Upload
others
View
24
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL
(Studi Kasus di Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Andreas Aditya Surya Pratama
NIM: 152114004
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL
(Studi Kasus di Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Andreas Aditya Surya Pratama
NIM: 152114004
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
(Ben Barlow)
“Therefore I tell you, whatever you ask in prayer, believe that you
have received it, and it will be yours”
Mark 11:24
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Ayah dan Ibu yang ku cintai
Seluruh saudaraku
Semua sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
ANALISIS DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL
(Studi Kasus di Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yang membuat pernyataan
Andreas Aditya Surya Pratama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Andreas Aditya Surya Pratama
NIM : 152114004
Demi pengembangan ilmu pengetahuan daya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL
(Studi Kasus di Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak
untuk menyimpannya, mengalihkan dalam media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta izin dari saya dan memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 31 Juli 2019
Andreas Aditya Surya Pratama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. Fr. Retno Reni Anggraini, M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membantu serta membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr. Fr. Retno Reni Anggraini, M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membantu dalam proses perkuliahan.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Seluruh pengurus Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta yang telah
membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
8. Kedua orang tua dan keluarga besar yang selalu menjadi motivasi, selalu
memberikan dukungan, mendoakan, serta memberikan kesabaran kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
9. Sahabatku Pak Nicko, Aan, Edu, Eko, Oka, Henri, Kentang, Fanus, Thomas,
Rendra, Chandra, Lydia, Vale, Patris, Arin, Sansan, Bondan, Mario yang
selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
10. Teman-teman HIMAKS 2017 yang selalu memberikan semangat kepada
penulis.
11. Teman-teman Kok Gitu yang selalu memberikan keceriaan dan semangat
kepada penulis.
12. Teman-teman Begoendal yang selalu membantu dan memberikan dukungan
kepada penulis
13. Teman-teman Pemuda Kabut yang selalu memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis.
14. Teman-teman Kelas A yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
15. Teman-teman bimbingan Bu Reni yang selalu memberikan semangat dan
saran kepada penulis.
16. Teman-teman Akuntansi 2014, 2015, dan 2016 yang telah berbagi
pengalaman dan membantu penulis selama kuliah.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan bermanfaat
bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bagi para pembaca dan
semua pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Andreas Aditya Surya Pratama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
ABSTRAK ......................................................................................................... xvii
ABSTRACT ...................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 6
E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 8
A. Organisasi Sektor Publik ...................................................................... 8
B. Organisasi Nirlaba .............................................................................. 12
C. Yayasan .............................................................................................. 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
D. Akuntansi Sektor Publik..................................................................... 18
E. System Development Life Cycle (SDLC) ........................................... 19
F. Microsoft Excel .................................................................................. 20
G. Siklus Akuntansi ................................................................................ 21
H. Analisis Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba ................................ 27
I. Laporan Keuangan ............................................................................. 28
J. Laporan Keuangan menurut PSAK No. 45 ........................................ 30
K. Format Laporan Keuangan menurut PSAK No. 45 ........................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 59
A. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 59
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 59
C. Metode dan Jenis Penelitian ............................................................... 59
D. Data yang Dibutuhkan ........................................................................ 60
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 61
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 62
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................... 65
A. Sejarah Berdirinya Organisasi ............................................................ 65
B. Latar Belakang Organisasi ................................................................. 66
C. Lokasi Organisasi ............................................................................... 67
D. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto Organisasi .......................................... 67
E. Tugas Pokok Organisasi ..................................................................... 69
F. Kondisi Organisasi ............................................................................. 69
G. Struktur Organisasi ............................................................................. 72
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 76
A. Mereview Penyusunan Laporan Keuangan Yayasan Hamba ............ 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
B. Membuat Aplikasi untuk Menyusun Laporan Keuangan Yayasan
Hamba pada Microsoft Excel ............................................................. 82
C. Menyusun Laporan Keuangan pada Microsoft Excel ...................... 104
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 132
A. Kesimpulan....................................................................................... 132
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 133
C. Saran Penelitian ................................................................................ 133
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 135
LAMPIRAN ....................................................................................................... 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Laporan Posisi Keuangan .................................................... 42
Tabel 2.2 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk A ............................................... 43
Tabel 2.3 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B ............................................... 46
Tabel 2.4 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C ............................................... 47
Tabel 2.5 Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung ................................. 49
Tabel 2.6 Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung ....................... 52
Tabel 2.7 Catatan B .......................................................................................... 54
Tabel 2.8 Catatan C .......................................................................................... 54
Tabel 2.9 Catatan D ......................................................................................... 55
Tabel 2.10 Catatan E .......................................................................................... 56
Tabel 2.11 Komponen Investasi dan Kepemilikan Investasi Lain-lain ............. 57
Tabel 2.12 Catatan F .......................................................................................... 58
Tabel 5.1 Contoh Pencatatan Penerimaan Kas ................................................ 78
Tabel 5.2 Contoh Pencatatan Penerimaan Barang ........................................... 78
Tabel 5.3 Contoh Pencatatan Penarikan Kas ................................................... 79
Tabel 5.4 Contoh Pencatatan Beban ................................................................ 79
Tabel 5.5 Tabel Daftar Aktiva Tetap ............................................................. 110
Tabel 5.6 Laporan Aktivitas .......................................................................... 116
Tabel 5.7 Laporan Posisi Keuangan .............................................................. 122
Tabel 5.8 Laporan Arus Kas .......................................................................... 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Proses Penyusunan Laporan Keuangan Yayasan Hamba .............. 76
Gambar 5.2 Contoh Pengkodean Kode Akun.................................................... 95
Gambar 5.3 Bentuk Buku Jurnal ....................................................................... 95
Gambar 5.4 Bentuk Buku Besar ........................................................................ 98
Gambar 5.5 Bentuk Neraca Lajur ...................................................................... 99
Gambar 5.6 Bentuk Neraca Saldo Setelah Penutupan ..................................... 102
Gambar 5.7 Contoh Jurnal Umum Pencatatan Penerimaan Kas ..................... 106
Gambar 5.8 Contoh Jurnal Umum Pencatatan Penerimaan Barang ................ 106
Gambar 5.9 Contoh Jurnal Umum Pencatatan Pencatatan Beban ................... 107
Gambar 5.10 Jurnal Umum Pencatatan Utang Langganan Media Cetak ......... 108
Gambar 5.11 Jurnal Umum Pencatatan Pelunasan Utang Langganan Media
Cetak ........................................................................................... 108
Gambar 5.12 Jurnal Umum Pencatatan Utang Pajak Bumi dan Bangunan ...... 108
Gambar 5.13 Buku Besar Akun Kas Tidak Terikat .......................................... 109
Gambar 5.14 Jurnal Penyesuaian Penyusutan Bangunan ................................. 111
Gambar 5.15 Jurnal Penyesuaian Penyusutan Kendaraan ................................ 111
Gambar 5.16 Jurnal Penyesuaian Penyusutan Peralatan Yayasan .................... 111
Gambar 5.17 Jurnal Penyesuaian Penyusutan Peralatan Kantor ....................... 112
Gambar 5.18 Neraca Lajur yang telah diinput .................................................. 113
Gambar 5.19 Jurnal Penutup Penurunan Aset Neto Tidak Terikat ................... 129
Gambar 5.20 Jurnal Penutup Kenaikan Aset Neto Terikat Sementara ............. 129
Gambar 5.21 Jurnal Penutup Penerimaan Tidak Terikat .................................. 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Gambar 5.22 Jurnal Penutup Beban Tidak Terikat ........................................... 130
Gambar 5.23 Jurnal Penutup Penerimaan Terikat Sementara ........................... 130
Gambar 5.24 Jurnal Penutup Beban Terikat Sementara ................................... 130
Gambar 5.25 Neraca Saldo Setelah Penutupan yang telah diinput ................... 131
Gambar VI.1 Tampilan Bentuk Daftar Akun .................................................... 147
Gambar VI.2 Saldo Awal Pada Daftar Akun .................................................... 148
Gambar VI.3 Cell “Periode” dan Fitur Autocheck ............................................ 148
Gambar VI.4 Tampilan Kolom Tanggal ........................................................... 149
Gambar VI.5 Tampilan Kolom Tipe Jurnal ...................................................... 150
Gambar VI.6 Contoh Input Kode Akun dan Nama Akun ................................. 151
Gambar VI.7 Contoh Input Kolom Arus Kas ................................................... 152
Gambar VI.8 Tampilan Posisi Kolom Debet dan Kolom Kredit ...................... 153
Gambar VI.9 Tampilan Bentuk Buku Besar ..................................................... 154
Gambar VI.10 Contoh Penggunaan Menu Buku Besar ..................................... 155
Gambar VI.11 Contoh Penggunaan Menu Buku Besar ..................................... 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Draft Wawancara .......................................................................... 138
Lampiran II Transkrip Wawancara ................................................................... 139
Lampiran III Laporan Neraca Saldo .................................................................. 143
Lampiran IV Laporan Pengeluaran .................................................................... 145
Lampiran V Surat Pemberitahuan Pajak Bumi dan Bangunan ......................... 146
Lampiran VI Modul Aplikasi Penyusunan Laporan Yayasan Hamba
Menggunakan Microsoft Excel .................................................... 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRAK
ANALISIS DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL
(Studi Kasus di Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta)
Andreas Aditya Surya Pratama
NIM : 152114004
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi pada Microsoft
Excel untuk menyusun laporan keuangan serta menghasilkan luaran berupa
laporan keuangan Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan studi kasus.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Data diperoleh dengan cara
melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data
dilakukan dengan tiga tahap, yaitu mereview penyusunan laporan keuangan yang
diterapkan oleh Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta, membuat aplikasi
untuk menyusun laporan keuangan di Microsoft Excel dan melakukan penyusunan
laporan keuangan Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta menggunakan
Microsoft Excel.
Hasil dari penelitian ini, yakni dalam membuat aplikasi untuk menyusun
laporan keuangan di Microsoft Excel dilakukan dengan beberapa tahap.
Selanjutnya, setelah membuat aplikasi di Microsoft Excel, dilakukan penyusunan
laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 45 dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang telah dirancang
berdasarkan siklus akuntansi yang berlaku umum.
Kata Kunci : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45, Laporan
Keuangan, Siklus Akuntansi, Microsoft Excel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
ANALYSIS AND DRAFTING FINANCIAL STATEMENT OF
NONPROFIT ORGANIZATION USING MICROSOFT EXCEL
(Case Study at Sahabat Manusia Pembutuh Cinta Foundation)
Andreas Aditya Surya Pratama
NIM : 152114004
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
This research is to develop application on Microsoft Excel to prepare
financial statement of Sahabat Manusia Pembutuh Cinta Foundation based on
Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 45.
The type of research is qualitative using the case study approach. The
method that is used in this research is descriptive. The data of this research are
obtained by interviews, observation, and documentation. The technique analysis
of the data are done in three stages such as reviewing the forming of financial
statement which applied by Sahabat Manusia Pembutuh Cinta Foundation,
making the application to prepare desent the financial statement in Microsoft
Excel of Sahabat Manusia Pembutuh Cinta Foundation using Microsoft Excel.
The result of this study was, were are making a application to financial
statement in Microsoft Excel.
Keywords: Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 45,
Financial Statement, Microsoft Excel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi dibentuk atas dasar tujuan tertentu. Salah satu tujuan
dari suatu organisasi adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat umum
dan tidak mencari keuntungan. Organisasi yang memiliki tujuan tersebut
adalah organisasi nirlaba. Menurut Setiawati (2011:175), organisasi nirlaba
merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh perorangan atau sekelompok
orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum
dan tidak bertujuan untuk mencari keuntungan dari kegiatannya.
Pada dasarnya, organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis.
Perbedaan tersebut terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya
untuk melakukan berbagai aktivitasnya. Sumber daya pada organisasi nirlaba
berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali atau manfaat ekonomik yang sebanding dengan jumlah sumber daya
yang diberikan (IAI, 2018:45.1). Terdapat berbagai bentuk organisasi nirlaba
seperti organisasi keagamaan, organisasi pendidikan, yayasan, partai politik,
dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Pada umumnya, suatu organisasi nirlaba menyusun rencana program
kerja dan anggarannya secara berkesinambungan. Rencana tersebut penting
bagi organisasi nirlaba dalam menjalankan kegiatan pelayanannya. Rencana
program kerja dan anggaran yang disusun harus dapat dipertanggungjawabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan bersifat transparan. Oleh karena itu, organisasi nirlaba perlu untuk
menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang sangat penting bagi
sebuah organisasi. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
diperlukan bagi para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan
berasal pihak internal dan pihak eksternal, seperti donatur, kreditur, serta pihak
lainnya. Pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan
bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai jasa
yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus
memberikan jasa serta cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek
kinerjanya (IAI, 2018:45.1).
Menurut berita yang dilansir dalam laman www.iaiglobal.or.id
menjelaskan bahwa penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba akan diatur
dalam Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35 yang akan berlaku
pada Januari 2020. Akan tetapi, hingga penelitian ini dilakukan, penyajian
laporan keuangan organisasi nirlaba masih diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Dengan adanya pedoman pelaporan,
diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat dipahami, memiliki
relevansi, dan memiliki daya banding tinggi (IAI, 2018:45.1)
Laporan keuangan organisasi nirlaba yang disusun berdasarkan PSAK
No. 45 memberikan informasi mengenai kondisi keuangan yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas sumber daya yang
diberikan oleh pemberi sumber daya dan juga dapat digunakan sebagai
pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Jika suatu organisasi nirlaba tidak
menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan standar, maka akan
mengurangi kepercayaan pemberi sumber daya dalam memberikan sumber
daya kepada suatu organisasi nirlaba. Selain itu, suatu organisasi nirlaba akan
sulit untuk mempertimbangkan pengambilan keputusan sehingga organisasi
nirlaba berpotensi untuk tidak mampu lagi melakukan kegiatan pelayanannya.
Untuk menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan standar, perlu
dilakukan proses penyusunan laporan keuangan yang benar. Proses
penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan alat bantu
berupa aplikasi Microsoft Excel yang telah dirancang sesuai dengan siklus
akuntansi yang berlaku umum. Aplikasi Microsoft Excel dapat mempercepat
serta mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Akan tetapi dalam praktiknya, tidak semua organisasi nirlaba mampu
untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Hal tersebut disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh
suatu organisasi nirlaba dalam memahami standar laporan keuangan yang
belaku. Keterbatsan tersebut seringkali menjadi kendala bagi suatu organisasi
nirlaba untuk menyajikan laporan keuangan sehingga laporan keuangan yang
disusun tidak sesuai dengan standar yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Rumah perlindungan anak Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta
(Yayasan Hamba) sendiri bergerak di bidang sosial yang menangani anak-anak
yatim piatu. Yayasan ini berlokasi di Dusun Katen, Desa Harjobinangun,
Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Menurut UU No.16 tahun
2001, yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan
yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Yayasan Hamba merupakan contoh organisasi nirlaba yang tidak
menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 45. Yayasan Hamba hanya menyusun laporan
keuangan yang sangat sederhana dan tidak lengkap. Oleh karena itu, laporan
keuangan Yayasan Hamba dianggap perlu untuk diperbaiki agar sesuai dengan
standar yang berlaku.
Berdasarkan uraian diatas, penulis akan menganalisis praktik akuntansi
yang sekarang diterapkan oleh Yayasan Hamba berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Selanjutnya bila laporan
keuangan tidak disusun berdasarkan PSAK No. 45, maka penulis akan
membuat aplikasi di Microsoft Excel untuk menyusun laporan keuangan serta
mengimplementasikannya dengan melakukan penyusunan laporan keuangan
Yayasan Hamba menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang telah dirancang
sebelumnya berdasarkan siklus akuntansi yang berlaku umum dan penyajian
laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pembuatan aplikasi di Microsoft Excel berdasarkan siklus
akuntansi yang berlaku umum untuk menyusun laporan keuangan Yayasan
Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba)?
2. Bagaimana penyusunan laporan keuangan Yayasan Sahabat Manusia
Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba) berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 menggunakan Microsoft Excel?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian pasti memiliki tujuan tertentu. Tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan aplikasi di Microsoft Excel yang dapat digunakan untuk
menyusun laporan keuangan Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta
(Yayasan Hamba).
2. Menghasilkan luaran berupa laporan keuangan Yayasan Sahabat Manusia
Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba) sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait, yaitu:
1. Bagi Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba)
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Yayasan Hamba untuk
membantu membuat laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi para peneliti
lain dan untuk kepentingan Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam
mengimplementasikan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan.
E. Sistematika Penulisan
Berikut sistematika penulisan penelitian ini:
1. Bab I PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Bab II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori-teori yang menjadi pedoman dalam penulisan
ini.
3. Bab III METODE PENELITIAN
Bab ini akan mejelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
4. Bab IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Bab ini akan menguraikan mengenai profil organisasi yang
meliputi sejarah singkat organisasi, visi dan misi organiasi,
kegiatan yayasan, dan struktur organisasi yayasan.
5. Bab V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan memaparkan mengenai analisis data yang diperoleh
dan membahas pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
6. Bab VI PENUTUP
Bab ini akan menyajikan kesimpulan dari hasil analisis dan
pembahasan serta saran bagi organisasi dan keterbatasan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Organisasi Sektor Publik
1. Pengertian
Menurut Mahsun, et.al (2015:1), organisasi didefinisikan sebagai
alat atau wadah bagi sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama
secara terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan kesepakatan
yang telah disepakati bersama.
Pengertian sektor publik menurut Mashun, et.al (2015:5), adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan
penyediaan barang dan/jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau
pendapatan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengertian organisasi sektor publik sesuai dengan teori menurut
Mahsun, et.al adalah alat atau wadah bagi sekelompok orang untuk
mencapai tujuan yaitu sebagai penyedia barang dan/atau jasa yang
berorientasi kepada publik.
2. Tipe organisasi
Terdapat tipe-tipe organisasi yang dibedakan beradasarkan
karakteristiknya. Perbedaan tersebut terdiri dari tujuan, sumber
pendanaannya. Setiap tipe organisasi juga akan menghasilkan suatu jenis
barang atau jasa sebagaimana dengan karakteristik organisasinya. Menurut
Mahsun, et.al (2015:4), berikut ini merupakan tipe-tipe organisasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Pure-Profit Organization, tipe ini memiliki tujuan untuk menyediakan
atau menjual barang/jasa dengan maksud utama untuk memperoleh laba
semaksimal mungkin sehingga dapat dinikmati oleh pemilik organisasi.
Sumber pendanaan organisasi tipe ini berasal dari investor swasta dan
kreditur. Tipe barang dan/atau jasa yang dihasilkan adalah Pure Private
Goods yaitu barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaatnya
hanya dinikmati secara individual oleh yang membeli barang atau jasa
tersebut dan selain itu tidak dapat menikmati barang atau jasa tersebut.
b. Quasi-Profit Organization, tipe ini memiliki tujuan untuk menyediakan
atau menjual barang/jasa dengan maskud untuk memperoleh laba dan
mencapai sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana yang dikehendaki
oleh pemilik. Sumber pendanaan organisasi tipe ini adalah berasal dari
investor swasta, investor pemerintah, kreditur, dan para anggota. Tipe
barang dan/atau jasa yang dihasilkan adalah Quasi Private Goods yaitu
barang dan/atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang manfaatnya
hanya dinikmati secara individual oleh yang membeli barang atau jasa
tersebut walaupun sebenarnya barang atau jasa tersebut dapat dinikmati
oleh semua masyarakat.
c. Quasi-Nonprofit Organization, tipe ini memliki tujuan meyediakan atau
menjual barang dan/atau jasa dengan maksud untuk melayani masyarakat
dan memperoleh keuntungan. Sumber pendanaan dari organisasi ini
berasa dari investor pemerintah, investor swasta dan kreditor. Tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d. barang dan/atau jasa yang dihasilkan adalah Quasi Public Goods yaitu
barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaat dari barang dan
jasa tersebut dinikmati oleh seluruh masyarakat, namun apabila barang
atau jasa tersebut digunakan atau dikonsumsi oleh seorang individu maka
akan mengurangi konsumsi dari individu yang lainnya akan barang atau
jasa tersebut.
e. Pure-Nonprofit Organization, tipe ini memiliki tujuan yaitu menyediakan
atau menjual barang dan/atau jasa dengan maksud untuk melayani dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber pendanaan dari
organisasi ini berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi, laba
BUMN/BUMD, hibah, sumbangan, penjualan aset negara dan
sebagainya. Tipe barang dan/atau jasa yang dihasilkan oleh tipe
organisasi ini adalah Pure Public Goods yaitu barang atau jasa kebutuhan
masyarakat yang manfaatnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
secara bersama-sama dan apabila barang atau jasa ini dikonsumsi oleh
serorang individu tidak akan mengurangi konsumsi individu lainnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, terdapat 4 tipe organisasi berserta
jenis barang atau jasa yang dihasilkan. Akan tetapi hanya ada beberapa tipe
organisasi yang masuk dalam area organisasi sektor publik dengan
menyesuaikan batasan-batasan yang ada. Menurut Mahsun, et.al (2015:14),
organisasi sektor publik berada pada area dengan batasan-batasan sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Penyelenggaraan layanan atau pengadaan barang kebutuhan masyarakat
umum
b. Bukan konsumsi individual
c. Pemerintah ikut mengendalikan dengan saham atau sejumlah regulasi
yang mengikat
d. Harga tidak semata-mata ditentukan berdasarkan mekanisme pasar
Batatsan-batasan tersebut digunakan untuk mengidentifikasi tipe
organisasi yang masuk dalam area organisasi sektor publik. Berdasarkan
batasan-batasan tersebut, maka yang termasuk dalam area organisasi sektor
publik adalah sebagai berikut:
a. Tipe organisasi quasi-profit organization dalam mencapai tujuannya dan
melaksanakan kegiatan operasinya dengan melayani masyarakat dan juga
memperoleh keuntungan serta mencapai sasaran, seperti Perusahaan
Listrik Negara (PLN), PT KAI, PDAM, Kantor Pos, Jasamarga, dan
BUMN atau BUMD lainnya.
b. Tipe organisasi quasi-nonprofit organization, dalam mencapai tujuannya
dan melaksanakan kegiatan operasinya dengan melakukan pelayanan
kepada masyarakat dan juga memperoleh keuntungan, namun
keuntungan tersebut digunakan untuk keberlangsungan organisasi, seperti
rumah sakit.
c. Tipe organisasi pure-nonprofit organization dalam mencapai tujuannya
dan melaksanakan kegiatan operasinya dengan secara penuh melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pelayanan publik dan sama sekali tidak memperoleh keuntungan, seperti
lembaga swadaya masyarakat, yayasan, organisasi keagamaan, dll.
