15
1 ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA TAHUN 2008.1 – 2012.4 ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : HARTARTO B 300 090 035 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

1

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI

DI INDONESIA TAHUN 2008.1 – 2012.4

ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

HARTARTO B 300 090 035

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

2

ABSTRAK

Inflasi merupakan salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan

dijumpai di hampir semua Negara di dunia. Inflasi adalah kecenderungan dari

harga – harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari

satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut

meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang – barang

lain. (Boediono.1995). Lonjakan terhadap inflasi nasional yang tanpa diimbangi

dengan pendapatan nominal penduduk akan menyebabkan pendapatan rakyat

merosot baik pendapatan riil maupun pendapatan perkapita. Ini menjadikan

Indonesia kembali masuk golongan Negara miskin, dan ini menyebabkan semakin

beratnya beban hidup masyarakat khususnya strata ekonomi bawah. Karena begitu

dahsatnya pengaruh inflasi di Indonesia terhadap perekonomian nasional, maka

perlu perhatian yang ekstra terhadap inflasi agar krisis ekonomi tahun 1998 tidak

terulang lagi.

Studi ini meneliti tentang jumlah uang beredar (JUB), suku bunga

sertifikat Bank Indonesia (SBI), produk domestik bruto (PDB), nilai tukar rupiah

terhadap dollar Amerika ( Kurs) terhadap inflasi. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana pengaruh JUB,SBI,PDB dan Kurs terhadap Inflasi

di Indonesia tahun 2008.1 – 2012.4, sehingga dapat dijadikan rujukan pihak yang

terkait dalam mengambil kebijakan dalam mengatasi inflasi. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia

melalui Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI), dengan metode

analisis OLS dengan bantuan software Eviews 7.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel suku bunga SBI memiliki

pengaruh yang positif dan signifika terhadap inflasi. Variabel JUB memiliki

pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap inflasi. Variabel PDB dan

variabel Kurs memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap

inflasi di indonesia.

Kata kunci : Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Suku bunga SBI

Page 3: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

3

Page 4: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

4

PENDAHULUAN

Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk

dibahas terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap agregat

makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi menyebabkan tingkat balas

jasa yang riil terhadap asset finansial domestik semakin rendah ( bahkan

seringkali negatif ), sehingga dapat mengganggu mobilisasi dana domestik dan

bahkan dapat mengurangi tabungan domestik yang menjadi sumber dana

investasi. Kedua, dapat menyebabkan daya saing barang ekspor berkurang dan

dapat menimbulkan defesit dalam transaksi berjalan dan sekaligus dapat

meningkatkan hutang luar negeri. Ketiga, inflasi dapat memperburuk distribusi

pendapatan dengan terjadinya transfer sumberdaya dari konsumen dan golongan

berpenghasilan tetap kepada produsen. Keempat, inflasi yang tinggi dapat

mendorong terjadinya pelarian modal keluar negeri. Kelima, inflasi yang tinggi

akan dapat mennyebabkan kenaikan tingkat bunga nominal yang dapat

mengganggu tingkat investasi yang dibutuhkan untuk memacu tingkat

pertumbuhan ekonomi tertentu (Hera Susanti et all,1995).

Lonjakan terhadap inflasi nasional yang tanpa diimbangi dengan

pendapatan nominal penduduk akan menyebabkan pendapatan rakyat merosot

baik pendapatan riil maupun pendapatan perkapita. Ini menjadikan Indonesia

kembali masuk golongan Negara miskin, dan ini menyebabkan semakin beratnya

beban hidup masyarakat khususnya strata ekonomi bawah. Karena begitu

dahsatnya pengaruh inflasi di Indonesia terhadap perekonomian nasional, maka

perlu perhatian yang ekstra terhadap inflasi agar krisis ekonomi tahun 1998 tidak

terulang lagi.

Inflasi adalah keadaan yang sangat menakutkan terutama bagi Negara

yang sedang berkembang seperti Indonesia, karena dampak inflasi yang begitu

luas terhadap perekonomian. Oleh karena itu Bank Indonesia sebagai otoritas

moneter tidak bisa berperan sendiri dalam menjaga laju inflasi agar tetap stabil

dan memerlukan peran dan kerjasama dari pihak lain seperti dari pihak swasta,

Page 5: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

5

warga masyarakat dan pihak yang tekait lainnya,baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Untuk bisa membantu bank sentral dalam menjaga laju inflasi,maka pihak-

pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

inflasi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap inflasi

dan seberapa spesifikkah pengaruhnya. Pembahasan dalam penelitian ini lebih

difokuskan pada beberapa variabel yaitu Jumlah Uang Beredar (JUB), suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Produk Domestik Bruto (PDB), Nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar Amerika (Kurs).

Tujuan dari Penelitian ini adalah

1. Menganalisis pengaruh jumlah uang beredar terhadap inflasi.

2. Menganalisis pengaruh tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia

terhadap inflasi.

3. Menganalisis pengaruh produk domestik bruto terhadap inflasi.

4. Menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar US terhadap

inflasi.

LADASAN TEORI / TINJAUAN PUSTAKA

Inflasi adalah proses kenaikan harga umum barang-barang secara terus

menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik

dengan presentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah

bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara terus

menerus selama suatu periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (

meskipun dengan presentase yang cukup besar ) bukanlah merupakan

inflasi.(Nopirin, 1987:25).

Menurut teori Keynes, inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup

di luar batas kemampuan ekonominya. Menurut pandangan teori ini, proses inflasi

terjadi tidak lain karena perebutan bagian rizki di antara kelompok – kelompok

sosial yang menginginkan bagian yang lebih besar daripada yang bisa disediakan

Page 6: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

6

oleh msyarakat tersebut. Proses ini kemudian diterjemahkan menjadi keadaan

dimana permintaan masyarakat akan barang – barang selalu melebihi jumlah

barang – barang yang tersedia.

Pengertian pertama mengenai uang beredar adalah uang kartal dan uang

giral yang digunakan masyarakat. Uang kartal adalah uang tunai yang langsung

dibawah kekuasaan masyarakat. Uang giral adalah seluruh saldo rekening Koran

(giro) yang dimiliki masyarakat pada bank-bank umum. Saldo ini merupakan

bagian dari uang yang beredar karena sewaktu-waktu bisa digunakan oleh

pemiliknya. Jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) adalah jumlah dari uang

kartal dan uang giral.

Pengertian lain mengenai uang beredar didasarkan atas anggapan bahwa

sebenarnya bukan hanya uang tunai dan saldo giro saja yang bisa digunakan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Uang milik masyarakat yang

disimpan di bank dalam bentuk deposito berjangka (time deposits) atau tabungan,

juga mempunyai ciri yang mendekati uang tunai. Keduanya bisa diubah menjadi

uang tunai untuk pembayaran transaksi. Deposito berjangka dan tabungan sering

disebut dengan istilah quasi money atau near money , yaitu sesuatu yang

mendekati ciri dari uang.

Meningkatnya jumlah uang beredar ke masyarakat dapat mendorong

peningkatan daya beli masyarakat karena banyaknya uang yang dibawa

masyarakat, sehingga mendorong peningkatan harga melebihi tingkat yang

diharapkan, sehingga dalam jangka panjang akan mengganggu pertumbuhan

ekonomi. Ini berarti jumlah uang yang beredar berpengaruh positif terhadap

inflasi

SBI rate adalah suku bunga kebijakan bank sentral yang mencerminkan

sikap atau stance kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. Sasaran operasional kebijakan ini dicerminkan pada

pertimbangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight.

Bank Indonesia akan menentukan kebijakan untuk menaikkan tingkat

bunga SBI apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat untuk

Page 7: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

7

meredam laju inflasi, hal ini dikarenakan ketika SBI dinaikkan maka diperkirakan

animo masyarakat untuk memebeli SBI lebih tinggi sehingga jumlah uang yang

beredar di masyarakat akan berkurang. Dengan demikian maka jumlah uang

beredar dimasyarakat akan turun dan inflasi juga akan ikut turun.

Salah satu indikator penting dalam mengetahui kondisi ekonomi suatu

negara dalam periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB). PDB

dibagi atas dua yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.

Keduanya pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh

seluruh unit usaha dalam suatu Negara, atau bisa juga diartikan dengan jumlah

nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi .

PDB atas dasar harga barang berlaku menggambarkan nilai tambah barang

dan jasa yang dihitung menggunakan harga berlaku pada setiap tahun. Sedangkan

PDB atas harga barang Konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang

dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.

Produk Domestik Bruto merupakan jumlah barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah dalam suatu negara dalam

jangka waktu setahun ( Dumairy, 1990). Produk domestik bruto dinyatakan dalam

satuan uang, namun nilai mata uang suatu negara bisa berubah-ubah sepanjang

waktu. Perubahan nilai mata uang ini terjadi pada umumnya dikarenakan adanya

inflasi.

Nilai tukar valuta asing adalah harga dimana pembelian dan penjualan

valuta asing berlangsung, nilai tukar merupakan jumlah mata uang dalam negeri

yang harus dibayarkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Nopirin

(1995) mengatakan bahwa kurs valuta asing akan berubah-ubah sesuai perubahan

permintaan dan penawaran valuta asing. Permintaan valuta asing diperlukan untuk

melakukan pembayaran keluar negeri. Suatu mata uang dikatakan kuat apabila

transaksi automous kredit lebih besar dari transaksi automous debit ( surplus

neraca pembayara ), sebaliknya dikataka lemah apabila neraca pembayaran

mengalami defisit, atau bisa dikatakan jika permintaan valuta asing melebihi

penawaran dari valuta asing

Page 8: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

8

Melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing disebabkan

oleh hutang luar negeri pemerintah maupun swasta yang semakin membengkak,

sehingga ini mengakibatkan penurunan harga barang-barang ekspor di luar negeri

dibandingkan barang-barang ekspor dari Negara lain. Hal ini akan menyebabkan

penerimaan ekspor meningkat serta kemampuan untuk mengimpor barang juga

meningkat, sehingga supply barang didalam negeri meningkat yang akan

mengakibatkan penurunan barang tersebut.

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari instansi

pemerintah seperti Bank Indonesia. Adapun data yang digunakan antara lain:

1. Data inflasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah data laju inflasi

kwartalan yang diperoleh dari data Statistik Ekonomi dan Keuangan

Indonesia (SEKI) dari Bank Indonesia, dengan satuan persen (%).

2. Data jumlah uang beredar (M2) yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder bulanan yang dirubah menjadi kwartalan yang

diperoleh dari data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia dari bank

Indonesia dengan satuan miliar rupiah.

3. Data suku bunga Indonesia (SBI) yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder bulanan yang dirubah menjadi kwartalan yang

diperoleh dari data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia dari bank

Indonesia dengan satuan persen (%).

4. Data produk domestik bruto (PDB) yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder kwartalan yang diperoleh dari data Statistik

Ekonomi dan Keuangan Indonesia dari bank Indonesia dengan satuan

miliar rupiah.

5. Data nilai tukar rupiah terhadap dollar US merupakan nilai mata uang

dollar amerika dalam satuan rupiah yang diperoleh dari data Statistik

Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) dari bank Indonesia.

Page 9: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

9

Dalam analisis ini peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda

dengan menggunaakan alat bantu eviews. Analisis regresi linier berganda adalah

hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel

dependen. Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel

independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari

variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan.

HASIL PENELITIAN

Dari hasil pengolahan data model regresi linier berganda diperoleh estimasi

sebagai berikut :

INF = -8.47768122361 + 4.38350122286e-06*JUB + 3.07301407082*SBI -

4.42707430457e-06*PDB - 0.000347126122365*KURS

Variabel jumlah uang beredar menunjukkan koefisien sebesar 4,383 dan

mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa

apabila jumlah uang beredar naik satu milyar maka inflasi akan naik sebesar

4,383. Walaupun dalam penelitian ini jumlah uang beredar tidak berpengaruh

terhadap inflasi, namun jub tetap harus diperhatikan oleh pemerintah, karena dari

sekian banyak teori menyatakan bahwa jub berpengaruh terhadap inflasi, seperti

teori kuantitas Fisher yang menyatakan bahwa inflasi erat kaitannya dengan

jumlah uang beredar.

Variabel SBI menunjukkan koefisien sebesar 3,073 dan mempunyai

pengaruh positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa apabila bunga SBI

naik sebesar 1% maka inflasi akan naik sebesar 3,073 apabila variabel jumah uang

beredar, produk domestik bruto dan kurs dianggap konstan.

Variabel produk domestik bruto menunjukkan angka -4,427 dan

mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap inflasi. Namun harus tetap

diperhatikan karena kenaikan permintaan agregat yang tidak di imbangi dengan

Page 10: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

10

penawaran agregat akan dapat menimbulkan celah inflasi yang merupakan sumber

inflasi.

Variabel kurs menunjukan koefisien sebesar -0,0003 artinya apabila kurs

naik 1 rupiah maka akan menurunkan inflasi sebesar 0,0003 apabila variabel

jumlah uang beredar, produk domestik bruto dan sbi konstan. Kurs mempunyai

pengaruh yang tidak signifikan terhadap inflasi.

SIMPULAN DAN SARAN

1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

inflasi hal ini berarti bahwa di Indonesia pada periode tahun 2008 – 2012

kenaikan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) diikuti dengan

peningkatan inflasi.

2. Variabel jumlah uang beredar menunjukkan pengaruh yang positif dan tidak

signifikan terhadap inflasi. Hal ini dikarenakan jumlah uang beredar yang

digunakan dalam penelitian ini adalah M2 yang tidak hanya dalam bentuk

uang tapi juga surat berharga.

3. Variabel produk domestik bruto mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak

signifikan terhadap inflasi. Hal ini dikarenakan setiap kenaikan inflasi tidak di

iringi kenaikan Produk Domestik Bruto

4. Variabel kurs menunjukan pengaruh yang negatif dan tidak signifikan

terhadap inflasi. Hal ini dikarenakan setiap kenaikan iflasi belum tentu di

iringi dengan kenaikan kurs.

SARAN

1. Tingkat suku bunga SBI mempunyai kontribusi terhadap kenaikan inflasi,

karena itu otoritas moneter harus menjaga agar tingkat bunga tidak terlalu

tinggi yang akan meningkatkan inflasi. Oleh karena itu dalam menentukan

kebijakan-kebijakan untuk menstabilkan suku bunga agar tetap stabil

sebaiknya disertai dengan penelitian-penelitian yang lebih mendalam.

2. Walaupun produk domestik bruto tidak berpengaruh terhadap inflasi, namun

harus tetap diperhatikan oleh pemerintah, dengan cara pengembangan sektor

Page 11: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

11

ekonomi terutama yang belum optimal dalam pengelolaanya. Hal ini untuk

mendorong pertumbuhan produk domestik bruto. Namun harus tetap

diperhatikan karena kenaikan permintaan agregat yang tidak di imbangi

dengan penawaran agregat akan dapat menimbulkan celah inflasi yang

merupakan sumber inflasi.

3. Dalam penelitian ini jumlah uang beredar tidak berpengaruh terhadap inflasi,

namun demikian pemerintah tetap harus menjaga dan mengawasi naik

turunnya peredaran uang agar bisa menjaga tingkat inflasi.

4. Model yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas, oleh karena itu

diperlukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode, variabel dan data

yang lebih lengkap, sehingga bisa melengkapi hasil penelitian-penelitian yang

telah ada dan menghasilkan penelitian yang lebih baik.

Page 12: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

12

DAFTAR PUSTAKA

Andrianus, Fery dan Niko, Amelia, 2006. Analisa Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Inflasi di Indonesia Periode: 1997:3 – 2005:2. Jurnal

Ekonomi Pembangunan Vol. 11 No. 2, Agustus 2006 Hal: 173-186.

Atmadja,Adwin S.1999. “Inflasi di Indonesia : Sumber-Sumber Penyebab Dan

Penendaliannya”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.1, No. 1, Mei 1999

Hal 54-67.

Baasir, F.2003. “ Pembangunan dan Crisis”. Jakarta : Pustaka Harapan.

Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia. Berbagai edisi penerbitan dan

website : www.bi.go.id. Jakarta : Bank Indonesia.

---------------------,Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Berbagai edisi

penerbitan dan website : www.bi.go.id. Jakarta : Bank Indonesia.

Boediono.1995. “Ekonomi Moneter”.Edisi 3. Yogyakarta : BPFE UGM.

------------.1998. “Ekonomi Moneter”.Edisi 3. Yogyakarta : BPFE UGM.

Brodjonegoro, Bambang PS.2008.Inflasi dan APBN, Warta, September 2008,

www.pertamina.com.

Gujarati, DN.1995. Basic Econometric. 3th Ed. McGraw-Hill

Gujarati, Damodar.1997. “Ekonometrika Dasar”. Alih Bahasa Sumarno

Zain.Jakarta.Erlangga.

Page 13: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

13

Hadi, S.2000. “Statistik Jilid 2”. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kewal, Suramaya Suci . 2012. “Pengaruh Inflasi, Kurs, dan Pertumbuhan PDB

Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Jurnal Economics Vol.8

No.1-12 April 2012.

Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metodologi Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk

Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makroekonomi Edisi ke-5, Terjemahan. Jakarta:

Erlangga

Nopirin.1986. “Ekonomi Moneter Jilid I dan II”. Jogjakarta : BPFE UGM.

---------.1987. “Ekonomi Moneter”. Jogjakarta : BPFE UGM.

---------.1995. “Ekonomi Moneter ”. Jogjakarta : BPFE UGM

Nugroho, Primawan Wisda, Basuki, Maruto Umar. 2012. “Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Inflasi Di Indonesia Periode 2000.1 – 2011.4”.

Diponegoro Jurnal of Accounting Vol.I No.I Tahun 2012 Hal 1-10

Pangemanan,Vanessa.2103. “Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga Terhadap Risiko

Sistematis Pada Perusahaan Sub-Sektor Food And Beverage Di

BEI”.Jurnal EMBA Vol.I No 3 Hal 189 – 196 September 2013

Pratiwi, Ardianing.2013. “Determinan Inflasi Indonesia : Jangka Panjang dan

Pendek”.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Priyatno, D.2008. “Mandiri Belajar SPSS”. Yogyakarta: Mediakom

Page 14: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

14

Priyono, Rahma dan Endang Setiasih.2009. “Deteksi Faktor Penyebab Inflasi Di

Purwokerto”.Fakultas Ekonomi Universitas Jendral Soedirman

Purwokerto.

Sasana, Hadi.2004. “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi Di

Indonesia dan Filipina.(pendekatan Error Correction Model). Jurnal

Bisnis dan Ekonomi, vol 11, no 2, 207-220.

Silvia, Engla Desnim, Wardi,Yunia dan Aimon, Hasdi. 2013. “Analisis

Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Dan Inflasi Di Indonesia”. Jurnal

Kajian Ekonomi Vol.I No.02 Januari 2013.

Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori Pengantar, edisi 3.Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada

Sukirno, Sadono.2004. “Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran

Ekonomi Dari Klasik Hingga Keynesian Baru”. Jakarta : PT. Raja

Grafindo.

Suparti. 2013. “Analisis Data Inflasi Di Indonesia Menggunakan Model Regresi

Spline”. Jurnal Ilmiah SI Statistika Vol.6 No.1 Juni 2013

T,Gilarso.Drs.1999. “Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro”.Yogyakarta:

Kanisius.

Utomo, Yuni P.2009.“Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS”.

Cetakan Ketiga.Surakarta : MUP.

Page 15: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI …eprints.ums.ac.id/29171/9/11._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas tentang

15

-------------------.2011.”Buku Praktek Komputer Statistik II EVIEWS”.

Winarno, Wing W.2009. “Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews”.

Edisi Kedua. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

www. Antaranews.com