114
ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum scalare) IK.4..N RIAS AIR TA WAR (Studi Kasus Kccamatan Bcji, Kota Dcpok, Propinsi .fawa Barat) Mohamad Ridwan JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIB1SNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 2005 M/1426 H

ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum scalare) IK.4..N RIAS AIR TA WAR

(Studi Kasus Kccamatan Bcji, Kota Dcpok, Propinsi .fawa Barat)

Mohamad Ridwan

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIB1SNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA 2005 M/1426 H

Page 2: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN MAANVIS (Pterophyllum seafare) IKAN RIAS AIR TA WAR

(Studi Kasus Kecamatan Beji, Kota Depok, Propinsi Jawa Barat)

Olch: MOHAMAD RIDW AN

100092020273

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gdar

Sm:jana Pertan;an Pada Jurusan Sosial Ekonomi Perta11ian Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas !slain Negeri Symif Hidayatullab Jakarta

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGf{lBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YA TULLAR

JAKARTA 2005 M/1426 H

Page 3: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

PENGESAHAN U.JIAN

Skripsi yang bcr udul "Analisis Efisicnsi Pcrnasaran Maanvis

(Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi Kasns Kccamatan Bcji, Kota

Dcpok, Propinsi Jawa Barnt). Telah diuji clan clinyatakan lulus sidang nrnnaqosah

Fakultas Sains clan Teknologi Universitas Islam Ncgeri Syarif Hidayatullah Jakarta

pada hari Jmnat, 16 September 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai snlah satu

syarat rnempcroleh gclar Sarjana Strata Satu (SI) pacla Jurusan Sosial nkonomi

Pertanian/ Agribisnis.

Tim Penguji, Penguji I

/

(Ir. ~din, MM) NIP. 150 317 958

Jakarta, Oktober 2005

Penguji II Penguji Ill

Ir. iVluhan<r;SN';tadiwirya, MM.JVl.Si Ir. Lilis Inrnnrnh Ichdayati, M.Si NIP. 131 861314

Mengetahui, Dckan

Fctkultas Sain.' n Tcknologi

Dr. Syopiansya 1 Jaya Pntra, M.Sis NIP. 150 317 956 'Y't

Page 4: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SA INS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI SY ARIF HJDA YATULLAH JAKARTA

=====o===== -- --===··-"-Dengan ini rncnyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :

Narna : Mohamad Ridwan NIM : I 00092020273 Program Studi Judul Skripsi

: Sosial Ekonorni Pertanian : A1rnlisis Efisiensi Pemasaran Maanvis (Pterr>phyllum seafare) Ikan Hias Air Tawar (Studi Kasus Kccamatan Beji, Kota Depok, Propinsi Jawa Barnt)

Dapat ditcrima sebagai syarat' kelulusan untuk rnemperoleh gelar Sai:iana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains clan Teknologi, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Pernbimbing I

~

Jakarta, Oktober 2005

, ..,

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Pernbirnbing II

lt?/f/{.,( (Ir. Muhandis Natadiwirya, MM.M.Si) (Ir. Lil is lrnamah lchcbyati, M.Si)

NIP.135861314.

Mcngctahui, Dek·rn Ketua J urusan

~ (Dr. Syopiansya Jaya Putra, M.Sis)

NIP. 150 317 956 (Ir. Mudatsir Najamuddin, MM)

NIP. 150 317 958

Page 5: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

PERNYATAAN

DEN GAN !NI SAY A MENY ATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDlRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Oktober 2005

(Mohamad Ridwan) 100092020273

Page 6: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

RINGKASAN

MOHAMAD RIDW AN. Analisis Efisiensi Pernasaran Maanvis (Pterophyllum seafare) Ikan Hias Air Tawar (Studi Kasus Kecarnatan Beji, Kota Depok, Propinsi Jawa Barnt). (Dibawah Bimbingan MUHANDIS NATADIWIRYA clan LlLIS I. ICHDAYATI).

Potensi surnber daya ikan adalah ketersediaan surnber daya ikmi diseluruh wilayah perikanan Indonesia sesuai dengan daya dukung lingkungannya yang dirnanfaatkan untuk kepentingan usaha penangkapan dan pernbudidayaan ikan berwawasan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan (Ditjen Perikanan 1999). Potensi produksi surnber daya perikanan yang dapat dihasilkan dari usaha perikanan budidaya diperkirakan sebesar 57, 7 ton/tahun.

· Salah satu kegiatan usaha perikanan budidaya adalah ikan hias, ikan hias Indonesia dikenal dengan nama ornament tropikal .fish. Ikan hias banyak dijual diternpat urnum seperti pasar, toko dan tempat lainnya. Ikm1 hias dijual decgan harga bervariasi hal ini dipengaruhi oleh jenis, bcntuk, ukuran dan warna. 'Dengan be1'agamnya harga ikan hias rnulai dari yang murah sampai yang mahal tidak mengurangi permintaan oleh masyarakat, maim prospek pemasaran ikan hias cukup baik. Hal ini menyebabkan banyak orang yang mulai usaha dibidang ikan hias baik dari pembudidaya sampai pedagang. Salah satu daerah yang dijadikan tempa1: usaha tersebut adalah Kota Depok. Hampir seluruh kecamatan yang ada di Kota Depok terdapat pelaku usaha ikan hias.

Salah satu daerah yang baik untuk mcmbudidayakan ikan hias di Kota Dcpok adalah kecamatan Beji. Adapun jenis ikan bias yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Beji adalah jenis ikan maanvis. lkan maanvis yang diproduksi pctani selanjutnya dipasarkan keberbagai lembaga pemasaran seperti pedagang pasar clan pedagang bcsar dan pcngecer.

Adapun kendala yang dihadapi para lcmbaga pcmasaran adalah masalah pcn1asarannya diantaranya lcn1baga n1ana yang n1clakukan pcn1asaran yang cukup baik, saluran alau ranlai rnana pcmasaran yang mampu memberikan efisiensi yang tinggi terhadap petani. Bagaimana melakukm1 efisiensi pemasarm1 untuk membcrikan keuntungan yang tinggi. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat efisiensi pemasaran oleh petm1i agar mampu meningkat keuntungannya. BerdasaTkan ha! tersebut dapat dirurnuskan beberapa permasalahan; (1) Bagaimana gambaran umum pemasaran ikan maanvis yang meliputi saluran pemasaran, lembaga pcmasaran, aplikasi fungsi pemasaran dan permasalahan dalam pemasaran; (2) Berapa besar tingkat mmjin pemasaran dari lembaga pemasaran yang ada; (3) Berapa besar efisiensi pemasaran yang dimiliki oleh komoditas tersebut.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui dan mempelajari gambarm1 umum pemasaran ikM bias hasil budidaya petani di Kecamatan Beji, Depok yMg meliputi salurm1 pemasaraJ1, lembaga pemasarM, aplikasi fungsi

Page 7: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

pemasaran dan permasalahan yang ada dalam pemasaran, (2) Mengetahui bcrapa besar tingkat mmjin pemasaran pada setiap lembaga pemasarm1, (3) Mengetahui tingkat efisiensi pemasm·an komoditas tersebut pada lembaga pemasarm1 man yaug paling efisien.

Penelitian dilakukan di Kecmnatan Beji, Kota Depok. Pemilihan lokasi dil~kukan secara sengaja (purposive) karena Kecmnata11 Beji merupakm1 salah satu lokasi produksi ika11 hias khususnya ika11 maa11vis. Adapun waktu penelitian ya11g dilakukan mulai dari bulan Oktober smnpai Desember 2004 dan diperoleh responden yang terdiri dari 9 orang petani, 2 orang pedagang pasar, 5 orang pedagang besar dan 18 orang pengecer.

Data yang diperoleh diana!isis dengan tujuan melihat tingkat efisiensi pemasaran. Sedangkan analisis data yang dipakai antara lain analisis rnatjin pemasaran dan penyebarannya, analisis penerimaan terhadap biaya dan anaiisis ketepaduan pasm·. Adapun variabel yang dipakai adalah harga, biaya dan vol c1me produksi. Sedangkan untuk keterpaduan pasar variabel yang di gunakan adalah harga ikan maanvis di tingkat petani dan di tingkat pengecer.

Basil analisis efisiensi pemasarm1 ikan maanvis di Kecmm1tm1 Beji Kota Depok terdapat dua bentuk salurm1 pemasaran, yaitu : (1) petm1i ikan maanvis -------- pedaga11g pasar -------- pengecer ------- konsll111en (2) petani ikan maanvis ------- pedagang besar --------- pengecer -··----- kosumen.

Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan pe1.ani dan lembaga pemasaran lainnya, antara lain : petani melakukan fungsi pembelian, penjnalan, pengolahan atau budidaya, pengemasan, pena11ggungan resiko, dan informasi pasar. Adapun lembaga lain seperti pedagang pasar, pcdagang besar dan pengeccr aktilitas fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukannya· sama yaitu fungsi pembelian, penjualan, pengemasan, penyimpanan, grading dan sortasi, penanggungan resiko, dan informasi pasar.

Basil analisis rnmjin pcmasaran dan penyebarannya terlihat bahwa, nilai marjin pemasaran yang te1jadi pada saluran pertama scbesar 775 I% dan untuk saluran kedua scbesar 76, 14%. Scclangknn nilai fi1rmer 's share yang diperolch pe!ani pada saluran perlarna sebesar 22,50% dan saluran kedua sebcsar 23,86%i.

Nilai R/C rasio pada tiap lembaga pcma~;aran adalah lcbih dari :mtu, schingga ti<1p lcrnbaga pemasaran dabm melakukan kegiatan pernasaran rnampu membcrikan keuntungan. Nilai RIC rasio tertinggi ada pada salunm pcmasaran kcdua scbcsar 2,24%, ar!in:ya setiap satu rupiah yang dikeluarkan lembaga pcmasaran tersebut maka akan membcrikan keuntungan scbesar Rp 2,24. Scdangkan nilai RIC terendah diperoleh lembaga kcsatu sebesar 2, I 2% artinya untuk setiap satu rupiah yang dikeluarkannya akan memberikan kcuntungan sebesar Rp 2,12. Dilihat dari kctiga ind.ikator efisiensi pemasaran yang ada, maka kedua salurnn pemasaran terscbut dalam pcnyalurm1 ikan bias maanvis keduanya tidak eiisicn. Dimana besarnya nilai mmjin, farmer's share dan RIC rasio antara kedua saluran pemasaran tidak berbeda atau tidak signifikan.

Adapun hasil analisis keterpadum1 pasar pasar menunjukkan nilai koefisien Bt, B2, 133 adalah berturut-turut 0.0774, 0.2039, 0.1920. Terlihat bahwa nilai J32 tid2.k sama

Page 8: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

dengan satu sernentara nilai IMC adalah sebesar 0.40 atau mendeirnti no!. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak te1jadi keterpaduan pasar di tingkat pengecer dengan pasar di tingkat petani

Kontribusi yang bisa dijadikan masukan bagi semua lembaga pemasaran yang terliobat <la.pat berupa : (I) Adan ya bantuan berupa pembenihan yang baik dari intansi terkait. Dengan cara ini ciiharapkan petani ikan untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ikan. Sehingga diharapkan adanya peningkatan pendapatan petani. (2) Masyarakat dibcri wawasan dan informasi, agar minat mereka terhadap ikan hias tinggi dan adanya keinginan untuk mcmbeli dan memiliki ikan. Sehi:Jgga arus pcmasaran ikan hias dapal bcrjalan dengan baik dan mcningkatkan pcnjualan pada setiap Jcrnbaga pernasaran.

Page 9: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

KAT A PEN GANT AR

Assa la mu 'alaikum Wr. Wb. Bismillahirrohmaanirrohiim

Alhamdulillahirrobbii 'a/amiin, scgala puji syukur kita panjatkan kehadirat

Allah SWT yang lelah memberikan tauflk, hidayah, dan karunia-Nya kcpada kila

scrnua. Salawat dan salam kita haturkan kcpacla pernirnpin umat, suri taulaclcm. yang

paling baik baginda Nabi Muhammad SAW, semoga kita mcndapatkan syafaatFya di

akhirat kclak. Amin.

Skripsi rnerupakan salah satu syaral untuk rnernperoleh gclar sai:jrn1a pada

Jurusan Sosial Ekonorni Pertanian di Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tulisan skripsi ini masih banyak memiliki

kekurangan clan kelemahan, sehingga tanpa bantuan clari berbagai pihak skripsi yang

clisusun ini tidak akan terlaksana. Untuk itu perkenankanlah penulis menghaturkan

penghargaan yang scbesar-besarnya clan ucapan terirnakasih yang tak terhingga

Kepacla:

I. Dr. Sopiansyah Jaya Putra, M.Si, selaku Dckan rakultas Sains dan Tcknologi

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Ir. Mudatsir Najamuddin, MM dan Drs. Acep Muhib, MM, selaku Ketua

Jurusan clan Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.

3. Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si, selaku pembimbing utarna dan Ir. Lilis

lmamah lchclayati, M.Si selaku pembimbing kedua yang bersedia meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya dengan sab<0r membirnbing, mengarahkan Jan

Page 10: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

memberikan ilrnu serta pengalamannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Jr. Mudatsir Najamudin, MM, selaku penguji pertama yang telah memberikan

petunjuk dan saran at&s penyelesaian skripsi ini.

5. Kedua orang tua, H. Ois Subarkah dan Hj. Oon Sopiah beserta keluarga

tercinta Teh Yuyun, Teh 'Ai, Aa Ari yang selalu mendoakan dan rnendukung.

6. Pa' Aki, Pa' Andi, Pa' Setyo, Pa' Yudha, Bu Rizki, dan dosen lainnya selaku

stafpengajar pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribinis.

7. Pa' Basyir, Pa' Chatirn dan Pa' Jamiha, selaku staf perpustakaan Sains dan

Teknologi.

8. Pa' Sainih, Pa' Taba, Pa' Wadud, Bu Ova, Bu Yus, Bu Fitroh, Pa' Gun, Pa'

Mukhsin dan Pa' Amir, selaku staf administrasi pada Akademik Fakultas

Sains dan Teknologi.

9. Bapak dan !bu staf perpustakaan Departcmen Pertanian dan Departemen

Kelautan dan Pcrikanan, yang mernberikan kemudahan saya untuk

mcmperoleh data-data.

l 0. Pa' Sunari, Bang Syahlani, Musa, Ma'ruf, Bu Darti dan anggota kelornpok

Tani lkan Hias lainnya di Kecamatan Beji.

11. H. Asikin, 1-1. Tupah, 1-1. Manan, Bang Amung dan pedagang besar Jainnya.

Bang Tompel, Bang Hanali dan pedagang pasar lainnya.

12. Teman-tcrnan ku (in closs A) Ronggo, Nova!, Masburi, Syahril, Citra,

Fatimah, Lulu, Amel, Pitc, Nati; (in class B) Ucup, Gwe, Ghofur, Lubena,

Page 11: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

.Jery, Acak, Dodi, clan Jain-lain yang memberikan dukunga•1 dalam

menyelesaikan skripsi.

13. Armansyah Lubis (AL) memberikan fasilitas printer dan komputer serta 'selalu

111engoreksi kesalahan dan kekurangan penulis tan pa bosan dan jemu.

14. My Friend In home, Sopian, Kosasih, !is, Dwi, Bang jar, Ki mo dan lain-Jain

yang memberikan dukungan dan menolong untuk selalu optimis clan pereaya

diri dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Amelia yang 111e111injamkan foto digital dan hard disk buat foto dan menyusun

skripsi hingga selesai, terirnakasih, sernoga Allah membalas dengan sesuatu

yang Jebih baik.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat diterima oleh para pembaca

sekalian dan bisa dijadikan rnasukan bagi para mahasiswa atau masyarakat yang ingin

melakukan penelitian Jebih Janjut.

Jakarta, Oktober 2005

(Mohamad Ridwan)

Page 12: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

DAFTARISI

Ha la man

· I-Jalaman Judul ........................................................................................................... i

Kata Pengantar .......................................................................................................... ii

Daftar lsi ................................................................................................................. '. .. iii

Daftar Tabel ............................................................................................................. 1v

Daftar Gambar ....................................................................................................... vi

Daftar Lampiran ...................................................................................................... vii

BAB! PENDAI-IULUAN .................................................................................. I

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ....................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

1.4. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 7

1.5. Sistematika Penulisan ..................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10

2.1. Karakteristik dan Klasifikasi lkan Hi as ......................................... I 0

2.2. Budidaya lkan Maanvis (Pterophyllum scalare) ........................... 11

2.3. Pemasaran ...... ...... ...... ........................... ...... ..................... ......... ...... 14

2.4. Saluran dan Lembaga Pemasaran ................................................... 15

2.4.1. Saluran Pemasaran ............................................................... 15

2.4.2. Lembaga Pemasaran ............................................................. 18

2.5. Fungsi-Fungsi Pemasaran .............................................................. 19

2.6. Efisiensi Pemasaran ....................................................................... 20

2. 7. Struktur Pasar ................................................................................. 22

2.8. Peri laku Pasar ................................................................................. 24

2.9. Keragaman Pasar ............................................................................ 25

2.9.1. Farmer's Share ..................................................................... 25

Page 13: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

2.9.2. Maijin Pemasaran ................................................................. 26

2.10. Pendapatan Usaha ......................................................................... 27

2.1 I. Keterpaduan Pasar ......................................................................... 27

2.12. Pcnelitian Terdahulu ...................................................................... 28

2.13. Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................................... 32

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 36

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 36

3.2. Jenis clan Sumber Data ................................................................... 36

Metocle Analisis Data .................................................................... 38 0 0 .) ,.) .

3.3.1. Analisis Mai:jin Pemasaran dan Penyebarannya .................. 38

3.3.2. Anaiisis Rasio Penerimaan Terhadap Biaya ........................ 39

3.3.3. Analisis Keterpaduan Pasar .................................................. 40

3.3.4. Pengujian Autokorelsi .......................................................... 41

3.4. lndeks Keterpaduan Pasar ............................................................. ' ... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASJ PENELITIAN ................................... 43

4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian ................................................ 43

4.2. Produksi lkan J lias di Kccamatan Bcji .......................................... 47

4.3. Karakteristik Petani Responden ..................................................... 49

4.3.1. Umur Petani Respondcn ....................................................... 49

4.3.2. Pendidikan Pctani Rcspondcn .............................................. 50

4.3.3. Pcngalaman Pctani Rcsponclcn ............................................ SI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 52

5.1. Gambaran U111u111 Usaha Ikan maanvis .......................................... 52

5.2. Saluran Pemasaran ......................................................................... 54

5.3. Praktek-Praktek Dalam Menjalankan Fungsi Pemasaran .............. 55

5.3.1. Fungsi-Fungsi Pemasaran Oleh Petani ................................. 56

5.3.2. Fungsi-Fungsi Pemasaran Oleh Pedagang Pasar ................ 58

Page 14: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

5.3.3. Fungsi-Fungsi Pemasaran Oleh Pedagang Besar/ Agen ...... 60

5.3.4. Fungsi-Fungsi Pemasaran Oleh Pengecer ............................ 62

5.4. Struktur Pasar ................................................................................. 64

5.4.1. Jumlah Lembaga Pemasaran ................................................ 64

5.4.2. Kondisi Prociuk ................................................................... 65

5.4.3. Mudah Tidaknya Keluar Masuk Pasar ................................. 56

5.4.4. Tingkat· Pengetahuan lnfonnasi Pasar .................................. 67

5.5. Perilaku Pasar ................................................................................. 68

5.5.1. Prakkk Pembelian dan Penjualan ........................................ 68

5.5.2. Praktek Penentuan Harga ..................................................... 69

5.5.3. Praktek Pembayaran Harga .................................................. 70

5.5.4. Praktek Ketjasama Antar Lembaga Pemasaran ................... 71

5 .6. Keragaman Pasar ............................................................................ 72

5.6.1. Analisis Marj in Pemasaran di tingkat Pedagang Pasar ........ 72

5.6.2. Anali:,is Mmjin Pcmasaran di tingkat Pedagang Besar ........ 75

5.6.3. Analisis Mai:jin Pcmasaran di tingkat Pengecer .................. 76

5.7. Analisis Rasio Pendapatan Terhadap Biaya (R/C Rasio) .............. 77

5.8. Analisis Keterpacluan Pasar ........................................................... 79

5.9. Efisiensi Pemasaran ....................................................................... 81

Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 85

6.1. Kesimpulnn .................................................................................... 85

6.2. Saran ............................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 88

LAMPIRAN .............................................................................................................. 91

Page 15: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

I. Tingkat Produksi lkan Hias Dalam Volume, Nilai dan Harga Rata-Rata ............ 2

2. Karakteristik dan Struktur Tataniaga Pertanian dari Sudut Pandang

Penj ual dan Pcm be! i ............................................................................................ 23

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di

Kecarnatan Beji Tahun 2002 ............................................................................... 44

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Peke1jaan di Kecamatan Beji

Tahun 2002 ......................................................................................................... 45

5. Kornposisi Penduduk BerdasarkanTingkat Pendidikan Tahun 2002 .................. 46

6. Perkembangan Luas Areal Kolam lkan Dibeberapa Kecarnalan di Kota Depok

Tahun 2002 - 2003 Per Ha ................................................................................. 47

7. Produksi Jkan Hi as Dibeberapa Kecamatan di Kota Depok

Tahun 2002 - 2003 ............................................................................................ 48

8. Sebaran Urnur Petani Resp1'inden di Kecamatan Beji Tahun 2004 ..................... 50

9. Tingkat Pendidikan Petani Responden Tahun 2004 ................................... : ....... 50

I 0. Tingkat Pengalaman Petani Responden Tahun 2004 .......................................... 51

I I. Fungsi-Fungsi Pe111asara11 yang Dilakukan Oleh Setiap Lernoaga Pemasaran

di Kccarnatan 13eii Tahun 2004 ........................................................................... 56

12. Jumlah Lcrnbaga Pcmasaran Sebagai Pernbentuk Struktur Pasar ....................... 65

13. Ma1jin Pernasaran Pedagang Pasar Terhadap Kegialan Pemasaran ................... 73

14. Maijin Pemasaran Pedagang Bl!sar Terhadap Kegiatan Pernasaran ................... 76

15. Maijin Pemasaran Pcngecer Terhadap Kegiatan Pemasaran .............................. 77

16. Rasio Pendapatan Terhadap Biaya Pada Setiap Lembaga Pemasaran ................ 78

17. Analisis lndeks Keterpaduan Pasar Antara Petani Dengan Pengeccr

di Kota Depok ..................................................................................................... 81

18.Analisis Farmer's Share. Biaya dan Maijin Pemasaran Pada Lembaga

Pemasaran lkan Maanvis Di Kecamatan Beji Kota Depok Tahun 2001 ............ 82

Page 16: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

19. Tingkat Efisiensi Pemasaran Ikan Maanvis di Kecamatan Beji Kola Depok

Tahun 2004 ........................................................................................................ 83

Page 17: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

DAFT AR GAMBAR

Garn bar Halaman

1. Saluran Pe111asaran Dalani Pen1asaran Barang .................................................... 17

2. Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................................................. 35

3. Saluran Pemasaran lkan l-lias Maanvis dari Kecamatan Beji ............................. 55

4. Perputaran Arus Dana At2.u Modal dan Arus lnfonnasi .................................... 68

Page 18: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

DAFT AR LAMP IRAN

Lampiran Halaman

I. Rincian Perhitungan Rata-Rata Biaya Produksi, Penerimaan Petani Hean di

Kecamatan Bej i ................................................................................................... 91

2. Rincian Perhitungan Rata-Rata Biaya Pemasaran di Tingkat Pedagang Pasar ... 92

3. Rincian Perhitungan Rata-Rata Bia ya Pemasaran di Tingkat Pedagang Besar .. 92

4. Perhitungan Rata-Rata Biaya Pemasaran di Tingkat Pengecer Salman Pertama 93

5. Perhitungan Rata-rata Biaya l'emasaran di Tingkat Pcngecer Saluran Kcdua .... 93

6. Karakteristik Petani Responden di Kecamatan Beiji .......................................... 94

7. Data Harga Ikan Maanvis di Tingkat Petani lkan dan di Tingkat Konsup1en

atau Pengecer ...................................................................................................... 95

8. l-Iasil Estimasi Keterpaduan Pasar Tingkat Pet:mi Ikan Maanvis di Kecamatan

Beji Dengan Pasar di Tingkat Pengecer ............................................................. 96

9. Ikan Hias Maanvis (Pterophyllum sea/are) Air Tawar ......................................... 97

Page 19: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

1.1. Latar Bclalrnng

BAB.I

PENDAHULUAN

Potensi sumber daya ikan adalah ketersediaan sumber daya ikan diselumh

wilayah perikanan Indonesia sesuai dengan daya dukung lingkungannya yang

dimanfaatkan untuk kepentingan usaha penangkapan clan pembudidayaan ikan

be1wawasan kelestarian sumber daya ikan clan lingkungan (Ditjen Perikanan 1999).

