Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
AMBIL BAGIANsebagai pengguna energi yang peduli
Siapa kami?
Main Business Unit :✓ Construction Machinery✓ Mining Contracting✓ Coal Mining✓ Gold Mining✓ Consruction Industry✓ Energy
▪ 52 anak dan cucu usaha
▪ Jaringan usaha di 177 lokasi di Indonesia
Established in :13th October 1972Go public19th September 1989
01
03
02
GREEN BUILDINGdirancang, dibangun, dan dioperasikan
untuk meningkatkan kesehatan
penghuninya, dan untuk meminimalkan
dampak negatif terhadap masyarakat dan
lingkungan alam
Building are
responsible for..
40%of world global
greenhouse gas
emissions
Building are
responsible for..
12%of world’s
water
consumption
Building utilize
1/3of world’s
resources
Building are
responsible for..
40%of solid waste
generation
globally
Air quality in
building typically
contains up to
2-5xMore pollutants
than outdoor air
BUILDING SECTOR GLOBAL IMPACT
*people spend 90%
of their time indoor
Melany Tedja, Wakil Koordinator Program Energy Efficiency in Industriall, Commercial & Public Sector (EINCOPS) atau Program Efisiensi Energi pada
Industri, Sektor Komersial, dan Publik, sebelumnya menyatakan Indonesia saat ini masuk dalam kategori negara yang cukup boros dalam penggunaan energi. Penggunaan energi di Indonesia pada akhir 2015 saja mencapai 1.131 juta setara barel minyak (SBM).
Jika kondisi ini tidak dikendalikan dengan kegiatan efisiensi penggunaan energi, penggunaan energi di Indonesia pada 2025 diperkirakan akan mencapai 4.300 SBM. Selain itu juga terdapat estimasi jika pada 2030 penggunaan energi di Indonesia akan meningkat 10 kali lipat.
“Beberapa penyebab tingginya konsumsi energi di Indonesia yaitu penggunaan alat-alat elektronik yang berusia cukup tua dan faktor perilaku dalam penggunaan energi,” katanya.
Melany menambahkan Indonesia tidak saja harus melakukan efisiensi penggunaan energi tetapi harus mulai beralih menggunakan energi terbarukan. Sebab penggunaan energi terbarukan di Indonesia saat ini kurang dari 5% . (DR)
“Kaya akan Sumber Daya Alam, dapat menjadi petaka buat kita bila tidak disikapi dengan baik.”
Presiden Joko Widodo
Kebijakan dan Regulasi• Penurunan energi dan emisi gas rumah kaca
sebesar 26% dari kondisi Business as Usual (Putusan Presiden RI pada forum G-20, Pittsburgh)
• PERMEN LH NO.08/2010 Kriteria dan sertifikasi bangunan ramah lingkungan
• PERGUB DKI NO.38/2012 Bangunan Gedung Hijau
▪ Kyoto Protocol(Global Warming & Climate Change)mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca - karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC
▪ Montreal Protocol(Ozone Layer Depletion) menghindaripenggunaan produksi dan konsumsi ODS
Komitment pengendalian energy
Kebijakan Manegement PT United Tractors Tbk di bidang Mutu, Lingkungan, kelasamatan dan kesehatan kerja, keamanan dan tanggung jawab sosial
Visi & Misi UTV : Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusidi bidang alat berat, pertambangan dan energi,untuk menciptakan manfaat bagi parapemangku kepentinganM : Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutanbagi para pemangku kepentingan melaluitiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosialdan lingkungan
ESR Corporate PolicyPollution prevention & Reduce natural resourcesEHS legal complianceAGC Green Achievement
Global
Nasional
United Tractors
Assessment Result
1. Pioneer perusahaan di Astra group yangmenerapkan sertifikasi Green Buildinguntuk kriteria New Building
2. Satu-satunya perusahaan di wilayahJakarta Timur yang meraih levelPLATINUM sertifikasi Green Building untukkriteria New Building v1.1
3. Satu dari 3 perusahaan ter-sertifikasiGreen Building yang meraih levelPLATINUM untuk kriteria New Building
Area lansekap berupa vegetasi (softscape) yang bebas dari struktur bangunan dan
struktur sederhana bangunan taman (hardscape)
Area lansekap berupa vegetasi (softscape) yang bebas dari struktur bangunan dan
