Upload
alialfatsyah
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 1/18
ANALISA MODEL STUDY
Dalam menangani setiap kasus ortodonti, para praktisi harus menyususn
rencana perawatan yang didasarkan pada diagnosis. Untuk menetapkan diagnosis,ada prosedur standar yang mutlak untuk dilakukan. Prosedur standar tersebut
meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis intra dan ekstra oral, analisis fungsional,
analisis ronsenologis, analisis fotografi, pemeriksaan radiologis, dan analisis
model studi, yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung pada
pasien. Setiap komponen data tersebut memiliki peran yang sama pentingnya
dalam menentukan diagnosis ortodonti.
Data penting yang diperoleh melalui pemeriksaan gigi dan mulut secara
langsung tentu saja menghasilkan data yang akurat, namun praktisi tidak mungkin
melakukan seluruh analisis gigi geligi secara langsung di dalam mulut pasien.
Untuk itu, pemeriksaan penting yang dapat dilakukan secara langsung harus
dicatat selengkap mungkin di dalam rekaman medik pasien, sementara analisis
yang dapat dilakukan secara tidak langsung, misalnya pada model studi sebaiknya
ditunda untuk mengurangi ketidaknyamanan dan waktu kunjungan pasien.
Model studi sebagai salah satu komponen penting dalam perawatan
ortodonti dibuat dengan beberapa tujuan dan kegunaan, yaitu sebagai titik awal
dimulainya perawatan, untuk kepentingan presentasi, dan sebagai data tambahan
untuk mendukung hasil pemeriksaan klinis. Para praktisi menggunakan model
studi bukan hanya untuk merekam keadaan geligi dan mulut pasien sebelum
perawatan tetapi juga untuk menentukan adanya perbedaan ukuran, bentuk, dan
kedudukan gigi geligi pada masing-masing rahang serta hubungan antar gigi
geligi rahang atas dengan rahang bawah.
Data yang lengkap mengenai keadaan tersebut lebih memungkinkan jika
dilakukan analisis pada model studi.
ermacam-macam teknik analisis model studi telah diperkenalkan dan
terus berkembang hingga saat ini. Setiap dokter gigi sebaiknya menguasai
berbagai teknik analisis model studi agar analisis model dapat dilakukan secara
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 2/18
benar, tepat pemilihannya sesuai dengan kasus, dan memenuhi aturan, sehingga
menghasilkan data yang akurat.
!. Pengertian "nalisis Model Studi
"nalisis model studi adalah penilaian tiga dimensi terhadap gigi geligi pada
rahang atas maupun rahang bawah, serta penilaian terhadap hubungan oklusalnya.
#edudukan gigi pada rahang maupun hubungannya dengan geligi pada rahang
lawan dinilai dalam arah sagital, trans$ersal, dan $ertikal.
%. Persiapan "nalisis Model Studi
&ambar !. Model studi untuk analisis model studi harus meliputi seluruh anatomi yang
penting, termasuk ketinggian $estibulum yang semaksimal mungkin. ". 'ampak depan,
. 'ampak kiri, (. 'ampak kanan.
Untuk keperluan diagnosis ortodonti, model studi harus dipersiapkandengan baik dan hasil cetakan harus akurat. )asil cetakan tidak hanya meliputi
seluruh gigi dan jaringan lunak sekitarnya, daerah di $estibulum pun harus
tercetak sedalam mungkin yang dapat diperoleh dengan cara menambah
ketinggian tepi sendok cetak hingga dapat mendorong jaringan lunak di daerah
tersebut semaksimal mungkin, sehingga inklinasi mahkota dan akar terlihat. *ika
hasil cetakan tidak cukup tinggi, maka hasil analisis tidak akurat.
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 3/18
Model studi dengan basis segi tujuh, yang dibuat dengan bantuan gigitan
lilin dalam keadaan oklusi sentrik serta diproses hingga mengkilat, akan
memudahkan pada saat analisis dan menyenangkan untuk dilihat pada saat
menjelaskan kasus kepada pasien.
