Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, LDR DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK YANG
TERDAFTAR DI BEI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada
Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun oleh :
Deny Andriyani
B100140092
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, LDR DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK YANG
TERDAFTAR DI BEI
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
Deny Andriyani
B100140092
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
(Basworo Dibyo, SE.,M.Si)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, LDR DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK YANG
TERDAFTAR DI BEI
OLEH
Deny Andriyani
B100140092
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 09 Juli 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Drs. M. Farid Wajdi, M.M., Ph.D. (......................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Agus Muqorrobin, M.M. (......................)
(Sekretaris Dewan Penguji)
3. Basworo Dibyo, S.E., M.Si. (......................)
(Anggota Dewan Penguji)
Dekan,
(Dr.H. Syamsudin, S.E.,M.M.)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 3 Agustus 2018
Penulis
Deny Andriyani
B100140092
1
ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, LDR DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK YANG
TERDAFTAR DI BEI
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh rasio CAR,
BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2016. Dalam penelitian ini, metode pengumpukan data
menggunakan purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
sampe; sebanyak 15 bank dengan periode 3 tahun. Data laporan keuangan
perusahaan diperoleh dari data sekunder. Penelitian ini menggunakan penelitian
uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji hipotesis dari data kuantitatif
berupa laporan keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2016. Adapun hasil dari penelitian ini, hasil uji F di ketahui F hitung > F
tabel (250,781 > 2,92), maka Ho ditolak artinya bahwa secara bersama-sama
variabel CAR, BOPO, LDR dan LN_ASSET berpengaruh terhadap ROA. Dan
variabel CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA sebesar (-3,268 > -2,042),
variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA sebesar (-20,871> -2,042),
variabel LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA sebesar (1,005 < 2,042)
sedangkan LN_ASSET berpengaruh signifikan terhadap ROA sebesar (-3,462 < -
2,042). Sedangkan hasil analisis koefisien determinasi (R2) sebesar 0,965 hal ini
menunjukkan bahwa variansi dari CAR, BOPO, LDR dan LN_ASSET sebesar
96,5% sedangkan sisanya 3,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel
yang diteliti
Kata kunci : CAR, BOPO, LDR, LN_ASSET dan ROA
Abstract
This study aims to test and determine the effect of CAR, BOPO, LDR and
Company Size on Profitability in Indonesia Stock Exchange period 2014-2016. In
this study, data collection methods use non purposive sampling and based on
predetermined criteria; as many as 15 banks with a period of 3 years. Company
financial statement data obtained from secondary data. This study uses classical
assumption test, multiple regression analysis and hypothesis test of quantitative
data in the form of bank financial statements listed in Indonesia Stock Exchange
periode2014-2016. The result of this research, F test result in know F count> F
table (250,781> 2,92), then Ho rejected means that together CAR, BOPO, LDR
and LN_ASSET variables have an effect on to ROA. And variable of CAR have
significant influence to ROA (-3,268> -2,042), BOPO variable have significant
effect to ROA (-20,871> -2,042), LDR variable has no significant effect to ROA
(1.005 <2,042) while LN_ASSET has significant effect to ROA of (-3,462 <-
2,042). While the results of determination coefficient analysis (R2) of 0.965 this
shows that the variance of CAR, BOPO, LDR and LN_ASSET of 96.5% while
the remaining 3.5% is explained by other factors outside the variables studied
Keywords: CAR, BOPO, LDR, LN_ASSET and ROA
2
1. PENDAHULUAN
Bank adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
menghimpun dana dan menyalurkan dana tersebut ke masyarakat dalam
bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa. Bank dalam beroperasi lebih banyak
menggunakan dana dari masyarakat dibanding dengan modal sendiri dari
pemilik atau pemegang saham. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh kinerja yang dicapai oleh perbankan itu
sendiri. Kestabilan ini tidak saja dilihat dari jumlah uang yang beredar, namun
juga dilihat dari jumlah bank yang ada sebagai perangkat penyelenggaraan
keuangan. (Merkusiwati, 2007).
Perbankan yang terjadi di Indonesia telah mengalami perkembangan
struktural dari waktu ke waktu. Dimulai pada tahun 1980, tidak adanya
Undang-Undang yang mengatur jelas mengenai perbankan. Hanya bank
pemerintah yang diperbolehkan untuk menyalurkan kreditnya yang disebut
dengan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI). Prosedur yang rumit
sehingga masyarakat lebih cenderung menanamkan kekayaanya dalam bentuk
logam.
