Upload
duongtu
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio
(LDR), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non
Performing Loan (NPL), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Kinerja
Keuangan Bank Umum Swasta Nasional di BEI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
Nina Anjar Widyaningsih
B100130320
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit
Ratio (LDR), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),
Non Performing Loan (NPL), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap
Kinerja Keuangan Bank Umum Swasta Nasional di BEI
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
Nina Anjar Widyaningsih
B100130320
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
(Zulfa Irawati, S.E., M.Si.)
NIK.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Kinerja
Keuangan Bank Umum Swasta Nasional di BEI
OLEH
Nina Anjar Widyaningsih
B100130320
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Senin, 22 Januari 2018
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Ir. Irmawati, S.E., M.Si. (..................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Zulfa Irawati, S.E, M.Si (..................)
(Sekretaris Dewan Penguji)
3. Basworo Dibyo, S.E., M.Si. (..................)
(Anggota Dewan Penguji)
Mengatahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Syamsudin, M.M. NIK.
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
sepenuhnya tedapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak
sepenuhnya terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang
lain, kecuali secara tertulis yang diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya sesuai kemampuan.
Surakarta, 22 Januari 2018
Penulis
NINA ANJAR WIDYANINGSIH
B 100 130 320
1
ABSTRAK
Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),
Non Performing Loan (NPL), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Swasta Nasional di BEI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM) secara parsial dan simultan terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Swasta Nasional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 19 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016 dengan menggunakan metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda, uji F, uji t dan Koefisien Determinasi.
Berdasarkan analisis uji t, dapat diketahui bahwa variable CAR dan LDR tidak mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Swasta Nasional. Berbeda dengan BOPO, NPL dan NIM yang secara parsial menunjukkan hasil berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Selain itu NIM berpengaruh positif secara parsial terhadap Kinerja Keuangan sedangkan BOPO dan NPL secara parsial berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan Bank Umum Swasta Nasional. Berdasarkan dari uji F, terdapat pengaruh secara simultan antara variabel CAR (X1), LDR (X2), BOPO (X3), NPL (X4), dan NIM (X5) terhadap Kinerja Keuangan (Y). Kelima variabel Independen memiliki pengaruh sebesar 94,8%, Sedangkan sisanya sebesar 5,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Kata Kunci: Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Kinerja Keuangan.
ABSTRACT
This Research aims to identify and empirically examine Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM) on Financial Performance of National Private Commercial Banks as simoultantly and partally. The sample used in this research is 19 banking companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI) on period 2014-2016 with purposive sampling method. Data analysis techniques used are multiple regression analysis, F test, t test and Determination Coefitient.
2
The result of t test analysis shows that CAR and LDR variable hasn’t significant partially effect on financial performance national private commercial banks. In contrast to other variables BOPO, NPL and NIM as positve partially that shown the significant effect on financial performance. While the F test data shows the influence of simultaneously variable of CAR(X1), LDR(X2), BOPO (X3), NPL (X4), dan NIM (X5) on financial performance (Y).The X variables effect are 94,8%. Meanwhile the remaining 5,2% is explained on the other variables beyond this research.
Keywords: Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Financial Performance.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peran bank yang begitu besar sehingga pengambilan keputusan perlu
dengan melakukan evaluasi kinerja. Kinerja keuangan perbankan dapat dinilai
dengan menggunakan rasio keuangan sebagai indicator untuk menilai kinerja
keuangan perbankan tersebut. Kinerja keuangan perbankan menunjukkan
kemampuan suatu bank melakukan kegiatan operasional secara normal dan
memenuhi kewajiban dengan peraturan perbankan yang ada.
Laporan keuangan adalah catatan yang berisi informasi tentang posisi
keuangan perbankan yang mencerminkan kinerja sebuah perbankan dalam
kegiatan operasionalnya. Informasi yang diuraikan dalam laporan keuangan
dapat dijadikan sebagai referensi bagi investor, kreditur, pemerintah,
masyarakat, dan otoritas jasa keuangan. Otoritas jasa keuangan sebagai
bagian yang memiliki wewenang melakukan pengawasan terhadap lembaga
perbankan yang ada di Indonesia.
Bank umum termasuk salah satu jenis bank yang terdapat dalam
perekonomian Indonesia. Menurut undang-undang nomor 10 tahun 1998
tentang perbankan. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum juga
3
disebut bank komersial sebab kegiatan usahannya bertujuan mencari
keuntungan sebesar-besarnya.
Seperti perusahaan lainnya bank umum dapat didirikan oleh warga
Negara Indonesia (WNI), badan hukum Indonesia, atau pun memitraan
dengaan warga Negara asing dan badan hukum asing. Ditinjau dari segi
kepemilikan, bank umum terdiri atas bank milik pemerintah, swasta nasional,
swasta asing dan campuran (swasta dan nasional). Bentuk badan usaha bank
umum dapat berupa perseroan, koperasi, atau perusahaan daerah.
Research gap dalam penelitian ini masing – masing diketahui dari
inkonsistensi hasil penelitian – penelitian terdahulu diantaranya penelitian
Sudiyatno dan bambang (2010), Eng (2013), Margaretha dan Zai (2013),
menunjukkan bahwa variable CAR berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perbankan. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan Martindas, dkk.
(2015), yang menyatakan bahwa variable CAR tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perbankan. Kemudian penelitian yang dilakukaan Sudiyatno
dan Bambang (2010), menunjukkan bahwa variabel LDR tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perbankan. Namun berbeda dengan penelitian
yang dilakukan Eng (2015), yang menyatakan bahwa variable LDR
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan. Kemudian penelitian yang
dilakukan Sudiyatno dan Bambang (2010), Martindas, dkk.(2015),
menunjukkan bahwa variable BOPO berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perbankan. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan Eng (2013),
yang menyatakan bahwa variable BOPO tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan perbankan. Kemudian penelitian yang dilakukan Eng (2013),
menunjukkan bahwa variable NPL berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perbankan. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan
Martindas,dkk.(2015), yang menyatakan bahwa variable NPL tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan. Kemudian penelitian yang
dilakukan Eng (2013), menunjukkan bahwa variable NIM berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perbankan. Tujuannya membuktikan secara
empiris bahwa variable CAR, LDR, BOPO, NPL dan NIM mempunyai
4
pengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan, sehingga penelitian ini perlu
dilakukan ulang dan dikembangkan kembali untuk menguji peran variable
kinerja keuangan perbankan dengan waktu, kondisi dan tempat penelitian
yang berbeda. Kinerja keuangan perbankan sangat penting bagi kelangsungan
hidup bank dan mendorong system perbankan yang efisien sehingga
pertumbuhan ekonomi semakin meningkat.
Bersadarkan uraian diatas, maka penulis tertarik permasalahan tentang
“ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, LDR, BOPO, NPL DAN NIM
TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SWASTA
NASIONAL DI BEI”
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Rasio CAR,
LDR, BOPO, NPL, dan NIM secara simultan dan secara parsial terhadap
kinerja Keuangan bank umum swasta nasional tahun 2014-2016.
1.3 Kinerja Keuangan
Untuk mengukur kinerja suatu bank pendekatan yang dapat
digunakan adalah pendekatan kinerja bank secara ekonomi, dan kinerja
ekonomi sendiri terdiri dari dua kinerja utama, yaitu kinerja keungan dan
kinerja efisiensi produktivitas. Kinerja adalah penentuan secara periodik
efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan
karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan
sebelumnya. Sedangkan pengertian kinerja keuangan sendiri adalah
penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan
suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (Sudiyatno dan Suroso, 2010).
1.4 Kesehatan Bank
Menurut Umam (2013), Kesehatan bank dapat diartikan sebagai
kemampuan bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara
normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan
cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Pengertian ini
merupakan batasan yang sangat luas karena kesehatan bank memang
5
mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha
perbankannya.
