Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
Jurnal KBP
Volume 2 - No. 1, Maret 2014
ANALISIS PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DILIHAT
DARI PROMOSI PADA BANK PT. BANK PEMBANGUNAN
DAERAH SUMATERA BARAT CABANG UTAMA PADANG
Lola Fitria Sari
STIE “KBP” Padang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijaksanaan promosi yang telah
dilakukan oleh PT. BPD Sumatera Barat Cabang Utama Padang dan pengaruhnya
terhadap penghimpunan dana pihak ketiga. Untuk mendapatkan data yang diperlukan
dalam penulisan skripsi, metode pengumpulan data dilakukan dengan library research
dan field research.
Dari tabel coefisients didapatkan persamaan regresi yaitu Y = 8,972 +
2.403,407X, konstanta sebesar 8,972,- menunjukkan jika tidak ada biaya promosi
maka penghimpunan dana pihak ketiga adalah 8,972,-. Sedangkan regresi sebesar
2.403,407,- menyatakan bahwa setiap penambahan 1% biaya akan meningkatkan
penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 2.403,407,-. Namun jika biaya promosi turun
sebesar 1% maka penghimpunan dana pihak ketiga juga diprediksi mengalami
penurunan 2.403,407,-. Jadi, tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, dimana
kenaikan atau penurunan biaya promosi (X) akan mengakibatkan kenaikan atau
penurunan penghimpunan dana pihak ketiga (Y).
Kata Kunci : Promosi, Penghimpunan Dana
PENDAHULUAN
Perbankan sebagai lembaga
keuangan yang mempunyai peranan
penting dalam penyediaan modal dan
nantinya akan disalurkan kembali untuk
digunakan pada pengembangan usaha
yang produktif lewat kredit yang
diberikan. Pada setiap perbankan, dana
yang dihimpun dari pihak ketiga di
anggap sangat penting karena fungsi
bank sendiri adalah menghimpun dan
menyalurkan dana. Apabila tidak ada
penghimpunan otomatis tidak akan ada
penyaluran. Dana yang dihimpun dari
masyarakat juga dapat menjaga
cadangan likuiditas perbankan dan
dapat memenuhi kebutuhannya dalam
waktu yang dekat.
Dana masyarakat yang
dihimpun oleh bank juga bertujuan
untuk mendidik segenap lapisan
masyarakat kearah kesadaran dan
kegairahan dalam menabung dan
menahan diri untuk kegiatan-kegiatan
yang bersifat konsumtif dan menjaga
agar dana yang dimilikinya dapat
tersimpan dengan aman karena adanya
lembaga penyimpanan dana seperti
bank. Akan tetapi, pada PT. Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat
Cabang Utama Padang yang disingkat
dengan PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang atau yang
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
dikenal dengan Bank Nagari yang
mayoritas nasabahnya adalah pegawai
negeri sipil hanya membuka rekening
untuk pengambilan gaji saja dan setelah
itu mereka membuat rekening pada
bank lain untuk senyimpan sebagian
dari gaji yang telah diterimanya.
Untuk itulah maka penulis ingin
melihat jalannya sistem pemasarannya
yang merupakan salah satu bagian yang
menentukan berhasil tidaknya sebuah
perbankan didalam merealisasikan
penghimpuanan dari pihak ketiganya.
TINJAUAN TEORITIS DAN
HIPOTESIS
Definisi Dana Pihak Ketiga
Giro
Menurut Undang-Undang No.
10 Tahun 1998 Tentang Perubahan
Undang-Undang No.7 Tahun 1992,
Giro adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek , bilyet
giro, sarana perintah bayar lainnya,
atau dengan pemindahbukuan. Seperti
cek yang merupakan salah satu sarana
yang digunakan untuk menarik atau
mengambil uang direkening giro.
Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat
untuk melakukan pembayaran.
Pengertian cek adalah surat perintah
tanpa syarat dari nasabah kepada bank
yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut, untuk membayar sejumlah
uang kepada pihak yang disebutkan di
dalamnya atau kepada pemegang cek
tersebut.
Deposito Menurut Undang-Undang No.
10 Tahun 1998 Tentang Perubahan
Undang-Undang No.7 Tahun 1992,
Deposito adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpan dengan
bank. Adapun jenis-jenis Deposito :
1. Deposito Berjangka ( tidak bisa di
pindah tangankan)
2. Sertifikat Deposito ( dapat diperjual
belikan)
3. Deposito On Call (jangka waktunya
tidak lebih dari 1 bulan).
Kebijaksanaan penentuan
tingkat suku bunga deposito dan
tabungan pada bank-bank pemerintah
oleh pemerintah merupakan salah satu
inti kebijakan pengerahan dana
perbankan. Disini ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan antara lain
:
a) Bunga deposito merupakan
komponen biaya produksi bagi para
usahawan pengambil kredit. Bunga
pinjaman yang rendah akan
mendorong para usahawan untuk
berproduksi dan mengambil kredit
lebih banyak. Sebaliknya, tingkat
bunga deposito yang rendah akan
mengurangi gairah para penabung
untuk menyimpan dananya dalam
bentuk deposito.
b) Sesuai dengan kebijakan
pemerintah yang menekankan pada
pemerataan distribusi pendapatan,
maka suku bunga yang lebih tinggi
diberikan kepada deposito dengan
jumlah kecil dan dengan jangka
waktu lebih pendek.
c) Berkaitan dengan kebijakan
pemerintah untuk mengalihkan
lebih banyak dana jangka pendek
menjadi dana jangka panjang
berupa penyertaan dalam
perusahaan-perusahaan besar atau
sedang melalui pasar modal atau
pasar uang.
Kebijakan penentuan tingkat
suku bunga deposito dalam
perkembangan selanjutnya digunakan
sekaligus untuk mencapai dua tujuan
yaitu :
a) Pengerahan dana guna membiayai
pembangunan dan untuk menyerap
uang yang aktif dari peggunaan
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
spekulatif dan tidak produktif di
masa inflasi.
b) Merupakan bagian dari kebijakan
pemerintah untuk menghentikan
laju inflasi, dengan menawarkan
tingkat suku bunga deposito yang
lebih tinggi.
Tabungan
Menurut Undang-Undang No.
10 Tahun 1998 Tentang Perubahan
Undang-Undang N0. 7 Tahun 1992,
Tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang telah
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Adapun sarana penarikan dari tabungan
adalah :
b. Buku tabungan
c. Slip penarikan
d. Kuitansi
e. Kartu yang terbuat dari plastik
Sumber-sumber dana bank
adalah usaha bank dalam memperoleh
dana dalam rangka membiayai kegiatan
operasinya. Maka dari itu untuk
menopang kegiatan bank sebagai
penjual uang (memberikan pinjaman),
bank harus lebih dulu membeli uang
(menghimpun dana) sehingga dari
selisih bunga tersebutlah bank
memperoleh keuntungan.
Oleh karena itu, bank harus
berusaha untuk menarik minat
masyarakat untuk menanamkan
dananya pada bank dengan cara yang
semenarik mungkin. Agar masyarakat
tertarik akan produk-produk
perhimpunan dana bank harus
memberitahukan produknya tersebut.
Salah satu cara yang dapat dipakai
adalah promosi atas produk-produknya.
Dengan promosi diharapkan
masyarakat akan percaya pada bank
dan menanamkan dananya pada bank
yang bersangkutan.
Bauran Pemasaran
Product (Produk) Produk secara umum diartikan
sebagai sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan,
Kasmir (2008: 195). Sedangkan
menurut Khotler (2002: 378) produk
ialah barang dan/atau jasa yang
ditawarkan di pasar untuk dikonsumsi
oleh konsumen. Pengolahan produk
termasuk di dalamnya perencanaan dan
pengembangan produk dan atau jasa
yang baik untuk dapat dipasarkan oleh
perusahaan. Beberapa elemen dari
produk tadi antara lain ialah kualitas,
bentuk fisik, kemasan, merk dagang,
servis dan lain-lain.