Perkembangan perbankan sebelum tahun 1990, sudah mulai adanya
kepastian hukum mengenai perbankan dalam Undang-Undang No.7 Tahun
1992, kepercayaan masyarakat terhadap bank mulai meningkat, sudah timbul
atau didirikan bank swasta dan terbentuknya sistem penilaian kesehatan bank.
Setelah tahun 1990, kinerja perbankan di Indonesia mengalami penurunan, hal
ini disebabkan banyaknya kredit macet, likuiditas bank yang semakin rendah
dan peraturan mengenai tingkat kesehatan bank sulit untuk diterapkan, hal
yang paling menonjol adalah kecukupan modal yang dimiliki bank. Untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada kinerja perbankan di
Indonesia maka terbentuklah API (Arsitektur Perbankan Indonesia) yang
dimulai dibentuk pada tanggal 9 januari 2004.
Sehat tidaknya kinerja keuangan perbankan dapat dilihat melalui
kinerja profitabilitasnya suatu bank tersebut. Tingkat kesehatan bank dapat
dinilai dari beberapa indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan
3
keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan itu akan dapat
dihitung sejumlah rasio keuangan lazim dijadikan dasar penelitian tingkat
kesehatan bank (Nasser dan Aryati, 2000).
Dalam peraturan tentang penilaian tingkat kesehatan bank terdapat
perbedaan dari peraturan terdahulu dalam beberapa hal yang bersifat
menyempurnakan. Pada peraturan sebelumnya yang dikeluarkan oleh bank
Indonesia melalui Surat Keputusan Direksi BI No.30/277/KEP/DIR tahun
1998 analisis CAMEL (Capital, Asset Quality, Management, Earning,
Liquidity) ditetapkan sebagai panmduan untuk menetapkan kesehatan bank.
Hasil pengukuran berdasarkan rasio tersebut diterapkan untuk meningkatkan
tingkat kesehatan bank, yang dikategorikan sebagai berikut: sehat, cukup
sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Rasio tersebut dapat digunakan sebagai
indikator keuangan yang dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu
perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode
tertentu.
Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penelitian
kinerja keuangan bank adalah laporan keuangan bank. Analisis rasio keuangan
kemungkinan manajemen untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan pokok
pada trend jumlah, dan hubungan serta alasan perubahan tersebut. Hasil
analisis laporan keuangan akan membantu mengintepretasikan berbagai
hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar
pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di periode
mendatang (Nasser dan Aryati, 2000).
Sektor perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian
suatu negara, karena bertindak sebagai urat nadi perdagangan yang bertujuan
untuk menyediakan segala macam kebutuhan pembiayaan dan peminjaman
(Sufian, 2011). Bank memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian
suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi bank mempunyai peranan sebagai
jalur pembiayaan, penyimpanan dan peminjaman sehingga pada akhirnya
mensejahterakan kehidupan masyarakat. Fungsi perbankan yang sangat
4
penting maka bank dipaksa untuk menjadi lebih kompetitif dan menerapkan
sistem penilaian tingkat kesehatan bank.
Analisis tingkat kesehatan bank bertujuan untuk menganalisis kekuatan
maupun kelemahan suatu bank serta mengevaluasi kinerja bank dan
memprediksi kinerja bank kedepannya (Kosmidou, et al., 2008) dengan
demikian kinerja bank yang baik, maka tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap bank makin meningkat namun sebaliknya apabila kinerja bank
menurun, maka tingkat kepercayaan nasabah berkurang.
Modal, efisiensi operasional, likuiditas dan ukuran aset. Karena dari
faktor Profitabilitas bank diukur dengan menggunakan ROA (Return On
Asset). Faktor penentu profitabiliotas dapat dilihat dari faktor internalnya yang
meliputi kecukupan internal menggambarkan kondisi bank dan kinerja bank
selama menjalankan aktifitasnya sebagai lembaga intermediasi. Gambaran
mengenai kinerja bank dapat dilihat dari laporan keuangan yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini terdapat rasio-rasio yang dipergunakan untuk menilai
tingkat kesehatan bank yaitu rasio CAR, BOPO, LDR, Ukuran Perusahaan dan
Profitabilitas.
