123
ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP SUHU DAN KALOR DAN TEORI KINETIK GAS BERDASARKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SKRIPSI OLEH RAHMAH S 105391100316 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2021

ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

  • Upload
    others

  • View
    26

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

i

ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP SUHU

DAN KALOR DAN TEORI KINETIK GAS BERDASARKAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS)

SKRIPSI

OLEH

RAHMAH S

105391100316

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2021

Page 2: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

i

ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP SUHU

DAN KALOR DAN TEORI KINETIK GAS BERDASARKAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Rahmah S

105391100316

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

ii

Page 4: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

iii

Page 5: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

iv

Page 6: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

v

Page 7: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa

kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa do’a.

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Kedua orang tua tercinta Ayahanda Sule Baba dan Ibunda Nurdiana

Adik-adikku tercinta dan segenap keluarga

Berkat doa, semangat dan dukungan mereka

penulis mampu berjuang sampai saat ini.

Guru-guru, dosen-dosen, sahabat dan teman

seperjuangan Pendidikan Fisika 2016 yang telah memberikan doa,

dukungan dan inspirasi yang luar biasa

Untuk almamaterku tercinta

Program studi pendidikan fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 8: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

vii

ABSTRAK

Rahmah S. 2020. Analisis Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI pada Konsep Suhu

Kalor dan Teori Kinetik Gas Berdasarkan Keterampilan Proses Sains (KPS).

Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar (Dibimbing oleh Djajadi dan Handayani).

Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa tujuan nasional negara

Indonesia salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut

dicapai melalui pendidikan bermutu yang diatur dalam sistem pendidikan

nasional, salah satunya yaitu sarana dan prasarana yang memadai. Buku ajar

berdasarkan KPS atau sumber bacaan merupakan kegiatan belajar yang disusun

untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan

mengembangkan keterampilan peserta didik melalui kumpulan topik-topik atau

konsep dalam suatu mata pelajaran. Namun kenyataannya masih banyak

ditemukan beberapa kekurangan salah satunya yaitu masih kurangnya

ketersediaan aspek KPS pada setiap buku, sehingga belum mampu

mengembangkan keterampilan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan ketersediaan aspek keterampilan proses sains (KPS) dalam buku

ajar fisika SMA kelas XI pada materi suhu dan kalor dan teori kinetik gas dengan

menggunakan metode penelitian deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan bahwa ketersediaan aspek KPS dalam buku ajar fisika SMA kelas XI

pada konsep suhu dan kalor dan teori kinetik gas yaitu pada buku I bab 5 memuat

9 dari 10 aspek KPS dan bab 6 memuat 7 aspek KPS, untuk buku II bab 5 memuat

7 aspek KPS dan bab 6 memuat 6 aspek KPS, untuk buku III bab 5 memuat 9

aspek KPS dan bab 6 memuat 8 aspek KPS, untuk buku IV bab 5 memuat 7 aspek

KPS dan bab 6 memuat 8 aspek KPS, selanjutnya pada buku V bab 5 memuat 7

aspek KPS dan bab 6 memuat 6 aspek KPS memuatDengan demikian dapat

disimpulkan bahwa analisis buku ajar fisika SMA kelas XI pada konsep suhu dan

kalor dan teori kinetik gas berada dalam kategori sangat kuat. Akhirnya analisis

buku ajar ini diharapkan dapat dijadikan sebagai kerangka dasar untuk analisis

buku ajar lainnya.

Kata Kunci: Analisis buku fisika SMA, Keterampilan proses sains (KPS), Suhu

Kalor dan Teori Kinetik Gas.

Page 9: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan

semesta dengan segala kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah untuk Baginda Rasulullah Muhammad Saw, kepada keluarganya, para

sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada dalam lindungan Allah

SWT. Atas ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI pada Konsep Suhu Kalor dan Teori

Kinetik Gas Berdasarkan Aspek Keterampilan Proses Sains (KPS)”

Apresiasi dan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua

tercinta ayahanda Sule Baba dan ibunda Nur Diana yang membesarkan,

mengasuh, mendidik serta membimbing penulis dengan limpahan kasih

sayangnya. Do’a restu dan pengorbanannya yang tulus dan ikhlas selalu

mengiringi langkah penulis dalam perjuangan meraih masa depan yang cerah dan

bermanfaat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan mungkin tersusun dengan

baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah

memberikan sebagian waktu, tenaga, dan materi yang tersisa demi membantu

penulis dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 10: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

ix

2. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah menyediakan

sarana dan prasarana perkuliahan.

3. Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. dan Ma’ruf, S.Pd., M.Pd selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Muhammad Djajadi, M.Pd., Ph.D dan Yusri Handayani, S.Pd., M.Pd

selaku pembimbing I dan II yang telah memberi arahan dan koreksi dalam

penyusunan skripsi ini dan membimbing penulis sampai taraf

penyelesaiannya.

5. Para dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

yang secara konkrit memberikan bantuannya baik langsung maupun tidak

langsung.

6. Adikku tersayang (Mega Mustika dan Sudarmin) yang telah mendo’akan dan

memberikan dukungan sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini

7. Sahabat terbaik (Mariana Arman, Ainun Awaliyah, Rini Susanti, Andi

Idawati, serta teman-teman yang lainnya) yang senantiasa mendukung,

menemani dan membantu dalam berbagai hal.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak memberikan sumbangsih kepada penulis selama kuliah hingga

penulisan skripsi ini

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang

telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan

Page 11: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

x

karunia-Nya. Semoga karya penelitian tugas akhir ini dapat memberikan manfaat

dan kebaikan bagi banyak pihak terutama bagi penulis sendiri.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Oktober 2020

Penulis

Page 12: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN.................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN..................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................... vi

ABSTRAK.......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR....................................................................................... viii

DAFTAR ISI...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka.........................................................................................5

1. Belajar dan Pembelajaran.................................................................... 5

2. Buku Ajar ............................................................................................ 7

3. Keterampilan Proses Sains (KPS)...................................................... 11

4. Materi Suhu dan Kalor....................................................................... 14

5. Hasil Penelitian Yang Relevan........................................................... 21

B. Kerangka Pikir......................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian..................................................................................... 25

Page 13: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

xii

B. Populasi dan Sampel Penelitian................................................................ 25

C. Prosedur Penelitian....................................................................................25

D. Instrumen Penelitian..................................................................................26

E. Teknik analisis Data..................................................................................27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian........................................................................................ 28

B. Pembahasan............................................................................................. 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.............................................................................................. 53

B. Saran........................................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 54

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... 57

RIWAYAT HIDUP............................................................................................106

Page 14: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1

3.1

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

Halaman

Aspek KPS 13

Perhitungan Tingkat Kesesuain 28

Ketersediaan Aspek KPS pada bab 5 29

Ketersediaan Aspek KPS pada bab 6 29

Ketersediaan Aspek KPS 30

Ketersediaan Aspek KPS 33

Ketersediaan Aspek KPS 36

Ketersediaan Aspek KPS 39

Ketersediaan Aspek KPS 42

Aspek KPS pada buku Fisika 45

Kesesuaian Kesepakatan (KK) untuk setiap Buku yang

Dianalisis 46

Page 15: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.2 Kerangka Pikir 24

4.1 Grafik ketersediaan aspek KPS pada buku ajar 31

4.2 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

1 bab 5 32

4.3 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

1 bab 6 32

4.4 Grafik ketersediaan aspek KPS pada buku ajar 34

4.5 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

2 bab 5 35

4.6 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

2 bab 6 35

4.7 Grafik ketersediaan aspek KPS pada buku ajar 37

4.8 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

3 bab 5 38

4.9 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

3 bab 6 38

4.10 Grafik ketersediaan aspek KPS pada buku ajar 40

4.11 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

4 bab 5 41

4.12 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

4 bab 6 41

4.13 Grafik ketersediaan aspek KPS pada buku ajar 43

4.14 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

5 bab 5 44

4.15 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS Buku Ajar

5 bab 6 44

Page 16: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN................................................. 58

Ia Surat keterangan validasi instrumen........................................................... 59

Ib Lembar validasi analisiss buku ajar fisika.................................................. 60

Ic Instrumen lembar observasi buku ajar........................................................ 64

LAMPIRAN II ANALISIS BUKU AJAR...................................................... 67

IIa Analisis buku ajar fisika............................................................................ 68

LAMPIRAN III PERHITUNGAN KESESUAIAN KESEPAKATAN....... 88

IIIa Perhitungan kesesuaian kesepakatan....................................................... 89

LAMPIRAN IV SAMPUL Buku..................................................................... 93

IVa Sampul Buku........................................................................................... 94

LAMPIRAN V PERSURATAN...................................................................... 99

Va Surat Persetujuan Judul..............................................................................100

Va Surat LP3M............................................................................................... 101

Vb Surat BKPMD........................................................................................... 102

Vc. Surat keterangan telah melakukan penelitian........................................... 103

Page 17: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa tujuan nasional negara

Indonesia salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut

dicapai melalui pendidikan bermutu yang diatur dalam sistem pendidikan

nasional. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri yang diperlukan bagi

dirinya dan masyarakat. Potensi diri tersebut diharapkan dapat menjadi bekal

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan menghadapi

persaingan global.

Dasar pemikiran yang menggambarkan harapan atau tujuan setiap bentuk

pendidikan dan makna telaah mengenai esensi kependidikan tersebut sejalan

dengan tujuan Al-Qur’an, yakni mengadakan perubahan-perubahan positif. Dasar

pemikiran ini dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 1 yang berbunyi:

ط لعزيز ت لى ٱلنور بإذن رب هم إلى صر ه إليك لتخرج ٱلناس من ٱلظلم ب أنزلن الر كت

ٱ ٱلحميد

Artinya: Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu

supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang

benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang

Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.

Terdapat beberapa standar yang harus dipenuhi untuk mewujudkan

pendidikan yang bermutu, salah satunya yaitu sarana dan prasarana yang

1

Page 18: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

2

memadai. Sarana dan prasarana tersebut erat kaitannya dengan pengadaan buku

ajar. Beberapa fungsi buku ajar diantaranya yaitu membantu guru dalam

melaksanakan kurikulum, memudahkan keberlangsungan pelajaran, menjadi

acuan, memancing aspirasi, menyajikan materi yang seragam, dan mudah

mengulang materi (Danim, 2013).

Sumber belajar atau buku ajar menjadi salah satu komponen yang perlu

diperhatikan dalam menyukseskan kegiatan belajar mengajar disekolah. Hal ini

dikarenakan buku ajar atau sumber bacaan merupakan Buku ajar merupakan salah

satu media instruksional yang sangat penting (Sitepu, 2012) untuk membantu

peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran melalui kumpulan topik-topik

atau konsep dalam suatu mata pelajaran.

Oleh karena itu, buku ajar yang dijadikan panduan serta sumber belajar

bagi peserta didik patut untuk diperhatikan kelayakannya sesuai dengan kriteria-

kriteria kurikulum yang sedang berlaku saat ini. Buku ajar yang digunakan tiap

sekolah berbeda-beda dikarenakan sumber belajar berupa buku teks ini memiliki

banyak pilihan dari para penerbit buku. Khususnya pada buku sekolah yang

diterbitkan di Indonesia memiliki jumlah yang terbilang banyak dengan pengarang

yang berbeda-beda. Meski demikian, melalui peraturan pemerintah Nomor 65

tahun 2014 tentang buku teks pelajaran dan buku panduan guru kurikulum 2013

kelompok peminatan, mensyaratkan bahwa buku-buku teks yang digunakan oleh

peserta didik harus terlebih dahulu dinilai dan lulus standarisasi mutu oleh Badan

Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP).

Page 19: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

3

Pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat didemontrasikan peserta didik

sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual

terdapat pada aspek KPS.

KPS merupakan pendekatan yang mengarahkan, untuk pengetahuan

memerlukan suatu keterampilan mengamati, melakukan eksperimen, menafsirkan

data, dan mengkomunikasikan gagasan. Dalam buku yang ditulis oleh Zulfiani,

dkk. (2009), menjelaskan bahwa keterampilan proses sains merupakan

keterampilan-keterampilan yang biasa dilakukan ilmuan untuk memperoleh

pengetahuan. Pengembangan aspek KPS dalam buku ajar yang digunakan dapat

mengasah kemampuan peserta didik agar dapat aktif dalam mencari pengetahuan

sendiri. Namun buku ajar yang dipakai belum mengembangkan keterampilan

proses sains dan masih kurangnya ketersediaan aspek KPS pada setiap buku,

dampaknya adalah peserta didik kurang aktif dalam mencari pengetahuan sendiri.

Pada penelitian sebelumnya juga, masih banyak ditemukan beberapa

kekurangan diantaranya: masih kurangnya ketersediaan aspek KPS, tidak terdapat

koefisien kesepakatan antar pengamat yang digunakan untuk mengurangi

subjektifitas hasil penelitian, pada hasil penelitian tidak disajikan persentase

kemunculan aspek KPS pada buku yang dianalisis, dan buku yang dianalisis

berdasarkan KTSP. Berdasarkan kekurangan tersebut, penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Pada Materi

Suhu dan Kalor dan Teori Kinetik Gas Berdasrkan Keterampilan Proses Sains

(KPS)”.

Page 20: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

4

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu “Bagaimana ketersediaan aspek

keterampilan proses sains (KPS) dalam Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI pada

konsep Suhu dan Kalor dan Teori Kinetik Gas?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ketersediaan aspek keterampilan

proses sains (KPS) dalam Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI pada konsep Suhu dan

Kalor dan Teori Kinetik Gas.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru

Guru dapat mengetahui bahwa buku yang dipakai mengandung aspek KPS

dan dapat dijadikan rekomendasi.

2. Bagi Peserta didik

Peserta didik yang menggunakan buku yang mengandung aspek KPS dapat

berperan aktif dalam suatu pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Memberkan informasi ketersediaan aspek KPS dalam buku yang diteliti, dan

dapat dijadikan referensi.

4. Bagi Pihak Sekolah

Pihak sekolah dapat mengetahui buku ajar yang dapat menunjang pemahaman

peserta didik dan mengembangkan KPS.

Page 21: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses aktif mempelajari sesuatu yang ada di

lingkungan sekitarnya (Sudjana, 1991). Belajar merupakan proses untuk

memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru untuk memperbaiki kualitas

hidupnya supaya menjadi lebih baik. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994)

belajar merupakan suatu tindakan kompleks yang hanya dialami oleh peserta didik

sendiri. Peserta didik menjadi penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar.

Berikut pandangan beberapa ahli mengenai belajar.

a. Belajar Menurut Beberapa Ahli

1). Daryanto (2009) mengemukakan bahwa belajar sebagai suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam

interaksi dalam lingkungannya.

2). Suyono dan Hariyanto (2014) belajar merujuk kepada suatu proses perubahan

perilaku atau pribadi atau peerubahan struktur kognitif seseorang berdasarkan

praktik atau pengalaman tertentu hasil interaksi aktifnya dengan lingkungan

dan sumber-sumber pembelajaran yang ada disekitarnya.

3). Purwanto (2014) belajar merupakan suatu perubahan yang bersifat internal

dan relatif mantap dalam tingkah laku melalui latihan atau pengalaman yang

menyangkut aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.

5

Page 22: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

6

4). Wina (2008) Belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga sehingga

menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan

dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor.

5). Winata putra dkk. (2007) belajar adalah perubahan perilaku pada individu

sebagai buah dari pengalaman atau interasi fisik yang mana akan

menghasilkan perubahan yang bersifat relatif menetap.

Belajar menghasilkan perubahan dalam diri setiap individu, dan perubahan

tersebut mempunyai nilai ositif dari dirinya. Tetapi tidak semua perubahan bisa

dikatakan sebagai belajar, sebagai contoh seseorang anak yang terjatuh dari pohon

dan tangannya patah, kondisi tersebut tidak bisa dikatakan sebagai proses belajar

meskipun ada perubahan, karena perubahan tersebut bukan sebagai perilaku aktif

dan menuju kepada perubahan yang lebih baik (Setiawan, 2017).

Menurut Fathurrohman (2017) mengemukakan bahwa pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu da pengetahuan, penguasaan

kemahiran dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha

mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan

kehendaknya sendiri (Abuddin, 2009). Melalui pembelajaran akan terjadi proses

pengembangan moral keagamaan , aktivitas, dan kreativitas peserta didik melalui

Page 23: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

7

berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pada prinsipnya pembelajaran tidak

sama dengan pengajaran. Pembelajaran menekankan pada aktivitas peserta didik,

sedangkan pengajaran menekankan pada aktivitas pendidik. Uno (2008)

mengemukakan hakikat pembelajaran adalah perncanaan atau perancangan

(desain) sebagai upaya untuk membelajarkan peserta didik.

2. Buku Ajar

a. Pengertian Buku Ajar

Buku ajar merupakan salah satu media instruksional yang sangat penting.

Menurut Sitepu (2012) buku ajar merupakan salah satu sumber belajar yang berisi

bahan yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum. Buku ajar adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran

tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan

tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan peserta didik (Muslich, 2010).

Sedangkan menurut Akbar (2013) buku ajar adalah buku teks yang digunakan

sebagai sumber materi ajar dan sebagai rujukan standar pada mata pelajaran

tertentu yang disusun secara sistematis dan sederhana disertai petunjuk

pembelajaran.

Menurut Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008, buku digolongkan dalam

empat kelompok dengan istilah dan pengertian yang berbeda, yakni: (1) buku ajar;

(2) buku panduan pendidik; (3) buku pengayaan; dan (4) buku referensi.

Penjelasan dari masing-masing buku adalah sebagai berikut.

1) Buku ajar pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang

selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di

Page 24: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

8

satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat

materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak

mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan

kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional

pendidikan.

2) Buku panduan pendidik adalah buku yang memuat prinsip, prosedur,

deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran untuk digunakan oleh para

pendidik.

3) Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya

buku teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi.

4) Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan untuk

memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

secara dalam dan luas.

Menurut Husen (dalam Yanti, 2013) pengertian buku ajar yaitu (1) Buku

ajar merupakan buku ajar yang ditujukan bagi peserta didik pada jenjang

pendidikan tertentu, misalnya buku ajar untuk SD, SMP, dan SMA. (2) Buku ajar

selalu berkaitan dengan bidang studi tertentu. (3) Buku itu selalu buku yang

standar, yaitu buku acuan yang berkualitas, dan biasanya terdapat tanda

pengesahan dari badan yang berwenang. (4) Buku ajar biasanya ditulis oleh para

pakar ilmu dibidangnya. (5) Buku ajar ditulis untuk tujuan instruksional tertentu.

(6) Buku ajar biasanya juga dilengkapi dengan sarana pengajaran. (7) Buku ajar

selalu ditulis untuk menunjang suatu program pengajaran.

Page 25: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

9

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa buku ajar adalah buku yang

ditulis oleh pakar dalam bidang ilmu tertentu untuk tujuan instruksional tertentu,

berisi tentang materi pelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum sebagai acuan

bagi pendidik maupun peserta didik pada tiap satuan pendidikan. Buku ajar

sebagai acuan tersebut disusun secara sistematis dan sederhana untuk menunjang

proses pembelajaran.

b. Fungsi Buku Ajar

Secara umum buku mengandung informasi tentang perasaan, pikiran,

gagasan, atau pengetahuan pengarangnya untuk disampaikan kepada orang lain

dengan menggunakan simbol-simbol visual dalam bentuk huruf, gambar, atau

bentuk lainnya. Dengan demikian, fungsi utama buku adalah sebagai media

informasi yang pada awalnya dalam bentuk tulisan tangan, kemudian cetakan, dan

belakangan ini dalam bentuk elektronik.

Buku ajar dilihat dari isinya, termasuk salah satu perangkat pembelajaran

yang tidak dapat dipisahkan dari kurikulum. Buku ajar yang terstandar dapat

dijadikan sebagai sarana atau sumber belajar untuk meningkatkan dan meratakan

mutu pendidikan nasional. Dilihat dari isi dan penyajiannya, buku ajar berfungsi

sebagai pedoman manual bagi peserta didik dalam belajar dan bagi guru dalam

membelajarkan peserta didik untuk bidang studi atau mata pelajaran tertentu.

Menurut Sitepu (2012) fungsi buku ajar bagi peserta didik dipergunakan sebagai

acuan dalam:

1) mempersiapkan diri secara individu atau kelompok sebelum kegiatan

belajar di kelas;

Page 26: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

10

2) berinteraksi dalam proses pembelajaran di kelas;

3) mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru; dan

4) mempersiapkan diri untuk tes atau ujian formatif dan sumatif.

Bagi guru, buku ajar dipergunakan sebagai acuan dalam:

1) membuat desain pembelajaran;

2) mempersiapkan sumber-sumber belajar lain;

3) mengembangkan bahan belajar yang kontekstual;

4) memberikan tugas; dan

5) menyusun bahan evaluasi.

Memperhatikan fungsi buku ajar dalam proses pembelajaran, penulis buku

ajar perlu mengacu secara ketat dalam mengembangkan isi buku ajar dan perlu

memperhatikan:

1) tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum;

2) kebenaran, kemutakhiran, dan ketepatan informasi yang disampaikan

berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan;

3) kedalaman dan keluasan bahan pembelajaran dikaitkan dengan

kemampuan yang perlu dicapai peserta didik;

4) metode pembelajaran yang sesuai untuk pencapaian tujuan pembelajaran;

dan

5) bahasa yang dipergunakan sesuai dengan kemampuan berbahasa peserta

didik.

Sedangkan menurut Muslich (2010) ditinjau dari segi fungsinya, selain

mempunyai fungsi umum, buku ajar mempunyai fungsi sebagai: (1) sarana

Page 27: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

11

pengembang bahan dan program dalam kurikulum pendidikan; (2) sarana

pemerlancar tugas akademik guru; (3) sarana pemerlancar ketercapaian tujuan

pembelajaran; dan (4) sarana pemerlancar efisiensi dan efektivitas kegiatan

pembelajaran.

c. Buku Ajar yang Berkualitas

Menurut Banowati, sebagaimana dikutip oleh Nurmutia (2013) buku ajar

yang baik adalah buku ajar yang berkualitas. Adapun buku ajar yang berkualitas

harus memenuhi kriteria sebagai berikut.

1) Menarik peserta didik yang menggunakannya.

2) Mampu memberikan motivasi kepada para pemakainya.

3) Memuat ilustrasi yang menarik hati bagi para penggunanya.

4) Mempertimbangkan aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan

peserta didik yang menggunakannya.

5) Mampu merangsang aktivitas-aktivitas pribadi pesert didik yang

menggunakannya.

6) Mempunyai sudut pandang yang jelas dan tegas sehingga tidak

membingungkan peserta didik yang menggunakannya. Mampu memberi

pemantapan, penekanan materi pada penggunanya.

3. Keterampilan Proses Sains (KPS)

Keterampilan proses sains (KPS) adalah pendekatan yang mengarahkan

bahwa untuk menemukan pengetahuan memerlukan suatu keterampilan

mengamati, melakukan eksperimen, menafsirkan data, mengkomunikasikan

gagasan dan sebagainya. Keterampilan-keterampilan tersebut dapat digunakan

Page 28: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

12

menemukan pengetahuan alam yang kemudian disebut keterampilan proses

IPA.Keterampilan proses sains juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan

peserta didik untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami,

mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan.

Seperti SAPA (Science A Process Approach) pendekatan keterampilan

proses sains (KPS) merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada

proses IPA. Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif

atau intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat

karena dengan melakukan keterampilan proses sains peserta didik menggunakan

pemikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses

karena memungkinkan mereka menggunakan alat dan bahan, melakukan

pengukuran, penyusunan alat dan bahan. Dengan mengaplikasikan keterampilan

proses sains dimaksudkan agar mereka dapat berinteraksi dengan peserta didik

lain dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan keterampilan proses

sains, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang

digunakan ilmuan dalam melakukan penyelidikan ilmiah atau metode ilmiah.

Keterampilan proses sains juga dapat diartikan sebagai kecakapan untuk

melaksanakan tindakan dalam belajar sains sehingga menghasilakan konsep, teori,

prinsip, hukum maupun fakta atau bukti (Asrisal, 2020).

Dalam buku yang ditulis oleh Zulfiani dkk. (2009) menjelaskan bahwa

keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan yang biasa

dilakukan ilmuan untuk memperoleh pengetahuan. Ilmuan mengaplikasikan

Page 29: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

13

keterampilan-keterampilan proses sains untuk memperoleh suatu pengetahuan

atau teori baru yang didasari oleh penelitian. Keterampilan proses sains sangat

diperlukan dalam bidang pendidikan tingkat pendidikan dasar maupun menengah,

karena beberapa hal diantaranya adalah:

1). Mempunyai manfaat dapat memecahkan masalah dalam kehidupan.

2). Memberi bekal peserta didik untuk membentuk konsepnya sendiri serta

bagaimana mempelajari sesuatu.

3). Membantu peserta didik mngembangkan dirinya.

4). Sangat membantu peserta didik yang masih berada pada taraf perkembangan

berpikir konkret.

5). Mengembangkan kreativitas peserta didik

Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan, diantaranya

adalah manual, intelektual dan sosial. Peserta didik yang mempunyai dan

mengembangkan keterampilan proses sains akan mampu membangun pemahaman

konsepnya sendiri berdasarkan fakta dikehidupannya. Menurut Harlen (1992)

memaparkan tabel keterampilan proses sains beserta indikatornya, diantaranya

adalah:

Tabel 2.1 Aspek KPS

Observasi • Menggunakan sebanyak mungkin indra

• Menggunakan fakta relevan

Klasifikasi • Mencatat setiap pengamatan

• Mencari perbedaan/persamaan

• Mengontraskan ciri-ciri

• Membandingkan

• Mencari dasar pengelompokkan

• Menghubungkan hasil pengamatan

Page 30: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

14

Interpretasi • Menghubungkan hasil pengamatan

• Menemukan pola dalam 1 seri

pengamatan

• Menyimpulkan

Prediksi • Menggunakan pola/hasil pengamatan

• Mengemukakan apa yang mungkin

terjadi pada keadaan yang belum diamati

Mengajukan

Pertanyaan • Bertanya apa, bagaimana, mengapa

• Bertanya untuk meminta penjelasan

Berhipotesis • Mengetahui bahwa ada lebih dari 1

kemungkinan penjelasan dari 1 kejadian

• Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu

diuji kebenarannya dengan memperoleh

bukti

Merencanakan

Percobaan • Menentukan alat/bahan yang digunakan

• Menentukan variabel/faktor penentu

• Menentukan apa yang akan

diukur,diamati, dicatat

Menggunakan

Alat/Bahan • Memakai alat/bahan

• Mengetahui alasan mengapa

menggunakan alat/bahan

• Mengetahui bagaimana menggunakan

alat/bahan

Menerapkan

Konsep • Menerapkan konsep pada situasi baru

• Menggunakan Konsep pada pengalaman

baru untuk menjelaskan apa yang sedang

terjadi

Berkomunikasi • Memberikan data empiris hasil

percobaan dengan tabel/grafik/diagram

• Menyampaikan laporan sistematis

• Menjelaskan hasil percobaan

• Membaca grafik

• Mendiskusikan hasil percobaan

4. Materi Suhu Kalor dan Teori Kinetik Gas

a. Suhu

1). Pengertian Suhu

Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau

dinginnya suatu benda. Untuk mengetahui dengan pasti dingin atau panasnya

Page 31: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

15

suatu benda, kita memerlukian suatu besaran yang dapat diukur dengan alat ukur.

Sebagai contoh apa yang kamu rasakan ketika kita minum es, dingin bukan, ketika

kita merebus air, lama kelamaan air yang kamu rebus akan menjadi panas bukan

setelah itu bisakah kita mengukur suhu? Bisakah tangan kita digunakan untuk

mengukur panas atau dinginnya suatu benda dengan tepat? Kita tentu memerlukan

cara untuk membedakan derajat panas atau dingin benda tersebut untuk itu kita

perlu mengetahui cara untuk mengukur suhu secara akurat.

2). Alat Pengukuran Suhu

Alat untuk pengukur suhu disebut Termometer. Termemoter ini disebut

termometer udara. Termometer udara terdiri dari sebuah bola kaca yang

dilengkapi dengan sebatang pipa kaca yang panjang , pipa tersebut dicelupkan

kedalam cairan berwarna. Jika bola kaca dipanaskan, udara didalam pipa akan

mengembang sehingga udara keluar dari pipa. Namun ketika bola didinginkan

udara didalam pipa menyusut sehingga sebagian air naik kedalam pipa.

