Upload
hoanghanh
View
252
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH
DALAM NOVEL SEBENING SYAHADAT
KARYA DIVA SINAR REMBULAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Riza Ardila
NIM: 11140510000030
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018 M
i
ABSTRAK
Riza Ardila
Analisis Isi Pesan Dakwah Novel Sebening Syahadat Karya
Diva Sinar Rembulan
Dakwah sampai saat ini dikenal dengan ceramah, nyatanya
banyak cara lain untuk berdakwah. Di zaman modern seperti
sekarang ini, banyak media yang dapat dijadikan sebagai sarana
dakwah. Selain media massa, seperti koran, majalah, radio, dan
televisi, ada juga sarana yang cukup efektif, yaitu melalui buku.
Melihat animo masyarakat yang masih menyukai buku
menjadikan dakwah melalui buku menjadi media yang cukup
efektif.
Da’wahbi al-qalam adalah mengajak manusia ke agar
menjadi lebih baik yang menuruti perintah Allah SWT lewat seni
tulisan.Novel Sebening Syahadat menceritakan tentang seorang
kristiani yang penasaran dengan agama Islam. Berawal dari
melihat-lihat kehidupan muslim, hingga mempelajari agama
Islam tersebut. Di satu sisi kisah ini menceritakan mengenai
kenakalan remaja, di sisi lain karakter lain dalam novel ini
mengisahkan remaja yang beriman pada Allah.
Dari uraian tersebut di atas, yang menjadi pertanyaan ialah
bagaimana pesan dakwah akidah, akhlak, dan syariah yang
terdapat dalam novel Sebening Syahadat?Dari pesan-pesan
tersebut, pesan apakah yang paling dominan dalam novel
Sebening Syahadat?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka skripsi ini
menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis isi.
Menurut Holsti, analisis isi adalah teknik untuk menarik
kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan,
digunakan secara objektif dan sistematis.
Dalam novel Sebening Syahadat terdapat pesan-pesan
dakwah seperti akidah, syariah, dan akhlak. Setelah dilakukan
perhitungan data menggunakan lembar koding yang telah diisi
oleh ketiga juri maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa
pesan dakwah yang dominan dalam novel Sebening Syahadat
adalah pesan akhlak dengan prosentase 40,4%, yang diikuti oleh
pesan syariah 36% dan terakhir pesan akidah dengan 23,6%.
Kata Kunci :pesan, dakwah, novel, baca, tulis.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Segala puji bagi Allah SWT yang
maha pengasih lagi maha penyayang, yang telah memberikan
begitu banyak nikmat yang tak pernah mampu dihitung oleh
manusia, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Sebening
Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan”. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
keluarga, beserta para sahabatnya.
Merupakan sebuah anugrah terindah serta, kebahagiaan yang
tiada terkira dirasakan oleh penulis, setelah pada akhirnya skripsi
ini terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang tiada terkira kepada:
1. Orang tua tercinta. Ayah Mahyudin dan Ibu Sariani.
Terima kasih atas setiap peluh yang menetes dan tulang
yang merapuh, sebab terlalu keras bekerja untuk masa
depan penulis.Penulis tidak mungkin bisa menyelesaikan
pendidikan ini tanpa dudukmu yang beralas tikar,
tanganmu yang mengadah, serta bibirmu yang tak
berhenti mengucap doa. Terima kasih.
2. Dr. H. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta Wakil Dekan
Bidang Akademik Suparto, M. Ed, Ph.D, M.A., Wakil
Dekan Bidang Administrasi Dr. Roudhonah, M.A., dan
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. Suhaimi, M. Si.
iv
3. Drs. Masran, M.A., dan Fita Faturokhmah, M.Si.selaku
ketua dan sekretais Prodi Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
4. Dr. H. Abd. Rozak A. Sastra, M.A, selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan
memberikan bimbingannya agar saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Dr. A. Ilyas Ismail, M.A, selaku dosen penasihat
akademik yang bersedia membimbing dan memberikan
saran terhadap penulis.
6. Segenap Dosen, Tenaga Pustakawan, dan
TenagaKependidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Kakakku tercinta. Risdiana, Riky Sukardi, dan Romi
Ardifa, yang selalu mendukung, menyemangati, dan
menuangkan ilmunya kepada penulis. Serta untuk Rizki
Nila Sari, Muhammad Riza, Muhammad Arsyad Alfatih,
dan Denizlyn Richy Shaqueena yang selalu mendukung
penulis untuk menyelesaikan pendidikan ini.
8. Sahabat penulis, Loli Tamara Putri, atas waktu yang
sengaja diciptakan untuk menyemangati penulis agar
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terima kasih
selalu menjadi inspirasi penulis.
9. Anggota Rohis 46, Keluarga Kuat Iman Project, Sobat
Gigs, Keluarga Besar KPI 2014, beserta teman-teman KPI
A 2014, KKN Bakti Nyata. Terima kasih atas pelajaran
hidup yang kita lalui bersama. Semoga kekeluargaan kita
selalu terjaga.
v
10. Diva Sinar Rembulan, penulis novel Sebening Syahadat
yang telah dengan ramah menerima permintaan penulis
untuk meneliti hasil karyanya.
11. Ketiga dewan juri, Achmad Alfarisi S.Pd.I, Firda Amalia,
S.Pd, dan Ani Setiya Rahayu S.Pd, yang telah
meluangkan waktunya dan membantu penulis dalam
pengisian coding sheet.
Jakarta, 13 Juni 2018
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xi
BAB IPENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................... 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian. .............................................................. 8
E. Tinjauan Kajian Terdahulu .................................................. 9
F. Sistematika Penulisan ........................................................ 11
BAB IILANDASAN TEORITIS ............................................... 13
A. Analisis Isi ......................................................................... 13
B. Konsep Dakwah................................................................. 18
1. Pengertian Dakwah ....................................................... 18
2. Pesan Dakwah ............................................................... 23
3. Unsur-Unsur Dakwah .................................................... 24
4. Sumber Materi Dakwah ................................................ 25
5. Materi Dakwah .............................................................. 26
C. Novel dan Unsur-Unsur Novel .......................................... 36
D. Novel Sebagai Media Dakwah .......................................... 42
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ................................. 45
A. Metode Penelitian .............................................................. 45
viii
B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 45
C. Populasi dan Sampel ......................................................... 46
D. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 46
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 47
F. Teknik Analisis Data ......................................................... 47
BAB IVGAMBARAN UMUM ................................................. 51
A. Profil Penulis dan Tentang Sebening Syahadat. ............... 51
B. Novel Sebening Syahadat. ................................................ 53
BAB VANALISIS DATA .......................................................... 57
A. Pesan Dakwah dalam Novel Sebening Syahadat .............. 57
1. Pesan Akidah ................................................................ 57
2. Pesan Syariah ................................................................ 67
3. Pesan Akhlak ................................................................ 77
B. Pesan Dominan dalam Novel Sebening Syahadat ............ 88
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN .................................... 95
A. Kesimpulan ....................................................................... 95
B. Saran .................................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 96
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Rincian Kategori Akidah ................................................ 63
Tabel 2 Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akidah ............ 67
Tabel 3 Rincian Kategori Syariah ................................................ 70
Tabel 4 Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syariah ........... 77
Tabel 5 Rincian Kategori Akhlak ................................................ 80
Tabel 6 Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak ............ 87
Tabel 7 Kalkulasi Ketiga Pesan Diakumulasikan Berdasarkan
Kesepakatan Juri ............................................................. 88
Tabel 8 Prosentase Pesan ............................................................. 89
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Novel Sebening Syahadat ............................................ 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era serba digital, masyarakat seolah dipermudah oleh
teknologi.Mulai dari belanja, pesan-antar barang hingga buku
bisa digunakan secara digital.Perkembangan buku yang dijadikan
elektronik atau lebih dikenal dengan sebutan e-book juga terus
meningkat.Namun, pesona buku printing rupanya belum bisa
terkalahkan pamornya.1Sebagai pembaca, penulis juga merasakan
bahwa membaca dari buku memiliki kenyamanan tersendiri
dibandingkan membaca melalui layar komputer atau telepon
genggam.
Salah satu hasil teknologi komunikasi yang saat ini amat
berperan dalam kegiatan komunikasi adalah novel.Novel
merupakan media komunikasi yang sangat berpengaruh bahkan
ampuh dalam menyampaikan pesan-pesannya kepada
masyarakat.Pesan yang disajikan pun dibuat secara halus dan
menyentuh hati tanpa harus digurui.2Sehingga pembaca dapat
menerima pesan dalam novel tanpa merasa digurui.
Burhan Nurgiantoro menjelaskan dalam bukunya bahwa,
novel sebagai salah satu karya sastra merupakan hasil cipta atau
karya manusia yang dapat dituangkan melalui ekspresi yang
berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai
mediumnya.Selain itu karya sastra juga merupakan hasil karya
1 Ma’mun Affany, Penghasilan Jutaan dari menulis, (Pekalongan:
Affany, 2017), h. 195 2 Jakob Subarjo, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan
Cerpen, (Bandung: Pustaka Latifah, 2004). h. 24
2
seseorang yang diekspresikan melalui tulisan yang indah,
sehingga karya yang dinikmati mempunyai nilai estetis dan dapat
menarik para pembaca.3Dari pernyataan Burhan Nurgiantoro di
atas, dapat dipahamibahwa novel merupakan salah satu bentuk
sarana yang efektif dalam menyampaikan suatu pesan
diantaranya pesan-pesan dakwah ataupun moral yang bertujuan
untuk mengubah prilaku seseorang ke arah yang lebih baik.
Saat ini, banyak sekali novel-novel Indonesia yang dijadikan
sebuah film.sepertiDilan 1990, Dear Nathan, Raja Ratu Sehari,
dan masih banyak lagi.Novel dengan nuansa Islam juga tidak
kalah ramainya diperbincangkan di berbagai media sosial.
Terhitung dengan mulai keluarnya novel yang berjudul Ayat-Ayat
Cinta karya Habiburrahman yang kemudian diangkat ke layar
lebar, disusul dengan novel Ketika Cinta Bertasbih dengan
pengarang yang sama. Dan banyak lagi novel-novel bernuansa
Islam yang berpredikat best seller.Tingginya apresiasi
masyarakat terhadap novel menjadikan motivasi tersendiri bagi
penulis-penulis di Indonesia untuk menyampaikan berbagai pesan
melalui novel.
Sudah jelas motivasi Al-Qur’an yang memerintahkan
umatnya untuk belajar membaca dalam suratAl-Alaq yang
berbunyi:
� �� ��� )١(ٱ��أ �ٱ�� ر�� ٱ�ي ��� �� ٱ��أ )٢(��� ٱ�
� +*�� )٤(ٱ�ي ��� �ٱ)�� )٣(ور�� ٱ$#�م ,� � �� )٥(��� ٱ�
3 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Jogyakarta: Gajah
Mada University Press, 1995), h. 9
3
Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah,
dan Tuhanmulah yang paling pemurah yang mengajar (manusia)
dengan perantaraan kalam.Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq : 1-5).
Thanthawi Jauhari, dikutip oleh Suf Kasman dalam bukunya
menyebutkan bahwa ayat tersebut mendobrak kejumudan
masyarakat Arab kala itu yang hanya mementingkan tradisi
penginderaan, hafalan dan tutur kata, dengan menyodorkan hal-
hal yang tidak kalah penting, yaitu: tulisan.4 Dari kutipan tersebut
dapat dipahami bahwa membaca merupakan sebuah kewajiban
bagi manusia, karena dengan membaca manusia dapat menambah
ilmunya, semakin banyak membaca, manusia akan semakin
berilmu.
Berdakwah banyak diartikan dengan berceramah di depan
khalayak ramai. Namun, berdakwah sebenarnya tidak hanya
berceramah, dakwah juga bisa dilakukan melalui sebuah tulisan
seperti cerpen, buku, bahkan novel bisa disisipkan nilai-nilai
dakwah di dalamnya. Rasulullah bersabda:
23ا ا0,س �., ور2�9 و�,ل 7�� 45 +*2B�ن أA@?2ن أن +>�ب هللا
CDEF�2ذ �� أ7� ا �� I�2� �� �*�وف �� �� 4D?� ,03 هللا 45
��� 7�� ��
Artinya:
Dan Ali berkata, "Berbicaralah dengan manusia sesuai dengan
kadar pemahaman mereka, apakah kalian ingin jika Allah dan
4 Suf Kasman, Jurnalisme Universal: Mendasari Prinsip-Prinsip
Dakwah Bi Al-Qalam, (Jakrata: TERAJU, 2005), cet. Ke-1, h. 87
4
rasul-Nya didustakan?" Telah menceritakan kepada kami
('Ubaidullah bin Musa) dari (Ma 'ruf bin Kharrabudz) dari (Abu
Ath Thufail) dari ('Ali) seperti itu."(HR. Bukhori, No. 124.)5
Dari hadits di atas, dapat dipahami bahwa kecerdasan setiap
orang tentu saja berbeda.Apabila masyarakat lemah akalnya,
maka berbicaralah dengan bahasa yangmudah
dimengerti.Sebaliknya, apabila berbicara dengan masyarakat
yang lebih cerdas, maka berdiskusilah dengan mereka tentang
berbagai hal.Jika masyarakat gemar membaca dan lebih mudah
menangkap pesan dari sebuah cerita, maka manusia dapat
berdakwah melalui cerita dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh pembaca.
Beberapa penulis juga sudah melakukan hal ini.Bahkan
sekarang pun beberapa ustadz juga telah menulis buku, hal ini
tentunya juga sebagai suatu media dakwah.Di era modern
sekarang ini, dakwah harus dikemas dengan berbagai sarana, agar
dakwah dapat berlangsung lebih efektif dan tidak ketinggalan
zaman.6Dapat dipahami bahwa menulis merupakan sebuah
kemasan dakwah yang dianggap efektif bagi beberapa da’i di
Indonesia, hal tersebut jelas terlihat dari banyaknya penulis-
penulis yang berdakwah melalui sebuah buku, maupun melalui
media sosial.
Semakin bertambahnya usia, penulis semakin sering
membaca sebuah novel dan berusaha untuk merenungkan apa
5 Abdul Qadir Isa, Hakekat Tasawuf, (Jakarta, Qisthi Press: 2016), h.
357. 6 Badiatul Muchlisin Asti, Berdakwah dengan Menulis Buku,
(Bandung, Media Qalbu, 2004). h. 7.
5
pesan yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini peneliti
berusaha untuk menggali isi pesan yang terdapat dalam sebuah
novel atau karya sastra.Apabila sebuah novel dimuat dengan
tema-tema dakwah yang dikemas oleh penulisnya dalam sebuah
bentuk cerita yang imajinatif, maka pesan dakwah yang ingin
disampaikan oleh penulis dapat diterima dan dipahami oleh
pembacanya.
Suf Kasman menjelaskan bahwa: Da’wah bi al-qalam adalah
mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang
benar menurut perintah Allah SWT lewat seni tulisan. Da’wah bi
al-qalam adalah dakwah melalui media cetak.Mengingat
kemajuan teknologi informasi yang memungkinkan seseorang
berkomunikasi secara intens dan menyebar seluas-luasnya, maka
dakwah lewat tulisan dimanfaatkan oleh kemajuan teknologi
informasi.7
Penulis sebuah novel berdakwah melalui tulisan dengan cara
yang tidak menggurui para pembaca tetapi hanya sekedar
memberitahu tentang ajaran Islam dan perjuangan hidup secara
sederhana tapi amat sangat mengena di hati mereka yang
membacanya. Salah satu contohnya adalah novel Sebening
Syahadat karya Diva Sinar Rembulan yang menjadikan karya
tulisnya menjadi pelajaran yang patut dicontoh oleh pembacanya.
Novel dengan predikat National Best Seller ini juga sarat akan
pesan moral dan etika yang sangat menggugah para pembaca
7 Kasman, Jurnalisme Universal: Mendasari Prinsip-Prinsip Dakwah
Bi Al-Qalam,h. 120
6
untuk mengambil banyak hikmah yang terkandung dalam
tulisannya.
Gambar 1
Novel Sebening Syahadat
Novel yang diangkat dari media sosial (Wattpad) ini bercerita
tentang Samuel Arya Baskoro atau Sam.Remaja lelaki yang baru
saja kembali dari Amerika karena menuruti perintah Ayahnya
untuk bersekolah di Bandung.Remaja yang diidami banyak kaum
hawa dengan sederet kenakalan dirinya.Tetapi, semua berubah
ketika Sam, tak sengaja melihat Haba.Remaja perempuan
7
berkerudung yang bersekolah di seberang sekolahnya itu
akhirnya menarik perhatiannya.
Sikap dingin dari Haba, ternyata membuat Sam yang beda
agama darinya penasaran. Mulai dari perkenalan Haba dan Sam,
pencarian jati diri sam, pertengkaran Haba dan Sam, pertengkaran
dengan sahabatnya sendiri, Deo, masalah dengan keluarga sam,
sampai tentang setatus mereka yang beda agama diceritakan
dengan cara apik dan tak menggurui. Novel Sebening Syahadat
ini sudah ramai diperbincangkan di media sosial jauh sebelum
novel ini diterbitkan.Jelas terlihat bagaimana remaja menyukai
novel yang mengisahkan kisah remaja yang di dalamnya terdapat
pesan-pesan yang baik.
Dari sinilah penulis termotivasi untuk menulis skripsi yang
dilatar belakangi dari permasalahan di atas dengan mengangkat
sebuah judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel
Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan, maka
pada penelitian ini penulis membatasi permasalahan
penelitian pada paragraf-paragraf yang terdapat pada novel
Sebening Syahadat yaitu yang mengandung unsur pesan
dakwah akidah, akhlak, dan syariah.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah
8
a. Bagaimana isi pesan dakwah tentang akidah, akhlak,
dan syariah yang terkandung dalam novel Sebening
Syahadat karya Diva Sinar Rembulan?
b. Pesan apakah yang paling dominan dalam novel
Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka jelas tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan dakwah tentang
akidah, akhlak, dan syariah yang terkandung dalam novel
Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan dan mengetahui
pesan yang paling dominan dari novel Sebening Syahadat karya
Diva Sinar Rembulan.
D. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik
dalam menempatkan novel sebagai salah satu media
penyampaian pesan yang diharapakan memberikan kontribusi
yang positif pada khazanah keilmuan dalam bidang
pendidikan, moral dan dakwah melalui novel.Serta dapat
menambah wawasan bagi penulis dan pembacanya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan
menambah wawasan untuk mahasiswa dan elemen
masyarakat luas tentang bagaimana manusia tetap
menerapkan ajaran-ajaran Islam dan menempatkan moral atau
pesan dakwah yang baik dalam kehidupan sehari-hari serta
9
memberikan motivasi kepada para penulis untuk terus
berkreasi menciptakan novel yang mendidik.
E. Tinjauan Kajian Terdahulu
Penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu
dan buku-buku serta artikel-artikel yang membahas tentang
novel. Pada penelitian ini akan disampaikan analisis isi pesan
dakwah yang terkandung dalam novel Sebening Syahadat karya
Diva Sinar Rembulan. Adapun merujuk penelitian terdahulu
seperti penelitian:
1. Analisis isi pesan dakwah dalam novel Di Atas Sajadah
Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy oleh Zakiyah
Fiddin, 2008. Skripsi ini membahas tentang novel karya
Habiburrahman El-Shirazy yaitu Di Atas Sajadah Cinta
yang terdapat 38 pembahasan, namun yang diteliti hanya
19 pembahasan. Zakiyyah Fiddin menganalisisnya per
bab dan per dialog. Dalam kategori pesan, Zakiyyah
Fiddin membagi tiga kategori yaitu akidah, akhlak, dan
syariah. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Dalam
skripsi ini Zakiyyah membahas pesan dakwah yang paling
dominan dalam novel Di Atas Sajadah Cinta yaitu akidah
dengan perolehan data sebanyak 52,63%, akhlak 26,31%,
dan syariah 5,26%.8 Peneliti merujuk penelitian yang
dilakukan oleh Zakiyah Fiddin karena penelitian ini sama-
8 Zakiyah Fiddin, Skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Di
Atas Sajadah Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy, (Jakarta: Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008).
10
sama meneliti pesan dakwah dalam suatu novel, dan
menggunakan metode kuantitatif.
2. Analisis isi pesan dakwah dalam naskah drama “Qasidah
Barzanji” karya WS Rendra, 2011. Pada penelitian ini
hanya dibatasi pada naskah drama Qasidah Barzanji.
Dalam skripsi ini, Wildah membagi tiga kategori yaitu
akidah, akhlak, dan syariah. Metode yang digunakan
adalah kuantitatif. Dalam skripsi ini Wildah membahas
pesan akhlak yang paling dominan dengan perolehan
34%, dan pesan syariah dan akidah 33%.9 Metode yang
digunakan sama, dengan menggunakan tiga koder/juri.
Peneliti merujuk penelitian yang dilakukan Wildah karena
penelitian ini sama-sama meneliti pesan dakwah,
menggunakan metode kuantitatif, dan menggunakan teori
yang sama.
Beberapa penelitian diatas telah lebih dulu mengupas analisis
isi pesan dakwah. Serupa tapi tak sama, kelebihan dari skripsi
yang akan penulis teliti adalah pada fakta bahwa novel Sebening
Syahadat merupakan kisah yang dubuat oleh remaja kelahiran
tahun 1999. Dengan tema remaja yang dibalut dengan kisah
Islami, novel ini berhasil dibukukan oleh penerbit yang membaca
novel ini di media sosial Diva Sinar Rembulan.Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi pelengkap dan sebagai bahan
perbandingan dari penelitian serupa yang telah ada serta
9 Wildah, Analisis isi pesan dakwah dalam naskah drama “Qasidah
Barzanji” karya WS Rendra,(Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, 2011).
11
menambah khazanah penelitian di bidang novel dalam Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini merujuk kepada
podoman umum karya ilmiah civitas akademika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.10
Agar penulisan skripsi ini bersifat
sistematis dam mempermudah tahapan demi tahapan maka
penulis membaginya menjadi lima bab dimana setiap babnya
terdiri dari beberapa sub bab, adapun sistematikanya adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan, mencakup latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Landasan teori yang terdiri dari pengertian analisis isi, konsep
dakwah, unsur-unsur dakwah, sumber materi dakwah, materi
dakwah yang terdiri dari Akidah, Syariah, dan Akhlak,
pengertian novel dan jenis-jenisnya, dan novel sebagai media
dakwah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan
waktu penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
10
Oman Fathurahman, dkk, Pedoman Penluisan Karya Ilmiah,
Skripsi, Tesis dan Disertasi (Jakarta: CEQDA (Center Fir Quality
Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007)
12
BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN
Sekilas tentang novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar
Rembulan, sinopsis novel Sebening Syahadat, Diva Sinar
Rembulan dan karyanya.Dilanjutkan dengan bab temuan data
dan pembahasan yang mencakup pesan-pesan dakwah dalam
novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan, Pesan
yang paling dominan dalam novel Sebening Syahadat karya
Diva Sinar Rembulan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini peneliti akan memberikan saran dan
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian.
13
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Analisis Isi
Analisis isi banyak dipakai dalam lapangan ilmu
komunikasi.Bahkan, analisis isi merupakan salah satu metode
utama dalam disiplin ilmu komunikasi.Analisis isi terutama
dipakai untuk menganalisis isi media baik cetak ataupun
elektronik.Di luar itu, analisis isi juga dipakai untuk mempelajari
isi semua konteks komunikasi baik komunikasi antarpribadi,
kelompok, ataupun organisasi.Asalkan terdapat dokumen yang
tersedia, analisis isi dapat diterapkan.1
Jalaludin Rahmat menjelaskan dalam bukunya, definisi
analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh
keterangan dari isi komunikasi yang dalam bentuk lambang.
Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk
komunikasi, seperti: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan,
novel, dll.2
Agus Putranto menjelaskan penelitian dengan menggunakan
analisis isi yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan
penyajian data yang terstruktur serta memberikan gambaran
secara terperinci tentang objek penelitian yaitu beberapa pesan
komunikasi.Menurut Wazer dan Wiener analisis isi adalah suatu
prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi
1 Eriyanto, Analisis isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2013), h. 15 2 Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: PT.
Remaja Rosdakarya, 1993), h. 19
14
yang terekam.3 Menurut Barelson, seperti yang dikutip oleh
Eryanto dalam bukunya, analisis isi adalah suatu teknik penelitian
yang dilakukan secara objektif, sistematis, dan deskripsi
kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak.4
Berdasarkan teori analisis isi Holsti, metode analisis isi
adalah suatu teknik untuk mengambil kesimpulan dengan
mengidentifikasi berbagai karakteristik khusus suatu pesan secara
objektif, sistematis.5Objektif berarti menurut aturan atau prosedur
yang apabila dilaksanakan oleh orang (peneliti) lain dapat
menghasilkan kesimpulan yang serupa. Sistematis artinya
penetapan isi atau kategori dilakukan menurut aturan yang
diterapkan secara konsisten, meliputi penjaminan seleksi dan
pengkodingan data agar tidak bias.6
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
analisis isi adalah suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan
untuk mengetahui gambaran karakteristik isi sebuah pesan
dengan objektif apa adanya tanpa campur tangan peneliti dan
sistematis.
Sejalan dengan kemajuan teknologi, selain secara manual kini
telah tersedia komputer untuk mempermudah proses penelitian
analisis isi, yang dapat terdiri atas 2 macam, yaitu perhitungan
3 Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi,
(Jakarta: UIN Jakarta Prees, 2006), h. 68-69 4 Eriyanto, Analisis isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, h. 15 5 Soejono & Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1999), h. 13 6 Almaidah Nur Intan, “Analisis Isi Berita Kontroversi Basuki
Tjahaja Purnama dalam Konteks Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta Pada
Surat Kabar Tribun Manado,” e-journal “acta Diurna” Volume IV. No.3.
Tahun 2015
15
kata-kata, dan “kamus” yang dapat ditandai yang sering disebut
General Inquirer Program.
Analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian
sosial.Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat
yaitu.Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan
yang terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman,
naskah/manuscript), ada keterangan pelengkap atau kerangka
teori tertentu yang menerangkan tentang dan sebagai metode
pendekatan terhadap data tersebut, dan peneliti memiliki
kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/data-data yang
dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat
sangat khas/spesifik.
Prosedur analisis isi menurut Stempel dan Westley, ada empat
hal yang harus dilakukan yaitu:
1. Memilih satuan analisis (unit of analysis) yaitu satuan
peneliti yang berupa kata-kata, pernyataan, kalimat,
paragraf atau seluruh artikel, pilihannya harus
berhubungan dengan penelitian.
2. Menyusunn kategori, yaitu mengidentifikasikan lambang-
lambang yang relevan, dengan memperhatikan:
a. Kategori harus berkaitan dengan objek kajian
b. Kategori harus bersifat fungsional
c. Sistem kategori harus dapat diterapkan
3. Menetapkan sampel yaitu memastikan bahwa sampel
dimaksudkan sebagai populasi penelitian.
16
4. Reliabilitas koding yaitu konsistensi klasifikasi dalam
mencari kesepakatan antara koding terhadap kategori
yang ditentukan agar tidak terjadi kekeliruan penelitian.7
Dengan demikian, peneliti menarik kesimpulan bahwa novel
yang diteliti harus dikategorikan terlebih dahulu melalui sampel
yang telah ditetapkan untuk kemudian dilakukan pengujian
terhadap beberapa juri atau koder yang dianggap kredibel agar
dapat menilai secara objektif yang kemudian hasil dari penilaian
tersebut dapat dihitung frekuensi maupun mengukur reliabilitas
untuk mendapatkan kesimpulan dari kategori yang ingin
diketahui.
Penelitian dengan analisis isi versi Holsti menggunakan
pendekatan kuantitatif yang mengemukakan ketepatan dan
mengidentifikasi isi pesan seperti perhitungan dan penyebutan
berulang dari kata tertentu, konsep, tema, atau penyajian suatu
informasi dengan rumus Holsti.
Prosedur dasar pembuatan rancangan penelitian dan
pelaksanaan studi analisis isi terdiri atas 6 tahapan langkah, yaitu
merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesisnya, melakukan
sampling terhadap sumber-sumber data yang telah dipilih,
pembuatan kategori yang dipergunakan dalam analisis, pendataan
suatu sampel dokumen yang telah dipilih dan melakukan
pengkodean, pembuatan skala dan item berdasarkan kriteria
7 Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer,
(Yogyakarta: Andi, 2004), h. 172
17
tertentu untuk pengumpulan data, dan interpretasi/ penafsiran
data yang diperoleh.8
Urutan langkah tersebut harus tertib, tidak boleh dilompati
atau dibalik.Langkah sebelumnya merupakan prasyarat untuk
menentukan langkah berikutnya.Permulaan penelitian itu adalah
adanya rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang
dinyatakan secara jelas, eksplisit, dan mengarah, serta dapat
diukur dan untuk dijawab dengan usaha penelitian.Pada
perumusan hipotesis, dugaan sementara yang akan dijawab
melalui penelitian, peneliti dapat memilih hipotesis nol, hipotesis
penelitian atau hipotesis statistik.
Penarikan sampel dilakukan melalui pertimbangan tertentu,
disesuaikan dengan rumusan masalah dan kemampuan
peneliti.Pembuatan alat ukur atau kategori yang akan digunakan
untuk analisis didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian, dan acuan tertentu. Misalnya, kategori tinggi-sedang-
rendah, dengan indikator-indikator yang bersifat
terukur.Kemudian, pengumpulan atau coding data, dilakukan
dengan menggunakan lembar pengkodean (coding sheet) yang
sudah dipersiapkan.Setelah semua data diproses, kemudian
diinterpretasikan maknanya.9
8 Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer,
(Yogyakarta: Andi, 2004), h. 172 9 Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2004) h. 87
18
B. Konsep Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Dakwah ditinjau dari etimologi atau bahasa, berasal dari
bahasa arab. Yaitu da’a-yad’u-da’watan, artinya mengajak,
menyeru, atau memanggil. Ditinjau dari terminologi, Dakwah
adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar dalam
rangka menyampaikan pesan-pesan agama Islam kepada
orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan
menjalankannya dengan baik dalam kehidupan individual
maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia
baik di dunia maupun di akhirat.10
K�2+ �� 4 �� ا�� �23,ن .@� ,03 45 ID@+ �� 4 .@� ,03 45
DF� �� ن, �L�,3 �� �.5 �� �23,ن �� 5 �N �� ھ2 �?4 ا
�� �.�و �,ل �,ل ر2�ل هللا 27 �� �?4 هللا� �أNO?# 7� ا
23ا �� �70 9D�� و��� �2R�ا 70� و2 آ+N و45 I�S هللا
?TD�B 4ا .*T� 7�� 5�ج و�� #�ب Vو CDWأ �)*4ه �� إ��ا 2
�� 4 .@� ,03 45 [D@S ���I ھ�ا 5 \+45D� 2�0,ر �,ل أا
NDF� �� ن, �03, أS,� 2�� �� ا$وزا5 �� 7� ,ر 45 O�
�� �.�و 27 �� �?4 هللا� ��� اI�S 7?0 �� أNO?# 7� ا
[D@S \+45 2ه وھ�ا@� 9D�� و��� هللا
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya]
telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] dari
10
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Amzah, 2009), h. 1
19
[Ibnu Tsauban], yaitu Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban,
dari [Hassan bin Athiyyah] dari [Abu Kabsyah as Saluli]
dari [Abdullah bin Amru] dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sampaikanlah dariku walaupun
hanya satu ayat, dan ceritakanlah dari bani Israil, dan tidak
ada dosa, barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja,
maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari
neraka." Abu Isa berkata; 'Ini hadits hasan shahih.' Telah
menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah
menceritakan kepada kami [Abu Ashim] dari [al Auza'i] dari
[Hassan bin Athiyyah] dari [Abu Kabsyah as Saluli] dari
[Abdullah bin Amru] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
semisalnya, dan ini hadits shahih. (HR. Tirmidzi No. 2593).11
Dari hadits diatas, dapat dipahami bahwa manusia
memiliki kewajiban menyampaikan ilmunya walau ilmu yang
dimiliki masih sedikit.Namun ilmu yang disampaikan itu
haruslah ilmu yang benar atau shahih.Dan menyampaikannya
dengan pemahaman yang benar.
Dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan
kecenderungan dan ketertarikan. Menyeru seseorang pada
agama Islam maknanya adalah anda berupaya untuk
menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa yang
anda serukan, yakni Islam. Karenanya, dakwah Islam tadak
hanya terbatas pada aktivitas lisan saja, tetapi mencakup
seluruh aktivitas lisan atau perbuatan yang ditujukan dalam
rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada
Islam.Dengan demikian, dakwah Islam dijalankan melalui
aktiviras lisan, dan aktivitas perbuatan. Komitmen seorang
11
Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits, Shahih Jami
At-Tirmidzi, (Jakarta: Almahira, 2012) h. 652
20
Muslim dengan dakwah islam mengharuskan dirinya untuk
memberikan “contoh hidup” dari apa yang diserukannya
melalui lisannya, sekaligus memberi gambaran Islam sejati
melalui ketertarikannya secara benar dengan Islam itu
sendiri.12
Allah SWT berfirman:
I� د�, إ .� V2� ��@, و�,ل إ�70 و�� أ5,S C.�و هللا
�D.��. �� ا
Artinya:
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan
berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
menyerah diri?" (QS. Fussilat : 33)
Ayat di atas dapat di pahami yakni tidak ada yang paling
baik ucapannya, jalannya dan keadaannya. Yaitu dengan
mengajarkan orang-orang yang tidak tahu, menasihati orang-
orang yang lalai dan berpaling serta membantah orang-orang
yang batil, yaitu dengan memerintahkan manusia beribadah
kepada Allah dengan semua bentuknya, mendorong
melakukannya, menghias semampunya, melarang apa yang
dilarang Allah, memperburuk larangan itu dengan segala cara
agar manusia menjauhinya.
�<0 � �<TD� و+_�� و N +2�4ن إI ٱ ون �ٱ.*�وف أ�
c� ھ� ٱ.�E@2ن و+2b0ن ١٠٤�� ٱ.0>� وأو
12
Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor:Daar al-Ummah, 1995) h.
13
21
Artinya:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang
yang beruntung.”(Q.S. Ali Imran : 104)
Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa umat muslim
diperintahkan untuk mengajak manusia dalam berbuat
kebaikan, dan mencegah manusia dari perbuatan buruk.Umat
yang melakukan perintah Allah tersebut dikatakan sebagai
orang yang beruntung oleh Allah. Karena memang sesuai
dalam surat Al- Ashr, manusia benar-benar dalam kerugian.
�g*�� )١(وٱ� 7E � �� إV ٱ�+� ءا20�ا )٢(إن ٱ�
i ���� و�.�2ا ٱ � و� ا� ا ��
� و� ا� ا ���� �
Artinya:
Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya
menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi
kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).
Dapat dipahami, bahwa dalam surat Ali Imron ayat 104
dikatakan manusia yang mengajak kebaikan merupakan
manusia yang beruntung, dan dalam surat Al Ashr dikatakan
bahwa manusia memang benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali manusia yang beramal sholih dan saling menasihati
supaya menaati kebenaran dan kesabaran.Dapat disimpulkan
bahwa berdakwah menjadikan manusia beruntung atau tidak
merugi di mata Allah.
22
Ahmad Mahmud menegaskan bahwa menyeru ke jalan
Allah Swt merupakan kewajiban, sekaligus ibadah yang bisa
mengantarkan pelakunya untuk dekat dengan
Tuhannya.Dakwah juga mengajarkan pelakunya bahwa
kedudukannya di hadapan Allah sangat tinggi. Allah akan
mengangkat kedudukannya di dunia maupun di akhirat.
Dakwah ke jalan Allah juga merupakan aktivitas terpenting
dari para nabi.Mereka semuanya selalu menjalankan aktivitas
dakwah.Melalui jalan dakwah juga mereka berupaya
menegakkan agama Allah.13
Dari pendapat tersebut dapat
dipahami bahwa dakwah merupakan aktivitas yang dilakukan
Nabi, sehingga umatnya harus mengikuti sunnahnya yang
artinya berupaya menegakkan agama Allah.
Dakwah dan Islam laksana air dengan orang yang
mengalirkannya.Air, sebagaimana diketahui, dapat mengalir,
memberi minum, dan memberi kebajikan bagi umat
manusia.Akan tetapi, Islam butuh manusia yang
mengalirkannya.14
Maksudnya ialah Islam sebagai agama
yang benar dan merupakan representasi kehidupan yang
sahih, Islam membutuhkan orang yang “mengalirkannya”,
yakni mengalirkan kebaikannya agar umat manusia
seluruhnya yang memang mengharapkan keridahan Allah bisa
teraliri, dapat merasakannya, dan mendapatkan petunjuknya.
13
Mahmud, Dakwah Islam, h. 14 14
Mahmud, Dakwah Islam,h. 15
23
2. Pesan Dakwah
Dalam buku komunikasi dakwah, Toto Tasmara
mengatakan bahwa pesan dakwah adalah semua pernyataan
yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunah baik tertulis
maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah) tersebut.15
Menurut H.A.W. Widjaja mengartikan pesan adalah
keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.
Pesan adalah informasi yang akan dikirim kepada si
penerima.16
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa pesan dakwah adalah pesan dari keseluruhan ucapan
komunikator yang dikirim kepada si penerima sesuai dengan
ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah baik
dengan tulisan, maupun perkataan, bahkan perbuatan. Pesan
ini dapat berupa verbal maupun nonverbal, pesan secara
verbal dapat secara tertulis seperti buku.
