Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO
DI KELURAHAN DAYANGINNA KECAMATAN TAPALANG
KABUPATEN MAMUJU
NURDIANA
105960187915
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO
DI KELURAHAN DAYANGINNA KECAMATAN TAPALANG
KABUPATEN MAMUJU
NURDIANA
105960187915
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Strata Satu (S – 1)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
ABSTRAK
NURDIANA. 105960187915 Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis “Analisis
Pendapatan Usahatani Kakao di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang
Kabupaten Mamuju”. di bawah bimbingan ARIFIN FATTAH dan ST. AISYAH.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pendapatan Usahatani Kakao
di Kelurahan Dayanganna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang
Kabupaten Mamuju tehnik penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan
dengan acak sederhana, sampel diambel sebanyak 15% sehingga responden yang
diteliti sebanyak 22 orang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kuantitatif. Teknis analisis yang digunakan yaitu menggunakan
analisis pendapatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani kakao yang
di peroleh petani di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten
Mamuju rata-rata sebesar Rp. 11.023.231 per hektar/tahun.
Kata kunci : pendapatan usahatani kakao.
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSIH
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : Analisis
Pendapatan usahatani Kakao di Kelurahaan Dayanginna Kecamatan
Tapalang Kabupaten Mamuju adalah benar merupakan hasil karya yang belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber
data informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Makassar 9 januari 2020
Nurdiana
v
KATA PENGATAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-nya Shalawat dan salam taklupa penulis
kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat dan para
pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Penulis
menyadari bahwa proposal ini masih banyak memiliki banyak kekurangan,
kekurangan baik isimaupun sususnan kalimatnya.Selama penyusunan proposal
ini, berbagai hambatan telah dihadapi penulis, namun berkat bimbingan dan
petunjuk dari Bapak Dr. Ir. Muh.Arifin Fattah dan Ibu St. Aisyah, S. Pt, M. Si
selaku dosen pembimbing, maka hambatan tersebut dapat terselesaikan.Oleh nya
itu, menghaturkan terimakasih dan pennghargaan setinggi-tingginya kepada
beliau. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa
terima kasi yang tidak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
yang terhormat:
1. Bapak Prof.Dr. Abdul Rahman Rahim, SE,MM selaku rector universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah member kesempatan untuk
menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Azis , M.si. selaku Dekan Fakultas Agribisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar, serta para pembantu dekan yang
telah memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
vi
3. Ibu Dr. Sri Mardiyanti, S.p.,M.P sebagai ketua program studi Agribisnis
Universitas muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ir. Arifin Fattah, M.si selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan banyak waktunya untuk memberikan banyak informasi,
saran, arahan, motivasi, dan dukungan selama penulisan skripsi.
5. Ibu St. Aisyah, S.Pt,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu membagi ilmunya memberikan bantuan petunjuk serta
arahan dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Jumiati, S.P.,M.M. selaku penguji 1 dan Firmansyah, S.P., M.Si
selaku penguji II yang telah meluangkan waktu mengikuti seminar-
seminar penulis, serta terimakasih atas kritik dan sarannya.
7. Bapak/ibu dosen dan staf fakultas Pertanian, khususnya Program Studi
Agribisnis yang telah banyak membimbing penulis dalam proses
akademik selama masa perkuliahan
8. Kepada pihak pemerintah Kecamatan Tapalang khususnya Kelurahan
Dayanginna beserta jajarannya yang telah mengizinkan penulis untuk
melakukan penelitian di daerah tersebut.
9. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi dari
awal sampai akhir yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.
10. Saudara-saudariku agribisnis 015, terkhusus Yayudi restaria manu,
Masriana, Saras wati, Sri wulandari, kusmala dewi, Santri dan semua
vii
teman-teman yang penulis tidak bias sebutkan satu persatu yang bersama-
sama penulis mulai dari awal sampai akhir masa perkuliahan, tanpa
semangat dan dukungan dan bantuan kalian semua takkan mungkin
penulis sampai disini.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermamfaat dan dapat
memberikan sumbangan ilmu yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Semoga kristal-kristal Allah senantiasa tercurah kepadanya. Amin.
Penulis
Nurdiana
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
KOMISI PENGUJI .................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x
I. PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang .................................................................................... 1
1.2. RumusanMasalah ............................................................................... 4
1.3. TujuandanKegunaanPenelitian .......................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. UsahataniKakao ................................................................................. 5
2.2. Petani ................................................................................................. 6
2.3. Manfaaattanaman kakao.................................................................... 7
2.4. Faktor-faktorproduksi ....................................................................... 8
2.5.Penerimaan ......................................................................................... 9
2.6.Pendapatan .......................................................................................... 10
2.7. KonsepBiaya ..................................................................................... 12
2.8. KerangkaPemikiran ......................................................................... 13
ix
III. METODE PENELITIAN
3.1. LokasidanWaktuPenelitian ............................................................... 15
3.2. Tekhnik Penentuan Sampel............................................................... 15
3.3. JenisdanSumber Data ......................................................................... 15
3.4. TekhnikPengumpulan Data ................................................................ 16
3.5. TekhnikAnalisis Data......................................................................... 16
3.6. DefinisiOperasional ........................................................................... 18
IV. GAMBARAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1.1 Letak geografis ........................................................................ 19
4.2. Kondisi geografis ....................................................................... 19
4.2.1 Jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin ............. 20
4.2.2 Keadaan penduduk bedasarkan mata pencaharian .................. 20
4.2.3 Keadaan penduduk berdasarkan pendidikan ........................... 21
4.2.4 Kondisi pertanian ...................................................................... 23
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Identitas RespondeN .................................................................... 24
5.1.1 Umur responden........................................................................ 24
5.1.2 tingkat pendidikan responden ................................................... 26
5.1.3 Jumlah tanggungan keluarga ................................................... 26
5.1.4 Luas lahan responden ............................................................... 28
5.1.5 Pengalaman responden ............................................................. 28
5.2 Analisis biaya dan pendapatan usahatani kakao ........................ 29
5.2.1 Anaalisis biaya .......................................................................... 32
5.2.1 Pendapatan usahatani ................................................................ 35
x
VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ............................................................................... 36
6.2 Saran .......................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 38
LAMPIRAN ................................................................................................ 39
KuesionerPenelitian
IdentitasResponden
Dokumentasi Penelitian
Surat Izin Penelitian
Riwayat Hidup
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Luas lahan kakao, produktofitas dan jumlah petani ................................. 3
2. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ......................................... 20
3. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharaian ................................ 21
4. Tingkat pendidikan Kelurahan Dayanginna ........................................... 22
5. Tingkat golongan petani ......................................................................... 25
6. Tingkat pendidikan petani ...................................................................... 26
7. Jumlah tanggungan keluarga ................................................................... 27
8. Luas lahan usahatani ............................................................................... 28
9. Pengalaman usahatani ............................................................................ 28
10. Nilai penyusutan alat ............................................................................... 30
11. Biaya tetap dan pajak .............................................................................. 30
12. Biaya variabel usahatani kakao ............................................................... 31
13. Pendapatan usahatani dalam satu tahun .................................................. 35
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman
1. Lampiran kuesioner…………………………………………………….42
2. Identitas petani responden ........................................................................ 43
3. Luas lahan produksi harga dan penerimaan .............................................. 44
4. Biaya tetap penyusutan alat cangkul ........................................................ 45
5. Penyusutan alat parang .............................................................................. 46
6. Penyusutan gunting pangkas .................................................................... 47
7. Penyusutan gunting panen......................................................................... 48
8. Penyusutan alat sprayer ............................................................................. 49
9. Luas lahan dan pajak bumi ........................................................................ 50
10. Biaya variable herbisida .......................................................................... 51
11. Biaya variabel insektisida ....................................................................... 52
12.Biaya variabel pupuk urea ....................................................................... 53
13. Biaya variabel pupuk KCL...................................................................... 54
14. Biaya variabel pupuk ZA ........................................................................ 55
15. Biaya variabel tenaga kerja panen........................................................... 56
16. Biaya variabel tenaga kerja penjemuran ................................................. .57
17. Rekapitulasi biaya variabel petani .......................................................... 58
18. Rekapitulasi biaya tetap dan pajak petani ............................................... 59
19. Luas lahan penerimaan dan pendapataan petani ..................................... 60
xiii
20. Total biaya variabel dan biaya tetap........................................................ 61
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1. Skema Kerangka Pemikiran ...................................................................... 14
2. Komoditi Kaka ........................................................................................ 60
3. Wawancara Responden ........................................................................... 60
4. Wawancara Responden ........................................................................... 60
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian indonesia menjadi salah satu komponen pembangunan
nasional dalam menuju swasembada pangan guna mengentaskan kemiskinan.
Pentingnya peran sektor pertanian dalam pembangunan nasional diantaranya
sebagai penyerap tenaga kerja, menyambung produk Domestik Bruto (PDB),
sumber devisa, bahan baku industri sumber bahan pangan dan gizi, serta
pendorong bergeraknya sektor-sektor ekonomi lainnya dalam lingkungan yang
lebih sempit, pembangunan pertanian diharapkan mampu meningkatkan akses
masyarakat tani pada faktor produksi diantaranya sumber modal, teknologi, bibit
unggul, pupuk dan sistem distribusi, sehingga berdampak langsung dalam
meningkatkan kesejahteraan petani (Apriantono,2007).
Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan yang
mempunyai peranan penting dalam perekonomian indonesia, khususnya sebagai
sumber pendapatan devisa negara. Pada saat ini sebagian besar produksi kakao di
indonesia di ekspor sebagian besar dalam bentuk biji kering.Ekspor biji kakao dari
indonesia relatif menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga ini
merupakan peluang bagi indonesia untuk dapat memperoleh pendapat devisa dari
komoditi ini. Hal yang sangat menetukan tingkat harga dipasar internasional
adalah mutu biji kakao, oleh sebab itu perlu di perhatikan oleh produsen kakao
terutama indonesia adalah kualitas dari biji kakao yang di ekspor.
2
Sulawesi barat merupakan salah satu provinsi yang memberikan
kontribusi besar terhadap perkakaoan nasional yang menjadi indonesia sebagai
salah satu penghasil kakao utama di dunia. Di sulbar sendiri, kakao adalah
komoditas perkebunan yang paling penting, mengidupi sekitar 65% dari total
penduduk. Menjadi sangat jelas bahwa, kinerja perkakaon menentukan keragaman
ekonomi pedesaan Sulawesi Barat (Sulistyowati 2010).
Di wilayah Kabupaten Mamuju terdapat 5 kecamatan yang memiliki luas
lahan kakao terbesar dibandingkan dengan kecamatan lain. Kecamatan Pertama
yaitu Kecamatan Kalukku dengan luas lahan kakao 8.504,40 Ha, kedua
Kecamatan Sampaga dengan luas lahan 7.797,09 Ha, ketiga Kecamatan Simboro
dengan luas lahan kakao 5.933,64 Ha, kempat Kecamatan Papalang dengan luas
lahan kakao 5.792,97 Ha dan terakhir Kecamatan Kalumpang dengan luas lahan
yang sudah berproduksi 2.797,91 Ha. Sedangkan luas lahan yang belum
berproduksi dalam hal ini tanaman yang belum menghasilkan seluas 4.820,46 Ha.
