Upload
hadien
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4)
Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 309
ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU-LINTAS
PADA JALAN ARTERI/NASIONAL
(STUDI KASUS KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT)
Syafruddin Rauf 1)
dan Mubassirang Pasra 2)
1)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel
Telp. & Fax : 0411-583129, Email : [email protected] 2)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel
Telp. & Fax : 0411-583129, Email : [email protected]
ABSTRAK
Kecelakaan lalulintas di jalan sudah menjadi fenomena global, dimana tingkat kcelakaan makin
meningkat khususnya di Negara berkembang. Mobilitas manusia dan barang dengan kendaraan
bermotor berkembang begitu cepat sebagai akibat peningkatan kesejahteraan dan kemajuan
teknologi transportasi. Hal ini berdampak kepada meningkatnya frekuensi kecelakaan lalu-lintas
dengan korban pengguna jalan (pengemudi, penumpang dan pejalan kaki). . Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis karakteristik kecelakaan lalulintas dan daerah rawan kecelakaan lalu-lintas di
jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan data dari kepolisian
selama kurun waktu tiga tahun pengamatan mulai dari tahun 2006 sampai dengan 2008. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini bersifat diskriptif analisis berdasarkan hasil data kecelakaan
lalulintas dengan melakukan tabulasi berdasarkan criteria tertentu. Lokasi penelitian yaitu pada
daerah rawan kecelakaan di jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Dari
hasil penelitian, karakteristik kecelakaan lalulintas di jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju
Provinsi Sulawesi Barat adalah pagi hari 31,97%, hari Rabu 19,84% serta bulan September 11,90%.
Berdasarkan lokasi adalah pada Kecamatan Kalukku sebesar 23,01%, desa Desa Binanga 24,30%.
Jenis tabrakan kendaraan yang paling besar adalah Sepeda Motor vs Sepede motor 22,13%, (SM
VS SM), Mobil truk vs sepeda motor (MBL T VS SM) sebesar 14,75%,. jenis kendaraan yang
paling besar frekuensinnya adalah kendaraan sepeda motor sebesar 67,87 %. Korban meninggal
dunia (MD) sebesar 46,35%, luka berat (LB) 25,75% dan luka ringan sebesar (LR) 27,90%.
Profesi pengemudi adalah profesi swasta dengan prosentase 32,22% (22). Usia rata-rata yang
terlibat kecelakaan lalulintas terbesar berumur sekitar 22- 25 tahun dengan prosentase 16,36%,
pelaku kecelakaan lalu lintas yang terbesar adalah laki-laki 94,68% Terbesar berdasarkan kondisi
jalan adalah terjadi pada jalan beraspal 80,70%,. Kondisi cuaca cerah dengan prosentase 76,76%.
dan saat arus sepi dengan prosentase 61,40% .Tipe kecelakaan lalulintas yang terbesar adalah
tabrakan depan-depan 50,98% dan tabrakan depan-samping dengan prosentase yang sama yaitu
36,11%, dan jenis kecelakaan lalulintas yang terbesar adalah kecelakaan ganda sebesar 34,29%
Kata Kunci: jalan Arteri/nasional, Karakteristik kecelakaan. Ruas jalan
1. PENDAHULUAN
Kecelakaan lalulintas di jalan sudah menjadi fenomena global, dimana tingkat kcelakaan makin meningkat
khususnya di Negara berkembang. Mobilitas manusia dan barang dengan kendaraan bermotor berkembang begitu
cepat sebagai akibat peningkatan kesejahteraan dan kemajuan teknologi transportasi. Hal ini berdampak kepada
meningkatnya frekuensi kecelakaan lalu-lintas dengan korban pengguna jalan (pengemudi, penumpang dan pejalan
kaki).
Transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan suatu daerah. Pendekatan system internal
suatu daerah mengisyaratkan jaringan transportasi dan pergerakan orang, barang dan bahkan jasa akan sangat
berpengaruh dalam mendukung aktivitas daerah. Dinamika suatu daerah tercermin dari lalu lintas yang ramai,
lancar,aman dan tertib, mobilitas terkendali, serta aksesibilitas yang mudah bagi setiap masyarakat. Namun
demikian, seringkali dijumpai bahwa semakin ramainya lalu lintas kendaraan yang melalui suatu jalan, maka
semakin banyak pula terjadi kecelakaan lalu lintas. Hal ini berarti bahwa keselamatan lalu lintas merupakan hal
yang penting untuk ditangani. Berdasarkan data tahun 2000 – 2005, prosentase kecelakaan lalu lintas meningkat
sebesar 11 % kejadian berdasarkan data Kepolisian RI, dengan rata-rata 28 orang meninggal setiap hari atau terjadi
peningkatan rata-rata sebesar 4,45%, korban luka berat sebesar rata-rata sebesar 21 orang setiap hari atau
Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 310
peningkatan sebesar 6,4%, sedangkan luka ringan rata-rata 29 orang setiap hari dengan rata-rata peningkatan sebesar
5,2%.
Akibat besarnya kejadian kecelakaan lalulintas, menyebabkan tidak efesiennya penggunaan prasarana dan sarana
serta pemborosan waktu perjalanan sehingga pada gilirannya akan mengakibatkan pengorbanan biaya sosial (Social
Cost) yang tinggi. Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan kemiskinan, karena
kecelakaan lalu lintas menimbulkan biaya perawatan, kehilangan produktivitas, kehilangan pencari nafkah dalam
keluarga yang menyebabkan trauma, stress dan penderitaan yang berkepanjangan.
Kecelakaan lalulintas adalah merupakan masalah yang bersifat multi-causal event, yang dapat disebabkan oleh
kondisi lingkungan jalan, akibat kendaraan, dan juga oleh pengguna jalan, olehnya itu diperlukan penangan secara
multi faktor yang melibatkan banyak pihak terkait. Kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi dengan program
penanganan keselamatan jalan yang dapat diartikan sebagai upaya dalam penanggulangan kecelakaan yang terjadi di
jalan raya (road crash), yang tidak hanya disebabkan oleh faktor kondisi kendaraan maupun pengemudi, namun
disebabkan pula oleh banyak faktor lain seperti: kondisi alam, desain ruas jalan (alinyemen vertikal atau horizontal),
jarak pandang pengemudi kendaraan, kondisi perkerasan, kelengkapan rambu atau petunjuk jalan, pengaruh budaya
dan pendidikan masyarakat sekitar jalan, bahkan peraturannya/kebijakan tingkat lokal yang berlaku dapat secara
tidak langsung memicu terjadinya kecelakaan di jalan raya (misalnya: penempatan lokasi pendidikan dasar di tepi
jalan arteri).
Maka sudah saatnya seluruh komponen yang bergerak dalam bidang transportasi jalan menjadikan keselamatan
jalan ini menjadi agenda utama untuk melakukan terobosan kebijakan kedepan. Salah satu kegiatan yang dapat
dilaksanakan adalah dengan menganalisis daerah rawan kecelakaan lalulintas sebagai acuan untuk melaksanakan
manajemen keselamatan jalan
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Studi :
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik kecelakaan lalulintas pada ruas jalan arteri di Kabupatem
mamuju Propinsi Sulawesi Barat
Tujuan dari studi ini adalah :
• Melakukan identifikasi karakteristik kecelakaan lalulintas di ruas jalan arteri di Kabupaten Mamuju Propinsi
Sulawesi Barat.
• Menganalisis data kecelakaan lalulintas berdasarkan data kecelakaan lalulintas eksisting
3. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut penelitian OECD, kecelakaan lalu lintas di jalan arteri/Nasional/luar kota mengakibatkan kematian berkisar
60% dari jumlah korban kecelakaan lalulintas. Jalan arteri/nasional/luar kota direncanakan untuk kecepatan tinggi,
sehingga rawan kecelakaan. Tipe kecelakaan biasanya adalah tipe kecelakaan tunggal yang prosentase kejadiannya
berkisar 30%-40% dari jumlah total kecelakaan. Kecelakaan tunggal terjadi pada saat kendaraan menabrak objek
misalnya pohon, tanggul ataupun tanggul/kurb dan menyebabkan kendaraan terbalik. Akibat tingginya kecepatan
kendaraan mengakibatkan kecelakaan fatal/meninggal ataupun luka berat
Faktor-faktor pendukung timbulnya kecelakaan lalulintas
Kecelakaan lalulintas adalah masalah yang kompleks, hal ini disebabkan oleh banyak faktor
misalnya (gambar 1): • Faktor pengguna jalan.
