64
ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN METODE RECIPROCAL TEACHING TESIS Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Derajat Gelar S-2 Progam Studi Magister Pendidikan Matematika Disusun Oleh: DEWI FARIDA ROZIANA NIM: 201420530211041 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JANUARI 2019

ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN METODE RECIPROCAL TEACHING

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Memperoleh Derajat Gelar S-2

Progam Studi Magister Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

DEWI FARIDA ROZIANA

NIM: 201420530211041

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

JANUARI 2019

Page 2: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN METODE RECIPROCAL TEACHING

DEWI FARIDA ROZIANA

201420530211041

Telah disetujui

……………………………….

Pembimbing Utama

Dr. Moh. Mahfud Effendi, MM

Pembimbing Pendamping

Dr. Mohammad Syaifuddin, MM

Direktur

Progam Pascasarjana

Akhsanul In’am, Ph.D

Ketua Program Studi

Magister Pendidikan Matematika

Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si

Page 3: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

i

TESIS

DEWI FARIDA ROZIANA

201420530211041

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada hari/tanggal, Sabtu/ 19 Januari 2019

Dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai kelengkapan

Memperoleh gelar Magister/Profesi di Progam Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Malang

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua / Penguji : Dr. Moh. Mahfud Effendi, MM

Sekretaris / Penguji : Dr. M. Syaifuddin, MM

Penguji : Akhsanul In’am, Ph.D

Penguji : Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si

Page 4: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama : DEWI FARIDA ROZIANA

NIM : 201420530211041

Progam Studi : Magister Pendidikan Matematika

Dengan ini menyatakan dengan sebenar – benarnya bahwa :

1. TESIS dengan judul ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN

KONSEP SISWA SMK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN

METODE RECIPROCAL TEACHING adalah karya saya dan dalam

naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

oranglain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi dan

tidak terdapat karya atau pendapat yang perna ditulis atau diterbitkan

orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis

dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dalam

daftar pustaka.

2. Apabila ternyata dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-

unsur PLAGIASI, saya bersedia Tesis ini DIGUGURKAN dan GELAR

AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN,

serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS

ROYALTY NON EKSLUSIF

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Malang, 19 Januari 2019

Yang menyatakan,

DEWI FARIDA ROZIANA

Page 5: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan atas limpahan rahmat dan bimbingan

Allah SWT., tesis yang berjudul “Analisis Minat dan Pemahaman Konsep

Siswa SMK Pada Pembelajaran Matematika Model Team Assisted

Individualization (TAI) dengan Metode Reciprocal Teaching ” dapat

terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW., yang telah membimbing manusia ke

jalan kebenaran dan kebaikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat selesai berkat bimbingan, bantuan,

motivasi dari banyak pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis

sampaikan terima kasih dan penghormatan yang sebesar-besarnya khususnya

kepada:

1. Ketua Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas

Muhammadiyah Malang, Bapak Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si atas

motivasi, bimbingan, dan kemudahan pelayanan selama studi.

2. Semua dosen Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas

Muhammadiyah Malang, terutama Bapak Dr. M. Mahfud Effendi, MM selaku

Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. M. Syaifuddin, MM selaku Dosen

Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tidak pernah lelah serta sabar

dalam memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penyelesaian tesis ini.

3. Semua Pengurus Yayasan serta Guru dan Siswa di SMK Wiyata Husada Batu

yang telah memberikan izin untuk dilakukannya penelitian.

4. Kepada Keluarga besarku semua yang selalu mendukung setiap saat.

Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan. Namun demikian tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk menjadikan

tugas akhir ini lebih sempurna.

Malang, 19 Januari 2019

Penulis

Page 6: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

ABSTRACT .......................................................................................................vii

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1

B. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................... 5

1. Pembelajaran Matematika SMK .......................................................................... 5

2. Team Assisted Individualization (TAI) ............................................................... 7

3. Reciprocal Teaching .............................................................................................. 8

4. Langkah dalam pembelajaran model Teams Assisted Individualization (TAI)

dengan metode reciprocal teaching ................................................................... 10

5. Minat Siswa .......................................................................................................... 11

6. Pemahaman Konsep ............................................................................................. 13

7. Dimensi Tiga......................................................................................................... 14

C. METODE PENELITIAN ............................................................................... 15

1. Pendekatan dan jenis penelitian ................................................................... 15

2. Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian ................................................... 15

3. Data dan sumber data ................................................................................... 16

4. Teknik pengumpulan data ............................................................................ 17

5. Instrumen penelitian ..................................................................................... 17

6. Analisis data ................................................................................................. 20

7. Prosedur penelitian ....................................................................................... 24

D. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 25

1. Kevalidan perangkat pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal

teaching ................................................................................................................. 25

2. Minat siswa kelas XI Farmasi SMK Wiyata Husada Batu pada pembelajaran

tipe TAI dengan metode reciprocal teaching pada materi dimensi tiga ....... 27

Page 7: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

ii

3. Pemahaman konsep materi dimensi tiga kelas XI farmasi pada pembelajaran

tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan metode Reciprocal

Teaching ................................................................................................................ 31

E. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 41

1. Kesimpulan ........................................................................................................... 41

2. Saran ...................................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 43

LAMPIRAN ......................................................................................................... 46

Page 8: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Langkah-langkah kombinasi pembelajaran model TAI dengan metode

reciprocal teaching .................................................................................. 11

Tabel 2: Kisi-kisi aspek penilaian pada perangkat pembelajaran tipe TAI dengan

metode reciprocal teaching ..................................................................... 18

Tabel 3 : Kisi-kisi instrumen variabel Minat ......................................................... 19

Tabel 4: Pemberian Skor pada item untuk pernyataan .......................................... 19

Tabel 5: Kriteria validitas ...................................................................................... 21

Tabel 6: Persentase skor angket minat belajar siswa ............................................. 21

Tabel 7: Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Siswa ........................................................................................................ 22

Tabel 8: Interval tingkat pemahaman konsep matematika .................................... 23

Tabel 9: Hasil Validasi Perangkat pembelajaran ................................................... 26

Tabel 10. Analisis minat terhadap pelajaran matematika ...................................... 28

Tabel 11. Skor tiap soal kuis untuk indikator menyatakan ulang konsep .............. 33

Tabel 12. Skor tiap soal untuk menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk

representasi matematika .......................................................................... 35

Tabel 13. Skor tiap soal untuk mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam

pemecahan masalah ................................................................................. 38

Page 9: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS I No.1 ............................................. 34

Gambar 2: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS I No.2 ............................................. 34

Gambar 3: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS III No. 1 ......................................... 34

Gambar 4: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS II No. 1 .......................................... 36

Gambar 5: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS II No. 2 .......................................... 37

Gambar 6: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS III No. 3 ......................................... 37

Gambar 7: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS I No. 1 ............................................ 39

Gambar 8: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS II No. 2 .......................................... 39

Gambar 9: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS III No. 3 ......................................... 39

Page 10: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Skor Minat Terhadap Pelajaran Matematika Siawa Kelas XI Jurusan

Farmasi SMK Wiyata Husada Batu ............................................... 46

Lampiran 2: Kisi-kisi oal Pemahaman Konsep ..................................................... 48

Lampiran 3: Nilai Kuis Materi Dimensi Tiga untuk Melihat Pemahaman Konsep

pada Pembelajaran Matematika Model Team Assisted Indiviualization

(TAI) dengan Metode Reciprocal Teaching ..................................... 51

Page 11: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

vi

ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN METODE RECIPROCAL TEACHING

Dewi Farida Roziana

[email protected]

Dr. Moh. Mahfud Effendi, MM (NIDN: 0716076701)

Dr. Mohammad Syaifuddin, MM (NIDN: 0724086401)

Magister Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK

Rendahnya minat dan pemahaman konsep siswa merupakan masalah yang

krusial dalam pembelajaran matematika. Proses pembelajaran di dalam kelas masih

didominasi oleh guru sebagai pemberi materi dan siswa sebagai penerima materi. Untuk

menyelesaikan masalah tersebut, perlu adanya suatu metode pembelajaran yang dapat

mengaktifkan siswa saat pembelajaran berlangsung. Salah satu alternatif strategi

pembelajaran yang dapat melatih kemampuan kemandirian siswa dalam belajar adalah

pembelajaran dengan menggunakan model Team Assisted Individualization (TAI)

dengan metode reciprocal teaching. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui

dampak pembelajaran matematika dengan pembelajaran model TAI dengan metode

reciprocal teaching terhadap minat dan pemahaman konsep siswa SMK pada materi

dimensi tiga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Subyek penelitian melibatkan 18 siswa SMK di SMK Wiyata Husada Batu.

Instrumen pengumpulan data berupa angket dan soal tes kemampuan pemahaman

konsep. Dari pembahasan penelitian setelah diterapkan pembelajaran model TAI dengan

metode reciprocal teaching menunjukkan siswa dengan minat kurang baik sudah dapat

menyampaikan hasil pemikirannya dan memberikan pendapat dalam kegiatan

pembelajaran matematika dan presentase rata-rata hasil tes 86% yang menunjukkan

pemahaman konsep matematika siswa baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model TAI dengan metode

reciprocal teaching sangat potensial diterapkan di lapangan dalam upaya meningkatkan

kualitas pendidikan. Untuk para peneliti lain, mengingat berbagai keterbatasan yang

ada, kiranya dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

mengembangkan penelitian lanjutan dengan tema yang sama untuk tempat dan

karekteristik yang berbeda dan materi yang lebih luas untuk konsep matematika lainnya,

serta dengan pengelolaan waktu yang lebih baik sehingga bisa menemukan hubungan

yang lebih spesifik antara minat dan pemahaman konsep serta metode pembelajaran.

Kata Kunci: Team Assisted Individualization (TAI), Reciprocal Teaching, Minat,

Pemahaman Konsep

Page 12: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

vii

ANALYSIS OF INTEREST AND CONCEPTUAL UNDERSTANDING OF

MATHEMATIC LEARNING USING TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

(TAI) MODEL WITH RECIPROCAL TEACHING METHOD ON

VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS

Dewi Farida Roziana

[email protected]

Dr. Moh. Mahfud Effendi, MM (NIDN: 0716076701)

Dr. Mohammad Syaifuddin, MM (NIDN: 0724086401)

Magister of Mathematic Education, Muhammadiyah University Malang

Malang, East Java, Indonesia

ABSTRACT

The low in interest and conceptual understanding is a crucial problem in

mathematic learning. The process of learning in the classroom is still dominated by the

teacher as the main source of learning materials. To solve these problems, it is necessary

to have a learning method that enables students to be more active when learning takes

place. One of the learning strategies that can help students to be more independent in

learning is the Team Assisted Individualization (TAI) model with the reciprocal

teaching method. The purpose of this research was to determine the impact of learning

mathematics using the TAI model with the reciprocal teaching method on the interest

and conceptual understanding of vocational students in three-dimensional subject. This

research is using descriptive qualitative approach. The research subjects involved 18

students of Wiyata Husada Vocational School Batu. Instrument for data collection are

questionnaire and conceptual comprehension test. The result shows that after the

application of TAI learning model with the reciprocal teaching method, the students

with poor interests are able to express their thoughts and provide their opinions in

mathematic learning activities with an average percentage of 86% means the students'

understanding of mathematical concepts is good. Based on these results it can be

concluded that learning mathematic using the TAI model with the reciprocal teaching

method has a big potential to be applied in learning activities as an effort to improve the

quality of education. For other researchers, given the various limitations that exist, this

research can be used as a consideration to develop further research in the similar theme

with the different place, characteristic and other mathematic subjects, and also better

time management so it will show more specific of the relation between interest,

conceptual understanding and learning method.

Keyword: Team Assisted Individualization (TAI), Reciprocal teaching, Interest,

Conceptual understanding,

Page 13: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

1

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-Undang tahun 2003 pasal 18 tentang sistem

pendidikan Nasional, ada dua jenis sekolah menengah yang bisa menjadi alternatif

melanjutkan sekolah setelah Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu Sekolah

Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tujuan

penyelenggaraan SMK berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

(UUSPN) No.20 Tahun 2003 pasal 15 adalah menghasilkan siswa untuk mampu

dan siap bekerja, artinya semua mata pelajaran yang ada pada satuan pendidikan

termasuk mata pelajaran di luar produktif harus mendukung keberhasilan tujuan

pendidikan tersebut. Siswa yang belajar di SMK lebih banyak dibekali

keterampilan untuk memasuki lapangan kerja. Sekolah kejuruan mempunyai

penekanan pada ilmu tertentu. Ada sekolah menengah kejuruan yang khusus

mempelajari ilmu teknik, ada yang khusus mempelajari ilmu pertanian, ada yang

khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan farmasi, ada yang khusus

mempelajari ilmu yang berkaitan dengan ekonomi/akuntansi, dan masih banyak

lagi yang semuanya bertujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja siap pakai

sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing yang dibutuhkan dunia usaha.