Potensi produksi sumber daya perikanan yang dapat dihasilkan dari usaha perikanan

budidaya diperkirakan sebesar 57,7 ton/tahun, dan barn diproduksi sebesar 1,6 juta

ton atau 0,3 persen (Dahuri, 2004 ).

Dari Potensi produksi yang ada diantaranya disumbangkan oleh produk ikan

hias. Ikan yang memiliki aneka warna dengan gerakannya yang meliuk-liuk dart

terkesan spektakuler, sehingga ada sebagian orang yang meyakini memiliki nilai

magls atau membawa keberuntungan clan rnampu memberi keuntungan (Putro,

2005). Menurut Liviawaty clan Eddy (2003: 12), potcnsi perikanan khususnya ikan

hias as~i Indonesia cukup menggiurkan. Indonesia memiliki 4.500 jenis ikan hias

berniiai ekonomis. Adapun j<"nis ikan hias yang ada di pasaran dunia pada 2003

tercatat sebanyak 8.000 jenis (Putro, 2005). Disarnping itu pcrmintaan ikari hias dari

tahun ke tahun jumlahnya terns meningkat, baik untuk kelmtuhan dalarn negeri

maupun ekspor. Sehingga produksi ikan hias Indonesia diharapkan mampu

memenuhi permintaan terse but.

Page 20: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Produksi ikan bias telah mengalami kenaikan yang signifikan selama dua

tahun terakhir, yaitu dari 2.682 ton dengan nilai 14.603 US$ pada tahun 2001 menjadi

3.514 ton dengan nilai 15.054 US$ pada tahun 2002. Adapun tahun 1997 sampai

1998 terjadi penurunan produksi dari 810 ton dengan nilai 3.159 US$ menjadi 192

ton dengan nilai 1.122 US:J,. Penurunan produksi tersebut disebabka11 oleh krisis

keuangan yang te1:jadi dan semakin besarnya biaya produksi yang hams diianggung.

Seperti terlihat dalam Tabe\ I yang menggambarkan tingkat produksi ikan hias dalam

volume, nilai dan harga rata-rata di pasaran selama I 0 tahun.

Tabcl .1 Tingkat Produksi lkan Bias Dalam Volume, Nilai dan Harga Hala-Rata

Tahun Volume (Ton ) Nilai (1.000 US$) Harga (US$/Kg) 1993 3.043 8.527 2,80 1994 3.232 9.140 2,83 1995 3.254 9.607 2,95 1996 2.479 8.530 3,44

-1997 810 3.159 3,90 1998 192 1.122 5,84 -- -- f--

1999 2.778 11.401 4,10 --·

2000 2.709 13.585 5.01 ---200 j 2.682 14.603 5.44 2002 3.514 15.054 4,28 --

Su1nber: Stal1st1k Pcnkanan Dcpartcn1cn Ke!autan dan Perikanan, 2002.

Berdasarkan jenis, ukuran, warna dan bentuk tubuhnya, ikan hias memcgang

peranan yang penting untuk menambah kesegaran, keindahan dan kesejukan

lingkungan. Sebagian besar penggemar ikan hias pereaya bahwa bentuk, warna, sifat

dan gerak gerik atau perilaku ikan hias ketika berenang dapat menentramkan hati,

menyembuhkan tekanan darah tinggi maupun stress (Liviawaty dan Eddy, 2003: 12).

Page 21: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lebih lanjut Liviawaty dan Eddy (2003: 12), menjelaskan bahwa ikan hias banyak

dijual di tempat umum seperti pasar, toko dan tempat-tempat lainnya. Ikan hiaf

umumnya dijual dengan harga yang bervm-iasi mulai dari ratusan mpiah hingga

ratusan ribu rupiah untuk tiap ekornya. Hm-ga ilcan hias sangat dipengamhi oleh jenis,

ukuran, bentuk maupun warna ikan hias. Namun harga tidaklah menjadi mas2Jah bagi

para penggemar ikan hias. Hal ini terbukti dari tingginya penjnalan ikan hias drngan

jenis-jenis tertentu yang harganya bisa mencapaijutaan rupiah per ekor.

Dengan tingginya penjualan dan harga ikan hias, menjadikan pro:;pek

pemasaran ikan hias cukup cerab. Sehingga kegiatan budi daya ikan bias rnulai

banyak dilakukan rnasyarakat baik yang diusahakan dalam skala besar dalam ber:tuk

usaha profesional maupun bersifat konvensional dalam rumab tanggH. Kbususnya di

Indonesia, peluang bisnis yang sangat terbuka luas itu, terkait erat c!engan sumber

daya ikan bias di Indonesia yang cukup melimpah namun belum digarap secara

optimal, dimana Indonesia barn memasarkan ikan bias antara 300-500 jenis.

Sementara dari potensi ikan hias sebanyak 4.500 jenis yang ada di Tanah Air baru

sekitar 50 jenis yang berhasil dibudidayakan oleh masyarakat. Adapun potensi ikan

hias di Indonesia tersebar di Jawa, Sumatra, Bali, Sulawesi, Maluku clan Papua

(Putro, 2005). Khususnya di Kota Depok sebagai bagian clari wilayah Jawa bagian

barat merupakan salah satu lokasi bisnis ikan hias, karena claerah ini banyak terdapat

kegiatan pembudiclayaan ikan hias oleh petani dan adanya kegiatan tataniaga yang

dilakukan oleh pedagang besar, peclagang pengumpul, pengecer dan ada pula yang

bergerak dalam bidang cksportir.

Page 22: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Hampir seluruh kecamatan yang ada di kola Depok dan terscbar clari ujung

timur sampai barat terdapat para pelaku atau lembaga pemasaran yang berskala besar,

menengah maupun kecil. Kecamatan yang ada dikota Depok dengan pusat bisnis ilcan

hiasnya antara lain Beji, Sawangan, Cirnanggis, Pancoran Mas, Sukm'\jaya da11 Limo.

Di Kecamatan Bej i sencliri ban yak masyarakat yang terse bar pada beberapa

Kelurahan yang menjacli pelaku usaha atau lembaga pemasaran seperti breeder

(pembudidaya/petani) yang tergabung dalam sebuah organisasi berupa kelo111p0k tani

dan assosiasi ikan hi as air ta war. J enis ikan hias yang di budidayakan okh para

breeder sangat beragam, mulai dari jenis lokal seperti Cupang, Maskoki, Guppy

hingga jenis dari luar antara lain Black Ghost, Molly, Maanvis dan lain sebagainya.

Begitu pula harga ikan hias sangat beragam mulai clari harga yang ratusan rupiah

sampai ratusan ribu rupiah bahkan ada yang berharga sampai puluhan juta ha! itu

clipengaruhi oleh warna, bentuk, bobot dan sebagainya.

Pernasaran ikan maanvis yang dilakukan Iemhaga pemasaran banyak

mengalami kenclala. Seperti bagaimana melakukan efisiensi pemasaran sehingga hasil

penjualan yang cliperoleh petani clapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan. Faktor

apa yang dapat mempengaruhi tingkat efisiensi pemasaran. Saluran atau rantai

pemasaran mana yang mru:1pu memberikan efisiensi tinggi terhadap nsaha dru1

Iembaga mana yru1g mampu melakukan pemasaran yang lebih baik. Berdasarkan

penjelasan diatas sangat menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih

lru1jut tentang "Analisis Efisiensi Pemasaran Maanvis (Pterophyllum scalare) lkan

I-lias Air Tawar (Studi Kasus Kecamatan Beji, Kota Depok, Propinsi Jawa Baral)".

Page 23: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

1.2. Perumusan Masalah

Ikan hias yang dibudidayakan oleh petani didistribusikan atau dipasarkan

clalai:n rangka memenuhi permintaan konsurnen yakni untuk menikmati keindahan

ornamennya. Mengingat ikan hias adalah produk yang clijual dalarn keadaan hidup

maka diperlakukan secara khusus selama dipasarkan. Kegiatan pemasaran iLan hias

membmuhkan clua pelaku, yaitu petani sebagai produsen dan konsurnen sebagai

pengguna. Petani rnenjual ikan bias ke konsumen melalui rantai pemasanm yang ada

clan memperoleh keuntungan sebagai modal untuk usahanya kernbali. Seclangkan

'k.onsumen atau pehobbis rnemerlukan produk ikan hias untuk mcnggantikan ikan

mercka yang telah mati atau menambah jenis ikan hi as yang bare.

Karena ikan hias merupakan procluk yang dituntut untuk ~~clalu clalam keadaan

hidup clan sehat maka memerlukan penanganan ynag yang lebih teliti clan cepat.

Karena itu dapat clipahami bahwa kendala yang clihadapi petani biasanya berkaitan

dengan masalah pemasaran

Lembaga pcmasaran mcrnpunyai peranan yang penting dalam menyalurkan

procluk ikan bias clari tangan petani ke konsumen akhir. I-Jal ini disebabkan oleh

pcrbeclaan lokasi antara petani dan konsurncn akhir. Adanya pcrbcdaan Jokasi

tersebut maka akan te1:jacli perbeclaan harga di setiap lembaga pemasaran. Selain

lokasi perbeclaan harga di setiap lembaga pemasaran clipengaruhi pula oleh aktivitas

yang dilakukan lembaga pemasaran seperti pembelian, peqjualan, pen2:angkutan,

pengolahan, pengemasan, penyimpanan clan lain sebagainya. Akibatnya timbul

masalah mengenai penycbaran harga dan kcuntungan antar lernbaga pemasaran yang

Page 24: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

ticlak merata. Aclanya perbcclaan harga di setiap lembaga pemasaran yang ada akan

mengakibatkan perbeclaan harga yang cliterima konsumen tersebut.

Dengan perbeclaan harga yang clipcroleh lembaga pemasaran maka akan

terclapat beberapa permasalahan seperti rnasalah pemasaran ikan hias, yang meliputi

lembaga mana yang mampu melakukan pemasaran yang cukup baik, sa!uran atau

rantai pernasaran rnana yang mampu melakukan efisiensi pemasaran yang tinggi.

Bagaimana melakukan efisiensi pemasaran sehingga keuntungan pada lembaga

pemasaran tinggi. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat rfisiensi pemasaran

ikan hias oleh petani agar mereka mampu meningkatkan keuntungannya.

Dari pemaparan yang disarnpaikan di atas maka clapat clirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

l. Bagairnana gambaran umum pemasaran ikan maanv1s, meliputi saluran

pemasaran, lembaga pemasaran, aplikasi fungsi pemasaran clan permasalahan

yang acla clalam pemasaran ?

2. Berapa besar tingkat margin pemnsaran clari lembaga pemasaran yang acla?

3. Berapa besar efisiensi pemasaran yang dimiliki oleh komoditi tersebut secara

umum?

1.3. Tujuan Pcnclitian

Aclapun tujuan clari penelitian ini aclalah :

I. Mengetahui clan mempelajari gambaran umum pemasaran iican hias hasil

bucliclaya petani di Kecamatan Beji, Depok yang meliputi salurnn pemasaran,

Page 25: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

lembaga pemasaran, aplikasi fungsi pcmasaran dan pcrmasalahan ya":; ada

dalam pcmasaran.

2. Mengetahui berapa besar tingkat marJm pemasaran pada setiap lel' 1baga

pemasaran.

3. Mengetahui tingkat cfisiensi pcmasaran komoditas tersebut pada lembaga

pemasaran man yang paling efisien.

1.4. Kcgunaan Pcnclitian

1. Sebagai informasi bagi petani ikan bias clan lcmbaga pemasaran lainnya untuk

mengembangkan usaha ikan bias.

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempal dan c!inas perikanan

sebagai c!ipertimbangkan dalam kcbijakan pembangunan clan pembinaan

perikanan rakyat.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak yang memerlukan informasi lebih lanjut

mengenai pemasaran ikan hias khususnya di Kecamatan Beji untuk penelitian

lebih lanjut.

1.5. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tercliri clari beberapa bab, yang setiap babnya

rnempunyai isi pokok bahasan tersenc!iri diantaranya:

BAB I : Pcnclahuluan

Diuraikan mengenai permasalahan umum, maksud clan tujuan, metode

penelitian, ruang lingkup clan sistematika penulisan.

Page 26: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan tentang penggunaan teori-teori yang berasal dari literatur

kepustakaan yang berkaitan clengan penelitian tersebut. Penelitian terdahulu sebagai

rujukan clalam penyusunan penelitian clan kerangka pemikiran konseptual terkandung

konsep yang digunakan oleh penulis untuk mengolah clan menganalisis marnlah yang

terkait langsung clengan penelitian dilapangan.

BAB Ill : Mctodologi Pcnclitian

Bab ini akan rnernbahas rnengenai lokasi clan waktu yang cligunakan, jcnis dan

sumber data yang diperlukan, metocle pengolah dan menganalisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Bab yang menjabarkan mengenai keadaan singkat ternpat penelitian, ting.kat

produksi dan keadaan responclen.

BAB V : Hasil dan Pembahasan

Bab yang menjelaskan keaclaan singkat tentang gambaran usaha perikanan

ikan hias air tawar, saluran pemasaran yang terbentuk, praktek-praktek yang

dilakukan berkenaan dengan fungsi pemasaran, struktur pasar yang terkait dengan

·jurnlah lembaga konclisi produk, kernudahan keluar masuk pasar, tingbt pengetalnmn

inforn1asi pasar, perilaku pasar n1cngcnai praktck bcrtransaksi, pencntuarj harga,

sistem pembayaran dan kerjasama antar lembaga lembaga pemasaran yang ada serta

keragaan pasar membahas mengenai maijin pemasaran, rasio keuntungan terliadap

biaya harga yang cliterima petani serta tingkat efisiensi yang diperoleh pada saiuran di

lembaga penrn.saran yang ada.

Page 27: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

BAB VI : Kesimpulau dan Saran

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian sesuai uraian pada bab-bab

yang telah dibahas serta saran - saran untuk memberikan masukan kepada pihak­

pihak yang terkait, bersifat membangun dan memotivasi para petani ilrnn dan pihak

yang ingin terjun di bidang pembudidayaan dan pemasaran ikan hias.

Page 28: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

BAB. II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik dan Klasifikasi lkan 1-Iias

Menurut Rismunandar dan Achjar (1986: 6) ikan yang terdapat di daerah­

daerah perikanan darat banyak sekali jenisnya, tidak kurang dari 500 jenis dibagi

menjadi beberapa golongan. Diantara golongan tersebut terdapat Ikan yang bisa

dipelihara. Hean yang bisa dipelihara terdiri dari ikan·-ikan yang dengan mudah

dirawat dan diperbanyak serta dapat pula memberi keunt1mgan kepada para

pemiliknya. Salah satu ikan peliharaan adalah ilcan hias, dimana ikan hias berbeda

dengan jenis ikan peliharaan lainnya karena ikan tersebut memberikan manfaat dari

keindahan bentuk clan warnanya. Banyak onmg yang mulai menggemari memelihara

ikan hias untuk menghiasi ruangan maupun kolam-kolam kecil di taman atau Jm!aman

rumahnya dan di tempat-ten'pat umum seperti hotel maupun rumah malmr. untuk

menambah suasana dalam lingkungan (Liviawaty dan Eddy, 2003: J l).

Liviawaty dan Eddy (2003: 14), mcnambahkan bahwa ikan hias yang ada di

Indonesia dibagi dalam 3 golongan:

!. Ikan hias asli atau ilcan hias yang telah ada di Indonesia merupakan keturunan

dari nenek moyangnya.

2. limn hias yang didatangkan dari luar negeri ke Indonesia untuk memenuhi

tuj uan tertentu clan tel ah mampu hid up clan berkembang biak di l ndonesia.

3. Ikan bias hasil persilangan clan menghasilkan jenis ilcan hi as yang barn.

Page 29: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

2.2. Budi Daya Ikau Maanvis (Pteropltyllum seafare)

Usaha perikanan yang didalamnya budidaya adalah semuu w;aha perorangan

atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan ikan termasuk kegiatan

menyimpan untuk tujuan komersial (Ditjen Perikanan 1999). Cabyono (2000: 8)

menerangkan bahwa pada awalnya ikan banyak yang hidup dan terscbar di berbagai

perairan, misalnya di sungai-sungai, rawa-rawa atau di danau-danau. km·ena dengan

perkembangan peradaban n,anusia yang membuahkan ilmu pengetahum1 dan

teknologi, maka ikan-ika'.1 yang awalnya hidup di perairm1 bebas banyak

clibudidayakan. Saat ini jurnlah ikan hias yang diperdagangkan mencapai 1600 jenis

clan 750 cliantaranya berasal dm·i air tawar melalui hasil pembudidayaan dan

diperkirakan akan terus bertambah clengan semakin majunya teknik pembudidayaan

ikan hias (Putro dkk, 2004: 4). Diantara ikan hias yang telah dibuclidayakan adalah

ikan macm1, belasak, sumatra, cupang, sepal reli, marbel dan lainnya. Ilcan yang

didatm1gkan dm·i luar negeri dan pembudidayaannya meningkat adalah ikan paradise,

ambasis, maanvis, zebra, rabiosa, mas koki dan jenis lainnya (Liviawaty dan Edi,

2003: 14).

Susanto (2000: 1) ikan maanvis merupakan ikan pajangan yang disukai,

karena bentuknya langsing dan gerakannya anggun yang menjadikan maanvis seolah­

olah peragawati air tawar. Gerakannya lebih sering meluncur dari pada berenang

dcngan mcngibaskan sirip-siripnya. lkan maanvis tcrmasuk dalam genus

Pterophyl!um yang mengandung makna bersirip sepcrti daun (ptero = sirip, phyllum =

claun). Ikan maanvis (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan dan telah banyak

Page 30: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

dibudidayakan di Indonesia. Ikan maanvis disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena

bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang (Susanto, 2005).

Ditambahkan lagi oleh Susanto (2000: 7) berdasarkan sosoknya, maanvis

dibedakan dua bentuk, yaitu bersirip normal dan slayer. Masing-masing bentuk

tersebut dibedakan berdasarkan warna. Berdasarkan penarnpilan warna, ada maanvis

berwarna tunggal seperti Black ( hitam), white (putih), grey (coklat) dan ada juga

kombinasi warna seperti black white (BW), marhel (campuran hitam, putih dan coklat

tak beraturan), zebra (loreng-loreng seperti zebra). Maanvis bersirip normal disebut

maanvis bersirip pendek atau maanvis biasa. Berdasarkan corak warnanya ada yang

black, white, BW dan marbel. Sedangkan maanvis bersirip slayer memiliki sirip

punggung, sirip anal (perut) dan sirip ekor seperti selendang. Berdasarkan corak

warnanya, maanvis slayer terdiri dari warna Black, white, marbel, BW dan tricolor.

Lesmana dan !wan (2001: 4) menyatakan secara umum kunci keberhasilan

pcmbudidayaan ikan bias ini :,crgantung pacla bcbcrapa hal scperti jcnis ikan, konclisi

induk, perawatan dan pengclolaan induk, konclisi tclur clan penetasannyii, kondisi

larva, kondisi bcnih clan pcrtumbuhan ikan. Susanto (2000: 4) Maanvis dapat

berkembang biak sepanjang tahun, tanpa mengenal musim bulan-bulan tertentu.

Namun untuk musim hujan mengembangbiakan maanvis lebih sulit dibancling pada

musim kemarau, karena sulm uclara terlalu clingin clan cuaca sering berubah secara

mendadak. Kegagalan tersehut karena telur banyak yang tidak mcne!as, claya tahan

tubuh benih lemah terhadap suhu sekitarnya.

Page 31: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lebih lanjut Susanto (2000: 19) mengungkapkan bahwa proses perkawinan

maanvis yang sukses, diperlukan pemilihan induk yang baik, tempat pemijahan dan

ala! penempel telur (substrat). Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah

berumur lebih dari 6 bnlan, dengan panjang induk jantan ± 7,5 cm dan induk betina ±

5 cm. Sedangkan tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah,

diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 - 60 cm. Sedangkan tempat penempel telur

(substrat) biasanya menggunakan daun-daunan, tumbuhan air, potonrran kaca,

paralon, botol-botol dan lain-lain. Untuk satu kali pemijahan telur dapat be1jumlah

2.000 - 3.000 butir. Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera dilakukan.

Telur ditetaskan dalam tempat pemijahan, setelah menetas (2 ~ 3 hari) benih yang

masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium.

Benih ikan maanvis yang ada selanjutnya dilakukan proses pembesaran. Ada

beberapa ha! yang hams diperhatikan dalam membesarkan maanvis sampai tumbuh

menjadi ikan hias siap juc1l atau dipajang di akuarium seperti tempat pembesaran,

padat penebaran, pemberin pakan, pencegahan dan pengobatan penyakit serta

pembersihan tempat atau penggantian air. Tempat pembesaran bisa menggunakan

bak semen, fiber, jaring dan akuarium. Dengan ukuran bervariasi dari sec1ang sampai

besar sekitar 1,5x2x 1,5m3 sampai 4x3x1 ,5m3• Pcngisian air dilakukan sebanyak 50-

75% dari tinggi ternpat pcmbesaran. llntuk padat pcnebaran bila luasan kolam 3 1112

ditebar benih 1.000 ekor semakin luas kolam maka penebaran benih juga semakin

banyak, sehingga pemberian pakan bisa efektif. Pakan diberikan setiap pagi dan sore

hari, disediakan pada piring atau wadah lain tujuannya untuk memudahkan ikan

Page 32: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

mengambil pakan. Sedangkan untuk penggantian air dilakukan seminggu sekali dan

air tersebut harus terlebih dahulu diendapkan sehari (Susanto, 2000: 20).

2.3. Pemasaran

Konsep pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses sosial dan rnanajerial

yang di dalamnya individu d2.11 kelompok mendapatkan apa yang rnereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, rnenawarkan dalam rnernpert11karkan produk yang

bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1997: 4). Mubyarto (1989: 166) mengistilah tata

niaga yang artinya sarna dengan pemasaran atau distribusi, yaitu semacarn kegiatan

ekonomi yang berfungsi rnernbawa dan rnenyampaikan barang dari produsen ke

konsumen. Tataniaga aclalah sebagai suatu keragarnan scmua usaha yang mencakup

kegiatan arus barang dan jasa, mulai dari titik usaha tani sampai dengan. di tangan

konsurnen akhir (Kohl dan Downey 1962: 10). Perreault dan McCharthy (2002: 8)

rnenjelaskan bahwa pemasaran aclalah sebuah proses sosial pacla alur ekonorni barang

dan jasa clari produsen kc konsumen dalam berbagai cara guna mengefektiflrnn

keseimbangan permintaan dan penawaran serta tujuan masyarakat secara rnenyeluruh.

Limbong dan Sitorus (1985: 3) mcnclclinisikan bahwa !ala niaga atau

pemasaran rnencakup segala aktivitas yang cliperlukan dalam menge1:jakan

pemindahan hak milik dan menyelenggarakan saluran fisik. Dalam ha! ini.mencakup

serru1gkaian jasa-jasa dan fungsi-fungsi dalam menjalankan dis1ribusi barang

dagangan dari produsen sampai ke konsumen kecuali tinclakan-tindakan yang acla

hubungannya dengan perubahan bentuk dari pada barang tersebut, dimana hal ini

Page 33: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

dapat ldta sebut sebagai pengo!ahan atau manufaktur. Hanafiab dan Saefuddin (1986:

I) mengartikan pemasaran sebagai suatu kegiatan yang bertalian dengan penciptaan

atau penambahan kegunaan barang dan jasa. Kcgiatan yang dkiptc.kan oleh kegiatan

pcmasaran adalah kegunaan tcmpat, waktu dan hak milik.

Lebih lanjut Hanafiah dan Saefuddin (1986: 3) mengcmukakan bahwa

pemasaran basil pertanian mempunyai sejumlah ciri, diantaranya sebagai berikut :

I. Saluran pcmasaran hasil pcrtanian umurnnya tercliri dari proclusen (perusahaan/

petani ikan), peclagang perantara (grosir), pedagang eceran dan konsumen.

2. Keduclukan terpcnting dalam pemasaran hasi I pertanian terletak pada pcdagang

pcngumpul berfungsi sebagai pcngumpul hasi I, karena claerah procluksi

terpencar, skala procluksi kecil clan produksinya berlangsung musirnan.

