Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Desi Lestari
NIM: 151334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Desi Lestari
NIM: 151334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
201
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Allah, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan
membimbing serta menuntun setiap langkah hidupku.
2. Kedua orangtuaku yang terkasih Bapak Herman Yosep Sutiyono dan Ibu
Monica Mujini yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, motivasi
dan nasehat didalam hidupku.
3. Kakak kandungku Mas Budi, Mas Wayan, Mas Ruby yang selalu
memberikan semangat, motivasi dan dukungan.
4. Kakak Iparku Mbak Etik, Mbak Ely, Mbak Betha yang selalu memberikan
semangat dan dukungan.
5. Dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar membimbingku dalam proses
penyusunan skripsi ini.
6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan
goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.
(1Korintus 15:58)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juli 2019
Penulis
Desi Lestari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Desi Lestari
Nomor Mahasiswa : 151334030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharmakarya ilmiah saya yang berjudul:
“Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order Ehinking Skill (HOES) Pada
Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X Akuntansi Di SMK NeYeri 7
YoYyakarta”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di interner atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 Juli 2019
Yang menyatakan
Desi Lestari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARANAKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
Desi LestariUniversitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis desain RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri7 Yogyakarta yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guruakuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah pada keterampilanberpikir tingkat tinggi; (3) menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaranyang dibuat guru akuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah padaunsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Jenis penelitian ini adalah mixed methodsdengan model sequential
exploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas XAkuntansi 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara,observasi, dokumentasi dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 7Yogyakarta belum memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 7Yogyakarta kelas X Akuntansi belum mengimplementasikan kegiatanpembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3)penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di SMKNegeri 7 Yogyakarta kelas X Akuntansi 2 belum mengarah pada unsurpengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kata kunci: Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi,Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Pelaksanaan PenilaianPembelajaran.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSERACE
LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) ON ACCOUNEING SUBJECES
A Case Study on The Tenth Class of SMK Negeri 7 Yogyakarta
Desi Lestari
Sanata Dharma University
2019
This study aims toanalyze: (1) the design of the Learning Implementation
Plan (RPP) made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta that meets
the elements of higher order thinking skill; (2) the implementation of learning
activities carried out Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which
leads to higher order thinking skill; (3) the assessment or evaluation of learning
made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which leads to the
element of measuring higher order thinking skill.
This type of research is mixed methods with a sequential exploratory
model. The suSjects of this study were accounting teachers and students of the
tenth class of Accounting 2. Data were collected Sy using interview techniques,
oSservation, documentation and questionnaires.
The results of the study show that: (1) the design of the Learning
Implementation Plan (RPP) made Sy the tenth class of accounting teacher at
SMK Negeri 7 Yogyakarta has not fulfilled the element of higher order thinking
skill; (2) the implementation of learning activities carried out Sy accounting
teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting has not
implemented learning activities that lead to higher order thinking skill; (3) the
assessment or evaluation of learning made Sy accounting teachers at SMKS
Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting 2 has not led to an element
of understanding higher order thinking skill.
Keywords: Higher order thinking skill, Learning Implementation Plan (RPP),
implementation of learning activities, implementation of learning assessment.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah
selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PS Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi
ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua PS Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku
Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
4. Staf pengajar PS Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan tambahan
pengetahuan dalam proses perkuliahan;
5. Seluruh mahasiswa angkatan 2015 yang juga telah memberi masukan
selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan
kerjasama yang baik selama ini;
6. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu
kelancaran proses belajar selama ini;
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Ibu Sri Hartati, S.Pd.,MPd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian;
8. Ibu Asih selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Humas yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;
9. Ibu Dra. Titik Komah Nurastuti, M.Pd. selaku guru mata pelajaran
Akuntansi kelas X yang telah bersedia membantu penulis dalam proses
observasi, kerjasama, bantuan, dan memberikan informasi yang baik selama
penulis melakukan penelitian;
10. Orang tua yang telah memberikan dukungan doa selama ini;
11. Kakak saya yang telah memberikan dukungan doa selama ini.
Penulis
Desi Lestari
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................iv
MOTTO......................................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS................................................................................vii
ABSTRAK...............................................................................................................viii
ABSTRACT..............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR................................................................................................x
DAFTAR ISI............................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...................................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xix
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang masalah..................................................................................1
B. Batasan Masalah.............................................................................................5
C. Rumusan Masalah...........................................................................................6
D. Tujuan Penelitian............................................................................................6
E. Manfaat Penelitian..........................................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................9
A. Kurikulum 2013..............................................................................................9
1. Pengertian Kurikulum...............................................................................9
2. Pengembangan Kurikulum 2013.............................................................10
3. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013...........................................15
4. Struktur Kurikulum SMK.......................................................................18
B. Berpikir Tingkat Tinggi................................................................................22
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi........................................................22
2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi..........................................................23
3. Kategori-kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat
Tinggi......................................................................................................25
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.............................................................28
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran.....................................28
2. Prinsisp-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. . .30
3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP...............................32
4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi...................................................34
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran.............................................................38
1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran....................................38
2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran..........................................43
3. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru.................................................44
4. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa................................................47
5. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi......................................................................................................63
E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran............................................................67
1. Pengertian Penilaian................................................................................67
2. Penilaian Kurikulum 2013......................................................................68
3. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013................................................69
4. Fungsi Penilaian......................................................................................73
5. Karakteristik Soal HOTS........................................................................74
F. Penelitian Yang relevan................................................................................77
G. Kerangka Berpikir.........................................................................................81
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................84
A. Metode Penelitian Mixed Methods................................................................84
B. Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................................85
C. Subjek Dan Objek Penelitian........................................................................85
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................................86
E. Sumber Data Penelitian...............................................................................107
F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian.........................................................108
G. Instrumen Penelitian...................................................................................111
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Teknik Analisis Data...................................................................................117
I. Tahap Pelaksanaan Penelitian.....................................................................122
BAB IV GAMBARAN UMUM.............................................................................126
A. Deskripsi Lokasi.........................................................................................126
B. Deskripsi Responden..................................................................................129
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................................132
A. Deskripsi Data.............................................................................................133
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................133
2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran...................................143
3. Analisis Penilaian Pembelajaran...........................................................153
B. Pembahasan.................................................................................................156
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................156
2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran...................................158
3. Analisis Penilaian Pembelajaran...........................................................160
BAB VI PENUTUP................................................................................................162
A. Kesimpulan.................................................................................................162
B. Keterbatasan Penelitian...............................................................................163
C. Saran...........................................................................................................164
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................167
LAMPIRAN ...........................................................................................................170
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK .......................................................................21
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom........................................................................24
Tabel 2.3 Format Pasangan KD Pengetahuan dan Keterampilan...........................35
Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD Pengetahuan dan Keterampilan...............35
Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran Berpusat Pada Guru dengan Pembelajarn
Berpusat pada Siswa...............................................................................62
Tabel 2.6 Perbedaan Aktivitas Belajar LOTS dan HOTS.......................................63
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument RPP........................................................................87
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Guru Di Kelas.........................................94
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kegiatan Penilaian Pembelajaran..........................................100
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Siswa.....................................................104
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r.................................................................................116
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa..............................................................117
Tabel 3.7 Penilaian Persepsi Siswa.......................................................................122
Tabel 4.1 Jumlah Siswa 3 Tahun Terakhir............................................................130
Tabel 4.2 Daftar Rekapitulasi Siswa Tahun Pelajaran 2018/2019........................130
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.1 Hasil Analisis Kompetensi Dasar pada RPP Laporan Keuangan.........136
Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi Pada RPP
Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan...........................138
Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas X
Materi Laporan Keuangan.....................................................................140
Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas
X Materi Laporan Keuangan...............................................................143
Tabel 5.5 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa..............................................152
Tabel 5.6 Hasil Analisis Kegiatan Penilaian Kelas (Assessment).........................154
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Kathwohl...........24
Gambar 2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbass Proyek..............................60
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir..............................................................................83
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Yogyakarta..............................128
Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa.............152
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Dari Dikpora............................................ 171
Lampiran 2 Surat Izin Dari Kampus............................................................ 172
Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian......................... 173
Lampiran 4 Hasil Validasi Instumen RPP................................................... 174
Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajarn................................................................................. 180
Lampiran 6 Hasil Validasi Instumen Penilaian Pembelajaran .................... 186
Lampiran 7 Hasil Validasi Instumen Persepsi Siswa.................................. 191
Lampiran 8 Hasil Validasi Instumen Wawancara Guru .............................. 197
Lampiran 9 Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa................................... 200
Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru............................................. 201
Lampiran 11 Hasil Analisis RPP.................................................................. 206
Lampiran 12 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran............... 211
Lampiran 13 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran................................... 215
Lampiran 14 RPP Laporan Keuangan.......................................................... 218
Lampiran 15 Soal Latihan Laporan Keuangan............................................ 233
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16 Kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan
Taksonomi Bloom............................................................................... 237
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakanY
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang
paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa yang akan
datang. Menurut Kurniawan (2013:49), sebuah pendidikan
mempunyai tiga komponen utama yaitu pendidik, peserta didik, dan
kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan
komponen-komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar
proses kegitan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan. Pendidikan tidak terlepas dengan tenaga pendidik yaitu
guru, salah satu kemampuan guru yang harus dimiliki dan menjadi
bagian yang paling penting adalah kemampuan menanamkan dan
mengembangakan keterampilan berpikir siswa.
Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami
seseorang jika mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi
yang harus dipecahkan. Berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk
membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah,
membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan. Guru
dalam mengembangkan pembelajaran dalam kelasnya diharapkan
mampu menerapkan desain rencana pelaksanan pembelajaran yang
mengarah pada kemampuan berpikir dalam memformulasikan kepada
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kegiatan berpikir dapat dibedakan menjadi dua jenjang yaitu
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking (HOT) dan
berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking (LOT). Berpikir
tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebih tinggi dari pada
sekedar menghafal fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang
persis seperti sesuatu yang disampaikan. Berlandaskan pada
taksonomi Bloom, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang
menjadi bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher
order thinking. Ketiga aspek itu adalah aspek menganalisa (C4), aspek
mengevaluasi (C5), dan aspek mencipta (C6), sedangkan tiga aspek
lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat (C1), aspek
memahami (C2), aspek menerapkan (C3), masuk dalam bagian
intelektual berpikir tingkat rendah atau lower order thinking.
Pada saat ini, banyak guru/pendidik yang menerapkan model
pembelajaran dengan menitikberatkan pada kemampuan menghafal.
Dalam hal ini, keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat perlu
dikembangkan dalam proses pembelajaran atau dalam berbagai aspek
pengetahuan. Lembaga pendidikan yang hanya menanamkan model
pembelajaran pada kemampuan menghapal akan menjadikan siswa
lebih cenderung untuk tidak kreatif dan hanya menerima pelajaran
dalam bentuk hafalan tanpa tahu bagaimana cara mengkritisnya dan
akan terus berlanjut sampai kepada perguruan tinggi bahkan sampai
saat siswa tersebut memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat perlu ditanamkan
kepada siswa mengingat tantangan peningkatan mutu pendidikan
yang tidak bisa di tawar lagi. Dalam proses peningkatan pembelajaran
berpikir tingkat tinggi siswa, sekolah menjadi salah satu tempat untuk
mewujudkan keberhasilan pendidikan siswa. Sekolah harus mampu
mengembangkan komponen pembelajaran yang tidak hanya
berorientasi pada kemampuan menghafal guna mencapai nilai yang
tinggi. Peran sekolah dalam mengembangkan dan menumbuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilaksanakan dengan
perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi yang berupa desain
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas (assessment).
Kemampuan membuat rencana pelaksanaan pembelajan
merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru, dan muara dari
segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang
mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Dalam
implementasi kurikulum 2013, guru diberikan kewenangan secara
leluasa untuk menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar
sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan
guru itu sendiri dalam menjabarkannya menjadi silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang siap dijadikan pedoman
pembentukan kompetensi peserta didik. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dibuat guru tentunya harus diketahui dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dikonsultasikan ke kepala sekolah untuk mengetahui rencana
pembelajaran yang dibuat guru, tetapi kenyataannya banyak guru yang
tidak mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat ke kepala sekolah.
Rencana pembelajaran mencerminkan apa yang akan dilakukan
guru dalam memberikan kemudahan belajar peserta didik, bagaimana
melakukannya, dan mengapa guru melakukannya. Oleh karena itu,
RPP memiliki kedudukan yang esensial dalam pembelajaran yang
efektif karena akan membantu disiplin kerja yang baik, suasana yang
lebih menarik, pembelajaran yang diorganisasikan dengan baik,
relevan dan akurat. Tetapi kenyataannya banyak guru membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran hanya sebagai dokumen tanpa
mengetahui kegunaan dari rencana pelaksanaan pembelajaran itu
sendiri. Rencana pembelajaran merupakan hal penting yang harus
dilakukan guru untuk menunjang pembentukan kompetensi peserta
didik.
Namun, permasalahan dalam pendidikan yang semakin
meningkat dengan perubahan kurikulum yang menuntut guru untuk
membuat RPP yang mampu mengarahkan keterampilan berpikir
siswa. Hal ini sejalan dengan hasil observasi dan wawancara dengan
guru akuntansi dasar di SMK Negeri 7 Yogyakarta untuk
menganalisis kebutuhan awal penelitian ini. Peneliti menemukan
bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam menentukan model dan
metode yang akan dibuat dalam RPP dan yang akan diterapkan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang mengarahkan siswa
untuk berpikir tingkat tinggi. Perubahan kurikulum 2013 sebelum dan
sesudah revisi membuat guru mengalami kesulitan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajarn dimana kurikulum 2013 sebelum
revisi dalam RPP masih menggunakan kegiatan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan
Mengkomunikasikan), sedangkan kurikulum 2013revisi terbarudalam
RPP guru lebih dituntut untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
4C (Creativity, Critical Thinking, Comunnication, CollaSoration), hal
tersebut lebih ditekankan agar mampu mengarahkan siswa untuk
berpikir tingkat tinggi melalui proses pembelajaran yang telah
dirancang guru dalam pembuatan RPP.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti terdorong
untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembelajaran
Berbasis Higher Order Ehinking Skill (HOES) Pada Mata
Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di SMK NeYeri 7
YoYyakarta”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti perlu
memberikan batasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk lebih
memperjelas permasalahan yang ingin diteliti serta agar lebih terfokus
dan mendalam, mengingat bahwa banyaknya masalah yang ada.
Peneliti memfokuskan variabel yang ingin diteliti yaitu untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
rencana pembelajaran guru yang menuntut siswa berpikir tingkat
tinggi yang tercermin dalam perumusan pengerjaan soal. Selain itu,
penelitian ini juga dibatasi pada tahap kemampuan guru dalam
menciptakan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi melalui desain rencana pelaksanan pembelajaran (RPP),
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian
pembelajaran(assessment).
C. Rumusan Masalah
1. Apakah desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dibuat oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi
unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi?
2. Apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi unsur
keterampilan berpikir tingkat tinggi?
3. Apakah penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat guru di
SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi unsur pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dibuat oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang
memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
3. Untuk menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaran yang
dibuat guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah pada
unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi
mengenai pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skill
(HOTS) pada mata pelajaran akuntansi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah
sebagai informasi untuk meningkatkan pembelajaran berbasis
higher order thinking skill atauketerampilan berpikir tingkat
tinggi.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi
pada mata pelajara Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
bacaan ilmiah bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan
hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan acuan bagi
penelitian yang relevan.
d. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan pengembangan pengetahuan serta untuk
memperluas cakupan dalam menulis karya ilmiah dengan
menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013
1. PenYertian Kurikulum
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.Menurut Sukmadinata (2013:4), kurikulum merupakan
suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan
tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas
pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Menurut Dakir (2014:2), kurikulum adalah suatu program
pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan
secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang
dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan.Berdasarkan pengertian-pengertian kurikulum di atas,
dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
rencana dan penataan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. PenYembanYan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari
strategi meningkatkan capaian pendidikan. Di samping
kurikulum, terdapat sejumlah faktor di antaranya: lama siswa
bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa
aktif berbasis kompetensi; buku pegangan; dan peranan guru
sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.
a. Landasan PenYembanYan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum berdasarkan ketentuan yuridis
yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru,
landasan filosofis, landasan empirik, dan landasan teoritik.
Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan
dasar untuk pengembangan kurikulum dan mengharuskan
adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis
adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia
apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik
memberikan dasar-dasar teoretik pengembangan kurikulum
sebagai dokumen dan proses. Landasan empirik memberikan
arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berlaku dilapangan. Majid (2014:83-86), landasan
pengembangan kurikulum sebagai berikut:
1) Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
tahun 2006 tentang Standar Isi.
2) Landasan Filosofis
Pada pengembangan kurikulum, Pancasila sebagai
falsafah bangsa dan negara menjadi sumber utama dan
penentu arah yang akan dicapai dalam kurikulum. Nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai
dasar yang dikembangkan dalam kurikulum. Cara pandang
bangsa Indonesia yang tercamtum dalam rumusan Pancasila
menjadi pedoman dalam pengembangan kualitas bangsa
Indonesia.
Berdasarkan Pancasila, kurikulum yang dikembangkan
atas dasar filosofi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a) Kurikulum berakar pada budaya dan bangsa Indonesia.
Menurut Dewantara (dalam Majid, 2014:84), kurikulum
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar
dari budaya setempat dan nasional tentang berbagai nilai
yang penting dan memberikan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam mengembangkan nilai-nilai budaya
setempat dan nasional menjadi nilai budaya yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofis
eksperimentalisme yang mengatakan bahwa proses
pendidikan adalah upaya untuk mendekatkan apa yang
dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi di
masyarakat.
c) Filosofis rekonstruksi sosial yang memberikan dasar bagi
pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta
didik sebagai subjek yang peduli pada lingkungan sosial,
alam, dan lingkungan budaya.
d) Filosofis esensialisme dan perenialisme yang
menempatkan kemampuan intelektual dan berpikir
rasional sebagai aspek penting yang harus menjadi
kepedulian kurikulum untuk dikembangkan.
e) Filosofis eksistensialis dan romantic naturalism, yaitu
aliran filosofi yang memandang proses pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
adalah untuk mengembangkan rasa kemanusiaan yang
tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama dalam
mengangkat harkat kemanusiaan dan kebebasan
berinteraksi dan berkreasi.
3) Landasan Empiris
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu
pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset
PISA (Program for Internasionl Student Assessment), studi
yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan
IPA menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa
menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil riset
TIMSS (Trends in Internasional Mathematics and Science
Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking
amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi
yang kompleks, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah,
(3) pemakaian alat, prosedur dan perencanaan masalah dan
(4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan
perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak
membebani peserta didik dengan konten, namun pada aspek
kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara
untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada
abad 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4) Landasan Teoretik
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan
yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal
warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar
kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi
Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA, SMK/MAK.
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk
bersikap menggunakan pengetahuan dan keterampilan
untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat,
dan lingkungan di mana yang bersangkutan berinteraksi.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun
kemampuan yang dirumuskan dalam SKL. Hasil dari
pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta
didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang
dinyatakan dalam SKL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Tujuan PenYembanYan Kurikulum 2013
Melalui pengembangan kurikulum 2013, pendidikan akan
menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif,
afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum
difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta
didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman
terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.
Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar
peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang
mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang
dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui
kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang akan
dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para
peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan
terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu, sebagai
prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi
dan karakter berikutnya.
3. Kelebihan dan Kelemahan Kurukulum 2013
Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi
penentu masa depan anak bangsa. Oleh karena itu, kurikulum
yang mencakup rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bahan pelajaran diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia
sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah
yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara. Setiap
kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode sebelum
tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006, tentu saja memiliki
beberapa perbedaan dalam sistem yang diterapkan. Perbedaan
sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan maupun
kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kelebihan dan kekurangan
tersebut dapat berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip,
metode, maupun model pengembangan kurikulum.
