Upload
vuongliem
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH DANA SYIRKAH TEMPORER, FDR, DAN BOPO
TERHADAP RISIKO PEMBIAYAAN SERTA IMPLIKASINYA PADA
PROFITABILITAS BPRS DI INDONESIA (2012-2017)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
ZUHROTUN NIKMAH
NIM. 1113046000040
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
iii
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of Temporary Syirkah Fund (DST), Financing to
Deposit Ratio (FDR) and Operational Cost of Operating Income (BOPO) to Financing
Risk calculated by Value at Risk (VaR) directly and to analyze the influence of DST, FDR,
BOPO and Financing Risks calculated using VaR on the ROA of the Sharia (Islamic)
Financing Bank in Indonesia directly and indirectly. Endogenous variable in this
research is ROA which is proxy of profitability and Financing Risk (RP). Exogenous
variables are DST, FDR, and BOPO. The analytical method used is path analysis with
the help of Microsoft Excel 2010 and SPSS version 22.0. The data used in this study is
the monthly time series data from January 2012-September 2017. The object of research
is all Sharia Banks Financing in Indonesia. The result of the research indicates that DST,
FDR and BOPO directly have a significant positive effect on Financing Risk of 85.1%.
DST and FDR also directly have a significant positive effect on ROA. Only BOPO has no
effect and no significant effect on ROA. While the variable Financing Risk (RP) has a
significant negative direct impact on ROA of 49%. DST indirectly significant negative
impact on ROA, and BOPO have a significant positive effect on ROA.
Keywords: Syirkah Temporer Fund, Financing to Deposit Ratio (FDR), Operational
Income Operating Cost, Financing Risk, Value at Risk (VaR), Return On
Assets (ROA), Path Analysis.
Advisor: Ir. RR. Tini Anggraini, ST., M.Sc.
Bibliography: 2003-2017
iv
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana Syirkah Temporer (DST),
Financing to Deposit Ratio(FDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) terhadap Risiko Pembiayaan yang dihitung menggunakan Value at Risk (VaR)
secara langsung dan untuk menganalisis pengaruh DST, FDR, BOPO dan Risiko
Pembiayaan yang dihitung menggunakan VaR terhadap ROA Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia secara langsung dan tidak langsung. Variabel endogen dalam
penelitian ini adalah ROA yang merupakan proksi dari profitabilitas dan Risiko
Pembiayaan (RP). Sedangkan variabel eksogen adalah DST, FDR, dan BOPO. Metode
analisis yang digunakan adalah Path Analysis atau analisis jalur dengan bantuan software
Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 22.0. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data time series bulanan dari Januari 2012-September 2017. Adapun objek
penelitiannya yaitu seluruh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia. Hasil
penelitian menyatakan bahwa DST, FDR dan BOPO secara langsung memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap Risiko Pembiayaan sebesar 85.1%. DST dan FDR juga secara
langsung memiliki pengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hanya BOPO yang tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan variabel Resiko Pembiayaan
(RP) memiliki pengaruh langsung yang negatif signifikan terhadap ROA sebesar 49%.
Secara tidak langsung DST bepengaruh negatif signifikan terhadap ROA, FDR
berpengaruh negatif signifikan terhadadp ROA dan BOPO berpengaruh positif signifikan
terhadap ROA.
Kata Kunci: Dana Syirkah Temporer, Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya
Operasional Pendapatan Operasional, Risiko Pembiayaan, Value at Risk
(VaR), Return On Assets (ROA), Path Analysis.
Pembimbing: Ir. RR. Tini Anggraini, ST., M.Si
Daftar Pustaka: 2003-2017
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
pemahaman dan kasih sayang-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Dana Syirkah Temporer,
FDR dan BOPO terhadap Risiko Pembiayaan serta Implikasinya pada BPRS di Indonesia
(2012-2017)”, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, kritik, saran, doa dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Ungkapan terimakasih penulis tujukan kepada :
1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak A.M Hasan Ali, MA., selaku Ketua Tim Task Force Passing Out Muamalat
(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., Ma., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Ir. RR. Tini Anggraeni, ST., M.Si., selaku dosen pembimbing penulis yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberikan masukan, arahan dan
kesabarannya dalam membimbing penulisselama proses penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak AH. Azharuddin Lathif, M.Ag., selaku penasehat akademik penulis yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan kepada penulis
selama perkuliahan.
vi
8. Seluruh dosen yang selama ini telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan ini dengan
baik.
9. Segenap staf akademik, karyawan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
10. Orang tua tercinta Nurkholis dan Ruanah, yang telah memberikan doa, motivasi,
dukungan, kesabaran, dan semangat mereka dalam membiayai kuliah penulis
hingga mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adik tersayang, Azka
Failashuffah, terimakasih telah memberikan semangat dan canda tawanya,
semoga kelulusan ini menjadi langkah awal membanggakanmu.
11. Sahabat seperjuangan, Robi’ah, Intan, Ela, Wiwit, Rena, Eliya yang telah
memberikan semangat, suasana kekeluargaan dan membantu penulis selama ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga persahabatan
kita tetap terjaga seterusnya.
12. Teman-teman Muamalat angkatan 2013.
13. Teman-teman KKN RaiL, terimakasih atas pengalaman berharganya.
14. Semua pihak yang telah memberikan semangat dan doanya dalam penyelesaian
skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa
hormat penulis. Jazakillahkhairankatsiiro.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pembaca maupun bagi penelitian
selanjutnya.
Jakarta, Maret 2018
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iii
ABSTRACT ........................................................................................................ iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GRAFIK........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 7
D. Sistematika Penulisan ............................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 10
A. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah .......................................................... 10
B. Profitabilitas............................................................................................ 13
C. Risiko Pembiayaan ................................................................................. 14
D. Dana Syirkah Temporer (DST) .............................................................. 21
E. Financing to Deposit Ratio (FDR) ......................................................... 23
F. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ............................ 24
G. Hubungan antara X1, X2, X3 terhadap Y ................................................ 25
H. Hubungan antara X1, X2, X3,dan Y terhadap Z ...................................... 26
I. Review Studi Terdahulu .......................................................................... 29
J. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 37
K. Hipotesis ................................................................................................. 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 40
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 40
viii
B. Jenis Penelitian ....................................................................................... 40
C. Jenis Data dan Sumber Data ................................................................... 41
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 41
E. Metode Analisis Data ............................................................................. 42
1. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 42
2. Analisis Jalur (Path Analysis) ..................................................... 44
3. Uji Statistik ................................................................................. 48
F. Definisi Operasional Variabel ................................................................ 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 55
A. Gambaran Umum ................................................................................... 55
B. Asumsi Klasik Struktural I dan II ........................................................... 60
1. Struktural I Pengaruh Dana Syirkah Temporer (X1), Financing to
Deposit Ratio (X2), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3)
terhadap Risiko Pembiayaan (Y) ...................................................... 60
a. Uji Normalitas ............................................................................ 60
b. Uji Autokorelasi ......................................................................... 60
c. Uji Multikolinearitas................................................................... 61
d. Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 61
2. Struktural I Pengaruh Dana Syirkah Temporer (X1), Financing to
Deposit Ratio (X2), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3),
Risiko Pembiayaan (Y) terhadap Return On Assets (Z) ................... 62
a. Uji Normalitas ............................................................................ 62
b. Uji Autokorelasi ......................................................................... 63
c. Uji Multikolinearitas................................................................... 63
d. Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 64
C. Uji Statistik ............................................................................................. 64
1. Uji Statistik Struktural I .................................................................... 64
2. Uji Statistik Struktural II .................................................................. 68
3. Analisis Korelasi............................................................................... 73
4. Perhitungan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung .................... 75
D. Interpretasi Hasil ..................................................................................... 77
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 80
A. Kesimpulan ............................................................................................. 80
B. Saran ....................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82
LAMPIRAN ...................................................................................................... 88
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rasio Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pada Tahun 2012-
September 2017 .................................................................................................. 3
Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Peringkat FDR ....................................................... 23
Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Peringkat BOPO .................................................... 24
Tabel 4.1 Uji Autokorelasi Struktural I .............................................................. 60
Tabel 4.2 Uji Multikolinearitas Struktural I ....................................................... 61
Tabel 4.3 Uji Autokorelasi Struktural II ............................................................. 63
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Struktural II ...................................................... 63
Tabel 4.5 Uji F Struktural I ................................................................................ 65
Tabel 4.6 Uji t Struktural I .................................................................................. 65
Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi Struktural I ............................................... 67
Tabel 4.8 Koefisien Jalur Struktural I ................................................................ 67
Tabel 4.9 Uji F Struktural II ............................................................................... 69
Tabel 4.10 Uji t Struktural II .............................................................................. 69
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi Struktural II ........................................... 71
Tabel 4.12 Koefisien Jalur Struktural II ............................................................. 72
Tabel 4.13 Analisis Korelasi .............................................................................. 73
Tabel 4.14 Koefisien Korelasi ............................................................................ 74
Tabel 4.15 Perhitungan Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total.......... 75
x
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Perkembangan Jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pada 2012-
September 2017 .................................................................................................. 2
Grafik 4.1 Perkembangan ROA pada BPRS di Indonesia Januari 2012-September
2017 .................................................................................................................... 56
Grafik 4.2 Perkembangan Dana Syirkah Temporer (DST) pada BPRS di Indonesia
Januari 2012-September 2017 ............................................................................ 56
Grafik 4.3 Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) pada BPRS
di Indonesia Januari 2012-September 2017 ........................................................ 57
Grafik 4.4 Perkembangan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
pada BPRS di Indonesia Januari 2012-September 2017 .................................... 58
Grafik 4.5 Perkembangan Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung dengan VaR
pada BPRS di Indonesia Periode Januari 2012-September 2017 ....................... 59
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Uji Normalitas Struktural I ............................................................. 60
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Struktural I ................................................ 61
Gambar 4.3 Uji Normalitas Struktural II ............................................................ 62
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas Struktural II ............................................... 64
Gambar 4.5 Struktural I ...................................................................................... 64
Gambar 4.6 Struktural II ..................................................................................... 68
Gambar 4.7 Skema Struktural I dan II ................................................................ 75
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Dana Syirkah Temporer (milyar) ........................................... 88
Lampiran 2 Data Ln Dana Syirkah Temporer (%) ............................................. 90
Lampiran 3 Data Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung menggunakan Value at Risk
(VaR) .................................................................................................................. 92
Lampiran 4 Data Variabel Penelitian ................................................................. 94
Lampiran 5 Grafik Perkembangan Variabel Dana Syirkah Temporer, FDR, BOPO,
Risiko Pembiayaan yang dihitung dengan VaR dan ROA ................................. 96
Lampiran 6 Hasil Olah Data SPSS Struktural I .................................................. 98
Lampiran 7 Hasil Olah Data SPSS Struktural II ................................................ 100
Lampiran 8 Hasil Korelasi Jalur Struktural II .................................................... 101
Lampiran 9 Hasil Korelasi Struktural II ............................................................. 102
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia dari tahun ke tahun
tergolong cepat. Hal ini bisa dilihat dari Statistik Perbankan Syariah di situs resmi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tercatat per Februari 2017, Bank Umum
Syariah (BUS) memiliki total asset Rp 250.589.000.000 dari 13 BUS, total aset
Rp 95.920.000.000 dari 21 Unit Usaha Syariah (UUS), dan total aset Rp
9.374.688.000 dari 166 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).1 Tumbuh
kembangnya aset bank syariah ini dikarenakan semakin baiknya kepastian di sisi
regulasi serta berkembangnya pemikiran masyarakat tentang keberadaan bank
syariah.2
Bank syariah diharapkan dapat menjembatani antara para pemilik modal
atau pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
Fungsi yang dijalankan oleh bank syariah ini diharapkan dapat menutup
kegagalan fungsi sebagai lembaga intermediasi yang gagal dilaksanakan oleh
bank konvensional.3 Salah satu jenis bank syariah di Indonesia yang pola
operasionalnya mengikuti prinsip–prinsip syariah ataupun muamalah islam
adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
berada dibawah naungan Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
BPRS adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.4 Adapun pertumbuhan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
1www.ojk.go.id 2Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004), h. 27. 3Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 38. 4Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah
2
di Indonesia tahun 2012-September 2017 dapat kita lihat dari grafik sebagai
berikut.
Grafik 1.1
Perkembangan Jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pada 2012-
September 2017
Sumber: diolah dari Statistik Perbankan Syariah
Berdasarkan grafik 1.1 dapat kita lihat pertumbuhan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah mengalamai peningkatan jumlah bank dari tahun ke tahun. Hal ini
menunjukkan BPRS semakin diminati oleh masyarakat luas, meskipun
peningkatannya tidak signifikan.
Tujuan didirikannya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat islam, terutama masyarakat golongan
ekonomi lemah yang pada umumnya di daerah pedesaan, menambah lapangan
kerja terutama di tingkat kecamatan sehingga dapat mengurangi arus urbanisasi
dan membina semangat ukhuwah islamiah melalui kegiatan ekonomi dalam
rangka meningkatkan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang
memadai.5
5Kautsar Riza Salman, Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah, (Jakarta: Akademia,
2012), h. 4.
158
163 163 163
166 167
2012 2013 2014 2015 2016 Sep-17
3
Namun demikian, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah harus meningkatkan
kinerjanya agar semakin tumbuh dengan baik. Kinerja bank sendiri dapat diukur
dari berbagai aspek, yaitu aspek likuiditas untuk mengukur kemampuan bank
dalam menanggulangi kewajiban jangka pendeknya, aspek solvabilitas untuk
mengukur kemampuan permodalan bank dibanding dengan volume
usaha/kewajibannya, aspek stabilitas untuk mengukur kemampuan bank dalam
mempertahankan stabilitas usahanya baik menyangkut risiko usaha, risiko bagi
hasil, risiko pembiayaan dan risiko dari luar.6 Serta aspek profitabilitas untuk
mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba, melalui semua
kemampuan, dan sumber daya yang ada.7 Aspek profitabilitas merupakan salah
satu indikator untuk mengukur kinerja suatu bank. Tingkat profitabilitas di
penelitian ini diukur dengan menggunakan Return on Assets (ROA).
Berikut ini, tabel rasio keuangan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tahun
2012-September 2017:
Tabel 1.1
Rasio Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pada Tahun 2012-
September 2017
Tahun CAR ROA ROE NPF FDR BOPO
2012 25.16% 2.64% 20.54% 6.15% 120.96% 80.02%
2013 22.08% 2.79% 21.22% 6.50% 120.93% 80.75%
2014 22.77% 2.26% 16.13% 7.89% 124.24% 87.79%
2015 21.47% 2.20% 14.66% 8.20% 120.06% 88.09%
2016 21.73% 2.27% 16.18% 8.63% 114.40% 87.09%
Sep-17 20.89% 2.56% 19.44% 10.79% 116.49% 86.31%
Sumber : OJK, Statistik Perbankan Syariah Februari 2017
6Dwi Nuraini Ihsan, Modul Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta :2016), h.45. 7Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010),
h. 304.
4
Berdasarkan tabel 1.1, rasio ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
selama tahun 2012-September 2017 mengalami fluktuasi. Rasio ROA mengalami
penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2014 sebesar 0.53% yang
mengindikasikan bahwa terjadi penurunan kemampuan BPRS dalam
menghasilkan keuntungan walaupun menduduki peringkat 1 dan masih tergolong
sangat sehat yaitu >1.5% sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
Rasio NPF BPRS setiap tahunnya selalu melewati batas 5%. Kenaikan
rasio NPF yang cukup signifikan sebesar 2.16% pada September 2017. Namun,
kenaikan rasio NPF ini tidak berpengaruh terhadap rasio ROA yang mengalami
kenaikan sebesar 0.29% pada September 2017. Fakta ini tidak sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa rasio NPF yang tinggi dapat menyebabkan rasio ROA
menurun, dan menyebabkan keuntungan BPRS berkurang. Tingkat Non
Performing Finance yang tinggi tidak baik untuk kinerja bank dan bisa
menyebabkan bank mengalami kerugian. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian
dari Hantoro Ksaid Notolegowo (2016) mengatakan NPF berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA. Penelitian Melita Lindasari, Irene Rini Demi
Pengestuti8 juga menunjukkan NPF berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
Salah satu faktor yang mempengaruhi Non Performing Finance adalah
Dana Syirkah Temporer seperti yang dikatakan oleh Muhamad Rizal Rois (2016),
dana syirkah temporer berpengaruh positif signifikan terhadap risiko pembiayaan.
Dana syirkah temporer merupakan dana yang diterima oleh bank. Bank
mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan
kebijakan bank atau kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan
dibagikan sesuai dengan kesepakatan.9
Selain dana syirkah temporer, menurut Nur Abidah Mukti (2016) NPF
juga dipengaruhi oleh Financing to Deposit Ratio (FDR), karena apabila
8Melita Lindasari, Irene Rini Demi Pengestuti, “Analisis Pengaruh Variabel Spesifik Bank terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia (Studi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di
Indonesia Periode 2010-2013).” Diponegoro Journal of Management, Volume 5, Nomor 1, ISSN (Online):
2337-3792, 2016, h. 1-14. 9Dwi Nuraini Ihsan, Modul Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 16.
5
Financing to Deposit Ratio meningkat berarti penyaluran dana pembiayaan ke
pihak ketiga akan semakin besar sehingga meningkatkan profitabilitas bank.
Namun penyaluran dana pembiayaan yang besar menyebabkan risiko pembiayaan
bermasalah pun tinggi, begitu pula sebaliknya. Teori ini sesuai dengan fakta yang
terjadi pada tahun 2016 saat rasio FDR meningkat sebesar 5.66% dan
meningkatkan rasio ROA sebesar 0.07%, namun rasio NPF pun mengalami
kenaikan sebesar 0.43%. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian
Dandy Gustian Alissanda (2015) justru menunjukkan jika FDR tidak berpengaruh
terhadap NPF.
Selain dipengaruhi oleh Financing to Deposit Ratio (FDR), Mia Maraya
Auliani dan Syaichu10 mengatakan Biaya Operasional per Pendapatan
Operasional (BOPO) berpengaruh positif signifikan terhadap NPF. Semakin besar
BOPO akan berpengaruh pada peningkatan NPF bank syariah. Pendapatan bank
syariah yang tinggi dengan biaya operasional yang rendah dapat menekan rasio
BOPO sehingga bank syariah berada pada posisi sehat, yang artinya
kecenderungan terjadinya pembiayaan bermasalah pun akan rendah. Begitu juga
dengan penelitian Erna Setiawati, Dimas Ilham Nur Rois, dan Indah Nur Aini11
menunjukkan nilai rasio BOPO pada masing-masing bank menunjukkan angka
negatif, yang berarti semakin rendahnya rasio BOPO maka akan meningkatkan
nilai ROA pada bank. Teori ini sesuai dengan fakta yang terjadi pada tahun 2014
saat rasio BOPO mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 7.04% dan
mengakibatkan rasio ROA mengalami penurunan sebesar 0.53%, namun
sebaliknya rasio NPF mengalami peningkatan sebesar 1.39%. Rasio BOPO yang
mengalami peningkatan menunjukkan kondisi BPRS yang tidak sehat dan
mengindikasikan penurunan laba BPRS.
10Mia Maraya Auliani, Syaichu, “Analisis Pengaruh Faktor I/nternal dan Faktor Eksternal terhadap
Tingkat Pembiayaan Bermasalah pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014” Diponegoro
Journal of Management, Volume 5, Nomor 3, ISSN (Online): 2337-3792, 2016, h. 1-14. 11Erna Setiawati, Dimas Ilham Nur Rois, Indah Nur Aini, “Pengaruh Kecukupan Modal, Risiko
Pembiayaan, Efisiensi Operasional dan Likuiditas terhadap Profitabilitas (Studi pada Bank Syariah dan
Bank Konvensional di Indonesia)” Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017, h. 17
6
Menurut ketentuan Bank Indonesia, tingkat rasio BOPO yang normal
dibawah 94%. Semakin rendah tingkat BOPO maka semakin efisien bank tersebut
dalam mengelola biaya operasionalnya sehingga semakin tinggi tingkat
keuntungannya.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, memunculkan
ketertarikan penulis untuk meneliti kembali topik tentang faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang
berpengaruh langsung atau tidak langsung dan penulis mengambil judul
“Analisis Pengaruh Dana Syirkah Temporer, FDR, dan BOPO terhadap
Risiko Pembiayaan serta Implikasinya pada Profitabilitas BPRS di
Indonesia (2012-2017)”.
