157
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Kristianingsih Trihastuti NIM 7350406020 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah

Tugurejo Semarang)

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Kristianingsih Trihastuti

NIM 7350406020

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari : Senin

Tanggal : 26 September 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Suhermini, M.Si Prof.Dr. Achmad Slamet, M.Si

NIP. 194807121976032001 NIP. 196105241986011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

Drs. Sugiharto, M.Si

NIP. 195708201983031002

Page 3: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 5 Oktober 2011

Penguji Skripsi

Drs. Martono, M.Si

NIP. 196603081989011001

Anggota I Anggota II

Dra. Hj. Suhermini, M.Si Prof.Dr. Achmad Slamet, M.Si

NIP. 194807121976032001 NIP. 196105241986011001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Martono, M.Si

NIP. 196603081989011001

Page 4: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Semarang, 5 Oktober 2011

Kristianingsih Trihastuti

NIM 7350406020

Page 5: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Hebat adalah melakukan satu hal yang

biasa dengan cara yang tidak biasa”

(Booker T. Washington)

“Dalam kehidupan ini kita tidak dapat

selalu melakukan hal yang besar, tetapi

kita dapat melakukan banyak hal kecil

dengan cinta yang besar”

(Mother Teresa)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ibu, dan kakak-kakakku tercinta yang

selalu memberikan doa, kasih sayang

dan perhatian sampai saat ini.

2. Almamaterku.

Page 6: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan

hidayaNya, sehingga penyelesaian skripsi dengan judul “Analisis Kinerja

Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit

Umum Daerah Tugurejo Semarang)” berjalan dengan lancar.

Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjan Ekonomi pada

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Penulis

menyadari dengan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki tentunya Skripsi

ini tidak akan terwujud tanpa ada bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

oleh karena itu penulis sangat berterima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan masuk kuliah di Universitas

Negeri Semarang.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan penguji skripsi atas

arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen yang telah memberikan ijin

penelitian dan kemudahan administrasi di Fakultas Ekonomi.

4. Dra. Suhermini, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan, motivasi, saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi

ini.

Page 7: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

vii

5. Prof.Dr. H. Achmad Slamet, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, saran dan masukan dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Para dosen Fakultas Ekonomi UNNES atas ilmu yang diberikan selama

menempuh studi.

7. Seluruh direksi, staf dan karyawan RSUD Tugurejo Semarang yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian guna

mengolah data-data sebagai bahan penyusunan skripsi.

8. Teman-teman Manajemen Angkatan 2006 atas bantuan dan dukungannya

dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis

khususnya maupun pembaca pada umumnya.

Semarang, Oktober 2011

Penulis

Page 8: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

viii

SARI

Trihastuti, Kristianingsih. 2011. “Analisis Kinerja Perusahaan dengan Metode

Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo

Semarang)”. Skipsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I. Dra. Suhermini, M.Si. II. Prof.Dr. Achmad Slamet,

M.Si

Kata Kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Pelanggan, Proses

Bisnis Internal, Pembelajaran dan Pertumbuhan

RSUD Tugurejo Semarang merupakan salah satu rumah sakit yang berada

dibawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang dulu merupakan rumah

sakit kusta berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi

persaingan pelayanan jasa rumah sakit yang semakin meningkat. Agar dapat

menghadapi persaingan dan memenuhi tuntutan masyarakat, diperlukan

pengelolaan strategik dengan menggunakan Balanced Scorecard sebagai

pengembangan pengukuran kinerja RSUD Tugurejo Semarang, digunakannya

Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja RSUD Tugurejo karena

Balanced Scorecard merupakan pengukuran yang komprehensif, yang tidak hanya

mengukur kinerja dari perspektif keuangan saja. Permasalahan dalam penelitian

ini adalah bagaimana kinerja perusahaan dalam perspektif keuangan, pelanggan,

proses internal bisnis, pembelajaran dan pertumbuhan dengan metode Balanced

Scorecard pada RSUD Tugurejo Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis dan mendeskripsikan tingkat kinerja RSUD Tugurejo Semarang

pada perspektif keuangan, pelanggan, proses internal bisnis, pembelajaran dan

pertumbuhan dengan metode Balanced Scorecard.

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan RSUD Tugurejo

Semarang tahun 2009 dan 2010, pasien rawat inap dan karyawan RSUD Tugurejo

Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling incidental

ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus slovin dan diperoleh 96

responden pasien, dan 85 responden karyawan. Metode pengumpulan data yang

digunakan adalah dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Metode analisis yang

digunakan adalah analisis deskriptif kuantatif.

Hasil penelitian diperoleh pada tahun 2009 dan 2010 secara rata-rata

kinerja pada perspektif keuangan kurang baik karena masih adanya keborosan

dalam penggunaan anggaran, sedangkan kinerja pada perspektif pelanggan,

perspektif proses internal bisnis serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

secara keseluruhan sudah cukup baik.

Simpulan dari penelitian ini yaitu secara keseluruhan kinerja RSUD

Tugurejo Semarang pada tahun 2010 meningkat dibandingkan tahun 2009. Saran

yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebaiknya RSUD Tugurejo

Semarang memperbanyak pelatihan dan pengembangan karyawan agar kepuasan

karyawan dan kualitas pelayanan kepada pasien meningkat, sehingga pendapatan

pelayanan kesehatan juga meningkat.

Page 9: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

PERNYATAAN ......................................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

SARI ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian.................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 7

BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Kinerja Sektor Publik .......................................................... 9

2.1.1 Pengukuran Kinerja Sektor Publik ........................... 9

2.1.2 Tujuan Pengukuran Kinerja ...................................... 10

Page 10: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

x

2.1.3 Manfaat Pengukuran Kinerja .................................... 11

2.1.4 Informasi Yang Digunakan Untuk Pengukuran

Kinerja ........................................................................ 13

2.2 Konsep Balanced Scorecard ............................................... 14

2.2.1 Sejarah Balanced Scorecard..................................... 15

2.2.2 Pengertian Balanced Scorecard ............................... 15

2.2.3 Perspektif Keuangan ................................................ 16

2.2.4 Perspektif Pelanggan ................................................ 21

2.2.5 Perspektif Proses Bisnis Internal .............................. 23

2.2.6 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan .............. 25

2.2.7 Hubungan Antat Perspektif ...................................... 28

2.2.8 Keunggulan Balanced Scorecard ............................. 31

2.2.9 Keterbatasan Balanced Scorecard ............................ 32

2.2.10 Hubungan Balanced Scorecard dengan Visi, Misi

dan Strategi .............................................................. 33

2.2.11 Prinsip-Prinsip Balanced Scorecard......................... 34

2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................ 35

2.4 Kerangka Berpikir ............................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Jenis Penelitian ................................................ 40

3.2 Populasi dan sampel ............................................................ 40

3.3 Variabel Penelitian .............................................................. 43

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................. 49

Page 11: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

xi

3.5 Validitas dan Reliabilitas .................................................... 50

3.6 Metode Analisis Data .......................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kinerja Rumah Sakit dengan Perspektif Keuangan .......... 65

4.1.1 Rasio Ekonomi .......................................................... 65

4.1.2 Rasio Efisiensi ........................................................... 67

4.1.3 Rasio Efektivitas ....................................................... 67

4.2 Kinerja Rumah Sakit dengan Perspektif Pelanggan............ 70

4.2.1 Kepuasaan Pasien ..................................................... 70

4.2.2 Profitabilitas Pasien ................................................... 75

4.2.3 Retensi Pasien ........................................................... 76

4.24 Akuisisi pasien ........................................................... 77

4.3 Kinerja Rumah Sakit dengan Perspektif Proses

Bisnis Internal ..................................................................... 79

4.3.1 Proses Inovasi ............................................................ 79

4.3.2 Proses Operasi ............................................................ 79

4.4 Kinerja Rumah Sakit dengan Perspektif

Pembelajaran dan Pertumbuhan .......................................... 86

4.4.1 Tingkat Produktivitas Karyawan................................ 86

4.4.2 Retensi Karyawan ..................................................... 87

4.4.3 Tingkat Kepuasaan Karyawan .................................. 88

4.5 Hubungan Antara Keempat Perspektif dalam Penerapan

Balanced Scorecard pada RSUD Tugurejo Semarang ....... 96

Page 12: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

xii

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................. 98

5.2 Saran .................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 101

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Tingkat pencapaian pendapatan RSUD Tugurejo

Semarang.......................................................................................... 4

1.2 Tingkat akuisisi pasien RSUD Tugurejo

Semarang.......................................................................................... 5

2.1 Mengukur Tema Keuangan Strategis ............................................... 19

3.1 Pembagian sampel pasien ................................................................ 42

3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasaan Pasien ............................ 52

3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasaan Karyawan ...................... 53

3.4 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasaan Pasien .......................................... 54

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasaan Karyawan .................................... 55

3.6 Matriks Perbandingan Berpasangan ................................................ 57

3.7 Kriteria Kepuasan Pasien ................................................................. 61

4.1 Rasio ekonomi pada RSUD Tugurejo Semarang

tahun 2009-2010 .............................................................................. 66

4.2 Rasio efisiensi pada RSUD Tugurejo Semarang

tahun 2009-2010 .............................................................................. 67

4.3 Rasio efektivitas pada RSUD Tugurejo Semarang

tahun 2009-2010 .............................................................................. 68

4.4 Pengukuran kinerja perspektif keuangan RSUD Tugurejo

Semarang tahun 2009-2010 ............................................................. 69

4.5 Profitabilitas Pasien RSUD Tugurejo Semarang

Tahun 2009-2010 ............................................................................. 76

4.6 Tingkat retensi pasien RSUD Tugurejo Semarang

tahun 2009-2010 .............................................................................. 76

4.7 Tingkat akuisisi pasien RSUD Tugurejo Semarang

tahun 2009-2010 .............................................................................. 77

4.8 Pengukuran kinerja perspektif pelanggan RSUD Tugurejo

Semarang 2009 dan 2010 ................................................................. 78

4.9 Tingkat Kunjungan rawat jalan RSUD Tugurejo Semarang

tahun 2009 dan 2010 ........................................................................ 80

4.10 Perspektif Proses Bisnis Internal RSUD Tugurejo

Semarang.......................................................................................... 80

Page 14: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

xiv

4.11 Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis

RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009 dan 2010............................ 84

4.12 Tingkat produktivitas karyawan RSUD Tugurejo

Semarang tahun 2009-2010 ............................................................. 87

4.13 Tingkat retensi karyawan pada RSUD Tugurejo

Semarang tahun 2009-2010 ............................................................. 88

4.14 Pengukuran kinerja perspektif proses pembelajaran dan

pertumbuhan RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009 dan 2010 ..... 94

4.15 Rekapitulasi pengukuran kinerja RSUD Tugurejo Semarang ......... 95

Page 15: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Perspektif Pelanggan Ukuran Utama (Core Measurement

Group) ........................................................................................ 22

2.2 Hubungan keempat persektif dalam Balanced scorecard .......... 30

2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................... 39

4.1 Frekuensi responden terhadap jaminan ...................................... 71

4.2 Frekuensi responden terhadap daya tanggap .............................. 72

4.3 Frekuensi responden terhadap empati ........................................ 73

4.4 Frekuensi responden terhadap keandalan ................................... 74

4.5 Frekuensi responden terhadap bukti langsung............................ 75

4.6 Frekuensi responden terhadap pengambilan keputusan ............. 89

4.7 Frekuensi responden terhadap akses untuk memperoleh

informasi ..................................................................................... 90

4.8 Frekuensi responden terhadap pengakuan .................................. 91

4.9 Frekuensi responden terhadap motivasi bekerja ......................... 92

4.10 Frekuensi responden terhadap kondisi tempat kerja................... 93

Page 16: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Model rantai nilai proses bisnis internal ........................................ 25

Page 17: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kuesioner kepuasaan pasien ....................................................... 103

2 Kuesioner kepuasaan karyawan.................................................. 106

3 Uji validitas dan reliabilitas kuesioner pasien ............................ 109

4 Uji validitas dan reliabilitas kuesioner karyawan ....................... 114

5 Rekapitulasi data hasil penelitian ............................................... 119

6 Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Tugurejo Semarang..................................................................... 125

7 Rekapitulasi kunjungan pasien rawat inap

RSUD Tugurejo Semarang ......................................................... 126

8 Rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan

RSUD Tugurejo Semarang ......................................................... 128

9 Laporan keuangan RSUD Tugurejo Semarang .......................... 129

10 Data karyawan RSUD Tugurejo Semarang ................................ 138

11 Surat ijin penelitian ..................................................................... 139

12 Surat persetujuan penelitian........................................................ 140

Page 18: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat

penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen

pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang

dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang

telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang

dibandingkan dengan tolok ukur yang telah ditetapkan.

Sistem pengukuran kinerja dalam manajemen tradisional menurut

Wardhani (2001:20) ditekankan pada aspek keuangan, karena ukuran

keuangan ini mudah dilakukan sehingga kinerja personal yang diukur hanya

berkaitan dengan aspek keuangan. Sistem pengukuran kinerja pada aspek

keuangan memang umum dilakukan, ada beberapa kelebihan dan kelemahan

dalam sistem pengukuran tradisional yang menitikberatkan pada aspek

keuangan. Kelebihannya adalah orientasi pada keuntungan jangka pendek

dan hal ini akan mendorong manajer lebih banyak memperbaiki kinerja

perusahaan jangka pendek (Wardani, 2001:21). Kelemahannya adalah

terbatas dengan waktu, mengungkapkan prestasi keuangan yang nyata tanpa

dengan adanya suatu pengharapan yang dapat dilihat dari faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya prestasi itu sendiri, dan ketidakmampuan dalam

mengukur kinerja harta tak tampak (intangible asset) dan harta intelektual

Page 19: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

2

(sumber daya manusia) perusahaan, karena adanya beberapa kelemahan

tersebut maka muncul ide untuk mengukur kinerja non keuangan.

Penilaian kinerja dengan menggunakan data non keuangan, antara

lain meliputi: besarnya pangsa pasar dan tingkat pertumbuhannya,

kemampuan perusahaan menghasilkan produk yang digemari oleh

konsumen. Ukuran ini disebut Balanced Scorecard, yang cukup

komprehensif untuk memotivasi eksekutif dalam mewujudkan kinerja dalam

keempat perspektif tersebut, agar keberhasilan keuangan yang diwujudkan

perusahaan bersifat sustainable (berjangka panjang). Luis (2007:16)

berpendapat bahwa Balanced Scorecard didefinisikan sebagai suatu alat

manajemen kinerja (performance management tool) yang dapat membantu

organisasi untuk menterjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan

memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non finansial yang

kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat. Gasperz (2003:3)

berpendapat bahwa Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen bagi

perusahaan untuk pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan termasuk

manajemen, proses bisnis internal demi memperoleh hasil finansial yang

lebih baik.

Rumah sakit umum daerah merupakan salah satu instansi

pemerintah daerah yang bergerak di bidang sektor publik dalam hal jasa

kesehatan. Kegiatan usaha rumah sakit umum daerah bersifat sosial dan

ekonomi yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi

Page 20: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

3

masyarakat. Rumah sakit umum daerah sebagai salah satu instansi

pemerintah harus mampu memberikan pertanggungjawaban baik secara

keuangan maupun non keuangan kepada pemerintah daerah dan masyarakat

sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengukuran

kinerja yang mencakup semua aspek. Balanced Scorecard merupakan

pilihan yang tepat untuk melakukan pengukuran kinerja baik dari aspek

keuangan maupun non keuangan.

Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang merupakan salah

satu rumah sakit yang berada dibawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah, yang dulu merupakan rumah sakit kusta berusaha mempersiapkan

diri sebaik mungkin untuk menghadapi persaingan pelayanan jasa rumah

sakit yang semakin meningkat, adanya kekhawatiran masyarakat RSUD

Tugurejo Semarang mengenai sejarah sebagai rumah sakit yang dulu

menangani penyakit kusta kemudian berubah menjadi rumah sakit umum

adalah masih adanya sisa-sisa penyakit kusta yang masih tertinggal. Untuk

menjawab kekhawatiran masyarakat RSUD Tugurejo Semarang berupaya

untuk lebih meningkatkan pelayanan terhadap pasien dan melengkapi sarana

dan prasarana penunjang agar masyarakat mempunyai kepercayaan terhadap

RSUD Tugurejo Semarang sebagai rumah sakit umum yang baik. RSUD

Tugurejo Semarang sebagai rumah sakit umum milik pemerintah Provinsi

Jawa Tengah diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan

perekonomian daerah. Namun beberapa tahun terakhir RSUD Tugurejo

Page 21: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

4

Semarang mengalami fluktuasi dalam pencapaian realisasi pendapatan yang

ditetapkan Pemda, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Tingkat pencapaian pendapatan RSUD Tugurejo Semarang

Sumber: Laporan Tahunan RSUD Tugurejo Semarang 2002-2010 (diolah)

Evaluasi kinerja RSUD Tugurejo Semarang akan menjadi penting

untuk dilaksanakan pada saat ini, karena didalam menentukan kebijakan

alokasi anggaran sebagai penyertaan modal Pemerintah Daerah pada

perusahaan daerah yang berprinsip ekonomi, efisien dan efektif akan dapat

terpenuhi apabila kinerja perusahaan tersebut dinilai baik sesuai dengan

kriteria yang ditentukan. Di lihat dari tabel di atas RSUD Tugurejo

Semarang belum dapat memenuhi target pendapatan yang telah ditetapkan

pada tahun-tahun tertentu, hal ini dikarenakan RSUD Tugurejo Semarang

masih mengalami beberapa kendala yaitu masih terdapat piutang askes dan

piutang perorangan yang belum dibayar yang akhirnya dapat menurunkan

kinerja RSUD Tugurejo Semarang

Thn Realisasi Target % Pencapaian Keterangan

2002 6.480.797.920 6.500.000.000 99,71% Tidak Terpenuhi

2003 10.667.581.379 9.794.900.000 108,91% Terpenuhi

2004 14.102.642.140 12.400.000.000 113,74% Terpenuhi

2005 20.405.718.806 18.500.000.000 110,10% Terpenuhi

2006 27.930.347.542 30.500.000.000 91,57% Tidak Terpenuhi

2007 30.128.858.218 31.880.341.000 94,51% Tidak Terpenuhi

2008 29.863.808.638 34.600.000.000 86,31% Tidak Terpenuhi

2009 37.858.029.681 43,596,000,000 86,84% Tidak Terpenuhi

2010 50.748.633.806 47,250,000,000 107,40% Terpenuhi

Page 22: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

5

Tabel 1.2 Tingkat akuisisi pasien RSUD Tugurejo Semarang

Tahun Pasien baru Total pasien Akuisisi Pasien

2002 20.679 38.484 53,73%

2003 24.922 48.121 52,79%

2004 29.856 64.531 46,27%

2005 36.044 85.080 42,37%

2006 25.890 82.540 31,37%

2007 12.293 73.343 17,90%

2008 15.146 84.055 18,02%

2009 30.287 100.651 30,09%

2010 32.638 114.458 28,52%

Sumber: Laporan Tahunan RSUD Tugurejo Semarang 2002-2010 (diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat akuisisi

pasien RSUD Tugurejo Semarang mengalami penurunan pada tahun

tertentu, hal ini menunjukkan bahwa kinerja RSUD Tugurejo Semarang

belum maksimal, karena sedikitnya pasien baru yang diperoleh.

Motivasi dalam penelitian ini adalah akan melihat kinerja Rumah

Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang dengan metode Balanced

Scorecard. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep

mengenai sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced

Scorecard.

1.2 Perumusan Masalah

Pengukuran kinerja perusahaan adalah salah satu faktor penunjang

keberhasilan suatu perusahaan, sehingga keberadaannya tidak dapat

diabaikan begitu saja, dengan mengetahui kinerja perusahaan akan diketahui

apakah tujuan atau target perusahaan dapat tercapai atau belum, sehingga

Page 23: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

6

dapat dilakukan tindakan untuk perbaikan dimasa datang. Pengukuran

kinerja perusahaan umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang terfokus

pada aspek keuangan, namun pengukuran yang hanya berfokus pada aspek

keuangan saja dianggap belum cukup, sehingga masih diperlukan suatu alat

penilaian kinerja yang mampu memberikan informasi yang lebih lengkap

baik keuangan maupun non keuangan, untuk itu penggunaan Balanced

Scorecard sebagai alternatif penilaian kinerja perusahaan layak untuk

digunakan mengingat bahwa Balanced Scorecard tidak hanya melakukan

penilaian kinerja dari aspek finansial saja melainkan juga dari aspek non

finansial. Balanced Scorecard melibatkan empat aspek yaitu perspektif

keuangan, perspektif kepuasaan pelanggan, perspektif proses internal, serta

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Berdasarkan uraian diatas, dapat diidentifikasi permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja perusahaan dalam perspektif keuangan dengan

metode Balanced Scorecard pada Rumah Sakit Umum Daerah

Tugurejo Semarang?

2. Bagaimana kinerja perusahaan dalam perspektif pelanggan dengan

metode Balanced Scorecard pada Rumah Sakit Umum Daerah

Tugurejo Semarang?

3. Bagaimana kinerja perusahaan dalam perspektif proses bisnis internal

dengan metode Balanced Scorecard pada Rumah Sakit Umum Daerah

Tugurejo Semarang?

Page 24: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

7

4. Bagaimana kinerja perusahaan dalam perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan dengan metode Balanced Scorecard pada Rumah Sakit

Umum Daerah Tugurejo Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini

bertujuan:

1. Menganalisis dan mendeskripsikan tingkat kinerja perusahaan pada

perspektif keuangan dengan metode Balanced Scorecard di RSUD

Tugurejo Semarang.

2. Menganalisis dan mendeskripsikan tingkat kinerja perusahaan pada

perspektif pelanggan dengan metode Balanced Scorecard di RSUD

Tugurejo Semarang.