B. Organisasi Nirlaba
1. Pengertian
Berdasarkan tipe organisasi yang telah dijelaskan sebelumnya,
organisasi nirlaba merupakan termasuk dalam tipe organisasi pure-nonprofit
organization karena organisasi nirlaba berfokus pada pelayanan masyarakat
dan memperoleh sumber dana dari publik serta dalam melaksanakan
kegiatan operasinya tidak berorientasi pada keuntungan.
Menurut Nickles (2009:7), organisasi nirlaba adalah suatu organisasi
yang tujuannya tidak memupuk atau mencari laba pribadi bagi pemilik atau
pengelolanya, organisasi nirlaba seringkali memperoleh keuntungan
finansial tetapi keuntungan tersebut digunakan untuk mencapai tujuan sosial
atau pendidikan dari organisasi dan bukan untuk kepentingan pribadi.
Menurut Yadiati (2010:54), contoh dari organisasi nirlaba adalah yayasan
sosial, lembaga swadaya masyarakat (LSM), Non Government Organization
(NGO), dan organisasi keagamaan.
2. Ciri-ciri/Karakteristik
Setiap perusahaan memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut
ini merupakan beberapa ciri-ciri atau karakteristik dari organisasi nirlaba
menurut Mahsun, et.al (2006:201), yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Sumber daya organisasi nirlaba berasal dari donatur yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
b. Organisasi nirlaba dapat menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa
bertujuan untuk memupuk laba. Apabila suatu organisasi nirlaba
menghasilkan laba atas barang/jasa yang dihasilkan, maka jumlahnya
tidak akan dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas tersebut tapi
akan digunakan untuk kegiatan dari organisasi nirlaba.
c. Pada organisasi nirlaba tidak ada kepemilikan seperti organisasi bisnis,
yaitu kepemilikan dalam suatu organisasi nirlaba tidak dapat dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya organisasi pada saat
adanya likuidasi atau pembubaran organisasi.
3. Perbedaan Organisasi Nirlaba dengan Organisasi Swasta
Organisasi nirlaba dengan organisasi swasta memiliki beberapa
perbedaan. Menurut Renyowijoyo (2008:270), mengungkapkan bahwa
untuk membedakan organisasi nirlaba dengan organisasi swasta dengan
meneliti sifat karakternya, yakni:
a. Organisasi nirlaba menerima kontribusi sumber dana dalam jumlah
signifikan dari pemberi dana yang tidak mengharapkan pengembalian
sedangkan pada organisasi swasta, pemberi dana adalah pemilik atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kreditor yang mempunyai kepentingan untuk memiliki atau
pengembalian tambah keuntungan atau bunga
b. Organisasi nirlaba beroperasi untuk menghasilkan barang dan jasa yang
bukan untuk mencari laba sedangkan organisasi swasta menghasilkan
brang dan jasa untuk menghasilkan laba.
c. Pemberi dana organisasi nirlaba tidak mempunyai kepentingan terhadap
organisasi sedangkan pemberi dana organisasi swasta mempunyai
kepentingan untuk memiliki atau pengembalian dana.
C. Yayasan
1. Pengertian
Menurut UU No. 16 tahun 2001, pengertian yayasan adalah sebuah
badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk
menunjang pencapaian tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha
dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. (Bastian, 2007:1).
2. Tujuan
Setiap organisasi, termasuk yayasan, memiliki tujuan yang spesifik
dan unik yang dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Terdapat dua
tujuan yang dimiliki oleh yayasan yaitu tujuan yang bersifat kuantitatif dan
tujuan yang bersifat kualitatif. Tujuan yang bersifat kuantitatif adalah tujuan
yang mencakup pencapaian laba maksimum, penguasaan pangsa pasar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pertumbuhan organisasi, dan produktivitas. Selain itu, untuk kualitatif dapat
disebutkan sebagai efisiensi dan efektivitas organisasi, manajemen
organisasi yang tangguh, moral karyawan yang tinggi, reputasi organisasi,
stabilitas, pelayanan kepada masyarakat, dan citra perusahaan. (Bastian,
2007:2)
3. Sumber Pembiayaan/Kekayaan
Sumber pembiayaan/kekayaan yayasan berasal dari sejumlah harta
yang dipisahkahkan dalam bentuk uang dan barang. Selain itu, yayasan juga
memperoleh bantuan yang bersifat tidak mengikat. Bantuan yang bersifat
tidak mengikat adalah sumbangan atau bantuan sukarela yang diterima oleh
yayasan yang berasal dari negara, bantuan luar negeri, masyarakat, maupun
pihak lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, seperti wakaf, hibah, dan hibah wasiat. Selain itu yayasan
juga mendapatkan sumber pembiayaan dari perolehan lainnya yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku seperti melakukan kegiatan usaha
dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan
usaha. (Bastian, 2007:4).
4. Pola Pertanggungjawaban
Pola pertanggungjawaban di yayasan bersifat vertikal dan bersifat
horizontal. Pertanggungjawaban yang bersifat vertikal (vertical
accountability) adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
otoritas yang lebih tinggi, seperti pertanggungjawaban yayasan kepada
pembina. Pertanggungjawaban yang bersifat horizontal (horizontal
accountability) adalah pertanggungjawaban ke masyarakat luas. Kedua jenis
pertanggungjawaban tersebut merupakan suatu elemen penting dari proses
akuntablititas publik. (Bastian, 2007:4)
5. Struktur organisasi
Struktur organisasi yayasan merupakan sebuah turunan dari fungsi,
strategi, dan tujuan organisasi. Menurut Undang-Undang No. 16 Tahun
2001, yayasan mempunyai organ yang meliputi pembina, pengurus, dan
pengawas. Pembina adalah suatu organ yayasan yang mempunyai
kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas oleh
Undang-Undang tersebut atau Anggaran Dasar. Kewenangan-kewenangan
tersebut terdiri dari membuat keputusan mengenai perubahan anggaran
dasar, mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus serta anggota
pengawas, menerapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan Anggaran
Dasar Yayasan, mengesahkan program kerja dan rancangan anggaran
tahunan yayasan, dan membuat keputusan mengenai penggabungan atau
pembubaran yayasan. (Bastian, 2007:5).
Pengurus adalah suatu organ yayasan yang melaksanakan
kepengurusan yayasan. Pengurus tidak diperkenankan untuk merangkap
sebagai pembina atau pengawas. Pengurus yayasan akan diangkat oleh
pembina berdasarkan keputusan dari rapat pembina. Susunan dari pengurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. (Bastian,
2007:5)
Pengawas adalah suatu organ yayasan yang bertugas untuk
melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada pengurus dalam
menjalankan kegiatan yayasan. Yayasan sekurang-kurangnya harus
memiliki satu orang pengawas yang wewenang, tugas, dan
tanggungjawabnya diatur dalam Anggaran Dasar suatu yayasan. Pengawas
wajib menjalankan tugas untuk kepentingan yayasan dengan itikad baik dan
penuh tanggung jawab. (Bastian, 2007:5).
6. Karakteristik Anggaran
Anggaran yayasan merupakan sebuah instrumen akuntabilitas atas
pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai
dari uang publik. Anggaran juga merupakan sebuah artikulasi dari hasil
perumusan strategi dan perencanaan strategik yang telah dibuat oleh
yayasan. Setiap anggaran membeikan suatu informasi mengenai apa yang
akan dilakukan dalam beberapa periode mendatang. Oleh karena itu,
anggaran tidak diperkenankan untuk menjadi rahasia internal yayasan.
Anggaran dasar yang telah disusun oleh yayasan harus diinformasikan
kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. (Bastian,
2007:5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
D. Akuntansi Sektor Publik
Menurut Halim (2012:3), akuntansi sektor publik adalah suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan transaksi-transaksi ekonomi
dari suatu organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-lain
yang dijadikan sebagai sebuah informasi dalam rangka mengambil keputusan
ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan informasi tersebut. Menurut
Bastian (2006:15), akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai sebuah
mekanisme teknik analisis yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat
di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya,
pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan sosial, maupun pada
proyek-proyek kerja sama sektor publik swasta. Menurut Renyowijoyo
(2008:2) akuntansi sektor publik diartikan sebagai sistem akuntansi yang
dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat
pertanggungjawaban kepada publik.
Berdasarkan teori Halim, Mahsun, dan Renyowijoyo perngertian akuntansi
sektor publik adalah suatu sistem akuntansi atau mekanisme teknis analisis
pengelolaan dana masyarakat/publik dengan cara melakukan
pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan transaksi keuangan di suatu
organisasi publik seperti pemerintah, yayasan sosial, LSM, dan lain-lain yang
digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan dan sebagai alat
pertanggungjawaban kepada publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
E. System Development Life Cycle (SDLC)
Menurut Al-Bahra (2005:38) System Development Life Cycle (SDLC)
berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama yang secara garis
besar terbagi ke dalam tiga kegiatan utama, yaitu analysis, design,
implementation. Menurut Al-Bahra (2005: 38-41) terdapat tiga tahap pada
System Develompent Life Cycle (SDLC):
1. Analisis
Tahap ini digunakan untuk membuat keputusan. Apabila sistem saat
ini diterapkan mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik,
hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
2. Perancangan
Tahapan ini memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang
diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap perancangan meliputi perancangan output, input, dan
file.
3. Implementasi
Tahap ini memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan
spesifikasi rancangan logika ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem
informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya, lalu
mengimplementasikan sistem yang baru ke dalam salah satu bahasa
pemograman yang paling sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
F. Microsoft Excel
Menurut Permana (2013:130), Microsoft Excel merupakan program
aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik) yang akan membantu pengguna
dalam menghitung, memproyeksikan, menganalisa, dan mempresentasikan
data.
Menurut laman www.latihanexcel.com, berikut ini bagian-bagian dalam
Microsoft Excel:
1. Quick Access Toolbar, area ini digunakan untuk menampilkan shortcut cara
cepat untuk menggunakan tool yang sering digunakan. Secara default ada
tiga tools yaitu, save, undo, dan redo.
2. Ribbon, bagian ini digunakan untuk mengelompokkan tools ke dalam
sebuah menu.
3. Formula Bar, bagian ini digunakan untuk menampilkan, mengedit,
menghapus formula atau rumus yang dituliskan dalam cell.
4. Spreadsheet Grid, area ini merupakan lembar kerja utama dalam Microsoft
Excel, yaitu tempat pengguna dapat menambahkan angka, huruf, atau
grafik/chart.
5. Worksheet, secara default dalam satu lembar kerja Microsoft Excel terdapat
tiga worksheet yang dapat digunakan untuk mengolah data, dengan nama
default Sheet1, Sheet2, dan Sheet3.
6. Status Bar, merupakan bar horizontal yang berfungsi untuk menampilkan
infromasi status data pada Microsoft Excel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
G. Siklus Akuntansi
Menurut Purwaji, et.al (2016:50), siklus akuntansi adalah tahapan-
tahapan dalam mencatat transaksi bisnis hingga menghasilkan laporan
keuangan suatu organisasi pada periode tertentu. Berikut ini tahapan-tahapan
dalam siklus akuntansi:
1. Identifikasi Bukti Transaksi
Tidak semua peristiwa yang terjadi pada suatu organisasi merupakan
transaksi bisnis, maka perlu dilakukan identifikasi terhadap peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada suatu organisasi. Transaksi bisnis adalah suatu
kejadian ekonomi atau kondisi yang secara langsung mempengaruhi posisi
keuangan entitas atau secara langsung mempengaruhi hasil operasi suatu
organisasi. (Jusup, 2011:22)
Peristiwa-peristiwa tersebut kemudian didokumentasikan ke dalam
bukti transaksi. Bukti transaksi dapat berupa bukti transaksi internal (bukti
transaksi yang dibuat oleh organisasi) dan bukti transaksi eksternal (bukti
transaksi yang berasal dari luar organisasi). Bukti transaksi ini diidentifikasi
sebagai dasar untuk pencatatan di dalam membuat jurnal umum. (Purwaji,
2016:50)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Pencatatan ke dalam Jurnal Harian.
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi suatu organisasi yang
dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan
menunjukkan akun yang harus didebet dan dikredit berserta jumlah
rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi dalam suatu
organisasi, sebelum dibukukan ke buku besar, harus dicatat terlebih dahulu
dalam jurnal. (Jusup, 2011:126).
Nama akun yang digunakan dalam proses menjurnal harus sama
dengan nama akun yang digunakan dalam buku besar. Jurnal yang dibuat
untuk suatu transaksi disebut ayat jurnal. Antara ayat jurnal satu dengan
yang lainnya hendaknya diberi jarak satu baris, sehingga terlihat jelas batas
antara ayat jurnal yang satu dengan ayat jurnal yang lainnya. (Jusup,
2011:130).
3. Pemostingan ke dalam Buku Besar.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pemostingan ke dalam buku
besar. Posting adalah suatu proses memindahkan ayat-ayat yang telah dibuat
pada buku jurnal ke dalam buku besar. Posting dilakukan dengan
memindahkan angka yang tercantum dalam kolom debet jurnal ke dalam
sisi debet suatu akun dan memindahkan angka yang tercantum dalam kolom
kredit jurnal ke dalam sisi kredit akun yang lain. (Jusup, 2011:130).
Nama akun yang diposting ke dalam buku besar harus sesuai dengan
nama akun yang tertulis di dalam jurnal. Urutan kegiatan memindahkan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
akun buku besar harus sejalan dengan urutan mendebet dan mengkredit dari
jurnal. (Jusup, 2011:131).
4. Penyusunan Neraca Saldo.
Setelah seluruh ayat jurnal yang dibuat diposting ke buku besar,
maka perlu disusun neraca saldo. Penyusunan neraca saldo adalah untuk
menguji bahwa setelah semua posting dilakukan, jumlah debet sama dengan
jumlah kredit. Hal ini sejalan dengan metode pembukuan berpasangan yang
mencatat setiap transaksi dengan cara melakukan pendebetan dan
pengkreditan dengan jumlah rupiah yang sama. Jika, hal tersebut dilakukan
dengan benar, maka jumlah saldo dari akun-akun yang bersaldo debet akan
sama dengan akun-akun yang bersaldo kredit. Apabila jumlah saldo tidak
sama maka terdapat kesalahan. Kesalahan dapat terjadi ketika dalam proses
penjurnalan atau dalam proses posting ke dalam buku besar. (Jusup,
2011:143).
5. Proses Jurnal Penyesuaian.
Tujuan pada proses penyesuaian yaitu agar akun nominal
menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui dalam suatu
periode akuntansi dan agar setiap akun riil khususnya akun-akun aset dan
akun-akun kewajiban menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada periode
akuntansi (Jusup, 2011:187). Penyesuaian atas saldo-saldo akun di buku
besar dilakukan dengan cara membuat jurnal yang disebut dengan jurnal
penyesuaian (Jusup, 2011:189). Berikut ini penyesuaian yang dilakukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Depresiasi.
Suatu organisasi pada umumnya memiliki aset-aset berupa
bangunan, kendaraan, dan peralatan. Ciri khas dari aset-aset tersebut
adalah penggunaannya yang panjang, maka aset-aset tersebut dinamakan
aset tetap. Dengan adanya pemakaian aset tetap dalam kegiatan suatu
organisasi, kemampuan aset untuk menghasilkan jasa yang bermanfaat
menjadi menurun, maka dapat berakibat nilai aset tetap yang dimiliki
menjadi menurun. (Jusup, 2011:194)
Penurunan kemampuan dan nilai aset karena digunakan dalam
kegiatan operasional dalam suatu organisasi merupakan beban yang
dikorbankan untuk memperoleh pendapatan. Penurunan nilai ini
dilakukan akuntan dengan menyebarkan secara sistematis beban
perolehan aset tetap sepanjang masa manfaat aset tersebut. Proses
pengalokasian ini disebut dengan depresiasi. (Jusup, 2011:195).
6. Penyusunan Neraca Saldo Disesuaikan.
Setelah melakukan proses pencatatan jurnal penyesuaian, langkah
selanjutnya adalah melakukan penyusunan neraca saldo setelah disesuaikan.
Apabila ayat-ayat jurnal penyesuaian dibukukan ke dalam buku besar, maka
sejumlah akun di buku besar akan berubah saldonya, bahkan muncul
beberapa akun baru yang tidak ada dalam neraca saldo yang telah disusun
sebelumnya. (Jusup, 2011:206).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
7. Penyusunan Neraca Lajur.
Neraca lajur adalah kertas yang berkolom-kolom (berlajur-lajur)
yang dirancang untuk menghimpun seluruh data akuntansi yang dibutuhkan
pada saat suatu organisasi akan menyusun laporan keuangan dengan cara
yang sistematis. Neraca lajur tidak menjadi bagian dari catatan akuntansi
yang formal. (Jusup, 2011:248).
Neraca lajur bermanfaat untuk memeriksa data yang akan disajikan
dalam laporan keuangan. Dalam neraca lajur, saldo akun-akun pada buku
besar disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang
sesuai dengan penyusunan akun-akun dalam laporan keuangan. Pemakaian
neraca lajur juga dapat meunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang
dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan
seluruhnya. (Jusup, 2011:248).
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan neraca lajur adalah untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan, untuk menggolongkan dan
meringkas informasi yang berasal dari neraca saldo dan data penyesuaian
sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang
formal, dan untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin
terjadi pada saat membuat jurnal penyesuaian. (Jusup, 2011:248).
8. Penyusunan Laporan Keuangan.
Dengan telah diselesaikannya neraca lajur, maka penyusunan
laporan keuangan akan menjadi lebih mudah karena semua informasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
diperlukan untuk menyusun laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas
telah tersedia. Laporan aktivitas disusun dengan mengambil data atau
informasi yang tercantum dalam kolom aktivitas, sedangkan untuk laporan
posisi keuangan disusun dengan mengambil data atau informasi dalam
kolom neraca di neraca lajur. (Jusup, 2011:259).
9. Proses Jurnal Penutup.
Jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo akun sementara
disebut jurnal penutup. Proses jurnal penutup dilakukan untuk menutup
saldo yang terdapat dalam semua akun sementara. Kata menutup berarti
mengakhiri atau mengurangi saldo akun sehingga menjadi nol. Dengan
demikian pada periode berikutnya semua akun sementara akan dimulai dari
saldo nol. Dengan cara ini pula akan dapat dipisahkan jumlah saldo-saldo
akun sementara untuk periode ini dengan jumlah saldo-saldo akun
sementara pada periode berikutnya. (Jusup, 2011:291)
Proses jurnal penutup juga dilakukan agar saldo akun modal (dalam
penelitian ini Aset Neto) menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan
pada akhir periode yaitu setelah memperhitungkan kenaikan atau penurunan
aset neto pada periode berjalan. Dengan adanya jurnal ini, maka saldo akun
aset neto akan sama dengan jumlah aset neto yang dilaporkan dalam laporan
posisi keuangan. (Jusup, 2011:291).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
10. Menyusun Neraca Saldo Penutupan.
Setelah selesai melakukan proses penutupan buku, perlu dilakukan
pengujian untuk memeriksa kebenaran dan keseimbangan jumlah debet dan
jumlah kredit. Pengujian tersebut dilakukan dengan cara menyusun neraca
saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah suatu daftar
yang berisi saldo-saldo akun buku besar setelah suatu organisasi melakukan
penutupan. (Jusup, 2011:308).
Seperti yang telah dijelaskan pada proses sebelumnya, setelah suatu
organisasi melakukan proses penutupan, maka semua akun nominal akan
bersaldo nol, dan yang masih memiliki saldo hanya akun-akun riil. Oleh
karena itu, neraca saldo yang disusun setelah penutupan hanya berisi akun-
akun riil. (Jusup, 2011:309).
H. Analisis Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Menurut Ritchie dan Kolodonsky (2003), berikut ini analisis rasio yang
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan organisasi nirlaba:
1. Fiscal Performance, yang terdiri dari:
a. Total pendapatan dibagi dengan total aset
b. Total pendapatan dibagi dengan total biaya
c. (Total pendapatan dikurang total biaya) dibagi dengan total pendapatan
d. (Total pendapatan dikurang total biaya) dibagi dengan total aset
e. Aset bersih dibagi dengan total aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Fundraising Efficiency, yaitu total pendapatan dibagi dengan biaya
penerimaan dana.
3. Public Support, yang terdiri dari:
a. Total kontribusi dibagi dengan total beban
b. Total kontribusi dibagi dengan total aset
c. Total kontribusi dibagi dengan total pendapatan
4. Investment Performance and Concentration, yaitu kas dan setara kas dibagi
dengan total aset.
I. Laporan Keuangan
1. Pengertian
Menurut IAI (2018:1.3), laporan keuangan adalah suatu penyajian
dari posisi keuangan dan kinerja keuangan dari suatu organisasi. Menurut
Yadiati (2010:52), laporan keuangan adalah informasi keuangan yang
disajikan oleh manajemen dari suatu organisasi kepada pihak internal dan
eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari suatu kesatuan usaha yang
merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen
kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Berdasarkan teori tersebut,
laporan keuangan adalah informasi keuangan yang menyajikan posisi
keuangan dan kinerja keuangan dari suatu organisasi yang disajikan oleh
manajemen sebagai salah satu alat pertanggungjawawaban dan komunikasi
manajemen kepada pihak internal dan pihak eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Karakteristik Laporan Keuangan.
Laporan keuangan yang disusun oleh suatu organisasi harus
menyajikan informasi yang berguna bagi para pengguna laporan keuangan.
Laporan keuangan dapat digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada pemberi sumber daya dan untuk memberikan informasi mengenai
kondisi keuangan serta menilai kinerja keuangan pada suatu organisasi.
Oleh karena itu, diperlukan informasi yang berkualitas pada suatu laporan
keuangan.
