Upload
nguyendat
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA TOKO BANGUNAN UD CANDRAYANI
JATIPURNO WONOGIRI
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Cucut Aris Widiyanto 08.12.3457
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2012
ANALYSIS DESIGN INFORMATION SYSTEM OF SALES AND INVENTORY AT STORE BUILDING CANDRAYANI JATIPURNO WONOGIRI
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN
BARANG PADA TOKO BANGUNAN CANDRAYANI JATIPURNO WONOGIRI
Cucut Aris Widiyanto Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
UD. CANDRAYANI is one store engaged in serving the needs of building materials, will surely have many more data and information that must be managed to help smooth in managerial terms. As it was when it came to serve for terms of sales, because so much stuff in them we have to leaf through the price list and goods that may be very thick and will take time and effort, and here it is less effective older systems that still use manual way.
From the above the need for data collection and analysis as a whole: survey (to see and learn to do how the condition of the system information), observation and evaluation of information systems management organizations that already exist. Implementation of security policy, risk assessment which may arise, minimize the risk of shock due to the negligence of business performance and HR system implementation errors or system failure, the study of literature to look for and find the correct reference and documentation of the work and reports.
The results of analysis of the problems found much that was overlooked in the application of management information systems in both its sales and inventory, ignorance and lack perdulian due to lack of knowledge and socialization, errors in the design of the old system (manual ) will lead to carelessness and no SOP work, and a clear job description and written for each employee. Keywords: Information, Systems Management, Effective, Safety, Risk Assessment.
1. Pendahuluan
Dengan semakin pesatnya perkembangan peranan ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis, baik secara
individual, instansi pemerintah, ataupun swasta. Perkembangan informasi mempunyai
peranan yang sangat penting didalam suatu usaha menciptakan kemajuan di semua
bidang yang diperuntukan bagi kepentingan manusia pada umumnya. Sistem informasi
juga merupakan salah satu bagian penting bagi perusahaan dalam meningkatkan
produktifitas, baik dalam memperoleh informasi, mengolah, dan mengunakan informasi
tersebut terutama untuk kepentingan intern perusahaan.
UD. CANDRAYANI merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
penyediaan bahan baku bangunan, memerlukan pengolahan sistem informasi yang baik,
dimana kebijakan-kebijakan dan keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang
diperoleh akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan terutama untuk
memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.
Sebagai perusahaaan yang bergerak dalam bidang penyediaan bahan baku
bangunan di daerah Wonogiri, sistem penjualan dapat dilakukan secara langsung melalui
toko-toko ataupun melalui perusahaan baik luar maupun dalam kota Wonogiri, tanpa
melalui perantara atau agen-agen terlebih dahulu dan penjualan dapat dilakukan secara
glosir atau eceran. Proses yang dilakukan sekarang adalah melalui penjualan langsung
ataupun pemesanan langsung melalui fax atau telepon. Untuk persediaaan bahan baku
diperoleh melalui pemesanan secara langsung pada distributor atau supplier.
Mengingat pentingnya masalah tersebut, maka diperlukan suatu sistem informasi
pengolahan dan pengaturan terhadap persediaan barang dan penjualan barang.
Informasi barang di dalam gudang sangatlah berpengaruh terhadap perusahaan
terutama dalam menentukan aktifitas perusahaan baik transaksi pembelian ataupun
penjualan, dimana informasi mengenai stok minimium dan arus keluar masuk barang
yang mempengaruhi persediaan, karena pengendalian persediaan merupakan kegiatan
utama untuk mengontrol efektifitas dan efisiensi barang dan penjualan.