Metode penilaian tingkat kesehatan Bank menurut standar Bank
Indonesia menggunakan lima Aspek: Aspek Capital, Aspek Asset, Aspek
Manajemen, Aspek Earning, dan Aspek likuiditas
1.5 Rasio Keuangan
Harjito dan Martono (2004) berpendapat bahwa analisis rasio
keuangan adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan-
hubungan antara laporan keuangan satu dengan laporan keuangan lainya,
yang dapat menggunakan dua cara analisis yaitu analisis individual dan
analisis silang. Analisis individual digunakan pada unsur-unsur yang ada
pada salah satu laporan keuangan, sedangkan analisis silang digunakan pada
analisis yang melibatkan unsur-unsur yang ada pada laporan neraca dan
pada laporan rugi-laba, unsur-unsur dalam kedua analisis tersebut
digabungkan menjadi satu sehingga membentuk suatu rasio tertentu.
Menurut Kasmir (2012) rasio keuangan terdiri dari tiga jenis, yaitu: Rasio
Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas.
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukan hubungan antara kas
perusahaan dengan aktiva lancar serta hutang lancar, rasio ini biasanya
digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya yang harus dilaksanakan maupun kewajiban jangka pendek.
Menurut Kasmir (2012) rasio likuiditas terdiri dari beberapa rasio yaitu
Cash ratio, Quick ratio (Rasio cepat), Loan to Deposit Ratio (LDR),
Invesment Portofolio Ratio, Assets to Loan Ratio.
Cash ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemapuan
bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta
likuid yang dimiliki suatu bank, semakin tinggi cash ratio maka semakin
tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam
kenyataanya rasio ini dapat mempengaruhi adanya profitabilitas suatu bank
(Hayati, 2013).
6
Quick ratio adalah alat ukur yang paling tepat digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas perusahaan, rasio ini merupakan pertimbangan
antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan jumlah hutang lancar
(Harjito dan Martono, 2004).
Loan to Deposit Ratio adalah rasio adanya kemungkinan deposan
atau debitur menarik dananya dari bank, atau sering juga digunakan untuk
mengukur likuiditas bank dalam memenuhi kebutuhan dana yang ditarik
oleh masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito (Sudiyatno,
2010).
Invesment Portofolio Ratio merupakan rasio untuk mengukur suatu
tingkat likuiditas dalam investasi pada surat-surat berharga.
Assets to Loan Ratio adalah merupakan rasio untuk mengukur
jumlah kredit yang akan disalurkan dengan jumlah aktiva yang dimiliki
bank, semakin tinggi tingkat rasio menunjukan semakin rendahnya tingkat
likuiditas bank.
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur tentang
kemampuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya,
disamping itu rasio ini juga dapat digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara jumlah dana yng diperoleh dari hutang serta sumber-
sumber dana diluar modal sendiri dengan jumlah penanaman dana tersebut
pada berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank. Menurut Kasmir (2012) rasio
solvabiitas terdiri dari Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio,
Capital Ratio.
Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang menunjukan sejauh mana
suatu bank mengandung risiko (kredit, pernyataan, surat berharga, tagihan)
yang ikut dibiayai dari dana masyarakat. Atau sering disebut juga rasio
kinerja bank yan digunkan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki
suatu bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan
suatu risiko, seperti kredit yang disalurkan (Sudiyatno, 2010).
7
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara total utang dengan modal sendiri, rasio ini juga dapat
digunakan untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
utang (Kasmir, 2012).
Capital Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung pengkreditan,
terutama risiko yang terjadi karena bunga gagal ditagih.
Rasio Rentabilitas atau Rasio Profitabilitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank yang bersangkutan. Menurut Kasmir (2012) rasio
rentabilitas terdiri dari: Net Profit Margin, Return on Equity Capital, Rate
Return on Loan, Net Income on Total Assets, Return on Total Asset,
Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan
operasi yang utama atau sering juga digunakan untuk mengetahui hasil
keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Semakin besar net profit margin
perusahaan maka perusahaan akan semakin produktif.
