisaris
Persetujuan Dewan Komisaris untuk tindakan-tindakan Direksi
tersebut dapat diberikan untuk melakukan 1 (satu) tindakan
ataulebihdari1(satu)tindakandandariwaktukewaktudapat
ditinjau kembali, segala sesuatu dengan tidak mengurangi
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Untukmelakukansalahsatutindakansebagaiberikut:
a. mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya lebih dari 1/2
(satuperdua)bagiandarijumlahkekayaanbersihPerusahaan
atau merupakan seluruh harta kekayaan Perusahaan, baik
dalam1(satu)transaksiataubeberapatransaksiyangberdiri
sendiriataupunyangberkaitansatusamalaindalam1(satu)
tahun buku; atau
b. menjadikan jaminan utang yang jumlahnya lebih dari 1/2
(satuperdua)bagiandarijumlahkekayaanbersihPerusahaan
atau merupakan seluruh harta kekayaan Perusahaan, baik
dalam1(satu)transaksiataubeberapatransaksiyangberdiri
sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain; atau
c. mengajukan permohonan kepada instansi yang berwenang
tentang kepailitan Perusahaan atau permohonan agar
Perusahaan diberikan penundaan kewajiban pembayaran
hutang;
Direksi wajib mendapat persetujuan terlebih dahulu Rapat
UmumPemegangSahamyangdihadirioleh(para)pemegang
saham Perusahaan dan/atau kuasa mereka yang sah yang
mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari
jumlah seluruh saham Perusahaan dengan hak suara yang sah
yang telah dikeluarkan Perusahaan dan usul yang diajukan
disetujuiolehlebihdari3/4(tigaperempat)bagiandarijumlah
seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat yang
bersangkutan.
5. a. Seorang anggota Direksi tidak berwenang mewakili
Perusahaan dalam hal atau transaksi dimana anggota
Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang
regulations;
e. transferring or releasing the Company’s right to collect amounts
written off, either in part or as a whole, in which the amount is to
be determined from time to time by the Board of Commissioners;
f. selling or otherwise transferring or disposing of any rights,
mortgages, properly which is worth less than or equal to 1/2
(one half) of the total net assets of the Company, as listed on the
balance sheet of the Company, both in 1 (one) transaction or in
multiple transactions which stand alone or are related to each
other in 1 (one) year; and
g. taking legal action or transactions that are strategic and may
have a significant impact on the Company’s business continuity,
in which the type of legal action or transaction is to be determined
from time to time by the Board of Commissioners
The Board of Commissioners’ approval for the actions performed
by the Board of Directors can be given for1(one) action or more
and is subject for review from time to time, by considering and in
compliance with the applicable laws and regulations.
4. To perform one of the following actions:
a. transferring or disposing of the rights of more than 1/2 (half) of
the total net assets of the Company or the entire assets of the
Company, either in 1 (one) transaction or in multiple transactions
that stand alone or are related to each other in 1 (one) financial
year; or
b. providing collateral totaling more than 1/2 (half) of the total net
assets of the Company or the entire assets of the Company, either
in 1 (one) transaction or in multiple transactions that stand alone
or are related to one another; or
c. applying for bankruptcy of the Company or petition for
suspension of debt payments;
The Board of Directors must obtain prior approval from the General
Meeting of Shareholders attended by the shareholders of the
Company and/or their authorized persons with valid voting rights
who represent at least 3/4 (three quarter) of the total shares of the
Company. The approval must be given with more than 3/4 (three
quarter) of the total valid votes cast in that meeting.
5. a. Any member of the Board of Directors is not authorized to
represent the Company in any subject or transaction in which
the certain members of the Board of Directors have a conflict of
203
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
bertentangan dengan kepentingan Perusahaan;
b. Dalam hal tersebut dalam point 5.a diatas ini, Perusahaan
harus diwakili oleh anggota Direksi lain (dengan tidak
mengurangiketentuandalamAnggaranDasarPerusahaan).
c. Jika semua anggotaDireksimempunyai kepentingan yang
bertentangan dengan kepentingan Perusahaan, maka dalam
hal atau transaksi tersebut Dewan Komisaris Perusahaan
berhak bertindak untuk dan atas nama serta mewakili
Perusahaan.
6. a. Dengan tidak mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran
Dasar Perusahaan, Presiden Direktur dan seorang anggota
Direksi lain berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas
nama Direksi serta mewakili Perusahaan.
b. Jika Presiden Direktur karena sebab apapun tidak atau
belum diangkat atau berhalangan atau tidak ada di tempat
(mengenai hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada
pihak lain), maka seorang Direktur bersama-sama dengan
seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang
untuk bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perusahaan.
c. Jika Presiden Direktur dan Direktur karena sebab apapun
tidak atau belum diangkat atau berhalangan atau tidak ada
di tempat (mengenai hal tersebut tidak perlu dibuktikan
kepadapihaklain),maka2(dua)orangDirekturberhakdan
berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama Direksi
serta mewakili Perusahaan.
7. Tanpamengurangi tanggung jawabDireksi, untuk perbuatan
tertentu Direksi berhak mengangkat seorang atau lebih sebagai
kuasa dengan wewenang dan syarat-syarat yang ditentukan
oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus.
8. Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi sebagaimana
diuraikan dalam butir 1 diatas:
a. Direksi wajib, antara lain:
i. mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan
kegiatan Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan
dan lapangan usahanya;
ii. menyiapkan rencana pengembangan Perusahaan,
rencana kerja dan anggaran tahunan Perusahaan, termasuk
rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan
usaha dari Perusahaan dan menyampaikannya kepada
Dewan Komisaris;
iii. mengadakan dan memelihara tata buku dan administrasi
Perusahaan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi
suatu perusahaan;
iv. menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip
pengendalian internal, terutama pemisahan fungsi
pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan;
v. memberikan pertanggungjawaban dan segala
keterangan tentang keadaan dan jalannya Perusahaan,
berupa laporan kegiatan Perusahaan, termasuk laporan
keuangan, baik dalam bentuk laporan tahunan maupun
interests.
b. In the case of point 5.a, the Company shall be represented by
other member of the Board of Directors (without violating the
provisions specified in the Articles of Association).
c. If all members of the Board of Directors have conflicts of interests,
then such subject or transaction will be represented by the Board
of Commissioners to act for and on behalf of the Company.
6. a. Without violating other provisions specified in the Articles of
Association, the President Director and one other member of the
Board of Directors are entitled and authorized to act for and on
behalf of the Board of Directors and to represent the Company.
b. If for any reason the President Director is not appointed or has
not been appointed yet or is absent or not in the office (without
the need to explain to the other party), then one member of the
Board of Directors along with the other members are entitled
and authorized to act for and on behalf of the Board of Directors
and to represent the Company.
c. If for any reason the President Director and that one member
of the Board of Directors are not appointed or have not been
appointed yet or is absent or not in the office (without the need to
explain to the other party), then 2 (two) members of the Board of
Directors are entitled and authorized to act for and on behalf of
the Board of Directors and to represent company.
7. Without reducing their responsibilities, for certain cases the Board
of Directors have a right to appoint one or more people as the as
the authorized persons with authority and requirements specified
by the Board of Directors in a power of attorney.
8. In relation to the duties of the Board of Directors as described in
point 1:
a. The Board of Directors shall:
i. aim and ensure the running of the business and activities of
the Company according to the Company’s objectives and
industry;
ii. prepare the Company’s development plan, work plan
and annual budget, as well as other plans related to the
implementation of the Company’s business and present the
plans to the Board of Commissioners;
iii. organize and maintain the Company’s bookkeeping and
administration according to the applicable standards for a
company;
iv. establish an accounting system that is supported by the
principle of internal control, particularly the separation of
supervision, record, retention and control functions;
v. provide accountability and all the information about
the condition and the running of the Company in the
form of the Company activity reports, including financial
statements, either as annual report and other periodic
204
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
dalam bentuk laporan berkala lainnya, menurut cara
dan waktu yang ditentukan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris ;
vi. menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap
dengan perincian tugasnya;
vii.menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan Anggaran
Dasar Perusahaan atau berdasarkan petunjuk Rapat
DewanKomisarisatauRUPS;
b. Direksi berhak dan berwenang, antara lain, sebagai berikut:
i. menetapkan kebijakan dalam memimpin dan mengurus
Perusahaan;
ii. mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perusahaan,
termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari
tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perusahaan,
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlakudan/ataukeputusanRUPS(jikaada);
iii. mengangkat dan memberhentikan pegawai Perusahaan
berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan;
iv. mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili
Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan kepada
seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus
ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa
orang pegawai Perusahaan, baik sendiri maupun bersama-
sama orang atau badan lain;
v. menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan
maupun mengenai pemilikan, sesuai dengan ketentuan
yang diatur lebih lanjut oleh Dewan Komisaris dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
9. Kewajiban-kewajiban Direksi lainnya adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan
usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi Perusahaan.
b. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
Divisi Audit Internal Perusahaan, Auditor Eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain.
c.Membentuk Divisi Audit Internal, Satuan Kerja Manajemen
RisikodansertaSatuanKerjaKepatuhan.
d.Menyampaikan Rencana Kerja Tahunan yangmemuat juga
Anggaran Tahunan Perusahaan kepada Dewan Komisaris
untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris,
sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
e. Menyerahkan Laporan Keuangan Perusahaan kepada
Akuntan Publik untuk diperiksa.
f. Mengungkapkan kepada pegawai Kebijakan Perusahaan
yang bersifat strategis di bidang kepegawaian, antara lain
reports, in the manner and time specified in the Company’s
Articles of Association, at any time requested by the Board of
Commissioners;
vi. prepare the Company’s organizational structure with details
of the duties;
vii. perform other obligations according to the Company’s Articles
of Association or guideline of the Board of Commissioners or
GMS;
b. The Board of Directors has the rights and authorities, including
to:
i. establish policies in directing and managing the Company;
ii. set regulations for Company’s employment, including
remuneration, pension or retirement benefits as well as
other income for the Company’s employees, according to the
applicable laws and regulation and/or the result of GMS (if
any);
iii. appoint and terminate the Company’s employees according
to the Company’s employment regulations;
iv. arrange the transfer of the Board of Director’s power in
representing the Company’s in and outside the Court to one or
several members of the Board of Directors or to one or several
Company’s employees, either alone or together with other
person or entity;
v. execute other decisions, either related to management or
ownership of the Company, according to the provisions
stipulated further by the Board of Commissioners in
compliance with the applicable laws and regulations.
9. Other liabilities of the Board of Directors are as follows:
a. Implementing the principles of GCG in all the Company’s business
activities at all organizational levels.
b. Following up on audit findings and recommendations from the
Company’s Internal Audit Division, the External Auditor, as well
as results from the oversight of Bank Indonesia and/or from other
authorities.
c. Establishing Internal Audit Division, Risk Management Unit and
Compliance Unit.
d. Presenting the Annual Work Plan which also includes the
Company’s Annual Budget to the Board of Commissioners for
their approval, prior to the starting of the year, in compliance
with the applicable laws and regulations in the capital market.
e. Submitting the Company’s financial statements to the Public
Accountant for audit.
f. Disclosing the Company’s strategic employment policies,
including through various Decrees and Notices which are
205
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
berbagai kebijakan kepegawaian dalam berbagai Surat
KeputusandanEdaranyangdapatdiaksesseluruhkaryawan
serta melalui buku Peraturan Perusahaan website Perusahaan,
kebijakan mengenai Sistem Recruitment, Sistem Promosi,
SistemRemunerasi.Pengungkapantersebutharusdilakukan
melalui sarana yang diketahui atau diakses dengan mudah
oleh Karyawan.
g. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan
tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
h. Mengangkat anggota Komite-Komite Penunjang Dewan
Komisaris berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris
i. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan/atau RUPS Lainnya/
Luar Biasa sesuai kebutuhan Perusahaan dan sesuai ketentuan
yang berlaku.
j. Menyampaikan pertanggungjawaban atas pengurusan
Perusahaan selama 1 (satu) tahun kepada RUPS selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perusahaan
ditutup.
k. Menyampaikan laporan dan keterbukaan informasi kepada
Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan instansi
berwenang lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
l. Mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham,
Risalah RUPS, Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan,
dokumen keuangan Perusahaan, dokumen Perusahaan
lainnya sesuai ketentuan yang berlaku dan disimpan ditempat
kedudukan Perusahaan serta menjalankan kewajiban-
kewajiban lainnya sesuai petunjuk Rapat Dewan Komisaris
atauRUPS.
10. Apabila dipandang perlu, Direksi dapat membentuk Komite
Penunjang Direksi/Eksekutif untuk membantu Direksi dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya.
11. Direksi wajib memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang
bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
12. Dalam melaksanakan kewajiban, tugas, tanggung jawab
danwewenangnya, Direksi wajib memperhatikan Anggaran
DasarPerusahaansertaPedomandanTataTertibKerjaDireksi
Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pembagian Bidang Tugas
Pembagian tugas dan wewenang di antara anggota Direksi
ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal RUPS tidak
menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi
dan/atau tidak melimpahkan wewenang tersebut kepada Dewan
Komisaris, maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi
tersebut akan ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
Dalam hal seorang anggota Direksi atau lebih berhalangan
sementara waktu untuk melaksanakan tugas kewajiban sesuai
bidangnya, maka akan dilaksanakan oleh anggota Direksi lainnya
accessible by all employees, Company Regulations Book, and
Company website, as well as disclosing various policies on
Recruitment System, Promotion System and Remuneration
System. Such disclosure must be made by means or medias
known or easily accessible by all employees.
g. Providing data and information that are accurate, relevant and
timely to the Board of Commissioners.
h. Appointing members of Supporting Committees of the Board of
Commissioners based on the Board of Commissioners meeting.
i. Organizing the Annual General Meeting of Shareholders and/or
Other General/ Extraordinary Meeting according to the needs of
the Company and according to applicable regulations.
j. Providing accountability report for the management of the
Company after1 (one) year to the AGM not later than 6 (six)
months after the Company’s financial year ended.
k. Submitting reports and making public disclosure to the Financial
Services Authority, the Indonesia Stock Exchange and other
regulatory agencies in compliance with laws and regulations.
l. Creating and keeping the Shareholder Register, Minutes of GMS,
Minutes of the Board of Directors Meeting, the Annual Report, the
Company’s financial documents and other Company documents
according to applicable regulations and keep them in the
Company’s head office and executing other liabilities according
to the Board of Commissioners meeting or the GMS.
10. If deemed necessary, the Board of Directors may establish
Supporting Committee(s) to the Board of Directors/Executive
Directors to assist in carrying out their duties and liabilities.
11. The Board of Directors shall have a Charter binding every member
of the Board of Directors.
12. In carrying out its liabilities, duties, responsibilities and exercising
its authorities, the Board of Directors shall observe the Company’s
Articles of Association and the Company’s Board of Directors
Charter as well as the applicable laws and regulations.
Distribution of Duties
Distribution of duties and responsibilities among the members of the
Board of Directors is determined by the GMS and the authorities to
determine may be transferred by the GMS to the Board of Commissioners.
If GMS does not determine the distribution of duties and authorities of
the Board of Directors and/or does not transfer the authority to the
Board of Commissioners, the distribution of duties and authorities of
members the Board of Directors will be determined according to the
Board of Directors Decree per the Board of Commissioners’ approval.
In the event that one or more member(s) of the Board of Directors are
temporarily unable to carry out duties according to his/her expertise,
the duties will be carried out by other members of the Board of Directors
206
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
(Direktur Pengganti). Susunan dan formasi Direktur Pengganti
ditetapkan dengan keputusan Direksi.
Direktur Pengganti disamping menjalankan tugas dan kewajiban
anggota Direksi yang berhalangan juga tetap menjalankan tugas
dankewajibandaribidangtugasnya(merangkaptugaspekerjaan).
Keputusan Direksi
Direksi dapat mengambil keputusan sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaandan/atauPedomandanTataTertibKerjaDireksi.Direksi
dapat mengatur mengenai kewenangan memutus sesuai dengan
bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi
dalam suatu Keputusan Direksi.
Aspek Transparansi Direksi
Untukmemenuhiaspektransparansi,anggotaDireksiwajib:
1. Mengungkapkan adanya hubungan keuangan dan hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi
lainnyadan/atauPemegangSahamPengendaliPerusahaan.
2. Mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya yang diterima
anggota Direksi.
Larangan Bagi Direksi
Hal-hal yang dilarang dilakukan anggota Direksi adalah:
1. Memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi,
keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan Perusahaan.
2. Mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari
Perusahaan, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditetapkanberdasarkankeputusanRUPS.
3. Menjadi anggota Komite Audit dan/atau Komite Pemantau
Risiko.
4. Menggunakan penasihat perorangan dan/atau jasa profesional
sebagai konsultan kecuali apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. proyek bersifat khusus;
b. didasari oleh kontrak yang jelas, yang sekurang-kurangnya
mencakup lingkup kerja, tanggung jawab dan jangka waktu
pekerjaan serta biaya;
c. konsultan adalah pihak independen dan memiliki kualifikasi
untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus, sebagaimana
dimaksud pada huruf a diatas.
5. Mewakili Perusahaan apabila:
a. terjadi perkara di pengadilan antara Perusahaan dengan
anggota Direksi yang bersangkutan; atau
b. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan
kepentingan dengan Perusahaan.
6. Memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang
mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Yang
dimaksud dengan pemberian kuasa umum adalah pemberian
(Substitute Director). The Organizational Structure change caused by
the Substitute Director will be subject of the Board of Directors’ decision.
In addition to performing the duties and liabilities of the unavailable
member of the Board of Directors, the Substitute Director also continues
performing his/her own duties and liabilities (multiple roles).
Decree of the Board of Directors
The Board of Directors may make decisions that are in line withthe
provision specified in the Articles of Association and/or the Board
of Directors Charter. The Board of Directors may also regulate the
authority to make decisionsaccording to the duties and responsibilities
of each member of the Board of Directors in a Decree of the Board of
Directors.
Transparency of the Board of Directors
To meet the transparency aspect, the Board of Directors shall:
1. Reveal the existence of financial and family relationships with
members of the Board of Commissioners, other members of the
Board of Directors and/or Controlling Shareholders of the Company.
2. Reveal the remuneration package and other facilities that are
received by the Board of Directors.
Prohibitions for the Board of Directors
Prohibitions for members of the Board of Directors are:
1. Utilizing the Company for personal, family, and/ or other parties
benefits that may harm or reduce the profits of the Company.
2. Taking and/or receiving personal benefits from the Company,
in addition to the remuneration package and other facilities
determined by GMS.
3. Becoming a member of the Audit Committee and/or the Risk
Oversight Committee.
4. Using personal advisor and/or professional service as a consultant
unless meeting the following requirements:
a. a special project;
b. the contract clearly states, including at least the scope of work,
responsibilities, work durations and costs;
c. the consultant is independent and qualified to work on specific
projects as mentioned in point a.
5. Representing the Company if:
a. there is court case between the Company and a certain member
of the Board of Directors; or
b. that certain member of the Board of Directors has a conflict of
interest.
6. Transferring certain common authorities to other party resulting
in transfer of duties and functions of the Board of Directors.
Transferring common authorities means that the Board of Directors
207
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
kuasa kepada satu orang karyawan atau lebih atau orang
lain yang mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang dan
tanggung jawab Direksi secara menyeluruh tanpa batasan
ruang lingkup dan waktu.
7. Mayoritas anggota Direksi dilarang saling memiliki hubungan
keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota
Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.
Prosedur Penetapan dan Besarnya Remunerasi Anggota Direksi
Sebagai kompensasi atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya,
maka anggota Direksi berhak untuk mendapatkan remunerasi.
Kebijakan pokok dalam pemberian remunerasi bagi anggota Direksi
adalah sebagai berikut:
1. RemunerasibagianggotaDireksimerupakankompensasiyang
diberikan Perusahaan bagi anggota Direksi atas pelaksanaan
tugas, tanggung jawab dan kewajiban yang telah dilakukan
selama periode tertentu.
2. Pemberian remunerasi akan dirumuskan dalam sistem
kompensasi yang akan diusulkan kepada Dewan Komisaris dan
selanjutnyaolehDewanKomisarisdiajukankepadaRUPS.
3. Sistem remunerasi disusun sedemikian rupa sehingga
menarik bagi profesional karena cukup kompetitif dan dapat
mengakomodasi kondisi pasar tenaga kerja serta mencerminkan
kemampuan dan kinerja Perusahaan.
PemberianRemunerasiuntukanggotaDireksiditetapkanolehRUPS
mencakup besarnya gaji dan/atau tunjangan yang akan dibayarkan
kepadaanggotaDireksi.JumlahkompensasiyangditerimaDireksi
Perusahaanuntuktahunyangberakhirpadatanggal31Desember
2012,2013dan2014adalahsebagaiberikut:
transfers the authorities to one or more employees or other
persons resulting in the transfer of its whole duties, authorities and
responsibilities without limitation on the scope of work and time.
7. Majority members of the Board of Directors are prohibited from
having family ties up to the second degree with fellow member
of the Board of Directors and/or the member of the Board of
Commissioners.
Decision Procedure and Amount of Remuneration Package of the
Members of Board of Directors
As a compensation for the performance of duties and liabilities,
members of the Board of Directors are entitled to receive remuneration
packages.
Main policies in the remuneration distribution for the members of the
Board of Directors are as follows:
1. Remuneration for members of the Company‘s Board of Directors is
given as a compensation for the members on the performance of
duties, responsibilities and liabilities during a certain period.
2. Provision for remuneration packages will be formulated in a
compensation system that will be proposed to the Board of
Commissioners and later to the GMS by the Board of Commissioners.
3. Remuneration system is structured in a way that can become
attractive to professionals because it is quite competitive and can
accommodate the condition of the labor force as well as reflects the
Company’s capability and performance.
Remuneration distribution to the members of Board of Directors is
determined by the GMS, including the salaries and/or allowances to
be paid to the members. The amount of compensation received by the
Company’s Board of Directors for the year ended December 31st 2012,
2013 and 2014 are as follows:
RemunerasiDewanDireksi/Board of Director Remuneration
Pelaporan Internal
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengambilan
keputusan oleh Direksi dan kualitas proses pengawasan oleh
Dewan Komisaris, Perusahaan wajib memastikan ketersediaan dan
kecukupanPelaporanInternalyangdidukungolehSistemInformasi
Manajemen yang memadai. Pelaporan internal ini juga merupakan
indikator kinerja dalam mengukur kinerja Dewan Direksi.
Internal Reporting
In order to improve the quality of decision making by the Board
of Directors and the quality of supervision process by the Board
of Commissioners, the Company shall ensure the availability and
adequacy of Internal Reporting supported by adequate Information
Management system. Internal reporting is also an indicator of
performance in assessing the performance of the Board of Directors.
208
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Jabatan/Position 2012 2013 2014
Dewan Direksi / Board of Director
Rp25.893.571.428,- Rp28.785.714.282,- Rp37.006.465.834,-
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Laporan ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:
1. Laporan Direksi kepada Dewan Komisaris
2. Laporan Manajemen kepada Direksi
Laporan tersebut ada yang bersifat rutin dan insidentil secara tepat
waktu.
Laporan-laporan yang diberikan Direksi kepada Dewan Komisaris
antara lain:
1. LaporanRencanaKerjadanAnggaranTahunan(RKAT)
a.Pelaksanaan RKAT dilaporkan secara berkala oleh Direksi
kepada Dewan Komisaris dalam bentuk berupa laporan
keuangan setiap bulan dan laporan pelaksanaan RKAT
triwulanan.
b.LaporantahunandanpelaksanaanRKATdilaporkanbersama-
sama dengan laporan pertanggungjawaban Direksi atas
pelaksanaan pengurusan Perusahaan untuk jangka waktu 1
(satu)tahunpadaRUPS.
c. Pertanggungjawaban tersebut akan merupakan
pertanggungjawaban bersama dari pengurus Perusahaan
(Direksi dan Dewan Komisaris) sehingga sebelum
disampaikankepadaRUPS,harusdimusyawarahkanterlebih
dahulu dengan Dewan Komisaris untuk mendapatkan suatu
pertanggungjawaban yang bulat.
d. Laporan keuangan yang disampaikan oleh Direksi kepada
Dewan Komisaris setiap bulan, terdiri dari laporan neraca
dan laba rugi yang disertai penjelasan-penjelasan seperlunya
untuk tiap pos anggaran.
e.Laporan pelaksanaan RKAT triwulanan yang disampaikan
oleh Direksi kepada Dewan Komisaris terdiri dari:
• LaporanKeuangan
• LaporanRealisasiAnggaranTahunan
f. Laporan keuangan yang akan disampaikan oleh Direksi
kepadaRUPSharussudahmendapatpenilaiandariakuntan
publik terdaftar.
2. LaporanPemantauanKepatuhan(LPK)
LPK harus selalu dilaporkan secara berkala kepada Direksi dalam
bentuk laporan hasil pelaksanaan kepatuhan setiap bulan. Bila
terdapat pelanggaran pada Kepatuhan tersebut, pelanggaran
tersebut segera dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Hal
tersebut dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas
pengawasan Dewan Komisaris terhadap pelaksanaan
kepatuhan Perusahaan.
Laporan Manajemen kepada Direksi, yaitu:
1. Laporanyangdilaporkansecararutinolehmasing-masingUnit
Kerja kepada anggota Direksi terkait.
2. Laporan yang disampaikan tersebut meliputi laporan rencana,
pelaksanaan, dan hasil evaluasi kegiatan Perusahaan dan unit
kerja.
3. Laporan lainnya yang berkaitan dengan proses persetujuan
Direksi.
The reports submitted to the concerned parties, namely:
1. The Board of Directors’ Reports to the Board of Commissioners
2. The Management Report to the Board of Directors
Reports are submitted regularly or irregularly in a timely manner.
The reports submitted by the Board of Directors to the Board of
Commissioners include:
1. Annual Work Budget and Plan (AWBP)
a. AWBP execution is always reported periodically by the Board of
Directors to the Board of Commissioners in the form of a monthly
financial statement and quarterly WBP report.
b. Annual report and AWBP implementation report are submitted
together with the Board of Directors’ accountability report for the
management of the Company during a period of 1 (one) year at
the AGM.
c. The accountability report reflects a joint accountability of the
Company’s management boards (Board of Directors and Board
of Commissioners), therefore to be discussed with the Board of
Commissioners to get a full accountability before submitted to
the AGM.
d. The financial statements presented each month by the Board of
Directors to the Board of Commissioners are including balance
sheets and income statements accompanied by necessary details
on each budget item.
e.QuarterlyRKATimplementationreportssubmittedbytheBoard
of Directors to the Board of Commissioners consist of:
• Financial Statements
• Annual Budget Realization Reports
f. The financial statements to be submitted by the Board of
Directors to the GMS must already receive assessment from the
Registered Public Accountant.
2. ComplianceMonitoringReports(“LPK”)
LPK must be reported periodically to the Board of Directors in
the form of monthly compliance performance reports. If there is
a violation of compliance, the violation is reported to the Board
of Commissioners immediately. This is done as of a part of the
implementation of the oversight duty of the Board of Commissioners
on the Company’s compliance.
Management reports to the Board, namely:
1. Regular reports by each Work Unit to the related members of the
Board of Directors.
2. Those reports include Plan, Implementation, and Evaluation Results
of the Company’s and work units’ activities.
3. Other reports related to the approval process by the Board of
Directors.
209
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
4. Laporan-laporan yang secara khusus disusun atas permintaan
Direksi.
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Rapat Dewan Direksi dapat dilakukan setiap waktu atau apabila
dipandang perlu oleh seorang Direksi atau atas permintaan tertulis
dari seorang anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan
tertulis dari seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-
samamewakili1/10(satupersepuluh)ataulebihdarijumlahseluruh
saham dengan hak suara.
KeputusanRapatDewanDireksidiambilberdasarkanmusyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu
per dua) jumlah anggotaDireksi hadir atau diwakili dalam rapat.
Apabilasuarayangsetujudantidaksetujuberimbang,KetuaRapat
yangakanmenentukan.Sejalandenganketentuanyangmengatur
RapatDireksijugaberlakubagiRapatDewanKomisaris.Disamping
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi juga dilakukan Rapat
Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi secara periodik.
Sepanjang tahun2014 telahdilaksanakanRapatDewanKomisaris
danDireksisebanyak12(duabelas)kalidengantingkatkehadiran
95,2%.Tingginyatingkatkehadiranmenunjukkankomitmenyang
tinggi dari seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam
menjalankan fungsinya masing-masing. Daftar kehadiran dalam
RapatDewanKomisarisdanDireksiPerusahaanselamatahun2014
telahdibahaspadaSUBBAB8.4.2DEWANKOMISARIS.
Direksi Telah Lulus Uji Kepatutan
BerdasarkanpadaSalinanKeputusanKetuaBadanPengawasPasar
Modal dan Lembaga Keuangan:
• KEP-45/BL/2010tentangPenetapanHasilPenilaianKemampuan
danKepatutanatasnamaRoniHaslimtanggal2Maret2010.
• KEP-132/BL/2010 tentang Penetapan Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan atas nama Amirdin Halim, tanggal
28 April 2010.
• KEP-581/BL/2011 tentang Penetapan Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan atas nama David Pangestu tanggal
2 November 2011.
• KEP-46/BL/2010tentangPenetapanHasilPenilaianKemampuan
danKepatutanatasnamaPetrusSantosoKarim,tanggal2Maret
2010.
4. Reports specifically prepared at the request of the Board of Directors.
Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors
A Board of Directors’ meeting can be convened at any time or when
deemed necessary by the Board of Directors or upon a written request
from a member of the Board of Commissioners or upon written request
from one or more shareholders who together represent 1/10 (tenth) or
more of the total shares with voting rights.
Decisions taken during Meeting of the Board of Directors are based on
consensus. If there is no consensus, decision making is made through
voting with approvals from more than ½ (half) of the total members of
the Board of Directors present or represented at the meeting. When there
is an even number of approvals and disapprovals, General Meetings will
make a decision. Provisions governing the Board of Directors Meetings
also govern for the Board of Commissioners Meetings. In addition to the
Board of Commissioners Meetings and the Board of Directors Meetings,
there is also regular meeting involve both Board of Commissioners and
Board of Directors.
Throughout 2014 have were 12 (twelve) Board of Commissioners
Meetings and Board of Directors Meetings with 95,2% attendance
rate. This high rate indicates the high level of commitment from all
members of the Board of Commissioners and Board of Directors in
carrying out their own work functions. The attendance list of the
Board of Commissioners Meetings and the Board of Directors Meetings
throughout 2014 are discussed in the SUBCHAPTER 8.4.2 Board of
Commissioners.
Board of Directors Has Passed Fit and Proper Test
Based on a copy of the Chief Capital Market Supervisory Agency and
Financial Institution Decree:
• KEP-45/BL/2010ontheStipulationofFitandProperTestResultsfor
Roni Haslim on March 2nd, 2010.
• KEP-132/BL/2010ontheStipulationofFitandProperTestResultsfor
Amirdin Halim on April 28th, 2010.
• KEP-581/BL/2011ontheStipulationofFitandProperTestResultsfor
David Pangestu on November 2nd, 2011.
• KEP-46/BL/2010ontheStipulationofFitandProperTestResultsfor
PetrusSantosoKarim,onMarch2nd, 2010.
210
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Guna memenuhi Syarat Berkelanjutan, anggota Direksi telah
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
To meet the Sustainable Terms, members of the Board of Directors have
conducted the following activities
211
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Nama / Name Jabatan/Position Nama Kegiatan / Name of Activities
RoniHaslim Presiden Direktur / President Director
SebagaiPesertadalamInternationalSeminarTheGlobal&AsianEconomicOutlook2015yangdiselenggarakanAPPIpadatanggal3Oktober 2014
As a Participant in the International Seminar of The Global & Asian Economic Outlook 2015 held by APPI on October 3rd, 2014
PetrusS.Karim Direktur / Director
SebagaiPesertaInternationalSeminarTheGlobal&AsianEconomicOutlook2015yangdiselenggarakanAPPIpadatanggal3Oktober2014
As a Participant in the International Seminar of The Global & Asian Economic Outlook 2015 held by APPI on October 3rd, 2014
Amirdin Halim Direktur / Director
•SebagaiPesertadalamInternationalSeminarTheGlobal&AsianEconomicOutlook2015yangdiselenggarakanAPPIpadatanggal3Oktober 2014
As a Participant in The Global & Asian Economic Outlook 2015 held by APPI on October 3rd, 2014.
•SebagaiNarasumberdalamPelatihanInternalDirektoratPengawasanLembagaPembiayaandengantemaSistemAkuntansidanKeuanganserta Prosedur Penagihan pada Perusahaan Pembiayaan yang diselenggarakanOJKpadatanggal16Oktober2014
As Source Person in the Internal Training of the Financing Institution Supervisory Directorate with the theme on Accounting and Financial Systems and Billing Procedures on the Finance Company organized by FSA on October 16th, 2014
David Pangestu Direktur / Director
SebagaiPesertadalamInternationalSeminarWelcomingTheYearof2015Opportunities&ChallengesyangdiselenggarakanAPPIpadatanggal 9 Desember 2014
As a Participant in International Seminar Welcoming The Year of 2015 Opportunities & Challenges held by APPI on December 9th, 2014
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Direksi dapat membentuk komite-komite dengan
mempertimbangkan kebutuhannya. Komite-komite ini dibentuk
oleh dan bertanggung jawab kepada Direksi dengan wewenang
untuk:
1. Mengkaji;
2. Memberikan usulan/rekomendasi; atau
3. Memberikanpersetujuan/keputusan.
Fungsi Komite secara umum adalah:
1. Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan dan strategi
sesuai dengan bidangnya
2. Membantu Direksi dalam merumuskan pemecahan masalah
3. Memberikanpertimbangan/masukanmengenaisuatumasalah
sesuai bidangnya
4. Memantau dan mengevaluasi masalah sesuai bidangnya
JenisKomiteyangtelahterbentukadalah:
1. Asset Liability Committee (ALCO)
2. CorporateRiskManagementDepartement
ASSET LIABILITY COMMITTEE (ALCO)
Asset Liability Committee (ALCO) dibentuk untuk mendukung
efektivitas pelaksanaan Asset Liability Management (ALMA),terutama
dalam melaksanakan fungsi pengendalian risiko suku bunga,
risiko nilai tukar dan risiko likuiditas. Keanggotaan ALCO terdiri
dari mayoritas seluruh Direksi dan Kepala Divisi atau Departemen
yang bidang kerjanya terkait dengan aspek manajemen aktiva dan
pasiva.
Seluruhlaporanyangdisampaikankepadadireksiharusfokusdan
didokumentasikan secara memadai guna memudahkan direksi
untuk menilai kepatuhan terhadap limit yang telah ditetapkan.
Laporan ALCO antara lain meliputi :
a. ALCO minutes, termasuk minutes periode sebelumnya
b. Laporan analisis likuiditas, terutama analisis sumber dan
penggunaan dana
c. Laporan data penetapan harga yang merefleksikan harga atau
biaya dari suatu produk
CORPORATE RISK MANAGEMENT DEPARTMENT
TugasCorporateRiskManagementDepartementdalammembantu
jajaranDireksimenjalankanfungsiKomiteManajemenRisiko,yaitu:
1. Memastikan terlaksananya rapat Komite Manajemen Risiko
sehubungan dengan pelaksanaan fungsi Komite Manajemen
Risiko
The Board of Directors may establish committees according to its
needs. Committees are established by and responsible to the Board of
Directors with the authority to:
1. Assessing;
2. Providing proposals/recommendations; or
3. Providing approval/decision.
Functions of the Committees in general are:
1. Assisting the Board of Directors in formulating policies and
strategies according to each expertise
2. Assisting the Board of Directors in problem solving
3. Giving consideration/input on a problem according to each
expertise
4. Monitoring and evaluating problems according to each expertise
Committees established are:
1. Asset Liability Committee(ALCO)
2. Corporate Risk Management Departement
ASSET LIABILITY COMMITTEE (ALCO)
Asset Liability Committee (ALCO) was established to support effective
implementation of Asset Liability Management (ALMA), especially in
carrying out the functions of controlling interest rate, exchange rate
risk and liquidity risks. ALCO membership consists of the majority
of members of the Board of Directors and Heads of Divisions or
Departments whose fields of work related to of asset and liability
management.
All reports submitted to the Board of Directors must be focused and
adequately documented to allow the Board of Directors to assess
compliance with established limits.
ALCO reports include the following:
a. ALCO minutes, including minutes from the previous period meetings
b. Liquidity analysis reports, especially the analysis of sources and
usage of funds
c. Reports on data pricing which reflects the price or the cost of a
product
CORPORATERISKMANAGEMENTDEPARTMENT
Duties of Corporate Risk Management Department in assisting the
Board of Directors to carry out the functions of Risk Management
Committee are:
1. Convening Risk Management Committee meetings in connection
with the Risk Management Committee performance
212
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
SUBBAB 8.4.3.1 KOMITE DI BAWAH DEWAN DIREKSI
SECTION 8.43.1 COMMITTEE UNDER THE BOARD OF DIRECTORS
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
2. Memberikan masukan berupa informasi dan analisi pada rapat
tersebut mengenai :
a. Arahan dan sasaran perusahaan dalam penyusunan kebijakan,
strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko, serta
perubahan apabila diperlukan.
b. Penilaian terhadap efektivitas implementasi kerangka
manajemen risiko.
c. Perkembangan dan kecenderungan eksposur risiko total
dari perusahaan dan mengusulkan tingkat toleransi risiko
keseluruhan yang dapat diterima (risk appetite).
d. Hasil kajian mengenai total eksposur risiko yang dihadapi
perusahaan beserta dampaknya.
e. Penilaian potensi kerugian yang timbul dengan menggunakan
berbagai skenario stress testing.
f. Usulan pengembangan metoda pengukuran risiko,
contingency plan dalam kondisi tidak normal, serta metoda
lainnya yang berkaitan dengan manajemen risiko perusahaan.
g. Limit wewenang, eksposure, dan konsentrasi portfolio kredit
maupun parameter lainnya yang bertujuan untuk membatasi
risiko.
3. Menyusun dan mendistribusikan risalah rapat Komite
ManajemenRisikokeseluruhpesertarapatdanpihaklainyang
berkepentingan
4. Memantau tindak lanjut hasil risalah
5. Membuat laporan khusus atau laporan kegiatan pelaksanaan
fungsikomitemanajemenrisiko(jikadiperlukan)
Departement Corporate Risk Management dibentuk untuk
meyakinkan bahwa risiko yang dihadapi perusahaan dapat
dikenali, diukur, dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan
benar melalui penerapan kerangka manajemen risiko yang sesuai.
Tanggung jawab utama untukmengelola risiko yang timbul dari
suatu kegiatan bisnis dalam perusahaan terletak pada unit kerja
yang melaksanakan kegiatan bisnis tersebut. Peran unit kerja dalam
kegiatan manajemen risiko perusahaan dapat dikelompokkan
kedalam3(tiga)fungsi,sebagaiberikut:
1. Pelaksana/RiskTakingUnit
2. Pengendali
3. PemantauSecaraKeseluruhan
Fungsi Pelaksana / Risk Taking Unit
a. CoreRiskTakingUnit
Unit kerja operasional yang bertanggung jawab mencapai
sasaranbisnisPTBCAFinancedalambidangpembiayaan,yang
dalam pelaksanaan tugasnya memiliki risiko inheren
b. SupportingRiskTakingUnit
Unit kerja operasional yang bertanggung jawab mendukung
kelancaran tugas Core Risk Taking Unit, melalui penyediaan
sumber daya yang diperlukan, yang dalam pelaksanaan
tugasnya memiliki risiko inheren
2. Providing input through information and analysis during the
meeting on:
a. The Company’s directives and targets in the development
of policies, strategies and guidelines for risk management
implementation, as well as necessary changes, if any.
b. Assessment of effectiveness on the risk management
implementation framework.
c. Developments and trends of the Company’s total risk exposure of
risk tolerance level and proposing an overall risk appetite.
d. The results of a study on the total risk exposure faced by
companies and their impacts.
e. Assessment of potential losses incurred by the using the stress
testing scenarios.
f. Propose risk assessment method development, contingency
plan in abnormal conditions, as well as other methods related to
enterprise risk management.
g. Limit authority, exposure, and concentration of loan portfolio as
well as other parameters that aim to limit the risk.
3. Prepare and distributing minutes of Risk Management Committee
meetings to all meeting participants and other related parties
4. Monitoring follow ups of the minutes
5. Creating special reports or risk management committee functions
performance reports (if required)
Corporate Risk Management Department was established to ensure that
the risks faced by the Company can be identified, measured, monitored,
controlled and reported correctly through the implementation of
a proper risk management framework. Primary responsibility for
managing risks arising from the Company’s business activities within
the work unit. The work unit role in conducting the Company’s risk
management activities can be divided into 3 (three) functions, as
follows:
1. Implementer/Risk Taking Unit
2. Controller
3. General Oversight
Implementer/Risk Taking Unit
a. Core Risk Taking Unit
Operational units responsible for achieving business objectives of PT
BCA Finance in financing, having inherent risk in the performance of
its duties
b. Supporting Risk Taking Unit
Operational units that support the duty of Core Risk Taking Unit
through providing necessary resources, having inherent risk in the
performance of its duties
213
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Fungsi Pengendali
Unit kerja yang bertanggung jawab mendukung Pelaksana /
Risk Taking Unit dalam memitigasi risiko melalui assesment /
analisa risiko, penetapan target bisnis, alokasi modal, penetapan
limit, penyusunan kebijakan, sistem dan prosedur, alat-alat dan
metodologi, serta penyusunan contingency plan.
Fungsi Pemantauan Secara Keseluruhan / Oversight
Unit kerja yang bertanggung jawab meyakinkan efektivitas
penerapan manajemen risiko perusahaan secara keseluruhan,
melakukan pengkajian risiko atas pengembangan aktivitas dan
produk baru, serta melaporkan profil risiko BCA Finance secara
keseluruhan dan hasil kajian risiko atas pengembangan aktivitas dan
produkbaru kepadamanajemenPTBCAFinancedanpemegang
saham.Unitinimelakukantugasnyamelalui:
a. Kaji ulang (review)
b. Pemantauan dan Pelaporan (monitoring & reporting)
Rapat Pelaksanaan Fungsi Komite Manajemen Risiko
Beberapa ketentuan mengenai rapat pelaksanaan fungsi Komite
ManajemenRisiko,yaitu:
1. Rapatdilaksanakansesuaikebutuhandanminimalsekalidalam
3(tiga)bulan
2. Rapatdilakukanapabiladihadiriminimalsetengahdarijumlah
direksi
Pengambilan keputusan terkait dengan pelaksanaan fungsi Komite
ManajemenRisikoberdasarkanhasilrapatyangtelahdisepakati.
Controller
The unit responsible for supporting the duties of Implementer/Risk
Taking Units in mitigating risks through the risk assessment/analysis,
business goals setting, allocation of capital, limit setting, development
of policies, systems and procedures, tools and methodologies, as well as
preparing a contingency plan.
General Oversight
The work unit responsible to ensure the effectiveness of overall
enterprise risk management implementation, assess the risks of new
product development and activity, as well as report the overall risk
profile of BCA Finance and the results of risk assessment on new product
development and activity to the management of PT BCA Finance and
shareholders . This unit does its job by :
a. Making a review
b. Monitoring & reporting
Meetings on Risk Management Committee Performance
Several provisions related to convening the meetings on Risk
Management Committee Performance are:
1. Meetings held as needed and at least once in 3 (three) months
2. Meetings convened if attended by at least half of the total number of
the Board of Directors
Decision-makings related to the the Risk Management Committee
performance are based on the agreed results of the meeting.
Tanggal/Date Agenda Pembahasan/Agenda
29Januari2014January 29th, 2014
• Peninjauan kondisi kendaraan tarikan/Review on the condition of repossessed vehicle• Metode Perhitungan f6PD/F6PC calculation method
29 April 2014April 29th, 2014
• TindaklanjutatasLaporanHasilAudituntukdimasukkandalamlaporanRiskEventDataBase(REDB)/Follow-up upon the Report of Audit Result to be put in the report of Risk Event Data Base (REDB)
• PelaporanTransaksiKeuanganMencurigakan/ReportingofSuspiciousFinancialTransaction• Penerapan model model risk based pricing/Implementation of model risk based pricing
23Juli2014July23rd, 2014
• Pembahasan proses kredit, terutama menyangkut proses akuisisi dan pelaksanaan survei/Discussion on the credit process, especially concerning the acquisition process and survey application
• KompetensiSDMdanpotensifraud/Competency of Human Resources and potential of fraud
28 Oktober 2014October 28th, 2014
• PembahasankasuspembayaranangsuranpelangganviaATM/Discussion on the consumers’ installment payment case via ATM
214
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Hubungan keluarga dari anggota Dewan Komisaris Perusahaan
dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota
Direksi serta pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
The family relationships of Commissioners with fellow Commissioners,
Directors and/or controlling shareholder are as follows:
SUBBAB 8.4.4 | Hubungan AfiliasiSECTION 8.4.4 | Affiliations Relationship
215
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
NAME The Board of Commissioners The Board of Directors Majority
Shareholder
Ricki Immanuel
Sim Idrus
Munandar
Adhi
Gunawan
Budirahardjo
Roni Haslim
Petrus
Santoso
Karim
Amirdin
Halim
David
Pangestu
PT Bank
Central Asia
Tbk
The Board of
Commissioners
Ricki Immanuel x x x x x x x
Sim Idrus
Munandar
x x x x x x x
Adhi Gunawan
Budirahardjo*
x x x x x x x
The Board of
Directors
Roni Haslim x x x x x x x
Petrus Santoso
Karim
x x x x x x x
Amirdin Halim x x x x x x x
David Pangestu x x x x x x x
Majority/ /
Controlling
Shareholder
PT Bank Central
Asia Tbk x x x x x x x
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Guna memastikan independensi Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya, Anggota Dewan Komisaris
menyatakannyadalamSuratPernyataan:
Yangmencantumkanpernyataan:
• Bahwa saat ini maupun di masa yang akan datang Yang
Membuat Pernyataan tidak memiliki dan tidak akan memiliki
hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis
lurus maupun garis ke samping, termasuk hubungan yang
timbul karena perkawinan, dengan anggota Direksi dan atau
anggota Dewan Komisaris.
• BahwaYangMembuatPernyataanmenyatakanbahwasampai
saat ini baik dalam jabatannya maupun secara pribadi tidak
pernah tercatat dalam Daftar Kredit Macet dan tidak tercantum
dalamDaftarTidakLulusdisektorperbankan.
• Bahwabaik pada saat inimaupundimasa yang akandatang
YangMembuatPernyataanmenyatakantidakakanmerangkap
jabatan
a.Sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga)
Perusahaan Pembiayaan;
b.SebagaianggotaDireksipadalebihdari1(satu)Perusahaan
Pembiayaan.
Guna memastikan independensi dan efektivitas kinerja Direksi
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Direksi menyatakannya
dalamSuratPernyataan:
In order to ensure the independence of Board of Commissioners
in performing their task and obligation, the Members of Board of
Commissioners declare in a Statement Letter:
As the following statements:
• Whereas, at present and future time, Parties who Make the
Statement have not and will not have family relationship until the
third degree, either according to straight line or side line method,
including any relationship arising due to marriage, with members
of Board of Directors and or members of Board of Commissioners,
• Whereas,PartieswhoMaketheStatementdeclarethatuntilnow,
either in their positions or in personal, have never been registered
in the List of Bad Debt Credit and not included in the List of Not
Passing in banking sector.
• Whereas, either at present or future time, Parties whoMake the
Statement declare for not concurrently having the position.
a. As member of Board of Commissioners in more than 3 (three)
Financing Companies;
b. As member of Board of Directors in more than 1 (one) Financing
Company.
In order to ensure the independence and performance effectivity of
Board of Directors in conducting their task and obligation, Board of
Directors declares in the Statement Letter:
216
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Nama / Name Jabatan/Position TanggalSurat/Date of Latter
RickiImmanuel Presiden Komisaris / President Commissioner
7 November 2014 / November 7th, 2014
Adhi Gunawan Budirahardjo
Komisaris Independen / Independent Commissioner
7 November 2014 / November 7th, 2014
SimIdrusMunandar Komisaris Independen / Independent Commissioner
7 November 2014 / November 7th, 2014
Nama / Name Jabatan/Position TanggalSurat/Date of Latter
RoniHaslim Presiden Direktur / President Director
7 November 2014 / November 7th, 2014
PetrusSantosoKarim Direktur / Director 7 November 2014 / November 7th, 2014
Amirdin Halim Direktur / Director 7 November 2014 / November 7th, 2014
David Pangestu Direktur / Director 7 November 2014 / November 7th, 2014
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Yangmencantumkanpernyataan:
• Bahwa saat ini maupun di masa yang akan datang Yang
Membuat Pernyataan tidak memiliki dan tidak akan memiliki
hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis
lurus maupun garis ke samping, termasuk hubungan yang
timbul karena perkawinan, dengan anggota Direksi dan atau
anggota Dewan Komisaris.
• BahwaYangMembuatPernyataanmenyatakanbahwasampai
saat ini baik dalam jabatannya maupun secara pribadi tidak
pernah tercatat dalam Daftar Kredit Macet dan tidak tercantum
dalamDaftarTidakLulusdisektorperbankan.
• Bahwabaik pada saat inimaupundimasa yang akandatang
YangMembuatPernyataan ini tidakdalamkeadaandan tidak
akan merangkap jabatan:
a.Sebagai anggota Direksi pada Perusahaan Pembiayaan
lainnya;
b.SebagaianggotaKomisarispadalebihdari1(satu)Perusahaan
Pembiayaan.
As the following statements:
• Whereas, at present and future time, Parties who Make the
Statement have not and will not have family relationship until the
third degree, either according to straight line or side line method,
including any relationship arising due to marriage, with members
of Board of Directors and or members of Board of Commissioners,
• Whereas,PartieswhoMaketheStatementdeclarethatuntilnow,
either in their positions or in personal, have never been registered
in the List of Bad Debt Credit and not included in the List of Not
Passing in banking sector.
• Whereas, either at present or future time, Parties whoMake the
Statement declare for not concurrently having the position.
a. As member of Board of Commissioners in more than 3 (three)
Financing Companies;
b. As member of Board of Directors in more than 1 (one) Financing
Company.
217
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Dalam rangka penegakan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan
Perusahaan yang bergerak pada usaha jasa pembiayaan,
Perusahaan senantiasa memastikan untuk patuh pada Undang-
Undang Perseroan Terbatas Indonesia, berbagai peraturan dan
ketentuan pasar modal. Perusahaan senantiasa memastikan bahwa
Perusahaan patuh pada peraturan-peraturan, hukum, etika bisnis,
sertaprinsip-prinsipTataKelolaPerusahaanyangbaik.Olehkarena
itu, Perusahaan melalukan Penerapan Program Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, serta menyusun
laporan kepatuhan.
Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Fungsi Kepatuhan
Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap
Fungsi Kepatuhan, dengan:
1. mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Perusahaan
palingkurang1(satu)kalidalamsatutahun
2. memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas
pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Perusahaan
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Dewan
In implementing the prudent principle in managing a company who
is engaging in financing industry, the Company always ensures full
compliance with the Laws concerning a Limited Liability Company, and
various regulations and necessities on the capital market. Meanwhile,
the Company also assures that it complies with the regulations, laws,
business ethics, as well as the principles of Good Corporate Governance.
Besides, the Company has implemented Anti-money Laundering,
Prevention of Terrorism Funding, and has also composed a compliance
report.
Board or Commissioners’ Supervision on Compliance
The Board of Commissioners shall perform active oversight on
compliance by:
1. Evaluating the Company’s compliance performance for at least
once a year.
2. Providing advice to improve quality of the Company’s compliance
performance.
According to the Compliance evaluation results, the Board of
“Perusahaan senantiasa memastikan bahwa Perusahaan patuh pada peraturan-peraturan, hukum, etika bisnis, serta prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.”
Bab 8.5 | KepatuhanChapter 8.5 | Compliance
“The Company also assures that it complies with the regulations, laws, business ethics, as well as theprinciplesofGoodCorporateGovernance.”
218
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Komisaris menyampaikan saran-saran dalam rangka peningkatan
kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan kepada Presiden Direktur
dengan tembusan kepada Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan.
Tanggung Jawab Direksi terkait Kepatuhan
1. Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya
Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan
kegiatan usaha Perusahaan.
2. Direksi wajib memastikan terlaksananya Fungsi Kepatuhan
Perusahaan.
Perusahaan menyusun Laporan Kepatuhan yang kemudian
disampaikan kepada Direksi secara berkala. Penyimpangan dari
kepatuhan yang terjadi wajib segera dilaporkan kepada Dewan
Komisaris.
Anggaran Dasar
Pada tahun 2014, Perusahaan tidak melakukan perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir pada tahun
2010, mengenai Peningkatan Modal Dasar dan Modal Disetor
Perusahaan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Hukum dan
HakAsasiManusiaRepublikIndonesiaNomorAHU-44490.AH.01.02
pada tanggal 24 Agustus 2010.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Untuk melindungi kepentingan pemegang saham, Perusahaan
memastikan bahwa RUPS Tahunan dan atau Luar Biasa
diselenggarakan pada waktunya dan dipersiapkan sesuai dengan
ketentuan.
Ketaatan Sebagai Perusahaan Pembiayaan
SesuaidenganPeraturanMenteriKeuanganRepublikIndonesiaNo.
84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan
senantiasa taat terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pada peraturan tersebut dijelaskan bahwa jumlah pinjaman
bagi setiap Perusahaan Pembiayaan dibandingkan jumlah modal
sendiri (networth) danPinjamanSubordinasidikurangipenyertaan
(gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya sebesar 10 (sepuluh)
kali.PosisiDER (Debt to Equity Ratio) Perusahaan pada akhir tahun
tahun2014 sebesar3 (tiga) kali.DERPerusahaanmasihberadadi
bawah standard yang telah ditetapkan yang menjadikan perusahaan
lebih fleksibel dalam mengatur tingkat pendanaan, sehingga dapat
menyokong Perusahaan dalam meningkatkan pelepasan kredit
baru maupun pangsa pasar. Hal ini menjadi salah satu faktor yang
dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan Perusahaan
di masa yang akan datang.
Benturan Kepentingan
Untuk mencegah tejadinya benturan kepentingan seperti yang
ditetapkan dalam Paraturan Bapepam LK No.IX.E.1 mengenai
transaksi yang mengandung benturan kepentingan, Perusahaan
Commissioners provides advices to the Board of Directors related to
improvement in quality of the Company’s compliance performance,
with a copy addressed to the Director in charge of Compliance.
Board of Directors’ Responsibilities on Compliance
1. The Board of Directors should nurture and implement a compliance
culture in all levels of the organization and in every Company’s
business activity.
2. The Board of Directors must ensure a well implementation of the
Company’s Compliance.
The Company has initiated the development of Compliance Report to
be further submitted to the Board of Directors periodically. Violations
on compliance must be reported immediately to the Board of
Commissioners.
Articles of Association
In 2013 the Company did not make any amendments on the Company’s
Articles of Association. The last amendment was made in 2010
regarding the increase in the Company’s authorized capital and paid
up capital, according to the Decree of the Minister of Justice and Human
Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-44490.AH.01.02 on August
24th, 2010.
General Meeting of Shareholders (GMS)
To protect the interests of shareholders, the Company ensures that the
Annual General Meeting and the Extraordinary General Meeting of
Shareholders are held on time and prepared in accordance with the
prevailing regulations.
Compliance as a Multifinance Company
In accordance with the Regulation of the Indonesian Finance Minister
No. 84/PMK.012/2006 regarding multi-finance Companies, the
Company always adheres to the laws and regulations. The regulation
explains that the ratio of liabilities to the equity (net worth) and
Subordinated Debt net of investments (gearing ratio) shall not exceed
10 (ten) times. The Company’s success in creating increasing profits
from year to year led to a position of the Company’s DER (Debt to Equity
Ratio) at the end of the year 2014 to be 3 (three) times. This situation
gave more flexibility to the Company in managing its funding, so as to
support the Company in increasing its new financing and market share.
This factor can support the Company’s growth and development in the
future.
Conflicts of Interest
To prevent any conflict of interest as defined in the regulation of Capital
Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam LK)
No.IX.E.1 regarding conflict of interest transactions, the Company must
219
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
senantiasa tunduk dan patuh pada Undang-undang Republik
Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
SebagaimanadiaturdalamUndang-undang(UU)tersebut,yaitu:
• Pada pasal 99 ayat 1 huruf b, diatur bahwa anggota Direksi
tidak berwenang mewakili perusahaan apabila anggota Direksi
yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan
Perusahaan.
• Padapasal99ayat2hurufa,diaturbahwadalamhalterdapat
keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yang berhak
mewakili perusahaan adalah anggota Direksi lainnya yang tidak
mempunyai benturan kepentingan dengan Perusahaan.
• Padapasal99ayat2hurufb,diaturbahwadalamhalterdapat
keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yang berhak
mewakili perusahaan adalah Dewan Komisaris dalam hal
seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan
dengan Perusahaan.
• Padapasal99ayat2hurufc,diaturbahwadalamhalterdapat
keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yang berhak
mewakili perusahaan adalah pihak lain yang ditunjuk oleh
RUPSdalamhalseluruhanggotaDireksiatauDewanKomisaris
mempunyai benturan kepentingan dengan Perusahaan.
Sepanjang tahun 2014 tidak ada transaksi yang mengandung
benturan kepentingan yang dilakukan oleh Perusahaan.
Transaksi Material
Sepanjang tahun 2014, tidak terdapat transaksi material
yang mempengaruhi kondisi usaha dan keuangan maupun
keberlangsungan usahan Perusahaan. Perusahaan melakukan
beberapa transaksi diantaranya sebagai berikut:
1. Pada 16 Januari 2014, Perusahaan memperoleh fasiltias
pinjamandariPTBankTabunganPensiunNasionalTbk.sebesar
Rp.150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar rupiah) yang
kemudian memperoleh peningkatan plafon fasilitas pinjaman
menjadi Rp.300.000.000.000,- (tiga ratus miliar rupiah) pada
Juni2014.
2. Perusahaan melalukan penambahan nilai penyertaan pada
salahsatuAnakPerusahaannya,yaituPTCentralSantosaFinance
(CSF). BerdasarkanRapatUmumPemegangSahamLuarBiasa
(“RUPSLB”)yangdiaktakandenganAktaNotarisF.X.BudiSantoso
Isbandi, S.H.,No.73 tanggal31Oktober2014,CSFmelakukan
peningkatanmodaldasar sebanyakRp.200.000.000.000,- (dua
ratusmiliar rupiah) denganmengeluarkan 200.000 (dua ratus
ribu) lembarsaham.Perusahaanmelakukanpembeliansaham
sejumlah50.000(limapuluhribu)lembarsaham,yangbernilai
Rp.50.000.000.000,- (limapuluhmiliar rupiah).Ataspembelian
saham tersebut, Perusahaan mempertahankan persentase
kepemilikanPerusahaanterhadapCSFyaitusebesar25%(dua
puluhlimapersen).
always abide and obey to the Act of the Republic of Indonesia No. 40 of
2007 regarding Limited Liability Company :
• Article99paragraph1verseb,stipulatesthattheBoardofDirectors
is not authorized to represent the Company if the relevant members
of the Board of Directors has a conflict of interest with the Company.
• Article 99 paragraph 2 verse a, stipulates that in the event of
circumstances referred to in paragraph 1, a member of the Board of
Directors who do not have a conflict of interest with the Company
shall represent the Company.
• Article 99 paragraph 2 verse b, stipulates that in the event of
circumstances referred to in paragraph 1, a member of the Board
of Commissioners shall represent the company in the case that all
members of the Board of Directors has a conflict of interest with the
Company.
• Article 99 paragraph 2 verse c, stipulates that in the event of
circumstances referred to in paragraph 1, all members of the Board
of Commissioners and all members of the Board of Directors have a
conflict of interest, another unrelated party appointed by GMS shall
represent the Company.
During 2014 there was no conflict of interest transaction executed by
the Company.
Material Transaction
Throughout 2014, there is no material transaction influencing the
Company’s business and financial condition and business continuation.
The Company has conducted several transactions as follow:
1. On January 16th, 2014, the Company gets loan facility from
PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. amounting to IDR
150.000.000.000 (one hundred and fifty billion rupiah) which then
also gets an increase in loan facility ceiling amounting to IDR
300.000.000.000 (three hundred billion rupiah) in June 2014.
2. The Company adds the participation value in one of its Subsidiaries,
namely PT Central Santosa Finance (CSF). Based on Extraordinary
General Meeting of Shareholder (“EGMS) which is notarized with
Notarial Deed by F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No.73 dated
October 31st, 2014, CSF conducts an increase in authorized capital
as much as IDR 200.000.000.000 (two hundred billion rupiah) by
issuing 200.000 (two hundred thousand) shares. The Company
conducts the share purchasing in the amount of 50.000 (fifty
thousand) shares whose value is IDR 50.000.000.000 (fifty billion
rupiah). Upon such share purchasing, the Company holds the
percentage of Company’s ownership toward CSF, namely in the
amount of 25% (twenty five percent).
220
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
On March 23rd, 2010 The company issued BCA Finance Bond 3rd year 2010
with fixed rate (BCA Finance 3rd Bond) and BCA Finance 1st Subordinated
Bond amounting IDR 600 Billion with the following details :
After deducting the cost of issuance, the funds were used for the
Company’s consumer financing business in accordance with report
on the use of funds letter No. 144/CP/IV/2010 which was presented to
the BAPEPAM (Capital Market Supervisory Agency) on April 10th, 2010.
Pada tanggal 23 Maret 2010, Perusahaan menerbitkan Obligasi
BCAFinance III tahun2010 (ObligasiBCAFinance III)danObligasi
Subordinasi BCA Finance I tahun 2010 (Obligasi Subordinasi BCA
Finance I) Dengan Tingkat Bunga Tetap sebanyak Rp.600 Miliar
dengan rincian sebagai berikut :
Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil obligasi ini
telah digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan
konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan
dana No. 144/CP/IV/2010 yang telah disampaikan kepada Badan
PengawasPasarModaldanLK(BAPEPAM-LK)padatanggal10April
2010. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan
bungaObligasiBCAFinanceIIISeriA,SeriB,SeriCdanSeriDyang
jatuh tempopada tanggal 23 Juni 2011, 23Maret 2012, 23Maret
2013dan23Maret2014.NilaiObligasiBCAFinanceIIIdanObligasi
SubordinasiBCAFinanceIyangmasihterhutangper31Desember
2014adalahsebesarRp.100.000.000.000,-(seratusmiliarrupiah).
Pada tanggal22Juni2011,PerusahaanmenerbitkanObligasiBCA
Finance IV tahun 2011 (Obligasi BCA Finance IV) Dengan Tingkat
Bunga Tetap sebanyak 1,1 triliun rupiah dengan rincian sebagai
berikut :
The Company made payment of all principals and interests of the BCA
Finance 3rd Bond Tranche A, B, C and D which were due on June 23rd, 2011,
March 23rd, 2012, March 23rd, 2013 and March 23rd, 2014. BCA Finance 3rd
Bond and BCA Finance 1st Subordinate Bond has outstanding amount
of IDR 100.000.000.000 (one hundred billion rupiah) as on December
31st, 2014.
On June 22nd, 2011 The company issued BCA Finance 4th Bond year 2011
with fixed rate (BCA Finance 3rd Bond) amounting IDR 1,1 Trillion with
the following details :
221
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Obligasi / Bond NilaiPokok(Rp)/ Principal (IDR) BungaperTahun/ Interest Rate/Year
TanggalJatuhTempo/ Maturity Date
SeriA/ Tranche A 211.500.000.000 8,65% 23Juni2011/June 23rd, 2011
SeriB/ Tranche B 88.500.000.000 9,05% 23Maret2012/March 23rd, 2012
SeriC/ Tranche C 100.000.000.000 10,45% 23Maret2013/March 23rd, 2013
SeriD/ Tranche D 100.000.000.000 10,95% 23Maret2014/March 23rd, 2014
ObligasiSubordinasiSubordinated Bond
100.000.000.000 11,20% 23Maret2015/March 23rd, 2015
Obligasi / Bond NilaiPokok(Rp)/ Principal (IDR) BungaperTahun/ Interest Rate/Year
TanggalJatuhTempo/ Maturity Date
SeriA/ Tranche A 392.00.000.000 7,9% 26Juni2012/June 26th, 2012
SeriB/ Tranche B 178.000.000.000 8,1% 22September2012/September 22nd, 2012
SeriC/ Tranche C 230.000.000.000 8,7% 22Juni2012/June 22nd, 2012
SeriD/ Tranche D 200.000.000.000 8,9% 22Juni2012/June 22nd, 2012
ObligasiSubordinasiSubordinated Bond
100.000.000.000 9,0% 22Juni2012/June 22nd, 2012
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil Obligasi BCA
Finance IV ini telah digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha
pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan
penggunaandanaNo.232/BCAF/CP/VII/2011yangtelahdisampaikan
kepadaBadanPengawasPasarModaldanLK (BAPEPAM-LK)pada
tanggal 14 Juli 2011. Perusahaan telah melakukan pembayaran
seluruh pokok dan bungaObligasi BCA Finance IV Seri A, Seri B,
SeriCdanSeriDyangjatuhtempopadatanggal26Juni2012,22
September2012,22Juni2013dan22Juni2014.NilaiObligasiBCA
Finance IV yang masih terhutang per 31 Desember 2014 adalah
sebesarRp.100.000.000.000,-(seratusmiliarRupiah).
Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi
Berkelanjutan IBCAFinanceDenganTingkatBungaTetapTahapI
tahun2012(ObligasiBerkelanjutanIBCAFinanceTahapI)sebanyak
1,7TriliunRupiahdenganrinciansebagaiberikut:
After deducting the cost of issuance, the funds were used for the
Company’s consumer financing business in accordance with report on
the use of funds letter No. 232/BCAF/CP/VII/2011 which was presented
to the the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK) July 14th, 2011. The Company made payment of all
principals and interests of the BCA Finance 4th Bond Tranche A, B, C
and D which were due on June 26th, 2012, September 22nd, 2013, June
22nd, 2013 and June 22nd, 2014. BCA Finance 4th Bond has outstanding
amount of IDR 100.000.000.000 (one hundred billion rupiah) as on
December 31st, 2014.
On May 9th, 2012 The company issued BCA Finance 1st Continuous Bond
1st Phase Year 2012 with Fixed Rate (BCA Finance 1st Continuous Bond 1st
Phase) amounting IDR 1,7 Trillion with the following details :
Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil Obligasi
Berkelanjutan I BCAFinanceTahap I digunakan seluruhnyauntuk
modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan
sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 290/BCAF/CP/
VII/2012 yang telah disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar
ModaldanLK(BAPEPAM-LK)padatanggal2Juli2012.Perusahaan
telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi
Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Seri Adan Seri B yang jatuh
tempo pada tanggal 14 Mei 2013 dan 9 Mei 2014. Nilai Obligasi
Berkelanjutan IBCAFinanceTahap Iyangmasihterhutangper31
Desember2014adalahsebesarRp.850.000.000.000,-(delapanratus
limapuluhmiliarrupiah).
After deducting the cost of issuance, the funds were used for the
Company’s consumer financing business in accordance with report
on the use of funds letter No. 290/BCAF/ CP/VII/2012 which was
presented to the Capital Market and Financial Institution Supervisory
Agency(Bapepam-LK)July2nd, 2012. The Company made payment of
all principals and interests of the BCA Finance 1st Continuous Bond 1st
Phase Year 2012 Tranche A and Trance B which were due on May 14th,
2013 and May 9th, 2014. BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase has
outstanding amount of IDR 850.000.000.000 (eight hundred and fifty
billion rupiah) as on December 31st, 2014.
222
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Obligasi / Bond NilaiPokok(Rp)/ Principal (IDR) BungaperTahun/ Interest Rate/Year
TanggalJatuhTempo/ Maturity Date
SeriA/ Tranche A 650.000.000.000 6,35% 14Mei2013/May 14th, 2013
SeriB/ Tranche B 200.000.000.000 7,35% 9 Mei 2014 / May 9th, 2014
SeriC/ Tranche C 250.000.000.000 7,60% 9 Mei 2015 / May 9th, 2015
SeriD/ Tranche D 600.000.000.000 7,70% 9 Mei 2016 / May 9th, 2016
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil Obligasi
BerkelanjutanIBCAFinanceTahapIIdigunakanseluruhnyauntuk
modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan
sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 644/BCAF/CP/
VII/2013 yang telah disampaikan kepadaOtoritas Jasa Keuangan
(OJK) pada tanggal 10 Juli 2013. Perusahaan telah melakukan
pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan
I BCAFinanceTahap II SeriAyang jatuh tempopada tanggal24
Juni 2014. Nilai Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II
yang masih terhutang per 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp.550.000.000.000,-(limaratuslimapuluhmiliarrupiah).
Pada tanggal 27 Maret 2014, Perusahaan menerbitkan Obligasi
Berkelanjutan I BCAFinanceDenganTingkatBungaTetapTahap
III tahun 2014 (Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III)
sebanyak 500 miliar rupiah dengan rincian sebagai berikut :
After deducting the cost of issuance, the funds were used for the
Company’s consumer financing business in accordance with report on
the use of funds letter No. 644/BCAF/ CP/VII/2013 which was presented
to the Financial Services Authority July 10th, 2013. The Company
made payment of all principals and interests of the BCA Finance
1st Continuous Bond 2nd Phase Year 2013 Tranche A which were due
on June 24th, 2014. BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase has
outstanding amount of IDR 550,000,000,000 (five hundred and fifty
billion rupiah) as on December 31st, 2014.
On March 27th, 2014 The company issued BCA Finance 1st Continuous
Bond 3rd Phase Year 2014 with Fixed Rate (BCA Finance 1st Continuous
Bond 3rd Phase) amounting IDR 500 Billion with the following details :
Pada tanggal 14 Juni 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi
BerkelanjutanIBCAFinanceDenganTingkatBungaTetapTahapII
tahun2013(ObligasiBerkelanjutanIBCAFinanceTahapII)sebanyak
1,3triliuntupiahdenganrinciansebagaiberikut:
On June 14th, 2013 The company issued BCA Finance 1st Continuous
Bond 2nd Phase Year 2012 with Fixed Rate (BCA Finance 1st Continuous
Bond 2nd Phase) amounting IDR 1,3 Trillion with the following details :
223
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
Obligasi / Bond NilaiPokok(Rp)/ Principal (IDR) BungaperTahun/ Interest Rate/Year
TanggalJatuhTempo/ Maturity Date
SeriA/ Tranche A 750.000.000.000 6,50% 24Juni2014/June 24th, 2014
SeriB/ Tranche B 350.000.000.000 7,50% 14Juni2016/June 14th, 2016
SeriC/ Tranche C 200.000.000.000 7,60% 14Juni2017/June 14th, 2017
Obligasi / Bond NilaiPokok(Rp)/ Principal (IDR) BungaperTahun/ Interest Rate/Year
TanggalJatuhTempo/ Maturity Date
SeriA/ Tranche A 225.000.000.000 9,0% 7 April 2015/ April 7th, 2015
SeriB/ Tranche B 275.000.000.000 10,0% 27 Maret 2017 / March 27th, 2017
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil Obligasi
BerkelanjutanIBCAFinanceTahapIIIdigunakanseluruhnyauntuk
modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan
sesuaidengan surat laporanpenggunaandanaNo.239/BCAF/CP/
IV/2014 yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) pada tanggal 15 April 2014. Nilai Obligasi Berkelanjutan I
BCAFinanceTahapIIIyangmasihterhutangper31Desember2014
adalahsebesarRp.500.000.000.000,-(limaratusmiliarrupiah).
Kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh persyaratan Obligasi dan
persyaratan bursa telah terpenuhi dengan baik oleh Perusahaan,
antara lain Perusahaan telah melakukan :
• PembayarankuponbungaObligasisecaratepatwaktu;
• PembayaranObligasiyangtelahjatuhtemposecarapenuhdan
tepat waktu;
• Memastikanrasio-rasiokeuanganmemenuhiketentuansyarat
batas yang telah ditentukan;
• Memastikan Perusahaan mengikuti seluruh pembatasan
sehubungan dengan penerbitan Obligasi;
• Pendaftaran jaminan satu kali setiap tahun ke instansi yang
berwenang sesuai ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
• Menjagarasionilaijaminanuntukmenjaminpelunasanobligasi
sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan;
• Menyampaikan laporan keuangan triwulanan, laporan
keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan
secara tepat waktu;
• Melakukan pemeringkatan Perusahaan dan obligasi-obligasi
Perusahaan satu kali setiap tahun atau sesuai dengan ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pembelian Kembali Obligasi
Sepanjang tahun 2014, Perusahaan tidak melakukan pembelian
kembali obligasi.
After deducting the cost of issuance, the funds were used for the
Company’s consumer financing business in accordance with report
on the use of funds letter No. 239/BCAF/CP/IV/2014 which was
presented to the Financial Services Authority on April 15th, 2014. BCA
Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase has outstanding amount of IDR
500.000.000.000 (five hundred billion rupiah) as on December 31st, 2014.
The Company’s compliance with the covenants and conditions of the
stock has been satisfactorily met, including the following :
• BondCouplepaymentinatimelymanner;
• FullandtimelyPaymentofBondsthathavereachedmaturity;
• Ensurethatthefinancialratioshasmetthespecifiedrequirements;
• EnsurethattheCompanyfollowsallrestrictionswithrespecttothe
Bonds;
• Registrationguaranteeonceeachyeartothecompetentauthority
in accordance with the prevailing laws and regulations;
• Maintainthegearingratiotoguaranteerepaymentofthebondsin
accordance with the trustee agreement;
• Deliverquarterly,semi-annual,andannualfinancialstatementsin
a timely manner;
• ConductingtheratingoftheCompanyandtheCompany’sbonds
once every year or according to the prevailing regulations.
Bond Buy Back
During 2014 the Company did not buy back its bond.
224
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014225
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 8.6 | Sistem Pengendalian InternalChapter 8.6 | Internal Control System
Pengendalian internal menjadi bagian penting bagi Perusahaan
guna memastikan proses bisnis berjalan dengan efektif dalam
mencapai tujuan dan sasaran Perusahaan. Fungsi audit merupakan
bagian dari pengendalian internal Perusahaan, sehingga Perusahaan
menempatkan Divisi Internal Audit sebagai Divisi yang independen.
Berdasarkan perkembangan konsep pengendalian internal, berikut
adalah definisi yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring
Organization (COSO) of the Treadway Commission: Pengendalian
internal adalah suatu proses yang dilakukan Direksi, manajemen
dan karyawan yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang
memadai mengenai pencapaian tujuan dengan penggolongan
seperti di bawah ini:
• Efektivitasdanefisiensioperasi.
• Keandalanlaporankeuangan.
• Kepatuhanterhadapperaturanyangberlaku.
Sistem pengendalian internal Perusahaan mengadopsi dan
menyesuaikan dengan standar COSO tersebut. Hal ini diwujudkan
dengan menciptakan suasana dan proses kerja yang sehat,
melakukan :
• Penilaian risiko (risk assessment)
• Menetapkan prosedur guna meminimalisir kecurangan;
• Membuat proses informasi dan komunikasi yang efektif; dan
• Menilai kualitas pengendalian internal dan mengambil
tindakan perbaikan jika diperlukan.
Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan utama dari pengendalian internal secara lebih rinci adalah
sebagai berikut:
1. Pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan operasional yang telah
ditetapkan.
2. Pemanfaatan sumber daya secara ekonomis, efektif dan efisien.
Internal control becomes an important part for the Company in order
to ensure the business process to be effectively performed in achieving
the Company’s goal and target. The function of audit is part of the
Company’s internal control, thus the Company places Internal Audit
Division as an independent Division.
Based on the development of internal control concept, the following
is the definition issued by Committee of Sponsoring Organization
(COSO) of the Treadway Commission. Internal control means a process
conducted by Board of Directors, management, and employees which
is designed to give an adequate belief concerning the goal achievement
with the classification as follow:
• Effectivity and efficiency of operation.
• Reliability of financial statement.
• Compliance with the applicable regulation.
Internal control system of the Company adopts and adjusts with such
COSO standard. This is realized by creating a healthy working situation
and process, such as by:
• Risk Assessment
• Determining a procedure for minimalizing the fraud;
• Making an effective communication and information process; and
• Assessing the internal control quality and taking any improvement
actions if needed.
Objectives of Internal Control
The main purpose of the internal control are described as follows:
1. Achievement of objectives and targets of the operational activities.
2. Utilization of resources economically, effectively and efficiently.
226
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
3. Kebenarandankeutuhaninformasi.
4. Kepatuhanterhadapkebijakan,rencana,prosedur,hukum,dan
peraturan.
5. Pengamanan harta kekayaan perusahaan.
Pernyataan Pengendalian Internal
Dalam rangka memastikan sistem pengendalian internal
perusahaan telah dilaksanakan dengan baik, Perusahaan senantiasa
melakukan pengawasan dan pemantauan dengan ketat baik
dalam setiap kegiatan yang dilakukan maupun kinerja Perusahaan.
Pengawasan dan pemantauan ini secara konsisten dilakukan baik
oleh pihak internal maupun eksternal Perusahaan. Secara rutin dan
berkala dilakukan pemeriksaan audit oleh Divisi Internal Audit BCA
Finance yang mencakup pemeriksaan proses kerja yang dilakukan
olehseluruhUnitKerjabaikdiKantorPusatmaupunKantorCabang;
pemeriksaan audit oleh Audit BCA yang mencakup pemeriksaan
Operasional, Teknologi Informasi dan proses kerja di BCA Finance;
dan pemeriksaan audit oleh Audit Eksternal Independen yang
mencakuppemeriksaanLaporanKeuangan.Di samping itu,pada
waktu yang tidak ditentukan juga dilaksanakan pemeriksaan audit
olehAuditBankIndonesiaatauOtoritasJasaKeuangan.
Adanya pengawasan yang ketat dari audit internal maupun
eksternal mencerminkan penerapan sistem pengendalian internal
perusahaan yang sudah terlaksana dengan baik dan sebagai salah
satu bukti bahwa BCA Finance menaruh perhatian yang sangat
besar dalam mengantisipasi segala kemungkinan risiko dalam
rangka menjaga kualitas kinerja Perusahaan di masa kini dan masa
yang akan datang.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi Dalam
Pengendalian Internal
Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk memastikan
bahwapraktik-praktikTataKelolaPerusahaanyangBaikdijalankan
dengan baik sebagai dasar pencapaian tujuan untuk menjaga
dan meningkatkan nilai Perusahaan. Salah satu penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik adalah memastikan bahwa sistem
pengendalian internal telah dilaksanakan dengan memadai.
Direksi memiliki tanggung jawab untuk menerapkan sistem
pengendalian internal yang baik untuk mencapai tujuan
Perusahaan. Sedangkan Dewan Komisaris memiliki tanggung
jawab untuk melakukan pengawasan dalam rangka memastikan
terselenggaranya pengendalian internal dalam setiap usaha
Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Perusahaan menyadari bahwa tidak ada sistem pengendalian
internal yang dapat menghilangkan seluruh risiko usaha yang
ada, akan tetapi Perusahaan berusaha untuk dapat mengelola dan
mengendalikan risiko tersebut seminimal mungkin. Selama tahun
2014, Perusahaan menganggap bahwa sistem pengendalian internal
yang diterapkan Perusahaan sudah sesuai dengan kebutuhan. Hal
ini dapat terlihat dari adanya rekomendasi yang berkelanjutan dari
3. Truthfulness and completeness of information.
4. Compliance to policies, plans, procedures, laws and regulations.
5. Safeguarding the Company’s assets.
Statement of Internal Control
In ensuring a proper implementation of internal control, the Company
always performs tight oversight and monitoring either in each activity
and performance of the Company. The oversight and monitoring
is consistently performed both by internal Company’s functions or
external parties. Internal Audit Division of BCA Finance performed
audit inspections regularly and periodically, which include work process
inspection of all Work Units at the Head Office or Branch Offices; audit
inspection by BCA Group Audit which covers Operational, Information
Technology and work process aspects of BCA Finance; as well as audit
inspection by an Independent External Audit which covers the Financial
Statements. In addition, at a time not specified, the Company will also
conduct an audit inspection by Bank Indonesia or Financial Services
Authority Audit team.
With a tight supervision from the internal as well as external audits,
it reflects that the Company’s internal control system has been well
implemented, and it is one of evidence that BCA Finance puts great
attention on anticipating any possible risks in order to maintain the
quality of the Company’s performance at present time as well as in the
future.
Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of
Directors Related to Internal Control.
The Board of Commissioners and the Board of Directors are committed
to ensure that Good Corporate Governance practices are properly
implemented as foundation of achieving the objective to maintain
and increase the Company’s value. One of the implementation of Good
Corporate Governance is to ensure that internal control system has
been adequately implemented.
The Board of Directors is responsible to implement a good internal
control system to achieve the Company’s objectives, while the Board of
Commissioners is responsible to perform supervision duties in ensuring
the implementation of internal control in every Company’s business
endeavor at all organizational levels.
The Company realizes that there is no internal control system that
can fully eliminate all possible existing business risks; however, the
Company strives to manage and control a minimum exposure of such
risks. During year 2014, the Company considered that the internal
control system being implemented is already meeting the Company’s
needs. This is reflected in the ongoing recommendations provided by
the Internal Audit DIvision as well as the follow up actions of those
227
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Divisi Audit Internal dan adanya tindak lanjut dari hasil rekomendasi
tersebut sehingga dapat mendukung Perusahaan dalam melakukan
perbaikan secara terus menerus.
AUDITINTERNAL
Fungsi Audit Internal dilaksanakan oleh Division Audit Internal (DAI)
yang dibentuk untuk meningkatkan efektivitas dan memberikan
nilai tambah terhadap proses manajemen risiko, pengendalian
internal, dan tata kelola melalui penilaian independen dan obyektif
serta pemberian konsultasi atas seluruh kegiatan Perusahaan. Divisi
AuditInternalmembantuPresidenDirektur,DewanKomisaris,dan
KomiteAuditdalammelakukanpengawasanmelaluiperencanaan,
pelaksanaan maupun pemantauan atas hasil audit.
Pedoman atau tata kerja Divisi Internal Audit diungkapkan dalam
Manual Internal Audit (Internal Audit Charter). Pedoman ini
diterbitkan sejak tahun 2012, dengan telah diseuaikan dengan
PeraturanBapepamNo.KEP-496/BL/2008mengenai“Pembentukan
dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal”.
Kode Etik
Kode etik auditor Perusahaan mengacu pada kode etik yang
ditetapkan oleh asosiasi Audit Internal yang ada di Indonesia dan
berlakusecarainternasional.KodeetikauditorBCAFinancedisusun
dengan maksud agar digunakan sebagai pedoman sikap, tingkah
laku dan pola pikir auditor selama bekerja.
Apabila dalam praktik dijumpai hal – hal yang belum diatur
secara tertulis, maka diharapkan auditor mampu menjaga sikap
profesionalisme. Berikut standar kode etik auditor BCA Finance :
1. Auditor dapat melaksanakan pekerjaan dengan jujur, rajin,
objektif dan bertanggung jawab.
2. Auditor dapat memahami peraturan perusahaan dan
mengungkapkan masalah sesuai dengan ketentuan dan
tuntutan profesi.
3. Auditor dapat menghargai dan memberikan kontribusi positif
terhadap maksud dan tujuan yang etis dan sah dari perusahaan.
4. Auditor hendaknya tidak menjadi anggota dari kelompok
yang melakukan kegiatan melawan hukum atau terlibat
dalam kegiatan yang mencemarkan profesi internal audit atau
organisasinya.
Auditor dilarang menjalankan usaha atau pekerjaan yang
dapat mencermarkan martabat profesinya atau nama baik BCA
Finance.
5. Auditor hendaknya tidak menerima segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi penilaian profesionalisme.
Auditor dilarang menerima uang, barang, jasa atau hadiah
apapundariperusahaan/pejabatyangdiperiksa,pihakketiga,
konsumen atau relasi BCA Finance yang dapat mempengaruhi
pendapat profesionalnya.
6. Auditor hendaknya tidak terlibat atau melibatkan dalam
kegiatan atau hubungan yang dapat mempengaruhi penilaian
recommendations so that can support the Company in performing
continuous improvements.
INTERNAL AUDIT
Internal Audit Function is performed by the Internal Audit Division (IA),
which is initially formed to improve effectiveness and to give added
value to the entire process of risk management, internal control,
and corporate governance through an independent and objective
assessment,and by providing advices regarding all Company’s
activities. The Internal Audit Division assists President Director, Board
of Commissioners and Audit Committee in giving supervision through
planning, execution or monitoring of audit results.
The guideline or frame work of Internal Audit Division is stated in Internal
Audit Charter. The guidance issued since year 2012, and been adjusted
with Bapapam Regulation No. KEP-496/BL/2008 about “Pembentukan
dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal”.
Code of Conducts
The auditor’s code of ethic will refer to the Code of Conduct established
by Internal Audit association in Indonesia, which is also applicable
globally. The Code of Conduct of BCA Finance’s auditor is composed as
a guideline for the attitude, behavior and mindset during work.
If there are any practices not being covered in the written Code of
Conduct, the auditors are expected to remain professional. Below are
the standard Code of Conduct of BCA Finance auditors:
1. Auditor has ability to perform his/her duties with honesty, diligence,
objectively and responsibility.
2. Auditor has ability to understand the Company’s regulations
and reveals issues according the set provisions and professional
requirements.
3. Auditor has ability to appreciate and give positive contribution to
the ethical and legal purposes and objectives of the Company.
4. Auditor shall not become a member of a group that violates the
laws or be involved in any activity that dishonors the internal audit
profession or its organization.
Auditor is prohibited from running a business or working which
can dishonor his/her internal audit profession or the image of BCA
Finance.
5. Auditor shall not accept anything that can influence his/her
judgment professionally.
Auditor is prohibited to accept any money, goods, services or gifts
from companies/authorities under scrutiny, third party, consumer
or relations of BCA Finance that can influence his/her professional
opinions.
6. Auditor shall not be involved or involve him/herself in any activity
or relation that can influence his/her independent assessment.
228
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
yang independen.
Dalam mengatur penugasan, DAI mempertimbangkan
independensi individu auditor terhadap pihak yang akan
diperiksa (auditee). Auditor wajib memberikan informasi kepada
DAI jika auditor mempunyai hubungan keluarga atau hubungan
keuangan dengan pihak ketiga, konsumen, sesama rekan
kerja dan lainnya yang membuat auditor kesulitan bersikap
independen terhadap auditee.
7. Auditor dapat menjaga prinsip kerahasiaan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
8. Auditor dapat berhati – hati dalam menggunakan dan
melindungi informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan
tugasnya.
9. Auditor tidak memanfaatkan informasi yang diperolehnya
untuk kepentingan pribadi atau dalam bentuk apapun yang
bertentangan dengan hukum atau yang merusak legitimasi dan
tujuan atau maksud etika dari perusahaan.
10. Auditor akan melaksanakan tugas internal audit apabila
mempunyai pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang
memadai.
11. Auditor akan melaksanakan tugas internal audit sesuai dengan
standar praktek profesi internal audit.
12. Auditor akan terus meningkatkan keahlian dan efektivitas serta
kualitas dalam pelaksanaan tugas mereka.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan Divisi Audit Internal mencakup
pemeriksaan dan penilaian atas :
• Kecukupan proses pengendalian internal, pengelolaan risiko
dan tata kelola perusahaan yaitu untuk menentukan tingkat
kemampuan proses yang telah ditetapkan dapat diandalkan
dan memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan
sasaran perusahaan dapat dicapai secara efisien dan ekonomis.
• Efektivitasprosespengendalianinternal,pengelolaanrisikodan
tata kelola perusahaan yaitu untuk menentukan sejauh mana
pengendalian / proses tersebut sudahberfungsi seperti yang
diharapkan.
• Kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang
telah digariskan yaitu untuk menentukan sejauh mana tujuan
dan sasaran organisasi telah tercapai.
Kedudukan dan hubungan Divisi Audit Internal dengan
Manajemen dan Komite Audit
Fungsi audit internal dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal yang
berkedudukandiKantorPusat.PosisiDivisiAuditInternalmenjamin
perolehandukungandariManajemendanKomiteAuditagarpara
auditor dapat memperoleh kerja sama dari auditee dan melakukan
pekerjaan tanpa hambatan.
KedudukanDivisiAuditInternaldalamstrukturorganisasi,yaitu:
In arranging work assignments, Internal Audit considers the
independent relationship between the auditor and the auditee.
The auditor must provide information to Internal Audit if he/she
has family relationship or even financial relation to the third party,
consumer, fellow co-worker and others that can cause difficulty in
being independent to the auditee.
7. Auditor can maintain confidentiality principle according to the
applicable regulations.
8. Auditor being prudent in utilizing and protecting the information
received while performing his/her duties.
9. Auditor will not utilize the information that he/she receives for
personal gains or anything that are against the law or damage the
legitimacy and objectives or ethical purposes of the Company.
10. Auditor will perform internal audit duties if he/she has adequate
knowledge, expertise and experience.
11. Auditor will perform internal audit duties according to the internal
audit standards.
12. Auditor will continue to improve the expertise, effectiveness as well
as quality of his/her performance.
Scope of Work
Scope of work of Internal Audit Division covers the inspection and
assessment of:
• Adequacyofthewholeprocessofinternalcontrol,riskmanagement
and implementation of good corporate governance, with a purpose
to decide the capability and reliability of the established process
and to give adequate assurance that the Company’s objectives and
targets are attainable efficiently and economically.
• Effectiveness of the entire process of internal control, risk
management, with a purpose to decide on the progress of
implementation of the control/process according to what is
expected.
• Qualityinperformingassignedresponsibility,whichistodetermine
the progress of the achievement of organizational objectives and
targets.
Position And Relationship of Internal Audit Division with the
Management and Audit Committee
The Internal Audit function is a responsibility of the Internal Audit
Division at the Head Office. Internal Audit Division guarantees that is
fully support by the Management and Audit Committee, so that the
auditor can cooperate with the auditee while performing his/her duties
smoothly.
Position of Internal Audit Division in the organizational structure is
illustrated below:
229
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Komite Audit
Direktur Direktur Divisi Internal Audit
Posisi Divisi Internal Audit Dalam Struktur Organisasi Perusahaan /Position of Internal Audit Division in Company’s Organization Structure
Pengangkatan dan Pemberhentian
Pengangkatan dan pemberhentian pejabat – pejabat di Divisi Audit
Internal adalah sebagai berikut :
• HeadAudit InternaldiangkatdandiberhentikanolehPresiden
DirekturataspersetujuanDewanKomisaris.
• UnitHeaddanSupervisor,SeniorStaffdanJuniorStaffdiangkat
dandiberhentikanolehDireksiatauPejabatHumanResources
sesuai kewenangan yang dimiliki.
Struktur Organisasi Divisi Audit Internal
Divisi Audit Internal memiliki jumlah karyawan sebanyak 35 orang
dengan struktur organisasi sebagai berikut :
Appointment and Termination
Appointment and termination of Internal Audit members is performed
through these approaches:
• Head of Internal Audit is appointed and terminated by President
Director after gaining approval from the Board of Commissioners.
• Unit Head and Supervisor, Senior Staff and Junior Staff are
appointed and terminated by the Board of Directors or Head of
Human Resources according to each of their authorities.
Organizational Structure of Internal Audit Division
Internal Audit Division has 35 members with the following
organizational structure:
Presiden Direktur
Internal Audit Head
Audit Dev & QA Head Branch Audit Head Head Office Audit Head Passive& IT Audit Head
Audit Dev & QA Branch Audit Staff
Internal Audit Admin Staff
Head Office Audit Head Passive& IT Audit Head
Struktur Organisasi Divisi Internal Audit /Organizational Structure of Internal Audit Division
230
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang pada tanggal 23
Oktober 1971. Menyelesaikan pendidikannya di Universitas
Sriwijaya, Palembang pada tahun 1994. Bergabung dengan
Perusahaanpadatahun2008sebagaiDeputyDepartementHead
Internal Audit dan pada tahun 2009menjadi Departement Head
InternalAudit.Kemudianpadatahun2012diangkatsebagaiDeputy
Division Head Internal Audit sampai dengan saat ini. Pengalaman
kerja sebelumnya:
Pengalaman kerja sebelumnya :
1994–1996 Coord.AccountingPTAstraInternasionalTbk,
Toyota Sales Operation (Auto 2000)
1996–1997 TraineeInternalAuditBCA
1997-2008 BerbagaiPosisidiDivisiInternalAuditPTBank
Central Asia, Tbk
2008–2009 DeputyDepartementHeadInternalAudit
2009–2012 DepartementHeadInternalAudit
2012– sekarang Deputy Division Head Internal Audit
An Indonesian citizen, born in Palembang on October 23rd, 1971.
Finished bachelor degree in University of Sriwijaya, Palembang in 1994.
Joined the Company in 2008 as Internal Audit Deputy Department
Head and in 2009 became the Internal Audit Department Head. Later
in 2012, he was appointed as Internal Audit Deputy Division Head, a
position held until now. Previous work experiences:
Work experience :
1994 - 1996 Accounting Coordinator of PT Astra Internasional
Tbk, Toyota Sales Operation (Auto2000)
1996 - 1997 Trainee of BCA Internal Audit
1997 - 2008 Various positions in Internal Audit Division of PT
Bank Cental Asia, Tbk.
2008 - 2009 Internal Audit Deputy Department Head
2009 - 2012 Internal Audit Department Head
2012 - Present Internal Audit Deputy Division Head
Profil Kepala Divisi Audit Internal/Profile of Internal Audit Division Head
Michael DaptoDeputy Division Head Internal Audit
Kualifikasi / Sertifikasi Sebagai Profesi Audit Internal
Kualifikasi / Sertifikasi yang dimiliki oleh Audit Internal adalah
sebagai berikut :
1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen,
jujur, dan obyektif dalam melaksanakan tugasnya.
2. Memiliki keterampilan berinteraksi dan bekerja sama dalam
team.
3. Mematuhi kode etik Internal Audit dan standar profesi yang
dikeluarkan oleh asosiasi Internal Audit.
4. Wajibmenjagakerahasiaaninformasidan/ataudataperusahaan
terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Internal
Auditor.
5. Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
dan manajemen resiko.
6. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-
undangan terkait lainnya.
7. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan
kemampuan profesionalismenya secara terus menerus.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Tugas dan tanggung jawab Internal Auditor adalah sebagai berikut:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan Internal
Auditor serta melakukan pemeriksaan khusus bila diperlukan.
2. Melakukan analisa terhadap kebijakan, prosedur, maupun
Qualifications/Certifications as Internal Audit
Qualifications/CertificationspossessedbyInternalAuditareasfollows:
1. Possessing integrity and act professionally, independently, honestly
and showing objective attitudes in performing all duties.
2. Sociable and able to work in a team.
3. Compliant the Code of Conducts of Internal Audit and professional
standards of Internal Audit association.
4. Obligate to keep the confidentiality of the Company’s information
or data related to the duties and responsibilities performed by the
Internal Auditor.
5. Understanding the principles of good corporate governance and
risk management.
6. Knowledgeable on the laws and regulations of the capital market
as well as other related laws and regulations.
7. Willing to increase and improve his/her knowledge, expertise as
well as professionalism continuously.
Duties, Responsibilities and Authorities
Duties and responsibilities of the Internal Auditor are as follows:
1. Preparing and executing Internal Auditor annual work plan as well
as performing special audits, if needed.
2. Making analysis on policies, procedures or information system
231
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
sistem informasi berkaitan dengan temuan audit sehingga
dapat memberikan alternatif solusi dan rekomendasi perbaikan
untuk mengurangi terjadinya pengulangan kesalahan pada
semua tingkat manajemen.
3. Memonitoring dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut hasil
audit ke Direksi.
4. Memberikan pendapat atau masukan untuk mengembangkan
prosedur audit sehingga tercipta suatu proses kerja yang
memadai, konsisten, dan mampu menghasilkan laporan hasil
temuan audit yang berkualitas.
5. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil audit ke Direksi dan
Dewan Komisaris, serta bekerja sama/ berkomunikasi dengan
KomiteAudit.
6. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem
manajemen resiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.
7. Melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas efisiensi dan
efektivitas dibidang keuangan, akuntansi, operasional, SDM,
pemasaran, sistem informasi, dan kegiatan lainnya.
Wewenang Internal Auditor adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kebebasan untuk mengakses seluruh informasi yang
dibutuhkan terkait dengan pemeriksaan audit.
2. Mengadakan rapat/ melakukan komunikasi secara langsung
dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau Komite Audit
terkait dengan hasil temuan audit.
3. Melakukan koordinasi kegiatan internal auditor dengan
kegiatan eksternal auditor.
Independensi
KepalaDivisiAudit Internalbertanggung jawabkepadaPresiden
Direktur. Dalam rangka mendukung independensi dan menjamin
kelancaran audit serta wewenang dalam memantau tindak lanjut,
makaKepalaDivisiAudit Internaldapatberkomunikasi langsung
denganKomiteAudituntukmenginformasikanberbagaihalyang
berhubungan dengan audit. Pemberian informasi tersebut harus
dilaporkan kepada Presiden Direktur.
Selain itu, dalam rangka menjaga independensi, Internal Auditor
tidak diperkenankan memiliki jabatan rangkap pada kegiatan
operasional di perusahaan maupun anak perusahaan.
Pelaporan
KegiatanDivisiAuditInternaldilaporkankepadaPresidenDirektur
dan Komite Audit yang meliputi realisasi audit dibandingkan
dengan rencana, penyebab terjadi penyimpangan serta tindakan
yang telah dan perlu diambil untuk melakukan penyempurnaan.
Pelaporan oleh Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut :
• LaporanHasilAudit(LHA).
KepalaDivisiAuditInternalmenyampaikanLaporanHasilAudit
kepadaPresidenDirektur,Direktur lain,KomiteAudit,auditee,
Regional Manager dan Departemen atau unit kerja terkait di
that are related to the audit findings in order to provide alternative
solutions and recommendations for improvements to reduce
repeat of errors at all management levels.
3. Monitoring and reporting the follow-ups of audit findings to the
Board of Directors.
4. Providing opinions or inputs in improving audit procedure in
order to have a work process that is adequate, consistent and can
generate quality report on audit findings.
5. Preparing and presenting the audit results report to the Board of
Directors and Board of Commissioners, while also cooperating with
the Audit Committee.
6. Evaluating the implementation of internal control and risk
management system according to the Company’s policies.
7. Performing inspections and evaluation on the efficiency and
effectiveness of process in finance, accounting, operations, HR,
marketing, information system, and others.
Authorities of Internal Auditor are as follows:
1. Freedom to access all information needed for audit inspections.
2. Convening a meeting or establishing direct communication with
the Board of Directors, Board of Commissioners and/or Audit
Committee related to audit findings.
3. Coordinating internal auditor activities with those of external
auditor.
Independence
Head of Internal Audit Division is responsible to the President Director.
In order to support the independence and in ensuring the continuity of
audit, as well as ensuring authority to monitor the follow up actions,
the Head of Internal Audit Division may communicate directly with
the Audit Committee to inform various issues related to the audit
implementation. That information must be shared and reported to
President Director.
In addition, to maintain its independence, an Internal Auditor is not
allowed to have multiple roles in the operational activities of the
Company as well as the subsidiaries.
Reporting
All activities of Internal Audit Division are reported to the President
Director and Audit Committee, which covers audit realization in
comparison to the planning, the causes of violation and other
actions that have been done and need to be taken in order to achieve
improvement. The reporting is done through:
• AuditFindingReport(“LHA”).
Head of Internal Audit Division presents the Audit Finding Results
to the President Director, other members of the Board Directors,
Audit Committee, auditee, Regional Manager as well as related
232
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
KantorPusatuntukdiketahuidanditindaklanjuti.
Jika terdapat informasi hasil audit yang bersifat sangat terbatas
dan tidak dapat dicantumkan dalam Laporan Hasil Audit, maka
informasi tersebut dilaporkan secara khusus kepada Presiden
Direktur,DirekturlaindanKomiteAuditsesuaidengantingkat
informasi khusus tersebut.
• LaporanTindakLanjutHasilAudit(LTHA).
Divisi Internal Auditmemantau dan menganalisis perkembangan
pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan
auditee, serta memberikan laporan tertulis kepada Presiden
DirekturdanKomiteAudituntuktindakanlebihlanjut.
Dalam hal pelaksanaan tindak lanjut tidak dilakukan oleh
auditee, maka Divisi Audit Internal dapat menerbitkan Surat
Teguran dan mewajibkan auditee menyampaikan rencana
tindak lanjut yang mengikat secara tertulis kepada Divisi Audit
Internal dan atasan auditee.
Dalam rangka pemantauan tersebut, laporan tindak lanjut harus
disampaikan auditee kepada Divisi Audit Internal setiap bulan
setelah Laporan Hasil Audit sampai semua temuan diselesaikan.
• LaporanKegiatanAudit.
Kepala Divisi Audit Internal menyampaikan kegiatan audit
kepada Presiden Direktur setiap 6 bulan. Laporan tersebut
antara lain harus menggambarkan perbandingan antara realisasi
kegiatan dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil Kegiatan Divisi Audit Internal
Sejak tahun 2013, Divisi Audit Internal mengembangkan teknik
pemeriksaan yang relatif efisien dan efektif, yaitu Risk Matrix. Risk
Matrix berfungsi menentukan prioritas pemeriksaan audit dengan
indikator-indikator berdasarkan tingkat risiko dari setiap transaksi
bisnis yang dilakukan. Dengan adanya Risk Matrix, diharapkan
juga dapat menjadi bagian dari penerapan sistem pencegahan
dini terhadap potensi kecurangan yang berdampak negatif bagi
Perusahaan.
Sepanjang tahun 2014 telah dilakukan pemeriksaan rutin pada
beberapajaringanusaha,UnitKerjaatauDepartmentdiKantorPusat
serta pemeriksaan terhadap satu Anak Perusahaan, yaitu PT Central
Santosa Finance. Selain pemeriksaan aktif, Divisi Internal Audit
juga melakukan pemeriksaan secara pasif. Pemeriksaan tersebut
ditujukan kepada hal – hal yang berisiko (terutama finansial) yang
pelaksanaan pemeriksaannya dapat dilakukan secara offsite. Jika
terdapat hasil temuan audit yang memerlukan support dari unit
kerja terkait lainnya seperti Divisi Teknologi Informasi dan Proses
Bisnis maka dilakukan koordinasi untuk meninjau proses, prosedur
dan teknologi yang masih memerlukan perbaikan.
Departments and work units at the Head Office to be acknowledged
and followed up.
For any information of audit results that is very restricted and
cannot be included in the Audit Report, that information will be
exclusively reported to the President Director, other members of the
Board Directors and the Audit Committee according to restricted
information level.
• AuditFindingsFollowUpReport(“LTHA”).
Internal Audit Division monitors and analyzes the ongoing progress
of improvement initiatives taken by the auditee. Internal Audit
also provides a written report to the President Director and Audit
Committee to be further followed-up.
If follow-ups are not done by the auditee, the Internal Audit Division
may issue a Letter of Reprimand and requires auditee to submit a
binding written action plan to the Internal Audit Division as well as
the auditee’s superior.
In order to monitor the implementation,a follow-up report must be
submitted by the auditee to the Internal Audit Division every month
after the Audit Findings Report is done and until all findings are
resolved.
• AuditActivityReport.
Head of Internal Audit Division reports the audit activities to
the President Director within every 6 months period. The report
should describe a comparison between actual activities with
predetermined targets, among others.
Results of Internal Audit Activity
Since 2013, Internal Audit Division develops a relatively efficient and
effective technique of inspection, namely Risk Matrix. Risk Matrix
functions to determine the priority of audit inspection with all indicators
based on the risk level from each business transaction conducted. With
Risk Matrix, it is also expected that it can be part of the implementation
of early prevention system toward the potential fraud giving negative
impact to the Company.
Throughout 2014 there has been regularly inspections in some business
networks, Work Units or Departments at the Head Office as well as
audit of one subsidiary of BCA Finance, PT Central Santosa Finance. In
addition to the regular examination, the Internal Audit Division also
performed passive inspection. The audit was initiated to inspect risks
(especially financial risk) that can be conducted from offsite. In the
case where there are no audit findings that requires the support from
other related work units such as Business Process and Information
Technology Division, a coordination plan is carried out to review the
processes, procedures and technologies that still require improvements.
233
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Kasus Fraud
Fraud adalah tindakan atau perbuatan yang menyimpang atau tidak
benar yang dilakukan oleh pengurus, karyawan tetap dan tidak
tetap (kontrak dan outsourching) terkait dengan proses kerja dan
kegiatan operasional Perusahaan yang mengakibatkan kerugian
atau risiko kerugian bagi pihak lain baik langsung maupun tidak
langsung. Beberapa kasus fraud yang terjadi selama tahun 2014
adalah sebagai berikut :
Fraud Cases
Fraud is an act or deed that departs from or is not proper according to a
standard/rule conducted by the Board, permanent and non permanent
(contract and outsourced) employees in relation to the Company’s
business and operations that results in a loss or risk of loss for the other
party either directly or indirectly. Several cases of fraud that occurred
during 2014 were as follows:
Dalam rangka melakukan pengendalian internal dan mengurangi
risiko kerugian akibat dari adanya fraud, Perusahaan telah
melakukan berbagai tindakan pencegahan, antara lain dengan
senantiasa mensosialisasikan dan memperkuat Budaya Perusahaan
di kalangan Manajemen dan seluruh karyawan BCA Finance
serta mengintegrasikan internal kontrol dalam setiap prosedur
operasional. Selain tindakan pencegahan, Perusahaan juga
senantiasa mengambil tindakan tegas kepada para pelaku fraud
dengan tidak segan-segan untuk melakukan pemberhentian secara
tidak hormat bahkan memprosesnya melalui prosedur hukum bila
diperlukan.
In order to perform internal control and reduce the risk of loss resulting
from any fraud, the Company has taken various preventive measures,
including by continuing to socialize and strengthen corporate culture
among Top Management and employees of BCA Finance as well as
integrating internal controls in each operational procedure. In addition
to preventive measures, the Company also continues to take strict
actions to the person who conducted fraud by performing dishonorable
termination or even making a legal report, if necessary.
234
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Pihak Yang Melakukan Fraud BanyakKasusFraud Jenis Fraud Status
Karyawantetap/permanent employee 1
Pembiayaan konsumen atas namaFinancing of registered consumer
TelahdiselesaikanCompleted
Karyawankontrak/contract employee -
Pembiayaan konsumen bermasalahFinancing of problem consumer
Karyawanmitra/outsourcing employee 28
Pembiayaan over credit bawah tanganFinancing of privately over creditPenggelapan danaFund embezzlement
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bab 8.7 | Audit EksternalChapter 8.7 | External Audit
FungsiAuditEksternalditerapkandalamupayauntukmeningkatkan
kualitas pelaporan dan akurasi penyajian kondisi keuangan
Perusahaan. Untuk itu, Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan
wajib diperiksa (diaudit) oleh Akuntan Publik. Selain itu dalam
hal apabila Perusahaan akan melakukan Aksi Korporasi tertentu,
Laporan Keuangan Perusahaan juga wajib diperiksa (diaudit)
oleh Akuntan Publik mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
Penunjukan Akuntan Publik
DalamrangkamemenuhifungsiAuditEksternal,maka:
1. PerusahaanwajibmenunjukKantorAkuntanPublik(KAP)yang
terdaftar di Bank Indonesia serta Akuntan Publik yang terdaftar
diBankIndonesiadanOtoritasJasaKeuangansebagaiAuditor
Eksternalyang independendalampelaksanaanauditLaporan
KeuanganPerusahaanyangdilakukanminimalsetiaptahun.
2. PenunjukanAkuntanPublikdanKantorAkuntanPubliktersebut
di ataswajib terlebihdahulu memperolehpersetujuanRUPS
berdasarkancalonyangdiajukanolehDewanKomisarissesuai
rekomendasi Komite Audit dan persetujuan RUPS tersebut
dapatdidelegasikankepadaDewanKomisaris.
3. DidelegasikankepadaDewanKomisaris.
4. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain bahwa
KAP tersebut merupakan entitas yang terdaftar di Bank
Indonesia, tidak memberikan jasa lain kepada Perusahaan pada
tahun tersebut sehingga terhindar dari kemungkinan benturan
kepentingan, dan tidak melakukan pekerjaan audit atas Laporan
KeuanganPerusahaanlebihdari5(lima)tahunbukuberturut-
turut dan bagi seorang Akuntan Publik berlaku paling lama
untuk3 (tiga) tahunbukuberturut-turut.Selain itu,KAPyang
ditunjuk juga harus memenuhi persyaratan Perusahaan terkait
dengan kompetensi profesionalnya.
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Tahun 2014 tertanggal
20 Maret 2014, diberikan kuasa dan wewenang penuh kepada
Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan
PublikTerdaftar.Padatahun2014KantorAkuntanPublikSidharta
& Widjaja yang sekarang bernama KPMG Siddharta Widjaja &
RekantelahditunjuksebagaiAuditorIndependenEksternal.Tugas
AuditorIndependenEksternaladalahmelakukanpemeriksaandan
memberikan opininya atas laporan keuangan Perusahaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
External Audit Function is implemented to improve the quality of
reporting and accuracy on the presentation of the Company’s financial
condition. For that reason, the Company’s Financial Statements must
be audited by a Public Accountant Firm. In cases where the Company
will perform certain Corporate Actions, the Company’s Financial
Statements must also be audited by the Public Accountants with
reference to the applicable regulations.
Appointment of Public Accountant
In order to perform External Audit function, the Company shall:
1. Appoint a Public Accounting Firm (”KAP”) that is registered in Bank
Indonesia as well as a Public Accountant that is also registered in
Bank Indonesia and Financial Services Authority as the independent
External Auditor that performs audit on the Company’s Financial
Statements, conducted at least every year.
2. Appoint a Public Accountant and Public Accounting as the firm
must receive prior approval from GMS and must be from the
candidates proposed by the Board of Commissioners according to
the Audit Committee’s recommendation. The GMS approval can be
delegated to the Board of Commissioners.
3. Delegate it to the Board of Commissioners.
4. Appoint Public Accountant and Public Accounting Firm that is done
according to the applicable regulations, including the requirement
that KAP must be a registered entity in Bank Indonesia, who does
not provide other services to the Company during that year to avoid
the possibility of conflict of interests, and it should not perform
audits of the Company’s Financial Statements for more than 5 (five)
consecutive fiscal years, with a maximum of 3 (three) of consecutive
fiscal years. In addition, the appointed KAP also has to fulfill the
Company’s requirements on professional competencies.
According to the decision of 2014 Annual GMS dated March 20th, 2014,
the Annual GMS transfers full power and authority to the Company’s
Board of Commissioners to appoint a Registered Public Accounting
Firm. In 2014, Public Accounting Firm of Sidharta & Widjaja, currently
named as KPMG Siddharta Widjaja & Rekan, was appointed as the
Independent External Auditor. Duties of the Independent External
Auditor were to perform audits and give opinions on the Company’s
Financial Statements for year ended December 31st, 2014.
235
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Penunjukan Kantor Akuntan Publik
Pada tahun 2014, Perusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik
Sidharta&WidjajayangsekarangbernamaKPMGSiddhartaWidjaja
& Rekan sebagaiAuditor Independen Eksternal untukmelakukan
pemeriksaan dan memberikan opininya atas laporan keuangan
Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014.BerikutAuditEksternalyangtelahditunjukolehBCAFinance:
Appointment of Public Accounting Firm
In 2014, the Company appointed Public Accounting Firm Sidharta
& Widjaja as Independent External Auditor to perform audit and
give opinions on the Company’s financial statements for year ended
December 31st, 2014. Below are the list of External Audits appointed by
PT BCA Finance:
Besarnya Fee Untuk Jasa Pemeriksaan Laporan Keuangan Oleh
Akuntan Publik
Besarnyafeedari jasayangdiberikanolehKantorAkuntanPublik
Sidharta & Widjaja berupa pemeriksaan Laporan Keuangan
Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014adalahsebesarUSD25.850(termasukPPN10%).
The Public Accountant’ Fee to the Financial Statements Audit
Services
The amount of fee for the service provided by the Public Accounting
Firm Sidharta & Widjaja in the form of audit of the Company’s Financial
Statements for the year ended December 31st, 2014 amounted to USD
25.850 (including VAT 10%).
236
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
TAHUN/YEAR AUDITOREKSTERNAL/EXTERNAL AUDITOR
2004 Prasetio,Sarwoko&Sandjaya(E&Y)
2005 Purwantono,Sarwoko&Sandjaja(E&Y)
2006 Purwantono,Sarwoko&Sandjaja(E&Y)
2007 Purwantono,Sarwoko&Sandjaja(E&Y)
2008 Purwantono,Sarwoko&Sandjaja(E&Y)
2009 Purwantono,Sarwoko&Sandjaja(E&Y)
2010 Purwantono,Suherman&Surja(E&Y)
2011 Purwantono,Suherman&Surja(E&Y)
2012 Purwantono,Suherman&Surja(E&Y)
2013 Sidharta&Widjaja(KPMG)
2014 Sidharta&Widjaja(KPMG)yangsekarangbernamaKPMGSiddhartaWidjaja&RekanSidharta & Widjaja (KPMG) which currently named as KPMG Siddharta Widjaja & Rekan
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
“Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan.”
“Provide the public service by distributing any information needed by investors related to the condition of the Company.”
Bab 8.8 | Komunikasi dan InformasiChapter 8.8 | Communication and Information
Sekretaris Perusahaan dan Investor Relations merupakan bagian
tidak terpisahkan dalam penerapan GCG Perusahaan, terutama
yang menyangkut pelaksanaan keterbukaan dan pengungkapan
(transparency and disclosure), selain memastikan agar Perusahaan
mematuhi ketentuan dan peraturan pasar modal yang berlaku.
Sekretaris Perusahaan dan unit kerja Investor Relations dibentuk
untuk memelihara citra Perusahaan dan melindungi kepentingan
Perusahaan melalui terbentuknya komunikasi dan hubungan
yang baik dengan segenap pemangku kepentingan/stakeholder
melalui berbagai aktivitas hubungan masyarakat dan mewakili
Direksi dalam setiap hal yang berhubungan dengan komunikasi
eksternal, khususnya kepada investor, masyarakat pasar modal dan
pemegang saham.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada
Presiden Direktur dan mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung
jawab sebagai berikut:
Corporate Secretary and Investor Relations are integral parts in the
implementation of the Company’s GCG, particularly related to the
implementation of transparency and disclosure principles, aside in
ensuring that the Company complies with the applicable rules and
regulations in the capital market. Corporate Secretary and Investor
Relations units were established to maintain the Company’s image
and protect the Company’s interests by establishing communication
and building good relationship with all stakeholders through various
public relation activities as well as to represent the Board of Directors
on any matters related to external communications, particularly to the
investors, capital market participants and the shareholders.
CORPORATE SECRETARY
Corporate Secretary is responsible to the Board of Directors and has
functions, duties and responsibilities as follows:
237
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
1. Mengikuti perkembangan tentang industri pembiayaan
khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang
pembiayaan dan memberi masukan kepada Direksi
Perusahaan untuk mematuhi peraturan tersebut dan peraturan
pelaksanaannya.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap
informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan
kondisi Perusahaan.
3. Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan
denganOtoritasJasaKeuangandanmasyarakat.
4. MendukungpenerapandanpelaksanaanGCGdiPerusahaan.
5. Mendukung penyelenggaraan Perusahaan oleh Direksi
dan Dewan Komisaris agar sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
terkait lainnya.
6. Melakukan aktivitas yang mendukung pelaksanaan prinsip
keterbukaan terutama menyangkut kinerja Perusahaan melalui
komunikasi yang baik kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
7. Mempersiapkanpelaksanaan/mengoordinasikanRapatUmum
Pemegang Saham (RUPS) dan berbagai Tindakan Korporasi
(Corporate Actions) dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait, internal maupun eksternal.
8. Memelihara dan mengelola citra positif dan identitas
Perusahaan baik di kalangan internal maupun publik eksternal
dengan menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat
melalui media massa, media internal, serta sarana dan aktivitas
eksternal lainnya.
9. Memberikansaran-sarankepadaDewanKomisarisdanDireksi
apabila diperlukan dan melaksanakan berbagai kegiatan
untuk mendukung Dewan Komisaris dan Direksi termasuk
korespondensi, protokoler, dan kelogistikan yang terkait
denganDewanKomisarisdanDireksi.
Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi, yang
dibantu oleh pejabat manajemen setingkat Kepala Divisi dan
bertanggung jawab kepada Direktur yang membidangi Sekretariat
Perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya Sekretaris Perusahaan
harus dapat melakukan komunikasi dengan seluruh anggota Direksi.
Sejak tanggal 2 Februari 2004, Perusahaan telah menunjuk salah
satu anggota Direksi yaitu Bapak Amirdin Halim sebagai Sekretaris
Perusahaan. Di awal tahun 2015 telah terjadi perubahan Sekretaris
Perusahaan,tepatnyasejaktanggal8Januari2015,Perusahaantelah
menunjukBapakRahmatSusantosebagaiSekretarisPerusahaan.
1. Keep updated on developments in financing industry, particularly
on the applicable financing regulations and provide advices to the
Company’s Board of Directors to comply with those regulations and
implementations.
2. Provide the public service by distributing any information needed
by investors related to the condition of the Company.
3. Act as a liaison or contact person between the Company and the
Financial Services Authority as well as the community.
4. Support the implementation and execution of GCG.
5. Support the Company’s management by the Board of Directors
and the Board of Commissioners in order that it complies with the
Company’s Articles of Association, Financial Services Authority’s
regulations as well as other related regulations.
6. Perform activities that support the implementation of the principle
of transparency, particularly related to the Company’s performance
through good communication with the concerned parties.
7. Prepare and coordinate the General Meeting of Shareholders (GMS)
and various Corporate Actions by cooperating with both internal
and external stakeholders.
8. Maintain and manage the Company’s positive image and identity
among both internal and external by organizing the public relation
activities through the mass media, internal media as well as
external facilities and activities.
9. Provide suggestions to the Board of Commissioners and the Board
of Directors, if necessary, and carry out various activities to support
the Board of Commissioners and Board of Directors which include
correspondence, procedures, and logistics related to the Board of
Commissioners and the Board of Directors.
Corporate Secretary is appointed by the Board of Directors, and is
assisted by the Divisional Head at the managerial level. He/she is
responsible to the Board of Directors in charge of Corporate Secretariat.
In performing his/hers duties, the Corporate Secretary must be able
to build communication with all members of the Board of Directors.
Since February 2nd, 2004, the Company appointed a new member of the
Board of Directors, Mr. Halim Amirdin, as the Corporate Secretary. In the
beginningof2015,atJanuary8th, 2015, the Company has appointed Mr.
Rahmat Susanto as new Corporate Secretary.
238
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary
Divisi Corporate Risk, Planning & Secretary/Corporate Risk, Planning & Secretary Division
Department Corporate
Finance, Planning & Investor
Relation / Corporate Finance,
Planning & Investor Relation
Department
Department Risk
Management/ Risk
Management Department
Department Financial
Analysis and Planning/
Financial Analysis and
Planning Department
Department Corporate Legal
/ Corporate Legal Department
Department Business
Development and Assurance/
Business Development
and Assurance Department
INVESTOR RELATION
Fungsi, tugas, dan tanggung jawab Investor Relations adalah:
1. Mewakili Direksi dalam mengomunikasikan kondisi usaha dan
kinerja Perusahaan termasuk kondisi pembiayaan nasional dan
ekonomi makro kepada komunitas investor, analis, maupun
masyarakat pasar modal.
2. Menyusun strategi komunikasi khususnya kepada komunitas
investor, analis, dan masyarakat pada umumnya.
3. Mengomunikasikan kinerja dan strategi Perusahaan melalui
investor relations tools (annual report, presentasi,investor
update, dan lain lain).
4. Mengikuti dan / atau menyelenggarakan pertemuan dengan
komunitas investor, analis, maupun masyarakat pasar modal,
untuk mendukung proses komunikasi investor relations.
5. Menyediakan informasi perusahaan yang terkait dengan
investor, analis dan masyarakat pasar modal, antara lain melalui
e-mail dan website Perusahaan.
INVESTOR RELATION
Functions, duties and responsibilities of Investor Relations are:
1. To represent the Board of Directors in communicating the
Company’s business conditions and performance, including the
national financing industry and macroeconomic conditions to the
investment community, analysts and capital market participants.
2. To develop communication strategies, particularly to the investment
community, analysts and the public
3. To communicate the Company’s performance and strategy through
various investor relations’ tools (annual reports, presentations,
investor updates, etc.)
4. To join and/or organize community meetings with the investment
community, analysts and capital market participants in order to
smooth out investor relations’ communications.
5. To provide corporate information related to the Company’s
investors, analysts and capital market participants, such as through
e-mail and corporate website.
Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: Organizational structure of the Company Secretary is as follows :
239
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 8.9 | Keterbukaan Informasi dan Pelaporan Chapter 8.9 | Information Disclosure and Reporting
Keterbukaan (transparency) merupakan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi yang material dan relevan termasuk
proses pengambilan keputusan. Keterbukaan pada hakikatnya
adalah prinsip, pedoman, atau kewajiban yang melekat pada
Perusahaan serta pihak lain yang terkait dengan Perusahaan
tersebut, untuk mengungkapkan informasi material mengenai
usahanya. Informasi yang disampaikan tersebut harus memenuhi
syarat kewajaran, kecukupan, kelengkapan, kebenaran, dan
ketepatan waktu penyampaian sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Prinsip keterbukaan ini diterapkan melalui pengungkapan
informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan tetap
memperhatikan “kerahasiaan” sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Perusahaan wajib menyampaikan informasi penting kepada Otoritas
Jasa Keuangan serta pemegang saham dan instansi pemerintah
terkait sebagaimana disyaratkan dalam perundang-undangan yang
berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas, dan obyektif.
Informasi Yang Disampaikan Kepada Masyarakat
Beberapa informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat
luas adalah sebagai berikut:
1. InformasiKorporasi
a.KinerjaPerusahaan
Menyangkut penyampaian/pelaporan perihal kinerja
keuangan Perusahaan.
b.TindakKorporasi(Corporate Action)
Menyangkut tindakan Korporasi seperti penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rapat Umum
Pemegang Saham Lainnya /Luar Biasa serta tindakan
korporasi (corporate action) lainnya.
c. Corporate Governance
Menyangkut upaya kepatuhan pengelolaan Perusahaan
terhadap peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku serta kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial
perusahaanterhadapPemangkuKepentingan(stakeholders).
2. Informasi Bisnis
a. Produk dan Jasa
Informasi yang berkaitan dengan Produk dan Jasa, misalnya
peluncuran produk/jasa baru, program campaign, iklan,dan
lain-lain.
b. Distribusi
Informasi yang berkaitan dengan jaringan cabang
Perusahaan, misalnya peresmian cabang baru dan kegiatan
cabang.
Transparency is openness to inform material and relevant information
includes decision making process. Transparency is essentially a principle,
guideline or liability attached to the Company and other parties that are
related to the Company for disclosure of material information related to
ongoing business conducts. The information presented must meet the
principles of fairness, adequacy, completeness and timely submission
according to the applicable regulations. The principle of transparency
is implemented through information disclosure to the stakeholders by
highly regarding “confidentiality” aspect according to the applicable
regulations.
The Company must disclose material information to the Financial
Services Authority, the shareholders, and government agencies as
required by the prevailing laws in timely, accurate, clear and objective
manners.
Information Disclosed to the Public
Some information that need to be conveyed to the public are as follows:
1. Corporate Information
a. Company’s Performance
Regarding submission/reporting of the Company’s financial
performance.
b. Corporate Actions
Regarding corporate actions, including the Annual General
Meeting of Shareholders (AGMS), Other GMS/Extraordinary
Meeting of Shareholders, as well as other Corporate Actions.
c. Corporate Governance
Regarding the effort of the Company’s management to
comply with the applicable laws and regulations as well as
to raise awareness on corporate social responsibilities to the
Stakeholders.
2. Business Information
a. Product and Service
Information on Product and Service, for example the launching
of new product/service, campaign program, advertisement, etc.
b. Distribution
Information on the Company’s branch network, for example
the launching of a new branch and the activities of the branch
offices.
240
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
c. Customer Relationship
Informasi yang berkaitan dengan upaya untuk memelihara
relasi dengan nasabah, misalnya tanggapan atas keluhan
nasabah yang dimuat dimedia massa.
d. Teknologi
Terkait dengan perkembangan teknologi Perusahaan melalui
kegiatan yang dapat menunjang kinerja Perusahaan secara
menyeluruh.
e. Image
Upaya untuk meningkatkan citra Perusahaan melalui kegiatan
yang mencakup aspek komunikasi yang luas.
3. InformasiKepegawaian
Terkaitdenganinformasi/beritakepegawaianPerusahaanyang
dapat diketahui oleh publik.
Diharapkan dengan adanya keterbukaan perseoran dimaksud,
PemangkuKepentingan (stakeholder) mengetahui perkembangan
terakhir Perusahaan sehingga dapat membuat keputusan yang
efisien dan efektif sesuai dengan informasi yang diberikan dan
kepentingan / harapan masing-masing Pemangku Kepentingan
(stakeholder).
Mekanisme dan Sarana Penyampaian Informasi
Agar informasi dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan
dalam waktu yang singkat, maka dapat dipergunakan perangkat
informasi sebagai berikut:
1. Surat
2. Telepon
3. E-Mail
4. Homepage / Website
5. Press Release
6. Public Expose
7. Wawancara langsung
8. PengumumandiBursaEfekIndonesia
Penyerahan Laporan
BCA Finance senantiasa menjaga akurasi, kelengkapan dan
ketetapan waktu dalam melakukan pelaporan berkala maupun
pelaporan tahunan Perusahaan. Sepanjang tahun 2014, Perusahaan
telah menyampaikan Laporan berikut :
c. Customer Relationship
Information on the efforts to maintain customer relationship,
for example company’s response to the customer’s complaints
published on the mass media.
d. Technology
Regarding the Company’s technology improvement through
activities that can support the Company’s entire performance.
e. Image
Improving the Company’s image through various activities to
establish impactful communication aspects.
3. Information on Employment
Information/news related to the Company’s employment that
public needs to know.
With such transparency from the Company, it is expected that the
Stakeholders are well informed about the Company’s latest updates
so that can enable efficient and effective decision making process
based on the provided information and the interest/hope of individual
Stakeholder.
Mechanism and Facilities in Providing Information
In the attempt to make the intended information is readily available for
the related stakeholders and is easily accessible in a short time period,
then the following tools are utilized:
1. Letter
2. Telephone
3. E-mail
4. Homepage/Website
5. Press Release
6. Public Expose
7. Direct interview
8. Announcement on Indonesia Stock Exchange
Report Submission
BCA Finance continues to maintain the accuracy, completeness and
timeliness of the Company’s periodical and annual report submissions.
In2013, the Company has submitted the following reports:
241
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Semua laporan tersebut telah disampaikan sebelum batas waktu
yangditetapkanolehOtoritasJasaKeuangan(OJK)danBursaEfek
Indonesia(BEI).
BCA Finance sebagai Perusahaan Pembiayaan juga senantiasa
menyampaikanlaporan-laporanyangdiwajibkandalamKeputusan
Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006, antara lain Laporan
Keuangan Bulanan, Laporan Kegiatan Usaha Semesteran dan
LaporanKeuanganTahunanyangtelahdiauditolehKantorAkuntan
PublikkepadaMenteriKeuangandanBankIndonesia.Perusahaan
juga menyampaikan laporan terkait penerbitan obligasi dan
pembukaan kantor cabang baru.
Transaksi dengan Pihak Terafiliasi
BCA Finance melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
KeuanganNo.7danPeraturanBapepamdanLKNo.IX.E.1mengenai
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak
dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga,
telah diungkapkan dalam Catatan 27 di Laporan Keuangan yang
telah diaudit. Jenis transaksi dengan pihak terafiliasi meliputi
penempatan dana pada giro, investasi sewa neto, joint finance-
pembiayaan konsumen, penyertaan saham, pinjaman jangka
pendek dan cerukan. Sampai dengan akhir tahun 2014, tidak
terdapat transaksi yang memiliki benturan kepentingan.
All reports have been submitted before the deadline set by the Financial
ServicesAuthority(OJK)andtheIndonesiaStockExchange(IDX).
As a multifinance company, BCA Finance also constantly submits the
required reports specified in the Decree of the Minister of Finance No.84/
PMK.012/2006, which includes Monthly Financial Statements, Semester
Business Activity Reports and Annual Financial Statements audited by
a Public Accounting Firm, to the Minister Finance and Bank Indonesia.
The Company also submits other reports related to bond issuance and
the opening of new branches.
Transactions with Affiliated Parties
BCA Finance performs transactions with related parties in accordance
with the Statement of Financial Accounting Standard No.7 and Capital
Market and Finance Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK)
Regulation No.IX.E.1 regarding Affiliated Transaction and Conflict of
Interest in Certain Transaction. All significant transactions with related
parties, whether or not conducted with the same terms and conditions
to third parties, are disclosed in Note 27 in the audited Financial
Statements. The types of transactions with affiliated parties include
the placement of fund in demand deposit, net lease investment, joint
finance - financial loans, investment in share of stock, short-term loans
and overdraft. By the end of 2014, the Company did not record any
transactions associated with conflict of interest.
242
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
NamaLaporan/Report Type TanggalPenyerahan/Submission Date Kepada/To
LaporanKeuanganTahunan/Annual Financial Statements
26Maret2014/March 26th, 2014 OJKdanBEI
LaporanKeuanganTriwulananI/1st QuarterlyFinancialStatements
25April2014/April 25th, 2014 OJKdanBEI
LaporanTahunan2013/Annual Report 2013 30April2014/April 30th, 2014 OJK,BEIdanKSEI
LaporanKeuanganTengahTahunan/Mid Year Financial Statements
10Juli2014/July10th, 2014 OJKdanBEI
LaporanKeuanganTriwulananIII/3rd QuarterlyFinancialStatements
28November2014/November 28th, 2014 OJKdanBEI
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bab 8.10 | Penerapan Managemen RisikoChapter 8.10 | Risk Management Implementation
ManajemenRisikoadalahserangkaianprosedurdanmetodologi
yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau,
mengendalikan, dan memitigasi seluruh risiko yang sudah ada
maupun yang mungkin timbul dari seluruh kegiatan usaha
Perusahaan.PerusahaanwajibmenerapkanManejemenRisiko
secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan
usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan
Perusahaan dengan berpedoman pada persyaratan dan
tata cara sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Perusahaan Pembiayaan.
Strategi Manajemen Risiko
Strategi manajemen risikp BCA Finance disusun secara
komprehensif oleh Direksi yang dilakukan minimal sekali dalam
setahun. Strategi manajemen risiko ini merupakan salah satu
bagian penting dari kerangka kerja manajemen risiko PT BCA
Finance yang mencakup :
1. Strategi
2. Struktur Organisasi
3. KebijakandanPedoman
4. Infrastruktur
Penerapan manajemen risiko BCA Finance secara terpadu
dengan mengacu pada kerangka kerja manajemen risiko ini
dilakukan guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan,
yang pada akhirnya akan meningkatkan stakeholder value
sesuai dengan risk appetite dan pedoman standar penerapan
Risk Management comprises a set of procedures and a
methodology used to identify, measure, monitor, control and
mitigate all existing and potential risks that may occur as
impact of the Company’s business activities. The Company must
implement Risk Management effectively, which is tailored to the
goals, business policies, business size and complexity as well
as the Company’s capability by referring to the requirements
and procedures set out by Financial Services Authority in the
regulation of Risk Management Implementation for Multifinance
Companies.
Risk Management Strategy
Risk management strategy of BCA Finance is comprehensively
established by the Board of Directors and conducted at least once
a year. Risk management strategy is one important part in the
risk management framework of PT BCA Finance which includes:
1. Strategy
2. Organizational Structure
3. Policies and Guidelines
4. Infrastructure
BCA Finance’s risk management has been implemented in an
integrated manner with reference to the risk management
framework conducted in order to support the achievement of
corporate objectives, which in turn will increase stakeholder’s
value according to the risk appetite and guidelines for risk
243
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
NamaLaporan/Report Type TanggalPenyerahan/Submission Date Kepada/To
LaporanKeuanganTahunan/Annual Financial Statements
26Maret2014/March 26th, 2014 OJKdanBEI
LaporanKeuanganTriwulananI/1st QuarterlyFinancialStatements
25April2014/April 25th, 2014 OJKdanBEI
LaporanTahunan2013/Annual Report 2013 30April2014/April 30th, 2014 OJK,BEIdanKSEI
LaporanKeuanganTengahTahunan/Mid Year Financial Statements
10Juli2014/July10th, 2014 OJKdanBEI
LaporanKeuanganTriwulananIII/3rd QuarterlyFinancialStatements
28November2014/November 28th, 2014 OJKdanBEI
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
manajemen risiko. Risk appetite adalah tingkat risiko yang tidak
terduga siap ditanggung oleh perusahaan pada keadaan terburuk
pada tingkat kepercayaan tertentu. Besarnya kerugian tidak terduga
yang mungkin terjadi diperoleh dari selisih antara kerugian pada
saat kondisi terburuk pada tingkat kepercayaan tertentu dengan
rata-rata kerugian yang terjadi. Besarnya kerugian yang diperkirakan
akan terjadi diperoleh berdasarkan rata-rata kerugian yang terjadi.
Kerugian dari unexpected loss ditutupi oleh modal. Sedangkan
kerugian dari expected loss dialokasikan melalui pencadangan
dalam bentuk penyisihan penghapusan aktifa produktif.
management implementation. Risk appetite is the level of unexpected
risk readily borne by the Company during the worst circumstances, at
a certain confidence level. The amount of unexpected losses that may
occur is obtained from the difference between the losses during the
worst conditions at a certain confidence level with an average loss
that will occur. The amount of expected loss is obtained based on the
average loss that normally occurs. Such unexpected loss is covered by
the amount of capital available. Meanwhile, expected loss is allocated
by reserving a certain amount of deductible productive assets.