3. Menganalisis dan mendeskripsikan tingkat kinerja perusahaan pada

perspektif proses bisnis internal dengan metode Balanced Scorecard di

RSUD Tugurejo Semarang.

4. Menganalisis dan mendeskripsikan tingkat kinerja perusahaan pada

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan metode Balanced

Scorecard di RSUD Tugurejo Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu

manfaat teoritis/akademis maupun praktis.

Page 25: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

8

1. Manfaat secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

konseptual bagi perkembangan kajian ilmu manajemen khususnya

mengenai penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan metode

Balanced Scorecard.

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi rumah sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk merumuskan strategi kedepan.

b. Bagi peneliti

Dapat memperluas pengetahuan di bidang manajemen khususnya

mengenai pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard.

c. Bagi kalangan akademik dan pembaca

Diharapkan dapat menambah khasanah perpustakaan dengan

tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai penilaian

kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

Page 26: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

9

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Kinerja Sektor Publik

2.1.1 Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Larry D. Strout (1993) dalam Performance Measurement Guide

seperti yang dikutip Maskur (2004:17) menyatakan bahwa pengukuran atau

penilaian kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur penerapan

pelaksanaan kegitan dalam arah pencapaian misi (mission accomplishment)

melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa ataupun suatu

proses, maksudnya setiap kegiatan organisasi harus dapat diukur dan

dinyatakan keterkaitannya dalam pencapaian arah organisasi di masa yang

akan datang yang dinyatakan dalam visi dan misi organisasi.

Penilaian kinerja menurut Slamet (2007:232) adalah proses

evaluasi seberapa baik seorang pekerja mempekerjakan mereka ketika

dibandingkan dengan satu set standar dan kriteria kemudian

mengkomunikasikannya. Definisi lain disampaikan oleh Mulyadi dan

Setyawan (2001:353) bahwa penilaian kinerja adalah penentuan secara

periodik mengenai efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Pengukuran kinerja sektor publik menurut Mardiasmo (2002:121)

adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai

Page 27: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

10

pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial.

Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian

organisasi, karena pengukuran kinerja dapat diperkuat dengan menetapkan

reward dan punishment system.

Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa pengukuran

kinerja adalah proses evaluasi secara periodik efektivitas berbagai aktivitas

dalam rantai nilai yang ada di perusahaan dengan cara membandingkan

kenyataan yang ada dengan satu set standar dan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya, kemudian mengkomunikasikannya dengan tujuan

untuk membantu manajer publik menilai pencapaian finansial dan non

finansial.

2.1.2 Tujuan Pengukuran Kinerja

Tujuan utama penilaian kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan

(2000:353) adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran

organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan

sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh

organisasi.

Mulyadi (2001:416) berpendapat bahwa tujuan pokok penilaian

kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan

organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan

sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.

Penilaian kinerja dilakukan pula untuk menekan perilaku yang tidak

semestinya (disfunctional behaviour) dan untuk mendorong perilaku yang

Page 28: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

11

semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya

serta imbalan balik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.

Tujuan sistem pengukuran kinerja secara umum menurut pendapat

Mardiasmo (2002:122) adalah:

a. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik.

b. Untuk mengukur finansial dan non finansial secara berimbang sehingga

dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi.

c. Untuk mengakomodasikan pemahaman kepentingan manajer level

menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence.

d. Sebagai alat untuk mencapai kepuasaan berdasarkan pendekatan

individual dan kemampuan kolektivitas yang rasional.

2.1.3 Manfaat Pengukuran Kinerja

Manfaat pengukuran kinerja menurut Mulyadi (2001:416) adalah

sebagai berikut:

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

pemotivasian personel secara maksimum.

b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan

personel, seperti: promosi, transfer dan pemberhentian.

c. Mengidentifikasi kebutuhan penelitian dan pengembangan personel dan

untuk menyediakan kriteria seleksi evaluasi program pelatihan personel.

d. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.

Page 29: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

12

Manfaat pengukuran kinerja yang lain menurut pendapat

Mardiasmo (2002:122) adalah:

a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk

menilai kinerja manajemen.

b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan

membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan

korektif untuk memperbaiki kinerja.

d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward

and punishment) secara objektif atas pencapaian prestasi yang diukur

sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.

e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka

memperbaiki kinerja organisasi.

f. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah

terpenuhi.

g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.

Penilaian kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan (2000:353)

dimanfaatkan oleh organisasi untuk:

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efesien melalui

pemotivasian personel secara maksimum.

b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan

personel, seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian.

Page 30: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

13

c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel

dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan

personel.

d. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.

Lynch dan Cross (Yuwono, dkk, 2006:29) menyatakan bahwa

pengukuran kinerja perusahaan sangatlah bermanfaat baik itu untuk pihak

internal maupun eksternal, yaitu:

a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa

perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang

dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada

pelanggan.

b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari

mata rantai pelanggan dan pemasok internal.

c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-

upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut.

d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih

konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.

2.1.4 Informasi Yang Digunakan Untuk Pengukuran Kinerja

a. Informasi Finansial

Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada

anggaran yang telah dibuat. Mardiasmo (2002:123) berpendapat penilaian

tersebut dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan)

antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan.setelah dilakukan analisis

Page 31: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

14

varians, maka dilakukan identifikasi sumber penyebab terjadinya varians

dengan menelusur varians tersebut hingga level manajemen paling bawah.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui unit spesifikasi mana yang

bertanggung jawab terhadap terjadinya varians sampai tingkat manajemen

yang paling bawah.

b. Informasi Non Finansial

Informasi non finansial dapat dijadikan tolok ukur lainnya.

Informasi non finansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses

pengendalian manajemen. Mardiasmo (2002:123) berpendapat teknik

pengukuran kinerja yang komprehensif yang banyak dikembangkan oleh

berbagai organisasi dewasa ini adalah Balanced Scorecard, dengan

Balanced Scorecard kinerja organisasi diukur tidak hanya berdasarkan

aspek finansialnya saja, akan tetapi juga aspek non finansial. Balanced

Scorecard melibatkan empat aspek, perspektif finansial, perspektif

kepuasaan pelanggan, perspektif proses internal, serta perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan.

2.2 Konsep Balanced Scorecard

2.2.1 Sejarah Balanced Scorecard

Pada tahun 1990, Nolan Norton institute, bagian riset kantor

akuntan publik KPMG di U.S.A yang dipimpin oleh David P. Norton,

mensponsori studi tentang “Pengukuran Kinerja dalam Organisasi Masa

Depan”. Studi ini didorong oleh kesadaran bahwa pada waktu itu ukuran

Page 32: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

15

kinerja keuangan yang digunakan oleh semua perusahaan untuk mengukur

kinerja eksekutif tidak lagi memadai. Hasil studi tersebut diterbitkan dalam

sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard Measures that Drive

Performance” dalam Harvard Business Review. Hasil studi tersebut

menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja eksekutif di masa depan,

diperlukan ukuran komprehensif yang mencakup empat perspektif:

keuangan, customer, proses bisnis/internal, serta pembelajaran dan

pertumbuhan. Ukuran ini disebut Balanced Scorecard, yang cukup

komprehensif untuk memotivasi eksekutif dalam mewujudkan kinerja dalam

keempat perspektif tersebut, agar keberhasilan keuangan yang diwujudkan

perusahaan bersifat sustainable.

2.2.2 Pengertian Balanced Scorecard

Balanced Scorecard terdiri dari dua kata kartu skor (scorecard) dan

berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk

mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kata berimbang dimaksudkan untuk

menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua

aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang,

intern dan ekstern. Dari definisi tersebut Mulyadi (2001:1) berpendapat

bahwa pengertian sederhana dari Balanced Scorecard adalah kartu skor

yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

keseimbangan sisi keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka

pendek, intern dan ekstern.

Page 33: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

16

Pengertian Balanced Scorecard menurut Sukardi (2003:8-14)

merupakan sistem pengukuran kinerja yang berfokus pada aspek keuangan

dan non keuangan dengan memandang empat perspektif, yaitu keuangan,

pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, serta proses bisnis

internal.

Balanced Scorecard didefinisikan oleh Luis (2007:16) sebagai

suatu alat manajemen kinerja (performance management tool) yang dapat

membantu organisasi untuk menterjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi

dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non finansial

yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat.

Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa Balanced

Scorecard adalah sistem pengukuran kinerja yang berfokus pada aspek

keuangan dan non keuangan dengan memandang empat perspektif, yaitu

keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, serta

proses bisnis internal yang dapat membantu organisasi untuk

menterjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dimana semua perspektif

tersebut terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat.

2.2.3 Perspektif Keuangan (Financial Perspective)

Dalam Balanced Scorecard perspektif keuangan tetap menjadi

perhatian, karena ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar dari

konsekuensi ekonomi yang disebabkan oleh keputusan dan tindakan

ekonomi yang diambil. Lasdi (2002:14) berpendapat bahwa pengukuran

Page 34: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

17

kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan

pelaksanaan dari strategi memberikan perbaikan yang mendasar.

Sasaran keuangan bisa sangat berbeda di tiap-tiap tahapan dari

siklus kehidupan bisnis. Kaplan dan Norton (2000:119) membagi daur

hidup bisnisnya menjadi tiga tahapan sebagai berikut:

a. Bertumbuh (Growth)

Tahap pertumbuhan merupakan tahap awal dalam siklus

kehidupan bisnis. Di dalam tahap ini perusahaan berusaha untuk

menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan

pertumbuhan bisnisnya. Di dalam tahap ini perusahaan akan

menanamkan investasi sebanyak-banyaknya, meningkatkan produk baru,

membangun fasilitas produksi, meningkatkan kemampuan beroperasi,

merebut pangsa pasar, dan membuat jaringan distribusi. Di dalam tahap

ini kemungkinan besar perusahaan akan selalu dalam keadaan rugi,

karena tahap ini perusahaan menfokuskan untuk penanaman investasi

yang dinikmati dalam jangka panjang nanti.

b. Bertahan (Sustain)

Pada tahap ini perusahaan masih mempunyai daya tarik yang

bagus bagi para investor untuk menanamkan modalnya. Dalam tahap ini

perusahaan harus mampu mempertahankan pangsa pasar yang sudah

dimiliki dan harus memperhatikan kualitas produk dan pelayanan yang

lebih baik sehingga secara bertahap akan mengalami pertumbuhan dari

tahun ke tahun. Tujuan keuangan pada tahap ini biasanya lebih

Page 35: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

18

berorientasi pada profitabilitas. Tujuan yang berkaitan dengan

profitabilitas dapat dinyatakan dengan menggunakan ukuran yang

berkaitan dengan laba operasional. Untuk mendapatkan profitabilitas

yang baik tentunya para manajer harus bekerja keras untuk

memaksimalkan pendapat yang dihasilkan dari investasi modal,

sedangkan untuk unit bisnis yang telah memiliki otonomi diminta tidak

hanya mengelola arus pendapatan, tetapi juga tingkat investasi modal

yang telah ditanamkan dalam unit bisnis yang bersangkutan.

c. Menuai (Harvest)

Tahap ini merupakan tahap pendewasaan bagi sebuah perusahaan,

karena pada tahap ini perusahaan tinggal menuai dari investasi yang

dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya, yang harus dilakukan pada

tahap ini adalah perusahaan tidak lagi melakukan investasi, tetapi hanya

memelihara supaya perusahaan berjalan dengan baik.

Page 36: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

19

Tabel 2.1 Mengukur Tema Keuangan Strategis

Tema Strategis

Bauran dan

pertumbuhan

pendapatan

Penghematan

biaya/peningkatan

produktivitas

Pemanfaatan

aktiva

Str

ate

gi

Un

it B

isn

is

Per

tum

bu

han

Tingkat pertumbuhan

penjualan segmen.

Persentase pendapatan

produk, jasa,

pelanggan baru

Pendapatan/pekerja Investasi (persentase

penjualan). Riset dan

pengembangan

(persentase

penjualan)

Ber

tah

an

Pangsa pelanggan dan

sasaran. Penjualan

silang (cross selling).

Persentase pendapatan

dan aplikasi baru.

Profitabilitas lini

pelanggan dan produk

Biaya perusahaan

sendiri yang

kompetitor.

Tingkat

penghematan biaya

Beban tak langsung

(persentase

penjualan)

Rasio modal kerja

(siklus kas ke kas)

ROE berdasarkan

kategori aktiva

kunci,

Tingkat pemanfaatan

aktiva

Men

uai

Profitabilitas lini

pelanggan dan produk.

Persentase pelanggan

yang tidak

menguntungkan

Biaya unit (per unit

output, per

transaksi)

Pengembalian

(payback)

Sumber: Robert S. Kaplan dan David P. Norton, 2000:118, Erlangga, Jakarta

Mulyadi (2001:16) mengatakan bahwa berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Kaplan dan Norton untuk setiap tahap dalam siklus

kehidupan bisnis ada tiga macam pokok tema keuangan yang dapat

mendorong strategi bisnis. Ketiga pokok tema tersebut adalah bauran dan

pertumbuhan pendapatan, penghematan biaya produktivitas dan

pemanfaatan aktiva investasi.

Page 37: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

20

Ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan

konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Hasil pengukuran ini

mencerminkan seberapa besar sasaran-sasaran keuntungan yang

berhubungan dengan keuntungan yang terukur, dan pertumbuhan usaha.

Budiarti (2005:52) berpendapat bahwa ukuran kinerja finansial memberikan

petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya

memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan.

Pengukuran perspektif keuangan dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan metode value for money yang dikembangkan oleh

Mardiasmo (2002: 133-134) yang merupakan konsep pengelolaan organisasi

sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu:

1) Ekonomi : perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada

harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan

input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terkait

dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input

resources yang digunakan dengan menghindari pengeluaran yang boros

dan tidak produktif.

2) Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi

merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar

kinerja atau target yang telah ditetapkan.

Page 38: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

21

3) Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang

ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome

dengan output.

2.2.4 Perspektif Pelanggan/Konsumen (Customer Perspective)

Perspektif pelanggan pada Balanced Scorecard memungkinkan

para manjer unit bisnis untuk mengartikulasi strategi yang berorientasi

kepada pelanggan dan pasar yang akan memberikan keuntungan finansial

masa depan yang lebih besar. Kaplan dan Norton (2000:60) menyatakan

bahwa perspektif pelanggan dalam Balanced Scorecard memainkan peranan

penting dalam kehidupan perusahaan. Sebuah perusahaan yang tumbuh dan

tegar dalam persaingan tidak akan mungkin survive apabila tidak didukung

oleh pelanggan. Loyalitas tolok ukur pelanggan dilakukan dengan terlebih

dahulu melakukan pemetaan terhadap segmen pasar yang akan menjadi

target atau sasaran. Apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan para

pelanggan menjadi hal yang penting dalam perspektif ini. Ada dua

kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan (customer perspective)

yaitu:

a. Core Measurement Group

Kelompok ini terdiri dari:

1) Pangsa pasar (market share), mengukur seberapa besar pasar yang

telah dicapai untuk dilayani perusahaan, dan berapa peluang pasar

yang masih dapat dicapai.

Page 39: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

22

2) Tingkat perolehan konsumen (customer acquisition), mengukur

kemampuan perusahaan meningkatkan pelanggan pertahunnya.

3) Kesetiaan pelanggan (customer retention), mengukur kemampuan

perusahaan mempertahankan atau memelihara customer yang telah

ada, dilihat dari pelanggan tutup pertahunnya.

4) Tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction), mengukur

kemampuan perusahaan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan.

5) Profitabilitas pelanggan (customer profitability), mengukur

kemampuan layanan kepada customer atau segmen pasar tertentu

dalam menghasilkan laba.

Gambar 2.1 Perspektif Pelanggan Ukuran Utama (Core Measurement Group)

Sumber: Robert S Kaplan dan David P Norton, 2000:61, Erlangga, Jakarta

PANGSA

PASAR

AKUISISI

PELANGGAN

PROFITABILITAS

PELANGGAN

RETENSI

PELANGGAN

KEPUASAAN

PELANGGAN

Page 40: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

23

b. Customer Value Proposition

Customer value proposition merupakan sebuah konsep yang

penting dalam memahami faktor pendorong pengukuran utama kepuasan

customer, retensi customer, akuisisi customer, pangsa pasar, dan

profitabilitas customer, menurut Kaplan dan Norton (2000:62) ada

beberapa atribut tentang customer value proposition, diantaranya adalah:

1) Atribut produk/jasa, meliputi fungsi produk dan jasa, harga, dan

mutu.

2) Atribut yang berhubungan dengan customer, yang meliputi dimensi

waktu tanggap dan penyerahan serta bagaimana perasaan customer

setelah membeli produk/jasa dari perusahaan yang bersangkutan.

3) Atribut citra dan reputasi, yang meliputi faktor-faktor yang tidak

berwujud yang membuat customer tertarik pada perusahaan.

Budiarti (2005:54) berpendapat bahwa perspektif pelanggan

memungkinkan para manajer unit bisnis untuk mengartikulasikan strategi

yang berorientasi kepada pelanggan dan pasar yang akan memberikan

keuntungan finansial masa depan yang lebih besar.

2.2.5 Perspektif Proses Internal Bisnis (Internal Business Process

Perspective)

Perspektif proses internal bisnis lebih menekankan pada penciptaan

produk baru yang lebih berkualitas sampai produk tersebut siap diedarkan

kepada customer. Tentunya proses internal bisnis tidak lepas dari perspektif

keuangan dan perspektif pelanggan. Untuk mengoperasikan perspektif

Page 41: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

24

proses internal bisnis ini perusahaan harus lebih dahulu melihat keuangan

perusahaan dan kemauan pelanggan, jadi menurut Kaplan dan Norton

(2000:63) seakan-akan ketiga perspektif ini membentuk rantai yang saling

berhubungan. Perspektif proses internal bisnis, menurut Kaplan dan Norton

(2000:70) terdapat tiga tahap yang harus dilakukan, yang mana ketiga tahap

tersebut adalah:

a. Tahap inovasi atau penciptaan produk baru

Pada tahap ini perusahaan berusaha keras untuk mengadakan

penelitian dan pengembangan produk baru sehingga tercipta produk yang

benar-benar sesuai dengan keinginan customer. Untuk mengukur kinerja

pada tahap ini dipusatkan pada tiga indikator yaitu hasil secara teknis,

keuntungan penjualan, dan penilaian keberhasilan masing-masing

individu projek.

b. Tahap operasi

Tahap ini mencerminkan aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan mulai dari penerimaan order dari customer, pembuatan

produk/jasa sampai dengan pengiriman produk/jasa tersebut kepada

pelanggan. Pada tahap ini pengukuran kinerjanya dapat dilakukan dengan

tiga cara yaitu kualitas, biaya, dan waktu.

c. Tahap purna jual

Pada tahap ini perusahaan berusaha untuk memberikan manfaat

tambahan terhadap para pelanggan yang telah menggunakan produk/jasa

yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan agar para customer

Page 42: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

25

mempunyai loyalitas terhadap perusahaan. Tolok ukur yang biasa

digunakan oleh perusahaan pada tahap ini adalah tingkat efisiensi setiap

pelayanan purna jual, jangka waktu penyelesaian perselisihan, dan kadar

limbah berbau yang dihasilkan perusahaan.

Bagan 2.1 Model rantai nilai proses bisnis internal

Proses Inovasi Proses Proses

Operasional Pelayanan

Sumber : Kaplan dan Norton, 2000: 81 Erlangga, Jakarta

Penelitian ini hanya mengambil dua tahap, yaitu tahap operasi dan

tahap inovasi karena penelitian ini pada perusahaan jasa. Pada perspektif

proses bisnis internal menurut Kaplan dan Norton (2000:80) para manajer

melakukan identifikasi berbagai proses yang sangat penting untuk mencapai

tujuan pelanggan dan pemegang saham, balanced scorecard dalam

perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik

bisnis mereka berjalan dan apakah produk atau jasa mereka sesuai dengan

spesifikasi pelanggan.

2.2.6 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth

Perspective)

Dalam perspektif ini perusahaan berusaha mengembangkan tujuan

dan ukuran yang mendorong pembelajaran dan pertumbuhan suatu

perusahaan. Tujuan dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah

menyediakan infrastruktur yang memungkinkan tujuan yang berkaitan

Identifikasi Identifikasi

Kebutuhan Pasar

Pelanggan

Desain

Produk

Men-

ciptakan

Produk

Menye-

rahkan

Produk

Pelayanan

Pelanggan

Kepuasaan

Pelanggan

Page 43: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

26

dengan ketiga perspektif lainnya dapat terwujud, sehingga pada akhirnya

akan dapat tercapai tujuan perusahaan, selain itu perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan merupakan faktor pendorong dihasilkannya kinerja yang

istimewa dalam perspektif keuangan, pelanggan (customer), dan proses

internal bisnis.

Tujuan dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menurut

Srimindarti (2004:60) adalah menyediakan infrastruktur untuk mendukung

pencapaian tiga perspektif sebelumnya. Kaplan dan Norton (2000:110)

menyebutkan bahwa terdapat tiga kategori dalam perspektif ini:

a. Kapabilitas pekerja

Salah satu perubahan yang paling dramatis dalam pemikiran

manajemen selama 15 tahun terakhir adalah pergeseran peran para

pekerja perusahaan. Saat ini pekerja dituntut untuk lebih kritis dan

melakukan evaluasi terhadap proses dan lingkungan, serta memberikan

usulan perbaikan bagi perusahaan di masa depan.

b. Kapabilitas sistem informasi

Motivasi dan keahlian pekerja saja tidak cukup dalam

menunjang pencapaian tujuan proses bisnis internal, tanpa adanya

informasi yang tepat waktu, cepat dan akurat sebagai umpan balik.

Kemampuan sistem informasi yang memadai, kebutuhan seluruh

tingkatan manajemen dan pekerja atas informasi yang akurat dan tepat

waktu dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya.

Page 44: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

27

c. Motivasi, pemberdayaan dan keselarasan

Pegawai yang memiliki informasi yang berlimpah tidak akan

memberikan kontribusi pada keberhasilan usaha, apabila mereka tidak

mempunyai motivasi untuk bertindak selaras dengan tujuan perusahaan

atau tidak diberi kebebasan dalam pengambilan keputusan atau

bertindak.

Dewasa ini peran karyawan terhadap perusahaan mengalami

pergeseran, karena karyawan tidak lagi dipekerjakan secara fisik tetapi

sudah diganti dengan sistem yang lebih canggih, untuk itu perusahaan harus

memberikan pelatihan kembali kepada para karyawan sehingga akan

menciptakan kreativitasnya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan

perusahaan, dalam menentukan tujuan dan ukuran yang berkaitan dengan

kemampuan karyawan. Kaplan dan Norton (2000:112-113) menyebutkan

ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen, yaitu:

a. Kepuasan karyawan

Kepuasan karyawan dipandang sangat penting karena karyawan

yang puas merupakan prakondisi meningkatnya produktivitas, tanggung

jawab, kualitas, dan customer service, oleh karena itu pihak manajer

harus mengamati sedini mungkin terhadap kepuasan karyawan, untuk

mengetahui tingkat kepuasan karyawan, pihak manajer dapat

melakukan survey yang dilaksanakan secara rutin.

Page 45: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

28

b. Retensi karyawan

Retensi karyawan merupakan kemampuan perusahaan untuk

mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki perusahaan untuk

tetap loyal terhadap perusahaan. Tujuan dari retensi karyawan adalah

untuk mempertahankan karyawan yang dianggap berkualitas yang

dimiliki perusahaan selama mungkin, karena karyawan yang berkualitas

merupakan harta tidak tampak (intangible asset) yang tak ternilai bagi

perusahaan, jadi jika ada karyawan yang berkualitas keluar dari

perusahaan atas kehendak sendiri, maka hal tersebut merupakan kerugian

modal intelektual bagi perusahaan.

c. Produktivitas karyawan

Produktivitas karyawan adalah suatu ukuran hasil dampak

keseluruhan usaha peningkatan modal dan keahlian pekerja, inovasi,

proses internal, dan kepuasan customer. Tujuannya adalah

membandingkan keluaran yang dihasilkan oleh karyawan dengan jumlah

karyawan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa tersebut.

Ukuran yang sering digunakan untuk mengukur produktivitas pekerja

adalah pendapatan per pekerja.

2.2.7 Hubungan Antar Perspektif

Konsep hubungan sebab akibat memegang peranan yang sangat

penting dalam Balanced Scorecard terutama dalam penjabaran tujuan dan

pengukuran masing - masing perspektif. Empat perspektif yang telah

disebutkan diatas mempunyai satu hubungan antara satu dengan yang lain

Page 46: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

29

yang penjabarannya merupakan suatu strategic objectives yang menyeluruh

dan saling berhubungan. Hal tersebut dimulai dari perspektif pembelajaran

dan bertumbuh dimana perusahaan mempunyai suatu strategi untuk

meningkatkan produktivitas dan komitmen personel. Sebagai akibat dari

peningkatan produktivitas dan komitmen dari personel akan meningkat pula

kualitas proses layanan pelanggan dan proses layanan pelanggan akan

terintegrasi, dengan demikian kepercayaan pelanggan dan kepuasan

pelanggan akan meningkat pula yang terlihat dari perspektif pelanggan.

Pada akhirnya akan berpengaruh pada perspektif keuangan yang

ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan penjualan, peningkatan cost

efffectiveness, dan peningkatan return. Jadi dari masing – masing perspektif

memiliki peran dan hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Perspektif keuangan sangat dipengaruhi oleh tiga perspektif lainnya yaitu

pembelajaran dan bertumbuh, pelanggan, serta internal bisnis. Berawal dari

meningkatnya komitmen dan produktivitas dalam perusahaan yang akan

meningkatkan kualitas proses layanan pelanggan dan pada akhirnya akan

menciptakan kepercayaan terhadap pelanggan.

Kepercayaan merupakan modal yang sangat penting bagi perusahaan

dalam menunjang keberhasilan dimasa yang akan datang. Tanpa adanya

dukungan dari pelanggan perusahaan akan mengalami kesulitan, hal ini

disebabkan karena pelanggan merupakan salah satu faktor penunjang yang

sangat penting. Pada akhirnya semua itu bermuara pada perspektif keuangan

Page 47: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

30

yang berdampak pada peningkatan return perusahaan ditandai dengan

meningkatnya laba perusahaan.

Perspektif Pengukuran Kinerja

Keuangan

Pelanggan

Proses

Internal

Bisnis

Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Gambar 2.2 Hubungan keempat persektif dalam Balanced scorecard

Sumber: Nanang Sasongko (BSC: learning and growth persepktive)

Tingkat Pengembalian

Investasi (ROI)

Loyalitas pelanggan

Pengiriman tepat

waktu

Peningkatan

Kualiatas

Keahlian Pekerja

Penurunan

produksi

Page 48: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

31

2.2.8 Keunggulan Balanced Scorecard

Keunggulan konsep Balanced Scorecard menurut Mulyadi

(2001:18-24) dalam sistem perencanaan strategik adalah mampu

menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Komprehensif

Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam

perencanaan strategik, yaitu dari yang sebelumnya hanya terbatas pada

perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain seperti

pelanggan, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan

perspektif rencana strategik ke perspektif non keuangan tersebut

menghasilkan manfaat berikut ini:

1) Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan

berkesinambungan.

2) Memampukan organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang

kompleks.

b. Koheren

Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun

hubungan sebab-akibat (causal relationship) di antara berbagai sasaran

strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik. Setiap sasaran

strategik yang ditetapkan dalam perspektif non keuangan harus

mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Page 49: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

32

c. Berimbang

Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem

perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan

berkesinambungan.

d. Terukur

Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem

perencanaan strategik menjanjikan ketercapaian berbagai sasaran

strategik yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Balanced Scorecard

mengukur sasaran-sasaran strategik yang sulit untuk diukur.

2.2.9 Keterbatasan Balanced Scorecard

Kaplan dan Norton (2000:125) berpendapat bahwa Balanced

Scorecard sebagai alat ukur untuk mengukur kinerja masih memiliki

keterbatasan – keterbatasan sebagai berikut:

a. Problem perilaku yang mengekor pada hampir semua sistem pengukuran

terdapat pula pada Balanced Scorecard tidak terbebas dari permainan

yang dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan.

b. Menggunakan Balanced Scorecard sebagai dasar kompensasi.

Manajemen sangat berpengaruh dalam membantu mengkaitkan

perusahaan dengan strateginya, tetapi hal tersebut masih mengandung

risiko. Pemilihan ukuran yang tepat pada Balanced Scorecard,

ketersediaan data yang valid dan dapat dipercaya dan konsekuensi yang

tidak diharapkan dan cara pencapaian target kinerja merupakan masalah

yang masih harus diselesaikan.

Page 50: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

33

c. Selain mempertanyakan sistem kompensasi, Balanced Scocard juga

mempertanyakan bentuk organisasi yang cocok untuk perkembangan

proses dalam organisasi yang dikatakan sebagai croos fundamental.

2.2.10 Hubungan Balanced Scorecard dengan Visi, Misi, dan Strategi

Kaplan dan Norton (2000:128) menyatakan bahwa pentingnya

penciptaan suatu scorecard yang mengkomunikasikan suatu strategi unit

bisnis sebagai berikut:

a. Balanced Scorecard menerangkan visi masa depan perusahaan ke

seluruh perusahaan sehingga penciptaan pemahaman yang sama.

b. Balanced Scorecard menciptakan model yang holistic dari strategi yang

mengijinkan semua pekerja untuk melihat bagaimana kontribusi mereka

terhadap keberhasilan perusahaan, tanpa keterkaitan seperti itu, pekerja

dan departemen perusahaan mungkin mampu mengoptimalkan kinerja

lokal masing–masing tetapi gagal memberi kontribusi bagi terciptanya

tujuan strategis perusahaan.

c. Balanced Scorecard berfokus kepada upaya perubahan, jika tujuan dan

ukuran yang tepat sudah diidentifikasi, kemungkinan pelaksanaan yang

berhasil sangat besar, jika tidak, investasi dan inisiatif akan terbuang

sia-sia.

Page 51: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

34

2.2.11 Prinsip-Prinsip Balanced Scorecard

Prinsip – prinsip Balanced Scorecard menurut Kaplan dan Norton

(2000:130) setidaknya ada tiga prinsip yang harus diperhatikan dalam

pemilihan ukuran-ukuran yang digunakan yaitu:

a. Adanya hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship)

Balanced Scorecard harus mengidentifikasi dan menyatakan

secara eksplisit strategi bisnis melalui hubungan sebab-akibat diantara

berbagai ukuran hasil dan faktor pendorong kinerjanya. Setiap ukuran

yang dipilih untuk disertakan dalam Balanced Scorecard harus

merupakan unsur dalam sebuah rantai hubungan sebab-akibat yang

mengkomunikasikan arti strategi unit bisnis kepada seluruh perusahaan.

b. Adanya faktor pendorong kinerja (performance driver)

Balanced Scorecard yang dibangun hendaknya mampu

menginformasikan pencapaian atas sasaran yang harus dicapai beserta

pemicu kinerjanya, sesuai strategi yang dijalankan perusahaan. Oleh

karena itu, Balanced Scorcard harus memiliki ukuran hasil dan ukuran

pendorong kinerja.

c. Keterkaitan dengan masalah keuangan

Balanced Scorecard harus tetap menitik beratkan kepada hasil,

terutama yang bersifat keuangan seperti return on capital employed

atau nilai tambah ekonomis.

Page 52: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

35

2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Ringkasan Penelitian Terdahulu

N

o. Peneliti

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

1. Ali

Mutasowifin

(2002)

Penerapan

Balanced

Scorecard

sebagai tolok

ukur penilaian

pada badan

usaha

berbentuk

koperasi

Penerapan

Balanced

Scorecard

sebagai tolok

ukur

Penilaian

pada badan

usaha

berbentuk

koperasi

Perspektif

Keanggotaan,

Perspektif

Keuangan,

Perspektif Proses

Bisnis Internal,

Perspektif

Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Balanced

Scorecard

memberikan

gambaran

komprehensif

pada kinerja

koperasi

2. Prasetyono,

(2005)

Pemanfaatan

informasi

akuntansi

manajemen

terhadap

pencapaian

kinerja

perusahaan

dengan

pendekatan

BSC(Survey

pada RSUD di

Jawa Tengah)

Sampel

dalam

penelitian ini

adalah 35

Kepala

RSUD di

Jawa

Tengah,

metode

analisis

menggunaka

n uji analisis

jalur

Informasi

akuntansi

manajemen,

Perspektif

keuangan,

Perspektif

pelanggan,

Perspektif proses

bisnis dalam

perusahaan, dan

Perspektif proses

pembelajaran dan

pertumbuhan

Pemanfaatan

informasi

akuntansi

manajemen

secara simultan

berpengaruh

terhadap kinerja

dengan

pendekatan BSC

pada RSUD di

Jawa Tengah

3. J. Peter

Chingos dan

Rocket

Wong

(2005)

Implementing

a hospital

balanced

scorecard

Sampel di

ambil dari

pasien Maine

Medical

Center

Perspektif

keuangan,

Perspektif

pelanggan,

Perspektif proses

internal,

Perspektif

pembelajaran dan

pertumbuhan

Penelitian ini

menunjukkan

bahwa balanced

scorecard dapat

diimplementasik

an pada semua

stakeholder.

4. John G.

Watson dan

Michael J.

Fischer

(2008)

Implementing

a balanced

scorecard in a

not-for-profit

organization

Sampel yang

digunkan

perusahaan

non-profit

(Pusat

Rehabilitasi

Cattaraugus

County)

Perspektif

keuangan,

perspektif

pelanggan,

Perspektif proses

internal,

perspektif

pembelajaran dan

pertumbuhan

Dalam

melaksanakan

pendekatan

balanced

scorecard, pusat

rehabilitasi telah

menempatkan

penekanan yang

sama pada

perspektif

Page 53: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

36

konsumen dan

perspektif

keuangan.

5. Magdalena

Nany, Lyna

Raharjo,dan

Kartika

Winda

Handini

(2008)

Penerapan

balanced

scorecard

sebagai

pengukur

kinerja

manajemen

pada rumah

sakit umum

daerah

Indramayu

Sampel

penelitian

yang diambil

35 pasien

dan 40

karyawan

dipilih secara

acak dari

populasinya.

Uji validitas

dan uji

reliabilitas

Persepktip

keuangan,

perspektif

pelanggan,

perspektif proses

bisnis internal,

perspektif proses

pembelajaran dan

pertumbuhan

Hasil

pengukuran

kinerja

manajemen

rumah sakit

umum daerah

indramayu

dengan

balanced

scorecard

menunjukkan

bahwa kinerja

manajemen

cenderung

meningkat, yang

terlihat dari

peningkatan

ROI, penurunan

retensi pasien,

peningkatan

akuisisi pasien,

peningkatan

produktivitas,

peningkatan

profit margin,

serta

peningkatan

produktivitas

karyawan

6. Dessy Arfani

Irawan

(2009)

Pengukuran

kinerja

perbankan

berdasarkan

analisis

balanced

scorecard

pada PT.Bank

Mandiri

(persero)tbk.

Sampel yang

diambil

secara

sampling

insidental,

metode

analisis

deskriptif

kuantitatif

Perspektif

keuangan,

Perspektif

pelanggan,

Perspektif proses

bisnis dalam

perusahaan, dan

Perspektif proses

pembelajaran dan

pertumbuhan

Penggunaan

balanced

scorecard dalam

pengukuran atau

evaluasi kinerja

dapat diterapkan

pada PT. Bank

Mandiri Tbk

karena

parameter –

parameter yang

diperlukan

untuk analisis

kinerja dari

keempat

perspektif telah

dipenuhi.

Page 54: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

37

7. Atik sulastri

(2001)

Penerapan

balanced

scorecard

sebagai sistem

penilaian

kinerja pada

rumah rumah

sakit islam

Surakarta

Sampel yang

diambil

secara

sampling

insidental,

metode

analisis data

pendekatan

komperatif

Perspektif

keuangan,

pelanggan, proses

bisnis dan proses

pembelajaran dan

pertumbuhan

Penerapan

Balanced

Scorecard pada

kinerja rumah

sakit adalah

cukup baik.

2.4 Kerangka Berpikir

Pengukuran kinerja perusahaan merupakan hal yang sangat vital

bagi perusahaan, dengan mengukur kinerja perusahaan dapat mengetahui

bagaimana kinerja perusahaan tersebut. Informasi kinerja tersebut dapat

digunakan sebagai bahan penentuan strategi di masa depan, namun selama

ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya dengan cara

tradisional yaitu dengan hanya diukur dari segi finansial saja, tetapi juga

harus diukur dari segi konsumen, pelanggan dan lain sebagainya.

Pengukuran dari aspek keuangan saja memiliki kelemahan yaitu tidak

dapat mengukur harta tak tampak termasuk harta-harta intelektual (sumber

daya manusia) perusahaan. Kaplan dan Norton menegaskan bahwa kinerja

perusahaan yang hanya mengandalkan perspektif keuangan tidak mampu

sepenuhnya menentukan perusahaan kearah yang lebih baik. Oleh karena

itu Balanced Scorecard sebagai alternatif pengukuran kinerja yang dapat

mengatasi kelemahan dalam pengukuran kinerja secara tradisional.

Balanced Scorecard merupakan alat pengukur kinerja yang tidak

hanya mengukur kinerja dari segi keuangan saja tetapi juga dari segi non

keuangan. Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif yang saling

Page 55: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

38

melengkapi dan mempunyai hubungan sebab akibat, dengan menggunakan

Balanced Scorecard, manajer tidak hanya mengukur hasil akhir, tetapi

juga mengukur aktivitas-aktivitas penentu akhir. Hal ini karena Balanced

Scorecard bukan hanya sekedar alat pengukur kinerja suatu perusahaan

tetapi juga merupakan suatu bentuk usaha manajemen yang strategis pada

seluruh tingkatan organisasi, dengan kata lain metode ini merupakan usaha

organisasi.

Keempat perspektif Balanced Scorecard meliputi :

a. Perspektif keuangan

Tolok ukur yang digunakan dalam perspektif keuangan adalah rasio

ekonomi, rasio efisiensi, dan rasio efektivitas.

b. Perspektif pelanggan

Tolok ukur yang digunakan dalam perspektif pelanggan adalah

Customer Satifaction (mengukur seberapa jauh kepuasaan pasien atau

pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit (Customer

Porfitability) mengukur seberapa besar pendapatan yang didapat rumah

sakit dari penawaran jasanya, Customer Retention (mengukur seberapa

besar rumah sakit dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen),

dan Customer Acquisition (mengukur seberapa besar rumah sakit

mampu menarik konsumen baru).

c. Perspektif proses bisnis internal

Dalam perspektif ini tolok ukur yang digunakan adalah proses operasi

dan proses inovasi.

Page 56: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

39

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Dalam perspektif ini tolok ukur yang digunakan adalah kepuasan

karyawan, retensi karyawan, dan produktifitas karyawan.

Hasil dari penilaian keempat perspektif tersebut mencerminkan

kinerja manajemen perusahaan.

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Menggunakan Alat Ukur

Kinerja Manajemen BSC

Tolok Ukur

Perspektif

Keuangan

Perspektif

Pelanggan

Perspektif

Proses Bisnis

Internal

Perspektif

Pembelajaran dan

Pertumbuhan

1. Rasio

Ekonomis

2. Rasio

Efisiensi

3. Rasio

Efektivitas

1. Customer

Satifaction

2. Customer

Porfitability

3. Customer

Retention

4. Customer

Acquisition

1. Proses

Operasi

2. Proses

Inovasi

1. Kepuasaan

Karyawan

2. Retensi

Karyawan

3. Produktivitas

Karyawan

Kinerja Manajemen Perusahaan

Visi dan Misi Perusahaan

Page 57: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Jenis Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain data

primer dan sekunder, yang merupakan data yang bersifat kuantitatif dan

kualitatif.

a. Data primer menurut pendapat Umar (2001:69) merupakan data yang

diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti

hasil pengisian wawancara atau pengisian kuesioner. Data primer dalam

penelitian ini berupa penyebaran kuesioner kepada karyawan dan pasien.

b. Data sekunder menurut pendapat Umar (2001:69) merupakan data primer

yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengambil data

primer maupun oleh pihak lain.

Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

a. Laporan keuangan RSUD Tugurejo Semarang

b. Rekapitulasi kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan

c. Data karyawan

d. Gambaran umum perusahaan

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi menurut Suharsimi (2006:108) adalah keseluruhan objek

penelitian, sedangkan sampel menurut Suharsimi (2006:109) adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Page 58: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

41

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan RSUD

Tugurejo Semarang tahun 2009 dan 2010, pasien rawat inap yang meliputi

kelas VIP, Kelas Utama, Kelas I, Kelas II, Kelas III dan karyawan RSUD

Tugurejo Semarang. Ukuran sampel dan populasi dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus slovin yang dikutip dalam Umar (2001:74), yaitu:

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Prosentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel

dapat ditolerir, yaitu 10%.

Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu:

a. Pasien

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling

incidental, menurut Sugiyono (2007:67) yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang

orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Alasan dipilih

teknik ini karena pasien RSUD Tugurejo Semarang datang silih berganti

setiap harinya sehingga teknik pengambilan sampel yang berencana sulit

dilakukan. Supaya masing-masing kelas terwakili maka digunakan teknik

Page 59: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

42

pengambilan Proportionate Stratified Random Sampling. Pasien yang

dipandang cocok sebagai sumber data yaitu pasien rawat inap RSUD

Tugurejo Semarang, alasan dipilihnya pasien rawat inap adalah karena

intensitasnya dengan segenap aktivitas rumah sakit, sehingga

diasumsikan dapat mewakili semua persepsi pasien terhadap kualitas

pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Ukuran sampel ditentukan sebagai berikut:

Ukuran sampel pasien ditentukan sebesar 96 responden.

Pengambilan sampel dilakukan dengan pembagian tiap kelas maka

ditentukan ukuran sampel pasien sebesar 96 responden. Pembagian

sampel pasien yaitu:

Tabel 3.1 Pembagian sampel pasien

Kelas Perhitungan Jumlah

VIP 13/247 x 96 = 5,05 5

Utama 28/247 x 96 = 10,88 11

I 25/247 x 96 = 9,71 10

II 63/247 x 96 = 24,48 24

III 118/247 x 96 = 45,86 46

Total responden 96

Page 60: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

43

b. Karyawan

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik

pemilihan sampel probabilitas, yaitu dengan pemilihan sampel acak

sederhana (simple random sampling) menurut Sugiyono (2007:64) yang

memberikan kesempatan yang sama dan bersifat tidak terbatas pada

setiap elemen polulasi untuk dipilih sebagai sampel. Ukuran sampelnya

ditentukan sebagai berikut:

n =

n =

n =

n = 84,98

Ukuran sampel karyawan ditentukan sebesar 85 karyawan.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari empat perspektif variabel kinerja dan

definisi operasional pada masing-masing perspektif tersebut adalah:

a. Kinerja Perspektif Keuangan

Kinerja perspektif keuangan adalah kinerja yang digunakan untuk

mengambil apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaan

akan membawa perbaikan perusahaan, karena dalam penelitian ini

dilakukan pada sektor publik, maka dalam perspektif ini diukur dengan

menggunakan instrumen pengukur value for money atau 3E yang

Page 61: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

44

dikembangkan oleh Mardiasmo (2002:133-134). Instrumen tersebut

terdiri dari 3E yaitu:

1) Rasio ekonomis

Rasio ekonomis yaitu rasio yang menggambarkan kehematan

dalam penggunaan anggaran yang mencakup juga pengelolaan

secara hati-hati atau hemat dan tidak ada pemborosan. Suatu

kegiatan operasional dikatakan ekonomis jika mampu

menghilangkan atau mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu.

