Upload
vudiep
View
288
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING
PADA RESTORAN SIAP SAJI
Diana Triwardhani FE UPN Veteran Jakarta
Afni Sari Budiman FE UPN Veteran Jakarta
Abstract
This study aims to determine how the potential, the position of competitive advantage of fast-food restaurants Izzi Pizza compared with the comparator service restaurant Papa Ron's Pizza and Domino's Pizza and find out how the performance generated by the fast-food restaurants Izzi Pizza with comparable restaurant Papa Ron's Pizza and Domino's Pizza. In this research technique used is a qualitative descriptive method, using the formula of proportion, data collection techniques to obtain data and information to primary data using a questionnaire and distributed to 100 respondents, and that the samples are visitor restaurant. The results of this study indicate that the highest value competitive advantage for Izzi Pizza is on the monitoring of food, knowledge servants and comfort of the room, for Papa Ron's the cleanliness of food, hospitality waitress and comfort room, while the dominos's Pizza in the comfort room, ease of parking and knowledge waitress . For the weighted value of the three restaurants are included on food hygiene
Keyword: competitive advantage
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan
di dalam pasar yang bersaing, namun setelah beberapa
dasawarsa perluasaan dan kemakmuran yang hebat, banyak
perusahaan kehilangan pandangan akan keunggulan bersaing,
dalam perjuangan untuk berkembang dan mengejar diversifikasi.
(Michael E. Porter 2004:1).
Salah satu kunci untuk mencapai keunggulan bersaing
adalah dengan memenuhi kebutuhan konsumen tersebut yang
berbeda-beda dan selalu berubah, juga dalam memenuhi
produk-produk yang disajikan bagi konsumen. Dengan
menawarkan berbagai produk dan pelayanan yang lebih unggul
agar dapat menciptakan persepsi yang baik.
Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur
pelayanan serta mengevaluasi temuan-temuan dan membuat
perubahan yang diperlukan agar dapat memahami kebutuhan
konsumen serta kepuasan konsumen. Pelayanan yang paling
terbaik dan perstisius yang dimiliki oleh perusahaan akan sangat
diharapkan oleh konsumen sehingga konsumen akan selalu
merasa dihargai dan telah terlayani dengan baik. Dengan
demikian konsumen dapat menilai kinerja perusahaan dengan
membandingkan dengan perusahaan lain. Disebabkan kebutuhan
dan keingginan yang selalu berubah-ubah maka mau tidak mau
harus diikuti dan dipenuhi, begitu juga dengan industri jasa
makanan yang semakin berkembang, hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhan yang tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto
2006:13).
1
Sedangkan menurut (Aaker 2006:182) dalam persaingan
di bidang makanan khususnya restoran, menyebabkan
pengusaha harus mempunyai strategi yang paling baik dan tepat
yang mempertimbangkan kondisi yang ada dalam perusahaan.
Dewasa ini masyarakat modern ditandai dengan aktivitas
kerja yang tinggi. Untuk setiap orang yang mempunyai aktivitas
berdampak pada minimnya menyediakan makanan, oleh karena
itu orang lebih menyukai untuk makan di restoran yang dapat
menyajikan makanan maupun minuman dengan cepat, maka
muncullah restoran-restoaran siap saji yang menunya
bermacam-macam, cita rasa enak serta suasana yang
menyenangkan seperti oleh Mc. Donald’s, Texas Fried Chicken,
Kentucky Fried Chiken, Pizza Hut, Hoka-hoka Bento, dan lain-
lain.
Persaingan yang sangat ketat ini menjadikan pemenuhan
kebutuhan dari suatu produk yang menjadi keinginan dan
kebutuhan konsumen untuk membeli dan mengkonsumsinya
secara jangka panjang dan mempelajari strategi yang dilakukan
oleh restoran siap saji dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen untuk lebih baik secara terus menerus
(Dewi Nawangwulan : 2007).
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang berkaitan :
Bagaimana Potensi, Posisi, Keunggulan Bersaing dan Kinerja
pada restoran siap saji Izzi Pizza, Papa Ron’s Pizza dan Domino’s
Pizza?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui potensi, posisi, keunggulan bersaing dan
kinerja restoran siap saji Izzi Pizza dengan pembanding restoran
siap saji Papa Ron’s Pizza dan Domino’s Pizza.
4. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Keunggulan Bersaing
Menurut Michael E. Porter (2004:1) keunggulan
bersaing adalah : Jantung kinerja perusahaan di dalam pasar
yang bersaing, namun setelah beberapa dasawarsa perluasaan
dan kemakmuran yang hebat, banyak perusahaan kehilangan
pandangan akan keunggulan bersaing, dalam perjuangan
untuk berkembang dan mengejar diversifikasi
Menurut Aaker (2006), bagaimana perusahaan mampu
bersaing `bukanlah satu-satunya kunci keberhasilan, karena
ada tiga faktor yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu
keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan, yaitu ;
1) Dasar persaingan
2) Di pasar mana perusahaan bersaing
3) Dengan siapa perusahaan bersaing
Pendapat diatas tampaknya cenderung mementingkan
bagaimana suatu perusahaan bersaing dilihat dari sisi
perusahaan. Sementara itu, perusahaan tidak bisa lepas dari
pelangganya.
Sedangkan menurut (Keegan 2006:235), keunggulan
bersaing ada kalau terdapat keserasian antara kompetensi
yang membedakan dari sebuah perusahaan dan faktor-faktor
kritis untuk meraih sukses dalam industri yang menyebabkan
perusahaan mempunyai prestasi yang jauh lebih baik dari pada
pesaingnya. Ada 2 cara dasar untuk mencapai keunggulan
bersaing, yang pertama dengan strategi biaya rendah yang
memampukan perusahaan untuk menawarkan produk dengan
harga yang lebih murah dari pesaingnya. Yang kedua, dengan
strategi diferensiasi produk, sehingga pelanggan menganggap
memperoleh manfaat unik yang sesuai dengan harga yang
cukup. Akan tetapi kedua strategi tersebut mempunyai
pengaruh yang sama yakni meningkatkan anggapan manfaat
yang dinikmati oleh konsumen.
b.Strategi Bersaing
Menurut M. E. Porter (2006:16), pada suatu industri
jenis apa pun, baik untuk dalam negeri atau internasional, atau
menghasilkan produk dan jasa, terdapat 5 (lima) kekuatan
dalam bersaing, yaitu :
1) Ancaman Masuk dari pesaing baru; apabila suatu
perusahaan dapat memasuki suatu industi khusus dengan
mudah, maka intensitas persaingan di antara perusahaan-
perusahaan tersebut akan meningkat. Pendatang baru akan
mengurangi potensi-potensi profit pada industri lama
karena ia akan membawa kapasitas baRu, mencari pasar
dan menurunkan margin.
2) Ancaman dari produk pengganti; pada banyak industri,
perusahan-perusahan berkompetisi secara ketat dengan
para produsen produk pengganti dari industri yang lain.
Kehadiran produk pengganti tersebut merupakan
peringatan bagi perusahaan sebelum beralih ke produk
pengganti tesebut. Tekanan persaingan akibat produk
pengganti dapat menyebabkan terjadinya penurunan
kualitas produk karena konsumen merasakan adanya
penurunan harga.
3) Kekuatan tawar menawar pembeli; bila persaingan
terkonsentrasi, berukuran besar dan konsumen membeli
dalam volume besar, maka kekuatan tawar menawar
sangat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu
industri. Perusahaan pesaing mungkin menggunakan
layanan atau jaminan khusus untuk mendapatkan loyalitas
pelanggan apabila memiliki kekuatan tawar menawar yang
substansial.
4) Kekuatan tawar menawar pemasok; kekuatan tawar
menawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan
dalam industri, khususnya apabila, terdapat sejumlah besar
pemasok, hanya ada beberapa bahan baku pengganti yang
baik, atau apabila biaya pengalihan bahan baku yang
sangat mahal.
5) Persaingan diantara pesaing-pesaing yang ada;
menyebabkan persaingan harga, iklan atau promosi,
pengembangan produk, positioning, tenaga pemasar dan
lain-lain.
Suatu perusahaan memiliki banyak kekuatan dan
kelemahan dalam berhadapan dengan para pesaingnya. Dari
jenis dasar keunggulan bersaing digabungkan dengan cakupan
aktivitas yang berusaha dicapai oleh sebuah perusahaan, maka
akan menghasilkan 3 (tiga) Strategi Generik untuk mencapai
kinerja di atas rata-rata dalam suatu industri, yaitu :
a) Keunggulan biaya: Keunggulan biaya didasarkan pada
posisi perusahaan sebagai produsen dengan biaya rendah
dalam pasar yang ditentukan secara luas atau meliputi
bauran produk yang luas. Pada dasarnya, sebuah
perusahaan yang berusaha mendasarkan strategi bersaing
pada kepemimpinan biaya menyeluruh harus sangat agresif
mengejar kepemimpinan posisi itu sendiri dengan biaya per
unitnya paling rendah dalam industri. Karena pada
gilirannya pasti membuat produsennya memimpin dalam
ciri pengalaman dengan pembuatan produk.
b) Diferensiasi: kalau produk hasil dari sebuah perusahaan
benar-benar unik atau dianggap untuk dalam pasar masal,
dikatakan produk itu mempunyai keunggulan diferensiasi.
Ini dapat menjadi strategi yang amat efektif untuk
mempertahankan posisi pasar dan meraih pengambilan
modal diatas rata-rata keunikan sering kali membuat
perusahaan dapat menempatkan harga yang cukup tinggi
untuk produknya.
c) Fokus (Fokus Biaya dan Fokus Diferensiasi): strategi untuk
mencapai keunggulan fokus menetapkan sasaran pasar
atau pelanggan yang ditentukan secara sempit. Ini
merupakan keunggulan yang didasarkan pada kemampuan
untuk menciptakan lebih banyak nilai pelanggan untuk
segmen yang ditargetkan secara sempit dan hasil dari
pemahaman yang lebih baik dari kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
Dalam pemilihan bisnis restoran, agar konsistensi rasa
hidangan disetiap gerai dapat diperhatikan dari sisi kualitas dan
kontrol makanan agar dapat berjalan kontinyu dengan baik,
maka strategi yang perlu dilakukan adalah mengadaptasi
segala perubahan yang ada yang bersifat rentan.
c. Restoran Cepat Saji
Industri fast food berasal dan berkembang dari Amerika
Serikat. Menurut Wikipedia restoran siap saji adalah restoran
yang menyediakan makanan dengan cepat begitu makanan
dipesan. Makanan yang disajikan seringkali dinamakan fast
food. Sebelum dinamakan restoran siap saji, outlet yang
menjual fast food dinamakan fast food restaurant.
Makanan yang disajikan disiapkan untuk dapat segera
disajikan. Bisa dengan cara dioven atau dipanaskan, sehingga
tidak membutuhkan proses yang rumit. Biasanya produknya
berupa sandwich, burger, pizza, fried chicken, french fries,
chicken nuggets, fich and chips, ice cream dan sejenisnya.
Industri fast food berasal dan berkembang dari Amerika
Serikat. Salah satu contoh restoran fast food yang memiliki
perkembangan dan jaringan terluas di dunia adalah Mc.
Donald’s yang berasal dari Amerika Serikat. Tipe-tipe restoran
fast food, menurut Wikipedia :
1) Pengunjung datang ke counter, mengambil makanan yang
pengunjung inginkan, membayar dan kemudian mencari
tempat duduk dan mulai menikmati makanan. Tipe ini ada
beberapa variasi antara lain :
a. Pengunjung mengambil makanan yang telah tersedia
pada porsi tertentu.
b. Pengunjung mengambil sendiri dari kontainer-kontainer
makanan yang ada, sehingga memilih dan mengambil
sendiri makanan yang dikehendaki.
c. Pengunjung dilayani di counter, artinya pengunjung
menyebutkan pesanannya dan menanti di counter
makanan pesanan pengunjung.
2) Ada juga prosedur khusus dengan sistem tiket, yaitu
pengunjung membayar di kasir untuk mendapatkan tiket,
kemudian menuju counter makanan untuk menukarkan
tiket dengan makanan yang telah dipesan.
3) Pengunjung akan menuju counter, makanan yang dipesan
akan diantar ke meja pemesanan, dan mengenai
pembayaran bisa dilakukan pada waktu pemesanan atau
pada waktu makanan diantar ke meja.
d. Bauran Pemasaran Restoran
Dalam sebuah restoran, bauran pemasaran (7 P) terdiri
dari lokasi (place), produk (product), harga (price), promosi
(promotion), orang (people), lingkungan fisik (physical
environment), proses (process)
1. Lokasi (place)
Lokasi merupakan faktor penting dalam mencapai
keberhasilan sebuah restoran, yaitu menyangkut : good
visibility, easy access, convenience, curb side appeal,
parking.
2. Produk (product)
Produk dalam bisnis restoran sangat bergantung pada
pengalaman. Produk dapat berupa paket yang lengkap
yang terdiri dari makanan, minuman, servis, atmosfer dan
kenyamanan yang memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen menciptakan kesan yang tidak terlupakan.
Pengunjung di restoran membayar untuk pengalaman
makan secar total bukan hanya untuk makannya saja.
3. Harga (price)
Harga juga merupakan pertimbangan yang sangat penting
dalam memilih restoran. Faktor-faktor yang mempengaruhi
harga yang diterapkan dalam sebuah restoran adalah,
hubungan antar permintaan dan penawaran, penurunan
loyalitas konsumen, harga-harga dalam persaingan aspek
psikologis, kebutuhan untuk meraih laba.
4. Promosi (promotion)
Promosi adalah aktivitas yang dilakukan restoran untuk
mencari konsumen, bukan hanya untuk sekali datang tetapi
juga konsumen yang akan melakukan pembelian berulang.
Tujuan dari promosi adalah meningkatkan awarness,
meningkatkan persepsi konsumen, menarik pembeli
pertama, mencapai persentase yang lebih tinggi untuk
konsumen yang berulang, menciptakan loyalitas merek,
meningkatkan penjualan pada makanan tertentu atau
waktu-waktu khusus, dan mengenalkan menu baru.
5. Orang (people)
Hal tersebut berkaitan dengan penyeleksian, pelatihan,
pemotivasian dan peraturan terhadap sumber daya
manusia, dimana sumber daya manusia harus mempunyai
kemampuan akan pengetahuan yang cukup mengenai
suatu produk yang ditawarkan secara mantap, sehingga
dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada
konsumen. Selain itu bisnis dalam restoran harus mengerti
mengenai strandar pelayanan kepada pelanggan misalnya:
a) Penampilan: penampilan harus rapi, sehingga enak
dipandang baik dari segi pelanggan yang datang dan
berkunjung maupun dari segi sumber daya itu sendiri,
yang harus diperhatikan mengenai penampilan antara
lain pakaian, penampilan fisik misalnya bau badan.
b) Komunikasi : harus memiliki kemampuan komunikasi
yang baik dengan pelanggan guna terjalinnya suasana
yang nyaman dan menyenangkan sehingga pelanggan
yang datang merasa di terima kehadirannya.
c) Kebersihan : harus selalu terjaga dengan baik, oleh
karena itu diharapkan sumber daya manusia
mempunyai kesadaran sendiri akan kebersihan
lingkungan tempat bekerja.
d) Kecepatan pelayanan : kecepatan pelayanan harus
selalu di tingkatkan, karena pelanggan tidak bisa
menunggu makanan yang di pesan terlalu lama. Oleh
karena itu harus diadakan pelatihan bagi sumber daya
manusia guna mengkaji ulang kelebihan serta
kekuranagan yang dimiliki yang berkaitan dengan
kecepatan pelayanan.
6. Lingkungan fisik (physical environment)
Merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan
langsung berinteraksi dengan konsumen. Ada 2 tipe
physical evidence, yaitu:
a) Essential evidence : merupakan keputusan-keputusan
yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan
layout dari gedung, ruang dan lain-lain.
b) Peripheral evidence merupakan nilai tambah yang bila
berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa. Jadi hanya
berfungsi sebagai pelengkap saja, sekalipun demikian
perannya sangat penting dalam proses produk jasa.
7. Proses (process)
Yang dimaksud proses disini adalah situasi yang dialami
oleh pelanggan pada saat menunggu produk yang di pesan.
Perbedaan faktor utama dalam suatu perusahan jasa
adalah kualitas akan layanan jasa atau pelanggan menjadi
semakin selektif di dalam permintaan serta menuntut akan
standar jasa yang lebih baik. Oleh sebab itu kualitas
pelayanan terhadap pelanggan harus diperhatikan.
Unsur-unsur dalam keunggulan bersaing yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1) Potensi keunggulan bersaing
2) Posisi keunggulan bersaing
3) Kinerja yang dihasilkan
Dalam hal ini keunggulan bersaing yang ada mengenai
restoran siap saji menyangkut pelayanan yang cepat dan baik
yang mana hal tersebut mengenai pelayanan yang cepat di
dalam penyajian terhadap pesanan oleh konsumen, kebersihan
tempat yang dapat memberikan suasana nyaman bagi
konsumen di tempat tersebut, kesehatan makanan yang
terjamin dimana setiap olahan makanan yang akan dimasak
memiliki kebersihan yang segar untuk dimasak, makanan
tersebut halal atau sudah mendapat sertifikat dari MUI. Pilihan
makanan yang bervariasi dapat memberikan konsumen untuk
memilih jenis makanan yang lain sesuai dengan keinginan
mereka sendiri. Harga yang relative murah dapat menarik
konsumen ditambah dengan berbagai macam variasi dari
berbagai macam menu masakan yang lain, dimana dengan
harga yang relatif murah dapat menjadim pembanding dengan
restoran yang lain di mata konsumen.
Menurut Freddy Rangkuti (124:2006) faktor-faktor yang
dipertimbangkan oleh konsumen dalam pemilihan restoran siap
saji diantaranya :
1) Halal dan higienis
2) Pemilihan menu bervariasi
3) Kualitas makanan dan minuman baik
4) Penyajian makanan dan minuman menarik
5) Harga makanan dan minuman
6) Keramahan pelayan
7) Pengetahuan pelayan baik
8) Kenyamanan tempat baik di dalam maupun di luar restoran
9) Layanan antar
10) Lokasi strategis
11) Areal parkir
B. Metode Penulisan
1. Definisi Operasional dan Operasional Variabel
Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah keunggulan bersaing restoran siap saji,
dimana skor yang diperoleh dari kuesioner tentang keunggulan
bersaing, dilihat dari dimensi potensi keunggulan bersaing, posisi
keunggulan bersaing dan kinerja dengan masing-masing indikator
sbb : Kebersihan makanan, Variasi menu, Menu favorit, Kualitas
makanan, Penyajian makanan cepat, Ruang restoran nyaman,
Kebersihan ruang restoran, Harga tidak mahal, Pelayan ramah,
Pengetahuan pelayan, Layanan antar baik, Lokasi yang strategis,
Cabang banyak, Kemudahan parkir, Harga yang lebih rendah serta
kepuasan menggunakan skala Likert berupa data interval.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, menggunakan data cross section,
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner,
dimana instrumen sebelumnya melalui uji validitas dan reliabilitas
menggunakan metode Alpha-Cronbach
3. Sampel
Tehnik penentuan sampel menggunakan Convinience
Sampling. Jumlah yang di ambil sebanyak 100 responden yakni,
pengunjung restoran siap saji Izzi Pizza, Papa Ron’s Pizza dan
Domino’s Pizza, yang mengkonsumsi restoran siap saji Izzi Pizza ,
Papa Ron’s Pizza dan Domino’s Pizza.
4. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis mengunakan analisis deskriptif
mengunakan analisa adopsi dari Freddy Rangkuti
Untuk menganalisis data dapat menggunakan rumus proporsi
sebagai berikut :
Proporsi ( P ) = f / n
Dimana ; f = frekuensi
n = total untuk semua kategori
Untuk menganalisis Keunggulan Bersaing dapat dilakukan
dengan cara-cara di bawah ini :
1) Menganalisis Potensi Keunggulan Bersaing dilakukan dengan
menganalisis pembobotan benefit, yaitu sebagai berikut :
a) Analisis suatu pembobotan benefit antara perusahaan
dapat dihitung dengan:
Total Nilai Benefit = Bobot kepentingan X Rating Kinerja
tiap Perusahaan
b) Perhitungan selisih total nilai benefit perusahaan kita
dengan perusahaan pesaing, dengan :
Total Benefit Perusahaan Kita – Total Benefit Perusahaan
Pesaing.
2) Menganalisis Posisi Keunggulan Bersaing, yaitu sebagai
berikut ;
a) Membandingkan Perceived Price Product perusahaan kita
dengan perusahaaan pesaing, dengan :
Perceived Price Perusahaan Kita - Perceived Price
Perusahaan Pesaing
Perceived price product adalah persepsi konsumen
terhadap apa yang di korbankan oleh mereka untuk
memperoleh produk atau jasa.
b) Nilai Keunggulan Bersaing dapat dihitung dengan :
Keunggulan Bersaing = Selisih Benefit – Selisih Harga
Keunggulan bersaing ditentukan oleh seberapa besar
benefit yang dirasakan oleh pelanggan dibandingkan
biaya yang telah dikeluarkan untuk mempeoleh benefit
tersebut. Artinya, semakin besar benefit yang diperoleh
pelanggan dibandingkan dengan biaya yang harus
perusahaan keluarkan, sehingga keunggulan produk
tersebut akan semakin menarik.
Untuk mengetahui keunggulan bersaing dapat dilihat
melalui kuadran bobot kepentingan dan competitive
performance, dimana competitive performance dapat
dilihat melalui : Selisih nilai rata-rata rating kinerja
perusahaan kita dengan rata-rata ranting kinerja
perusahaan utama.
3) Menganalisis Kinerja
Jika perusahaan memiliki potensi dan keunggulan bersaing
yang optimal, maka akan memperoleh keuntungan dari harga
produk yang murah dan kualitas produk yang sesuai dengan
harapan, sehingga hal ini akan memberikan keunggulan pada
perusahaan. Maka kinerja perusahaan tersebut lebih tinggi
dari perusahaan pesaing.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Uji Validitas Dan Reliabilitas
Hasil dari uji validitas dengan 14 butir kuesioner untuk nilai
kepentingan dan kinerja semuanya valid dengan Alpha Cronbach
masing-masing sebesar 0,882 dan 0,916.
2. Analisis Data
Hasil analisis Keunggulan Bersaing dilakukan dengan
menganalisis pembobotan benefit, yang telah diperoleh dari hasil
kuesioner mengenai tingkat kepentingan, dan kinerja adalah
sebagai berikut :
Tabel 1
Nilai Benefit dan Bobot Kepentingan dan Kinerja Restoran
Benefit Bobot Kepentingan
Kinerja Izzi
Pizza
Kinerja Papa
Ron’s Pizza
Kinerja
Idomino’s Pizza
Kebersihan Makanan
4,85 3,95 4,06 3,86
Variasi Menu 4,28 3,78 3,81 3,77
Menu Favorit 4,18 3,79 3,77 3,8
Kualitas Makanan
4,52 3,93 4,05 3,91
Penyajian
Makanan
4,35 3,79 3,85 3,71
Jangkauan Harga
4,68 3,94 4,03 3,91
Keramahan Pelayan
4,55 4,22 4,27 3,85
Pengetahuan Pelayan
4,15 4,02 3,91 3,94
Kenyamanan Ruangan
4,52 4,15 4,11 4,14
Kebersihan
Ruangan
4,55 3,81 3,86 3,8
Layanan Antar 3,8 3,68 3,75 3,9
Lokasi yang
Strategis
4,22 3,85 3,89 3,82
Outlet yang tersedia
3,65 3,68 3,83 3,7
Kemudahan Parkir
4,03 3,71 4,02 3,97
Sumber : hasil kuesioner yang telah diolah
Tabel 2
Perhitungan Total Nilai Benefit Dengan Para Pesaing Restoran
RATA-RATA RATING KINERJA
N
O
Benefit Bobot Kepenti
ngan
Izzi Pizza
Bobot x
Rating
Papa Ron’
s Pizza
Bobot x
Rating
Domino’s
Pizza
Bobot x
Rating
1 Kebersihan
Makanan
4,85 3,95 19,1575
4,06 19,691
3,86 18,721
2 Variasi
Menu
4,28 3,78 16,178
4
3,81 16,30
68
3,77 16,135
6
3 Menu Favorit
4,18 3,79 15,8422
3,77 15,7586
3,8 15,884
4 Kualitas Makanan
4,53 3,93 17,8029
4,05 18,3465
3,91 17,7123
5 Penyajian
Makanan
4,35 3,79 16,486
5
3,85 16,74
75
3,71 16,138
5
6 Jangkauan Harga
4,67 3,94 18,3998
4,03 18,8201
3,91 18,2597
7 Keramahan
Pelayan
4,56 4,22 19,2432
4,27 19,4712
3,85 17,556
8 Pengetah
uan Pelayan
4,15 4,02 16,683 3,91 16,22
65
3,94 16,351
9 Kenyama
nan Ruangan
4,53 4,15 18,799
5
4,11 18,61
83
4,14 18,754
2
10 Kebersihan
Ruangan
4,55 3,81 17,3355
3,86 17,563
3,8 17,29
11 Layanan Antar
3,8 3,68 13,984 3,75 14,25 3,9 14,402
12 Lokasi yang
Strategis
4,22 3,85 16,247 3,89 16,4158
3,82 16,1204
13 Outlet yang tersedia
3,65 3,68 13,432 3,83 13,9795
3,7 13,505
14 Kemudah
an Parkir
4,02 3,71 14,914
2
4,02 16,16
04
3,97 15,959
4
TOTAL NILAI BENEFIT 234,5057
238,3552
232,7891
Dari hasil kuesioner diperoleh hasil sebagai berikut :
Perhitungan Nilai Benefit
- Izzi Pizza : 234,51
- Papa Ron’s Pizza : 238,36
- Domino’s Pizza : 232,79
Jadi berdasarkan data diatas :
a. Selisih Total Nilai Benefit Restoran Izzi Pizza dengan Papa
Ron’s Pizza :
234,51 – 238,36 = -3,85
b. Selisih Total Nilai Benefit Restoran Izzi Pizza dengan Dominos
Pizza :
234,51 – 232, 79 = 1,72
Untuk % Selisih Total Nilai Benefit antara Izzi Pizza dengan
Papa Ron’s Pizza adalah = - 3,85 : 234,51 = -0,0164
= -0,0164 x 100% = -1,64 %
Untuk % Selisih Total Nilai Benefit antara Izzi Pizza dengan
Domino’s Pizza adalah = 1,72 : 234,51= 0,0073
= 0,0073 x 100% = 0,73%
Tabel 3
Selisih Nilai Benefit Izzi Pizza dengan Pesaing
Restoran
Pesaing
Total Nilai Selisih % Selisih
Papa Ron’s Pizza
238,36 - 3,85 - 1,64 %
Domino’s 232,79 1,72 0,73 %
Sumber : Berdasarkan hasil riset yang diolah
Berdasarkan Total Nilai Benefit yang dimiliki, ternyata
Kinerja Papa Ron’s Pizza lebih unggul dari Izzi Pizza. Sehingga Izzi
Pizza harus dapat meningkatkan Kinerja Restoran, minimal sebesar
: -1,64 agar dapat menyamai Kinerja Papa Ron’s Pizza, sehingga
dapat mengetahui Posisi Keunggulan Bersaing. Namun Total Nilai
Benefit yang dimiliki Izzi Pizza lebih unggul dari pada Domino’s
Pizza sebesar 0,73.
Analisis Posisi Keunggulan Bersaing :
a. Membandingkan Perceived Price Produk Kita – Perusahaan
Pesaing
1. Selisih Perceived Price Izzi Pizza dengan Papa Ron’s Pizza :
= 3,94 – 4,03 = - 0,09
2. Selisih Perceived Price Izzi Pizza dengan Domino’s Pizza
= 3,94 – 3,91 = 0,03
b. Untuk % selisih antara Izzi Pizza dengan Papa Ron’s Pizza
= -0,09 : 3,94 = - 0,028
= -0,028 x 100% = -2,28%
Untuk % selisih antara Izzi Pizza dengan Domino’s Pizza
= 0,03 : 3,94 = 7,6
= 7,6 x 100% = 0,76%
Tabel 4
Perceived Price Izzi Pizza dengan Pesaing
Restoran
Pesaing
Total Nilai Selisih % Selisih
Papa Ron’s Pizza 4,03 -0,09 -2,28
Domino’s Pizza 3,91 0,03 0,76
Sumber : Bedasarkan hasil riset yang diolah
Berdasarkan selissih perceived price Izzi Pizza memilliki
harga yaang tidak mahal dibandingkan Papa Ron’s Pizza yaitu
sebesar 2,28 sedangkan dibandingkan dengan Domino’s Pizza lebih
mahal yaitu sebesar 0,76.
Menghitung Nilai Keunggulan Bersaing
Tabel 5
Nilai Keunggulan Bersaing
RESTORAN
PESAING
SELISIH
BENEFIT
SELISIH
HARGA
KEUNGGULAN
BERSAING
Papa Ron’s Pizza
-1,64 -2,28 0,64
Domino’s Pizza 0,73 0,76 -0.03
Sumber : Bedasarkan hasil riset yang diolah
Berdasarkan data di atas, maka restoran Izzi Pizza memiliki
keunggulan sebesar : 0,64 dibandingkan dengan Papa Ron’s Pizza
dan memiliki nilai keunggulan bersaing sebesar : -0,03 dengan
Domino’s Pizza
Tabel 6 Bobot Kepentingan Restoran Izzi Pizza dengan Para Pesaing
No BENEFIT BOBOT KEPENTING
AN
COMPETITIVE
PERFORMANCE
Izzi Pizza
dengan Papa Ron’s
Pizza
COMPETITIVE
PERFORMANCE
Izzi Pizza
dengan Domino’s
Pizza
1 Kebersihan Makanan
4,85 -0,5 0,4
2 Variasi Menu 4,28 -0,1 0,04
3 Menu Favorit 4,18 0,1 -0,04
4 Kualitas Makanan 4,52 -0,5 -0,1
5 Penyajian Makanan
4,35 -0,3 0,3
6 Jangkauan Harga 4,68 -0,4 0,1
7 Keramahan Pelayan
4,55 -0,2 1,7
8 Pengetahuan
Pelayan
4,15 0,5 0,3
9 Kenyamanan Ruangan
4,52 0,2 0,04
10 Kebersihan Ruangan
4,55 -0,2 0,04
11 Layanan Antar 3,8 -0,3 -0,4
12 Lokasi yang
Strategis
4,22 -0,2 0,1
13 Outlet yang
tersedia
3,65 -0,5 -0,1
14 Kemudahan Parkir 4,03 -1,2 -1,0
TOTAL 4,31 -0,25 0,09
3. Pembahasan
Berdasarkan data yang telah diolah maka dapat terlihat
kinerja restoran Izzi Pizza yang paling tertinggi dalam variabel-
variabel seperti menu favorit, pengetahuan pelayan, kenyamanan
ruangan, layanan antar, lokasi yang strategis, outlet yang tersedia,
dan kemudahan parkir karena variabel-varibel tersebut sudah kuat
yang kesemuanya ini nilainya relatif tinggi di bandingkan nilai yang
dimiliki para pesaing. Namun restoran Izzi Pizza perlu tetap
mempertahankan variabel kebersihan makanan, variasi menu,
kulitas makanan, penyajian makanan, jangkauan harga,
keramahan pelayan, dan kebersihan ruangan dengan cara
meningkatkan ketujuh variabel ini sehingga menjadi lebih tinggi
dibandingkan nilai yang dimiliki oleh para pesaing dengan cara
mempertahankan kebersihan makanan agar makanan tetap
terjaga kebersihannya, menambah variasi menu agar konsumen
dapat memilih variasi menu yang beraneka beraneka ragam,
menjaga kualitas makanan dan minuman, meningkatkan cara
penyajian makanan yang jauh lebih menarik, memberikan harga
yang terjangkau, meningkatkan keramahan untuk pelanggan dan
meningkatkan kebersihan baik di dalam ruangan maupun diluar
ruangan. Variabel-variabel tersebut sangat penting, tetapi nilainya
masih jauh lebih rendah dibandingkan nilai yang diperoleh para
pesaing.
Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu, dengan
judul Analisis Keunggulan Bersaing Sebagai Strategi Pemasaran
Pada Restoran Siap Saji (Study Kasus antara Kentucky Fried
Chiken, Mc. Donald’s dan California Fried Chiken) terdapat
kesamaan dalam variabel kebersihan makanan dan kenyamanan
ruangan. Keunggulan pada kebersihan makanan, dikarenakan Izzi
Pizza dan Kentucky Fried Chiken benar-benar menjaga kebersihan
makanannya agar tetap higienis, karena setiap pemilihan bahan
baku dipilih sayur dan daging yang segar serta dalam pengolahan
makanan yang juga di jaga kebersihannya. Sedangkan pada
variabel kenyamanan ruangan kedua restoran tersebut memiliki
tempat yang nyaman untuk makan dan minum. Konsumen merasa
nyaman makan dan minum direstoran tersebut karena suasana
tidak bising dan lingkungan yang bersih dan ber AC. Bahkan tak
jarang pelanggan menghabiskan waktu antara 1-2 jam di meja
makan untuk mengobrol dengan keluarga dan teman-teman.
C. Kesimpulan
1. Kesimpulan
1. Keunggulan Bersaing pada restoran Izzi Pizza dapat
disimpulkan bahwa Keunggulan Bersaing dalam pasar usaha
persaingan yang potensial diperlukan adanya pengeloloan dan
pengawasan yang baik dalam hal kebersihan makanan, variasi
menu, kualitas makanan, penyajian makanan, jangkauan
harga, keramahan pelayan dan kebersihan ruangan.
2. Nilai tertinggi Keunggulan Bersaing bagi Izzi Pizza adalah
dalam hal pengawasan kebersihan makanan, keramahan
pelayan, pengetahuan pelayan, kenyamanan ruangan.
Sedangkan nilai tertinggi Keunggulan Beraing bagi Papa Ron’s
adalah kebersihan makanan, keramahan pelayan, dan
kenyamanan ruangan. Sedangkan pada Domino’s Pizza, nilai
tertinggi Keunggulan Bersaing yang dicapai adalah dalam hal
kualitas makanan, pengetahuan pelayan, kenyamanan ruangan
dan kemudahan parkir.
3. Berdasarkan hasil riset pada segmen jenis kelamin dan usia
pelanggan yang mengunjungi dan mencoba produk ketiga
restoran, maka pelanggan yang paling banyak berkunjung
adalah Wanita. Kemudian usia pelanggan mengunjungi adalah
berkisar antara 21-37 tahun.
2. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran yang
sekiranya dapat bermanfaat untuk restoran Izzi Pizza, agar dapat
meningkatkan Keunggulan Bersaing yang lebih baik lagi, sehingga
dapat mempertahankan dan mengembangkan usaha serta
pelanggannya.
1. Izzi Pizza agar dapat memperluas cabang atau outlet sehingga
dapat lebih terjangkau oleh banyak pelanggan, serta
memberikan servis layanan antar yang lebih baik, guna
mendapatkan pangsa pasar atau jalur distribusi yang lebih
luas.
2. Untuk penelitan lebih lanjut disarankan menambah satu merek
pesaing sehingga mungkin posisi produk makanan yang diteliti
akan lebih mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dedi., 2008, Pemasaran Stratejik, CV. Andi Offset,
Yogyakarta. Bartono, Novianto., 2005, Strategi Jitu Menarik Pelanggan di
Bisnis Restoran, PT. Gramedia Utama, Jakarta.
Dirgantoro, Crown., 2004, Manajemen Stratejik ( Konsep, Kasus dan Implementasi ), PT. Grasindo, Jakarta.
Djajanto, Ludfi., 1998, Analisis Strategi Pemasaran Untuk Industri Kecil di Jawa Timur, Majalah Bistek Edisi 06/TH VI,
Jakarta. Porter, Michael., 2004, Keunggulan Bersaing ( Menciptakan dan
Mempertahankan Kinerja Unggul ), Binarupa Aksara, Jakarta.
Rangkuti, Freddy., 2006, Measuring Customer Satisfaction, PT Gramedia Utama, Jakarta.
Rangkuti, Freddy., 2005 Marketing Analysis Made Easy, PT
Gramedia Utama, Jakarta.
Sari, Dewi., 2006, Analisis Keunggulan Bersaing Sebagai
Strategi Pemasaran Pada Restoran Siap Saji ( Study Kasus antara Kentucky Fried Chiken, Mc. Donald’s dan California Fried Chiken), Jurnal Manajemen Vol. I No.2
Jakarta. Sugiono, 2008, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Jakarta.
Thelia, Evi., 2006, Peranan Customer Value Dalam Mempertahankan Keunggulan Bersaing Pada Restoran Siap Saji, Jurnal Manajemen Perhotelan, Jakarta.
Triton PB, SPSS 15. 2006, Terapan Riset Statistik Parametrik, CV
Offset, Yogyakarta.
Umar, Husein., 2003, Metode Riset Bisnis, PT Gramedia Utama, Jakarta. www.izzipizza.com
www.wikipedia.com