Berdasarkan uraian dan penelitian yang dilakukan terdahulu, peneliti
tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Rasio CAR,
BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Bank yang
terdaftar di BEI”
2. METODE
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah metode purposive
sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sample berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Penelitian ini menggunakan
dua jenis variabel yaitu variabel bebas / independen dan variabel terikat /
dependen, dengan rincian sebagai berikut: Variabel bebas / independen
Capital Adquacy Ratio (CAR), BOPO, LDR, Ukuran Perusahaan, sedangkan
variabel terikatnya adalah ROA. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media
perantara yaitu data yang didapat dari Bursa Efek Indonesia melalui
5
www.idx.co.id yang berupa annual report bank umum yang listing di Bursa
Efek Jakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode
dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan
data-data yang diambil dari website resmi Bursa Efek Indonesia yang di akses
melalui www.idx.co.id.
Populasi yang digunakan sebagai sample frame penelitian ini adalah
seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Seluruh bank tersebut
merupakan obyek yang akan dipilih secara random untuk mewakili populasi.
Jumlah populasi bank go publick meliputi seluruh bank yang listing di BEI.
Nama-nama bank tersebut diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory.
Sampel bank yang digunakan dalam penelitian meliputi bank umum yang
terdaftar di BEI periode 2014-2016 dengan kriteria: a) Bank umum yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2016. b) Bank umum
yang memiliki seluruh data lengkap selama periode 2014-2016. c) Bank
umum yang menyampaikan laporan keuangan pada periode 2014-2016 yang
telah diaudit oleh akuntan publik ke BAPEPAM maupun BEI. Metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: Uji asumsi
klasik menggunakan uji Normalitas, Multikolinearitas, Autokorelasi, dan
Heteroskedastisitas. Analisis Regresi Berganda dengan Uji Parsial (Uji
Statistik t), Uji Simultan dan Koefisien Determinasi (R2)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Analisis Statistik Diskriptif Seluruh Sampel
Minimum Maksimum Mean Std. Deviaton
ROA
CAR
BOPO
LDR
Ukuran
Perusahaan
Valid N
(listwise)
-2.84
14.54
60.40
55.34
2020527.00
3.05
36.35
124.94
108.86
676738753.00
1.0268
19.7897
86.5681
85.2538
127682226.810
8
1.12990
4.74623
13.40122
12.33949
204121718.5531`6
Variabel ROA diukur dengan analisis deskriptif memiliki rata-rata
1,0268, nilai maximum 3,05, nilai minimum -2,84 dan nilai standar deviasi
6
1,12990. Variabel CAR memiliki rata-rata 19,7897, nilai maximum 36,35,
nilai minimum 14,54 dan nilai standar deviasi 4,74623. Variabel BOPO
memiliki rata-rata 86,5681, nilai maximum 124,94, nilai minimum 60,40 dan
nilai standar deviasi 13,40122. Variabel LDR memiliki rata-rata 85,2538, nilai
maximum 108,86, nilai minimum 55,34 dan nilai standar deviasi 12,33949.
Variabel Ukuran Perusahaan (LN_ASSET) memiliki rata-rata
127682226,8108, nilai maximum 676738753,00, nilai minimum 2020527,00
dan nilai standar deviasi 204121718,55316.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Variabel One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test
Asym. Sig
(2-tailed)
Kesimpulan
Unstandardized
Residual
0,869 0,437 Normal
Sumber : data sekunder diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji normalitas diatas diketahui bahwa nilai
probabilitas lebih besar dari 0,05 (> 0,05), maka dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena nilai probabilitas lebih
besar dari (005).