Menurut Kotler and Armstrong
(2004, 283) arti dari kualitas produk
adalah kemampuan sebuah produk
dalam memperagakan fungsinya, hal
itu termasuk keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga
atribut produk lainnya (Terjemahan).
Price (Harga) Harga (J. Stanton, 2000: 306)
adalah jumlah uang (kemungkinan
ditambah beberapa barang) yang
dibutuhkan untuk memperoleh
beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertainya. Harga
menduduki tempat yang penting karena
akan menentukan penerimaan
perusahaan. Dalam menentukan harga
harus menitik beratkan pada
kemampuan pembeli pada harga yang
telah ditetapkan. Harga bukan semata-
mata untuk menutupi biaya produk dan
keuntungan yang diinginkan
perusahaan, tetapi yang lebih penting
akan menunjukkan persepsi konsumen
terhadap suatu produk.
Place (Distribusi) Merupakan upaya agar produk
yang ditawarkan berada pada tempat
dan waktu yang tepat sesuai dengan
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
kebutuhan konsumen dengan biaya
wajar. Place dalam service merupakan
gabungan antara lokasi dan keputusan
atas saluran distribusi, dalam hal ini
berhubungan dengan bagaimana cara
penyampaian jasa kepada konsumen
dan dimana lokasi yang strategis
Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa pada prinsipnya
saluran distribusi merupakan suatu
kegiatan penyampaian barang dari
produsen ke konsumen.
Promotion (Promosi)
Promosi merupakan kegiatan
marketing mix yang terakhir, kegiatan
ini sama pentingnya dengan kegiatan
produk, harga dan tempat, Kasmir
(2008: 22). Sedangkan menurut Kotler
(2002: 378) promosi adalah merupakan
informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seorang atau
organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam
pemasaran..
People (Orang)
Dalam hubungannya dengan
pemasaran jasa, maka people yang
berfungsi sebagai service provider
sangat mempengaruhi kualitas jasa
yang diberikan. Keputusan dalam
people ini berarti berhubungan dengan
seleksi, training, motivasi, dan
manajemen sumber daya manusia.
Untuk mencapai kualitas yang
terbaik maka pegawai harus dilatih
untuk menyadari pentingnya pekerjaan
mereka yaitu memberikan konsumen
kepuasan dalam memenuhi
kebutuhannya. Pentingnya people
dalam pemasaran jasa terkait erat
dengan internal marketing yaitu
interaksi atau hubungan antara setiap
karyawan dan departemen dalam suatu
perusahaan yang dalam hal ini dapat
diposisikan sebagai internal customers
dan internal supplier. Tujuan dari
adanya hubungan tersebut adalah untuk
mendorong people dalam kinerja
memberikan kepuasan kepada
konsumen.
Process (Proses)
Proses merupakan gabungan
dari seluruh kegiatan atau aktivitas,
umumnya terdiri dari prosedur, jadwal,
pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal
rutin dimana jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada konsumen. Proses
(Lupiyoadi, 2001: 64) dapat dibedakan
dua cara :
1. Complexity berhubungan dengan
langkah-langkah dan tahap dalam
proses.
2. Divergence berhubungan dengan
adanya perubahan dalam langkah
atau proses.
Sehubungan dengan dua cara
tersebut terdapat empat pilihan yang
dapat dipilih oleh marketer, yaitu : 1. Reduced divergence berarti
pengurangan biaya, peningkatan
produktivitas, dan kemudahan
distribusi.
2. Increased divergence berarti
memperbanyak kustominasi dan
fleksibilitas dalam produksi yang dapat
menimbulkan naiknya harga.
3. Reduced complexity berarti cenderung
lebih terspesialisasi.
4. Increased complexity berarti lebih
cenderung ke penetrasi pasar dengan
cara menambah service yang
diberikan.
Customer Service
Customer service pada
pemasaran jasa lebih dilihat sebagai
outcome dari kegiatan distribusi dan
logistik, dimana pelayanan yang
diberikan kepada konsumen untuk
mencapai kepuasan. Customer service
meliputi aktivitas untuk memberikan
kegunaan waktu dan tempat (time and
place utility) termasuk pelayanan pra-
transaksi, saat transaksi, dan paska
transaksi. Kegiatan sebelum transaksi
akan turut mempengaruhi kegiatan
transaksi dan setelah transaksi. Oleh
karena itu, kegiatan pendahuluannya
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
harus sebaik mungkin sehingga
konsumen memberikan respons yang
positif dan menunjukkan loyalitas yang
tinggi.
Bauran Promosi
Advertising (Periklanan)
Periklanan, Kasmir (2008: 22)
adalah sarana promosi yang digunakan
oleh bank guna menginformasikan,
menarik,dan mempengaruhi calon
nasabahnya. Maka dari itu periklanan
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Periklanan bersifat non personal,
yang berarti bahwa periklanan
ditujukan kepada konsumen dengan
menggunakan suatu media,
sehingga antara promotor dengan
audience (para pendengar) tidak
dapat berdialog secara langsung.
2. Periklanan mempromosikan barang
dan jasa.
3. Periklanan menunjukkan adanya
sponsor yang dikenal.
4. Periklanan memerlukan biaya
(harus dibayar).
Pada umumnya periklanan juga
mempunyai sifat-sifat antara lain :
1. Publik presentation (penunjukkan
umum), yaitu ditujukan kepada
masyarakat umum, oleh karena itu
tema dan cara penyajiannya harus
mempunyai sifat- sifat standar yang
dapat dimengerti oleh masyarakat
umum secara keseluruhan dengan
menggunakan motif pembelian
dengan demikian masyarakat dapat
mengerti maksud periklanan
tersebut.
2. Pervesiveness/penembusan, yaitu
dapat dilaksanakan beberapa kali
sehingga dapat meresap kepada
konsumen, serta dapat dibedakan
dari periklanan yang dilakukan oleh
perusahaan lain.
3. Amplified expressiveness
(menyebarluaskan yang
mengandung pengertian banyak),
yaitu dapat memberikan kesan yang
kemudian disebarluaskan oleh
pendengar, misalnya periklanan
melalui radio oleh karena sering
didengar maka akan dapat
menimbulkan kesan bagi
pendengar, yang kemudian
disebarkannya ke pendengar yang
lain.
4. Impersonality (tidak bersifat
seseorang) , yaitu tidak bersifat
pribadi atau ditujukan kepada
umum, kelemahannya ialah kurang
dapat menimbulkan adanya
transaksi penjualan. Dalam hal ini
audience/ pendengar tidak
mempunyai kewajiban untuk
mendengar atau memberikan
respons, maka tidak terjadi dialog
melainkan monolog.
Personal Selling
Personal selling merupakan
kegiatan penawaran produk bank
kepada kelompok masyarakat dengan
cara melakukan pendekatan langsung
kepada nasabah, Kuncoro dan
Suhardjono (2002: 336). Penjualan oleh
perorangan yang mencakup kontak
perorangan antara penjual atau
wakilnya. Berdasarkan definisi tersebut
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penjualan oleh perorangan
dilakukan secara lisan dalam bentuk
percakapan antara tenaga penjual atau
wakil dari perusahaan dengan satu atau
beberapa calon pembeli dengan tujuan
akhir melakukan penjualan.
