Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
1. Pendahuluan
Bisnis warnet sudah tidak asing lagi dipasaran, warnet Dewa Ambarawa
telah mengembangkan bisnis warnet hingga memiliki banyak kantor cabang.
Suatu bisnis warnet biasanya tidak hanya melayani akses internet saja tetapi juga
menyediakan jasa print, game online, streaming, dan download. Namun
berdasarkan hasil wawancara kepada pengunjung warnet dan wawancara kepada
operator warnet maka diperoleh informasi bahwa ada juga pengunjung yang
datang ke warnet karena tertarik pada file-file multimedia yang tersedia pada
masing-masing komputer warnet sehingga pengunjung yang datang mengambil
file multimedia yang ada pada komputer warnet lalu pulang. Oleh karena itu
diperlukan adanya suatu pengelolaan file-file multimedia yang berupa audio dan
video.
Berdasarkan permasalahan dalam pengelolaan file multimedia yang berupa
audio dan video maka diberikan solusi berupa perancangan Server multimedia
yang digunakan untuk mengelola file-file multimedia yang ada pada komputer
warnet agar pengunjung tidak lagi mengambil file multimedia yang ada. Selain itu
dengan adanya server multimedia warnet bisa berbagi file multimedia ke seluruh
kantor cabang. Bagi pengunjung warnet yang menginginkan file media dapat
memutar file audio atau video melalui web dengan cara search and play dan bagi
pengunjung yang telah terdaftar sebagai member pada warnet Dewa Ambarawa
dapat mengambil file multimedia yang berupa audio dan video dengan cara
melakukan download.
Untuk membangun server multimedia tersebut maka dibutuhkan sebuah
aplikasi Plex Media Server. Plex Media Server memudahkan penggunanya dalam
menyimpan, mengatur dan berbagi file-file multimedia yang berupa audio dan
video ke semua kantor cabang. Dengan adanya server multimedia yang
diimplementasikan pada warnet Dewa Ambarawa diharapkan mampu
memudahkan warnet dalam mengelola file-file multimedia yang berupa audio dan
video serta membuat pengunjung warnet betah berada di lingkungan warnet.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang berjudul Video Streaming dengan Menggunakan
HTML menyebutkan dalam penelitian tersebut membahas tentang konsep dari
video streaming dengan HTML, kemampuan dari video streaming, kelebihan
maupun kekurangannya. Walaupun masih dalam batas riset, video streaming
menawarkan potensi riset yang besar dimasa depan karena kecenderungan
pengguna yang semakin menginginkan menonton video streaming. HTML
merupakan standar untuk struktur dan menampilkan isi di WWW (World Wide
Web). Standar dari HTML ini juga berhubungan dengan fitur seperti video
playback dan drag-and-drop[1]
Penelitian terdahulu yang berjudul Membangun Server Streaming
Multimedia Pada PT Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta menyebutkan
bahwa untuk menyediakan layanan multimedia streaming, dibutuhkan suatu
komputer dengan sistem operasi dan aplikasi khusus yang dinamakan server
2
streaming multimedia. Selain menyediakan layanan streaming, server ini juga
digunakan untuk memanajemen segala aktivitas multimedia streaming termasuk
manajemen user, file storage, dan juga media encoder dengan suatu aplikasi
PHPMotion. Dengan adanya server streaming multimedia sendiri dalam suatu
perusahaan atau ISP (Internet Service Provider), diharapkan mampu menjawab
permasalahan yang dihadapi para pengguna khususnya dalam lingkup client
perusahaan atau ISP PT Multi Indosarva Sejati cabang Surakarta dalam
mengakses multimedia streaming.[2]
Berdasarkan penelitian yang berjudul Video Streaming dengan
Menggunakan HTML dan Membangun Server Streaming Multimedia Pada PT
Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta akan dibangun server multimedia dengan
memanfaatkan streaming dalam pemutaran audio dan video, server multimedia
akan dibangun menggunakan Plex Media Server yang diimplementasikan pada
server ClearOS yang ada pada Warnet Dewa Ambarawa. Dengan adanya server
multimedia yang dibangun pada warnet dewa diharapkan mampu memberikan
solusi dalam mengelola file-file multimedia yang brupa audio dan video yang
tersedia di warnet. Selain untuk fungsi menejemen file multimedia adanya server
multimedia juga diharapkan mampu menarik pengunjung lebih banyak.
