3
Analisa kecepatan merupakan kecepatan stacking yang dibutuhkan dalam koreksi NMO. Tujuannya adalah mendapatkan fungsi kecepatan yang akan dibutuhkan untuk memperoleh stacking terbaik. Tujuan lainnya adalah konversi waktu terhadap kedalaman serta dibutuhkan untuk migrasi. Prinsip dasar analisis kecepatan adalah mencari persamaan hiperbola yang tepat sehingga memberikan stack yang hasilnya maksimum, salah satunya dengan menggunakan metode semblance velocity. Analisa kecepatan ditunjukkan dengan melakukan scanning terhadap kisaran kecepatan tertentu, kurva moveout terbentuk untuk setiap kecepatan yang dipick. Pada velocity analysis terdapat 4 window untuk melakukan picking, yaitu window velocity spectrum (semblance), CDP gather, mini stack, serta velcom stack. Plot kecepatan dapat dilihat dalam format warna yang dikenal pada penampang semblance. Warna tersebut mempresentasikan nilai semblance (energy). Warna yang lebih gelap menunjukkan nilai yang lebih tinggi, hal ini dapat diartikan bahwa pada CDP tersebut terjadi refleksivitas. Picking kecepatan pada semblance plot dilakukan dengan mempick nilai semblance maksimum, dengan nilai trend time makin dalam makin ke kanan, ini dikarenakan makin dalam trace seismik nilai kecepatan semakin tinggi. Velocity analysis dilakukan sebanyak minimal dua kali. Pada velocity analysis 1, pemilihan kecepatan yang tepat dilakukan setiap kelipatan CDP (setiap 40 atau 50, dst) pada velcom stack. Tujuan dari proses velocity analisis 2 adalah memperbaiki nilai kecepatan yang kurang tepat ketika dilakukan picking pada velocity analysis 1, picking dilakukan lebih banyak (CDP setiap 20 atau 30, dst agar hasil picking jauh lebih teliti dan lebih baik lagi). Penggunaan Vrms digunakan untuk lapisan-lapisan datar dan diasumsikan offset kecil dibandingkan kedalaman, maka persamaan moveout hiperbolik dapat diturunkan dari deret pangkat dengan Vrms sebagai kecepatan. Kecepatan root-mean- square (RMS) dihitung dari kecepatan interval. Prinsipnya adalah menghitung Vrms terbaik yang dapat di-QC dari hasil moveout-nya. Semakin flat hasil NMO, maka nilai kecepatan semakin naik.

Analisa kecepatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

#geophysics #seismic

Citation preview

Analisa kecepatan merupakan kecepatan stacking yang dibutuhkan dalam koreksi NMO. Tujuannya adalah mendapatkan fungsi kecepatan yang akan dibutuhkan untuk memperoleh stacking terbaik. Tujuan lainnya adalah konversi waktu terhadap kedalaman serta dibutuhkan untuk migrasi. Prinsip dasar analisis kecepatan adalah mencari persamaan hiperbola yang tepat sehingga memberikan stack yang hasilnya maksimum, salah satunya dengan menggunakan metode semblance velocity. Analisa kecepatan ditunjukkan dengan melakukan scanning terhadap kisaran kecepatan tertentu, kurva moveout terbentuk untuk setiap kecepatan yang dipick. Pada velocity analysis terdapat 4 window untuk melakukan picking, yaitu window velocity spectrum (semblance), CDP gather, mini stack, serta velcom stack. Plot kecepatan dapat dilihat dalam format warna yang dikenal pada penampang semblance. Warna tersebut mempresentasikan nilai semblance (energy). Warna yang lebih gelap menunjukkan nilai yang lebih tinggi, hal ini dapat diartikan bahwa pada CDP tersebut terjadi refleksivitas. Picking kecepatan pada semblance plot dilakukan dengan mempick nilai semblance maksimum, dengan nilai trend time makin dalam makin ke kanan, ini dikarenakan makin dalam trace seismik nilai kecepatan semakin tinggi.Velocity analysis dilakukan sebanyak minimal dua kali. Pada velocity analysis 1, pemilihan kecepatan yang tepat dilakukan setiap kelipatan CDP (setiap 40 atau 50, dst) pada velcom stack.Tujuan dari proses velocity analisis 2 adalah memperbaiki nilai kecepatan yang kurang tepat ketika dilakukan picking pada velocity analysis 1, picking dilakukan lebih banyak (CDP setiap 20 atau 30, dst agar hasil picking jauh lebih teliti dan lebih baik lagi). Penggunaan Vrms digunakan untuk lapisan-lapisan datar dan diasumsikanoffsetkecil dibandingkan kedalaman, maka persamaanmoveouthiperbolik dapat diturunkan dari deret pangkat dengan Vrmssebagai kecepatan.Kecepatan root-mean-square(RMS)dihitung dari kecepatan interval. Prinsipnya adalah menghitungVrmsterbaik yang dapat di-QC dari hasilmoveout-nya. Semakinflathasil NMO, maka nilai kecepatan semakin naik.

Dalam penentuanpicking velocity analysis,selain dilihat dari semblanceyang paling kuat, juga dilihat dari reflektor pada mini stackyang paling kuat. Karena setiapmini stack adalah hasil NMO dari kecepatan yang berbeda-beda.Outputdarivelocity analysisadalah data V interval yang nantinya akan diaplikasikan padastack. Kemudian dapat dilakukan tahapan processing selanjutnya seperti residual statics, stack, preconditioning sebelum dilakukan migrasi.Proses velocity analysis merupakan salah satu proses yang paling sulit diantara proses pengolahan data seismik lainnya, karena secara kasar, melalui proses ini kita bisa menghasilkan hasil stack yang kita mau (misalnya dari data yang awalnya tidak ada patahan, bisa jadi ada patahan) dan setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda pada tahap pick analisis kecepatan

Kesimpulan Analisa kecepatan merupakan kecepatan stacking yang dibutuhkan dalam koreksi NMO Tujuan analisis kecepatan adalah mendapatkan fungsi kecepatan yang akan dibutuhkan untuk memperoleh stacking terbaik, konversi waktu terhadap kedalaman serta dibutuhkan untuk migrasi. Plot kecepatan dapat dilihat dalam format warna yang dikenal pada penampang semblance, warna yang lebih gelap menunjukkan nilai yang lebih tinggi Velocity analysis dilakukan sebanyak minimal dua kali Selain dilihat dari semblanceyang paling kuat, penentuanpicking velocity analysisjuga dilihat dari reflektor pada mini stackyang paling kuat Proses velocity analysis merupakan salah satu proses yang paling sulit diantara proses pengolahan data seismik lainnya