Informasi yang disajikan adalah untuk menunjang kegiatan perusahaan
khususnya untuk membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan. Dari
analisis sistem yang lama banyak terdapat kelemahan dalam menunjang produktifitas
dari perusahaan seperti, pemantauan informasi persediaan masih dilakukan secara
manual, sehingga terjadi ketidakakuratan dalam pemrosesan informasi keadaan barang,
kemudian proses penjualan barang juga masih dilakukan secara manual. Hal ini yang
menyebabkan kurang efektifnya dalam hal penjualan, jika dalam sistem yang lama dalam
hal penjualan membutuhkan waktu kira-kira lebih dari lima menit dengan sistem yang
baru mungkin akan kurang dari tiga menit. Kemudian daripada itu kelemahan dalam
proses pengolahan informasi yang ada, sehingga terjadi ketidakakuratan informasi yang
berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan terutama laporan untuk pihak manajemen
perusahaan. Dengan adanya masalah ini, penulis bermaksud merancang suatu sistem
pengolahan data persediaan barang dan penjualan barang yang baik, guna tercapainya
tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dan
menyusun permasalahan tersebut seperti dalam hal sistem penjualan dan sistem
persediaan barang pada UD. CANDRAYANI. Sehingga penulis dapat mengangkat topik
tersebut dengan judul “ Analisis Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang pada UD. CANDRAYANI “ di Jalan Jatipurno-Jatisrono Km. 2,
Jatipurno, Wonogiri Jawa-Tengah.
2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang telah dikutip dalam buku
Jogiyanto H. M., ( 1995 : 11 ) dalam bukunya menyebutkan :
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar berupa laporan-
laporan yang diperlukan.
Sedangkan menurut John F. Nash dan Martin B Robert adalah :
Sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media
prosedur dan pengendalian yang dimaksud menata jaringan komunikasi yang penting,
pengolahan atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen, pemakai
intern dan ekstern serta menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
( Jogiyanto H. M., 1995 : 8 )
Dari kedua pengertian diatas, maka diperoleh pengertian sistem informasi adalah
suatu sistem yang terdiri dari manusia, alat, fasilitas, media, dan prosedur yang
digunakan untuk membangun suatu jaringan yang bersifat rutin dan membantu
manajemen dalam melakukan pengambilan suatu keputusan dan menyediakan informasi
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
2.2 Sistem Informasi Penjualan
Dalam praktek sehari-hari, sistem penjualan pada umumnya dikategorikan dalam
dua jenis, yaitu :
1. Sistem Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli
melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan
kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang diserahkan kepada
pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
2. Sistem Penjualan Kredit
Penjualan kredit dilakukan dengan cara perusahaan mengirimkan barang sesuai dengan
pesanan, tetapi perusahaan tidak menerima secara langsung pembayaran dari
konsumen. Pembayaran dibayar secara berangsur, ditagih kemudian sesuai dengan
perjanjian dan syarat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Jadi dengan adanya kedua sistem ini, akan mempermudah proses transaksi jual beli
antara penjual dengan pembeli.
Menurut Drs. La Midjan (1991) mengklasifikasikan transaksi penjualan sebagai
berikut :
a) Penjualan secara Tunai
Penjualan yang bersifat “ Cash and Carry” pada umumnya terjadi secara kontan, dapat
pula terjadi pembayaran selama satu bulan yang dianggap kontan.
b) Penjualan secara Kredit
Penjualan dengan tenggang waktu pembayaran rata-rata diatas satu bulan.
c) Penjualan secara Tender
Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak
pembeli yang membuka tender.
2.3 Sistem Persediaan Barang Sistem persediaan barang adalah suatu struktur interaksi antara manusia,
peralatan, metode-metode, dan pengendalian yang disusun untuk mencapai tujuan-
tujuan menurut Drs. La Midjan (1991) seperti berikut ini :
1. Mendukung pekerjaan rutin dalam berbagai pengendalian persediaan barang.
2. Mendukung pembuatan keputusan untuk karyawan yang mengelola gudang dan
bagian pengendalian persediaan barang.
3. Mendukung persiapan persediaan barang.
Sistem persediaan barang berguna untuk mencatat data yang berhubungan
dengan persediaan barang, misalnya transaksi penerimaan dan pengeluaran barang,
transaksi penjualan, transaksi penyesuaian persediaan barang yang terdiri dari
pengembalian, penjualan, penurunan, dan penaikan harga persediaan barang.
Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya kebutuhan akan persediaan, antara lain
adalah :
a) Adanya fluktuasi volume penjualan dari periode ke periode.
b) Adanya Lead Time, yaitu selang waktu antara pemesanan dan
diterimanya barang yang dipesan.
c) Adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan apabila mendapat
perubahan jumlah permintaan seperti yang telah diperkirakan
sebelumnya apabila terdapat perubahan harga.
2.4 Konsep Pemodelan Sistem 2.4.1 Pemodelan Proses (Prosess Modelling) Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis
beroperasi. Mengilustrasikan aktifitas-aktifitas itu. Ada banyak cara untuk
mempresentasikan proses model. Cara yang populer adalah dengan menggunakan data
flow diagram (DFD). Ada dua jenis DFD, yaitu DFD logis dan DFD fisik. DFD logis
menggambarkan proses tanpa menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan,
sedangkan DFD fisik menggambarkan proses model berikut implementasi pemrosesan
informasinya.
2.4.2 Data Flow Diagram (DFD) Suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang
baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program
dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan
dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus
data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan
notasi semacam ini untuk membuat model-model sistem matematika. Penggunaan notasi
dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem
pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan
Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di
dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.
Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data
sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).
2.4.3 Flowchart Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) didalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat
bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan
alir, analis sistem atau pemrogam dapat mengikuti
pedoman-pedoman sebagai berikut ini.
1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari
suatu halaman.
2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan
berakhirnya.
4. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata
yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya:
- "Persiapkan" dokumen
- "Hitung" gaji
5. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang
semestinya.
6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus
ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.
7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.
2.5 Konsep Sistem Basis Data
2.5.1 Sistem Basis Data
Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record
menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data
operasional lengkap sebuah organisasi (perusahaan) sehingga mampu menyediakan
informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Sistem basis data merupakan perpaduan anatara basis data dan sistem manajemen
basis data (SMBD).
2.5.2 Entity Relationship Diagram
Salah satu cara menyajikan data untuk mempermudah modifikasi adalah dengan
cara pemodelan data. Model yang akan dipergunakan pada pelatihan ini adalah Entity
Relationship Model. Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada
suatu organisasi atau area bisnis tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship.
2.5.3 Teori Basis Data
Sistem basis data komersial menghendaki adanya sebuah bahasa query yang
lebih mudah dipahami dan mudah digunakan (user friendly). Oleh karena itu
diperkenalkanlah SQL sebagai bahasa query yang lebih marketable. SQL menggunakan
kombinasi aljabar relasional dan kalkulus relasional. Meskipun SQL adalah bahasa
query, namun SQL mempunyai banyak kemampuan lain disamping melakukan query
terhadap basis data. SQL mempunyai kemampuan untuk mendefinisikan struktur data,
modifikasi data dalam basis data dan menentukan konstrain sekuriti.
2.5.3.1 Data Definition Language (DDL)
DDL memberikan perintah untuk mendefinisikan dan memodifikasi database dan
strukturnya termasuk konstrain-konstrain yang ada di suatu tabel. Contoh konstrain yang
di maksud disini adalah primary key, foreign key, null, default, index, unique, dan lain-
lain.
2.5.3.2 Data-Manipulation Language (DML) DML merupakan bahasa query yang digunakan untuk melakukan pengolahan
terhadap data yang ada di dalam sebuah database. Pengolahan yang dimaksudkan disini
diantaranya adalah memasukkan data ke dalam tabel (insert), mengubah data (update),
menghapus data (delete), dan mengambil data (select) dari satu atau beberapa tabel.
2.6 Software Yang Digunakan 2.6.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman yang berorientasi Object
Oriented Programming (OOP). Pemrograman berorientasi obyek menawarkan konsep
yang sederhana, dimana seorang programmer tidak dituntut untuk membuat aplikasi
dengan membangun seluruh komponennya sendiri. Program aplikasi dapat dibuat
dengan memanfaatkan obyek-obyek yang sudah ada. Setiap obyek harus memiliki atribut
atau property dan event.
