Upload
trinhminh
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
LAYANAN PADA SALON MELAN YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Cici Indriyani08.12.3232
kepadaSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOMYOGYAKARTA
2011
ANALYSIS AND DESIGN OF INFORMATION SYSTEMS SERVICE ATMELAN SALON YOGYAKARTA
ANALISIS DAN PERANCANG SISTEM INFORMASI LAYANAN PADASALON MELAN YOGYAKARTA
Cici IndriyaniJurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Technological at development this already highly developed in line with the changing times is already very advanced and modern. All activities in the field of business done by using increasingly sophisticated technology. The main purpose of a business in general is to seek profits, business continuity, and growth and business development. There are so many beauty salons at the moment, what else at Yogyakarta special region. Where in general the salon is the place to beautify andcare for them selves for the weaker sex, to make it look more beautiful and attractive.
One of them is the Melan salon, Melan salon is a beauty salon offering various, facial, treatments. Analysis and Design of Information System Services at Melan Salon Yogyakarta is a displacement process is done manually become computerized. In this process the user or owner of the salon may find it easier to record the transaction on the provision of services and consumers become more detailed and neat.
From the results of research conducted on the system services at Melan Salon Yogyakarta can be seen that the data processing system to generate the information needed to use the existing system was not effective. With the use of the Service application system on the new transaction is expected to produce high quality information and can assist the decision making process.
Keyword: Salon, Transaction, Services.
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi pada saat ini sudah sangat berkembang seiring
dengan perkembangan jaman yang sudah sangat maju dan modern. Semua
kegiatan dalam bidang usaha dilakukan dengan menggunakan teknologi yang
semakin canggih. Tujuan utama suatu usaha pada umumnya yaitu untuk mencari
keuntungan, kelanjutan usaha, serta pertumbuhan dan perkembangan usaha.
Dalam mencapai tujuan tersebut tentu saja akan terkait dengan proses transaksi
dan pelayanan, pelayanan pada proses transaksi ini dapat berupa transaksi
penjualan dan transaksi pembelian. Pada proses transaksi tentunya
membutuhkan alat bantu yang dapat digunakan untuk menunjang dan
menyelesaikan suatu permasalahan.
Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
menyediakan kepuasan pelanggan. Sedangkan melayani yaitu berarti membantu
mempersiapkan (mengurus) apa yang dibutuhkan seseorang. Pada setiap usaha
salon tentunya tidak lepas dari kegiatan pelayanan dan melayani pelanggan.
Banyak sekali terdapat salon-salon kecantikan pada saat ini, apa lagi di daerah
istimewa Yogyakarta. Dimana pada umumnya salon merupakan tempat untuk
mempercantik dan merawat diri bagi para kaum hawa, agar terlihat lebih cantik
dan menarik. Pelayanan yang di berikan pada tiap salon berbeda-beda, ada
sistem yang memberikan pelayanan yang sangat baek ada juga yang masih
secara sederhana.
Salah satunya yaitu salon Melan, salon melan merupakan salon
kecantikan yang menawarkan berbagai perawatan wajah. Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi Layanan Pada Salon Melan Yogyakarta
merupakan suatu perpindahan proses yang dilakukan secara manual menjadi
terkomputerisasi. Dalam proses ini user atau pemilik salon dapat lebih mudah
dalam melakukan pencatatan pemberian jasa dan transaksi pada konsumen
menjadi lebih detail dan rapi.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengolah data sangat singkat dan efisien
dibandingkan dengan proses yang masih dilakukan secara manual, dalam sistem
ini melakukan pendekatan kepada user untuk lebih mudah mengerti dan mudah
menggunakan sistem dengan cepat sehubungan dengan operasional yang
dilakukan salon Melan masih secara manual.
2. Landasan Teori2.1.Pengertian Sistem
Menurut Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Menurut Jerry FitzGerald, suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem
untuk memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka perlu
membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah
karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem
lainnya :
a. Komponen / elemen (component)
Suatu sistem terdiri dari komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen dari suatu sistem biasanya dikenal dengan subsistem.
b. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
yang satu dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Dengan adanya batas sistem ini maka sistem dapat membentuk suatu
kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari
subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling
berinteraksi. Dengan kata lain batas sistem ini merupakan ruang lingkup
atau scope dari sistem / subsistem itu sendiri.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Segala sesuatu diluar dari batas sistem yg mempengaruhi
operasi dari suatu sistem disebut Lingkungan luar sistem (environment).