Publisitas
Publisitas menurut Kuncoro dan
Suhardjono (2002: 337) merupakan
kegiatan penawaran produk bank
kepada kelompok masyarakat dengan
memasukkannya dalam berita-berita
dimedia cetak/televisi. Sedangkan
menurut Kasmir (2008: 24) publisitas
adalah kegiatan promosi untuk
memancing nasabah melalui kegiatan
pameran, bakti sosial, perlombaan
cerdas cermat dan lainnya melalui
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
berbagai media. Publisitas ini
merupakan salah satu cara promosi
yang ketiga, yaitu setelah satu kegiatan
yang melengkapi metode-metode
penjualan seperti periklanan, dan
penjual oleh perorangan. Publisitas
adalah merupakan dorongan yang
sifatnya tidak perorangan terhadap
permintaan akan suatu produk, jasa
ataupun satuan usaha dengan jalan
membuat berita-berita yang sifatnya
komersil di dalam media yang
dipublikasikan atau penyajiannya
secara tepat melalui televisi, radio, atau
bioskop-bioskop dan kesemuanya ini
tidak dibayar oleh sponsor.
Berdasarkan definisi tersebut
diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa publisitas merupakan
keterangan tentang suatu produk
tertentu yang disebutkan dalam bentuk
berita, hal mana merupakan
keuntungan karena dalam
pelaksanaannya tidak dibayar oleh
sponsor, dengan demikian publisitas
mempunyai potensi untuk mendorong
penjualan. Publisitas mempunyai sifat-
sifat sebagai berikut :
1. High Veracity, yaitu publisitas
dianggap oleh pembacanya
sebagai sesuatu yang benar sebab
pemberitaannya tidak memihak
atau dianggap netral, dalam
majalah dan surat kabar.
2. Off-guard, yaitu bahwa publisitas
merupakan berita dalam surat
kabar yang dibaca oleh setiap
orang, sehingga mau tidak mau
berita tentang perusahaan juga
terbaca. Dalam hal ini berarti
bahwa publisitas dapat sampai ke
konsumen meskipun seolah-olah
konsumen mempunyai penjaga,
jika dianggap publisitas tersebut
lolos dari penjaganya.
3. Dramatization, yaitu bahwa
publisitas dapat menggambarkan
keadaan produk perusahaan itu
dengan jelas, misalnya dalam
film, slide serta dapat didramatisir
dalam bentuk cerita yang
sedemikian rupa hingga produk
dapat digambarkan dengan jelas.
Promosi penjualan (Sales Promotion) Promosi Penjualan (Sales
Promotion) merupakan kegiatan
penawaran produk bank kepada
kelompok masyarakat dengan
menggunakan peragaan, demonstrasi,
serta metode yang dikuasai oleh bank,
Kuncoro dan Suhardjono (2002: 335).
Pengertian promosi penjualan
merupakan kegiatan-kegiatan
pemasaran selain penjualan oleh
perorangan, periklanan, dan publisitas,
yang mendorong konsumen untuk
membeli dan mendorong keberhasilan
agen penjual, seperti misalnya
pajangan, pertunjukan, eksibisi,
demonstrasi serta berbagai usaha
penjualan yang sifatnya tidak terus
menerus dan tidak dilaksanakan secara
rutin. Pada pelaksanaannya, promosi
penjualan dilakukan dengan berbagai
macam cara, antara lain :
a. Promosi konsumen.
Promosi konsumen ialah promosi yang
ditujukan pada konsumen akhir, dapat
berupa :
1. Contoh, yaitu contoh produk yang
secara langsung diberikan kepada
konsumen dengan harapan mereka
menerimanya serta
menggunakannya, dapat diberikan
secara langsung kepada konsumen
atau digabungkan dengan produk
yang sudah dikenal konsumen.
2. Kupon, yaitu secarik kertas
berstempelkan perusahaan yang
memberikan hak kepada
pemegangnya untuk mendapat
pemotongan harga dalam membeli
produk dengan harga yang lebih
murah, cara penyampaian kepada
konsumen sama dengan contoh di
atas yaitu dapat secara langsung
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
atau disatukan dengan produk lain
yang sudah dikenal.
3. Pengembalian uang ganti rugi, yaitu
produsen bersedia mengembalikan
uang pembeli apabila kalau ternyata
produk yang dijualnya tidak
memuaskan lagi bagi konsumen.
4. Promosi harga, yaitu potongan
harga dari harga biasa, konsumen
dapat mengetahui langsung pada
bungkus atau package dari produk
yang dibelinya
5. Stempel perdagangan, yaitu
pemberian kupon- kupon dengan
cap dagang perusahaan, pada waktu
terjadinya pembelian barang.
Apabila kupon sudah terkumpul
dalam jumlah tertentu, maka dapat
ditukar dengan sesuatu barang dari
perusahaan tersebut.
6. Demontrasi, yaitu perbuatan nyata
dari penjualan dihadapan pembeli
dimana diperlihatkan serta
dijelaskan cara-cara pemakaian
maupun kegunaan dan daya tahan
suatu barang. Dengan cara tersebut
pembeli dapat melihat bagaimana
kebenaran dari tema iklan suatu
produk dan manfaat apa yang akan
diperoleh bila membeli produk
tersebut.
7. Persaingan, yaitu perusahaan
memberi kesempatan kepada
konsumen untuk memenangkan
suatu undian yang diadakan oleh
perusahaan tersebut.
b. Promosi perdagangan.
Pada prateknya walaupun
pelaksanaan promosi ini umumnya
dilakukan oleh para penjual/produsen,
pihak pembeli atau calon pembeli
kadang-kadang ada kalanya secara
sadar atau tidak sadar juga telah
melakukan promosi, misalnya bila
mereka menginginkan suatu
informasi/keterangan mengenai harga,
kualitas dan sebagainya dari pihak
penjualan. Contohnya dalam keadaan
kehidupan sehari-hari ada kalanya pada
saat berbincang-bincang orang
menyinggung produk atau jasa tertentu,
umumnya mengatakan keinginannya
membeli rumah atau mengatakan
bahwa besok malam ada acara TV yang
sangat bagus, maka dalam hal ini orang
tersebut telah melaksanakan kegiatan-
kegtatan promosi.
Seperti telah dikatakan di atas,
tujuan dasar dilaksanakannya promosi
adalah untuk mempengaruhi konsumen
supaya membeli produk yang
dihasilkan penjual. Perusahaan harus
dapat menentukan bagaimana
kombinasi dari periklanan, penjual
perorangan, promosi penjualan dan
publisitas yang paling tepat bagi
perusahaannya, meskipun hal ini
merupakan suatu pekerjaan yang sulit
karena, tidak diketahuinya secara pasti
sampai sejauh mana peiklanan dan alat
promosi lainnya dapat membantu
mencapai tingkat yang diharapkan tapi
kita harus mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi promosi tersebut
yang dapat dibagi dalam :
1. Besarnya dana yang dipasarkan
untuk promosi
2. Sifat pasar.
3. Jenis produk yang dipasarkan
4. Tahap-tahap dalam siklus
kehidupan barang.
Hipotesis
Dari kajian literatur yang telah penulis
kemukakan sebelumnya. Maka penulis
perlu menarik sebuah hipotesa sebelum
penelitian akan dilakukan, yaitu :
Kebijaksanaan promosi berpengaruh
signifikan terhadap penghimpunan
dana pihaK ketiga pada PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama Padang.
METOLOGI PENELITIAN
Jenis-Jenis Data
Penelitian ini akan membahas tentang
analisis kebijakan promosi terhadap
penghimpunan dana pihak ketiga pada
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang, untuk itu diperlukan
sejumlah data yang digunakan dalam
penelitian, baik berupa keterangan
maupun hasil laporan keuangan PT.
BPD Sumatera Barat Cabang Utama
Padang.
Adapun jenis-jenis data yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh
dengan melakukan wawancara
langsung dengan pihak yang
berkepentingan pada PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama
Padang.
2. Data Sekunder
Merupakan data-data pokok yang
bersumber dari laporan tahunan PT.
BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang selama 5 tahun
terakhir, yakni dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2009.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan skipsi diperlukan data
ataupun keterangan lainnya yang dapat
mendukung penelitian yang dilakukan.
Untuk itu diperlukan suatu teknik
pengumpulan data yang berguna dalam
penyusunan skripsi. Adapun teknik
mengumpulan data yang digunakan
antara lain :
1. Penelitian Kepustakaan ( Library
Research)
Dilakukan dengan cara mencari
literatur-literatur ke pustaka yang
berhubungan dengan masalah
dengan penelitian yang akan
dibahas. Penelitian ini bersifat
teoritis, dimana akan
mengaplikasikannya dengan teori-
teori yang berhubungan dengan
penelitian ini. Dan menjadikannya
sebagai landasan informasi dalam
rangka mendapatkan data sekunder.
2. Penelitian Lapangan ( Field
Research)
Dilakukan dengan cara meneliti
secara langsung ke perusahaan
yakni PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang guna
mendapatkan data-data sekunder
yang lengkap. Penelitian ke
lapangan ini akan dapat membantu
bagi penulis untuk melengkapi data
yang diperlukan.
Definisi dan Operasionalisasi
Variabel
1. Dependent Variable
Menurut Sekaran (2003) yaitu variabel
yang menjadi perhatian utama dalam
sebuah pengamatan yaitu dana pihak
ketiga. Dana Pihak Ketiga adalah
penyimpanan sejumlah uang di bank
dalam bentuk giro, tabungan ataupun
deposito (Kasmir, 2001: 62-63)
2. Independent Variable
Menurut Sekaran (2003) yaitu
variabel yang dapat mempengaruhi
perubahan variabel dependent dan
mempunyai hubungan yang positif atau
negatif yakni biaya bromosi berupa
periklanan, personal selling, publisitas
dan sales promotion yang dilakukan
oleh PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang .
Teknik Analisa Data
Statistik Deskriptif
Adalah metode statistik yang
digunakan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan data yang telah
dikumpulkan menjadi sebuah informasi
(Kuncoro, 2003:172).
Uji Koefisien Korelasi
Yaitu suatu teknik statistik yang
digunakan untuk mengukur keeratan
hubungan antara dua variabel
(Widyono, 1999:51). Dapat dilakukan
melalui korelasi bivariate (bivariate
correlation) dengan menggunakan
person’s correlation. Yaitu hubungan
antara promosi dan dana pihak ketiga.
Uji Regresi Sederhana
Yaitu suatu teknik statistik
yang digunakan untuk mengetahui
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
seberapa besar pengaruh beberapa
variabel bebas terhadap variabel terikat
(Kuncoro, 2003: 172). Yaitu pengaruh
biaya promosi terhadap dana pihak
ketiga, dengan persamaan :
Y = a + bX
Dimana : Y = Penghimpunan dana
masyarakat dalam satu rupiah
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Biaya promosi dalam
satu rupiah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kebijakan Pemasaran
Product (Produk)
Produk yang dihasilkan oleh
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang dikategorikan dalam
kelompok jasa. Adapun produk-produk
yang ditawaran kepada masyarakat
adalah :
1. Menghimpun dana dalam bentuk
simpanan berupa :
1). Tabungan, terdiri dari :
a. Tabungan Simpeda, memberikan
fasilitas menarik kepada
nasabahnya sebagai berikut :
a) Bunga menarik sebesar 3%
b) Diikutsertakan undian
berhadiah yang dilakukan 2 kali
dalam 1 tahun
c) Pengambilan dan penyetoran
dapat dilakukan setiap hari kerja
d) Penarikan dan penyetoran dapat
dilakukan pada semua kantor
PT. BPD Sumatera Barat
b. Tabungku memberikan fasilitas
menarik kepada nasabahnya
sebagai berikut :
a) Diperuntukan untuk
masyarakat menengah
kebawah
b) Masih dalam kawasan lokal
Sumatera Barat
c) Bunga kecil sebesar 1%
d) Bebas biaya administrasi
e) Pengambilan dan
penyetoran dapat dilakukan
setiap hari kerja
c. Sikoci, memberikan fasilitas
menarik kepada nasabahnya
sebagai berikut:
a) Bunga menarik sebesar 3%,
dihitung berdasarkan saldo
harian
b) Diikutsertakan dalam
undian berhadiah yang
dilakukan 2 kali dalam 1
tahun
c) Pengambilan dan
penyetoran dapat dilakukan
setiap hari kerja
d) Dapat dijadikan sebagai
sarana pembayaran rekening
listrik, rekening telepon,
rekening air, uang kuliah,
pajak lainnya, kiriman uang
dan lain-lain.
d. Tabanas, memberikan
fasilitas menarik kepada
nasabahnya sebagai berikut:
a) Memberikan bunga menarik
sebesar 3%
b) Berskala nasional
c) Diikutsertakan dalam
undian berhadiah yang
dilakukan 2 kali dalam 1
tahun
d) Pengambilan dan
penyetoran dapat dilakukan
setiap hari kerja
e. Tabungan Pelajar,
memberikan fasilitas
menarik kepada nasabahnya
sebagai berikut :
a) Memberikan bunga
menarik sebesar 3%
b) Diperuntukan untuk para
pelajar mulai SD sampai
dengan SMA
c) Pengambilan dan
penyetoran dapat dilakukan
setiap hari kerja
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
f. Tabungan Haji, memberikan
fasilitas menarik kepada
nasabahnya sebagai berikut :
a) Diperuntukan untuk nasabah
yang akan menunaikan Ibadah
Haji
b) Setoran awal minimal Rp.
500.000,- dan ditambah sesuai
dengan kemampuan
c) Jika telah mencapai lebih dari
Rp. 20.000.000,- maka akan
disetorkan ke Departemen
Agama untuk mendapatkan
nomor porsi keberangkatan haji
g. Tabungan Umum, memberikan
fasilitas menarik kepada
nasabahnya sebagai berikut :
a) Memberikan bunga menarik
sebesar 3%
b) Diperuntukan untuk
masyarakat umum
c) Diikutsertakan dalam
undian berhadiah yang
dilakukan 2 kali dalam 1
tahun
d) Penarikan dan penyetoran
dapat dilakukakan pada
semua kantor PT. BPD
Sumatera Barat
2). Giro yang dilakukan oleh
nasabah yang kegunaanya
adalah untuk aktivitas kas
daerah, perusahaan, proyek,
yayasan dan lain-lain yang
dapat ditarik dengan cek dimasa
saja terdapat PT. BPD yang
online. Terdiri dari :Giro
swasta, Giro pemerintah dan
Giro pemerintah campuran.
Memberikan fasilitas kepada
nasabah sebagai berikut :
a) Transaksi rekening dalam
rupiah
b) Bunga menarik
c) Mempermudah pembayaran untuk
semua transaksi bisnis, rekening
listrik, rekening telepon, rekening
air, uang kuliah, pajak lainnya.
d) Kiriman uang (transfer) dalam dan
luar negeri
e) Mempermudahkan pemberian
referensi bank dan bank garansi
f) Penarikan dan penyetoran dapat
dilakukan pada semua kantor PT.
BPD Sumatera Barat.
3. Deposito berjangka yang dapat
dicairkan/diuangkan setelah jatuh
tempo. Deposito dengan
menawarkan jangka waktu yang
berbeda. Memberikan fasilitas
kepada nasabahnya sebagai berikut:
a) Deposito dalam rupiah
b) Bunga deposito bersaing
c) Bunga dapat diambil setiap
bulan atau dipindah bukukan ke
rekening tabungan
d) Jangka waktu dapat dipilih
antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan,
12 bulan dan 24 bulan dan dapat
diperpanjang secara otomatis.
e) Jika membutuhkan uang tunai
dengan segera misalnya untuk
keperluan pribadi ataupun untuk
usaha maka nasabah akan
memperoleh kredit dengan
jaminan deposito berjangka.