Biasanya kebanyakan siswa yang memilih SMK setelah lulus mereka akan

langsung bekerja karena memang begitu tujuannya, sehingga sistem kurikulum

pembelajarannyapun menekankan pada praktek atau pembelajaran diluar kelas

sesuai dengan jurusannya. Hal ini merupakan salah satu tantangan tersendiri buat

guru matematika di SMK.

Tujuan pembelajaran matematika yang merupakan bagian kelompok

program adaptif di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (Depdiknas,

2006) yaitu berfungsi untuk membentuk peserta didik sebagai individu agar

memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau

beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja,

serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni. Akan tetapi yang terjadi di lapangan adalah

banyaknya siswa SMK yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Dari

Page 14: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

2

hasil observasi di SMK Wiyata Husada Batu terlihat aktivitas belajar siswa bahwa

minat belajar siswa masih rendah, hal ini ditunjukkan dari permasalahan berikut,

yaitu: 1) apabila guru sedang menjelaskan materi masih banyak siswa yang main-

main dengan teman sebangkunya, hal ini menunjukkan bahwa masih adanya rasa

bosan dan kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran; 2) apabila guru bertanya

kepada siswa tentang materi yang baru saja diajarkan, kebanyakan siswa diam

saja, tidak merespon pertanyaan dari guru, dan sebagian besar siswa tidak berani

bertanya kepada guru jika mereka belum memahami materi yang diajarkan, hal ini

menunjukkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang; 3)

masih ada siswa yang kaget jika guru meminta untuk mengerjakan soal di papan

tulis dan kadang masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas rumah karena

alasan tidak mengerti, hal ini menunjukkan perhatian siswa masih kurang. Adanya

rasa bosan, dan kurangnya keterlibatan, ketertarikan dan perhatian siswa dalam

proses pembelajaran akan berakibat pada hasil belajar yang kurang maksimal.

Hasil wawancara dengan guru SMK setiap tahunnya, menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang

sulit dipahami sehingga banyak siswa yang tidak menyenangi.

Fakta yang terjadi di SMK tersebut menunjukkan minat untuk belajar

matematika masih kurang, sehingga hasil belajarnya juga kurang maksimal.

Kurang maksimalnya hasil belajar dapat dilihat dari hasil observasi dilapangan

yaitu nilai rata-rata ulangan harian masih rendah. Nilai rata-rata ulangan siswa

kelas X SMK Wiyata Husada tahun ajaran 2016-2017 semester ganjil untuk kelas

X keperawatan 60,03; X analis kesehatan 61,23 dan X farmasi 59,95. Selain minat

yang masih rendah hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa SMK masih kurang memuaskan. Akar penyebab masalah

kurangnya pemahaman konsep matematika siswa antara lain:1) dalam hal

menyatakan ulang konsep masih didapat siswa kurang memikirkan konsep yang

telah dipelajari sehingga konsep yang dipelajari tidak bertahan lama; 2) siswa

enggan untuk memahami soal-soal latihan terlebih dahulu dalam mengerjakan

soal dan beranggapan bahwa soal tersebut sulit untuk dikerjakan, hal ini

menunjukkan permasalahan siswa dalam menyajikan konsep dalam berbagai

Page 15: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

3

macam bentuk representasi matematika masih kurang; 3) siswa sulit untuk

mengaplikasikan materi dalam pemecahan masalah. Hasil observasi saat proses

pembelajaran memperlihatkan bahwa guru belum sepenuhnya melibatkan siswa

dalam proses pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan minat dan kemampuan

pemahaman siswa terhadap matematika guru harus tepat dalam memilih metode

dan strategi pembelajaran. Jika metode dan strategi pembelajaran kurang tepat

dapat mengakibatkan siswa kurang minat dan mengerti atau memahami tentang

materi yang disampaikan sehingga siswa menjadi malas untuk belajar dan

menganggap materi tersebut sulit.

Pada dasarnya minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu diluar sendiri. Kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan merangsang berbagai kegiatan (Slameto, 2003). Semakin kuat

atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat untuk belajar matematika.

Disini peran guru sangat berpengaruh, seorang guru harus bisa membangkitkan

minat belajar siswa untuk belajar matematika dengan metode yang digunakan

bahkan materi pelajaran yang lebih mudah dipelajari. Siswa memiliki minat untuk

belajar matematika yang tinggi dapat meningkatkan ketekunan belajar siswa

bahkan meningkatkan hasil belajar siswa, dengan minat yang tinggi maka siswa

pun akan berusaha mempelajari dan memahami materi dengan tujuan untuk

mendapatkan hasil ulangan yang meningkat. Hasil belajar yang baik apabila siswa

bisa memahami materi matematika, dengan memahami materi secara baik maka

hasil belajar pun akan meningkat. Dalam hal ini, siswa dituntut untuk memahami

atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan,

dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan untuk menghubungkan dengan

hal-hal yang lain. Karena kemampuan siswa masih terbatas, tidak harus dituntut

untuk dapat mensintesis apa yang dia pelajari.

Oleh karena itu model dan strategi pembelajaran untuk memecahkan

masalah siswa yang berhubungan dengan minat dan pemahaman konsep pada

pembelajaran matematika adalah pembelajaran dengan metode Team Assisted

Individualization (TAI) dengan metode reciprocal teaching. Pembelajaran metode

Page 16: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

4

TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual.

Metode TAI bertujuan untuk meningkatkan situasi dengan keberhasilan individu

dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Dengan menerapkan metode TAI

siswa akan termotivasi untuk belajar matematika, saling membantu memecahkan

masalah, mengungkapkan ide atau gagasan, dan membantu anggota kelompok

yang belum memahami materi sehingga dapat meningkatkan rasa toleransi dan

kekompakan antar anggota kelompok. Dalam diskusi kelompok, dimungkinkan

adanya bantuan dari siswa lain atau teman sebaya yang memiliki kemampuan

lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa lain dalam kelompok

tersebut. Sedangkan metode reciprocal teaching adalah pembelajaran yang

menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan

(summarizing) ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya (questioning),

menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya (clarifying), kemudian

memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada

siswa (predicting) (Rachmayani, 2014). Pada model TAI memiliki kelemahan

pada strategi pembelajaran individual, TAI tidak menjelaskan secara detail dalam

strategi siswa dalam menyelesaikan masalah matematika secara individual

sehingga TAI dipadukan dengan metode reciprocal teaching, pada reciprocal

teaching menjelaskan strategi dalam siswa menyelesaikan masalah dengan

menggunakan empat strategi yaitu membuat ringkasan, membuat pertanyaan,

melakukan klarifikasi dan memprediksi. Dalam penerapan model TAI dengan

metode reciprocal teaching pada pembelajaran matematika, siswa diharapkan

merespon dengan baik dalam proses pembelajaran. Serta diharapkan siswa dapat

memaksimalkan kognitif mereka dalam membentuk pengetahuan dengan

menggunakan empat strategi yaitu membuat ringkasan, membuat pertanyaan,

melakukan klarifikasi dan melakukan prediksi. Sehingga minat dan pemahaman

konsep siswa terhadap matematika bisa dibangkitkan.

Penelitian yang berkaitan dengan metode reciprocal teaching telah banyak

dilakukan oleh beberapa peneliti. Qohar (2009) serta Qohar dan Sumarmo (2013)

menunjukkan bahwa reciprocal teaching yang merupakan model pembelajaran

yang menekankan aspek komunikasi dalam kelompok sangat berperan dalam

Page 17: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

5

mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian tersebut

bersifat eksperiman dan masih diterapkan ditingkat SMP. Sama halnya dengan

reciprocal teaching penelitian yang berkaitan dengan TAI telah dilakukan oleh

beberapa peneliti. Emma, TY, dkk (2015) menunjukkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan konstruktivisme terhadap

prestasi belajar siswa materi turunan fungsi kelas XI efektif. Penelitian susilo

menunjukkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran TAI kualitas

proses pembelajaran matematika yang meliputi aktivitas siskusi kelompok,

keterlibatan siswa dalam belajar, persepsi siswa terhadap kinerja guru dan sikap

siswa pada pembelajaran matematika dapat ditingkatkan. Penelitian tersebut baik

aspek komunikasi maupun prestasi belajar tidak lepas dari minat dan pemahaman

konsep, sehingga peneliti menganalisis minat dan kemampuan pemahaman siswa

terhadap matematika dalam pembelajaran Tipe TAI dengan metode reciprocal

teaching di SMK. Pada penelitian ini rumusan yang diajukan sebagai berikut: 1)

Bagaimana kevalidan perangkat pembelajaran (RPP dan Lembar Kerja Siswa

(LKS)) tipe TAI dengan metode reciprocal teaching pada materi dimensi tiga?; 2)

Bagaimana minat siswa kelas XI Farmasi pada pembelajaran tipe TAI dengan

metode reciprocal teaching pada materi dimensi tiga?; 3) Bagaimana pemahaman

konsep materi dimensi tiga kelas XI Farmasi pada pembelajaran tipe TAI dengan

metode reciprocal teaching?

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Mengetahui

kevalidan perangkat pembelajaran (RPP dan Lembar Kerja Siswa (LKS)) tipe TAI

dengan metode reciprocal teaching pada materi dimensi tiga; 2) Menganalisis

minat siswa kelas XI Farmasi pada pembelajaran tipe TAI dengan metode

reciprocal teaching pada materi dimensi tiga. 3) Menganalisis pemahaman konsep

materi dimensi tiga kelas XI Farmasi pada pembelajaran tipe TAI dengan metode

reciprocal teaching pada materi dimensi tiga.

B. KAJIAN PUSTAKA

1. Pembelajaran Matematika SMK

Pembelajaran matematika adalah proses interaksi siswa dengan guru

dan sumber belajar lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika

Page 18: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

6

yang dilakukan secara optimal sehingga pengetahuan, penalaran dan

kreativitas siswa dapat berkembang. Pelajaran matematika di SMK juga

memiliki tujuan yang jelas dalam menanamkan konsep pelajarannya, tujuan

pembelajaran matematika yang merupakan bagian kelompok program

adaptif di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (Depdiknas, 2006)

yaitu berfungsi untuk membentuk peserta didik sebagai individu agar

memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri

atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial,

lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Selain itu, tujuan

pembelajaran matematika tingkat SMK kelompok teknologi (Depdiknas:

2008) adalah: 1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; 2) memecahkan

masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model

matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;

3) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 4) menghargai kegunaan

matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan

minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah; 5) Menalar secara logis dan kritis serta

mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah dan

mengkomunikasikan ide, di samping itu memberi kemampuan untuk

menerapkan matematika pada setiap program keahlian. Berpedoman dari

tujuan pembelajaran matematika tersebut, jelas bahwa aspek psikomotor

maupun aspek afektif justru sangat penting untuk dinilai. Maka dari itu,

pembelajaran matematika yang dilaksanakan di SMK juga harus diiringi

dengan penilaian yang menyeluruh sehingga pembelajaran dapat mencapai

tujuan yang diamanatkan dan memenuhi standar kompetensi kelulusan.

Matematika sebagai pelajaran adaptif, seharusnya menopang atau

membantu siswa dalam mempelajari materi program keahlian. Oleh

Page 19: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

7

karenanya, 1) materi matematika harus diberikan sebelum materi keahlian

yan membutuhkannya diajarkan, 2) materi matematika sendiri harus

diajarkan secara berurutan, hirarkis dan sistematis. Hal tersebut perlu

diperhatikan, karena matematika mempelajari tentang pola keteraturan,

struktur yang terorganisasi, ide-ide/konsep-konsep matematika yang

tersusun secara hirarkis, terstruktur, logis dan sistematis mulai dari konsep

yang paling sederhana sampai konsep yang paling kompleks. Mathematics

as a tool mempunyai pengertian bahwa matematika dapat digunakan dalam

memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, pekerjaan dan ilmu-ilmu lain

baik masalah-masalah abstrak maupun bersifat praktis (Reys, et.al., 1998:

Utari 2007). Dalam proses pemecahan tersebut diperlukan bahasa-bahasa

simbol (mathematics as language) agar masalah dapat dimodelkan dalam

bentuk matematika kemudian diselesaikan secara matematis dan hasilnya

dikembalikan pada persoalan semula untuk diambil kesimpulan.

2. Team Assisted Individualization (TAI)

TAI merupakan metode yang berusaha mengadaptasikan

pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara akademik (Slavin,

2008; Huda, 2013). Tujuan TAI adalah untuk meminimalisasi pengajaran

individual yang terbukti kurang efektif, selain juga ditujukan untuk

meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta motivasi siswa dengan

belajar kelompok. Metode ini dirancang untuk mengadaptasikan pengajaran

terhadap perbedaan individual yang berkaitan dengan kemampuan siswa

dalam memecahkan persoalan.

Langkah-langkah pembelajaran dalam metode TAI yaitu: 1) pretest,

guru memberikan kuis secara individual sebagai dasar untuk mengetahui

kelemahan siswa pada materi yang akan dipelajari sebelum dilakukan

pengajaran; 2) pembentukan kelompok, guru membentuk beberapa

kelompok secara heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa

dengan kemampuan berbeda; 3) pemberian materi, Guru memberikan materi

secara singkat kepada siswa; 4) belajar individu, siswa mempelajari materi

Page 20: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

8

dan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru secara individu; 5)

belajar kelompok, siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing

mengenai materi dan soal-soal yang telah diberikan oleh guru sebelumnya;

6) postest, guru memberikan kuis kepada siswa secara individual; 7) skor

dan penghargaan, guru memberikan penghargaan pada kelompok

berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor

dasar ke skor kuis berikutnya (Huda, 2013; Rohendi dkk, 2010; Slavin,

2008; Warsono, 2012).

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki kelebihan dan

kekurangan yaitu diantaranya. Kelebihan model pembelajaran tipe TAI

yaitu: 1) siswa yang memiliki kemampuan rendah terbantu dalam

menyelesaikan masalahnya, 2) siswa yang memiliki kemampuan tinggi

dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya adanya tanggung

jawab dalam kelompok ketika sedang menyelesaikan permasalahannya, 3)

siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok, 4)

mengurangi kecemasan, 5) menghilangkan perasaan “terisolasi” dan panik,

6) menggantikan bentuk persaingan dengan kerjasama, 7) melibatkan siswa

untuk aktif dalam proses belajar, 8) siswa dapat berdiskusi, berdebat, atau

menyampaikan gagasan, konsep, dan keahlian sampai benar-benar

memahaminya, 9) siswa akan memiliki rasa peduli, rasa tanggung jawab

terhadap teman lain dalam proses belajar kelompok, 10) siswa dapat belajar

menghargai perbedaan etnik, perbedaan tingkat kemampuan dan cacat fisik.

Sedangkan Kekurangan model pembelajaran tipe TAI yaitu 1) tidak ada

persaingan antar kelompok, 2) siswa yang memiliki kemampuan rendah

dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang memilik kemampuan

tinggi, 3) terhambatnya cara berpikir siswa yang mempunyai kemampuan

lebih terhadap siswa yang kurang (Huda, 2014; Shoimin 2014).

3. Reciprocal Teaching

Reciprocal teaching merupakan metode konstruktivis yang mana

keterampilan-keterampilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran

Page 21: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

9

langsung dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kinerja siswa dengan

distrukturkan dalam empat strategi: membuat ringkasan, mengajukan

pertanyaan, melakukan klarifikasi, dan melakukan prediksi (Qohar, 2009;

Suyanto, 2009; Shoimin, 2014; Trianto, 2011; Warsono dan Hariyanto;

2012). Reciprocal teaching terdiri dari 4 strategi yaitu membuat pertanyaan

(questioning), merangkum bahan ajar (summarization), mengklarifikasi

(clarifying), dan memprediksi (prediction) (Doolittle, dkk, 2006; Palinscar,

1984). Summarizing (merangkum) dapat dibuat berdasarkan pada satu

paragraf, suatu bagian dari teks atau seluruh bagian. Dengan merangkum

siswa dapat memperoleh informasi yang penting pada suatu bacaan, selain

itu merangkum juga merupakan proses mengidentifikasi suatu bacaan. Suatu

rangkuman dikatakan baik jika telah mencakup semua informasi penting

dari seluruh isi bacaan atau teks.

Questioning (bertanya) siswa diminta membuat suatu pertanyaan.

Bertanya adalah suatu pembelajaran yang aktif, dan merupakan salah satu

cara agar terjadi interaksi antara guru dengan siswa, untuk mengetahui

wawasan siswa terhadap hal yang sedang dipelajari (Shahril, 2013; Ma,

2008). Lebih lanjut telah dikemukakan oleh Doolittle dkk (2006) pada saat

siswa diminta membuat pertanyaan, hal itu dapat memacu siswa untuk

mengetahui tingkat pemahamannya terhadap materi yang diberikan, karena

pertanyaan yang telah mereka buat akan mereka jawab sendiri nantinya.

Selain itu ketika siswa membuat pertanyaan, akan diketahui siswa yang

memiliki tingkat pemahaman yang tinggi atau siswa yang memiliki tingkat

pemahaman yang sedang atau kurang, ini terlihat dari seberapa dalam

pertanyaan yang mereka buat dan cara mereka menjawabnya. Predicting

(memprediksi) siswa dilatih menggabungkan pengetahuan awal yang

mereka miliki dengan pengetahuan baru yang didapatkan dari membaca isi

teks. Setelah itu siswa dapat memprediksikan lebih jauh tentang isi dari isi

teks yang telah diberikan. Clarifying (mengklarifikasi) siswa dapat

membaca kembali isi teks atau membaca dari sumber-sumber lain yang

Page 22: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

10

memang lebih mudah dipahami, bisa juga berdiskusi dengan kelompok lain

dan juga guru sehingga siswa dapat dengan jelas memahami isi dari teks.

Langkah-langkah metode reciprocal teaching sebagai berikut:1) guru

menyediakan teks bacaan mengenai materi, 2) dijelaskan bahwa pada

segmen pertama guru bertindak sebagai guru (model), 3) siswa

dikelompokkan dalam kelompok 4 orang, 4) disiapkan sejumlah kartu peran

(rolecard) yang menjadi identifikasi bagi setiap siswa. Mereka nanti akan

berperan sebagai summarizer, questioner, clarifier atau predicor, 5) siswa

diminta untuk membaca materi yang diberikan dan dibimbing untuk

menemukan kata kunci dalam bacaan, 6) pada waktu jeda yang telah

ditentukan, summarizer akan menyoroti kata kunci dalam bacaan, 7)

questioner akan mengajukan pertanyaan yang kurang jelas dalam bacaan

yang hubungannya dengan konsep yang telah dipelajari, 8) clarifier akan

terlibat dengan bagian-bagian yang kurang jelas dan mencoba menjawab

sejumlah pertanyaan yang diajukan, 9) predictor akan menduga tentang apa

yang akan ditanyakan selanjutnya dan apakah ada kaitannya dengan materi

sebelumnya, 10) sesuai dengan posisi tempat duduk setiap peran akan

digantikan oleh orang lain yang duduk disebelah kanan searah jarum jam

(Shoimin, 2014; Trianto, 2011; Warsono, 2012).

4. Langkah dalam pembelajaran model Teams Assisted Individualization

(TAI) dengan metode reciprocal teaching

Berdasarkan langkah masing-masing model pembelajaran baik TAI

maupun reciprocal teaching diatas maka langkah-langkah kombinasi

pembelajaran model TAI dengan metode reciprocal teaching adalah sebagai

berikut:

Page 23: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

11

Tabel 1: Langkah-langkah kombinasi pembelajaran model TAI dengan metode reciprocal

teaching

No Langkah-langkah TAI RT

1 Guru menjelaskan materi dengan singkat

-

2 Tes penempatan dilihat dari nilai awal untuk dasar

pembentukan kelompok

-

3 Guru menyediakan teks bacaan mengenai materi

4 Diskusi kelompok dengan melakukan pemodelan sebagai

berikut

a. Disiapkan sejumlah kartu peran yang berupa

summarizer, questioner, clarifier, predictor

-

b. Siswa diminta untuk membaca materi yang diberikan dan

dibimbing untuk menemukan kata kunci dalam bacaan

-

c. Pada waktu jeda yang telah ditentukan summarizer akan

menyoroti kata kunci dalam bacaan

-

d. Questioner akan mengajukan pertanyaan yang kurang

jelas dalam bacaan yang hubungannya dengan konsep

yang telah dipelajari

-

e. Clarifier akan terlibat dengan bagian-bagian yang kurang

jelas dan mencoba menjawab sejumlah pertanyaan yang

diajukan

-

f. Predictor akan menduga tentang apa yang akan

ditanyakan selanjutnya dan apakah ada kaitannya dengan

materi sebelumnya.

-

5 Siswa diminta untuk meberikan klarifikasi kepada guru

tentang materi yang belum dipahami dari hasil diskusi

-

6 Guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran setiap

akhir pembelajaran

7 Guru memberikan rekognisi tim tergantung pada nilai tim

dan individu

-

5. Minat Siswa

Minat adalah keadaan dimana individu mempunyai perhatian terhadap

suatu obyek tertentu yang disertai dengan keinginan untuk mencari obyek

yang disenangi, sehingga dengan senang hati melakukan aktivitas-aktivitas

yang berhubungan dengan obyek tersebut (Djamarah, 2002; Slameto, 2010;

Syah, 2010). Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau

dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat. Woolfolk (2009)

menyatakan bahwa ada dua macam interest (minat) yaitu personal interest

(minat individual) dan situasional interest (minat situasional). Personal

interest (minat individual) merupakan suatu bentuk rasa senang atau tertarik

Page 24: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

12

terhadap mata pelajaran tertentu. Minat ini biasanya tumbuh dengan

sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari rangsangan eksternal. Situasional

interest (minat situasional) relatif berganti-ganti, tergantung rangsangan

eksternal. Rangsangan tersebut dapat berupa metode mengajar guru,

penggunaan sumber belajar dan media yang menarik, suasana kelas serta

dorongan keluarga. Jika minat situasional dapat dipertahankan hingga

berkelanjutan secara jangka panjang, maka minat situasional akan berubah

menjadi minat personal.

Terkait minat situasional, menekankan pentingnya menggunakan

keberartian dan keterlibatan matematika untuk mencapai pemahaman

matematika yang lebih kuat. Keberartian minat terhadap matematika, hal ini

efektif untuk mengukur minat terhadap matematika karena isi yang

dipersepsikan siswa memiliki arti penuh secara pribadi dan merupakan cara

untuk mempertahankan minat siswa. Keberartian secara penuh mengacu

pada persepsi siswa terhadap topik matematika.

Menurut Slameto (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi minat

belajar dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Faktor internal: perhatian siswa,

bakat siswa, motivasi; 2) faktor eksternal: metode mengajar guru, relasi guru

dengan siswa/proses belajar mengajar, relasi siswa dengan siswa, metode

belajar. Indikatot minat yaitu perasaan senang, keterlibatan siswa,

ketertarikan dan perhatian siswa (Djamarah, 2002; Slameto, 2010).

Dalam bidang studi matematika minat seseorang terhadap pelajaran

dapat dilihat dari kecenderungan untuk memberikan perhatian yang lebih

besar terhadap pelajaran tersebut. Bila seseorang mempunyai minat yang

besar terhadap pelajaran matematika maka nilai hasil belajarnya cenderung

berubah ke arah yang lebih baik. Kurangnya minat belajar anak terhadap

matematika karena kurangnya pengertian tentang hakekat dan fungsi itu

sendiri. Padahal matematika merupakan salah satu jalan untuk menuju

pemikiran yang jelas, tepat dan teliti pemikiran yang melandasi semua ilmu

pengetahuan. Minat siswa terhadap matematika yang dimaksud adalah

Page 25: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

13

keterkaitan siswa terhadap pelajaran matematika yang ditandai oleh

perhatian siswa pada pelajaran matematika, kesukaan siswa terhadap

pelajaran matematika, keinginan siswa untuk tahu lebih banyak mengenai

matematika, kebutuhan siswa terhadap pelajaran matematika dan ketekunan

siswa dalam mempelajari matematika.

6. Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom (Winkel, 2004) mencakup kemampuan

untuk menangkap makna dalam arti yang dipelajari. Salah satu kecakapan

dalam matematika yang penting dimiliki oleh siswa adalah pemahaman

konsep (conceptual understanding). Kemampuan memahami dapat juga

disebut dengan istilah “mengerti”. Seorang siswa dikatakan telah

mempunyai kemampuan mengerti atau memahami apabila siswa tersebut

dapat menjelaskan suatu konsep tertentu dangan kata-kata sendiri, dapat

membandingkan, dapat membedakan, dan dapat mempertentangkan konsep

tersebut dengan konsep lain.

Kemampuan tersebut mencakup tiga hal yaitu, translasi yang

mencakup penerjemahan pengetahuan atau gagasan dari bentuk abstrak ke

bentuk konkret atau sebelumnya, interpretasi yang mencakup kemampuan

untuk mencirikan merangkum pikiran utama dari suatu gagasan, serta

ektrapolasi yang mencakup kemampuan untuk menterjemahkan,

mengartikan serta menyelesaikan masalah (Gulo, 2008; Sudjana, 2009).

Menurut Kilpatrick, Swafford, & Findell (2001), pemahaman konsep

(conceptual understanding) adalah kemampuan dalam memahami konsep,

operasi dan relasi dalam matematika. Pemahaman konsep merupakan

kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam

melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat, efisien dan tepat.

Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep matematika menurut Jihad

dan Haris (2008) meliputi: 1) menyatakan ulang konsep, 2)

mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan

konsepnya), 3) memberikan contoh dan non contoh dari konsep, 4)

Page 26: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

14

menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, 5)

mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep menggunakan,

memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu, 6)

mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah. Adapun

indikator yang Adapun indikator dari pemahaman konsep matematis siswa

adalah 1) menyatakan ulang secara verbal konsep yang telah dipelajari; 2)

mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya

persyaratan untuk membentuk konsep tersebut; 3) menerapkan konsep

secara algoritma; 4) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk

representasi matematika; 5) mengaitkan berbagai konsep (Kilpatrick,

Swafford, & Findell, 2001).

Indikator pemahaman konsep merupakan variabel-variabel yang dapat

digunakan untuk mengetahui apakah subjek penelitian sudah mampu

memahami konsep apa belum. Dengan indikator pemahaman konsep

tersebut peneliti bisa mengatahui dan menganalisis kepada subyek

penelitian. Berdasarkan uraian indikator diatas makan kriteria pemahaman

konsep dalam penelitian ini atau siswa dikatakan memahami suatu konsep

apabila: 1) menyatakan ulang konsep, 2) menyajikan konsep dalam berbagai

macam bentuk representasi matematika, 3) mengaplikasikan konsep atau

algoritma dalam pemecahan masalah.

Kemampuan pemahaman konsep matematika menginginkan siswa

mampu memanfaatkan atau mengaplikasikan apa yang telah dipahaminya ke

dalam kegiatan belajar. Jika siswa telah memiliki pemahaman yang baik,

maka siswa tersebut siap memberi jawaban yang pasti atas pernyataan-

pernyataan atau masalah-masalah dalam belajar.

7. Dimensi Tiga

Dimensi tiga merupakan salah satu materi pelajaran matematika siswa

kelas XI SMK. Kompetensi dasar pada materi dimensi tiga yang dikaji

dalam penelitian ini meliputi: mengidentifikasi bangun datar dan unsur-

unsurnya, menghitung luas permukaan bangun datar, menerapkan konsep

Page 27: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

15

volume bangun datar dan menentukan hubungan antara unsur-nsur dalam

bangun ruang. Materi dimensi tiga merupakan salah satu materi yang sangat

sulit untuk dipahami karena bersifat abstrak dan minimnya ketrampilan

siswa dalam menggambar bangun-bangun tiga dimensi. Selain itu,

berdasarkan informasi peneliti yang didapatkan melalui wawancara

dengan salah satu guru matematika SMK Wiyata Husada, ada beberapa

masalah yang dapat diindikasikan sebagai penyebab bahwa materi

dimensi tiga merupakan salah satu materi yang sulit untuk dapat

dipahami oleh siswa, antara lain: (1) kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa masih kurang memuaskan, (2) sebagian siswa hanya

mengandalkan hafalan tanpa memahami konsep sehingga melakukan

kesalahan dalam menyelesaikan soal, (3) materi prasyarat diantaranya garis

lurus, luas bangun datar dan syarat-syarat berlakunya teorema Phytagoras

belum dikuasai oleh sebagian siswa.

C. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian

ini bertujuan untuk mendeskripsikan minat dan pemahaman matematika

dalam pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal teaching. Peneliti

tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan khusus terhadap

subjek penelitian, tetapi menggambarkan semua yang terjadi dengan apa

adanya dan cara mendeskripsikan minat dan pemahaman matematika bentuk

kata-kata dan bahasa sehingga penelitian ini termasuk jenis penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif (Moleong, 2007; Sukardi, 2011;

Sukmadinata, 2013; Sugiyono, 2014).

2. Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian

Pemilihan tempat penelitian didasarkan pada observasi yang dilakukan

yakni SMK Wiyata Husada Batu yang berada di jalan kenanga no. 300

Bulukerto kota Batu. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena berdasarkan

pengamatan peneliti di sekolah tersebut masih ada kendala yang dihadapi

Page 28: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

16

oleh guru dalam pembelajaran matematika, dari hasil wawancara penulis

dengan guru mata pelajaran matematika kelas XI SMK Wiyata Husada Batu

metode ceramah yang selama ini digunakan dirasa sangat membosankan

sehingga kegiatan belajar menjadi pasif dan siswa kurang antusias untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Adanya keterbukaan dari pihak

sekolah terutama guru-guru mata pelajaran matematika yang baik dan ramah

terhadap penelitian yang akan dilaksanakan. Dengan demikian akan

mempermudah peneliti dalam menggali informasi saat penelitian

dilaksanakan. Waktu penelitian dan proses pengambilan data dilaksanakan

pada pembelajaran semester genap tahun pelajaran 2016-2017 bulan januari

2017. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

Farmasi yang diberi angket minat dan diberikan soal uraian tentang dimensi

tiga untuk dianalisis kemampuan pemahaman konsepnya.

3. Data dan sumber data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang sesuai

dengan rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu, data dalam penelitian

ini adalah hasil angket yang berkaitan dengan minat siswa yang diberikan

kepada siswa kelas XI farmasi. Data dalam penelitian ini juga berasal dari

hasil tes yang dikerjakan oleh seluruh siswa secara mandiri. Tes yang

diberikan berupa soal uraian yang berkaitan dengan pemahaman konsep

pada pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal teaching pada

pelajaran matematika.

Berdasarkan sumber data, jenis penelitian ini terbagi menjadi dua

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari hasil tes siswa

dan kuisioner yang diberikan pada siswa. Alat tes hasil belajar berupa soal

uraian, sedangkan untuk angket menggunakan skala likert. Adapun

pengamatan proses pembelajaran menggunakan lembar observasi dan hasil

wawancara dilaksanakan dengan melakukan wawancara terstruktur.

Sedangkan untuk data sekundar dalam penelitian ini adalah bersumber dari

literatur dan dokumen sekolah.

Page 29: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

17

4. Teknik pengumpulan data

Berdasarkan rumusan masalah data yang dipakai dalam penelitian ini

adalah:

a. Minat siswa terhadap matematika yang diperoleh dengan cara

penyebaran angket kepada siswa.

b. Kemampuan pemahaman konsep materi dimensi tiga siswa yang

diperoleh dari permasalahan yang dikerjakan siswa secara kelompok dan

mandiri.

5. Instrumen penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu validasi

RPP, angket dan tes tulis.

a) Lembar validasi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan penilaian

pemikiran rasional, tanpa uji coba lapangan. Uji validasi RPP dilakukan

oleh dua dosen ahli. Setelah uji validasi, dilakukan analisis hasil sehingga

dapat diketahui valid/ tidaknya suatu RPP. Jika valid maka dilakukan

evaluasi dan penyempurnaan sehingga diperoleh RPP yang layak untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.

Adapun penilaian validator terhadap RPP meliputi aspek identitas

sekolah, aspek isi, langkah-langkah pembelajaran dan bagian penilaian

(Abidin, 2014). Pada instrumen ini terdapat kotak-kotak pilihan yang

harus diisi oleh validator sesuai dengan penilaian yang diberikan. Skala

penilaian dibedakan atas 1-4 yaitu kurang baik (skala 1), cukup baik

(skala 2), baik (skala 3) dan sangat baik (skala 4). Penilaian dilakukan

dengan memberikan tanda cek pada kolom yang sesuai.

Page 30: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

18

Tabel 2: Kisi-kisi aspek penilaian pada perangkat pembelajaran tipe TAI dengan metode

reciprocal teaching

ASPEK PENILAIAN Jumlah

Butir

Kegiatan Pembelajaran

a Pemilihan metode dan sarana pembelajaran dilakukan dengan tepat

sehingga memungkinkan siswa aktif belajar.

1

b Rencana pelaksanaan:

1 Kegiatan guru dan kegiatan siswa dirumuskan secara jelas dan

operasional, sehingga dapat dilaksanakan oleh guru dalam

proses pembelajaran di kelas.

1

2 Memuat alokasi yang cukup untuk setiap kegiatan. 1

3 Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran TAI dan reciprocal teaching.

a) Guru menjelaskan materi

10

b) Pembentukan kelompok

c) Memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk

membaca dan memahami isi materi secara berkelompok

(Membaca)

d) Memberi kesempatan kepada siswa untuk untuk

merangkum atau mencatatat hal-hal yang penting dari LKS

yang telah diberikan, pada lembar summarizing yang telah

disiapkan sebelumnya oleh guru (Summarizing).

e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat

beberapa pertanyaan terkait masalah yang tidak mereka

pahami pada materi program linier (Questioning).

f) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan yang telah dibuat secara bersama-sama dengan

semua anggota kelompok (Clarifying).

g) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi

membuat pertanyaan lanjutan atau pertanyaan

pengembangan (Predicting).

h) Memberi kuis yang dikerjakan secara individu oleh siswa

i) Bersama guru, siswa diarahkan untuk menyimpulkan

materi ajar

j) Memberi penghargaan kepada kelompok yang memperoleh

skor tertinggi

Bahasa dan tulisan

a Menggunakan bahasa yang komunikatif 1

b Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 1

b) Angket atau kuesiner

Metode angket atau kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan kuesioner atau seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2014).

Angket di dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui minat siswa

terhadap mata pelajaran matematika. Dibawah ini disajikan kisi-kisi

angket yang didasarkan pada indikator minat yaitu perasaan senang,

Page 31: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

19

keterlibatan siswa, ketertarikan dan perhatian siswa terhadap pelajaran

matematika.

Tabel 3 : Kisi-kisi instrumen variabel Minat

Indikator Aspek indikator No Soal

1. Perasaan

senang

1.1 Belajar matematika dengan senang 1,5,6

1.2 Tidak mudah bosan dengan pelajaran

matematika

2,3,4

1.3 Selalu hadir saat pelajaran 7

2. Keterlibatan

siswa

2.1 Aktif berdiskusi dengan teman untuk

menyelesaikan persoalan matematika

9,10

2.2 Aktif bertanya kepada guru jika

kurang memahami materi

matematika

8

2.3 Aktif menjawab pertanyaan dari guru 11

3. Ketertarikan 3.1 Antusias dalam mengikuti pelajaran 12, 13, 14,

15, 16, 17,

18

3.2 Tidak menunda tugas dari guru 19

4. Perhatian

Siswa

4.1 Mendengarkan penjelasan guru 20, 22, 23

4.2 Mencatat materi 21

4.3 Mengikuti bimbingan belajar/ les

matematka

24

Skala pengukuran instrumen menggunakan model skala bertingkat

(model skala Likert) dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju,

setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Pemberian skor untuk pertanyaan

positif bergerak dari 4 ke 1, sedangkan untuk pertanyaan negatif

pemberian skornya berkebalikan yaitu bergerak dari 1 ke 4. Pemberian

skor pada tiap item untuk pernyataan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 4: Pemberian Skor pada item untuk pernyataan

No Alternatif Jawaban Skor

Positif (+) Negatif (-)

1 Sangat Setuju 4 1

2 Setuju 3 2

3 Kurang Setuju 2 3

4 Tidak Setuju 1 4

Sumber: Sugiyono (2010)

c) Tes

Mengadakan tes berupa soal matematika kepada subjek penelitian

juga sebagai alat dalam pengumpulan data. Tes ini digunakan untuk

Page 32: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

20

mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika. Instrumen tes

yang diberikan kepada siswa secara tertulis dengan bentuk tes yaitu soal

uraian dikerjakan secara berkelompok dan individu dimana jumlah

keseluruhannya ada 24 soal yang di bagi dalam tiga lembar kerja siswa,

satu lembar kerja siswa dalam satu kali kali tatap muka yang disusun

sesuai dengan materi kelas XI (sebelas) semester ganjil yang telah

diajarkan yang bersumber dari SK, KD dan indikator yang terdapat

dalam silabus dan RPP. Penjelasan lebih jelas akan dijelaskan dalam

bentuk rubrik penyusunan soal, kisi-kisi lembar tes siswa dan rubrik

penilaian. Penilaian soal tes sesuai dengan indikator pemahaman konsep

atau siswa dikatakan memahami suatu konsep apabila: 1) menyatakan

ulang konsep, 2) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk

representasi matematika, 3) mengaplikasikan konsep atau algoritma

dalam pemecahan masalah.

6. Analisis data

a) Analisis lembar validasi RPP

Analisis validasi ini diperoleh dari data kuantitatif yang berasal

dari lembar penilaian (validasi) dari dosen ahli berupa skor rata-rata

kemudian diubah menjadi skala kualitatif, dapat dirumuskan

perhitungan sebagai berikut:

dengan

: Nilai rata-rata

: Jumlah nilai jawaban responden

: Banyaknya data

Hasil yang diperoleh berdasarkan rumus tersebut, selanjutnya untuk

mengetahui tingkat kevalidan modul digunakan interval penentuan

tingkat kevalidan dengan kriteria sebagai berikut:

Page 33: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

21

Tabel 5: Kriteria validitas

Skor rata-rata Kriteria validitas Keterangan

Sangat valid Tidak perlu revisi

Valid Tidak perlu revisi

Kurang valid Perlu revisi

Tidak valid Perlu revisi

Sumber: Arikunto, 2006

b) Analisis minat

Analisis minat siswa diperoleh dari angket yang telah disebarkan.