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau
merugikan.
Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan harus dipelihara
dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya , sedangkan lingkungan yang
bersifat merugikan harus dimusnahkan dan dikendalikan agar tidak
mengganggu operasi dari sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung Sistem merupakan suatu media penghubung
antara satu subsistem dengan subsistem lainnya untuk membentuk satu
kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang
satu ke subsistem lainnya. Dengan kata lain melalui penghubung ini
output dari suatu subsistem akan menjadi input sari subsistem lainnya.
e. Masukan (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem disebut INPUT.
Masukan ini dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) yaitu
energi yang dimasukkan supaya sistem itu dapat beroperasi.
f. Pengolah (Process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah
input menjadi output.
g. Keluaran (Output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen) yang
disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
h. Sasaran sistem (Objective) dan Tujuan sistem (Goal)
Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang
mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan.
Dengan kata lain, suatu sistem akan dikatakan berhasil kalau
pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2. Konsep Dasar Informasi
2.2.1. Pengertian Informasi
Menurut Gordon B. Davis, informasi merupakan data yang telah diolah
menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang
nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang.
Sedangkan menurut Jogiyanto, yang dimaksud dengan informasi yaitu data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.
2.2.3. Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau
ditentuka 3 hal, yaitu :
a. Relevan (relevancy)
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada
ahli teknik perusahaan.
b. Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat
terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan
sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.
Komponen akurat berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan
sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh
terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah
dengan baik.
c. Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang).
Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal
atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan
mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.
2.2.4. Nilai Informasi
Nilai informasi ditentukan dari :
a. Manfaat (use)
b. Biaya (cost)
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak
dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1. Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi
merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” (Jogiyanto H.M., Analisis
dan Desain Sistem Informasi, 1995:11)
2.3.2. Komponen Sistem Informasi
Menurut Stair (1992) Menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis
komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen
berikut:
a. Perangkat keras, yaitu perangkat komponen untuk melengkapi
kegiatan memasukan data, memproses data, dan keluaran data.
b. Perangkat lunak, yaitu program dan intruksi yang diberikan ke
komputer.
c. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem
informasi.
d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara
pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama
ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
e. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer,
analis, programer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap
perawatan sistem.
Sementara Burch dan Grudnistki (1986) berpendapat, sistem informasi
yang terdiri dari komponen-komponen diatas disebut dengan istilah blok
bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model
block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan blok
kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-
masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai sasarannya.
a. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan
model matematika yang akan memanipulasi data input dan data
yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai
sistem.
d. Blok Teknologi. Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam
sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Blok Database. Database merupakan kunpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
f. Blok Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat
dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat
langsung diatasi.
2.3.3. Definisi Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang
digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi
2.4.Konsep Pemodelan Sistem
2.4.1. Definisi Flowchart
Flowchart merupakan suatu bagan yang menggambarkan atau
mempresentasikan suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan masalah.
2.4.2. Definisi Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan
disimpan (Jogiyanto, HM, 2005 :700).
2.5.Konsep Dasar Basis Data
2.5.1. Definisi Basis Data
Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat
keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian
basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau
informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang
penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan
informasi pada para pengguna atau user.
2.5.4. Teknik Normalisasi
2.5.4.1. Definisi normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk megorganisasi data ke dalam
tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.
2.5.4.2. Tujuan dari Normalisasi
• Memudahkan user dalam akses data
• Optimalisasi struktur tabel
• Optimalisasi storage
• Mengurangi redundansi
• Menghindari anomali (insert, delete, update)
• Peningkatan integritas data
2.5.4.3. Proses Normalisasi
Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan
persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum
memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi
beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
2.6.Sistem Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.6.1. Microsoft Visual Basic 6.0
Visual basic adalah salah satu bahasa pemrograman yang berorientasi
object (Object Oriented Programming : OOP).
Pemrograman berorientasi obyek menawarkan konsep yang sederhana,
dimana seorang programmer tidak dituntut untuk membuat aplikasi dengan
membangun seluruh komponennya sendiri. Program aplikasi dapat dibuat
dengan memanfaatkan obyek-obyek yang sudah ada. Setiap obyek harus
memiliki atribut/property dan event.
2.6.2. Microsoft SQL Server 2000SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS)
yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client,
server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang
sangat umum atau hal yang spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak.
Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari
sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari
komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adaah setiap komponen
sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem
lainnya.
