29
ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG 1. TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 1.3 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

  • Upload
    lekiet

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN

PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

1. TINJAUAN UMUM

1.1 Curah Hujan

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar

dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm

adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar

seluas 1m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap.

1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul

selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya.

1.3 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama

satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat

yang sama.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap

rata-ratanya.

b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115%

terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap

rata-ratanya.

Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan

dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai

rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

Page 2: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

1.4 Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu.

Umumnya memiliki satuan mm/jam.

Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam.

b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 – 38 mm/jam.

c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam.

1.5 Cuaca Ekstrim Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila:

1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan

yang bersangkutan di stasiun tersebut.

2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan

intensitasdalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya.

3. Terjadi kecepatan angin >45 km/jam dan suhu udara >35⁰C atau <15⁰C.

Curah Hujan Ekstrim :

Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan

dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100

milimeter per hari. (Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008)

1.6 SOI (Southern Oscilation Index)

Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili

daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti

tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih daripada wilayah India-

Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya.

1.7 DMI (Dipole Mode Index)

Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi

laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan

normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan

temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika,

Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu

muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia

bagian timur (90 – 110 BT / 10 LS ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50- 70 BT /

10LS - 10LU).

Page 3: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat,

sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian

Barat.

1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan Gambar 1. Peta Rata-rata Hujan Bulan Pebruari Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 4: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Gambar 2. Peta Rata-rata Hujan Bulan April Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 3. Peta Rata-rata Hujan Bulan Mei Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 5: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Gambar 4. Peta Rata-rata Hujan Bulan Juni Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 6: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

2. ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011

Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi

Banten da DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Pebruari 2011 dapat diinformasikan

sebagai berikut:

2.1 Analisa Sifat Hujan Bulan Pebruari 2011

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN)

DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kab.

Tangerang, Kab, Serang, Kab. Lebak, dan Kab. Pandeglang.

Normal (N)

Kab. Tangerang bagian Barat Daya, Kab. Serang bagian Barat Daya, dan Kab. Pandeglang bagian Barat.

Atas Normal (AN)

Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan

Bulan Pebruari 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 7: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Pebruari 2011

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah

(0 - 100 mm)

Kab. Tangerang bagian Selatan, Kab. Serang bagian Tengah dan

Barat, Laut, Kab. Lebak bagian Tenggara, Kab. Pandeglang bagian

Selatan dan Utara.

Menengah

(101 - 300 mm)

DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kab. Serang, Kab.

Lebak, Kab. Pandeglang.

Tinggi

(301 - 400 mm)

Kab. Serang bagian Timur Laut, Kab. Pandeglang bagian Barat dan

Utara.

Sangat Tinggi

>401 mm

Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan

Bulan Pabruari 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 8: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Pebruari 2011

KRITERIA TERJADI TANGGAL

Angin dengan kecepatan > 45 km/jam -

Suhu Udara > 35⁰C -

Suhu Udara < 17⁰C -

Kelembaban Udara < 40 % -

Curah Hujan Harian > 100 mm Jakarta

- Kemayoran; 15 Pebruari 2011; 119mm

Serang

- Padarincang; 28 Pebruari 2011; 112mm

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011 Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung bulan Pebruari

2011 (mm)

Periode 5 menit 30 menit 60 menit 2 jam 3 jam 6 jam 12 jam

Mm 7.5 26.5 29.6 29.6 29.6 29.6 29.6

Tanggal 22 22 22 22 22 22 22

Tabel di atas menunjukkan bahwa curah hujan maksimum yang terjadi pada bulan

Pebruari 2011 di area Stasiun Klimatologi Pondok Betung terjadi pada tanggal 22. Untuk periode 5 menit-an curah hujan maksimum tercatat sebesar 7.5mm dan untuk periode 30 menit-an sebesar 26.5. Sedangkan curah hujan maksimum untuk periode 60 menit-an; 2 jam-an; 3jam-an; 6 jam-an dan 12 jam-an besarnya tetap yaitu 29.6mm.

Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Page 9: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Intensitas hujan pada bulan Pebruari 2011 tercatat sebagai berikut: Intensitas hujan dengan

kategori enteng sebesar 39%; kategori sedang sebesar 18%; kategori lebat sebesar 0% dan

prosentase kejadian hujan yang tidak terukur sebesar 4%. Sedangkan kejadian tidak ada

hujan sebesar 39%.

Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Pada bulan Pebruari 2011, suhu udara rata-rata tertinggi sebesar 28.9⁰C pada tanggal 20

dan terendah sebesar 24.6 ⁰C terjadi pada tanggal 28. Sedangkan suhu udara maksimum

absolut bernilai 34.2 ⁰C terjadi pada tanggal 20 dan suhu udara minimum absolut terjadi

pada tanggal 10 sebesar 21.0 ⁰C.

Page 10: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Grafik di atas menunjukkan bahwa nilai kelembagaan udara rata-rata pada bulan pebruari

2011 terjadi pada tanggal 16 sebesar 94% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 24

sebesar 76%.

Gambar 10. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Page 11: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Pada bulan Pebruari 2010 nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan

sebesar 2.8 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 20 sebesar 5.7 mm dan bernilai

minimum pada tanggal 15 sebesar 0.4 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada

ruangan (Pitche) rata-rata sebesar 1.9 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 25

sebesar 4.2 mm dan bernilai minimum pada tanggal 28 sebesar 0.6 mm.

Gambar 11. Windrose Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa angin yang terjadi pada bulan Pebruari 2011

berasal dari arah Utara dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori calm sebesar 82.1%

dan 1-4 knots sebesar 17.9%

Page 12: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Gambar 12. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok

Betung Bulan Pebruari 2011

Gambar 13. Lama Penyinaran Matahari pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Page 13: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Lama penyinaran matahari pada bulan Pebruari 2011, bernilai maksimum pada tanggal 20

sebesar 100% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 14, 22 dan 28 sebesar 0%.

2.5 Data Iklim Bulan Pebruari 2011 Stasiun BMKG Propinsi DKI Jakarta

Page 14: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

3. PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011

3.1 Kondisi Dinamis Atsmosfer Secara Global Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan pertengahan bulan Maret 2011

menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan wilayah Indonesia pada

umumnya masih hangat tetapi memiliki anomali yang menurun, umumnya penurunan yang

cukup signifikan terjadi hampir diwilayah Samudera Hindia sebelah barat perairan Indonesia.

Saat ini kisaran suhu muka laut perairan mencapai 28-30⁰C (Gambar14-a). Indeks Dipole

(Indian Ocean Dipole) sampai bulan Pebruari 2011 memiliki nilai kecenderungan yang

menurun tetapi konstan dibandingkan bulan sebelumnya dan diprakirakan pada bulan

berikutnya akan memiliki kecenderungan yang berfluktuatif pada nilai 0 - 0.4 artinya masih

dalam nilai batas normalnya (Gambar 14-b).

Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 masih memiliki nilai anomali negatif serta

memiliki kecenderungan yang meningkat, pada bulan Pebruari meningkat dibandingkan

bulan sebelumnya yaitu bernilai anomali masih disekitar -1.2 °C dan diprakirakan mulai

Maret 2011 akan terus cenderung meningkat dan mendekati nilai -0.5 °C. Sedangkan mulai

bulan April sampai Juni 2011 memiliki kecenderungan terus bergerak ke arah positif dan

bergerak pada kisaran anomali negatif mencapai nilai -0.2 °C (Gambar 15-a).

Dari nilai IOD dan Nino 3.4 tersebut mengindikasikan wilayah Samudera Hindia

mengalami pendinginan suhu yang cukup signifikan, kemudian Indonesia pada umumnya

juga memiliki kecenderungan penurunan suhu muka laut, begitu juga dengan wilayah pasifik

yang terus mengalami pendinginan suhu muka laut. Kondisi Lanina ini diprakirakan akan

berakhir pada bulan April 2011.

Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Maret 2011 dan (b) Dipole Mode

Sumber http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-110213.gif Sumber http://www.poama.bom.gov.au/experimental/ Poama15/sst_index_rt.html

Page 15: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Pola angin di Indonesia secara umum masih didominasi oleh pola angin baratan, hal

tersebut terlihat dari nilai anomali tekanan udara di wilayah ekuator dekat dengan Indonesia

memiliki anomali tekanan udara yang negatif, terlihat di sekitar wilayah perairan barat

Australia juga mengalami penurunan seperti di wilayah Indonesia bagian utara sehingga

pola aliran udara dari utara dan selatan berbelok menjadi pola angin baratan yang masih

membawa massa uap air dari daratan asia bergabung dengan angin dari Australia,

menyebabkan wilayah Indonesia mengalami musim peralihan dari musim hujan ke musim

kemarau (pancaroba). Adanya gangguan berupa berbagai pusat tekanan rendah yang

terkonsentrasi di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara akan masih

tumbuh dan makin banyak konsentrasinya di wilayah tersebut menyebabkan massa udara

basah dari pasifik menumpuk dan terkonsentrasi diwilayah Indonesia seperti Sumatera

bagian selatan, Jawa sampai Nusa Tenggara sehingga curah hujan di wilayah tersebut

diprakirakan akan meningkat. Daerah Indonesia akan didominasi oleh daerah masukan

angin (konfluen), hal tersebut dapat terlihat pada gambar kondisi anomali MSLP (Mean Sea

Level Pressure) (gambar 15-b).

Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali MSLP

Sumber: http://poama.bom.gov.au/experimental/poama15/plots/latest/ssta_nino34.gif Sumber http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/

forecast/seasonal_range_forecast/group_public/seasonal_charts_ public_mslp!mean% 20sea%20level%20pressure!2% 20months!East%20Asia!200901!ensemble%20mean!/

plots/latest/hr_Rainmean1.giff

Analisis Qwviqkpi" Nqpiycxg" Tcfkcvkqp (OLR) memperlihatkan adanya anomali OLR

yang negatif. Wilayah yang memiliki anomali yang negatif terjadi mulai pertengahan Maret

hingga awal April dan nilai anomali positif hanya terjadi sedikit diwilayah utara Papua. Nilai

Anomali negatif di sekitar perairan Indonesia akan terus terjadi hingga awal bulan April. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa konsentrasi awan akan masih terkonsentrasi di Indonesia

sampai bulan tersebut. Konsentrasi awan akan banyak terjadi di wilayah Indonesia bagian

tengah, sebaliknya adanya defisit uap air juga masih terjadi terus diwilayah Pasifik dan

Afrika (Gambar 16-b).

Page 16: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Gambar 16. (a) Anomali Suhu Muka Juni Agustus 2011 dan (b) OLR

Sumber: http://www.jamstec.go.jp/frsgc/research/d1/iod/sintex_f1_forecast.html.en Sumber http://www.bom.gov.au/bmrc/clfor/cfstaff/matw/maproom/ /fcsts/m.total.OLR.uv850.gif

3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan Juni 2011 Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer global serta regional maka diprakirakan untuk

wilayah Banten dan DKI Jakarta memiliki kondisi anomali hujan bulan Maret 2011

diprakirakan positif dengan konsistensi nilai anomali mencapai 0.2 mm/hari. Sedangkan

pada bulan April memiliki anomali yang negatif atau mulai menurun mencapai -1.0 mm/hari,

hal tersebut berlangsung hingga bulan Mei 2011, sedangkan pada bulan Juni kondisi hujan

di wilayah Banten dan DKI Jakarta umumnya bervariasi penurunannya, tetapi masih

memiliki anomali yang negatif antara -0.2 hingga -1.0 mm/hari (Gambar 17). Keadaan cuaca

pada bulan April untuk wilayah Indonesia pada umumnya kondisinya bervariasi seiring

masuknya musim peralihan, kondisi cuaca cerah hingga hujan dengan intensitas ringan

hingga sedang tetapi umumnya kondisi cuacanya pada pagi hari masih dengan keadaan

cerah dan cerah berawan, sesekali akan terjadi hujan pada pagi hingga siang hari, pada

bulan ini harus diwaspadai peningkatan cuaca ekstrim dimana terjadi hujan lebat disertai

petir dan angin kencang yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Sedangkan untuk bulan Mei dan

Juni, seiring melemahnya kondisi Lanina, diprakirakan kondisi cuaca akan lebih kondusif

atau didominasi oleh keadaan cerah hingga cerah berawan.

Page 17: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan Harian bulan Maret s/d Juni 2011

Sumber: http://www.apcc21.net/climate/climate05_01.php

Berdasarkan prakiraan anomali curah hujan harian wilayah Banten dan DKI Jakarta,

pada bulan Maret sampai Juni 2011 yang memiliki rata-rata anomali yang bervariasi,

anomaly positif pada bulan Maret, kemudian pada bulan April hingga Juni bernilai anomali

negatif, kemudian diprakirakan musim hujan tahun 2010/2011 wilayah Indonesia pada

umumnya akan berakhir dan beralih menjadi peralihan musim (pancaroba) pada memasuki

bulan April 2011.

Gambar 18. Prakiraan Probabilitas Curah Hujan Harian

bulan Maret s/d Juni 2011

Sumber: http://www.apcc21.net/climate/climate05_01.php

Probabilitas untuk terjadinya anomali curah hujan untuk wilayah Banten dan DKI

Jakarta pada bulan Marett memiliki kondisi Normal kemudian pada bulan April dan Mei

memiliki kondisi di Bawah Normal sampai 60 %, artinya keadaan anomali curah hujan yang

Page 18: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

positif diwilayah ini memiliki probabilitas yang cukup rendah, sedangkan untuk bulan Juni

memiliki nilai Normal, artinya pada bulan tersebut memiliki probabilitas yang standar

(Gambar 18).

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2011

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN) DKI Jakarta, Kota Tangerang bagian Selatan, Kab Tangerang,

Kab Serang, Kab Pandeglang, Kab Lebak bagian Utara dan

Selatan

Normal (N) DKI Jakarta bagian Barat Laut, Timur Laut dan Selatan, Kota

Tangerang Tengah, Kab Tangerang bagian Tengah, Kota

Serang, Kab Serang bagian Barat dan Tengah, Kab

Pandeglang bagian Barat Daya dan Timur, Kab Lebak bagian

Tengah

Atas Normal (AN) DKI Jakarta bagian Barat Laut, Timur Laut dan Selatan, Kota

Tangerang bagian Barat Laut, Kab Tangerang bagian Timur

Laut, Kab Serang bagian Barat dan Tengah, Kab Pandeglang

bagian Barat Daya dan Kab Lebak bagian Timur

Gambar 19. Peta Prakiraan Sifat Hujan

Bulan April 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 19: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2011

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah

(0-100 mm)

DKI Jakarta bagian Tengah, Kab Tangerang bagian Tengah,

Barat Daya dan Barat Laut, Kota/ Kab Serang, Kab Pandeglang

bagian Barat.

Menengah

(101-300mm)

DKI Jakarta bagian Barat Laut, Timur Laut dan Selatan, Kota

Tangerang, Kab Tangerang bagian Utara dan Selatan, Kab

Serang bagian Barat Daya dan Tengah, Kab Pandeglang dan

Kab Lebak

Tinggi

(301-400 mm)

DKI Jakarta bagian Selatan, Kota Tangerang bagian Utara,

Kab Tangerang bagian Timur Laut, Kab Lebak bagian Timur

Sangat Tinggi

> 401 mm

Kab Tangerang bagian Timur Laut dan Tenggara, Kab Lebak

bagian Tenggara

Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan

Bulan April 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 20: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2011

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN) DKI Jakarta bagian Selatan. Kab Tangerang bagian Tenggara,

Barat dan Timur Laut. Kab Serang. Kab Lebak bagian Tenggara

dan Barat. Kab Pandeglang.

Normal (N) DKI Jakarta bagian Utara. Kab Tangerang. Kab Serang bagian

Tengah dan Barat. Kab Lebak bagian Tenggara dan Barat. Kab

Pandeglang.

Atas Normal (AN) DKI Jakarta bagian Timur Laut. Kab Tangerang. Kab Serang

bagian Tengah dan Barat. Kab Lebak bagian Utara.

Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan

Bulan Mei 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 21: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2011

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah

(0-100 mm)

DKI Jakarta. Kab Tangerang bagian Barat dan Timur Laut. Kab

Serang. Kab Lebak bagian Barat. Kab Pandeglang bagian

Timur.

Menengah

(101-300mm)

Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak, dan Kab Pandeglang

bagian Barat.

Tinggi

(301-400 mm)

Kab Serang bagian Timur dan Barat. Kab Lebak bagian

Tengah. Kab Pandeglang bagian Barat Daya.

Sangat Tinggi

> 401 mm

Kab Serang bagian Barat dan Kab Pandeglang bagian Barat

Daya.

Gambar 22. Peta Prakiraan Curah Hujan

Bulan Mei 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 22: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2011

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN) DKI Jakarta bagian Timur dan Barat Laut, Kota Tangerang, Kab.

Tangerang, Kab. Serang, Kab. Lebak bagian Barat Daya, Kab.

Pandeglang..

Normal (N) DKI Jakarta bagian Timur dan Barat Laut, Kab. Tangerang

bagian Selatan dan Utara, Kab. Serang bagian Barat dan Utara,

Kab.Lebak.

Atas Normal (AN) DKI Jakarta bagian Tengah, Kab. Tangerang bagian Selatan,

Kab.Serang bagian Timur Laut, Kab. Lebak bagian Tenggara

dan Utara.

Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan

Bulan Juni 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 23: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2011

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah

(0-100 mm)

DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kab. Serang,

Kab. Lebak bagian Barat Daya, Kab. Pandeglang.

Menengah

(101-300mm)

DKI Jakarta bagian Barat Daya, Kab. Tangerang bagian

Selatan, Kab. Serang bagian Timur Laut dan Tenggara, Kab.

Lebak, Kab. Pandeglang bagian Barat Daya dan Timur Laut.

Tinggi

(301-400 mm)

DKI Jakarta bagian Barat Daya, Kab. Tangerang bagian

Tenggara, Kab. Lebak bagian Tenggara.

Sangat Tinggi

> 401 mm

Kab. Tangerang bagian Tenggara dan Kab. Lebak bagian

Tenggara.

Gambar 24. Peta Prakiraan Curah Hujan

Bulan Mei 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Page 24: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

4. PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan April dan Mei 2011 Propinsi DKI Jakarta yang

disampaikan meliputi potensi banjir, tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian

banjir.

4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2011 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2011 Propinsi DKI Jakarta

Pada bulan April 2011, diprakirakan wilayah DKI Jakarta bagian Barat Daya

berpotensi banjir dengan tingkat Aman sedangkan bagian lainnya berpotensi banjir dengan

tingkat Rendah

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Mei 2011

Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Mei 2011 Propinsi DKI Jakarta

Untuk periode April 2011, secara umum wilayah DKI Jakarta diprakirakan berpotensi

banjir dengan tingkat Rendah.

Page 25: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Lampiran 1. Analisa Hujan Wilayah DKI Jakarta Bulan Pebruari 2011

ANALISA HUJAN WILAYAH DKI JAKARTA

BULAN : PEBRUARI 2011

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X

(mm)

N RR SIFAT

DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran

2. Pondok Betung (BMKG)

3. Tanjung Priok (BMKG)

4. Cengkareng

5. Halim

6. Pakubuwono

7. Kedoya Selatan

397

354

373

337

374

386

527

337 – 457

301 – 407

317 – 429

286 – 388

318 – 430

328 – 444

448 - 606

226

132

168

187

248

202

191

BN

BN

BN

BN

BN

BN

BN

Page 26: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Lampiran 2. Parakiraan Hujan Wilayah DKI Jakarta Bulan April 2011

PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH DKI JAKARTA

BULAN : APRIL 2011

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X

(mm)

N RR SIFAT

DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran

2. Pondok Betung (BMKG)

3. Tanjung Priok (BMKG)

4. Cengkareng

5. Halim

6. Pakubuwono

7. Kedoya Selatan

168

237

96

126

248

223

233

143 – 193

201 – 273

82 – 110

107 – 145

211 – 285

190 – 256

198 - 268

35

143

142

208

92

88

38

BN

BN

AN

BN

BN

BN

BN

Page 27: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Lampiran 3. Parakiraan Hujan Wilayah DKI Jakarta Bulan Mei 2011

PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH DKI JAKARTA

BULAN : MEI 2011

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X

(mm)

N RR SIFAT

DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran

2. Pondok Betung (BMKG)

3. Tanjung Priok (BMKG)

4. Cengkareng

5. Halim

6. Pakubuwono

7. Kedoya Selatan

102

192

69

90

163

188

86

87 – 117

163 – 221

59 – 79

77 – 104

139 – 187

160 – 216

73 - 99

93

89

112

46

26

52

124

N

BN

AN

BN

BN

BN

AN

Page 28: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Lampiran 4. Parakiraan Hujan Wilayah DKI Jakarta Bulan Juni 2011

PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH DKI JAKARTA

BULAN : JUNI 2011

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X

(mm)

N RR SIFAT

DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran

2. Pondok Betung (BMKG)

3. Tanjung Priok (BMKG)

4. Cengkareng

5. Halim

6. Pakubuwono

7. Kedoya Selatan

68

106

55

54

98

110

119

58 – 78

90 – 122

47 – 63

46 – 62

83 – 113

94 – 127

101 – 137

79

250

82

32

48

216

48

AN

AN

AN

BN

BN

AN

BN

Page 29: ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN …jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel/hujan feb 11.pdf · 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2011

Gambar 5. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan