Analisis Agregat dan Intrawilayah Kota Yogyakarta

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Wilayah dan Kota.

Citation preview

  • ANALISIS AGREGAT DAN INTRA WILAYAH KOTA YOGYAKARTA21040112170002 Sari Sadtyaningrum21040113120026 Nofika Fitasari21040113120032 Olyna Ayuning21040113130104 Nurul Almira21040113140122 Alwan Fauzan Atmaja

  • GAMBARAN WILAYAHLuas wilayah Kota Yogyakarta ini sekitar 32,5 Km. Kota Yogyakarta terdiri atas 14 kecamatan dan 45 kelurahan. Selain itu terdiri atas 612 RW dan 2.552 RT. Adapun batas batas wilayah Kota Yogyakarta sebagai berikut :Utara : Kabupaten SlemanTimur: Kabupaten Sleman dan BantulSelatan : Kabupaten BantulBarat : Kabupaten Sleman dan Bantul

    KEPENDUDUKAN Tabel Jumlah Penduduk Kota Yogyakarta Tahun 1990-2012

    Dengan luas wilayah administrasi sebesar 32,5 Km2, kepadatan penduduk untuk Kota Yogyakarta adalah sebesar 12.123 jiwa per km2. Sumber: BPS Kota Yogyakarta, 2014

    KecamatanJumlah Penduduk (orang)1990200020102012Mantrijeron32 84532 55731 26731 695Kraton22 80719 77817 47117 561Mergangsan32 18831 37829 29229 448Umbulharjo58 02668 26976 74378 831Kotagede23 29727 90031 15232 052Gondokusuman56 56148 45445 29345 526Danurejan23 43019 75518 34218 433Pakualaman12 18110 5939 3169 366Gondomanan17 65913 87413 02913 097Ngampilan20 49417 55716 32016 402Wirobrajan26 97526 63224 84024 969Gedongtengen22 82517 85717 18517 273Jetis30 60325 95923 45423 570Tegalrejo32 16835 14834 92335 789Kota Yogyakarta412,059396,711388,627394,012

  • TENAGA KERJAPOTENSI WILAYAHSektor jasa adalah sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja adalah karena Kota Yogyakarta merupakan destinasi utama masyarakat luar kota untuk menempuh pendidikan dan sekedar menikmati tempat pasriwisata di Kota ini sehingga banyak investor yang membangun lapangan usaha pelayanan jasa di Kota Yogyakarta.Potensi unggulan di Kota Yogyakarta yang mendukung sektor perekonomian Kota Yogyakarta adalah :Sebagai Ibu Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Keberadaan Kraton Yogyakarta, pusat perbelanjaan Beringharjo, daerah kawasan Malioboro, Museum Sono Budoyo, Vredeburg dan Sasmita Loka. Terdapat juga makanan khas seperti gudheg, bakpia pathuk dan yangko. Potensi pertanian seperti tanaman palawija yang terdiri atas kacang tanah dan jagung. Juga potensi perkebunan yang berupa jambu mete dan tanaman kapuk. Untuk potensi perkebunannya berupa sapi,kambing dan domba.

  • ANALISIS EKONOMI KOTA YOGYAKARTA

  • ANALISIS AGREGAT WILAYAHStatistik dasar perekonomian merupakan gambaran umum dari kegiatan ekonomi suatu wilayah. Analisis agregat dilakukan dengan membandingkan wilayah studi dengan wilayah administrasi di atasnya. Untuk melihat perkembangan ekonomi suatu wilayah, digunakan data perubahan atau data time-series PDRB.STATISTIK DASARNilai PDRB Kota Yogyakarta selalu mengalami kenaikan dari tahun 2009 hingga tahun 2013. Kenaikan yang terjadi merupakan kenaikan yang real karena data PDRB merupakan data atas dasar harga konstan. Artinya, nilai pada data tersebut tidak dipengaruhi oleh inflasi. Laju pertumbuhan ekonomi pada Kota Yogyakarta meningkat hingga tahun 2012 dan menurun pada tahun 2013 nilai nominal PDRB Kota Yogyakarta tidak mengalami penurunan. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta adalah sebesar 5,3%. PDRB Perkapita masyarakat Kota Yogyakarta terus mengalami peningkatan. Karena peningkatan yang terjadi merupakan peningkatan riil, maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan rata-rata masyarakat Kota Yogyakarta mengalami peningkatan.