Pengukurannya dengan membandingkan pengeluaran institusi

dengan anggaran institusi yang telah ditetapkan.

2) Rasio efisiensi

Rasio efisiensi yaitu rasio yang menggambarkan perbandingan

antara besarnya biaya yang digunakan untuk memperoleh

pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima.

Pengukurannya dengan membandingkan pengeluaran dalam rangka

memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan.

3) Rasio efektivitas

Rasio efektivitas yaitu rasio yang menggambarkan berhasil

atau tidaknya institusi dalam mencapai tujuannya. Dalam hal ini

adalah dengan membandingkan realisasi pendapatan dengan target

pendapatan yang ditetapkan.

Page 62: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

45

b. Kinerja Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan merupakan sumber dari komponen

pendapatan untuk tujuan keuangan. Perspektif ini dianggap penting

dewasa ini, mengingat semakin ketatnya persaingan mempertahankan

pelanggan lama dan merebut pelanggan baru. Perhitungan kinerja yang

dipakai dalam perspektif pelanggan adalah:

1) Kepuasan pelanggan

Kepuasaan pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kepuasan pasien atau pelayanan kesehatan yang diberikan

rumah sakit. Pengukurannya dari hasil survey terhadap kepuasaan

pasien, yaitu melalui penyebaran kuesioner kepada pasien/keluarga

pasien.

2) Profitabilitas pelanggan

Profitabilitas pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa

besar pendapatan yang berhasil diraih rumah sakit dari penawaran

jasanya. Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara

pendapatan jasa dengan total pendapatan.

3) Retensi pelanggan

Retensi pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa besar

institusi dapat mempertahankan hubungan dengan pelanggan.

Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara pasien

lama dengan total pasien.

Page 63: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

46

4) Akuisisi pelanggan

Akuisisi pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa besar

rumah sakit mampu menarik konsumen baru. Pengukurannya dengan

membandingkan antara pasien baru dengan total pasien.

c. Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran

terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer

atau karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan

kepuasan tertentu bagi customer. Dalam hal ini berfokus pada 2 proses

bisnis utama yaitu:

1) Proses inovasi, merupakan salah satu kritikal proses, dimana

efisiensi dan efektifitas ketepatan waktu dari proses inovasi ini akan

mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan nilai

tambah bagi customer. Pengukurannya dengan mengukur persentase

jumlah jasa baru yang ditawarkan dengan total jasa.

2) Proses operasi, yang lebih menitikberatkan pada efisiensi proses,

konsistensi dan ketepatan waktu dari barang dan jasa yang diberikan

kepada customer. Pengukurannya melalui:

a) Jumlah kunjungan rawat jalan

Data berasal dari jumlah kunjungan rawat jalan di RSUD

Tugurejo Semarang.

Page 64: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

47

b) Jumlah kunjungan rawat inap

1. ALOS (Average Lenght of Stay)

ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata

lamanya seorang pasien di rawat inap di rumah sakit,

pengukurannya dengan membandingkan antara jumlah hari

perawatan dengan jumlah pasien yang keluar baik hidup maupun

mati.

2. BOR (Bed Occupancy Ratio)

BOR menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata

persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu

tertentu. Indikator ini untuk memberikan gambaran tinggi

rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit idealnya

60-85%

3. TOI (Turn Over Internal)

TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari

dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi

berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi

penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak

terisi pada kisaran 1-3 hari.

Page 65: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

48

4. BTO (Bed Turn Over Rate)

BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi

pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat

tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam

satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

5. GDR (Gross Death Rate)

GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian

umum untuk setiap 1000 penderita keluar.

6. NDR (Net Death Rate)

NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian

48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.

Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah

sakit.

d. Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif ini bertujuan untuk mendorong perusahaan menjadi

organisasi belajar sekaligus mendorong pertumbuhannya dengan

melakukan pengukuran terhadap kemampuan karyawan. Unttuk

mengetahui kapabilitas karyawan maka digunakan instrumen yang juga

dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (2000: 111-112) yaitu mengukur

tingkat produktivitas karyawan, retensi karyawan dan tingkat kepuasaan

karyawan.

Page 66: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

49

1) Tingkat produktivitas karyawan,

Tingkat produktivitas karyawan merupakan hasil dari pengaruh

agregrat dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, perbaikan

proses internal, dan tingkat kepuasan pelanggan. Pengukurannya

dengan membandingkan laba operasi dengan jumlah karyawan.

2) Tingkat retensi karyawan

Tingkat retensi karyawan merupakan kemampuan perusahaan

unuk mempertahankan pekerja-pekerja terbaiknya untuk terus berada

dalam organisasinya, dihitung dengan menggunakan perhitungan

perputaran karyawan kunci. Pengukurannya dengan membandingkan

jumlah karyawan yang keluar dengan total jumlah karyawan untuk

tahun berjalan.

3) Tingkat kepuasan karyawan

Tingkat kepuasaan karyawan digunakan untuk mengukur

seberapa jauh karyawan merasa puas terhadap perusahaan.

Pengukurannya dengan menggunakan survey kepuasaan karyawan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi menurut Suharsimi (2002:206) adalah

mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan surat

kabar, majalah dan sebagainya yaitu dengan cara mempelajari literatur-

literatur yang relevan. Metode dokumentasi dalam penelitian ini

Page 67: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

50

digunakan untuk memperoleh data berupa informasi laporan keuangan,

data pasien dan data karyawan RSUD Tugurejo Semarang.

b. Metode Wawancara

Wawancara merupakan bagian dari teknik komunikasi. Metode

wawancara digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk

melengkapi data yang tidak diperoleh dari dokumentasi.

c. Metode Kuesioner

Metode kuesioner menurut Suharsimi (2002:206) yaitu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya. Pengajuan kuesioner

untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan dan

karyawan RSUD Tugurejo Semarang.

3.5 Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan cara

menyebarkan kuesioner, dilakukan pengujian terhadap butir-butir

pertanyaan pada masing-masing faktor yang menentukan kepuasan

pasien/keluarga pasien dan kepuasan karyawan terhadap RSUD Tugurejo

Semarang.

a. Uji Validitas

Validitas menurut Umar (2001:85) adalah derajat ketepatan alat

ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur, sedangkan

menurut Suharsimi (2006:144) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahan suatu instrumen.

Page 68: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

51

Instrumen yang valid atau tepat dapat digunakan untuk mengukur

obyek yang diukur. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan

sejauh mana alat pengukur itu mengukur suatu data agar tidak

menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud agar tercapai

kevalidannya. Cara yang dipakai untuk menguji tingkat kevalidan adalah

dengan validitas internal, yaitu untuk menguji apakah terdapat kesesuaian

antara bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukur validitas

yaitu dengan menggunakan analisis butir, artinya menghitung korelasi

antara masing-masing butir dengan skor total (skor yang ada) dengan

menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang dikemukakan

oleh Pearson. Rumus product moment yang digunakan adalah:

rxy =

2222 YYNXXN

YXXYN

(Suharsimi, 2006: 275)

Untuk menentukan valid tidaknya instrumen dengan cara

mengkonsultasikan hasil perhitungan korelasi dengan harga r pada taraf

kepercayaan 5%. Apabila rhitung > rtabel, maka instrumen dinyatakan valid

dan layak digunakan untuk mengambil data.

Untuk mengetahui tingkat kevalidan instrumen penelitian ini

digunakan uji validitas dengan menggunakan program SPSS 17 yang

dilakukan terhadap kuesioner dengan 14 butir pertanyaan untuk

kuesioner kepuasaan pasien dan 15 butir pertanyaan untuk kuesioner

kepuasaan karyawan melalui sampel uji coba validitas instrumen

Page 69: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

52

sebanyak 30 orang. Nilai r tabel Product Moment untuk N= 30 dengan

df=2 taraf kepercayaan 5% yaitu sebesar 0,361.

Hasil pengujian validitas menunjukkan seluruh butir pertanyaan

dalam kuesioner dinyatakan valid, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasaan Pasien

Indikator Item r hitung r tabel Kesimpulan

Jaminan

1 0.727 0.361 Valid

2 0.477 0.361 Valid

3 0.640 0.361 Valid

Daya Tanggap

4 0.366 0.361 Valid

5 0.537 0.361 Valid

6 0.406 0.361 Valid

Empati 7 0.627 0.361 Valid

8 0.627 0.361 Valid

Keandalan 9 0.694 0.361 Valid

10 0.694 0.361 Valid

Bukti Langsung

11 0.499 0.361 Valid

12 0.641 0.361 Valid

13 0.755 0.361 Valid

14 0.682 0.361 Valid

Sumber : Data diolah 2011

Page 70: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

53

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasaan Karyawan

Indikator Item r hitung r tabel Kesimpulan

Keterlibatan dalam

pengambilan keputusan

1 0.563 0.361 Valid

2 0.563 0.361 Valid

Motivasi dalam bekerja 3 0.676 0.361 Valid

4 0.676 0.361 Valid

Akses untuk

memperoleh informasi

5 0.543 0.361 Valid

6 0.543 0.361 Valid

Pengakuan 7 0.704 0.361 Valid

8 0.704 0.361 Valid

Kondisi fisik tempat

kerja

9 0.691 0.361 Valid

10 0.691 0.361 Valid

Kepuasaan karyawan

secara keseluruhan

11 0.591 0.361 Valid

12 0.547 0.361 Valid

13 0.711 0.361 Valid

14 0.725 0.361 Valid

15 0.637 0,361 Valid

Sumber: Data diolah 2011

Berdasakan hasil pengujian validitas terhadap instrumen

penelitian dengan menggunakan program SPSS 17 sebagaimana

terangkum dalam tabel di atas diketahui bahwa masing-masing item

pertanyaan memiliki koefisien rhitung yang lebih besar dari nilai rtabel

Produk Moment yaitu 0,361, dengan demikian maka dapat dikatakan

bahwa seluruh butir kuesioner dalam variabel penelitian valid dan dapat

digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Umar (2001:85) adalah suatu derajat

ketetapan, ketelitian atau keakuran yang ditunjukan oleh instrumen

pengukuran, sedangkan reliabilitas menurut Suharsimi (2006:154)

menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

Page 71: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

54

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk

mengetahui apakah hasil jawaban dari kuesioner oleh responden benar-

benar stabil dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi

reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur

tersebut tidak stabil dalam mengukur suatu gejala. Teknik pengujian

reliabilitas dalam penelitian ini, pengukuran hanya sekali dan kemudian

hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Uji reliabilitas dapat

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 dengan memilih menu

analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu pilih reliability analysis.

Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui cronbach’s alpha, menurut

Nunnally (1967) dalam Ghozali (2006:42) dinyatakan bahwa suatu

konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60.

Hasil reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasaan Pasien

Indikator Cronbach

Alpha (α)

Nilai minimum

Cronbach Alpha (α)

yang disyaratkan

Keterangan

Jaminan 0.766 0.6 Reliabel

Daya Tanggap 0.614 0.6 Reliabel

Empati 0.750 0.6 Reliabel

Keandalan 0.807 0.6 Reliabel

Bukti

Langsung 0.815 0.6

Reliabel

Sumber: Data diolah 2011

Page 72: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

55

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasaan Karyawan

Indikator Cronbach

Alpha (α)

Nilai minimum

Cronbach Alpha (α)

yang disyaratkan

Keterangan

Keterlibatan dalam

pengambilan keputusan 0.719 0.6 Reliabel

Motivasi dalam bekerja 0.804 0.6 Reliabel

Akses untuk

memperoleh informasi 0.702 0.6

Reliabel

Pengakuan 0.825 0.6 Reliabel

Kondisi fisik tempat

kerja 0.801 0.6

Reliabel

Total kepuasaan

karyawan 0.835

0.6 Reliabel

Sumber: Data diolah 2011

3.6 Metode Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis

deskriptif kuantatif, yaitu analisis yang datanya dapat dihitung untuk

menghasilkan penafsiran kuantitatif yang meliputi pengukuran kinerja

masing-masing perspektif. Setelah data diolah, kemudian dilakukan analisis

untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari permasalahan yang ada. Sebelum

melakukan pengukuran terlebih dahulu harus ditentukan bobot atau tingkat

kepentingan rumah sakit terhadap masing-masing perspektif balanced

scorecard, sasaran dan ukuran hasil kriteria Pembobotan dilakukan agar

pengukuran kinerja memberikan indikasi yang lebih terperinci dan terkait

langsung dengan organisasi. Kinnear dalam Hermanto (2009:59)

berpendapat bahwa semakin penting suatu perspektif maka semakin besar

bobot yang diberikan. Pemberian bobot dilakukan dengan menggunakan

Page 73: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

56

metode Paired Comparison. Metode ini digunakan untuk menentukan bobot

setiap indikator pada keempat perspektif balanced scorecard berdasarkan

tingkat kepentingan atau pengaruhnya terhadap perusahaan. Penentuan

bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi dengan pihak

manajemen atau ahli.

Langkah-langkah dalam pemberian bobot masing-masing

perspektif, sasaran dan ukuran hasil utama adalah:

a. Melakukan perbandingan antara suatu unsur (perspektif, sasaran dan

ukuran hasil) dengan unsur lainnya yang disajikan dalam bentuk tabulasi

(tabel 3). perbandingan ini dilakukan dengan diberikan nilai pada skala 1-

5.

Nilai 1 = suatu unsur dianggap tidak penting dibandingkan dengan unsur

pembandingnya.

Nilai 2 = suatu unsur dianggap kurang penting dibandingkan dengan

unsur pembandingnya.

Nilai 3 = suatu unsur dianggap memiliki tingkat kepentingan yang sama

Nilai 4 = suatu unsur dianggap lebih penting dibandingkan unsur

pembandingnya.

Nilai 5 = suatu unsur dianggap sangat penting dibandingkan unsur

pembandingnya.

Nilai yang telah dipertimbangkan kemudian diisikan pada sel Aij.

Perbandingan antara kedua unsur yang sama tidak diberi nilai untuk

Page 74: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

57

saran yang hanya memiliki suatu ukuran, maka bobot dari ukuran

tersebut disamakan dengan bobot dari sasarannya.

b. Memberikan nilai kebalikan dari perbandingan pada langkah satu untuk

mengisi sel Aij, misalnya nilai 2 kebalikan dari nilai 4.

c. Menjumlahkan masing-masing nilai unsur tiap baris dan tiap kolom

kemudian menjumlahkan hasilnya.

d. Melakukan perhitungan bobot untuk masing-masing unsur dengan cara

membandingkan total nilai masing-masing unsur dengan jumlah total

nilai, kemudian dikalikan dengan persen. Adapun perhitungan nilai bobot

dalam Balanced Scorecard :

Bobot A j =

x 100%

Tabel 3.6 Matriks Perbandingan Berpasangan

Sumber: Yudi Hermanto, 2009:34, IPB, Bogor

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bobot masing-masing

perspektif adalah 25%. Keempat perspektif memiliki bobot yang sama

karena dianggap memiliki tingkat kepentingan atau pengaruh bagi

perusahaan.

Perspektif/inisiatif

strategi A1 A2 A3 … Aj ∑ Bobot

A1 A12 A13 A1j

A2 A21 A23 A2j

A3 A31 A32 A3j

Ai Ai1 Ai2 Ai3 Aij

Page 75: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

58

Setelah dilakukan pembobotan kemudian dilakukan pengukuran

kinerja dengan Balanced Scorecard. Pengukuran dilakukan dengan

menghitung tingkat pencapaian ukuran hasil manajemen perusahaan selama

periode yang dikaji dalam penelitian terhadap target yang telah ditetapkan

oleh pihak manajemen perusahaan sebelumnya. Perhitungan nilai

pencapaian ukuran hasil dalam Balanced Scorecard sebagai berikut :

Pencapaian = ( )

x 100%

Setelah menghitung tingkat persentase pencapaian, langkah

selanjutnya adalah menghitung skor kinerja yang dihasilkan dari masing-

masing ukuran hasil. Skor kinerja diperoleh dengan cara mengalihkan

tingkat pencapaian dengan bobot yang telah ditetapkan. Salterio dalam

Maskur (2004:36) berpendapat bahwa hasil pengukuran total kemudian

dibandingkan dengan skala 100, skala tersebut menunjukkan kinerja

organisasi yang dicapai, dengan skala sebagai berikut:

0 14,2 28,5 42,8 57,1 71,4 85,7 100

STB TB KB C B SB SSB

Hasil pengukuran total yang didapat nantinya akan dibandingkan

dengan skala 100, setelah dibandingkan jika hasil yang didapat kurang dari

14,2 menunjukkan kinerja perusahaan tersebut sangat kurang baik, jika hasil

yang didapat berada di antara 14,3 – 28,5 menunjukkan kinerja perusahaan

tersebut tidak baik, jika diantara 28,6 – 42,8 maka menunjukkan kinerja

perusahaan kurang baik, jika hasil yang didapat berada diantara 42,9-57,1

Page 76: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

59

menunjukkan kinerja perusahaan sudah cukup baik, sedangkan jika hasil

yang didapat berada diantara 57,2 – 71,4 maka menunjukkan kinerja

perusahaan sudah baik, jika berada diantara 71,5 – 85,7 maka kinerja

perusahaan sudah sangat baik, sedangkan jika hasil menunjukkan 85,8-100

menunjukkan kinerja perusahaan tersebut sudah sangat sangat baik.

Adapun rumus-rumus yang digunakan untuk mengukur kinerja

masing-masing perspektif sebagai berikut:

b. Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan

Rasio keuangan yang dihitung adalah:

1) Rasio Ekonomis

Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rasio ekonomis

adalah:

=

x 100%

2) Rasio Efisiensi

Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rasio efisiensi

adalah:

=

x 100%

3) Rasio Efektivitas

Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rasio efektivitas

adalah:

=

x 100%

Page 77: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

60

c. Perspektif Pelanggan

1) Kepuasaan pelanggan

Kepuasaan pelanggan diukur dari data primer yaitu melalui

penyebaran kuesioner kepada pasien untuk mengukur seberapa jauh

kepuasaan pasien atas pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit,

jumlah sampel yang diambil 96 responde.

Analisis kepuasaan pasien menggunakan analisis deskriptif

persentase. Analisis deskriptif persentase adalah menyajikan data yang

dikumpulkan dalam suatu penelitian (dalam bentuk tabel frekuensi atau

grafik) atau distribusi frekuensi. Analisis deskriptif persentase

merupakan analisis data awal untuk mengetahui distribusi jawaban yang

tercermin dari skor responden sehingga diketahui rata-rata skor minimal,

skor maksimal dan jarak skor terendah dengan akor tertinggi responden.

Untuk skor dari tiap jawaban yang diberikan responden, peneliti

menentukkan sebagai berikut:

a. Untuk jawaban sangat puas responden di beri skor 5

b. Untuk jawaban puas responden di beri skor 4

c. Untuk jawaban cukup puas responden di beri skor 3

d. Untuk jawaban tidak puas responden di beri skor 2

e. Untuk jawaban sangat tidak puas responden di beri skor 1

Page 78: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

61

Menghitung persentase dengan rumus :

Keterangan:

DP : Deskriptif persentase (%)

n : skor empiric

N: skor ideal atau jumlah total niali responden

(Rahman dan Muhsin, 2004:36)

Selanjutnya skor yang diperoleh (dalam persentase) dengan

analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan tabel criteria

sebagai berikut:

Persentase tinggi : (5:5) x 100% = 100%

Persentase rendah : (1:5) x 100% = 20%

Rentang : 100% - 20% = 80%

Panjang kelas interval : 80% : 5 = 16%

Tabel 3.7 Kriteria Kepuasan Pasien

Interval tersentase Kriteria

84,00%<% ≤100% Sangat puas

68,00%<% ≤84,00% puas

52,00%<% ≤68,00% Cukup puas

36,00%<% ≤52,00% Tidak puas

20,00%<% ≤36,00% Sangat tidak puas

Sumber: data diolah tahun 2011

2) Profitabilitas Pelanggan : Mengukur seberapa besar pendapatan

yang berhasil diraih rumah sakit dari penawaran jasanya. Rumus

yang digunakan untuk menghitung profitabilitas pelanggan adalah:

Profitabilitas Pelanggan =

x 100%

Page 79: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

62

3) Retensi Pelanggan : Mengukur seberapa besar rumah sakit dapat

mempertahankan hubungan dengan konsumen. Rumus yang

digunakan untuk menghitung retensi pelanggan adalah:

Retensi Pelanggan =

x 100%

4) Akuisisi Pelanggan : Mengukur seberapa besar rumah sakit mampu

menarik konsumen baru.

Rumus yang digunakan untuk menghitung akuisisi pelanggan

adalah:

Akuisisi Pelanggan =

x 100%

d. Perspektif Proses Bisnis Internal

1) Proses Inovasi

Rumus yang digunakan untuk menghitung proses inovasi adalah:

=

x 100%

2) Proses Operasi

a) Jumlah kunjungan rawat jalan

Data berasal dari jumlah kunjungan rawat jalan di RSUD

Tugurejo Semarang.

b) Jumlah kunjungan rawat inap

1. Average Lenght Of Stay (ALOS)

Rumus yang digunakan untuk mengukur ALOS adalah

=

( ) x 100%

Page 80: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

63

2. Bed Occupancy Ratio (BOR)

Rumus yang digunakan untuk mengukur BOR adalah:

=

( ) x 100%

3. Turn Over Interval (TOI)

Rumus yang digunakan untuk mengukur TOI adalah:

= ( ) –

( ) x 100%

4. Bed Turn Over (BTO)

Rumus yang digunakan untuk mengukur BTO adalah:

= ( )

x 100%

5. Gross Death Rate (GDR)

Rumus yang digunakan untuk mengukur GDR adalah:

=

( ) x 100%

6. Net Death Rate (NDR)

Rumus yang digunakan untuk mengukur NDR adalah:

= 48

x 100%

e. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

1) Tingkat Produktivitas Karyawan

Hal ini untuk mengetahui produktivas karyawan dalam periode

tertentu.

=

x 100%

Page 81: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

64

2) Tingkat Retensi Karyawan

Hal ini dihitung dengan menggunakan perhitungan perputaran

karyawan kunci.

=

x 100%

3) Tingkat Kepuasaan Karyawan

Kepuasaan karyawan diukur dengan data primer, yaitu melalui

penyebaran kuesioner kepada karyawan baik medis maupun non

medis, untuk mengukur seberapa jauh kepuasaan karyawan terhadap

rumah sakit dilihat dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan,

pengakuan atas hasil kerja yang baik, akses untuk memperoleh

informasi, dukungan atasan, dorongan untuk bekerja kreatif dan

kepuasaan total karyawan terhadap rumah sakit. Jumlah sampel yang

diambil adalah sebanyak 85 karyawan.

Page 82: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja RSUD Tugurejo

Semarang dengan pendekatan Balanced Scorecard yang meliputi perspektif

keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan, dengan Balanced Scorecard memungkinkan bagi

para manajer perusahaan untuk mencatat hasil kinerja finansial sekaligus

memantau kemajuan perusahaan dalam membangun kemampuan dan mendapat

aktiva tak berwujud yang dibutuhkan untuk pertumbuhan masa depan.

4.1 Kinerja Rumah Sakit Pada Perspektif Keuangan

RSUD Tugurejo Semarang sebagai rumah sakit pemerintah dalam

mengukur kinerja perspektif keuangan menggunakan tolok ukur value for money

yang dikembangkan oleh Mardiasmo yang terdiri dari 3E yaitu rasio ekonomi,

rasio efisiensi dan rasio efektivitas.

4.1.1 Rasio Ekonomi

Rasio ekonomi digunakan untuk mengetahui seberapa cermat institusi

mengelola anggaran yang tersedia dan tidak ada pemborosan. Kegiatan

operasional dikatakan ekonomis bila mampu menghilangkan atau mengurangi

munculnya biaya-biaya yang tidak perlu.

Page 83: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

66

Tabel 4.1 Rasio ekonomi pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010

Thn Anggaran yang ditetapkan Pengeluaran institusi

Rasio

ekonomi Belanja

administrasi

Belanja

operasional&

pemeliharaan

Belanja modal Belanja

administrasi

Belanja

operasional&

pemeliharaan

Belanja modal

2009 Rp.1.358.480.000 Rp.1.476.637.0000 Rp.75.960.000 Rp.716.511.782 Rp.1.171.188.224 Rp.17.843.700 65,46%

Total Rp2,911,077,000 Rp1,905,543,706

2010 Rp.2.149.200.000 Rp.3.201.840.0000 Rp.1.920.535.000 Rp.2.027.800.793 Rp.3.011.974.884 Rp.1.856.119.881 94,83%

Total Rp7,271,575,000 Rp6,895,895,558

Sumber: data sekunder diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa pengeluaran institusi untuk

belanja administrasi pada tahun 2009 sebesar Rp. 716.511.782 dan pada tahun

2010 mengalami kenaikan menjadi Rp. 2.027.800.793, dan selalu berada dibawah

anggaran yang ditetapkan untuk belanja adminstrasi yaitu sebesar Rp.

1.358.480.000 pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 sebesar 2.149.200.000,

begitu juga dengan realisasi belanja operasional dan pemeliharaan, serta belanja

modal yang berada dibawah anggaran untuk belanja operasional dan pemeliharaan

serta belanja modal, hal ini mengidikasikan realisasi pengeluaran institusi tidak

melebihi anggaran yang ditetapkan. Nilai rasio ekonomi RSUD Tugurejo tahun

2009 sebesar 65,46%, namun pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar

29,37% menjadi 94,83%; hal ini menunjukkan bahwa kinerja rasio ekonomi

semakin baik walaupun belum maksimal, hal ini dikarena dalam prinsip

penganggaran pencapaian anggaran belanja yang kurang dari 100% menunjukkan

bahwa penyusunan perencanaan pelaksanaan anggaran kurang cermat. Suatu

instansi dikatakan berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya apabila dapat

menyerap 100% anggaran pemerintah, maka pihak RSUD Tugurejo perlu

mengkaji ulang dalam hal penganggaran yang ditetapkan agar tidak terlalu besar

maupun terlau kecil untuk pengeluaran selanjutnya.

Page 84: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

67

4.1.2 Rasio Efisiensi

Tingkat Rasio efisiensi digunakan untuk melihat seberapa efisien intitusi

mengelola pengeluaran untuk memperoleh pendapatan. Kinerja RSUD Tugurejo

Semarang dikatakan efisien apabila rasio yang dicapai adalah <100%. Semakin

kecil nilai rasio efisiensi maka semakin bagus kinerja RSUD Tugurejo Semarang.

Tabel 4.2 Rasio efisiensi pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010

Tahun Pengeluaran untuk memperoleh pendapatan

Realisasi Pendapatan Rasio

Efisiensi Belanja pegawai Belanja

barang&jasa Belanja modal

2009 Rp 2. 297.630.295 Rp.2.199.911.547 Rp. 17.843.700 Rp. 37.858.029.681 11,93%

Total Rp 4.515.385.542

2010 Rp.3.028.171.000 Rp.1.642.323.117 Rp.1.856.119.881 Rp. 50.748.633.806 12,86%

Total Rp 6.526.613.998

Sumber: data sekunder diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa nilai rasio efisiensi pada tahun

2009 sebesar 11,93%, namun pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi

12,86%, hal ini menunjukkan bahwa kinerja RSUD Tugurejo semarang baik

karena nilai rasio efisiensi kurang dari 100%, ini berarti RSUD Tugurejo

Semarang telah berhasil menggunakan dana secara efisien, tetapi kinerja rasio

efisiensi pada tahun 2010 menurun dibandingkan pada tahun 2009.

4.1.3 Rasio Efektivitas

Kemampuan rumah sakit dalam melaksanakan tugas dikatakan efektif jika

rasio yang dicapai minimal mencapai 100%. Semakin tinggi nilai rasio efektivitas

yang dicapai menggambarkan kemampuan RSUD Tugurejo semakin baik.

Page 85: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

68

Tabel 4.3 Rasio efektivitas pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010

Tahun Realisasi Pendapatan Target Pendapatan Rasio

Efektivitas

2009 Rp 37,665,785,590 Rp 43,596,000,000 86.84%

2010 Rp 50,748,633,806 Rp. 47,250,000,000 107.40%

Sumber: data sekunder diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa pada tahun 2009 realisasi

pendapatan kurang dari target pendapatan yang ingin dicapai karena realisasi

pendapatan hanya sebesar Rp. 37.858.029.81 sedangkan target pendapatan yang

ingin dicapai sebesar Rp. 43.596.000.000, dan nilai rasio efektivitas pada tahun

2009 sebesar 86,84%, hal ini menunjukkan bahwa kinerja RSUD Tugurejo

Semarang kurang baik, karena nilai rasio yang diperoleh kurang dari 100%. Pada

tahun 2010 RSUD Tugurejo Semarang berhasil memenuhi target pendapatan yang

ingin dicapai, target pendapatan tahun 2010 sebesar Rp47.250.000.000 dan

realisasi pendapatan yang dicapai sebesar Rp.50.748.633, nilai rasio efektivitas

pada tahun 2010 sebesar 107,40%, hal ini mengindikasikan bahwa kinerja RSUD

Tugurejo semakin baik, karena nilai rasio yang diperoleh melebihi 100% dan

realisasi pendapatan RSUD Tugurejo sudah melebihi target pendapatan yang

diinginkan.

Page 86: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

69

Tabel 4.4 Pengukuran kinerja perspektif keuangan RSUD Tugurejo Semarang

2009 dan 2010

Tahun Bobot

Tolok ukur Realisasi Target Pencapaian Bobot skor

perspektif (a) (b) Target (a):(b) ( c) ((a:b)xc)

2009 25%

Rasio Ekonomi

(33,33%) 65.46% 100% 65.46% 8.33% 5.45%

Rasio Efisiensi

(33,33%) 11.93% 100% 11.93% 8.33% 0.99%

Rasio Efektivitas

(33,33%) 86.84% 100% 86.84% 8.33% 7.23%

72.90% 25% 13.68%

2010 25%

Rasio Ekonomi

(33,33%) 94.83% 100% 94.83% 8.33% 7.90%

Rasio Efisiensi

(33,33%) 12.86% 100% 12.86% 8.33% 1.07%

Rasio Efektivitas

(33,33%) 107.40% 100% 107.40% 8.33% 8.95%

72.07% 25% 17.92%

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Berdasarkan tiga indikator dalam perspektif keuangan yang terdiri

dari rasio ekonomi, rasio efisiensi, rasio efektivitas RSUD Tugurejo Semarang

pada tahun 2009 masing-masing memperoleh skor 5,45%; 0,99%; 7,23% maka

secara keseluruhan perspektif keuangan RSUD Tugurejo Semarang mendapat

skor 13,68%. Pada tahun 2010 kinerja RSUD Tugurejo Semarang dalam

perspektif keuangannya masing-masing memperoleh skor 7,90%; 1,07%; 8,95%

maka secara keseluruhan mendapat skor 17,92%. Secara keseluruhan skor yang

dicapai pada tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan tahun 2009, ini berarti kinerja

perspektif keuangan RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2010 semakin baik

dibandingkan tahun 2009. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sulatri (2003) pada Rumah Sakit Islam Surakarta yang

menyatakan bahwa kinerja keuangan pada rumah sakit tersebut semakin baik.

Page 87: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

70

4.2 Kinerja Rumah Sakit Pada Perspektif Pelanggan

Kinerja rumah sakit pada perspektif pelanggan dengan tolok ukur

kepuasan pasien, profitabilitas pasien, retensi pasien dan akuisisi pasien.

4.2.1 Kepuasan Pasien

Kepuasan pasien diukur melalui penyebaran kuesioner kepada pasien

sebanyak 96 responden untuk mengetahui seberapa besar kepuasan pasien atas

pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit, berdasarkan hasil analisis

deskriptif diperoleh gambaran bahwa Rumah sakit Umum Daerah Tugurejo

Semarang memperoleh indeks kepuasan pasien sebesar 70%, hal ini menunjukkan

bahwa RSUD Tugurejo Semarang mampu memberikan pelayanan kepada pasien

dengan baik. Kemampuan rumah sakit dalam menyikapi pelayanan pada dimensi

jaminan, daya tanggap, empati, keandalan dan bukti langsung, dari kelima aspek

tersebut rumah sakit lebih memprioritaskan pada dimensi empati. Lebih jelasnya

dapat dilihat dari penjelasaan berikut.

a. Jaminan

Analisis terhadap butir-butir soal dimensi jaminan menggambarkan

bahwa aspek jaminan dapat menentukan kinerja pelayanan pada rumah sakit,

dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.1 berikut.

Page 88: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

71

Gambar 4.1 frekuensi responden terhadap jaminan

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.1 menunjukkan respon terhadap indikator kepuasan pelanggan

pada dimensi jaminan yaitu skor terendah sebanyak 0,35% atau 1 orang

menyatakan sangat tidak puas dan skor tertinggi sebanyak 55,90% atau 161

orang menyatakan cukup puas. Rata-rata skor yang diperoleh adalah sebesar

57%, yang berarti pasien RSUD Tugurejo Semarang merasa cukup puas atas

pelayanan dimensi jaminan, hal ini mengandung arti bahwa respon pasien

terhadap kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki staf

dengan rasa percaya diri, bebas dari bahaya risiko dan keragu-raguan sudah

baik, hal ini akan mendukung kinerja pelayanan rumah sakit dan menambah

kepercayaan pasien pada pihak rumah sakit.

b. Daya tanggap

Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi daya tanggap

menggambarkan bahwa aspek daya tanggap dapat menentukan kinerja

pelayanan pada rumah sakit, dimana pendapat responden terlihat pada gambar

4.2 berikut

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

Sangat Tidak Puas

Tidak Puas Cukup Puas

Puas Sangat Puas

0,35%

29,51%

55,90%

13,89%

0,35%

Jaminan

Page 89: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

72

Gambar 4.2 frekuensi responden terhadap daya tanggap

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.2 menunjukkan respon pasien terhadap dimensi daya tanggap

yaitu skor terendah sebanyak 1,74% atau 5 orang menyatakan sangat tidak

puas, dan skor tertinggi sebanyak 38,89% atau 112 orang menyatakan cukup

puas. Rata-rata skor yang diperoleh adalah sebesar 66%, yang berarti pasien

RSUD Tugurejo Semarang merasa cukup puas atas pelayanan dimensi daya

tanggap, hal ini mengandung arti bahwa kemampuan karyawan rumah sakit

dalam membantu dan memberikan pelayanan yang cepat, tepat sesuai dengan

yang diinginkan oleh pasien sudah baik. RSUD Tugurejo Semarang

diharapkan mampu memenuhi keinginan pasien agar tidak menimbulkan

kerugian pada rumah sakit karena tidak mampu memenuhi keinginan pasien

dalam hal pelayanan yang cepat dan tepat.

c. Empati

Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi empati menggambarkan

bahwa aspek empati dapat menentukan kinerja pelayanan pada rumah sakit,

dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.3 berikut

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

Sangat Tidak Puas

Tidak Puas Cukup Puas

Puas Sangat Puas

1,74%

15,63%

38,89% 38,54%

5,21%

Daya Tanggap

Page 90: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

73

Gambar 4.3 frekuensi responden terhadap empati

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.3 menunjukkan respon pasien terhadap dimensi empati yaitu

skor terendah sebanyak 2,6% atau 5 orang menyatakan sangat tidak puas,

dan skor tertinggi sebanyak 50% atau 96 orang menyatakan puas. Rata-rata

skor yang diperoleh adalah sebesar 78%, yang berarti pasien RSUD Tugurejo

Semarang merasa puas atas pelayanan dimensi empati, hal ini mengandung

arti bahwa respon pasien terhadap sikap karyawan dalam memberikan

perhatian secara individual kepada pasien dan mengerti kebutuhan pasien,

serta kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi.

d. Keandalan

Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi keandalan

menggambarkan bahwa aspek keandalan dapat menentukan kinerja pelayanan

pada rumah sakit, dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.4

berikut.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas

0,00% 2,60%

25,00%

50,00%

22,40%

Empati

Page 91: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

74

Gambar 4.4 frekuensi responden terhadap keandalan

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.4 menunjukkan respon pasien terhadap dimensi keandalan

yaitu skor terendah sebanyak 3,13% atau 6 orang menyatakan tidak puas, dan

skor tertinggi sebanyak 49,48% atau 95 orang menyatakan puas. Rata-rata

skor yang diperoleh adalah sebesar 73%, yang berarti pasien RSUD Tugurejo

Semarang merasa puas atas pelayanan dimensi keandalan. Dimensi keandalan

yang baik mengandung arti bahwa respon pasien terhadap kemampuan rumah

sakit dalam memberikan jasa yang tepat pada pasien secara baik. Kondisi ini

harus selalu diperhatikan oleh rumah sakit sebagai sumber informasi dan

sebagai wahana untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.

e. Bukti Langsung

Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi bukti langsung

menggambarkan bahwa aspek bukti langsung dapat menentukan kinerja

pelayanan pada rumah sakit, dimana pendapat responden terlihat pada gambar

4.5 berikut.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

Sangat Tidak Puas

Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas

0,00% 3,13%

36,98%

49,48%

10,42%

Keandalan

Page 92: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

75

Gambar 4.5 frekuensi responden terhadap bukti langsung

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.5 menunjukkan respon pasien terhadap dimensi bukti langsung

yaitu skor terendah sebanyak 1,04% atau 4 orang menyatakan tidak puas, dan

skor tertinggi sebanyak 39,84% atau 153 orang menyatakan puas. Rata-rata

skor yang diperoleh adalah sebesar 77%, yang berarti pasien RSUD Tugurejo

Semarang merasa puas atas pelayanan dimensi bukti langsung, dengan

memberikan perhatian yang besar kepada dimensi bukti langsung akan

mendukung kinerja pelayananan rumah sakit. Dimensi bukti langsung yang

baik mengandung arti bahwa respon pasien terhadap penampilan fisik,

peralatan dan penampilan kerja produk rumah sakit sudah baik. Kondisi ini

sebaiknya selalu diperhatikan oleh pihak rumah sakit untuk meningkatkan

pelayanan kepada pasien.

4.2.2 Profitabilitas Pasien

Profitabilitas pasien digunakan untuk mengukur seberapa besar

pendapatan yang berhasil diraih rumah sakit dari penawaran jasanya. Semakin

tinggi nilai profitabilitas menunjukkan profitabilitas penawaran jasa semakin baik.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

Sangat Tidak Puas

Tidak Puas Cukup Puas

Puas Sangat Puas

0,00% 1,04%

37,24% 39,84%

21,88%

Bukti Langsung

Page 93: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

76

Tabel 4.5 Profitabilitas Pasien RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2009-2010

Tahun Pendapatan Pelayanan

Kesehatan Total Pendapatan

Profitabilitas

Pasien

2009 Rp. 37.529.284.879 Rp. 37.665.785.590 99,64%

2010 Rp. 50.686.424.259 Rp. 50.748.633.806 99,88% Sumber: data sekunder diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat pada tahun 2009 pendapatan

pelayanan kesehatan sebesar Rp. 37.529.284.879 dan total pendapatan yang

diperoleh rumah sakit sebesar Rp. 37.665.785.590 maka diperoleh profitabilitas

pasien sebesar 99,64% hal ini mengindikasikan bahwa hampir 100% total

pendapatan berasal dari pendapatan pelayanan kesehatan, yang berarti penawaran

jasa yang dilakukan oleh RSUD Tugurejo Semarang baik. Pada tahun 2010

pendapatan pelayanan kesehatan sebesar Rp. 50.686.424.259 dan total pendapatan

Rp. 50.748.633.806 maka diperoleh profitabilitas pasien sebesar 99,88%, hal ini

mengindikasikan penawaran jasa yang dilakukan RSUD Tugurejo semakin baik,

hal ini berarti kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSUD Tugurejo

semakin baik.

4.2.3 Retensi Pasien

Retensi pasien menunjukkan seberapa besar rumah sakit dapat

mempertahankan hubungan dengan konsumen. Semakin tinggi tingkat retensi

pasien menunjukkan bahwa semakin bagus kinerja rumah sakit dalam

mempertahankan hubungan dengan pasien.

Tabel 4.6 Tingkat retensi pasien RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010

Tahun Pasien Lama Total Pasien Retensi Pasien

2009 70.634 100.651 70,18%

2010 81.820 114.458 71,48%

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Page 94: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

77

Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa retensi pasien pada RSUD

Tugurejo Semarang mengalami kenaikan, pada tahun 2009 nilai retensi pasien

sebesar 70,18% dan pada tahun 2010 nilai retensi pasien naik menjadi 71,48%.

Nilai retensi pasien tahun 2010 yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2009

mengindikasi bahwa rumah sakit sudah maksimal dalam mempertahankan

kepercayaan pasien terhadap rumah sakit.

4.2.4 Akuisisi Pasien

Akuisisi pasien menunjukkan seberapa besar rumah sakit mampu menarik

konsumen baru. Semakin besar tingkat akuisisi pasien menunjukkan bahwa

kinerja rumah sakit semakin baik baik.

Tabel 4.7 tingkat akuisisi pasien RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010

Tahun Pasien Baru Total Pasien Akuisisi pasien

2009 30.287 100.651 30,09%

2010 32.638 114.458 28,52%

Sumber: Data sekunder di olah, 2011

Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa akuisisi pasien pada RSUD

Tugurejo Semarang mengalami penurunan, pada tahun 2009 nilai akuisisi pasien

sebesar 30,09% dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 28,52%,

semakin menurunnya nilai akuisisi pasien mengindikasikan bahwa kinerja rumah

sakit dalam menarik pasien baru masih kurang baik hal ini dikarenakan pada

tahun 2010 RSUD Tugurejo Semarang belum menawarkan jasa baru (tidak

terdapat proses inovasi).

Page 95: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

78

Tabel 4.8 pengukuran kinerja perspektif pelanggan RSUD Tugurejo Semarang

2009 dan 2010

Tahun Bobot

Tolok ukur Realisasi Target Pencapaian Bobot skor

perspektif (a) (b) Target (a):(b) ( c) ((a:b)xc)

2009 25%

Kepuasan

pasien (25%) 70% 80% 87.50% 6.25% 5.47%

Profitabilitas

Pasien (25%) 99.64% 100% 86.84% 6.25% 5.43%

Retensi Pasien

(25%) 70.18% 70% 100.26% 6.25% 6.27%

Akuisisi

Pasien (25%) 30.09% 50% 60.18% 6.25% 3.76%

83.69% 25% 20.92%

2010 25%

Kepuasan

pasien (25%) 70% 80% 87.50% 6.25% 5.47%

Profitabilitas

Pasien (25%) 99.88% 100% 107.40% 6.25% 6.71%

Retensi Pasien

(25%) 71.48% 70% 102.11% 6.25% 6.38%

Akuisisi

Pasien (25%) 28.52% 50% 57.04% 6.25% 3.57%

88.51% 25% 22.13%

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Pencapaian skor untuk kinerja RSUD Tugurejo Semarang dari empat

indikator pada perspektif pelanggan tahun 2009 sebesar 20,92% sedangkan pada

tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 22,13%, dari keempat indikator diatas

terdapat 1 indikator yang masih jauh dari target yaitu akuisisi pasien, bahkan pada

tahun 2010 skor indikator akuisisi pasien mengalami penurunan sebesar 1,57%

dibandingkan tahun 2009. Secara keseluruhan skor yang dicapai perspektif

pelanggan mengalami kenaikan, walaupun tidak secara signifikan, untuk

meningkatkan kinerja perspektif pelanggan RSUD Tugurejo semarang harus

meningkatkan pelayanan kepada pasien agar dapat mempertahankan pasien lama

dan menambah jumlah pasien baru. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Magdalena Nany (2008) pada Rumah Sakit Umum

Page 96: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

79

Daerah Indramayu yang menyatakan bahwa kinerja perspektif pelanggan pada

rumah sakit tersebut semakin baik.

4.3 Kinerja Rumah Sakit Pada Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses bisnis internal terdiri dari proses inovasi dan operasi,

dalam proses operasi terdapat instrumen tingkat kunjungan rawat jalan, tingkat

kunjungan rawat inap, sedangkan untuk kunjungan rawat inap digunakan

instrumen yang dianjurkan oleh Depkes RI tahun 1995 yaitu Average Legth Of

Stay (ALOS), Bed Occupancy Rate (BOR), Turn Over Internal (TOI), Bed Turn

Over Rate (BTO), Gross Death Rate (GDR), dan Net Death Rate (NDR).

4.3.1 Proses Inovasi

Pada tahap ini rumah sakit mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan para

pelanggan di masa kini dan masa mendatang serta merumuskan cara untuk

memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Pengukurannya dengan mengukur

persentase jumlah jasa baru yang ditawarkan dengan total pendapatan jasa.

Pada tahun 2009 dan 2010 pada RSUD Tugurejo Semarang tidak terdapat

penawaran jasa baru sehingga tidak ada proses inovasi yang dilakukan.

4.3.2 Proses Operasi

a. Tingkat Kunjungan Rawat jalan

Tingkat kunjungan rawat jalan dimaksudkan untuk mengetahui

pemanfaatan rumah sakit dan berapa beban kerja yang harus ditanggung oleh

RSUD Tugurejo Semarang. Tingkat kunjungan rawat jalan RSUD Tugurejo

Page 97: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

80

Semarang dilihat dari jumlah kunjungan rawat jalan, yaitu jumlah kunjungan

pasien untuk berobat selama hari buka klinik RSUD Tugurejo Semarang.

Tabel 4.9 Tingkat kunjungan rawat jalan RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009 dan

2010

Tahun Jumlah kunjungan

rawat jalan

Persentase kenaikan/

penurunan

2009 84.961 -

2010 97.031 Kenaikan 14,21%

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.9 di atas pencapaian tingkat kunjungan rawat jalan

RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2010 yang mengalami kenaikan

sebesar 14,21%, hal ini mengindikasikan bahwa rumah sakit sudah dapat

membina komunikasi yang lebih baik yaitu dengan cara komunikasi check up

bukan untuk rawat inap sehingga kepercayaan masyarakat terhadap RSUD

Tugurejo Semarang meningkat.

b. Tingkat Kunjungan Rawat Inap

Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat kunjungan rawat

inap adalah dengan menggunakan indikator-indikator kinerja rumah sakit

yaitu ALOS,BOR,TOI,BTO,GDR dan NDR.

Tabel 4.10 Perspektif Proses Bisnis Internal RSUD Tugurejo Semarang

Ukuran Angka standar 2009 2010 Rata-rata

ALOS 5-7 hari 5,48 5,28 5,38

BOR 60% - 85% 73,53% 81,30% 78,42%

TOI 1-3 hari 1,73 hari 1,10 hari 1,42 hari

BTO 40 – 50 kali 55,90x 61,96x 58,93x

GDR <40 permil 18,88 permil 17,42 permil 18,15 permil

NDR <25 permil 12,81 permil 12,29 permil 12,55 permil

Sumber: Data sekunder diolah, 2010

Page 98: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

81

1) ALOS (Average Length of Stay)

ALOS (Average Length of Stay) merupakan rata-rata lamanya seorang

pasien dirawat, dihitung dari perbandingan jumlah lamanya hari perawatan

pasien dengan jumlah pasien yang keluar hidup maupun mati. Tujuan ALOS

ini adalah untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit, angka standar

untuk ALOS adalah 5-7 hari.

Berdasarkan tabel 4.10 di atas nilai ALOS pada tahun 2009 sebesar

5,48 hari, dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 5,28 hari.

Semakin menurunnya nilai ALOS menunjukkan mutu pelayanan rumah sakit

semakin baik. Lamanya pasien di rawat di rumah sakit memberikan gambaran

baik tidaknya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien, dari

perhitungan diketahui bahwa rata-rata pasien dirawat di RSUD Tugurejo

adalah 5,38 hari (5-6 hari) menunjukkan bahwa RSUD Tugurejo dapat

dengan cepat menangani pasien atau dengan kata lain mutu pelayanan RSUD

Tugurejo baik.

2) BOR (Bed Occupancy Rate)

BOR (Bed Occupancy Rate) menunjukkan persentase tempat tidur

yang dihuni terhadap tempat tidur yang tersedia. Indikator ini

menggambarkan tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.

Angka ideal adalah antara 60%-85%.

Berdasarkan tabel 4.10 tingkat BOR tahun 2009 sebesar 73,53%, pada

tahun 2010 tingkat BOR naik menjadi 81,30%. Nilai rata BOR pada RSUD

Tugurejo semarang sebesar 78,42%, angka ini termasuk ideal karena berada

Page 99: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

82

pada rentang 60%-85% sesuai standar yang ditetapkan Depkes RI. Nilai BOR

yang ideal mengindikasikan bahwa jumlah pasien yang dirawat tidak

melebihi kapasitas tempat tidur yang tersedia, pada RSUD Tugurejo

Semarang kapasitas tempat tidur masih terpenuhi.

3) TOI (Turn Over Internal)

TOI (Turn Over Internal) menunjukkan interval pemakaian tempat

tidur, indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.

Angka standar tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari, dan

perhitungan yang digunakan adalah tempat tidur kosong dikali jumlah hari

dibagi jumlah pasien keluar (hidup atau mati).

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan pada tahun 2009 tingkat TOI

sebesar 1,73 hari, sedangkan pada tahun 2010 turun menjadi 1,10 hari, hal ini

mengindikasikan bahwa tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur menurun,

walaupun masih dalam angka standar ideal yang ditetapkan yaitu 1-3 hari.

Nilai TOI yang ideal mengindikasikan bahwa tempat tidur yang tersedia

sesuai dengan jumlah pasien rawat inap.

4) BTO (Bed Turn Over)

BTO (Bed Turn Over) menunjukkan frekuensi pemakaian tempat

tidur, berapa kali dalam satuan waktu tertentu (biasanya satu tahun) tempat

tidur rumah sakit terpakai. Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi dari

rata-rata pemakaian tempat tidur.

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada tahun 2009 tingkat

BTO mencapai angka 55,90 kali, di tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi

Page 100: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

83

61,96 kali, hal ini mengindikasikan bahwa tingkat efisiensi dari rata-rata

berada diatas angka standar yang ditetapkan yaitu sebesar 40-50 kali. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah pasien rawat inap di RSUD Tugurejo Semarang

mengalami peningkatan.

5) GDR (Gross Death rate)

GDR (Gross Death rate) menunjukkan perbandingan antara pasien

mati dengan jumlah tiap-tiap 100 pasien keluar, semakin rendah GDR maka

semakin baik kinerja komponen ini. Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan

bahwa pada tahun 2009 tingkat GDR sebesar 18,88 sedangkan pada tahun

2010 menjadi 17,42, hal ini menunjukkan bahwa pihak RSUD Tugurejo

Semarang telah bekerja secara optimal mungkin dalam menangani pasiennya.

6) NDR (Net Death Rate)

NDR (Net Death Rate) menunjukkan perbandingan antara pasien

mati >48 jam atau setelah dua hari dirawat untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar.

Semakin kecil nilai NDR maka semakin baik perawatan dan pencegahan yang

dilakukan pihak rumah sakit. Nilai NDR yang diharapkan masih dapat

ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada tahun 2009 tingkat

NDR sebesar 12,81 permil, pada tahun 2010 tingkat NDR mengalami

penurunan menjadi 12,29 permil. Penurunan ini menunjukkan bahwa

perawatan dan pencegahan yang dilakukan oleh pihak RSUD Tugurejo

Semarang cukup baik, karena jumlah kematian yang lebih dari dua hari atau

Page 101: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

84

48 jam dirawat mengalami penurunan, jadi bias dikatakan mutu pelayanan

RSUd Tugurejo semarang pada pasien rawat inap semakin baik.

Tabel 4.11 pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis RSUD Tugurejo

Semarang tahun 2009 dan 2010

Tahun

Bobot Bobot

Tolok ukur

Realisasi Target Pencapaian Bobot skor

perspektif ukuran

hasil (a) (b)

Target

(a):(b) ( c) ((a:b)xc)

2009 25%

33% Proses Inovasi (100%) 0 80% 80% 8.25% 0

67%

Tingkat kunjungan 1.08% 11.79% 9.2% 8.38% 0.77%

rawat jalan (50%)

ALOS (8,33%) 5.48hari 6hari 109.49% 1.39% 1.52%

BOR (8,33%) 73.53% 72% 97.92% 1.39% 1.36%

TOI (8,33%) 1.73hari 3hari 173.41% 1.39% 2.41%

BTO (8,33%) 55.9kali 52kali 93.02% 1.39% 1.29%

GDR (8,33%) 18.88permil 11permil 58.26% 1.39% 0.81%

NDR (8,33%) 12.81permil 5permil 39.03% 1.39% 0.54%

82.54% 25% 8.71%

2010 25%

33% Proses Inovasi (100%) 0 80% 80% 8.25% 0

67%

Tingkat

kunjungan 14.21% 11.79% 120.53% 8.38% 10.10%

rawat jalan (50%)

ALOS (8,33%) 5.28hari 6hari 113.64% 1.39% 1.58%

BOR (8,33%) 81.30% 72% 88.56% 1.39% 1.23%

TOI (8,33%) 1.1hari 3hari 272.73% 1.39% 3.79%

BTO (8,33%) 61.96kali 52kali 83.93% 1.39% 1.17%

GDR (8,33%) 17.42permil 11permil 63.15% 1.39% 0.88%

NDR (8,33%) 12.29permil 5permil 40.68% 1.39% 0.57%

108% 25% 19.31%

Sumber: Data sekunder diolah, 2010

Berdasarkan delapan indikator dalam perspektif proses bisnis internal

RSU Tugurejo semarang yang terdiri dari proses inovasi, tingkat kunjungan

rawat jalan, ALOS, BOR, TOI, BTO, GDR, dan NDR. Pada tahun 2009

tingkat kunjungan rawat jalan belum maksimal karena belum mencapai target

yang diinginkan hal ini dikarenakan sedikitnya jumlah kunjungan pasien yang

berobat selama klinik dibuka. Pencapaian skor ALOS sebesar 1,52%,

pertumbuhan ALOS menunjukkan bahwa perhatian RSUD Tugurejo

Page 102: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

85

Semarang sangat baik kepada pasien rawat inap. Pencapaian skor BOR

sebesar 1,36%, belum tercapainya target BOR menunjukkan bahwa pihak

rumah sakit belum menyediakan fasilitas tempat tidur yang sesuai.

Pencapaian skor TOI sebesar 2,41%, sudah melebihi target hal ini disebabkan

banyaknya jumlah pasien rawat inap. Pencapaian skor BTO sebesar 1,29%,

belum tercapainya target BTO menunjukkan bahwa fasilitas yang diberikan

rumah sakit kurang maksimal. Pencapaian skor GDR sebesar 0,81%

menunjukkan bahwa rumah sakit belum mencapai target yang ditetapkan hal

ini mengindikasikan bahwa rumah sakit belum bekerja optimal dalam

menangani pasiennya. Pencapaian skor NDR sebesar 0,54% menunjukkan

bahwa kinerja rumah sakit terhadap pasien rawat inap belum optimal. Secara

keseluruhan pada tahun 2009 mendapat skor 8,71%.

Pada tahun 2010 tingkat kunjungan rawat jalan berhasil mencapai

target, hal ini mengindikasikan bahwa pihak rumah sakit berhasil menambah

kepercayaan masyarakat untuk berobat jalan ke RSUD Tugurejo Semarang.

Pencapaian skor ALOS sebesar 1,58%, telah mencapai target dan lebih baik

dibandingkan tahun 2009 hal ini mengindikasikan perhatian RSUD Tugurejo

kepada pasiennya semakin baik. Pencapaian skor BOR sebesar 1,23%, belum

tercapainya target BOR, bahkan skor yang diperoleh menurun dibandingkan

tahun 2009 hal ini menunjukkan bahwa pihak rumah sakit masih belum

menyediakan fasilitas tempat tidur yang sesuai. Pencapaian skor TOI sebesar

3,79%, sudah melebihi target, bahkan meningkat dibandingkan tahun 2009

hal ini disebabkan jumlah pasien rawat inap yang semakin meningkat.

Page 103: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

86

Pencapaian skor BTO sebesar 1,17%, belum tercapainya target BTO

menunjukkan bahwa fasilitas yang diberikan rumah sakit kurang maksimal.

Pencapaian skor GDR sebesar 0,88% menunjukkan bahwa rumah sakit belum

mencapai target yang ditetapkan hal ini mengindikasikan bahwa rumah sakit

belum bekerja optimal dalam menangani pasiennya. Pencapaian skor NDR

sebesar 0,57% menunjukkan bahwa kinerja rumah sakit terhadap pasien rawat

inap belum optimal. Secara keseluruhan pada tahun 2010 perspektif proses

bisnis internal memperoleh skor sebesar 19,31%, skor yang diperoleh

mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2009, hal ini mengindikasikan

kinerja rumah sakit semakin baik dibandingkan tahun sebelumnya, untuk

mempertahankan kinerja yang sudah baik ini pihak rumah sakit harus tetap

meningkatkan pelayanannya serta menciptakan produk baru yang sesuai

dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh J. Peter Chingos (2005) pada Maine Medical Center yang

menyatakan bahwa kinerja perspektif proses bisnis internal rumah sakit

tersebut sudah baik.

4.4 Kinerja Rumah Sakit Pada Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan

Kinerja rumah sakit pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan di

RSUD Tugurejo Semarang dilakukan dengan menggunakan pengukuran tingkat

produktivitas karyawan, retensi karyawan dan tingkat kepuasan karyawan.

4.4.1 Tingkat Produktivitas Karyawan

Tingkat produktivitas karyawan digunakan untuk mengetahui

produktivitas karyawan dalam bekerja untuk periode tertentu. Pengukurannya

Page 104: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

87

dengan membandingkan antara pendapatan pelayanan kesehatan dengan jumlah

karyawan. Semakin tinggi nilai produktivitas karyawan maka semakin bagus

kinerjanya.

Tabel 4.12 tingkat produktivitas karayawan RSUD Tugurejo Semarang tahun

2009-2010

Tahun Pendapatan

pelayanan kesehatan

Jumlah

karyawan

Produktivitas

karyawan

Pertumbuhan

produktivitas

karyawan

2009 Rp. 37.858.029.681 599 Rp. 63.202.052,89 6.48%

2010 Rp. 50.748.633.806 673 Rp. 75.406.588,11 16.18%

Keterangan: produktivitas karyawan tahun2008 sebesar Rp 59.105.139,22

Sumber: data sekunder diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.12 di atas terlihat bahwa tingkat produktivitas

karyawan RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2009 sebesar 6,48% dan pada

tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 16,18%, hal ini menunjukkan bahwa

semakin bagus kinerja karyawan RSUD Tugurejo Semarang yang artinya kinerja

karyawan sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Rata-rata

produktivitas karyawan sebesar Rp. 69.304.320,5

4.4.2 Retensi Karyawan

Tingkat retensi karyawan digunakan untuk mengetahui seberapa besar

perputaran karyawan dan tingkat retensi karyawan RSUD Tugurejo Semarang.

Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara jumlah karyawan yang

keluar dengan total jumlah karyawan dalam tahun yang berjalan. Semakin sedikit

karyawan yang mengundurkan diri maka semakin baik tingkat perputaran

karyawan.

Page 105: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

88

Tabel 4.13 tingkat retensi karyawan pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-

2010

Tahun Jumlah

karyawan keluar

Jumlah

karyawan

Retensi

karyawan

2009 3 599 0,51%

2010 2 673 0,29%

Sumber: data sekunder diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.13 di atas terlihat bahwa tingkat retensi karyawan

RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2009 sebesar 0,51% dan mengalami

penurunan pada tahun 2010 menjad 0,29%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat

perputaran karyawan semakin baik.

4.4.3 Tingkat Kepuasan Karyawan

Tingkat kepuasan karyawan digunakan untuk mengukur seberapa jauh

karyawan merasa puas terhadap perusahaan. Pengukurannya dengan

menggunakan survey kepuasan karyawan pada RSUD Tugurejo Semarang yang

dilakukan dengan membagikan kuesioner pada 85 responden.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh gambaran bahwa indeks

kepuasan karyawan adalah sebesar 68% hal ini berarti RSUD Tugurejo Semarang

mampu memberikan timbal balik kepada karyawan dengan baik, dengan demikian

kemampuan rumah sakit dalam menyikapi kepuasan karayawan pada dimensi

keterlibatan dalam pengambilan keputusan, pengakuan, akses untuk memperoleh

informasi, dorongan kreatif dan inovatif serta dukungan dari atasan baik pula, dari

kelima aspek tersebut rumah sakit lebih memprioritaskan pada dimensi kondisi

tempat kerja, lebih jelasnya dapat dilihat dari penjelasan berikut.

Page 106: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

89

a. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan

Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi keterlibatan dalam

pengambilan keputusan menggambarkan bahwa aspek keterlibatan dalam

pengambilan keputusan dapat menentukan tingkat kepuasan karyawan,

dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.6 berikut

Gambar 4.6 frekuensi responden terhadap pengambilan keputusan Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.6 menunjukkan respon karyawan pada indikator kepuasan

karyawan pada dimensi keterlibatan dalam pengambilan keputusan skor

terendah sebesar 5,88% atau sebesar 10 orang sangat puas, dan skor tertinggi

sebanyak 47,06% atau 80 orang menyatakan cukup puas. Secara keseluruhan

tingkat kepuasan karyawan terhadap pengambilan keputusan sebesar 68,7%

termasuk dalam kategori cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon

karyawan RSUD Tugurejo Semarang terhadap dimensi keterlibatan dalam

pengambilan keputusan sudah baik, dengan memberikan perhatikan yang

besar kepada dimensi keterlibatan dalam pengambilan keputusan akan

meningkatkan kepuasan karyawan terhadap rumah sakit.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

Sangat Tidak Puas

Tidak Puas Cukup Puas

Puas Sangat Puas

0,00% 7,65%

47,06% 39,41%

5,88%

pengambilan keputusan

Page 107: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

90

b. Akses untuk memperoleh informasi

Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi akses untuk memperoleh

informasi menggambarkan bahwa aspek untuk memperoleh informasi dapat

menentukan tingkat kepuasan karyawan, dimana pendapat respoden terlihat

pada gambar 4.7 berikut

Gambar 4.7 frekuensi responden terhadap akses untuk memperoleh informasi

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa skor terendah sebanyak 4,71% atau 8

orang menyatakan tidak puas, dan skor tertinggi sebanyak 61,76% atau 105

orang menyatakan cukup puas. Secara keseluruhan tingkat kepuasan

karyawan terhadap akses untuk memperoleh informasi sebesar 67,5%

termasuk dalam kategori cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon

karyawan RSUD Tugurejo Semarang terhadap dimensi akses untuk

memperoleh informasi sudah cukup baik, dengan memberikan perhatian yang

besar kepada dimensi akses untuk memperoleh informasi yang baik akan

meningkatkan kepuasan karyawan terhadap rumah sakit.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

Sangat Tidak Puas

Tidak Puas Cukup Puas

Puas Sangat Puas

0,00% 4,71%

61,76%

24,71%

8,82%

memperoleh informasi

Page 108: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

91

c. Pengakuan atas hasil yang baik

Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi pengakuan atas hasil yang

baik menggambarkan bahwa aspek ini dapat menentukan tingkat kepuasan

karyawan, dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.8 berikut

Gambar 4.8 frekuensi responden terhadap pengakuan

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.8 menunjukkan bahwa skor terendah 3,53% atau 6 orang

menyatakan tidak puas, dan skor tertinggi sebesar 69,41% atau 118 orang

menyatakan cukup puas. Secara keseluruhan tingkat kepuasan karyawan

terhadap pengakuan atas hasil yang baik sebesar 65,9% termasuk dalam

kategori cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon karyawan RSUD

Tugurejo Semarang terhadap dimensi pengakuan atas hasil kerja yang baik

sudah cukup baik, dengan memberikan perhatian yang besar kepada dimensi

pengakuan atas hasil kerja yang baik akan meningkatkan kepuasan karyawan

terhadap rumah sakit.

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00%

Sangat Tidak Puas

Tidak Puas

Cukup Puas

Puas Sangat Puas

0,00% 3,53%

69,41%

21,18% 5,88%

Pengakuan

Page 109: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

92

d. Motivasi bekerja

Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi motivasi bekerja

menggambarkan bahwa aspek ini dapat menentukan tingkat kepuasan

karyawan, dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.9 berikut

Gambar 4.9 frekuensi responden terhadap motivasi dalam bekerja

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.9 menunjukkan bahwa skor terendah sebesar 2,94% atau 5

orang menyatakan sangat puas, dan skor tertinggi sebesar 51,76% atau 88

orang menyatakan cukup puas. Secara keseluruhan tingkat kepuasan

karyawan terhadap motivasi dalam bekerja sebesar 67,9% termasuk dalam

kategori cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon karyawan RSUD

Tugurejo Semarang terhadap dimensi motivasi dalam bekerja sudah cukup

baik, rata-rata karyawan berpendapat cukup puas atas motivasi dalam bekerja

yang diberikan oleh RSUD Tugurejo Semarang.

e. Kondisi fisik tempat kerja

Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi kondisi fisik tempat kerja

menggambarkan bahwa aspek kondisi tempat kerja dapat menentukan tingkat

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

Sangat Tidak Puas

Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas

0,00% 5,88%

51,76%

39,41%

2,94%

motivasi bekerja

Page 110: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

93

kepuasan karyawan, dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.10

berikut

Gambar 4.10 frekuensi responden terhadap kondisi fisik tempat kerja

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.10 menunjukkan bahwa skor terendah sebesar8,82% atau 15

orang menyatakan tidak puas, dan skor tertinggi sebesar 45,88% atau 78

orang menyatakan cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon karyawan

RSUD Tugurejo Semarang terhadap dimensi kondisi fisik tempat kerja sudah

cukup baik, dengan memberikan perhatian yang besar pada dimensi kondisi

fisik tempat yang baik akan meningkatkan kepuasan karyawan terhadap

rumah sakit.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

Sangat Tidak Puas

Tidak Puas Cukup Puas

Puas Sangat Puas

0,00%

8,82%

45,88%

34,71%

10,59%

Kondisi fisik tempat kerja

Page 111: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

94

Tabel 4.14 pengukuran kinerja perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan

RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009 dan 2010

Tahun Bobot

Tolok ukur Realisasi Target Pencapaian Bobot skor

perspektif (a) (b) target (a):(b) ( c) ((a:b)xc)

2009 25%

produktivitas

karyawan 6.48% 10% 64.80% 9.75% 6.32%

39%

retensi karyawan 0.51% 1% 51.00% 5.50% 2.81%

22%

kepuasan karyawan 68% 80% 85.06% 9.75% 8.29%

39%

66.95% 25% 17.42%

2010 25%

produktivitas

karyawan 16.18% 10% 161.80% 9.75% 15.78%

39%

retensi karyawan 0.29% 1% 29.00% 5.50% 1.60%

22%

kepuasan karyawan 68% 80% 85.06% 9.75% 8.29%

39%

91.95% 25% 25.66%

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Pencapaian skor dari tiga indikator (produktivitas karyawan, retensi

karyawan, dan kepuasan karyawan) pada perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009 sebesar 17,42% dan pada

tahun 2010 naik menjadi 25,66%. Secara keseluruhan pencapaian skor belum

mencapai target yang diinginkan, namun mengalami kenaikan dengan demikian

dapat dikatakan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada RSUD Tugurejo

Semarang tahun 2009-2010 sudah cukup baik, hal ini mengindikasikan bahwa

ketrampilan yang dimiliki karyawan sudah lebih baik karena adanya pelatihan dari

rumah sakit, untuk meningkatkan kinerja perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan harus dilakukan peningkatan ketrampilan karyawan, teknik operasi

dan pemeliharaan melalui program pelatihan yang seharusnya selalu diadakan

Page 112: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

95

pihak rumah sakit untuk para karyawannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Erwan susanto (2008) yang melakukan penelitian

pada Rumah Sakit Umum Daerah Sragen yang menyatakan bahwa kinerja

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada rumah sakit mengalami

peningkatan.

Tabel 4.15 Rekapitulasi pengukuran kinerja RSUD Tugurejo Semarang

Tahun Perspektif Skor

2009

Perspektif Keuangan 13.68%

Perspektif Pelanggan 20.92%

Perspektif Proses Bisnis

Internal 8.71%

Perspektif Pembelajaran dan 17.42%

Pertumbuhan

Total Skor 60.73%

2010

Perspektif Keuangan 17.92%

Perspektif Pelanggan 22.13%

Perspektif Proses Bisnis

Internal 19.31%

Perspektif Pembelajaran dan 25.66%

Pertumbuhan

Total Skor 85.02%

Sumber: data sekunder diolah, 2011

Tabel 4.15 menunjukkan total skor Balanced Scorecard dari keempat

perspektif pada tahun 2009 sebesar 60,73%. Nilai tersebut berdasarkan

pengukuran yang dikembangkan Salterio memakai skala 100 menunjukkan bahwa

kinerja RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2009 termasuk dalam kategori baik.

Perspektif pelanggan memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 20,92%.

Kontribusi perspektif keuangan, proses bisnis internal dan proses pembelajaran

dan pertumbuhan masing-masing 13,68%; 8,71%; 17,42%.

Page 113: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

96

Pada tahun 2010 total skor Balanced Scorecard meningkat sebesar

24,30% dibandingkan tahun 2009 menjadi 85,02%, termasuk dalam kategori

sangat baik. Perspektif pembelajaran memberikan kontribusi terbesar yaitu

25,66%. Kontribusi perspektif keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal

masing-masing sebesar 17,92%; 22,13%; 19,31%.

Hasil dari balanced scorecard di atas diperoleh keterangan skor tertinggi

terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 85,02% termasuk dalam kategori sangat

baik, dengan demikian dapat dijadikan bahan evaluasi untuk peningkatan kinerja

RSUD Tugurejo Semarang pada tahun berikutnya.

4.5 Hubungan Antara Keempat Perspektif dalam Penerapan Balanced

Scorecard pada RSUD Tugurejo Semarang

Hubungan antara keempat perspektif dalam balanced scorecard

merupakan hubungan sebab akibat, dimana hasil dari perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan menunjukkan angka rata-rata produktivitas karyawan sebesar

11,33%; retensi karyawan 2,81%; dan kepuasan karyawan 68%.

Kondisi karyawan tersebut mendukung kapabilitas strategi yang tepat dan

efisiensi melalui perspektif proses bisnis internal dalam memberikan layanan

terhadap pasien, yang kemudian hal ini akan mempengaruhi besarnya tingkat

kunjungan pasien RSUD Tugurejo Semarang, dimana rata-rata tingkat kunjungan

rawat jalan sebesar 7,65%; ALOS sebesar 5,38%; BOR sebesar 77,42%; TOI

sebesar 1,42%; BTO sebesar 58,93%; GDR sebesar 18,15%; dan NDR sebesar

12,55%.

Page 114: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

97

Perspektif proses bisnis internal yang efektif akan mampu menyerahkan

nilai spesifik ke pasien melalui perspektif pelanggan, yaitu rata-rata tingkat

kepuasan pasien 70%; profitabilitas pasien sebesar 97,12%; retensi pasien sebesar

70,83%; dan akuisisi pasien sebesar 29,31%.

Kinerja keseluruhan dari ketiga perspektif tersebut (perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif bisnis internal, dan perspektif

pelanggan) akan tercermin dalam besarnya pendapatan yang diperoleh RSUD

Tugurejo Semarang untuk memenuhi target yang ditetapkan Pemda, hal tersebut

dapat dilihat pada rata-rata rasio efektivitas sebesar 97,12%; karena RSUD

Tugurejo Semarang adalah rumah sakit milik pemerintah yang didanai APBD

maka dituntut untuk mampu menekan biaya operasionalnya agar mampu

mencapai target pendapatan yang ditetapkan Pemda, hal tersebut dapat diketahui

dari rata-rata rasio efisiensi sebesar 12,29% dan rata-rata rasio ekonomis sebesar

80,15%.

Page 115: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

98

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat

diambil simpulan sebagai berikut:

1. Perspektif keuangan

Kinerja RSUD Tugurejo Semarang ditinjau dari perspektif keuangan, yang

diukur menggunakan instrumen penelitian value for money yang meliputi,

rasio ekonomi, rasio efisiensi dan rasio efektivitas menunjukkan bahwa

masih besarnya pengeluaran untuk memperoleh pendapatan, sehingga

kurang efisien, namun besarnya pengeluaran masih di bawah anggaran

yang ditetapkan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja

perspektif keuangan tergolong cukup baik.

2. Perspektif pelanggan

Kinerja RSUD Tugurejo Semarang ditinjau dari perspektif pelanggan

dengan indikator kepuasan pasien, profitabilitas pasien, retensi pasien

pada tahun 2009 dan 2010 menunjukkan hasil yang baik, hal ini terlihat

pada tingkat kepuasan pasien yang menunjukkan bahwa sebagian besar

pasien merasa puas, dengan angka kepuasan mencapai 70%, hal ini

mengindikasikan bahwa pasien merasa puas terhadap pelayanan yang

diberikan RSUD Tugurejo Semarang sehingga rumah sakit dapat

mempertahankan hubungan dengan pasien dan dapat menarik pasien baru.

Page 116: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

99

3. Perspektif proses bisnis internal

Kinerja RSUD Tugurejo Semarang ditinjau dari perspektif proses bisnis

internal pada tahun 2009 dan 2010 dengan indikator proses operasi sudah

cukup baik, walaupun pada kedua tahun tersebut tidak ada proses inovasi.

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Kinerja RSUD Tugurejo Semarang ditinjau dari perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan dengan indikator tingkat produktivitas karyawan, tingkat

retensi karyawan, dan kepuasan karyawan pada tahun 2009 dan 2010

sudah baik, hal ini dapat dilihat pada tingkat produktivitas karyawan yang

mengalami peningkatan dan survey kepuasan karyawan yang

menunjukkan nilai 68%, sehingga tingkat retensi karyawan pada tiap tahun

relatif kecil

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang diajukan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi RSUD Tugurejo Semarang hendaknya:

a. Penggunaan dana anggaran belanja seefisien mungkin, pemborosan

dan pengeluaran yang tidak produktif seminimal mungkin.seperti

pembelian komputer karyawan yang sudah rusak, karena masih bisa

diperbaiki.

b. Lebih meningkatkan lagi dalam membina komunikasi yang lebih baik,

dengan cara komunikasi check up bukan untuk rawat inap sehingga

Page 117: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

100

kepercayaan masyarakat yang sudah tinggi terhadap RSUD tetap di

pertahankan.

c. Memberikan penghargaan atas prestasi karyawan, memperbanyak

pelatihan dan pengembangan karyawan agar kepuasan karyawan dan

kualitas pelayanan kepada pasien meningkat.

d. Lebih memperhatikan fasilitas yang telah disediakan untuk para pasien

dan karyawan, apakah fasilitas tersebut masih layak digunakan atau

perlu diperbaiki, seperti toilet, apotik, kantin dan tempat parker, agar

terciptanya kepuasan pasien dan karyawan.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menggunakan obyek penelitian lebih

dari satu obyek sehingga dapat dilakukan perbandingan.

Page 118: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

101

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chingos, J Peter dan Rocket Wong. 2005. Implementing a Hospital Balanced

Scorecard.

Gasperz, Vincent. 2003. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi BSC dengan Six

Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Jakarta: Gramedia.

Hermanto, Yuli. 2009. Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced

Scorecard Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor. Skripsi,

Fakultas Ekonomi Dan Manajemen IPB.

Ikhsan, Sukardi. 2005. Akuntansi Manajemen. Semarang: UNNES Press.

Irawan, Dessy Arifani. 2009. Pengukuran Kinerja Perbankan Berdasarkan

Analisis Balanced Scorecard Pada PT.Bank Mandiri (Persero)Tbk.

Jakarta: Universitas Gunadarma.

Kaplan, Robert dan David P. Norton. 2000. Menerapkan Strategi Menjadi Aksi

Balanced Scorecard. Terjemahan Peter R dan Yosi Pasla. Jakarta:

Erlangga.

Lasdi, Ladovicus. 2002. Balanced Scorecard Sebagai Kerangka Pengukuran

Kinerja Secara Komprehensif Dalam Lingkungan Bisnis Global. Vol.2

No.2 Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

Maskur. 2004. Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard

(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang). Tesis, Program

Pascasarjana, Universitas Diponegoro.

Mulyadi dan Jony Setiawan. 2000. Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen Edisi ke-2. Jakarta: PT.Salemba 4

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk

Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta : Salemba

Empat.

Mutasowi, Ali. 2002. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur

Penilaian Pada Badan Usaha Berbentuk Koperasi. Jurnal Universitas

Paramadina Vol.1 No.3

Page 119: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

102

Nany,Magdalena Dkk. 2008. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Pengukur

Kinerja Manajemen Pada Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu. Jurnal

Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.1 Februari 2008.

Prasetyono, 2005. Pemanfaatan Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap

Pencapaian Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balanced

Scorecard (Survey Pada RSUD di Jawa Tengah). Jurnal Infestasi, Vol.1,

No.1, Bangkalan, Juni 2005, hal 31-48.

Slamet, Achmad.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang : UNNES

Press.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alphabets

Sulastri, Atik, 2003. “ Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Sistem Penilaian

Kinerja Pada Rumah Sakit Islam Surakarta” Skripsi, Tidak

Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret.

Tjiptono, Fandi. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi

Umar, Husein. 2001. Riset Akuntansi: Panduan Lingkup untuk Membuat Skripsi.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wardhani, Ragil Kusuma. 2001. Penerapkan Balanced Scorecard sebagai

Pengukuran Kinerja Organisasi. Jakarta: CV. Rajawali Press.

Watson, John G Dan Michael J Fisher. 2008. Implementing A Balanced Scorecard

In a Not-For-Profit Organization. Journal Of Business & Economics

Research – September 2008.

Yuwono, Sony, dkk. 2006. Petunjuk Praktis Penyusunana BSC Menuju

Organisasi yang Berfokus Strategi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Page 120: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS EKONOMI (FE)

JURUSAN MANAJEMEN

Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,

semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,

email:[email protected]

Semarang, Juni 2011

Kepada Yth.

Bapak/ibu/saudara responden

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Kristianingsih Trihastuti

Nim : 7350406020

Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang, yang sedang melaksanakan penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi

dibawah bimbingan Dra. Hj. Suhermini, M.Si dan Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si.

Saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner penelitian saya yang

berjudul “Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi

Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang)”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap RSUD Tugurejo Semarang.

Kuesioner ini dijadikan sebagai salah satu pemicu (driver) penilaian kinerja rumah

sakit, diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan kinerja yang lebih konprehensif

dan dapat dijadikan acuan penyusunan strategi manajemen dimasa yang akan datang.

Demi tercapainya tujuan penelitian tersebut, maka saya selaku penyusun

kuesioner mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Informasi dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan

hanya akan digunakan untuk penelitian ilmiah.

Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu/saudara saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya

Peneliti

Kristianingsih Trihastuti

Lampiran 1

103

Page 121: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS EKONOMI (FE)

JURUSAN MANAJEMEN

Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,

semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,

email:[email protected]

Identitas responden

Nama : …………………………..

Alamat : …………………………..

Pekerjaan : …………………………..

Petunjuk pengisian :

1. Isilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (X) pada salah

satu jawaban yang tersedia.

2. Keterangan: (SP) Sangat Puas

(P) Puas

(CP) Cukup Puas

(TP) Tidak Puas

(STP) Sangat Tidak Puas

No Pertanyaan SP P CP TP STP

1. Bagaimana tanggapan anda mengenai

mutu pelayanan RSUD Tugurejo dengan

rumah sakit yang lain?

2. Bagaimana tanggapan anda mengenai

ketepatan waktu pelayanan yang

diberikan rumah sakit?

3. Bagaimana tanggapan anda mengenai

keamanan yang ada di rumah sakit?

4. Bagaimana tanggapan anda mengenai

informasi hasil pemeriksaan yang

diberikan pihak rumah sakit ?

5. Bagaimana tanggapan anda mengenai

tarif yang diberikan oleh rumah sakit?

6. Bagaimana tanggapan anda mengenai

cara pembayaran yang ditetapkan rumah

sakit?

104

Page 122: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS EKONOMI (FE)

JURUSAN MANAJEMEN

Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,

semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,

email:[email protected]

7. Bagaimana tanggapan anda mengenai

kondisi ruangan yang tersedia di rumah

sakit?

8. Bagaimana tanggapan anda mengenai

kelonggaran waktu pembayaran yang

ditetapkan rumah sakit?

9. Bagaimana tanggapan anda mengenai

RSUD Tugurejo dalam menyelesaikan

complain anda?

10. Bagaimana tanggapan anda mengenai

cara kerja karyawan rumah sakit?

11. Bagaimana tanggapan anda mengenai

kualitas peralatan yang tersedia di rumah

sakit dilihat dari segi kelengkapan?

12. Bagaimana tanggapan anda mengenai

kualitas peralatan yang tersedia di rumah

sakit dilihat dari segi kebersihan?

13. Bagaimana tanggapan anda mengenai

kerapian dan kebersihan karyawan

rumah sakit?

14. Bagaimana tanggapan anda mengenai

kebersihan RSUD Tugurejo?

105

Page 123: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS EKONOMI (FE)

JURUSAN MANAJEMEN

Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,

semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,

email:[email protected]

Semarang, Juni 2011

Kepada Yth.

Bapak/ibu/saudara responden

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Kristianingsih Trihastuti

Nim : 7350406020

Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang, yang sedang melaksanakan penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi

dibawah bimbingan Dra. Hj. Suhermini, M.Si dan Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si.

Saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner penelitian saya yang

berjudul “Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi

Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang)”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kepuasan karyawan terhadap RSUD Tugurejo Semarang. Kuesioner

ini dijadikan sebagai salah satu pemicu (driver) penilaian kinerja rumah sakit,

diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan kinerja yang lebih komprehensif dan

dapat dijadikan acuan penyusunan strategi manajemen dimasa yang akan datang.

Demi tercapainya tujuan penelitian tersebut, maka saya selaku penyusun

kuesioner mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Informasi dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan

hanya akan digunakan untuk penelitian ilmiah.

Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu/saudara saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya

Peneliti

Lampiran 2

106

Page 124: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS EKONOMI (FE)

JURUSAN MANAJEMEN

Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,

semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,

email:[email protected]

Kristianingsih Trihastuti

Identitas responden

Nama : ……………………………

Jenis kelamin: Pria Wanita

Status kepegawaian/bagian/unit :

Pendidikan terakhir : SLTA D1/D2/D3 S1

S2 Lain-lain

Petunjuk pengisian :

1. Isilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (X) pada salah

satu jawaban yang tersedia.

2. Keterangan: (SP) Sangat Puas

(P) Puas

(CP) Cukup Puas

(TP) Tidak Puas

(STP) Sangat Tidak Puas

No Pertanyaan SP P CP TP STP

I Tanggapan karyawan terhadap keterlibatan

pengambilan keputusan

1. Bagaimana tanggapan anda terhadap

keterlibatan karyawan dalam

pengambilan keputusan yang diambil

Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo

Semarang?

2. Bagaimana tanggapan anda terhadap

pengambilan keputusan manajemen

yang diterapkan dalam Rumah Sakit

Umum Daerah Tugurejo Semarang?

107

Page 125: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS EKONOMI (FE)

JURUSAN MANAJEMEN

Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,

semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,

email:[email protected]

II Tanggapan karyawan terhadap motivasi

dalam bekerja

1. Bagaimana tanggapan anda mengenai

program pelatihan yang diselenggarakan

oleh Rumah Sakit Umum Daerah

Tugurejo Semarang?

2. Bagaimana tanggapan anda terhadap

motivasi dari pimpinan atas inisiatif

kerja yang anda lakukan dalam

menyelesaikan tugas?

III Tanggapan karyawan terhadap akses untuk

memperoleh informasi

1. Bagaimana tanggapan anda atas

tersedianya sarana dan prasarana untuk

memperoleh informasi (telephone, fax,

internet, media cetak, dan sarana

informasi lain)?

2. Bagaimana tanggapan anda terhadap

akses untuk memperoleh informasi yang

terkait dengan rumah sakit dan

pengerjaannya?

IV Tanggapan karyawan terhadap pengakuan

atas hasil yang baik

1. Bagaimana tanggapan anda atas

penghargaan prestasi kerja karyawan

yang diberikan Rumah Sakit Umum

Daerah Tugurejo Semarang?

2. Bagaimana tanggapan anda atas insentif

yang diberikan kepada karyawan(bonus,

gaji dan tunjangan lain)?

V Tangapan karyawan terhadap kondisi fisik

tempat kerja

1. Bagaimana tanggapan anda mengenai

kelengkapan peralatan (medis dan non

medis) di Rumah Sakit Umum Daerah

Tugurejo Semarang?

2. Bagaimana tanggapan anda mengenai

fasilitas tambahan di rumah sakit (misal :

toilet, apotik, kantin dan tempat parkir)?

108

Page 126: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

109

Lampiran 3

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pasien

Validitas dan Reliabilitas Indikator Jaminan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.766 .773 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 2.5333 .57135 30

VAR00002 2.9667 .55605 30

VAR00003 2.8333 .74664 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 5.8000 1.200 .727 .544 .556

VAR00002 5.3667 1.482 .477 .248 .807

VAR00003 5.5000 .948 .640 .495 .659

Page 127: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

110

Validitas dan Reliabilitas Indikator Daya Tanggap

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.614 .633 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00004 2.7667 .56832 30

VAR00005 3.0667 .52083 30

VAR00006 3.5667 .72793 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00004 6.6333 1.137 .366 .169 .590

VAR00005 6.3333 1.057 .537 .288 .387

VAR00006 5.8333 .833 .406 .202 .574

Page 128: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

111

Validitas dan Reliabilitas Indikator Empati

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.750 .771 2

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00007 2.6333 .49013 30

VAR00008 2.9000 .66176 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00007 2.9000 .438 .627 .393 .a

VAR00008 2.6333 .240 .627 .393 .a

Page 129: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

112

Validitas dan Reliabilitas Indikator Keandalan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.807 .820 2

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00009 2.9000 .66176 30

VAR00010 3.0000 .52523 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00009 3.0000 .276 .694 .482 .a

VAR00010 2.9000 .438 .694 .482 .a

Page 130: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

113

Validitas dan Reliabilitas Indikator Bukti Langsung

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.815 .815 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00011 2.8000 .48423 30

VAR00012 2.6333 .49013 30

VAR00013 2.9000 .66176 30

VAR00014 3.0000 .52523 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00011 8.5333 2.120 .499 .251 .825

VAR00012 8.7000 1.941 .641 .425 .767

VAR00013 8.4333 1.426 .755 .593 .711

VAR00014 8.3333 1.816 .682 .504 .746

Page 131: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

114

Lampiran 4

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Karyawan

Validitas dan Reliabilitas Indikator Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.719 .720 2

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.5667 .62606 30

VAR00002 4.0000 .58722 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 4.0000 .345 .563 .317 .a

VAR00002 3.5667 .392 .563 .317 .a

Page 132: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

115

Validitas dan Reliabilitas Indikator Motivasi dalam Bekerja

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.804 .807 2

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00003 4.0667 .52083 30

VAR00004 4.0000 .58722 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00003 4.0000 .345 .676 .458 .a

VAR00004 4.0667 .271 .676 .458 .a

Page 133: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

116

Validitas dan Reliabilitas Indikator Akses untuk Memperoleh Informasi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.702 .704 2

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00005 4.0000 .69481 30

VAR00006 4.0667 .63968 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00005 4.0667 .409 .543 .295 .a

VAR00006 4.0000 .483 .543 .295 .a

Page 134: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

117

Validitas dan Reliabilitas Indikator Pengakuan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.825 .827 2

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00007 4.1000 .60743 30

VAR00008 4.0333 .55605 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00007 4.0333 .309 .704 .496 .a

VAR00008 4.1000 .369 .704 .496 .a

Page 135: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

118

Validitas dan Reliabilitas Indikator Kondisi Fisik Tempat Kerja

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.801 .817 2

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00009 4.0000 .58722 30

VAR00010 4.0333 .76489 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00009 4.0333 .585 .691 .477 .a

VAR00010 4.0000 .345 .691 .477 .a

Page 136: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

119

Lampiran 5

Rekapitulasi Data Hasil Penelitian

Data Kepuasaan Pasien

No No.Res

Jaminan Daya Tanggap Empati Keandalan Bukti langsung

1 2 3 jmlh % skor kriteria 4 5 6 jmlh % skor kriteria 7 8 jmlh % skor kriteria 9 10 jmlh % skor kriteria 11 12 13 14 jmlh % skor kriteria

1 R-01 3 3 4 10 67% CP 4 3 4 11 73% P 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 5 3 14 70% P

2 R-02 3 3 3 9 60% CP 4 4 4 12 80% P 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 5 4 4 17 85% P

3 R-03 2 3 3 8 53% CP 4 4 4 12 80% P 3 2 5 50% TP 5 5 10 100% SP 5 4 4 5 18 90% SP

4 R-04 3 3 3 9 60% CP 4 5 3 12 80% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 4 5 4 18 90% SP

5 R-05 3 4 3 10 67% CP 4 5 4 13 87% SP 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 4 5 4 5 18 90% SP

6 R-06 3 3 3 9 60% CP 3 5 4 12 80% P 3 3 6 60% CP 5 5 10 100% SP 4 4 4 5 17 85% P

7 R-07 5 3 3 11 73% P 5 3 3 11 73% P 4 5 9 90% SP 3 3 6 60% CP 5 4 5 3 17 85% P

8 R-08 3 2 4 9 60% CP 4 5 4 13 87% SP 4 4 8 80% P 5 5 10 100% SP 4 4 4 5 17 85% P

9 R-09 4 3 3 10 67% CP 4 3 5 12 80% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 5 5 5 3 18 90% SP

10 R-10 3 3 3 9 60% CP 5 5 4 14 93% SP 5 4 9 90% SP 4 4 8 80% P 4 5 4 5 18 90% SP

11 R-11 4 4 3 11 73% P 4 2 4 10 67% CP 4 5 9 90% SP 4 3 7 70% P 4 4 4 4 16 80% P

12 R-12 3 3 3 9 60% CP 4 4 4 12 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 5 4 5 19 95% SP

13 R-13 2 2 3 7 47% TP 4 2 4 10 67% CP 2 2 4 40% TP 3 3 6 60% CP 5 4 5 5 19 95% SP

14 R-14 2 2 1 5 33% STP 1 3 3 7 47% TP 5 4 9 90% SP 4 3 7 70% P 3 4 4 2 13 65% CP

15 R-15 3 4 4 11 73% P 5 4 4 13 87% SP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 2 5 5 17 85% P

16 R-16 2 2 2 6 40% TP 4 4 4 12 80% P 5 5 10 100% SP 4 3 7 70% P 4 5 4 5 18 90% SP

17 R-17 2 2 3 7 47% TP 4 3 1 8 53% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 4 4 4 15 75% P

18 R-18 3 3 3 9 60% CP 3 3 4 10 67% CP 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 5 5 4 4 18 90% SP

19 R-19 2 2 2 6 40% TP 4 1 3 8 53% CP 4 5 9 90% SP 4 3 7 70% P 5 4 4 3 16 80% P

20 R-20 2 3 3 8 53% CP 4 1 5 10 67% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 5 5 3 17 85% P

21 R-21 2 2 2 6 40% TP 3 3 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 4 3 5 5 17 85% P

22 R-22 3 2 3 8 53% CP 4 3 1 8 53% CP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 5 4 18 90% SP

23 R-23 2 2 3 7 47% TP 4 4 4 12 80% P 5 4 9 90% SP 3 4 7 70% P 4 4 4 4 16 80% P

24 R-24 3 3 2 8 53% CP 3 4 4 11 73% P 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 5 3 4 4 16 80% P

25 R-25 3 3 3 9 60% CP 4 3 4 11 73% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 5 5 4 18 90% SP

26 R-26 3 2 3 8 53% CP 4 3 4 11 73% P 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 4 5 18 90% SP

27 R-27 4 4 2 10 67% CP 3 3 3 9 60% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 4 4 5 5 18 90% SP

28 R-28 4 3 3 10 67% CP 3 4 3 10 67% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 4 4 17 85% P

29 R-29 3 3 3 9 60% CP 3 3 4 10 67% CP 5 3 8 80% P 3 4 7 70% P 4 5 5 5 19 95% SP

Page 137: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

120

30 R-30 3 2 3 8 53% CP 3 4 4 11 73% P 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 4 5 5 18 90% SP

31 R-31 2 2 2 6 40% TP 3 2 4 9 60% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 5 4 15 75% P

32 R-32 4 3 3 10 67% CP 4 4 2 10 67% CP 5 5 10 100% SP 4 3 7 70% P 4 5 4 4 17 85% P

33 R-33 3 2 4 9 60% CP 4 4 4 12 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 5 5 5 3 18 90% SP

34 R-34 3 2 3 8 53% CP 4 4 2 10 67% CP 4 3 7 70% P 5 5 10 100% SP 4 5 4 4 17 85% P

35 R-35 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 5 9 90% SP 4 5 9 90% SP 4 5 4 4 17 85% P

36 R-36 2 2 4 8 53% CP 3 4 4 11 73% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 5 4 4 18 90% SP

37 R-37 3 2 2 7 47% TP 2 4 4 10 67% CP 4 5 9 90% SP 3 5 8 80% P 5 5 4 5 19 95% SP

38 R-38 2 3 3 8 53% CP 3 3 2 8 53% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 2 4 3 12 60% CP

39 R-39 3 2 3 8 53% CP 4 3 3 10 67% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 4 4 4 15 75% P

40 R-40 3 4 3 10 67% CP 4 5 3 12 80% P 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 5 4 4 3 16 80% P

41 R-41 3 3 3 9 60% CP 4 2 4 10 67% CP 5 5 10 100% SP 4 5 9 90% SP 4 4 4 4 16 80% P

42 R-42 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 2 6 60% CP 4 4 8 80% P 5 4 4 5 18 90% SP

43 R-43 3 4 2 9 60% CP 4 2 4 10 67% CP 3 4 7 70% P 5 4 9 90% SP 4 2 3 5 14 70% P

44 R-44 2 3 3 8 53% CP 3 2 4 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 5 4 3 5 17 85% P

45 R-45 4 4 3 11 73% P 4 4 2 10 67% CP 5 4 9 90% SP 3 4 7 70% P 5 3 4 4 16 80% P

46 R-46 2 2 3 7 47% TP 4 3 3 10 67% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 5 4 5 19 95% SP

47 R-47 3 3 2 8 53% CP 4 4 2 10 67% CP 5 3 8 80% P 5 4 9 90% SP 4 4 5 4 17 85% P

48 R-48 3 3 2 8 53% CP 2 4 4 10 67% CP 4 5 9 90% SP 5 4 9 90% SP 3 5 4 4 16 80% P

49 R-49 3 4 4 11 73% P 4 3 3 10 67% CP 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 4 3 5 15 75% P

50 R-50 3 3 4 10 67% CP 2 3 3 8 53% CP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 5 5 19 95% SP

51 R-51 2 2 3 7 47% TP 3 2 2 7 47% TP 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 4 4 5 17 85% P

52 R-52 3 3 3 9 60% CP 3 2 2 7 47% TP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 5 3 3 3 14 70% P

53 R-53 2 2 4 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 3 5 8 80% P 4 4 8 80% P 3 4 4 5 16 80% P

54 R-54 3 2 2 7 47% TP 2 3 5 10 67% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 5 4 3 17 85% P

55 R-55 2 3 2 7 47% TP 4 4 2 10 67% CP 4 4 8 80% P 5 4 9 90% SP 3 5 4 3 15 75% P

56 R-56 2 2 3 7 47% TP 3 3 3 9 60% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 4 4 3 3 14 70% P

57 R-57 3 2 4 9 60% CP 3 2 3 8 53% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 4 3 3 4 14 70% P

58 R-58 2 3 4 9 60% CP 3 4 2 9 60% CP 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 3 3 4 3 13 65% CP

59 R-59 3 2 3 8 53% CP 3 4 4 11 73% P 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 4 4 3 14 70% P

60 R-60 3 4 2 9 60% CP 3 3 3 9 60% CP 3 4 7 70% P 5 4 9 90% SP 3 3 4 4 14 70% P

61 R-61 2 3 4 9 60% CP 3 4 2 9 60% CP 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 4 3 4 15 75% P

62 R-62 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 3 3 12 60% CP

63 R-63 3 3 3 9 60% CP 4 2 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 3 3 3 13 65% CP

64 R-64 2 3 3 8 53% CP 3 4 5 12 80% P 4 5 9 90% SP 3 4 7 70% P 3 3 4 4 14 70% P

65 R-65 3 3 4 10 67% CP 3 3 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 3 3 3 13 65% CP

Page 138: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

121

66 R-66 3 4 3 10 67% CP 3 4 3 10 67% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 4 4 4 15 75% P

67 R-67 3 3 4 10 67% CP 3 3 3 9 60% CP 5 5 10 100% SP 4 4 8 80% P 3 3 3 3 12 60% CP

68 R-68 3 3 3 9 60% CP 2 2 5 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 2 6 60% CP 4 3 3 3 13 65% CP

69 R-69 4 4 3 11 73% P 4 2 2 8 53% CP 5 3 8 80% P 2 4 6 60% CP 3 3 3 3 12 60% CP

70 R-70 3 3 4 10 67% CP 4 3 3 10 67% CP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 4 3 3 14 70% P

71 R-71 3 3 2 8 53% CP 4 3 3 10 67% CP 4 3 7 70% P 2 2 4 40% TP 4 3 3 3 13 65% CP

72 R-72 3 3 3 9 60% CP 3 2 4 9 60% CP 5 4 9 90% SP 4 3 7 70% P 3 3 4 3 13 65% CP

73 R-73 2 3 3 8 53% CP 4 3 3 10 67% CP 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 3 3 3 13 65% CP

74 R-74 2 2 2 6 40% TP 4 4 2 10 67% CP 3 4 7 70% P 2 3 5 50% TP 4 4 3 4 15 75% P

75 R-75 3 3 3 9 60% CP 4 2 4 10 67% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 3 3 3 12 60% CP

76 R-76 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 3 3 3 12 60% CP

77 R-77 3 3 4 10 67% CP 3 4 4 11 73% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 3 3 12 60% CP

78 R-78 2 4 3 9 60% CP 2 4 2 8 53% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 4 3 4 3 14 70% P

79 R-79 3 3 3 9 60% CP 3 3 3 9 60% CP 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 3 3 12 60% CP

80 R-80 3 4 2 9 60% CP 4 3 3 10 67% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 4 3 4 14 70% P

81 R-81 3 3 3 9 60% CP 4 2 4 10 67% CP 2 5 7 70% P 3 2 5 50% TP 4 4 4 4 16 80% P

82 R-82 3 4 4 11 73% P 2 2 4 8 53% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 3 4 13 65% CP

83 R-83 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 3 3 12 60% CP

84 R-84 2 2 2 6 40% TP 4 2 3 9 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 3 4 13 65% CP

85 R-85 2 2 2 6 40% TP 4 4 4 12 80% P 5 3 8 80% P 3 4 7 70% P 3 4 3 4 14 70% P

86 R-86 3 4 2 9 60% CP 3 2 2 7 47% TP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 3 3 12 60% CP

87 R-87 3 3 3 9 60% CP 4 2 2 8 53% CP 5 4 9 90% SP 3 5 8 80% P 3 3 3 3 12 60% CP

88 R-88 2 3 3 8 53% CP 3 3 2 8 53% CP 5 4 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 3 4 3 13 65% CP

89 R-89 3 3 2 8 53% CP 3 3 4 10 67% CP 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 3 4 13 65% CP

90 R-90 4 4 3 11 73% P 3 4 2 9 60% CP 3 3 6 60% CP 4 5 9 90% SP 3 3 3 3 12 60% CP

91 R-91 2 3 3 8 53% CP 4 2 4 10 67% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 3 4 13 65% CP

92 R-92 3 2 2 7 47% TP 5 4 3 12 80% P 5 5 10 100% SP 3 4 7 70% P 3 3 3 3 12 60% CP

93 R-93 2 3 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 4 4 4 15 75% P

94 R-94 3 3 3 9 60% CP 3 4 3 10 67% CP 4 5 9 90% SP 5 4 9 90% SP 4 3 4 4 15 75% P

95 R-95 2 3 2 7 47% TP 2 4 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 5 4 9 90% SP 4 4 3 3 14 70% P

96 R-96 3 3 3 9 60% CP 3 3 4 10 67% CP 5 4 9 90% SP 4 3 7 70% P 3 3 3 4 13 65% CP

jumlah 819 5460% jumlah 950 6333% jumlah 753 7530%

jumlah 705 7050% jumlah 1469 7345%

Rata-rata 8.53 57% CP

Rata-rata 9.9 66% CP

Rata-

rata 7.8

78% P

Rata-

rata 7.34

73% P Rata-rata

14 77% P

Page 139: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

122

Data Kepuasaan Karyawan

No

No.

Res

pngambilan keptsn motivasi bekerja mperoleh infrms pengakuan kondisi tmp kerja

1 2 jml

%

skor kriteria 3 4 jml

%

skor kriteria 5 6 jml

%

skor kriteria 7 8 jml

%

skor kriteria 9 10 jml

%

skor kriteria

1 R-01 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P

2 R-02 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P

3 R-03 3 2 5 50% TP 3 4 7 70% P 3 2 5 50% TP 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P

4 R-04 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P

5 R-05 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P

6 R-06 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 2 2 4 40% TP

7 R-07 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 2 2 4 40% TP

8 R-08 4 2 6 60% CP 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 2 5 50% TP

9 R-09 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 2 4 6 60% CP

10 R-10 4 3 7 70% P 2 4 6 60% CP 5 3 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP

11 R-11 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP

12 R-11 4 3 7 70% P 2 4 6 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP

13 R-12 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 4 7 70% P 2 2 4 40% TP

14 R-15 4 2 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 2 2 4 40% STP 4 2 6 60% CP

15 R-15 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP

16 R-16 4 3 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 2 2 4 40% TP

17 R-17 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP

18 R-18 4 3 7 70% P 3 2 5 50% TP 5 4 9 90% SP 5 4 9 90% SP 3 4 7 70% P

19 R-19 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP

20 R-20 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP

21 R-21 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP

22 R-22 4 2 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 2 5 50% TP

23 R-23 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP

24 R-24 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 2 4 6 60% CP

25 R-25 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 4 9 90% SP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P

26 R-26 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P

27 R-27 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P

28 R-28 4 5 9 90% SP 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP

29 R-29 4 5 9 90% SP 2 4 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P

30 R-30 3 2 5 50% TP 4 5 9 90% SP 2 4 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP

31 R-31 4 5 9 90% SP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP

32 R-32 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP

33 R-33 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 4 7 70% P 3 5 8 80% P

Page 140: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

123

34 R-34 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P

35 R-35 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P

36 R-36 4 5 9 90% SP 3 3 6 60% CP 5 4 9 90% SP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P

37 R-37 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 5 9 90% SP 5 3 8 80% P 4 4 8 80% P

38 R-38 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P

39 R-39 5 3 8 80% P 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP

40 R-40 3 2 5 50% TP 3 4 7 70% P 5 3 8 80% P 2 3 5 50% STP 4 4 8 80% P

41 R-41 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% STP 4 3 7 70% P

42 R-42 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP

43 R-43 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P

44 R-44 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP

45 R-45 3 2 5 50% TP 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 3 2 5 50% STP 3 4 7 70% P

46 R-46 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 9 90% SP

47 R-47 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP

48 R-48 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP 5 4 9 90% SP

49 R-49 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP

50 R-50 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P

51 R-51 5 3 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P 4 4 8 80% P

52 R-52 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P

53 R-53 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP

54 R-54 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% STP 4 4 8 80% P

55 R-55 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP

56 R-56 3 5 8 80% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P

57 R-57 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P

58 R-58 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P

59 R-59 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P

60 R-60 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P

61 R-61 3 4 7 70% P 3 5 8 80% P 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P

62 R-62 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 5 8 80% P

63 R-63 3 3 6 60% CP 2 4 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P

64 R-64 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P

65 R-65 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP

66 R-66 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 5 3 8 80% P 4 3 7 70% P

67 R-67 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 5 8 80% P

68 R-68 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP

69 R-69 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P

70 R-70 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P

71 R-71 3 4 7 70% P 3 5 8 80% P 4 5 9 90% SP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P

Page 141: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

124

72 R-72 4 4 8 80% P 3 5 8 80% P 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 5 5 10 100% SP

73 R-73 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P

74 R-74 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P

75 R-75 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P

76 R-76 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 3 5 8 80% P 3 5 8 80% P 4 3 7 70% P

77 R-77 4 4 8 80% P 3 2 5 50% TP 4 3 7 70% P 3 5 8 80% P 4 5 9 90% SP

78 R-78 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P

79 R-79 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 5 9 90% SP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P

80 R-80 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP

81 R-81 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 5 4 9 90% SP

82 R-82 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P

83 R-83 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P

84 R-84 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P

85 R-85 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 4 5 9 90% SP Jumlah 584 5840% Jumlah 577 5770% Jumlah 574 9567% Jumlah 560 5600% Jumlah 590 5900%

Rata-rata 6.9 68.7% CP

Rata-

rata 6.8 67.9% CP

Rata-

rata 6.8 67.5% CP

Rata-

rata 6.6 65.9% CP

Rata-

rata 6.9 69% P

Page 142: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

125

Lampiran 6

Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Tugurejo Semarang

DIREKTUR

KELOMPOK

JABFUNG

WADIR

PELAYANAN

BIDANG

PELAYANAN

BIDANG

PENUNJANG

BIDANG

KEPERAWATAN

SEKSI

PELAYANAN

RAWAT

JALAN

SEKSI

PELAYANAN

RAWAT INAP

SEKSI

PENUNJANG

MEDIK

SEKSI

KEPERAWATAN

RAWAT JALAN

SEKSI

PENUNJANG

NON MEDIK

SEKSI

KEPERAWATAN

RAWAT INAP

WADIR UMUM DAN

KEUANGAN

BAGIAN

UMUM

BAGIAN

PERENCANAAN

DIKLAT

BAGIAN

KEUANGAN

SUB BAGIAN

RUMAH

TANGGA

SUB BAGIAN

ORPEG

SUB

BAGIAN

PROGRAM

SUB

BAGIAN

MONEV

SUB BAGIAN

PEMBENDAHARAAN

DAN VERIFIKASI

SUB BAGIAN

AKUNTANSI

SUB BAGIAN

TU HUKUM&

HUMAS

SUB

BAGIAN

DIKLAT

SUB BAGIAN

ANGGARAN

Page 143: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

126

Lampiran 7

Page 144: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

127

Page 145: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

128

Lampiran 8

Page 146: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

129

Lampiran 9

Page 147: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

130

Page 148: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

131

Page 149: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

132

Page 150: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

133

Page 151: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

134

Page 152: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

135

Page 153: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

136

Page 154: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

137

Page 155: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

138

Lampiran 10

DATA KARYAWAN RSUD TUGUREJO SEMARANG

No Jenis Kepegawaian Tahun

2009 2010

1. Dokter Umum 26 29

2. Dokter Spesialis 34 35

3. Dokter Gigi 5 5

4. Apoteker 3 6

5. Tenaga Keperwatan 231 257

6. Tenaga Kesehatan lainnya 121 141

7. Non Medis 179 200

Jumlah 599 673

Page 156: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

139

Lampiran 11

Page 157: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED ... · Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit 8PXP'DHUDK7XJXUHMR6HPDUDQJ ´EHUMDODQGHQJDQODQFDU

140

Lampiran 12