Untuk menyajikan infromasi yang berkualitas, informasi dalam
laporan keuangan perlu untuk memenuhi prinsip karakteristik kualitatif.
Menurut Godfrey, et.al (2010:98), berikut ini prinsip karakteristik kualitatif
pada laporan keuangan:
d. Understandability adalah kemampuan informasi yang disajikan oleh
organisasi untuk dipahami oleh pengguna.
e. Relevance, informasi dalam laporan keuangan dikatakan memiliki
relevansi apabila informasi pada laporan keuangan tersebut mampu
menajdi pertimbangan dan membantu dalam pengambilan keputusan
ekonomi penggunanya, maupun membantu pengguna dalam
mengevaluasi suatu peristiwa masa lalu, masa kini ataupun masa depan.
f. Reliability, informasi dikatakan memiliki keandalan apabila informasi
tersebut tidak bersifat meyesatkan, tidak memiliki kesalahan material dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mampu untuk dijadikan pegangan bagi pengguna yang mampu
menyajikan informasi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
g. Comparability, informasi yang terdapat pada laporan keuangan dapat
dibandingkan dengan periode-periode atau dengan organisasi sejenis.
3. Laporan Keuangan Interim.
Menurut IAI (2018:3.1), laporan keuangan interim merupakan
laporan keuangan yang berisi laporan keuangan lengkap atau laporan
keuangan ringkas untuk suatu periode interim. Menurut IAI (2018:3.1),
periode interim adalah suatu periode laporan keuangan yang lebih pendek
daripada satu tahun buku penuh.
J. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba menurut Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45
1. Ruang Lingkup
Laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi nirlaba yang
memenuhi karakteristik sebagai berikut (Paragraf 1):
a. Sumber daya organisasi nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan
jika entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan
kepada pendiri atau pemilik organisasi nirlaba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada organisasi bisnis, dalam
arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya organisasi nirlaba pada
saat likuidasi atau pembubaran organisasi nirlaba.
2. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
Tujuan utama laporan keuangan organisasi nirlaba adalah
menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pihak
pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba (Paragraf 6). Pihak pengguna
laporan keuangan memiliki kepentingan bersama untuk menilai (Paragraf
7):
a. Jasa yang diberikan oleh suatu organisasi nirlaba dan kemampuannya
untuk terus memberikan jasa tersebut.
b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari
kinerjanya.
Secara rinci, tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba adalah
untuk menyajikan informasi mengenai (Paragraf 8) :
a. Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto suatu organisasi nirlaba
b. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat aset
neto.
c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antar keduanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d. Cara organisasi nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas,
memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang
berpengaruh terhadap likuiditasnya.
e. Usaha jasa organisasi nirlaba.
Laporan keuangan untuk organiasi nirlaba terdiri dari laporan posisi
keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas dan laporan arus kas
untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan (Paragraf
9). Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing laporan:
a. Laporan Posisi Keuangan
1) Tujuan Laporan Posisi Keuangan
Tujuan dari laporan posisi keuangan adalah untuk
menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, dan aset neto.
Laporan posisi keuangan juga bertujuan untuk menyediakan informasi
mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu
tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan dapat membantu
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali,
anggota, kreditur, dan pihak lain untuk menilai (Paragraf 10):
a) Kemampuan suatu organisasi nirlaba untuk memberikan jasa secara
keberlanjutan.
b) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal pada organisasi
nirlaba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2) Klasifikasi Aset dan Liabilitas
Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan
keuangan, menyajikan informasi yang relevan mengenai likuiditas,
fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas.
Informasi tersebut pada umumnya disajikan dengan pengumpulan aset
dan liabilitas yang memiliki karakteistik serupa dalam suatu kelompok
yang relatif homogen. Sebagai contoh, organisasi nirlaba biasanya
melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang
homogen, seperti (Paragraf 12):
a) Kas dan setara kas
b) Piutang pasien, piutang pelajar, piutang anggota, dan penerima jasa
yang lain
c) Persediaan
d) Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar di muka
e) Instrumen keuangan dan investasi jangka panjang
f) Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
Kas atau aset lain yang dibatasi penggunaannya oleh pemberi
sumber daya disajikan terpisah dari kas atau aset lain yang tidak
dibatasi penggunaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Laporan posisi keuangan harus menyajikan informasi yang
relevan mengenai likuiditas. Informasi likuiditas diberikan dengan
cara sebagai berikut (Paragraf 13):
a) Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas dan menyajikan
liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo.
b) Mengelompokkan aset ke dalam kelompok lancar dan tidak lancar,
dan menyajikan liabilitas ke dalam kelompok jangka pendek dan
jangka panjang.
c) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh
tempo liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam
catatan atas laporan keuangan.
3) Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak Terikat
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing
dari kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya
pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengaharapkan
pembayaran kembali, yaitu terikat secara permanen, terikat secara
temporer, dan tidak terikat (Paragraf 14).
Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan terikat
permanen atau terikat temporer diungkapkan dengan cara menyajikan
jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas
laporan keuangan (Paragraf 15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Informasi yang disajikan pada laporan posisi keuangan
menyediakan jumlah dari masing-masing kelompok aset neto
berdasarkan pembatasannya. Berikut ini merupakan penjelasan
pembatasan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak
terikat:
a) Pembatasan permanen terhadap aset, yaitu seperti tanah atau karya
seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak
untuk dijual atau aset yang diberikan untuk investasi yang
mendapatkan penerimaan secara permanen dapat disajikan sebagai
unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunaannya
dibatasi secara permanen. Pembatasan permanen kelompok kedua
berasal dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi
(Paragraf 16).
b) Pembatasan temporer terhadap sumber daya yang berupa aktivitas
operasi tertentu, yaitu investasi untuk jangka waktu tertentu,
investasi untuk penggunaan selama periode tertentu di masa depan
atau pemerolehan asset tetap dapat disajikan sebagai unsur terpisah
dalam kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi secara
temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
Pembatasan temporer oleh pemberi sumber daya dapat berupa
pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya
(Paragraf 17).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c) Aset neto tidak terikat pada umumnya meliputi pendapatan jasa,
penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi,
dikurangi dengan beban untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Batasan terhadap penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal
dari sifat organiasi nirlaba itu sendiri. Informasi mengenai batasan
tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan
(Paragraf 18).
b. Laporan Aktivitas
1) Tujuan Laporan Aktivitas
Tujuan utama dari laporan aktivitas adalah menyediakan
infromasi mengenai pengaruh dari transaksi dan peristiwa lain yang
dapat mengubah jumlah dan sifat aset neto, hubungan antar transaksi
dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa. Informasi pada laporan
aktivitas, dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain
untuk mengevaluasi kinerja organisasi nirlaba dalam suatu periode;
menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi nirlaba
dan memberikan jasa; dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan
kinerja pengurus (Paragraf 19).
Laporan aktivitas mencakup organisasi nirlaba secara
keseluruhan dan menyajikan informasi mengenai perubahan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
aset neto selama satu periode. Perubahan aset neto dalam laporan
aktivitas tercermin dari aset neto dalam laporan posisi keuangan
(Paragraf 20).
2) Perubahan kelompok Aset Neto
Laporan aktivitas menyajikan informasi mengenai jumlah
perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak
terikat dalam satu periode. (Paragraf 21)
Pendapatan dan keuntungan akan menambah aset neto
sedangkan beban dan kerugian akan mengurangi aset neto.
Pendapatan, keuntungan, beban, dan kerugian dikelompokkan
beradasarkan batasan penggunannya yaitu terikat permanen, terikat
temporer, dan tidak terikat. (Paragraf 22).
3) Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Kerugian
Pada laporan aktivitas, informasi mengenai pendapatan
dijadikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya. Laporan aktivitas
juga menyajikan beban sebagai pengurang aset neto yang
dikelompokkan berdasarkan pembatasannya, yaitu tidak terikat, terikat
temporer, dan terikat permanen. (Paragraf 23).
Sumber daya terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi
dalam suatu periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumber daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkap
sebagai suatu kebijakan akuntansi (Paragraf 24).
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang
diakui dari investasi dan aset lain atau liabilitas sebagai penambah
atau pengurang dari aset neto tidak terikat, terikat temporer, dan
terikat permanen. (Paragraf 25).
Klasifikasi pada pendapatan, keuntungan, beban dan kerugian
dalam kelompok aset neto tidak menutup peluang adanya klasifikasi
tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya, pada suatu kelompok
atau beberapa kelompok perubahan dalam aset neto, yaitu suatu
organiasi nirlaba dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut
kelompok operasi atau non-operasi, dapat dibelanjakan atau tidak
dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berulang
atau tidak berulang, atau dengan cara lain (Paragraf 26).
Laporan aktivitas menyajikan jumlah dari pendapatan dan
beban secara bruto (Paragraf 27). Selain itu, laporan aktivitas juga
menyajikan jumlah neto dari keuntungan dan kerugian yang berasal
dari transaksi incidental atau peristiwa lain yang berada di luar
pengendalian organisasi nirlaba dan manajemen. Misalnya
keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang sudah
tidak digunakan lagi (Paragraf 28).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4) Informasi pemberian jasa
Pada laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan,
menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional,
seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas
pendukung (Paragraf 29).
Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu
pemberi sumber daya, anggota, kreditur, dan pihak lain dalam menilai
pemberian jasa dan penggunaan suatu sumber daya. Selain penyajian
klasifikasi beban secara fungsional, organisasi nirlaba dianjurkan
untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut
sifatnya. Misalnya, gaji, sewa, listrik, bunga, dan penyusutan
(Paragraf 30)
Program pemberian jasa adalah aktivitas untuk menyediakan
suatu barang dan jasa kepada penerima manfaat, pelanggan, atau
anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi dari organisasi
nirlaba. Pemberian jasa tersebut merupakan suatu tujuan dan juga
hasil utama yang dilaksanakan melalui berbagai program utama
(Paragraf 31).
Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain dari
program pemberian jasa. Pada umumnya, aktivitas pendukung itu
meliputi aktivitas manajemen dan umum, pencarian dana, dan
pengembangan anggota. Aktivitas manajemen dan umum terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
aktivitas pengawasan, aktivitas manajemen bisnis, aktivitas
pembukuan, aktivitas penganggaran, aktivitas pendanaan, dan
aktivitas administratif lain, serta semua aktivitas manajemen dan
administrasi kecuali program pemberian jasa atau pencarian dana.
Aktivitas pencarian dana terdiri dari aktivitas publikasi dan kampanye
pencarian dana, aktivitas pengadaan daftar alamat pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, aktivitas
pelaksanaan acara khusus pencarian dana, aktivitas pembuatan dan
penyebaran manual, petunjuk, dan bahan lain, dan aktivitas
pelaksanaan aktivitas lain dalam rangka pencarian dana dari individu,
yayasan, pemerintah, dan lain-lain. Aktivitas pengembangan anggota
meliputi aktivitas pencarian anggota baru dan aktivitas pengumpulan
iuran anggota. (Paragraf 32).
c. Laporan Arus Kas
1) Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan utama dari laporan arus kas adalah menyajikan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu
periode (Paragraf 33).
2) Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: Laporan
Arus Kas atau SAK ETAP Bab 7 dengan tambahan sebagai berikut
(Paragraf 34) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a) Aktivitas pendanaan:
1. Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang penggunaannya
dibatasi dalam jangka panjang.
2. Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan dari
investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan,
pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan
dana abadi.
3. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya dalam jangka
panjang.
b) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan yang bersifat nonkas, misalnya sumbangan yang berupa
bangunan atau aset investasi.
K. Format Laporan Keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 45.
Sebuah organisasi nirlaba dianjurkan untuk menyediakan informasi
yang paling relevan dan paling mudah dipahami dari sudut pandang pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, kreditur, dan
pihak lain. Laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No. 45 disajikan
secara komparatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1. Laporan Posisi Keuangan
Tabel 2.1 Contoh Laporan Posisi Keuangan
ENTITAS NIRLABA
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 20X2 dan 20X1
(dalam jutaan rupiah)
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang bunga
Persediaan dan biaya dibayar di muka
Piutang lain-lain
Investasi jangka pendek
Aset Tidak Lancar
Properti investasi
Aset tetap
Investasi jangka panjang
Jumlah aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang dagang
Pendapatan diterima di muka yang dapat dikembalikan
Utang lain-lain
Utang wesel
Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban tahunan
Utang jangka pajang
Jumlah liabilitas
ASET NETO
Aset terikat
Terikat temporer (catatan B)
Terikat permanen (catatan C)
Jumlah aset neto
Jumlah liabilitas dan aset neto
20X2
188
5.325
1.525
7.562
3.500
13.025
154.250
545.175
730.550
6.425
-
2.187
-
4.213
13.750
26.575
288.070
60.855
355.050
703.975
730.550
20X1
1.150
4.175
2.500
6.750
2.500
11.400
158.975
508.750
696.200
2.625
1.625
3.250
2.850
4.250
16.250
30.850
259.175
63.675
342.500
665.350
696.200
Sumber: PSAK 45 revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Laporan Aktivitas
Pada laporan aktivitas yang sesuai dengan PSAK No.45, terdapat
tiga bentuk laporan yang disajikan, masing-masing bentuk memiliki
keunggulan, diantaranya:
a. Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal. Bentuk A ini
memudahkan penyusunan laporan aktivitas komparatif.
Tabel 2.2 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk A
ENTITAS NIRLABA
Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan
Sumbangan
Jasa layanan
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E)
Penghasilan investasi lain-lain (catatan E)
Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi
Lain-lain
Jumlah
Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (catatan D):
Pemenuhan program pembatasan
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan
Berakhirnya pembatasan waktu
Jumlah
Jumlah pendapatan
Beban
Program A
21.600
13.500
14.000
2.125
20.570
375
72.170
29.975
3.750
3.125
36.850
109.020
32.750
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
ENTITAS NIRLABA
Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
Program B
Program C
Manajemen dan umum
Pencarian dana
Jumlah beban (catatan F)
Kerugian akibat kebakaran
Jumlah
Kenaikan aset neto tidak terikat
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER
Sumbangan
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E)
Penghasilan neto terealisasi dan belum terealisasikan dari investasi
jangka panjang (catatan E)
Kerugian aktuarial untuk kewajiban tahunan
Aset neto terbebaskan dari pembatasan (catatan D)
Penurunan aset neto terikat temporer
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN
Sumbangan
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E)
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi
jangka panjang (catatan E)
Kenaikan aset neto terikat permanen
KENAIKAN ASET NETO
ASET NETO AWAL TAHUN
21.350
14.400
6.050
5.375
79.925
200
80.125
28.895
20.275
6.450
7.380
(75)
(36.850)
(2.820)
700
300
11.550
12.550
38.625
665.350
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
ENTITAS NIRLABA
Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
ASET NETO AKHIR TAHUN
703.975
Sumber: PSAK 45 revisi 2011
b. Bentuk B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aset neto, satu
kolom untuk setiap klasifikasi aset neto dan tambahan satu kolom untuk
jumlah dari setiap klasifikasi aset neto. Bentuk B menyajikan pembuktian
mengenai dampak dari berakhirnya pembatasan pemberi sumber daya
yang tidak mengharapkan pembayaran kembali aset tertentu terhadap
reklasifikasi aset neto. Bentuk B memungkinkan adanya penyajian
informasi agregat mengenai sumbangan dan penghasilan dari investasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 2.3 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B
ENTITAS NIRLABA
Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah) Tidak
Terikat
Terikat
Temporer
Terikat
Permanen
Jumlah
PENDAPATAN
Sumbangan
Jasa layanan
Penghasilan investasi jangka
panjang (catatan E)
Penghasilan investasi lain (catatan
E)
Penghasilan neto terealisasikan dan
belum terealisasikan dari investasi
jangka panjang (catatan E)
Lain-lain
ASET NETO YANG BERAKHIR
PEMBATASANNYA (Catatan D)
Pemenuhan program pembatasan
Pemenuhan pembatasan
pemerolehan peralatan
Berakhirnya pembatasan waktu
Jumlah pendapatan
BEBAN
Program A
Program B
Program C
Manajemen dan umum
Pencarian dana
Jumlah beban (catatan F)
Kerugian akibat kebakaran
Kerugian aktuarial dan kewajiban
tahunan
Jumlah beban
PERUBAHAN ASET NETO
ASET NETO AWAL TAHUN
ASET NETO AKHIR TAHUN
21.600
13.500
14.000
2.125
20.570
375
29.975
3.750
3.125
109.020
32.750
21.350
14.400
6.050
5.375
79.925
200
-
80.125
28.895
259.175
288.070
20.275
-
6.450
-
7.380
-
(29.975)
(3.750)
(3.125)
(2.745)
-
-
-
-
-
-
-
75
75
(2.820)
63.675
60.855
700
-
300
-
11.550
-
-
-
-
12.550
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12.550
342.500
355.050
42.575
13.500
20.750
2.125
39.500
375
-
-
-
118.825
32.750
21.350
14.400
6.050
5.375
79.925
200
75
80.200
38.625
665.350
703.975
Sumber: PSAK 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
c. Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah
ringkasan yang terdiri dari laporan pendapatan, beban, dan perubahan
terhadap aset neto tidak terikat disajikan dalam laporan perubahan aset
neto. Laporan aktivitas dengan pendekatan bentuk C ini menitikberatkan
perhatian pada perubahan aset neto tidak terikat. Bentuk ini sesuai untuk
organisasi nirlaba yang memandang aktivitas operasi sebagai aktivitas
yang terpisah dari penerimaan pendapatan terikat dari sumbangan dan
investasi.
Tabel 2.4 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C
(Bagian 1 dari 2 bagian)
ENTITAS NIRLABA
Laporan pendapatan, beban, dan perubahan aset neto tidak terikat
Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
PENDAPATAN TIDAK TERIKAT
Sumbangan
Jasa layanan
Penghasilan dari investasi jangka panjang (catatan E)
Penghasilan dari investasi lain-lain (catatan E)
Penghasilan neto dari investasi jangka panjang yang telah terealisasi
dan belum terealisasi (catatan E)
Lain-lain
Jumlah
ASET NETO YANG DIBEBASKAN DARI PEMBATASAN
(Catatan D)
Penyelesaian program pembatasan
Penyelesaian pembatasan pemerolehan peralatan
Berakhirnya waktu pembatasan
Jumlah
Jumlah pendapatan tidak terikat
BEBAN TIDAK TERIKAT
Program A
Program B
Program C
21.600
13.500
14.000
2.125
20.570
375
72.170
29.975
3.750
3.125
36.850
109.020
32.750
21.350
14.400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Manajemen dan umum
Pencarian dana
Jumlah beban (catatan F)
Kerugian akibat kebakaran
Jumlah beban tidak terikat
KENAIKAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
6.050
5.375
79.925
200
80.125
28.895
(Bagian 2 dari 2 bagian)
ENTITAS NIRLABA
Laporan perubahan aset neto untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
ASET NETO TIDAK TERIKAT
Jumlah pendapatan tidak terikat
Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan D)
Jumlah beban tidak terikat
Kenaikan aset neto tidak terikat
ASET NETO TERIKAT TEMPORER
Sumbangan
Penghasilan dari investasi jangka panjang (catatan E)
Penghasilan neto dari investasi jangka panjang yang telah terealisasi
dan belum terealisasi (catatan E)
Kerugian aktuarial dari kewajiban tahunan
Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan D)
Penurunan aset neto terikat temporer
ASET NETO TERIKAT PERMANEN
Sumbangan
Penghasilan dari investasi jangka panjang (catatan E)
Penghasilan neto dari investasi jangka panjang yang telah terealisasi
dan belum terealisasi (catatan E)
Kenaikan aset neto terikat permanen
KENAIKAN ASET NETO
ASET NETO PADA AWAL TAHUN
ASET NETO PADA AKHIR TAHUN
72.170
36.850
(80.125)
28.895
20.275
6.450
7.380
(75)
(36.850)
(2.820)
700
300
11.550
12.550
38.625
665.350
703.975
Sumber: PSAK 45 revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3. Laporan Arus Kas
Selain menyusun laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas,
laporan keuangan yang berdasarkan standar PSAK No.45 juga menyusun
laporan posisi keuangan. Terdapat dua bentuk penyusunan laporan arus kas,
yaitu laporan arus kas dengan metode langsung dan laporan arus kas dengan
metode tidak langsung. Berikut merupakan contoh laporan arus kas:
a. Metode Langsung
Tabel 2.5 Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung
ENTITAS NIRLABA
Laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
AKTIVITAS OPERASI
Kas dari pendapatan jasa
Kas dari pemberi sumber daya
Kas dari piutang lain-lain
Bunga dan dividen yang diterima
Penerimaan lain-lain
Bunga yang dibayarkan
Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan supplier
Utang lain-lain yang dilunasi
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi
AKTIVITAS INVESTASI
Ganti rugi dari asuransi kebakaran
Pembelian peralatan
Penerimaan dari penjualan investasi
13.050
20.075
6.537
21.425
375
(955)
(59.520)
(1.062)
(75)
625
(3.750)
190.250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
ENTITAS NIRLABA
Laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
Pembelian investasi
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi
AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:
Investasi dalam endowment
Investasi dalam endowment berjangka
Investasi bangunan
Investasi perjanjian tahunan
Aktivitas pendanaan lain:
Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi
Pembayaran kewajiban tahunan
Pembayaran utang wesel
Pembayaran liabilitas jangka panjang
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN
SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi:
(187.250)
(125)
500
175
3.025
500
4.200
750
(362)
(2.850)
(2.500)
(4.962)
(762)
(962)
1.150
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
ENTITAS NIRLABA
Laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
Perubahan dalam aset neto
Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas
neto yang digunakan untuk aktivitas operasi:
Depresiasi
Kerugian akibat kebakaran
Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan
Kenaikan piutang bunga
Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar di muka
Kenaikan dalam piutang lain-lain
Kenaikan dalam utang dagang
Penurunan dalam penerimaan di muka yang dapat dikembalikan
Penurunan dalam utang lain-lain
Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang
Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi
jangka panjang
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi
Data tambahan untuk aktivias investasi dan pendanaan
nonkas:peralatan yang diterima sebagai hibah
Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan
38.625
8.000
200
75
(1.150)
975
(813)
3.800
(1.625)
(1.062)
(6.850)
(750)
(39.500)
(75)
350
200
Sumber: PSAK 45 revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Metode Tidak Langsung
Tabel 2.6 Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
ENTITAS NIRLABA
Laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
AKTIVITAS OPERASI
Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang
digunakan untuk aktivitas operasi:
Perubahan dalam aset neto
Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas
neto yang digunakan untuk aktivitas operasi:
Depresiasi
Kerugian akibat kebakaran
Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan
Kenaikan piutang bunga
Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar di muka
Kenaikan dalam piutang lain-lain
Kenaikan dalam utang dagang
Penurunan dalam penerimaan di muka yang dapat dikembalikan
Penurunan dalam utang lain-lain
Sumbangan terikat untuk investasi
Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang
Penghasilan neto terealisasi dan belum terealisasi dari investasi jangka
panjang
Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi
AKTIVITAS INVESTASI
Ganti rugi dari asuransi kebakaran
Pembelian peralatan
Penerimaan dari penjualan investasi
Pembelian investasi
Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi
AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari sumbangan terikat dari:
Investasi dalam endowment
Investasi dalam endowment berjangka
Investasi dalam bangunan
Investasi perjanjian tahunan
Aktivitas peendanaan lain:
Bunga dan dividen terikat untuk reinvestasi
Pembayaran kewajiban tahunan
Pembayaran utang wesel
Pembayaran liabilitas jangka panjang
38.625
8.000
200
75
(1.150)
975
(813)
3.800
(1.625)
(1.062)
(6.850)
(750)
(39.500)
(75)
625
(3.750)
190.250
(187.250)
(125)
500
175
3.025
500
4.200
750
(362)
(2.850)
(2.500)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
ENTITAS NIRLABA
Laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan
PENNURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
Data Tambahan
Aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:
Peralatan yang diterima sebagai hibah
Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan
Bunga yang dibayarkan
(4.962)
(762)
(962)
1.150
188
350
200
955
Sumber: PSAK 45 revisi 2011
4. Catatan atas Laporan Keuangan
Berikut ini disajikan ilustrasi dari catatan atas laporan keuangan
yang diambil dari PSAK No. 45 untuk melengkapi informasi dari contoh
laporan keuangan diatas:
a. Catatan A
Catatan ini menyajikan hadiah atau wakaf berupa kas atau aset
lain sebagai sumbangan terikat jika terdapat persyaratan yang membatasi
penggunaanya. Apabila persyaratan yang membatasi aset terikat
temporer sudah kadaluwarsa, maka aset tersebut akan digolongkan
kembali menjadi aset neto tidak terikat dan disajikan dalam laporan
aktivitas sebagai aset neto yang dibebaskan dari pembatasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pada catatan ini juga menyajikan hibah atau wakaf berupa tanah,
bangunan, dan peralatan sebagai sumbangan tidak terikat, kecuali ada
persyaratan yang secara eksplisit membatasi penggunaan aset tersebut.
b. Catatan B
Catatan ini akan menyajikan aset neto terikat temporer. Aset neto
terikat temporer untuk periode-periode keuangan adalah sebagai berikut.