2.6.2 Microsoft SQL Server 2000 SQL Server merupakan salah satu dari produk DBMS yang dibuat oleh Microsoft.
Selain SQL Server 2000, produk Microsoft lainnya adalah Microsoft Access. SQL Server
menawarkan beberapa fitur di dalam mengelola database. Ada 2 fitur yang biasa
digunakan dalam mengelola database yaitu : Enterprise Manager, dan Query Analyzer.
3. Analisis Metode analisa yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kelemahan dari sistem yang berlaku saat ini menggunakan metode PIECES
(Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service ). Berikut ini adalah
penjelasannya :
3.1 Analisis Kinerja ( Performance )
Analisis kinerja adalah kemampuan atau peningkatan terhadap kinerja (hasil
kerja) sistem yang baru sehingga menjadi efektif, kinerja dapat diukur dari Troughput dan
Response time.
3.2 Analisis Informasi ( Information )
Laporan-laporan yang sudah selesai diproses digunakan untuk menghasilkan
informasi yang diburuhkan oleh manajemen di dalam pengambilan keputusan. Dalam hal
ini informasi dapat diukur dari keakuratan (accuracy), tepat waktu (timeliness) dan
relevansi (relevance).
3.4 Analisis Ekonomi ( Economy ) Pengembangan informasi merupakan suatu investasi proyek sistem investasi
berarti dikeluarkannya sumber daya untuk mendapatkan manfaat dimasa yang akan
datang. Tolak ukur dari analisis ini adalah nilai ekonomis (economy) dari sistem yang di
buat untuk jangka panjang nya. Oleh karena itu sebelum dikembangkan suatu bentuk
sistem informasi maka perlu diperhitungkan bagi kelayakan ekonominya.
3.5 Analisis Kontrol ( Control ) Analisis kontrol merupakan peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kekurangan yang terjadi. Pengendalian
dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaanya untuk menjamin keamanan data
dan informasi. Ukuran yang digunakan dalam analisis ini dari faktor keamanan (security)
dan pengendalian (controling).
3.6 Analisis Efisiensi ( Efficiency ) Analisis efisiensi ini tolak ukur yang digunakan adalah berhubungan dengan
sumber daya (resource) yang ada guna meminimalkan pemborosan untuk mengetahui
tingkat efisiensi waktu, anggaran (budget), dan biaya (cost) pada pelayanan customer
jika menggunakan sistem manual dan jika dibandingkan dengan menggunakan sistem
baru.
3.7 Analisis Pelayanan ( Services ) Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pelayanan
yang diberikan oleh karyawan kepada customer (pelanggan) dengan tolak ukur yang
digunakan dalam analisis ini adalah kemudahan dalam mengakses (accessibility) dan
apakah bisa meningkatkan pelayanan dengan sistem yang akan diajukan.
4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah
direncanakan dalam rencana implementasi. Adapun kegiatan implementasi yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
4.2 Pengetesan Program Pengetesan program dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh masih adakah
kesalahan-kesalahan dan kekurangan dari program yang terjadi dan kemungkinan yang
akan terjadi. Adapun kesalahan-kesalahan program yang mungkin terjadi antara lain:
1. Kesalahan bahasa (language errors) adalah kesalahan didalam penulisan kode
program yang tidak sesuai dengan yang telah di kondisi yang dijalankan. Untuk
memastikan program terbebas dari kesalahan bahasa yaitu dengan
mengeksekusi jika sudah tidak ada pesan yang menunjukan letak kesalahan,
berarti syntax sudah benar. Jika menginputkan data display dan data transaksi
kemudian pada saat disimpan proses bisa berjalan dengan lancar berarti syntax
sudah benar.