struktur sederhana bangunan taman (hardscape)
Memiliki vegetasi mengikuti Permendagri No.1 tahun 2007 Pasal 13 (2a) dan Permen PU No 5/PRT/M/2008
mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pasal 2.3.1 tentang Kriteria Vegetasi untuk Pekarangan
I. Appropriate Site Development
Dadap, Bungur, Tabebuia, Flamboyan, Kayu putih, Kamboja, Trembesi, Waru, Ketapang, Liangliu, Perdu, semak, rumput
Site Landscaping
Roof Garden Inner Court, penggunaan tanaman lokal (indigenous) dan budidaya
lokal dalam skala provinsi
Vertical Garden
Bicycle
Adanya tempat parkir sepeda yang aman sebanyak 1 unit parkit per 20 pengguna
gedung hingga maksimal 100 unitTersedianya shower sebanyak 1 unit untuk
setiap 10 parkir sepeda
II. Energy Efficiency and Conservation
Memasang kWh meter untuk mengukur konsumsi listrik pada setiap kelompok beban dan sistem peralatan
Memperhitungkan secara terpisah overall thermal transfer value (OTTV) dari selubung bangunan dan mempertimbangkan pencahayan buatan hingga min. 30% dari luas lantai yang
digunakan mencapai 300 lux(Baseline: 45 W/m2 )
Menggunakan lampu dengan daya pencahayaan sebesar 30%, menggunakan 100% ballast frekuensi tinggi (elektronik) untuk ruang kerja, instalasi sensor cahaya
(lux sensor) mengontrol pencahayaan secara otomatis
Electrical Sub Metering
OTTV Calculation, Natural Lighting, Ventilation
Menggunakan peralatan AC dengan COP min.10% lebih besar dari SNI 03-6390-2000 (VRF, variable Refrigerator Flow), tidak memberi AC di ruang
WC, tangga, koridor, dan lobi lift (ventilasi alami.mekanik)
Renewable Energy
Space Consumption
460 m2
50 kWp/dayor
180 kWh/dayor
5400 kWh/mthor
65 MWh/year
± Rp 67.000.000/year
RENEWABLE ENERGY
TUJUANMemantau penggunaan air sehingga dapat menjadi dasar penerapan manajemen sumber daya air yang lebih baik
Pengurangan beban volume limpasan air hujan ke jaringan drainase kota dari lokasi bangunan
hingga 50% total volume hujan harian dengan sumur resapan sedalam 20 m
Adanya upaya penanganan pengurangan beban banjir lingkungan dari luar lokasi bangunanm dengan membangun pond penampungan air
hujan / air larian
Menggunakan salah satu dari tiga alternatif sebagai berikut : air kondensasi AC dan air
hujan, instalasi tangki penyimpanan air hujan berkapasitas 100% dari perhitungan
Storm Water ManagementRainwater Harvesting
Penurunan konsumsi air bersih dari sumber primer, melalui penggunaan water fixture yang sesuai dengan kapasitas buangan di bawah standar maksimum kemampuan alat
keluaran air (push faucet)
Pemasangan alat meteran air (volume meter)yang ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu
pada sistem distribusi air
Penurunan konsumsi air bersih dari sumber primer, dengan membangun instalasi daur ulang
air dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan seluruh sistem flushing, irigasi
Water Use ReductionWater Metering
Alternative Water Resource
III. Water Conservation
Tidak menggunakan chloro fluoro carbon (CFC) sebagai refrigeran dan halon sebagai bahan pemamdam kebakaran, tidak menggunakan
bahan perusak ozon pada seluruh sistem gedung (AF-11 dan R-410A)
Menggunakan material yang memiliki sertifikat sistem manajemen linglungan pada proses
produksinya minimal bernilai 30% dari total biaya material
Menggunakan material yang lokasi asal bahan baku utama dan pabrikasinya berada dalma radius 1.000 km dari lokasi proyek minimal bernilai 50% dari total biaya
material
Menggunakan bahan material kayu yang bersertifikat legal sesuai dengan Peraturan
Pemerintah tentang asal kayu (seperti faktur angkutan kayu olahan / FAKO, sertifikat perusahaan,
dan lain-lain)
Fundamental Refrigerant, Non ODS Usage
Building and Material ReuseRegional Material Certified Wood
IV. Material Resource and Cycle
TUJUANMencegah pemakaian bahan dengan potensi merusak ozon yang tinggi dan mengurangi jejak ekologi dari proses ekstraksi bahan
mentah dan proses produksi material.
Certified EMS & Magterial
Certified EMS & Material
TUJUAN Mengurangi polusi udara ruang dari emisi
material bangunan, asap rokok, kenyamanan suhu dan kelembaban udara
ruangan serta faktor ergonomi lainnya yang dapat mengganggu kenyamanan
dan kesehatan pekerja.
Desain ruangan yang menunjukkan adanya potensi introduksi udara luar minimal sesuai
dengan Standar ASHRAE 62.1-2007 atau Standar ASHRAE edisi terbaru
Menggunakan produk kayu komposit dan produk agrifiber dan laminating adhesive, dengan syarat
memiliki kadar emisi formaldehida rendah (label/sertifikasi yang diakui GBCI)
Menggunakan cat dan coating yang mengandung kadar volatil organic compunds (VOCs) rendah,
yang ditandai dengan label / sertifikasi yang diakui GBC Indonesia
Outdoor Air Introduction
Chemical Pollutants
Memasang tanda “Dilarang Merokok” di seluruh area gedung dan tidak menyediakan
bangunan/area khusus untuk merokok di dalam gedung
Apabila tersedia, bangunan/area merokok di luar gedung, minimal berada pada jarak 5 m dari pintu
masuk, outdoor air intake, dan bukaan jendela
Environmental Tobacco Smoke Control
IV. Indoor Health and ComfortPENGELOLAAN PROGRAM
Basic Waste ManagementAdanya instalasi atau fasilitas
untuk memilah dan mengumpulkan sampah sejenis
sampah rumah tangga (UU No.18 tahun 2008) berdasarkan
jenis organik dan anorganik
Emission ManagementPengendalian emisi genset
melalui water trap
VI. Building Environmental Management
NurseryTersedianya pembibitan tanaman (nursery)
TUJUANMengarahkan langkah-langkah desain suatu green building sejak tahap awal sehingga memudahkan tercapainya suatu
desain yang memenuhi persyaratan bangunan hijau.
SAFETY
RELIABILITY
ENERGY
SAVING
Power Quality Audit
RIKSA UJI Equipment
Performance
Energy & Water Performance
Analysis
Pengukuran sistem distribusi daya
pada total jaringan
Pengukuran status kinerja per
masing-masing equipment
Perhitungan kinerja energy
berdasarkan beberapa parameter
terukur
objective methodassessment
Energy & Water Efficiency
Program
Walk-trough Building &
Infrastructure
Pemeriksaan fisik bangunan &
infrastruktur
Pengukuran keberhasilan
pelaksanaan program efisiensi
energi & air
impact kepada Perusahaan dalam beberapa aspek
expense dan konsumsi energy dengan reduce +/-
5% per tahun sampai dengan konsumsi yang paling efektif tahun 2025 (Prediksi).
Optimisme diatas didasari atas ketercapaian program pengendalian Operational Expenditure UT atau Program Cost Effciency
dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019, dimana Energy Effciency Program menjadi salah satu Penyokong Utama atas
keberhasilan tersebut.
Dampak Positif
20172016 2018 2019
03
karyawan UT Group40.000 orang
8.000 orang
belum menikah
28.800 orang -> 115.200 orang*
MENIKAH
selain dengan
Karyawan UT Group
MENIKAH
dengan karyawan UT Group
3.200 orang -> 9.600 orang*
*Rata-rata menikah dengan 2 orang anak
**Jumlah penduduk Indonesia 255.4 juta jiwa (Th 2015) dan konsumsi energi 232.520 Mwh dengan ratio elektrifikasi 88.30%
Sumber: Statistik ketenagalistrikan th 2016, Dirjen Ketenagalistrikan – Kementrian Eergi dan Sumber Daya MIneral
Total karyawan & keluarga 132.800 orang
Mengapa
penting?
Penyumbang 0.05% dari total konsumsi energi nasional
20%
8%
72%
Green Schools Mean…
• Siswa lebih sehat dari Indoor Air
Quality yang lebih baik
• Higher test scores & Faster
progress, dengan maximizes
daylight
How green is your school?
How green is your school?
1. Perencanaan passive & active
design
2. Perencanaan strategi dengan
membentuk management energi
di seluruh instalasi
3. Penetapan kebijakan energi yang
tertulis dan terukur
PERENCANAAN
1. Program penghematan energi:
behavior base, additional
equipment & renewable energy
2. Meningkatkan pengetahuan
karyawan mengenai
penggunaan energi secara
efisien
1. Monitoring penggunaan energi
2. Assessment secara berkala
terhadap kondisi equipment &
melakukan improvement
sehingga mencapai
performance yang optimum
3. Review secara berkala terhadap
status energi dan tindak lanjutnya
PENGENDALIANIMPLEMENTASI
&PENGELOLAAN
P3i
`Phase
Perencanaan
Orientasidesain bangunan mempertimbangkan arah jalur
matahari
Shadingpenghalang sinar matahari untuk menahan
panas matahari
Ventilationmemaksimalkan ventilasi alami
Site landscapingmemaksimalkan area hijau (roof garden, green
wall, dll)
Materialmaterial recycle, green lable, material dengan
efek heat island pada area non-atap sehingga
nilai albedo (daya refleksi panas matahari)
minimum 0,3
Phase
Perencanaan
Glazingpenggunaan cahaya alami secara maksimal di
dalam bangunan
Arah orientasiArah massa bangunan melintang
di sisi utara - selatan
Glazing & InsulasiFaçade kaca dengan perhitungan
Nilai OTTV
SITE LANDSCAPING
RAINWATER HARVESTING
Framework
Campaign & Awareness
Research & Innovation
Operational & Infrastructure
Media sosial, digital signage,
challenge/competition, safety
center
Pewadahan, pengangkutan,
pengolahan, reporting
Invoasi terkait pengelolaan sampah
bekerja sama dengan institusi
eksternal
Waste Management
penerbitan MEMO
1. Tidak menggunakan kemasan, kantong, botol, dan gelas
berbahan plastik sekali pakai pada kegiatan rapat.
2. Membawa botol minum / tumblr sendiri untuk menghadiri rapat
3. Menggunakan kantong belanja ramah lingkungan untuk
berbelanja di area koperasi Perusahaan.
4. Melakukan pemilahan sampah di lingkungan Perusahaan.
5. Aktif dalam melakukan kampanye pengurangan penggunaan
kemasan dan sampah plastik di lingkungan masing-masing
melalui media sosial dan media lainnya untuk mendukung
gerakan AHEMCE Peduli Lingkungan dan #mulaidaridirisendiri.
Campaign & AwarenessAugmented Reality
Penggunaan Media
Augmented reality (AR)
terkait edukasi sampah
Operational & InfrastructureWaste Sorting
• Penambahan jenis dan kategori sampah untuk tempat sampah dalam gedung
• Penempatan : area lobby, selasar lift setiap lantai
Sampling penempatan di ruang kerja lt.6
Operational & InfrastructureMini Plant Plastic Waste Management
Sumber
sampah
Pengangkuta
n (Internal)
Pengolahan
internal
Skema
Souvenir
• Pemilahan sampah
• Pencacahan sampah plastik
• Hot press methode
PENGHARGAANJakarta Less Waste Competition 2019
`
Phase
Implementasi
& Pengelolaan
Skema Management Energi
*Baseline pemakaian air bersih minimum untuk sekolah (SMU/SMK) 80 L/siswa/hari (berdasarkan SNI 03- 7065-2005)
** Baseline penggunaan listrik 7 watt/m2 (berdasarkan Permen ESDM no 13 tahun 2012)
DASHBOARD ENERGY
`Phase
Pengendalian
Step 1
Behavior Base
1MenghilangkanVampir listrik
Step 2
Additional tools
Proses kerjaArus listrik
diguna k a nuntuk
mema na sk a nfila men sa mpa i mengha silk a n
ca ha y a
Proses kerja
a da ny a ga s ha logen di da la m
bola la mpu untuk mencega h kea usa n pa da
fila men y a ng memungk ink a n
mengha sila k n ca ha y a lebih tera ng
Proses kerjaga s di da la m tube mema nca rk a n
sina r ultra violet, y a ng da pa t
membua t la pisa n tube ini mema nca rk a n
ca ha y a lebih tera ng
Proses kerjaLED terdiri da ri bebera pa unit semi
konduk tor da la m uk ura n kecil,
tia p unit mema nca rk a n ca ha y a ketik a
dia liri a rus listrik
100watss
77watss
23watss
20watss
Traditionalincandescent
Halogenincandescent
Compactfluorescent ( CF L )
Light -emittingdiode ( L ED)
Step 2
Additional tools
Step 3
Renewable Energy
`
THANK YOU
Energy efficiency is not
enough with
BRAINWARE, HARDWARE nor with SOFTWARE
But also with HEARTWARE