3. Teori Analisis3.2.3. Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penyampaian informasi serta
memberikan solusi terhadap permasalahan yang timbul.
Faktor-faktor tersebut terdiri dari :
• Faktor Internal : Strength (kekuatan) dan Weakness
(kelemahan).
• Faktor Eksternal : Opportunities (peluang) dan Threats
(ancaman).
a. Mengidentifikasi kekuatan (Strength)
Kekuatan yang dimiliki oleh salon melan yaitu, Mempunyai relasi yang baik
dengan beberapa Toko Kosmetik.
b. Mengidentifikasi Kelemahan (Weakness)
Kelemahan yang dimiliki oleh salon melan yaitu, Informasi hanya bisa
didapatkan jika datang langsung ke Salon Melan.
c. Mengidentifikasi peluang eksternal (Opportunities)
Peluang yang dapat dicapai oleh salon melan yaitu, Salon Melan dapat
dikenal diluar daerah Condong Catur dan dapat meningkatkan pendapatan.
d. Mengidentifikasi ancaman eksternal (Threats)
Ancaman yang ada pada Salon Melan meliputi kurangnya pengetahuan
operator atau administrator tentang teknologi informasi.
3.2.4. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja
sistem. Apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan yang dibutuhkan atau
belum, karena kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan suatu
instansi atau perusahaan.
Dengan adanya sistem baru yang telah dibuat diharapkan dapat lebih
membantu dalam proses transaksi dan laporan pada Salon Melan. Untuk
mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan
secara lengkap, maka dibagi kebutuhan sistem menjadi dua jenis yaitu
kebutuhan fungsional dan nonfungsional.
3.2.4.1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses
apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem yang berisi informasi-informasi apa
saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Adapun analisis kebutuhan
fungsional meliputi :
1. Sistem harus dapat melakukan pendataan karyawan.
2. Sistem harus dapat melakukan pendataan Barang.
3. Sistem harus dapat melakukan pendataan Jasa Salon.
4. Sistem harus dapat melakukan Transaksi pembayaran.
5. Sistem harus dapat melakukan transaksi pengeluaran.
3.2.4.2. Kebutuhan NonfungsionalKebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang
dimiliki oleh sistem.
- Operational (Operasional)
- Security (Keamanan)
- Information (Informasi)
- Performance (Kinerja)
3.3. Perancangan Sistem
3.3.1. Perancangan Proses
Rancangan model merupakan suatu gambaran yang menjelaskan suatu
bentuk atau model. Secara umum rancangan model yang diusulkan mempunyai
dua bentuk yaitu physical system dan logical model. Physical system biasanya
digambarkan dalam bagan alir (system flowchart), model ini menunjukan
bagaimana nantinya sistem secara fisik diterapkan. Sedangkan logical model dari
sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-
fungsi di system informasi secara logika akan bekerja. Model ini dapat digambar
dengan menggunakan diagram arus data (data flow diagram).
3.3.1.1. Flowchart Sistem yang diusulkan.
Data Karyawan
Input Data Karyawan
Proses Data Karyawan
DB. Karyawan
Pembuatan Laporan Data
Karyawan
Laporan Data Karyawan
Data Transaksi Pembayaran
Input Data Transaksi Pembayaran
Proses Data Transaksi
Pembayaran
DB. Transaksi Pembayaran
Pembuatan Laporan Data
Transaksi Pembayaran
Laporan Data Tansaksi
Pembayaran
Data Jasa Salon
Input Data Jasa Salon
Proses DataJasa Salon
DB. Jasa Salon
Pembuatan Laporan Data Jasa Salon
Laporan Data Jasa Salon
Data Barang
Input Data Barang
Proses Data Barang
DB. Barang
Pembuatan Laporan Barang
Laporan Data Barang
Data Transaksi Pengeluaran
Input Data Transaksi Pengeluaran
Proses Data Transaksi
Pengeluaran
DB. Transaksi Pengeluaran
Pembuatan Laporan Data
Transaksi Pengeluaran
Laporan Data Transaksi
Pengeluaran
Data Transaksi Retur Pengeluaran
Input Data Transaksi Retur
Pengeluaran
Proses Data Transaksi Retur
Pengeluaran
DB. Transaksi Retur
Pengeluaran
Pembuatan Laporan Data
Transaksi Retur Pengeluaran
Laporan Data Transaksi Retur
Pengeluaran
3.3.1.2. Data Flow Diagram (DFD) Sistem yang diusulkan.
3.4. Perancangan Basis Data
Perancangan sistem yang akan dilakukan meliputi EMPAT tahap,
yaitu :
a. Normalisasi.
b. Relasi antar tabel.
c. Struktur tabel.
Coloumn Name
Data Type Length Allow Nulls
Ket.
Kd_Karyawan Char 8 Not Null PKNama Varchar 50 Not NullGender Char 1 NullAgama Varchar 50 NullTemp_Lahir Varchar 50 NullTgl_Lahir Datetime 8 NullAlamat Varchar 100 NullPassword Varchar 30 NullJabatan Varchar 20 Null
d. Rancangan Interface antar muka.
Rancangan Input Login
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Pengertian Implementasi
Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru
dikembangkan supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai
dengan yang diharapkan. Adapun tujuan dari tahap implementasi ini adalah
menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang
telah ditentukan.
4.1.1. Kegiatan Implementasi Sistem
4.1.1.1. Pengetesan Program
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui tentang kesiapan program
dalam melakukan input data, proses pengolahan data dan output dari data yang
dihasilkan, disamping itu pengetesan program bertujuan untuk mengetahui
adanya kesalahan-kesalahan dan kekurangan dari program yang terjadi dan
yang mungkin terjadi.
4.1.1.2. Pengetesan Sistem
Pengetesan atau pengujian program ini dilakukan dengan teknik
pengujian white box (white box testing) dan pengujian black box (black box
testing). Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan
bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi
sesuai dengan yang diharapkan.
a. Black Box Testing
Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan
menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil
dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Jika ada unit yang tidak
sesuai outputnya maka untuk menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian
yang kedua, yaitu white box testing. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam
pengetesan black box yaitu pengetesan pada form Login.
b. White Box Testing
White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam
modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah
ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak
sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variable
dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan di cek satu persatu dan
diperbaiki, kemudian di-compile ulang.
4.1.1.3. Konversi Sistem
Konversi yang digunakan yaitu dengan pendekatan pararel (parallel
conversion). Pendekatan pararel dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang
baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama suatu periode waktu
tertentu. Kebaikan dari pendekatan ini adalah menyediakan proteksi tinggi
kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru. Sistem aplikasi
Layanan pada Salon Melan Yogyakarta memakai konversi pararel dengan
pertimbangan apabila sistem yang baru tidak berjalan sesuai yang diharapkan,
maka masih ada sistem lama, sehingga pelayanan tetap dapat berjalan dengan
baik. Periode waktu yang dibutuhkan untuk konversi sistem adalah 30 hari.
4.1.1.4. Pemeliharaan Sistem
Untuk membuat sistem yang baik dan bebas dari masalah maka perlu
dilakukan pemeliharaan sistem. Pemeliharaan pada sistem meliputi
pemeliharaan software dan pemeliharaan hardware.
4.1.1.5. Manual Program
Perancangan manual program dapat dilakukan apabila seluruh
penyusunan rancangan database dan perancangan aplikasi input serta output
sudah selesai. Pembuatan manual program dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana cara menjalankan atau mengoperasikan sistem yang diusulkan
sekaligus sebagai penuntun bagi pemakai yang akan menggunakannya. Form
yang ada pada aplikasi yaitu sebagai berikut :
a. Form Login, Form Menu Utama, Form Data Karyawan
b. Form Data Barang, Form Jasa Salon, Form Transaksi Pembayaran
c. Form Transaksi Pengeluaran, Form Transaksi Retur Pengeluaran
d. Laporan Data Barang, Laporan Data Karyawan, Laporan Transaksi
Pembayaran
e. Laporan Transaksi Pengeluaran, Laporan Transaksi Retur
Pengeluaran
5. Kesimpulan
Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem,
perancangan program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan sistem yang baru ini tidak akan merusak sistem yang selama ini
berjalan pada Salon tersebut, tetapi dengan sistem ini diharapkan dapat
mendukung kinerja proses pengolahan data pada Salon tersebut menjadi
lebih baik.
2. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya komputerisasi pengolahan data
transaksi ini jika digunakan pada Salon Melan antara lain :
• Menghemat waktu untuk melakukan pencarian data dan pencatatan
data.
• Dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat, dan akurat.
Daftar Pustaka
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha
Ilmu
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:
ANDI OFFSET
HM, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI OFFSET
M.Rudiyanto Arief. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL
dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: ANDI OFFSET
Sunyoto Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft
SQL. Yogyakarta : ANDI OFFSET