Upload
marsha-maharani
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
1/23
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
2/23
Sumber: BPS, 2013
3.64.5 4.8
5.05.7 5.5
6.3 6.0
4.6
6.2 6.5 6.3
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Laju Pertumbuhan GDP Indonesia (%)
2
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
3/23
3
Country 2012
Brunei Darussalam 24
Cambodia 15
Indonesia 32
Lao PDR 17
Malaysia 37
Myanmar 13
Philippines 31
Singapore 81
Thailand 51
Vietnam 25
GER (%)
> 50
20 - 50
< 20
Sumber: World Bank, 2013; ASEAN State of Education Report 2013, 2014
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
4/23
4
0
5
10
15
20
25
30
35
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012
GER Pendidikan Tinggi BerdasarkanJenis Kelamin (%)
Laki-laki Perempuan
Sumber: World Bank, 2013
0
5
10
15
20
25
30
35
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
GER Pendidikan Tinggi, Total (%)
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
5/23
5
Jimenez dan
Velasco
(2000)
Chakrabarti
(2009)
Corazzini et al
(1972)
Biaya langsung dan pendapatan yang dikorbankan (biaya
moneter) memiliki hubungan yang negatif signifikan terhadap
keputusan berpartisipasi di pendidikan tinggi, terutama pada
rumah tangga yang memiliki status sosial-ekonomi rendah.
Karakteristik sosial-ekonomi rumah tangga dan
kemampuan nonkognitif memiliki hubungan yang positif
terhadap permintaan pendidikan tinggi.
Perempuan memiliki probabilitas yang rendah untukberpartisipasi di pendidikan tinggi dibandingkan laki-laki.
Karakteristik sosial-ekonomi rumah tangga yang tinggimeningkatkan probabilitas untuk berpartisipasi di pendidikantinggi.
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
6/23
6
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
7/237
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
8/238
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
9/239
Biaya Langsung
Biaya Transportasi
Uang Saku
Biaya Pendidikan
(Biaya Semester,
Buku Pelajaran, Alat
Tulis dan
Perlengkapan Lain)
Biaya Pendidikan
Lainnya
Pendapatan yang
Dikorbankan
Tingkat Upah Lulusan
SMA dan Setara SMA
per Kabupaten
Permintaan Pendidikan
Tinggi
Karakteristik Sosial-Ekonomi RT
Pendapatan Rumah
Tangga
Tingkat Pendidikan
Orang Tua
Karakteristik Individu
Kemampuan
Nonkognitif
(Partisipasi dalam
Kegiatan Sosial) Lokasi Tempat
Tinggal(Pedesaan
dan Perkotaan)
Gender(Laki-laki
dan Perempuan)
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
10/23
10
= ln
1= 0+ 1+
2_+ 3_+
4_2
+ 5+
6+ 7+ 8+
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
11/23
11
Keterangan:
adalah rata-rata biaya
langsung di pendidikan tinggi per
provinsi dalam bentuk ln
_adalah rata-rata
upah lulusan SMA dan setaraSMA per kabupaten yang
dikorbankan dalam bentuk ln
_adalah
pengeluaran rumah tangga per
kapita dalam bentuk ln
_2adalah variabel
kuadrat dari pengeluaran rumahtangga per kapita dalam bentuk ln
adalah ijasah tertinggiyang dimiliki kepala rumah tangga
adalah kemampuannonkognitif yang meliputipartisipasi dalam kegiatan sosial dibidang keagamaan dankemasyarakatan
adalah lokasi tempat tinggal
adalah jenis kelamin
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
12/23
12
20.27
79.73
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
13/23
13
Partisipasi dalam Kegiatan Sosial
21.85
78.15
Tidak Aktif
21.89
78.11
Aktif Salah Satu
25.82
74.18Aktif
diDua
Keg
iatan
So
sial
Berpartisipasi Tidak Berpartisipasi
Gender
27.69
72.31
Perempuan
Berpartisipasi
Tidak Berpartisipasi
20.38
79.62
Laki-laki
Berpartisipasi
Tidak Berpartisipasi
Sumber: Susenas 2012, diolah
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
14/23
14
Variabel Independen
(Kontinu)
Keputusan Berpartisipasi di
Pendidikan Tinggi Rata-rata
Standar
Deviasi
Biaya langsung Tidak berpartisipasi 1,835,154 543,088
Berpartisipasi 1,766,926 520,835
Pendapatan yang
dikorbankan
Tidak berpartisipasi 569,530 265,698
Berpartisipasi 549,002 264,296
Pengeluaran per kapita Tidak berpartisipasi 645,170 454,337
Berpartisipasi 984,535 671,878
Distribusi Variabel Independen (Kontinu) Berdasarkan
Keputusan Berpartisipasi di Pendidikan Tinggi
Deskripsi Statistik Variabel Independen (Kontinu)
Variabel Independen
(Kontinu) Rata-rata Std. Dev. Min. Maks.
