29
ANALISA MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN SELF CARE DOROTHEA OREM

Analisa Teori Orem

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Page 1: Analisa Teori Orem

ANALISAMODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN SELF CARE

DOROTHEA OREM

Page 2: Analisa Teori Orem

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asuhan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang

bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset

keperawatan, aplikasi hasil-hasil riset keperawatan di dalam praktek

keperawatan. Sebenarnya model konseptual keperawatan sudah berkembang

banyak, namun banyak pula kalangan perawat yang belum mengenalnya

karena keterbatasan informasi, waktu, kesempatan, bahasa dan teknologi.

Salah satu konsep model keperawatan yang menunjang pengembangan

keperawatan baik dalam pengembangan ilmu maupun dalam praktek adalah

model self care yang dikembangkan oleh Dorothea E. Orem.

Teori self care Orem ini dapat digunakan dalam memberikan asuhan

keperawatan dan membantu hubungan antara perawat-klien dengan

lingkungannya yang berdampak pada status kesehatan serta kebutuhan akan

keperawatan. Sejalan dengan teori self care yang bentuk stimulusnya berasal

dari ketidakmampuan individu dalam melakukan perawatan diri, maka

aplikasi teori self care tersebut adalah bagaimana melakukan tahap-tahap

asuhan keperawatan yang didasarkan pada bentuk kerangka pikir model

koseptual Orem dalam memberikan bantuan ketidakmampuan kepada

individu atau keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dengan tujuan

utamanya adalah bagaimana memandirikan individu atau keluarga dalam

melakukan aktivitas hidup sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar

2

Page 3: Analisa Teori Orem

sesuai tingkat ketidakmampuan klien. Inilah yang menjadi alasan penulis

membahas konseptual model Dorothea E.Orem.

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1) Meningkatkan pemahaman tentang konseptual model Orem dalam

penerapan asuhan keperawatan dengan berbasis self care.

2) Memenuhi tugas

C. METODE PENULISAN

Makalah ini dituliskan dengan studi pustaka berdasarkan berbagai

referensi baik melalui internet maupun melalui buku-buku.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Makalah ini disusun dengam istematika sebagai berikut : Bab I

pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode dan sistematika

penulisan. Bab II tinjauan teoritis, berisi tinjauan konseptual model Dorothea

Bab III penutup, berisi kesimpulan saran

3

Page 4: Analisa Teori Orem

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. MODEL KONSEPTUAL DOROTHEA E OREM

Wikipedia (2012) menyebutkan bahwa teori self care deficit Dorothea

E. Orem diturunkan pada tahun 1958 sebagai pandangan tentang konsep

keperawatan yaitu keinginan pasien untuk merawat dirinya sendiri.

Pengetahuan ini muncul dari pengetahuan Orem pada sifat- sifat situasi

praktik keperawatan. Menurut Orem (2012) self care merupakan

kemampuan individu untuk memprakarsai dirinya dalam melakukan

perawatan diri sendiri dalam rangka mempertahankan kehidupan, kesehatan

dan kesejahteraan.

1. Asumsi Dasar Model Self Care Dorothea E. Orem

Menurut Tomey dan Alligood (2006) teori Orem di asumsikan dari lima

asumsi yang mendasar sebagai teori umum ilmu keperawatan yaitu:

a. Manusia memerlukan masukan- masukan

berkelanjutan secara sengaja bagi diri mereka dan lingkungannya

agar bisa hidup dan berfungsi alami

b. Human agent memiliki kekuatan untuk dilatih

dalam membentuk perawatan bagi dirinya dan juga yang lain dalam

upaya mengenali kebutuhan dan bagaimana membuat masukan yang

dibutuhkan.

4

Page 5: Analisa Teori Orem

c. Pengalaman manusia terkait dengan tindakan

keperawatan bagi diri sendiri dan orang lain melibatkan pengaturan

fungsi masukan- masukan.

d. Human agent dilatih untuk menemukan,

mengembangkan, dan meneruskan ke berbagai jalan untuk

mengidentifikasi kebutuhan- kebutuhan dan membuat masukan

untuk dirinya dan orang lain.

e. Berbagai kelompok berhubungan dan

bertanggungjawab menjaga anggota kelompok yang kurangan

pengalaman untuk dapat memberikan masukan

Teori Orem dikenal dengan ”teori self care deficit”. Teori ini

disusun berdasarkan tiga teori yang berhubungan yaitu: self care, self

care deficit dan nursing system. Asumsi dasar dari ketiga hal tersebut

menurut Orem, adalah sebagai berikut:

1) . Perawatan Sendiri (Self Care)

Menggambarkan atau menjelaskan tentang perawatan diri

sendiri dalam suatu kontribusi berkelanjutan pada orang dewasa bagi

eksistensi, kesehatan dan kesejahteraannya. Dapat pula diartikan

sebagai latihan aktifitas yang individunya dalam memulai dan

menampilkan kepentingan mereka dalam mempertahankan hidup,

kesehatan dan kesejahteraa

Mayo (1997) menyebutkan bahwa perawatan sendiri adalah

suatu kebutuhan universal untuk menjaga dan meningkatkan

eksistensinya, kesehatannya, dan kesejahteraan hidupnya. Perawat

membantu klien untuk mencapai kemampuan perawatan diri dengan

5

Page 6: Analisa Teori Orem

pemenuhan udara, air, makanan, kebersihan, aktifitas dan istirahat,

menyendiri dan interaksi sosial, pencegahan dari bahaya, dan

pengenalan fungsi makhluk hidup. Delapan syarat ini menampilkan

macam- mcam perbuatan manusia yang akan membawa pada kondisi

internal dan eksternal yang dapat mempertahankan fungsi dan struktur

manusia. Ketika hal ini secara efektif tersedia, perawatan diri atau

perawatan bergantung yang terorganisir seputar syarat perawatan

mandiri membantu perkembangan positif bagi kesehatan dan

kesejahteraan (Tommey & Alligood, 2006).

Didalam mencapai perawatan mandiri ada beberapa syarat yang

harus dipenuhi. Syarat perawatan itu sendiri diartikan sebagai tujuan

yang harus dicapai melalui berbagai usaha perawatan. Syarat-syarat

ini dikelompokkan menjadi :

a. Syarat umum perawatan sendiri (Universal self care requisites)

Merupakan hal umum bagi seluruh manusia meliputi

pemenuhan kebutuhan udara, air, makanan, kebersihan, aktifitas

dan istirahat, menyendiri dan interaksi sosial, pencegahan dari

bahaya, dan pengenalan fungsi mahluk hidup. Delapan syarat-

syarat ini akan mempengaruhi perbuatan manusia yang akan

membawa pada kondisi internal dan eksternal yang dapat

mempertahankan fungsi dan struktur manusia, yang pada akhirnya

akan mendukung pertumbuhan manusia dan kedewasaannya. Jika

hal ini tersedia secara efektif, perawatan diri atau perawatan

bergantung yang terorganisir seputar syarat-syarat universal

6

Page 7: Analisa Teori Orem

perawatan mandiri membantu perkembangan positif bagi

kesehatan dan kesejahteraan.

b. Syarat perkembangan perawatan sendiri (Developmental self care

requisites)

Adalah bagaimana mempelajari proses-proses

kehidupan, pendewasaan, dan pencegahan terhadap kondisi-

kondisi yang merusak kedewasaan atau dapat mengurangi

efek-efek tersebut. Masing-masing tahap perkembangan

manusia mulai dari fetal termasuk kelahiran, neonatal, infant,

anak-anak dan remaja, dewasa, kehamilan pada remaja

maupun dewasa memiliki karakteristik kebutuhan perawatan

diri yang berbeda-beda. Kemampuan perawatan diri yang

mandiri atau ketergantungan sesuai tahapannya sangat

mempengaruhi proses perkembangan yang pada akhirnya akan

mempengaruhi kondisi kesehatan dan kesejahteraan.

c. Syarat deviasi kesehatan perawatan sendiri (Health deviation

self care requisites)

Biasa disebut juga dengan self-care needs. Adalah

bagaimana memenuhi kebutuhan manusia dengan

menghubungkan faktor genetik dan gangguan yang menetap,

gangguan struktur dan fungsi manusia atau ketidakmampuan,

atau efek dari pengobatan dan tindakan. Orem (2007)

menyebutkan bahwa self-care needs memiliki tiga kategori

yaitu: (1) Universal, adalah kebutuhan yang dimiliki oleh

setiap individu, (2) Developmental, yaitu kebutuhan yang

7

Page 8: Analisa Teori Orem

diakibatkan adanya maturasi atau perkembangan dari suatu

kondisi, dan (3) Health Deviation, yaitu kebutihan yang

diakibatkan karena adanya suatu penyakit, injury, kondisi sakit

maupun perawatannya.

Penyakit atau luka tidak hanya berpengaruh pada

mekanisme-mekanisme struktur spesifik secara fisiologis atau

psikologis tetapi juga bersatu dengan fungsi kemanusiaan. Bukti

deviasi-deviasi kesehatan membawa tuntutan apa yang harus

dilakukan untuk memulihkan ke keadaan normal. Jika orang-

orang dengan deviasi-deviasi kesehatan menjadi kompeten

dalam mengatur sistem perawatan mandiri maka mereka harus

dapat menerapkan pengetahuan medis yang relevan bagi

perawatan mereka sendiri.

Terkait dengan upaya untuk mencapai kemandirian

memenuhi syarat-syarat deviasi kesehatan perawatan diri maka

muncul totalitas upaya-upaya perawatan sendiri yang

ditampilkan untuk beberapa waktu agar menemukan cara dan

metode-metode yang valid dan berhubungan dengan perangkat

operasi atau penanganan atau dikenal dengan istilah terapi

kebutuhan perawatan sendiri (therapeutic self care demand).

2. Ketidakmampuan Perawatan Mandiri (Self Care Deficit)

Wikipedia (2012) menyebutkan bahwa Self Care Deficit

adalah suatu kondisi manakala seseorang mengalami

ketidakmampuan atau ketidakpedulian pada dirinya sendiri.

Ketidak mampuan klien ini memerlukan agen keperawatan yang

8

Page 9: Analisa Teori Orem

mempunyai kemampuan khusus untuk memberikan perawatan

yang akan menggantikan kerugian atau memberikan bantuan

dalam mengatasi penurunan kesehatan

Terkait hal tersebut dikenal adanya agen keperawatan yang

mempunyai kemampuan khusus yang memungkinkan mereka

memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atau

bantuan dalam mengatasi turunan kesehatan atau perawatan

mandiri. Agen keperawatan (Nursing agency) yaitu karakteristik

orang yang mampu memenuhi status perawatan dalam kelompok-

kelompok sosial. Sementara itu Orem (2007) menyebutkan juga

bahwa self care agency adalah individu yang dapat memberikan

bantuan dalam kegiatan perawatan diri. Ada tambahan tiga istilah

yang berhubungan dengan ”Self care agency”,yaitu ”agent”, ”self

care agent”, ”dependent care agent”. ”Agent” adalah orang yang

mengambil tindakan. ”Self care agent” adalah penyedia

perawatan mandiri. “Dependent care agent” adalah penyelenggara

perawatan (misalnya keluarga)

3. Sistem-sistem Keperawatan (Nursing Systems)

Sistem-sistem keperawatan dibentuk ketika para perawat

menggunakan kemampuan-kemampuan mereka untuk

menetapkan, merancang, dan memberikan perawatan kepada

pasien (sebagai individu atau kelompok) Aksi-aksi ini atau sistem-

sistem keperawatan ini mengatur nilai kemampuan atau latihan

kemampuan individu dihubungkan dengan self care dan

9

Page 10: Analisa Teori Orem

mempertemukan syarat-syarat perawatan sendiri bagi individu

dengan cara terapi yang tepat.

Terdapat tiga teori yang saling berkaitan yaitu teori self

care, self care deficit dan nursing system yang dapat dilihat dari

gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur konseptual dari teori self care deficit(sumber:Nursing Theorists and Their Work St.Louis:Mosby, h. 183.)

Gambar 2.1 menunjukkan bahwa pengembangan self care

dibutuhkan Therapeutic self- care demand yang merupakan totalitas

upaya- upaya perawatan sendiri dengan menggunakan metode yang

valid dan berhubungan dengan perangkat atau penanganan.

Aplikasinya dibutuhkan agen perawatan sendiri, agen yang merawat

10

Page 11: Analisa Teori Orem

secara mandiri, dan agen perawatan dependen (Tommey & Alligood,

2006). Dapat dijelaskan juga bahwa self care deficit disebabkan

keterbatasan yang ada pada individu untuk memenuhi kebutuhan self

care-nya (karena sakit, kelelahan atau karena penyebab lain). Self

care deficit terjadi bila agen self care tidak dapat memenuhi

kebutuhan self care individu dan memberikan self care secara

therapeutik.

Sementara itu dasar-dasar dalam keperawatan menurut Orem

terlihat dalam gambar 2.2

Gambar 2.2. Dasar Sistem keperawatan menurut Orem(Sumber: Nursing Concepts of Practice,St.Louis: Mosby,h.351)

11

Page 12: Analisa Teori Orem

Didalam sistem-sistem keperawatan yang disampaikan oleh

seperti yang terlihat dalam gambar 2.2 Orem mengemukakan adanya

tiga tipe sistem keperawatan, yaitu: Sistem keperawatan penyeimbang

menyeluruh, sebagian, atau mendukung/mendidik, semua tergantung

pada siapa yang dapat atau harus menjalankan aksi-aksi self care

tersebut. Adapun pejelasan dari masing-masing sistem adalah:

a) Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh (Wholly /

totally compensatory nursing system)

Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh dibutuhkan

ketika perawat harus menjadi peringan bagi ketidakmampuan

total seorang pasien dalam hubungan kegiatan merawat yang

membutuhkan tindakan penyembuhan dan manipulasi. Perawat

mengambil alih pemenuhan kebutuhan self care secara

menyeluruh kepada pasien yang tidak mampu, misal: pada pasien

koma atau pasien bayi.

b) Sistem Penyeimbang Sebagian (Partially / Partly compensatory

nursing system)

Perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak

dapat dilakukan oleh pasien dalam memenuhi kebutuhan self

care-nya, dijalankan pada saat perawat dan pasien menjalankan

intervensi perawatan atau tindakan lain yang melibatkan tugas

manipulatif atau penyembuhan, misal: pasien usia lanjut, pasien

stroke dengan kelumpuhan.

12

Page 13: Analisa Teori Orem

c) Sistem Mendukung/Mendidik (Supportif / Educatif nursing

system)

Perawat memberikan pendidikan kesehatan atau penjelasan

untuk memotivasi melakukan self care, tetapi yang melakukan

self care adalah pasien sendiri, misal: mengajarkan pasien

merawat lukannya, mengajarkan bagaimana menyuntik

insulin.Diperlukan pada situasi dimana pasien harus belajar untuk

menjalankan ketentuan yang dibutuhkan secara eksternal atau

internal yang ditujukan oleh therapeutic self care, namun tidak

dapat melakukan tanpa bantuan. Metode bantuan diantaranya:

tindakan, panduan, pelajaran, dukungan dan memberikan

lingkungan yang membangun

B. Paradigma Keperawatan Menurut Dorothea E.Orem

1) Manusia

Orem mengemukakan pandangannya tentang manusia dalam kaitannya

dengan teori self care, sebagai berikut:

a. Individu sebagai kesatuan unit yang menjalankan

fungsi biologis, simbolik dan sosial dengan melakukan aktifitas self

care untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.

b. Setiap individu memerlukan self care dan

mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri selama masih

mungkin dan pada dasarnya kebutuhan self care merupakan tanggung

jawab individu untuk memenuhinya.

c. Pada keadaan normal dan maturitas yang cukup

individu bertindak sebagai agen self care untuk dirinya. Pada bayi,

13

Page 14: Analisa Teori Orem

orang tua bertindak sebagai agen self care dan pada individu yang

sakit atau cacat, maka keluarga dan perawat menjadi agen self care

bagi mereka.

d. Individu mempunyai kemampuan untuk

berkembang dan belajar dalam memenuhi kebutuhan self care-

nya.Hal ini dipengaruhi oleh usia (kematangan) kapasitas mental,

sosial, budaya masyarakat dan status emosi individu.

e. Manusia berbeda dari makhluk lainnya dalam

kapasitasnya untuk merefleksikan dirinya dan lingkungannya, mampu

mensimbolisasi apa yang dialami, menggunakan kreasi simbol (ide,

kata) dalam berfikir dan berkomunikasi, membimbing untuk

melakukan sesuatu dan membuatnya berguna untuk dirinya dan orang

lain

2) Lingkungan

Pandangan Orem berkaitan dengan lingkungan, yaitu: Lingkungan

merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar pasien yang

menpengaruhi dan berinteraksi dengan individu. Lingkungan menurut

Orem terdiri dari lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial yang dapat

mempengaruhi individu memenuhi kebutuhan self care secara optimal.

Disamping lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial Orem

mengemukan juga bahwa terdapat lingkungan positif dan lingkungan

negatif. Lingkungan posistif menurutnya, adalah lingkungan yang dapat

menunjang individu memenuhi kebutuhan self care dan lingkungan

negatif yang menghambat pemenuhan kebutuhan self care-nya.

14

Page 15: Analisa Teori Orem

3) Sehat atau Kesehatan

Orem mengemukakan pandangan bahwa sehat merupakan suatu

keadaan yang ditandai dengan perkembangan struktur tubuh dan fungsi

mental secara terintegrasi dan menyeluruh termasuk aspek fisik,

psikologis, interpersonal dan sosial. Status kesehatan ditunjukan melalui

kemampuan individu mencegah sakit, mempertahankan / meningkatkan

status kesehatan, mengobati penyakit dan mencegah komplikasi.

Orem juga memandang bahwa sehat merupakan tanggung jawab

individu untuk mencapainya, bila individu dapat memenuhi kebutuhan

self care-nya secara baik dan optimal maka individu tersebut dapat

dikatakan sehat. Sehat merupakan hasil dari pengalaman individu

menghadapi dan mengatasi stimulus yang timbul seperti tuntutan

kebutuhan, dorongan dan keinginan. Dikatakan bahwa kesejahteraan

merupakan simbul kesehatan yang ditandai dengan keberhasilan individu

mengembangkan diri dan memanfaatkan sumber daya yang ada yang

dimanifestasikan melalui kemampuan menunjukkan eksistensinya serta

dipengaruhi oleh persepsinya.

4) Keperawatan

Keperawatan menurut Orem merupakan rangkaian aktifitas yang

bersifat therapeutik didasari oleh teori keperawatan. Sistem keperawatan

diartikan sebagai produk atau hasil dari aktifitas perawat sebagai agent

self care pasien serta memenuhi kebutuhan self care secara therapeutik.

Didalam sistem keperawatan, perawat memberi gambaran, merancang

dan memfasilitasi kebutuhan self care pasien dan mencari cara bentuk

15

Page 16: Analisa Teori Orem

terapeutik perawat sehingga dapat mengeliminir self care deficit dari

pasien. Adapun tujuan keperawatan menurut orem, adalah:

a. Mempertahankan kebutuhan self care sesuai kemampuan klien dan

meminimalkan dari self care deficit.

b. Meningkatkan kemampuan pasien dalam pemenuhan self care.

c. Membantu orang lain untuk memberikan bantuan self care jika pasien

tidak mampu.

Seperti ditunjukkan dalam gambar 2.3 terlihat bahwa perawat

sebagai self care agent (nursing agency) mempunyai tugas memberikan

tindakan keperawatan yang meliputi: tindakan langsung, memberikan

pendidikan kesehatan, membimbing pasien dan keluarga, memotivasi

pasien dan keluarga dan memfasilitasi lingkungan yang dapat menunjang

pemenuhan self care.

16

Page 17: Analisa Teori Orem

Gambar 2.3. Hubungan antara perawat-klien dan lingkungan(Sumber: Professional Nursing Practice;Concepts and Perspective. (3th Ed). Philadhelpia: Addison Esley, h.128)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konseptual model self care yang dikembangkan oleh Dorothea E. Orem

merupakan salah satu model yang menekankan pada kemampuan individu

untuk memenuhi kebutuhan self care secara mandiri dan selama masih

memungkinkan dan menekankan supaya individu menjadi self care agent

bagi dirinya sendiri. Dimana manusia merupakan kesatuan unit fungsional

yang menjalankan fungsi biologisnya, sedangkan sehat-kesehatan merupakan

17

Page 18: Analisa Teori Orem

kondisi seseorang dapat memenuhi kebutuhan self care-nya dan kondisi sehat

akan mudah dicapai. Apabila individu mempunyai kemampuan dan

kesadaran yang tinggi dalam merawat dirinya sendiri dan mengoptimalkan

kesehatannya, serta memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang dalam

aktivitas sehari-hari maka individu tersebut akan berada dalam kondisi sehat.

Peran keperawatan dalam kondisi ketidakmampuan dalam melakukan

self care ditekankan kepada proses bagaimana memberi bantuan dan

membimbing, memfasilitasi dan memotivasi individu untuk memenuhi

kebutuhan self care-nya dengan membantu aktivitasnya. Bila individu gagal

memenuhi kebutuhan self care-nya, pada kondisi ini perawat bertindak

sebagai self care agent bagi individu tersebut.

B. Saran

Saran yang dapat menjadi masukan adalah sebagai berikut:

1. Konsep model self care tersebut masih dapat berkembang dan dapat

dikembangkan menjadi beberapa teori keperawatan turunan yang baru sesuai

dengan kondisi perkembangan keperawatan.

2. Konseptual model self care dapat diaplikasikan pada praktek

keperawatan pada semua unit baik Rumah Sakit, keluarga/komunitas

tergantung pada areanya dan sasaran pasiennya

3. Pada pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien, diperlukan adanya

self-care agent yang membantu pasien sehingga dapat memperjelas peran

perawat dan pasien/keluarga, dalam hal ini yang diharapkan adalah kesadaran

pasien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri sehingga tercapai

tingkat kemandirian yang optimal.

18

Page 19: Analisa Teori Orem

4. Perlu diterapkannya teori tersebut bagi pofesi keperawatan baik untuk

pendidikan, perawat klinik, perawat komunitas, administrasi dan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Dennis, C.M. (1997). Self Care Deficit Theory of Nursing: Concepts and Applications. St. Louis: Mosby-Year Book, Inc.

Fitzpatrick, J.J. & Whall, A.L. (1989). Conceptual models of nursing: Analysis and Application. (2nd Ed.). Norwalk: Appleton & Lange

George, J.B. (1995). Nursing Theories: The base for professional nursing practice. (4th Ed.). Connecticut: Appleton and Lange

Kozier, B. (1997). Professional Nursing Practice: Concepts and Perspective. (3th Ed.). Philadhelpia: Addison Esley.

Mayo. (1997. Portfolio Professional Nursing Web Site. Diakses tgl 26-10- 2012 dari http://www.nurses.info/nursing_theory_midrange_theories.htm

Orem (2007) Dorothea Orem Nursing Theory. Diakses tgl 26-10-2012 dari http://faculty.ucc.edu/ nursing -gervase/ Orem %5B1%5D.pps .

19

Page 20: Analisa Teori Orem

Tomey, A.M. & Alligod, M.R. (2006). Nursing Theories and Their Works. Sixt Ed. St.Louis; Mosby Elsevier

Wikipedia. (2007) Orem Model of Nursing. Diakses tgl 26-10-2012 dari http://en.wikipedia.org/wiki/Orem_model_of_nursing

20