Return on Equity Capital adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur suatu kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital
yang ada untuk mendapatkan net income atau merupakan perbandingan
antara laba bersih dengan modal perusahaan.
Rate Return on Loan adalah rasio analisis yang digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu manajemen dalam mengelola kegiatan
perkreditannya atau sering juga disebut dengan perbandingan antara
pendapatan pembiayaan dengan total penyaluran pembiayaan.
Net Income on Total Asset adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu manajemen bank dalam memperoleh
profitabilitas dan manajeril efisiensi secara overal.
Return on Total Asset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang
8
dihasilkan melalui total asset yang besangkutan. Semakin besar nilai ROA
semakin besar pula kinerja perbankan karena return yang didapat
perusahaan semakin besar.
2. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode kepustakaan yaitu metode yang pengumpulan datanya dengan cara
studi pustaka terhadap bahan pustaka yang ada seperti jurnal, penelitian
terdahulu, buku-buku, website dan bahan – bahan yang mendukung
penelitian ini. Pengumpulan dan pencatatan Annual Report perusahaan yang
menjadi sampel penelitian yang digunakan untuk menghitung rasio – rasio
keuanga perusahaan selama periode 2014 - 2016 baik dari situs website
perusahaan dan bursa efek Indonesia..Penelitian ini menggunakan alat
analisis regresi berganda, uji t, uji F dan R2.
3. HASIL PENELITIAN
Menurut hasil analisis regresi berganda, didapat persamaan regresi sebagai
berikut:
ROA = 8,703 + 0,023 CAR – 0,015 LDR – 0.079 BOPO – 0,132 NPL + 0,0142
NIM
Dari persamaan tersebut didapat hasil yang positif, yang artinya apabila
terdapat kenaikan pada CAR, LDR, BOPO, NPL, dan NIM maka ROA juga
akan meningkat nilainya.
Kemudian berdasarkan hasil Uji F dan Uji t, didapat hasil sebagai berikut
Tabel 1. Hasil Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 348,876 5 69,775 206,537 0,000a Residual 17,230 51 0,338 Total 366,106 56
Sumber : data diolah
9
Berdasarkan hasil analisis Uji F diperoleh nilai Fhitung =206,537> Ftabel
=2,56, maka H0 ditolak berarti variabel CAR, LDR, BOPO, NPL, dan NIM
secara bersama – sama berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan (ROA).
Dari hasil tersebut diperoleh Fhitung sebesar 206,537 dengan tingkat
signifikansi uji F = 0,000 karena Kinerja Keuangan nya (0,000) lebih kecil
dari 0,05, maka variabel CAR, LDR, BOPO, NPL dan NIM secara bersama
– sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA).
Tabel 2. Hasil Uji t
Sumber : data diolah
Berdasarkan analisis uji t, dapat diketahui bahwa variabel CAR (X1)
dan LDR (X2) memiliki –thitung (1,456 dan -1,799) yang lebih besar dari –
ttabel (-2,008) artinya H0 diterima sehingga CAR dan LDR tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Swasta
Nasional tahun 2014-2016. Variabel BOPO (X3),NPL (X4), dan NIM (X5)
memiliki nilai thitung masing-masing sebesar -14,113, -2,470, dan 2,230 yang
lebih kecil dari –ttabel (-2,008) atau lebih besar dari ttabel (2,008) artinya H0
ditolak sehingga BOPO, NPL dan NIM berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Keuangan Bank Umum Swasta Nasional tahun 2014-2016.
Sehingga, H1 dan H2 tidak diterima, sedangkan H3, H4 dan H5 diterima.
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients T Sig.
B Beta 1 (Constant) 8,703 8,622 0,000
CAR 0,023 0,049 1,456 0,152 LDR -0,015 -0,057 -1,799 0,078 BOPO -0,079 -0,822 -14,113 0,000 NPL -0,132 -0,143 -2,470 0,017 NIM 0,142 0,083 2,230 0,030
10
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka
peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dan
secara parsial antara CAR (X1), LDR (X2), BOPO (X3), NPL (X4), NIM
(X5) terhadap Kinerja Keuangan (Y) Bank Umum Swasta Nasional tahun
2014-2016.
4.2 Keterbatasan penelitian
1) Pada penelitian ini, penulismenggunakan variabel independen yaitu
CAR, LDR, BOPO, NPL dan NIM yang mampu mempengaruhi
Kinerja Keuangan pada Bank Umum Swasta Nasional yang tercatat di
BEI.
2) Penelitian ini berbatas waktu sehingga memungkinkan adanya
perbedaan hasil apabila penelitian dilakukan pada waktu yang berbeda
dan lebih lama pula.
4.3 Saran
1) Perusahaan perbankan diharapkan mampu mempertimbangkan CAR,
LDR, BOPO, NPL dan NIM untuk meningkatkan kinerja keuangan
Bank Umum Swasta Nasional.
2) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti menambahkan
variabel independen lain seperti Cash Ratio untuk membuktikan
kembali hipotesis dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian
berikutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bernadin, Yokeu dan Deden Edwar. 2016. Pengaruh CAR dan LDR terhadap Return on Assets. Ecodemica. Volume IV, No. 2.
Budisantoso, T dan Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
11
Eng, Tan Sau. 2013. Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR Terhadap ROA Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode 2007 – 2011. Jurnal Dinamika Manajemen. Volume 1, No. 3. Halaman 153-167.
Ghozali, Imam. 2011. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamid, Mohamad Abdul dan Azmi, Shaza Marina. 2011. “The Performance of Banking During 2000-2009: Bank Islam Malaysia Berhad and Conventional Banking in Malaysia. International Journal of Economics and Management Sciences. Vol. 1, No. 1, pp. 09-19.
Harjito, D. Agus dan Martono. 2004. Manajemen Keuangan: cetakan keempat. Ekonisia: UII Yogyakarta.
Hasibuan, Melayu SP. 2005. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hayati, Dewi Nur. 2013. “Analisis pengaruh CAR, BOPO, NIM, LDR, dan NPL terhadap Kinerja Keuangan Perbankan di BEI 2008-2010”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kasmir, 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir. 2014. Dasar – Dasar Perbankan. Edisi Revisi 2014. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Margaretha, Farah dan Marsheilly Pingkan Z. 2013. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 15, No. 2. Halaman 133-141.
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikanmawardi. Jakarta: Rineka Cipta.
Matindas , Anggria M., Sifrid S. Pangemanan, dan David P.E. Saerang. 2015. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), BOPO dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan di Indonesia. Halaman 52-66.
Mawardi, Wisnu. 2005. “.Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia” (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis Strategi, Vol.14, No.1, Juli, pp.83-94.
Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
12
Munir Masya’a Milhem dan Rasha. 2015. Financial Performance Of Islamic And Coventional Bank : Evidence From Jordan. Vol . 9. No. 3
Nouaili, Makram. Abaoub, Ezzeddine dan Ochi, Anis. 2015. The Determinants of Banking Performance in Front of Financial Changes: Case of Trade Banks in Tunisia. International Journal of Economics and Financial Issues. Vol. 5, No. 2.
Olalekan, Askhia dan Sokefun Adeyinka. 2013. Capital Aquedecy and Banks’ Profitability: An Empirical Evidace from Nigeria. American International Journal of Contemporary Research. Vol. 3 No. 10. Halaman 87-93.
Ongore, Vincent dan Gemechu B. Kusa. 2013. Determinants of Financial Performance of Commercial Banks in Kenya. International Journal of Econimics and Financial Issues. Vol. 3, No. 1, pp: 237-252
Ponco, Budi. 2008. “AnalisisPengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR terhadap ROA”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.Vol.1.No.2.
Sudiyatno, Bambang dan Jati Suroso. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Periode 2005-2008). Dinamika Keuangan dan Perbankan. Volume 2, No.2. Halaman 125-137.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Umam, Khaerul. 2013. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung : Pustaka Setia.
Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0. Yogyakarta: STIM YKPN.