Perbedaan penelitian terdahulu yang berjudul Video Streaming dengan
Menggunakan HTML dengan Analisis dan Implementasi Server multimedia pada
Warnet Dewa Ambarawa adalah pada penelitian sebelumnya yang berjudul Video
Streaming dengan Menggunakan HTML membahas tentang konsep dari video
streaming dengan HTML, pada penelitian tentang Analisis dan Implementasi
server multimedia pada warnet Dewa ambarawa membahas mengenai
infrastruktur dalam membangun server multimedia. sedangkan yang membedakan
penelitian terdahulu yang berjudul Membangun Server Streaming Multimedia
Pada PT Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta dengan penelitian yang berjudul
Analisis dan Implementasi Server multimedia pada Warnet Dewa Ambarawa
adalah pada penelitian sebelumnya yang berjudul Membangun Server Streaming
Multimedia Pada PT Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta, sistem operasi
yang digunakan adalah Oracle, pada penelitian Analisis dan Implementsi Server
Multimedia pada warnet Dewa Ambarawa menggunakan sistem operasi ClearOS.
Multimedia secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
mengkomunikasikan lebih dari satu cara. Pengertian lain dari multimedia adalah
media yang menggunakan beberapa bentuk dari isi informasi dan proses informasi
(seperti: tulisan, audio, grafis, animasi dan video). Multimedia merupakan
kombinasi dari bermacam-macam media termasuk suara, animasi, video dan
grafis. [3]
Dalam dunia internet, streaming lebih mengacu pada sebuah teknologi
yang mampu mengkompresi atau menyusutkan ukuran file audio dan video
menjadi bagian-bagian kecil agar mudah dikirimkan melalui jaringan internet.
Pengiriman file audio dan video tersebut dilakukan secara streaming atau terus-
menerus, sehingga user dapat menjalankan file tanpa harus menunggu file selesai
di-download. Sedangkan dari sudut pandang prosesnya, streaming berarti sebuah
teknologi pengiriman file dari server ke client melalui jaringan paket-based
misalnya internet. [4]
3
Plex Media Server adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membantu
dalam memenejemen dan membuat streaming media center menggunakan Local
Area Network (LAN). Plex Media Server dapat memudahkan penggunanya dalam
mengelola berbagai file multimedia seperti musik, video dan foto dalam suatu
aplikasi. Pengguna yang terhubung dalam jaringan LAN dapat memutar file audio
atau video secara streaming. Dengan menggunakan Plex Media server dapat
melakukan pemutaran audio atau video dengan menggunakan streaming. Plex
Media Server juga memungkinkan penggunanya untuk saling berbagi file media
seperti audio, video dan foto baik menggunakan Local Area Network (LAN)
maupun melalui koneksi internet.[5]
3. Metode dan Perancangan Sistem
Dalam penelitian Analisis dan Implementasi Server Multimedia pada
Warnet Dewa Ambarawa digunakan tahapan Network Development Life Cycle
(NDLC). Network Development Life Cycle (NDLC) merupakan sebuah metode
yang bergantung pada proses pembangunan sebelumnya seperti perancangan
strategi bisnis, daur hidup pengembangan aplikasi dan analisis pendistribusian
data. Network Development Life Cycle (NDLC) memiliki 6 tahapan di antaranya :
Analysis, Design, Simulation Prototyping, Implementation, Monitoring, dan
Management, Skema tahapan NDLC dapat di lihat seperti pada Gambar 1.
Gambar 1 Network Development Life Cycle.[6]
Analysis merupakan tahap awal untuk menganalisis kebutuhan perangkat,
analisis masalah yang terjadi dan kebutuhan user. Pada tugas akhir yang berjudul
Analisis dan Implementasi Server Multimedia pada warnet Dewa Ambarawa
diambil studi kasus pada suatu instansi yang menjalankan bisnis warnet, yang
menyediakan pelayanan jasa berupa browsing, download, game online, print, scan
serta streaming. Warnet juga menyediakan file-file multimedia pada masing-
masing komputer disetiap bilik untuk menarik pelanggan lebih banyak. Namun
berdasarkan hasil wawancara kepada pengunjung warnet dan wawancara kepada
operator warnet maka diperoleh informasi bahwa kebanyakan pelanggan yang
tertarik pada file-file multimedia yang berupa audio dan video mereka datang
untuk mengambil file audio atau video yang diinginkan saja kemudian pergi
4
Internet
Server
switch
Modem
Main Server Role :
- Routing Service
- Proxy Service
- Bandwidth Managemen
User ke-n
sehingga durasi pemakaian komputer pun hanya sebentar. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut dibutuhkan adanya suatu pengelolaan file-file multimedia
yang berupa audio dan video.
Berdasarkan permasalahan dalam pengelolaan file multimedia yang berupa
audio dan video maka diberikan solusi berupa perancangan server multimedia
agar file-file multimedia dapat dikelola dengan baik dan dapat memanfaatkan
streaming agar pelanggan bisa bertahan lebih lama menggunakan komputer
warnet. Jika biasanya pengunjung datang untuk mengambil file multimedia saja,
dengan adanya server multimedia maka pengunjung diharuskan memutar file
multimedia berupa audio dan video pada komputer warnet. Bagi pengunjung
yang telah terdaftar sebagai member di warnet Dewa Ambarawa maka
pengunjung dapat mengambil file multimedia dengan cara download. Selain itu
dengan adanya server multimedia yang diterapkan pada komputer warnet, warnet
juga dapat berbagi file-file multimedia ke sesama kantor cabang. Dimana pada
warnet Dewa memiliki 2 kantor cabang yang terletak di Bawen dan Ambarawa.
Design merupakan gambaran topologi sebelum dan sesudah dibangun
Server multimedia. Design topologi jaringan warnet sebelumnya dapat digunakan
sebagai acuan untuk membuat gambaran sistem server multimedia yang akan
dibangun. Untuk mengetahui topologi jaringan warnet sebelumya dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2. Topologi Jaringan Warnet sebelumnya.
Pada Gambar 2 merupakan topologi jaringan warnet sebelum adanya
sistem pengelolaan file multimedia. Pada jaringan warnet sebelum dipasang sistem
pengelolaan file multimedia semua file-file multimedia yang ada diwarnet
diletakkan pada masing-masing komputer warnet pada setiap bilik sehingga
5
pelanggan bisa langsung mengambil file multimedia yang tersedia pada setiap
komputer diwarnet Dewa Ambarawa. Banyaknya pelanggan yang tertarik pada
file-file multimedia yang berupa audio dan video harus diimbangi dengan
pengelolaan file multimedia agar dapat memberikan keuntungan lebih dengan
membuat pelanggan lebih betah berada dilingkungan warnet.
Dari hasil analisis menurut permasalahan yang ada maka dibangunlah
sistem server multimedia yang memanfaatkan Plex Media Server sebagai server
multimedia agar lebih mudah dalam mengelola file-file multimedia yang ada.
Disamping memudahkan dalam mengelola file-file multimedia dengan adanya
server multimedia warnet Dewa juga dapat saling berbagi file multimedia ke
sesama kantor cabang. Untuk membangun server multimedia dibutuhkan
perangkat keras dan perangkat lunak, adapun spesifikasi perangkat keras dan
lunak yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Spesifikasi Perangkat
Mesin Spesifikasi Fungsi
Plex Media Server
- 1.6 GHz processor (2.4 GHz
dual core for 1080p
transcoding).
- 256 MB RAM 1 TH HDD
- Gigabit Ethernet
recommended for HD
streaming
Plex Media Server sebagai
server multimedia
Berdasarkan topologi jaringan warnet sebelum dipasang sistem
pengelolaan file multimedia semua file multimedia diletakkan pada komputer
yang ada pada setiap bilik, sehingga mudah untuk diambil. Server multimedia
dibutuhkan untuk mengatasi masalah pelanggan yang datang ke warnet untuk
mengambil file multimedia. Agar pelanggan tidak hanya mengambil file
multimedia dan beraktifitas lebih lama pada jaringan warnet maka dibangun
sebuah sistem server multimedia yang dapat berbagi file multimedia kesemua
kantor cabang. Berikut adalah gambaran topologi jaringan warnet yang baru
setelah dipasang server multimedia dapat dilihat pada Gambar 3.
6
Internet
Server
switch
Modem
Main Server Role :
- Routing Service
- Proxy Service
- Bandwidth Management
-Web Server
-Java sebagai Aplication Server
-Plex Media Server
-FTP Server
User ke-n192.168.1.123
192.168.1.x/24
X = 2-21
PPPoE
36.72.229.73
206.123.64.46
192.168.1.1
Gambar 3 Topologi jaringan warnet sesudah dipasang server multimedia
Pada Gambar 3 merupakan gambaran umum desain server multimedia
menggunakan Plex Media Server. Dapat dilihat pada Gambar 3 modem
dihubungkan pada PC server dengan menggunakan koneksi PPPoE (Point-to-
Point Protocol over Ethernet) kemudian masing-masing client dihubungkan ke
server dengan menggunakan switch. Pada PC server memiliki pengalamatan IP
address 192.168.1.123 sedangkan pada client memiliki pengalamatan IP Address
dari 192.168.1.2 sampai 192.168.1.21 karena user yang menjadi client terdapat 20
PC, dengan rincian IP Address seperti pada Tabel 2
Tabel 2. Alamat IP
Mesin WAN IP/ADSL LAN IP
Server
Modem
Client
36.72.229.73
206.123.64.46
-
192.168.1.123
192.168.1.1
192.168.1.2-192.168.1.21
Desain sistem server multimedia pada Gambar 3 memberikan gambaran
topologi jaringan untuk membangun server multimedia. Untuk memberikan
gambaran topologi pada setiap client dapat diperjelas dengan desain diagram fisik
7
seperti pada Gambar 4. Diagram fisik digunakan untuk memperjelas topologi pada
jaringan warnet, dimana dalam jaringan warnet keseluruhan terdapat 20 PC client
yang terhubung pada komputer server melalui switch, sementara modem yang
akan menghubungkan semua komputer dengan jaringan internet tidak
disambungkan melalui switch tetapi langsung terhubung pada PC server
menggunakan koneksi PPPoE untuk menghindari terjadinya dauble NAT.
Gambar 4. Desain Diagram Fisik server multimedia
Dalam implementasi server multimedia ditambahkan pembatasan hak
akses untuk membatasi waktu akses terhadap server multimedia bagi user yang
tidak terhubung pada jaringan lokal yang ada pada warnet. Bagi user yang berada
diluar jaringan lokal warnet waktu akses hanya dibatasi pada hari senin-sabtu.
Karena pada hari minggu biasanya warnet ramai pengunjung jadi lebih
diutamakan untuk user yang berada pada jaringan lokal. Untuk user yang berada
diluar jaringan warnet hanya terbatas pada kantor cabang 1 dan kantor cabang 2.