Biaya langsung 1,819,037 538,675 919,089 3,571,488
Pendapatan yang
dikorbankan 564,681 265,501 91,667 1,300,000
Pengeluaran per kapita 725,333 533,895 162,106 4,245,910
Sumber: Susenas 2012, diolah
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
15/23
15
Variabel Bebas Regresi Logit
Marginal Effect
(dy/dx)
Biaya langsung -0.5695***
(0.0905)
-0.093***
(0.015)
Pendapatan yang dikorbankan -0.4965***
(0.0484)
-0.081***
(0.008)
Pengeluaran per kapita 4.2159***
(1.3448)
0.681***
(0.219)
Pengeluaran per kapita2 -0.1161**(0.0496)
-0.019**(0.008)
Tingkat pendidikan KRT 0.365***
(0.020)
Tamat SMA/sederajat (r)
> Tamat SMA/sederajat 1.6746***
(0.0808)
Kemampuan Nonkognitif 0.010**(0.005)
Tidak mengikuti dan tidak aktif dalam
kegiatan sosial (r)
Aktif mengikuti salah satu kegiatan sosial -0.0138
(0.0621)
Aktif mengikuti kedua kegiatan sosial 0.1083*
(0.0575)
Sumber: Susenas 2012, diolah
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
16/23
16
Variabel Bebas Regresi Logit Marginal Effect
(dy/dx)
Lokasi tempat tinggal 0.023***
(0.008)
Pedesaan (r)
Perkotaan 0.1381***
(0.0513)
Gender -0.087***
(0.008)
Perempuan (r)
Laki-laki -0.5201***
(0.0452)
_cons -22.0759**
(9.2421)
Log likelihood -6166.5285
Likelihood ratio (Prob > chi2) 0.0000
Pseudo R2 0.1314
Num. of obs. 12,984
Sumber: Susenas 2012, diolah
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
17/23
17
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwakarakteristik sosial-ekonomi
rumah tangga memiliki
pengaruh yang lebih besar
terhadap keputusanberpartisipasi di pendidikan
tinggi dibandingkan biaya
moneter.
Individu yang berasal dari
rumah tangga berpendapatan
tinggi memiliki probabilitas
yang lebih tinggi untuk
berpartisipasi di pendidikan
tinggi karena mereka mampu
menjangkau harga pendidikantinggi dengan sumber daya
keuangan yang mereka miliki.
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
18/23
18
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwakarakteristik sosial-ekonomi
rumah tangga memiliki
pengaruh yang lebih besar
terhadap keputusanberpartisipasi di pendidikan
tinggi dibandingkan biaya
moneter.
Individu yang berasal dari
rumah tangga berpendapatan
tinggi memiliki probabilitas
yang lebih tinggi untuk
berpartisipasi di pendidikan
tinggi karena mereka mampu
menjangkau harga pendidikantinggi dengan sumber daya
keuangan yang mereka miliki.
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
19/23
19
Tingkat pendidikan kepala
rumah tangga yang tinggi
akan meningkatkan
probabilitas individu untuk
berpartisipasi di pendidikantinggi dengan cara
memotivasi generasi
selanjutnya untuk
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Biaya moneter memiliki
pengaruh yang kecil terhadap
keputusan berpartisipasi di
pendidikan tinggi, namun
berdampak besar terhadapindividu yang berasal dari
rumah tangga berpendapatan
rendah dikarenakan
keterbatasan sumber daya
keuangan yang mereka miliki.
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
20/23
20
Mempertahankan program beasiswa yang sudah ada,
sekaligus meningkatkan jumlah dan nominal beasiswa yang
dapat diterima oleh individu yang kurang mampu
Menawarkan program work-study (Department of the
Treasury and Department of Education of USA, 2012)
Memperluas program yang memungkinkan mahasiswamembayar biaya pendidikan sesuai dengan kemampuan
ekonomi penanggung biaya pendidikan
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
21/23
21
Bekerjasama dengan perguruan tinggi menyediakan
program yang dapat memberikan informasi dan
pengetahuan yang penting mengenai pendidikan tinggi
(Hashmi, 2014) Menyediakan fasilitas pelayanan pendidikan tinggi yang
lebih dekat dengan tempat tinggal individu
Perluasan akses pendidikan tinggi dengan sistem
pendidikan berbasis komunitas
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
22/23
22
Membuat kebijakan yang dapat memotivasi laki-laki
untuk berpartisipasi di pendidikan tinggi sekaligus
mempertahankan tingkat partisipasi perempuan yang
tinggi
Perlu adanya beberapa kemampuan nonkognitif
tertentu yang harus dikembangkan oleh
sekolah/pendidikan tinggi dan dipromosikan oleh
kebijakan pendidikan
7/25/2019 Analisis Determinan Permintaan terhadap Pendidikan Tinggi
23/23