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Independen
Tolerance VIF Kesimpulan
CAR
BOPO
LDR
LN_ASSET
0,584
0,321
0,908
0,331
1,712
3,112
1,101
3,024
Tidak ada multikoliniearitas
Tidak ada multikoliniearitas
Tidak ada multikoliniearitas
Tidak ada multikoliniearitas
Sumber : Data sekunder diolah, 2018
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa tidak terjadi masalah
multikolinearitas dari persamaan dalam penelitian ini. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
Nilai DW-hitung Kriteria Keputusan
2,433 dU ≤ 2,433 ≤ dL Tidak ada autokorelasi positif
Berdasarkan tabel 4 dengan menggunakan derajat kesalahan (α) =5%,
dengan prediktor sebanyak 2 maka batas atas (U) adalah 1,774 sedang batas
bawah (L) adalah 1,693. Karena nilai DW hasil regresi adalah 2,433 berarti
7
lebih besar dari nilai batas bawah dan nilai batas atas, maka koefisien
autokorelasi lebih besar dari nol. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil
regresi tersebut terbebas dari masalah autokorelasi.
Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Keterangan
CAR
BOPO
LDR
LN_ASSET
0,964
0,687
0,052
0,845
Tidak ada heteroskedastisitas
Tidak ada heteroskedastisitas
Tidak ada heteroskedastisitas
Tidak ada heteroskedastisitas
Sumber: Data sekunder diolah, 2018
Berdasarkan hasil tabel 5 diketahui besarnya nilai thitung untuk masing-
masing variabel CAR, BOPO, LDR, dan LN_ASSET dapat dilihat nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (), jadi dapat disimpulkan hasil dalam
penelitian ini dapat dikatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Persamaan model regresi berganda tersebut adalah: Y = 11,662 -
0,032X1 - 0,096X2 + 0,003X3 - 0,112X4
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:
Konstanta 11,662 dengan parameter positif menunjukkan apabila tidak
terdapat CAR, BOPO, LDR, dan LN_ASSET maka dapat diartikan roa tetap
akan meningkat 11,662.
Koefisien regresi X1 = -0,032 yaitu CAR menunjukkan semakin
meningkatnya CAR maka dapat menurunkan ROA dan sebaliknya dengan
asumsi BOPO, LDR, dan LN_ASSET adalah konstan.
Koefisien regresi X2 = -0,096 yaitu BOPO menunjukkan semakin
meningkatnya BOPO maka dapat menurunkan ROA dan sebaliknya dengan
asumsi CAR, LDR, dan LN_ASSET adalah konstan.
Koefisien regresi X3 = 0,003 yaitu LDR menunjukkan semakin
meningkatnya LDR maka dapat meningkatkan ROA dan sebaliknya dengan
asumsi CAR, BOPO, dan LN_ASSET adalah konstan.
Koefisien regresi X4 = -0,112 yaitu LN_ASSET menunjukkan semakin
meningkatnya LN_ASSET maka dapat menurunkan ROA dan sebaliknya
dengan asumsi CAR, BOPO, dan LDR adalah konstan.
8
Tabel 6. Hasil Uji t
Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan
CAR
BOPO
LDR
LN_ASSET
-3,268
-20,871
1,005
-3,462
2,042
2,042
2,042
2,042
0,003
0,000
0,323
0,002
H1 diterima
H2 diterima
H3 ditolak
H4 diterima
Sumber: Data sekunder diolah, 2018
Dari hasil tabel 6 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk CAR,
BOPO, LDR, dan LN_ASSET terhadap ROA. Adapun perhitungannya adalah
sebagai berikut: Uji pengaruh variabel CAR (X1) terhadap ROA (Y) adalah
Ho ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (-3,268 > -2,042) maka hal ini
menunjukkan bahwa CAR (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap ROA atau karena t.sig (0,003) lebih kecil dari 0,05 () maka secara
signifikan CAR (X1) berpengaruh terhadap ROA.
Uji pengaruh variabel BOPO (X2) terhadap ROA (Y) adalah Ho
ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (-20,871 > -2,042) maka hal ini
menunjukkan bahwa BOPO (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap ROA atau karena t.sig (0,000) lebih kecil dari 0,05 () maka secara
signifikan BOPO (X2) berpengaruh terhadap ROA.
Uji pengaruh variabel LDR (X3) terhadap ROA (Y) adalah Ho ditolak t
hitung lebih kecil dari t tabel (1,005 < 2,042) maka hal ini menunjukkan
bahwa LDR (X3) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA
atau karena t.sig (0,323) lebih besar dari 0,05 () maka secara signifikan LDR
(X3) tidak berpengaruh terhadap ROA.
Uji pengaruh variabel LN_ASSET (X4) terhadap ROA (Y) adalah Ho
ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (-3,462 < -2,042) maka hal ini
menunjukkan bahwa LN_ASSET (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap ROA atau karena t.sig (0,002) lebih kecil dari 0,05 () maka secara
signifikan LN_ASSET (X4) berpengaruh terhadap ROA.
9
Tabel 7. Hasil Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig
1 Regression
Residual
Total
44.540
1.421
45.961
4
32
36
11.135
0.044
250.781 ,000a
Sumber : Data sekunder diolah, 2018
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada tabel 7 Hasil uji secara
simultan diketahui besarnya nilai Fhitung 250,781 > Ftabel 2,92 signifikansi
0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama
variabel CAR, BOPO, LDR dan LN_ASSET mempengaruhi variabel ROA.
Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,984a ,969 ,965 .21072
Sumber : Data sekunder diolah, 2018
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada tabel 8 diketahui bahwa nilai
Adjusted R Square sebesar 0,965, hal ini menunjukkan variabel CAR, BOPO,
LDR dan LN_ASSET mampu menjelaskan 96,5% terhadap ROA sedangkan
sisanya 3,5 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak ikut terobservasi.
Pengaruh CAR terhadap ROA adalah Ho ditolak t hitung lebih besar
dari t tabel (-3,268 > -2,042) maka hal ini menunjukkan CAR (X1) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap ROA atau karena t.sig (0,003) lebih kecil
dari 0,05 () maka secara signifikan CAR (X1) berpengaruh terhadap ROA.
Hal ini dikarenakan bank-bank yang beroperasi pada tahun tersebut sangat
menjaga besarnya modal yang dimiliki, sebab adanya peraturan Bank
Indonesia yang mensyaratkan CAR minimal sebesar 8%. Nilai CAR ini
diperoleh dari modal bank dibanding dengan ATMR. Jadi semakin besar
ATMR akan menurunkan nilai dari CAR dan sebaliknya semakin kecil ATMR
akan meningkatkan nilai CAR. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Fitriani Prastiyaningtyas (2010), Puspitasari (2009) dan tidak sejalan
penelitian Prasanjaya dan Ramantha (2013), Fenandi Bilian, Purwanto (2012)
dan Nur Permatasari, Dadan Rahardian, dan Irni Yunita (2017).
Pengaruh BOPO terhadap ROA adalah Ho ditolak t hitung lebih besar
dari t tabel (-20,871 > -2,042) hal ini menunjukkan BOPO (X2) mempunyai
10
pengaruh yang signifikan terhadap ROA atau karena t.sig (0,000) lebih kecil
dari 0,05 () maka secara signifikan BOPO (X2) berpengaruh terhadap ROA.
Hal ini dikarenakan meningkatnya BOPO maka efisiensi perbankan akan
menurun. Kenapa BOPO dapat menjadi penilaian efisiensi perbankan karena
nilai BOPO tinggi otomatis nilai biaya operasional bank tersebut besar dan
pendapatannya rendah. Besarnya BOPO dapat disebabkan dari tingginya biaya
dana yang dihimpun dan rendahnya pendapatan bunga dari penanaman dana.
Oleh karena itu BOPO memiliki hubungan negatif terhadap ROA. Dengan
demikian manajemen perbankan harus memperhatikan biaya-biaya yang
digunakan atau lebih mengefisiensikan penggunaan biaya. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Catur Wahyu Endra (2013), Fitriani Prastiyaningtyas
(2010), Puspitasari (2009), Prasanjaya dan Ramantha (2013), Fenandi Bilian,
Purwanto (2012) dan Nur Permatasari, Dadan Rahardian, dan Irni Yunita
(2017).
Pengaruh LDR terhadap ROA adalah Ho ditolak t hitung lebih kecil
dari t tabel (1,005 < 2,042) hal ini menunjukkan LDR (X3) tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap ROA atau karena t.sig (0,323) lebih besar
dari 0,05 () maka secara signifikan LDR (X3) tidak berpengaruh terhadap
ROA. Hal ini dikarenakan kemungkinan pendapatan bank tidak hanya dari
pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan kepada masyarakat tetapi juga
dihasilkan dari pendapatan berbasis komisi. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Puspitasari (2009), Fenandi Bilian, Purwanto (2012) dan Nur
Permatasari, Dadan Rahardian, dan Irni Yunita (2017) dan tidak sejalan
dengan penelitian Prasanjaya dan Ramantha (2013) dan Catur Wahyu Endra
(2013), Fitriani Prastiyaningtyas (2010).