2. Kesalahan sewaktu proses (Run Time Errors) adalah kesalahan yang terjadi
sewaktu executable program dijalankan. Untuk memastikan program sudah
benar dan bebas dari run-time error adalah dengan cara menekan button –
botton tertentu atau mengklik bagian datagrid. Yang terjadi pada program ini
adalah pada saat menginputkan data display setelah mengisi lengkap field nya,
dari Kode Display, Kode Gudang, Harga Jual, Stok yang ditampilkan dan
kemudian klik button simpan dan apabila tidak ada pesan debug dari program
visual basic nya berarti program sudah berjalan dengan benar.
3. Kesalahan logika (logical errors) adalah kesalahan dari logika program yang
dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan
mengenai kesalahan dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program. Untuk
memastikan program terbebas dari kesalahan logika adalah dengan cara
memasukan input data yang sudah ada pada tempat yang sudah disediakan,
apabila relasi antar table yang saling terhubung dengan table lain dan
digabungkan dengan logika tertentu sudah bekerja sebagaimana mestinya maka
program sudah terbebas dari kesalahan logika. Misalnya yang terjadi program ini
adalah pada saat membuat logika diskon dan harga jual. Setiap pengguna atau
kasir melakukan transaksi penjualan dan pada saat itu barang yang di beli
pelanggan adalah Semen Gresik dengan harga jual 60.000 rupiah memiliki
diskon 3.000 rupiah maka dari harga jual barang tersebut harus dikurangi dengan
diskon yang diberikan dengan cara menginputkan diskon yang diberikan di dalam
field yang tersedia kemudian mengubah transaksi yang membeli Semen Gresik
tersebut. Jika data sudah benar tinggal klik ubah maka diskon maka akan tampil
pada datagrid dari transaksi yang terakhir di berikan diskon. Kemudian jika
pelanggan membayar uang yang lebih, kasir hanya memasukkan uang yang
diberikan oleh pelanggan seperti contoh harga semen gresik 57.000 rupiah
setelah diberikan diskon dan pelanggan membayar nya 60.000 rupiah maka
sistem akan mengkalkulasi berapa uang kembalian nya dan berapa yang harus
dibayarkan semua ini akan dihitung secara otamatis oleh sistem. Jika berjalan
sesuai proses berarti logika sudah benar.
4.3 Package Dan Deployment
Proses Package dan Deployment adalah proses pembuatan master untuk
distribusi aplikasi ke user. Dengan Package dan Deployment ini, aplikasi dapat di instal
di tempat user dan dapat berjalan mandiri, yang bearti tidak memerlukan Microsoft Visual
Basic.
4.4 Pengetesan Sistem
Setelah proses pengujian program dilakukan, langkah berikutnya adalah
pengujian sistem. Tahapan pengujian sistem ini dilakukan untuk memeriksa kekompakan
antar sistem yang diimplementasikan. Tujuannya untuk memastikan semua komponen –
komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Pengujian perlu
dilakukan untuk mencari kesalahan atau kelemahan yang mungkin masih terjadi.
Pengujian sistem termasuk juga pengujian program secara menyeluruh. Cara yang
dilakukan dalam pengujian sistem adalah sebagai berikut :
1. Dari kinerja yaitu trhoughput dan response time adalah sebagai berikut :
Perfomance yang dihasilkan dalam waktu 10 menit sistem lama atau manual hanya
mampu melayani penjualan lima jenis item barang dalam satu orang pelanggan,
sedangkan sistem baru mampu melayani 15 item barang dalam satu pelanggan.
Response time sistem lama dalam hal pembuatan laporan penjualan masih sangat
lamban dapat memakan waktu 30 menit untuk mencari dan mengumpulkan berkas-
berkas penjualan kemudian dengan sistem yang baru hanya dalam waktu tiga manit saja
dapat menampilkan sekaligus mencetak hasil laporan yang sudah tersimpan dalam
database.