Gambaran tabel hak akses dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Tabel hak akses
Nickname Time window Day (s) of week
Kantor pusat
Kantor cabang 1 Kantor cabang 2
Client pusat
All day
Mon-Wed Thu-Sat
All day
Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat, Sun
Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat
Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat, Sun
Pada tabel 3. merupakan tabel hak akses, dalam tabel hak akses digunakan
untuk menentukan siapa saja yang dapat mengakses server multimedia. Pada
kolom nickname dapat diisikan nama komputer yang dapat mengakses dengan
menambahkan IP komputer dengan nama yang dicantumkan sebagai nickname.
Time window dan day (s) of week adalah keterangan waktu kapan waktu yang
dapat digunakan untuk mengakses server multimedia.
8
Simulation Prototyping simulasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi
Cisco Paket Tracer. Berdasarkan design sistem dan design topologi jaringan
dibuat skema simulasi prototyping seperti terlihat pada Gambar 5. Pada skema
prototyping diasumsikan PC client ke-n sebagai client yang berada dijaringan
lokal sedang mengakses server multimedia.
Gambar 5 Skema simulasi server multimedia
Implementation dilakukan pengimplementasian design yang telah dibuat
pada tahap sebelumnya dan merupakan tahap yang menentukan berhasil atau
gagalnya sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem yang dibangun untuk
server multimedia adalah dengan menggunakan server berbasis ClearOS, dimana
server multimedia dibangun menggunakan aplikasi Plex Media Server yang
dikonfigurasi dalam satu PC sebagai server yang terhubung dengan banyak client.
Dalam tahap implementasi dilakukan beberapa installasi perangkat keras maupun
perangkat lunak.
Untuk membangun server multimedia menggunakan Plex Media Server
yang harus dilakukan adalah melakukan konfigurasi pada server ClearOS yang
terpasang sebagai komputer server dengan mode standalone. Konfigurasi yang
dilakukan antara lain adalah melakukan instalasi Plex Media Server, untuk
melakukan instalasi tersebut maka diperlukan langkah sebagai berikut:
a. Pertama membuat file plex.repo di /etc/yum.repos.d kemudian pada plex.repo diisikan seperti dibawah ini:
[PlexRepo]
name=PlexRepo
baseurl=http://plexapp.com/rpmrepo/release/$basearch/
enabled=1
gpgcheck=1
b. Kemudian Install Plex Media Server yang telah tersedia pada marketplace
pada ClearOS dan jalankan Plex Media Server yang telah terinstall.[6]
c. Untuk mengakses Plex Media Server dapat menggunakan browser dengan
mengetikan alamat dengan format
http://ip_COS:32400/manage/index.html
9
Monitoring dilakukan setelah tahap implementasi sistem dilakukan. Dalam
proses monitoring dilakukan juga proses pengujian untuk mengambil hasil
analisis yang dibutuhkan, proses pengujian dalam sistem ini akan dilakukan pada
komputer yang tersambung dalam jaringan lokal. Parameter yang akan diuji
adalah delay, pengujian dilakukan pada file audio dan video menggunakan
wireshark. File audio yang diuji yaitu, file audio dengan format .mp3 yang
memiliki bit rate 128 kbps, sedangkan file video yang diuji adalah file video
dengan format .mkv dan bit rate 80.19 kbps. Kecepatan akses dalam sistem ini
ditentukan oleh jumlah client yang mengakses. Semakin banyak pengunjung yang
mengakses file audio dan video maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya
delay.
Management dilakukan beberapa penyesuaian pengaturan yang
disesuaikan dengan kebutuhan lapangan yang berkembang pada tahap monitoring.
Pengaturan yang dilakukan juga mencakup tingkatan hak akses atau policy yang
diterapkan pada setiap client. Pengaturan policy dalam tahap manajemen ini
adalah mengenai hak akses administrator dan client. Administrator pada server
multimedia dapat melakukan aktifitas add, edit, delete dan download yang tidak
dapat dilakukan oleh client. Namun untuk client yang telah terdaftar sebagi
member pada warnet dapat melakukan download. Untuk user pada kantor cabang
dapat melakukan aktifitas add, edit, delete dan download karena pada kantor
cabang yang dapat mengakses masih dibatasi untuk para admin.
