Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN SOFTWARE AKUNTANSI
DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)
(Studi Kasus pada UMKM di Kota Malang)
Disusun Oleh :
Nuraida Wahyu Ratnasari
NIM. 135020301111047
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih
Derajat Sarjana Ekonomi
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
v
RIWAYAT HIDUP
Nama : Nuraida Wahyu Ratnasari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat /Tanggal Lahir : Kediri, 4 Juli 1994
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah :Jalan Imam Fakih RT/RW 001/010 Kec.
Kandangan Kab. Kediri
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Formal :
Sekolah Dasar (2000-2007) : SDN Kandangan 4
SMP (2007-2010) : SMP Negeri 1 Kandangan
SMA (2010-2013) : SMA Negeri 2 Pare
Perguruan Tinggi (2013-2017) : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya
Pendidikan Non Formil :
2016 : Kursus Bahasa Inggris di LBPP LIA, Malang
2017 : Kursus TOEFL di LBPP LIA, Malang
Riwayat Organisasi:
- Staf Departemen SOSMA FORSTILLING FEB UB
- Panitia Islamic Children Festival Pada Peringatan Hari Anak Nasional
Tingkat Jawa Timur FORSTILLING FEB UB
- Panitia Islamic In Focus FORSTILLING FEB UB
- Ketua Admin FORSTILLING FEB UB
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya penjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat serta karunia – Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Penerimaan Dan Penggunaan Software Akuntansi Dengan
Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) : (Studi Kasus Pada Umkm Di
Kota Malang)”. Tujuan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi program Strata Satu (S1) Jurusan Akuntansi
Universitas Brawijaya. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya
skripsi ini berkat bentuan, bimbingan, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar – besarnya kepada:
1. Orang tua tercinta, Ibu Isrolijati dan Bapak Wahyudi , kakakku tercinta
Ardhian Pratama,S.Farm.,Apt., dan Luluk Choirotul Lutfiah,
Amd.Kep., serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa,
motivasi, semangat, dukungan, nasihat, perhatian, dan kasih sayang
yang tidak terhingga.
2. Bapak Abdul Ghofar, SE.,MSi.,MSA.,Ak.,DBA selaku Plt Ketua
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya.
3. Ibu Anita Wijayanti., SE.,MSA.,Ak selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah bersedia meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,
arahan, nasihat dan motivasi.
4. Ibu Devi Pusposari, SE.,MSi.,Ak dosen penguji 1 yang telah
memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan skripsi ini.
5. Ibu Kristin Rosalina, SE.,MSA.,Ak dosen penguji 2 yang juga banyak
membantu memberikan masukan di dalam perbaikan skripsi.
6. Teman – teman Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya angkatan 2013 yang sama – sama berjuang dari
awal hingga akhir, khususnya Ira, Anita, Rizka, Nadia, Silvi, Ade,
Anik, Renata, Rini, Nindy. Teman – teman Forstilling Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya angkatan 2013 khususnya
Sofia, Tari, Memey, Alif. Teman – teman Kost WSP khususnya Carin,
Debby, Hani, Fara, Mbak Leony, Mbak Dini, Glory. Teman – teman
Jalan Imam Fakih khususnya Arin, Fitri, Meytha dan pihak lain yang
telah membantu penelitian yang tidak dapat disebutkan satu persatu
atas semua dukungan yang sangat berarti hingga terselesainya skripsi
ini.
vi
Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak –
pihak yang terkait. Untuk perbaikan penulisan skripsi, peneliti sangant
mengharapkan masukan baik berupa kritik maupun saran dari permbaca.
Malang, 17 November 2017
Nuraida Wahyu Ratnasari
NIM. 135020301111047
vii
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN SOFTWARE AKUNTANSI
DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)
(Studi Kasus pada UMKM di Kota Malang)
Oleh :
Nuraida Wahyu Ratnasari
Dosen Pembimbing : Anita Wijayanti, SE., MSA., Ak.
Penelitian ini menguji faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan dan
penggunaan sebuah sistem informasi, dalam hal ini software akuntansi dengan
menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM). Faktor tersebut
diantaranya persepsi sikap, norma subjektif, kemudahan penggunaan, kegunaan.
Alat yang digunakan untuk menganalisis hubungan variabel dalam penelitian ini
adalah Partial Least Square (PLS). Penelitian ini menggunakan metode survey
dengan responden sebanyak 86 UMKM di kota Malang yang sehari – hari
menggunakan software akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat
individu dalam menggunakan software akuntansi dipengaruhi oleh persepsi sikap,
persepsi norma subjektif, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi
kegunaan.
Kata Kunci: Persepsi sikap, persepsi norma subyektif, persepsi kemudahan
penggunaan, persepsi kegunaan, Technology Acceptance Model
(TAM), Partial Least Square (PLS).
viii
ABSTRACT
ANALYSIS ON FACTORS THAT INFLUENCE THE ACCEPTANCE AND
THE USE OF AN ACCOUNTING SOFTWARE USING TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL (TAM)
(A Case Study on Small and Medium Enterprises in Malang)
By:
Nuraida Wahyu Ratnasari
Advisor: Anita Wijayanti, SE., MSA., Ak.
This study examines factors that influence the acceptance and the use of an
information system, particularly an accounting software, using TAM (Technology
Acceptance Model). The factors include perceived attitude, perceived subjective
norm, perceived ease of use, and perceived usefulness. This study uses Partial
Least Squares (PLS) in analyzing the relationship between variables. The data of
this study are collected through surveys on 86 small and medium enterprises in
Malang that are using accounting software in their business. The results show that
perceived attitude, perceived subjective norm, perceived ease of use, and
perceived usefulness significantly influence the intention to use accounting
software.
Keywords: perceived of attitude, perceived of subjective norm, perceived ease of
use, perceived usefulness, Technology Acceptance Model (TAM),
Partial Least Square (PLS)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 8
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 9
1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................. 9
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................. 9
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKAN ...................................................................... 12
2.1 Landasan Teori .................................................................................... 12
2.1.1 Sistem Informasi ............................................................... 12
2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi .............................................. 14
2.1.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi ............................. 15
2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi .............. 16
x
2.1.5 Software Akuntansi ........................................................... 18
2.1.6 Model Teori Sistem Informasi Keperilakuan .................... 19
2.1.7 Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance
Model) ................................................................................ 20
2.1.8 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ................... 21
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 23
2.3 Pengembangan Hipotesis ..................................................................... 28
2.3.1 Konsep Minat Menggunakan Software Akuntansi ........... 28
2.3.2 Hipotesis Pengaruh Sikap (Perceived Attitude ) Terhadap
Minat Menggunakan software Akuntansi ......................... 29
2.3.3 Hipotesis Pengaruh Norma Subjektif (Subjective Norm)
Terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi ....... 30
2.3.4 Hipotesis Pengaruh Kemudahan (Perceived Ease of Use)
Terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi ......... 32
2.3.5 Hipotesis Pengaruh Manfaat (Perceived of Usefulness)
Terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi ......... 33
2.4 Model Penelitian .................................................................................. 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 36
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 36
3.2 Populasi ............................................................................................... 37
3.3 Sampel ................................................................................................. 37
3.4 Sumber Data ........................................................................................ 38
3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 38
3.6 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 40
3.6.1 Variabel Independen ......................................................... 41
3.6.2 Variabel Dependen ............................................................ 45
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 50
4.1 Deskripsi Data Demografi Responden ................................................ 50
4.2 Statistik Deskriptif .............................................................................. 56
4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum Penghapusan Konstruk 57
4.3.1 Uji Validitas ...................................................................... 57
4.3.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 59
4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah Penghapusan Konstruk .. 60
4.4.1 Uji Validitas Konvergen dan Diskriminan ........................ 61
xi
4.4.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 64
4.5 Pengujian Model Struktural ................................................................ 65
4.6 Diskusi Hasil Penelitian ...................................................................... 68
4.6.1 Sikap (Attitude) terhadap Minat UMKM Menggunakan
Software Akuntansi ............................................................ 68
4.6.2 Norma Subjektif (Subjektif Norm) terhadap Minat UMKM
Menggunakan Software Akuntansi .................................... 71
4.6.3 Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Used)
terhadap Minat UMKM Menggunakan Software
Akuntansi ........................................................................... 73
4.6.4 Persepsi Kegunaan (Perceived of Usefullnes) terhadap
Minat UMKM Menggunakan Software Akuntansi ............ 75
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 77
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 77
5.2 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 78
5.3 Saran .................................................................................................... 78
5.3.1 Peneliti Selanjutnya ........................................................... 78
5.3.2 UMKM .............................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79
LAMPIRAN ......................................................................................................... 84
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria UMKM ............................................................................................. 22
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 23
Tabel 3.1 Parameter Uji Validitas Dalam Model Pengukuran PLS . .............................. 47
Tabel 4.1 Data Pengumpulan Kuesioner . ....................................................................... 50
Tabel 4.2 Komposisi Responden Berdasarka Usia . ....................................................... 51
Tabel 4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . ...................................... 51
Tabel 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Jabatan .................................................. 52
Tabel 4.5 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan ............................................ 53
Tabel 4.6 Komposisi Responden Berdasarkan Lama Perusahaan Berdiri . .................... 53
Tabel 4.7 Komposisi Responden Berdasarkan Nama Software Akuntansi . .................. 54
Tabel 4.8 Komposisi Responden Berdasarkan Jangka Waktu Menggunakan
software Akuntansi . ....................................................................................................... 55
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian........................................................... 56
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Alogaritma Sebelum Penghapusan Indikator Konstruk ..... 58
Tabel 4.11 Hasil Outer Loading Sebelum Penghapusan Indikator Konstruk . ............... 59
Tabel 4.12 Nilai Cronbach’s Alpha Dan Composite Reliability . ................................... 60
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Alogaritma Setelah Penghapusan Indikator Konstruk........ 61
Tabel 4.14 Outer Loading Setelah Penghapusan Konstruk . .......................................... 62
Tabel 4.15 Cross Loading . ............................................................................................. 63
Tabel 4.16 Nilai Cronbach’s Alpha Dan Composite Reliability. .................................... 64
Tabel 4.17 Koefisien Jalur Pengujian Model Struktural ................................................ 66
Tabel 4.18 Kesimpulan Uji Hipotesis ............................................................................. 67
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model TRA ................................................................................................ 20
Gambar 2.2 Model Penelitian ........................................................................................ 35
Gambar 4.1 Model Struktural ........................................................................................ 65
Gambar 4.2 Model Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian .............................................. 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada jaman modern ini, perkembangan teknologi informasi semakin
berkembang dengan pesat. Perkembangan teknologi ini memberikan manfaat
yang banyak dalam kelangsungan hidup masyarakat. Teknologi dapat membantu
dalam pembangunan infrasturktur bisnis dan pemerintah sehingga dapat berjalan
efektif dan efisien serta memberikan dampak pelayanan yang maksimal kepada
pengguna. Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap perkembangan sistem
informasi.
Menurut Kadir (2003) dalam Khakim (2011) menyatakan bahwa sistem
informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas,
manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan
kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis. Sistem informasi
diadakan untuk menunjang semua aktivitas usaha di semua tingkatan organisasi.
Penggunaan sistem informasi mencakup sampai ke tingkat operasional untuk
meningkatkan kualitas produk serta produktivitas operasi.
Menurut UK Academy of Information System (UKAIS) sistem informasi
sebagai alat atau cara yang digunakan orang – orang atau organisasi dengan
memanfaatkan teknologi untuk memperoleh, memproses, menyimpan,
menggunakan dan menyebarkan informasi. Sistem informasi merupakan
kombinasi atas beberapa faktor dari orang – orang (pengguna), hardware,
2
software, jaringan komunikasi, sumber data, dan kebijakan maupun prosedur yang
menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui berbagai
pihak yang berpengaruh cukup besar dalam perekonomian nasional. Beberapa
peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia antara lain: (a) jumlahnya yang
besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi, (b) menyerap banyak tenaga
kerja dan setiap investasi menciptakan lebih banyak kesempatan kerja, (c)
memiliki kemampuan untuk memanfaatkan bahan baku lokal dan menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat luas dengan harga terjangkau.
Menurut Kementerian UMKM, Koperasi dan Ekonomi Kreatif, dari sisi
penyerapan tenaga kerja, UMKM mampu menyerap tenaga kerja hingga 57,9 juta
di berbagai daerah di Indonesia. PDB meningkat dari 57,84% menjadi 60,34%
dalam 5 tahun terakhir. Jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 57,9 juta.
Disamping adanya berbagai potensi, terdapat juga kendala yang dihadapi UMKM
khususnya kendala masalah permodalan. UMKM biasanya tidak memiliki
pembukuan yang standar dengan ketentuan pembukuan perbankan sehingga
menyebabkan sulitnya UMKM mendapatkan pinjaman modal. Cukup
mencengangkan, bahwa ternyata 68,97% modal UMKM berasal dari pemilik
modal. Hal itulah yang menyebabkan perkembangan UMKM kurang maksimal
karena masih mengandalkan modal dari pemilik.
Pembuatan laporan keuangan dan catatan transaksi tidak hanya digunakan
sebagai syarat dalam meminjam modal ke perbankan tetapi memiliki berbagai
3
manfaat yang sangat penting bagi UMKM. Pencatatan transaksi keuangan sebagai
laporan transaksi yang terjadi dan laporan keuangan sebagai tolak ukur
kesuksesan sebuah bisnis. Pencatatan keuangan digunakan sebagai pelaporan
transaksi yang terjadi dalam harian, mingguan, dan bulanan. Hasil catatan
tersebut, akan menjadi sebuah financial report bagi bisnis. Laporan tersebutlah
yang digunakan untuk melihat kondisi bisnis yang tengah dijalani.
Pembuatan laporan keuangan secara manual dianggap tidak efektif dalam
menghadapi tantangan bisnis yang mengalir dengan cepat. Perkembangan
teknologi informasi yang pesat telah membantu memunculkan software akuntansi
yang dapat membantu mempermudah mengolah data keuangan sehingga kendala
dalam membuat laporan keuangan dapat diselesaikan. Penggunaan software
tersebut akan mempermudah dalam mengolah data transaksi keuangan suatu
perusahan dan membantu menyediakan informasi dalam bisnis. Teknologi
informasi dapat memenuhi kebutuhan informasi bisnis dengan sangat cepat, tepat
waktu, relevan dan akurat (Wilkinson, 2005).
Faktor pengguna merupakan salah satu aspek yang penting untuk
diperhatikan. Pengguna dari teknologi tersebut harus siap untuk menerima
teknologi karena kesiapan pengguna mempunyai pengaruh yang besar dalam
menentukan sukses atau tidaknya penerapan teknologi tersebut. Pengguna harus
mempertimbangkan manfaat dan kegunaan dalam pemakaian teknologi informasi.
Pertimbangan tersebut mempengaruhi persepsi pengguna teknologi informasi
terhadap perilakunya. Penelitian tentang minat berperilaku (behavioral intention)
dalam penggunaan teknologi dilakukan dengan menggunakan Technology
4
Acceptance Model (TAM). Menurut Venkatesh & Michael (2000) dalam
Maharany (2011), TAM menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan sederhana
untuk menerima teknologi dan perilaku penggunanya.
Konsep TAM menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk
mempelajari dan memahami perilaku pemakai dalam menerima dan menggunakan
sistem informasi (Handayani, 2007). Model ini memiliki tujuan untuk
menjelaskan faktor – faktor kunci dari perilaku pengguna teknologi informasi
terhadap penerimaan pengadopsian teknologi informasi tersebut (Seeman, 2009).
Perluasan konsep TAM diharapkan akan membantu memprediksi sikap dan
penerimaan seseorang terhadap teknologi dan dapat memberikan informasi
mendasar yang diperlukan mengenai faktor – faktor yang menjadi pendorong
sikap individu tersebut.
Venkatesh & Michael (2000) dalam Maharany (2011) teori TAM
menjelaskan bahwa niat seseorang untuk menggunakan sistem atau teknologi
ditentukan oleh dua faktor, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness),
adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi dalam
meningkatkan kinerjanya, dan persepsi kemudahan pengguna (perceived ease of
use), adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi
membuatnya lebih mudah menyelesaikan pekerjaan.
TAM dilandasi dari Theory of Reasoned Action (TRA). Teori TRA
menyatakan bahwa seseorang akan menerima komputer jika komputer
memberikan manfaat kepada para pemakainya (Fishbein&Ajzen, 2002).
Berdasarkan TRA, pengguna teknologi informasi ditentukan dari persepsi
5
individu dan sikap yang pada akhirnya akan membentuk perilaku seseorang dalam
penggunaan teknologi informasi.
Technology Accepted Model (TAM) merupakan model yang dirancang
untuk memprediksi penerimaan aplikasi komputer dan faktor – faktor yang
berhubungan dengannya. Konstruk awal TAM yang dikemukakan oleh Davis
(1989) terdiri atas persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use),
persepsi kegunaan (perceived of usefullness), sikap (attitude), minat perilaku
(behavioral intention), dan penggunaan senyatanya (actual use). TAM digunakan
untuk melihat pengaruh variabel perceived ease of use (persepsi kemudahan
penggunaan) dan peceived usefulness (persepsi manfaat) terhadap variabel
(behavior intention).
Penelitian yang dilakukan oleh Cabanillas et al (2014) menyatakan bahwa
variabel pengaruh eksternal (eksternal influence), norma subjektif (subjective
norm), citra sosial (social image), manfaat (perceived of usefulness), sikap
(perceived of attitude) berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile payment
system. Sedangkan variabel risiko yang dirasakan (perceived risk) berpengaruh
negatif terhadap minat menggunakan mobile payment system.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yoon (2016) terhadap 273
mahasiswa mengatakan bahwa manfaat (perceived of usefulness), interaktifitas
(interactivity), dan kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh
terhadap minat mahasiswa untuk menggunakan aplikasi perpustakaan. Dan
kepuasan pengguna (user satisfaction) memiliki pengaruh paling kuat dalam
menggunakan aplikasi perpustakaan.
6
Penelitian yang dilakukan oleh Jan dan Contreas (2011) yang
menggunakan responden mahasiswa fakultas teknik di dua Universitas di Lima
mengatakan bahwa manfaat (perceived of usefulness), norma subjektif (subjective
norm), dan sikap (attitude influences) mempengaruhi mahasiswa dalam
menggunakan teknologi informasi di Universitas di Lima.
Cheung dan Vogel (2012) meneliti tentang minat mahasiswa
menggunakan aplikasi google yang mengambil sample 136 mahasiswa di
Australia yang menggunakan aplikasi google untuk membantu tugasnya. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kemudahan (perceived ease of use), manfaat
(perceived usefulness), sikap (perceived attitude), berpengaruh terhadap minat
penggunaan aplikasi google sedangkan norma subjektif (subjective norm) tidak
berpengaruh terhadap minat mahasiswa menggunakan aplikasi google.
Berdasarkan penelitian sebelumya, peneliti tertarik untuk mengetahui
faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi minat dalam menggunakan software
akuntansi. Penelitian ini merupakan penggabungan variabel yang berasal dari dua
penelitian yang telah dibahas sebelumnya, yaitu penelitian Cheung & Vogel
(2012) serta Jan & Contreras (2011). Peneliti menjadikan variabel manfaat
(perceived of usefulness), kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dalam
penelitian yang dilakukan oleh Cheung & Vogel (2012) sebagai variabel –
variabel yang mempengaruhi minat dalam menggunakan software akuntansi.
Sedangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Jan & Contreras (2011), peneliti
menjadikan variabel sikap (perceived attitude) dan norma subjektif (subjective
7
norm) sebagai faktor – faktor yang mempengaruhi minat dalam menggunakan
software akuntansi.
Peneliti memilih Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai
obyek dalam penelitian yang merupakan salah satu pengguna dari software
akuntansi. Penggunaan software akuntansi cukup membantu dalam pengolahan
data akuntansi, sehingga mampu menghasilkan informasi keuangan yang dapat
digunakan oleh pengguna informasi tersebut. Kemampuan dalam menggunakan
aplikasi perangkat lunak lain dan pemahaman mengenai sistem informasi dalam
dunia bisnis merupakan sebuah nilai tambah.
Penelitian ini dilakukan pada UMKM di kota Malang yang menggunakan
software akuntansi. Peneliti ingin mengetahui bagaimana penerimaan dan
penggunaan software akuntansi di kalangan UMKM di kota Malang. Menurut
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang, kota Malang merupakan kota kedua di
Jawa Timur dengan jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terbanyak
dan termasuk UMKM unggulan. Kota Malang merupakan sebuah kota dengan
partisipasi stakeholder yang tinggi jika dibanding dengan daerah lain.
Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Analisis Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Penerimaan Dan Penggunaan Software Akuntansi
Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) : (Studi Kasus
Pada Umkm Di Kota Malang) “.
8
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka permasalahan pokok dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah sikap pengguna (attitude toward using) berpengaruh terhadap
minat menggunakan software akuntansi?
2. Apakah norma subjektif (subjective norm) berpengaruh terhadap minat
menggunakan software akuntansi?
3. Apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)
berpengaruh terhadap minat menggunakan software akuntansi?
4. Apakah persepsi kegunaan (perceived of usefulness) berpengaruh
terhadap minat menggunakan software akuntansi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh sikap pengguna (attitude toward using)
terhadap minat menggunakan software akuntansi.
2. Untuk mengetahui pengaruh norma subjektif (subjective norm)
terhadap minat menggunakan sotware akuntansi.
3. Untuk mengetahui pengaruh kemudahan penggunaan (perceived ease
of use) terhadap minat menggunakan software akuntansi.
4. Untuk mengetahui pengaruh manfaat (perceived of usefulness)
terhadap minat menggunakan software akuntansi.
9
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian baik bagi kepentingan
pengembangan program maupun untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Berikut ini merupakan manfaat penelitian, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan tambahan bukti empiris mengenai sikap
pengguna, kemudahan penggunaan, manfaat, norma subjektif
berpengaruh terhadap minat menggunakan software sistem informasi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif mengenai faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
minat pemanfaatan dan penggunaan sistem informasi sehingga dapat
dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan UMKM mengenai
pentingnya pemahaman tentang sistem informasi akuntansi dan
mendorong minat mereka untuk memanfaatkan sistem informasi yang
tersedia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pihak manajemen UMKM untuk lebih memperhatikan sikap pengguna,
kemudahan dalam penggunaan, manfaat, norma subjektif dalam
pengimplementasian software akuntansi dan dalam merancanakan
sistem informasinya.
10
1.5 Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penlulisan skripsi ini adalah berikut ini:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan didalamnya memuat latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
pada bab landasan teri dan perumusan hipotesis ini peneliti
menguraikan landasan teori mengenai pandangan dan
pendapat – pendapat yang berkaitan dengan topik yang
diteliti dan diambil dari beberapa literatur dan jurnal ilmiah
sebagai landasan penelitian. Kemudian bab ini juga berisi
perumusan hipotesis yang mengacu pada penelitian
terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab metodologi penelitian ini didalamnya berisi objek
penelitian, jenis penelitian, populasi dan teknik
pengambilan sampel, jenis dan sumber data, pengujian
hipotesis, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab hasil dan pembahsan ini merupakan bagian yang
menjabarkan mengenai hasil dan pembahasan metode
11
penelitian yang akan digunakan untuk bahan acuan utama
dalam menarik kesimpulan.
BAB V PENUTUP
Pada bab penutup ini berisi kesimpulan, keterbatasan
penelitian, dan saran dari pembahsan terhadap hasil yang
diperoleh dari penelitian.
12
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Sistem Informasi
Hall (2011) menjelaskan sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih
komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi untuk tujuan
yang sama. Definisi sistem dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu pendekatan
fisik yang mengungkapkan bahwa sistem adalah sekumpulan dari unsur atau
elemen yang saling berinteraksi dan bersinergi untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Contohnya adalah sistem transportasi, sistem informasi dan sistem
komputerisasi. Sedangkan pendekatan fungsi yang mengungkapkan bahwa sistem
adalah jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang merupakan urutan kegiatan
yang saling berhubungan, berkumpul bersama untk mencapai tujuan terntentu.
Contohnya, sistem marketing dan sistem penjualan.
Menurut Leod (2004) informasi adalah data yang telah diproses, atau data
yang memiliki arti sebagai berikut :
1. Akurat yaitu informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan
harus jelas mencerminkan maksudnya sehingga tidak menimbulkan
banyak gangguan yang dapat merubah dan merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya yaitu informasi yang datang pada penerima harus
tepat pada waktunya, informasi yang terlambat sudah tidak bernilai
13
lagi karena informasi merupakan hal penting dalam pengambilan
keputusan.
3. Relevan yaitu informasi yang diterima harus bermanfaat bagi
penerimanya.
4. Kelengkapan yaitu informasi harus menyajikan gambaran lengkap dari
suatu permasalahan atau suatu penyelesaian.
Menurut O’Brien (2005), informasi adalah data yang telah diubah menjadi
suatu konteks yang memiliki arti yang berguna bagi pemakai akhir.
Wikipedia (2014) menyatakan sistem informasi adalah kombinasi dari
teknologi informasi dan aktifitaas manusia yang menggunakan teknologi tersebut
untuk mendukung manajemen dan operasi. Biasanya dalam arti luas, sistem
informasi sering digunakan sebagai istilah yang merujuk pada interaksi antar
orang, proses algoritmatik, data dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah
tersebut tidak hanya merujuk pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk bagaimana cara orang berinteraksi dengan
teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur dalam mengumpulkan data,
memproses menjadi informasi dan mendistribusikan kepada para pengguna (Hall,
2011). Sedangkan menurut Laudon (2007) berpendapat bahwa sistem informasi
adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengumpulkan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi serta memiliki sifat manajerial
dan strategis untuk suatu organisasi dan juga menyediakan laporan – laporan yang
diperlukan dari pihak luar.
14
Wikipedia (2014) menyebutkan bahwa sistem informasi dapat
dikategorikan menjadi empat bagian, yaitu:
1. Sistem Informasi Manajemen
2. Sistem Pendukung Keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
Tujuan dari sisten informasi adalah menghasilkan informasi. Untuk dapat
menghasilkan informasi yang tepat maka harus didukung oleh tiga komponen.
Tiga komponen tersebut adalah pengguna, waktu, dan akurat. Sistem informasi
yang tidak didukung oleh ketiga komponen tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
informasi yang berguna.
2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi
Manurut Hall (2011) sistem informasi akuntansi adalah dua atau lebih
komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan
yang sama. SIA berfungsi untuk organisasi sebagai penyimpan data segala
aktifitas dan transaksi, pemrosesan informasi dari data yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan dan pengontrol aset organisasi secara tepat.
Hall (2011) membagi SIA menjadi tiga subsistem, yaitu:
1. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS),
fungsinya untuk mendukung operasi bisnis harian melalui pesan dan
dokumen yang digunakan untuk para pengguna di seluruh perusahaan.
2. Sistem buku besar/pelaporan keuangan (general ledger/financial reporting
system-GL/FRS), fungsinya untuk membuat laporan keuangan yang berupa
15
laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan berbagai laporan keuangan
lainnya yang sesuai dengan standar peraturan yang berlaku.
3. Sistem pelaporan manajemen (management reporting system-MRS),
fungsinya untuk menyediakan pihak manajemen internal laporan – laporan
keuangan yang memiliki tujuan khusus dan informasi – informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran dan laporan
kinerja.
Jadi, SIA adalah sistem yang berhubungan dengan informasi akuntasi yang
terdiri atas semua data dan dokumen yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan untuk tujuan – tujuan tertentu.
2.1.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi
Kegunaan dan tujuan sistem informasi menurut Jones dan Rama (2006)
sebagai berikut:
1. Menghasilkan laporan eksternal
Dalam dunia bisnis, penggunaan sistem informasi akuntansi untuk
menghasilkan laporan – laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang dibutuhkan oleh para investor, kreditur, petugas pajak,
dan pihak lainnya yang membutuhkan.
2. Mendukung aktivitas rutin
Sistem informasi akuntansi mendukung manager dalam menangani
aktivitas operasional yang rutin dalam siklus operasi perusahaan.
3. Mendukung pengambilan keputusan
16
Informasi juga dibutuhkan dalam pengambilan keputusan yang tidak
rutin yang terdapat dalam semua tingkatan perusahaan atau organisasi.
4. Perencanaan dan pengendalian
Sistem informasi akuntansi sangat dibutuhkan untuk merencanakan
dan mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan secara baik.
5. Implementasi pengendalian internal
Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan sistem
informasi yang digunakan untuk melindungi harta perusahaan dari
kerugian pencurian atau penggelapan dan untuk menjaga keakuratan
data keuangan.
Sistem informasi yang terancang dengan baik dapat memberikan kegunaan
untuk meningkatkan kaulitas dan menurunkan biaya dari barang dan jasa,
meningkatkan efektivitas dan efisiensi, pengendalian seluruh aktivitas perusahaan
secara baik.
2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi
Teknologi informasi memiliki hubungan erat dengan penggunaan sistem
informasi, sehingga adanya teknologi informasi akan sangat mendukung tingkat
kesuksesan penerapan sutu sistem informasi. Menurut Fathinah dan Baridwan
(2013) yang mendasar pada Amijaya (2010) menyatakan bahwa teknologi tertentu
sistem informasi dan komputer memiliki peran penting dalam proses pekerjaan
baik dalam banyak pekerjaan, perilaku – perilaku kerja individu, maupun kinerja.
Di sisi lain Maharsi (2000) dalam Fathinah dan Baridwan (2013)
mendefinisikan teknologi informasi sebagai kolaborasi antara telekomunikasi dan
17
teknologi komputer dengan teknologi lainnya seperti hardware, software,
database, teknologi jaringan dan peralatan telekomunikasi lainnya. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi sesungguhnya adalah suatu alat yang
dibuat dan digunakan sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan untuk
kelangsungn kehidupan manusia.
Sistem informasi akuntansi memerlukan dukungan teknologi seiring
dengan perubahan data transaksi keuangan dan bisnis yang terus berkembang
seiring berjalannya waktu. Pengambilan keputusan oleh pihak yang
berkepentingan dapat menjadi lamban, rumit dan tidak akurat tanpa adanya sistem
informasi akuntansi yang berbasis teknologi tersebut. Sistem informasi akuntansi
berbasis teknologi adalah suatu sistem yang meggunakan teknologi untuk
menghasilkan informasi – informasi yang berkenaan dengan akuntansi melalui
proses pencatatan dan pengolahan data keuangan (Lawrence & Baridwan, 2014).
Sistem informasi akuntansi berbasis teknologi akan membuat informasi akuntansi
tersebar secara luas, cepat, akurat, aman dan bahkan hemat biaya. Proses dan
aktifitas bisnis juga akan berkembang seiring dengan adanya perkembangan
teknologi, seperti fasilitas yang diterapkan di bidang akuntansi yaitu software
akuntansi.
2.1.5 Software Akuntansi
Software (perangkat lunak) komputer adalah sebuah perangkat yang
berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua instruksi yang
mengarah kepada sebuah sistem komputer (Melwin, 2007). Software sistem
18
operasi merupakan sumber dari software aplikasi yang dapat mengijinkan
softwareaplikasi untuk berjalan seperti windows vista, linux, apple, machintos.
Software aplikasi adalah software yang dibuat khusus untuk mengerjakan
suatu pekerjaan tertentu, software aplikasi diinstal pada komputer yang sesuai
dengan operating system (OS) yang ada, seperti Microsoft Office (Word, Excel,
Power Point dan lainnya). Akuntansi merupakan suatu proses mencatat,
mangklasifikasi, meringkas, mengolah transaksi sampai dengan menyajikan suatu
laporan keuangan. Sehingga software akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu
program yang dijadikan untuk memproses atau mengolah transaksi keuangan.
Software akuntansi merupakan program yang dibuat untuk memudahkan
aktivitas dan pencatatan akuntansi. Semua rangkaian kegiatan dalam akuntansi
seperti menjurnal, posting ke buku besar, menyusun neraca saldo dan laporan
keuangan dapat dikerjakan melalui program akuntansi. Dapat dikatakan bahwa
kehadiran software akuntansi ini mampu memangkas pekerjaan seorang akuntan
menjadi lebih cepat.
Ada berbagai macam jenis software akuntansi antara lain MYOB,
Accurate, Zahir, dan lainnya merupakan program akuntansi yang digunakan oleh
perusahaan.
2.1.6 Model Teori Sistem Informasi Keperilakuan
Jogiyanto (2007) mendefinisikan sistem informasi keperilakuan adalah
sistem yang menjelaskan hubungan sistem informasi dengan aspek keperilakuan
individual – individual. Sistem informasi keperilakuan ini menjelaskan secara
detail mengenai tindakan – tindakan pemakai sistem informasi dari sisi ilmu
19
psikologi. Aspek keperilakuan pengguna sangatlah berpengaruh terhadap
perkembangan dan keberhasilan penggunaan Software akuntansi saat ini. Jika
aspek keperilakuan pengguna Software akuntansi tidak mendukung, maka sistem
software akuntansi ini tidak akan mengalami perkembangan pesat. Hal ini
terbukti dengan adanya banyak akuntan di UMKM yang memilih untuk membuat
laporan keuangan dengan cara tradisional dan tidak menggunakan software
akuntansi. Penelitian ini membahas tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
minat dalam menggunakan software akuntansi. Kelima variabel dalam penelitian
ini diteliti untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruhnya terhadap
perilaku menggunakan software akuntansi.
Penelitian ini mendasarkan pada teori sistem informasi keperilakuan, yaitu
Theory of Reasoned Action (TRA) oleh Fishbein dan Ajzen (1975). Menurut
Fishbein dan Ajzen (1975), TRA merupakan teori perilaku manusia yang paling
mendasar dan berpengaruh. Teori tersebut berfokus pada faktor – faktor yang
mempengaruhi minat perilaku dan melihat minat sebagai determinan untuk
melakukan ataupun tidak melakukan suatu perilaku tertentu. TRA menjelaskan
bahwa sikap terhadap perilaku dan norma subjektif sebagai faktor yang
berpengaruh pada minat perilaku individu. Model Theory of Reasoned Action
(TRA) dapat digambarkan dengan gambar sebagai berikut:
20
Sikap terhadap
Perilaku (Attitude
toward Behavior)
Norma Subjektif
(Subjective Norm)
Minat Perilaku
(Behavior Intention) Perilaku (Behavior )
Gambar 2.1
Model TRA
Sumber : Jogiyanto (2007)
Walaupun konsep dan variabel diatas adalah faktor untuk menilai dan
memahami perilaku manusia, namun Ajzen dan Fishbein (1980) tidak
menyangkal bahwa faktor – faktor seperti sikap tradisional terhadap objek,
kepribadian, dan demografi terkadang terkait dengan perilaku. Walaupun
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel dari eksternal dengan
perilaku, Ajzen dan Fishbein (1980) setuju dengan adanya variabel eksternal
seperti demografi, kepribadian dan sikap tradisional terhadap objek dapat
memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap perilaku karena efeknya
pada sikap dan norma subyektif (Xu,2000).
2.1.7 Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model)
Model Penerimaan Teknologi atau yang lebih dikenal dengan Technology
Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu teori tentang penggunaan sistem
teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umum untuk
menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem (Hartono, 2007).
TAM juga merupakan model yang paling populer dan paling sering digunakan
21
oleh para peneliti, karena TAM secara konsisten telah terbukti dapat menjelaskan
faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna teknologi (Vanketesh dan
Davis, 2000). Legris et al (2003) sebagaimana dikutip oleh Sekundera (2006)
menyatakan model TAM terbukti menjadi model teoritis yang sangat berguna
dalam membantu memahami dan menjelaskan perilaku pemakai dalam
implementasi sistem informasi.
TAM pertama kali dikenalkan oleh Davis (1989) yang merupakan
pengadopsian dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), yaitu teori
tindakan yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishbein dan Azjen (1975),
dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap suatu hal, akan
menentukan sikap dan perilaku orang tersebut (Sekundera, 2006). Model ini
diterapkan dari TRA karena keputusan yang dilakukan individu untuk menerima
suatu teknologi sistem informasi merupakan tindakan sadar yang mendefinisikan
dua persepsi yang memiliki dampak pada penerimaan teknologi yaitu persepsi
pemakai tentang bagaimana kegunaan sistem untuk saya dan semudah apakah
sistem itu digunakan.
2.1.8 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Merujuk pada Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah) yang dimaksud dengan Usaha Mikro adalah
usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana telah diatur dalam Undang –
Undang ini.
22
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam undang – undang ini.
Sedangkan usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang peroranga dan/atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan julah
kekayaan bersih atau hasil penjualan dalam tahunan diatur dalam Undang –
Undang ini. Untuk lebih jelas bisa melihat tabel dibawah ini.
Tabel 2.1
Kriteria UMKM
No. URAIAN KRITERIA
ASSET OMZET
1 USAHA MIKRO MAX 50 JUTA MAX 300 JUTA
2 USAHA KECIL > 50 JUTA - 500 JUTA >300 JUTA - 2,5 M
3 USAHA
MENENGAH
> 500 JUTA - 10 M > 2,5 M - 50 M
Menurut Wikipedia (2013) secara garis besar jenis usaha UMKM
dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu:
1. Usaha Perdagangan
Usaha perdagangan terdiri dari keagenan, yaitu: agen koran atau majalah,
sepatu, pakaian, dan lain – lain. Pengecer yaitu minyak, kebutuhan pokok,
buah – buahan, dan lain – lain. Ekspor atau impor : produk local dan
23
internasional. Sector informal yaitu pengumpulan barang bekas, pedagang
kaki lima dan lain – lain.
2. Usaha Pertanian
Usaha pertanian terdiri dari perkebunan: pembibitan dan kebun buah –
buahan, sayuran dan lain – lain. Peternakan yaitu: ternak ayam, susu sapi.
Perikanan: tambak udang, kolam ikan, dan lain – lain.
3. Usaha Industri
Usaha industri terdiri dari usaha makanan dan minuman. Pertambangan:
galian. Pengrajin konveksi: produsen garmen, batik, tenun ikat, dan lain –
lain.
4. Usaha Jasa
Usaha jasa terdiri dari jasa konsultan, perbengkelan, restoran, jasa
konstruksi, jasa transportasi, jasa telekomunikasi, jasa pendidikan dan lain
– lain.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar dalam rangka
penyusunan penelitian ini. Kegunaan dari penelitian terdahulu adalah untuk
mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh penelitian terdahulu. Berikut ini
merupakan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan faktor – faktor yang
mempengaruhi minat menggunakan atau tidak menggunakan software akuntansi.
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Variabel
Dependen
Variabel
Independen
Hasil Penelitian
24
1. Cabanilas et
al. (2014)
Minat
menggunakan
mobile
payment
system
pengaruh
eksternal
(eksternal
influence),
norma
subjektif
(subjective
norm), citra
sosial (social
image),
manfaat
(perceived of
usefulness),
sikap
(perceived of
attitude),
risiko (risk)
Hasil dari penelitian ini
adalah variabel pengaruh
eksternal (eksternal
influence), norma subjektif
(subjective norm), citra
sosial (social image),
manfaat (perceived of
usefulness), sikap
(perceived of attitude)
berpengaruh terhadap
minat menggunakan mobile
payment system tetapi
variabel risiko (risk) tidak
berpengaruh terhadap
minat menggunakan mobile
payment system
2. Cheung &
Vogel
(2012)
minat
mahasiswa
menggunakan
aplikasi
kemudahan
(perceived
ease of use),
manfaat
(perceived
usefulness),
sikap
(perceived
attitude),
norma
subjektif
(subjective
norm)
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
kemudahan (perceived ease
of use), manfaat (perceived
usefulness), sikap
(perceived attitude),
berpengaruh terhadap
minat penggunaan aplikasi
google sedangkan norma
subjektif (subjective norm)
tidak berpengaruh terhadap
minat mahasiswa
menggunakan aplikasi
google.
3. Venkatesh
et al. (2003)
Minat
pemanfaatan
sistem
informasi
Ekspetasi
kinerja,
ekspetasi
usaha dan
faktor sosial
Adanya hubungan positif
anatara variabel Ekspetasi
kinerja, ekspetasi usaha dan
faktor sosial terhadap minat
pemanfaatan sistem
informasi.
4. Jan &
Contreras
(2011)
Minat
menggunakan
teknologi di
Universitas
Variabel
manfaat
(perceived of
usefulness),
norma
subjektif
(subjective
Variabel manfaat
(perceived of usefulness),
norma subjektif (subjective
norm), dan sikap (attitude
influences) berpengaruh
terhadap minat mahasiswa
teknik dalam menggunakan
25
norm), dan
sikap (attitude
influences).
teknologi informasi di
Universitas di Lima.
5. Nelvia &
Harahap
(2009)
Sikap
menggunakan
sistem
informasi
Kemudahan
penggunaan,
actual use
behavior,
minat
penggunaan.
Variabel Kemudahan
penggunaan, actual use
behavior, minat
penggunaan berpengaruh
terhadap sikap (atitude)
dalam menggunakan sistem
informasi
6. Azriani
(2014)
Minat
Menggunakan
Piranti Lunak
penunjang
laporan
keuangan
Persepsi
kegunaan,
persepsi
kemudahan
penggunaan,
norma
subjektif,
kontrol
perilaku.
Persepsi kegunaan tidak
berpengaruh terhadap
miant karyawan dalam
menggunakan aplikasi
piranti lunak, persepsi
kemudahan penggunaan
dan persepsi sikap
berpengaruh terhadap
minat karyawan dalam
menggunakan aplikasi
piranti lunak , norma
subjektif ditolak sehingga
tidak mempengaruhi miant
karyawan dalam
menggunakan aplikasi
piranti lunak, kontrol
perilaku berpengaruh
positif terhadap minat
karyawan dalam
menggunakan piranti lunak
penunjang laporan
keuangan.
7. Khakim
(2011)
Minat
menggunakan
MYOB
Variabel
pengalaman,
kerumitan,
kesesuain
tugas,
manfaat,
sikap
Variabel pengalaman,
kesesuain tugas, manfaat,
sikap berpengaruh terhadap
minat menggunakan
MYOB sedangkan
kerumitan tidak
berpengaruh terhadap
minat menggunakan
MYOB.
8. Tangke
(2004)
Penerimaan
Penerapan
Teknik Audit
Berbantuan
Komputer
Variabel
kemudahan,
variabel
manfaat,
variabel sikap
Variabel kemudahan,
variabel manfaat, variabel
sikap berpengaruh
signifikan terhadap
penerimaan penerapan
26
(TABK) Teknik Audit Berbantuan
Komputer (TABK) di BPK.
9. Yoon
(2016)
Minat
menggunakan
aplikasi
perpustakaan
Variabel
(perceived of
usefulness),
interaktifitas
(interactivity),
dan
kemudahan
penggunaan
(perceived
ease of use)
bahwa variabel manfaat
(perceived of usefulness),
interaktifitas (interactivity),
dan kemudahan
penggunaan (perceived
ease of use) berpengaruh
terhadap minat
menggunakan aplikasi
perpustakaan.
10. Amidu et
al.
Minat
menggunakan
software
akuntansi
Variabel
sikap,
variabel
tingkat
pendidikan,
variabel
kemudahan
penggunaan,
variabel
manfaat
UMKM di Ghana
kebanyakan sudah
memiliki sertifikasi
Chartered Accountants
(CA). (variabel tingkat
pendidikan diterima)
UMKM di Ghana
mayoritas sudah
menggunakan software
akuntansi dalam membuat
laporan keuangan. (variabel
sikap diterima).
UMKM di Ghana
menggunakan software
akuntansi untuk digunakan
pada piutang usaha, utang
usaha, manajemen
persediaan, daftar gaji
(payroll), manajemen aset
tetap, rekonsiliasi bank, dan
manajemen kas. (variabel
kemudahan penggunaan
diterima).
Mayoritas UMKM di
Ghana puas terhadap
kinerja dari software
akuntansi mereka. (variabel
manfaat diterima).
11. Konthong et
al.
Minat
menggunakan
software audit
variabel
kemampuan
diri (self
efficacy),
variabel
kemudahan
variabel kemampuan diri
(self efficacy), variabel
kemudahan penggunaan
(perceived ease of use),
variabel manfaat (perceived
usefulness), variabel
27
penggunaan
(perceived
ease of use),
variabel
manfaat
(perceived
usefulness),
variabel
pengaruh
sosial (social
influence),
variabel
kondisi
fasilitas
(facilitated
conditions)
pengaruh sosial (social
influence), variabel kondisi
fasilitas (facilitated
conditions) mempengaruhi
minat auditor pada
perusahaan dalam
menggunakan software
audit.
12. Toft et al Penerimaan
konsumen
terhadap
teknologi
Smart Grid
Variabel
kemudahan
penggunaan,
variabel
manfaat,
variabel sikap
dan variabel
norma pribadi
Variabel kemudahan
penggunaan, variabel
manfaat, variabel sikap dan
variabel norma pribadi
berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan
konsumen terhadap
teknologi Smart Grid di
Denmark, Swiss, dan
Norwegia.
13 Jokar et al Minat
konsumen di
Turki dalam
menggunakan
pengobatan
herbal.
Variabel
pentingnya
menggunakan
(importance
of use),
variabel
keuntungan
(benefit of
use), variabel
kemudahan
penggunaan,
variabel
manfaat dan
variabel sikap
Variabel pentingnya
menggunakan (importance
of use), variabel
keuntungan (benefit of
use), variabel kemudahan
penggunaan, variabel
manfaat dan variabel sikap
berpengaruh terhadap
minat konsumen di Turki
dalam menggunakan
pengobatan herbal.
28
2.3 Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Kuncoro,
2009:59 dalam Fihandoko, 2014). Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan
peneliti tentang hubungan antara variabel – variabel dalam penelitian.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka peneliti menjabarkan
pengembangan hipotesisi sebagai berikut:
2.3.1 Konsep Minat Menggunakan Software Akuntansi
Minat adalah suatu keinginan seseorang untuk melakukan perilaku atau
perbuatan tertentu (Fathinah & Baridwan, 2013). Minat dan perilaku aktual
(actual behavior) adalah dua hal yang berbeda. Minat (intention) adalah keinginan
seseorang untuk melakukan perilaku. Namun minat hanya berupa keinginan yang
belum tercermin dalam perilaku atau tindakan yang nyata. Sedangkan perilaku
aktual (actual behavior) adalah kegiatan atau tidakan nyata yang telah dilakukan
dan dapat terlihat dengan jelas.
Jogiyanto (2007) menyatakan bahwa minat terhadap suatu perilaku adalah
faktor yang paling baik untuk memprediksi penggunaan teknologi oleh pemakai
sistem dari teknologi tersebut. Faktor utama dari perilaku individu adalah intensi.
Dalam hal ini, intensi dianggap sebagai minat yang timbul pada individu untuk
melakukan sesuati. Jadi, semakin besar seseorang menggunakan software
akuntansi maka semakin besar pula kecenderungan dia untuk melakukan perilaku
tersebut.
29
2.3.2 Hipotesis Pengaruh Sikap (Perceived Attitude) Terhadap Minat
Menggunakan Software Akuntansi
Menurut Davis et al (1989) sikap adalah cerminan perasaan suka atau
tidak suka mengenai kinerja dari sasaran perilaku yang dilakukan. Sehingga
sikap merupakan faktor yang berpengaruh pada minat atau keinginan seseorang
untuk melakukan sesuatu (Fathinah & Baridwan, 2013). Sikap adalah jumlah
dari perasaan yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu hal
atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menilai objek pada
evaluative scale dua sisi penilaian misalnya setuju atau tidak setuju; baik atau
buruk; dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap
seseorang terhadap sistem informasi mengindikasikan seberapa jauh orang
tersebut merasakan baik atau buruknya sistem informasi utnuk dirinya (Fishbein
& Ajzen, 1975 dalam Jogiyanto, 2007).
Maharany (2011) meneliti tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
minat bertransaksi secara online. Penelitian ini menguji pengaruh lima variabel
independen yang salah satu variabel yang diteliti adalah sikap terhapdap minat
bertransaksi secara online. Peneliti ini menemukan bahwa variabel sikap
berpengaruh secara signifikan terhadap minat seseorang dalam bertransaksi
secara online. Penelitian ini mengambil 246 mahasiswa jurusan akuntansi
Universitas Brawijaya angkatan 2007 – 2008 sebagai responden penelitian.
Penelitian ini menggunakan SPSS statistic 18 untuk menguji data penelitiannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Cabanilas et al (2014) yang mengambil
responden pengguna internet yang dihubungkan dengan profil pengguna media
30
sosial facebook dimana para responden melihat sebuah video tutorial yang
menjelaskan sistem mobile payment tersebut kemudian para responden
diarahkan untuk mengisi kuesioner yang sudah disediakan. Hasil dari penelitian
tersebut menjelaskan bahwa variabel sikap berpengaruh signfikan terhadap
penerimaan sistem mobile payment.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Muk dan Chung (2014) yang
mengambil responden konsumen di USA dan Korea. Penelitian ini meneliti
tentang penerimaan konsumen yang mendapatkan iklan melalui SMS. Hasil
menunjukkan bahwa sikap konsumen di dua negara ini berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan iklan melalui SMS.
Dari beberapa penelitian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
pengujian pengaruh sikap (attitudei) dalam menggunakan software akuntansi
terhadap minat UMKM menggunakan software akuntansi. Berikut hipotesis
alternatifnya adalah :
H1 : Persepsi Sikap (attitude) dalam menggunakan software akuntansi
berpengaruh terhadap minat (intention) UMKM dalam menggunakan software
akuntansi.
2.3.3. Hipotesis Pengaruh Norma Subjektif (Subjective Norm) Terhadap
Minat Menggunakan Software Akuntansi
Norma subjektif (subjective norms) adalah persepsi atau pandangan
sesorang yang mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan karena kepercayaan –
kepercayaan oran lain (Hartono, 2007 dalam Fathinah & Baridwan, 2013).
31
Fishbelin dan Ajzen (1975) menyimpulkan hal tersebut karena persepsi individu
bahwa peran orang lain penting terhadap individu dalam mempengaruhi tindakan
untuk melakukan atau tidak melakukan.
Penelitian yang dilakukan oleh Cheung dan Vogel (2012), Xu (2000),
Fathinah dan Baridwan (2013), Rochmawati (2013), Davis et al. (1989)
menunjukkan bahwa norma subjekti berpengaruh terhadap minat keperilakuan.
Fathinah dan Baridwan (2013) melakukan pembahasan terkait faktor –
faktor yang mempengaruhi minat keperilakuan seseorang untuk menggunakan
sistem informasi berbasis teknologi. Penelitian ini menguji pengaruh satu variabel
independen dan variabel sikap terhadap minat melakukan seseorang menggunakan
sistem informasi berbasis teknologi. Penelitian ini menemukan bahwa norma
subjektif berpengaruh terhadap minat keperilakuan seseorang untuk menggunakan
sistem informasi berbasis teknologi. Penelitian ini mereplikasi dan
mengembangkan Theory of Reasoned Action (TRA) dan menggunakan metode
survey dalam pengambilan data. Sampel yang dipilih adalah karyawan bank
syariah se Malang Raya yang menggunakan sistem informasi berbasis teknologi.
Rochmawati dan Purnomosidhi (2013) melakukan penelitian terkait faktor
– faktor yang mempengaruhi minat menggunakan kartu kredit. Penelitian ini
menguji pengaruh lima variabel independen yang salah satunya adalah variabel
norma subjektif terhadap minat menggunakan kartu kredit. Peneliti menemukan
bahwa norma subjektif berpengaruh terhadap minat perilaku menggunakan kartu
kredit. Populasi yang diambil dalam penelitian adalah seluruh Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di Universitas Brawijaya yang mengambil sampel sebanyak 50
32
responden. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan kuesioner yang
disebar ke responden.
Dari beberapa penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
pengujian pengaruh norma subjektif (subjektive norm) terhadap minat
menggunakan software akuntansi.
H2 : Persepsi Norma Subjektif (Subjektive Norm) dalam menggunakan software
akuntansi berpengaruh terhadap minat (intention) UMKM dalam menggunakan
software akuntansi.
2.3.4. Hipotesis Pengaruh Kemudahan (Perceived Ease of Use) Terhadap
Minat Menggunakan Software Akuntansi
Davis (1989) mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan sebagai
tingkat keyakinan seseorang bahwa dalam menggunkana sistem tertentu tidak
diperlukan usaha yang keras. Meskipun usaha menurut setiap orang berbeda –
beda tetapi pada umumnya untuk menghindari penolakan dari pengguna sistem
atas sistem yang dikembangkan, maka sistem harus mudah diaplikasikan oleh
pengguna tanpa mengeluarkan usaha yang dianggap memberatkan. Persepsi
kemudahan penggunaan merupakan salah satu konstruk dalam TAM yang telah
diuji dalam penelitian Davis (1989). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
faktor ini terbukti dapat menjelaskan salah satu alasan seseorang dalam
menggunakan sistem informasi dan menjelaskan bahwa sistem baru yang sedang
dikembangkan diterima oleh pengguna.
Beberapa penelitian lainnya juga memberikan bukti mengenai pengaruh
yang signifikan dari variabel persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of
33
use) terhadap minat dalam menggunakan teknologi. Hasil dari penelitian Ari
(2013) membuktikan bahwa kemudahan penggunaan dalam Technology
Acceptance Model berpengaruh posisif terhadap minat dalam menggunakan Core
Banking System. Penelitian ini selaras dengan Khakim (2011) yang menyatakan
bahwa persepsi kemudahan dalam penggunaan berpengaruh positif terhadap minat
karyawan menggunakan MYOB.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Khakim (2014) yang mengambil
populasi karyawan departemen akuntansi dan keuangan pada industri manufaktur
yang terdaftar di BEJ menunjukkan hasil bahwa persepsi kemudahan berpengaruh
signifikan terhadap minat karyawan dalam menggunakan sistem informasi.
Dari penelitian – penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk menggunakan
variabel kemudahan penggunaan untuk digunakan sebagai variabel yang
mempengaruhi minat UMKM dalam menggunakan software akuntansi.
H3 : Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use) dalam menggunakan software
akuntansi berpengaruh terhadap minat (intention) UMKM dalam menggunakan
software akuntansi.
2.3.5 Hipotesis Pengaruh Kegunaan (Perceived of Usefulness) Terhadap
Minat Menggunakan Software Akuntansi
Persepsi kegunaan (perceived of usefulness) adalah sejauh mana seseorang
percaya behwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerjanya. Dari
definisi tersebut dapat diketahui bahwa persepsi manfaat merupakan suatu
kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa
percaya bahwa sistem berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika
34
seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi atau teknologi kurang berguna
maka dia tidak akan menggunakannya.
Penelitian – penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konstruk manfaat
mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem
informasi. Davis (1989) menemukan hubungan persepsi manfaat terhadap minat
menggunakan merupakan variabel yang paling kuat dibandingkan dengan
konstruk manapun. Penelitian yang dilakukan oleh Lawrence (2013)
menunjukkan bahwa manfaat merupakan variabel yang paling banyak signifikan
dan penting yang mempengaruhi minat dalam menggunakan software akuntansi.
Wiyono (2008) menemukan adanya hubungan positif signifikan antara persepsi
manfaat terhadap minat menggunakan teknologi.
H4 : Persepsi Manfaat (Perceived of Usefulness) dalam menggunakan software
akuntansi berpengaruh terhadap minat (intention) UMKM dalam menggunakan
software akuntansi.
2.4 Model Penelitian
Model penelitian dalam penelitian ini adalah hasil penggabungan variabel
antara dua penelitian terdahulu yang menguji tentang faktor faktor yang
mempengaruhi minat penggunaan aplikasi google dalam mengerjakan tugas
(Cheung&Vogel, 2012) dan juga faktor – faktor yang mempengaruhi minat dalam
menggunanakan teknologi informasi (Jan&Contreras,2011). Penelitian ini
menggabungkan variabel independen yang memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen berdasarkan kedua penelitian tersebut. Peneliti menguji persepsi
35
kemudahan, persepsi manfaat, pengaruh sikap, dan norma subjektif terhadap
minat menggunakan software akuntansi. Penelitian melakukan penelitian untuk
mencari bukti empiris tentang keterkaitan antara keempat variabel tersebut
terhadap keterkaitan anatara empat variable independen tersebut terhadap variabel
dependen ayitu minat menggunakan software akuntansi. Adapun model penelitian
ini dapat dijelaskan pada gambar 2.2
Gambar 2.2
Model Penelitian
Jan &
Contreras
(2011)
Cheung &
Vogel
(2012)
Persepsi Sikap
(H1)
Norma Subjektif
(H2)
Persepsi Kemudahan
(H4)
Minat Menggunakan
Software Akuntansi Persepsi Manfaat
(H3)
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif dengan unit
analisis yang diteliti adalah UMKM di kota Malang. Penelitain kuantitatif
asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan
antara suatu variabel dengan variabel yang lain (Ulum & Juanda, 2016). Ulum dan
Juanda (2016) juga mengatakan hubungan ini dapat berupa hubungan biasa
(korelasi), maupun hubungan kausalitas (Sebab akibat). Metode penelitian
kuantiatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek
pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen
masalah, variabel dan indikator.
Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis (hypothesis testing).
Hipotesis yang telah dibentuk sebelumnya harus dibuktikan kebenarannya dengan
data-data yang ada di lapangan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah
hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya
serta arah pengaruh hubungan itu terjadi.
37
3.2 Populasi
Populasi adalah satu kumpulan dari seluruh elemen – elemen yang
merupakan sumber informasi dalam suatu penelitian (Anggraini&Baridwan,
2012). Sekaran (2006) dalam Anggraini dan Baridwan (2012) menyebutkan
bahwa populasi adalah keseluruhan orang, kejadian, atau hal yang ingin peneliti
uji. Merujuk kepada beberapa pengertian tersebut, maka populasi pada penelitian
ini adalah seluruh UMKM yang ada di kota Malang. Peneliti memilih UMKM di
kota Malang sebagai populasi karena tingkat pendidikan masyarakat kota Malang
cukup tinggi hal ini ditunjukkan dengan status kota Malang sebagai kota pelajar
sehingga teknologi sudah banyak diterapkan hampir di kehidupan bermasyarakat
termasuk dalam menggunakan software akuntansi untuk mengolah data keuangan.
Menurut Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang, kota Malang merupakan kota
kedua di Jawa Timur dengan jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
terbanyak dan termasuk UMKM unggulan. Kota Malang merupakan sebuah kota
dengan partisipasi stakeholder yang tinggi jika dibanding dengan daerah lain.
3.3 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Dari pengertian tersebut menjelaskan bahwa
tidak dapat diambil sampel jika tidak ada populasi. Sampel yang diambil harus
dapat mewakili atau representatif bagi populasi tersebut. Dasar pemilihan sampel
ini menggunakan metode conveniece sampling. Convenience sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan kemudahan.
38
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pengusaha UMKM yang telah
menggunakan software akuntansi yang masih membuka usahanya di kota Malang.
Karena populasi UMKM di kota Malang tidak diketahui secara pasti, maka
sampel yang digunakan pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 responden,
hal ini merujuk pada Roscoe pada Uma Sekaran (2006) yang memberikan acuan
umum untuk menentukan ukuran sampel minimal 30 dan maksimal 500.
3.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang dapat kita peroleh dari sumber asli atau tangan pertama
dan diolah oleh perorangan (tidak melalui media perantara). Data primer harus
secara langsung kita ambil dari sumber asli, melalui narasumber yang tepat dan
yang kita jadikan responden dalam penelitian kita. Data primer dalam penelitian
ini dikumpulkan melalui jawaban – jawaban responden secara lengsung yang
diperoleh dari menyebarkan kuesioner.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari menyebar kuesioner dengan didalamnya berupa
pertanyan – pertanyaan untuk diisi oleh responden yang diharapkan mampu
mewakili keseluruhan populasi yang diteliti. Pengertian kuesioner adalah metode
pengumpulan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden.
Kuesinoer disebarkan kepada sampel yang terpilih untuk diisi sehingga data
tersebut dapat mewakili keseluruhan populasi tersebut (Ulum & Juanda, 2016).
39
Data primer merupakan informasi yang mengacu kepada informasi yang diperoleh
dari tangan pertama dari si peneliti yang berkaitan dengan topik yang akan
dibahas pada penelitian.
Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan cara menyebarkan secara
langsung satu persatu kepada responden untuk mengisi kuesioner tersebut.
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana pertanyaan dan
jawabannya telah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih
jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang tersedia.
Sebagian besar penelitian kuantitatif umumnya menggunakan kuesioner
sebagai metode untuk mengumpulkan data. Kuesioner memang mempunyai
banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data. Sebelum kuesioner disusun,
maka harus melalui prosedur seperti berikut:
1. Memilih daftar pertanyaan sesuai dengan variabel yang akan diteliti.
2. Menerjemahkan terlebih dahulu ke bahasa indonesia daftar pertanyaan
yang berasal dari jurnal asing (internasional).
3. Menyebar sebagian kuesioner kepada orang non sampel yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman daftar pertanyaan
dalam kuesioner.
4. Setelah data valid, menyebar kuesioner kepada sampel yang terpilih.
Setiap teknik dalam penelitian pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Begitu juga dengan teknil kuesioner juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari teknik kuesioner, yaitu:
40
a. Kelebihan teknik kuesioner
Kelebihan teknik kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak.
2. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner
dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.
3. Kuesioner secara relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
4. Kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka
hasilnya dapat lebih objektif.
Jadi, kuesioner memiliki keunggulan untuk sumber data yang banyak yaitu
lebih efisien, tidak mengganggu waktu responden hasilnya lebih objektif.
b. Kekurangan teknik kuesioner:
Berikut ini merupakan kekurangan dari teknik kuesioner, yaitu:
1. Kuesioner tidak dapat memberikan jaminan bahwa responden
menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus
dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat
dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
Kuesioner dibagikan langsung oleh peneliti kepada responden, kemudian
diperoleh data primer dari jawaban – jawaban responden dan diolah menggunakan
metode analisis data yang telah dipilih.
3.6 Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian merupakan dasar dari penelitian ini diadakan dan
hasilnya akan dikomunikasikan dengan pihak – pihak yang membutuhkan
41
penelitian ini. Variabel – variabel dalam penelitian ini juga mempunyai masing –
masing indikator dalam pengukurannya dan dituangkan kedalam daftar
pertanyaan. Indikator tidak berarti menjelaskan secara keseluruhan namun hanya
memberikan sedikit petunjuk kepada variabel tersebut. Menurut Sekaran (2003)
dalam Ulum dan Juanda (2016) variabel adalah apapun yang dapat membedakan
atau membawa variasi pada nilai. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
variabel independen (sikap, norma subjektif, kegunaan, kemudahan penggunaan)
dan variabel dependen (minat menggunakan software akuntansi).
3.6.1 Variabel Independen
Menurut Ulum dan Juanda (2016) variabel independen (variabel bebas)
adalah variabel yang tidak terikat oleh variabel lain. Variabel independen pada
penelitian ini adalah Sikap (X1), norma subjektif (X2), kemudahan pengguna
(X3), manfaat (X4). Pengukuran indikator konstruk menggunakan skala likert
lima poin yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju
(S), dan Sangat Setuju (SS)
a. Sikap (X1)
Konstruk pertama yaitu sikap (attitude) pada penggunaan software
akuntansi. Menurut Davis et al. (1989) sikap adalah cerminan perasaan
suka atau tidak suka mengenai kinerja dari sasaran perilaku yang
dilakukan. Penelitian ini menggunakan variabel sikap berdasarkan
penelitian Jan dan Contreras (2011) dengan indikator sebagai berikut:
1. Kesenangan atas suatu ide
2. Keyakinan atas hal yang bijak
42
3. Keyakinan atas ide yang baik
4. Keinginan dalam penggunaan
Berdasarkan indikator tersebut, maka diuraikan statement kuisioner
sebagai berikut:
1. Saya suka dengan ide untuk menggunakan software akuntansi
2. Menggunakan software akuntansi adalah hal yang bijak
3. Menggunakan software akuntansi adalah hal yang baik
4. Menggunakan software akuntansi adalah hal yang diinginkan.
Persepsi sikap dalam penelitian ini merupakan faktor yang
berpengaruh pada minat atau keinginan seseorang untuk melakukan
sesuatu (Fathinah & Baridwan, 2013).
b. Norma Subjektif (X2)
Norma subjektif (subjective norm) adalah persepsi atau pandangan
seseorang yang mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan atau
tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan karena
kepercayaan – kepercayaan orang lain (Hartono, 2007 dalam Fathinanh
dan Baridwan, 2013). Penelitian ini menggunakan variabel norma
subjektif berdasarkan konsep Jan dan Contreras (2011) dengan indikator
sebagai berikut :
1. Pengaruh orang – orang yang dihargai pendapatnya
2. Pengaruh orang – orang yang mempengaruhi perilaku
3. Pengaruh orang – orang penting
43
Berdasarkan indikator – indikator tersebut diuraikan statement
dalam kuisioner sebagai berikut:
1. Orang – orang yang saya hargai pendapatnya akan menyetujui
jika menggunakan software akuntansi
2. Orang – orang yang mempengaruhi perilaku saya akan berpikir
bahwa saya seharusnya menggunakan software akuntans
3. Orang – orang yang penting bagi saya akan menyetujui jika
saya menggunakan software akuntansi
c. Kemudahan Pengguna (X3)
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use),
didefinisikan sebagai suatu tingkatan ketika seseorang percaya bahwa
penggunaan yang khusus tersebut dapat dengan mudah untuk dipadahami
(Davis, 1989). Menurut penelitian Cheung dan Vogel (2012) variabel ini
diukur dengan menggunakan indikator didalamnya yaitu:
1. Mempelajari software akuntansi mudah
2. Menggunakan software akuntansi mudah
3. Keseluruhan mudah digunakan
Berdasarkan indikator – indikator tersebut dikembangkan menjadi
item pernyataan sebagai berikut:
1. Mudah bagi saya untuk mempelajari penggunaan software
akuntansi
2. Saya akan mudah terampil dalam menggunakan software
akuntansi
44
3. Saya bisa dengan mudah menggunakan software akuntansi
d. Kegunaan (X4)
Persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan suatu tingkat
kepercayaan seseorang ketika menggunakan teknologi tersebut akan
meningkatkan kinerja pekerjaan tersebut (Jogiyanto, 2007). Persepsi
kegunaan merupakan variabel independen keempat yang mengacu pada
penelitian Cheung & Vogel (2012). Indikator dari persepsi manfaat adalah
sebagai berikut:
1. Peningkatan performa kinerja
2. Peningkatan efektivitas kinerja
3. Menyederhanakan proses kinerja
4. Menghindarkan dari kesalahan perhitungan
Berdasarkan indikator – indikator tersebut dikembangkan menjadi
item pernyataan sebagai berikut:
1. Menggunakan software akuntansi dapat meningkatkan
performa kinerja
2. Menggunakan software akuntansi dapat meningkatkan
efektivitas kinerja
3. Menggunakan software akuntansi dapat menyederhanakan
kinerja
4. Menggunakan software akuntansi dapat terhindar dari
kesalahan perhitungan.
45
3.6.2 Variabel Dependen
Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang terikat oleh
variabel lain (Ulum & Juanda, 2016). Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah minat menggunakan software akuntansi. Penelitian ini menggunakan
variabel minat dengan indikator sebagai berikut:
1. Niat menggunakan software akuntansi
2. Harapan menggunakan software akuntansi
3. Kemungkinan menggunakan software akuntansi
Berdasarkan indikator – indikator diatas maka dapat diuraikan dalam pernyataan
kuisioner sebagai berikut:
1. Saya berniat menggunakan software akuntansi
2. Saya berharap orang lain menggunakan software akuntansi
3. Saya akan sering menggunakan software akuntansi
Indokator – indikator tersebut dikembangkan menjadi item pernyataan
dalam kuisioner menggunakan skala likert dengan lima pilihan jawaban, yaitu
dalam pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS).
3.7 Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini menggunakan
alat analisis data yaitu menggunakan bantuan Partial Least Squares (PLS).
Abdillah dan Jogiyanto (2009) mendefinisikan PLS sebagai multivariat yang
melakukan pembandingan antara variabel dependen berganda dan variabel
46
independen berganda. PLS merupakan salah satu metode statistika SEM
(Structural Equation Modelling) berbasis varian yang berfungsi untuk
menyelesaikan regresi berganda ketika terjadi permasalahan spesifik pada data,
seperti adanya data yang hilang, multikolinearitas dan ukuran sampel yang kecil
(minimal 30 sampel).
Persamaan struktural dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+e
Keterangan:
Y = minat UMKM menggunakan software akuntansi
X1 = pengaruh sikap pengguna
X2 = pengaruh norma subjektif
X3 = pengaruh kemudahan penggunaan
X4 = pengaruh manfaat
e = error
Penelitian ini menggunakan pengujian model pengukuran pada konstruk
reflektif pada first order construct (FOC) adalah korealsi teoritikal antara variabel
dengan parameter yang diestimasi atau indikatornya. Konstruk reflektif
mempunyai ciri – ciri sebagai berikut : arah hubungan kausalitas dari variabel
laten ke indikator, antar indikator diharapkan saling berkorelasi, menghilangkan
satu indikator saja tidak akan merubah makna dan arti variabel yang diukur.
Dalam model reflektif, indikator merupakan efek dari konstrak yang diamati. Pada
penelitian ini variabel minat direfleksikan atau diukur dari variabel sikap, norma
subjektif, kemudahan penggunaan, dan variabel kegunaan.
47
Dibawah ini beberapa pengujian hipotesis dengan PLS yang digunakan untuk
menganalisis penelitian ini:
1. Evaluasi outer model (Model Pengukuran)
a. Uji Validitas Konstruk
Tabel 3.1
Parameter Uji Validitas dalam Model Pengukuran PLS
Uji Validitas Parameter Rule of Thumbs
Konvergen Faktor Loading Lebih dari 0,7
Average Variance Extracted
(AVE)
lebih dari 0,5
Communality lebih dari 0,6
Diskriminan Akar AVE dan Korelasi Variabel
Laten
Akar AVE > Korelasi Variabel
Laten
Cross Loading Lebih dari 0,7 dalam satu
variabel
Sumber : Abdillah dan Jogiyanto (2009)
Validitas konstruk memperlihatkan seberapa baik kesesuaian hasil
yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran dengan teori – teori
yang digunakan dalam membentuk suatu konstruk tersebut. Validitas
ini terdiri dari:
1) Validitas Konvergen: validitas yang terjadi jika nilai yang
diperoleh dari dua instrumen yang berbeda yang mengukur
konstruk yang sama memiliki korelasi yang tinggi.
2) Validitas Diskriminan: validitas yang terjadi jika dua instrumen
yang berbedan yang mengukur dua konstruk yang diprediksi tidak
berkorelasi menghasilkan nilai yang memang tidak berkorelasi
(Abdillah dan Jogiyanto , 2009).
b. Uji Reliabilitas
48
Uji ini untuk memberikan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat
ukur dalam melakukan pengukuran (Abdillah dan Jogiyanto , 2009).
Dengan menggunakan PLS pengujian ini dapat dilakukan dengan dua
metode, yaitu berdasarkan nilai:
1) Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu
konstruk dan dikatakan reliabel apabila nilainya harus >0,6.
2) Composite Reliability
Composite Reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas
suatu konstruk dan dikatakan reliabel apabila nilainya harus >0,7,
namun jika nilainya > 0,6 maka masih dapat diterima. Metode ini
dipercaya lebih baik dalam melakukan pengestimasian konsistensi
internal suatu konstruk.
2. Evaluasi inner model (Model Struktural)
Model ini dievaluasi dengan:
a. Menggunakan
Nilai digunakan untuk mengukur tingkat beda perubahan variabel
independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai
menunjukkan bahwa semakin baik model prediksi dari model
penelitian yang diajukan. Namun, model ini bukanlah oengukur
absolut untuk mengukur ketepatan model prediksi (Abdillah dan
Jogiyanto , 2009).
49
b. Menggunakan nilai koefisien path atau t-value tiap path untuk uji
signifikansi antar konstruk dalam model struktural.
Model ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi dalam
pengujian hipotesis. Untuk pengujian hipotesis pada alpha 5 persen
dan power 80 persen, jika nilai koefisien path yang dihasilkan oleh
nilai statistik T (T- statistic) ≥ 1,96 maka hippotesis alternatif dapat
dinyatakan didukung (Abdillah dan Jogiyanto, 2009).
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Demografi Responden
Responden dalam penelitian ini adalah UMKM di Kota Malang yang
menggunakan software akuntansi. Dalam penelitian ini, jumlah keseluruhan
populasi UMKM di Kota Malang tidak diketahui secara pasti sehingga sampel
yang digunakan pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 responden, hal ini
merujuk pada Roscoe pada Uma Sekaran (2006) yang memberikan acuan umum
untuk menentukan ukuran sampel minimal 30 dan maksimal 500.
Peneliti melakukan pengumpulan data selama kurang lebih satu bulan
dengan menyebarkan kuesioner secara langsung ke objek penelitian maupun
perantara yaitu melalui menyebarkan kuesioner secara online. Sebanyak 90
kuesioner kembali, dengan rincian kuesioner yang tidak kembali sebanyak 9 dan 5
kuesioner tidak dapat digunakan dalam penelitian karena tidak lengkap dalam
pengisian, sehingga kuesioner yang dapat diolah sebanyak 86 kuesioner. Berikut
ini adalah ringkasan distribusi penyebaran dan pengembalian kuesioner.
Tabel 4.1
Data Pengumpulan Kuesioner
PROSES JUMLAH
Jumlah Kuesioner yang disebar 100
Jumlah kuesioner yang tidak kembali (9)
Jumlah Kuesioner yang tidak lengkap (5)
Jumlah kuesioner yang digunakan dalam penelitian 86
Tingkat pengembalian yang dapat digunakan untuk penelitian 86%
Sumber : Data Primer (diolah 2017)
51
Gambaran umum mengenai responden yang menjadi data dalam penelitian
ini digambarkan dalam bentuk tabel dan disertai dengan penjelasannya.
Tabel 4.2
Komposisi Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Prosentase
1 < 20 tahun 14 16,27%
2 20 – 25 tahun 57 66,27%
3 26- 30 tahun 8 9,30%
4 31 – 35 tahun 3 3,48%
5 36 – 40 tahun 4 4,65%
6 >40 tahun 0 0%
TOTAL 86 100,00%
Sumber : Data Primer (Diolah 2017)
Berdasarkan tabel 4.2, menunjukkan jumlah responden berdasarkan usia
sebanyak 86 orang. Komposisi dari 86 orang tersebut adalah sebanyak 14 orang
(16,27%) berusia kurang dari 20 tahun, usia 20 sampai 25 tahun sebesar 57 orang
dengan prosentase 66,27%, usia 26 sampai 30 tahun sebanyak 8 orang (9,30%).
Komposisi usia 31 sampai 35 tahun sebanyak 3 orang (3,48%). Komposisi usia 36
sampai 40 tahun sebanyak 4 orang (4,65%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa
responden paling banyak sebesar 57 orang (66,27%) yaitu responden dengan usia
20 sampai 25 tahun.
Tabel 4.3
Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
1 Perempuan 75 87,21%
2 Laki – Laki 11 12,79%
TOTAL 86 100,00%
Sumber: Data Primer (Diolah 2017)
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan
jenis kelamin sebesar 86 orang. Komposisi tersebut terdiri dari perempuan
berjumlah 75 orang dengan prosentase 87,21% dan laki – laki berjumlah 11 orang
52
(12,79%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak
adalah perempuan yaitu berjumlah 75 orang dengan prosentase 87,21%.
Tabel 4.4
Komposisi Responden Berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Jumlah Prosentase
1 Direktur 1 1,16%
2 Personalia 1 1,16%
3 Akuntansi dan Perpajakan 12 13,95%
4 Kasir 35 40,69%
5 Administrasi 9 10,46%
6 Marketing 6 6,97%
7 Lainnya 22 25,58%
TOTAL 86 100,00%
Sumber : Data Primer (Diolah 2017)
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa komposisi responden
berdasarkan jabatan berjumlah 86 orang. Komposisi responden berdasarkan
jabatan direktur dan personalia mempunyai prosentase yang sama yaitu sebesar
1,16% dengan jumlah masing – masing 1 orang. Responden dengan jabatan
akuntansi dan perpajakan mempunyai prosentase sebesar 13,95% dengan jumlah
12 orang. Responden dengan jabatan kasir sebesar 40,69% dengan jumlah 35
orang, responden dengan jabatan sebagai administrasi sebesar 10,46% dengan
jumlha 9 orang, responden dengan jabatan marketing dengan prosentase 6,97%
dengan jumlah 6 orang dan responden dengan jabatan lainnya sebesar 25,58%
dengan jumlah 22 orang. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa responden
terbesar diisi oleh responden dengan jabatan sebagai kasir sebesar 40,69% dengan
jumlah 35 orang.
53
Tabel 4.5
Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah Prosentase
1 Diploma 5 5,81%
2 Sarjana 37 43,02%
3 Magister 1 1,16%
4 Doktor 0 0%
5 Lainnya 43 50,00%
TOTAL 86 100,00%
Sumber : Data Primer (Diolah 2017)
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden berdasarkan tingkat
pendidikan berjumlah 86 orang. Komposisi dari 86 orang responden tersebut
terdiri dari tingkat pendidikan diploma berjumlah 5 orang (5,81%). Responden
dengan tingkat pendidikan sarjana berjumlah 37 orang (43,02%), komposisi
responden dengan tingkat pendidikan magister berjumlah 1 orang (1,16%).
Sedangkan untuk responden dengan tingkat pendidikan doktor sebesar 0% dengan
jumlah 0 orang. Komposisi responden dengan tingkat pendidikan lainnya yang
terdiri dari tingkat pendidikan SMA dan SMK yaitu berjumlah 43 orang (50%).
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah
responden dengan tingkat pendidikan lainnya (SMA dan SMK) yaitu berjumlah
43 orang (50%).
Tabel 4.6
Komposisi Responden Berdasarkan Lama Perusahaan Berdiri
No. Perusahaan Berdiri Jumlah Prosentase
1 <3 tahun 30 34,88%
2 3 – 6 tahun 22 25,58%
3 7 – 10 tahun 11 12,79%
4 >10 tahun 23 26,74%
TOTAL 86 100,00%
Sumber : Data Primer (Diolah 2017)
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden berdasarkan
perusahaan berdiri berjumlah 86 orang. Komposisi tersebut terdiri dari responden
54
kurang dari 3 tahun berjumlah 30 orang (34,88%), responden 3 sampai 6 tahun
berjumlah 22 orang (25,58%), responden 7 sampai 10 tahun berjumlah 11 orang
(12,79%) dan responden berdasarkan perusahaan berdiri lebih dari 10 tahun
berjumlah 23 tahun (26,74%). Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa jumlah
responden terbanyak adalah responden kurang dari 3 tahun berjumlah 30 orang
(34,88%).
Tabel 4.7
Komposisi Responden Berdasarkan Nama Software Akuntansi
No. Nama Software Akuntansi Jumlah Prosentase
1 MYOB 23 26,74%
2 Zahir 15 17,44%
3 InterActive 9 10,46%
4 Accurate 7 8,13%
5 Oracle 3 3,48%
6 Diopeni 5 5,81%
7 Rakoon 4 4,65%
8 MOAE 2 2,32%
9 Limax 4 4,65%
10 Sat Pos 3 3,48%
11 Synergy Net 4 4,65%
12 Smint Free 3 3,48%
13 Maxypos 4 4,65%
TOTAL 86 100,00%
Sumber : Data Primer (Diolah 2017)
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan
nama software akuntansi yang digunakan berjumlah total 86 orang. Komposisi
responden berdasarkan nama software akuntansi yang digunakan adalah MYOB
berjumlah 23 orang (26,74%), responden yang menggunakan Zahir berjumlah 15
orang (17,44%), responden yang menggunakan InterActive berjumlah 9 orang
(10,46%), responden yang menggunakan Accurate berjumlah 7 orang (8,13%),
responden yang menggunakan Oracle berjumlah 3 orang (3,48%), responden yang
55
menggunakan Diopeni berjumlah 5 orang (5,81%), responden yang menggunakan
Rakoon berjumlah 4 orang (4,65%), responden yang menggunakan MOAE
berjumlah 2 orang (2,32%), responden yang menggunakan Limax berjumlah 4
orang (4,65%), responden yang menggunakan Sat Pos berjumlah 3 orang (3,48%),
responden yang menggunakan Synergy Net berjumlah 4 orang (4,65%),
responden yang menggunakan Smint Free berjumlah 3 orang (3,48%), dan
responden yang menggunakan Maxypos berjumlah 4 orang (4,65%). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah responden yang menggunakan
MYOB dengan prosentase berjumlah 23 orang (26,74%).
Tabel 4.8
Komposisi Responden Berdasarkan Jangka Waktu Menggunakan Software
Akuntansi
No. Waktu Jumlah Prosentase
1 <1 tahun 36 41,86%
2 1 – 2 tahun 33 38,37%
3 3 – 4 tahun 7 8,13%
4 >4 tahun 10 11,62%
TOTAL 86 100,00%
Sumber: Data Primer (Diolah 2017)
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden berdasarkan jangka
waktu penggunaan software akuntansi dengan total 86 orang. Komposisi tersebut
terdiri dari responden yang menggunakan software akuntansi selama kurang dari
satu tahun berjumlah 36 orang (41,86%), komposisi responden berdasarkan
jangka waktu menggunakan software akuntansi satu sampai dua tahun berjumlah
33 orang (38,37%), tiga sampai empat tahun berjumlah 7 orang (8,13%) dan lebih
dari empat tahun berjumlah 10 orang (11,62%). Jadi dapat disimpulkan responden
terbanyak berdasarkan jangka waktu menggunakan software akuntansi adalah
kurang dari satu tahun dengan jumlah 36 orang dengan prosentase 41,86%.
56
4.2 Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan terhadap 86 responden. Analisis statistik
deskriptif terhadap sampel membantu penarikan kesmpulan. Analisis ini
dilakukan untuk mengetahui pemusatan nilai – nilai observasi sampel sehingga
membantu proses pengamatan. Melalui analisis deskriptif ini dapat diperoleh
gambaran umum sampel, sehingga dapat mendekati kebenaran populasi.
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Persepsi sikap 86 1 5 3,94 1,69
Persepsi norma subjektif 86 1 5 3,84 1,68
Persepsi kemudahan
penggunaan
86 1 5 3,68 1,66
Persepsi manfaat 86 1 5 4,09 1,71
Minat Perilaku 86 1 5 3,68 1,66
Sumber: Data Primer (Diolah 2017)
Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden (n) pada penelitian ini
adalah sebanyak 86 responden. Nilai minimum dan maksimum menjelaskan
tentang jawaban pada item pernyataan di dalam kuesioner. Nilai minimum 1
menunjukkan bahwa responden minimal memberikan nilai satu pada semua
variabel. Nilai maksimal 5 menunjukkan bahwa responden memberikan nilai
maksimal 5 untuk setiap pernyataan pada semua variabel.
Nilai mean pada tabel 4.9 digunakan untuk mengetahui rata – rata
pendapat yang diberikan responden pada setiap item pernyataan untuk masing –
masing variabel. Data yang memperlihatkan bahwa nilai mean setiap variabel
lebih besar dari 3,00 atau persetujuan diatas netral. Hal ini menunjukkan bahwa
57
rata – rata responden memberi respon setuju untuk keseluruhan item pernyataan
pada masing – masing variabel pada penelitian ini.
Nilai standart deviasi yang ditunujukkan dalam tabel 4.9 menunjukkan
ukuran penyimpangan. Jika memiliki nilai kecil maka data yang digunakan
mengelompok di sekitar nilai rata – rata. Apabila nilai standar deviasi besarnya
tidak melebihi rata – rata maka hasil tersebut menunjukkan tidak terdapat outlier.
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat pada semua konstruk nilai standar deviasinya
tidak ada yang melebihi nilai dari mean, sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap
konstruk tidak terdapat outlier.
4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum Penghapusan Konstruk
Analisis dalam penelitian ini menggunakan evaluasi model program
Partial Model Squares (PLS). Evaluasi model dilakukan melalui tiga tahap, tahap
pertama melakukan uji validitas konvergen, tahap kedua melakukan uji validitas
diskriminan, dan tahap ketiga adalah melakukan uji reliabilitas.
4.3.1 Uji Validitas
Penilaian pada pengujian validitas konvergen berdasarkan tiga parameter.
Ketiga parameter tersebut AVE dan Communality yang lebih besar dari 0,5 (>0,5)
serta nilai faktor loading yang lebih besar dari 0,7 (>0,7). Ketiga nilai tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.10 dan tabel 4.11 berikut ini.
58
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Alogaritma Sebelum Penghapusan Indikator Konstruk
AVE Composite
Reliability
Cronbachs
Alpha
Communality Redundancy
SK 0,668434 0,889162 0,832651 0,668434
NM 0,834324 0,937913 0,905712 0,834324
KP 0,661941 0,854401 0,743929 0,661941
MF 0,545427 0,824579 0,72315 0,545427
M 0,693834 0,871143 0,776386 0,693834 0,223602
Sumber: Data Primer (diolah 2017)
Keterangan: SK= Sikap; NM= Norma Subjektif; KP= Kemudahan Penggunaan;
MF=Kegunaan; M= Minat
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui nilai AVE dan Communality lebih
besar dari 0,5 (>0,5) pada setiap konstruk yaitu SK (Sikap), NM (Norma
Subjektif), KP (Kemudahan Penggunaan), MF (Kegunaan) serta M (Minat) yang
memiliki nilai lebih dari 0,5. Jadi dapat dikatakan bahwa tiap – tiap konstruk telah
memenuhi syarat dari AVE dan Communality. Selain itu, masih terdapat satu
parameter lagi untuk dapat memenuhi syarat validitas konvergen, yaitu faktor
loading. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 tabel outer loading.
Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa semua konstruk mempunyai nilai lebih dari
0,7 (>0,7) kecuali konstruk MF1 pada persepsi kegunaan, meskipun AVE diatas
0,5 dan communality diatas 0,5 namun, sebaiknya indikator ini tetap dihapus
supaya sesuai dengan hasil uji parameter yang ada.
Hasil dari tabel 4.10 sebenarnya tidak menunjukkan adanya permasalahan
pada nilai AVE dan communality karena kedua nilai tersebut sudah diatas 0,5
untuk semua konstruk. Namun, terdapat satu indikator pada konstruk kegunaan
yang nilai loading nya dibawah nilai parameter uji. Untuk mengatasi
59
permasalahan ini, indikator yang nilai faktor loading nya dibawah 0,7 harus
dihapus supaya memenuhi uji parameter yang sudah ditentukan.
Indikator yang harus dihapus adalah indikator MF1 pada konstruk
kegunaan. Indikator tersebut perlu dihapus supaya memenuhi uji parameter yang
ada yaitu faktor loading diatas 0,7 dan juga untuk menaikkan nilai AVE dan
communality pada konstruk jika indikator tersebut dihapus.
Tabel 4.11
Hasil Outer Loading Sebelum Penghapusan Indikator Konstruk
SK NM KP MF M
SK 1 0,799202
SK 2 0,828671
SK 3 0,898877
SK 4 0,735075
NM 1 0,921042
NM 2 0,902055
NM 3 0,917033
KP 1 0,8151
KP 2 0,84401
KP 3 0,780437
MF 1 0,566563
MF 2 0,802537
MF 3 0,71196
MF 4 0,842473
M1 0,746176
M2 0,894839
M3 0,850874
Sumber: Data Primer (diolah 2017)
Keterangan: SK= Sikap; NM= Norma Subjektif; KP= Kemudahan Penggunaan;
MF=Kegunaan; M= Minat
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sebuah konsistensi dari suatu instrumen
pengukur terhadap nilai pengujian variabel. Reliabilitas sendiri dapat diukur
60
‘dengan melihat nilai dari cronbach’s alpha dan composite reliability. Masing –
masing uji parameter dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,6 dan nilai
composite reliability > 0,7.
Tabel 4.12
Nilai cronbach’s alpha dan composite reliability
Cronbachs
Alpha
Composite Reliability
SK 0,832651 0,889162
NM 0,905712 0,937913
KP 0,743929 0,854401
MF 0,72315 0,824579
M 0,776386 0,871143
Sumber: Data Primer (diolah 2017)
Keterangan: SK= Sikap; NM= Norma Subjektif; KP= Kemudahan Penggunaan;
MF=Kegunaan; M= Minat
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai cronbach ‘s alpha dan composite
reliability dari masing – masing konstruk semuanya telah menunjukkan nilai
diatas 0,6 dan 0,7 sehingga dapat dinyatakan bahwa pengukuran tersebut reliabel.
4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah Penghapusan Konstruk
Hasil uji dari pengujian setelah konstruk MF1 dalam variabel kegunaan
dihapus karena nilai faktor loading kurang dari 0,7 sehingga nilai tidak valid yang
menggunakan evaluasi model porgram Partial Least Squares (PLS). Setelah
konstruk MF1 pada variabel kegunaan dihapus, maka hasil uji menunjukkan nilai
yang valid. Evaluasi model dilakukan melalui tiga tahap, tahap pertama
melakukan uji validitas konvergen, tahap kedua melakukan uji validitas
diskriminan, dan tahap ketiga adalah melakukan uji reliabilitas.
61
4.4.1 Uji Validitas Konvergen dan Diskriminan
Uji validitas konvergen dari suatu model pengukuran diniliai berdasarkan
indikator – indikator yang mengukur masing – masing konstruk tersebut. Dalam
penelitian ini terdapat lima konstruk dengan indikator – indikatornya.
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Alogaritma Setelah Penghapusan Indikator Konstruk
AVE Composite
Reliability
Cronbachs
Alpha
Communality Redundancy
SK 0,668455 0,88917 0,832651 0,668455
NM 0,834454 0,937968 0,905712 0,834454
KP 0,661921 0,854392 0,743929 0,661921
MF 0,643209 0,843506 0,727996 0,643208
M 0,693197 0,870878 0,776386 0,693197 0,184825
Sumber: Data Primer (diolah 2017)
Keterangan: SK= Sikap; NM= Norma Subjektif; KP= Kemudahan Penggunaan;
MF=Kegunaan; M= Minat
Hasil dari tabel 4.13 dan tabel 4.14 pengujian uji validitas konvergen
menunjukkan bahwa konstruk persepsi sikap yang diukur dengan menggunakan
indikator SK1, SK2, SK3, dan SK4 memiliki faktor loading > 0,7, nilai AVE >0,5
dan communalitiy > 0,5. Semua indikator sudah memenuhi uji parameter sehingga
dengan demikian dapat disimpulkan konstruk tersebut valid.
Konstruk norma subjektif yang diukur dengan menggunakan indikator NM
1 – NM 3 memiliki faktor loading >0,7, AVE > 0,5 dan communality > 0,5.
Semua indikator sudah memenuhi uji parameter sehingga dengan demikian dapat
disimpulkan konstruk tersebut valid.
Konstruk kemudahan penggunaan yang diukur menggunakan indikator
KP1 – KP3 memiliki faktor loading > 0,7, AVE > 0,5 dan communality > 0,5.
62
Semua indikator sudah memenuhi uji parameter sehingga dengan demikian dapat
disimpulkan konstruk tersebut valid.
Konstruk kegunaan yang diukur dengan menggunakan indikator MF2 –
MF4 memiliki faktor loading > 0,7, AVE > 0,5, dan communality > 0,5. Sehingga
dengan demikian dapat disimpulkan konstruk tersebut valid.
Konstruk minat menggunakan software akuntansi yang diukur dengan
menggunakan indikator M1 – M3 memiliki faktor loading > 0,7 serta memiliki
nilai AVE dan communality diatas 0,5. Sehingga dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa konstruk tersebut valid.
Tabel 4.14
Outer Loading Setelah Penghapusan Konstruk
SK NM KP MF M
SK1 0,798288
SK2 0,829453
SK3 0,898908
SK4 0,735207
NM1 0,920733
NM2 0,902439
NM3 0,917178
KP1 0,814628
KP2 0,844028
KP3 0,780872
MF2 0,794903
MF3 0,74669
MF4 0,860354
M1 0,752944
M2 0,8947
M3 0,843906
Sumber: Data Primer (diolah 2017)
Keterangan: SK= Sikap; NM= Norma Subjektif; KP= Kemudahan Penggunaan;
MF=Kegunaan; M= Minat
63
Berdasarkan uji parameter validitas bahwa nilai faktor loading > 0,7, AVE
> 0,5, communality >0,5 dalam satu variabel. Dengan demikian penelitian
menunjukkan bahwa telah memenuhi kriteria uji validitas konvergen.
Tahap berikutnya setelah melakukan pengujian validitas konvergen adalah
melakukan pengujian terhadap validitas diskriminan. Hasil uji validitas
diskriminan didasarkan pada dua pilihan parameter penilaian, yaitu dengan
melihat nilai Cross loadisngs yang lebih dari 0,7 (>0,7) dalam satu variabel atau
dengan membandingkan akar AVE terhadap korelasi variabel laten dimana akar
AVE akan berbilai lebih besar dari korelasi variabel laten. Nilai cross loadings
dapat dilihat dalam tabel 4.15
Tabel 4.15
Cross Loading
SK NM KP MF M
SK1 0,798288 0,5991 0,484139 0,567856 0,648627
SK2 0,829453 0,507611 0,707405 0,729763 0,642552
SK3 0,898908 0,399439 0,420006 0,636826 0,686789
SK4 0,735207 0,662722 0,586343 0,55293 0,555361
NM1 0,644489 0,920733 0,658817 0,669017 0,742043
NM2 0,579757 0,902439 0,697302 0,459554 0,408387
NM3 0,544783 0,917178 0,711015 0,486191 0,504285
KP1 0,554445 0,830587 0,814628 0,448525 0,465086
KP2 0,520237 0,558174 0,844028 0,609538 0,47977
KP3 0,54978 0,443642 0,780872 0,633472 0,485411
MF2 0,500779 0,334233 0,617476 0,794903 0,538189
MF3 0,460677 0,563358 0,531613 0,74669 0,668879
MF4 0,799173 0,541779 0,54994 0,860354 0,8947
M1 0,547446 0,572431 0,609508 0,769194 0,752944
M2 0,799173 0,541779 0,54994 0,860354 0,8947
M3 0,56153 0,486081 0,278575 0,604481 0,843906
Sumber: Data Primer (diolah 2017)
Keterangan: SK= Sikap; NM= Norma Subjektif; KP= Kemudahan Penggunaan;
MF=Kegunaan; M= Minat
64
Berdasarkan tabel 4.15 tersebut, dapat disimpulkan bahwa validitas
diskriminan terpenuhi karena dalam setiap konstruk nilainya melebihi 0,7. Oleh
karena itu, hasil pengujian validitas diskriminan dalam penelitian ini telah
memenuhi kriteria validitas diskriminan.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas konvergen dan diskriminan sehingga
memperoleh data yang valid, tahap selanjutnya dalah menguji reliabilitas.
Reliabilitas merupakan suatu pengukur konsistensi sebuah konstruk. Cara
mengukurnya dapat dilihat dari nilai cronbach’s alpha dan composite reliability.
Cronbach’s alpha adalah yang mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu
konstruk dengan rule of thumb > 0,6 untuk dapat disebut reliabel. Sedangkan
composite reliability adalah mengukur dari nilai sesungguhnya reliabilitas suatu
konstruk dan nilainya harus lebih besar dari 0,7 agar dikatakan reliabel. Nilai
cronbach’s alpha dan composite reliability dalam penelitian ini dapat dilihat
dalam tabel 4.16
Tabel 4.16
Nilai Cronbach’s Alpha Dan Composite Reliability
Composite
Reliability
Cronbachs Alpha
SK 0,88917 0,832651
NM 0,937968 0,905712
KP 0,854392 0,743929
MF 0,843506 0,727996
M 0,870878 0,776386
Sumber: Data Primer (diolah 2017)
Keterangan: SK= Sikap; NM= Norma Subjektif; KP= Kemudahan Penggunaan;
MF=Kegunaan; M= Minat
65
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah
lebih dari 0,6 dan nilai Composite Reability lebih dari 0,7. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa pengujian atas reliabilitas telah terpenuhi sehingga konstruk
variable dapat dinyatakan reliabel.
4.5 Pengujian Model Struktural
Berdasarkan hasil pengujian validitas konvergen, validitas diskriminan,
dan uji reliabilitas dapat digambarkan melalui model struktural seperti pada
gambar 4.9. gambar dibawah ini merupakan output dari beberapa pengujian
validitas dan reliabilitas.
Gambar 4.1
Model Struktural
66
Model struktural dalam PLS menunjukkan nilai koefisien path atau t-
values tiap path untuk uji signifikansi tiap konstruk terhadap konstruk responden.
Nilai koefisien path atau inner model menunjukkan tingkat signifikansi dalam
suatu pengujian hipotesis. Untuk pengujian hipotesis satu ekor, jika nilai koefisien
yang ditunjukkan oleh nilai T-statistic ≥ 1,64 maka hipotesis alternatif dinyatakan
didukung, dan sebaliknya jika T-statistic ≤ 1,64 maka hipotesis alternatif
dinyatakan tidak didukung.
Tabel 4.17
Koefisien Jalur Pengujian Model Struktural
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STERR|)
SK -> M 0,198828 0,184864 0,087576 0,087576 2,270337
NM -> M 0,218106 0,219348 0,051927 0,051927 4,200255
KP -> M -0,27195 -0,27504 0,057976 0,057976 4,690774
MF -> M 0,80981 0,824639 0,080417 0,080417 5,070181
Sumber: Data Primer (diolah 2017)
Keterangan: SK= Sikap; NM= Norma Subjektif; KP= Kemudahan Penggunaan;
MF=Kegunaan; M= Minat
Tabel 4.18 merupakan hasil pengujian untuk measing – masing hipotesis.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa tiap konstruk tersebut didukung atau
tidak didukung.
Hipotesis 1. Hipotesis 1 merupakan persepsi sikap penggunaan
mempunyai pengaruh positif terhadap minat menggunakan software akuntansi.
Dari hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai t-statistic 2,270337. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 didukung (t-statistic ≥ 1,64).
Hipotesis 2. Hipotesis 2 merupakan persepsi norma subjektif mempunyai
pengaruh positif terhadap persepsi minat menggunakan software akuntansi. Dari
67
hasil penghitungan menunjukkan babhwa nilai t-statistic 4,200255. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 didukung (t-statistic ≥1,64).
Hipotesis 3. Hipotesis 3 merupakan persepsi kemudahan penggunaan
mempunyai pengaruh positif terhadap minat menggunakan software akuntansi.
Dari hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai t-statistic 4,690774. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 didukung (t-statistic ≥ 1,64).
Hipotesis 4. Hipotesis 4 merupakan persepsi kegunaan mempunyai
pengaruh positif terhadap minat menggunakan software akuntansi. Dari hasil
penghitungan menunjukkan bahwa nilai t-statistic 5,070181. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 didukung (t-statistic ≥ 1,64).
Tabel 4.18
Kesimpulan Uji Hipotesis
Hipotesis Variabel
Independen
Variabel Dependen T -
Statistic
Hasil
H1
(SK)
Persepsi sikap
(attitude
toward using)
Minat Menggunakan
software akuntansi
2,270337 Didukung
H2
(NM)
Norma
Subjektif
(subjevtive
norm)
Minat Menggunakan
software akuntansi
4,200255 Didukung
H3
(KP)
Persepsi
kemudahan
penggunaan
(ease of used)
Minat Menggunakan
software akuntansi
4,690774 Didukung
H4
(MF)
Persepsi
kegunaan
(perceived of
usefullnes)
Minat Menggunakan
software akuntansi
5,070181 Didukung
Sumber : Data Primer (diolah 2017)
68
4.6 Diskusi Hasil Penelitian
Dari hasil uji hipotesis diatas dapat diketahui bahwa variabel sikap, norma
subjektif, kemudahan penggunaan dan variabel kegunaan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap minat menggunakan software akuntansi.
Gambar 4.2
Model Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut maka peneliti melakukan
validitas penemuan (finding) yang berguna untuk memberikan penjelasan pada
hasil hipotesis yang telah diuji. Validitas penemuan dilakukan dengan mencari
jurnal – jurnal yang memiliki model penelitian yang sama yang digunakan untuk
mendukung setiap hasil uji hipotesis penelitian ini. Gambar 4.2 menjelaskan hasil
pengujian hipotesis penelitian ini.
4.6.1 Sikap (Attitude) terhadap Minat UMKM Menggunakan Software
Akuntansi
Menurut Davis et al (1989) sikap adalah cerminan perasaan suka atau
tidak suka mengenai kinerja dari sasaran perilaku yang dilakukan, sehingga sikap
Sikap (H1)
Norma Subjektif (H2)
Kemudahan
Penggunaan
(H3)
Kegunaan
(H4)
Minat Menggunakan Software
Akuntansi
69
merupakan faktor yang berpengaruh pada minat atau keinginan seseorang untuk
melakukan sesuatu (Fathinan dan Baridwan, 2013). Sikap adalah jumlah perasaan
yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu hal atau perilaku
dan diukur dengan suatu prosedur yang menilai objek pada evaluate scale
misalnya setuju atau menolak; baik atau buruk; dan lainnya. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap seseorang terhadap sistem informasi
mengindikasikan seberapa jauh orang tersebut merasakan baik atau buruknya
sistem informasi untuk dirinya (Fishbein dan Ajzen, 1975 dalam Jogiyanto, 2007).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap berpengaruh terhadap minat
perilaku dalam menggunakan software. Sikap individu dalam menggunakan
software akuntansi merupakan solusi yang bijak dan tepat yang dapat
mempengaruhi minat seseorang. Hal ini disebabkan oleh mayoritas responden
memiliki latar belakang pendidikan yang cukup baik untuk memahami sebuah
inovasi teknologi , hal tersebut membuat mereka mampu berfikir secara rasional
bahwa software akuntansi merupakan solusi bagi mereka.
Hasil penelitian ini mendukung beberapa penelitian terdahulu yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap
minat perilaku dalam menggunakan software.
Variabel sikap berpengaruh terhadap keperilakuan seseorang dalam
menggunakan software. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Jan
dan Contreras (2011) melakukan penelitian di Universitas Lima tentang minat
mahasiswa fakultas teknik dalam menggunakan administrasi akademik berbasis
teknologi informasi. Peneliti menyebarkan kuisioner secara acak kepada
70
mahasiswa fakultas teknik. Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa
variabel sikap berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan teknologi
informasi di Universitas.
Anggraini dan Baridwan (2012) melakukan pembahasan terkait faktor –
faktor yang mempengaruhi minat menggunakan internet banking. Penelitian ini
menguji pengaruh empat variabel independen terhadap sikap penggunaan internet
banking. Metode penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner
sebanyak 300 kuisioner kepada masyarakat di kota Malang. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa sikap berpengaruh terhadap minat menggunakan internet
banking.
Aisyah (2015) melakukan penbahasan terkait faktor – faktor yang
mempengaruhi minat bertansaksi secara online. Peneliti mengambil responden
dari seluruh mahasiswa perempuan S1 jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang masih berstatus aktif pada semester
ganjil tahun ajaran 2014/2015. Hasil dari penelitian ini adalah sikap
mempengaruhi minat mahasiswa dalam melakukan transaksi berbasis online.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Lee (2009), Azriani (2014) yang
menghubungkan konstruk sikap perilaku terhadap minat perilaku. Peneliti –
peneliti tersebut menunjukkan hasil yang sama, bahwa sikap perilaku berpengaruh
positif terhadap minat perilaku dalam penggunaan sistem informasi berbasis
teknologi.. Azriani (2014) menunjukkan bahwa sikap perilaku berpengaruh positif
terhadap minat perilaku dalam menggunakan piranti lunak. Lee (2009) yang
71
menunjukkan bahwa sikap mempengaruhi minat menggunakan teknologi
informasi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian sebelumnya adalah orang
akan berusaha mencari informasi terkait dengan reputasi layanan dan sistem
sebelum menggunakan sistem informasi. Jika semakin banyak informasi positif
yang didapat terkait dengan layanan yang ingin digunakan, maka akan
meningkatkan sikap baik individu tersebut sehingga minat tersbut akan semakin
besar.
4.6.2 Norma Subjektif (Subjektif Norm) terhadap Minat UMKM
Menggunakan Software Akuntansi
Norma subjektif (subjektive norm) adalah persepsi atau pandangan
seseorang yang mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan dikarenakan kepercayaan –
kepercayaan orang lain (Hartono, 2007 dalam Fathinah dan Baridwan, 2013).
Fishbein dan Ajzen (1975) menyimpulkan hal tersebut karena persepsi individu
bahwa peran orang lain penting bagi setiap individu adalah faktor yang
berpengaruh dalam hal melakukan ataupun tidak melakukan perilaku yang
bersangkutan (Fathinah dan Baridwan, 2013).
Fathinah dan Baridwan (2013) melakukan pembahasan terkait faktor –
faktor yang mempengaruhi minat keperilakuan seseorang untuk menggunakan
sistem informasi berbasis teknologi. Penelitian ini menguji pengaruh satu variabel
independen dan variabel sikap terhadap minat melakukan keperilakuan seseorang
72
untuk menggunakan sistem informasi berbasis teknologi. Penelitian ini
mereplikasi dan mengembangkan Theory of Reasoned Action (TRA) dan
menggunakan metode survei dalam pengambilan data. Sampel yang dipilih oleh
peneliti adalah karyawan bank syariah se Malang Raya yang menggunakan sistem
informasi berbasis teknologi. Terdapat 97 kuesioner yang kembali dan dapat
diolah dengan menggunakan SmartPLS. Hasil penelitian membuktikan bahwa
norma subjektif berpengaruh terhadap minat keperilakuan seseorang untuk
menggunakan sistem informasi berbasis teknologi.
Jan dan Contreras (2011) melakukan penelitian tentang faktor – faktor
yang mempengaruhi minat menggunakan administrasi akademik berbasis
teknologi informasi. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa fakultas
teknik di Universitas Lima dengan metode survei terhadap semua mahasiswa yang
masih aktif. Hasil penelitian membuktikan bahwa norma subjektif berpengaruh
terhadap minat mahasiswa untuk menggunakan administrasi akademik berbasis
teknologi informasi.
Agustina (2014) melakukan penelitian terhadap faktor – faktor yang
mempengaruhi penggunaan sistem informasi berbasis teknologi. Penelitian ini
dilakukan pada indomaret Malang Kota dan Kabupaten Malang. Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan Indomaret. Peneliti mengambil dua karyawan
setiap Indomaret. Hasil dari penelitian ini adalah norma subjektif berpengaruh
terhadap minat menggunakan sistem informasi akuntansi.
Selain tiga penelitian diatas, penelitian ini juga konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Davis et al. (1989), Ozer dan Yilmaz (2010), yang
73
menunjukkan bahwa norma subjektif berpengaruh terhadap minat keperilakuan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat inidividu dalam menggunakan
software akuntansi dipengaruhi oleh norma subjektif.
Berdasarkan dari penelitian – penelitian sebelumnya telah diperoleh bukti
empiris bahwa norma subjektif memiliki hubungan yang positif terhadap minat.
Hasil yang konsisten dari penelitan – penelitian tersebut disebabkan responden
pada penelitian ini adalah pengguna software akuntansi, karena penggunaan
sistem tersebut sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lebih
cepat, efektif, dan efisien. Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan adanya
pengaruh yang positif antara norma subjektif terhadap minat yang disebabkan
adanya pengaruh yang besar antara norma subjektif terhadap minat individu untuk
menggunakan sistem informasi berbasis teknologi.
4.6.3 Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Used) terhadap
Minat UMKM Menggunakan Software Akuntansi
Persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai tingkat keyakinan
individu bahwa penggunaan sistem informasi merupakan hal yang mudah dimana
tidak memerlukan usaha keras dari penggunanya. Dalam penelitian ini, persepsi
kemudahan penggunaan diartikan sebagai sejauh mana software akuntansi
memberikan kemudahan bagi pengguna software akuntansi dalam membuat
laporan keuangan. Beberapa penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa
variabel kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan
teknologi sistem informasi.
74
Cheung dan Vogel (2012) meneliti tentang minat mahasiswa
menggunakan aplikasi google yang mengambil sample 136 mahasiswa di
Australia yang menggunakan aplikasi google untuk membantu tugasnya. Dalam
penelitian tersebut peneliti melakukan survey secara acak tentang minat
menggunakan aplikasi google untuk membantu tugas mereka. Hasil dari
penelitian ini bahwa persepsi kemudahan penggunaan merupakan variabel yang
berpengaruh terhadap minat mahasiswa di Australia dalam menggunakan aplikasi
google untuk membantu menyelesaikan tugasnya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Muk dan Chung (2015) tentang faktor
– faktor yang mempengaruhi konsumen menerima iklan melalui layanan SMS.
Penelitian ini dilakukan di dua negara yaitu negara Korea Selatan dan United
Stated of Amerika. Dari penelitian tersebut persepsi kemudahan penggunaan
berpengaruh terhadap penerimaan konsumen terhadap iklan melalui layanan SMS
di dua negara.
Lin dan Lu (2000) menguji konstruk persepsi kemudahan penggunaan
pada minat menggunakan situs Web pada mahasiswa di Universitas Soochow,
Taiwan dengan menggunakan model TAM. Chang dan Yu (2006) menguji
persepsi kemudahan penggunaaan terhadap minat dalam mengadopsi layanan e-
government. Dari penelitian tersebut menyatakan bahwa persepsi kemudahan
penggunaan berpengaruh terhadap minat menggunakan terknologi informasi.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya bahwa
persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap minat. Hal ini
mengindikasikan bahwa kemudahan penggunaan software akuntansi yang
75
dirasakan oleh pengguna akan mempengaruhi minat pengguna itu sendiri.
Kemudahan penggunaan tersebut dirasakan karena mudah dalam mempelajari
software akuntansi dengan petunjuk yang jelas sehingga terampil dan mudah
dalam menjalankan software. Jika pengguna merasakan kemudahan ketika
menggunakan software akuntansi maka mereka akan bersikap positif untuk
menggunakan software akuntansi.
4.6.4 Persepsi Kegunaan (Perceived of Usefullnes) terhadap Minat UMKM
Menggunakan Software Akuntansi
Davis (1989) mendefinisikan persepsi kegunaan sebagai tingkat keyakinan
seseorang bahwa dengan menggunakan sebuah sistem tertentu akan
mengingkatkan kinerja. Hasil analisis dari uji hipotesis dalam penelitian ini
menerangkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat
menggunakan software akuntansi.
Cheung dan Vogel (2012) meneliti tentang minat mahasiswa
menggunakan aplikasi google yang mengambil sample 136 mahasiswa di
Australia yang menggunakan aplikasi google untuk membantu tugasnya. Dalam
penelitian tersebut peneliti melakukan survey secara acak tentang minat
menggunakan aplikasi google untuk membantu tugas mereka. Hasil dari
penelitian ini bahwa persepsi kegunaan merupakan variabel yang berpengaruh
terhadap minat mahasiswa di Australia dalam menggunakan aplikasi google untuk
membantu menyelesaikan tugasnya.
76
Khakim (2011) meneliti tentang minat menggunakan software akuntansi
MYOB pada perusahaan manufaktur di Semarang. Penelitian ini menggunakan
PLS dalam menganalisis hubungan antara variabel. Hasil dari penelitian ini adalah
variabel kegunaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat menggunakan
software MYOB.
Agustina (2014) melakukan penelitian terhadap faktor – faktor yang
mempengaruhi penggunaan sistem informasi berbasis teknologi. Penelitian ini
dilakukan pada indomaret Malang Kota dan Kabupaten Malang. Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan Indomaret. Peneliti mengambil dua karyawan
setiap Indomaret. Hasil dari penelitian ini adalah norma subjektif berpengaruh
terhadap minat menggunakan sistem informasi akuntansi.
Persepsi kegunaan dalam penelitian ini diartikan sebagai seberapa jauh
tingkat keyakinan dalam menggunakan software akuntansi dapat meningkatkan
kinerjanya. Dalam penelitian ini software akuntansi dianggap mempercepat,
memberikan hasil yang maksumal dan menyederhanakan pekerjaan dalam
membuat laporan keuangan. Persepsi kegunaan merupakan kepercayaam
seseorang dalam menggunakan software akuntansi dapat menginkatkan
kinerjanya. Jika seseorang tersebut percaya bahwa sistem tersebut bermanfaat,
orang itu akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang tersebut memiliki
keyakinan bahwa sistem informasi tersebut kurang bermanfaat, orang itu tidak
akan menggunakannya.
77
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menguji faktor – faktor yang mempengaruhi minat
menggunakan software akuntansi yaitu sikap, norma subjektif, kemudahan
penggunaan, dan kegunaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap
berpengaruh terhadap minat menggunakan software akuntansi, pengguna yakin
dengan menggunakan software akuntansi merupakan hal yang tepat untuk
dilakukan. Konstruk norma subjektif berpengaruh terhadap minat pengguna dalam
menggunakan software akuntansi, pengguna merasa yakin adanya pengaruh dari
lingkungan dan orang – orang sekitar dalam penggunaan software akuntansi.
Konstruk kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap minat menggunakan
software akuntansi, pengguna yakin bahwa software akuntansi sangat mudah
digunakan. Konstruk kegunaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
menggunakan software akuntansi, pengguna yakindengan menggunakan software
akuntansi akan mengingkatkan kinerjanya. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa variabel sikap, norma subjektif, kemudahan penggunaan, dan manfaat
mempengaruhi minat untuk menggunakan software akuntansi.
78
5.2 Keterbatasan Studi
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya saat kuesioner
disebarkan kepada responden, banyak dari responden tidak bersedia mengisi
dengan alasan banyak pekerjaan lain yang harus diselesaikan pada saat itu.
5.3 Saran
5.3.1 Peneliti Selanjutnya
Saran untuk peneliti selanjutnya adalah peneliti selanjutnya dapat
menyesuaikan waktu pengisian kuesioner dengan aktivitas responden agar
responden dapat berkontribusi penuh pada penelitian. Peneliti selanjutnya dapat
menambahkan variabel lain seperti variabel risiko karena semakin tinggi
risikomaka semakin rendah tingkat kepercayaan seseorang menggunakan
tehnologi. Peneliti selanjutnya juga dapat menambahkan teori lannya selain TAM
seperti teori Task Technology Fit (TTF) yang menempatkan bahwa teknologi
informasi hanya akan digunakan jika fungsi dan manfaatnya tersedia untuk
mendukung aktifitas pengguna.
5.3.2 UMKM
Saran untuk UMKM di Kota Malang adalah meningkatkan minat dengan
mengikuti pelatihan – pelatihan software akuntansi untuk lebih mengingkatkan
kinerja, selalu melakukan update software akuntansi agar sistem tersebut dapat
terlepas dari kekurangan versi sebelumnya dan meningkatkan performa dari
sistem tersebut sehingga hasil laporan keuangan yang dihasilkan dari software
akuntansi menjadi lebih cepat, stabil dan sempurna.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, W., & Jogiyanto, H.M. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least
Square) Untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi
Agustina, Ruslinda. 2014. Determinan Minat Individu dan Pengaruhnya
Terhadap Perilaku Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi.
Tesis. Malang: Program Magister Akuntansi Pascasarjana Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Aisyah, Intan. 2015. Determinan Minat Individu Melakukan Transaksi Berbasis
Online. Skripsi. Malang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya.
Amidu, Mohammed, John Effah dan Joshua Abor. 2011. E- Accounting Practices
among Small and Medium Ernterprise in Ghana. University of Ghana.12,
146-155.
Anggraini, R. Y. 2012. Penerimaan Internet Banking : Pendekatan Technology
Acceptance Model yang Dimodifikasi. Malang: Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
(http://jimfeb.ub.ac.id). Diakses pada 23 Juli 2017.
Anonim. 2015. 7 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut para Ahli.
http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/pengertian-sistem-
informasi-akuntansi-menurut-para-ahli. Diakses pada 25 Juli 2017.
Anonim.2013. Menganal Manfaat Software Akuntansi. http://8thinktank.co.id/erp-
software/mengenal-manfaat-software-akuntansi. Diakses 25 Juli 2017.
Anonim. 2017. Jumlah UMKM Yang Lolos Sertifikasi di Kota Malang Masih
Minim.http://www.google.co.id/amp/suryamalang.tribunnews.com/amp2
017/01/22/jumlah-umkm-yang-lolos-sertifikasi-di-kota-malang-masih-
minim. Diakses pada 8 Agustus 2017.
Azriani, Narulita Rahmi. 2014. Minat Keperilakuan Individu Menggunakan
Piranti Lunak Penunjang Pelaporan Keuangan. Tesis. Malang: Program
Magister Akuntansi Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya.
Baridwan, Zaki. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE UGM.
Cabanillas, F., Fernandez, J.,& Leiva, F .2014. Antecendants Of The Adoption Of
The New Mobile Payment System: The Moderating Effect Of Age.
Marketing and Market Research Apllication, 35, 464-478.
80
Cheung, Ronnie & Vogel, Doug. 2012. Predicting User Acceptance Of
Collaborative Technologies: An Extension Of The Technology Acceptance
Model For E-Learning. University Of South Australia, 63, 160-175.
Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, And User
Acceptance Of Information Technology. MIS Quarterly, Volume 13,
Nomor 3;318-339.
Dewi, Betha Kharisma. 2015. Minat Keperilakuan Individu Menggunakan Sistem
Online Shopping : Pendekatan Modifikasi Technology Acceptance Model
dan Theory of Planned Behavior. Skripsi. Malang: Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Fathinah, F.K. & Baridwan, Z. 2013. Determinan Minat Individu dan
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Penggunaan Sistem Informasi Berbasis
Teknologi di Bank Syariah. Malang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya. (http://jimfeb.ub.ac.id), diakses pada 25
Juli 2017.
Fishbein, M & Ajzen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior. Reading,
MA: Addison Wesley.
Fishbein, M & Ajzen, I. 2002. Perceived Behavioral Control, Self-Efficacy, Locus
of Control, and The Theory Of Planned Behavior.Journal of Appied Social
Psychology, Volume 32, 665-683.
Ghozali, I & Latan, H. 2015. Partial Least Squares : Konsep, Teknik dan Aplikasi
Menggunakan SmartPLS 3.0. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hall, James. 2011. Accounting Information System. Jakarta: Salemba Empat.
Handayani, Rini. 2005. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat
Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi: Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktir di Bursa Efek Jakarta. Semarang:
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
(http://ejournal.undip.ac.id), diakses 25 Juli 2017.
Hartono, J. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: ANDI
Jan, Alberto Un & Contreras, Vilma. 2011. Technology Acceptance Model for
Use of Information Technology In Universities. Elsevier. 27, 845-851.
Jogiyanto, H.M. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi.
Yogyakarta:BPFE.
Jogiyanto, H.M. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS untuk Penelitian Empiris.
Yogyakarta:BPFE
81
Jokar, Nargesh Khatun, Sayyed Ali Noorhosseini, Mohammad Sadegh Allahyari
dan Christos A. Damalas. Consumers acceptance of medicinal herbs: An
application of the technology acceptance model (TAM). Department of
Agricultural Management. 207, 203 – 210.
Khakim, Kharisma Nur. 2011. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Penerimaan dan Penggunaan Software Akuntansi MYOB dengan
Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM).
Semarang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro. (http://ejournal.undip.ac.id), diakses 25 Juli 2017.
Konthong, Khajit, Krittaya Sangboon dan Nath Srimuangtong.2015.
Understanding The Computer Assisted Audit Techniques Acceptance Of
CPAs In Thailand: A Conceptual Paper. University Thailand. 19, 6-15.
Laudon, K.C. 2006. Management Information System. Edisi 8. New Jersey:
Prentice – Hall, Inc.
Lawrence, Steven Morris. 2014. Determinan Sikap dan Minat Keperilakuan
Individu Menggunakan Internet Stock Trading. Skripsi. Malang: Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Lawrence, S.M. & Baridwan Z. Determinan Sikap dan Minat Keperilakuan
Individu Menggunakan Internet Stock Trading. Malang: Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. (http://jimfeb.ub.ac.id). Diakses pada 26 Juli
2017.
Lee, Ming-Che. 2009. Factors Influencing the Adoption of Internet Banking: An
Integration of TAM and TPB with Perceived Risk and Perceived Benefit.
International Journal of Electronic Commerce Research and Application.
8, 130 – 141.
Lin, C. C. J., and Lu, H.2000. Towards An Understanding of The Behavioural
Intention to Use A Web Site. International Journal of Information
Management, 20, 197-208.
Leod, Raymond. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT.Indeks
Maharany, M. P. 2011. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku,
Risiko dan Pengalaman Terhadap Niat Untuk Bertransaksi Secara Online.
Skripsi. Malang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya.
Muk, Alexander & Chung Christina. 2015. Applying the Acceptance Model in a
Two – Country Study Of SMS Advertising. School Of Journalism and Mass
Communication; Anisfield School Of Business, 68, 1 – 6.
82
O’Brien, James A. 2005. Introduction to Information System, 12th Edition. New
York: McGraw Hill Companies Inc.
Ozer, Gokhan dan Yilmaz, Emine. 2011. Comparison if the Theory of Reasoned
Acion and the Theory of Planned Behavior: An Application on Accounts
Information Technology Usage. African Journal of Business Management,
5,50-58.
Putri, Dita Widya. 2015. Determinan Kepercayaan Individu:Studi Empiris
Konteks Sistem E-Payment. Skripsi. Malang: Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Rochmawati, S. & Purnomosidhi, B. 2013. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif,
Kontrol Perilaku Persepsian, Persepsi Risiko, Persepsi Kebermanfaatan
Terhadap Niat Penggunaan Kartu Kredit. Malang: Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
((http://jimfeb.ub.ac.id). Diakses pada 20 Juli 2017.
Sekaran, Uma. 2006. Research Method for Business, 4 ed. USA : John Wiley and
Sons. Jakarta : Salemba Empat.
Sekundera, C. 2006. Analisis Penerimaan Pengguna Akhir Dengan Menggunakan
Technology Acceptance Model Dan End User Computing Satisfaction
Terhadap Penerapan Sistem Core Banking Pada Bank ABC. Tesis.
Semarang: Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.
Bandung: Alfabeta.
Tangke, Natalia. 2004. Analisis Penerimaan Penerapan Teknik Audit Berbantuan
Komputer (TABK) dengan Menggunakan Technology Acceptance Model
(TAM) pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol.6(1): 8-10.
Toft, Madeleine Broman, Geertje Schuitema dan John Thogersen. 2016.
Responsible Technology Acceptance: Model Development And Application
To Consumenr Acceptance Of Smart Grid Technology. Aarhus University.
134, 392 – 400.
Ulum, Ihyaul & Juanda, Ahmad. 2016. Metodoogi Penelitian Akuntansi, Edisi 2.
Malang: Aditya Media Publishing.
Wilkinson Joseph W. (2005). Sistem Akuntansi dan Informasi. Jakarta: Erlangga
Wikipedia. 2014. Sistem Informasi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. Diakses pada 26 Juli 2017.
83
Wikipedia. 2013. Usaha Menengah dan Kecil.
https:??id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Menegah_dan_Kecil. Diakses 28 Juli
2017.
Xu, Y. 2000. Consumers Reasoned Behavior Toward American Alligator Leather
Products. USA: UMI. (http://www.proquest.com). Diakses pada 26 Juli
2017.
Yoon, Hye-Young. 2016. User Acceptance of Mobile Library Applications in
Academic Libraries: An Application Of The Technology Acceptace Model.
Department of Library and Information Science, 42, 687-693.