"nalisis model sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan, namun
memerlukan waktu untuk menyelesaikannya. Pada saat ini, para ahli telah
mengembangkan teknik analisis menggunakan komputer yang dianggap lebih
praktis dan dapat menghemat waktu dibandingkan dengan teknik manual. "nalisis
dengan komputerisasi memerlukan pengetahuan dan alat khusus, yaitu perangkat
keras untuk melakukan digitalisasi model studi sementara pengukuran dilakukan
menggunakan perangkat lunak +software, misalnya rtho("D yang telah
dipatenkan. Dengan komputerisasi, seluruh data model studi dalam berbagai arah
dapat disimpan dan ditampilkan sewaktu-waktu bila diperlukan, dan dapat
didiskusikan dengan sejawat melalui internet tanpa harus mengeluarkan model
studi dari kotak arsip. Meskipun hingga saat ini analisis model dengan
komputerisasi sudah berkembang, namun analisis model studi dengan cara manual
masih umum dilakukan oleh para praktisi ortodonti karena hanya menggunakan
alat-alat sederhana, seperti symmetograph, brass wire, jangka berujung runcing,
penggaris, digital calipers, atau jangka sorong. Sistem penyimpanan data pun pada
umumnya masih dilakukan secara manual, sementara model studi disimpan dalam
kotak khusus.
. Macam-macam "nalisis Model Studi
"nalisis model studi secara umum dilakukan dalam tiga dimensi yaitu dalam
arah sagital, trans$ersal, dan $ertikal. Penilaian dalam arah sagital antara lain
meliputi/ hubungan molar pertama, kaninus, dan insisif tetap, yaitu maloklusi
kelas 0, kelas 00, atau kelas 000 "ngle1 ukuran o$erjet, prognati atau retrognati
maksila maupun mandibula, dan crossbite anterior. Penilaian dalam arah
trans$ersal antara lain meliputi/ pergeseran garis median, asimetri wajah, asimetri
lengkung gigi, dan crossbite posterior. Penilaian dalam arah $ertikal antara lain
meliputi/ ukuran o$erbite, deepbite, openbite anterior maupun posterior, dan
ketinggian palatum.
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 4/18
Analisis Geligi Tetap
#eparahan suatu maloklusi sangat penting untuk dinilai dan ditentukan
dari berbagai sudut pandang. Untuk itu, telah diperkenalkan bermacam-macam
teknik analisis. erikut ini adalah beberapa di antaranya yang umum digunakan.
a) Kesimetrisan Lengkung Gigi dalam Arah Sagital dan Transersal
2engkung gigi yang kedudukannya tidak simetris, biasanya bisa terlihat sejak
pemeriksaan estetika wajah, namun bentuk lengkung yang tidak simetris bisa juga
dijumpai pada wajah yang simetris. Pada beberapa kasus, bisa juga dijumpai
keadaan asimetri hanya pada lengkung giginya saja, sementara lengkung
rahangnya normal.
&ambar %. Penilaian kesimetrisan lengkung gigi ". Symmetograph, . Untuk menilai
kesimetrisan lengkung gigi, kedua jarum penunjuk pada symmetograph diletakkan pada
bidang median raphe.
'ujuan pengukuran kesimetrisan lengkung gigi dalam arah sagital dan
trans$ersal adalah/
a. Membandingkan kedudukan geligi sebelah kiri dengan geligi sebelah kanan
garis median
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 5/18
b. Memperkirakan perbedaan posisi gigi kiri dan kanan dalam arah sagital dan
trans$ersal.
c. Dalam rencan perawatan, diusahakan agar kedudukan gigi kiri dan kanan
menjadi simetris
(ara untuk mengetahui kesimetrisan lengkung gigi pada rahang adalah
menggunakan symmetograph. erikut langkah-langkah pengukuran menggunakan
symmetograph/
!. eri tanda berupa titik pada permukaan incisal3oklusal setiap gigi rahang
atas dan rahang bawah/
0!, 0% / pertengahan incisal 1 (/ puncak incisal1 P!, P% / puncak bonjol
bukal1 M!/ central fossa
%. Pengukuran dengan menggunakan symmetograph atau orthocross dengan
bidang orientasi pada mid palatal raphe dan bidang tuberositas
. andingkan posisi geligi kiri dan kanan menggunakan orthocross3
symmetograph tersebut. (aranya/
- Menentukan lengkung gigi yang paling mendekati normal +misalnya
regio!3 kanan lebih normal dibandingkan regio kiri %3 kiri sebagai acuan.
- Meletakkan jarum symmetograph pada garis median model studi, atau
garis median orthocross berhimpit dengan garis median model studi .- Membandingkan titik-titik pada setiap gigi yang sama pada lengkung regio
sebelahnya terhadap lengkung yang dianggap normal tersebut.
- Melakukan penilaian dalam arah trans$ersal dan sagital.
(ontoh hasil pemeriksaan
- Dalam bidang trans$ersal/ !4 menjauhi median line ! mm dibandingkan
%4
- Dalam bidang sagital/ !4 lebih ke anterior ! mm dibandingkan %4
- Pengukuran pada setiap gigi yang dianggap malposisi, lalu membuat
kesimpulan akhir mengenai kesimetrisan kedua lengkung gigi,
misalnya/
#edudukan gigi-gigi di regio !, mejauhi median line dibandingkan
regio %
#edudukan gigi-gigi di regio !, lebih ke anterior dibandingkan
regio %
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 6/18
erdasarkan hasil analisis ini dapat diketahui gigi geligi di kwadran mana yang
memerlukan ekspansi atau pencabutan untuk mengembalikan kesimetrisan
lengkung.
!) "er!edaan Ukuran Lengkung #Ar$h Length Dis$repan$%)
'ujan mengukur perbedaan ukuran lengkung adalah untuk mengetahui
perbedaan panjang lengkung rahang dengan panjang lengkung gigi sehingga
diketahui berapa selisihnya agar dapat ditentukan indikasi perawatannya.
"da tiga metode yang digunakan/
!. Metode 5ance
2angkah pertama dalam analisis ini adalah mengukur lebar mesial distal
terbesar gigi menggunakan jangka berujung runcing atau jangka sorong. "nalisis
5ance mengukur mesial distal setiap gigi yang berada di mesial gigi molar
pertama permanen. *umlah lebar total menunjukkan ruangan yang dibutuhkan
untuk lengkung gigi yang ideal. Selanjutnya panjang lengkung rahang diukur
menggunakan kawat lunak seperti brass wire atau kawat kuningan.
#awat ini dibentuk melalui setiap gigi, pada geligi posterior melalui
permukaan oklusalnya sedangkan pada geligi anterior melalui tepi insisalnya.
*arak diukur mulai mesial kontak molar pertama permanen kiri hingga kanan.
Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan ukuran panjang lengkung gigi
ideal dengan panjang lengkung rahang. *ika hasilnya negatif berarti kekurangan
ruangan, jika hasilnya positif berarti terdapat kelebihan ruangan.
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 7/18
&ambar . Pengukuruan panjang lengkung menurut 5ance menggunakan brass wire
melibatkan gigi geligi di mesial molar pertama. ". 6ahang atas, . 6ahang bawah.
%. Metode 2undstrom
'eknik lain untuk mengukur panjang lengkung rahang diperkenalkan oleh
2undstrom, yaitu dengan cara membagi lengkung gigi menjadi enam segmen
berupa garis lurus untuk setiap dua gigi termasuk gigi molar pertama permanen.
Pengukuran dengan jangka yang kedua ujungnya runcing, dari mesial molar
kedua kanan pada puncak papil gusi pada tiap segmen. Setelah dilakukan
pengukuran dan pencatatan pada keenam segmen selanjutnya dijumlahkan. 5ilai
ini dibandingkan dengan ukuran mesial distal !% gigi mulai molar pertama
permanen kiri hingga kanan. Selisih keduanya menunjukkan keadaan ruangan
yang tersisa.
