34
ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU DENGAN MATA PELAJARAN SMA (Studi Kasus pada SMA di Provinsi Jawa Barat) MUHAMMAD SEPTIANDI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

  • Upload
    vuphuc

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN GURU DENGAN MATA PELAJARAN SMA

(Studi Kasus pada SMA di Provinsi Jawa Barat)

MUHAMMAD SEPTIANDI

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)
Page 3: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Ketaksesuaian

Latar Belakang Pendidikan Guru dengan Mata Pelajaran SMA (Studi Kasus pada

SMA di Provinsi Jawa Barat) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Muhammad Septiandi

NIM G14070086

Page 4: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

ABSTRAK

MUHAMMAD SEPTIANDI. Analisis Ketaksesuaian Latar Belakang Pendidikan

Guru dengan Mata Pelajaran SMA. Dibimbing oleh ASEP SAEFUDDIN dan

DIAN KUSUMANINGRUM.

Guru merupakan tenaga pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta mengevaluasi

peserta didik. Telah banyak upaya pemerintah untuk meningkatkan kemampuan

guru, salah satunya peningkatan kualifikasi melalui batasan akademik yaitu

S1/D4. Selain masalah kualifikasi guru, terdapat persoalan ketaksesuaian antara

latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diajarkan. Analisis

ketaksesuaian dipergunakan pada penelitian ini untuk mengkaji masalah

ketaksesuaian tersebut di Provinsi Jawa Barat. Pemilihan wilayah ini disebabkan

jumlah guru SMA di Jawa Barat secara nasional paling banyak dengan persentase

10.56%. permasalahan yang ada ialah data tak lengkap yaitu data yang tidak terisi

oleh seorang guru. Terdapat tujuh wilayah mengalami data tak lengkap yang akan

dikeluarkan dalam penelitian. Nilai indeks ketaksesuaian terbagi atas empat

kategori, yaitu Sangat Rendah, Rendah, Sedang, dan Tinggi. Untuk seluruh mata

pelajaran yang termasuk kategori tinggi yaitu terdapat pada Kabupaten Sukabumi,

Ciamis, Kuningan, Indramayu, Purwakarta, dan Kota Banjar. Sedangkan untuk

setiap mata pelajaran yaitu Antropologi, Bahasa Daerah, Muatan Lokal, Sosiologi,

Teknik Informasi Komunikasi. Guru yang mengajar pada kelima mata pelajaran

tersebut perlu perhatian lebih karena terjadi ketaksesuaian mengajar lebih banyak.

Kata kunci : Analisis Ketaksesuaian, Jawa Barat, Sekolah Menengah Atas

ABSTRACT

MUHAMMAD SEPTIANDI. Mismatch Analysis of the Teacher Educational

Background with High School Subjects. Suvervised by ASEP SAEFUDDIN and

DIAN KUSUMANINGRUM

Teachers are professional educators with the primary task of educating,

teaching, guiding, directing, training, and evaluating students. There have been

many efforts to increase the ability of teachers, one of which is to increase the

academics qualification through minimum qualification of education that is S1/D4.

Besides the issue of teachers qualification, there's the issue of mismatch between

teachers education background with the subjects that they teachs. Mismatch

analysis was used in this study to examine the mismatch issue in West Java

Province. The selection of this region was based on the highest percentage of high

school teachers in Indonesia, West Java has the highest percentage of 10.56 %

teachers in Indonesia. Incomplete data is the data that is not filled by teachers.

There are seven districts and cities having incomplete data which is excluded in

this study. Mismatch index values are divided into four categories, which are Very

Low, Low, Medium, and High. For all subjects that were taught in high school,

regions which had high mismatch index include Sukabumi, Ciamis, Kuningan,

Indramayu, Purwakarta, and Banjar. Whereas for each subject that had a high

mismatch index include Anthropology, Regional Languages, Local Content,

Sociology, Communication and Information Engineering. Teachers who teach in

these five subjects require more attention, because the mismatch index is more

higher than the other subjects.

Keywords: Mismatch Analysis, West Java, Senior High School

Page 5: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Statistika

pada

Departemen Statistika

ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN GURU DENGAN MATA PELAJARAN SMA

(Studi Kasus pada SMA di Provinsi Jawa Barat)

MUHAMMAD SEPTIANDI

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)
Page 7: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

Judul Skripsi : Analisis Ketaksesuaian Latar Belakang Pendidikan Guru dengan

Mata Pelajaran SMA (Studi Kasus pada SMA Provinsi Jawa Barat)

Nama : Muhammad Septiandi

NIM : G14070086

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Asep Saefuddin, M.Sc

Pembimbing I

Dian Kusumaningrum, M.Si

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Anang Kurnia, M.Si

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

Judul Skripsi: Analisis Ketaksesuaian Latar Belakang Pendidikan Guru dengan Mata Pelajaran SMA (Studi Kasus pada SMA Provinsi Jawa Barat)

Nama : Muhammad Septiandi NIM : G14070086

Disetujui oleh

~v D·'KT~~ MS'-~-.Prof Dr Ir Asep Saefuddin, M.Sc Ian ustlinamngrum, . 1

Pembimbing I Pembimbing II

Tanggal Lulus: \ U MAR 2U\~

Page 9: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema

yang dipilih dalam penelitian ini ialah pendidikan, dengan judul yaitu Analisis

Ketaksesuaian Latar Belakang Pendidikan Guru dengan Mata Pelajaran SMA

(Studi Kasus pada SMA di Provinsi Jawa Barat).

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Prof.Dr.Ir. Asep

Saefuddin, M.Sc dan kepada Ibu Dian Kusumaningrum, M.Si selaku dosen

pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan, arahan dan membangkitkan

semangat kepada penulis, serta Bapak Dr. Bagus Sartono, M.Si selaku dosen

penguji yang telah banyak memberi saran. Penulis juga tak lupa untuk ucapkan

banyak terima kasih kepada Agung, Jelita, Merlin, Komti, Nunu, Sugianto, Hanif,

Kindy, Komti, Rani atas bantuan moril dan dukungan semangatnya. Terkhusus

penulis persembahkan dan mengucapkan terima kasih kepada orang tua, keluarga,

sahabat - sahabatku, Bapak Komarudin, Ibu Asih, Bapak Sadeli, Pak Edo, Gemol,

De Ilyas, dan untuk yang belum tercantum disini atas doa serta dukungan moril.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Muhammad Septiandi

Page 10: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

TINJAUAN PUSTAKA 2

Guru dan Mata Pelajaran SMA 2

Profesionalisme Tenaga Kependidikan 3

Analisis Ketaksesuaian 3

Analisis Biplot 4

METODE 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Eksplorasi Data 5

Nilai Indeks Ketaksesuaian 6

Kategori Indeks Ketaksesuaian 7

Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian 9

SIMPULAN 12

SARAN 13

DAFTAR PUSTAKA 13

LAMPIRAN 14

RIWAYAT HIDUP 23

Page 11: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

DAFTAR TABEL

1 Pengelompokkan Mata Pelajaran Wajib dan Peminatan 2

2 Kriteria pengelompokkan untuk seluruh mata pelajaran 7

3 Kriteria pengelompokkan untuk per mata pelajaran 8

DAFTAR GAMBAR

1 Keterkaitan Ilmu Pengetahuan 3

2 Persentase Kategori Indeks Ketaksesuaian Seluruh Mata Pelajaran 8

3 Persentase Kategori Indeks Ketaksesuaian per Mata Pelajaran 9

4 Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian untuk seluruh mata pelajaran 10