Angket minat dengan indikator perasaan senang, keterlibatan siswa,

ketertarikan, perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

disebarkan pada siswa kelas XI Farmasi SMK Wiyata Husada Batu

sejumlah 18 Siswa. Angket tersebut beberapa pertanyaan yang sesuai

dengan indikator minat dan responden diminta memberikan tanda

silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia. Cara menentukan

presentase dari aspek yang diamati dan kemudian dikategorikan sesuai

dengan kategori yang telah ditentukan adalah dengan mengggunakan

rumus:

Tabel 6: Persentase skor angket minat belajar siswa

Persentase skor yang diperoleh Kategori

Tinggi

Sedang

rendah

Sumber: Arikunto, 2013

c) Analisis pemahaman konsep

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa

soal uraian yang disusun berdasarkan indikator pemahaman konsep

matematis dan materi ajar yang sedang dipelajari siswa, yaitu dimensi

tiga. Bentuk instrumen tes berupa postest yakni pemberian tes

Page 34: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

22

dilakukan diakhir pembelajaran. Dimana setiap soal memiliki tiga

indikator pemahaman konsep matematis. Setiap indikator mempunyai

bobot skor maksimal 4 dan minimal 0. Panduan pemberian skor

menggunakan Holistic Scoring Rubrics. Menurut Nitko (1996)

Holistic Scoring Rubric adalah rubric yang menilai proses secara

keseluruhan tanpa adanya pembagian komponen secara terpisah.

Rubric tersebut telah dimodifikasi disesuaikan dengan indikator

pemahaman konsep. Indikator pemahaman konsep pada penelitian ini

mengadopsi indikator pemahaman konsep menurut Jihad dan Haris

(2008) dan Kilpatrick, Swafford & Findell (2001).

Pedoman penskoran tes kemampuan pemahaman konsep

disajikan pada tabel 7.

Tabel 7: Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Siswa

No Indikator Rubrik penilaian Skor

1 Menyatakan

ulang suatu

konsep

Tidak ada jawaban atau Tidak ada ide

matematika yang muncul sesuai dengan soal.

0

Ide matematik telah muncul namun belum

dapat menyatakan ulang konsep dengan tepat

dan masih banyak melakukan kesalahan.

1

Telah dapat menyatakan ulang sebuah konsep

namun belum dapat dikembangkan dan masih

melakukan banyak kesalahan.

2

Dapat menyatakan ulang sebuah konsep sesuai

dengan definisi dan konsep esensial yang

dimiliki oleh sebuah objek namun masih

melakukan beberapa kesalahan.

3

Dapat menyatakan ulang sebuah konsep sesuai

dengan definisi dan konsep esensial yang

dimiliki oleh sebuah objek dengan tepat.

4

2 Menyajikan

konsep dalam

berbagai bentuk

representasi

matematika

Tidak ada jawaban atau Tidak ada ide

matematika yang muncul sesuai dengan soal.

0

Ide matematik telah muncul namun belum

dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis.

1

Dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis namun belum

memahami logaritma pemahaman konsep

2

Dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis sebagai suatu

logaritma pemahaman konsep namun masih

melakukan beberapa kesalahan.

3

Page 35: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

23

No Indikator Rubrik penilaian Skor

Dapat menyajikan konsep dalam bentuk

representasi matematika dengan benar.

4

3 Mengaplikasikan

konsep atau

algoritma dalam

pemecahan

masalah

Tidak ada jawaban atau Tidak ada ide

matematika yang muncul sesuai dengan soal.

0

Ide matematik telah muncul namun belum

dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis sebagai suatu

logaritma pemahaman konsep.

1

Dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis namun belum

memahami logaritma pemahaman konsep.

2

Dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis sebagai suatu

logaritma pemahaman konsep namun masih

melakukan beberapa kesalahan.

3

Dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis sebagai suatu

logaritma pemahaman konsep dengan tepat.

4

Berdasarkan jawaban siswa kemudian dianalisisi tahap-tahap atau

langkah-langkah yang dilakukan siswa dalam menjawab soal tes.

Presentase pemahaman konsep matematika siswa dapat dihitung

dengan:

Keterangan:

1. Jumlah skor per indikator: jumlah skor yang di dapat untuk setiap

indikator pemahaman konsep

2. Jumlah skor ideal perindikator: jumlah skor maksimal untuk setiap

indikator pemahaman konsep

Tabel 8: Interval tingkat pemahaman konsep matematika

Interval tingkat pemahaman konsep Kategori

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

Sumber: Riduwan dan Akdon. (2007)

Page 36: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

24

Tahapan ini dilakukan pendeskripsian dan analisis terhadap data yang

direduksi. Hal ini dilakukan agar mempermudah dalam melihat

gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian

sehingga memungkinkan untuk membuat sebuah kesimpulan yang

diperoleh

7. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Tahap persiapan penelitian

a. Melakukan Studi literatur

b. Memilih tempat pelaksanaan penelitian yaitu SMK Wiyata Husada

Batu.

c. Memilih subyek penelitian dan melakukan wawancara dengan 2

(dua) guru matematika tentang materi yang sudah diajarkan dan

yang sedang diajarkan guru kepada siswa

d. Menyiapkan angket tentang minat dan soal tes berupa soal

pemahaman matematika yang diujikan kepada siswa.

e. Berdiskusi dengan guru mata pelajaran dan dosen pembimbing

tentang angket dan soal yang dibuat peneliti.

2) Tahap pelaksanaan penelitian

a. Melakukan pemberian angket tentang minat dan soal uraian kepada

seluruh siswa

b. Mengumpulkan data setelah pemberian soal uraian diperoleh, maka

kegiatan selanjutnya adalah menganalisa data yang diperoleh dari

penelitian.

c. Mewawancara siswa tentang pemahaman konsep yang ada pada

soal uraian yang sudah diberikan untuk menguatkan hasil dari

observasi dan analisis data

Page 37: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

25

3) Tahap akhir

Tahap akhir dari penelitian ini adalah mengolah data hasil penelitian,

menganalisis data, menarik kesimpulan hasil penelitian dan menyusun

laporan hasil penelitian

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis

minat dan pemahaman siswa SMK terhadap konsep matematika dalam

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan metode

reciprocal teaching. Oleh karena itu ruang lingkup bab IV ini meliputi: 1)

Kevalidan perangkat pembelajaran (Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)

tipe TAI dengan metode reciprocal teaching, 2) Analisis minat siswa SMK

terhadap matematika dalam pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal

teaching; dan 3) Analisis pemahaman siswa terhadap konsep matematika

dalam pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal teaching, 4)

pembahasan. Adapun secara lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kevalidan perangkat pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal

teaching

Efektivitas model pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

tipe TAI dengan metode reciprocal teaching tidak hanya faktor keberadaan

model itu sendiri, akan tetapi rancangan RPP yang digunakan oleh guru dalam

perencanaan pembelajaran juga merupakan faktor penting dalam

keberhasilannya menambah minat dan pemahaman siswa dalam pembelajaran

matematika. Perangkat pembelajaran dibuat berdasarkan pembelajaran tipe

TAI dengan metode reciprocal teaching pada materi dimensi tiga. Setelah

dibuat perangkat pembelajaran tersebut divalidasi dengan cara dikonsultasikan

ke para validator untuk mengetahui tingkat kevalidan perangkat pembelajaran.

Page 38: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

26

Tabel 9: Hasil Validasi Perangkat pembelajaran

ASPEK PENILAIAN VALIDATOR

∑ 1 2 3

Kegiatan Pembelajaran

a Pemilihan metode dan sarana pembelajaran dilakukan

dengan tepat sehingga memungkinkan siswa aktif

belajar.

3 4 4 11 3.7

b Rencana pelaksanaan:

1 Kegiatan guru dan kegiatan siswa dirumuskan

secara jelas dan operasional, sehingga dapat

dilaksanakan oleh guru dalam proses

pembelajaran di kelas.

4 3 4 11 3.7

2 Memuat alokasi yang cukup untuk setiap

kegiatan.

3 3 3 9 3

3 Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran TAI

dan reciprocal teaching.

a) Guru menjelaskan materi 3 3 4 10 3.3

b) Pembentukan kelompok 4 4 4 12 4

c) Memberikan kesempatan kepada seluruh

siswa untuk membaca dan memahami isi

materi secara berkelompok (Membaca)

4 3 3 10 3.3

d) Memberi kesempatan kepada siswa untuk

untuk merangkum atau mencatatat hal-hal

yang penting dari LKS yang telah diberikan,

pada lembar summarizing yang telah

disiapkan sebelumnya oleh guru

(Summarizing).

4 4 4 12 4

e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

membuat beberapa pertanyaan terkait

masalah yang tidak mereka pahami pada

materi program linier (Questioning).

3 4 4 11 3.7

f) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan yang telah dibuat

secara bersama-sama dengan semua anggota

kelompok (Clarifying).

3 4 3 10 3.3

g) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berdiskusi membuat pertanyaan lanjutan atau

pertanyaan pengembangan (Predicting).

4 4 4 12 4

h) Memberi kuis yang dikerjakan secara

individu oleh siswa

3 3 3 9 3

i) Bersama guru, siswa diarahkan untuk

menyimpulkan materi ajar

4 4 4 12 4

j) Memberi penghargaan kepada kelompok

yang memperoleh skor tertinggi

3 4 3 10 3.3

Bahasa dan Tulisan

a Menggunakan bahasa yang komunikatif 4 4 4 12 4

b Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 4 4 4 12 4

Jumlah Nilai 53 55 55 163 54.3

Rata-rata total kriteria kevalidan perangkat

pembelajaran TAI dengan metode reciprocal teaching

3.5 3.7 3.7 10.9 3.6

Page 39: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

27

Dari hasil perhitungan di dapat nilai rata-rata total validasi yang

diberikan oleh validator terhadap perangkat pembelajaran (Rencana Pelaksaan

Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja siswa (LKS)) sebesar 3,6 (Sangat

Valid). Sehingga perangkat pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization

(TAI) dengan metode reciprocal teaching pada materi dimensi tiga telah

memenuhi aspek kevalidan. Adapun data kualitatif yang dihimpun dari

komentar dan saran dari validator setelah melihat dan mengamati dari semua

komponen Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja siswa

(LKS), maka validator memberikan beberapa komentar saran dan kritik sebagai

berikut:

1. Penulisan materi matematika harus jelas (gambar pada Lembar Kerja siswa

(LKS) disempurnakan)

2. Perhatikan tata penulisan

3. Alokasi waktu pada langkah-langkah pembelajaran cek ulang

4. Buat rubrik penskoran

5. Soal perlu dikembangkan lagi untuk meningkatkan pemahaman konsep

Walaupun demikian, secara subtansi perangkat pembelajaran dengan model

pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal teaching sudah layak dan

dapat digunakan pada sekala yang lebih besar agar siswa memiliki minat dalam

pembelajaran matematika.

Setelah divalidasi dan diperbaiki sesuai saran oleh validator, perangkat

pembelajaran diujicobakan kepada 18 orang siswa kelas XI SMK Wiyata

Husada Batu. Peneliti membagi siswa dalam satu kelas menjadi 4 kelompok

yang anggotanya ada yang heterogen dengan melihat nilai siswa yang didapat

dari guru matematika kelas XI SMK.

2. Minat siswa kelas XI Farmasi SMK Wiyata Husada Batu pada

pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal teaching pada materi

dimensi tiga

Dalam laporan penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian dari

pengolahan data berikut kesimpulan beserta analisanya dengan mengambil

siswa dari keseluruhan siswa kelas XI kelas farmasi dan juga melakukan

Page 40: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

28

pengamatan secara cermat terhadap situasi dan kondisi dalam pembelajaran

tipe TAI dengan metode reciprocal teaching. Disamping itu juga mengadakan

interview kepada bapak Adytia Ari Setiawan, S.Pd dan bapak Tofan

Adityawan, S.Si., M.Pd sebagai guru matematika kelas XI di SMK Wiyata

Husada Batu. Sebagai recheck dari hasil angket yang kami berikan kepada

siswa.