2. Memberikan kredit dalam
bentuk :
a) Kredit Investasi (KI), terdiri
dari : KI Multi Guna, KI
Biasa, KI kepada Koperasi
dan Anggotanya.
b) Kredit Modal Kerja (KMK),
terdiri dari : KMK Multi
Guna, KMK Kontraktor,
Kredit Rekening Koran,
Kredit berbagai piutang.
c) Kredit Konsumtif, terdiri
dari : KPR, KPR Multi
Guna, dan Kredit Personal.
3. Menerbitkan surat pengakuan
utang.
4. Membeli, menjual atau
menjamin atas resiko sendiri
maupun untuk kepentingan dan
atas perintah nasabahnya:
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
a) Surat-surat wesel termasuk
wesel oleh PT. BPD yang masa
berlakunya tidak lebih lama
daripada dalam perdagangan
surat-surat dimaksud.
b) Surat pengakuan hutang dan
kertas dagang lainnya yang
masa berlakuknya tidak lebih
lama daripada kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat
dimaksud.
c) Kertas perbendaharaan negara
dan surat jaminan pemerintah
d) Sertifikat Bank Indonesia
e) Obligasi
f) Surat dagang berjangka waktu
sampai dengan satu tahun.
5. Memindahkan uang, baik untuk
kepentingan sendiri maupun
untuk kepentingan nasabah.
6. Menempatkan dana pada,
meminjamkan dana dari, atau
meminjamkan kepada bank lain,
baik dengan menggunakan
surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel unjuk,
cek atau sarana lainnya.
7. Menerima pembayaran dari
tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan
atau antar pihak ketiga.
8. Menyediakan tempat untuk
menyimpan barang dan surat
berharga
9. Melakukan kegiatan penitipan
untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak.
10. Melakukan penempatan dana
dari nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang
tidak tercatat dibursa efek.
11. Membeli melalui pelelangan
agunan baik semua maupun
sebagian dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajibannya
kepada bank dengan ketentuan
agunan yang dibeli tersebut
wajib dicairkan secepatnya.
12. Melakukan kegiatan anjak
piutang, usaha kartu kredit dan
kegiatan wali amanat.
13. Selain melakukan usaha-usaha
tersebut diatas, dapat pula
melakukan kegiatan dalam
valuta asing dan/atau sebagai
bank devisa
a) Melakukan kegiatan penyertaan
modal pada bank dan perusahaan
lain dibidang keuangan, seperti :
sewa guna usaha, modal ventura,
perusahaan efek, asuransi, serta
lembaga kliring penyelesaian dan
penyimpanan.
b) Melakukan kegiatan penyertaan
modal sementara untuk mengatasi
akibat kegagalan kredit dengan
syarat harus menarik kembali
penyertaannya.
c) Bertindak sebagai pendiri dana
pensiun sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-
undangan.
Dari banyaknya produk jasa
yang ditawarkan oleh PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama Padang
berarti tidak menawarkan satu produk
saja (single product firms) tetapi
menawarkan banyak produk (multiple
product firms)
Price (Harga)
Harga untuk produk
penghimpunan dana disebut dengan
bunga yang merupakan balas jasa yang
diterima oleh penabung. Bunga pada
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang tidaklah sama karena
bunga diberikan berbeda. Hal ini
disebabkan karena produk
penghimpunan dana yang berbeda dan
orang yang berbeda sesuai dengan
besarnya simpanan nasabah di bank,
berarti kebijaksanaan yang diterapkan
adalah flexible price policy.
Agar dapat bersaing dengan
bank-bank lainnya yang ada di
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
Sumatera Barat maka PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama Padang
memberikan bunga yang kompetitif dan
disesuaikan dengan perkembangan
suku bunga yang berlaku pada bank-
bank umum lainnya. Adanya
kebijaksanaan penetapan harga yang
seperti ini berarti dalam penetapan
harga untuk produk penghimpunan
dananya, PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang menerapkan
follow of teader yaitu harga dari produk
penghimpunan dana ditentukan
berdasarkan harga produk sejenis yang
berlaku di pasar. Untuk mengetahui
tingkat bunga dari produk
penghimpunan dana masyarakat dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1.
Tingkat Bunga Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Pada PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang
Tahun 2005-2009
Tahun Giro Tabungan Deposito
Rata-rata
Tingkat
Bunga
Kenaikan/
(Penurunan)
(%) (%) (%) (%) (%)
2005 6 5 9 20 -
2006 6 6 10 22 2
2007 6 5 8 19 (3)
2008 5 5 7 17 (2)
2009 5 3 6 14 (3)
Rata-rata (2)
Sumber : PT. BPD Sumatera Barat Cabang Utama Padang, 2010
Dari tabel 4.1. dapat diketahui
tingkat bunga penghimpunan dana
pihak ketiga pada tahun 2005 sampai
dengan tahun 2006 mengalami
peningkatan sebesar 2% dimana pada
tahun 2005 tingkat bunga adalah
sebesar 20% pada tahun 2006 naik
menjadi 22%. Akan tetapi, pada tahun
2007 sampai dengan 2009 terus
mengalami penurunan dari 19% pada
tahun 2007 menjadi 14% pada tahun
2009.
Place (Tempat)
Untuk mendapatkan jasa dari
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang, konsumen langsung
mendatangi bank untuk mendapatkan
pelayanaan yang dibutuhkannya
sehingga lokasi menjadi sangat penting
untuk diperhatikan yaitu strategis dan
mudah dijangkau. Untuk memudahkan
masyarakat mendapatkan pelayanan
yang diberikan oleh PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang maka
didirikan kantor pusat, kantor cabang,
kantor cabang pembantu, dan kantor
kas, seperti tabel 4.2.
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
Tabel 4.2
Jumlah Kantor PT. BPD Sumatera Barat
Tahun 2005-2009
(Kantor)
Jenis Kantor 2005 2006 2007 2008 2009
Kantor Pusat + Kantor Cabang 28 28 28 28 28
Kantor Cabang Pembantu 22 22 22 22 22
Kantor Kas 29 29 29 29 29
Jumlah Kantor 79 79 79 79 79
Sumber : PT. BPD Sumatera Barat Cabang Utama Padang, 2010
Dari tabel 4.2 dapat diketahui
jumlah kantor cabang dan kantor pusat
dari tahun 2005 sampai dengan tahun
2009 adalah tetap sebesar 79 buah
kantor yaitu terdiri dari 1 kantor pusat,
27 kantor cabang, 22 kantor pembantu
dan 29 kantor kas.
Untuk meningkatkan pelayanan
kepada nasabahnya, PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang juga
menetapkan kebijaksanaan distribusi
dengan cara service provider melalui
karyawannya yang langsung
mendatangi nasabah dengan
menggunakan mobil unit dan sepeda
motor unit untuk menjemput setoran-
setoran ke lokasi nasabah terutama
nasabah besar dan nasabah yang
potensial serta merupakan kas berjalan
atas aktivitas tabungan, deposito dan
giro.
Promotion (Promosi)
Kebijaksanaan promosi yang
dirancang oleh PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang dalam
menghimpun simpanan masyarakat
tidak terlepas dari bauran promosi
(promotion mix) yang terdiri dari
periklanan (advertising), penjualan
pribadi (personal selling), publisitas
(publicity), promosi penjualan (sales
promotion).
People
People merupakan salah satu
sumber-sumber ekonomi yang dapat
mempengaruhi kemajuan suatu usaha.