Kurikulum terbaru yaitu kurukulum 2013 yang mulai
dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintahmaupun sekolah yang siap melaksanakannya.
Terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau
penyempurnaan kurikulum tersebut, yaitu keunggulan dan
kelemahansebagai berikut:
a. Keunggulan Kurikulum 2013
Keunggulan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh
Kurniasih & Sani (2014:40-41) yaitu:
1) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam
setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Adanya penilaian dari semua aspek
Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai
ujian saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan, religi,
praktek, sikap dan lain-lain.
3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi
pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program
studi.
4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi
dan tujuan pendidikan nasional.
5) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara
holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
6) Banyakkompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter,
metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills
dan hard skills, kewirausahaan.
b. Kelemahan Kurikulum 2013
Kelemahan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh
Kurniasih & Sani (2014:41-42) yaitu:
1) Guru banyak salah kaprah, karena beranggapkan dengan
kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi
kepada siswa dikelas, padahal banyak mata pelajaran yang
harus tetap ada penjelasan dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental
dengan kurikulum 2013.
3) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan
scientific.
4) Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP.
5) Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentk.
6) Tugas menganalisis SKL, KI, KD. Buku Siswa dan Buku
Guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan
banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus
ini.
7) Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah
cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas
yang sama.
8) Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses
pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena
Ujian Nasional (UN) masih menjadi faktor penghambat.
9) Terlalu banyaknya materi yang harus dikuasi siswa
sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan
baik.
4. Struktur Kurikulum SMK
Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dimaksudkan untuk memberikan kemampuan bekerja sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dengan keahlian tertentu. Menurut Permen No. 22 Tahun 2006,
menjelaskan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
memiliki tiga kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok normatif,
kelompok adaptif, dan kelompok produktifyang ditempuh dalam
periode belajar selama 3 tahun (kelas X, XI, dan XII).Kelompok
normatif merupakan kompetensi yang mengarahkan peserta didik
sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.Kelompok normatif meliputi
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
Budaya.
Kelompok adaptif merupakan kompetensi agar peserta
didik dapat beradaptasi dan mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, budaya
dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan
perkembangan dunia kerja sesuai keahlian. Kelompok adaptif
terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS,
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan
Kewirausahaan. Kelompok produktif merupakan kompetensi agar
peserta didik dapat melaksanakan tugas di dunia kerja sesuai
dengan program keahlian. Kelompok produktif terdiri atas
sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Kompetensi Keahlian dan Kompetensi Keahlian. SMK mempunyai
kekhususan yang terletak pada mata pelajaran produktif. Seperti
halnya mata pelajaran lain, standar isi (SI) dan standar kompetensi
lulusan (SKL) pada mata pelajaran produktif perlu dikaji.
Dari penjelasan diatas, struktur kurikulum disimpulkan
sebagai pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar,
muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada
setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Mata pelajaran
akuntansi termasuk dalam muatan peminatan kejuruan dalam
kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan serta termasuk dalam
kelompok produktif.
Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut
Sanjaya (2006:66-68)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMKStruktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Program Keahlian: (Ditetapkan Oleh Sekolah)
ProYram/pendidikan dan Latihan Alokasi Waktu
I. Program Nomatif 1. Pendidikan Sosial-Budayadan Kewarganegaraan
216
2. Pendidikan Agama 1443. Olahraga dan Kesehatan 2164. Bahasa Indonesia 144
II. Program Adaktif 1. Bahasa Inggris Sesuai ProgramKeahlian2. Matematika
3. Keterampilan Komputerdan Pengelolaan Informasi*)
4. Kewirausahaan **)5. .....**)
III.Program Produktif 1. .........................***) Sesuai ProgramKeahlian2. .........................***)
3. .........................***)
Jumlah
Penjelasan:a. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program
Keahlian.b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata
pendidikan dan latihan.c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif
disesuaikan dengan karakteristik program keahlian.d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah
60 menit.e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun
pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh dareah/sekolah
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagaiekstrakurikuler.
h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dandilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
B. Berpikir TinYkat TinYYi
1. PenYertian Berpikir TinYkat TinYYi
Pengertian keterampilan berpikir tingkat tinggi/higher order
thinking skill (HOTS) menurut beberapa ahli yaitu:
a. Menurut Gunawan (2007:171), berpikir level tinggi (HOT)
adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk
memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu
yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru.
b. Menurut Saputra (2016:92), HOTS adalah peningkatan
kemampuan pemahaman dan penguasaan anak didik atas
materi pembelajaran agar ia dapat berpikir secara kritis
(critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu
memecahkan masalah (proSlem solving), dan mampu
membuat putusan (making decision) dalam situasi-situasi
yang sulit.
c. Menurut Sani (2019:2), keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills) mencakup kemampuan
berpikir tingkat kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan
kreatif. Keterampilan berpikir kritis diperlukan dalam
menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Higher
order thinking skills (HOTS) akan berkembang jika individu
menghadapi masalah yang tidak dikenal, pertanyaan yang
menantang, atau menghadapi ketidakpastian/dilema.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, keterampilan
berpikir tingkat tinggi dapat disimpulkan sebagai kemampuan
seseorang untuk memecahkan suatu masalah melalui berpikir
kritis, logis, reflektif, metakognitif dan kreatif untuk dapat
memecahkan masalah tersebut dan mampu mengambil keputusan.
2. Landasan Berpikir TinYkat TinYYi
Taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama
mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Bloom membagi
taksonomi hasil belajar dalam enam kategori, yaitu (1)
pengetahuan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3)
penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis
(synthesis), (6) evaluasi (evaluation). Tingkat pemahaman peserta
didik dianggap berjenjang dengan tingkat paling rendah (C1)
pengetahuan atau mengingat, sampai tingkat paling tinggi (C6)
evaluasi (Sani, 2016:103). Revisi yang dilakukan oleh Anderson
dan Krathwohl mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses
kognitif dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual,
pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan
pengetahuan metakognitif). Taksonomi Bloon setelah digunakan
cukup lama untuk membuat rancangan instruksional dalam dunia
pendidikan, Anderson dan Krathwohl (dalam Sani, 2016:103-104)
menelaah kembali Taksonomi Bloom dan melakukan revisi
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom
TinYkatan Taksonomi Bloom(1956)
Anderson dan Krathwohl(2000)
C1 Pengetahuan MengingatC2 Pemahaman MamahamiC3 Aplikasi MenerapkanC4 Analisis MenganalisisC5 Sistesis MengevaluasiC6 Evaluasi Berkreasi (sintesis)Catatan: pada Taksonomi Bloom yang dievisi digunakan kata kerja
Gambar 2.1 TinYkatan proses KoYnitif menurut Anderson danKrathwohl (Sani, 2016:104)
Revisi yang dilakukan oleh Krathwohl dan Anderson
mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses kognitif
dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan
metakognitif).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. KateYori-KateYori dalam Dimensi Proses KoYnitif Berpikir
TinYkat TinYYi
Terdapat tiga dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang
direvisi oleh Anderson dan Krathwohl yang masuk dalam
indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu: menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif
dalam ranah yang sama yakni kemampuan mengingat, memahami
dan mengaplikasikan merupakan kemampuan berpikir yang
rendah. Anderson dan Krathwohl (2010:99-130), mengemukakan
kategori-kategori dalam dimensi proses kognitif yaitu sebagai
berikut:
a. Mengingat
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik
yang baru saja didapatkan maupun yang sudah didapatkan.
Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam
pembelajaran yang bermakna dan pemecahan masalah.
Kategori proses ini meliputi proses-proses kognitif yang
mencakup:
1) Mengenali yaitu berkaitan dengan mengetahui pengetahuan
masa lampau yang susuai dengan pengetahuan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Mengingat kembali merupakan proses kognitif yang
mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka
panjang.
b. Memahami
Memahami merupakan proses mengkontruksi makna dari
materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis,
dan digambar oleh guru. Memahami juga berkaitan dengan
aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan.
Mengklasifikasikan akan munculketika seseorang siswa
berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari
kategori pengetahuan tertentu, sedangkan membandingkan
merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua
atau lebih objek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi.
Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan
satu persatu ciri-ciri dari objek yang diperbandingkan.
c. Mengaplikasikan
Mengaplikasikan merupakan kegiatan menerapkan atau
menggunakan suatu prosedur dalam kegiatan tertentu. Kategori
proses mengaplikasi ini meliputi proses-proses yang
mencakup:
1) Menjalankan prosedur, merupakan proses kognitif siswa
dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan
dimana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
mampu menetapkan dengan pasti prosedur yang harus
dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan.
2) Mengimplementasikan, merupakan kegiatan menerapkan
sesuatu prosedur pada tugas yang yang tidak familier atau
saat siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-
hal yang belum diketahui atau masih asing.
d. Menganalisis
Menganalisis melibatkan proses memecah-mecahkan
materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan
bagaimana hubungan antar bagian-bagian dan struktur
keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi
proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan
mengatribusikan.
e. Mengevaluasi
Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan
berdasar kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling
sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan
konsistensimasing-masing dari kriteria tersebut ditentukan oleh
siswa. Standar yang digunakan bisa bersifat kuantitatif ataupun
kualitatif. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses
kognitif memeriksa keputusan-keputusan yang diambil
berdasarkan kriteria internal dan mengkritik keputusan-
keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
f. Mencipta
Mencipta merupakan suatu kegiatan yang melibatkan
proses menyusun beberapa elemen menjadi sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan yang
diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk
membuat suatu produk baru dengan mereorganisasikan elemen
atau bagian jadisuatu pola atau struktur yang belum pernah ada
sebelumnya. Untuk mencapai tujuan ini, banyak siswa yang
menciptakan dalam artian menyintesiskan informasi atau
materi untuk membuat sesuatu yang baru.
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. PenYertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014 rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sekolah. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana
pembelajaranyang dikembangkan secara rinci mengacu pada
silabus, buku teks pelajaran, dan buku paduan guru. RPP
mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator
pencapaian; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.Majid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(2009:15), menjelaskan bahwa perencanaan adalah menyusun
langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun
berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
keinginan pembuat perencanaan. Perencanaan yang dibuat harus
dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat waktu.
Menurut Prastowo (2015:38), perencanaan pembelajaran
adalah suatu cara yang memuaskan yang disertai langkah-langkah
antisipatif sebagai upaya penjabaran kurikulum (yang
diberlakukan) sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas
melalui proses berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian
kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan
pembelajaran dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber
belajar yang ada, guna menghasilkan dokumen tertulis yang dapat
dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Menurut Kunandar (2007:262), rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu
kompetesi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan
dalam silabus. RPP merupakan gambaran pelaksanaan
pembelajaran yang utuh. RPP memuat keseluruhan perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Didalamnya memuat
alokasi waktu, materi pembelajaran hingga metode pembelajaran
yang digunakan pada setiap pertemuan.
Dalam praktek pendidikan, rumusan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang baik dan benar belum tentu menjamin
keberhasilan pencapaian tujuan secara utuh. Untuk mencapai
tujuan, diperlukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan proses
pelaksanaan penilaian kelas (assessment) yang sungguh-sungguh
mencerminkan tujuan pembelajaran itu sendiri.
2. Prinsip-prinsip PenYembanYan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Menurut Majid & Rochman(2014:261-262), prinsip dalam
mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis
kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta
didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada
peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
e. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan
teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Komponen dan LanYkah-lanYkah Penyusunan RPP
Menurut Majid & Rochman(2014:262-263), komponen dan
langkah-langkah penyusunan RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Mencantumkan Identitas
Identitas dalam RPP meliputi: (1) Sekolah, (2)
kelas/Semester, (3) Standar Kompetensi, (4) Kompetensi
Dasar, (5) Indikator, dan (6) Alokasi Waktu.
b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran memuat penguasaan kompetensi
yang bersifat operasional yang ditargetkan/dicapai dalam
RPP. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan mengacu
pada rumusan yang terdapat dalam indikator, dalam bentuk
pertanyaan yang operasional. Dengan demikian, jumlah
rumusan tujuan pembelajaran dapat sama atau lebih banyak
dari pada indikator.
Tujuan pembelajaran mengandung unsur Audience
(A), Behavior (B), Condition (C), dan Degree (D).
Audience (A) adalah peserta didik yang menjadi subjek
tujuan pembelajaran tersebut. Behavior (B), merupakan
kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan audience
setelah pembelajaran. Kata kerja ini merupakan jantung
dari rumusan tujuan pembelajaran dan harus terukur.
Condition (C) merupakan situasi pada saat tujuan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
diselesaikan. Degree (D) merupakan standar yang harus
dicapai oleh audience sehingga dapat dinyatakan telah
tercapai tujuan.
c. Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus
diketahui adalah bahwa materi dalam RPP merupakan
pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam
silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam RPP
harus dikembangkan secara terinci bahkan jika perlu guru
dapat mengembangkannya menjadi buku siswa.
d. Mencantumkan Model/Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai model atau
pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran diambil
tergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang
dipilih. Pemilihan metode/pendekatan bergantung pada
jenis materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.
e. Mencantumkan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai satu kompetensi dasar harus
dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan.
Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
f. Mencantumkan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan
yang terdapat dalam silabus. Dalam satu perencanaan
disiapkan media, alat/ bahan, dan sumber belajar. Apabila
ketiga aspek ini terpenuhi, maka penyusun harus
menyebutkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, dan 3)
sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus
memahami secara benar pengertian media, alat, bahan, dan
sumber belajar.
Y. Mencantumkan Penilaian
Penilaian diijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk
instrumen, dan instrumen yang digunakan untuk mengatur
ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran.
4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yanY
MenYarah pada Keterampilan Berpikir TinYkat TinYYi
Desain rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dikembangkan perlu memperhatikan langkah-langkah sistematis
yang harus dibuat oleh guru dengan berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menurut Ariyana, Bestary, &
Zamroni (2018:48-50), karakteristik dalam menyusun langkah-
langkah desain pembelajaran HOTS adalah sebagai berikut:
a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang
susuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Kompetensi Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan
dicapai sesuai Kompetensi Dasar dengan format sebagai
berikut:
Tabel 2.3 Format PasanaYn KD PenYetahuan danKeterampilan
Kompetensi dasarpengetahuan
Kompetensi dasarketerampilan
<Nomor KD><KDPengetahuan>
<Nomor KD><KDKeterampilan>
b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan
Kompetensi Dasar, dengan format sebagai berikut:
Table 2.4 Format Penetapan TarYet KD PenYetahuan danKeterampilan
No.
Kompetensi Dasar TarYet KD
KD Pengetahuan<KD Pengetahuan> <Target pengetahuan yang
diamanatkan oleh KD>KD Keterampilan
<KD Keterampilan> <Target keterampilan yangdiamanatkan oleh KD>
c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada Tabel 2.3
Kombinasikan dengan pengetahuan dengan proses berpikir.
d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan yang menjadi target dan harus dicapai
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan
diturunkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK).
3) Menggunakan kata kerja operasional yang sesuai
dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).
4) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
penunjang dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
kunci, sedangkan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) pengayaan dirumuskan apabila kompetensi
minimal KD sudah dipenuhi peserta didik.
e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan
kognitif, psikomotorik dan afektif. Perumusan tujuan
pembelajaran harus jelas menunjukkan kecapakan yang harus
dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran mengisyaratkan
bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang akan
dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selaian itu, tujuan
pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan pilar
pendidikan.
f. Langkah-langkahkegiatan pembelajaran berdasarkan model
pembelajaran:
1) Pahami KD yang dianalisis.
2) Pahami Indikator Pencapaian Kompetensi dan materi
pembelajaran yang telah dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model
pembelajaran, rumuskan kegiatan pembelajaran yang
meliputi orientasi, motivasi dan apersepsi.
4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
(a) Indikator Pencapaian Kompetensi
(b) Karakteristik peserta didik
(c) Pendekatan saintifik
(d) 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication
CollaSoration)
(e) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi
5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan
refleksi baik individual maupun kelompok seperti:
(a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
(b) Melakukan kegiatan tindak lanjut
(c) Menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
(d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir
sesuai KD yang bersangkutan.
6) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
7) Rumuskan penilaian (formatif dan sumatif) untuk
pembelajaran yang mengacu pada indikator pencapaian
kompetensi.
D. Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran
Selain mengembangkan RPP, faktor lain yang perlu
diperhatikan oleh pihak sekolah dalam upaya menumbuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah kompetensi yang dimiliki
guru. Kompetensi mengajar yang dimiliki guru akan tercermin melalui
kegiatan pembelajaran yang terlaksana. Untuk menumbuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, guru harus mampu
menerapkan berbagai macam pendekatan, strategi, maupun metode
pembelajara yang mengacu pada proses kognitif keterampilan berpikir
tingkat tinggi itu sendiri. Guru harus melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mampu menggali
potensi dan mengarahkan siswa kepada keterampilan berpikir tingkat
tinggi, siswa tidak hanya sekedar diajarkan untuk menghafal materi
guna mencapai nilai yang tinggi.
1. PenYertian PelaksanaanKeYiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan keterampilan guru
ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Agar pelaksanaan
pembelajaran dapat berjalan efektif, guru membutuhkan
keterampilan secara akademik dan mampu menguasai subjek yang
akan diajarkan terutama dalam menggunakan metode dan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta
didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Suprihatiningrum
(2016:119), pelaksanaan pembelajaran merupakan cara melakukan
atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi
latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Majid (2014:229), tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu
pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) Menyiapkan peserta didik secara fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi
yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang
akan dipelajari;
3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai: dan
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan
atau tugas.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
memotivasi peserta didik untuk aktif menjadi pencari
informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.Kegiatan
inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik pesserta didik dan mata pelajaran yang
meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan
informasi, asosiasi, dan komunikasi.
1) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara
luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk
melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
menfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting
dari suatu bnda atau objek.
2) Menanya
Guru membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil
pengamatan objek yang konkrit sampai kepada
yang abstrak berkenaan dengan fakta. Konsep,
prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada
pertanyaan yang bersifat hipotetik.
3) Mengumpulkan dan mengasosiasikan
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat
membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan
fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
terkumpul sejumlah informasi.
4) Mengkomunikasikan hasil
Dalam kegiatan ini yaitu menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan
mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
c. Kegiatan Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan
dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan
penutup, guru:
1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram;
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik;
5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Prinsip Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran
Menurut Permendikbud Nomor 103 tahun 2014, untuk
mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen
kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip
sebagai berikut:
a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
d. Pembelajarn berbasis kompetensi;
e. Pembelajaran terpadu;
f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen
yang memiliki kebenaran multi dimensi;
g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
waktu;
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan
memberi keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodo),
membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso),dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajan (Tut Wuri Handayani);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan
di masyarakat;
l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; dan
n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
3. Pembelajaran YanY Berpusat Pada Guru
Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang
bersifat teacher center. Menurut Arends (dalam Trianto, 2014:93),
model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar
yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa
yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Selain itu, model pembelajaran ini juga ditujukan untuk membantu
siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi
yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.
Ciri-ciri model pembelajaran langsung menurut Kardi &
Nur (dalam Trianto, 2014:93), sebagai berikut:
1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa
termasuk prosedur penilaian belajar
2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang
diperlukan agar kegiatan pembelajaraan tertentu dapat
berlangsung dengan berhasil.
Langkah-langkah pembelajaran langsung menurut Kardi &
Nur (dalam Trianto, 2014:99-101) adalah sebagai berikut:
1) Menyampaikan Tujuan dan Menyiapkan Siswa
Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan
perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan
serta dalam pelajaran itu.
2) Menyampaikan tujuan
Penyampaian tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru
melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara
menuliskannya di papan tulis, atau menempelkan informasi
tertulis pada papan buletin yang berisi tahap-tahao dan isinya,
serta alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap.