PEDOMANMANAJEMENRISIKO/
RISK MANAGEMENT GUIDELINES
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi /Active oversight by the Board of Commissioners and Board of Directors
Sistem pengendalian intern /The internal control system
Kecukupan Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit / Adequacy of policy, procedures, and limit establishment
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko / The process of Risks identifica-tion, measurement, monitoring, and control, as well as Risk Management information system
Perusahaan wajib menerapkan Manajemen Risiko secara efektif,
baik untuk Perusahaan secara individual maupun untuk Perusahaan
secara konsolidasi. Pedoman standar penerapan manajemen risiko
paling kurang mencakup:
1. PengawasanaktifDewanKomisarisdanDireksi
Melalui pembuatan kebijakan dan evaluasi, melalui persetujuan
transaksi, mengembangkan budaya manajemen risiko,
memastikan unit kerja risk taking independen terhadap
pengendalian internal dan manajemen risiko, Direksi
menetapkankebijakan,disetujuiKomisaris.Direksimengawasi
pelaksanaan kebijakan, Komisaris mengawasi kinerja Direksi.
Transaksi-transaksi tertentu memerlukan persetujuan direksi,
beberapa dengan persetujuan komisaris. Direksi dibantu
oleh Komite Audit dan Direksi menjalankan fungsi Komite
The company must implement effective risk management, both for the
Company as an entity and as consolidated company. Guidelines for
implementation of risk management covers:
1. Active oversight by the Board of Commissioners and Board of
Directors
Through activities of policy making and evaluation, transaction
approval, developing a risk management culture, ensuring risk-
taking work unit that is independent from the internal control
and risk management, the Board of Directors sets policies
with approval from the Board of Commissioners. The Board of
Directors then becomes the executor of policies, while the Board
of Commissioners becomes the overseer. For certain transactions,
they require approval of the Board of Directors, while some others
need the approval of the Board of Commissioners. The Board of
Pedoman dan Penerapan Strategi Manajemen Risiko / Guidelines and Implementation of Risk Management Strategy
244
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Struktur Kebijakan Manajemen Risiko / Structure of Risk Management Policy
ManajemenRisikodengandibantuolehDepartemenCorporate
Risk Management, Kecukupan Kebijakan, prosedur, dan
penetapan limit manajemen risiko.
2. Kecukupan Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
ManajemenRisiko
Kebijakan,prosedurdanlimitdisusundengancakupanseluruh
produk/transaksi, penetapan limit, metode pengukuran
dan sistem informasi manajemen, sistem pelaporan dan
dokumentasi, sistem pengendalian intern, dan contingency
plan. Kebijakan-kebijakan disosialisasikan kepada seluruh
karyawan dan terus dilakukan evaluasi terhadap kebijakan yang
sudah ada maupun pengembangan kebijakan-kebijakan baru.
3. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
Risiko,sertasisteminformasiManajemenRisiko
Identifikasidilakukan terhadap seluruhproduk/transaksi yang
mengandung risiko. Metode, model dan variabel pengukuran
disesuaikan dengan jenis, karakteristik dan kompleksitas setiap
produk/transaksi.Pemantauandilakukanolehfungsikerjayang
independen dengan sistem informasi yang mencakup eksposur
risiko secara terukur dan tepat waktu, serta terdapat evaluasi,
prosedur backup dan pelaporan kepada manajemen
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh
Pengendalian risiko dilakukan melalui penetapan sistem
penilaian yang independen dan berkelanjutan terhadap
efektivitas penerapan proses manajemen risiko, yang dilakukkan
oleh unit kerja yang independen terhadap risk taking unit,
dilakukan pendokumentasian atas hasil audit dan pemantauan
atas tindaklanjutnya.
Directors is assisted by the Audit Committee. In resuming its Risk
Management Committee function, the Board of Directors is assisted
by the Corporate Risk Management Department, Adequate Policy,
procedure, and risk management limit.
2. Adequacy of policy, procedures, and Risk Management limit
establishment
Policies, procedures and limits are established to cover all products/
transactions, limit establishment, method of measurement
and information systems management, reporting systems and
documentation, internal control systems, and contingency plan.
The policies are followed up by socialization to all employees. Next
is followed by evaluation on existing policies and development of
new policies.
3. Process of Risks identification, measurement, monitoring, and
control, as well as Risk Management information system
Identification is conducted to all products/transactions which
containing potential risk. Methods, models and measurement
variables are tailored to the type, characteristics and complexity
of each product/transaction. Monitoring is conducted by an
independent work function possessing an information system
that covers a measured and timely risk exposure alongside the
evaluation as well as the backup procedures and reporting to the
Management.
4. A comprehensive internal control system
Risk control is conducted through the establishment of an
independent and ongoing assessment system on aspect of
effectiveness of the risk management process, conducted by a work
unit that is independent from risk taking unit. Results of the audit
findings are documented and the follow-ups are monitored.
KEBIJAKANDASARMANAJEMENRISIKO
KDP KMROperasional
KMRPasar
KMRHukum
KMRKepatuhan
KMRLikuiditas
KMRNilai Tukar
KMRStrategik
KMRReputasi
Catatan/Note: KDP :KebijakanDasarPerkreditan/Basic Credit PolicyKMR :KomiteManajemenRisiko/Risk Management Committee
245
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Evaluasi Atas Efektifitas Sistem Manajemen Risiko
Guna memastikan penerapan sistem manajemen risiko berjalan
dengan baik dan sesuai dengan kondisi actual Persusahaan,
diselenggarakan Rapat Komite Manajemen Risiko secara berkala
setiap triwulan atau 4 (empat) kali dalam setahun. Rapat ini
membahas tidak hanya pelaporan dan pemantauan pelaksanaan
sistem manajemen risiko, tetapi juga evaluasi sistem manajemen
risiko yang telah diterapkan.
Risiko – Risiko yang Dihadapi Perusahaan
Beberapa risiko yang dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut :
Evaluation on Effectiveness of Risk Management System
To ensure that the implementation of risk management system runs
properly and in accordance with the actual Company’s conditions, the
Risk Management Committee Meeting is held quarterly or 4 (four) times
a year. The meeting does not only discuss the reporting and monitoring
of the risk management system implementation, but also evaluates the
already implemented risk management system.
Potential Risks of the Company
Some of the risks faced by the Company are as follows :
RisikoKreditCredit Risk
RisikoPasarMarket Risk
RisikoLikuiditasLiquidity Risk
RisikoOperasionalOperational Risk
RisikoHukumLegal Risk
RisikoReputasiReputation Risk
RisikoStrategikStrategic Risk
RisikoKepatuhanCompliance Risk
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak
lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Dalam hal ini risiko
kredit memiliki porsi yang paling besar dibandingkan jenis risiko
lainnya,mengingat lebihdari90%assetPerusahaanyangdimiliki
BCA Finance berupa piutang pembiayaan. Perusahaan dalam
mengelolaan risiko ini memetakannya dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:
1. Good acquisition
Dalam memastikan kualitas penyaluran kredit yang sehat,
Perusahaan memilah dan memilih segmen dengan risiko
relative rendah, seperti segmen dengan porsi DP yang lebih
tinggi dan nilai jual kembali mobil yang baik. Proses akuisisi pun
melalui prosedur dan tahap seperti survey, blacklist checking,
pemenuhran persyaratan kredit, dan sebagainya. Tidak hanya
itu, Perusahaan juga membangun pengendalian internal yang
baik dengan authority leveling untuk meminimalisir risiko
akusisi kredit berkualitas buruk. Perusahaan juga menganalisa
risiko portofolio dan risk base pricing.
2. Account monitoring
Pada tahap kedua ini, Perusahaan memantau kualitas setiap
akun kredit baik dari tingkat kelancaran bayar, maupun
mengindikasikan sindikasi kejahatan yang mungkin terjadi
selama umur akun kredit. Semua ini bertujuan meningkatkan
kepekaan dini terhadap risiko kredit ini.
3. Strong Collection
Penanganan piutang bermasalah memerlukan perhatian
khusus dan Perusahaan telah mendedikasikan satu divisi khusus
untuk menangani dan mengelola piutang bermasalah tersebut.
Proses penanganan piutang bermasalah dimulai sejak dini,
yaitu dengan tahap:
a. Payment reminding : Desk Collector mengingatkan pelanggan
yang menunggak 1hingga 7 hari
b. Payment collection : Field Collector menagih piutang dengan
Credit Risk
Credit risk is the risk arising from the failure of the counterparty in
meeting its liabilities. In such case, credit risk has the largest portion
compared to other types of risks, considering that more than 90% of BCA
Finance’s assets are in the form of financing receivables. In managing
this risk, the Company maps it into 3 (three) phases as follows:
1. Good acquisition
In ensuring the quality of financing distribution, the Company
splits and chooses segments with relatively low risks, for instance
with higher DP portion and good car resale value. The acquisition
process is conducted by going through a series of procedures and
stages, including surveys, blacklist checking, fulfillment of credit
requirements, etcetera. In addition, the Company also establishes
a good internal control with authority leveling to minimize the risk
of poor quality credit acquisition. The Company also analyzes the
portfolio risk and risk base pricing.
2. Account monitoring
In the second phase, the Company monitors the quality of each
credit account, either on the continuity of payments, as well as
indicating possible syndicated crimes that may occur during the
credit account period. All efforts aim to increase early awareness of
the credit risk.
3. Strong Collection
Handling troubled accounts requires special attention. The
Company has dedicated a special division to handle and manage
no-performing loan. The process starts from early stage, with the
following phases:
a. Payment reminder: Desk Collector reminds customers who are in
arrears within 1 to 7 days period.
b. Payment collection: Field Collector collects the credit arrears 246
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
masatunggak8hingga30hari
c. Reposes process : Professional Collectior menangani piutang
bermasalah dengan masa tunggak lebih dari 30 hari
d. Remedial:Remedialmenanganipiutangbermasalahdengan
masa tunggak lebih dari 150 hari
e. WO budget: Perusahaan telah berusaha menangani dan
berupa penuh dalam penyelamatan asset. Namun bila
piutang ini telah melampaui masa tunggak lebih dari 150 hari,
Perusahaan menggunakan kebijakan dan prosedur dalam
melakukanwriteoffyangmerupakansalahsatutahapkrusial
di mana Perususahaan akan menghapuskan asetnya.
Perusahaan menerapkan berbagai kebijakan dan prosedur kerja
untuk meminimalisir setiap risiko yang ada. Hingga saat ini,
Perusahaan memiliki lebih dari delapan kebijakan yang mengatur
secara khusus terkait dengan risiko kredit. Upaya perusahaan dalam
pengelolaan risiko kredit ini sangatlah baik dan tercermin melalui
rasio angka kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL)ditahun
2013yangmampudijagadibawah1%atauhanyasebesar0.68%.
Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya
pergerakan variabel pasar (suku bunga dan nilai tukar, termasuk
derivatif dari kedua jenis risiko pasar tersebut) dari portofolio yang
dimiliki oleh Perusahaan, yang dapat merugikan Perusahaan
RisikoPasardibagimenjadi:
a. Risikosukubungaadalahpotensikerugianyangtimbulakibat
pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi
atau transaksi Perusahaan yang mengandung risiko suku bunga.
Perusahaan menerapakan asset-liability gap management serta
memantau suku bunga harian dalam meminimalkan risiko suku
bunga ini.
b. Risikonilaitukaradalahrisikokerugianakibatpergerakanyang
berlawanan dari nilai tukar pada saat Perusahaan memiliki posisi
terbuka. PT BCA Finance hampir tidak memiliki risiko pasar nilai
tukar, mengingat semua asset dan kewajiban yang dimiliki
dikelola dalam mata uang rupiah. Ini merupakan kebijakan yang
diterapkan dalam mengelola risiko pasar nilai tukar.
Risiko suku bunga yang dihadapi juga relatif kecil karena
suku bunga yang ditetapkan kepada nasabah dalam piutang
pembiayaan menggunakan suku bunga tetap dan mayoritas
sumber dana yang digunakan juga berbunga tetap yaitu dari
obligasi dan modal sendiri (equity). Pinjaman bank berbunga
mengambang mengikuti suku bunga pasar dijaga agar tidak
terlalu besar jumlahnya untuk menghindari pengaruh fluktuasi
bunga terhadap asset dan kewajiban.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan
Perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh
tempo. Sinergi pembiayaan bersama dengan perusahaan induk
within 8 to 30 days period.
c. Reposes process: Professional Collector handles non-performing
loan arrears for more than 30 days.
d. Remedial: Remedial handles non-performing loan arrears for
more than 30 days over 150 days.
e. WO budget: The Company has tried to handle and deal with
assets recovery issues. However, if credit is in arrears for more
than 150 days, the Company uses the policy and procedure in
conducting a write off, as one crucial stage where the Company
will write off its assets.
The Company implements policies and procedures in order to minimize
any existing risk. To date, the Company has more than eight policies
that specifically manage credit risk. The Company’s efforts in the
management of credit risk is very good and is reflected by the ratio of
the number of non-performing loans (NPL) in 2013 that was kept below
1% or only 0.68%.
Market Risk
Market risk is the risk arising from movements in market variables
(interest rates and exchange rates, including derivatives of those two
types of market risk) of portfolio held by the Company, which potentially
bring loss to the Company
Market risk is divided into:
a. Interest rate risk is the potential loss arising from movements
of interest rates in the markets against the Company’s position
or transactions that contain interest rate risk. The Company
implements the asset-liability gap management and also monitors
the daily interest rate to minimize such interest rate risk.
b. Exchange rate risk is the risk of loss due to movements against the
exchange rate at the time the Company has an open position. PT
BCA Finance has almost no market exchange rate risk, considering
all assets and liabilities held in a Rupiah. This is a policy applied in
managing the exchange rate market risk.
Interest rate risk faced by the Company is also relatively small
because the interest rates offered to customers in financing credit
are fixed and the majority of fundings received are also with fixed
rate, which are from bonds and equity. The numbers of bank credit
facilities with floating interest rate following the market rates are
limited to avoid the impact of interest rate fluctuations on assets
and liabilities.
Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk caused by the Company not being able to meet
obligations that have matured, among others. Financing synergy with
the parent company, BCA, is very advantageous for PT BCA Finance
247
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
yakni BCA sangat menguntungkan PT BCA Finance dikarenakan
BCA memiliki reputasi yang sangat baik sebagai bank yang memiliki
likuiditas yang baik dan sumber dana yang murah. Selain itu,
alternatif sumber-sumber pendanaan potensial lainnya tetap dijaga
dengan baik oleh PT BCA Finance. Upaya ini diwujudkan dengan
terus membuka akses likuiditas baik ke dunia perbankan maupun
pasar modal, antara lain dengan terus menjalin hubungan baik
dengan berbagai bank baik dalam maupun luar negeri serta pelaku
pasar modal. Penerbitan obligasi (bond) dan MTN (medium term
note) menjadi salah satu sumber pendanaan yang diandalkan oleh
PT BCA Finance. Tingkat risiko kredit yang rendah dan terjaga, serta
peringkat obligasi superior (Pefindo memberikan rating id AAA;
Fitch memberikan rating AAA (idn) menumbuhkan kepercayaan
investor.
because BCA has an excellent reputation as a bank with good liquidity
and a affordable funding sources. In addition, alternative potential
sources of funding are also maintained well by PT BCA Finance. These
efforts are distributed by continually opening liquidity access to the
banking industry and capital markets such as by maintaining good
relationships with various banks, both local and foreign banks, as
well as the capital market participants. Issuance of bonds and MTN
(medium term note) becomes one of the reliable sources of funding of
PT BCA Finance. A low and maintained credit risk level, along with a
superior bond rating (Pefindo gave id AAA a rating; Fitch gave AAA(idn)
rating) can help build investor’s confidence.
Internal Fraud
External Fraud
Execution delivery & process management
Damage to physical assets
Business disruption & system failure
Business practices &workplace safety
Clients, products & business pratices
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan
ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem
eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Dalam
upaya menciptakan Most Competitive Price, BCA Finance memilih
operational excellence sebagai pendekatan customer perspective.
Hal ini diimplementasikan dengan cara melakukan revisit process
yang mencakup perbaikan-perbaikan proses dan upaya menekan
tingkat kesalahan operasional sekecil mungkin sehingga biaya
operasional termasuk kerugian operasional bisa diminimalkan.
Pelatihan-pelatihan bagi karyawan diberikan secara kontinyu
disertai pengawasan dan pembatasan aktivitas dan wewenang
untuk mengeliminir kesalahan dan fraud yang mungkin terjadi.
Operational risk is the risk that is due to insufficient or dysfunctional
internal processes, human error, system failure, or external problems
that affect the Company’s operation, among others. In the attempt to
create the Most Competitive Price, BCA Finance chooses operational
excellence as a customer perspective approach. It is implemented by
conducting revisit process which includes process improvements and
efforts to reduce the rate of operational errors as small as possible in
order to minimize the operational costs and losses.
Trainings for employees are given continuously with supervision and
restriction of activities and authority to eliminate errors and fraud
that may arise. For operational risks that are difficult to manage,
RISIKOOPERASIONAL/OPERATIONAL RISK
248
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Terhadap risiko-risiko operasional yang sulit untuk dikelola sendiri
maka dilakukan kebijakan risk transfer baik berupa asuransi atau
pengelolaan melalui perusahaan outsource. Upaya meningkatkan
risk awareness dan pengelolaan terhadap risiko operasional
diantaranya juga dilakukan melalui pelaksanaan Risk and Control
Self Assessment di tingkat unit kerja dengan tujuan setiap unit
kerja mampu : mengidentifikasi risiko operasional inheren yang
muncul di unit kerjanya, memahami penyebab dari risiko tersebut,
menjalankan dan menilai kontrol yang diterapkan terhadap risiko
tersebut, serta menetapkan action plan yang masih dibutuhkan
di dalam mengelola risiko tersebut lebih lanjut. Keseriusan
mengelola risiko operasional diimplementasikan juga dengan
mengembangkan program “Operational Risk Event Management”
yang dimulai tahun 2012 untuk menggantikan program Risk Event
Data Base, sehingga setiap kejadian risiko operasional dipastikan
dikelola sampai tuntas tidak hanya berfokus pada pembuatan data
base.
Risiko Hukum
Risikohukumadalahrisikoyangdisebabkanolehadanyakelemahan
aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum,
ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung,
atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya
kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Dalam
mengelola risiko hukum, PT BCA Finance berusaha sedini mungkin
mencegah timbulnya risiko hukum dengan mengatur secara
ketat kontrak dan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga dan
melakukan proses administrasi yang mencukupi. Sebagai tindakan
pencegahan, Perusahaan memastikan minimalnya risiko hukum
pada perjanjian pembiayaan konsumen, pengikatan fidusia, dan
proses pelepasan hak. Unit kerja Corporate Legal secara khusus
dibentuk untuk melaksanakan setiap aktivitas hukum yang perlu
dilakukan oleh Perusahaan, mereview setiap perjanjian kerjasama,
dan menyelesaikan setiap permasalahan hukum yang muncul.
Kerjasama dengan pengacara-pengacara rekanan dan koordinasi
yang baik dengan aparat penegak hukum juga dilakukan dalam
upaya penyelesaian kasus hukum yang terjadi. Tidak ketinggalan
peran serta perusahaan induk (BCA) di dalam menjalankan fungsi
konsultasidanpengawasan,yangdiwakiliolehSatuanKerjaHukum
danKepatuhan.
Risiko Reputasi
RisikoReputasiadalahrisikoyangantaralaindisebabkanolehadanya
publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan
ataupersepsinegatifterhadapPerusahaan.Risikoreputasisangat
disadari menjadi salah satu risiko yang paling penting untuk
dikelola karena memiliki korelasi langsung yang sangat erat
dengan keberhasilan pengembangan bisnis Perusahaan. Selain
pengelolaan risiko reputasi dengan cara penanganan keluhan-
keluhan konsumen oleh customer service sebagai frontliner,
the Company issues risk transfer policy either through insurance or
management through outsourcing company. The efforts conducted to
improve risk awareness and management of operational risks which
are also done through the implementation of Risk and Control Self
Assessment at the level of the work unit with targets that each work unit
will be able to identify: the inherent operational risks that arise in the
work unit, understand the causes of such risks, execute and assess control
applied to these risks, and establish an action plan that is still needed to
further manage the risks. The seriousness in managing operational risk
is also reflected by conducting “Operational Risk Management Event”
that started in 2012 to replace Risk Event Data Base program so that
each operational risk is managed comprehensively, and hence not only
focused on making data base.
Legal Risk
Legal risk is the risk caused by the juridical disadvantages, for example
ones that are caused by a lawsuit, the absence of supporting laws and
regulations, or weak binding, such as due to non-compliance with
the terms and conditions of a contract and imperfect collateral. In
managing legal risk, PT BCA Finance tries as early as possible to prevent
the onset of legal risk by strictly regulating contracts and agreements
with third parties and by performing adequate administrative process.
As a precaution, the Company ensures minimal legal risk on consumer
financing agreement, binding the fiduciary, and through waiver
process. Corporate Legal work unit is specifically formed to carry out a
legal activity to be performed by the Company, reviews any agreement,
and resolves any legal issues that may arise. Cooperation with partner
lawyers and good coordination with law enforcement officers are also
conducted in resolving legal cases that occur. The role of the parent
company (BCA) in the consultation and supervision function, which is
represented by the Legal and Compliance Unit, is also important.
Reputation Risk
Reputation risk is the risk that is caused by negative publicity related
to the Company’s business or negative perception. Reputation risk is
highly recognized to be one of the most important risks to be managed
as it has a very strong direct correlation with the success of the
Company’s business development. In addition to managing reputation
risk by handling consumer complaints by the customer service officer as
the frontline, this risk is also managed exclusively by the Customer Care
work unit to handle complaints and problems that are not handled by
249
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
risiko ini juga dikelola secara khusus oleh unit kerja Customer Care
untuk menangani keluhan-keluhan dan permasalahan yang tidak
tertangani oleh customer service dan membutuhkan penanganan
khusus lebih lanjut. Unit Customer Care juga memantau ketat dan
menyelesaikan keluhan-keluhan melalui media massa, internet
dan lain-lainnya. Pengelolaan yang dilakukan oleh internal PT BCA
Finance masih diperkuat lagi dengan peran perusahaan induk
BCA melalui layanan call center Hallo BCA yang juga menangani
keluhan-keluhan dan pertanyaan seputar produk dan layanan PT
BCA Finance. Risiko reputasi yang dapat diakibatkan oleh anak
Perusahaan, dikelola dengan upaya memantau keluhan-keluhan
dan pemberitaan yang terjadi atas anak Perusahaan.
Risiko Strategik
Risiko Strategik adalah risiko yang antara laindisebabkan adanya
penetapan dan pelaksanaan strategik Perusahaan yang tidak
tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau
kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.
Departemen Corporate Finance, Planning & Investor Relation
menjadi kepanjangan tangan Dewan Direksi di level korporasi dalam
merancangdanmengevaluasisetiapstrategiPerusahaan.Rencana
kerja dan anggaran Perusahaan setiap tahun dibuat dengan
perencanaan dan pembahasan yang mendalam oleh seluruh
komponen Manajemen Perusahaan dengan mempertimbangkan
aspek perekonomian makro dan mikro, kondisi industri pembiayaan
dan industri lainnya yang terkait serta faktor-faktor yang menjadi
kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan. Sepanjang tahun
strategi Perusahaan ini terus dipantau dan dievaluasi untuk
dilakukan penyesuaian jika diperlukan. Strategi Perusahaan ini
kemudian diterjemahkan oleh setiap divisi, departemen dan
kemudian unit kerja ke dalam sasaran strategis, rencana kerja
dan aktivitas masing-masing sehingga terjadi alignment antara
sasaran strategis Perusahaan dengan setiap aktivitas sampai di
tingkat unit kerja bahkan di tingkat individu. Metode penetapan
key performance indicator(KPI)sebagaitolokukurpenilaiankinerja
menjadi salah satu infrastruktur penting yang dibangun PT BCA
Finance terkait dengan penetapan dan pelaksanaan strategi
Perusahaan. Perkembangan lebih lanjut dari pengelolaan risiko
strategik di tahun 2012 adalah dengan dibentuknya Departemen
Business & Development Assurance untuk mengawal pencapaian
tujuan strategik perusahaan khususnya di lini bisnis.
Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhanmerupakan risiko yang disebabkan Perusahaan
tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
undangandan ketentuan lain yangberlaku. Kepatuhan terhadap
setiap peraturan yang berlaku menjadi target yang ditetapkan
Perusahaan tanpa kompromi, dengan pengelolaan dikoordinasikan
oleh Departement Corporate Risk Management. Keseluruhan
peraturan ini baik berupa peraturan perundangan, peraturan
the customer service and therefore requiring special handling. Customer
Care Unit also closely monitors and resolves complaints through the
mass media, internet, etc. The customer service management role
performed by PT BCA Finance is also reinforced by the role of the parent
company, BCA, through the call center service (Hallo BCA), which also
addresses complaints and questions about PT BCA Finance products
and services. Reputation risks that can be caused by the Company’s
subsidiary are managed by monitoring complaints and news that may
arise because of the Company’s subsidiaries.
Strategic Risk
Strategic risk is the risk that is due to the establishment and
implementation of the inappropriate Company’s strategies, improper
business decision-making or lack of responses to external changes,
among others. Corporate Finance, Planning and Investor Relations
Department becomes the representative of the Board of Directors
at the corporate level in designing and evaluating each Company’s
strategy. The annual work budget and plan of the Company is made
with in-depth planning and discussion by all components of the
Company’s Management Team by taking into account the macro
and micro economy, financing industry conditions and other related
industries as well as other factors that become the Company’s internal
strengths and weaknesses. Throughout the year, the Company’s
strategy continues to be monitored and evaluated, and is to be adjusted
if necessary. The Company’s strategy is then translated by each division,
department, and work unit into strategic objectives, work plans and
activities in order to reach an alignment between the Company’s
strategic objectives with each activity at the work unit level, even at
the individual level. The method used to determining key performance
indicators (KPIs) as a measure of performance assessment has become
one important infrastructure established by PT BCA Finance related to
the establishment and implementation of corporate strategies. Further
development of strategic risk management in 2012 is the establishment
of Business and Development Assurance Department to oversee the
Company’s strategic goal achievement, especially at the business line.
Compliance Risk
Compliance risk is the risk when the Company does not comply with
or implement the applicable laws and regulations. Compliance with
all applicable laws has become the target set by the Company without
compromising, with the management coordinated by Corporate
Risk Management Department. Comprehensively, it includes the
regulations of the Minister of Finance, tax regulations, the Articles of
Association, the decision of shareholders, and so on. For all applicable
250
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Menteri Keuangan, ketentuan perpajakan, Anggaran Dasar/
AnggaranRumahTangga,keputusanpemegangsaham,danlain-
lain. Terhadap seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku
ditunjuk unit kerja penanggung jawab untuk melaksanakan
peraturan tersebut, dan diawasi dengan ketat menggunakan
sarana pelaporan bulanan oleh Departement Corporate Risk
Management. Pemantauan kepatuhan ini menjadi semakin
kuat dengan adanya pemeriksaan audit yang dilakukan oleh
Department Internal Audit BCA Finance maupun audit eksternal
dariperusahaaninduk,BankIndonesiaatauOtoritasJasaKeuangan
dan audit eksternal independen. Salah satu isu penting yang
dikelola terkait kepatuhan adalah pelaksanaan prinsip mengenal
nasabah (Knowing Your Customer Principle) dalam rangka mencegah
tindak pidana pencucian uang yang mungkin dilakukan melalui
BCA Finance. Pelatihan prinsip mengenal nasabah ini dilakukan
secara intensif kepada seluruh karyawan, dibarengi pelaporan-
pelaporanatasTransaksiKeuanganMencurigakanyangditemukan
kepadalembagaPusatPelaporandanAnalisaTransaksiKeuangan.
Dinamika dalam industri pembiayaan senantiasa memunculkan
tantangan-tangangan yang harus diwaspadai dan disikapi dengan
tepat. Terjadinya fraud baik yang muncul dari eksternal maupun
internal merupakan permasalahan serius yang sedang dikelola
dengan membangun fraud management diantaranya melalui
penetapan key risk indicators danpembuatan aplikasi RMIS (Risk
Management Information System). Diharapkan hal ini akan dapat
mengurangi intensitas maupun meminimalkan dampak kerugian
yang timbul akibat adanya fraud.
Perubahan mendasar dari cara penanganan terhadap kejadian
fraud yang terjadi dilakukan dengan menciptakan mekanisme
pengidentifikasian fraud sedini mungkin saat gejala awal sudah
muncul. Parameter-parameter yang menjadi indikator disetting
ke dalam sistem sehingga secara otomatis akan mengirimkan
pemberitahuan kepada unit-unit kerja terkait jika terdapat kondisi
yang memenuhi indikasi awal terjadinya fraud. Indikasi awal ini
kemudian segera ditindaklanjuti oleh unit kerja terkait dan pihak
yang berwenang dalam perusahaan untuk mencegah timbulnya
kerugian lebih lanjut.
rules and regulations, the Company appoints responsible work units to
carry out such regulations, and closely monitors the implementation
through monthly reporting tool prepared by Corporate Risk
Management Department. Compliance monitoring is stronger with
audit examination conducted by the Internal Audit Department
from BCA Finance and external audit from the parent company, as
well as from Bank Indonesia or Financial Services Authority and an
independent external audit. One of the important issues managed
that is related to compliance is the implementation of Knowing Your
Customer principle in order to prevent money laundering that may be
performed through BCA Finance. Trainings of Knowing Your Customer
principle are given intensively to all employees, added with reporting of
suspicious financial transactions to Financial Transaction Reports and
Analysis Centre.
The ongoing dynamics occurring in the financing industry always
presents challenges that need to be aware of and addressed
appropriately. Meanwhile, the fraud arising from either external or
internal is a serious problem that is currently managed by creating a
fraud management system such as by determining key risk indicators
and building Risk Management Information System (RMIS) application.
It is expected that these efforts will reduce the intensity and minimize
the impact of losses resulting from fraud.
The fundamental change in the way of handling the occurring fraud can
be done by designing a mechanism of fraud early identification, starting
when the initial symptoms appear. The parameters used as indicators
are integrated to the system so that the system can automatically send
a notification to the related work units whenever any early indication
of fraud occurs. The early indication will immediately be followed up
by related work units and authorities within the company to prevent
further losses.
251
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 8.11 | Tanggung Jawab Sosial PerusahaanChapter 8.11 | Corporate Social Responsibility
Sejalan dengan misi Perusahaan dalam hal memberikan nilai terbaik
kepada masyarakat, Perusahaan senantiasa berusaha untuk tetap
peduli pada masyarakat dan lingkungan dengan aktif melakukan
berbagai kegiatan sosial sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Tanggung jawab
sosial Perusahaan yang dilaksanakan Perusahaan bertujuan
untuk menciptakan hubungan Perusahaan yang serasi, seimbang
dan sesuai dengan lingkungan, norma, dan budaya masyarakat
setempat. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan
kewajiban Perusahaan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya Perusahaan. Dalam rangka pemenuhan tanggung
jawab sosial perusahaan, Perusahaan memiliki komitmen untuk
turut berperan serta terhadap pengembangan kesejahteraan
masyarakat maupun lingkungan.
Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Di tahun 2014, Perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, diantaranya yaitu :
a. Dalam Bentuk Kegiatan Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Kegiatan Perusahaan dalam bentuk kegiatan sosial adalah
sebagai berikut :
In line with the Company’s mission in providing the best value to the
community, the Company continuously strives to express care to the
community and the environment by actively running various social
activities as a form of Corporate Social Responsibility. The corporate
social responsibility (CSR) activities held by the Company aim to
create harmonious, balance and proper Corporate relationships with
the local environment, norms, and culture. The CSR initiatives are the
Company’s responsibility which specifically allocated in the Company’s
budget and calculated as a cost element. In order to fulfill its corporate
social responsibility, the Company has committed to contribute to the
development and welfare of the community and the environment.
Forms of Corporate Social Responsibility
In 2014, the Company conducted several Corporate Social Responsibility
activities, as follows:
a. Social and Community Development Activities
The Company’s social activity is as follows:
252
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Beasiswa BCA Finance 2014
BeasiswaBCAFinancetelahdilaksanakansejaktahun2009hingga
kini. Program ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial
Perusahaan kepada masyarakat khususnya dunia pendidikan.
Bentuk dari program ini adalah pemberian biaya kuliah dan uang
saku setiap semesternya kepada mahasiswa/i yang berprestasi
BCA Finance Scholarship 2014
BCA Finance Scholarship has started since 2009. This program is a form
of corporate social responsibility to the community, especially to the
education world. Through this program, the Company provides tuition
and pocket money each semester to high-achievers students who have
financial limitations. The criteria set for the BCA Finance Scholarship
253
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
No Keterangan Frekuensi Pelaksanaan Jumlah(Rp)
1 KegiatanPendidikan/Education
-BeasiswaBCAFinance2014/BCA Finance Schollarship 2014
-Literasikeuangan/Literasi keuangan
satukali/one time
satukali/one time
Angkatan/Class 2011:Rp.210.000.000,-Angkatan/Class 2012:Rp.195.000.000,-Angkatan/Class 2013:Rp.321.000.000,-Angkatan/Class 2014:Rp.210.000.000,-
Rp.2.000.000,-
2 KegiatanKesehatan/Healthempatkali/four time Rp.3.035.000,-
-DonorDarah/Blood Donation
3 BantuanSosialSosialKepadaPantiWerdaSocial Aid To Panti Werda (Home for Elderly)-BerbagiKasihKepadaLansiapantiWerdaHanaSharing Love To Elderly at Werda Hana -DonasiBuatRenovasiKamarPantiWerdhaHanaDonate for Rooms Restoration at Panti Werdha Hana
Bantuan Sosial bekerja sama dengan Pihak lain Social Aid in collaboration with other Parties-DonasiBantuanBuatKorbanBencanaSinabung,ManadodanBanjir Jakarta Melalui APPI Peduli Aid Donation for Disaster Victioms ofSinabung,ManadoandJakartaFloodThroughAPPICare.- Bakti Sosial dengan showrom buat gunung kelud Social Services with the showrooms for Kelud mountain- Zafira Indoneisa Community Jambore & Bakti Sosial Zafira IndoneisaCommunityJamboree&SocialServices.-KegiatanSosialKomunitasHorasHalakHitaCommunity Social Activities of Horas Halak Hita
satukali/one time
satukali/one time
satukali/one time
satukali/one time
satukali/one time
satukali/one time
Rp.250.000.000,-
Rp.125.000.000,-
Rp.50.000.000,-
Rp.5.000.000,-
Rp.50.000.000,-
Rp.50.000.000,-
Jumlah/Grand total
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
namunmemilikiketerbatasansecarakeuangan.Kriteriapenerima
program Beasiswa BCA Finance adalah mahasiswa/i berprestasi
yang sedang menempuh pendidikan S1 dengan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK)>3 dan memiliki keterbatasan keuangan. Dalam
enam tahun pelaksanaan program ini, PT BCA Finance telah
memberikan beasiswa kepada 278 mahasiswa/i dari berbagai
universitas yang tersebar di seluruh Indonesia.
recipients are high achieving Undergraduate students with Grade
Point Average (GPA)>3 and with financial limitations. Within six years
of the implementation of this program, PT BCA Finance has provided
scholarships to 278 students from various universities throughout
Indonesia.
Blood Donors
As a form of awareness and Corporate social responsibility in health,
the Company organized a Blood Donor 3 (three) months each year. This
activity aims in addition to support government programs in health
also foster mutual sharing and empathy to people in need. Organizing
of this event in collaboration with the Indonesian Red Cross.
b. Political Activity
Throughout 2014, according to Good Corporate Governance, the
Company did not engage in any political activity and also did not
give any donation or funding related to political activities.
Donor Darah
Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial Perusahaan
dalam bidang kesehatan, Perusahaan menyelenggarakan kegiatan
Donor Darah 3 (tiga) bulan sekali setiap tahunnya. Kegiatan ini
bertujuan selain mendukung program pemerintah dalam sektor
kesehatan juga menumbuhkan sikap saling berbagi dan berempati
kepada orang yang membutuhkan. Penyelenggaraan kegiatan ini
bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia.
b. Dalam Bentuk Kegiatan Politik
Sepanjang tahun 2014, sesuai dengan Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik, Perusahaan tidak terlibat dalam kegiatan
politik dan juga tidak memberikan sumbangan atau pendanaan
yang berkaitan dengan kegiatan politik.
254
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bab 8.12 | Litigasi dan Perkara Hukum PentingChapter 8.12 | Litigation and Lawsuit
KasusHukum
Sampai dengan akhir tahun 2014, Perusahaan menghadapi 13
(tiga belas) kasus hukum perdata yang masih berjalan. Sepanjang
pengetahuan Perseroan, sampai dengan diterbitkannya laporan
Tahunan ini anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi
Perseroan tidak menghadapi tuntutan dari pihak ketiga atau terlibat
sebagaipihakdalamkasushukum.Kasushukumbaikperdatayang
melibatkan Perusahaan sebagai pihak adalah sebagai berikut:
Legal Cases
Until the end of 2014, the Company was confronted with 13 (thirteen)
civil cases. In the knowledge of the Company, until the publication of
this Annual Report, members of the Board of Commissioners and/or
members of the Board of Directors do not have any lawsuits from third
parties or are not involved in legal cases. Following are civil cases which
involve the Company in court:
255
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
No. NOMORPERKARA& Tanggal Pendaftaran/Case Number & Registration Date
Posisi/Position
Pokok Perkara /Case
StatusPerkara/Status
Tuntutan/Charge Pengaruh Terhadap KondisiKeuangan/Impact to Financial Condition
Sanksi Administrasi dari Lembaga PasarModal/Administrative Sanction from Capital Market Institution
1 260/Pdt.G/2012/PN.Jkt Sel tanggal 27 April 2012.260/Pdt.G/2012/PN.JktSeldatedApril 27th, 2012
Tergugat III/Third Respondent
GugatanPerbuatan Melawan Hukum/Lawsuit of Act Against Law
Banding-Pengadilan Tinggi/ Appeal - The High Court
Materiil/Material in Rp.381.000.000,-Immateril/ Immaterial inRp.754.000.000
Tidak ada pengaruh signifikanNo significant effect
Tidakada/None
2 89/Pdt.G/2011/PN.Mdn Tanggal 28Maret201189/Pdt.G/2011/PN.JktSelDatedMarch 28th, 2011
Tergugat/Respondent
GugatanWanprestasi/Default Lawsuit
Peninjauan Kembali-Mahkamah Agung/Review--The Supreme Court
1. Pengembalian Kendaraan/Vehicle Return
2. Membayar kerugian setiap bulannya dari September 2010 @Rp.6.000.000,-
Pay loss each month from September 2010 @ IDR 6.000.000
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
3 159/PDT.G/2012/2012/PN.PDGTanggal11Desember 2012159/Pdt.G/2012/PN.JktSelDatedDecember 11th, 2012
Tergugat I/first respondent
GugatanWanprestasi/Default Lawsuit
Kasasi-Mahkamah Agung Cassation - The Supreme Court
Materil/Material inRp.83.000.000Immateril/ Immaterial inRp.500.000.000,-
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version256
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
No. NOMORPERKARA& Tanggal Pendaftaran/Case Number & Registration Date
Posisi/Position
Pokok Perkara /Case
StatusPerkara/Status
Tuntutan/Charge Pengaruh Terhadap KondisiKeuangan/Impact to Financial Condition
Sanksi Administrasi dari Lembaga PasarModal/Administrative Sanction from Capital Market Institution
4 227/Pdt.G/2012/PN.MLG.Tanggal: 20 Desember 2012227/Pdt.G/2012/PN.MLG.Date: December 20th, 2012
Tergugat/Respondent
GugatanPerbuatan Melawan Hukum /Lawsuit of Act Against Law
Kasasi-Mahkamah Agung Cassation - The Supreme Court
Materiil/Material 1.Rp.47.450.000,00,-2. Pengembalian kendaraan. Vehicle returnImmateril/ Immaterial Rp.500.000.000,-
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
5 129/PDT/G/2013/PN.BDGTanggal 21 Maret 2013 129/PDT/G/2013/PN.BDGDated March 21st, 2013
Tergugat 1/First responden
GugatanPerbuatan Melawan Hukum /Lawsuit of Act Against Law
Kasasi-Mahkamah Agung Cassation - The Supreme Court
Materiil/MaterialPengembalian Kendaraan&Pengembalian uang sebesar/ Vehicle Return & money at Rp.124.119.000,-Immateril/ImmaterialRp.274.119.000,-
Tidak ada penga-ruhsignifikan/No significant impact
Tidakada/None
6 206/Pdt.G/2013/PN.JKT.SelTanggal 2 April 2013206/Pdt.G/2013/PN. JKT.SelDated April 2nd, 2013
Tergugat 1/First responden
GugatanPerbuatan Melawan Hukum /Lawsuit of Act Against Law
Banding -Pengadilan Tinggi Appeal - The High Court
Materiil/ MaterialPengembalian KendaraanVehicle Return;Rp.100.000.000,-Immaterii/ImmaterialRp.1.000.000.000,-
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
7 160/Pdt.G/2013PN.Ska18Juni2013160/Pdt.G/2013PN.SkaJune18th, 2013
Tergugat/responden
GugatanPerbuatan Melawan Hukum /Lawsuit of Act Against Law
Kasasi-Mahkamah Agung Cassation - The Supreme Court
Materiil/MaterialRp.35.000.000.000,-Immateril/ImmaterialRp.35.000.000.000,-
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
8 131/Pdt.G/2013/PN.MLGTanggal 25 Juni 2013131/Pdt.G/2013/PN.MLGDatedJune25th, 2013
Tergugat/Respondent
GugatanPerbuatan Melawan Hukum /Unlawful Act Lawsuit
Gugatan-Pengadilan Negeri Lawsuit - The District Court
Materiil/ Material Rp.151.000.000,-Immateriil/ Immaterial Rp.1.000.000.000,-
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
9 315/Pdt.G/2014/PN.BDGTanggal25 Juni 2014315/Pdt.G/2014/PN.BDGDatedJune25th, 2014
Tergugat/Respondent
GugatanPembatalan Perjanjian/Agreement Cancellation Lawsuit
Gugatan-Pengadilan Negeri Lawsuit - The District Court
Materiil/ MaterialRp.180.817.350,-
Tidak ada pengaruh signifikan//No significant impact
Tidakada/None
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014257
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN/
No. NOMORPERKARA& Tanggal Pendaftaran/Case Number & Registration Date
Posisi/Position
Pokok Perkara /Case
StatusPerkara/Status
Tuntutan/Charge Pengaruh Terhadap KondisiKeuangan/Impact to Financial Condition
Sanksi Administrasi dari Lembaga PasarModal/Administrative Sanction from Capital Market Institution
10 07/PDT/G/2014/PN.BDGTanggal8Januari201407/PDT/G/2014/PN.BDG Dated January8th, 2014
Tergugat/Respondent
GugatanPerbuatan Melawan Hukum/Unlawful Act Lawsuit
Banding- Pengadilan Tinggi Appeal - The High Court
Materiil/MaterialPenyerahanBPKBKendaraan/Delivery of Vehicle BPKB (Vehicle Owner Certificate)Rp.100.000.000,-
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
11 210/Pdt.G/2014/PN.JKT.SelTanggal 10 April 2014210/Pdt.G/2014/PN.JktSelDatedApril 10th, 2014
Penggugat/Plaintiff
GugatanWanprestasi/Default Lawsuit
Gugatan-Pengadilan Negeri/Lawsuit - The District Court
Materiil/MaterialRp.50.000.000,-
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
12 165/Pdt.G/2014/PN.MLGtanggal25 Juli 2014165/Pdt.G/2014/PN.JktSelDatedJuly25th, 2014
Tergugat I First Respondent
GugatanPerbuatan Melawan Hukum/Unlawful Act Lawsuit
Gugatan-Pengadilan Negeri/Lawsuit - The District Court
Materiil/MaterialPenyerahanBPKBKendaraan Delivery of Vehicle BPKB (Vehicle Owner Certificate)Rp.25.000.000,-Immateril/ImmaterialRp.2.000.000.000,-
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
13 01/Pdt.G/BPSK/2014/PN.JKT.UTRTanggal19November 201401/Pdt.G/BPSK/2014/PN.JKT.UTRDatedNovember 19th, 2014
Pemohon/Penggugat Petitioner/Plaintiff
Permohonan Pembatalan PutusanBPSK/Application for Cancellation of BPSK Decision
Permohonan- Pengadilan Negeri/Lawsuit - The District Court
Pembatalan Putusan BPSKNo.20Tahun2014Tanggal29Oktober 2014 Cancellation of BPSK Decision No. 20/Pdt.G/2014/PN.JktSelDated October 29th, 2014
Tidak ada pengaruh signifikan/No significant impact
Tidakada/None
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bab 8.13 | Rencana Peningkatan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Chapter 8.13 | Good Corporate Governance Improvement Planning
Dari tahun ke tahun Perusahaan senantiasa meningkatkan
kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Dalam
menyongsong tahun 2015, Perusahaan menetapkan beberapa
rencana terkait peningkatan kualitas penerapan tata kelola
perusahaan:
1. Perusahaan akan senantiasa meninjau dan mengembangkan
Tata Kelola Perusahaan dengan kondisi actual sehingga
sungguh-sungguh sesuai dan dapat diterapkan dengan
baik,
2. Perusahaan lebih informatif, tidak hanya menyangkut
produk dan layanan kepada pelanggan-pelanggan saat
ini dan potensial, tetapi juga mengenai Perusahaan
secara keseluruhan yang ditujukan bagi masyarakat dan
stakeholder. Keterbukaan informasi ini disajikan dalam
situs web Perusahaan yang mudah diakses dan juga selalu
diperbaharui dengan informasi terkini.
3. Sistem pengendalian internal dan juga penerapan
manajemen risiko senantiasa dikembangkan dan disesuaikan
baik dengan kondisi ekonomi maupun risiko dalam industri
sendiri.
4. Pengembangan penerapan Tata Kelola Perusahaan tidak
hanya pada level management tertentu, tetapi pada setiap
level Perusahaan.
From year to year, the Company continually improves the quality
of its Good Corporate Governance implementation. In welcoming
year 2015, the Company establishes several plans related to
improvement quality of corporate governance implementation:
1. The Company will continue to review and develop Corporate
Governance that match with the actual conditions with
the intention that it will be appropriate and can be well
implemented,
2. The Company will be more informative on socializing the
products and services to existing and potential customers,
but also on conveying information related to other
Company’s issues to the public and stakeholders. Disclosure
of all Company’s information is presented in the Company’s
website, which is accessible and is always updated regularly
with the latest information.
3. The internal control and risk management systems are also
constantly developed and adapted well accordingly to the
economic conditions and the developments of risks in the
industry.
4. Development of Corporate Governance implementation is
not only applied to a particular management level, but at
every level of the Company.
258
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
09TESTIMONI
TESTIMONIAL
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
Bapak Basri Jamal BAc.(Pengusaha, Tangerang)
Sebagai salah satu kosumen BCA Finance, saya cukup puas dengan pelayanannya yang
cepat, praktis dan tentu bunga bersaing. Saya telah dua kali menggunakan produk
BCA Finance karena kemudahan pembayaran melalui ATM dan bunga ringan yang
merupakan keunggulan BCA Finance dibanding perusahaan pembiayaan lain. Semoga
di masa mendatang, BCA Finance meningkatkan pelayanan agar semakin baik,
mempersingkat waktu persetujuan kredit dan memberikan asuransi yang memuaskan.
Mr.BasriJamalBAc.(Businessman, Tangerang)
As one of BCA Finance customers, I am quite satisfied with its fast, practical services, as
well as its competitive interest, of course. I have used BCA Finance product twice, since I
get an easy access for payment via ATM and low interest as the advantage in BCA Finance
compared with other finance companies. Hopefully, in the future, BCA Finance may
improve its services to be better, by shortening time for loan approval and giving satisfying
insurance.
260
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Bapak Yedi Sondy(Sales and Marketing Director)
KerjasamaantaraFordMotorIndonesiadenganBCAFinancetelahterjalinsejakApril
2013.Melalui kerja sama tersebut BCA Finance telah turutmeningkatkan “purchase
consideration” produk-produk Ford. Nilai lebih BCA Finance dibanding perusahaan
pembiayaan lainnya berupa pelayanan responsif, service level terjaga dan keunggulan
produk yang ditawar menjadikan hubungan kerja sama ini mampu memberikan
kontribusi positif yang bersifat incremental (tambahan). Selain itu, BCA Finance sebagai
bagiandariGrupBCAmemilikijaringandanorganisasiyangbesardansolit.Semoga
kerja sama ini terus memberikan kontribusi positif bagi kedua belah pihak, terutama
dalam pengembangan produk yang ditujukan untuk memanjakan pelanggan BCA
Finance maupun Ford.
Mr. Yedi Sondy(Sales and Marketing Director)
The cooperation between Indonesian Ford Motor and BCA Finance has existed since April
2013. Through said cooperation, BCA Finance has participated in improving “purchase
consideration” for Ford products. The surplus values of BCA Finance compared with other
finance companies are, among others, responsive services, well-maintained service level,
and advantages on the offered product. Those values give this cooperation an incremental
contribution positively. In addition, BCA Finance as part of BCA Group is having wide and
solid network and organization. Indeed, this cooperation is hoped to continuously give
positive contribution in the future for both parties, mainly in product development aimed
for satisfying all customers of BCA Finance and Ford.
261
TestimonialTESTIMONI /
BCA Finance 2014 - Always Deliver Better Version
BapakAbdulRasyid(Pemilik Showroom Maju Jaya Motor, Jakarta Utara)
Kami merasa terhormat bisa bekerja sama dengan BCA Finance selama sembilan
tahunini.KamipuasdenganpelayananyangdiberikanBCAFinancebaikdilapangan
maupun di kantor saat melakukan pengurusan dokumen kendaraan. Credit Marketing
Officer selalu standby pada saat kami membutuhkan bantuan, terutama saat terdapat
konsumenyangmemintasimulasikredit.Kecepatandanresponsiftersebutmembuat
kami sangat senang bekerja sama dengan BCA Finance dan berharap bisa meningkatkan
kualitas hubungan baik ini. Kedepannya, semoga BCA Finance mempertahankan
hubungan baik dengan showroom rekanan serta meningkatkan pelayanannya.
Mr. Abdul Rasyid(OwnerofMajuJayaMotorShowroom,NorthJakarta)
We really feel honored to have the opportunity in cooperation with BCA Finance during
these nine years. We are satisfied with all services provided by BCA Finance, either in the field
or in the office while managing documents for our vehicles. Whenever we need help, the
Credit Marketing Officer is always ready for us, especially when our customer asks for credit
simulation. Such fast and responsive help makes us greatly pleasant to cooperate with BCA
Finance and we hope that we can improve the quality of this good relationship. In the future,
hopefully, BCA Finance can maintain a good relationship with partner showroom, as well
as improving services.
Bapak Dani Prabawa(Deputy President Director, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia)
SebagaiKrediturdariBCAFinance,kamitelahmenjalinhubungankerjasamayangbaik
selama lebih dari 4 tahun. Melalui komunikasi yang baik dan keterbukaan informasi,
kami telah menjalankan kerjasama dengan pihak BCA Finance dalam bentuk pemberian
fasilitas kredit jangka pendek. Selain itu, nama besar BCA Finance sebagai salah satu
perusahaan Multi Finance terbaik di Indonesia dan didukung oleh perusahaan Induk,
PT Bank Central Asia Tbk, sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia membuat
kami semakin yakin untuk melanjutkan dan mengembangkan kerja sama yang sudah
terjalin.KamiberharapBCAFinancedapatberkembanglebihbaik lagidimasayang
akan datang.
Mr. Dani Prabawa(Deputy President Director, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia)
As one of the creditor PT BCA Finance, we have established a good cooperative relationship
for more than 4 years. Through good communication and openness of information, we
have supported BCA Finance with short-term credit facility. With well-known reputation
as one of the best Multi-Finance company in Indonesia and backed with the support from
parent company, PT Bank Central Asia, Tbk., as one of the biggest bank in Indonesia, we
are assured to further support BCA Finance and continue the existing relationship. We are
hoping that BCA Finance will continue to grow better in the future.
262
Annual ReportLAPORAN TAHUNAN /
Always Deliver Better Version - BCA Finance 2014
Mr. Hendra Purnama(Director – DBS Vickers Securities Indonesia)
BCA Finance, as one of finance company with very strong brand image, professional
and commit to customer and stakeholder. About one year we have cooperated with BCA
Finance. During that, BCA Finance gives very cooperative response and understands its role
in each project. We hope BCA Finance can growth become a bigger company to give service
to the society.
Bapak Hendra Purnama(Direktur – DBS Vickers Securities Indonesia)
BCA Finance, sebagai salah satu perusahaan pembiayaan dengan brand image yang
sangat kuat, profesional dan berkomitmen baik pada konsumen maupun stakeholder.
Satu tahun sudah kami telah bekerja sama dengan BCA Finance. Selama hubungan
kerja sama tersebut, BCA Finance sangat kooperatif dan memahami peranannya dalam
setiaphubungankerjasama.KamiberharapsemogaBCAFinancedapatberkembang
lebih besar lagi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat luas.
263
TestimonialTESTIMONI /
10
LAporan KeuanganFinancIAL StateMenT
PT BCA FINANCELAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
PT BCA FINANCEFINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013
ISIHAL/PAGE CONTENTS
SURAT PERNYATAAN DIREKSI -------------------------- 1 ----------------------------------- DIRECTORS‘ STATEMENT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN --------------------- 2 - 3 -------------------- INDEPENDENT AUDITORS‘ REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013 --------------------- 4 - 5
---------------- STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION------------------------ 31 DECEMBER 2014 AND 2013
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 --------------------- 6
------- STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEYEARS ENDED
------------------------- 31 DECEMBER 2014 AND 2013
LAPORAN PERUBAHAN EKUITASTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 --------------------- 7
------- STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYYEARS ENDED
------------------------- 31 DECEMBER 2014 AND 2013
LAPORAN ARUS KASTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 --------------------- 8
------- STATEMENTS OF CASH FLOWSYEARS ENDED
------------------------- 31 DECEMBER 2014 AND 2013
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 --------------------- 9 - 86
------- NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSYEARS ENDED
------------------------- 31 DECEMBER 2014 AND 2013
4
PT BCA FINANCELAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCESTATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/DecemberNotes 2014 2013
ASET ASSETS
Kas dan bank Cash on hand and in banksKas 3a,3b 2.525) 2.592) Cash on hand
Bank3a,3b,3s,
6,27 Cash in banks- Pihak berelasi 1.885) 209) Related party -- Pihak ketiga 192) 66) Third parties -
Piutang pembiayaan konsumen -setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 81.419 dan Rp 79.673, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
3a,3c,3d,3j,3s,7,
27
Consumer financing receivables -net of allowance for impairment losses of
Rp 81,419 and Rp 79,673 as of 31 December 2014 and 2013
- Pihak berelasi 2) 2) Related party -- Pihak ketiga 5.065.804) 5.229.338) Third parties -
Investasi sewa pembiayaan -setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 3.203 dan Rp 3.868 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
3a,3c,3s,8,27
Investment in finance leases - net of allowance for impairment
losses of Rp 3,203 and Rp 3,868 as of 31 December 2014 and 2013
- Pihak berelasi 28.110) 5.570) Related parties -- Pihak ketiga 167.171) 182.600) Third parties -
Tagihan anjak piutang -setelah dikurangi kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.009 dan Rp 711 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 3a,3e,9
Factoring receivables -net of allowance for impairment losses of
Rp 1,009 and Rp 711 as of 31 December 2014 and 2013
- Pihak ketiga 13.111) 8.420) Third parties -
Piutang pihak berelasi 3a,3s,27 462.589) 189.894) Due from related parties
Piutang lain-lain dan aset lain-lain 3a Other receivables and other assets- Pihak ketiga 56.776) 34.987) Third parties -
Beban dibayar dimuka 39.358) 28.354) Prepaid expenses
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko 3f 20.002) -) Derivative assets held for risk management
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 55.358 dan
Rp 50.469 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 3i,10 108.814) 29.501)
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 55,358 and
Rp 50,469 as of 31 December 2014 and 2013
Penyertaan dalam saham 3g,11,27 145.639) 66.019) Investment in shares of stock
Aset pajak tangguhan - bersih 3h,15 16.441) 20.482) Deferred tax assets - net
JUMLAH ASET 6.128.419) 5.798.034) TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
5
PT BCA FINANCELAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCESTATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/DecemberNotes 2014 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Pinjaman jangka pendek dan cerukan3a,3s,12,
27 Short-term loans and overdraft - Pihak berelasi 258.487) 198.255) Related party -- Pihak ketiga 1.035.896) 500.348) Third parties -
Beban yang masih harus dibayar 3a,3l 74.019) 95.442) Accrued expenses
Utang pajak 3h,15 53.277) 48.369) Taxes payable
Utang lain-lain3a,3s,16,
27 Other payables- Pihak berelasi 274.456) 245.572) Related parties -- Pihak ketiga 369.887) 470.309) Third parties -
Utang sewa pembiayaan 517) 1.670) Obligations under finance lease
Liabilitas imbalan pasca-kerja 3l,28 16.963) 12.610) Post-employment benefits obligations
Utang obligasi - setelah dikurangi beban emisi obligasi ditangguhkan sebesar Rp 4.542dan Rp 7.572 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 3a,3k,13 2.095.458) 2.842.428)
Bonds payable - net of deferred bonds issuance costs of
Rp 4,542 and Rp 7,572 as of 31 December 2014 and 2013
Wesel bayar jangka menengah - setelah dikurangi biaya penerbitan wesel yang belum diamortisasi sebesar Rp 6.558 danRp 6.581 masing-masing pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 3a,14 413.442) 293.419)
Medium-term notes payable -net of unamortized notes issuance costs
of Rp 6,558 and Rp 6,581 as of31 December 2014 and 2013
JUMLAH LIABILITAS 4.592.402) 4.708.422) TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 10.000 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 50.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -20.000.000 saham 3m,17 200.000) 200.000)
Share capital - a value at Rp 10,000 (in whole Rupiah) per share
Authorized capital - 50,000,000 sharesFully issued and paid-up capital -
20,000,000 sharesPendapatan komprehensif lainnya 3f (489) -) Other comprehensive incomeSaldo laba Retained earnings
Telah ditentukan penggunaannya 17 40.000) 13.150) AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya 1.296.506) 876.462) Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 1.536.017) 1.089.612) TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.128.419) 5.798.034)TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak t erpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
6
PT BCA FINANCELAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCESTATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEYEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/DecemberNotes 2014 2013
PENDAPATAN INCOME
Pendapatan pembiayaan konsumen 3o,3s,19,27 1.880.362) 1.652.806) Consumer financing incomePendapatan sewa pembiayaan 3c,3s,20,27 23.562) 22.455) Financing leases incomePendapatan anjak piutang 9 2.010) 1.529) Factoring incomeDenda dan pendapatan lain-lain 3p,21,26 227.658) 219.293) Penalty and other incomePenerimaan atas piutang yang
dihapuskan 7 4.557) 2.803)Recovery of receivables previously
written-offLaba penjualan aset tetap 3i,10 683) 63) Gain on sale of fixed assetsPendapatan bunga 3o,22,27 9.795) 9.065) Interest incomeBagian atas laba bersih entitas asosiasi 3g,3s,11,27 29.620) 24.807) Equity in net income of associated entities
JUMLAH PENDAPATAN 2.178.247) 1.932.821) TOTAL INCOME
BEBAN EXPENSES
Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan 3l,24,27,28 (252.946) (212.579) Salaries, allowances and employee benefits(
Umum dan administrasi 25,27 (242.293) (193.202) General and administrative(
Beban bunga 3o,3s,23,27 (300.167) (237.893) Interest expenseCadangan kerugian penurunan nilai
piutang 3a,7,8,9 (28.331) (20.362)Provision for impairment losses on
receivablesPenyusutan aset tetap 3i,10 (11.209) (12.710) Depreciation of fixed assetsJasa profesional (13.881) (12.848) Professional feeRugi selisih kurs - bersih 3q (9) (80) Loss on foreign exchange - net
JUMLAH BEBAN (848.836) (689.674) TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.329.411) 1.243.147)
INCOME BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 3h,15 INCOME TAX EXPENSESKini (324.465) (307.087) CurrentTangguhan (4.204) (779) Deferred
(328.669) (307.866)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1.000.742) 935.281) NET INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIFLAIN
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Cadangan lindung nilai arus kas (652) -) Cash flow hedging reserveDampak pajak penghasilan terkait dengan
pendapatan komprehensif lain 3h,15 163) -)Income tax effect relating to other
comprehensive incomePendapatan komprehensif lain - setelah pajak (489) -) Other comprehensive income - net of tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIFTAHUN BERJALAN 1.000.253) 935.281)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM -DASAR (dalam Rupiah penuh) 3n,18 50.037) 46.764)
EARNINGS PER SHARE -BASIC (in whole of Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
7
PT BCA FINANCELAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCESTATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Pendapatan komprehensif Saldo laba/Retained earnings
Catatan/ Notes
Modal saham/ Share capital
lain - bersih/Other
comprehensive income - net
Telah ditentukan
penggunaannya/Appropriated
Belum ditentukan
penggunaannya/Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 200.000) -) 3.150) 1.026.322) 1.229.472)
Balance as of 1 January 2013
Perubahan ekuitas selama tahun 2013
Changes in equity in 2013
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaanya 17 -) -) 10.000) (10.000) -)
Appropriated retainedearnings
Pembagian dividen tunai 17 -) -) -) (145.141) (145.141)
Distribution of cash dividends
Pembagian divideninterim 17 -) -) -) (930.000) (930.000)
Distribution of interim dividends
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan -) -) -) 935.281) 935.281)
Total comprehensiveincome for the year
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 200.000) -) 13.150) 876.462) 1.089.612)
Balance as of 31 December 2013
Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 200.000) -) 13.150) 876.462) 1.089.612)
Balance as of 1 January 2014
Perubahan ekuitas selama tahun 2014 )
Changes in equity in 2014
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaanya 17 -) -) 26.850) (26.850) -)
Appropriated retainedearnings
Pembagian dividen tunai 17 -) -) -) (5.281) (5.281)
Distribution of cash dividends
Pembagian divideninterim 17 -) -) -) (548.567) (548.567)
Distribution of interim dividends
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan -) (489) -) 1.000.742) 1.000.253)
Total comprehensiveincome for the year
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 200.000) (489) 40.000) 1.296.506) 1.536.017)
Balance as of 31 December 2014
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
8
PT BCA FINANCELAPORAN ARUS KAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCESTATEMENTS OF CASH FLOWS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/DecemberNotes 2014 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATINGACTIVITIES
Penerimaan kas dari: Cash received from:Konsumen Customers
Pembiayaan konsumen 26.260.598) 24.351.076) Consumer financingSewa pembiayaan 136.999) 107.301) Financing leasesAnjak piutang 83.273) 60.829) Factoring
Bank, sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse 19.175.058) 23.132.722)
Bank, in connection with the transactions of joint financing cooperation without recourse
Denda, administrasi dan lain-lain 227.371) 219.089) Penalty, administration and others Bunga 10.103) 9.065) Interest
Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:Pembiayaan konsumen (22.234.377) (26.366.574) Consumer financingSewa pembiayaan (78.720) (157.651) Financing leasesAnjak piutang (85.123) (62.055) FactoringTransaksi kerjasama pembiayaan
bersama without recourse dengan bank (21.478.623) (20.202.098) The transactions of joint financing
cooperation without recourse with bankPembayaran beban umum dan administrasi,
beban gaji dan imbalan karyawan serta beban lainnya (529.264) (423.680)
Payments for general andadministrative expenses, salaries and
employee benefits and other expensesPembayaran pajak penghasilan (441.256) (383.239) Payments for income taxesPembayaran beban bunga (292.172) (232.844) Payments for interest expenses
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 753.867) 51.941)
Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITASINVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 10 1.756) 208) Proceeds from sale of fixed assetsPerolehan investasi pada entitas
asosiasi 11 (50.000) -)Acquisition of investment in
associated entitiesPerolehan aset tetap (90.492) (10.386) Acquisition of fixed assetsPemberian pinjaman kepada entitas asosiasi 27 (35.000) -) Grant of loan to associated entitiesPelunasan pinjaman dari entitas asosiasi 27 50.000) -) Payments of loan from associated entities
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (123.736) (10.178)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITASPENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCINGACTIVITIES
Penambahan utang bank 55.733.050) 22.565.000) Proceeds from additional bank loansPenerimaan dari penerbitan utang obligasi 1b 500.000) 1.300.000) Proceeds from issuance of bonds payablePenerimaan dari penerbitan wesel bayar jangka
menengah 14 120.000) 300.000)Proceeds from issuance of
medium-term notes payablePembayaran utang bank (55.170.000) (22.140.000) Payment of bank loansPembayaran utang obligasi (1.250.000) (980.000) Payments of bonds payablePembayaran dividen tunai 17 (553.848) (1.075.141) Payments of cash dividendsBiaya penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka
menengah (6.327) (11.044)Bonds and medium-term notes
payables issuance costsPembayaran utang sewa pembiayaan (1.271) (1.270) Payment of obligations under finance leaseKas bersih digunakan untuk
aktivitas pendanaan (628.396) (42.455)Net cash used in
financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIHKAS DAN BANK 1.735) (692)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN 2.867) 3.559)
CASH ON HAND AND IN BANKSAT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 4.602) 2.867) CASH ON HAND AND IN BANKS
AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum Perseroan a. Establishment and general information of the Company
PT BCA Finance (“Perseroan”) awalnya didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 tahun 1970 dan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 41 tanggal 7 Maret 1981.
PT BCA Finance (the “Company”) was originallyestablished under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967, as amended by Law No. 11 Year 1970, based on the Notarial Deed No. 41 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 7 March 1981.
Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 tanggal 11 Nopember 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 187 tanggal 21 Pebruari 1984. Nama Perseroan telah diubah berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 25 tanggal 7 Maret 2005 menjadi PT BCA Finance. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-08091.HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 47, Tambahan No. 6142 tanggal 14 Juni 2005.
The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 dated 11 November 1983 and was published in Supplement No. 187 to the State Gazette No. 15 dated 21 February 1984. The Company’s name was changed to PT BCA Finance based on the Notarial Deed No. 25 dated 7 March 2005 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No .C-08091.HT.01.04.TH.2005 dated 28 March2005 and was published in Supplement No. 6142 to the State Gazette No. 47, dated 14 June 2005.
Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan dengan Akta Notaris No. 87 tanggal 24 Agustus 2010 yang dibuat oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., mengenai peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan ini telah disetujui oleh MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 tanggal 17 September 2010 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 3293 tanggal 21 Pebruari 2012.
The Company’s Articles of Association was amended several times. The last amendment was covered in the Notarial Deed No. 87 dated 24 August 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the increase in authorized capital stock and issued and fully paid shares. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights of theRepublic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 dated 17 September 2010 and was published in Supplement No. 3293 to the State Gazette No. 15, dated 21 February 2012.
Entitas induk yang juga merupakan entitas induk terakhir dalam kelompok usaha adalah PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”).
The parent entity which also the ultimate parent entity within the group is PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”).
Pada tanggal 14 September 1995, Perseroanmemperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1995. Dengan diperolehnya izin tersebut dan sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan maka Perseroan,sebagai lembaga pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Izin usaha tersebut diperbaharui dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-034/KM.5/2006/ tanggal 20 Pebruari 2006.
On 14 September 1995, the Company obtained its license to become a financing institution based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995. Under this license and based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company, as a financinginstitution, is allowed to engage in leasing, factoring, credit card and consumer financing activities.The license is amended by the decision of Minister of Finance No. KEP-034/KM.5/2006 dated 20 February 2006.
Aktivitas yang sedang dijalankan Perseroanselama periode pelaporan meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang. Perseroan memulai operasi komersialnya sejak tanggal 7 Maret 1981.
The Company’s activities during the reporting period include consumer financing, leasing and factoring. The Company started its commercial operations on 7 March 1981.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan informasi umum Perseroan (lanjutan)
a. Establishment and general information of the Company (continued)
Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat Perseroan berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah, Lantai 2, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan mempunyai 58 (lima puluh delapan) kantor cabang dan 4 (empat) kantor perwakilan pemasaran, yang berlokasi di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo danPematangsiantar.
The Company is domiciled in South Jakarta.The Company’s head office is located at Wisma BCA Pondok Indah, 2nd Floor, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310.
As of 31 December 2014, The Company has 58(fifty eight) branch offices and 4 (four) marketing representative offices, which are located in Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo and Pematangsiantar.
b. Penawaran umum obligasi Perseroan b. Public offering of the Company’s bonds
Sejak tahun 2003, Perseroan telah beberapa kali menerbitkan obligasi yang ditawarkan kepada masyarakat melalui pasar modal di Indonesia.
Since 2003, the Company has issued several bonds to the public in the Indonesian capital market.
Sampai dengan 31 Desember 2014, obligasi-obligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
Until 31 December 2014, the Company’s bonds issued are as follow:
Tahun penerbitan/
Nilai nominal/
Tingkat suku bunga tetap per
tahun/Nama obligasi/ Year of
issuanceNominal amount
Fixed interest rate per annum
Tanggal jatuh tempo/Bond’s name Maturity date
Central Sari Finance I 2003 200.000 13,75% 2 Oktober/October 2006BCA Finance II:
- Seri/Series A 2007 100.000 10,25% 27 Pebruari/February 2009- Seri/Series B 2007 150.000 10,75% 27 Pebruari/February 2010- Seri/Series C 2007 125.000 11,00% 27 Agustus/August 2010- Seri/Series D 2007 125.000 11,375% 27 Pebruari/February 2011
BCA Finance III:- Seri/Series A 2010 211.500 8,65% 23 Juni/June 2011- Seri/Series B 2010 88.500 9,05% 23 Maret/March 2012- Seri/Series C 2010 100.000 10,45% 23 Maret/March 2013- Seri/Series D 2010 100.000 10,95% 23 Maret/March 2014
Obligasi Subordinasi BCA Finance I/ BCA Finance Subordinated Bonds I 2010 100.000 11,20% 23 Maret/March 2015
BCA Finance IV:- Seri/Series A 2011 392.000 7,90% 26 Juni/June 2012- Seri/Series B 2011 178.000 8,10% 22 September 2012- Seri/Series C 2011 230.000 8,70% 22 Juni/June 2013- Seri/Series D 2011 200.000 8,90% 22 Juni/June 2014- Seri/Series E 2011 100.000 9,00% 22 Juni/June 2015
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran umum obligasi Perseroan(lanjutan)
b. Public offering of the Company’s bonds(continued)
Tahun penerbitan/
Nilai nominal/
Tingkat suku bunga tetap per
tahun/Nama obligasi/ Year of
issuanceNominal amount
Fixed interest rate per annum
Tanggal jatuh tempo/Bond’s name Maturity date
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance -Tahap I/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I:- Seri/Series A 2012 650.000 6,35% 14 Mei/May 2013- Seri/Series B 2012 200.000 7,35% 9 Mei/May 2014- Seri/Series C 2012 250.000 7,60% 9 Mei/May 2015- Seri/Series D 2012 600.000 7,70% 9 Mei/May 2016
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance -Tahap II/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II:- Seri/Series A 2013 750.000 6,50% 24 Juni/June 2014- Seri/Series B 2013 350.000 7,50% 14 Juni/June 2016- Seri/Series C 2013 200.000 7,60% 14 Juni/June 2017
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance -Tahap III/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III:- Seri/Series A 2014 225.000 9,00% 7 April 2015- Seri/Series B 2014 275.000 10,00% 27 Maret/March 2017
Pada bulan September 2003, Perseroan (PT Central Sari Finance) menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Central Sari Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2003” dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) pada tanggal 18)September 2003 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2290/PM/2003.
In September 2003, the Company (PT Central Sari Finance) offered to the public “Central Sari Finance Bond I with Fixed Interest Rates Year 2003” with a nominal value of Rp 200,000 which became effective on 18 September 2003 based on the Decision Letter No. S-2290/PM/2003 of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”).
Pada bulan Pebruari 2007, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2007” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam pada tanggal 16 Pebruari 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-693/BL/2007.
In February 2007, the Company offered to thepublic “BCA Finance Bond II with Fixed Interest Rates Year 2007” with a nominal value of Rp 500,000 which became effective on 16 February 2007 based on the Decision Letter No. S-693/BL/2007 of the Chairman of Bapepam.
Pada bulan Maret 2010, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance IIIdengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 dan “Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp 100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2227/BL/2010.
In March 2010, the Company offered to the public “BCA Finance Bond III with Fixed Interest Rates Year 2010” with a nominal value of Rp 500,000 and “BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010” with nominal value of Rp 100,000 which became effective on 11 March 2010 based on the Decision Letter No. S-2227/BL/2010 of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”).
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran umum obligasi Perseroan (lanjutan)
b. Public offering of the Company’s bonds (continued)
Pada bulan Juni 2011, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance IV dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2011” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 14 Juni 2011 berdasarkan Surat Keputusan No. S-3668/BL/2011.
In June 2011, the Company offered to the public “BCA Finance Bond IV with Fixed Interest Rates Year 2011” with a nominal value of Rp 1,100,000 which became effective on 14 June 2011 based on the Decision Letter No. S-3668/BL/2011 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Mei 2012, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.700.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.
In May 2012, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch I Year 2012” with a nominal value of Rp 1,700,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Juni 2013, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.300.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.
In June 2013, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch II Year 2013” with a nominal value of Rp 1,300,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Maret 2014, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.
In March 2014, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch III Year 2014” with a nominal value of Rp 500,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.
Selain Obligasi Central Sari Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2003 yang terdaftar di Bursa Efek Surabaya, semua obligasi yang beredar telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Except for Central Sari Finance Bond I with Fixed Interest Rates Year 2003 which was listed in Surabaya Stock Exchange, all of the Bonds issued were listed in the Indonesia Stock Exchange.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit c. Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the composition of the Company’s Board of Commissioners, Directors and Audit Committee was as follows:
Dewan Komisaris Board of CommissionersPresiden Komisaris : Ricki Immanuel : President CommissionerKomisaris Independen : Adhi Gunawan Budirahardjo : Independent CommissionerKomisaris Independen : Sim Idrus Munandar : Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of DirectorsPresiden Direktur : Roni Haslim : President DirectorDirektur : Petrus Santoso Karim : DirectorDirektur : Amirdin Halim : DirectorDirektur : David Pangestu : Director
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit (lanjutan)
c. Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee (continued)
Komite Audit Audit CommitteeKetua : Adhi Gunawan Budirahardjo : ChairmanAnggota : Ronald Djunawan Pratanata : MemberAnggota : Yosa Prakarsa : Member
d. Sekretaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Amirdin Halim.
d. The Corporate Secretary as of 31 December 2014 and 2013 was Amirdin Halim.
e. Kepala Divisi Audit Internal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Michael Dapto.
e. The Head of Internal Audit Division as of 31 December 2014 and 2013 was Michael Dapto.
f. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan mempunyai masing-masing 2.338 dan 2.413 orang karyawan tetap.
f. As of 31 December 2014 and 2013, the Company had 2,338 and 2,413 permanent employees,respectively.
g. Personil manajemen kunci Perseroan mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
g. Key management personnel of the Company consists of members of Board of Commissioners and Directors.
h. Laporan keuangan ini disajikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan keuangan dalam bahasa Indonesia.
h. The financial statements are presented inIndonesian and English languages. Should therebe any difference in interpretation due to translation, the financial statements in Indonesian language shall prevail.
2. DASAR PENYUSUNAN 2. BASIS OF PREPARATION
a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance
Laporan keuangan Perseroan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia.
The Company's financial statements wereprepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”).
b. Laporan keuangan Perseroan telah disetujuiuntuk diterbitkan oleh Direksi Perseroan pada tanggal 11 Pebruari 2015.
b. The Company’s financial statements wereauthorized for issue by the Board of Directors on11 February 2015.
c. Dasar pengukuran c. Basis of measurement
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual(kecuali laporan arus kas) dengan menggunakan konsep nilai historis, dan bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran dengan nilai wajar.
The financial statements have been prepared on the accrual basis (except for the statement of cash flow) using the historical cost concept, andwhere the accounting standards require fair value measurement.
d. Laporan arus kas d. The statement of cash flows
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Cerukan bank yang jatuh tempo segera dan merupakan bagian tak terpisah dari manajemen kas Perseroan dilaporkan sebagai komponen setara kas untuk tujuan penyusunan laporan arus kas.
The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using direct method by classifying cashflows on the basis of operating, investing and financing activities. Bank overdraft that are repayable on demand and form an integral part of the Company cash management is included as a component of cash equivalents for the purpose of the statement of cash flows.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14
2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)
e. Mata uang fungsional dan penyajian e. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan. Kecuali dinyatakan khusus, informasi keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency. Except otherwise specified, financial information has been presented in millions of Rupiah.
f. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
f. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan 5.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 5.
g. Standar akuntansi baru g. New accounting standards
Standar yang diterbitkan tetapi belum efektif Standards issued but not yet effective
Standar berikut ini akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap Perseroan (penerapan lebih awal tidak diijinkan):a) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”
b) PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
c) PSAK No. 24 (Revisi 2013), “ImbalanKerja”
d) PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”
e) PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”
f) PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
g) PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
h) PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
Perseroan masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar tersebut.
The following standards will become effective on 1 January 2015 and relevant to the Company (earlier implementation is not allowed):a) Statement of Financial Accounting Standard
(“PSAK”) No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”
b) PSAK No. 15 (2013 Revision), “Investments in Associates and Joint Ventures”
c) PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee Benefits”
d) PSAK No. 46 (2014 Revision), “Income Taxes”
e) PSAK No. 50 (2014 Revision), “Financial Instruments: Presentation”
f) PSAK No. 55 (2014 Revision), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”
g) PSAK No. 60 (2014 Revision), “Financial Instruments: Disclosures”
h) PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”
The Company is in the process of analyzing the impact of the implementation of those standards.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies that have beenapplied in the preparation of these financial statements were as follows:
a. Aset dan liabilitas keuangan a. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang, piutang pihak berelasi, piutang lain-lain dan aset lain-lain,aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko danpenyertaan dalam saham.
The Company’s financial assets consist of cash on hand and cash in banks, consumer financing receivables, investment in finance leases, factoring receivables, due from a related parties,other receivables and other assets, derivative assets held for risk management and investment in shares of stock.
Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari pinjaman jangka pendek dan cerukan, beban yang masih harus dibayar, utang lain-lain, utang sewa pembiayaan, wesel bayar jangka menengah dan utang obligasi.
The Company’s financial liabilities consist of short-term loans and overdraft, accrued expenses, other payables, obligations under finance lease, medium-term notes payable and bonds payable.
a.1 Klasifikasi a.1 Classification
Berdasarkan PSAK No. 55, Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannyasebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang diklasifikasikan sebagai instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penyertaan saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% (dua puluh persen) yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya.
Based on PSAK No. 55, the Company classifies all of its financial assets as loans and receivables, except for derivative assets for risk management which is classified as financial instruments measured at fair value through profit or loss (“FVTPL”) and investment in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% (twenty percent) which is classified as available-for-sale financial assets and carried at cost.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perseroan mengelompokkan seluruh liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan.
The Company classifies all of its financial liabilities as other financial liabilities measured at amortized cost.
a.2 Reklasifikasi a.2 Reclassification
Perseroan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai setelah pengakuan awalnya dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Company shall not reclassify any derivatives designated as hedging instruments after its initial recognition from fair value through profit or loss while it is held or issued.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.2 Reklasifikasi (lanjutan) a.2 Reclassification (continued)
Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dapat direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Financial assets classified as loan and receivables could be classified as available-for-sale and recorded at fair value. The unrealized gains or losses are recorded in equity component until the financial assets are derecognized, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in the statement of comprehensive income.
a.3 Pengakuan a.3 Recognition
Perseroan pada awalnya mengakui aset dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan aset dan liabilitas keuangan tersebut.
The Company initially recognizes financial assets and liabilities on the date of their origination.
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan Perseroan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
At initial recognition, the Company’s financial assets or liabilities are measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of consumer financing income for transaction costs related to financial assets and as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.6) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, loans and receivables are measured at amortized cost (see Note 3a.6) using the effective interest method.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.3 Pengakuan (lanjutan) a.3 Recognition (continued)
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.6) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost (see Note 3a.6) using the effective interest method.
a.4 Penghentian pengakuan a.4 Derecognition
Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.
Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire.
Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of afinancial asset, the Company derecognizes the asset if the Company does not retain control over that asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Perseroan juga menghentikan pengakuan aset keuangan tertentu pada saat Perseroan menghapusbukukan saldo aset keuangan yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dilakukan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
The Company also derecognizes certain financial assets when it writes off balances of the financial assets deemed to be uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written off in the current period are recorded by adjusting the allowance accounts. Collection or recovery of written off financial assets from the previous period are recorded as other income.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.5 Saling hapus a.5 Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when and only when, the Company has legal enforceable right to offset the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
a.6 Pengukuran biaya perolehan diamortisasi a.6 Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
a.7 Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan
a.7 Identification and measurement of impairment for financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugitelah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the financial assets not carried at fair value through profit or lossare impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.7 Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
a.7 Identification and measurement of impairment for financial asset (continued)
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perseroan awalnya menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dinilai secara kolektif. Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perseroan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yangditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih tepat.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The individually not significant financial assets with similar credit characteristic are assessed collectively. In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed and recognized in the profit or loss.
a.8 Pengukuran nilai wajar a.8 Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction)pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability is settled, between knowledgeable, willing parties in arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Company measures the fair value of a financial instrument usingquoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.8 Pengukuran nilai wajar (lanjutan) a.8 Fair value measurement (continued)
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perseroan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Perseroan mengkalibrasi teknikpenilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm's length transactions between knowledgeable and willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Company, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Company calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika hargatransaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e, the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with the other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging), or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of comprehensive income, depending on the individual facts and circumstances of the transaction, but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.8 Pengukuran nilai wajar (lanjutan) a.8 Fair value measurement (continued)
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perseroan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perseroan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the financial instruments and include adjustments to take into account of the credit risk of the Company and counterparty,where appropriate. Estimated fair value obtained from valuation models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Company believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
b. Kas dan bank b. Cash on hand and cash in banks
Kas dan Bank terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima, serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash on hand and cash in banks consist of cash on hand and cash in banks not pledged as collaterals for bank loans nor restricted.
c. Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan c. Consumer financing and finance leases
c.1 Pembiayaan konsumen c.1 Consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang ditambah (dikurangi) biaya(pendapatan) transaksi yang belum di amortisasi dan dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen.
Consumer financing receivables are statedat net of unamortized transaction cost (income), unearned consumer financing income and allowance for impairment losses on consumer financing receivables.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksiyang belum diamortisasi, yang akan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak dengan menggunakan metodesuku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned consumer financing income represents the difference between total installments to be received from the consumer and the principal amount financed, plus or deducted with theunamortized transaction cost (income),which will be recognized as income over the term of the contract using effective interest method of the related consumer financing receivable.
Biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut.
Unamortized transaction cost (income) arefinancing administration income and transaction expense which are incurred at the first time the financing agreement is signed and directly attributable to consumer financing.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan yang timbul diakui dalam laba rugi periode atau tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain is recognized in the current period or year profit or loss.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan(lanjutan)
c. Consumer financing and finance leases(continued)
c.1 Pembiayaan konsumen (lanjutan) c.1 Consumer financing (continued)
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 (seratus lima puluh) hari dan berdasarkan penelaahan manajemen atas kasus per kasus. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
Consumer financing receivables will be written-off when they are overdue for more than 150 (one hundred fifty) days and based on management review of individual case. Recoveries from receivablespreviously written-off are recognized as other income upon receipt.
c.2 Sewa pembiayaan c.2 Finance leases
Berdasarkan PSAK No. 30, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Based on PSAK No. 30, leases are classified as finance leases if such leasestransfer substantially all the risks and rewards related to the ownership of the lease assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards related to ownership of the leased assets.
Aset berupa piutang sewa pembiayaan diakui dalam laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perseroan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Assets held under a finance leased are recognized in the statement of financial position at an amount equal to the net investment in the lease. Receipts from lease receivables are treated as repayments of principal and financing lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting constant periodic rate of return on the Company’s net investment as lessor in the finance lease.
d. Pembiayaan bersama d. Joint financing
Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Perseroan merupakan pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng (without recourse) dimana hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perseroan yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi keuangan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan pada laporan laba rugi komprehensif setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut.
All joint financing agreements entered by the Company are joint financing without recourse in which only the Company’s financing portion of the total installments are recorded as consumer financing receivables in the statement of financial position (net approach). Consumer financing income is presented in the statement of comprehensive income after deducting the portions belong to other parties participated to these joint financing transactions.
e. Tagihan anjak piutang e. Factoring receivables
Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dibayarkan oleh Perseroan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang. Perbedaan antara jumlah yang dibayar dan jumlah neto piutang yang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian.
Factoring receivables are recorded at the amount paid by the Company which are computed based on a certain percentage of the receivable value. The difference in value between the amount paid by the Company and the net factoring receivable is recognized as unearned income and realized over the period of the contract.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Tagihan anjak piutang (lanjutan) e. Factoring receivables (continued)
Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (lihat Catatan 3a).
The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using effective interest method (see Note 3a).
Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar with recourse.
Factoring transactions are conducted on a withrecourse basis.
Kebijakan Perseroan mengenai penghentian pengakuan diungkapkan dalam Catatan 3a.4.
The Company’s policy on the derecognition isdisclosed in Note 3a.4.
f. Instrumen derivatif yang dimiliki untuk tujuan manajemen risiko dan akuntansi lindung nilai
f. Derivatives instruments held for risk management purposes and hedge accounting
Berdasarkan PSAK No. 55, instrumen derivatif yang dimiliki untuk tujuan manajemen risikotermasuk semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas untuk diperdagangkan. Instrumen derivatif yang dimiliki untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan.
Based on PSAK No. 55, derivative instruments held for risk management purposes include all derivative assets and liabilities that are not classified as trading assets and liabilities. Derivative instruments held for risk management purposes are measured at fair value in the statement of financial position.
Pada penetapan awal lindung nilai, Perseroan mendokumentasikan secara formal hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi dalam melaksanakantransaksi lindung nilai, bersamaan dengan metode yang akan digunakan untuk menilai efektivitas hubungan lindung nilai. Perseroan menilai, pada awal hubungan lindung nilai dan juga secara berkesinambungan, apakah instrumen lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas dari item yang dilindung nilai sepanjang periode dimana lindung nilai tersebut ditetapkan, dan apakah hasil aktual dari setiap lindung nilai berada dalam kisaran 80-125 persen.
On initial designation of the hedge, the Company formally documents the relationship between the hedging instruments and hedged items, including the risk management objective and strategy in undertaking the hedge transaction, together with the method that will be used to assess the effectiveness of the hedging relationship. The Company makes an assessment, both at the inception of the hedge relationship as well as on an ongoing basis, whether the hedging instruments are expected to be ‘highly effective’ in offsetting the changes in the fair value or cash flows of the respective hedges items during the period for which the hedge is designated, and whether the actual results of each hedge are within a range of 80-125 percent.
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laporan laba rugi periode atau tahun yang bersangkutan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap item yang dilindungi nilainya dalam laporan laba rugi periode atau tahun berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut.
Changes in fair value of derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognized in the current period or year profit orloss. If derivative instruments are designated and qualify for hedge accounting, changes in fair value of derivative instruments are recorded as adjustments to the items being hedged in the current period or year profit or loss or in the equity, depending on the type of hedge transaction represented and the effectiveness of the hedge.
Perseroan menetapkan derivatif sebagai lindung nilai atas arus kas apabila instrumen tersebut melindungi nilai variabilitas arus kas dari aset atau liabilitas yang telah diakui. Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang memenuhi kualifikasi dan ditetapkan sebagai lindung nilai atas arus kas ditangguhkan pada keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas, yang merupakan bagian dari ekuitas.
The Company designates derivatives as cash flow hedges where the instrument hedges the variability in cash flow of a recognized asset or liability. The effective portion of changes in the fair value of derivatives qualifying and designated as cash flow hedges is deferred to the cumulative gains (losses) on derivative instruments for cash flow hedges, which is part of equity.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen derivatif yang dimiliki untuk tujuan manajemen risiko dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)
f. Derivatives instruments held for risk management purposes and hedge accounting (continued)
Bagian yang tidak efektif diakui secara langsung pada laporan laba rugi. Jumlah yang ditangguhkan dalam ekuitas direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi dalam periode yang sama dimana arus kas yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi, dan pada item yang sama dalam laporan laba rugi.
Any ineffective portion is recognized immediately in the profit or loss. Amounts deferred in equity are reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment in the same period as the hedged cash flows affect profit or loss, and in the same line item in the profit orloss.
Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa, dijual, dihentikan, dilaksanakan, atau tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ditangguhkan di ekuitas tetap diakui pada keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas dan direklasifikasi ke laporan laba rugi ketika item yang dilindung nilai diakui dalam laporan laba rugi.
When the hedge expires, sold, terminated, exercised, or no longer qualifies for hedge accounting, the cumulative amount deferred in equity remains in the cumulative gains (losses) on derivative instruments for cash flow hedges, and is subsequently transferred to the profit orloss when the hedged item is recognized in the profit or loss.
g. Penyertaan dalam saham g. Investment in shares of stock
Penyertaan saham terdiri dari investasi pada entitas asosiasi dan penyertaan lainnya.
Investment in shares of stock consists of investment in associated entities and other investments.
Berdasarkan PSAK No. 15, investasi pada entitas asosiasi merupakan penyertaan saham Perseroan dengan kepemilikan 20% (dua puluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen)baik dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, dan dicatat menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian Perseroan atas laba atau rugi entitas asosiasi sejak perolehan, dikurangi dengan dividen yang diterima. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secaraindividu. Kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi periode atau tahun berjalan.
