Upload
duongdien
View
224
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN
TEKNOLOGI KE PEMBELAJARAN MELALUI
PENDEKATAN TPACK (STUDI KASUS SMA KRISTEN 1
SALATIGA)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh:
Andreas Bayu Widiantoro
NIM: 702012116
Program Studi Pendidikan Teknik Informasi dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Ssatya Wacana
Salatiga
2016
I
II
III
IV
1
ANALISIS GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI KE
PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TPACK (STUDI KASUS
SMA KRISTEN 1 SALATIGA)
1)Andreas Bayu Widiantoro
2) Dr. Dharmaputra Taludangga Palekahelu, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga
Email : 1)
Abstract
This study attempts to analysis how teachers integrating the technology into learning in
The Christian High School Salatiga 1 and to know the level teacher capacity in terms of
integrating knowledge content, pedagogy and technology for learning activities. This
research using analysis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), the
result showed for every TPACK framework, component Pedagogical Content Knowledge
(PCK) and component Content Knowledge (CK) got the average highest with the score
4.65 and 4,61 with the criteria of good, while for the component Technological
Knowledge (TK) and TPACK got the average lowest with the score 4,24 and 4.25 with
the criteria good. Then can in concluded, the research results show the average overall
ability of teachers in the seven framework of TPACK have a score 4,41 with the criteria
good.
Keywords: TPACK, Integrating technology of learning, Analysis of educational
technology
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis guru dalam mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran di SMA Kristen 1 Salatiga dan untuk mengetahui tingkat kemampuan guru
dalam hal mengintegrasikan pengetahuan konten, pedagogi, serta teknologi untuk
kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan analisis Technology Pedagogical
Content Knowledge (TPACK), hasil penelitian menunjukkan untuk setiap kerangka
TPACK, komponen Pedagogical Content Knowledge (PCK) dan komponen Content
Knowledge (CK) mendapat rata-rata tertinggi dengan skor 4,65 dan 4,61 dengan kriteria
baik, sedangkan untuk komponen Teknologi Knowledge (TK) dan TPACK mendapat
rata-rata terendah yaitu skor 4,24 dan 4,25 dengan kriteria baik. Maka dapat di simpulkan,
hasil penelitian menunjukkan rata-rata keseluruhan kemampuan guru dalam ke tujuh
kerangka TPACK memiliki skor 4,41 dengan kriteria baik.
Keywords: TPACK, Pengintegrasian Teknologi Pembelajaran, Analisis Teknologi
Pendidikan
_________________________________
1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Pendidikan TI dan Komputer, Universitas Satya
Wacana 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
2
1. Pendahuluan
Menurut kamus besar Indonesia, teknologi adalah metode ilmiah untuk
mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan, selain itu teknologi juga
merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia [1]. Manuel
Castells, menyatakan bahwa teknologi merupakan alat yang dapat digunakan
berulang-ulang apabila memiliki fungsi dan juga tujuan yang sama [2]. Seiring
tingginya kebutuhan manusia, orang-orang menjadi lebih giat lagi
mengembangkan potensi-potensi akalnya dan menyalurkan potensi-potensi
tersebut lewat penciptaan teknologi agar kesulitan-kesulitan dan tantangan yang
menghadang kehidupan manusia dapat diatasi.
Fenomena seperti itu terjadi secara menonjol berkenaan dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Perkembangan
teknologi informasi telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak
terkecuali dalam bidang pendidikan menurut Wasitohadi [3]. Di awal tahun 2006,
perkembangan teknologi pendidikan berkembang ke arah pemecahan masalah
belajar. Paradigma ini diorientasikan untuk menjabarkan teknologi pendidikan
agar dapat mengatasi masalah belajar secara lebih terarah dan terkendali (Reiser
(4), Miarso (5)). Menyimak perkembangannya, teknologi pendidikan dapat
dikatakan sebagai suatu proses sistematik dalam membantu memecahkan masalah
– masalah pembelajaran (Miarso) [5].
Sebagian besar guru baru menyadari akan pentingnya ICT untuk
pendidikan/ pembelajaran, namun belum berupaya untuk menerapkannya
(Wasitohadi). Oleh karena itu pengintegrasian teknologi pada pembelajaran oleh
guru itu penting [3]. Pada pengintegrasian teknologi pendidikan tersebut agar
berlangsung secara maksimal, perlu tiga dasar pengetahuan yang harus guru miliki
yaitu pengetahuan konten, pengetahuan pedagogik, dan pengetahuan teknologi
(Mishra and Koehler) [6]. Dalam hal ini diperlukan analisis terkait yaitu analisis
“Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)”, dimana analisis
TPACK merupakan kerangka perpaduan tiga dasar pegetahuan yaitu konten,
pedagogik, dan teknologi yang dibutuhkan guru untuk mengintegrasikan
teknologi ke pengajaran materi tertentu [6].
