Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN FINANCIAL LEVERAGE
TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2015)
Yoga Rachmawan Putra
Toto Rahardjo
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
Email: [email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine whether operating leverage and financial
leverage have any impact toward profitability. This study was conducted on banking
companies listed in the Indonesia Stock Exchange from 2013 to 2015. From the population of
30 banking companies, ten of them were selected as the sample. The data were analysed
using multiple linear regression analysis. The result of this study reveals that degree of
operating leverage and degree of financial leverage simultaneously influence return on
equity significantly (0,001 < 0,05). Partially, degree of operating leverage has a negative
and significant impact on return on equity (0,001 < 0,05), and degree of financial leverage
does not have any significant impact on return on equity (0,061 > 0,05).
Key Word: capital, profitability, operating leverage, financial leverage, return on equity.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah operating leverage dan financial
leverage memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian dilakukan pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2013-2015. Jumlah populasi dalam
penelitian ini adalah 30 perusahaan perbankan, yang digunakan sebagai sampel adalah 10
perusahaan perbankan. Analisis dilakukan dengan analisis regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat diketahui bahwa secara simultan, degree
of operating leverage dan degree of financial leverage berpengaruh signifikan terhadap
return on equity (0,001 < 0,05). Secara parsial degree of operating leverage berpengaruh
negatif signifikan terhadap return on equity (0,001 < 0,05). Secara parsial degree of financial
leverage tidak berpengaruh terhadap return on equity (0,061 > 0,05).
Kata Kunci: Modal, Profitabilitas, Operating Leverage, Financial Leverage, Return On
Equity.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu organisasi yang
memiliki berbagai sumber daya yang akan
dikelola menjadi berbagai bentuk barang
dan/atau jasa, peningkatan nilai
perusahaan menjadi tujuan utama
perusahaan (Salvatore, 2004:8). Salah satu
faktor yang dapat mencerminkan nilai
2
perusahaan adalah tingkat profitabilitas.
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan
nilai perusahaan yang tinggi (Switli dkk.,
2016).
Tujuan perusahaan akan dapat tercapai
jika perusahaan memiliki pendanaan atau
modal yang cukup untuk menjalankan
kegiatan bisnisnya. Menurut Bambang
(1995:209), perusahaan dapat memperoleh
modal dari dua sumber yaitu modal yang
bersumber dari internal (internal
resources) dan modal yang bersumber dari
eksternal (external resources). Sumber
internal berarti modal perusahaan berasal
dari dalam perusahaan itu sendiri, yaitu
laba ditahan dan penyusutan. Sedangkan
sumber eksternal berarti modal perusahaan
bersumber dari luar perusahaan, yaitu
pendanaan yang diperoleh dari para
kreditur dan pemegang saham.
Penggunaan sumber eksternal (external
resources) yang berasal dari kreditur dapat
menjadi pilihan yang bijak bagi
perusahaan. Istilah lain yang dapat
digunakan dalam penggunaan sumber
eksternal berupa kredit/pinjaman yaitu
penggunaan dongkrak atau leverage.
Menurut Ana Mufidah (2014:53) leverage
adalah istilah yang digunakan untuk
perusahaan yang menggunakan aktiva atau
dana yang mempunyai beban tetap Jenis
leverage dibagi menjadi dua, yaitu
operating leverage (OL) dan financial
leverage (FL).
Perusahaan yang menanggung biaya
operasi tetap dapat dikatakan perusahaan
menggunakan OL. OL timbul karena
adanya fixed operating cost yang
digunakan oleh perusahaan dengan
harapan dapat meningkatkan income
(Lukman, 2009:107). Van Horne dan
Wachowicz (2013:138) menjelaskan
bahwa penggunaan OL dapat berpotensi
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
sementara itu, Ana (2014:55) menjelaskan
jika perusahaan mempunyai biaya operasi
tetap yang besar, maka total cost akan
meningkat sehingga perusahaan baru akan
mencapai break event point (BEP) pada
tingkat penjualan yang lebih tinggi.
Pada sisi pendanaan, perusahaan
dikatakan menggunakan FL jika
perusahaan tersebut menggunakan
pinjaman/utang yang menimbulkan beban
tetap berupa bunga. Penggunaan FL dapat
menguntungkan jika pendapatan yang
diperoleh dari penggunaan dana tersebut
lebih besar dibandingkan beban tetap yang
ditanggung dari penggunaan dana tersebut
(Bambang, 1995:375).
Penggunaan leverage diharapkan dapat
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Menurut Agus Sartono (2010:122)
profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan dalam memperoleh
keuntungan dalam hubungannya dengan
penjualan, total aktiva maupun modal
sendiri. Analisis profitabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan rasio
profitabilitas, yaitu rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan memanfaatkan
aktiva, modal, atau penjualan perusahaan
(I Made Sudana (2011:22).
Penelitian ini menggunakan Return On
Equity (ROE) sebagai alat ukur
profitabilitas perusahaan. Menurut
Martono dan Agus (2005:60), ROE
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui seberapa banyak keuntungan
yang dimiliki oleh pemilik perusahaan.
