14
1 ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) Yoga Rachmawan Putra Toto Rahardjo Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Email: [email protected] ABSTRACT The purpose of this study is to determine whether operating leverage and financial leverage have any impact toward profitability. This study was conducted on banking companies listed in the Indonesia Stock Exchange from 2013 to 2015. From the population of 30 banking companies, ten of them were selected as the sample. The data were analysed using multiple linear regression analysis. The result of this study reveals that degree of operating leverage and degree of financial leverage simultaneously influence return on equity significantly (0,001 < 0,05). Partially, degree of operating leverage has a negative and significant impact on return on equity (0,001 < 0,05), and degree of financial leverage does not have any significant impact on return on equity (0,061 > 0,05). Key Word: capital, profitability, operating leverage, financial leverage, return on equity. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah operating leverage dan financial leverage memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2013-2015. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan perbankan, yang digunakan sebagai sampel adalah 10 perusahaan perbankan. Analisis dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat diketahui bahwa secara simultan, degree of operating leverage dan degree of financial leverage berpengaruh signifikan terhadap return on equity (0,001 < 0,05). Secara parsial degree of operating leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap return on equity (0,001 < 0,05). Secara parsial degree of financial leverage tidak berpengaruh terhadap return on equity (0,061 > 0,05). Kata Kunci: Modal, Profitabilitas, Operating Leverage, Financial Leverage, Return On Equity. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi yang memiliki berbagai sumber daya yang akan dikelola menjadi berbagai bentuk barang dan/atau jasa, peningkatan nilai perusahaan menjadi tujuan utama perusahaan (Salvatore, 2004:8). Salah satu faktor yang dapat mencerminkan nilai

ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

1

ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL LEVERAGE

TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2013-2015)

Yoga Rachmawan Putra

Toto Rahardjo

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya

Malang

Email: [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine whether operating leverage and financial

leverage have any impact toward profitability. This study was conducted on banking

companies listed in the Indonesia Stock Exchange from 2013 to 2015. From the population of

30 banking companies, ten of them were selected as the sample. The data were analysed

using multiple linear regression analysis. The result of this study reveals that degree of

operating leverage and degree of financial leverage simultaneously influence return on

equity significantly (0,001 < 0,05). Partially, degree of operating leverage has a negative

and significant impact on return on equity (0,001 < 0,05), and degree of financial leverage

does not have any significant impact on return on equity (0,061 > 0,05).

Key Word: capital, profitability, operating leverage, financial leverage, return on equity.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah operating leverage dan financial

leverage memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian dilakukan pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2013-2015. Jumlah populasi dalam

penelitian ini adalah 30 perusahaan perbankan, yang digunakan sebagai sampel adalah 10

perusahaan perbankan. Analisis dilakukan dengan analisis regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat diketahui bahwa secara simultan, degree

of operating leverage dan degree of financial leverage berpengaruh signifikan terhadap

return on equity (0,001 < 0,05). Secara parsial degree of operating leverage berpengaruh

negatif signifikan terhadap return on equity (0,001 < 0,05). Secara parsial degree of financial

leverage tidak berpengaruh terhadap return on equity (0,061 > 0,05).

Kata Kunci: Modal, Profitabilitas, Operating Leverage, Financial Leverage, Return On

Equity.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai suatu organisasi yang

memiliki berbagai sumber daya yang akan

dikelola menjadi berbagai bentuk barang

dan/atau jasa, peningkatan nilai

perusahaan menjadi tujuan utama

perusahaan (Salvatore, 2004:8). Salah satu

faktor yang dapat mencerminkan nilai

Page 2: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

2

perusahaan adalah tingkat profitabilitas.

Profitabilitas yang tinggi mencerminkan

nilai perusahaan yang tinggi (Switli dkk.,

2016).

Tujuan perusahaan akan dapat tercapai

jika perusahaan memiliki pendanaan atau

modal yang cukup untuk menjalankan

kegiatan bisnisnya. Menurut Bambang

(1995:209), perusahaan dapat memperoleh

modal dari dua sumber yaitu modal yang

bersumber dari internal (internal

resources) dan modal yang bersumber dari

eksternal (external resources). Sumber

internal berarti modal perusahaan berasal

dari dalam perusahaan itu sendiri, yaitu

laba ditahan dan penyusutan. Sedangkan

sumber eksternal berarti modal perusahaan

bersumber dari luar perusahaan, yaitu

pendanaan yang diperoleh dari para

kreditur dan pemegang saham.

Penggunaan sumber eksternal (external

resources) yang berasal dari kreditur dapat

menjadi pilihan yang bijak bagi

perusahaan. Istilah lain yang dapat

digunakan dalam penggunaan sumber

eksternal berupa kredit/pinjaman yaitu

penggunaan dongkrak atau leverage.

Menurut Ana Mufidah (2014:53) leverage

adalah istilah yang digunakan untuk

perusahaan yang menggunakan aktiva atau

dana yang mempunyai beban tetap Jenis

leverage dibagi menjadi dua, yaitu

operating leverage (OL) dan financial

leverage (FL).

Perusahaan yang menanggung biaya

operasi tetap dapat dikatakan perusahaan

menggunakan OL. OL timbul karena

adanya fixed operating cost yang

digunakan oleh perusahaan dengan

harapan dapat meningkatkan income

(Lukman, 2009:107). Van Horne dan

Wachowicz (2013:138) menjelaskan

bahwa penggunaan OL dapat berpotensi

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

sementara itu, Ana (2014:55) menjelaskan

jika perusahaan mempunyai biaya operasi

tetap yang besar, maka total cost akan

meningkat sehingga perusahaan baru akan

mencapai break event point (BEP) pada

tingkat penjualan yang lebih tinggi.

Pada sisi pendanaan, perusahaan

dikatakan menggunakan FL jika

perusahaan tersebut menggunakan

pinjaman/utang yang menimbulkan beban

tetap berupa bunga. Penggunaan FL dapat

menguntungkan jika pendapatan yang

diperoleh dari penggunaan dana tersebut

lebih besar dibandingkan beban tetap yang

ditanggung dari penggunaan dana tersebut

(Bambang, 1995:375).

Penggunaan leverage diharapkan dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Menurut Agus Sartono (2010:122)

profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam memperoleh

keuntungan dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal

sendiri. Analisis profitabilitas dapat

dilakukan dengan menggunakan rasio

profitabilitas, yaitu rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan memanfaatkan

aktiva, modal, atau penjualan perusahaan

(I Made Sudana (2011:22).

Penelitian ini menggunakan Return On

Equity (ROE) sebagai alat ukur

profitabilitas perusahaan. Menurut

Martono dan Agus (2005:60), ROE

merupakan rasio yang digunakan untuk

mengetahui seberapa banyak keuntungan

yang dimiliki oleh pemilik perusahaan.

Analisis ROE sangat erat kaitannya dengan

komposisi sumber pendanaan perusahaan.

Perusahaan yang mampu menghasilkan

keuntungan, hanya akan memperoleh

tingkat ROE yang rendah jika hanya

mengandalkan modal sendiri.

Obyek dalam penelitian ini adalah

perusahaan perbankan. Perusahaan

Perbankan tidak terlepas dari penggunaan

leverage, baik dari sisi operating leverage

dan financial leverage. Setiap tahunnya

perusahaan perbankan terus melakukan

ekspansi. Hal tersebut tentunya

membutuhkan modal yang besar, yang

Page 3: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

3

salah satunya diperoleh melalui utang.

Harapannya adalah, cabang dan unit-unit

baru tersebut dapat menjangkau nasabah

yang lebih banyak sehingga perusahaan

dapat berkembang dan profitabilitas

perusahaaan dapat meningkat.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Analisis Pengaruh Operating

Leverage dan Financial Leverage

Terhadap Profitabilitas (Studi Pada

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-

2015).

B. Rumusan Masalah 1. Apakah OL secara parsial berpengaruh

terhadap profitabilitas?

2. Apakah FL secara parsial berpengaruh

terhadap profitabilitas?

3. Manakah diantara OL dan FL yang

berpengaruh dominan terhadap

profitabilitas?

C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah OL secara

parsial berpengaruh terhadap

profitabilitas.

2. Untuk mengetahui apakah FL secara

parsial berpengaruh terhadap

profitabilitas.

3. Untuk mengetahui manakah diantara

OL dan FL yang berpengaruh dominan

terhadap profitabilitas.

II. KAJIAN PUSTAKA A. Leverage

Secara harfiah, leverage berarti

dongkrak. Menurut Dewi dkk. (2014:199)

leverage berarti penggunaan utang dalam

rangka meningkatkan keuntungan pemilik

perusahaan. Sedangkan Abdul (2014:89)

berpendapat bahwa leverage adalah

penggunaan aset atau dana yang dimana

perusahaan harus menanggung beban tetap

berupa bunga maupun penyusutan. I Made

Sudana (2011:157) juga berpendapat

bahwa leverage timbul karena perusahaan

menggunakan aktiva dan pendanaan yang

menimbulkan beban tetap dalam

operasinya.

Penggunaan leverage tentu berdampak

terhadap perusahaan, seperti yang

dijelaskan oleh Lukman (2009:89), dengan

memperbesar tingkat leverage maka hal ini

berarti bahwa tingkat ketidakpastian

(uncertainty) dari return yang diperoleh

akan semakin tinggi pula, pada saat yang

bersamaan hal tersebut juga akan

memperbesar return yang diperoleh.

Secara umum terdapat dua jenis

leverage, yaitu:

1. Operating Leverage (OL)

Menurut I Made Sudana (2011:160),

setiap perusahaan yang menggunakan

aktiva tetap dalam operasinya dikatakan

memiliki operating leverage. OL timbul

akibat adanya beban tetap berupa biaya

penyusutan. Perusahaan menggunakan OL

berarti perusahaan menggunakan fixed

operating cost untuk meningkatkan

pengaruh perubahan volume penjualan

terhadap earnings before interest and

taxes-EBIT (Lukman, 2009:107). OL yang

tinggi akan mengakibatkan break even

point (BEP) baru tercapai pada tingkat

penjualan yang relatif tinggi serta

meningkatkan pengaruh penjualan

terhadap laba (I Made Sudana, 2011:160),

khususnya laba operasional.

Besarnya tingkat OL suatu perusahaan

dapat diketahui dengan mengukur Degree

of Operating Leverage (DOL). DOL

menggambarkan bagaimana pengaruh

perubahan sales terhadap perubahan EBIT,

yang rumusnya adalah:

(Abdul Halim, 2014:89)

2. Financial Leverage (FL)

FL timbul karena perusahaan

dibelanjai dengan utang yang

menimbulkan beban tetap berupa bunga (I

Page 4: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

4

Made Sudana, 2011:157). Penjelasan lain

juga diberikan oleh Keown et al.

(2010:511) bahwa FL adalah pembiayaan

sebagian aset perusahaan melalui utang

dengan tingkat pengembaliannya yang

nilainya tetap dengan harapan akan

meningkatkan laba investor. Perusahaan

menggunakan FL berarti perusahaan

menggunakan kewajiban finansial tetap

untuk meningkatkan pengaruh perubahan

EBIT terhadap perubahan laba per lembar

saham-earning per share (Lukman,

2009:13).

FL yang tinggi akan mengakibatkan

biaya pajak berkurang, sehingga

menurunkan biaya relatif atas utang.

Selain itu, pengembalian utang jumlahnya

tetap, sehingga kreditur tidak mendapatkan

manfaat jika perusahaan memperoleh

keuntungan besar atas penggunaan utang

tersebut (Brigham dan Houston 2011:155).

Hal ini berarti, jika perusahaan mengalami

keuntungan atas penggunaan utang

tersebut, pengembalian terhadap

pemegang saham (earning per share) akan

lebih tinggi dibandingkan jika perusahaan

hanya mengandalkan modal sendiri.

Besarnya tingkat FL suatu perusahaan

dapat diketahui dengan mengukur

besarnya pengaruh EBIT terhadap besarya

earning per share (EPS), yang rumusnya

adalah sebagai berikut:

(Abdul Halim, 2014:91)

B. Profitabilitas Untuk dapat meneruskan operasinya,

perusahaan perlu terus berada pada kondisi

yang menguntungkan. Tanpa adanya

keuntungan, perusahaan akan sulit untuk

mendapatkan modal dari luar (Lukman,

2009:59). Oleh karena itu, analisis

terhadap profitabilitas penting untuk

dilakukan. Analisis profitabilitas dapat

dilakukan dengan menggunakan rasio

profitabilitas. Menurut I Made Sudana

(2011:22) rasio profitabilitas adalah rasio

yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan

memanfaatkan aktiva, modal, atau

penjualan perusahaan.

Penelitian ini menggunakan Return

On Equity (ROE) sebagai alat ukur rasio

profitabilitas. ROE merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan

menggunakan modal sendiri yang dimiliki

perusahaan (I Made Sudana, 2011:22).

Melalui perhitungan ROE, pemilik

perusahaan dapat mengukur berapa

penghasilan yang mereka dapatkan atas

modal yang telah mereka investasikan

dalam perusahaan (Lukman, 2009:64).

Selain itu, analisis ROE sangat erat

kaitannya dengan komposisi sumber

pendanaan perusahaan. Perusahaan yang

mampu menghasilkan keuntungan, hanya

akan memperoleh tingkat ROE yang

rendah jika hanya mengandalkan modal

sendiri. ROE dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

Sumber: Van Horne (2009:225)

C. Pengaruh Operating Leverage Terhadap Profitabilitas

Perusahaan yang menggunakan

tingkat OL yang tinggi berarti perusahaan

mempunyai biaya operasi tetap yang

tinggi. Jika biaya operasi tetap tinggi,

pengaruh penjualan akan besar terhadap

laba operasi-EBIT (Dewi dkk, 2014:266).

Perusahaan yang menggunakan OL yang

tinggi, baru akan mencapai BEP pada

tingkat penjualan yang lebih tinggi (I

Made Sudana, 2011:160). Dalam hal ini,

berarti jika tingkat penjualan yang lebih

tinggi tersebut tidak tercapai, penggunaan

tingkat OL yang tinggi justru akan

menurunkan laba operasi (EBIT)

perusahaan. Dengan penggunaan OL, jika

Page 5: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

5

volume penjualan meningkat sebesar satu

satuan, EBIT akan merespon dengan

perubahan yang lebih besar dibandingkan

jika perusahaan tidak menggunakan OL,

begitupun sebaliknya jika terjadi

penurunan volume penjualan. Perubahan

pada EBIT tentunya akan berpengaruh

pada tingkat laba bersih (EAT)

perusahaan, dimana nilai EAT akan

mempengaruhi perhitungan ROE

perusahaan.

Keberhasilan penggunaan OL

bergantung dengan tingkat volume

penjualan, sementara volume penjualan

tergantung dengan kondisi perekonomian.

Dalam kondisi ekonomi yang baik,

perusahaan yang menggunakan biaya

operasi tetap tinggi akan lebih cepat

berkembang dibanding yang menggunakan

biaya operasi tetap rendah. Ini dapat

dilakukan karena penjualan perusahaan

tinggi, sehingga tingkat laba operasi

perusahaan dapat menutupi beban tetap.

Dalam kondisi ekonomi yang buruk,

penggunaan biaya tetap tinggi dapat

memberikan pengaruh negatif terhadap

ROE perusahaan. Pada kondisi ekonomi

buruk penjualan perusahaan berada pada

tingkat yang rendah. Jika biaya tetap

perusahaan terus ditingkatkan, laba operasi

perusahaan tidak akan dapat menutupi

biaya operasi tetap. Jika EBIT perusahaan

mengalami penurunan, EAT perusahaan

akan ikut menurun. Jika EAT perusahaan

mengalami penurunan tentunya ROE

perusahaan juga akan ikut mengalami

penurunan. Penggunaan OL pada kondisi

seperti ini tentunya hanya akan

memperburuk kondisi yang dialami oleh

perusahaan.

D. Pengaruh Financial Leverage Terhadap Profitabilitas

Menurut Brigham dan Houston yang

telah dikutip oleh Ritonga (2014:4)

penggunaan FL dapat memberikan tiga

dampak penting yaitu: 1) dengan sebagian

perusahaan didanai dengan utang,

pemegang saham dapat mengontrol

perusahaan dengan jumlah investasi yang

lebih sedikit, 2) kreditor melihat dana yang

diberikan oleh pemilik sebagai batas

pengaman risiko kredit, 3) jika keuntungan

yang diperoleh perusahaan lebih besar dari

tingkat bunga yang perlu dibayar, maka

utang tersebut dikatakan memberikan

dongkrak (leverage) terhadap tingkat

pengambilan atas ekuitas pemegang

saham, dalam hal ini ROE.

I Made Sudana (2011:158) dan Dewi

dkk. (2014:202) beranggapan bahwa FL

akan memberikan pengaruh yang berbeda

terhadap ROE perusahaan pada setiap

kondisi ekonomi yang berbeda. Dalam

kondisi ekonomi yang baik, perusahaan

dapat menggunakan utang dalam proporsi

yang besar untuk mendanai perusahaan.

Ini dapat dilakukan karena penjualan

perusahaan tinggi, sehingga tingkat laba

operasi perusahaan dapat menutupi bunga.

Pada kondisi ekonomi baik, penggunaan

FL dapat memberikan pengaruh positif

terhadap ROE. Dalam kondisi ekonomi

yang buruk, penggunaan FL dapat

memberikan pengaruh negatif terhadap

ROE perusahaan. Pada kondisi ekonomi

buruk penjualan perusahaan berada pada

tingkat yang rendah. Jika jumlah utang

terus ditingkatkan, bunga yang harus

dibayarkan perusahaan semakin

meningkat, sehingga EAT perusahaan

akan semakin menurun. Jika EAT

perusahaan mengalami penurunan

tentunya ROE perusahaan juga akan ikut

mengalami penurunan. Penggunaan FL

pada kondisi seperti ini tentunya hanya

akan memperburuk kondisi yang dialami

oleh perusahaan.

E. Hipotesis Rumusan hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

H1: Diduga DOL secara parsial

berpengaruh terhadap ROE.

H2: Diduga DFL secara parsial

berpengaruh terhadap ROE.

Page 6: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

6

H3: Diduga DOL berpengaruh dominan

terhadap ROE. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian

eksplanasi (explanatory research).

Penelitian eksplanasi adalah penelitian

yang memberikan penjelasan mengenai

kedudukan variabel-variabel yang diteliti

serta hubungan antara satu variabel dengan

variabel lainnya (Siregar, 2014:14).

Pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

merupakan pendekatan yang menguji

teori-teori yang ada dengan melakukan

perhitungan angka dan metode statistik

dalam menganalisis data. Penelitian ini

menjelaskan bagaimana pengaruh OL dan

FL terhadap ROE baik secara simultan

maupun secara parsial B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015:72) populasi

merupakan wilayah umum yang terdiri

atas sekelompok obyek/subyek yang

mempunyai karakteristik tertentu. Populasi

yang telah ditetapkan peneliti akan

dipelajari kemudian akan dianalisa dan

ditarik kesimpulan dari analisa tersebut.

Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu perusahan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

periode 2013 sampai dengan tahun 2015.

Jumlah perusahaan perbankan yang

terdaftar di bursa efek Indonesia selama

periode 2013 sampai dengan 2015 adalah

sebanyak 30 perusahaan.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dapat

mewakili keseluruhan populasi

(Suharsimi, 2006:131). Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini diambil

dengan teknik pengambilan purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2015:126)

purposive sampling merupakan teknik

pengambilan sampel yang didasarkan atas

kriteria atau pertimbangan tertentu.

Adapun kriteria yang digunakan dalam

pengambilan sampel penelitian ini yaitu:

a. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2013-2015.

b. Perusahaan perbankan yang melakukan publikasi laporan keuangan secara terus menerus selama periode 2013-2015.

c. Perusahaan perbankan yang memiliki nilai DOL dan DFL positif selama periode 2013-2015.

Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh sebanyak 10 sampel yang sesuai sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar Sampel Penelitian

Sumber: Data diolah, 2017

C. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data

sekunder yang bersifat kuantitatif. Data

sekunder adalah data yang telah

dikumpulkan oleh lembaga yang

berwenang dalam mengumpulkan data

yang selanjutnya menyebarluaskan data

tersebut kepada masyarakat. Data sekunder

yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari laporan keuangan tahunan

perusahaan yang dapat diunduh pada situs

resmi BEI (www.idx.co.id).

No Nama Perusahaan

1. PT. Bank Central Asia Tbk

2. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk

3. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk

4. PT. Bank Jabar Banten Tbk

5. PT. Bank Mandiri Tbk

6. PT. Bank Maybank Indonesia Tbk

7. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

8. PT. Bank Victoria Internasional

9. PT. Bank Mayapada Internasional

10. PT. Bank Mega Tbk

Page 7: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

7

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang

dapat mempengaruhi variabel terikat.

Variabel bebas yang dapat digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

X1: Degree of Operating Leverage (DOL)

X2: Degree of Financial Leverage (DFL)

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel

yang perubahannya disebabkan oleh

perubahan pada variabel bebas atau

variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas (Nur dan Bambang, 2012:63).

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu:

Y: Return On Equity (ROE)

E. Teknik Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah

teknik analisis data dengan cara

mendeskripsikan data yang dikumpulkan

apa adanya tanpa membuat kesimpulan

yang berlaku secara general (Sugiyono,

2015:207). Penelitian ini mendeskripsikan

variabel-variabel penelitian yaitu OL, FL,

dan ROE. Pengukuran yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu nilai maksimum,

nilai minimum, rata-rata, dan standar

deviasi.

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial merupakan

teknik analisis statistik yang digunakan

untuk menganalisis data baik yang berasal

dari sampel maupun populasi (Sugiyono,

2015:209). Statistik inferensial dalam

penelitian ini diterapkan dengan

menggunakan:

2.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk

menguji apakah model regresi sudah

layak, apakah dalam variabel dan model

regresi terjadi kesalahan atau bias data. Uji

asumsi klasik dapat dijadikan sebagai alat

ukur jika asumsi model regresi linear telah

memenuhi syarat asumsi klasik. Asumsi

klasik tersebut terdiri atas:

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolinearitas

c. Uji Autokorelasi

d. Uji Heterokedastisitas

2.2 Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda

digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas (variabel independen)

terhadap variabel terikat (variabel

dependen) baik secara simultan maupun

parsial. Regresi linear berganda dalam

penelitian ini adalah: Yi = αi + b1X1i + b2X2i + ei

Keterangan:

Yi = Return on Equity

αi = Konstanta

bi = Keofisien regresi

X1i = Degree of Operating Leverage

(DOL) Perusahaan ke-i

X2i = Degree of Financial Leverage

(DFL) Perusahaan ke-i

ei = Error term

3. Pengujian Hipotesis

3.1 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji

apakah variabel bebas (variabel

independen) secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan atau tidak

signifikan terhadap variabel terikat

(variabel dependen).

3.2 Uji T

Uji t digunakan untuk menguji

bagaimana pengaruh satu variabel

independen dalam menjelaskan variabel

dependen (Imam, 2013:98).

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (r2)

menunjukkan seberapa mampu garis

regresi menjelaskan perubahan pada

variabel dependen. Nilai koefisien

Page 8: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

8

determinasi (r2) berada dikisaran 0 dan 1

(Gujarati and Porter, 2012:95). Jika nilai

(r2) mendekati nilai 1 (100%), maka

semakin baik variabel independen dalam

menjelaskan perubahan pada variabel

dependen. Jika nilai (r2) mendekati

nilai 0,

maka variabel independen semakin

tidak dapat menjelaskan variabel

dependen.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 2. Statistik Deskriptif

Sumber: Data diolah, 2017

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tabel 3. One Sample Kolmogorov

Smirnov-Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .04933758

Most

Extreme

Differences

Absolute .117

Positive .086

Negative -.117

Test Statistic .117

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: Data Diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji normalitas pada

Tabel 3, diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0,200. Nilai tersebut lebih

besar dari nilai signifikansi (0,200 > 0,05).

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal dan memenuhi uji

normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Tabel 4. Uji Multikolinearitas dengan metode VIF

Berdasarkan hasil uji

multikolinearitas pada Tabel 4, diperoleh

nilai tolerance pada masing-masing

variabel independen yaitu DOL dan DFL >

0,1. Hasil uji juga menunjukkan nilai VIF

kedua variabel independen < 10. Sehingga,

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas antar variabel

independen.

3. Uji Autokorelasi

Tabel 5. Model Summary dari Uji

Durbin-Watson

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 1.690

Sumber: Data Diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 5, jumlah unit

analisis sebanyak 30 (n=30) dan jumlah

variabel independen sebanyak 2 (k=2)

maka diperoleh nilai batas bawah

(dL=1,2837) dan batas atas (dU=1,5666).

Berdasarkan hasil Durbin-Watson (1,690)

dan perhitungan dL dan dU pada Tabel 5,

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DOL 30 .0756 13.5711 2.449387 3.0425679

DFL 30 .4561 2.2316 1.039800 .4087302

ROE 30 .0445 .2692 .150763 .0634431

Valid N 30

Coefficientsa

Model

Correlations

Tolerance VIF

1 (Constant)

DOL .986 1.014

DFL .986 1.014

Sumber: Data diolah, 2017

Page 9: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

9

maka dapat disimpulkan pada hasil

pengolahan data ini tidak terjadi

autokorelasi (dU < d < 4-dU = 1,5666 <

1,690 < 2,4334).

4. Uji Heterokedastisitas

Gambar 1. Scatterplot Uji

Heterokedastisitas Sumber: Data diolah, 2017

Gambar scatterplot diatas

menunjukkan titik-titik yang menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y

serta tidak memiliki pola tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

penelitian ini tidak terjadi

heterokedastisitas.

C. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 6. Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .229 .028

8.174 .000

DOL -.012 .003 -.591 -3.920 .001

DFL -.046 .023 -.295 -1.958 .061

Sumber: data diolah, 2017

Berdasarkan hasil analisis regresi linier

berganda pada Tabel 6, maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

ROE = 0,229 – 0,012DOL – 0,046DFL

1. Uji F

Tabel 7. Tabel ANOVA

Sumber: data diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji F pada Tabel

4.9, diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar

8,823 sedangkan Ftabel (α = 0,05; df

regresi = 2; df residual = 27) sebesar

3,354, maka Fhitung > Ftabel (8,823 >

3,354) dan probabilitas/Sig. F sebesar

0,001 (0,001 < 0,05) sehingga analisis

model regresi signifikan. Berdasarkan hal

tersebut, maka model regresi dapat

digunakan untuk prediksi/peramalan.

2. Uji t

Pada penelitian ini sampel berjumlah

(n) = 30, jumlah variabel (k) = 3, taraf

signifikansi α = 5%, dengan degree of

freedom (df) = n – k = 30 – 3 = 27

sehingga diperoleh nilai t tabel sebesar

2,052. Selanjutnya nilai t tabel dapat

digunakan untuk melihat signifikansi

thitung.

Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 6,

antara DOL (X1) dan ROE (Y) diperoleh

nilai thitung sebesar -3,920 dan nilai

signifikansi 0.001. Hasil ini menunjukkan

bahwa nilai thitung lebih besar daripada t

tabel (-3.920 > -2,052) serta tingkat

signifikansi 0,001 < 0,05, DOL

berpengaruh signifikan terhadap ROE

pada tingkat kesalahan α = 0,05 .

Sehingga, hipotesis pertama dimana DOL

secara parsial berpengaruh terhadap ROE

dapat diterima.

Uji t pada tabel antara DFL (X2) dan

ROE (Y) diperoleh nilai thitung sebesar -

ANOVAa

Model Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression .046 2 .023

8.82

3

.001

b

Residual .071 27 .003

Total .117 29

Page 10: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

10

1,958 dan nilai signifikansi 0.061. Hasil ini

menunjukkan bahwa nilai thitung berada

diantara t tabel (-2,052 < -1,958 < 2,052)

serta tingkat signifikansi 0,061 > 0,05,

maka DFL tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROE pada tingkat kesalahan α =

0,05. Sehingga, hipotesis kedua dimana

DFL secara parsial berpengaruh terhadap

ROE ditolak. Berdasarkan perbandingan

nilai thitung DOL (X1) dan DFL (X2)

dapat diketahui bahwa DOL (X1) memiliki

pengaruh dominan terhadap ROE (Y)

dengan nilai thitung sebesar -3,920.

D. Koefisien Determinasi

Tabel 8. Model Summary

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

1 .629a .395 .350 .0511323

Sumber: data diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi

pada Tabel 8, nilai R (koefisien korelasi)

menunjukkan nilai sebesar 0,629. Nilai Koefisien

korelasi menunjukkan seberapa besar hubungan

yang dimiliki variabel bebas dengan variabel

terikat. Dengan nilai tersebut, dapat disimpulkan

bahwa variabel bebas yaitu DOL (X1) dan DFL

(X2) memiliki hubungan yang kuat dengan variabel

terikat yaitu ROE (Y), hal ini ditunjukkan dengan

nilai R sebesar 0,629 (62,9%).

Sementara itu, nilai R2 (R square-koefisien

determinasi) menunjukkan nilai sebesar 0,395.

Nilai koefisien determinasi menunjukkan seberapa

besar variabel terikat dipengaruhi oleh variabel

bebas. Dengan nilai tersebut, dapat disimpulkan

bahwa variabel terikat yaitu ROE (Y) dipengaruhi

sebesar 0,395 (39,5%) oleh DOL (X1) dan DFL

(X2).

E. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Pengaruh Degree of Operating

Leverage (X1) Terhadap

Profitabilitas/Return On Equity (Y)

Berdasarkan tabel, uji parsial dengan

menggunakan uji-t menunjukkan bahwa

variabel DOL (X1) secara parsial

berpengaruh negatif signifikan terhadap

ROE. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

thitung lebih besar daripada t tabel (-3.920

> -2,052) serta tingkat signifikansi 0,001 <

0,05 (tingkat kesalahan α = 0,05).

Berdasarkan hal tersebut DOL secara

parsial berpengaruh negatif signifikan

terhadap ROE, jika variabel DFL konstan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Yovita Puspitasari (2013) dan

Siti Nur Aini (2013) yang menyatakan

bahwa DOL berpengaruh signifikan

terhadap ROE. Khususnya, penelitian ini

mendukung hasil penelitian Siti (2013)

dimana DOL berpengaruh negatif

signifikan terhadap profitabilitas. Lukman

(2009:111) mengatakan bahwa OL dapat

bekerja dua arah, memperbesar

keuntungan maupun memperbesar

kerugian. Perusahaan yang memiliki OL

tinggi berarti perusahaan memiliki beban

operasi yang tinggi. Dengan biaya yang

tinggi tersebut, tentunya perusahaan

mengharapkan keuntungan yang lebih agar

seluruh biaya dapat ditutupi. I Made

Sudana (2011: 160) mengatakan bahwa

perusahaan yang menggunakan OL yang

tinggi, baru akan mencapai BEP pada

tingkat penjualan yang lebih tinggi. Lebih

lanjut, Lukman (2009:89) menjelaskan

bahwa meningkatnya leverage berarti juga

meningkatnya ketidakpastian (risiko)

bisnis dimana jika tingkat penjualan yang

lebih tinggi tersebut tidak tercapai,

penggunaan tingkat OL yang tinggi akan

merugikan perusahaan. Hasil penelitian

dimana DOL berpengaruh negatif terhadap

ROE kemungkinan besar terjadi akibat

kondisi ekonomi dalam keadaan buruk.

Pada kondisi ekonomi buruk, penjualan

rendah, laba operasi (EBIT) tidak dapat

menutupi biaya operasi tetap yang tinggi,

sehingga perusahaan justru mengalami

kerugian. Hal ini sesuai dengan penjelasan

yang diberikan Dewi Utari dkk

(2014:268). Kerugian tersebut tercermin

dari menurunnya profitabilitas (ROE)

perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan

Page 11: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

11

nilai DOL yang semakin tinggi, ROE

perusahaan cenderung menurun.

2. Pengaruh Degree of Financial

Leverage (X2) Terhadap

Profitabilitas/Return On Equity (Y)

Berdasarkan tabel, uji parsial dengan

menggunakan uji-t menunjukkan bahwa

variabel DFL (X2) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hal

ini ditunjukkan oleh nilai thitung yang

berada diantara t tabel (-2,052 < -1,958 <

2,052) serta tingkat signifikansi 0,061 >

0,05 (tingkat kesalahan α = 0,05).

Berdasarkan hal tersebut DFL secara

parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROE, jika variabel DOL konstan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Mira Rosalina (2012) dan

Yovita Puspitasari (2013) dan Dini

Kurniawati (2015) dimana DFL secara

parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROE. Hasil penelitian dimana

DFL tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROE kemungkinan besar

disebabkan karena rata-rata DFL sampel

penelitian ini berada pada kisaran 1. Nilai

DFL mencerminkan tingkat sensitivitas

EPS dalam merespon perubahan laba

operasional-EBIT (Utari et al., 2014:265).

Jika nilai DFL berada pada kisaran 1,

saat EBIT mengalami perubahan satu (1)

satuan, EPS akan merespon perubahan

sebesar satu (1) satuan, sehingga dapat

dikatakan perubahannya/sensitivitasnya

tidak signifikan. Alasan kedua yaitu

kemungkinan besar DFL tidak

berpengaruh signifikan karena walaupun

perusahaan meningkatkan jumlah

utangnya setiap tahun, perusahaan juga

meningkatkan jumlah ekuitasnya setiap

tahun. Penggunaan utang dapat

menguntungkan perusahaan karena bunga

dapat berperan sebagai tax shield. Jika

penggunaan utang tidak dapat mengungkit

keuntungan (leverage), ini dapat diartikan

bahwa tidak terdapat perubahan yang besar

antara EBIT dan EPS, dikarenakan tingkat

ekuitas yang juga tinggi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah

dijabarkan sebelumnya, maka diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel DOL (X1) secara parsial

berpengaruh negatif signifikan

terhadap profitabilitas (ROE) (Y) pada

perusahaan perbankan periode 2013-

2015.

2. Variabel DFL (X2) secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (ROE) (Y) pada

perusahaan perbankan periode 2013-

2015.

3. Variabel DOL (X1) secara parsial

memiliki pengaruh dominan terhadap

profitabilitas (ROE) (Y) pada

perusahaan perbankan periode 2013-

2015.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dijabarkan, dapat diberikan beberapa

saran yang diharapkan dapat bermanfaat

bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Berikut saran-saran yang dapat diberikan:

1. Bagi calon investor, dapat

mempertimbangkan tingkat kapasitas

operasi perusahaan, karena hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa

leverage dapat mempengaruhi tingkat

profitabilitas (return on equity) yang

pada tentunya juga akan berpengaruh

pada modal pemilik (pemegang

saham).

2. Bagi perusahaan, dapat

mempertimbangkan kapasitas operasi

perusahaan dengan melihat kondisi

perekonomian. Kondisi perekonomian

dapat mempengaruhi efektifitas dari

penggunaan leverage dalam rangka

meningkatkan profitabilitas.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan

dapat menambahkan alat ukur

lainnya. Batasan dalam penelitian ini

adalah penelitian ini hanya

menggunakan satu pengukuran rasio

profitabilitas serta satu pengukuran

Page 12: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

12

bagi operating leverage dan financial

leverage. Selain itu, berdasarkan

penelitian ini, variabel independen

yang digunakan, yaitu degree of

operating leverage (DOL) dan degree

of financial leverage (DFL) hanya

mampu menjelaskan return on equity

(ROE) sebesar 39,5%, sehingga masih

ada variabel lain yang dapat

menjelaskan ROE.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, 2014, Manajemen keuangan

bisnis: Konsep dan aplikasinya, Edisi

Pertama, Jakarta: Mitra Kencana

Media.

Agus Sartono, 2010, Manajemen

Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi

Empat, Yogyakarta: BPFE.

Ana Mufidah, 2014, Manfaat leverage

bagi perusahaan, Jurnal Ekonomi

Akuntansi dan Manajemen, Volume

13.

Anwar Sanusi, 2011, Metode penelitian

bisnis: Disertai contoh proposal

penelitian bidang ilmu ekonomi dan

manajemen, Jakarta: Salemba Empat.

Bambang Riyanto, 1995, Dasar-dasar

pembelanjaan perusahaan, Edisi

Empat, Yogyakarta: BPFE.

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F,

2006, Dasar-dasar manajemen

keuangan, Diterjemahkan oleh: Ali

Akbar Yulianto, 2011, Edisi Sebelas,

Jakarta: Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia. 2015, Laporan

keuangan dan tahunan, diakses pada

10 Mei 2017 dari

http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/perusahaantercatat/laporan

keuangandantahunan.aspx

http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx

Dini Kurniawati, 2015, Pengaruh financial

leverage terhadap profitabilitas,

Jurnal Administrasi Bisnis, Volume 1

Nomor 1.

Dewi Utari, Ari Purwanti dan Darsono

Prawironegoro, 2014, Manajemen

keuangan: Kajian praktik dan teori

dalam mengelola keuangan

organisasi perusahaan, Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Gujarati, Damodar M. dan Porter, Dawn

C, 2009, Dasar-dasar ekonometrika,

Diterjemahkan oleh: Eugenia

Mardanugraha, Sita Wardhani,

Mangunsong dan Carlos, 2012, Edisi

5, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat.

Imam Ghozali, 2013, Aplikasi analisis

multivariate dengan program SPSS,

Edisi Tujuh, Semarang: Badan

Penerbit Universitas Dipenogoro.

Iman Gunawan, 2013, Metode penelitian

kualitatif: Teori dan praktik, Jakarta:

Bumi Aksara.

I Made Sudana, 2011, Manajemen

keuangan perusahaan: Teori dan

praktik, Edisi Dua, Jakarta: Erlangga.

Keown, Arthur J., Martin, John D., Petty,

J. W. dan Scott Jr., David F, 2005,

Dasar-dasar manajemen keuangan,

Diterjemahkan oleh: Marcus

Prihminto Widodo, 2010, Edisi

Sepuluh, Buku 2, Jakarta: Indeks.

Lukman Syamsudin, 2009, Manajemen

keuangan perusahaan: Konsep

aplikasi dalam perencanaan,

pengawasan dan pengambilan

keputusan, Jakarta: Rajawali Pers.

Martono dan Agus D. Harjito, 2005,

Manajemen keuangan, Yogyakarta:

Ekonisia.

Mira Rosalina, 2012, Analisis pengaruh

financial leverage dan operating

leverage terhadap return on equity

pada perusahaan rokok yang

Page 13: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

13

terdaftar di bursa efek Indonesia,

Malang: Fakultas Ekonomi

Universitas Brawijaya.

Mohammad Sidik Priadana dan Muis

Saludin, 2009, Metodologi penelitian

ekonomi dan bisnis, Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo,

2012, Metodologi penelitian bisnis

untuk akuntansi dan manajemen,

Edisi pertama, Yogyakarta: BPFE.

Reeve, James M., Warren. Carl S., dan

Duchac, Jonathan E., 2008, Pengantar

Akuntansi Adaptasi Indonesia,

Diterjemahkan oleh: Ersa Tri

Wahyuni, Gatot Soepriyanto, Amir

Abadi Jusuf, dan Chaerul D.

Djakman, 2011, Edisi Satu, Jakarta:

Salemba Empat.

Ritonga, Maharani, 2014, Pengaruh

financial leverage terhadap

profitabilitas, Jurnal Administrasi

Bisnis, Volume 8, Nomor 2.

Rosita Kumalasari, 2016, Pengaruh

operating leverage dan financial

leverage terhadap profitabilitas pada

perusahaan telekomunikasi, Jurnal

Ilmu dan Riset Manajemen: Volume 5

Nomor 5.

Saham OK, Subsektor bank BEI, diakses

pada 20 Juni 2017 dari

https://www.sahamok.com/emiten/sek

tor-keuangan/sub-sektor-bank/

Salvatore, Dominick, 2004, Ekonomi

manajerial: Dalam perekonomian

global, Diterjemahkan oleh: Ikhsan

Setyo Budi, 2005, Edisi Lima,

Jakarta: Salemba Empat.

Samuelson, Paul A. dan Nordhaus,

William D., 1992, Mikro Ekonomi,

Diterjemahkan oleh: Haris Munandar,

1997, Edisi Empat Belas, Jakarta:

Erlangga.

Siregar, Syofian, 2014, Metode penelitian

kuantitatif dilangkapi dengan

perbandingan perhitungan manual

dan SPSS, Jakarta: Kencana.

Siti Nur Aini, 2013, Financial leverage

dan profitabilitas pada perusahaan

manufaktur di bursa efek, Skripsi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Jember.

Sugiyono, 2015, Metode penelitian

pendidikan pendekatan kuantitatif,

kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur

penelitian: Suatu pendekatan praktik,

Jakarta: Rineka Cipta.

Switli Repi, Sri Murni & Decky Adare,

2016, Faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan pada

subsektor perbankan pada BEI dalam

menghadapi MEA, Jurnal EMBA,

Volume 4, Nomor 1, Hal 181-191.

Tayyaba, Khushbakht, 2013, “Leverage”

– An analysis and its impact on

profitability with reference to selected

oil and gas companies, International

Journal of Business and Management

Invention, Volume 2, Issue 7.

Teknologi Bank, 2017, ATM dan CDM di

Indonesia, diakses pada tanggal 22

Juni 2017 dari

http://teknologibank.com/detailpost/at

m-dan-cdm-di-indonesia

Van Horne, James C. dan Wachowicz,

John M., 2001, Prinsip-prinsip

manajemen keuangan, Diterjemahkan

oleh: Quratul’ain Mubakarah, 2013,

Edisi Tiga Belas, Buku Dua, Jakarta:

Salemba Empat.

Walsh, Ciaran, 2008, Key management

ratio, Edisi Empat, Diterjemahkan

oleh Rizal Pahlevi Hilabi & Agus

Dharma, 2012, Jakarta: Erlangga.

Page 14: ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL

14

Yohana Agathalia, 2015, Pengaruh

operating dan financial leverage

terhadap profitabilitas perusahaan

semen LQ45 di BEI, Jurnal Ilmu dan

Riset Manajemen, Volume Empat,

Nomor 6.

Yuvita Puspitasari, 2013, Analisis

pengaruh leverage terhadap

profitabilitas perusahaan industry

makanan yang terdafta dalam bursa

efek Indonesia, Jakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.