12
Laporan Pratikum Kimia 2009 ANALISIS VOLUMETRI ASAM- BASA Tanggal Praktikum : 02 November 2009 Tanggal Laporan : 10 November 2009 Dosen Pembimbing : Teti Sudiarti Tujuan Praktikum : - Mengetahui dan memahami cara menentukan kadar zat yang bersifat basa atau basa. - Dapat mengetahui cara pembuatan laruatan baku primer dan larutan baku sekunder. - Dapat menghitung molaritas dan normalitas suatu larutan. - Dapat membedakan titrasi asidimetri dan alkalimetri untuk menetapkan kadar suatu larutan. - Menghitung molaritas NaOH dari hasil titrasi. - Membuat larutan HCl 0,1 M dan menghitung molaritasnya dari hasil titrasi. Prinsip Percobaan : Sejumlah larutan Asam Oksalat dititrasi dengan larutan NaOH yang akan ditentukan konsentrasinya menggunakan indikator fenoftalein dimana pada Titik Akhir (TA) terjadi perubahan warna dari zat yang berwarna menjadi merah sangat muda dan pada saat Titik Ekivalen (TE) m Ek NaOH = m Ek H 2 C 2 O 4 . Teori Dasar : 1 Ridwan Firmansyah

Analasis Volumemetri Asam Basa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ridwan Kimia UIN Bandung

Citation preview

Page 1: Analasis Volumemetri Asam Basa

Laporan Pratikum Kimia 2009

ANALISIS VOLUMETRI ASAM- BASA

Tanggal Praktikum : 02 November 2009

Tanggal Laporan : 10 November 2009

Dosen Pembimbing : Teti Sudiarti

Tujuan Praktikum :

- Mengetahui dan memahami cara menentukan kadar zat yang bersifat basa atau basa.

- Dapat mengetahui cara pembuatan laruatan baku primer dan larutan baku sekunder.

- Dapat menghitung molaritas dan normalitas suatu larutan.

- Dapat membedakan titrasi asidimetri dan alkalimetri untuk menetapkan kadar suatu larutan.

- Menghitung molaritas NaOH dari hasil titrasi.

- Membuat larutan HCl 0,1 M dan menghitung molaritasnya dari hasil titrasi.

Prinsip Percobaan :

Sejumlah larutan Asam Oksalat dititrasi dengan larutan NaOH yang akan ditentukan

konsentrasinya menggunakan indikator fenoftalein dimana pada Titik Akhir (TA) terjadi

perubahan warna dari zat yang berwarna menjadi merah sangat muda dan pada saat Titik

Ekivalen (TE) mEk NaOH = mEk H2C2O4.

Teori Dasar :

Istilah analisis volumetri mengacu pada analisis kuantitatif yang dilakukan dengan

menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat yang diperlukan

untuk bereaksi secara kuantitaif dengan larutan dari zat yang akan ditetapkan. Larutan dengan

konsentrasi yang diketahui tepat itu disebu larutan baku. Bobot yang ingin ditetapkan, dihitung

dari volume larutan standar yang digunakan dan hukum-hukum stoikiometri yang diketahui.

Larutan baku biasanya ditambahkan dari dalam sebuah buret. Proses penambahan larutan

baku sampai reaksi tepat lengkap disebut titrasi. Larutan peraksi yang ditanbahkan disebut titran.

Saat dimana reaksi itu tepat lengkap, disebut titik ekivalen.

1 Ridwan Firmansyah

Page 2: Analasis Volumemetri Asam Basa

Laporan Pratikum Kimia 2009

Lengkapnya titrasi harus bisa terdeteksi oleh suatu perubahan yang dapat dilihat secara

visual yang dihasilkan oleh reaktan itu sendiri atau zat lain yang ditambahkan untuk membantu

melihat perubahan ini. Zat seperti ini dinamakan indicator, dan bila perubahan visual itu dapat

diperoleh dari reaktannya sendiri, maka reaktan itu bertindak sebagai autoindikator. Saat dimana

terjadi perubahanvisual pertama kali disebut titk akhir titrasi. Analisis volmetri dengan cara

titrasi ini disebut analisis titrasi.

Ada beberapa macam analisis titrasi berdasarkan jenis reaksinya. Hamper semua jenis

reaksi yang terjadi dalam larutan dapat digunakan untuk analisis titrasi. Reaksi-reaksi tersebut

adalah reaksi penetralan, reaksi pengendapan dan pembentukan kompleks. Titrasi yang

melibatkan reaksi penetralan disebut titrasi asam-basa. Karena titrasi asam basa dimaksudkan

untuk mengetahui pada alkalimetri. Bila zat yang akan ditentukan adalah suatu basa, maka

reaktan untuk menetapkannya adalah suatu asam, disebut asidimetri. Sebaliknya, bila reaktan

yang menetapkannya adalah suatu basa disebut alkalimetri.

Perhitungan kadar titrasi asam basa adalah berdasarkan stoikiometri dengan

menggunakan satuan-satuan mol atau molar. Sebagai satuan yang lebih umum dipakai untuk

keperluan titrasi adalah dalam suatu konsentrasi normalitas (N) yang disebut tiga mol ekuivalen

(mol x jumlah ion yang harus dinetralkan) per liter (V). dalm titrasi berlaku rumus:

V 1 x N 1= V2 x N2

Perubahan pH terhadap setiap mL. Volume reaktan pada titrasi asam basa. Konsentrasi

semua asam dan basa yang dipakai dalam contoh berikut adalah 0,1 N. Kurva berikut mewakili

asam kuat oleh basa kuat, yakni HCl oleh NaOH. Karena keduanya adalah elektrolit kuat. Ion-

ionnya terionisasi sempurna sehingga perubahan pH dapat TE sebagai:

2 Ridwan Firmansyah

Page 3: Analasis Volumemetri Asam Basa

Laporan Pratikum Kimia 2009

titik ekivalen

PH 7 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Volume NAOH yang ditambahkan (mL)

Bentuk kurva ditentukan oleh harga KA atau KB, maka bisa menggambar kurva titrasi,

yang asam berguna untuk pemilihan indicator titrasi asam basa atau disebut indicator asam basa

atau indicator pH. Indikator-indikator pH dmemiliki harga ka atau kb yang berbeda, karena

memiliki ruang kerja masing-masing.

Tabel Warna Indikator dan Rentang Kerja pH

Indikator Warna

Rentang pHDalam Asam Dalam Basa

Timol Biru Merah Kuning 1,2 - 2,8Bromfenol Biru Kuning Ungu-biru 3,0 - 4,6Metil orange Orange Kuning 3,1 - 4,4Metal merah Merah Kuning 4,2 - 6,3Klorofenol biru Kuning Merah 4,8 - 6,4Bromotimol biru Kuning Biru 6,0 - 7,6Kresol Merah Kuning Merah 7,2 - 8,8Fenoftalein Tak berwarna Pink-merah 8,3 - 10,0

3 Ridwan Firmansyah

Page 4: Analasis Volumemetri Asam Basa

Laporan Pratikum Kimia 2009

Alat dan Bahan :

Alat Bahan- Erlenmeyer - Pipet seukuran Asam oksalat- Beaker glass - Buret NaOH- Pipet tetes - Klem HCl- Labu ukur - Statif Indikator Fenoftalein- Neraca - Tegel putih- Kaca arloji - Corong pendek

Langkah Kerja :

Pembuatan larutan Baku Primer Asam Oksalat 0,1 N

- Timbang sebanyak 1,575 gram H2C2O4.2H2O.

- Masukkan kedalam labu ukur 250 ml, lalu tambahkan air sampai tanda batas sampai tanda

batas, larutkan dengan baik. Beri label.

Pembuatan Larutan Baku Sekunder NaOH 0,1 N

- Timbang sebanyak 4,00 gram NaO.

- Masukkan kedalam beaker glass 1000 ml, lalu tambahkan air sampai 1000 ml sampai larut.

- Pasangkan buret 50 ml dengan menggunakan statif dan klem, lalu isilah dengan larutan

NaOH tersebut sampai tanda batas nol.

- Siapkan 25 ml larutan baku asam oksalat yang telah dibuat sebelumnya, lalu masukkan

kedalam erlenmeyer 250 ml, tambahkan dua tetes indicator fenoftalein kedalamnya.

- Lakukan titrasi dengan cara menambahkan NaOH dari buret kedalam larutan asam oksalat

sampai didapatkan perubahan warna larutan pada saat pertama kali menjadi merah muda, dan

segera hentikan penambahan NaOH. Lakukan 2-3 kali dengan larutan asam oksalat yang

baru, sampai dapat meyakinkan atas perubahan warna yang pertama kalinya. Catat berapa

volume NaOH yang dikeluarkan.

- Hitunglah konsentrasi NaOH tersebut.

4 Ridwan Firmansyah

Page 5: Analasis Volumemetri Asam Basa

Laporan Pratikum Kimia 2009

Penentuan Konsentrasi HCl

- Siapkan 25 ml sampel larutan HCl dalam Erlenmeyer 250 ml. tambahkan dua tetes indicator

fenoftalein kedalamnya.

- Lakukan titrasi seperti yang telah dilakukan pada pembuatan larutan baku sekunder NaOH.