Begitu pula halnya dengan PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama Padang,
people yang merupakan sumber daya
manusia dibutuhkan untuk
menggerakkan usaha-usaha yang
dijalankan karena tanpa people maka
usaha tersebut tidak akan berjalan.
Process
Untuk memberikan kepuasan bagi
nasabah, PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang menerapkan
kebijaksanaan proses dengan cara
sebagai berikut:
1. Melakukan kemudahan distribusi
bagi masyarakat yang ingin
menabung di PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang yaitu
dengan mendirikan kantor cabang,
kantor cabang pembantu, dan
kantor kas. Adanya kebijaksanaan
yang dilakukan perusahaan seperti
ini maka dapat dikatakan
perusahaan menerapkan
kebijaksanaan process dengan cara
reduced divergence.
2. Bunga yang diberikan kepada
nasabah berbeda sesuai dengan
besarnya dana nasabah yang ada di
bank dan produk penghimpunan
dana yang digunakan nasabah.
Adanya perbedaan bunga terhadap
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
penghimpunan dana masyarakat,
berarti PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang menerapkan
kebijaksanaan process dengan cara
increased divergence.
3. Untuk mendukung kebijaksanaan
process di atas dengan tujuan dapat
meningkatkan pelayanan kepada
nasabah dalam menghimpun dana,
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang juga melakukan hal-
hal sebagai berikut:
1) Bagi nasabah giro dan
tabungan, PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang
memberikan buku sehingga
nasabah dapat mengetahui
kondisi simpanannya di bank.
2) Nasabah yang ingin menambah
dan menarik dana dalam bentuk
tabungan dan giro diwajibkan
untuk membawa buku
simpanannya.
3) Untuk mempercepat proses
penambahan dan penarikan
dana dari nasabah, teller di PT.
BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang telah dilengkapi
dengan komputer.
4) Adanya budaya antri yang
diterapkan PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang
kepada nasabahnya.
Customer Service
Dalam customer service, PT.
BPD Sumatera Barat Cabang Utama
Padang menerapkan kebijaksanaan
dalam bentuk leverage yaitu
pengoptimalan kinerja dengan
profesionalisme karyawan, yaitu
karyawan bagian customer service dan
bagian teller karena bagian ini akan
mempengaruhi pola nasabah untuk
menabung di PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang, seperti :
1. Untuk meningkatkan pelayanan
konsumen, bagian teller dilengkapi
dengan prasarana komputer dan alat
penghitung uang sehingga
mempercepat proses nasabah untuk
melakukan penambahan atau
penarikan simpanan sedangkan di
bagian customer service dilengkapi
dengan telepon sehingga dapat
melayani masyarakat yang akan
membutuhkan jasa bank di PT.
BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang.
2. Untuk melengkapi kebijaksanaan
customer service kepada nasabah,
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang juga mempersiapkan
aparat keamanan yang berasal dari
kepolisian dan dari perusahaan
yaitu satpam dengan tujuan untuk
memberikan kondisi yang aman di
bank, misalnya menghindari
terjadinya gangguan pencuri di
dalam bank maupun di lokasi
parkir.
3. Selain hal tersebut di atas, PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama
Padang di setiap kantornya
menyediakan lokasi parkir bagi
nasabah yang membawa kendaraan
dan nasabah tidak dipungut biaya
parkir.
Kebijakan Promosi
Advertising (Periklanan)
Kebijakan periklanan yang dilakukan
oleh PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang dilakukan melalui :
1. Televisi
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang telah memanfaatkan
stasiun televisi untuk
memperkenalkan produk-produk
simpanan masyarakat yang ada di
bank tersebut karena televisi
merupakan salah satu media yang
dapat dengan cepat menyampaikan
informasi dengan singkat dan jelas
kapada masyarakat. Umumnya
sebagai media periklanan yang
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
digunakan PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang melalui
stasiun televisi ini adalah Padang
TV karena sebagai televisi
daerah/lokal mempunyai jangkauan
yang luas, mencakup Kota Madya
Padang, Kabupaten Padang
Pariaman, Kabupaten Solok dan
sekitarnya. Waktu yang digunakan
untuk periklanan jenis ini adalah
pada saat jeda acara-acara yang
ditayangkan di Padang TV, untuk
acara yang diadakan secara khusus
tidak dapat dipastikan dikarenakan
hal tersebut dilaksanakan tidak
secara rutin.
2. Radio
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang juga telah
memanfaatkan stasiun radio untuk
memperkenalkan produk-produk
simpanan masyarakat. Umumnya
sebagai media periklanan yang
digunakan PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang melalui
stasiun radio ini adalah RRI karena
dianggap radio yang telah berdiri
sejak lama dan memiliki jangkauan
siaran yang luas meliputi Kota
Madya Padang, Kabupaten Padang
Pariaman, Kabupaten Solok dan
sekitarnya. Seperti halnya
periklanan dengan media televisi,
periklanan dengan menggunakan
radio juga dilakukan saat jeda
acara-acara yang disiarkan pada
radio tersebut.
3. Surat Kabar
Promosi dengan menggunakan
surat kabar harian merupakan cara
yang cepat untuk menyampaikan
informasi dengan cepat kepada
nasabah karena pembelian surat
kabar dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat. Umumnya
sebagai media periklanan yang
digunakan PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang melalui
surat kabar ini adalah Harian
Umum Singgalang dan Harian Pagi
Padang Ekspress karena surat kabar
ini sangat diminati masyarakat.
Untuk media periklanan jenis ini
rutin dilakukan. Hampir setiap
penerbitan surat kabar PT. BPD
Sumatera Barat ada didalamnya.
4. Brosur
Setiap penghimpunan dana
masyarakat yang ada di PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama
Padang mempunyai bentuk yang
berbeda-beda atau tidak sama
antara produk yang satu dengan
yang lainnya dengan tujuan untuk
menarik simpati nasabah. Selain itu
dengan menggunakan brosur
sebagai media periklanan, informasi
mengenai produk dapat
disampaikan kepada nasabah
dengan jelas sehingga nasabah
dapat mengetahui keunggulan-
keunggulan dari produk yang
dipromosikan tersebut.
5. Spanduk/Billboard
Penggunaan spanduk dan billboard
digunakan pada saat PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama
Padang mensponsori suatu
kegiatan. Misalnya, baru-baru ini
PT. BPD Barat berencana
mensponsori pertandingan sepak
bola yang dilakukan oleh PSP
Sumbar.
Personal selling
Kebijaksanaan penjualan perseorang
dilakukan melalui account officer PT.
BPD Sumatera Barat Cabang Utama
Padang dengan cara:
1. Melakukan pendekatan/kunjungan
kepada pengusaha-pengusahan
besar untuk pengelolaan dana-dana
perusahaan untuk pemberian jasa
bank.
2. Melakukan pendekatan kepada
kontraktor-kontraktor.
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
3. Melakukan pendekatan/kunjungan
kepada kepala-kepala dinas/instansi
pemerintah untuk pengelolaan
dana-dana anggaran.
4. Melakukan pendekatan kepada
kepala-kepala desa atas
bantuan/subsidi desa.
Publisitas
Promosi yang dilakukan PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama Padang
dengan cara publisitas dilakukan
dengan cara:
1. Ikut aktif dalam setiap acara yang
diadakan oleh masyarakat dan
pemerintah daerah serta
memperluas pengetahuan
masyarakat tentang perbankan
terutama PT. BPD Barat Cabang
Utama Padang.
2. Menghadiri pertemuan-pertemuan
yang diadakan oleh pihak televisi
dan pers untuk memberikan
penjelasan perkembangan PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama
Padang.