Analisis minat terhadap matematika dalam pembelajaran tipe TAI

dengan metode reciprocal teaching dianalisis dan dilihat berdasarkan empat

indikator minat, berdasarkan empat indikator minat siswa dari Djamarah serta

Slameto dan keempat indikator tersebut dianalisis dan dideskripsikan secara

mendalam. Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil angket minat belajar

siswa yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 10. Analisis minat terhadap pelajaran matematika

No Indikator

dan aspek indikator

No

Pertanyaan

Skor Rata-rata

tiap aspek

indikator

Rata-rata

setiap

indikator ∑ %

1 Perasaan senang terhadap pelajaran matematika

1.1 Belajar matematika

dengan senang

1 51 70.83

71.76

62.04

5 51 70.83

6 53 73.61

1.2 Tidak mudah bosan

dengan pelajaran

matematika

2 45 62.50

60.19 3 41 56.94

4 44 61.11

1.3 Selalu hadir saat pelajaran 7 39 54.17 54.17

2 Keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika

2.1 Aktif diskusi dengan

teman untuk

menyelesaikan persoalan

matematika

9 58 80.56

79.86

70.60

10 57 79.17

2.2 Aktif bertanya kepada

guru jika kurang

memahami materi

matematika

8 51 70.83 70.83

2.3 Aktif menjawab

pertanyaan dari guru

11 44 61.11 61.11

3 Ketertarikan siswa terhadap pelajaran matematika

3.1 Antusias dalam mengikuti

pelajaran

12 48 66.67

62.90 64.09 13 35 48.61

14 38 52.78

Page 41: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

29

No Indikator

dan aspek indikator

No

Pertanyaan

Skor Rata-rata

tiap aspek

indikator

Rata-rata

setiap

indikator ∑ %

15 63 87.50

16 40 55.56

17 54 75.00

18 39 54.17

3.2 Tidak menunda tugas dari

guru

19 47 65.28 65.28

4 Perhatian siswa pada pelajaran matematika

4.1 Mendengar penjelasan

guru

20 54 75.00

69.44

61.11

22 54 75.00

23 42 58.33

4.2 Mencatat materi 21 55 76.39 76.39

4.3 Mengikuti bimbingan

belajar/ les matematika

24 27 37.50 37.50

Rata- rata presentase minat dari semua indikator 64.08

Dari hasil perhitungan keempat indikator minat di dapat persentase rata-

rata total untuk keempat indikator minat dari angket yg diisi oleh siswa sebesar

64,46% (sedang). Berdasarkan hasil angket yang disajikan pada tabel diatas

maka bisa diketahui bahwa siswa kelas XI Farmasi SMK Wiyata Husada pada

dasarnya meminati pelajaran matematika disekolahnya tapi minat siswa dalam

pembelajaran matematika belum maksimal masuk dalam kategori sedang.

Belum maksimalnya minat siswa terhadap pelajaran siswa tidak lepas dari

keempat indikator minat yaitu perasaan senang, keterlibatan siswa, ketertarikan

siswa dan perhatian siswa.

Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa indikator perasaan senang aspek

indikator ke tiga yaitu selalu hadir saat pelajaran dengan pertanyaan no 7 “saya

rutin belajar matematika di rumah” menunjukkan persentase terendah diantara

aspek indikator perasaan senag dua yang lainnya yaitu 54,17% yang artinya

siswa jarang belajar matematika jika dirumah. Dari tabel 10 untuk indikator

minat yang kedua yaitu keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika

persentase terendah pada aspek indikator aktif menjawab pertanyaan guru

61,11% ketrampilan keberanian mereka untuk bertanya kepada guru kurang.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara beberapa siswa yang mereka lebih

Page 42: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

30

merasa nyaman bertanya kepada teman yang lebih bisa dari pada kegurunya

langsung dengan alasan mereka malu dan takut. Sedangkan persentase terendah

untuk indikator ke tiga yaitu ketertarikan siswa adalah pada aspek indikator

antusias dalam mengikuti pelajaran yaitu 62,90%.

Kurang antusiasnya siswa dalam mengikuti pelajaran karena siswa

menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami,

siswa lebih sering memilih belajar pelajaran yang lainnya dibanding harus

belajar matematika, siswa jarang sekali membaca materi sebelum guru

matematika menjelaskan materi, dan siswa setelah belajar matematika

disekolah jarang memperdalam materi yang telah diajarkan dirumah.

Sedangkan pada indikator minat terakhir yaitu perhatian siswa persentase

aspek mengikuti bimbingan belajar/les matematika 37,5% paling rendah

diantara semua aspek indikator minat yang lainnya. Hal ini sesuai dengan fakta

dilapangan yang disampaikan oleh guru maupun siswa mereka waktu mereka

lebih tercurahkan kepada praktek kejuruan mereka.

Sebagaimana yang telah disebutkan bahwa reciprocal teaching

merupakan metode pembelajaran yang fleksibel yang dapat menambah minat

siswa untuk belajar. Sifatnya pembelajarannya yang lebih menekankan pada

keterlibatan siswa menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan

sehingga peserta didik memperhatikan atau terlibat dalam aktivitas belajar

secara aktif. Dalam konteks pembelajaran, khususnya materi matematika yang

membutuhkan intelektual tinggi membutuhkan seorang guru yang bisa

menciptakan suasana kelas menjadi hidup yakni model pembelajaran dikelas

tidak pasif. Keberadaan kelas yang pasif dalam pembelajaran matematika tentu

akan mempengaruhi siswa dalam minatnya terhadap matematika. Model

pembelajaran pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal teaching akan

menjadikan suasana kelas menjadi aktif. Siswa yang memiliki kelemahan

dalam materi matematika akan terbantu dengan model pembelajaran ini karena

model pembelajaran ini tidak hanya sekedar membantu kesulitan siswa dalam

pemahaman konsep matematika tetapi juga menambah minat siswa untuk

memahami matematika.

Page 43: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

31

Selain keberadaan model pembelajaran yang dapat membantu minat

siswa, kreatifitas guru di dalam kelas juga menjadi faktor siswa memiliki minat

dalam matematika. Apabila guru memiliki kesan yang menyenangkan di kelas,

maka akan tertanam di bawah otak sadar mereka bahwa guru matematika

adalah guru yang ramah dan menyenangkan. Oleh karena itu, agar guru

menjadi ramah dan menyenangkan maka guru harus menciptakan suasana yang

kondusif dan model pembelajaran yang menarik di dalam kelas. Menurut Crow

and Crow (Djali, 2012) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya

gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan

orang, benda, kegiatan, dan pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu

sendiri. Berdasarkan teori tersebut, minat siswa terbangun atas berbagai

aktivitas yang direncanakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan temuan lapangan menunjukkan bahwa minat siswa dalam

pembelajaran matematika dengan model pembelajaran tipe TAI dengan metode

reciprocal teaching telah memberikan stimulasi pada siswa. Walaupun dari

rata-rata yang didapat tidak tinggi yaitu 64,46% (sedang), namun demikian hal

itu sudah dikatakan baik karena terlihat bahwa siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran . Adapun faktor yang menjadikan kurangnya minat siswa

terhadap pelajaran matematika adalah karena matematika bukan bagian dari

materi khusus yang menjadi konsentrasi siswa. Siswa lebih mengutamakan

materi penjurusan dalam sekolah. Adanya model pembelajaran Tipe Team

Assisted Individualization (TAI) dengan metode reciprocal teaching paling

tidak telah membantu guru dalam menghadapi kesulitan belajar siswa karena

kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.

3. Pemahaman konsep materi dimensi tiga kelas XI farmasi pada

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan metode

Reciprocal Teaching

Dimensi tiga termasuk dalam cabang geometri pada matematika.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa materi dalam geometri merupakan

materi yang abstrak. Perkembangan pendidikan matematika khususnya

kurikulum geometri yang diterapkan di Indonesia selama ini kurang

Page 44: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

32

mengembangkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematika peserta

didik. Materi yang diajarkan cenderung banyak ditekankan pada fakta-fakta

yang dipelajari secara parsial dan perhitungan-perhitungan, sehingga peserta

didik mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut. Pembelajaran

materi dimensi tiga kelas XI Farmasi dengan menggunakan model

pembelajaran pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal teaching

merupakan upaya guru untuk mengatasi problem materi tiga tersebut yang

merupakan materi yang abstrak. Melalui pendekatan individu dan kelompok,

model pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal teaching akan

memudahkan siswa untuk memahami materi tersebut secara konseptual.

Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan salah satu

indikator pencapaian siswa memahami konsep-konsep matematika yang telah

dipelajari selama proses pembelajaran. Untuk mengetahui pemahaman konsep

matematika siswa yang dibangun dalam pembelajaran tipe TAI dengan metode

reciprocal teaching dilakukan penskoran pada instrumen penelitian yaitu LKS

dan kuis yang dikerjakan siswa. Penskoran dianalisis dan dilihat berdasarkan

tiga indikator 1) menyatakan ulang konsep, 2) menyajikan konsep dalam

berbagai macam bentuk representasi matematika, 3) mengaplikasikan konsep

atau algoritma dalam pemecahan masalah. Dari ketiga indikator tersebut

dianalisis dan dideskripsikan secara mendalam. Secara lebih lengkap dapat

diuraikan sebagai berikut:

a) Menyatakan ulang konsep

Indikator menyatakan ulang konsep dilihat dari cara menjawab soal-

soal yang diberikan, siswa dapat menjawab soal dengan baik pada saat sesi

kerja individu. Indikator pemahaman konsep matematika yang pertama ini

terdapat pada tujuh butir soal. Berikut rangkuman hasil perhitungan rata-rata

tiap soal untuk indikator menyatakan ulang konsep.

Page 45: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

33

Tabel 11. Skor tiap soal kuis untuk indikator menyatakan ulang konsep

No soal Deskripsi Jawaban Skor Rata-

rata % ∑ %

Kuis LKS I No. 1 Menentukan konsep mencari luas

permukaan suatu balok untuk

menghitung tinggi balok

72 100

82.85

Kuis LKS I No. 2 Menentukan konsep dan

menghitung luas permukaan tabung

tanpa tutup

70 97

Kuis LKS II No. 1 Menentukan konsep dan

menghitung volume limas yang

memiliki alas berbentuk

persegipanjang

72 100

Kuis LKS II No.2 Menentukan konsep mencari

volume limas untuk menghitung

jumlah luas sisi tegaknya

72 100

Kuis LKS III No.1 Menggambar dan menentukan

konsep untuk mencari jarak antara

titik dengan garis

44 61

Kuis LKS III No.2 Menggambar dan menentukan

konsep untuk mencari jarak antara

titik dengan bidang

44 61

Kuis LKS III No.3 Menggambar dan menentukan

konsep untuk mencari jarak antara

titik dengan garis

44 61

Berdasarkan tabel 11 terlihat bahwa persentase rata-rata untuk

indikator pertama dalam pemahaman konsep sebesar 82.85%. Rata-rata

terendah dari ke tujuh soal dalam indikator ini terlihat pada soal kuis LKS

III No 1,2 dan 3 yaitu tentang menggambar dan menentukan konsep untuk

mencari jarak antara unsur dalam bangun ruang. Rata-rata siswa dari kuis

LKS III No 1, 2 dan 3 adalah 61%, sedangkan rata-rata paling tinggi dari

tujuh soal yang diberikan pada siswa adalah kuis LKS I No.1 dengan rata-

rata sempurna yaitu 100 %. Begitu juga, kuis LKS II No 1 dan 2 memiliki

rata-rata yang sempurna juga yaitu 100 %. Rendahnya rata-rata untuk

indikator menyatakan ulang konsep pada soal kuis LKS III No 1, 2 dan 3

dikarenakan siswa dapat menyatakan ulang sebuah konsep sesuai dengan

definisi dan konsep esensial yang dimiliki oleh soal namun masih

melakukan beberapa kesalahan.

Page 46: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

34

Gambar 1: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS I No.1

Gambar 1 menunjukkan hasil kerja siswa untuk kuis LKS I No.1 dimana

siswa dapat menyatakan ulang sebuah konsep sesuai dengan definisi dan

konsep esensial yang dimiliki oleh sebuah objek dengan tepat.

Gambar 2: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS I No.2

Gambar 2 menunjukkan hasil kerja siswa untuk kuis LKS I No.2 dimana

siswa dapat menyatakan ulang sebuah konsep sesuai dengan definisi dan

konsep esensial yang dimiliki oleh sebuah objek dengan namun masih

melakukan beberapa kesalahan.

Gambar 3: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS III No. 1

Page 47: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

35

Gambar 3 menunjukkan hasil kerja siswa untuk kuis LKS III No.1 dimana

siswa telah dapat menyatakan ulang sebuah konsep namun belum dapat

dikembangkan dan masih melakukan beberapa kesalahan.

b) Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi

matematika

Penilaian pemahaman konsep matematika yang kedua yaitu siswa

dapat menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika dengan

benar. Berikut rangkuman hasil perhitungan rata-rata tiap soal untuk

indikator menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi

matematika.