4. Hasil dan Pembahasan
Pembahasan tahap implementasi yang meliputi hasil dari perancangan
yang telah diterapkan, yaitu sebuah sistem server multimedia. Sistem ini
dirancang dengan membuat server multimedia, yang akan digunakan untuk
mengelola file-file multimedia berupa audio dan video yang tersedia di warnet
Dewa Ambarawa. Server multimedia dirancang dengan menambahkan aplikasi
Plex Media Server pada server ClearOS.
Server ClearOS akan digunakan untuk melakukan konfigurasi-konfigurasi,
untuk melakukan konfigurasi-konfigurasi tersebut server ClearOS dapat diakses
melalui web interface dengan mengetikkan IP ClearOS yaitu 192.168.1.123
dengan port 81 pada web browser komputer client. 192.168.1.123 merupakan IP
default ClearOS. Login pertama kali pada ClearOS menggunakan username: root
dan password: administrator. Konfigurasi yang dilakukan setelah berhasil login
pada web interface ClearOS yaitu mengubah alamat IP yang akan digunakan
untuk mengakses server multimedia. Untuk mengganti IP yaitu dengan mengganti
IP eth0 menjadi 192.168.1.123 dengan port 81 dan akan muncul jendela baru
config IP seperti terlihat pada Gambar 6.
10
Gambar 6. Setting IP
Pada Gambar 6. Merupakan interface setting IP untuk server ClearOS.
Setelah mengubah IP, maka IP diaktifkan dan dilakukan reboot pada ClearOS
untuk menyimpan kofigurasi yang sudah dilakukan. Pada saat login dapat
menggunakan username dan password sesuai dengan konfigurasi sebelumnya.
Untuk melakukan penginstallan service yang akan dibutuhkan untuk menjalankan
server multimedia dilakukan dengan cara install manual melalui marketplace pada
ClearOS. Service yang diinstall adalah Plex Media Server.
Gambar 7. Interface hak akses
Jika server multimedia telah terpasang maka untuk membatasi user yang
dapat mengakses server multimedia dilakukan setting untuk pembatasan hak
akses. Pembatasan hak akses dilakukan agar server multimedia tidak dapat diakses
oleh pengguna diluar jaringan warnet. Pada Gambar 7. Merupakan interface
pembatasan hak akses. Pembatasan hak akses dilakukan untuk membatasi waktu
akses pada setiap kantor cabang. Kantor cabang yang terletak pada lokasi yang
berbeda dapat mengakses server multimedia, untuk itu dibutuhkan pembatasan
hak akses agar server multimedia hanya dapat di akses oleh pengguna yang
tergabung dalam satu instansi warnet saja. Selain itu juga ditambah pembatasan
waktu akses pada setiap kantor cabang. Sementara untuk user yang terhubung
dalam jaringan lokal dapat mengakses server multimedia setiap saat.
Pada kantor cabang dilakukan pembatasan waktu akses karena
dikhawatirkan akan mengganggu koneksi internet pada jaringan warnet yang
terhubung dengan server multimedia. Untuk itu pada kantor cabang waktu akses
11
dibatasi untuk waktu-waktu tertentu. Namun untuk user yang terhubung dengan
jaringan local waktu akses tidak dibatasi, jadi dapat diakses pada setiap waktu.