3. Kegiatan hubungan masyarakat
dimaksudkan untuk menjaga
hubungan baik dengan seluruh
masyarakat yang berada dalam
wilayah operasional bank. Kegiatan
yang telah dilakukan antara lain
ikut berpartisipasi dalam kegiatan-
kegiatan sosial dan kemasyarakatan
seperti menggalakkan program
kebersihan Kota Madya Padang
serta memberikan keterangan-
keterangan di media massa tentang
Gambaran Umum PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama
Padang sekarang dan masa yang
akan datang.
Sales Promotion
Kebijaksanaan promosi penjualan yang
dilakukan PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang dilakukan
melalui:
1. Melakukan penarikan undian
hadiah kepada nasabah yang
membuka rekening di PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama
Padang dan aktif menambah jumlah
saldo tabungannya.
2. Memberikan hadiah kepada
nasabahnya dalam bentuk jam
dinding, payung, kalender dan lain-
lain.
3. Memberikan hadiah-hadiah pada
acara tertentu dan yang disponsori
oleh PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang misalnya
pada saat hari ulang tahun PT. BPD
Sumatera Barat.
Pengaruh Promosi Terhadap
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang merupakan
salah satu dari sekian banyak bank
yang beroperasi di Sumatera Barat.
Dalam melaksanakan operasional
usahanya, sebagaimana bank-bank
yang lain, PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang berusaha untuk
dapat memberikan pelayanan sebaik-
baiknya kepada masyarakat yang
membutuhkan.
Untuk menjalankan fungsi bank
yaitu sebagai finansial intermediary,
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang menerima simpanan
dana (to receive deposits) serta
menyalurkan dana tersebut dalam
bentuk kredit (to make loan) guna
membantu para pengusaha ataupun
masyarakat yang kekurangan dana.
Jumlah penghimpunan dana pihak
ketiga pada PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2009 dapat dilihat
pada tabel 4.3.
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
Tabel 4.3.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Pada PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang
Tahun 2005-2009
(Jutaan Rp)
Tahun Giro Tabungan Deposito Total
2005 421.000 671.050 325.105 1.417.155
2006 491.250 711.211 410.775 1.613.236
2007 510.490 820.000 500.105 1.830.595
2008 698.100 725.000 578.100 2.001.200
2009 697.200 735.000 698.000 2.130.300
Sumber : PT. BPD Sumatera Barat Cabang Utama Padang, 2010
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat
penghimpunan dana pihak ketiga dalam
bentuk giro dan deposito mengalami
peningkatan setiap tahunnya dari tahun
2005 sampai dengan tahun 2009, giro
meningkat dari Rp. 421.000.000.000,-
menjadi Rp. 697.200.000.000,- pada
tahun 2009 dan deposito mengalami
peningkatan dari Rp. 325.105.000.000,-
menjadi Rp. 689.000.000.000,-. Untuk
penghimpunan dana pihak ketiga dalam
bentuk tabungan mengalami fluktuasi
dari tahun 2005 sampai dengan tahun
2009 yaitu mengalami kenaikan dari
Rp. 671.050.000.000,- pada tahun 2002
menjadi Rp. 711.211.000.000,- pada
tahun 2006 dan terus mengalami
kenaikan pada tahun 2007 yaitu sebesar
Rp. 820.000.000.000,- kemudian untuk
tahun 2008 dan 2009 mengalami
penurunan menjadi Rp.
725.000.000.000,- dan Rp.
735.000.000.000,-. Dilihat dari
penghimpunan dana pihak ketiga secara
totalnya diketahui terjadi peningkatan
setiap tahunnya dari Rp.
1.417.155.000.000,- pada tahun 2005
menjadi Rp. 2.130.300.000.000,- pada
tahun 2009.
Penghimpunan dana pihak
ketiga pada PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang dalam bentuk
giro, tabungan dan deposito dengan
menggunakan kebijakan pemasaran,
salah satunya kebijakan promosi. Biaya
promosi yang dikeluarkan PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama Padang
dari tahun 2005 sampai dengan tahun
2009 dapat dilihat pada tabel 4.4 yang
memperlihatkan biaya promosi pada
PT. BPD Sumatera Barat Cabang
Utama Padang dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009 menunjukkan
kecenderungan terjadinya peningkatan
rata-rata Rp. 63.000.000,- per tahun
dan demikian juga penghimpunan dana
pihak ketiga dengan rata-rata Rp.
108.663.000.000,- per tahun.
Berikut ini akan diperlihatkan
perbandingan biaya promosi dengan
penghimpunan dana pihak ketiga yang
dilakukan oleh PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang seperti
pada tabel 4.4.
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
Tabel 4.4.
Biaya Promosi dan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Pada PT. BPD Sumatera Barat Cabang Utama Padang
Tahun 2005 – 2009
(Jutaan Rp.)
Tahun
Biaya Promosi Penghimpunan Dana Pihak
Ketiga
Jumlah Kenaikan/
(Penurunan)
Jumlah Kenaikan/
(Penurunan)
2005 210 - 1.417.155 -
2006 325 115 1.613.236 196.081
2007 400 75 1.830.595 217.359
2008 415 15 2.001.200 170.605
2009 525 110 2.130.300 129100
Rata-rata 63 108.663
Sumber : PT. BPD Sumatera Barat Cabang Utama Padang, 2010
Untuk membuktikan kedua
variabel ini yaitu biaya promosi sebagai
variabel X (independent variable/
variabel bebas) dan penghimpunan
dana pihak ketiga sebagai variabel Y
(dependent variable/ variabel terikat)
maka perlu dilakukan uji regresi dan
korelasi.
Adapun untuk melakukan uji
regresi dan korelasi digunakan dengan
alat bantu program SSPS for windows
16,0 dan didapatkan hasil sebagai
berikut:
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA
1798497200000.00 288077844387.068 5
BIAYA PROMOSI 375000000.00 116672618.896 5
Dari tabel descriptive statistics diatas,
maka dapat dilihat bahwa :
1. Rata-rata penghimpunan dana pihak
ketiga (dengan jumlah data 5 buah)
adalah Rp. 1.798.497.200.000,-
dengan
2. standar deviasi Rp.
288.077.844.387,068,-
3. Sedangkan rata-rata biaya promosi
(dengan jumlah data 5 buah) adalah
Rp. 375.000.000,- dengan standar
deviasi Rp. 116.672.618,896,-
PENGHIMPUNAN DANA
PIHAK KETIGA
BIAYA PROMOSI
Pearson Correlation
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA 1.000 .973
BIAYA PROMOSI .973 1.000
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
Sig. (1-tailed)
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA
. .003
BIAYA PROMOSI .003 .
N PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA
5 5
BIAYA PROMOSI 5 5
Dari tabel correlations diatas, maka
dapat dilihat bahwa :
1. Besar hubungan antar variabel
penghimpunan dana pihak ketiga
dengan biaya promosi yang
dihitung dengan koefisien korelasi
adalah 0,973. Hal ini menunjukkan
hubungan yang sangat erat
(mendekati 1) diantara
penghimpunan dana pihak ketiga
dengan biaya promosi. Arah
hubungan positif menunjukkan
semakin besar biaya promosi akan
membuat penghimpunan dana
pihak ketiga cenderung meningkat
demikian pula sebaliknya.
