Upload
andi-prasetya-raharja
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/12/2019 Analisa Undang Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
1/3
Analisa Undang Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Oleh : Victor Andrean Santoso 10/297216/SP/23949
Penyiapan dan penentuan kebijakan
Undang Undang narkotika yang disahkan pada 14 September 2009 merupakan revisi
dari Undang Undang No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika. Pemerintah meniai UU No. 22
Tahun 1997 tidak dapat men!egah tindak pidana narkotika yang semakin meningkat se!ara
kuantitati" maupun kuaitati" serta bentuk ke#ahatannya yang terorganisir. Namun se!ara
substansia$ UU Narkotika yang baru tidak mengaami perubahan yang signi"ikan
dibandingkan dengan UU terdahuu$ ke!uai penekanan pada ketentuan ke%a#iban
rehabiitasi$ penggunaan pidana yang berebihan$ dan ke%enangan &NN yang sangat besar.
Penuis mem"okuskan diri daam meihat Undang Undang No '( tahun 2009 tentang
narkotika$ didaamnya terdapat "okus yaitu nuansa yang terkandung daam Undang Undang
dan penggoongan gan#a sebagai narkotika goongan 1. )aam ketentuan ini yang dimaksud
dengan *Narkotika +oongan 1, adaah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tu#uan
imu pengetahuan dan tidak digunakan daam terapi$ serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan -UU No.'( pasa ayat 1 tahun 2009/.
Realisasi kebijakan yg telah dipersiapkan
Undangundang Nomor '( tahun 2009 tentang narkotika teah memberikan harapan
baru bagi bangsa ini untuk terus memerangi peredaran dan penyaahgunaan narkoba.
enyataan menun#ukan bah%a gan#a adaah Narkotika +oongan 1 %aaupun tidak didukung
oeh data imiah. )i siniah akar permasaahan mengapa gan#a diniai sebagai sesuatu yang
buruk terbentuk. Seama Undang Undang narkotika yang baru ini masih beraku$ para
pengedar dan pemakai gan#a akan seau dihantui beratnya hukuman yang diberikan
pemerintah terhadap mereka. Pemerintah teah menyatakan perang terhadap pengedar dan
pemakai narkoba. Pertanyaan mendasar yang mun!u$ apakah Undang Undang tersebut
merupakan !ara yang tepat untuk memerangi peredaran narkoba )an mengapa pemakai
narkoba harus diperangi Pendekatan ini teah ama dipakai oeh bangsa kita$ namun beum
menun#ukkan hasi yang optima. &uktinya$ angka pemakaian narkoba terus bertambah dari
tahun ke tahun$ dan tidak #arang kita mendengar berita mengenai peredaran geap narkoba.
UU No. '(32009 memberikan porsi besar bagi &NN. Saah satu ke%enangan &NN
adaah men!egah dan memberantas penyaahgunaan dan peredaran nakotika dan prekusor
narkotika. Seain itu &NN dapat mempergunakan masyarakat dengan !ara memantau$
mengarahkan dan meningkatkan kapasitas mereka untuk meakukan pen!egahan terhadap
penyaahgunaan narkotika dengan !ara memberdayakan anggota masyarakat. )aam ha
meakukan pemberantasan narkotika$ &NN diberi ke%enangan untuk meakukanpenyeidikan dan penyidikan terhadap penyaahgunaan$ peredaran narkotika$ dan prekusor
8/12/2019 Analisa Undang Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
2/3
narkotika beserta dengan ke%enangan yang dimiki penyeidik dan penyidik seperti
penangkapan seama ' 24 #am dan dapat diperpan#ang '524 #am ditambah penyadapan.
Pemberian ke%enangan yang besar terhadap &NN$ khususnya men#adikan &NN
sebagai penyidik menimbukan pertanyaan$ apakah karena pihak kepoisiaan diniai tidak bisa
meakukan pengusutan terhadap tindak pidana narkotika dengan baik$ kemudian ke%enangan
untuk meakukan penyeidikan dan penyidikan diberikan kepada &NN Porsi ke%enangan
&NN yang terau besar seperti daam penahanan dan penggeedahan yang tidak dimiiki oeh
penyidik kepoisiaan akan menimbukan permasaahan se!ara keembagaan$ dan rasa
persamaan hukum bagi tersangka yang diperiksa di &NN dan kepoisian.
Seain memberikan ke%engan yang besar terhadap penegak hukum$ khususnya &NN$
UU No. '( Tahun 2009 #uga me%a#ibkan masyarakat untuk berperan akti" daam upaya
pen!egahan dan pemberantasan narkotika. 6asyarakat di#adikan seperti penyeidik dengan
!ara men!ari$ memperoeh$ dan memberikan in"ormasi dan mendapatkan peayanan daam
haha tersebut. )aam UU ini masyarakat tidak diberikan hak untuk meakukan penyuuhan$
pendampingan dan penguatan terhadap pe!andu narkotika. Peran serta masyarakat yang
dikumpukan daam suatu %adah oeh &NN dapat men#adi suatu ketakutan tersendiri karena
masyarakat mempunyai egitimasi untuk meakukan pen!egahan dan pemberantasan
narkotika tanpa adanya hak yang ditentukan oeh UndangUndang.