Plex Media Server merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk
membantu dalam mengelola file multimedia berupa audio-video dan membuat
streaming media center menggunakan Local Area Network (LAN) yang
digunakan untuk membuat sebuah server multimedia yang berfungsi untuk
meletakkan file-file multimedia berupa audio dan video agar dapat diakses melalui
komputer lain dengan kata lain melalui Plex Media Server pengguna dapat saling
berbagi file-file media. Plex Media Server yang telah dirancang sebagai server
multimedia dapat diakses melalui web browser dengan mengetikan alamat
http://192.168.1.123:32400/web/index.html. Gambar 8. merupakan interface Plex
Media Server.
Gambar 8. Interface Plex Media Server
Pada Gambar 8 merupakan tampilan awal server multimedia yang
didalamnya belum ditambahkan file-file multimedia. Untuk menambahkan file
multimedia berupa audio dan video pada server multimedia yang telah dibangun
digunakan Filezilla Client untuk meng-upload file ke dalam server multimedia.
Proses upload file atau menambahkan file-file media dilakukan oleh seorang
admin. Sementara user sebagai client hanya dapat melakukan search and play
serta melakukan download bagi client yang telah terdaftar sebagai member.
12
Gambar 9. Interface Library Plex Media Server
User client yang ingin mengakses server multimedia dapat menggunakan
web browser dengan mengetikkan alamat IP
http://192.168.1.123:32400/web/index.html setelah diketikan alamat IP pada
sistem akan muncul interface My Library seperti ditunjukkan pada Gambar 9. My
Library berisi semua daftar file multimedia berupa audio-video yang telah
ditambahkan oleh admin warnet. Gambar 9 merupakan tampilan library Plex
Media Server yang berisi file-file audio dan video. User yang ingin memutar file
multimedia dapat langsung memilih file yang diinginkan ataupun dengan
melakukan search and play. Selain melakukan search and play user yang
terdaftar sebagai member juga dapat melakukan download file multimedia yang
diinginkan.
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem yang telah
diterapkan. Ujicoba dilakukan untuk mengetahui kelancaran pada saat melakukan
streaming apakah terjadi delay pada saat streaming berjalan. Delay merupakan
waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan data sampai ke penerima.[7]
Pengujian dilakukan dengan menggunakan wireshark untuk menguji delay
dengan tujuan untuk mengetahui rata-rata delay yang terjadi setelah dilakukan
implementasi server multimedia. Hasil dari pengujian tersebut didapatkan melalui
pengamatan pada saat dilakukan streaming. Nilai delay didapat dari melihat
jumlah durasi tiap-tiap paket. Untuk mendapat nilai delay digunakan persamaan:
𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 = 𝑇𝑟 − 𝑇𝑠
Pr detik
13
Keterangan:
Tr = Waktu penerimaan Paket (detik)
Ts = Waktu pengiriman Paket (detik)
Pr = Paket yang diterima (paket)
Tabel 4. Tabel Pengujian Delay
Jumlah User Delay Audio Delay Video
1 5.34 2.27 2 7.12 4.56 3 14.24 9.31 4 16.28 13.76 5 19.10 15.15 6 21.22 17.19 7 23.52 18.90 8 25.88 20.03 9 26.90 22.73
10 29.40 24.37
Tabel 4 merupakan hasil pengamatan delay pada saat melakukan
pengujian streaming dengan membandingkan pemutaran file audio dan video yang
sama namun dengan jumlah user yang berbeda-beda menggunakan Plex Media
Server. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh besar delay yang terjadi
dipengaruhi oleh jumlah user yang sedang mengakses, dimana semakin banyak
user yang mengakses maka akan semakin besar delay yang terjadi. Berdasarkan
hasil pengujian dengan jumlah user terbanyak 10 user pada file audio besar delay
yang terjadi sebesar 29.40 ms, dan pada file video dengan jumlah user 10 besar
delay 24.37 ms, jadi streaming dapat berjalan dengan baik karena pengukuran
delay yang didapat tidak melebihi dari 200 ms yang merupakan standar delay
untuk real time streaming protocol yang diatur dalam RFC2326 dan ITU-T H324.
Dari hasil penggukuran delay pada tabel 4 dapat dibuat grafik seperti pada
Gambar 10.