Termometer udara peka terhadap perubahan suhu sehingga udara saat itu segera

dapat diketahui. Termometer dibuat berdasarkan prinsip perubahan volume.

Termometer yang tabungnya diisi dengan raksa kita sebut termometer raksa.

Termometer raksa dengan skala Celcius adalah termometer yang umum dijumpai

dalam keseharian. Selain raksa terdapat pula termometer alkohol.

b. Kalor

1). Pengertian Kalor

Menurut Sunardi (2016) kalor merupakan bentuk energi yang pindah

karena adanya perbedaan suhu. Secara alamiah, kalor berpindah dari benda

Page 32: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

16

bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Sebelum abad ke – 17, orang

beranggapan bahwa kalor merupakan zat yang pindah dari benda bersuhu tinggi

ke benda yang bersuhu rendah. Jika kalor merupakan zat, tentu mempunyai masa.

Ternyata benda yang suhunya naik, massanya tidak berubah, jadi kalor bukan zat.

Satuan kalor : Satuan untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal).

Joule menyatakan satuan usaha atau energi.

Satuan Joule merupakan satuan kalor yang umum digunakan dalam fisika.

Sedangkan Kalori menyatakan satuan kalor. Kalori (kal) merupakan satuan kalor

yang biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam bahan

makanan. Contohnya: sepotong roti memiliki kandungan energi 200 kalori dan

sepotong daging memiliki kandungan energi 600 kalori. Nilai 1 kalori (1 kal)

adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg air agar suhunya

nai 1°C. Hubungan satuan kalori dengan joule adalah 1 kal = 4,2 J atau 1 J =

0,24 kal

2). Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor

Banyaknya kalor yang diperlukan oleh benda untuk mengubah suhunya

sebesar 1℃ atau 1 K disebut kapasitas kalor. Berdasarkan definisi kapasitas kalor

ini, maka hubungan kalor, kapasitas kalor, dan perubahan suhu suatu benda dapat

dinyatakan sebagai berikut.

𝑪 = 𝑸

∆𝑻 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑸 = 𝑪 ∆ 𝑻

Dengan: C = Kapasitas kalor (J/K)

Q= Kalor (J)

∆ 𝑇 = Perubahan suhu (K)

Page 33: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

17

3). Perubahan Wujud dan Kalor Laten

Pada dasarnya perubahan wujud suatu zat disebabkan oleh zat yang

melepaskan atau yang menyerap kalor.Perubahan wujud suatu zat karena karena

zat melepaskan kalor dapat berupa pengembunan, pembekuan, dan penyubliman.

Sementara itu, perubahan wujud suatu zat karena zat menyerap kalor dapat berupa

penguapan, peleburan, dan penyubliman.

Dalam kaitannya dengan perubahan wujud zat, terdapat besran yang

disebut kalor late, yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud

satu kilogram zat pada suhu tetap. Terdapat dua jenis kalor laten yaitu kalor

lebur(kalor lebur) dan kalor laten uap (kalor uap).

Pada proses melebur dan membeku maka berlaku persamaan sebagai

beikut

𝑸 = 𝒎𝑳𝑭

Dengan: Q = Kalor (J)

𝐿𝐹 = Kalor lebur atau kalor beku (J/kg)

m = Massa zat (kg)

c. Perpindahan Kalor

Ada tiga mekanisme perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan

radiasi.

1). Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat

tersebut tidak ikut berpindah ataupun bergerak. Contoh sederhana dalam

kehidupan sehari-hari misalnya, ketika kita membuat kopi atau minuman panas,

Page 34: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

18

lalu kita mencelupkan sendok untuk mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit,

maka sendok tersebut akan ikut panas. Panas dari air mengalir ke seluruh bagian

sendok. Atau contoh lain misalnya saat kita membakar besi logam dan sejenisnya.

Walau hanya salah satu ujung dari besi logam tersebut yang dipanaskan, namun

panasnya akan menyebar ke seluruh bagian logam sampai ke ujung logam yang

tidak ikut dipanasi. Hal ini menunjukkan panas berpindah dengan perantara besi

logam tersebut. Laju aliran kalor secara konduksi dapat dinyatakan sebagai

berikut:

𝑸

𝒕 𝑲𝑨

∆𝑻

𝒅

Keterangan: Q = banyaknya kalor yang mengalir(J)

k = Konduktivitas termal daya hantar panas (watt/mK)

A = luas permukaan (𝑚2)

∆𝑇 = perbedaan suhu (K)

d = tebal lapisan (m)

t = lama kalor mengalir (s)

2). Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan zat

perantaranya. Perpindahan panas secara Konveksi terjadi melalui aliran zat.

Contoh yang sederhana adalah proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke

dalam air panas. Panas pada air berpindah bersamaan dengan mengalirnya air

panas ke es batu. Panas tersebut kemudian menyebabkan es batunya meleleh. Laju

aliran kalor secara konveksi dapat dinyatakan sebagai berikut:

𝑸

𝒕= 𝒉𝑨∆𝑻

Keterangan: h = koefisien konveksi (watt/ 𝑚2𝐾)

Page 35: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

19

3). Radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui perantara. Untuk

memahami ini, dapat kita lihat kehidupan kita sehari-hari. Ketika matahari

bersinar terik pada siang hari, maka kita akan merasakan gerah atau kepanasan.

Atau ketika kita duduk dan mengelilingi api unggun, kita merasakan hangat

walaupun kita tidak bersentukan dengan apinya secara langsung. Dalam kedua

peristiwa di atas, terjadi perpindahan panas yang dipancarkan oleh asal panas

tersebut sehingga disebut dengan Radiasi. Daya radiasi yang dipancarkan dapat

dinyatakan sebagai berikut:

𝑷 = 𝑨𝒆𝝈𝑻

Keterangan: P = daya radiasi yang dipancarkan (W)

A = luas permukaan benda (𝑚2)

e = koefisien emisivitas

T = suhu mutlak (K)

𝜎 = tetapan stefan-Boltzman = 5,67 × 10−2 W𝑚−2𝐾−4

(Muslihun, 2017)

d. Teori Kinetik Gas

1). Persamaan Keadaan Gas Ideal

Menurut Salamah (2002) untuk gas ideal, hubungan antara P, V, T, dan m

(atau jumlah mol n) cukup sederhana sehingga kita dapat menyatakannya sebagai

suatu persamaan yang dinamakan persamaan umum gas ideal. Persamaan tersebut

hanya dipenuhi oleh gas ideal. Secara nyata, tidak ada gas yang tergolong ideal,

tetapi gas-gas nyata pada tekanan sangat rendah (lebih kecil dari 1 atm) dan

suhunya tidak dekat dengan titik cair gas, cukup akurat memenuhi persamaan

keadaan gas ideal (Kanginan, 2013)

Page 36: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

20

2). Keadaan khusus Hukum Gas Ideal

Ada beberapa hukum terdapat dalam teori kinetik gas, di antaranya sebagi

berikut.

a. Hukum Boyle

Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,

tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Secara matematis

dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑷 . 𝑽 = 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏

Atau

𝑷𝟏𝑽𝟏= 𝑷𝟐𝑽𝟐

b. Hukum Charles

Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,

volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Secara matematis dapat

dirumuskan sebagai berikut:

𝑽

𝑻= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒖

𝑽𝟏

𝑻𝟏=

𝑽𝟐

𝑻𝟐

c. Hukum Gay Lussac

Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,

tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Secara matematis dapat

dirumuskan sebagai berikut:

𝑷

𝑻= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒖

𝑷𝟏

𝑻𝟏=

𝑷𝟐

𝑻𝟐

Page 37: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

21

d. Hukum Boyle-Gay Lussac

Hukum Boyle-Gay Lussac merupakan gabungan dari hukum Boyle, hukum

charles, dan hukum gay-lussac . Sehingga berlaku persamaan

𝑷𝑽

𝑻= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒖

𝑷𝟏𝑽𝟏

𝑻𝟏=

𝑷𝟐𝑽𝟐

𝑻𝟐

5. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan diantaranya, Aceliya Kencana

Puri (2016) melakukan penelitian yang beerjudul analisis isi buku kimia kelas X

kurikulum 2013 berdasarkan kategori literasi sains. Buku teks yang digunakan

merupakan buku yang terdapat dalam peraturan kementrian pendidikan dan

kebudayaan nomor 65 tahun 2014. Menurut Aceliya buku ini menyajikan materi

yang berpedoman pada kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013 dan telah

mengembangkan kategori literasi sains. Hasil yang didapat dari analisis yang

dilakukan yaitu bahwa buku tersebut masih didominasi oleh kategore pengetahuan

sains sebesar 42%. Secara umum buku kimia kelas X yang dianalisis lebih banyak

menyajikan pengetahuan sains, dan kurang menyajikan aplikasi sains.

Penelitian kedua Putri Rasti Ramadhani dkk. (2019), dalam penelitianya

diperoleh hasil pada buku fisika SMA kelas XI semester 1 teritan MK-ER, KK-

GR, MR-YW, dan SP-YW dikategorikan kurang memfasilitasi indikator KPS,

buku teks pelajaran fisika karangan MR-YW merupakan buku yang terdapat

sajian indikator KPS yang paling tinggi 43,1% dikategorikan cukup memfasilitasi

KPS, sedangkan buku teks pelajaran fisika terbitan SP-YW memiliki persentase

indikator KPS paling rendah dengan nilai rata-rata 41,5% dikategorikan cukup

memfasilitasi KPS.

Page 38: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

22

Penelitian ketiga Wiwik Dwi Rahayu (2017) dalam penelitiannya

diperoleh Kemunculan aspek KPS pada buku A tiap bagian buku memunculkan

persentase 29% pada aspek observasi dibagian latihan soal, 25% dibagian contoh

soal pada aspek observasi, dan Interpretasi 27% muncul dibagian penjelasan.

Sedangkan pada buku B kemunculan aspek KPS pada tiap bagian buku yang

dianalisis, dengan persentasenya, adalah: klasifikasi 38% muncul dibagian contoh

soal, interpretasi 15 % pada bagian penjelasan, dan menerapkan konsep 20%

dibagian latihan soal. Ditinjau dari banyaknya jumlah kemunculan aspek KPS

yang muncul, buku A memunculkan aspek KPS lebih banyak disbanding buku B.

B. Kerangka Berpikir

Keterampilan proses sains merupakan salah satu keterampilan intelektual

yang digunakan oleh ilmuwan serta dapat digunakan untuk memahami fenomena

apa saja yang mana keterampilan ini diperlukan untuk memperoleh,

mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep, prinsip hukum dan teori-teori

sains. Melalui keterampilan proses sains ini peserta didik diharapkan dapat

mengalami proses sebagaimana yang dialami para ilmuan dalam memecahkan

fenomena alam dan akan menjadi roda penggerak penemuan, pengembangan fakta

dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap, wawasan dan nilai.

mengajar secara aktif dan kreatif.

Buku ajar yang berbasis kurikulum 2013 sudah dipakai di sekolah. Buku

ajar sebagai media ajar wajib yang dimiliki oleh peserta didik dan guru bidang

studi dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan

keterampilan proses sains peserta didik. Namun buku ajar yang dipakai belum

Page 39: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

23

mengembangkan keterampilan proses sains, dampaknya adalah peserta didik

kurang aktif dalam mencari pengetahuan sendiri layaknya para ilmuan.

Banyaknya penelitian terkait buku ajar sudah banyak dilakukan oleh para peneliti.

Penelitian yang berkaitan dengan buku ajar, diantaranya adalah analisis

kurikulum, kedalaman konsep serta miskonsepsi, ketersediaan aspek literasi sains,

ketersediaan aspek kemampuan generik sains, namun untuk penelitian buku ajar

yang didasari aspek keterampilan proses sains masih sedikit dilakukan. Terdapat

konsep-konsep fisika yang jika dilakukan suatu percobaan tidak membutuhkan

alat dan bahan yang rumit untuk dilakukan suatu percobaan, tetapi

pemenuhan pemahaman fisika dalam aspek tersebut dapat tersampaikan

dengan baik oleh guru untuk peserta didik, salah satunya adalah suhu dan kalor

dan teori kinetik gas. Suhu dan kalor dan teori kinetik gas merupakan salah satu

konsep fisika yang sering sekali dilakukan percobaan praktikum, namun dalam hal

ini, praktikum yang dilakukan berdasarkan modul yang non buku ajar, padahal

biasanya dalam buku ajar yang dipakai terdapat Lembar Kegiatan Peserta didik

(LKPD) yang alat dan bahannya mudah ditemukan, namun kurang maksimalnya

penggunaan halaman LKPD pada buku ajar menjadi hal yang sangat disayangkan,

jika dalam suatu sekolah tidak melakukan praktikum hanya karena keterbatasan

alat dan bahan untuk praktikum, padahal sudah ada kolom praktikum pada bagian

LKPD dalam buku ajar yang digunakan. Oleh karena itu, penelitian tentang

analisis buku penting dilakukan untuk mengetahui ketersediaan aspek KPS pada

buku tersebut. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat menjadi rekomendasi bagi

sekolah dalam memilih buku yang akan digunakan dan menjadi bahan koreksi

Page 40: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

24

bagi penulis buku serta pemerintah mengenai kesesuaian buku teks dengan

keterampilan proses sains. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan

kerangka pikir pada Gambar 2.2.

s

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Kurikulum 2013 Fisika

Buku Ajar Fisika

Belum Diketahui Ketersediaan

aspkek KPS

Analisis Ketersediaan

Aspek KPS

Keterampilan Proses

Sains (KPS)

Buku Ajar Fisika

Kurikulum 2013

Buku yang dipakai di

SMA kabupaten gowa

Mengetahui Ketersediaan

Aspek KPS

Page 41: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif, dimana data yang nantinya akan disajikan berupa kata-kata

bukan berupa angka.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua buku teks pelajaran fisika

SMA kelas XI berdasarkan kurikulum 2013 yang digunakan di SMA Kabupaten

Gowa.

2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini sampel diambil secara random sampling. Penelitian

diawali dengan melakukan survey terhadap penggunaan Buku teks pelajaran fisika

SMA kelas XI berdasarkan kurikulum 2013 yang digunakan di SMA Kabupaten

Gowa ditambah beberapa buku dengan pertimbangan tertentu.