3. Pacla umumnya pedagang pengumpul mcmberi kreclit (advanced payment)

kepada proclusen (petani ikan) sebagai ikatan atau jaminan untuk dapat

mcmperoleh bagian tcrbesar dari basil pertanian clalam waktu tertentu.

2.4. Salunrn clan Lcmbaga Pcmasaran

24.1 Saluran Pcmasaran

Scbagaimana kita ketahui bahwa komoditi pertanian pada unrn:nnya

mempunyai sifat mcmiliki bobol atau volume yang bcsar (bulky) clan muclah rusak

(perishable). Atas clasar sifat-sifat tersebut, maka sistcm pcnyaluran akan mcmpunyai

sifat mampu memberikan perlinclungan clan keamanan bagi barang tersebut

(Soekartawi, 1989: 6).

Page 34: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Branson dan Norvell (1983:405) menjelaskan saluran pemasaran adalah

sistem susunan lembaga-lembaga dan menggunakan sumberdaya manajer-mnnajer

untuk menggerakkan produk dari petani ke konsumen. Lain halnya dc:mgan Lirnbong

dan Sitorus (1985: 25), saluran pemasaran adalah saluran yang digunakan produsen

untuk mendistribusikan produknya kepada konsumen dari titik proclusen sampai ke

tangan konsumen. Dengan kata lain saluran distribusi adalah rangkaian lembaga­

lembaga niaga yang di Jalui barang da1am penyalurannya dari produsen ke konsurnen.

Sedangkan Kotler dan Amstrong (1992: 6) rnendefinisikan saluran pemasaran

sebagai seperangkat atau sckelompok organisasi yang saling terlibat dalam proses

yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi pengguna atau konsumen.

Saluran pemasaran melibatkan berbagai lembaga pemasaran. Lembaga pernasaran

adalah bada11-badan yang mcnyelenggarakan kegiatan atau fungsi tataniaga pada saat

produk tersebut bergerak dari produsen sampai ke konsumen.

Hanafiah dan Saefudin (1986: 28), mengungkapkan bahwa panJang

pendeknya saluran pemasaran tergantung pada:

I. .larak antara produsen dan konsumen, semakin jauh jarak antara produscn dan

konsumen makin panj<eng saluran pemasaran yang terjadi.

2. Skala produksi, semakin kecil skala produksi saluran yang ter:iadi cenderung

semakin panjang karena memerlukan pedagang perantara dalam penyalurannya.

3. Cc pat tidaknya produk rusak, produk yang mudah rusak menghcndaki 'saluran

pemasaran yang pcnclek karena harus segera sampai kc konsumen.

Page 35: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

4. Posisi keuangim pengusaha, pada posisi keuangan pengusaha yang cukup kuat

cenderung dapat melakukan lebih banyak fungsi pemasaran dan memperoleh

saluran pemasaran.

Pada gambar dibawah ini rnenunjukkan saluran pernasaran dengan beberapa

tingkat yang pada umumnya ditemui untuk barang industri atau kornoditas pertanian

(Craven, 1996: 70)

Produsen Konsumen

Produsen I ·I Pcngecer

I i Kon:t11nen

Produsen ~1 Agen I ·I Pengecer r- I Kon~t11nen

Produsen I A gen l I Grosir r-1 Pengecer J ~ Konsun1en r\ I "\ Gambar I. Saluran Pcmasaran dalarn Pemasaran Barang

Menurut Hanafiah dan Saefuddin (1986: 28) saluran pemasaran terdiri dari

pedagang perantara yang mernbeli dan menjual barang dengan tidak menghiraukan

apakah mcrniliki barang dagangan alau hanya bcrtindak sebagai agen pcmilik barang.

Saluran pernasaran dapat berbentuk secara scderhana clan clapat pula rurnit sckali.

Sistern pasar yang monopoli mempunyai saluran pemasaran yang relatif sederhana

dibandingkan dengan sistem pasar yang lain. Komoditi pe1ianian yang lebih cepat ke

langan konsumen dan yang tidak mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, biaf:anya

mempunyai saluran pemasaran yang relatif sederhana (Soekartawi, 1993: 153).

Page 36: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

2.4.2. Lembaga Pemasaran

Saluran pemasaran melibatkan berbagai lembaga pemasaran. Lembaga

pemasaran rnerupakan pihak yang langsung terkait dengan saluran pcmasaran, karena

lembaga pemasaran adalah pelaku dari sistem rantai tataniaga.

Hanafiah dan Saefuddin (I 986: 26) menjelaskan bahwa Jembaga tataniaga

merupakan badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan atau fungsi tataniaga

dengan mana barang-barang bergerak clari pihak proclusen sampai ke pihak

konsumen. Dalam istilah tataniaga ini termasuk golongan produsen, pedagang

perantara dan lembaga pemberi jasa. Kohls dan Downey (1962: 24) bicrpenclapal

bahwa lembaga perantara sebagai individu atau pcrusahaac bisnis yang

berspesialisasi dalam membentuk berbagai fungsi pemasaran yang terlibat dalarn

pembelian dan penjualan l>arang dan jasa dari produsen ke konsumen. Lembaga

perantara clapat dikelompokkan atas :

l) Pedagang perantara (merchant middlemen), yang terdiri dari pengecer (retailer)

dan grosir ( wholesalers)

2). Agcn perantara (agent mid!emen ), lcrdiri dari broker dan komisi.

3) Pedagang speculative (speculative middlemen)

4) Pengolah (processor) dan pengusaha pabrik (manufacturers)

5) Organisasi fasilitas (fi1si!itativer organizations)

Hanafiah dan Saefuddin (1986: 29) menclefinisikan Golongan produsen

adalah mereka yang tugasnya menghasilkan barang, seperti nelayan, petani ikan dan

pengolah hasil perikanan. Selain berproduksi mereka sering aktif melaksanakan

Page 37: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

beberapa fungsi tataniaga tertentu untuk rnenyalurkan hasil produksinya ke

konsw11en. Pedagang perantara adalah perorangan, perserikatan perseorangan yang

berusaha dalarn bidang tataniaga deng::m cara rnernbeli dan mengurnpulkan barnng­

barang yang berasal dari produsen dan rnenyalurkannya kepada konsurnen. Pedagang

besar adalah mereka yang rnemperdagangkan barang-barang dalam jumlah besar.

Barang yang diperolehnya berasal dari mernbeli langsung ke pasar--pasar pusat dan

membeli dari pedagang pengumpul. Pedagang eceran adalah perantara yang menjual

barang dalam jumlah kecil sccara langsung kcpada konsumcn akhir. l'cdagang ini

biasanya menerima barang dari grosir (wholesaler) dan tcrkadang dari pcciagang

pengumpul. Pcdagang eceran digolongkan kc dalam: (1) golongan yang ticlak

memiliki toko (nonstore retailer), (2) golongan yang memilki toko (store retailer).

2.5. Fungsi-fungsi Pcmasaran

Tindakan-tindakan clari lembaga pemasaran untuk mcmperlancar kegiatan

penyampaian atau pcnclistribusian bcrupa barang-barang yang berawal clari proclusen

kc konsumen untuk meningkatkan kcpuasan konsumcn melalui pcningkatan kuantitas

clan kualitas. Tindakan tcrscbut dinamakan dcngan fungsi-fimgsi tataniaga-atau lcbih

dikcnal dengan fungsi-fungsi pcmasaran (Limbong dan Sitorus, 1985: 8).

Fungsi-fungsi pcmasaran bisa dikclompokkan mcnjadi 3 fung:>i. yaitu :

1. Fungsi pertukaran. mcrupakan kcgiatan mcmperlancar pemindahan hak milik

atas barang yang dipasarkan. Tercliri clari dua, yaitu : (1) fungsi penjualan, (2)

fongsi pembelian.

Page 38: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

2. Fungsi fisik, adalah semua tindakan yang berhubungan langsung tlengan produk

untuk menciptakan kegunaan tempat, bentuk dan wakiu, meliputi beberapa

fungsi cliantaranya : (I) fungsi penyimpanan, (2) fungsi pengangkutan, (3)

fungsi pengolahan (bucliclaya).

3. Fungsi fasilitas, aclalah semua tinclakan untuk mempcrlancar kegiatan

pertukaran yang lerjadi antara produsen dengan konsumen. Tercliri dari empal

fungsi, yaitu : (I) fungsi stanclarisasi dan grading, (2) fungsi pembiayaan, (3) '

fungsi infionnasi pasar, ( 4) fungsi penanggungan resiko.

Pacla dasarnya fungsi pemasaran yang clilakukan, mulai dari produsen hingga

ke konsumen berusaha untuk rneningkalkan nilai guna clari produk pcrtanian baik

nilai guna bcntuk, waklu dan pcmilikan (Lim bong dan Si torus, 1985: 21 ).

2.6. Efisicnsi Pcmasarnn

Downey dan Erickson (1988: 78) berpcndapat bahwa efisiensi pemasaran

adalah suatu penilaian dari prestasi kerja proses pemasaran yang dapat diukur melalui

peningkatan rasio keluar-masukan (input-output). Dimana input merupakan pacluan

dari tenaga kerja, modal dan manajemen yang clilakukan oleh lembaga pemasaran

dalam pendistri busian poduk, sedangkan output adalah tingkat kepuasan k.onsumen

terhadap barang clan aktivitas yang dilakukan lembaga pemasaran yang ada.

Sedangkan Soekartawi (i 989: 3) tingginya biaya pemasaran clan nilai produk

yang dipasarkan jurnlahnya tidak lerlalu besar mcnjadikan sistem pcmasaran yang

tidak efisien. Sedangkan kondisi efisiensi pemasaran terjadi bila acla:

Page 39: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

I) Penekanan pada biaya pemasaran agar keuntungan pemasaran lebih tinggi

2) Perbedaan harga dibayar konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi

3) Adanya kompetisi pasar yang sehat

4) Fasilitas fisik pemasaran yang tersedia

Menurut Nicholson (dalam Fransiska, 2003: 22) efisiensi dibedakan menjadi

efisiensi ekonomi dan efisiensi teknis. efisiensi ekonomi merupakan suatu situasi

dimana sumber-sumber dialokasikan secara optimal. Kondisi yang clikatakan efisiensi

bila relokasi barang-barang untuk dapat memperoleh keuntungan yang tinggi dari

suatu individu, maka keuntungan akan berkurang pada individu lain. Sedangkan

efisiensi teknis menggambarkan kondisi dimana untuk mcmperolch suatu barang

harus mengurangi produksi barang yang lain.

Rashid dan Chaudry (dalam Soekartawi, 1993: 161-i62) berdasarkan pada

konsep economic efficiency, efisiensi pemasaran sendiri dapat dibagi menjadi dua,

yaitu efisiensi teknis clan efisiensi ekonorni. Efisiensi teknis adalah bcrkaitan du1gan

efektivitas dalam hubungannya dengan aspek fisik pada suatu kegiatan pernasaran.

Sedangkan efisiensi ekonomi berkaitan dengan efektivitas dalam kegiatan fungsi

pemasaran seperti penjualan, pcmbelinn, pcnyimpanan dan scb:.igainya.

Suatu kegiatan pcmasaran dikatakan efisien apabila kcgiatan tersebut mampu

memberikan suatu balas jasa yang seimbang kepada semua pihak yang terlibat clalam

saluran pemasaran seperti petani (perusahaan), pedagang perantara, peclagang

pengumpul, pengecer dan yang lainnya. Serta mampu menditribusikan hasi\-hasil

pertanian dengan biaya semurah-muralmya kepacla konsurnen (Mubyarto 1989: 166).

Page 40: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Sistem pemasaran yang tidak efisien akan mengakibatkan kecilnya bagian

keuntungan yang akan diterima produsen, sedangkan konsumen akan membayar

dengan lrnrga yang tinggi (Limbong dan Sitorus, 1985: 5). Raju dan Open (dalam

Fransi ska, 2003: 23) menambahkan bahwa tingkat efisiensi pemasaran dapat ditinjau

dari dua sisi, yaitu efisiensi operasional dan efisiensi harga. Efisiensi harga diukur

melalui korelasi harga untuk komoditi yang sama pada segala tingkat pasar,

. sedangkan efisiensi operasional diukur clari biaya clan marjin pemasaran. Menurut

Rashid clan Chaudry (clalam Soekartawi 1989: 6) untuk mengukur dan meningkatkan

efisiensi pemasaran serta mernperhatikan welfare society adalah dengan

menggunakan aspek struktur pasar (Market Struktur), tingkah laku pasar atau perilaku

pasar (Market Conduct), clan keragaman pasar (Market PerjiJrmance).

2. 7. Struktur Pasar

Dahl dan Hammond ( dalam Fransiska, 2003: 18) menjelaskan ada empat

faktor penentu karakteristik struktur pasar, seperti: (1) jumla11 dan ukuran perusahaan,

(2) kondisi atau penentu keaclaan produk, (3) kondisi keluar atau masuk pasar dan (4)

pengetahuan inforrnasi pasar ya'.lg dimiliki dalam pemasaran.

Struktur pasar merupakan karakteristik organisasional dari suatu pasar. Dalam

prakteknya merupakan karakteristik yang menentukan hubungan antara pedagang dan

pembcli. Berdasarkan struktur, pasar diklasifikasikan mcnjadi dua macam, yaiti: :

1. Pasar pcrsaingan sempurna. Suatu pasar cligolongkan dalam bersaing sempuma

jika memenuhi ciri antara lain : (1) banyaknya jurnlah pembeli dan penjual di

Page 41: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

pasar, (2) pcmbeli dan penjual hanya menguasai sebagian kecil dari barang atau

jasa yang dipasarkan. Karenanya penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi

harga pasar (3) adanya persamaan (homogen) barang dan jasa yang dipasarkan,

(4) kebebasan bagi pembeli dan penjual keluar masuk pasar

2. Pasar bersaing tidak sempurna dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi pembeli dan

sisi penjual. Pasar bersaing tidak sempurna berdasarkan sifat dan bentuknya di

kelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu : pasar monopolistik, monopsoni,

oligopsoni, monopoli, oligopoli dan duopoly sepeti terlihat dalam Tabel 2.

Tabcl 2. Karaktcristik dan Struktur Tat:rniaga Pcrtanian dari Sudut P:mdang Pen.iual dan Pcmbcli

-Karakteristik Struktur Pasat J umlah Penjual dan

Sifat Produk Dari Sudut Penjual Dari Sudut Pei pembeli ·-·. . .. .. __ ,

-j'='- . .

Ban yak Homo gen Persaingan murni I Persaingan m

Ban yak Di ferensiasi I)crsaingan Persainga1

monopolistik 171onopolisti 1

k

mrn

Bcberapa Homogcn Oligopoli murni Oligopsoni m un~1

13eberapa Diferensiasi Oligopoli Oligopson

diferensiasi =t. diferensias Sa tu Unik Monopoli Monopson __ ;

Sun1bcr: Dahl dan Ha1n1nond dala11., l·rans1ska, 2003

Struktur pasar yang dikatakan olch Lim bong dan Si torus ( 1985: 133)

merupakan sua'u dimensi yang menjelaskan definisi industri dan perusahaan yang

dicirikan oleh (1) konsentrasi, (2) diferensiasi produk, (3) kebebasan keluar masuk

pasar dan (4) jumlah pelaku pasar.Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar

yang terdiri dari banyak penjual dan pembeli yang melakukan transaksi pada berbagai

Page 42: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

macam harga dengan kondisi produk yang berbeda corak. Pasar oligopoli mcrupakan

bentuk pasar dimana beberapa penjual yang sangat peka terhadap strategi per'nasaran

dan penetapan harga perusahaan Jainnya dimana procluknya dapat bersifat homogen

terstandarisasi atau berbeda corak.

Hanya terdapat seorang pembeli pada produk tertentu merupakan ciri dari

pasar monopsoni, climana pembeli clapat mempengaruhi permintaan dan harga produk

tersebut. Ciri pasar oligopsoni aclalah aclanya beberapa pembeli, hal itu merupakan

kebalikan dari pasar oligopoli. Seclangkan pasar monopoli yaitu bentuk pasar yang

hanya terdapat seorang penjual, sehingga penjual mampu mempengaruhi penawaran

produk tertentu yang akhimya dapat menentukan harga. Pada dasamya bentuk pasar

yang tidak bersaing sempurna kedudukan petani biasanya lemah (Limbong clan

Sitorus, 1985: 134-135).

Soekartawi (l 989: 6) mengatakan acla tiga ha! yang perlu cliketahui oleh

pembeli clan penjual clalam melakukan efisiensi pemasaran, yaitu : (1) ukuran besar

kecilnya pasar clan jumlah penjual maupun pembeli. Kecluanya menentukan tinggi

rendahnya harga clan persaingru1, (2) sistem keluar masuknya barang, (3) sifat clari

procluk pcrtanian clan jurnlah barnng yang memaclai se1ia terseclia.

2.8. Perilaku Pasar

Rashid dan Chauclry (dalam Fransiska, 2003: 19) perilaku pasar clidcfinisikan

sebagai bentuk pola tingka11 laku clari lembaga pemasaran yang menyesuaikan dcngan

pasar climana lembaga pemasaran tersebut mengaclakan kegiatan, meliputi penentuan

Page 43: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

harga, hubungan antar peclagang clan strategi perclagangan ya:1g menclorong

peningkatan clan perbaikan mutu procluk

Perilalrn pasar aclalah perilaku clari penjual clan pembeli clengan menyesuaikan

pacla struktur pasar climana lembaga tersebut melakubm aktivitas penjualan clan

pembelian. Dikatakan bahwa perilaku pasar merupakan tingkah laku lcmbaga

pemasaran clalam struktur pasar tertentu meliputi kegiatan penjua\an, pernbelian,

penentuan harga clan siasat pernasaran (Azzaino, 1982: 8 I).

2.9. Kcragaman Pasar

Azzaino (1980: 81) keragaman pasar aclalah sampai sejauhrnana pcngaruh

suatu keaclaan scbagai akibat clari slruktur clan pcrilaku pasar clalarn kcnyalaar, schari-

hari yang cliukur clengan variabel harga, biaya clan volume prncluksi. Seclangkan

Dahl clan llammond (dalarn Viclor, 2004: 20) bcrpcnclapal bahwa sualu sislcrn

pemasaran struktur pasar clan pcrilaku pasar akan menentukan keragaman pasar yang

clapat cliukur melalui pcubah harga, biaya clan ma1jin pernasaran scrla jurnlah

komoclilas. Dcskripsi kcragaan pasar dapal clilihal clari :

l. Harga clan pcnycbarannya clitingkat produscn clan konsurncn

2. Marj in pemasaran clan penyebarannya pada setiap tingkat pasar

2.9.l. Farmer's Share

Farmer's Share aclalah istilah yang cligunakan untuk menyatakan bagian dari

harga jual akhir yang cliterima petani. Farmer's Share akan meningkat jika ma~jin

pemasaran diusahakan serendah-renclalmya. Tinggi renclalmya farmer's share

Page 44: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

dipengaruhi oieh harga di tingkat konsumen, matJm pemasaran, biaya dan

keuntunga:n lembaga pemasaran (Departemen perdagangan dalam Amalia, 1999: 11 ).

Permana (1997: 20), biaya pemasaran merupakan sebagian dari biaya

komersial. Biaya pemasaran tersebut merupakan biaya distribusi atau biaya penjualan

atau biaya untuk pemasaran. Biaya pemasaran adalah jumlah biaya pengeluaran

perusahaan perikanan untuk keperluan pelaksanaan kegiaian yang berhubunr;an

clengan penjualan l produksinya dan jumlah pengeluaran oleh lcmbaga pemasaran

atau tataniaga (sebagai badan perantara) clan laba (profit /keuntungan) yang cliterima

oleh badan yang bersangkutan (Hanafiah clan Saefuclin, 1986: 134).

2.9.2. Marjin l'cmasarnn

Marjin ialah suatu istilah yang digunakan untuk mcnyalakan perbeclaan harga

yang diterima oleh penjual perlama clan harga yang clibayar olch pcmbeli akhir

(Hanafiah clan Saefudin,1986: 99). Sedangkan Dahl dan Hammond (clalan Melani,

2002: 15), marjin pemasaran merupakan perbedaan harga pada tingkat yang bcrbcda

dari suatu sistem pemasaran.

Marj in pemasanm d ipengaruhi oleh beberapa faktor. Gunarso ( da!am Amalia,

1999: 10), Caktor yang mcrnpcngaruhi bcsar kecilnya rnai:jin pemasaran adalai1

perubahan biaya pemasaran, keuntungan dari perantara, harga yang dibayar oleh

konsurnen clan harga yang cliterima petani produsen, sifat barang yang

cliperdagangkan clan tingkat pengolahan barang. Sedc.ngkan ma~jin pemasaran total

merupakan perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan bai·ga yang diterima

Page 45: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

produsen. Ukuran marjin pemasaran, farmer's Share, biaya pemasanm dan

keuntungan pemasaran dapat dipakai untuk mengukur efisiensi pemasaran (Hanafiah

clan Saefodclin, 1986: 134).

2.10. Pendapatan Usaha

Tujuan analisis pendapatan adalah untuk melihat berapa besar pendapatan

yang diperoleh baik yang diperhitungkan atas biaya tunai maupun atas biaya total.

Pendapatan atas biaya tunai merupakan selisih antara penerimaan dengan semua

pengeluaran dalam bentuk tunai. Sedangkan pendapatan atas biaya toial adalah selisih

antara total penerimaan usaha tani dengan semua biaya yang dikeluarkan clalam usaha

yang bersangkutan (Hanafiah dan Saefuddin, 1986: 50).

Suatu cabang usaha dapat diukur tingkat keberhasilannya untuk mendapatkan

profit mclalui pcngujian analisis R/C Rasio clan analisis pcndapatan alau kcuntungan

usaha. Usaha dikatakan berhasil apabila nilai lt'C lebih besar dari satu dan nilai

pcndapatan positif RIC rasio adalah perbandingan antara total penerimaan dcngan

total biaya. Sernakin besar J.':/C rasio, maka semakin besar pula keuntungan yang

diperoleh petani, ha! tersebut dapat dilakukan dengan mengalokasikan faktor-faktor

produksi clengan lebih efisicn (Soekartawi, 1993: 168).

2:11. Kctcrpaduan Pasar

Dalam mengukur efisiensi pcmasaran suatu sistcm pemasaran. salah satu yang

dapat digunakan acla!ah tingkat keterpaduan pasar (market integration). Keterpacluan

pasar atau integrasi pasar menunjukkan seberapa jauh pembentukan harga suatu

Page 46: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

tingkat lambaga Jainnya. Pengaruh ini dapat diduga melalui pendekatan korelasi,

elastisitas transrnisi clan model keterpaduan pasar (Ravalli on 19%: I 03).

Lebih lanjut pendekatan melalui korelasi harga akan menganalisis elastisitas

transmisi harga sebagai pen.1bahan harga di tingkat pengecer. Mrnurut Ravallion

(l 986: I 03 ), model keterpaduan pasar autoregresi distributed lag dapat diguaakan

untuk rncngukur bagairnana harga di pasar lokal dipcngaruhi harga di pasar acuan

dengan mernpertimbangkan harga pada waktu yang lalu dan harga saat ini. Aktivitas

pasar tersebul dihubungkan oleh adanya produk yang dipasarkan akan berubah jika

terjadi perubahan harga di pasar lain. Mctodc ini dapal rncngurangi kelcrnahan model

korelasi harga yang menganggap pcrubahan harga di tingkat konsurnen dcngan

produsen bergcrak dengan waklu yang sarna.

2.11. Pcnclitian Tcrdahulu

Victor (2003) melakukan penelitian lentang analisis efisiensi pemasaran benih

· ikan patin (Pangasius hypophta/mus) produksi desa Cihideung Ilir, Kccamatan

Ciarnpca Kabupalen I3ogor, Jawa Baral. Dalam penclitian tersebut tcridentitlkasi

bahwa ada dua bcntuk atau pola pcnyaluran benih ikan patin yaitu:

(I) Petani - pedagang pengumpul lokal (PPL) - pedagang besar (PB) -- p;;dagang

antar kola (PAK)

(2) Petani - Pedagang I3esar (PI3) - Pedagang Antar Kota (PAK).

'lO

Page 47: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Defir;isi Pola Saluran Pemasaran (1) Pola Saluran Pemasaran (2) Ukuran % inchi linchi % inchi linchi --_Maijin 72% 71% 72% 66% Fam1er Share 27% 29% 28% =r_ 34%

Marjin pemasai·an pada kedua bentuk saluran pemasaran diatas tidak ter!alu

jauh perbedaarmya, untuk masing-masing ukuran ikan patin pada bentuk ke satu

adalah 72% ukuran ';4 inchi dai1 71 % ukuran 1 inchi. Sedangkan bentuk kc dua,

maijin yang cliperoleh untuk ukuran % inchi adalah 72% dan ukuran I inchi adalah

66%. Selain itu nilai faimer shai·e yai1g diperoleh petani w1tuk pola satu berdasarkan

ukurai1 masing-masing ';4 inchi 27% clan I inchi 29%, sedangkan untuk pola dua

ukuran % dan I inchi adalah 28% dan 34%. Jika dilihat secara umum dari hcsarnya

maijin pcrnasaran dan farmer share untuk kcdua ukurnn bcnib pacLi pola y<1ng ada

maka saluran pemasarnn pacla pola dua dengan bcnih ikan patin ukurnn l inchi lebih

efisien dibandingkan clengan saluran pemasaran pola satu.

Lebih lai1jut penyebaran keuntungai1 terbesar benih ikan patin dengan ukuran

';4 inchi dan I inchi sebagaimana cliatas tcrjacli pada lcmbaga penrnsaran Pech~gang

Antar Kota (PAK) sebesar 40% clan 42,3% dari harga jual PAK- Adapun rasio

keuntungan tcrhaclap biaya yang tertinggi ada pada PAK dengan po la pemasaran II

untuk benih ukuran ')!,; inchi scbcsar I 0,0.

Dalam kegiatan pemasaran petani clan lembaga pemasaran melakukan

beberapa fungsi pemasaran seperti :

(I). Petani melakukan fo.ngsi pembelian, penjualan, pengemasan, sortasi,

penanggungan resiko

Page 48: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

(2) Pedagang Pengumpul !okal

pengangkutan dan informasi pasar

melakukan fungsi pembelian, penjualan,

(3) Pedagang Besar - melakukan fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan,

pengemasan, penyirnpanan, sortasi, penanggungan resiko dan informasi pasar

(4) Pedagang Antar Kota - melakukan fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan,

pengemasan, penyimpanan, sortasi, penanggungan resiko dan informasi pasar.

Indeks Market Connection (IMC) merupakan rasio antara peubah harga

ditingkat petani dengan peubah harga pasar acuan. Dari hasil pengamatar, nila; IMC

terlihat ticlak sama dengan no! yaitu sebesar 3,56 untuk 3/4 inchi clan 1,73 untuk

ukuran 1 inchi. Maka pasar tidak terpadu dalurn jangka panjang dc'll pasc::r bcrada

pada struktur tidak bersaing.

Melani (2002) dalam sebuah penelitiannya tentang analisis saluran pemasaran

ikan Koi di Kecamatan Cisaat Sukabumi Jawa Baral mengernukakan adanya empat

saluran pernasaran, meliputi :

(I) Petani - Pedagang Eccran - Konsumen

(2) Petani - Tengkulak Kan1pung- Pedagang Eceran - Konsurnen

(3) Petani -Tengkulak Pasar - Pedagang Eceran - Konsumen

( 4) Petani - Tengkulak Kampung -Tengkulak Pasar -Pengeccr- Konsurnen

Dalarn pola saluran pemasaran yang ada tersebut setiap kmbaga-lembaga

pemasaran clan petani terrnasuk melakukim fungsi pemasaran. f<'nngsi pemasaran yang

dilakukan meliputi :

( l) Petani - melakukan fungsi penjualan, pengangkutan

Page 49: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

(2) Tengkulak kampung - melakukan fungsi pembelian, penjualan, pengangkutm1,

penyimpanan, penilllggungm1 resiko, informasi pasar, standm·isasi dilll grading

(3) Tengkulak Pasar - melakukm1 fungsi pembelian, penjualan, penganglrntan,

penyimpanan, penanggungm1 resiko, informasi pasar, standarisasi dilll grnding

( 4) PeJagang Eceran - melakukan fungsi pembelian, penjualan, pengang.~utan,

p0nyimpanill1, penm1ggungan resiko, informasi pasar, stillldarisasi dan grading.

Untuk keuntungan pemasaran total yang tertinggi terdapal pada pedagang

eceran di saluran II yaitu sebesar Rp 9.717, 13 perekor. Sedangkan keuntungan

pemasaran lerendah ada pacla tengkulak pasar di saluran lII yaitu sebesar Rp 573,28

perekor. Selain itu nilai mar.ii.n pemasaran tertinggi terdapat pacla pedagang eceran di

saluran II sebcsar Rp I 0.066,67 pcrckor ukuran I 0-15 cm, dan mai:jin terendah acla

pada lengkulak kampung di saluran II dan IV sekitar Rp 6,34 perekor ukuran 1-2 cm.

Ni!ai farmer's share digunakan untuk rnengetahui bcsarnya bagian yang

diterima petm1i. Berdasarkilll penelitian dengan pola pemasaran yang aca terdapat

pada saluran II dan IV sebesar 81,67% ukuran koi 1-2 cm, sedangkan terendah te1jacli

di saluran II untuk koi ukurnn I 0 -15 cm sebesar 16,92%.

Menurul hasil anali,is efisicnsi pemasaran ayam ras pedaging di Kccarnalan

C]jcruk Kabupatcn Bogor oleh Susan ti (2001 ), saluran pemasaran yang tcrjadi tcrbagi

atas enam sal urnn. Sal uran tersebut adalah :

(I) Peternak plasma- inti - Pedagang pengumul - pemotong pengecer- konsumen;

(2) Peternak plasma - inti - RP A - Industri pengolahan makanan - konsumen

(3) Pelernak plasma -Inti - pembeli dari luar Bogor

Page 50: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

( 4) Peternak non plasma - Pedaga11g pe11gumpul - Pemoto11g pengecer - Konsume11

(5) Peternak 11011 plasma - RPA - I11dustri pe11golaha11 makanan- Konsume11

(6) Peternak non plasma - Pembeli dari luar Bogor.

Nilai marjin pemasaran serta penyebarannya terlihat bahwa nilai maz1m

pemasaran yang tc1jadi pada salnran pemasaran I, II, IV clan V aclalah berturut-turut

sebcsar 36%, 41 'Yo, 34% clan 39%. Sementara nilai farmer's share yang di peroleh

peternak dari saluran I 64%, saluran II 59% clan saluran IV 66% serta salura11 V 61 %.

Oleh sebab itu saluran ke IV lebih efisien jika clibandingkan dengan saluran

pemasaran lainnya.

Lebih lanjut dilihat dari konsentrasi penjual di tingkat pasar output,

konsentrasi pembeli di pasar input produksi, sifat serla hambatan keluar :.nasuk pasar

dapat disimpulkan bahwa struktur pasar output ayam ras pcdaging adalah pa;;ar tidak

bersaing scmpurna atau oligopoli murni, baik dilihat dari sudut pandang· pcnjual

maupun pcmbeli.

Adapun nilai B/C pada tiap-tiap lembaga pcmasaran adalah !cbih dari satu

(B/C> I), sehingga lcmbaga pemasaran ayam ras pcdaging di Bog or sudah

memberikan keuntungan. Nilai tertinggi B/C !crdapat pacla saluran ke II scbesar 2,47

sementara nilai terenclah acla di saluran JV sekitar 1,38.

2.12. Kcrangka Pemikiran Tcoritis

Indonesia sebagai negara yang kaya akan potensi perikanan, narnun dalam

procluksi perikanan Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara tetangga lainnya.

Page 51: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

.Potensi smnberdaya yang melimpah merupakan modal untuk pembangunan dan dapat

dimanfaatkan untuk kemakmuran. Adapm1 potensi perikanan Indonesia terdiri dari

perikanan laul, payau clan darat. Untuk pcrikanan darat scndiri ada ban yak jenis ilcan

yang dikembangkan, salah satunya adalah ikan hias. Dalam rangka usaha

pemanfaalan perairan darat, usaha budidaya ikan hias mempunyai prospek yang

cerah. Nanrnn sedikit sekali orang yang berani membudidayakan ikan hias karena

berbagai faktor yang harus mereka haclapi, seperti masalah incluk, pembenihan,

pmbesaran dan lain sebagainya. Akan tetapi clari kondisi yang akau dihaclap'. oleh

petani masih terclapat claerah yang mengemoangkan budidaya ikan hias, adapun

clacrah tersebut adalah Jawa, Sumatra, Kalimar.tan, Maluku, Sulawesi, frian Jaya.

Kecamatan Beji scbagai salah salu Kccarnalan yang ada di pulau Jawa

khususnya .lawa Baral masih banyak tcrdapal pembudidaya ikan hias stau petani ikan

hias. Petani ikan hias clalam melakukan aktiJitasnya selalu bcrtujuan untuk

pemasaran. Sedangkan orientasi pemasaran yang dilakukan petani untuk mempcroleh

kcuntungan. Dimana kcuntungan yang dipcrolch sclanjutnya dapal digunakan scbagai

modal usaba budiclaya ikan hi;,s. Agar sampai kc tangan konsumen tlhir pemasaran

ikan hias harus melalui beberapa lembaga pemasaran. Lembaga pernasaran yang

terkait dengan tataniaga ikan hias adalah pclani, pcdagang pasar, pcdagang besar,

pengecer. Dengan adanya lernbaga pemasaran tersebut akan diketahui berapa jumlah

lembaga per.iasaran ynag terlibat dai1 saluran pemasaran yang terbentuk dalam

pendistribusian procluk. Selain itu dalam proses pendistribusian akan tcrlihat fungsi­

fungsi pemasaran apa yang telah dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran.

Page 52: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Sedangkan untuk melihat peran masing-masing lembaga pemasaran saat' terjadi

transaksi penjualan dan pembelian dapat diketahui melalui beberapa komponen

seperti struktur pasar, perilaku pasar dan keragaman pasar. Sampai berapa jauh

pengaruh kornponen yang ada dalam realitas sehari-hari biasanya diukur oleh

beberapa variabel seperti jurnlah lembaga pemasaran, konsentrasi pasar, diferensiasi

produk, jumlah produk, harga dan biaya.

Setelah ikan hias tei:jual dari petani kemudian pedagang pasar dan agen akan

menjual ikan tersebut kc daerah lain. Pedagang pasar dan agen tersebut biasanya

mendatangi langsung petani ke lokasi usaha budidaya ikan hias tanpa melalui

perantara. Kemudian mereka menjual ke pengecer yang tersebar diluar daerah

terse but.

Dalam proses pemasaran ikan hias dari petani ke pedagru1g pasar dan agen,

se1ia dari pedagang pasar dan agen ke pengeccr maka dapa! di hitung dan dianalisis

seberapa besar mru·gin pemasru·an, fanner's share, biaya dan keumungan untuk di

pukai scbagai alat ukur efisiensi pernasarnn. yaitu dalam ha! efisiensi ekonornis.

Selain itu pctani sebagai pelaku usaha atau lernbaga pertarna dalam rantai pemasaran

selalu mcndapatkan kcuntungan yang sangat kecil dibandingkan lembciga pemm:aran

lainnya. Uraian kcrangka pcmikiran tcoritis dapal dilihal pada gambar bcrikut.

OA

Page 53: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

P etani Ilrnn hi as I

- Jumlah Saluran Pemasaran dan Lembaga Pemasaran. - Fungsi-Fungsi Pemasaran - Struktur, Perilaku dan Keragaman Pasar - Marj in Pemasaran, Farmer's Share dan R/C Rasio - Ke<ov'''~ P,,ru·' A"'orngre"i '" Iod~ Ke<ov'''" I

Pasar (!nde:Cs ()l1'vfarket Connection)

Analisis Deskriptif

Efisiensi Pemas~:=i

Gambar 2. Kcrangka Pemikiran Tcoritb

Page 54: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Pcnclitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Beji, Kota Depok, Propinsi .lawa Baral.

Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (pw7Josive) didasarkan pada perlimbangan

bahwa Kecamatan Beji merupakan salah satu sentra produksi ikan hias air tawar yang

ada di Kola Depok, propinsi Jawa Barnt. Selain itu kondisi alam yang terdapat di clcsa

atau kecamtan lersebut cocok untuk kegiatan usaha budiclaya ikan hias, karcna

kctersecliaan air cukup. Dism11ping itu, sarana clan prasm·ana transportasi berupa jalm1

yang baik menghubungkan Beji (Depok), dengan claerah sckitarnya sepcrti Bogor clan

Jakarta, sehingga memudahkan dalam mcmasarkan hasil dan pcngadaan ir:pul

produksi dari bcberapa dacrah. Adapun waktu pcnclitian yang dilakukan lcrhitung

mulai dmi bulan Oktobcr sarnpai dengtm Dcscmber 2004.

3.2. Jcnis dan Sumbcr Data

Adapun jenis data yang diguna.lrnn bernpa data primer maupun data sclrnnder.

Data primer dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif yang dipcroleh dari bel-·:rapa

responden sccan.t acak atau randon1, scpcrti pclani ikan dan pcdagang ikan, untuk

selanjutnya diedit dan disusun clalam bentuk tabulasi guna dibkukan an.ilisis

deskriptif. Dalam mcnentukan sm11pel yang akan dijaclikan responden ada bcberapa

kriteria. Untuk petani yang dijaclikan sampel merupakan pe!ani ikan hi as maanvis dan

bersedia diwawancarai. Seclangkan untuk para peclagang yang krdiri dari pedagang

Page 55: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

besar dan pedagang pasar yang dijadikan sampel merupakan pedagang yang membeli

ikari maanvis dari petani di Kecamatan Bej i, dim bersedia diwawancarai serta untuk

pengecer rnerupakan peclagang yang membcli ikan maanvis dari pedagang bes8r clan

atau pedagang pasar dan yang bersedia pula diwawancarai. Aclapun jrn~1lah respunden

scbanyak 34 orang rcsponden yang tcrdiri dari 9 orang petani, 2 orang pedu<!,ang

pasar, 5 orang pedagang bcsar clan 18 orang pengecer.

Data primer diperoleh dengan cara wawancara rnenggunakan daftar

pertanyaan yang telah clisiapkan sebelumnya. Data primer meliputi:

I. Kegiatan lembaga pcmasaran yang acla dalam saluran pemasaran.

2. Sistem transaksi ikan antara petani dengan lcmbaga pcmasaran.

Data sekunder diperoleh clari bcrbagai literatur yang ada di pcrpustakaan

fakultas Sains clan Tcknologi, Dcpartemcn Kclautan clan Pcrikanan, BPS pusat clan

BPS tingkat Kola Depok clan internet.

Dalam pcngumpulan data pada pcnclitian i11i mcnggunakan mclodc, yaitu:

I. Studi k0pllslakuan yailu n1cn1bnca huku-buku, jurnal-jurn~1l iln1iah. d«>ku111cnlasi

dan laporan pcmcrintah daerah atau mclalui surnber inforrnasi Jainnya.

2. Metode observasi. yaitu suatu cara pcngumpulan data dengan earn melakukan

pcngan1atan langsung dan pcncatatan sccara sistcn1atis dan bcrdnsark~1n kcpadn

tujuan penelitian.

3. Metodc wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data dcngan jalan

mengadakan tanya jawab langsung ke petani clan pcdagang yang dikc1:jakan

secara sistematis clan bcrdasarkan kepada tujuan penelitian.

Page 56: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

3.3. Mctode Analisis Data

Analisis data dignnakan untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran yang

dilihat dari sistem pemasaran secara keseluruhan. Teknik analisis data yang

digunakan antara lain analisis marjin pernasaran dan penyebarannya, analisis

penerimaan terhadap biaya dan analisis keterpaduan pasar. Adapun variabel yang

dipakai adalah harga, biaya dan volume produksi, sedangkan untuk ketcrpaduan pasar

variabel yang digunakan adalah harga ikan di tingkat petani dan di tingkat pengecer.

3.3.1. Analisis Marjin Pcmasaran dan Pcnycbarannya

Mm:jin pemasaran terdiri dua komponen, yaitu biaya ]Jlomasaran dan

kcuntungan pcmasaran. Pcrhitungan maqrn pcmasaran dalam analisis ini

menggunakan data harga dan biaya (Limbong dan Sitorus. 1987: 12).

Mai:jin yang dipcrolch dikc!ornpokkan alas dua bagian, yaitu marjin absolut

(mutlak) dan mai:jin rc!atif. Modc!nya tcrlilrnt scpcrti berikut:

Mi=Pji-Pbi .............................................................. (1)

Mi= Bi+ Fi

Dengan menggabungkan persamaan (1) dan (2), maka:

Pji-Pbi =Bi+ Fi

Bcsarnya mai:jin pcmasaran adalah :

Dimana:

n

MP= 2: Mi i =l

(2)

(3)

• Mi Mmjin pemasaran pada lembaga pemasaran ditingkat ke-i (Rp/ ekor)

• Pji = Harga penjualan pada lembaga pemasaran di tingkat ke-i (Rp/ ekor)

Page 57: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

• Pbi Harga pembelian pada Jembaga pemasaran di tingkat ke-! (Rp/ ekor)

• Bi = Biaya pemasaran pada lembaga pemasaran di tingkat ke-i (Rp/ ekor)

• Fi = Keuntungan pada lembaga pemasaran di tingkat ke-i (Rp/ ekor)

• MP = Marjin pemasaran (Rp/ ekor)

• Bilangan asli (1,2,3,. .. ,n)

Penyebaran marjin dapat dilihat berdasarkan bagian yang diperoleh masing-

masing lembaga pemasaran yang dihitung berdasarkan runrns :

Fs =.till.. x 100%, Pc

Dimana :

• Fs = Farmer's share(%)

• Pjp = Harga penjualan 1kan (Rp/ ekor)

• Pe = I-larga eceran/ harga be! i di konsumcn (Rp/ ckor)

3.3.2. Analisis Rasio PcncrinrnanTcrhadap Biliya (R/C Rasio)

Menurut Soekartawi (1993: 30) untuk rnengetahui apakah kcg!atan pcrnasaran

yang dilakukan rncrnbcrikan kcuntungan bagi pclaku rasar, digunakan rumus :

R/C = t.1. R t.l.C

Din1ana :

t.l.R = Pencrimaan yang dircroleh karcna mclakukan kegiatan rcma:;anp1

t.l.C = Biaya yang harus dikcluarkan karcna mclakukan kcgiatan pemasa•.·an

Keterangan :

.. •

R/C > 1 : Usaha mengalami kcuntungan

RIC= 1 : Usaha mengalami impas atau imbang

R/C < 1 : usaha mcngalami kerugian

Page 58: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

3.3.3. Analisis Kctcrpadua a Pasar

Pemahaman mengenai keterpaduan pasar dapat dilihat dengan mengetahui

perkembangan harga dari waktu kewaktu serta penyebaran harga yang te1jadi

diberbagai tingkat pasar. Adapun untuk mengetahui tingkat keterpac!uan pasar

dianalisis secara statistik dengan menggunakan program minitab, c!engan

menggunakan pendekatan AU/oregressive Distribusited Lag berc!asarkan model

Index oflvfarket Connection (IMC) atau integrasi pasar (Ravallion, 1986: 105).

Adapun model integrasi pasar c!iduga c!engan menggunakan mel.odc: kuac!rat

terkecil biasa atau Ordilza1J1 Least Square (OLS) sebagaimana berikut:

Din1ana :

• P,

• l\.1

• R,

• R,.1

• 130

• 131

• 132

• /33

• e,

=

=

=

=

=

Pt= fl 0 + ll1 P1.1 + fl2 (R,- R1.1) + fl3 H+.1 + c1

I-larga di Tingkat Pctani lkan Waktu t

Lag Harga di Tingknt Pctani Waktu t

Harga di Tingkat Pasar Acuan Walctu l

Lag Harga di Tingkat Pasar Acuan Waktu t

Koefisien Konstanta

Koefisien Perubahan Barga d Tingkat Pasar Lokal

Koefisien Perubahan Maijin Harga d Tingkat Pasm Acuan

Koefisien Perubahan Harga di Tingkat Pasar Acuan

Random Error

Adapun model Autoregressive Distributed Lag ac!alah distributed lag model

yang memasukan satu atau lebih nilai masa lalu (lagged) dari variahcl tidak bebas

diantara variabel bebasnya (Arief, 1993: 47). Variabel bebas adalah variabel-variacel

Page 59: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

yang menentukan nilai variabel tidak bebas. Variabel bebas pada persamaa;i aiatas

dalam model lc:terpaduan pasar adalah P,.i, R,-R,.1 dan Rt-J, sedangkan untuk variabel

tidak bebasnya adalah P,.

3.3-4. Pcngujian Autokorclasi

Uji autokorclasi bcrtujuan untuk mclihat apakah ada korelasi antara

pengamatan km-ena didalar~ model terdapat variabel lag. Uji korelasi ini

menggunakan uji h-statistik dengan hipotesis :

Ho : fl i, !32, !33 terdapat autokorelasi (autokorelasi positif atau negatif)

1-l 1 : !31, fl2, ll3 ticlak terdapat autokorelasi (autokorclasi posit if atau negi:tif)

[ clw

h-statistik = I - 7 ] ~ -1--N-I ~:._:_a_r-(BJJ Dimana :

• clw = Nilai Durbin-Watson

• N = J urn I ah Observasi

• Var (!32) =Varian Koefi~ien Regresi untuk Lagged Dependent variabcl

Karena distribusi h-statistik mengikuti pola slanclarcl normal c!istribu1ion rnaka

h-slatistik lerscbul diuji dcngan menggunakan label slanclarizecl normal distribution.

sehingga kesimpulan asumsi adalah jika:

h > 1,96, (maka 1-lo cliterima) lerclapat autokorelasi positif

h > -1,96, (maka I-lo diterirna) terdapal autokorelasi negatif

-1,96 < clurbin h < 1,96 (maka H 1 cliterima), sehingga ticlak ierclapat

autokorelasi negatif clan positif (Arief, 1993: 16).

Page 60: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

3.4 Indeks Kctcrpaduan Pasar

Keterpaduan pasar jangka pendek dapat dilihat dari koefisien reg~esi B2

sedangkan keterpaduan pasar jangka paujang dapat dilihat dari nilai Index of Market

Connection (IMC) dengan rumus sebagai berikut :

IMC = 1l1 B3

Jika koefisien fl 1 °0 0 dan koefisien B3 > 0, maka nilai IMC akan sama dungan

nol. Hal ini berarti pasar tersebut berada dalam keadaan integrasi jangka panjang

yang kuat. Jika koefisien fl 1 > 0 clan koefisien B3 = 0, maka nilai IMC menjadi tak

terhingga (co). Menunjukan bahwa pasar tersebut mengalami segmentnsi pasar.

Intcgrasi jm1gka pcndek ccndcrung te1jadi pada kondisi d.imana fl 1 < B3

sehingga nilai IMC antara 0 clan I. Pada situasi ini biasanya nilai 1.\.1 rnendekati nilai 1.

Jika nilai fl2 = 1 berarli pasar berada pada keseimbangan jangka pendck yang kuat

dimana kenaikan harga di pasar rujukan (acuan) segera diteruskan ke pasar lokal.

Page 61: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASJ PENELITIAN

4.1. Kcadaan Umum Dacrah Pcnclitian

Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Beji yang termasuk bagian wilayah

Kota Depok, Propoinsi Jawa Barat. Selain Kecamatan Beji ada beberapa kecamatan

lain yang masuk Kota Depok seperti Kecamatan Sawangan, Limo, Cimanggis,

Pancoran Mas dan Sukmajaya. Kecamatan Bt<ii secara aclrninistratif memiliki enam

wilayah pemerintahan daerah tingkat Kelurahan (Desa) yang meliputi Kelurahan

Beji, Beji Timur, Kemiri Muka, Pondok Cina, Kukusan clan Tanah Baru. Seclangkan

daerah pemerintahan dibawah Kelurahan sepcrti Rukun Warga (RW) dan Rukun

Tetangga (RT), sebanyak 72 RW dan 366 RT. Diantara bcbcrapa kclurahan yang ada

di Kecamata11 Beji hanya sejumlah kecil S<\ia yang memiliki potcnsi pcrikanan se!lc~li

ikan hias adalah Kelurahan Tanah Baru dan Kukusan. Karena daerah tersebut

memiliki pusat-pusat budidaya ikan hias air tawar yang tcrbesar kedua di Kota

Depok. Ada pun kel urahan lain unmmnya merupakan pusat ekonomi clan sosial :;eperti

perkantoran, rumah sakit, perguruan tinggi dan pasar.

Kecamatan Beji berada di wilayah dataran tinggi dengan ketinggian sekit2.r 16

m dari permukaan laut. Dilihat sccara demografi dengan perrnukaan 1anah v1ila;1ah

Kecamalan Bcji berbcnluk datar sampai bcrombak. Karcnanya suhu udara maksi1>rnm

dan minimum berkisar antara 40-20°C, curah Jmjan yang turun clalam satu t<tlmn

sebanyak 300 m/talmn.

Page 62: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Adapun batas wilayah Kecamatan Beji terdiri dari :

Sebelah Utarn berbatasan dengan DK! Jakarta

Sebelah Timur berbatasan dengan Kccamatan Cimanggis

SebeJah Sclatan berbatasan dengan Kccamatan Pancoran Mas

Sebelah Baral berbatasan dengan Kecamatan Limo

.larak pusat pemerintahan Kecarnatan Bcji dengan kelurahan yang terjauh

sekitar 5 km. Dari lokasi penelitian dengan kantor Walikota Depok bei:jarak 3 Km,

sedangkan jarak kecamatan Beji dengan Badan Koordinnsi Wilayah Depok sejauh 0,9

km sertajarak dengan Bandung sekitar 300 Km.

Luas Kccamatan Beji yang ditetapkan pada tanggal 18 Maret 1982 •adalah

sekitar 1.631,91 Ha. Sedangkan jumlah penduduk Kecamatan Beji hingga tahu~1 2002

tercatat sebanyak 120.462 jiwa clan jumlah kepala keluarga sekitar 25.342 kk.

Tabcl 3. Jumlah Pcnduduk Bcrdasarlrnn Kclompok Umur dan ,Jcnis Kdmnin di K t B .. T I 2002 ccan1a an Cll a1un

·--·

No Kclompok Urnur (Tahun) Jonis Kelamin

.lumlah (.liwa) Laki-laki llcrc111nuan ·-

I 0- 14 17.854 16.522 34376 2 15 -34 25.096 25.730 50.828 3 35 -54 14.866 12.873 27.739 4 55 -69 3.386 2.823 6.20R 5 70 kcatas 612 698 1.3 11

Jumlah 61.816 58.646 120.462 ·-.. Su111ber: Kepcndudukan KccanHttan Bej1, 2002

Dalam Tabel 3 di atas terlihat bahwa jumlah pencluduk berdasarkan jenis

kelamin sebanyak 61.816 orang laki-laki (51,32%) clan perempuan sebanyak 58.646

orang ( 48,68%). Seclangkw1 berclasarkan kelompok mnur, jurnlah masyarakat beji

yang terbanyak adalah kelornpok umur antara 15-34 tahun. Dengan rincian untuk

Page 63: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

terhadap kedua Kola lersebut. Adanya pertumbuhan tersebut dalam kaitannya drngan

pertanian adalah meningkatnya permintaan produk pertanian khususnya ikan hias.

Dari 7,0 J % penduduk yang bermata pencaharian bi dang pertanian :;ebagian besar

merupakan petani atau peketja di subsektor perikanan khususnya pcrikanan clarat.

Perikanan clarat yang paling banyak clibudiclayakan masyarakat adalah jenis ikan hias

baik clalam skala usaha besar maupun kecil.

Tab cl 5. Komposisi Pcndudu 1{ Bcrclas:irkan Tingkat Pcnclidikan Tahun 2002 No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentasc 1 Tidak Tama! SD 5.484 6,28 2 SD 15.924 ~ 3,24 3 SLTP 20.365 23,33 4 SLTA 23.988 27,48

I 5 Akadcmi 14.463 16,57 6 Universitas 7.066 8,09

I Jumlah 87.290 I 00 ,

Sumbcr : BPS Kota Dcpok, 2002

Pacla Tabel 5 di ala;c lcrlihal bahwa populusi masyarakat Bcji dari tingkat

pendiclikan sebagian besar adalah pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Alas (SLTA)

dan sederajat sekitar 27,48% (23.988) jiwa. Kcmudian masyarakat yang

berpendiclikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama clan sederajat tercmnt scbesar

23,33% (20.365) jiwa, Sckolah Dasar dan sedcrajat 18,24% (15.925) jiwa. Scdangkan

rnasyarakat yang sarnpai pcndiclikan pcrguruan linggi maupun akademi masih sangat

sedikil, untuk perguruan tinggi 8,09% (7.066) jiwa dan akademi tercata~ sebcsar

16,57°;(, (14.463) jiwa. Sehingga berclasarkan pendidikan yang ditempuh, rata-rata

masyarakal Beji adalah rnasyarakat berpendidikan.

Page 64: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

4.2. Produksi Ikan Hias di Kecamatan Beji

J umlah produksi ikan hias yang ada di Ko ta Depok sangat terkait dengan

jumlah dan luas lahan usaha yaitu kolam ikan yang dimiliki petani. Selain kolam ikan

yang digunakan untuk usalm budidaya wada11 akuarium dan jaring suda11 rnulai

berkembang, sehingga tingkat produksi ikan hias di Kata Depok khususnya

Kecamatan Beji terus mengalami peningkatan. Luas kepemilikan kolam ikan sehagai

lahan usaha dari tahun 2002 hingga tahun 2003 meningkat, ha! ini seperti tulihat

dalam Tabel 6.

Tabel 6. Perkembangan Luas Areal Kolam Ikan di Jl:ebewapa Kecamatau di Kota Depok Tahun 2002-2003 per (Ha).

f ~o Kecama~an

Sawangan I 2 Pancoran Mas

' Sukmajaya .)

4 Cimanggis 5 Beji 6 Limo

J umlah Sumber: BPS kota Depok, 2003

--·~------

2002 4,36 0,67 0,42 o.on 0,39 0,17 8,01

2003 3,63 1,50 0,52 0.02 0,41 0,70 7,51

Kolam ikan hias yang terluas di kota Depok bcrada di Kec::unatan Sawangan

sekitar 4,36 ha dan pada tahun 2003 Juasnya hcrkurang menjadi 3,36 ha. Disusul

kecamatan Pancoran Mas 0,67 ha tahun 2002 bertambah menjadi 1,50 :1a di talmn

2003, kccamatan Sukmajaya 0,42 ha tahun 2002 mcnjadi 0,52 ha tahun 2003.

sedangkan untuk Kecamatan Beji sendiri luas kolam ikan yang tersebar di beberapa

wilayah bertambah luasnya dari 0,39 ha tahun 2002 menjadi 0,4Jl1a tahun 2003.

Adapun bcrtambalrnya luas kolam ikan pada bebcrapa Kecamatan di atas karcna para

Page 65: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

petani banyak mcmbuat kolam ikan yang barn di lahan sencliri maupun clilahan ticlur

atau lahan kosong milik orang lain yang ticlak climanfoatkan. Seclangkan

berkurangnya lahan kolam ikan clikarenakan lahan tersebut banyak dibangun untuk

perumahan clan fasilitas lainny.1.

Tabcl 7. Produksi limn Hias di Bebcrapa Kccamatan cii Kota Ucpok Tahun 2002-2003

No Kecamatan 2002 2003 1 Sa\vangan 27.885.680 27.516.740 2 Pancoran Mas l.810.000 l .941.000 " Sukm11jaya 660.000 732.400 .)

4 Cimanggis - 50.230 5 Bcji 6.439.l 30 7.500.000 6 Limo 687.280

'--450.300

Jumlah 37.482.090 38.190.670 Sumber: BPS kota Depok, 2003

Terlihat pacla Tabel 7 di alas mcskipun jumlah kolam ikan hi;is yang ada di

Kecarnatan Beji masih sedikit bila dibandinglrnn dcngan bebcrapa Kecamatan lain

yaitu masih berada di urutan keempat. Namun da!arn procluksi total ikan hias di Beji

pada tahun 2002 mencapai 17, l 8% chm rncngalarni peningkatan mcnjadi 19,64% di

lahuan 2003 dari total procluksi ikan hias kota Depok. Dengan jumlah produksi

tersebut maka Kccamatan Beji menduduki urutan kedua dari total procluksi yang

dapal disurnbangkan unluk Kota Depok dalam komoditas ikan hias. Sekalipun luas

kolarn ikan hias yang di rniliki pclani Kccamalan Bcji rnasih rclatif scmpil, tctapi

produksinya cukup tinggi dan Japat bcrsaing dcngan Kccamatan lain dalarn kuantitas.

I-Jal terscbut mengindikasikan bahwa teknik pernbudiclayaan ikan hias oleh petani

sudah sangat bagus karena mampu rneningkatkan total produksi sampai 7 .500.000

Page 66: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

ekor. Selain itu banyalc petani yang membudidayakan ikan bias dalam berbagai

tempat seperti akuarium, jarring, kolam dan lainnya.

4.3. Karakteristik Pctani Rcsponclcn

Petani ikan yang ada di Kecamtan Bcji umumnya membudidayakan ikan hias

imtara tiga sampai lima jcnis. Dari beberapa jenis yang ada sebagian besar dari

mereka membudidayakan jenis ikan hias rnaanvis, sehingga pembudidaya ikan hias

maanvis merupakan petani yang dijadikan responden.

Selain itu petani ikan hias yang dijadikan rersponden oleh peneliti adalah

pctani yang bersedia untuk diwawancarai secara Jisan maupun tulisan dengan

menggunakan claJlar pertanyaan secara tcrstruktur dan penycbaran angkct.

Berdasarkan hasil wawancarn clan penyebaran angket maka didapatkan sembilan

orang responden. Dari kcsembilan responden yang acla rnerupakan petani yang

memiliki pcngalaman lcbih dari satu tahun.

4.3.1. Umur Pctani Respon<len

lJmur petani ikan hias maanv1s yang !erpilih scbagai respondcn clalam

penelitian di Kecamatm1 Beji berkisar antara 25 tahun sampm dengan 55 tahun.

Berclasarkan klasifikasi yang telah dilakukan sebagian besar petani responden berada

pada kisaran golongan urnur 36 tahun sampai dcngan 45 tahun yang mcncapai sckilar

66.67 '% (6 orang). Jika dililrnl dari umur tcrscbut maka scbagian bcsnr pctani

. respond en tcrgolong kepada usia yang produktif. Berikut sebaran umur petani

responden ikan bias maanvis yang ada di Kecamatan Bcji pada Tabel 8 di bawah ini.

Page 67: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Tabel 8. Sebaran Umnr Pctani Rcspondcn di Kccamatan Beji Tahun 2004.

Golongan Umur (Tahun) Jumlah Responden (orang) Persentase (%) 25-35 2 22,22 36-45 6 66,67 46-55 1 11, 11 ..

Jumlah 9 100 .

Sun1ber: Olahan Data Prnncr

4.3.2. Pcndidikan Pctani Rcspondcn

Tabcl 9. Tingkat Pcndidikan Pctani Rcspondcn Tahnn 2004

II Tingkat Pendidikan SD

SMP SMA

Perguruan Tin >1

Jumlah Su111bcr : Olahan Dai·a Prin1cr

.lumlah Responden (oran >) 2

Persentase (%) 22,22

2 22,22

1-~~~~~5~~~~--+-~~-'-=55_,5_6~~--~ 9 100

Tingkat pcndidikan pctani ikan hias 111aanv1s di lcmpat pcnclilian pada

urnurnnya adalah pctani dengan pendidikan yang tinggi. l'cndidikan formal yang

pernah mercka ikuti rnulai dari tingkat rcndah scpcni Sckolah Dasar (SD) hingga

san1pai kc pcrguruan tinggi. Scbagian bcsar rcspondcn adalah pctani yang n1cngikuti

pcndidikan hingga kc pcrguruan tinggi sekilar 55,56% (5 orang). Dari scbrtgian

responden rnerupakan petani yang berpendidikan formal sarnpai ke tingkal Sekolah

Menengah Atas (SM/\) clan hanya sarnpai pcndidikan Sekolah Dasar (SD) rna~ing-

masing dengan jumlah 22,22% (2 orang). Tingkat pendidikan petani responden tersaji

dalarn Tabel 9 di atas.

Page 68: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

4.3.3. Pcngalaman Petani Rcspon<lcn

Pengalaman responden sendiri sangatlah beragam mulai dari yang terendah 1

tahun sampai yang tertinggi sekitar 20 tahun. Pengalaman petani rcsponden ikau hias

tersaji dalam Tab el 10 di bawa]J.

Tabcl 10. Tingkat Pcngalaman Petani Respon<len

·------Pcngalarnan (Tahun) .. .Jumlah Rcspondcn (orang) p

·-__ _£i:scntasc ('X>)

1-5 4 44,44 6 ·· I 0 I I I ,12 I I - 15 -16 - 20 4 44,44

L Jumlah 9 100 Sun1ber : Olahan Data Pnn1er

Bcrdasarkan Tabcl 10 di alas adanya sebaran pcngalaman yang sarna din1iliki

oleh petani yaitu pengalaman antara I tabun sarnpai 5 tahun dan pengaiama;1 16 tahun

sampai 20 tabun masing-masing sebesar 44,44% ( 4 orang). Sclain itu ban ya satu

petani responden, memi!ki pengalaman 6 talrnn sampai 10 tahun (11,12%) clm1 ticlak

ada responclen yang memiliki pengalaman antara 11 tahun sampai 15 tahun.

Page 69: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

BABV

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gmnbanrn Umum Usalrn Ilrnn Maanvis

Usaha perikanan yang dikembangkan oleh petani di Kecamatan Beji amat

beragam jcnis ikannya. Umumnya mereka membudidayakan ikun hias lebih dari satu

jenis, karena ada beberapa faktor yang mcmpengaruhinya dimana sctiap jenis ikan

hias memiliki perbcdaan dalam ha! teknis maupun ekonomis.

Adapun jenis ikan hir·s yang dibudidayakan oleh petani diantaranya adalah

jenis maanvis (Pterophyllum scalare), koki (Cotassius aura/us), or.kar (Astronotus

ocel/atus), lele belang atau lcle pulih (Cfarias balrachus) dan cat fish

(Phractocepha!us hemiofioptera). Diantara jcnis ikan hias yang discbutkan di alas

umurnnya jcnis ikan hias 1naanvis yang banyak dibudidayakan pclani di Kccamalan

Beji. lkan bias maanvis dikcnal olch masyarakal adalah ikan lnyang-layang. karcna

bentuk tubuhnya yang mcnycrupai layang-layang, pipih dan melcbar.

Ikan maanvis merupakan _icnis ikan hias yang pcrlumbuhannya sangal ccpal,

lamanya budidaya kurang lebih selama 2 bulan selanjutnya ikan terscbut sudah dapat

dipanen. Tidak scmua petani ikan di Kecamalan Beji membudidayakan ikan pada

waktu bcrsamaan akan tctapi tcrgantung pacla masing-masing pctani itu scndiri

dengan mcmperhitungkan cuaca, modal clan acla tidaknya kolam yang kosong. !3cntuk

budidaya yang dilakukan pclani adalah budidaya dengan pola pcmbesara:1 yang

climulai dari benih. Sedangkan ikan yang dijadikan benih aclalah ikan yan:.; diiieroleh

Page 70: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

petani dengan earn mcrnbeli dari peclagang benih . Digunakannya henih clari basil

rnernbeli oleh petani dikarenakan beberapa ha! scperti pengetahuan dan penga!aman

petani yang kurang clalam teknik pernbenihan. Karena untuk menghasilka•1 benih

yang bagus dari segi kualitas maupun kuantitas cliperlukan kedua hal ternebut.

Meskipun secara umum petani berpengalaman clalam pembesaran ikan, namun clari

segi pengetahuan tentang proses pembenihan masih kurang.

Sclain clari segi pcngetahuan clan pengalaman diperlukan pula ternpat

pembenihan, musim pemijahan clan yang terpenting adalah pemilihan induk yang

berkualitas. Untuk mendapatkan benih yang bagus clibutuhkan induk yang bagus

pula, karena banyak ikan yang harganya tunm dikaren2.kan keturunan dari induk yang

kurang bagus. Proses pembenihan yang cliawali clengan perkawinan incluk sampai

dihasilkan benih membutuhkan waktu sekitar satu rninggu. Dalam memilih induk

maanvis yang bagus acla beberapa ha! yang harus clipcrhatikan seperti inclul( maanvis

suclah mencapai ukuran 7,5 cm atau berumur 7 bulan yang dilandai clcngan

kcn1atangan kclan1in dan ikan sudah n1cn1asuki n1asu birahi.

Untuk proses perkawinan hingga dihasilkan benih diperlukan tempat yang

sesuai seperti luasan kolam atau akuarium, konclisi air, pakan clan lainnya. Tidak

sedikit induk maanvis akan mengalami stress berat ketika ko!am atau ternpat yang

terseclia ticlak sesuai sehingga lc~jacli kematian yang dapal mcrugikan pdani. Sulilnya

proses terscbut mcnyebabkan pctani lebih rnenyukai rnembeli benih clibanclingkan

hasil pembenihan sencliri sehingga dikenal sebagai petani pembesaran.

Page 71: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Untuk teknik budidaya dengan pola pembesaran ik2n maanvis dibutuhkan

waktu sekitar 2 bulan, mulai dari benih c!engan ukuran 'h inci hingga ukuran .siap jual

sckilar ukuran 2 inci. Adapun pakan yang diberikan tercliri clari clua jenis yaitu pal.an

aiami seperti cacing sutra (Tubifex sp), kecu Gentik nyamuk), daphnia sp atau nzoina

dan kutu air (protozoa) dan p.\kan buatan berbentuk pelet. Pakan cliberikan sebanyak

setengah kilogram untuk perluasan kolam 8 m2 perhari, pernberian clilakukan

sebanyak dua kali pcrhari pada pagi clan sore hari.

Aclapun pola panen yang biasa clilakukar, petani adalah dcngan cara pancn

total namun dilakukan secara bergilir, yaitu rnemanen sebagian unit atau kolam yang

sudah cukup waktunya untuk clipanen. Sebelum ikan clipanen, maka yang clilakukan

petani adalah ikan tersebut ticlak diberikan rnakan atau dipuasakan sclarna kurang

Iebih Yz sampai l hari, bertujuan agar ikan yang akan ditangkap terlihat lmcah, segar

clan tidak Iemas schingga kualitas ikan tetap terjaga. Tujuan lainnya aclalah untuk

menjaga kebersihan dan kctersecliaan oksigen yang cukup selamr: dalam kernasan.

5.2 Saluran Pcmasanrn

Saluran pemasaran menggambarkan proses penclistribusian ikan hias maanvis

clari petani di Kecamatan Beji sebagai proclusen sampai ke tangan konsumen akhir.

Pacla dasarnya pcnyaluran ikan hias maanvis dari lokasi pcnelitian mchlui bcrbagai

lcmbaga pemasaran seperti pedagang pasar a!au tengkulak pasar, pedagang besar atau

agcn clan pengecer. Saluran pemasaran maanvis dari Kecamatan Beji dapat dilihat

pada Gambar 3 bcrikuL

Page 72: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

.j, Pro<lusen I Petani lkan

Pedagang I>asar/ Tcngkulak Pasar

I Pcngccer .

Konsumcn Akhir

<I

1 Pcdagan g Resar/ I

gen A

I

Gambar 3. Saluran Pemasaran limn Hias Maanvis dari Kecamatan Beji

Dari uambar di alas terlihat jelas bahwa saluran pemasaran ikan hias maanvis 0 '

yang terbentuk terdiri dari :

!) Salman I : Petani -~ Peclagang Pasar -~ Pengecer -~ Konsumen akhir

2) Salman II : Petani --+ Pedagang Besar -~ Pengecer -+ Konsumen akhir

5.3 Praktck-praktck Dalam Mcn,jalank:rn Fungsi Pcmasaran

Fungsi-fungsi penrnsaran pacla dasarnya ditujukan untuk mc:11per!ancar

pendistribusian atau arus barang clari procluscn kc langan konsumcn akhir. Fungsi-

f11ngsi pen1asaran din1aksudknn agnr pcn1asarnn suatu kon1oditas daltuY1 hal ini ikan

maanvis clapat lebih efcktif. Schingga membcrikan kcpuasan yang maksimal bagi

konsumen disamping keuntungan yang lebih besar akun diterima procl11scn.

Fungsi-fungsi pemasaran yang ada biasanya dimulai dari tingkat petani

sebagai proclusen clan pemilik barang yang pertama kali hingga berlanjut pada

lembaga-lembaga pemasaran berikutnya yang terkait dengan saluran pemasaran. Pada

kondisi tertentu, dimana lembaga pemasaran yang terkait tidak sepcnulmya

melakukan semua fungsi-fungsi pemasaran ysng ada. Fungsi-fimgsi pemasarar: yang

Page 73: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

dilakukan pada seliap Jembaga pemasaran anlara Jain fungsi pertuka:·an (penjuabn,

pembclian), fungsi fisik (pengolahan, pcnyimpanan, pengemasan da11 pengangkutan)

dan fungsi fasilitas (sorlasi, grading, penanggungan resiko dan informasi pasar)

seperti yang terlihal pada Tabel J 1.

Tabcl 11. Fungsi-fungsi Pcmasarnn yang Dilakukan Olch Seliap Lcmbaga P r K B .. T l 2004 cn1asaran c 1 ccan1atan CJ! aiun

Fungsi Pemasaran I

Petani Pedagang I)adagang i'engecer Pasar Bcsar ,-- -

Pembelian .,/ .,/ .,/ .,/

Penjualan .. -p- .,/ .,/ .,/ - . ·-----Pengangkutan .,/ .,/ .,/

-··~--·--·-- f-------Pengolahan (Budidaya) I .,/ - - -l)engen1asan I .,/ .,/ .,/ .,/

I - - -·

Penyimpanan - .,/ .,/ .,/ -----·

Grading dan Sorlasi b __ .,/ .,/ .,/ -

J Penanggungan Rcsiko .,/ .,/ .,/ -

Informasi Pasar .,/ .,/ .,/ -- .L---·----

Su111bcr: l)ata Pruner d1o!ah

5.3.l Fungsi-fungsi Penrnsaran oleh Pctani

I)alan1 proses kcgiatan pcn1asarnn ikan n1::1anvis. pctani sclnigai produscn dan

pelaku pertama clalam melakukan fungsi pemasaran. Fungsi-fungsi pemasaran yang

dilakukannya melipuli fungsi pernbelian, fungsi penjualan, fongsi pengolahan clalam

hal ini adalah budidaya , ltmgsi pengcrnasan, fungsi pcnanggungan rcsiko clan ltmgsi

inforn1asi pasar.

Fungsi pcmbclian mcrupakan ltmgsi yang pcrlama kali dilakukan olch rctani

untuk rncmperoleh input produksi seperti benih ikan, pakan, obat-obal~>n, blower,

filter serla peralatan dan bahan lainnya (jaring, kolam dan akuarium). Karena benih

Page 74: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

ikan maanvis diperoleh dari hasil pembelian maka petani ikan di Kecamatan Beji

merupakan petani pembesaran. Pembelian input produksi oleh pdani sebagaimana

yang ada dilakukan dengan sistem tunai. Adapun fungsi penjualan olch petani adalah

melakukan transaksi penjualan ikan maanvis dengan ukuran siap jual yaitu sekitar

ukuran L (2 inci) atau kurang lebih 5 cm. Sistem penjualan ikan antara petani dengan

para pedagang dilakukan dengan sistem tunai, artinya ikan yang abn dibeli oleh

pcdagang harus dibayarkan tunai kepada petani. Sistem pembayaran tunai yang

dilakukan oleh petani lerkait dengan kebutuhan petani terhadap dana alau uang tunai

untuk pembiayaan usaha budidaya ikan hias.

Fungsi pemasaran yang kedua adalah fungsi pengolahan a'tau budidaya.

Budidaya yang dilakukan petani terkait dengan meningkatkan nilai jual ikan melalui

perlakuan petani terhadap ikan seperti pembcrian pakan, obat-obatan, pembersihan

lwbitat ikan dan lain sebagainya. Proses budidaya ikan yang dilakulrnn petani adalah

mulai benih ikan hingga ikan !ersebul sudah cukup wak!u untuk dipanen. Dalam

proses pcngolahan alau budidaya ikan maanvis yang dilakukan pctani, sangt;l crat

sekali dengan resiko kematian. Karena ikan hias merupakan makhluk hidup, maka

kondisi kematian ikan sangat berpengamh terhadap usaha. Resiko kematian yang

ditanggung oleh petani menunjukkan mereka melakukan fongsi penanggungan resiko.

Fungsi pengcmasan yang dilakukan pctani adalah mengg.unakan plastik

sebagai wadah, udara (02) dan karel scbagai pcngika!. Plastik yang digunakan

sebagai wadah pengemasan ikan adalah plastik ukuran 50 x 75 cm. Rata-rata ikan

yang dapal ditampung sekitar I 00 sampai 200 ekor sesuai jarak tempuh dari pelimi ke

Page 75: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

pedagang tersebut. Sedangkan penggunaan udara clan air dalam setiap kemasan

adalah jumlah udara lebih banyak tiga kali dari air (3:1) sehingga l!dara iidak cepat

babis dan ikan terns bertahan. Oksigen yang digunakan oleh pctani merupakan

oksigen mumi, diperoleh dari membeli yang biasa dijual para pedagang oksigen.

Adapun proses pengisian OJ(sigen atau udara dari tabung ke dalarn kemasan

menggunakan selang scbagai ala! penghubungnya, kcmudian keran penutup ta.bung

dibuka untuk mcngalirkan udara setelah cukup plastik kemasan kemudian ditutup.

Sedangkan mcngenai informasi pasar, petani ikan maanvis biasanya

mendapatkan informasi d&ri sesama petani atau dari para pedagang. Adapun

informasi pasar yang sering diperoleh petani aclalah tentang harga clan sistem

penjualan ikan. Sistem penjualan ikan yang clilakukan petani aclalah petani

menghubungi pedagang pasar clan pedagang besar atau agen untuk dipcrlihatkan

contoh ikan tersebut, jika cocok clcngan para peclagang maka iransaksi berlangsung.

5.3.2 Fungsi-fungsi Pcmasaran olch Pcdagang Pasar

Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan pedagang pasar meliputi fungsi

pembelian, fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi pengemasan, fungsi sortasi

dan grading, fungsi penyimpanan, fungsi penanggungan resiko dan fongsi infonnasi

pasar.

Fungsi pcmbclian yang dilakukan pcdagang pasar adalah mcmbcli ikan

maanvis berdasarkan jumlah serta kualitas ikan yang akan dibeli dan mencari sumber

pembelian untuk selanjutnya melakukan penawaran dan pengumpulan dari petani di

Page 76: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Kecamatan Beji. Dalam melakukan pembelian ikan, pengangkutan merupakan salah

satu fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pcdagang pasar. Fungsi pengangkutan

dilakukan untuk mcngm1gkut ikan dari petani ke tcmpat penyimpanan untuk

selanjutnya dikirim ke pasar. Pengangkutan ikan yang dikemas dalam plastik

. biasanya dilakukan menggunakan kendaraan bermotor roda dua.

Sebelum ikan tersebut dijual Ice pasar biasanya pedagang pasar menyimpan

atau menampung dahulu, untuk itu ia melakukan fungsi penyimpanan. Adapun

tujuannya adalah untuk mempersiapkan kondisi ikan agar ketika dij ual esok har i ikan

dalam kondisi sehat. Tujuan Ja;nnya adalah karena pedagang pasar barns memiliki

persediaan ikan tmtuk dijual esok harinya di pasar yang terletak di pasar Parung.

Pasar ikan khususnya ilcan hias sangat unik dimana hanya hari-hari tertentu saja pasar

tersebut berlangsung seperti hari Senin, Rabu dan Jumat dan waktunya 1erbatm; pula

antara pukul 5.00 sampai pukul 9.00 pagi.

Sctelah mcngalami proses pcnyimpanan, ikan maanvis sudah bisa untu:, dijual

olch karcna itu pctani mclakukan l'ungsi pcnjualan. Untuk melakukan pcnjualan para

pcdagang pasar biasanya mengemas kembali ikan dalam kcmasnn yttng Iebih kecil

dengan jumlah ikan untuk setiap kemasan sekitar 5 sampai 20 ckor. Untuk itu

pedagang pasar melakukan salah satu fungsi pemasaran yaitu fungsi pengemasan.

Tujuan fungsi pengcmasan adalah memberikan oksigcn dan air yang barn untuk ikan

serta mengelompokan ikan dulam jumlah kecil. Pengclompokkan atau pemecahan

ikan dalam jumlah dan jcnis tertentu yang clilakukan pedagang pasar termasuk clalam

fungsi sortasi dan grading. Pernbclian ikan yang dilakukan oleh nedagang pasar

Page 77: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

berlujuan untuk dijual kembali kepada pihak pengccer, maka pedagang pasar juga

melakukan fi.mgsi penjualan.

Pedagang pasar sama halnya dengan petani yaitu mereka sama menanggung

resiko, namun bila dibandingkan dengan petani, resiko yang harus ditanggung

pedagang pasar relatif kecil. Karena fungsi penyimpanan yang dilakukan oleh

pedagang pasar mulai dari pembelian ikan dari petani hingga dij ual kembali ke

pengecer hanya memakan waktu sekitar I sampai 2 hari saja. Sehingga pedagang

pasar melakukan fungsi penanggungan resiko namun resiko yang ada kecil karena

waktu periode penjua!an sangat singkat.

Adapun fungsi terakhir yang dilakukan pedagang pasar adalah lungsi

informasi pasar. Inforrnasi pasar diperolehnya dari sesama pedagang pasar atau juga

dari para pengecer. lnforrnasi pasar yang diperlukan pedagang pasar b0rkenaan

dcngan jenis dan kualitas ikan yang banyak dicari pengecer, harga ikan dan lain· lain.

5.3.3 Fungsi-fungsi Pcmasaran olch Pcdagang Besar /Agcn

Pedagang besar atau agen adalah pedagang yang mebkukan pembe!ian ikan

dari petani untuk selanjutnya dijual kepada pengecer. Pedagang besar berbeda den[,an

pedagang pasar, adapun pcrbcdaannya adalah : Pcdagang bcsar lokasi usaha bcrada di

daerah tempat tingga.I rncreku, sedangkan pedagang pasar lokasi usaha berada di

pasar Panmg. Pedagang besar menjual ikan di tempat pcnampungan ~cperti akuarium,

kolam dan lainnya, scdangkan pcdagang pasar menjual ikan dalam kemasan plastik.

Page 78: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang besar meliputi fungsi

pembelian, fungsi penjualan, fungsi penga:Jgkutan, fungsi penyimpan~n, fungsi

sortasi clan grading, fungsi pengernasan, fungsi penanggungan resiko dai~ informasi

pasar.

Fungsi pembe!ian yang dilakukan pedagang besar adalah rnembeli ikan

maanvis dari petani di Kecamatan Bc:ji, untuk dijual kembali ke pengeccr. di Jakarta

clan sekitarnya. Proses pembe!ian ikan oleh pedagang pasar dengan earn mendatangi

petani untuk melihat contoh ikan, apabila cocok maka pedagang besar akan

membelinya . Sctelah ikan dibeli maka ikan tcrscbul clikcmas dan cliangkut kc tcmpat

penyimpanan atau penampungan mereka. Adapun proses pengangkutan yang

' dilakukan pedagang besar menggunakan kendaraan bermotor rocla dua, sedangkan

terilpat untuk menampung dan menyimpan ikan menggunakan kolam dan akuarium

yang cliberi aerator. Dari hal tersebut maka pcclagang besar melaku1rnn fungsi

pembelian, pengangkutan clan penyimpanan.

Sclama proses pcnyi111panan ikan-ikan · tcrscbut langsung dijual kepada

pengecer. Peqjualan yang dilakukan peclagang bcsar adalah clidatangi olch para

pengecer dcngan sebelumnya melakukan sortir clan grading yang cliclasarkan pacla

jenis, bentuk, warna clan ukuran yang sesuai. Fungsi pengemasan yang clilakukan

pedagang besar aclalah clengan menggunakan kemasan kantong plastik clcngan

berbagai ukuran seperti 20x30, 25x40, 40x60 cm gas oksigen clan karet pengikat

sesuai tingkat pembelian oleh pengecer.

Page 79: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Dalam melakukan fungsi penynnpanan, pedagang besar akan menghadapi

kondisi penanggungan resiko yaitu kematian ikan. Penanggungan resiko berupa

kematian ikan yang harus mereka alami ticlaklah terlalu besar, karena ikan yang telah

dibeli disimpan dan dirawat di kolam dan akuarium yang bersih. Sehingga ikan

terhindar dari kondisi stress akibat peijalanan dari petani ke tempat tujuan. Selain itu,

waktu yang ada antara pembelian dari petani hingga di jua! kemb:ili tidak lama

sekitar 2 sampai 3 hari. Scclangkan informasi pasar ya:1g mereka peroleh berasal dari

sesama pedagang besar dan juga pengecer

5.3.4 Fungsi-fungsi I'cmasarnn olch Pcngcccr

Fungsi pembelian, fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi

pengemasan, fungsi penyimpanan, fungsi sortasi dan grading, fungsi penanggnngan

rcsiko clan fungsi informasi pasar, dimana fungsi-fungsi tersebut dilakukan juga oleh

pengecer. Pembelian yang dilakukan oleh pengecer adalah membeli ikan maanvis

dari pedagang besar dan atau pedagang pasar. Dalam pembelian yang dilakukan oleh

pengecer biasanya dalam jumlah yang tidak banyak sekitar 5 sampai 20 ekor .. Jika

harga ikan antara pengecer clan pedagang pasar atau pedagang besar dirasa cocok

maka transaksi biasanya berlangsung, tentu saja dengan sistem pembayaran secara

tunai. Ikan yang telah dibeli oleh pengecer kemudian dikemas dalam plastik clan

diangkut untuk selanjutnya ditampung di kolam dan akuarium dalam kio:<-kios

mereka. Sehingga pengecer melakukan fungsi pengangkutan, penyimpanan, adapun

tmsportasi yang digunakan oleh pengecer adalah kendaraan bermotor roda dua.

Page 80: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Pengecer merupakan pedagang terakhir dati aliran arus kom.oditas ikan

maanvis yang akan dijual kepada konsumen terakhir sebagai pengguna. Mereka

langsung berhubungan dengan p'~mbeli terakhir dan biasanya pembeli akhir hanya

membeli dalam jumlah sedikit sekitar 1 sampai 5 ekor. Peranan pengecer ~angat

besar untuk rnernpercepat pendistribusian barang kcpada ko11sumen karcna konwmen

mcmbutuhkan ikan bias yang dipcrlukan olch mcrcka.

Karena jurnlah ikan yang diperdagangkan dan dibeli olch kt1nsu111en sangal

sedikit maka pengemasan yang dilakukan pengeccr menggtEmkan kemasan plastik

dengan ukuran kecil hingga ukuran sedang saja. Fungsi penyimpanan yang dilakukan

pengecer hanya mcmindahkan dari kemasan bcsar untuk di tampung dalam kolum

dan akuarium untuk selanjutnya menunggu pembeli datang langsung ke kios mereka.

Penyimpanan yang mercka lak ukan tidak tcrlalu lama hanya bebcrapa jam saja karena

sctelah membeli ikan maanvis pada pagi harinya maka sekitar sian ~ atau sore hari

ikan tersebut sudah tcrjual. Dalam melakukan fungsi sortasi dan grading, pengecer

binsanya n1cn1ilih ikan bcrdusarkan kondisi ikan, kclengknpan lubuh ikan, ukuran~

dan warna. Ketika ikan dimasukkan kc dalam kolam atau akuarium yang bertujuan

agar konsumen tertarik untuk mcmbcli ikan terscbut, ha! itu merupakan salah satu

dari fungsi sortasi dan grading. Untuk mcngctahui infonnasi pasar biasanya pcngcccr

mendapatkannya dari sesama pengecer clan dari para pelanggan mereka. Informasi

yang diterima pengecer dari konsumcn rncreka mcrupakan salah satu dari fi.mgsi

pemasaran yang ada. lnfi:mnusi yang mcrcka dapat dari pclanggan biasa hcrhubungan

dengan jumlah ikan, harga dan ukuran yang lcbih disukai oleh pelanggan.

Page 81: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Ketika pengecer melakukan proses penyimpanan di akuarium clan kolam

pada kios, mereka juga akan mengalami resiko berupa kematian ikan maanvis dalam

jumlah tertentu. Adapun resiko kematian yang akan dialami oleh pengecer tidak

terlalu besar. Dimana ketika ikan dipajang di !dos biasanya tiduk terlalu lama antara I

hari sampai I minggu. Dan ikan tersebut sudah terjual pada konsumen, sehingga

resiko kematian ikan dapat di tckan.

5.4 Struktur Pasar

Analisis struktur pasar ikan 111aanv1s yang ada di claerah penelitian dapat

clilakukan melalui pengamatan terhadap jumlah lembaga pemasaran yang terlibat,

sifat produk, kondisi keluar masuk pasar dan tingkat pengetahuan informasi ,pasar.

5.4.1 Jumlah Lcmbaga Pcmasanrn

Ikan maanvis merupakan jenis ikan hias yang banyak disukai oleh masyarakat

lrnrena keunikan bentuk dan warnanya. Peminat ikan ini berasaf clari segala golongan

ekonomi baik mencngah kc atas maupun mcncngah kc bawah. Sclain itu ikan

tersebut, tidak hanya disukai oleh konsmnen di pasar lokal tetapi jug<; di pasar

mancanegara. Bagi pcrninat ikan bias yang bcrada di pasar Iokal umunmya tcrscbar di

berbagai lokasi baik di .Jakarta rnaupun daerah lainnya, diperlukan adanya Jcmbaga­

lembaga pemasaran bernoa pedagang perantara yang sangat dibutnhkau untuk

rncnyarnpaikan produk dari pctani kc konsumcn akhir. Di dacrah pcnclilian scndiri

lcmbaga-lcmbaga pcmasaran yang tcrlibat dalam pcnyaluran ikan hins tcrscbut

meliputi pedagang pasar, pedagang bcsar atau agcn dan pengcccr.

Page 82: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Struktur pasar yang ada di lokasi penelitian dilihat dari sudut pandang pembeli

cendenmg mendekati pasar oligopoli. Struktur pasar yang berbentuk oligqpoli ini

te1jadi karena jumlah pembeli dalam ha! ini pedagang pasar, pcdagang br:sar clan

pengecer hanya terdiri dari beberapa orang saja. Sedangkan dari sudut penjual

struktur pasar yang tcrbcntuk mcrupakan pasar aligopsoni, karcna jumlab pcnjual

yaitu petani, pcdagang pasar dan pcdagang bcsar hanya tcrdiri dari bcbcrapa orang.

Untuk kbih jclasnyajumlah lcmbaga pemasaran dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabcl l 2 .. Jumlah Lcmbaga Pemasaran Sebagai Pembcntnk Struktur Pasar

Lembaga Pemasaran Jumlah Struktur Pasar

Dari sudut Een,jual Dari sndut pembeli Petani ll(an 9 Oligopoli -Pedagang Pasar 2 Oligopoli Oigopsoni Pedagang Besar 5 Oligopoli Oligopsoni Pengecer 18 Oligopoli Oligopsoni

Sumber : Data Primer d1olah

5.4.2 Kondisi Produk

Penilaian terhadap sifat produk dapat dilihat dati keragaman produk pertanian

dalam ha! ini ikan maanvis dapat dikatakan homogen. Untuk ikan sejenis hanya

dilihat dari kondisinya bagaimana ikan terscbut bcrcnang sepcrti kelincahan kctika

meluncur dikolam atau akuarium dan apakah ad!l kckurangan dari anggota tubuhnya

seperti cacat atau tidak. Sedangkan untuk pcngccer yang menjual ikan maanvis

kcpada pembeli atau konsumen akhir bcrdasarkan pad a jenis atau kelompok tenentu

seperti jenis black white, tri color, slayer dan lain-lainnya. Belain itu ukuran dan

Page 83: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

bentuk tubuh ikan maanvis merupakan kriteria pengelompokan sepe1ii 2 inchi sampai

2,5 inchi ukuran sedang dan le bih dari 2,5 inchi ukuran besar.

5.4.3. Mudah Tidalmya Kcluar M:1suk Pasar

Mudah ticlaknya pedagang baru untuk masuk ke dalam suatu pasar dapat di

lihat clari ada ticlaknya hambatan bagi mereka untuk memasuki pasar tersebut.

r lambatan yang ada clalam sebuah pasar clapat dilihat clari kcbcbasan lcmbaga

pemasaran untuk memasuki pasar yang acla, kebebasan untuk menentukan harga jual

ikan atau harga jual ikan diserahkan berclasarkan mekanisme pasar bukan clari pihak

tertentu, kebebasan menjual ikan kepada pihak manapun dan tidak ditcn!ukan atau

clidasarkan satu pihak (monopoli) scrta pcrsaingan antara lcmbaga pcmasaran

merupakan persaingan secara sehat. Berdasarkan kriteria tersebut maka struktur pasar

ikan maanvis dari petani kr; lembaga pemasaran yang ada cenclenmg mcnclekati pasar

persaingan. Di111ana para pctani dan pihak yang ingin 111cnjadi pctani bchas untuk

memasuki pasar ikan maanvis.

Begi(u pula peclagang pasar, pedagang besar memiliki kcbebasan untuk

memasuki pasar ikan bias. Mereka bcbas untuk bcrtransaksi clengan pctarii manapun

clan mereka bcbas pula untuk masuk pasar sebagai pedagang. Meskipun di tingkat

pedagang tersebut memiliki petani langganan, sehingga biasanya mereka mencari

ikan pada petani langganannya terlebih dahulu sebelum ke petani lainnya. Seperti

halnya pedagang pasar dan peclagang besar para pengecer memil iki kebebasan untuk

memasuki pasar ikan maanvis karena tidak adanya hambatan bagi mereka untuk

Page 84: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

rnernasuki pasar yang ada. Pengecer biasanya rnemheli dalmn jumlah yang sedikit

sehingga untuk masuk sebagai pengeccr tidak memerlukan pendanaan yang besar,

selain itu ikan yang dibeli umumnya berasal dari pedagang Iangganan mereka.

5.4.4. Tingkat Pcngctahuan Ynformasi Pasar

lnformasi mcngcnai pasar merupakan ha! yang sangat penting bagi lcmbaga­

lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran suatu komoditas pertanian.

lnformasi pasar yang diidentifikasikan berupa harga ikan hias maanvis, jenis dan

ukuran. lnformasi pasar akan rnembantu terciptanya kondisi transaksi peqjualan dan

pembelian di pasar sehingga permintaan ikan hias oleh konsumen dapat dipenuhi dari

petani dan para pedagang.

Petani sebagai pihak produsen membutuhkan informasi pasar ikan hias

maanvis yang meliputi harga ikan, kualitas, ukuran dan lainnya yang ditetapkan

sebagai pertimbangan untuk mcmenuhi permintaan dari pedagang. lnforn~asi tentang

harga ikan dipcrolch pctani dari para pctani lainnya baik yang ada di Kccamatan Bcji

sendiri maupun di lunr Kccamatan Bcji. Sclain dari scsama pctani ikan hias i1;for111asi

harga mercka pcrolch dari para pedagang pasar dan pcdagang besar.

Adapun informasi pasar mengenai ukuran ikan hias, petani mcmperolehnya

111clalui pcdagang pasar dan pcdagang bcsar. Karena ukuran ikan yang akan dibcli

dari petani berdasarkan kcinginan dan jumlah pcrscdiaan ikan yang ada di kcdua

jenis pedagang. Namun bisa pula pedagang akan membeli ukuran yang Jain jika

dimungkinkan dana untuk pembelian dan pesanan clari pengecer.

Page 85: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Perputaran arus dana dan arns inforrnasi kecepatannya sama. Hal ini terlihat

dari sistem pcmbayaran antara lembaga pemasaran dengan cara tunai dan pemberian

infornrnsi harga dan kualitas ikan langsung diketahui oleh setiap lernbaga.

Sebagaimana terlihat alur perputaran dana dan informasi pad a Gambar 4 berikut.

Pcrputanm Arns Dana Atau Modal

Petani Pedagang besar dan Pengecer pedagang pasnr J

Perputaran Arus Informasi

Petani Pedagang besar clan Pengecer pedagang pasar

Gambar 4. Perputaran Arns Dana Atau Modal dan Arns lnformasi

5.5. Pcrilaku Pasar

Perilaku pasar menunjukkan tingkah laku lembaga pernasarm1 pada strnktur

pasar tertentu clalam rnelakukan fungsi-fungsi pemasaran. Perilaku pasar yang

dilakukan lembaga pemasaran dalam prakteknya meliputi pembelian clan penjualan,

proses pencntuan clan pembentukan harga, pembayaran dan ke1:jasama antara lcmbaga

pernasaran.

5.5.1. Praktck Pcmbclian clan Pcnjualan

Petani ikan hias umumnya menjual ikan kepada pedagang langganannya,

karena tel ah tercipta kerjasama yang erat clalam jangka waktu yang cukup lama antara

keduanya. Kondisi yang ada mencip1.akan kesepakatan untuk rnenji.;al ikan tersebut

dengan harga yang telah disepakati. Sekalipun ha] seperti di atas terjadi tidak

Page 86: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

ikan tersebut kepada pihak lain dimana sebelumnya ada penawaran dari petani kepada

pedagang langganannya. Dilihat dari praktek jual beli pada lembaga pemasaran dari

petani hingga pengecer, maka tergolong dalam bentuk pasar persaingan sempurna.

5.S.2. Praktck Pcncntuan Harga

Di daera11 penelitian, harga ikan yang berlaku merupakan kesepakatan antara

pembeli dan pejual mulai dari tingkat petani hingga pengecer. Harga yang berialrn di

petani berdasarkan pada kekuatan tawar menawar antara merelm dengan para

pedagang. Sehingga harga yang terbentuk diantara keduanya merupakan harga pasar

yang bcrlaku. Sedangkan pembentukan harga yang terjadi di tingkat pctani

merupakan harga penjualan ikan maanvis. Dimana para pctani meh1h1kan

pcrhitungan setelah dikurangi dengan beberapa biaya produksi dan biaya pemasaran.

Begitu pula harga yang berlaku antara pedagang pas:ir dan pedagang bcsar

dengan para pengecer merupakan harga pasar. Harga pasar yang terbcnluk diantara

keduanyapun berdasarksan mekanisme pasar yailu kcmampuan tawur rnenawar. Sama

halnya pada pihak pengcccr dcngan konsumcn akhir, pcnen!uan harga anlara

keduanya merupakan basil kekuatan permintaan clan penawaran. Berdasarkan

penjelasan yang ada, terliha! bahwa praktek penentuan harga ikan mengarah pada

pasar persaingan sernpurna. Karena pada bentuk pasar persaingan sempurna baik

penjual maupun pcmheli sama-sama tidak dapa! mempcngaruhi harga pasar.

· Setiap pelaku ekonomi yang aktif dalam melakukan kegia1an pemasaran

tentunya akan berusaha memaksirnalkan kepuasan dengan segala keterbatasan yang

Page 87: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

.dimiliki. Kondisi tersebut akan mempengaruhi perilaku ekonomi dalam penentuan

harga, baik harga beli maupun harga jual. Sehingga akan mempengaruhi keberanian

pembeli untuk membeli dengan harga yang lebih tinggi dengan kerelaan menjual

dengan harga yang lebih rendah, untuk mendapatkan bagian keuntungan yang lebih

kecil. Hai ini tergantung pacla pelaku pasar, apakah untuk mendapatkan keuntungan

setinggi-tingginya atau adanya keinginan pemerataan dalan1 memperolch keuntungan.

5.5.3. Praktek Pembayaran Harga

Sistem pembayaran harga ikan hias yang dilakukan oleh lembaga-lembaga

pemasaran sangat tergantung pada t!ngkat kepercayaan dan petjanjian antara pembeli

dan penjual. Umumnya sistem pembayaran yang dilakukan antara pembeli dan

pe1~jual menggunakan sistem tunai. Sistem pembayaran tunai artir,ya begitu ikan

diterima pembeli langsung dibayar berdasarkan harga yang telah disepakati bersama.

Pcmbeli akan rnenclatangi petani untuk melihat ikan, setelah ikan yang akan

dibeli dirasa coco~( maka berlangsung tawar menawar antara keduanya. Jika harga

sesuai kesepakatan, kemudia 1 pembeli akan membayar dengan tunai ke peta.ni.

Begitu pula sistem pembayaran antara lembaga yang lain seperti antara pedagang

pasar dan pengecer atau anlara pedagang besar dan pengecer. Setelah transaksi yang

diclasarkan pada kesepakatan harga tercapai, rnaka pembayaran lunai antara keduanya

dilakukan. Hal yang sama pula te1:jadi antara konsumen akhir dan pengecer.

Page 88: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

5.5.4. Praktck Kcrjasama Antar· Lembaga Pcmasaran

Berdasarkan penelitian yang dilaknkan di lapangan, hubungan dagang yang

dilakukan antara Jembaga pemasaran telah rnenciptakan suatu bentuk kerjasama yang

cukup baik. I-Jal tersebut dapat terlihat dari hubungan transaksi antara lembaga yang

terkait dalam pemasaran ikan bias yang teijalin sudah cukup Jama. Kerjasama yang

telah terjalin biasanya menumbuhkan rasa saling percaya.

J(c1:iasan1a antara sesan1a pctani sudah te1:jalin sangat crat, scb2_gain1ana

terlihat jika ikan bias dari salah satu petani sedang tcrserang penyakit 1rn1l;c1 petani

lain akan membantu untuk mengatasi masa!ah tersebut baik melalui pikiran inaupun

perbuatan. Ke1jasama lainnya yang dilakukan oleh sesama petani adalah mengenai

kebutuhan input untuk buclidaya ikan hias. Seperti digambarkan seornng petani

kekurangan permintaan ikan maanvis dari pedagang rnaka ia akan menghubungi

petani lain untuk menyediakan ikan maanvis dengan cara membeli dari pctani yang

bersangkutan. Dan bisa pula petani tersebut menyarankan pembeli untuk membeli

ilcan maanvis pada petani lain.

Selama ini hubungan kerjasama yang telah te1jalin lama antara sesama petani

sudah sangat baik. Meskipun terlihat adanya persaingan diantara mcreka dari segi

harga maupun produk, tetapi ha! itu hanya dianggap sebagai persaingan pasar.

Kerjasama yang baik antara mereka terlihat dari penjualan ikan climana petani akan

menghubungi pedagang pasar atau pedagang besar. Ketika panen ikan maanvis

pembeli akan datang untuk melihat kondisi ikan

Page 89: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Adapun kei:jasama antara petani dengan peclagang besar juga sangat baik.

Kerjasama antara keduanya telah terjalin eukup lama terlihat dari knalitas ikan bias

maanvis yang dibeli dari petani sudah te1jamin kualitasnya. Sedangkan ke1jasama

antara pedagang pasar ataupun pedagang besar clengan pengecer suclah terjalin lama

dan sangat baik. Aclapun hubungan mcreka tcrl ihat dari transaksi, pengccc:· biasanya

membeli ikan pacla peclagang pasar atau pedagang besar langganannya.

S.6. Kcragaman Pasar

Keragaman pasar clapat dilakukan clengan melihat rnarjin pemasaran yang

terdapat diantara lembaga pemasaran yang terlibat sc1ia bagian harga yang diterima

petani ikan.

5.6.1. Analisis Marjin Pemasaran di Tingkat Pcdagang Pasar

Maijin pemasaran diukur berdasarkan selisih harga penjualan tcrhaclap harga

pembelian pacla lcrnbaga pemasaran yang tcrkait. Marjin pcmasaran juga dapat

dipitung dengan menjumlahkan biaya-biaya pemasaran clengru1 besarnya keuntungan

yang diperoleh setiap lembaga pemasaran yang ada. Besarnya biaya pemasaran yang

dikeluarkan setiap lembaga pemasaran jumlahnya berbcda-beda scjalan dengan

per!akuill1 yang diberikan.

Dalam penelitian yill1g dilalmkan, marjin pemasaran dihitung berdasru·kill1 dua

komponen yang penting. Adapun kedua komponen tersebut terdiri clari biaya-biaya

pemasaran clan keuntungru1 pemasaran yang diterima oleh lembaga pemasaran. Biaya

pemasaran rnerupakan sernua biaya yang dikelnarkan oleh setiap lemb2ga pema~'aran,

Page 90: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

clalam ha! ini peclagang pasar, peclagang besar clan pengecer. Aclapun komponen biaya

pemasaran yang clikeluarkan peclagang pasar adalah biaya transportasi, tenaga kerja,

kemasan, perawatan clan biaya lain-lain.sedangkan untuk keuntrn,gan pc:masaran

adalah selisih antar harga jual clan harga beli. Selanjunt~ keclua komponen tcrsebut

yaitu biaya clan keuntungan dijumlahkan. Sebagaiman terlihat dalam Taoel 13

berikut.

Tabcl 13. Marj in Pcmasaran Pcdagang Pasar Tcrhadap I<cgiatan Pcmasaran

-Uraian Rp/ ekor ! %

Harga Beli - 600 60 Harga Jual

-1000 100

Biaya pemasaran - Transportasi 14,17 1,42 - Tenaga kerja 45 4,5 - Kemasan 23,5 2,35 --- -- Perawatan 50 5 -- Lain-lain 12,5 l,25

t Tot~I. Biaya 145,17 14,52 400 40 Mm:im

Sun1ber: Data Pruner d10Jah

Terlihat bahwa total biaya pemasaran yang harus dikeluarkan oleh pedagang

pasar berjumlah sekitar Rp 145, 17 per ekor atau J 4,52% terhaclap harga jual di

tingkat peclagang yang bersangkutan. Dari jumlah biaya pemasaran total, biaya

perawatan merupakan biaya yang terbesar yaitu Rp 50 per ekor atmi 5%, terhadap

harga jual ikan di peclagang tersebul. Tingginya biaya perawatan yang clikeluarkr.n

terkait clengan pakan ikan yang cligunakan. Pakan ikan yang cligunakan oleh

peclagang pasar bukan pakan buatan scpcrti pclet, !etapi pakan alarni sepcrli cacing

halus, cacing sutra, cu clan lainnya. Selain itu tingginya biaya perawatan disebabkan

Page 91: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

pe:iggunaan sistem geJembung udara atau aerator yang berasal dari kompresor udara

yang dijaJankan dengan tenaga listrik agar ikan mampu berlahan hidup

Biaya tenaga ke1:ja merupakan pengeluaran atau biaya P'"masaran untuk

menggaji pegawai. Besarnya adalah Rp 45 per ekor alau 4,5% dari ilarga juaJ ikan.

Pegawai atau tenaga kerja yang digaji merupakan tenaga k<~rja yang melakukan

pcrawatan di tcmpat penampungan clan yang menjaga kins atau Japak i kan di pasar.

Untuk biaya pengemasan pedagang pasar mengeluarkan scbc:mr Rp 23,50 per

ekor. Digunakan p]m·tik karcna pedagang pasar tidak rncnggela» ilrnn di akuarium

atau kolam tetapi di plastik-plastik yang suclah dikemas rapi. Unluk biaya transportasi

mereka mengel uarkan sckitar Rp 14, 17 per ckor, biaya terscbut untuk mclakukan

pernbcJian di tingkat pctani dan mcngirim ikan ke oasar.

Besarnya biaya lain-Jain adalah Rp 12,5 per ekor yang clikcluarkan untuk

retribusi tempat atau kios, sampab alau kcbersihan, clan keamanan yang ditarik oleh

pctugas pasm-. Tcrmasuk dalam biaya lainnya adalah komisi, komisi dibc•ikan pada

orang yang mcncarikan dan ,11enawarka11 ikan pada pcmbeli

Pedagang pasar rnemperoJeh mmjin pemasaran sebesar Rp 400 per ckor atau

40% dari nilai harga jual ikan untuk tiap ckornya. Tcrlihal bahwa mm:iin yang di

perolch sangat tinggi dkarcnakan sclisih antara hargajual ikan di pcdaga11g pasar dan

harga beli pada pelani sangat jauh. Besarnya selisih harga antara petani dengan

pedagang pasar dipcngarnhi oleh tindakan pedagang pasar melakukan sor(asi dan

grading terhaclap ikan, sedangkan pelani ticlak melakukan sortasi dan grading. ,

Page 92: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

5.6.2. Analisis Mar.iin Pcmasaran di Tingkat Pcdagang Bcsar

. Adapun mmjin pemasaran yang di peroleh pedagang besar adalah Rp 650

per ekor atau 52% terhadap harga jual ikan di lembaga tersebut. Tingginya marjin

karena perbedaan harga antara harga beli dan harga jual sangat besar. Sedangkan

jumlah biaya pernasaran yang dikeluarkannya kecil yaitu sebesar Rp 135,09 per ekor

atau 10,81% dari hargajual ikan tersebut.

Untuk biaya pemasaran komponcn biaya tenaga keija merupakan biaya

terbesar yang dikeluarkan sebesar Rp 48,84 per ekor atau 3,91% dibanding clengan

harga pemasaran ilcan . Karena pedagang besar rata-rata memiliki karyawan sebm1yak

3 · orang. Sedangkan biaya yang terkecil yang di keluarkan adalah biaya untuk

transporlasi Rp 16,63 per ekor atau scbesar 1,33% dari harga jual ikan. Rendahnya

biaya tersebut terkait dengan penggunaa11 transportasi hmwa untuk mencari dan

membeli ika11 dm·i peta11i. Pedagang besm· tidak melakukan pengirirnan ke pengecer

karena pengecerlah yang mendatangi pedagang tersebut. Sedangka11 biaya lain-Iain

sGbesar Rp 6 pGr Gkor. Rendahnya total biaya pemasaran oleh pedagang besar Irnrena

tidak adanya biaya untuk sewa tern pat bila dibandingkan dengan lernbaga lain. I-Jal ini

karena Iokasi penampungan dan penjualan ikan di tingkat pedagang besar merupakan

lokasi usaha milik sendiri yang berada di halaman rumah pedagang besar. Amilisis

mm:jin dapat dilihat dalam Tabel 14 berikut.

Page 93: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Tabcl 14. Marj in Pcmasaran Pcdagang Bcsar Tcrhadap Kegiatan P~masaran

Uraian Rp/ ekor % _ Harga Beli 600 48 Harn.a Jual 1250 100 Biava ne111asaran - 1,ransportasi 16,63 1,33 - rrcna~~a kcria 48,84 3,91 - Ke1nasan 25,24 2.,02 - Pcn1\vatan 38,38 3,07 - Lain-lain 6 0,48_ Total Biaya 135,09 I 0,81 Marj in 650 52

Sumber: Data Primer diolah

5.6.3. Analisis Marjin Pcmasaran di Tingkat Pcngccer

Pengecer merupakan lembaga yang berada di tingkat terakhir dari lembaga

pe<masaran sekaligus pihak yang berinteraksi dengan konsumen akhir. Dalam

penelitian ini penge<::er ada dua jenis yaitu pengecer yang mengambil atau membeli

ikan dari pedagang pasar dan termasuk dalam saluran pemasaran pertania sedangkan

pengecer yang membeli ikan dari pedagang besar merupakan pengeccr padn saluran

kedua. Pcngcccr yang mcmbcli ikan dari pedagang pasar harga. yang mcrcka krima

sebesar Rp 1000 per ckor (37,50%) dari harga penjualan clan pengcccr yang mcmbcli

ikan clari pedagang bcsar scharga Rp 1250 per ckor (47,621/;,) clari 1-inrga pcnju·Jlan,

seperti tercantum dalam Tabel I 5 berikut

Page 94: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Tabcl 15. Mar.iin Pcmasaran Pcngcccr Tcrhadap Kcgiatan Pcmasuran

Uraian Sal uran Pertama Saluran kedua Rp/ ekor % Rp/ ekor %

Barga Beli lt'OO 37,50 1250 47,62 Harga Jual 2666,67 100 2625 · 100 Biaya pemasaran - Transportasi 105,28 3,95 115 4,38 - Tenaga kerja :'.29,26 8,60 I 03,29 4,13

.:::. Sewa Tempat 117, 11 4,39 148,44 5,66 - Kemasan 92,80 3,48 104,72 3,99

-- Perawatan 168,75 6,33 142,74 5,44 - Lain-lain 16,67 0,62 36,02 ~37 .

Total Biaya 729,86 27,37 655,21 i,96 Marj in 1666,67 62,49 1375 52,38

Su1nber: Datu Priiner diolah

Dari Tabel 15 terlihat mmJm pemasaran yang diperoleh pengecer saluran

pe1iama sebesar Rp 1666,67 per ekor (62,49%) dan saluran kedua sebesar Rp 1375

per ckor (52,38'Xi). Scdangkan total biaya pcmasaran yang dikeluarkan oich pengecer

besarnya masing-masing Rp 729,86 per ekor ( 27,37%) dan Rp 655,22 per ekor

(24,96%). Tingginya biaya pcrnasaran yang dikeluarkan sctiap bu\annya terkait

clenganjumlah pcmbelian ikan yang dilakukan pengece•-.

5.7. Analisis Rasio Pcndapatan Tcrhadap Biaya

Untuk mengctahui apakah kegiatan usaha pcmasaran yang dilakukan dapat

mernberikan keuntungan bagi pelaku usaha tersebut maka digunakan analisis

pendapa'.an tcrhaclap biaya atau R/C Rasio . .Jika nilai RIC kurang dari satu (R/C<l)

maka kegiatan tidak memberikan keuntungan. Sebaliknya jika nilai RIC lebih dari

satu (R/C> I) maka kegiatan mendapatkan kcuntungan.

Page 95: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Tabcl 16. Rasio Pcndapatan Tcrhadap Biaya Pada Sctiap Lcmbaga Pcmasaran

Lembaga Pemasaran Pendapatan Biaya I?JCRasio. Salman I

Petani 600 383,85 1,56 Pedagang Pasar 400 145,17 2,76 Pengecer -- 1666.67 729,86 2,28

Rata-rata 888,89 419,63 2,12 Salman II

Petani 600 383,85 l.56 Pcdagang Besar 650 135,09 4,81 Pengecer 1375 655.21 2,10

Rat-rata 875 391,38 2,24 Sumber: Data Prn11er d1olah

Dalarn Tabel 16 di atas terlihat bahwa nilai rasio pendapatan terluidap biaya

pada lembaga disetiap saluran pernasaran memiliki nilai lebih besar dari satu. Hal ini

menunjukkan bahwa lernbaga pada saluran pemasaran sudab marnpu memberikan

. keuntungan. Nilai rasio penclapatan terhadap biaya dalam Penyebarannya pada sctiap

lembaga pemasaran tidak merata. Seperti diketahui nilai rasio tertinggi te1ja_di pada

pedagang besar sebesar 4,81 berada di saluran kcdua. Nilai tcrsebut bcrart,i untuk

setiap satu rupiah yang dikeluarkan · oleh pedagang besar akan membc!·ikan

keuntungan scbesar Rp 4,81. Besarnya nilai tersebut karena pedagang besar

mcngambil keuntungan yang tinggi dibanding dcngan biaya yang dikelu&rkan.

TJntuk saluran pemasaran pertama nilai rasio pendapatan terhadap biaya yang

tertinggi te1jacli pada pedagang pasar sebesar 2,76 Artinya untuk setiap satu rupiah

yang mereka keluarkan akan memberikan keuntungan sebesar Rp 2,76. Adapun

pengecer baik di saluran pertama maupun di salman kedua masing-masing

Page 96: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

memperoleh nilai rasio sehesar 2,28 dan 2, 10. Berarti untuk setiap satu rupiah yang

dikeluarkan akan memberikan kcuntungan sebesar Rp 2,28 dan Rp 2,10. Hal tersebut

te1jadi karena biaya yang dikeluarkan besarnya mendekati keuntungan yang

diperoleh. Sedangkan petani memiliki nilai rasio pendapatan terhadr,p hiaya terkecil

sebesar 1,56 haik di saluran kesatu maupun kedua. Kecilnya nilai tersebut disebabkan

ol.eh faktor kcmatian ikan selama budidaya. Sedangkan untuk masing-rnas;ng saluran

pemasaran rata-rata nilai R/C rasio yang diperoleh adalah 2, 12°/., untuk saluran

pertama clan saluran kedua 2,24%. Dari keterangan di atas, maka nilai R/C rasio

antara saluran pertama dan saluran keclua ticlak jauh berbecla.

5.8. Analisis Kctcrpaduan Pasar

Untuk mengetahui sarnpai sejauhrnana pengaruh pembentukan harga pada

suatu pasar tcrhadap pasar lainnya, maka dilakukan analisis kclcrpaduan pasar.

Sistem pemasaran dikatakan cfisien apabila dalam mcmasarkan suatu komoditas yang

sarna, nilai rnarjin pcmasaran yang clipcroleh rcnclah scrla tingkat kctcrpacluan pasar

yang tinggi. Dalam pcnelitian ini clilakukan analisis kcterpacluan pasar anlnra pasar

pacla tingkat pctani ikan clcngan pasar pacla tingkat pcngcccr. Data yang digunakan

adalah harga rata-rata pacla tingkat pctani pcrbulan dan pcngcccr perbulan. Data harga

jual pada petani ikan dan pada pengecer ikan maanvis clapat dilihat pada Lampiran 7.

Pcngolahan data :lianalisis secara statistik clengan menggunakan model Index

CJ[ lvfarket Connection (IMC) melalui pendckatan model Autoregressive Distributed

Page 97: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lag yang diduga dengan rnetode kuadrat terkecil biasa atau Ordinary Least Square

(OLS). Basil estirnasi persamaan regresi keterpaduan pasar terlihat pada Larnpiran 8.

Sebelum melakukan pembahasan terhadap hasil regresi keterpaduan pasar

secara keseluruhan, perlu diketahui apakah ada masalah autokorelasi. Untuk melihat

apakah ada tidaknya masalah autokorelasi dapat dilihat melalui nilai durbin watson

(dw) selaajutnya dibandingkan dengan nilai durbin watson maksimurn (dwU) dan

nilai 2. Dirnana tidak ada autokorelasi bila ni Jai dw be rad a diantara nilai dwU dan 2

(dwU < dw < 2), sedangkan nilai dwU sebesar 1,650. Dari hasil olahan data 1';rlihat

bahwa tidak terdapat rnasalah autokorelasi pada persarnaan regresi. Sdain

menggunakan nilai dw untuk rnelihat masalah autokorelasi dapat pr.la menggurakan

nilai dnrbin h-slatistik. Dengan mengenmkakan asurnsi jika nilai dmbin h-statistik

berada diantara nilai -1,96 dan nilai 1,96 (-1,96< durbin h <1,96) rnaka tidak ada

masalah autokorelasi. Adapun nilai durbin h-stalistik sebesar 0,10 sehingga tidak ada

masalah autokorelasi dalam persarnaan regresi.

Nilai koclisicn fl1 untuk maanvis adalah scbcsar 0,0774. Nilai lcrscbut

menunjukkan bahwa se!iap plrubahan harga bulan lain di tingkat pelani (pasar lokal)

sebesar Rp I 00 per ckor, cctcris paribus, dilcruskan kc pasar tingkH pctani saat ini

sebesar 7, 74 rupiah per ekor. Adapun koefisien B2 bernilai 0,2039, menunjukkan

bahwa selisih harga sekarang terhadap harga sebelunmya di tingkat pengecer

memberikan proporsi sebcsar 20,39% terhadap pembentukan harga di tingkat petani

setiap kcnaikan 100% pada ma~jin harga di tingkat pengeccr. Sedangkan B3 bernilai

0, 1920, memmjukkan arti bahwa sctiap pcrubahan harga di tingkat pengecer bulan

Page 98: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

lalu sebesar Rp 100, ceteris p1ribus, diteruskan ke pasar tingkat petani sebesar 19,20

ri1piah per ekor. Seperti dalam persamaan berikut.

Pt= 57,4 + 0,0774 PH +0,204 R1-R1.1 + 0, 192 R1-1

R2 = 92,5%

R2 yang diperoleh aclalah 92,5% mengindikasikan bahwa sebagian besar

keragamaan harga ditingkat petani ikan maanvis pada bulan ini sekitar 92,5%

dipengaruhi olch harga ikan pacla bulan lalu di tingkat pctani, harga ikan pada bulan

la!u di tingkat pengecer clan mm:jin harga ikan di tingkat pengccer.

Tabcl 17. Analisis Inclcks Kcterpaduan Pasar Antara Petani Dcng:rn Pengecer di Kota Depok

.

Uraian Nilai Kocfisien 8 1 0,0774 Koefisien 82 0,2039 Koefisien lh O,l 920 -

· R-sq (%) 92,5 Ow 1,97 Taraf kepercayaan (a%) 5 Durbin h-statistik 0,10 IMC 0.40

S111nber : Data Pruner d1olah

5.9. Efisicnsi Pemasaran

Efisiensi pcmasaran clapat cliketahui melalui dua earn yaitu efisiensi harga dan

efisiensi operasional. Efisiensi harga menekankan pada kcterkaitan harga yang dalam

mengalokasikan komoclitas clari proclusen kepada konsumen sebagai akibat dari

perubahan tempat, bentuk clan waktu. Efisiensi operasional menekankan pada

kemampuan meminimumkan biaya yang clikeluarkan untuk menyelenggarakan

Page 99: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

fungsi-fungsi pemasaran. Sc;dangkan efisiensi harga dapat diukur melalui keteroaduan

pasar yang tei:jadi akibat pergerakan komoditas dari satu pasar ke pasar lainnya.

Tabel 18. Analisis Farme1"'s Share, Biaya chm Marjin Pcmasaran Pada Lembaga Pcmasaran Ikan Maanvis Di Kccamatan Bcji Kot:1 Depok Tahuu 2004

Pclaku Pasar Saluran Pamasaran I Saluran Pemasaran II Unsur Marj in Rp/ ekor (%) Rp/ ekor (%)

I. Petcmi Jkan - Barga Jual 600 22,50 600 22,86

-2. ·Pedagane: Pasar

- I-Iarga Beli 600 22,50 - -Total Biaya Pe1nasaran 145,17 5,44 - -

f(euntungan 254,8LJ 9,56 - -Marj in 400 15 - -

Harga Jual 1000 37,50 - -3. Pedagang Besar/ Agen - - -

- Harga Beli - - 600 22,86 Total Biava Pe1nasaran - - 135,09 5,15

l(euntungan - - 514,91 19,62 Marj in - - 650 24,76

Harga .Jual - - 1250 47,62 3. JJengecer

- 1-:larga Beli 1000 37,50 1250 47,62 Total Biaya Pemasaran 729,86 27,37 655,21 24,96

Keuntungan 936,81 35, 13 719,79 27,42 Marj in 1666,67 62,50 1375 52,~8 ·--

Total Mnrjin 2066,67 77,50 2025 76714 Harga Jual Eceran 2667,67 JOO 2625 100

Sumber: Data Pruner d1olah

Efisiensi operasional dapat dikctahui mclalui tingkat biaya pcmasaran clan

rnmjin pemasaran. Sebuah saluran pemasaran dapat dikatakan efisien dengan melihat

indikator ym1g ada yaitu memiliki nilai farmer's share (Farmer's share merupakan

penerimaan bersih petani) yang tinggi dan nilai maijin pemasaran yang rendah ..

Page 100: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Tabel 18 di atas menunjukkan bahwa nilai farmer's share yang diperoleh

petarii pada saluran pertama sebesar 22,50% dan saluran kedua sebesar 22,86%.

Sementara untuk marjin pemasaran yang terjadi pada saluran pertan1a sebesar Rp

2066,67 per ekor (77,51 %) dan saluran kedua sebesar Rp 2025 per ekor (77,14%).

Sebuah saluran pemasaran dapat dikatakan efisien dcngan melihat indikator

yang ada yaitu memiliki nilai farmer's share yang tinggi dan nilai marjin pemasaran

yang rendah serta nilai RIC rasio yang tinggi. Kedua saiuran pemasaran yang ada

baik saluran pertarna maupun saluran kedua dalam penyaluran ibn hias 111ac.1nvis

keduanya tidak efisien. Dimana besarnya nilai mmjin, farmer's share dan RIC rasio

antma kedua sitluran pemasaran tidak berbeda besarnya atau tidak sig>,1ifikan.

Tabcl 19. Tingkat Efisicnsi Pemasaran Ikan Maanvis di Kccamatan Bcji Kota Depok Tahun 2004

..

Uraian Persentase

Saluran I Saluran II Biaya Pemasarau 3,81 30,05 Marj in Pemasaran 77,51 76,14 Farmer's Share 22,50 23,86 Barga Eceran 2667,67 2625 RIC Rasio 2,12 2,24 Koefisien Regresi fl2 0,2039 Koefisien Regresi fl 1/B3 (IMC) 0,40

Surnbcr: Data Pnn1cr d1o!ah

Keterpaduan pasar adalah hubungan yang saling mempengaruhi clalam ha;

perubahan harga antar dua pasar. Keterpaduan pasar (integrasi) pasar terjadi jika

informasi pasar yang memadai dan pada saatnya, disalurkan dengan cepat clari satu

pasar ke pasar lainnya.

Page 101: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Nilai indeks keterpaduan pasar jangka pendek sebesar 0,2039. Nilai tersebut

dapat dilihat dari koefisien 132 yang jauh dari nilai satu tetapi mendekati no!, ha!

tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan harga di tingkat pengecer (pasar acuan)

tidak mempengaruhi perubahan harga di tingkat petani (pasar lokal). Artinya bahwa

selisih harga sekarang terhadap harga sebelumnya di tingkat pengecer memberikan

proporsi sebesar 20,39% terhadap pembentukan harga di tingka1 petani setiap

kenaikan I 00% pada maijin harga di tingkat pengecer. Nilai parameter dugaan Jl2

menjauhi satu maka keterpaduan pasar jangka pendek semakin kurang baik atau

lemah.

