47
ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI DIVISI I DAN DIVISI II PT GUNUNG MADU PLANTATION KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG (Skripsi) Oleh Apri Hidayat FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

  • Upload
    lamthu

  • View
    247

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR

DI DIVISI I DAN DIVISI II PT GUNUNG MADU PLANTATION

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PROVINSI LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Apri Hidayat

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

ABSTRACT

Diversity Analysis of Water Birds in Division I and Division II of Gunung

Madu Plantations Inc. Lampung Tengah Regency

Lampung Province

Oleh

Apri Hidayat

Gunung Madu Plantations (GMP) Inc. contains numerous biodiversity, one of that

is water birds in its plantation. Division I and II are known as the places where

diverse water birds inhabit. Due to the requirement of Gunung Madu Plantations

upon water birds biodiversity database, therefore the research need to be done to

analyze water birds biodiversity on those places. The research was conducted in

October-November 2015, which used point count method. The result shown

about 10 species was found with total individual about 3420 individual, which

included within 4 families; Ardeidae, Alcedinidae, Anatidae and Rallidae. The

Diversity Index (H’) was 2.053, which categorized as medium level, and in stable

condition with Evenness Index (J) about 0,928.

Keywords: diversity, point count, water bird.

Page 3: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

ABSTRAK

Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan Divisi II

PT Gunung Madu Plantations Kabupaten Lampung Tengah

Provinsi Lampung

Oleh

Apri Hidayat

PT Gunung Madu Plantations (GMP) merupakan perkebunan yang memiliki

banyak keanekaragaman hayati salah satunya yaitu burung air yang dijaga atau

dilindungi oleh perusahaan. Divisi I dan Divisi II adalah areal yang menjadi

habitat bagi banyak burung air. Terkait dengan dibutuhkannya data mengenai

keanekaragaman burung air di PT GMP maka penelitian ini menjadi penting

untuk dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis keanekaragaman jenis

burung air padaareal tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-

November 2015 menggunakan metode titik hitung (Point Count). Berdasarkan

hasil penelitian ditemukan 10 spesies burung air dengan total-individu 3420

individu yang berasal dari 4 famili yaitu Ardeidae, Alcedinidae, Anatidae dan

Rallidae. Indeks keanekaragaman (H’) sebesar 2,053 yang tergolong

keanekaragaman sedang dan dalam kondisi yang stabil dengan indeks

kesamarataan (J) sebesar 0,928.

Kata kunci: burung air, keanekaragaman, titik hitung.

Page 4: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR

DI DIVISI I DAN DIVISI II PT GUNUNG MADU PLANTATION

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

Oleh

APRI HIDAYAT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA KEHUTANAN

Pada

Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 5: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

;

Judul Skripsi

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa

Jurusan

Fakultas

ANALISIS KEAI{EKARAGAMAN JENISBURTII{G AIR DI DIVISI I DAN DIVISI IIPT GUNTJNG MADU PLAFITATIONSKABUPATEN LAMPUNG TENGAHPROVINSI LAMPUNG

Ayri cfiinayat

1214151006

2. Ketua Jurusan Kehutanan

s.P., M.Si.

Bainak Sari IIut,lVIlP.NrP 197310121

4320021220a2

Page 6: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

MENGESAHKAI\

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Hj. Bainah Sari Dewi, S. IIut., M.P.

cL-, ? *r:--+.-/- a\:\

Jt\

lidi,$;. #:'r,ouo1 10201986031

Tmggal Lulus Ujian Skripsi : 4 November 2016

Page 7: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Barat, pada tanggal 14 April

1994. Anak kedua dari dua bersaudara, pasangan Bapak Syarif

Hidayat dan Ibu Idaimah. Penulis menamatkan pendidikan

SDN 1 Fajar Bulan pada tahun 2006, SMPN 1 Way Tenong

pada tahun 2009 dan SMAN 1 Way Tenong pada tahun 2012.

Penulis tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN) jalur undangan pada tahun 2012. Penulis aktif dalam organisasi

kemahasiswaan. Organisasi yang pernah diikuti yaitu Himasylva (Himpunan

Mahasiswa Kehutanan) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa.

Pada Januari 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di

Desa Bina Bumi, Kecamatan Meraksa Aji. Pada Juli 2015 penulis melaksanakan

Praktik Umum (PU) di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pejaten, Bagian

Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karanganyar, Kesatuan Pemangkuan

Hutan (KPH) Kedu Selatan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah.

Page 8: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

Karya ini kupersembahkan untuk orang-orang yang aku sayang dan berharga

dalam hidupku, yang selalu mendukung dan memotivasi aku:

Ayahanda Syarif Hidayat, Ibunda Idaimah

dan teteh Lia Tinta Lina Meta Lusi serta keluarga besar.

Keluarga Evesyl yang telah memberikan banyak cerita dalam hidupku.

Page 9: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

SANWACANA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur pada Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memper-

oleh gelar Sarjana Kehutanan pada Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung.

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di KPHP

Way Terusan dengan judul “ Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di

Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu Plantations Kabupaten Lampung

Tengah Provinsi Lampung”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Ibu Bainah Sari Dewi, S. Hut., M.P., selaku pembimbing utama yang telah

meluangkan waktunya dan bersedia memberikan bimbingan, saran dan kritik

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S, selaku penguji yang telah

membeikan masukan dan saran-saran perbaikan dalam penyusunan skripsi

ini.

3. Bapak Ir. Indriyanto, M.P., selaku dosen pembimbing akademik.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung.

Page 10: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

iv

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

6. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

8. Kepala HRD dan staf PT Gunung Madu Plantation yang telah membantu

penulis dalam mengumpulkan data di lapangan.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan mereka semua yang telah diberi-

kan kepada penulis. Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan

namun semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, November 2016

Apri Hidayat

Page 11: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 3

E. Kerangka Penelitian ...................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5

A. Keanekaragaman Hayati ............................................................... 5

B. Keanekaragaman Jenis .................................................................. 6

C. Burung Air .................................................................................... 7

D. Habitat Burung Air ....................................................................... 8

E. Upaya Konservasi Burung ............................................................ 9

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 13

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 13

B. Alat dan Bahan .............................................................................. 14

C. Jenis Data ...................................................................................... 14

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 14

1. Data Primer .............................................................................. 14

2. Data Sekunder .......................................................................... 15

E. Analisis Data ................................................................................. 15

1. Analisis Keanekaragaman Burung .......................................... 15

2. Analisis Indeks Kesamarataan ................................................ 16

3. Analisis Kesamaan Spesies Antar Habitat .............................. 16

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................. 17

A. Lokasi ............................................................................................ 17

B. Luas dan Curah Hujan .................................................................. 17

Page 12: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

vi

Halaman

C. Struktur Organisasi ....................................................................... 19

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 20

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 20

B. Pembahasan................................................................................... 22

1. Keanekaragaman Spesies Burung ........................................... 22

2. Tingkat Keanekaragaman Spesies Burung ............................. 37

a. Indeks Keanekaragaman ................................................... 37

b. Indeks Kemerataan............................................................ 39

c. Indeks Kesamaan Spesies Antar Habitat .......................... 40

3. Habitat Bagi Burung ............................................................... 41

4. Status Lindung ........................................................................ 42

VI. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 44

A. Simpulan ....................................................................................... 44

B. Saran ............................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 46

LAMPIRAN ............................................................................................... 51

Tabel 5—115 ............................................................................................... 52-104

Page 13: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Spesies-spesies burung yang terdapat di Divisi I dan Divisi II

PT Gunung Madu Plantations .............................................................. 20

2. Indeks keanekaragaman dan indeks kesamarataan burung pada setiap

lokasi pengamatan dengan empat titik hitung (point count)/stasiun

pengamatan di Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu Plantations ... 21

3. Nilai indeks kesamaan spesies antar point count/ stasiun pengamatan

di Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu Plantations ...................... 21

4. Jenis Burung dan Jenis Pakan Burung pada yang ditemukan

di Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu Plantations ....................... 41

5. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 17 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 52

6. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 17 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 52

7. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 18 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 52

8. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 18 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 53

9. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 20 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 53

10. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 20 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 53

11. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 21 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 54

12. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 21 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 54

13. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 24 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 55

Page 14: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

Halaman

14. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 24 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 55

15. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 25 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 56

16. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 25 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 56

17. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 27 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 57

18. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 27 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 57

19. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 28 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 57

20. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 28 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 58

21. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 31 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 58

22. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 31 Oktober 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 58

23. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 1 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 59

24. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 1 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 59

25. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 3 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 59

26. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 3 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 60

27. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 4 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 60

28. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 4 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 61

29. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 7 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 61

30. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 7 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 61

Page 15: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

Halaman

31. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 8 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 62

32. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 8 November 2015

di Point Count 1 ................................................................................... 62

33. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 17 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 63

34. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 17 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 63

35. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 18 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 64

36. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 18 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 64

37. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 20 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 65

38. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 20 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 65

39. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 21 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 66

40. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 21 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 66

41. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 24 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 67

42. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 24 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 67

43. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 25 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 68

44. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 25 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 68

45. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 27 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 69

46. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 27 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 69

47. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 28 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 70

Page 16: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

Halaman

48. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 28 Oktober 2015

di Point Count 2 .................................................................................... 70

49. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 31 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 71

50. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 31 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 71

51. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 1 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 72

52. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 1 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 72

53. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 3 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 73

54. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 3 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 73

55. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 4 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 74

56. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 4 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 74

57. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 7 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 75

58. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 7 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 75

59. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 8 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 76

60. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 8 November 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 76

61. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 17 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 77

62. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 17 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 77

63. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 18 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 78

64. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 18 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 78

Page 17: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

Halaman

65. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 20 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 79

66. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 20 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 79

67. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 21 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 80

68. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 21 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 81

69. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 24 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 81

70. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 24 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 82

71. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 25 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 82

72. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 25 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 83

73. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 27 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 83

74. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 27 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 84

75. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 28 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 84

76. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 28 Oktober 2015

di Point Count 2 ................................................................................... 85

77. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 31 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 85

78. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 31 Oktober 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 86

79. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 1 November 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 86

80. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 1 November 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 87

81. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 3 November 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 87

Page 18: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

Halaman

82. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 3 November 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 88

83. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 4 November 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 88

84. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 4 November 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 89

85. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 7 November 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 89

86. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 7 November 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 90

87. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 8 November 2015

di Point Count 3 ................................................................................... 90

88. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 8 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 91

89. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 17 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 91

90. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 17 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 92

91. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 18 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 92

92. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 18 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 93

93. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 20 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 93

94. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 20 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 94

95. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 21 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 94

96. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 21 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 95

97. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 24 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 95

98. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 24 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 96

Page 19: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

Halaman

99. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 25 Oktober 2015

di Point Count 4 .................................................................................... 96

100. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 25 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 97

101. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 27 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 97

102. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 27 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 98

103. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 28 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 98

104. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 28 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 99

105. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 31 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 99

106. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 31 Oktober 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 100

107. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 1 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 100

108. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 1 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 101

109. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 3 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 101

110. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 3 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 102

111. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 4 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 102

112. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 4 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 103

113. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 7 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 103

114. Data spesies burung air pada sore hari tanggal 7 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 104

115. Data spesies burung air pada pagi hari tanggal 8 November 2015

di Point Count 4 ................................................................................... 104

Page 20: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan alir kerangka pemikiran ............................................................ 4

2. Lokasi pengamatan di Divisi I dan Divisi II ........................................ 13

3. Cekakak belukar (Halcyon smyrnensis) pada penelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 22

4. Cekakak sungai (Todirhamphus chloris) pada penelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 23

5. Belekok sawah (Ardeola speciosa) pada penelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 24

6. Cangak merah (Ardea purpurea) pada penelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 25

7. Belibis kembang (Dendrocygna arcuata) pada penelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 26

8. Kuntul kecil (Egretta garzetta) pada peneliti ananalisi

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 27

9. Raja dang biru (Alcedo coerulescens) pada penelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 28

10. Kareo padi (Amaurornis phoenicurus) pada penelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 29

11. Mandar besar (Porphyrio porphyrio) padapenelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 30

12. Kuntul besar (Egretta alba) pada penelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II .................. 31

Page 21: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

xv

Gambar Halaman

13. Grafik jumlah jenis spesies burung yang ditemukan pada saat

penelitian ................................................................................................ 32

14. Analisis data grafik jumlah individu burung pagi hari selama 14 hari

penelitian ................................................................................................ 33

15. Grafik jumlah individu burung pagi hari penelitian ............................... 34

16. Grafik jumlah individu burung sore hari selama 14 hari ........................ 35

17. Grafik jumlah individu burung sore hari pada saat penelitian ............... 36

18. Grafik indeks keanekaragaman (H’) burung air di empat titik hitung ... 37

19. Grafik jumlah jenis dan individu burung air di empat titik hitung ......... 38

20. Grafik Indeks kesamarataan (J) burung air di empat titik hitung ........... 39

Page 22: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Burung adalah salah satu jenis satwa yang sangat terpengaruh keberadaannya

akibat alih guna lahan hutan, terutama pada lahan-lahan monokultur seperti

perkebunan kelapa sawit dan karet. Hilangnya pohon hutan dan tumbuhan semak,

menyebabkan hilangnya tempat bersarang, berlindung dan mencari makan

berbagai jenis burung. Burung memiliki peran penting dalam ekosistem antara

lain sebagai penyerbuk, pemencar biji, pengendali hama (Ayat, 2011).

Secara teori, keanekaragaman jenis burung dapat mencerminkan tingginya

keanekaragaman hayati hidupan liar lainnya, artinya burung dapat dijadikan

sebagai indikator kualitas hutan. Berbagai jenis burung dapat kita jumpai di

berbagai tipe habitat, diantaranya hutan (primer/sekunder), agroforest, perkebunan

(sawit/karet/kopi) dan tempat terbuka (pekarangan, sawah dan lahan terlantar)

(Ayat, 2011).

Burung air merupakan jenis burung yang seluruh aktifitas hidupnya berkaitan

dengan daerah perairan atau lahan basah (Elfidasari, 2007). Burung air (water

fowl) dapat diartikan sebagai jenis burung yang secara ekologis keberadaannya

bergantung pada lahan basah. Selama ini konservasi burung di Indonesia masih

terpusat pada kawasan-kawasan konservasi yang ditetapkan pemerintah, seperti di

Page 23: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

2

dalam cagar alam, suaka margasatwa dan taman nasional. Terdapat burung-

burung yang hidup di luar kawasan konservasi seperti hutan tanaman, perkebunan,

pemukiman, areal persawahan dan lainnya (Dewi, 2005).

PT Gunung Madu Plantations merupakan salah satu perkebunan yang di dalamnya

terdapat berbagai jenis burung air. Berkaitan dengan itu dibutuhkan data dan

informasi mengenai keanekaragaman jenis burung air yang ada di PT Gunung

Madu Plantations yang dapat bermanfaat bagi stakeholder terkait untuk upaya

konservasi di masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apa saja jenis-jenis burung air yang terdapat disekitar areal Divisi I dan Divisi

II PT Gunung Madu Plantatations.

2. Adakah perbedaan keanekaragaman burung air pada lokasi yang berbeda di

Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu Plantatations.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui dan mendapatkan informasi awal tentang keanekaragaman jenis

burung air yang terdapat di areal Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu

Plantations.

2. Mengetahui perbedaan keanekaragaman burung air di lokasi yang berbeda di

Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu Plantations.

Page 24: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

3

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sebagai data dan informasi mengenai keanekaragaman jenis burung air di

areal Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu Plantations.

2. Sebagai salah satu dasar dalam penentuan dan pengambilan keputusan

tentang konservasi keanekaragaman jenis burung air di areal Divisi I dan

Divisi II PT Gunung Madu Plantations.

E. Kerangka Pemikiran

Pembahasan terhadap ekologi burung air adalah ditinjau melalui habitatnya.

Setiap jenis burung air memiliki preferensi tertentu dalam memilih habitatnya.

Tidak semua jenis burng air dapat ditemukan dalam satu kondisi habitat. Faktor

penyusun yang dapat mempengaruhi habitat adalah komposisi vegetasi yang

ditinjau berdasarkan kerapatan vegetasi dan ketersediaan sumberdaya pakan.

Komposisi vegetasi memiliki suatu hubungan dengan keanekaragaman jenis

burung air. Peningkatan komposisi vegetasi terkait dengan kerapatan vegetasi dan

ketersediaan sumberdaya pakan akan menyebabkan jumlah jenis yang ditemukan

akan semakin bertambah. Kerangka penelitian disajikan pada Gambar 1.

Page 25: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

4

Gambar 1. Kerangka penelitian analisis keanekaragaman jenis burung air di

Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu Plantations Lampung Tengah,

Oktober-November 2015.

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman burung air

Point Count Method Literatur Method

Jenis, jumlah individu perjenis dan

jumlah individu di 4 lokasi

Penelitian lain mengenai burung air Titik GPS posisi lokasi

Indeks Keanekaragaman Jenis, Kesamarataan dan

Kesamaan Komunitas

Upaya PT Gunung Madu Plantations dalam mendukung aktivitas

Konservasi

Page 26: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keanekaragaman Hayati

Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat

tinggi, yang ditandai dengan ekosistem, jenis dalam ekosistem, dan plasma nutfah

(genetik) yang berada di dalam setiap jenisnya. Indonesia menjadi salah satu

pusat keanekaragaman hayati dunia dan dikenal sebagai Negara mega-

biodiversity. Keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut merupakan kekayaan

alam yang dapat memberikan manfaat serbaguna, dan mempunyai manfaat yang

vital dan strategis, sebagai modal dasar pembangunan nasional, serta merupakan

paru-paru dunia yang mutlak dibutuhkan, baik di masa kini maupun yang akan

datang (Suhartini, 2009).

Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat keterancaman lingkungan yang

tinggi, terutama terjadinya kepunahan jenis dan kerusakan habitat, yang

menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati yang disebabkan karena

proses pembangunan, dimana jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah

menyebabkan kebutuhan dasarpun semakin besar, sehingga sering terjadi

perubahan fungsi areal hutan, sawah dan kebun rakyat baik oleh pemerintah

maupun swasta. Keadaan demikian menyebabkan menyusutnya keanekaragaman

hayati dalam tingkat jenis (Suhartini, 2009).

Page 27: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

6

B. Keanekaragaman Jenis

Jumlah spesies dalam suatu komunitas adalah penting dari segi ekologi karena

keragaman spesies tampaknya bertambah bila komunitas menjadi makin stabil.

Gangguan parah menyebabkan penurunan yang nyata dalam keragaman.

Keragaman yang besar juga mencirikan ketersediaan sejumlah besar ceruk

Komunitas yang mengalami situasi lingkungan yang keras dan tidak

menyenangkan dimana kondisi fisik terus-menerus menderita, kadangkala atau

secara berkala, cenderung terdiri atas sejumlah kecil spesies yang berlimpah.

Keragaman spesies dapat diambil untuk menandai jumlah spesies dalam suatu

daerah tertentu atau sebagian jumlah spesies diantara jumlah total individu dari

seluruh spesies yang ada. Hubungan ini dapat dinyatakan secara numerik sebagai

indeks keanekaragaman (Michael, 1995). Pada tingkat yang paling sederhana,

keanekaragaman spesies didefinisikan sebagai jumlah spesies yang ditemukan

dalam komunitas (Primack dkk., 2012). Keanekaragaman dibedakan atas tiga

ukuran meliputi kekayaan jenis (species richness), keanekaragaman jenis

(diversity), dan kemerataan jenis (evenness).

Keanekaragaman burung didefinisikan sebagai jumlah jenis burung beserta

kelimpahannya masing-masing di suatu area. Indeks kekayaan jenis Shannon-

Wiener merupakan ukuran nisbah keanekaragaman yang paling sering digunakan

oleh para ahli ekologi untuk mengukur keanekaragaman jenis satwa liar (Sutopo,

2008; Syafrudin, 2011), karena menurut Magurran (1988) dan Syafrudin (2011)

pertimbangan yang mendasari penggunaan indeks tersebut adalah kepekaan

terhadap perubahan ukuran unit contoh (rendah sampai sedang), kemampuan

Page 28: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

7

mendeteksi perbedaan antara unit contoh atau lokasi (sedang sampai tinggi) dan

kemudahan dalam proses perhitungan (semuanya sederhana).

Keanekaragaman jenis burung berbeda pada setiap habitat, tergantung kondisi

lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ada enam faktor yang

saling berkaitan yang menentukan naik turunnya keanekaragaman jenis suatu

komunitas yaitu: waktu, heterogenitas, ruang, persaingan, pemangsaan, kestabilan

lingkungan, dan produktivitas (Krebs, 1985; Syafrudin, 2011). Menurut

Darmawan (2006), tingginya kelimpahan jenis burung disebabkan karena

kebiasaan burung-burung tersebut yang melakukan aktivitas secara berkelompok,

sehingga memiliki nilai dominansi yang tinggi.

Semakin tinggi indeks keanekaragaman jenis maka semakin tinggi pula jumlah

jenis dan kesamarataan populasinya. Komunitas burung yang kekayaan jenisnya

lebih tinggi dan kesamarataannya lebih rendah memiliki indeks keanekaragaman

yang sama dengan komunitas yang keanekaragamannya lebih rendah dan

kesamarataannya tinggi (Bibby, Jones dan Marsden, 2000).

C. Burung Air

Burung air merupakan jenis burung yang secara ekologis sangat tergantung pada

lahan basah (rawa, paya, hutan bakau/hutan payau, muara sungai/estuarin, danau,

sawah, tambak, sungai, bendungan, dan pantai) sebagai tempat mencari makan,

minum, istirahat, berlindung, berkembang biak, serta berbagai aktifitas yang

berhubungan dengan air (Sibuea, Rusila, Silvius dan Susmianto, 1995; Riefani

dan Soendjoto, 2015).

Page 29: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

8

Kelompok burung air dikategorikan menjadi burung laut (marine birds) yang

berkembang biak di pulau karang atau pantai dan mencari makan di laut, burung

yang membuat sarang dan mencari makan di dekat perairan tawar, dan burung

pantai dari sub ordo Charadii formes. Keberadaan burung air (harian maupun

musiman) pada suatu habitat dipengaruhi oleh faktor ketersediaan air dan

makanan, kualitas air dan makanan, tempat berlindung dan bersarang, predator,

dan perubahan yang terjadi pada habitat. Struktur komunitas burung

menggambarkan seleksi habitat. Burung air memiliki kebutuhan spesifik untuk

memperoleh makan, bercumbu (courting), kawin (mating), dan aktivitas lainnya

(Riefani dan Soendjoto, 2015).

Burung air dikelompokkan menjadi dua, burung penetap dan burung migran.

Perbedaannya, burung penetap berkembang biak di tempat dia mencari makan dan

tinggal sedangkan burung migran tidak akan berkembang biak di daerah

migrasinya (Annisa, 2012). Beberapa spesies burung air termasuk famili

Ardeidea menjadikan daerah perairan tawar dan daerah sekitarnya seperti rawa,

tambak, hutan bakau dan muara sungai sebagai habitat untuk tempat mencari

makan (Ismanto, 1990; Elfidasari dan Junardi, 2005).

D. Habitat Burung Air

Habitat adalah suatu kawasan yang terdiri dari berbagai komponen, baik fisik

maupun abiotik yang merupakan satu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat

hidup serta berkembang biak satwa liar. Peranan habitat bagi burung dan hewan

lainnya bukan hanya sebagai tempat tinggal semata, akan tetapi habitat juga harus

dapat menyediakan sumber makanan, air, garam mineral yang cukup, menjadi

Page 30: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

9

tempat istirahat dan berkembang biak. Semua makhluk hidup mempunyai tempat

hidup. Tempat hidup juga disebut dengan habitat. Habitat itu sendiri adalah

kawasan yang terdiri dari berbagai komponen, merupakan suatu kesatuan fisik dan

biotik dipergunakan sebagai tempat tinggal serta berbiak (Alikodra, 2002).

Alikodra (2002) menyatakan bahwa penyebaran suatu jenis burung disesuaikan

dengan kemampuan pergerakannya atau kondisi lingkungan seperti pengaruh luas

kawasan, ketinggian tempat dan letak geografis. Burung merupakan kelompok

satwa liar yang paling merata penyebarannya, yang disebabkan karena

kemampuan terbang yang dimilikinya (Purnomo, Harri, Hery, Rully, Teguh dan

Dera, 2009).. Burung air dalam kehidupannya banyak bergantung kepada

keberadaan lahan basah. Burung pantai menjadikan lahan basah serta tegakan

tumbuhan yang ada di atasnya sebagai tempat untuk mencari makan dan

beristirahat. Untuk kelompok jenis burung pantai migran (khususnya

Charadriidae dan Scolopacidae), hamparan lumpur merupakan habitat yang

sangat sesuai untuk mencari mangsa. Akar mangrove juga merupakan tempat

istirahat yang baik selama air pasang dalam musim pengembaraannya (Howes,

Bakewell dan Noor, 2003).

E. Upaya Konservasi Burung

Upaya konservasi satwa liar meliputi dua hal penting yang harus mendapat

perhatian yaitu pemanfaatan yang hati-hati dan pemanfaatan yang harmonis.

Pemanfaatan yang hati-hati berarti mencegah terjadinya penurunan produktivitas,

bahkan menghindarkan sama sekali terjadinya kepunahan spesies. Pemanfaatan

yang harmonis, berarti mempertimbangkan dan memperhitungkan kepentingan-

Page 31: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

10

kepentingan lain, sehingga terjadi keselarasan dan keserasian dengan seluruh

kegiatan baik lokal, regional maupun nasional bahkan dalam kaitannya dengan

kepentingan konservasi satwa liar secara internasional (Alikodra, 2002).

Pengawetan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang

pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Pengawetan merupakan upaya untuk

menjaga agar keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya

baik di dalam maupun di luar habitatnya tidak punah. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa

liar. Pemanfaatan jenis adalah penggunaan sumber daya alam baik tumbuhan

maupun satwa liar atau bagian-bagiannya serta hasil dari padanya dalam bentuk

pengkajian, penelitian dan pengembangan, penangkaran perburuan, perdagangan,

peragaan, budidaya tanaman obat-obatan.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang pemanfaatan jenis tumbuhan

dan satwa liar ini mengatur hal yang terkait dengan pemanfaatan satwa yaitu.

1. Pengkajian, penelitian dan pengembangan.

2. Penangkaran.

3. Perdagangan.

4. Peragaan jenis tumbuhan dan satwa liar dapat berupa koleksi hidup/koleksi

mati termasuk bagian-bagiannya.

5. Pertukaran jenis tumbuhan dan satwa liar dilakukan dengan tujuan untuk

mempertahankan atau meningkatkan populasi, memperkaya keanekaragaman

jenis, penelitian dan ilmu pengetahuan.

6. Budidaya tanaman obat-obatan.

Page 32: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

11

7. Pemeliharaan untuk kesenangan.

8. Pengiriman atau pengangkutan tumbuhan dan satwa liar.

9. Daftar klasifikasi dan kuota.

CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna

and Flora) adalah kesepakatan internasional antar negara dalam perdagangan

flora dan fauna dan bagian-bagiannya secara internasional. Tujuan kesepakatan

internasional ini adalah untuk menjamin bahwa perdagangan burung secara

internasional tidak akan mengancam kelestarian jenis-jenis burung yang

diperdagangkan (CITES, 2012).

CITES bekerja dengan menetapkan tiga kategori jenis-jenis burung yang dapat

diperdagangkan secara internasional. Ketiga kategori inilah yang kemudian

dikenal dengan istilah Apendiks CITES, yaitu.

1. Apendiks 1 adalah daftar seluruh jenis burung yang dilarang untuk

diperdagangkan secara internasional, kecuali hasil penangkaran dan dalam

keadaan tertentu yang dianggap luar biasa. Otoritas pengelola nasional di

Indonesia adalah Kementrian kehutanan. Direktur Jendral Perlindungan

Hutan dan Konservasi Alam harus mampu menyediakan bukti bahwa ekspor

jenis burung yang telah masuk dalam Apendiks 1 tidak akan merugikan

populasi di alam. Dirjen PHKA juga diharuskan memeriksa izin impor yang

dimiliki pedagang, dan memastikan negara pengimpor dapat memelihara jenis

burung tersebut dengan layak.

2. Apendiks 2 adalah daftar seluruh jenis burung yang dapat diperdagangkan

secara internasional dengan pengaturan khusus, diantaranya adalah penentuan

Page 33: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

12

kuota tangkap atau pembatasan jumlah jenis dan individu burung yang dapat

dipanen/ditangkap dari alam/habitatnya/tempat hidupnya. Dirjen PHKA harus

menyediakan bukti bahwa ekspor jenis burung yang telah masuk dalam

Apendiks 2 tidak merugikan populasi di alam. Apendiks 2 juga berisi daftar

jenis-jenis burung yang dianggap memiliki kenampakan yang mirip dengan

jenis-jenis yang ada dalam Apendiks 1 karena dikhawatirkan dapat terjadi

kekeliruan.

3. Apendiks 3 adalah daftar seluruh jenis burung yang dilindungi di negara

tertentu (dalam batas-batas kawasan habitat atau tempat hidupnya), dan dapat

dinaikkan peringkatnya ke dalam Apendiks 2 atau Apendiks 1. Jenis burung

yang dimasukkan ke dalam Apendiks 3 adalah jenis burung yang diusulkan

oleh salah satu negara anggota guna meminta bantuan negara-negara lain yang

telah menjadi anggota CITES untuk membantu mengatur perdagangannya.

Semua negara anggota CITES hanya boleh melakukan perdagangan terhadap

4. Jenis-jenis burung yang ada dalam Apendiks 3 dengan izin ekspor yang sesuai

dan menggunakan Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate of Origin

(COO).

Kategori konservasi berdasarkan IUCN Redlist versi 3.1 meliputi Extinct (EX;

Punah); Extinct in the Wild (EW; Punah di alam liar); Critically Endangered (CR;

Kritis), Endangered (EN; Genting atau Terancam), Vulnerable (VU; Rentan),

Near Threatened (NT; Hampir Terancam), Least Concern (LC; Berisiko Rendah),

Data Deficient (DD; Informasi Kurang), dan Not Evaluated (NE; Belum

dievaluasi) (IUCN, 2014)

Page 34: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2015 di PT Gunung Madu

Plantations, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Gambar areal

pengamatan di Divsi I dan Divsi II disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Lokasi pengamatan di Divisi I dan Divisi II pada penelitian analisis

keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan Divisi II PT Gunung

Madu Plantations Lampung Tengah, Oktober-November 2015.

Page 35: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

14

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi: teropong binokuler,

kamera digital, tally sheet, buku lapang serta objek utama dari penelitian, yakni

keanekaragaman jenis burung air.

C. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang secara langsung diambil dari area pengamatan

berupa spesies burung air yang ditemui di area pengamatan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data-data penunjang penelitian meliputi studi literatur

mengenai karakteristik lokasi penelitian yang berupa keadaan fisik lokasi

penelitian, cuaca, akses menuju lokasi penelitian dan vegetasi.

D. Metode Pengumpulan Data dan Cara Kerja

1. Data Primer

Pengamatan burung dapat dilakukan dengan menggunakan metode titik hitung

(point count) (Bibby dkk., 2000). Pelaksanaan dilakukan dengan diam pada titik

yang telah ditentukan kemudian mencatat perjumpaan terhadap burung.

Parameter yang diukur yaitu jenis dan jumlah. Pengamatan menggunakan empat

titik hitung/stasiun pengamatan. Titik hitung berada dalam lokasi yang berbeda-

beda. Pada setiap titik hitung waktu yang digunakan dalam melakukan

pengamatan adalah 45 menit dan 15 menit untuk pindah ke titik lainnya. Pada

Page 36: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

15

setiap titik dalam titik pengamatan dicatat setiap jenis burung yang dijumpai dan

jumlahnya.

2. Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi pustaka. Metode ini

digunakan untuk mencari, mengumpulkan dan menganalisis karakteristik lokasi

penelitian dan literatur objek penelitian yang terdapat dalam dokumen resmi yang

dipakai sebagai bahan referensi.

E. Analisis Data

1. Indeks Keanekaragaman Jenis (Diversity Index)

Keanekaragaman jenis dapat diketahui dengan indeks keanekaragam jenis

Shannon-Wienner yaitu dengan rumus (Krebs, 1978; Pergola dan Dewi, 2013;

Nababan, Setiawan dan Rustiati, 2015; Kesuma dan Dewi, 2013) dibawah ini.

H’= -Σpi ln pi

Keterangan :

H’= Indeks keanekaragaman jenis

Pi = Jumlah proporsi kelimpahan satwa spesies I

Ln = Logaritma natural

Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wienner, apabila:

H’≤ 1 : Keanekaragaman rendah

1 < H’ < 3 : Keanekaragaman sedang

H’ ≥ 3 : Keanekaragaman tinggi

(Odum, 1993; Soegianto, 1994; Indriyanto, 2005; Pergola dan Dewi, 2013;

Kesuma dan Dewi, 2013).

Page 37: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

16

2. Indeks Kemerataan (Evenness Index)

Indeks kemerataan digunakan untuk mengetahui kemeratan setiap spesies dalam

setiapa komunitas yang dijumpai, dengan menggunakan rumus:

J=H’/H max atau J=-Σpi ln (pi)/ln(S)

Keterangan:

J=Indeks kemerataan

S=Jumlah spesies

Rumus ini digunakan karena nilai H’ sudah diperoleh sebelumnnya sehingga lebih

mudah dalam perhitungannya. Kriteria indeks kemerataan (Daget, 1976; Pergola

dan Dewi, 2013; Nababan, Setiawan dan Rustiati, 2015) adalah sebagai berikut:

0<J≤0,5 : Komunitas tertekan

0,5<J≤0,75 : Komunitas labil

0,75<J≤1 : Komunitas stabil

3. Indeks kesamaan komunitas (Similarity Of Index)

Indeks kesamaan dihitung dengan menggunakan rumus (Odum,1993; Indriyanto,

2005). Hal ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan komposisi spesies

burung berdasarkan kedua tipe eksosistem yang diteliti.

IS = 2C/(A+B)

Keterangan :

C = jumlah spesies yang sama dan terdapat pada kedua komunitas

A = jumlah spesies yang dijumpai pada lokasi 1

B = jumlah spesies yang dijumpai pada lokasi 2.

Page 38: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

IV. GAMBARAN UMUM

A. Lokasi Penelitian

PT Gunung Madu Plantations memiliki kantor pusat di Jl. Kebon Sirih No. 39

Jakarta, dengan kantor cabang di Jl. Gatot Subroto 108 Bandar Lampung serta

area pabrik dan perkebunan di KM. 90 Gunung Batin Lampung Tengah. Pada

tahun 1975 PT Gunung Madu Plantations (GMP) didirikan, PT GMP merupakan

pelopor usaha perkebunan dan pabrik gula di luar Jawa, khususnya Lampung.

Perusahaan ini berstatus PMA. Areal perkebunan tebu dan pabrik gula PT GMP

terletak di Desa Gunung Batin, Lampung Tengah sekitar 90 km arah utara kota

Bandar Lampung (Gunung Madu Plantations, 2015).

B. Luas Areal dan Curah Hujan

Luas areal GMP yang dikelola 36.000 ha, dengan luas kebun produksi sekitar

25.000 ha. Sisa lahan di luar kebun produksi merupakan jalan, sungai-sungai,

kawasan konservasi, bangunan pabrik, perkantoran dan permukiman karyawan.

Ada sekitar 4.000 ha areal tebu rakyat yang bermitra dengan PT GMP. Luas areal

tebu rakyat ini masih akan terus berkembang (GMP, 2015).

Page 39: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

18

Topografi wilayah pada umumnya datar. Sepanjang bentang darat dijumpai

adanya lebung yang potensial sebagai tandon air dan beberapa sungai cukup besar

melintas di wilayah timur. Jenis tanah termasuk ultisol (podsolik merah kuning)

dengan lapisan top soil sangat tipis. Sifat fisik dan kimia tanah mengharuskan

diterapkannya teknologi budidaya yang tepat dan bijaksana (GMP, 2015).

Curah hujan tahunan sekitar 2.700 mm. Musim tebang dan giling dilaksanakan

dari bulan April sampai Oktober, bersamaan dengan periode yang relatif kering.

Musim tebang dan giling pertama dilaksanakan tahun 1978. Pabrik mengikuti

proses sulfitasi ganda untuk menghasilakan gula SHS. Kapasitas giling terpasang

mula-mula sebesar 4.000 TCD (ton tebu per hari), kemudian mulai tahun 1994

diperbesar secara bertahap menjadi 12.000 TCD. Sejak 2007 mulai

dikembangkan lagi menuju 16.000 TCD (GMP, 2015).

Teknologi maju diterapkan di kebun dan di pabrik, termasuk pemanfaatan alat

mesin pertanian secara luas serta otomatisasi di beberapa stasiun di pabrik.

Sekalipun demikian sejumlah 8.000 – 10.000 pekerja tetap terserap setiap harinya

selama musim tebang dan giling. Tingkat produksi kini mencapai rata-rata 2 juta

ton tebu dan sekitar 190.000 ton gula per tahun. Kualitas gula secara rutin diuji

dan disertifikasi oleh Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia sebagai

laboraturium Komite Akreditasi Nasional.

Page 40: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

19

C. Struktur Organisasi PT Gunung Madu Plantations

PT Gunung Madu Plantations (GMP) menggunakan struktur organisasi

fungsional. Struktur fungsional adalah suatu struktur yang membagi dan

mengelompokkan bagian-bagian dalam perusahaan sesuai dengan fungsi kerja

masing-masing. PT Gunung Madu Plantations cabang Lampung Tengah memiliki

empat departemen yaitu Plantations department, Factory department, Research &

Development (R&D) department and Services, Business and Finance (SBF)

department (GMP, 2015).

Masing-masing departemen tersebut memiliki masing-masing divisi yang

membantu tercapainya tujuan. Para kepala di tiap-tiap departemen pada struktur

organisasi perusahaan, bertanggung jawab langsung atas para bawahannya yang

memiliki tugas masing-masing dan juga bertanggung jawab langsung kepada

general manager atas segala tugas dan wewenang yang telah dipercayakan

kepadanya (GMP, 2015).

Page 41: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian analisis keanekaragaman jenis burung air di Divisi I dan

Divisi II PT Gunung Madu Plantations Lampung Tengah, Oktober-November

2015 dapat disimpulkan bahwa:

1. Sepuluh spesies burung ditemukan dengan total 3420 individu yang berasal

dari 4 famili dengan indeks keanekaragaman jenis (H’= 2,137) yang berarti

dalam kategori sedang dan dalam kondisi yang stabil dengan indeks

kesamarataan (J= 0,928).

2. Divisi I memiliki indeks keanekaragaman sedang (H’= 1,890 dan H’= 1,997)

dan dalam kondisi yang stabil dengan indeks kesamarataan (J= 0,891 dan J=

0,960). Divisi II memiliki indeks keanekaragaman sedang (H’=1,853 dan

H’= 2,052) dan dalam kondisi yang stabil dengan indeks kesamarataan (J=

0,891 dan J= 0,934).

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah:

1. Pengelolaan harus ditingkatkan agar tidak terjadi konversi lahan yang

berlebihan tanpa kaidah yang menyebabkan turunnya kualitas habitat.

Page 42: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

45

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang ketersediaan pakan burung,

populasi, kegiatan migrasi burung dan habitat bagi jenis burung tertentu di

Divisi I dan Divisi II PT Gunung Madu Plantations Lampung Tengah.

3. Sebaiknya terdapat larangan memancing ikan di Divisi I dan Divisi II, yang

kondisinya pada saat penelitian berlangsung banyak digunakan untuk aktivitas

memancing, karena burung air membutuhkan pakan, salah satunya adalah ikan.

4. Sebaiknya di sekitar lebung Divisi I ditanami pohon untuk aktivitas burung.

Page 43: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

DAFTAR PUSTAKA

Page 44: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

DAFTAR PUSTAKA

Adelina, M., Harianto, S.P. dan Nurcahyani, N. 2016. Keanekaragaman jenis

burung di Hutan Rakyat Pekon Kelungu Kecamatan Kota Agung

Kabupaten Tanggamus. Sylva Lestari. 4 (2) : 51 — 60.

Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Buku. Institut

Pertanian Bogor. Bogor. 363 p.

Annisa, C. R. 2012. Migrasi Burung Air, Alasan dan Faktanya.

http//:www.unikonservasi.org. Diakses tanggal 1 November 2015 pukul

21.18 WIB.

Ayat, A. 2011. Panduan Lapangan Burung-burung Agroforest di Sumatera.

Buku. World Agroforestry Centre. Bogor. 112 p.

Bibby, C., Jones, M. dan Marsden, S. 2000. Survei Burung. Buku. SMKG

Mardi Yuana. Bogor. 34 — 35 p.

Daget, J. 1976. Les Modeles Mathematiques en Ecologie. Buku. Masson.

Paris. 30 p.

Darmawan, M. P. 2006. Keanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Tipe

Habitat di Hutan Lindung Gunung Lumut Kalimantan Timur. Skripsi.

Institut Pertanian Bogor. Bogor. 130 p.

Dewi, T. S. 2005. Kajian Keanekaragaman Jenis Burung di Berbagai Tipe

Lanskap Hutan Tanaman Pinus (Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai

Ciliwung Hulu). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 92 p.

Elfidasari, D. dan Junardi. 2005. Keragaman burung air di Kawasan Hutan

Mangrove Peniti Kabupaten Pontianak. Biodiversitas. 7 (1) : 63 — 66.

Elfidasari, D. 2007. Jenis interaksi intraspesifik dan interspesifik pada tiga

jenis kuntul saat mencari makan di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua

Serang, Propinsi Banten. Biodiversitas. 8 (4) : 266 — 269.

Firdaus, A. B., Setiawan, A. dan Rustiati, E. L. 2014. Keanekaragaman spesies

burung di Repong Damar Pekon Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah

Krui Kabupaten Lampung Barat. Sylva Lestari. 2 (2) : 1 — 6.

Page 45: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

48

Gunung Madu Plantations. 2015. Gambaran Umum PT GMP. .

http://www.gunungmadu.co.id. Diakses pada 22 Oktober 2015 pukul

16.04 WIB.

Hadinoto., Mulyadi, A. dan Siregar, Y. I. 2012. Keanekaragaman jenis burung

di Hutan Kota Pekanbaru. Ilmu Lingkungan. 6 (1) : 25 — 42.

Handari, A., Dewi, B. S. dan Darmawan, A. 2012. Keanekaragaman Jenis

Burung di Hutan Produksi Desa Gunung Sangkaran Kecamatan

Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan. Skripsi. Universitas

Lampung. Bandar Lampung. 105 p.

Howes, J. D., Bakewell. dan Noor, Y. R. 2003. Panduan Studi Burung

Pantai. Buku. Wetlands International-Indonesia Programme. Bogor.

331 p.

Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 224 p.

Ismanto. 1990. Populasi dan Habitat Burung Merandai di Rawa Jombor Jawa

Tengah. Skripsi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 66 p.

IUCN. 2014. The IUCN red list of threatened species. Version 2014.

http://www.iucnredlist.org. Diakses tanggal 2 November 2015.

Kementrian Kehutanan. 1999. Kumpulan Perundang-Undangan Kehutanan

dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Buku.

Dirjen PHKA BKSDA Lampung. Lampung. 591 p.

Kesuma, M. I., Dewi, B. S. dan Nurcahyani, N. 2013. Keanekaragaman jenis

burung di Lampung Mangrove Center Desa Margasari Kecamatan

Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Prosiding Satek V.

Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Lampung. 637 — 644 p.

Kutilang Indonesia. 2012. Daftar apendiks CITES. http://www.kutilang.

or.id/2011/07/04/daftar-apendiks-cites/. Diakses pada 1 Oktober 2015

pukul 22.10 WIB.

Krebs. 1978. Ecology The Experimental Analysis of Distribution and

Abundance Third Edition. Buku. Harper and Row Distribution. New

York. 655 p.

Magguran, A. 1988. Ecological Diversity And Its Measurement. Buku.

Croom Helmed Limited. London. 35 p.

MacKinnon J., K. Philips. dan B. Van Balen. 2010. Burung-burung di

Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Buku. Puslitbang Biologi-LIPI.

Bogor. 509 p.

Page 46: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

49

Michael, P. E. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan

Laboratorium. Buku. Universitas Indonesia. Jakarta. 616 p.

Nababan, B. R. R., Setiawan, A. dan Rustati, E. L. 2015. Keanekaragaman

jenis burung di Lahan Basah Way Pegadungan Desa Rajawali Kecamatan

Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Sylva Lestari. 3 (1). 71

— 80.

Nugroho, M. S., Ningsih, S. dan Ihsan, M. 2013. Keanekaragaman jenis

burung pada Areal Dongi-dongi di Kawasan Taman nasional Lore Lindu.

Warta Rimba. 1 (1) : 1—9.

Odum, P. E. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Buku. Penerjemah Tjahyono

Samingan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 697 p.

Pergola, B., dan B. S. Dewi. 2013. Keanekaragaman Jenis Burung Di Lahan

Basah Bujung Raman Desa Bujung Dewa Kecamatan Pagar Dewa

Kabupaten Tulang Bawang. Prosiding Satek V. Lembaga Penelitian

Universitas Lampung. Lampung. 114 p.

Primack, R. B., Supriatna, J., Indrawan, M. dan Kramadibrata, P. 2012.

Biologi Konservasi Edisi ke-3. Buku. Yayasan Obor. Jakarta. 626 p.

Purnomo, Harri, Hery, J. Rully, B. N, Teguh, P. dan Dera, S. 2009. Hubungan

Antara Struktur Komunitas BurungDengan Vegetasi Di Taman Nasional

Bukit Baka BukitRaya. Artikel Ilmiah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

8 p.

Riefani, M. K. dan Soendjoto, M.A. 2015. Keragaman Jenis Burung Air di

Kawasan Selat Sebuku Kotabaru, Kalimantan Selatan. Prosiding. Semi-

nar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi. Universitas Negeri Yog-

yakarta. Yogyakarta. 7 p.

Rohadi, D. 2011. Keanekaragaman Jenis Burung di Rawa Universitas

Lampung. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 129 p.

Rohiyan, M., A, Setiawan. dan E, L, Rustiati. 2014. Keanekaragaman jenis

burung di hutan pinus dan hutan campuran Muarasipongi Kabupaten

Mandailing Natal Sumatera Utara. Sylva Lestari. 2 (2).

89—98 p.

Rusmendro, H. 2009. Perbandingan keanekaragaman burung pada pagi dan

sore hari di empat tipe habitat di wilayah Pangandaran, Jawa Barat. Vis

Vitalis. 1 (2) : 8 — 16.

Page 47: ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI …digilib.unila.ac.id/24799/3/3. Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf · ABSTRAK Analisis Keanekaragaman Jenis Burung Air di Divisi I dan

50

Sayogo, AD. 2009. Keanekaragaman Jenis Burung Pada Beberapa Tipe

Habitat di Taman Nasional Lore Lindu Provinsi Sulawesi Tengah.

Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 129 p.

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif, Metode Analisis Populasi dan

Komunitas. Buku. Penerbit Usaha Nasional. Jakarta. 173 p.

Sibuea, T. Th., Y. Rusila-Noor, M. J. Silvius. dan A. Susmianto. 1995.

Burung Bangau, Pelatuk Besi dan Paruh Sendok di Indonesia. Panduan

untuk Jaringan Kerja. Buku. PHPA and Wetlands International-

Indonesia Programme. Jakarta. 153 p.

Suhartini. 2009. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan

Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional

Penelitian, Pendidikan dan Penarapan MIPA. Yogyakarta. 13 p.

Sutopo. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Buku. Sebelas Maret Univer-

sity Press. Surakarta. 192 p.

Syafrudin, D. 2011. Keanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Tipe

Habitat di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Taman

Nasional Bukit Barisan Selatan Lampung. Skripsi. Institut Pertanian

Bogor. Bogor. 67 p.

Watalee, H., Ningsih, S. dan Ramlah, S. 2013. Keanekaragaman jenis burung

di Hutan Rawa Saembawalati Desa Tomui Karya Kecamatan Mori Atas

Kabupaten Morowali. Warta Rimba. 1 (1) : 1 — 8.