Upload
yuliana-sari
View
37
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
menilai guru di kelas
Citation preview
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA
Hasil observasi yang diamati pada penilaian proses atau pelaksanaan pembelajaran
IPA yang dilakukan oleh seorang guru IPA di SMPN 5 Cimahi, Bandung, akan dijelaskan
berikut ini.
Pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan:
Apersepsi dan Motivasi, yang dilakukan oleh guru IPA sudah cukup baik dalam
mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya, dan sudah baik dalam menyampaikan manfaat materi
pembelajaran. Namun di pertemuan pertama, guru tidak mengajukan pertanyaan
menantang kepada siswa dan tidak mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan
materi pembelajaran subtopik Klasifikasi Dikotomi.
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan, sudah terlaksana dengan sangat
baik, yaitu guru telah menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik, dan
telah menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan
melakukan observasi.
Kegiatan Inti:
Penguasaan Materi Pelajaran, kurang sinkronnya antara tujuan pembelajaran yang
di RPP dengan kemampuan guru dalam menyesuaikan materi pembelajaran; guru sudah
mencoba sekuat tenaga dalam mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata; namun pada intinya guru sudah menyajikan
pembahasan materi pembelajaran dengan tepat dan secara sistematis.
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik, dalam hal ini guru tidak
melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang dicapai, dikarenakan
pelaksanaan pembelajaran yang melebihi alokasi waktu yang direncanakan; namun guru
telah: memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen ekplorasi, elaborasi dan
konfirmasi; melaksanakan pembelajaran secara runtut; menguasai kelas; melaksanakan
pembelajaran yang bersifat kontekstual; dan melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif yaitu siswa diajak bisa berbagi kepada
semua teman sekelompoknya.
Penerapan Pendekatan Scientific, guru mampu memberikan pertanyaan mengapa
dan bagaimana; memfasilitasi peserta didik untuk mencoba dan menyajikan kegiatan
peserta didik untuk berkomunikasi; akan tetapi guru sangat kurang dalam memancing
peserta didik untuk bertanya; dan karena tidak adanya kegiatan praktikum, peserta didik
tidak difasilitasi untuk mengamati dan menganalisis; terakhir guru sangat kurang dalam
memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (berpikir logis dan sistematis).
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran, guru sudah berusaha
dengan baik dalam menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
pembelajaran dan telah melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
dalam pembelajaran tersebut; akan tetapi guru bukannya lebih kreatif dari panduan
penggunaan media yang ada di LKS, justru guru tidak bisa melakukan tuntutan aktivitas
dalam membuat media menjadi lebih menarik, guru tidak menunjukkan kemampuan
dalam menyiapkan dan membuat kertas origami berwarna-warni, tetapi hanya
menggunakan spidol warna-warni; sehingga menghasilkan pesan yang kurang menarik
siswa dan kurang melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran yang
lebih kreatif.
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran, di sinilah terlihat jelas kepiawaian
guru dalam menciptakan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar sangat
baik; guru telah menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru,
peserta didik, sumber belajar; merespon positif partisipasi peserta didik, menunjukkan
sikap terbuka terhadap respons peserta didik; dan mampu menunjukkan hubungan
antarpribadi yang kondusif.
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran, guru sudah baik
dalam menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik diselingi dengan bahasa Sunda kadang-kadang. Akan tetapi, guru
kurang menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar, karena tulisan guru tersebut tidak
begitu jelas di papan tulis.
Kegiatan Penutup:
Penutup Pembelajaran, karena alokasi yang kurang, guru tetap melakukan refleksi
atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik namun hanya melibatkan satu
(1) kelompok saja; kemudian guru juga tidak sempat memberikan tes lisan atau tulisan.
Namun yang perlu dicontoh adalah sikap rajin guru tersebut dalam mengumpulkan hasil
kerja dalam hal ini LKS sebagai bahan portofolio; dan melaksanakan tindak lanjut
dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan, sebab bagian
kedua dari LKS belum selesai dikerjakan peserta didik secara keseluruhan.
Di bawah ini rumus untuk menentukan peringkat penilaian pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru IPA, yang telah kami amati dan analisis yaitu:
Nilai= Jumlah YaJumlah Aspek Keseluruhan yang Diamati
x100
Nilai=2640
x100=65
Tabel Kriteria Penilaian
Peringkat Nilai
Amat Baik (A) 90 ≤ A ≤ 100
Baik (B) 75 ≤ B < 90
Cukup (C) 60 ≤ C < 75
Kurang (K) K < 60
Berdasarkan hasil di atas, diketahui bahwa peringkat guru IPA dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas khusus subpokok bahasan “Klasifikasi Dikotomi” adalah Cukup (C)
dengan perolehan nilai 65.