Analisis ROE sangat erat kaitannya dengan
komposisi sumber pendanaan perusahaan.
Perusahaan yang mampu menghasilkan
keuntungan, hanya akan memperoleh
tingkat ROE yang rendah jika hanya
mengandalkan modal sendiri.
Obyek dalam penelitian ini adalah
perusahaan perbankan. Perusahaan
Perbankan tidak terlepas dari penggunaan
leverage, baik dari sisi operating leverage
dan financial leverage. Setiap tahunnya
perusahaan perbankan terus melakukan
ekspansi. Hal tersebut tentunya
membutuhkan modal yang besar, yang
3
salah satunya diperoleh melalui utang.
Harapannya adalah, cabang dan unit-unit
baru tersebut dapat menjangkau nasabah
yang lebih banyak sehingga perusahaan
dapat berkembang dan profitabilitas
perusahaaan dapat meningkat.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Analisis Pengaruh Operating
Leverage dan Financial Leverage
Terhadap Profitabilitas (Studi Pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2015).
B. Rumusan Masalah 1. Apakah OL secara parsial berpengaruh
terhadap profitabilitas?
2. Apakah FL secara parsial berpengaruh
terhadap profitabilitas?
3. Manakah diantara OL dan FL yang
berpengaruh dominan terhadap
profitabilitas?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah OL secara
parsial berpengaruh terhadap
profitabilitas.
2. Untuk mengetahui apakah FL secara
parsial berpengaruh terhadap
profitabilitas.
3. Untuk mengetahui manakah diantara
OL dan FL yang berpengaruh dominan
terhadap profitabilitas.
II. KAJIAN PUSTAKA A. Leverage
Secara harfiah, leverage berarti
dongkrak. Menurut Dewi dkk. (2014:199)
leverage berarti penggunaan utang dalam
rangka meningkatkan keuntungan pemilik
perusahaan. Sedangkan Abdul (2014:89)
berpendapat bahwa leverage adalah
penggunaan aset atau dana yang dimana
perusahaan harus menanggung beban tetap
berupa bunga maupun penyusutan. I Made
Sudana (2011:157) juga berpendapat
bahwa leverage timbul karena perusahaan
menggunakan aktiva dan pendanaan yang
menimbulkan beban tetap dalam
operasinya.
Penggunaan leverage tentu berdampak
terhadap perusahaan, seperti yang
dijelaskan oleh Lukman (2009:89), dengan
memperbesar tingkat leverage maka hal ini
berarti bahwa tingkat ketidakpastian
(uncertainty) dari return yang diperoleh
akan semakin tinggi pula, pada saat yang
bersamaan hal tersebut juga akan
memperbesar return yang diperoleh.
Secara umum terdapat dua jenis
leverage, yaitu:
1. Operating Leverage (OL)
Menurut I Made Sudana (2011:160),
setiap perusahaan yang menggunakan
aktiva tetap dalam operasinya dikatakan
memiliki operating leverage. OL timbul
akibat adanya beban tetap berupa biaya
penyusutan. Perusahaan menggunakan OL
berarti perusahaan menggunakan fixed
operating cost untuk meningkatkan
pengaruh perubahan volume penjualan
terhadap earnings before interest and
taxes-EBIT (Lukman, 2009:107). OL yang
tinggi akan mengakibatkan break even
point (BEP) baru tercapai pada tingkat
penjualan yang relatif tinggi serta
meningkatkan pengaruh penjualan
terhadap laba (I Made Sudana, 2011:160),
khususnya laba operasional.
Besarnya tingkat OL suatu perusahaan
dapat diketahui dengan mengukur Degree
of Operating Leverage (DOL). DOL
menggambarkan bagaimana pengaruh
perubahan sales terhadap perubahan EBIT,
yang rumusnya adalah:
(Abdul Halim, 2014:89)
2. Financial Leverage (FL)
FL timbul karena perusahaan
dibelanjai dengan utang yang
menimbulkan beban tetap berupa bunga (I
4
Made Sudana, 2011:157). Penjelasan lain
juga diberikan oleh Keown et al.
(2010:511) bahwa FL adalah pembiayaan
sebagian aset perusahaan melalui utang
dengan tingkat pengembaliannya yang
nilainya tetap dengan harapan akan
meningkatkan laba investor. Perusahaan
menggunakan FL berarti perusahaan
menggunakan kewajiban finansial tetap
untuk meningkatkan pengaruh perubahan
EBIT terhadap perubahan laba per lembar
saham-earning per share (Lukman,
2009:13).
FL yang tinggi akan mengakibatkan
biaya pajak berkurang, sehingga
menurunkan biaya relatif atas utang.
Selain itu, pengembalian utang jumlahnya
tetap, sehingga kreditur tidak mendapatkan
manfaat jika perusahaan memperoleh
keuntungan besar atas penggunaan utang
tersebut (Brigham dan Houston 2011:155).
Hal ini berarti, jika perusahaan mengalami
keuntungan atas penggunaan utang
tersebut, pengembalian terhadap
pemegang saham (earning per share) akan
lebih tinggi dibandingkan jika perusahaan
hanya mengandalkan modal sendiri.