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah diperlukan untuk menerangkan masalah-masalah
yang mungkin muncul pada objek yang akan diteliti sebelum membuat
batasan dan rumusan masalahnya. Identifikasi masalah yang ditemukan antara
lain:
1) Adanya perbedaan hasil penelitian dari peneliti-peneliti sebelumnya
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia.
2) Terjadinya fluktuasi tingkat profitabilitas dari tahun ke tahun dilihat
dari rasio Return On Asset (ROA) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) di Indonesia.
2. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi penelitian sehingga penelitian ini
lebih fokus dan objektif :
1) Objek penelitian yang digunakan adalah seluruh Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah di Indonesia.
2) Periode penelitian dari data bulanan Januari 2012-September 2017.
7
3) Data variabel dana syirkah temporer, Financing to Deposit Ratio
(FDR), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), data
untuk menghitung Risiko Pembiayaan dan Return On Assets (ROA)
diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah dan laporan keuangan pada
situs resmi www.ojk.go.id.
4) Data variabel dana syirkah temporer hanya meliputi tabungan
mudharabah, deposito mudharabah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12
bulan, dan >12 bulan.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah penelitian
adalah sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh Dana Syirkah Temporer, Financing Deposit Ratio
(FDR), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap
risiko pembiayaan serta implikasinya pada profitabilitas BPRS di Indonesia
baik secara langsung maupun tidak langsung?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui bagaimana dana syirkah temporer, FDR, BOPO
berpengaruh secara langsung terhadap Risiko Pembiayaan BPRS di
Indonesia periode Januari 2012 - September 2017.
2) Untuk mengetahui bagaimana dana syirkah temporer, FDR, BOPO, dan
Risiko Pembiayaan berpengaruh secara langsung dan tidak langsung
terhadap ROA BPRS di Indonesia periode Januari 2012 - September 2017.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Praktisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi profitabilitas Bank
8
Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan
kinerja BPRS di Indonesia.
b. Bagi Akademisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi
pembaca yang ingin melakukan penelitian mengenai faktor apa saja yang
mempengaruhi profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
c. Bagi Penulis
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada penulis mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah baik secara langsung maupun tidak langsung.
D. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan mengenai Latar Belakang
Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori terhadap hal-hal yang akan
dibahas, yang berisikan teori-teori mengenai pengertian
profitabilitas, Return on Assets, Risiko Pembiayaan, Value
at Risk, Dana Syirkah Temporer, Financing to Deposit
Ratio, dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional,
keterkaitan antara variabel eksogen dengan endogen,
review studi terdahulu, kerangka pemikiran, serta hipotesis
penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini, diuraikan ruang lingkup penelitian, jenis dan
sumber data, metode analisis data yang terdiri dari uji
asumsi klasik, model analisis jalur, pengujian model,
9
pengujian hipotesis, dan definisi operasional variabel
penelitian.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai Bank Pembiayaan Rakyat Syariah,
perkembangan variabel penelitian. Selain itu di bab ini juga
dipaparkan hasil analisis statistik dengan menggunakan
analisis jalur berupa uji asumsi klasik, analisis korelasi,
pengujian hipotesis, perhitungan pengaruh langsung dan
tidak langsung, kemudian dilanjutkan interpretasi hasil.
BAB V : PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang
diperoleh serta saran bagi penelitian yang akan dilakukan
pada masa mendatang.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Bank Perkreditan Rakyat yang status hukumnya disahkan dalam Paket
Kebijaksanaan Keuangan Moneter dan Perbankan melalui PAKTO tanggal 27
Oktober 1988, pada hakikatnya merupakan penjelmaan model baru dari lumbung
desa dan Bank Desa dengan beraneka ragam namanya yang ada khususnya di
pulau Jawa sejak akhir 1890-an hingga tahun 1967 sejak dikeluarkannya UU
Pokok Perbankan, status hukumnya diperjelas dengan izin dari menteri keuangan.
Dengan adanya keharusan izin tersebut, diikuti dengan upaya-upaya pembenahan
terhadap badan-badan kredit desa yang berproses menjadi lembaga keuangan
bank.
Dalam kenyataannya, masyarakat petani di desa yang pada umumnya
beragama Islam belum memanfaatkan BPR-BPR yang ada secara optimal.
Mereka masih beranggapan bahwa bunga pada BPR tersebut ternasuk riba yang
diharamkan. Keinginan masyarakat terhadap adanya BPR tanpa bunga tersebut
mendapatkan angin segar dengan adanya deregulasi di sektor perbankan sejak 1
Juni 1983 yang memberikan kebebasan kepada bank-bank termasuk BPR untuk
menetapkan sendiri tingkat bunganya. Bahkan bank-bank tidak dilarang untuk
menerapkan bunga 0%. Penjelasan pemerintah dalam Rapat Kerja dengan Komisi
VII DPR RI tanggal 5 Juli 1990, bahwa tidak ada halangan untuk mendirikan atau
mengoperasionalkan bank termasuk BPR yang sesuai dengan prinsip syariah
Islam sepanjang pengoperasian bank tersebut memenuhi kriteria kesehatan bank
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Kemudian pada bulan Agustus 1990
para ulama, cendekiawan muslim dan praktisi perbankan muslim menyusun suatu
program pendirian BPR Syariah. Program tersebut terealisir dengan menetapkan
11
3 BPR Syariah di Bandung yang telah mendapatkan izin prinsip Menteri
Keuangan RI pada 8 Oktober 1990.12
Menurut UU Perbankan No. 7 Tahun 1992, BPR adalah lembaga
keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka
tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan
menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Sedangkan pada UU Perbankan No. 10
tahun 1998, disebutkan bahwa BPR adalah lembaga keuangan bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah.13 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS tidak dapat melaksanakan
transaksi lalu lintas pembayaran atau transaksi dalam lalu lintas giral.14 BPRS
tidak dapat dikonversi menjadi BPR. Berbeda dengan BUS, BPRS tidak diizinkan
untuk membuka kantor cabang, kantor perwakilan, dan jenis kantor lainnya di luar
negeri.15
Adapun tujuan yang dikehendaki dengan berdirinya BPR Syariah adalah:
a. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama masyarakat
golongan ekonomi lemah yang pada umumnya berada di daerah pedesaan.
b. Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan, sehingga dapat
mengurangi arus urbanisasi.
c. Membina semangat ukhuwah islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam
rangka meningkatkan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang
memadai.
Untuk mencapai tujuan operasionalisasi BPR Syariah tersebut diperlukan
strategi operasional sebagai berikut:
12 Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga terkait (BAMUI,
TAKAFUL dan Pasar Modal Syariah di Indonesia), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004) h. 125-127 13Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, (Yogyakarta:
Ekonisia, 2003), h. 83. 14Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 54. 15Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.
44.
12
a. BPR Syariah tidak bersifat menunggu terhadap datangnya permintaan
fasilitas, melainkan bersifat aktif dengan melakukan sosialisasi/penelitian
kepada usaha-usaha yang berskala kecil yang perlu dibantu tambahan
modal, sehingga memiliki prospek bisnis yang baik.
b. BPR Syariah memiliki jenis usaha yang perputaran uangnya jangka
pendek dengan mengutamakan usaha skala menengah dan kecil.
c. BPR Syariah mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta tingkat
kompetitifnya produk yang akan diberi pembiayaan.16
Kegiatan usaha BPR/BPRS sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 13 UU
NO. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dnegan UU no 10
Tahun 1998 meliputi kegiatan sebagai berikut:17
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit/pembiayaan.
3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip
syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk SBI, deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan atau tabungan pada Bank lain.
Penyaluran dana kepada masyarakat dalam pembiayaan bagi hasil
berdasarkan akad mudharabah atau musyarakah; pembiayaan berdasarkan akad
mudharabah, salam atau istishna; pembiayaan berdasarkan akad qardh,
pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada nasabah
berdasarkan akad ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
dan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah.18
16Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, h. 85. 17Ahmad Subagyo, Teknik Penyelesaian Kredit Bermasalah, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015)
h. 5. 18Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah :Titik Temu Hukum Islam dan Hukum
Nasional, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), h. 86.
13
B. Profitabilitas
Analisis profitabilitas menggambarkan kinerja fundamental perusahaan
ditinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam
memperoleh laba. Profitabilitas memiliki hubungan kausalitas terhadap nilai
perusahaan. Hubungan ini menunjukkan bahwa apabila kinerja manajemen
perusahaan yang diukur menggunakan profitabilitas maka akan memberikan
dampak positif terhadap keputusan investor untuk menanamkan modalnya.19
Rasio profitabilitas sendiri adalah sekelompok rasio yang menunjukkan
kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil
operasi.20 Atau bisa dikatakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan nasional. Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan.21
Rasio profitabilitas dalam penelitian ini dihitung menggunakan ROA atau
yang biasa dikenal juga dengan istilah Return on Assets. Rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
(laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan aset.22 Rasio ini menunjukkan tingkat
pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi yang telah dilakukan.23
ROA adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam
mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan
19Harmono, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),
h.110. 20Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, Essentials of Financial Management (Dasar-dasar
Manajemen Keuangan), (Jakarta: Salemba Empat, 2010), h. 146. 21Dr. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo Parsada, 2008), h. 196. 22Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 118. 23Jopie Jusuf, Analisis Kredit untuk Credit (Account) Officer, (Jakarta: PT Gramedia, 2014), h. 78.
14
keuntungan. ROA adalah gambaran produktivitas bank dalam mengelola dana
sehingga menghasilkan keuntungan.24
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴 =𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑥100%
C. Risiko Pembiayaan
a. Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.25 Jenis-jenis pembiayaan meliputi:
a. Berdasarkan tujuan penggunaannya:
1) Pembiayaan modal kerja, yakni pembiayaan yang ditujukan
untuk memberikan modal usaha seperti antara lain pembelian
bahan baku atau barang yang akan diperdagangkan.
2) Pembiayaan investasi, yakni pembiayaan yang ditujukan untuk
modal usaha pembelian sarana alat produksi dan atau
pembelian barang modal berupa aktiva tetap/inventaris.
3) Pembiayaan konsumtif, yakni pembiayaan yang ditujukan
untuk pembelian suatu barang yang digunakan untuk
kepentingan perseorangan (pribadi).
b. Berdasarkan jangka waktu pemberiannya:
1) Pembiayaan dengan jangka waktu pendek umumnya dibawah
1 tahun
2) Pembiayaan dengan jangka waktu menengah umumnya sama
dengan 1 tahun
24Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), h. 254. 25Dr. Kasmir, Manajemen Perbankan Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 82.
15
3) Pembiayaan dengan jangka waktu di atas 3 tahun dalam kasus
tertentu seperti untuk pembiayaan investasi perumahan, atau
penyelamatan pembiayaan.26
b. Risiko
Bank Indonesia mendefinisikan risiko sebagai potensi terjadinya suatu
peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian bank. George J. Benston
mendefinisikan risiko sebagai “the probability that any event, or set of events,
might occur. It usually denotes a negative or undesired event –one that will
cause a financial institution (hereafter generally called a bank) to fail rather
than to be very successful.” Secara implisit, definisi Benston mengandung
kemungkinan tercapainya suatu sukses atau keberhasilan namun peluang
gagalnya jauh lebih besar. Atau secara ringkasnya, risiko bank adalah
kombinasi dari tingkat kemungkinan sebuah peristiwa terjadi disertai
konsekuensi (dampak) dari peristiwa tersebut pada bank.
Jenis-jenis risiko yang biasa diterima oleh bank antar lain:
a. Risiko kredit
b. Risiko pasar (eksposur yang timbul karena adanya pergerakan variabel
pasar (suku bunga dan nilai tukar) dari portofolio yang dimiliki oleh
bank, yang berbalik arah dari yang diharapkan, dapat menimbulkan
kerugian bagi bank)
c. Risiko likuiditas (eksposur yang timbul antara lain karena bank tidak
mampu memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo)
d. Risiko operasional (eksposur yang timbul antara lain karena adanya
ketidakcukupan atau tidak berfungsinya proses internal, juga adanya
kesalahan atau kecurangan manusia, kegagalan sistem dalam
mencatat, membukukan dan melaporkan transaksi secara lengkap,
benar dan tepat waktu)
26Djawahir Hejazziey, Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Deepublish,
2014) h. 144
16
e. Risiko hukum (eksposur yang timbul karena adanya kelemahan aspek
yuridis, antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan
peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan
perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya suatu kontrak dan
pengikatan agunan yang tidak sempurna)
f. Risiko reputasi (eksposur yang disebabkan adanya publikasi negatif
yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap
bank)
g. Risiko strategik (eksposur yang disebabkan adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan
bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap
perubahan eksternal)
h. Risiko kepatuhan (eksposur yang disebabkan bank tidak mematuhi
atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang berlaku)27
c. Risiko Kredit/Pembiayaan
Rosiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang dikaitkan dengan
kemungkinan kegagalan klien membayar kewajibannya atau risiko dimana
debitur tidak dapat melunasi hutangnya.28
Sehubungan dengan fungsi bank syariah sebagai lembaga intermediary
dalam kaitannya dengan penyaluran dana masyarakat atau fasilitas
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah tersebut, bank syariah menanggung
risiko kredit atau resiko pembiayaan. Hal tersebut dijelaskan kembali dalam
Pasal 37 ayat (1) UU Perbankan Syariah yang menyatakan bahwa penyaluran
dana berdasarkan prinsip syariah oleh bank syariah dan UUS mengandung
risiko kegagalan atau kemacetan dalam perlunasannya sehingga dapat
27Robert Tampubolon, Risk Management: Qualitative Approach Applied to Commercial Banks,
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), h. .20-29 28 Imam Ghozali, Manajemen Risiko Perbankan: Pendekatan Kuantitatif Value at Risk,
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2007) h. 12
17
berpengaruh terhadap kesehatan bank syariah. Risiko bagi bank syariah dalam
pemberian fasilitas pembiayaan adalah tidak kembalinya pokok pembiayaan
dan tidak mendapat imbalan, ujrah atau bagi hasil. Disamping itu, juga
terdapat risiko bertambah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh bank dan
bertambahnya waktu untuk penyelesaian NPF serta turunnya kesehatan
pembiayaan bank (kolektabilitas pembiayaan menurun).29 Pembiayaan
bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi Kurang Lancar,
Diragukan, dan Macet.30
Risiko pembiayaan dalam penelitian ini dihitung dengan metode Value at
Risk. Value at Risk adalah suatu metode penilaian risiko untuk megukur
potensi kerugian yang dapat terjadi selama periode waktu tertentu dengan
tingkat keyakinan tertentu pada kondisi pasar yang normal. VaR juga
digunakan untuk mengukur unexpected loss dari suatu portofolio guna
menentukan kebutuhan modal untuk menutupi risiko pasar.31
Value at Risk measures the worst expected loss over a given horizon under
normal market conditions at a given confidence level. Jadi VaR dapat
diartikan ukuran kerugian terburuk yang diharapkan akan terjadi pada horison
waktu tertentu pada kondisi pasar yang normal dengan tingkat kepercayaan
tertentu. Dibandingkan dengan ukuran risiko tradisional, VaR memberikan
nilai agregat dari risiko portofolio yang meliputi leverage, korelasi dan posisi
saat ini. Jadi VaR lebih melihat kedepan (looking forward).
Sebenarnya metodologi di belakang VaR tidaklah baru dan dapat ditelusur
kembali pada kerangka Mean-Variance yang dikembangkan oleh Markowtz
pada tahun 1952. VaR dapat ditelusur kemballi akarnya pada saat terjadinya
banyak skandal keuangan pada awal tahun 1990an yang menimpa Orange
County, Baring, Daiwa dan banyak perusahaan lainnya. Hilangnya jutaan
29A. Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012)
h. 89-91 30www.bi.go.id 31Ikatan Bankir Indonesia, Manajemen Risiko 3 Mdoul Setifikasi Manajemen Risiko Tingkat III,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015) h. 87-92
18
dolar pada perusahaan-perusahaan tersebut sebagai kerugian karena lemahnya
pengawasan dan manajemen resiko.32
VaR memiliki tiga metode untuk melakukan perhitungan, yaitu Variance-
covariance Method, Historical Simulation Method, dan Monte Carlo
Simulation Method. Ketiga metode tersebut memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing, antara lain:
1) Variance-covariance Method atau disebut juga Delta Normal Method
memiliki keunggulan dari sisi kemudahan komputasi dan
implementasi. Model ini diperkenalkan oleh JP. Morgan pada awal
1990-an. Asumsi yang digunakan dalam Variance-covariance Method
adalah:
Portofolio disusun atas aset-aset yang linier. Lebih tepatnya,
perubahan nilai dari suatu portofolio bersifat linier dependen
pada semua perubahan yang terjadi pada nilai asset. Jadi,
return portofolio juga bersifat linier dependen pada return
asset.
Return asset berdistribusi normal.
Selain memiliki keunggulan dalam hal kemudahan komputasi dan
implementasi, metode ini memiliki kelemahan dalam akurasi (lebih
lemah) dibandingkan dua metode lainnya.
2) Historical Simulation Method merupakan metode yang paling simple
dan paling transparan dalam perhitungan. Termasuk dalam
perhitungan nilai portofolionya. Kelemahan metode ini tidak
menggunakan distribusi normal pada return assetnya.
3) Monte Carlo Simulation Method juga merupakan metode pengukuran
yang relatif simple dibandingkan dengan Variance-covariance model.
Monte Carlo Simulation Method memiliki keunggulan dalam akurasi,
32Imam Ghozali, Manajemen Risiko Perbankan: Pendekatan Kuantitatif Value at Risk,
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2007) h. 5-7.
19
namun memiliki kelemahan dalam hal komputasi yang lebih rumit
dibandingkan Historical Simulation Method.
Metode pengukuran tingkat risiko dengan pendekatan VaR merupakan sebuah
metode pengukuran tingkat risiko menggunakan pendekatan waktu dan tingkat
kepercayaan dalam menghitungnya. Bentuk perhitungan VaR secara umum untuk aset
tunggal menurut Jorion menggunakan persamaan sebagai berikut.
Dimana :
α = Tingkat kepercayaan (Confidence Level)
σ = Standar Deviasi
W = Nilai posisi aset / nilai yang diinvestasikan
Metode pengukuran bobot bersih risiko dihitung dengan melakukan estimasi persentase
kerugian potensial melalui VaR nilai absolut dan nilai relatif. Nilai VaR absolut adalah
kerugian terhadap nol (zero) dan nilai VaR relatif adalah kerugian yang dibandingkan
dengan rata-rata nilai pengembalian hasil yang diharapkan / expected return (µ). Estimasi
pendekatan VaR tersebut dapat dilihat dengan formulasi sebagai berikut:
Dimana:
A0 : nilai eksposur (yang dibiayai)
σ : standar deviasi
α : alpha (distribusi standar normal)
VaR = α * σ * W
VaR (mean) = A0 * σ * α * √t
VaR (zero) = A0 (σ * α * √t - µ*t)
20
√t : waktu (dalam hari) atau holding period
µ : pengembalian hasil yang diharapkan (expected return)
Nilai VaR (zero) menggambarkan adanya selisih antara VaR (mean) dengan rata-
rata nilai gross expected return, dimana jika VaR (zero) positif dan signifikan terdapat
potensi kerugian pembiayaan, jika nilai VaR (zero) negatif berarti terdapat potensi
profitabilitas pembiayaan.33
Penghitungan risiko menggunakan metode VaR terlebih dahulu diperlukan
menghitung return atau pengembalian hasil dengan menggunakan data equivalent rate
pembiayaan mudharabah dari Januari 2012 sampai September 2017. Berikut persamaan
untuk menghitung return :34
Keterangan:
Rt : return periode ke -i
Pt : harga pada waktu t
Pt-1 : harga pada waktu t-1
d. Sebab-sebab terjadinya risiko pembiayaan
Menurut Siswanto Sutojo faktor yang menyebabkan timbulnya kredit/pembiayaan
bermasalah ada 3 faktor, sebagai berikut:35
a. Faktor intern
1) Rendahnya kemampuan atau ketajaman Bank melakukan analisis
kelayakan kredit, yang disebabkan oleh faktor-faktor:
33Herdian Yusfan, “Pengukuran Risk & Return pada Pembiayaan BPRS:Aplikasi Metode Value
at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on Capital (RAROC), skripsi, h .32-33. 34 Ibid h.53. 35Ahmad Subagyo, Teknik Penyelesaian Kredit Bermasalah, h. 52-53.
𝑅𝑡 = 𝑙𝑛𝑃𝑡
𝑃𝑡 − 1
21
(a) Rendahnya pengetahuan dan pengalaman Acoount Officer.
(b) Pimpinan bank mendapat tekanan dana pihak ketiga untuk
meluluskan permintaan kreditnya.
(c) Strategi pemberian kredit yang terlalu ekspansif sehingga
mengabaikan prinsip kehati-hatian. Penerapan strategi ini
biasanya berawal dari penghimpunan dana masyrakat dalam
jumlah besar-besaran. Oleh sebab itu, sejak diberikan kredit
telah membawa bibit masalah .
(d) Lemahnya sistem informsi kredit serta sistem pengawasan dan
administrasi kredit.
(e) Campur tangan yang berlebihan dari para pemegang saham
dalam keputusan pemberian.
(f) Pengikatan jaminan kredit yang kurang sempurna.
2) Ketidaklayakan debitur
(a) Terganggunya penerimaan debitur.
(b) Terganggunya pribadi debitur (kecelakaan, sakit, meninggal,
cerai dsb)
(c) Kurangnya pengetahuan dan pengalaman pengusaha
(d) Salah urus perusahaan.
(e) Penipuan dan lainnya
b. Faktor ekstern
1) Perkembangan perekonomian
2) Bencana alam
3) Peraturan pemerintah
D. Dana Syirkah Temporer
Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi
dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lain dimana bank
mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan
pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan. Dalam hal dana syirkah
temporer berkurang disebabkan kerugian normal yang bukan akibat dari unsur
22
kesalahan yang disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan, maka Bank
tidak berkewajiban atau menutup kerugian atau kekurangan dana tersebut.
Kelalaian atau kesalahan bank sebagai pengelola dana, antara lain,
ditunjukkan oleh:
a. Tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam akad;
b. Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim
dan/atau yang telah ditentukan di dalam akad; atau
c. Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan
Contoh dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi
mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, musyarakah, dan akun lain
yang sejenis. Jenis produk penghimpunan dana mudharabah, antara lain:
a. Tabungan mudharabah adalah dana mudharabah pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati.
b. Deposito mudharabah adalah dana mudharabah pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu dengan
pembagian hasil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati di muka
antara nasabah dengan bank yang bersangkutan.
Hubungan antara bank dan pemilik dana merupakan hubungan kemitraan.
Bank mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana yang diterima
dengan atau tanpa batasan seperti mengenai tempat, cara, atau obyek investasi.
Pemilik dana memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan
menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak.
Pembagian hasil dana syirkah temporer dapat dilakukan dengan:
a. Konsep bagi laba (profit sharing), atau
b. Konsep bagi hasil (gross profit margin atau dalam fatwa disebut net
revenue sharing).36
36Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia tahun 2013, h. 5.11.
23
E. Financing to Deposit Ratio
Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara jumlah pembiayaan
yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang diterima oleh bank. Rasio ini
menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank. FDR menyatakan seberapa jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian pembiayaan kepada
nasabah pembiayaan dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi
permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan
oleh bank untuk memberikan pembiayaan.
Financing to Deposit Ratio adalah perbandingan antara total kredit yang
diberikan dengan total DPK yang dapat dihimpun oleh bank. FDR akan
menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga
yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.37
Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayai pembiayaan menjadi semakin besar.38
FDR dihitung dengan menggunakan rumus:
FDR =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 x 100%
Tabel 2.1
Kriteria Penilaian Peringkat FDR
Rasio Peringkat
FDR ≤ 75% Sangat sehat
75% < FDR ≤ 85% Sehat
85% < FDR ≤ 100% Cukup sehat
100% < FDR ≤ 120% Kurang sehat
FDR > 120% Tidak sehat Sumber: Bank Indonesia
37Slamet Riyadi, Banking asset and Liability Management, (Depok: FEUI, 2004), h.146. 38 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 116.
24
Dengan ditetapkannya batas maksimum pemberian kredit (pembiayaan) dan
FDR yang harus diperhatikan oleh bank syariah tidak dapat begitu saja
serampangan melakukan ekspansi pembiayaan dengan hanya bertujuan untuk
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya atau untuk secepatnya dapat
membesarkan jumlah asetnya. Karena hal itu akan membahayakan kelangsungan
hidup bank tersebut dan lebih lanjut akan membahayakan dana simpanan para
nasabah yang menyimpan dana pada bank itu.39
F. Biaya Operasional Pendapatan Operasional
Biaya operasional atas pendapatan operasional (BOPO) atau yang sering
disebut Rasio Efisiensi Operasional (REO) adalah rasio efisiensi bank yang
mengukur beban operasional terhadap operasional. Semakin tinggi nilai BOPO
maka semakin tidak efisien operasi bank tersebut.40 Rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasinya.41
BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut:
BOPO =𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 x 100%
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Peringkat BOPO
Rasio Peringkat
BOPO ≤ 83 % Sangat sehat
83% < BOPO ≤ 85% Sehat
85% < BOPO ≤ 87% Cukup sehat
87% < BOPO ≤ 89% Kurang sehat
BOPO > 89% Tidak sehat Sumber : Bank Indonesia
39Sutan Remy Sjahdeni, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan
Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama, 2007) h.177. 40 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 116. 41Ibid, h. 120.
25
Berdasarkan tabel di atas, semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien
biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil dan semakin
kecil rasio ini maka kinerja bank semakin baik.
G. Hubunan antara Dana Syirkah Temporer (DST), Financing to Deposit Ratio
(FDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap
Risiko Pembiayaan
1. Dana Syirkah Temporer (DST)
Dana syirkah temporer merupakan dana yang berasal dari dana pihak
ketiga yang dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dana
menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan entitas syariah atau
kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan
sesuai dengan kesepakatan. Semakin banyak dana pihak ketiga yang masuk
akan semakin banyak pula kesempatan bank syariah untuk menyalurkan
yang pada akhirnya akan meningkatkan laba yang diperoleh. Sebagian besar
dana pihak ketiga yang dihimpun berasal dari dana syirkah temporer. Hal
tersebut menunjukkan semakin besar dana syirkah temporer yang dihimpun
bank syariah mestinya laba bank syariah akan mengalami kenaikan seiring
dengan meningkatnya dana syirkah temporer.42
Hal ini sejalan dengan penelitian dari Lucky Asari (2013) yang
menunjukkan bahwa Dana Syirkah Temporer berpengaruh positif signifikan
terhadap risiko pembiayaan. Semakin besarnya Dana Syirkah Temporer
yang dimiliki maka risiko pembiayaan menjadi semakin besar.
2. Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR merupakan perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh
bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun perbankan.
Maksimal FDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar
42Marheni “Peningkatan Profitabilitas Serta Pengaruh Dana Syirkah Temporer, Kewajiban dan
Ekuitas dengan Variabel Risiko Pembiayaan Sebagai Antiseden (Studi pada Perbankan Syariah di
Indonesia)”, Jurnal Asy-Syar’iyyah, Vol. 1 No.1, Juni 2016
26
110%.43 Menurut Mia Maraya Auliani dan Syaichu (2016) semakin tinggi
rasio FDR kemungkinan jumlah dana yang akan diberikan menjadi semakin
meningkat. Hal ini juga menunjukkan pada saat jumlah pembiayaan yang
diberikan dan rasio FDR tinggi, kemungkinan laba yang diperoleh pun akan
tinggi. Di sisi lain, semakin banyak jumlah kredit yang diberikan akan
menimbulkan risiko yang cukup tinggi terhadap penyaluran pembiayaan
tersebut. Dengan adanya batas waktu atas pengembalian pinjaman sehingga
dana yang dipinjamkan akan menjadi bermasalah.
3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO merupakan rasio biaya operasional yang dikeluarkan untuk
menghasilkan pendapatan operasional pada suatu bank. Apabila rasio BOPO
terlalu tinggi atau sama dengan pendapatan operasional maka bank tersbut
tidak akan mendapatkan keuntungan. Dalam meminimalisir pembiayaan
bermasalah hal yang perlu dilakukan oleh bank ialah dengan meningkatkan
pendapatan daripada biaya yang dikeluarkan. Rasio BOPO yang rendah dan
tingkat pembiayaan bermasalah yang rendah pula maka akan
mengindikasikan bahwa manajemen pembiayaan bank syariah mampu
bekerja secara optimal. Penelitian Nadya Huwayda (2016)ini menjelaskan
bahwa BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan
bermasalah.
H. Hubungan antara Dana Syirkah Temporer (DST), Financing to Deposit Ratio
(FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Risiko
Pembiayaan terhadap Profitabilitas (ROA)
1. Dana Syirkah Temporer (DST)
Penelitian Lucky Asari (2013) menunjukkan bahwa Dana Syirkah
Temporer (DST) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas yang
diproksikan dengan ROA. Semakin besar Dana Syirkah Temporer (DST)
43Nur Suhartatik, Rohmawati Kusumaningtias, “Determinan Financing to Deposit Ratio
Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Imu Manajemen Vol. 1 No. 4 Juli
27
yang dihimpun dari pihak ketiga maka profitabilitas akan semakin tinggi
dikarenakan akan semakin besar dana yang dikelola dalam menghasilkan
keuntungan.
2. Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas suatu
bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan
dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang
diberikan oleh bank terhadap DPK. Semakin tinggi FDR maka semakin
tinggi dana yang disalurkan ke DPK. Dengan penyaluran DPK yang besar
maka pendapatan bank akan semakin meningkat, sehingga FDR
berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank.44
Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio FDR adalah 80%
hingga 110%. Jika angka rasio FDR suatu bank berada pada angka dibawah
80% (misalkan 60%), maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut hanya
dapat menyalurkan sebesar 60% dari seluruh dana yang berhasil dihimpun.
Karena fungsi utama dari bank adalah sebagai intermediasi antara pihak
yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, maka dengan
rasio FDR 60% berarti 40% dari seluruh dana yang dihimpun tidak
tersalurkan kepada pihak yang membutuhkan, sehingga dapat dikatakan
bahwa bank tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Kemudian
jika rasio FDR bank mencapai 110%, berarti total pembiayaan yang
diberikan bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Oleh karena dana
yang dihimpun dari masyarakat sedikit, maka bank dalam hal ini juga dapat
dikatakan tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Semakin tinggi FDR
menunjukkan semakin beresiko kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin
rendah FDR menunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam menyalurkan
44Didin Rasyidin Wahyu, “Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai salah satu penilaian
kesehatan Bank Umum Syariah (study kasus pada Bank BJB Syariah Cabang Serang”. Jurnal Ekonomi
Keuangan dan Bisnis Islam, Vol. 7 No.1, Januari-Juni 2016, h. 22.
28
pembiayaan. Jika rasio FDR bank berada pada standar yang ditetapkan oleh
BI, maka laba yang diperoleh oleh bank akan meningkat.45 Semakin besar
nilai rasio likuiditas maka semakin tidak likuid bank tersebut yang tentunya
kan berpengaruh terhadap penurunan profitabilitas.46
3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
Menurut Bank Indonesia (SE. Intern BI,2004), efisiensi operasi diukur
dengan membandingkan total biaya operasi dengan total pendapatan operasi
yang sering disebut BOPO. Rasio BOPO ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya operasional.
Rasio yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank
dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan
operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian karena bank kurang
efisien dalam mengelola usahanya.47
Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Maulana Achmad
Syarif:2013). Semakin tinggi rasio BOPO maka efisiensi dari bank tersebut
semakin kecil. Semakin tinggi biaya maka bank menjadi semakin tidak
efisien sehingga perubahan laba operasional makin kecil.48
Hal ini sejalan dengan penelitian Ningsukma Hakim dan Haqiqi
Rafsanjani49 yang menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA pada bank umum syariah. Nilai negative yang
45Suryani, “Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan
Syariah di Indonesia (Rasio Keuangan pada BUS dan UUS Periode 2008-2010)” Jurnal Economica, Vol.
II, Edisi 2, Nopember 2012, h.158. 46Okyviandi Putra Erlangga, Imron Mawardi, “Pengaruh Total Aktiva, Capital Adequacy Ratio
(CAR), Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return on Assets
(ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014”. 47Budi Ponco, “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR terhadap ROA” Tesis,
Universitas Diponegoro, 2008, h.37. 48Thyas Rafelia, Moh. Didik Ardiyanto, “Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan BOPO terhadap ROE
Bank Syariah Mandiri Periode Desember 2008-Agustus 2012” Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 1,
No. 1, Tahun 2013, h.2. 49Ningsukma Hakim, Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal CAR, FDr, dan BOPO dalam
Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia” Jurnal Perbankan Syariah Vol. 1 No. 1 Mei
2016, h. 72.
29
ditunjukkan BOPO menunjukkan bahwa semakin kecil BOPO menunjukkan
semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya, BOPO yang
kecil menunjukkan bahwa biaya operasional bank lebih kecil dari
pendapatan operasionalnya sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa
manajemen bank sangat efisien dalam menjalankan aktifitas operasionalnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Budi Ponco juga menunjukkan bahwa jika
BOPO meningkat maka ROA yang diperoleh menurun. Hal ini disebabkan
karena tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya, berpengaruh
terhadap tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh bank tersebut. Jika
kegiatan operasional dilakukan dengan efisien (rasio BOPO rendah) maka
pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan naik.
4. Pembiayaan Bermasalah / Risiko Pembiayaan
Penelitian dari Rendy Akmal (2014) menunjukkan NPF/pembiayaan
bermasalah berpengaruh signifikan negatif terhadap laba bank, kredit
macet/pembiayaan bermasalah yang tinggi maka akan memperbesar biaya,
sehingga pada nantinya akan memperbesar biaya. Semakin tinggi rasio ini
maka akan semakin buruk kualitas pembiayaan bank yang menyebabkan
jumlah pembiayaan non lancar semakin besar dan karena itu bank syariah
harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga
berpengaruh terhadap penurunan laba yang diperoleh bank syariah.
I. Review Studi Terdahulu
Tabel Review Studi Terdahulu
No Peneliti dan Judul
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
1 Diponegoro Journal
Of Management. Edhi
Satriyo Wibowo,
Muhammad Syaichu.
“Analisis Pengaruh
Suku Bunga, Inflasi,
CAR, BOPO, NPF
Pada penelitian tersebut,
CAR, NPF, inflasi dan
suku bunga tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Hanya
BOPO yang berpengaruh
1. Variabel independen
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah
CAR, BOPO, NPF,
inflasi, suku bunga
dengan variabel
30
terhadap Profitabilitas
Bank Syariah”
signifikan negatif
terhadap ROA.
dependen ROA.
Sedangkan penulis
menggunakan
variabel eksogen
dana syirkah
temporer, FDR,
BOPO dengan
variabel endogen
Risiko Pembiayaan
yang dihitung
dengan metode VaR
dan ROA.
2. Objek yang
digunakan dalam
penelitian terdahulu
adalah bank syariah
yang terdaftar di BI
(Bank Mega
Syariah, Bank
Muamalat, dan
Bank Syariah
Mandiri) periode
2008-2011.
Sedangkan penulis
menggunakan objek
BPRS di Indonesia
periode Januari
2012 - September
2017.
3. Metode analisis
pada penelitian
terdahulu adalah
regresi berganda.
Sedangkan penulis
menggunakan
metode analisis
jalur.
2 Jurnal Etikonomi. Nur
Mawaddah. “Faktor-
faktor yang
Mempengaruhi
Profitabilitas Bank
Syariah”
Pembiayaan, NIM dan
NPF berpengaruh
langsung terhadap ROA.
Pembiayaan , NIM
berpengaruh tidak
langsung terhadap NPF.
Yang paling berpengaruh
1. Variabel eksogen
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah
pembiayaan, dan
NIM dengan
variabel endogen
31
terhadap ROA adalah
pembiayaan dan NIM.
NPF dan ROA.
Sedangkan penulis
menggunakan
variabel eksogen
dana syirkah
temporer, FDR,
BOPO dengan
variabel endogen
Risiko Pembiayaan
yang dihitung
dengan metode VaR
dan ROA.
2. Objek yang
digunakan dalam
penelitian terdahulu
adalah bank syariah
yang terdaftar di BI
(Bank Syariah
Mandiri) periode
2007-2014.
Sedangkan penulis
menggunakan objek
BPRS di Indonesia
periode Januari
2012 – September
2017.
3 Jurnal Aplikasi
Manajemen.
Ningsukma Hakim
dan Haqiqi Rafsanjani.
“Pengaruh Internal
Capital Adequency
Ratio (CAR),
Financing To Deposit
Ratio (FDR), dan
Biaya Operasional Per
Pendapatan
Operasional (BOPO)
dalam Peningkatan
Profitabilitas Industri
Bank Syariah di
Indonesia”
CAR secara parsial tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA. FDR
secara parsial
berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
ROA. Sedangkan BOPO
secara parsial
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA.
1. Variabel independen
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah
CAR, FDR, dan
BOPO dengan
variabel dependen
ROA. Sedangkan
penulis
menggunakan
variabel eksogen
dana syirkah
temporer, FDR,
BOPO dengan
variabel endogen
Risiko Pembiayaan
yang dihitung
32
dengan metode VaR
dan ROA.
2. Objek yang
digunakan dalam
penelitian tersebut
adalah bank syariah
di Indonesia periode
Januari 2010-Maret
2013. Sedangkan
penulis
menggunakan objek
BPRS di Indonesia
periode Januari
2012 – September
2017.
3. Metode analisis
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah
regresi linear
berganda.
Sedangkan penulis
menggunakan
metode analisis
jalur.
4 Junal Bisnis dan
Manajemen. Syawal
Harianto. “Rasio
Keuangan dan
Pengaruhnya terhadap
Profitabilitas pada
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah di
Indonesia”
Pada penelitian tersebut,
hanya BOPO dan NPF
yang berpengaruh
terhadap ROA.
Sedangkan FDR dan
CAR tidak berpengaruh
terhadap ROA.
1. Variabel independen
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah
BOPO, NPF, FDR,
CAR dengan
variabel dependen
ROA. Sedangkan
penulis
menggunakan
variabel eksogen
dana syirkah
temporer, FDR,
BOPO dengan
variabel endogen
Risiko Pembiayaan
yang dihitung
dengan metode VaR
dan ROA.
33
2. Periode waktu yang
digunakan dalam
penelitian tersebut
adalah 2010-2015.
Sedangkan periode
waktu yang
digunakan penulis
adalah Januari 2012
- September 2017.
3. Metode analisis
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah
regresi linear
berganda.
Sedangkan metode
analisis yang
digunakan penulis
adalah metode
analisis jalur.
5 Skripsi Mohamad
Rizal Rois.
“Analisis Pengaruh
Dana Syirkah
Temporer dan
Kewajiban terhadap
Profitabilitas melalui
Risiko Pembiayaan
pada BPR Syariah
(Studi Empiris pada
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
Provinsi Jawa Timur
dan Jawa Tengah yang
Terdaftar di Bank
Indonesia Periode
2013-2015)”
Pada penelitian tersebut,
Dana syirkah temporer
berpengaruh positif
signifikan terhadap NPF.
Kewajiban berpengaruh
negatif signifikan
terhadap NPF. Dana
syirkah temporer dan
kewajiban berpengaruh
positif signifikan terhadap
ROA. Dan NPF
menunjukkan hubungan
yang negatif signifikan
terhadap ROA.
1. Variabel eksogen
yang digunakan
pada penelitian
tersebut adalah dana
syirkah temporer
dan kewajiban
dengan variabel
endogen NPF dan
ROA. Sedangkan
penulis
menggunakan
variabel eksogen
dana syirkah
temporer, FDR,
BOPO dengan
variabel endogen
Risiko Pembiayaan
yang dihitung
dengan metode VaR
dan ROA.
2. Objek yang
digunakan pada
penelitian tersebut
adalah BPRS
34
provinsi Jawa Timur
dan Jawa Tengah
yang terdaftar di
Bank Indonesia.
Sedangkah
penulisan
menggunakan objek
BPRS di Indonesia
periode Januari
2012 - September
2017.
6 Skripsi Nur Abidah
Mukti.
“Pengaruh BOPO dan
FDR Terhadap
Profitabilitas BPR
Syariah dengan Risiko
Pembiayaan Sebagai
Variabel Intervening
(Studi Empiris pada
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
Provinsi DKI Jakarta,
Jawa Barat dan Banten
yang terdaftar di Bank
Indonesia Periode
2012-2015)”
Pada penelitian tersebut,
BOPO dan FDR
berpengaruh positif
signifikan terhadap NPF
BPRS. BOPO dan FDR
berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA
BPRS. Sedangkan NPF
berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA
BPRS.
1. Variabel eksogen
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah
BOPO dan FDR
dengan variabel
endogen NPF dan
ROA. Sedangkan
penulis
menggunakan
variabel eksogen
dana syirkah
temporer, FDR,
BOPO dengan
variabel endogen
Risiko Pembiayaan
yang dihitung
dengan metode VaR
dan ROA.
2. Objek yang
digunakan pada
penelitian tersebut
adalah BPRS
provinsi DKI
Jakarta, Jawa Barat
dan Banten yang
terdaftar di Bank
Indonesia.
Sedangkah penulis
menggunakan BPRS
di Indonesia periode
Januari 2012 –
September 2017.
35
7 Skripsi Ringgit
Triastiti. “Pengaruh
NPF terhadap ROA
dengan di Mediasi
CAR dan BOPO pada
Bank Umum Syariah
Periode 2010-2014”
Pada penelitian tersebut,
NPF dan BOPO
berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA.
CAR berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA.
NPF tidak berpengaruh
terhadap BOPO. CAR
memediasi NPF terhadap
ROA. Sedangkan BOPO
tidak memediasi NPF
terhadap ROA.
1. Variabel eksogen
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah NPF
dengan variabel
endogen ROA, CAR
dan BOPO.
Sedangkan penulis
menggunakan
variabel eksogen
dana syirkah
temporer, FDR,
BOPO dengan
variabel endogen
Risiko Pembiayaan
yang dihitung
dengan metode VaR
dan ROA.
2. Objek yang
digunakan pada
penelitian tersebut
adalah BUS di
Indonesia periode
2010-2014.
Sedangkan penulis
menggunakan objek
BPRS di Indonesia
periode Januari
2012 – September
2017.
8 Skripsi Ahmad
Muhaemin.
“Analisis Faktor-
faktor yang
Memengaruhi
Profitabilitas Bank
Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia”
Pada penelitian tersebut,
CAR dan FDR
berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA.
NPF, BOPO, dan inflasi
berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA.
Dan tingkat suku bunga
berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap ROA.
1. Variabel independen
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah
CAR, FDR, NPF,
BOPO, inflasi,
tingkat suku bunga
dengan variabel
dependen ROA.
Sedangkan penulis
menggunakan
variabel eksogen
dana syirkah
temporer, FDR,
36
BOPO dengan
variabel endogen
Risiko Pembiayaan
yang dihitung
dengan metode VaR
dan ROA.
2. Metode analisis
yang digunakan
pada penelitian
terdahulu adalah
regresi linear
berganda,
sedangkan penulis
menggunakan
analisis jalur.
9 Skripsi Fitri
Listianingrum.
“Pengaruh Inflasi,
Perolehan Dana Pihak
Ketiga, dan Tingkat
Suku Bunga terhadap
Pembiayaan
Bermasalah Serta
Implikasinya terhadap
Profitabilitas pada
BPRS di Indonesia
Periode Januari 2013-
Juli 2016
Pada penelitian tersebut,
Inflasi berpengaruh
negatif langsung terhadap
NPF. DPK dan BI rate
berpengaruh positif
langsung terhadap NPF.
Inflasi berpengaruh
positif langsung terhadap
ROA. BI rate dan NPF
berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA.
BI rate dan NPF
berpengaruh negatif
langsung terhadap ROA.
Inflasi berpengaruh
negatif tidak langsung
terhadap ROA. Dan BI
rate berpengaruh positif
tidak langsung terhadap
ROA
1. Variabel eksogen
yang digunakan
dalam penelitian
tersebut adalah
inflasi, DPK, dan BI
rate dengan variabel
endogen ROA dan
NPF. Sedangkan
penulis
menggunakan
variabel eksogen
dana syirkah
temporer, FDR,
BOPO dengan
variabel endogen
Risiko Pembiayaan
yang dihitung
dengan metode VaR
dan ROA.
2. Periode waktu yang
digunakan dalam
penelitian terdahulu
adalah Januari 2013-
Juli 2016.
Sedangkan penulis
menggunakan
periode Januari
2012 – September
2017.
37
J. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
BOPO (X3)
Risiko Pembiayaan
(RP) yang dihitung
menggunakan VaR
(Y1)
Profitabilitas
diproksikan
dengan ROA
(Z)
DST (X1)
FDR (X2)
A. Uji Asumsi Klasik:
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
B. Uji Statistik:
1. Uji F
2. Uji t
3. Uji Koefisien Determinasi
Analisis Jalur
1. Persamaan Struktural I
2. Persamaan Struktural II
3. Penghitungan Pengaruh Langsung
dan Tidak Langsung
Interpretasi Hasil
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Kesimpulan dan Saran
38
K. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang menyatakan hubungan antara
dua variabel atau lebih. Kebenaran dugaan tersebut perlu dibuktikan melalui
penyelidikan ilmiah.50 Penggunaan hipotesis dalam penelitian karena hipotesis
sesungguhnya baru sekedar jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang
akan dilakukan.51 Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Dana Syirkah Temporer (DST) (X1) terhadap Risiko Pembiayaan
(RP) (Y)
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara DST terhadap RP BPRS di
Indonesia
Ha : Ada pengaruh signifikan antara DST terhadap RP BPRS di Indonesia
2. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) (X2) terhadap Risiko Pembiayaan
(RP) (Y)
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara FDR terhadap RP BPRS di
Indonesia
Ha : Ada pengaruh signifikan antara FDR terhadap RP BPRS di Indonesia
3. Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) (X3) terhadap
Risiko Pembiayaan (RP) (Y)
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara BOPO terhadap RP BPRS di
Indonesia
Ha : Ada pengaruh signifikan antara BOPO terhadap RP BPRS di Indonesia
4. Variabel Dana Syirkah Temporer (DST) (X1) terhadap Return On Assets
(ROA) (Z)
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara DST terhadap ROA BPRS di
Indonesia
Ha : Ada pengaruh signifikan antara DST terhadap ROA BPRS di Indonesia
50A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan Edisi
Pertama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014) h. 130. 51M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Prenada Media, 2005) h. 75.
39
5. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) (X2) terhadap Return On Assets
(ROA) (Z)
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara FDR terhadap ROA BPRS di
Indonesia
Ha : Ada pengaruh signifikan antara FDR terhadap ROA BPRS di Indonesia
6. Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) (X3) terhadap
Return On Assets (ROA) (Z)
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara BOPO terhadap ROA BPRS di
Indonesia
Ha : Ada pengaruh signifikan antara BOPO terhadap ROA BPRS di Indonesia
7. Variabel Risiko Pembiayaan (RP) (Y) terhadap Return On Assets (ROA) (Z)
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara RP terhadap ROA BPRS di
Indonesia
Ha : Ada pengaruh signifikan antara RP terhadap ROA BPRS di Indonesia
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh variabel eksogen yaitu Dana
Syrikah Temporer (DST), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap variabel endogen Risiko
Pembiayaan dan Return on Assets (ROA). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan langsung ataupun tidak langsung antara variabel eksogen
terhadap variabel endogen.
Penelitian ini dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
di seluruh Indonesia. Adapun periode yang diambil dalam penelitian ini adalah
Januari 2012-September 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data statistik perbankan syariah yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keungan
(www.ojk.go.id) dan Bank Indonesia (www.bi.go.id).
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
menggunakan angka-angka yang dijumlah sebagai data yang kemudian dianalisis.
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan
untuk menjelaskan fenomena dengan menggunakan data-data numerik, kemudian
dianalisis yang umumnya menggunakan statistik.52
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang umumnya dilakukan
untuk verifikasi teori melalui pengujian hipotesis yang sejak awal sudah
ditentukan dengan mengacu pada kerangka teori tertentu. Oleh karena itu,
diperlukan penguasaan dan pemahaman teori yang kuat dan mendalam.53
52Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2012), h.49. 53Ibid h. 53
41
C. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif biasanya dapat dijelaskan dengan angka-angka.54 Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang
diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersifat siap pakai.55 Data sekunder
dalam penelitian ini berupa data time series, yaitu informasi yang terdiri dari
interval waktu tertentu, biasanya dua waktu atau lebih.56 Data yang digunakan
untuk penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari situs resmi
Otoritas Jasa Keuangan dari Statistik Perbankan Syariah.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia. Populasi adalah sekelompok objek yang menjadi sasaran
penelitian.57 Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah per September 2017,
jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebanyak 166 BPRS. Periode penelitian
ini dari Januari 2012 sampai September 2017.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan
penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai
dengan masalah penelitian.58 Pengumpulan datanya dilakukan dengan
metode dokumentasi lewat media cetak ataupun media elektronik.59
54M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, h. 120. 55Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), h.19. 56Ibid, h. 20 57M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, h. 99 58Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada), h. 152. 59Hendri Tanjung, Abrista Devi, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Bekasi: Gramata Publishing),
h. 115.
42
Misalnya: Dana Syirkah Temporer, Financing to Deposit Ratio (FDR),
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), data untuk
menghitung risiko pembiayaan menggunakan Value at Risk (VaR) dan
Return On Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Data
tersebut didapat dari website Otoritas Jasa Keuangan.
2. Library research
Data yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, skripsi, tesis,
jurnal, dokumen, artikel dan sumber lain yang berhubungan dengan aspek
penelitian.
E. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linear berganda dengan metode path analysis. Metode analisis ini
bertujuan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat
variabel bebas dengan seperangkat variabel terikat.60
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah salah satu asumsi manakala data yang
diperoleh dari sampel berskala interval-ratio, yang akan diuji
menggunakan statistic parametric. Pada dasarnya uji normalitas dilakukan
untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak.61
b. Multikolinearitas
Istilah multikolinearitas diperkenalkan oleh Frisch. Pada mulanya
istilah itu berarti terdapat hubungan yang sempurna (pasti) antar variabel
bebas. Hal ini mengakibatkan varians (standard error) koefisien regresi
60Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h.156.
61Lucky Herawati, Uji Normalitas Data Kesehatan Menggunakan SPSS Edisi 1, (Yogyakarta: Poltekkes
Jogja Press, 2016), h. 3.
43
sampel mempunyai nilai tak terbatas. Sehingga koefisien regresi akan
tidak signfikan berbeda dari nol.62
Multikolinearitas merupakan hubungan linear antara variabel
independen di dalam regresi berganda. Multikolinearitas akan
menyebabkan regresi linear berganda mempunyai varian yang besar dan
dengan demikian standar eror juga besar. Cara mendeteksi
multikolinearitas salah satunya dengan VIF dan Tolerance.63
1) Jika nilai VIF < 10.00 dan tolerance > 0.1 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
2) Jika nilai VIF > 10.00 dan tolerance < 0.1 maka terjadi
multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara variabel gangguan satu
observasi dengan variabel gangguan observasi lain. Autokorelasi ini
seringkali muncul pada data time series. Salah satu asumsi metode OLS
adalah tidak adanya korelasi antara variabel gangguan. Salah satu metode
untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan melalui durbin watson.64
Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu
saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Dalam melakukan uji autokorelasi digunakan bantuan program SPSS v
22.0 Deteksi adanya autokorelasi dengan melihat besaran Durbin Waston
yang secara umum dapat diambil patokan:65
a) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
b) Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
c) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
62Sri Mulyono, Statistik Untuk Ekonomi Edisi Kedua, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2003),
h. 264. 63Agus Widarjono, Analisis Multivariat Terapan Dengan Program SPSS, AMOS, dan SMARTPLS,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015) h. 59-65. 64Ibid h. 79. 65 Siti Robi’ah, “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Efisiensi, Profitabilitas dan Kesehatan
Bank Syariah Periode 2009-2016”, Skripsi, h.30-31.
44
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas ialah suatu keadaan dimana varian dari
kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas.66
Masalah heteroskedastisitas sering dijumpai dalam data cross section
dibanding data time series. Dengan adanya heteroskedastisitas ini penduga
least square tetap tidak bias dan konsisten tetapi varians tidak menurun
meskipun ukuran sampel diperbesar menjadi tak terhingga.
Heteroskedastisitas dapat terjadi baik pada regresi dua variabel maupun
regresi majemuk.67
2. Analisis Jalur / Path Analysis
Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi
berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan dan
signifikansi hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel
(Paul Webley, 1997).68 Analisis jalur (path analysis) dikembangkan oleh
Sewall Wright. Teknik analisis jalur ini digunakan dalam menguji besarnya
sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap
diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1, X2, X3 terhadap Y serta
dampaknya terhadap Z. Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar
dari perhitungan koefisien jalur.69
Analisis jalur merupakan sebuah analisis yang menentukan besarnya
hubungan kausal antar variabel baik pengaruh secara langsung maupun tidak
langsung.70 Dengan demikian analisis jalur ini bukan merupakan metode
untuk menentukan hubungan penyebab satu variabel terhadap variabel lain,
tetapi hanya menguji hubungan teoretis antarvariabel. Selain itu semua
66J. Supranto, Ekonometri Buku Kedua, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) h. 68. 67Sri Mulyono, Statistik Untuk Ekonomi Edisi Kedua, h. 265. 68Jonathan Sarwono, Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, (Yogyakarta:CV Andi
Offset, 2007) h.1. 69Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara mudah menggunakan dan memaknai Path
Analysis (Analisis Jalur), (Bandung: Alfabeta), h. 115. 70Eti Rochaety, Ratih Tresnati, Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan
Aplikasi SPSS Edisi Pertama, (Jakarta: Mitra Wacana Media), h. 142.
45
variabel di dalam analisis jalur baik dependen maupun independen merupakan
variabel yang bisa diukur langsung.71
Menurut Ghozali (2016:273) analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis
regresi untuk menaksir hubungan klausalitas antar variabel (model causal)
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.
Disamping itu analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung
antar variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung antar variabel
dalam model. Analisis jalur digunakan apabila secara teori kita yakin
berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuannya yaitu
menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel,
sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel
akibat (Saputra, 2014:44). Beberapa istilah dan definisi dalam analisis jalur
adalah sebagai berikut:
1) Dalam analisis jalur hanya menggunakan lambang variabel, yaitu
X. Untuk membedakan X yang satu dengan X yang lainnya yaitu
dengan menggunakan indeks (subscript). Contoh: X1, X2......Xk.
2) Membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel yang menjadi
pengaruh (exogeneous variable) dan variabel yang dipengaruhi
(endogeneous variable).
3) Lambang hubungan langsung dari eksogen ke endogen adalah
panah bermata satu, yang bersifat arah hubungan yang tidak
berbalik (satu arah).
4) Diagram jalur merupakan diagram atau gambar yang
mensyaratkan hubungan terstruktur antar variabel (Saputra,
2014:47).
Berikut ini adalah model anaisis jalur:
71Agus Widarjono, Analisis Multivariat Terapan Dengan Program SPSS, AMOS, dan SMARTPLS,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015) h. 212.
46
1. Analisis Jalur Model Trimming
Trimming theory adalah model yang digunakan untuk
memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan
cara mengeluarkan dari model variabel eksogen
(independen) yang koefisien jalurnya tidak signifikan
(Riduwan, 2007: 127). Langkah-langkah pengujian analisis
jalur dengan model trimming adalah sebagai berikut
(Riduwan, 2007: 128):
a. Merumuskan persamaan struktural
b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada
koefisien regresi
1) Membuat gambar diagram jalur secara
lengkap
2) Menghitung koefisien regresi untuk sub
struktur yang telah dirumuskan
c. Menghitung koefisien jalur secara simultan
(keseluruhan)
d. Menghitung secara individual
e. Menguji kesesuaian antara model analisis jalur
f. Merangkum ke dalam tabel
g. Memaknai dan menyimpulkan
2. Analisis jalur model Dekomposisi
a. Pengaruh langsung (Direct Effect/DE)
1) Pengaruh variabel X1 terhadap Y
DEY X1 = X1 → Y
2) Pengaruh variabel X2 terhadap Y
DEY X2 = X2 → Y
3) Pengaruh variabel X3 terhadap Y
DEY X3 = X3 → Y
4) Pengaruh variabel X1 terhadap Z
DEY X1 = X1 → Z
5) Pengaruh variabel X2 terhadap Z
47
DEY X2 = X2 → Z
6) Pengaruh variabel X3 terhadap Z
DEY X3 = X3 → Z
7) Pengaruh variabel Y terhadap Z
DEYZ = Y → Z
b. Pengaruh tidak langsung (Indirect Effect/IE)
1) Pengaruh variabel X1 terhadap Y dan Z
IEYZ X1 = X1 → Y → Z
2) Pengaruh variabel X2 terhadap Y dan Z
IEYZ X2 = X2 → Y → Z
3) Pengaruh variabel X3 terhadap Y dan Z
IEYZ X3 = X3 → Y → Z72
Adapun rumus persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Y = β0 + βY1X1+ βY1X2 + βY1X3 + e.............................(persamaan 1)
Z = β0 + βZX1+ βZX2 + βZX3 + βZY1 + e......................(persamaan 2)
Dimana :
β0 = Konstanta
β = Koefisien regresi masing-masing variabel
Y = Risiko pembiayaan yang dihitung dengan metode Value at Risk
Z = Profitabilitas (ROA)
X1 = Dana Syirkah Temporer (DST)
X2 = Financing to Deposit Ratio (FDR)
X3 = Efisiensi operasional/Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO)
e = Error
72Mohamad Rizal Rois, “Analisis Pengaruh Dana Syirkah Temporer dan Kewajiban terhadap
Profitabilitas melalui Risiko Pembiayaan pada BPR Syariah” Skripsi 2016, h.35.
48
3. Uji Statistik
a. Uji Signifikansi Simultan (uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang
dipakai benar atau salah. Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara.
Pertama dengan membandingkan besarnya angka F penelitian (hitung)
dengan F tabel.
Uji ini dilakukan dengan cara:
(1) Jika Fhitung < Ftabel, maka variabel-variabel independen secara simultan
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
(2) Jika Fhitung > Ftabel, maka variabel-variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Cara kedua ialah dengan membandingkan taraf signifikansi (sig) hasil
penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Kriterianya sebagai
berikut:
(1) Jika sig penelitian < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, ini berarti
bahwa semua variabel eksogen atau independen mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel endogen atau dependen.
(2) Jika sig penelitian > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, ini berarti
bahwa semua variabel eksogen atau independen tidak mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel endogen atau
dependen.73
b. Uji Simultan Parameter Individual/Parsial (uji t)
Uji ini digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel eksogen
terhadap variabel endogen. Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh,
digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient.74 Uji ini digunakan
73Jonathan Sarwono, Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, h.18. 74Jonathan Sarwono, Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, h.19.
49
untuk mengetahui kebenaran pernyataan atau dugaan yang
dihipotesiskan.75 Uji ini dilakukan dengan cara:
(1) Jika ttabel > thitung, maka variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
(2) Jika ttabel < thitung, maka variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi (R-Square)
Koefisien determinasi merupakan proporsi varian Y yang
diterangkanoleh pengaruh linear dari X. Atau dalam kata lain, koefisien
determinasi merupakan nilai yang dipergunakan untuk mengukur
besarnya sumbangan/andil (share) variabel X terhadap variasi atau naik
turunnya Y.76 Nilai R2 pada umumnya terletak di antara 0 dan 1. Jika sama
dengan 1, maka 100 persen variasi Y diterangkan oleh perubahan-
perubahan variabel-variabel penjelas. Jika sama dnegan 0, maka tidak ada
variasi Y yang diterangkan oleh perubahan-perubahan variabel-variabel
penjelas.77 Jika hasil Adjusted Square > 0.5, maka model yang digunakan
dianggap cukup kuat dalam membuat estimasi.
d. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi
(hubungan) linear antara dua variabel. Besarnya koefisien korelasi
mengukur kuatnya asosiasi linear.78 Untuk menafsirkan angka korelasi
digunakan kriteria sebagai berikut.79
75Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2010)
h.257. 76J. Supranto, Ekonometri Buku Satu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005) h. 75.
77Sarwoko, Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007),
h. 193. 78Imam Ghozali dan Dwi Ratmono, Analisis Multivariat dan Ekonometrika: Teori Konsep dan
Aplikasi dengan Eviews8, (Semarang: Undip, 2013), h.52. 79Etty Rochaety, Ratih Tresnati, H. Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan
Aplikasi SPSS, h. 176.
50
(1) 0 – 0.25 = korelasi sangat lemah
(2) >0.25 – 0.50 = korelasi cukup kuat
(3) >0.50 – 0.75 = korelasi kuat
(4) > 0.75 – 1.00 = korelasi sangat kuat
F. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel endogen
Variabel endogen adalah variabel dependen yang dipengaruhi oleh
variabel independen.variabel endogen dalam penelitian ini adalah Return
on Asset (ROA) dan Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung dengan
metode VaR.
a. Return on Asset (ROA)
Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atau seluruh
investasi yang telah dilakukan. Atau dalam kata yang lebih sederhana,
menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap Rp 1 investasi
yang dilakukan.80 ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank
karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan
lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan aset
yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula posisi bank dari
segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2009).81
𝑅𝑂𝐴 =𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑥100%
b. Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung dengan metode VaR
Risiko kredit/pembiayaan adalah resiko kerugian yang diderita bank,
terkait dengan kemungkinan bahwa pada saat jatuh tempo,
80Jopie Jusuf, Analisis Kredit untuk Account Officer h.71 81Sri Windarti Mokoagow dan Misbach Fuady, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia”,Jurnal Ebbank, Vol.6 No 1, Juli 2015.
51
counterparty-nya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada
bank.82 Risiko pembiayaan dalam penelitian ini adalah risiko
pembiayaan mudharabah. Data yang digunakan untuk penghitungan
VaR adalah data equivalent rate pembiayaan mudharabah yang
diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah.
Berikut teknik pengukuran Value at Risk (VaR):
1) Perhitungan volatilitas
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung decay
factor (λ) optimum. Decay factor optimum akan ditentukan
melalui perhitungan dari RMSE (Root Mean Squared Error).
Langkah selanjutnya dilakukan perhitungan forecast variance
menggunakan persamaan EWMA dan volatilitasnya akar dari
persamaan tersebut.
2) Pengukuran Value at Risk (VaR)
VaR memiliki banyak variasi dan dapat dihitung melalui berbagai
cara. Berikut diulas konsep dasar VaR dan metode perhitungannya.
Asumsikan bahwa sejumlah Ao diberikan pembiayaan pada tingkat
return (r), setelah setahun nilai dari portofolio adalah A = Ao (1+r).
Tingkat return yang diharapkan dari portofolio adalah sebesar (µ)
dengan standar deviasi (σ). VaR menjelaskan bahwa apakah
kerugian yang tidak akan melebihi persen pada periode t. Dalam
kata lain, juga ingin menemukan kerugian yang mempunyai angka
probabilitas kejadian 1-c persen dalam periode waktu t. Sebagai
catatan bahwa terdapat tingkat return r sejalan dengan A.
Bergantung pada basis perbandingan, VaR dapat dihitung dengan
cara absolute dan relative. Absolute VaR adalah kerugian sama
dengan nol (zero), yang dimaksud dengan potensi risiko kerugian
82Masyhud Ali, Manajemen Risiko: Strategi Perbanan dan Dunia Usaha menghadapi Tantangan
Globalisasi Bisnis, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), h.199.
52
terhadap nol adalah besarnya potensi terjadinya risiko kerugian
yang dihitung dari saat pendapatan berada pada posisi titik nol atau
tidak adanya pendapatan. Sedangkan relative VaR adalah potensi
risiko kerugian terhadap nilai rata-rata pendapatan yang
diharapkan (expected return). Yang dimaksud potensi kerugian
dari nilai rata-rata pendapatan adalah besarnya risiko kerugian
yang dihitung dari nilai expected return yang diperoleh.
VaR absolute dan VaR relative menggunakan metode parametric
yang dikalikan dengan dua parameter kuantitatif yaitu tingkat
kepercayaan (confidence level) dan horizon waktu disebabkan sifat
pengukuran adalah estimasi. Tingkat kepercayaan ditentukan pada
nilai distribusi standar normal yang dapat dicari dari tabel
distribusi normal. Untuk tingkat kepercayaan c 95% maka nilai Z
= 1.65 dan untuk tingkat kepercayaan 99% maka nilai Z = 2.33.
Pengukuran VaR lebih baik menggunakan tingkat kepercayaan
yang lebih tinggi. Berbagai macam tingkat kepercayaan
memberikan informasi yang berguna mengenai distribusi tingkat
pengembalian hasil (return) dan kerugian ekstrim potensial.
Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar standar
deviasi dari pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel
dari pengembalian hasil dan semakin tinggi tingkat risiko dari
pembiayaan tersebut. Hal ini dapat digunakan sebagai ukuran
absolut variabelitas pengembalian hasil. Dalam aplikasi penelitian
ini, risiko pembiayaan mudharabah dapat dilihat secara total
melalui standar deviasi. Pada aplikasinya, standar deviasi adalah
jumlah kuadrat variabel nilai equivalent rate, X1 dikurangi variabel
nilai rata-rata equivalent rate pembiayaan mudharabah, dibagi
jumlah periode waktu (n) bulanan. Nilai VaR pembiayaan yang
53
dihitung adalah nilai VaR bulanan yang menunjukkan besarnya
potensi kerugian yang dihadapi dalam 1 bulan.83
2. Variabel eksogen
Variabel eksogen adalah variabel independen yang mempengaruhi
variabel dependen. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah Dana
Syirkah Temporer (DST), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO).
a. Dana Syirkah Temporer
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Syariah (PSAK
Syariah) 101 per 1 Januari 2014 yang mengatur tentang kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah, Dana Syirkah
Temporer (DST) adalah dana yang diterima oleh entitas syariah
dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan entitas syariah
atau kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan
dibagikan sesuai dengan kesepakatan.84 Data dana syirkah temporer
diperoleh dari penjumlahan dana tabungan mudharabah, deposito
mudharabah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan lebih dari 12
bulan. Data ini diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah.
b. Financing to Deposit Ratio
Financing to Deposit Ratio merupakan rasio antara pembiayaan yang
diberikan dengan total dana pihak ketiga.85 Financing to Deposit Ratio
83Herdian Yusfan, “Pengukuran Risk & Return pada Pembiayaan BPRS: Aplikasi Metode Value
at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)”, h.54-57. 84Dayun Mahesa Dewi Adam dan Prayogo P. Harto, “Analisis Pengaruh Informasi Laporan
Keuangan terhadap Keberlanjutan Laba (Earnings Sustainability) pada Lembaga Keuangan Syariah: Studi
Kasus Bank Syariah Mandiri Pusat Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Vol.3, No.1
(2015),h.25. 85www.bi.go.id
DST = Tabungan Mudharabah + Deposito Mudharabah 1
bulan dan >12 bulan
54
adalah rasio yang mengukur jumlah kredit yang diberikan bank dengan
dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan
bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan
mengandalkan kredit/pembiayaan yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Oleh karena itu, semakin tinggi rasionya memberikan
indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank tersebut, hal ini
sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit
semakin besar (Rivai, dkk, 2007:718).86
FDR =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 x 100%
c. Biaya Operasional Pendapatan Operasional
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio
yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional. Biaya operasi merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha
pokoknya. Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank
yaitu pendapatan yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk
pembiayaan dan pendapatan operasi lainnya.87
BOPO =𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 x 100%
86Sumarlin, “Analisis Pengaruh Inflasi, CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah”, Jurnal Assets Vol 6, No 2, Desember 2016: 296-313, h. 302 87Andryani Isna K dan Kunti Sunaryo, “Analisis Pengaruh Return on Asset, BOPO, dan suku
bunga terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah”, Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, Vol. 11, No 01, September 2012, h.34.
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang digunakan. Data tersebut di
antaranya berupa variabel eksogen atau independen yaitu Dana Syirkah Temporer,
Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),
variabel intervening atau perantara yaitu Risiko Pembiayaan (RP) dan variabel endogen
atau dependen yaitu Return On Assets (ROA). Objek penelitian ini adalah Bank
Pembiayaan Rakyat Ssyariah periode Januari 2012 - September 2017 dengan data laporan
keuangan bulanan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai variabel-variabel yang sudah
disebutkan di atas yaitu:
Berdasarkan grafik 4.1 di bawah ini dapat dijelaskan bahwa Return On Assets
(ROA) yang diukur cenderung berfluktuasi dari Januari 2012 sampai September 2017.
ROA tertinggi terjadi pada bulan April 2013 sebesar 3.14%. Penurunan ROA yang cukup
tajam terjadi mulai Desember 2013 dan cenderung rendah pada tahun 2014. ROA yang
rendah ini mengindikasikan kinerja BPRS kurang maksimal, karena return yang
diperoleh semakin sedikit. ROA beranjak naik dan cukup stabil mulai tahun 2015 sampai
2017.
56
Grafik 4.1
Perkembangan ROA pada BPRS di Indonesia Januari 2012-September 2017
Sumber: Data diolah (Otoritas Jasa Keuangan) tahun 2012-2017
Grafik 4.2
Perkembangan Dana Syirkah Temporer (DST) pada BPRS di Indonesia Januari
2012 – September 2017
Sumber: Data diolah (Otoritas Jasa Keuangan), tahun 2012-2017
Pada grafik 4.2 menunjukkan bahwa dana syirkah temporer yang dihimpun BPRS
di Indonesia mengalami peningkatan secara terus-menerus. Seperti pada grafik, meskipun
di bulan Juni 2014 dana syirkah temporer yang dihimpun mengalami penurunan sebesar
13.80
14.00
14.20
14.40
14.60
14.80
15.00
15.20
15.40
15.60
Jan
-12
Ap
r-1
2
Jul-
12
Oct
-12
Jan
-13
Ap
r-1
3
Jul-
13
Oct
-13
Jan
-14
Ap
r-1
4
Jul-
14
Oct
-14
Jan
-15
Ap
r-1
5
Jul-
15
Oct
-15
Jan
-16
Ap
r-1
6
Jul-
16
Oct
-16
Jan
-17
Ap
r-1
7
Jul-
17
Dana Syirkah Temporer (DST)
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
Jan
-12
Ap
r-1
2
Jul-
12
Oct
-12
Jan
-13
Ap
r-1
3
Jul-
13
Oct
-13
Jan
-14
Ap
r-1
4
Jul-
14
Oct
-14
Jan
-15
Ap
r-1
5
Jul-
15
Oct
-15
Jan
-16
Ap
r-1
6
Jul-
16
Oct
-16
Jan
-17
Ap
r-1
7
Jul-
17
Return On Assets (ROA)
57
Rp 639.347 dari bulan sebelumnya namun beberapa bulan kemudian mengalami
peningkatan kembali. Peningkatan ini stabil dari Juli 2014 sampai September 2017. Hal
ini menunjukkan dana syirkah temporer yang dihimpun BPRS di Indonesia sepanjang
tahun 2012 hingga September 2017 semakin baik meskipun mengalami fluktuatif dan
kenaikannya tidak signifikan.
Grafik 4.3
Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) pada BPRS di Indonesia Januari
2012-September 2017
Sumber: Data diolah (Otoritas Jasa Keuangan) tahun 2012-2017
Pada grafik 4.3 di atas dapat dilihat bahwa total pembiayaan yang diberikan oleh
BPRS setiap tahunnya mengalami fluktuatif dan selalu melebihi dana yang dihimpun.
Rasio FDR BPRS tidak berada dalam standar yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia,
dan masuk dalam kriteria penilaian kurang sehat bahkan tidak sehat. Hanya pada bulan
April 2014 sampai Mei 2014 serta Juli 2014 sampai Desember 2014 berada pada kriteria
cukup sehat.
Rasio FDR yang tinggi mengindikasikan semakin rendahnya kemampuan
likuiditas BPRS. Hal ini disebabkan jumlah pembiayaan yang diberikan melebihi jumlah
dana syirkah temporer yang dihimpun oleh BPRS. Besarnya pembiayaan yang disalurkan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
Jan
-12
Ap
r-1
2
Jul-
12
Oct
-12
Jan
-13
Ap
r-1
3
Jul-
13
Oct
-13
Jan
-14
Ap
r-1
4
Jul-
14
Oct
-14
Jan
-15
Ap
r-1
5
Jul-
15
Oct
-15
Jan
-16
Ap
r-1
6
Jul-
16
Oct
-16
Jan
-17
Ap
r-1
7
Jul-
17
Financing to Deposit Ratio (FDR)
58
oleh BPRS dan tidak sebanding dengan dana syirkah temporer yang dihimpun oleh BPRS
bisa membahayakan kelangsungan hidup BPRS itu sendiri, bahkan bisa membahayakan
dana simpanan para nasabah.
Grafik 4.4
Perkembangan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) pada BPRS
di Indonesia Januari 2012-September 2017
Sumber: Data diolah (Otoritas Jasa Keuangan), tahun 2012-2017
Pada grafik 4.4 di atas dapat dilihat bahwa hampir setiap bulan rasio BOPO berada
dalam kisaran peringkat kurang sehat dan tidak sehat (antara 87% sampai > 89%). Hanya
beberapa bulan saja rasio BOPO yang masuk dalam peringkat sangat sehat. Rasio BOPO
BPRS di Indonesia selalu melewati batas yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Hal
ini mengindikasikan bahwa operasional bank tidak efisien dan peningkatan rasio ini
mengakibatkan penurunan tingkat profitabilitas BPRS. Rasio BOPO yang sudah
melewati batas ketentuan BI juga mengindikasikan bahwa kinerja BPRS tidak baik dan
menunjukkan bahwa BPRS dalam kondisi bermasalah.
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Jan
-12
Ap
r-1
2
Jul-
12
Oct
-12
Jan
-13
Ap
r-1
3
Jul-
13
Oct
-13
Jan
-14
Ap
r-1
4
Jul-
14
Oct
-14
Jan
-15
Ap
r-1
5
Jul-
15
Oct
-15
Jan
-16
Ap
r-1
6
Jul-
16
Oct
-16
Jan
-17
Ap
r-1
7
Jul-
17
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
59
Grafik 4.5
Perkembangan Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung dengan VaR pada BPRS di
Indonesia Periode Januari 2012-September 2017
Sumber: Data diolah (Otoritas Jasa Keuangan), tahun 2012-2017
Berdasarkan grafik 4.5 di atas dapat kita lihat bahwa risiko pembiayaan yang
dihitung menggunakan VaR cenderung terus mengalami kenaikan setiap bulannya dari
Januari 2012 sampai September 2017. Risiko Pembiayaan terendah dalam waktu 5 tahun
terjadi pada bulan Januari 2012 dan yang tertinggi terjadi pada bulan Mei 2016 sebesar
3.93%. Semakin tinggi risiko pembiayaan ini maka semakin buruk kualitas pembiayaan
BPRS yang menyebabkan jumlah pembiayaan bermasalah BPRS meningkat. Risiko
pembiayaan yang tinggi akan mengurangi jumlah modal bank, karena pendapatan yang
diterima bank digunakan untuk menutupi risiko pembiayaan yang tinggi.
0
10
20
30
40
50
60
Jan
ua
ry-1
2
Ap
ril-
12
July
-12
Oct
ob
er-
12
Jan
ua
ry-1
3
Ap
ril-
13
July
-13
Oct
ob
er-
13
Jan
ua
ry-1
4
Ap
ril-
14
July
-14
Oct
ob
er-
14
Jan
ua
ry-1
5
Ap
ril-
15
July
-15
Oct
ob
er-
15
Jan
ua
ry-1
6
Ap
ril-
16
July
-16
Oct
ob
er-
16
Jan
ua
ry-1
7
Ap
ril-
17
July
-17
Risiko Pembiayaan
60
B. Asumsi Klasik
1. Struktural I Pengaruh Dana Syirkah Temporer (DST), Financing to Deposit
Ratio (FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap
Risiko Pembiayaan (RP)
a. Uji Normalitas
Gambar 4.1
Uji Normalitas Struktural I
Berdasarkan Normal P-P Plot di atas, titik-titik mendekati garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal yang menandakan bahwa data variabel intervening (Risiko
Pembiayaan) menyebar dengan normal.
b. Uji Autokorelasi
Tabel 4.1
Uji Autokorelasi Struktural I
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .926a .858 .851 .04862 .575
a. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, LN_DST
b. Dependent Variable: LN_RP
61
Berdasarkan tabel di atas dilihat dari besaran Durbin Watson secara umum bahwa
angka Durbin Watson di antara -2 sampai +2 (0.575) yang berarti tidak ada autokorelasi.
c. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.2
Uji Multikolinearitas Struktural I
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.846 .371 -4.981 .000
LN_DST .322 .028 .736 11.364 .000 .523 1.913
FDR .001 .001 .115 2.312 .024 .881 1.135
BOPO .007 .002 .265 4.109 .000 .527 1.897
a. Dependent Variable: LN_RP
Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas, semua variabel eksogen sebagai
variabel independen memiliki nilai Varians Inflation Factor (VIF) < 10 dan nilai
tolerance < 1.00, yaitu masing-masing untuk variabel DST 1.913, FDR sebesar 1,135,
dan BOPO sebesar 1,897. Jadi, dapat disimpulkan seluruh variabel independen tersebut
tidak terdapat gejala multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas Struktural I
62
Berdasarkan gambar scatterplot, terlihat bahwa tidak ada pola tertentu
(bergelombang, melebar dan menyempit) yang terbentuk pada scatterplot. Titik-titik
menyebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Struktural II Pengaruh Dana Syirkah Temporer (DST), Financing to Deposit
Ratio (FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Risiko
Pembiayaan (RP) terhadap Return On Assets (ROA)
a. Uji Normalitas
Gambar 4.3
Uji Normalitas Struktural II
Berdasarkan Normal P-P Plot di atas, titik-titik mendekati garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal yang menandakan bahwa data variabel endogen (Return
On Assets) menyebar dengan normal.
63
b. Uji Autokorelasi
Tabel 4.3
Uji Autokorelasi Struktural II
Berdasarkan tabel di atas dilihat dari besaran Durbin Watson secara umum bahwa
angka DW di antara -2 sampai +2 (0.748) yang berarti tidak ada autokorelasi.
c. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.4
Uji Multikolinearitas Struktural II
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -11.965 2.478 -4.828 .000
LN_DST 1.470 .279 .666 5.272 .000 .175 5.714
FDR .059 .004 .977 16.678 .000 .814 1.229
BOPO -.020 .011 -.152 -1.864 .067 .418 2.390
LN_RP -3.529 .706 -.700 -5.002 .000 .142 7.021
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel di atas, semua variabel eksogen sebagai variabel independen
dan variabel intervening memiliki nilai Varians Inflation Factor (VIF) < 10 dan nilai
tolerance < 1.00, yaitu masing-masing untuk variabel DST 5.714, FDR 1.229, BOPO
2.390 dan RP sebesar 7.021. Jadi, dapat disimpulkan seluruh variabel independen dan
variabel intervening tersebut tidak ada multikolinearitas.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .906a .821 .810 .27652 .748
a. Predictors: (Constant), LN_RP, FDR, BOPO, LN_DST
b. Dependent Variable: ROA
64
d. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.4
Uji Heteroskedastisitas Struktural II
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa tidak ada pola tertentu (bergelombang,
melebar dan menyempit) yang terbentuk pada scatterplot. Titik-titik menyebar di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas pada BPRS.
C. Uji Statistik
1. Uji Statistik Struktural I
Persamaan struktur I
Y = bx1yX1 + bx2yX2 + bx3yX3 + by e1
Gambar 4.5
Struktural I
DST
FDR
BOPO
RP
65
a. Uji F (Uji Simultan)
Tabel 4.5
Uji F Struktural I
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .925 3 .308 130.452 .000b
Residual .154 65 .002
Total 1.079 68
a. Dependent Variable: LN_RP
b. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, LN_DST
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan hasil bahwa df1 = 3 dan df2 = 65, maka didapat
Ftabel sebesar 2.75. Dengan demikian Fhitung 130.452 > Ftabel 2.75 dengan taraf signifikan
0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel DST, FDR, BOPO secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung menggunakan
Value at Risk (VaR). Maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung lebih besar dari selurh Ftabel ,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, semua variabel eksogen memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung menggunakan VaR.
b. Uji t (Uji Parsial)
Tabel 4.6
Uji t Struktural I
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.846 .371 -4.981 .000
LN_DST .322 .028 .736 11.364 .000 .523 1.913
FDR .001 .001 .115 2.312 .024 .881 1.135
BOPO .007 .002 .265 4.109 .000 .527 1.897
a. Dependent Variable: LN_RP
Uji t digunakan untuk mengkaji kuatnya hubungan masing-masing variabel eksogen
terhadap variabel intervening secara parsial. Dengan membandingkan antara nilai thitung >
ttabel dengan nilai signifikansi 0.05 atau 95%. Berikut uji parsial pada variabel eksogen:
66
1. Pengaruh Dana Syirkah Temporer (DST) terhadap Rsiko Pembiayaan (RP)
Dari hasil uji t diatas untuk variabel DST dengan menggunakan uji dua arah a/2 =
0.05/2 = 0.025 dimana df2 = n-3 = 65-3 = 62, sehingga didapatkan nilai
thitung11.364 > ttabel 1.99897. Secara statistik, variabel Dana Syirkah Temporer
(DST) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Risiko Pembiayaan (RP)
dengan nilai signifikansi < 0.05 yaitu 0.000. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima.
2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Risiko Pembiayaan (RP)
Dari hasil uji t untuk variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan
menggunakan uji dua arah a/2 = 0.05/2 = 0.025 dimana df2 = n-3 = 65-3 = 62,
sehingga didapatkan nilai thitung 2.312 > ttabel 1.99897. Secara statistik, variabel
Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Risiko Pembiayaan (RP) dengan nilai signifikansi < 0.05 yaitu 0.024.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Risiko
Pembiayaan (RP)
Dari hasil uji t untuk variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
dengan menggunakan uji dua arah a/2 = 0.05/2 = 0.025 dimana df2 = n-3 = 65-3
= 62, sehingga didapatkan nilai thitung 4.109 > ttabel 1.99897. Secara statistik,
variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Risiko Pembiayaan (RP) dengan nilai signifikansi <
0.05 yaitu 0.000. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
c. Uji Adsjusted Square/Uji Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel eksogen DST, FDR, dan BOPO
terhadap variabel intervening Risiko Pembiayaan (RP), dapat dilihat hasil perhitungan
dalam tabel di bawah ini:
67
Tabel 4.7
Uji Koefisien Determinasi Struktural I
Berdasarkan tabel di atas, besarnya angka Adsjuted R Square adalah 0.851, angka
ini digunakan untuk melihat besarnya pengaruh yang dimiliki variabel eksogen terhadap
variabel endogen. Angka tersebut menunjukkan bahwa pengaruh DST, FDR, dan BOPO
terhadap Risiko Pembiayaan (RP) sebesar 85.1%, sedangkan sisanya 14.9% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar model ini.
d. Koefisien Jalur Persamaan Struktur I
Dalam menentukan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai
koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen.
Berikut merupakan nilai koefisien jalur variabel DST, FDR, dan BOPO terhadap Risiko
Pembiayaan (RP) dengan menggunakan SPSS v 22.0.
Tabel 4.8
Koefisien Jalur Struktural I
Coefficientsa
Model
Standardized Coefficients
Beta
1 (Constant)
LN_DST .736
FDR .115
BOPO .265
a. Dependent Variable: LN_RP
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .926a .858 .851 .04862
a. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, LN_DST
b. Dependent Variable: LN_RP
68
Koefisien jalur bx1yX1 = 0.736
Koefisien jalur bx2yX2 = 0.115
Koefisien jalur bx3yX3 = 0.265
Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = bx1yX1 + bx2yX2 + bx3yX3 + by e1
Y = 0.736 X1 + 0.115 X2 + 0.265 X3 + 0.142 e1
Angka koefisien residu sebesar 0.142 di dapat dari √1-R2 = √1-0.858 = 0.142
2. Uji Statistik Struktural II
Persamaan struktur II
Z = bx1z X1 + bx2z X2 + bx3z X3 + byz Y + bz e2
Gambar 4.6
Struktural II
DST
FDR
BOPO
ROA
RP
69
a. Uji F (Uji Simultan)
Tabel 4.9
Uji F Struktural II
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 22.497 4 5.624 73.554 .000b
Residual 4.894 64 .076
Total 27.391 68
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), LN_RP, FDR, BOPO, LN_DST
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan hasil bahwa df1 = 4 dan df2 = 64, maka didapat
Ftabel sebesar 2.52. Dengan demikian Fhitung 73.554 > Ftabel 2.52 dengan taraf signifikan
0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel DST, FDR, BOPO dan Risiko
Pembiayaan (RP) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets
(ROA). Maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung lebih besar dari seluruh Ftabel, sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya, semua variabel eksogen dan variabel intervening
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets (ROA).
b. Uji t (Uji Parsial)
Tabel 4.10
Uji t Struktural II
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -11.965 2.478 -4.828 .000
LN_DST 1.470 .279 .666 5.272 .000 .175 5.714
FDR .059 .004 .977 16.678 .000 .814 1.229
BOPO -.020 .011 -.152 -1.864 .067 .418 2.390
LN_RP -3.529 .706 -.700 -5.002 .000 .142 7.021
a. Dependent Variable: ROA
70
Uji t digunakan untuk mengkaji kuatnya hubungan masing-masing variabel
eksogen terhadap variabel endogen secara parsial. Dengan membandingkan antara nilai
thitung > ttabel dengan nilai signifikansi 0.05 atau 95%. Berikut uji parsial pada variabel
eksogen dengan uji dua arah maka a = 0.05 (a/2 = 0.025) dimana df = (n-k) = (69-5) =
64, maka didapat ttabel sebesar 1.99773. Berikut adalah hasil uji t dari masing-masing
variabel:
1. Pengaruh Dana Syirkah Temporer (DST) terhadap Return On Assets (ROA)
Dari hasil uji t di atas untuk variabel DST dengan menggunakan uji dua arah a/2
= 0.05/2 = 0.025 dimana df2 = n-5 = 69-5 = 64, sehingga didapatkan nilai thitung
5.272 > ttabel 1.99773. Secara statistik, variabel Dana Syirkah Temporer (DST)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Return On Assets (ROA) dengan
nilai signifikansi < 0.05 yaitu 0.000. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima.
2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Assets (ROA)
Dari hasil uji t di atas untuk variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan
menggunakan uji dua arah a/2 = 0.05/2 = 0.025 dimana df2 = n-5 = 69-5 = 64,
sehingga didapatkan nilai thitung 16.678 > ttabel 1.99773. Secara statistik, variabel
Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Return On Assets (ROA) dengan nilai signifikansi < 0.05 yaitu 0.024.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return
On Assets (ROA)
Dari hasil uji t di atas untuk variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) dengan menggunakan uji dua arah a/2 = 0.05/2 = 0.025 dimana df2 = n-
5 = 69-5 = 64, sehingga didapatkan nilai thitung -1.864 < ttabel 1.99773. Secara
statistik, variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel Return On Assets (ROA)
dengan nilai signifikansi > 0.05 yaitu 0.067. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak.
71
4. Pengaruh Risiko Pembiayaan (RP) terhadap Return On Assets (ROA)
Dari hasil uji t di atas untuk variabel Resiko Pembiayaan (RP) dengan
menggunakan uji dua arah a/2 = 0.05/2 = 0.025 dimana df2 = n-5 = 69-5 = 64,
sehingga didapatkan nilai thitung -5.002 < ttabel 1.99773. Secara statistik, variabel ini
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel ROA dengan nilai signifikansi <
0.05 yaitu 0.000. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
c. Uji Adjusted Square/Uji Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel eksogen DST, FDR, BOPO,
Risiko Pembiayaan (RP) terhadap Return On Assets (ROA) dapat dilihat hasil
perhitungannya dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.11
Uji Koefisien Determinasi Struktural II
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .906a .821 .810 .27652 .748
a. Predictors: (Constant), LN_RP, FDR, BOPO, LN_DST
b. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel di atas, besarnya angka Adsjuted R Square adalah 0.810, angka ini
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh yang dimiliki variabel eksogen terhadap
variabel endogen. Angka tersebut menunjukkan bahwa pengaruh DST, FDR, BOPO dan
Risiko Pembiayaan terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 81%, sedangkan sisanya
19% dipengaruhi oleh variabel lain di model ini.
d. Koefisien Jalur Persamaan Stuktural II
Dalam menentukan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai
koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen.
72
Berikut merupakan nilai koefisien jalur variabel DST, FDR, BOPO, dan Risiko
Pembiayaan (RP) terhadap Return On Assets (ROA) dengan menggunakan SPSS v 22.0.
Tabel 4.12
Koefisien Jalur Struktural II
Coefficientsa
Model
Standardized Coefficients
Beta
1 (Constant)
LN_DST .666
FDR .977
BOPO -.152
LN_RP -.700
a. Dependent Variable: ROA
Koefisien jalur bx1z X1 = 0.666
Koefisien jalur bx2z X2 = 0.977
Koefisien jalur bx3z X3 = - 0.152
Koefisien jalur byz Y = - 0.700
Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Z = bx1z X1 + bx2z X2 + bx3z X3 + byz Y + bz e2
Z = 0.666 X1 + 0.977 X2 - 0.152 X3 – 0.700 Y + 0.179 e2
Angka koefisien residu sebesar 0.179 didapat dari √1-R2 = √1-0.179 = 0.179
73
3. Analisis Korelasi
Tabel 4.13
Analisis Korelasi
Correlations
Ln_DST FDR BOPO RP ROA
Ln_DST Pearson Correlation 1 -.159 .646** .888** -.210
Sig. (2-tailed) .192 .000 .000 .084
N 69 69 69 69 69
FDR Pearson Correlation -.159 1 .132 .033 .828**
Sig. (2-tailed) .192 .281 .786 .000
N 69 69 69 69 69
BOPO Pearson Correlation .646** .132 1 .755** -.123
Sig. (2-tailed) .000 .281 .000 .315
N 69 69 69 69 69
RP Pearson Correlation .888** .033 .755** 1 -.191
Sig. (2-tailed) .000 .786 .000 .116
N 69 69 69 69 69
ROA Pearson Correlation -.210 .828** -.123 -.191 1
Sig. (2-tailed) .084 .000 .315 .116 N 69 69 69 69 69
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi yang positif (+)
menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel bersifat positif terbalik yang
memiliki arti peningkatan suatu variabel diikuti oleh peningkatan variabel lain. Artinya,
jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y juga akan tinggi pula. Sebaliknya, jika
koefisien korelasinya negative (-), maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik.
Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan
berlaku sebaliknya.
Berikut merupakan arti dari nilai koefisien r:
a. Jika 0.9 < r < 1.00 atau -1.00 < r < 0.9; artinya sangat kuat
b. Jika 0.7 < r < 0.9 atau -0.9 < r < -0.7; artinya kuat
c. Jika 0.5 < r < 0.7 atau -0.7 < r < 0.5; artinya moderat
d. Jika 0.3 < r < 0.5 atau -0.5 < r < -0.3; artinya lemah
e. Jika 0.0 < r < 0.3 atau -0.3 < r < 0.0; artinya sangat lemah
74
Untuk pengujian lebih lanjut, maka dapat diajukan hipotesisnya sebagai berikut:
Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel
Ha : terdapat hubugan yang signifikan antara dua variabel
Pengujian berdasarkan uji probabilitas dapat diterima apabila nilai probabilitas > 0.05
maka Ho diterima dan jika nilai probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.
Tabel 4.14
Koefisien Korelasi
Hubungan Koefisien
korelasi
Kategori Nilai
signifikan
Kesimpulan
DST dengan RP 0.888 Kuat 0.000 Signifikan
FDR dengan RP 0.033 Sangat
lemah
0.393 Tidak
signifikan
BOPO dengan RP 0.755 Kuat 0.000 Signifikan
DST dengan ROA -0.210 Sangat
lemah
0.042 Signifikan
FDR dengan ROA 0.828 Kuat 0.000 Signifikan
BOPO dengan
ROA
-0.123 Sangat
lemah
0.158 Tidak
signifikan
RP dengan ROA -0.191 Sangat
lemah
0.058 Tidak
signifikan
75
4. Perhitungan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Gambar 4.7
Skema Struktural I dan II
Tabel 4.15
Perhitungan Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total
Pengaruh Variabel Koefisien
korelasi
Pengaruh Total
Langsung Tidak
langsung
Melalui Y
DST (X1) ke RP (Y) 0.736 0.736 - 0.736
FDR (X2) ke RP (Y) 0.115 0.115 - 0.115
BOPO (X3) ke RP
(Y)
0.265 0.265 - 0.265
DST (X1) ke ROA
(Z)
0.666 0.666 -0.4662 0.1998
FDR (X2) ke ROA
(Z)
0.977 0.977 -0.9545 0.977
BOPO (X3) ke ROA
(Z)
-0.152 -0.152 0.1064 -0.0456
RP (Y) ke ROA (Z) -0.700 -0.700 -0.700
e1 0.142 0.1422 =
0.020164
e2 0.179 0.1792 =
0.032041
DST
ROA RP
BOPO
FDR
0.115
-0.700
0.179 e2
-0.159
0.132
0.6
46
0.142 e1
0.977
76
a) Pengaruh langsung
DST terhadap RP
X1 → Y = 0.7362 = 0.541696 = 54.17%
FDR terhadap RP
X2 → Y = 0.1152 = 0.013225 = 1.32%
BOPO terhadap RP
X3 → Y = 0.2652 = 0.070225 = 7.02%
DST terhadap ROA
X1 → Z = 0.6662 = 0.443556 = 44.36%
FDR terhadap ROA
X2 → Z = 0.9772 = 0.954529 = 95.45%
BOPO terhadap ROA
X3 → Z = -0.1522 = 0.023104 = 2.31%
RP terhadap ROA
Y → Z = -0.7002 = 0.49 = 49%
a) Pengaruh tidak langsung
DST terhadap ROA
X1 → Y → Z = (0.666) x (-0.700) = -0.46622 = 0.217342 = 21.73%
FDR terhadap ROA
X2 → Y → Z = (0.977) x (-0.700) = -0.68392 = 0.467719 = 46.77%
BOPO terhadap ROA
X3 → Y → Z = (-0.152) x (-0.700) = 0.10642 = 0.011321 = 1.13%
77
D. Interpretasi Hasil
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat, berikut penjelasan mengenai persamaan
substruktural I dan II yaitu:
1. Persamaan substruktural I
RP = 0.736 DST + 0.115 FDR + 0.265 BOPO + 0.142 e1
Berdasarkan hasil analisis di atas, menerangkan bahwa secara simultan atau
bersama-sama variabel DST, FDR, dan BOPO memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Risiko Pembiayaan (RP) dengan nilai signifikansi < 0.05.
Berdasarkan pengujian statistik parsial, variabel DST memiliki pengaruh positif
yang signifikan sebesar 0.736 terhadap Risiko Pembiayaan (RP). Koefisien DST adalah
0.736 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% DST akan menambah Risiko
Pembiayaan sebesar 0.736. Berdasarkan penghitungan, pengaruh langsung DST terhadap
Risiko Pembiayaan adalah sebesar 54.17%. Jadi, apabila dana syirkah temporer yang
dihimpun bank mengalami peningkatan maka risiko pembiayaan yang dialami bank juga
mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan, dana yang dihimpun bank nantinya akan
disalurkan ke dalam pembiayaan. Ketika dana yang dihimpun bank semakin besar, maka
pembiayaan yang disalurkan bank juga besar dan menimbulkan resiko pembiayaan
bermasalah semakin besar pula. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Lucky Asari (2013) yang menunjukkan bahwa DST berpengaruh positif terhadap risiko
pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia.
Berdasarkan pengujian statistik parsial, variabel FDR memliki pengaruh positif
yang signifikan sebesar 0.115 terhadap Risiko Pembiayaan (RP). Koefisien FDR adalah
0.115 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% FDR akan meningkatkan Risiko
Pembiayaan sebesar 0.115. Berdasarkan penghitungan, pengaruh langsung FDR terhadap
RP hanya sebesar 1.32%. Jadi, apabila dana pihak ketiga yang disalurkan bank besar maka
risiko pembiayaan bermasalah pun meningkat. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
78
yang dilakukan oleh Indah Fajriati (2016) yang menunjukkan bahwa FDR berpengaruh
positif signifikan terhadap risiko pembiayaan bermasalah yang diproksikan dengan NPF.
Berdasarkan pengujian statistik parsial, variabel BOPO memiliki pengaruh positif
yang signifikan sebesar 0.265 terhadap Risiko Pembiayaan (RP). Koefisien BOPO adalah
0.265 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% BOPO akan meningkatkan RP sebesar
0.265. Berdasarkan penghitungan, pengaruh langsung BOPO terhadap RP adalah sebesar
7.02%. Hal ini sejalan dengan penelitian Dwi Ferawati (2016) dikarenakan semakin kecil
rasio biaya maka operasionalnya akan lebih baik karena biaya yang dikeluarkan lebih
kecil dibandingkan pendapatan yang diterima. Dengan kata lain semakin tinggi rasio
BOPO maka kualitas pembiayaan akan berkurang, sehingga hal tersebut juga dapat
menyebabkan meningkatnya rasio pembiayaan bermasalah dikarenakan total pembiayaan
yang berkurang. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Dandy Gustian Alissanda
(2015) dan Mia Maraya Auliani (2016) yang menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh
positif signifikan terhadap risiko pembiayaan bermasalah.
2. Persamaan substruktural II
ROA = 0.666 DST + 0.977 FDR -0.152 BOPO - 0.700 RP + 0.179 e1
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dijelaskan bahwa secara simultan atau
bersamaan variabel DST, FDR, dan RP memiliki pengaruh terhadap Return On Assets
(ROA) dengan nilai signifikansi < 0.05. Sedangkan variabel BOPO tidak memiliki
pengaruh terhadap Return On Assets (ROA) dengan nilai signifikansi > 0.05.
Berdasarkan uji statistik parsial variabel DST memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 0.666. Artinya semakin besar dana
syirkah temporer yang dihimpun bank maka semakin besar pula keuntungan yang didapat
bank dilihat dari rasio ROA nya. Koefisien DST adalah sebesar 0.666 yang berarti bahwa
setiap peningkatan 1% DST akan meningkatkan ROA sebesar 0.666. Berdasarkan
penghitungan, pengaruh langsung DST terhadap ROA adalah sebesar 44.36%. Penelitian
ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mutiara Sekar Arum dan Nur Hisamuddin
(2016) yang menunjukkan bahwa Dana Syirkah Temporer berpengaruh signifikan positif
79
terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia, artinya semakin besar dana syirkah
temporer yang dihimpun maka profitabilitas akan semakin besar dikarenakan semakin
besar dana yang dikelola dalam menghasilkan keuntungan. Penelitian ini konsisten
dengan penelitian Ida Zuniarti dan Nurisa Azhari (2017).
Berdasarkan uji statistik parsial variabel FDR memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 0.977. Artinya semakin besar
penyaluran dana pihak ketiga oleh bank dalam bentuk pembiayaan maka semakin
meningkatkan profitabilitas bank dilihat dari rasio ROA nya. Koefisien FDR adalah
sebesar 0.977 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% maka menambah ROA sebesar
0.977. Berdasarkan penghitungan, pengaruh langsung FDR terhadap ROA adalah sebesar
95.45%. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lyla
Rahma Adyani (2011). Dan sejalan dengan penelitian Okyviandi Putra Erlangga dan
Imron Mawardi (2015) yang menunjukkan FDR berpengaruh positif signiifikan terhadap
ROA. Berdasarkan uji statistik parsial variabel BOPO tidak berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap ROA. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Yonira Bagiani
Alifah (2014) yang menunjukkan BOPO tidak signifikan dan tidak berpengaruh terhadap
ROA.
Berdasarkan uji statistik parsial variabel Risiko Pembiayaan memiliki pengaruh
negatif yang signifikan terhadap ROA sebesar -0.700. Artinya semakin besar rasio
pembiayaan bermasalah maka akan menurunkan profitabilitas bank. Koefisien RP yang
dihitung menggunakan VaR adalah sebesar -0.700 yang berarti bahwa setiap peningkatan
1% RP akan mengurangi ROA bank sebesar 0.700. Berdasarkan penghitungan, pengaruh
langsung RP terhadap ROA adalah sebesar 49%. Penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Sumarlin (2016) yang menunjukkan risiko pembiayaan bermasalah
yang diukur dengan rasio NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA BUS di
Indonesia.
80
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh Dana
Syirkah Temporer (DST), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas melalui
risiko pembiayaan yang dihitung menggunakan Value at Risk (VaR) dengan
metode path analysis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh Langsung
a. Variabel Dana Syirkah Temporer (DST), Financing to Deposit Ratio
(FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap
variabel Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung menggunakan Value at
Risk (VaR).
Variabel Dana Syirkah Temporer (DST) berpengaruh langsung sebesar
54.17%. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) terdapat pengaruh
langsung sebesar 1.32%. Variabel Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) terdapat pengaruh langsung sebesar 7.02%.
b. Variabel Dana Syirkah Temporer (DST), Financing to Deposit Ratio
(FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Risiko
Pembiayaan (RP) yang dihitung menggunakan Value at Risk (VaR)
terhadap Return On Assets (ROA).
Variabel Dana Syirkah Temporer (DST) terdapat pengaruh langsung
sebesar 44.36%. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) terdapat
pengaruh langsung sebesar 95.45%. Variabel Biaya Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO) secara langsung tidak berpengaruh dan
tidak signifikan. Variabel Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung
menggunakan Value at Risk (VaR) berpengaruh langsung sebesar 49%.
81
2. Pengaruh Tidak Langsung terhadap Return On Assets (ROA)
Variabel Dana Syirkah Temporer (DST) berpengaruh secara tidak
langsung terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 21.73%. Variabel
Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara tidak langsung
terhadap ROA sebesar 46.77%. Variabel Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) berpengaruh secara tidak langsung terhadap Return On
Assets (ROA) sebesar 1.13%.
B. SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Untuk pihak BPRS diharapkan untuk menurunkan rasio Financing to Deposit
Ratio (FDR), karena rasio FDR yang tinggi atau melebihi kriteria yang telah
ditentukan BI mengindikasikan semakin rendahnya kemampuan likuiditas
BPRS. Kemampuan likuiditas yang rendah ini dapat membahayakan dana
simpanan nasabah. Hal ini juga berdampak pada kelangsungan hidup BPRS.
Sedangkan untuk kinerja BPRS, perlu diperhatikan dari sisi efisensi
operasional BPRS untuk mengurangi biaya operasional dan dapat
meningkatkan efisiensi BPRS sehingga meningkatkan kesehatan dan
profitabilitas BPRS.
2. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah jumlah variabel
penelitian agar lebih bervariasi lagi seperti faktor eksternal (suku bunga,
inflasi dan sebagainya).
82
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Dayun Mahesa Dewi dan Prayogo P. Harto, “Analisis Pengaruh Informasi
Laporan Keuangan terhadap Keberlanjutan Laba (Earnings Sustainability) pada
Lembaga Keuangan Syariah: Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Pusat Jakarta”,
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Vol.3, No.1, 2015.
Ali, Masyhud. Manajemen Risiko: Strategi Perbanan dan Dunia Usaha menghadapi
Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2006.
Auliani, Mia Maraya dan Syaichu “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Faktor
Eksternal terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah pada Bank Umum Syariah
di Indonesia Periode 2010-2014”, Diponegoro Journal of Management :2016
Bank Indonesia. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI 2013).
Jakarta: Bank Indonesia. 2013.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. Essentials of Financial Management (Dasar-
dasar Manajemen Keuangan). Jakarta: Salemba Empat. 2010.
Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media. 2005.
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia. 2005.
Dr. Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Parsada. 2008.
Dr. Kasmir. Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2015.
Engkos Achmad Kuncoro, dan Riduwan. Cara mudah menggunakan dan memaknai Path
Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta. 2014.
Erlangga, Okyviandi Putra, Imron Mawardi, “Pengaruh Total Aktiva, Capital Adequacy
Ratio (CAR), Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing
(NPF) terhadap Return on Assets (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2010-2014”. Jurnal
83
Ghozali, Imam dan Dwi Ratmono. Analisis Multivariat dan Ekonometrika: Teori Konsep
dan Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Universitas Diponegoro. 2013.
Ghozali, Imam. Manajemen Risiko Perbankan: Pendekatan Kuantitatif Value at Risk.
Semarang: Universitas Diponegoro. 2007.
Hakim, Ningsukma dan Haqiqi Rafsanjani “Pengaruh Internal CAR, FDR, BOPO dalam
Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”, Jurnal Aplikasi
Manajemen Vol. 14 No 1 :2016.
Harahap, Sofyan Syafri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.
2010
Harianto, Syawal “Rasio keuangan dan pengaruhnya terhadap profitabilitas pada BPRS
di Indonesia”, Jurnal Bisnis dan Manajemen :2017
Harmono. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta: Bumi Aksara.
2014.
Hasan, Zubairi. Undang-Undang Perbankan Syariah :Titik Temu Hukum Islam dan
Hukum Nasional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2009.
Hejazziey, Djawahir. Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Deepublish. 2014.
Huda, Nurul dan Mohamad Heykal. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis dan
Praktis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010
Ihsan, Dwi Nuraini. Modul Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2016.
Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011.
Jusuf, Jopie. Analisis Kredit untuk Credit (Account) Officer. Jakarta: PT Gramedia. 2014.
K, Andryani Isna dan Kunti Sunaryo, “Analisis Pengaruh Return on Asset, BOPO, dan
suku bunga terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum
Syariah”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 11, No 01, September 2012.
84
Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi 5. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 2004.
Latief, Eti Rochaety, Ratih Tresnati, Abdul Madjid. Metodologi Penelitian Bisnis:
Dengan Aplikasi SPSS Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2007
Lindasari, Melati, Irene Rini Demi Pengestuti, “Analisis Pengaruh Variabel Spesifik Bank
terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia (Studi pada Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013).” Diponegoro
Journal of Management :2016
Marheni, “Peningkatan Profitabilitas Serta Pengaruh Dana Syirkah Temporer,
Kewajiban dan Ekuitas dengan Variabel Risiko Pembiayaan Sebagai Antiseden
(Studi pada Perbankan Syariah di Indonesia)”. Jurnal Asy-Syar’iyyah, Vol. 1
No.1 :2016
Mawaddah, Nur, “Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah”, Jurnal
Etikonomi :2015
Mokoagow, Sri Windarti dan Misbach Fuady, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”, Jurnal Ebbank, Vol.6 No 1, Juli
2015.
Muhamad. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2014.
Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 2008.
Mukti, Nur Abidah, “Pengaruh BOPO dan FDR Terhadap Profitabilitas BPR Syariah
dengaan Risiko Pembiayaan sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada
BPRS provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten yang terdaftar di BI Periode
2012-2015”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi :2016.
Mulyono, Sri. Statistik Untuk Ekonomi Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.
2003.
Ponco, Budi, “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR terhadap ROA”
Tesis, Universitas Diponegoro, 2008
85
Rafelia, Thyas, Moh. Didik Ardiyanto, “Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan BOPO terhadap
ROE Bank Syariah Mandiri Periode Desember 2008-Agustus 2012” Diponegoro
Journal of Accounting, Vol. 1, No. 1 :2013.
Riyadi, Slamet. Banking asset and Liability Management. Depok: FEUI. 2004.
Robi’ah, Siti, “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Efisiensi, Profitabilitas dan
Kesehatan Bank Syariah Periode 2009-2016”, Skripsi, 2017.
Rochaety, Etty, Ratih Tresnati, H. Abdul Madjid Latief. Metodologi Penelitian Bisnis
Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2007.
S, Burhanuddin. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
2010
Salman, Kautsar Riza. Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah. Jakarta:
Akademia. 2012.
Sanusi, Anwar. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. 2011.
Sarwoko. Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: CV Andi Offset.
2007.
Sarwono, Jonathan. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Yogyakarta:CV Andi
Offset. 2007.
Setiawati, Erna , Dimas Ilham Nur Rois, Indah Nur Aini, “Pengaruh Kecukupan Modal,
Risiko Pembiayaan, Efisiensi Operasional dan Likuiditas terhadap Profitabilitas
(Studi pada Bank Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia)” Riset Akuntansi
dan Keuangan Indonesia :2017.
Siregar, Syofian. Statistik Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual
dan Aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: PT Raja Grafindo persada. 2010.
Sjahdeni, Sutan Remy. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama. 2007.
86
Subagyo, Ahmad. Teknik Penyelesaian Kredit Bermasalah. Jakarta: Mitra Wacana
Media. 2015.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi.
Yogyakarta: Ekonisia. 2003
Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung:
PT Refika Aditama. 2012.
Suhartatik, Nur, Rohmawati Kusumaningtias, “Determinan Financing to Deposit Ratio
Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Imu Manajemen Vol. 1 No. 4 Juli
Sumitro, Warkum. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga terkait (BAMUI,
TAKAFUL dan Pasar Modal Syariah di Indonesia). Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. 2004.
Supranto, J. Ekonometri Buku Satu. Bogor: Ghalia Indonesia. 2005.
Suryani, “Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah di Indonesia (Rasio Keuangan pada BUS dan UUS Periode
2008-2010)” Jurnal Economica, Vol. II, Edisi 2, Nopember 2012, h.158.
Tampubolon, Robert. Risk Management: Qualitative Approach Applied to Commercial
Banks. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2004.
Tanjung, Hendri, Abrista Devi. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Bekasi: Gramata
Publishing.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
Wahyu, Didin Rasyidin, “Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai salah satu penilaian
kesehatan Bank Umum Syariah (study kasus pada Bank BJB Syariah Cabang
Serang”. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islam, Vol. 7 No.1 :2016
Wibowo, Edhi Satriyo, Muhammad Syaichu “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi,
CAR, BOPO, NPF, terhadap Profitabilitas Bank Syariah”, Diponegoro Journal
Of Management :2013
87
Wijaya, Tony. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Graha Ilmu. 2013.
Widarjono, Agus. Analisis Multivariat Terapan Dengan Program SPSS, AMOS, dn
SMARTPLS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2015.
Yusfan, Herdian “Pengukuran Risk & Return pada Pembiayaan BPRS:Aplikasi Metode
Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)”, Skripsi,
2015.
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan Edisi
Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group. 2014.
Z, A. Wangsawidjaja. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2012.
Ikatan Bankir Indonesia. Manajemen Risiko 3 Modul Setifikasi Manajemen Risiko
Tingkat III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2015.
____. www.bi.go.id
____. www.ojk.go.id
88
LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Dana Syirkah Temporer (milyar)
Tahun dan
Bulan
DST
TM DM1 DM3 DM6 DM12
DM>1
2
Total
DST
January-12 472569 192834 199481 267215 613000 21081 1766180
February-12 484902 205841 204489 272248 633092 23114 1823686
March-12 498025 191368 220780 288889 657982 23870 1880914
April-12 505432 186967 229426 298740 694074 35231 1949870
May-12 504446 204556 244773 317175 707846 35127 2013923
June-12 492060 207089 247699 329754 731792 23580 2031974
July-12 487963 214993 260302 349659 746133 28715 2087765
August-12 494586 218706 272911 360199 762952 28536 2137890
September-12 509902 235029 281482 367000 783324 29665 2206402
October-12 534709 241755 287042 379323 807191 27268 2277288
November-12 542129 247126 302465 385407 829550 22872 2329549
December-12 590369 255368 302759 387770 851511 22789 2410566
January-13 561011 249405 301870 411860 889493 23494 2437133
February-13 582024 257222 314394 424399 918696 22958 2519693
March-13 602692 262511 334233 426417 931700 22597 2580150
April-13 600052 275314 349753 435140 932008 22817 2615084
May-13 598632 271431 351186 439067 978555 19744 2658615
June-13 561467 276815 350536 444026 1002321 18598 2653763
July-13 556026 294851 356243 450975 1021516 21945 2701556
August-13 581131 305959 363144 458861 1032138 23914 2765147
September-13 610393 306275 364402 462227 1045326 19739 2808362
October-13 627072 307418 370146 465200 1064242 17281 2851359
November-13 649281 299324 386641 474634 1082833 17143 2909856
December-13 700863 296149 389829 471094 1099854 40136 2997925
January-14 674512 310143 397993 469477 1142328 16858 3011311
February-14 688563 314706 397969 472559 1147411 16781 3037989
March-14 703027 316487 428000 479926 1166417 14862 3108719
April-14 693046 319921 370542 479843 1171838 15940 3051130
May-14 687089 329557 339871 1026959 1167926 15731 3567133
June-14 651206 319522 314930 458187 1168125 15816 2927786
July-14 628932 354289 305974 446583 1179207 14366 2929351
August-14 677958 382017 302258 445935 1187212 15049 3010429
89
September-14 680103 372542 303802 446604 1207065 16967 3027083
October-14 692257 379563 304152 454303 1217474 17034 3064783
November-14 695785 395827 305171 457162 1240359 15121 3109425
December-14 750483 409732 310313 470341 1283930 13768 3238567
January-15 748242 408865 315920 488621 1286719 13551 3261918
February-15 748834 404863 328333 497442 1308752 13.289 3288237
March-15 772506 387872 359911 501447 1321536 18096 3361368
April-15 773216 407028 361212 487668 1334884 32138 3396146
May-15 753282 405193 357926 497205 1340832 20177 3374615
June-15 712517 382567 342168 491620 1338925 43765 3311562
July-15 726215 378581 353059 500327 1382894 22386 3363462
August-15 755800 386356 356013 515317 1407572 28700 3449758
September-15 764567 394277 354872 540431 1436206 29335 3519688
October-15 780967 405015 371755 544720 1456442 33264 3592163
November-15 802884 405543 389281 555906 1469892 34573 3658079
December-15 860632 417437 406192 567380 1519041 34081 3804763
January-16 863561 426064 406552 575722 1564658 33879 3870436
February-16 859924 426321 415677 588557 1599315 34263 3924057
March-16 860621 450204 431104 602696 1629306 28765 4002696
April-16 869752 452737 447527 610130 1650662 30813 4061621
May-16 835090 449049 437737 623247 1702329 29612 4077064
June-16 783815 441700 441493 637446 1729507 28998 4062959
July-16 846220 528150 459381 648014 1793505 28881 4304151
August-16 872124 540623 478437 666444 1828764 24824 4411216
September-16 877523 493289 462398 675336 1855547 25423 4389516
October-16 901181 486586 487923 693870 1880356 25845 4475761
November-16 945095 479664 493253 715650 1906497 24678 4564837
December-16 982702 461386 506445 723491 1947335 24001 4645360
January-17 971844 465541 538056 714997 2017699 22879 4731016
February-17 1002838 478135 560591 731572 2054775 22264 4850175
March-17 996053 496380 564266 736441 2054011 19605 4866756
April-17 997703 504580 596021 738754 2105224 20476 4962758
May-17 950976 501140 599015 733525 2138804 22734 4946194
June-17 908424 490046 606363 726493 2153551 21819 4906696
July-17 952706 522179 635885 731331 2217459 23582 5083142
August-17 990880 542880 655337 736280 2224146 22942 5172465
September-17 1013115 545993 664560 753967 2239883 21626 5239144
90
Lampiran 2 Data Ln Dana Syirkah Temporer (%)
Tahun dan
Bulan
Ln_DST
Ln_TM Ln_DM1 Ln_DM3 Ln_DM6 Ln_DM12 Ln_DM>12
Ln_Total
DST
January-12 13.07 12.17 12.2 12.5 13.33 9.96 14.38
February-12 13.09 12.23 12.23 12.51 13.36 10.05 14.42
March-12 13.12 12.16 12.3 12.57 13.4 10.08 14.45
April-12 13.13 12.14 12.34 12.61 13.45 10.47 14.48
May-12 13.13 12.23 12.41 12.67 13.47 10.47 14.52
June-12 13.11 12.24 12.42 12.71 13.5 10.07 14.52
July-12 13.1 12.28 12.47 12.76 13.52 10.27 14.55
August-12 13.11 12.3 12.52 12.79 13.54 10.26 14.58
September-12 13.14 12.37 12.55 12.81 13.57 10.3 14.61
October-12 13.19 12.4 12.57 12.85 13.6 10.21 14.64
November-12 13.2 12.42 12.62 12.86 13.63 10.04 14.66
December-12 13.29 12.45 12.62 12.87 13.65 10.03 14.70
January-13 13.24 12.43 12.62 12.93 13.7 10.06 14.71
February-13 13.27 12.46 12.66 12.96 13.73 10.04 14.74
March-13 13.31 12.48 12.72 12.96 13.74 10.03 14.76
April-13 13.3 12.53 12.76 12.98 13.75 10.04 14.78
May-13 13.3 12.51 12.77 12.99 13.79 9.89 14.79
June-13 13.24 12.53 12.77 13 13.82 9.83 14.79
July-13 13.23 12.59 12.78 13.02 13.84 10 14.81
August-13 13.27 12.63 12.8 13.04 13.85 10.08 14.83
September-13 13.32 12.63 12.81 13.04 13.86 9.89 14.85
October-13 13.35 12.64 12.82 13.05 13.88 9.76 14.86
November-13 13.38 12.61 12.87 13.07 13.9 9.75 14.88
December-13 13.46 12.6 12.87 13.06 13.91 10.6 14.91
January-14 13.42 12.64 12.89 13.06 13.95 9.73 14.92
February-14 13.44 12.66 12.89 13.07 13.95 9.73 14.93
March-14 13.46 12.67 12.97 13.08 13.97 9.61 14.95
April-14 13.45 12.68 12.82 13.08 13.97 9.68 14.93
May-14 13.44 12.71 12.74 13.84 13.97 9.66 15.09
June-14 13.39 12.67 12.66 13.04 13.97 9.67 14.89
July-14 13.35 12.78 12.63 13.01 13.98 9.57 14.89
August-14 13.43 12.85 12.62 13.01 13.99 9.62 14.92
September-14 13.43 12.83 12.62 13.01 14 9.74 14.92
October-14 13.45 12.85 12.63 13.03 14.01 9.74 14.94
91
November-14 13.45 12.89 12.63 13.03 14.03 9.62 14.95
December-14 13.53 12.92 12.65 13.06 14.07 9.53 14.99
January-15 13.53 12.92 12.66 13.1 14.07 9.51 15.00
February-15 13.53 12.91 12.7 13.12 14.08 2.59 15.01
March-15 13.56 12.87 12.79 13.13 14.09 9.8 15.03
April-15 13.56 12.92 12.8 13.1 14.1 10.38 15.04
May-15 13.53 12.91 12.79 13.12 14.11 9.91 15.03
June-15 13.48 12.85 12.74 13.11 14.11 10.69 15.01
July-15 13.5 12.84 12.77 13.12 14.14 10.02 15.03
August-15 13.54 12.86 12.78 13.15 14.16 10.26 15.05
September-15 13.55 12.88 12.78 13.2 14.18 10.29 15.07
October-15 13.57 12.91 12.83 13.21 14.19 10.41 15.09
November-15 13.6 12.91 12.87 13.23 14.2 10.45 15.11
December-15 13.67 12.94 12.91 13.25 14.23 10.44 15.15
January-16 13.67 12.96 12.92 13.26 14.26 10.43 15.17
February-16 13.66 12.96 12.94 13.29 14.29 10.44 15.18
March-16 13.67 13.02 12.97 13.31 14.3 10.27 15.20
April-16 13.68 13.02 13.01 13.32 14.32 10.34 15.22
May-16 13.64 13.01 12.99 13.34 14.35 10.3 15.22
June-16 13.57 13 13 13.37 14.36 10.27 15.22
July-16 13.65 13.18 13.04 13.38 14.4 10.27 15.28
August-16 13.68 13.2 13.08 13.41 14.42 10.12 15.30
September-16 13.68 13.11 13.04 13.42 14.43 10.14 15.29
October-16 13.71 13.1 13.1 13.45 14.45 10.16 15.31
November-16 13.76 13.08 13.11 13.48 14.46 10.11 15.33
December-16 13.8 13.04 13.14 13.49 14.48 10.09 15.35
January-17 13.79 13.05 13.2 13.48 14.52 10.04 15.37
February-17 13.82 13.08 13.24 13.5 14.54 10.01 15.39
March-17 13.81 13.12 13.24 13.51 14.54 9.88 15.40
April-17 13.81 13.13 13.3 13.51 14.56 9.93 15.42
May-17 13.77 13.12 13.3 13.51 14.58 10.03 15.41
June-17 13.72 13.1 13.32 13.5 14.58 9.99 124.47
July-17 13.77 13.17 13.36 13.5 14.61 10.07 119.59
August-17 13.81 13.2 13.39 13.51 14.61 10.04 118.12
September-17 13.83 13.21 13.41 13.53 14.62 9.98 116.49
92
Lampiran 3 Data Risiko Pembiayaan (RP) yang dihitung menggunakan Value at Risk (VaR)
Level kepercayaan 99%
Tahun dan
Bulan
Data ER
Pembiayaan
Mudharabah
Return (Ri - Rt)^2 DF^(t-1) E * F Actual
Variance Error Error^2 Exposure VaR
January-12 22.02 73856 31.80
February-12 21.65 -0.0169457 0.00028716 0.5099857 0.0001464 0.000287156 -0.00014 1.98E-08 74985 32.04
March-12 21.53 -0.0055581 3.0893E-05 0.5151371 1.591E-05 3.0893E-05 -1.5E-05 2.24E-10 77306 32.53
April-12 20.95 -0.0273087 0.00074576 0.5203405 0.0003881 0.000745763 -0.00036 1.28E-07 81099 33.32
May-12 16.5 -0.2387783 0.05701506 0.5255965 0.0299669 0.05701506 -0.02705 0.000732 85799 34.27
June-12 15.81 -0.0427177 0.0018248 0.5309055 0.0009688 0.001824804 -0.00086 7.33E-07 90665 35.23
July-12 16.71 0.05536469 0.00306525 0.5362682 0.0016438 0.003065249 -0.00142 2.02E-06 88533 34.81
August-12 17 0.017206 0.00029605 0.5416851 0.0001604 0.000296046 -0.00014 1.84E-08 93411 35.76
September-12 16.99 -0.0005884 3.4622E-07 0.5471566 1.894E-07 3.46224E-07 -1.6E-07 2.46E-14 94931 36.05
October-12 17.72 0.04206901 0.0017698 0.5526835 0.0009781 0.001769802 -0.00079 6.27E-07 94929 36.05
November-12 17.06 -0.0379574 0.00144076 0.5582661 0.0008043 0.001440764 -0.00064 4.05E-07 96085 36.27
December-12 17.09 0.00175696 3.0869E-06 0.5639052 1.741E-06 3.08689E-06 -1.3E-06 1.81E-12 99361 36.88
January-13 17.04 -0.00293 8.5848E-06 0.5696012 4.89E-06 8.58476E-06 -3.7E-06 1.37E-11 95465 36.15
February-13 16.53 -0.0303866 0.00092335 0.5753547 0.0005313 0.000923346 -0.00039 1.54E-07 91994 35.49
March-13 16.7 0.01023181 0.00010469 0.5811664 6.084E-05 0.00010469 -4.4E-05 1.92E-09 93794 35.83
April-13 16.29 -0.0248573 0.00061789 0.5870368 0.0003627 0.000617885 -0.00026 6.51E-08 97595 36.55
May-13 17.03 0.04442507 0.00197359 0.5929664 0.0011703 0.001973587 -0.0008 6.45E-07 101908 37.35
June-13 17.34 0.01803948 0.00032542 0.598956 0.0001949 0.000325423 -0.00013 1.7E-08 106968 38.26
July-13 18.31 0.05443139 0.00296278 0.6050061 0.0017925 0.002962776 -0.00117 1.37E-06 115038 39.68
August-13 18.23 -0.0043788 1.9174E-05 0.6111172 1.172E-05 1.91736E-05 -7.5E-06 5.56E-11 113784 39.46
September-13 17.83 -0.0221862 0.00049223 0.6172901 0.0003038 0.000492226 -0.00019 3.55E-08 120376 40.59
October-13 17.8 -0.001684 2.8358E-06 0.6235254 1.768E-06 2.83577E-06 -1.1E-06 1.14E-12 114559 39.60
November-13 18.06 0.01450109 0.00021028 0.6298236 0.0001324 0.000210282 -7.8E-05 6.06E-09 112799 39.29
December-13 16.2 -0.1086883 0.01181315 0.6361855 0.0075154 0.011813148 -0.0043 1.85E-05 106851 38.24
January-14 15.77 -0.0269018 0.00072371 0.6426116 0.0004651 0.000723709 -0.00026 6.69E-08 100689 37.12
February-14 16.53 0.04706751 0.00221535 0.6491026 0.001438 0.002215351 -0.00078 6.04E-07 105018 37.91
March-14 16.38 -0.0091158 8.3098E-05 0.6556592 5.448E-05 8.30984E-05 -2.9E-05 8.19E-10 109039 38.63
April-14 16 -0.0234724 0.00055095 0.662282 0.0003649 0.000550952 -0.00019 3.46E-08 111776 39.12
May-14 17.02 0.0618004 0.00381929 0.6689718 0.002555 0.00381929 -0.00126 1.6E-06 111637 39.09
June-14 17.06 0.00234742 5.5104E-06 0.675729 3.724E-06 5.51038E-06 -1.8E-06 3.19E-12 117505 40.10
July-14 14.73 -0.1468503 0.02156501 0.6825546 0.0147193 0.021565014 -0.00685 4.69E-05 120765 40.66
August-14 16.5 0.11347415 0.01287638 0.6894491 0.0088776 0.012876383 -0.004 1.6E-05 120617 40.63
93
September-14 16.86 0.02158357 0.00046585 0.6964132 0.0003244 0.000465851 -0.00014 2E-08 123717 41.15
October-14 16 -0.0523552 0.00274107 0.7034477 0.0019282 0.00274107 -0.00081 6.61E-07 123691 41.15
November-14 16.66 0.04042191 0.00163393 0.7105532 0.001161 0.001633931 -0.00047 2.24E-07 124847 41.34
December-14 16.46 -0.0120774 0.00014586 0.7177305 0.0001047 0.000145865 -4.1E-05 1.7E-09 122467 40.94
January-15 16.74 0.01686787 0.00028453 0.7249803 0.0002063 0.000284525 -7.8E-05 6.12E-09 118415 40.26
February-15 16.89 0.00892067 7.9578E-05 0.7323034 5.828E-05 7.95783E-05 -2.1E-05 4.54E-10 118353 40.25
March-15 17.48 0.03433564 0.00117894 0.7397004 0.0008721 0.001178936 -0.00031 9.42E-08 123975 41.19
April-15 18.41 0.05183663 0.00268704 0.7471721 0.0020077 0.002687036 -0.00068 4.62E-07 133805 42.80
May-15 18.81 0.02149465 0.00046202 0.7547193 0.0003487 0.00046202 -0.00011 1.28E-08 143760 44.36
June-15 18.79 -0.0010638 1.1317E-06 0.7623427 8.628E-07 1.13173E-06 -2.7E-07 7.23E-14 158936 46.64
July-15 18.06 -0.0396253 0.00157016 0.7700431 0.0012091 0.001570162 -0.00036 1.3E-07 161846 47.07
August-15 18.48 0.02298952 0.00052852 0.7778214 0.0004111 0.000528518 -0.00012 1.38E-08 173162 48.69
September-15 18.09 -0.0213298 0.00045496 0.7856781 0.0003575 0.000454959 -9.8E-05 9.51E-09 168007 47.95
October-15 17.77 -0.0178477 0.00031854 0.7936143 0.0002528 0.000318539 -6.6E-05 4.32E-09 166578 47.75
November-15 17.27 -0.0285408 0.00081457 0.8016306 0.000653 0.000814574 -0.00016 2.61E-08 172820 48.64
December-15 17.39 0.00692444 4.7948E-05 0.8097279 3.882E-05 4.79478E-05 -9.1E-06 8.32E-11 168516 48.03
January-16 17.86 0.02666825 0.0007112 0.8179069 0.0005817 0.000711195 -0.00013 1.68E-08 156595 46.30
February-16 17.91 0.00279564 7.8156E-06 0.8261686 6.457E-06 7.81561E-06 -1.4E-06 1.85E-12 156048 46.22
March-16 17.98 0.00390081 1.5216E-05 0.8345138 1.27E-05 1.52163E-05 -2.5E-06 6.34E-12 162910 47.22
April-16 18.09 0.00609927 3.7201E-05 0.8429432 3.136E-05 3.72011E-05 -5.8E-06 3.41E-11 171895 48.51
May-16 16.61 -0.0853544 0.00728537 0.8514578 0.0062032 0.007285369 -0.00108 1.17E-06 189041 50.87
June-16 16.91 0.01790024 0.00032042 0.8600584 0.0002756 0.000320419 -4.5E-05 2.01E-09 182677 50.00
July-16 16.47 -0.0263646 0.00069509 0.8687458 0.0006039 0.000695093 -9.1E-05 8.32E-09 178424 49.42
August-16 16.81 0.0204334 0.00041752 0.877521 0.0003664 0.000417524 -5.1E-05 2.62E-09 178987 49.50
September-16 16.6 -0.0125713 0.00015804 0.8863849 0.0001401 0.000158036 -1.8E-05 3.22E-10 166332 47.72
October-16 17.17 0.03376098 0.0011398 0.8953383 0.0010205 0.001139804 -0.00012 1.42E-08 157260 46.40
November-16 17.61 0.02530325 0.00064025 0.9043821 0.000579 0.000640254 -6.1E-05 3.75E-09 159029 46.66
December-16 17.86 0.01409665 0.00019872 0.9135172 0.0001815 0.000198716 -1.7E-05 2.95E-10 156256 46.25
January-17 17.76 -0.0056148 3.1526E-05 0.9227447 2.909E-05 3.15264E-05 -2.4E-06 5.93E-12 151719 45.57
February-17 18.06 0.01675081 0.00028059 0.9320653 0.0002615 0.00028059 -1.9E-05 3.63E-10 150070 45.32
March-17 18.1 0.00221239 4.8947E-06 0.9414801 4.608E-06 4.89467E-06 -2.9E-07 8.2E-14 150444 45.38
April-17 18.11 0.00055233 3.0507E-07 0.95099 2.901E-07 3.05072E-07 -1.5E-08 2.24E-16 151317 45.51
May-17 17.97 -0.0077606 6.0226E-05 0.960596 5.785E-05 6.02265E-05 -2.4E-06 5.63E-12 156975 46.35
June-17 17.7 -0.0151391 0.00022919 0.970299 0.0002224 0.000229191 -6.8E-06 4.63E-11 161836 47.07
July-17 18.13 0.02400339 0.00057616 0.9801 0.0005647 0.000576163 -1.1E-05 1.31E-10 158034 46.51
August-17 18.05 -0.0044223 1.9557E-05 0.99 1.936E-05 1.95571E-05 -2E-07 3.82E-14 152094 45.63
September-17 17.73 -0.0178876 0.00031996 1 0.00032 0.000319965 0 0 141360 43.99
94
ExpectedRetu
rn -0.0031867 1.21E-05 129149.78
RMSE 0.003481809
Variance 3.48181E-05
St Dev 0.005900685
Alpha 1% 2.32
Exposure 129149.7826
VaR 1 bulan 42.04768184
Lampiran 4 Data Variabel Penelitian
Tahun dan
Bulan
X1 X2 X3 Y Z
Ln_DST FDR BOPO RP dihitung dengan VaR Ln_RP ROA
January-12 14.38 124.41 78.42 31.8 3.46 2.65
February-12 14.42 125.03 78.13 32.04 3.47 2.70
March-12 14.45 125.53 77.88 32.53 3.48 2.73
April-12 14.48 124.98 78.73 33.32 3.51 2.66
May-12 14.52 126.04 79.14 34.27 3.53 2.59
June-12 14.52 129.73 79.13 35.23 3.56 2.74
July-12 14.55 129.76 80.22 34.81 3.55 2.67
August-12 14.58 127.74 80.91 35.76 3.58 2.57
September-12 14.61 126.71 80.89 36.05 3.58 2.58
October-12 14.64 124.82 79.08 36.05 3.58 2.82
November-12 14.66 124.21 79.10 36.27 3.59 2.76
December-12 14.70 120.96 80.02 36.88 3.61 2.64
January-13 14.71 119.48 79.34 36.15 3.59 3.07
February-13 14.74 119.46 79.17 35.49 3.57 3.05
March-13 14.76 119.67 79.13 35.83 3.58 3.06
April-13 14.78 122.50 78.69 36.55 3.6 3.14
May-13 14.79 125.40 78.97 37.35 3.62 3.10
June-13 14.79 129.63 78.99 38.26 3.64 2.98
July-13 14.81 131.51 79.65 39.68 3.68 2.87
August-13 14.83 126.96 81.29 39.46 3.68 2.63
September-13 14.85 126.52 80.08 40.59 3.7 2.85
October-13 14.86 125.92 79.62 39.6 3.68 2.90
November-13 14.88 124.76 79.96 39.29 3.67 2.89
December-13 14.91 120.93 80.75 38.24 3.64 2.79
January-14 14.92 100.07 80.05 37.12 3.61 0.80
February-14 14.93 102.03 83.77 37.91 3.64 1.30
95
March-14 14.95 102.22 91.90 38.63 3.65 1.16
April-14 14.93 95.50 84.50 39.12 3.67 1.09
May-14 15.09 99.43 76.49 39.09 3.67 1.13
June-14 14.89 100.80 71.76 40.1 3.69 1.12
July-14 14.89 99.89 79.80 40.66 3.71 1.05
August-14 14.92 98.99 81.20 40.63 3.7 0.93
September-14 14.92 99.71 82.39 41.15 3.72 0.97
October-14 14.94 98.99 75.61 41.15 3.72 0.92
November-14 14.95 94.62 93.50 41.34 3.72 0.87
December-14 14.99 91.50 79.28 40.94 3.71 0.80
January-15 15.00 123.50 88.03 40.26 3.7 2.31
February-15 15.01 124.75 87.16 40.25 3.7 2.23
March-15 15.03 125.60 88.66 41.19 3.72 2.07
April-15 15.04 126.67 88.68 42.8 3.76 2.19
May-15 15.03 129.63 88.38 44.36 3.79 2.17
June-15 15.01 135.68 88.13 46.64 3.84 2.30
July-15 15.03 132.47 89.24 47.07 3.85 2.28
August-15 15.05 130.28 89.20 48.69 3.89 2.34
September-15 15.07 129.01 89.55 47.95 3.87 2.22
October-15 15.09 127.21 89.14 47.75 3.87 2.20
November-15 15.11 125.64 89.38 48.64 3.88 2.15
December-15 15.15 120.06 88.09 48.03 3.87 2.20
January-16 15.17 118.56 91.89 46.3 3.84 2.32
February-16 15.18 119.92 90.18 46.22 3.83 2.32
March-16 15.20 121.55 89.56 47.22 3.85 2.25
April-16 15.22 121.55 89.56 48.51 3.88 2.26
May-16 15.22 125.03 89.17 50.87 3.93 2.16
June-16 15.22 129.35 87.94 50 3.91 2.18
July-16 15.28 121.32 88.82 49.42 3.9 2.21
August-16 15.30 118.96 89.42 49.5 3.9 2.11
September-16 15.29 118.63 87.91 47.72 3.87 2.45
October-16 15.31 117.86 87.35 46.4 3.84 2.47
November-16 15.33 116.26 87.66 46.66 3.84 2.34
December-16 15.35 114.40 87.09 46.25 3.83 2.27
January-17 15.37 113.79 83.46 45.57 3.82 2.33
February-17 15.39 114.54 84.79 45.32 3.81 2.31
March-17 15.40 116.98 85.13 45.38 3.82 2.29
April-17 15.42 116.84 85.20 45.51 3.82 2.30
May-17 15.41 121.04 85.55 46.35 3.84 2.28
96
June-17 15.41 124.47 86.50 47.07 3.85 2.24
July-17 15.44 119.59 86.51 46.51 3.84 2.50
August-17 15.46 118.12 86.18 45.63 3.82 2.51
September-17 15.47 116.49 86.31 43.99 3.78 2.56
Lampiran 5 Grafik Perkembangan Variabel DST, FDR, BOPO, Resiko Pembiayaan yang
dihitung dengan VaR dan ROA
13.8014.0014.2014.4014.6014.8015.0015.2015.4015.60
Jan
-12
Ma
y-1
2
Sep
-12
Jan
-13
Ma
y-1
3
Sep
-13
Jan
-14
Ma
y-1
4
Sep
-14
Jan
-15
Ma
y-1
5
Sep
-15
Jan
-16
Ma
y-1
6
Sep
-16
Jan
-17
Ma
y-1
7
Sep
-17
Dana Syirkah Temporer (DST)
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00120.00140.00160.00
Jan
-12
Ma
y-1
2
Sep
-12
Jan
-13
Ma
y-1
3
Sep
-13
Jan
-14
Ma
y-1
4
Sep
-14
Jan
-15
Ma
y-1
5
Sep
-15
Jan
-16
Ma
y-1
6
Sep
-16
Jan
-17
Ma
y-1
7
Sep
-17
Financing to Deposit Ratio (FDR)
97
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00Ja
n-1
2
Ma
y-1
2
Sep
-12
Jan
-13
Ma
y-1
3
Sep
-13
Jan
-14
Ma
y-1
4
Sep
-14
Jan
-15
Ma
y-1
5
Sep
-15
Jan
-16
Ma
y-1
6
Sep
-16
Jan
-17
Ma
y-1
7
Sep
-17
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4
Jan
-12
Ma
y-1
2
Sep
-12
Jan
-13
Ma
y-1
3
Sep
-13
Jan
-14
Ma
y-1
4
Sep
-14
Jan
-15
Ma
y-1
5
Sep
-15
Jan
-16
Ma
y-1
6
Sep
-16
Jan
-17
Ma
y-1
7
Sep
-17
LN_Resiko Pembiayaan
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
Jan
-12
Ma
y-1
2
Sep
-12
Jan
-13
Ma
y-1
3
Sep
-13
Jan
-14
Ma
y-1
4
Sep
-14
Jan
-15
Ma
y-1
5
Sep
-15
Jan
-16
Ma
y-1
6
Sep
-16
Jan
-17
Ma
y-1
7
Sep
-17
Return On Assets (ROA)
98
Lampiran 6 Hasil Olah Data SPSS Struktural I
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .926a .858 .851 .04862 .575
a. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, LN_DST
b. Dependent Variable: LN_RP
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -
1.846 .371 -4.981 .000
LN_DST .322 .028 .736 11.364 .000 .523 1.913
FDR .001 .001 .115 2.312 .024 .881 1.135
BOPO .007 .002 .265 4.109 .000 .527 1.897
a. Dependent Variable: LN_RP
99
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression .925 3 .308 130.452 .000b
Residual .154 65 .002
Total 1.079 68
a. Dependent Variable: LN_RP
b. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, LN_DST
Coefficientsa
Model
Standardized Coefficients
Beta
1 (Constant)
LN_DST .736
FDR .115
BOPO .265
a. Dependent Variable: LN_RP
100
Lampiran 7 Hasil Olah Data SPSS Struktural II
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -
11.965 2.478 -4.828 .000
LN_DST 1.470 .279 .666 5.272 .000 .175 5.714
FDR .059 .004 .977 16.678 .000 .814 1.229
BOPO -.020 .011 -.152 -1.864 .067 .418 2.390
LN_RP -3.529 .706 -.700 -5.002 .000 .142 7.021
a. Dependent Variable: ROA
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .906a .821 .810 .27652 .748
a. Predictors: (Constant), LN_RP, FDR, BOPO, LN_DST
b. Dependent Variable: ROA
101
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 22.497 4 5.624 73.554 .000b
Residual 4.894 64 .076
Total 27.391 68
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), LN_RP, FDR, BOPO, LN_DST
Lampiran 8 Hasil Koefisien Jalur Struktural II
Coefficientsa
Model
Standardized Coefficients
Beta
1 (Constant)
LN_DST .666
FDR .977
BOPO -.152
LN_RP -.700
a. Dependent Variable: ROA
102
Lampiran 9 Hasil Analisis Korelasi
Correlations
Ln_DST FDR BOPO RP ROA
Ln_DST Pearson Correlation 1 -.159 .646** .888** -.210
Sig. (2-tailed) .192 .000 .000 .084
N 69 69 69 69 69
FDR Pearson Correlation -.159 1 .132 .033 .828**
Sig. (2-tailed) .192 .281 .786 .000
N 69 69 69 69 69
BOPO Pearson Correlation .646** .132 1 .755** -.123
Sig. (2-tailed) .000 .281 .000 .315
N 69 69 69 69 69
RP Pearson Correlation .888** .033 .755** 1 -.191
Sig. (2-tailed) .000 .786 .000 .116
N 69 69 69 69 69
ROA Pearson Correlation -.210 .828** -.123 -.191 1
Sig. (2-tailed) .084 .000 .315 .116 N 69 69 69 69 69
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).