C. Prosedur Penelitian

Secara umum, pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap

sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi literatur

b. Menyusun proposal penelitian

c. Membuat Instrumen Penelitian

25

Page 42: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

26

d. Mengajukan pertimbangan (judgement) instrumen penelitian kepada

dosen ahli

e. Melakukan perbaikan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pemilihan buku pelajaran SMA kelas XI yang akan dianalisis

b. Menganalisis buku ajar berdasarkan aspek KPS yang telah disesuaikan

dengan indikator analisis aspek PKS.

c. Melakukan pengecekan kesesuaian kesepakatan dengan pengamat

lain. Jumlah pengamat adalah 2 orang ( 1 orang dosen ahli dan 1 orang

guru fisika)

3. Tahap Akhir

a. Mengolah data dengan menghitung jumlah ketersediaan aspek PKS

pada setiap unsur-unsur yang dianalisis tiap buku ajar

b. Menghitung persentase kemunculan aspek KPS dalam buku yang

telah dianalisis.

c. Menghitung kesesuaian kesepakatan dari hasil kedua pengamat

d. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi. Lembar

observasi yang digunakan berisikan tabel hasil analisis yang dilakukan oleh

peneliti, di dalam lembar observasi berisikan nama buku teks yang dianalisis,

Page 43: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

27

Penerbit buku, indikator kps, pernyataan dalam buku teks berdasarkan

indikator yang ada, halaman, paragraf, serta penjelasan berupa alasan mengapa

pernyataan yang ada tergolong atau tidak tergolong dalam kesesuaian aspek KPS.

E. Teknik Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Menghitung Ketersediaan Aspek KPS dalam Buku

Buku yang dianalisis akan dihitung persentase ketersediaan aspek KPSnya.

Nilai persentase didapat dari pembagian jumlah aspek KPS yang dihasilkan dari

buku yang dianalisis dengan jumlah iindikator aspek KPS dari buku yang

dianalisis. Berikut adalah tahapan menghitung persentase ketersediaan aspek KPS

pada buku yang dianalisis.

1). Menjumlahkan aspek KPS yang muncul pada buku yang dianalisis.

2). Menjumlahkan aspek KPS yang muncul pada buku yang dianalisis.

3). Menghitung persentase kemunculan aspek KPS pada buku yang

dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:

% =∑ Jumlah kemunculan aspek KPS pada buku

∑ Jumlah keseluruh indikator aspek KPS × 100%

Sumber: Faramudita(2016)

b. Menentukan Reliabilitas

Pengamat I, dan II hanya menentukan aspek KPS dalam buku yang

dianalisis pada kolom yang tersedia. Hubungan para pengamat dapat dihitung

dengan persamaan:

Page 44: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

28

𝑲𝑲 = 𝟐𝑺

𝑵𝟏+𝑵𝟏

Sumber: Moh Hilpan(2014)

Keterangan: KK : Koefisien Kesepakatan

S : Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I

N2 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat

Data hasil perhitungan tingkat kesesuaian kemudian direkapitulasi berdasarkan

kategori yang diadaptasi dari yang terdapat pada Tabel 3.1 dibawah ini

Tabel 3.1 Tingakt kesesuian Kesepakatan

Kriteria Persentase Kategori

0,81-1,00 Sangat kuat

0,61-0,80 kuat

0,41-0,60 Cukup kuat

0,21-0,40 Rendah

0,0-0,20 Sangat Rendah

Sumber: Riduwan (2012)

Page 45: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data ini didapatkan dengan menganalisis ketersediaan aspek KPS pada

buku ajar fisika konsep suhu kalor dan Teori kinetik Gas menggunakan lembar

observasi analisis buku teks berdasarkan aspek KPS. Berikut adalah hasil analisis

buku ajar fisika kelas XI dari kelima buku ajar yang dianalisis.

Tabel 4.1 Ketersediaan Aspek KPS pada BAB 5

No Aspek KPS

BAB 5

BUKU I BUKU II BUKU III BUKU IV BUKU V

1 Observasi/Mengamati 11 39% 4 19% 7 25% 12 57% 9 43%

2 Mengklasifikasikan 5 18% 5 24% 5 18% 9 43% 7 33%

3 Mengajukan Pertanyaan 13 46% 8 38% 1

2

43% 6 29% 12 57%

4 Memprediksian 1 4% 0 0% 2 7% 0 0% 0 0%

5 Berhipotesis 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

6 Merencanakan Percobaan 7 25% 2 10% 8 29% 8 38% 5 23%

7 Menggunakan Alat/Bahan 5 18% 3 14% 4 14% 5 18% 4 19%

8 Menerapkan konsep 2 7% 2 10% 6 21% 5 18% 6 28%

9 Berkomunikasi 2 7% 0 0% 1 4% 0 0% 0 0%

10 Menginterpretasikan 7 25% 4 19% 5 18% 6 29% 3 14%

Tabel 4.2 Ketersediaan Aspek KPS pada BAB 6

No Aspek KPS

BAB 6

BUKU I BUKU II BUKU III BUKU IV BUKU V

1 Observasi/Mengamati 2 10% 6 30% 4 17% 9 39% 4 20%

2 Mengklasifikasikan 3 15% 3 15% 3 13% 4 17% 1 5%

3 Mengajukan Pertanyaan 4 20% 2 10% 4 17% 3 13% 6 30%

4 Memprediksian 1 5% 0 0% 1 4% 2 9% 0 0%

5 Berhipotesis 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

6 Merencanakan Percobaan 0 0% 0 0% 2 9% 1 4% 0 0%

7 Menggunakan Alat/Bahan 1 5% 0 0% 1 4% 1 4% 0 0%

8 Menerapkan konsep 3 15% 5 25% 3 15% 2 9% 3 15%

9 Berkomunikasi 0 0% 2 10% 0 0% 0 0% 1 5%

10 Menginterpretasikan 6 30% 5 25% 5 22% 4 17% 2 10%

27

Page 46: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

30

1. Hasil Analisis pada buku ajar I

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terdapat penjelasan materi

yang tidak mengembangkan aspek Keterampilan Proses Sains apapun. Sehingga

pada bagian tersebut terdapat kolom yang kosong, yang menyatakan tidak

munculnya aspek KPS pada bagian yang dianalisis. Berdasarkan hasil analisis

didapatkan data hasil analisis yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.3 Ketersediaan Aspek KPS No Aspek KPS BUKU I Rata

-rata

(%) Bab

5

Persentase Bab

6

Persentase

1 Observasi/Mengamati 11 39% 2 10% 24.5

2 Mengklasifikasikan 5 18% 3 15% 16,5

3 Mengajukan Pertanyaan 13 46% 4 20% 33

4 Memprediksian 1 4% 1 5% 4,5

5 Berhipotesis 0 0% 0 0% 0

6 Merencanakan Percobaan 7 25% 0 0% 12,5

7 Menggunakan Alat/Bahan 5 18% 1 5% 11,5

8 Menerapkan konsep 2 7% 3 15% 11

9 Berkomunikasi 2 7% 0 0% 3,5

10 Menginterpretasikan 7 25% 6 30% 27,5

Berdasarkan Tabel 4.1. dapat diketahui bahwa aspek KPS yang dimuat

dalam buku I bab 5 berupa aspek observasi/mengamati, mengklasifikasikan,

mengajukan pertanyaan, memprediksikan, merencanakan percobaan,

menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, berkomunikasi dan

menginterpretasikan. Sedangkan pada buku I bab 6 ketersediaan aspek KPS yang

dimuat yaitu observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan,

memprediksikan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep,

berkomunikasi dan menginterpretasikan.

Page 47: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

31

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku I bab 5 ialah 9 aspek KPS serta

tidak ada penyataan yang menerapkan aspek berhipotesis.

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku I bab 6 ialah 7 aspek KPS serta

tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek berhipotesis, merencanakan

percobaan dan berkomunikasi. Agar dapat dengan mudah mengetahui

perbandingan tiap-tiap aspek KPS yang muncul pada pada buku ajar 1 bab 5 dan

bab 6 yang dianalisis diberikan gambar grafik seperti berikut.

Gambar 4.1 Grafik Kesesuaian Buku Ajar dengan KPS

Persentase Ketersediaan masing-masing aspek keterampilan proses sains

tersebut dapat dilihat pada Diagram 4.2 dan 4.3. Dimana pada diagram persentase

ketersediaan aspek keterampilan proses sains pada buku ajar I bab 5 sebagai

berikut.

11

5

13

10

7

5

2 2

7

23

4

10 0

1

3

0

6

0

2

4

6

8

10

12

14

BAB 5

BAB 6

Page 48: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

32

Gambar 4.2 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS pada Buku Ajar I

bab 5

Berdasarkan Diagram 4.2 dapat dilihat bahwa pada aspek mengajukan

pertanyaan memiliki persentase paling besar yaitu 46% dan pada aspek

berkomunikasi memiliki persentase paling kecil yaitu 4%.

Untuk diagram persentase ketersediaan aspek keterampilan proses sains

pada buku ajar I bab 6 sebagai berikut.

Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketersediaan aspek KPS pada Buku Ajar I

bab 6

Berdasarkan Diagram 4.3 dapat dilihat bahwa pada aspek

menginterpretasikan memiliki persentase paling besar yaitu 30% dan pada aspek

39%

18%

46%

4%0%

25%

18%

7%

7% 25%

Observasi/Mengamati

Mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksian

Berhipotesis

Melakukan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Berkomunikasi

Menginterpretasikan

10%

15%

20%

5%

0%0%

5%

15%

0%

30%

Observasi/Mengamati

Mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksian

Berhipotesis

Melakukan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Berkomunikasi

Menginterpretasikan

Page 49: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

33

menggunakan alat dan bahan dan berkomunikasi masing-masing memiliki

persentase paling kecil yaitu 5%.

2. Hasil Analisis pada buku ajar II

Untuk mengetahui hasil analisis ketersediaan aspek KPS yang terdapat

dalam buku II bab 5 dan bab 6 disajikan tabel ketersediaan aspek KPS pada buku

II bab 5 dan bab 6 yang dianalisis pada buku tersebut.

Tabel 4.4 Ketersediaan Aspek KPS No Aspek KPS BUKU II Rata

-rata

(%) Bab

5

Persentase Bab

6

Persentase

1 Observasi/Mengamati 4 19% 6 30% 24,5

2 Mengklasifikasikan 5 24% 3 15% 19,5

3 Mengajukan Pertanyaan 8 38% 2 10% 24

4 Memprediksian 0 0% 0 0% 0

5 Berhipotesis 0 0% 0 0% 0

6 Merencankan Percobaan 2 10% 0 0% 5

7 Menggunakan Alat/Bahan 3 14% 0 0% 7

8 Menerapkan konsep 2 10% 5 25% 17,5

9 Berkomunikasi 0 0% 2 10% 5

10 Menginterpretasikan 4 19% 5 25% 22

Berdasarkan Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa aspek KPS yang dimuat

dalam buku II bab 5 berupa aspek observasi/mengamti, mengklasifikasikan,

mengajukan pertanyaan, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,

menerapkan konsep dan menginterpretasikan. Sedangkan pada bab 6 aspek KPS

yang dimuat yaitu aspek observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan

pertanyaan, menerapkan konsep, berkomunikasi dan menginterpretasikan.

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku II bab 5 ialah 7 aspek KPS

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek ialah 7 aspek keterampilan

proses sains serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek prediksi,

berhipotesis, dan berkomunikasi.

Page 50: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

34

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku II bab 6 ialah 6 aspek

keterampilan proses sains serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek

memprediksikan, berhipotesis, merencanakan percobaan dan menggunakan alat

dan bahan.

Agar dapat dengan mudah mengetahui perbandingan tiap-tiap aspek KPS

yang muncul pada pada buku ajar II bab 5 dab bab 6 yang dianalisis diberikan

gambar grafik seperti berikut.

Gambar 4.4 Grafik Ketersediaan Aspek KPS pada Buku Ajar

Persentase Ketersediaan masing-masing aspek keterampilan proses sains

tersebut dapat dilihat pada Diagram 4.5 dan 4.6. Dimana pada diagram persentase

ketersediaan aspek keterampilan proses sains pada buku ajar II bab 5 sebagai

berikut.

45

8

0 0

23

2

0

4

6

32

0 0 0 0

5

2

5

0123456789

BAB 5

BAB 6

Page 51: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

35

Gambar 4.5 Diagram Persentase Ketersediaan Aspek KPS Pada Buku Ajar II

Bab 5

Berdasarkan Diagram 4.5 dapat dilihat bahwa pada aspek mengajukan

pertanyaan memiliki persentase paling besar yaitu 38% dan pada aspek

mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi masing-masing memiliki persentase

paling kecil yaitu 10%.

Untuk diagram persentase ketersediaan aspek keterampilan proses sains

pada buku ajar II bab 6 sebagai berikut.

Gambar 4.6 Diagram Persentase Ketersediaan Aspek KPS Pada Buku Ajar II

Bab 6

19%

24%

38%

0%0%

10%

14%

10%

0% 19%

Observasi/Mengamati

Mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksikan

Berhipotesis

Merencakan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Mengkomunikasikan

Menginterpretasikan

30%

15%

10%

0%0%0%0%

25%

10%

25%

Observasi/Mengamati

Mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksikan

Berhipotesis

Merencakan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Mengkomunikasikan

Menginterpretasikan

Page 52: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

36

Berdasarkan Diagram 4.6 dapat dilihat bahwa pada aspek mengajukan

pertanyaan memiliki persentase paling besar yaitu 30% dan pada aspek

mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi masing-masing memiliki persentase

paling kecil yaitu 10%.

3. Hasil Analisis pada buku ajar 3

Untuk mengetahui hasil analisis ketersediaan aspek KPS yang terdapat

dalam buku III bab 5 dan bab 6 disajikan tabel grafik dan diagram ketersediaan

aspek KPS pada buku III bab 5 dan bab 6 yang dianalisis pada buku tersebut.

Tabel 4.5 Ketersediaan Aspek KPS

No Aspek KPS BUKU III Rata

-rata

(%) Bab

5

Persentase Bab

6

Persentase

1 Observasi/Mengamati 7 25% 4 17% 21

2 Mengklasifikasikan 5 18% 3 13% 15,5

3 Mengajukan Pertanyaan 12 43% 4 17% 30

4 Memprediksian 2 7% 1 4% 5,5

5 Berhipotesis 0 0% 0 0% 0

6 Merencanakan Percobaan 8 29% 2 9% 19

7 Menggunakan Alat/Bahan 4 14% 1 4% 9

8 Menerapkan konsep 6 21% 3 15% 18

9 Berkomunikasi 1 4% 0 0% 2

10 Menginterpretasikan 5 18% 5 22% 20

Berdasarkan Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa aspek KPS yang dimuat

dalam buku III bab 5 berupa aspek observasi/mengamati, mengklasifikasikan,

mengajukan pertanyaan, memprediksikan, merencanakan percobaan,

menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, berkomunikasi dan

menginterpretasikan. Sedangkan pada bab 6 ketersediaan aspe KPS yang dimuat

yaitu observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan,

Page 53: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

37

memprediksikan, merencankan percobaan, menggunakan alat dan bahan,

menerapkan konsep dan menginterpretasikan.

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku III bab 5 ialah 9 aspek KPS

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek berhipotesis

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku III bab 6 ialah 8 aspek KPS

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan berhipotesis dan berkomunikasi.

Agar dapat dengan mudah mengetahui perbandingan tiap-tiap aspek KPS

yang muncul pada pada buku ajar III bab 5 dab bab 6 yang dianalisis diberikan

gambar grafik seperti berikut.

Gambar 4.7 Grafik Ketersediaan Aspek KPS pada Buku Ajar

Persentase Ketersediaan masing-masing aspek keterampilan proses sains

tersebut dapat dilihat pada diagram 4.8 dan 4.9. Dimana pada diagram persentase

ketersediaan aspek keterampilan proses sains pada buku ajar III bab 5 sebagai

berikut.

7

5

12

2

0

8

4

6

1

54

34

10

21

3

0

5

0

2

4

6

8

10

12

14

BAB 5

BAB 6

Page 54: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

38

Gambar 4.8 Diagram Persentase Ketersediaan Aspek KPS Pada Buku Ajar

III Bab 5

Berdasarkan Diagram 4.8 dapat dilihat bahwa pada aspek mengajukan

pertanyaan memiliki persentase paling besar yaitu 43% dan pada aspek

berkomunikasi memiliki persentase paling kecil yaitu 4%.

Untuk diagram persentase ketersediaan aspek keterampilan proses sain

pada buku ajar III bab 6 sebagai berikut.

Gambar 4.9 Diagram Persentase Ketersediaan Aspek KPS Pada Buku Ajar

III Bab 6

25%

18%

43%

7%0%

29%

14%

21%

4%18%

Observasi/Mengamati

mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksikan

Berhipotesis

Merencanakn Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Mengkomunikasikan

Menginterpretasikan

17%

13%

17%

4%0%

9%4%

15%

0%

22%

Observasi/Mengamati

mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksikan

Berhipotesis

Merencanakn Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Mengkomunikasikan

Menginterpretasikan

Page 55: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

39

Berdasarkan Diagram 4.9 dapat dilihat bahwa pada aspek mengajukan

pertanyaan memiliki persentase paling besar yaitu 22% dan pada aspek

memprediksikan dan menggunakan alat dan bahan masing-masing memiliki

persentase paling kecil yaitu 4%.

4. Hasil Analisis pada buku ajar 4

Untuk mengetahui hasil analisis ketersediaan aspek KPS yang terdapat

dalam buku IV bab 5 dan bab 6 yang dianalisis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6 Ketersediaan Aspek KPS

No Aspek KPS BUKU IV Rata

-rata

(%) Bab

5

Persentase Bab

6

Persentase

1 Observasi/Mengamati 12 57% 9 39% 48

2 Mengklasifikasikan 9 43% 4 17% 30

3 Mengajukan Pertanyaan 6 29% 3 13% 21

4 Memprediksian 0 0% 2 9% 4,5

5 Berhipotesis 0 0% 0 0% 0

6 Merencanakan Percobaan 8 38% 1 4% 21

7 Menggunakan Alat/Bahan 5 18% 1 4% 11

8 Menerapkan konsep 5 18% 2 9% 13,5

9 Berkomunikasi 0 0% 0 0% 0

10 Menginterpretasikan 6 29% 4 17% 23

Berdasarkan Tabel 4.4. dapat diketahui bahwa aspek KPS yang dimuat

dalam buku IV bab 5 berupa aspek observasi/mengamati, mengklasifikasikan,

mengajukan pertanyaan, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,

menerapkan konsep dan menginterpretasikan. Sedangkan pada bab 6 ketersediaan

aspek KPS yang dimuat yaitu observasi/mengamati, mengklasifikasikan,

mengajukan pertanyaan, memprediksikan, merencanakan percobaan,

menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep dan menginterpretasikan.

Page 56: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

40

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku IV bab 5 ialah 7 aspek KPS

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek memprediksikan, berhipotesis,

dan berkomunikasi.

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku IV bab 6 ialah 8 aspek KPS

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek berhipotesis dan

berkomunikasi. Agar dapat dengan mudah mengetahui perbandingan tiap-tiap

aspek KPS yang muncul pada pada buku ajar IV bab 5 dab bab 6 yang dianalisis

diberikan gambar grafik seperti berikut.

Gambar 4.10 Grafik Ketersediaan Aspek KPS pada Buku Ajar

Persentase Ketersediaan masing-masing aspek keterampilan proses sains

tersebut dapat dilihat pada Diagram 4.11 dan 4.12. Dimana pada diagram

persentase ketersediaan aspek keterampilan proses sains pada buku ajar IV bab 5

sebagai berikut.

12

9

6

0 0

8

5 5

0

6

9

43

2

01 1

2

0

4

0

2

4

6

8

10

12

14

BAB 5

BAB 6

Page 57: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

41

Gambar 4.11 Diagram Persentase Ketersediaan Aspek KPS Pada Buku Ajar

IV Bab 5

Berdasarkan Diagram 4.11 dapat dilihat bahwa pada aspek mengajukan

pertanyaan memiliki persentase paling besar yaitu 57% dan pada aspek

menggunakan alat dan bahan dan menerapkan konsep masing-masing memiliki

persentase paling kecil yaitu 18%.

Untuk diagram persentase ketersediaan aspek keterampilan proses sain

pada buku ajar IV bab 6 sebagai berikut.

Gambar 4.12 Diagram Persentase Ketersediaan Aspek KPS Pada Buku Ajar

IV Bab 6

57%

43%

29%

0%0%

38%

18%

18%

0% 29%

Observasi/Mengamati

Mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksikan

Berhipotesis

Merencanakan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Mengkomunikasikan

Menginterpretasikan

39%

17%13%

9%0%

4%

4%

9%

0% 17%

Observasi/Mengamati

Mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksikan

Berhipotesis

Merencanakan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Mengkomunikasikan

Menginterpretasikan

Page 58: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

42

Berdasarkan Diagram 4.12 dapat dilihat bahwa pada aspek mengajukan

pertanyaan memiliki persentase paling besar yaitu 35% dan pada aspek

merencanakan percobaan dan menggunakan alat dan bahan masing-masing

memiliki persentase paling kecil yaitu 4%.

5. Hasil Analisis pada buku ajar 5

Untuk mengetahui hasil analisis ketersediaan aspek KPS yang terdapat

dalam buku V bab 5 dan bab 6 yang dianalisis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Ketersediaan Aspek KPS

No Aspek KPS BUKU V Rata-

rata

(%) Bab

5

Persentase Bab

6

Persentase

1 Observasi/Mengamati 9 43% 4 20% 31,5

2 Mengklasifikasikan 7 33% 1 5% 19

3 Mengajukan Pertanyaan 12 57% 6 30% 43,5

4 Memprediksian 0 0% 0 0% 0

5 Berhipotesis 0 0% 0 0% 0

6 Merencanakan Percobaan 5 23% 0 0% 11,5

7 Menggunakan Alat/Bahan 4 19% 0 0% 9,5

8 Menerapkan konsep 6 28% 3 15% 21,5

9 Berkomunikasi 0 0% 1 5% 2,5

10 Menginterpretasikan 3 14% 2 10% 12

Berdasarkan Tabel 4.5. dapat diketahui bahwa aspek KPS yang dimuat

dalam buku V bab 5 berupa aspek observasi/mengamati, mengklasifikasikan,

mengajukan pertanyaan, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,

menerapkan konsep dan menginterpretasikan. Sedangkan pada bab 6 ketersediaan

aspek KPS yang dimuat yaitu observasi/mengamati, mengklasifikasikan,

mengajukan pertanyaan, menerapkan konsep, berkomunikasi dan

menginterpretasikan.

Page 59: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

43

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku V bab 5 yaitu 7 aspek KPS

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek memprediksikan, berhipotesis

dan berkomunikasi.

Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku V bab 6 ialah 6 aspek KPS

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek memprediksikan, berhipotesis,

merencanakan percobaan dan menggunakan alat dan bahan

. Agar dapat dengan mudah mengetahui perbandingan tiap-tiap aspek KPS

yang muncul pada pada buku ajar V bab 5 dab bab 6 yang dianalisis diberikan

gambar grafik seperti berikut.

Gambar 4.13 Grafik Ketersediaan Aspek KPS pada Buku Ajar

Persentase kesesuaian antara buku ajar dengan keterampilan proses sains

diperoleh berdasarkan data Tabel 4.13. Persentase Ketersediaan masing-masing

aspek keterampilan proses sains tersebut dapat dilihat pada Diagram 4.14 dan 4.15

9

7

12

0 0

54

6

0

34

1

6

0 0 0 0

3

12

0

2

4

6

8

10

12

14

BAB 5

BAB 6

Page 60: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

44

Gambar 4.14 Diagram Persentase Ketersediaan Aspek KPS Pada Buku Ajar

V Bab 5

Berdasarkan Diagram 4.14 dapat dilihat bahwa pada aspek mengajukan

pertanyaan memiliki persentase paling besar yaitu 57% dan pada aspek

menggunakan alat dan bahan memiliki persentase paling kecil yaitu 5%.

Gambar 4.15 Diagram Persentase Ketersediaan Aspek KPS Pada Buku Ajar

V Bab 6

Berdasarkan Diagram 4.15 dapat dilihat bahwa pada aspek mengajukan

pertanyaan memiliki persentase paling besar yaitu 30% dan pada aspek

20%

5%

30%

0%

0%

0%0%

15%

5%

10%

Observasi/Mengamati

Mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksikan

Berhipotesis

Merencanakan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Mengkomunikasikan

Menginterpretasikan

43%

33%

57%0%

0%

23%

19%

28%

0%

14%

Observasi/Mengamati

Mengklasifikasikan

Mengajukan Pertanyaan

Memprediksikan

Berhipotesis

Merencanakan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Menerapkan konsep

Mengkomunikasikan

Menginterpretasikan

Page 61: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

45

mengklasifikasikan dan berkomunikasi masing-masing memiliki persentase paling

kecil yaitu 5%.

Secara keseluruhan untuk masing-masing aspek KPS pada kelima buku

fisika dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8 Aspek KPS pada buku Fisika

N

o Aspek KPS

Buku (%) Persentase

I II III IV V

1 Observasi/Mengamati 24,5 24,5 21 48

31,

5 30,0%

2 Mengklasifikasikan 16,5 19,5

15,

5 30 19 20,1%

3 Mengajukan Pertanyaan 33 24 30 21

43,

5 30,3%

4 Memprediksikan

4,5 0 5,5 4,5 0 3,0%

5 Berhipotesis

0 0 0 0 0 0%

6 Merencanakan Percobaan 12,5 5 19 21

11,

5 14,0%

7 Menggunakan alat dan

Bahan 11,5 7 9 11 9,5 10,0%

8 Menerapkan Konsep 11 17,5 18

13,

5

21,

5 16,3%

9 Mengkomunikasikan

3,5 5 2 0 2,5 11,0%

10 Menginterpretasikan

27,5 22 20 23 12 21,0%

Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan bahwa aspek observasi terhadap 5 buku

ajar fisika memiliki persentase yaitu 30,0%. Untuk aspek mengklasifikasikan

terhadap 5 buku ajar fisika memiliki persentase yaitu 20.1%. Untuk aspek

mengajukan pertanyaan terhadap 5 buku ajar fisika memiliki persentase yaitu

30,3%. Untuk aspek memprediksi terhadap 5 buku ajar fisika memiliki persentase

yaitu 3,0%. Untuk aspek Berhipotesis terhadap 5 buku ajar fisika memiliki

Page 62: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

46

persentase yaitu 0%. Untuk aspek merencanakan percobaan terhadap 5 buku ajar

fisika memiliki persentase yaitu 14,0%. Untuk aspek menggunakan alat dan

bahan terhadap 5 buku ajar fisika memiliki persentase yaitu 10,0%. Untuk aspek

menerapkan konsep terhadap buku ajar fisika memiliki persentase yaitu

16,3%.Untuk aspek mengkomunikasikan terhadap 5 buku ajar fisika memiliki

persentase yaitu yaitu 11,0%. Kemudian untuk aspek menginterpretasikan

terhadap 5 buku ajar fisika memiliki persentase yaiu 21,0%.

6. Data Perhitungan Koefisien kesepakatan Pengamat

Setelah diperoleh data hasil analisis buku I, II, III, IV dan V data tersebut

kemudian diberikan kepada seorang pengamat ahli (Dosen Pendidikan Fisika)

sebagai pengamat I dan seorang praktisi (Guru Mata Pelajaran Fisika) sebagai

pengamat II. Dengan diberikannya data hasil analisis tersebut kepada masing-

masing pengamat tidak hanya ketersediaan dan persentase ketersediaan aspek

KPS, tetapi dihitung pula koefisien kesepakatan (KK) antara pengamat I dan

pengamat II untuk mengetahui tingkat reliabilitas hasil observasi dan mengurangi

subjektifitas penelitian. Berikut adalah tabel koefisien kesepakatan (KK) antara

peneliti, pengamat I dan pengamat II dalam menganalisis buku I, II, III, IV, dan V

berdasarkan ketersediaan aspek KPS.

Tabel 4.9 Kontingensi Kesepakatan (KK) untuk setiap Buku yang Dianalisis

BUKU Rata-rata

KK

Kategori

I II III IV V

KK 0,94 0,95 0,95 0,87 0,97 0,94 Sangat Kuat

Page 63: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

47

Berdasarkan Tabel 4.7 diddapatkan nilai rata-rata kesesuaian kesepakatan untuk

setiap buku yang dianalisis sebesar 0,94 dengan kategori sangat kuat.

B. Pembahasan

Pada bagian ini akan didiskusikan mengenai perbedaan cakupan materi

pada buku I, buku II, buku III, buku IV dan buku V , ketersediaan aspek KPS

yang muncul pada tiap buku tidaklah sama, dan tidak semua aspek KPS muncul

dalam buku yang dianalisis.

Keterampilan proses sains aspek observasi berhubungan dengan

penggunaan secara optimal dan proporsional seluruh alat indra untuk

menggambarkan obyek dan hubungan ruang waktu atau mengukur karakteristik

fisik benda-benda yang diamati. Dalam menganalisis buku I, II, III, IV dan V

memunculkan aspek KPS bagian observasi pada tiap bagian buku yang dianalisis

dalam frekuensi yang cukup besar.

Dimana dari hasil `analisis yang dilakukan ketersediaan aspek KPS yang

dimuat pada buku I bab 5 yaitu berupa aspek observasi/mengamati,

mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan memprediksikan, merencanakan

percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, berkomunikasi dan

menginterpretasikan. Sedangkan pada buku I bab 6 ketersediaan aspek KPS yang

dimuat yaitu observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan,

memprediksikan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep,

berkomunikasi dan menginterpretasikan. Jumlah ketersediaan aspek KPS pada

buku I bab 5 ialah 9 aspek KPS serta tidak ada penyataan yang menerapkan aspek

berhipotesis. Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku I bab 6 ialah 7 aspek KPS

Page 64: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

48

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek berhipotesis, merencanakan

percobaan dan berkomunikasi.

Kemudian ketersediaan aspek KPS yang dimuat dalam buku II bab 5 yaitu

berupa aspek observasi/mengamti, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan,

merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep dan

menginterpretasikan. Sedangkan pada bab 6 aspek KPS yang dimuat yaitu aspek

observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan, menerapkan

konsep, berkomunikasi dan menginterpretasikan.

untuk Jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku II bab 5 ialah 7 aspek

KPS serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek memprediksikan,

berhipotesis, dan berkomunikasi.Dan jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku

II bab 6 ialah 6 aspek keterampilan proses sains serta tidak ada pernyataan yang

menerapkan aspek memprediksikan, berhipotesis, merencanakan percobaan dan

menggunakan alat dan bahan.

Untuk ketersediaan aspek KPS yang dimuat dalam buku III bab 5 yakni

berupa aspek observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan,

memprediksikan, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,

menerapkan konsep, berkomunikasi dan menginterpretasikan. Sedangkan pada

bab 6 ketersediaan aspe KPS yang dimuat yaitu observasi/mengamati,

mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan, memprediksikan, merencankan

percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep dan

menginterpretasikan

Page 65: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

49

Dengan jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku III bab 5 ialah 9 aspek

KPS serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek berhipotesis. Dan jumlah

ketersediaan aspek KPS pada buku III bab 6 ialah 8 aspek KPS serta tidak ada

pernyataan yang menerapkan berhipotesis dan berkomunikasi.

Dan ketersediaan aspek KPS yang dimuat dalam buku IV bab 5 yakni

aspek observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan,

merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep dan

menginterpretasikan. Sedangkan pada bab 6 ketersediaan aspek KPS yang dimuat

yaitu observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan,

memprediksikan, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,

menerapkan konsep dan menginterpretasikan

Selanjutnya jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku IV bab 5 ialah 7

aspek KPS serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek memprediksikan,

berhipotesis, dan berkomunikasi. jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku IV

bab 6 ialah 8 aspek KPS serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek

berhipotesis dan berkomunikasi.

Sedangkan ketersediaan aspek KPS yang dimuat dalam buku V bab 5 yaitu

aspek observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan,

merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep dan

menginterpretasikan. Sedangkan pada bab 6 ketersediaan aspek KPS yang dimuat

yaitu observasi/mengamati, mengklasifikasikan, mengajukan pertanyaan,

menerapkan konsep, berkomunikasi dan menginterpretasikan.

Page 66: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

50

Dengan jumlah ketersediaan aspek KPS pada buku V bab 5 yaitu 7 aspek

KPS serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek memprediksikan,

berhipotesis dan berkomunikasi. Dan untuk jumlah ketersediaan aspek KPS pada

buku V bab 6 ialah 6 aspek KPS serta tidak ada pernyataan yang menerapkan

aspek memprediksikan, berhipotesis, merencanakan percobaan dan menggunakan

alat dan bahan.

Sedangakan untuk hasil secara keseluruhan untuk masing-masing aspek

KPS pada kelima buku fisika didapatkan bahwa pada aspek observasi terhadap 5

buku ajar fisika memiliki persentase yaitu 30,0%. Untuk aspek

mengklasifikasikan terhadap 5 buku ajar fisika memiliki persentase yaitu 20.1%.

Untuk aspek mengajukan pertanyaan terhadap 5 buku ajar fisika memiliki

persentase yaitu 30,3%. Untuk aspek memprediksi terhadap 5 buku ajar fisika

memiliki persentase yaitu 3,0%. Untuk aspek Berhipotesis terhadap 5 buku ajar

fisika memiliki persentase yaitu 0%. Untuk aspek merencanakan percobaan

terhadap 5 buku ajar fisika memiliki persentase yaitu 14,0%. Untuk aspek

menggunakan alat dan bahan terhadap 5 buku ajar fisika memiliki persentase yaitu

10,0%. Untuk aspek menerapkan konsep terhadap buku ajar fisika memiliki

persentase yaitu 16,3%.Untuk aspek mengkomunikasikan terhadap 5 buku ajar

fisika memiliki persentase yaitu yaitu 11,0%. Kemudian untuk aspek

menginterpretasikan terhadap 5 buku ajar fisika memiliki persentase yaiu 21,0%.

Setelah diperoleh data hasil analisis buku I, II, III, IV dan V data tersebut

kemudian diberikan kepada seorang pengamat ahli (Dosen Pendidikan Fisika)

sebagai pengamat I dan seorang praktisi (Guru Mata Pelajaran Fisika) sebagai

Page 67: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

51

pengamat II. Dengan diberikannya data hasil analisis tersebut kepada masing-

masing pengamat tidak hanya ketersediaan dan persentase ketersediaan aspek

KPS, tetapi dihitung pula koefisien kesepakatan (KK) antara pengamat I dan

pengamat II untuk mengetahui tingkat reliabilitas hasil observasi dan mengurangi

subjektifitas penelitian. Dimana hasil nilai rata-rata koefisien kesepakatan untuk

setiap buku yang dianalisis sebesar 0,94 dengan kategori sangat kuat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu

diantaranya adalah Aceliya Kencana Puri (2016) yang berjudul analisis isi buku

kimia kelas X kurikulum 2013 berdasarkan kategori literasi sains. Hasil yang

didapat dari analisis yang dilakukan yaitu bahwa buku tersebut masih didominasi

oleh kategori pengetahuan sains sebesar 42%. Secara umum buku kimia kelas X

yang dianalisis lebih banyak menyajikan pengetahuan sains, dan kurang

menyajikan aplikasi sains.

Dan penelitian Putri Rasti Ramadhani, dkk (2019), dalam penelitianya

diperoleh hasil pada buku fisika SMA kelas XI semester 1 teritan MK-ER, KK-

GR, MR-YW, dan SP-YW dikategorikan kurang memfasilitasi indikator KPS,

buku teks pelajaran fisika karangan MR-YW merupakan buku yang terdapat

sajian indikator KPS yang paling tinggi 43,1% dikategorikan cukup memfasilitasi

KPS, sedangkan buku teks pelajaran fisika terbitan SP-YW memiliki persentase

indikator KPS paling rendah dengan nilai rata-rata 41,5% dikategorikan cukup

memfasilitasi KPS.

Serta penelitian Wiwik Dwi Rahayu, dalam penelitiannya diperoleh

Kemunculan aspek KPS pada buku A tiap bagian buku memunculkan persentase

Page 68: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

52

29% pada aspek observasi dibagian latihan soal, 25% dibagian contoh soal pada

aspek observasi, dan Interpretasi 27% muncul dibagian penjelasan. Sedangkan

pada buku B kemunculan aspek KPS pada tiap bagian buku yang dianalisis,

dengan persentasenya, adalah: klasifikasi 38% muncul dibagian contoh soal,

interpretasi 15 % pada bagian penjelasan, dan menerapkan konsep 20% dibagian

latihan soal. Ditinjau dari banyaknya jumlah kemunculan aspek KPS yang

muncul, buku A memunculkan aspek KPS lebih banyak disbanding buku B.

Page 69: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

ketersediaan aspek keterampilan proses sains (KPS) dalam buku ajar fisika SMA

kelas XI pada konsep suhu dan kalor dan teori kinetik gas yaitu Buku I bab 5

memuat 9 dari 10 aspek KPS dan bab 6 memuat 7 aspek KPS, untuk buku II bab 5

memuat 7 aspek KPS dab bab 6 memuat 6 aspek KPS, untuk buku III bab 5

memuat 9 aspek KPS dan bab 6 memuat 8 aspek KPS, untuk buku IV bab 5

memuat 7 aspek KPS dan bab 6 memuat 8 aspek KPS, selanjutnya pada buku V

bab 5 memuat 7 aspek KPS dan bab 6 memuat 6 aspek KPS. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa buku yang memiliki ketersediaan aspek KPS paling banyak

adalah buku IV dengan judul fisika SMA kelas XI yang diterbitkan oleh

Yudhistira.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut beberapa saran yang

dapat penulis sampaikan:

1. Ketersediaan analisis buku ajar fisika SMA kelas XI pada konsep suhu dan

kalor dan teori kinetik gas berdasarkan keterampilan proses sains (KPS)

sudah sejalan dengan penelitian terdahulu dan dapat dijadikan kerangka dasar

untuk analisis buku ajar lainnya.

2. Perlu dilakukannya pengembangan aspek KPS dalam setiap buku untuk

meningkatkan keterampilan peserta didik.

53

Page 70: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

54

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin, Nata. 2009. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran.

Jakarta: Kencana

Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Asrizal, Virijai Febrian, Desnita. 2020. Analisis Integrasi Aspek

Keterampilan Proses Sains (KPS) dalam Buku Teks Pelajaran

Fisika SMA Kelas X Semester 2. Jurnal Pillar of Physics

Education, 13 (1): 163

http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pfis/article/view/8161

Danim, S. 2013. Media Komunikasi Pendidikan: Pelayanan Profesional

Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif.

Jakarta: AV. Publisher.

Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun

2008 tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Faramudita. 2016 Analisis Komparatif Buku teks Fisika SMA/MA

Ditinjau dari Keterampilan Generik Sains (KGS) pada Konsep

Optik. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Fathurrohman, Muhammad. 2017. Belajar dan Pembelajaran Modern

Konsep Dasar, Inovasi, dan Teori Pembelajaran. Yogyakarta:

Garudhawaca.

Harlen, W. 1992. The Teaching of Science. London:David Fulton

Publisher.

Hilpan, Moh. 2014. Analisis Ketersediaan Keterampilan Proses Sains

(KPS) dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika Kelas XI Pada

Konsep Fluida. Skripsi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga

Page 71: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

55

Kurniasari, D. A. D., A. Rusilowati, & N. Subekti. 2014. Pengembangan

Buku Suplemen IPA Terpadu Dengan Tema Pendengaran Kelas

VIII. Unnes Science Education Journal, 3(2): 462-467:

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej/article/view/3329

Muslihun. 2017. Sukses Kuasai Materi Fisika Metode Penalaran, Aplikasi,

dan Pemahaman soal SMA/MA Kelas X, XI, XII. Jakarta: PT

Grasindo.

Nurmutia, H. E. 2013. Analisis Materi, Penyajian, dan Bahasa Buku Teks

Matematika SMA Kelas X di Kabupaten Rembang Tahun Ajaran

2012/2013. Skripsi. Semarang: FMIPA Universitas Negeri

Semarang.

Puri, A. K. (2016). Analisis buku kimia kela X kurikulum 2013

berdasarkan kategori literasi sains . Skripsi. Jakarta: S1 jurusan

pendidikan kimia universitas islam negeri syarif hidayatullah.

Purwanto, M. Ngalim. 2014. Evaluasi Hail Belajar. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Ramadhani, Putri, Ratri. 2019. Analisis Keterampilan Proses Sains Pada

Buku Teks Pelajaran Fisika SMA Kelas XI Semester. Jurnal Pillar

of Physics Education, 12 (4): 655

http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pfis/article/view/7130

Riduwan dan Sunarto. 2012. Pengantar Statistik untuk Penelitian:

Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung:

Alfabeta.

Salamah, Nur. 2020. Ringkasan Materi dan Latihan Soal Fisika Kurikulum

2013 Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Setiawan, Andi. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Ponorogo: Uwais

Inspirasi Indonesia.

Sitepu, B. P. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sudjana, N. 1991. Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Sunardi, P., Paramitha, Retno, Darmawan, Andreas, B. 2016. Fisika Untuk

Peserta didik SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Bandung: Yrama Widya.

51

Page 72: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

56

Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT

Remaja.

Uno, H.B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wina, Sanjaya. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta: Kencana.

Winataputra, Udin S. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Zulfani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini. 2009. Strategi Pembelajaran

Sains. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Page 73: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

57

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 74: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

58

LAMPIRAN 1

INSTRUMEN PENELITIAN

Page 75: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

59

Ia. Surat keterangan validasi instrumen

Page 76: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

60

Ib. Lembar validasi analisis buku ajar fisika

Validator I: Hartono Bancong, M.Pd., Ph.D.

Page 77: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

61

Page 78: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

62

Validator II: Riskawati, S.Pd., M.Pd

Page 79: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

63

Page 80: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

64

Ic. Instrumen lembar observasi buku ajar

INSTRUMEN

LEMBAR OBSERVAS BUKU AJAR

Petunjuk:

Berikut ini pengamat diminta untuk mengisi lembar obsevasi buku ajar berikut dengan memberikan tanda ceklis ( ) pada kolom YA jika

sepakat dengan hasil analisis, dan pada kolom TIDAK jika tidak sepakat dengan hasil analisis.

NO Aspek KPS Halaman Paragraf Pernyataan Alasan

Kesepakata

n

ya tidak

1

observasi/ Mengamati

• Menggunakan sebanyak mungkin

indra

• Menggunakan fakta relevan

2

Mengklasifikasikan

• Mencatat setiap pengamatan

• Mencari perbedaan/persamaan

• Mengontraskan ciri-ciri

• Membandingkan dua hal untuk

mengetahui persamaan atau

selisihnya

• Mencari dasar pengelompokkan

• Menghubungkan hasil pengamatan

Page 81: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

65

3 Mengajukan Pertanyaan

• Bertanya apa, bagaimana, mengapa

• Bertanya untuk meminta penjelasan

4 Memprediksikan

• Menggunakan pola/hasil

pengamatan

• Mengemukakan apa yang mungkin

terjadi pada keadaan yang belum

diamati

5 Berhipotesis

• Mengetahui bahwa ada lebih dari 1

kemungkinan penjelasan dari 1

kejadian

• Menyadari bahwa suatu penjelasan

perlu diuji kebenarannya dengan

memperoleh bukti

6 Merencanakan Percobaan

• Menentukan alat/bahan yang

digunakan

• Menentukan variabel/faktor penentu

• Menentukan apa yang akan

diukur,diamati, dicatat

7. Menggunakan Alat/Bahan

• Memakai alat/bahan

• Mengetahui alasan mengapa

menggunakan alat/bahan

• Mengetahui bagaimana

menggunakan alat/bahan

Page 82: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

66

8 Menerapkan Konsep

• Menerapkan konsep pada situasi

baru

• Menggunakan Konsep pada

pengalaman baru untuk menjelaskan

apa yang sedang terjadi

9 Mengkomunikasikan

• Memberikan data empiris hasil

percobaan dengan

tabel/grafik/diagram

• Menyampaikan laporan sistematis

• Menjelaskan hasil percobaan

• Membaca grafik

• Mendiskusikan hasil percobaan

10 Interpretasi

• Menghubungkan hasil pengamatan

• Menemukan pola dalam 1 seri

pengamatan

• Menyimpulkan

Page 83: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

67

LAMPIRAN 2

ANALISIS BUKU

AJAR FISIKA

Page 84: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

68

IIa. Analisis buku ajar fisika

100 2

Termometer batang, seperti

yang dapat dilihat pada

gambar 5.2,

berupa sebuah pipa kapiler

(pipa dengan diameter

saluran sangat kecil) yang

pada bagian bawahnya

mempunyai rongga lebih

besar daripada saluran

kapilernya.

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena “lihat”

sebagai kata kuncinya. Kalimat ini

membutuhkan indera penglihatan.

105 1

Jika kita masukkan air

panas ke dalam cangkir

yang semula dingin. Lama

kelamaan, suhu air akan

turun dan suhu cangkir

akan naik. Akhirnya, suhu

air panas dan gelas akan

tepat sama dan kemudian

turun bersama-sama.

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena

menggunakan fakta yang relevan.

108 1

Es yang diletakkan pada

sendok dapat lebih cepat

mencair saat ujungnya

dipanaskan

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena karena

menggunakan fakta yang relevan.

Page 85: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

69

109 3

Untuk lebih jelasnya, anda

perhatikan gambar 5.10

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena

“perhatikan” sebagai kata kuncinya.

Kalimat ini membutuhkan indera

penglihatan.

110 1

Saat udara dipanaskan oleh

nyala lilin, udara akan

mengembang sehingga

massa jenisnya berkurang.

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena

menggunakan fakta yang relevan.

110 1

Pemanasan saat memasak

air terjadi melalui semacam

ini pula (lihat gambar 5.11)

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena “lihat”

sebagai kata kuncinya. Kalimat ini

membutuhkan indera penglihatan.

117 2

Jika ujung-ujungnya diikat

bersama, pertambahan

panjang yang tidak sama

tersebut akan meyebabkan

keduanya melengkung

kearah logam yang

mempunyai koefisien

ekspansi termal lebih kecil

perhatikan gambar 5.16

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena

“perhatikan” sebagai kata kuncinya.

Kalimat ini membutuhkan indera

penglihatan.

Page 86: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

70

118 1

Perhatikan grafik hubungan

suhu dan waktu pemanasan

es pada gambar 5.18

Grafik pemanasan es

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena

“perhatikan” sebagai kata kuncinya.

Kalimat ini membutuhkan indera

penglihatan.

118 3

Dua logam berbeda yang

diikat bersama disalah satu

ujung dan ujung-ujung

lainnya dihubungkan pada

voltmeter merupakan

bentuk sederhana dari

termometer jenis ini

(perhatikan gambar 5.17).

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena

“perhatikan” sebagai kata kuncinya.

Kalimat ini membutuhkan indera

penglihatan.

Page 87: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

71

119 5

Perubahan fase merupakan

transisi dari satu fase ke

fase yang lain. Sebutan bagi

masing-masing perubahan

fase dapat dilihat pada

gambar 5.20

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena “lihat”

sebagai kata kuncinya. Kalimat ini

membutuhkan indera penglihatan.

2.

Mengklasifikasikan

• Mencatat setiap

pengamatan

• Mencari

perbedaan/persamaan

• Mengontraskan ciri-ciri

• Membandingkan

102 2

Untuk membandingkan

skala celsius dengan

fahreinheit gunakan

persamaan 5.2 dan 5.4

𝑡0 − 00

1000 − 00=

𝑙

𝐿

=𝑡𝐹

0 − 320

2120 − 320

KPS aspek mengklasifikasikan, karena

mencari persamaan dari dua persamaan

yang ada.

Page 88: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

72

• Mencari dasar

pengelompokkan

• Menghubungkan hasil

pengamatan

108 1

Konduktor adalah bahan

yang sangat mudah

menghantarkan panas.

Isolator adalah bahan yang

cukup sulit menghantarkan

panas.

Pernyataan KPS aspek

mengklasifikasikan, karena karena

memaparkan suatu perbedaan

119 6

Perubahan wujud dari cair

ke gas disebut menguap.

Perubahan wujud dari gas

kecair disebut mengembun.

Perubahan wujud dari padat

kecair disebut melebur atau

mencair. Perubahan wujud

dari cair ke padat disebut

membeku. Perubahan dari

gas ke padat dan sebaliknya

disebut menyublim

Pernyataan KPS aspek

mengklasifikasikan, karena karena

memaparkan suatu perbedaan

120 14

Panas jenis digunakan

selama terdapat perubahan

suhu zat ketika dialiri kalor

dan sebaliknya kalor laten

digunakan selama terjadi

perubahan fase zat.

Pernyataan KPS aspek

mengklasifikasikan, karena

memaparkan perbedaan

199 10

Suhu saat zat mengalami

peleburan sebagai titik

lebur dan saat suhu zat

mengalami pembekuan

sebagai titik beku.

Pernyataan KPS aspek

mengklasifikasikan, karena

membandingkan

Page 89: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

73

3. Mengajukan Pertanyaan

• Bertanya apa,

bagaimana, mengapa

• Bertanya untuk

meminta penjelasan

99 1

Bagaimana kita mampu

merasakan perbedaan panas

api yang sedang menyala

pada lilin dan panas yang

dikeluarkan oleh cairan besi

panas?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “bagaimana”

serta tanda tanya

99 2

Amati air dalam panci atau

ketel setelah beberapa

waktu. Apa yang terjadi?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “apa” serta

tanda Tanya

99 2

Anda bersama teman duduk

di sekeliling api yang

menyala. Apa yang anda

rasakan? Mengapa

demikian?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “mengapa”

serta tanda Tanya

99 3

Bagaimanakah kedua

istilah tersebut jika ditinjau

dari ilmu fisika?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “bagaimana”

serta tanda Tanya

100 3

Apa yang dapat kita

simpulkan dari kolom

cairan termometer?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “apa” serta

tanda Tanya

102 1

Bagaimana menyatakan

skala suhu yang satu

menjadi sakala suhu yang

lain?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “bagaimana”

serta tanda Tanya

Page 90: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

74

105 1

Apa yang terjadi saat dua

benda berbeda suhu

didekatkan?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “apa” serta

tanda Tanya

105 3

Apakahh keduanya

setimbang termal

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan.

111 1

Apakah aliran kalor

tersebut hanya dapat

dibawa oleh cahaya

tampak?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan.

111 1

Apakah panas sinar

matahari dapat dirasakan?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan

113 1

Bagaimanakah cara kedua

benda itu mencapai

kesetimbangan termal?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “bagaimana”

serta tanda Tanya

116 9

Bagaimana jika benda yang

ditinjau berbentuk luasan

seperti lembaran kertas?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “apa” serta

tanda Tanya

119 8

Ke mana kalor tersebut? Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena bertanya untuk

meminta suatu penjelasan

Page 91: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

75

4. Memprediksikan

• Menggunakan

pola/hasil pengamatan

• Mengemukakan apa

yang mungkin terjadi

pada keadaan yang

belum diamati

99 1

Mungkin cara yang paling

efektif untuk menyatakan

tingkat panas ini adalah

melalui angka-angka

sehingga dapat

dibandingkan.

Pernyataan KPS aspek

memprediksikan, karena

mengungkapkan pernyataan yang

mungkin terjadi

5. Berhipotesis

• Mengetahui bahwa ada

lebih dari 1

kemungkinan

penjelasan dari 1

kejadian

• Menyadari bahwa suatu

penjelasan perlu diuji

kebenarannya dengan

memperoleh bukti

6. Merencanakan Percobaan

• Menentukan alat/bahan

yang digunakan

• Menentukan

variabel/faktor penentu

• Menentukan apa yang

akan diukur,diamati,

dicatat

103 1

Alat dan Bahan

1. Air bersih

2. Botol transparan

bertutup ulir

3. Alkohol

4. Sedotan plastik

transaparan

5. Pewarna makanan

6. Karet ban bekas atau

sandal bekas

Termasuk aspek KPS merencanakan

percobaan, karena menentukan alat dan

bahan yang akan digunakan

107 1

Sediakanlah sebuah sendok

makan dari logam dan air

panas dalam gelas.

Termasuk aspek KPS merencanakan

percobaan, karena menentukan alat dan

bahan yang akan digunakan.

Page 92: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

76

Masukkan salah satu ujung

sendok ke dalam air

tersebut dan peganglah

ujung lainnya. Apakah

yang dapat dirasakan.

109 1

Alat dan Bahan

1. Beberapa batang

aluminium

berbedaukuran,

2. Pemanas

3. Termoneter

4. Mistar

5. Jangka sorong

6. Stopwatch

7. Penjepit berisolasi

Termasuk aspek KPS merencanakan

percobaan, karena menentukan alat dan

bahan yang akan digunakan

109 1

Catatlah suhu pada ujung-

ujung batang aluminium

sebelum dipanasi.

Termasuk aspek KPS merencanakan

percobaan, karena menentukan apa

yang akan dicatat.

122 1

Alat dan Bahan

1. Es secukupnya

2. Termometer batang

3. Cangkir atau gelas

kimia

4. Lilin

5. Stopwatch

Termasuk aspek KPS merencanakan

percobaan, karena menentukan alat dan

bahan yang akan digunakan

122 1

1. Untuk selang waktu 1

menit, catatlah suhu es

seperti yang ditnjukkan

oleh termometer batang.

2. Setelah semua es

mencair, panaskan air

Termasuk aspek KPS merencanakan

percobaan, karena menentukan apa

yang akan dicatat.

Page 93: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

77

dalam gelas kimia

tersebut lilin. Catatlah

perubahan suhu untuk

tiap menitnya.

123 1

Alat dan Bahan

1. Dua buah pelat logam

tipis dari jenis berbeda(

semisal dari seng dan

tembaga)

2. Kawat secukupnya

3. Pemanas( lilin,

pembakar spiritus)

4. Tang( penjepit dan

pemotong kawat)

Termasuk aspek KPS merencanakan

percobaan, karena menentukan alat dan

bahan yang akan digunakan

7. Menggunakan

Alat/Bahan

• Memakai alat/bahan

• Mengetahui alasan

mengapa menggunakan

alat/bahan

• Mengetahui bagaimana

menggunakan

alat/bahan

103 1

Masukkanlah alkohol dan

air dalam takaran yang

sama kdalam botol

sedemikian rupa sehingga

botol terisi sampai ¼

bagian.

Merupakan aspek KPS menggunakan

alat dan bahan, karena pernyataan

menjelaskan dengan menggunakan alat

dan bahan.

109 1

Tempel dua buah

termometer di setiap ujung

batang aluminium dengan

menggunakan penjepit

Merupakan aspek KPS menggunakan

alat dan bahan, karena pernyataan

menjelaskan dengan menggunakan alat

dan bahan.

122 13

Masukkan es ke dalam

gelas kimia dan tempatkan

termometer batang diantara

es tersebut.

Merupakan aspek KPS menggunakan

alat dan bahan, karena pernyataan

menjelaskan dengan menggunakan alat

dan bahan.

Page 94: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

78

122 13

Masukkan es ke dalam

gelas kimia dan tempatkan

termometer batang diantara

es tersebut.

Merupakan aspek KPS menggunakan

alat dan bahan, karena pernyataan

menjelaskan dengan menggunakan alat

dan bahan.

123 1

Ikatlah pelat tersebut pada

salah satu ujungnya, lalu

panaskanlah ujung

bebasnya di atas pemanas

Merupakan aspek KPS menggunakan

alat dan bahan, karena pernyataan

menjelaskan dengan menggunakan alat

dan bahan.

8. Menerapkan Konsep

• Menerapkan konsep

pada situasi baru

• Menggunakan Konsep

pada pengalaman baru

untuk menjelaskan apa

yang sedang terjadi

102 4

Dengan demikian, skala

celcius diubah menjadi

skala fahreinheit dengan

menggunakan persamaan

𝑡𝐹 0 =

9

5 𝑡0 + 32°

Pernyataan KPS aspek menerapkan

konsep, karena penggunaan rumus

merupakan penerapan konsep.

111

1

Setiap gelombang

elektromagnetik yang

terpancar dari benda dapat

membawa kalor dari benda

tersebut. Aliran kalor

semacam ini disebut radiasi

kalor.