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 8/18
&ambar 7. 'eknik pengukuran panjang lengkung rahang secara segmental menurut
2undstrom.
. Metode Segmental
Di agian rtodonti 8akultas #edokteran &igi Uni$ersitas Padjadjaran
andung dilakukan pengukuran dengan melibatkan molar pertama permanen kiri
dan kanan. Pengukuran panjang lengkung rahang secara segmental adalah dengan
membagi lengkung menjadi tiga segmen di tiap kuadran, yaitu segmen pertama
meliputi insisif sentral dan lateral, segmen berikutnya kaninus, selanjutnya
premolar dengan molar pertama. 'eknik pengukuran untuk rahang bawah sama
dengan rahang atas.
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 9/18
&ambar 9. Pengukuran "rch 2ength Discrepancy yang melibatkan molar pertama
permanen. ".Pengukuran panjang lengkung gigi, . Pengukuran panjang lengkung
rahang secara segmental.
Panjang lengkung 6" : .... mm
Panjang lengkung 6 : .... mm ;
Selisih : .... mm
$) Analisis &'lt'n #Tooth Size Discrepacy TSD)
"nalisa olton adalah analisa rasio interdigitasi yang dirancang untuk
melokalisasi perbedaan ukuran gigi dengan membandingkannya dengan standar
yang normal sehingga kekurangan ruang rahang dapat ditentukan. )ubungan
ukuran mesiodistal gigi pada maksila dan mandibula yang benar penting untuk
menentukan ideal interdigitasi antara gigi maksila dan mandibula.
'ujuan analisis olton yaitu untuk mempelajari pengaruh perbedaan
ukuran gigi rahang bawah terhadap ukuran gigi rahang atas dengan keadaan
oklusinya, rasio yang diperoleh membantu dalam mempertimbangkan hubungan
o$erbite dan o$erjet yang mungkin akan tercapai setelah perawatan selesai,
pengaruh pencabutan pada oklusi posterior dan hubungan insisif, serta oklusi yang
tidak tepat karena ukuran gigi yang tidak sesuai.
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 10/18
&ambar 4. 6asio "nterior dan 6asio 'otal "nalisis alton
6asio keseluruhan diperoleh dengan cara menghitung jumlah lebar !% gigi
rahang bawah dibagi dengan jumlah !% gigi rahang atas dan dikalikan !<<. 6asio
keseluruhan sebesar =!, berarti sesuai dengan analisis olton, yang akan
menghasilkan hubungan o$erbite dan o$erjet yang ideal. *ika rasio keseluruhan
lebih dari =!, maka kesalahan terdapat pada gigi rahang bawah. *ika rasio kurang
dari =!, berarti kesalahan ada pada gigi rahang atas.
Pada tabel olton diperlihatkan gambaran hubungan ukuran gigi rahang
atas dan rahang bawah yang ideal. Pengurangan antara ukuran gigi yang
sebenarnya dan yang diharapkan menunjukkan kelebihan ukuran gigi. 6asio
anterior diperoleh dengan cara menghitung jumlah lebar 4 gigi rahang bawah
dibagi dengan jumlah 4 gigi rahang atas dan dikalikan !<<. 6asio anterior >>,%
akan menghasilkan hubungan o$erbite dan o$erjet yang ideal jika kecondongan
gigi insisif baik dan bila ketebalan labiolingual tepi insisal tidak berlebih. *ika
rasio anterior lebih dari >>,% berarti terdapat kelebihan ukuran gigi-gigi pada
mandibula. *ika kurang dari >>,% maka terdapat kelebihan jumlah ukuran gigi
rahang atas.