Besarnya tingkat FL suatu perusahaan
dapat diketahui dengan mengukur
besarnya pengaruh EBIT terhadap besarya
earning per share (EPS), yang rumusnya
adalah sebagai berikut:
(Abdul Halim, 2014:91)
B. Profitabilitas Untuk dapat meneruskan operasinya,
perusahaan perlu terus berada pada kondisi
yang menguntungkan. Tanpa adanya
keuntungan, perusahaan akan sulit untuk
mendapatkan modal dari luar (Lukman,
2009:59). Oleh karena itu, analisis
terhadap profitabilitas penting untuk
dilakukan. Analisis profitabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan rasio
profitabilitas. Menurut I Made Sudana
(2011:22) rasio profitabilitas adalah rasio
yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan
memanfaatkan aktiva, modal, atau
penjualan perusahaan.
Penelitian ini menggunakan Return
On Equity (ROE) sebagai alat ukur rasio
profitabilitas. ROE merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan (I Made Sudana, 2011:22).
Melalui perhitungan ROE, pemilik
perusahaan dapat mengukur berapa
penghasilan yang mereka dapatkan atas
modal yang telah mereka investasikan
dalam perusahaan (Lukman, 2009:64).
Selain itu, analisis ROE sangat erat
kaitannya dengan komposisi sumber
pendanaan perusahaan. Perusahaan yang
mampu menghasilkan keuntungan, hanya
akan memperoleh tingkat ROE yang
rendah jika hanya mengandalkan modal
sendiri. ROE dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Sumber: Van Horne (2009:225)
C. Pengaruh Operating Leverage Terhadap Profitabilitas
Perusahaan yang menggunakan
tingkat OL yang tinggi berarti perusahaan
mempunyai biaya operasi tetap yang
tinggi. Jika biaya operasi tetap tinggi,
pengaruh penjualan akan besar terhadap
laba operasi-EBIT (Dewi dkk, 2014:266).
Perusahaan yang menggunakan OL yang
tinggi, baru akan mencapai BEP pada
tingkat penjualan yang lebih tinggi (I
Made Sudana, 2011:160). Dalam hal ini,
berarti jika tingkat penjualan yang lebih
tinggi tersebut tidak tercapai, penggunaan
tingkat OL yang tinggi justru akan
menurunkan laba operasi (EBIT)
perusahaan. Dengan penggunaan OL, jika
5
volume penjualan meningkat sebesar satu
satuan, EBIT akan merespon dengan
perubahan yang lebih besar dibandingkan
jika perusahaan tidak menggunakan OL,
begitupun sebaliknya jika terjadi
penurunan volume penjualan. Perubahan
pada EBIT tentunya akan berpengaruh
pada tingkat laba bersih (EAT)
perusahaan, dimana nilai EAT akan
mempengaruhi perhitungan ROE
perusahaan.
Keberhasilan penggunaan OL
bergantung dengan tingkat volume
penjualan, sementara volume penjualan
tergantung dengan kondisi perekonomian.
Dalam kondisi ekonomi yang baik,
perusahaan yang menggunakan biaya
operasi tetap tinggi akan lebih cepat
berkembang dibanding yang menggunakan
biaya operasi tetap rendah. Ini dapat
dilakukan karena penjualan perusahaan
tinggi, sehingga tingkat laba operasi
perusahaan dapat menutupi beban tetap.
Dalam kondisi ekonomi yang buruk,
penggunaan biaya tetap tinggi dapat
memberikan pengaruh negatif terhadap
ROE perusahaan. Pada kondisi ekonomi
buruk penjualan perusahaan berada pada
tingkat yang rendah. Jika biaya tetap
perusahaan terus ditingkatkan, laba operasi
perusahaan tidak akan dapat menutupi
biaya operasi tetap. Jika EBIT perusahaan
mengalami penurunan, EAT perusahaan
akan ikut menurun. Jika EAT perusahaan
mengalami penurunan tentunya ROE
perusahaan juga akan ikut mengalami
penurunan. Penggunaan OL pada kondisi
seperti ini tentunya hanya akan
memperburuk kondisi yang dialami oleh
perusahaan.
D. Pengaruh Financial Leverage Terhadap Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston yang
telah dikutip oleh Ritonga (2014:4)
penggunaan FL dapat memberikan tiga
dampak penting yaitu: 1) dengan sebagian
perusahaan didanai dengan utang,
pemegang saham dapat mengontrol
perusahaan dengan jumlah investasi yang
lebih sedikit, 2) kreditor melihat dana yang
diberikan oleh pemilik sebagai batas
pengaman risiko kredit, 3) jika keuntungan
yang diperoleh perusahaan lebih besar dari
tingkat bunga yang perlu dibayar, maka
utang tersebut dikatakan memberikan
dongkrak (leverage) terhadap tingkat
pengambilan atas ekuitas pemegang
saham, dalam hal ini ROE.
I Made Sudana (2011:158) dan Dewi
dkk. (2014:202) beranggapan bahwa FL
akan memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap ROE perusahaan pada setiap
kondisi ekonomi yang berbeda. Dalam
kondisi ekonomi yang baik, perusahaan
dapat menggunakan utang dalam proporsi
yang besar untuk mendanai perusahaan.
Ini dapat dilakukan karena penjualan
perusahaan tinggi, sehingga tingkat laba
operasi perusahaan dapat menutupi bunga.
Pada kondisi ekonomi baik, penggunaan
FL dapat memberikan pengaruh positif
terhadap ROE. Dalam kondisi ekonomi
yang buruk, penggunaan FL dapat
memberikan pengaruh negatif terhadap
ROE perusahaan. Pada kondisi ekonomi
buruk penjualan perusahaan berada pada
tingkat yang rendah. Jika jumlah utang
terus ditingkatkan, bunga yang harus
dibayarkan perusahaan semakin
meningkat, sehingga EAT perusahaan
akan semakin menurun. Jika EAT
perusahaan mengalami penurunan
tentunya ROE perusahaan juga akan ikut
mengalami penurunan. Penggunaan FL
pada kondisi seperti ini tentunya hanya
akan memperburuk kondisi yang dialami
oleh perusahaan.
E. Hipotesis Rumusan hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
H1: Diduga DOL secara parsial
berpengaruh terhadap ROE.
H2: Diduga DFL secara parsial
berpengaruh terhadap ROE.
6
H3: Diduga DOL berpengaruh dominan
terhadap ROE. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksplanasi (explanatory research).
Penelitian eksplanasi adalah penelitian
yang memberikan penjelasan mengenai
kedudukan variabel-variabel yang diteliti
serta hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya (Siregar, 2014:14).
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
merupakan pendekatan yang menguji
teori-teori yang ada dengan melakukan
perhitungan angka dan metode statistik
dalam menganalisis data. Penelitian ini
menjelaskan bagaimana pengaruh OL dan
FL terhadap ROE baik secara simultan
maupun secara parsial B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2015:72) populasi
merupakan wilayah umum yang terdiri
atas sekelompok obyek/subyek yang
mempunyai karakteristik tertentu. Populasi
yang telah ditetapkan peneliti akan
dipelajari kemudian akan dianalisa dan
ditarik kesimpulan dari analisa tersebut.
Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu perusahan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2013 sampai dengan tahun 2015.
Jumlah perusahaan perbankan yang
terdaftar di bursa efek Indonesia selama
periode 2013 sampai dengan 2015 adalah
sebanyak 30 perusahaan.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dapat
mewakili keseluruhan populasi
(Suharsimi, 2006:131). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini diambil
dengan teknik pengambilan purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2015:126)
purposive sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang didasarkan atas
kriteria atau pertimbangan tertentu.
Adapun kriteria yang digunakan dalam
pengambilan sampel penelitian ini yaitu:
a. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2013-2015.
b. Perusahaan perbankan yang melakukan publikasi laporan keuangan secara terus menerus selama periode 2013-2015.
c. Perusahaan perbankan yang memiliki nilai DOL dan DFL positif selama periode 2013-2015.
Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh sebanyak 10 sampel yang sesuai sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Sampel Penelitian
Sumber: Data diolah, 2017
C. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang bersifat kuantitatif. Data
sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga yang
berwenang dalam mengumpulkan data
yang selanjutnya menyebarluaskan data
tersebut kepada masyarakat. Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari laporan keuangan tahunan
perusahaan yang dapat diunduh pada situs
resmi BEI (www.idx.co.id).
No Nama Perusahaan
1. PT. Bank Central Asia Tbk
2. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
3. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
4. PT. Bank Jabar Banten Tbk
5. PT. Bank Mandiri Tbk
6. PT. Bank Maybank Indonesia Tbk
7. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
8. PT. Bank Victoria Internasional
9. PT. Bank Mayapada Internasional
10. PT. Bank Mega Tbk
7
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang
dapat mempengaruhi variabel terikat.
Variabel bebas yang dapat digunakan
dalam penelitian ini yaitu:
X1: Degree of Operating Leverage (DOL)
X2: Degree of Financial Leverage (DFL)
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel
yang perubahannya disebabkan oleh
perubahan pada variabel bebas atau
variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas (Nur dan Bambang, 2012:63).
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu:
Y: Return On Equity (ROE)
E. Teknik Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah
teknik analisis data dengan cara
mendeskripsikan data yang dikumpulkan
apa adanya tanpa membuat kesimpulan
yang berlaku secara general (Sugiyono,
2015:207). Penelitian ini mendeskripsikan
variabel-variabel penelitian yaitu OL, FL,
dan ROE. Pengukuran yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu nilai maksimum,
nilai minimum, rata-rata, dan standar
deviasi.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial merupakan
teknik analisis statistik yang digunakan
untuk menganalisis data baik yang berasal
dari sampel maupun populasi (Sugiyono,
2015:209). Statistik inferensial dalam
penelitian ini diterapkan dengan
menggunakan:
2.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk
menguji apakah model regresi sudah
layak, apakah dalam variabel dan model
regresi terjadi kesalahan atau bias data. Uji
asumsi klasik dapat dijadikan sebagai alat
ukur jika asumsi model regresi linear telah
memenuhi syarat asumsi klasik. Asumsi
klasik tersebut terdiri atas:
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Autokorelasi
d. Uji Heterokedastisitas
2.2 Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas (variabel independen)
terhadap variabel terikat (variabel
dependen) baik secara simultan maupun
parsial. Regresi linear berganda dalam
penelitian ini adalah: Yi = αi + b1X1i + b2X2i + ei
Keterangan:
Yi = Return on Equity
αi = Konstanta
bi = Keofisien regresi
X1i = Degree of Operating Leverage
(DOL) Perusahaan ke-i
X2i = Degree of Financial Leverage
(DFL) Perusahaan ke-i
ei = Error term
3. Pengujian Hipotesis
3.1 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji
apakah variabel bebas (variabel
independen) secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan atau tidak
signifikan terhadap variabel terikat
(variabel dependen).