  • ANALISIS LOCATION QUOTIENTAnalisis Location Quotient atau analisis LQ merupakan analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui jenis-jenis kegiatan ekonomi yang menjadi sektor basis maupun non-basis suatu wilayah. Untuk mengetahui sektor yang menjadi sektor basis dan sektor non-basis di Kota Yogyakarta, dibutuhkan data mengenai PDRB per-sektor Kota Yogyakarta, serta data PDRB per-sektor Provinsi D.I. Yogyakarta. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah PDRB per-sektor pada tahun 2009 dan 2013. Data dari tahun yang berbeda digunakan untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dalam rentang waktu tertentu.Sumber: BPS Kota Yogyakarta dan Provinsi D.I. Yogyakarta, 2014

    Tabel PDRB per-sektor ADHK Kota Yogyakarta dan Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2009 2013 (dalam juta rupiah)

    NoSEKTORKOTAPROVINSIPDRB 2009PDRB 2013PDRB 2009PDRB 20131Pertanian17,35918,1903,642,6963,730,2972Pertambangan & Penggalian265296138,748167,6693Industri Pengolahan554,574638,8052,610,7603,142,8364Listrik, Gas & Air Bersih67,21279,699185,599229,6405Bangunan413,965504,3091,923,7202,459,1736Perdagangan, Hotel & Restoran1,334,5701,649,5364,162,1165,225,0567Pengangkutan & Komunikasi1,048,6671,366,6042,128,5952,744,1468Keuangan728,375923,1031,903,4112,552,4459Jasa Jasa1,079,8641,318,3583,368,6144,316,214Total5,244,8516,498,90020,064,25924,567,476

  • Kriteria umum yang menjadi acuan dalam perhitungan LQ adalah sebagai berikut:Jika LQ > 1, disebut sektor basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi dibanding tingkat wilayah acuannya.Jika LQ < 1, disebut sektor non-basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih rendah dibanding tingkat wilayah acuannya.Jika LQ = 1, tingkat spesialisasi daerah sama dengan tingkat wilayah acuan.

    Tabel Hasil Perhitungan LQ Kota Yogyakarta Tahun 2009

    Tabel Hasil Perhitungan LQ Kota Yogyakarta Tahun 2013

    Klasifikasi Sektor PDRB Kota Yogyakarta Yogyakarta

    Basis ekonomi di Kota Yogyakarta dipengaruhi oleh kegiatan pariwisata dapat dilihat pada kelima sektor.

    NOSEKTORKOTAPROPINSITAHUN 2009KETERANGANpi / p total Pi / P totalLQ 20091Pertanian0.00330.18160.018Sektor non basis2Pertambangan & Penggalian0.00010.00690.007Sektor non basis3Industri Pengolahan0.10570.13010.813Sektor non basis4Listrik, Gas & Air Bersih0.01280.00931.385Sektor Basis5Konstruksi0.07890.09590.823Sektor non basis6Perdagangan, Hotel & Restoran0.25450.20741.227Sektor Basis7Pengangkutan& Komunikasi0.19990.10611.885Sektor Basis8Keuangan0.13890.09491.464Sektor Basis9Jasa Jasa0.20590.16791.226Sektor Basis

    NOSEKTORKOTAPROPINSITAHUN 2013KETERANGANpi / p totalPi / P totalLQ 200131Pertanian0.00330.17260.019Sektor non basis2Pertambangan & Penggalian0.00010.00670.008Sektor non basis3Industri0.11600.13280.874Sektor non basis4Listrik, Gas & Air Minum0.01450.00921.578Sektor Basis5Konstruksi0.09160.09700.945Sektor non basis6Perdagangan, Hotel & Restoran0.29960.20831.438Sektor Basis7Transportasi & Komunikasi0.24820.10692.321Sektor Basis8Keuangan0.16770.09621.743Sektor Basis9Jasa - Jasa0.23940.17041.405Sektor Basis

    No.KlasifikasiSektor1Non-basisPertanian, Pertambangan & penggalian, Industri, Konstruksi2BasisListrik, gas & air minum, Perdagangan, hotel & restoran, Transportasi & komunikasi, Keuangan, Jasa-jasa

  • ANALISIS SHIFT SHAREAnalisis shift-share merupakan analisis yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perekonomian daerah terhadap perekonomian nasional/wilayah dengan cakupan administrasi diatas wilayah analisis, posisi suatu sektor dalam ekonomi agregat dan identifikasi sektor unggulan suatu wilayah.Tabel Perhitungan Data Dasar Analisis Shift Share Kota Yogyakarta dan Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2009 dan 2013 (dalam juta rupiah)Peningkatan yang terjadi merupakan peningkatan riil, mengingat data PDRB yang digunakan merupakan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, yang artinya nilai tersebut terbebas dari pengaruh inflasi. Dari data dasar, dilakukan analisis shift-share untuk mengetahui nilai KPN, KPP, KPPW serta pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta. Nilai pertumbuhan ekonomi kemudian dikoreksi sebagai validifikasi kebenaran perhitungan.

    NOSEKTORKABUPATENPROPINSIPDRB 2009PDRB 2013PDRB 2009PDRB 2013riRiRayoytYoYtyit/yioYit/YioYt/Yo1Pertanian17,35918,1903,642,6963,730,2971.04791.02401.22442Pertambangan & Penggalian265296138,748167,6691.11701.20841.22443Industri Pengolahan554,574638,8052,610,7603,142,8361.15191.20381.22444Listrik, Gas & Air Bersih67,21279,699185,599229,6401.18581.23731.22445Konstruksi413,965504,3091,923,7202,459,1731.21821.27831.22446Perdagangan, Hotel & Restoran1,334,5701,649,5364,162,1165,225,0561.23601.25541.22447Pengangkutan & Komunikasi1,048,6671,366,6042,128,5952,744,1461.30321.28921.22448Keuangan728,375923,1031,903,4112,552,4451.26731.34101.22449Jasa - Jasa1,079,8641,318,3583,368,6144,316,2141.22091.28131.2244Total5,244,8516,498,90020,064,25924,567,4761.23911.22441.2244

  • Hasil Perhitungan KPN, KPP, KPPW dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta Tahun 2009 dan 2013

    Nilai Pergeseran Bersih per Sektor Kota Yogyakarta Tahun 2013

    Tingginya angka pertumbuhan sektor transportasi dan komunikasi dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi transportasi dan telekomunikasi. Perkembangan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa dipengaruhi oleh semakin berkembangnya sektor pariwisata di Kota Yogyakarta. Sektor pertanian mejadi sektor dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terendah karena total lahan pertanian yang hanya 4% dari luas wilayah Kota Yogyakarta dan tingkat efisiensi produksi pertanian yang tergolong rendah.

    Dilihat dari nilai pergeseran bersih (PB), dimana nilai positif mengindikasikan pertumbuhan yang cepat dan sebaliknya.Dilihat dari nilai KPPW PDRB per-sektor Kota Yogyakarta, ada sektor yang memiliki daya saing atau keunggulan komparatif dan sektor yang tidak memiliki daya saing. Berdasarkan nilai Pergeseran Bersih (PB), dapat dilihat ada sektor yang progesif dan sektor yang tidak progesif

    NOSEKTORKPNKPPKPPWPertumbuhan EkonomiRa - 1Ri - Rari - RiShift-ShareKoreksi1Pertanian22.44%-20.04%2.38%4.79%4.79%2Pertambangan & Penggalian22.44%-1.60%-9.15%11.70%11.70%3Industri22.44%-2.06%-5.19%15.19%15.19%4Listrik, Gas & Air Minum22.44%1.29%-5.15%18.58%18.58%5Konstruksi22.44%5.39%-6.01%21.82%21.82%6Perdagangan, Hotel & Restoran22.44%3.09%-1.94%23.60%23.60%7Transportasi & Komunikasi22.44%6.47%1.40%30.32%30.32%8Keuangan22.44%11.65%-7.36%26.73%26.73%9Jasa - Jasa22.44%5.69%-6.04%22.09%22.09%

    NOSEKTORKPPKPPWKPP + KPPW (PB)KETERANGAN1Pertanian-20.04%2.38%-17.66%Mundur2Pertambangan & Penggalian-1.60%-9.15%-10.75%Mundur3Industri-2.06%-5.19%-7.26%Mundur4Listrik, Gas & Air Minum1.29%-5.15%-3.87%Mundur5Konstruksi5.39%-6.01%-0.62%Mundur6Perdagangan, Hotel & Restoran3.09%-1.94%1.16%Maju7Transportasi & Komunikasi6.47%1.40%7.87%Maju8Keuangan11.65%-7.36%4.29%Maju9Jasa - Jasa5.69%-6.04%-0.36%Mundur

  • Interpretasi KPP dan KPW Kota Yogyakarta

    NOSEKTORKPPKPPWKPP + KPPW (PB)KETERANGAN PBInterpretasi KPPInterpretasi KPPWKeterangan berdasarkan nilai LQ1Pertanian-20.04%2.38%-17.66%MundurSpesialisasi dalam sektor yang secara Nasional tumbuh lambatMempunyai daya saingSektor non basis2Pertambangan & Penggalian-1.60%-9.15%-10.75%MundurSpesialisasi dalam sektor yang secara Nasional tumbuh lambatTidak mempunyai daya saingSektor non basis3Industri Pengolahan-2.06%-5.19%-7.26%MundurSpesialisasi dalam sektor yang secara Nasional tumbuh lambatTidak mempunyai daya saingSektor non basis4Listrik, Gas & Air Bersih1.29%-5.15%-3.87%Mundurspesialisasi dalam sektor yang secara Nasional tumbuh cepatTidak mempunyai daya saingSektor basis5Bangunan5.39%-6.01%-0.62%Mundurspesialisasi dalam sektor yang secara Nasional tumbuh cepatTidak mempunyai daya saingSektor non basis6Perdagangan, Hotel & Restoran3.09%-1.94%1.16%Majuspesialisasi dalam sektor yang secara Nasional tumbuh cepatTidak mempunyai daya saingSektor basis7Transportasi & Komunikasi6.47%1.40%7.87%Majuspesialisasi dalam sektor yang secara Nasional tumbuh cepatMempunyai daya saingSektor basis8Keuangan11.65%-7.36%4.29%Majuspesialisasi dalam sektor yang secara Nasional tumbuh cepatTidak mempunyai daya saingSektor basis9Jasa - Jasa5.69%-6.04%-0.36%Mundurspesialisasi dalam sektor yang secara Nasional tumbuh cepatTidak mempunyai daya saingSektor basis

  • TIPOLOGI SEKTOR EKONOMIKPPW (-)KPP (+)KPP (-)KPPW (+)Pertambangan dan PenggalianIndustri PengolahanListrik, Gas, dan Air BersihBangunanPerdagangan, Hotel dan RestoranKeuanganJasa-jasaTransportasi dan KomunikasiPertanianTipologi Sektor Ekonomi dengan Komponen KPPW dan KPP

    Tipologi dilakukan dengn cara mem-plotting nilai-nilai komponen analisis. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat dilakukan plotting terhadap nilai KPP dan KPPW.dapat dilihat dalam tipologi disamping bahwa sektor transportasi dan komunikasi Kota Yogyakarta menjadi satu-satunya sektor yang memiliki nilai KPP dan KPPW positif. Artinya, selain masih berkembang dengan cepat sektor tersebut juga memiliki keunggulan komparatif diantara kota/kabupaten lain di wilayah Provinsi Yogyakarta.

  • Plotting Nilai PB dan LQ Kota YogyakartaSektor transportasi dan komunikasi; keuangan serta Perdagangan, htel dan Restoran menjadi sektor dengan nilai PB dan LQ yang positif. Selain menjadi sektor basis, sektor-sektor tersebut juga memiliki tingkat pertumbuhan yang progresif sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan. Sektor jasa-jasa memiliki nilai LQ positif dan PB negatif yang berarti, meskipun menjadi sektor basis di Kota Yogyakarta pertumbuhan sektor tersebut di Provinsi Yogyakarta cenderung menurun/tidak progresif. Sektor yang memiliki nilai LQ positif namun PB negative merupakan sektor yang menjadi basis Kota Yogyakarta namun nilai pertumbuhannya negative. Sementara sektor dengan nilai LQ dan PB negative adalah sektor non-basis yang pertumbuhannya dinilai tidak progresif. Nilai LQ berfungsi untuk menunjukan sektor-sektor dengan kontribusi besar di Kota Yogyakarta sementara nilai PB menunjukan nilai potensi pertumbuhan di tingkat Kota dan Provinsi.

  • Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Kota Yogyakarta dan Provinsi D.I.Y Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha tahun 2010-2013Tipologi Klassen Berdasarkan Pendekatan Sektora

    Lapangan usahaKota YogyakartaProvinsi D.I.YRata-Rata Pertumbuhan Ekonomi (gi)Dalam %Rata-Rata Kontribusi Sektor PDRB (si) dalam %Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi(g) dalam %Rata-Rata Kontribusi Sektor PDRB (s)Dalam %pertanian1.20.30.616.1pertambangan dan penggalian2.804.90.7industri pengolahan3.710.24.813listrik, gas dan air bersih4.41.25.50.9kontruksi5.17.76.39.9perdagangan,hotel dan restoran5.425.35.921pengangkutan dan komunikasi6.920.56.611keuangan6.114.27.610jasa-jasa5.120.66.417

  • ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULANAnalisis sektor ekonomi unggulan digunakan untuk menentukan sektor ekonomi yang memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian suatu wilayah. Analisis sektor ekonomi unggulan digunakan untuk menentukan sektor ekonomi yang memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian suatu wilayah.Gabungan Hasil Analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share (KPPW) Kota Yogyakarta

    NoSektorRata-rata nilai LQ Tahun 2009-2013KPPW1PertanianLQ < 1KPPW > 02Pertambangan & PenggalianLQ < 1KPPW < 03Industri PengolahanLQ < 1KPPW < 04Listrik, Gas & Air BersihLQ > 1KPPW < 05BangunanLQ < 1KPPW < 06Perdagangan, Hotel & RestoranLQ > 1KPPW < 07Transportasi & KomunikasiLQ > 1KPPW > 08KeuanganLQ > 1KPPW < 09Jasa - JasaLQ > 1KPPW < 0

  • Analisis sektor ekonomi Unggulan berdasarkan LQ dan KPPWBerdasarkan analisa menggunakan LQ dan KPPW diatas didapatkan hasil bahwa sektor ekonomi yang menjadi prioritas atau unggulan untuk dikembangkan adalah transportasi dan komunikasi sebagai prioritas utama dengan nilai LQ rata-rata sebesar 1,961, keuangan sebagai prioritas kedua dengan nilai LQ rata-rata sebesar 1,510 merupakan sektor basis dan tidak memiliki daya saing yang dikarenakan tidak adanya kebijakan lokal Kota Yogyakarta dan sebagai prioritas yang ketiga adalah listrik, gas, dan air bersih dengan rata-rata nilai LQ sebesar 1,408.

  • ANALISIS INTRA-WILAYAHAnalisis intra-wilayah dilakukan dengan menganalisis sebaran unit usaha dalam suatu sektor ekonomi dalam skala kecamatan.Jumlah kelas ditentukan dengan menggunakan Rumus Sturgess:

    No.KecamatanTahunRata-rata%Kelompok2011201220131Mantirejon4144464411.122Kraton0000013Mergangsaan5961616015.334Umbulharjo3840414010.125Kotagede77671.716Gondokusuman192025215.417Danurejan232227246.118Pakualaman131313133.319Gondomanan77771.8110Ngampilan77771.8111Wirobrajan151515153.8112Gedongtengen13713612313233.5513Jetis141719174.2114Tegalrejo7710821

  • KELOMPOK YANG TERBENTUKSetelah jumlah kelompok dan nilai interval ditentukan, selanjutnya setiap kecamatan dikategorikan berdasarkan jumlah hotel/jasa akomodasi berdasarkan pembagian kelompok yang sudah ditetapkan seperti pada table dibawah ini :

    NilaiKelompok0 26,4126,41- 52,8252,81 - 79,2379,21 105,64105,61 - 1325

    No.KecamatanRata-rataKelompok1Mantirejon122Kraton113Mergangsaan134Umbulharjo225Kotagede216Gondokusuman217Danurejan318Pakualaman319Gondomanan3110Ngampilan4111Wirobrajan4112Gedongtengen4513Jetis5114Tegalrejo01

  • PETA ANALISIS INTRA-WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

  • KESIMPULANSektor yang paling berkembang dan menjadi unggulan di Kota Yogyakarta adalah sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor lain yang memiliki potensi pengembangan adalah Keuangan; Jasa-jasa serta Perdagangan, Hotel dan Restoran. Jika diperhatikan dengan seksama, sektor-sektor tersebut merupakan sektor yang bergerak pada bidang penyediaan pelayanan. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor yang umum berkembang pada daerah-daerah perkotaan atau pusat aktivitas. Dinilai dari potensi daerahnya, pertumbuhan sektor-sektor tersebut dipicu oleh aktivitas pariwisata di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Hotel/Jasa Akomodasi di Kota Yogyakarta digunakan dalam analisis komoditas unggulan karena keberadaan hotel/jasa akomodasi merupakan representasi dari jumlah kunjungan wisatawan. Semakin banyak ketersediaannya, maka semakin besar pula potensi wisata daerah yang merupakan komoditas pariwisata wilayah. REKOMENDASIHal yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta adalah sifat dari sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang merupakan jenis usaha dalam bidang penyediaan layanan. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi merupakan sektor layanan yang tidak memiliki produk dalam bentuk konkret. Produk berupa layanan yang besaran permintaannya sangat ditentukan oleh kebutuhan konsumen akan jasa pengangkutan, termasuk diantaranya transportasi, dan komunikasi. Sehingga untuk dapat memacu pertumbuhan sektor ini, pemerintah setempat harus mampu meningkatkan permintaan terhadap jasa pengangkutan dan komunikasi. Kota Yogyakarta sebagai kota tujuan pariwisata dan kota pelajar merupakan kota yang sangat dinamis dan memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Pariwisata dan pendidikan merupakan dua sektor yang membutuhkan mobilitas tinggi.