3) Menyiapkan siswa
Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa,
memusatakan perhatian pada pokok pembicaraan, dan
mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah
dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang
akan dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4) Presentasi dan demontrasi
Fase kedua pengajaran langsung yaitu melakukan presentasi
atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci untuk
berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin
dan mengikuti langkah-langkah demontasi yang efektif.
5) Mencapai kejelasan
Hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa
kemampuan guru memberikan informasi yang jelas dan
spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif
terhadap proses belajar siswa.
6) Melakukan demontrasi
Pengajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwa
sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari
mengamati orang lain. Agar dapat mendemontrasikan suatu
konsep atau keterampilan dengan berhasil, guru perlu dengan
sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang akan
didemontrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untuk
menguasai komponen-komponennya.
7) Mencapai pemahaman dan penguasaan
Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku
yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar
memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap
demonstrasi, jika guru menghendaki agar siswanya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
melakukan sesuatu yang benar, guru perlu berupaya agar
segala sesuatu yang didemonstrasikan juga benar.
8) Berlatih
Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar,
diperlukan latihan yang intesif, dan memperhatikan aspek-
aspek penting dari keterampilan atau konsep yang
didemonstrasikan.
9) Memberikan latihan terbimbing
Tahap yang penting dalam pengajaran langsung adalah cara
guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan
terbimbing.” Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan
dapat meningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung
dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan
konsep/keterampilan pada situasi yang baru.
10) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Kegiatan ini merupakan aspek penting dalam pengajaran
langsung, karena tanpa mengetahui hasilnya, latihan tidak
banyak bermanfaat bagi siswa. Guru dapat menggunakan
berbagai cara untuk memberikan umpan balik, misalnya
umpan balik secara lisan, tes, dan komentar tertulis.
4. Pembelajaran yanY Berpusat Pada Siswa
Kegiatan belajar aktif sangat diperlukan bagi peserta didik
untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kegiatan belajar aktif juga sangat diperlukan dalam
penyelenggaraan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Kegiatan belajar tersebut dapat terwujud jika guru sebagai
desainer pembelajaran mampu merancang pengalaman belajar
bagi peserta didik yang didukung dengan berbagai macam
pendekatan yaitu:
a. StrateYi Pembelajaran Inkuiri
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:66),
pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
(benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis,
logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Proses berpikir
itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab guru dan
peseta didik.
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:67), ciri
utama strategi pembelajaran inkuiri adalah:
1) Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada
aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari
dan menemukan, dengan demikian strategi ini
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan
untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari
sesuatu yang dipertanyakan.
3) Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,
kritis, logis dan analitis.
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:67-68),
pemilihan strategi inkuiri dilakukan atas pertimbangan
sebagai berikut:
1) Karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup
memadai;
2) Sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup;
3) Jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak;
4) Materi pembelajaran tidak terlalu luas; dan
5) Alokasi waktu cukup tersedia.
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:69), tahapan-
tahapan strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai
berikut:
1) Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah:
(a) kesadaran terhadap masalah; (b)melihat pentingnya
masalah dan (c) merumuskan masalah.
2) Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut
dalam mengembangkan hipotesis adalah: (a) menguji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dan menggolongkan data yang dapat diperoleh; (b)
melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara
logis; dan merumuskan hipotesis.
3) Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut
adalah: (a) merakit peristiwa, terdiri dari:
mengidentifikai peristiwa yang dibutuhkan,
mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; (b)
menyusun data, terdiri dari mentranslasikan data,
menginterpretasikan data dan mengklasifikasikan data;
(c) analisis data, terdiri dari: melihat hubungan, mencatat
persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan
trend, sekuensi, dan keteraturan.
4) Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah:
(a) mencari pola dan makna hubungan; dan (b)
merumuskan kesimpulan.
5) Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:71-72),
keunggulan dan kelemahan strategi belajar inkuiri adalah
sebagai berikut:
1) Keunggulan strategi belajar inkuiri sebagai berikut:
a) Strategi pembelajaran inkuiri mampu mendorong
peserta didik untuk berpikir atas inisiatif sendiri,
membantu peserta didik mengembangkan konsep diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang positif, mengembangkan bakat individu peseta
didik secara optimal dan menciptakan suasana
akademik yang mendukung berlangsungnya
pembelajaaran yang berpusat pada peserta didik.
b) Strategi pembelajaran inkuiri dapat melayani
kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di
atas rata-rata.
c) Strategi inkuiri memberikan ruang bagi peserta didik
belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
2) Kelemahan strategi belajar inkuiri sebagai berikut:
a) Kegiatan dan keberhasilan peserta didik sulit
dikontrol.
b) Akan terjadi kesenjangan kemampuan antara peserta
didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata
dengan peserta didik yang berkemampuan rata-rata.
c) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan peserta didik menguasai materi
pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan
sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
b. StrateYi Pembelajaran Discovery
Sani (2014: 97) menyatakan kegiatan belajar mengajar
menggunakan metode penemuan (discovery) mirip dengan
inkuiri (inquiry). Inkuiri adalah proses menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pertanyaan dan menyelesaikan masalah berdasarkan fakta
dan pengamatan, sedangkan discovery adalah menemukan
konsep melalui serangkaian data atau informasi yang
diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Belajar
dengan menemukan (discovery) sebenarnya adalah bagian
dari proses inkuiri. Discovery terbimbing merupakan
metode yang digunakan untuk membangun konsep di
bawah pengawasan guru. Pembelajaran discovery
merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut
guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat
peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan
sendiri.
Menurut Sani (2014:98), langkah-langkah pembelajaran
discovery terbimbing adalah sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2) Guru membagi petunjuk praktikum/eksperimen
3) Peserta didik melaksanakan eksperimen di bawah
pengawasan guru
4) Guru menunjukkan gejala yang diamati
5) Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
c. StrateYi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning)
Strategi pembelajaran berbasis masalah (ProSlem
Based Learning) merupakan salah satu modal pembelajaran
inofatif yang memberikan kondisi belajar aktif kepada
peserta didik. Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:72),
strategi pembelajaran berbasis masalah adalah suatu strategi
pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk
memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah
sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahaun
yang berhubungan masalah tersebut dan sekaligus memiliki
keterampilan untuk memecahkan masalah.
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2014:73), ciri
utama strategi pembelajaran berbasis masalah sebagai
berikut:
1) Belajar dimulai dengan suatu masalah dan masalah yang di
berikan berhubungan dengan dunia nyata peserta didik.
2) Mengogarnisasikan pelajaran di seputar masalah, bukan di
seputar disiplin ilmu (interdisipliner).
3) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada peserta
didik, membentuk dan menjalankan secara langsung proses
belajar mereka sendiri dalam kerangka berpikir ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4) Menuntut peserta didik untuk mendemontrasikan apa yang
telah mereka pelajari dalam bentuk atau suatu kinerja.
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2014:73), strategi
pembelajaran berbasis masalah sebaiknya digunakan dalam
pembelajaran pertimbangan, pertimbangan-pertimbangan
tersebut antara lain:
1) Dengan strategi pembelajaran berbasis masalah akan
terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik yang belajar
memecahkan suatu masalah maka mereka akan
menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Artinya,
belajar tersebut ada pada konteks aplikasi konsep. Belajar
akan semakin bermakna dan dapat diperluas ketika peserta
didik berhadapan dengan situasi konsep yang diterapkan.
2) Dalam situasi pembelajaran berbasis masalah, peserta
didik mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan
secara simultan dan mengaplikasikan dalam konteks yang
relavan. Artinya, apa yang mereka lakukan sesuai dengan
keadaan nyata bukan lagi teoritis sehingga masalah-
masalah dalam aplikasi suatu konsep atau teori mereka
akan temukan sekaligus pembelajaran berlangsung.
3) Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan
inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
untuk belajar, dan dapat mengembangkat hubungan
interpersonal dalam bekerja secara kelompok.
Menurut Hosnan (2014:301), penerapan model
pembelajaran berbasis masalah terdiri atas lima langkah utama
yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan
situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis
hasil kerja siswa.
1) Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan
masalah yang dipilih.
2) Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
3) Membimbing penyelidikan individual dan kelompok. Guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalahnya.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru
membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai, seperti laporan, video, dan model serta
membantu berbagai tugas dengan temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang
mereka gunakan.
d. StrateYi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning)
1) Pengertian Project Based Learning
Menurut Hosnan (2014:319), Project Based Learning
(PBL) atau model pembelajaran berbasis proyek (PBP)
merupakan model pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Guru menugaskan siswa
untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis,
dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar. Model pembelajaran ini menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
2) Karakteristik Project Based Learning
Menurut Hosnan (2014:321-322),project Sased learning
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Siswa mengambil keputusan sendiri dalam kerangka
kerja yang telah ditentukan bersama sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b) Siswa berusaha memecahkan sebuah masalah atau
tantangan yang tidak memiliki satu jawaban pasti.
c) Siswa ikut merancang proses yang akan ditempuh dalam
mencari solusi.
d) Siswa didorong untuk berpikir kritis, memecahkan
masalah, berkolaborasi, serta mencoba berbagai macam
bentuk komunikasi.
e) Siswa bertanggung jawab mencari dan mengolah sendiri
informasi yang mereka kumpulkan.
f) Pakar-pakar dalam bidang yang berkaitan dengan proyek
yang dijalankan sering diundang menjadi guru tamu
dalam sesi-sesi tertentu untuk memberi pencerahan bagi
siswa.
g) Evaluasi dilakukan secara terus-menerus selama proyek
berlangsung.
h) Siswa secara reguler merefleksikan dan merenungi apa
yang telah mereka lakukan, baik proses maupun
hasilnya.
i) Produk akhir dari proyek (belum tentu berupa material,
tapi bisa berupa presentasi, drama, dan lain-lain)
dipresentasikan di depan umum (maksudnya, tidak hanya
pada gurunya, namun bisa juga pada dewan guru, orang
tua, dan lain-lain) dan dievaluasi kualitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
j) Di dalam kelas dikembangkan suasana penuh toleransi
terhadap kesalahan dan perubahan, serta mendorong
bermunculannya umpan balik serta revisi.
3) Prinsip-prinsip Project Based Learning
Menurut Hosnan (2014:323), pembelajaran berbasis
proyek memiliki 3 prinsip sebagai berikut:
a) Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang
melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata untuk
memperkaya pembelajaran.
b) Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian
berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan
dalam pembelajaran.
c) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara autentik
dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan
dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun
dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk,
laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya
dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan
balik untuk perbaikan proyek selanjutnya.
4) Manfaat Project Based Learning
Menurut Hosnan (2014:325), pembelajaran berbasis
proyek merupakan strategi pembelajaran yang berfokus
pada peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
tugas-tugas bermakna lainnya. Pelaksanaan PBL dapat
memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja
mengkonstruk tugas yang diberikan guru yang puncaknya
dapat menghasilkan produk karya peserta didik. Manfaat
PBL di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam
pembelajaran.
b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
pemecahan masalah.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan
masalah yang kompleks dengan hasil produk nyata
berupa barang atau jasa.
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan
peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk
menyelesaikan tugas.
e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada
PBL yang bersifat kelompok.
5) Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Secara umum, langkah-langkah pembelajaran berbasis
proyek dapat dijelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 2.2 LanYkah-lanYkah pembelajaran berbasisproyek (Hosnan,2014:325)
Berdasarkan bagan di atas, kegiatan yang harus
dilakukan pada setiap langkah dalam pembelajaran berbasis
proyek adalah sebagai berikut:
a) Penentuan Proyek
Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik
proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan oleh
guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk
memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya,
baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan
tidak menyimpang dari tugas yang diberikan oleh guru.
b) Perancangan Langkah-langkah Penyelesaian Proyek
Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan
penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta
pengelolaanya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi
aturan main dalam melaksanakan tugas proyek, pemilihan
aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek,
1.Penentuan Proyek 2.Perancangan
langkah-langkah
penyelesaian proyek
3.Penyusunan jadwal
pelaksanaan proyek
4.Penyelesaian
proyek dengan
fasilitasi dan
monitoring guru
5. Penyusunan laporan
dan presentasi/
publikasi hasil proyek
6. Evaluasi proses
dann hasil proyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaiaan
tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat
mendukung penyelesaian tugas proyek dan kerja sama
antar anggota kelompok.
c) Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek
Melalui pendampingan guru peserta didik dapat
melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah
dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan
tahap demi tahap.
d) Penyelesaian Proyek dengan Fasilitasi dan Monitoring
Guru
Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian
rancangan proyek yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat
dilakukan dalam kegiatan proyek,diantaranya adalah
dengan (a) membaca, (b) meneliti, (c) observasi, (d)
interviu, (e) merekam, (f) berkarya seni, (g) mengunjungi
objek proyek, atau (h) akses interset. Guru bertanggung
jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan
tugas proyek, melalui proses hingga penyelesaian proyek.
Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan
dapat merekam aktivitas peserta didik dalam
menyelesaikan tugas proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
e) Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil
Proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk
karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya
dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta
didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk
pameran produk pembelajarn.
f) Evaluasi Proses dan Hasil Proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas
proyek. Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan
secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi,
peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang
berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja
selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini, juga
dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang
telah dihasilkan.
Tabel 2.5Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru (Eeacher
Centered) DenYan Pembelajaran Berpusat pada PesertaDidik (Student Centered)
No.
Eeacher Centered Student Centered
1. Guru menjadi satu-satunyasumber belajar.
Guru berperan sebagaifasilitator dalam kegiatanpembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No.
Eeacher Centered Student Centered
2. Jalannya prosespembelajaran didominasioleh guru.
Jalannya prosespembelajaran didominasioleh peserta didik.
3. Guru menjadi subjek danpeserta didik menjadiobjeknya.
Guru dan peserta didikmenjadi subjek dalamproses pembelajaran,sedangkan objeknya adalahmasalah yang terkaitdengan materi pembelajarandan kompetensi yanghendak dicapai.
4. Model pembelajaran yangdigunakan adalah modelpendidikan gaya bank, yaitumenanamkan pengetahuankepada peserta didiksebanyak-banyaknya.
Model pembelajaran yangdigunakan adalah modelpembelajaran kontekstual.
5. Guru menghendaki agarpeserta didiknya menguasaimateri pembelajaran
Guru menghendaki agarpeserta didik menguasaiatau mencapai berbagaikompetensi sebagairumusan dari tujuanpembelajaran.
6. Guru cenderungmenyampaiakanmateripembelajaran denganstrategi ceramah sehinggapeserta didik cenderung pasif
Guru menyampaiakanmateri pembelajaran denganberbagai strategipembelajaran aktif.
Sumber: (Wiyani, 2014:167)
5. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir
TinYkat TinYYi
Menurut Sani (2019:62-70), aktivitas pembelajaran berbasis
HOTS dapat dibedakan dari pembelajaran berbasis LOTS, antara
lain seperti dideskripsikan pada Tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Perbedaan aktivitas belajar LOTS dan HOTS
Aktivitas Siswa dalamPembelajaran LOTS
Aktivitas Siswa dalamPembelajaran HOTS
Pasif dalam berpikir Aktif dalam berpikirMenyelesaikan msalah Memformulasikan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Aktivitas Siswa dalamPembelajaran LOTS
Aktivitas Siswa dalamPembelajaran HOTS
Mengkaji permasalahan sederhana Mengkaji permasalahan kompleksBerpikir konvergen Bepikir divergen dan
mengembangkan ideBelajar dari guru sebagai sumberutama
Mencari informasi dari berbagaisumber
Berlatih menyelesaikan soal danmenghapal
Berpikir kritis dan menyelesaikanmasalah secara kreatif
Mengutamakan pengetahuanfactual
Berpikir analitik, evaluatife, danmembuat keputusan
Aktivitas Siswa dalam pembelajaran HOTS adalah sebagai
berikut:
a. Aktif dalam berpikir
Pembelajaran berbasis HOTS harus membuat semua
siswa aktif dalam berpikir. Peran guru tidak begitu dominan
dalam proses pembelajaran, namun lebih berperan sebagai
fasilitator untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam
berpikir. Oleh sebab itu, guru harus mempersiapkan tugas-
tugas atau soal yang dapat membuat siswa berpikir kreatif,
kritis, dan menyelesaikan masalah. Siswa diberi kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga
menguasai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru jangan
terlalu banyak menjelaskan, namun lebih banyak memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mencari dan menemukan
sendiri apa saja yang akan dipelajarinya.
b. Memformulasikan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pembelajaran yang membuat siswa harus
memformulasikan masalah merupakan pembelajaran berbasis
HOTS. Sangat penting bagi siswa untuk dapat merumuskan
suatu permasalahan dari kondisi yang diberikan. Kegiatan
belajar dengan pendekatan inkuiri pada umumnya harus
diawali dengan perumusan masalah atau pertanyaan yang
akan dicari solusinya melalui kegiatan penyelidikan.
Perumusan masalah dapat berupa tindakan mengubah sebuah
masalah yang diberikan menjadi masalah yang berbeda
penyajiannya. Hal ini sering dilakukan ketika berupaya
menyelesaikan sebuah masalah agar memudahkan siswa
dalam memahami masalah.
c. Mengkaji permasalahan kompleks
Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran berbasis
HOTS adalah permasalahan yang tidak dapat diselesaikan
hanya dengan mengingat atau menerapkan strategi yang telah
umum diketahui.
d. Bepikir divergen dan mengembangkan ide
Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan
kemampuan berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir
divergen akan mengembangkan kemampuan mereka dalam
mengajukan beberapa ide yang berbeda.
e. Mencari informasi dari berbagai sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Belajar dengan mencari informasi dari berbagai sumber
akan mengakomodasi perbedaan karakteristik siswa dalam
gaya belajar, kemampuan belajar, kebutuhan, minat,
keingintahuan, dan pengetahuan awal masing-masing siswa.
Siswa atau kelompok siswa akan lebih bebas belajar dan
mengkondtruksi pengetahuan mereka sendiri.
f. Berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara kreatif
Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir
kritis akan berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru,
memilih yang terbaik, dan melakukan modifikasi yang
diperlukan. Pembelajaran berbasis HOTS harus memberikan
kesempatan pada siswa untuk terbiasa berpikir kritis dalam
menghadapi suatu persoalan atau ketika menerima suatu
informasi.
g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan
Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dicirikan
ketika siswa diminta memilih suatu cara di antara beberapa
cara alternatif yang tersedia. Ada guru yang melatih siswa
untuk membuat suatu keputuan secara analitik, yakni dengan
mempertimbangkan beberapa kelebihan dan kelemahan dari
masing-masing solusi alternatif yang akan dipilih. Kelebihan
dan kelemahan solusi tersebut dapat ditulis pada lembar
kerja siswa (LKS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
1. PenYertian Penilaian
Menurut Sani (2016:15), penilaian adalah upaya sistematik yang
dilakukan melalui pengumpulan data atau atau informasi yang sahih
(valid) dan reliabel, dan selanjutnya data atau informasi tersebut
diolah sebagai upaya melakukan pertimbangan untuk pengambilan
kebijakan suatu program pendidikan. Penilaian dilakukan oleh guru
terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapain
kompetensi siswa, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram
dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilian diri.
Berdasarkan pasal 3 Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 dan
Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, penilaian kelas memiliki fungsi
sebagai berikut:
1. Untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar,
dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan.
2. Untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Penilaian hasil belajar memiliki tujuan sebagai berikut:
a. mengetahui tingkat penguasaan kompetensi
b. menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi
c. menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi
d. memperbaiki proses pembelajaran.
2. Penilaian Kurikulun 2013
Standar penilaian pendidikan kurikulum 2013 mengacu pada
Permendikbud No.66 tahun 2013 tentang standar penilaian
pendidikan, yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian
pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, yang
mencakup penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian dalam
kurikulum 2013 lebih ditekankan pada penilaian autentik.
Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:3), penilaian autentik
adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai masukan, proses dan hasil pembelajaran. Bila pada
kurikulum KTSP, penilaian lebih ditekankan pada aspek kognitif
yang menjadikan tes sebagai cara penilaian yang dominan, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara proporsional sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan jenjangnya yang sistem penilaiannya berdsarkan
tes dan portofolio yang saling melengkapi.
3. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013
Menurut Sunarti & Rahmawati (2014: 4-5), karakteristik penilaian
kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
a. Belajar Tuntas
Peserta didik harus mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh
guru secara tuntas sebelum mengerjakan pekerjaan yang
berikutnya. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir
tingkat rendah akan diberikan waktu yang lebih lama untuk
mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh guru. Peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditentukan
perlu diberi kesempatan untuk remidi dan tidak diperbolehkan
melanjutkan pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum
kompetensi tersebut tuntas. Kriteria ketuntasan dijadikan acuan
oleh guru untuk mengetahui kompetensi yang belum dikuasai
peserta didik.
b. Penilaian Autentik
Penilaian autentik dapat dikelompokkan menjadi:
1) Memandang penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal
yang saling berkaitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2) Mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.
3) Menggunakan berbagai cara dan kriteria penilaian.
4) Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap).
5) Penilaian autentik tidak hanya mengukur hal yang diketahui
oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur hal
yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c. Penilaian Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan
selama pembelajaran berlangsung. Penilaian dilakukan untuk
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus-menerus dalam
bentuk penilaian proses dan berbagai jenis ulangan secara
berkelanjutan. Contohnya adalah ulangan harian, ulangan
tengah semester, dan ulangan akhir semester.
d. Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan,
produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan
penilaian diri. Teknik penilaian akan dijelaskan sebagai
berikut:
1) Tes Tertulis
Menurut Majid (2014:68), tes tertilis terdiri dari
memilih atau menyuplai jawaban dan uraian. Memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-
tidak, menjodohkan dan sebab akibat. Menyuplai jawaban
terdiri dari isian atau melengkapi jawaban singkat dan
uraian. Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih
jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan
merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir
tingkat rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan).
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang
menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan
mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah
dipelajari, dengan cara mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian
tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
2) Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa
(tugas-tugas) dalam periode waktu tertentu yang dapat
memberikan informasi penilaian. Kegiatan penilaian
portofolio fokus pada pemecahan masalah, berpikir dan
pemahaman, menulis, komunikasi, dan pandangan siswa
sendiri terhadap dirinya sebagai pelajar. Tugas yang
diberikan kepada siswa dalam penilaian portofolio adalah
tugas dalam konteks kehidupan sehari-hari.
3) Unjuk Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan
partisipasi peserta didik khususnya dalam proses dan aspek-
aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan
meminta peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek
atau tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan
kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi
ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja
peserta didik.
4) Proyek
Menurut Majid (2014:63), penilaian proyek merupakan
salah satu bentuk penilaian autentik yang berupa pemberian
tugas kepada siswa secara berkelompok. Kegiatan ini
merupakan cara untuk mencapai tujuan akademik dengan
mengakomodasikan berbagai kegiatan gaya belajar, minat,
serta bakat dari masing-masing siswa. Tugas proyek
akademik yang diberikan adalah tugas yang terkait dengan
konteks kehidupan nyata. Oleh karena itu, tugas dengan
proyek dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa.
e. Berdasarkan Acuan Kriteria
Penilaian berdasarkan acuan kriteria maksudnya
penilaian harus didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan
terhadap kelompok-kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kriteria yamg ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal
(KKM). Menurut Majid (2014:150), kriteria ketuntasan minimal
(KKM) ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar dan
karakteristik peserta didik.
2) KKM tidak dicantumkan dalam buku pencapaian
kompetensi, melainkan dicantumkan pada buku penilaian
guru.
3) Peserta didik yang nilainya sudah mencapai atau
melampaui KKM, diberi program pengayaan.
4. FunYsi Penilaian
Menururt Diknas (dalam Majid 2014:44), fungsi penilaian
kelas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Tujuan pembelajaran adalah pencapaian kompetensi inti
maupun kompetensi dasar, maka penilaian kelas ini dapat
menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah
menguasai suatu kompetensi.
b. Penilaian berbasis kelas dapat berfungsi pula sebagai landasan
pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka
membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan
tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,
pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
hal ini terkait erat dengan peran guru sebagai pendidik sekaligus
pembimbing.
c. Fungsi penilaian berbasis kelas adalah menemukan kesulitan
belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan
peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu
pendidik menentukan apakah seorang siswa perlu mengikuti
remedial atau justru memerlukan program pengayaan.
d. Fungsi penilaian sebagai upaya pendidik untuk dapat
menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran
yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. Temuan
ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan
langkah perbaikan proses pembelajaran berikutnya, guna
meningkatkan capaian hasil belajar siswa.
e. Dapat dipakai sebagai kontrol bagi guru sebagai pendidik dan
semua stakeholder pendidikan dalam lingkup sekolah tentang
gambaran kemajuan perkembangan proses dan hasil belajar
peserta didik.
5. Karakteistik Soal HOTS
Menurut Widana (2017:3-6), karakteristik soal-soal
HOTSsangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai
bentuk penilaian kelas. Berikut adalah karakteristik soal-soal
HOTS:
a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan
untuk memecahkan masalah (proSlem solving), keterampilan
berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative
thinking), kemampuan berargumen (reasoning) dan kemampuan
mengambil keputusan (desicion making). Kemampuan berpikir
tingkat tinggi merupakansalah satu kompetensi penting dalam
dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik.
Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS,
terdiri atas (1) kemampuan menyelesaikan permasalahan yang
tidak familiar, (2) kemampuan mengevaluasi strategi yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut
pandang yang berbeda, (3) menemukan model-model
penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya.
b. Berbasis Permasalahan Kontekstual
Soal-soal HOTS merupakan assessment yang berbasis
situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik
diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di
kelas untuk menyelesaikan masalah. Karakterstik assessment
kontekstual sebagai berikut (1) relating yaitu assessment terkait
langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata, (2)
experencing yaitu assessment yang ditentukan kepada
penggalian (exploration), penemuan (discovery) dan penciptaan
(creation), (3) applying yaitu asesmen yang menuntut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-
masalah nyata, (4) communicating yaitu assessment yang
menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu
mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan
konteks masalah, (5) transfering yaitu assessment yang
menuntut kemampuan peserta didik untuk mentransformasi
konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau
konteks baru.
c. Membangun Bentuk Soal Beragam
Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir
soal HOTS sebagai berikut:
1) Pilihan ganda
Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus
yang bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri
dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan
jawaban terdiri atas jawaban dan pengecoh (disractor).
2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)
Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk
menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah
secara komperhensif yang terkait antara pernyataan satu
dengan yang lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda
biasa, soal-soal HOTS yang berbentuk pilihan ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kompleks juga memuat stimulus yang bersumber pada
situasi kontekstual.
3) Isian singkatan atau melengkapi
Soal isian singkatan atau melengkapi adalah soal yang
menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan
cara mengisi kata, frase, angka atau simbol.
4) Jawaban singkat atau pendek
Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah
soal yang jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau
frase terhadap suatu pertanyaan.
5) Uraian
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya
menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan
atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut
menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis.
F. Penelitian YanY Relevan
Penelitian tentang analisis pembelajaran berbasis HOTS yang
akan dikembangkan, sama halnya dengan penelitian terdahulu yang
menunjukkan bahwa ini masih relevan untuk dilaksanakan yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hilaria Mitri dengan judul
penelitian “Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tinggi Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA N 8 Yogyakarta”,
dimana menunjukkan hasil penelitian bahwa:
a. Desain RPP yang dibuat sudah sesuai dengan
Permendikbud No.103 tahun 2014. Akan tetapi belum
memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, yang
dilihat melalui analisis pada komponen dasar, indikator dan
langkah-langkah desain pembelajaran.
b. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada kedua guru
yang mengajar di X-MIPA dan XI-IIS, ditemukan bahwa
kedua guru mata pelajaran ekonomi belum mampu
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.
c. Pelaksanaan penilaian kelas yang dilakukan terhadap soal
UTS yang dibuat oleh kedua guru mata pelajaran ekonomi,
ditemukan bahwa kedua soal ujian belum mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sangsang Lusiani Supriyanti
dengan judul “ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJRAN TEMATIK KELAS
V (STUDI KASUSDI SALAH SATU SD SWASTA DI
KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)”. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana Perencanan
Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD Swasta di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V; untuk mendeskripsikan
sejauh mana Penerapan Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi
dalam Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V; untuk mendeskripsikan
sejauh mana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD
Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil observasi
kuesioner guru dan siswa, soal penilaian tengah semester dan
wawancara guru kelas di salah satu SD Swasta di Kabupaten
Sleman Yogyakarta Kelas V maka dapat disimpulkan sebagai
berikut: a) perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di
salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta di kelas V
pada indikator kognitif sudah memuat tentang keterampilan
berpikir tingkat tinggi pada muatan pembelajaran BahasaIndonesia
dengan indikator mencari ide pokok yang termasuk dalam kata
kerja operasional menganalisis, tetapi masih didominasi
keterampilan berpikir tingkat rendah paada muatan PPKn yaitu
dengan indikator menjelaskan pada C2 dan IPS yaitu dengan
indikator menunjukkan C1; b) penerapan keterampilan berpikir
tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di salah satu Sd
swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V sudah
mendorong untuk berpikir tingkat tinggi yang jarang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
oleh guru yaitu pada kemampuan kolaborasi dan komunikasi.
Sementara kemampuab berpikir tingkat tinggi yang sering
dilakukan oleh guru yaitu kemampuan berpikir kritis dan
kreativitas; c) penilaian berpikir tingkat tinggi di salah satu SD
Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta sudah memuat kata kerja
operasional yang ada pada taksonomi Bloom di tingkat yang lebih
tinggi C4,C5, dan C6 tetapi masih didominasi oleh kata kerja
operasional tingkat rendah C1, C2, dan C3.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Fanani dengan judul
“PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS
(HIGHER ORDER THINGKING SKILL) DI SEKOLAH DASAR
KELAS V”. Penelitian ini mengunakan model prototipe
pengembangan pembelajaran dengan mengacu pada model
pengembangan Dick dan Carry. Kualitas hasil pengembangan
perangkat pembelajaran hasil validasi perangkat oleh validator
menunjukkan nilai total rerata 3,86 dengan kategori baik. Hasil
respon dosen dan guru terhadap hasil pengembangan pembelajaran
masing-masing menyatakan setuju dengan rerata persentase 73,8 %
(kategori baik) dan 87,8 % (kategori sangat baik). Hasil uji coba
terbatas menunjukkan pengembangan mampu menghasilkan
ketuntasan capaian belajar (91%) pada pembelajaran 1 subtema 3
Manusia dan Peristiwa Alam Tema Peristiwa dalam Kehidupan
Kelas V SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
G. KeranYka Berpikir
Pembelajaran abad ke-21 mengharuskan siswa untuk menguasai
teknologi, dengan kemampuan siswa dalam mengelolah keterampilan
yang dimilikinya. Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa
dituntut untuk memiliki kemampuan keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skil- HOTS). Ditandai dengan perubahan
kurikulum, sekolah harus mampu mengikuti dan menerapkan
kurikulum terbaru yang diterapkan oleh pemerintah yaitu kurikulum
2013. Berdasarkan kemampuan keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa diharapkan mempunyai tingkat berpikir yang tinggi, salah
satunya adalah berpikir kritis.Sebagai lembaga yang berperan dalam
proses pendidikan, sekolah harus mampu menanamkan hal-hal yang
bermanfaat bagi kehidupan setiap generasi pelajar. Dalam
melaksanakan program pendidikan, guru harus mampu menanamkan
hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang mengarahkan
peserta didik pada proses pemikiran keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diterapkan melalui
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan dapat
dirumuskan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP),pelaksanaan dapat dirumuskan dalam bentuk pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di kelas, dan evaluasi dapat dirumuskan dalam
bentukpelaksanaan penilaian kelas (assesment).Rencana pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pembelajaran atau RPP dibuat oleh guru itu sendiri dan dipraktekkan
langsung di kelas dengan menerapkan berbagi model pembelajaran
yang berpusat pada siswa yaitu; 1) strategi pembelajaran inkuiri, 2)
strategi pembelajaran discovery, 3) strategi pembelajaran berbasis
masalah, 4) strategi pembelajaran berbasis proyek. Rumusan RPP
harus mencerminkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan
menggunakan kata kerja operasaional yaitu menganalisa (C4),
mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki siswa dapat dilihat
dari kegiatan pembelajaran melalui kegiatan menanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun siswa lainnya. Siswa
yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi akan bertanya
bagaimana itu bisa terjadi, dan setelah pertanyaan itu bisa dijawab
mereka akan mampu menganalisis dampak akibat peristiwa yang
terjadi dan mampu menemukan solusi.
Pelaksanaan penilaian kelas dapat dilakukan setelah pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan melihat sejauh
mana ketercapaian peserta didik dalam menguasai materi yang
dipelajari. Penilaian yang dibuat oleh guru sebaiknya mengarah pada
keterampilan berpikir ting kat tinggi. Dengan hasil yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
peserta didik maka akan terlihat perserta didik yang memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Gambar 2.3 KeranYka Berpikir
Rencana PelaksanaanPembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
PelaksanaanPenilaian Pembelajaran(Assesment)
KeterampilanBerpikir
Siswa
m Kurikulum
20132222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Mixed Methods
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mixed methodsdengan
model penelitiansequential exploratory. Menurut Sugiyono (2011:473),
metode kombinasi model atau desain sequential exploratory adalah
metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, di mana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap kedua
menggunakan metode kuantitatif. Tujuan yang hendak diperoleh penulis
dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa yang tercermin dalam pengerjaan soal,
rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran,
penilaian kelas yang mengarah pada unsur keterampilan berpikir tingkat
tinggi, dan persepsi siswa pada guru mata pelajaran Akuntansi dalam
menerapkan pembelajaran yang mengarah pada unsur keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 7 Yogyakarta, yang
berlokasi di Jalan Gowongan Kidul Blok JT III No.416, Gowongan,
Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55232.
2. Waktu Penelitian
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
penelitian dilakukan pada bulan April 2019.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat variabel
penelitian melekat. Mereka berperan sebagai pemberi informasi yang
berhubungan dengan objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa-siswi kelas X Akuntansi dan Guru Akuntansi yang
mengajar di kelas X SMK Negeri 7 Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok
pembicaraan penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan penilaian kelas
(assesment) yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat, serta
kegiatan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi pada mata pelajaran Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga buah variabel yaitu variabel terikat
variabel bebas dan variabel tambahan. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Variabel
tambahan dalam penelitian ini adalah persepsi siswa. Operasionalisasi
variabel penelitian akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Desain RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir
tingkat tinggi harus dikembangkan berdasarkan tahapan berpikir yang
dikemukakan oleh Bloom, yakni memuat proses kognitif berupa
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta yang merupakan indikator
dari keterampilan berpikir tingkat tinggi.Kisi-kisi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator
Jumlah Pernyataan
NomorButirInstrumen
1
Identitas MataPelajaran
Kejelasan dankelengkapan
identitas-
SatuanPendidikan
51,2,3,4,
5
Kelas/Semester
MataPelajaran
TemaPelajaran
AlokasiWaktu
2Kompetensi
Inti (KI)Kelengkapan
kompetensi inti
KI 1 Spiritual
1 6KI 2 Sosial
KI 3 Pengetahuan
KI 4 Keterampilan
3 KompetensiDasar (KD)
dan IndikatorPencapaianKompetensi
(IPK)
PengembanganIPK untuk
mencapai KD -
TerdapatKompetensi
Dasar2 7,8
Keterkaitanantar KD
dengan IPK
KKO yangdigunakanmengarah
pada ranah
Menganalisis 1 9
Mengevaluasi
Mencipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator
Jumlah Pernyataan
NomorButirInstrumen
kognitif
4
PerumusanTujuan
PembelajaranKesesuaian
dengan indikator
-
Penjabarantujuan
pembelajaranmengacu pada
indikatorpencapaiankompetensi
yangdidalamnya
terdapatkegiatan
literasi danPPK serta
mengandung3 objek
1 10,11
5Materi
Pembelajaran
Kesesuaian dankelengkapan
materipembelajaran
-
Memuat fakta 1 11
Memuatkonsep/prinsi
p
112
Memuatprosedur yang
relevandengan materi
1 13
Memuatmetakognitif
1 14
6 MetodePembelajaran
Kesesuaiandengan tujuanpembelajaran Pendekatan
PendekatanSaintifik
1 15PendekatanKontekstual
Model Discovery 1 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator
Jumlah Pernyataan
NomorButirInstrumen
Learning
ProSlem
Based
Learning
Project Based
Learning
Inquiry
Learning
Metode
MetodeDiskusi
1 17
MetodeCeramah
Metode Tanyajawab
MetodePenugasan
MetodeEksperimen
MetodeDemonstrasi
MetodeSimulasi
7Sumber
Belajar danMedia Belajar
Tercetak -
Buku
1 18Koran
LKS
Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator
Jumlah Pernyataan
NomorButirInstrumen
Non cetak -
Internet
1 19Video
Power Point
8 SkenarioPembelajaran
Langkah-langkah
Pembelajaran
KegiatanPendahuluan
Memberikansalam
1 20
Siswa danguru berdoa
bersama
Pengkondisian kelas
Mengecekkehadiran
siswa
Mengulangmateri
pertemuansebelumnya
Kegiatanapersepsi
Menjelaskantujuan
pembelajaranyang akandicapai danmengaitkan
manfaatdalam
kehidupansehari-hari
Memotivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator
Jumlah Pernyataan
NomorButirInstrumen
siswa
Kegiatan Inti
BerdasarkanPPK danliterasi
1 21
Berdasarkan4C
(Creativity,
Critical
Thinking,
Communicati
on,
CollaSoration
)
KegiatanPenutup
Memberikanumpan balik
1 22
Memberikanpenguatan
MembuatKesimpulan
MemberikanPR
Memintasiswa untukmempelajari
materipertemuanberikutnya
Mengadakanrefleksi
Menutuppembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator
Jumlah Pernyataan
NomorButirInstrumen
dengan salam
9. Penilaian
Sikap
SpiritualBerdoa
1 23
Bersyukur
Sosial
Jujur
Tanggungjawab
Disiplin
Toleransi
Santun
Bekerjasama
Penilaianteman sebaya
Pengetahuan
Tes TulisPilihan Ganda
1 24Esai
Tes LisanTanya jawab
Diskusi
Keterampilan
Kesesuaiandengan
teknik danbentuk
penilaianautentik
Portofolio
1 25Praktik
Proyek
Teknik penilaianSikap
Jurnal1 26
Ceklis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator
Jumlah Pernyataan
NomorButirInstrumen
Pengetahuan Tes tertulis 1 27
KeterampilanPenilaiankinerja
1 28
10. BahasaPenggunaanbahasa tulis
Tata bahasa
MenggunakanEjaan Bahasa
Indonesia(EBI) yang
baik danbenar
1 29
Menggunakankalimat bakusesuai dengan
KBBI
1 30
Menggunakanpola kalimatyang lengkap
(SPOK)
1 31
Penggunaanistilah yang
mudahdipahami
1 32
Kesederhanaan bahasa
Tidakmengandung
maknaambigu
1 33
2. Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Menurut Suprihatiningrum (2016:119), pelaksanaan
pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan,
menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran
kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan pembelajaran
dengan tujuan menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
adalah langkah-langkah pembelajaran yang mengarahkan siswa pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kegiatan pembelajaran yang
bertujuan mengarahkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
hendaknya memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi itu
sendiri, dengan menerapkan kegiatan pembelajaran antara guru dan
siswa yang memuat proses kognitif berupa kemampuan menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Kisi-kisi pelaksanaan pembelajan dapat
dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas
No. VariabelSub
VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
1 Persiapan RPP -Kelengkapan
komponen1 1
2 Penyajian Pendahuluan - Memberikansalam
2 2,3
Siswa dan guru 2 4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No. VariabelSub
VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
berdoa bersama
Memeriksakondisi kelas
sebelummemulaikegiatan
pembelajaran
3 6,7,8
Mengecekkehadiran siswa
1 9
Mengulangmateri
pertemuansebelumnya
1 10
Melakukankegiatan
apersepsi danmotivasi siswa
1 11
Menjelaskantujuan
pembelajaranyang akandicapai danmengaitkan
dengankehidupansehari-hari
1 12
Kegiatan Inti BerdasarkanIPK
1 13
Berdasarkankarakteristikpeserta didik
1 14
Berdasarkan 2 15,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No. VariabelSub
VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
PPK dan literasi
Berdasarkan 4C(creavity,
critical
thinking,
communication,
collaSoration)
1 17
Penutup -
Memberikanumpan balik
1 18
Memberikanpenguatan
1 19
Menyimpulkanmateri
1 20
Memberi tugaspada siswa
2 21,22
Mengadakanrefleksi
1 23
Menutuppelajaran
dengan salam1 24
3.
