Upload
phamdang
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH
PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA,
BOGOR
Oleh :
DEWI MEGAWATI
H24052301
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
ANALISIS EFEKTIFITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH
PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA,
BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
DEWI MEGAWATI
H24052301
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
ANALISIS EFEKTIFITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH
PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA,
BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
DEWI MEGAWATI
H24052301
Menyetujui, Juli 2009
Prof. Dr. Ir. W. H. Limbong, MS
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bogor, 11 Agustus 1987 sebagai
anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Bapak H. Udin
Syamsudin dan Ibu Hj. Wawat Sukmawati.
Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SD
Bina Insani Bogor dan lulus tahun 1999, kemudian
dilanjutkan ke SLTP Bina Insani sampai dengan lulus tahun
2002. Pada tahun yang sama dilanjutkan ke SMU Bina Insani Bogor dengan
mengambil jurusan IPA dan lulus tahun 2005. Penulis diterima sebagai
mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui program SPMB pada tahun 2005 dan
kemudian memilih program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, kata itulah yang rasanya sangat tepat penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala curahan Rahmat dan Kasih Sayang-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor.
Semakin berkembangnya dunia pariwisata membuat tempat wisata harus
meningkatkan pemasarannya pada umumnya dan kegiatan promosi pada
khususnya. Sehingga skripisi ini berjudul “Analisis Efektivitas Promosi Terhadap
Jumlah Pengunjung Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor”.
Penyusunan skripsi ini penulis telah banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih serta
penghargaan yang setulus-tulusnya kepada :
1. Ayah, Ibu serta Adik-adikku tersayang (Debi dan Akang) yang telah memberi
dukungan, menemani dalam suka dan duka, memberi semangat, dan do’a yang
tulus.
2. Prof. Dr. Ir. W. H. Limbong, MS sebagai dosen pembimbing akademik dan
pembimbing skripsi yang selalu memberikan arahan, ilmu serta telah banyak
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.
3. Ibu Farida Ratna Dewi SE, MM sebagai dosen penguji yang bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing penulis.
4. Ibu Hardiana Widyastuti S.Hut, MM sebagai dosen penguji yang bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing penulis.
5. Hijarulloh yang selalu setia mendukung, memberikan inspirasi, motivasi, do’a,
menemani penulis dalam suka duka, dan selalu menjadi sahabat disaat yang
tepat (makasih yummy, kamu selalu memberikan warna yang indah dalam
hidupku).
6. Bapak Asep, Ibu Beatrice, dan seluruh staf beserta karyawan di Taman Safari
Indonesia Bogor yang telah memberikan kesempatan dan informasi dalam
melaksanakan penelitian untuk menyusun skripsi ini.
iv
7. Seluruh dosen, staf pengajar dan karyawan maupun karyawati di Departemen
Manajemen, FEM IPB, yang selalu membantu penulis selama masa
perkuliahan (Especially Bu Yeyet dan Pa Jimmy makasih buat segala bantuan
dan arahannya, dan untuk mas Hadi makasih udah mau direpotin tapi harus
lebih sabar ya mas jangan marah-marah terus, hehehe).
8. Sahabat terbaikku ; Indri, Wanti, Ella, Tias, Sari, dan Nindya yang selalu
menemani hari-hariku dalam kebersamaan sejak di manajemen dan selalu
menemani penulis berkeluh kesah tentang apa saja. (Thnx 4 all lah pokonya,
kalau udah pisah jangan lupa buat kumpul2 ya).
9. Sahabatku Lea dan Citra yang telah memberi inspirasi, memberi dukungan
dan doa (walaupun dari jauh).
10. Teman-teman seperjuanganku : Wanti, Tias, Santa, Rezka, Poe, dan Oci yang
selalu memberikan informasi dan berbagi kesalahan dalam proses pembuatan
skripsi pada penulis. (Akhirnya selesai juga revisi kita!!! makasih ya buat
cerita-ceritanya).
11. Nuri, Galih, Ita yang telah memberi masukan dan berbagi pengalaman serta
ilmu kepada penulis.
12. Teman-teman Manajemen ’42 yang selalu bersama-sama membuat kenangan
indah selama kuliah.
13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penuls mengharapkan saran dan kritik membangun dari para pembaca.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan
bermanfaat bagi penulis maupun pihak yang membutuhkan.
Bogor, Juli 2009
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………….
KATAPENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR TABEL........................................................................................... ...
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................. ...
1.5. Ruang Lingkup Penelitian…………………………................................
II. TINJAUANPUSTAKA
2.1. Pendekatan Teoritis……………………………………...........................
2.1.1. Pengertian Pemasaran………………….........................................
2.1.2. Strategi Pemasaran……………………..........................…...........
2.1.3. Bauran Pemasaran..........................................................................
2.1.4. Pengertian Promosi…………………………………….................
2.1.5. Bauran Promosi……………………………………......................
2.1.6. Tujuan Promosi..............................................................................
2.1.7. Metode Penganggaran Promosi......................................................
2.1.8. Konsumen.......................................................................................
2.1.9. Pengertian Pariwisata ....................................................................
2.2. Penelitian Terdahulu......…………………………………………...........
2.3. Uji Validitas dan Reliabilitas……………………...…………….............
2.4. Metode Analisis Data……………………………………………...........
2.4.1. EPIC Model....................................................................................
2.4.2. Analisis Korelasi Pearson...............................................................
2.5. Kerangka Pemikiran.................................................................................
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................
3.2. Jenis dan Sumber Data......................................................................... ...
3.3. Metode Pengambilan Sampel..................................................................
3.4. Metode Pengumpulan Data.................................................................. ...
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data....................................................
vi
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
3
5
5
6
7
7
7
9
10
12
16
18
19
20
20
22
23
23
26
27
29
29
29
30
30
IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan...........................................…..
4.2. Visi dan Misi Taman Safari Indonesia...................................................
4.3. Fungsi Taman Safari Indonesia..............................................................
4.4 Fasilitas Taman Safari Indonesia.............................................................
4.5. Struktur Organisasi..........................................................................…...
4.6. Harga Tiket Masuk Wisatawan..............................................................
4.7. Program yang Ditawarkan Taman Safari Indonesia........................…...
4.8. Karakteristik Responden……………………………………….............
V . HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kegiatan Promosi Taman Safari Indonesia............................................
5.2. Metode Penganggaran Promosi..............................................................
5.3. EPIC Model............................................................................................
5.3.1. Dimensi Empathy…………………………………………..….....
5.3.2. Dimensi Persuasi…………………………………………............
5.3.3. Dimensi Dampak………………………………………….……...
5.3.4. Dimensi Komunikasi……………………………………….….....
5.3.5. EPIC Rate………………………………………………….……..
5.4. Analisis Korelasi Pearson………………………………………………
5.5. Implikasi Manajerial …………………………………………….….....
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan............................................................................................
6.2. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
LAMPIRAN......................................................................................................
vii
32
35
35
37
39
39
40
44
49
54
55
57
58
59
60
61
62
64
66
66
68
70
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Bogor pada Tahun 2008......
Jenis Kegiatan dan Contoh Bauran Promosi........................................
Skor Penilaian Jawaban Responden dalam Kuesioner.........................
Penghargaan yang Diperoleh Taman Safari Indonesia........................
Harga Tiket Masuk Taman Safari Indonesia Tahun 2009...................
Sebaran Pengunjung Berdasarkan Usia...............................................
Sebaran Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin................................
Sebaran Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pendidikan.......................
Sebaran Pengunjung Berdasarkan jenis Pekerjaan...............................
Sebaran Pengunjung Berdasarkan Pendapatan per Bulan....................
Sebaran Pengunjung Berdasarkan Sumber Media Informasi...............
Hasil Jawaban Pengunjung pada Kuesioner.........................................
Nilai Biaya Promosi (ATL, BTL) dan Jumlah Pengunjung.................
Analisa Korelasi Pearson Biaya promosi ATL dan BTL Terhadap
Jumlah Pengunjung..............................................................................
2
16
30
35
40
45
45
46
47
47
48
56
62
63
viii
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Delapan komponen Manajemen Jasa Terpadu...............................
Kerangka Pemikiran Penelitian....................................................
Kriteria dan Rentang Skala Efektivitas Promosi dalam EPIC
Model...............................................................................................
Nilai Dimensi Empathy dalam EPIC Model.................................
Nilai Dimensi Persuation dalam EPIC Model...............................
Nilai Dimensi Impact dalam EPIC Model......................................
Nilai Dimensi Communication dalam EPIC Model........................
Grafik EPIC Model .........................................................................
10
28
31
57
58
59
60
61
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Daftar Pertanyaan Wawancara…………………………………….
Kuesioner Penelitian………………………………......................
Uji Validitas …………………......................................................
Uji Reliabilitas ………………………..........................................
Struktur Organisasi Taman Safari Indonesia ……………………..
Perhitungan EPIC Model………………………………………….
Taman Safari Indonesia…………………………………………...
71
72
75
76
77
78
83
x
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perkembangan dunia saat ini tempat wisata sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Semakin padatnya aktivitas yang mereka lakukan akan semakin
membutuhkan hiburan yang menyenangkan untuk berkumpul bersama keluarga.
Serta membuat masyarakat harus memilih tempat-tempat atau lokasi yang dirasa
dapat memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Perkembangan pariwisata
menyebabkan persaingan menjadi semakin kompetitif antara tempat wisata.
Berbagai promosi dapat ditempuh oleh para pelaku bisnis di bidang ini untuk
dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat bersaing dalam industri
kepariwisataan, barang atau jasa-jasa perusahaan harus dapat dikenal dengan baik
dan dipercaya citranya oleh masyarakat pada umumnya dan konsumen pada
khususnya. Persaingan dalam bisnis hiburan khususnya pengadaan tempat wisata
sangatlah ketat. Hal ini ditandai dengan banyaknya tempat-tempat wisata yang
terdapat di setiap daerah dengan daya tarik yang beragam. Sehingga dalam hal ini
para pebisnis harus mampu melakukan inovasi dan kreatifitas agar bisnis yang
dijalankan tetap mendapat perhatian dari masyarakat.
Pemasaran adalah faktor utama dalam meningkatkan jumlah pengunjung.
Pemasaran memiliki banyak aspek yang dapat menunjang permintaan masyarakat
terhadap tempat wisata. Salah satu pemasaran yang digunakan adalah dengan
melakukan kegiatan promosi. Dengan kegiatan promosi ini tempat wisata yang
dihasilkan diperkenalkan dan ditawarkan kepada masyarakat luas, baik melalui
media maupun langsung kepada konsumen. Promosi ini dilakukan dengan tujuan
menarik perhatian masyarakat akan tempat wisata sehingga pada akhirnya
masyarakat memiliki keinginan untuk mencoba dan datang kembali ke tempat
wisata ini. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung di tempat wisata
tersebut.
Tempat wisata yang terdapat di Indonesia saat ini beragam dan sudah
banyak berkembang dengan beragam jenis seperti kebun binatang, taman bunga,
kawasan laut, museum, candi, dan masih banyak lainnya. Semua ini dibangun
dengan tujuan sebagai tempat kunjungan yang menarik dan berwawasan.
Sehingga selain berwisata para pengunjung bersama keluarga dapat mempelajari
hal-hal yang ada di lingkungan sekitarnya. Semua ini dibangun dengan tujuan
sebagai tempat kunjungan yang menarik dan berwawasan. Sehingga selain
berwisata para pengunjung bersama keluarga dapat mempelajari hal-hal yang ada
di lingkungan sekitarnya.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bogor pada tahun 2008
berdasarkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berjumlah 1.851.680 orang dengan
perincian 1.833.530 wisatawan domestik dan 18.150 wisatawan mancanegara,
dengan perincian jumlah wisatawan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Bogor pada Tahun 2008 1
Tempat Wisata Pengelola Wisatawan
Domestik
(Orang)
Wisatawan
Mancanegara
(Orang)
Taman Safari Indonesia PT. Taman Safari
Indonesia 891.078 8.112
Wisata Agro Gunung
Mas PTP Nusantara VIII 195.751 4.884
Telaga Warna BKSDA 7.011 625
Taman Wisata
Mekarsari
PT. Mekar Unggul
Sari 99.450 625
Taman Rekreasi Lido PT. Lido Sarana Prima 22.354 562
Wanawisata Bodogol Dephut/ Balai TNGP 5.415 80
Padang Buah Inagro PT. Intidaya
Argolestari 2.960 0
Sirkuit Sentul PT. Sarana Sirkuitindo
Utama 82.637 466
Air Panas GSE Pemda Kab. Bogor 10.348 52
Sumber : www.bogorkab.go.id (2008)
1 www.bogorkab.go.id “Wisatawan Kabupaten bogor” [2 Mei 2009]
2
Perbedaan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara dari
setiap tempat wisata memiliki perbedaan yang signifikan, hal ini dikarenakan
keinginan masyarakat yang berbeda-beda untuk mengunjungi tempat wisata yang
dirasa cukup menarik perhatian serta sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Terlihat dari perbedaan jumlah wisatawan Taman Safari Indonesia yang
jumlahnya paling besar dibandingkan Wisata agro gunung Mas, telaga Warna,
Taman Wisata mekarsari, Taman Rekreasi Lido, Wanawisata Bodogol, Padang
Buah Inagro, Sirkuit Sentul, dan Air Panas GSR. Bagi masyarakat secara luas
tempat rekreasi yang lebih diminati adalah perpaduan antara kebun binatang
modern dengan wisata alam. Karena selain dapat menikmati suasana alam yang
indah, dapat dijadikan objek yang menarik, dapat pula menjadi tempat yang penuh
dengan pendidikan.
Tempat wisata Taman Safari Indonesia merupakan perpaduan antara
kebun binatang modern dan wisata alam. Taman Safari Indonesia memiliki fungsi
yang cukup penting, yaitu berfungsi sebagai lembaga konservasi eks situ, wahana
pendidikan, penelitian dan teknologi konservasi serta tempat rekreasi yang
berwawasan lingkungan. Perkembangbiakan dan pemeliharaan yang dilakukan
oleh Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor dilakukan untuk menyelamatkan
sumber daya genetik dan populasi satwa, dimana Taman Sadari Indonesia tetap
menjaga kemurnian jenis, menjaga keanekaragaman genetik dan menjaga
ketersediaan sumber daya jenis satwa secara lestari.
Taman Safari Indonesia yang dibangun sejak tahun 1986 adalah taman
margasatwa terbuka satu-satunya di Indonesia yang memperagakan satwa-satwa
langka dari seluruh dunia di dalam suasana yang mendekati habitat alaminya.
Selain itu, TSI memiliki lokasi yang cukup strategis karena jarak yang cukup
dekat dengan wilayah Jabotabek. Hal ini menjadikan TSI merupakan salah satu
objek wisata yang cukup penting di Indonesia.
1.2. Perumusan masalah
Potensi wisata yang memadukan kebun binatang dan wisata alam masih
belum diandalkan sebagai suatu aset yang mampu mendatangkan penghasilan.
Banyak potensi wisata alam yang belum tergarap secara optimal, padahal kawasan
wisata alam dapat mendatangkan penghasilan yang cukup besar, membuka
3
peluang usaha dan kerja, serta dapat berfungsi sebagai sarana hiburan, menjaga
kelestarian alam serta perlindungan dan pelestarian populasi jenis hewan yang
terancam punah karena kehilangan habitat. Kebutuhan masyarakat akan rekreasi
alam terbuka menciptakan persaingan yang tinggi pada objek wisata di daerah
Bogor. Masing-masing bidang usaha pariwisata menawarkan keunggulan dan
daya tariknya untuk mempertahankan dan menarik pengunjung.
Salah satu objek wisata yang dapat turut meramaikan bidang pariwisata di
Indonesia yang berada di Kota Bogor adalah Taman Safari Indonesia. TSI harus
memiliki identitas yang mampu menciptakan gambaran tersendiri. Diawal
perkembangannya, masyarakat mungkin belum banyak mengenal TSI yang secara
umum bukan hanya kebun binatang. Tetapi mayoritas masyarakat menyadari
bahwa TSI merupakan objek wisata yang identik dengan kebun binatang yang
dipenuhi dengan beragam hewan dengan jenis yang berbeda-beda.
Pada awal berdiri Taman Safari Indonesia belum mendapatkan
kepercayaan penuh dari masyarakat sebagai salah satu objek wisata yang sangat
menarik, karena rasa takut masyarakat untuk berkunjung ke tempat wisata yang
memperlihatkan hewan-hewan dialam terbuka dekat dengan manusia. Sehingga
jumlah pengunjung yang datang ke Taman Safari Indonesia belum mengalami
peningkatan yang besar. Tetapi dengan berjalannya waktu Taman Safari Indonesia
mendapat kepercayaan dari masyarakat sehingga dapat terus berkembang hingga
saat ini.
Hanya saja pada waktu-waktu tertentu, Taman Safari Indonesia
mengalami penurunan, seperti pada saat anak-anak sekolah sedang ujian, musim
hujan, dan bulan puasa Ramadhan. Selama pelaksanaan puasa walaupun hari
libur terjadi penurunan yang cukup tajam dari hari-hari biasa, akhir pekan dan hari
libur. Biasanya pada kondisi normal, akhir pekan dan hari libur bisa mencapai
sekitar 1000 lebih kendaraan pengunjung, tetapi pada saat puasa kendaraan
pengunjung yang datang hanya sekitar 100 kendaraan. Meskipun mengalami
penurunan seluruh kegitan Taman Safari Indonesia tetap berjalan normal.
Fluktuasi dari jumlah pengunjung ini dikarenakan kondisi yang sedang terjadi,
fasilitas, sarana, dan prasarana yang kurang memuaskan serta promosi yang
dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia. Seiring dengan perkembangan
4
perjalanannya, TSI melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan jumlah
pengunjung, salah satunya yaitu dengan meningkatkan pelaksanaan kegiatan
promosi agar produknya dapat lebih dikenal dan diterima secara baik oleh
masyarakat luas.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan promosi memerlukan sejumlah biaya
yang harus dikeluarkan, yaitu biaya promosi. Pengeluaran perusahaan untuk biaya
promosi tersebut harus dipertimbangkan dan direncanakan dengan baik agar
setiap rupiah yang dikeluarkan perusahaan dapat ditentukan kontribusinya dalam
mencapai tujuan perusahaan selama ini.