2. Tingkat signifikan koefisien
korelasi satu sisi dari output (diukur
dari probabilitas) menghasilkan
angka 0,003 atau praktis 0. Oleh
karena probabilitas jauh dibawah
0,05, maka korelasi antara
penghimpunan dana pihak ketiga
dengan biaya promosi sangat nyata.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .973a .947 .930 7.623E10
Dari tabel model summaryb diatas, maka dapat dilihat bahwa :
Angka R square 0,947 ( adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi atau 0,973 X
0,973). R square dapat disebut koefisien deteminasi, yang dalam hal ini berarti
94,7% penghimpunan
Dana pihak ketiga bisa dijelaskan oleh variabel biaya pomosi. Sedangkan sisanya
(100% - 94,7% = 5,3%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.972E11 1.272E11 7.056 .006
BIAYA PROMOSI
2403.407 326.677 .973 7.357 .005
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
Dari tabel coefficients diatas, maka
dapat menggambarkan persamaan
regresi yaitu:
Y = 8,972 + 2.403,407X
1. Konstanta sebesar 8,972,-
menyatakan jika tidak ada biaya
promosi maka penghimpunan dana
pihak ketiga adalah 8,972,-
2. Koefisien regresi sebesar 2.403,407
menyatakan bahwa setiap
penambahan 1% biaya akan
meningkatkan penghimpunan dana
pihak ketiga sebesar 2.403,407.
Namun jika biaya promosi turun
sebesar 1% maka penghimpunan
dana pihak ketiga juga diprediksi
mengalami penurunan 2.403,407.
Jadi tanda + menyatakan arah
hubungan yang searah, dimana
kenaikan atau penurunan variabel
independent (X) akan
mengakibatkan kenaikan atau
penurunan variabel dependent (Y)
Berdasarkan hasil penelitian
yang diperlihatkan pada tabel coefisient
diketahui nilai signifikan sebesar 0,005.
Hal ini menunjukkan nilai signifikan
yang lebih kecil dari 0,05 (5%). Berarti
terdapat bukti bahwa promosi
berpengaruh signifikan terhadap
penghimpunan dana pihak ketiga.
SIMPULAN
Dari penelitian yang telah penulis
lakukan, penulis mengemukakan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kebijaksanaan promosi yang
dilakukan PT. BPD Sumatera Barat
Cabang Utama Padang meliputi
periklanan dilakukan melalui
stasiun televisi, radio, surat kabar,
brosur, dan spanduk/billboard;
penjualan perorang dilakukan
dengan melakukan pendekatan
kepada instansi dan pejabat
pemerintah serta perusahaan-
perusahaan swasta; publisitas
dilakukan dengan menghadiri
pertemuan-pertemuan yang
diadakan oleh pihak televisi dan
wartawan serta menjalin hubungan
baik dengan masyarakat; dan
promosi penjualan dilakukan
dengan cara melakukan undian
berhadiah terhadap nasabah yang
membuka rekening di PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama
Padang dan memberikan hadiah-
hadiah pada acara yang disponsori.
2. Besar hubungan antar variabel
penghimpunan dana pihak ketiga
dengan biaya promosi yang
dihitung dengan koefisien korelasi
adalah 0,973. Hal ini menunjukkan
hubungan yang sangat erat
(mendekati 1) diantara
penghimpunan dana pihak ketiga
dengan biaya promosi. Arah
hubungan positif menunjukkan
semakin besar biaya promosi akan
membuat penghimpunan dana
pihak ketiga cenderung meningkat
demikian pula sebaliknya.
Sedangkan tingkat signifikan
koefisien korelasi satu sisi dari
output ( diukur dari probabilitas)
menghasilkan angka 0,003 atau
praktis 0. oleh karena probabilitas
jauh dibawah 0,05, maka korelasi
antara penghimpunan dana pihak
ketiga dengan biaya promosi sangat
nyata.
3. Angka R square 0,947 ( adalah
pengkuadratan dari koefisien
korelasi atau 0,973 X 0,973). R
square dapat disebut koefisien
determinasi , yang dalam hal ini
berarti 94,7% penghimpunan dana
pihak ketiga bisa dijelaskan oleh
variabel biaya pomosi. Sedangkan
sisanya (100% - 94,7% = 5,3%)
dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Analisis Penghimpunan Dana...(Lola Fitria Sari)
4. Berdasarkan hasil penelitian yang
diperlihatkan pada tabel coefisient
diketahui nilai signifikan sebesar
0,005. Hal ini menunjukkan nilai
signifikan yang lebih kecil dari 0,05
(5%). Berarti terdapat bukti bahwa
promosi berpengaruh signifikan
terhadap penghimpunan dana pihak
ketiga.
SARAN
Untuk meningkatkan penghimpunan
dana pihak ketiga pada PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama Padang
maka disarankan kepada PT. BPD
Sumatera Barat Cabang Utama Padang
untuk :
1. Meningkatkan promosi yang
dilakukan agar produk yang
ditawarkan PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang dapat
dikenal oleh masyarakat seperti
dengan cara memberikan hadiah
kepada penabung yang menyimpan
dananya dalam jumlah yang besar,
memberikan bantuan kepada
masyarakat yang tertimpah musibah
misalnya gempa bumi dan banjir,
serta ikut berperan serta pada
kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh masyarakat misalnya
memberikan bantuan untuk acara
17 Agustus yang diadakan oleh
masyarakat.
2. Menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap bank sehingga masyarakat
akan tetap setia dan percaya
terhadap produk-produk yang
ditawarkan oleh PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang,
menjalin hubungan dengan
perusahaan milik pemerintah dan
swasta, misalnya dengan tetap
mensponsori pertandingan golf
setiap tahunnya pada hari ulang
tahun PT. BPD Sumatera Barat,
serta menjalin hubungan kerjasama
dengan sekolah-sekolah, universitas
dan perguruan tinggi dengan cara
memberikan hadiah kepada pelajar
dan mahasiswa yang berprestasi
dalam bentuk tabungan dan hadiah
bingkisan.
3. Aktif ikut serta dalam kegiatan
pameran-pameran ataupun bazar-
bazar yang diadakan oleh instansi-
instansi pemerintah dan swasta
yang diiringi dengan pemberian
hadiah langsung kepada penabung
yang baru membuka rekeningnya di
saat pameran atau bazar
berlangsung, serta meningkatkan
kesempatan nasabah mendapatkan
hadiah dengan cara meningkatkan
jumlah hadiah kepada penabung
dan periode penarikan hadiah
sehingga dapat memotivasi nasabah
untuk meningkatkan jumlah
simpanannya di PT. BPD Sumatera
Barat Cabang Utama Padang.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, 2001, Sumber-Sumber Dana
Bank, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Kasmir, Edisi revisi 2008. Manajemen
Perbankan, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Mudrajat Kuncoro, 2002, Manajemen
Perbankan, Teori dan Aplikasi,
Yokyakarta,
BPEF
Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono.
2002, Manajemen Pemasaran,
Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:
BPEF
Mudrajat Kuncoro, 2003, Manajemen
Perbankan, Teori dan Aplikasi,
Yogyakarta: BPEF
Kotler, Philip, 2002 Manajemen
Pemasaran, Jakarta:
Prenhallindo
Kotler dan Armstrong, (terjemahan
Alexander Sindoro),2000, Dasar-
Dasar
Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014:74-109
Pemasaran, Jakarta : Prenhallindo.
Lupiyoadi, Rambat. 2001.
Manajemen Pemasaran Jasa :
Teori Dan Praktek. Jakarta :
Salemba Empat
Robert D Mawson, Douglas A Lind,
1999. Teknik Statistika untuk
Bisnis dan Ekonomi, Jilid 1.
Diterjemahkan oleh Widyono
Soejipto dkk. Jakarta : Erlangga
Sekaran, Uma, 2003. Research
Methods for Bussines, New
York: Jhon Wiley and sons inc
(Terjamahan)
Susilo, Y, Sri, 2000, Bank dan
Lembaga Keuangan Lain,
Jakarta: Salemba Empat.
Stanton William J, 2000, Prinsip
Pemasaran, Jakarta : Erlangga
Undang-Undang No.10 Tahun 1998
Tentang Perubahan Undang-
Undang No.7
Tahun 1992 Tentang Perbankan,
Sinar Grafika, Jakarta, 2002.