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 11/18
'abel !. 'abel olton digunakan untuk mengetahui ukuran ideal enam gigi anterior dan
kedua belas gigi, baik pada rahang atas maupun rahang bawah.
d) Analisis ('es
)owes memikirkan suatu rumusan untuk mengetahui apakah basis apikal
cukup untuk memuat gigi geligi pasien. Panjang lengkung gigi +'ooth Material3
'M adalah jumlah lebar mesiodistal gigi dari molar pertama kiri sampai dengan
molar pertama kanan. 2ebar lengkung basal premolar atau fosa kanina +Premolar
asal "rch ?idth3 PM"? merupakan diameter basis apikal dari model gigi
pada apeks gigi premolar pertama, yang diukur menggunakan jangka sorong atau
jangka berujung runcing. 6asio diperoleh dari membagi PM"? dengan 'M
dikalikan !<<.
)owes percaya bahwa dalam keadaa normal perbandingan PM"?
dengan 'M kira-kira sama dengan 77@, perbandingan ini menunjukkan bahwa
basis apikal cukup lebar untuk menampung semua gigi. ila perbandingan antara
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 12/18
PM"? dan 'M kurang dari >@ berarti terjadi kekurangan lengkung basal
sehingga perlu pencabutan gigi premolar. ila lebar basal premolar lebih besar
dari lebar lengkung puncak premolar, maka dapat dilakukan ekspansi premolar.
"nalisis )owes berguna pada saat menentukan rencana perawatan dimana
terdapat masalah kekurangan basis apikal dan untuk memutuskan apakah akan
dilakukan/ +! pencabutan gigi, +% memperluas lengkung gigi atau + ekspansi
palatal.
Prosedur "nalisis )owes )owes
• Melakukan Pengukuran
Melakukanpengukuran:- Panjang lengkung gigi / jumlah lebar mesiodistal gigi dari molar pertama
kiri sampai dengan molar pertama kanan.
- 2ebar lengkung rahang / diameter basis apikal +jarak antara titik terdalam
fosa kanina kanan dan kiri +ujung apeks gigi !7-%7 diukur dari arah depan
dari model gigi.
- 2ebar lengkung gigi / jarak antara puncak bonjol bukal gigi !7-%7 diukur
dari arah oklusal.
• Menghitung dengan rumus
rumus:rumus:a asis apikal * *umlah mesio distal +!4-%4 A !<<@ : .............. @
b 2ebar lengkung gigi +puncak bonjol !7-%7 : .............mm
2ebar lengkung rahang +basis apikal : .............mm -
Selisih : .............mm
• )asil Perhitungan
)asil perhitungan a/
Hasil Perhitungano Perhitungan a- 77 @ / basis apikal cukup lebar untuk semua gigi !4-%4
- B >@ / lengkung basal sempit sehingga perlu ekstraksi
- >-77@ / dikategorikan dalam kasus yang meragukan.
Mungkin dilakukan pencabutan gigi atau ekspansi. *ika lebar lengkung
gigi lebih sempit dari lengkung rahang maka masih bisa ekspansi.
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 13/18
- C 77@ / lebar lengkung basal lebih besar dari lebar lengkung gigi
sehingga ekspansi dapat dilakukan dengan aman.
)asil perhitungan b/
Perhitungan b- 22& C 226 +selisih / tidak bisa diekspansi
- 22& : 226 +selisih < / normal
- 22& B 226 +selisih - / dapat diekspansi
e) Inde+ "'nt
Pont memikirkan sebuah metoda untuk menentukan lebar lengkung ideal
yang didasarkan pada lebar mesiodistal mahkota keempat insisif rahang atas.
'ujuan dari "nalisis pont ini adalah untuk
• Mengetahui apakah lengkung gigi dalam keadaan kontraksi atau distraksi atau
normal.
o #ontraksi : kompresi : intra$ersion / sebagian atau seluruh lengkung
gigi lebih mendekati bidang midsagital.
o Distraksi : ekstra$ersion / sebagian atau seluruh lengkung gigi lebih menjauhi
bidang midsagital.