Pesan dakwah secara verbal termasuk dalam kategori
dakwah bi al-qalam (dakwah dengan karya tulis). Tanpa
tulisan, peradaban dunia akan lenyap dan punah. Manusia
bisa memahami Al-Qur’an, hadits, fikih, para Imam Mazhab
dari tulisan yang dipublikasi. Ada hal-hal yang memengaruhi
efektivitas tulisan, antara lain: bahasa, jenis huruf, format,
media, dan tentu saja penulis serta isinya. Tulisan yang
terpublikasi bermacam-macam bentuknya seperti: tulisan
ilmiah, tulisan lepas, tulisan berita, dll. Masing-masing
15
Tasmara, Komunikasi Dakwah, h. 43 16
A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta :
Bumi Aksara, 1997), h. 14
24
bentuk tulisan memiliki kelebihan dan kekurangan yang
terkait dengan penggunaannya.
Metode karya tulis merupakan buah dari keterampilan
tangan dalam menyampaikan pesan dakwah.Keterampilan
tangan ini tidak hanya melahirkan tulisan, tetapi juga gambar
atau lukisan yang mengandung misi dakwah.
3. Unsur-Unsur Dakwah
a) Materi dakwah (maaddah al-Dakwah) yang meliputi
bidang akidah, syariah, dan akhlak ke semua materi
dakwah ini bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah
Rasulullah Saw. Hasil ijtihad ulama, sejarah
peradaban islam
b) Subjek Dakwah (Da’i) orang yang aktif melaksanakan
dakwah kepada masyarakat. Da’i ini ada yang
melaksanakan dakwah secara individu ada juga yang
berdakwah secara kolektif melalui organisasi
c) Objek dakwah (Mad’u) adalah masyarakat atau orang
yang didakwahi, yakni diajak ke jalan Allah agar
selamat dunia dan akhirat. Masyarakat sebagai objek
dakwah sangat heterogen, misalnya ada masyarakat
yang berprofesi sebagai petani, nelayan, pedagang,
dan lainnya. Bila melihat dari aspek geografis,
masyarakat itu ada yang tinggal di kota, desa,
pegunungan, pesisir. Bila dilihat dari aspek agama
maka mad’u ada yang muslim, kafir, munafik, dll.
d) Metode dakwah (Thariqoh al-Dakwah) yaitu cara atau
strategi yang harus dimiliki oleh da’i dalam
25
melaksanakan aktivitas dakwahnya. Metode ini secara
uum ada tiga berdasarkan Alquran surat Al-Nahl 125,
yaitu bil hikmah, mau’izhoh hasanah dan metode
mujadalah.
e) Media dakwah (Wasilah al Dakwah) adalah media
atau instrumen yang digunakan sebagai alat untuk
mempermudah sampainya pesan dakwah kepada
mad’u. media ini bisa dimanfaatkan oleh da’i untuk
menyampaikan dakwahnya baik dalam bentuk lisan
maupun tulisan. Di antara media dakwah yang masih
banyak digunakan oleh para da’i saat ini adalah tv,
radio, surat kabar, majalah, buku, internet, hp.
f) Tujuan dakwah (Muqashid al-Dakwah) adalah tujuan
yang hendak dicapai oleh kegiatan dakwah. Adapun
tujuan dakwah itu dibagi menjadi dua yaitu tujuan
jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan
jangka pendek yang dimasuknya adalah agar manusia
mematuhi Allah dan Rasulnya dalam kehidupan
keseharian, sehingga tercipta manusia yang berakhlak
mulia, dan tercapainya individu yang baik, keluarga
yang sakinah, komunitas yang tangguh, yang pada
akhirnya akan membentuk bangsa yang sejahtera dan
maju.17
4. Sumber Materi Dakwah
a) Alquran
17
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2011.) h. 9
26
Agama islam adalah agama yang menganutajaran
kitab Allah, yakni Alquran. Alquran merupakan sumber
petunjuk sebagai landasan Islam.Karena itu, disebut
materi utama dalam berdakwah, Alquran menjadi sumber
utama dan pertama yang menjadi landasan untuk materi
dakwah.Keseluruhan Alquran merupakan materi
dakwah.Dalam hal ini, seorang da’i harus menguasai
Alquran, baik dalam hal membacanya maupun
penguasaan terhadap isi kandungan Alquran.
b) Hadis
Hadis merupakan sumber kedua dalam Islam.Hadis
merupakan penjelasan-penjelasan dari Nabi dalam
merealisasikan kehidupan berdasar Alquran.Dengan
menguasai materi hadis maka seorang da’i telah memiliki
bekal dalam menyampaikan tugas dakwah.Penguasaan
terhadap materi dakwah hadis ini menjadi sangat urgen
bagi juru dakwah, karena justru beberapa ajaran Islam
yang bersumber dari Alquran diinterpretasikan melalui
sabda-sabda Nabi yang tertuang dalam hadis.18
5. Materi Dakwah
Secara konseptual pada dasarnya materi dakwah Islam
tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun,
secara global materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi
tiga pokok, yaitu: Masalah keimanan (akidah), masalah
18
Syamsuddin AB, Pengantar Sosiologi Dakwah, (Jakarta: Kencana,
2016). h. 299
27
keislaman (syariah), masalah budi pekerti (akhlaqul
karimah).19
Materi dakwah yang harus disampaikan tercantum dalam
penggalan ayat “saling menasihati dalam kebenaran dan
saling menasihati dalam kesabaran.”Rasulullah menjelaskan
mengenai masalah keimanan (akidah), masalah keislaman
(syariah), masalah budi pekerti (akhlaqul karimah) dalam
hadits berikut:
�@� 2�jس 40� ,.0D� : ل,� ,l+7 هللا 90� أmر �.� �� Cj0, رD�� n9 و��� ذات +2م إذ ط�D�� هللا I�S ر2�ل هللا
O*�، V +�ى 9D�� أD� 4+4q �3,ض اDr,ب 4q+4 2�اد اE�، و9B�*+ V 0�, أv�j IT5 ،45 إI اI�S 7?0 هللا �ا 9+� B I�� 9DE# nm9 ووDT?#ر I��9D و��� B_40� ر#?9DT إ
4 أ�?��7 �� ا�w�م ، B),ل ر2�ل هللا I�S هللا و�,ل: +, �@.4ا ��9D و��� : ا�w�م أن 4bOA أن V إ9 إV هللا وأن �@.
#,ة و2gAم رl�,ن ywة و7AzA ا gر2�ل هللا وD(A� ا wD?� 9D9 وA@} ا?LD إن اL*FT� إ ,0?|*B ،L�4S : ل,�
},� ��zA +.,ن �,ل : أن�7 �� ا��?�_B :9، �,ل� 4g+9 و_�+)4ر D��ه ,� ��zA2م ا~�� وDو9T<Ww� و#T?9 ور9�� وا
ه. �,ل L�4S، �,ل �q4 و?*A ن، �,ل: أن,���7 �� ا�5?�_B �� 7��?�_B :9 +�اك . �,ل��B �اهA �<A �هللا #_�� A�اه B�ن ,CW. �,ل ��zول b0�, �_��� �� ا.,N�، �,ل: �, ا �ا
��7 �� أ�,ر ?�_B �ىA وأن ,bTر� N�$4� اA ل أن,� ،,bAا,ء +FT,و2ن 7B ا?D0,ن، 3� ON ر�,ء ا,*ا@E,ة ا*�اة ا : L�� ؟ CW, �ا�D�� Lr?�B ��F,، 3� �,ل : +, �.� أ4Aري �� ا
19
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 82
28
�C+�?j 9 أAـ,#� +*�.>� د+0>� . رواه هللا ور2� �B 9 أ��� . �,ل ����
Artinya: Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami
duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang
mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat
hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh
dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya.
Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu
menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya
(Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata:
“Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”, maka
bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “Islam
adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang
disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat,
puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia
berkata: “anda benar“. Kami semua heran, dia yang
bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia
bertanya lagi: “Beritahukan aku tentang Iman“. Lalu beliau
bersabda: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun
yang buruk“, kemudian dia berkata: “anda benar“.
Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang
ihsan“. Lalu beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika
engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau”.
Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat
(kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “Yang ditanya tidak
lebih tahu dari yang bertanya“. Dia berkata: “Beritahukan
aku tentang tanda-tandanya“, beliau bersabda: “Jika
seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat
seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan
penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba
meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan
aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah)
29
bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku
berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“. Beliau
bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian
(bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim
No. 10).20
a) Masalah keimanan (Akidah).
Dalam potongan hadits riwayat Muslim no 10:
9?T#9 وT<Ww�و },� ��zA +.,ن �,ل : أن�7 �� ا��? �_B
ه �q�ه وD� 4ر(,� ��zA2م ا~�� وD ور9�� وا
Artinya:
“Beritahukan aku tentang Iman“. Lalu beliau bersabda:
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan
engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang
buruk“(Riwayat Muslim No. 10).21
Dari potongan hadits tersebut, dijelaskan bahwa iman
atau akidah itu ialah manusia beriman kepada Allah,
malaikat-malaikatNya, kitab-kitab Allah, Rasul Allah,
hari akhir, dan beriman kepada Qodho dan Qodar.
Dalam bidang akidah ini bukan saja pembahasannya
tertuju pada masalah-masalah yang wajib diimani, akan
tetapi materi dakwah juga meliputi masalah-masalah yang
dilarang sebagai lawannya, misal syirik (menyekutukan
adanya Tuhan), ingkar dengan adanya Tuhan dan
sebagainya.
Dalam Surat Asy-Syura, Allah SWT Berfirman:
20
Muslim bin al-Hajjaj, Ensiklopedia Hadits, Shahih Muslim,
(Jakarta: Almahira, 2012), h. 25 21
Yahya, Syarah Hadits Arba’in, h. 8
30
Cأھ2اءھ� و� n?TA Vأ��ت و ,.# �(T�دع وا,B � ��B
�� #T,ب وأ��ت $4�ل �0D>� هللا آL0� �., أ�yل هللا
0, أ�.,0, و>� أ�.,>� V 5 ر�0, ور�> � �<0D00, و�D� N |
�Dg. +|.00D� n, وإ9D ا هللا
Artinya:
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan
tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan
janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah:
"Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah
dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara
kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu.Bagi kami
amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu.Tidak
ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah
mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali
(kita)" (QS. Asy-Syura : 15).
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa sesuatu yang
paling utama dikerjakan oleh seorang muslim ialah
memperbaiki diri lebih dahulu, dengan memperkuat iman
di dada, menaati segala perintah Allah, dan menghentikan
segala larangan-Nya. Setelah diri diperbaiki, serulah
orang lain mengikuti agama Allah.Keimanan memang
menjadi hal yang sangat penting.
Allah SWT Berfirman:
0 ..b0.E A2R FV2�أ�ٱ�?4واٱ�2bٱ0Tj?2اٱ Nر � �<DB,0r*�4(و
<ED#�وا���D�واDBٱ$رEmٱB N� � lbD�*T(@0ٱ ..b0�2b�ھ�4ٱ
�D� �<.)?Nٱ *� )٣٦(ا
Artinya:
31
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-
tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja),
dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada
orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada
pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan
baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
mendustakan (rasul-rasul).(QS. An-Nahl : 36.)
Dari ayat di atas dapat diambil pelajaran bahwa Allah
SWT memberitahukan bahwa hujjah-Nya telah
ditegakkan kepada semua umat dengan mengutus kepada
setiap umat seorang rasul yang menyerukan untuk
beribadah kepada Allah dan menjauhi sesembahan selain
Allah.Terhadap seruan rasul tersebut, manusia terbagi
menjadi dua golongan; ada yang mengikuti para rasul baik
dalam hal ilmu maupun amal, dan ada pula yang tidak
mengikutinya, dan inilah orang yang disesatkan Allah
SWT.Sebagai manusia yang beriman,itu artinya manusia
mengikuti perintah Allah untuk mengiikuti Rasulullah
dalam hal ilmu maupun Amal, maka manusia juga
seharusnya mengikuti jejak rasul untuk berdakwah.
b) Masalah Keislaman (Syariah).
Syariah adalah seluruh hukum dan perundang-
undangan yang terdapat dalam Islam, baik yang
berhubungan manusia dengan Tuhan, maupun antar
manusia sendiri.Dalam Islam, syariah berhubungan erat
dengan amal lahir (nyata), dalam rangka menaati semua
peraturann atau hukum Allah, guna mengatur hubungan
antara manusia dengan Tuhannya dan mengatur antara
32
sesama manusia. Hal ini dijelaskan dalam potongan hadits
riwayat Muslim yang berbunyi:
4 أ�?��7 �� ا�w�م، B),ل ر2�ل هللا I�S هللا .@� ,+
4ا ��9D و��� : ا�w�م أن 4bOA أن V إ9 إV هللا وأن �@.
#,ة و2gAم رl�,ن ywة و7AzA ا gر2�ل هللا و�D(A ا
wD?� 9D وA@} ا?LD إن اL*FT� إ
Artinya:
“Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”, maka
bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam :
“Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah
(Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan
shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi
haji jika mampu“(Riwayat Muslim No. 10).22
Hadits tersebut mencerminkan hubungan antara
manusia dengan Allah. Artinya masalah-masalah yang
berhubungan dengan syariah bukan saja terbatas pada
ibadah kepada Allah, akan tetapi masalah-masalah yang
berkenan dengan pergaulan hidup antar sesama manusia
juga diperlukan. Seperti hukum jual beli, berumah tangga,
bertetangga, warisan, kepemimpinan dan amal-amal saleh
lainnya.Demikian juga larangan-larangan Allah seperti
meminum inuman keras, mencuri, berzina, dan
membunuh, serta masalah-masalah yang menjadi materi
dakwah Islam.
22
Yahya, Syarah Hadits Arba’in, h. 8
33
Pengertian keislaman atau syariah mempunyai dua
aspek hubungan yaitu hubungan antara manusia dengan
Tuhan, yang disebut dengan ibadah, dan hubungan antara
manusia dengan sesama manusia yang disebut
muamalah.23
Hal-hal yang membahas hubungan dalam
keluarga, dalam bergaul, dan sebagainya disebut
muamalah.
c) Masalah Ihsan (Akhlaqul Karimah)
Akhlak dalam aktivitas dakwah (sebagai materi
dakwah) merupakan pelengkap saja, yakni untuk
melengkapi keimanan dan keislaman seseorang.
Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan
berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan
dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi
akhlak merupakan penyempurna keimanan dan keislaman
seseorang.24
N?�*3 7�داود �� �>@2ل �� أ ,�y+ ,03+4 �,ل أ�?� 45
S 70O أن ر2�ل هللا 9D�� و��� �,ل أ5?>� إ7 ا �I هللا
وأ���>� 70� �@,0�>� أ�w�, وإن أlR�>� إ7 وأ�*#4�
�2ن ا.bDET)2ن 4OT.�,و+>� أ�w�, ا3�r,رون ا� 70�
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] ia berkata, telah
mengabarkan kepada kami [Dawud] dari [Makhul] dari
[Abu Tsa'labah Al Khusyani], bahwa Rasulullah
23
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,
(Surabaya:Al-Ikhlas, 1983), h. 61 24
Amin, Ilmu Dakwah, h. 82
34
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang
paling saya cintai dan yang paling dekat denganku (kelak
di akhirat) adalah orang yang paling baik akhlaknya.
Dan orang yang paling saya benci dan paling jauh
denganku (kelak di akhirat) adalah orang yang paling
buruk akhlaknya.Yaitu mereka yang banyak berbicara
dan suka mencemooh manusia dengan kata-
katanya."(HR. Tirmidzi No. 1941).25
Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa Rasulullah
SAW mencintai orang yang baik akhlaknya dan
membenci orang yang buruk akhlaknya.Ada dua
penggolongan akhlak secara garis besar, yaitu akhlak
mahmudah, yaitu segala macam sikap dan tingkah laku
yang baik, dan akhlak mazhmumah yaitu segala macam
sikap dan tingkah laku yang tercela.26
Dalam potongan
hadits Arba’in kedua, dijelaskan bahwa
���7 �� ا�5�,ن، �,ل: أن A*?4 هللا #_�� A�اه B�ن ?�_B
�9 +�اك �B �اهA �<A
Artinya:
“Beritahukan aku tentang ihsan“. Lalu beliau bersabda:
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-
akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya
maka Dia melihat engkau”(Riwayat Muslim No. 10).27
Dari Hadits riwayat muslim no. 10 di atas, dijelaskan
bahwa Sabda Rasulullah ketika beliau Shallallahu ‘alaihi
25
Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits, Shahih Jami
At-Tirmidzih. 428 26
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997),
h. 197 27
Yahya, Syarah Hadits Arba’in, h. 8
35
wa sallam mendefinisikan kata ihsan “engkau menyembah
Allah seolah-olah melihatNya dan seterusnya”
mengisyaratkan, bahwa seorang hamba menyembah Allah
dalam keadaan seperti itu. Berarti, manusia merasakan
kedekatan Allah dan manusia berada di depan Allah
seolah-olah melihatNya. Hal ini menimbulkan rasa takut,
segan dan mengagungkan Allah.
Ihsan atau akhlak adalah ikhlas dan penuh
perhatian.Artinya, sepenuhnya ikhlas untuk beribadah
hanya kepada Allah dengan penuh perhatian, sehingga
seolah-olah engkau melihatNya.Jika engkau tidak mampu
seperti itu, maka ingatlah bahwa Allah senantiasa
melihatmu dan mengetahui apapun yang ada pada dirimu.
Allah SWT dalam surat An-Nahl. Allah berfirman.
�b4 jو N0�@ٱدع إCD?� I ر�� �ٱ@>.N وٱ.N��2 ٱ
�ٱ7T ھ7 أ5�� إن ر�� ھ2 أ��� �.� 9�D?� �� Cmۦ
�+4Tb.١٢٥وھ2 أ��� �ٱ
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl: 125)
Dalam ayat di atas, dapat dipahami bahwa manusia
diperintahkan untuk berdakwah sikap yang baik, hal itu
berarti manusia diperintahkan memiliki akhlak yang baik
36
sehingga dapat berdakwah dengan dengan ilmu,
berdakwah dengan mendahulukan yang terpenting,
berdakwah memperhatikan keadaan mad’u (orang yang
didakwahi), berbicara sesuai tingkat pemahaman dan
kemampuan mereka, berdakwah dengan kata-kata yang
mudah dipahami mereka, berdakwah dengan membuat
permisalan, berdakwah dengan lembut dan halus.Ajaran
akhlak atau budi pekerti dalam Islam termasuk ke dalam
materi dakwah yang penting untuk disampaikan kepada
masyarakat penerima dakwah.Islam menjunjung tinggi
nilai-nilai moralitas dalam kehidupan manusia.Dengan
akhlak yang baik dan keyakinan agama yang kuat maka
Islam membendung terjadinya dekadensi moral.
C. Novel dan Unsur-Unsur Novel
Novel berasal dari bahasa Itali novella (yang dalam bahasa
Jerman: Novelle). Secara harfiah novella berarti „sebuah barang
baru yang kecil‟ dan kemudian diartikan sebagai „cerita pendek
dalam bentuk prosa‟.Dewasa ini istilah novella dan novelet, yang
berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak
terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek.Novel bersifat
realistis, sedang romansa puitis dan epik.28
Novel karena panjangnya, menyediakan cukup ruang gerak
bagi penulisnya untuk menggambarkan pengembangan-
pengembangan pada alur cerita, pada peristiwanya, tokoh-
tokohnya, serta pada konfliknya.Bahkan latar pun kadang-kadang
28
Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi,h. 9
37
turut berkembang, dengan perubahan suasana bersamaan dengan
perjalanan waktu.
Perkembangan inilah salah satu ciri penting sebuah
novel.Peristiwanya berkembang.Tokoh-tokohnya berkembang,
dan kepribadianmereka berubah, nasib mereka pun berubah
sebagai akibat dari keseluruhan perkembangan itu.Konfliknya
berkembang, dari mulai tidak ada sampai ada.Dan kita
menyaksikan bagaimana peristiwa, tokoh-tokoh dan konflik itu
terjalin menjadi satu, berkembang dan akhirnya terselesaikan.
Bersamaan dengan itu kita menyaksikan pula latarnya yang
berkembang bersama perjalanan waktu: perubahan suasana,
perubahan politik, perubahan ekonomi dan sebagainya
Unsur-unsur pembangun sebuah novel dibagi menjadi dua
yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.Unsur intrinsik adalah
unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, sedangkan
unsur ekstrinsik adalah unsurunsur yang berada di luar karya
sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan
atau sistem organisme karya sastra, namun sendiri tidak menjadi
bagian di dalamnya.29
Adapun unsur intrinsik meliputi:
1. Tema
Tema menurut Stanton dan Kenny, adalah makna yang
dikandung oleh sebuah cerita (novel) itu.Tema merupakan
gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan
yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan
yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-
perbedaan.Tema sering disaring dari motif-motif yang
29
Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h . 23
38
terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan
hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi
tertentu.Tema dalam banyak hal bersifat “mengikat”
kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa-konflik-situasi
tertentu, termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain, karena
hal tersebut haruslah bersifat mendukung kejelasan tema yang
ingin disampaikan.Tema menjadi dasar pengembangan
seluruh cerita, maka tema bersifat menjiwai seluruh bagian
cerita itu.Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih
luas, dan abstrak.30
2. Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada penbaca lewat karyanya.Fiksi
mengandung penerapan moral dalam sikap dan tingkah laku
para tokoh sesuai dengan pandangannya tentang
moral.Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh
itulah pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari
pesan-pesan moral yang di sampaikan atau di amanatkan.31
3. Tokoh
Tokoh adalah individu hasil ciptaan pengarang yang
mengalami berbagai macam peristiwa.tokoh dalam karya
sastra dibedakan menjadi tokoh utama, protagonis, antagonis,
tritagonis, dan tokoh pembantu:
a) Tokoh utama adalah toko yang berpengaruh dalam
suatu karya sastra. Tokoh utama biasanya mempunya
30
Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 68 31
Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 321
39
frekuensi kemunculan yang lebih dalam cerita, namun
tidak semua tokoh utama mempunyai frekuensi
kemunculan yang lebih melainkan juga intensitas
keterlibatan tokoh-tokoh didalam cerita.
b) Tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi
biasanya menjadi tokoh utama dengan pencitraan diri
yang baik. Tokoh yang menjadi lawan dari tokoh
antagonis.
c) Tokoh antagonis adalah tokoh yang mempunyai
perilaku berbanding terbalik dengan protagonis,
biasanya pelaku sering memunculkan konflik dengan
protagonis.
d) Tokoh tritagonis Adalah tokoh yang menjadi
penengah antara tokoh protagonis dan tokoh
antagonis.
e) Tokoh pembantu bertugas membantu pelaku utama
dalam cerita. Tokoh pembantu bisa menjadi pahlawan
atau penengah dalam suatu cerita
4. Alur
Alur didefinisikan sebagai jalan cerita, sebenarnya itu
kurang tepat. Plot memang mengandung unsur jalan cerita
atau terpatnya: peristiwa demi peristiwa yang susul-menyusul
namun plot lebih dari sekedar rangkaian peristiwa. Stanton
mengemukakan bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan
kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara
sebabakibat, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Kenny
40
mengemukakan plot sebagai peristiwaperistiwa yang
ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana,
kerena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu
berdasarkan kaitan sebab-akibat.32
5. Latar
Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu,
menyarankan pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan
lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa peristiwa yang
diceritakan.Latar memberikan pijakan cerita secara konkret
dan jelas.Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis
kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu seolah-olah
sungguh-sungguh ada dan terjadi.33
Unsur-unsur latar di bagi
menjadi tiga unsur pokok yaitu:
a) Latar Tempat menyarankan pada lokasi terjadinya
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
b) Latar Waktu berhubungan dengan masalah “kapan”
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi.
c) Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang
berhubungan dengan perilaku kehidupan sosual
masyarakat di suatu tempat yang diceritakan di dalam
karya fiksi.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara memandang dan
menghadirkan tokohtokoh cerita dengan menempatkan
32
Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113 33
Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h 230
41
dirinya pada posisi tertentu. Dalam hal ini, ada dua macam
sudut pandang yang bisa dipakai:
a) Sudut pandang orang pertama. (first person point of
view)
Dalam pengisahan cerita yang menggunakan sudut
pandang orang pertama, dan menggunakan kata "aku"
sebagai tokoh utama, narator adalah seseorang yang ikut
terlibat langsumg dalam cerita.Narator adalah si "aku"
tokoh yang berkisah, mengisahkan peristiwa atau
tindakan, yang diketahui, dilihat, didengar, dialami, dan
dirasakan.serta sikapnya terhadap orang (tokoh) lain
kepada pembaca. Tokoh "aku" ini bisa saja menjadi
tokoh utama, yaitu "aku" memang yang menjadi pemeran
utama.Dan tokoh „aku‟ bisa saja hanya menjadi pemeran
tambahan, yang hanaya ada dipengantar dan penutup.
b) Sudut pandang orang ketiga. (third person point of
view)
Dalam cerita yang memergunakan sudut pandang
orang ketiga, tokoh utamanya banyak menggunakan kata
"dia", narator adalah seorang yang berada di luar cerita,
yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut
nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama
tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus
menerus disebut, dan sebagai variasi dipergunakan kata
ganti.
7. Gaya Bahasa
42
Bahasa dalam seni sastra dapat disamakan dengan cat
dalam seni lukis.Keduanya merupakan unsur bahan, alat,
sarana, yang diolah untuk dijadikan sebuah karya yang
mengandung “nilai lebih” daripada sekedar bahannya itu
sendiri. Di pihak lain sastra lebih dari sekedar bahasa, deretan
kata, namun unsur “kelebihan”-nya itu pun hanya dapat
diungkap dan ditafsirkan melalui bahasa.34
Sebagaimana halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik juga
terdiri dari sejumlah unsur. Unsur-unsur yang dimaksud
anatara lain adalah keadaan subjektivitas individu pengarang
yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang
kesemuanya itu mempengaruhi karya yang ditulisnya. Pendek
kata, unsur biografi pengarang akan turut menentukan corak
karya yang dihasilkannya. Unsur ekstrinsik berikutnya adalah
psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang (yang
mencakup proses kreativitasnya), psikologi pembaca, maupun
penerapan prinsip psikologi dalam karya. Keadaan
lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik, sosial juga
akan berpengaruh terhadap karya sastra
D. Novel Sebagai Media Dakwah
Pengertian media itu sendiri secara etimologi diambil dari
bahasa latin yaitu “median” yang berarti alat perantara dalam
buku Asmuni Syukir mendefinisikan media sebagai sesuatu yang
dapat di jadikana alat perantara untuk mencapai tujuan tertentu,
34
Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi,h. 272
43
dapat berupa (material),orang, tempat, kondisi tertentu dan
sebagainya.35
Tulisan merupakan cara atau media informasi yang memiliki
kelebihan diantara media-media dakwah lainnya seperti
elektronik, berceramah, dan lain sebagainya. Berdakwah melalui
media elektronik tentu hanya bisa dinikmati pada waktu tertentu
saja, dan dalam kesempatan yang berbeda maka akan berbeda
pula yang diterima dari mad’u. Begitu pun dengan cara
berceramah sama halnya seperti media elektronik. Sedangkan
pada media dakwah tulisan atau bi Al-qalam, disaat yang berbeda
mad’u masih bisa menciptakan rasa, pesan, pengertian yang sama
dari sumber tulisan yang pernah dibaca.
Dakwah melalui tulisan adalah salah satu metode dakwah
Rasulullah SAW. Hal ini pernah dilakukan dengan mengirim
surat pada sejumlah pengurus Arab saat itu atau yang paling
mungkin lagi karena pesan pertama Alquran adalah membaca,
tentu perintah membaca ini erat kaitannya dengan perintah
menulis.
Novel sebagai media tulis biasanya memasukkan nilai-nilai
dakwah atau moral. Karena hal itu merupakan cara mengemas
materi dakwah agar terlihat menarik, tidak monoton, dapat
menambah wawasan, menghibur, dan dapat dinikmati kapan saja
bahkan bisa dibaca ulang jika pembaca sedikit lupa. Novel yang
Islami dan bernilai dakwah bisa dilihat dari pribadi
pengarangnya, latar belakang pengarangnya dan keinginan
pengarang dalam berdakwah.
35
Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h.104
44
Dalam novel terdapat banyak pesan-pesan dakwah yang
disampaikan di setiap uraian kalimatnya.Novel sebagai media
informasi tertulis, tidak terbatas ruang dan waktu sehingga
pembaca memiliki waktu untuk memahami pesan-pesan dakwah
dalam novel tersebut.dengan membaca novel Islam, pembaca
secara tidak langsung mendapatkan pesan-pesan dakwah dan
pengetahuan Islam yang terdapat dalam novel yang telah
dibacanya.
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis isi atau
disebut juga dengan content analysis. Peneliti menggunakan
teknik analisis isi karena akan memperoleh suatu hasil atau
kecenderungan terhadap isi pesan komunikasi yang disampaikan
oleh novel yang diteliti secara objektif dan sistematis.
Menurut Berelson dan Kerlinger, analisis isi merupakan suatu
metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara
sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang nampak.1
R. Holsti mendefinisikan metode analisis isi adalah suatu teknik
untuk mengambil kesimpulan dengan mengidentifikasi berbagai
karakteristik khusus suatu pesan secara objektif dan sistematis.2
Metode yang digunakan analisis isi yakni membaca novel
Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan dan unit
pengamatannya adalah tiap paragraf dan dialog yang
mengandung pesan dakwah dalam novel tersebut.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah novel Sebening Syahadat
karya Diva Sinar Rembulan, sedangkan objek dari penelitian ini
adalah isi pesan dan kandungan
1 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:
Perdana Media Group, 2007), cet. Ke-2, h.228. 2 Soejono & Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 19999), h. 13
46
pesandalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar
Rembulan.
C. Populasi dan Sampel
Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat
perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin
diketahui.3 Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
bab dalam novel Sebening Syahadat.
Sampel sering disebut contoh, sampel memberikan gambaran
yang benar tentang populasi. pengambilan sampel dari suatu
populasi disebut penarikan sampel atau sampling.teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus. Eriyanto
dalam bukunya, Analisis isi, mengatakan bahwa dalam sensus,
peneliti meneliti isi dari semua anggota populasi.idealnya,
analisis isi menggunakan semua anggota populasi.4
Berdasarkan kutipan tersebut, seluruh populasi dijadikan
sebagai sampel untuk bahan penelitian.jika dikaitkan dengan
penelitian ini, sampel yang digunakan adalah seluruh bab cerita
dalam novel Sebening Syahadat. Pada novel Sebening
Syahadat,peneliti meneliti seluruh sub judul untuk menjadi objek
sebagai unit analisis yang akan diujikan kepada tiga orang juri
yang dinilai kredibel untuk mendapatkan hasil yang objektif.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian akan dilaksanakan salah satunya di tempat
yang disetujui juri. Mengingat dalam penelitian dibutuhkan juri
untuk menganalisis isi novel tersebut. Adapun waktu penelitian
3 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 72
4 Eriyanto, Analisis Isi, h. 105
47
akan berlangsung selama beberapa bulan di tahun 2018, yakni
bulan April – Oktober 2018.
E. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi, yaitu dengan cara membaca atau mengamati
setiap paragraf dalam novel Sebening Syahadat karya
Diva Sinar Rembulan. Kemudian mencatat bagian
paragraf yang telah ditentukan dalam bentuk tabel yang
berisi kategori-kategori pesan dakwah (coding sheet).
b. Dokumentasi, dengan mengumpulkan data-data berupa
buku sebagai penunjang dalam melakukan penelitian,
seperti buku komunikasi, buku seputar dakwah, serta data
tentang novel sehingga bisa dijadikan informasi tambahan
dalam penelitian ini.
c. Wawancara, dalam hal ini peneliti melakukan wawancara
secara tidak langsung dengan Mas Haikal selaku tim
redaksi dari penerbit Best Media melalui telepon dan
aplikasi whatsapp
F. Teknik Analisis Data
Analisis dilakukan dengan mengkategorisasikan setiap
paragraf yang masuk ke dalam tiga kategori pesan dakwah,
kemudian di analisis untuk mencari isi pesan dakwah apa yang
terkandung di dalamnya. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam
menganalisa data:5
5 Eriyanto, Analisis isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, h. 57.
48
a. Merumuskan tujuan analisis, yaitu merumuskan apa-apa
saja yang ingin diketahui lewat analisis isi, hal-hal apa
saja yang menjadi masalah penelitian dan ingin dijawab
melalui analisis isi.
b. Konseptualisasi dan operasionalisasi, yaitu merumuskan
konsep penelitian dan melakukan operasionalisasi
sehingga konsep bisa diukur. Dalam penelitian ini,
analisis isi ingin melihat pesan dakwah yang terkandung
dalam novel Sebening Syahadat, dan ingin mengetahui
pesan dakwah mana yang dominan.
c. Lembar koding atau coding sheet, yaitu memilih kalimat-
kalimat atau objek yang sudah menjadi unit analisis.
d. Populasi dan sampel, yaitu peneliti merumuskan populasi
dan sampel analisis isi, apakah populasi bisa diambil
semua, jika tidak, maka peneliti harus menentukan teknik
penarikan sampel dan jumlah sampel yang akan dianalisis.
e. Training atau pelatihan coder dan pengujian validitas
reliabilitas, yaitu peneliti memberikan pelatihan kepada
coder yang akan membaca dan menilai isi. Peneliti
menguji reliabilitas. Jika reliabilitas belum memenuhi
syarat, dilakukan perubahan lembar coding sampai angka
reliabilitas tinggi.
f. Proses coding, yaitu melakukan kategorisasi terhadap
paragraf-paragraf dalam unit analisis ke dalam lembar
coding yang telah disusun. Dalam penelitian ini, unit
analisisnya ialah kalimat-kalimat yang mengandung pesan
dakwah dalam novel Sebening Syahadat. Menurut
49
Syamsul Munir Amin dalam bukunya yang berjudul Ilmu
Dakwah, pesan dakwah terdiri dari tiga aspek yakni
akidah, syariah, dan akhlak.6 Berdasarkan kategori
tersebut, maka dibuat definisi operasional sebagai berikut:
1. Pesan akidah: Hal-hal yang membahas tentang
keyakinan, termasuk dalam rukun iman.
2. Pesan syariah: Ibadah meliputi shalat, puasa, zakat,
dan haji. Sedangkan muamalah berkenaan dengan
pergaulan hidup antar sesama manusia seperti
perkawinan, kewarisan, pidana, dan peradilan.
3. Pesan akhlak: hal-hal yang membahas tentang etika,
moral. Meliputi akhlak terpuji dan akhlak tercela.
g. Perhitungan reliabilitas final, yaitu peneliti menghitung
angka reliabilitas dari hasil coding dengan menggunakan
rumus/formula yang tersedia. Untuk memperoleh
reliabilitas kategori-kategori isi novel Sebening Syahadat,
Peneliti menggunakan rumus Holsti,7 yaitu:
Koefisien Reliabilitas: 2M
N1+N2
Keterangan:
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1,N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
Setelah itu diperoleh rata-rata nilai keputusan antar
juri (komposit reliabilitas), dengan menggunakan rumus:
6 Amin, Ilmu Dakwah, h. 82
7Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi,
hlm.76.
50
Komposit Reliabilitas: N (x antar juri)
1 + (N-1) (x antar juri)
Keterangan:
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reabitas antar juri
Kemudian dilakukan penghitungan prosentase
mengnai pesan dakwah yang dominan yang terdapat
dalam novel ini, dengan rumus:
P = F x100%
N
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah
Reliabilitas bergerak antara 0 hingga 1, dimana 0
berarti tidak ada satu pun yang disetujui oleh para juri dan
satu berarti persetujuan sempurna di antara para
juri.Makin tinggi angka, makin tinggi pula angka
reliabilitas. Dalam formula Holsti, angka reliabilitas
minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya,
kalau hasil perhitungan menunjukkan angka reliabilitas
dia atas 0,7, berarti alat ukur ini benar-benar reliabel.
Tetapi jika di bawah 0,7, berarti alat ukur (coding sheet)
bukan alat yang reliabel.8
h. Input data dan analisis, yaitu melakukan input data dari
lembar coding dan analisis data.
8 Eriyanto, Analisis Isi, h. 290
51
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Profil Penulis dan tentang Sebening Syahadat.
Diva Sinar Rembulan, Penulis yang akrab disapa Diva ini
merupakan penulis muda kelahiran Purwokerto. Diva lahir pada
tanggal 24 April 1999. Penulis yang kini masih berstatus
Mahasiswi di Universitas Diponegoro ini pernah tinggal di Bogor
saat masih SD. Diva bersekolah di SDN Sindang Sari Bogor,
namun Diva tidak menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di
sana, sebab Diva mengikuti orang tuanya yang pindah ke
semarang. Diva melanjutkan pendidikannya di SD Jomblang 02
Semarang.Diva juga melanjutkan sekolahnya ke SMP Negeri 8
Semarang, dan SMA Negeri 11 Semarang.Hinga akhirnya kini
Diva berkuliah di Universitas Diponegoro Semarang dengan
jurusan Ilmu Komunikasi.1
Diva sejak kecil memang hobi membaca buku, mulanya Diva
sering membaca buku cerita anak-anak. Semakin bertambahnya
usia, Diva juga sering membaca buku remaja dengan berbagai
tema. Seperti novel-novel religi, percintaan, komedi, dan
teenlit.Dari Hobi membaca itulah Diva gemar membaca cerita-
cerita karya anak Indonesia yang diunggah di aplikasi
Wattpad.Wattpad adalah aplikasi membaca ataupun mengirimkan
karya dalam bentuk artikel, cerpen, novel, puisi, dan
sejenisnya.Berawal dari kegemarannya membaca, Diva berpikir,
1 Diva Sinar Rembulan, Sebening Syahadat , (Jakarta: Best Media,
2016), h. 423
52
mengapa selama ini terus membaca?Dan mengapa tidak mencoba
menulis?Akhirnya Diva mencoba menulis di Wattpad.
Mahasiswi yang bergabung dalam BEM FISIP 2018
Universitas Diponegoro ini menulis berawal hanya untuk
menghibur diri sendiri sekaligus menyalurkan hobinya.Novel
pertamanya yang berjudul Sebening Syahadat merupakan novel
pertamanya.Diva mengambil lingkungan remaja karena ingin
memberikan bacaan yang menarik untuk anak-anak remaja
dengan balutan cerita Islami.Diva membuat cerita remaja karena
lingkungan remaja dekat sekali dengannya dan bahasa dalam
menulisnya sesuai dengan usianya.
Diva terinspirasi menulis buku Sebening Syahadat ini dari
novel-novel yang iabaca. Seperti Ayat-Ayat Cinta, Dilan 1990,
dan Hujan. Baginya, setiap novel atau cerita yang ia baca
memiliki kesan dan cara masing-masing dalam menginspirasinya,
baik menginspirasi dalam menulis atau menginspirasi dalam
kehidupan pribadinya.
Karya Diva yang sudah diterbitkan ialah novel Sebening
Syahadat yang sudah diterbitkan sejak bulan agustus
2016.Awalnya, novel Sebening Syahadat ini Diva tulis di
Wattpad.Best Media, selaku penerbit dari novel ini menegaskan
bahwa alasan menerbitkan novel ini ialah karena menariknya isi
dari novel ini. Selain itu novel, novel Sebening Syahadat saat itu
sempat berada di peringkat satu genre novel islami.Haikal, selaku
tim redaksi meyakini jika banyak masyarakat yang tertarik
dengan novel ini. Sehingga penerbit memutuskan untuk
53
mengontrak Diva, si penulis buku ini untuk menerbitkan
ceritanya di bulan Ramadhan pada tahun 2016.2
Kini, novel Sebening Syahadat yang beredar di toko-toko
buku di Indonesia merupakan novel yang sudah memasuki
cetakan ke-4.Selain itu, Diva juga masih menulis beberapa buku
di aplikasi Wattpad, salah satunya ialah novel yang berjudul My
Other Love, dan Lakuna: Aku Dia dan Lakuna.
B. Novel Sebening Syahadat.
Sebening Syahadat menceritakan kisah tentang seorang
cowok bernama Sam yang baru saja kembali ke Indonesia setelah
sekian lama tinggal di Amerika, Sam akhirnya menjejakkan
kakinya di kota Bandung karena permintaan ayahnya, Baskoro.
Di Indonesia, Sam yang memiliki nama lengkap Samuel Arya
Baskoro ini masih berpenampilan seperti di amerika, ia bahkan
masih mengenakan anting di sepasang telinganya. Untungnya
saat hari pertama sekolah, guru-guru menegurnya.
Di sekolahnya yang baru di Bandung, dia kembai bertemu
dengan Andro, sahabat kecilnya.Setelah itu Sam juga dikenalkan
dengan Deo, Febri, Dafa.Mereka ialah teman-teman Andro yang
juga satu sekolah dengan Sam. Tak hanya itu, mereka juga
berteman dengan Ali, yang notabenenya adalah murid SMA lain
di depan sekolah Sam. Pertemuan mereka terjadi di arena balap
liar.
Kehidupan di Amerika sudah banyak mempengaruhi gaya
hidup Sam. Dunia malam, balapan liar, sudah kental masuk ke
2Wawancara pribadi dengan Haikal, melalui telepon dan whatsapp
pada 28 September 2018.
54
dalam dirinya. Kini Sam di Bandung, Amerika dan Bandung
memang berbeda. Tetapi, menurut Sam, semuanya sama. Malam
adalah kehidupannya.
Walaupun Ali terlihat seperti anak nakal, namun, dia sangat
religius.Saat sedang berkumpul di tempat mereka balap liar,
sekitar jam dua pagi, Ali tiba-tiba pergi, Sam
mengikutinya.Ternyata Ali pergi ke masjid untuk sholat
tahajud.Sam tidak mengerti ibadah itu, Ali menjelaskan sedikit.
Dan itulah pertama kalinya Sam melihat seorang muslim
melaksanakan ibadah sholat tahajud.
Di hari berikutnya, tanpa Sam tahu tentang takdir hidupnya
yang sedang bekerja.Dia bertemu dengan Haba. Gadis muslimah
dari SMA seberang, sekolah yang sama dengan Ali. Beberapa
kali bertemu dengan Haba, Sam hanya memandanginya dai
kejauhan. Pernah sekali mengajaknya kenalan, namun sikap Haba
sangat dingin, hingga membuat Sam penasaran.
Haba pernah diganggu preman di malam hari. Saat itu Haba
baru pulang dari kajian di masjid, namun ayahnya tidak bisa
menjemputnya, sehingga ia harus pulang seorang diri. Berawal
dari pertolongan Sam kepada Haba, akhirnya Sam berhasil
mengetahui nama gadis muslimah tersebut. Dari situlah
kedekatan mereka bermula.Dengan ikrar menjadi teman surga,
Haba dan Sam berteman baik.Hingga pertemanan tersebut
ternodai oleh sikap Haba yang memang kurang menyenangkan.
Haba merasa tidak nyaman dengan pertemanannya dengan
Sam sebab agama Sam yang berbeda, pernah Haba membohongi
Sam gar Sam tidak terlalu dekat dengannya lagi, dengan
55
caramenyinggung mengenai muslim hanya bisa menikah dengan
sesama muslim. Namun itu tidak membuat Sam marah, justru
Sam semakin ingin mengenal agama Islam.
Sam mencurahkan isi hatinya kepada guru agama Islam di
sekolahnya, gurunya menerimanya dengan baik.Hingga Sam
pernah diajak pergi ke oleh gurunya bertemu dengan pemuda-
pemuda Islam yang hebat-hebat.Sam akhirnya semakin banyak
belajar mengenai Islam, Sam juga pernah belajar dan mencoba
menjadi santri di salah satu pesantren milik teman gurunya.Sam
memperdalam ilmu agama Islam meskipun belum beragama
Islam.Santri dan guru-guru di pesantren itu juga menerimanya
dengan baik.
Meskipun sempat takut untuk bicara dengan ayahnya
mengenai keputusannyayang ingin berpindah kepercayaan,
akhirnya Sam memberanikan diri mengutarakan itu. Ayahnya
sempat pingsan dan jatuh sakit saat mendengar ucapan Sam yang
ingin berpindah kepercayaan.Untungnya ibu tirinya dan juga
ayahnya pada akhirnya menyetujui keputusan Sam.
Setelah masuk Islam, Sam semakin memperdalam ilmu
agamanya, dari belajar beribadah, baca kitab suci, hingga belajar
bahasa arab. Sam bahkan kuliah di Turki demi memperdalam
ilmu agamanya. Sepulangnya dari Turki, Sam mencari Haba, ia
ingin menikahinya. Meskipun banyak rintangan, akhirnya Sam
bisa bersama dengan Haba.
Novel ini menyuguhkan kisah religi romansa yang membuat
remaja-remaja yang membaca cerita ini jatuh cinta dengan kedua
tokoh utamanya.Pendekatan dengan kisah romansa memang
56
membuat kisah ini menjadi sangat menarik, namun unsur dakwah
di novel ini juga tersisipkan dengan baik dan tak menggurui,
kemudian kisah persahabatan, hubungan keluarga, cerita masa
lalu, kegalauan hati, dan kejujuran.Kisah ini memberikan banyak
nilai.
57
BAB V
ANALISIS DATA
A. Pesan dakwah dalam Novel Sebening Syahadat
Pada pembahasan bab ini, penulis akan menguraikan data
dalam memperoleh validitas dan reliabilitas tentang isi pesan
dalam novel Sebening Syahadat. Data yang diolah berupa
paragraph atau dialog yang mengandung pesan dakwah.
Pengolahan data dalam novel Sebening Syahadat sesuai dengan
kategori yang telah ditentukan, yaitu kategori akidah, syariah, dan
akhlak.Kemudian ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi.
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori isi pesan
dalam novel Sebening Syahadat, peneliti mengadakan pengujian
kategori kepada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang
yang dipandang kredibel. Koder terdiri dari juri 1 Achmad
Alfarisi S.Pd.I., juri 2 Firda Amelia S.Pd, dan juri 3 Ani Setiya
Rahayu S.Pd. Hasil dari kesekapakatan tim juri tersebut dijadikan
sebagai koefisien.
Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai
koefesien. Untuk mencari koefisien reliabilitas kategori antar juri,
peneliti menguraikan rumus dari Holsti
1. Pesan Akidah
a) Iman Kepada Allah
Yang dimaksud iman kepada Allah SWT ialah
meuakini dengan sepenuh hati, baik dengan lisan maupun
perbuatan.Meyakini bahwa Allah itu ada dengan segala
sifat kesempurnaanNya serta tunduk dan patuh terhadap
58
perintahNya.Iman kepada Allah merupakan dasar dalam
ajaran Islam.
Berikut ini merupakan beberapa kutipan atau dialog
dalam novel Sebening Syahadat yang mengandung iman
kepada Allah.
“Guru agama gua pernah bilang, Waktu kita jatuh cinta,
saat itu juga Tuhan lagi menguji seberapa besar cinta
kita pada Tuhan. Bagaimana manusia memilih, memilih
ciptaan-Nya atau penciptanya.”(h. 71).
Kutipan tersebut diambil ketika Sam sedang
menceritakan isi hatinya karena sedang mencintai
seseorang yang berbeda agamanya.Di kutipan tersebut
dijelaskan bahwa saat jauh cinta memang Tuhan sedang
munguji, apakah cintanya lebih besar untuk Tuhan atau
untuk manusia.
"Allah lebih tau yang terbaik, Sam." (h. 300)
Kutipan tersebut diambil ketika Satria, salah satu guru
Sam sedang menceritakan masa lalunya, Satria pernah
lebih memilih pergi daripada dekat dengan seorang
wanita.Baginya melepaskan perempuan itu bukan berarti
menyerah, cinta tidak seegois itu.Dari kutipan tersebut
terdapat pesan bahwa Allah selalu menyayangi hambanya.
Allah memiliki kuasa, Allah selalu tahu apa yang terbaik
untuk hambanya. Maka kalimat tersebut berarti
kepercayaannya terhadap Allah, atau keimanannya
terhadap Allah.
59
b) Iman Kepada Malaikat Allah
Iman kepada Malaikat yaitu meyakini tanpa ragu
dalam hati dan pikiran bahwa selain menciptakan manusia
Allah juga menciptakan malaikat dari cahaya, dan bahwa
malaikat adalah makhluk yang paling taat dan tidak
sekalipun berbuat maksiat. Akan tetapi di dalam novel
Sebening Syahadat, tidak ditemukan adanya pesan akidah
iman kepada malaikat yang disepakati ketiga juri.
c) Iman kepada Kitab Allah
Pengertian iman kepada kitab Allah adalah
mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah
SWT telah menurunkan kitabnya kepada Nabi atau Rasul
yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia. Berikut adalah kutipan yang
mengandung pesan iman kepada kitab Allah
Sudah sejak tiga tahun yang lalu, Baskoro dan Sindy
memutuskan untuk menjadi mualaf. Keduanya tidak lain
terbawa arus Islami Sam. Diam-diam Baskoro menikmati
tiap ayat yang Sam bacakan sehabis salat Magrib. Dan,
ia merasakan sesuatu telah hilang saat Sam memutuskan
untuk pergi ke Turki. Sejak saat itu, Baskoro sadar bahwa
Alquran sejak lama telah membimbingnya dan saat itu
juga Baskoro memilih untuk segera masuk Islam, begitu
juga dengan Sindy. Walau awalnya tampak ikut-ikutan,
tapi kian lama ia juga cinta dengan Islam. Bahkan ia
sudah mulai belajar untuk berjilbab.(h. 387).
60
Kutipan tersebut diambil ketika Sam kuliah ke Turki,
Baskoro dan Sindy, orang tua Sam yang dulunya sering
mendengarkan Sam membaca ayat Alquran saat itu sudah
tidak pernah mendengarnya, seperti ada yang
hilang.Dalam kutipan tersebut Baskoro sadar bahwa
Alquran sejak lama telah membimbingnya dan saat itu
juga Baskoro memilih untuk segera masuk Islam.Baskoro
mempercayai Alquran dan segera memasuki Islam.
d) Iman Kepada Rasulullah
Maksud dari iman kepada berarti meyakini dengan
sepenuh hati bahwa Rasul itu benar-benar utusan Allah
yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan
yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Berikut
merupakan kutipan yang mengandung pesan iman kepada
Rasulullah
Akbar tersenyum, kemudian berkata, “Rasul pernah
berkata, kesungguhnya jarak yang terdekat antara
manusia dengan Tuhannya adalah ketika ia sujud.Kapan
lagi, bercerita pada bumi tetapi didengar oleh langit?”(h.
293).
Kalimat tersebut diambil saat Satria dan beberapa
muridnya sedang mengerjakan Sam sholat. Saat itu Sam
berkata bahwa ia suka sujud, dan Akbar menjelaskan
bahwa ada Hadits yang mengatakan bahwa jarak terdekat
antara manusia dengan Tuhannya adalah ketika ia sujud.
Akbar percaya pada perkataan Rasul dan memberitahukan
61
kepada teman-temannya yang tidak tahu.Terdapat pesan
iman kepada Rasulullah pada kalimat tersebut.
e) Iman Kepada Hari Akhir
Maksud dari iman kepada hari akhir adalah meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah menciptakan hari akhir
sebagai tanda akhir dari kehidupan di dunia dan awal dari
kehidupan di akhirat.Allah menjelaskan hari akhir di
dalam Alquran bertujuan agar manusia dapat beriman
kepada Allah dan hari akhir. Karena pada dasarnya semua
yang hidup pasti akan merasakan kematian. Karena itu
manusia diingatkan pada kematian agar tidak lengah, lupa
diri, ataupun terpesona dengan kehidupan di dunia yang
sifatnya sementara.Beriku merupakan kutipan dalam
novel yang mengandung pesan iman kepada hari akhir.
“Hidup gua nggak cuman di sini Sam, suatu saat gua
bakal mati.Mau dikemanain iman gua kalau hidup gua
isinya nyiapin neraka? Everyone will back to God,
termasuk pembalap bandel macem gua.”(h. 13).
Kalimat tersebut diambil saat Sam melihat Ali yang
pergi ke masjid ketika mereka sedang berkumpul di
tempat balapan liar berlangsung. Ali menunjukkan bahwa
ia beriman pada hari akhir, sebab ia sholat dan berkata
semua manusia akan kembali kepada Tuhannya.
kematian seseorang dapat dikatakan sebagai hari akhir
“shugra” atau kecil. Maka meyakini adanya hari akhir
yang telah ditentukan oleh Allah merupakan kemutlakan
62
setiap muslim sebagai langkah penyempurnaan keimanan
kepada Allah dan hari akhir-Nya.
f) Iman Kepada Qadha dan Qadar
Iman kepada qadha dan qadar artinya percaya dan
yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT.telah
menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluk-Nya.
Adapun dialog atau kutipan dalam novel yang
mengandung iman kepada Hari Akhir dapat dibaca dari
cuplikan novel sebagai berikut:
“Apa aku pernah minta untuk dipertemukan sama Sam
beberapa bulan yang lalu? Aku nggak pernah minta,
bahkan aku nggak bisa nolak.Semua ini udah rencana
Allah, nggak bisa diprediksi kelaniutannya, nggak ada
yang tau apa yang bakal terjadi.”Kata Haba pada Stefan.
(h. 325)
Kutipan tersebut diambil ketika Haba mencoba
menenangkan Stefan yang agak kelas ketika saudaranya,
Sam tiba-tiba memilih untuk masuk Islam.Dari kalimat
tersebut jelas mengandung pesan iman kepada qadha dan
qadar, yaitu beriman pada rencana Allah, karena Allah
yang maha menentukan segala sesuatu yang terjadi pada
hambanya.
Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung
kategori Akidah menurut kesepakatan 3 juri.
63
Tabel 1
Rincian Kategori Akidah
No. Bab/Hal Kutipan Keteragan
1 B.1/H.12
“Salat tahajud itu kayak anak panah Sam.
Anak panah yang nggak bakal meleset ke
targetnya.” “So, what’s your target?”
“Rida Allah. Lu tau nggak sih ini itu
ibadah spesial? Nggak semua orang bisa
ngelakuin. Liat aja nih, lingkungan sepi
begini mereka semua mah jam segini tidur
Sam.”
Iman
Kepada
Allah
2 B.1/H.13
“Hidup gua nggak cuman di sini Sam,
suatu saat gua bakal mati. Mau
dikemanain iman gua kalau hidup gua
isinya nyiapin neraka? Everyone will
back to God, termasuk pembalap bandel
macem gua.”
Iman
Kepada
Hari Akhir
3 B.6/H.71
“Guru agama gua pernah bilang, Waktu
kita jatuh cinta, saat itu juga Tuhan lagi
menguji seberapa besar cinta kita pada
Tuhan. Bagaimana manusia memilih,
memilih ciptaan-Nya atau penciptanya.”
Iman
Kepada
Allah
4 B.7/H.75
Baru kali ini Haba sangat mengharapkan
suara bel itu berbunyi lebih cepat.
Biasanya, ia sangat berat untuk
meninggalkan sekolah. Sebab, sekolah
adalah rumah kedua baginya untuk
mendapat rida Allah. Astaghfirullah,
sejujurnya Haba tidak ada niat sekalipun
untuk menjauhi .rida-Mu ya Allah, tapi
hari ini bati Haba sungguh tidak keruan.
Bimbing Haba ya Allah. Hatinya tidak
henti-hentinya beristighfar, tangannya
tidak pernah sedetik pun berhenti berzikir.
Iman
Kepada
Allah
5 B.7/H.77
“Wallaikumussalam...” Sebelum pergi, Bu
Fatimah memanggil Haba dari dalam
mobil. Saat itu juga Haba menoleh dan
memberikan senyumnya. “Kalau kamu
Iman
Kepada
Allah
64
bingung dengan hati kamu, jangan lupa
cerita dengan yang menciptakan hati.
Allah tau apa yang terbaik. Salam untuk
Mas Umar ya.”
6 B.7/H.81
Kami. Kata pengganti untuk Sam dan
Haba. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi
setelah ini, apa ia akan berani untuk
bertemu Sam lagi? Apa Sam akan tetap
sama padanya setelah ini? Atau semua
sudah cukup sampai di sini? Ia serahkan
semuanya pada yang Maha Bijaksana,
karena ia tahu Allah sebaik-baik
perencana. Tapi dalam lubuk hatinya,
Haba selalu bertanya, Bagaimana dengan
Kita, Sam?
Iman
Kepada
Qadha dan
Qadar
7 B.19/H.206
Haba lekat mendengar tiap kata yang Sam
jelaskan. Matanya semakin basah
mendengar betapa agungnya Allah
menciptakan umat. Betapa indahnya Allah
merencanakan semua ini, membuat
perbedaan begitu tidak berarti di antara
keduanya.
Iman
Kepada
Allah
8 B.25/H.266 “Rencana Allah tidak ada yang tahu
Sam.”
Iman
Kepada
Qadha dan
Qadar
9 B.28/H.290
“Itu teh Laa Illa ha Ilallah.” Kali ini Husin
yang menjawab pertanyaan Sam. “Tiada
Tuhan selain Allah.”
Iman
Kepada
Allah
10 B.28/H.293
Tapi, ia menyetujuinya. Ia ingin
merasakan ibadah yang kerap dilakukan
oleh umat Muslim. Keempatnya
mengajarkan Sam dengan sabar. Dari
mulai takbiratul ikram sampai salam.
Perlahan tapi pasti, walau ini bukan
ibadah sungguhan, tapi Sam merasakan
bagaimana damai hatinya dan puncak
rasanya ada saat ia sujud. Ia
menumpahkan segala pikiran dan hatinya
Iman
Kepada
Allah
65
pada bumi. Kebimbangannya seperti
menemukan titik jawaban.
11 B.28/H.293
Akbar tersenyum, kemudian berkata,
“Rasul pernah berkata, kesungguhnya
jarak yang terdekat antara manusia dengan
Tuhan-Nya adalah ketika ia sujud. Kapan
lagi, bercerita pada bumi tetapi didengar
oleh langit?”
Iman
Kepada
Rasulullah
12 B.29/H.300 "Allah lebih tau yang terbaik, Sam."
Iman
Kepada
Allah
13 B.29/H.301
“Allah sudah manggil umatnya, saya ke
masjid dulu ya, Sam.” Satria kemudian
berdiri, hendak meninggalkan Sam
menuju masjid bersama dengan santri
yang lain. Namun beberapa detik sebelum
Satria menjauh, Sam ikut berdiri, ia
teringat sesuatu. Panggilan ini adalah
salah satu pesan yang mengetuk hatinya,
yang membuat tekadnya sebesar ini.
Iman
Kepada
Allah
14 B.30/H.320
“Sam nemuin jati diri Sam pada setiap
Sam baca ayat Alquran, Sam cinta dengan
suara azan, Sam cinta dengan sosok
Rasulullah, dan Sam bener-bener kagum
dengan Allah Yang Maha Besar, Sam
nemuin hati Sam di Islam, Pah. Izinkan
Sam menjadi seorang Muslim.”
Iman
Kepada
Kitab Allah
15 B.31/H.325
“Apa aku pernah minta untuk
dipertemukan sama Sam beberapa bulan
yang lalu? Aku nggak pernah minta,
bahkan aku nggak bisa nolak. Semua ini
udah rencana Allah, nggak bisa diprediksi
kelaniutannya, nggak ada yang tau apa
yang bakal terjadi.” Kata Haba pada
Stefan
Iman
Kepada
Qadha dan
Qadar
16 B.32/H.336
“Alhamdulillah, kamu seorang Muslim,
Sam. Semoga Allah senantiasa meridai
kamu.”
Iman
Kepada
Allah
66
17 B.31/H.341
Kalimat itu begitu fasih Sam katakan,
bahkan ia tidak perlu mengulang untuk
kedua kalinya. Ia benar-benar mendalami
tiap arti dari dua kalimat syahadat yang
baru saja ia katatakan. Dan saat ini, ia
benar-benar mengakui keagungan Allah
SWT, ia sudah benar-benar bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad utusan Allah.
Iman
Kepada
Allah
18 B.36/H.387
Sudah sejak tiga tahun yang lalu, Baskoro
dan Sindy memutuskan untuk menjadi
mualaf. Keduanya tidak lain terbawa arus
Islami Sam. Diam-diam Baskoro
menikmati tiap ayat yang Sam bacakan
sehabis salat Magrib. Dan, ia merasakan
sesuatu telah hilang saat Sam memutuskan
untuk pergi ke Turki. Sejak saat itu,
Baskoro sadar bahwa Alquran sejak lama
telah membimbingnya dan saat itu juga
Baskoro memilih untuk segera masuk
Islam, begitu juga dengan Sindy. Walau
awalnya tampak ikut-ikutan, tapi kian
lamaia juga cinta dengan Islam. Bahkan ia
sudah mulai belajar untuk berjilbab.
Iman
Kepada
Kitab Allah
19 B.36/H.390
“Kalaupun dia bukan jodoh kamu, Allah
pasti sudah siapkan yang lebih baik. Gak
usah merasa kehilangan Sam, karena pada
dasarnya kamu memang tidak memiliki
apa pun. Semua itu milik Allah, serahkan
semua pada-Nya. Sudah, jangan galau.
Main gih, keluar sama Andro. Mumpung
di Indonesia.”
Iman
Kepada
Qadha dan
Qadar
20 B.38/H.412
"Gue yakin Allah udah nyiapin
perempuan yang lebih baik buat elu " ucap
Andro.
Iman
Kepada
Qadha dan
Qadar
21 B.38/H.419 "Jangan lupa sholat, jangan lupa Allah."
Iman
Kepada
Allah
67
Tabel 2
Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akidah
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan
Koefisien
Reliabilitas
1 dan 2 21 17 4 0,81
1 dan 3 21 19 2 0.90
2 dan 3 21 18 3 0,86
Total 2,57
*Perhitungan Koefesien Reliabilitas mengenai pesan akidah
terlampir pada lampiran 4.
Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung
kategori Akidah menurut kesepakatan 3 juri.
Komposit Reliabilitas = N (x antar juri)
1 + (N-1) (x antar juri)
Nilai rata-rata (x)= 2,57 : 3 = 0,86
Komposit Reliabilitas = 3 (0,86)
1 + 2 (0,86)
2,58 = 0,95
2,72
Dengan demikian, pesan akidah yang terkandung dalam
novel Sebening Syahadat berjumlah 0,95 berdasarkan
kesepakatan juri. Hal ini berarti, terjadi kesepakatan yang
sangat tinggi antara ketiga juri atau koder tentang pesan
akidah.
2. Pesan Syariah
a) Syariah Ibadah
68
Syariah ibadah adalah sebutan yang mencakup segala
sesuatu yang dicintai dan diridhoi Allah SWT, baik
berupa ucapan, atau perbuatan, yang zhahir maupun yang
bathin. Berikut ini beberapa dialog yang mengandung
pesan syariah ibadah menurut keputusan tiga juri.
“Gua ada acara tadarus sama temen-temen
gua, rutin menjelang ujian.”(h. 45).
Kalimat tersebut diambil ketika Sam mengajak Ali
pergi, namun Ali menolaknya karena ada acara
tadarus.Kalimat tersebut mengandung pesan syariah
ibadah karena Ali mengikuti kegiatan ibadah, yaitu acara
tadarus.
“Aku mau salat, kamu sama Sandy mau nitip
sesuatu?”Haba mulai berdiri dari sofa.(h. 150).
Kalimat tersebut diambil ketika Haba ingin sholat saat
sedang menjenguk Sindy yang sedang sakit.Kalimat
tersebut mengandung pesan syariah ibadah karena ingin
melakukan ibadah, yaitu sholat.
Sementara di sekolah, seperti biasanya Haba masuk ke
kelas dengan keadaan yang masih sepi. Hari ini, ia
sengaja masuk lebih pagi untuk menghafal Alquran. (h.
99)
Kalimat tersebut diambil ketika Haba sampai di
sekolah, Haba sampai di sekolah dalam keadaan sekolah
yang masih sepi.Kalimat tersebut mengandung pesan
syariah ibadah karena Haba melakukan kegiatan ibadah,
yaitu menghafal Alquran.Syariah Muamalah
69
Syariah muamalah adalah istilah yang dipergunakan
untuk permasalahan selain ibadah.Muamalah merupakan
ketetapan ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya dan dengan lingkungannya.Berikut ini
beberapa kutipan yang mengandung pesan syariah
muamalat dalam novel.
“Di mana-mana laki-laki yang membimbing perempuan.
Sudah, serahkan saja sama Allah.” (h. 78).
Kalimat tersebut diambil ketika Haba sedang
mencurahkan isi hatinya dengan abangnya, Haba berniat
membimbing Sam untuk menjadi muslim yang baik.
Kalimat tersebut mengandung pesan syariah muamalat
karena membahas ketetapan Allah, yaitu laki-laki
membimbing perempuan.
"Perempuan dan laki-laki yang belum mahram, dilarang
untuk bersentuhan."(h. 116)
Kalimat tersebut diambil ketika Haba menjelaskan
Sam mengapa ia tidak mau diantar pulang oleh Sam.
Kalimat tersebut mengandung pesan syariah muamalat
karena membahas mengenai aturan Allah, yaitu
perempuan dan laki-laki yang belum mahram, dilarang
untuk bersentuhan.
“Buat apa iri sama perbuatan yang nggak diridai
Allah?Namanya aurat Sam, segala yang ada di tubuh
perempuan itu aurat, kecuali wajah dan telapak
tangan.”Haba tersenyum tipis, yang dibalas
dengan anggukan dari Sam.(h. 135)
70
Kalimat tersebut diambil ketika Sam menanyakan
kepada Haba untuk apa mengenakan Jilbab. Kalimat
tersebut mengandung pesan syariah muamalat karena
membahas peraturan Allah, yaitu menutup aurat.
Tabel 3
Rincian Kategorisasi Syariah
No. Bab/Hal Kutipan Keterangan
1 B.4/H.45 “Gua ada acara tadarus sama temen-
temen gua, rutin menjelang ujian.” Ibadah
2 B.4/H.50
Tetapi matanya terpusat pada satu
perempuan berseragam yang duduk di
depan meja kecil, ada seorang
perempuan yang sedang
memperhatikan. Perempuan itu adalah
Haba. Ia sedang membaca bahasa Arab
yang tidak Sam ketahui artinya,
Alquran. Namun, memiliki keindahan
yang amat dalam bagi Sam, Melebihi
lagu Dear God dari Avenged atau She
Will Be Loved dari Maroon 5.
Ibadah
3 B.7/H.75
“Sebagaimana isi dari Surah Al
Baqarah(2): 221, Dan janganlah kamu
menikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang
mukmin lebih baik dari wanita musyrik,
walaupun dia menarik hatimu. Dan
janganlah kamu menikahkan orang-
orang musyrik (dengan wanita-wanita
mukmin) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mukmin
lebih baik dari orang musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. Mereka mengajak
ke neraka, sedang Allah mengajak ke
surga dan ampunan dengan izin-Nya.
Muamalah
71
Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia
supaya mereka mengambil pelajaran.
Selain itu, disebutkan pula pada QS. Al-
Mumtahanah: 10 dan QS. Al Maidah: 5,
dari ayat di atas sudah jelas Allah
melarang, jikalau tetap memaksakan
maka dianggap zina. Begitu Haba,
bagaimana?”
4 B.7/H.78
“Di mana-mana laki-laki yang
membimbing perempuan. Sudah,
serahkan saja sama Allah.”
Muamalah
5 B.7/H.81
Dini hari pukul 03.00, perlahan Haba
membuka matanya. Ia mengambil air
wudu dan melaksanakan salat Tahajud
yang sudah rutin ia lakukan. Ada hal
khusus yang akan ia ceritakan pada
Allah malam ini. Akan ia tumpahkan
semuanya, tentang pertemuannya,
tentang perasaannya, tentang perbedaan
di antara Sam dan dirinya. Mungkin ini
adalah kali pertama bagi Haba untuk
menceritakan seseorang seperti Sam.
Ternyata Haba tidak hanya bercerita,
diam-diam ia menyelipkan doa dalam
sujudnya.
Ibadah
6 B.7/H.81
Ya Allah, tolong dekatkan aku dengan
yang baik dan jauhkan aku dari yang
buruk. Ya Allah, tolong jaga hatiku,
jaga hatinya. Dan bimbing kami menuju
jalan lurusmu.
Muamalah
7 B.8/H.84
“Brothers and Sisters yang dirahmati
Allah, hari ini kita masuk pada bab
ukhuwah. Jadi, ukhuwah yang artinya
persaudaraan, persahabatan itu dibagi
menjadi empat, yaitu ukhuwah
'ubudiyyah, persaudaraan karena sesama
makhluk yang tunduk kepada Allah.
Kedua, ukhuwah insaniyyah atau
basyariyyah, persaudaraan karena sama-
Muamalah
72
sama manusia secara keseluruhan.
Ketiga, ukhuwwah wathaniyyah wa an-
nasab, yaitu persaudaraan dalam
keturunan dan kebangsaan. Dan yang
keempat, ukhuwah diniyyah,
persaudaraan karena seagama
(ukhuwwah fi din al-Islam).
Persaudaraan itu penting banget, Bro,
Sis. Sebagaimana yang tertera pada
Hadis Bukhari yang artinya, Tidak
sempurna keimanan seseorang dari
kalian, sebelum ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri. Gak cuma itu aja, Dari Abu
Muhammad ( jubair) bin Muthim r.a.,
bahwa Rasulullah saw bersabda, tidak
akan masuk surga orang yang pemutus
(bubungan famili). Abu Sufyan berkata,
yakni pemutus bubungan famili
(silaturahmi). ” H.R. Bukhari dan
Muslim. Na”udzubillahimindzalik. Jadi,
kalau pada marahan nih, udeh langsung
baikan aja. Jangan sampe tuh ya lebih
dari tiga hari. Malaikat di kiri udah siap
buat nyatet dosa.”
8 B.8/H.85
Istirahat kedua adalah jam istirahat yang
paling panjang. Wajar saja, jam ini
biasa digunakan murid beragama Islam
untuk melakukan ibadah salat Zuhur.
Begitu juga dengan agama yang lain.
Biasanya mereka berkumpul dengan
organisasi keagamaan masing-masing.
Tetapi tidak dengan Sam, dia memilih
untuk duduk di taman belakang sekolah
sambil mendengarkan musik di Ipod-
nya dengan kencang. Lagu yang ia pilih
adalah Coldplay, A Sky Full Of Stars
yang sudah eli-remix oleh Hardwell.
Ibadah
9 B.9/H.99 Sementara di sekolah, seperti biasanya
Haba masuk ke kelas dengan keadaan Ibadah
73
yang masih sepi. Hari ini, ia sengaja
masuk lebih pagi untuk menghafal al-
qur’an.
10 B.11/H.116 "Perempuan dan laki-laki yang belum
mahram, dilarang untuk bersentuhan." Muamalah
11 B.12/H.125
Audzu billahi minas-syaitonnirrojim,
biismillaahirmahmaanirrahim...
Dengan menarik satu napas, perlahan
Haba membaca taawudz.
Ibadah
12 B.12/H.128
“Nah gitu kan enak, yuk pulang.” Sam
menegakkan badannya, matanya
mengarah pada halte bus yang tak jauh
dari sekolah Haba. “Tadi lu baca apaan
sih?” “Surah An-Nisaa.” “Lu keren
banget ya, gua aja ngapal rumus Fisika
kudu semedi dulu kali tujuh hari tujuh
malem. Itu aja baru rumus. Kalau suruh
ngerjain soal mah, nyari wangsit dulu
kali.”
Ibadah
13 B.13/H.135 "Make jilbab itu penting ya?" Sam
memulai pembicaraan." Muamalah
14 B.13/H.135
“Buat apa iri sama perbuatan yang
nggak diridai Allah? Namanya aurat
Sam, segala yang ada di tubuh
perempuan itu aurat, kecuali wajah dan
telapak tangan.” Haba tersenyum tipis,
yang dibalas dengan anggukan dari
Sam.
Muamalah
15 B.14/H.150
“Lu kenapa sih, gak mau gua anterin
naik motor? Takut item? Kalau kaya
gini kan jadi harus naik bus, nggak
hemat ongkos.” “ Bukan mahram-nya,
Sammy.”
Ibadah
16 B.17/H.177
Haba terus berjalan. Di sini semua itu
bermula, pertemanan indahnya. Yang
sekarang sudah terasa sia-sia. Di
tangannya masih ada tasbih yang sedari
tadi ia mainkan. Subhanallah wa bi
hamdi.
Ibadah
74
17 B.19/H.202
“Ini halal kok, Om pesen ini di restoran
temen Om. Dia orang Muslim, dan
sangat taat. Om kagum sekali loh
dengan Kabah, orang. orang Muslim
begitu taat. Seperti ada magnet yang
menarik mereka untuk teratur dalam
melakukan putaran demi putaran.”
Baskoro yang lebih dulu membuka
pembicaraan. Tidak ada sedikit pun ia
tersinggung dengan sikap Haba. Ia
malah geli dengan kepolosan Haba.
Muamalah
18 B.21/H.218
Selebihnya hanya tercipta suasana
canggung dan hening, tidak ada yang
memulai pembicaraan dari kedua gadis
itu. Sejak keduanya memilih duduk
bersebelahan di kursi belakang mobil,
mereka hanya berteman musik dari
radio mobil. Sandy sibuk dengan
handphone-nya, membuka notifikasi
yang muncul dari akun ask fm miliknya
dan Haba mulai memasang Ipod
berisikan ayat Alquran yang sedang ia
hafalkan. Ia sengaja memasang headset
hanya pada kuping sebelah kiri, agar ia
mendengar kalau-kalau Sandy
mengajaknya berbicara.
Ibadah
19 B.22/.231
“Gua ada sétoran juz 28 dulu tadi,
nggak bisa lulus gua kalau itu juz nggak
gua setor.”
Ibadah
20 B.23/H.243
“Lu kenapa sih, gak mau gua anterin
naik motor? Takut item? Kalau kaya
gini kan jadi harus naik bus, nggak
hemat ongkos.” “ Bukan mahram-nya,
Sammy.”
Muamalah
75
21 B.23/H.244
“Perempuan itu makhluk istimewa, dan
Islam sangat menjaga kehormatan
perempuan, dengan memerintahkan
menjaga aurat dan pergaulannya.
Semuanya udah diatur sama Allah,
nggak perlu terburu buru karena Allah
adalah sebaik-baiknya perencana. Ini
semua demi kebaikan juga kok.”
Muamalah
22 B.25/H.259
“Cinta itu komitmen, Sam. Kalau kamu
cinta segera seriuskan, itu adalah satu-
satunya solusi untuk menghindari fitnah
dan menjaga cinta tetap fitrah karena
jalannya tidak haram. Menikah itu
sunah Rasul, suami dan istri yang saling
berpandangan penuh cinta Insa Allah
diridai Allah, apalagi ada Bagas sama
Bagus, Masya Allah betapa
sempurnanya Allah membuat hidup
Bapak kian indah.”
Muamalah
23 B.26/H.275
“Alhamdulillah Kak, kata Abi saya,
segala sesuatu yang saya lakukan harus
saya serahkan sama Allah. Yang saya
kumandangkan bukan syair biasa, ini
azan. Panggilan Allah buat seluruh
umatnya, nggak ada alasan saya untuk
main-main dalam mengumandangkan
azan ini.” Sam semakin diam, hanya
sebuah azan, tapi begitu berarti dan
istimewa. Begitu mengemban tugas
yang amat berat bagi alam semesta.
Ibadah
24 B.29/H.289
“Assalamualaikum.
Astaghfirullahaladzim.” Beberapa
pemuda masuk dari arah pintu,
keempatnya sontak terkejut dengan
keberadaan Sam.
Muamalah
25 B.28/H.290 “Hayu atuh Sam, kita ke masjid. Bentar
lagi ada kajian. Sayang kalau telat.” Ibadah
26 B.28/H.290
“Dosa emang kalau zina?” Sam
menambahkan. “Hadeuh, besar atuh
Sam. Zina teh aya dua, satunya yang
Muamalah
76
sudah menikah namina teh zina muhsan,
hukumna teh dirajam sampe mati,
satunya yang masih lajang gairu
muhsan, hukumna teh didera seratus
pake rotan.” Ardian ikut menjawab.
27 B.28/H.291
Sam kembali mengerti tentang batasan
pergaulan, ia mulai paham betapa Allah
memuliakan perasaan. Betapa Allah
melindungi umatnya dari segala jenis
zina.
Muamalah
28 B.28/H.291
“Ini, gua gak papa masuk masjid?” Sam
masih ragu. “Masa orang mau cari ilmu
dilarang? Insa Allah gak papa, hayuk
atuh nanti kita ajarin cara berwudu biar
lebih sopan.” Akbar menambahkan.
Muamalah
29 B.28/H.296
Sekarang ada sebuah buku di tangan
Sam, Alquran terjemahan yang bisa
dibawa ke mana-mana karena
ukurannya yang praktis. Sam membuka
tiap lembarnya. Bukan, ia bukan
membaca ayatnya“, ia membaca tiap
artinya. Mencerna kata demi kata yang
terkandung.
Ibadah
30 B.28/H.297
“A-ba-ba-ta-tesa.” “Bukan atuh A, A-
ba-ba-ta-tsa.” “Ah, kampret nih. Susah
banget.” “Sabar Sam. Ulang!” “Bawel.
A-ba-ba-ba-ba-na-na.” “Astaghfirullah,
ulah dimain-mainkeun atuh. “Iya-iya.
A-ba-ba-ta-tsa.
Muamalah
31 B.32/H.353
Allahu Akbar... Allahu Akbar... La i'lla
laa ilallah... Sam menyelesaikan
azannya dengan khidmat, ini adalah kali
pertama Sam azan untuk salat
berjamaah, di sini di Pondok Al-Ikhlas.
Satria yang menyarankannya untuk
melakukan azan pada sore hati ini
Ibadah
32 B.33/H.359 Sam tersenyum, "bukannya menjawab
salam itu wajib?" Muamalah
77
Tabel 4
Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syariah
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Koefisien
Reliabilitas
1 dan 2 32 27 5 0,84
1 dan 3 32 27 5 0,84
2 dan 3 32 23 9 0,72
Total 2,4
*Perhitungan Koefesien Reliabilitas mengenai pesan syariah
terlampir pada lampiran 4.
Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung
kategori syariah menurut kesepakatan 3 juri.
Komposit Reliabilitas = N (x antar juri)
1 + (N-1) (x antar juri)
Nilai rata-rata (x)= 2,4 : 3 = 0,8
Komposit Reliabilitas = 3 (0,8)
1 + 2 (0,8)
2,4 = 0,92
2,6
Dengan demikian, pesan syariah yang terkandung dalam
novel Sebening Syahadat berjumlah 0,92 berdasarkan
kesepakatan juri. Hal ini berarti, terjadi kesepakatan yang
sangat tinggi antara ketiga juri atau koder tentang pesan
syariah.
3. Pesan Akhlak
a) Akhlak Mahmudah
78
Akhlak mahmudah merupakan sifat-sifat baik (terpuji)
yang dibawa manusia sejak lahir, yang tertanam dalam
jiwanya dan selalu ada padanya. Berikut ini merupakan
dialog atau kutipan yang mengandung pesan akhlak
mahmudah dalam novel Sebening Syahadat.
Haba menggeleng."Prasangka buruk itu nggak baik."
(h. 115)
Kalimat tersebut dikutip saat Sam berprasangka buruk
terhadap Haba, Sam mengira Haba tidak pernah
mengiyakan tawarannya untuk pulang bareng karena takut
kepanasan.Padahal karena mereka bukan muhrim.Kutipan
tersebut mengandung pesan akhlak mahmudah, yaitu
mengingatkan seseorang agar tidak berprasangka buruk.
"Berterimakasihlah pada Allah, yang telah
mempertemukan saya dengan kamu."(h.310).
Kalimat tersebut diambil ketika saat Sam berterima
kasih kepada Satria karena membolehkan Sam belajar
ilmu agama Islam di pondok pesantren tempat Satria
mengajar.Kalimat tersebut mengandung pesan akhlak
mahmudah karena mengajarkan seseorang untuk
berterima kasih kepada Allah.
setelah salat Maghrib, Sam memutuskan untuk membaca
Alquran sudah beberapa minggu ini ia melakukan
rutinitas tersebut. Pintu kamarnya ia tutup untuk
menghargai kedua orangtuanya. (h. 353)
Kalimat tersebut diambil ketika Sam memutuskan
untuk membaca Alquran setelah sholat maghrib, hal
79
tersebut mengandung pesan akhlak mahmudah karena
mencontohkan pembaca untuk sholat maghrib dan
membaca Alquran.
b) Akhlak Madzmumah
Jika akhlak mahmudah merupakan akhlak yang baik
yang terdapat dalam diri manusia, maka akhlak
madzmumah merupakan kebalikan dari itu, yaitu akhlak
buruk (tercela) yang terdapat dalam diri seseorang.Berikut
ini beberapa kutipan akhlak madzmumah yang terdapat
pada novel.
“Gak punya otak lu?!” Sam menarik kerah baju pemilik
motor, emosinya mulai naik.(h. 103)
Kutipan diatas diambil ketika Sam bertengkar dengan
salah satu adik kelasnya di sekolah.Kalimat tersebut
menyampaikan pesan bahwa Sam berprilaku buruk karena
membentak orang lain dan menarik kerah bajunya untuk
bertengkar. Meskipun kondisinya saat itu motor Sam
memang ditabrak oleh adik kelasnya, tetap saja
perbuatannya dapat dikatakan sebagai perbuatan yang
tercela
Berikut ini merupakan tabel rincian pesan yang
mengandung kategori akhlak menurut keputusan tiga juri.
80
Tabel 5
Rincian Kategori Akhlak
No. Bab/Hal Kutipan Keterangan
1 B.1/H.19
“Gua bicara sama elu kali.” “Oh,
zikir,” jawabnya singkat, dan dingin.
“Dapet dosa kalau ditinggal?” Yang
ditanya hanya menggeleng. “Sia-sia
kalau ditinggalin.”
Akhlak
Mahmudah
2 B.5/H.57
“Iya juga. Tapi kan...” Haba kembali
terdiam. Ia memikirkan apa yang
dikatakan kakak laki-lakinya itu. Kenapa
aku harus seperti ini, memang kenapa.?
Bukannya kami hanya berteman.?
Bukankah Islam mengajarkan toleransi.?
Sampai saat ini, Haba masih tidak
mengerti dengan hatinya, apa yang
dirasakannya terhadap Sam selama
beberapa bulan ini masih terlihat abu-
abu, begitu tidak jelas.
Akhlak
Mahmudah
3 B.6/H.68
Dari luar, Sindy memandangnya sendu.
Hatinya tersentuh dengan panggilan baru
Sam kepadanya. Sudah dari dulu Sindy
mengharapkan panggilan itu dari Sam.
Tanpa ia sadar, beberapa tetes air mata
mulai membasahi pipi merahnya, sebuah
air mata kebahagiaan. Terima kasih
Tuhan.
Akhlak
Mahmudah
81
4 B.7/H.74
“Allah Ta’ala berfirman yang artinya,
Hai orang-orang yan beriman, janganlah
kamu mengambil musuh-Ku dan
musuhmu menjadi teman-teman setia.
(QS. Al-Mumtahanah: 1). Lalu
bagaimana dengan toleransi? Karena
berbuat baik kepada non-Muslim adalah
dibolehkan bahkan disyariahkan, selama
perbuatan baik itu lahir bukan karena
kasih sayang dan loyalitas kepada
mereka, akan tetapi lahir atas dasar
kemanusiaan karena mereka berbuat baik
kepada kita sehingga kita membalasnya
atau karena mereka tidak mengganggu
kita.
Akhlak
Mahmudah
5 B.7/H.74
“Allah Ta’ala berhrman yang artinya,
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
(QS. Al-Maidah: 8)
Akhlak
Mahmudah
6 B.7/H.74
“Juga dalam firman-Nya yang artinya,
Maka selama mereka berlaku lurus
terhadapmu, hendaklah kamu berlaku
lurus (pula) terhadap mereka.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah:
7).
Akhlak
Mahmudah
7 B.7/H.74
“Allah Ta’ala juga berfirman yang
artinya, Allah tidak melarang kamu untuk
berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu
karena agama dan tidak (pula) mengusir
kamu dari negerimu. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil. (QS. Al-Mumtahanah: 8).”
Akhlak
Mahmudah
8 B.7/H.76
“Astaghfirullah Haba, kamu kan tau
memutus silaturahim itu tidak baik,
Sayang. Allah enggak suka. Selagi ia
baik, lalu kenapa?”
Akhlak
Madzmuma
h
82
9 B.7/H.80
“Sahabat terbaik bukanlah orang yang
selalu membenarkanmu, tetapi sahabat
terbaik adalah yang membuat kamu
benar, itu kata Ali r.a. Niatkan
pertemuanmu sarna Sam untuk suatu
kebaikan. Selanjutnya, serahin sama
Allah.” Annisa balik memandang Haba
dalam-dalam.
Akhlak
Mahmudah
10 B.8/H.85
Berbeda dengan pelajaran-pelajaran
sebelumnya, pelajaran kali ini benar-
benar Sam dengar dan perhatikan. Ia baru
tahu jika Islam sangat menjunjung
kebersamaan dan persaudaraan antar-
umatnya. Tante Sindy bener, Agama
Islam emang indah.
Akhlak
Mahmudah
11 B.8/H.85
Saat itu juga Usman segera menegakkan
posisi duduknya. la menghadap Haba
seraya mengambil teh wangi
kesukaannya. “Sejak kapan Abi
ngelarang Mba temenan sama yang beda
agama? Abi masukin Mba Haba ke
sekolah Islam biar Mba Haba makin
salehah, terjaga pergaulannya, paham
sama toleransi. Bukan mengkubu umat.
semua manusia di mata Allah itu sama
Mba, amal dan ibadahnya saja yang buat
berbeda
Akhlak
Mahmudah
12 B.9/H.101
“Apa salahnya sih ngasih kesempatan
kedua buat Sam?” Annisa meyakinkan
Haba. “Gak ada kata telat untuk
memperbaiki suatu hubungan yang
hampir putus. Inget, Allah cinta
silaturahim antar umatnya.” Annisa kini
memandang Haba dengan senyum
cantiknya, salah satu senyum favorit
Haba.
Akhlak
Mahmudah
13 B.10/H.103
“Gak punya otak lu?!” Sam menarik
kerah baju pemilik motor, emosinya
mulai naik.
Akhlak
Madzmuma
h
83
14 B.10/H.104
“Gak berpendidikan!!!” Seperti tidak
jera, laki-laki itu malah melontarkan
berbagai macam kata yang membuat
emosi Sam semakin menggunung.
Akhlak
Madzmuma
h
15 B.11/H.114
“A best friend, will guide their friend to
the right path, right? Gua dapetin semua
itu lewat elu, gua nggak mau kehilangan
itu. Kehilangan penunjuk kebaikan gua.
I’m not a Muslim Haba, i’m not. Tapi
gua bukan bagian dari orang yang tega
ngebunuh sipil di Palestina, gua bukan
bagian dari orang yang terang-terangan
ngelarang azan atau umat Islam untuk
berjilbab. I’m respect your religion, and i
really respect you. Is that wrong?
Bukannya Allah suka kedamaian antar
umatnya?” Sam menatap punggung Haba
dalam-dalam.
Akhlak
Mahmudah
16 B.11/H.115 Haba menggeleng. "Prasangka buruk itu
nggak baik."
Akhlak
Mahmudah
17 B.12/H.119 “Astaghfirullah Den Sam, kenapa
mukanya bisa gitu?"
Akhlak
Mahmudah
18 B.15/H.158
“Maaf Tante, saya harus pulang, saya
lupa kalau Mamah udah masak buat saya.
Saya nggak mau nyakitin perasaan
Mamah. Agama saya ngelarang umatnya
untuk menyakiti perasaan umat lain, saya
yakin agama Tante juga ngajarin gitu.
Kalau begitu saya pulang Tante, Mas
Umar, makasih buat makan siangnya.”
Sekuat tenaga Sam menahan kekuatan
pada tangannya yang sudah telanjur
menyatu dan membentuk kepalan yang
siap diluncurkan.
Akhlak
Mahmudah
84
19 B.17/H.177
Haba berjalan lagi, ia duduk di tangga
masjid tak jauh dari taman. Di sini,
tempat di mana Sam menunggunya saat
ia salat. Haba masih ingat, betapa
lucunya pemandangan itu. Sam dengan
telatennya merapikan sandal-sandal para
jemaah. Beberapa orang sempat
berbincang dengan Sam, tapi tak ada
seseorang pun yang memojokkannya
hanya karena ia bukan bagian dari
jemaah masjid ini.
Akhlak
Mahmudah
20 B.19/H.200 "Astaghfirullah Sam, maafin Haba tante." Akhlak
Mahmudah
21 B.20/H.212
Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Lima hak seorang muslim atas muslim
lainnya; menjawab salam, memenuhi
undangan, mengiringi jenazah,
menjenguk di kala sakit, dan menjawab
bersin jika ia bertahmid (mengucapkan
Al Hamdulillah). "
Akhlak
Mahmudah
22 B.21/H.219
“Abi aku nggak pernah ngajarin aku
untuk membalas kejahatan dengan
kejahatan, di mana-mana kebaikan pasti
menang. Nabi Muhammad yang orang
besar aja, dengan ikhlas menerima
lemparan kotoran dari musuhnya, masa
aku yang manusia biasa harus ngeluh?
Nggak pantes kan?”
Akhlak
Mahmudah
23 B.23/H.241
“Kalaupun mereka buruk, kita jangan
ikut-ikutan. Kita harus tetep baik. Jangan
biarin mereka ngontrol sikap kita. Kita
yang nentuin diri kita sendiri, bukan
mereka. Kita yang menuai apa yang kita
tanem, bukan mereka.”
Akhlak
Mahmudah
24 B.25/H.258
“Assallamualaikum. Bagas sama Bagus,
jagain Ummi ya, jangan bandel.”
“Waallaikumussalam, hati-hati ya Abi.”
Akhlak
Mahmudah
85
25 B.28/H.287
“Assallamualaikum, Pak.” Beberapa
pemuda menghampiri Satria, mereka
mencium tangan Satria dengan sopan.
Pemandangan yang tidak biasa, serba
tertutup dan memakai peci. Tidak jauh
berbeda dengan beberapa teman di
sekolah Haba.
Akhlak
Mahmudah
26 B.28/H.292
Sam kembali hanyut, bahkan hatinya
seperti meleleh. Ia ikut terbawa suasana,
bahkan beberapa tetes air mata sempat
jatuh. Ia tidak menyangka begitu
mulianya Nabi Muhammad saw., betapa
besarnya jiwa dan perasaannya. Betapa
istimewanya ia, bahkan Jibril saja datang
di akhir kewafatannya. Betapa ia
menyayangi umatnya, bahkan di akhir
umurnya ia masih memikirkan mereka.
Memastikan mereka akan baik-baik saja.
Akhlak
Mahmudah
27 B.28/H.293
Satria yang memberitahu mereka jika
Sam adalah Christian. Tapi tidak ada
niatan untuk mengucilkan apalagi
menghasut untuk memaksanya menuju
Islam. Kadang-kadang saja Ardian lemes,
ngomong ina-itu. Untungnya Sam bisa
mengontrol emosi dan tidak mudah
termakan omongan.
Akhlak
Mahmudah
28 B.29/H.303
"Siapapun elu, apapun ras lu, apapun
agama lu, lu tetep jadi saudara gua,
Man."
Akhlak
Mahmudah
29 B.29/H.308
“Saya yang mulai perkelahian ini Pak,
yang seharusnya dikeluarkan adalah
saya. Jangan keluarkan penerus ahli
agama seperti Hilal, dia masa depan
Islam, Pak.”
Akhlak
Mahmudah
30 B.30/H.310
"Berterimakasihlah pada Allah, yang
telah mempertemukan saya dengan
kamu."
Akhlak
Mahmudah
86
31 B.31/H.326
Haba lagi-lagi menggeleng. “Suatu
kebaikan tidak selalu diterima dengan
baik. Butuh proses. Tidak ada yang tahu
mana yang lebih baik untuk umatnya
selain Allah. Tapi yang kita tahu, selagi
itu baik, nggak bakal ada yang bisa
ngehalangin. Sesulit apa pun jalan yang
ditempuh, pasti bakal menuju finis.
Akhlak
Mahmudah
32 B.32/H.345
“Lu mau ke mana?” “Ke masjid.” “Gak
nongkrong?” Sam berdehem sambil
tersenyum miring, “Entaran aja deh, abis
salat Duha.” Andro lantas juga ikut
tersenyum mendengar alasan Sam yang
lebih memilih ke masjid. Sam memang
mulai menjalankan salat lima Waktu, tapi
Andro kagum saat Sam mulai mencoba
memenuhi sunah,
Akhlak
Mahmudah
33 B.32/H.353
setelah salat Maghrib, Sam memutuskan
untuk membaca Alquran sudah beberapa
minggu ini ia melakukan rutinitas
tersebut. Pintu kamarnya ia tutup untuk
menghargai kedua orangtuanya.
Akhlak
Mahmudah
34 B.34/H.367
Hadita riwayat bukhari, "Tidak sempurna
keimanan seseorang dari kalian, sebelum
ia mencintai saudarabya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri."
Akhlak
Mahmudah
35 B.36/H.397 “Laa taghdlob walakal jannah, tidak
marah bagimu surga, right?”
Akhlak
Mahmudah
36 B.39/H.426
“Kenapa harus minta maaf? Kamu
enggak salah. Dan Allah sebaik-baik
pemberi rezeki, Jumuah:11”
Akhlak
Mahmudah
87
Tabel 6
Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan
Koefisien
Reliabilitas
1 dan 2 36 33 3 0,92
1 dan 3 36 34 2 0,94
2 dan 3 36 31 5 0,86
Total 2,72
*Perhitungan Koefesien Reliabilitas mengenai pesan akhlak
terlampir pada lampiran 4.
Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung
kategori akhlak menurut kesepakatan 3 juri.
Komposit Reliabilitas = N (x antar juri)
1 + (N-1) (x antar juri)
Nilai rata-rata (x)= 2,72 : 3 = 0,91
Komposit Reliabilitas = 3 (0,91)
1 + 2 (0,91)
2,73 = 0,97
2,82
Dengan demikian, pesan akhlak yang terkandung dalam
novel Sebening Syahadat berjumlah 0,97 berdasarkan
kesepakatan juri. Hal ini berarti, terjadi kesepakatan yang
sangat tinggi antara ketiga juri atau koder tentang pesan
akhlak.
88
Tabel 7
Kalkulasi jika Ketiga Pesan Berikut Diakumulasikan
Berdasarkan Kesepakatan Juri
Antar
Juri Item
Kesepakatan Ketidaksepakatan
Total
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
1 dan 2 89 17 27 33 12 77
1 dan 3 89 19 27 34 9 80
2 dan 3 89 18 23 31 17 72
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa
kesepakatan yang terjadi antara juri 1 dan 2 sebanyak 77
item, dari total 89 item yang diteliti. Itu berarti terdapat
kesepakatan yang sangat tinggi antar juri. Kesepakatan
antara juri 1 dan 3 sebesar 80 item, itu menunjukkan
kesepakatan yang sangat tinggi dan paling tinggi antar juri.
Sedangkan kesepakatan antara juri 2 dan 3 sebanyak 72
item.Itu juga berarti menunjukkan kesepakatan yang cukup
tinggi antar juri.
B. Pesan Dominan dalam Novel Sebening Syahadat
Hasil perhitungan kesepakatan ketiga juri pada tiap-tiap bab
dalam novel Sebening Syahadat yang dianalisis ini memiliki nilai
pesan dakwah yang berbeda. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
secara keseluruhan pesan dakwah yang terdapat dalam novel
Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan ini memiliki total
komposit reliabilitas dalam nilai pesan akidah sebesar 2,57,
pesan syariah 2,4 dan pesan akhlak sebesar 2,72.
89
Untuk mengetahui pesan dakwah yang dominan dalam novel
Sebening Syahadat dengan prosentase pesan, maka nilai
komposit reliabilitas data dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
� = �
��100%
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Populasi
1. Akidah
21 x 100% = 23,6%
89
2. Syariah
32 x 100% =36%
89
3. Akhlak
36 x 100% = 40,4%
89
Tabel 8
Prosentase Pesan
No. Kategorisasi Frekuensi Prosentase
1 Akidah 21 23,6%
2 Syariah 32 36%
3 Akhlak 36 40,4%
Total 89 100%
90
Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominan yang
terdapat pada novel Sebening Syahadat adalah pesan akhlak
dengan hasil prosentase 40,4% berdasarkan hasil perhitungan
kesepakatan dari ketiga orang juri.
Adapun hasil prosentase pesan membuktikan bahwa pesan
akhlak adalah pesan yang dominan, hal ini disebabkan oleh
begitu banyaknya kutipan atau dialog yang mempengaruhi pada
nilai-nilai akhlak.Baik itu akhlak mahmudah, maupun akhlak
mazhmumah. Kutipan atau dialog yang mengandung akhlak
mahmudah salah satunya ialah:
Haba menggeleng."Prasangka buruk itu nggak baik." (h.
115)
Kalimat tersebut dikutip saat Sam berprasangka buruk
terhadap Haba, Sam mengira Haba tidak pernah mengiyakan
tawarannya untuk pulang bareng karena takut kepanasan.Padahal
karena mereka bukan muhrim.Kutipan tersebut mengandung
pesan akhlak mahmudah, yaitu mengingatkan seseorang agar
tidak berprasangka buruk. Sesuai dengan Firman Allah yang
berbunyi:
�@� أ��� �., +2Egن NcD �7T ھ7 أ5�� ا,� nBاد
Artinya:
Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami
lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. (QS. Al-Mu’minun :
96).
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan
91
manusia untuk menolak perbuatan buruk dengan perbuatan yang
lebih baik, hal itu berarti apa yang dilakukan Haba, mengingatkan
Sam untuk tidak berprasangka buruk merupakan sebuah
perbuatan yang lebih baik. Salah satu contoh akhlak mazhmumah
ialah:
“Gak punya otak lu?!” Sam menarik kerah baju pemilik motor,
emosinya mulai naik.(h. 103)
Kutipan diatas diambil ketika Sam bertengkar dengan salah
satu adik kelasnya di sekolah. Kalimat tersebut menyampaikan
pesan bahwa Sam berprilaku buruk karena membentak orang lain
dan menarik kerah bajunya untuk bertengkar. Sesuai dengan
firman Allah yang berbunyi:
2ء �� ا �,� �b| ا �.V ,*D +@� هللا )2ل إV �� ظ�� و#,ن هللا
,.D��
Artinya:
Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan
terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya.Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. An-Nisa : 148)
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Allah tidak
menyukai ucapan buruk yang diucapkan dengan terrus terang
kecuali oleh orang yang sedang terzholimi, hal tersebut berarti
apa yang dilakukan Sam saat membentak orang lain merupakan
perbuatan buruk, yaitu akhlak mazhmumah
Dari hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga orang juri,
didapatkan bahwa pesan syariah menempati urutan ke dua dengan
92
prosentase 36%, hal itu dikarenakan cukup banyaknya kutipan
atau dialog yang mengandung pesan syariah.baik syariah ibadah,
maupun syariah muamalah. Kutipan pesan syariah ibadah salah
satunya ialah:
Sementara di sekolah, seperti biasanya Haba masuk ke kelas
dengan keadaan yang masih sepi. Hari ini, ia sengaja masuk
lebih pagi untuk menghafal Alquran. (h. 99)
Kalimat tersebut diambil ketika Haba sampai di sekolah,
Haba sampai di sekolah dalam keadaan sekolah yang masih sepi.
Kalimat tersebut mengandung pesan syariah ibadah karena Haba
melakukan kegiatan ibadah, yaitu menghafal Alquran, sesuai
dengan Allah berfirman:
D*?4ون Vإ v� و�, ��)L ا|� وا�
Artinya:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku (QS. Az-Zariyat : 56).
Dalam ayat di atas dapat dipahami bahwa manusia memang
diciptakan untuk beribadah kepada Allah, hal ini berhubungan
dengan syariah ibadah, karena memang ibadah merupakan
perintah Allah dan ibadah adalah tujuan Allah menciptakan
manusia. Selanjutnya, salah satu pesan syariah muamalah ialah:
“Buat apa iri sama perbuatan yang nggak diridai
Allah?Namanya aurat Sam, segala yang ada di tubuh perempuan
itu aurat, kecuali wajah dan telapak tangan.”Haba tersenyum
tipis, yang dibalas dengan anggukan dari Sam.(h. 135)
93
Kalimat tersebut diambil ketika Sam menanyakan kepada
Haba untuk apa mengenakan Jilbab. Kalimat tersebut
mengandung pesan syariah muamalat karena membahas
peraturan Allah, yaitu menutup aurat. Sesuai dengan Firman
Allah yang berbunyi:
2�ل و2�F?A Vا � وأطD*2ا ا +, أ+b, ا�+� آ20�ا أطD*2ا هللا
�< أ�.,
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-
amalmu.(QS.Muhammad: 33)
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan
manusia untuk menaati Allah dan RasulNya. Hal itu berarti apa
yang dilakukan Haba dengan mengenakan Jilbab merupakan
sebuah ketaatannya kepada perintah Allah untuk menutup aurat.
Pesan yang paling sedikit dalam novel Sebening Syahadat
ialah pesan akidah menempati peringkat ke tiga dengan
prosentase 23,6 %. Hal tersebut karena kutipan atau dialog yang
mengandung pesan akidah tidak terlalu banyak dalam novel
Sebening Syahadat. Salah satu contoh kutipan pesan akidah yaitu:
"Allah lebih tau yang terbaik, Sam." (h. 300)
Kutipan tersebut diambil ketika Satria, salah satu guru Sam
sedang menceritakan masa lalunya, Satria pernah lebih memilih
pergi daripada dekat dengan seorang wanita.Baginya melepaskan
perempuan itu bukan berarti menyerah, cinta tidak seegois
itu.Dari kutipan tersebut terdapat pesan bahwa Allah selalu
94
menyayangi hambanya. Allah memiliki kuasa, Allah selalu tahu
apa yang terbaik untuk hambanya. Maka kalimat tersebut berarti
kepercayaannya terhadap Allah, atau keimanannya terhadap
Allah. Sebagaimana Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 136
yang berbunyi:
� ور2�9 وا>T,ب ا ل I�� +, أ+b, ا�+� آ20�ا آ20�ا �,{ y�ي
9T<Ww�و },� �E<+ ��و C?� �� لy�ر2�9 وا>T,ب ا�ي أ
و#T?9 ور9�� وا2Dم ا~�� 4D*� Vwm Cm 4(Bا
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan
kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya.Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.(QS. An-Nisa 136)
Dari ayat diatas, dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan
manusia agar tetap beriman kepada Allah, malaikatNya,
kitabNya, RasulNya, dan hari kemudian. Hal tersebut berarti
percaya bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik merupakan
salah satu bentuk kepercayaannya kepada Allah.
95
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menganalisa data yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis mendapat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam novel Sebening Syahadat mengandung nilai pesan
dakwah diantaranya pesan akidah, akhlak, syariah. Isi
pesan yang diteliti berupa paragraf. Adapun kategori
pesan yang disebut di atas, memiliki sub kategori masing-
masing diantaranya sebagai berikut:
a) Pesan akidah meliputi: iman kepada Allah, iman
kepada malaikat, iman kepada kitab Allah, iman
kepada rasul Allah, iman kepada hari kiamat, dan
iman kepada qadha dan qadar.
b) Pesan syariah meliputi: ibadah dan muamalah.
c) Pesan akhlak meliputi: secara garis besar,akhlak
mahmudah dan akhlak madzmumah. Akhlak Islami
dibagi menjadi akhlak terhadap Allah, aklak terhadap
sesama manusia, akhlak terhadap lingkungan
2. Berdasarkan pengolahan data secara analisis, maka dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan isi novel Sebening
Syahadat ini adalah pesan akhlak dengan prosentase
40,4% diikuti oleh pesan syariah dengan 36% kemudian
pesan akidah 23,6%. Dilihat dari data yang ada maka
pesan dakwah yang paling dominan dalam novel Sebening
96
Syahadat adalah pesan akhlak dengan nilai prosentase
40,4%.
B. Saran
Setelah penulis menyelsaikan penelitian ini, penulis
memberikan saran antara lain:
1. Kepada praktisi dan ilmuwan dakwah agar lebih
memperhatikan dunia sastra atau media cetak sebagai
media dakwah. Karena pada saat ini sarana media cetak
sangat efektif dan juga efisien dalam menyampaikan
pesan-pesan dakwah.
2. Bagi penulis novel, untuk Diva Sinar Rembulan
diharapkan dapat terus berkarya secara konsisten di
bidang dakwah, dan dapat membuat novel penuh dengan
pesan-pesan keislaman, bagi penulis novel lainnya
diharapkan dapat membuat karya yang penuh dengan
pesan-pesan keagamaan lebih banyak lagi
3. Bagi penerbit, diharapkan dapat menerbitkan lebih banyak
lagi novel-novel yang banyak menyampaikan ajaran Islam
4. Masyarakat dan pembaca agar lebih selektif memilih
bacaan. Pilihlah bacaan yang dapat meningkatkan yang
dapat memberikan kita manfaat terutama untuk
keagamaan
97
DAFTAR PUSTAKA
Alquran
AB, S. (2016). Pengantar Sosiologi Dakwah. Jakarta: Kencana.
Affany, M. (2017). Penghasilan Jutaan Dari Menulis.
Pekalongan: Afany.
Al Faqir, A. (2016, Februari Jumat). Merdeka.com. Retrieved
Agustus Rabu, 2018, from Merdeka.com:
https://www.merdeka.com/jakarta/meski-serba-digital-
buku-cetak-masih-tetap-eksis-berjaya.html
Amin, S. M. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.
An-Naisaburi, M. b.-H.-Q. (2012). Ensiklopedia Hadits 3 Shahih
Muslim. Jakarta: Almahira.
Asti, B. M. (2004). Berdakwah dengan Menulis Buku. Bandung:
Media Qalbu.
Atmowiholo, A. (1995). Mengarang Itu Gampang. Jakarta: PT
Suberta Citra Pusaka.
at-Tirmidzi, M. b. (2012). Ensiklopedia Hadits Shahih Jami
Tirmidzi. Jakarta: Almahira.
Bulaeng, A. (2004). Metode Penelitian Komunikasi
Kontemporer. Yogyakarta: Andi.
Eriyanto. (Jakarta). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk
Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial
Lainnya. 2013: Kencana Prenada Media Group.
Fathurahman, O. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,
Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: CEQDA.
Fiddin, Z. (2008). Skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam
Novel Di Atas Sajadah Cinta Karya Habiburrahman El-
Shirazy. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
98
Ghoen, A. (2010). Jadi Dai Itu Mudah. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Hajjaj, M. F. (2011). Tasawuf Islam dan Akhlak. Jakarta: Amzah.
Indonesia, D. A. (1989). Al-Qur'an dan Terjemahannya.
Surabaya: CV Jaya Sakti.
Intan, A. N. (2015). Analisis Isi Berita Kontroversi Basuki Tjahja
Purnama dalam Konteks Pengangkatan Gubernur DKI
Jakarta Pada Surat Kabar Tribun Manado. Acta Diuma,
Volume IV No. 3.
Jumroni, & Suhaimi. (2006). Metode-Metode Penelitian
Komunikasi. Jakarta: UIN Press.
Kasman, S. (2005). Jurnalisme Universal: Mendasari Prinsip-
Prinsip Dakwah Bi Al-Qalam. Jakarta: TERAJU.
Kriyantono, R. (2007). Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta:
Perdana Media Group.
Mahmud, A. (1995). Dakwah Islam. Bogor: Daar al-Ummah.
Ma'rifatullah. (2008). Aku Melihat Surga di Dunia. Jakarta: Gen
Miqdat.
Muhammad, H. (2014). Mencintai Tuhan Mencintai Kesetaraan.
Jakarta: Elex Media Press.
Mustofa, A. (1997). Akhlak Tasawuf. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Natta, A. (1997). Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Nurgiantoro, B. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Rahmat, J. (1993). Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: PT.
Remaja Rosdakarya.
99
Rembulan, D. S. (2016). Sebening Syahadat. Jakarta: Best Media.
Saputra, W. (2011). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Soejono, & Abdurrahman. (1999). Metode Penelitian. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Subarjo, J. (2004). Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan
Cerpen. Bandung: Pustaka Latifah.
Syukir, A. (1983). Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam.
Surabaya: Al-Ikhlas.
Tasmara, T. (1997). Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media
Prata.
Widjaja, A. (1997). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.
Jakarta: Bumi Aksara.
Wildah. (2011). Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Naskah
Drama Qasidah Berzanji Karya WS Rendra. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Juri Pengisian Coding Sheet.
Lampiran 2. Hasil Coding Sheet Ketiga Juri dalam Analisis isi
Pesan Dakwah dalam Novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar
Rembulan
NO. Akidah Syariah Akhlak
Juri I Juri II Juri III Juri I Juri II Juri III Juri I Juri II Juri III
1 � � �
2 � � �
3 � � �
4 � � �
5 � � �
6 � � �
7 � � �
8 � � �
9 � � �
10 � � �
11 � � �
12 � � �
13 � � �
14 � � �
15 � � �
16 � � �
17 � � �
18 � � �
19 � � �
20 � � �
21 � � �
22 � � �
23 � � �
24 � � �
25 � � �
26 � � �
27 � � �
28 � � �
29 � � �
30 � � �
31 � � �
32 � � �
33 � � �
34 � � �
35 � � �
36 � � �
37 � � �
38 � � �
39 � � �
40 � � �
41 � � �
42 � � �
43 � � �
44 � � �
45 � � �
46 � � �
47 � � �
48 � � �
49 � � �
50 � � �
51 � � �
52 � � �
53 � � �
54 � � �
55 � � �
56 � � �
57 � � �
58 � � �
59 � � �
60 � � �
61 � � �
62 � � �
63 � � �
64 � � �
65 � � �
66 � � �
67 � � �
68 � � �
69 � � �
70 � � �
71 � � �
72 � � �
73 � � �
74 � � �
75 � � �
76 � � �
77 � � �
78 � � �
79 � � �
80 � � �
81 � � �
82 � � �
83 � � �
84 � � �
85
� � �
86 �
� �
87 � � �
88 � � �
89 � � �
Lampiran 3. Transkrip Wawancara dengan Mas Haikal, Tim
Direksi dari Best Media.
Peneliti:
Novel Sebening Syahadat ini kan awalnya tulisan wattpad,
sebenarnya apa yang membuat mas Haikal memutuskan untuk
menerbitkan novel Sebening Syahadat?
Haikal:
Ya, itu memang tugas saya selaku tim redaksi, saya nyari naskah
novel dari aplikasi wattpad, kebetulan waktu itu saya ditugasin
untuk nyari naskah novel islami, untuk diterbitkan di bulan
ramadhan. Seinget saya, waktu itu novel sebening syahadat ada
di peringkat satu genre novel islami di wattpad. kalo novel udah
ada di peringkat satu di wattpad, udah pasti karena banyak yang
baca saat itu. Yaudah, novelnya saya baca dulu, untuk mastiin
novel yang pengen kita terbitin bagus. dan menurut saya novel ini
bagus untuk diterbitkan, saya langsung kontak penulisnya, pas
saya kontak, kebetulan belum ada penerbit yang meminta untuk
menerbitkan novel itu. Saya diskusi ke tim redaksi dan pimpinan,
dan diiyakan oleh Pak Budi, pimpinan redaksi kita. ya langsung
saya kontrak si penulisnya.
Lampiran 4.
Koefisien Reliabilitas Pesan Akidah
1 dan 2 Koefisien Reliabilitas: ��
����� =
�(��)
����� =
� = 0,81
1 dan 3 Koefisien Reliabilitas: ��
����� =
�(��)
����� =
�
� = 0,90
2 dan 3 Koefisien Reliabilitas: ��
����� =
�(��)
����� =
� = 0,86
Koefisien Reliabilitas Pesan Syariah
1 dan 2 Koefisien Reliabilitas: ��
����� =
�(��)
��� =
�
= 0,84
1 dan 3 Koefisien Reliabilitas: ��
����� =
�(��)
��� =
�
= 0,84
2 dan 3 Koefisien Reliabilitas: ��
����� =
�(�)
��� =
= 0,72
Koefisien Reliabilitas Pesan Syariah
1 dan 2 Koefisien Reliabilitas: ��
����� =
�()
� =
�� = 0,92
1 dan 3 Koefisien Reliabilitas: ��
����� =
�()
� =
�
�� = 0,94
2 dan 3 Koefisien Reliabilitas: ��
����� =
�(�)
� =
�
�� = 0,86