2. Dari segi informasi yaitu tepat waktu, relevan, akurat :
Sistem lama kurang tepat waktu dan sering terjadi kesalahan. Dan membutuhkan waktu
yang cukup lama dalam pembuatannya. Informasi tentang data display, data pelanggan
dan pembelian barang yang disajikan dapat menjadi kurang akurat karena terjadi
kesalahan. Sedangkan sistem baru mampu menyajikan data display barang, data
pelanggan dan pembelian barang dengan akurat. Sedangkan Informasi yang dihasilkan
oleh sistem lama kurang sesuai dengan keinginan dari pihak manajemen, karena sering
terjadi kesalahan penulisan sedangkan untuk sistem baru informasi yang dihasilkan
relevan, misalnya pada saat memerlukan laporan data display barang, penjualan,
pembelian dan data pengguna.
3. Dari segi ekonomi yaitu biaya :
Penggunaan kertas dan alat tulis untuk sistem lama membutuhkan biaya yang tidak
sedikit, biaya operasional meningkat karena pengolahan data sirkulasi masih dilakukan
secara manual. Sedangkan untuk sistem baru penggunaan kertas dan alat tulis dan
biaya operasional dapat ditekan dengan meminimalisir penggunaan alat tulis dan kertas.
4. Dari segi pengendalian atau control :
Hak akses sistem lama dapat diakses oleh siapa saja, sedangkan untuk sistem baru hak
akses dapat dibatasi dalam beberapa bagian sesuai dengan substansi masing-masing
staff sehingga memperkecil terjadinya pengubahan data oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
5. Dari segi efisiensi :
Sistem lama sumber daya yang digunakan lebih banyak karena masih melaukan
dokumentasi manual yaitu terjadi pemborosan waktu, personil dan peralatan berupa
kertas, terlebih jika terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan. Sedangkan sistem baru
memperkcil terjadinya pemborosan seperti yang terjadi di sistem lama.
6. Dari segi pelayanan :
Sistem lama dalam melayani pelanggan dengan satu jenis item barang memakan waktu
lima menit sedangkan dengan sistem yang baru dapat melayani pelanggan dalam waktu
tiga menit dengan kondisi yang sama.
Pengujian fitur – fitur pada program :
1) Pengetesan terhadap input data
Pada dasarnya pengujian ini berlaku untuk semua pengiputan yang terjadi. Misalnya
pengujian terhadap penguna. Setelah modul input data dibuka, cobalah memasukan data
baru. Model ini dapat dikatakan benar apabila tidak terjadi error atau tidak ada pesan
kesalahan pada saat penginputan.
2) Pengujian terhadap edit data
Pengujian pada saat modul ini juga berlaku untuk semua pengeditan yang ada.
Pengeditan data dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu item yang mana yang
akan diedit. Apabila dicoba untuk diedit dan dijalankan ternyata tidak ada kesalahan serta
dilakukan pengecekan di database ternyata proses pengeditan benar, maka modul ini
bebas dari kesalahan.
3) Pengujian terhadap hapus data
Melakukan tes terhadap komponen hapus data tes terhadap kemampuan untuk
merespon single click mouse. Komponen hapus data yang diuji antara lain komponen
hapus data pengguna, data display dan lain – lain. Penghapusan data dilakukan dengan
menentukan terlebih dahulu item data yang akan dihapus pada list view, kemudian
menekan tombol hapus, maka item dipilih akan terhapus.
4) Pengujian terhadap pencarian data
Dengan menentukan pilihan kategori yang diinginkan kemudian menekan tombol cari,
maka data display dapat terlihat pada tampilan list view yang ada.
5) Pengujian simpan data
Pengujian penyimpanan data yang dilakukan pada sebagian data untuk mewakili data
yang nantinya akan dimasukkan.
6) Pengujian terhadap media output dan laporan
Hasil yang didapat :
a. Program dapat menghasilkan laporan sesuai dengan kebutuhan, seperti
pada laporan data penjualan, laporan data display, laporan data pembelian
dan diskon yang meliputi laporan keseluruhan dapat langsung ditampilakn
dengan menekan tombol laporan dengan memilih kriteria apa yang akan
ditampilkan.
Seluruh media keluaran telah dapat memenuhi sebagian permintaan sesuai dengan apa
yang dibutuhkan.
4.5 Instalasi Hardware dan Software
Langkah selanjutnya adalah penginstalan hardware dan software yang perlu
diperhatikan dalam mengimplementasikan sistem. Adapun hal yang perlu dilakukan
dalam penginstalan hardware dan software adalah sebagai berikut:
1) Instalasi Hardware
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan pengaman terutama
terhadap penggunaan tegangan listrik yang tidak stabil yaitu perlu pemasangan
stabilizer. Instalasi dilakukan oleh pemasar toko komputer pada saat pembelian
perangkat keras.
2) Instalasi Software
Software atau perangkat lunak dalam hal ini adalah program aplikasi hasil
pengkodean yang merupakan sebuah sistem yang baru. Untuk instalasi software penulis
membedakan menjadi dua yaitu instalasi sistem informasi penjualan dan persediaan
barang UD. Candrayani Jatipurno dan Instalasi database UD. Candrayani Jatipurno.
4.6 Pemilihan dan Pelatihan Personil
Admin yang akan mengoperasikan sebuah sistem yang baru harus merupakan
orang yang benar-benar memahami sistem informasi dan tugas-tugas mereka. Pemilihan
admin dalam sistem informasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan,
karena keberhasilan dalam pelaksanaanya ditentukan oleh personil yang berada dalam
sistem itu sendiri.
1. Pemilihan Personil
Adapun personil yang akan dipilih berasal dari karyawan Toko Bangunan UD.
Candrayani itu sendiri dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Memindahkan karyawan yang telah ada ke posisi baru lebih mudah
daripada merekrut karyawan baru.
b. Personil yang akan menjalankan sistem ini yaitu karyawan yang memiliki
dasar-dasar komputer berikut penggalamannya, tujuannya agar tidak
terlalu sulit untuk menjalankan sistem yang baru ini.
c. Teliti dan sabar menghadapi komplain pelanggan.
2. Pelatihan Personil
Personil yang dipilih dalam penggunaan sistem ini perlu dilatih untuk hal-hal yang
belum mereka pahami. Pendekatan-pendekatan yang bisa ditempuh untuk melakukan
pelatihan antara lain:
a. Penjelasan secara umum tentang sistem yaitu: menu, sub menu, dan
tombol-tombol yang digunakan.
b. Uji coba input data penjualan dan pembelian stok barang dengan jumlah
dan kasus yang ditentukan.
c. Praktek lapangan langsung yaitu petugas yang telah dilatih diberi
penjelasan dan instruksi tentang apa yang harus dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya dan langsung dipraktekkan pada posisi dan
situasi kerja yang sebenarnya.
4.7 Konversi
Konversi sistem dilakukan untuk meletakkan sistem baru supaya siap untuk
digunakan. Pendekatan yang lebih sesuai dengan resiko kegagalan relatif kecil untuk
melakukan konversi sistem, yaitu dengan pendekatan parallel yaitu dengan
mengoperasikan sistem baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama waktu
periode waktu tertentu. Sistem informasi penjualan dan persediaan barang dioperasikan
bersama dengan sistem yang sedang berjalan saat ini (sistem manual) untuk
meyakinkan bahwa sistem yang diusulkan benar-benar berjalan dengan baik. Konversi
ini dilakukan secara manual yaitu dengan memasukan data yang ada menggunakan
keyboard.
Kebaikan dari pendekatan parallel adalah menyediakan proteksi yang tinggi
kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru. Jika sistem yang baru gagal
maka sistem yang lama dapat beroperasi, sedangkan kelemahan dari pendekatan ini
adalah biaya yang harus dikeluarkan. Akhir dari sebuah proses konversi dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa sistem yang lama dapat dihentikan atau diteruskan.
4.8 Pemeliharaan Sistem
Untuk membuat sistem yang baik dan bebas dari masalah, maka perlu dilakukan
pemeliharaan sistem. Pemeliharaan pada sistem meliputi pemeliharaan software dan
hardware.
4.8.1 Pemeliharaan Software
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan
software.