• Menentukan apakah dibutuhkan ekspansi ke lateral
• Menentukan sejauh mana ekspansi dapat dilakukan pada daerah premolar dan
molar
Prosedur/
• Mengukur lebar mesio distal 7 gigi anterior rahang atas +!%, !!, %!, %%
• Mengukur lebar lengkung gigi/
- 6egio premolar/ jarak dari distal pit pada permukaan oklusal premolar
pertama kanan atas ke distal pit premolar pertama kiri atas.
- 6egio molar/ jarak dari mesial pit pada permukaan oklusal kanan atas ke
mesial molar pertama pit molar pertama kiri atas dan molar.
Menghitung denganmenggunakan rumuspont lebar lengkunggigi pada• Menghitung dengan menggunakan rumus Pont lebar lengkung gigi pada regio
premolar dan molar yang ideal
a Premolar indeks / jumlah mesiodistal gigi !%-%% A !<<@
: <,E
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 14/18
b Molar indeks / jumlah mesiodistal gigi !%-%% A !<<@
: <,47
• Menentukan selisih antara kedua hasil yang didapat
- 22& pasien : 22& Pont, maka 22& pasien normal +selisih <- 22& pasien B 22& Pont, maka 22& mengalami konstriksi +selisih -
- 22& pasien C 22& Pont, maka 22& mengalami distraksi +selisih
Pont menyarankan bahwa rasio gabungan insisif terhadap lebar lengkung
gigi melintang yang diukur dari pusat permukaan oklusal gigi, idealnya adalah <,E
pada fosa sentral premolar pertama dan <,47 pada fosa sentral molar pertama.
Pont juga menyarankan bahwa lengkung rahang atas dapat diekspansi
sebanyak !-% mm lebih besar dari idealnya untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya relaps.
&ambar >. Pengukuran lebar lengkung gigi pada analisis Pont. Patokan yang digunakan
adalah sentral fosa premolar pertama permanen dan molar pertama permanen.
,) Analisis Kesling # Diagnostic Setup)
Diagnostic setup adalah teknik untuk menggambarkan bagaimana
mengatasi masalah ruang dalam tiga dimensi, yaitu dengan melepaskan gigi dari
tulang basal model dan menempatkannya kembali ke dalam kedudukan yang lebih
baik.
8ungsi/
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 15/18
• Sebagai suatu pertolongan praktis yang dapat dipakai untuk menentukan
diagnosis, rencana perawatan maupun prognosis perawatan suatu kasus secara
indi$idual.
• #arena cara ini mampu untuk mendiagnosis, maka disebut diagnostic setup
model.
• Model yang telah disusun kembali dalam lengkung gigi tersebut juga
merupakan gambaran suatu hasil perawatan maka disebut juga prognosis
setup model.
Prosedur/
• Model kasus 6"-6 disiapkan
• Memfiksasi model pada okludator yang sesuai, dengan membuat
kedudukan basis dari model sejajar dengan bidang oklusal +model 6.
idang oklusal dengan bidang mandibula sebaiknya membentuk sudut rata-
rata !9F
• #emudian dimulai memotong3memisahkan gigi-gigi dari model tersebut pada
aproksimal kontaknya dengan suatu pisau3gergaji, caranya/
- Membuat lubang dengan gergaji G mm di atas gingi$al margin +forniA
antara gigi !! dan %!
- Dari lubang ini dibuat irisan arah horisontal kanan-kiri sampai M!
- Dibuat irisan $ertikal pada aproksimal M%-M
- diberi tanda masing-masing gigi agar tidak keliru
- Dibuat irisan $ertikal pada setiap aproksimal
- Masing-masing gigi dipisahkan
- Menyusun kembali gigi-gigi tersebut dalam lengkung yang
- Dikehendaki dengan perantaraan waA
• Pada saat penyusunan kembali, analisis sefalometri digunakan untuk
memperkirakan letak dan angulasi gigi insisif.
• Untuk menjaga agar gigitan tidak berubah, dibuat gigitan lilindalam
keadaan oklusi sentrik dan pemotongan tidak dilakukan padaseluruh gigi.