Pengaruh Ukuran Perusahaan (LN_ASSET) terhadap ROA adalah Ho
ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (-3,462 < -2,042) hal ini menunjukkan
LN_ASSET (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA atau
karena t.sig (0,002) lebih kecil dari 0,05 () maka secara signifikan
LN_ASSET (X4) berpengaruh terhadap ROA. Hal ini dikarenakan bank
memiliki aktiva yang tinggi cenderung menunjukkan tingginya tingkat
11
profitabilitas dan bank mudah mendapatkan keuntungan dari produknya
karena terjadinya kredit lancar serta rendahnya pembiayaan sehingga return
yang didapatkan menjadi besar. Hasil penelitian ini sejalan Nur Permatasari,
Dadan Rahardian, dan Irni Yunita (2017) dan tidak sejalan dengan penelitian
Catur Wahyu Endra (2013), Fitriani Prastiyaningtyas (2010), Puspitasari
(2009), Prasanjaya dan Ramantha (2013), Fenandi Bilian, Purwanto (2012).
4. PENUTUP
Berdasarkan uraian analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut: Variabel CAR (X1) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap ROA, hal ini dibuktikan Ho ditolak t
hitung lebih besar dari t tabel (-3,268 > -2,042) atau karena t.sig (0,003) >
0,05 (). Variabel BOPO (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
ROA, hal ini dibuktikan Ho ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (-20,871 >
-2,042) atau karena t.sig (0,000) < 0,05 (). Variabel LDR (X3) tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA, hal ini diketahui Ho
ditolak t hitung lebih kecil dari t tabel (1,005 < 2,042) atau karena t.sig (0,323)
lebih besar dari 0,05 (). LN_ASSET (X4) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap ROA, hal ini dibuktikan Ho ditolak t hitung lebih besar
dari t tabel (-3,462 < -2,042) atau karena t.sig (0,002) lebih kecil dari 0,05 ().
DAFTAR PUSTAKA
Anggrainy Putri Ayuningrum. 2011. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO NIM
Dan LDR Terhadap ROA (Strudi Kasus Pada Bank Umum Go Public
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009).
Prasanjaya, Yogi dan I Wayan Ramantha. 2013. Analisis Pengaruh Rasio CAR,
BOPO, LDR Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Biliam, Fenandi dan Purwanto. 2015. Analisis Pengaruh CAR, NIM, BOPO,
dan LDR Terhadap Profitabilitas Bank Persero
Permatasari, Nur Ayu, Dadan Rahadian dan Irni Yunita. 2017. Pengaruh CAR,
LDR, BOPO, NPL dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas (Studi
Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Umum
Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia Periode 2012-2015)
Bank Indonesia. 2004. Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12-
April 2004. (http://www.bi.go.id, di akses 11 September 2017).
12
Bank Indonesia. 2008. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24
September 2008. (http://www.bi.go.id, di akses 11 September 2017).
Bank Indonesia. 1997. Surat Keputusan Direksi Nomor 6/23/DPNP tanggal 30
April 1997- untuk BPR (http://www.bi.go.id, di akses 11 September
2017).
Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal
31 Mei 2004. (http://www.bi.go.id, di akses 11 September 2017).
Nasser Etty, dan Aryati Titik. 2000. Model Analisis CAMEL untuk Memprediksi
Financial Distress Pada Sektor Perbankan Yang Go Public, Jurnal
Auditing dan Akuntansi Indonesia Volume 4 No.2 Desember.
Merkusiwati, L.A. 2007. Avaluasi Pengaruh CAMEL terhadap Kinerja
Perusahaan, Buletin Studi Ekonomi, Vol.12, No.1
Bursa Efek Indonesia. BEI. 2012. Financial Accounting and Annual Report.
(http://www.idx.co.id, diakses 20 November 2017)
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Sugiono. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Alfa Beta.
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang perbankan
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998. Tentang Perbankkan
https://www.bagi-in.com/laporan-keuangan/
https://macroeconomicdashboard.feb.ugm.ac.id/