1. Meng-install anti virus pada komputer dan update setiap minggu nya.
2. Lakukan scan pada hardware yang terkoneksi kedalam port komputer seperti
flashdisk, hardisk eksternal, cd drive, dll.
3. Buatlah backup database.
Tujuan melakukan backup database adalah untuk mencegah apabila database
mengalami kerusakan, atau mungkin saja terjadi kebakaran, pencurian dan juga gempa
bumi. Agar backup tidak mengalami kehilangan sebaiknya backup disimpan ditempat
yang benar-benar aman supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
4.8.2 Pemeliharaan Hardware
Pemeliharaan hardware dilakukan untuk menjaga agar tidak mengalami
kerusakan. Berikut ini adalah cara yang dilakukan untuk memelihara hardware :
1. Jangan pernah mematikan power listrik sampai komputer benar-benar sudah
mati.
2. Lakukan pembersihan pada hardware dari debu secara rutin, karena demi
menghindari dari kerusakan.
3. Jangan menggunakan komputer secara terus menerus tanpa istirahat.
4. Gunakan komputer dengan kapasitas dan kemampuannya, jangan melebihi
batas kemampuan hardware, karena untuk menghindari kerusakan yang terjadi
akibat penggunaan terlalu over.
5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini dibangun sebuah Sistem Informasi Penjualan Dan
Persediaan pada toko bangunan yang berfungsi untuk membantu pengelolan
transaksi pembelian, penjualan, dan manajemen persediaan barang yang dapat
meningkatkan produktifitas dalam bekerja.
2. Terjadi peningkatan dari segi kinerja yaitu dalam waktu 10 menit sistem ini
mampu malayani 15 item barang dalam satu pelanggan yang sebelumnya hanya
10 item barang. Kemudian response time sistem ini juga mengalami peningkatan
hanya dalam waktu 3 menit sistem ini dapat menampilkan sekaligus mencetak
data laporan dari penjualan yang sebelumnya memerlukan waktu 30 menit.
3. Peningkatan dari segi informasi juga tercapai seperti pada saat memerlukan
laporan data display barang, penjualan, pembelian dan data pengguna, informasi
yang dihasilkan lebih relevan dan jauh dari kesalahan.
4. Sedangkan dari segi ekonomi untuk sistem baru penggunaan kertas dan alat tulis
dan biaya operasional dapat ditekan dengan meminimalisir penggunaan alat tulis
dan kertas, jadi biaya pengeluaran dapat ditekan disini.
5. Dalam hal pengedalian atau control untuk sistem ini hak akses dapat dibatasi
dalam beberapa bagian sesuai dengan substansi masing-masing staff sehingga
memperkecil terjadinya pengubahanatau manipulasi data oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
6. Sudah tidak diragukan lagi efisiensi dari sistem ini karena semua laporan,
pencatatan transaksi dan lain-lain sudah terarsip dengan baik di database tidak
menggunakan kertas lagi. Maka terjadinya kehilangan atau kesalahan kecil
sekali, dan pemborosan dapat diminimalisir.
7. Pelayanan kepada pelanggan dengan satu jenis item barang menggunakan
sistem ini hanya membutuhkan waktu tiga menit dari yang dulu memakan waktu
lima menit dengan kondisi yang sama.
8. Dalam sistem informasi ini, dapat membantu pengelola untuk memantau data
barang yang mungkin sudah limit stok atau yang belum laku selama beberapa
waktu sehingga dari pihak manajemen dapat mengkondisikan agar tidak salah
dalam menentukan suatu keputusan.
9. Sistem Informasi ini, dapat membantu pengelola untuk mendapatkan harga
analisis margin dari produk yang dapat digunakan sebagai penunjang keputusan
dalam stok barang dan dapat melihat kondisi pencapaian target yang telah
ditentukan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Andi Offset;
Yogyakarta.
Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan
Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, Andi Offset;
Yogyakarta.
Jogiyanto H. M. 1997. Analisis dan Desain Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset; Yogyakarta.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi Offset;
Yogyakarta.
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan
Microsoft SQL, Andi Offset; Yogyakarta.