14
Gambar 10. Grafik pengukuran delay
Pada gambar 10 merupakan grafik dari hasil pengujian delay yang
dilakukan untuk membandingkan pemutaran file audio dan video yang sama
namun dengan jumlah user yang berbeda-beda menggunakan Plex Media Server.,
Pada grafik diatas keterangan tentang jumlah user dapat ditunjukkan dengan garis
berwarna hitam, dan delay ditunjukkan dengan garis warna abu-abu. Dari grafik
dapat dilihat streaming dapat berjalan cukup lancar dan tidak ada peningkatan
grafik yang melonjak tajam. Besarnya delay dipengaruhi oleh jumlah user yang
sedang mengakses, semakin banyak user yang mengakses dapat menyebabkan
kemungkinan terjadinya delay juga semakin besar.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil perancangan dan implementasi Sistem Server
Multimedia dengan menggunakan Plex Media Server pada server ClearOS, maka
dapat diperoleh kesimpulan yaitu, konfigurasi Plex Media Server dengan
menggunakan ClearOS mudah dan praktis, semua user dapat menikmati audio
maupun video secara streaming melalui web browser, Plex Media Server sangat
efektif digunakan untuk mengelola file-file multimedia berupa audio dan video.
Dengan jumlah pengguna sebanyak 10 user yang mengakses file audio yang sama
delay yang terjadi sebesar 29.40 ms sedangkan pada file video dengan jumlah user
10 orang yang mengakses file yang sama delay yang terjadi sebesar 24.37 ms.
maka pengguna dapat melakukan streaming dengan baik karena pengukuran delay
yang didapat tidak melebihi dari 200 ms yang merupakan standar delay untuk real
time streaming protocol yang diatur dalam RFC2326 dan ITU-T H324. Besarnya
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Audio
Video
15
delay yang terjadi dapat dipengaruhi oleh banyaknya user yang mengakses dan
jenis file multimedia yang diakses.
Server multimedia memiliki kelebihan-kelebihan yaitu user yang
tersambung dalam jaringan lokal dapat melakukan akses streaming dengan lancar.
Server multimedia dapat diakses oleh user yang berada pada lokasi yang berbeda.
Selain itu dengan server multimedia yang dibangun menggunakan Plex Media
Server dapat menghemat penggunaan bandwidth internasional. Kelemahan dari
server multimedia yang dibangun menggunakan Plex Media Server yaitu, belum
dapat diakses oleh client pada warnet yang berada pada kantor cabang. Apabila
banyak client dari kantor cabang yang mengakses dapat mengganggu koneksi
internet pada warnet yang tersambung dengan jaringan lokal pada server
multimedia.
16
6. Daftar Pustaka
[1] Budi Hartawan, http://www.scribd.com/doc/146106429/Jurnal-Multimedia.
diakses tanggal 21 Oktober 2013
[2] Haris Pujianto, 2010, “Membangun Server Streaming Multimedia pada PT
Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta ”.
[3] Oky Dwi Nurhayati, Multimedia. Oky Dwi Nurhayati, Multimedia,
http://eprints.undip.ac.id/19201/1/Multi_pert1.pdf. Diakses tanggal 20 Januari
[4] Binus, 2012, Bab 2, http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/bab2/2012-1-
00141-if%20bab%202.pdf.
[5] Plex, “Plex”, https://plexapp.zendesk.com/hc/en-us/articles/200288286-What-is-
Plex- , diakses tanggal 5 September 2013.
[6] Satryo Suryantoro, 2012, ”Pengembangan Jaringan Komputer di Apotek XYZ
Menggunakan Proses Network Development Live Cycle (NDLC)” Jakarta :
Program Pasca Sarjana Magister Komputer Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Eresha Jakarta.
[7] Binus, 2012, Bab 4 Pengujian Sistem dan Hasil Pengujian, Thesis