3.2 Uji T
Uji t digunakan untuk menguji
bagaimana pengaruh satu variabel
independen dalam menjelaskan variabel
dependen (Imam, 2013:98).
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (r2)
menunjukkan seberapa mampu garis
regresi menjelaskan perubahan pada
variabel dependen. Nilai koefisien
8
determinasi (r2) berada dikisaran 0 dan 1
(Gujarati and Porter, 2012:95). Jika nilai
(r2) mendekati nilai 1 (100%), maka
semakin baik variabel independen dalam
menjelaskan perubahan pada variabel
dependen. Jika nilai (r2) mendekati
nilai 0,
maka variabel independen semakin
tidak dapat menjelaskan variabel
dependen.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 2. Statistik Deskriptif
Sumber: Data diolah, 2017
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tabel 3. One Sample Kolmogorov
Smirnov-Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .04933758
Most
Extreme
Differences
Absolute .117
Positive .086
Negative -.117
Test Statistic .117
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Data Diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji normalitas pada
Tabel 3, diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,200. Nilai tersebut lebih
besar dari nilai signifikansi (0,200 > 0,05).
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal dan memenuhi uji
normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 4. Uji Multikolinearitas dengan metode VIF
Berdasarkan hasil uji
multikolinearitas pada Tabel 4, diperoleh
nilai tolerance pada masing-masing
variabel independen yaitu DOL dan DFL >
0,1. Hasil uji juga menunjukkan nilai VIF
kedua variabel independen < 10. Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel
independen.
3. Uji Autokorelasi
Tabel 5. Model Summary dari Uji
Durbin-Watson
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.690
Sumber: Data Diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 5, jumlah unit
analisis sebanyak 30 (n=30) dan jumlah
variabel independen sebanyak 2 (k=2)
maka diperoleh nilai batas bawah
(dL=1,2837) dan batas atas (dU=1,5666).
Berdasarkan hasil Durbin-Watson (1,690)
dan perhitungan dL dan dU pada Tabel 5,
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DOL 30 .0756 13.5711 2.449387 3.0425679
DFL 30 .4561 2.2316 1.039800 .4087302
ROE 30 .0445 .2692 .150763 .0634431
Valid N 30
Coefficientsa
Model
Correlations
Tolerance VIF
1 (Constant)
DOL .986 1.014
DFL .986 1.014
Sumber: Data diolah, 2017
9
maka dapat disimpulkan pada hasil
pengolahan data ini tidak terjadi
autokorelasi (dU < d < 4-dU = 1,5666 <
1,690 < 2,4334).
4. Uji Heterokedastisitas
Gambar 1. Scatterplot Uji
Heterokedastisitas Sumber: Data diolah, 2017
Gambar scatterplot diatas
menunjukkan titik-titik yang menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y
serta tidak memiliki pola tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
penelitian ini tidak terjadi
heterokedastisitas.
C. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 6. Coefficients
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) .229 .028
8.174 .000
DOL -.012 .003 -.591 -3.920 .001
DFL -.046 .023 -.295 -1.958 .061
Sumber: data diolah, 2017
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda pada Tabel 6, maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
ROE = 0,229 – 0,012DOL – 0,046DFL
1. Uji F
Tabel 7. Tabel ANOVA
Sumber: data diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji F pada Tabel
4.9, diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar
8,823 sedangkan Ftabel (α = 0,05; df
regresi = 2; df residual = 27) sebesar
3,354, maka Fhitung > Ftabel (8,823 >
3,354) dan probabilitas/Sig. F sebesar
0,001 (0,001 < 0,05) sehingga analisis
model regresi signifikan. Berdasarkan hal
tersebut, maka model regresi dapat
digunakan untuk prediksi/peramalan.
2. Uji t
Pada penelitian ini sampel berjumlah
(n) = 30, jumlah variabel (k) = 3, taraf
signifikansi α = 5%, dengan degree of
freedom (df) = n – k = 30 – 3 = 27
sehingga diperoleh nilai t tabel sebesar
2,052. Selanjutnya nilai t tabel dapat
digunakan untuk melihat signifikansi
thitung.
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 6,
antara DOL (X1) dan ROE (Y) diperoleh
nilai thitung sebesar -3,920 dan nilai
signifikansi 0.001. Hasil ini menunjukkan
bahwa nilai thitung lebih besar daripada t
tabel (-3.920 > -2,052) serta tingkat
signifikansi 0,001 < 0,05, DOL
berpengaruh signifikan terhadap ROE
pada tingkat kesalahan α = 0,05 .
Sehingga, hipotesis pertama dimana DOL
secara parsial berpengaruh terhadap ROE
dapat diterima.
Uji t pada tabel antara DFL (X2) dan
ROE (Y) diperoleh nilai thitung sebesar -
ANOVAa
Model Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression .046 2 .023
8.82
3
.001
b
Residual .071 27 .003
Total .117 29
10
1,958 dan nilai signifikansi 0.061. Hasil ini
menunjukkan bahwa nilai thitung berada
diantara t tabel (-2,052 < -1,958 < 2,052)
serta tingkat signifikansi 0,061 > 0,05,
maka DFL tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROE pada tingkat kesalahan α =
0,05. Sehingga, hipotesis kedua dimana
DFL secara parsial berpengaruh terhadap
ROE ditolak. Berdasarkan perbandingan
nilai thitung DOL (X1) dan DFL (X2)
dapat diketahui bahwa DOL (X1) memiliki
pengaruh dominan terhadap ROE (Y)
dengan nilai thitung sebesar -3,920.
D. Koefisien Determinasi
Tabel 8. Model Summary
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .629a .395 .350 .0511323
Sumber: data diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi
pada Tabel 8, nilai R (koefisien korelasi)
menunjukkan nilai sebesar 0,629. Nilai Koefisien
korelasi menunjukkan seberapa besar hubungan
yang dimiliki variabel bebas dengan variabel
terikat. Dengan nilai tersebut, dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas yaitu DOL (X1) dan DFL
(X2) memiliki hubungan yang kuat dengan variabel
terikat yaitu ROE (Y), hal ini ditunjukkan dengan
nilai R sebesar 0,629 (62,9%).
Sementara itu, nilai R2 (R square-koefisien
determinasi) menunjukkan nilai sebesar 0,395.
Nilai koefisien determinasi menunjukkan seberapa
besar variabel terikat dipengaruhi oleh variabel
bebas. Dengan nilai tersebut, dapat disimpulkan
bahwa variabel terikat yaitu ROE (Y) dipengaruhi
sebesar 0,395 (39,5%) oleh DOL (X1) dan DFL
(X2).
E. Interpretasi Hasil Penelitian
1. Pengaruh Degree of Operating
Leverage (X1) Terhadap
Profitabilitas/Return On Equity (Y)
Berdasarkan tabel, uji parsial dengan
menggunakan uji-t menunjukkan bahwa
variabel DOL (X1) secara parsial
berpengaruh negatif signifikan terhadap
ROE. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
thitung lebih besar daripada t tabel (-3.920
> -2,052) serta tingkat signifikansi 0,001 <
0,05 (tingkat kesalahan α = 0,05).
Berdasarkan hal tersebut DOL secara
parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap ROE, jika variabel DFL konstan.
Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian Yovita Puspitasari (2013) dan
Siti Nur Aini (2013) yang menyatakan
bahwa DOL berpengaruh signifikan
terhadap ROE. Khususnya, penelitian ini
mendukung hasil penelitian Siti (2013)
dimana DOL berpengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas. Lukman
(2009:111) mengatakan bahwa OL dapat
bekerja dua arah, memperbesar
keuntungan maupun memperbesar
kerugian. Perusahaan yang memiliki OL
tinggi berarti perusahaan memiliki beban
operasi yang tinggi. Dengan biaya yang
tinggi tersebut, tentunya perusahaan
mengharapkan keuntungan yang lebih agar
seluruh biaya dapat ditutupi. I Made
Sudana (2011: 160) mengatakan bahwa
perusahaan yang menggunakan OL yang
tinggi, baru akan mencapai BEP pada
tingkat penjualan yang lebih tinggi. Lebih
lanjut, Lukman (2009:89) menjelaskan
bahwa meningkatnya leverage berarti juga
meningkatnya ketidakpastian (risiko)
bisnis dimana jika tingkat penjualan yang
lebih tinggi tersebut tidak tercapai,
penggunaan tingkat OL yang tinggi akan
merugikan perusahaan. Hasil penelitian
dimana DOL berpengaruh negatif terhadap
ROE kemungkinan besar terjadi akibat
kondisi ekonomi dalam keadaan buruk.
Pada kondisi ekonomi buruk, penjualan
rendah, laba operasi (EBIT) tidak dapat
menutupi biaya operasi tetap yang tinggi,
sehingga perusahaan justru mengalami
kerugian. Hal ini sesuai dengan penjelasan
yang diberikan Dewi Utari dkk
(2014:268). Kerugian tersebut tercermin
dari menurunnya profitabilitas (ROE)
perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan
11
nilai DOL yang semakin tinggi, ROE
perusahaan cenderung menurun.
2. Pengaruh Degree of Financial
Leverage (X2) Terhadap
Profitabilitas/Return On Equity (Y)
Berdasarkan tabel, uji parsial dengan
menggunakan uji-t menunjukkan bahwa
variabel DFL (X2) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hal
ini ditunjukkan oleh nilai thitung yang
berada diantara t tabel (-2,052 < -1,958 <
2,052) serta tingkat signifikansi 0,061 >
0,05 (tingkat kesalahan α = 0,05).
Berdasarkan hal tersebut DFL secara
parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROE, jika variabel DOL konstan.
Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian Mira Rosalina (2012) dan
Yovita Puspitasari (2013) dan Dini
Kurniawati (2015) dimana DFL secara
parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROE. Hasil penelitian dimana
DFL tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROE kemungkinan besar
disebabkan karena rata-rata DFL sampel
penelitian ini berada pada kisaran 1. Nilai
DFL mencerminkan tingkat sensitivitas
EPS dalam merespon perubahan laba
operasional-EBIT (Utari et al., 2014:265).
Jika nilai DFL berada pada kisaran 1,
saat EBIT mengalami perubahan satu (1)
satuan, EPS akan merespon perubahan
sebesar satu (1) satuan, sehingga dapat
dikatakan perubahannya/sensitivitasnya
tidak signifikan. Alasan kedua yaitu
kemungkinan besar DFL tidak
berpengaruh signifikan karena walaupun
perusahaan meningkatkan jumlah
utangnya setiap tahun, perusahaan juga
meningkatkan jumlah ekuitasnya setiap
tahun. Penggunaan utang dapat
menguntungkan perusahaan karena bunga
dapat berperan sebagai tax shield. Jika
penggunaan utang tidak dapat mengungkit
keuntungan (leverage), ini dapat diartikan
bahwa tidak terdapat perubahan yang besar
antara EBIT dan EPS, dikarenakan tingkat
ekuitas yang juga tinggi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dijabarkan sebelumnya, maka diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel DOL (X1) secara parsial
berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas (ROE) (Y) pada
perusahaan perbankan periode 2013-
2015.
2. Variabel DFL (X2) secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (ROE) (Y) pada
perusahaan perbankan periode 2013-
2015.
3. Variabel DOL (X1) secara parsial
memiliki pengaruh dominan terhadap
profitabilitas (ROE) (Y) pada
perusahaan perbankan periode 2013-
2015.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dijabarkan, dapat diberikan beberapa
saran yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Berikut saran-saran yang dapat diberikan:
1. Bagi calon investor, dapat
mempertimbangkan tingkat kapasitas
operasi perusahaan, karena hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa
leverage dapat mempengaruhi tingkat
profitabilitas (return on equity) yang
pada tentunya juga akan berpengaruh
pada modal pemilik (pemegang
saham).
2. Bagi perusahaan, dapat
mempertimbangkan kapasitas operasi
perusahaan dengan melihat kondisi
perekonomian. Kondisi perekonomian
dapat mempengaruhi efektifitas dari
penggunaan leverage dalam rangka
meningkatkan profitabilitas.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan
dapat menambahkan alat ukur
lainnya. Batasan dalam penelitian ini
adalah penelitian ini hanya
menggunakan satu pengukuran rasio
profitabilitas serta satu pengukuran
12
bagi operating leverage dan financial
leverage. Selain itu, berdasarkan
penelitian ini, variabel independen
yang digunakan, yaitu degree of
operating leverage (DOL) dan degree
of financial leverage (DFL) hanya
mampu menjelaskan return on equity
(ROE) sebesar 39,5%, sehingga masih
ada variabel lain yang dapat
menjelaskan ROE.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, 2014, Manajemen keuangan
bisnis: Konsep dan aplikasinya, Edisi
Pertama, Jakarta: Mitra Kencana
Media.
Agus Sartono, 2010, Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi
Empat, Yogyakarta: BPFE.
Ana Mufidah, 2014, Manfaat leverage
bagi perusahaan, Jurnal Ekonomi
Akuntansi dan Manajemen, Volume
13.
Anwar Sanusi, 2011, Metode penelitian
bisnis: Disertai contoh proposal
penelitian bidang ilmu ekonomi dan
manajemen, Jakarta: Salemba Empat.
Bambang Riyanto, 1995, Dasar-dasar
pembelanjaan perusahaan, Edisi
Empat, Yogyakarta: BPFE.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F,
2006, Dasar-dasar manajemen
keuangan, Diterjemahkan oleh: Ali
Akbar Yulianto, 2011, Edisi Sebelas,
Jakarta: Salemba Empat.
Bursa Efek Indonesia. 2015, Laporan
keuangan dan tahunan, diakses pada
10 Mei 2017 dari
http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/perusahaantercatat/laporan
keuangandantahunan.aspx
http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx
Dini Kurniawati, 2015, Pengaruh financial
leverage terhadap profitabilitas,
Jurnal Administrasi Bisnis, Volume 1
Nomor 1.
Dewi Utari, Ari Purwanti dan Darsono
Prawironegoro, 2014, Manajemen
keuangan: Kajian praktik dan teori
dalam mengelola keuangan
organisasi perusahaan, Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Gujarati, Damodar M. dan Porter, Dawn
C, 2009, Dasar-dasar ekonometrika,
Diterjemahkan oleh: Eugenia
Mardanugraha, Sita Wardhani,
Mangunsong dan Carlos, 2012, Edisi
5, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat.
Imam Ghozali, 2013, Aplikasi analisis
multivariate dengan program SPSS,
Edisi Tujuh, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro.
Iman Gunawan, 2013, Metode penelitian
kualitatif: Teori dan praktik, Jakarta:
Bumi Aksara.
I Made Sudana, 2011, Manajemen
keuangan perusahaan: Teori dan
praktik, Edisi Dua, Jakarta: Erlangga.
Keown, Arthur J., Martin, John D., Petty,
J. W. dan Scott Jr., David F, 2005,
Dasar-dasar manajemen keuangan,
Diterjemahkan oleh: Marcus
Prihminto Widodo, 2010, Edisi
Sepuluh, Buku 2, Jakarta: Indeks.
Lukman Syamsudin, 2009, Manajemen
keuangan perusahaan: Konsep
aplikasi dalam perencanaan,
pengawasan dan pengambilan
keputusan, Jakarta: Rajawali Pers.
Martono dan Agus D. Harjito, 2005,
Manajemen keuangan, Yogyakarta:
Ekonisia.
Mira Rosalina, 2012, Analisis pengaruh
financial leverage dan operating
leverage terhadap return on equity
pada perusahaan rokok yang
13
terdaftar di bursa efek Indonesia,
Malang: Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya.
Mohammad Sidik Priadana dan Muis
Saludin, 2009, Metodologi penelitian
ekonomi dan bisnis, Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo,
2012, Metodologi penelitian bisnis
untuk akuntansi dan manajemen,
Edisi pertama, Yogyakarta: BPFE.
Reeve, James M., Warren. Carl S., dan
Duchac, Jonathan E., 2008, Pengantar
Akuntansi Adaptasi Indonesia,
Diterjemahkan oleh: Ersa Tri
Wahyuni, Gatot Soepriyanto, Amir
Abadi Jusuf, dan Chaerul D.
Djakman, 2011, Edisi Satu, Jakarta:
Salemba Empat.
Ritonga, Maharani, 2014, Pengaruh
financial leverage terhadap
profitabilitas, Jurnal Administrasi
Bisnis, Volume 8, Nomor 2.
Rosita Kumalasari, 2016, Pengaruh
operating leverage dan financial
leverage terhadap profitabilitas pada
perusahaan telekomunikasi, Jurnal
Ilmu dan Riset Manajemen: Volume 5
Nomor 5.
Saham OK, Subsektor bank BEI, diakses
pada 20 Juni 2017 dari
https://www.sahamok.com/emiten/sek
tor-keuangan/sub-sektor-bank/
Salvatore, Dominick, 2004, Ekonomi
manajerial: Dalam perekonomian
global, Diterjemahkan oleh: Ikhsan
Setyo Budi, 2005, Edisi Lima,
Jakarta: Salemba Empat.
Samuelson, Paul A. dan Nordhaus,
William D., 1992, Mikro Ekonomi,
Diterjemahkan oleh: Haris Munandar,
1997, Edisi Empat Belas, Jakarta:
Erlangga.
Siregar, Syofian, 2014, Metode penelitian
kuantitatif dilangkapi dengan
perbandingan perhitungan manual
dan SPSS, Jakarta: Kencana.
Siti Nur Aini, 2013, Financial leverage
dan profitabilitas pada perusahaan
manufaktur di bursa efek, Skripsi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Jember.
Sugiyono, 2015, Metode penelitian
pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur
penelitian: Suatu pendekatan praktik,
Jakarta: Rineka Cipta.
Switli Repi, Sri Murni & Decky Adare,
2016, Faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan pada
subsektor perbankan pada BEI dalam
menghadapi MEA, Jurnal EMBA,
Volume 4, Nomor 1, Hal 181-191.
Tayyaba, Khushbakht, 2013, “Leverage”
– An analysis and its impact on
profitability with reference to selected
oil and gas companies, International
Journal of Business and Management
Invention, Volume 2, Issue 7.
Teknologi Bank, 2017, ATM dan CDM di
Indonesia, diakses pada tanggal 22
Juni 2017 dari
http://teknologibank.com/detailpost/at
m-dan-cdm-di-indonesia
Van Horne, James C. dan Wachowicz,
John M., 2001, Prinsip-prinsip
manajemen keuangan, Diterjemahkan
oleh: Quratul’ain Mubakarah, 2013,
Edisi Tiga Belas, Buku Dua, Jakarta:
Salemba Empat.
Walsh, Ciaran, 2008, Key management
ratio, Edisi Empat, Diterjemahkan
oleh Rizal Pahlevi Hilabi & Agus
Dharma, 2012, Jakarta: Erlangga.
14
Yohana Agathalia, 2015, Pengaruh
operating dan financial leverage
terhadap profitabilitas perusahaan
semen LQ45 di BEI, Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen, Volume Empat,
Nomor 6.
Yuvita Puspitasari, 2013, Analisis
pengaruh leverage terhadap
profitabilitas perusahaan industry
makanan yang terdafta dalam bursa
efek Indonesia, Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.