Upload
lelien
View
251
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK,
KUALITAS PELAYANAN DAN WORD OF MOUTH
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KULINER
DI GALABO KOTA SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
ROBINGATUN ISTIKOMAH
B 100 150 007
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
1
ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, KUALITAS
PELAYANAN DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KULINER DI GALABO KOTA SURAKARTA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga, kualitas produk,
kualitas pelayanan dan word of mouth terhadap keputusan pembelian Kuliner di
Galabo Kota Surakarta. Populasi penelitian ini adalah masyarakat di wilayah Kota
Surakarta dan sekitarnya yang pernah menikmati Kuliner di Galabo Kota
Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 responden
di Kuliner Galabo Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan data primer yang
diambil menggunakan wawancara terstruktur dengan bantuan kuesioner. Teknik
pengambilan sampel dengan metode non probability sampling. Teknik analisa
data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa : harga dan word of mouth mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian di Kuliner Galabo Kota Surakarta, sedangkan
kualitas produk dan kualitas pelayanan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap keputusan pembelian di Kuliner Galabo Kota Surakarta.
Kata kunci: Harga, Kualitas produk, kualitas pelayanan, word of mouth dan
Keputusan Pembelian.
Abstract
This study aims to analyze the effect of prices, product quality, service quality and
word of mouth on culinary purchasing decisions in Galabo, Surakarta City. The
population of this research is the people in the area of Surakarta and surrounding
areas who have enjoyed culinary in Galabo, Surakarta City. The sample used in
this study amounted to 100 respondents in the Surakarta City Galabo Culinary.
This study uses primary data taken using structured interviews with the help of a
questionnaire. The sampling technique is amethod non probability sampling. Data
analysis techniques use multiple linear regression. The results of this study
indicate that: price and word of mouth has a positive and significant influence on
purchasing decisions in Galabo City Surakarta, while product quality and service
quality have a positive but not significant effect on purchasing decisions in
Galabo City Surakarta.
Keywords: Price, product quality, service quality, word of mouth and purchasing
decisions.
1. PENDAHULUAN
Surakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Solo (disebut Kota Surakarta),
merupakan sebuah kota yang menjadi jantung budaya Jawa di Jawa Tengah. Kota
2
Surakarta terkenal akan pariwisata yang berkaitan dengan sejarah, dan budaya.
Kota Surakarta merupakan daerah yang bertumpu pada industri kreatif dengan
basis budaya, dengan ini Kota Surakarta memiliki potensi yang baik dalam
pengembangkan industri kreatif. Salah satu bidang yang cukup menarik perhatian
dan potensial secara ekonomi adalah industri kreatif pada sub sektor kuliner (Isa,
2016). Dibuktikan dengan Kota Surakarta meraih penghargaan The Best
Destination Of Tourism Award Indonesia 2009. Dengan meraih penghargaan itu,
Pemkot Surakarta mencoba memperbaiki kekurangan yang ada dibeberapa obyek
wisata dan membuat destinasi pariwisata baru.
Pariwisata merupakan salah satu sektor penting sebagai sumber pendapatan
daerah Kota Surakarta (Isa, 2016). Kota Surakarta terus berbenah untuk
mengembangkan sektor pariwisata, baik destinasi wisata, event wisata maupun
sarana pendukungnya, dalam mengembangkan ekonomi daerahnya. Peningkatan
sektor pariwisata di Kota Surakarta terlihat dari meningkatkanya trend masyarakat
yang lebih senang bepergian ke berbagai tempat untuk melakukan perjalanan
wisata, baik wisata alam, wisata budaya maupaun wisata minat khusus. Salah satu
bentuk dari wisata minat khusus adalah wisata kuliner (Isa, 2016).
Kuliner Kota Surakarta terus berkembang sampai sekarang. Wisata kuliner
merupakan salah satu bagian dari wisata budaya yang berarti wisata ini memiliki
nilai tersendiri di mata wisatawan. Kota Surakarta memiliki aneka kuliner yang
menarik, dengan kualitas rasa yang tidak diragukan lagi (Isa et al., 2018).
Makanan dan minuman di Kota Surakarta merupakan salah satu potensi bisnis
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi karena makanan dan minuman
merupakan salah satu kebutuhan utama semua orang dari berbagai kalangan
(Wajdi dan Isa, 2014).
Di Indonesia pun sekarang ini sudah tersebar berbagai wisata kuliner. Namun
wisata kuliner yang ditempatkan di dalam satu area unik dengan menyajikan
berbagai macam menu yang merupakan kuliner khas dari kota tersebut memang
belum banyak di Indonesia. Hadirnya kekayaan kuliner yang terdapat pada suatu
kota memiliki daya tarik tersendiri. Cita rasa yang lezat serta penyajian yang
menarik membuat kekhasan pada suatu tempat dimana kuliner tersebut berasal.
3
Surakarta menyimpan kekhasan tersebut yang dapat dijadikan sebagai kekuatan
dalam membangun kepariwisataan daerah (Saeroji dan Wijaya, 2017).
Semua tempat kuliner khas Kota Surakarta yang tersebar disemua penjuru
Kota Surakarta digabungkan di satu tempat yang dinamakan Gladag Langen
Bogan atau yang lebih dikenal Galabo. Ketika ingin berkunjung ke Galabo dan
bersantap berbagai makanan yang disediakan, sangat disarankan pada waktu
malam hari karena Galabo adalah wisata kuliner yang ramai dikunjungi pada
malam hari. Galabo memiliki konsep kekinian dan cukup nyaman dikunjungi.
Terbukti pengunjung lokal maupun luar daerah menyempatkan berkunjung
ditempat ini. Belum lagi disaat akhir pekan dan hari libur, banyak orang datang ke
tempat ini, menambah geliat kehidupan malam yang unik. Kota Surakarta telah
membuktikan bahwa industri pariwisatanya patut menjadi contoh kota-kota di
Indonesia yang sedang berkembang. Dengan lokasi yang strategis dan mudah
dijangkau, Galabo ramai dikunjungi penikmat kuliner.
Untuk harga yang ditawarkan bervariasi antara makanan satu dengan lainnya.
Harga merupakan komponen penting atas suatu produk, karena akan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen. Di Galabo, harga makanan yang
ditawarkan relatif terjangkau. Harga merupakan salah satu variabel penting, yang
dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk
membeli suatu produk, karena berbagai alasan. Alasan ekonomis akan
menunjukkan harga yang rendah atau harga terlalu berkompetisi merupakan salah
satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran (Ferdinand, 2006).
Kualitas produk mempunyai peran selain faktor harga. Menurut
Prawirosentono (2004), Kualitas produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat
produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen
dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.
Selain harga dan produk, untuk selanjutnya adalah kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang
diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka memuaskan konsumen dengan cara
memberikan atau menyampaikan jasa yang melebihi harapan konsumen (Tjiptono,
2012). Penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan,
4
mencerminkan seberapa baik suatu produsen memberikan pelayanan kepada
setiap konsumen pada waktu tertentu. Saat ini, sebagian konsumen menjadi lebih
kritis dalam memilih dan nantinya membeli suatu produk.
Word of mouth adalah komunikasi dari mulut ke mulut yang merupakan salah
satu ciri khusus dari promosi didalam dunia bisnis. Pelanggan sering sekali
memperhatikan dengan teliti penyerahan jasa dan kemudian menceritakan
pengalamannya pada pelanggan potensial lainnya (Hifni, 2008). Oleh karena itu,
faktor faktor diatas menjadi pertimbangan bagi setiap konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian suatu produk.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK,
KUALITAS PELAYANAN DAN WORD OF MOUTH TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KULINER DI GALABO KOTA SURAKARTA”.
2. METODE
Dalam penelitian ini yang menjadi Populasi adalah konsumen yang berkunjung
dan menikmati kuliner di Galabo Kota Surakarta. Metode pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu responden
dipilih langsung berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu individu yang datang
dan membeli makanan di Kuliner Galabo Kota Surakarta. Jumlah sampel yang di
gunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel. Data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan data primer.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner, wawancara,
dan observasi. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian menggunakan
teknik analisis regesi linier berganda yang terdiri dari uji instrument data (uji
validitas dan reliabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas,
dan uji heteroskedastisitas), uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2).
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Instrumen Data
3.1.1 Uji Validitas
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
Variabel Correlation
product moment rtabel Keterangan
Harga
H1 0,697 0,256 Valid
H2 0,627 0,256 Valid
H3 0,598 0,256 Valid
H4 0,742 0,256 Valid
H5 0,590 0,256 Valid
H6 0,639 0,256 Valid
H7 0,579 0,256 Valid
H8 0,680 0,256 Valid
Kualitas produk
KP9 0,573 0,256 Valid
KP10 0,671 0,256 Valid
KP11 0,710 0,256 Valid
KP12 0,699 0,256 Valid
KP13 0,705 0,256 Valid
KP14 0,531 0,256 Valid
KP15 0,734 0,256 Valid
KP16 0,482 0,256 Valid
KP17 0,702 0,256 Valid
Kualitas Pelayanan
KPel18 0,663 0,256 Valid
KPel19 0,614 0,256 Valid
KPel20 0,750 0,256 Valid
KPel21 0,791 0,256 Valid
KPel22 0,754 0,256 Valid
KPel23 0,802 0,256 Valid
KPel24 0,643 0,256 Valid
KPel25 0,750 0,256 Valid
Word of Mouth
WOM26 0,659 0,256 Valid
WOM27 0,795 0,256 Valid
WOM28 0,782 0,256 Valid
WOM29 0,816 0,256 Valid
WOM30 0,766 0,256 Valid
WOM31 0,765 0,256 Valid
WOM32 0,550 0,256 Valid
Keputusan Pembelian
6
Variabel Correlation
product moment rtabel Keterangan
KPEM33 0,641 0,256 Valid
KPEM34 0,677 0,256 Valid
KPEM35 0,732 0,256 Valid
KPEM36 0,702 0,256 Valid
KPEM37 0,727 0,256 Valid
KPEM38 0,647 0,256 Valid
KPEM39 0,673 0,256 Valid
KPEM40 0,651 0,256 Valid
Keterangan : Hasil Uji Validitas, 2018
Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan Tabel 1 maka dapat diketahui
bahwa semua nilai Correlation product moment dari tiap pernyataan adalah
lebih dari sama dengan 0,256. Berdasarkan Hasil tersebut berarti semua item
pertanyaan dari lima variabel yaitu harga, kualitas produk, Kualitas
Pelayanan, Word of Mouth dan keputusan pembelian dinyatakan valid.
3.1.2 Uji Reliabilitas
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Reliabilitas
(Cronbach Alpha)
Nilai
Kritis Keterangan
Harga 0,797 0, 60 Reliabel
Kualitas Produk 0,826 0, 60 Reliabel
Kualitas Pelayanan 0,867 0, 60 Reliabel
Word of Mouth 0,858 0, 60 Reliabel
Keputusan
Pembelian
0,833 0, 60 Reliabel
Keterangan : Hasil Uji Reliabilitas, 2018
Dilihat dari tabel 2, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas menunjukkan
bahwa seluruh variabel memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.
Berdasarkan hasil tersebut berarti bahwa semua variabel dinyatakan reliabel
dan layak digunakan dalam penelitian.
7
3.1.3 Uji Asumsi Klasik
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-
Smirnov Z
Asymp. Sig.
(2-tailed) Keterangan
Unstandardized
residual 0.807 0.533 Normal
Keterangan : Hasil Uji Normalitas, 2018
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, terlihat bahwa nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) sebesar 0.533 yang berarti lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa data pada model regresi terdistribusi normal.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Harga 0,605 1,652 Bebas dari Multikolinieritas
Kualitas Produk 0,549 1,823 Bebas dari Multikolinieritas
Kualitas Pelayanan 0,646 1,547 Bebas dari Multikolinieritas
Word of Mouth 0,651 1,536 Bebas dari Multikolinieritas
Keterangan : Hasil Uji Multikolinieritas, 2018
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai tolerance untuk masing-
masing dan nilai VIF untuk masing-masing <1 dan<10, yaitu nilai
tolerance 0,605 dan VIF 1,652 untuk variabel harga, untuk variabel kualitas
produk tolerance 0,549 dan VIF 1,823, untuk variabel kualitas pelayanan
tolerance 0,646 dan VIF 1,547 sedangkan untuk variabel Word of Mouth
tolerance 0,651 dan VIF 1,536. Berdasarkan data tersebut berarti variabel
dinyatakan bebas dari multikolinieritas dan model regresi layak digunakan.
Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedasitas
Variabel thitung Sign Keterangan
Harga -0,666 0,507 Bebas dari Heteroskedasitas
Kualitas Produk 0,713 0,478 Bebas dari Heteroskedasitas
Kualitas Pelayanan -1,396 0,166 Bebas dari Heteroskedasitas
Word of Mouth -0,063 0,950 Bebas dari Heteroskedasitas
Sumber: Hasil Uji Heteroskedasitas, 2018
8
Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam tabel diatas, nampak bahwa
semua variabel bebas menunjukkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas tersebut tidak
terjadi heteroskedasitas.
3.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variabel B Std. Error t-hitung Sig.
(Constant) 3,233 2,312 1,398 0,165
Harga 0,275 0,082 3,359 0,001
Kualitas Produk 0,067 0,074 0,906 0,367
Kualitas Pelayanan 0,100 0,065 1,530 0,129
Word of Mouth 0,520 0,074 7,034 0,000
R
0,805 Fhitung 43,799
R2 0,648 Fprobabilitas 0,000
Sumber: Hasil Uji Regresi Linier Berganda, 2018
Hasil analisis Tabel 6 dengan melihat koefisien ß maka persamaan
regresi yang dapat dibentuk adalah:
Y = 3,233+ 0,275X1 + 0,067X2 + 0,100X3 + 0,520X4 +e
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Konstanta bernilai positif sebesar 3,233, menunjukkan bahwa jika tidak
ada variabel harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan word of
mouth maka keputusan pembelian meningkat.
2. Koefisien regresi harga (X1) bernilai positif sebesar 0,275. Hal ini
menunjukan bahwa variabel harga memiliki pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Artinya semakin baik harga yang ditawarkan
perusahaan akan meningkatkan keputusan pembelian.
3. Koefisien regresi (X2) kualitas produk bernilai positif sebesar 0,067. Hal
ini menunjukan bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin tinggi kualitas produk
yang ditawarkan, semakin meningkat keputusan pembelian.
4. Koefisien regresi (X3) kualitas pelayanan bernilai positif sebesar 0,100.
Hal ini menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki
9
pengaruh terhadap keputusan pembelian. Artinya tinggi rendahnya
kualitas pelayanan, dapat meningkatkan keputusan pembelian.
5. Koefisien regresi (X4) Word of mouth bernilai positif sebesar 0,520. Hal
ini menunjukan bahwa variabel Word of mouth memiliki pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin bagus Word of
mouth, semakin memberikan dampak positif terhadap keputusan
pembelian.
3.2.1. Uji t
Untuk menguji keberartian model regresi untuk masing-
masing variabel secara parsial dapat diperoleh dengan menggunakan
uji t. Pengujian regresi digunakan pengujian dua arah dengan
menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% yang berarti bahwa α
= 5%. Perhitungan besarnya t-tabel sebesar = 1,985.
Berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing variabel
secara parsial, antara lain:
3.2.1.1.Pengujian terhadap variabel harga
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai thitung
sebesar 3,359. Oleh karena hasil uji t statistik (thitung) lebih
besar dari nilai ttabel (3,359 > 1,985) atau probabilitas t lebih
kecil dari 0,05 (0,001< 0,05) maka Ho ditolak pada taraf
signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel Harga memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
3.2.1.2.Pengujian terhadap variabel kualitas produk.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai thitung
sebesar 0,906. Oleh karena hasil uji t statistik (thitung) lebih
kecil dari nilai ttabel (0,906< 1,985) atau probabilitas t lebih
besar dari 0,05 (0,367> 0,05) maka Ho diterima pada taraf
signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel kualitas produk
tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.
10
3.2.1.3.Pengujian terhadap variabel kualitas pelayanan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai thitung
sebesar 1,530. Oleh karena hasil uji t statistik (thitung) lebih
kecil dari nilai ttabel (1,530 < 1,985) atau probabilitas t lebih
besar dari 0,05 (0,129> 0,05) maka Ho diterima pada taraf
signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel Kualitas Pelayanan
tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.
3.2.1.4.Pengujian terhadap variabel word of mouth
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai thitung
sebesar 7,034. Oleh karena hasil uji t statistik (thitung) lebih
besar dari nilai ttabel (7,034 >1,985) atau probabilitas t lebih
kecil dari 0,05 (0,000< 0,05) maka Ho ditolak pada taraf
signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel word of mouth
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian.
3.2.2. Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa variabel independent secara bersama-sama
memiliki pengaruh terhadap variabel dependent. Hal ini dapat
dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 43,799 dengan nilai
probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas F hitung < 0.05 maka
HO ditolak sehingga model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi keputusan pembelian. Jadi dapat dikatakan harga,
kualitas produk, kualitas pelayanan dan word of mouth secara
bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
3.2.3. Uji koefisien determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
Dalam penelitian ini yaitu variabel independen harga, kualitas
11
produk, kualitas pelayanan dan word of mouth mempengaruhi
keputusan pembelian (Variabel dependen) serta bertujuan untuk
menentukan proporsi atau prosentase total variasi dalam variabel
dependen yang diterangkan oleh variabel lain yang tidak dapat
dijelaskan.
Hasil perhitungan diperoleh Nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,648. Hal ini berarti bahwa 64,8% variabel keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh variabel harga, kualitas produk,
kualitas pelayanan dan word of mouth. sisanya (100 –64,8 = 35,2)
35,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam
model penelitian.
4 PENUTUP
4.1 Simpulan
Setelah dilakukan perhitungan dan analisis tentang pengaruh variabel-variabel
independen yang terdiri dari Harga (X1), kualitas produk (X2), Kualitas
Pelayanan (X3) dan Word of Mouth (X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y) di
Galabo Kota Surakarta, dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Kuliner Galabo Kota Surakarta.
2. Kualitas produk memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian pada Kuliner Galabo Kota Surakarta.
3. Kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap keputusan pembelian pada Kuliner Galabo Kota Surakarta.
4. Word of mouth memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian pada Kuliner Galabo Kota Surakarta.
4.2 Saran
Dari sekian keterbatasan dalam penulisan dan hal-hal lain dalam penulisan ini,
penulis memberikan saran diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperbanyak jumlah
responden sehingga hasil penelitian lebih dapat dipertanggung jawabkan.
12
2. Daftar harga yang terpampang di setiap penjual Galabo sebaiknya tetap
dipertahankan karena memudahkan setiap pengunjung untuk memilih
makanan sesuai budget dan keinginan mereka.
3. Akan lebih bermanfaat jika ada informasi di sosial media yang aktif
mengenai macam-macam menu makanan yang ada di Galabo Kota
Surakarta dan kualitas produk dari menu makanan tersebut, dengan maksud
agar masyarakat lebih mengetahui macam-macam kuliner di Galabo dan
kualitas produk dari kuliner yang diberikan.
4. Dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa pengunjung yang datang
untuk menikmati kuliner di Galabo Kota Surakarta, terdapat beberapa
masukan bahwasanya, mungkin bisa dipertimbangkan untuk diberikan
tempat duduk lesehan yang dimana, mengingat ketika akhir pekan
(Weekend) pengunjung Galabo lebih banyak dari hari-hari biasa. Yang
dimana masukan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kedepannya agar
pelayanan Galabo dapat lebih baik.
5. Wisata Kuliner Galabo mempunyai daya tarik yang dimana memiliki ciri
khas kuliner dengan menu yang beragam dan unik. Oleh karena itu,
diharapkan Kuliner Galabo mempertahankan menu makanan dengan cita
rasa yang baik sehingga ketika konsumen berkunjung ke Galabo, mereka
menceritakan pengalaman positif mereka kepada orang lain sehingga word
of mouth yang diberikan baik. Ketika word of mouth yang diberikan kurang
baik berdasarkan pengalaman konsumen, hal tersebut akan memberikan
anggapan tersendiri bagi seseorang yg mendapat cerita berdasarkan
pengalaman orang lain yg sudah melakukan pembelian. Oleh karena itu,
diharapkan penjual selalu mengutamakan rasa, kebersihan di Galabo, dan
sebagainya. sehingga word of mouth yang dihasilkan positif. Dengan
harapan Galabo Kota Surakarta dapat lebih dikenal masyarakat luas, seperti
yang diketahui Galabo merupakan salah satu icon Kota Surakarta.
6. Alunan musik yang dipertunjukkan di Galabo untuk menghibur pengunjung
Galabo dan menambah suasana malam yang harmoni diharapkan tetap
dipertahankan.
13
7. Untuk penelitian yang akan datang diharapkan mengkaji lebih mendalam
mengenai variabel yang akan digunakan dan dilakukan untuk mengetahui
konsisten atau tidak sehingga dapat memperbaiki variabel yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Ago, Gordius., Suharno., Mintarti, Sri., dan Hariyadi, Sugeng. (2015). Effect of
Product Quality Perception, Trust, and Brand Image on Generic Drug
Buying Decision and Consumer Satisfaction of Hospital Patients in East
Kalimantan. European Journal of Business and Management. Vol.7,
No.14.
Al Rasyid, Harun dan Indah, Agus Tri. (2018). ”Pengaruh Inovasi Produk dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota
Tangerang Selatan”. Perspektif.Vol. XVI ,No. 1. p-ISSN: 1411-8637 e-
ISSN: 2550-1178.
Al-Salamin, Hussain., Al-Hassan Eman. (2016). The Impact of Pricing on
Consumer Buying Behavior in Saudi Arabia : Al-Hassa Case Study.
European Journal of Business and Management. Vol.8, No.12.
Andreti, junio, Zhafira, Nabila H., Akmal, Sheila S., dan Kumar, Suresh. (2013).
The Analysis of Product, Price, Place, Promotion and Service Quality on
Customers’ Buying Decision of Convenience Store: A Survey of Young
Adult in Bekasi, West Java, Indonesia. International Journal of Advances
in Management and Economics. Vol.2, Issue 6.
Anggita, Rizza., Ali, Hapzi. (2017). The Influence of Product Quality, Service
Quality and Price to Purchase Decision of SGM Bunda Milk (Study on PT.
Sarihusada Generasi Mahardika Region Jakarta, South Tangerang
District). Scholars Bulletin, A Multidisciplinary Journal. Vol.3, Issue 6.
Aryati, Maya Tami. (2015). “Pengaruh Konflik Peran, Kompensasi Finansial dan
Kompensasi Nonfinansial Terhadap Loyalitas Karyawan pada PT. Aston
Graphindo Indonesia”. Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Budiyono. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan.Surakarta: UNSpres.
Bungin, Burhan. (2013). Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi. Edisi I.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
14
Cristo, M., Saerang, D.P.E., Worang, F.G. (2017). “The Influence Of Price,
Service Quality, And Physical Environment On Customer Satisfaction.
Case Study Markobar Cafe Manado”. Jurnal EMBA. Vol.5, No.2.
Djarwanto Pangestu. (1996). Statistik Induktif. Edisi IV. Yogjakarta: BPFE.
Effendi , Rudi. Rahadhini, Marjam Dhesma dan Suddin, Alwi. (2016). “Analisis
Pengaruh Word Of Mouth, Lokasi, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian (Survei Konsumen pada Warung Soto Seger Mbok
Giyem di Boyolali)”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 16, No. 4.
Ferdinand, Augusty. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Edisi Kedua.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Handayani, SB dan Taufik, M. (2017). “Analisa Keputusan Konsumen Warung
Angkringan Yang Dipengaruhi Lokasi, Fasilitas & Kualitas Pelayanan
(Studi Kasus Pada Warga Kos di Kota Semarang)”. Jurnal Ekonomi
Manajemen dan Akuntansi. No. 43.
Hidayati, Nur., Astusti, Sri Rahayu Tri. (2015). “Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Persepsi Harga, Kualitas Produk Dan Word Of Mouth
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Toko Seni
Kerajinan Mas & PerakSulaiman Intan Permata Di Semarang)”.
Diponegoro Journal Of Manajement. Vol. 4, No. 1.
Hifni, Alifahmi. (2008). Marketing Communication Orchestra: Harmonisasi
Iklan, Promosi, dan Marketing Public Relation. Cetakan Pertama.
Bandung: Examedia Publishing.
Isa, Muzakar. (2016). Model Penguatan Kelembagaan Industri Kreatif Kuliner
Sebagai Upaya Pengembangan Ekonomi Daerah. Prosiding Seminar
Nasional Ekonomi dan Bisnis & Call For Paper FEB UMSIDA 2016, 352-
361.
Isa, Muzakar., Mardalis, Ahmad., dan Mangifera, Liana. (2018). Analisis
Keputusan Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Makanan Dan
Minuman Di Warung Hik. Daya Saing Jurnal Ekonomi Manajemen
Sumber Daya Vol.20, No.1.
Kotler, Kevin, Lane, Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Dialih Bahasakan
Oleh Bob Sabran. Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2010). Principles of Marketing. Thirteen edition.
Prentice Hall. New Jersey.
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran 1. Jakarta: Indeks.
15
Kotler, Philip. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Terjemahan
Benyamin Molan. Jakarta: PT. Prehallindo.
Laksana, Fajar. (2008). Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Lotulung, S.C., Lapian., J., Moniharapon, S. (2015). ” Pengaruh Kualitas Produk,
Harga, Dan WOM (Word Of Mouth) Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Evercoss Pada CV.Tristar Jaya Globalindo Manado”. Jurnal
EMBA. Vol.3, No.3.
Molinari, Lori K., Abratt, Russell., dan Dion, Paul. (2008). Satisfaction, quality
and value and effects on repurchase and positive word-of-mouth
behavioral intentions in a B2B services context. Journal of Services
Marketing. Vol.22, No.5.
Mongi, Lidya. Maneke, L., & Repi, L. (2013). “Kualitas Produk, Strategi Promosi
dan Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati
Telkomsel Di Kota Manado”. Jurnal EMBA. 1(4): 2336-2346.
Pamungkas, Bagas Aji dan Zuhroh, Siti. (2016). “Pengaruh Promosi Di Media
Sosial Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus
Pada Kedai Bontacos, Jombang)”. Komunikasi, Vol. X No. 02.
Peter, P, J, & Olson, Jerry, C. (2009). Costumer Behavior. Jilid 2, Edisi Kelima
(alih bahasa Damos Sihombing). Jakarta: Erlangga.
Prawirosentono, Suyadi. (2002). Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu
(Total Quality Manajemen). Jakarta: Bumi Aksara.
Putra, Diyos Nugraha Eka. (2015). “Pengaruh Word Of Mouth Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Cafe Roti Gempol Dan Kopi Anjis”. e-
Proceeding of Management : Vol. 2, No.1.
Rangkuti, F. (2010). Spriritual Leadership in Business. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.
Saeroji, Amad., dan Wijaya, Deria Adi. (2017). Pemetaan Wisata Kuliner Khas
Kota Surakarta. Jurnal Pariwisata Terapan, No.1, Vol.1.
Saladin, D. (2008). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengendalian. . Bandung: Linda Karya.
Santoso, Daniel Teguh Tri., dan Purwanti, Endang. (2013). Pengaruh Faktor
Budaya, Faktor Sosial, Faktor Pribadi, Dan Faktor Psikologis Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Dalam Memilih Produk Operator Seluler
Indosat-M3 Di Kecamatan Pringapus Kab. Semarang. Among Makarti
Vol.6, No.12.
Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
16
Sari, Rindang Lista. . Mandey, Silvya L., & Soegoto, Agus Supandi. (2014).
“Citra Merek, Harga dan Promosi Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian Perhiasan Emas Pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado
Utara ”. Jurnal EMBA. 2(2): 1222-1232.
Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Media.
Sigit, Soehardi. (2002). Pemasaran Praktis. edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Stanton, Wiliam J. (1998). Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Subianto, Totok. (2007). Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasinya
Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ekonomi MODERNISASI. Vol.3,
No.3.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: ALFABETA.
Sugiyono.( 2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA.
Sumardy. (2011). The Power Word of Mouth. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sunjoyo., Setiawan, Rony., Carolina, Verani., Magdalena, Nonie., Kurniawan,
Albert. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: ALFABETA.
Susanti, C. Esti. (2003). Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Produk
Keramik Merek Milan Di Surabaya. Jurnal Widya Manajemen &
Akuntansi. Vol.3, No. 2.
Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: Rosda
Karya.
Tjiptono Fandy. (2012). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi offset.
Umar, Husein. (2007). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers
Wajdi, M. Farid dan Isa, Muzakar (2014). Membangun Konsep Modal Manusia
Yang Berperanan Dalam Kinerja Pemasaran Industri Kecil. Prosiding
Seminar Nasional dan Call for Paper, Research Methods And
Organizational Studies, ISBN: 978-602-70429-1-9.
Weenas, Jackson R.S. (2013). “Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Kualitas
Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Spring Bed
Comforta”.Jurnal EMBA. 1(4): 607-618.
Widarjono, Agus. (2015). Analisis Multivariat Terapan Dengan Program SPSS,
AMOS, dan SMARTPLS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.