Disamping itu ada rencana penambahan luas lahan kakao seluas 3.927,14 Ha
tahun 2017. Data selengkapnya disajikan pada (Badan Pusat Statistik, 2007).
3
Tabel 1. Luas Lahan Kakao, Produksi, Produktifitas dan Jumlah Petani
Kabupaten Mamuju.
No Kecamatan Jumlah
(ha)
Produksi
(ton/ha)
Produktifitas
(kg)
Jumlah
petani (kk)
1 Tapalang 2.574,00 775,04 595 2.725
2 Tapalang Barat 1.526,60 745,00 580 1.766
3 Simboro 5.933,64 2.774,51 589 1.494
4 Mamuju 1.780,27 877,45 595 2.182
5 Kalukku 8.504,40 4.848,47 645 8.393
6 Bonehau 1.520,15 714,36 685 726
7 Kalumpang 2.797,91 1.521,71 683 1.955
8 Papalang 5.792,97 2.496,00 680 6.056
9 Sampaga 7.797,09 4.456,30 685 3.628
10 Tommo 2.879,22 1.614,46 675 4.240
Jumlah 41.106,25 20.823,30 33.165
Dinas: Dinas PerkebunanKabupaten Mamuju, Januari 2016
Kecamatan Tapalang yang memiliki luas 271,63 km2 dengan jumlah
penduduk ± 20.772 jiwa berjarak 32 km dari ibu kota Provinsi Sulawesi Barat
yaitu kota Mamuju, daerah Tapalang memiliki keadaan alam dengan ketinggian 0-
500 m dari permukaan laut, Tapalang adalah salah satu daerah yang memiliki
lahan perkebunan yang luas, masyarakat Tapalang umunya bekerja sebagai petani
dan nelayan, salah satu sektor pertanian yang dikembangkan di kecamatan
Tapalang adalah sektor perkebunan, tanaman perkebunan yang dikembangkan
oleh petani adalah tanaman kakao, pada tahun 2017 produksi kakao sebesar Rp.
.775,04 ton dari luas lahan 2.574,00 Ha. (Badan Pusat Statistik, 2017).
4
1.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah
yang dapat dikemukakan adalah berapa besar pendapatan usahatani Kakao di
Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
1.2. Tujuan dan Kegunaan penelitian
1.2.1. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat
disimpulkan tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani
Kakao di Kelurahan Dayanginna.
1.2.2 Kegunaan Penelitian
1. Bagi Petani, sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan dalam
perencanaan pengelolaan usahatani yang efesien
2. Bagi Peneliti, menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai
penerapan teori yang telah didapatkan dari mata kuliah dan diterapkan
kedalam penelitian.
3. Bagi pihak lain, dapat dijadikan sebagai acuan atau referensi terhadap
pengembangan dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan analisis pendapatan usahatani Kakao.
5
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Tani Kakao
Tanaman kakao (theobrama cacao L.) merupakan salah satu tanaman
perkebunan yang memiliki nilai ekonomis cukup baik dan peluang pasarnya
masih cukup besar. Hal ini dapat diliahat dari permintaan kecenderungan
permintaan pasar dunia yang semakin meningkat dengan rata-rata 1.500.000 ton
per tahun. Peluang pasar bagi komoditas ini juga semakan terbuka seiring dengan
adanya kemunduran produksi yang dialamai oleh negara-negara penghasil kakao
lainnya. Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ke tiga setelah pantai
gading dan ghan (ICCO, 2008) dengan produksi mencapai 779 ribu ton dan luas
areal mencapai 1,44 juta hektar yang tersebar di seluruh provinsi, kecuali DKI
Jakarta, ( Dirjen Pertanian,2008) petani kakao sekarang di indonesia diperkirakan
berjumlah 1,4 juta rumah tangga, dan umumnya berskala kecil dengan areal
berkisar dua hektar atau kurang, sekalipun di luar jawa.
Kenaikan harga kakao yang sangat tinggi pada saat terjadinya krisis
ekonomi pada akhir 1990 an benar-benar telah membawa berkah tersendiri bagi
petani kakao, terutama dikawasan indonesia timur. Hal ini membuktikan bahwa
kakao di indonesia telah berkontribusi signifikan pada pengentasan kemiskinan,
terutama dikawasan pedesaan. Meskipun demikian, permasalahan yang menimpa
usahatani, sistem produksi dan industri kakao secara umum juga mulai
bermunculan, terindikasi dan fluktuasi dan bahkan produksi dan ekspor kakao
pada dekade sekarang ini setelah 20 tahun terjadinya peningkatan.
6
Masalah yang dihadapi petani kakao indonesia adalah serangan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT), penurunan tingkat produktovitas, rendahnya
kualitas biji kakao yang di hasilkan karena praktek pengelolaan usahatani yang
kurang baik maupun sinyal pasar dari rantai tataniaga yang kurang tepat. Dalam
penataan perekonomian wilayah, provinsi sulawesi barat banyak bertumpuh
pada komoditas hasil pertanian, terutama komoditas kakao (Putu Ni, 2013)
1.2 Petani
Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi
sebagian atau seluru kebutuhan hidupnya dibidang pertanian dimulai dari proses
pengolahan lahan, penanaman bibit, pemeliharaan sampai pemanenan. Energi
matahari menimpa permukaan bumi dimana-mana.Dimana saja terdapat suhu
yang tepat serta air yang cukup, maka tumbuhlah tumbu-tumbuhan dan hiduplah
hewan. Manusialah yang dating mengendalikan keadaan ini ia mengecap
kegunaan dari hasil tanaman dan hewan, ia mengubah tanaan-tanaman dan hewan
serta sifat tanah supaya lebih berguna baginya, dan manusia yang melakukan
semua ini adalah petani (Susanto, 2006).
Menurut Teddu (2008) peran petani dalam menjalankan usahataninya, tiap
petani memegang tiga perananan yaitu:
1. Petani sebagai jurutani
Tiap petani adalah memeliharaa tanaman dan hewan guna
mendapatkan hasil-hasilnya yang bermanfaat.
7
2. Petani sebagai pengelolah
Keterampilan bercocok tanam sebagai juru tani paada umumnya
adalah keterampilan tangan, otot dan mata maka keterampilan sebagai
pengelola mencakup mencakup kegiatan pikiran didorong kemauan,
termasuk didalamnya pengambilan keputusan atau penetapan pilihan
dari alternatif-alternatif yang ada.
3. Petani sebagai manusia / anggota masyarakat
Petani adalah lebih dari pada juru tani dan menejer, ia adalah seorang
manusia dan menjadi anggota dari dua kelompok manusia yang
penting baginya yaitu sebagai anggota sebuah keluarga dan sebagai
anggota masyarakat
2.3 Manfaat Tanaman Kakao
Tanaman kakao merupakan tanaman liar yang tumbuh dihutan hutan-
hutan tropis Amerika tengah dan Amerika selatan bagian utara untuk pertama kali
diketahui tumbuhan ini dibudidayakan dan digunakan sebgai bahan makanan dan
minuman oleh suku indian Maya, dan kemudian suku Astec. Biji kakao yang
kemudian diperkenalkan kepada bangsa spanyol sebagai pencampur minuman,
selanjutnya bertindak sebagai bangsa bangsa yang pertanma kali merintis untuk
melakukan usaha pengembangan pertanian kakao Dibenua Afrika dan Asia
penanaman kakao yang dirintis olleh bangsa Spanyol pada abad ke-15 di Afrika
terdapat di Nigeria, kongo dan pantai Gading sedangkan dibanua Asia terdapat di
daerah-daerah yang berdekatan dengan kawasan fasifik ( Riyadi dan Sirega,2002)
8
Kakao adalah bahan yang sangat penting dalam industriberbagai makanan
seperti roti, biscuit permen dan lain sebagainya. Demikian juga dengan industri
berbagai minuman seperti susu, kopi dan sebagainya, kakao juga dibutuhkan
untuk meningkatkan cita rasa. Kakao yang dimaksud adalah berasal dari biji
bauah tanaman kakao ( Theobroma cacao L). Sebelum digunakan sebagai salah
satu bahan campuran dalam industry makanan dan minuman tersebut, buah kakao
harus menjalani berbagai proses pengolahan kakao meliputi pemanenan,
pengupasan, pembeersihaan dan permentasi biji, pencucian biji, pengeeringan biji,
sehingga dihasilkan biji kakao yang siap diolah kembali menjadi berbagai produk
makanan dan minuman ( Nuraeni, 2008).
2.4. Faktor- Faktor Produksi
Produksi merupakan suatu proses penggunnaan unsur-unsur produksi
dengan maksud untuk menciptakan faedah dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Bedasarkan defenisi tersebut dapat dikemukakan bahwa produksi akan sangat
ditentukan oleh adanya kombinasi dai empat unsur produksi yaitu : alam/ tanah,
modal, tenaga kerja, dan pengolahan. Alam dan tenaga kerja pengolahan
merupakan suatu unsur dari pengorganisasian unsue0unsue alam, kerja dan modal
serta pengelolaan itu sendiri (Purwono.2005).
Proses produksi adalah adalah produk atau output. Produk atau produksi
dalam bidang pertanian atau lainnya dapat berpariasi antara lain dapat
diseebabkan karena perbedaan kualitas. Hal ini dapat dimengerti karena kualitas
yang baik dihasilkan oleh proses produksi yang baik dan dilaksanakan dengan
9
baik dan begitu pula sebaliknya, produksi menjadi kurang baik bila usahatani
tersebut dilaksanakan dengan kurang baik, Soekartawi, (2003),
Faktor-Faktor produksi yang mempengaruhi produksi pertanian
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
a) Faktor biologi, seperti lahan pertanian dengan macam daan tingkat
kesuburannya, bibit, varietas, pupuk, obat-obatan gulama dan
sebagainya.
b) Faktor-faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga, tenaga
kerja, tingkat pendidikan tingkat pendapatan resiko dan ketidak
pastia, kelembagaan tersedianya kredit dan sebagainya.
2.5 Penerimaan
Penerimaan menurut Saidarma (2013) penerimaan adalah perkalian antara
output yang dihasilkan dengan harga jual. Sedangkan pendapatan adalah
penerimaan dikurangi dengan biaya produksi dalam satu kali periode produksi
dari penerimaan dan pendapatan dari suatu usaha tersebut dibutuhkan informasi
tentang biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost.
Penerimaan hasil penjualan merupakan fungsi dari jumlah barang yang
terjual, penerimaan total (total revenue) adalah kali jumlah barang yang terjual
dengan harga jual per unit. Penerimaan umunya bersifat linear, karena tidak ada
alasan mengapa penerimaan menurun apabila produksi meningkat, kecuali bila
harga jual menurun karena produksi meningkat ( teori penawaran). Bentuk fungsi
penerimaan total (total revenue, R) yang non linier pada umumnya berupa sebuah
persamaan para bola terbuka merupakan bentuk fungsi penerimaan yang lazim
10
dihadapi oleh seseorang produsen yang beroperasi dipasar monopoli, sedangkan
fungsi penerimaan total yang linier, merupakan fungsi penerimaan yang dihadapi
oleh seorang produsen yang beroperasi dipasar persaingan sempurna.
Peneerimaaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan
hasil kali jumlah barang dengan harga barang per unit. Seperti halnya dalam
konsep biaya, dalam konsep penerimaan pun dikenal pengertian rata-rata marjinal.
Penerimaan rata-rata (everage revenue, AR) yaitu penerimaan yang diperoleh per
unit barang, merupakan hasil bagi penerimaan total terhadap jumlah barang.
Penerimaan marjinal (marjinal revenue, MR) yaitu penerimaan tambahan yang
diperoleh dari setiap tumbuhan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual
(Soeharno, 2006).
2.6 Pendapatan
Pendapatan adalah hasil penjualan dari suatu usaha dikurangi dari total
pengeluaran, pendapatan atau keuntungan merupakan suatu arus uang yang dapat
diukur dalam bidang tertentu.Pendapatan sebagai selisih antara penerimaan
dengan semua biaya yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan usaha. Dengan
kata lain penerimaan dikurangi biaya produksi maka hasilnya adalah pendapatan
(Susanti, 2014). Pendapatan secara umum adalah selisih dari penerimaan dan
semua biaya keuntungan atau profit pendapatan yang yang diterima oleh
seseorang dari penjualan produk maupun produk jaza yang dikurangi dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan yang membiayai produk barang maupun produk
jaza juga mengatakan bahwa pendapatan terbagi atas dua yaitu pendapatan kotor
dan pendapatan bersih (Floperda dan Wanda, 2015).
11
Pendapatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan usaha tani dan
pendapatan rumah tangga.Pendapatan merupakan pengurangan dan penerimaan
dengan biaya total. Pendapatan rumah tangga yaitu pendapatan yang diperoleh
dari kegiatan usahatani ditambah dengan pendapatan yang berasal dari kegiatan
(output) dua biaya produksi (input) yang dihitung dalam per bulan, per tahun, dan
per musim dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu
unsur penerimaan dan pengeluaran dari usahatani tersebut ( Yunus, 2011).
Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan
seseorang atau masyarakat, sehingga pendapatan masyrakat ini mencerminkan
kemajuan ekonomi suatu masyarakat. Pendapatan individu merupakan yang
diterimah seluruh rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran atas
penggunaan faktor-faktor produksi yang dimilikinya dan dari sumber
lain.pendapatan adalaah jumlah penghasilan yang diterima dari penjualan produk
yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu,
baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan, kegiatan usaha paada akhirnya
akan memperoleh pendaapatan berupa nilai uang yang diterima dari penjualan
produk yang dikurangi biaya yang telah dikeluarkan (Sadono, 2010).
Besarnya total jumlah penerimaan (TR) dihitung berdasarkan jumlah
produksi dalam satu kali proses produksi dikali dengan harga saat itu. Rumus
yang digunakan untuk menghitung penerimaan yaitu:
TR = P x Q
Keterangan : TR = Total Revenue / Total Penerimaan (Rp)
P = Price / Harga (Rp)
12
Q = Quantity / jumlah (Rp)
Pendapatan bersih sangat tergantung pada dua faktor utama yaitu
penerimaaan dan biaya untuk mengetahui pendapatan bersih maka dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
Pd = TR – TC
Keterangan : Pd = pendapatan (Rp)
TR = Total Revenue / Total Penerimaan (Rp)
TC = T otal Cost / Total Biaya (Rp)
Pendapatan dari suatu usaha bergantung pada hubungannya antara biaya
produksi yang dikeluarkandengan jumlah penerimaan dari hasil penjualan. Salah
satu cara untuk memperoleh keuntungan yaitu dengan penekanan biaya
pengeluaran.
2.7. Konsep Biaya
Menurut soekartawi (2001), biaya produksi adalah nilai dari semua faktor
produksi yang digunakan baik dalam bentuk benda maupun jasa selama proses
produksi berlangsung. Adanya unsur-unsur produksi yang bersifat tetap dan tidak
tetap dalam jangka pendek mengakibatkan munculnya dua kategori biaya, yaitu
biaya tetep (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost).
Menurut (Suparmoko, 2001) biaya tetap adalah biaya produksi yang
timbul karena penggunaan faktor produksi yang tetap, sehingga biaya yang
dikeluarkan untuk membiayai faktor produksi juga tetap, tidak berubah walaupun
jumlah barang yang dihasilkan berubah-ubah. Sedangkan biaya tidak tetap
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh produsen sebagai akibat penggunaan
13
faktor produksi variabel, sehingga biaya ini berubah-ubah sesuai dengan kuantitas
produk yang dihasilkan.
2.8 Kerangka pemikiran
Tanaman kakao termasuk tanaman tropis. Dikenal masyarkat indonesia
pertama kali pada tahun 1980 sebagai tanaman pekarangan dan merupakan
tanaman tahunan. Dengan perkembangan zaman dimana produk makanan dan
produk lain semakan banyak menggunakan kakao, akhirnya tanaman kakao
dibudidayakan secara besar-besar untuk tujuan komersial.
Usaha tani kakao adalah usaha yang dilakukan petani kakao di kelurahan
Dayanginna Kecematan Tapalang Kabupaten Mamujudalam memperoleh
pendapatan dengan jalan memanfaatkan sumber daya alam kemudian mengelolah
agar tingkat produksinya semakin bertambah, tenaga kerja dan modal yang mana
sebagian dari pendapatan yang diterimah digunakan untuk membiayai
pengeluaran yang berhubungan dengan usahataninya.
Produksi kakao yang optimal adalah produksi yang mendatangkan produk
yang menguntungkan ditinjau dari sudut ekonomi ini berarti biaya faktor-faktor
input yang berpengaruh pada produksi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan
hasil yang diperoleh sehingga petani dapat memperoleh usahataninya.
Penerimaan dari usahatani diperoleh dengan cara mengalikan antara
jumlah produksi dengan harga. Usaha tani kakao tidak bisah dipissahkan dari
penggunaan biaya untuk kegiatan operasionalnya.Produksi kakao yang optimal,
dapat menghasilkan penerimaan dan pendapatan yang optimal bagi kesejahtraan
14
petani kakao yang ada di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten
Mamuju.
Gambar I. Kerangka pikir Operasional Penelitian Analisis Pendapatan Usahatani
Kakao di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten
Mamuju.
Usahatani Kakao
Proses Produksi
Biaya
1. Biaya Tetap
2. Biaya Variabel
Penerimaan
1. Jumlah Produksi
2. Harga
Pendapatan Usahatani Kakao
15
III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasidan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - September 2019 di
Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamujudengan
pertimangan bahwa wilayah tersebut merupakan salah satu wilayah sentra
pengembangan komoditi kakao.
3.2 Teknik Penentuan Sampel
Populasi penelitian ini dilakukan secara simple random samplingatau acak
sederhana, diketahui populasi petani yang melakukan penanaman kakao
diKelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.Yang
berjumlah 149 orang, maka ditentukan sampel sebanyak 15% yaitu 22 orang. Bila
subjek kurang dari 100, lebih baik populasi diambil sebagai sampel, tetapi apabila
lebih dari 100 maka diambil antara 10-15% lebih menyatakan Arikunto (2002).
3.3. Jenis dan Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
yaitu:
1. Data primer, yaitu merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
masyarakat sebagai responden dan pengamatan langsung dilapangan, jenis
data yang ingin diperoleh adalah mengenai efisiensi usahatani kakao.
2. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan peneliti dari berbagai laporan
atau dokumen-dokumen didaerah penelitian dan juga data kelompok berusaha
tani kakao.
16
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data oleh peneliti ini adalah beberapa tahapan:
1. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti dan
informan berhadapan langsung ( face of face) untuk mendapatkan
informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat
menjelaskan permasalahan peneliti dengan bantuan angkat (kuesioner).
2. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti yaitu penanaman
kakao. Pengumpulan data dalam peneliti ini dilakukan dengan cara
observasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasiadalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
melihat, mencatat dari sumber tertulis baik berupa peraturan, buku-buku,
literatur, majalah dan brosur serta dokumen-dokumen yang menunjang.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis
kuantitatif, sebagai berikut dengan menggunakan rumus :
Menerapkan bahwa analisis pendapatan digunakan untuk menghitung
penerimaan, total, biayadanpendapatan.
1. Analisis penerimaan dengan rumus
TR = P x QK eterangan :
TR = Total Revenue / Total Penerimaan (Rp)
17
P = Price / Harga (Rp)
Q = Quantity / Jumlah (Rp)
2. Analisis biaya dengan rumus:
TC = TFC + TVCketerangan :
TC = Total Cost / Biaya Total (Rp)
TfC = TotalFixed Cost / Total BiayaTetap (Rp)
TVC = Total Variabel Cost / Total BiayaVariabel (Rp)
3. Analisis pendapatan dengan rumus :
Pd = TR – TCketerangan :
Pd = Pendapatan (Rp)
TR = Total Revenue / Total Penerimaan (Rp)
TC = Total Cost / Total Biaya (Rp)
3.6 Definisi operasional
Defenisi oprasionel merupakan petunjuk tentang bagaaimana suatu
variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran
tersebut. Adapun defenisi variabel-variabel yang dinilai dalam penelitian ini
adalah :
1. Usahatani adalah salasatu kegiatan yang mengorganisasikan sarana
produksi pertanian dan teknologi pada usahatani kakao di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
2. Tanaman kakao adalah tanaman yang di budidayakan oleh petani di
Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang.
18
3. Proses produksi adalah suatu kegiatan yang menggabungkan berbagai
factor produksi yang ada dalam upaya mencipatakan suatu produk, baik itu
barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi konsumen.
4. Penerimaan adalah jumlah produksi yang diperoleh usaha bididaya
tanaman kakao yang dikalikan harga per unit produksi dalam rupiah (Rp)
di Kelurahan Dayanginna Kecamatan TapalangKabupaten Mamuju.
5. Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau
barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi
seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
6. Biaya (Rp) adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu dikelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang
Kabupaten Mamuju.
7. Biaya tetap (Rp) biaya yang relatif tetap jumlahnya dan harus
dikeluarkan walaupun produk yang dihasilkan banyak atau sedikit di
Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
8. Biaya variabel (Rp) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan, namum biaya per unitnya
tetap di Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju
19
IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Letak Geografis
Kelurahan Dayanginna merupakan salah satu daerah penghasil tanaman
kakao di Kecamatan Tapalang yang merupakan kawasan dataran rendah yang
memiliki luas wilayah kurang lebih 238,66 km² (Ha), dan juga mempunyai
dataran tinggi atau pegunungan yang memiliki luas wilayah kurang lebih 3 (Ha),
Kelurahan Dayanginna juga mempunyai bibir pantai atau pesisir pantai yang luas
wilayahnya kurang lebih 4 (Ha) yang dapat dikatan bahwa kelurahan Dayanginna
tempat potensial untuk membudidayakan atau tempat memeproduksi tanaman
kakao yang baik. Kelurahan Dayanginna terletak dibagian selatan Kecamatan
Tapalang dengan batas yaitu :
Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Galung
Sebelah selatan berbatasa gan Kelurahan Kasambang
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Rantedoda
Sebelah barat berbatasan dengan selat Makassar
4.2 Kondisi Demografis
Kelurahan Dayanginna memiliki curah hujan 199,38 mm/tahun dengan
suhu rata-rata 30-32 derajat celcius dengan keadaan tanah yaitu tanah kering
seperti tegal dan ladan luas wilayah 16,00 permukaan luas wilayah 17,756,
pekaranagn kurang lebih 2 (Ha).
20
4.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Wilayah Demografis di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang
Kabupaten Mamuju Dayanginna utara, Dayanginna, Dayanginna barat,
Dayanginna tengah, dayanginna selatan.
Pada tahun 2018 di Kelurahan dayanginna Kecamatan Tapalang
Kabupaten Mamuju jumlah penduduk Dayanginna berjumlah 1.530 jiwa jumlah
penduduk berdasarkaan jenis kelamin laki-laki berjumlah 796 jiwa sedangkan
jenis kelamin perempuan berjumlah 734 jiwa.
Tabel 2. Menunjukkan bahwa Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju
No Indikator Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Dayanginna Utara 163 10,65
2 Dayanginna 337 22,02
3 Dayanginna Barat 317 20,71
4 Dayanginna Tengah 279 18,23
5 Dayanginna Selatan 327 21,37
Jumlah 1.530 100
Sumber: Monografi Kelurahan Dayanginna 2019
Tabel 2 Menujjukkan bahwa Kelurahan yang paling banyak penduduknya
adalah Kelurahan Dayanginna berjumlah 337 jiwa dan yang paling sedikit adalah
Dayanginna utara berjumlah 163 jiwa.
1.2.2 Keadaan Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian merupakan sumber penghasilan bagi setiap orang untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
21
Tabel 3. Jumlah Penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa) Persentase
(%)
1 Petani 178 11,63
2 Buruh Tani 8 0,52
3 Buruh Migrant 9 0,58
4 Pegawai Negeri Sipil 87 5,68
5 Pengrajin Industri Rumah Tangga 3 0,19
6 Pedagang Keliling 26 1,69
7 Peternak 5 0,32
8 Pensiun TNI/POLRI 4 0,26
9 Perikanan/ Nelayan 31 2,02
10 Kontrak 65 4,24
Jumlah 416 27,18
Jumlah Total Penduduk 1.530 100
Sumber : Monografi Kelurahan Dayanginna, 2019
Tabel 3. Menunjukkan bahwa jumlah petani menunjukkan 178 jiwa
dengan persentase 11,63 %.
4.2.3 Keadaan Penduduk Berdasakan Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan tolak ukur potensi dalam kemampuan
seseorang dalam hal yang baru dalam menanggapi inovasi dan informasi yang
baru dan meempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menyelesaikan suatu
masalah. Jumlah penduduk berdasarka pendidikannya dapat dilihat pada table 4.
22
Table 4. Menunjukkan bahwa Tingkat Pendidikan di Kelurahan Dayanginna
Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Tingkat pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase
(%)
1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 105 6,86
2 3-6 tahun yang sedang TK/ playgrup 60 3,92
3 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 2 0,13
4 7-18 tahun yang sedang sekolah 443 28,95
5 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah 41 2,67
6 18-56 tahun yang tidak tamat SD 93 6,07
9 Tamat SD/ Sederajat 372 24,31
10 Tamat SMP / Sederajat 307 20,06
11 Tamat SMA/ Sederajat 415 27,12
12 Tamat D1/ Sederajat 13 0,84
13 Tamat D2 / Sederajat 7 0,45
14 Tamat D3 / Sederajat 32 2,09
15 Tamat S1 /Sederajat 119 7,17
16 Tamat S2 /Sederajat 2 0,13
18 Tamat SLBA 1 0,06
Total 1.530 100
Sumber: kantor kelurahan Dayanginna 2019
Table 4 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir pertama
didominasi oleh tingkat Sekolah Menenga Atas (SMA) yaitu sebanyak 415 orang.
Sedangkan orang yang tidak sekolah yaitu berjumlah 93 orang.
4.2.4 Kondisi pertanian
Hasil pertanian yang dibudidayakan di Kelurahan Dayanginna yaitu
tanaman pangan mencakup tanaman padi (padi sawah dan padi lading), jagung,
ubi kayu, ubi jalar, dan kacang hijau. Pada tahun 2018, produksi tanaman padi
sawah di Kecamatan Tapalang mencapai 7.944,15 ton.
Sub sektor holtikultural meliputi tanaman sayuran, buah-buahan,
biofarmaka, dan tanaman hias. Sayuran yang paling banyak di produski di
Kecamatan Tapalang pada tahun 2018 adalah cabai rawit dengan produski
23
mencapai 47,4 ton. Sedangkan, komoditi buah paling paling banyak diproduksi
pada tahun 2018 adalah papaya dengan produksi dengan mencapai 44,3 ton.
Tanaman perkebunan yang diusahakan rumah tangga di kecamatan
tapalang antara lain kelapa dalam, kakao, kelapa sawit, kemiri kopi dan cengkeh.
Pada tahun 2018, produksi kakao di kecamatan tapalang mencapai 1.496,56 ton.
Dengan luas areal 5.927,65 ha.
Populasi ternak besar terdiri dari sapi potong, kerbau dan kuda. Pada
tahun 2018 jumlah populasi tersebut berturut-turut adalah 1.851 ekor, 14 ekor, dan
98 ekor. Sedangkan, populasi ternak kecil pada tahun 2016 terdiri dari kambing
(1.125 ekor). Populasi unggas yang terdiri dari ayam kampung, dan itik pada
tahun 2018 secara berturut-turut adalah 30,703 ekor, dan 460 ekor.
24
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Identitas Responden
Petani merupakan merupakan oranga yang melakukan usaha dalam
bidang pertanian untuk kebutuhan panagan.Agar dapat mengetahui tentang
usaha dalam bidang pertanian, maka diperlukan data dan identitas seorang.
Responden merupakan suatu hal yang sangat penting dan diperlukan untuk
membantu dalam proses penelitian.
Berikut ini merupakan pembahasan tentang indentitas dan informasi
responden yang meliputi data pribadi yaitu umur, tingkat pendidikan, tanggungan
keluarga, lama berusaha tani dan luas lahan yang dimiliki oleh setiap petani.
5.5.1 Umur Responden
Umur merupakan suatu hal yang berpengaruh dalam pola pikir dan
pengalaman bertani seseorang.Pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari yang
terjadi di lapangan petani yang mempunyai umur yang tua mempunyai tingkat
pengalaman bertani yang baik namun petani yang tua masih memakai metode-
metode lama dan fisik sudah mulai berkurang.Berbeda dengan petani yang masih
berumur mudah mereka masih mempunyai fisik yang masih kuat dalam berusaha
tani dan lebih mudah menerima informasi baru, oleh karena itu perbedaan umur
sangat berpengaruh sebagai indikator untuk menetukan kemampuan kerja
seseorang.Petani atau responden mempunyai umur yang berbeda-beda dalam
memperoleh usahatani.
25
Tabel 5. Rata-rata tingkatan golongan umur petani responden di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Golongan umur
(Tahun)
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
1 25-38 12 45
2 39-42 3 13
3 43-75 7 31
Jumlah 22 100
Sumber : data primer setelah diolah2019
Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah responden yaitu sebanyak 22 petani
kakao dengan tingkatan umur dalam kegiatan usaha taninya yaitu umur 25-38
dengan jumlah responden 12 orang dengan dengan tingkat persentase (54%)
sehingga dapat digambarkan bahwa tingkat umur petani di Kelurahan Dayanginna
Kecamatan Tapalang tidak jadi penghambat dalam berusahatani kakao dimasa
yang akan datang.
5.5.2 Tingkat Pendidikan Responden
Pendidikan merupakan indikator dalam kemampuan yang dapat dicapai
dalam segala bidang bukan hanya dalam bidang pertanian, pendidikan juga
menjadi salah satu tolak ukur untuk menentukan taraf hidup seseorang,
masyarakat kecamatan tapalang khususnya di Kelurahan Dayanginna sudah mulai
menerapkan proses pendidikan yang berkembangan sebagai bagian dari
perubahan yang berniali fositif.
Pendidikan merupakan faktor penentu dalam usaha tani karena pendidikan
dalam membantu dalam memperoleh hasil yang optimal dan dapat membantu
meningkatkan pendapatan usahatani. Jenis pendidikan yang dimaksud adalah
pendidikan formal namun tidak
26
menutup kemungkinan pengetahuan yang didapat dari pelatihan penyuluhan,
magang dan sebagainya tugas dapat berpengaruh dalam proses usaha tani.
Pengetahuan tersebut merupakan proses pendidikan non formal, semakin tinggi
tingkat pendidikan seorang petani semakain tinggi pula tingkat pengetahuan
petani terhadap tehnologi pertanian.
Tabel 6. Jumlah tingkat Pendidikan Petani Responden di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Tingkat pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 SD 10 45
2 SMP 5 22
3 SMA 4 18
4 SMK 2 9
5 S1 1 4
Jumlah 22 100
Sumber: data primer setelah di olah 2019
Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani responden SD
sebanyak 10 dengan jumlah persentase (45%), SMP sebanyak 5 orang dengan
jumlah persentase (22%), SMA sebnyak 4 orang jumlah persentase (18%), SMK
sebnyak 2 orang dengan juumlah persentase (9%) sedangkang S1 1 orang dengan
jumlah persentase (4%). Tingkat pendidikan yang lebih tinggi merupakan
indikator untuk kemajuan dalam usaha khususnya dalam usahatani.dengan adanya
tingkat kemajuan dalam bidang pendidikan jadi faktor penentu dalam usahatani
karena dapat memperoleh hasil yang optimal dan terciptanya inovasi baru dalam
berusahatani.
27
5.5.3 Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat di
jadikan gambaran yang dapat dimiliki oleh petani untuk meningkatkan hasil
produksi yang lebih optimal dan pendapatan petani juga lebih menguntungkan.
Adapun jumlah tanggungan keluarga petani responden di Kelurahan Dayanginna
Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju yaitu sebagai berikut :
Tabel 7 Jumlah Tanggungan Keluarga di Kelurahan Dayanginna Kecamatan
Tapalang Kabupaten Mamuju
No Jumlah tanggungan
(orang)
Jumlah (orang) Persentase (%)
1 1-2 6 27
2 3-4 12 54
3 5-7 4 18
Jumlah 22 100
Sumber: data primer setelah diolah 2019
Tabel 7 menunjukkan bahwa dari jumlah tanggungan keluarga respondeng
paling banyak yaitu 3-4 orang yaitu dengan jumlah orang sebnyak 12 dan jumlah
persentase sebanyak (54%) adapunn jumlah keluarga 1-2 sebnyak 6 orang dengan
persentase (27%) dan 5-7 sebanyak 4 orang dengan persentase (18%) Dengan
demikian petani responden rata-rata memilki jumlah tanggungan keluarga yang
tidak terlalu besar sehingga tidak jadi penghabat dalam berusahatani kakao.
5.5.4 Luas Lahan Responden
Luas lahan yang dimiliki oleh petani sangat berpengaruh terhadap usaha
tani yang ada di Kelurahan dayanginna karena dapat memperoleh hasil yang lebih
optimal dan tingkat pendapatan yang lebih besar jika lahan yang dikembangkan
oleh petani dapat dikelolah dengan dengan baik. Adapun luas lahan petani yang
responden yang berbeda-beda di kelurahan dayanginna yaitu sebagai berikut.
28
Tabel 8. Luas Lahan Usahatani Responden di Kelurahan Dayanginna
KecamatanTapalang Kabupaten Mamuju
No Luas lahan (Ha) Jumlah (orang) Persentase (%)
1 0,50-1,00 16 63
2 1,50-2,00 6 27
Jumlah 22 100
Sumber: data primer setelah diolah 2019
Tabel 8. menunjukkan luas lahan usahatani yang dimilki petani responden
yaitu dengan luas 0,05-1,00 jumlah responden sebanyak 16 orang dan jumlah
persentase sebanyak (63%), luas lahan 1,50-2,00 jumlah responden 6 orang dan
jumlah persentase sebnyak (27%) dengan demikian responden yang memiliki
lahan yang luas akan memperoleh hasil yang lebih besar.
5.5.5 Pengalaman Responden
Selain pendidikan pengalaman bertani juga menjadi faktor mempengaruhi
keberhasilan dalam mengelolah usah tani.Semakain lama pengalaman seseorang
dalam bertani semakin besar pilah pengetahuan tentang pertanian yang
didapatakan demikian pula halnya petani kakao yang dusah lama bertani kakao
mempunyai kemampuan dan pengalaman yang lebih banyak di dibandingkan
dengan petani kakao yang baru atau petaninya belum lama melakukan usaha
bertani. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut:
29
Tabel 9. Pengalaman petani responden di kelurahan Dayanginna
Kecamaatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Pengalaman Berusahatani
(Tahun)
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
1 5-10 8 36
2 12-25 9 40
3 31-40 4 18
Jumlah 22 100
Sumber: data primer setelah diolah 2019
Tabel 9. Menunjukkan bahwa jumlah petani responden yang terbesar
adalah petani yang mempunyai penagalaman berusahatani kakao 12-25 tahun
sebanyak 9 orang dan jumlah persentase sebnayak (36% ) sedangkan petani
responden dengan pengalaman yang kurang yaitu 31-40 tahun sebanyak 4 orang
dengan jumlah persentase sebanyak (18%) dari datatersebut menentukan bahwa
pengalaman merupakan potensi dalam pengembangan usahatani kakao
dikelurahan Dayanginna diharapkan dapat menambah kemampuan petani dalam
bertindak secara rasional .Berdasarkan karakteristik diatas yang menggambarkan
tingkat umur, pendidikan, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga dan
penagalaman bertani merupakan aspek ketersediaan sumberdaya ditinjau dari
ketersediaan jumlah tenaga kerja, kondisi umur petani, pendidikan ,lahan yang
cukup, jumlah tanggungan yang tidak menjadi beban dan pengalaman bertani
yang cukup.
30
5.2 Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Kakao
5.2.1 Analisis Biaya (fixed cost)
1. Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya Tetap (fixed cost) adalah biaya yangj-jumlahnya tidak berubah-
ubah. Biaya tetap adalah biaya produksi yang timbul karena penggunaan
produksi yang tetap, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membiaya faktor
produksi walaupun jumlah barang yang dihasilkan berubah-ubah .biaya tetap
yang dikeluarkan dalam penelitian ini meliputi nilai penyusutan alat (NPA) dan
biaya pajak (PBB).
Tabel 10. Rata-rata Nilai Penyusutan Alat (NPA) Petani Kakao di
Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten
Mamuju.
No Jenis Alat Total Biaya (Rp)
1 Cangkul 30.450
2 Parang 18.856
3 Gunting pangkas 7.469
4 Sprayer 112.489
5 Gunting panen 12.329
Jumlah 181.593
Sumber: Data Primer setelah diolah 2019
Tabel 10 menunjukkan bahwa biaya cangkul sebesar Rp.11.072, biaya
parang Rp. 18.500, biaya gunting pangkas sebesar Rp. 9.522, biaya sprayer adalah
sebesar Rp. 109.022 dan gunting panen adalah sebesar Rp. 12.477 dan jumlah
biaya tetap adalah sebanyak Rp.160.593
31
Tabel 11. Hasil Rekapitulasi Rata-Rata Biaya Tetap dan Pajak Yang di
Keluarkan oleh Petani Kakao di Kelurahan Dayanginna
Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Uraian Total Biaya (Rp)
1 Nilai penyusutan alat (NPA) 296.414
2 Nilai pajak bangunan (PBB) 129.545,45
Jumlah 425.959,45
Sumber: Data Primer setelah diolah 2019
Tabel 11 menunjukkan bahwa total nilai penyusutan alat (NPA) yaitu
sebesar Rp. 296.414 dan total biaya nilai pajak bangunan (PBB) yaitu berjumlah
Rp.129.959,45.
2. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani dan biaya yang
berubah-ubah sebanding dengan volume kegiatan.
Tabel 12 Hasil Rekapitulasi Rata-Rata Biaya Variabel Usahatani Kakao di
Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Uraian Total Biaya (Rp)
1 Biaya pupuk urea 249.091
2 Biaya pupuk KCL 333.333
3 Biaya pupuk ZA 150.000
4 Biaya insektisida vigor 92.500
5 Biaya insektisida bento 85.333
6 Biaya herbisida gramazon 106.250
7 Biaya herbisida supremo 153.750
8 Tenaga kerja panen 444.545
Jumlah 1.614.802
Sumber: data perimer setelah diolah 2019
Tabel 12 menunjukkan bahwa total biaya pupuk urea yaitu sebesar
Rp.124,545, total biaya pupuk KCL sebesar Rp. 45,454, biaya total pupuk ZA
yaitu sebesar Rp. 13,636, biaya total insiktisida vigor sebesar Rp. 58,863, biaya
total insiktisida bento sebesar Rp.58,181, biaya total herbisida gramazon sebesar
32
Rp. 81,818, biaya total herbisida supremo sebesar Rp.114,545 dan biaya total
tenaga kerja panen yaitu sebesar Rp.444.545 . dan jumlah total keseluruhan yaitu
sebesar Rp. 506,110
Adapun manfaat pada pupuk urea pada tanaman kakao untuk memperbaiki
dan memelihara kesuburan tanah seperti halnya pada tanaman kakao, untuk
mendapatkan hasil panen yang berkualitas dan berbuah lebat. Sedangkan pupuk
KCL memiliki manfaat pada tanaman kakao sepertimeningkatkan hasil
panen,meningkatkan kualitas hasil panen, memperkuat batamg tanaman kakao,
tanaman lebih tahan stres dan lebih tahan terhadap serangan penyakit.
33
5.2.2 Pendapatan Usahatani
Tabel 13 Rata-Rata pendapatan usahaatani kakao di Kelurahan Dayanginn
Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Penerimaan (TR) = Y.PY
a. Produksi (Rp)
b. Harga produksi (Kg)
408,18
30.000,00
Total Penerimaan 12.245.400
2 Biaya
a. Biaya variabel
Tenaga kerja panen
Pupuk
- Urea
- Kcl
- Za
Pestisida
- Vigor
- Bento
- Gramazon
- Supremo
444.545
249.091
333.333
150.000
92.500
85.333
106.250
60.000
Total Biaya Variabel 932.500
b. Biaya tetap
- Pajak
Penyusutan alat
- Cangkul
- Parang
- Sprayer
- Gunting pangkas
- Gunting panen
129.545,45
30.450
18.856
112.489
7.469
12.329
Total Biaya Tetap 289.723
3 Total biaya (TC) VC+FC
a. Biaya variabel (VC)
b. Biaya tetap (FC)
932.500
289.723
Total Biaya Produksi 1.222.223
4 Pendapatan (PD) = TR-TC
a. Penerimaan
b. Total biaya
12.245.400
1.222.223
Total Pendapatan 11.023.231
Sumber: Data Primer Setelah Diolah 2020
34
Dari Tabel 13 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan
usahatani kakao di daerah penelitian yaitu sebesar Rp. 12.245.454/orangr
sedangkan untuk pendapatan usahatani kakao di Kelurahan Dayanginna sebesar
Rp. 11.023.231 pendapatan di dapatkan setelah penerimaan di kurang dengan
biaya-biaya produksi.
Biaya variable adalah biaya besar kecil sangat dipengaruhi oleh produksi
biaya variabel dalam penelitian ini meliputi tenaga kerja pupuk dan pestisida.
Rata-rata biaya tenaga kerja sebesar Rp.444.545/orang, rata-rata jumlah biaya
pupuk urea sebesar Rp. 249.091/orang, biaya pupuk KCL Rp. 333.333/ 0rang,
total biaya variabel rata-rata sebesar Rp. 932.500/ orang. Sedangkan penggunaan
biaya tetap rata-rata sebesar Rp. 289.723/ orang. Penerimaan usahatani yaitu hasil
antara produksi yang yang diperoleh dengan harga jual kakao di Kelurahan
dayanginna selama satu kali musim panen Rp.30.000 /kg, rata-rata jumlah
produski sebanyak Rp. 408,18 kg/ ha. Total penerimaan usahatani kakao di
Kelurahan Dayanginna Rp. 12.245.454 kg/ orang. Hal ini berbeda dengan hasil
penelitian dengan hasil penelitian Nurdiana (2019). Dalam penelitian Riani
(2015), hasil perhitungan analisis pendapatan usahatani kakao di Desa Sidole
menunjukkan bahwa penerimaan rata-rata yang diterima oleh petani responden
dalam satu kali musim panen sebesar Rp. 7.662.418/2,10 ha, atau Rp.
4.370.000/1,00 ha, sedangkan biaya total rata-rata yang dikeluarkan selama satu
kali musim panen sebesar Rp. 5.032.525/2,10 ha, atau Rp. 2.597.070/1,00 ha,
sehingga pendapatan rata-rata petani dalam satu kali musim panen yaitu sebesar
Rp. 2.629.893/2,10 ha, atau Rp. 1.772.930/1,00 ha.
35
VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Analisis Usahatani Kakao di Kelurahan Dayanginna
Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penerimaan usahatani kakao sebesar Rp. 12.245.454/orang dan pendapatan
usahatani kakao di Kelurahan Dayanginna rata-rata sebesar Rp. 11.023.231/orang
6.2 Saran
1. Bagi petani
Sebagai salah satu penghasil kakao di Kabupaten Mamuju sebaiknya
usahatani kakao lebih dikembangkan dan diperhatikan lagi sistem pemeliharaanya
agar dapat meningkatkan hasil produksi yang lebih baik lagi.
2. Bagi pemerintah
Sebaiknya melalukan program pembinaan kelompok tani tentang
bagaimana pemeliharaan yang baik dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan
serta ekosistem yang ada. Kemudian pemberian bantuan seperti pupuk, bibit serta
bantuan-bantuan lainnya agar tetap diperhatikan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Apriantono,2007.Analisis kelayakan finanansial usaha Budidaya Tambak Udang,
Windu (penaeusmonodon) di desa pantai Bahagia, kec muara Gombong,
kab Bekasi, (skripsi). Bogor fakultas perikanan dan kelautan, institute
pertanian bogor.
Badan Pusat Statistik. (2017). Badan Pusat Statistik TabelDanamis. Diambil
kembali dari Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/site/resultTab
ICCO. 2009, Annual Report 2007/2008 The Internasional Cocoa organization
United Kindom
Floferda, F & Wanda, 2015 AnalisisPendapatanUsahataniJeruk Siam, Jurnal
Administrasi Bisnisdi Desa Padang Pangrapat Kecamatan Tanag
Panggrogot Kabupaten Paser, Padang
Nuraeni Laeli, 2008 Pedoman Bertanam Coklat. Yarama Widya. Bandung.
Purwono, 2005 .Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Bogor
Riyadi Slamet dan Siregar 2002. Pembudidayaan, pengolahan, pemasaran coklat.
Penebar Swadaya. Jakarta
Riani. 2015. Analisis Pendapatan Kakao di Desa Sidoe Kecamatan Ampibabo
Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal. Fakultas Pertanian Universitas
Tadulako.
Saidarma 2013, Analisis Pendapatan Petani Kopi Arabikadan Margin
Pemasaran, Jurnal Analisis Agribisnis, Kabupaten Dogiyai.
Sadono, 2010. Mikro Ekonomi. Rajawali pres. Jakarta
Soeharno. 2006, Ekonomi Manejerial. Cv offset. Yogyakarta.
Susanti, 2014 Analisis Pendapatan dan Pemasaran Usahatani Pepaya Mini,
Jurnal grifor. Kecamatan Balikpapan Timur Kakao Balikpapan
Susanto, 2006.Tanaman Kakao dan Pengolahan Hasil.Kanisius.Yogyakarta.
Sulistiyowati endang.2010, Modul GPK Gernas Peningkatan Produksi dan Mutu
Kakao Sulawesi Barat.
Soekartawi.2001, Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Penerbit Raja Grapindo
Persada Jakarta.
37
Soekartawi. 2003, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian (TeoridanAplikasinya).PT
Raja Grafindo Persada. Jakarta
Soekartawi.2006, Analisis usahatani.Penerbit Universitas Versitas
Indonesia Prees. Jakarta.
Suparmoko, 2001, Ekonomi untuk Manajerial, BPFE.Yogyakarta.
Teddu Sulaiman. 2008, Pengantar Ilmu Pertanian. Sekolah tinggiIlmu-ilmu
Pertanian Tanratupattana bali Mamuju.
Yunus 2011, Kontribusi Usaha BudidayaRumputPendapatanKeluarga (jurnal),
Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan.
38
L
A
M
P
I
R
A
N
39
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao di Kelurahan Dayanginna Kecamatan
Tapalang Kabipaten Mamuju
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Luas Lahan :
5. Lama Berusaha Tani :
6. Jumlah Tanggungan Keluarga:
B. DAFTAR PERTANYAAN
1. Apakah lahan ini milik bapak sendri?
2. Berpa pajak yang dibayar ( Rp) oleh bapak/ibu dalam 1 tahun?
3. Berapa kali bapak /ibu panen dalam satu kali musim panen ?
4. Berapa banyak produksi kakao bapak/ibu dalam satu kali musim panen ?
5. Dimana bapak/ibu pasarkan hasil panennya ?
6. Berapa harga jualnya dalam 1 kg ?
C. BIAYA DAN PENERIMAAN
1. Jenis Lahan Yang Ditanami
NO Bentuk lahan Status kebun Jumlah (Ha)
Milik Sewa
1. Kebun
40
2. Jenis Alat Yang Dimiliki
No Jenis alat
Jumlah
Unit
Nilai
lam
a
(Rp)
Harga
(unit)
Nilai
Sekaran
g
(Rp)
Harga
(unit)
Jumlah
(ha)
1 Cangkul
2 Parang
3 Sprayer
4 Gunting
Pangkas
5 Gunting
panen
Dll
Jumlah
3. Penggunaan Pestisida
No
Jenis pestisida
Nama merek
Botol/liter
Harga
(RP)
1 Herbisida
2 Insiktisida
Fungisida
Jumlah
4. Penggunaan Pupuk
No Jenis pupuk Pupu (kg) Harga (kg) Jumlah (Rp)
1 a. Urea
b. Za
c. KCl
d. Dll
Total
41
5. Tenaga kerja
No
Jenis kegiatan
Jumlah
ornag
Waktu
kerja
(hari)
Upah kerja
Jumlah
upah(Rp)
1 Panen
2 Penjemuran
Total
42
Lampiran 2. Identitas Petani Kakao di Kelurahan Dayanginna Kecamatan
Tapalang Kabupaten Mamuju.
NO Nama Umur
(tahun)
Pendidikan Lama
usahatani
Jumlah
tanggungan
keluarga
Luas
lahan
(Ha)
1 Najamuddin 75 SMA 40 4 1,00
2 Lukman 43 S1 20 3 0,50
3 Nurhusain 37 SMP 12 3 0,50
4 Jasmin 41 SD 20 4 2,00
5 Surya 55 SMA 25 5 2,00
6 Randi 35 SMK 35 3 0,50
7 M.Amin 35 SD 15 6 1,00
8 Basir 52 SMP 20 7 1,00
9 Ihang 32 SMP 12 4 0,50
10 Ruslan 37 SD 10 2 2,00
11 Sahiruddin 28 SMP 12 2 0,50
12 Arjun 42 SD 20 4 2,00
13 Suruti 45 SD 20 4 2,00
14 Jamal 60 SD 32 3 2,00
15 Malik 55 SD 35 4 0,50
16 Hengky 51 SMA 31 7 1,00
17 Hasbullah 39 SMK 8 3 0,50
18 Amir 32 SD 8 6 1,00
19 Samrijal 29 SMP 5 2 0,50
20 Kadir 26 SD 10 3 0,50
21 Wahyu 33 SMA 10 2 0,50
22 Indra 30 SMA 10 3 1,00
Jumlah 908 - 410 84 23
Sumber: data primer setelahdiolah 2019
43
Lampiran 3.Luas Lahan Produksi Harga Dan Penerimaan Petani Responden
Di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten
Mamuju.
No
Responden
Luaslahan
(Ha)
Produksi (kg) Harga (Rp) Penerimaan (Rp)
1 1,00 400 30.000 12.000.000
2 0,50 150 30.000 4.500.000
3 0,50 160 30.000 4.800.000
4 2,00 740 30.000 22.200.000
5 2,00 900 30.000 27.000.000
6 0,50 160 30.000 4.800.000
7 1,00 480 30.000 14.400.000
8 1,00 400 30.000 12.000.000
9 0,50 200 30.000 6.000.000
10 2,00 800 30.000 24.000.000
11 0,50 150 30.000 4.500.000
12 2,00 720 30.000 21.600.000
13 2,00 1000 30.000 30.000.000
14 2,00 750 30.000 22.500.000
15 0,50 210 30.000 6.300.000
16 1,00 400 30.000 12.000.000
17 0,50 150 30.000 4.500.000
18 1,00 320 30.000 9.600.000
19 0,50 180 30.000 5.400.000
20 0,50 200 30.000 6.000.000
21 0,50 150 30.000 4.500.000
22 1,00 360 30.000 10.800.000
Jumlah 23 8.980 660.000 269.400.000
Rata –
rata/orang 1.04 408.18 30.000 12.245.454
Sumber: data primer setelah di olah 2019
44
Lampiran 4. Biaya Tetap (Penyusutan Alat Cangkul) Di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No
Responden
Jumlah
(unit)
Harga awal
(Rp)
Harga
akhir
(Rp)
Lama
pemakain
(tanun)
Nilai
Penyusutan
Alat (Rp)
1 1 50.000 10.000 5 8.000
2 2 55.000 13.000 4 21.000
3 - - - -
4 - - - -
5 2 65.000 16.000 4 24.500
6 1 40.000 8.000 5 6.400
7 2 50.000 12.000 4 19.000
8 1 55.000 13.000 4 10.500
9 3 50.000 10.000 5 24.000
10 - - - -
11 2 50.000 12.000 4 19.000
12 - - - -
13 - - - -
14 2 45.000 15.000 3 20.000
15 2 40.000 10.000 4 15.000
16 - - - -
17 2 50.000 12.000 4 19.000
18 2 60.000 15.000 4 22.500
19 1 45.000 9.000 5 7.200
20 - - - -
21 2 40.000 13.000 3 18.000
22 1 50.000 12.000 4 9.500
Jumlah 26 745.000 180.000 62 243.600
Rata-
rata/orang 3 93.125 22.500 8 30.450
Sumber: data primer setelahdiolah 2019
45
Lampiran 5. Biaya Tetap (Penyusutan Alat Parang) Di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaaten Mamuju.
No
Responden
Jumlah
(unit)
Harga awal
(Rp)
Harga
akhir
(Rp)
Lama
pemakain
(tahun)
Nilai
Penyusutan
Alat (Rp)
1 4 45.000 11.000 4 34.000
2 2 30.000 7.000 4 11.500
3 2 40.000 20.000 2 20.000
`4 2 30.000 15.000 2 15.000
5 4 45.000 15.000 3 40.000
6 2 40.000 20.000 2 20.000
7 3 35.000 11.000 3 24.000
8 1 30.000 15.000 2 7.500
9 2 35.000 17.000 2 18.000
10 1 40.000 20.000 2 10.000
11 2 30.000 10.000 3 13.333
12 3 30.000 10.000 3 20.000
13 2 45.000 22.000 2 23.000
14 2 35.000 17.000 2 18.000
15 2 30.000 15.000 2 15.000
16 2 40.000 20.000 2 20.000
17 2 35.000 17.000 2 18.000
18 2 45.000 11.000 4 17.000
19 3 30.000 15.000 2 22.500
20 1 30.000 10.000 2 10.000
21 2 40.000 20.000 2 20.000
22 2 35.000 17.000 2 18.000
Jumlah 48 795.000 335.000 54 414.833
Rata-
rata/orang 2.181 36.136 15.227
2
18.856
Sumber: Data Primer setelahdiolah 2019
46
Lampiran 6. Biaya Tetap (Penyusutan Gunting Pangkas) Di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No
Responden
Jumlah
(unit)
Harga
awal
(Rp)
Harga
akhir
(Rp)
Lama
pemakain
(tahun)
Nilai
Penyusutan Alat
(Rp)
1 1 15.000 7.000 2 4.000
2 2 10.000 5.000 2 5.000
3 2 20.000 10.000 2 10.000
4 2 15.000 10.000 1 10.000
5 2 10.000 5.000 2 5.000
6 - - - -
7 - - - -
8 1 15.000 10.000 1 5.000
9 2 10.000 5.000 1 10.000
10 1 15.000 10.000 1 5.000
11 2 15.000 7.000 2 8.000
12 2 20.000 10.000 1 20.000
13 1 20.000 10.000 2 5.000
14 - - - -
15 1 10.000 5.000 1 5.000
16 1 15.000 7.000 2 4.000
17 2 20.000 5.000 4 7.500
18 2 15.000 7.000 2 8.000
19 - - - -
20 - - - -
21 - - - -
22 2 15.000 7.000 2 8.000
Jumlah 26 240.000 120.000 28 119.500
Rata-
rata/orang
2 15.000 7.500 2 7.469
Sumber: data primer setelah di olah
47
Lampiran7. Biaya Tetap (Penyusutan Alat Gunting Panen) Di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No
Responden
Jumlah
(unit)
Harga awal
(Rp)
Harga akhir
(Rp)
Lama
pemakain
(tahun)
Nilai
Penyusutan
Alat (Rp)
1 2 30.000 15.000 2 15.000
2 1 25.000 12.000 2 6.500
3 1 30.000 20.000 1 10.000
4 3 30.000 7.000 4 17.000
5 3 35.000 7.000 5 16.000
6 1 35.000 7.000 5 5.000
7 2 25.000 6.000 4 9.500
8 1 25.000 6.000 4 4.000
9 3 35.000 11.000 3 24.000
10 2 30.000 10.000 3 19.000
11 2 20.000 10.000 2 10.000
12 3 30.000 10.000 3 20.000
13 2 25.000 12.000 2 13.000
14 1 25.000 12.000 2 6.500
15 2 30.000 15.000 2 15.000
16 1 35.000 11.000 3 8.000
17 3 25.000 20.000 1 15.000
18 2 30.000 15.000 2 15.000
19 2 35.000 12.000 2 23.000
20 1 20.000 10.000 2 5.000
21 1 20.000 10.000 2 5.000
22 2 25.000 12.000 2 13.000
Jumlah 41 620.000 250.000 58 271.233
Rata-
rata/orang 2 28.182 11.364 3 12.329
Sumber: data primer setelahdiolah 2019
48
Lampiran 8. Biaya Tetap (Penyusutan Alat Sprayer) Di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No
Responden
Jumlah
(unit)
Harga awal
(Rp)
Harga akhir
(Rp)
Lama
pemakain (
tahun)
Nilai
Penyusutan
Alat (Rp
1 2 400.000 100.000 4 150.000
2 2 300.000 75.000 4 112.500
3 1 350.000 175.000 2 87.500
4 2 400.000 100.000 4 150.000
5 1 400.000 80.000 5 64.000
6 2 300.000 75.000 4 112.500
7 2 400.000 100.000 4 150.000
8 2 400.000 100.000 4 150.000
9 1 300.000 75.000 4 56.250
10 2 350.000 150.000 2 200.000
11 2 350.000 175.000 2 175.000
12 1 300.000 150.000 2 75.000
13 1 300.000 200.000 1 100.000
14 2 400.000 80.000 5 128.000
15 2 400.000 100.000 4 150.000
16 1 300.000 150.000 2 75.000
17 2 300.000 150.000 2 150.000
18 1 400.000 80.000 5 64.000
19 1 350.000 175.000 2 87.500
20 1 350.000 175.000 2 87.500
21 1 300.000 150.000 2 75.000
22 1 300.000 150.000 2 75.000
Jumlah 33 7.650.000 2.765.000 68 2.474.750
Rata-rata/
orang 2 347.727 125.682 3 112.489
Sumber: data primer setelahdiolah2019
49
Lampiran 9. Biaya Tetap (Luas Lahan Dan Pajak Bumi) Di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan tapalang Kabupaten Mamuju.
No responden Luas lahan (Ha) Pajak (Rp)
1 1,00 150.000
2 0,50 75.000
3 0,50 75.000
4 2,00 200.000
5 2,00 200.000
6 0,50 75.000
7 1,00 150.000
8 1,00 150.000
9 0,50 75.000
10 2,00 200.000
11 0,50 75.000
12 2,00 200.000
13 2,00 200.000
14 2,00 200.000
15 0,50 75.000
16 1,00 150.000
17 0,50 75.000
18 1,00 150.000
19 0,50 75.000
20 0,50 75.000
21 0,50 75.000
22 1,00 150.000
Jumlah 23 2.850.000,00
Rata-rata/ orang 1.04 129.545,45
Sumber: data primer setelahdiolah 2019
50
Lampiran 10. Biaya Variabel Herbisida (Racun Rumput) Di Kelurahan
Dayanginna Kecaman Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Gramason
(liter)
Harga
(Rp/liter
)
Total biaya
(Rp)
Supremo
(liter)
Harga
(Rp/liter)
Total biaya
(Rp)
1 - - - 4 60.000 240.000
2 1 50.000 50.000 - -
3 3 50.000 150.000 3 60.000 180.000
4 4 50.000 200.000 4 60.000 240.000
5 4 50.000 200.000 4 60.000 240.000
6 1 50.000 50.000 - -
7 - - - 2 60.000 120.000
8 - - - 2 60.000 120.000
9 3 50.000 150.000 3 60.000 180.000
10 2 50.000 100.000 3 60.000 180.000
11 1 50.000 50.000 - -
12 3 50.000 150.000 3 60.000 180.000
13 2 50.000 100.000 2 60.000 120.000
14 3 50.000 150.000 3 60.000 180.000
15 - - - - -
16 2 50.000 100.000 2 60.000 120.000
17 1 50.000 50.000 - -
18 1 50.000 50.000 2 60.000 120.000
19 - - - 1 60.000 60.000
20 2 50.000 100.000 1 60.000 60.000
21 1 50.000 50.000 - -
22 2 50.000 100.00 2 60.000 120.000
Jumla
h 36 850.000 1.700.000 41 960.000 2.460.000
Rata-
rata 2 50.000 106.250 3 60.000 153.750
Sumber: data primer setelahdiolah 2019
51
Lampiran 11.Biaya Variabel Insektisida (Racunhama) Di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No
responden
Vigor
(Rp/
liter)
Harga
(Rp/liter)
Total
biaya
(Rp)
Bento
(Rp/liter)
Harga
(Rp/liter)
Total biaya
(Rp)
1 - - - 4 40.000 160.000
2 - - - 2 40.000 80.000
3 3 35.000 105.000 3 40.000 120.000
4 4 35.000 140.000 - -
5 4 35.000 140.000 - -
6 - - - 1 40.000 40.000
7 2 40.000 80.000
8 2 35.000 70.000 2 40.000 80.000
9 3 35.000 105.000 - -
10 3 35.000 105.000 3 40.000 120.000
11 - - - 1 40.000 40.000
12 5 35.000 175.000 3 40.000 120.000
13 2 35.000 70.000 - -
14 4 35.000 140.000 4 40.000 160.000
15 1 35.000 35.000 1 40.000 40.000
16 - - - 2 40.000 80.000
17 2 35.000 70.000 - -
18 - - - 2 40.000 80.000
19 1 35.000 35.000 1 40.000 40.000
20 - - - 1 40.000 40.000
21 1 35.000 35.000 - -
22 2 35.000 70.000 - -
Jumlah 37 490.000 1.295.000 32 600.000 1.280.000
Rata-
rata/orang 3 35.000 92.500 2 40.000 85.333
Sumber: Data Primer setelah diolah 2019
52
Lampiran 12. Komponen biaya variabel pupuk urea usahatani kakao di
Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten
Mamuju.
No Responden Luaslahan
(Ha)
Pupuk urea
(Kg)
Harga
(Rp/Kg)
Nilai biaya
(Rp)
1 1,00 - -
2 0,50 - -
3 0,50 50 2.000 100.000
4 2,00 180 2.000 360.000
5 2,00 200 2.000 400.000
6 0,50 - -
7 1,00 - -
8 1,00 100 2.000 200.000
9 0,50 80 2.000 160.000
10 2,00 - -
11 0,50 - -
12 2,00 200 2.000 400.000
13 2,00 200 2.000 400.000
14 2,00 - -
15 0,50 80 2.000 160.000
16 1,00 100 2.000 200.000
17 0,50 - -
18 1,00 100 2.000 200.000
19 0,50 80 2.000 160.000
20 0,50 - -
21 0,50 - -
22 1,00 - -
Jumlah 23 1.370 22.000 2.740.000
Rata-
rata/orang 1 125 2.000 249.091
Sumber: Data Primer setelah dioalah 2019
53
Lampiran 13. Biaya Variabel Pupuk KCL Di Kelurahan Dayanginna
Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Responden Luaslahan (Ha) Pupuk KCL
(Kg)
Harga (Rp/kg) Nilai biaya
(Rp)
1 1,00 - -
2 0,50 - -
3 0,50 - -
4 2,00 - -
5 2,00 100 5.000 500.000
6 0,50 - -
7 1,00 - -
8 1,00 - -
9 0,50 - -
10 2,00 - -
11 0,50 50 5.000 250.000
12 2,00 - -
13 2,00 - -
14 2,00 - -
15 0,50 50 5.000 250.000
16 1,00 - -
17 0,50 - -
18 1,00 - -
19 0,50 - -
20 0,50 - -
21 0,50 - -
22 1,00 - -
Jumlah 23 200 15.000 1.000.000
Rata-
rata/orang 1 67 5.000 333.333
Sumber: data primer setelahdiolah 2019
54
Lampiran 14. Biaya Variabel pupuk ZA dikelurahan Dayanginna
Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No Responden Luas lahan
(Ha)
Pupuk Za
(Kg)
Harga
(Rp/kg)
Nilai biaya
(Rp)
1 1,00 - -
2 0,50 - -
3 0,50 50 1.500 75.000
4 2,00 - -
5 2,00 - -
6 0,50 - -
7 1,00 - -
8 1,00 - -
9 0,50 - -
10 2,00 - -
11 0,50 - -
12 2,00 150 1.500 225.000
13 2,00 - -
14 2,00 - -
15 0,50 - -
16 1,00 - -
17 0,50 - -
18 1,00 - -
19 0,50 - -
20 0,50 - -
21 0,50 - -
22 1,00 - -
Jumlah 23 200 3.000 300.000
Rata-
rata/orang 1 100 1.500 150.000
Sumber: data primer setelahdiolah 2019
55
Lampiran 15 Biaya variabel (Tenaga Kerja Panen) di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju
No responden Luaslahan
(Ha)
Jumlah
(orang) HOK
Upah kerja
(Rp) Jumlah (Rp)
1 1,00 4 7 30.000 840.000
2 0,50 3 4 30.000 360.000
3 0,50 3 6 30.000 540.000
4 2,00 4 7 30.000 840.000
5 2,00 4 5 30.000 600.000
6 0,50 3 4 30.000 360.000
7 1,00 3 7 30.000 630.000
8 1,00 4 5 30.000 600.000
9 0,50 2 4 30.000 240.000
10 2,00 4 6 30.000 720.000
11 0,50 2 4 30.000 240.000
12 2,00 5 6 30.000 900.000
13 2,00 4 3 30.000 360.000
14 2,00 4 7 30.000 840.000
15 0,50 2 4 30.000 240.000
16 1,00 3 4 30.000 360.000
17 0,50 2 3 30.000 180.000
18 1,00 3 3 30.000 270.000
19 0,50 2 3 30.000 180.000
20 0,50 2 2 30.000 120.000
21 0,50 2 3 30.000 180.000
22 1,00 2 3 30.000 180.000
Jumlah 23 67 100 660.000 9.780.000
Rata-
rata/orang 1 3 5 30.000
9,608
Sumber: data setelahdioalah 2019
56
Lampiran 16 Biaya Variabel (Tenaga Kerja Penjemuran ) Di Kelurahan
Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.
No responden Luaslahan
(Ha)
Jumlah
(orang)
HOK Upah kerja
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1 1,00 4 4 30.000 480.000
2 0,50 3 3 30.000 270.000
3 0,50 3 3 30.000 270.000
4 2,00 4 5 30.000 600.000
5 2,00 5 7 30.000 1.050.000
6 0,50 3 3 30.000 270.000
7 1,00 3 4 30.000 360.000
8 1,00 4 4 30.000 480.000
9 0,50 2 3 30.000 180.000
10 2,00 4 7 30.000 840.000
11 0,50 2 3 30.000 180.000
12 2,00 3 5 30.000 450.000
13 2,00 4 3 30.000 360.000
14 2,00 4 5 30.000 600.000
15 0,50 2 4 30.000 240.000
16 1,00 2 3 30.000 180.000
17 0,50 2 4 30.000 240.000
18 1,00 2 4 30.000 240.000
19 0,50 2 4 30.000 240.000
20 0,50 2 3 30.000 180.000
21 0,50 2 4 30.000 240.000
22 1,00 2 4 30.000 240.000
Jumlah 23 64 89 660.000 8.190.000
Rata-
rata/orang 1 3 4 30.000 372.273
Sumber: data primer setelahdiolah 2019
57
Lampiran 17. Hasil Rekapitulasi Biaya Variabel Petani Responde Nusahatani Kakao Di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang
Kabupaten Mamuju. Biaya variable
No Pupuk urea Pupukkcl PupukZa Gramazon Supremo Vigor Bento Tenaga
kerjapanen
Total biaya
1 - - - - 240.000 - 160.000 840.000 1.240.000
2 - - - 50.000 - - 80.000 360.000 490.000
3 100.000 - 75.000 150.000 180.000 105.000 120.000 540.000 1.180.000
4 360.000 - - 200.000 240.000 140.000 - 840.000 1.780.000
5 400.000 500.000 - 200.000 240.000 140.000 - 600.000 2.080.000
6 - - - 50.000 - - 40.000 360.000 450.000
7 - - - - 120.000 - 80.000 630.000 830.000
8 200.000 - - - 120.000 70.000 80.000 600.000 1.070.000
9 160.000 - - 150.000 180.000 105.000 - 240.000 835.000
10 - - - 100.000 180.000 105.000 120.000 720.000 1.125.000
11 - 250.000 - 50.000 - - 40.000 240.000 580.000
12 400.000 - 225.000 150.000 160.000 175.000 120.000 900.000 2.010.000
13 400.000 - - 100.000 160.000 70.000 - 360.000 690.400
14 - - - 150.000 180.000 140.000 160.000 840.000 1.515.000
15 160.000 250.000 - - - 35.000 40.000 240.000 725.000
16 200.000 - - 100.000 120.000 - 80.000 360.000 860.000
17 - - - 50.000 - 70.000 - 180.000 300.000
18 200.000 - - 50.000 160.000 - 80.000 270.000 760.000
19 160.000 - - - 60.000 35.000 40.000 180.000 475.000
20 - - - 100.000 60.000 - 40.000 120.000 320.000
21 - - - 50.000 - 35.000 - 180.000 265.000
22 - - - 100.000 120.000 70.000 - 180.000 470.000
Jumlah 2.250.400 1.250.000 300.000 1.700.000 2.420.000 1.190.000 1.160.000 9.780.000 20.050.400
Rata-rata
/orang 204.582 312.500 150.000 81.818 114.545 114.546 114.547 114.548 114.550
Sumber: data primer setelah dioalah 2019
Tabel 17. Hasil rekapitulasi biaya variabel petani responden usahatani kakao di kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten
Mamuju menunjukkan bahwa total biaya rata-rata/orang sebesar Rp. 606.36
58
Lampiran 18. Hasil rekapitulasi biaya tetap dan pajak petani responden usahatani kakao di kelurahan Dayanginna kecamatan
Tapalang Kabupaten Mamuju. Biaya tetap
No Pajak Cangkul
(Rp)
Parang
(Rp)
Sprayer
(Rp)
Gunting pangkas
(Rp)
Guting panen
(Rp)
Total biaya
(Rp)
1 150.000 8.000 34.000 74.000 4.000 15.000 285.000
2 75.000 21.000 11.500 112.500 5.000 6.500 231.500
3 75.000 - 20.000 87.500 10.000 10.000 202.500
4 200.000 - 15.000 150.000 10.000 17.000 377.000
5 200.000 24.500 40.000 64.000 50.000 16.000 394.500
6 65.000 6.400 20.000 112.500 - 5.000 218.900
7 180.000 19.000 24.000 150.000 - 9.500 438.000
8 110.000 10.500 7.500 150.000 5.000 4.000 327.000
9 75.000 24.000 10.500 56.000 10.000 24.000 199.500
10 200.000 - 10.000 200.000 5.000 19.000 434.000
11 75.000 19.000 13.000 175.000 8.000 10.000 300.000
12 200.000 - 20.000 75.000 20.000 20.000 335.000
13 190.000 - 23.000 100.000 50.000 13.000 386.000
14 200.000 20.000 18.000 128.000 - 6.500 372.500
15 65.000 15.000 15.000 150.000 5.000 15.000 275.000
16 130.000 - 20.000 75.000 4.000 8.000 257.000
17 75.000 19.000 18.000 150.000 7.500 15.000 352.000
18 150.000 22.500 17.000 64.000 8.000 15.000 276.500
19 80.000 7.200 22.500 87.500 - 23.000 215.200
20 75.000 - 10.000 87.500 - 5.000 177.500
21 65.000 18.000 20.000 75.000 - 5.000 193.000
22 130.000 9.500 18.000 75.000 8.000 13.000 273.500
Jumlah 2.850.000 243.600 392.000 2.398.500 277.000 360.000 6.521.100
Rata-
rata/orang 129.545 16.240 18.667 109.023 17.313 16.364 296.414
Sumber: data primer setelahdioalah 2019
Table 18 hasil rekapitulasi biaya tetap dan pajak petani responden usahatani kakao di Kelurahan DayanginnaKecamatanTapalang
Kabupaten Mamuju menunjukkan bahwa total biaya rata-rata /orang sebesar Rp. 286.277
59
Lampiran 19. Total Biaya (Variabel Dan Biaya Tetap) Dari Responden Petani
Kakao di Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang
Kabupaten Mamuju.
Sumber: data primer setelah diolah2019.
No Nama
responden
Luas lahan
(Ha)
Biaya variabel
(Rp)
Biaya tetap
(Rp)
Total biaya
(Rp)
1 Najamuddin 1,00 400.000 285.000 685.000
2 Lukman 0,50 130.000 231.500 361.500
3 Nur husain 0,50 1.405.000 202.500 202.500
4 Jasmin 2,00 1.120.000 392.000 392.000
5 Surya 2,00 1.930.000 394.500 394.500
6 Randi 0,50 90.000 208.900 298.900
7 M.Amin 1,00 200.000 382.500 582.500
8 Basir 1,00 590.000 287.000 868.000
9 Ihang 0,50 595.000 199.500 794.500
10 Ruslan 2,00 505.000 434.000 939.000
11 Sahiruddin 0,50 340.000 300.000 640.000
12 Arjun 2,00 1.500.000 335.000 335.000
13 Suruti 2,00 1.090.000 376.000 376.000
14 Jamal 2,00 630.000 372.500 1.002.500
15 Malik 0,50 485.000 265.000 750.000
16 Hengky 1,00 680.000 237.000 917.000
17 Hasbullah 0,50 120.000 284.500 368.500
18 Amir 1,00 490.000 276.500 766.500
19 Samrijal 0,50 285.000 220.200 505.200
20 Kadir 0,50 200.000 177.500 377.500
21 Wahyu 0,50 85.000 183.000 268.000
22 Indra 1,00 470.000 253.500 723.500
Jumlah 23 6.295.000 6.253.100 12.548.100
Rata-rata/orang 1.04 370.294 284.232 570.368
60
Lampiran 20. Luas lahan, penerimaan dan pendapatan petani kakao di
Kelurahan Dayanginna Kecamatan Tapalang Kabupaten
Mamuju.
No Nama
responden
Luas lahan
(Ha)
Penerimaan
(Rp)
Total biaya
(Rp)
Pendapatan
(Rp)
1 Najamuddin 1,00 12.000.000 285.000 11.315.000
2 Lukman 0,50 4.500.000 231.500 4.138.500
3 Nur Husain 0,50 4.800.000 202.500 4.597.500
4 Jasmin 2,00 22.200.000 392.000 21.808.000
5 Surya 2,00 27.000.000 394.500 26.605.500
6 Randi 0,50 4.800.000 208.900 4.501.100
7 M.Amin 1,00 14.400.000 382.500 13.817.500
8 Basir 1,00 12.000.000 287.000 11.132.000
9 Ihang 0,50 6.000.000 199.500 5.205.500
10 Ruslan 2,00 24.000.000 434.000 23.061.000
11 Sahiruddin 0,50 4.500.000 300.000 3.860.000
12 Arjun 2,00 21.600.000 335.000 21.265.000
13 Suruti 2,00 30.000.000 376.000 29.624.000
14 Jamal 2,00 22.500.000 372.500 21.497.500
15 Malik 0,50 6.300.000 265.000 5.550.000
16 Hengky 1,00 12.000.000 237.000 11.083.000
17 Hasbullah 0,50 4.500.000 284.500 4.131.500
18 Amir 1,00 9.600.000 276.500 8.833.500
19 Samrijal 0,50 5.400.000 220.200 4.894.800
20 Kadir 0,50 6.000.000 177.500 5.622.500
21 Wahyu 0,50 4.500.000 183.000 4.232.000
22 Indra 1,00 10.800.000 253.500 10.076.500
Jumlah 23 269.400.000 12.548.100 256.851.900
Rata-rata/orang 1 12.245.455 570.368 11.675.086
Sumber: data primer setelah diolah 2019
61
Gambar 2. Dokumentasi Komuditi Kakao
Gambar 3. Dokumentasi Wawancara Responden
62
Gambar 4. Dokumentasi Wawancara Responden
63
64
65
66
67
68
69
70
71
RIWAYAT HIDUP
Penulis di lahirkan di Dayanginna pada tanggal 31 Desember 1999
dari pasangan ayah Najamuddin dan ibu Asliana.Penulis
merupakan anak ke empat dari empat bersaudara. Pendidikan
formalyang di lalaui oleh penulis adalah sekolah SDN Kasambang
dan telah lulus pada tahun 2009. Penulis melanjutkan sekolah di
SMP Negeri 1 Tapalang dan tamat tahun 2012. Kemudian melanjutkan ke jenjang
pendidikan lanjutan atas pada tahun 2012 di SMA Negeri 1 tapalang dan lulus pada
tahun 2015. Dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.