12
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 309 ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU-LINTAS PADA JALAN ARTERI/NASIONAL (STUDI KASUS KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT) Syafruddin Rauf 1) dan Mubassirang Pasra 2) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel Telp. & Fax : 0411-583129, Email : [email protected] 2) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel Telp. & Fax : 0411-583129, Email : [email protected] ABSTRAK Kecelakaan lalulintas di jalan sudah menjadi fenomena global, dimana tingkat kcelakaan makin meningkat khususnya di Negara berkembang. Mobilitas manusia dan barang dengan kendaraan bermotor berkembang begitu cepat sebagai akibat peningkatan kesejahteraan dan kemajuan teknologi transportasi. Hal ini berdampak kepada meningkatnya frekuensi kecelakaan lalu-lintas dengan korban pengguna jalan (pengemudi, penumpang dan pejalan kaki). . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik kecelakaan lalulintas dan daerah rawan kecelakaan lalu-lintas di jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan data dari kepolisian selama kurun waktu tiga tahun pengamatan mulai dari tahun 2006 sampai dengan 2008. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat diskriptif analisis berdasarkan hasil data kecelakaan lalulintas dengan melakukan tabulasi berdasarkan criteria tertentu. Lokasi penelitian yaitu pada daerah rawan kecelakaan di jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Dari hasil penelitian, karakteristik kecelakaan lalulintas di jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat adalah pagi hari 31,97%, hari Rabu 19,84% serta bulan September 11,90%. Berdasarkan lokasi adalah pada Kecamatan Kalukku sebesar 23,01%, desa Desa Binanga 24,30%. Jenis tabrakan kendaraan yang paling besar adalah Sepeda Motor vs Sepede motor 22,13%, (SM VS SM), Mobil truk vs sepeda motor (MBL T VS SM) sebesar 14,75%,. jenis kendaraan yang paling besar frekuensinnya adalah kendaraan sepeda motor sebesar 67,87 %. Korban meninggal dunia (MD) sebesar 46,35%, luka berat (LB) 25,75% dan luka ringan sebesar (LR) 27,90%. Profesi pengemudi adalah profesi swasta dengan prosentase 32,22% (22). Usia rata-rata yang terlibat kecelakaan lalulintas terbesar berumur sekitar 22- 25 tahun dengan prosentase 16,36%, pelaku kecelakaan lalu lintas yang terbesar adalah laki-laki 94,68% Terbesar berdasarkan kondisi jalan adalah terjadi pada jalan beraspal 80,70%,. Kondisi cuaca cerah dengan prosentase 76,76%. dan saat arus sepi dengan prosentase 61,40% .Tipe kecelakaan lalulintas yang terbesar adalah tabrakan depan-depan 50,98% dan tabrakan depan-samping dengan prosentase yang sama yaitu 36,11%, dan jenis kecelakaan lalulintas yang terbesar adalah kecelakaan ganda sebesar 34,29% Kata Kunci: jalan Arteri/nasional, Karakteristik kecelakaan. Ruas jalan 1. PENDAHULUAN Kecelakaan lalulintas di jalan sudah menjadi fenomena global, dimana tingkat kcelakaan makin meningkat khususnya di Negara berkembang. Mobilitas manusia dan barang dengan kendaraan bermotor berkembang begitu cepat sebagai akibat peningkatan kesejahteraan dan kemajuan teknologi transportasi. Hal ini berdampak kepada meningkatnya frekuensi kecelakaan lalu-lintas dengan korban pengguna jalan (pengemudi, penumpang dan pejalan kaki). Transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan suatu daerah. Pendekatan system internal suatu daerah mengisyaratkan jaringan transportasi dan pergerakan orang, barang dan bahkan jasa akan sangat berpengaruh dalam mendukung aktivitas daerah. Dinamika suatu daerah tercermin dari lalu lintas yang ramai, lancar,aman dan tertib, mobilitas terkendali, serta aksesibilitas yang mudah bagi setiap masyarakat. Namun demikian, seringkali dijumpai bahwa semakin ramainya lalu lintas kendaraan yang melalui suatu jalan, maka semakin banyak pula terjadi kecelakaan lalu lintas. Hal ini berarti bahwa keselamatan lalu lintas merupakan hal yang penting untuk ditangani. Berdasarkan data tahun 2000 – 2005, prosentase kecelakaan lalu lintas meningkat sebesar 11 % kejadian berdasarkan data Kepolisian RI, dengan rata-rata 28 orang meninggal setiap hari atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 4,45%, korban luka berat sebesar rata-rata sebesar 21 orang setiap hari atau

ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

  • Upload
    hadien

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4)

Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 309

ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU-LINTAS

PADA JALAN ARTERI/NASIONAL

(STUDI KASUS KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT)

Syafruddin Rauf 1)

dan Mubassirang Pasra 2)

1)

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel

Telp. & Fax : 0411-583129, Email : [email protected] 2)

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel

Telp. & Fax : 0411-583129, Email : [email protected]

ABSTRAK

Kecelakaan lalulintas di jalan sudah menjadi fenomena global, dimana tingkat kcelakaan makin

meningkat khususnya di Negara berkembang. Mobilitas manusia dan barang dengan kendaraan

bermotor berkembang begitu cepat sebagai akibat peningkatan kesejahteraan dan kemajuan

teknologi transportasi. Hal ini berdampak kepada meningkatnya frekuensi kecelakaan lalu-lintas

dengan korban pengguna jalan (pengemudi, penumpang dan pejalan kaki). . Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis karakteristik kecelakaan lalulintas dan daerah rawan kecelakaan lalu-lintas di

jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan data dari kepolisian

selama kurun waktu tiga tahun pengamatan mulai dari tahun 2006 sampai dengan 2008. Pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini bersifat diskriptif analisis berdasarkan hasil data kecelakaan

lalulintas dengan melakukan tabulasi berdasarkan criteria tertentu. Lokasi penelitian yaitu pada

daerah rawan kecelakaan di jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Dari

hasil penelitian, karakteristik kecelakaan lalulintas di jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju

Provinsi Sulawesi Barat adalah pagi hari 31,97%, hari Rabu 19,84% serta bulan September 11,90%.

Berdasarkan lokasi adalah pada Kecamatan Kalukku sebesar 23,01%, desa Desa Binanga 24,30%.

Jenis tabrakan kendaraan yang paling besar adalah Sepeda Motor vs Sepede motor 22,13%, (SM

VS SM), Mobil truk vs sepeda motor (MBL T VS SM) sebesar 14,75%,. jenis kendaraan yang

paling besar frekuensinnya adalah kendaraan sepeda motor sebesar 67,87 %. Korban meninggal

dunia (MD) sebesar 46,35%, luka berat (LB) 25,75% dan luka ringan sebesar (LR) 27,90%.

Profesi pengemudi adalah profesi swasta dengan prosentase 32,22% (22). Usia rata-rata yang

terlibat kecelakaan lalulintas terbesar berumur sekitar 22- 25 tahun dengan prosentase 16,36%,

pelaku kecelakaan lalu lintas yang terbesar adalah laki-laki 94,68% Terbesar berdasarkan kondisi

jalan adalah terjadi pada jalan beraspal 80,70%,. Kondisi cuaca cerah dengan prosentase 76,76%.

dan saat arus sepi dengan prosentase 61,40% .Tipe kecelakaan lalulintas yang terbesar adalah

tabrakan depan-depan 50,98% dan tabrakan depan-samping dengan prosentase yang sama yaitu

36,11%, dan jenis kecelakaan lalulintas yang terbesar adalah kecelakaan ganda sebesar 34,29%

Kata Kunci: jalan Arteri/nasional, Karakteristik kecelakaan. Ruas jalan

1. PENDAHULUAN

Kecelakaan lalulintas di jalan sudah menjadi fenomena global, dimana tingkat kcelakaan makin meningkat

khususnya di Negara berkembang. Mobilitas manusia dan barang dengan kendaraan bermotor berkembang begitu

cepat sebagai akibat peningkatan kesejahteraan dan kemajuan teknologi transportasi. Hal ini berdampak kepada

meningkatnya frekuensi kecelakaan lalu-lintas dengan korban pengguna jalan (pengemudi, penumpang dan pejalan

kaki).

Transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan suatu daerah. Pendekatan system internal

suatu daerah mengisyaratkan jaringan transportasi dan pergerakan orang, barang dan bahkan jasa akan sangat

berpengaruh dalam mendukung aktivitas daerah. Dinamika suatu daerah tercermin dari lalu lintas yang ramai,

lancar,aman dan tertib, mobilitas terkendali, serta aksesibilitas yang mudah bagi setiap masyarakat. Namun

demikian, seringkali dijumpai bahwa semakin ramainya lalu lintas kendaraan yang melalui suatu jalan, maka

semakin banyak pula terjadi kecelakaan lalu lintas. Hal ini berarti bahwa keselamatan lalu lintas merupakan hal

yang penting untuk ditangani. Berdasarkan data tahun 2000 – 2005, prosentase kecelakaan lalu lintas meningkat

sebesar 11 % kejadian berdasarkan data Kepolisian RI, dengan rata-rata 28 orang meninggal setiap hari atau terjadi

peningkatan rata-rata sebesar 4,45%, korban luka berat sebesar rata-rata sebesar 21 orang setiap hari atau

Page 2: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 310

peningkatan sebesar 6,4%, sedangkan luka ringan rata-rata 29 orang setiap hari dengan rata-rata peningkatan sebesar

5,2%.

Akibat besarnya kejadian kecelakaan lalulintas, menyebabkan tidak efesiennya penggunaan prasarana dan sarana

serta pemborosan waktu perjalanan sehingga pada gilirannya akan mengakibatkan pengorbanan biaya sosial (Social

Cost) yang tinggi. Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan kemiskinan, karena

kecelakaan lalu lintas menimbulkan biaya perawatan, kehilangan produktivitas, kehilangan pencari nafkah dalam

keluarga yang menyebabkan trauma, stress dan penderitaan yang berkepanjangan.

Kecelakaan lalulintas adalah merupakan masalah yang bersifat multi-causal event, yang dapat disebabkan oleh

kondisi lingkungan jalan, akibat kendaraan, dan juga oleh pengguna jalan, olehnya itu diperlukan penangan secara

multi faktor yang melibatkan banyak pihak terkait. Kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi dengan program

penanganan keselamatan jalan yang dapat diartikan sebagai upaya dalam penanggulangan kecelakaan yang terjadi di

jalan raya (road crash), yang tidak hanya disebabkan oleh faktor kondisi kendaraan maupun pengemudi, namun

disebabkan pula oleh banyak faktor lain seperti: kondisi alam, desain ruas jalan (alinyemen vertikal atau horizontal),

jarak pandang pengemudi kendaraan, kondisi perkerasan, kelengkapan rambu atau petunjuk jalan, pengaruh budaya

dan pendidikan masyarakat sekitar jalan, bahkan peraturannya/kebijakan tingkat lokal yang berlaku dapat secara

tidak langsung memicu terjadinya kecelakaan di jalan raya (misalnya: penempatan lokasi pendidikan dasar di tepi

jalan arteri).

Maka sudah saatnya seluruh komponen yang bergerak dalam bidang transportasi jalan menjadikan keselamatan

jalan ini menjadi agenda utama untuk melakukan terobosan kebijakan kedepan. Salah satu kegiatan yang dapat

dilaksanakan adalah dengan menganalisis daerah rawan kecelakaan lalulintas sebagai acuan untuk melaksanakan

manajemen keselamatan jalan

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Studi :

Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik kecelakaan lalulintas pada ruas jalan arteri di Kabupatem

mamuju Propinsi Sulawesi Barat

Tujuan dari studi ini adalah :

• Melakukan identifikasi karakteristik kecelakaan lalulintas di ruas jalan arteri di Kabupaten Mamuju Propinsi

Sulawesi Barat.

• Menganalisis data kecelakaan lalulintas berdasarkan data kecelakaan lalulintas eksisting

3. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut penelitian OECD, kecelakaan lalu lintas di jalan arteri/Nasional/luar kota mengakibatkan kematian berkisar

60% dari jumlah korban kecelakaan lalulintas. Jalan arteri/nasional/luar kota direncanakan untuk kecepatan tinggi,

sehingga rawan kecelakaan. Tipe kecelakaan biasanya adalah tipe kecelakaan tunggal yang prosentase kejadiannya

berkisar 30%-40% dari jumlah total kecelakaan. Kecelakaan tunggal terjadi pada saat kendaraan menabrak objek

misalnya pohon, tanggul ataupun tanggul/kurb dan menyebabkan kendaraan terbalik. Akibat tingginya kecepatan

kendaraan mengakibatkan kecelakaan fatal/meninggal ataupun luka berat

Faktor-faktor pendukung timbulnya kecelakaan lalulintas

Kecelakaan lalulintas adalah masalah yang kompleks, hal ini disebabkan oleh banyak faktor

misalnya (gambar 1): • Faktor pengguna jalan.

• Faktor Kendaraan

• Faktor jalan dan Lingkungannya.

Page 3: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional

(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 311

Gambar 1. Faktor-faktor penyebab Kecelakaan lalulintas.

Beberapa Pengertian dan Definisi

• Kecelakaan fatal adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan minimum satu orang korban meninggal

dunia.

• Kecelakaan berat adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan minimum satu orang korban

mengalami luka berat.

• Kecelakaan ringan adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan minimum satu orang korban mengalami

luka ringan.

• Kecelakaan tanpa luka korban adalah kecelakaan lalu lintas yang tidak mengakibatkan satupun korban

mengalami luka-luka.

• Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja

melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, yang mengakibatkan korban manusia atau

kerugian harta benda (PP RI No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan).

a. korban mati (fatal),

b. Korban luka berat (serious injury), dan

c. Korban luka ringan (slight injury)

• Lokasi rawan kecelakaan adalah suatu lokasi kecelakaan yang memiliki angka kecelakaan yang tinggi, yang

terjadi secara berulang dalam suatu ruang dan rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu

penyebab tertentu.

• Luka berat adalah korban kecelakaan yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus dirawat inap

di rumah sakit dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan (PP RI No. 43 Tahun

1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan).

• Luka ringan adalah korban kecelakaan yang mengalami luka-luka yang tidak memerlukan rawat inap atau

yang harus di rawat inap di rumah sakit dari 30 hari (PP RI No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu

lintas Jalan).

• Meninggal dunia adalah korban kecelakaan yang dipastikan meninggal dunia sebagai akibat kecelakaan lalu

lintas dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan tersebut (PP RI No. 43 Tahun

1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan).

• Pencegahan kecelakaan adalah suatu konsep peningkatan keselamatan jalan melalui perbaikan disain jalan

dalam rangka untuk mencegah kecelakaan lalu lintas serta meminimumkan korban kecelakaan.

• Pengurangan kecelakaan adalah suatu konsep peningkatan keselamatan jalan dengan pertimbangan

pendekatan ekonomis melalui perbaikan jalan di suatu lokasi kecelakaan yang dianggap rawan kecelakaan.

• Tingkat fatalitas adalah perbandingan relatif angka kecelakaan lalu lintas fatal terhadap volume lalu lintas dan

panjang ruas jalan. Tingkat kecelakaan adalah perbandingan relatif angka kecelakaan lalu lintas terhadap

volume lalu lintas dan panjang ruas jalan

• Tingkat kepadatan lalu lintas adalah perbandingan relatif angka kecelakaan terhadap luas wilayah atau

terhadap populasi lalu lintas atau terhadap populasi penduduk.

Data Profil Kecelakaan lalulintas Data profil kecelakaan lalulintas yang dibutuhkan tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dan tipe data yang

dibutuhkan. Untuk analisa karakteristik kecelakaan lalulintas, maka data dasar meliputi:

• Tanggal, hari dan waktu kejadian

• Tipe kendaraan dan kkepemilikannya

• Jenis kelamin, umur dan pendidikan

• Kondisi cuaca, jalan dan kondisi perlampuan jalan

• Tipe kecelakaan

Page 4: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 312

• Tingkat keparahan korban

• Jumlah korban tabrakan (pengemudi, penumpang dan Pedestrian) umur, jenis kelamin, tingkat

keparahan dan

• Lokasi kecelakaan lalulintas

Data kecelakaan lalu lintas baik kecelakaan umum, kecelakaan pejalan kaki, dan kecelakaan sepeda motor disajikan

dalam bentuk angka nominal dan prosentasi melalui:

• Tabulasi data kecelakaan

• Grafik batang atau grafik pie;

• Deskripsi masing-masing tabel atau grafik dan persamaan yang ditampilkan.

Pada gambar 2 menjelaskan tipe kecelakaan lalulintas yang sering terjadi di ruas jalan untuk analisis karakteristik

kecelakaan lalulintas.

Gambar 2. Tipe Data Kecelakaan lalulintas

4. METODOLOGI

Pendekatan Analisis

Pendekatan analisis berdasarkan hasil laporan kecelakaan lalu lintas dari instansi kepolisian dengan melakukan :

• Mereview data-data tersebut untuk menentukan elemen-elemen data yang penting dan berpengaruh, serta

bagaimana data tersebut digabungkan untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

• Membuat hiphotesis mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dari data-data tersebut.

• Menghitung prosentase serta ratio untuk menganalisis elemen—elemen data yang spesifik dan penting.

• Merangkum data-data yang berpengaruh terhadap faktor kecelakaan lalulintas di Jaringan Jalan Nasional di

provinsi Sulawesi Barat.

Gambar 3 menjelaskan metodologi yang dilakukan pada studi ini

Page 5: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional

(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 313

Gambar 3. Metodologi Studi

5. HASIL DAN PEMBAHASAN Data kecelakaan

Kasus kecelakaan lalu-lintas di ruas jalan arteri/nasional Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2006-2008

menunjukkan angka yang cukup besar dan terjadi kenaikan yang signifikan pada tahun 2008 sebagaimana terterah di

dalam Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1.Rekapitulasi jumlah kecelakaan di ruas jalan arteri/nasional Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2006-2008

Tahun

Jumlah

Korban

Meninggal Dunia

Korban

Luka Berat

Korban

Luka Ringan

2006

2007

2008

57

73

125

42

52

78

35

30

51

47

23

71

Sumber : Kantor Kasat Lantas Polman, Majene, Mamuju, Mamuju Utara

Data Kecelakaan Lalu-lintas di Kabupaten Mamuju

a. Berdasarkan Waktu Kejadian ( hari, tanggal, jam, tahun). Berdasarkan gambar 4.33, kecelakaan lalulintas berdasarkan data tahun 2006, 2007 dan 2008

diperoleh prosentase terbesar kecelakaan lalulintas terjadi pada hari Rabu sebesar 19,84% (25) dari

126 kejadian kecelakaan lalulintas di Kabupaten Mamuju Sulawesi barat. ( gambar 4)

Page 6: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 314

Gambar 4: Kecelakaan lalulintas berdasarkan hari kejadian.

Sedangkan berdasarkan data hasil tabulasi, frekuensi kecelakaan lalu lintas bulanan yang terbesar

terjadi pada bulan September sebesar 11,90% (15) dari 126 data kecelakaan lalulintas di Kabupaten (gambar 5).

Gambar 5 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Bulan

Frekuensi terbesar kecelakaan lalulintas di Kabupaten Mamuju Sulawesi barat berdasarkan waktu

terjadinya adalah pada pagi dan siang hari dengan prosentase masing-masing sebesar 31, 97% (39)

dari 122 data. (gambar 6).

Gambar 6 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Waktu

Kejadian laka lantas berdasarkan lokasi (Desa, Kecamatan,)

memperlihatkan Data kejadian kecelakaan lalulintas yang terbesar berdasarkan lokasi kecamatan di

Kabupaten Mamuju (data tahun 2006,2007,2008) adalah pada kecamatan Kalukku sebesar 23,01% (Gambar 7).

Gambar 7 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Lokasi Kecamatan

Gambar 8. memperlihatkan Data kejadian kecelakaan lalulintas yang terbesar berdasarkan lokasi

desa/kelurahan di Kabupaten Mamuju (data tahun 2006,2007,2008) adalah pada Desa/Kelurahan

Binanga sebesar 24,30%.

Page 7: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional

(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 315

Gambar 8 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Lokasi Desa/kelurahan

Pokok kejadian ( Tabrakan antara, tipe kendaraan, korban manusia)

Gambar 9, menjelakan besarnya kecelakaan lalulintas berdasarkan tabrakan antara jenis

kendaraan dan pedestrian. Jenis tabrakan kendaraan yang paling besar adalah tabrakan antara

kendaraan Mobil Truck dengan sepeda motor (MBL T VS SM) sebesar 14,75% di Kabupaten

mamuju Sulawesi Barat.

Gambar .9 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan jenis/tabrakan antara.

Dari gambar 10, menjelaskan jenis kendaraan yang paling besar frekuensinnya terlibat kecelakaan

lalulintas adalah kendaraan sepeda motor sebesar 67,87% berdasarkan data tahun 2006,2007 dan

tahun 2008 di Kabupaten Mamuju Sulawesi barat.

Gambar .10 : Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan jenis kendaraan/moda transportasi.

Berdasarkan gambar 11, menunjukkan bahwa dari 46 kejadian kecelakaan lalulintas berdasarkan

data tahun 2006, 2007 dan 2008, di Kabupaten Majene Sulawesi Barat, korban meninggal dunia

(MD) sebesar 46,35%, luka berat (LB) 25,75% dan luka ringan sebesar (LR) 27,90%.

Page 8: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 316

Gambar .11 :Akibat kecelakaan Lalulintas .

Identitas Pengemudi terlibat Kecelakaan lalulintas

(Indetitas pengendara : jenis kelamin,umur, pekerjaan,)

Berdasarkan gambar 12, profesi yang terlibat kecelakaan lalulintas terbesar di Kabupaten Mamuju

Sulawesi Barat berdasarkan data 2006, 2007 dan 2008 adalah swasta dengan prosentase 32,22%

(29) dari total 90 kejadian .

Gambar .12 :Akibat kecelakaan Lalulintas berdasarkan profesi .

Hasil tabulasi data kepolisian tahun 2006,2007 dan 2008, diperoleh data bahwa usia rata-rata

terbesar dari pelaku yang terlibat tabrakan lalu lintas di Kabupaten Majene Sulawesi Barat adalah

umur sekitar 22 – 25 tahun dengan prosentase 16,36 % (35) dari total 214 kasus (gambar 13).

Gambar .13 :Akibat kecelakaan Lalulintas berdasarkan umur .

Gambar 14, menjelaskan bahwa pelaku kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Majene Sulawesi barat

berdasarkan data 2006, 2007 dan 2008 yang terbesar adalah laki-laki 94,68% sedangkan

perempuan hanya sekitar 5,32% dari seluruh pelaku kecelakaan lalu lintas.

Page 9: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional

(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 317

Gambar .14 :Jenis Pelaku Kecelakaan lalulintas

Kondisi jalan, cuaca, arus lalulintas.

Gambar 15 menjelaskan bahwa kecelakaan lalulintas terbesar berdasarkan kondisi jalan adalah

terjadi pada jalan beraspal baik dan di ruas jalan sebesar 80,70%, berdasarkan data kecelakaan

lalulintas 2006, 2007 dan 2008 dari Kabupaten Mamuju Sulawesi barat

Gambar .15 :Kecelakaan Lalulintas akibat kondisi jalan

Kecelakaan lalulintas akibat pengaruh cuaca berdasarkan data kecelakaan 2006, 2007 dan 2008

di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat adalah pada saat kondisi cuaca cerah dengan prosentase

76,76%.(76) dari total data 99 kasus kecelakaan.

Gambar .16 :Kecelakaan Lalulintas akibat Pengaruh kondisi Cuaca.

Kecelakaan lalulintas terbesar akibat pengaruh kondisi arus lalu lintas di Kabupaten Majene

Sulawesi barat berdasarkan data Laka 2006,2007 dan 2008 adalah pada saat arus lalulintas sepi

dengan prosentase 61,40% (lihat gambar (gambar 17)

Gambar .17 :Kecelakaan Lalulintas Akibat Pengaruh Kondisi Arus Lalulintas

Identitas kendaraan yang terlibat kecelakaan lalulintas

Gambar 18 menjelaskan prosentase jenis kecelakaan lalulintas yang terbesar adalah kecelakaan

tunggal 80,65% berdasarkan data tahun 2006,2007 dan 2008 dari Kabupaten Majmuju Sulawesi

barat.

Gambar 18 :Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan tipe Kecelakaan lalulintas

Page 10: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 318

Gambar 19, diketahui bahwa jenis tabrakkan yang terbesar adalah jenis tabrakan Depan-Depan

sebesar 50,98% berdasarkan data histories tahun 2006,2007 dan 2008 di Kabupaten mamuju

Sulawesi Barat (lihat gambar 4.48)

Gambar 19 :Kecelakaan Lalulintas Berdasarkan Jenis Kecelakaan

Dari sejumlah ruas jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, sehingga didapat beberapa

ruas jalan yang paling rawan kecelakaan. Lokasi kecelakaan lalu-lintas pada tahun 2006-2008 adalah seperti

ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 2. Lokasi black site yang dianalisa berdasarkan jumlah kecelakaan selama tahun 2006-2008

No.

Desa

Kecamatan

Nama lokasi

Jumlah

kecelakaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Binanga

Tadui

Mamunyu

Sinyonyoi

Kalukku

Galung

Simboro

Botteng

Mamuju

Mamuju

Mamuju

Kalukku

Kalukku

Tapalang

Simkep

Simkep

Jalan Ks. Tubun, Jalan Yos Sudarso, Jalan

Sultan Hasanuddin, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan

Andi Dae, Jalan Kelapa, Jalan Pongtiku,

Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Abdul Wahab

Asasi, Jalan Pababari, Jalan Achmad Yani,

Jalan Maccirinae, Jalan Sukarno-Hatta, Jalan

Poros Sangkurio

Jalan Poros Mamuju-Kalukku Dusun Tadui

Jalan Poros Mamuju-Kalukku, Jalan Ir. H.

Juanda

Jalan Poros Mamuju-Kalukku Kel.

Sinyonyoi, Jalan Poros Tampapadang, Jalan

Poros Kalukku, Jalan Poros Lombang-

lombang

Jalan Poros Kalukku Dusun Kalukku Desa

Kalukku

Jalan Poros Tapalang Kel. Galung

Jalan Martadinata Kel. Simboro, Jalan Poros

Mamuju-Tapalang Kel. Simboro, Jalan Poros

Kel. Simboro

Jalan Poros Mamuju-Tapalang, Jalan Trans

Botteng Dusun Botteng

21

7

4

5

4

4

7

4

Angka Keterlibatan Kecelakaan, Angka Kematian Berdasarkan Populasi, Angka Kecelakaan Berdasarkan

Kendaraan-Kilometer Perjalanan, dan Saverity Indeks (SI).

1. Accident rate (Angka kecelakaan)

R = A / L

Keterangan :

R = Angka kecelakaan per panjang jalan dalam satu tahun

A = Total jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun

L = Panjang jalan yang ditinjau (Km, mil)

Tabel 3. Angka Kecelakaan (Accident Rate) Tahun 2006-2008

Jumlah Panjang Jalan Angka Kecelakaan No Lokasi Kecelakaan (Km) R=A/L

1 Desa Binanga Kecamatan Mamuju 21 3,98 5,28

2 Desa tadui Kecamatan Mamuju 7 3,29 2,13

Page 11: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu-Lintas Pada Jalan Arteri/Nasional

(Studi Kasus Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat)

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 319

3 Desa Mamunyu Kecamatan Mamuju 4 8,04 0,50

4 Desa Sinyonyoi Kecamatan Kalukku 5 4,25 1,18

5 Desa Kalukku Kecamatan Kalukku 4 4,99 0,80

6 Desa Galung Kecamatan Tapalang 4 2,21 1,81

7 Desa Botteng Kecamatan Simkep 4 3,64 1,10

8 Desa Simboro Kecamatan Simkep 7 4,25 1.65

Saverity Index (Indeks Kekerasan)

SI = ( F / A ) x 100%

Keterangan :

SI = Indeks Keparahan/Saverity Index (%)

F = Banyaknya kecelakaan fatal (setahun/waktu)

A = Jumlah seluruh kecelakaan pada ruas jalan (setahun/waktu tertentu)

Dari analisis di atas jumlah kefatalan setiap kecelakaan lalu-lintas yang terjadi pada Desa Simboro Kecamatan

Simkep, Kabupaten Mamuju lebih besar dibandingkan dengan desa yang lainnya

Tabel 5. Indeks Keparahan/IK (Accident Rate) Tahun 2006-2008

Jumlah Jumlah Kecelakaan SI

Kecelakaan Fatal SI=(F/A)x100% No Lokasi

(F) (A)

(%)