- Hitunglah konsentrasi smpel asam oksalat.

Pengamatan :

Penentuan [NaOH ] terhadap H 2C2O4.2H2O

Reaksi : 2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O

Tabel Titrasi :

Titrasi Ke Volume (mL) 1 2 3Volume akhir titrasi 28,01mL 28,00 mL 28,01 mLVolume awal titrasi 00,00 mL 00,00 mL 00,00 mLVolume Pemakaian 28,01mL 28,00 mL 28,01 mLRata-rata 28,01 mL

Penentuan [HCl ] terhadap NaOH

Reaksi : NaOH + HCl NaCl +H2O

Tabel Titrasi :

Titrasi Ke Volume (mL) 1 2 3Volume akhir titrasi 19,90 mL 19,60 mL 19,60 mLVolume awal titrasi 00,00 mL 00,00 mL 00,00 mLVolume Pemakaian 19,90 mL 19,60 mL 19,60 mLRata-rata 19,70 mL

5 Ridwan Firmansyah

Page 6: Analasis Volumemetri Asam Basa

Laporan Pratikum Kimia 2009

Perhitungan :

Penentuan [NaOH ] terhadap H 2C2O4.2H2O

H2C2O4.2H2O , Mr = 126,08

Reaksi : C2O42−¿¿ 2CO2 + 2e

1 g ek 2 g ek

1 gr ek =12

g L = N = 12

M

[H2C2O4.2H2O] = grBE

x 1000mL

= 1,58

(12

.63,04) x 1000

25

= 0,1003 N

[NaOH ] = 0,1 M = 0,1 N

[NaOH ] = (v .M )Oksalatv NaOH

= (25mL.0,1003N )

28,01mL

= 0,0895 M

= 0,0895 N

Penentuan [HCl ] terhadap NaOH

[HCl ] = 0,1 M = 0,1 N

6 Ridwan Firmansyah

Page 7: Analasis Volumemetri Asam Basa

Laporan Pratikum Kimia 2009

[HCl ] = (v .M ) NaOHvHCl

= (9,70mL.0,0895M )

25mL

= 0,0705 M

= 0,0705 N

Pembuatan HCl 0,1 M

V1 . M1 = V2 . M2

250 mL . 0,1 M = V2 . 12 M

V2 = 2512

= 2,0833 mL

Jadi HCl yang harus ditambahkan : 2,0833 mL ke dalam 250 mL aquadest.

Pembahasan :

Titrasi adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam atau basa.

Titik Ekivalen (TE) adalah titik dimana pH pada saat asam dan basa tepat sama (ekivalen).

Sedangkan Titik Akhir (TA) adalah pH pada saat indikator berubah warna. Sebelum ditirasi,

larutan diberi indikator terlebih dahulu. Titrasi dilakukan dengan kedua tangan. Tangan kiri

memegang kendali buret, sedangkan tangan kanan memegang erlenmeyer yang berisi larutan.

Memegang kendali buret harus dengan tangan kiri, hal itu dimaksud agar tenaga yang dihasilkan

tidak terlalu kuat. Karena biasanya tangan kiri lebih lemah dibandingkan dengan tangan kanan.

Jika terlalu kuat maka isi buret akan keluar dengan cepat, hal itu menyebabkan hasil titrasi tidak

akurat. Erlenmeyer yang dipegang di tangan kanan harus digoyangkan agar tetesan buret

menyebar secara merata. Kedua mata kita harus mengah ke skala buret. Titrasi dilakukan secar

perlahan-perlahan agar tidak melebihi titik ekivalen. Kemudian kita dapat menghitung

konsentrasi larutan yang dititrasi.

7 Ridwan Firmansyah

Page 8: Analasis Volumemetri Asam Basa

Laporan Pratikum Kimia 2009

Kesimpulan :

Kami dapat menimnbang zat, melarutkannya, kemudian menitrasi suatu larutan sampai

berubah warna, yaitu dari tidak berwarna menjadi pink-merah dengan indikator fenoftalein. Hal

itu menunjukan titik ekuivalen telah tercapai.

Jadi : Konsentrasi [NaOH ] = 0,0895 M

Konsentrasi [HCl ] = 0,0705 M

Daftar Pustaka :

1. Sudjana, Eddy dkk. 1989. “Petunjuk Praktikum Kimia Dasar Unpad”.

2. Jurnal Praktikum Kimia Dasar. 2004. SMKN 13 Bandung

3. Laporan Praktikum Kimia Dasar. 2004. SMKN 13 Bandung

4. Modul Kimia Dasar. 2009. UIN SGD Bandung

Tanggal Paraf Nilai

8 Ridwan Firmansyah