Ealuasi dan pelajaran
UU No. '( Tahun 2009 memiiki ken!ederuangan mengkriminaisasi orang$ baikprodusen$ distributor$ konsumen dan masyarakat dengan men!antumkan ketentuan pidana
sebanyak '9 pasa dari 1(0 pasa yang diatur daam UU tersebut. UU No. '( Tahun 2009
menggunakan pendekatan pidana untuk meakukan penga%asan dan pen!egahan terhadap
penyaahgunaan narkotika. Penggunaan pidana masih dianggap sebagai suatu upaya untuk
menakutnakuti agar tidak ter#adinya penggunaan narkotika. a tersebut didukung dengan
diberikannya suatu ke%eangan yang besar bagi &NN yang bermeta"ora men#adi institusi yang
ber%enang untuk meakukan penyadaran kepda masyarakat$ meakukan penyeidikan$
penyidikan$ serta penuntutan daam tindak pidana narkotika.
)aam anaisa penuis$ meniai ketentuan pidana yang diatur di daam UU No. '(
Tahun 2009 sebagai berikut 8
1. +an#a bukan merupakan narkotika
6ari#uana -gan#a/ bukanah narkotika. aaupun undangundang menyebutnya sebagai
narkotik$ gan#a berbeda se!ara "armakoogis dengan keuarga dan turunan opium dan narkotik
sintetis. :da 2 a yang mun!u dari aporan komite ahi ; tahun 194 di
8/12/2019 Analisa Undang Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
3/3
2. Tidak mementingkan unsur kesenga#aan daam tindak pidana narkotika
Penggunaan kata =Setiap orang tanpa hak dan mea%an hukum= daam beberapa pasa
UU No. '( Tahun 2009 dengan tidak memperduikan unsur kesenga#aan$ dapat men#erat
orangorang yang memang sebenarnya tidak mempunyai niatan meakukan tindak pidana
narkotika$ baik karena adanya paksaan$ desakan$ ataupun ketidaktahuan.
3. Penggunaan sistem pidana minima
Penggunaan sistem pidana minima daam UU No. '( Tahun 2009 memperkuat asumsi
bah%a UU tersebut memang diberakukan untuk memidanakan masyarakat yang
berhubungan dengan narkotika. Penggunaan pidana minima #uga akan menutup hakim daam
men#atuhkan putusan %aaupun di daam prakteknya$ hakim dapat men#atuhkan putusan
kurang dari pidana minima dan ha tersebut diperboehkan oeh etua 6ahkamah :gung.
4. riminaisasi &agi orang tua dan masyarakat
UU No. '( Tahun 2009 memberikan an!aman hukuman pidana - buan kurungan/ bagi
orang tua yang senga#a tidak meaporkan anaknya yang menggunakan narkotika untuk
mendapatkan rehabiitasi. 6eskipun unsur >kesenga#aan tidak meapor> tersebut harus
dibuktikan terebih dahuu$ unsur tersebut tidak menge!uaikan orang tua yang tidak
mengetahui bah%a ?at yang dikonsumsi anaknya adaah narkotika. UU No. '( Tahun 2009
#uga menuntut agar setiap orang meaporkan tindak pidana narkotika. UU ini memberikan
an!aman pidana maksima 1 tahun bagi orang yang tidak meaporkan adanya tindak pidana
narkotika. Penerapan pasa ini akan sangat suit diterapkan karena biasanya pasa ini
digunakan bagi pihakpihak yang ditangkap ketika berkumpu dengan para penggunanarkotika. ;rang tersebut #uga dapat dipergunakan sebagai saksi mahkota untuk
memberatkan suatu tindak pidana narkotika. Pasa ini #uga mengan!am para pihak yang
mendampingi komunitas pe!andu narkotika. Pada ketentuaan peran serta masyarakat daam
&:& @AAA masyarakat tidak di%a#ibkan untuk meaporkan #ika mengetahui adanya
penyaahgunaan narkotika atau peredaran geap narkotika. etentuan ini menun#ukan ketidak
singkronan antara "orma dengan materii.
5. Persamaan hukuman bagi per!obaan dan tindak pidana seesai
UU No. '( Tahun 2009 menyamakan hukuman pidana bagi peaku tidak pidana seesaidengan peaku tidak pidana per!obaan. Tindak Pidana Narkotika adaah suatu ke#ahatan
karena perbuatan tersebut memiiki e"ek yang buruk. Per!obaan mensyaratkan suatu tindak
pidana tersebut ter#adi$ sehingga akibat tindak pidana tersebut tidak seesai$ sehingga
seharusnya pemidanaan antara peaku tidak pidana per!obaan dan peaku tidak pidana seesai
harus dibedakan.
Re!erensi
Undang Undang No '( Tahun 2009