MetodePembelaja
ran
Kesesuaiandengantujuan
pembelajaran
Pendekatan Pendekatansaintifik
1 25
Pendekatankontekstual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No. VariabelSub
VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
Model
Discovery
learning
1 26
ProSlem Sased
learning
Project Sased
lerning
Inquiry Sased
learning
Metode
Metode diskusi
1 27
Metode ceramah
Metode tanyajawab
Metodepenugasan
Metodeeksperimen
Metodedemonstrasi
Metode simulasi
PemanfaatanMedia
PembelajaranTercetak
Buku
1 28Koran
LKS
Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No. VariabelSub
VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
Sumberbelajar
dan mediabelajar
Non Cetak
Internet
1
29
Video
Power Point
3 Bahasa Penggunaan Bahasa Tulis
Tata Bahasa
MenggunakanEjaan Bahasa
Indonesia (EBI)yang baik dan
benar
1 30
Menggunakankalimat bakusesuai dengan
KBBI
1 31
Menggunakanpola kalimatyang lengkap
(SPOK)
1 32
Penggunaanistilah yang
mudah dipahami1 33
Kesederhanaan kalimat
Tidakmengandung
makna ambigu
1 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No. VariabelSub
VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
PenggunaanBahasa Lisan
LafalPengucapanbahasa yang
jelas1 35
Intonasi
Kalimat yangdiucapkan dapatdidengar dengan
baik
1 36
JedaPerhentian
kalimat dengantepat
1 37
Lugas danKomunikatif
Ketepatanstruktur kalimat
1 38
Mudahdimengerti
Penjelasanruntut
1 39
Penggunaanbahasa yang
mudah1 40
Pilihan katalebih familiar
1 41
PenggunaanBahasaTubuh
Non verbalMata 1 42
Tangan 1 43
3. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Menurut Sani (2016:15), penilaian adalah upaya sistematik yang
dilakukan melalui pengumpulan data atau informasi yang sahih (valid)
dan reliabel, dan selanjutnya data atau informasi tersebut diolah
sebagai upaya melakukan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan
suatu program pendidikan.Untuk menanamkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi pada siswa maka teknik penilaian kelas tidak hanya
menumbuhkan kemampuan menghafal, melainkan harus berada pada
ranah yang lebih tinggi yakni dengan berpedoman kepada taksonomi
Bloom berupa proses yang berada pada tingkat menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta. Kisi-kisi instrumen penilaian kelas dapat
dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut.
Tabel 3.3Kisi-kisi Instrumen KeYiatan Penilaian Pembelajaran
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
1Kata KerjaOperasional
KKO yangmengarah
padakemampuan
tingkat rendah
- Mengingat
3 1,2,3- Memahami
- Menerapkan
KKO yangmengarah
padakemampuantingkat tinggi
- Menganalisis
3 4,5,6- Mengevaluasi
- Mencipta
2 Bahasa Penggunaan Tata Bahasa MenggunakanEjaan Bahasa
1 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
Bahasa Tulis
Indonesia yangbaik dan benar
Menggunakankalimat bakusesuai dengan
KBBI
1 9
Menggunakanpola kalimatyang lengkap
(SPOK)
1 10
PenggunaanIstilah
Penggunaanistilah yang
mudahdipahami
1 11
KesederhanaanKalimat
Tidakmengandung
makna ambigu1 12
PenggunaanBahasa Lisan Lafal
Pengucapanbahasa yang
jelas1 14
Intonasi Kalimat yangdi ucapkan
dapat di dengardengan baik
1 15
Jeda Perhentiankalimat dengan
tepat 1 16
Lugas dan Ketepatanstruktur
1 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
Komunikatif kalimat
Keefektifankalimat
1 18
3.Soal yangdiujikan
Kesesuaiansoal
-
Sesuai denganmateri yang
diajarkan1 19
Sesuai dengantujuan
pembelajaranyang ingin
dicapai
1 20
Sesuai denganperbedaan
kemampuansiswa
1 21
Sesuai denganindikator
pencapaiankompetensi
(IPK)
1 7
Kejelasan Soal Soal yangdibuat tidakbergantungdengan soalsebelumnya
1 13
4. Macam-macam
penilaian
Sikapspiritual
berdoa 1 22
bersyukur
Sosial Jujur
Tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
jawab
Disiplin
Toleransi
Santun
Bekerja sama
Penilaianteman sebaya
Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda
1 23Essay
Tes lisan Tanya jawab
Diskusi
Keterampilan Kesesuaiandengan teknik
dan bentukpenilaianautentik
Portofolio 1 24
Praktik
Proyek
Teknikpenilaian
SikapJurnal
1 25
Ceklis
Pengetahuan Tes tertulis
Keterampilan Penilaiankinerja
5.Tindak
Lanjut GuruRemidial
-
Gurumelakukan
remidial untukmembantusiswa yangmengalami
1 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel
Indikator JumlahPernyataan
NomorButir
Instrumen
kesulitandalam
menguasimateri
pelajaran
Pengayaan GurumelakukanPengayaan
untukmengembangk
an potensisiswa secara
optimal
1 27
4. Persepsi Siswa
Menurut Rakhmat (2005:51), persepsi adalah pengalaman
tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Untuk
melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan terhadap guru,
maka peneliti juga melakukan penelitian terhadap persepsi siswa.
Penilaian persepsi siswa pada guru mata pelajaran Akuntansi dalam
menerapkan pembelajaran yang mengarah pada unsur keterampilan
berpikir tingkat tinggi melibatkan 3 indikator proses kognitif
kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu menganalisis, mengevaluasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dan mencipta. Kisi-kisi instrumen pada siswa dapat dilihat pada Tabel
3.4 sebagai berikut.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa
No VariabelSub
VariabelIndikator
Pernyataan JumlahPernyataan+ -
1 Persepsisiswa
tentangkemampuan
mengajarguru
Kecakapan
Memberikanpenjelasan yangmudah dipahami
siswa
1 2 2
Metode mengajarmembuat materi
lebih jelas3,4 5 3
Pengetahuan
Menujukkanpenguasaanmateri
pembelajaran6 7 2
Menjelaskanmateri secara
runtut8 9 2
Memberikanmateri pelajaran
dengan jelas10 - 1
Memberikanmateri disertaidengan contohyang mudah
dipahami
11 12 2
ProsesBelajar
Mengajar
Memilih metodemengajar yangsesuai dengan
materi pelajaran
13 - 1
Memberikan 14 - 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No VariabelSub
VariabelIndikator
Pernyataan JumlahPernyataan+ -
informasi tujuanpembelajaran
Menggunakanmedia
pembelajaranyang tepat
15,16 - 2
Memotivasi siswadengan berbagaicara yang positif
17,18 19 3
Memberikanpertanyaan
umpan balikuntuk mengetahuidaya serap siswa
di setiapkomponen
pembelajaran
20 21 2
Menyimpulkanhasil belajar
22 - 1
Menggunakanwaktu secara
efektif dan efisien23,24 25 3
Menjawabpertanyaan siswa
dengan baik26,27 - 2
2 PendekatanSaintifik
Penerapanpendekatan
saintifik
Mengamati 28,29 - 2
Menanya 30 - 1
MengumpulkanData
31 - 1
Mengasosiasi 32 - 1
Mengkomunikasi 33 - 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No VariabelSub
VariabelIndikator
Pernyataan JumlahPernyataan+ -
kan
E. Sumber Data Penelitian
Berdasarkan variabel yang akan diteliti, maka data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini berupa:
1. Data Primer
Menurut Hasan (2002: 82), data primer adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.
Data primer juga merupakan data asli. Data primer yang dimaksud
dalam penelitian ini meliputi:
a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
telah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Penilaian pendahuluan terhadap kesesuaian atau tingkat
kekonsistenan pernyataan guru dengan praktik pelaksanaan dalam
pembelajaran yang terjadi di kelas (wawancara).
c. Data berupa persepsi siswa kepada guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
2. Data Sekunder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Menurut Hasan (2002:82), data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian
dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder yang dimaksud
dalam penelitian ini meliputi:
a. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
oleh guru mata pelajaran Akuntansi, apakah telah memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Pelaksanaan penilaian kelas (assesment) untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan pendidik dalam mentransfer pengetahuan
kepada siswa melalui pengerjaan soal dengan penggunaan kata
kerja yang digunakan dalam soal berupa kata kerja dari masing-
masing keterampilan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
F. Teknik PenYumpulan Data Penelitian
Dalam penelitian ini, di gunakan beberapa teknik pengumpulan
data, yaitu teknik pengumpulan data kualitatif dan teknik pengumpulan
data kuantitatif dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Teknik PenYumpulan Data Kualitatif
a. Wawancara
Menurut Sugiyono (2011:188), wawancara digunakan sebagai
teknik data apabila peneliti ingin meakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang ingin diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
terutama jika jumlah respondennya sedikit. Wawancara merupakan
teknik atau cara pengumpulan data dengan cara mengadakan dialog
secara langsung dengan narasumber.
Dalam penelitian ini, teknik wawancara digunakan untuk
memperoleh data yang konsisten dengan data yang diperoleh melalui
kegiatan observasi kegiatan pembelajarn yang dilaksanakan guru di
kelas. Peneliti juga akan melakukan dialog secara langsung dengan
objek penelitian yaitu gura mata pelajaran Akuntansi kelas X,
wawancara dilakukan guna mengetahui proses pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
b. Observasi
Menurut Bandur (2014:91), teknik pengumpulan data kualitatif
melalui observasi langsung sangat relevan untuk mendapatkan pola
perilaku dan peristiwa yang dibutuhkan untuk mendalami masalah
penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi
langsung (direct oSservation). Peneliti melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian, yaitu pada saat pelaksanaan
pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui
apakah dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah benar-benar
melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tepat yang
memuat indikator menganalisis, mengevaluasi, mencipta dan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
mengetahui konsistensi data yang diperoleh melalui wawancara
dengan guru Akuntansi kelas X. Untuk memperoleh data peneliti akan
melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian,
yaitu saat pelaksanaan pembelajaran sedang berlangsung. Analisis
dilakukan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang diterapkan
oleh guru, kegiatan pembelajaran yang memuat keterampilan berpikir
tingkat tinggi, berupa kegiatan menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data sekunder
berupa desain RPP dan kegiatan penilaian kelas yang memuat
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui buku-buku yang relevan dengan masalah penelitian,
dokumen-dokumen, arsip-arsip, catatan-catatan yang berhubungan
dengan objek penelitian.
2. Teknik PenYumpulan Data Kuantitatif
Teknik pengumpulan data kuantitatif menggunakan angket atau
kuesioner. Menurut Arikunto (2013:194), kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan kuesioner
tertutup yang akan disebarkan di kelas X jurusan Akuntansi SMK
Negeri 7 Yogyakarta. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data berupa persepsi siswa kepada guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pada kuesioner ini skala
pengukuran menggunakan skala likert, dengan menggunakan empat
pilihan jawaban yaitu: (1) selalu dengan skor 4, (2) sering dengan skor
3, (3) jarang dengan skor 2, (4) tidak pernah dengan skor 1.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar
wawancara, lembar kuesioner, dan dokumen yang sebelumnya akan di
konsultasikan kepada dosen pembimbing dan selanjutnya akan
dimintakan validasi ke beberapa ahli bahasa dan ahli pengukuran (ahli
materi). Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang
dibantu dan didukung oleh instrumen lainnya. Instrumen penelitian ini
mengunakan dua metode yaitu, instrumen penelitian metode kualitatif dan
instrumen penelitian metode kuantitatif, dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. Instrumen Penelitian Metode Kualitatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Untuk metode kualitatif peneliti menggunakan instrumen
lembar wawancara, lembar observasi dan dokumen, dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Lembar wawancara
Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui proses
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dikelas serta
menemukan kendala-kendala yang dihadapi guru Akuntansi
dalam menerapkan kegiatan pembelajran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk melihat
apakah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
Akuntansi sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dibuat dan sudah mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa.
c. Dokumen
Dokumen digunakan untuk mengumpulkan data sekunder
berupa desain rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
pembelajaran yang dibuat oleh guru Akuntansi. Desain rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran akan
dianalisis dengan melihat apakah desain rencana pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
pembelajaran dan penilaian pembelajaran tersebut sudah memuat
unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
d. Uji Keabsahan Data.
Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah
satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat
kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik
pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik Triangulasi. Dalam
pengumpalan data, data yang diperoleh akan lebih konsisten
sehingga menjadi suatu data yang valid dan bisa
dipertanggungjawabkan. Agar hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan diperlukan pengecekan data apakah data
yang disajikan valid atau tidak, maka diperlukan teknik
keabsahan/kevalidan data. Menurut Sugiyono (2011:327),
triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada.
Menurut Moleong (2006:330), triangulasi dapat dibedakan
menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi
metode, triangulasi penyidik, dan triangulasi teori. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi metode.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
triangulasi metode. Menurut Sugiyono (2011:327), triangulasi
teknik/metode berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber
yang sama. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara
mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil triangulasi metode
yang diperoleh dari kegiatan penelitian berupa wawancara,
observasi, dokumentasi sudah sesuai dengan data yang
didapatkan di lapangan.
2. Instrumen Penelitian Metode Kuantitatif
Pada metode kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah lembar
kuesioner. Lembar kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data berupa persepsi siswa terhadap guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran akuntansi yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan penting, yaitu: valid dan reliabel. Oleh
karena itu, untuk mengukur validitas dan reliabilitas maka dilakukan uji
coba instrumen, adapaun alat pengujian instrumen meliputi:
a. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2013:211), Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Untuk menguji kevalidan atau kesahihan instrumen
persepsi siswa kepada guru Akuntansi yang melakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
pelaksanaan pembelajaran di kelas, instrumen tersebut dimintakan
validasi bahasa dan validasi materi.Hasil validasi bahasa dan materi
RPP dapat dilihat pada Lampiran 4; hasil validasi bahasa dan materi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 5;
hasil validasi bahasa dan materi penilaian pembelajaran dapat dilihat
pada Lampiran 6; hasil validasi bahasa dan materi kuesioner persepsi
siswa dapat dilihat pada Lampiran 7; hasil validasi bahasa dan materi
wawancara guru dapat dilihat pada Lampiran 10.
b. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, kemudian menguji keterandalan
atau reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrumen diuji cobakan
kebeberapa responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan
subjek yang akan teliti. Menurut Arikunto (2013:221), reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan.
Untuk menguji reliabilitas instrumen angket menggunakan
rumus koefisien alpha dari croncSach dandibantu dengan
menggunakan SPSS statistic versi 21.0. Rumus koefisien alpha dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
croncbach menurut Arikunto (2013:239) yang digunakan adalah
sebagai berikut:
r11=( k
k−1 )(1−∑ σ S
2
σ2t
)
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumenK =banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal∑σb² = jumlah varians butirσ²t =varians total
Kemudian hasil perhitungan r11 yang diperoleh
diinterpretasikan dengan keandalan koefisiensi korelasi menurut
Suharsimi Arikunto (2013:239) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Intepretasi Nilai r
Besarnya Nilai r Interpretasi
0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup 0,400 sampai dengan 0,600 Agak Rendah0,200 sampai dengan 0,400 Rendah 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
Instrumen dikatakan reliabel jika, r hitung lebih besar atau
sama dengan r tabel dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r
tabel instrumen dikatakan tidak reliabel atau nilai r hitung
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan
dikatakan reliabel jika r hitung ≥ 0,600. Hasil pengujian reliabilitas
persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.6 Uji reliabilitas Persepsi Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,849 ,836 33
SumSer: data primer, diolah 2019
Berdasarkan hasil output SPSS Versi 21.0 di atas,
menghasilkan nilai CronSach’s Alpha untuk keseluruhan data persepsi
siswa sebesar 0,849. Nilai CronSach’s Alpha 0,849 ≥ 0,600. Dengan
demikian dapat disimpulkan untuk variabel persepsi siswa adalah
reliabel dengan interpretasi tinggi.
H. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2014: 402), teknik analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain. Setelah mendapatkan
data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Menuut Sugiyono (2011: 332) analisis kualitatif adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam
penelitan kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama
di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif
yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyon,2017:484-
492) yaitu sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan
mencari, mencatat, dan mengumpulkan data melalui hasil wawancara,
dokumentasi dan observasi yang terkait dengan desain RPP,
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran yang memuat
unsur kemampuan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b. Reduksi Data
Menurut Sugiyono (2017:485), mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Dalam reduksi data informasi akan dikumpulkan melalui
wawancara dengan responden yaitu guru akuntansi mengenai desain
RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
c. Penyajian Data
Menurut Sugiyono (2017: 488), “dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian atau narasi singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchartdan sejenisnya”. Dengan
penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tesebut karena metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kasus, maka penyajian data yang dilakukan lebih banyak
dituangkan kedalam uraian.
d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Menurut Sugiyono (2017: 492), kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin saja tidak,karena seperti telah
dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
penelitian berada di lapangan. Kesimpulan yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data, tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
saat mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Teknik analisis data dalam bagian ini menggunakan statistika
deskriptif. Analisis deskritif digunakan untuk mendeskripsikan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.
Menurut Syofian (2010:2), statistika deskriptif adalah statistik
yang berkenaan dengan cara mendiskripsikan, menggambarkan,
menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami. Pada
data deskriptif, data yang berupa angka akan dikualitatifkan sehingga
hasil yang diperoleh dapat dideskripsikan.
Untuk mengetahui skor persepsi siswa kelas X Akuntansi 2
yang berjumlah 31 siswa terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi maka
terlebih dahulu menentukan jumlah kelas dengan menggunakan rumus
Sturges (Boedijoewono, 2007:42) sebagai berikut:
K = 1 + 3,3 log (n) = 1 + 3,3 log (31) = 1 + 4,719 = 5,719 dibulatkan menjadi 6
Keterangan:K = jumlah kelaslog = logaritman = jumlah siswa
Dengan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah kelas sebesar
5,719 yang dibulatkan menjadi 6 kelas.
Setelah jumlah kelas diketahui, selanjutnya menentukan
rentang skor yaitu dengan menentukan nilai maksimun dan nilai
minimum. Kuesioner persepsi siswa terhadap kegiatan pelaksanaan
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi berjumlah 33 instrumen. Setiap instrument atau butir
pernyataan menggunakan 4 alternatif jawaban, maka skor maksimal
adalah 4 x 33 = 32 dan skor terendah adalah 1 x 33 = 33. Untuk
menentukan rentang skor dengan cara mengurangkan skor
maksimal dengan skor minimum maka perhitungannya adalah
Rentang Skor = 132 – 33 = 99. Rentang skor yang sudah didapat
digunakan untuk menentukan panjang interval kelas setiap alternatif
kriteria penilaian yang telah ditentukan, yaitu dengan cara rentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
skor dibagi dengan jumlah kelas maka perhitungannya adalah
Panjang Interval = 99 / 6 = 16,5 dibulatkan menjadi 17.
Pada penilaian persespsi siswa menurut rumus sturges terdapat
6 kelas, sedangkan kriteria yang digunakan dalam penilaian
persepsi siswa dikategorikan menjadi tiga kriteria, maka jumlah
kelas dikelompokkan menjadi tiga kriteria dengan alternatif jumlah
kelas kesatu dan kedua dikelompokkan ke dalam kriteria Baik,
kelas ketiga dan keempat dikelompokkan ke dalam kriteria Cukup
Baik, dan kelas kelima dan keenam dikelompokkan kedalam
kriteria Kurang Baik. Penilaian persepsi siswa dapat dilihat pada
Tabel 3. 7 sebagai berikut.
Tabel 3.7 Penilaian Persepsi Siswa
Skor Kriteria
101– 132 Baik
67 – 100 Cukup Baik
33 – 66 Kurang Baik
I. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi
tiga tahap yaitu persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data.
Masing-masing tahap akan diuraikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
1. Tahap persiapan
a. Pencarian sekolah dan meminta izin kepala sekolah
Sekolah yang akan menjadi tempat penelitian dikhususkan
pada sekolah kejuruan, karena penelitian bertujuan untuk
menganalisis pembelajaran akuntansi yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Sebelum melakukan
penelitian peneliti melakukan permohonan ijin kepada pihak
sekolah dengan memberikan surat ijin penelitian.
b. Penyusunan instrumen penelitian
Kegiatan penyusunan instrumen yang digunakan untuk
menganalisis desain rencana pelaksanaan pembelajaran,
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan penilaian
pembelajaran, dan persepsi siswa terhadap guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran akuntansi yang mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, diwakili dari
penyusunan kisi-kisi lembar instrumen.
c. Validasi instrumen penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, keempat instrumen yaitu:
(1) Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; (2) Instrumen
Observasi Aktivitas Guru di Kelas; (3) Instrumen Analisis
Kegiatan Penilaian Kelas; dan (4) Instrumen Kuesioner Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Siswa terhadap Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran yang
Menanamkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi akan
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan selanjutnya
meminta para ahli untuk menguji validasi keempat instrumen
tersebut. Untuk menguji validasi instrumen, peneliti melakukan
validasi bahasa dan materi. Validasi bahasauntuk instrumen
wawancara, RPP, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian
pembelajaran, persepsi siswa dilakukan oleh Bapak Apri Damai
Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. agar bahasa yang digunakan dalam
instrumen penelitian tersebut sudah memenuhi kriteria Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), sedangkanvalidasi materi untuk instrumen wawancara,
RPP, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian pembelajaran
dilakukan oleh Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
dan validasi materi untuk instrumen persepsi siswa dilakukan oleh
Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. untuk
mengetahui apakah instrumen penelitian ini layak digunakan atau
tidak.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan akan dilaksanakan pada bulan April 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
3. Tahap analisis
Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis
sesuai dengan teknik analisis data. Peneliti menganalisis data setelah
proses penelitian selesai dan data terkumpul dengan menggunakan
deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif. Dalam hal ini yang
dianalisis adalah rencana pelaksanaaan pembelajaran,penilaian
pembelajaran Akuntansi yang mengarah pada unsur keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dan persepsi siswa kepada guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Deskripsi Lokasi
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 7 Yogyakarta
Keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7
Yogyakarta merupakan peralihan dari SMEA Negeri 3 Yogyakarta pada
tahun 1997 berdasarkan SK Menteri Depdikbud Nomor: 036/O/1997.
Sedangkan SMEA 3 Yogyakarta berdiri atas dasar Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor:
0559/0/1984 terhitung mulai tanggal 1 Juli 1984. SMEA 3 Yogyakarta
mulai menerima siswa baru pada awal tahun pelajaran 1985/1986,
tepatnya bulan Juli 1985, yaitu bersamaan dengan kepindahan SMEA
Negeri 1 Gowongan ke Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Sekolah ini
mulai berdiri tahun 1952. Kepindahan ini meliputi guru, karyawan, siswa
beserta inventarisnya. Karena alasan transportasi, siswa kelas II dan kelas
III berkeberatan untuk pindah ke Maguwoharjo.
Sementara SMEA 3 belum memiliki fasilitas untuk melaksanakan
proses belajar mengajar, maka sarana/inventaris SMEA 1 Yogyakarta
yang ada di Gowongan Kidul dipinjamkan ke SMEA 3 Yogyakarta.
Pelaksanaan proses belajar mengajar siswa kelas II dan III SMEA 1 yang
berada di Gowongan Kidul J.V/188, diserahkan kepada SMEA 3
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Yogyakarta. Pada tahun 1987 gedung SMEA 3 Yogyakarta dibangun
sehingga proses belajar mengajar pindah sementara dari Gowongan Kidul
ke STM 1 Jl. AM Sangaji No. 47 Yogyakarta. Pada awal tahun pelajaran
1988/1989 pembangunan Gedung dan sarana SMEA 3 Yogyakarta dalam
proses penyelesaian, maka tepatnya bulan Juli 1988 SMEA 3 Yogyakarta
pindah kembali ke Gowongan Kidul dengan alamat Jl. Gowongan Kidul
JT. III/416 Yogyakarta 55232. Sejak tahun 1997 SMEA 3 Yogyakarta
berganti nama menjadi SMK Negeri 7 Yogyakarta.
2. Visi Dan Misi SMK Negeri 7 Yogyakarta
a. Visi SMK Negeri 7 Yogyakarta
Menjadi SMK unggul, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berbudaya.
b. Misi SMK Negeri 7 Yogyakarta
1. Mewujudkan Tamatan yang cerdas, kompetif dan berjiwa
Nasional.
2. Mewujudkan Tamatan yang Bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
3. Mewujudakn Dokumen KTSP
4. Menerapkan 8 Standart Nasional Pendidikan
5. Mewujudkan Budaya Berprestasi, Budaya 5 S dan Budaya
Jogja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
3. Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Yogyakarta
Sumber:http://smkn7jogja.sch.id/html/index.php
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
B. Deskripsi Responden
1. Guru
Pendidikan di sekolah memilki komponen yang terpenting untuk
berjalannya proses kegiatan pembelajran yaitu guru. Maka diperlukan
tenaga pendidik yang sungguh-sungguh kompeten dalam bidang
pendidikan. Secara keseluruhan terdapat 77 tenaga pendidik yang ada di
SMK Negeri 7 Yogyakarta. Tedapat 6 orang guru yang mengajar dikelas
X jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Guru Akuntansi yang
menjadi responden dalam penelitian ini yaitu Ibu Dra. Titik Komah
Nurastuti, M.Pd. beliau sudah menjadi guru tetap di SMK Negeri 7
Yogyakarta.
2. Siswa SMK Negeri 7 Yogyakarta
SMK Negeri 7 Yogyakarta memiliki 5 Kompetensi Keahlian yaitu
sebagai berikut:
a. Akuntansi dan Keuangan Lembaga
b. Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
c. Bisnis Daring dan Pemasaran
d. Usaha Perjalanan Wisata
e. Multimedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Tabel 4.1 Jumlah siswa 3 tahun terakhir
Tahun
Pelajaran
Jumlah SiswaJumlah
Kelas X Kelas XI Kelas XII
2018/2019 317 314 321 952
Tabel 4.2 Daftar Rekapitulasi siswa tahun pelajaran 2018/2019
No
.
Kelas/Jurusan Jumlah
1. X Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1 32
2. X Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2 32
3. X Akuntansi dan Keuangan Lembaga 3 31
4. X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 1 32
5. X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 2 32
6. X Bisnis Daring dan Pemasaran 1 32
7. X Usaha Perjalanan Wisata 1 31
8. X Usaha Perjalanan Wisata 2 32
9. X Multimedia 1 31
10. X Multimedia 2 32
Jumlah keseluruhan kelas X 317
11. XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1 32
12. XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2 32
13. XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga 3 31
14. XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 1 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
15. XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 2 31
16. XI Bisnis Daring dan Pemasaran 1 30
17. XI Usaha Perjalanan Wisata 1 32
18. XI Usaha Perjalanan Wisata 2 32
19. XI Multimedia 1 32
20 XI Multimedia 2 31
Jumlah keseluruhan kelas XI 314
21. XII Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1 32
22. XII Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2 32
23. XII Akuntansi dan Keuangan Lembaga 3 31
24. XII Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 1 32
25. XII Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 2 31
26. XII Bisnis Daring dan Pemasaran 1 31
27. XII Usaha Perjalanan Wisata 1 32
28. XII Usaha Perjalanan Wisata 2 29
29. XII Multimedia 1 31
30. XII Multimedia 2 31
Jumlah keseluruhan kelas XII 312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, teknik analisis data dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data-data yang diperoleh dari lapangan dan langsung dianalisis
dengan teknik analisis dari Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2017:484-
492). Dalam analisis ini peneliti memulai dengan mereduksi data, dalam
reduksi data ini peneliti mencoba untuk memilih data, memusatkan perhatian
pada penyederhanaan, mengabstraksikan dan mentransformasikan data yang
muncul dari catatan-catatan lapangan. Setelah itu baru melakukan penyajian
data dan terakhir menarik kesimpulan dan verifikasi. Dengan analisis ini,
peneliti berharap mampu mengkonfirmasikan data dengan suatu teori dan
mencakup setiap permasalahan yang ditelaah agar terjamin kebenarannya dan
kevalidannya.
Bab V ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan peneliti terkait dengan penelitian mengenai analisis Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan kegiatan pembelajaran,
evaluasi penilaian yang dilakukan oleh guru Akuntansi kelas X, dan persepsi
siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas.
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
A. Deskripsi Data
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Untuk megetahui bahwa guru mata pelajaran Akuntansi telah
menyususn RPP yang telah mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi, maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa RPP
yang telah dibuat oleh guru Akuntansi. Peneliti memperoleh dokumen
RPP dengan materi pokok laporan keuangan dari guru pada tanggal 12
April 2019. Setelah data didapatkan berupa dokumen RPP, peneliti
melakukan analisis untuk mengetahui RPP yang dibuat oleh guru
sudah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau masih
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah. RPP akan
dianalisis menggunakan instrumen penilaian RPP yang berjumlah 33
pernyataan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti melalui RPP yang
dibuat guru mata pelajaran akuntansi dengan materi laporan keuangan
dan telah dilakukan analisis kesesuaiannya dengan teori Majid &
Rochman (2014:262-263) komponen dan langkah-langkah
penyusunan RPP yang di buat oleh guru dikatakan sudah baik. Di
dalam RPP guru mencantumkan identitas berupa: satuan pendidikan:
SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA, Mata Pelajaran: Akuntansi Dasar,
Kompetensi Keahlian: Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Materi
Pokok: Laporan Keuangan, Kelas/Semester: X/2, Tahun Pelajaran:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
2018/2019, Pertemuan Ke-:11, 12, 13 dan 14, Alokasi Waktu: 5 jam
pelajaran @45 menit. Selain identitas sekolah yang tercantum dalam
RPP, dalam RPP juga terdapat Kompetensi Inti (KI), KI yang
dicantumkan dalam RPP yaitu KI-3 untuk pengetahuan dan KI-4
untuk keterampilan.
Komponen selanjutnya yaituKompetensi Dasar (KD); indikator
pencapaian kompetensi (IPK); dan tujuan pembelajaranyang dapat
dilihat pada tabel 5.1, 5.2, 5.3. Komponen yang lain yaitu materi
pembelajara. Materi pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP yaitu
materi tentang laporan keuangan. Komponen selanjutnya adalah
pendekatan, model dan metode. Guru mencantumkan pendekatan
pembelajaran yaitu proses berpikir ilmiah (saintifik) yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang
tercantum dalam RPP yaitu pembelajaran discovery learning dan
proSlem Sased learning. Metode pembelajaran yang tercantum dalam
RPP yaitu ceramah, diskusi, tanya jawab, observasi, penugasan, unjuk
kerja. Kegiatan pembelajaran merupakan komponen selanjutnya yang
tercantum dalam RPP. Langkah-langkah pembelajaran dapat dilihat
pada tabel 5.4.
Komponen selanjutnya dalam RPP yaituAlat dan Bahan. Alat
dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran yaitu papan tulis,
spidol, LCD. Sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Akuntansi Dasar karangan Sari Dwi Astuti dan Buku SAK ETAP.
Komponen terakhir yang tercantum dalam RPP adalah penilaian yaitu
kisi-kisi soal, penilaian pembelajaran. Terdapat dua bentuk penilaian
yang dibuat guru yaitu penilaian pengetahuan dan penilaian
keterampilan. Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pembuatan
RPP jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat membantu dalam
proses analisis. Berdasarkan keterkaitan antara teori dengan fakta, RPP
yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai
komponen dan langkah-langkah penyusunan RPP yang baik, walaupun
terdapat komponen yang belum lengkap.
Dalam karakteristik dalam menyusun langkah-langkah desain
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
menurut Buku Pedoman Pembelajaran Berorientasi Pada Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi (Ariyana, Pudjiastuti, Bestary & Zamroni,
2018:48-50), RPP yang dibuat oleh Guru Akuntansi SMK Negeri 7
Yogyakarta belum baik dan belum mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat dalam penyusunan RPP
yang dilakukan oleh guru sebagai berikut:
a. Kompetensi Dasar (KD)
Pada bagian kompetensi dasar dalam RPP yang dibuat guru
sudah mampu mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Hal ini terlihat dari kata kerja operasional yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Menurut tingkatan Taksonomi Bloom yang termasuk dalam indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif dalam ranah yang
sama yakni kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan
merupakan keterampilan berpikir pada tingkatan rendah. Kata kerja
operasional pada KD ke-1 yaitu menganalisis. Menganalisis
merupakan proses kognitif yang berada pada tingkatan C4
“menganalisis”. Kata kerja operasional pada KD ke-2 yaitu menyusun
yang berada pada tingkatanC3 “mangaplikasikan”.
Dilihat dari kata kerja operasional pada kompetensi dasar,
seharusnya guru diwajibkan mampu menurunkan KD tersebut
kedalam indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, dan
langkah-langkah pembelajaran. KD yang tercantum dalam RPP
merupakan kutipan dari Permendikbud yang telah dibuat oleh lembaga
pendidikan untuk memudahkan tenaga pendidik atau guru dalam
membuat desain RPP.
Tabel 5.1 Hasil Analisis Kompetensi Dasar (KD) pada RPPLaporan Keuangan
NO. Indikator LOTS HOTS
Keterangan
3.11 Menganalisis perkiraanuntuk menyusun neracalajur sebagai pembantu
dalam membuatlaporan keuangan
√ Kata kerjaoperasional
“menganalisis”terdapat padatingkatan C4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
NO. Indikator LOTS HOTS
Keterangan
menganalisis
4.11 Menyusun laporankeuangan
√ Kata kerjaoperasional“menyusun”terdapat padatingkatan C3
mengaplikasikan
b. Indikator Pencapaian Kompetensi
Dari analisis yang dilakukan pada RPP menunjukkan indikator
yang memiliki kata kerja operasional yang termasuk ke dalam
tingkatan C2 “memahami” yaitu menjelaskan pengertian neraca lajur,
menjelaskan bentuk-bentuk neraca lajur, menjelaskan pengertian
laporan keuangan, menjelaskan bentuk-bentuk laporan keuangan. RPP
menunjukkan Indikator yang memiliki kata kerja operasional yang
termasuk kedalam tingkatan C3 “mangaplikasikan” yaitu menerapkan
prosedur penyusunan neraca lajur, menerapkan prosedur penyusunan
laporan keuangan, menyusun neraca lajur, menyusun laporan
keuangan. Terdapat juga indikator yang memiliki kata kerja
operasional yang termasuk ke dalam tingkatan C4 “menganalisis”
yaitu menganalisis perkiraan-perkiraan untuk menyusun laporan
keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator dalam RPP yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
dibuat guru sebagain besar masih berada pada tingkatan berpikir
rendah berupa kemampuan memahami, mengaplikasian.Tabel 5.2di
bawah ini merupakan hasil indikator pencapaian kompetensi yang
terdapat di dalam RPP dengan penggunaan kata kerja operasional
sebagai berikut.
Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensipada RPP Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
3.11.1 Menjelaskan pengertianneraca lajur
√ Kata kerja operasional “menjelaskan” terdapat pada tingkatan C2 memahami
3.11.2 Menjelaskan bentuk-bentuk neraca lajur
√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami
3.11.3 Menerapkan prosedurpenyusunan neraca lajur
√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan
3.11.4 Menjelaskan pengertianlaporan keuangan
√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami
3.11.5 Menjelaskan bentuk-bentuk laporan keuangan
√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami
3.11.6 Menerapkan prosedurpenyusunan laporankeuangan
√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
mengaplikasikan
3.11.7 Menganalisis perkiraan-perkiraan untuk menyusunlaporan keuangan
√ Kata kerja operasional“menganalisis” terdapatpada tingkatan C4menganalisis
4.11.1 Menyusun neraca lajur √ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3“mangaplikasikan”
4.11.2 Menyusun laporankeuangan
√ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3“mangaplikasikan”
Jumlah indicator 8 1
Berdasarkan Tabel 5.2 diatas, peneliti dapat menjelaskan
bahwa dari sembilan indikator dengan mata pelajaran akuntansi dasar
hanya ada satu indikator pencapaian kompetensi yang mengunakan
kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi pada tingkatan C4
(menganalisis). Sementara delapan indikator lainnya menggunakan
kata kerja operasional pada berpikir tingkat rendah, yaitu pada
tingkatan C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasikan). Hasil diatas
dapat menunjukkan bahwa indikator pencapaian kompetensi aspek
kognitif yang dibuat guru dalam RPP lebih didominasi oleh indikator
berpikir tingkat rendah.
c.Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Tujuan pembelajaran merupakan hal yang akan dicapai oleh
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Dilihat dari tujuan
pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam RPP terdapat sembilan
tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dalam proses
pembelajaran. Dari kesembilan tujuan pembelajaran yang dibuat oleh
guru terdapat satu tujuan pembelajaran yang memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu pada tingkatan
C4(menganalisis)dengan kata kerja operasional yang digunakan adalah
menganalisis. Melalui tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu
menganalisis perkiraan-perkiraan untuk menyusun laporan keuangan.
Berbeda dengan delapan tujuan pembelajaran yang masih
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu siswa
hanya diharapkan mampu untuk menjelaskan kembali terkait dengan
materi laporan keuangan, menerapkan prosedur penyusunan laporan
keuangan, siswa mampu menyusun neraca lajur dan menyusun laporan
keuangan. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menjelaskan
berada pada tingkatan C2 (memahami) dan menerapkan berada pada
tingkatan C3 (mengaplikasikan).
Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPPAkuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
1. Menjelaskan pengertianneraca lajur
√ Kata kerja operasional “menjelaskan” terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
pada tingkatan C2 memahami
2. Menjelaskan bentuk-bentukneraca lajur
√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami
3. Menerapkan prosedurpenyusunan neraca lajur
√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan
4. Menjelaskan pengertianlaporan keuangan
√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami
5. Menjelaskan bentuk-bentuklaporan keuangan
√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami
6. Menerapkan prosedurpenyusunan laporankeuangan
√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan
7.
Menganalisis perkiraan-perkiraan untuk menyusunlaporan keuangan
√ Kata kerja operasional“menganalisis” terdapatpada tingkatan C4menganalisis
8. Menyusun neraca lajur √ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan
9. Menyusun laporankeuangan
√ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
Jumlah indikator 8 1
d. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pada bagian langkah-langkah kegiatan pembelajaran, desain
RPP dengan materi laporan keuangan sudah mampu mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang tercermin dalam kegiatan inti
yang terdapat kegiatan 4C yaitu 1) mengidentifikasi masalah, guru
memberikan sebuah masalah terkait laporan keuangan yaitu berupa
soal siklus akuntansi perusahaan jasa yang akan dianalisis siswa dalam
bentuk kelompok, 2) menetapkan masalah melalui berpikir tentang
masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan yaitu materi
laporan keuangan (kegiatan critical thinking) dengan mencari
informasi dari internet, moSile phone, buku sumber lain, 3)
mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif,
tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang yaitu siswa berdiskusi
dalam kelompok dan bertukar pemikiran dan perbedaan pandangan
mengenai materi laporan keuangan (kegiatan collaSorative dan
communicative), 4) melakukan tindakan strategis yaitu siswa
dipersilahkan oleh guru untuk menentukan solusi dan jawaban dari
soal siklus akuntansi perusahaan jasa dan siswa dipersilahkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
guru untuk menuangkan hasil solusinya dalam kreasi yang menarik
dan memotivasi siswa yang lain dengan materi pelajaran laporan
keuangan (kegiatan creativity), 5) melihat ulang dan mengevaluasi
pengaruh-pengaruh dari solusi yang telah dilakukan dengan materi
laporan akuntansi.
Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPPAkuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
1. Kegiatan Inti √ √ Kata kerja operasional yang digunakan dalam kegiatan inti yang tercermin dalam kegiatan mengidentifikasi masalah terdapat pada tingkatan C2 yaitu memahami, kegiatan menyeleksi informasi yang relevan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa terdapat pada tingkatan C4 (menganalisis), kegiatan mencari informasi yang relevan terdapat pada tingkat C2 (memahami), siswa menuangkan hasil dalam kreasi yang menarik KKO terdapat pada tingkatan C6 (mencipta), mencatat berbagai perbedaan pandangan yang ada untuk dikomunikasikan KKO terdapat pada tingkatan C1 (mencatat), danuntuk kegiatan melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan kata kerja operasional yangdigunakan terdapat pada tingkatan C1yaitu Memahami.
2. Penerapan Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
a. Hasil Wawancara Guru Kelas X Akuntansi 2
Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tanggal 8 April 2019,
wawancara dilakukan sebelum guru melaksanakan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Peneliti meminta ijin kepada
guru mata pelajaran akuntansi untuk melakukan wawancara terlebih
dahulu untuk memperoleh data yang konsisten dengan data yang
akan diperoleh melalui kegiatan observasi pelaksanaan
pembelajaran guru di kelas. Peneliti mendapatkan beberapa
informasi mengenai sejauh mana guru mengetahui kegiatan
pembelajaran yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara bersama guru akuntansi kelas X
dapat dilihat pada lampiran wawancara, peneliti mendapatkan
kesimpulan bahwa guru sudah mengetahui tentang pembelajaran
yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa,
terlihat dari pernyataan guru yang mengakatan bahwa guru
berusaha menerapkan kemampuan yang mengarahkan siswa untuk
berpikir tingkat tinggi. Guru masih mengalami kesulitan dalam
menentukan model, metode yang akan diterapkan dalam proses
pembelajaran, dimana pada kurikulum revisi yang mengadakan
diklat untuk membuat analisis-analisis terkait dengan metode dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
model belajar yang tepat yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
b. Hasil Observasi Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Di Kelas X
Akuntansi 2
Untuk mengetahui bahwa guru sudah menerapkan kegiatan
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi, maka peneliti melakukan observasi pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru oleh guru di kelas.
Observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan pada
tanggal 12 April 2019 di kelas X Akuntansi 2. Instrumen yang
digunakan untuk meneliti pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru
dikelas yaitu berjumlah 43 pernyataan yang sudah divalidasi oleh
validator. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan
menggunakan pernyataan instrumen dapat dikatakan bahwa
kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas sudah mengacu pada
RPP yang sebelumnya sudah dibuat terlebih dahulu oleh guru mata
pelajaran Akuntansi.
Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas mudah dipahami oleh siswa. Bahasa yang
digunakan untuk menjelaskan materi laporan keuangan merupakan
bahasa yang sering didengar oleh siswa. Guru tidak selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI), namun terkadang guru mengunakan
bahasa daerah untuk mengajar di kelas yaitu bahasa Jawa.
Menggunakan bahasa daerah untuk mengajar di kelas tentunya
untuk mempermudah interaksi belajar mengajar dengan siswa.
Pelaksanaan pembelajaran yang baik menurut Majid
(2014:229-331) tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Masing-
masing kegiatan akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan
Menurut Majid (2014:229-331), dalam kegiatan pendahuluan
guru sebaiknya melakukan kegiatan berupa mempersiapkan
peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan
mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari; mengantarkan
peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai; serta menyampaikan garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatam yang akan
dilakukan oleh peserta didik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
guru di kelas, Kegiatan pendahuluan yang tercantum pada RPP
yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah diterapkan
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kegiatan
pendahuluan yang tercermin dalam RPP yaitu 1) guru masuk kelas
tepat waktu (keteladanan/pendidikan karakter berbasis budaya
sekolah), 2) guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu
(pendidikan karakter religious), 3) guru mengajak siswa untuk
mengecek kebersihan lingkungan sekolah (penanaman pendidikan
karakter budaya sekolah mencintai lingkungan), 4) guru mengisi
agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi sedikit paparan
tentang pentingnya disiplin dan tanggungjawab berkaitan dengan
kehadiran siswa (penanaman pendidikan karakter bangsa tentang
disiplin/mandiri), 5) guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa selama proses pembelajaran, 6) guru
menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan, 7) guru
memberikan motivasi kepada siswa, 8) guru mereview hasil
pembelajaran yang lalu dengan memberikan pertanyaan secara
acak kepada siswa.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai dengan teori menurut
Majid (2014:229-331).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
2) Kegiatan inti
Menurut Majid (2014: 229-331), kegiatan inti meliputi proses
mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Kegiatan inti yang tercantum dalam RPP
sebagian besar sudah diterapkan oleh guru dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaan di kelas. Kegiatan inti yang diterapkan sudah
menggunakan pendekatan saintifik dengan langkah-langkah
pendekatan proSlem Sased learningdan metode ceramah, diskusi,
Tanya jawab, observasi, penugasan.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti yang
tercermin dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu terdapat:
1) mengidentifikasi masalah, siswa dipersilahkan oleh guru untuk
duduk berkelompok dan guru memberikan sebuah masalah terkait
laporan keuangan yaitu berupa soal siklus akuntansi perusahaan
jasa yang akan dianalisis siswa dalam bentuk kelompok, 2) dalam
proses pembelajaranguru belum menetapkan masalah melalui
berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang
relevan yaitu materi laporan keuangan (kegiatan critical thinking)
dengan mencari informasi dari internet, moSile phone, buku sumber
lain, 3) dalam pembelajaran di kelas guru belum menunjukkan
proses pembelajaran yang mengembangkan solusi melalui
pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
perbedaan pandang yaitu siswa berdiskusi dalam kelompok dan
bertukar pemikiran dan perbedaan pandangan mengenai materi
laporan keuangan (kegiatan collaSorative dan communicative), 4)
dalam pembelajaran di kelas guru sudah menunjukkan proses
pembelajaran yang melakukan tindakan strategis yaitu siswa
dipersilahkan oleh guru untuk menentukan solusi dan jawaban dari
soal siklus akuntansi perusahaan jasa dan siswa dipersilahkan oleh
guru untuk menuangkan hasil solusinya dalam kreasi yang menarik
dan memotivasi siswa yang lain dengan materi pelajaran laporan
keuangan (kegiatan creativity), 5) dalam pembelajaran di kelas guru
sudah menunjukkan dan mengarahkan proses pembelajaran dengan
melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengauh dari solusi yang
telah dilakukan dengan materi laporan akuntansi
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran proSlem Sased
learning guru sudah menerapkan kegiatan 5M dalam pelaksanaan
pembelajaran guru juga mengimplementasikan kegiatan 4C
(creativity, critical thinking, collaSorative dan communicative).
3) Kegiatan penutup
Menurut Majid (2014:229-331), dalam kegiatan penutup guru
sebaiknya melakukan kegiatan berupa membuat
rangkuman/keimpulan, melakukan kegiatan penilaian dan refleksi
terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
memberikan umpan balik terhadap terhadap proses dan hasil
pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi program pengayaan layanan konseling dan
memberikan tugas individu maupun kelompok, dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kegiatan penutup
yang tercermin dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu
terdapat: 1) siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap
ke depan dan mendengar arahan dari guru, 2) siswa dibantu oleh
guru melakukan refleksi untuk memperjelas hal yang masih
diragukan sehingga menjadi informasi yang menjadi benar yaitu
materi laporan keuangan, 3) siswa dipersilahkan oleh guru untuk
mengerjakan soal latihan di buku sumber sebagai penguatan hasil
pembelajaran, 4) guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap giat dalam belajar, 5) guru mengajak
siswa untuk menutup pembelajaran dengan bersyukur kepadah
Allah dan mengucapkan salam.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui
bahwa guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan
teori Majid (2014:229-331).
Pada kegiatan pembelajaran untuk menilai penerapan
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
tingkat tinggi pada mata pelajaran akuntansi, yaitu kegiatan
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta yang tercermin pada
kegiatan pembelajaran. Bedasarkan teori karakteristik pembelajaran
berbasis keerampilan berpikir tingkat tinggi menurut Sani
(2019:62-70), aktivitas pembelajaran berbasis keterampilan bepikir
tingkat tinggi meliputi aktif dalam berpikir, memformulasikan
masalah; mengkaji permasalahan kompleks; mencari informasi dari
berbagai sumber; berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara
kreatif.
Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan guru dikelas lebih
banyak menggunakan metode ceramah sehingga tidak
mengembangkan aktivitas siswa untuk aktif dalam berpikir.
Penyusunan laporan keuangan memiliki penyusunan yang umum
atau sudah diketahui oleh seluruh siswa melalui penjelasan guru,
sehingga siswa masih kurang memiliki kesempatan untuk
menemukan masalah yang kompleks dan memecahkan masalah
tersebut melalui strategi yang dikembangkan melalui pemikiran
siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Kegiatan pengumpulan data
yang dilakukan oleh siswa hanya sebatas mendengarkan penjelasan
dari guru tentang cara menyususn laporan keuangan dan membaca
materi laporan keuangan dari buku pegangan siswa. Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
tersebut belum mampu mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa.
c. Hasil Analisis Kuesioner Siswa Kelas X Akuntansi 2
Pengambilan kuesioner siswa dilakukan pada tanggal 12
April 2019. Pengisisan kuesioner dilakukan setelah proses kegiatan
pelaksanaan pembelajaran selesai, sebelum pelaksanaan pengisian
kuesioner oleh siswa terlebih dahulu meminta izin kepada guru
untuk mengadakan penyebaran kuesioner di akhir pembelajaran.
Tabel 5.5 berikut adalah hasil analisis persepsi siswa terhadap
proses kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru di kelas yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Tabel 5.5Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa
Skor Kriteria Jumlah
Siswa
Persentase
101 – 132 Baik 13 42%
67 – 100 Cukup Baik 18 58%
33 – 66 Kurang Baik 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa
Berdasarkan diagram batang pada gambar 5.1, dapat diketahui
bahawa persepsi siswa terhadap proses kegiatan pelaksanaan
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi melalui perhitungan hasil analisis kuesioner kelas X
Akuntansi 2 yang berjumlah 31 siswa adalah sebanyak 13 siswa
dengan kriteria baik dan sebanyak 18 siswa dengan kriteria cukup
baik.
3. Analisis KeYiatan Penilaian Pembelajaran
Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran akuntansi telah
menyusun soal latihan di kelas yang mengarah pada indikator
pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
mengumpulkan dokumen berupa soal latihan siklus akuntansi
perusahaan jasa.Soal latihan yang diberikan kepada siswa terdiri dari
dua bagian yaitu soal untuk mengecek sejauh mana pengetahuan siswa
mengenai laporan keuangan yang berjumlah lima soal dan soal
keterampilan untuk mengecek apakah siswa sudah mampu dalam
menyusun laporan keuangan yang berjumlah sembilan soal.
Berdasarkan taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan
Krathwohl (Sani,2010:99-130) yang masuk dalam indikator
kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu: menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta. Soal yang dibuat oleh guru untuk soal latihan dikelas
belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, karena
dilihat dari kata kerja operasional yang digunakan guru dalam
pembuatan soal bahwa guru menggunakan kata kerja
operasionaltingkat rendah pada tingkatan C1 (mengetahui), C2
(memahami), dan C3 (mengaplikasikan). Berikut hasil analisis soal
latihan aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dibuat oleh
guru mata pelajaran akuntansi dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan 5.7
berikut ini.
Tabel 5.6 Hasil Analisis Kegiatan Penilaian Kelas untuk Soal Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
No.Soal
Kata kerja/PerintahPengerjaan Soal
LOTS
HOTS
Keterangan
1 Jelaskan pengertianneraca lajur √
Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”
2 Jelaskan minimal 2bentuk neraca lajur
√ Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”
3 Bagaimana prosedurpenyusunan neracalajur
√Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”
4 Jelaskan pengertianlaporan keuangan √
Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”
5 Jelaskan bentuk-bentuklaporan keuangan √
Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”
Jumlah indikator 5 0
Tabel 5.7 Hasil Analisis Kegiatan Penilaian Kelas untuk Soal Keterampilan
No.Soal
Kata kerja/PerintahPengerjaan Soal
LOTS
HOTS
Keterangan
1 Catatlah transaksi diatas kedalam jurnalumum
√Termasuk dalam
tingkatan C1 dengankata kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
No.Soal
Kata kerja/PerintahPengerjaan Soal
LOTS
HOTS
Keterangan
“Mengetahui”
2 Posting jurnal umumkedalam buku besar
√ Termasuk dalamtingkatan C3 dengan
kata kerja“Mengaplikasikan”
3 Susunlah neraca saldo√
Termasuk dalamtingkatan C3 dengan
kata kerja“Mengaplikasikan”
4 Buatlah jurnalpenyesuaian √
Termasuk dalamtingkatan C3 dengan
kata kerja“Mengaplikasikan”
5 Buatlah neraca lajurnya√
Termasuk dalamtingkatan C3 dengan
kata kerja“Mengaplikasikan”
6 Buatlah laporan keuangan √
Termasuk dalamtingkatan C3 dengan
kata kerja“Mengaplikasikan”
7 Buatlah jurnal penutup√
Termasuk dalamtingkatan C3 dengan
kata kerja“Mengaplikasikan”
8 Susunlah neraca saldosetelah penutupan √
Termasuk dalamtingkatan C3 dengan
kata kerja“Mengaplikasikan”
9 Buatlah jurnal pembalik
√ Termasuk dalamtingkatan C3 dengan
kata kerja“Mengaplikasikan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
No.Soal
Kata kerja/PerintahPengerjaan Soal
LOTS
HOTS
Keterangan
Jumlah indikator 9 0
Berdasarkan tabel 5.6 dan tabel 5.7 di atas, ditemukan bahwa
penilaian yang dilakukan guru belum mengarah pada pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi, hal ini dapat ditunjukkan dari kata
kerja operasional atau perintah pengerjaan soal pada aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan masih berada pada kemampuan
berpikir tingkat rendah (LOTS) yaitu pada tingkatan C1 (mengetahui),
C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasikan).
Menurut Widana (2017:36), karakteristik soal HOTyaitu
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, berbasis permasalahan
kontektual, membangun bentuk soal beragam. Soal yang dibuat guru
belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, karena soal
yang dibuat guru belum mampu mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggi melalui kemampuan siswa untuk memecahkan masalah,
mampu berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan mengambil
keputusan dalam mengerjakan soal. Soal yang dibuat guru mata
pelajaran Akuntansi tidak beragam seperti yang dikatakan dalam teori
bahwa soal HOTS adalah soal yang beragam tetapi guru hanya
membuat soal dengan satu bentuk yaitu uraian. Kata kerja operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
yang digunakan oleh guru dalam menyusun soal masih menggunakan
kata kerja operasional yang berada pada keterampilan berpikir tingkat
rendah.
B. Pembahasan
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap komponen
dan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, dapat diketahui bahwa
RPP yang dibuat oleh salah satu guru mata pelajaran akuntansi kelas X
di SMK Negeri 7 Yogyakarta dapat dikatakan sudah baik dan sesuai
dengan teori menurut Majid & Rochman. Hal tersebut dikarenakan
guru sudah mencantumkan satuan pemdidikan; mata pelajaran;
kompetensi keahlian; materi pokok; kelas/semester; tahun pelajaran;
pertemuan ke-; alokasi waktu; kompetensi inti; kompetensi dasar;
indikator pencapaian kompetensi (IPK); tujuan pembelajaran; materi
pembelajaran; pendekatan, model dan metode; kegiatan pembelajaran;
alat dan bahan; sumber belajar; penilaian. Secara keseluruhan
komponen dan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP yang dibuat
oleh guru sudah baik, tetpi masih ada komponen yang belum lengkap
yanitu pada bagian tujuan pembelajaran guru belum mencantumkan
salah satu unsur yaitu Degree(D), dan pada teknik penilaian guru
tidak memcantumkan teknik penilaian sosial dan spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Berdasarkan hasil analisis RPP, guru belummampu memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru belum mampu
menyusun RPP yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi, karena dapat dilihat dariKompetensi Dasar (KD) tidak dapat
dirumuskan pada indikator pencapaian kompetensi yang mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu yang berada pada
tingkatan C4, C5, C6. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang
disusun oleh guru masih menggunakan kata kerja operasional yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah.
Rumusan IPK yang dibuat oleh guru diturunkan menjadi tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah
sesuai dengan IPK. Tujuan pembelajaran yang dibuat guru dalam RPP
masih menggunakan keterampilan berpikir tingkat rendah. Tujuan
pembelajaran yang dibuat agar memudahkan guru untuk menentukan
model, metode, dan langkah-langkah pembelajaran di kelas. Model
pembelajaran yang tercantum dalam RPP yang dibuat guru adalah
discovery learning, proSlem Sased learning.
Metode pembelajaran yang digunakan guru yaitu ceramah,
diskusi, Tanya jawab, observasi, penugasan, unjuk kerja. Salah satu
metode pembeljaran yang dicantumin guru yaitu metode ceramah
belum sesuai dengan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
karena melaului kegiatan ceramah siswa hanya akan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
menjelaskan kembali apa yang didapat dalam pembelajaran. Dalam
langkah-langkah pembelajaran guru sudah membuat RPP dengan
langkah-langkah pembelajaran yang mengarah pada kegiatan
4C(creativity, critical thinking, collaSorative dan communicative).
2. Penerapan Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai dengan teori menurut
Majid (2014:229-331). Guru sudah menerapkan kegiatan berupa
mempersiapkan peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran, guru memberikan/mengajukan pertanyaan kepada
siswa, guru sudah menjelaskan tujuan materi pembelajaran yang akan
dicapai. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, kegiatan inti yang dilakukan oleh guru mata
pelajaran akuntansi sudah menggunakan kegiatan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan data, Mengasosiasikan dan
Mengomunikasikan)sesuai dengan teori menurut Majid (2014: 229-
331) dalam pembelajaran guru menerapkan kegiatan 5M dengan
mengimplementasikannya dalam pembelajaran yang mengarah pada
kegiatan 4C (creativity, critical thinking, collaSorative dan
communicative) dengan model pembelajaran proSlem Sased learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa guru sudah
menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan teori Majid (2014:229-
331). Guru sudah menerapkan kegiatan penutup berupa melakukan
refleksi untuk memperjelas hal yang masih diragukan selama proses
pembelajaran, guru membuat kesimpulan/rangkuman bersama siswa,
guru memberikan tugas tindak lanjut kepada siswa dalam bentuk
pembelajaran remidi, program pengayaan, dan guru menyampaikan
rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Menurut Sani (2009:62-72), aktivitas pembelajaran yang dilakukan
oleh guru di kelas belum sesuai dengan karakteristik pembelajaran
yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,
karena pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dikelas lebih
banyak menggunakan metode ceramah sehingga tidak
mengembangkan aktivitas siswa untuk aktif dalam berpikir.
Penyusunan laporan keuangan memiliki penyusunan yang umum atau
sudah diketahui oleh seluruh siswa melalui penjelsan guru, sehingga
siswa masih kurang memiliki kesempatan untuk menemukan masalah
yang kompleks dan memecahkan masalah tersebut melalui strategi
yang dikembangkan melalui pemikiran siswa untuk berpikir tingkat
tinggi. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh siswa hanya
sebatas mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara menyusun
laporan keuangan dan membaca materi laporan keuangan dari buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
pegangan siswa. Kegiatan tersebut belum mampu mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Apabila dilihat dari persepsi siswa terhadap guru, siswa menilai
bahwa guru belum menerapkan kegiatan pelaksanaan pembelajaran
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi guru. Hasil
yang diperoleh dari penilaian persepsi siswa sesuai dengan hasil
observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pelaksanan
pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
3. Analisis Penilaian Pembelajaran
Berdasarkan kata kerja operasional yang digunakan dalam soal
yang mencerminkan keterampilan berpikir tingkat tinggi menurut
taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Krathwohl
(2010:99-130), soal yang dibuat oleh guru Akuntansi belum
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dari
analisis yang telah dilakukan terhadap soal aspek pengetahuan terdapat
lima soal. Semua soal menggunakan kata kerja operasional
kemampuan berpikir tingkat rendah yaituberada pada tingkatan C2
(memahami), sedangkan untuk soal latihan aspek keterampilan
terdapat sembilan butir perintah yang dibuat, dimana semua soal masih
mengunakan KKO pada keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu
berada pada tingkatan C1 (mengetahui) dan C3 (mengaplikasikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Berdasarkan karakteristik soal HOT menurut Widana
(2017:36), soal yang dibuat guru mata pelajaran akuntansi
belummemuat indikator berpikir tingkat tinggi yang mengarahkan
siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat oleh guru tidak
beragam seperti yang disebutkan dalam teori bahwa karakteristik soal
HOTS adalah soal yang beragam. Selain bentuk soal yang tidak
beragam, kata kerja operasional yang digunakan oleh guru dalam
menyusun soal masih menggunakan kata kerja operasional yang
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat rendah, yang
berada pada tingkatan C1 (mengetahui), C2 (memahami) dan C3
(mengaplikasikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil deskripsi data dan pembahasan terhadap rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil observasi pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, kuesioner siswa, soal latihan di kelas, dan wawancara guru
kelas dalam pembelajaran akuntansi kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat olehguru
akuntansi kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta belum memenuhi unsur
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru belum mampu sepenuhnya
menurunkan kompetensi dasar (KD) HOTS ke dalamindikator pencapaian
kompetensi (IPK), tujuan pembelajaran, dan langkah-langkah
pembelajaran.
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 7
Yogyakarta kelas X Akuntansi 2 belum mampu mengimplementasikan
kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran 4C(creativity,
critical thinking, collaSorative dan communicative) yang mengarahkan
siswa untuk berpikir tingkat tinggi tetapi pelaksanaan kegiatan
pembelajaran lebih didominasi dengan kegiatan yang mengarahkan siswa
pada keterampilan berpikir tingkat rendah, karena guru belum dapat
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
mengimplementasikan model pembelajaran proSlem Sased learning
kedalam langkah-langkah keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan guru
belum sepenuhnya melakukan kegiatan pembelajaran yang telah disusun
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di
SMK Negeri 7 Yogyakarta kelas X Akuntansi 2 belum mengarah pada
unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat
oleh guru masih memuat kata kerja operasional yang ada pada taksonomi
Bloom di tingkat yang lebih rendah yaitu yang berada pada tingkatan C1
(mengetahui), C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasikan).
B. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa keterbatasan
penelitian sebagai berikut:
1. Menunggu konfirmasi yang cukup lama dari pihak sekolah untuk
melaksanakan penelitian, karena kegiatan belajar mengajar disekolah
sudah hampir selesai sedangkan salah satu data dalam penelitian ini adalah
observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru di kelas.
2. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas pada saat peneliti
melakukan observasi bukan merupakan pelaksanaan dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dianalisis oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
3. Keterbatasan soal yang diberikan oleh guru hanya sebatas soal latihan,
sehingga peneliti belum melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan oleh guru di kelas.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian, peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Sekolah SMK Negeri 7 Yogyakarta
Dari hasil kesimpulan guru Akuntansi kelas X belum memahami
mengenai kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi, sebaiknya guru mengikuti pelatihan mengenai
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk meningkatkan
pemahaman guru mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi itu
sendiri, sehingga guru dapat menerapkan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun
sebelumnya dalam RPP, dan pengawas melakukan supervisi pembelajaran
guru di kelas.
2. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama dengan
penelitian ini dapat menambahkan masalah lain yang lebih mendalam dan
dilihat dari perspektif yang berbeda sehingga dapat memperkaya ilmu
pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
DAFTAR PUSTAKA
Al-Tabany, T. I. (2014). Mendesan Model PemSelajaran Inovatif, Progresif,
Dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013. Jakarta: Prenada Media Group.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Boedijoewono, N. (2007). PENGANTAR STATISTIKA Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN YKPN.
Dakir, H. (2004). PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Buku Pegangan Kuliah. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam PemSelajaran SD/MI,
SMO/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Gunawan, A. W. (2007). Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk
Menerapkam Accelarated Learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Hasan, I. (2002). POKOOK-POKOK MATERI METODOLOGI PENELITIAN &
APLIKASINYA. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam PemSelajarn ASad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kunandar. (2007). Guru Proesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertiikasi Guru. Jakarta: PT
RAJAGAINDO PERSADA.
Kurniawan, S. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Majid, A. (2014). Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Majid, A. (2014). PENILAIAN AUTENTIK Proses Dan Hasil Belajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Majid, A. (2009). Perencanaan PemSelajaran MengemSangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, D. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan KeSudayaan RepuSlik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasa Dan Menengah .
(2013). Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Pemerdayaan Republik
Indonesia.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan KeSudayaan RepuSlik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. (2013). Jakarta:
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan PemSelajaran (RPP)
Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Prena Media
Group.
Rahmawati, S. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013 MemSantu Guru dan
Calon Guru Mengetahui Langkah-langkah Penilaian PemSelajaran.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Rakhmat, J. (2005). PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Oset.
Rusydiyah, A. M. (2016). Desain PemSelajaran Inovatif. Jakarta: PT Grafindo
Persada.
Salinan Lampiran PermendikSuad Nomor 103 Tahun 2014 Tentang
PemSelajaran Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. (2014).
Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Sani, I. K. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Konsep & Penerapan.
Surabaya: Kota Pena.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Sani, R. A. (2019). PemSelajaran BerSasis HOTS (Higher Order Thinking Skill).
Tangerang: Tira Smart.
Sani, R. A. (2014). PemSelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sani, R. A. (2016). Penilaian Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2006). PemSelajaran Dalam Implementasi Kurikulum BerSasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Saputra, H. (2016). PengemSangan Mutu Pendidikan Menuju Era GloSal.
Jakarta: CV. SMILE's INDONESIA INSTITUTE.
Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititif, dan KomSinasi
(Mixed METHODS). Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2013). PengemSangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Undang-undang RepuSlik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional . (2003). Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
Widana, W. (2017). Modul Penyusunan Soal HOTS. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Wiyani, N. A. (2014). Desain PemSelajaran Pendidikan: Tata Rancang
PemSelajran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Dari Dikpora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Dari Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 3Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 4Hasil Validasi Instrumen RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 5Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 6Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 7Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 8Hasil Validasi Instrumen Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Penilaian Persepsi Siswa
Skor Kriteria
101 - 132 Baik
67 - 100 Cukup Baik
33 – 66 Kurang Baik
Lampiran 9Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa
Lampiran 10Hasil Analisis Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
No Butir Pertanyaan Jawaban
1. Apakah guru melakukan observasi pada
siswa sebelum membuat RPP?
Kurang begitu melakukan
observasi, guru hanya
megikuti perubahan
kurikukum, menyesuaikan
dengan kurikukum yang
diterapkan disekolah.
Memperhatikan Karakteristik
siswa tapi masih banyak
terpengaruh terhadap
kurikulum.
2. Apakah guru bertanya pada guru lain
mengenai RPP yang akan dibuat?
Ya, konsultasi dengan guru-
guru yang sejurusan.
3. Apakah sebelum mengajar guru sudah
membuat RPP dengan komponen yang
lengkap sesuai dengan format kurikulum
2013?
Ya. Menyesuaikan dengan
format kurikulum 2013 yaitu
revisi terbaru
4. Apakah guru menerapkan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran yang tertera dalam
RPP?
Ya, berusaha sesuai tapi
kadang melenceng dari sudah
yang direncenakan. Dan ada
kendala yang menyebabkan
tidak sesuai.
5. Apakah guru mengalami hambatan dalam
menentukan metode dan model
pembelajaran yang akan digunakan untuk
kegiatan pembelajaran?
Ya, guru merasakan kesulitan
karena mungkin belum
mengikuti tentang KBM, jadi
pada saat kurikulum baru ada
diklat, di diklat itu membuat
analisa-analisa untuk
membuat dan menentukan
metode, model belajar kami
mengalami kesulitan karna
memang harus betul-betul
menyinkronkan antara dari
yang lainnya sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
No Butir Pertanyaan Jawaban
menjadi model dan metode
yang tepat . model yang tepat
untuk pembelajaran itu bagi
guru yang masih menjadi
kesulitan.
6. Apakah dalam proses pembelajaran guru
sudah menerapkan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan)?
Sudah, awalnya kurikulum
2013 sebelum revisi masih
menggunakan kegiatan 5M.
7 Apakah dalam proses pembelajaran guru
sudah menerapkan 4C (Creativity, Critical
Thinking, Comunnication, CollaSoration)?
Sedangkan dalam kurikulum
2013 setelah revisi terbaru
guru lebih dituntut
melaksanakan kegiatan 4C.
dalam pembelajaran guru
masih berusaha untuk
mengacu pada kegiatan 4C.
selama ini dalam proses
pembelajaran guru masih
sering menggunakan kegiatan
5M.
8. Apakah guru menerapkan kegiatan
pembelajaran yang bersifat mengarahkan
siswa pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi?
Guru berusaha menerapkan
kemampuan yang
mengarahkan siswa untuk
berpikir tingkat tinggi
9. Apakah dalam proses pembelajaran guru
sudah melaksanakan kegiatan literasi?
Ya, guru menyampaikan
materi pembelajaran yang
akan dipelajari nah itu anak
membaca terlebih dahulu,
kalau ada pertanyaan siswa
diperbolehkan untuk bertanya
kepada guru.
10. Apakah dalam proses pembelajaran guru
menerapkan kegiatan Penguatan
Ya sudah, misalnya
kerjasama, menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
No Butir Pertanyaan Jawaban
Pendidikan Karakter (PPK)? pendapat orang lain dsb,
dikelompok diskusi ada
proses kerjasama.
11. Apakah guru menerapkan model, metode,
dan teknik pembelajaran yang mampu
menumbuhkan partisipasi siswa melalui
kegiatan dikusi dan pemecahan masalah?
masih belum begitu, anak
disuruh membaca, kadang
melenceng ngomong sendiri
masih ada, ada yang betul-
betul membaca, satu-dua
orang disruh membaca masih
bicara sendiri itu masih ada.
Tapi lebih banyak siswa yang
benar-benar membaca sesuai
dengan perintah guru.
12. Apakah respon siswa sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh guru?
90% sudah sesuai ada
beberapa siswa yang memang
agak lambat dalam mengikuti
proses pembelajaran
13. Apakah siswa berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
Sudah, siswa sudah aktif
bertanya, kalau mengerjakan
tugas siswa mengerjakan
sesuai dengan perintah
walaupun tingkat kecepatan
siswa berbeda-beda, tapi
sudah lumayan aktif
14. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam
kegiatan pembelajaran?
Ya, beberapa siswa ada yang
agak susah mengikuti
pembelajaran sehingga
mengalami kesulitan
15. Apakah saat proses pembelajaran ada
hambatan dalam pengelolaan kelas ?
Tidak, Masih bisa
dikendalikan
16. Apakah guru berjalan keliling untuk
memantau aktivitas belajar siswa saat
Ya, guru bekeliling untuk
memantau dan melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
No Butir Pertanyaan Jawaban
kegiatan diskusi guna memastikan bahwa
setiap siswa berperan aktif?
aktivitas siswa. Kalau ada
siswa yang tidak berperan
aktif guru menegur,
17. Apakah ada hambatan yang berasal dari
siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung?
Ya, beberapa siswa masih ada
yang berbicara dengan teman
sebangku
18. Apakah saat melaksanakan kegiatan proses
pembelajaran guru dapat mengelola kelas
dengan waktu yang efektif dan efisien?
Ya, sesuai dengan alokasi
yang ada tercantum di daam
RPP yang telah dibuat
19. Apakah guru melakukan refleksi pada
akhir pembelajaran tentang materi yang
masih belum dipahami siswa?
Ya, melakukan reflesi
pembelajaran secara bersama-
sama
20. Apakah guru mengadakan remedial untuk
memperbaiki nilai ujian siswa yang masih
dibawah KKM?
Ya melakukan remidi bagi
siswa yang belum lulus
KKM, dan melakukan
pengayaan bagi siswa yang
sudah lulus KKM dengan
memberikan soal-soal latihan
yang baru
21. Apakah guru memberikan kesimpulan pada
akhir pembelajaran terkait materi yang
telah dibahas?
Ya, guru melakukan
kesimpulan bersama siswa,
siswa sudah bias mengikuti
pembelajaran dari awal
sampai ahir dengan baik
Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara bersama guru akuntansi kelas X,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru sudah mengetahui
tentang pembelajaran yang mengarah pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa, terlihat dari pernyataan guru yang
mengakatan bahwa guru berusaha menerapkan kemampuan yang
mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Guru masih
mengalami kesulitan dalam menentukan model, metode yang akan
diterapkan dalam proses pembelajaran, dimana pada kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
No Butir Pertanyaan Jawaban
revisi yang mengadakan diklat untuk membuat analisa-analisa
terkait dengan metode dan model belajar yang tepat yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 11Hasil Analisis RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Lampiran 12 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Lampiran 13 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Lampiran 14 RPP Laporan Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Soal Keterampilan
SOAL SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Data keuangan perusahaan jasa “ Sasa Laundry” sbb.:
Posisi keuangan Sasa Laundry per 30 Nopember 2018 sebagai berikut:
AKTIVA KEWAJIBAN DAN MODAL
Harta: Kewajiban:
Kas 56.400.000 Utang Usaha 9.640.000
Perlengkapan 3.240.000 Utang Beban 15.000.000
Peralatan 10.000.000 Modal :
Modal Sasa 45.000.000
69.640.000 69.640.000
Transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2018 sebagai berikut:
Des 1 Ny Sasa menyetorkan uang senilai Rp 5.000.000,- sebagai tambahan modalnya.
Des 3 Dibeli perlengkapan secara kredit sebesar Rp 2.000.000,-
Des 5 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 2.340.000,-
Des 8 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 3.4.50.000,-
Des 9 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 5.120.000,-
Des 12 Dibayar beban sewa Rp 12.000.000,- untuk 12 bulan dicatat sebagai beban.
Des 14 Dibayar beban iklan Rp 1.000.000,- untuk 10 kali penerbitan dan dicatat
sebagai harta.
Des 15 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 4.560.000,-
Des 17 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 2.400.000,-
Des 19 Dibayar beban listrik sebesar Rp 890.000,-
Lampiran 15 Soal Latihan Laporan Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Des 19 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 3.200.000,-
Des 20 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 1.670.000,-
Des 20 Dibayar beban air Rp 420.000,-
Des 21 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 6.720.000,-
Des 22 Dibayar sebagian utang Rp 2.500.000,-
Des 23 Dibayar beban telepon Rp 360.000,-
Des 24 Telah diselesaikan pekerjaan senilai Rp 2.100.000,- dibayar bulan depan.
Des 25 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 1.500.000,-
Des 26 Dibayar gaji karyawan Rp 3.500.000,-
Des 27 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 3.150.000,-
Des 28 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 1.600.000,-
Des 28 Telah diselesaikan pekerjaan senilai Rp 1.540.000,- dibayar bulan depan.
Des 29 Dibayar beban asuransi untuk 3 bulan Rp.1.500.000,- dicatat sebagai harta.
Des 30 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 1.260.000,-
Des 31 Diambil untuk keperluan pribadinya Rp 800.000,-
Data penyesuaian per 31 Desember 2018 sebagai berikut:
1. Perlengkapan yang tersisa Rp 2.110.000,-
2. Peralatan memiliki umur ekonomis 10 th, disusutkan dengan metode garis lurus.
3. Beban sewa yang sudah digunakan selama 1 bulan
4. Iklan yang sudah diterbitkan sebanyak 2 kali.
5. Beban gaji yang belum dibayarkan sebesar Rp 340.000,-
6. Beban bunga yang harus dibayarkan Rp 150.000,-
7. Asuransi yang telah kadaluwarsa 1 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Berdasarkan transaksi diatas:
1. Catatlah transaksi diatas kedalam Jurnal umum2. Posting jurnal umum kedalam buku besar3. Susunlah neraca saldo4. Buatlah jurnal penyesuaian5. Buatlah neraca lajurnya6. Buatlah laporan keuangan 7. Buatlah jurnal penutup8. Susunlah Neraca saldo setelah penutupan9. Buatlah jurnal pembalik
-------000000------
Soal PenYetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, padat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian neraca lajur2. Jelaskan minimal 2 bentuk neraca lajur3. Bagaimana prosedur penyusunan neraca lajur4. Jelaskan pengertian laporan keuangan5. Jelaskan bentuk-bentuk laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
MenYetahui (C1) Memahami (C2) MenYaplikasikan (C3)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan
Menggambar Mencirikan Menerapkan
Membilang Merinci Menyesuaikan
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi
Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi
Memberi label Mengkontraskan Menghitung
Memberi indeks Mengubah Membangun
Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan
Menamai Menguraikan Membiasakan
Manandai Menjalin Mencegah
Membaca Membedakan Menggambarkan
Menyadari Mendiskusikan Menggunakan
Menghafal Menggali Menilai
Meniru Mencontohkan Melatih
Mencatat Menerangkan Menggali
Mengulang Mengemukakan Mengemukakan
Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi
Meninjau Memperluas Menyelidiki
Lampiran 16 Kelompok Kata Kerja Operasional Pada
Tingkatan Taksonomi Bloom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan
Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan
Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan
Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan
Memberi kode Meramalkan
Menelusuri Memproduksi
Menulis Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Mensimulasikan
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
MenYanalisis (C4) MenYevaluasi (C5) Membuat/mencipta (C6)
Menganalisis Membandingkan Mengabstraksi
Mengaudit Menyimpulkan Mengatur
Memecahkan Menilai Menganimasi
Menegaskan Mengarahkan Mengumpulkan
Mendeteksi Mengkritik Mengkategorikan
Mendiagnosis Menimbang Mengkode
Menyeleksi Memutuskan Mengkombinasikan
Memerinci Memisahkan Menyusun
Menominasikan Memprediksi Mengarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Mendiagramkan Memperjelas Membangun
Mengkorelasikan Menugaskan Menanggulangi
Merasionalkan Menafsirkan Menghubungkan
Menguji Mempertahankan Menciptakan
Mencerahkan Memerinci Mengkreasikan
Menjelajah Mengukur Mengoreksi
Membagankan Merangkum Merancang
Menyimpulkan Membuktikan Merencanakan
Menemukan Memvalidasi Mendikte
Menelaah Mengetes Meningkatkan
Memaksimalkan Mendukung Memperjelas
Memerintahkan Memilih Memfasilitasi
Mengedit Memproyeksikan Membentuk
Mengaitkan Merumuskan
Memilih Menggeneralisasi
Mengukur Menggabungkan
Melatih Memadukan
Mentransfer Membatas
Mereparasi
Menampilkan
Menyiapkan
Memproduksi
Merangkum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Merekonstruksi
Membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI