31
1 Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa Kesadaran Merek dan Sikap Terhadap Merek Kartu Prabayar Mentari di Semarang Sherly Octaviasari Drs. Ec. Ibnu Widiyanto, MA. PhD ABSTRACT This study is aimed to analyze and provide empirical evidence about whether the advertisement attractiveness and the effects of community influence on brand awareness and attitude towards brand. This research used a multiple linear regression method with SPSS for windows software. The population was the people of Semarang who used Mentari prepaid card. The number of samples are 100 respondents and the sampling method was accidental sampling. The result showed that attractiveness and community effect have positive and significant impacts on brand awareness. Further brand awareness, attractiveness and community effect have also positive and significant impacts on attitude towards brand. The most dominant variable of model 1 is advertisement attractiveness, while for model 2, brand awareness is the highest influence on attitude towards brand. Advertisement attractiveness will be the most influential factor on attitude towards brand through the forming of brand awareness. Keywords : advertisement attractiveness, community effect, brand awareness, attitude towards brand

Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

  • Upload
    lykhanh

  • View
    231

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

1

Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas

Terhadapa Kesadaran Merek dan Sikap Terhadap Merek Kartu

Prabayar Mentari di Semarang

Sherly Octaviasari

Drs. Ec. Ibnu Widiyanto, MA. PhD

ABSTRACT

This study is aimed to analyze and provide empirical evidence about whether

the advertisement attractiveness and the effects of community influence on brand

awareness and attitude towards brand.

This research used a multiple linear regression method with SPSS for

windows software. The population was the people of Semarang who used Mentari

prepaid card. The number of samples are 100 respondents and the sampling method

was accidental sampling.

The result showed that attractiveness and community effect have positive and

significant impacts on brand awareness. Further brand awareness, attractiveness

and community effect have also positive and significant impacts on attitude towards

brand. The most dominant variable of model 1 is advertisement attractiveness, while

for model 2, brand awareness is the highest influence on attitude towards brand.

Advertisement attractiveness will be the most influential factor on attitude towards

brand through the forming of brand awareness.

Keywords : advertisement attractiveness, community effect, brand awareness,

attitude towards brand

Page 2: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

2

1. PENDAHULUAN

Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya

berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-

perusahaan semakin ketat. Hal ini menyebabkan manajemen perusahaan dituntut

untuk lebih cermat menyikapi dalam menentukan strategi bersaing. Persaingan yang

semakin ketat seperti dalam dunia industri kartu seluler, membuat perusahaan lebih

memperlihatkan keunggulan-keunggulan dari produk tersebut. Perusahaan juga

memanfaatkan peluang pasar dengan strateginya masing-masing. Dengan keadaan

seperti ini, perusahaan tentu ditantang untuk lebih aktif dalam mendistribusikan

produknya agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya.

Brand awareness menjadi salah satu faktor yang menentukan pencapaian

keberhasilan suatu usaha, dengan selalu diingatnya merek tersebut oleh konsumen.

Upaya memenuhi konsumen dalam pencapaian tingkat top of mind agar konsumen

dapat melakukan sikap terhadap merek bukanlah hal yang mudah, karena banyak

faktor yang mempengaruhinya, yaitu kredibilitas endorser dan kreatifitas iklan.

Tabel 1.1

Top brand index simcard GSM Pra Bayar

Simcard GSM

Pra Bayar

Top Brand Index

2009

Top Brand Index

2010

Top Brand Index

2011

Simpati 42,9% 49,9% 48%

IM3 17,9% 17,5% 16,6%

Mentari 15,8% 9,5% 7,3%

XL Prabayar 13,1% 13,3% 14,8%

Kartu AS 7,1% 6,5% 9,9%

Jempol 1,3% - -

3 0,6% 1,5% -

Axis 0,5% 1,1% -

Sumber : Marketing/02/IX/Februari2009, Marketing/02/X/Februari2010,

Marketing/02/XI/Februari2011

Page 3: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

3

Dari tabel 1.1 terlihat bahwa top brand index simcard GSM prabayar selalu

mengalami penurunan untuk 3 tahun ini. Angka penurunan yang ditunjukan oleh

Mentari cukup besar dari mulai 2009 ke tahun 2010 yaitu menunjukkan 6,3%. Lalu

selanjutnya di tahun 2010 sampai 2011 juga masih mengalami penurunan sebesar

2,2%. Menurut Pradopo (2010) Top Brand merupakan wujud pengakuan dari

konsumen terhadap sebuah merek. Top brand menyajkan gambaran jelas atas hasil

aktivitas merek seperti iklan, event, public relation terhadap perubahan perilaku

pelanggan.

Tabel 1.2

Market share simcard GSM Pra Bayar

Merek Market share

2008

Market share

2009

Market share

2010

Simpati 35,1% 43,7% 44,2%

IM3 18,0% 16,0% 19,4%

XL 18,2% 15,0% 17,8%

Mentari 18,8% 15,7% 8,3%

Kartu AS 7,5% 7,7% 6,9%

Sumber: SWA No.15/XXVI/15-28 JULI 2010

Dari tabel 1.2 juga terlihat bahwa kartu dari indosat yang diwakili oleh merek

mentari juga mengalami penurunan. Menurut Bayu (2010), turunnya market share

dikarenakan kurangnya variasi dan terobosan-terobosan marketing baru, serta

kurangnya kreativitas.

Menurut Chaundhuri (1999), sikap merek (brand attitude) adalah evaluasi

keseluruhan konsumen terhadap merek, dalam model ekuitas merek ditemukan

bahwa peningkatan pangsa pasar terjadi ketika sikap terhadap merek makin positif.

Sikap terhadap merek sering mempengaruhi apakah konsumen akan kembali atau

tidak.

Page 4: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

4

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005).Konsep dari pemasaran

menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan

harus lebih menjadi efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,

menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran

yang terpilih.

2.2 Sikap Terhadap Merek

Sikap (attitude) adalah suatu mental syaraf sehubungan dengan kesiapan

untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang

mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku (Nugroho J. Setiadi 2003; 214).

Sikap terhadap merek ini terbentuk setelah konsumen mengintepretasi, melakukan

evaluasi dan mengintegrasikan berbagai informasi (Low dan Lamb, 2000). Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa sikap yang muncul terhadap merek akan

memiliki konsistensi dengan jawaban konsumen akan pertanyaan seberapa puas

konsumen akan pilihan konsumsinya. Menurut Durianto, sikap konsumen merupakan

elemen kedua dari elemen-elemen yang membentuk kesan merek. Sikap konsumen

terhadap merek dapat diartikan sebagai penyampaian apa yang diharapkan pembeli

agar dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan pembeli. Sikap terhadap merek

mempresentasikan pengaruh konsemen terhadap suatu merek, yang dapat megarah

pada tindakan nyata, seperti pilihan terhadap suatu merek (kurniawati, 2009). Sudah

umum dibicarakan, bahwa semakin tertariknya seseorang terhadap merek, maka

semakin kuat keinginan seseorang itu untuk memiliki dan memilih merek tersebut.

Page 5: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

5

2.3 Daya Tarik Iklan

Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah seberapa

besar iklan mampu memukau atau menarik perhatian pemirsanya (Indriarto, 2006).

Iklan selama ini dipandang sebagai bentuk promosi yang paling efektif. Iklan

merupakan instrument pemasaran modern yang akhirnya didasarkan pada pemikiran-

pemikiran (Engel dkk, 1995) karena iklan merupakan bentuk komunikasi, maka

keberhasilannya dalam mendukung program pemasaran merupakan pencerminan dari

keberhasilan komunikasi perusahaan menggunakan iklan sebagai media komunikasi,

tentu mengupayakan isi iklan tersebut mampu menciptakan keyakinan yang positif

terhadap atribut-atribut produknya karena keyakinan semacam ini akan mendorong

sikap konsumen yang positif juga terhadap merek tersebut.

2.4 Efek Komunitas

Menurut Syahyuti (2003), komunitas adalah sekelompok orang yang hidup

bersama pada lokasi yang sama, sehingga mereka telah berkembang menjadi sebuah

kelompok hidup (group lives) yang diikat oleh kesamaan kepentingan (common

interest). Efek komunitas (community effect) atau sering disebut orang – orang yang

sering mengikuti orang banyak tanpa memeriksa manfaat hal tertentu. Lebih lanjut

Joo (2007), mengatakan bahwa nilai diperoleh dari komunitas yang sebetulnya

diberikan kepada pelanggan dan mencari pengetahuan dan pengalaman dan

berkomunikasi dengan yang lain. Dengan adanya efek komunitas di masyarakat

mampu meningkatkan respon positif dan mempengaruhi penilaian pelanggan

terhadap produk.

Page 6: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

6

2.5 Kesadaran Merek

Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk

mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori

produk tertentu. Kesadaran merek membutuhkan continum ranging (jangkauan

kontinum) dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal

sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-

satunya merek dalam suatu kelompok tertentu (Durianto, Sugiarto & Sitinjak

2003:54-56). Peter dan Olson (2000: 190) menyatakan tingkat brand awareness dapat

diukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama brand yang mana yang

dianggap akrab oleh konsumen. Apakah pengingatan ulang atau brand awareness

sudah mulai memadai tergantung pada dimana dan kapan suatu keputusan

pembellian dilakukan. Strategi brand awareness yang tepat tergantung pada seberapa

terkenal brand tersebut. Kadang kala tujuan promosi adalah untuk memelihara

tingkat brand awareness yang sudah tinggi

2.6 Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Kesadaran Merek

Penelitian Endra (2003) yang berjudul : “Pengaruh Iklan Terhadap Kesadaran

Merek Toyota Avanza Berdasarkan Persepsi Pemirsa Televisi di Surabaya”.

Penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif iklan yang di persepsikan menarik

dan kesadaran merek selalu diingat oleh pemirsa, sehingga memang ada pengaruh

iklan terhadap kesadaran merek Toyota Avanza. Setelah diuji secara statistik ternyata

pengaruhnya signifikan dan kemampuan iklan menjelaskan kesadaran merek sebesar

80,60 % dan sisanya 19,40 % kesadaran merek dijelaskan oleh variabel lain diluar

iklan.

Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:

H1 : daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap kesadaran merek.

Semakin tinggi daya tarik iklan maka semakin tingga kesadaran merek.

Page 7: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

7

2.7 Pengaruh Efek Komunitas Terhadap Kesadaran Merek

Dari suatu komunitas biasanya akan timbul suatu komunikasi antar konsumen

yang dapat membangun komunikasi horizontal antarmereka secara otomatis tanpa

keterlibatan pemilik merek. Biasanya yang diperbincangkan secara antusias oleh

konsumen itu merupakan suatu produk yang nantinya akan berakibat pada

peningkatan brand awareness yang berujung pada penjualan.

Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:

H2 : efek komunitas berpengaruh positif terhadap kesadaran merek.

Semakin tinggi efek komunitas maka semakin tinggi kesadaran merek.

2.8 Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Sikap Terhadap Merek

Menurut Engel, dkk (1995) Iklan merupakan instrument pemasaran modern

yang akhirnya didasarkan pada pemikiran-pemikiran karena iklan merupakan bentuk

komunikasi, maka keberhasilannya dalam mendukung program pemasaran

merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi perusahaan menggunakan

iklan sebagai media komunikasi, tentu mengupayakan isi iklan tersebut mampu

menciptakan keyakinan yang positif terhadap atribut-atribut produknya karena

keyakinan semacam ini akan mendorong sikap konsumen yang positif juga terhadap

merek tersebut .

Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:

H3 : daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap sikap merek.

Semakin tinggi daya tarik iklan maka semakin tinggi sikap terhadap merek.

Page 8: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

8

2.9 Pengaruh Efek Komunitas Terhadap Sikap Terhadap Merek

Menurut Silverman (2001) konsumen yang puas akan merek yang

digunakannya akan memberitahukan kelebihan-kelebihan merek tersebut kepada

orang lain, dan selanjutnya konsumen akan merekomendasikannya kepada orang

lain. Rekomendasi pelanggan merupakan alat promosi dan penjualan yang sangat

efektif dalam mempengaruhi pembentukan sikap.

Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:

H4 : efek komunitas berpengaruh positif terhadap sikap merek. Semakin

tinggi efek komunitas maka semakin tinggi sikap terhadap merek.

2.10 Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap Sikap Terhadap Merek

Sikap terhadap merek mempresentasikan pengaruh konsumen terhadap suatu

merek, yang dapat mengarah pada tindakan nyata seperti pilihan terhadap suatu

merek (Keller, 1998). Menurut Till & Back, 2005 serta Shapiro & Krishman, 2001

Sudah umum dibicarakan bahwa semakin tertariknya seseorang terhadap suatu

merek, maka semakin kuat keinginan seseorang itu untuk memiliki dan memilih

merek tersebut. Sikap merek dikatakan mendapat nilai positif apabila merek tersebut

lebih disukai dan merek lebih diingat

Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:

H5: kesadaran merek berpengaruh positif terhadap sikap merek.

Semakin tinggi kesadaran merek maka semakin tinggi sikap terhadap merek.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat / nilai dari orang objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (sugiyono, 2001). Variabel penelitian ini terdiri dari

dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang

Page 9: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

9

menjadi pusat perhatian peneliti, dalam penelitian ini adalah sikap terhadap merek

(Y2), variabel intervening yaitu variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi

variabel lain, dalam penelitian ini adalah kesadaran merek (Y1) dan variabel bebas

(independent variable) atau variabel yang tidak tergantung pada variabel yang

lainnya. Dalam penelitian ini adalah daya tarik iklan (X1) dan efek komunitas (X2).

3.2 Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

Convenience/Accidental Sampling, accidental sampling yaitu tehnik pengambilan

sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

bersama dengan peneliti dapat dijadikan sampel bila dipandang orang yang ditemui

itu cocok sebagai sumber data (serious problem sampling) (Widiyanto, 2005)

Pada penelitian ini populasi yang diambil berukuran besar dan jumlahnya

tidak diketahui secara pasti.dalam penentuan sampel jika populasinya besar dan

jumlahnya tidak dikatahui menurut Rao (1996) digunakan rumus sebagai berikut:

n = �²

������²

n = ,��²

�� ,�²

n = 96,6

n = 100 (dibulatkan)

keterangan:

n = jumlah sampel

z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel (95% = 1,96)

moe = margin of error atau kesalahan yang di toleransi

dalam penelitian ini, penelitian mengambil sampel 100 orang responden

sehingga dianggap cukup mewakili populasi.

Page 10: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

10

3.3 Metode Analisis Data

3.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2001).

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r

tabel untuk degree of freedom d(f) = n-k dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar

dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid.

3.3.2 Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan koefisien Alpha

Cronbach (α). Suatu kuesioner reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten dan stabildari waktu ke waktu. Uji reliabilitas merupakan alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly dalam

Ghozali, 2001).

3.3.3 Uji Asumsi Klasik

3.3.3.1 Uji Multikolinieritas

Pada dasarnya multikolinieritas adalah suatu hubungan linear yang sempurna

(mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas (kuncoro, 2004).

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah dalam model ditemukan

adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Multikolinieritas dapat dilihat

dari nilai tolerance lawannya variance inflation factor (VIF). Pedoman suatu regresi

yang bebas dari multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka 1

(satu) daan mempunyai angka tolerance mendekati 1 (satu).

Page 11: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

11

3.3.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedasitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

terdapat ketidaksamaan varians dari residual suatu pengalaman ke suatu pengamatan

lainnya. Jika varians dan residu sama, disebut homokedastisitas. Cara untuk

mendeteksinya adalah dengan melihat grafik Scater Plot antara nilai prediksi variabel

terikat (z variabel), dengan residualnya (s residualnya).

3.3.3.3 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah regresi,

variabel independent, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribuso

normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau

mendekati normal.

3.3.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau

lebih variabel bebas terhadap variabel terikat.

Bentuk matematisnya adalah sebagai berikut:

Y1 = �₁ + β1X1 + β2X2 + e1………………………………………………………………(1)

Y2 = α2 + β1X1 + β2X2 + β3Y1 + e2………………………………………………….(2)

Dimana:

Y2 = Sikap terhadap merek

Y1 = Kesadaran merek

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi untuk daya tarik iklan

β2 = Koefisien regresi untuk efek komunitas

β3 = Koefisien regresi untuk kesadaran merek

X1 = Daya tarik iklan

X2 = Efek komunitas

Page 12: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

12

X3 = Kesadaran merek

e = Error

3.3.5 Uji Kebaikan Model

3.3.5.1 Uji F

Uji F merupakan pengujian signifikan yang digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2), yaitu daya tarik iklan dan efek

komunitas terhadap variabel intervening (Y1) yaitu kesadaran merek, serta pengaruh

variabel bebas (X1,X2) dan variabel intervening (Y1) terhadap variabel terikat (Y2)

yaitu sikap terhadap merek.

3.3.5.2 Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu

variabel penjelas secara individu dalam menerangkan variasi variabel terikat

(kuncoro, 2004)

Uji t digunakan untuk menguji signifikan hubungan antara variabel X1, X2

terhadap Y1, apakan variabel X1 dan X2 berpengaruh secara parsial (sendiri-sendiri)

terhadap variabel Y1. Serta menguji signifikansi hubungan antara variabel X1, X2

dan Y1 terhadap Y2, apakah variabel X1, X2, dan Y1 berpengaruh secara parsial

(sendiri-sendiri) terhadap variabel Y2.

3.3.5.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen). Nilai koefisien

determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independent dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan

Page 13: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

13

hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

independen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap

jumlah jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.setiap

tambahan satu variabel independen maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah

variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh

karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2

pada saat mengevaluasi mana model regresi yang tebaik (kuncoro, 2004). Sehingga

nilai yang dipakai dalam penelitian ini adalah Adjusted R2 karena ini dapat naik atau

turun apabila satu variabel bebas ditambahkan kedalam model yang diuji.

Page 14: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

14

4. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel

Indikator R hitung Keterangan

Alpha

Cronbach

Keterangan

Daya tarik

iklan (X1)

X1.1 0,642 Valid 0,726 Reliabel

X1.2 0,735 Valid 0,635 Reliabel

X1.3 0,594 Valid 0,818 Reliabel

Efek

komunitas

(X2)

X2.1 0,516 Valid 0,796 Reliabel

X2.2 0,661 Valid 0,641 Reliabel

X2.3 0,654 Valid 0,635 Reliabel

Kesadaran

merek (Y1)

Y1.1 0,638 Valid 0,866 Reliabel

Y1.2 0,749 Valid 0,823 Reliabel

Y1.3 0,769 Valid 0,815 Reliabel

Y1.4 0,744 Valid 0,825 Reliabel

Sikap

terhadap

merek (Y2)

Y2.1 0,744 Valid 0,841 Reliabel

Y2.2 0,806 Valid 0,790 Reliabel

Y2.3 0,754 Valid 0,845 Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.1 tampak bahwa nilai rhitung untuk semua indikator pada

variabel penelitian adalah di atas rtabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua

indikator yang dipergunakan adalah valid. Dengan demikian, syarat validitas dan alat

ukur terpenuhi dan tampak bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha untuk semua

indikator pada variabel penelitian di atas 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa rangkaian soal yang dipergunakan pada variabel tersebut adalah reliabel dan

syarat reliabilitas alat ukur terpenuhi.

Page 15: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

15

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Hasil Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance lawannya variance inflation

factor (VIF). Pedoman suatu regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah

mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 (satu) daan mempunyai angka tolerance

mendekati 1 (satu). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih

yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang

rendah = nilai VIF yang tinggi (VIF = 1 atau tolerance) dan menunjukkan adanya

kolinieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau

sama dengan nilai VIF di atas 10 (Ghozali, 2001).

Tabel 4.2

Uji Multikolinearitas Model 1

Variabel Tolerance VIF

Daya tarik iklan 0,795 1,259

Efek komunitas 0,795 1,259

Sumber: Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa masing-masing variabel independen

memiliki nilai VIF sebesar 1,259 (< 10) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat

gangguan multikolinearitas pada model 1.

Tabel 4.3

Uji Multikolinearitas Model 2

Variabel Tolerance VIF

Daya tarik iklan 0,503 1,987

Efek komunitas 0,759 1,318

Kesadaran merek 0,506 1,976

Sumber: Data primer diolah, 2011

Page 16: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

16

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa nilai VIF semua variabel berada jauh

di bawah 10 (nilai tertinggi VIF adalah sebesar 1,987 untuk variabel daya tarik

iklan). Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang terlalu tinggi

antara variabel independen, sehingga model 2 tidak terganggu oleh gejala

multikolinearitas.

4.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik Scater Plot antara

nilai prediksi variabel terikat (z variabel), dengan residualnya (s residualnya)

1. Jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokesdastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokesdastisitas.

Berikut adalah diagram pengujian heteroskedastisitas dengan plot grafik

antara ZPRED dan SRESID pada kedua model penelitian ini:

Gambar 4.1

Uji Heteroskedastisitas Model 1

Sumber: Data primer diolah, 2011

Scatterplot

Dependent Variable: Kesadaran merek

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3-4

Regre

ssio

n S

tudentized R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Page 17: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

17

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas Model 2

Sumber: Data primer diolah, 2011

Scatter Plot di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat pola tertentu pada

grafik. Semua grafik menunjukkan titik-titik yang relatif menyebar secara merata

pada gambar dan tidak terdapat pola tertentu pada grafik. Hal tersebut menunjukkan

bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model 1 dan model 2 dalam

penelitian ini.

4.2.3 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk menentukan apakah data terdstribusi

dengan normal atau tidak. Uji normalitas pada model regresi 1 dan 2 memberikan

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas

Nilai K-S Sig. Keterangan

Model 1 0,962 0,313 Distribusi data normal

Model 2 0,516 0,953 Distribusi data normal

Scatterplot

Dependent Variable: Sikap terhadap merek

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3-4

Re

gre

ssio

n S

tud

en

tize

d R

esid

ua

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

Page 18: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

18

Gambar 4.3

Uji Normalitas Model 1

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Gambar 4.4

Uji Normalitas Model 2

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent: Sikap terhadap merek

Observed Cum Prob

1.00.75.50.250.00

Expected Cum Prob

1.00

.75

.50

.25

0.00

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent: Kesadaran merek

Observed Cum Prob

1.00.75.50 .250.00

Expected Cum Prob

1.00

.75

.50

.25

0.00

Page 19: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

19

Tampak pada tabel di atas, bahwa signifikansi untuk model 1 adalah sebesar

0,313 dan untuk model 2 adalah sebesar 0,953 yang semuanya di atas 0,05. Hal

tersebut diperkuat dengan Gambar Normal P-Plot yang memperlihatkan bahwa

distribusi data berada di sekitar garis diagonal (Gambar 4.3 dan 4.4). Dengan

demikian asumsi normalitas terpenuhi.

4.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi. Berikut

adalah analisis regresi linear untuk kedua model penelitian:

Persamaan regresi model 1, yaitu antara daya tarik iklan dan efek komunitas

terhadap kesadaran merek adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Regresi Model 1

Sumber: Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.5 maka persamaan regresi yang terbentuk adalah:

Y1 = 0,607 X1 + 0,173 X2

Keterangan :

Y1 = Kesadaran Merek

X1 = daya tarik iklan

X2 = efek komunitas

Coefficientsa

5.474 2.128 2.573 .012

.804 .107 .607 7.494 .000

.240 .112 .173 2.135 .035

(Constant)

Daya tarik iklan

Efek komunitas

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Kesadaran mereka.

Page 20: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

20

Berikut adalah hasil analisis regresi pada model 2 dengan variabel sikap

terhadap merek sebagai variabel terikat:

Tabel 4.6

Hasil Regresi Model 2

Sumber: Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.6 maka persamaan regresi yang terbentuk adalah:

Y2 = 0,279 X1 + 0,193 X2 + 0,352 Y1

Keterangan :

Y2 = sikap terhadap merek

Y1 = kesadaran merek

X2 = efek komunitas

X1 = daya tarik iklan

Coefficientsa

3.302 1.733 1.905 .060

.287 .106 .279 2.702 .008

.208 .091 .193 2.295 .024

.273 .080 .352 3.413 .001

(Constant)

Daya tarik iklan

Efek komunitas

Kesadaran merek

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Sikap terhadap mereka.

Page 21: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

21

4.4 Uji Kebaikan Model

4.4.1 Hasil Uji F

Tabel 4.7

Hasil Uji F Model 1

Sumber: Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.7 Diketahui nilai F hitung = 47, 339 (Fhitung > F tabel) dan nilai

signifikansi 0,000 dibawah 0,05, yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan daya tarik

iklan dan efek komunitas terhadap kesadaran merek

Tabel 4.8

Hasil Uji F Model 2

Sumber: Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.8 Diketahui F hitung 29,985 atau nilai signifikasi 0,000

dibawah 0,05, yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan dari daya tarik iklan, efek

komunitas dan kesadaran merek terhadap sikap terhadap merek.

ANOVAb

1806.123 2 903.061 47.339 .000a

1850.437 97 19.077

3656.560 99

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Efek komunitas, Daya tarik iklana.

Dependent Variable: Kesadaran merekb.

ANOVAb

1066.041 3 355.347 29.985 .000a

1137.669 96 11.851

2203.710 99

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Kesadaran merek, Efek komunitas, Daya tarik iklana.

Dependent Variable: Sikap terhadap merekb.

Page 22: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

22

4.4.2 Hasil Uji t

Uji hipotesis dilihat dari hasil statistik parsial (uji t), dimana hasilnya sebagai

berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Parsial Model 1

Sumber: Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.9, maka keputusan penerimaan hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama diperoleh nilai t = 7,494 dengan tingkat signifikasi 0,000

dibawah 0,05 yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan dari daya tarik

iklan terhadap kesadaran merek. Dengan demikian hipotesis pertama diterima.

2. Hipotesis kedua diperoleh nilai t = 2,135 dengan tingkat signifikansi 0,035

dibawah 0,05 yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan dari efek

komunitas terhadap kesadaran merek. Dengan demikian hipotesis kedua

diterima.

Coefficientsa

5.474 2.128 2.573 .012

.804 .107 .607 7.494 .000

.240 .112 .173 2.135 .035

(Constant)

Daya tarik iklan

Efek komunitas

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Kesadaran mereka.

Page 23: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

23

Tabel 4.10

Hasil Uji Parsial Model 2

Sumber: Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.10, maka keputusan penerimaan hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis ketiga diperoleh nilai t = 2,702 dengan tingkat signifikasi 0,008

dibawah 0,05 yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan dari daya tarik

iklan terhadap sikap terhadap merek. Dengan demikian hipotesis ketiga

diterima.

2. Hipotesis kedua diperoleh nilai t = 2,295 dengan tingkat signifikansi 0,024

dibawah 0,05 yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan dari efek

komunitas terhadap sikap terhadap merek. Dengan demikian hipotesis keempat

diterima.

3. Hipotesis kedua diperoleh nilai t = 3,413 dengan tingkat signifikansi 0,01

dibawah 0,05 yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan dari kesadaran

merek terhadap sikap terhadap merek. Dengan demikian hipotesis kelima

diterima.

4.4.3 Hasil Koefisien Determinasi

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap

jumlah jumlah variabel independen ang dimasukkan ke dalam model.setiap tambahan

satu variabel independen maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel

tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu

Coefficientsa

3.302 1.733 1.905 .060

.287 .106 .279 2.702 .008

.208 .091 .193 2.295 .024

.273 .080 .352 3.413 .001

(Constant)

Daya tarik iklan

Efek komunitas

Kesadaran merek

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Sikap terhadap mereka.

Page 24: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

24

banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat

mengevaluasi mana model regresi yang tebaik (kuncoro, 2004). Sehingga nilai yang

dipakai dalam penelitian ini adalah Adjusted R2 karena ini dapat naik atau turun

apabila satu variabelbebas ditambahkan kedalam model yang diuji.

Selanjutnya kebaikan model regresi berganda dilihat dari koefisien

determinasi, dimana hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Koefisien Determinasi Model 1

Sumber: Data primer diolah, 2011

Berdasarkan hasil uji hipotesis model regresi 1 diperoleh nilai adjusted R2

sebesar 0,484. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel daya tarik iklan

dan efek komunitas dapat digunakan untuk menjelaskan kesadaran merek sebesar

48,4%, sedangkan sisanya sebesar 51,6% dijelaskan oleh faktor lain diluar persamaan

regresi.

Tabel 4.12

Hasil Koefisien Determinasi Model 2

Model Summaryb

.703a .494 .484 4.368

Model1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Efek komunitas, Daya tarik iklana.

Dependent Variable: Kesadaran merekb.

Model Summaryb

.696a .484 .468 3.442

Model1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Kesadaran merek, Efek

komunitas, Daya tarik iklan

a.

Dependent Variable: Sikap terhadap merekb.

Page 25: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

25

Berdasarkan hasil uji hipotesis model regresi 2, diperoleh nilai adjusted R2

sebesar 0,468. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel daya tarik iklan,

efek komunitas dan kesadaran merek dapat digunakan untuk menjelaskan sikap

terhadap merek sebesar 46,8%, sedangkan sisanya sebesar 53,2% dijelaskan oleh

faktor lain diluar persamaan regresi.

4.5 Pembahasan

Hasil uji hipotesis mengungkapkan bahwa daya tarik iklan dan efek

komunitas berpengaruh positif secara signifikan terhadap kesadaran merek dan daya

tarik iklan, efek komunitas serta kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan

terhadap sikap terhadap merek.

Pada penelitian ini, konsumen memiliki pandangan yang positif terhadap

iklan kartu seluler merek Mentari sebagaimana yang dicerminkan oleh merek itu

sendiri ke dalam memori ketika melihat merek tersebut. Dari iklan yang selalu

beragam dan memiliki daya tarik dapat membuat kartu seluler prabayar Mentari di

masyarakat sangat dikenal. Iklan yang pesannya mudah dimengerti dapat

menampilkan keunggulan-keunggulan dari merek Mentari itu sendiri, bahasa dalam

iklan yang mudah dimengerti juga membuat konsumen lebih mengerti maksud dari

pesan iklan tersebut. Selain itu, tidak terlepas dari endorser yang ditampilkan selain

cantik, berbakat, endorser dari Mentari merupakan salah satu penyanyi muda yang

terkenal sehingga mudah diingat oleh konsumen, dan mernjadikan kartu seluler yang

banyak diminati konsumen.

Tindakan konsumen untuk menggunakan kartu seluler merek Mentari

merupakan usaha untuk selalu selaras dengan kelompoknya. Efek komunitas yang

tinggi ditunjukkan dengan teman selalu mengajak untuk menggunakan Mentari, lebih

bergaya ketika menggunakan Mentari serta pemberian penghargaan dar teman-teman

lain.

Page 26: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

26

Pada penelitian ini, konsumen memiliki kesadaran merek kartu seluler

prabayar Mentari yang baik sebagai refleksi respon konsumen terhadap merek

tersebut. Kesadaran merek yang positif ditunjukkan dengan mudah mengingat merek

Mentari meskipun ada merek lain, memiliki ciri yang khas yang membuat merek

Mentari lebih mudah diingat dan dikenali serta Mentari merupakan merek yang

terkenal.

Konsumen memiliki sikap terhadap merek kartu seluler Mentari yang cukup

baik sebagai refleksi respon konsumen terhadap merek tersebut. Sikap terhadap

merek yang positif ditunjukkan dengan selalu tertarik untuk menggunakan Mentari,

selalu percaya Mentari dan member kesan positif kepada setiap pengguna.

Variabel daya tarik iklan dan efek komunitas dapat digunakan untuk

menjelaskan kesadaran merek sebesar 48,4% sedangkan sisanya sebesar 51,6%

dijelaskan oleh faktor lain di luar model persamaan regresi. Sedangkan variabel daya

tarik iklan, efek komunitas dan kesadaran merek dapat digunakan untuk menjelaskan

sikap terhadap merek sebesar 46,8% sedangkan sisanya sebesar 53,2% dijelaskan

oleh faktor lain di luar model persamaan regresi.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan dalam

penelitian ini adalah:

1. Hipotesis pertama diterima karena diperoleh nilai t = 7,494 (t hitung > t

tabel), dengan nilai signifikansi = 0,000 (nilai signifikansi < 0,05), yang berarti

ada pengaruh positif yang signifikan dari daya tarik iklan terhadap kesadaran

merek. Semakin positif daya tarik iklan maka semakin positif terhadap kesadaran

merek.

Page 27: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

27

2. Hipotesis kedua diterima karena diperoleh nilai t = 2,135 (t hitung > t

tabel) dengan nilai signifikansi = 0,035 (nilai signifikansi < 0,05), yang berarti

ada pengaruh positif yang signifikan dari efek komunitas terhadap kesadaran

merek. Semakin positif efek komunitas maka semakin positif terhadap kesadaran

merek.

3. Hipotesis ketiga diterima karena diperoleh nilai t = 2,702 (t hitung > t

tabel) dengan nilai signifikansi = 0,008 (nilai signifikansi < 0,05), yang berarti

ada pengaruh positif yang signifikan dari daya tarik iklan terhadap sikap terhadap

merek. Semakin tinggi daya tarik iklan maka semakin positif terhadap sikap

terhadap merek.

4. Hipotesis keempat diterima karena diperoleh nilai t = 2,295 (t hitung > t

tabel) dengan nilai signifikansi = 0,024 (nilai signifikansi < 0,05), yang berarti

ada pengaruh positif yang signifikan dari efek komunitas terhadap sikap terhadap

merek.

5. Hipotesis kelima diterima karena diperoleh nilai t = 3,413 (t hitung . t

tabel) dengan nilai signifikansi = 0,001 (nilai signifikansi , 0,05), yang berarti ada

pengaruh positif yang signifikan dari kesadaran merek terhadap sikap terhadap

merek.

6. Variabel daya tarik iklam memberikan pengaruh yang paling besar kepada

kesadaran merek karena memiliki nilai beta 0,607, lalu variabel kesadaran merek

memberikan pengaruh yang paling besar kepada sikap terhadap merek karena

memiliki beta 0,352. sedangkan variabel efek komunitas memberikan pengaruh

yang paling kecil kepada kesadaran merek maupun sikap terhadap merek dengan

beta masing-masing 0,173 dan 0,193.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan. Keterbatasan

pengetahuan salah satunya membuat penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan

Page 28: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

28

penelitian, sehingga perlu berhati-hati dalam menafsirkan hasil penelitian. Dengan

keterbatasan ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk melakukan perbaikan

pada penelitian mendatang.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka diajukan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Perusahaan

a) Pada faktor daya tarik iklan masih perlu membangun pandangan yang

lebih baik terhadap iklan yang ditayangkan, salah satunya dengan

menggunakan bintang iklan yang sedang populer saat ini di kalangan

masyarakat sehingga hal ini bisa lebih mempengaruhi masyarakat

untuk lebih mengenal dan mudah diingat oleh masyarakat luas.

b) Pada faktor efek komunitas perlu ditingkatkan terutama pada hal

penghargaan. Penghargaan yang diberikan oleh orang lain biasa

berbentuk sanjungan karena pengguna telah lama menggunakan

Mentari. Dalam hal ini untuk menjaga pengguna agar tetap

menggunakan Mentari dengan meningkatkan kualitas Mentari itu

sendiri dan perusahaan dapat dengan mempertahankan dan

meningkatkan consumer sharing

c) Pada faktor kesadaran merek sudah cukup baik dan supaya dapat

meningkatkan lagi agar lebih baik, dengan cara perusahaan dapat

menambahkan jumlah outlet Mentari di berbagai wilayah agar selalu

diingat oleh masyarakat luas.

Page 29: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

29

2. Peneliti Lain

a. Dengan lebih mengambil banyak sampel, diharapkan hasilnya

mewakili pengguna Mentari di Semarang khususnya dan di Indonesia

umumnya.

b. Pengumpulan data yang dilakukan sebaiknya bukan hanya melalui

kuesioner namun dapat dilakukan dengan wawancara langsung

sehingga akan memperoleh informasi yang lebih mendalam dari

responden

Page 30: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

30

Daftar Pustaka

Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Budiman, Lie Joko. 2004. Brand Equity Ten,

Strategi Memimpin Pasar. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama

Durianto, Darmadi dan Cecillia, L. 2004. “Analisis Efektivitas Iklan Televisi softener

soft and fresh di Jakarta dan Sekitarnya dengan Menggunakan consumer

decision model”. Jurnal Bisnis Strategi, Vol 11, No. 1, Maret, hal. 35-54.

Februari, Agustinus dan Kusdibyo, Lusianus. 2003. “Efek Komunikasi Dari Mulut ke

Mulut Terhadap Sikap dan Kemungkinan Membeli”. Jurnal Bisnis Strategi.

Januari. Hal. 95-103.

Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi Kedua. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate SPSS. Semarang : Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Handoyo, Sapto. 2004. “Pengaruh Kreativitas Iklan terhadap Loyalitas Konsumen

Sabun Lux (Studi Pada Konsumen di Sekitar Wilayah UPN Veteran

Yogyakarta)”. Telaah Bisnis. Vol. 5, Desember, hal. 157-173.

Hasan, Ali. 2010. Marketing dari Mulut ke Mulut. Yogyakarta : Media Presindo

Husni, Rifqi. 2010. “Analisis Pengaruh brand Awareness terhadap Brand Attitude

Handphone Merek Nokia”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Ibrahim, Nidjat dan Rosalina, Nia. 2005. “Membangun Komunitas Merek pada

Toyota-Corolla Club. Media Riset dan Bisnis dan Manajemen. Vol. 5, April,

hal. 57-79.

Kasali, Rhenald. 2007. Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Cetakan kelima. Pustaka Utama

Kotler, P. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi

keduabelas. Jilid 1. PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Kotler, Philip.2005. Manajemen Pemasaran. Gramedia

Page 31: Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Efek Komunitas Terhadapa

31

Marketing.No 02/XI/Februari 2011

Morrisan. 2010. Periklanan-Komunikasi Pemasaran Terpadu.Kencana Prenada.

Jakarta : Media Group

Prasmawati, Evi. 2010. “Studi Tentang Nilai Pelanggan dengan Positive Words of

Mouth pada Pengguna Motor Yamaha di Semarang”. Tesis. Universitas

Diponegoro.

Purwanto, 2011. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Riyanto, Makmun. 2008. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan

Implikasinya Terhadap Sikap Merek.

Shimp, Terence A. 2002/2003. Advertising Promotion and Supplement Aspect of

Integrated Marketing Communication 5th

Edition ; Alih Bahasa : Periklanan

Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi ke-5,

Terjemahan: Reyvani Syahrial. Jakarta : Erlangga

Sudarmanto, R Gunawan. 2005. “Analisis Regrsi Linear Ganda dengan SPSS”.

Yogyakarta : PT. Graha Ilmu.

Suryadi, Didih. 2011.Promosi Efektif-menggugah Minat dan Loyalitas Pelanggan.

PT. Suka Karuku : Jakarta

Temporal, Paul & KC Lee. 2001. Hi-Tech Hi-Touch Branding : Creating Brand

Power in the Age of Technology. John Wiley & Sons Pte Ltd.

Wulandari. 2009. Analisis Pengaruh Kreatifitas Iklan dan Kredibilitas Endorser

Terhadap Efektifitas Iklan Serta Implikasinya pada Sikap terhadap Merek.

Universitas Diponegoro

Yudiantoro, Danang. 2004. “Analisis Pengaruh Kesesuaian Citra Diri terhadap

Kesukaan Merek dan Kepuasan”. Telaah Bisnis, Vol. 5, No.2, Desember,

hal. 119-141.

http//www.google.com