Nilai IMC merupakan rasio antara peubah harga di tingkat petani (13 1) dengan

pcubah harga di pasar acuan pada waktu yang lalu (ll3), adalah scbcsar 0,40 atau nilai

!MC tidak sarna dengan no!. Nilai IMC yang tidak sama dengan no] rnenunjukkan

b.ahwa pasar tidak terpadu ddam jangka panjang. Selain itu pula, keadaan tersebut

juga menjadi salah satu indikator secara kuantitatif bahwa pasar berada pada struktur

pasar tidak bersaing sempurna.

Page 102: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

6.1. Kcsimpulan

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang ikan manv1s di Kecamatan BeJi Kota

Depok diketahui bahwa :

1. Kegiatan pemasaran yang te1jadi melibatkan beberapa lembaga pemasaran.

Adapun lembaga pemasaran yang terlibat terdiri dari petani, pedagang pasar,

peclagang besar dan pengecer. Petani melakukan fungsi pembelian, penjualan,

pengolahan (bucliclaya), pengemasan, penanggungan resiko, dan infonnasi pasar.

Pedagang pasar melakukan fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan,

· pengemasan, penyimpanan, grading clan sortasi, penanggungan resiko dan

informasi pasar. Pedagang besar melakukan fungsi µembelian, penjnalan,

pengangkutan, pengemasan, penyimpanan, grading clan sortasi, penanggnngan

resiko clan informasi pasar. Pengecer melakukan fungsi pembelian, penjualan,

pengangkutan, pengemasan, penyinipanan, grading clan sortasi, penanggungan

resiko clan informasi pasar. Saluran pemasaran yang terbentuk sepe1ii berikut :

Salman (I) Petani ---------- Pedagang Pasar --------------- Pcngccer

Saluran (JI) Petani ---------- Pedagang Besar --------------- Pengecer.

2. Ditinjau clari efisiensi oper<•.sional, dapat clikatakan bahwa pemasaran ilcan 1mmvis

dari lokasi penelitian belum efisien. Hal ini terlihat clari marjin pemasaran yang

tinggi serta rendahnya bagian harga yang diterima petani (farmer's share). Dari

Page 103: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

kedua saluran pemasaran yang ada, efisiensi saluran pemasaran hdua lebih baik.

Karena nilai maijin pemasaran pada saluran kedua 76,14% lebih re.ndah dari pada

saluran pertama sebesar 77,51 % clan bagian harga yang cliterima petani saluran

kedua lebih besar 22,86% sedangkan saluran kedua sebesar 22,86%.

3 .. Rasio pendapatan terhadap biaya pada masing-masing lembaga memiliki nilai

lebih dari satu sehingga semua lembaga tersebut sudah mernberikan keuntungan.

Saluran kedua memiliki ragio RIC lebih besar karena biaya yang dikeluarkan pada

saluran tersebut lebih kecil dibandingkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan

oleh saluran pertama. Adapun nilai R/C rasio untuk masing-masing saluran

pemasaran adalah 2,12% untuk saluran pertama clan salurnn kedua 2,24%.

4. Ditinjau clari efisiensi harga, clapat pula dikatakan bahwa sistem pcmasaran ikan

maanvis dari lokasi penc:litian belum efisien. Hal ini terlihat clari ketcrpacluan

pasar antara pasar di tingkat petani (pasar lokal) clengan pasar di tingkat pengecer

· (pasar acuan). Basil estimasi analisis keterpacluan pasar memmjukkan nilai

koe.fisien 131, 132, 133 adalah berturut-turut 0,0774, 0,2039, 0,1920. Terlihat lJahwa nilai

· 132 ticlak sama dengan satu sementara nilai IMC aclalah sebesar 0,40 mendekati

nilai no!. Nilai parameter dugaan 132 menjauhi satu atau tidak sama dengan no!

maka keterpaduan pasar jangka penclek semakin kurang baik atau Jemah.

· Sementara nilai IMC yang manclekati no! menunjukkan bal1wa tidak te1jacli

keterpaduan pasar jangka panjang yang kuat di tingkat pcngecer clcngan pasar di

tingkat petani

Page 104: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

6.2. Saran

l. Adanya bantnan berupa pembenihan yang baik dari intansi tcrkait. Denr,an

cam ini diharapkan petani ikan untuk dapat meningkatkan kualitas clan

kuantitas ilrnn. Sehing\\a cliharapkan aclanya peningkatan pendapatan petani.

2. Masyarakat diberi wawasan clan informasi, agar minat mereka terbadap ikan

bias tinggi dan adanya keinginan nntnk membeli dan m~rniliki ikan. Sehingga

arus pemasaran ikan bias dz.pat be1jalan dengan baik clan meningkatkan

penjualan pada setiap lembaga pemasaran.

ltt/UWA l cl,~ fi/ll,·m1 •

Page 105: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

DAFT AR PUST AKA

Amalia, Noor. l'cran Distributor dan Analisis Efisiensi Dalam Pemasaran lkan Mas (Cyprinus carpio) Produksi Waduk Cirata, Desa Bobojong, K1~camatan Mande, Kabupaten Cianjur, .lawa Baral. (Skripsi). (Bogar: Prngram Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, !PB, 1999)

Arief, Sritua. Metodologi Penelitian Ekonomi. (Jakarta: Ul-Prnss, l 993)

Azzaino, Zulki!li. Pengantar Tataniaga Pertanian. (Bogar: Depertemen llmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, 1982)

Badan l'usat Statistik Tingkat Kata. (Statistik Depok Dalam Angka. Dcpok, 2003)

Badan Statistik. Statistik Perikanan. (Direktorat Jenderal Perikanan. D.K.P, 2002)

Branson, Robert. Edan Norvell Douglass. G. Introduction to Agricultv.ral Marketing. (New Yark: McGraw Hi!: Book, 1983)

Cahyono, Bambang. Budida:'a lkan Air Tawar. (Yogyakarta: Kanisius, 2000)

Craven. Basic Marketing. 17 edition. (New York: McGraw Hill, 2003)

Dahuri, Rokhmin. 2005. Polcnsi Pcrikanan Indonesia. hal 3. www.kompas.com. 20 September. 13.00

. Direktorat .lenderal Pcrikanan. Penyuluhan Hukum Bidang Perikanan. (Dcpartcmen Pcrlanian, 1999)

Downey, D. W. dan Erickson, Steven P. Manajemen Agribisnis. (.Jakarta: Erlangga, 1988)

Fransiska, Anna. Analisis Efisicnsi Pcmasaran Ikan Kcmbung (Studi Karns Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DK! Jakarta). (Skripsi). (Eogor: Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, !PB, 2003)

Hanafiah, A.M dan A.M. Saefuddin. Tataniaga Hasil Perikanan. (Jakarta: UI Press, 1986)

Kecamatan Beji. Laporan Data Monografi Kecamatan Beji. (Kota Depok: 2004)

Page 106: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Kohl. Richard. L dan W. David Downey. Marketing of' Agricultural Products. (New York: The Macmillan, 1962)

Kotler, Phillip clan Gary Amstrong. Dasar-Dasar Pcmarnran. Eclisi ketujuh. (.Jakartr.: !ntermedia, 1992)

Kotl~1-, Phillip. Manajemen Pemasaran Analisis, Percncanaan, Jmplcrncntasi clan Kontrol. Edisi kesembilan. (Jakarta: P.T. Prcnhalindo, 1997)

Lesrnana. D.S clan I wan Dannawan. Budidaya Jkan Hias Air Tawar Populer. (Jakarta: Penebar Swadaya, 200 I)

Limbong clan Sitorus. Pengantar Tataniaga Pertanian. (Bogar: Jurusan Sosial Ekonomi Perlanian, Fakultas Pertanian, IPB, 1985)

Liviawaty, Evi clan Eddy Afrianto. Mas Koki : Budidaya clan Pemasarannya. (Yogyakarta: Kanisius, 1990)

Melani. Analisis Saluran Pcmasarnn lkan Koi (di Kccamalan Cisaat Sukabumi Jawa Barat). (Bogar: Jurusan llmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, JPB, 2002)

Mubyarlo. Penganlar Ekonomi Pertanian. (Jakarta: LPJES, 1989)

Permana, K. Ekonomi Pernsahaan. (Bandung: Baskara Jaya, 1997)

Perreault, D. William clan McCharthy, E. Jerome. Basic Marketing: a global managerial approach 14 edition. (New York: McGraw Hill, 2002)

Putro, Supeno. 2005. Bisnis Jkan Hias Tetap Menggiurkan. hal 3. vvww.forek.or.id. 20 September 2005. I 3 .00

Putro, Supeno. clkk,. Direktori lkan Hias. Ditjen Peningkatan Kapasitas Kelembagaan clan Pemasaran DKP. (Jakarta: Penebar Swadaya, 2004)

Ravallion, M. Testing Market Integration. American Journal of Agricultural Enomomics. Volume 68. New York. February, !986

Rismunnnclar clan Moch Achjar. Pcrikanan Darat. (Bandung: CV Sinar 13nru, 1986)

Soekarta\vi. Prinsip Dasar Manajcn1cn Pcrnasaran I-Iasi 1-hasi I Pcrtan ian: ·rcori dan Aplikasinya. (Jakarta: CV. Rajawali, 1989)

Page 107: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

----------·--. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. (Jakarta: Raja Grnfindo, 1993)

.Susanli J\nalisis E·:fisicnsi Pcn1asaran Aya111 R.as Pcdaging di I(ecan1atan Cijeruk, Kabupatcn 13ogor. (Skripsi). (13ogor: .lurusdn llmu-ilmu Sosial Ekonomi l'crlanian. Fakultas Pcrtanian, 11'13, 2002)

Susanto. 2004. Teknologi Tepat Guna: Budidaya lkan Maanvis. hal I. 1-Hvw.warintekprogrcsio.co.id. 20 September. 13.00

Susanto., Huru. Maanvis. (.Jakarta: Pcncbar Swadaya, 2000)

Victor, P. Julius. Analisis Efisicnsi Pcmasaran Bcnih lkan Patin ( Pangasius hypophtalmus) Produksi dari Dcsa Cihidcung llir, Kccamatan Ciampea, Kabupatcn 13ogor, Propinsi .lawn Barnt. (Skripsi). (Bogor: Jurusan llmu-ilmu Sosial Ekonomi Pcrlanian, Fakullas Pcrtanian, ll'B, 2004)

Page 108: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lampiranl. Rincian Pcrhitungan Biaya Produksi Rata-Rata, Pcndapatan Petani Ikan di Kecamatan Beji

B iaya-biaya Produksi /ekor/ petani Kematian Total

Produksi Benih Tenaga Kerja Pakan Kemasan Transoort I Listrik Telepon Biaya HargaJual % i

Jml HidurnPendaoatan Biaya RIC Rasio

6,ooo I 125 100 I 52.5 18 40 24 20 I 379.5 GOO 5 5,700 I 3420000 2277000 1.58

2,000 125 I 75 21 00 25 5 25 309 600 5 1,900 1140000 618000 1.94 OJ

2,000 125 75 52.5 00 25 I I 25 I 006 - 600 5 1,900 1140000 673000 1.78 JO ,).) ,)

4,ooo I 125 50 52.5 18.5 12.5 2.5 I 12.5 273.5 600 5 3,800 2280000 1094000 2.19 -

! 2,000 125 75 52.5 33 I 25 5 I 25 340.5 60G 5 1,900 1140000 681000 1.76

2,000 125 75 52.5 I 00 I 25 5 25 340.5 600 5 1,900 1140000 681000 l.76 OJ

uooo 125 50 83.33 22 33.33 66.67 16.67 397 600 5 2,850 1710000 1191000 1.51

4,000 125 100 320.83 21 16.67 70.88 30.56 684.94 600 0 3,800 2280000 2739760 0.86 J

8,000 0 150 123.75 13.25 6.25 75 25 393.25 600 5 7,600 4560000 3146000 1.53

33,000 1000 750 811.41 224.75 208.75 255.05 204.73 3454.69 5400 45 31,350 18810000 13100760 1.56

3,666.67 111.11 83.3 90.157 24.97 I 23.19 I 2s.34 22.75 383.85 600 5 3483.33 2090000 1455640 l.56

Page 109: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lampiran 2. Rincian Pcrhitungan Rata-Rata Biaya Pemasanm di Tingkat Pcdagang Pasar

esponden 1 Harga Harga I Maijin Biaya Pemasaran Rp/ekor Total Biaya Pendapatan I R/C Rasio I Pen1belian Penjualan Peinasaran Transpoi1asi I 'fenaga Keija I keinasan j Pcra\vatan Lain-lain· Pe1nasaran perekor

J [ 600 JOOO I 400 13.33 I 40 I 32 I 50 12 147.33 400 12.71 2 I 600 I JOOO I 400 i 15 I 50 I 15 I 50 I 13 143 I 400 I 2.80 -

Total J 1-200 2000 SOO I 28.33 I 90 47 I JOO T 25 790.33 I 800 I 2.76

lata-rata J 600 1000 400 I 1.J 165 I 45 23.5 I 50 I 12.5 145.165 I ______'il)O I 2.76 f

Lampiran 3. Rincian l'erhitungan Rata-Rata Biaya Pemasaran di Tingkat Pedagang Besar

Harga Harga Maijin Biaya pemasaran Rp/ekor

Biaya Pendapatan R/C ~sponden

Pembelian Penjualan Pemasaran T ranspo11asi Tenaga

ken1asan Pera\vatan Lain- Total perekor P ... asio

Kerja lain

l 600 1250 650 22.73 55 23 36.36 6 143.09 650 4.54

2 600 1250 650 14.29 38.1 14.29 45.24 6 l 17.92 650 5.5 l

3 600 1250 650 10 40 50 32.5 6 138.5 650 I 4.69

4 600 1250 650 22.22 44.44 22.22 38.89 6 133. 77 650 d, .86

5 600 1250 650 13.89 66.67 16.67 38.89 6 142.12 650 4.57

Jumlah 3000 6250 3250 83.13 244.2 l 126.18 '

l 9 l.88 30 675.4 3250 4.81

lata-rata 600 1250 650 16.626 48.842 25.236 38..l 76 6 1°35.09 650 4.81

Page 110: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lampiran 4. Perhitungan Rata-Rata Biaya Pemasaran di Tinglrnt Peng~cer Saluran Pertama

Harga I-larga Biava pen1asaran esponclen Beli Jual Ma1jin

TransportasilTenaga Kerjalsewa TempatlKemasanlPerawatanlLain-lain Pendapatan

een1asaran Total perekor RIC Rasio 1 I 1000 2500 I 1500 I 166.661 I 388.89 I 0 I 137.78 166.67 10 870.007 1500 I 1.72 I

2 1000 2500 1500 I 100 I 375 I 0 I 125 125 10 735 1500 I 2.04 I

3 I 1000 I 2500 I 1500 I 125 I 0 I 200 I 75 187.5 I 20 607.5 I 1500 I 2.47 4 I 1000 3000 I 2000 I 150 I 200 ! 0 I 80 180

I

20 630 2000 3.18 I 5 I 1000 I 2500

I 1500 40 I 166.67 i 166.67 I 55 113.33 I 15 556.67 1500 2.70 I

6 1000 3000 I 2000 I 50 I 245 I 336 I 84 I 240 I 25 980 2000 I 2.04 Jumlah 6000 I 16000 I 10000 i 6: l.667 I 1375.56 I 702.67 i 556.78 I 1012.5 100 4379.177 10000 I 2.28 Zata-rata 1000 I 2666.67 i 1666.67 I 105.28 ! 229.26 I 117 .11 i 92.80 I 168.75 16.57 729.86 1666.67 2.28

Lampiran 5. Perhitungan Rata-Rata Biaya Pemasaran di Tingkat Pcngecer Saluran Kedua

'spondenj Harga I Harga Beli I Jucl Total

l Pendapatan perekor IR/C Rasio

M .. Biarn Pemasaran Rp/ekor arJm

1

·, I 1 I Pemasaran Transportasi Tenaga KerjaiSewa Tempat KemasanjPerawatan1Lain-lain

1 1 1250 2500 1250 1 100 r o o 1 87.5 1 125 1 25 1 337.5 1 1250 1 3.7o 2 I 1250 3000 1750 I 200 I 0 I 100 I 133.33 I 200 I 66.67 I 700 I 1750 I 2.5 3 I 1250 I 2500 · 1 1250 I 160 i 180 I 0 I 240 I 180 60 820 I 1250 I 1.52 4 1250 2500 1250 I 100 : 300 !33.33 I 56.67 i 160 33.33 783.33 1250 1.6 5 I 1250 I 2500 I 1250 JO I 0 . I 125 I 41 90 25 311 1250 4.02 6 ! 1250 I 25001-1250-i 83.33 i 0 I 3]3.33 I 77.03 i 116.67 I 41.67 652.08 I 1250 ! 1.92 1 l 1250 i 2500 l 1250 l 166.67 I 2n.18 I o 111.11 l 222.22 22.22 soo , 1250 I 1.56

s 1 · 1250 l 3000 I l 1so I 100 ·I 233.33 I 293 93.33 I 84 33.33 s41.99 I n5o I 2.os

9 1250 I 3000 I i7so I 17.5 I 208.33 I 500 _s3.3J_1 1s8J~-+. 41.61 1116.66 11so t57 10 1250 2500 1250 125 : 0 I 0 125 : 1G6.67 i 25 441.67 1250 I 2.83 I

11 1250 I 2500 1250 I 100 I 0 I 166.67 133.33 I 100 I 33.33 533.33 1250 T 2.34 12 I 1250 I 2500 1250 I 90 I loo I 125 I 75 I 110 I 25 I 525 I 1250 I 2.38

J umlah I 15000 I 31500 I 16500 I 1380 I 1299.44 1 781.33 1256.68 1712.89 432.22 7862.56 16500 I 210 lata-rata I 1250 I 2625 I 1375 I 115 I 108.2866667/ 148.4441667 104.7233 142.74083 36.0183 655.2133 1375 I 2.10

Page 111: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lampiran 6. Karakteristik Pctani Responden di Kccamatan lkji

No Nama Usia (Tahun) Pendidikan Pengalarnan

I Mata Jumlah Lahan (unit)

(Tahun) pencaharian Ko lam I Akuarium Jaring -1 i Sunari 40 PT 20 I Sampingan 25 I 10 20 2 Musa 46 SD 5

I Sarnpingan 1, 6 I - I ~ I

" PT " San1pi11gan i --------,-

Suhada 38 - I -.) .) I I

4 I Ma'ruf 40 SD 18 I Utama I - I -5 I Budi 35 PT 6 ! Utama I I I 7

I - I -6 Wawan 28 I SivlA 2

I Utama I I ! 4 I I - -

I

I 7 I Syahlani I 39 I Stv!EA 16 I Utama 24 i, - -

8 Nairn 40 PT ,, I Sampingan I 16 I - -~ I I

9 i Daiii 40 PT 17 I Sampingan 20 I 60 I

~terangan:

- PT = Perauruan Tingai b <.-b

- Rata-rata = luas kolam 2xl,5 m - Rata-rata = besar akuarium 100x7 5x50 cm - Rata-rata = luas jaring 5x3x2 m

Page 112: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lampiran 7. Data Barga Ikan Maanvis di Tinglrnt Pctani Ikan dan di Tingkat Konsmncn atau Pcn<>eccr

! bulan JL i % IL_or JC-~11_=r ==rr[==1~=r,"'"1 ==r\L=1-=1,"==\o==L=_ =H;,-,=

I 7 0.935 600 561 2600 2431 1---··------j----1--·- 1-----1-------+-------;----4

2 7 0.873 600 523.8 2600 2269.8 ·------+----+-------+-----+-------;----

3 7 0.816 600 489.6 2600 2121.6 1-----4--+--7--i-,--o.-1-=-63:-----i----:-65-=--o=-----r--c4-=-95-.-=-95-=--r---c2600 1983.s

5 7 0-713 600 427.8 2600 1853.8 f-------1--------1----+------t----+-------t--------:-J

6 7 0.666 650 432.9 2600 l 731.6 7 7 0.623 700 436.1 2600 1619.8 8 7 0.582 650 378.3 2600 1513.2

1--------+-----+------+----t-----·-----t----------i 9 7 0.544 600 326-4 2600 14 l 4.4 10 7 0.508 650 330.2 2600 1320.8 l l 7 0-475 600 285 2600 1235 12 7 0.444 600 266-4 2600 1154.4 I 6 0_043 600 565.8 2600 2451.8

1-----+----+-------+----l----+----+--2 6 0.89 650 578.5 2600 2314 3 6 0.84 600 504 2600 2184 4 6 0.792 650 514.8 2600 2059.2 5 6 0. 747 600 448.2 2600 1942.2 6 6 0.705 650 458.25 2600 1833 7 6 0.665 600 399 2600 172~

8 6 0.627 650 _ 407.55 2_6_00 ___ +-_16_3_0_.2-ll I 9 __ 6 __ , __ 0._5_92_~_)0 _____ 3_5_5,~ _ _____?_60_0_ 1539.21' I 0 6 0.558 600 334.8 2600 1450.8 f------·----- -----·----f-----+- ____ ,

___ I l __ ~()__==_Q.527 --==6_00 316.2 201300.. 1370.2 -12 6 0-497 650 323.05 2600 1292.2

------! 8 0.926 600 555.6 2600 2407.6 2 8 0.857 600 514.2 2600 2228.2

-

J ___ __i ____ ilil ___ ill_ ___ ~~ --~~~ ~ -~~!;~:~ 6 8 0.63 600 ~ 78 2600 =t 1638

~----==-------- ---- -==-·~-~ --- --Sumbcr: www.bi.co.id J(eterangan

¢; i <!(, : 'l'ingkat lnflasi dari Bulan

• D : Diskon f'aktor

• • • •

I-Ip, : l-brga .Tuai lkan di Tingkat Pctani Sebelurn Pcrubahan I 1-Jp, : Barga Jual llrnn di Tingkat Petani Setelah Pernbahan

I-l1H : Harga .Tuai lkan di Tingkat Pengecer Sebelum Pen:bahan I l-I1u : 1-Iarga Jual lkan di Tingkat Pengecer Setelah Perubahan

Page 113: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lampiran 8. Basil i~stimasi Kclcrpaduan Pasar Tinglrnt Petlmi Ilc:m Maanvis di Kccama1an He.ii Dcngan Pasar di Tingkat Pcngcccr

Regression Analysis: Pt versus Pt-I, Rt-Rt-1, Rt-1

The regression equ~tlon is Pt; 57.4 + 0.0774 Pt-1 ·~ 0.2039 Rt-Rt-1 + 0.1920 Rt-1

29 cases used 1 cases contain missing values

Predictor Cocf Constant 57.38 Pt-1 0.0771 Rt-Rt-1 0.20394 Rt-1 0.19208

s .. 22. 9·1 R-.Sq

Analysis of Variance

Source Regression Residua] Error Total

Sou rec~ Pt-1 Rt-Rt:-1 Rt-J

DF 3

25 2B

Observations

SE Coef 31. 2B

0.2202 0.01569 0.04•103

92. :1?,

SS 161915

131 '.·)5 175109

:;r;q ~-)~;

4 22~)5 10~J()l~)

l.00·1 s

T l. 83 0.35

13.00 4.36

R-Sq(udj)

MS 53972

s2n

p

0. 079 0. 72:3 0.000 0.000

91. 67.

F 102.26

p

0.000

Unusual Obs Pt-1 Pl: Fit SE F.:i t Rr,~sidual

9 4 0·7 408.00 359.33 7.89 48. 67 13 289 566.00 565.93 17. 44 0.07 25 298 556.00 556.22 15.34 -0.22

R denotes an observatic>n with a large standardized residual X denotes an observation whose X value gives it large influence.

Durbin-Watson statistic= 1.97

St Res id 2.?6R 0.00 x

-0.01 x

Page 114: ANALISIS EFISlENSI PEMASARAN lVlAANVIS (Pterophyllum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15335/1/MOHAMAD... · (Pterop!iy/111111 seafare) limn Hias Air Tawar (Stndi

Lampiran 9. Ikan Hias Maanvis (Pterophyllum seafare) Air Tawar

/'' (Maanvis Black White Slayer) (Ma:rnvis Black)

le~'.: ...

(Maanvis Black \Vhitc Slayer) (Maanvis While Slayer)

(Maanvis dalam kemasan plastik)