Tabel 12. Skor tiap soal untuk menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk

representasi matematika

No soal Deskripsi Jawaban Skor Rata-

rata % ∑ %

Kuis LKS I No. 1 Menentukan konsep mencari luas

permukaan suatu balok untuk

menghitung tinggi balok

72 100

89.57

Kuis LKS I No. 2 Menentukan konsep dan

menghitung luas permukaan tabung

tanpa tutup

70 97

Kuis LKS II No. 1 Menentukan konsep dan

menghitung volume limas yang

memiliki alas berbentuk

persegipanjang

72 100

Kuis LKS II No.2 Menentukan konsep mencari

volume limas untuk menghitung

jumlah luas sisi tegaknya

56 78

Kuis LKS III No.1 Menggambar dan menentukan

konsep untuk mencari jarak antara

titik dengan garis

61 85

Kuis LKS III No.2 Menggambar dan menentukan

konsep untuk mencari jarak antara

titik dengan bidang

69 96

Kuis LKS III No.3 Menggambar dan menentukan

konsep untuk mencari jarak antara

titik dengan garis

51 71

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa persentase rata-rata untuk

indikator kedua dalam pemahaman konsep sebesar 89.57 %. Rata-rata

terrendah dari ke tujuh soal dalam indikator ini terlihat pada soal kuis LKS

Page 48: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

36

III No. 3, sedangkan rata-rata paling tinggi dari tujuh soal yang diberikan

pada siswa adalah kuis LKS I No.1 dan kuis LKS II No 1 dengan rata-rata

sempurna yaitu 100%. Rendahnya rata-rata siswa pada soal kuis LKS III

No. 3 yaitu 71% dikarenakan siswa dapat menyajikan konsep dalam

berbagai bentuk representasi matematis namun belum memahami logaritma

pemahaman konsep disebabkan karena faktor kurangnya pemahaman siswa

dalam memahami menentukan konsep untuk mencari jarak antara titik

dengan garis.

Presentase pada soal kuis LKS III No.3 indikator menyajikan konsep

dalam berbagai macam bentuk representasi matematika masih ada yang

rendah dikarenakan ketrampilan mereka dalam menggambar bangun ruang

masih kurang dan kurangnya pemahaman siswa tentang materi prasyarat

dalam hal ini rumus phytagoras dan operasi hitung dan aljabar yang

berakibatkan kurangnya ketelitian siswa dalam melakukan operasi hitung

sehingga mengakibatkan kesalahan pada hasil akhir.

Gambar 4: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS II No. 1

Gambar 4 menunjukkan hasil kerja siswa untuk kuis LKS II No.1 dimana

siswa telah dapat menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika

dengan benar.

Page 49: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

37

Gambar 5: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS II No. 2

Gambar 5 menunjukkan hasil kerja siswa untuk kuis LKS II No.2 dimana

siswa telah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis sebagai suatu logaritma pemahaman konsep namun masih

melakukan beberapa kesalahan.

Gambar 6: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS III No. 3

Gambar 6 menunjukkan hasil kerja siswa untuk kuis LKS III No.3 dimana

siswa telah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis namun belum memahami logaritma pemahaman konsep.

Page 50: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

38

c) Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Penilaian pemahaman konsep matematika yang ketiga ini yaitu siswa

dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

sebagai suatu logaritma pemahaman konsep dengan tepat. Berikut

rangkuman hasil perhitungan rata-rata tiap soal untuk indikator

mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Tabel 13. Skor tiap soal untuk mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan

masalah

No soal Deskripsi Jawaban Skor Rata-

rata % ∑ %

Kuis LKS I No. 1 Menentukan konsep mencari luas

permukaan suatu balok untuk

menghitung tinggi balok

71 99

85.42

Kuis LKS I No. 2 Menentukan konsep dan

menghitung luas permukaan tabung

tanpa tutup

68 94

Kuis LKS II No. 1 Menentukan konsep dan

menghitung volume limas yang

memiliki alas berbentuk

persegipanjang

71 99

Kuis LKS II No.2 Menentukan konsep mencari

volume limas untuk menghitung

jumlah luas sisi tegaknya

47 65

Kuis LKS III No.1 Menggambar dan menentukan

konsep untuk mencari jarak antara

titik dengan garis

61 85

Kuis LKS III No.2 Menggambar dan menentukan

konsep untuk mencari jarak antara

titik dengan bidang

69 96

Kuis LKS III No.3 Menggambar dan menentukan

konsep untuk mencari jarak antara

titik dengan garis

43 60

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa persentase rata-rata untuk

indikator kedua dalam pemahaman konsep sebesar 85.42 %. Rata-rata

terrendah dari ke 7 soal dalam indikator ini terlihat pada soal Kuis LKS III

No.3 yaitu 60%. Rendahnya rata-rata siswa pada soal tersebut disebabkan

karena kurangnya pemahaman siswa dalam memahami menentukan konsep

untuk mencari jarak antara titik dengan garis. Pemahaman siswa hanya

didasarkan pada konsep hafalan yaitu menghafalkan rumus-rumus yang

diberikan. Siswa belum mampu mengelaborasi dari beberapa rumus yang

Page 51: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

39

ada. Hal itulah yang menjadikan siswa mengalami kesulitan dalam

algoritma dalam pemecahan masalah. Rata-rata terrendah ke dua dalam

indikator ini terlihat pada soal Kuis LKS II No. 2 yaitu 65%.

Gambar 7: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS I No. 1

Gambar 7 menunjukkan hasil kerja siswa untuk kuis LKS I No.1 dimana

siswa telah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis sebagai suatu logaritma pemahaman konsep namun masih

melakukan beberapa kesalahan

Gambar 8: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS II No. 2

Gambar 8 dan gambar 9 menunjukkan hasil kerja siswa untuk kuis LKS II

No.2 dan kuis LKS III No.3 dimana siswa telah dapat menyajikan konsep

dalam berbagai bentuk representasi matematis sebagai suatu logaritma

pemahaman konsep namun masih melakukan beberapa kesalahan

Gambar 9: Hasil kerja siswa untuk kuis LKS III No. 3

Page 52: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

40

Pada gambar 8 dan 9 terlihat bahwa jawaban siswa dalam mengaplikasikan

konsep akan tetapi masih terjadi kesalahan dalam memahami soal sehingga

kurang teliti dalam perhitungan.

4. Pembahasan

Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas

pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan

pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi, komunikas yang

dilakukan antara guru ke siswa atau sebaliknya, dan siswa ke siswa. Minat

dan pemahaman konsep matematika merupakan bagian yang sangat penting

dalam proses pembelajaran matematika dan juga merupakan landasan

penting untuk menyelesaikan persoalan-persoalan matematika maupun

persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil

penelitian diatas, diperoleh data bahwa minat siswa kelas XI farmasi SMK

Wiyata Husada Batu dari rata-rata yang didapat tidak terlalu tinggi (sedang)

setelah pembelajaran matematinya dengan menggunakan pembelajaran tipe

TAI dengan metode reciprocal teaching. Namun demikian hal itu sudah

dikatakan baik karena terlihat siswa dengan minat kurang baik sudah dapat

menyampaikan hasil emikirannya dan memberikan pendapat dalam kegitan

pembelajaran. Sedangankan untuk pemahaman konsep siswa diperoleh rata-

rata 83.55 % yang menunjukkan bahwa tingkat pemahaman konsep

matematika siswa baik.

Hasil penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Qohar (2009) serta Qohar dan Sumarmo (2013) menunjukkan bahwa

reciprocal teaching yang merupakan model pembelajaran yang menekankan

aspek komunikasi dalam kelompok sangat berperan dalam mengembangkan

kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian tersebut bersifat

eksperiman dan masih diterapkan ditingkat SMP. Sama halnya dengan

reciprocal teaching penelitian yang berkaitan dengan TAI telah dilakukan

oleh beberapa peneliti. Emma, TY, dkk (2015) menunjukkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan konstruktivisme

Page 53: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

41

terhadap prestasi belajar siswa materi turunan fungsi kelas XI efektif.

Demikian juga, penelitian yang dilakukan susilo menunjukkan bahwa

melalui penggunaan model pembelajaran TAI kualitas proses pembelajaran

matematika yang meliputi aktivitas siskusi kelompok, keterlibatan siswa

dalam belajar, persepsi siswa terhadap kinerja guru dan sikap siswa pada

pembelajaran matematika dapat ditingkatkan.

Peningkatan hasil belajar siswa itu sendiri didukung oleh penggunaan

model pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat,

dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan adalah model

pembelajaran tipe TAI dengan metode reciprocal teaching. Dengan

menggunakan model pembelajaran yang lebih baik dan cocok, proses

belajar mengajar berlangsung lebih baik dan lebih interaktif bagi siswa,

sedangkan waktu mengajar dapat digunakan dengan efektif dan kualitas

belajar mengajar antara guru dan siswa mengalami peningkatan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan didapat kesimpulan validasi dari

desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), minat dan pemahaman

konsep matematika dengan mengunakan langkah-langkah pembelajaran tipe

Team Assisted Individualization (TAI) dengan metode reciprocal teaching

pada materi dimensi tiga diketahui sebagai berikut:

1) Perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) tipe Team Assisted

Individualization (TAI) dengan metode reciprocal teaching pada materi

dimensi tiga telah memenuhi aspek kevalidan, menunjukkan layak

untuk digunakan dan telah sesuai dengan prosedur ilmiah dalam proses

pengembangan bahan ajar.

2) Minat siswa terhadap pelajaran matematika dalam penerapan RPP

dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran tipe Team

Assisted Individualization (TAI) dengan metode reciprocal teaching

dari rata-rata yang didapat tidak terlalu tinggi (sedang) namun demikian

Page 54: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

42

hal itu sudah dikatakan baik karena terlihat bahwa siswa dengan minat

kurang baik sudah dapat menyampaikan hasil pemikirannya dan

memberikan pendapat dalam kegiatan pembelajaran matematika.

3) Pemahaman siswa yang dapat dilihat dari 1) menyatakan ulang konsep,

2) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi

matematika, 3) mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam

pemecahan masalah diperoleh rata-rata 86% yang menunjukkan bahwa

tingkat pemahaman konsep matematika siswa baik, meskipun ada

beberapa indikator yang presentase rata-ratanya masih kurang dan

masih perlu pembahasan ulang mengenai materi tersebut dan pemberian

latihan soal secara berulang mengenai materi tersebut.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian minat dan pemahaman konsep siswa

dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran tipe

Team Assisted Individualization (TAI) dengan metode reciprocal teaching

di SMK Wiyata Husada Batu, peneliti menyarankan sebagai berikut:

Secara praktis peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Untuk siswa diharapkan dapat lebih termotivasi lagi dalam

pembelajaran matematika dan dapat menyelesaikan masalah

matematika dengan meningkatkan pemahaman konsep dari setiap

materi pembelajaran matematika.

2. Untuk guru matematika yang telah mengetahui kemampuan masing-

masing siswa diharapkan dapat melatih pemahaman konsep matematika

siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.

Sedangkan secara praktis peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

Untuk para peneliti lain, mengingat berbagai keterbatasan yang ada,

kiranya dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk mengembangkan penelitian lanjutan dengan tema yang sama untuk

tempat dan karekteristik yang berbeda dan materi yang lebih luas untuk

konsep matematika lainnya, serta dengan pengelolaan wantu yang lebih baik

Page 55: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

43

sehingga bisa menemukan hubungan yang lebih spesifik antara minat dan

pemahaman konsep serta metode pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013.

Bandung: PT. Refika Aditama

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rhineka Cipta

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arvianto, Ilham Rais. 2011. “Penggunaan Multimedia Pembelajaran untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dengan Pendekatan

Instruksional Concrete Representational Abstract (CRA)”. Prosiding

Seminar Nasional Matematika. Hal.170-179. Prodi Pendidikan

Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Budiyono. (2011). Penilaian Hasil Belajar. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Daryanto dan Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava

Media

Depdiknas. (2006). Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta: Pusat Kurikulum-Balitbangdiknas

Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah. (2002). Psikologi Belajar. Rineka Cipta: Jakarta

Doolittle, P.E; Hicks, David dan Triplett, Cheri F. (2006). Reciprocal Teaching

for Reading Comprehension in Higher Education: A Strategy for Fostering

the Deeper Understanding of Texts. International Journal of Teaching and

Learning in Higher Education, Vol. 17, No. 2, 106-118.

Emma, TY. Dkk. (2015). Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

Assisted Individualization dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap

Prestasi Belajar. JKPM volume 2 nomer 1, April 2015.

Jihad,A dan Abdul H. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo

Gulo, W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Garderen, Delinda van. (2004). “Reciprocal Teahing As A Comprehension

Strategy For Understanding Mathematical Word Problems”. Reading and

Writing Quarterly. New York: Taylor & Francis Group.

Hakim, Lukmatul. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran

Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

Huda, M. (2013). Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Huda, M. (2014). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model

Penerapan. Yogyakara: Pustaka Pelajar

Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Jihad, A dan Haris, A. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo

Kilpatrick, J., Swafford, J., & Findell, B. (Eds.). (2001). Adding it Up: Helping

Children Learn Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.

Kurjono. (2010). Pengajaran Belajar Matematika. Bandung: Remaja Rosdakarya

Page 56: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

44

Ma, X. (2008). The Skills of Teacher’s Questioning in English Classes.

International Education Studies. Vol. 1, No 4.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset

Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja

Rosdakarya

Moon, J., & Schulman, L. (1995). Finding the connections: linking assessment,

instruction, and curriculum in elementary Mathematics. Portsmouth, NH:

Heinemann

Nitko, Anthony J. (1996). Educational Assessment of Students, Second Edition.

Ohio: Merrill an imprint of Prentice Hall Englewood Cliffs.

Palincsar, A.S., Brown, A.L. (1984). Reciprocal Teaching of Comprehension

Fostering and Comprehension Monitoring Activities. Cognition and

Intruction. Lawrence Erlbaum Associates, 177-175

Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Qohar, A dan Sumarmo, U. (2013). Improving Mathematical Communication

Ability and Self Regulation Learning Of Yunior High Students by Using

Reciprocal Teaching. IndoMS. J.M.E. Vol. 4, No.1

Qohar, A. (2009). Penggunaan Reciprocal Teaching untuk Mengembangkan

Komunikasi Matematis. Prosiding Seminar Nasional Penelitian,

Pendidikan Penerapan MIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Rachmayani, D. (2014). Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian

Belajar Matematika Siswa. FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Jurnal Pendidikan UNSIKA Vol.2, No.1

Reys, Robert E., et.al. (1998). Helping Children Learn Mathematics. 5thEdition.

USA: Allyn & Bacon

Riduwan dan Akdon. (2007). Rumus Dan Data Dalam Aplikasi Statistika untuk

Penelitian: [Administrasi Pendidikan-Bisnis-Pemerintahan-Sosial

Kebijakan-Ekonomi-Hukum-Manajemen-Kesehatan]. Bandung : Alfabeta.

Rohendi, D, dkk. (2010). Penerapan Metode Pembelajaran Team Assisted

Individualization Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jurnal pendidikan

teknologi informasi dan komunikasi (PTIK) Vol. 3 No 1

Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya Dalam pengajaran matematika Untuk Meningkatkan

CBSA. Bandung, Tarsito

Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Shahril, M. (2013). Review of Effective Teacher Questioning in Mathematics

Classrooms. International Journal of Humanities and Science. Vol. 3, No.

17

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Page 57: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

45

Slavin, R.E. (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara

Sukmadinata,N.S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Suparno, A.S. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dirjen

Pendidikan Tinggi Depdiknas

Susilo, A. Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization

Berbantu Lembar Kerja Siswa dlam Upaya Meningkatkan Kualitas Proses

dan Hasil Belajar Matematika Siswa MTs. Jurnal Formatif 1(3): 192-207

Suyanto. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Syah, M. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers

Thobroni, M dan Arif M. 2012. Belajar & Pembelajaran pengembangan Wacana

dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media

Trianto. (2010.A). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:

Kencana

Trianto. (2010.B). Pengantar Penelitian Pendidkan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana

Trianto. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser

Utari, S. (2007). Pembelajaran Matematika dalam rujukan Filsafat, Teori, dan

Praktis Ilmu Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Press

Warsono dan Haiyanto. (2012). Pembelajaran Aktif “Teori dan Asesmen”.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Warsono, H. (2012). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

Yang Kreatif Dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara

Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Woolfolk, A. (2009). Educational Psychology: Active Learning Edition.

(terjemahan Soetjipto, H.P Soetjipto, S.M). Boston: Allyn & Bacon

Page 58: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

46

LAMPIRAN 1:

SKOR MINAT TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA

SISWA KELAS XI JURUSAN FARMASI SMK WIYATA HUSADA BATU

o Indikator dan aspek

indikator

No

Soal

Nama Siswa Skor

Rata-rata %

Aspek

indikator Indikator

AV AM CB DH DA DE EA ES FR FY HN LR MA NP NR SD YF YS ∑ %

1 Perasaan senang terhadap pelajaran matematika

1.1 Belajar

matematika

dengan

senang

1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 51 70.83

71.76

62.04

5 4 4 3 3 1 1 2 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 51 70.83

6 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 53 73.61

1.2 Tidak mudah

bosan dengan

pelajaran

matematika

2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 45 62.50

60.19 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 41 56.94

4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 44 61.11

1.3 Selalu hadir

saat pelajaran 7 2 2 3 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 39 54.17 54.17

2 Keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika

2.1 Aktif diskusi

dengan teman

untuk

menyelesaika

n persoalan

matematika

9 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 58 80.56

79.86

70.60

10 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 57 79.17

2.2 Aktif bertanya

kepada guru

jika kurang

memahami

materi

matematika

8 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 51 70.83 70.83

2.3 Aktif

menjawab

pertanyaan

dari guru

11 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 4 2 2 4 3 3 3 44 61.11 61.11

Page 59: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

47

o Indikator dan aspek

indikator

No

Soal

Nama Siswa Skor

Rata-rata %

Aspek

indikator Indikator

AV AM CB DH DA DE EA ES FR FY HN LR MA NP NR SD YF YS ∑ %

3 Ketertarikan siswa terhadap pelajaran matematika

3.1 Antusias

dalam

mengikuti

pelajaran

12 3 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 48 66.67 62.90 64.09

13 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 4 2 2 2 35 48.61

14 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1 3 2 3 4 2 3 2 38 52.78

15 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 3 63 87.50

16 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 40 55.56

17 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 54 75.00

18 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 39 54.17

3.2 Tidak

menunda

tugas dari

guru

19 4 4 2 2 3 3 3 2 2 3 1 3 3 2 2 3 3 2 47 65.28 65.28

4 Perhatian siswa pada pelajaran matematika

3.1 Mendengar

penjelasan

guru

20 4 3 4 2 3 3 4 2 3 3 1 4 1 3 4 3 4 3 54 75.00 69.44 61.11

22 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 4 1 3 4 3 4 3 54 75.00

23 4 2 2 2 1 1 4 2 3 2 2 2 1 3 2 3 4 2 42 58.33

3.2 Mencatat

materi

21 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 55 76.39 76.39

3.3 Mengikuti

bimbingan

belajar/ les

matematika

24 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 2 1 27 37.50 37.50

Jumlah skor 72 68 67 55 54 52 63 58 63 63 46 70 56 63 74 71 77 58 Rata-rata total semua

indikator minat

64.46

Persentase skor 75.0 70.8 69.7 57.2 56.2 54.1 65.6 60.4 65.6 65.6 47.9 72.9 58.3 65.6 77.0 73.9 80.2 60.4

Kategori minat siswa T T T S S S S S S S S T S S T T T S

Page 60: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

48

LAMPIRAN 2:

KISI-KISI SOAL PEMAHAMAN KONSEP

Satuan Pendidikan : SMK Pokok bahasan : Dimensi Tiga

Kelas : XI Standar kompetensi : Menentukan kedudukan jarak dan besarnya sudut

yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang

dimensi tiga

No

Soal Materi Pokok Indikator Soal Indikator Pemahaman Konsep

LKS 1

1 Bangun ruang dan

unsur-unsurnya

Diketahui sebuah kubus, siswa dapat diagonal ruang dan bidang pada

kubus tersebut dengan menggunakan konsep kubus

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika (Kemampuan menggambar atau membuat ekspresi)

2 Luas permukaan

bangun ruang

Disajikan ukuran luas permukaan balok serta lebar dan tinggi balok,

siswa dapat menghitung panjang balok dengan menggunakan rumus luas

permukaan balok.

Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan

masalah

3 Luas permukaan

bangun ruang

Disajikan ukuran luas permukaan balok serta panjang dan lebar balok,

siswa dapat menghitung tinggi balok dengan menggunakan rumus luas

permukaan balok.

Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan

masalah

4 Luas permukaan

bangun ruang

Diketahui tabung tanpa tutup dan disajikan ukuran diameter alas dan

tingginya, siswa dapat menghitung luas permukaan tabung tanpa tutup

dengan menggunakan rumus luas permukaan tabung.

Menyatakan ulang konsep

KUIS LKS 1

1 Luas permukaan

bangun ruang

Disajikan ukuran luas permukaan balok serta panjang dan lebar balok,

siswa dapat menghitung tinggi balok dengan menggunakan rumus luas

permukaan balok.

Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam

pemecahan masalah

2 Luas permukaan

bangun ruang

Diketahui tabung tanpa tutup dan disajikan ukuran diameter alas dan

tingginya, siswa dapat menghitung luas permukaan

tabung tanpa tutup dengan menggunakan rumus luas permukaan tabung.

Menyatakan ulang konsep

LKS 2

1 Volume bangun

ruang

Disajikan ukuran volume kubus, siswa dapat menghitung panjang diogal

ruang kubus tersebut dengan menggunakan konsep dan rumus volume

kubus

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika (Kemampuan menggambar atau membuat ekspresi)

2 Volume bangun Disajikan ukuran volume limas dan diketahui ukuran panjang sisi alas Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan

Page 61: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

49

No

Soal Materi Pokok Indikator Soal Indikator Pemahaman Konsep

ruang limas yang berbentuk persegi, siswa dapat menghitung tinggi limas

tersebut dengan menggunakan rumus volume limas

masalah

3 Volume bangun

ruang Disajikan ukuran panjang salah satu sisi alas dan tinggi limas yang

alasnya berbentuk segitiga sama sisi, siswa dapat menghitung volume

limas dengan rumus volume limas

Menyatakan ulang konsep

4 Volume bangun

ruang Disajikan ukuran panjang sisi alas dan tinggi limas dengan alas yang

berbentuk persegi panjang, siswa dapat menghitung volume limas

dengan rumus volume limas

Menyatakan ulang konsep

5 Volume bangun

ruang Disajikan ukuran panjang sisi alas dan tinggi limas dengan alas yang

berbentuk segitiga siku-siku, siswa dapat menghitung volume limas

dengan rumus volume limas

Menyatakan ulang konsep

KUIS LKS 2

1 Volume bangun

ruang Disajikan ukuran panjang sisi alas dan tinggi limas dengan alas yang

berbentuk persegi panjang, siswa dapat menghitung volume limas

dengan rumus volume limas

Menyatakan ulang konsep

2 Volume bangun

ruang Disajikan ukuran rusuk alas dan volume limas dengan alas persegi, siswa

dapat menghitung jumlah luas sisi tegaknya dengan menggunakan

konsep dan rumus volume limas

Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan

masalah

LKS 3

1 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara titik ke bidang yaitu panjang garis tegak lurus dengan titik

bidang atau panjang garis lurus dari titik ke titik proyeksinya pada bidang

itu

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

2 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara titik ke garis yaitu panjang garis yang ditarik dari suatu titik

dan tegaklurus ke garis

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

3 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara titik ke garis yaitu panjang garis yang ditarik dari suatu titik

dan tegaklurus ke garis

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

4 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara titik ke garis yaitu panjang garis yang ditarik dari suatu titik

dan tegaklurus ke garis

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

5 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu balok, siswa dapat menghitung

jarak antara titik ke titik yaitu panjang garis yang menghubungkan kedua

titik tersebut

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

Page 62: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

50

No

Soal Materi Pokok Indikator Soal Indikator Pemahaman Konsep

6 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara titik ke bidang

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

7 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara garis ke bidang

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

8 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara garis ke bidang

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

KUIS LKS 3

1 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara titik ke garis

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

2 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara titik ke bidang

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

3 Hubungan antar

unsur dalam bangun

ruang

Disajikan ukuran panjang rusuk suatu kubus, siswa dapat menghitung

jarak antara titik ke garis

Menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi

matematika

Page 63: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

51

LAMPIRAN 3

Nilai Kuis Materi Dimensi Tiga untuk Melihat Pemahaman Konsep

pada Pembelajaran Matematika Model Team Assisted Indiviualization (TAI) dengan Metode Reciprocal Teaching

No Siswa Kuis LKS I Kuis LKS II Kuis LKS III ∑ %

Soal 1 Soal 2 Soal 1 Soal 2 Soal 1 Soal 2 Soal 3

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 AV 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 2 3 3 73 87

2 AN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 3 2 3 3 74 88

3 CB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 80 95

4 DH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 4 4 2 4 3 75 89

5 DA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 67 80

6 DE 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 4 2 3 3 73 87

7 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 77 92

8 ES 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 3 2 4 4 2 3 3 70 83

9 FR 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 4 4 2 2 2 66 79

10 FY 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 2 2 73 87

11 HN 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 2 2 2 3 2 4 4 2 2 2 62 74

12 LR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 4 4 2 2 1 67 80

13 MA 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 4 4 2 2 1 70 83

14 NP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 4 4 2 4 3 75 89

15 NR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 2 4 4 2 2 1 67 80

16 SD 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 81 96

17 YF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 2 2 1 69 82

18 YS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 80 95

∑ 72 72 71 70 70 68 72 72 71 72 56 47 44 61 61 44 69 69 44 51 43

% 100 100 99 97 97 94 100 100 99 100 78 65 61 85 85 61 96 96 61 71 60 86 86

Page 64: ANALISIS MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK …

52