Dengan demikian, skala

celcius diubah menjadi

skala fahreinheit dengan

menggunakan persamaan

𝑡𝐹 0 =

9

5 𝑡0 + 32°

Pernyataan KPS aspek menerapkan

konsep, pernyataan tersebut merupakan

penerapan

dari konsep radiasi kalor

Pernyataan KPS aspek menerapkan

konsep, karena penggunaan rumus

merupakan penerapan konsep.

9. Mengkomunikasikan

• Memberikan data

empiris hasil percobaan 105 1

Mari kita meneliti lebih

dalam lagi hal-hal yang

terlibat pada hukum ke-0

termodinamika.

Pernyataan KPS aspek

mengkomunikasikan, karena megajak

pembaca dalam meneliti

Page 95: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

79

dengan

tabel/grafik/diagram

• Menyampaikan laporan

sistematis

• Menjelaskan hasil

percobaan

• Membaca grafik

• Mendiskusikan hasil

percobaan

111 4

Percobaan sederhana

dengan kotak hitam dan

warna selainnya

menunjukkan dua hal unik (

gambar 5.12). Panas

matahari dapat diserap oleh

kotak kertas hanya dengan

menerima sinarnya. Laju

penerimaan kalor yang

diterima oleh kotak sangat

bergantung pada warna

kotak, makin gelap

warnanya, laju penerimaan

kalor makin cepat.

Pernyataan KPS aspek

mengkomunikasikan, karena

menjelaskan hasil percobaan

10. Menginterpretasikan

• Menghubungkan hasil

pengamatan

• Menemukan pola dalam

1 seri pengamatan

• Menyimpulkan

105 1

Jika dua zat berbeda suhu

dipertemukan, suatu ketika

suhu kedua zat akan tepat

sama.

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

108 1

Oleh karena itu, sebagian

besar alat memasak terbuat

dari logam

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

112 7

Oleh karena itu, zat-zat

yang berkalor jenis besar

dapat dipakai sebagai zat

pendingin untuk zat-zat

yang mempunyai kalor

jenis yang lebih kecil.

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

113 8

Dengan demikian, kapasitas

kalor dapat dimaknai

sebagai banyak kalor yang

dibutuhkan zat bermassa m

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

Page 96: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

80

untuk menaikkan suhu

sebesar satu derajat.

114 3

Oleh karena itu, kalor

termasuk energi

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

114 5

Oleh karena itu, banyaknya

kalor yang dapat dilepas

dan diterima bergantung

pada suhu akhir yang

hendak dicapai.

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

120 11

Oleh karena itu, untuk zat

bermassa m akan menyerap

kalor laten didih sebesar

Q= m𝐿1

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

BAB 6 TEORI KINETIK GAS

NO Aspek KPS Halaman Paragraf Pernyataan Alasan

Kesepakatan

ya tidak

1.

Mengobservasikan/

Mengamati

• Menggunakan sebanyak

mungkin indra

• Menggunakan fakta

relevan

132 1

Untuk lebih jelasnya sifat-

sifat interaksi ini dapat

dilihat grafik pada gambar

6.1.

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena “lihat”

sebagai kata kuncinya. Kalimat ini

membutuhkan indera penglihatan.

Page 97: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

81

135 2

Untuk lebih jelasnya, anda

tinjau suatu molekul gas

bermassa m yang bergerak

sepanjang sumbu-x dengan

kecepatan 𝑣𝑥 seperti yang

ditunjukkan gambar 6.2

Pernyataan KPS aspek

mengobservasikan, karena “lihat”

sebagai kata kuncinya. Kalimat ini

membutuhkan indera penglihatan.

2.

Mengklasifikasikan

• Mencatat setiap

pengamatan

• Mencari

perbedaan/persamaan

• Mengontraskan ciri-ciri

• Membandingkan

• Mencari dasar

131 1

Ketika benda tersebut

ditarik untuk

direnggangkan, benda akan

kembali kebentuk semula

setelah tarikannya dilepas.

Namun, jika tarikan

tersebut diteruskan akan

terdapat batas kekuatan

tertentu yang menyebabkan

Pernyataan KPS aspek

mengklasifikasikan, karena karena

memaparkan suatu perbandingan

Page 98: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

82

pengelompokkan

• Menghubungkan hasil

pengamatan

benda menjadi patah.

132 1

Pada jarak antar molekul

benda yang cukup besar,

terdapat interksi yang

bersifat tarik-menarik dan

memaksa benda untuk

kembali ke bentuk asal

setelah ditarik. Namun,

setelah jarak tertentu antar

molekul, kekuatan

tarikannya berkurang

drastis

Pernyataan KPS aspek

mengklasifikasikan, karena karena

memaparkan suatu perbandingan

143 2

Meskipun ada juga energi

lainnya seperti energi

magnet, listrik dan lainnya.

Pernyataan KPS aspek

mengklasifikasikan, karena karena

memaparkan jenis-jenis energi

3. Mengajukan Pertanyaan

• Bertanya apa,

bagaimana, mengapa

• Bertanya untuk

meminta penjelasan

131 2

Bagaimanakah

menerangkan suhu suatu

benda dari sudut pandang

mekanika newton molekul-

molekul benda?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “bagaimana”

serta tanda Tanya

140 4

Berapakah kedua kapasitas

kalor tersebut?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan.

142 1

Apakah berarti gas-gas

poliatomil bertekanan

rendah atau yang memiliki

rapat jenis kecil bukan

termasuk gas ideal?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan.

Page 99: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

83

143 2

Bagaimana jika molekul

gas tidak hanya

digambarkan sebagai bola

pejal tunggal saja?

Pernyataan KPS aspek mengajukan

pertanyaan, karena jawaban dari

pertanyaan ini berupa penjelasan. Dan

menggunakan kata tanya “bagaimana”

serta tanda Tanya

4. Memprediksikan

• Menggunakan

pola/hasil pengamatan

• Mengemukakan apa

yang mungkin terjadi

pada keadaan yang

belum diamati

143 5

Pada gas monoatomik, gas

hanya mungkin melakukan

gerak translasi tiga dimensi.

Pernyataan KPS aspek

memprediksikan, karena kalimat

tersebut mengemukakan apa yang

mungkin terjadi

5. Berhipotesis

• Mengetahui bahwa ada

lebih dari 1

kemungkinan

penjelasan dari 1

kejadian

• Menyadari bahwa suatu

penjelasan perlu diuji

kebenarannya dengan

memperoleh bukti

6. Merencanakan Percobaan

• Menentukan alat/bahan

yang digunakan

• Menentukan

variabel/faktor penentu

Page 100: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

84

• Menentukan apa yang

akan diukur,diamati,

dicatat

7. Menggunakan

Alat/Bahan

• Memakai alat/bahan

• Mengetahui alasan

mengapa menggunakan

alat/bahan

• Mengetahui bagaimana

menggunakan

alat/bahan

131 2

1. Gunakan pompa angin

tersebut dengan slang

pompa dalam keadaan

bebas

2. Seperti kegiatan no.1,

tetapi slang pompa anda

tutup rapat dengan

tangan

3. Gunakan pompa

tersebut untuk

memompa ban sepeda

angin

Merupakan aspek KPS menggunakan

alat dan bahan, karena pernyataan

menjelaskan dengan menggunakan alat

dan bahan

8. Menerapkan Konsep

• Menerapkan konsep

pada situasi baru

• Menggunakan Konsep

pada pengalaman baru

untuk menjelaskan apa

yang sedang terjadi

132 2

Tekanan yang dikerjakan

oleh gas pada dinding

pembatasnya dapat

dianggap sebagai rata-rata

laju transfer momentum

yang dilakukan oleh setiap

atom gas ketika menumbuk

dinding per satuan area.

Pernyataan KPS aspek menerapkan

konsep, pernyataan tersebut merupakan

penerapan

dari konsep Tekanan dan Gaya.

134 3

Misalkan, n dibuat cukup

besar sehingga massa besi

mencapai 56 gram. Tentu

saja, hal ini menyebabkan

massa metanol juga dapat

menjadi 16 gram. Karena n

pada besi dan metanol

Page 101: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

85

tersebut sama sehingga

anda mendapatkan

n = banyaknya tom besi

dalam 56 g besi

= banyaknya molekul

metana dalam 16 g metana

135 3

Jika molekul menabrak

dinding secara elastis

sempurna , setelah

tumbukan molekul akan

membalik arah dengan

kelajuan yang sama

sehingga momentum

setelah tumbukan adalah

𝑝𝑥 , = −𝑚𝑣𝑥

Pernyataan KPS aspek menerapkan

konsep, karena penggunaan rumus

merupakan penerapan konsep.

135 3

Jika molekul menabrak

dinding secara elastis

sempurna , setelah

tumbukan molekul akan

membalik arah dengan

kelajuan yang sama

sehingga momentum

setelah tumbukan adalah

𝑝𝑥 , = −𝑚𝑣𝑥

Pernyataan KPS aspek menerapkan

konsep, karena penggunaan rumus

merupakan penerapan konsep.

Page 102: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

86

9 Mengkomunikasikan

• Memberikan data

empiris hasil percobaan

dengan

tabel/grafik/diagram

• Menyampaikan laporan

sistematis

• Menjelaskan hasil

percobaan

• Membaca grafik

• Mendiskusikan hasil

percobaan

10 Menginterpretasikan

• Menghubungkan hasil

pengamatan

• Menemukan pola dalam

1 seri pengamatan

• Menyimpulkan

132 2

Oleh karena itu, perilaku

makroskopis gas (yaitu

perilaku gas yang tampak

meskipun dengan mata

telanjang) dapat dianggap

sebagai perilaku statistik

besaran-besaran mekanik

molekul penyususnnya.

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

135 1

Oleh karena itu, volume

molekul dapat dapat

diabaikan dalam

perbandingan ini.

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

135 7

Dengan demikian,

banyaknya atom yang

terkandung di dalam 1 mol

metanol adalah sebanyak

5𝑁𝐴

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

Page 103: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

87

138 1

Oleh karena itu, 𝑣𝑟𝑚𝑠 dapat

dikatakan sebagai kelajuan

efektif molekul-molekulgas

ideal

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

140 2

Oleh karena itu, dapat

dikatakan bahwa gas

mempunyai berbagai

kapasitas kalor

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

144 7

Oleh karena itu suku energi

rotasinya tidak lenyap pada

ketiga sumbu (karena

momen inersianya tidak

hilang).

Pernyataan KPS aspek

menginterpretasikan, karena kalimat

tersebut bersifat menyimpulkan.

Page 104: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

88

LAMPIRAN 3

PERHITUNGAN KOEFISIEN

KESEPAKATAN (KK)

Page 105: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

89

IIIa. Perhitugan kontingensi kesepakatan (KK)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat I pada Buku I

Pengamat

I

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 69 - 69

Tidak 4 - 4

Jumlah

Amatan 73 - 73

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 69

73 + 73=

138

146= 0.95(sangat kuat)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat I pada Buku II

Pengamat

I

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 51 - 51

Tidak - - -

Jumlah

Amatan 51 - 51

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 51

51 + 51=

102

102= 1,00(sangat kuat)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat I pada Buku III

Pengamat

I

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 71 - 71

Tidak 3 - 3

Jumlah

Amatan 74 - 74

Page 106: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

90

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 71

74 + 74=

142

148= 0.96(sangat kuat)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat I pada Buku IV

Pengamat

I

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 69 - 69

Tidak 8 - 8

Jumlah

Amatan 77 - 77

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 69

77 + 77=

138

154= 0.90(sangat kuat)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat I pada Buku V

Pengamat

I

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 62 - 62

Tidak 1 - 1

Jumlah

Amatan 63 - 63

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 62

63 + 63=

124

126= 0.98(sangat kuat)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat II pada Buku I

Pengamat

II

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 67 - 67

Tidak 6 - 6

Jumlah

Amatan 73 - 73

Page 107: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

91

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 67

73 + 73=

134

146= 0.92(sangat kuat)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat II pada Buku II

Pengamat

II

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 46 - 46

Tidak 5 - 5

Jumlah

Amatan 51 - 51

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 46

51 + 51=

92

102= 0.90(sangat kuat)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat II pada Buku III

Pengamat

II

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 68 - 68

Tidak 5 - 5

Jumlah

Amatan 73 - 73

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 68

73 + 73=

136

146= 0.93(sangat kuat)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat II pada Buku IV

Pengamat

II

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 66 - 66

Tidak 13 - 13

Jumlah

Amatan 77 - 77

Page 108: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

92

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 66

79 + 79=

132

158= 0.83(sangat kuat)

Kontingensi Kesepakatan Peneliti, Pengamat II pada Buku V

Pengamat

II

Peneliti

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 60 - 60

Tidak 3 - 3

Jumlah

Amatan 63 - 63

𝐾𝐾 = 2 𝑠

𝑁1 + 𝑁2=

2 × 60

63 + 63=

120

126= 0.95(sangat kuat)

Page 109: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

93

LAMPIRAN 4

SAMPUL BUKU

Page 110: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

94

IVa. Sampul buku

Buku 1

Page 111: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

95

Buku 2

Page 112: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

96

Buku 3

Page 113: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

97

Buku 4

Page 114: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

98

Buku 5

Page 115: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

99

LAMPIRAN 5

PERSURATAN

Page 116: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

100

Page 117: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

101

Page 118: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

102

Va. LP3M

Vb. BKPMD

Page 119: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

103

Vc. Surat keterangan telah melakukan penelitian

Page 120: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

104

Surat keterangan telah melakukan penelitian

Page 121: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

105

Surat keterangan telah melakukan penelitian

Page 122: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

106

RIWAYAT HIDUP

ahmah S. lahir pada tanggal 09 September 1998 di Ompoa.

Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari

pasangan Sule Baba dan Nurdiana. Penulis mengecap bangku

pendidikan pada tahun 2004 di SD Inpres Ompoa, lalu melanjutkan pendidikan di

MTs Nurussalam Lassa-lassa pada tahun 2010 dan tiga tahun kemudian pada

tahun 2013 Penulis bersekolah di SMA YASPIB Bontolempangan dan lulus pada

tahun 2016. Lalu penulis melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi pada

tahun yang sama di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan dengan mengambil jurusan Fisika.

R

Page 123: ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI PADA KONSEP …

107