Tabel 2.7. Catatan B Aktivitas program A:
Pembelian peralatan
Penelitian
Seminar dan publikasi
Aktivitas program B:
Perbaikan kerusakan peralatan
Seminar dan publikasi
Aktivitas program C:
Umum
Bangunan dan peralatan
Perjanjian perwalian tahunan
Untuk periode setelah 31 Desember, 19X1
Rp. 7.650
10.640
3.800
5.600
5.395
7.420
5.373
7.125
7.850
Rp 60.855
Sumber: PSAK No. 45 revisi 2011
c. Catatan C
Catatan ini menyajikan aset neto terikat permanen yang dibatasi
untuk investasi tahunan, yang penghasilannya dibelanjakan untuk
mendukung:
Tabel 2.8. Catatan C Aktivitas program A
Aktivitas program B
Aktivitas program C
Kegiatan lain entitas
Dana yang penghasilannya untuk ditambahkan pada
jumlah sumbangan awal hingga mencapai nilai Rp2.500
Rp68.810
34.155
34.155
204.930
Rp342.050
Rp 5.300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 2.8. Catatan C (Lanjutan) Polis asuransi kematian yang penerimaan
ganti rugi asuransi atas kematian pihak yang
diasuransikan tersedia untuk mendanai aktivitas umum
Tanah yang harus digunakan untuk area rekreasi
200
7.500
Rp 355.050
Sumber: PSAK No. 45 revisi 2011
d. Catatan D
Catatan ini menyajikan aset neto yang dibebaskan dari pembatasan
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali
dari terjadinya beban tertentu atau terjadinya suatu kondisi yang
diisyaratkan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali. Tujuan pembatasan yang dicapai:
Tabel 2.9. Catatan D Beban program A
Beban program B
Beban program C
Peralatan untuk program A yang dibeli
dan dimanfaatkan
Pembatasan waktu yang telah terpenuhi:
Jangka waktu yang telah terpenuhi
Kematian pemberi sumber daya tahunan
Rp 14.500
11.500
3.975
Rp29.975
3.750
Rp 2.125
1.000
Rp 3.125
Rp36.850
Sumber: PSAK 45 revisi 2011
e. Catatann E
Catatan ini menyajikan investasi yang dicatat sebesar nilai pasar
atau nilai apprraisal, dan penghasilan (kerugian) yang telah
direalisasikan atau belum direalisasikan dapat dilihat dari laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
aktivitas. Entitas menginvestasikan kelebihan kas di atas kebutuhan
harian dalam investasi lancar. Pada tanggal 31 Desember 20X2, Rp1.400
diinvestasikan pada investasi lancar dan menghasilkan Rp850 per tahun.
Kemudian sebagian besar investasi jangka panjang dibagi ke dalam dua
kelompok. Kelompok A adalah dana permanen dan tidak diwajibkan
untuk menaikkan nilai bersihnya. Kelompok B adalah jumlah yang oleh
badan perwalian ditunjukkan untuk investasi jangka panjang. Tabel
berikut menunjukkan investasi jangka panjang entitas:
Tabel 2.10. Catatan E Keterangan A B Lain-lain Jumlah
Investasi awal tahun
Hibah tersedia untuk
investasi:
Untuk dana
permanen
Untuk dana
temporer
Untuk dana
perwalian tahunan
Jumlah yang ditarik
untuk pemberi sumber
daya tahunan yang
meninggal
Kembalian investasi
(neto, setelah dikurangi
beban Rp375)
Dividen, bunga, dan
sewa
Penghasilan terealisasi
dan belum terealisasikan
Jumlah kembalian
investasi
Jumlah tersedia untuk
operasi tahun berjalan
410.000
500
15.000
30.000
45.000
(18.750)
82.000
5.000
9.500
14.500
(5.000)
16.750
200
175
500
(1.000)
750
750
508.750
700
175
500
(1.000)
20.750
39.500
60.250
(23.750)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 2.10. Catatan E (Lanjutan) Penghasilan dana
perwalian untuk tahun
berjalan dan masa depan
Investasi akhir tahun
436.750
91.500
(450)
16.925
(450)
545.175
Sumber: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45
Tabel 2.11. Komponen Investasi dan Kepemilikan Investasi Lain-
lain Kel A Kel B Lain-lain Jumlah
Aset neto terikat
permanen
Aset neto terikat
temporer
Aset neto tidak terikat
342.050
26.880
67.820
436.750
-
-
91.500
91.500
5.500
11.425
-
16.925
347.550
38.305
159.320
545.175
Sumber: PSAK No. 45 revisi 2011
f. Catatan F
Catatan ini, menyajikan beban-beban yang terjadi selama periode
dalam contoh laporan keuangan organisasi nirlaba menurut PSAK No.
45. Berikut ini merupakan beban-beban yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 2.12. Catatan F
Keterangan Total Program Manajemen
dan Umum
Pencarian
Dana A B C
Gaji, upah
Biaya lain-lain
Supplies dan perjalanan
Biaya jasa dan profesional
Kantor dan pekerjaan
Depresiasi
Bunga
Jumlah Beban
37.787,5
11.875,0
7.887,5
7.100,0
6.320,0
8.000,0
955,0
79.925,0
18.500,0
5.187,5
2.162,5
400,0
2.900,0
3.600,0
32.750,0
9750,0
1.875,0
2.500,0
3.725,0
1.500,0
2.000,0
21.350,0
4.312,5
4.812,5
1.225,0
1.500,0
1.125,0
1.425,0
14.400,0
2.825,0
600,0
500,0
545,0
625,0
955,0
6.050,0
2.400,0
1.400,0
975,0
250,0
350,0
5.375,0
Sumber: PSAK No. 45 revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah pengurus harian dari Yayasan
Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba), yaitu ketua dan
bendahara yayasan beserta stafnya.
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan yang disusun oleh
pihak Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba) pada
tahun 2018 sebagai informasi untuk menyusun laporan keuangan yang
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta
(Yayasan Hamba) yang beralamat di Dusun Katen, RT 002, RW 013, Desa
Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari hingga April 2019.
C. Metode dan Jenis Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif. Menurut Sanusi (2011:13), metode deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
adalah metode yang digunakan untuk memberi gambaran secara
sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek dan objek
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan praktik
akuntansi yang dilakukan oleh Yayasan Hamba.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Menurut Prastowo (2012:24), penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu
objek pada latar belakang alamiah tanpa ada informasi yang dimanipulasi
didalamnya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan kajian terhadap
penyusunan laporan keuangan yang disusun oleh Yayasan Hamba.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kasus. Menurut Creswell (2009:20), studi kasus adalah suatu strategi
penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki secara cermat suatu
program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Dalam
peneltian ini, peneliti akan menyelidiki laporan keuangan yang disusun oleh
Yayasan Hamba sebagai informasi yang dibutuhkan untuk menyusun
laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku umum.
D. Data yang diperlukan
Berikut ini data-data yang diperlukan penulis untuk melakukan
penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1. Gambaran umum Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan
Hamba)
2. Bukti-bukti transaksi.
3. Proses penyusunan laporan keuangan Yayasan Hamba.
4. Laporan keuangan yang disusun oleh Yayasan Hamba.
5. Daftar kepemilikan aset.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Jogiyanto (2013:109), observasi merupakan suatu teknik
atau pendekatan untuk mendapatkan data dengan cara mengamati langsung
objeknya. Observasi dilakukan pada proses penyusunan laporan keuangan
yang dilakukan oleh pihak yayasan sehingga dapat mengetahui langkah-
langkah pencatatan laporan keuangan yang disusun oleh pihak yayasan.
2. Wawancara
Menurut Jogiyanto (2013:114), wawancara adalah teknik
pengumpulan data dengan cara berkomunikasi dua arah untuk mendapatkan
data dari responden. Menurut Jogiyanto (2013:114), terdapat beberapa
metode wawancara yang dapat dilakukan yaitu wawancara personal,
wawancara intersep, wawancara telepon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pada penelitian ini, metode wawancara yang digunakan adalah
wawancara personal, yaitu wawancara dengan cara tatap muka langsung
dengan responden. Tanya jawab dilakukan bersama dengan pengurus harian
yayasan, yaitu ketua dan bendahara berserta dengan stafnya. Wawancara
dilakukan untuk memperoleh data tentang gambaran umum yayasan dan
proses penyusunan laporan keuangan. Selain itu, wawancara juga bertujuan
untuk mengkonfirmasi hasil observasi yang telah dilakukan.
3. Dokumentasi
Menurut Agung (2012:66), dokumentasi adalah suatu teknik
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada objek penelitian,
tetapi melalui dokumen. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data
yang dimiliki oleh yayasan seperti bukti-bukti transaksi, laporan keuangan
yang disusun oleh pihak yayasan, dan daftar kepemilikan aset.
F. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, penulis melakukan beberapa tahap teknik analisis
data untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. Berikut ini tahapan
teknik analisis data yang dilakukan:
1. Mereview penyusunan laporan keuangan Yayasan Hamba. Pada tahap ini
peneliti akan mendeskripsikan terlebih dahulu tahapan-tahapan yang
dilakukan oleh Yayasan Hamba dalam menyusun laporan keuangan.
Dimulai dari input yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan,
proses yang dilakukan, hingga output yang dihasilkan oleh Yayasan Hamba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Setelah itu, peneliti akan menelaah tahapan-tahapan yang dilakukan oleh
Yayasan Hamba dalam menyusun laporan keuangan dengan siklus
akuntansi yang berlaku umum. Selanjutnya, akan ditemukan beberapa
perbedaan proses penyusunan laporan keuangan yayasan hamba dengan
proses penyusunan laporan keuangan menggunakan siklus akuntansi yang
berlaku umum.
2. Membuat aplikasi penyusunan laporan keuangan berdasarkan siklus
akuntansi yang berlaku umum pada Microsoft Excel. Pada tahap ini, peneliti
akan membuat suatu aplikasi pada Microsoft Excel yang digunakan untuk
menyusun laporan keuangan Yayasan Hamba. Aplikasi dibuat berdasarkan
siklus akuntansi yang berlaku umum. Berikut ini tahapan yang dilakukan
dalam membuat aplikasi pada Microsoft Excel:
a. Membuat Daftar Akun (Chart of Account)
b. Membuat Menu Buku Jurnal.
c. Membuat Menu Buku Besar.
d. Membuat Menu Neraca Lajur.
e. Membuat Format Laporan Keuangan.
f. Membuat Menu Neraca Saldo Setelah Penutupan.
g. Membuat Menu Analisis Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
3. Melakukan penyusunan laporan keuangan Yayasan Hamba berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 dengan aplikasi
yang telah dibuat pada Microsoft Excel. Pada tahap ini, peneliti akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
melakukan penyusunan laporan keuangan berdasarkan PSAK 45 dengan
menggunakan siklus akuntansi yang berlaku umum. Dalam menyusun
laporan keuangan peneliti akan menggunakan alat bantu berupa aplikasi
Microsoft Excel yang dirancang sesuai dengan siklus akuntansi yang berlaku
umum. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun
laporan keuangan Yayasan Hamba menggunakan Microsoft Excel:
a. Mengidentifikasi Bukti Transaksi.
b. Melakukan Proses Pencatatan ke Jurnal Harian.
c. Melakukan Pemostingan ke Buku Besar.
d. Melakukan Proses Pencatatan Jurnal Penyesuaian.
e. Melakukan Penyusunan Neraca Lajur.
f. Menyajikan Laporan Keuangan Yayasan Hamba.
g. Melakukan Proses Pencatatan Jurnal Penutup.
h. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB IV
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Berdirinya Organisasi
Berawal dari Ibu Lestari Projosuto yang pada tahun 1976 melayani
anak-anak yang tidak memiliki rumah dan tidak ada pendampingan dari
orangtua. Hingga pada tahun 1984, Ibu Lestari bersama teman-teman yang
lainnya mulai melayani dengan menampung anak-anak bayi hingga anak-anak
baik putra maupun putri dengan mendirikan Yayasan Amalia di Jakarta.
Setelah Yayasan Amalia berdiri, semakin banyak anak-anak yang bergabung
pada yayasan tersebut karena Ibu Lestari juga tetap melayani anak-anak di luar
yayasan seperti anak-anak Balita dari keluarga jalanan, keluarga yang ada di
sekitar pasar hingga keluarga yang berasal dari daerah kumuh.
Pada tahun 1995, Yayasan Amalia menagalami perubahan nama
menjadi Yayasan Aulia. Pada tahun yang sama, Yayasan Aulia membuka
cabang di Yogyakarta dan Yayasan Aulia yang berada di Jakarta dialihkan
sebagai kantor pusat. Bersama Lestari Stiching lembaga donor yang berasal
dari Belanda, Ibu Lestari mendirikan Yayasan Aulia di Yogyakarta. Saat itu
Ibu Lestari hanya menemukan sebidang tanah, sampai akhirnya mulai dari
tahun 1995 sampai dengan tahun 2010, secara bertahap Yayasan Aulia cabang
Yogyakarta membangun gedung/rumah untuk tempat tinggal anak-anak.
Seluruh biaya pembangunan gedung ditanggung oleh lembaga donor. Hingga
pada tahun 2010 sampai saat ini, Yayasan Hamba memiliki 5 gedung yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
digunakan sebagai tempat tinggal anak-anak dan keperluan administrasi. Pada
akhir tahun 2012, Yayasan Aulia cabang Yogyakarta berpisah dengan Yayasan
Aulia pusat yang ada di Jakarta dikarenakan secara administratif ingin berdiri
sendiri. Selain itu, juga dikarenakan para pendiri sudah cukup tua sehingga
ingin berfokus pada pelayanan masing-masing di Jakarta dan di Yogyakarta.
Tepatnya pada tanggal 15 Oktober 2012 yang disahkan notaris dengan nama
Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba). Kini, Yayasan
Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba) merupakan Yayasan
independen, yayasan yang tidak berafiliasi pada agama atau partai apapun.
B. Latar Belakang Organisasi
Sebagai pendiri rumah perlindungan anak, Ibu Lestari Projosuto
tentunya memiliki alasan mengapa beliau mendirikan rumah perlindungan
anak. Tuntutan keadaan pada tahun 1980, yaitu banyak anak-anak di jalanan,
perempatan lampu merah, pusat-pusat perbelanjaan, dan terminal/stasiun di
Jakarta tidak mendapatkan pendampingan yang layak.
Menjawab tuntutan keadaan tersebut, dengan penuh kesadaran bahwa
anak-anak yang hidup di jalan pada hakekatnya sama dengan anak-anak yang
mempunyai kehidupan yang layak sebagai manusia. Ibu Lestari akhirnya
menampung anak-anak tersebut di Yayasan dan pada tahun 2012 berubah
menjadi yayasan yang independen yaitu Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh
Cinta (Yayasan Hamba).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Terdapat tiga subjek pelayanan yang dilakukan oleh Yayasan Hamba
yaitu terhadap bayi dan balita, anak-anak yang mempunyai kehidupan bebas
tanpa pendampingan orangtua, dan anak-anak hasil hubungan di luar nikah. Ibu
Lestari melihat bahwa bayi, balita, dan anak-anak tersebut lemah dan sering
diperlakukan tidak semestinya oleh keluarganya atau pihak yang mengurusnya
seperti diperlakukan sebagai obyek antara lain sebagai alat untuk mencari
uang, seringkali manusia dewasa juga membiarkan anak-anak tersebut lapar,
haus dan menyakiti anak-anak tersebut untuk menarik perhatian pemakai jalan.
Oleh sebab itu mereka ditampung di rumah perlindungan anak ini untuk
mendapatkan pendampingan yang layak seperti anak-anak seumurannya.
C. Lokasi Organisasi
Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba) terletak
di Dusun Katen, RT 002, RW 013, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
D. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto Organisasi
1. Visi
Setiap manusia sama di hadapan Tuhan dan manusia saling
membutuhkan dalam perkembangan hidupnya
2. Misi
Melayani anak-anak yang ditolak atau merasa ditolak oleh keluarga
dan atau masyarakat lingkungannya dan atau dalam kesendirian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
memupuk rasa solidaritas terhadap mereka serta membimbing mereka ke
arah kemandirian dalam rangka pembangunan masyarakat.
3. Tujuan
Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba)
memiliki beberapa tujuan yang mempunyai jangka atau waktu, yaitu jangka
pendek dan jangka menengah. Berikut tujuan organisasi dari Yayasan
Hamba:
a. Tujuan jangka pendek
1) Mengurangi jumlah anak-anak jalanan, yaitu dengan menampung
bayi-bayi, balita yang ada di jalan.
2) Mempersatukan kembali ibu dan anak yang ditolak dengan keluarga
besarnya.
b. Tujuan jangka panjang
1) Mengurangi jumlah anak-anak jalanan di masa depan, yaitu anak-anak
dari anak-anak yang telah dididik.
2) Membantu anak-anak ini dalam memperkembangkan diri sebagai
makhluk sosial menjadi manusia bagi yang lain.
4. Motto
Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba)
memiliki beberapa Motto organisasi, yaitu:
a. Setiap pribadi lebih berharga dari seluruh dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Manusia tidak hidup dari nasi saja.
E. Tugas Pokok Organisasi
Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba) memiliki
tugas pokok dalam melaksanakan kegiatannya sebagai rumah perlindungan
anak, yaitu memberikan pelayanan kepada anak-anak. Pelayanan yang
diberikan berupa:
1. Pelayanan pendidikan, memberikan bantuan biaya untuk anak-anak yang
berada di yayasan untuk sekolah mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), TK, SD, SMP, hingga SMA.
2. Pelayanan Kesehatan, memberikan bantuan biaya berobat untuk anak-anak
yang sedang sakit.
3. Pemenuhan kebutuhan dasar, yaitu memberikan bantuan untuk keperluan
sehari-hari seperti konsumsi, hiburan, pendampingan anak-anak serta tempat
tinggal.
Bentuk pelayanan yang dilakukan Yayasan Hamba adalah individu
dalam komunitas, yaitu yayasan memberikan pelayanan yang berfokus pada
individu atau pribadi karena setiap anak memiliki latar belakang atau kasus
yang berbeda-beda.
F. Kondisi Organisasi
Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba)
merupakan salah satu rumah perlindungan anak yang berada di utara
Yogyakarta, tepatnya terletak di Dusun Katen RT 002, RW 013, Desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Daerah
yang sangat asri, sejuk, nyaman dan jauh dari kebisingan kota, sangat cocok
untuk tempat tinggal dan kegiatan anak-anak. Lokasi yayasan juga berdekatan
dengan pasar tradisional dan sekolah sehingga dapat beraktivitas dengan
mudah.
Saat ini, Yayasan Hamba dipimpin oleh Ibu Lestari Projosuto bersama
dengan pengurus untuk menjalankan kegiatan yang ada di yayasan. Sampai
dengan Februari tahun 2019, anak-anak yang terdaftar di Yayasan Hamba
secara keseluruhan mencapai 42 orang, namun yang tinggal di yayasan
sebanyak 35 orang. Anak-anak yang tinggal di yayasan terdiri dari berbagai
macam umur mulai dari bayi hingga remaja.
Rumah Perlindungan anak ini telah berdiri di Yogyakarta sejak tahun
1995, artinya sudah hampir 23 tahun. Sampai saat ini kegiatan pelayanan masih
berjalan dengan baik. Agar dapat melayani sesama sesuai dengan
kehendakNya, penyalur kasih harus memilik Kompas/Penentu Arah/Pedoman
dalam menentukan arah pelayanannya. Kompas yang digunakan oleh Yayasan
Hamba berasal dari ayat Alkitab Mat. 25: 34-40 dan Hadist Qutsi 265. “Segala
sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling
hina kamu telah melakukannya untuk Aku.”
Sejak berdirinya Yayasan Hamba, yayasan ini sudah memiliki
penerimaan tetap. Penerimaan tersebut berasal dari lembaga donor yaitu Lestari
Stiching. Dana pembangunan serta fasilitas yang dimiliki oleh Yayasan Hamba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
berasal dari para donatur. Sampai saat ini Yayasan Hamba memperoleh
penerimaan tetap dari lembaga donor dan penerimaan lainnya yang berasal dari
sumbangan insidentil. Sumbangan yang diterima dapat berbentuk barang dan
uang.
Yayasan Hamba memiliki beberapa bangunan dan fasilitas kendaraan
dalam menjalankan kegiatannya. Berikut bangunan dan fasilitas kendaraan
yang dimiliki oleh Yayasan Hamba:
1. Bangunan 1 (Education Centre) digunakan untuk kantor dan tempat
berkumpul atau aula. Terdapat juga dapur untuk kegiatan praktik memasak
anak-anak dan juga perpustakaan untuk belajar dan membaca anak-anak
remaja.
2. Terdapat 5 bangunan untuk tempat tinggal anak-anak, yaitu Rumah Els,
Rumah Hannah, Rumah Sara, Rumah Maximillian, dan Rumah Aiko. Selain
kamar tidur, di masing-masing rumah juga terdapat dapur kecil untuk
memanaskan makanan.
3. Gudang, digunakan untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak
terpakai
4. Terdapat 1 kendaraan, yaitu 1 unit Daihatsu Luxio yang digunakan sebagai
sarana untuk antar jemput anak-anak ke sekolah serta terdapat 1 unit motor
yang digunakan sebagai sarana untuk membeli bahan makanan ke pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
G. Struktur Organisasi
Setiap organisasi membutuhkan struktur organsasi yang bertujuan
untuk pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan kegiatannya.
Yayasan Hamba merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial yang
didirikan oleh masyarakat awam sehingga terkadang struktur organisasi bukan
menjadi hal yang penting untuk dibuat. Selama berdiri, Yayasan Hamba belum
mendokumentasikan struktur organisasinya, namun Yayasan Hamba telah
melakukan pemisahan tugas yang dibuat dengan adanya susunan pengurus
harian. Pengurus harian Yayasan Hamba terdiri dari:
1. Pendiri, sebagai pendiri Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta
(Yayasan Hamba)
2. Penasihat yang bertugas untuk memberikan penyuluhan sehubungan dengan
hukum seperti pengurusan akta oraganisasi
3. Pengawas yang bertugas untuk mejalankan tanggung jawab tugas
pengawasan dan memberi nasihat kepada pengurus dalam menjalankan
kegiatan pelayanan di Yayasan Hamba.
4. Pembina yang bertugas untuk menyusun dan mengubah anggaran yayasan,
merekrut karyawan, dan melakukan pembagian tugas dari setiap pengurus
berdasarkan rapat pembina.
5. Ketua yang bertugas untuk menjalankan visi dan misi serta tujuan yang
telah ditentukan oleh yayasan, mengkoordinir seluruh anggota pengurus
yayasan dalam menjalankan kegiatannya, membuat keputusan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
berkaitan dengan kegiatan operasional yayasan, melakukan rekrutmen staf
jika diperlukan, mengevaluasi kegiatan pelayanan yang dilakukan, dan
memberikan pertanggung jawaban kepada pendonor.
6. Sekretaris yang bertugas untuk menagtur dan menerbitkan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi/surat menyurat, dan mendokumentasikan
serta mengarsipkan surat-surat yang masuk maupun keluar.
7. Bendahara yang bertugas untuk menjalankan tanggung jawab pengelolaan
keuangan, menyusun laporan keuangan secara periodik.
8. Asisten administrasi yang bertindak sebagai staf untuk membantu bendahara
dalam mengelola keuangan dan menyusun laporan keuangan.
9. Pengasuh yang bertugas untuk memberikan pendampingan serta mendidik
anak-anak.
10. Maintenance yang bertugas untuk mengelola penggunaan inventaris yang
dimiliki oleh yayasan.
11. Driver yang bertugas untuk mengantar dan menjemput anak-anak sekolah
dan juga sebagai pendamping anak-anak remaja putra.
12. Keamanan yang bertugas untuk melaksankan pengamanan yang ada di
sekitar lingkungan yayasan.
13. Kebersihan dan kebun yang bertugas untuk mengelola kebersihan tempat
dan mengelola kebun yang dimiliki oleh yayasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Akan tetapi, ketika kegiatan pelayanan berlangsung semua pengurus
dapat melakukan pendampingan untuk anak-anak. Berikut ini adalah susunan
pengurus harian Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (Yayasan Hamba):
Pendiri : Lestari Projosuto
Penasihat : Prof. Dr. B. Kusumohamidjojo
Maria Rita Roewiastoeti, SH
Pengawas : Nusya Kuswantin, SH, MA
Dr. Bayu Ludvianto
Suwarno, BA
Pembina : Lestari Projosuto
Bernadheta Rini Susanti
Gerarda Soepriastoeti Marmanto
Ketua : Konah Anisari Melani
Sekretaris : Theresia Sri Sugiyati
Bendahara : Dwi Maryati
Asisten Adiministrasi : Aulia Permata Sari
Pengasuh : Yustina Kartini
Suhana
Wening Ati
T. Oksika Dewi Yasika Santi
Tati Nuryanti
Maintenance : Yustinus Michael
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Pendampingan remaja putra : Yohanes Supriyanto
Keamanan : Wisnu Widyantoro
Eko Tri Muryadi
Kebersihan dan kebun : Budi Samidi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Mereview Penyusunan Laporan Keuangan Yayasan Hamba.
1. Deskripsi Data.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Dwi selaku bendahara
Yayasan Hamba, laporan keuangan yang disusun adalah laporan neraca
saldo dan laporan pengeluaran. Laporan neraca saldo adalah laporan
menyajikan informasi mengenai saldo akhir dari akun-akun yang digunakan
oleh Yayasan Hamba, sedangkan laporan pengeluaran adalah laporan yang
menyajikan informasi pengeluaran yang terjadi pada Yayasan Hamba
selama satu periode.
Dalam menyusun laporan keuangan, pihak yayasan melakukan
beberapa proses. Proses penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan
menggunakan alat bantu berupa aplikasi, yaitu Microsoft Excel. Berikut ini
proses penyusunan laporan keuangan Yayasan Hamba:
Gambar 5.1: Proses Penyusunan Laporan Keuangan Yayasan Hamba
Sumber: Data Yayasan Hamba (2019)
Berdasarkan gambar 5.1, terdapat tiga proses penyusunan laporan
keuangan yang dilakukan oleh pihak yayasan. Ketiga proses tersebut, yaitu:
Identifikasi Bukti Transaksi
Jurnal Umum Laporan Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
a. Identifikasi Bukti Transaksi
Pihak yayasan akan mendapatkan bukti transaksi ketika
melakukan transaksi. Bukti transaksi yang diterima, dapat berupa bukti
transaksi internal (dibuat oleh yayasan) maupun bukti transaksi eksternal
(berasal dari pihak luar yayasan). Bukti transaksi yang telah diterima
selanjutnya diidentifikasi sebagai dasar untuk pencatatan di jurnal umum.
b. Jurnal Umum
Setelah melakukan identifikasi terhadap bukti transaksi yang
diterima, proses selanjutnya yang dilakukan oleh pihak yayasan adalah
melakukan penjurnalan. Pada proses ini, pihak yayasan melakukan
pencatatan terhadap bukti transaksi yang diterima ke dalam buku jurnal.
Pencatatan dilakukan secara berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya
transaksi.
Dalam melakukan pencatatan, Yayasan Hamba menggunakan
metode pencatatan basis kas (cash basis), yaitu yayasan akan mencatat
penerimaan ketika menerima kas/aset atau barang dan akan mencatat
beban ketika dibayarkan. Berikut ini transaksi yang dicatat oleh Yayasan
Hamba:
1) Penerimaan
Transaksi penerimaan akan dicatat ketika pihak yayasan
menerima sumbangan berupa sejumlah uang atau barang dari donatur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Transaksi penerimaan akan dicatat ketika pihak yayasan juga telah
menerbitkan bukti transaksi penerimaan yang diberikan kepada
donatur yang memberikan sumbangan. Berikut ini adalah contoh
jurnal yang dilakukan oleh pihak yayasan untuk mencatat penerimaan:
a) Pada saat yayasan menerima sumbangan sebesar Rp5.000.000
melaui Bank BCA
Tabel 5.1 Contoh Pencatatan Penerimaan Kas
Nama Akun Jumlah
Debet Kredit
BCA 8610283366 5,000,000
Income Bank BCA Umum 5,000,000
Sumber: Data Yayasan Hamba (2018)
b) Pada saat yayasan menerima sumbangan berupa seprei senilai
Rp300.000 dari donatur
Tabel 5.2 Contoh Pencatatan Penerimaan Barang
Nama Akun Jumlah
Debet Kredit
Cash in Hand 300,000
BCA 8610283366 300,000
Sumber: Data Yayasan Hamba (2018)
2) Beban
Transaksi beban akan dicatat ketika kas yang dimiliki oleh
Yayasan Hamba telah dimanfaatkan untuk keperluan operasional
yayasan ditandai dengan adanya bukti transaksi. Yayasan Hamba akan
mencatat nilai akun beban sesuai dengan jumlah rupiah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dibayarkan. Berikut ini adalah contoh jurnal yang dilakukan oleh
pihak yayasan untuk mencatat pengeluaran:
a) Pada saat yayasan mencatat penarikan kas dari bank untuk
keperluan operasional sebesar Rp5.000.000
Tabel 5.3: Contoh Pencatatan Penarikan Kas
Nama Akun Jumlah
Debet Kredit
Cash in Hand 5,000,000
BCA 8610283366 5,000,000
Sumber: Data Yayasan Hamba (2018)
b) Pada saat yayasan mencatat pengeluaran untuk biaya bahan
makanan sebesar Rp73.000
Tabel 5.4 Contoh Pencatatan Beban
Nama Akun Jumlah
Debet Kredit
Foodstuff 73,000
Cash in Hand 73,000
Sumber: Data Yayasan Hamba (2018)
c. Laporan Keuangan
Setelah melakukan pencatatan ke dalam jurnal umum, selanjutnya
pihak yayasan melakukan penyusunan laporan keuangan. Laporan
keuangan yang disusun oleh Yayasan Hamba berupa laporan neraca
saldo dan laporan pengeluaran. Untuk laporan neraca saldo, aplikasi yang
digunakan akan secara otomatis memposting jumlah saldo dari akun-
akun yang dicatat di buku jurnal ke dalam laporan neraca saldo. Jumlah
saldo masing-masing akun yang berasal dari jurnal umum kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
disesuaikan dengan saldo awal sehingga terdapat selisih. Selisih saldo
tersebut dinamakan saldo akhir.
Kemudian untuk laporan pengeluaran, aplikasi yang digunakan
akan secara otomatis memposting jumlah saldo dari akun-akun yang
terkait dengan pengeluaran/beban. Saldo tersebut kemudian dijumlahkan
dengan saldo pada bulan-bulan sebelumnya sehingga menghasilkan total
pengeluaran pada satu periode.
2. Review Data.
Setelah mendeskripsikan penyusunan laporan keuangan yang
diterapkan oleh Yayasan Hamba, selanjutnya peneliti akan menganalisis
penyusunan laporan keuangan yang disusun oleh pihak yayasan berdasarkan
siklus akuntansi yang belaku umum. Analisis dilakukan untuk mengetahui
kesalahan proses penyusunan laporan yang dilakukan oleh Yayasan Hamba.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, berikut ini hasil analisis yang
ditemukan oleh peneliti:
a. Yayasan Hamba tidak melakukan beberapa tahap dalam siklus akuntansi
yang berlaku umum.
Yayasan Hamba hanya melakukan tiga tahap, yaitu
mengidentifikasi bukti transaksi, mencatat bukti transaksi ke dalam buku
jurnal, dan menyusun laporan keuangan karena terdapat beberapa proses
yang tidak dilakukan oleh Yayasan Hamba dalam menyusun laporan
keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Proses yang tidak dilakukan oleh Yayasan Hamba, yaitu tidak
melakukan proses jurnal penyesuaian, tidak melakukan proses
penyusunan neraca saldo disesuaikan, tidak melakukan proses jurnal
penutup, dan tidak melakukan proses penyusunan neraca saldo setelah
penutupan.
Yayasan Hamba perlu melakukan proses jurnal penyesuaian
karena yayasan mempunyai aset tetap yang memiliki masa manfaat
sehingga perlu untuk dilakukan penyesuaian terhadap nilai dari aset tetap
dengan cara melakukan peyusutan.
Proses jurnal penutup juga perlu dilakukan oleh Yayasan Hamba.
Jurnal penutup dilakukan untuk menutup penerimaan yang diterima dan
beban yang dikeluarkan oleh Yayasan Hamba. Yayasn Hamba juga perlu
untuk melakukan proses jurnal penutup untuk menutup kenaikan atau
penurunan aset neto yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
b. Perbedaan dalam proses pencatatan bukti transaksi ke dalam buku jurnal.
Dalam pencatatan bukti transaksi ke dalam buku jurnal, Yayasan
Hamba hanya mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan
beban. Hal ini berarti, Yayasan Hamba menggunakan metode pencatatan
berbasis kas bukan berbasis akrual.
c. Terdapat kesalahan pencatatan penerimaan yang dilakukan oleh Yayasan
Hamba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pihak yayasan mencatat penerimaan kas melalui bank dengan
mencatat akun bank di sisi debet dan mencatat akun income from bank di
sisi kredit. Ketika mencatat penerimaan kas melalui bank, seharusnya
pihak yayasan mencatat akun bank di sisi debet dan mencatat akun
sumbangan di sisi kredit.
Teridentifikasi pula bahwa ketika mencatat penerimaan berupa
barang, yayasan mencatat akun cash in hand di sisi debet dan mencatat
akun bank di sisi kredit. Ketika mencatat penerimaan berupa barang,
seharusnya pihak yayasan mencatat akun inventaris/peralatan di sisi
debet dan mencatat akun sumbangan di sisi kredit.
B. Membuat Aplikasi untuk Menyusun Laporan Keuangan Yayasan Hamba
pada Microsoft Excel.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, teridentifikasi bahwa
penyusunan laporan keuangan yang diterapkan oleh Yayasan Hamba tidak
melakukan beberapa tahap dalam siklus akuntansi yang berlaku umum dan
terdapat beberapa kesalahan dalam proses pencatatan ke dalam jurnal. Oleh
karena itu, peneliti membuat aplikasi pada Microsoft Excel untuk menyusun
laporan keuangan Yayasan Hamba sesuai dengan siklus akuntansi yang berlaku
umum. Berikut ini tahapan yang dilakukan oleh peneliti untuk membuat
aplikasi pada Microsoft Excel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
1. Membuat Daftar Akun (Chart of Account).
Sebelum melakukan penyusunan laporan keuangan, perlu diketahui
terlebih dahulu transaksi-transaksi yang sering dilakukan oleh Yayasan
Hamba. Hal ini dilakukan sebagai informasi untuk membuat daftar akun
(Chart of Account). Berikut ini daftar akun yang dibuat oleh peneliti:
a. Nama Akun
Nama akun yang disusun untuk membuat daftar akun terdiri dari
elemen-elemen akun yang terdapat pada laporan keuangan organisasi
nirlaba. Elemen-elemen akun tersebut adalah sebagai berikut.
1) Aset
Yayasan Hamba memiliki sumber daya berupa aset yang
berasal dari para donatur. Sumber daya yang diberikan dapat berupa
kas atau barang. Kas yang diterima secara tunai, sedangkan barang
yang diterima oleh Yayasan Hamba seperti alat-alat rumah tangga.
Yayasan Hamba juga memiliki tabungan deposito di berbagai
bank. Depostio tersebut digunakan sebagai dana cadangan apabila
Yayasan Hamba memerlukan dana yang cukup besar.
Dalam menunjang pelayanannya, Yayasan Hamba memiliki
beberapa sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh Yayasan Hamba terdiri dari tanah seluas 3.322 m2, bangunan
seluas 1.143 m2 yang digunakan untuk tempat tinggal anak-anak, dan
mobil untuk antar jemput anak-anak ke sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu dibuat akun-akun
berikut ini:
a) Kas Tidak Terikat, akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan
serta penggunaan kas tidak terikat dan untuk menyajikan informasi
mengenai jumlah kas tidak terikat yang dimiliki oleh Yayasan
Hamba.
b) Kas Terikat Sementara, akun ini digunakan untuk mencatat
penerimaan serta penggunaan kas terikat sementara dari donatur
tetap dan untuk menyajikan informasi mengenai jumlah kas terikat
sementara yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
c) Bank, akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan serta
penggunaan kas yang tersimpan di bank dan untuk menyajikan
informasi mengenai jumlah kas yang tersimpan di bank. Yayasan
Hamba menyimpan kasnya di enam bank, yaitu Bank BRI, Bank
BPD DIY, Bank Permata, Bank BPR Arga Tata, Bank BCA, dan
Bank BCA yang khusus untuk menerima sumbangan dari donatur
tetap.
d) Deposito, akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan serta
penggunaan depostio dan menyajikan informasi mengenai jumlah
deposito yang dimiliki oleh Yayasan Hamba. Yayasan Hamba
memiliki depostio di enam bank, yaitu di Bank BRI, Bank BPD
DIY, dan Bank BPR Arga Tata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
e) Tanah, akun ini digunakan untuk menyajikan informasi mengenai
nilai tanah yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
f) Bangunan, akun ini digunakan untuk menyajikan informasi
mengenai nilai bangunan yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
g) Akumulasi Penyusutan Bangunan, akun ini digunakan untuk
mencatat dan menyajikan informasi mengenai jumlah akumulasi
penyusutan bangunan yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
h) Kendaraan, akun ini digunakan untuk menyajikan informasi
mengenai nilai kendaraan yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
i) Akumulasi Penyusutan Kendaraan, akun ini digunakan untuk
mencatat dan menyajikan informasi mengenai jumlah akumulasi
penyusutan kendaraan yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
j) Peralatan Yayasan, akun ini digunakan untuk mencatat pembelian
peralatan dan menyajikan informasi mengenai nilai rupiah dari
peralatan yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
k) Akumulasi Penyusutan Peralatan Yayasan, akun ini digunakan
untuk mencatat dan menyajikan informasi mengenai jumlah
akumulasi penyusutan peralatan yang dimiliki oleh Yayasan
Hamba.
l) Peralatan Kantor, akun ini digunakan untuk mencatat pembelian
peralatan kantor dan untuk menyajikan informasi mengenai nilai
rupiah dari peralatan kantor yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
m) Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor, akun ini digunakan untuk
mencatat dan menyajikan informasi mengenai jumlah akumulasi
penyusutan peralatan kantor yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
2) Liabilitas
Yayasan Hamba memiliki beberapa keperluan untuk
menjalankan kegiatan pelayanannya. Beberapa keperluan tersebut
tentunya memerlukan biaya yang harus dibayarkan setiap bulannya.
Yaysan Hamba memiliki tagihan yang belum dibayarkan yaitu tagihan
langganan media cetak dan taghihan pajak bumi dan bangunan.
Apabila Yayasan Hamba belum membayarkan tagihan tersebut maka
tagihan tersebut akan dicatat sebagai utang.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu untuk membuat
akun-akun berikut ini:
a) Utang Langganan Media Cetak, akun ini digunakan untuk mencatat
dan menyajikan informasi mengenai jumlah tagihan langganan
media cetak yang belum dibayarkan.
b) Utang Pajak Bumi dan Bangunan, akun ini digunakan untuk
mencatat dan menyajikan informasi mengenai jumlah tagihan pajak
bumi dan bangunan yang belum dibayarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3) Aset Neto
Yayasan Hamba memiliki aset neto tidak terikat dan aset neto
terikat sementara. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu untuk
membuat akun-akun berikut ini:
a) Aset Neto Tidak Terikat, akun ini digunakan untuk mencatat
penutupan penerimaan dan beban tidak terikat dan untuk
menyajikan aset neto tidak terikat yang dimiliki oleh Yayasan
Hamba.
b) Kenaikan/Penurunan Aset Neto Tidak Terikat, akun ini digunakan
untuk mencatat penutupan kenaikan/penurunan aset neto tidak
terikat.
c) Aset Neto Terikat Sementara, akun ini digunakan untuk mencatat
penutupan penerimaan dan beban terikat permanen dan untuk
menyajikan aset neto terikat permanen yang dimiliki oleh Yayasan
Hamba.
d) Kenaikan/Penurunan Aset Neto Terikat Sementara, akun ini
digunakan untuk mencatat penutupan kenaikan/penutupan aset neto
terikat permanen.
4) Penerimaan
Yayasan Hamba membutuhkan pemasukan untuk membiayai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Pemasukan yang diterima oleh
Yayasan Hamba berasal dari sumbangan para donatur. Donatur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
memberikan sumbangan kepada Yayasan Hamba berasal dari donatur
tetap dan donatur tidak tetap. Donatur tetap merupakan donatur yang
setiap bulannya rutin memberikan sumbangan kepada Yayasan
Hamba, sementara donatur tidak tetap merupakan donatur yang tidak
rutin memberikan sumbangan setiap bulannya. Hingga tahun 2018,
Yayasan Hamba memiliki satu donatur tetap yaitu SOS Village
Yogyakarta.
Selain mendapatkan pemasukan yang berasal dari donatur
tetap dan donatur tidak tetap, Yayasan Hamba juga memiliki
pemasukan lain, yaitu donasi dari pemerintah, pendapatan bunga
tabungan, dan pendapatan bunga deposito.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu untuk membuat
akun-akun berikut ini:
a) Sumbangan Donatur Tidak Tetap, akun ini digunakan untuk
mencatat penerimaan sumbangan yang berasal dari donatur tidak
tetap dan untuk menyajikan informasi mengenai jumlah sumbangan
yang berasal dari donatur tidak tetap.
b) Donasi Pemerintah, akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan
sumbangan yang berasal dari pemerintah dan untuk menyajikan
informasi mengenai jumlah sumbangan yang berasal dari
pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
c) Pendapatan Bunga Bank, akun ini digunakan untuk mencatat
penerimaan bunga tabungan untuk menyajikan informasi mengenai
pendapatan bunga tabungan yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
d) Pendapatan Bunga Deposito, akun ini digunakan untuk mencatat
penerimaan bunga deposito untuk menyajikan informasi mengenai
pendapatan bunga deposito yang dimiliki oleh Yayasan Hamba.
e) Sumbangan Donatur Tetap, akun ini digunakan untuk mencatat
penerimaan sumbangan yang berasal dari donatur tetap dan untuk
menyajikan informasi mengenai jumlah sumbangan yang berasal
dari donatur tetap.
5) Beban
Yayasan Hamba merupakan organisasi yang bergerak di
bidang sosial dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kepada
anak-anak yang kurang beruntung. Dalam melaksanakan
pelayanannya terdapat kegiatan/aktivitas yang dilakukan. Kegiatan
yang dilakukan adalah memberikan sarana pendidikan, kesehatan,
serta kebutuhan pokok bagi anak-anak.
Selain itu, Yayasan Hamba juga memiliki fasilitas penunjang
untuk melaksanakan kegiatan pelayanannya. Oleh sebab itu, terdapat
biaya-biaya yang perlu dikeluarkan seperti listrik, air, telepon dan
intenet, serta biaya operasional lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Fasilitas penunjang kegiatan yang dimiliki oleh Yayasan
Hamba juga memiliki masa manfaat. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penyusutan terkait fasilitas penunjang yang dimiliki oleh Yayasan
Hamba.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu untuk membuat
akun-akun berikut ini:
a) Beban Depresiasi Penyusutan, akun ini digunakan untuk mencatat
dan menyajikan informasi mengenai jumlah nilai rupiah dari beban
yang digunakan untuk penyusutan aset tetap yang dimiliki oleh
Yayasan Hamba.
b) Beban Administrasi Bank, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk membayar
biaya administrasi bank.
c) Beban Pajak Bunga Bank, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk membayar
pajak bunga bank atas tabungan yang dimiliki oleh Yayasan
Hamba.
d) Beban Pajak Bumi dan Bangunan, akun ini digunakan untuk
mencatat dan menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk
membayar pajak bumi dan bangunan.
e) Beban Pajak Materai, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk membayar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pajak materai yang muncul ketika mendapatkan bunga tabungan
dari Bank Permata.
f) Beban Pelatihan Karyawan, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk pelatihan
karyawan.
g) Beban Keperluan Dapur, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk membeli gas
elpiji untuk memasak.
h) Beban Keperluan Yayasan, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk snack satpam,
snack tamu, dan isi ulang galon satpam.
i) Beban Keperluan Rumah Tangga, akun ini digunakan untuk
mencatat dan menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk
pembelian sabun, pembersih kamar mandi, pembersih lantai.
j) Beban Bahan Makanan, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk pembelian
bahan makanan seperti bumbu dapur, sayur-sayuran, daging, dll.
k) Beban Keperluan Sekolah, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk belanja
keperluan sekolah, seperti seragam, sepatu, atk, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
l) Beban Tunjangan Sekolah, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk uang saku
anak-anak.
m) Beban Uang Sekolah, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk membayar
uang sekolah.
n) Beban Kesehatan, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk berobat dan
tambahan nutrisi bagi orang-orang yang sedang sakit.
o) Beban Gaji, akun ini digunakan untuk mencatat dan menyajikan
informasi mengenai pengeluaran untuk membayar gaji yang
dibayarkan kepada ibu, karyawan, pengajar les, dan karyawan
kantor.
p) Beban Tunjangan Pegawai, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk membayar
tunjangan bagi para pegawai Yayasan Hamba.
q) Beban Servis Kendaraan, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk membayar
servis kendaraan.
r) Beban Pajak Kendaraan, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk membayar
pajak kendaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
s) Beban Transportasi dan Akomodasi, akun ini digunakan untuk
mencatat dan menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk
transportasi dan akomodasi bagi pengurus dan anak-anak jika
terdapat kegiatan di luar yayasan.
t) Beban Telepon dan Internet, akun ini digunakan untuk mencatat
dan menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk membayar
tagihan telepon dan internet.
u) Beban Listrik, akun ini digunakan untuk mencatat dan menyajikan
informasi mengenai pengeluaran untuk membayar tagihan listrik.
v) Beban Langganan Media Cetak, akun ini digunakan untuk
mencatat dan menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk
membayar tagihan langganan koran.
w) Beban Kebersihan, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pegeluaran untuk membayar iuran
kebersihan.
x) Beban Pemeliharaan Yayasan, akun ini digunakan untuk mencatat
dan menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk biaya
pemeliharaan yayasan seperti cat tembok, reparasi AC, dan lain-lain
y) Beban Bensin, akun ini digunakan untuk mencatat dan menyajikan
informasi mengenai pengeluaran untuk bahan bakar kendaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
z) Beban Parkir Kendaraan, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk parkir
kendaraan.
aa) Beban Pemeliharaan Kantor, akun ini digunakan untuk mencatat
dan menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk biaya
servis komputer dan printer
bb) Beban Keperluan Kantor, akun ini digunakan untuk mencatat dan
menyajikan informasi mengenai pengeluaran untuk fotokopi
dokumen-dokumen kantor, pembelian kertas HVS, dan pembelian
tinta printer.
cc) Beban Upah, akun ini digunakan untuk mencatat dan menyajikan
informasi mengenai pengelaran untuk membayar tenaga kerja yang
bukan karyawan.
b. Kode Akun
Kode akun disusun berdasarkan elemen-elemen akun yang ada
pada laporan keuangan. Kode akun yang disusun terdiri dari empat digit
angka. Digit pertama digunakan untuk menunjukan kode kelompok akun
seperti akun aset yang berawalan angka satu (1), akun kewajiban yang
berawalan angka dua (2), akun aset bersih yang berawalan angka tiga (3),
akun penerimaan yang berawalan angka empat (4), dan akun beban yang
berawalan angka lima (5). Digit kedua untuk menunjukkan kode
kelompok akun spesifik seperti aset lancar dan aset tetap atau kewajiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
jangka panjang dan kewajiban jangka pendek. Digit ketiga dan keempat
digunakan untuk menunjukkan kode nama akun. Contoh pengkodean
kode akun dapat dilihat dari gambar berikut ini.
1 1 01
Kelompok Akun: Aset
Kelompok Akun Spesifik: Aset Lancar
Nama Akun: Kas Tidak Terikat
Gambar 5.2: Contoh Pengkodean kode akun
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
2. Membuat Menu Buku Jurnal di Microsoft Excel.
Untuk melakukan proses penjurnalan maka dibuat buku jurnal pada
aplikasi Microsoft Excel. Bentuk buku jurnal yang dibuat dapat digunakan
pada berbagai tipe jurnal, yaitu jurnal umum, jurnal penyesuaian, atau jurnal
pembalik. Bentuk jurnal di Microsoft Excel dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar 5.3: Bentuk Buku Jurnal
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Berdasarkan gambar 5.3, terdapat beberapa kolom yang memuat
informasi mengenai transaksi yang terjadi. Berikut ini fungsi dari masing-
maisng kolom dalam buku jurnal:
a. Kolom tanggal, merupakan kolom yang digunakan untuk mencatat
tanggal terjadinya transaksi yang ada di Yayasan Hamba. Tanggal
tersebut harus dicatat secara kronologis.
b. Kolom tipe jurnal, merupakan kolom yang digunakan untuk menentukan
tipe jurnal. Di dalam kolom tipe jurnal terdapat empat pilihan tipe jurnal,
yaitu Jurnal Umum (JU), Jurnal Penyesuaian (AJP), Jurnal Penutup (JP),
dan Jurnal Pembalik (JB). Tipe jurnal yang dipilih untuk mencatat jurnal
umum adalah tipe jurnal JU.
c. Kolom nama akun, merupakan kolom yang digunakan untuk mencatat
akun-akun yang terpengaruh atas transaksi yang dilakukan oleh Yayasan
Hamba. Pencatatan nama akun untuk yang bersaldo debet akan dicatat di
tepi paling kiri di kolom tersebut, sedangkan nama akun untuk yang
bersaldo kredit akan dicatat agak bergeser ke kanan.
d. Kolom nomor akun, merupakan kolom yang digunakan untuk mencatat
kode masing-masing akun pada saat melakukan pemostingan, sebagai
bukti bahwa akun-akun yang dicatat dalam jurnal telah diposting ke
dalam buku besar.
e. Kolom arus kas, merupakan kolom yang digunakan untuk menentukan
aktivitas arus kas. Kolom ini diisi apabila terdapat transaksi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
mempengaruhi akun kas. Dalam kolom arus kas berisi aktivitas kas yang
ada pada laporan arus kas, yaitu aktivitas operasi, aktivitas pendanaan,
dan aktivitas investasi.
f. Kolom debet dan kolom kredit, merupakan kolom yang digunakan untuk
mencatat nilai rupiah dari masing-masing akun yang dipengaruhi oleh
transaksi yang dilakukan Yayasan Hamba.
g. Kolom keterangan, merupakan kolom yang digunakan untuk mencatat
deskripsi singkat mengenai transaksi yang dilakukan oleh Yayasan
Hamba.
3. Membuat Menu Buku Besar di Microsoft Excel.
Setelah membuat menu Buku Jurnal di Microsoft Excel, selanjutnya
adalah membuat menu Buku Besar di Microsoft Excel. Menu ini digunakan
untuk melakukan pemostingan. Posting dilakukan dengan memindahkan
angka yang tercantum dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet suatu
akun dan memindahkan angka yang tercantum dalam kolom kredit jurnal ke
dalam sisi kredit akun yang lain. Berikut ini bentuk buku besar yang dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 5.4: Bentuk Buku Besar
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
Berdasarkan gambar 5.4, terdapat beberapa kolom dalam buku besar
yang digunakan. Berikut ini fungsi dari masing-masing kolom:
a. Kolom tanggal, kolom ini memberikan informasi mengenai tanggal
terjadinya transaksi yang dicatat di buku jurnal.
b. Kolom ref, kolom ini memberikan informasi mengenai tipe jurnal yang
digunakan di buku jurnal.
c. Kolom debet, kolom ini memberikan informasi mengenai nilai rupiah
pada suatu akun yang memiliki saldo debet.
d. Kolom kredit, kolom ini memberikan informasi nilai rupiah pada suatu
akun yang memiliki saldo kredit.
e. Kolom saldo, kolom ini digunakan untuk mengetahui saldo akhir yang
tersedia pada suatu akun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
f. Kolom keterangan, kolom ini memberikan informasi mengenai
keterangan/deskripsi singkat yang tercatat pada saat melakukan
penjurnalan.
4. Membuat Menu Neraca Lajur di Microsoft Excel.
Neraca lajur digunakan untuk memudahkan penyusunan laporan
keuangan, untuk menggolongkan dan meringkas informasi yang berasal dari
neraca saldo dan data penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum
disusun laporan keuangan yang formal, dan untuk mempermudah
menemukan kesalahan yang mungkin terjadi pada saat membuat jurnal
penyesuaian. Oleh karena itu, perlu untuk dibuat menu Neraca Lajur pada
Microsoft Excel untuk memfasilitasi tahapan yang terdapat pada siklus
akuntansi, yaitu neraca saldo dan neraca saldo disesuaikan. Berikut ini
bentuk neraca lajur yang dibuat:
Gambar 5.5: Bentuk Neraca Lajur
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Berdasarkan gambar 5.5, neraca lajur memiliki tujuh kolom untuk
mengumpulkan dan meringkan data-data keuangan yang telah terjadi pada
Yayasan Hamba. Berikut ini fungsi dari kolom-kolom tersebut:
a. Kolom kode akun, kolom ini berisi kode akun yang telah dibuat.
b. Kolom nama akun, kolom ini berisi nama-nama akun yang ada di buku
besar.
c. Kolom saldo akhir buku besar, kolom ini menyediakan informasi
mengenai seluruh saldo akun yang berasal dari buku besar sebelum
dilakukan penyesuaian sesuai dengan posisi saldo debet atau kredit pada
akun yang bersangkutan.
d. Kolom pencatatan penyesuaian, kolom ini menyediakan informasi
mengenai jumlah rupiah yang berasal dari jurnal penyesuaian sesuai
dengan posisi saldo debet atau kredit pada akun yang bersangkutan.
e. Kolom neraca saldo disesuaikan, kolom ini digunakan menyediakan
informasi mengenai saldo-saldo akun yang telah dilakukan proses
penyesuaian melalui kolom pencatatan penyesuaian. Jadi, neraca saldo
setelah disesuaikan adalah gabungan dari kolom neraca saldo dengan
kolom pencatatan penyesuaian.
f. Kolom aktivitas, kolom ini menyediakan informasi mengenai saldo akun
yang masuk pada elemen laporan aktivitas. Elemen-elemen akun yang
masuk pada laporan aktivitas antara lain elemen akun penerimaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
elemen akun beban. Saldo dari elemen-elemen akun tersebut berasal dari
kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
g. Kolom neraca, kolom ini menyediakan informasi saldo akun yang masuk
pada elemen laporan posisi keuangan/laporan neraca. Elemen-elemen
akun yang masuk dalam laporan posisi keuangan antara lain elemen akun
aset, kewajiban, dan aset neto. Saldo dari elemen-elemen tersebut berasal
dari kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
5. Membuat Format Laporan Keuangan.
Setelah membuat menu Neraca Lajur pada Microsoft Excel, langkah
selanjutnya adalah membuat format laporan keuangan. Dalam hal ini,
format laporan keuangan yang dibuat berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 yang terdiri dari laporan aktivitas,
laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
6. Membuat Menu Neraca Saldo Setelah Penutupan di Microsoft Excel.
Neraca saldo setelah penutupan adalah suatu daftar yang berisi
saldo-saldo dari akun-akun rill, yaitu akun-akun aset, kewajiban, dan aset
neto. Menu neraca saldo setelah penutupan dilakukan untuk mengetahui
saldo akhir dari masing-masing akun yang ada pada buku besar. Berikut ini
bentuk neraca saldo setelah penutupan yang dibuat di Microsoft Excel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Gambar 5.6: Bentuk Neraca Saldo Setelah Penutupan
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019).
Berdasarkan gambar 5.6, neraca saldo setelah penutupan yang dibuat
memiliki empat kolom. Berikut ini fungsi dari masing-masing kolom:
a. Kolom kode akun, kolom ini berisi kode akun yang telah dibuat.
b. Kolom nama akun, kolom ini berisi nama-nama akun yang ada di buku
besar
c. Kolom saldo normal, kolom ini digunakan untuk mengetahui saldo
normal dari masing-masing akun.
d. Kolom saldo, kolom ini menyediakan informasi saldo dari akun yang
berasal dari buku besar setelah dilakukan proses jurnal penutup. Saldo
yang berada di kolom ini digunakan sebagai saldo awal pada periode
akuntansi selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
7. Membuat Menu Analisis Laporan Keuangan di Microsoft Excel.
Pada tahap ini peneliti membuat menu Analisis Laporan Keuangan
di Microsoft Excel. Menu ini dapat digunakan oleh Yayasan Hamba untuk
melakukan penilaian terhadap kegiatan pelayanan yang dilakukan. Menu
ini, dibuat berdasarkan teori dari Ritchi dan Kolodonsky (2003) tentang
analisis laporan keuangan organisasi nirlaba. Berikut ini analisis laporan
keuangan yang dibuat di Microsoft Excel:
a. Fiscal Performance
1) Total Pendapatan
Total Aset
2) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
3) (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛−𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
4) (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛−𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
5) 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
b. Fundraising Efficiency
1) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎
c. Public Support
1) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
2) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
3) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
d. Investment Performance and Concentration
1) 𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑒𝑡
C. Menyusun Laporan Keuangan Yayasan Hamba pada Microsoft Excel.
Setelah melakukan perancangan aplikasi pada Microsoft Excel untuk
menyusun laporan keuangan, selanjutnya peneliti mengimplementasikannya
dengan menyusun laporan keuangan pada Microsoft Excel yang sebelumnya
telah dibuat. Penyusunan laporan keuangan pada Microsoft Excel akan
menghasilkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK 45. Berikut ini tahapan-
tahapan yang dilakukan dalam menyusun laporan keuangan pada Microsoft
Excel:
1. Mengidentifikasi Bukti Transaksi.
Tahap pertama yang dilakukan dalam menyusun laporan keuangan
adalah mengidentifikasi bukti transaksi yang terdapat pada Yayasan Hamba.
Bukti transaksi yang diterima oleh Yayasan Hamba berupa bukti transaksi
internal, yaitu bukti transaksi yang dibuat oleh Yayasan Hamba dan juga
bukti transaksi eksternal, yaitu bukti yang berasal dari pihak luar Yayasan
Hamba. Identifikasi dilakukan untuk menentukan transaksi yang termasuk
dalam transaksi keuangan.
2. Melakukan Proses Pencatatan Jurnal Harian.
Setelah mengidentifikasi bukti transaksi, tahap selanjutnya adalah
melakukan perjurnalan. Penjurnalan dilakukan dengan cara mencatat bukti
transaksi yang diterima oleh Yayasan Hamba secara berurutan sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dengan tanggal terjadinya transaksi di buku jurnal yang telah dibuat
sebelumnya.
Dalam melakukan penjurnalan harus memuat informasi penting
terkait transaksi yang dilakukan, antara lain tanggal transaksi, nama akun,
deskripsi singkat dari bukti transaksi, dan nilai rupiah dari transaksi yang
dilakukan. Berikut ini transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Yayasan
Hamba:
a) Penerimaan
Transaksi mengenai penerimaan akan dicatat ketika Yayasan
Hamba menerima sumber daya dari donatur ditandai dengan adanya
bukti transaksi penerimaan. Penerimaan yang diperoleh dari donatur
dapat berupa sejumlah uang atau barang yang berguna untuk kegiatan
pelayanan yayasan.
Apabila Yayasan Hamba menerima sumbangan dari donatur
berupa sejumlah uang, maka nilai akun penerimaan akan dicatat sesuai
dengan jumlah rupiah yang diterima. Apabila Yayasan Hamba menerima
sumbangan dari donatur berupa barang, maka nilai akun penerimaan
akan dicatat sesuai dengan nilai wajar atau harga perolehan dari barang
yang diterima.
Saldo normal pada akun penerimaan berada di sisi kredit. Ketika
Yayasan Hamba melakukan transaksi penerimaan maka akun penerimaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
akan dicatat di sisi kredit. Berikut ini contoh pencatatan penerimaan
sumbangan pada Yayasan Hamba:
1) Pada saat Yayasan Hamba menerima sumbangan berupa sejumlah
uang melalui bank dari donatur tetap sebesar Rp10.000.000.
Gambar 5.7: Contoh Jurnal Umum Pencatatan Penerimaan Kas
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
2) Pada saat Yayasan Hamba menerima sumbangan berupa meja dan
kursi senilai Rp3.000.000 dari donatur tidak tetap.
Gambar 5.8: Contoh Jurnal Umum Pencatatan Penerimaan Barang
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
b) Beban
Transaksi mengenai akun beban akan dicatat ketika ada
pengurangan aset yang telah dimanfaatkan untuk keperluan operasional
Yayasan Hamba. Nilai akun beban akan dicatat sesuai dengan jumlah
rupiah yang dibayarkan.
Saldo normal pada akun beban berada di sisi debet. Ketika
Yayasan Hamba melakukan transaksi beban, maka akun beban akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
dicatat di sisi debet. Berikut ini contoh pencatatan beban pada Yayasan
Hamba:
1) Pada saat Yayasan Hamba melakukan pengeluaran untuk membeli
bahan makanan sebesar Rp50.000.
Gambar 5.9: Contoh Jurnal Umum Pencatatan Beban
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
c) Liabilitas
Utang akan dicatat ketika hak untuk menggunakan barang atau
jasa telah diperoleh tetapi belum dibayarkan. Nilai utang akan dicatat
sesuai dengan jumlah rupiah yang terutang.
Saldo normal pada akun utang berada di sisi kredit. Ketika
Yayasan Hamba melakukan transaksi yang berkaitan dengan
penambahan utang, maka akun utang akan dicatat di sisi kredit. Apabila
Yayasan Hamba telah melunasi utang, maka akun utang akan dicatat di
sisi debet. Berikut ini contoh pencatatan utang yang terjadi pada Yayasan
Hamba:
1) Pada saat Yayasan Hamba belum membayar beban langganan media
cetak pada bulan Januari sebesar Rp105.000,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Gambar 5.10: Jurnal Umum Pencatatan Utang Langganan Media Cetak
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
2) Pada saat Yayasan Hamba membayar tagihan utang langganan media
cetak sebesar Rp105.000,00
Gambar 5.11: Jurnal Umum Pencatatan Pelunasan Utang Langganan
Media Cetak
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
3) Pada saat Yayasan Hamba belum membayar beban pajak bumi dan
bangunan sebesar Rp944.556,00.
Gambar 5.12: Jurnal Umum Pencatatan Utang Pajak Bumi dan Bangunan
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
3. Melakukan Pemostingan ke Buku Besar.
Setelah mencatat bukti transaksi ke dalam buku jurnal, tahap
selanjutnya adalah memposting ke buku besar. Aplikasi yang digunakan
akan secara otomatis melakukan pemostingan pada ayat-ayat jurnal yang
diguanakan pada proses penjurnalan ke dalam buku besar. Pemostingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
dilakukan dengan cara memindahkan nilai rupiah dalam kolom debet di
jurnal ke dalam sisi debet akun yang sama di buku besar. Demikian juga
dengan pemindahan nilai rupiah dalam kolom kredit di jurnal dipindah ke
dalam sisi kredit akun yang sama di buku besar. Berikut ini salah satu
contoh tampilan Buku Besar pada akun Kas Tidak Terikat.
Gambar 5.13: Buku Besar Akun Kas Tidak Terikat
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
4. Melakukan Proses Pencatatan Jurnal Penyesuaian.
Terdapat beberapa akun yang perlu untuk dilakukan penyesuaian.
Penyesuaian dilakukan dengan mencatat jurnal penyesuaian. Setelah
mencatat jurnal penyesuaian, selanjutnya akun-akun yang berada di buku
jurnal diposting ke dalam buku besar. Berikut ini jurnal penyesuaian yang
dicatat:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
a. Depresiasi
Aset tetap yang dimiliki oleh Yayasan Hamba memiliki umur
ekonomis yang terbatas dan digunakan untuk operasional dalam rangka
melaksanakan kegiatan pelayanan. Harga perolehan aset tetap perlu
dialokasikan sebagai beban, sepanjang aset tersebut digunakan oleh
yayasan. Berikut ini aset tetap yang disusutkan berdasarkan umur
ekonomis dan metode depresiasi yang digunakan:
Tabel 5.5 Tabel Daftar Aktiva Tetap
Aset Tetap Umur Ekonomis Metode Depresiasi
Bangunan 20 tahun Garis Lurus
Kendaraan 4 tahun Garis Lurus
Peralatan Yayasan 4 tahun Garis Lurus
Peralatan Kantor 4 tahun Garis Lurus
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
Berdasarkan daftar tersebut maka penulis melakukan penyusutan
terhadap aset tetap yang dimiliki oleh Yayasan Hamba. Berikut ini jurnal
penyesuaian untuk mencatat penyusutan aset tetap:
1) Nilai bangunan yang dimiliki oleh Yayasan Hamba berdasarkan Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP) senilai Rp800.100.000 disusutkan
menggunakan metode garis lurus dengan umur ekonomis dua puluh
tahun. Hingga maret 2019, bangunan disusutkan sebesar
Rp10.001.250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Gambar 5.14: Jurnal Penyesuaian Penyusutan Bangunan
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
2) Yayasan Hamba memiliki kendaraan senilai Rp123.300.000
disusutkan menggunakan metode garis lurus dengan umur ekonomis
empat tahun. Hingga maret 2019 kendaraan disusutkan sebesar
Rp7.706.250
Tabel 5.13
Gambar 5.15: Jurnal Penyesuaian Penyusutan Kendaraan
Sumber: Data Diolah Penulis (2019)
3) Yayasan Hamba memiliki peralatan yayasan senilai Rp27.881.250
disusutkan menggunakan metode garis lurus dengan umur ekonomis
empat tahun. Hingga maret 2019, nilai peralatan yayasan disusutkan
sebesar Rp1.742.758,13
Gambar 5.16: Jurnal Penyesuaian Penyusutan Peralatan Yayasan
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
4) Yayasan Hamba memiliki peralatan kantor senilai Rp20.600.000
disusutkan menggunakan metode garis lurus dengan umur ekonomis
empat tahun. Hingga maret 2019, nilai peralatan kantor disusutkan
sebesar Rp1.287.500
Gambar 5.17: Jurnal Penyesuaian Penyusutan Peralatan Kantor
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
5. Menyusun Neraca Lajur.
Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan Yayasan
Hamba, peneliti akan menyusun neraca lajur. Aplikasi yang telah dibuat
akan secara otomatis menyediakan informasi yang terdapat pada neraca
lajur, yaitu saldo akhir buku besar terdapat pada kolom saldo akhir buku
besar, nilai rupiah pada ayat jurnal penyesuaian sesuai dengan akun yang
digunakan terdapat pada kolom pencatatan penyesuaian, saldo buku besar
setelah disesuaikan terdapat pada kolom NS. Disesuaikan, saldo yang masuk
dalam laporan aktivitas terdapat pada kolom aktivitas. Saldo yang masuk
dalam laporan posisi keuangan terdapat pada kolom Neraca. Berikut ini
neraca lajur yang telah disusun pada Microsoft Excel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Gambar 5.18: Neraca Lajur yang telah diinput
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
6. Menyajikan Laporan Keuangan Yayasan Hamba.
Setelah melakukan proses penyusunan laporan keuangan, aplikasi
yang dirancang akan menyajikan laporan keuangan. Laporan keuangan yang
disajikan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 45. Laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No. 45 terdiri dari
laporan aktivitas, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas. Berikut ini
laporan keuangan Yayasan Hamba yang disajikan oleh penulis:
a. Laporan Aktivitas
Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan Yayasan
Hamba, peneliti memberikan rekomendasi berupa penyajian laporan
aktivitas. Laporan aktivitas yang disusun oleh peneliti menyajikan
informasi-informasi berikut ini:
1) Menyajikan informasi pada paragraf 20 mengenai perubahan aset neto
yang tercermin pada aset neto dalam posisi keuangan. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
laporan aktivitas yang disusun oleh penulis, Yayasan Hamba
mengalami penurunan aset neto sebesar Rp15.998.483.
2) Menyajikan informasi pada paragraf 21 mengenai jumlah perubahan
aset neto tidak terikat dan terikat sementara. Berdasarkan laporan
aktivitas yang disusun oleh penulis, aset neto tidak terikat mengalami
penurunan aset neto sebesar Rp23.094.515, sedangkan aset neto
terikat sementara mengalami kenaikan sebesar Rp7.096.032.
3) Menyajikan informasi pada paragraf 24 mengenai penerimaan dan
beban yang bergantung pada ada atau tidaknya pembatasan.
Berdasarkan laporan aktivitas yang disusun oleh penulis, Yayasan
Hamba memiliki penerimaan tidak terikat dan penerimaan terikat
sementara serta beban tidak terikat dan beban terikat sementara.
Penerimaan tidak terikat terdiri dari sumbangan donatur tidak tetap,
donasi pemerintah, pendapatan bunga bank, dan pendapatan bunga
deposito, sedangkan penerimaan terikat sementara terdiri dari
sumbangan donatur tetap dan pendapatan bunga bank. Untuk, beban
tidak terikat terdiri dari beban penyusutan, beban administrasi bank,
beban pajak bunga bank, beban pajak bumi dan bangunan, beban
pajak materai, beban tunjangan pegawai, dan beban gaji karyawan,
sedangkan beban terikat sementara terdiri dari beban pelatihan
karyawan, beban keperluan dapur, beban keperluan yayasan, beban
keperluan rumah tangga, beban bahan makanan, beban pendidikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
beban gaji ibu, beban gaji pengajar les, beban upah, beban kesehatan,
beban servis kendaraan, beban pajak kendaraan, beban transportasi
dan akomodasi, beban administrasi bank, beban pajak bunga bank,
beban telepon dan internet, beban listrik, beban langganan media
cetak, beban kebersihan, beban pemeliharaan yayasan, beban bensin,
beban parkir kendaraan, beban gaji karyawan kantor, beban
pemeliharaan kantor, dan beban keperluan kantor.
4) Menyajikan informasi pada paragraf 23 mengenai penerimaan yang
disajikan akan menambah aset neto, sedangkan beban yang disajikan
akan mengurangi aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan.
5) Menyajikan informasi pada paragraf 26 mengenai klasifikasi
tambahan pada perubahan aset neto tidak terikat, yaitu pendapatan
bunga bank, pendapatan bunga deposito, beban depresiasi penyusutan,
beban administrasi bank, dan beban pajak bunga bank.
6) Menyajikan informasi pada paragraf 27 mengenai jumlah pendapatan
dan beban secara bruto. Berdasarkan laporan aktivitas yang disusun
oleh penulis, Yayasan Hamba memiliki jumlah penerimaan tidak
terikat sebesar Rp78.990.678 dan jumlah beban tidak terikat sebesar
Rp102.085.193. Selain itu, Yayasan Hamba memiliki jumlah
penerimaan terikat sementara sebesar Rp150.023.745 dan jumlah
beban terikat sementara sebesar Rp142.927.713
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Laporan aktivitas Yayasan Hamba yang disusun oleh penulis
tidak menyajikan informasi pada paragraf 25 mengenai keuntungan atau
kerugian yang diakui dari aset lain dan tidak menyajikan infromasi pada
paragraf 28 mengenai jumlah dari keuntungan dan kerugian yang berasal
dari transaksi incidental atau peristiwa lain. Hal tersebut terjadi karena
Yayasan Hamba tidak melakukan transaksi yang berkaitan dengan
paragraf 25 dan paragraf 28.
Tabel 5.6 Laporan Aktivitas
YAYASAN SAHABAT MANUSIA PEMBUTUH CINTA
LAPORAN AKTIVITAS
Per Maret 2019
2019
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan
Sumbangan Donatur Tidak Tetap 76,493,538
Donasi Pemerintah 750,000
Pendapatan Bunga Bank
Pendapatan Bunga Bank BCA
288,620
Pendapatan Bunga Bank BRI
169,867
Pendapatan Bunga Bank BPD DIY
19,398
Pendapatan Bunga Bank Permata
-
Pendapatan Bunga Bank BPR Arga Tata
329,306
Jumlah Pendapatan Bunga Bank 807,191
Pendapatan Bunga Deposito
Pendapatan Bunga Deposito Bank BRI
261,615
Pendapatan Bunga Deposito Bank BPD DIY
315,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
YAYASAN SAHABAT MANUSIA PEMBUTUH CINTA
LAPORAN AKTIVITAS
Per Maret 2019
Pendapatan Bunga Deposito Bank BPR Arga Tata
363,334
Jumlah Pendapatan Bunga Deposito 939,949
Jumlah Pendapatan 78,990,678
Beban
Beban Penyusutan
Beban Penyusutan Bangunan
10,001,250
Beban Penyusutan Kendaraan
7,706,250
Beban Penyusutan Peralatan Yayasan
1,742,578
Beban Penyusutan Peralatan Kantor
1,287,500
Jumlah Beban Penyusutan 20,737,578
Beban Administrasi Bank
Beban Administrasi Bank BCA
50,000
Beban Administrasi Bank BRI
11,000
Beban Administrasi Bank BPD DIY
13,000
Beban Administrasi Bank Permata
567,443
Beban Administrasi Bank BPR Arga Tata
3,000
Jumlah Beban Administrasi Bank 644,443
Beban Pajak Bunga Bank
Beban Pajak Bunga Bank BCA
57,724
Beban Pajak Bunga Bank BRI
33,973
Beban Pajak Bunga Bank BPD DIY
3,916
Beban Pajak Bunga Bank Permata
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
YAYASAN SAHABAT MANUSIA PEMBUTUH CINTA
LAPORAN AKTIVITAS
Per Maret 2019
Beban Pajak Bunga Bank BPR Arga Tata
57,527
Jumlah Beban Pajak Bunga Bank 153,140
Beban Pajak Bumi dan Bangunan 944,556
Beban Pajak Materai 17,996
Beban Tunjangan Pegawai 48,637,980
Beban Gaji Karyawan 30,949,500
Jumlah Beban 102,085,193
Kenaikan/Penurunan Aset Neto Tidak Terikat
(23,094,515)
Aset Neto Tidak Terikat Periode Lalu 1,808,400,615
Aset Neto Tidak Terikat Periode Berjalan 1,785,306,100
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT
SEMENTARA
Pendapatan
Sumbangan Donatur Tetap 150,000,000
Pendapatan Bunga Bank BCA (SOS) 23,745
Jumlah Pendapatan 150,023,745
Beban
Beban Pelatihan Karyawan 720,000
Beban Keperluan Dapur 2,982,000
Beban Keperluan Yayasan 1,797,400
Beban Keperluan Rumah Tangga 1,068,560
Beban Bahan Makanan 18,930,007
Beban Keperluan Sekolah 1,751,000
Beban Tunjangan Sekolah 9,075,600
Beban Uang Sekolah 7,711,000
Beban Kesehatan 10,995,618
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
YAYASAN SAHABAT MANUSIA PEMBUTUH CINTA
LAPORAN AKTIVITAS
Per Maret 2019
Beban Gaji Ibu 32,820,000
Beban Gaji Pengajar Les 1,125,000
Beban Upah 7,125,000
Beban Servis Kendaraan 2,727,167
Beban Pajak Kendaraan 1,765,300
Beban Transportasi dan Akomodasi 6,838,595
Beban Telepon dan Internet 1,970,730
Beban Listrik 3,641,632
Beban Langganan Media Cetak 315,000
Beban Kebersihan 360,000
Beban Administrasi Bank BCA (SOS) 47,500
Beban Pajak Bunga Bank BCA (SOS) 4,749
Beban Pemeliharaan Yayasan 3,520,905
Beban Bensin 5,340,000
Beban Parkir Kendaraan 107,000
Beban Gaji Karyawan Kantor 12,390,000
Beban Pemeliharaan Kantor 739,500
Beban Keperluan Kantor 7,058,450
Jumlah Beban 142,927,713
Kenaikan/Penurunan Aset Neto Terikat Sementara 7,096,032
Aset Neto Terikat Sementara Periode Lalu 4,259,628
Aset Neto Terikat Sementara Periode Berjalan 11,355,660
KENAIKAN/PENURUNAN ASET NETO
(15,998,483)
ASET NETO PERIODE LALU 1,812,660,243
ASET NETO PERIODE BERJALAN 1,796,661,760
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
b. Laporan Posisi Keuangan
Berdasarkan hasil analisis penyajian laporan keuangan Yayasan
Hamba, peneliti memberikan rekomendasi berupa laporan posisi
keuangan. Berikut ini informasi yang disajikan dalam laporan posisi
keuangan:
1) Menyajikan informasi pada paragraf 11 mengenai total aset, liabilitas,
dan aset neto. Berdasarkan laporan posisi keuangan yang disusun oleh
penulis, total aset yang dimiliki oleh Yayasan Hamba sebesar
Rp1.797.711.316, liabilitas sebesar Rp1.049.556, dan aset neto
sebesar Rp1.796.661.760.
2) Menyajikan informasi pada paragraf 12 mengenai aset dan liabilitas
yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang serupa, yaitu kas,
bank, deposito, tanah, gedung, kendaraan, inventaris/peralatan, utang
langganan media cetak, dan utang pajak bumi dan bangunan.
3) Menyajikan informasi pada paragraf 13 mengenai informasi likuiditas
pada aset dan liabilitas dengan cara sebagai berikut:
a) Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas dan liabilitas
berdasarkan tanggal jatuh tempo.
b) Mengelompokkan aset ke dalam aset lancar dan aset tetap. Aset
lancar terdiri dari kas, bank, dan deposito, sedangkan sset tetap
terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan, dan inventaris/peralatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
c) Mengelompokkan liabilitas ke dalam kelompok jangka pendek dan
jangka panjang. Liabilitas jangka pendek yang dimiliki oleh
Yayasan Hamba adalah utang langganan media cetak dan utang
pajak bumi dan bangunan. Yayasan Hamba tidak memiliki
liabilitas jangka panjang.
d) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh
tempo liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset. Terdapat
batasan penggunaan aset berupa kas, yaitu kas tidak terikat, kas
terikat sementara, bank tidak terikat, dan bank terikat sementara.
4) Menyajikan informasi pada paragraf 14 mengenai jumlah dari
kelompok masing-masing aset neto berdasarkan pada ada atau
tidaknya pembatasan. Pada laporan posisi keuangan yang disajikan
oleh penulis, Yayasan Hamba memiliki aset neto tidak terikat dan aset
neto terikat sementara, masing-masing sebesar Rp1.785.306.100 dan
Rp11.355.660.
5) Menyajikan informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan
temporer dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan
keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel 5.7 Laporan Posisi Keuangan
YAYASAN SAHABAT MANUSIA PEMBUTUH CINTA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Maret 2019
2019
ASET
Aset Lancar
Kas
Kas – Tidak Terikat
Kas Tidak Terikat 22,266,268
Jumlah Kas – Tidak Terikat
22,266,268
Kas – Terikat Sementara
Kas Terikat Sementara 5,647,914
Jumlah Kas – Terikat Sementara
5,647,914
Jumlah Kas
27,914,182
Bank
Bank – Tidak Terikat
Bank BCA 251,497,946
Bank BRI 116,643,562
Bank BPD DIY 23,631,536
Bank Permata 187,598,896
Bank BPR Arga Tata 38,741,161
Jumlah Bank – Tidak Terikat
618,113,101
Bank – Terikat Sementara
Bank BCA (SOS) 5,707,746
Jumlah Bank – Terikat Sementara
5,707,746
Jumlah Bank
623,820,847
Deposito
Deposito Bank BRI 50,261,615
Deposito Bank BPD DIY 30,315,000
Deposito Bank BPR Arga Tata 30,405,000
Jumlah Deposito
110,981,615
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
YAYASAN SAHABAT MANUSIA PEMBUTUH CINTA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Maret 2019
Jumlah Aset Lancar
762,716,644
Aset Tetap
Tanah
159,456,000
Bangunan 800,100,000
Akumulasi Penyusutan Bangunan 50,006,250
Nilai Buku Bangunan
750,093,750
Kendaraan 123,300,000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan 34,406,250
Nilai Buku Kendaraan
88,893,750
Peralatan Yayasan 27,881,250
Akumulasi Penyusutan Peralatan Yayasan 5,492,578
Nilai Buku Peralatan Yayasan
22,388,672
Peralatan Kantor 20,600,000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 6,437,500
Nilai Buku Peralatan Kantor
14,162,500
Jumlah Aset Tetap
1,034,994,672
JUMLAH ASET
1,797,711,316
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Langganan Media Cetak
105,000
Utang Pajak Bumi dan Bangunan
944,556
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
1,049,556
Jumlah Liabilitas
1,049,556
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
YAYASAN SAHABAT MANUSIA PEMBUTUH CINTA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Maret 2019
ASET NETO
Aset Neto Tidak Terikat
1,785,306,100
Aset Neto Terikat Sementara
11,355,660
Jumlah Aset Neto
1,796,661,760
JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 1,797,711,316
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
c. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memuat informasi mengenai perubahan kas
yang terjadi di Yayasan Hamba. Perubahan arus kas disajikan secara
terpisah menjadi aktivitas operasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas
investasi.
Perubahan arus kas yang disajikan dalam laporan arus kas terdiri
dari kas tidak terikat 124ank as terikat sementara. Nilai rupiah pada akun
kas tidak terikat 124ank as terikat sementara pada laporan arus kas
bersifat akumulatif berdasarkan informasi dari jurnal umum. Berikut ini
laporan arus kas yang disusun oleh penulis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tabel 5.8 Laporan Arus Kas
YAYASAN SAHABAT MANUSIA PEMBUTUH CINTA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2019
Saldo Awal Kas dan Setara Kas
Januari 2018
Kas Tidak Terikat
29,540,768
Kas Terikat Sementara
3,799,628
AKTIVITAS OPERASI
Kas Masuk
Kas Tidak Terikat
73,112,980
Kas Terikat Sementara
145,500,000
Kas Keluar
Kas Tidak Terikat
80,087,480
Kas Terikat Sementara
142,861,714
Kas neto yang diterima
(digunakan) untuk aktivitas
operasi
(4,336,214)
AKTIVITAS INVESTASI
Kas Masuk
Kas Tidak Terikat
28,500,000
Kas Terikat Sementara
-
Kas Keluar
Kas Tidak Terikat
28,800,000
Kas Terikat Sementara
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
YAYASAN SAHABAT MANUSIA PEMBUTUH CINTA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2019
Kas neto yang diterima
(digunakan) untuk aktivitas
investasi
(300,000)
AKTIVITAS PENDANAAN
Kas Masuk
Kas Tidak Terikat
-
Kas Terikat Sementara
-
Kas Keluar
Kas Tidak Terikat
-
Kas Terikat Sementara
-
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas
pendanaan
-
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS
DAN SETARA KAS
(4,636,214)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL
TAHUN
33,340,396
KAS DAN SETARA KAS PADA
AKHIR TAHUN
28,704,182
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
2. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memuat informasi tambahan untuk
memberikan penjelasan mengenai informasi yang tidak disajikan dari
akun pada laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan yang dibuat
pada Yayasan Hamba memuat penjelasan atau rincian dari beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
depresiasi. Berikut ini merupakan penjelasan atau rincian dari beban
depresiasi:
Depresiasi Bangunan
Metode Penyusutan :Garis Lurus
Harga Perolehan :Rp800.100.000
Masa Manfaat :20 tahun
Beban Depresiasi Bangunan Rp800.100.000 ÷ 20 = Rp40.005.000
(Hingga bulan Maret 2019) Rp10.001.250
Depresiasi Kendaraan
Metode Penyusutan :Garis Lurus
Harga Perolehan :Rp123.300.000
Masa Manfaat :4 tahun
Beban Depresiasi Kendaraan Rp123.300.000 ÷ 4 = Rp30.825.000
(Hingga bulan Maret 2019) Rp7.706.250
Depresiasi Peralatan Yayasan
Metode Penyusutan :Garis Lurus
Harga Perolehan :Rp27.881.250
Masa Manfaat :4 tahun
Beban Depresiasi Peralatan Yayasan Rp27.881.250 ÷ 4 = Rp6.970.312,5
(Hingga bulan Maret 2019) Rp1.742.578,13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Depresiasi Peralatan Kantor
Metode Penyusutan :Garis Lurus
Harga Perolehan :Rp20.600.000
Masa Manfaat :4 tahun
Beban Depresiasi Peralatan Kantor Rp20.600.000 ÷ 4 = Rp5.150.000
(Hingga bulan Maret 2019) Rp1.287.500
Beban Depresiasi
Beban Depresiasi Bangunan Rp10.001.250,00
Beban Depresiasi Kendaraan Rp7.706.250,00
Beban Depresiasi Peralatan Yayasan Rp1.742.578,13
Beban Depresiasi Peralatan Kantor Rp1.287.500,00
Total Beban Depresiasi Rp20.737.578,13
7. Melakukan Proses Pencatatan Jurnal Penutupan.
Langkah selanjutnya adalah melakukan proses penutupan. Proses
penutupan dilakukan dengan melakukan jurnal penutup. Proses jurnal
penutup dilakukan untuk menutup saldo yang terdapat dalam akun
sementara. Setelah melakukan proses pencatatan jurnal penutup, langkah
selanjutnya adalah memposting jumlah nilai yang ditutup ke dalam buku
besar. Akun-akun nominal yang ditutup saldonya akan menjadi nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Pada Yayasan Hamba, terdapat akun-akun penerimaan, beban serta
akun kenaikan/penurunan aset neto yang perlu ditutup. Berikut ini jurnal
penutup yang dilakukan oleh penulis:
a. Menutup penurunan aset neto tidak terikat sebesar Rp23.094.515,13
Gambar 5.19: Jurnal Penutup Penurunan Aset Neto Tidak Terikat
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
b. Menutup kenaikan aset neto terikat sementara sebesar Rp7.096.032,07
Gambar 5.20: Jurnal Penutup Kenaikan Aset Neto Terikat Sementara
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
c. Menutup akun penerimaan tidak terikat sebesar Rp78.990.678,07
Gambar 5.21: Jurnal Penutup Penerimaan Tidak Terikat
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
d. Menutup akun beban tidak terikat sebesar Rp102.085.193
Gambar 5.22: Jurnal Penutup Beban Tidak Terikat
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
e. Menutup akun penerimaan terikat sementara sebesar Rp150.023.745,08
Gambar 5.23: Jurnal Penutup Penerimaan Terikat Sementara
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
f. Menutup akun beban terikat sementara sebesar Rp142.927.713,01
Gambar 5.24: Jurnal Penutup Beban Terikat Sementara
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
8. Melakukan Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan.
Setelah melakukan proses pencatatan jurnal penutup, langkah
selanjutnya adalah menyusun neraca saldo penutupan. Proses penyusunan
neraca saldo setelah penutupan dilakukan untuk mengetahui saldo akhir dari
masing-masing akun yang ada pada buku besar dan memastikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
saldo-saldo yang terdapat di dalam neraca saldo telah dapat digunakan pada
periode selanjutnya.
Aplikasi yang telah dirancang akan secara otomatis menyediakan
informasi pada neraca saldo setelah penutupan setelah melakukan proses
jurnal penutup. Informasi yang tersedia pada neraca saldo setelah penutupan
saldo dari akun-akun rill, yaitu akun-akun aset, kewajiban, dan aset neto.
Berikut ini neraca saldo setelah penutupan yang telah dibuat:
Gambar 5.25: Neraca Saldo Setelah Penutupan yang telah diinput
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam
pembuatan aplikasi pada Microsoft Excel untuk menyusun laporan keuangan
terdapat beberapa tahap yang dilakukan. Tahapan yang dilakukan oleh peneliti,
yaitu membuat daftar akun (chart of account), membuat menu buku jurnal,
membuat menu buku besar, membuat menu neraca lajur, membuat format
laporan keuangan, membuat menu neraca saldo setelah penutupan, dan
membuat menu analisis laporan keuangan organisasi nirlaba.
Selanjutnya, peneliti melakukan penyusunan laporan keuangan Yayasan
Hamba dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang telah dirancang
sebelumnya. Tahapan yang dilakukan oleh peneliti untuk menyusun laporan
keuangan menggunakan Microsoft Excel, yaitu mengidentifikasi bukti
transaksi, melakukan proses pencatatan jurnal harian, melakukan pemostingan
ke buku besar, melakukan proses jurnal penyesuaian, menyusun neraca lajur,
menyajikan laporan keuangan sesuai dengan PSAK 45, melakukan proses
pencatatan jurnal penutup, menyusun neraca saldo setelah penutupan. Tahap
pemostingan ke buku besar, menyusun neraca lajur, menyajikan laporan
keuangan sesuai dengan PSAK 45, dan menyusun neraca saldo setelah
penutupan dilakukan secara otomatis melalui aplikasi yang telah dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian di Yayasan Hamba terdapat beberapa
keterbatasan yang dialami oleh peneliti. Keterbatasan tersebut antara lain:
1. Yayasan Hamba tidak memiliki data mengenai daftar kepemilikan aset
sehingga peneliti kesulitan untuk mengetahui harga perolehan, masa
manfaat, dan metode penyusutan pada aset tetap yang dimiliki oleh Yayasan
Hamba.
2. Yayasan Hamba tidak melakukan pencatatan yang lengkap terhadap
persediaan bahan makanan yang dimiliki oleh Yayasan Hamba sehingga
sulit untuk menilai jumlah persediaan bahan makanan yang tersedia.
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah diungkapkan terdapat
beberapa saran bagi Yayasan Hamba. Berikut ini saran yang diberikan untuk
Yayasan Hamba:
1. Melakukan pencatatan terhadap aset-aset yang dimiliki oleh yang dimiliki
oleh Yayasan Hamba dan mencatat aset-aset yang diberikan oleh pendonor
dan menentukan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki oleh Yayasan
Hamba.
2. Melakukan pencatatan persediaan bahan makanan yang dimiliki oleh
Yayasan Hamba secara lengkap dan teratur sehingga dapat mengetahui
jumlah nilai persediaan bahan makanan yang tersedia di Yayasan Hamba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
3. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada bagian keuangan terkait
pentingnya laporan keuangan yayasan dan format laporan keuangan yang
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Anak Agung Putu. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. Universitas
Brawijaya Press, Malang.
Al-Bahra, bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Erlangga,
Jakarta.
Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Erlangga, Jakarta.
Creswell, J, W. 2009. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. PT Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Godfrey, J., Hodgson, A., Tarca, A., Hamilton., J., Holmes, S. 2010. Accounting
Theory (7th ed.). Wiley & Sons, Milton, Qld.
Halim, Abdul. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik Dari
Anggaran Hingga Laporan Keuangan, dari Pemerintah Hingga Tempat
Ibadah. Salemba Empat, Jakarta.
Iaiglobal.or.id. Pengesahan ISAK 35, Amandemen PSAK 1, Penyesuaian Tahunan
PSAK 1 dan PPSAK 13. http://iaiglobal.or.id/v03/berita-
kegiatan/detailberita-1147-pengesahan-isak-35-amandemen-psak-1-
penyesuaian-tahunan-psak-1-dan-ppsak-13. Diakses tanggal 31 Mei 2019.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2018. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Salemba
Empat, Jakarta.
Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Latihanexcel.com. Pengenalan dan Pengertian Microsoft Excel.
http://www.latihanexcel.com/excel-basic/pengertian-microsoft-excel/.
Diakses tanggal 2 Agustus 2019.
Mahsun, Moh, Firma Sulistiyowati, Heribertus Andre Purwanugraha. 2015.
Akuntansi Sektor Publik. BPFE, Yogyakarta.
Nickels, William G., McHugh, James M., McHugh, Susan M. 2009. Dialih
Bahasakan Oleh Elevita Yuliati dan Diana Angelica. Pengantar Bisnis –
Edisi 8 Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.
Permana, Budi. 2013. 36 Jam Belajar Komputer Microsoft Office 2007. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif: Dalam Prespektif
Rancangan Penelitian. Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Purwaji, Agus., Wibowo., Murtanto. 2016. Pengantar Akuntansi 1. Salemba
Empat, Jakarta.
Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba.
Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Ritchie, William J. Kolodonsky, Robert. 2003. Nonprofit Organization Financial
Performance Measurement: An Evaluation of New and Existing
Fincancial Performance Measurement. Nonprofit Management and
Leadership.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta.
Setiawati, Lilis. 2011. Gampang Menyusun Laporan Keuangan Organisasi
Nirlaba. PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta.
Yadiati, Winwin. 2010. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Kencana, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran I. Draft Wawancara
1. Laporan apa saja yang disusun oleh Yayasan Hamba?
2. Laporan yang disusun oleh Yayasan Hamba berisi tentang apa?
3. Dalam menyajikan laporan, apakah Yayasan Hamba menggunakan
acuan/pedoman yang diikuti?
4. Bagaimana proses penyusunan laporan keuangan Yayasan Hamba?
5. Apakah Yayasan Hamba menggunakan aplikasi dalam menyusun laporan?
6. Apa saja kegiatan yang dilakukan pada Yayasan Hamba?
7. Dari mana saja sumber penerimaan Yayasan Hamba?
8. Sumbangan apa saja yang biasa diterima oleh Yayasan Hamba?
9. Apakah Yayasan Hamba menerima sumbangan berupa persediaan makanan?
10. Bagaimana pencatatan persedian makanan pada Yayasan Hamba?
11. Apa saja pengeluaran yang sering dilakukan oleh Yayasan Hamba?
12. Apakah Yayasan Hamba memiliki donatur tetap yang merencanakan program
bersama pihak yayasan?
13. Apakah donatur tetap tersebut meminta pertanggungjawaban atas sumber daya
yang diberikan?
14. Apa saja pengeluaran yang dibiayai oleh donatur tetap?
15. Apa saja aset tetap yang dimiliki oleh Yayasan Hamba?
16. Berapa nilai aset tetap yang dimiliki oleh Yayasan Hamba?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran II. Transkrip Wawancara
1. Laporan apa saja yang disusun oleh Yayasan Hamba?
“Kami melakukan penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari laporan
neraca saldo dan laporan pengeluaran”
2. Laporan yang disusun oleh Yayasan Hamba berisi tentang apa?
“Kalo laporan neraca saldo itu berisi tentang perubahan saldo dari seluruh
item-item yang kami gunakan, sedangkan laporan pengeluaran itu berisi
tentang rekapitulasi dari seluruh pengeluaran dan bulan Januari sampai bulan
Desember mas”
3. Dalam menyajikan laporan, apakah Yayasan Hamba menggunakan
acuan/pedoman yang diikuti?
“Tidak mas, soalnya kami juga tidak begitu paham tentang standar laporan
keuangan untuk yayasan. Kami hanya menyajikannya seperti ini (laporan
neraca saldo dan laporan pengeluaran)”
4. Bagaimana proses penyusunan laporan keuangan Yayasan Hamba?
“Jadi prosesnya itu dari bukti transaksi seperti nota-nota belanja, bukti
pembayaran, bukti transfer gitu mas. Lalu, kalo misalkan kami menerima
sumbangan tunai, kami membuat bukti transaksi penerimaan, begitu mas. Dari
bukti transaksi itu, kami catat dengan cara membuat jurnal seperti jurnal umum
sesuai dengan bukti transaksi yang ada. Setelah itu, saldo-saldo yang kami
catat di jurnal akan secara otomatis terinput ke dalam laporan neraca saldo dan
laporan pengeluaran”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
5. Apakah Yayasan Hamba menggunakan aplikasi dalam menyusun laporan?
“Iya mas kami menggunakan Microsoft Excel dalam menyusun laporan
keuangan karena selain aplikasi itu kami tidak mengerti penggunaannya”
6. Apa saja kegiatan yang dilakukan pada Yayasan Hamba?
“Kegiatan yang ada di Yayasan kami ini seperti kegiatan sehari-hari sih mas,
seperti sekolah, les, bermain, melakukan bimbingan kepada anak-anak, kira-
kira seperti itu sih mas”
7. Dari mana saja sumber penerimaan Yayasan Hamba?
“Biasanya kami menerima sumbangan itu dari para donatur dan pemerintah.
Donatur yang memberikan ada yang tetap dan ada yang tidak tetap.”
8. Sumbangan apa saja yang biasa diterima oleh Yayasan Haimba?
“Yayasan ini terbuka untuk sumbangan yang diberikan asalkan sesuai dengan
kebutuhan anak-anak disini. Biasanya yang datang kesini itu memberikan
sumbangannya berupa uang baik itu tunai maupun melalui transfer. Selain itu,
kami juga menerima sumbangan yang berupa barang seperti kasur, seprei,
kursi, meja, dan yang lainnya”
9. Apakah Yayasan Hamba menerima sumbangan berupa persediaan bahan
makanan?
“Iya mas, kami juga sering menerima sumbangan seperti beras, gula, garam,
tepung, minyak, telur biasanya pada saat mendekati dan sesudah paskah atau
natal”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
10. Bagaimana pencatatan persediaan bahan makanan pada Yayasan Hamba?
“Kami mencatat sumbangan-sumbangan itu (persediaan bahan makanan)
sesuai dengan jumlah unit yang kami terima dan sumbangan itu tidak kami
rupiahkan. Kami mencatat seluruh penerimaan dan seluruh penggunaan setiap
harinya. Penerimaan sumbangan berupa sembako ini tidak dicatat oleh bagian
keuangan tetapi dicatat oleh bagian gudang”
11. Apa saja pengeluaran yang sering dilakukan oleh Yayasan Hamba?
“Pengeluaran yang sering kami lakukan biasanya untuk belanja ke pasar, beli
bensin, biaya untuk sekolah, dan fasilitas penunjang sekolah lainnya”
12. Apakah Yayasan Hamba memiliki donatur tetap yang merencanakan program
bersama pihak yayasan?
“Kalo merencanakan program sih tidak ada mas, tetapi kami memiliki donatur
tetap yang setiap bulannya memberikan sumbangan berupa uang”
13. Apakah donatur tetap tersebut meminta pertanggungjawaban atas sumber daya
yang diberikan?
“Iya mas, pertanggungjawabannya berupa laporan yang sesuai dengan format
yang diberikan oleh donatur. Kami melaporkan ke donatur tersebut setiap
bulan”
14. Apa saja pengeluaran yang dibiayai oleh donatur tetap?
“Pengeluaran yang terkait keperluan anak-anak seperti uang sekolah, uang
saku, uang tunjangan sekolah, dan juga untuk beberapa keperluan yayasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
kecuali biaya tunjangan pendidikan untuk seluruh karyawan dan biaya gaji
karyawan mas”
15. Apa saja aset tetap yang dimiliki oleh Yayasan Hamba?
“Aset tetap yang kami miliki itu tanah, gedung, mobil, peralatan rumah tangga.
Kalo di bagian administrasi itu ada komputer dan printer.”
16. Berapa nilai aset tetap yang dimiliki oleh Yayasan Hamba?
“Kami tidak mencatat nilai rupiah dari aset tetap yang kami punya mas. Dulu
sempat mencatat barang-barang yang kami miliki, tetapi pencatatan tersebut
macet sehingga sampai saat ini kami tidak melakukan pencatatan yang terkait
dengan aset tetap”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran III. Laporan Neraca Saldo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran III. Laporan Neraca Saldo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran IV. Laporan Pengeluaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran V. Surat Pemberitahuan Pajak Bumi dan Bangunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran VI. Modul Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Yayasan
Hamba yang dibuat dengan Microsoft Excel
A. Daftar Akun (Chart of Account)
Menu daftar akun berisi sebuat daftar yang memuat akun-akun yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan Yayasan Hamba. Menu daftar akun
tidak dapat diubah secara mandiri oleh pengguna. Pembatasan ini dilakukan
untuk meminimalisasi kesalahan pada penggunaan, mengingat banyaknya
rumus yang terhubung dengan daftar akun.
Gambar VI.1: Tampilan Bentuk Daftar Akun
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
Dalam menu daftar akun juga terdapat daftar saldo awal yang terdiri
dari kolom debet dan kolom kredit. Kolom debet dan kolom kredit dapat
diisikan secara mandiri dengan nominal saldo awal untuk masing-masing akun.
Pengguna juga dihimbau untuk mengatur periode akuntansi pada cell “Periode”
yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Gambar VI.2: Saldo Awal Pada Daftar Akun
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
Pada bagian atas kolom debet dan kolom kredit, terdapat fitur
autocheck untuk memudahkan pengguna dalam mendeteksi kesalahan input.
Kesalahan input yang dimaksud adalah kesalahan yang menyebabkan nominal
dari total saldo debet dan total saldo kredit tidak seimbang. Apabila terjadi
ketidakseimbangan, maka secara otomatis aplikasi akan mendeteksi dan
menginformasikan selisih nominal saldo pada bagian atas kolom debet dan
kolom kredit.
Gambar VI.3: Cell “Periode” dan Fitur Autocheck
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
B. Buku Jurnal
Buku jurnal merupakan menu yang mengakomodir kebutuhan dalam
melakukan proses penjurnalan. Menu ini merupakan menu utama dari aplikasi
ini sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
aplikasi ini.
Pada menu Buku Jurnal terdapat beberapa kolom yang memiliki fungsi
masing-masing. Berikut ini deskripsi dari masing-masing kolom pada menu
Buku Jurnal yang harus diisi oleh pengguna.
a. Tanggal (Wajib Diisi)
Kolom tanggal merupakan kolom yang dapat diisikan oleh
pengguna. Kolom ini diisikan dengan tanggal terjadinya transaksi. Format
penginputan tanggal yaitu Tanggal/Bulan/Tahun.
Gambar VI.4: Tampilan Kolom Tanggal
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
b. Tipe Jurnal (Otomatis dan Dapat Diisi Manual)
Kolom tipe jurnal merupakan kolom yang akan secara otomatis terisi
dengan keterangan “JU” ketika pengguna telah menginputkan transaksi.
Meskipun telah terisi secara otomatis, pengguna dapat mengganti tipe jurnal
dengan mengklik simbol drop down list. Kolom tipe jurnal ini merupakan
kolom dengan jenis drop down list, sehingga pengguna dapat memilih tipe
jurnal yang diinginkan untuk diinputkan pada kolom tersebut. Tipe jurnal
yang dapat dipilih, yaitu: Jurnal Umum (JU); AJP (Ayat Jurnal
Penyesuaian); JP (Jurnal Penutup); JB (Jurnal Pembalik).
Gambar VI.5: Tampilan Kolom Tipe Jurnal
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
c. Nama Akun (Wajib Diisi)
Kolom nama akun merupakan kolom untuk menginputkan akun
yang akan dijurnal. Pengguna dapat menginputkan nama akun di kolom
berwarna abu-abu dengan memilih nama akun dari list yang tersedia pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
kolom tersebut. Pemilihan nama akun disesuaikan dengan transaksi yang
akan dijurnal.
Setelah nama akun dari list dipilih, secara otomatis sistem akan
memunculkan nama akun beserta kode akun dari akun yang dipilih. Apabila
pengguna melakukan kesalahan dan ingin menghapus akun tersebut,
pengguna cukup menghapus akun di cell yang berwarna abu-abu.
Gambar VI.6: Contoh Input Kode Akun dan Nama Akun
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
d. Arus Kas (Opsional)
Kolom arus kas merupakan kolom yang berisikan informasi arus kas
pada transaksi tersebut. Terdapat tiga jenis arus kas yang dapat dipilih, yaitu
pendanaan, operasi, dan investasi. Perlu diperhatikan, bahwa kolom arus kas
baru bisa diisi apabila transaksi yang diinput terkait dengan akun kas.
Sistem akan memberikan notifikasi berupa tanda “!” disamping kolom arus
kas yang menandakan bahwa pengguna harus memilih jenis arus kas pada
transaksi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Gambar VI.7: Contoh Input Kolom Arus Kas
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
e. Kolom Debet dan Kolom Kredit. (Wajib Diisi)
Kolom debet dan kolom kredit merupakan kolom yang diisikan
dengan jumlah rupiah transaksi yang akan diinputkan. Kolom ini wajib diisi
oleh pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Gambar VI.8: Tampilan Posisi Kolom Debet dan Kolom Kredit
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
f. Keterangan (Wajib Diisi)
Kolom keterangan merupakan kolom yang dapat diisi dengan
informasi yang relevan pada jurnal yang dibuat. Pengguna perlu mengisi
kolom keterangan disetiap transaksi yang diinput sebagai bentuk
pengendalian dan tracing untuk melihat kembali apabila terjadi kesalahan
input pada sistem.
Berdasarkan penjelasan pada masing-masing kolom, secara umum
terdapat tahap-tahap yang perlu dilakukan untuk melakukan penjurnalan di
menu Buku Jurnal ini. Berikut ini tahap-tahap yang perlu dilakukan:
1. Mengisi tanggal transaksi dengan format Tanggal/Bulan/Tahun pada kolom
Tanggal.
2. Pilih tipe jurnal yang diinginkan pada kolom Tipe Jurnal
3. Pilih akun yang digunakan pada transaksi melalui kolom abu-abu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
4. Pilih jenis arus kas pada kolom Arus Kas apabila transaksi tersebut
menggunakan akun kas.
5. Mengisi jumlah rupiah pada kolom Debet atau Kredit sesuai dengan
ketentuan transaksi.
6. Mengisi keterangan pada kolom Keterangan.
C. Buku Besar
Pada menu Buku Besar hanya terdapat satu cell yang dapat diubah oleh
pengguna. Pada menu Buku Besar, pengguna hanya perlu memilih nama akun.
Gambar VI.9: Tampilan Bentuk Buku Besar
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Gambar VI.10: Contoh Penggunaan Menu Buku Besar
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
Sistem akan secara otomatis merangkum ayat-ayat jurnal yang
berhubungan dengan nama akun yang dipilih. Untuk menampilkan rangkuman
tersebut, pengguna perlu melakukan filter pada kolom Debet/Kredit di tabel
bagian bawah. Lalu check list (Select All), kemudian hapus check list pada
#REF!.
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Gambar VI.11: Contoh Penggunaan Menu Buku Besar
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
D. Neraca Lajur
Pada menu Neraca Lajur pengguna tidak perlu mengubah satupun
cell pada menu ini. Menu Neraca Lajur akan secara otomatis menyajikan
informasi mengenai:
1. Saldo akhir buku besar pada kolom Saldo Akhir Buku Besar.
2. Nilai rupiah pada ayat jurnal penyesuaian sesuai dengan akun yang
digunakan pada kolom Pencatatan Penyesuaian.
3. Saldo buku besar setelah disesuaikan pada kolom NS. Disesuaikan
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
4. Saldo yang masuk dalam laporan aktivitas pada kolom Aktivitas
5. Saldo yang masuk dalam laporan posisi keuangan pada kolom Neraca.
Pengguna hanya perlu melihat fitur autocheck yang terdapat pada akhir
masing-masing kolom. Fitur autocheck digunakan untuk memudahkan
pengguna dalam mendeteksi kesalahan input.
E. Laporan Keuangan
Setelah melakukan proses penyusunan laporan keuangan, maka terdapat
empat laporan keuangan yang siap untuk dicetak dan dapat digunakan oleh
pengguna. Laporan keuangan yang dsajikan telah sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45, yaitu Laporan Aktivitas,
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
F. Neraca Saldo Setelah Penutupan.
Pada menu Neraca Saldo Setelah Penutupan pengguna tidak perlu
mengubah satupun cell pada menu ini. Menu Neraca Saldo Setelah
Penutupan akan secara otomatis menyajikan informasi mengenai saldo akhir
dari akun riil (aset, kewajiban, dan aset neto) setelah dilakukan proses jurnal
penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI