Upload
andirio7486
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 1/53
Metode Imunokimia
untuk analisis senyawa aktif
Marlia Singgih WibowoSchool of Pharmacy
Institut Teknologi Bandung
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 2/53
Analisis Imunokimia Berdasarkan prinsip reaksi spesifik antara
Antigen-Antibodi
Penggunaan senyawa penanda (label) untuk
visualisasi reaksi Deteksi menggunakan metode fisiko-kimia
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 3/53
Prinsip Reaksi : meniru reaksi
imunologi dalam tubuh
Reaksi imunologi di dalam mamalia :
Ag Ab Reaksi primer
Reaksisekunder
Reaksi tersier(degranulasi,opsonisasi)
(Fiksasi komplemen,aglutinasi, presipitasi)
memicu
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 4/53
Mengapa reaksi Antigen-Antibodi?
Reaksi dan kekuatan
antibodi untuk “specific
and reproducible protein
binding”
Prinsip reaksi :
immunoassays
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 5/53
Antigen-Antibody Interaction foranalysis
SUBSRATE
PRODUCT(visualized)Complex
Ag-Ab-Label
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 6/53
Metode analisis berbasis
imunokimia Imunopresipitasi
Imunoaglutinasi
Imunokimia berlabel :
EIA/ELISA (Enzyme ImmunoAssay) RIA (Radio ImmunoAssay)
IFA (ImmunoFluorescence Assay)
LIA (Luminescence Immuno Assay)
dll
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 7/53
Antigen (antibody generator)
Senyawa atau kompleks senyawa yang dapat
menginduksi sistem imun mamalia Sifat : Imunogenik : induksi/stimulasi sistem imun
mamalia
Antigenik : bereaksi spesifik dengan antibodi Syarat antigen: High Molecular Weight (>5000),
chemical structure → Complex
Jika MW < 5000, supaya bersifat imunogenik danantigenik dapat dikonjugasi dengan suatu proteinuntuk meningkatkan immunogenicity
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 8/53
Yang dapat menjadi antigen Mikroba patogen dan atau toksin mikroba
Toksin tanaman, hewan
Protein spesifik atau senyawa lain yang
berstruktur spesifik Senyawa obat (narkotik, psikotropik), tidak
imunogenik, tetapi dapat dikonjugasi dengan
suatu protein carrier (contoh : BSA)
Senyawa pestisida, dll.
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 9/53
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 10/53
SIFAT UMUM ANTIBODI Antibodi memiliki spesifisitas dan aktivitas biologi
Struktur Antibodi : Dua fragmen tempat
berikatannya antigen secara spesifik, disebutsebagai fragmen Fab (fragment antigen binding)yang univalen, masing-masing memiliki satu situs
pengikatan dan identik satu sama lain dalam segalahal
Fragmen ketiga adalah Fc (Fragment crystallisable),
fragmen yang dapat dikristalkan, tidak berikatandengan antigen, tetapi bertanggung jawab untukfungsi biologik molekul antibodi setelah antigenberikatan dengan daerah Fab dari molekul utuh
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 11/53
Struktur Antibodi
Terdiri dari dua rantai berat (heavy chain = H) dan duarantai ringan (light chain = L).
Rantai H IgG (γ) memiliki massa molekul sekitar 50 –55 kDa, sementara rantai H IgM (μ) memiliki massamolekul sekitar 65 – 70 kDa.
Rantai L (dengan massa molekul 20 – 25 kDa)memiliki isotype kappa atau lambda dan ditemukanberikatan dengan seluruh kelas rantai H.
Rantai peptida ini berikatan melalui ikatan non-kovalendan jembatan kovalen disulfida. Ikatan disulfida inirelatif terekspos dan oleh karena itu dapat mudah direduksi atau oksidasi.
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 12/53
Domain konstan (Fc) IgG dan IgM dapat
berinteraksi dengan sel dan sistem efektordalam tubuh, dan domain variabel (Fab) nya
dapat berinteraksi dengan antigen.
Lokasi pada struktur antigen tempat berikatan
dengan antibodi disebut ‘epitope’ atau disebut
‘antigenic determinant’, sedangkan lokasi pada
struktur antibodi yang dapat berikatan dengan
antigen disebut ‘paratop’.
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 13/53
IgG and IgM
IgG IgM
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 14/53
Specificity and Selectivity
Monoclonal Antibody Polyclonal Antibody
Recombinant Monoclonal Antibody
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 15/53
KELEBIHAN ANTIBODI MONOKLONAL
DIBANDINGKAN POLIKLONAL
Dapat menjamin keseragaman kandungan antibodi yangdihasilkan karena berasal dari satu jenis klon saja yang diproduksi
secara berulang dari suatu kumpulan sel hibrid yang telahdiseleksi sebelumnya.
Mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi silang atau reaksi non-spesifik seperti yang dapat terjadi pada penggunaan antibodi
poliklonal. Kekuatan atau afinitas kecepatan reaksi antigen-antibodi
monoklonal umumnya lebih kuat dibandingkan dengan ikatanantigen-antibodi poliklonal.
Proses pemurnian lebih mudah karena relatif lebih sedikit jenis
kandungan antibodinya. Dapat digunakan untuk tujuan terapi yaitu antara lain untuk
perbaikan overdosis obat, mengurangi resiko transplantasi organ,deteksi tumor metastasis, dan sebagai obat target sitotoksik.
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 16/53
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 17/53
Teknik lain untuk produksi
antibodi monoklonal Teknologi Antibody Expression Libraries, yaitu konstruksi
cDNA dari mRNA yang diisolasi dari sel B manusia atau
murine Gen IgG diamplifikasi dengan cara PCR, lalu rantai berat dan
ringan nya dikonstruksi dengan cara digesti dan insersi kedalam bakteriofaga atau plasmid yang sesuai.
Rekombinasi random terjadi , lalu diekspresi di dalam bakteri,skrining dengan western blot
Klon yang positif diisolasi dan diperbanyak untuk menghasilkan
antibodi Fab yang murni Mudah melakukan kimerisasi, perubahan afinitas,dan
modifikasi fungsi efektor
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 18/53
Penggunaan Prinsip reaksi
Antigen-Antibodi di bidang
Farmasi
Clinical Diagnosis , misalnya Serodiagnosisuntuk Penyakit Infeksi
Drug Monitoring and Toxicology Cancer Research
Proteomic Study
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 19/53
KINETIKA INTERAKSI
ANTIGEN-ANTIBODI
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 20/53
Antigen-Antibody Interaction
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 21/53
Prinsip ELISA (Enzyme Linked-Immunosorbent Assay)
Antigen
Antibodi KompleksAg-Ab
Konjugat
enzim pada
Ag-Ab
Substrat
Produk
berwarna
Reaksi
enzimatik
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 22/53
Kinetika reaksi Antigen-Antibodi
Reaksi reversibel
Ag + Ab Ag-Ab
k1
k2
k1 dan k2 adalah konstanta laju asosiasi dan disosiasi
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 23/53
Laju pembentukan kompleks Ag-Ab :
d (Ag-Ab)dt
= k1(Ag) (Ab) – k2 (Ag-Ab)
k1/k2 =(AgAb)
(Ag) (Ab)= K (konstanta kesetimbangan)
Bila antibodi memiliki aviditas atau afinitas tinggi, maka K tinggi,
demikian sebaliknya
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 24/53
B (terikat)
B/F (rasio terikat
dan bebas)
0
5.00
5.00
Bila F adalah antigen bebas, dan B
adalah antigen yang terikat, Abx
adalah konsentrasi awal Ab,maka
pada kesetimbangan :
K = k1/k2 = (Ag-Ab)/(Ag)(Ab)
= B / F [(Abx)-B]
Jadi B/F = K [(Abx)-B]
Slope = -K, potongan dgn
x adalah b, potongan dgn y
adalah Kb
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 25/53
Reaksi pada permukaan bahan padat
dan cair
Kebanyakan metode imunokimia yang ada
dibuat dalam media/fase padat (solid phase)
untuk memudahkan proses pemisahan dalam
percobaan yang heterogen
Ketika antigen diimobilisasi pada fase padat,ikatan antibodi tergantung pada laju difusi dan
ikatan pada konsentrasi diatas 1 pmol/cm2
dipengaruhi oleh interaksi sterik
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 26/53
Reaksi pada fase padat memiliki laju reaksi
intrinsik dan reaksi balik yang lebih kecildibandingkan reaksi di dalam larutan
Oleh karena itu reaksi Ag-Ab pada fase padat-
cair secara praktis merupakan reaksi
irreversibel
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 27/53
Parameter analisis Sensitivitas
Spesifisitas
Selektivitas
Hal yang mempengaruhi parameter : Reaksi silang
Adanya senyawa yang mempengaruhiaviditas reaksi Ag-Ab, misalnya garam, urea
Bagaimana menentukan jenis
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 28/53
Bagaimana menentukan jenis
analisis imunokimia berlabel? Reaktan apa yang akan diberi label, antigen
(analit) atau antibodi? Apakah antigen atau antibodi yang akan
ditentukan?
Apakah analisis kompetitif atau non-
kompetitif?
Apakah sistem analisis homogen atauheterogen?
Pengelompokkan jenis analisis
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 29/53
Pengelompokkan jenis analisis
imunokimia
1. Analisis kompetitif untuk antigen/hapten dengananalit yang diberi label
2. Analisis kompetitif untuk antigen/hapten denganantibodi yang diberi label
3. Analisis imunokimia yang tergantung pada deteksilangsung kompleks imun
4. Analisis imunokimia dengan melibatkan label danreaksi khusus yang berlebih
5. Analisis imunokimia untuk mengukur antibodispesifik
6. Analisis imunokimia yang melibatkan pereaksiberlabel dimana hasil reaksi Ag-Ab merupakan
penguatan sinyal
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 30/53
1. Analisis kompetitif untuk antigen/haptendengan analit yang diberi label : Analisis inimirip dengan analisis radiokimia klasik, melibatkanpenggunaan sejumlah terbatas antibodi. Analit dapatdilabel dengan senyawa radioaktif, fluoresensi,
luminesensi atau enzim.2. Analisis kompetitif untuk antigen/hapten
dengan antibodi yang diberi label : analisisini berguna ketika antigen atau hapten yg dilabel
memiliki sifat yang kurang menguntungkan, misalnyakelarutan yang rendah dalam medium reaksi. Dalamreaksi digunakan analit imobilisasi dengan jumlahtetap dan terbatas. Sensitivitas reaksi tergantung
pada afinitas antibodi berlabel
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 31/53
3. Analisis imunokimia yang tergantung
pada deteksi langsung kompleks imun:analisis yang dilihat langsung yaitu presipitasi,
turbidimetri, aglutinasi, perhitungan partikel
4. Analisis imunokimia dengan melibatkanlabel dan reaksi khusus yang berlebih:analisis sandwich seperti 2-site immunometric
assay, dan ELISA. Analit diinkubasi dengan
antibodi berlabel dalam jumlah berlebih, antibodi
yang tidak berikatan akan dibuang
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 32/53
1. Analisis imunokimia untuk mengukur
antibodi spesifik : analisis ini melibatkanantigen amobil berlebih pada fase padat untukmenangkap antibodi spesifik di dalam sampel.
2. Analisis imunokimia yang melibatkanpereaksi berlabel dimana hasil reaksi Ag- Ab merupakan penguatan sinyal: analisis
ini termasuk imunokimia homogen untukmemberikan efek 100% modulasi sinyal dari labelyang digunakan
Reaksi Imunokimia dengan jumlah
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 33/53
Reaksi Imunokimia dengan jumlah
antibodi berlebih (tipe I) Analit + antibodi → kompleks Ag-Ab → sisa antibodi
Sensitivitas maksimum dicapai pada jumlah antibodiyang tidak terhingga
Sensitivitas adalah 1 molekul analit (teoritis)
Antigen yang dapat bereaksi silang berpotensireaksi seimbang dengan sistem antibodi berlebih
Reaksi antigen-antibodi hanya sedikit dipengaruhi
oleh senyawa seperti garam atau urea
Waktu analisis relatif cepat dengan antibodi berlabel
2-site immunometric sandwich assay
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 34/53
(non-kompetitif untuk Ag polivalen)
Ukur aktivitas labelnya
Ab1 Ag
pencucian
Ab2 berlabel
ditambahkan
berlebih
inkubasi
Pencucian
dan inkubasi
Reaksi Imunokimia dengan jumlah
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 35/53
Analit + antibodi → kompleks Ag-Ab → sisa antigen
Sensitivitas maksimum dicapai ketika konsentrasiantibodi mendekati 0
Penjenuhan ini diatur oleh konstanta kesetimbangan
Sensitivitas tergantung pada konstanta afinitas
antibodi Sensitivitas maksimum 10-14 mol/liter (teoritis)
Antigen yang dapat bereaksi silang akan
menunjukkan kekuatan relatifnya tergantung padalaju konstanta kesetimbangan antara analit danantigen cross-reactant tersebut
Reaksi dalam percobaan lambat karenakesetimbangan harus tercapai
g j
antigen berlebih (tipe II)
Imunokimia kompetitif dengan
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 36/53
Imunokimia kompetitif dengan
analit berlabel
+ +
Ag Ag-berlabel Ab
+
Analit berlabel berkompetisi dengan antigen tidak berlabel untuk
berikatan dengan antibodi.Aktivitas spesifik dari fraksi analit berlabel
yang terikat dgn antibodi berbanding terbalik dengan konsentrasi analit
bebas
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 37/53
Sensitivitas metode Kesalahan eksperimen paling besar kira-kira
17% Konstanta kesetimbangan antibodi kira-kira
10-11 liter/mol
Sensitivitas tertinggi (limit deteksi) kira-kira
10-13 mol/liter (kira-kira 108 molekul per mL)
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 38/53
ANALISISIMUNOKIMIA
DENGAN LABELNON-RADIOAKTIF
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 39/53
Karakteristik suatu label untuk
analisis imunokimia
Memiliki aktivitas spesifik
Mudah dideteksi
Tidak berbahaya
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 40/53
Aktivitas spesifik labelberhubungan dengan :
Fraksi pada label yang akan digunakan untuk
deteksi
Derajat amplifikasi Efisiensi deteksi
Syarat Enzim yang ideal
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 41/53
y y g
sebagai label Memiliki aktivitas tinggi pada konsentrasi (Km
rendah)
Stabil pada kondisi reaksi (biasanya pH netral)
Mudah dikonjugasi ke molekul lain untuk reaksilanjutan atau dalam penyimpanan
Tersedia dalam keadaan murni (high purity)
Harga murah
Mudah dideteksi dengan cara yang sederhana Tidak terdapat di dalam cairan sampel biologi yang
akan diuji
Contoh enzim sebagai label
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 42/53
Contoh enzim sebagai label
Enzim dan
sumber
pH optimum Aktiv.spes
(U/mg, 37 C)
BM
Alkalinfosfatase
(usus sapi)
8-10 1000 100.000
β-galaktosidase(E.coli) 6-8 600 540.000
HRP (lobak) 5-7 4500 40.000
Enzim lain : amilase, katalase, urease, xantin-oksidase, heksokinase, adenosin
deaminase, invertase, β-laktamase, dll.
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 43/53
Enzim dan sumbernya B-galaktosidase
Peroksidase
Glukosa oksidase
A-amilase
G6PDH
MDH Heksokinase
Propionil-CoA-karboksilase
Lisozim
Escherichia coli
Lobak
Aspergillus sp.
Bacillus subtilis
Leoconostoc mesenteroides
Lactobacillus arabinosusSaccharomyces sp.
Saccharomyces sp.
Egg-white
Senyawa berfluoresensi
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 44/53
y
sebagai label Pada saat molekul fluoresensi dieksitasi oleh sinar
terpolarisasi, polarisasi sinar yang teremisi
tergantung pada rotasi acak yang terjadi selamaproses eksitasi
Semakin kecil molekul, makin cepat rotasi yg terjadi
dan sinyal semakin kecil Pada IFA, senyawa fluoresensi sebagai label yang
terkonjugasi dengan Ag atau Ab, akan tereksitasi,lalu setelah ikatan Ag-Ab, rotasi diperlambat, dan
polarisasi meningkat Oleh karena itu, untuk label ukuran dan rotasi label
bebas menjadi hal yang penting, karena akan
mempengaruhi polarisasi label yang terikat
Syarat ideal Senyawa
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 45/53
y y
Fluoresensi sebagai label Memiliki intensitas fluoresensi yang tinggi
(absorptivitas molar tinggi) Stoke shift > 50 nm untuk mengurangi
pengaruh “latar belakang” (background)
akibat scattering
Larut dalam air
Mudah dikonjugasi dengan molekul lain
Harga murah
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 46/53
Contoh label fluoresensiFluorofor Quantum
yield
Lifetime (ns) Emisi/eksita
si (nm)
Absorptivitas
(liter/mol)
Dansil
klorida
0,3 14,0 480-520/340 3,4x10 3
Fluoresein
isotiosianat
0,85 4,5 520/492 7x10 4
Rhodamin B
isotiosianat
0,7 3,0 585/550 1,2x10 4
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 47/53
Senyawa kelat dari logam lantanida saat ini
banyak digunakan untuk label fluoresensi Europium, terbium, samarium, memiliki emisi
fluoresensi yang panjang (mikrodetik sampai
milidetik)
Dapat menghilangkan pengaruh background
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 48/53
Reaksi silang (cross-reaction) Ketepatan suatu analisis tergantung pada
spesifisitas nya Reaksi Antigen-Antibodi bersifat spesifik,
namun dapat pula terjadi reaksi silang, yaitu
reaksi dengan sebagian atau seluruh struktur
kimia dari analit lain
Reaksi silang dievaluasi dengan caramembandingkan kemampuan masing-masing
analit terhadap ikatan dengan label
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 49/53
B (%)
Cross-reactant
Std
50
x1 x2
100
Log konsentrasi
% reaksi silang = konsentrasi Std (x1) / konsentrasi cross-reactant (x2) x 100%
Perkembangan metode
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 50/53
Imunokimia Penggunaan sintetik peptida untuk epitop spesifik
pada Ag virus
Metode Scintillation Proximity : Radioimunokimiamenggunakan fluomicrosphere yang dilapisi dengan Ab atau reseptor. Fluomicrosphere ini akan
menghasilkan sinyal bila Ab atau molekul reseptor berikatan dengan ligand yang dilabel denganradioaktif (3H atau 125I)
Metode Idiometrik (Idiometric assay) : non-kompetitif untuk pengukuran senyawa molekuler yang kecil
Ultrasensitive two-site enzyme immunoassay
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 51/53
Metode Scintillation Proximity
FI A + L* FI A L*
sinar
Radiasi
Suatu Ligand radioaktif berikatan dengan molekul akseptor (A)yang terikat pada molekul fluomikrosfer, yang setelah diradiasi
akan memancarkan sinar
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 52/53
Metode Idiometrik
Pada metode ini digunakan tambahan dua jenisantibodi “anti-idiotipik” (anti-idiotypic antibody) selain
antibodi utama
Antibodi anti-idiotipik alfa dan beta
Alfa akan mengenali epitop dalam daerah variabel Ab utama, dan tidak sensitif terhadap ada atautidaknya analit pada situs ikatannya
Beta akan berkompetisi dengan analit pada bagian
paratop (daerah ikatan Ag pada Ab) Biasanya digunakan untuk antigen kecil , misalnya
estradiol
Ultrasensitive two-site enzyme
8/20/2019 Analisis Imunokimia Utk ASA
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-imunokimia-utk-asa 53/53
immunoassay
Untuk mengukur kadar antigen yang sangat
kecil : Chorionic gonadotropin dalam serum atau plasma
(pada kasus tumor)
Thyrotropin dalam serum darah
Luteinizing hormon dalam serum darah anak-
anak
Growth hormon