Melalui kegiatan promosi diharapkan dapat mempengaruhi konsumen agar
dapat berkunjung ke tempat wisata ini. Persoalan pokok yang akan diteliti yaitu
mengenai efektivitas promosi terhadap jumlah pengunjung. Masalah pokok ini
dijabarkan dalam rumusan-rumusan sebagai berikut:
1. Apa saja kegiatan promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia untuk
meningkatkan jumlah pengunjung?
2. Bagaimanakah efektivitas promosi yang dilakukan oleh Taman Safari
Indonesia?
3. Bagaimana keterkaitan atau korelasi antara biaya promosi yang dikeluarkan
dengan jumlah pengunjung Taman Safari Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah
dikemukakan diatas maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh Taman
Safari Indonesia.
2. Menganalisis efektivitas promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia.
3. Menganalisis keterkaitan atau korelasi antara biaya promosi yang dikeluarkan
dengan jumlah pengunjung Taman Safari Indonesia.
1.4. Manfaat penelitian
Kegunaan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Taman Safari Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat inovasi baru di masa yang akan datang. Selain
5
itu penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang akan menjadi
masukan dalam upaya meningkatkan volume kunjungan konsumen
(wisatawan) melalui kegiatan promosi.
2. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dan informasi
tambahan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada efektivitas promosi terhadap jumlah
pengunjung Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor. Efektivitas promosi yang
dibahas dibatasi dengan menggunakan dua elemen promosi, yaitu Above The Line
dan Below The Line. Above The Line berupa iklan melalui televisi, radio, Koran,
film, serta pembagian brosur. Sedangkan Below The Line berupa pemberian
kupon, voucher, diskon, hadiah.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendekatan Teoritis
Pada pendekatan teoritis akan dikaji berbagai teori yang menjadi dasar dari
aspek-aspek yang akan diteliti. Teori-teori yang akan dikaji antara lain mengenai
pengertian pemasaran, strategi pemasaran, bauran pemasaran, pengertian promosi,
bauran promosi, tujuan dan sasaran promosi, metode penganggaran promosi,
konsumen, pengertian pariwisata.
2.1.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan pihak lain ( Kotler, 2005). Definisi pemasaran ini bersandar
pada konsep inti pemasaran berikut : kebutuhan (needs), keinginan (wants),
permintaan (demand), produk (barang dan jasa), pertukaran dan transaksi, nilai
dan kepuasan, hubungan dan jaringan kerja, saluran pemasaran, rantai pasokan,
persaingan, serta lingkungan pemasaran. Pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis
strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values
dari satu inisiator kepada stakeholdernya (Kertajaya dalam Alma, 2005).
Pemasaran juga merupakan sebuah fungsi manajemen penting yang
diperlukan guna menciptakan permintaan produk yang dijual (Bloom dan Boone,
2006). Pemasaran adalah hasil hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan
dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen
(American Marketing Association dalam Assauri, 2004). Pemasaran merupakan
sebuah konsep ilmu dan strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan
berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham) (Hasan,
2008).
2.1.2. Strategi Pemasaran
Menurut Rangkuti (2002), strategi didefinisikan sebagai tujuan jangka
panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagaunaan, dan alokasi sumber daya
yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Untuk mencapai
tujuannya tersebut perusahaan harus merancang dan menerapkan strategi
pemasaran bagi produknya. Pada dasarnya, strategi pemasaran adalah rencana
yang menyeluruh, terpadu, dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan
pemasaran suatu perusahaan (Assauri, 2004). Menurut Kotler (2005), 12 strategi
pemasaran yang paling utama adalah segmentation, targeting, dan positioning
(STP).
1. Segmentasi
Strategi segmentasi merupakan bagian yang paling penting dalam menentukan
kesuksesan suatu perusahaan. Segmentasi adalah proses membagi pasar yang
bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen sehingga masing-masing segmen
cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Variabel segmentasi utama
yang digunakan untuk pasar konsumen adalah geografi, demografi, psikografi,
perilaku dan individual (Kotler, 2005).
2. Targeting
Targeting merupakan pemilihan satu atau lebih segmen yang dianggap paling
potensial dan menguntungkan, sekaligus mengembangkan produk dan program
pemasaran untuk segmen-segmen yang dipilih. Menurut Kotler (2005),
sebelum melakukan pemilihan, perusahaan perlu mengevaluasi segmen pasar
yang berbeda, dengan memperhatikan daya tarik segmen secara keseluruhan
serta tujuan dan sumberdaya perusahaan. Perusahaan dapat mempertimbangkan
lima pola pemilihan pasar sasaran yaitu
a. Konsentrasi Segmen Tunggal
Perusahaan memilih berkonsentrasi pada satu segmen tertentu dengan
didasari oleh beberapa pertimbangan, misalnya perusahaan memiliki dana
terbatas, segmen tersebut merupakan segmen yang paling tepat sebgai
landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
b. Spesialisasi Selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai
dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
8
c. Spesialisasi Pasar
Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari
suatu kelompok pelanggan tertentu.
d. Spesialisasi Produk
Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan
dijual kepada berbagai segmen pasar.
e. Pelayanan Penuh
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua
produk yang mungkin dibutuhkan.
3. Positioning
Positioning adalah strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik
dalam benak pelanggan sasaran sehingga terbentuk citra merek atau produk
yang lebih unggul dibandingkan merek produk pesaing. Hasil akhir penetapan
posisi adalah keberhasilan penciptaan proporsi nilai yaitu alasan yang
meyakinkan pelanggan untuk membeli produk perusahaan (Kotler, 2005).
2.1.3 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran
(Kotler, 2005). Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran, yaitu variabel yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau
konsumen (Assauri, 2004).
Bauran pemasaran atau yang lebih dikenal dengan 4P ini terdiri dari empat
variabel, yaitu : produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi
(promotion). Produk (product) merupkan kombinasi barang dan jasa yang
ditawarkan seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
pasar. Harga (price) adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk
mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum
terpuaskan. Tempat (place) merupakan fungsi distribusi dan logistik yang
dilibatkan dalam rangka menyediakan barang dan jasa sebuah perusahaan.
Sedangkan promosi (promotion) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk,
9
mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang
dihasilkan.
Menurut Lovelock (2005) , dalam pemasaran jasa unsur 4 P dianggap
kurang mencakup seluruh aspeknya. Oleh karena itu dalam pemasaran jasa
terdapat empat unsur tambahan. Unsur pertama adalah proses (process) yang
merupkan metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu yang
diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. Unsur kedua adalah
produktifitas (productivity) merupakan seberapa efisien pengubahan input jasa
menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan. Unsur ketiga adalah orang
(people) yang memiliki definisi karyawan dan kadang-kadang pelanggan yang
terlibat dalam proses produksi. Unsur yang terakhir adalah bukti fisik (physical
evidence), merupakan petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti
atas kualitas jasa. Kedelapan unsur pemasaran jasa dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Delapan Komponen Manajemen Jasa Terpadu
(Lovelock, 2005)
2.1.4 Pengertian Promosi
Promosi merupakan proses mengkomunikasi variabel bauran pemasaran
(marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk. Kegiatan promosi dimulai dari perencanaan, implementasi
dan pengendalian komunikasi untuk menjangkau target audiens. Selain itu
menurut Hasan (2008), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk
mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasif kepada target
audiens (pelanggan atau calon pelanggan) untuk mendorong terciptanya transaksi
pertukaran antara perusahaan dan audiens. Promosi adalah sejenis komunikasi
Produk
Harga
Tempat
Promosi Bukti Fisik
Orang
Produktivitas
Proses
10
yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan
jasa (Alma, 2005).
Tujuan promosi ialah untuk memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan dan meyainkan calon konsumen. Menurut Kotler (2005), Promosi
adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk dan mengingatkan para
konsumen sasaran agar membeli produk tersebut.
Menurut Jeffkin dalam Immaddudin (2005) , promosi dibagi menjadi dua
bagian, yaitu :
1. Above The Line (ATL)
Bentuk promosi yang menggunakan sarana promosi yang menjadikan media
tradisional sebagai sarana penyampaian pesan melalui sarana yang efektif.
Bentuk promosi ini biasanya berbentuk komisi bagi agen penjualan,
menggunakan media massa seperti televisi, radio, koran, film, serta
pembagian brosur. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan
kepada konsumen, agar mereka dapat tertarik pada isi pesan dan
mengkonsumsi setiap produk yang ditawarkan promosi tesebut.
2. Below The Line (BTL)
Bentuk promosi yang dilakukan tidak seperti biasanya dan dilakukan secara
tidak langsung. Promosi ini dapat berbentuk pemberian tambahan pada jasa
yang dilakukan oleh tenaga penjual, pemberian sponsorship pada suatu
kegiatan, melaksanakan kegiatan sosial, dan sebagainya. Promosi below the
line lebih menekankan pada karakter dan sifat dari produk yang dipromosikan,
sehingga dapat membangun citra merek positif suatu produk. Bentuk-bentuk
promosi yang dapat dilakukan adalah :
a. Pemberian kupon. Kupon digunakan sebagai pemberian bonus bagi
konsumen atas kesetiaannya menggunakan produk yang dikomunikasikan.
b. Kartu bergambar. Kartu bergambar dapat meningkatkan loyalitas pada
suatu merek. Melalui kartu gambar, konsumen dapat melihat secara jelas
produk yang ditawarkan dan karakter yang dibentuknya.
c. Memberikan permainan. Permainan yang menarik dengan label suatu
produk dilakukan sebagai variasi dalam pembelian suatu produk.
11
d. Pembelian voucher. Voucher adalah kartu yang merepresentasikan
sejumlah harga yang didapatkan untuk membeli suatu produk. Pemberian
voucher dapat dilakukan melalui majalah dan koran, atau juga dapat
melalui pembagian hadiah pada konsumen.
e. Contoh gratis. Pemberian contoh produk secara gratis kepada konsumen
oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk yang baru atau untuk
menambah daya ingat konsumen terhadap suatu produk.
f. Pemberian diskon. Diskon dilakukan untuk meningkatkan penjualan
produk-produk yang masih rendah tingkat penjualannya.
g. Pemberian hadiah. Pemberian hadiah dapat meningkatkan kesan positif
bagi perusahaan dari pandangan konsumen. Pemberian ini dapat juga
meningkatkan penjualan dari produk tersebut.
h. Karakter penjualan. Promosi ini dilakukan untuk meningkatkan karakter
dari suatu merek.
i. Pemberian uang tunai kepada konsumen setia. Konsumen yang sedang
berjalan atau sedang dirumah, secara tiba-tiba ditanyakan apakah mereka
menggunakan produk tersebut. Jika ternyata mereka menjawabnya dengan
benar dan memang menjadi konsumen setia produk tersebut, maka
kepadanya diberikan hadiah berupa sejumlah uang tunai.
j. Kompetisi. Melakukan kompetisi untuk meningkatkan daya tarik suatu
produk.
2.1.5. Bauran Promosi
Menurut Swastha dalam Angipora (2002), bauran promosi adalah
kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan
perorangan, dan alat-alat promosi lainnya, yang kesemuanya dirancang untuk
mencapai tujuan penjualan. Terdapat 5 elemen promosi yang digunakan guna
melaksanakan tujuan dan sasaran promosi, yaitu periklanan, promosi penjualan,
penjualan perorangan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
1. Periklanan (advertising)
Periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi
ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran (Kotler, 2005). Periklanan merupakan alat komunikasi
12
pemasaran produk maupun jasa yang dibayar oleh sponsor khusus dengan
cara mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, jasa secara
nonpersonal (Hasan, 2008). Menurut Alma (2005), Media periklanan dapat
berupa surat kabar, majalah, surat, TV, radio, bioskop, papan reklame, car
rads, lampu-lampu, katalog buku, telepon. Pemilihan media dalam periklanan
yang akan digunakan tergantung kepada :
a. Daerah yang akan dituju.
b. Konsumen yang diharapkan.
c. Daya tarik yang digunakan oleh media-media tersebut.
d. Fasilitas yang diberikan oleh media-media tersebut dalam hal biaya.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian
produk dengan segera dan/ atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan
baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong
pelanggan lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan
impuls buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya).
Menurut Alma (2004) promosi penjualan adalah insentif jangka
pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari sebuah produk atau
jasa dengan tujuan, sebagai berikut ;
a. Menarik para pembeli baru.
b. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-konsumen atau
langganan lama.
c. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.
d. Menghindarkan konsumen lari ke merek lain.
e. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.
f. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas
“market share” jangka panjang.
3. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Penjualan perorangan adalah penyajian secara lisan oleh perusahaan
kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan agar produk yang
13
ditawarkan dapat terjual (Kotler, 2005). Cara penjualan personal selling
adalah cara paling tua dan penting. Cara ini merupakan satu-satunya cara dari
sales promotion yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera, dan pada
tempat dan waktu itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan
untuk membeli. Menurut Alma (2004), Bentuk-bentuk personal selling secara
garis besar sebagai berikut :
a. Di toko.
b. Di rumah-rumah (penjual datang ke rumah).
c. Penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk mendatangi, pedagang
eceran. Seperti para penjual obat dari farmasi mendatangi apotek-apotek
atau agen-agen barang kelontongan.
d. Penjual yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi pedagang
besar atau pedagang eceran.
e. Pimpinan perusahaan berkunjung kepada langganan-langganannya
penting.
f. Penjual yang terlatih secara teknis mengunjungi para konsumen industri
untuk memberikan nasehat dan bantuan.
4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap
berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Menurut Kotler dan Gray
dalam Alma (2004), public relation artinya menciptakan “good relation”
dengan publik, agar masyarakat memiliki image yang baik terhadap
perusahaan. Dengan public relation dapat membentuk pandangan yang baik,
mencegah berita-berita tak baik dari masyarakat. Menurut Hasan (2008),
public relations merupakan usaha untuk menstimulasi permintaan sebuah
produk atau jasa dengan cara menyampaikan berita yang signifikan dan
bersifat komersial, merancang berbagai program untuk mempromosikan dan
atau melindungi citra perusahaan setiap produknya.
Daya tarik hubungan masyarakat didasarkan pada tiga sifat khusus :
a. Kredibilitas yang tinggi adalah kriteria dan gambar mengenai beritanya
lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
14
b. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya adalah
hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang
cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.
c. Dramatisasi adalah hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk
mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.(Kotler, 2000).
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Bila personal selling berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya
memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya
mendorong pembelian, dan public relation membangun dan memelihara citra
perusahaan, maka direct marketing memadatkan semua kegiatan tersebut
dalam penjualan langsung tanpa perantara. Direct marketing adalah sistem
pemasaran yang bersifat interaktif, yang memafaatkan satu atau beberapa
media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur.
Sehingga komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen
individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen
yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos, atau dengan datang langsung ke
tempat pemasar. Dengan direct marketing konsumen dapat memperolah
manfaat berupa penghematan waktu dalam belanja dan bahkan dapat belanja
secara rahasia (diam-diam). Sementara itu bagi penjual, manfaat yang
diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara selektif, dapat menjalin
hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dan memperoleh peluang baru
yang menguntungkan. Bentuk dan contoh kegiatan dari bauran promosi
sebagai bagian dari bauran pemasaran akan ditampilkan pada Tabel 2.
Menurut Lovelock (2005), selain periklanan, promosi penjualan,
penjualan perorangan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung,
promosi yang digunakan dapat melalui komunikasi pribadi dan komunikasi
non-pribadi, yaitu :
1. komunikasi Pribadi
Komunikasi langsung antara pemasar dan satu atau lebih pelanggan yang
memungkinkan dialog dua arah (mencakup pembicaraan tatap muka,
penggunaan telepon , dan e-mail). Beberapa jenis komunikasi pribadi antara
15
lain cerita dari mulut ke mulut (lisan), penjualan, layanan pelanggan,
pelatihan.
2. Komunikasi Non-pribadi
Komunikasi satu arah yang ditujukan pada audiens sasaran yang tidak
melakukan kontak pribadi dengan sumber pesan (mencakup iklan media dan
hubungan masyarakat).
Tabel 2. Jenis, Kegiatan dan Contoh Bauran Promosi
Bauran Promosi Kegiatan dan Contoh Alat Bauran Promosi
Periklanan
b. Iklan cetak dan penyiaran h. Cetak Ulang Iklan
c. Pengemasan Luar i. Billboard
d. Pengemasan Dalam j. Simbol Pengenalan
e. Film k. Pameran
f. Brosur dan Buku Petunjuk l. Materi Audiovisual
g. Poster dan Selebaran m. Simbol dan Logo
h. Directory n. Pita Video
Penjualan
Pribadi
a. Presentasi Penjualan
b. Rabat Penjualan
c. Program Intensif
d. Pemberian Sampel
e. Pekan Raya dan Pameran Dagang
Hubungan
Masyarakat
a. Siaran Pers g. Publikasi
b. Ceramah h. Hubungan Masyarakat
c. Seminar i. Melobi
d. Laporan Tahunan j. Media Intensitas
e. Sumbangan Amal k. Majalah Perusahaan
f. Menjadi Sponsor
Pemasaran
langsung
a. Katalog e. Belanja melalui televisi
b. Surat f. Fax mail
c. Pemasaran melalui telepon g. E-mail
d. Belanja secara elektronik h. Voice mail
Promosi
Penjualan
a. Pekan raya g. Fasilitas tukar tambah
b. Pameran h. Program berkelanjutan
c. Peragaan i. Penempelan tanda
d. Kupon j. Kontes, permainan
e. Rabat k. Premium dan hadiah
f. Hiburan l. Pemberian contoh
produk Sumber : Kotler, 2002
2.1.6. Tujuan Promosi
Tujuan utama promosi adalah memberi informasi, menarik perhatian dan
untuk selanjutnya memberi pengaruh terhadap meningkatnya penjualan. Suatu
16
kegitan promosi jika dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen
mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya.
Menurut Angipora (2002), secara mendasar tujuan promosi dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Menginformasikan
Sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah
menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentingan perusahaan yang
berhubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk
dapat diketahui secara jelas. Kegiatan untuk menginformasikan atas berbagai
hal yang berkaitan antara perusahaan dengan konsumen dapat berupa:
a. Menginformasikan pasar mengenai produk baru.
b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.
c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
d. Menjelaskan cara kerja produk.
e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan.
f. Meluruskan kesan yang salah.
g. Menguraikan ketakutan atau kekhawatirkan pembeli.
h. Membangun citra perusahaan.
2. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran
Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan
adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau konsumen sasaran agar
mau membeli atau mengalihkan pembeli terhadap produk-produk yang
dihasilkan perusahaan. Kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi dan
membujuk pelanggan sasaran dengan tujuan utama, sebagai berikut :
a. Membentuk pilihan merek.
b. Mengalihkan pilihan ke merek lain.
c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
d. Mendorong pelanggan untuk belanja saat itu juga.
e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman saat itu juga.
3. Mengingatkan
Sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi yang akan dilakukan
perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang selama ini
17
dimiliki atsa keberadaan perusahaan dan merek-merek produk yang dihasilkan
yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumennya dimanapun
mereka berada. Kegiatan promosi bersifat mengingat, dapat terdiri atas :
a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat.
b. Mengingatkan pembeli tempat-tempat yang akan menjual produk
perusahaan.
c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kegiatan kampanye
iklan.
d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
Meskipun tujuan promosi yang digambarkan di atas merupakan
panduan untuk menciptakan permintaan, namun tujuan promosi tersebut tidak
mempunyai tujuan mendesak yang akan membantu perusahaan dalam
pencapain sasaran karena tujuan promosi tersebut tidak memastikan bahwa
perusahaan akan sampai di sana. Dalam berbagai kegitan bisnis yang nyata di
mana kegiatan promosi yang akan dilakukan tidak hanya sekedar
mengkomunikasikan tujuan, tetapi kegiatan tersebut harus menentukan secara
jelas kapan perusahaan akan melakukannya (Angipora, 2002).
2.1.7. Metode Penganggaran Promosi
Untuk menentukan penganggaran promosi bisa dilakukan berdasarkan
empat metode yang disesuiakan dengan kebutuhan, kemampuan dan tujuan dari
perusahaan. Menurut Shimp (1999) ada empat metode penganggaran promosi,
yaitu :
1. Metode anggaran persentase penjualan
Dalam menggunakan metode ini, suatu perusahaan menyusun anggaran
promosi secara sederhana sebagai persentase tetap dari volume penjualan
masa lalu. Kegiatan perusahaan yang menganggarkan metode anggaran
persentase penjualan misalnya, suatu perusahaan mengalokasikan 3 pesen dari
penjualan digunakan untuk biaya promosi, maka jika penjualan perusahaan
tersebut adalah Rp. 100.000.000,00 maka anggaran untuk promosi adalah
sebesar Rp. 3.000.000,00.
18
2. Metode tujuan dan tugas
Metode ini dianggap sebagai metode yang paling masuk akal dan yang paling
banyak digunakan. Pada metode ini para pembuat keputusan periklanan harus
secara jelas mendefinisikan peran yang ingin dimainkan dan ingin dicapai oleh
suatu promosi dan kemudian menyusun anggaran yang sesuai. Kegiatan
perusahaan yang menerapkan metode tujuan dan tugas misalnya, suatu
perusahaan ingin memperkenalkan suatu produk baru dan menguatkan brand
mereka di mata konsumen, untuk mencapai hal ini perusahaan akan
mengeluarkan anggaran tertentu untuk biaya promosi agar mendapatkan hasil
yang diinginkan.
3. Metode penyamaan dengan pesaing
Metode penganggaran dengan cara memperhatikan apa yang dilakukan oleh
pesaing. Metode ini dilakukan dengan menggunakan informasi yang didapat
dari pesaing. Kegiatan perusahaan yang menerapkan metode penyamaan
dengan pesaing dalam penganggaran misalnya, jika produsen A
menganggarkan 3 persen dari total penjualan maka produsen B juga
menganggarkan jumlah yang sama.
4. Metode sesuai kemampuan
Pada metode ini dana yang dianggarkan adalah dana yang tersisa setelah
anggaran dikeluarkan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan kecil,
yang cenderung sebagai pengikut pasar dalam persaingan industri.
2.1.8 Konsumen
Menurut Sumarwan (2003), istilah konsumen sering diartikan sebagai dua
jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen
individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Sedangkan konsumen
organisasi meliputi organisasi bisnis, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan
lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit). Semua jenis organisasi
ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan
seluruh kegiatan organisasniya.
Menurut Sumarwan (2003), bahwa para pemasar berkewajiban untuk
memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan
bagaimana ia mengambil keputusan. Sehingga pemasar dapat memproduksi
19
barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang
mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat
mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang ditawarkan
oleh pemasar. Persaingan yang ketat antar merek menjadikan konsumen memiliki
posisi yang semakin kuat dalam posisi tawar-menawar. Dengan memahami
konsumen, kita dapat merumuskan strategi promosi yang efektif.
2.1.9 Pengertian Pariwisata
Pariwisata berasal dari kata Pari dan Wisata. Pari yang berarti banyak,
berkali-kali dan berputar-putar sedangkan wisata berarti berjalan atau berpergian.
Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau
berkeliling. Dalam arti luas, pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili
untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Sebagai
suatu aktifitas, pariwisata telah menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar
masyarakat maju dan sebagian kecil masyarakat Negara berkembang. Pariwisata
semakin berkembng sejalan perubahan-perubahan sosial, budaya, ekonomi,
teknologi, dan politik (Damanik dan Weber, 2006).
Marpaung (2002), mendefinisikan pariwisata sebagai perpindahan
sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-
pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama
mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
Pariwisata dalam Undang-Undang kepariwisataan No.9 Tahun 1990,
diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di
bidang tersebut (Direktorat Jenderal Pariwisata,1996). Pariwisata dalam Instruksi
Presiden No. 19 Kepariwisataan Tahun 1965, adalah keseluruhan kegiatan jasa
yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti
hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang
nyaman.
2.2. Penelitian Terdahulu
Menurut Immaduddin (2005), promosi yang dilakukan oleh PT. BPRS
Amanah Ummah efektif dari segi dimensi empati, persuasi, dan komunikasi. Hal
20
ini ditunjukkan oleh nilai X yang dihasilkan berada dalam rentang skala efektif.
Sementara dari segi dimensi dampak, promosi yang dilakukan berada dalam
rentang skala cukup efektif yaitu sebesar 2,285. Nilai EPIC Rate yang dihasilkan
menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan adalah efektif sebesar 2,6525. Hal
ini berarti promosi yang dilakukan telah terbukti efektif dalam menjaga
keberlangsungan nasabah yang dimilikinya, serta meningkatkan kualitas dari
nasabah tersebut.
Respon nasabah terhadap promosi yang dilakukan sangat baik. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai total direct rating yang berada dalam skala baik yaitu
73,12. Promosi yang dilakukan juga efektif terhadap respon nasabah dari segi
perhatian, pembacaan, kognitif, afeksi, dan perilaku. Hal ini berarti nasabah
merespon positif terhadap promosi yang dilakukan, sehingga efektivitas respon
nasabah terhadap promosi yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik dan
menggembirakan.
Uktolseja (2006), dalam penelitiannya menggunakan EPIC model dengan
nilai dimensi empati sebesar 2 yang berarti promosi yang dilakukan mempunyai
respon yang cukup efektif. Dimensi persuasi bernilai 1,59 berarti promosi yang
dilakukan tidak efektif. Dimensi dampak memiliki nilai sebesar 1,91 berarti
promosi yang dilakukan cukup efektif. Dan dimensi komunikasi memiliki nilai
2,05. Sehingga diperoleh EPIC Rate sebesar 1,88 yang berarti promosi yang
dilakukan cukup efektif. Dari hasil korelasi antara biaya yang dikeluarkan
perusahaan dengan tingkat penjualan yang dihasilkan merupakan korelasi yang
positif dengan nilai 0,786 untuk biaya promosi ATL dan 0,843 untuk biaya
promosi BTL.
Simatupang (2002), dalam penelitiannya mengidentifikasi tiga kegiatan
promosi utama yang dijalankan oleh Ice Cream Swensen’s yaitu periklanan,
promosi penjualan dan publisitas. Kegiatan periklanan dilakukan melalui media
cetak, elektronik, pemasangan spanduk, flyer, umbul-umbul dan billboard.
Sedangkan untuk kegiatan promosi penjualan, perusahaan Ice Cream Swensen’s
mengadakan perlombaan anak-anak, penyebaran brosur, pembagian kupon, dan
pemberian harga khusus dalam bentuk paket dengan restoran siap saji KFC.
Publisitas dilakukan ,melalui kegiatan-kegiatan pendidikan. Berdasarkan poses
21
pengujian metode regresi linier berganda mengenai pengaruh antara biaya
promosi dengan perubahan nilai penjualan yang dihasilkan oleh kontribusi dari
biaya promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan telah mengutamakan
promosi dengan melakukan periklanan dan promosi penjualan, karena jenis
promosi ini lebih cepat penyampaiannya dibanding publisitas dan penjualan
peorangan. Berdasarkan uji statistik t, diproleh nilai t sebesar negatif 3,665 untuk
periklanan dan nilai t sebesar 4,287 untuk promosi penjualan. Kedua angka ini
menunjukkan bahwa periklanan dan promosi penjualan memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap penjualan secara keseluruhan. Sedangkan untuk biaya
kegiatan periklanan memberikan kontribusi sebesar 77 persen dan promosi
penjualan sebesar 78 persen terhadap perubahan nilai penjualan.
2.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung
pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Teknis analisis yang
digunakan adalah korelasi product moment, yakni untuk menghitung korelasi
antar masing-masing pertanyaan dengan skor total (Umar, 2003), dengan rumus
sebagai berikut :
n ( ∑XY ) – ( ∑X ∑Y )
r = ……………..(1)
Dimana :
r = Angka korelasi
n = Jumlah contoh dalam penelitian
X = Skor Pertanyaan
Y = Skor total responden n dalam menjawab seluruh pertanyaan
Setelah alat ukur dinyatakan sahih, maka berikutnya alat ukur tersebut
diuji reliabilitasnya, yaitu suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk mengukur reliabilitas
kuesioner digunakan teknik Alpha Cronbach (Umar, 2003), dengan rumus
berikut:
22
r = …………..…………..(2)
Dimana :
r = Reliabilitas Instrument
k = banyak butir pertanyaan
σ t 2
= varian total
∑ σ b 2
= Jumlah Varian Butir
Rumus varian yang digunakan :
∑ X2
∑ X2
σ = n ………………….………………..(3)
n
Dimana :
σ = varian
n = jumlah responden
X = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Penilaian koefisien Alpha Cronbach berdasarkan aturan sebagai berikut :
0,00 - 0,20 = Kurang Reliabel
> 0,20 – 0,40 = Agak Reliabel
> 0,40 – 0,60 = Cukup Reliabel
> 0,60 – 0,80 = Reliabel
> 0,80 – 1,00 = Sangat Reliabel
Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas memerlukan jumlah
responden minimal 30 orang. Jika diperoleh nilai r hitung lebih dari 0,361 maka
alat ukur tersebut dinyatakan sahih dan reliabel.
2.4. Metode Analisis Data
2.4.1. EPIC Model (Empathy, Persuation, Impact, Communication)
EPIC Model digunakan untuk melakukan analisa terhadap dampak
komunikasi dalam promosi. Metode ini ditemukan oleh lembaga riset dan
penelitian AC. Nielsen, dan terdiri dari empat dimensi yang saling melengkapi.
23
Menurut Durianto, et al. (2003) dimensi-dimensi yang ada pada EPIC Model
adalah :
1. Dimensi Empati (Empathy)
Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen menyukai promosi, dan
bagaimana konsumen melihat hubungan promosi tersebut dengan pribadi
mereka. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang
mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau
keadaan yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dimensi empati
melibatkan afreksi dan kognisi konsumen. Afreksi melibatkan perasaan,
sementara kognisi melibatkan pemikiran. Dimensi empati dapat
menggambarkan keadaan positif maupun negatif dari suatu kegiatan promosi.
2. Dimensi Persuasi (Persuation)
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi
untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasar
dapat memperoleh pemahaman tentang dampak promosi terhadap keinginan
konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Persuasi adalah
perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan yang disebabkan oleh
komunikasi promosi dan sesuatu yang dapat menarik seseorang untuk
melakukan suatu hal tertentu.
3. Dimensi dampak (Impact)
Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu produk bisa terlihat lebih
menonjol daripada produk lain, dan apakah suatu promosi dapat
mengikutsertakan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Tujuan dari
dimensi dampak adalah peningkatan product knowledge (pengetahuan
produk).
4. Dimensi Komunikasi (Communication)
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen
dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen,
kekuatan kesan yang ditinggalkan dan kejelasan promosi. Kemudian dari
keempat dimensi tersebut, data dianalisis dengan menggunakan :
24
a. Analisis tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke dalam
bentuk persentase.
P = fi x 100 % …………....…………..….(4)
∑fi
Dimana :
P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑fi = Banyaknya jumlah responden
b. Skor Rata-Rata
Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan kepada
konsumen, kemudian diberikan bobot. Cara menghitung skor adalah
menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi
dengan jumlah total frekuensi.
X = ∑fi . wi
∑fi …………....……………...(5)
Dimana :
X = rata-rata berbobot
Fi = frekuensi
Wi= bobot
Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian
untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai
skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik
skala peringkatan terdiri dari kisaran 1 hingga 5 yang menggambarkan
posisi yang sangat negatif ke posisi yang sangat positif. Kemudian
dihitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut :
Rs = R (bobot) ………….………………..(6)
M
Dimana :
R (bobot) = Bobot terbesar – bobot terkecil
M = Banyaknya kategori bobot
25
Kemudian menentukan nilai X untuk masing-masing dimensi dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
X = ∑ ( b x j ) ….…………….(7)
Dimana :
b = bobot
j = jumlah responden yang memilih kategori tersebut
Langkah terakhir adalah menentukan nilai EPIC Rate dengan rumus
sebagai berikut :
EPIC Rate = X Empati + X Persuasi+ X Dampak + X Komunikasi……(8)
4
Hasil EPIC Rate akan menggambarkan posisi promosi suatu produk dalam
persepsi responden, sesuai dengan rentang skala yang telah ditentukan
diatas.
2.4.2. Analisis Korelasi Pearson
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lainnya,
dan umumnya digunakan bersamaan dengan analisis regresi (Uktolseja, 2006).
Koefisien korelasi dinyatakan dengan tanda r, merupakan koefisien yang
menunjukkan arah serta kekuatan hubungan antara dua variabel. Besarnya nilai r
dapat bervariasi antara -1 sampai dengan +1, atau dapat dinyatakan dengan -1 ≤ r
≤ +1. Perhitungan koefisien korelasi Pearson akan mengukur bagaimana
hubungan antara jumlah biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah
penjualan yang diperoleh. Analisis ini untuk melihat apakah ada hubungan yang
positif antara keduanya (Firdaus, 2004). Dengan rumus sebagai berikut :
n ( ∑XY ) – ( ∑X ∑Y )
r = …………….(9)
Dimana :
r = Angka korelasi
n = Jumlah contoh dalam penelitian
X = Skor Pertanyaan
Y = Skor total responden n dalam menjawab seluruh pertanyaan
26
2.5. Kerangka Pemikiran
Taman Safari Indonesia bergerak dalam bidang pariwisata yang harus
memberikan kepuasan, kenyamanan, dan keindahan kepada konsumennya
(wisatawan). Perkembangan pariwisata saat ini semakin berkembang sehingga
persaingan didalamnya semakin ketat mempengaruhi penetapan strategi tertentu
untuk mendapatkan minat dan perhatian yang tinggi serta memenangkan
persaingan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan melalui strategi promosi
pemasaran, yang berupa bauran promosi pemasaran yang dapat dikelompokkan ke
dalam Above The Line dan Below The Line.
Promosi adalah suatu bagian penting dari pemasaran karena berkaitan
dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk
perusahaan, memahami, berubah sikap, menyukai, yakin, dan akhirnya membeli
sehingga dapat meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, kegiatan promosi harus
dirancang dan dilakukan seefektif mungkin.
Pentingnya promosi bagi perusahaan membuat perusahaan harus
mengeluarkan suatu strategi promosi yang efektif. Efektivitas promosi dapat
dilihat dari dua segi, yaitu segi penjualan dan segi komunikasi. Segi penjualan
yaitu mengetahui bagaimana kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan untuk
promosi dengan jumlah pengunjung yang didapatkan. Segi komunikasi berupa
bagaimana respon konsumen terhadap bentuk strategi promosi yang telah
dilakukan oleh Taman Safari Indonesia. Baik berupa promosi above the line yaitu
pemasaran langsung, promosi penjualan, serta humas dan publisitas maupun
promosi below the line yaitu periklanan.
Dari promosi yang dilakukan baik melalui above the line maupun below
the line dapat diketahui kinerja promosi tersebut dengan menggunakan analisis
EPIC model dan analisis korelasi pearson. EPIC Model adalah alat analisis yang
digunakan untuk mengukur efektifitas promosi dari dampak pengingatan dan
persuasi melalui riset komunikasi terhadap konsumen. Sedangkan analisis korelasi
dilihat dari segi penjualan digunakan untuk mencari hubungan fungsional antara
biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan jumlah pengunjung pada
perusahaan tersebut. Sehingga pada akhirnya dicapailah efektivitas promosi
27
terhadap jumlah pengunjung Taman Safari Indonesia. Kerangka pemikiran dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 . Kerangka Pemikiran Penelitian
Taman Safari Indonesia
Bauran Pemasaran
Promosi
penjualan
Promosi Alow The Line
Promosi Below The Line
Harga
EPIC
Model
Efektifitas Promosi Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor
Distribusi Produk
Harga
Promosi
Humas dan
Publisitas
Perikalanan
Pengukuran Kinerja Promosi
Segi Komunikasi
Segi Penjualan
Pemasaran
Langsung
Strategi Pemasaran
Analisis
Korelasi
Pearson
Bukti
fisik Orang Proses produktifitas
Komunikasi Pribadi
Cerita dari mulut
ke mulut
28
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Taman Safari Indonesia dengan lokasi di Jalan
Raya Puncak, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan
lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Waktu penelitian dilakukan pada
bulan Maret- April 2009.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara dengan
pihak Taman Safari Indonesia yaitu, seorang Manajer Pemasaran, seorang Humas
TSI dan seorang Customer Relation. Sedangkan wawancara dengan konsumen
melalui bantuan kuesioner. Jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah pertanyaan
terbuka dan pertanyaan tertutup.
Data sekunder bersumber dari data Taman Safari Indonesia yang meliputi
data tentang biaya promosi dan jumlah pengunjung selama 5 tahun terakhir dari
tahun 2004-2008. Selain itu juga diperoleh melalui buku, majalah, internet, dan
literatur-literatur yang relevan dengan penelitian.
3.3. Metode Penarikan Sampel dan Jumlah Sampel
Menurut Guilford dalam Supranto (2001), sampel sebanyak 30 orang
responden tetapi semakin besar sampel hasil yang diperoleh akan lebih akurat,
sehingga diambil 100 orang pengunjung. Penarikan sampel dilakukan dengan
teknik pengambilan Judgement Sampling yaitu teknik pengambilan sampelnya
dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteria yang digunakan sebagai
acuan penarikan sampel. Kriteria yang digunakan adalah responden yang berusia
diatas 16 tahun, karena dianggap dapat mengerti isi dari pertanyaan kuesioner.
Responden juga yang telah mengenal promosi-promosi Taman Safari Indonesia
dan telah berkunjung ke objek wisata ini minimal satu kali.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode
survey. Instrumen utama yang digunakan adalah dengan kuesioner yang dibagikan
kepada responden. Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu
melakukan pengujian keabsahan atau kesahihan yaitu uji validitas dan kehandalan
(reliabilitas) alat ukur kuesioner kepada 30 anggota populasi dari pengunjung
Taman Safari Indonesia.
Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi pada setiap
instrument pertanyaan terhadap skor totalnya, dengan menggunakan rumus teknik
korelasi product moment. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada
Lampiran 3. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan
bantuan software Microsoft Excel diperoleh kesimpulan bahwa semua atribut
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut valid pada taraf signifikan 5%.
Hal ini menunjukkan bahwa atribut yang digunakan akurat.
Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan teknik alpha Cronbach.
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan bantuan software
SPSS 15.0 for Windows (Lampiran 4), diperoleh nilai alpha sebesar 0,706. Nilai
alpha tersebut mengindikasikan bahwa atribut tersebut sangat reliabel yaitu α >
0.6. Sehingga dapat disimpuklan bahwa atribut tersebut konsisten atau reliabel
sebagai alat ukur penelitian. Setelah mengetahui validitas dan reliabilitas,
disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini akurat dan
layak untuk disebarkan kepada responden.
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam kuesioner
di uji dengan menggunakan skala likert. Skor untuk setiap jawaban responden
dalam kuesioner dapat dilihat dalam Tabel 3.
Tabel 3. Skor Penilaian Jawaban Responden dalam Kuesioner
Kriteria Jawaban Bobot Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Cukup 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
30
Penilaian pertanyaan-pertanyaan peubah EPIC model menggunakan skala
likert dengan rentang skala yang digunakan adalah satu sampai lima dan diberi
bobot. Berikut adalah rentang skala berdasarkan bobot penilaian yang diperoleh
dalam kuesioner.
RS = 5 - 1
5
RS = 0,8
Sehingga diperoleh posisi keputusan seperti terlihat dalam Gambar 3.
Setelah itu nilai EPIC rate dapat ditentukan.
STE TE N E SE
1 1,8 2,6 3,4 4,2 5
Gambar 3. Kriteria dan Rentang Skala Efektivitas Promosi dalam EPIC Model
Berdasarkan Gambar 3, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Jika rentang skala pada rentang 1,0 - 1,8 maka promosi yang dilakukan
termasuk dalam kriteria sangat tidak efektif.
2. Jika rentang skala pada rentang 1,8 – 2,6 maka promosi yang dilakukan
termasuk dalam kriteria tidak efektif.
3. Jika rentang skala pada rentang 2,6 – 3,4 maka promosi yang dilakukan
termasuk dalam kriteria Cukup efektif.
4. Jika rentang skala pada rentang 3,4 – 4,2 maka promosi yang dilakukan
termasuk dalam kriteria efektif.
5. Jika rentang skala pada rentang 4,2 – 5,0 maka promosi yang dilakukan
termasuk dalam kriteria sangat efektif.
Selanjutnya dilakukan analisis korelasi pearson untuk mengetahui
hubungan antara variabel biaya promosi dengan variabel jumlah pengunjung.
Analisis ini dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi
15.0 for windows. Caranya dengan memilih analyze, kemudian correlate,
bivariate, dan masukkan variabel-variabel yang akan dikorelasikan, lalu pilih
pearson dan two tailed. Sehingga dihasilkan suatu angka diantara rentang skala -1
< r <1 yang menandakan adanya korelasi yang positif atau negatif diantara kedua
variabel.
31
IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Ide dan cita-cita mendirikan suatu taman satwa modern ini datang dari
penyayang satwa liar yang tergabung dalam grup Oriental Circus Indonesia (OCI)
sejak tahun 1967. Kelompok ini dengan berbekal kecintaan dan pengetahuan
tentang satwa, berusaha mencari tempat ideal untuk dijadikan Home Base
(pangkalan) sirkusnya, maka terpilih tempat yang sekarang yaitu Desa
Cibeureum. Sejalan dengan perkembangan serta situasi dan kondisi fauna yang
ada, maka tercetuslah ide untuk mendirikan taman satwa terbuka dengan tujuan
menangkarkan satwa-satwa yang ada di Indonesia maupun yang hidup di berbagai
penjuru dunia.
Untuk mendirikan suatu taman satwa yang berwawasan lingkungan yang
berorientasi pada pelestarian lingkungan dan satwa, maka diundanglah perusahaan
konsultan dari Jerman dan Amerika Serikat yang telah mempunyai reputasi dalam
hal kebun binatang dan pembuatan taman satwa liar. Taman Safari Indonesia
mulai dibangun pada tahun 1981, dan selesai pada tahun 1985. Objek Wisata
Nasional Taman Safari Indonesia yang merupakan perpaduan antara kebun
binatang modern dan wisata alam, resmi dibuka untuk umum pada bulan April
1986. Koleksi satwa yang dimiliki saat itu masih tergolong sedikit, hanya sekitar
100 spesies dari jumlah koleksi satwa sebanyak 400 ekor.
Taman Safari Indonesia diresmikan pada tanggal 16 Maret 1990, TSI
diresmikan menjadi objek wisata nasional oleh bapak Menparpostel ( Alm. Bapak
Soesilo Soedarman) dengan SK Menparpostel Kep. 11/U/III/89. Dan sekaligus
ditunjuk sebagai lembaga konservasi eks-situ oleh Menteri Kehutanan Republik
Indonesia Bapak Ir. Hasjrul Harahap, melalui SK. No. 709/Kpts-II/90, tanggal 6
Desember 1990, diperbaharui SK Menhut No. 242/Kpts-II/1999. TSI juga sebagai
pusat penangkaran satwa langka Indonesia (SK. Dirjen PHPA No. 2366/VI-
Sek/Kp 90. Tanggal 20 November 1990).
Taman Safari Indonesia (TSI) merupakan Obyek Wisata Nasional dan
Lembaga Konservasi Ex-situ adalah salah satu aset Nasional di bidang pariwisata.
Lokasi Taman Safari Indonesia di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bogor Jawa Barat. Batas di sebelah selatan adalah kawasan hutan
lindung Gunung Gede Pangrango, sebelah barat adalah Citeko, sebelah timur
adalah Desa Tugu, dan sebelah utara adalah Desa Cibeueum dengan luas area 140
ha.
Kawasan penyangga dan kawasan budidaya non pertanian yang
diperuntukkan bagi kawasan pariwisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
dengan ketinggian 1076 – 1416 mdpl, temperature rata-rata 18 0C – 24
0C.
Berjarak 20 km dari kota Bogor, 78 km dari Ibu Kota Indonesia (Jakarta) dan 80
km dari Ibu Kota Propinsi Jawa Barat (Bandung).
Keberadaan Lembaga Konservasi Ex-situ Taman Safari Indonesia berperan
penting selain sebagai tempat dititipkannya satwa-satwa milik Negara juga
memiliki fungsi di bidang konservasi, pendidikan, penelitian, dan rekreasi alam
yang mendidik masyarakat untuk mencintai alam dan segala isinya. Taman Safari
Indonesia telah melaksanakan program World Zoo Organization (WAZA),
SEAZA, dan PKBSI dalam pelestarian satwa secara in-situ dan ex-situ yang
dimulai sejak tahun 1980-an membantu operasi gajah ganesa sebagai calon
didirikannya PLG yang pertama, Tim Rescue TSI telah membantu mengatasi
konflik harimau bermasalah dengan menyelamatkan Harimau Sumatera ke Pusat
Penangkaran Harimau Sumatera di TSI. Disamping itu TSI juga membangun
Suaka Badak
Sumatera di TNWK (Taman Nasional Way Kambas) dan mengembalikan
Jalak Bali ke habitatnya di Taman Nasional Bali Barat serta melakukan kerjasama
dengan Steve Irwin dari Australia Zoo untuk mengatasi buaya bermasalah yang
telah menelan korban jiwa beberapa orang manusia di lokasi ex-tsunami di
Singkil melaboh dari 21 Januari 2008 sampai sekarang. Sejalan dengan
perkembangan dan jumlah satwa di TSI yang terus bertambah dari tahun ke tahun
sehingga lahan yang ada tidak memenuhi daya dukung untuk kehidupan satwa
yang mencapai lebih dari 2.636 ekor dari 297 spesies yang berbeda, dimana 50
persennya adalah satwa kelahiran Taman Safari Indonesia, selebihnya merupakan
satwa titipan dari berbagai instansi terkait, seperti PHPA, penyerahan dari
masyarakat sekitar, atau sengaja didatangkan dari kebun binatang luar negeri
dengan program pertukaran satwa. Upaya untuk memecahkan hal tersebut TSI
33
mengembangkan sayapnya ke Jawa Timur dan mendapat sambutan baik dari
Pemda dan masyarakat Jatwa Timur. Akhirnya dibangunlah Taman Safari
Indonesia II di daerah inpres desa tertinggal (IDT), Desa Jatiarjo, Kecamatan
Prigen Jawa Timur, seluas 400 Ha. Dan diresmikan pada tanggal 29 Desember
1997, oleh Gubernur KDH TK I Prop Jawa Timur, Bapak H.M Basofi Soedirman.
Taman Safari Indonesia mencapai keberhasilannya sebagai Objek Wisata
Nasional dan Lembaga Konservasi Ex-situ sehingga akhirnya mengembangkan
Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan di Jawa Timur dan pada saat ini TSI
tidak hanya membangun TSI baru namun juga melakukan penambahan koleksi
satwa baru sebagai upaya untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke
TSI seperti : Panda Merah dan kebun binatang Chungking, RRC melalui program
pertukaran satwa antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah
Republik Rakyat China, mendatangkan Mandrill, Monyet jepang, Meerkat,
Bongo, Impala, Nyala, Penguin.
Dalam upaya pengembangannya Taman Safari Indonesia tidak hanya
sampai disitu sekarang TSI sudah buka Taman Safari Indonesia 3 “Safari Bali dan
Marine Park” di Gianyar Bali yang diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 13 November 2007.
Dalam perjalanannya Taman Safari Indonesia membentuk beberapa Public
Awareness Program, antara lain :
1. FOKSI : Taman Safari Indonesia membentuk suatu forum yang bernama
Forum Konservasi Satwaliar Indonesia (FOKSI), yang anggotanya terdiri dari
para pemburu professional, wartawan media cetak/ elektro, exporter dan
importer satwa, para pemerhati lingkungan. Bertujuan untuk
memasyarakatkan kegiatan konservasi. Deklarasi tanggal 5 Februari 1999.
2. APCB : Wadah pemerhati terhadap pelestarian Curik bali diberi nama APCB
(Asosiasi Pelestari Curik Bali) yang terbentuk atas kerja sama Taman Safari
Indonesia/ FOKSI dan Yokohama Research Center Jepang dengan visinya
“menjadikan Indonesia sebagai pusat konservasi Curik Bali (leucopsar
rothschildi) terpercaya di dunia.
34
Dari berbagai kegiatan dan kerjasama yang dilakukan TSI terhadap
pelestarian satwa dan lingkungan serta kegiatan rekreasi sebagai penunjangnya,
TSI berhasil meraih berbagai penghargaan Nasional terdapat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penghargaan yang Diperoleh Taman Safari Indonesia
Tahun Penghargaan yang diperoleh Taman Safari Indonesia
1989
Ditetapkan sebagai objek wisata nasional oleh Menparpostel
(Deparpostel)
1990 Ditetapkan sebagai Lembaga Konservasi ex-situ oleh Menhut
(Dephut)
1990 Ditetapkan sebagai pusat penangkaran satwa langka Indonesia
2002 Menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden RI (Megawati
Soekarno Putri)
2004 Menerima penghargaan inovasi pariwisata Indonesia dari
Menteri Pariwisata (Depbudpar)- I Gede Ardika
2006 Menerima penghargaan satya lencana pembangunan dari
Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono)
2008 Menerima penghegaan bintang jasa utama Republik Indonesia
dari Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono)
4.2. Visi dan Misi Taman Safari Indonesia
Visi TSI adalah melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan taman
satwa sebagai benteng terakhir penyelamatan satwa endemic Indonesia khususnya
dan satwa langka dunia pada umumnya secara eks-situ.
Misi TSI adalah membawa pengunjung untuk lebih memahami mengenai
keanekaragaman hayati, menawarkan cara untuk memperoleh informasi satwa dan
habitatnya melalui peragaan satwa, baby zoo, pertunjukkan satwa dengan system
education through entertainment, serta memberikan kontribusi terhadap in-situ
link konservasi.
4.3. Fungsi Taman Safari Indonesia
Seperti halnya kebun binatang lainnya, Taman Safari Indonesia
mempunyai beberapa fungsi. Selain sebagai lokasi rekreasi, Taman Safari
35
Indonesia juga aktif dalam membantu usaha perlindungan dan pelestaian populasi
jenis satwa yang terancam punah karena kehilangan habitat. Fungsi lainnya adalah
meningkatkan ilmu pengetahuan dengan melakukan berbagai penelitian untuk
mendukung pelestarian satwa, serta melakukan kampanye, pendidikan, dan
penyuluhan mengenai konservasi.
a. Lembaga Konservasi
Taman Safari Indonesia sebagai Lembaga Konservasi Ex-situ dan
Pusat Penangkaran Satwa Langka Indonesia, berusaha melindungi,
melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam agar terjaga
kelestariaanya. Selain itu di TSI juga memiliki beberapa unit penangkaran
yaitu penangkaran Harimau Sumatera, penangkaran burung, penangkaran
Anoa, dan penangkaran Macan Tutul. TSI juga terlibat dalam program
konservasi in-situ bekerjasama dengan PHPA (Perlindungan Hutan dan
Pelestarian Alam) membangun pusat pelatihan gajah untuk menampung gajah-
gajah liar bermasalah, bekerjasama dengan YMR (Yayasan Mitra Rhino) dan
IRF (International Rhino Foundation) membangun Suaka Rhino Sumatera
untuk mengembangbiakan Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas
Lampung.
TSI juga membantu mengatasi konflik harimau bermasalah dengan
menyelamatkan Harimau Sumatera ke Pusat Penangkaran Harimau sumatera
di TSI dan mengembalikan Jalak bali ke habitatnya di Taman Nasional Bali
Barat serta melakukan kerjasama dengan Steve Irwin dari Australia Zoo untuk
mengatasi buaya bermasalah yang telah menelan korban jiwa beberapa orang
manusia di lokasi ex-tsunami di Singkil melaboh dari 21 Januari 2008 sampai
sekarang. Taman Safari Indonesia telah melaksanakan program World Zoo
Organization (WAZA), SEAZA, dan PKBSI dalam pelestarian satwa secara
in-situ dan ex-situ yang dimulai sejak tahun 1980-an membantu operasi gajah
ganesa sebagai calon didirikannya PLG yang pertama.
b. Wahana Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi
Program pendidikan dilakukan dengan menggunakan sarana leaflet
dan buku-buku mengenai satwa liar yang dibagikan kepada masyarakat pada
kegiatan-kegiatan tertentu disamping fasilitas perpustakaan, penyediaan
36
informasi mengenai satwa pada papan-papan petunjuk yang terdapat di sekitar
areal TSI, mengenalkan pentingnya pelestarian satwa dan habitatnya ke
sekolah-sekolah, maupun pendidikan langsung di lokasi terhadap para
pengunjung melalui safari goes to school dan program-program education
through entertainment.
TSI Juga bekerjasama dengan FOKSI (Forum Konservasi Satwa Liar
Indonesia) mengadakan kegiatan safari trek dimana dalam kegiatan ini
pengunjung diberikan informasi mengenai tanaman-tanaman hutan,
tumbuhan-tumbuhan bawah yang berkhasiat untuk pengobatan berbagai
penyakit, satwa-satwa liar dan lingkungan hidup. Selain itu dalam rangka
penelitian TSI merupakan laboratorium hidup bagi para mahasiswa, instansi
seperti LIPI, dan tempat belajar bagi para mahasiswa-mahasiswi jurusan
Biologi, Peternakan, dan dari berbagai universitas atau perguruan yang terkait
dengan kegiatan konservasi dan pariwisata.
c. Rekreasi Berwawasan Lingkungan
Selain sebagai Lembaga Konservasi dan tempat pendidikan serta
penelitian, TSI juga merupakan taman rekreasi satwa yang memberikan
hiburan yang bersifat mendidik melalui pementasan satwa terlatih,
memberikan tempat rekreasi yang berudara sejuk, nyaman dan berbagai
fasilitas yang menunjang kegiatan rekreasi seperti penginapan, arena bermain,
souvenir shop, serta pusat makanan.
4.4. Fasilitas di Taman Safari Indonesia
Terdapat beberapa fasilitas yang disediakan oleh Taman Safari Indonesia,
yaitu :
1. Bagi yang tidak membawa kendaraan disediakan bus safari gratis. Setiap bus
dapat memuat 50 orang.
2. 30 jenis permainan yang dapat dipergunakan oleh anak-anak maupun dewasa,
antara lain : rumah hantu, jet coaster, family swing, kereta api mini, sky lift,
bumper car, space shuttle, flume ride, bumper boat, dll.
3. Kolam renang : memiliki wahana air terjun, kolam untuk anak usia dibawah 5
tahun, kolam dengan tinggi lebih dari 1 meter, disediakan penyewaan ban.
4. Panggung atraksi pendidikan(education show) :
37
a. Panggung atraksi gajah lokasinya berada di depan informasi di area
terbuka. Para gajah yang sudah dilatih ditampilkan keahliannya di depan
pengunjung. Para pengunjung pun dapat berpartisipasi secara langsung
dengan gajah.
b. Panggung atraksi aneka satwa lokasinya di panggung terbuka. Panggung
ini memuat kurang lebih 100 orang pengunjung. Satwa yang ditampilkan
antara lain burung, anjing, orang utan, ayam,
c. Panggung atraksi macan dan singa. Panggung ini memuat sekitar 50 orang.
Macan dan singa yang telah dilatih ditampilkan sesuai dengan keahlian
masing-masing.
d. Panggung atraksi penerbangan burung pemangsa, singa laut dan linsang.
e. Panggung lumba-lumba. Panggung ini memiliki kapasitas 50 orang.
Lumba-lumba yang sudah terlatih ditampilkan kehliannya seperti
melompati lingkaran api.
f. Panggung pertunjukkan wild-wild west cowboy show. Panggung ini
merupakan panggung terbuka dan berada diarea paling atas. Ditampilkan
dengan setting komunitas masyarakat cowboy, dengan aneka hewan dan
berbagai kejadian.
g. Pertunjukkan akrobatik, lawak dan sulap di balai riung safari. Lokasi ini
memiliki kapasitas 200 orang. Berbagai circus dengan lawak dan sulap
ditampilkan di pertunjukan akrobatik.
5. Baby zoo : tempat berfoto dengan satwa-satwa yang telah jinak, untuk lebih
mengenal dan cinta satwa sejak dini. Dilengkapi dengan taman burung, istana
Harimau putih, koleksi satwa carnivore, taman fosil batu kayu taman jepang.
6. Restoran : restoran rain forest, rimba food court, restoran bakmi safari,
restoran safari kuring, restoran caravan, kantin-kantin dan souvenir shop.
7. Reptile and nocturnal house, yang dilengkapi dengan aquarium ikan air tawar,
kawasan primate, anjungan Kalimantan selatan, dan kandang monyet jepang.
8. Kereta wisata safari (safari shuttle train) dan bus safari.
9. Tempat cuci cetak foto baik konvensional maupun digital. Foto yang dicetak
dapat dalam bentuk kertas biasa ataupun dicetak diatas kaos, piring, mug.
10. Sarana penginapan :caravan camping ground, safari lodge, bungalow.
38
11. Rumah sakit satwa dengan fasilitas lengkap.
12. Pusat penangkaran harimau sumatera.
13. Pusat karantina permanen.
14. Pos keamanan.
15. Area parker luas dengan kapasitas lebih dari 1000 kendaraan.
16. Toilet / restroom di berbagai tempat.
17. Pos kesehatan P3K.
18. Lapangan untuk kegiatan outbond dan perkemahan (rumah dua).
4.5. Struktur Organisasi
Taman Safari Indonesia dipimpin oleh Direktur yang membawahi divisi
satwa, Divisi rekreasi, divisi administrasi, divisi keuangan, divisi koordinator dan
divisi perlengkapan. Divisi satwa membawahi pekerjaan pemeliharaan (hewan
buas dan hewan jinak), kesehatan hewan, pendidikan dan penelitian, serta
penangkaran. Divisi Rekreasi bertanggung jawab kepada seluruh rekreasi yang
ada di lokasi TSI seperti atraksi, permainan, baby zoo, akomodasi, kantin, dan
pertamanan (kebersihan).
Divisi administrasi bertanggung jawab kepada sekretariat, personalia,
pemasaran (promosi, kolektor). Divisi Keuangan bertanggung jawab atas kas
besar (kas kecil), accounting, stock tiket. Divisi koordinator bertanggung jawab
atas keamanan (satpam). Divisi perlengkapan bertanggung jawab atas logistik,
kendaraan, dan pemeliharaan gedung yang melputi air dan listrik. Gambaran
secara mendetail tentang struktur organisasi Taman Safari Indonesia dapat dilihat
pada Lampiran 5.
4.6. Harga Tiket Masuk Wisatawan
Bagi para pengunjung yang ingin berwisata ke Taman Safari Indonesia
memiliki ketentuan harga tiket masuk yang harus dipenuhi sebelum masuk ke area
wisata. Setiap kendaraan yang masuk dihitung jumlah orang yang berada didalam
kendaraan tersebut. Harga tiket masuk ke Taman Safari Indonesia dapat dilihat
pada Tabel 5.
39
Tabel 5 . Harga Tiket Masuk Taman Safari Indonesia Tahun 2009
Harga Tiket Masuk Wisatawan
Domestic (Rp)
Wisatawan
Asing (Rp)
Dewasa (6 th keatas) 50.000 70.000
Anak-anak (5 th kebawah) 40.000 60.000
Kendaraan roda 4 15.000 15.000
Kendaraan roda 6 20.000 20.000
4.7. Program yang Ditawarkan Taman Safari Indonesia
Taman Safari Indonesia menawarkan berbagai jenis wisata yang unik dan
menarik serta dapat dinikmati oleh pengunjung Taman Safari indonesia , yaitu :
a. Safari Siang
Safari siang merupakan suatu program yang akan mengajak dan membawa
para wisatawan melihat berbagai satwa-satwa yang hidup seperti di habitat
alaminya sehingga para wisatawan akan masuk ke dalam dunia satwa itu
sendiri, sambutan hangat dai berbagai satwa akan langsung mendekati dan
menghampiri kendaraan yang digunakan para wisatawan. Suasana bersafari
siang akan lebih akrab dan bersahabat bila para pengunjung member makan
satwa-satwa dengan tangan sendiri (yang sebenarnya memberikan maka satwa
itu tidak boleh) namun dari pihak manajemen tidak bisa melarang mengingat
itu suatu kepuasan para wisatawan selama bersafari siang. Walaupun demikian
petugas berusaha memantau dari jarak yang cukup dengan para kendaraan
pengunjung agar makanan yang diberikan ke satwa hanya berupa wortel dan
pisang.
b. Safari Malam
Saat ini kehidupan malam tidak hanya dijumpai di pusat-pusat kota saja.
Kehidupan malam di Taman Safari Indonesia dengan para satwa, bisa anda
lihat dan bandingkan Sejak 8 Februari 1997, Taman Safari Indonesia
menawarkan sebuah program safari malam atau disebut dengan “ Night
Safari”. Program ini buka setiap abut malam mulai pukul 18.30 – 21.00 WIB
dalam program ini para pengunjung akan dibawa untuk melihat kehidupan
satwa dan habitatnya pada malam hari, dengan menggunakan bus safari yang
disediakan oleh TSI. Seiap bus yang membawa pengunjung akan dipandu oleh
40
seorang pemandu yang akan memberikan penjelasan selama bersafari malam
di lokasi satwa taman safari Indonesia.
c. Behind The Scene Tour
Program ini diperuntukkan bagi para calon wisatawan minat khusus karena
program ini lebih berfokus pada pengetahuan dan menambah pengalaman
baru. Pada program ini para wisatawan akan dibawa untuk melihat suasana di
balik layarnya Taman Safari Indonesia seperti mempersiapkan pakan satwa,
nursery room, elephant cage, laboratorium, pathology, rumah sakit satwa,
penangkaran harimau sumatera, dan meihat lokasi lorong reptile. Harga tanda
masuknya sebesar Rp. 200.000,- untuk wisatawan domestik dan Rp. 250.000,
untuk wisatawan mancanegara. Minimal peserta 20 orang dan maksimal 40
orang dengan melakukan reservasi dulu sebelumnya.Lama perjalanan program
ini adalah 3 jam perjalanan.
d. Safari trek
Safari trek adalah suatu kegiatan jalan-jalan di luar kawasan taman safari
namun masih di hutan safari, dimana para wisatawan dapat menikmati
keindahan alam gunung pangrango sambil berolahraga jalan santai. Safari trek
ada dua rute, yaitu : rute kancil dengan jarak 3 km dan rute macan tutul
dengan jarak 6 km. Para wisatawan akan berkesempatan melihat, menyentuh
dan merasakan kesegaran udara dan aroma yang dilepaskan tumbuhan,
keindahan dedaunan dan aneka serangga, serta nyanyian burung ataupun suara
binatang lain. Selama bersafari trek para pengunjung akan dipandu oleh
seorang pemandu yang akan menjelaskan mengenai flora dan fauna yang ada
di sepanjang rute trek. Safari trek buka setiap hari sabtu dan minggu mulai jam
08.00-11.00 WIB. Tiket untuk masuk safari trek sebesar Rp. 20.000,- per
orang.
e. Safari Kem
Safari kem merupakan suatu kegiatan permainan tantangan, diantaranya jaring
jurang, berjalan di atas 1 tambang, berjalan di atas 2 tambang, meluncur dari
ketinggian dengan menggunakan tali, lokasi kegiatan di rumah dua. Harga
tiketnya Rp. 25.000,- per orang. Kegiatan ini bisa diikuti setelah safari trek.
41
f. Resort Kemah Safari
Program ini adalah tempat melakukan kegiatan kemping atau kemah yang
ditawarkan dalam suatu bentuk paket kegiatan bagi mereka yang menyukai
alam dan tidur di tenda. Berkemah, bermain dan berlibur adalah motto dari
kegiatan ini. Dengan menggunakan tenda yang di design sedemikian rupa,
sehingga tidak kehujanan dan tidak kebanjiran. Untuk mengikuti program ini,
para calon peserta harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Adapun paket
untuk kegiatan ini dua hari satu malam. Check in pukul 12.00 WIB dan Check
out pukul 13.00 WIB. Kapasitas tenda untuk 3 orang harga per tenda Rp.
500.000,- sudah termasuk makan pagi, malam, safari trek, safari kem, dan
permainan yang dipandu oleh operator TSI.
g. Kemah Belajar Konservasi Sehari (KEMARI)
KEMARI yaitu kegiatan anak-anak dalam rangka mengenal alam dan
lingkungan. Kegiatan ini dilakukan sehari dilokasi perkemahan dengan
fasilitas bermain dan lingkungan hutan yang masih asri. Selain itu juga akan
diperkenalkan beberapa hewan (koleksi Taman Safari Indonesia) dan
berkeliling di lokasi Taman Safari Indonesia. Sasaran yang ingin dicapai dari
kegiatan KEMARI adalah mengenal lebih jauh tentang hewan dan tumbuhan
sejak usia dini serta mencintai lingkungan hidup. Waktu pelaksanaan mulai
pukul 08.00 s/d 17.00 WIB.
h. Kemah Belajar Konservasi Alam (KEMBARA)
KEMBARA adalah kegiatan perkemahan anak-anak yang dapat dilakukan
dalam waktu dua sampai dengan empat hari. Kegiatan ini bertujuan mendidik
anak tentang alam dan lingkungan hidup, hidup mandiri dalam sebuah
kelompok kecil di alam terbuka dan tidur dalam tenda. Anak-anak akan
ditantang untuk menunjukkan keberanian dan ketrampilan, baik kelompok
maupun individu serta berlomba dan bermain dengan nuansa rekreasi yang
bermakna, sehingga pengalaman baru yang akan dikenang dan diceritakan
ketika kembali ke sekolah.
i. Outing Venture Game (OVG)
Pelatihan di alam terbuka sehingga peserta dapat mentransfer pengalaman
baru di alam bebas, menjadi pengetahuan manajemen yang berguna bagi
42
pelaksanaan kerja sesungguhnya. Pelatihan yang memadukan ketrampilan dan
kesenangan untuk sejenak meninggalkan segala rutinitas dalam formalitas,
bekerja sama dalam bentuk team work yang solid, sehingga memperoleh
pandangan-pandangan baru yang bisa membuka visi masa depan. Dengan
motto “Bermain Tetapi Bukan Main-Main”.
Sasaran utama program ini adalah peningkatan self confidence, team work,
positif thinking, serta kreatif dan disiplin dengan materi yang diterapkan dalam
pelatihan trust and communication, risk taking and self achievement, problem
solving, team building dan group achievement. Pelatihan dengan media alam
sebagai sarana untuk melakukan aktivitasnya, menggunakan perbandingan 30
persen untuk teori dan 70 persen untuk aktivitas lapangan. Lokasi kegiatan
adalah lokasi yang membawa dalam suasana rekreasi yang nyaman di Taman
Safari Indonesia yang berada di kaki Gunung Pangrango.
j. Elephant Safari Trail
Bersafari dengan menunggang gajah maksimal peserta 2 orang dengan harga
tiket Rp. 100.000,- per gajah. Lama bersafari 30 menit dengan rute berbeda
dari rute yang digunakan untuk mengelilingi hewan dengan mobil.
k. The Wild, Wild West Cowboy Show
Pertunjukkan cowboy secara langsung dengan melibatkan para stuntman dan
menggunakan special effect berteknologi tinggi. Dalam pertunjukkan ini para
pengunjung akan melihat atraksi kehidupan para cowboy, suku Indian dan
bandit-bandit yang controversial dengan membuat keonaran dan pertentangan
sehingga terjadi suatu keributan dan kekacauan di cowboy town yang dikemas
dalam sebuah alur cerita yang menarik.
l. Carnaval Camping Ground
Merupakan suatu kawasan didalmnya terdapat tempat untuk bermalam seperti
bungalow ada 22 unit, Safari Lodge ada 54 kamar dan Caravan ada 23 unit.
Semua fasilitas tersebut dilengkapi dengan air hangat, TV chanel lokal dan
mancanegara, Mini bar, Ruang siding dengan kapasitas mulai dari 60 sampai
20 orang, Restoran, Ruang karaoke, bulu tangkis dan lain-lain.
43
4.8. Karakteristik Responden
Setelah diperoleh tiga belas pertanyaan yang telah diuji dan layak untuk
disebar, kuesioner penelitian tersebut kemudian disebarkan kepada 100 orang
responden yaitu para pengunjung Taman Safari Indonesia yang telah mengetahui
promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia. Dari karakteristik
responden segmentasi pasar dapat dikategorikan ke dalam beberapa variabel yaitu,
berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, serta sumber
media informasi. Pasar konsumen adalah para pengunjung yang berasal dari
masayarakat umum yang ingin berkunjung ke Taman Safari Indonesia untuk
mencari keindahan alam serta mempelajari flora dan fauna.
Sedangkan target segmen pasar yang ingin dilayani berupa spesialisasi
selektif karena segmen pasar yang dituju memiliki daya tarik dan keunggulan,
sesuai dengan tujuan dari perusahaan serta sumber daya yang dimiliki sehingga
bila terjadi penurunan atau perubahan pada salah satu segmen, maka penjualan
perusahaan tidak terlalu terpengaruh, para pengunjung akan tetap datang dengan
kriteria yang bukan segmen pasar dari perusahaan sehingga perusahaan tetap
memperoleh pendapatan dari segmen lainnya. Taman Safari Indonesia
memposisikan produknya pada benak konsumen sebagai produk yang lebih baik
dari pesaing dan mempunyai image bahwa Taman Safari memiliki peran penting
dalam kebutuhan para pengunjungnya. Taman Safari Indonesia dapat dipercaya
oleh masyarakat sebagai tempat wisata yang baik dan dapat memberikan
kepuasan serta kenyamanan bagi pengunjung.
Karakteristik responden tersebut yang mengisi kuesioner adalah sebagai
berikut:
1. Usia Pengunjung
Pemilihan responden dilakukan terhadap pengunjung yang berusia lebih
dari 16 tahun ke atas, dengan pertimbangan di usia tersebut responden telah
mampu untuk memahami pertanyaan kuesioner yang diberikan. Persebaran
Pengunjung menurut usia dapat terlihat pada Tabel 6.
44
Tabel 6. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan Usia
Kelompok Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
16 - 25 10 10
26 – 35 46 46
36 – 45 32 32
46 – 55 8 8
≥ 56 2 2
Jumlah 100 100
Dari data pada Tabel 6, dapat ditarik kesimpulan bahwa usia 26 tahun
sampai dengan 35 tahun, dengan jumlah total 46% memiliki proporsi
terbesar. Sedangkan responden usia dibawah 25 tahun adalah 10%. Pada usia
36 tahun sampai 45 tahun sebesar 32%. Rentang usia 46 tahun sampai dengan
55 tahun adalah 8%, dan kelompok terkecil di kelompok usia lanjut, yaitu
usia di atas 56 tahun sebanyak 2%. Hal ini dikarenakan konsumen pada
rentang usia 26-35 tahun dapat memperoleh apa yang ingin diketahui atau
dicari di sebuah tempat wisata. Salah satunya dengan mengajak anak, orang
tua, dan keluarga lainnya.
2. Jenis Kelamin Pengunjung
Jumlah pengunjung terbesar berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian
ini adalah perempuan dengan nilai sebesar 56%. Hal ini dikarenakan wanita
memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh dalam keluarga, baik
untuk mengajak keluarga untuk berwisata maupun memilih lokasi yang tepat
untuk berekreasi. Secara lengkap sebaran jenis kelamin pengunjung dapat
dilihat dalam Tabel 7 .