1 Desa Binanga Kecamatan Mamuju 10 21 0.48

2 Desa Tadui Kecamatan Mamuju 4 7 0.57

3 Desa Mamunyu Kecamatan Mamuju 3 4 0.75

4 Desa Sinyonyoi Kecamatan Kalukku 4 5 0.80

5 Desa Kalukku Kecamatan Kalukku 3 4 0.75

6 Desa Galung Kecamatan Tapalang 3 4 0.75

7 Desa Botteng Kecamatan Simkep 3 4 0.75

8 Desa Simboro Kecamatan Simkep 6 7 0.86

6. KESIMPULAN

Hasil penelitian dan analisis pembahasan daerah rawan kecelakaan lalu-lintas pada jalan arteri/nasional Kabupaten

Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Lokasi daerah rawan kecelakaan di Kabupaten Mamuju yaitu Desa Binanga Kecamatan Mamuju dengan 21

kejadian kecelakaan lalu-lintas,

2. Karakteristik penyebab kecelakaan pada daerah rawan kecelakaan di jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju

Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan bahwa faktor pengemudi adalah penyebab kecelakaan paling tinggi,

� Dari data kecelakaan lalu-lintas 3 (tiga) tahun terakhir, menunjukkan bahwa berdasarkan waktu kejadian

prosentase terbesar terjadinya kecelakaan lalu-lintas pada hari pada hari kamis sebesar 18,42 % , bulan

September sebesar 23,90%, pada hari dengan prosentase sebesar 31, 97% (39) dari 126 kejadian kecelakaan

lalu-lintas.

� Jenis kendaraan sepeda motor (roda dua) merupakan jenis kendaraan yang paling besar frekuensinya terlibat

kecelakaan lalu-lintas sebesar 567,87 sedangkan profesi yang terlibat kecelakaan lalu-lintas terbesar di

Kabupaten Mamuju adalah swasta dengan prosentase 32,22% (29) dari total 90 pengemudi yang terlibat

kecelakaan lalu-lintas. � Usia rata-rata terbesar dari pengemudi yang terlibat kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Mamuju Provinsi

Sulawesi Barat adalah usia sekitar 22-25 tahun dengan prosentase 16,360%.

� Pelaku kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan data kecelakaan lalu-

lintas tahun 2006, 2007, dan 2008 yang terbesar adalah jenis kelamin laki-laki 94,68% (89) sedangkan

perempuan hanya sekitar 5,32% (5) dari seluruh pengemudi yang terlibat kecelakaan lalu-lintas dberdasarkan

dan kondisi jalan adalah terjadi pada ruas jalan beraspal baik sebesar 80,70%,

� Kecelakaan lalu-lintas terbesar akibat pengaruh kondisi arus lalu-lintas di Kabupaten Mamuju Provinsi

Sulawesi Barat berdasarkan data kecelakaan lalu-lintas tahun 2006, 2007, dan 2008 adalah pada saat arus lalu-

lintas sepi dengan prosentase 61,40%..

DAFTAR PUSTAKA

Duarte, Agnilo and Cprben, Bruce. 1998. Improvement to Black Spot Treatment Strategy. Monash University.

Accident Research Centre.

Page 12: ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU …konteks.id/p/04-034.pdf · jalan arteri/nasional Kabupaten Mamuju ... Kecelakaan lalu lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan

Syafruddin Rauf dan Mubassirang Pasra

Universitas Udayana – Universitas Pelita Harapan Jakarta – Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 320

Dirjen Perhub. Darat. 2007. Pedoman Penyusunan Profil Kinerja keselamatan Transportasi darat. Direktorat

keselamatan Transportasi darat. Direktorat jendral Perhubungan darat. Departemen Perhubungan. Jakarta.

Federal Highway Safety, 2005. Road Safety Fundamental. Local Technical Assistance Program, Office of Safety

Forbes, Gerry. 2007. Final Report”Rural Road Safety Survey”. Transport Canada and The Canadian Council of

Motor transport Administrator.

Khisty C. J. and Lall. B. K., 2006. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Jilid 2 edisi ketiga, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Ogle, Jennifer Harper. 2007. Technologies for Improving Safety Data. A Synthesis of Highway Practice, NCHRP

Synthesis 367, National Cooperative Highway research Program TRB. Washinton. D.C.

United Nation Economic and Social Council. 2006. Road Safety in asia and Pacific. Economic and Social

Commission for Asia and The Pacific.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan. 2009.

Jakarta.

Warpani Suwarjdoko P. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Umum. Penerbit ITB, Bandung.