Based on PSAK No. 15, investments in associated entity represent investment in shares of stock where the Company has direct or indirect ownership interest of 20% (twenty percent) to 50% (fifty percent), and has the ability to exercise significant influence but does not control, and is accounted for using the equity method. Based on this method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s proportionate share in the net income or loss of the associated entity from the date of acquisition less any dividends subsequently received. The carrying amount of the investments is written-down to recognize any permanent decline in value of the individual investments. Any write-down is recognized in current period or year profit or loss.
Pengaruh signifikan Perseroan terhadap suatu entitas asosiasi dibuktikan dengan keikutsertaan Perseroan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi entitas asosiasi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan-kebijakan tersebut.
The significant influence of the Company to an associated entity is evidenced by the participation of the Company to participate in the financial and operating policy decisions of a associated entity economic activity, but does not control or joint control over those policies.
Penyertaan lainnya merupakan penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% (dua puluh persen), nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang. Penyertaan lainnya termasuk kelompok instrumen keuangan dan dicatat sesuai Catatan 3.a.
Other investments represent investment in shares of stock where the Company has ownership interest of less than 20% (twenty percent), do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments. Other investments are included as financial instruments and are accounted for in accordance with Note 3.a.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Pajak penghasilan h. Income tax
Berdasarkan PSAK No. 46, beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui pada laporan laba rugi, kecuali jika terkait dengan item yang diakui langsung dalam ekuitas, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
Based on PSAK No. 46, income tax expense comprises current and deferred taxes. Current and deferred taxes are recognized in the profit or loss, except to the extent that they relate to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang diharapkan atas penghasilan kena pajak atau rugi pajak selama periode atau tahun berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is the expected tax payable or receivable on the taxable income or tax loss for the period or year, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date.
Pajak tangguhan diakui sehubungan dengan adanya perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai aset dan liabilitas yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang dikenakan terhadap perbedaan temporer tersebut ketika terealisasi, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat pajak tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts of assets and liabilities used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Dalam menentukan nilai pajak kini dan pajak tangguhan, Perseroan mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti dan apakah terdapat tambahan pajak dan bunga yang mungkin terutang.
In determining the amount of current and deferred tax, the Company takes into account the impact of uncertain tax positions and whether additional taxes and interest may be due.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding diterima.
Amendment to taxation obligation are recorded when an assessment is received, or if objection and/or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax asset and liability are offset in the statement of financial position in the same manner the current tax asset and liability are presented.
i. Aset tetap i. Fixed assets
Berdasarkan PSAK No. 16, aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (kecuali tanah tidak disusutkan). Biaya perolehan merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut, termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi. Pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya penggantian itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Based on PSAK No. 16, fixed assets are initially recognized at acquisition cost. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses (except for land which is not depreciated). Acquisition cost are includes expenditures directly attributable to bring the assets for its intended use includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. When a major inspection is performed, its replacement cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets if the recognition criteria are satisfied.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued)
Seluruh aset tetap, kecuali bangunan dan prasarananya, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) selama estimasi masa manfaat aset tetap tersebut, sebagai berikut:
All fixed assets, except for building and its improvements, are depreciated using the double declining balance method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Tahun/YearsBangunan dan prasarana : 20 : Building and improvementsKendaraan bermotor : 4 : Motor vehiclesPerlengkapan dan peralatan kantor : 4 & 8 : Furnitures, fixtures and office equipments
Bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus.
Building and improvements are depreciated using the straight line method.
Untuk semua aset tetap, Perseroan menetapkan nilai residu nihil untuk perhitungan penyusutan.
For all fixed assets, the Company has determined residual values to be “nil” for the calculation of depreciation.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode atau tahun dimana beban-beban tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.
Repair and maintenance costs are charged to the profit or loss during the period or year in which they are incurred. Expenditures that extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalized and depreciated.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba atau rugi pada periode atau tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gainsor losses arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the period or year the asset is derecognized.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, umur ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi dan jika diperlukan, disesuaikan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku secara prospektif.
At each reporting date, the residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed, if required, will be adjusted and applied prospectively in accordance with the requirement of prevailing PSAK.
Aset sewa pembiayaan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai bagian dari akun aset tetap sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur ekonomis aset sewa pembiayaan dan periode masa sewa.
Assets under finance lease are presented in the statement of financial position as part of fixed assets at fair value of finance lease assets or present value of minimum lease payments, if present value is lower than fair value, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight line method over the estimated useful lives of the leased assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesarjumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatataset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued)
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Selisih penurunan nilai tercatat aset tersebut diakui sebagai kerugian di dalam laporan laba rugi sebagai kerugian penurunan nilai aset non-keuangan
When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount which is determined at the higher of net selling price or value in use. The difference of impairment in the carrying amount of the assets is recognized as a loss in the profit and loss as the impairment losses on the non-financial assets.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.
When assets are disposed of, their carrying values and their related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the profit or loss.
j. Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali
j. Receivables from collateral vehiclesreinforced
Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali merupakan piutang yang berasal dari jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, yang disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen.
Receivables from collateral vehicles reinforced represent receivables derived from motor vehicle collaterals owned by customers for settlement of their consumer financingreceivables, which is presented as part of consumer financing receivables.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan yang dijaminkan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.
In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the motor vehicle collaterals or take any other actions to settle the outstanding receivables.
Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi periode atau tahun berjalan.
Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of foreclosed collaterals and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current period or year profit or loss.
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali dibebankanke dalam laba rugi pada saat dijual.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of receivables from collateral vehicles reinforced are charged as part of profit or loss when sold.
k. Utang obligasi k. Bonds payable
Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya emisi obligasi sehubungan dengan penerbitan obligasi diakui sebagai biaya transaksi dan dikurangkan langsung dari hasil emisi obligasi untuk menentukan nilai tercatat awal obligasi tersebut.
Bonds issued are presented at nominal value net of unamortized discounts. Bonds issuance costs in connection with the bonds issuance are recognized as transaction cost and directly deducted from the proceeds of bonds issuance to determine the initial carrying value of the bonds issued.
Utang obligasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya. Diskonto diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Bonds payable are measured at amortized cost using effective interest method after initial recognition. The discounts are amortized over the period of the bonds using the effective interest method.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
l. Imbalan kerja l. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employees’ benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employees’ benefits are recognized when they are owed to the employees based on an accrual method.
Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits
Berdasarkan PSAK No. 24, liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
Based on PSAK No. 24, the obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any fair value of plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan ke dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi periode atau tahun berjalan.
When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the profit or loss on a straight-line method over the average service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the current period or year profit orloss.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% (sepuluh persen) atas nilai yang lebih besar antara nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja (sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuarial tidak diakui.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10%(ten percent) of the greater of the present value of the defined benefits obligation (before being deducted by plan assets) and the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
m. Modal saham m. Share capital
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas karena tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.
Shares are classified as equity as there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.
n. Laba bersih per saham n. Earnings per share
Berdasarkan PSAK No. 56, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi labarugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk (pembilang) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu periode atau tahun.
Based on PSAK No. 56, earnings per share are computed by dividing net income or loss attributed to the shareholders of parent entity (numerator) with the weighted average number of outstanding shares (denominator) during the period or year.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
o. Pengakuan pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga
o. Consumer financing income, interest incomeand interest expenses
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest method.nt
Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai biaya transaksi yang terkait langsung dengan pinjaman yang diterima dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Upfront fees related to the short-term loans arerecognized as transaction costs directly attributable to the origination of the loans and amortized over the terms of the related loans using the effective interest method.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, The Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Beban yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Saldo beban amortisasi atas biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah diakui atas dasar akrual dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga.
Cost incurred in connection with the issuance of bonds and medium-term notes (“MTN”) payable are deferred and amortized using the effective interest method over the term of the bonds and MTN. The balance of deferred bonds and MTN’s issuance cost amortization are recognized on an accrual basis and recorded as part of interest expenses.
p. Pendapatan denda p. Penalty income
Pendapatan denda keterlambatan dikenakan jika konsumen terlambat membayar angsuran yang telah jatuh tempo, sedangkan pinalti dikenakan jika konsumen melakukan pelunasan kontrak pembiayaan dipercepat.
Late charges are charged if the consumer is late to pay the installment that has been matured, while penalty are charged if the consumer early settled the financing contract.
Pendapatan denda keterlambatan dan pinalti diakui pada saat denda keterlambatan dan pinalti diterima.
Late charges and penalty income are recognized when the late charges and penalty income are received.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
q. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing
q. Translation of transaction in foreigncurrencies
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Berdasarkan PSAK No. 10keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi periode atau tahun berjalan, kecuali untuk laba dan rugi selisih kurs yang timbul dari penjabaran kembali instrumen derivatif yang memenuhi kriteria lindung nilai dan arus kas, yang diakui langsung di pendapatan komprehensif lain.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at reporting date. Based on PSAK No. 10, the exchange gains or losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in current period or year profit or loss, except for the foreign exchange gains and losses arising from the retranslation of a qualifying cash flowhedge, which are recognized directly in other comprehensive income.
Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode atau tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada akhir tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during theperiod or year, and the amortized in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the reporting date.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Reuters, mengikuti kurs tengah yang digunakan oleh entitas induk, BCA, masing-masing sebesar Rp 12.385 (dalam Rupiah penuh) dan Rp 12.170 (dalam Rupiah penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat.
As of 31 December 2014 and 2013, the exchange rates used are Reuters’ middle rates, following the middle rates used by the parent entity, BCA, of Rp 12,385 (in whole Rupiah) and Rp 12,170 (in whole Rupiah), respectively for 1 United States Dollar.
r. Segmen operasi r. Operating segment
Berdasarkan PSAK No. 5, segmen operasi adalah komponen dari Perseroan yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain Perseroan, dimana hasil operasinya ditelaah secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional meliputi komponen-komponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen, dan komponen-komponen yang dapat dialokasikan dengan dasar yang wajar. Komponen yang tidak dapat dialokasikan terutama terdiri dari aset dan liabilitas pajak penghasilan, termasuk pajak kini dan pajak tangguhan, serta aset tetap.
Based on PSAK No. 5, an operating segment is a component of the Company that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the Company’s other components, whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the chief operating decision maker include items directly attributable to a segment, as well as those that can be allocated on a reasonable basis. Unallocated items comprise of mainly income tax assets and liabilities, including current and deferred taxes, and fixed assets.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
r. Segmen operasi (lanjutan) r. Operating segment (continued)
Perseroan mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan jenis produk dan wilayah geografis.
The Company manages its business activities and identified its reporting segments based on product categories and geographic area.
s. Transaksi dengan pihak berelasi s. Transactions with related parties
Istilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
Related party term are used in accordance with PSAK No. 7, “Related Party Disclosure”.
Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
a. Pendahuluan dan gambaran umum a. Introduction and overview
Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:
The Company has exposure to the following risks from financial instruments:
Risiko kredit Risiko pasarRisiko likuiditas Risiko operasional
Credit risk Market riskLiquidity risk Operational risk
Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perseroan terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengukur dan mengelola risiko.
This note presents information about the Company’s exposure to each of the above risks, the Company’s objectives, policies and processes for measuring and managing risks.
Kerangka manajemen risiko Risk management framework
Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, Perseroan telah berupaya untuk mengelola berbagai risiko dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan manajemen risiko.
Financing sector is much affected by risks originating from both internal and external factors. To enhance the Company’s performance, the Company has tried to manage various risks as best as possible by applying risk management.
Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Perseroan. Direksi telah membentuk Departemen Manajemen Risiko yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perseroan di masing-masing area tertentu.
The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Company’s risk management framework. The Board has established the Risk Management Department, which is responsible for developing and monitoring the Company’s risk management policies in their specified areas.
Kebijakan manajemen risiko Perseroan ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, untuk menetapkan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkalauntuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Perseroan, melalui berbagai pelatihan serta standar dan prosedur yang telah ditetapkan, mempunyai tujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami peran dan tanggung jawabnya.
The Company’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Company, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to established limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Company, through its training and established standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Pendahuluan dan gambaran umum (lanjutan) a. Introduction and overview (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)
Komite Audit Perseroan yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit Perseroan dibantu oleh Departemen Internal Audit. Departemen Internal Audit secara rutin dan berkala menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Perseroan.
The Company’s Audit Committee which reportsto the Board of Commissioners is responsible for monitoring compliance with the risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Company. The Company’s Audit Committee is assisted in these functions by Internal AuditDepartment. Internal Audit Departmentundertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Company’s Audit Committee.
b. Manajemen risiko kredit b. Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Untuk memastikan bahwa penurunan kualitas kredit terdeteksi secara dini, portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan struktur risiko dan akan dimitigasi melalui pelaksanaan strategi remediasi.
Credit risk is the risk of financial losses from inability of counterparties to fulfill their contractual obligations. To ensure that credit deterioration is immediately detected, credit portfolios are actively monitored at each layer of the risk structure and will be mitigated through the implementation of remediation strategies.
Perseroan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain melakukan penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perseroan juga telah memiliki pengendalian internal yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara terus menerus melakukan pemantauan dan analisa terhadap kualitas asetnya.
The Company is prudent in anticipating the credit risk by applying policy in credit risk management. Besides providing prudent credit assessment, the Company also has a strong internal control, good collection management and continuously performs tight monitoring and analysis of the assets quality.
Manajemen risiko kredit yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut:
The credit risk management applied by the Company is as follows:
i. Prinsip kehati-hatian i. Prudence principal
Dalam memberikan pembiayaan kredit, Perseroan menerapkan beberapa proses penilaian kredit.
In extending credit financing, the Company applies several credit assessment processes.
ii. Manajemen penagihan ii. Collection management
Dalam rangka memperkuat manajemen penagihan, Perseroan telah menyediakan call center dan payment points untuk lebih meningkatkan pelayanan dan menyediakan layanan akses yang lebih mudah bagi pelanggan. Semua usaha tersebut ditujukan untuk menjaga rasio kredit bermasalah.
To strengthen the collection management, the Company has provided a call center and payment points to enhance their services and provide easier access of the services to customers. All these efforts are aimed to minimize non-performing loans ratio.
iii. Pengawasan internal yang kuat iii. Strong internal supervision
Perseroan memiliki Departemen PengawasanIndependen yang anggotanya ditempatkan di kantor pusat dan bertugas untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional, baik di kantor cabang maupun di kantor pusat, telah sesuai dengan standar prosedur operasional (Standard Operational Procedures).
The Company has Operating Quality Assurance Department whose members are placed in head office and assigned to ascertain that all operational processes in branch offices and head office have complied with the Standard Operational Procedures.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
33
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued)
iv. Pemantauan dan analisis kualitas aset yang ketat
iv. Tight monitoring and analysis of assets quality
Perseroan terus melakukan pemantauan yang ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. Hal ini dilaksanakan agar Perseroan memperoleh aset piutang yang berkualitas baik sehingga dapat mengurangi potensi risiko tunggakan angsuran pertama dan diharapkan pelanggan dapat membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan pemantauan terhadap kredit pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penurunan kualitas kredit.
The Company continuously performs strong monitoring in granting consumer financing.This is aimed to obtain good quality receivables; hence, reducing the potential risk of first payment default and it is expected that customers meet their obligations on a timely basis. The Company also continuously monitors financing credits that have been granted to its customers in order to prevent deterioration in the quality of credits.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan telah mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company has disclosed maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposures to credit risk equals to their carrying amount.
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenisyang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada nasabah individu tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which customers are mainly individuals and not concentrated in any specific individual customer.
iii. Pembagian aset keuangan berdasarkankualitas kredit
iii. Distribution of financial assets by credit quality
Dalam proses penentuan kualitas kredit, Perseroan membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Kualitas kredit setiap aset keuangan ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya.
The Company’s credit quality determinationprocesses differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit quality for each financial asset is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
34
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued)
Aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan di tabel di bawah ini:
Financial assets based on their credit quality are summarized in the following table:
31 Desember/December 2014
Bank/ Cash in banks
Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing
receivables
Investasi sewa pembiayaan
bersih/ Net investment
on finance leases
Tagihan anjak
piutang/ Factoring
receivables
Tagihan pihak
berelasi/ Due from related parties
Piutang lain-lain dan aset
lain-lain/ Other
receivables and other
assets
Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko/ Derivative assets
held for risk management
Penyertaan lainnya/ Other
investmentsAset keuangan
yang mengalami penurunan nilai
Impaired financialassets
Penurunan nilai kolektif:
Collectively impaired:
Lewat jatuh tempo: Past due:
31 - 60 hari -) 35.271) -) -) -) -) -) -) 31 - 60 days61 - 90 hari -) 10.018) -) -) -) -) -) -) 61 - 90 days> 90 hari -) 38.726) -) 677) -) -) -) -) > 90 days
Dikurangi:penyisihankerugianpenurunan nilai -) (38.645) -) (677) -) -) -) -)
Less: allowance for impairment
losses -) 45.370) -) -) -) -) -) -)
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but notimpaired financial
assets
Berdasarkan hari lewat jatuh tempo:
Based on dayspast due:
Jatuh tempo 1 - 30 hari -) 388.650) 7.626) -) -) -) -) -)
1 - 30 days past due
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalamipenurunan nilai 2.077) 4.674.560) 190.858) 13.443) 462.589) 56.776) 20.002) 1)
Neither past due nor impaired
financial assets
Penyisihan penurunan nilai kolektif -) (42.774) (3.203) (332) -) -) -) -)
Collective allowance for
impairmentlosses
Jumlah 2.077) 5.065.806) 195.281) 13.111) 462.589) 56.776) 20.002) 1) Total
31 Desember/December 2013
Bank/ Cash in banks
Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing
receivables
Investasi sewa pembiayaan
bersih/ Net investment
on finance leases
Tagihan anjak
piutang/ Factoring
receivables
Tagihan pihak
berelasi/ Due from
related parties
Piutang lain-lain dan aset
lain-lain/ Other
receivables and other
assets
Penyertaan lainnya/ Other
investmentsAset keuangan yang
mengalami penurunan nilai
Impaired financialassets
Penurunan nilai kolektif: Collectively impaired:Lewat jatuh tempo: Past due:31 - 60 hari - 17.408) - -) - -) - 31 - 60 days61 - 90 hari - 6.609) - -) - -) - 61 - 90 days> 90 hari - 19.432) - -) - -) - > 90 days
Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai - (28.838) - -) - -) -
Less: allowance for impairment
losses- 14.611) - -) - -) -
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but notimpaired financial
assets
Berdasarkan hari lewat jatuh tempo:
Based on dayspast due:
Jatuh tempo 1 - 30 hari - 329.825) 3.147) -) - -) -
1 - 30 days past due
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 275 4.935.739) 188.891) 9.131) 189.894 34.987) 1
Neither past due nor impaired financial
assets
Penyisihan penurunan nilai kolektif - (50.835) (3.868) (711) - -) -
Collective allowancefor impairment
losses
Jumlah 275 5.229.340) 188.170) 8.420) 189.894 34.987) 1 Total
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
35
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued)
i. Mengalami penurunan nilai i. Impaired
Eksposur dimana Perseroan telah menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan Perseroan tidak mengharapkan untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian.
Exposures for which the Companydetermines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the agreement.
ii. Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
ii. Past due but not impaired
Eksposur dimana pembayaran bunga atau pokok berdasarkan kontrak telah lewat jatuh tempo, namun Perseroan berkeyakinan belum terjadi penurunan nilai karena masih dalam penagihan bertahap atas jumlah piutang yang terutang.
Exposures which contractual interest or principal payments are past due, but the Company believes that there was no impairment yet on the basis of the stage collection on outstanding receivables.
iii. Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
iii. Neither past due nor impaired
Eksposur menunjukkan likuiditas kapasitas pembayaran yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Perseroan secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.
Exposures exhibit adequate liquidity of repayment capacity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitment with the Company. Source of payment can be clearly identifiable.
iv. Kebijakan penghapusan aset keuangan iv. Write-off policy
Perseroan menghapusbukukan aset keuangan dan penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat manajemen yakin bahwa kemungkinan tertagihnya pokok diragukan.
The Company write-offs financial assets and its respective allowance for impairment losses when management believes that the collectibility of the principal is unlikely.
Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut sudah jatuh tempo lebih dari 150 (seratus lima puluh) hari dan berdasarkan penelaahan atas kasus per kasus.
Receivables are written-off when they are overdue for more than 150 (one hundred fifty) days and based on review of individual case basis.
c. Manajemen risiko pasar c. Market risk management
Risiko pasar adalah risiko terhadap laba rugi Perseroan yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang atau dari fluktuasi tingkat harga. Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang yang berlaku atau ketidakstabilan tingkat harga menyebabkan penurunan nilai wajar aset keuangan dan kenaikan nilai wajar liabilitas.
Market risk is the risk to the Company’s profit or loss arising from changes in interest rates, currency exchange rates or from fluctuations in prices. Market risk arises when changes in interest rates, currency exchange rates or price volatility lead to a decline in the fair value of financial assets and an increase in the fair value of financial liabilities.
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas di bank (lihat Catatan 6) dan pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 12) dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Company’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Company’s cash in banks (see Note 6) and short-term loan (see Note 12) in US Dollar.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
36
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued)
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumenkeuangan akan berfluktuasi karena perubahandalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapiPerseroan sehubungan dengan perubahantingkat bunga pasar berkaitan terutama denganeksposur suku bunga mengambang (floating interest rate) dari piutang sewa pembiayaan. Perseroan mengelola risiko suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana berbunga tetap seperti piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah berbunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.
Interest rate risk is the risk that the fair value orfuture cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primary to the floating interest rate exposure form financing lease receivables.The Company manages interest rate risk by diversifying its financing sources through fixed rate financial instruments, among others, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, issuance of fixed rate bonds payable and medium-term notes payable to minimizepayment mismatch.
Untuk mengantisipasi risiko nilai tukar mata uang asing, untuk pinjaman jangka pendek dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, Perseroan mengelola risiko ini dengan melakukan kontrak cross currency swap.
To anticipate foreign currency risk, for short-term loan in US Dollar, the Company manages these risks by entering into a cross currency swap contract.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan memiliki aset dan liabilitas keuangan non-derivatif dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the Company had non-derivative financial assetsand liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2014 2013Dalam dolar
Amerika Serikat
penuh/In full USD amount
Rupiah ekuivalen/
Rupiah equivalent
Dalam dolar Amerika Serikat
penuh/In full USD amount
Rupiah ekuivalen/
Rupiah equivalent
Aset keuangan Financial assetBank 147.426) 1.826) 2.904) 35) Cash in banks
Liabilitas keuangan Financial liabilityPinjaman jangka pendek (33.154.958) (410.624) -) -) Short-term loans
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
37
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued)
Tabel di bawah menyajikan instrumen keuangan Perseroan pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Company’s financial instruments at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
1) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai 1) Before allowance for impairment losses
31 Desember/December 2014
Bunga mengambang/Floating rate
Bunga tetap/Fixed rateKurang dari
1 tahun/ Less than
1 year1-3 tahun/1-3 years
Lebih dari 3 tahun/
More than 3 years
Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assetsBank 10) -) -) -) 10) Cash in banksPiutang pembiayaan
konsumen1) -) 493.190) 2.847.438) 1.806.597) 5.147.225)Consumer financing
receivables1)
Investasi sewa pembiayaan1) 28.393) 22.278) 142.594) 5.219) 198.484)
Investment in financeleases1)
Tagihan anjak piutang1) -) 14.120) -) -) 14.120) Factoring receivables1)
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko 20.002) -) -) -) 20.002)
Derivative assets held for risk management
Piutang pihak berelasi 85.431) -) -) -) 85.431) Due from related partiesPiutang lain-lain dan
aset lain-lain -) 5.852) 4.125) 4.398) 14.375)Other receivables and
other assetsJumlah 133.836) 535.440) 2.994.157) 1.816.214) 5.479.647) Total
Liabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman jangka pendek
dan cerukan -) (1.294.383) -) -) (1.294.383)Short-term loans and
overdraft
Utang sewa pembiayaan -) (517) -) -) (517)Obligations under finance
leaseUtang obligasi - bersih -) (674.349) (1.421.109) -) (2.095.458) Bonds payable - netWesel bayar jangka
menengah -) -) (413.442) -) (413.442)Medium-term notes
payableJumlah -) (1.969.249) (1.834.551) -) (3.803.800) Total
Dampak dari derivatif untuk tujuan manajemen risiko 408.705) (408.705) -) -) -)
Effect of derivatives heldfor risk management
Gap re-pricing suku bunga 542.541) (1.842.514) 1.159.606) 1.816.214) 1.675.847) Interest rate re-pricing gap
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
38
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued)
1) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai 1) Before allowance for impairment losses
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perseroan (melalui dampak dari suku bunga mengambang):
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate):
31 Desember/December2014 2013
Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin 1.201) 1.101) Increase in interest rate in 100 basis pointsPenurunan suku bunga dalam 100 basis poin (1.201) (1.101) Decrease in interest rate in100 basis points
d. Manajemen risiko likuiditas d. Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk melakukan pelunasan pinjamanjangka pendek yang diterima, wesel bayar jangka menengah dan utang obligasi yang jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the Company has insufficient capacity to fund the increase in assets, or is unable to meet its payment obligations as they fall due, including to repayits short-term loans, medium-term notes and bonds payable which already mature.
Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan, Perseroan melakukan diversifikasi sumber dananya. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Perseroan memperoleh sumber dana dari pinjaman bank dan pasar modal berupa penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Perseroan telah melakukan kerjasama dengan sejumlah bank lokal dan bank asing untuk penyediaan sumber dana jangka pendek, baik dalam Rupiah maupun mata uang asing, guna memperkuat struktur pendanaannya.
In order to reduce the risk of dependency on one funding source, the Company has diversified its funding resources. Besides capital and customer’s installment collection, the Company generates funding resources from bank loans and capital market through bonds and medium-term notes issuance. The Company has engaged with a number of local and foreign banks in providing short-term funding, both in Rupiah and foreign currencies, in order to strengthen the funding structures.
31 Desember/December 2013Bunga tetap/Fixed rate
Bunga mengambang/Floating rate
Kurang dari 1 tahun/
Less than 1 year
1-3 tahun/1-3 years
Lebih dari 3 tahun/
More than 3 years
Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assetsBank 12) -) -) -) 12) Cash in banksPiutang pembiayaan
konsumen1) -) 2.313.910) 2.543.063) 452.040) 5.309.013)Consumer financing
receivables1)
Investasi sewa pembiayaan1) 5.626) 92.812) 90.801) 2.799) 192.038)
Investment in financeleases1)
Tagihan anjak piutang1) -) 9.131) -) -) 9.131) Factoring receivables1)
Piutang pihak berelasi 100.739) -) -) -) 100.739) Due from related partiesPiutang lain-lain dan
aset lain-lain -) 3.505) 2.243) 2.918) 8.666)Other receivables and
other assetsJumlah 106.377) 2.419.358) 2.636.107) 457.757) 5.619.599) Total
Liabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman jangka pendek
dan cerukan -) (698.603) -) -) (698.603)Short-term loans and
overdraft
Utang sewa pembiayaan -) (1.052) (618) -) (1.670)Obligations under finance
leaseUtang obligasi - bersih -) (1.248.462) (1.395.221) (198.745) (2.842.428) Bonds payable - netWesel bayar jangka
menengah -) -) (293.419) ---) (293.419)Medium-term notes
payableJumlah -) (1.948.117) (1.689.258) (198.745) (3.836.120) Total
Gap re-pricing suku bunga 106.377) 471.241) 946.849) 259.012) 1.783.479) Interest rate re-pricing gap
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
39
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk management (continued)
Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Perseroan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Company’s financial liabilities based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2014 and 2013:
Nilai nominal arus kas masuk (keluar) yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai bruto arus kas masuk dan keluar untuk derivatif yang diselesaikan bersamaan secara bruto.
The nominal inflow (outflow) disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liability. The disclosure for derivatives shows a gross inflow and outflow amount for derivatives that have simultaneous gross settlement.
31 Desember/December 2014
Nilai tercatat/Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow)
< 1 bulan/ month
1 - 3 bulan/months
> 3 - 12 bulan/months
> 1 - 3tahun/years
> 3 tahun/ years
Pinjaman jangka pendek dan cerukan (1.294.383) (1.313.811) (887.307) (5.933) (420.571) -) -)
Short-term loans and overdraft
Beban yang masih harus dibayar (22.873) (22.873) (1.051) (17.124) (2.692) (2.006) -) Accrued expensesUtang sewa
pembiayaan (517) (531) (106) (212) (213) -) -)Obligations under
finance leaseWesel bayar jangka
menengah (413.442) (489.492) -) (2.038) (27.967) (459.487) -)Medium-term notes
payableUtang obligasi (2.095.458) (2.321.625) -) (126.795) (675.159) (1.519.671) -) Bonds payableUtang lain-lain (644.343) (644.343) (644.343) -) -) -) -) Other payables
(4.471.016) (4.792.675) (1.532.807) (152.102) (1.126.602) (1.981.164) -)
31 Desember/December 2013
Nilai tercatat/Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow)
< 1 bulan/ month
1 - 3 bulan/months
> 3 - 12 bulan/months
> 1 - 3tahun/years
> 3 tahun/ years
Pinjaman jangka pendek dan cerukan (698.603) (698.772) (698.772) - -) -) -)
Short-term loans and overdraft
Beban yang masih harus dibayar (95.442) (77.380) (17.747) (26.274) (29.773) (3.586) -) Accrued expensesUtang sewa
pembiayaan (1.670) (1.801) (106) (211) (953) (531) -)Obligations under
finance leaseWesel bayar jangka
menengah (293.419) (373.800) -) -) (24.600) (349.200) -)Medium-term notes
PayableUtang obligasi (2.842.428) (3.185.042) -) (154.763) (1.266.804) (1.555.875) (207.600) Bonds payableUtang lain-lain (715.881) (715.881) (715.881) -) -) -) -) Other payables
(4.647.443) (5.052.676) (1.432.506) (181.248) (1.322.130) (1.909.192) (207.600)
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
40
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Risiko operasional e. Operational risk
Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian, baik langsung ataupun tidak langsung, yang timbul dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan dari faktor eksternal, selain risiko kredit, pasar dan likuiditas, seperti risiko yang timbul dari peraturan hukum dan perundang-undangan dan tata laku Perseroanyang secara umum diterima. Risiko operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Perseroan.
Operational risk is the risk of direct or indirect losses arising from a wide variety of causes associated with the Company’s processes, personnel, technology and infrastructure, and from external factors, other than credit, market and liquidity risks, such as those arising from legal and regulatory requirements and generally accepted standards of corporate behavior. Operational risks arise from all of the Company’s operations.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Perseroan menghadapi risiko kelalaian penerapan standar dan prosedur operasional maupun pengendalian yang tidak menunjang pertumbuhan Perseroan, terutama dalam menganalisa kelayakan pembiayaan dan pengawasan terhadap penagihan piutang. Hal ini dapat mempengaruhi proses transaksi usaha dan akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi dan tingkat layanan kepada pelanggan dan dealer, yang mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan.
In performing its operational activities, the Company faces a risk of negligence in applying operational standards and procedures as well as controls which do not support the Company’s growth, particularly in analyzing financing feasibility and supervision of receivables collection. This can affect the process of business transaction and will disturb the operation and level of services to customers and dealer, which affect the Company’s performance and competitiveness.
Untuk mengurangi risiko operasional, Perseroan melakukan pengendalian yang inheren dan terintegrasi dalam setiap proses atau prosedur operasional untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional telah sesuai dengan standar operasional dan prosedur. Perseroan juga meninjau standar operasional dan prosedur secara berkala.
To mitigate the operational risk, the Company places inherent and integrated control in each operational process or procedure to ascertain that all operational processes have complied with operational standards and procedures. The Company also reviews the operational standards and procedures periodically.
f. Manajemen modal f. Capital management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that the Company maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders’ value.
Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perseroan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net worth) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006. Kebijakan Perseroan adalah menjaga agar gearing ratioPerseroan tidak melebihi batas maksimum yang disyaratkan oleh peraturan, yaitu 10 (sepuluh) kali.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to be in line with changes in economic conditions. The Company monitors its capital using gearing ratio by dividing total debt to total capital (net worth), based on the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated 29 September 2006. The Company’s policy is to maintain the gearing ratio below the maximum requirements, i.e. 10 (ten) times.
Jumlah pinjaman Perseroan terdiri dari pinjaman yang diterima, utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Modal sendiri (net worth)terdiri dari modal saham, agio saham dan saldo laba.
The Company’s debts include borrowings, bonds payable and medium-term notes payable. Capital (net worth) includes share capital, additional paid-in capital and retained earnings.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
41
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
f. Manajemen modal (lanjutan) f. Capital management (continued)
Rasio utang terhadap modal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahmasing-masing sebesar 2,56 kali dan 3,42 kali. Perseroan telah memenuhi semua ketentuan modal eksternal sepanjang tahun.
The Company’s gearing ratio as of 31 December 2014 and 2013 were 2.56 timesand 3.42 times, respectively. The Company has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.
31 Desember/December2014 2013
Pinjaman Debt
Pinjaman jangka pendek dan cerukan 1.294.383) 698.217) Short-term loan and overdraftsWesel bayar jangka menengah 420.000) 300.000) Medium-term notesUtang obligasi 2.100.000) 2.850.000) Bonds payableJumlah pinjaman 3.814.383) 3.848.217) Total debt
Modal Equity
Modal 1.536.017) 1.089.612) EquityUtang obligasi subordinasi 100.000) 100.000) Subordinated bonds payablePenyertaan saham (145.639) (66.019) Investment in shares of stockJumlah modal 1.490.378) 1.123.593) Total equity
Rasio utang terhadap modal (kali) 2,56) 3,42) Gearing ratio (times)
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 4).
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 4).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 3a.6.
Evaluation for impairment on financial assets accounted for at amortized cost is described in Note 3a.6.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
42
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN(Lanjutan)
5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (lanjutan)
a. Key sources of estimation uncertainty (continued)
a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets (continued)
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihankerugian penurunan nilai secara kolektif.
Evaluation on collective impairment allowance covers credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining allowance for collective impairment losses.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan
b. Critical accounting judgments in applying the Company’s accounting policies
b.1. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.1. Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Perseroan memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu.
The Company’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances.
Pertimbangan akuntasi yang penting dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perseroan meliputi penilaian instrumen keuangan.
Critical accounting judgments made in applying the Company’s accounting policies include valuation of financial instruments.
Kebijakan akuntansi Perseroan untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 3a.7.
The Company’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 3a.7.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
43
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN(Lanjutan)
5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan(lanjutan)
b. Critical accounting judgments in applying the Company’s accounting policies (continued)
b.2. Penilaian instrumen keuangan b.2. Valuation of financial instruments
Perseroan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:
The Company measures fair values using the following hierarchy of methods:
Tingkatan 1 - Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis.
Level 1 - Quoted market price in an active market for an identical instrument.
Tingkatan 2 - Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang serupa di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
Level 2 - Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued usingquoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
Tingkatan 3 - Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.
Level 3 - Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all financial instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the financial instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to be reflect differences between the financial instruments.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
44
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan (lanjutan)
b. Critical accounting judgments in applying the Company’s accounting policies (continued)
b.2. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) b.2. Valuation of financial instruments(continued)
Perseroan menerapkan model penilaian yang secara umum digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan yang umum dan tidak kompleks seperti kontrak currency swaps dan kontrak berjangka mata uang asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan hanya memerlukan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga yang dapat diobservasi dan inputdalam model biasanya tersedia di pasar untuk obligasi yang terdaftar di bursa. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan inputdalam model mengurangi kebutuhan untuk pertimbangan dan estimasi manajemen, dan juga mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan sangat dipengaruhi oleh perubahan berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum pasar keuangan.
The Company uses widely recognized valuation models for determining the fair value of common and more simple financial instruments, like currency swaps and foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgement and estimation. Observable prices and model inputs are usually available in the market for listed debt securities. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgement and estimation and also reduces the uncertainty associated with determination of fair values. Availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan berdasarkan hirarki nilai wajar adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013 the financial instruments measured at fair value at the end of the reporting period based on fair value hierarchy were as follows:
31 Desember/December2014 2013
Tingkatan 2: Level 2:Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko 20.002 -Derivative assets held for
risk management
b.3. Hubungan yang memenuhi kualifikasi lindung nilai
b.3. Qualifying hedge relationships
Dalam menetapkan instrumen keuangan yang memenuhi kualifikasi lindung nilai, Perseroan telah menetapkan bahwa lindung nilai diharapkan untuk sangat efektif selama periode instrumen lindung nilai tersebut.
In designating financial instruments as qualifying hedge relationships, the Company has determined that the hedge relationship is expected to be highly effective over the life of the hedging instrument.
Untuk akuntansi derivatif yang memenuhi kualifikasi lindung nilai arus kas, Perseroan telah menetapkan bahwa eksposur atas arus kas yang dilindung nilai terkait dengan arus kas di masa datang yang kemungkinan besar terjadi.
In accounting for derivatives as cash flows hedges, the Company has determined that the exposures on the hedged cash flows relate to highly probable future cash flows.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
45
6. KAS DI BANK 6. CASH IN BANKS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember/December2014 2013
Kas di bank Cash in banksRupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 123 1 PT Sumitomo Mitsui Bank IndonesiaStandard Chartered Bank Indonesia 10 11 Standard Chartered Bank Indonesia PT Bank DBS Indonesia 11 10 PT Bank DBS IndonesiaThe Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., - cabang Indonesia5 6 The Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., - Indonesia branchLain-lain (masing-masing di bawah Rp 5) 14 11 Others (each below Rp 5)
Dolar Amerika Serikat US DollarPihak ketiga Third party
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - cabang Indonesia (USD 2.329 dan USD 2.338 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013) 29 27
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - Indonesia
branch (USD 2,329 and USD 2,338 as of31 December 2014 and 2013,
respectively)
Jumlah kas di bank dengan pihak ketiga 192 66 Total cash in banks with third parties
Rupiah RupiahPihak berelasi (lihat Catatan 27) Related party (see Note 27)
PT Bank Central Asia Tbk 88) 202 PT Bank Central Asia TbkDolar Amerika Serikat US Dollar
Pihak berelasi (lihat Catatan 27) Related party (see Note 27)PT Bank Central Asia Tbk (USD 145.097 dan
USD 566 masing-masing padatanggal 31 Desember 2014dan 2013) 1.797) 7
PT Bank Central Asia Tbk (USD 145,097 and USD 566 as of
31 December 2014 and 2013, respectively)
Jumlah kas di bank dengan pihak berelasi 1.885) 209 Total cash in banks with related party
Jumlah kas di bank 2.077) 275 Total cash in banks
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tingkat suku bunga kontraktual setahun atas jasa giro adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the contractual interest rates per annum on current accounts were as follows:
31 Desember/December2014 2013
Rupiah 0,00% - 2,75% 0,00% - 2,75% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,00% 0,00% US Dollar
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat kas di bank yang dibatasi penggunaannya.
As of 31 December 2014 and 2013, there was no cash in bank being pledged as collateral.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas di bank diungkapkan pada Catatan 29.
Information with respect to the classification and fair value of cash in banks is disclosed in Note 29.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
46
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Piutang pembiayaan konsumen pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
Consumer financing receivables at amortized cost were as follows:
31 Desember/December2014 2013
Pihak ketiga Third partiesPembiayaan yang dibiayai sendiri 4.006.980) 4.420.511) Self-financingBagian pembiayaan yang dibiayai bersama pihak
berelasi without recourse (lihat Catatan 26) 3.763.707) 3.471.083)Share in joint financing with related
party without recourse (see Note 26)
Piutang pembiayaan konsumen 7.770.687) 7.891.594) Consumer financing receivables Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum
diakui (2.006.845) (1.865.383)Unearned consumer financing
income Pendapatan administrasi yang belum di amortisasi -
bersih (616.619) (717.200) Unamortized administration income - net Piutang pembiayaan konsumen, sebelum penyisihan
kerugian penurunan nilai - pihak ketiga 5.147.223) 5.309.011)Consumer financing receivables, before
allowance for impairment losses - third parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (81.419) (79.673) Allowance for impairment losses
Piutang pembiayaan konsumen, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai - pihak ketiga 5.065.804) 5.229.338)
Consumer financing receivables, after allowance for impairment losses - third parties
Pihak berelasi Related partyPiutang pembiayaan konsumen 3) 5) Consumer financing receivables Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum
diakui (1) (3)Unearned consumer financing
income Piutang pembiayaan konsumen, sebelum penyisihan
kerugian penurunan nilai - pihak berelasi 2) 2)Consumer financing receivables, before
allowance for impairment losses - related partyPenyisihan kerugian penurunan nilai -) -) Allowance for impairment losses
Piutang pembiayaan konsumen, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai - pihak berelasi 2) 2)
Consumer financing receivables, after allowance for impairment losses - related party
Jumlah piutang pembiayaan konsumen, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai 5.065.806) 5.229.340)
Total consumer finance receivables,after allowance for impairment losses
Tingkat suku bunga kontraktual setahun 7,04% - 24,51% 7,04% - 24,00% Contractual interest rate per annum
Perseroan memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.
The Company extends consumer financing contracts with terms ranging 1 (one) year to 6 (six) years.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on consumer financing receivables are as follows:
31 Desember/December2014 2013
Saldo awal 79.673) 76.401) Beginning balancePenambahan selama tahun berjalan 28.698) 18.848) Addition during the yearPenghapusan selama tahun berjalan (26.952) (15.576) Written-off during the yearSaldo akhir 81.419) 79.673) Ending balance
Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan adalah sebesar Rp 4.557 dan Rp 2.803 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
The collection of consumer financing receivables previously written-off amounted to Rp 4,557 and Rp 2,803 for the years ended 31 December 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang pembiayaan konsumen (sebelum dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui) masing-masing sebesar Rp 2.239.017 dan Rp 2.303.375 dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek dan cerukan, utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah (lihat Catatan 12, 13 dan 14).
As of 31 December 2014 and 2013, consumer financing receivables (before deduction of unearned consumer financing income) amounted to Rp 2,239,017 and Rp 2,303,375, are pledged as collateral to short-term loans and overdraft, bonds payable and medium-term notes payable (see Notes 12, 13 and 14).
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
47
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN(Lanjutan)
7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES(Continued)
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
The consumer financing receivables are secured by the related certificates of ownership (“BPKB”) of the vehicles financed by the Company.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, entitas induk, dimana porsi BCA atas pembiayaan bersama tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) jumlah keseluruhan pembiayaan konsumen (lihat Catatan 26 dan 27). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,informasi tentang porsi pembiayaan bersama antara Perseroan dan BCA adalah sebagai berikut:
The Company entered into joint consumer financing agreement with BCA, the parent entity, where in BCA’s portion on joint financing shall not be more than 95% (ninety five percent) of total financing amount (see Notes 26 and 27). As of 31 December 2014 and 2013, the information about joint financing portion between the Company and BCA is as follows:
31 Desember/December2014 % 2013 %
Jumlah piutang pembiayaan bersama sebelum dikurangi pendapatan pembiayaan bersama yang belum diakui 37.032.260) 100%) 35.980.741) 100%)
Consumer financing receivables before deducting unearned joint financing income
Bagian piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai BCA (33.268.553) (89.84%) (32.509.658) (90,35%)
Portion consumer financing receivables financed by BCA
Bagian piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai oleh Perseroan 3.763.707) 10.16%) 3.471.083) 9,65%)
Portion of consumer financingreceivables financed by the Company
Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.
The risk of uncollectible receivable is assumed by the respective parties proportionally based on their respective finance portion.
Informasi mengenai jatuh tempo piutang pembiayaan konsumen diungkapkan di Catatan 4c.
Information in respect of maturities of consumer financing receivables was disclosed in Note 4c.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen diungkapkan pada Catatan 29.
Information with respect to the classification and fair value of consumer financing receivables was disclosed in Note 29.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
48
8. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN 8. INVESTMENT IN FINANCE LEASES
31 Desember/December2014 2013
Pihak ketiga Third partiesTagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo
dalam periode:) Gross finance lease receivables, due
in periods:Sampai dengan 1 tahun 119.505) 116.535) Up to 1 year> 1 tahun sampai dengan 3 tahun 70.430) 91.938) > 1 year up to 3 years> 3 tahun 909) 2.739) > 3 years
190.844) 211.212)Nilai sisa yang terjamin 117.561) 89.240) Guarantee residual value Investasi sewa pembiayaan bruto 308.405) 300.452) Gross investment in finance leases
Dikurangi: Less:Pendapatan pembiayaan tangguhan (20.753) (24.800) Unearned lease incomeSimpanan pinjaman (117.561) (89.240) Security deposits
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai - pihak ketiga 170.091) 186.412)
Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses -
third partiesPenyisihan kerugian penurunan nilai (2.920) (3.812) Allowance for impairment losses
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai - pihak ketiga 167.171) 182.600)
Net investment in finance leases,after allowance for impairment losses -
third parties
Pihak berelasi Related partiesTagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo
dalam periode:) Gross finance lease receivables due
in periods:Sampai dengan 1 tahun 14.443) 5.112) Up to 1 year> 1 tahun sampai dengan 3 tahun 18.214) 901) > 1 year up to 3 years> 3 tahun -) 58) > 3 years
32.657) 6.071)Nilai sisa yang terjamin 3.901) 2.855) Guarantee residual value Investasi sewa pembiayaan bruto 36.558) 8.926) Gross investment in finance leases
Dikurangi: Less:Pendapatan pembiayaan tangguhan (4.264) (445) Unearned lease incomeSimpanan pinjaman (3.901) (2.855) Security deposits
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai - pihak berelasi 28.393) 5.626)
Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses -
related partiesPenyisihan kerugian penurunan nilai (283) (56) Allowance for impairment losses
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai - pihak berelasi 28.110) 5.570)
Net investment in finance leases,after allowance for impairment losses -
related parties
Jumlah investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai 195.281) 188.170) Total net investment in finance leases,
after allowance for impairment losses
Tingkat suku bunga kontraktual setahun 11,00% - 17,00% 9,50% - 22,00% Contractual interest rate per annum
Simpanan jaminan, yang merupakan kewajiban Perseroan kepada penyewa, akan dikembalikan kepada penyewa pada akhir periode sewa jika penyewa tidak menggunakan hak opsinya untuk membeli aset yang disewakan.
Security deposits which represent liabilities of the entity to the lessees should be returned to the lessees at the end of the lease period if the lessees do not exercise their bargain purchase options.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan kendaraan dijamin dengan aset sewa yang dibiayai Perseroan.
The finance lease receivables are secured by the leased assets financed by the Company.
Investasi sewa pembiayaan bersih dari BCA, entitas induk, PT BCA Syariah (“BCA Syariah”) dan PT BCA Sekuritas (“BCA Sekuritas”), entitas sepengendali adalah sebesar 0,5% dan 0,1% masing-masing dari jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Pendapatan sewa pembiayaan dari BCA, BCA Syariah dan BCA Sekuritas adalah sebesar 0,02% dan 0,05% masing-masing dari jumlah pendapatan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
Net investment in finance leases from BCA, parent company, PT BCA Syariah (“BCA Syariah”) and PT BCA Sekuritas (“BCA Sekuritas”), entities undercommon control, represents 0.5% and 0.1% of the Company’s total assets as of 31 December 2014 and2013, respectively. Financing lease income from BCA, BCA Syariah and BCA Sekuritas represents 0.02% and 0.05% of the Company’s total income for the years ended 31 December 2014 and 2013,respectively.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
49
8. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) 8. INVESTMENT IN FINANCE LEASES (Continued)
Perseroan memberikan kontrak investasi sewa pembiayaan untuk kendaraan bermotor dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun.
The Company extends finance lease contracts with terms of 3 (three) years and 4 (four) years.
Piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan.
Financing lease receivables as of 31 December 2014 and 2013 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on financing lease receivables.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on financing lease receivables are as follows:
31 Desember/December2014 2013
Saldo awal 3.868) 2.925) Beginning balance(Pengurangan) penambahan selama tahun berjalan (665) 943) (Deduction) additional during the yearSaldo akhir 3.203) 3.868) Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The management believes that the allowance for impairment losses on financing lease receivables is adequate to cover any losses on uncollectible financing lease receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,Perseroan tidak memiliki investasi sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan.
As of 31 December 2014 and 2013, the Company did not have any fixed assets pledged as collateral.
Informasi mengenai jatuh tempo investasi sewa pembiayaan diungkapkan di Catatan 4c.
Information in respect of maturities of investment in finance leases was disclosed in Note 4c.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang investasi sewa pembiayaan diungkapkan pada Catatan 29.
Information with respect to the classification and fair value of investment in finance leases was disclosed in Note 29.
9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 9. FACTORING RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember/December2014 2013
Tagihan anjak piutang 14.299) 9.244) Factoring receivablesPendapatan anjak piutang yang belum diakui (179) (113) Unearned factoring incomeTagihan anjak piutang, sebelum penyisihan
kerugian penurunan nilai 14.120) 9.131) Factoring receivables, before
allowance for impairment lossesCadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak
piutang (1.009) (711)Allowance for impairment losses on
factoring receivablesTagihan anjak piutang, setelah penyisihan
kerugian penurunan nilai 13.111) 8.420) Factoring receivables, after allowance for impairment losses
Tingkat suku bunga kontraktual setahun 18,00% 18,00% Contractual interest rate per annum
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilaitagihan anjak piutang yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses calculated on collective basis on factoring receivables are as follows:
31 Desember/December2014 2013
Saldo awal 711 140) Beginning balancePenambahan selama tahun berjalan 298 571) Addition during the yearSaldo akhir 1.009 711) Ending balance
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
50
9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG (Lanjutan) 9. FACTORING RECEIVABLES (Continued)
Seluruh tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan piutang dengan jangka waktu kurang dari 3 bulan.
All factoring receivables as of 31 December 2014 and 2013 were receivables with maturity period of less than 3 months.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
Management believes that the allowance for impairment losses on factoring receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible factoring receivables.
Pendapatan anjak piutang sebesar Rp 2.010 dan Rp 1.529 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan anjak piutang“ pada laporan laba rugi komprehensif.
Factoring income amounted to Rp 2,010 and Rp 1,529, for the years ended 31 December 2014 and 2013, respectively, is presented as part of ”Factoring income” in the statement of comprehensive income.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tagihan anjak piutang diungkapkan pada Catatan 29.
Information with respect to the classification and fair value of factoring receivables was disclosed in Note 29.
10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: This account consists of:
2014Saldo awal/
Beginning balancePenambahan/
AdditionsPelepasan/Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan Acquisition costPemilikan langsung Direct ownership
Tanah 499) 82.735) -) 83.234) LandBangunan dan prasarana 3.212) -) -) 3.212) Building and improvementsKendaraan bermotor 19.571) 1.103) (2.616) 18.058) Motor vehiclesPerlengkapan dan peralatan
kantor 53.288) 7.757) (4.777) 56.268)Furnitures, fixtures and
office equipments
76.570) 91.595) (7.393) 160.772)
Aset sewa pembiayaan Assets under financing leaseKendaraan bermotor 3.400) -) -) 3.400) Motor vehicles
Jumlah biaya perolehan 79.970) 91.595) (7.393) 164.172) Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct ownership
Bangunan dan prasarana (197) (159) -) (356) Building and improvementsKendaraan bermotor (8.625) (2.695) 1.559) (9.761) Motor vehiclesPerlengkapan dan peralatan
kantor (40.308) (7.231) 4.761) (42.778)Furnitures, fixtures and
office equipments
(49.130) (10.085) 6.320) (52.895)
Aset sewa pembiayaan Assets under financing lease Kendaraan bermotor (1.339) (1.124) -) (2.463) Motor vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan (50.469) (11.209) 6.320) (55.358) Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih 29.501) 108.814) Net book value
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
51
2013Saldo awal/
Beginning balancePenambahan/
AdditionsPelepasan/Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan Acquisition costPemilikan langsung Direct ownership
Tanah 499) -) -) 499) LandBangunan dan prasarana 1.305) 1.907) -) 3.212) Building and improvementsKendaraan bermotor 15.873) 3.940) (242) 19.571) Motor vehiclesPerlengkapan dan peralatan
kantor 44.994) 8.479) (185) 53.288)Furnitures, fixtures and
office equipments
62.671) 14.326) (427) 76.570)
Aset sewa pembiayaan Assets under financing leaseKendaraan bermotor 3.400) -) -) 3.400) Motor vehicles
Jumlah biaya perolehan 66.071) 14.326) (427) 79.970) Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct ownership
Bangunan dan prasarana (92) (105) -) (197) Building and improvementsKendaraan bermotor (5.706) (3.017) 98) (8.625) Motor vehiclesPerlengkapan dan peralatan
kantor (31.881) (8.611) 184) (40.308)Furnitures, fixtures and
office equipments
(37.679) (11.733) 282) (49.130)
Aset sewa pembiayaan Assets under financing lease Kendaraan bermotor (362) (977) -) (1.339) Motor vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan (38.041) (12.710) 282) (50.469) Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih 28.030) 29.501) Net book value
Rincian laba penjualan aset tetap untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of gain on sale of fixed assets for theyears ended 31 December 2014 and 2013 are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December2014 2013
Hasil penjualan aset tetap 1.756) 208) Proceeds from sale of fixed assetsNilai buku bersih aset tetap (1.073) (145) Net book value of fixed assets
Laba penjualan aset tetap 683) 63) Gain on sale of fixed assets
Keuntungan atas penjualan aset tetap diakui sebagai bagian dari “Laba penjualan aset tetap” pada laporan laba rugi komprehensif.
Gain on sale of fixed assets is recognized as part of “Gain on sale of fixed assets” in the statement of comprehensive income.
Beban penyusutan aset tetap masing-masing sebesar Rp 11.209 dan Rp 12.710 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 dibebankan ke dalam beban penyusutan aset tetap.
Depreciation charged to depreciation expense of fixed assets for the years ended 31 December 2014 and 2013 amounted to Rp 11,209 and Rp 12,710, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, harga perolehan dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp 23.098 dan Rp 19.334.
As of 31 December 2014 and 2013, the cost of fully depreciated fixed assets that are still in used amounted to Rp 23,098 and Rp 19,334.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan.
As of 31 December 2014 and 2013, the Company did not have any fixed assets pledged as collateral.
Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah kapitalisasi dari jaminan yang dikuasakan kembali sebesar Rp 1.103 dan Rp 3.940 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan 31).
Included in the addition of fixed assets is the capitalization through foreclosed collaterals amounted to Rp 1,103 and Rp 3,940 as of 31 December 2014 and2013, respectively (see Note 31).
10. ASET TETAP (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS (Continued)
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
52
Hak atas tanah berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dengan jangka waktu masa penggunaan akan berakhir pada tahun 2041. Manajemen berpendapat bahwa hak kepemilikan atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The land rights are in the form of certificate of Hak Guna Bangunan (“HGB”), which will be due on 2041. Management believes that the land rights can be renewed or extended upon expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap (kecuali tanah) Perseroan diasuransikan melaluiPT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance), pihak berelasi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi ACE Jaya Proteksi dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 41.341dan Rp 34.258. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
As of 31 December 2014 and 2013, Company’s fixed assets (except for land) were insured with PT)Asuransi Umum BCA (previously, PT Central Sejahtera Insurance), related party, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi ACE Jaya Proteksi and PT Asuransi Sinar Mas, third parties, against losses arising from fire and all possible risks with total insurance coverage amounted to Rp 41,341 and Rp)34,258, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perseroan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of 31 December 2014 and 2013.
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: This account consists of:
31 Desember/December 2014
Nilai perolehan/ Cost
Akumulasi bagian atas laba bersih/
Accumulated share in net
incomeNilai tercatat/
Carrying value
Investasi pada entitas asosiasi Investments in associated entities PT Central Santosa Finance 75.000 37.782 112.782 PT Central Santosa FinancePT Asuransi Umum BCA 13.500 19.356 32.856 PT Asuransi Umum BCA
Sub-total 88.500 57.138 145.638 Sub-total
Penyertaan lainnya Other investment PT Bank BCA Syariah 1 - 1 PT Bank BCA Syariah
Jumlah 88.501 57.138 145.639 Total
31 Desember/December 2013
Nilai perolehan/ Cost
Akumulasi bagian atas laba bersih/
Accumulated share in net
incomeNilai tercatat/
Carrying value
Investasi pada entitas asosiasi Investments in associated entities PT Central Santosa Finance 25.000) 17.203) 42.203) PT Central Santosa FinancePT Asuransi Umum BCA 13.500) 10.315) 23.815) PT Asuransi Umum BCA
Sub-total 38.500) 27.518) 66.018) Sub-total
Penyertaan lainnya Other investment PT Bank BCA Syariah 1) -) 1) PT Bank BCA Syariah
Jumlah 38.501) 27.518) 66.019) Total
10. ASET TETAP (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS (Continued)
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
53
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)
Total aset, liabilitas, pendapatan dan laba untuk masing-masing entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Total assets, liabilities, income and profit of each associated entities are as follows:
31 Desember/December 2014Total aset/
Total assetsTotal liabilitas/ Total liabilities
Total pendapatan/ Total income
Laba/ Profit
PT Central Santosa Finance 2.301.642 1.850.512 1.036.262 82.315 PT Central Santosa FinancePT Asuransi Umum BCA 679.454 517.335 327.120 36.163 PT Asuransi Umum BCA
31 Desember/December 2013Total aset/
Total assetsTotal liabilitas/ Total liabilities
Total pendapatan/ Total income
Laba/ Profit
PT Central Santosa Finance 2.094.754 1.925.940 677.575 86.948 PT Central Santosa FinancePT Asuransi Umum BCA 435.352 344.398 188.821 12.280 PT Asuransi Umum BCA
a. PT Central Santosa Finance a. PT Central Santosa Finance
Pada tanggal 29 April 2010, Perseroan melakukan penyertaan pada PT Central Santosa Finance (“CSF”) sebesar 25.000 (dua puluh lima ribu) saham atau Rp 25.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 25% (dua puluh lima persen). Penyertaan ini dicatat dengan metode ekuitas. CSF bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan memulai kegiatan komersialnya sejak bulan September 2010.
On 29 April 2010, the Company invested in PT Central Santosa Finance (“CSF”) by acquiring 25,000 (twenty five thousand) shares at Rp 25,000 for a 25% (twenty five percent)share ownership. The investment is recorded using the equity method. CSF is engaged in consumer financing activities. CSF started its commercial operations in September 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diaktakan dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 73 tanggal 31 Oktober 2014, CSFmelakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 200.000 dengan mengeluarkan 200.000 (dua ratus ribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 50.000. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap CSF tetap 25% (dua puluh lima persen).
Based on the Extraordinary General Meeting of Stockholders which was minuted by Notarial Deed No. 73 dated 31 October 2014 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., CSF increased its authorized share capital by Rp 200,000,through issuance of 200,000 (two hundredthousand) shares of which the Company took50,000 (fifty thousand) shares. The addition of these shares worth Rp 50,000. With the additional share, the Company’s share of ownership in CSF remains at 25% (twenty five percent).
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 20.579 dan Rp 21.737untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif.
Equity in net income of associated entity amounted to Rp 20,579 and Rp 21,737 for the years ended 31 December 2014 and 2013,respectively, and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statement of comprehensive income.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
54
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)
b. PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance)
b. PT Asuransi Umum BCA (previously PT Central Sejahtera Insurance)
Perseroan mengadakan perjanjian jual beli saham PT Central Sejahtera Insurance (“CSI”)masing-masing dengan Hendro Hadinoto Wenan dan Sujaya Dinata Pangestu yang diaktakan dengan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., masing-masing No. 219 dan 220 tanggal 23 Desember 2010. Perseroan membeli 40(empat puluh) lembar saham dari Hendro Hadinoto Wenan dan 1.960 (seribu sembilan ratus enam puluh) lembar saham dari Sujaya Dinata Pangestu. Kepemilikan Perseroan pada CSI adalah sebesar 2.000 (dua ribu) lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dengan nilai perolehan saham sebesar Rp 12.250. Pada awal berdirinya, CSI berdiri dengan nama PT Asuransi Ganesha Danamas. Pada tahun 2006, PT)Asuransi Ganesha Danamas berubah nama menjadi PT Transpacific General Insurance dan kemudian berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 31 tanggal 29 April 2011 diubah menjadi PT Central Sejahtera Insurance. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-35600.AH.01.02.TH.2011 tanggal 18 Juli 2011. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 08 tanggal 10 September 2012, CSI melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 5.000 dengan mengeluarkan 1.000 (seribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 1.250. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap CSI tetap 25% (dua puluh lima persen). Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 7 tanggal5 Desember 2013, mengenai perubahan nama CSI menjadi PT Asuransi Umum BCA.
The Company entered into sale and purchase agreements on PT Central Sejahtera Insurance (“CSI”) shares with Hendro Hadinoto Wenan and Sujaya Dinata Pangestu which were notarized by Notarial Deeds No. 219 and 220, respectively, of Buntario Tigris, S.H., dated 23 December 2010. The Company purchased 40 (forty) shares from Hendro Hadinoto Wenan and 1,960 (one thousand nine hundred sixty) shares from Sujaya Dinata Pangestu. The Company’s share ownership in CSI is 2,000 (two thousand) shares and percentage of ownership at 25% (twenty five percent) with acquisition cost amounted to Rp 12,250. At its inception, CSI was established under the name of PT Asuransi Ganesha Danamas. In 2006, PT Asuransi Ganesha Danamas changed its name to PT Transpacific General Insurance and further has been changed to PT Central Sejahtera Insurance based on the Notarial Deed No. 31 dated 29 April 2011, of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Right in its Decision Letter No. AHU-35600.AH.01.02.TH.2011 dated 18 July 2011. Based on the General Meeting of Stockholders (“GMS”) which was minuted by Notarial Deed No. 08 dated 10 September 2012 of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., CSI increased its authorized share capital by Rp 5,000, through issuance of 1,000 (one thousand) shares of which the Company took 250 (two hundred fifty) shares. The addition of these shares worth Rp 1,250. With the additional share, the Company’s share of ownership in CSI remains at 25% (twenty five percent). The latest amendment was made through Notarial Deed No. 7 of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., dated 5 December 2013 concerning the changes of CSI name to become PT Asuransi Umum BCA.
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 9.041 dan Rp 3.070 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif.
Equity in net income of associated entities amounted to Rp 9,041 and Rp 3,070 for the years ended 31 December 2014 and 2013, respectively, and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statement of comprehensive income.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
55
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)
c. PT Bank BCA Syariah c. PT Bank BCA Syariah
Pada bulan Desember 2009, Perseroan dan Franki Tjahyadikarta mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) sebesar 1 (satu) lembar saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 tanggal 16 Desember 2009. Investasi ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp 1. Persentase kepemilikan Perseroan di UIB adalah sebesar 0,01%. Nama UIB telah diubah berdasarkan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 49 tanggal 16 Desember 2009 menjadi PT Bank BCA Syariah. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 tanggal 14 Januari 2010.
In December 2009, the Company and Franki Tjahyadikarta entered into a sale and purchase agreement on PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) shares covering 1 (one) share which was notarized by Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 dated 16 December 2009. The investment of Rp 1 was recorded at cost. The Company’s percentage of ownership in UIB is 0.01%. UIB’s name has been changed to PT Bank BCA Syariah based on the Notarial Deed No. 49 dated 16 December 2009 of Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 dated 14 January 2010.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penyertaan dalam saham diungkapkan pada Catatan 29.
Information with respect to the classification and fair value of investment in shares of stock was disclosed in Note 29.
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN 12. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman bank adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the outstanding bank loans were as follows:
Saldo pinjaman/Outstanding amount31 Desember/December
2014 2013
Pihak ketiga Third partiesPinjaman jangka pendek Short-term loans
Rupiah RupiahPT Bank Victoria International Tbk 225.249) 100.133) PT Bank Victoria International TbkPT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 300.000) 290.123) PT Bank Sumitomo Mitsui IndonesiaThe Hong Kong and
Shanghai Banking Corporation Ltd. -cabang Indonesia -) 50.033)
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. -
Indonesia branch PT Bank QNB Kesawan Tbk -) 30.014) PT Bank QNB Kesawan TbkPT Bank Pan Indonesia Tbk -) 30.045) PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank UOB Indonesia Tbk 100.023) -) PT Bank UOB Indonesia Tbk
625.272) 500.348)Dolar Amerika Serikat USD Dollar
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - cabang
Indonesia 410.624) -)
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Indonesia
branch1.035.896) 500.348)
Pihak berelasi (lihat Catatan 27) Related party (see Note 27)Pinjaman jangka pendek Short-term loan
Rupiah RupiahPT Bank Central Asia Tbk 100.022) 50.038) PT Bank Central Asia Tbk
Cerukan OverdraftRupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 158.465) 148.217) PT Bank Central Asia Tbk
258.487) 198.255)
Jumlah 1.294.383) 698.603) Total
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
56
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN(Lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT(Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas pinjaman kepada bank yang tersedia adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the outstanding bank loan facilities were as follows:
1) Dalam ribuan Dolar Amerika Serikat 1) In thousand of US Dollar
Kisaran suku bunga kontraktual per tahun untuk pinjaman kepada bank di atas adalah sebagai berikut:
The range of contractual interest rates per annum on the above bank loans are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,pinjaman-pinjaman bank ini dijamin, dengan piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 1.028.548 dan Rp 766.089.
As of 31 December 2014 and 2013, these bank loans secured, by consumer financing receivables amounted to Rp 1,028,548 and Rp 766,089,respectively.
Seluruh perjanjian di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain selain yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau anggaran dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.
All loan agreements include certain covenants which are normally required for such credit facilities, such as limitations to initiate merger or cosolidation with other parties, obtain loans from other parties except loans obtained in the normal course of business, or changes its capital structure and/or articles of association without notification to/prior written approval from the creditors and maintenance of certain agreed financial ratios.
Jumlah fasilitas/Facility amount Tanggal jatuh tempo/Maturity date31 Desember/December 31 Desember/December2014 2013 2014 2013
Pihak ketiga Third partiesPinjaman jangka pendek Short-term loans
Rupiah Rupiah
PT Bank Victoria International Tbk 225.000) 225.000)17 Desember/
December 201517 Desember/
December 2014 PT Bank Victoria International TbkPT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 500.000) 500.000) 30 Juni/June 2015 30 Juni/June 2014 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank UOB Indonesia Tbk 250.000) 250.000) 8 September 2015 8 September 2014 PT Bank UOB Indonesia Tbk
PT Bank Permata Tbk 75.000) 75.000)17 Pebruari/
February 201517 Pebruari/
February 2014 PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia 100.000) 100.000) 10 Maret/March 2015 10 Maret/March 2014 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank KEB Hana
(dahulu PT Bank Hana) 180.000) 180.000) 21 Maret/March 2015 21 Maret/March 2014 PT Bank KEB Hana
(previously PT Bank Hana)PT Bank QNB Kesawan Tbk 200.000) 100.000) 27 Maret/March 2015 27 Maret/March 2014 PT Bank QNB Kesawan Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk 200.000) 200.000)21 Pebruari/
February 201521 Nopember/
November 2014 PT Bank Pan Indonesia Tbk
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - cabang Indonesia 400.000) -) 31 Juli/July 2015 -
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., -
Indonesia branchPT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 300.000) -) 16 Juni/June 2015 -
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Dolar Amerika Serikat US DollarThe Hong Kong and
Shanghai Banking Corporation Ltd. -cabang Indonesia 1) -) 30.000) - 9 Juli/July 2014
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., -
Indonesia branch1)
Standard Chartered Bank Indonesia1) 20.000) 20.000) 30 September 2015 30 September 2014 Standard Chartered Bank Indonesia1)
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - cabang Indonesia1) 12.000) 12.000) 14 Maret/March 2016 14 September 2014
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - Indonesia branch1)
Pihak berelasi (lihat Catatan 27) Related party (see Note 27)Pinjaman jangka pendek Short-term loan
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 100.000) 150.000)15 Nopember/
November 201515 Nopember/
November 2014 PT Bank Central Asia Tbk
Cerukan OverdraftRupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 200.000) 150.000)15 Nopember/
November 201515 Nopember/
November 2014 PT Bank Central Asia Tbk
31 Desember/December2014 2013
Rupiah 7,39% - 10,50% 5,50% - 9,75% RupiahDolar Amerika Serikat 1,37% - US Dollar
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
57
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (Lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT(Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.
As at 31 December 2014 and 2013, the Company has complied with all the requirements mentioned in this loan facility agreement.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman jangka pendek dan cerukan diungkapkan pada Catatan 29.
Information with respect to the classification and fair value of short-term loans and overdraft was disclosed in Note 29.
13. UTANG OBLIGASI 13. BONDS PAYABLE
Pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013, saldo utang obligasi atas obligasi-obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan (lihat Catatan 1b) adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the outstandingbalance of bonds payable related to bonds issued by the Company (see Note 1b) was as follows:
31 Desember/December2014 2013
Nilai nominal: Nominal value:Obligasi BCA Finance III -) 100.000) BCA Finance Bonds IIIObligasi Subordinasi
BCA Finance I 100.000) 100.000)BCA Finance Subordinated
Bonds I
Obligasi BCA Finance IV 100.000) 300.000) BCA Finance Bonds IV
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I 850.000) 1.050.000)
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II 550.000) 1.300.000)
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III 500.000) -)
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III
2.100.000) 2.850.000)Dikurangi: Less:
Beban emisi obligasi ditangguhkan - bersih (4.542) (7.572) Deferred bonds issuance costs - net
Jumlah - bersih 2.095.458) 2.842.428) Total - net
Beban amortisasi yang dibebankan ke laba rugi 5.301) 6.029) Amortization of costs charged to profit or loss
Tingkat suku bunga kontraktual setahun 7,50% - 11,20% 6,50% - 11,20% Contractual interest rate per annum
Obligasi yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan adalah sebesar Rp 675.000 dan Rp 1.250.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The bonds will be due in 12 (twelve) months are amounted to Rp 675,000 and Rp 1,250,000 as of 31 December 2014 and 2013, respectively.
Informasi harga pasar obligasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
Information of bonds market value as of 31 December 2014 and 2013 was obtained from Indonesia Stock Exchange.
Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 BCA Finance Bonds III Year 2010
Obligasi BCA Finance III ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi(lihat Catatan 1b).
BCA Finance Bonds III were offered at nominal value. Interest will be paid on quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 23 June 2010 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
58
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)
Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 (lanjutan) BCA Finance Bonds III Year 2010 (continued)
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 31 tanggal 16 Desember 2009 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 11 tanggal 25 Januari 2010 dan Perubahan II No. 2 tanggal 4 Maret 2010.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Bonds III Year 2010 based on the Trusteeship Agreement No. 31 dated 16 December 2009 which was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was covered by Amendment I No. 11 dated 25 January 2010 and Amendment II No. 2 dated 4 March 2010.
Obligasi BCA Finance III Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D telah dilunasi masing-masing pada tanggal 23 Juni 2011, 23 Maret 2012, 23 Maret 2013 dan 23 Maret 2014.
BCA Finance Bonds III Series A, Series B, Series Cand Series D were fully repaid on 23 June 2011, 23 March 2012, 23 March 2013 and 23 March 2014,respectively.
Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010
Obligasi Subordinasi BCA Finance I ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Subordinated Bonds I is offered at nominal value. Interest will be paid on quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 23 June 2010 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi BCA Finance Subordinasi I Tahun 2010 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 34 tanggal 16 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 13 tanggal 25 Januari 2010 dan Perubahan II No. 5 tanggal4 Maret 2010.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010 based on a Trusteeship Agreement No. 34 dated 16 December 2009 was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was covered by Amendment I No. 13 dated 25 January 2010 and Amendment II No. 5 dated 4 March 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Obligasi Subordinasi BCA Finance I mendapat peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) dan AA-(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”).
As of 31 December 2014, BCA Finance Subordinated Bonds I is rated at idAA+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) and AA-(idn) by PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”).
Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 BCA Finance Bonds IV Year 2011
Obligasi BCA Finance IV ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 22 September 2011 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Bonds IV are offered at nominal value. Interest will be paid on quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 22 September 2011 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
59
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)
Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 (lanjutan) BCA Finance Bonds IV Year 2011 (continued)
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 10 tanggal 2 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 52 tanggal 19 April 2011 dan Perubahan II No. 24 tanggal 9 Juni 2011.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Bonds IV Year 2011 based on the Trusteeship Agreement No. 10 dated 2 March 2011 which were made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was covered by Amendment I No. 52 dated 19 April 2011 and Amendment II No. 24 dated 9 June 2011.
Obligasi BCA Finance IV Seri A, Seri B, Seri C danSeri D telah dilunasi masing-masing pada tanggal 26 Juni 2012, 22 September 2012, 22 Juni 2013 dan 22 Juni 2014.
BCA Finance Bonds IV Series A, Series B, Series Cand Series D were fully repaid on 26 June 2012, 22 September 2012, 22 June 2013 and 22 June 2014,respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Obligasi BCA Finance IV mendapatkan peringkat idAAA dariPefindo dan AAA(idn) dari Fitch.
As of 31 December 2014, Bonds IV were rated at idAAA by Pefindo and AAA(idn) by Fitch.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Tahun 2012
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Year 2012
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2012 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I areoffered at nominal value. Interest will be paid on quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 9 August2012 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Tahun 2012 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 14 tanggal 5 Maret 2012 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 71 tanggal 28 Maret 2012 dan Perubahan II No. 66 tanggal 25 April 2012.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Year 2012 based on the Trusteeship Agreement No. 14 dated 5 March 2012 which was made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn.,notary in Jakarta. This agreement has been amended which was covered by Amendment I No. 71 dated 28 March 2012 and Amendment II No. 66 dated 25 April 2012.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Seri A dan Seri B telah dilunasi masing-masing pada tanggal 14 Mei 2013 dan 9 Mei 2014.
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Series Aand Series B were fully repaid on 14 May 2013 and 9 May 2014, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I mendapatkan peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch.
As of 31 December 2014, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I were rated at idAAA by Pefindo and AAA(idn) by Fitch.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Tahun 2013
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Year 2013
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 14 September 2013 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II areoffered at nominal value. Interest will be paid on quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 14 September 2013 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds(see Note 1b).
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
60
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Tahun 2013 (lanjutan)
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Year 2013 (continued)
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Tahun 2013 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 128 tanggal 23 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta.Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 40 tanggal 7 Juni 2013.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as a the Bond’sTrustee) BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Year 2013 based on the Trusteeship Agreement No.128 dated 23 May 2013 which was made beforeSatria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was covered by Amendment I No. 40dated 7 June 2013.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Seri A telah dilunasi pada tanggal 24 Juni 2014.
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Series A was fully repaid on 24 June 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II mendapat peringkat idAAA. dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch.
As of 31 December 2014, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II were rated at idAAA by Pefindo and AAA(idn) by Fitch.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap IIITahun 2014
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III Year 2014
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap IIIditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 27 Juni 2014 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III areoffered at nominal value. Interest will be paid on quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 27 June 2014 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds(see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III Tahun 2014 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 9 tanggal 10 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as a the Bond’s Trustee) BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III Year 2014 based on the Trusteeship Agreement No. 9 dated 10 March 2014 which was made beforeFathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III mendapat peringkat idAAA. dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch.
As of 31 December 2014, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III were rated at idAAA by Pefindo and AAA(idn) by Fitch.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
61
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)
Perjanjian Perwaliamanatan mengatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain, sebelum dilunasinya semua obligasi, Perseroan tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:
The Trusteeship Agreement provides several negative covenants that should be complied by the Company that, among others, prior to the repayment of the bonds payable, without the written consent from the Trustee, the Company is not allowed to:
a. mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:
a. transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:
1. jaminan untuk pemegang obligasi ini dengan memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan;
1. the collateral for the bondholders with due consideration of the Trusteeship Agreement;
2. jaminan harta kekayaan Perseroan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;
2. the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;
3. pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroansehari-hari termasuk sewa pembiayaan dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;
3. transfer/pledge of assets because of the loan or the issuance of capital market instrument that is used to fund the Company’s business, including financelease and factoring or joint financing and joint marketing of vehicle credit facility and receivables administration agreement;
4. sekuritisasi aset yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aset tersebut tidak boleh menyebabkan aset Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok obligasi.
4. asset securitization which funds are used for the Company’s business, provided that after the securitization, the remaining assets which are not pledged should not be less than 10% (ten percent) of the principal of the bonds.
b. melakukan penggabungan dan/atau peleburan, kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
b. merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
c. melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
c. take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the principal and/or interest of the bonds;
d. mengadakan perubahan anggaran dasar khusus mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan;
d. make changes in the articles of association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business;
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
62
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)
e. memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:
e. grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:
1. pinjaman atau investasi tersebut tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perseroan atau;
1. credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;
2. pinjaman kepada karyawan (termasuk Direksi dan Komisaris) atau;
2. credit to employees (including Directors and Commissioners) or;
3. investasi atau penyertaan modal Perseroanpada perusahaan lain yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.
3. investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for finance companies.
Jumlah pokok dan bunga utang obligasi telah dibayarkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.
Total principal and interest of bonds have been paid in accordance with the respective bonds’ maturity date.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian utang obligasi dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
As of 31 December 2014, the Company was in compliance with covenants in relation to the Bonds payable agreements and complied with all the requirements mentioned in Trusteeship Agreement.
Seluruh utang obligasi Perseroan kecuali Obligasi Subordinasi BCA Finance I dijamin dengan jaminanfidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 1.000.263 dan Rp 1.387.211 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan 7).
All of Company’s bonds payable except BCA Finance Subordinated Bonds I are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 1,000,263 and Rp 1,387,211 as of 31December 2014 and 2013, respectively (see Note 7).
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang obligasi diungkapkan pada Catatan 29.
Information with respect to the classification and fair value of bonds payable was disclosed in Note 29.
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) 14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) PAYABLE
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo wesel bayar jangka menengah yang diterbitkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the outstandingbalance of MTN payable issued by the Company was as follows:
31 Desember/December2014 2013
Nilai nominal Nominal valueMTN III BCA Finance 300.000) 300.000) MTN III BCA FinanceMTN IV BCA Finance 120.000) -) MTN IV BCA Finance
Dikurangi biaya penerbitan wesel bayar jangkamenengah ditangguhkan - setelah dikurangi beban amortisasi sebesar Rp 2.696 dan Rp)150 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (6.558) (6.581)
Less deferred MTN issuance cost -net of amortization expense of Rp 2,696 and
Rp 150 as of 31 December 2014 and 2013Jumlah 413.442) 293.419) Total
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
63
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”)(Lanjutan)
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) PAYABLE(Continued)
Medium-Term Notes III BCA Finance (“MTN III”) Medium-Term Notes BCA Finance III (“MTN III”)
Pada bulan Desember 2013, Perseroan menerbitkan “MTN III Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap”dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000, suku bunga setahun sebesar 8,20% dan akan jatuh tempopada tanggal 4 Desember 2016. Bunga MTN IIIdibayarkan setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga MTN III yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga MTN IIIdilakukan pada tanggal 4 Juni 2014 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok MTN III tersebut.
In December 2013, the Company issued “MTN IIIYear 2013 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 300,000, interest rate per annum at 8.20% and the maturity date at 4 December 2016.Interest will be paid on semi-annually basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 4 June 2014 and the final payment along with the repayment of the principal of MTN III.
Perseroan menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan dan Agen Pembayaran untuk MTN III sesuai dengan AktaNotaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak.,M.H., M.Kn. no. 2 dan 3, tanggal 2 Desember 2013.Dalam akta notaris juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 150.067 dan Rp 150.075, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan 7).
The Company assigns PT Nikko Securities Indonesia as monitoring, custodian, and payment agent for the MTN III, as stated in the Notarial Deeds No. 2 and 3, dated 2 December 2013 of Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. The notarial deedsprovide several negative covenants to the Company, among other, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 150,067 and Rp 150,075, as of 31 December 2014 and 2013, respectively (see Note 7).
Medium-Term Notes IV BCA Finance (“MTN IV”) Medium-Term Notes BCA Finance IV (“MTN IV”)
Pada bulan Maret 2014, Perseroan menerbitkan “MTN IV Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 120.000, suku bunga setahun sebesar 7,94% dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2017. Bunga MTN IVdibayarkan setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga MTN IV yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga MTN IVdilakukan pada tanggal 18 September 2014 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok MTN IV tersebut.
In March 2014, the Company issued “MTN IV Year 2014 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 120,000, interest rate per annum at 7.94% and the maturity date at 18 March 2017. Interest will be paid on semi-annually basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 18 September 2014 and the final payment along with the repayment of the principal of MTN IV.
Perseroan menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan dan Agen Pembayaran untuk MTN IV sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. no. 51, 52, 53 dan 63, tanggal 14 Maret 2014. Dalam akta notaris juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 60.139pada tanggal 31 December 2014 (lihat Catatan 7).
The Company assigns PT Nikko Securities Indonesia as monitoring, custodian and payment agent for the MTN IV, as stated in the Notarial Deeds No. 51, 52, 53 and 63, dated 14 March 2014 of Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. The notarial deeds provide several negative covenants to the Company, among other, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 60,139 as of 31 December 2014 (see Note 7).
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan MTN III dan MTN IV danmemenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
As of 31 December 2014, the Company was in compliance with covenants in relation to the MTN III and MTN IV and complied with all the requirements mentioned in Trusteeship Agreement.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
64
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan)
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) PAYABLE(Continued)
Selama pokok dan bunga MTN belum dilunasi,Perseroan tidak diperkenakan melakukan hal-hal sebagai berikut:
During the principal and interest of MTN payable is still outstanding, the Company is not allowed to:
a. mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:
a. transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:
1. jaminan harta kekayaan Perseroan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;
1. the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;
2. pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroansehari-hari, termasuk pembiayaan sewa guna usaha dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan bersama maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;
2. assignment/pledge of assets in relation to borrowing or issue of stock market instruments to be used for funding Company’s day-to-day business transactions, covering leasing and factoring or joint financing as well as agreement on joint marketing of motor vehicle credit facility and receivables management;
3. sekuritisasi aset yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa sekuritisasi aset tersebut tidak menyebabkan aset Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok MTN;
3. Securitization of assets for funding Company’s business operation on condition that such securitization does not cause Company’s unencumbered assets to be less than 10% (ten percent) of MTN principal;
b. melakukan penggabungan atau peleburan kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyaidampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran bunga MTN dan/atau pelunasan pokok MTN;
b. merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
c. melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok MTN dan/atau bunga MTN;
c. take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the MTN principal and/or MTN interest;
d. mengadakan perubahan anggaran dasar khusus mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan;
d. make changes in the articles of association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business;
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
65
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan)
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) PAYABLE(Continued)
e. memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:
e. grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:
1. pinjaman atau investasi tersebut tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perseroan atau;
1. credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;
2. pinjaman kepada karyawan (termasuk Direksi dan Komisaris) atau;
2. credit to employees (including Directors and Commissioners) or;
3. investasi atau penyertaan modal Perseroanpada perusahaan lain yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.
3. investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for financingcompanies.
15. PAJAK PENGHASILAN 15. INCOME TAX
a. Utang pajak terdiri dari: a. Tax payables consist of:
31 Desember/December2014 2013
Pajak penghasilan badan Corporate income taxPasal 25 16.007) 15.098) Article 25Pasal 29 20.262) 21.626) Article 29
Jumlah 36.269) 36.724) Total
Pajak penghasilan Income taxPasal 21 8.635) 6.373) Article 21Pasal 4 (2) 2.149) 2.083) Article 4 (2)Pasal 26 -) 1.064) Article 26Pasal 23 367) 682) Article 23
Pajak pertambahan nilai 5.857) 1.443) Value added taxJumlah 53.277) 48.369) Total
b. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
b. The component of income tax expense was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December2014 2013
Pajak penghasilan kini 324.465) 307.087) Current income taxPajak tangguhan 4.204) 779) Deferred tax
Jumlah 328.669) 307.866) Total
c. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
c. The reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the statutory tax rates to income before tax was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December2014 2013
Laba sebelum pajak penghasilan 1.329.411) 1.243.147) Income before income taxTarif pajak yang berlaku 25%) 25%) Enacted tax rate
332.353) 310.787)Perbedaan permanen dengan tarif pajak
25% (3.684) (2.921)Permanent differences
at 25%Beban pajak penghasilan 328.669) 307.866) Income tax expense
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
66
d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
d. Reconciliation between accounting income before tax, as shown in the statements of comprehensive income and taxable income was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December2014 2013
Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan 1.329.411) 1.243.147)
Accounting income beforeincome tax
Beda temporer: Temporary differences:Kewajiban imbalan pasca-kerja 4.353) 5.025) Obligation for post-employment benefitsPenyusutan aset tetap (280) 1.387) Depreciation of fixed assetsBeban yang masih harus dibayar (20.945) (9.000) Accrued expensesPenyisihan kerugian penurunan nilai
piutang 84) (466)Allowance for impairment
losses on receivablesAset sewa pembiayaan (29) (63) Assets under capital lease
(16.817) (3.117)
Beda permanen: Permanent differences:Pendapatan jasa giro (4) (5) Interest income Laba bersih entitas asosiasi (29.620) (24.807) Net income of associated entities Beban yang tidak dapat dikurangkan 14.890) 13.129) Non-deductible expenses
(14.734) (11.683)
Laba kena pajak 1.297.860) 1.228.347) Taxable income
Beban pajak penghasilan 324.465) 307.087) Income tax expenseDikurangi: pajak dibayar dimuka (304.203) (285.461) Less: prepaid taxes
20.262) 21.626)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun berakhir 31 Desember 2014 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan (“SPT”) Tahunan PPh Badan.
The corporate income tax calculation for the years ended 31 December 2014 was a preliminary estimate made for accounting purposes and its subject to revision when the Company lodged its Annual Corporate Income Tax Return.
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2014 akan menjadi dasar dalam pengisian SPT PPh Badan.
The reconciled taxable income for the year 2014will become the basis in filling the Annual Corporate Income Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 telah sesuai dengan SPT Perseroan.
The calculation of corporate income tax for 2013 conforms with the Company’s Annual Tax Returns.
15. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 15. INCOME TAX (Continued)
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
67
15. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 15. INCOME TAX (Continued)
e. Bagian signifikan aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
e. The items that give rise to significant portion of the deferred tax assets and liabilities as of31 December 2014 and 2013 were as follows:
31 Desember/ December 2013
Diakui pada (laba) rugi periode
berjalan/ Recognized in current period (profit) or loss
Diakui pendapatan komprehensif lain periode berjalan/ Recognized in current period
other comprehensive
income31 Desember/
December 2014
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:Kewajiban imbalan pasca-
kerja 3.152) 1.088) -) 4.240)Obligation for post-
employment benefitsAset tetap 758) (70) -) 688) Fixed assetsBeban yang masih harus
dibayar 16.500) (5.236) -) 11.264) Accrued expensesPenyisihan kerugian
penurunan nilai piutang 84) 21) -) 105)Allowance for impairment
losses on receivablesLindung nilai arus kas -) -) 163) 163) Cash flow hedge
20.494) (4.197) 163) 16.460)
Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability:Aset sewa pembiayaan (12) (7) -) (19) Assets under capital lease
(12) (7) -) (19)
Aset pajak tangguhan -bersih 20.482) (4.204) 163) 16.441) Deferred tax assets - net
31 Desember/ December 2012
Diakui pada (laba) rugi tahunberjalan/
Recognized in current year profit
or loss
Diakui pada pendapatan
komprehensif lain tahun berjalan/ Recognized in
current year other comprehensive
income31 Desember/
December 2013
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:Kewajiban imbalan pasca-
kerja 1.896) 1.256) -) 3.152)Obligation for post-
employment benefitsAset tetap 411) 347) -) 758) Fixed assetsBeban yang masih harus
dibayar 18.750) (2.250) -) 16.500) Accrued expensesPenyisihan kerugian
penurunan nilai piutang 201) (117) -) 84)Allowance for impairment
losses on receivablesAset sewa pembiayaan 3) (3) -) -) Assets under capital lease
21.261) (767) -) 20.494)
Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability:Aset sewa pembiayaan -) (12) -) (12) Assets under capital lease
-) (12) -) (12)
Aset pajak tangguhan -bersih 21.261) (779) -) 20.482) Deferred tax assets - net
f. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
f. The management believes that the total deferred tax assets arising from temporary difference are probable to be realised in the future years.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
68
16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember/December2014 2013
Pihak ketiga Third partiesUtang ke perusahaan asuransi 168.896) 254.439) Payables to insurance companiesTitipan konsumen 170.607) 105.308) Advances from customerUtang ke dealer 28.111) 107.121) Payables to dealerLain-lain 2.273) 3.441) OthersSub-total 369.887) 470.309) Sub-total
Pihak berelasi Related partiesUtang ke perusahaan asuransi 45.115) 33.971) Payables to insurance companyLiabilitas atas transaksi pembiayaan
bersama 228.827) 211.011) Liability on joint financing transactions
Lain-lain 514) 590) OthersSub-total 274.456) 245.572) Sub-total
Jumlah 644.343) 715.881) Total
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang lain-lain diungkapkan pada Catatan 29.
Information with respect to the classification and fair value of other payables is disclosed in Note 29.
Pemegang saham/Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/Total
PT Bank Central Asia Tbk 19.915.185 99,58% 199.152BCA Finance Limited, Hong Kong 84.815 0,42% 848
20.000.000 100,00% 200.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”)Perseroan pada tanggal 20 Maret 2014 dan 15 Mei 2013, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen tunai masing-masing sebesar Rp 5.281 dan Rp 145.141 pada tahun 2014 dan 2013 serta dividen interim masing-masing sebesar Rp 548.567 danRp 930.000 pada tahun 2014 dan 2013.
Based on the Company’s General Meeting of Shareholders (“GMS”) dated 20 March 2014 and 15 May 2013, the shareholders approved to distribute cash dividends of Rp 5,281 and Rp 145,141 in 2014 and 2013, respectively, and interim dividends of Rp 548,567 and Rp 930,000 in 2014 and 2013, respectively.
Tambahan cadangan laba bersih sebagai dana cadangan sebagai salah satu keputusan RUPS sebesar Rp 26.850 dan Rp 10.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo laba - telah ditentukan penggunaannya” pada laporan posisi keuangan.
The additional appropriation of the Company’s net income as reserve fund as decided in the GMSamounted to Rp 26,850 and Rp 10,000 as of 31 December 2014 and 2013, respectively. The reserve fund is presented as “Appropriated retained earnings” in the statement of financial position.
17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, modal dasar Perseroan sebesar Rp 500.000 (50.000.000 saham) dengan nilai nominal Rp 10.000 (dalam Rupiah penuh) per saham, dimana sebesar Rp 200.000 (20.000.000 saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the Company’s authorized share capital was amounted to Rp 500,000 (50,000,000 shares) at par value of Rp 10,000 (in whole Rupiah) per share, in whichRp 200,000 (20,000,000 shares) had been issued to and fully paid-up by the following shareholders:
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
69
18. LABA PER SAHAM - DASAR 18. EARNINGS PER SHARE - BASIC
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar pada periode bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted average number of shares outstanding during the period.
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December2014 2013
Laba bersih periode atau tahun berjalan 1.000.742) 935.281) Net income for the yearRata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 20.000.000) 20.000.000) Weighted average number of shares outstandingLaba bersih per saham - dasar
(dinyatakan dalam nilai Rupiah penuh) 50.037) 46.764) Earnings per share - basic
(expressed in full amount of Rupiah)
19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 19. CONSUMER FINANCING INCOME
Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan mobil kepada pihak ketiga dan pihak berelasi.
This account represents income from car financing transactions to third parties and related parties.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan2013, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk pendapatan pemrosesan pembiayaan bersih yang diakui masing-masing sebesar Rp 669.774 dan Rp 570.329.
For years ended 31 December 2014 and 2013,consumer financing income includes net financing processing fee amounted to Rp 669,774 and Rp 570,329, respectively.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang melebihi 10% (sepuluh persen) dari pendapatan pembiayaan konsumen.
For years ended 31 December 2014 and 2013, there was no consumer financing transaction to any single party that exceeds 10% (ten percent) of consumer financing income.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
20. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 20. FINANCING LEASE INCOME
Akun ini merupakan pendapatan dari transaksi sewa pembiayaan sebagai berikut:
This account represents income from financing lease transactions as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December2014 2013
Jumlah/Total % Jumlah/Total %
Pihak ketiga 23.179) 98,37) 21.499) 95,74) Third partiesPihak berelasi Related parties
PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 27) 239) 1,01) 857) 3,82)
PT Bank Central Asia Tbk (see Note 27)
PT Bank BCA Syariah (lihat Catatan 27) 97) 0,41) 74) 0,33)
PT Bank BCA Syariah (see Note 27)
PT BCA Sekuritas (lihat Catatan 27) 40) 0,17) 25) 0,11) PT BCA Sekuritas (see Note 27)PT Central Santosa Finance (lihat Catatan 27) 7) 0,04) -) -)
PT Central Santosa Finance (see Note 27)
Jumlah 23.562) 100,00) 22.455) 100,00) Total
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
70
21. DENDA DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN 21. PENALTY AND OTHER INCOME
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December 2014 2013
Pihak ketiga Third partiesDenda 151.439) 143.421) PenaltyJasa manajemen (lihat Catatan 26) 58.828) 62.052) Management fee (see Note 26)Lain-lain 15.342) 13.820) Others
Sub-total 225.609) 219.293) Sub-total
Pihak berelasi Related partiesJasa manajemen (lihat Catatan 26) 2.049) -) Management fee (see Note 26)
Jumlah 227.658) 219.293) Total
22. PENDAPATAN BUNGA 22. INTEREST INCOME
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December 2014 2013
Pihak berelasi Related partiesRekening giro - Rupiah 4) 5) Current accounts - RupiahPinjaman subordinasi - CSF 9.645) 9.060) Subordinated loan - CSFPinjaman subordinasi - BCAI 146) -) Subordinated loan - BCAI
Jumlah 9.795) 9.065) Total
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
23. BEBAN BUNGA 23. INTEREST EXPENSE
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December 2014 2013
Pihak ketiga Third partiesBunga atas efek utang yang diterbitkan: Interest on debt securities issued:
Utang obligasi 202.920) 205.292) Bonds payableWesel bayar jangka menengah 31.995) 1.708) Medium-term notes payable
Bunga atas pinjaman bank 54.119) 19.499) Interest on bank loansUtang sewa pembiayaan 118) 230) Obligations under finance leaseAmortisasi biaya emisi obligasi
(lihat Catatan 13) 5.301) 6.029) Amortization of deferred bonds issuance
costs (see Note 13)Amortisasi biaya emisi wesel bayar jangka
menengah (lihat Catatan 14) 2.696) 150) Amortization of medium-term notes issuance cost (see Note 14)
Sub-total 297.149) 232.908) Sub-total
Pihak berelasi Related partyBunga atas pinjaman bank 3.018) 4.985) Interest on bank loans
Jumlah 300.167) 237.893) Total
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
71
24. GAJI, TUNJANGAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
24. SALARIES, ALLOWANCES AND EMPLOYEES BENEFITS
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/December 2014 2013
Gaji dan tunjangan 239.263) 198.708) Salaries and benefitsImbalan pasca-kerja (lihat Catatan 28) 5.553) 6.325) Post-employment benefits (see Note 28)Tunjangan lainnya 8.130) 7.546) Other allowancesJumlah 252.946) 212.579) Total
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December 2014 2013
Pemasaran 48.119) 29.793) MarketingPendukung operasional 45.207) 45.196) OutsourcingSewa 33.046) 27.239) RentFidusia 25.739) 10.680) FiduciaTransportasi dan perjalanan 16.493) 14.534) Transportation and travelingPerlengkapan kantor 15.793) 13.643) Office suppliesPerbaikan dan pemeliharaan 11.545) 13.012) Repair and maintenanceAsuransi 9.119) 7.370) InsuranceJamuan 7.233) 5.005) EntertainmentKomunikasi 6.460) 4.971) CommunicationPelatihan 5.720) 6.997) TrainingLain-lain 17.819) 14.762) OthersJumlah 242.293) 193.202) Total
Lain-lain merupakan beban terkait materai, listrik danbeban lainnya.
Others represent stamp duty, electricity and other expenses.
Lihat Catatan 27 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 27 for details of balances and transactions with related parties.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
72
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS
a. Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen a. Joint consumer financing agreement
Pada tanggal 19 Juli 2001, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas tersebut, terakhir pada tanggal 31 Oktober 2008. Dalam perjanjian ini, porsi BCA dalam pembiayaan tersebut tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) dari jumlah seluruh pembiayaan dan jumlah maksimum fasilitas tidak boleh lebih dari Rp 550.000. Seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perseroan. Dalam perjanjian ini, maksimum jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun dan batas umur kendaraan bekas maksimum 8 (delapan) tahun pada saat berakhirnya pembiayaan.
On 19 July 2001, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, the parent entity. The agreement has been amended several times in relation with the extension of the facility, the last of which was on 31 October 2008. In this agreement, BCA’s portion in this joint consumer financing shall not be more than 95% (ninety five percent) of the total financing amount and the maximum facility limit shall not be more than Rp 550,000. The Company will handle administration and collection tasks. In this agreement, the maximum term of financing facility is 4 (four) years and the maximum age of used vehicles is 8 (eight) years at the end of this financing.
Pada tanggal 16 Juni 2003, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor denganBCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini BCA bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah atau calon nasabah BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp 1.000 untuk setiap fasilitas Kredit kendaraan Bermotor (“KKB”) yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perseroan. Pada tanggal 13 Oktober 2003, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.
On 16 June 2003, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, parent entity. In this agreement, BCA will perform marketing efforts to BCA’s customers or prospective BCA customers. BCA’s portion shall not be more than 95% (ninety five percent) of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp 1,000 for each Vehicle Loans Program (“KKB”) facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. On 13 October 2003, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credit to customers.
Pada tanggal 7 Desember 2005, Perseroan dan BCA melakukan perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang. Perseroan akan memasarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang akan diberikan oleh BCA kepada konsumen dan mengelola, mengadministrasikan dan melakukan penagihan atas piutang tersebut. BCA akan membayar imbalan atas jasa tersebut kepada Perseroan sebesar 1,5% per tahun yang dihitung dari saldo rata-rata piutang neto awal dan akhir bulan.
On 7 December 2005, the Company and BCA entered into a joint marketing of vehicle credit facility and receivable administration agreement. The Company will market vehicle credit facility provided by BCA to customers and manage, administer and collect the receivabes. BCA will pay agent fee to the Company for such service amounted to 1.5% per year computed based on the average receivable balance at the beginning and the end of the month.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
73
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
a. Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen (lanjutan)
a. Joint consumer financing agreement (continued)
Pada tanggal 24 Januari 2006, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini BCA dan Perseroan bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah. Porsi BCA tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp 1.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi danpenagihan dilakukan oleh Perseroan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 5 April 2006, mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan antara lain, Perseroan akan menyampaikan kepada BCA mengenai jumlah hari tunggakan pembayaran dari setiap konsumen dan risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung secara bersama-sama secara proporsional sesuai dengan partisipasi masing-masing. Pada tanggal 21 Agustus 2008, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan. Jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp 5.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen.
On 24 January 2006, the Company entered into a joint consumer financing agreement for motor vehicles with BCA, parent entity. In this agreement, BCA and the Company will perform marketing efforts to customers. BCA’s portion which shall not be more than 95% (ninety five percent) of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp 1,000 for each KKB facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. The agreement was amended on 5 April 2006, regarding the terms and conditions in credit granting to customers, such as the Company should inform BCA about the total arrears of financing facility for each customer and risk from loss of this financing facility will be assumed proportionately based on their respective financing portion. On 21 August 2008, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credits to customers. The maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp 5,000 for each KKB facility.
Pada tanggal 1 Nopember 2011, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan, dengan ketentuan jumlah maksimum pembiayaan kepada masing-masing konsumen tidak melebihi ketentuan plafon yang mengacu pada limit dan wewenang pemberian kredit Direksi dan Komisaris Perseroan.
On 1 November 2011, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credits to customers, provided that the maximum amount of financing to individual consumers do not exceed the ceiling provisions which refers to the credit limit and authorization of the Company’s Directors and Commissioners.
Pada tanggal 31 Agustus 2012, perjanjian ini kembali mengalami beberapa perubahan mengenai pengertian penjual, upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah, ketentuan uang muka, porsi pembiayaan BCA setinggi-tingginya hingga sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari setiap fasilitas pembiayaan bersama yang diberikan kepada konsumen dan menambah syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan usia minimum dan plafon minimum bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.
On 31 August 2012, the agreement was amended with several changes regarding the definition of the seller, marketing efforts to customers, the terms of down payment, BCA financing portion at maximum of 95% (ninety five percent) of any joint financing facility provided to consumers and added the terms and conditions of minimum age and minimum financing facility in granting credits to customers.
Pada tanggal 21 Oktober 2013, perjanjian ini kembali mengalami perubahan mengenai penambahan ketentuan pengambilan dokumen agunan.
On 21 October 2013, the agreement was amended with a change regarding the addition of collateral document retrieval provision.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
74
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
b. Perjanjian kerjasama terkait fasilitas perlindungan asuransi jiwa
b. Life insurance coverage facility agreement
Berdasarkan perjanjian No.006/COMMLIFE-AGR/I/2011 per tanggal 21 April 2011, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Commonwealth Life untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, tahun berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan memperoleh pendapatan management feemasing-masing sebesar Rp 14.865 dan Rp 27.697.
Based on agreement No.006/COMMLIFE-AGR/I/2011 as of 21 April 2011, the Company entered into agreement with PT Commonwealth Life for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility.Based of the agreement, for the years ended 31 December 2014 and 2013, the Company earns income from management fee amounted to Rp 14,865 and Rp 27,697,respectively.
Berdasarkan perjanjian No.418/CIGNA-BCAF/II/12 per tanggal 20 Pebruari 2012, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Cigna untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, untuk tahun berakhir 31 Desember 2014 dan 2013,Perseroan memperoleh pendapatan management fee masing-masing sebesar Rp 43.963 dan Rp 34.355.
Based on agreement No.418/CIGNA-BCAF/II/12 as of 20 February 2012, the Company entered into agreement with PT Asuransi Cigna for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based on the agreement, for the years ended 31 December 2014 and 2013, the Company earns income from management fee amounted to Rp 43,963and Rp 34,355, respectively.
Berdasarkan perjanjian No.001/PKS/BCAL-BCAF/2014 per tanggal 22 September 2014, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa BCA untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor.Berdasarkan perjanjian ini, untuk tahun berakhir 31 Desember 2014, Perseroan memperoleh pendapatan management feesebesar Rp 2.049.
Based on agreement No.001/PKS/BCAL-BCAF/2014 as of 22 September 2014, the Company entered into agreement with PT Asuransi Jiwa BCA for providing life insurance coverage facility for the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based on the agreement, for the years ended 31 December 2014, the Company earns income from management fee amounted to Rp 2,049.
c. Perjanjian lain-lain c. Other agreements
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Pan Pasific Insurance, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Asuransi Purna Artanugraha dan PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, seluruhnya entitas asuransi pihak ketiga dan PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance), pihak berelasi, untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
The Company entered into agreements with PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi WahanaTata, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Asuransi Purna Artanugraha and PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, third party insurance entities and PT Asuransi Umum BCA(formerly PT Central Sejahtera Insurance), a related party, to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
75
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Berikut adalah rincian sifat hubungan istimewa: The nature of related parties is summarized as follows:
Pihak berelasi/Related party
Sifat dari hubungan/Nature of relationship
Sifat dari transaksi/Nature of transaction
PT Bank Central Asia Tbk Pemegang saham Perseroan/The Company’s shareholder
Pembiayaan bersama, penempatan dana giro, sewa pembiayaan dan pinjaman jangka pendek
dan cerukan/ Joint financing, placement in current account,
finance leases and short-term loans and overdraft
PT Central Santosa Finance Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/
Owned by the same ultimate shareholder
Investasi dalam saham dan pinjaman subordinasi/
Investment in shares of stock and subordinated loan
PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) (sebelumnya bernama/formerly PT Central Sejahtera Insurance)
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/
Owned by the same ultimate shareholder
Investasi dalam saham dan kerjasama asuransi kendaraan pembiayaan konsumen/
Investment in shares of stock and insurance cooperation in respect of motor vehicle under
consumer financing
PT BCA Sekuritas Entitas sepengendali/Entity under common control
Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan/
Consumer financing and finance leases
PT Bank BCA Syariah Entitas sepengendali/Entity under common control
Investasi dalam saham dan sewa pembiayaan/Investment in shares of stock and finance leases
PT Asuransi Jiwa BCA (“BCA Life”) Entitas sepengendali/Entity under common control
Kerjasama asuransi jiwa pembiayaan konsumen/ Life insurance cooperation for the Company’s debtor who received auto loan credit facility
Dewan Komisaris dan Direksi/Board of Commissioners and Directors
Personil manajemen kunci/Key management personnel
Imbalan kerja/ Employee benefits
Rincian persentase terhadap jumlah aset, liabilitas serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows:
31 Desember/December2014 2013
Saldo/Balance %2) Saldo/Balance %2)
ASET ASSETSBank Cash in banksEntitas induk - BCA 1.885) 0,03) 209) 0,01) Parent entity - BCA
Piutang pembiayaan konsumen1) Consumer financing
receivables1)
Entitas sepengendali -BCA Sekuritas 2) 0,01) 2) 0,01)
Entity under common control - BCA Sekuritas
Investasi sewa pembiayaan bersih1) Net investment in finance
leases1)
Entitas induk - BCA 26.968) 0,44) 4.195) 0,07) Parent entity - BCAEntitas sepengendali: Entities under common control:
BCA Syariah 591) 0,01) 1.034) 0,02) BCA SyariahBCA Sekuritas 283) 0,01) 397) 0,01) BCA Sekuritas
Entitas asosiasi - CSF 551) 0,01) -) -) Associated entities - CSFPiutang pihak berelasi Due from a related partiesEntitas induk - BCA 375.578) 6,13) 89.155) 1,54) Parent entity - BCAEntitas asosiasi:
CSF 50.418) 0,82) 100.739) 1,74)Associated entities:
CSFBCAI 35.013) 0,57) -) -) BCAI
Entitas sepengendali -BCA Life 1.580) 0,03) -) -)
Entity under common control -BCA Life
Penyertaan saham Investment in shares of stockEntitas asosiasi: Associated entities:
CSF 112.782) 1,84) 42.204) 0,73) CSFBCAI 32.856) 0,54) 23.814) 0,41) BCAI
Entitas sepengendali -BCA Syariah 1) 0,01) 1) 0,01)
Entity under common control - BCA Syariah
1) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai 1) Before allowance for impairment losses2) Persentase terhadap total aset dan liabilitas 2) Percentage to total assets and liabilities
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
76
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
31 Desember/December2014 2013
Saldo/Balance %2) Saldo/Balance %2)
LIABILITAS LIABILITIESPinjaman jangka pendek dan cerukan Short-term loans and overdraftEntitas induk - BCA 258.487) 5,63) 198.255) 4,21) Parent entity - BCA
Utang lain-lain Other payablesEntitas induk - BCA 229.341) 4,99) 211.601) 4,49) Parent entity - BCAEntitas asosiasi - BCAI 45.115) 0,98) 33.971) 0,72) Associated entity - BCAI
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/December 2014 2013
Jumlah/Amount %3) Jumlah/Amount %3)
PENDAPATAN INCOMEPendapatan pembiayaan konsumen Consumer financing income
Entitas sepengendali - BCA Sekuritas 2) 0,01) 2) 0,01)
Entity under common control - BCA Sekuritas
Pendapatan sewa pembiayaan Financing lease incomeEntitas induk - BCA 239) 0,01) 857) 0,04) Parent entity - BCAEntitas sepengendali:
BCA Syariah 97) 0,01) 74) 0,01) Entities under common control:
BCA SyariahBCA Sekuritas 40) 0,01) 25) 0,01) BCA Sekuritas
Entitas asosiasi - CSF 7) 0,01) Associated entities - CSFDenda dan pendapatan lain-lain Penalty and other income
Entitas sepengendali -BCA Life 2.049) 0,09) -) -))
Entities under common control BCA Life
Pendapatan bunga Interest IncomeEntitas induk - BCA 4) 0,01) 5) 0,01) Parent entity - BCAEntitas asosiasi:
CSF 9.645) 0,44) 9.060) 0,47)Associated entities:
CSFBCAI 146) 0,01) -) -) BCAI
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Equity in net gain of associated entitiesEntitas asosiasi: Associated entities:
CSF 20.579) 0,94) 21.737) 1,12) CSFBCAI 9.041) 0,42) 3.070) 0,16) BCAI
BEBAN EXPENSEBeban bunga Interest expense
Entitas induk - BCA 3.018) 0,36) 4.985) 0,72) Parent entity - BCAUmum dan administrasi General and administrative
Entitas induk - BCA 50) 0,01) -)) -) Parent entity - BCA
2) Persentase terhadap total aset dan liabilitas 2) Percentage to total assets and liabilities3) Persentase terhadap total pendapatan dan beban 3) Percentage to total income and expenses
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan mempunyai saldo piutang pihak berelasi dari BCAmasing-masing sebesar Rp 375.578 dan Rp 89.155,dan saldo utang lain-lain kepada BCA masing-masing sebesar Rp 229.341 dan Rp 211.601. Saldo piutangpihak berelasi tersebut merupakan pembayaran ke dealer mobil untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan. Saldo utang lain-lain merupakan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA serta beban yang masih harus dibayar terkait transaksi kartu kredit.
As of 31 December 2014 and 2013, the Company has outstanding balance of due from a related party from BCA amounted to Rp 375,578 and Rp 89,155,respectively, and other payables to BCA amounted to Rp 229,341 and Rp 211,601, respectively. The outstanding due from related party balance represents payment to car dealers for BCA’s financing portion which was paid in advance by the Company. The outstanding other payables balance represents customers’ installments which were not yet paid to BCA and accrued expense related to credit card transactions.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
77
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Perseroan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi kepada CSF sebesar Rp 100.000 yang diberikan dalam 2 (dua) tahap penarikan yang masing-masing pada tanggal 3 Agustus 2012 dan 3 Oktober 2012. Pada tanggal 3 Nopember 2014, Perseroan menerima pelunasan pinjaman subordinasi dari CSF sebesar Rp 50.000. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 50.418 dan Rp 100.739 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”. Perseroan mencatat piutang bunga atas pinjaman ini sebesar Rp 418 dan Rp 739 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Perseroan juga mencatat pendapatan bunga sebesar Rp 9.645 dan Rp 9.060 untuk tahunyang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013. Pinjaman subordinasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Agustus 2017.
The Company provides subordinated loan facility to CSF amounted to Rp 100,000 divided into 2 (two) phases of drawdown on 3 August 2012 and 3 October 2012. On 3 November 2014, the Company obtained repayment of subordinated loan from CSF amounted to Rp 50,000. The loan balance as of 31 December 2014 and 2013 amounted to Rp 50,418 and Rp 100,739 which is presented as part of “Due from related parties”. The Company recorded interest receivables amounted toRp 418 and Rp 739 as of 31 December 2014 and2013. The Company also recorded interest income amounted to Rp 9,645 and Rp 9,060 for years ended 31 December 2014 and 2013. This subordinated loan will be due on 3 August 2017.
Perseroan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi kepada PT Asuransi Umum BCA sebesar Rp 35.000 pada tanggal 22 September 2014. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 35.013 disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”. Perseroan mencatat piutang bunga atas pinjaman ini sebesar Rp 13 pada tanggal 31 Desember 2014. Perseroan juga mencatat pendapatan bunga sebesar Rp 146 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014. Pinjaman subordinasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 September 2019.
The Company provides subordinated loan facility to PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp 35,000 on 22 September 2014. The loan balance as of 31 December 2014 amounted to Rp 35,013 which is presented as part of “Due from related parties”. The Company recorded interest receivables amounted to Rp 13 as of 31 December 2014. The Company also recorded interest income amounted to Rp 146 for year ended 31 December 2014. This subordinated loan will be due on 22 September 2019.
Perseroan menunjuk dan menetapkan PT Asuransi Umum BCA sebagai perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. Saldo utang asuransi adalah sebesar Rp 45.115 dan Rp 33.971 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
The Company entered into vehicle insurance coverage agreement with PT Asuransi Umum BCA wherein the Company assigns PT Asuransi Umum BCA as the insurance company to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp 45,115 and Rp 33,971 as of 31 December 2014 and 2013 which is presented as part of “Other payables” in the statement of financial position.
Perseroan memiliki tagihan lainnya kepada PT Asuransi Jiwa BCA sebesar Rp 1.580 yang berasal dari jasa manajemen yang masih harus diterima dandisajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”.
The Company has other receivables to PT Asuransi Jiwa BCA amounted to Rp 1,580 which derived from the unearned management fee which is presented as part of “Due from related parties”.
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
Total remuneration of the Company’s Board of Commissioners and Directors recognized in the statement of comprehensive income is as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December 2014 2013
Komisaris 3.820) 3.440) CommissionersDireksi 37.006) 28.786) Directors
Total 40.826) 32.226) Total
Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon kontrak kerja dan pembiayaran berbasis saham.
There is no compensation of post-employment benefits, other long-term benefits, termination benefits and share-based payment.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
78
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Perseroan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.
In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.
Perseroan mempunyai program pensiun iuran pasti dan manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Manfaat tersebut akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, mengalami cacat atau meninggal dunia. Iuran pensiun untuk program pensiun iuran pasti ditanggung oleh Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 5% (lima persen)dan 3% (tiga persen) dari gaji pokok karyawan.
The Company has a defined contribution and defined benefit pension plan covering all of its qualified permanent employees. This benefit is payable following the employee’s retirement, disability or death. Pension contributions for defined contribution pension plan of the Company and the employees are equivalent to 5% (five percent) and 3% (three percent), respectively, of the employees’ basic salaries.
Iuran pensiun yang dibayarkan oleh Perseroan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”)Manulife Indonesia (“Manulife”) masing-masing sebesar Rp 1.200 dan Rp 1.200 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
The contribution paid by the Company to Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Manulife Indonesia (“Manulife”) for the years ended 31 December 2014 and 2013 amounted to Rp 1,200and Rp 1,200, respectively.
Perseroan mencatat cadangan imbalan pasca kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria berdasarkan laporannya yang bertanggal 15 Januari 2015 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 15 Januari 2014 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013, dengan menggunakan metode projected-unit-credit.
The Company recorded the employee benefits liability based on the actuarial calculation prepared by PT Sentra Jasa Aktuaria whose report dated 15 January 2015 for the year ended 31 December 2014 and 15 January 2014 for the year ended31 December 2013, using the projected-unit-credit-method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The major assumptions used by the independent actuary to determine the obligation for post-employment benefits as of 31 December 2014 and2013 were as follows:
31 Desember/December2014 2013
Tingkat diskonto per tahun 8%) 8,5%) Annual discount rateTingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 10%) 10%) Annual basic salary growth rateTingkat ekspektasian aset program 7%) 7%) Expected rates of return on plan assets
Tingkat diskonto digunakan dalam penentuan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja pada tanggal penilaian. Pada umumnya, tingkat diskonto berhubungan dengan tingkat suku bunga dari obligasi negara berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan.
The discount rate is used in determining the present value of the benefit obligation at valuation date. In general, the discount rate correlates with the yield on high quality government bonds that are traded in active capital markets at the reporting date.
Asumsi kenaikan penghasilan di masa yang akan datang memproyeksikan liabilitas imbalan kerja dimulai dari tanggal penilaian sampai dengan umur pensiun normal. Tingkat kenaikan penghasilan secara umum ditentukan dengan menggunakan penyesuaian inflasi pada taraf gaji, dan dengan mempertimbangkan masa kerja.
The future salary increase assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date through the normal retirement age. The salary increase rate is generally determined by applying inflation adjustments to pay scales, and by taking account of the length of service.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
79
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA(Lanjutan)
28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Tabel berikut menyajikan liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan yang tercatat di laporan keuangan, perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The following table summarizes the obligation for post-employment benefits of the Company as recorded in the statements of financial position, movement in the obligation, and expenses recognized in the statements of comprehensive income for the years ended 31 December 2014 and 2013:
a. Beban imbalan pasca-kerja a. Post-employment benefits
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December 2014 2013
Beban jasa kini 3.612) 3.654) Current service costBeban bunga 2.355) 1.977) Interest costHasil ekspektasi aset program (639) (496) Expected return on plan assetAmortisasi atas biaya jasa lalu - belum
menjadi hak 25) 25)Amortization of past service
cost - non-vestedAmortisasi atas kerugian aktuarial 200) 1.165) Amortization of actuarial loss
Beban yang diakui pada tahun berjalan 5.553) 6.325) Expenses recognized in the current year
b. Liabilitas imbalan kerja karyawan b. Employee benefits liability31 Desember/December2014 2013
Nilai kini liabilitas imbalan kerja 27.768) 27.711)Present value of employee
benefits obligationNilai wajar aset program (9.774) (9.126) Fair value of plan assetsKeuntungan aktuaria yang belum diakui (756) (5.675) Unrecognized actuarial gainBiaya jasa lalu yang belum diakui - belum
menjadi hak (275) (300)Unrecognized past service cost -
non-vestedNilai bersih liabilitas yang diakui dalam
laporan posisi keuangan 16.963) 12.610)Net liability recognized in the
statement of financial position
c. Perubahan nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:
c. Movements of the present value of benefit obligations are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/for the year ended
31 Desember/December 2014 2013
Nilai kini liabilitas imbalan awal tahun 27.711) 32.950)
Present value of the benefit obligations at beginning of year
Biaya jasa kini 3.612) 3.654) Current service costBiaya bunga 2.355) 1.977) Interest costPembayaran imbalan -) (8) Benefits paymentKeuntungan pada kewajiban aktuaria (5.910) (10.862) Actuarial gains on obligationNilai kini liabilitas imbalan
akhir tahun 27.768) 27.711)Present value of the benefitobligations at end of year
d. Perubahan dalam nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
d. Changes in the fair value of plan assets are as follows:
31 Desember/December2014 2013
Nilai wajar aset program pada awal tahun 9.126) 8.268)
Fair value of plan assets at beginning of year
Imbal hasil ekspektasian aset program 639) 496) Expected return of plan assetIuran oleh pemberi kerja 1.200) 1.200) Contributions by employer
Keuntungan pada aset program (1.191) (838) Actuarial gains on plan assetsNilai wajar aset program pada
akhir tahun 9.774) 9.126)Fair value of plan assets at
end of year
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
80
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA(Lanjutan)
28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Kategori utama aset program dalam persentase terhadap total aset program adalah 100% (seratus persen) investasi di pasar uang (deposito berjangka).
The main categories of plan assets as a percentage of total plan assets are 100% (one hundred percent) of investment in money market (time deposit).
Estimasi Perseroan atas iuran yang harus dibayarkan untuk program pensiun di 2015 adalah sebesar Rp 1.200.
The Company expects to contribute Rp 1,200, to its pension benefit pension plans in 2015.
Rugi imbaI hasil aktual aset program untuk tahun berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 552 dan Rp 340.
Actual investment loss on plan assets for the years ended 31 December 2014 and 2013 were amounted of Rp 552 and Rp 340, respectively.
Jumlah dalam tahun ini dan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
Amounts for the current and prior year are asfollows:
31 Desember/December2014 2013
Nilai kini kewajiban imbalan (27.768) (27.711) Present value of the obligationAset program 9.774) 9.126) Fair value of plan assetsDefisit (17.994) (18.585) DeficitPenyesuaian liabilitas program 7.301) 1.680) Experience adjustments on liabilitiesPenyesuaian aset program 1.191) 837) Experience adjustments on plan asset
e. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja: e. Movements of obligation for post-employment benefits:
31 Desember/December2014 2013
Liabilitas imbalan pasca-kerja pada awal tahun 12.610) 7.585)
Obligation for post-employment benefits at the beginning of year
Beban imbalan pasca-kerjatahun berjalan 5.553) 6.325)
Post-employment benefitexpense during the year
Pembayaran selama tahun berjalan (1.200) (1.300) Payments during the yearLiabilitas imbalan pasca-kerja pada
akhir tahun 16.963) 12.610) Obligation for post-employment benefits at the end of year
.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
81
29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 29. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perseroan yang tercatat dalam laporan keuangan.
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair values of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements.
31 Desember/December 2014Instrumen derivatif yang dimiliki untuk tujuan manajemen
risiko/Derivative held for risk management
Pinjaman yang diberikan dan
piutang/Loans and receivables
Biaya perolehan diamortisasi
lainnya/Other amortized
cost
Jumlah nilai tercatat/
Total carrying amount
Nilai wajar/Fair value
Aset keuangan: Financial assets:
Bank -) 4.602) -) 4.602) 4.602) Cash in banksPiutang pembiayaan
konsumen - bersih -) 5.065.806) -) 5.065.806) 4.944.577)Consumer financingreceivables - net
Investasi sewa pembiayaan - bersih -) 195.281) -) 195.281) 198.315)
Investment in financeleases - net
Tagihan anjak piutang - bersih -) 13.111) -) 13.111) 13.111)
Factoring receivables -net
Piutang pihak berelasi -) 462.589) -) 462.589) 462.589) Due from related partiesPiutang lain-lain dan
aset lain-lain -) 56.776) -) 56.776) 54.579)Other receivables and
other assetsAset derivatif untuk
tujuan manajemen risiko 20.002) -) -) 20.002) 20.002)
Derivative assets held for risk management
Penyertaan dalam saham -) 1) -) 1) 1)
Investment in shares of stock
20.002) 5.798.166) -) 5.818.168) 5.697.776)
Liabilitias keuangan: Financial liabilities:
Pinjaman jangka pendek dan cerukan -) -) (1.294.383) (1.294.383) (1.270.353)
Short-term loans and overdraft
Beban yang masih harus dibayar -) -) (22.873) (22.873) (22.873) Accrued expenses
Utang lain-lain -) -) (644.343) (644.343) (644.343) Other payablesUtang sewa
pembiayaan -) -) (517) (517) (511)Obligations under
finance leaseUtang obligasi -) -) (2.095.458) (2.095.458) (2.070.452) Bonds payableWesel bayar jangka
menengah -) -) (413.442) (413.442) (456.504)Medium-term notes
payable-) -) (4.471.016) (4.471.016) (4.465.036)
31 Desember/December 2013Pinjaman yang diberikan dan
piutang/Loans and receivables
Biaya perolehan diamortisasi
lainnya/Other amortized
cost
Jumlah nilai tercatat/
Total carrying amount
Nilai wajar/Fair value
Aset keuangan: Financial assets:
Bank 2.867) -) 2.867) 2.867) Cash in banksPiutang pembiayaan konsumen -
bersih 5.229.340) -) 5.229.340) 4.966.731)Consumer financing receivables -
netInvestasi sewa pembiayaan - bersih 188.170) -) 188.170) 186.387) Investment in finance leases - netTagihan anjak piutang - bersih 8.420) -) 8.420) 8.420) Factoring receivables - netPiutang pihak berelasi 189.894) -) 189.894) 189.894) Due from related partiesPiutang lain-lain dan aset lain-lain 34.987) -) 34.987) 33.675) Other receivables and other assetsPenyertaan dalam saham 1) -) 1) 1) Investment in shares of stock
5.653.679) -) 5.653.679) 5.387.975)
Liabilitias keuangan: Financial liabilities:
Pinjaman jangka pendek dan cerukan -) (698.603) (698.603) (698.603) Short-term loans and overdraft
Beban yang masih harus dibayar -) (95.442) (95.442) (95.442) Accrued expensesUtang lain-lain -) (715.881) (715.881) (715.881) Other payablesUtang sewa pembiayaan -) (1.670) (1.670) (1.510) Obligations under finance leaseUtang obligasi -) (2.842.428) (2.842.428) (2.780.659) Bonds payableWesel bayar jangka menengah -) (293.419) (293.419) (293.419) Medium-term notes payable
-) (4.647.443) (4.647.443) (4.585.514)
.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
82
30. INFORMASI SEGMEN USAHA 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Perseroan mengelompokkan kegiatan usahanya dalam 3 (tiga) segmen usaha utama sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer yakni investasi sewa pembiayaan bersih, pembiayaan konsumen dan anjak piutang. Segmen geografis sebagai segmen sekunder terbagi atas area Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang dan lain-lain.
The Company classifies its activities into 3 (three) core business segments as primary segments consisting of net investment in financing leases, consumer financing and factoring. The geographical segments, as secondary segment, consisting of Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang and others.
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
The Company’s primary business segment information are as follows:
31 Desember/December 2014
Pembiayaan konsumen/Consumer financing
Investasi sewa pembiayaan
bersih/Net investment in
finance leasesAnjak piutang/
FactoringJumlah/
Total
Pendapatan segmen Segment incomePendapatan 1.880.362) 23.562)) 2.010) 1.905.934) IncomeDenda dan lain-lain 227.649) 9)) -) 227.658) Penalty and othersPenerimaan atas piutang yang telah
dihapusbukukan 4.557) -)) -) 4.557)Recovery of receivablespreviously written-off
Jumlah pendapatan segmen 2.138.149) Total segment income
Beban segmen Segment expensesBeban bunga (300.167) -)) -) (300.167) Interest expenseCadangan kerugian penurunan nilai
piutang (28.698) 665) (298) (28.331)Provision for impairmentlosses on receivables
Jumlah beban segmen (328.498) Total segment expenses
Hasil segmen1.809.651
) Segment resultsPendapatan tidak dapat dialokasi 40.098) Unallocated incomeBeban tidak dapat dialokasi (520.338) Unallocated expenses
Laba sebelum pajak penghasilan 1.329.411) Income before income tax Beban pajak (328.669) Income tax expenses
Laba bersih 1.000.742) Net income
Aset segmen 5.065.806) 195.281) 13.111) 5.274.198) Segment assetsAset tidak dapat dialokasi 854.221) Unallocated assets
Jumlah aset 6.128.419) Total assets
Liabilitas segmen (4.244.729) (1.130) -) (4.245.859) Segment liabilitiesLiabilitas tidak dapat dialokasi (346.543) Unallocated liabilitiesJumlah liabilitas (4.592.402) Total liabilities
Jumlah pembiayaan (piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan sewa dan anjak piutang)1) 22.234.377) 78.720) 85.123) 22.398.220)
Total financing (consumer financing receivables,
finance leases and factoring receivables)
Penyusutan 11.209) Depreciation
1) Pembiayaan yang direalisasi selama 2014 1) Consumer financing realized during 2014
.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
83
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION(Continued)
31 Desember/December 2013
Pembiayaan konsumen/Consumer financing
Investasi sewa pembiayaan
bersih/Net investment in
finance leasesAnjak piutang/
FactoringJumlah/
Total
Pendapatan segmen Segment incomePendapatan 1.652.788) 22.474) 1.529) 1.676.791) IncomeDenda dan lain-lain 143.383) 13) 25) 143.421) Penalty and othersPenerimaan atas piutang yang telah
dihapusbukukan 2.803) -) -) 2.803)Recovery of receivablespreviously written-off
Jumlah pendapatan segmen 1.823.015) Total segment income
Beban segmen Segment expensesBeban bunga (231.714) -) -) (231.714) Interest expenseCadangan kerugian penurunan nilai
piutang (18.849) (943) (570) (20.362)Provision for impairmentlosses on receivables
Jumlah beban segmen (252.076) Total segment expenses
Hasil segmen 1.570.939) Segment resultsPendapatan tidak dapat dialokasi 109.806) Unallocated incomeBeban tidak dapat dialokasi (437.598) Unallocated expenses
Laba sebelum pajak penghasilan 1.243.147) Income before income tax Beban pajak (307.866) Income tax expenses
Laba bersih 935.281) Net income
Aset segmen 5.229.339) 188.170) 8.420) 5.425.929) Segment assetsAset tidak dapat dialokasi 372.105) Unallocated assets
Jumlah aset 5.798.034) Total assets
Liabilitas segmen (4.564.160) (201) -) (4.564.361) Segment liabilitiesLiabilitas tidak dapat dialokasi (144.061) Unallocated liabilitiesJumlah liabilitas (4.708.422) Total liabilities
Jumlah pembiayaan (piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan sewa dan anjak piutang)2) 26.700.770) 156.384) 62.055) 26.919.209)
Total financing (consumer financing receivables,
finance leases and factoring receivables)
Penyusutan 12.710) Depreciation
2) Pembiayaan yang direalisasi selama 2013 2) Consumer financing realized during 2013
.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
84
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION(Continued)
Informasi distribusi aset dan pendapatan dalam bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
The allocation of assets and income onsecondary segment information based on geographical area are as follows:
31 Desember/December2014 2013
Aset AssetsJabodetabek 2.829.739) 2.745.026) JabodetabekSurabaya 386.335) 337.664) SurabayaBandung 358.666) 328.685) BandungMakassar 164.144) 141.482) MakassarPekanbaru 149.688) 158.475) PekanbaruPalembang 123.044) 122.584) PalembangSemarang 116.763) 90.172) SemarangKarawang 115.030) 107.615) KarawangMedan 99.875) 101.465) MedanSolo 88.444) 80.181) SoloCirebon 87.898) 87.719) CirebonPadang 86.474) 98.436) PadangDenpasar 86.414) 83.200) DenpasarLampung 86.001) 99.656) LampungMalang 85.761) 85.810) MalangYogyakarta 84.439) 75.423) YogyakartaCilegon 80.763) 69.433) Cilegon Manado 74.681) 69.741) ManadoSukabumi 68.346) 67.260) SukabumiBanjarmasin 62.458) 79.935) BanjarmasinJambi 62.148) 73.374) JambiPontianak 59.234) 58.059) PontianakKediri 58.700) -) KediriSamarinda 57.351) 55.733) SamarindaTasikamalaya 56.766) 57.609) TasikamalayaTegal 53.962) 53.986) TegalLain-lain (masing-masing di bawah 1%) 545.295) 469.311) Others (each below 1%)Jumlah aset 6.128.419) 5.798.034) Total assets
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/December2014 2013
Pendapatan IncomeJabodetabek 977.915) 907.412) JabodetabekSurabaya 155.144) 138.839) SurabayaBandung 120.231) 107.159) BandungMakassar 51.921) 43.591) MakassarPekanbaru 50.750) 43.633) PekanbaruMedan 49.745) 44.557) MedanPalembang 42.437) 43.874) PalembangSemarang 40.904) 36.496) SemarangLampung 39.705) 41.509) LampungDenpasar 38.112) 35.516) DenpasarMalang 36.311) 32.662) MalangSolo 31.703) 29.130) SoloKarawang 31.161) 25.308) KarawangYogyakarta 30.367) 25.759) Yogyakarta Cirebon 30.321) 25.767) CirebonPadang 29.282) 26.795) PadangBanjarmasin 27.461) 32.165) BanjarmasinSukabumi 26.804) 20.854) SukabumiCilegon 26.333) -) CilegonJambi 25.671) 24.550) JambiPontianak 24.170) -) PontianakManado 24.068) 20.834) Manado Tasikmalaya 23.357) -) TasikmalayaTegal 23.248) 22.768) TegalSamarinda 22.969) -) SamarindaKediri 21.464) -) KediriLain-lain (masing-masing di bawah 1%) 176.693) 203.643) Others (each below 1%)Jumlah pendapatan 2.178.247) 1.932.821) Total income
.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
85
31. TRANSAKSI NON-KAS 31. NON-CASH TRANSACTIONS
Transaksi non-kas Perseroan merupakan transaksi perolehan aset tetap melalui jaminan yang dikuasakan kembali sebesar Rp 1.103 dan Rp 3.940 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company’s non-cash transaction are acquisition of fixed assets through foreclosed collaterals amounted to Rp 1,103 and Rp 3,940 as of 31 December 2014 and 2013, respectively.
32. REKLASIFIKASI AKUN 32. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun berakhir 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun yang berakhir 31)Desember 2014.
Certain accounts in the financial statements for the year ended 31 December 2013 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements for the year ended 31 December 2014.
31 Desember/December 2013Sebelum
reklasifikasi/ Before
reclassificationReklasifikasi/
Reclassification
Setelah reklasifikasi/
After reclassification
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONLIABILITAS LIABILITIES
Beban yang masih harus dibayar 96.032) (590) 95.442) Accrued expensesUtang lain-lain 715.291) 590) 715.881) Other payables
LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF INCOMEBEBAN EXPENSES
Jasa profesional 23.528) (10.680) 12.848 Professional feeUmum dan administrasi 182.522) 10.680) 193.202 General and administrative
33. MASALAH HUKUM 33. LEGAL MATTERS
Perseroan menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim dalam proses penyelesaian yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Namun demikian, manajemen Perseroan yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan dan likuiditas Perseroan.
The Company faces several lawsuits,administrative proceedings and claims relating to the ordinary course of its business. However, the Company’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Company’s results of operations, financial position or liquidity.
34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 34. SUBSEQUENT EVENT
Perseroan merencanakan untuk melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan obligasi, yang mungkin dilakukan pada kuartal pertama tahun 2015 untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan konsumen.
The Company is planning for a corporate action through bond issue plan, that might be conducted in the first quarter of 2015 to support the growth of its consumer financing.
.
PT BCA FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
86
35. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN
35. NEW REGULATIONS ISSUED
Terdapat peraturan-peraturan baru yang sudah terbit pada tahun 2013 dan 2014 yang memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan usaha Perseroan mulai tahun 2015:
Certain regulations have been issued in 2013 and 2014 which bring significant impact to the Company’s business operations starting year 2015:
a) POJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18_Nopember 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan
b) POJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18_Nopember 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan
c) POJK No. 28/POJK.05/2014 tanggal 19_Nopember 2014 tentang Perizinan dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan
d) POJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19_Nopember 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan
e) POJK No. 30/POJK.05/2014 tanggal 19_Nopember 2014 tentang Tata Kelola yang Baik Bagi Perusahaan pembiayaan
a) POJK No. 17/POJK.03/2014 dated 18_November 2014 regarding Application of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration
b) POJK No. 18/POJK.03/2014 dated 18_November 2014 regarding Application of Integrated Governance for Financial Conglomeration
c) POJK No. 28/POJK.05/2014 dated 19_November 2014 regarding Business Licenses and Organization of Financing Companies
d) POJK No. 29/POJK.05/2014 dated 19_November 2014 regarding Arrangement of Multi-Finance Company Business
e) POJK No. 30/POJK.05/2014 dated 19_November 2014 regarding Good Corporate Governance for Multi-Finance Companies
Perseroan masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan peraturan-peraturan tersebut.
The Company is in the process of analyzing the impact of the implementation of those regulations.