5 Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian untuk Jurusan IPA 11

6 Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian untuk Jurusan IPS 11

7 Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian untuk Jurusan BAHASA 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Guru dan Data Tak Lengkap 14

2 Jumlah Guru per Mata Pelajaran di Provinsi Jawa Barat 15

3 Penentuan Nilai Pembobot (Wij) 17

4 Nilai Indeks Ketaksesuaian di Provinsi Jawa Barat 21

vi

Page 12: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

1

PENDAHULUAN

LatarBelakang

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 Pasal 1

Ayat (1) menjelaskan bahwa guru adalah tenaga pendididk profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan

mengevaluasi peserta didik. Guru mempunyai peran penting untuk meningkatkan

suatu mutu pendidikan. Pemerintah telah berupaya melakukan peningkatan

kemampuan guru salah satunya peningkatan kualifikasi melalui batasan jenjang

pendidikan akademik yaitu program sarjana.

Menurut Surya Darma (2012), selain ada permasalahan kualifikasi guru,

terdapat ketaksesuaian antara latar belakang pendidikan guru dengan mata

pelajaran yang sedang diajarkan. Dengan kata lain, guru mengajar mata pelajaran

yang bukan sesuai bidangnya. Misalnya, guru yang berlatar belakang pendidikan

agama mengajar matematika, guru yang berlatar belakang pendidikan sejarah

mengajar IPA, dan lain sebagainya. Pendidikan yang khusus untuk guru sekolah

menengah sangat diperlukan, sebab guru mempunyai peranan dalam membimbing

generasi muda sebagai tulang punggung negara. Tentunya berbagai permasalahan

tersebut tidak baik bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Oleh karena itu pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai

masalah ketaksesuaian mengajar antara latar belakang pendidikan guru dengan

mata pelajaran yang sedang diajarkan. Penelitian ini menggunakan analisis

ketaksesuaian dengan batasan wilayah yaitu Provinsi Jawa Barat. Pemilihan

wilayah ini berdasarkan jumlah guru SMA di Provinsi Jawa Barat paling banyak

dengan persentase sebesar 10.56 % (24.922 guru).

Setelah mendapatkan nilai indeks ketaksesuaian, juga diperlukan analisis

untuk pemetaan indeks ketaksesuaian pada peubah mata pelajaran pada setiap

wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat menggunakan analisis Biplot.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat hubungan

antara nilai ketaksesuaian pada peubah mata pelajaran dengan masing-masing

objek wilayah tersebut.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung nilai indeks ketaksesuaian

antar latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diajarkan,

mengelompokkan mata pelajaran berdasarkan kategori indeks ketaksesuaian, serta

membuat gambar pemetaan ketaksesuaian mengajar berdasarkan nilai indeks

ketaksesuaian pada peubah mata pelajaran dengan objek wilayah Kabupaten dan

Kota di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi kepada Direktorat Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan

Nasional untuk mengetahui tentang guru yang mengalami masalah ketaksesuaian

mengajar antara latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang

diajarkan.

Page 13: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

2

TINJAUAN PUSTAKA

Guru dan Mata Pelajaran SMA

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama yaitu mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid

pada pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah. Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan jalur

formal berupa lanjutan dari pendidikan dasar. Pendidikan menengah berbentuk

Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan atau

bentuk lain yang sederajat. Sekolah Menengah Atas yang selanjutnya disingkat

dengan SMA.

Mata pelajaran adalah unit organisasi terkecil dari kompetensi dasar. Untuk

kurikulum SMA, kompetensi dasar diorganisasikan berdasarkan pengelompokan

mata pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik dan mata pelajaran yang

sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan peserta didik (peminatan). Tabel di

bawah ini menunjukkan mata pelajaran yang termasuk wajib ataupun peminatan.

Tabel 1 Pengelompokan Mata Pelajaran Wajib dan Peminatan

Mata Pelajaran

Kelompok Wajib Kelompok Peminatan

1. Pendidikan Agama (PAI)

2. PPKn (PKN)

3. Bahasa Indonesia (BIN)

4. Matematika (MTK)

5. Sejarah (SEJ)

6. Bahasa Inggris (BIG)

7. Seni Budaya (KES)

8. Pendidikan Jasmani dan Olahraga

(PJOK)

9. Prakarya dan kewirausahaan

Peminatan IPA

1. Matematika (MTK)

2. Biologi (BIO)

3. Fisika (FIS)

4. Kimia (KIM)

Peminatan IPS

1. Geografi (GEO)

2. Sejarah (SEJ)

3. Sosiologi (SOS)

4. Ekonomi (EKO)

5. Akuntansi (AKU)

Peminatan BAHASA

1. Bahasa dan Sastra Indonesia (BIN)

2. Bahasa dan Sastra Inggris (BIG)

3. Bahasa dan Sastra Asing Lainnya (BIS)

(Arab, Jepang, Mandarin, Jerman, dan

Perancis )

4. Antropologi (ANT)

Keterangan :

Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat mata pelajaran Bahasa Daerah dan

Muatan Lokal

Page 14: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

3

Profesionalisme Tenaga Kependidikan

Dilihat dari tugas dan tanggung jawabnya, untuk menyandang pekerjaan

dan jabatan, seorang guru ternyata dituntut beberapa persyaratan (Rusyan 1990)

diantaranya adalah :

1. Menuntut adanya keterampilan yang berlandaskan konsep dan teori ilmu

pengetahuan yang mendalam.

2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan

bidang profesinya.

3. Menuntut adanya tingkat pendidikan tinggi.

4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang

dilaksanakannya.

5. Memungkinkan pengembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.

Analisis Ketaksesuaian

Komarudin (2006:38) menjelaskan bahwa untuk melihat sejauh mana guru

pada jenjang SMA yang mengalami ketaksesuaian, nilai indeks ketaksesuaian

dirumuskan sebagai berikut :

Indeks ketaksesuaian untuk seluruh mata pelajaran

𝐼 = ∑ ∑ (𝑊𝑖𝑗𝑋𝑖𝑗)𝑛

𝑖=1𝑚𝑖=1

(∑ ∑ 𝑊𝑖𝑗𝑛𝑖=1

𝑚𝑖=1 )(∑ ∑ 𝑋𝑖𝑗

𝑛𝑖=1

𝑚𝑖=1 )

Indeks ketaksesuaian untuk per mata pelajaran ke-j

𝐼𝑗 = ∑ (𝑊𝑖𝑗𝑋𝑖𝑗)𝑚

𝑖=1

(∑ 𝑊𝑖𝑗𝑚𝑖=1 )(∑ 𝑋𝑖𝑗

𝑚𝑖=1 )

Dimana

Xij : jumlah guru pada jurusan ke-i dan mata pelajaran ke-j

Wij : nilai pembobot pada jurusan ke-i dan mata pelajaran ke-j

I : nilai indeks ketaksesuaian untuk seluruh mata pelajaran

Ij : nilai indeks ketaksesuaian untuk per mata pelajaran ke-j

Indikator yang menjelaskan bagaimana cara untuk mendapatkan nilai indeks

ketaksesuaian antara latar belakang pendidikan (jurusan) dengan mata pelajaran

yang diajarkan selama guru tersebut mengajar di sekolah yang bersangkutan.

Variabel-variabel yang terkait adalah :

1. ID Sekolah : merupakan identitas nomor statistik sekolah, kode untuk

jenis sekolah Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Batasan dalam penelitian ini yaitu jenis

sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA).

2. Latar Balakang Pendidikan (Jurusan) : adalah latar belakang pendidikan

dari keilmuan yang diemban dan jenjang pendidikan yang diambil oleh

guru.

Page 15: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

4

3. Mata Pelajaran yang diasuh : merupakan mata pelajaran yang diajarkan

oleh guru pada sekolah tersebut.

Keterkaitan antara cabang-cabang ilmu pengetahuan dengan mata pelajaran

bagian hal penting dalam penyusunan tabel pembobot ketaksesuaian. Pembagian

ilmu pengetahuan secara umum yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Science),

Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Science) dan Ilmu Pendukung (Intrumental)

dapat dilihat pada gambar di bawah ini (Komarudin 2006:20).

Gambar 1 Keterkaitan Ilmu Pengetahuan

Keterkaitan tersebut akan digunakan sebagai landasan penentuan nilai

pembobot. Nilai pembobot ditentukan sebagai berikut, yaitu Wij = 0 jika sesuai

dan Wij = 1 jika tidak sesuai. Pembobot bernilai 0 menyatakan bahwa mata

pelajaran yang diajarkan sesuai dengan latar belakang pendidikan guru, sedangkan

pembobot bernilai 1 berarti latar belakang pendidikan guru tidak sesuai dengan

mata pelajaran yang sedang diajarkan. Tabel penentuan nilai pembobot dapat

dilihat pada Lampiran 3.

Analisis Biplot

Biplot adalah salah satu upaya menggambarkan data-data yang ada pada

tabel ringkasan dalam grafik berdimensi dua. Informasi yang diberikan oleh

Biplot mencakup objek dan peubah dalam satu gambar. Analisis Biplot bersifat

deskriptif dengan dimensi dua yang dapat menyajikan secara visual segugus objek

dan peubah dalam satu grafik. Grafik yang dihasilkan dari Biplot ini merupakan

grafik yang berbentuk bidang datar. Dengan penyajian seperti ini, ciri-ciri peubah

dan objek pengamatan serta posisi relatif antara objek pengamatan dengan peubah

dapat dianalisis.

Page 16: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

5

Hal penting yang bisa didapatkan dari tampilan Biplot adalah (Sartono dkk

(2003) dalam Mattjik 2011) :

1. Kedekatan antar objek yang diamati

2. Keragaman peubah

3. Korelasi antar peubah

4. Nilai peubah pada suatu objek

Pada karya ilmiah ini, pemetaan Biplot digunakan untuk memperoleh

gambaran posisi nilai indeks ketaksesuaian antara latar belakang pendidikan

dengan mata pelajaran yang diajarkan pada setiap wilayah, dengan peubah mata

pelajaran dan objek wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat.

METODE

Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data primer yang

diperoleh dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPKPMP) di Kementerian Pendidikan

Nasional pada bulan November 2012. Adapun tahapan-tahapan metode analisis

data yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Membuat tabel ketaksesuaian mengajar yang diperoleh dari latar belakang

pendidikan guru, slenajutnya akan disebut jurusan, dan mata pelajaran.

2. Melakukan eksplorasi data (melihat dan menghapus data tak lengkap) pada

setiap data individu guru.

3. Membuat tabel silang dan memperbaiki data pada peubah jurusan maupun

mata pelajaran.

4. Menghitung jumlah guru yang mengajar untuk seluruh mata pelajaran dan

per mata pelajaran.

5. Membuat tabel nilai bobot ketaksesuaian.

6. Menghitung dan mengurutkan nilai indeks ketaksesuaian mengajar seluruh

mata pelajaran dan per mata pelajaran di setiap kabupaten dan kota.

7. Melakukan pemetaan nilai indeks ketaksesuaian dengan menggunakan

analisis Biplot pada peubah mata pelajaran dan objek wilayah Kabupaten

dan Kota.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Eksplorasi Data

Provinsi Jawa Barat terdiri dari 26 Kabupaten dan Kota yang memiliki guru

pada tingkat SMA sebanyak 24.922 orang. Pada keseluruhan data, masih terdapat

guru yang tidak melengkapi data yang selanjutnya akan disebut dengan data tak

lengkap. Data tak lengkap pada eksplorasi data ini terdapat pada peubah jurusan

maupun mata pelajaran. Eksplorasi data pada jumlah guru dilakukan salah satunya

untuk melihat banyaknya data tak lengkap guru di beberapa kabupaten dan kota.

Page 17: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

6

Data guru yang tak lengkap terdapat sebanyak 7.934 guru. Data tak lengkap

yang melebihi 20% terjadi di 7 kabupaten dan kota. Data tersebut kemudian tidak

akan diikutsertakan pada analisis selanjutnya. Wilayah yang terdapat data tak

lengkap tersebut yaitu Kabupaten Cianjur, Cirebon, Majalengka, Kota Bogor,

Cirebon, Sukabumi, dan Tasikmalaya. Oleh sebab itu, analisis selanjutnya hanya

mencakup Kabupaten dan Kota yang memiliki data tak lengkap kurang dari 20%.

Dari hasil eksplorasi data, didapatkan 19 kabupaten dan kota yang memiliki data

tak lengkap dengan persentase kurang dari 20% yang dapat dilihat di Lampiran 1.

Kabupaten Karawang dan Sumedang memiliki data tak lengkap paling

sedikit dibandingkan dengan wilayah lain. Guru SMA di Kabupaten Karawang

berjumlah 534 orang dengan guru yang tidak melengkapi data sebanyak 14 guru.

Sedangkan guru SMA di Kabupaten Sumedang berjumlah 607 orang dengan guru

yang tidak melengkapi data sebanyak 24 guru.

Menurut Supriyanto, S.Pd, M.A, Kepala Sub Bagian Data dan Informasi,

Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan bahwa tidak tercantumnya beberapa data guru yang menyebabkan

terjadinya data tak lengkap dikarenakan pengisian instrument data oleh operator

sekolah tidak lengkap. Secara teknis, kepala sekolah mengumpulkan instrumen

pendataan terkait siswa, guru, dan sekolah. Data tersebut kemudian diserahkan

kepada operator yang bertugas mengunggah data ke sistem Data Pokok

Pendidikan (Dapodik). Supriyanto menambahkan bahwa sistemnya bukan

individu guru yang mengisi, tapi operator sekolah dikarenakan yang mempunyai

akses yaitu operator.

Lampiran 2 menjelaskan data mengenai banyaknya guru yang mengajar

pada setiap mata pelajaran di setiap wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa

Barat. Terlihat bahwa masih ada jumlah guru yang bertanda (-) pada sebagian

mata pelajaran. Dengan kata lain, masih ada guru yang belum tersedia di sebagian

mata pelajaran, ataupun disebabkan oleh data yang belum lengkap, seperti pada

mata pelajaran Akuntansi yang masih belum tersedianya guru di wilayah

Kabupaten Sumedang dan Kota Depok. Selain itu, pada lampiran tersebut terlihat

juga bahwa guru mengajar mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia

jumlahnya paling banyak (1633 dan 1552 guru). Sedangkan guru Antropologi dan

Akuntansi jumlahnya paling sedikit (15 dan 80 guru).

Nilai Indeks Ketaksesuaian

Pembuatan tabel ketaksesuaian mengajar diperlukan untuk mengetahui

seberapa banyaknya guru yang mengalami ketaksesuaian mengajar. Seorang guru

disebut sesuai mengajar apabila memenuhi salah satu syarat berikut ini :

1. Mengasuh mata pelajaran yang sama dengan latar belakang pendidikannya

dan minimal bergelar Sarjana (S1).

2. Masih disebut sesuai mengajar mata pelajaran walaupun mempunyai lebih

dari satu gelar kesarjanaan yang berbeda, asalkan salah satunya bergelar

sama dengan mata pelajaran yang diasuhnya.

3. Untuk guru yang mempunyai tingkatan gelar lebih dari S1 masih disebut

sesuai mengajar mata pelajaran, asalkan salah satunya bergelar sama

dengan mata pelajaran yang diasuhnya.

Page 18: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

7

Lampiran 3 menunjukkan nilai indeks ketaksesuaian seluruh mata pelajaran

dan per mata pelajaran pada setiap wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa

Barat. Terlihat bahwa masih terdapat guru yang belum tersedia untuk mengajar

pada beberapa mata pelajaran. Mata pelajaran tersebut yaitu Akuntansi di

Kabupaten Sumedang, dan Kota Depok; Antropologi di Kabupaten Sukabumi,

Sumedang, Garut, Ciamis, Kuningan, Subang, Purwakarta, Karawang, Kota

Depok, Cimahi, dan Banjar; Bahasa Daerah di Kabupaten Indramayu; Mulok di

Kabupaten Sumedang; dan TIK di Kabupaten Karawang dan Kota Banjar.

Nilai indeks ketaksesuain untuk seluruh mata pelajaran berbeda dengan nilai

indeks ketaksesuaian untuk per mata pelajaran, hal ini dikarenakan perhitungan

nilai indeks pada rumusan yang berbeda pula. Pada tabel nilai indeks ketaksesuain

di Lampiran 2 terlihat bahwa untuk seluruh mata pelajaran, nilai tengah dari

indeks ketaksesuaian sebesar 0.00793 dengan nilai indeks minimum yaitu sebesar

0.00019 dan nilai indeks maksimum sebesar 0.00043. Sedangkan untuk per mata

pelajaran, nilai tengah dari indeks ketaksesuaian sebesar 0.00032 dengan nilai

indeks minimum yaitu sebesar 0.00000 dan nilai indeks maksimum yaitu sebesar

0.03704.

Kategori Indeks Ketaksesuaian

Tahapan selanjutnya yaitu indeks ketaksesuaian akan dikelompokkan ke

dalam empat kategori. Pembagian kategori tersebut dapat diperbandingkan antara

tinggi atau tidaknya ketaksesuaian guru mengajar. Tabel 1 merupakan tabel indeks

dan selang ketegori indeksnya. Nilai indeks ketaksesuaian yang terbagi menjadi

empat kategori yaitu Sangat Rendah, Rendah, Sedang, dan Tinggi. Kategori

Sangat Rendah menunjukan bahwa kesesuaian antara latar belakang pendidikan

guru dengan mata pelajaran yang diasuh sudah baik. Sedangkan kategori Tinggi

mengandung arti bahwa masih banyak kejadian guru mengasuh mata pelajaran

yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.

Pembagian kategori tersebut berdasarkan metode kuartil. Menurut Walpole

(2005), kuartil adalah nilai-nilai yang membagi gugus amatan menjadi 4 bagian

sama besar. Nilai-nilai tersebut dilambangkan dengan Q1, Q2, dan Q3. Mempunyai

sifat bahwa 25% data kurang dari nilai Q1, 50% data berada kurang dari nilai Q2,

dan 75% data kurang dari Q3.

Tabel 2 Kriteria pengelompokkan untuk seluruh mata pelajaran

Batasan Nilai Kategori

I < 0.000271 (Q1) Sangat Rendah

0.000271 (Q1) ≤ I < 0.000308 (Q2) Rendah

0.000308 (Q2) ≤ I < 0.000355 (Q3) Sedang

I ≥ 0.000355 (Q3) Tinggi

Tabel di atas menunjukkan bahwa jika nilai indeks kurang dari Q1 yang

bernilai 0.000271 maka dimasukan ke dalam kategori Sangat Rendah, nilai indeks

di antara nilai Q1 (0.000271) dan Q2 (0.000308) dimasukan pada kategori Rendah,

nilai indeks di antara nilai Q2 (0.000308) dan Q3 (0.000355) dimasukan pada

Page 19: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

8

kategori Sedang, dan nilai indeks lebih dari Q3 (0.000355) dimasukan ke dalam

kategori Tinggi.

Gambar 2 Persentase Kategori Indeks Ketaksesuaian Seluruh Mata Pelajaran

Dari gambar di atas dilihat bahwa jumlah persentase kategori indeks

ketaksesuaian untuk seluruh mata pelajaran. Nilai persentase untuk kategori

sangat rendah yaitu sebesar 26 %, terdapat di Kabupaten Bandung, Bogor, Kota

Bandung, Bekasi, dan Cimahi. Nilai persentase untuk kategori rendah sebesar 16

%, terdapat di Kabupaten Sumedang, Tasikmalaya, dan Bekasi. Nilai persentase

untuk kategori sedang yaitu sebesar 32 %, terdapat di Kabupaten Garut, Subang,

Karawang, Ciamis, Bandung Barat, dan Kota Depok. Sedangkan nilai persentase

untuk kategori tinggi yaitu sebesar 26 %, terdapat di Kabupaten Sukabumi,

Kuningan, Indramayu, Purwakarta, dan Kota Banjar. Pada gambar di atas tidak

mengalami pembagian keempat kategori sama besar yakni 25%, disebabkan pada

data tersebut ada nilai indeks yang sama, yaitu nilai indeks bernilai 0.00025

sebanyak 2 dan 0.00031 sebanyak 3 nilai. Hal ini mempengaruhi jumlah pada

kategori Rendah dan Sedang.

Tabel 3 Kriteria pengelompokkan untuk per mata pelajaran

Batasan Nilai Kategori

I < 0.00321 (Q1) Sangat Rendah

0.00321 (Q1) ≤ I < 0.00610 (Q2) Rendah

0.00610 (Q2) ≤ I < 0.01102 (Q3) Sedang

I ≥ 0.01102 (Q3) Tinggi

Tabel 3 merupakan tabel kriteria indeks dan selang ketegori indeksnya

untuk masing-masing pelajaran. Tabel tersebut menunjukkan bahwa jika nilai

indeks kurang dari Q1 yang bernilai 0.00321 maka dimasukan ke dalam kategori

Sangat Rendah, nilai indeks di antara nilai Q1 (0.00321) dan Q2 (0.00610)

dimasukan pada kategori Rendah, nilai indeks di antara nilai Q2 (0.00610) dan Q3

(0.01102) dimasukan pada kategori Sedang, dan nilai indeks lebih dari Q3

dimasukan ke dalam kategori Tinggi.

Gambar di bawah ini menunjukkan nilai persentase kategori indeks

ketaksesuaian per mata pelajaran pada setiap wilayah di Provinsi Jawa Barat. Pada

gambar tersebut dapat dilihat bahwa mata pelajaran yang mengalami

ketaksesuaian mengajar pada kategori tinggi terdapat pada mata pelajaran

Antropologi, Bahasa Daerah, Muatan Lokal, Sosiologi, dan TIK.

Sangat

Rendah

26%

Rendah

16%

Sedang

32%

Tinggi

26%

Page 20: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

9

Gambar 3 Persentase Kategori Indeks Ketaksesuaian per Mata Pelajaran

Guru Antropologi yang mengalami ketaksesuaian terdapat di kabupaten

Tasikmalaya, Indramayu, Bekasi, Bandung Barat, dan Kota Bekasi. Guru Bahasa

Daerah yang mengalami ketaksesuaian terdapat di kabupaten Bogor, Sukabumi,

Garut, Tasikmalaya, Kuningan, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, kota

Bekasi, Depok, dan Banjar. Guru Muatan Lokal yang mengalami ketaksesuaian

terdapat di semua wilayah kecuali di kabupaten Sumedang. Guru Sosiologi yang

mengalami ketaksesuaian terdapat di semua wilayah kecuali kabupaten Bekasi

dan Kota Banjar. Dan guru Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK) yang

mengalami ketaksesuaian terdapat di kabupaten Sukabumi, Sumedang, Garut,

Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Subang, Purwakarta, Bandung Barat, kota Depok

dan Cimahi.

Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian

Pada karya ilmiah ini, tahapan selanjutnya yaitu menggambar dan

menjelaskan pemetaan Biplot dari nilai indeks ketaksesuaian tersebut. Biplot

dapat digunakan untuk melihat hubungan korelasi antar peubah, peubah dengan

objek, dan keragaman peubah. Peubah yang digunakan yaitu mata pelajaran

dengan objek amatan wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat.

Gambar di bawah menjelaskan untuk seluruh peubah mata pelajaran. Terlihat nilai

keragaman sumbu utama 1 yaitu sebesar 33.0 % dengan rasio skala sebesar 0.02

dan sumbu utama 2 sebesar 25.5 % dengan rasio skala sebesar 0.02, sehingga

secara keseluruhan keragaman yang dapat diterangkan oleh kedua sumbu tersebut

yaitu sebesar 58.5 %. Hal ini berarti bahwa gambar Biplot dibawah hanya mampu

memberikan informasi sebesar 58.5 % dari seluruh informasi data nilai indeks

ketaksesuaian.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Ak

unta

nsi

An

trop

olo

gi

B.A

sin

g

B.D

aera

h

B.I

nd

on

esia

B.I

ng

gri

s

BK

Bio

log

i

Ek

on

om

i

Fis

ika

Geo

gra

fi

Kes

enia

n

Kim

ia

Mat

emat

ika

Mu

lok

Ag

ama

Pen

jask

es

PP

Kn

Sej

arah

So

siolo

gi

TIK

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Page 21: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

10

Gambar 4 Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian untuk Seluruh Mata Pelajaran

Mata pelajaran Sosiologi memiliki keragaman paling tinggi. Hal tersebut

menunjukan bahwa untuk mata pelajaran tersebut, nilai indeks ketaksesuaian pada

masing-masing objek wilayah berbeda jauh dari nilai rataannya. Hal ini berarti

terdapat banyak guru Sosiologi yang mengalami permasalahan ketaksesuaian

mengajar. Sedangkan mata pelajaran yang memiliki korelasi positif tinggi yaitu

mata pelajaran Bimbingan Konseling dengan PPKn, Bahasa Inggris dengan

Fisika, serta Biologi dengan Kimia. Hal ini berarti nilai indeks ketaksesusaian

antar mata pelajaran tersebut tidaklah jauh berbeda yang satu dengan lainnya.

Pada gambar 4 terlihat ada lima pengelompokan wilayah yang cukup jelas.

Kelompok pertama yaitu Kabupaten Indramayu (9), Sukabumi (2), dan Kuningan

(8). Kelompok kedua yaitu Kabupaten Tasikmalaya (6), Ciamis (7), Purwakarta

(11), dan Karawang (12). Kelompok ketiga yaitu Kabupaten Sumedang (4), Garut

(5), Subang (10), Bandung Barat (14). Kelompok keempat yaitu Kabupaten Bogor

(1), Bandung (3), Kota Bandung (15), Bekasi (16), Depok (17), dan Cimahi (18).

Kelompok kelima yaitu Kabupaten Bekasi (13), dan Kota Banjar (19).

Berdasarkan sifat karakteristik peubah, kelompok pertama memiliki nilai

indeks ketaksesuaian yang tinggi pada mata pelajaran Agama dan nilai indeks

ketaksesuaian yang rendah pada mata pelajaran Bimbingan Konseling, Kesenian,

dan PPKn. Kelompok kedua memiliki nilai indeks ketaksesuaian tinggi pada mata

pelajaran Agama dan nilai indeks ketaksesuaian rendah pada mata pelajaran

Bahasa Asing, Geografi, dan Penjaskes. Kelompok ketiga memiliki nilai indeks

ketaksesuaian tinggi pada mata pelajaran Bahasa Inggris, Biologi, Fisika, Kimia

dan nilai indeks ketaksesuaian rendah pada mata pelajaran Sosiologi. Kelompok

keempat memiliki nilai indeks ketakseuaian tinggi pada mata pelajaran Bahasa

Asing, Bahasa Indonesia, Bimbingan Konseling, Geografi, Kesenian, Penjaskes,

PPKn, dan nilai indeks ketaksesuaian rendah pada mata pelajaran Agama. Dan

terakhir yaitu kelompok lima memiliki nilai indeks ketaksesuaian tinggi pada mata

pelajaran Sosiologi dan nilai indeks ketaksesuaian rendah pada Bahasa Inggris,

Biologi, Ekonomi, Fisika, Kimia, dan Sejarah.

Page 22: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

11

Gambar 5 Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian untuk jurusan IPA

Gambar di atas merupakan gambar Biplot kedua yang menjelaskan peubah

mata pelajaran yang terdapat pada jurusa IPA di SMA. Keragaman yang

diterangkan oleh sumbu utama 1 yaitu sebesar 49.8 % dengan rasio skala sebesar

0.01 dan sumbu utama 2 sebesar 18.3 % dengan rasio skala sebesar 0.02, sehingga

secara keseluruhan keragaman yang dapat diterangkan oleh kedua sumbu tersebut

yaitu sebesar 68.1 %. Mata pelajaran Fisika memiliki keragaman paling tinggi

dibandingankan dengan mata pelajaran lainnya . Sedangkan mata pelajaran yang

memiliki korelasi positif tinggi yaitu mata pelajaran Bahasa Inggris dengan

Kimia.

Gambar 6 Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian untuk jurusan IPS

Gambar di atas merupakan gambar Biplot ketiga yang menjelaskan peubah

mata pelajaran yang terdapat pada jurusan IPS di SMA. Keragaman yang

diterangkan oleh sumbu utama 1 yaitu sebesar 43.0 % dengan rasio skala sebesar

0.02 dan sumbu utama 2 sebesar 24.3 % dengan rasio skala sebesar 0.02, sehingga

secara keseluruhan keragaman yang dapat diterangkan oleh kedua sumbu tersebut

yaitu sebesar 67.3 %. Mata pelajaran Sosiologi memiliki keragaman paling tinggi

dibandingankan dengan mata pelajaran lainnya. Sedangkan mata pelajaran yang

Page 23: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

12

memiliki korelasi positif tinggi yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama dengan

Bahasa Inggris, dan mata pelajaran PPKn dengan Sosiologi.

Gambar 7 Pemetaan Biplot Indeks Ketaksesuaian untuk jurusan BAHASA

Gambar di atas merupakan gambar Biplot keempat yang menjelaskan

peubah mata pelajaran yang terdapat pada jurusan BAHASA di SMA dengan

objek wilayah. Keragaman yang diterangkan oleh sumbu utama 1 yaitu sebesar

50.9 % dengan rasio skala sebesar 0.02 dan sumbu utama 2 sebesar 25.3% dengan

rasio skala sebesar 0.02, sehingga secara keseluruhan keragaman yang dapat

diterangkan oleh kedua sumbu tersebut yaitu sebesar 76.2 %. Mata pelajaran

Bahasa Asing memiliki keragaman paling tinggi dibandingankan dengan mata

pelajaran lainnya. Sedangkan mata pelajaran yang memiliki korelasi positif tinggi

yaitu mata pelajaran Sejarah dengan Bahasa Inggris.

SIMPULAN

Nilai indeks ketaksesuaian terbagi dua bagian yaitu keseluruhan mata

pelajaran dan masing-masing mata pelajaran yang dapat dilihat pada Lampiran 4.

Nilai indeks ketaksesuaian dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu Sangat

Rendah, Rendah, Sedang, dan Tinggi. Untuk keseluruhan mata pelajaran, wilayah

yang termasuk kategori tinggi yaitu Kabupaten Sukabumi, Ciamis, Kuningan,

Indramayu, Purwakarta, dan Kota Banjar. Sedangkan untuk setiap mata pelajaran

yang termasuk kategori indeks ketaksesuaian tinggi yaitu Antropologi di lima

wilayah, Bahasa Daerah di dua belas wilayah, Muatan Lokal terdapat pada semua

wilayah kecuali Kabupaten Sumedang, Sosiologi terdapat pada semua wilayah

kecuali Kabupaten Bekasi dan Kota Banjar, dan TIK terdapat pada sebelas

wilayah. Hal ini berarti bahwa pada wilayah tersebut masih terdapat guru yang

mengalami kateksesuaian mengajar.

Page 24: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

13

SARAN

Pada penelitian ini, masih terdapat banyak kelemahan data yang dialami,

terutama data guru yang masih belum lengkap. Serta penyajian data yang tidak

cepat pada operator setiap sekolah SMA, khususnya pada tujuh wilayah yang

mengalami data guru tak lengkap di Provinsi Jawa Barat. Selain itu, penentuan

nilai bobot masih belum baik, dikarenakan belum ada sumber maupun penelitian

yang membahas menganai nilai bobot untuk nilai indeks ketaksesuaian. Semoga

hal ini menjadi bahan evaluasi untuk melakukan analisis ketaksesuaian lebih

lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Darma S. 2012.“Jangan Pernah Merampok Masa Depan Anak”. Media Informasi

dan Komunikasi PTK Pendidikan Menengah Ed ke-3. Jakarta (ID). PTK-

DIKMEN. Hal 9-10.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kurikulum 2013 Kompetensi

Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA).

Komarudin. 2006. Pengembangan Prototipe Sistem Penunjang Keputusan Pada

Direktorat Tenaga Kependidikan [tesis]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2011. Sidik Peubah Ganda dengan Menggunakan

SAS. Bogor (ID) : IPB Press.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 Tentang Guru.

Walpole RE. 2005. Pengantar Statistika. Ed ke-3. Jakarta (ID). Gramedia.

Page 25: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

14

Lampiran 1 Guru dan Data Tak Lengkap

No Kabupaten dan Kota Total guru Jumlah Guru

yang Terdata

Data Tak

Lengkap

Persentase Data

Lengkap (%)

1 Kab. Bandung 1655 1481 174 89

2 Kab. Bandung Barat 800 697 103 87

3 Kab. Bekasi 1204 971 233 81

4 Kab. Bogor 1538 1332 206 87

5 Kab. Ciamis 973 861 112 88

6 Kab. Cianjur 807 6 801 1

7 Kab. Cirebon 1099 10 1089 1

8 Kab. Garut 1381 1283 98 93

9 Kab. Indramayu 796 745 51 94

10 Kab. Karawang 534 520 14 97

11 Kab. Kuningan 870 780 90 90

12 Kab. Majalengka 761 6 755 1

13 Kab. Purwakarta 557 495 62 89

14 Kab. Subang 772 681 91 88

15 Kab. Sukabumi 984 793 191 81

16 Kab. Sumedang 607 583 24 96

17 Kab. Tasikmalaya 781 658 123 84

18 Kota Bandung 3072 2699 373 88

19 Kota Banjar 177 165 12 93

20 Kota Bekasi 1358 1166 192 86

21 Kota Bogor 1196 5 1191 1

22 Kota Cimahi 600 537 63 90

23 Kota Cirebon 689 2 687 1

24 Kota Depok 528 490 38 93

25 Kota Sukabumi 427 11 416 3

26 Kota Tasikmalaya 756 11 745 1

Page 26: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

15

Lampiran 2 Jumlah Guru per Mata Pelajaran di Provinsi Jawa Barat

No Wilayah Mata Pelajaran

Akuntansi Antropologi B.Asing B.Daerah B.Indonesia B.Inggris BK Biologi Ekonomi Fisika Geografi

1 Kab. Bogor 6 2 42 12 122 127 62 106 112 69 54 2 Kab. Sukabumi 1 - 29 12 70 68 31 51 63 31 29 3 Kab. Bandung 5 2 64 20 143 110 84 98 128 80 65 4 Kab. Sumedang - - 14 4 56 44 35 48 45 38 27 5 Kab. Garut 4 - 39 17 131 113 82 94 84 79 46 6 Kab. Tasikmalaya 8 1 28 11 62 61 29 61 53 31 26 7 Kab. Ciamis 5 - 15 9 82 88 56 76 70 47 34 8 Kab. Kuningan 2 - 12 11 80 64 41 64 86 34 32 9 Kab. Indramayu 2 4 18 - 64 77 33 62 70 46 27 10 Kab. Subang 2 - 14 6 69 47 34 46 58 39 30 11 Kab. Purwakarta 2 - 17 11 46 42 22 32 46 22 22 12 Kab. Karawang 1 - 2 2 43 40 31 47 47 34 28 13 Kab. Bekasi 3 1 35 7 73 82 55 64 95 56 43 14 Kab. Bandung Barat 1 1 26 11 67 63 41 46 65 34 25 15 Kota Bandung 26 3 74 34 242 217 174 233 221 210 90 16 Kota Bekasi 6 1 35 7 107 106 66 77 101 70 38 17 Kota Depok - - 10 5 38 50 26 34 47 28 20 18 Kota Cimahi 5 - 18 9 42 44 29 43 43 33 17 19 Kota Banjar 1 - 3 1 15 16 9 15 14 10 6

Total 80 15 495 189 1552 1459 940 1297 1448 991 659

15

Page 27: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

16

Lampiran 2 Jumlah Guru per Mata Pelajaran di Provinsi Jawa Barat

No Wilayah

Mata Pelajaran

Jumlah Kesenian Kimia Matematika Muatan Lokal

Pendidikan Agama

Penjaskes PPKn Sejarah Sosiologi TIK

1 Kab. Bogor 46 78 123 17 102 50 76 49 51 26 1332 2 Kab. Sukabumi 22 49 66 20 48 40 55 44 38 26 793 3 Kab. Bandung 44 86 135 37 90 61 88 64 55 22 1481 4 Kab. Sumedang 16 44 73 - 27 34 33 24 19 2 583 5 Kab. Garut 42 75 136 28 58 58 73 50 47 27 1283 6 Kab. Tasikmalaya 19 29 61 8 38 32 24 45 18 13 658 7 Kab. Ciamis 28 43 76 9 39 45 37 50 36 16 861 8 Kab. Kuningan 29 41 74 10 45 40 39 34 27 15 780 9 Kab. Indramayu 19 44 76 7 57 34 39 31 26 9 745 10 Kab. Subang 23 40 66 9 40 42 50 29 22 15 681 11 Kab. Purwakarta 18 29 48 12 27 24 28 16 17 14 495 12 Kab. Karawang 16 41 63 1 32 29 24 26 13 - 520 13 Kab. Bekasi 23 69 88 16 65 48 52 47 30 19 971 14 Kab. Bandung Barat 16 45 62 20 40 28 42 31 24 9 697 15 Kota Bandung 85 187 256 24 123 130 157 91 82 40 2699 16 Kota Bekasi 33 80 120 13 87 43 63 49 37 27 1166 17 Kota Depok 12 27 49 10 27 22 32 22 21 10 490 18 Kota Cimahi 22 37 49 3 25 31 32 29 16 10 537 19 Kota Banjar 6 11 12 5 10 8 9 10 4 - 165

Total 519 1055 1633 249 980 799 953 741 583 300 16937

16

Page 28: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

17

Lampiran 3 Penentuan Nilai Pembobot (Wij)

No Latar Belakang

Pendidikan

Mata Pelajaran

AKU ANT BAS BDR BIN BIG BK BIO EKO FIS GEO KES KIM MTK MLK PAI PJOK PPKn SEJ SOS TIK

1 Akuntansi 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Antropologi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Bahasa Asing 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 Bahasa Daerah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

5 Bahasa Indonesia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Bahasa Inggris 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 Biologi 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 Ekonomi 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 Fisika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 Geografi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 Kesenian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

13 Kimia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Matematika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

15 Muatan Lokal 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

16 Pendidikan Agama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

17 Penjaskes 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

18 PPKn 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

19 Sejarah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

20 Sosiologi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

21 TIK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

17

Page 29: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

18

Lampiran 3 Penentuan Nilai Pembobot (Wij)

No Latar Belakang

Pendidikan

Mata Pelajaran

AKU ANT BAS BDR BIN BIG BK BIO EKO FIS GEO KES KIM MTK MLK PAI PJOK PPKn SEJ SOS TIK

22 Administrasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23 Agribisnis 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

24 Agronomi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25 Ahwal Syakhsiah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

26 Arkeologi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Astronomi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Dakwah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

29 Desain 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

30 Dikbasasinda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Evaluasi Pendidikan 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 Farmasi 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

33 Filsafat 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

34 GMSK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35 Hubungan Internasional 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36 Ilmu Hukum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

37 Ilmu Kelautan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

38 Ilmu Komunikasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

39 Ilmu Lingkungan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40 Ilmu Material 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

41 Ilmu Pemerintahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

42 IPA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

18

Page 30: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

19

Lampiran 3 Penentuan Nilai Pembobot (Wij)

No Latar Belakang

Pendidikan

Mata Pelajaran

AKU ANT BAS BDR BIN BIG BK BIO EKO FIS GEO KES KIM MTK MLK PAI PJOK PPKn SEJ SOS TIK

43 IPS 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

44 Ilmu Tanah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

45 Jurnalistik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

46 Kedokteran Hewan 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

47 Kehutanan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

48 Keperdataan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

49 Kesejahteraan Sosial 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

50 Koperasi 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

51 Lainnya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

52 Manajemen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

53 Marketing 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

54 Pariwisata dan Perhotelan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

55 Pendidikan Dunia Usaha 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

56 PEP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

57 Perbankan 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

58 Peikanan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

59 Perpustakaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

60 Pertanian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

61 Peternakan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

62 PGSD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

63 PGTK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19

Page 31: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

20

Lampiran 3 Penentuan Nilai Pembobot (Wij)

No Latar Belakang

Pendidikan

Mata Pelajaran

AKU ANT BAS BDR BIN BIG BK BIO EKO FIS GEO KES KIM MTK MLK PAI PJOK PPKn SEJ SOS TIK

64 Planologi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

65 Pendidikan Luar Biasa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

66 Pendidikan Luar Sekolah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

67 Politik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

68 Psikologi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

69 Syariah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

70 Tafsir Hadits 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

71 Tata Boga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

72 Tata Busana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

73 Tata Negara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

74 Tata Niaga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

75 Teknik Gas/Kimia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

76 Teknik Industri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

77 Teknik Informatika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

78 Teknik Komputer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

79 Teknik Lingkungan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

80 Teknik Listrik / Elektro 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

81 Teknik Mesin / Otomotif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

82 Teknik Pangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

83 Teknik Sipil / Arsitektur 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

84 Theologi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

20

Page 32: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

21

Lampiran 4 Nilai Indeks Ketaksesuaian di Provinsi Jawa Barat

No Wilayah Mata Pelajaran

Akuntansi Antropologi B.Asing B.Daerah B.Indonesia B.Inggris BK Biologi Ekonomi Fisika Geografi

1 Kab. Bogor 0.00781 0.00781 0.00366 0.01410 0.00315 0.00363 0.00630 0.00552 0.00544 0.00453 0.00810

2 Kab. Sukabumi 0.00000 - 0.01049 0.01630 0.00683 0.00543 0.01219 0.00469 0.00529 0.00631 0.01049

3 Kab. Bandung 0.00000 0.00781 0.00415 0.00625 0.00219 0.00256 0.00624 0.00207 0.00622 0.00471 0.00546

4 Kab. Sumedang - - 0.00174 0.00610 0.00610 0.00055 0.01071 0.00254 0.01000 0.00642 0.00542

5 Kab. Garut 0.00000 - 0.00942 0.01321 0.00343 0.00217 0.01092 0.00282 0.00868 0.00554 0.00799

6 Kab. Tasikmalaya 0.00321 0.02500 0.00893 0.02045 0.00202 0.00328 0.01638 0.00451 0.00645 0.00645 0.00769

7 Kab. Ciamis 0.00000 - 0.01138 0.01084 0.00268 0.00249 0.01307 0.00289 0.01429 0.00727 0.00287

8 Kab. Kuningan 0.00000 - 0.00833 0.01364 0.00500 0.00391 0.01524 0.00273 0.00894 0.00882 0.01016

9 Kab. Indramayu 0.02564 0.02500 0.01111 - 0.00352 0.00325 0.01554 0.00806 0.01536 0.00761 0.00741

10 Kab. Subang 0.00000 - 0.00595 0.01736 0.00483 0.00532 0.00939 0.00453 0.00898 0.00534 0.00833

11 Kab. Purwakarta 0.00000 - 0.00452 0.01166 0.00167 0.00305 0.01316 0.00801 0.00744 0.00614 0.01555

12 Kab. Karawang 0.00000 - 0.01429 0.01429 0.00532 0.00429 0.00949 0.00304 0.01641 0.00504 0.00408

13 Kab. Bekasi 0.00000 0.01923 0.00769 0.01648 0.00395 0.00422 0.00891 0.00631 0.01154 0.00618 0.00671

14 Kab. Bandung Barat 0.00000 0.02564 0.00385 0.00682 0.00410 0.00238 0.01126 0.00272 0.00671 0.00515 0.00900

15 Kota Bandung 0.00218 0.00629 0.00175 0.00545 0.00230 0.00205 0.00672 0.00230 0.00640 0.00266 0.00398

16 Kota Bekasi 0.00347 0.02083 0.00466 0.01749 0.00153 0.00424 0.00253 0.00530 0.00887 0.00536 0.00913

17 Kota Depok - - 0.00208 0.01250 0.00329 0.00208 0.00245 0.00735 0.00887 0.00744 0.00729

18 Kota Cimahi 0.00000 - 0.00000 0.00309 0.00132 0.00379 0.00788 0.00258 0.01421 0.00433 0.00000

19 Kota Banjar 0.00000 - 0.00000 0.03571 0.00494 0.00926 0.01282 0.00988 0.01323 0.01852 0.00617

21

Page 33: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

22

Lampiran 4 Nilai Indeks Ketaksesuaian di Provinsi Jawa Barat

No Wilayah Mata Pelajaran Seluruh

Mapel Kesenian Kimia Matematika Mulok Agama Penjaskes PPKn Sejarah Sosiologi TIK

1 Kab. Bogor 0.00769 0.00260 0.00525 0.01471 0.00597 0.00338 0.00564 0.00659 0.01225 0.00355 0.00026

2 Kab. Sukabumi 0.01186 0.00311 0.00626 0.02222 0.00453 0.00870 0.01067 0.01285 0.01831 0.01505 0.00043

3 Kab. Bandung 0.00505 0.00185 0.00185 0.01436 0.00469 0.00205 0.00584 0.00537 0.01299 0.00994 0.00020

4 Kab. Sumedang 0.00457 0.00000 0.00167 - 0.00452 0.00287 0.00739 0.00610 0.01926 0.02381 0.00028

5 Kab. Garut 0.00680 0.00408 0.00375 0.02009 0.00281 0.00141 0.00531 0.00776 0.01817 0.01587 0.00031

6 Kab. Tasikmalaya 0.00789 0.00086 0.00164 0.02564 0.00066 0.00469 0.01250 0.00333 0.02222 0.01538 0.00029

7 Kab. Ciamis 0.01220 0.00397 0.00353 0.02500 0.00313 0.00217 0.01252 0.00244 0.02014 0.02134 0.00035

8 Kab. Kuningan 0.01552 0.00305 0.00304 0.02308 0.00389 0.00563 0.01154 0.00809 0.02130 0.01167 0.00038

9 Kab. Indramayu 0.01316 0.00227 0.00230 0.02500 0.00263 0.00588 0.00962 0.00565 0.01538 0.00278 0.00037

10 Kab. Subang 0.00362 0.00313 0.00379 0.01891 0.00260 0.00645 0.00739 0.00503 0.01741 0.01389 0.00032

11 Kab. Purwakarta 0.00855 0.00091 0.00321 0.02193 0.00380 0.00427 0.00824 0.01122 0.02262 0.01648 0.00036

12 Kab. Karawang 0.00714 0.00279 0.00272 0.02941 0.00268 0.00788 0.00952 0.00769 0.01978 - 0.00034

13 Kab. Bekasi 0.01003 0.00390 0.00240 0.01838 0.00414 0.00361 0.00777 0.00491 0.00962 0.00516 0.00030

14 Kab. Bandung Barat 0.01250 0.00278 0.00403 0.02436 0.00375 0.00268 0.00476 0.00806 0.02188 0.02222 0.00031

15 Kota Bandung 0.00741 0.00202 0.00282 0.01651 0.00414 0.00242 0.00543 0.00448 0.01243 0.00509 0.00019

16 Kota Bekasi 0.00928 0.00208 0.00374 0.02083 0.00281 0.00142 0.00810 0.00500 0.01600 0.00756 0.00025

17 Kota Depok 0.00347 0.00158 0.00340 0.02128 0.00694 0.00379 0.00911 0.00189 0.01190 0.01250 0.00031

18 Kota Cimahi 0.00884 0.00077 0.00283 0.02857 0.00444 0.00000 0.00434 0.00670 0.02083 0.01111 0.00025

19 Kota Banjar 0.01235 0.01347 0.00309 0.03704 0.00370 0.00000 0.00823 0.01111 0.00000 - 0.00051

22

Page 34: ANALISIS KETAKSESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN … · analisis ketaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran sma (studi kasus pada sma di provinsi jawa barat)

23

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Sukabumi pada tanggal 04 September 1989 dari

pasangan Bapak H.Ganda Jayadi Saputra, SPd dan Ibu Hj.Nasah Nafsiah, SPd.

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara

Tahun 2001 penulis lulus dari SD Negeri Situgede Sukabumi, kemudian

melanjutkan studi di MTs Pesantren Assalaam Parungkuda hingga tahun 2004.

Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikannya di SMA Pesantren Hayatan

Thayyibah Sukabumi dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis

diterima IPB melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) sebagai mahasiswa

Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama di IPB penulis aktif pada kepanitiaan Acara kampus, diantaranya

yaitu Statistika Ria, Welcome Ceremony Statistics, dan Pesta Sains Nasional.

Penulis menjalankan tugas Praktek Lapang di Kemendiknas selama dua bulan

sebagai staf perencanaan.