Tabel 7. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki-laki 44 44
Perempuan 56 56
Jumlah 100 100
45
3. Tingkat Pendidikan Pengunjung
Tingkat pendidikan pengunjung Taman Safari Indonesia adalah tingkat
pendidikan terakhir atau yang sedang ditempuh saat ini. Tabel 8 menunjukkan
persentase terbesar pengunjung berpendidikan Sarjana sebesar 43%. Selain
itu, pendidikan sampai dengan tingkat Diploma menduduki urutan kedua,
yaitu sebesar 27%. Urutan ketiga di tempati tingkat pendidikan sampai dengan
SMA, yaitu sebesar 22%. Sedangkan tingkat pendidikan sampai dengan
Pascasarjana adalah urutan yang paling akhir yaitu sebesar 8%. Dari hasil
yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pengunjung yang
datang berkunjung cukup tinggi sehingga mereka tidak hanya untuk berekreasi
bersama keluarga tetapi juga untuk menambah pengetahuan mengenai hewan,
tanaman dan pariwisata.
Tabel 8. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
SMA 22 22
Diploma 27 27
Sarjana 43 43
Pascasarjana 8 8
Jumlah 100 100
4. Pekerjaan Pengunjung
Pekerjaan pengunjung Taman Safari Indonesia memiliki jenis
pekerjaan yang berbeda-beda. Persebaran pengunjung menurut jenis pekerjaan
dapat terlihat pada Tabel 9. Pekerjaan pengunjung Taman Safari Indonesia
yang terbesar adalah karyawan swasta (27%). Hal ini dikarenakan para
pegawai swasta lebih memerlukan wisata yang bersifat alam terbuka karena
aktivitas mereka dalam bekerja dengan jadwal yang padat membuat mereka
membutuhkan waktu dan tempat yang menarik untuk berkumpul bersama
keluarga. Sedangkan Golongan pekerjaan yang paling sedikit adalah
pensiunan (4%).
46
Tabel 9. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan
Pekerjaan
5. Pendapatan Pengunjung
Berdasarkan tingkat penghasilan pengunjung dibagi menjadi 5 bagian
konsumen yang memiliki tingkat pendapatan yang berbeda. Dari 100 orang
pengunjung yang melakukan pengisian kuesioner memiliki tingkat pendapatan
berbeda. Tingkat pendapatan sebagian besar pengunjung Taman Safari
Indonesia per bulan adalah Rp. 2.500.001,00 sampai dengan Rp. 5.000.000,00
yaitu sebesar 37% .Sedangkan jumlah pengunjung yang paling sedikit
memiliki penghasilan dibawah Rp. 500.000,00.
Persebaran jumlah dan persentase pengunjung menurut penghasilan
per bulan dapat dilihat pada Tabel 10. Pengunjung Taman Safari Indonesia
merupakan masyarakat menegah ke atas karena biaya yang harus dikeluarkan
tidaklah sedikit seperti biaya masuk (tiket masuk), biaya makan, biaya untuk
menggunakan wahana bermain memiliki proporsi yang cukup besar.
Tabel 10. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan
Kelompok Pendapatan
Kelompok Pendapatan
(Rp. 000/ bln)
Jumlah (orang) Persentase (%)
≤ 500.000 3 3
500.001 – 1.000.000 17 17
1.000.001 – 2.500.000 25 25
2.500.001 – 5.000.000 37 37
> 5.000.001 18 18
Jumlah 100 100
Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)
Pelajar/mahasiswa 8 8
Pegawai Negeri (PNS) 21 21
Pegawai Swasta 27 27
Wiraswasta 19 19
Guru/ pengajar 15 15
Pensiunan 4 4
Lainnya 6 6
Jumlah 100 100
47
6. Bentuk Promosi Yang Digunakan Pengunjung
Sebelum pengunjung memutuskan untuk memilih objek wisata para
pengunjung dipengaruhi oleh adanya informasi tentang objek wisata yang
akan dikunjungi tersebut. Sumber informasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah media cetak, media elektronik, dari saudara atau teman, serta
adanya pameran-pameran yang diselenggarakan, brosur, leaflet, dan billboard.
Sebagian besar pengunjung mengetahui Taman Safari Indonesia dari saudara
atau teman (28%), dari brosur, leaflet atau billboard (20%), dari internet
(16%) dan dari pameran yang diadakan berbagai pihak (14%).
Persebaran jumlah pengunjung yang memilih perolehan sumber
informasi dapat dilihat pada Tabel 11. Hasil tersebut terlihat bahwa peran
saudara atau teman, brosur dan leaflet, serta internet sangat penting. Pada
umumnya para pengunjung Taman Safari Indonesia datang secara rombongan
dengan mengajak saudara atau teman. Mereka mendapat rekomendasi dari
saudara atau teman yang telah berkunjung sebelumnya.
Tabel 11. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan
Sumber Media Informasi
Sumber Media Informasi* Jumlah (orang) Persentase (%)
TV 8 7
Radio 2 2
Koran, Majalah 10 9
Brosur, Leaflet 23 20
Pameran 16 14
Saudara, Teman 32 28
Internet 18 16
Lainnya 4 4
Jumlah 113 100
*Keterangan : Jawaban pengunjung dapat lebih dari satu.
48
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kegiatan Promosi Taman Safari Indonesia
Kegiatan promosi pada Taman Safari Indonesia dikoordinasi oleh Manajer
Pemasaran. Promosi tersebut menampilkan keunggulan dari masing-masing
program yang dikeluarkan oleh TSI, karena hal ini sangat penting untuk menarik
minat konsumen untuk melakukan kunjungan dengan didukung oleh gambar-
gambar produk yang sesuai dengan aslinya. Dalam menjalankan strategi promosi,
divisi administrasi yang membawahi bagian pemasaran lebih menekankan pada
promosi dengan biaya rendah tetapi keefektifan promosi yang dilakukan diketahui
dan mempunyai dampak yang nyata bagi perusahaan.
Oleh karena itu kegiatan promosi yang dilakukan oleh Taman Safari
Indonesia lebih menekankan pada promosi penjualan berupa pemberian hadiah,
kegiatan sosial, publisitas dan humas berupa kegiatan sponsorship serta penjualan
pribadi yang berupa mengikuti pameran dan pekan raya. Taman Safari Indonesia
tidak terlalu banyak menggunakan alat promosi yang berupa iklan untuk
memasarkan produknya. Hal ini dilakukan karena biaya yang dikeluarkan untuk
beriklan, baik di media cetak maupun media elektronik cukup mahal dan hasilnya
berupa kunjungan belum tentu langsung diperoleh.
Taman Safari Indonesia lebih memilih untuk menjalankan promosi secara
below the line daripada above the line. Hal ini dikarenakan pihak Taman Safari
Indonesia menganggap promosi secara ATL tidak terlalu memberikan dampak
yang positif terhadap jumlah pengunjung. Dengan biaya yang besar untuk
melakukan promosi secara ATL, hasil dari jumlah pengunjung yang didapatkan
relatif kecil dan belum tentu sesuai dengan hasil yang diharapkan. Jika
menggunakan promosi secara BTL biaya yang digunakan tidak terlalu besar dan
pihak Taman Safari Indonesia bisa langsung menarik keuntungan berupa simpati
dari masyarakat dan adanya publikasi gratis dari media yang meliput kegiatan
tersebut. Dengan lebih mengutamakan promosi secara BTL maka anggaran untuk
biaya promosi BTL pada Taman Safari Indonesia lebih besar daripada anggaran
untuk biaya promosi ATL. Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan oleh Taman
Safari Indonesia adalah :
1. Promosi Above The Line (ATL)
Promosi Above The Line merupakan bentuk promosi yang dilakukan
secara sengaja untuk mempromosikan produk yang ditawarkan kepada
konsumen dengan tujuan konsumen tertarik untuk melakukan kunjungan ke
Taman Safari Indonesia. Adapun bentuk promosi ATL yang dilakukan yaitu:
a. Iklan pada media cetak dan media elektronik.
Dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen, iklan
merupakan salah satu alat promosi yang paling baik untuk dilakukan. Hal
ini dikarenakan dengan mengiklankan produk baik melalui media cetak
maupun elektronik maka produk yang ditawarkan akan dilihat oleh banyak
orang. Promosi yang telah dilakukan yaitu melalui periklanan di media
cetak, seperti pada majalah pariwisata, Kompas. Iklan ini dikeluarkan pada
saat-saat tertentu tidak ada jangka waktu yang ditentukan, misalnya pada
moment-moment hari raya ( Idul Fitri, Natal, Imlek, dan lain-lain), libur
nasional, perayaan-perayaan hari nasional, adanya kelahiran hewan baru
dengan berbagai macam species yang ada atau menjelang pameran
bertaraf nasional.
Sedangkan pada media elektronik menggunakan website di internet
dengan alamat www.tamansafari.com. Berbagai informasi diberikan dalam
website-nya, misal sejarah perusahaan, fasilitas yang ada di Taman Safari
Indonesia, produk yang ditawarkan, harga tiket masuk, beberapa
organisasi yang bekerjasama dengan pihak Taman Safari Indonesia, dan
video serta foto perjalanan kegiatan dari program-program Taman safari
Indonesia.
b. Billboard
Taman Safari Indonesia melakukan pemasangan billboard di
beberapa tempat yang cukup strategis yaitu di jalan-jalan raya sekitar
Taman Safari Indonesia, diantaranya daerah Ciawi keluar Tol Jagorawi ,
daerah Cianjur dari arah Bandung, Jalan Raya Puncak. Hal ini bertujuan
agar masyarakat yang melintasi jalan-jalan tersebut mengetahui letak
Taman Safari Indonesia dan mengetahui keindahan ataupun keunggulan
yang ada di Taman Safari Indonesia.
50
c. Brosur, Spanduk dan Poster
Brosur dikeluarkan dan dicetak berdasarkan program yang
dikeluarkan oleh Taman Safari Indonesia dan harga tiket masuk. Brosur
dibagikan kepada para pengunjung Taman Safari Indonesia di pintu masuk
dan pada saat pameran. Pada saat para pengunjung membeli tiket di pintu
utama para karyawan Taman Safari memberikan tiket yang dibeli bersama
dengan brosur. Brosur yang dicetak berupa gambar-gambar hewan, peta
Taman Safari Indonesia, fasilitas serta program yang ada di Taman Safari
Indonesia. Perusahaan membuat poster dan spanduk setiap mengikuti
pameran dan saat mengadakan undian berhadiah untuk menarik konsumen
melakukan kunjungan.
Poster dan spanduk juga dipasang di lingkungan Taman Safari
Indonesia, yaitu di pintu masuk, dekat kasir, front office, dan di area
rekreasi Taman Safari Indonesia serta pada saat pameran, kegiatan sosial,
dan saponsorship. Tidak hanya pada acara-acara saja, di jalan raya sekitar
Taman Safari Indonesia pun dipasang spanduk , diantaranya daerah Ciawi
keluar Tol Jagorawi , daerah Cianjur dari arah Bandung, Jalan Raya
Puncak. Letak pemasangan spanduk setiap 5 km.
Efektivitas dari adanya promosi berbentuk ATL adalah dapat
menjangkau konsumen di luar daerah sebagai akibat adanya komunikasi
massal melalui periklanan. Promosi ATL menjaga agar Taman Safari
Indonesia tetap diingat oleh konsumen. Informasi lain yang penting dapat
diperoleh melalui iklan, brosur, poster, dan spanduk yang dibaca oleh
konsumen.
2. Promosi Below The Line (BTL)
Promosi melalui Below The Line adalah bentuk kegiatan promosi yang
dilakukan secara tersembunyi dan tidak terang-terangan dalam
mempromosikan perusahaan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh Taman
Safari Indonesia adalah :
a. Sponsorship
Taman Safari melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dan sebagai
pendukung dalam berbagai kegiatan seperti menjadi mitra dan sponsor
51
kegiatan dalam bidang pendidikan, sosial, keagamaan, dan lain-lain.
Melalui kerjasama ini diharapkan Taman Safari Indonesia mendapatkan
publikasi dari berbagai media, sehingga dapat meningkatkan hubungan
masyarakat yang lebih baik.
b. Pameran dan Pekan raya
Taman Safari Indonesia mengikuti pameran dan pekan raya sebagai salah
satu promosi yang dianggap dapat menarik perhatian dan minat
masyarakat untuk dapat berkunjung ke TSI. Pihak Taman Safari Indonesia
secara rutin mengikuti pameran yang diadakan, salah satunya adalah
pameran yang bertemakan kodok yang diadakan oleh LIPI. Setiap
pameran yang diikuti selalu berbeda-beda, hal ini bergantung pada tema
yang diadakan oleh pihak penyelenggara. Dari pameran yang diikuti
Taman Safari Indonesia dapat mempromosikan apa saja yang ada di
Taman Safari Indonesia, bagaimana program-program yang ditawarkan
serta fasilitas yang ada di Taman Safari Indonesia. Sehingga para
pengunjung pameran atau pekan raya tertarik dan ingin berkunjung ke
Taman Safari Indonesia.
c. Kegiatan Sosial
Taman Safari Indonesia selalu melakukan kegiatan sosial dan kegiatan
amal pada waktu-waktu tertentu. Kegiatan yang dilakukan seperti
pemberian bantuan pakaian atau makanan bagi korban bencana alam,
pemberian kursi, meja, peralatan dan perlengkapan sekolah bagi sekolah-
sekolah yang rusak serta diadakannya sunatan masal bagi masyarakat yang
kurang mampu. Selain itu kegiatan dalam rangka hari bumi, hari
lingkungan pun dilakukan. Hal ini dapat menjadi daya tarik Taman Safari
Indonesia karena peduli dengan sesama dan lingkungan. Dengan kegiatan-
kegiatan tersebut masyarakat dapat menilai bagaimana Taman Safari
Indonesia dapat memanfaatkan alam dan lingkungan serta dapat selalu
terjaga dengan baik.
d. Pemberian Diskon
Promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia juga melalui potongan
harga tiket. Diskon harga ini untuk menarik pengunjung sebanyak-
52
banyaknya ke Taman Safari Indonesia. Diskon yang sudah pernah
dilakukan adalah pemotongan harga tiket masuk sebesar 50% pada waktu
hari ulang tahun Taman Safari Indonesia pada tanggal 24 Desember setiap
tahunnya. Pada wisatawan yang mengunjungi Taman Safari Indonesia
dengan rombongan minimal 100 orang akan diberikan diskon. Hari biasa
akan diberikan diskon sebesar 15 persen, sedangkan pada weekend (sabtu
dan minggu) diberi diskon 10 persen. Masyarakat pada umumnya akan
sangat tertarik dengan pemberian diskon karena harga tiket masuk serta
harga masing-masing program dan tempat bermain di Taman Safari
Indonesia cukup tinggi. Sehingga pada hari-hari yang telah ditentukan
akan diberlakukannya diskon jumlah pengunjung semakin meningkat.
e. Melakukan Rekrutmen Terbuka
Promosi yang dilakukan dengan membuka magang bagi umum, terutama
bagi mahasiswa yang sedang melakukan penelitian studi. Taman Safari
Indonesia memberikan peluang ini setiap tahun dengan tujuan mahasiswa
atau masyarakat umum dapat menambah pengetahuannya mengenai
hewan, tanaman maupun pariwisata. Peserta magang dapat ikut serta
dalam program yang ada di Taman Safari Indonesia. Selain bagi para
mahasiswa atau peneliti, rekrutmen pun terbuka bagi masyarakat sekitar
Taman Safari Indonesia untuk menjadi tenaga bantu atau bekerja part time
pada waktu-waktu hari libur.
3. Word Of Mouth (WOM)
Sebagai salah satu bentuk komunikasi pemasaran pribadi. Walaupun sulit bagi
pemasar mengontrol saluran ini tetapi promosi Taman Safari Indonesia
dengan cara WOM tanpa disadari dapat mempengaruhi masyarakat. Sehingga
banyak dari para pengunjung yang mengetahui serta mendapat informasi
tentang adanya Taman Safari Indonesia, promo yang sedang diadakan oleh
perusahaan, dan kegiatan yang dilakukan bersumber dari saudara atau teman.
Mereka menyampaikan informasi melalui cerita. Seseorang yang pernah
berkunjung dan merekomendasikan apa yang menjadi pengalamannya sangat
berguna dalam membantu pelanggan baru dan mengajari mereka bagaimana
aturan, tata tertib serta hal-hal yang diperbolehkan ataupun yang dilarang
53
dilakukan di Taman Safari Indonesia. Sehingga cara promosi WOM ini perlu
dibentuk, dipertahankan dan dikembangkan oleh pihak Taman Safari
Indonesia agar dapat menjadi pelengkap yang efektif terhadap aktivitas
komunikasi promosi lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kuatnya promosi
melalui word of mouth (WOM) yang dilakukan oleh para konsumen tanpa
sengaja. Oleh karena itu, pihak manajer harus membangun citra yang baik
kepada pengunjung sehingga secara tidak langsung dapat menjadi sumber
informasi bagi saudara atau teman yang diajak responden berkunjung. WOM
akan tercipta ketika produk yang ditawarkan memberi kepuasan kepada
penggunanya.
5.2. Metode Penganggaran Promosi
Penentuan besarnya anggaran promosi dilakukan dengan menggunakan
metode tujuan dan tugas. Metode ini menjelaskan bahwa para pembuat keputusan
promosi harus secara jelas menspesifikasikan peran yang ingin mereka mainkan
kemudian menyusun anggaran yang sesuai. Peran tersebut secara tipikal
diidentifikasikan dalam tujuan komunikasi tetapi dinyatakan dalam jumlah
pengunjung. Taman Safari Indonesia menetapkan tujuan pemasaran yang spesifik
yang ingin dicapai yaitu jumlah pengunjung yang selalu meningkat setiap
tahunnya.
Target jumlah pengunjung yang ingin dicapai setiap tahun berubah-ubah
sesuai dengan kondisi ekonomi maupun keadaan lingkungan yang ada.
Selanjutnya, penetapan tugas atau kegiatan yang harus dijalankan untuk mencapai
target jumlah pengunjung tersebut. Besaran biaya pengerjaan tugas atau kegiatan
tersebut dihitung sebagai biaya promosi. Namun, perusahaan tetap berusaha
mengendalikan biaya promosi agar biaya yang dikeluarkan tidak sampai
merugikan perusahaan. Jika biaya promosi yang dikeluarkan sesuai dengan target
dan tujuan dari perusahaan maka kegiatan promosi dinilai efektif dan promosi
tersebut bisa diteruskan Penetapan jumlah pengunjung yang menjadi sasaran serta
biaya promosi yang akan dikeluarkan melalui beberapa tahap rapat antar divisi
yang terkait kemudian disahkan oleh direktur.
54
5.3. EPIC Model (Empathy, Persuation, Impact, Communication)
Untuk menilai keefektifan promosi dapat dilakukan dengan mengukur dua
dampak yaitu dampak penjualan dan dampak komunikasi. Dampak penjualan di
ukur dengan menggunakan analisa matematis dengan membandingkan antara
biaya promosi dengan jumlah pengunjung yang datang dengan menggunakan
analisis korelasi pearson. Sedangkan dampak komunikasi dilakukan dengan
menganalisa kuesioner dengan teknik EPIC Model. Pengukuran keefektifan
kegiatan promosi Taman Safari Indonesia dilakukan dengan menganalisa
pertanyaan dan jawaban dari pengunjung yang ada pada kuesioner yang akan
ditampilkan pada Tabel 12. Promosi yang diukur meliputi semua promosi yang
telah dilakukan tanpa memisahkan satu persatu. .
EPIC Model terdiri atas empat dimensi, yaitu dimensi empathy, dimensi
persuation, dimensi impact, dan dimensi communication. Dimensi-dimensi
tersebut terwakili oleh 13 pertanyaan yang diajukan kepada pengunjung dalam
kuesioner. Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner mencerminkan dimensi-
dimensi pada EPIC Model. Setelah diketahui jawaban dari masing-masing
responden untuk setiap pertanyaan maka dilakukan perhitungan dengan analisis
EPIC Model. Untuk menghitung EPIC Model diketahui terlebih dahulu analisis
tabulasi sederhana serta skor rata-rata dari masing-masing dimensi baru diperoleh
hasil analisis EPIC dengan menggunakan perhitungan EPIC Rate
*Keterangan : STS : Sangat Tidak setuju
TS : Tidak Setuju
C : Cukup
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
55
Tabel 12. Hasil Jawaban Pengunjung pada Kuesioner
No. Pernyataan Hasil Jawaban Responden* Jumlah
STS TS C S SS
1. Secara keseluruhan, promosi yang telah dilakukan
Taman Safari indonesia telah berjalan dengan baik.
0 8 18 56 18 100
2. Adanya promosi yang dilakukan Taman Safari
Indonesia membuat pengunjung tertarik dengan
produk yang ditawarkan.
0 7 33 53 7 100
3. Pengunjung menyukai bentuk promosi yang telah
diterapkan oleh Taman Safari Indonesia.
0 9 36 45 10 100
4. Adanya promosi yang dilakukan membuat
pengunjung berkeinginan berkunjung ke Taman
Safari Indonesia.
0 2 15 46 37 100
5. Pengunjung lebih mengetahui dan mengenal
produk dari promosi yang dilakukan Taman Safari
Indonesia.
0 9 38 37 16 100
6. Pengunjung mengerti akan pesan yang
disampaikan dalam promosi Taman Safari
Indonesia.
0 10 40 36 14 100
7. Promosi yang dilakukan oleh Taman Safari
Indonesia mempunyai daya tarik yang tinggi..
0 6 33 48 13 100
8. Promosi yang dilakukan oleh Taman Safari
Indonesia lebih kreatif dibanding dengan promosi
objek wisata lainnya.
0 7 39 42 12 100
9. Promosi yang dilakukan oleh Taman Safari
Indonesia lebih jelas dalam memaparkan informasi
dan manfaatnya dibanding dengan promosi objek
wisata lainnya.
0 5 15 68 12 100
10. Adanya promosi membuat pengunjung selalu ingin
berkunjung ke Taman Safari Indonesia.
0 2 29 43 26 100
11. Promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia
dengan jelas menyampaikan pesan kepada
konsumen.
0 11 39 31 19 100
12. Slogan Taman Safari Indonesia ”Its Real Window
To Nature” sangat bagus.
0 5 25 42 28 100
13. Slogan Taman Safari Indonesia ”Its Real Window
To Nature” tercermin dari promosi yang
dilakukan.
0 6 37 46 11 100
56
5.3.1. Dimensi Empati (Emphaty)
Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu
promosi dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara
suatu promosi dengan pribadi mereka. Informasi yang berharga mengenai daya
tarik terhadap suatu merek. Penelitian ini menunjukkan tanggapan dan
ketertarikan konsumen terhadap promosi yang sudah dilakukan oleh Taman Safari
Indonesia dengan melihat hubungan antara promosi tersebut dan pribadi
konsumen. Pernyataan-pernyataan peubah empati terdapat dalam kuesioner pada
pertanyaan nomor 1, 7 dan 10 (Lampiran 2).
Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui EPIC Rate (Lampiran 6),
maka diperoleh nilai rata-rata dimensi empati sebesar 3,69. Nilai empati ini
berada pada rentang skala 3,4 - 4,2 yang bernilai efektif (Gambar 4). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari
Indonesia mempunyai respon yang efektif terhadap responden. Hal ini
memberikan informasi bahwa responden cukup menyukai promosi tersebut dan
membuat responden tertarik pada program yang dikeluarkan TSI. Responden
menyatakan setuju karena promosi yang telah dilakukan Taman Safari Indonesia
telah baik secara keseluruhan dan mereka menyukainya. Adanya promosi
membuat mereka merasa diperhatikan sebagai konsumen karena selalu diberikan
informasi mengenai produk-produk Taman Safari Indonesia.
3,69 (Efektif)
1 1,8 2,6 3,4 4,2 5
Gambar 4. Nilai Dimensi Empathy dalam EPIC Model
Responden menilai beberapa penyebabnya adalah Taman Safari Indonesia
telah melakukan promosi dengan baik yang berbeda dengan promosi pesaing-
pesaingnya, yaitu dengan memberikan potongan harga di akhir pekan dan undian
dengan hadiah eksklusif. Para pesaing pada umumnya hanya melakukan promosi
dengan mengikuti pameran, beriklan, dan memberikan potongan harga jika
konsumen membawa rombongan. Informasi yang disampaikan dalam iklan sesuai
dengan keadaan produk yang dijual. Dimensi empati ini lebih cenderung untuk
57
menilai promosi yang menarik seperti adanya pemberian hadiah setiap tahun,
potongan harga (discount) di akhir pekan, dan adanya program-program baru.
5.3.2. Dimensi Persuasi
Dimensi persuasi menjelaskan tentang apa yang dapat diberikan oleh suatu
promosi untuk mempengaruhi sikap dan keinginan responden untuk berhubungan
lebih lanjut, dan mendorong konsumen untuk melakukan transaksi dengan Taman
Safari Indonesia setelah adanya promosi yang dilakukan. Persuasi dapat
didefinisikan sebagai perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan perilaku yang
disebabkan oleh komunikasi promosi. Dimensi persuasi dalam kuesioner terdapat
pada pertanyaan nomor 2, 4, dan 10 (Lampiran 2).
Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui EPIC Rate (Lampiran 6),
maka diperoleh nilai rata-rata dimensi persuasi sebesar 3,73. Nilai ini berada pada
rentang skala 3,4 - 4,2 yang bernilai efektif (Gambar 5). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia
mempunyai respon yang efektif terhadap responden. Responden menyatakan
setuju jika promosi yang telah dilakukan Taman Safari Indonesia membuat
mereka menjadi tertarik terhadap promosinya dan berkeinginan untuk membeli.
Mereka merasa lebih baik berkunjung ke tempat wisata ini karena mempunyai
kesempatan mendapatkan hiburan yang menyenangkan sekaligus mendapat
keuntungan dengan adanya diskon atau hadiah.
3,73 (Efektif)
1 1,8 2,6 3,4 4,2 5
Gambar 5. Nilai Dimensi Persuation dalam EPIC Model
Hal ini disebabkan oleh Taman Safari Indonesia telah mampu menguatkan
daya tarik suatu produk yang ditawarkannya sehingga konsumen menjadi yakin
untuk datang berkunjung ke Taman Safari Indonesia. Daya tariknya adalah
dengan pemberian hadiah dan discount di akhir pekan. Selain hal tersebut,
promosi telah membuat konsumen terbujuk untuk melakukan kunjungan lebih
lanjut (kontinyu).
58
5.3.3. Dimensi Dampak (Impact)
Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat lebih
menonjol dibanding merek lainnya pada kategori serupa, serta memberikan
informasi seberapa besar keterlibatan konsumen dalam pesan yang disampaikan.
Keterlibatan ini mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau
relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas, dimana keterlibatan akan
mengarahkan perilaku konsumen untuk membuat keputusan. Dampak (impact)
yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah pengetahuan terhadap produk
yang diperoleh konsumen melalui tingkat keterlibatan dengan produk dan atau
proses pemilihan.
Penelitian ini menunjukkan dampak dari komunikasi yang dilakukan
Taman Safari Indonesia dalam memberikan pengetahuan akan produk yang
ditawarkan. Pernyataan-pernyataan peubah dampak terdapat dalam kuesioner
pada pertanyaan nomor 5, 8, dan 11 (Lampiran 2).
Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui EPIC Rate (Lampiran 6),
maka diperoleh nilai rata-rata dimensi dampak sebesar 3,59. Nilai ini berada pada
rentang skala 3,4 - 4,2 yang bernilai efektif (Gambar 6). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia
mempunyai respon yang efektif. Responden menyatakan setuju bahwa promosi
yang telah dilakukan Taman Safari Indonesia dapat menambah pengetahuan
mereka tentang hewan dan tanaman yang berguna untuk mempengaruhi
keputusan untuk berwisata ke Taman Safari Indonesia . Salah satu penyebabnya
adalah dalam berpromosi Taman Safari Indonesia melakukan edukasi kepada
konsumen, seperti pemasangan banner di showroom mengenai program-program
yang ada di Taman Safari Indonesia yang dapat dijadikan arena bermain.
3,59 (Efektif)
1 1,8 2,6 3,4 4,2 5
Gambar 6. Nilai Dimensi Impact dalam EPIC Model
Hal ini mempunyai arti program-program yang ditampilkan TSI cukup
menonjol disbanding pada tempat wisata lainnya. Promosi yang dilakukan juga
59
telah melibatkan responden untuk menambah pengetahuan mengenai hewan,
tanaman, dan lainnya, dimana keterlibatan ini mempengaruhi proses pemilihan
dan keputusan kunjungan. Dimensi persuasi digunakan untuk mengukur promosi
yang berupa pemasangan banner, spanduk, billboard.
5.3.4. Dimensi Komunikasi (Communication)
Dimensi komunikasi menunjukkan tentang kemampuan konsumen dalam
mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan
kesan yang ditinggalkan oleh pesan tersebut. Penelitian ini mengukur kejelasan
dari pesan yang ingin disampaikan, kemampuan promosi untuk berkomunikasi
dengan konsumen, dan kesesuaian pemakaian slogan dalam promosi yang
dilakukan oleh Taman Safari Indonesia. Pernyataan-pernyataan peubah
komunikasi terdapat dalam kuesioner pada pertanyaan nomor 6, 9, 12 dan 13
(Lampiran 2).
Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui EPIC Rate (Lampiran 6),
maka diperoleh nilai rata-rata dimensi komunikasi sebesar 3,73. Nilai ini berada
pada rentang skala 3,4 - 4,2 yang bernilai sangat efektif (Gambar 7). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari
Indonesia mempunyai respon yang sangat efektif terhadap responden.
3,73 (Efektif)
1 1,8 2,6 3,4 4,2 5
Gambar 7. Nilai Dimensi Communication dalam EPIC Model
Responden menyatakan setuju karena pesan yang disampaikan dalam
promosi Taman Safari Indonesia telah dapat dimengerti dan pemakaian slogan
yang digunakan telah sesuai. Pesan dalam promosi tersebut adalah pemberitahuan
setiap ada program baru di Taman Safari Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
Taman Safari Indonesia mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan baik, serta
dengan slogan yang tepat. Responden dapat mengingat pesan utama yang
disampaikan dan telah meninggalkan kesan yang kuat dengan pemahaman produk
yang tinggi. Promosi setiap program baru disertai dengan foto yang menarik,
warna yang indah dan gambar yang unik.
60
Dengan demikian konsumen akan lebih jelas dalam melihat apa yang
ditawarkan. Penggunaan slogan “Its Real Window To Nature” menjadi pilihan
Taman Safari Indonesia karena tempat wisata ini menggambarkan dunia yang
nyata akan alam. Pengukuran dimensi komunikasi ini meliputi penggunaan kata
dan kalimat dalam penyampaian promosi di media periklanan, seperti di majalah,
brosur, spanduk, ataupun dalam banner sebagai media informasi.
5.3.5. EPIC Rate
Hasil perhitungan empat dimensi di atas, yaitu dimensi empati, persuasi,
dampak, dan komunikasi berada dalam rentang skala efektif dan santa efektif.
Selanjutnya keempat nilai dimensi tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai
rata-rata guna mendapat nilai EPIC Rate . Nilai EPIC Rate yang didapat secara
keseluruhan adalah 3,68 (Lampiran 6). Nilai ini berada pada rentang skala
keputusan antara 3,4 – 4,2 yang berarti secara keseluruhan promosi yang telah
dilakukan oleh Taman Safari Indonesia sudah efektif. Artinya, promosi yang telah
dilakukan sudah sesuai tujuan yang ingin dicapai. Promosi tersebut telah disukai,
menarik perhatian, dapat menambah pengetahuan, serta pesan yang disampaikan
dapat dimengerti responden sehingga mereka terdorong untuk melakukan
kunjungan ke Taman Safari Indonesia. Hasil dari pengolahan data dengan
menggunakan EPIC Rate dapat disajikan dalam bentuk grafik EPIC Model
(Gambar8).
Gambar 8. Grafik EPIC Model
61
5.4. Analisis Korelasi Pearson
Efektivitas promosi selain dapat diukur melalui segi komunikasi, juga
diukur melalui segi penjualan. Dampak ini mengukur seberapa besar pengaruh
jumlah anggaran biaya promosi terhadap jumlah pengunjung suatu tempat wisata
dapat dijadikan salah satu tolak ukur mengetahui efektivitas promosi. Setiap tahun
perusahaan mengeluarkan sejumlah anggaran untuk pelaksanaan promosi.
Wawancara dengan pihak perusahaan menghasilkan data anggaran biaya promosi
dan data jumlah pengunjung selama lima tahun terakhir, yaitu tahun 2004 hingga
tahun 2008. Data ini merupakan data rahasia perusahaan karena berkaitan dengan
nilai atau jumlah uang tertentu.
Anggaran biaya promosi tersebut dibagi menjadi dua, yaitu untuk biaya
promosi Above The Line (ATL) yang lebih menekankan pada kegiatan periklanan,
serta biaya promosi Below The Line (BTL) yang lebih menekan pada kegiatan
melalui promosi penjualan, humas dan publisitas, penjualan pribadi, dan
pemasaran langsung. Perusahaan lebih memfokuskan untuk meningkatkan hadiah
yang diberikan setiap tahun dan meningkatkan intensitas pameran yang akan
diikuti. Berikut ini Tabel 13. mengenai pembagian besarnya biaya promosi ATL
dan BTL.
Tabel 13. Nilai Biaya Promosi (ATL, BTL) dan Jumlah Pengunjung
Tahun Biaya Promosi ATL
(Rp. 000.000)
Biaya Promosi BTL
(Rp. 000.000)
Jumlah Pengunjung
(orang)
2004 278 646 614.221
2005 252 376 599.792
2006 254 379 539.358
2007 239 245 584.959
2008 167 387 564.538
Data di atas dapat dianalisis bahwa nilai biaya promosi dan jumlah
pengunjung selalu mengalami fluktuatif dari tahun 2004–2008. Hal ini disebabkan
oleh situasi dan kondisi yang ada pada waktu-waktu tertentu. Tidak hanya pada
promosi yang dilakukan ATL, promosi secara BTL pun mengalami penurunan
dan peningkatan. Hal ini terlihat pada tahun 2005 terjadi penurunan terbesar
jumlah pengunjung, yaitu sebesar 14.429 orang. Hal ini disebabkan pada tahun
62
2005 kondisi alam yang kurang baik untuk masyarakat melakukan perjalanan
wisata ke tempat yang merupakan alam (outdoor). Selain itu promosi yang
dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia pun mengalami penurunan terutama
pada promosi secara BTL. Pihak perusahaan kurang melakukan aktivitas atau
kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang bagi peningkatan jumlah pengunjung.
Pada tahun-tahun lainnya pun mengalami kenaikan dan penurunan jumlah
pengunjung tetapi tidak sebesar pada tahun 2005. Seperti halnya pada tahun 2008,
pihak perusahaan meningkatkan pengeluaran biaya promosi BTL dengan
melakukan kegiatan social tetapi mengurangi kegiatan promosi secara ATL atau
periklanan. Hal ini dapat mempengaruhi jumlah pengunjung yang berkurang
disbanding tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya tempat
wisata yang menarik perhatian masyarakat sehingga membuat masyarakat
membagi perhatiannya pada tempat wisata lain.
Dari biaya promosi yang dikeluarkan oleh Taman Safari Indonesia baik
secara ATL maupun BTL dapat dilihat hubungannya terhadap jumlah
pengunjung. Hubungan kecenderungan antara biaya promosi ATL dan BTL
terhadap jumlah pengunjung akan dianalisis menggunakan analisis korelasi
Pearson dengan bantuan SPSS 15.0. yang terdapat pada Tabel 14.
Tabel 14. Analisa Korelasi Pearson Biaya Promosi ATL dan BTL Terhadap
Jumlah Pengunjung
Jenis Promosi Jumlah (orang)
ATL 0,423
BTL 0,476
Dari data diatas dapat diinterpretasikan bahwa antara biaya promosi ATL
dengan jumlah pengunjung. Nilai korelasi untuk variabel ATL sebesar 0,423 dan
BTL sebesar 0,476. Dengan demikian terdapat korelasi yang positif lemah antara
biaya promosi ATL maupun BTL terhadap nilai penjualan. Pengaruh promosi
BTL lebih kuat dibandingkan dengan promosi ATL. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai korelasi BTL lebih besar dibandingkan dengan ATL yaitu sebesar 0,476.
Namun, perbedaannya antara keduanya tidak terlalu besar sehingga untuk alokasi
pembagian biaya promosi dapat diseimbangkan.
63
Baik promosi secara ATL maupun promosi secara BTL mempunyai
pengaruh positif terhadap jumlah pengunjung. Hal ini terlihat pada koefisien
korelasi dari biaya promosi ATL maupun BTL yang menunjukkan nilai yang
positif. Dari nilai yang diperoleh, promosi secara BTL mempunyai hubungan
lebih positif dibandingkan dengan promosi secara ATL dikarenakan Taman Safari
Indonesia lebih menekankan kepada promosi secara BTL, seperti melakukan
kegiatan sosial, melakukan rekrutmen terbuka, pameran. Sehingga
mempengaruhi keefektifan dan kecenderungan hubungan antara promosi yang
dilakukan dengan jumlah pengunjung yang datang ke Taman Safari Indonesia.
5.5. Implikasi Manajerial
Hasil pengolahan yang telah dilakukan memiliki implikasi yang positif
bagi pihak manajemen Taman Safari Indonesia. Implikasi ini dapat dijadikan
sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen untuk mengembangkan strategi
promosi yang lebih baik di masa depan. Implikasi tersebut sebagai berikut :
1. Promosi yang dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia efektif dalam
menjaga dan meningkatkan jumlah pengunjung. Wisatawan memberikan
respon yang baik atas promosi yang telah dilakukan. Oleh karena itu, Taman
Safari Indonesia perlu mengadakan survey kepuasan kepada para wisatawan.
Hal ini bertujuan agar Taman Safari Indonesia lebih mengetahui tingkat
kepuasan wisatawan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak Taman
Safari Indonesia. Kualitas pelayanan yang tinggi dapat meningkatkan
pencapaian tujuan dari Taman Safari Indonesia.
2. Sosialisasi secara intensif perlu terus dilakukan dalam memperkenalkan
program-program atau produk yang dimiliki Taman Safari Indonesia dengan
berbagai macam keunggulannya. Program promosi yang dilakukan di masa
depan harus mampu menampilkan citra positif Taman safari Indonesia yang
berbeda dengan tempat wisata lainnya. Hal tersebut dapat dibangun melalui
profesionalisme dan tanggung jawab.
3. Promosi Taman Safari Indonesia juga dapat memfokuskan untuk
memperkenalkan dan menarik perhatian masyarakat yang belum pernah
melakukan perjalanan wisata ke Taman Safari Indonesia. Karena promosi
kepada masyarakat yang telah melakukan kunjungan sudah terbukti efektif
64
dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Hal ini perlu dilakukan oleh pihak
manajemen untuk memperluas jaringan sasarannya. Promosi yang kreatif,
inovatif dan sesuai dengan slogan Taman safari Indonesia perlu selalu
dilakukan kepada konsumen seluruh kalangan masyarakat.
65
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Hasil penelitian analisis efektivitas promosi terhadap jumlah
pengunjung Taman Safari Indonesia yang telah dilakukan, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan promosi Taman Safari Indonesia dibagi ke dalam dua bentuk,
yaitu promosi Above The Line (ATL) dengan beriklan di media cetak, dan
di media elektronik , pemasangan stiker pada setiap mobil yang masuk ke
Taman Safari Indonesia, Below The Line (BTL) yaitu sponsorship,kegiatan
sosial, pameran dan pekan raya, pemberian diskon, rekrutmen terbuka dan
komunikasi pribadi dengan word of mouth
2. Analisis efektivitas dari segi komunikasi berdasarkan EPIC Rate
menjelaskan bahwa promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia
telah efektif.
3. Analisis efektivitas dari segi penjualan menjelaskan bahwa terjadi korelasi
yang positif lemah antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah
pengunjung yang ingin dicapai.
6.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk meningkatkan efektivitas
promosi bagi Taman Safari Indonesia adalah :
1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan biaya promosi ATL dan BTL. Hal ini
mengingat dari hasil analisis korelasi bahwa promosi melalui ATL
ataupun BTL memberikan pengaruh positif terhadap jumlah pengunjung
tetapi masih lemah, sehingga jumlah pengunjung yang datang semakin
meningkat.
2. Taman Safari Indonesia disarankan untuk lebih kreatif dalam melakukan
kegiatan promosi, sehingga bisa menarik dan membujuk konsumen untuk
melakukan kujungan. Pada analisa EPIC model terlihat bahwa dimensi
komunikasi yang dilakukan sangat efektif. Hal ini perlu dipertahankan
agar apa yang menjadi sasaran Taman Safari Indonesia dapat lebih
tercapai.
65
3. Penilaian efektivitas terhadap promosi sebaiknya dilakukan secara kontinyu
agar dapat dipantau hasil dari promosi yang telah diterapkan dan sebagai
acuan untuk penetapan strategi promosi selanjutnya. Sehingga dapat selalu
terlihat promosi mana yang paling efektif di mata masyarakat. Penelitian
lanjutan yang dapat dilakukan adalah menilai tingkat kepuasan dan
loyalitas konsumen. Mengingat persaingan dunia pariwisata semakin ketat.
67
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. 2004 . Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Alfabeta, 2002.
_______. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV Alfabeta,
Bandung.
Angipora, P. M. 2002. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi ke 2. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Assauri, S. 2004. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi. PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Damanik, J, Helmut F. W. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi.
Pusat Studi Pariwisata UGM dan Andi, Yogyakarta.
Durianto,D., et, al. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan yang Efektif. PT Gramedia
Pustaka Indonesia, Jakarta.
Direktorat Jendral Pariwisata. 1996. Sapta Pesona (Panduan Sadar Wisata II dan
III). Ditjen Pariwisata. Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi
Republik Indonesia, Jakarta.
Firdaus, M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Hasan, A. 2008.Marketing. Media Pressindo, Yogyakarta.
Immaddudin,M. 2005. Analisa Keefektivitas Promosi Promosi PT BPRS Amanah
Ummah Leuwiliang Bogor. Skripsi Pada Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. PT Prenhallindo, Jakarta.
_______. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid 2. PT Prenhallindo,
Jakarta.
_______. 2005. Manajemen Pemasaran Edisi Kesebelas Jilid 1 dan 2. PT. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Lovelock, C. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. PT INDEKS Kelompok
Gramedia, Jakarta.
Marpaung, H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Alfabeta, Bandung.
Shimp, A, T. 1999. Periklanan dan Promosi : Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Erlangga, Jakarta.
Simatupang, F.2002. Analisis Efektivitas Promosi Ice Cream Swensen’s. Skripsi
Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
68
Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran Edisi 2. Penerbit Andi Yogyakarta,
Yogyakarta.
Uktolseja, F. 2006. Analisa Keefektifan Promosi terhadap Jumlah Penjualan Ponsel
Merek XYZ oleh PT X (Studi Kasus Mahasiswa Institut pertanian Bogor).
Skripsi Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Bogorkab. 2008. http//www.bogorkab.go.id. [2 Mei 2009]
69
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan Wawancara
Analisis Efektivitas Promosi Terhadap Jumlah Pengunjung
Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor
A. Gambaran Perusahaan Taman Safari Indonesia
1. Siapa pendiri Taman Safari Indonesia?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Taman Safari Indonesia?
3. Apa visi, misi, dan tujuan Taman Safari Indonesia?
4. Apa arti dari logo Taman Safari Indonesia?
5. Bagaimana struktur organisasi Taman Safari Indonesia?
6. Jasa dan pelayanan apa saja yang dimiliki Taman Safari Indonesia?
7. Ada berapa jumlah karyawan yang dimiliki Taman Safari Indonesia? Adakah
jadwal kerja yang berbeda?
8. Fasilitas-fasilitas apa sajakah yang terdapat di Taman Safari Indonesia?
9. Berapa harga tiket masuk Taman safari Indonesia?
10. Produk apa saja yang ditawarkan oleh Taman Safari Indonesia?
11. Apa keunggulan dari produk Taman Safari Indonesia ?
12. Berapa biaya promosi yang dikeluarkan Taman Safari Indonesia ?
13. Apakah ada perbedaan dari setiap promosi yang dilakukan ?
14. Berapa jumlah pengunjung Taman Safari Indonesia selama 5 tahun terakhir ?
15. Bagaimana gambaran laporan keuangan Taman Safari Indonesia ?
71
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian
ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH
PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA,
BOGOR
Kuesioner ini diberikan sebagai bahan penelitian dalam penyusunan
skripsi program sarjana yang dilakukan oleh :
Nama / NRP : Dewi Megawati / H24052301
Departemen/ Fakultas : Manajemen/ Ekonomi dan Manajemen
Universitas : Institut Pertanian Bogor
Oleh karena itu, peneliti memohon kesediaan saudara/i meluangkan waktu untuk
mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari
kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis.
Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i.
Beri tanda silang ( x ) pada pilihan yang sesuai jawaban Anda
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Usia : a. 16 – 25 tahun d. 46 – 55 tahun
b. 26 – 35 tahun e. > 56 tahun
c. 36 - 45 tahun
3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
4. Alamat :
5. No. Telp :
6. Pendidikan Terakhir :
7. Pekerjaan : a. Tidak Bekerja e. PNS
b. Pelajar/Mahasiswa f. Pensiunan
c. Wiraswasta g. PegawaiSwasta
d. TNI/polisi h. Lainnya, sebutkan
8. Status : a. Menikah b. Belum Menikah
9. Pendapatan (Rp) /bulan : a. ≤ 500.000 d.2.500.001-1.000.000
b. 500.00 – 1.000.000 e. > 5.000.000
c. 1.000.001-2.500.000
10. Memperoleh informasi mengenai Taman Safari Indonesia dari :
(jawaban boleh lebih dari satu)
a. Radio d. TV g. Internet
b. Koran, Majalah e. Brosur, leaflet, billboard h. Lainnya,
c. Pameran f. Saudara, Teman sebutkan…….
72
Lanjutan Lampiran 2.
Berilah tanda silang (X) pada setiap pilihan Anda
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju C : Cukup
S : Setuju SS : Sangat Setuju
Pernyataan STS TS C S SS
1 Setujukah Anda bahwa promosi
Taman Safari Indonesia Baik ?
2 Apakah promosi Taman Safari
Indonesia menarik perhatian
Anda?
3 Setujukah Anda bahwa Anda
menyukai Promosi Taman
Safari Indonesia?
4 Setujukah Anda berkeinginan
untuk berkunjung ke Taman
Safari Indonesia?
5 Apakah Anda mengetahui dan
mengenal program dari
promosi yang ditawarkan Taman
Safari Indonesia?
6 Setujukah Anda bahwa anda
mengerti pesan yang
disampaikan dalam promosi
Taman Safari Indonesia?
7
8
Setujukah Anda bahwa promosi
yang dilakukan Taman Safari
Indonesia memiliki daya tarik
yang tinggi ?
Setujukah Anda bahwa promosi
yang dilakukan Taman Safari
73
Saran Anda :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
TERIMA KASIH
Indonesia lebih kreatif
dibanding promosi tempat
wisata lainnya?
9 Setujukah Anda bahwa promosi
yang dilakukan Taman Safari
Indonesia lebih jelas dibanding
promosi tempat wisata lainnya?
10 Apakah Promosi Taman Safari
Indonesia menjadikan Anda
selalu ingin berkunjung?
11 Apakah promosi Taman Safari
Indonesia dengan jelas
menyampaikan pesan yang
ingin dikirim pada konsumen?
12 Apakah slogan Taman Safari
Indonesia “Its Real Window To
Nature” sangat bagus?
13 Setujukah Anda bahwa slogan
Taman Safari Indonesia “Its
Real Window To Nature”
sudah tercermin dari promosi
yang dilakukan?
74
Lanjutan Lampiran 2.
Lampiran 3. Uji Validitas
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 Total skor1 3 4 5 5 2 3 3 4 3 4 3 3 3 45
2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 37
3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 404 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 45
5 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 396 2 3 3 4 3 2 4 3 3 5 3 3 3 417 4 5 3 4 3 3 4 3 4 5 4 3 3 488 3 2 4 4 2 2 4 3 4 4 3 3 3 419 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3610 3 3 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4611 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4812 3 4 3 5 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4413 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3714 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4215 5 4 5 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4816 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4617 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4518 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 4 3 3 4619 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3620 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3921 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3922 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4523 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4024 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3825 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3926 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4527 5 3 4 3 3 3 4 4 5 5 3 3 5 5028 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4129 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4130 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 40
Rata2 skor pertanyaan 3.3667 3.2333 3.3333 3.7333 2.9333 2.9 3.2 3.2333 3.4 3.467 3.1667 3.133 3.133
Validitas 0.6918 0.5427 0.5829 0.3976 0.4982 0.376 0.3785 0.4715 0.38 0.494 0.4391 0.395 0.411
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
75
Lampiran 4. Uji Reliabilitas
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
N %
Cases Valid 30 100,0
Exclude
d(a) 0 ,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,706 13
76
Lampiran 5. Struktur Organisasi Taman Safari Indonesia
77
Lampiran 6. Perhitungan EPIC Model
1. Dimensi Empati
Atribut Bobot (b) E1 E3 E7 b x E1
(X1)
b x E3
(X3)
b x E7
(X7)
STS 1 0 0 0 0 0 0
TS 2 8 9 6 16 18 12
C 3 18 36 33 54 108 99
S 4 56 45 48 224 180 192
SS 5 18 10 13 90 50 65
Jumlah 100 100 100 384 356 368
Analisi tabulasi sederhana dari dimensi empati adalah :
P (STS) = 0 % P (S) = 149 x 100 % = 49,66 %
300
P (TS) = 23 x 100 % =7,66 % P (SS) = 41 x 100 % = 13,66 %
300 300
P (C) = 87 x 100 % = 29 %
300
Rata-rata respon dimensi empati adalah :
x (1) = 384 = 3,84 x empati = x (1) + x (3) + x(7)
100 3
x (3) = 356 = 3,56 = 3,84 + 3,56 + 3,68
100 3
x (7) = 368 = 3,68 = 3,69
100
78
Lanjutan Lampiran 6.
2. Dimensi Persuasi
Atribut Bobot (b) P2 P4 P10 b x 2
(X2)
b x P4
(X4)
b x P10
(X10)
STS 1 0 0 0 0 0 0
TS 2 7 2 2 14 4 4
C 3 33 15 29 99 45 87
S 4 53 46 43 212 138 172
SS 5 7 37 26 30 185 130
Jumlah 100 100 100 355 372 393
Analisi tabulasi sederhana dari dimensi persuasi adalah :
P (STS) = 0 % P (S) = 142 x 100% = 47,33%
300
P (TS) = 11 x 100 % = 3,66 % P (SS) = 70 x 100 % = 23,33 %
300 300
P (C) = 77 x 100 % = 25,66 %
300
Rata-rata respon dimensi persuasi adalah :
x (2) = 355 = 3,55 x persuasi = x (2) + x (4) + x (10)
100 3
x (4) = 372 = 3,72 = 3,55 + 3,72 + 3,93
100 3
x (10) = 393 = 3,93 = 3,73
100
79
Lanjutan Lampiran 6.
3. Dimensi Dampak
Atribut Bobot (b) I5 I8 I11 b x I5
(X5)
b x I8
(X8)
b x I11
(X11)
STS 1 0 0 0 0 0 0
TS 2 9 7 11 18 14 22
C 3 38 39 39 114 117 117
S 4 37 42 31 148 168 124
SS 5 16 12 19 80 60 95
Jumlah 100 100 100 360 359 358
Analisi tabulasi sederhana dari dimensi dampak adalah :
P (STS) = 0 % P (S) =110 x 100 %= 36,66
300
P (TS) = 27 x 100 % =9 % P (SS) = 47 x 100 %=15,66
300 300
P (C) =116 x 100 % = 38,66%
300
Rata-rata respon dimensi dampak adalah :
x (5) = 360 = 3,60 x dampak = x (5) + x (8) + x (11)
100 3
x (8) = 359 = 3,59 = 3,60 + 3,59 + 3,58
100 3
x (11) = 358 = 3,58 = 3,59
100
80
Lanjutan Lampiran 6.
4. Dimensi Komunikasi
Atribut Bobot
(b)
C6 C9 C12 C13 b x C6
(X6)
b x C9
(X9)
bx C12
(X12)
bx C13
(X13)
STS 1 0 0 0 0 0 0 0 0
TS 2 10 5 5 6 20 10 10 12
C 3 40 15 25 37 120 45 75 111
S 4 36 68 42 46 144 272 168 184
SS 5 14 12 28 11 70 60 140 55
Jumlah 100 100 100 100 354 387 393 362
Analisi tabulasi sederhana dari dimensi komunikasi adalah :
P (STS) = 0 % P (S) = 192 x 100 % = 64 %
300
P (TS) = 26 x 100 % = 8,66 % P (SS) = 65 x 100 % = 21,66 %
300 300
P (C) = 117 x 100 % = 39 %
300
Rata-rata respon dimensi komunikasi adalah :
x (6) = 354 = 3,54 x komunikasi = x (6) + x (9) + x (12) + x (13)
100 3
x (9) = 387 = 3,87 = 3,54 + 3,87+ 3,92+ 3,62
100 3
x (12) = 392 = 3,92 = 3,73
100
x (13) = 362 = 3,62
100
81
Lanjutan Lampiran 6.
5. Hasil EPIC Rate
EPIC Rate = X (empaty) + X (persuasi) + X ( Dampak) + X (Komunikasi)
4
= 3,69 + 3,73 + 3,59 + 3,73
4
= 3,68
82
Lampiran7. Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor
83
Lanjutan Lampiran 7.
84