• Faktor Kendaraan
• Faktor jalan dan Lingkungannya.
Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional
(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 311
Gambar 1. Faktor-faktor penyebab Kecelakaan lalulintas.
Beberapa Pengertian dan Definisi
• Kecelakaan fatal adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan minimum satu orang korban meninggal
dunia.
• Kecelakaan berat adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan minimum satu orang korban
mengalami luka berat.
• Kecelakaan ringan adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan minimum satu orang korban mengalami
luka ringan.
• Kecelakaan tanpa luka korban adalah kecelakaan lalu lintas yang tidak mengakibatkan satupun korban
mengalami luka-luka.
• Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, yang mengakibatkan korban manusia atau
kerugian harta benda (PP RI No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan).
a. korban mati (fatal),
b. Korban luka berat (serious injury), dan
c. Korban luka ringan (slight injury)
• Lokasi rawan kecelakaan adalah suatu lokasi kecelakaan yang memiliki angka kecelakaan yang tinggi, yang
terjadi secara berulang dalam suatu ruang dan rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu
penyebab tertentu.
• Luka berat adalah korban kecelakaan yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus dirawat inap
di rumah sakit dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan (PP RI No. 43 Tahun
1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan).
• Luka ringan adalah korban kecelakaan yang mengalami luka-luka yang tidak memerlukan rawat inap atau
yang harus di rawat inap di rumah sakit dari 30 hari (PP RI No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu
lintas Jalan).
• Meninggal dunia adalah korban kecelakaan yang dipastikan meninggal dunia sebagai akibat kecelakaan lalu
lintas dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan tersebut (PP RI No. 43 Tahun
1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan).
• Pencegahan kecelakaan adalah suatu konsep peningkatan keselamatan jalan melalui perbaikan disain jalan
dalam rangka untuk mencegah kecelakaan lalu lintas serta meminimumkan korban kecelakaan.
• Pengurangan kecelakaan adalah suatu konsep peningkatan keselamatan jalan dengan pertimbangan
pendekatan ekonomis melalui perbaikan jalan di suatu lokasi kecelakaan yang dianggap rawan kecelakaan.
• Tingkat fatalitas adalah perbandingan relatif angka kecelakaan lalu lintas fatal terhadap volume lalu lintas dan
panjang ruas jalan. Tingkat kecelakaan adalah perbandingan relatif angka kecelakaan lalu lintas terhadap
volume lalu lintas dan panjang ruas jalan
• Tingkat kepadatan lalu lintas adalah perbandingan relatif angka kecelakaan terhadap luas wilayah atau
terhadap populasi lalu lintas atau terhadap populasi penduduk.
Data Profil Kecelakaan lalulintas Data profil kecelakaan lalulintas yang dibutuhkan tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dan tipe data yang
dibutuhkan. Untuk analisa karakteristik kecelakaan lalulintas, maka data dasar meliputi:
• Tanggal, hari dan waktu kejadian
• Tipe kendaraan dan kkepemilikannya
• Jenis kelamin, umur dan pendidikan
• Kondisi cuaca, jalan dan kondisi perlampuan jalan
• Tipe kecelakaan
Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 312
• Tingkat keparahan korban
• Jumlah korban tabrakan (pengemudi, penumpang dan Pedestrian) umur, jenis kelamin, tingkat
keparahan dan
• Lokasi kecelakaan lalulintas
Data kecelakaan lalu lintas baik kecelakaan umum, kecelakaan pejalan kaki, dan kecelakaan sepeda motor disajikan
dalam bentuk angka nominal dan prosentasi melalui:
• Tabulasi data kecelakaan
• Grafik batang atau grafik pie;
• Deskripsi masing-masing tabel atau grafik dan persamaan yang ditampilkan.
Pada gambar 2 menjelaskan tipe kecelakaan lalulintas yang sering terjadi di ruas jalan untuk analisis karakteristik
kecelakaan lalulintas.
Gambar 2. Tipe Data Kecelakaan lalulintas
4. METODOLOGI
Pendekatan Analisis
Pendekatan analisis berdasarkan hasil laporan kecelakaan lalu lintas dari instansi kepolisian dengan melakukan :
• Mereview data-data tersebut untuk menentukan elemen-elemen data yang penting dan berpengaruh, serta
bagaimana data tersebut digabungkan untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
• Membuat hiphotesis mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dari data-data tersebut.
• Menghitung prosentase serta ratio untuk menganalisis elemen—elemen data yang spesifik dan penting.
• Merangkum data-data yang berpengaruh terhadap faktor kecelakaan lalulintas di Jaringan Jalan Nasional di
provinsi Sulawesi Barat.
Gambar 3 menjelaskan metodologi yang dilakukan pada studi ini
Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional
(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 313
Gambar 3. Metodologi Studi
5. HASIL DAN PEMBAHASAN Data kecelakaan
Kasus kecelakaan lalu-lintas di ruas jalan arteri/nasional Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2006-2008
menunjukkan angka yang cukup besar dan terjadi kenaikan yang signifikan pada tahun 2008 sebagaimana terterah di
dalam Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1.Rekapitulasi jumlah kecelakaan di ruas jalan arteri/nasional Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2006-2008
Tahun
Jumlah
Korban
Meninggal Dunia
Korban
Luka Berat
Korban
Luka Ringan
2006
2007
2008
57
73
125
42
52
78
35
30
51
47
23
71
Sumber : Kantor Kasat Lantas Polman, Majene, Mamuju, Mamuju Utara
Data Kecelakaan Lalu-lintas di Kabupaten Mamuju
a. Berdasarkan Waktu Kejadian ( hari, tanggal, jam, tahun). Berdasarkan gambar 4.33, kecelakaan lalulintas berdasarkan data tahun 2006, 2007 dan 2008
diperoleh prosentase terbesar kecelakaan lalulintas terjadi pada hari Rabu sebesar 19,84% (25) dari
126 kejadian kecelakaan lalulintas di Kabupaten Mamuju Sulawesi barat. ( gambar 4)
Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 314
Gambar 4: Kecelakaan lalulintas berdasarkan hari kejadian.
Sedangkan berdasarkan data hasil tabulasi, frekuensi kecelakaan lalu lintas bulanan yang terbesar
terjadi pada bulan September sebesar 11,90% (15) dari 126 data kecelakaan lalulintas di Kabupaten (gambar 5).
Gambar 5 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Bulan
Frekuensi terbesar kecelakaan lalulintas di Kabupaten Mamuju Sulawesi barat berdasarkan waktu
terjadinya adalah pada pagi dan siang hari dengan prosentase masing-masing sebesar 31, 97% (39)
dari 122 data. (gambar 6).
Gambar 6 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Waktu
Kejadian laka lantas berdasarkan lokasi (Desa, Kecamatan,)
memperlihatkan Data kejadian kecelakaan lalulintas yang terbesar berdasarkan lokasi kecamatan di
Kabupaten Mamuju (data tahun 2006,2007,2008) adalah pada kecamatan Kalukku sebesar 23,01% (Gambar 7).
Gambar 7 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Lokasi Kecamatan
Gambar 8. memperlihatkan Data kejadian kecelakaan lalulintas yang terbesar berdasarkan lokasi
desa/kelurahan di Kabupaten Mamuju (data tahun 2006,2007,2008) adalah pada Desa/Kelurahan
Binanga sebesar 24,30%.
Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional
(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 315
Gambar 8 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Lokasi Desa/kelurahan
Pokok kejadian ( Tabrakan antara, tipe kendaraan, korban manusia)
Gambar 9, menjelakan besarnya kecelakaan lalulintas berdasarkan tabrakan antara jenis
kendaraan dan pedestrian. Jenis tabrakan kendaraan yang paling besar adalah tabrakan antara
kendaraan Mobil Truck dengan sepeda motor (MBL T VS SM) sebesar 14,75% di Kabupaten
mamuju Sulawesi Barat.
Gambar .9 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan jenis/tabrakan antara.
Dari gambar 10, menjelaskan jenis kendaraan yang paling besar frekuensinnya terlibat kecelakaan
lalulintas adalah kendaraan sepeda motor sebesar 67,87% berdasarkan data tahun 2006,2007 dan
tahun 2008 di Kabupaten Mamuju Sulawesi barat.
Gambar .10 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan jenis kendaraan/moda transportasi.
Berdasarkan gambar 11, menunjukkan bahwa dari 46 kejadian kecelakaan lalulintas berdasarkan
data tahun 2006, 2007 dan 2008, di Kabupaten Majene Sulawesi Barat, korban meninggal dunia
(MD) sebesar 46,35%, luka berat (LB) 25,75% dan luka ringan sebesar (LR) 27,90%.
Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 316
Gambar .11 :Akibat kecelakaan Lalulintas .
Identitas Pengemudi terlibat Kecelakaan lalulintas
(Indetitas pengendara : jenis kelamin,umur, pekerjaan,)
Berdasarkan gambar 12, profesi yang terlibat kecelakaan lalulintas terbesar di Kabupaten Mamuju
Sulawesi Barat berdasarkan data 2006, 2007 dan 2008 adalah swasta dengan prosentase 32,22%
(29) dari total 90 kejadian .
Gambar .12 :Akibat kecelakaan Lalulintas berdasarkan profesi .
Hasil tabulasi data kepolisian tahun 2006,2007 dan 2008, diperoleh data bahwa usia rata-rata
terbesar dari pelaku yang terlibat tabrakan lalu lintas di Kabupaten Majene Sulawesi Barat adalah
umur sekitar 22 – 25 tahun dengan prosentase 16,36 % (35) dari total 214 kasus (gambar 13).
Gambar .13 :Akibat kecelakaan Lalulintas berdasarkan umur .
Gambar 14, menjelaskan bahwa pelaku kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Majene Sulawesi barat
berdasarkan data 2006, 2007 dan 2008 yang terbesar adalah laki-laki 94,68% sedangkan
perempuan hanya sekitar 5,32% dari seluruh pelaku kecelakaan lalu lintas.
Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional
(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 317
Gambar .14 :Jenis Pelaku Kecelakaan lalulintas
Kondisi jalan, cuaca, arus lalulintas.
Gambar 15 menjelaskan bahwa kecelakaan lalulintas terbesar berdasarkan kondisi jalan adalah
terjadi pada jalan beraspal baik dan di ruas jalan sebesar 80,70%, berdasarkan data kecelakaan
lalulintas 2006, 2007 dan 2008 dari Kabupaten Mamuju Sulawesi barat
Gambar .15 :Kecelakaan Lalulintas akibat kondisi jalan
Kecelakaan lalulintas akibat pengaruh cuaca berdasarkan data kecelakaan 2006, 2007 dan 2008
di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat adalah pada saat kondisi cuaca cerah dengan prosentase
76,76%.(76) dari total data 99 kasus kecelakaan.
Gambar .16 :Kecelakaan Lalulintas akibat Pengaruh kondisi Cuaca.
Kecelakaan lalulintas terbesar akibat pengaruh kondisi arus lalu lintas di Kabupaten Majene
Sulawesi barat berdasarkan data Laka 2006,2007 dan 2008 adalah pada saat arus lalulintas sepi
dengan prosentase 61,40% (lihat gambar (gambar 17)
Gambar .17 :Kecelakaan Lalulintas Akibat Pengaruh Kondisi Arus Lalulintas
Identitas kendaraan yang terlibat kecelakaan lalulintas
Gambar 18 menjelaskan prosentase jenis kecelakaan lalulintas yang terbesar adalah kecelakaan
tunggal 80,65% berdasarkan data tahun 2006,2007 dan 2008 dari Kabupaten Majmuju Sulawesi
barat.
Gambar 18 :Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan tipe Kecelakaan lalulintas
Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 318
Gambar 19, diketahui bahwa jenis tabrakkan yang terbesar adalah jenis tabrakan Depan-Depan
sebesar 50,98% berdasarkan data histories tahun 2006,2007 dan 2008 di Kabupaten mamuju
Sulawesi Barat (lihat gambar 4.48)
Gambar 19 :Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Jenis Kecelakaan
Dari sejumlah ruas jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, sehingga didapat beberapa
ruas jalan yang paling rawan kecelakaan. Lokasi kecelakaan lalu-lintas pada tahun 2006-2008 adalah seperti
ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 2. Lokasi black site yang dianalisa berdasarkan jumlah kecelakaan selama tahun 2006-2008
No.
Desa
Kecamatan
Nama lokasi
Jumlah
kecelakaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Binanga
Tadui
Mamunyu
Sinyonyoi
Kalukku
Galung
Simboro
Botteng
Mamuju
Mamuju
Mamuju
Kalukku
Kalukku
Tapalang
Simkep
Simkep
Jalan Ks. Tubun, Jalan Yos Sudarso, Jalan
Sultan Hasanuddin, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan
Andi Dae, Jalan Kelapa, Jalan Pongtiku,
Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Abdul Wahab
Asasi, Jalan Pababari, Jalan Achmad Yani,
Jalan Maccirinae, Jalan Sukarno-Hatta, Jalan
Poros Sangkurio
Jalan Poros Mamuju-Kalukku Dusun Tadui
Jalan Poros Mamuju-Kalukku, Jalan Ir. H.
Juanda
Jalan Poros Mamuju-Kalukku Kel.
Sinyonyoi, Jalan Poros Tampapadang, Jalan
Poros Kalukku, Jalan Poros Lombang-
lombang
Jalan Poros Kalukku Dusun Kalukku Desa
Kalukku
Jalan Poros Tapalang Kel. Galung
Jalan Martadinata Kel. Simboro, Jalan Poros
Mamuju-Tapalang Kel. Simboro, Jalan Poros
Kel. Simboro
Jalan Poros Mamuju-Tapalang, Jalan Trans
Botteng Dusun Botteng
21
7
4
5
4
4
7
4
Angka Keterlibatan Kecelakaan, Angka Kematian Berdasarkan Populasi, Angka Kecelakaan Berdasarkan
Kendaraan-Kilometer Perjalanan, dan Saverity Indeks (SI).
1. Accident rate (Angka kecelakaan)
R = A / L
Keterangan :
R = Angka kecelakaan per panjang jalan dalam satu tahun
A = Total jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun
L = Panjang jalan yang ditinjau (Km, mil)
Tabel 3. Angka Kecelakaan (Accident Rate) Tahun 2006-2008
Jumlah Panjang Jalan Angka Kecelakaan No Lokasi Kecelakaan (Km) R=A/L
1 Desa Binanga Kecamatan Mamuju 21 3,98 5,28
2 Desa tadui Kecamatan Mamuju 7 3,29 2,13
Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional
(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 319
3 Desa Mamunyu Kecamatan Mamuju 4 8,04 0,50
4 Desa Sinyonyoi Kecamatan Kalukku 5 4,25 1,18
5 Desa Kalukku Kecamatan Kalukku 4 4,99 0,80
6 Desa Galung Kecamatan Tapalang 4 2,21 1,81
7 Desa Botteng Kecamatan Simkep 4 3,64 1,10
8 Desa Simboro Kecamatan Simkep 7 4,25 1.65
Saverity Index (Indeks Kekerasan)
SI = ( F / A ) x 100%
Keterangan :
SI = Indeks Keparahan/Saverity Index (%)
F = Banyaknya kecelakaan fatal (setahun/waktu)
A = Jumlah seluruh kecelakaan pada ruas jalan (setahun/waktu tertentu)
Dari analisis di atas jumlah kefatalan setiap kecelakaan lalu-lintas yang terjadi pada Desa Simboro Kecamatan
Simkep, Kabupaten Mamuju lebih besar dibandingkan dengan desa yang lainnya
Tabel 5. Indeks Keparahan/IK (Accident Rate) Tahun 2006-2008
Jumlah Jumlah Kecelakaan SI
Kecelakaan Fatal SI=(F/A)x100% No Lokasi
(F) (A)
(%)
1 Desa Binanga Kecamatan Mamuju 10 21 0.48
2 Desa Tadui Kecamatan Mamuju 4 7 0.57
3 Desa Mamunyu Kecamatan Mamuju 3 4 0.75
4 Desa Sinyonyoi Kecamatan Kalukku 4 5 0.80
5 Desa Kalukku Kecamatan Kalukku 3 4 0.75
6 Desa Galung Kecamatan Tapalang 3 4 0.75
7 Desa Botteng Kecamatan Simkep 3 4 0.75
8 Desa Simboro Kecamatan Simkep 6 7 0.86
6. KESIMPULAN
Hasil penelitian dan analisis pembahasan daerah rawan kecelakaan lalu-lintas pada jalan arteri/nasional Kabupaten
Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Lokasi daerah rawan kecelakaan di Kabupaten Mamuju yaitu Desa Binanga Kecamatan Mamuju dengan 21
kejadian kecelakaan lalu-lintas,
2. Karakteristik penyebab kecelakaan pada daerah rawan kecelakaan di jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju
Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan bahwa faktor pengemudi adalah penyebab kecelakaan paling tinggi,
� Dari data kecelakaan lalu-lintas 3 (tiga) tahun terakhir, menunjukkan bahwa berdasarkan waktu kejadian
prosentase terbesar terjadinya kecelakaan lalu-lintas pada hari pada hari kamis sebesar 18,42 % , bulan
September sebesar 23,90%, pada hari dengan prosentase sebesar 31, 97% (39) dari 126 kejadian kecelakaan
lalu-lintas.
� Jenis kendaraan sepeda motor (roda dua) merupakan jenis kendaraan yang paling besar frekuensinya terlibat
kecelakaan lalu-lintas sebesar 567,87 sedangkan profesi yang terlibat kecelakaan lalu-lintas terbesar di
Kabupaten Mamuju adalah swasta dengan prosentase 32,22% (29) dari total 90 pengemudi yang terlibat
kecelakaan lalu-lintas. � Usia rata-rata terbesar dari pengemudi yang terlibat kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Mamuju Provinsi
Sulawesi Barat adalah usia sekitar 22-25 tahun dengan prosentase 16,360%.
� Pelaku kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan data kecelakaan lalu-
lintas tahun 2006, 2007, dan 2008 yang terbesar adalah jenis kelamin laki-laki 94,68% (89) sedangkan
perempuan hanya sekitar 5,32% (5) dari seluruh pengemudi yang terlibat kecelakaan lalu-lintas dberdasarkan
dan kondisi jalan adalah terjadi pada ruas jalan beraspal baik sebesar 80,70%,
� Kecelakaan lalu-lintas terbesar akibat pengaruh kondisi arus lalu-lintas di Kabupaten Mamuju Provinsi
Sulawesi Barat berdasarkan data kecelakaan lalu-lintas tahun 2006, 2007, dan 2008 adalah pada saat arus lalu-
lintas sepi dengan prosentase 61,40%..
DAFTAR PUSTAKA
Duarte, Agnilo and Cprben, Bruce. 1998. Improvement to Black Spot Treatment Strategy. Monash University.
Accident Research Centre.
Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra
Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 320
Dirjen Perhub. Darat. 2007. Pedoman Penyusunan Profil Kinerja keselamatan Transportasi darat. Direktorat
keselamatan Transportasi darat. Direktorat jendral Perhubungan darat. Departemen Perhubungan. Jakarta.
Federal Highway Safety, 2005. Road Safety Fundamental. Local Technical Assistance Program, Office of Safety
Forbes, Gerry. 2007. Final Report”Rural Road Safety Survey”. Transport Canada and The Canadian Council of
Motor transport Administrator.
Khisty C. J. and Lall. B. K., 2006. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Jilid 2 edisi ketiga, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Ogle, Jennifer Harper. 2007. Technologies for Improving Safety Data. A Synthesis of Highway Practice, NCHRP
Synthesis 367, National Cooperative Highway research Program TRB. Washinton. D.C.
United Nation Economic and Social Council. 2006. Road Safety in asia and Pacific. Economic and Social
Commission for Asia and The Pacific.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan. 2009.
Jakarta.
Warpani Suwarjdoko P. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Umum. Penerbit ITB, Bandung.