Dari kerangka perpaduan tiga dasar pengetahuan, TPACK dibagi ke tujuh
kerangka tabel, yang terdiri dari, 1) Technological Knowledge (TK) adalah
pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan komputer dan perangkat lunak
yang relevan. 2) Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik. 3) Content Knowledge (CK) adalah
materi subjek pengetahuan seperti pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu
Alam dll. 4) Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana materi dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi. 5)
Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
cara untuk mewakili dan merumuskan subyek yang membuatnya dipahami oleh
orang lain. 6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan
3
tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik. 7)
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui
pendekatan pedagogik dan teknologi [6].
Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah berfokus pada
apakah penggunaan kerangka kerja TPACK dapat mengukur pengintegrasian
teknologi dalam pembelajaran dan mengetahui kondisi pendukung maupun
penghambat dalam pembelajaran berbasis ICT yang dilakukan guru di SMA
Kristen 1 Salatiga.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana guru mengintegrasikan
teknologi ke pembelajaran di SMA Kristen 1 Salatiga dan untuk mengetahui
tingkat kemampuan guru dalam hal mengintegrasikan pengetahuan materi,
pedagogik, serta teknologi untuk kegiatan pembelajaran. Sehingga dari hasil
penelitian ini diharapkan pemerintah dapat mengetahui pentingnya pembelajaran
menggunakan ICT, begitu juga guru dan peneliti dapat mengetahui bagaimana
memberikan sebuah metode pembelajaran berbasis ICT bagi siswa dalam
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, sehingga ikut
mendorong peneliti lain untuk mengembangkan penelitian kerangka kerja
TPACK.
2. Kajian Pustaka
Penelitian pertama diambil dari penelitian Evi Suryawati dengan judul
“Analisis Keterampilan Technological Content Knowledge (TPACK) Guru
Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru” [7]. Penelitian kedua diambil dari penelitian
yang dilakukan oleh Titin dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbasis TPACK pada Materi Sifat Koligatif Larutan untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa” [8]. Penelitian ketiga diambil dari penelitian
yang dilakukan oleh Dwi Kurnia Hayati dengan judul “Pengembangan Kerangka
Kerja TPACK pada Materi Koloid untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran
dalam Mencapai HOTS Siswa” [9]. Dari penelitian terdahulu didapatkan sampel
dan populasi yang digunakan berfokus pada satu bidang guru dalam satu sekolah
dan untuk siswa difokuskan pada satu bidang pelajaran disekolah.
Pada hasil pembahasan penelitian pertama, terdapat tujuh hasil
pembahasan berdasarkan tujuh kerangka TPACK, pertama hasil pembahasan dari
Technological Knowledge (TK) didapatkan rerata skor TK guru Biologi SMA
Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria cukup, pada penelitian ini kemampuan
guru dalam bidang teknologi masih perlu dikembangkan, rerata tertinggi terdapat
pada item pernyataan menyimpan data-data pada media digital yaitu dengan
kriteria sangat baik. Kedua hasil pembahasan dari Pedagogical Knowledge (PK)
didapatkan rerata skor PK guru biologi SMA Negri kota Pekanbaru berada pada
4
kriteria baik, guru-guru tersebut telah memiliki pengetahuan pedagogik yang baik
dan telah mampu menerapkan dalam pembelajaran biologi yang dilaksanakan.
Ketiga hasil pembahasan dari Content Knowledge (CK) didapatkan rerata skor
CK guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria baik. Keempat
Technological Pedagogical Knowledge (TPK) didapatkan rerata skor TPK guru
Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria baik, rerata terendah
terdapat pada item pernyataan menggunakan fasilitas Handphone untuk
berkomunikasi dengan siswa. Kelima Technological Content Knowledge (TCK),
didapatkan rerata skor TCK guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada
pada kriteria baik, namun rerata terendah terdapat pada item pernyataan
mengetahui aplikasi-aplikasi komputer yang berkaitan dengan biologi. Keenam
Pedagogical Content Knowledge (PCK) didapatkan rerata skor PCK guru Biologi
SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria sangat baik, terutama pada
mempersiapkan RPP sendiri dan dalam memilih pendekatan serta strategi
pembelajaran yang sesuai dengan materi biologi. Ketuju Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPCK) didapatkan rerata skor TPCK guru
Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria baik, terlihat pada item
pernyataan memilih strategi pembelajaran dan teknologi yang sesuai dengan
materi biologi yang akan disampaikan pada kegiatan pembelajaran dikelas.
Sehingga pada kesimpulan penelitian ini didapatkan bahwa kemampuan guru
Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru, dalam mengaplikasikan TPACK berada
pada kriteria baik, dengan demikian guru biologi SMA Negri Kota Pekanbaru
telah mampu menyelenggarakan pembelajaran biologi yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi [7].
Pada hasil pembahasan penelitian kedua, didapatkan pengembangan
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam
bentuk flip page book, kemudian menerapkannya serta menganalisis keterkaitan
antara komponen penyusun TPACK. Pada penelitian ini didapatkan aktivitas pada
pertemuan I 92%, pertemuan II dan III 93,4%, pertemuan IV dan V 86,7%,
pertemuan VI 86,1%, pertemuan VII 91,4%. Ketujuh pertemuan tersebut termasuk
pada katagori” sangat optimal”. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap
pembelajaran dan produk yang dikembangkan. Rata-rata presentase keterampilan
berpikir kritis siswa secara keseluruhan adalah 66,3% yang termasuk ke dalam
katagori baik [8].
Pada hasil pembahasan penelitian ketiga, didapatkan proses pembelajaran
kimia yang non konvesioanal yang artinya pembelajaran tidak hanya berpusat
pada guru sehingga siswa cenderung aktif dan berminat dalam belajar. Melalui
penerapan TPACK, materi yang abstrak dapat menjadi konkrit dengan
penggunaan simulasi, serta pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa,
sehingga siswa memliki Hinger Order Thingking Skills (HOST). Pada hasil
penelitian ini menunjukan aktivitas pembelajaran pada pertemuan I 96,25%,
5
pertemuan II 92,98%, pertemuan III 95,29%, dan pertemuan IV 91,18%,
keempatnya termasuk pada kategori “sangat optimal”. Nilai ulangan siswa rata-
rata 64,6 yang termasuk pada kategori “cukup” [9].
Berdasarkan 3 refresnsi penelitian terdaulu, pada penelitian ini tentang
Analisis Guru dalam Mengintegrasikan Teknologi ke Pembelajaran Melalui
Pendekatan TPACK di SMA Kristen 1 Salatiga, peneliti akan menggunakan
analasis TPACK untuk mengetahui apakah kerangka kerja TPACK dapat
mengukur pengeintegrasian teknologi dalam pembelajaran dan mengetahui
kondisi pendukung maupun penghambat dalam pembelajaran berbasis ICT yang
dilakukan guru di SMA Kristen 1 Salatiga. Sehingga perbedaan penelitian ini
dengan penelitian terdahulu ialah dilihat dari latar belakang masalah yang diambil
serta jenis sampel yang diambil dan penelitian ini terfokus hanya pada satu
sekolah dengan beberapa bidang studi para guru yaitu bidang Sains, Sosial,
Bahasa, TIK, Agama, BK, dan Kesenian.
6
Secara umum tujuh komponen anlisis TPACK yang teridiri dari TK, CK, PK,
PCK, TCK, TPK, dan TPACK seperti gambar di bawah ini [10]:
1) Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan.
2) Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik.
3) Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti
pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll.
4) Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti menggunakan
simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari pergerakan kerak bumi.
7
5) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
cara untuk mewakili dan merumuskan subyek yang membuatnya dipahami oleh
orang lain.
6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti
menggunakan diskusi asynchronous forum untuk mendukung konstruksi sosial
pengetahuan.
7) Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui
pendekatan pedagogik dan teknologi [6].
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dan kualitatif, karena dalam penelitian, peneliti akan melakukan
penelitian secara kualitatif dan dalam perhitungannya secara kuantitatif. Penelitian
dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga dengan sampel masing-masing 2 guru
untuk setiap bidang studi, yang terdiri dari guru Sains, Sosial, Bahasa, Teknologi
Informasi Komputer (TIK), Kesenian, Bimbingan Konseling (BK), dan Agama.
Instrument yang digunakan pada penelitian menggunakan metode wawancara dan
kuesioner.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan kerangka kerja
TPACK dengan menganalisis tujuh komponen dari TPACK, dan dalam
perhitungannya akan menggunakan program Microsoft Excel. Berikut penjelasan
setiap komponen TPACK pada kuesioner:
1. TK (Technology Knowledge)
Pada isi kuesioner TK mencakup tentang pengetahuan apakah guru
mengetahui mengatasi masalah teknis pada komputer, apakah guru mudah untuk
menggunakan teknologi, apakah guru mengikuti perkembangan teknologi
terbaru, apakah guru memiliki pemahaman mengenai komponen dasar komputer,
apakah guru mahir menggunakan program pengolah kata, angka dan program
presentasi, apakah guru mahir menggunakan printer, scanner, projector, dan
digital kamera, apakah guru menyimpan data-data pada media digital, dan
apakah guru menggunakan internet sebagai media komunikasi.
2. CK (Content Knowledge)
Pada isi kuesioner CK mencakup tentang apakah guru memahami konsep,
hukum, dan teori yang diajarkan, apakah guru mengetahui sejarah perkembangan
materi yang diajarkan [11], apakah guru merancang dan melaksanakan
pembelajaran, apakah materi menggunakan sumber terbaru seperti buku dan
8
jurnal, apakah guru mengikuti seminar atau kegiatan yang berkaitan dengan
bidang ilmu yang diampu.
3. PK (Pedagogical Knowledge)
Pada isi kuesioner PK mencakup tentang apakah guru menerapkan
pembelajaran yang bervariasi, apakah guru mampu mengelola dan menguasai
kelas dengan baik, apakah guru menggunakan metode dan teknik penilaian yang
bervariasi, apakah guru melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran [7].
4. PCK (Pedagogical Content Knowledge)
Pada isi kuesioner PCK mencakup tentang apakah guru memilih
pendekatan dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
yang ada, apakah guru mempersiapkan RPP sendiri, apakah guru mengukur
pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan.
5. TCK (Technological Content Knowledge)
Pada isi kuesioner TCK mencakup tentang apakah guru menggunakan
teknologi untuk membantu memahami konsep, hukum, dan teori materi
pembelajaran, apakah guru mengetahui aplikasi-aplikasi komputer yang
berkaitan dengan materi yang diajarkan, apakah guru memiliki pengetahuan
dalam mengembangkan aktivitas dan tugas siswa yang melibatkan penggunaan
teknologi.
6. TPK (Technological Pedagogical Knowledge)
Pada isi kuesioner TPK mencakup tentang apakah guru menggunakan
aplikasi komputer seperti Microsoft word, power point dalam pembelajaran atau
praktek mengajar [11], apakah guru memilih teknologi yang sesuai dengan
pendekatan dan strategi pembelajaran pada praktek pembelajaran yang guru
laksanakan, apakah guru menggunakan fasilitas internet seperti media sosial,
blog untuk media pembelajaran.
7. TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)
Pada isi kuesioner TPACK mencakup tentang apakah guru memilih
strategi pembelajaran dan teknologi yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan pada kegiatan praktek pembelajaran, apakah guru memadukan
pengetahuan teknologi yang dimiliki untuk mewujudkan pembelajaran yang
efektif, apakah guru membantu guru lain untuk memahami cara pengintegrasian
pengetahuan yang diajarkan, pengetahuan pedagogik, dan pengetahuan
9
teknologi, apakah guru menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda dan
menggunakan aplikasi komputer yang bervariasi dalam pelaksanaan praktek
pembelajaran.
Sumber: (Tian dkk) [11] dan (Suryawati dkk) [7]
Dalam mengukur kerangka kerja TPACK ini, peneliti menggunakan 5 skala likert
yang digunakan pada lima tingkatan jawaban, dengan susunan sebagai berikut
[12]:
1. Jawaban sangat tidak setuju (STS)
2. Jawaban tidak setuju (TS)
3. Jawaban netral (N)
4. Jawaban setuju (S)
5. Jawaban sangat setuju (SS)
Tabel 1 (Tabel Pengskoran Tingkat Jawaban) [12]
Tingakatan Jawaban Skor
Jawaban sangat tidak setuju (STS) 1
Jawaban tidak setuju (TS) 2
Jawaban netral (N) antara setuju & tidak 3
Jawaban setuju (S) 4
Jawaban sangat setuju (SS) 5
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada setiap hasil penelitian akan di tampilkan dalam bentuk tabel dan
pembahasan setiap tabel.
Pada Penilian untuk setiap rata-rata skor tingkat jawaban yang telah di isi
guru dalam kuesioner, peneliti mengelompokkannya sebagai berikut: (Tabel 2)
Angka rata-rata pengisian
kuesioner
Keterangan
1,0 – 1,99 Sangat Rendah
2,0 – 2,99 Rendah
3,0 – 3,99 Cukup
4,0 – 4,99 Baik
5,0 – 5,99 Sangat Baik
10
1. Sains
Tabel 3
Row
Labels
Average
of TK
Average
of CK
Average
of PK
Average
of PCK
Average
of TCK
Average
of TPK
Average of
TPACK
Sains 1 4 4.4 4 4 3.7 4 4.2
MTK 4 4.4 4 4 3.7 4 4.2
Sains 2 4.2 4.8 4.2 4.7 4.4 4.4 4
FISIKA 4.2 4.8 4.2 4.7 4.4 4.4 4
Grand
Total
4.1 4.6 4.1 4.35 4.05 4.2 4.1
Pada tabel 3 di atas, kedua guru Sains di atas memiliki angka yang berbeda
untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Sains pertama memiliki
rata-rata yang lebih rendah yaitu pada komponen TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK
dan memilki rata-rata yang tinggi pada komponen TPACK. Sedangkan untuk guru
Sains kedua memilki rata-rata yang lebih tinggi pada komponen TK, CK, PK,
PCK, TCK, TPK dan untuk rata-rata yang lebih kecil terdapat pada komponen
TPACK.
Pada guru Sains pertama dan kedua pengetahuan akan teknologi sudah baik
yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan
program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital
kamera juga dalam katagori baik. Sedangkan untuk pengetahuan materi dan
pedagogik rata-rata baik, hanya saja dalam pemanfaatan fasiltas internet seperti
media sosial, blog dan sebagainya sebagai pembelajaran masih kurang. Kondisi
penghambat ini dikarenakan materi yang diajarkan sudah banyak terdapat dibuku
cetak, sedangkan adanya pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya
digunakan sebagai kondisi pendukung mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran berupa pemanfaatan animasi dan film yang sudah di unduh terlebih
dahulu terkait dengan pengetahuan Sains.
Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Sains di atas
memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK,
keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan
teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat
11
dikatakan, guru Sains sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,21.
2. Sosial
Tabel 4
Row
Labels
Average
of TK
Average
of CK
Average
of PK
Average
of PCK
Average
of TCK
Average
of TPK
Average of
TPACK
Sosial 1 4.6 5 4.7 5 5 5 5
Ekonomi 4.6 5 4.7 5 5 5 5
Sosial 2 5 4.8 5 5 5 5 5
Sosiologi 5 4.8 5 5 5 5 5
Grand
Total
4.8 4.9 4.85 5 5 5 5
Pada tabel 4 di atas, kedua guru Sosial di atas memiliki angka yang
berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Sosial pertama
memiliki rata-rata yang lebih rendah yaitu pada komponen TK, PK dan memilki
rata-rata yang sama pada komponen CK, PCK, TCK, TPK, dan TPACK.
Sedangkan untuk guru Sosial kedua memilki rata-rata yang lebih rendah pada
komponen CK dan memiliki rata-rata yang sama pada komponen TK, PK, PCK,
TCK, TPK, dan TPACK.
Pada guru Sosial pertama dan kedua pengetahuan akan teknologi baik
yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan
program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital
kamera juga dalam katagori baik. Sedangkan untuk pengetahuan content dan
pedagogik rata-rata baik. Kondisi diatas didukung dikarenakan guru yang
sesungguhnya hobi dalam teknologi, bahkan guru sosial kedua memliki web
sendiri yang pernah mendapat juara saat diikut sertakan dalam lomba dan
pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan berupa pemanfaatan
aplikasi SPSS terkait dengan pengetahuan Sosial. Sedangkan kondisi penghambat
guru dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa kurangnya
koneksi internet yang memadai disetiap kelas.
Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Sosial di atas
memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK,
keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan
teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat
12
dikatakan, guru Sosial sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,93.
3. Bahasa
Tabel 5
Row
Labels
Average
of TK
Average
of CK
Average
of PK
Average
of PCK
Average
of TCK
Average
of TPK
Average of
TPACK
Bahasa 1 4.1 5 4.5 5 5 5 4.5
Bhs
Inggris
4.1 5 4.5 5 5 5 4.5
Bahasa 2 3.9 4.4 4.2 4 4 5 4.5
Bhs
Inggris
3.9 4.4 4.2 4 4 5 4.5
Grand
Total
4 4.7 4.35 4.5 4.5 5 4.5
Pada tabel 5 di atas, kedua guru Bahasa di atas memiliki angka yang
berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Bahasa pertama
memiliki rata-rata yang lebih tinggi yaitu pada komponen TK, CK, PK, PCK,
TCK, TPK dan memilki rata-rata yang sama pada komponen TPACK. Sedangkan
untuk guru Bahasa kedua memilki rata-rata yang lebih rendah pada komponen
TK, CK, PK, PCK, TCK dan memiliki rata-rata yang sama pada komponen TPK
dan TPACK.
Pada guru Bahasa pertama pengetahuan akan teknologi baik yaitu
mengerti bagaimana menggunakan program pengolah angka dan program
presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector dan digital kamera juga
dalam katagori baik, hanya saja dalam menggunakan program pengolah kata
masih dalam katagori kurang. Berbeda dengan guru Bahasa kedua pemahaman
akan teknologi sudah baik hanya saja masih kurang dalam menggunakan program
pengolah angka.
Sedangkan untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik.
Kondisi diatas didukung juga dalam penggunaan web edukasi berupa pamanfaatan
Edmodo dan pemanfaatan film yang digunakan guru dalam pembelajaran,
sedangkan kondisi penghambat guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam
pembelajaran berupa kurangnya koneksi internet yang memadai disetiap kelas,
13
terbatasnya pengetahuan teknologi yang dimiliki seperti kurang menguasai dalam
menggunakan program pengolah kata dan angka.
Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Bahasa di atas
memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK,
keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan
teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat
dikatakan, guru Bahasa sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,50.
4. TIK
Tabel 6
Row
Labels
Average
of TK
Average
of CK
Average
of PK
Average
of PCK
Average
of TCK
Average
of TPK
Average of
TPACK
TIK 1 4.6 4 4.2 4 4 4 4
TIK 4.6 4 4.2 4 4 4 4
TIK 2 5 4.8 4.7 5 5 5 4.7
TIK 5 4.8 4.7 5 5 5 4.7
Grand
Total
4.8 4.4 4.45 4.5 4.5 4.5 4.35
Pada tabel 6 di atas, kedua guru TIK di atas memiliki angka yang berbeda
untuk penilaian di setiap komponen TPACK, pada guru TIK pertama memiliki
rata-rata yang lebih rendah pada setiap komponen-komponen TPACK, yaitu pada
komponen TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK dan TPACK. Sedangkan untuk guru
TIK kedua memilki rata-rata yang lebih tinggi pada setiap komponen-komponen
TPACK yaitu komponen TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK serta TPACK.
Pada guru TIK pertama dan kedua pengetahuan akan teknologi sudah baik
yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan
program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital
kamera juga dalam katagori baik. Sedangkan untuk pengetahuan materi dan
pedagogik rata-rata baik. Sedangkan adanya pemanfaatan teknologi tambahan
yang biasanya digunakan sebagai kondisi pendukung mengintegrasikan teknologi
ke pembelajaran berupa pemanfaatan animasi dan aplikasi NetSupport School
terkait dengan pengetahuan TIK.
Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru TIK di atas
memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK,
keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan
teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat
14
dikatakan, guru TIK sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,5.
5. Agama
Tabel 7
Row
Labels
Average
of TK
Average
of CK
Average
of PK
Average
of PCK
Average
of TCK
Average
of TPK
Average of
TPACK
Agama 1 4.3 4.4 4 4.7 4.4 4.4 4
Agama 4.3 4.4 4 4.7 4.4 4.4 4
Agama 2 4.2 5 4.7 5 4.7 3.7 4
Agama 4.2 5 4.7 5 4.7 3.7 4
Grand
Total
4.25 4.7 4.35 4.85 4.55 4.05 4
Pada tabel 7 di atas, kedua guru Agama di atas memiliki angka yang
berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Agama pertama
memiliki rata-rata yang lebih tinggi yaitu pada komponen TK, TPK dan memilki
rata-rata yang sama pada komponen TPACK. Sedangkan untuk guru Agama
kedua memilki rata-rata yang lebih tinggi pada komponen CK, PK, PCK, TCK
dan memiliki rata-rata yang sama pada komponenTPACK. Pada guru Agama
pertama dan kedua pengetahuan akan teknologi sudah baik yaitu mengerti
bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan program presentasi,
dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera juga dalam
katagori baik.
Sedangkan untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik, hanya
saja dalam pemanfaatan fasiltas internet seperti social media, blog dan sebagainya
sebagai pembelajaran masih kurang. Kondisi penghambat ini dikarenakan materi
yang diajarkan sudah banyak terdapat dibuku cetak, sedangkan adanya
pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan sebagai kondisi
pendukung mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa pemanfaatan film
dan alkitab dekstop yang sudah di unduh terlebih dahulu terkait dengan
pengetahuan Agama.
15
Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Agama di atas
memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK,
keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan
teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat
dikatakan, guru Agama sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,39.
6. Bimbingan Konseling
Tabel 8
Row
Labels
Average
of TK
Average
of CK
Average
of PK
Average
of PCK
Average
of TCK
Average
of TPK
Average of
TPACK
BK 1 4.4 4 4 4 4 3.7 4
BK 4.4 4 4 4 4 3.7 4
BK 2 4 5 5 5 4 4 3.7
BK 4 5 5 5 4 4 3.7
Grand
Total
4.2 4.5 4.5 4.5 4 3.85 3.85
Pada tabel 8 di atas, kedua guru BK di atas memiliki angka yang berbeda
untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru BK pertama memiliki
rata-rata yang lebih tinggi yaitu pada komponen TK, TPACK dan memilki rata-
rata yang lebih rendah pada komponen CK, PK, PCK, dan TPK. Sedangkan untuk
guru BK kedua memilki rata-rata yang lebih rendah pada komponen TPACK dan
memiliki rata-rata yang sama pada komponen TCK.
Pada guru BK pertama pengetahuan akan teknologi sudah baik yaitu
mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan program
presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera
juga dalam katagori baik. Namun pada guru BK kedua pengetahuan akan
teknologi sudah baik hanya saja masih kurang dalam menggunakan program
pengolah angka.
Kemudian untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik, hanya
saja dalam pemanfaatan fasiltas internet seperti social media, blog dan sebagainya
sebagai pembelajaran masih kurang. Kondisi penghambat ini dikarenakan materi
yang diajarkan sudah banyak terdapat dibuku cetak, sedangkan adanya
pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan sebagai kondisi
16
pendukung mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa pemanfaatan film
yang sudah di unduh terlebih dahulu terkait dengan pengetahuan BK.
Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru BK di atas
memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK,
keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan
teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat
dikatakan, guru BK sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,2.
7. Kesenian
Tabel 9
Row
Labels
Average
of TK
Average
of CK
Average
of PK
Average
of PCK
Average
of TCK
Average
of TPK
Average of
TPACK
Kesenian
1
4.1 4.2 4.2 4.7 5 4 4
Kesenian 4.1 4.2 4.2 4.7 5 4 4
Kesnian
2
3 4.8 3.2 5 5 3.7 4
Kesenian 3 4.8 3.2 5 5 3.7 4
Grand
Total
3.55 4.5 3.7 4.85 5 3.85 4
Pada tabel 9 di atas, kedua guru Kesenian di atas memiliki angka yang
berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Kesenian pertama
memiliki rata-rata yang lebih tinggi yaitu pada komponen TK, PK, TPK dan
memilki rata-rata yang sama pada komponen TCK dan TPACK. Sedangkan untuk
guru Kesenian kedua memilki rata-rata yang lebih rendah pada komponen TK,
PK, PCK, TPK dan memiliki rata-rata yang lebih tinggi pada komponen CK dan
PCK.
Pada guru Kesenian pertama pengetahuan akan teknologi sudah baik yaitu
mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan program
presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera
juga dalam katagori baik tapi dalam menyimpan data-data dalam media digital
masih kurang. Namun pada guru Kesenian kedua pengetahuan akan teknologi
dalam katagori cukup karena pengetahuan teknologi yang dimiliki dalam katagori
kurang kondisi ini dikarenakan faktor usia guru yang sudah tua dan kurang
17
mengikuti perkembangan teknologi. hanya saja dalam menyimpan data-data pada
media digital dalam katagori sangat baik.
Kemudian untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik, hanya
saja dalam pemanfaatan fasiltas internet seperti social media, blog dan sebagainya
sebagai pembelajaran masih kurang. Kondisi penghambat ini dikarenakan materi
yang diajarkan sudah banyak terdapat dibuku cetak, sedangkan adanya
pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan sebagai kondisi
pendukung mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa pemanfaatan
aplikasi offline desktop berkaitan dengan seni musik dan rupa.
Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Kesenian di atas
memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK,
keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan
teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat
dikatakan, guru Kesenian sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,2.
Diskusi keseluruhan hasil menggunakan analisis kuesioner TPACK.
Berikut Tabel hasil nilai rata-rata pengisian kuesioner para guru seluruh bidang
(Tabel 10):
Row
Labels
Average
of TK
Average
of CK
Average
of PK
Average
of PCK
Average
of TCK
Average
of TPK
Average of
TPACK
Agama 1 4.3 4.4 4 4.7 4.4 4.4 4
Agama 2 4.2 5 4.7 5 4.7 3.7 4
Bahasa 1 4.1 5 4.5 5 5 5 4.5
Bahasa 2 3.9 4.4 4.2 4 4 5 4.5
BK 1 4.4 4 4 4 4 3.7 4
BK 2 4 5 5 5 4 4 3.7
Kesenian
1
4.1 4.2 4.2 4.7 5 4 4
Kesenian
2
3 4.8 3.2 5 5 3.7 4
Sains 1 4 4.4 4 4 3.7 4 4.2
Sains 2 4.2 4.8 4.2 4.7 4.4 4.4 4
Sosial 1 4.6 5 4.7 5 5 5 5
Sosial 2 5 4.8 5 5 5 5 5
TIK 1 4.6 4 4.2 4 4 4 4
TIK 2 5 4.8 4.7 5 5 5 4.7
Grand
Total
4.242857
143
4.614285
714
4.328571
429
4.65 4.5142857
14
4.35 4.257142857
18
Dilihat dari tabel 11 diatas didapatkan untuk tingkatan rata-rata tertinggi
sampai terendah pada setiap komponen TPACK didapat sebagai berikut:
1. Komponen TK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 4,8 terdapat pada
id guru Sosial dan TIK, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata
tertinggi kedua dengan Skor 4,25 terdapat pada id Agama, rata-rata
tertinggi ketiga dengan skor 4,20 terdapat pada id BK, kemudian skor 4,1
terdapat pada id Sains, skor 4,0 terdapat pada id Bahasa, skor 3,55 terdapat
pada id Kesenian.
2. Komponen CK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 4,9 terdapat pada
id guru Sosial, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata tertinggi
kedua dengan skor 4,7 terdapat pada id Bahasa dan Agama, rata-rata
tertinggi ketiga dengan skor 4,6 terdapat pada id Sains, kemudian skor 4,5
terdapat pada id BK dan Kesenian, skor 4,4 terdapat pada id TIK.
3. Komponen PK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 4,85 terdapat pada
id guru Sosial, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata tertinggi
kedua dengan skor 4,5 terdapat pada id BK, rata-rata tertinggi ketiga
dengan skor 4,45 terdapat pada id TIK, kemudian skor 4,35 terdapat pada
id Bahasa dan Agama, skor 4,1 terdapat pada id Sains, dan skor 3,7
terdapat pada id Kesenian.
4. Komponen PCK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 5 terdapat pada id
guru Sosial, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata tertinggi
kedua dengan skor 4,85 terdapat pada id Agama dan Kesenian, rata-rata
tertinggi ketiga dengan skor 4,5 terdapat pada id Bahasa, TIK, dan BK,
skor 4,35 terdapat pada id Sains.
5. Komponen TCK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 5 terdapat pada
id guru Sosial dan Kesenian, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-
rata tertinggi kedua dengan skor 4,55 terdapat pada id Agama, rata-rata
tertinggi ketiga dengan skor 4,5 terdapat pada id Bahasa dan TIK, skor
4,05 terdapat pada id Sains, dan skor 4 terdapat pada id BK.
6. Komponen TPK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 5 terdapat pada id
guru Sosial dan Bahasa, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata
tertinggi kedua dengan skor 4,5 terdapat pada id TIK, rata-rata tertinggi
ketiga dengan skor 4,2 terdapat pada id Sains, kemudian skor 4,05 terdapat
pada id Agama, skor 3,85 terdapat pada id BK dan Kesenian.
7. Komponen TPACK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 5 terdapat
pada id guru Sosial, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata
tertinggi kedua dengan skor 4,5 terdapat pada id Bahasa, rata-rata tertinggi
ketiga dengan skor 4,35 terdapat pada id TIK, kemudian skor 4,1 terdapat
pada id Sains, skor 4,0 terdapat pada id Agama dan Kesenian, dan skor
3,85 terdapat pada id BK.
19
5. Kesimpulan
Hasil penelitian pada setiap penggunaan kerangka kerja TPACK
menunjukkan bahwa kerangka kerja TPACK dapat mengukur dan mengetahui
kondisi pendukung maupun penghambat sejauh mana guru di SMA Kristen 1
Salatiga dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran, dapat dilihat dari
hasil pengisian kuesioner oleh para guru dan wawancara yang di lakukan, serta
diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan rata – rata keseluruhan kemampuan
guru di SMA Kristen 1 Salatiga dalam mengintegrasikan teknologi ke
pembelajaran berdasarkan kerangka kerja TPACK mendapat kriteria baik.
20
6. Daftar Pustaka
[1] Setiawan, E. (2015, Desember 9). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Retrieved
from kbbi.web.id: http://kbbi.web.id/teknologi
[2] DosenIT. (2015, Desember 9). 16 Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli.
Retrieved from dosenit.com: http://dosenit.com/kuliah-it/teknologi-
informasi/pengertian-teknologi-menurut-para-ahli
[3] Wasitohadi. (2013). Penggunaan Teknologi Dalam Pendidikan : Tantangan
Guru Pada Abad 21. Politik Pendidikan Nasional dalam Tantangan, 200 –
204.
[4] Reiser, R. A. (2007). Trends And Issues in Instructional Design and
Technology, Second Edition. Florida: Pearson Education, Inc.
[5] Miarso, Y. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
PUSTEKKOM DIKNAS.
[6] Mishra, & Koehler. (2006). Technological Pedagogical Content Knowledge. A
Framework for Teacher Knowledge, 1025 - 1029.
[7] Suryawati, E., Firdaus, & Hernandez, Y. (2014). Analisis Keterampilan
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) Guru SMA Negri
Kota Pekanbaru. Biogenesis, 68-72.
21
[8] Titin, Sutrisno, & Asrial. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbasis TPACK Pada Materi Sifat Koligatif Larutan untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Edu-Sains, 28-36.
[9] Dwi, k., Sutristo, & Lukman, A. (2014). Pengembangan Kerangka Kerja
TPACK pada Materi Koloid untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran
dalam Mencapai HOTS Siswa. Edu-Sains, 53-61.
[10] Matthew, J. K. (2015, Desember 9). TPACK. Retrieved from tpack.org:
http://tpack.org/
[11] Tian, Evi, & Hussien. (2012). Technological Pedagogical Profile Content
Knowledge (TPCK) Prospective Students FKIP Biology Teacher
University Of Riau. Bio-Edu, 1-12.
[12] Denise, A. S., Evrim, & Ann. (2009). Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK). Journal of Research on Technology in Education,
129.