• Diagnostic setup akan memperlihatkan jumlah ruang yang tersedia danyang
tersisa sehingga dapat membantu dalam memilih gigi mana yangakan
diekstraksi serta bagaimana pergerakan gigi untuk menutup ruang tersebut
Modifikasi (ara #esling
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 16/18
Prosedur/
• )asil cetakan yg belum diisi gips disiapkan
• Mengisi cetakan dengan gips G mm dr gingi$al margin
• ?aA ditunggu hingga keras kemudia diisi lagi dengan gips, tunggu, cetakan
dilepaskan
• Masing-masing gigi dipisahkan dengan terlebih dulu model difiksasi
padaokludator dan diberi tanda serta dipisahkan arah $ertikal pada aproksimal
kontaknya
• Menyusun kembali gigi sesuai lengkung yang dikehendaki dengan cara yang
sama, untuk kasus/
- 6 normal / 6" mengikuti 6
- 6" normal/ 6 mengikuti 6"- 6" H 6 tidak normal/ tentukan 6 lebih dulu
g) Met'de Th'mps'n and &r'die
'ujuan/ menentukan lokasi +daerah sebab-sebab terjadinya deep o$erbite
• Deep o$erbite/ suatu kelainan gigi dimana tutup menutup +o$er lapping gigi-
gigi depan atas bawah sangat dalam menurut arah bidang $ertikal.
• 5ormal o$erbite/ rata-rata insisif sentral 6" menutupi : !3
panjangmahkota insisif sentral 6, normalnya adalah : % - 7 mm
• Dapat terjadi pada ketiga kelas maloklusi "ngle/ kelas 0, 00, 000
• #eadaan ini sangat tidak menguntungkan untuk kesehatan gigi geligi
tersebut dan perlu diketahui bagaimana pengaruhnya pada gigi anak-anak.
• eberapa hubungan yang mungkin terjadi / Deep o$erbite, palatal bite3closed
bite, shallow bite, edge to edge bite, cross bite : re$ersed bite, open bite.
•Deep o$erbite dapat disebabkan/ a. Dental/
- Supra oklusi gigi-gigi anterior
- 0nfra oklusi gigi-gigi posterior
- #ombinasi supraoklusi dan infraoklusi
- 0nklinasi lingual gigi-gigi P dan M
b. Skeletal/
- 6amus mandibula yang panjang
- Sudut gonion yang tajam
- Pertumbuhan procesus al$eolaris yang berlebihan
c. #ombinasi
"nalisis deep o$erbite dapat dipelajari dari/
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 17/18
!. (etakan model gigi-gigi penderita
%. 8oto profil penderita
. 2angsung dari penderita
7. Dari (hephalometric radiografi.
Da,tar "ustaka
!. 6akosi, '., dkk. (olor "tlas of Dental Medicine, rthodontic-Diagnosis.
Idisi 0. &ermany/ 'hieme Medical Publishers. !==. hal. -7, %<>-%9.
8/18/2019 ANALISA MODEL STUDY.docx
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-model-studydocx 18/18
%. ?hite, 2.?. Modern rthodontic 'reatment Planning and 'herapy. Idisi
0. (alifornia/ rmco (orporation. !==4. hal. %7-%>.
. Moyers, 6.I. )andbook of rthodontics. Idisi 0J. (hicago / Kear ook
Medical Publisher. !=EE. hal %%!-%74.7. Proffit, ?.6., dkk. (ontemporary rthodontic. Idisi 000. St. 2ouis /
Mosby, 0nc. %<<<. hal. !4-!><.
9. Staley, 6.5. 'eAtbook f rthodntic. Idisi 0. Philadelphia / ?.. Saunders.
%<<!. hal !7-!79.
6. &raber, '.M., rthodontic (urrent Principles and 'echniLues. Idisi 00.
Philadelphia / Mosby Kear ook. !==7. hal. 94-4<, %=>.